EXECUTIVE SUMMARY
SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA I. Informasi Umum Judul program
Program Pemanfaatan Biogas Rumah Tangga sebagai Sumber Energi Baru dan Terbarukan yang ramah lingkungan guna mewujudkan Desa Mandiri Energi di Desa Meunasah Papeun, Kec. Lamreung, Aceh Besar.
Lokasi
Desa Meunasah Papeun, Kecamatan Lamreung, Kab. Aceh Besar
Jangka waktu
2 tahun
Waktu pelaksanaan
2012-2013
Nama Lembaga pengusul
Yayasan Kemaslahatan Ummat – Banda Aceh
Sumber pendanaan
Swadaya masyarakat Bantuan Dana Donasi Luar Negeri
II. Latar Belakang Program Desa Mandiri Energi, merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya pengembangan desa melalui pemenuhan kebutuhan energi dengan intervensi dan investasi teknologi untuk memproduksi energi dari sumber daya lokal yang dapat diperbaharui. Diharapkan, energi tersebut dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga dalam memenuhi kebutuhannya, baik untuk penerangan, memasak maupun untuk kegiatan ekonomi produktif lainnya. Pengembangan Biogas merupakan salah satu teknoogi alternatif pengelolaan limbah ternak yang bisa menghasilkan sumber energi baru yang ramah lingkungan, terbarukan dan berkelanjutan. Selain menghasilkan sumber energi berupa gas rumah tangga, proses pengolahan biogas juga menghasilkan ampas yang disebut bio-slurry yang bermanfaat sebagai pupuk organik yang sangat berkualitas. Dengan proses tersebut lingkungan alam dapat terjamin dengan baik sebagai akibat pengelolaan limbah ternak yang diolah menjadi biogas. Manfaat lainnya adalah bahwa dengan menggunakan biogas, dampak terhadap efek rumah kaca akan berkurang. Seperti diketahui bahwa peternakan juga merupakan penyumbang besar terhadap efek rumah kaca. Limbah peternakan yang mengandung berbagai macam gas, selama ini dibuang percuma ke alam terbuka mejandi salah satu faktor penyebab terjadinya efek rumah kaca (pemanasan global). Jika gas-gas tersebut, antara lain gas methana, dimanfaatkan menjadi bahan bakar, maka sumbangan gas methana pada pemanasan global bisa diperkecil.
1
Kompleks Perkantoran Masjid Raya Baiturrahman – Banda Aceh 23381 Telp. 061 747474 9 PROVINSI ACEH
Berangkat dari latar belakang tersebut, YKU berupaya membantu mewujudkan gagasan Pengembangan Biogas Rumah Tangga guna mewujudkan kemandirian energi secara berkelanjutan bagi masyarakat Aceh. Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran petani peternak untuk mengolah dan memanfaatkan limbah ternak menjadi semakin berkembang.
III. Tujuan Kegiatan Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya kemandirian energi dan pemanfaatan pupuk organik oleh masyarakat guna mendukung peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan biogas rumah secara berkelanjutan. Indikator perubahan yang akan dilihat, antara lain : o Paling tidak terbangun sebanyak 5 unit reaktor biogas dengan kapasitas masing-masing minimal 4m3 dan dirawat dengan baik oleh masyarakat. o Adanya peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengembangan pupuk organik (bio-slurry) baik untuk peningkatkan usaha pertanian maupun peternakan. o Adanya pemanfaatan energi listrik dan biogas yang dikelola dan dihasilakan secara berkelanjutan.
