Excellent Execution for Sustainable World Class Services Company

Excellent Execution for Sustainable World Class Services Company

2

Keberlanjutan bagi Kami adalah kemampuan menjamin pasokan listrik bagi penduduk Jawa dan Bali serta sebagian Sumatera sesuai amanat yang Kami emban sebagai perusahaan pembangkit listrik yang kedepannya akan melakukan pengembangan portofolio bisnis Perusahaan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam menjalankan operasi bisnis, Kami selalu berusaha menerapkan prinsip tata kelola yang baik, kerjasama yang harmonis dengan pemangku kepentingan terutama masyarakat sekitar daerah operasi. Tak lupa, prinsip menjaga kelestarian alam juga Kami tegakkan sehingga keserasian aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat terjaga.

Sustainability for Us is a capability to guarantee electricity supply for all citizen of Java and Bali, also some parts of Sumatera according to the mandate that given to Us as the electricity generating company. In which in the future it will be implemented as the portfolio of Corporate Business in all over Indonesia. In operating our business, We always strive to implement good governance principles, harmonious cooperation with the stakeholders, especially with the people around operational areas. In addition, We also uphold the environmental conservation principles, therefore, the harmony among profit, people, and planet can be maintained.

Pasokan listrik, sebagai produk yang Kami hasilkan, sangatlah mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Tanpa listrik, kehidupan sehari-hari masyarakat dan kegiatan industri tidak akan dapat berjalan. Oleh karena itu, Kami sangat berkomitmen dalam menjaga kuantitas dan kualitas listrik yang Kami salurkan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)(PLN).

Electricity supply as our product is very influential to the livelihood of the people. Without electricity, people's daily activity and industrial activity cannot operate. Therefore, We always commit in maintain the electricity quantity and quality that we distribute to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN).

Kami menyadari bahwa menjalankan bisnis ini penuh tantangan dan tanggung jawab. Untuk menjamin hal tersebut, pelaksanaan kerja yang prima dengan penerapan tata kelola Perusahaan yang andal, menjadi tujuan Kami. Sistem dan prosedur kerja serta standar-standar Kami jalankan agar tujuan menjadi World Class Service Company dapat Kami capai. Ini semua membutuhkan kerja keras, kerjasama, dan kesabaran semua pihak agar eksekusi ekselen menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnya menjadi cerminan budaya Perusahaan. Proses ini akan Kami jalani dengan bergandengan tangan dengan semua pemangku kepentingan.

We realize that operating this business is full of challenges and responsibility. In order to ensure the afore mentioned statement, the implementation of excellent performance with the implementation of reliable Corporate governance becoming our objectives. We implement systems, working procedures and standards to make our company achieving a world-class service company. All of these require hard work, cooperation and patience from all parties in order to make the excellent execution becoming our habit and eventually becoming reflection of Corporate culture. We will go through all these process by hand in hand with all of the stakeholders.

Laporan Keberlanjutan 2013 2013 Sustainability Report PT Indonesia Power

3

2011-2013 Sustainability Report 2011

Trust Us For Sustainable Power Excellence Pada Laporan Keberlanjutan 2011, Kami mengajak para pembaca untuk menyadari pentingnya keseimbangan antara pencapaian kinerja profit, planet, dan people (3P), yang merupakan prasyarat utama bagi keberlanjutan Perusahaan. Indonesia Power kemudian menegaskan hal tersebut dengan menetapkan desain dan indikator keberlanjutan yang berlandaskan pada pencapaian kinerja 3P. In the Sustainability Report 2011, We invite readers to realize the importance of balance among the achievement of the performance of profit, planet, and people (3P), in which all those aspects are main requirements for sustainability of the company. And Indonesia Power emphasizes those aspects by stipulating the design and indicator of sustainability based on the achievement of 3P performance.

2013

Excellent Execution for Sustainable World Class Services Company Di tahun 2013 ini, Indonesia Power menunjukkan komitmennya dalam menjamin pasokan listrik bagi penduduk Jawa dan Bali serta sebagian Sumatera dan kedepannya ke seluruh wilayah Indonesia melalui eksekusi kerja yang ekselen yang dilakukan dengan benar, cepat, dan fokus pada hasil yang terbaik serta penerapan tata kelola Perusahaan yang andal. Dalam Laporan Keberlanjutan 2013 ini, Kami menunjukkan kinerja terbaik Kami dengan terus meningkatkan kesejahteraan bersama melalui bisnis yang beretika dan ramah lingkungan, sebagaimana yang Kami ungkapkan dalam Laporan Keberlanjutan 2012. Kami menjalankan sistem dan prosedur kerja serta standar-standar agar tujuan menjadi World Class Service Company dapat tercapai. In 2013, Indonesia Power shows its commitment in ensuring electricity supply for the citizen of Java and Bali and some parts of Sumatera, and all areas in Indonesia in the future through excellent performance execution that implemented accurately, fast and focused in giving the best result, and the implementation of reliable Corporate Governance. In the Sustainability Report 2013, Shows our best performance by continuously improving common welfare through ethical business and eco-friendly, as shows in the Sustainability Report 2012. We implement system, work procedure and standards to reach the objective of World Class Service Company.

4


2012

Sustainable Power of Indonesia Laporan Keberlanjutan 2012 menunjukkan prestasi sekaligus tantangan termasuk strategi-strategi andal Perusahaan ditengah saratnya persaingan serta untuk memperkuat keinginan Indonesia Power untuk menjadi perusahaan publik pembangkit listrik kelas dunia yang bersahabat dengan lingkungan dalam pengembangan portofolio bisnis Perusahaan untuk memberikan manfaat ke seluruh wilayah Indonesia. Posisi Indonesia Power ini disandarkan atas indikator keberlanjutan yang Kami susun dan termuat dalam Laporan Keberlanjutan 2011. The Sustainability Report 2012 shows achievements and challenges including reliable strategy of the Company amidst rapid competition and to strengthen the will of Indonesia Power to become eco-friendly world class electricity generating public company, particularly in developing Corporate business portfolio to give benefit to all areas in Indonesia. The position of Indonesia Power relies on the sustainability indicators that prepared and included in the Sustainability Report 2011.

5

Daftar Isi Ikhtisar Kinerja Performance Summary Kinerja Ekonomi Economic Performance Kinerja Sosial Social Performance Kinerja Lingkungan Environmental Performance

Tentang Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013 About the Indonesia Power's Sustainability Report 2013 Cakupan dan Batasan Laporan Coverage and Limits of the Report Pemilihan Topik dalam Laporan Selection of Topic in the Report Periode Pelaporan Reporting Period Teknik Pengukuran dan Indeks GRI Measurement Technic and GRI Index Perubahan Signifikan dan Pernyataan Ulang Significant Change and Restatement Pernyataan Direksi Board of Directors Statement

10 11 13

14

16 18 19 20 21 22

Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners

24

Sambutan Direksi Message from the Board of Directors

32

Tentang Indonesia Power About Indonesia Power

41

Identitas Indonesia Power Indonesia Power’s Identity Sejarah Singkat Indonesia Power Indonesia Power's Brief History Visi, Misi dan Tata Nilai Indonesia Power Indonesia Power's Vision, Mission and Values Tujuan dan Sasaran Indonesia Power Indonesia Power's Objective and Target Struktur Organisasi dan Restrukturisasi Indonesia Power Indonesia Power's Organizational Structure and Restructurization Struktur dan Komposisi Pemegang Saham Indonesia Power Indonesia Power's Structure and Composition of Shareholders

6

10

43 44 47 53

56

58


Table of Contents Struktur Grup Indonesia Power (Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Joint Venture, Perusahaan Asosiasi) Indonesia Power's Group Structure (List of Entity of Subsidiary, Joint Venture Company, Associate Company) Skala Organisasi Indonesia Power Indonesia Power's Organization Scale Produk dan Layanan Indonesia Power Indonesia Power's Product and Service Mekanisme Distribusi Tenaga Listrik Sampai Kepada Pelanggan Electricity Power Distribution Mechanism to Customers Peta Wilayah Operasional Indonesia Power Indonesia Power's Operational Area Map Alamat Kantor dan Jaringan Kerja Indonesia Power Indonesia Power's Office Address and Network Penghargaan dan Sertifikat Indonesia Power Indonesia Power's Awards and Certificates Peristiwa Penting Indonesia Power Tahun 2013 Indonesia Power's Important Events in 2013 Kerjasama dengan Pihak Ketiga dan Keanggotaan Asosiasi Cooperation with Third Party and Membership of the Association Perubahan Operasional Indonesia Power Indonesia Power's Operational Change

Indonesia Power dan Keberlanjutan Indonesia Power and Sustainability Strategi Keberlanjutan Indonesia Power Indonesia Power's Sustainability Strategy Implementasi Prinsip Keberlanjutan Indonesia Power Sesuai Panduan ISO 26000 Implementation of Indonesia Power's Sustainability Principles According to ISO 26000 Komunikasi Keberlanjutan Indonesia Power Indonesia Power's Sustainability Communication

58

60 60 64

66 68

70 75 78

80

81 83 108

113

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Berkelanjutan Implementation of Sustainable Corporate Governance

121

Pendekatan Manajemen Management Approach Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate Governance Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GCG Code) Guidance of Corporate Governance (GCG Code) Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) Guidance of Corporate Ethics (Code of Conduct) Evaluasi Penerapan Tata Kelola Perusahaan Evaluation of the Corporate Governance Implementation

123 125 127 128 130

7

Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors Sistem Manajemen Perusahaan The Company's Management System Sistem Pengendalian Internal Perusahaan The Company's Internal Control System Pengelolaan, Pemantauan, dan Peninjauan Manajemen Risiko Management, Monitoring and Risk Management Review Anti Korupsi Anti Corruption Pembayaran Tidak Wajar (Imbalan) dan Partisipasi Politik Improper Payment (Fee) and Political Participation Partisipasi Indonesia Power dalam Pengembangan Kebijakan Publik Indonesia Power's Participation in the Development of Public Policy

Kinerja Ekonomi, Keuangan, dan Operasional Perusahaan The Company's Economic, Financial and Operational Performance Pendekatan Manajemen Management Approach Nilai Ekonomi Economic Value Kinerja Keuangan Financial Performance Kontribusi pada Negara Contribution to the State Produksi Energi Listrik Electricity Energy Production Penjualan Energi Listrik Electricity Energy Sales Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impact Kinerja Operasional Indonesia Power Indonesia Power's Operational Performance

8

130 131 133 149 150 151

154 157

Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan Responsibility to the Product and Customer Kualitas Produk Indonesia Power The Quality of Indonesia Power's Product Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Customer Health and Safety Peningkatan Loyalitas terhadap Pelanggan Improvement of Loyalty to the Customer Survei Kepuasan Pelangan Customer Satisfaction Survey Pengelolaan Keluhan Pelanggan Customer Complaint Management Pangsa Pasar dan Persaingan yang Adil Market Share and Fair Competition

171

172 172 173 173 174 178

157

159

161 161 163 163 164 165 166 169

Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Selaras dengan Pertumbuhan Indonesia Power Development of Human Resources that Align with the Growth of Indonesia Power

181

Pendekatan Manajemen Management Approach Jumlah dan Keberagaman Pegawai Indonesia Power The Number and Diversity of Indonesia Power's Employee Tingkat Turnover Pegawai Employee's Turnover Level Hubungan Industrial Sumber Daya Manusia Indonesia Power Indonesia Power's Industrial Relationship of Human Resources Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Creating Qualified Human Resources Meningkatkan Produktivitas Sumber Daya Manusia Improving Productivity of Human Resources Menjamin Kesejahteraan Pegawai Ensuring Employee’s Welfare

183 184

190 191

195

203

204


Mengutamakan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Kenyamanan Pegawai Prioritizing Employee's Safety, Health, Security and Comfort

209

Pendekatan Manajemen Management Approach Jumlah Pegawai dalam Kepengurusan K3 Total Employee in OHS Officials Program-program K3 OHS Programs Kinerja dan Penghargaan pada Aspek K3 Performance and Awards in the Aspects of OHS

211

Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat dan Kelestarian Lingkungannya Improving the Quality of Community Life and the Environmental Conservation

219

Pendekatan Manajemen Management Approach InPower – CARE InPower - CARE

212 213 217

Pengelolaan Lingkungan Hidup Environmental Management Pendekatan Manajemen Management Approach Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System Program Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Program Penilaian Kinerja Bidang Lingkungan Hidup Assessment of Performance in the Environment Sector Social Mapping di Area Sekitar Pembangkit Social Mapping in the Area Around Power Plant Investasi Perusahaan kepada Lingkungan The Company's Investment to Environment

Indonesia Power Menyongsong 2014 Indonesia Power Welcoming 2014

221 222

237 239 240 242 263

264 264

272

Referensi Silang GRI-G4 dan Indikator Suplemen Kelistrikan Cross Reference GRI-G4 and Electricity Supplement Sector Indicator

275

Formulir Tanggapan Atas Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013 Respond Form Towards Indonesia Power’s Sustainability Report 2013

288

Glosarium Glossary

292

9

Ikhtisar Kinerja Performance Summary

Kinerja Ekonomi Economic Performance

Laba Usaha (miliar rupiah) Operating Income (billion rupiah)

2.017,18

1.851,12

Naik 8,97% Increase 8.97%

1.711,97

2011

Kenaikan Pendapatan Usaha 5,27% 5.27 % Increase of operating revenue

2012

42.624,17 GWh Produksi Listrik Indonesia Power 42,624.17 GWh Indonesia Power's electricity production

2013

25,96 % Pangsa Pasar Indonesia Power 25.96% Market share Indonesia Power

Pada tahun 2013, Indonesia Power mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan sebesar 79,75 dari skala 100 (>70 tergolong kategori 'Sangat Bagus') atau naik 2,25 % dari tahun sebelumnya. In 2013, Indonesia Power Customer Satisfaction Index (CSI) value is 79.75 on a scale of 100 (>70 belongs to the 'Very Good' category), up 2.25% from the previous year. 10


Kinerja Sosial Social Performance

Sumber Daya Manusia Human Resources 1.380,16

Beban Kepegawaian (miliar rupiah) Employment Expenses (billion rupiah)

1.097,67

1.233,88

Naik 11,85% Increase 11.85%

2011

2012

2013

Employee Satisfaction Index (ESI) Employee Satisfaction Index (ESI)

83,00%

82,83%

83,09%

Naik 0,26% Increase 0.26% 2011

2012

2013

11

Ikhtisar Kinerja Performance Summary

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety (OHS)

Kantor Pusat dan 7 Unit Bisnis Indonesia Power meraih penghargaan Zero Accident Indonesia Power Head Office and 7 Business Units received Zero Accident Award

2 Unit Bisnis memperoleh Sertifikat SMK3 Emas dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 Business Units received certificate of Gold SMK3 from the Ministry of Manpower and Transmigration

1 Unit Bisnis mmperoleh sertifikat SMK3 Perak dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 Business Unit received certificate of Silver SMK3 from the Ministry of Manpower and Transmigration

Masyarakat Community

Realisasi Anggaran InPower-CARE (miliar rupiah) Budget Realization of InPower-CARE (billion rupiah)

7,98 3,55 4,58

Bakti Pelayanan Masyarakat Community Assistance

12

Bakti Pembinaan Hubungan Community Relations

Bakti Pemberdayaan Masyarakat Community Empowerment


Kinerja Lingkungan Environmental Performance

Realisasi Anggaran Lingkungan (miliar rupiah) Budget Realization Environment (billion rupiah)

7,81

7,40 6,01

Naik 29,94% Increase 29.94% 2011

2012

2013

Penanaman 111.516 Pohon Planting 111,516 Trees

Penurunan pemakaian sendiri energi listrik sebesar 4,18% Decrease of electricity energy of self consumption is 4.18%

Penangkaran Rusa timor di UBP Grati Javan Rusa Captivity in Grati GBU

Jumlah volume air yang didaur ulang sebesar 168.450 m3 atau 2,51% dari volume air yang terpakai Total volume of recycled water is 168,450 m3 or 2.51% from used water volume.

13

Tentang Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013 About the Indonesia Power's Sustainability Report 2013

14


Sesuai semangat GRI-G4 “Only Report What Matters” kini Kami fokus kepada aspek-aspek yang paling material bagi keberlanjutan Perusahaan dan signifikan bagi para pemangku kepentingan. As the spirit of the GRI-G4 "Only Report What Matters" Now, We are focusing on the aspects that most material to the sustainability of the company and significant for stakeholders. Laporan ini merupakan Laporan Keberlanjutan ke-3 yang diterbitkan setiap tahunnya sebagai wujud komitmen PT Indonesia Power terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan yang mencakup Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness (Kewajaran). Selain dalam edisi cetak, Laporan juga dapat diakses melalui situs perusahaan http://www.indonesiapower.co.id. Laporan ini sengaja disusun untuk menyampaikan informasi yang komprehensif dan gambaran yang jelas, menyeluruh, dan transparan mengenai berbagai kebijakan, program, kegiatan, upaya, dan kinerja PT Indonesia Power dalam aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional Perusahaan sepanjang tahun 2013. [G4-29,G4-30]

This report is the 3rd Sustainability Report that is published every year as the commitment of PT Indonesia Power to the principles of sustainability that include Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness. Aside from the printed edition, the Report is also accessible at the corporate website: http://www.indonesiapower.co.id. This report is compiled to deliver comprehensive, clear, descriptive and transparent information about different policies, programs, activities, efforts and the performance of PT Indonesia Power in economic aspects, socials and environment related with the Company operational activity in 2013. [G4-29,G4-30]

PT Indonesia Power berharap Laporan ini dapat menjadi sumber informasi terkait pelaksanaan kinerja keberlanjutan Perusahaan oleh segenap pemangku kepentingan, yakni para pemegang saham, pejabat pemerintahan, otoritas pasar modal, masyarakat sekitar lokasi operasi, akademisi, lembaga riset, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.

PT Indonesia Power hopes that this Report can be the source of information in regard with the implementation of the Company sustainability performance by all the stakeholders; they are shareholders, government officials, capital market authority, local communities around operational areas, academicians, research institute or any other parties that have the interest.

Pada periode pelaporan ini, Perusahaan belum menyertakan eksternal assuror independen untuk melakukan jasa penjaminan atas Laporan Keberlanjutan. Namun demikian, Kami menjamin kebenaran dan keabsahan informasi dalam laporan ini, sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Direksi pada halaman 22. [G4-33]

In this reporting period, the Company has not enclosed external independent assurer to implement assurance service to the Sustainability Report. However, We assure the validity of the information in this report as stated in the Statement of the Directors on page 22. [G4-33]

15

Tentang Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013 About Indonesia Power Sustainability Report 2013

Cakupan dan Batasan Laporan

Coverage and Limits of the Report

Laporan Keberlanjutan ini difokuskan pada kinerja operasional dalam sektor pembangkitan listrik serta segala perubahan dan perkembangan keberlanjutan usaha yang terjadi selama tahun 2013. Untuk kemudahan pemahaman, dalam Laporan ini penamaan PT Indonesia Power diistilahkan menjadi Indonesia Power, Perusahaan ataupun Kami. Dalam bagian-bagian tertentu pada Laporan Keberlanjutan ini juga digunakan singkatan-singkatan dari entitas anak perusahaan.

This sustainability report is focused to the operational performance in electricity generation sector, any change and the development of business sustainability that happened in 2013. To the understanding, the name of PT Indonesia Power becomes Indonesia Power, the Company or We. In certain parts in this Sustainability Report, it also uses acronyms from the acronyms of its subsidiaries.