IV. Desain Biogas Rumah Tangga (model Fixed Dome)
Instalasi Biogas Rumah Tangga Kompor biogas, manometer,
Pipa gas utama
inlet
Turet
outlet Pipa inlet
Slurry pit
Digester gas
V. Survey Pendahuluan Yayasan Kemaslahatan Ummat telah melakukan survey pendahuluan terhadap rumah tangga calon penerima manfaat. Survey pendahuluan ini perlu dilakukan agar diketahui kondisi peternakan sapi yang dimiliki oleh warga masyarakat di desa target. 2
Kompleks Perkantoran Masjid Raya Baiturrahman – Banda Aceh 23381 Telp. 061 747474 9 PROVINSI ACEH
Dalam hal ini, desa target adalah Desa Meunasah Papeun, Kecamatan Lamreung, Kabupaten Aceh Besar, desa di mana Pusat Kegiatan Balee Raja Tawakal YKU berada. Survey dilaksanakan dengan terlebih dahulu melakukan audiensi dengan Pemerintah Desa Meunasah Papeun, dalam hal ini Kepala Desa Meunasah Papeun. YKU menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan Pengembangan Biogas Rumah Tangga kepada Kepala Desa dan memohon masukan tentang kondisi peternakan sapi di Desa Meunasah Papeun. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh YKU adalah masyarakat desa di Aceh Besar umumnya masih menggembalakan sapi/lembu dengan melepas bebas di dalam mencari makan (rumput). Sementara di pihak lain, kriteria dasar dari pelaksanaan kegiatan pemanfaatan kotoran sapi untuk produksi biogas, antara lain: • Sapi yang dimiliki sudah cukup dewasa, lebih dari 2 tahun. • Sapi dalam keadaan sehat. • Jumlah sapi yang diperlukan untuk menghasilkan 4m3 biogas adalah 4 ekor. • Sapi ditempatkan di dalam kandang dan diberi pakan ternak setiap hari, sehingga kotoran sapi dapat dialirkan ke digester melalui saluran dengan lebih mudah. • Terdapat sumber air, sumber pakan, dan lahan yang mencukupi untuk pembangunan fasilitas unit biogas secara lengkap. Berdasarkan kriteria tersebut di atas, Kepala Desa menjelaskan bahwa terdapat beberapa rumah tangga yang menempatkan sapinya di dalam kandang, tidak digembalakan secara bebas untuk merumput. Dari keterangan tersebut, Tim YKU bersama Kepala Desa melakukan kunjungan langsung ke salah satu rumah tangga dimaksud, seperti terlihat pada foto-foto berikut ini.
Foto 1. Kandang sapi
3
Foto 2. Bagian dalam kandang sapi
Kompleks Perkantoran Masjid Raya Baiturrahman – Banda Aceh 23381 Telp. 061 747474 9 PROVINSI ACEH
Foto 3. Sapi dewasa dalam keadaan sehat
Foto 4. Pemberian pakan di dalam kandang
Foto 5. Sumber air yang cukup
Foto 6. Rumput untuk pakan sapi
V. Kesimpulan dan Rekomendasi Suvery pendahuluan oleh YKU di Desa Meunasah Papeun menyimpulkan bahwa beberapa peternak memenuhi syarat untuk dilakukan pemanfaatan biogas dari kotoran ternak (sapi). Oleh karena itu, dalam konteks pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan dari bahan biogas dengan skala rumah tangga, YKU memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Desa Meunasah Papeun dengan kondisi alamnya yang subur dan sumber air yang cukup, dapat dijadikan sebagai lokasi percontohan Biogas Rumah Tangga. 2. Beberapa peternak sapi yang menempatkan sapi-sapinya di dalam kandang dapat dipertimbangkan untuk dilibatkan dalam proyek percontohan Biogas Rumah Tangga. 3. Perlu dilakukan survey secera lebih lanjut untuk menyeleksi paling sedikit 5 (lima) rumah tangga yang dapat dijadikan bagian dari proyek percontohan. 4. Perlu dilakukan sosialisasi pendahuluan kepada masyarakat penerima manfaat tentang teknologi pemanfaatan biogas dari kotoran ternak, terutama tentang operasi dan pemeliharaan, sebelum proyek percontohan dilaksanakan. 5. Dapat dipertimbangkan pembentukan koperasi simpan pinjam peternak untuk memfasilitasi kebutuhan modal masyarakat di dalam pengembangan biogas rumah tangga. 4
Kompleks Perkantoran Masjid Raya Baiturrahman – Banda Aceh 23381 Telp. 061 747474 9 PROVINSI ACEH
Kompleks Perkantoran Masjid Raya Baiturrahman – Banda Aceh 23381 Telp. 061 747474 9 PROVINSI ACEH