Data yang Kami laporkan adalah data yang terhitung mulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013 yang mencakup wilayah operasional Kami di Indonesia, yakni sebagai berikut:

The data that we present is the data starting from January 1st to December 31st 2013 that include all of our operational areas in Indonesia as follows:

[G4-17,G4-20,G4-21,G4-30]

16

[G4-17,G4-20,G4-21,G4-30]

1. UBP Suralaya

Suralaya GBU

2. UBP Priok

Priok GBU

3. UBP Saguling

Saguling GBU

4. UBP Kamojang

Kamojang GBU

5. UBP Semarang

Semarang GBU

6. UBP Mrica

Mrica GBU

7. UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

8. UBP Bali

Bali GBU

9. Unit Bisnis Pemeliharaan

Maintenance Business Unit

10. UBOH PLTU Banten 1 Suralaya

Banten 1 Suralaya SPP OMBU

11. UBOH PLTU Banten 2 Labuan

Banten 2 Labuan SPP OMBU

12. UBOH PLTU Banten 3 Lontar

Banten 3 Lontar SPP OMBU

13. UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu

Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU

14. UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala

Jawa Tengah 2 Adipala SPP OMBU


Dalam Laporan ini Kami juga turut melaporkan keterlibatan, interaksi serta kinerja Perusahaan bersa ma - sa ma d en gan pa ra pem ang ku kepentingan. Data-data terkait kinerja tata kelola dan kinerja operasional Perusahaan mencakup data keuangan, data kinerja lingkungan, data kinerja keselamatan dan kesehatan kerja, praktik pengamanan (security), praktik ketenagakerjaan, dan penerapan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Seluruh data-data keuangan dinyatakan dalam satuan mata uang rupiah, kecuali dinyatakan lain. Prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness (Kewajaran) yang terintegrasi dalam segala kegiatan bisnis Perusahaan, menuntut Kami untuk melakukan review audit internal terhadap isi Laporan yang diharapkan mampu menjamin bahwa kelima prinsip tersebut telah diterapkan dengan baik serta mampu menjamin akurasi dan akuntabilitas indikator kualitatif dan kuantitatif dari data yang digunakan pada Laporan ini.

In this report, we also present the involvement, interaction and performance of the Company with the stakeholders. All the data related to governance performance and the Company operational performance that cover financial, environmental performance, occupational health and safety, security practices, employment practices and the implementation of human rights data. All the financial data stated in Indonesian Rupiah (IDR) except stated in other forms. Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness Principles that integrated in all Company business activities encourage Us to conduct internal audit review to the content of the Report that is expected to guarantee that those five principles are well implemented and also to ensure accuracy and accountability of the qualitative and quantitative indicators from the data that used in this report.

Data kepada pemangku kepentingan Data for the stakeholders

Transparansi Transparency Pihak manajemen dengan Perusahaan dan Satuan Prokurmen Management with the Company and the Procurement Unit.

Kewajaran Fairness

Hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi, GCG, dan Komite Audit The relationship between Board of Commissioners and Directors, GCG, and Audit Committee

Akuntabilitas Accountability

Independensi Independency

Responsibilitas Responsibility

Data keuangan, data kepada ESDM/BUMN dan lain-lain Financial data, the data for the Ministry of Energy and Mineral Resources/State-Owned Enterprise etc.

Peran dan kontribusi Perusahaan kepada Masyarakat, Pegawai, Lingkungan, dan lain-lain The role and contribution of the Company to Society, Employee, environment, and others.

17


Pemilihan Topik dalam Laporan

Selection of Topic in the Report

Indonesia Power menerapkan 'Prinsip-Prinsip untuk Menet a p ka n Is i L a po ra n' s eba g a im a na direkomendasikan dalam Panduan Pelaporan Keberlanjutan GRI-G4.

Indonesia Power implements the Principles for Defining Report Content as recommended in GRIG4 Sustainability Reporting Guidelines.

'Prinsip Keinklusivan Pemangku Kepentingan' Kami terapkan dengan melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan yang terpilih p a d a s a a t p e n y u s u n a n L a p o r a n i n i.

We implement the 'Stakeholders Inclusiveness Principles' by conducting communication with selected stakeholders while compiling this Report.

'Prinsip Konteks Keberlanjutan' Kami terapkan dengan memperluas pengungkapan dengan memperhatikan luasan dampak bisnis Perusahaan hingga ke cakupan nasional dan isu internasional dalam pembangunan berkelanjutan.

We implement the 'Sustainability Context Principles' by expanding the expression by considering the extension of the Company business impact extends to national and international issue coverage in sustainability development.

'Prinsip Materialitas' Kami terapkan dengan melibatkan pemangku kepentingan dengan menyelenggarakan forum diskusi yang dihadiri oleh wakil-wakil dari berbagai kelompok pemangku kepentingan.

We implement the 'Materiality Principles' by involving the stakeholders interest by organizing discussion forum participated by representatives from different groups of stakeholders.

'Prinsip Kelengkapan' Kami terapkan dengan menyajikan data dan informasi yang sejauh mungkin praktis untuk dilakukan serta konsisten dengan lingkup dan periode pelaporan dengan memperhatikan batasan-batasan yang relevan pada setiap aspek atau topik yang kami laporkan. Untuk memastikan kelengkapan, semua data dan informasi kami periksa dan pastikan kebenarannya secara internal, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dalam penyajian informasi.

We implement the 'Completeness Principles' by presenting data and information as practical as possible to implement, and being consistent with the coverage and reporting period by considering relevant limits in every aspect or topic that we report. To ensure completeness, we check all the data information and confirm their validity internally by considering regulations and legislation in presenting information.

Sesuai semangat GRI-G4 “Only Report What Matters” kini Kami fokus kepada aspek-aspek yang paling material bagi keberlanjutan Perusahaan pada tahun 2013 dan signifikan bagi para pemangku kepentingan.

According to the spirit of GRI-G4 "Only Report What Matters," currently We focus to aspects that are very material for the sustainability of the Company in 2013 and also significant to the stakeholders.

[G4-18,G4-19]

18

[G4-18,G4-19]


Periode Pelaporan [G4-28]

Reporting Period [G4-28]

In do nes ia Po wer m en erb it ka n L a p ora n Keberlanjutan secara berkala setiap tahun. Laporan Keberlanjutan ini merupakan laporan kinerja perusahaan dalam melanjutkan perjalanan Perusahaan menuju keberlanjutan yang dipaparkan dalam Laporan Keberlanjutan periode sebelumnya yang diterbitkan pada Juni 2013. Laporan ini mencakup kinerja perusahaan pada periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.

Indonesia Power publishes Sustainability Report annually. This Sustainability Report is the report of the company performance in sustaining the continuity of the Company towards sustainability as stated in the previous Sustainability Report in June 2013. This report covers the performance of the Company during the period of January 1st 2013 until December 31st 2013.

19


Teknik Pengukuran dan Indeks GRI

Measurement Technic and GRI Index

Penyajian data dalam Laporan ini telah disesuaikan dengan ketentuan pada Panduan Global Reporting Initiative versi 4 (GRI-G4) dan Electricity and Utilities Supplement Sector (EUSS). Teknik pengukuran data yang Kami gunakan untuk data keuangan mengacu pada standar nasional Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan International Financial Reporting Standard (IFRS). Sedangkan teknik pengukuran data untuk data non-keuangan atau data keberlanjutan mengacu pada standar nasional dan internasional, seperti:

The data presentation in this Report has been adjusted with the conditions in Global Reporting initiative version 4 (GRI-G4) and Electricity and Utilities Supplement Sector (EUSS). The data measurement technique that we use for the financial data refer to national standard of Indonesia Financial Accountancy Standard Statement and International Financial Reporting Standard (IFRS), meanwhile the measurement technique for non-financial data or sustainability data refer to national and international standard, such as:

Pengukuran data lingkungan sesuai dengan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan mengacu pada dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Environmental data measurement is in accordance with Ministry for Environment stipulation and refers to the Environmental Impact Analysis document.

Pengukuran kinerja keselamatan dan kesehatan kerja y ang menga cu pada ket entua n Kementerian Ketenagakerjaan dan Standar Internasional OHSAS 18000.

Performance measurement of occupational health and safety refer to Ministry of Manpower stipulation and International Standard OHSAS 18000.

Pengukuran konversi emisi karbon yang mengacu pada standar konversi Carbon Trust UK.

Carbon emission conversion measurement refers to the conversion standard Carbon Trust UK.

Penyajian data kuantitatif dalam Laporan ini menggunakan data perbandingan 3 (tiga) tahun berturut-turut yakni tahun 2011, 2012, dan 2013, sehingga pembaca dapat dengan mudah melakukan analisis komparasi perkembangan yang terjadi. Untuk mempermudah pembaca memahami isi dan indikator GRI-G4 yang telah terpenuhi dan dilaporkan dalam Laporan ini, Kami mencantumkan indeks GRI-G4 dalam tanda kurung dengan warna merah pada setiap halaman yang relevan. Daftar indeks GRI-G4 secara keseluruhan dapat dilihat pada halaman 274-287 Pemakaian acuan ini merupakan wujud komitmen pelaksanaan kegiatan keberlanjutan Indonesia Power terhadap standarstandar internasional.

The quantitative data presentation in this Report uses comparison data in 3 (three) consecutive years, they are 2011, 2012, and 2013, thus the readers can easily analyze and compare the development. In order to facilitate the reader to understand the content and GRI-G4 indicator that has been fulfilled and reported in this Report, We present GRI-G4 indexes in parenthesis with red color in every relevant page. The list of GRI-G4 can be comprehensively observed on page 274-287 The use of this reference reflects Indonesia Power's commitment in implementing sustainability activity to international standards.

[G4-32]

20

[G4-32]


Perubahan Signifikan dan Pernyataan Ulang [G4-22,G4-23]

Significant Change and Restatement [G4-22,G4-23]

Pada Laporan Keberlanjutan tahun 2013 ini, Kami menggunakan pedoman penyusunan GRI-G4 setelah pada tahun sebelumnya menggunakan pedoman GRI-3.1. Ini adalah bukti bahwa Indonesia Power selalu berupaya mengikuti perkembangan terkini isu-isu keberlanjutan secara global. In this 2013 Sustainability Report, we use the compiling guidance GRI-G4 after previously using the guidance GRI-3.1. This is the real evidence that Indonesia Power always makes efforts to stay up to date with development of sustainability issues globally.

Selama periode pelaporan, tidak terdapat perubahan signifikan pada struktur laporan, struktur kepemilikan, dan prinsip akuntansi, maupun teknik pengukuran data dari Laporan pada periode tahun sebelumnya sehingga dasar pelaporan tidak mengalami perubahan dan tidak mempengaruhi prinsip komparabilitas. Namun, terdapat perubahan menyangkut jumlah komposisi anggota Dewan Komisaris Indonesia Power menjadi berjumlah 5 (lima) orang, berkurang satu orang dari tahun sebelumnya dikarenakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris Sdr. Bhimantara Widyajala. Pengunduran diri dilakukan berdasarkan surat tanggal 25 Juni 2013 sehubungan dengan penugasan dari Kementerian Keuangan sebagai Direktur Eksekutif Asian Development Bank (ADB) yang efektif per tanggal 1 Juli 2013. Selain itu, terdapat perubahan wilayah kegiatan operasional Perusahaan yakni terdapat penambahan 1 Unit Bisnis baru, yaitu Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) PLTU 2 Jawa Tengah Adipala.

During the reporting period, there was no significant change in the report structure, ownership structure, accountancy principles or data measurement technique from the Report in the past years, therefore, the basic of reporting do not change and inf lu ence th e co m pa ra b ilit y pr incip les. Nevertheless, there was change in regard with the composition of Indonesia Power Board of Commissioners member, it becomes 5 (five) people, minus one person, it is because of the resignation of Board of Commissioner member Mr. Bhimantara Widyajala. This resignation has been undertaken based on a letter dated June 25th 2013 relating to the assignment from the Financial Minister as the Executive Director of Asian Development Bank (ADB) which is effective per July 1st 2013. Furthermore, there were changes in the Company operational activity area, there was 1 new Business Unit, namely Jawa Tengah 2 Adipala SPP Operation and Maintenance Business Unit (OMBU).

Pelaporan tahun 2013 ini, tidak terdapat informasi yang dinyatakan ulang dari pelaporan periode sebelumnya.

In this 2013 report, there is no restated information from the previous period report.

21


Pernyataan Direksi [G4-48]

Board of Directors Statements [G4-48]

Kami Direksi PT Indonesia Power menyatakan bahwa Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) 2013 Indonesia Power ini memuat informasi yang benar, dapat dipertanggungjawabkan, dan berimbang. We are the members of the Board of Directors of PT Indonesia Power hereby stated that all of the information in this Indonesia Power’s 2013 Sustainability Report are correct, can be accounted for and balanced. Direksi PT Indonesia Power Board of Directors of PT Indonesia Power

Supangkat Iwan Santoso Direktur Utama President Director

22

Antonius R.T. Artono Direktur (Pengembangan dan Niaga) Director (Development and Commerce)

Sripeni Inten Cahyani Direktur (Keuangan) Director (Finance)

Eri Prabowo Direktur (Produksi) Director (Production)

Roikhan Direktur (Sumber Daya Manusia) Director (Human Resources)


Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank

23

Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners [G4-1]

I.G.A Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner

24

Pemangku Kepentingan yang Budiman,

Our Respected Stakeholders,

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Indonesia Power dapat mengarungi tahun 2013 dengan tetap memberikan manfaat bagi para Pemangku Kepentingan dan layanan pasokan listrik terbaik terutama masyarakat Jawa, Bali, dan sebagian Sumatera.

By expressing our gratitude to the presence of God the Almighty, Indonesia Power is able to undergo the year of 2013 by consistently contributing benefit to its stakeholders and the best electricity supply service particularly for the people in Java, Bali and some parts of Sumatera.

Kami telah mencanangkan visi untuk menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan. Sebagai perusahaan pembangkit listrik yang memegang peran strategis dan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian negara dan masyarakat, Indonesia Power sangat menjaga kepastian eksekusi ekselen, disamping terus menjaga keserasian aspek kesejahteraan pegawai dan masyarakat, keamanan kerja, dan kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan operasinya.

We already launched our vision to become public company with world-class performance and eco-friendly. As the electricity generating company that has strategic role and give great impact for the economy of the state and people thus Indonesia Power always maintains the assurance of the excellent performance execution, apart from maintaining the alignment of the employee’s welfare aspect and society, work safety and environmental cons erv ati on in every oper a tiona l a cti vity.

[G4-1]


Secara berkala Indonesia Power melakukan evaluasi penerapan GCG melalui kegiatan assessment dan review GCG yang juga menjadi salah satu target KPI Korporat. Untuk tahun 2013, evaluasi penerapan GCG dilakukan dengan metode Self Assessment dari tanggal 2 Desember 2013 sampai dengan 10 Januari 2014 yang mengacu pada Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. Hasil skor Self Assessment GCG tersebut adalah 92,04 dengan predikat "Sangat Baik", meningkat dibandingkan capaian skor tahun sebelumnya sebesar 84,77. In frequent, Indonesia Power evaluates the GCG implementation through the assessment activity and GCG review. For 2013, the evaluation and the implementation of GCG conducted by the Self Assessment method starting from December 2nd 2013 to January 10th 2014 that refers to the Decision of the Secretary of Ministry of SOE (State-Owned Enterprise) No. SK16/S.MBU/2012 on June 6th 2012. The GCG Self Assessment score result was 92.04, with the predicate of “Very Good”, it increased compared to the score in the previous year, which was 84.77.

EKSEKUSI EKSELEN SEBAGAI CERMINAN DARI BUDAYA PERUSAHAAN

EXCELLENT EXECUTION AS THE REFLECTION OF CORPORATE CULTURE

Kami merumuskan Indonesia Power Way sebagai budaya yang dianut dan yang wajib diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari untuk mencapai visi perusahaan. Indonesia Power Way dibangun dengan nilai-nilai The Way We Think – IP HaPPPI yang selanjutnya nilai-nilai tersebut dicapai dengan The Way We Act dan The Way We Do Business. Sesuai tema Laporan Keberlanjutan tahun ini yaitu “Excellent Execution for Sustainable World Class Services Company”, maka menjadi komitmen Kami bahwa eksekusi kerja yang dilakukan dengan benar, cepat dan fokus pada hasil terbaik haruslah menjadi cerminan dari budaya kerja yang terus dipelihara bersama.

We formulate Indonesia Power Way as the culture that needs to be followed and compulsory to implement in daily work implementation to achieve the company’s vision. Indonesia Power Way built with the values of The Way We Think – IP HaPPPI, in which those values will be achieved by The Way We Act and The Way We Do Business. According to the theme of the Sustainability Report this year “Excellent Execution for Sustainable World Class Services Company”, then it becomes Our commitment that the work execution should be implemented correctly, fast and focused to the best result, in which this attitude should be the reflection of the corporate culture that continuously needs to be maintained together.

25


26

Implementasi tata kelola perusahaan diwujudkan dalam berbagai proses mulai dari rekrutmen, sistem pengendalian internal, pengelolaan risiko, evaluasi kinerja, pengambilan keputusan, sampai dengan program reward and punishment.

The implementation of the corporate governance is actualized in different process starting from recruitment, internal control system, risk management, performance evaluation, decision-making until the reward and punishment program.

PENILAIAN KINERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN

ASSESSMENT OF CORPORATE GOVERNANCE PERFORMANCE

Secara berkala Indonesia Power melakukan evaluasi penerapan GCG melalui kegiatan assessment dan review GCG yang juga menjadi salah satu target KPI Korporat. Untuk tahun 2013, evaluasi penerapan GCG dilakukan dengan metode Self Assessment dari tanggal 2 Desember 2013 sampai dengan 10 Januari 2014 yang mengacu pada Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. Hasil skor Self Assessment GCG tersebut adalah 92,04 dengan predikat "Sangat Baik", meningkat dibandingkan capaian skor tahun sebelumnya sebesar 84,77.

In frequent, Indonesia Power evaluates the GCG implementation through the assessment activity and GCG review. For 2013, the evaluation and the implementation of GCG conducted by the Self Assessment method starting from December 2nd 2013

Terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, termasuk organ penunjang di bawahnya, hasil penilaian Self Assessment GCG tahun 2013 pada aspek pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris mencapai skor 31,53, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 27,96 dari skor maksimal 35 atau setara dengan 90%.

Related to the implementation of task and responsibility of the Board of Commissioners in implementing Corporate Governance, including the supporting organization in its subordinate, The GCG Self Assessment score result in 2013 in the aspect of the implementation of task and responsibility of the Board of Commissioners achieved the score of 31.53, it increased if compared to the previous year by 27.96 from the maximum score of 35 or equal to 90%.

Untuk memastikan keefektifan pengelolaan risiko dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagai enabler dalam mencapai perusahaan yang berkelanjutan, maka perlu dilakukan pemantauan dan peninjauan penerapan manajemen risiko. Pemantauan dan peninjauan tersebut dilakukan dengan cara mengukur Tingkat Kematangan (Maturity Level). Hasil Assessment Maturity Level implementasi manajemen risiko secara Korporat yang dilakukan konsultan independen mencatat hasil skor total yaitu 3,68 (dari maksimum skor 5), yang mengindikasikan bahwa kematangan implementasi ERM di Indonesia Power mencapai tingkat ‘DEFINED’.

In order to ensure the effectiveness of the risk management in the aspects of economy, social and environment as the enabler in achieving a sustainable company thus it needs for monitoring and reviewing the implementation of risk management. The monitoring and review conducted by measuring the maturity level. The result of the maturity level assessment over the implementation of risk management at the Corporate level that conducted by the independent consultant recorded the total score of 3.68 (from the maximum score of 5), that indicates the implementation of ERM in Indonesia Power has reached the ‘DEFINED’ level.

Sejalan dengan komitmen Indonesia Power dalam mendukung program “PLN Bersih No Suap”, Perusahaan melakukan deklarasi “Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap” (IP BTTS).

In line with Indonesia Power’s commitment to support “Clean PLN No Bribery” program, the Company declared the “Indonesia Power Clean No Tip and No Bribery” (IP BTTS).

to January 10th 2014 that refers to the Decision of the Secretary of Ministry of SOE (State-Owned Enterprise) No SK-16/S.MBU/2012 on June 6th 2012. The GCG Self Assessment score result was 92.04, with the predicate of “Very Good”, it increased compared to the score in the previous year, which was 84.77.


PENINGKATAN KINERJA EKONOMI SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN

IMPROVEMENT OF ECONOMIC PERFORMANCE AS THE FOUNDATION FOR THE DEVELOPMENT OF THE COMPANY

Pada periode pelaporan, Indonesia Power masih menjadi pemimpin pasar (market leader) dengan perolehan pangsa pasar sebesar 25,96%.

In the reporting period, Indonesia Power still becoming the market leader with the acquisition of market share by 25.96%.

Produksi tenaga listrik Indonesia Power secara keseluruhan tahun 2013 adalah sebesar 42.624,17 GWh atau meningkat 6,68% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 39.954,76 GWh. Penjualan energi listrik Indonesia Power secara keseluruhan pada tahun 2013 sebesar 40.917,38 GWh atau meningkat 6,79% dari tahun 2012 sebesar 38.314,55 GWh.

Indonesia Power’s electricity power production in 2013, in overall is by 42,932.91 GWh or it increased by 6.80% compared with 2012 by 39,954.76 GWh. Indonesia Power’s electricity energy sale, in overall in 2013 was by 40,917.38 GWh or it increased by 6.91% from 2012, which was by 38,314.55 GWh.

MENGGANDENG PEMANGKU KEPENTINGAN, MEMANTAPKAN LANDASAN KERJA PERUSAHAAN

ENGAGING STAKEHOLDERS, IMPROVING CORPORATE PERFORMANCE FOUNDATION

Kehadiran pembangkit dengan segala aktivitas operasionalnya memberikan dampak ekonomi secara tidak langsung bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berlokasi di sekitar pembangkit. Bentuk dampak ekonomi tidak langsung tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan karakteristik geografis dan jenis aktivitas operasional pembangkit. Sebagai contoh, pada PLTA Mrica, kehadiran waduk dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menyokong perekonomian kerakyatan melalui pengembangkan usaha tambak ikan, peternakan sapi, dan wisata air.

The existence of power plants and their operational activity give indirect economical impact for community, especially those who live around power plants. The manifestation of the indirect economic impact has different characteristics that adjusted to the geographical characteristic and type of the power plant operational activity. For example, at Mrica HPP, the existence of dams utilized by the community around to support the people’s economy by developing fish pond business, cattle ranch and water tourism.

Indonesia Power senantiasa menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemasok. Kepedulian nyata Indonesia Power terhadap aspek bisnis lokal adalah adanya kebijakan pengadaan barang dan jasa yang berpihak kepada industri kecil di sekitar wilayah operasi Perusahaan.

Indonesia Power always maintains mutual benefit relationship with its suppliers. The real concern of Indonesia Power to the local business aspect is the procurement of goods and service policy that stands for the small industries around the Company’s operational area.

KEPUASAN PELANGGAN ADALAH SASARAN KAMI

CUSTOMER SATISFACTION IS OUR TARGET

Secara aktif Indonesia Power melakukan monitoring terhadap kinerja kepuasan pelanggan melalui survei. Survei dilakukan oleh pihak independen untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan Perusahaan.

Indonesia Power actively conducts monitoring over the customer satisfaction performance through survey. The survey conducted by independent party to measure the customer satisfaction level towards the service of the Company.

27


28

Pengukuran survei dilakukan dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat harapan dari variabel-variabel kualitas jasa yang diukur.

The measurement of survey conducted with Customer Satisfaction Index (CSI) to determine the customer satisfaction level comprehensively with approaches that consider the expectation level of the measured service quality variables.

Realisasi hasil survei atas nilai kepuasan pelanggan tahun 2013 sebesar 79,75%, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 78,00%, sehingga pencapaian tahun 2013 terhadap target sebesar 102,24%.

The realization of the survey result over the customer satisfaction score in 2013 was 79.75%, meanwhile the stipulated target was by 78.00%, thus the achievement in 2013 towards the target was by 102.24%.

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEGAWAI UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN EKSEKUSI EKSELEN

IMPROVING EMPLOYEE’S COMPETENCY TO SUPPORT EXCELLENT EXECUTION ACHIEVEMENT

Perusahaan menerapkan aplikasi Sistem Manajemen Kinerja Pegawai (SIMKP) untuk melakukan penilaian atas kinerja pegawai. Penilaian ini dilakukan oleh atasan langsung dengan mengevaluasi bukti-bukti pencapaian kerja bawahannya. Hasil penilaian tidak hanya menjadi dasar pertimbangan untuk pemberian reward dan pengembangan karir pegawai seperti promosi, rotasi, peningkatan remunerasi dan sebagainya, tetapi juga menjadi dasar bagi pemberian punishment dalam bentuk penundaan kenaikan grade, demosi sampai pemutusan hubungan kerja.

The Company implements the Employee Performance Management System (SIMKP) application to implement assessment over the employee’s performance. The assessment is conducted directly by the superiors through evaluating the performance achievement evidences of their subordinate. The result of the assessment not only becoming the consideration basis for the award and employee career development such as promotion, rotation, remuneration improvement and etc, but it also becomes the basis for punishment in the form of upgrade postponement, demotion until the termination of employment.

Pada tahun 2013 terdapat 536 sertifikat pada program sertifikasi Pegawai Teknik Operasi & Pemeliharaan, sertifikasi portofolio dalam pemenuhan KKJ, dan sertifikat peningkatan level standar latih kompetensi untuk pengembangan kompetensi pegawai. Persentase jumlah pegawai Operasi & Pemeliharaan yang tersertifikasi adalah sebesar 92,5%.

In 2013 there were 536 certificates at the Operation & MaintenanceTechnical Employee certification program, the portfolio certification in the fulfillment of KKJ, and improvement of competency training standard level for the employee competency development. The percentage of the certified Operation & Maintenance is by 92.5%.

Secara berkala, Indonesia Power juga melakukan pemeriksaan medis yang diprioritaskan untuk para pegawai yang berusia 40 tahun keatas dan/atau pegawai bagian operasi dan pemeliharaan.

In frequent, Indonesia Power also implements medical checks that prioritized to the employee above 40 years old and/or the employee at the operation and maintenance division.

Pada periode pelaporan, jumlah beban kepegawaian Perusahaan meningkat 12% yakni menjadi Rp1,38 triliun dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp1,23 triliun. Beban kepegawaian tersebut merupakan bentuk perhatian Perusahaan terhadap kesejahteraan pegawai yang terdiri dari tunjangan pegawai, gaji pegawai, imbalan kerja, dan pemeliharaan kesehatan.

In the reporting period, the total expenses of the Company’s employment increased by 12%, which is Rp1.38 trillion from 2012 which was by Rp1.23 trillion. The employment expenses is the manifestation of the Company’s concern to the employee’s welfare that consisted of the employee’s allowance, salary, employment benefit, and health maintenance.


Ka mi juga sela lu berusa ha memper hatikan kesejahteraan pegawai yang akan memasuki masa pensiun. Pendidikan dan pelatihan Pembekalan Masa Purna Bakti dilaksanakan dengan memberikan materi pelatihan khusus untuk membantu kesiapan mereka menghadapi masa pension dengan materi-materi persiapan mental, pemeliharaan kesehatan, dan pengelolaan keuangan, serta kewirausahaan.

We also continuously strive to pay attention to the welfare of retiring employee. Education and Retirement Age Debrief training conducted to give specific training materials to support the readiness of those who will face their pension time with mental preparation materials, health maintenance, financial management and entrepreneurship.

MENDUKUNG HAK ASASI PEGAWAI

SUPPORTING EMPLOYEE’S HUMAN RIGHTS

Instrumen hubungan industrial Indonesia Power terdiri dari Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berisi syarat-syarat kerja sebagai panduan dalam melaksanakan hubungan kerja serta menjadi solusi bagi Perusahaan, pegawai, dan pihak-pihak terkait lainnya seperti pemerintah.

The instrument of Indonesia Power’s industrial relationship consisted of the Association of Indonesia Power’s Employee (PP-IP) and Common Working Agreement (PKB) that containing the working requirements as the guidance in implementing working relationship and becoming solution for the Company, employee and other related parties such as government.

Perusahaan bekerja sama dengan Persatuan Pegawai sebagai mitra dalam rangka menangani Pegawai yang “bermasalah” dengan cara memberikan pendampingan/ konseling kepada pegawai yang bersangkutan karena Perusahaan menganggap Persatuan Pegawai lebih dekat secara psikologis dengan pegawai dalam hal penyampaian keluhan-keluhan yang dirasakan pegawai.

The Company cooperates with the Association of Employee in partnership in order to handle any “troubled” Employee by giving mentoring/counseling to the related employee since the Company considers the Association of Employee is psychologically closer with the employee in regard with expressing complaints from the employee.

PKB menjadi panduan bagi Perusahaan dan pegawai dalam melaksanakan hubungan kerja yang mengatur hak dan kewajiban antara perusahaan dan karyawan. Indonesia Power memasukkan hak asasi manusia serta praktik-praktik kerja yang adil dan tidak menyalahi hak asasi manusia ke dalam pokok-pokok PKB yang secara periodik di evaluasi dan disempurnakan.

PKB becomes the guidance for the Company and employee in implementing work relationship that governs about the rights and responsibility between the Company and employee. Indonesia Power includes the human rights, fair aspects and any other aspects, which is not conflicted with human rights to PKB items, which are periodically evaluated and improved

MENJAGA KESELARASAN OPERASI DAN LINGKUNGAN

MAINTAINING THE ALIGNMENT OF OPERATION AND ENVIRONMENT

Terwujudnya keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dan lingkungan yang lestari merupakan cita-cita dan harapan Kami. Dalam menjaga dan meningkatkan keandalan operasi Pembangkit, Kami menerapkan manajemen aset yang saat ini sedang disertifikasi untuk mewujudkan proses produksi yang ramah lingkungan (Green Production/Green Power Plant).

The realization of the equilibrium between business sustainability and conserved environment is our aspiration and expectation. In maintaining and improving the reliability of the Generating operation, We implement asset management, which is currently is certified to realize the eco-friendly production process (Green Production/Green Power Plant).

29


30

MENJAWAB TANTANGAN, MENGEMBANGKAN PERUSAHAAN

RESPONDING CHALLENGES, DEVELOPING COMPANY

Untuk menghadapi permintaan listrik jangka panjang, Indonesia Power telah merencanakan beberapa pengembangan pembangkit, diantaranya: [EU10] Peremajaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Pesanggaran Bali sebesar 100 MW dengan bahan bakar gas yang dapat dikembangkan sampai 200 MW. Peremajaan pembangkit ini dalam rangka meningkatkan keandalan, ketersediaan tenaga listrik, dan efisiensi di sub sistem Bali. PLTA Rajamandala, dengan pengembangan pembangkit berkapasitas 1 x 47 MW bekerjasama dengan Kansai Electric Power Co., dari Jepang dengan membentuk perusahaan patungan bernama PT Rajamandala Electric Power. Pembangkit tersebut diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2015. PLTM Gunung Wugul, PLTM Lambur, PLTM Harjosari. Pada tahun pelaporan, statusnya telah sampai pada tahap pembebasan tanah. PLTP Tangkuban Parahu, pada periode pelaporan telah memasuki tahap izin drilling.

In order to respond for the long term electricity demand, Indonesia Power already planned some generating developments, they are: [EU10] The Renewal of Gas and Machine Power Plant (GMPP) Pesanggaran Bali by 100 MW with gas fuel that could be developed to 200 MW. The renewals of the power plant, is in order to improve reliability, availability of electricity power, and efficiency in Bali sub system. Rajamandala HPP, with the development of generating with the capacity of 1 x 47 MW in cooperation with Kansai Electric Power Co., from japan by establishing joint venture company called PT Rajamandala Electric Power. The Power plant is expected to operate in 2015. In the reporting year, the status of Gunung Wugul MPP, Lambur MPP, Harjosari MPP is at the stage of land acquisition. Tangkuban Parahu GPP, in the reporting period was already at the stage of drilling permit stage.

Pada tahun 2013, Indonesia Power melakukan propgram pengembangan organisasi melalui penyerahan pekerjaan jasa operasi dan pemeliharaan PLTU 2 Jawa Tengah Adipala dari PLN kepada Indonesia Power sebagai salah satu Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Perusahaan.

In 2013, Indonesia Power implemented organizational development program through handover of operation and maintanance services of Jawa Tengah 2 Adipala SPP from PLN to Indonesia Power as on of the Company’s Operation and Maintenance Business Unit.

APRESIASI BAGI MANAJEMEN DAN PEGAWAI

APRECIATION FOR MANAGEMENT AND EMPLOYEE

Pada 2013 ini Indonesia Power semakin menunjukkan kemantapan operasinya sebagai perusahaan pembangkit listrik. Berbagai penghargaan dan apresiasi diterima dari pemangku kepentingan dari sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kami menghaturkan penghargaan yang tinggi atas kinerja manajemen dan seluruh jajaran pegawai yang telah bekerja sama dengan baik dengan pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan kerja mewujudkan Excellent Execution untuk menjadi Sustainable World Class Services Company.

In 2013, Indonesia Power becoming more active to show its reliability of its operation as the electricity generating company. There are different awards and appreciatons that received from the stakeholders from the sector of economy, social and environment. We would like to express our sincere appreciation to the performance of management and all the employees who cooperated well with the stakeholders in responding the performance challenges to actualize the Excellent Execution becoming Sustainable World Class Services Company.


Dewan Komisaris Board of Commissioners

Kiri ke Kanan : Left to Right Daniel Theodore Sparringa Komisaris Commissioner Teuku Taufiqulhadi Komisaris Commissioner Luizah Komisaris Commissioner I.G.A Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner Aries Muftie Komisaris Commissioner

31

Sambutan Direksi Message from the Board of Directors [G4-1]

[G4-1]


32

Pemangku kepentingan yang budiman,

Our Respected Stakeholders,

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, berkat kerja keras dan kerjasama seluruh manajemen, pegawai, dan pemangku kepentingan, Kami dapat menerbitkan Laporan Keberlanjutan PT Indonesia Power untuk ketiga kalinya tahun ini. Laporan ini Kami susun dengan berdasarkan pada Pedoman Global Reporting Initiative (GRI) Versi G4 dan Electricity and Utilities Supplement Sector (EUSS).

Let us express our gratitude to the presence of God Almighty, and many thanks to the hard efforts and cooperation of all managements, employees and stakeholders; therefore We can finally publish the Sustainability Report PT Indonesia Power for the third time. We prepared this report based on the Global Reporting Initiative (GRI) Version G4 Guideline and Electricity and Utilities Supplement Sector (EUSS).


Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan dan menyempurnakan praktik tata kelola perusahaan yang berkelanjutan sejalan dengan perkembangan standar terbaik tata kelola perusahaan, melalui pelaksanaan kerja yang prima (ekselen), dilakukan dengan benar, cepat dan fokus pada hasil terbaik. Roadmap GCG Indonesia Power 2010 - 2015 merupakan grand strategy dan milestone implementasi GCG sampai tahun 2015 menuju tata kelola perusahaan berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek kepatuhan (compliance), pengendalian internal (internal control), manajemen risiko (risk management) dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). We always commit to increase and improve the sustainable corporate governance practices in line with the development of the best corporate governance standard, by implementing excellent performance, that implemented accurately, fast and focused to best result. The GCG Roadmap of Indonesia Power 2010 - 2015 is the grand strategy and milestone of GCG implementation until 2015 towards the sustainable Corporate governance through integrating the aspect of compliance, internal control, risk management, and corporate social responsibility.

TATA KELOLA PERUSAHAAN SEBAGAI LANDASAN EKSEKUSI EKSELEN

CORPORATE GOVERNANCE AS THE FOUNDATION OF EXCELLENT EXECUTION

Untuk meningkatkan efisiensi dalam implementasi sistem manajemen perusahaan agar lebih sistematis dan efektif serta untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan, Indonesia Power merancang Indonesia Power – Integrated Management System (InPower IMS) yang merupakan integrasi berbagai standar/sistem/metode dari ISO 9001 (Quality Management System), ISO 14001 (Enviromental Management System), OHSAS 18001 (OHS Management System), ISO 28000 (Security Management System for Supply Chain), SMP (Sistem Manajemen Pengamanan), dan SMK3 (Sistem Manajemen K3).

In order to improve efficiency in the implementation of the corporate management system to make it more systematic and effective and to realize the sustainable corporate governance, Indonesia Power designed Indonesia Power – Integrated Management System (In Power IMS), which is the integration of different standard/system/method from the ISO 9001 (Quality Management System), ISO 14001 (Environmental Management System), OHSAS 18001 (OHS Management System), ISO 28000 (Security Management System for Supply Chain), SMP (Security Management System), and SMK3 (K3 Management System).

33


34

Implementasi tata kelola perusahaan diwujudkan dalam berbagai proses mulai dari rekrutmen, sistem pengendalian internal, pengelolaan risiko, evaluasi kinerja, pengambilan keputusan, sampai dengan program reward and punishment.

The implementation of the corporate governance conducted in different processes, starting from recruitment, internal control system, risk management, performance evaluation, decision-making until reward and punishment program.

Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan dan menyempurnakan praktik tata kelola perusahaan yang berkelanjutan sejalan dengan perkembangan standar terbaik tata kelola perusahaan, melalui pelaksanaan kerja yang prima (ekselen), dilakukan dengan benar, cepat dan fokus pada hasil terbaik. Roadmap GCG Indonesia Power 2010 – 2015 merupakan grand strategy dan milestone implementasi GCG sampai tahun 2015 menuju tata kelola perusahaan berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek kepatuhan (compliance), pengendalian internal (internal control), manajemen risiko (risk management) dan tanggung jawab sosial perusaha an ( corporate soc ial resp onsibility).

We always commit to increase and improve the sustainable corporate governance practices in line with the development of the best corporate governance standard, by implementing excellent performance, that implemented accurately, fast and focused to best result. The GCG Roadmap of Indonesia Power 2010 – 2015 is the grand strategy and milestone of GCG implementation until 2015 towards the sustainable Corporate governance through integrating the aspect of compliance, internal control, risk management, and corporate social responsibility.

Pencapaian skor GCG menjadi salah satu target KPI Korporat dalam pelaksanaan assessment GCG, Hasil penilaian Self Assessment GCG korporat tahun 2013 mencapai skor 92,04 meningkat dibandingkan capaian skor tahun sebelumnya sebesar 84,77 dengan predikat sangat baik.

The achievement of the GCG score becoming one of the Corporate KPI’s target in implementing GCG assessment, the result of corporate GCG Self Assessment in 2013 achieved the score of 92.04 which increased compared to score achievement in previous year, which was 84.77 with the predicate of “very good”.

PENCAPAIAN KINERJA EKONOMI DAN OPERASIONAL MENUJU SUSTAINABLE WORLD CLASS SERVICE COMPANY

ACHIEVEMENT OF ECONOMIC AND OPERATIONAL PERFORMANCE TOWARDS SUSTAINABLE WORLD CLASS SERVICE COMPANY

Pada periode pelaporan, Perusahaan mencatatkan peningkatan nilai ekonomi dibandingkan dengan tahun 2012, dari Rp32,51 triliun menjadi Rp33,40 triliun yang dikontribusikan oleh naiknya pendapatan usaha dari PLTA, PLTG, dan PLTD. Nilai ekonomi yang didistribusikan sebesar Rp32,41 triliun meningkat menjadi Rp33,33 triliun disebabkan oleh peningkatan biaya operasi sehubungan peningkatan produksi energi listrik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

During the reporting period, the Company recorded economic improvement value compared with 2012, from Rp32.51 trillion becoming Rp33.40 trillion, which is contributed by the increase of the revenues from the HPP, GTPP and DPP. The distributed economic value which was Rp32.41 trillion increased to Rp33.33 trillion that caused by the increase of the operational cost related to the increase of the electricity energy production compared to the previous years.

Penurunan nilai ekonomi yang ditahan dari sebesar Rp110,96 miliar menjadi sebensar Rp67,57 miliar disebabkan beban selisih kurs dari sebesar Rp26,38 miliar menjadi sebesar Rp80,46 miliar akibat fluktuasi kurs yang terjadi pada tahun 2013. Demikian juga pada beban gaji pegawai yang menurun dari Rp279,03 miliar menjadi Rp265,95 miliar yang terjadi akibat dari penurunan jumlah pegawai karena pensiun. Perusahaan saat ini sedang berupaya merekrut pegawai handal yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter perusahaan.

Decrease of the withheld economic value from Rp110.96 billion to Rp67.57 billion, it was caused by the expense of the foreign exchange from Rp26.38 billion to Rp80.46 billion that caused by the fluctuation of exchange that happened in 2013. And likewise what happened to the expense of the employees’ salary that decreased by Rp279.03 billion to Rp265.95 billion that happened because the effect of the decrease of the number of the employees that caused by their retirement. Currently the Company still strives to recruit reliable employee according to the company’s demand and character.


Pada tahun 2013, Perusahaan membayar pajak sebesar Rp644 miliar atau naik 4,14 % dari tahun 2012 sebesar Rp619 miliar. Serta membagikan dividen sebesar Rp1,13 triliun untuk tahun buku 2013.

In 2013, the Company paid by Rp644 billion or it increased by 4.14% from 2012 by Rp619 billion. And the Company shared the dividend by Rp1.13 trillion for the financial year of 2013.

Keandalan pembangkit untuk menyalurkan energi listrik dapat terus terjaga karena Indonesia Power memiliki inisiatif dalam memastikan keandalan operasionalnya dengan melakukan penerapan manajemen aset sejak tahun 2009 serta melakukan inovasi, riset, dan investasi. Hasil dari upaya tersebut terbukti dari kinerja operasional yang membanggakan dengan pencapaian indikator kinerja operasi mencakup faktor keandalan (Equivalent Availability Factor/EAF) dan faktor gangguan seperti Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), Scheduled Outage Factor (SOF) serta Sudden Outage Frequency (SdOF). Pada periode pelaporan, Indonesia Power berhasil mencapai kinerja EAF terbaik sepanjang sejarah berdirinya Perusahaan sejak tahun 1995, yaitu sebesar 93,04%. Untuk pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), Perusahaan mencatat pencapaian terbaik selama 10 tahun terakhir yaitu sebesar 1,66%.

The reliability of the power plant to distribute electricity energy can be continuously maintained, because Indonesia Power has initiatives to ensure the reliability of its operational by implementing asset management since 2009 and implementing innovation, research and investment. The result of the efforts is proven by the satisfactory operational performance by the achievement of the operational performance indicator that includes the reliability factor (Equivalent Availability Factor/EAF) and the disruption factor such as (Equivalent Forced Outage Rate/EFOR), Scheduled Outage Factor (SOF) and Sudden Outage Frequency (SdOF). During the reporting period, Indonesia Power successfully achieved the best of EAF performance in its history since 1995, which is by 93.04%. As for the achievement of the Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), the Company recorded the best achievement since the last 10 years, which was 1.66%.

TANGGUNG JAWAB KAMI TERHADAP PRODUK DAN PELANGGAN

OUR RESPONSIBILITY TO PRODUCT AND CUSTOMER

Kami sangat bersyukur bahwa pada periode pelaporan tidak ada insiden pelanggaran ketentuan ketenagalistrikan yang terkait dengan informasi produk sehingga dapat mengakibatkan kerugian terhadap pelanggan. Demikian juga mengenai aspek kesehatan dan keselamatan terkait dengan pendistribusian listrik kepada pelanggan dan pengaduan mengenai privacy pelanggan, tidak ada pengaduan yang Kami terima. Pada tahun 2013 ini juga tidak terdapat pengaduan mengenai ketidakpatuhan terhadap peraturan terkait dengan penyediaan informasi produk dan komunikasi pemasaran.

We are very grateful that in the reporting period there was no any violation incident over the electricity power provisions that related to the product information that usually will cause loss to the customer. Likewise on the aspect of health and safety related to the distribution of electricity to the customer and complaint about the customer’s privacy, there was no any complaint that We received. In 2013, there was no any complaint about disobedience over related regulations on the provision of the information about product and marketing communication.

TENAGA KERJA YANG KOMPETEN SEBAGAI MOTOR EKSEKUSI EKSELEN

COMPETENT EMPLOYEES AS THE MOBILIZERS OF EXCELLENT EXECUTION

Jumlah pegawai aktif Indonesia Power pada tahun 2013 sebanyak 3.463 orang. Jumlah tersebut menurun 1% dibanding dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 3.498 orang. Penurunan ini diakibatkan oleh pegawai yang pensiun atau keluar dari Perusahaan yang tidak seluruhnya diganti dengan tenaga kerja baru oleh karena beberapa hal, antara lain:

Total Indonesia Power’s active employees in 2013 were 3,463 people. The total number was decreased by 1% compared in 2012, which were 3,498 people. The decrease caused by retired and resigned employees and all of them were not replaced with new employees, it was because of some aspects, they are:

35


36

Adanya kelebihan pemenuhan jumlah pegawai terhadap formasi yang ada, Penyerahan pekerjaan di bidang operasi & pemeliharaan pada jenjang jabatan pelaksana ke pihak luar (outsourcing), serta Program remotisasi unit-unit PLTA Perusahaan.

The excess of fulfillment of the number of employees to the existing formation. The handover of project in the operational & maintenance at the level of implementer to outsourcing, and The distant-control program in the Company’s HPP units.

Perusahaan sangat memperhatikan penyelarasan SDM agar sesuai dengan pertumbuhan Perusahaan. Indonesia Power berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui pengembangan kompetensi yang secara langsung telah diaktualisasikan melalui konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK).

The Company really concerns about the alignment of HR to make it aligned with the growth of the Company. Indonesia Power always strives to optimize all potentials through the development of competency, which is directly actualized through the concept of the Competency Based Human Resource Management (MSDMBK)

Kami juga mengimplementasikan program Human Capital Readiness (HCR) yang bertujuan untuk memastikan kesiapan kompetensi pegawai dalam menjalankan strategi Perusahaan. Kesiapan kompetensi pegawai tersebut dilakukan melalui pengelolaan pendidikan dan pelatihan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan dan pelatihan. Formulasi yang digunakan untuk mengukur HCR adalah dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang didapatkan dari hasil penilaian pengukuran pada aspek peningkatan kompetensi dan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. Realisasi HCR pada tahun 2013 adalah sebesar 4,03, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,75 sehingga terjadi pencapaian target sebesar 107,47%.

We also implement the Human Capital Readiness (HCR) program that aims to ensure the readiness of the employee’s competency in implementing the Company’s strategy. The readiness of the employee’s competency implemented through the education and training management starting from the stage of planning, implementation and the evaluation of the education and training program. The formulation that used to measure HCR is by using the scale of 1 to 5 that obtained from the measurement assessment result in the aspect of competency improvement and the fulfillment of the human resource demand. The HCR realization in 2013 was by 4.03, meanwhile the stipulated target was by 3.75 therefore the achievement of target was by 107.47%.

Perusahaan meningkatkan kuantitas dan kualitas karyawan melalui proses rekrutmen dan seleksi, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, dan sertifikasi pegawai. Selama tahun 2013 dilakukan sebanyak 1.285 pelatihan, meningkat 11,45% dari tahun sebelumnya sebanyak 1.153 pelatihan.

The company also improves the quantity and quality of its employees through recruitment and selection process, competency development, and performance assessment and employee certification. During 2013, it was implemented by 1,285 trainings, it increased 11.45% from the previous years, which was 1,153 trainings.

Secara rata-rata, jumlah hari-orang-pelatihan (HOP) selama tahun 2013 adalah 10 HOP.

In average, the total of day-person-training (HOP) in 2013 was 10 HOP.

Perusahaan juga sangat memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pada tahun 2013, Perusahaan telah menyediakan alokasi dana untuk kegiatan rutin, pemeliharaan, dan investasi K3 sebesar Rp9 miliar. Sebagai hasil implementasi K3 pada tahun 2013, Kantor Pusat dan 7 Unit Bisnis Indonesia Power meraih penghargaan Zero Accident atau Kecelakaan Nihil, 2 Unit Bisnis memperoleh sertifikat SMK3 Emas, dan 1 Unit Bisnis memperoleh sertifikat SMK3 Perak dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

The company also concerns to the aspect of the work safety and health. In 2013, the Company already allocated fund for regular activity, maintenance, and OHS investment by around 9 billion rupiah. As the result of the OHS implementation in 2013, the Head Office and 7 Business Unit of Indonesia Power received the Zero Accident awards, and 2 Business Unit received the Golden SMK3 and 1 Business Unit received the Silver SMK3 fr om the Ministr y of Manpower and Transmigration.


MENJAMIN KEBEBASAN BERSERIKAT SEBAGAI WUJUD KOMITMEN MENJAGA HAK ASASI MANUSIA Sebagai wujud dukungan terkait kebebasan berserikat, Indonesia Power memberikan kebebasan bagi pegawai untuk membentuk Persatuan Pegawai sebagai sarana bagi pegawai untuk berorganisasi dan menyalurkan aspirasinya. Perusahaan melakukan pertemuan periodik per-triwulan dengan Persatuan Pegawai untuk membahas draft-draft kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan terkait SDM serta keluhan-keluhan dari Persatuan Pegawai sebagai perwakilan dari anggotanya terkait kebijakan yang diterapkan termasuk mencari solusinya.

ENSURING THE FREEDOM TO ASSOCIATE AS THE MANIFESTATION OF THE COMMITMENT TO PROTECT HUMAN RIGHTS

As the manifestation of the support related to the freedom to associate, Indonesia Power gives freedom to its employee to create the Association of Employee as the tool for the employee to associate and express their aspiration. The Company implemented periodical meetings in every three months with the Association of Employee to discuss the drafts of policies that will be issued by the Company that related to HR and the complaints from the Association of Employee as the representative of its member related to the policy that will be implemented including finding the solution.

KEMASYARAKATAN

SOCIAL

Perusahaan melaksanakan program yang berhubungan dengan pelibatan dan pengembangan komunitas melalui Program InPower-CARE (Indonesia Power-Community Assistance, Relation, dan Empowerment) sebagai wujud tanggung jawab sosial dan tata kelola Perusahaan yang baik melalui program pelayananan masyarakat (penerima manfaat: 402 fasilitas sosial dan umum, 2.980 pasien melalui 35 kegiatan pengobatan, 814 sekolah, 69 siswa dan 9 lokasi bantuan tanggap darurat), pembinaan hubungan (penerima manfaat: 192 kegiatan komunikasi sosial dan 214 kegiatan kemasyarakatan), dan pemberdayaan masyarakat (penerima manfaat: 163 usaha mikro dan 353 wirausahawan). Realisasi anggaran yang dikeluarkan Indonesia Power dalam menjalankan program InPower-CARE adalah sebesar Rp16,11 miliar.

The Company implemented program that related to community involvement and development through the InPower-CARE (Indonesia Power-Community Assistance, Relation, and Empowerment) Program as the manifestation of the Corporate social responsibility and good Corporate governance, through community assistance program (beneficiary: 402 social and public facility, 2,980 patients through 35 medication activity, 814 schools, 69 students and 9 location of emergency respond support), community relations (beneficiary: 192 social communication activity and 214 community activity), and community empowerment (beneficiary: 163 micro businesses and 353 entrepreneurs). The budget realization that allocated by Indonesia Power in executing InPower-CARE is Rp16,11 billion.

LINGKUNGAN

ENVIROMENT

Komitmen Kami terhadap upaya pengelolaan lingkungan juga kami wujudkan melalui pencapaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dalam pengelolaan lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Our commitment to the efforts of environmental management realized through the achievement of Program for Performance Assessment of Company in Environmental Management (PROPER) by the Ministry for Environment.

Program Sistem Manajemen Lingkungan yang Kami terapkan di 2013 yang mencakup: Program Efisiensi Energi, Program Pengelolaan Air dan Limbah, Program Pelestarian Lingkungan dan Keanekaragaman hayati, Program Green Power Plant, serta Program Social Mapping di area sekitar pembangkit membawa Kami peningkatan kinerja dari 10 Unit Bisnis Perusahaan yaitu dari 3 Peringkat Hijau dan 7 Peringkat Biru menjadi 5 Peringkat Hijau dan 5 Peringkat Biru.

The Environmental Management System that We implemented in 2013 covered: the Efficiency Energy Program, Water and Waste Management Program, Environmental Conservation Program and Biodiversity, Green Power Plant Program, and Social Mapping Program in the area around the power plant, in which brought us to the improvement of performance from 10 Company’s Business Unit which is from the 7th Blue Rank and 3rd Green Rank to 5 th Green Rank and 5 th Blue Rank

37


38

Pada tahun 2013, Perusahaan juga melakukan pemakaian sendiri energi listrik yang dihasilkan untuk mendukung aktivitas produksi pembangkit. Pada tahun 2013, prosentase pemakaian sendiri energi listrik untuk kebutuhan proses produksi menurun dari 4,28% menjadi 4,18% dari total produksi.

In 2013, the Company also implemented self-consumption of the resulted electricity energy to support the power plant production activity. In 2013, the self-use of electricity energy for the production process purposes decreased from the 4.28% to 4.18% from total production.

Penggunaan energi secara efisien Kami yakini dapat berkontribusi pada pengurangan emisi dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Indonesia Power berupaya untuk meningkatkan efisensi dari Unit Pembangkitan Thermal antara lain PLTU dan PLTGU. Secara berkala, Indonesia Power melakukan pengukuran tingkat efisiensi thermal sehingga kinerja Pembangkit thermal dapat terus dipantau dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan. Pada periode pelaporan, Indonesia Power berhasil meningkatkan indikator Kinerja Efisiensi Thermal Netto PLTU Batubara menjadi 33,56% dari tingkat efisiensi pada tahun sebelumnya sebesar 33,30%. Sedangkan untuk Kinerja Efisiensi Thermal Netto PLTGU Gas meningkat menjadi 38,91% dari 38,38%.

By using energy efficiently We are convinced that we can contribute to reduce emissions and create clean environment. Indonesia Power strives to improve the efficiency of Thermal Generating Unit, which are SPP and CPP. In frequent, Indonesia Power conducts measurement of thermal efficiency level thus the Generating thermal performance could be monitored, Indonesia Power successfully improved the Net Thermal Efficiency Performance of the Coal SPP to 33.56% from the efficiency level in the previous year by 33.30%. Meanwhile, for the Net Thermal Efficiency Performance Gas CPP improved from 38.91% from 38.38%.

Indonesia Power sebagai Perusahaan yang sangat peduli terhadap lingkungan, telah mencanangkan pengembangan potensi-potensi pembangkit energi terbarukan dengan target kapasitas sebesar 300 MW dalam 5 (lima) tahun kedepan. Sebagian besar pengembangan sektor renewable energy ini akan diprioritaskan untuk pengembangan sumber daya air sebagai PLTA/PLTM, pengembangan energi panas bumi untuk PLTP, serta potensi renewable energy lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Indonesia Power as the Company that has concern to environment already launched the development of the renewable energy power plant potentials with the target capacity by 300 MW in next 5 (five) years. Most of the renewable energy development sector will be prioritized for the water resource development as the HPP/MPP, geothermal energy development for GPP, and other renewable energy potentials that could be utilized as the electricity power plant.

Kami juga melakukan pengukuran emisi secara rutin dengan mengikuti Standar GHG Protocol. Pada periode pelaporan ini, Indonesia Power dapat menurunkan emisi sebesar 5% dari tahun sebelumnya.

We also measure emissions regularly by complying wit the Standard of GHG Protocol. During the reporting period, Indonesia Power was able to reduce emission by 5% from the previous years.

Secara umum, konsumsi air oleh Indonesia Power digunakan untuk keperluan domestik/perkantoran dan air baku untuk proses steam turbin. Pada tahun 2013, jumlah konsumsi air sebesar 6.709.526,91 m 3 atau meningkat 22,66% dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini dikarenakan telah beroperasinya PLTGU Blok 3 Priok dan UBOH PLTU Banten 3 Lontar yang menggunakan sumber air permukaan untuk digunakan sebagai bahan baku air proses.

In general, the water consumption of Indonesia Power used for domestic/office purposes and the standard water for the turbine steam process. In 2013, the total water consumption was by 6,709,526.91 m3 or it increased by 22.66% compared in 2012. It was because of the operation of the Block 3 Priok CPP and Banten 3 Lontar SPP OMBU that use the water surface as the water processing standard material.

Namun untuk mengimbanginya, Kami melakukan proses daur ulang dan pemakaian kembali sumber air. Jumlah volume air yang didaur ulang sebesar 168.450 m3 atau 2,51% dari volume air yang terpakai. Rasio ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Perusahaan menerapkan program Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) terhadap air limbah.

However for the equilibration, We implement the recycling process and reusing process of the water resource. The total water volume that recycled was by 168,450 m3 or 2.51% from the used water volume. This ration will improve from the previous year. It was because of the Company implements the Reuse, Reduce and Recycle (3R) program to the wastewater.


Beberapa Unit Bisnis berlokasi di Taman Nasional dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Untuk itu Kami melakukan upaya perlindungan seperti program perlindungan sarang dan pelepasliaran elang jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak dimana PLTP Gunung Salak berlokasi. Hal serupa juga Kami lakukan di PLTG Gilimanuk (Taman Nasional Bali Barat), UBP Mrica (Gunung Slamet), dan beberapa lokasi Unit Bisnis lainnya. Indonesia Power juga menyelenggarakan program konservasi lingkungan di sekitar pembangkit dengan melakukan penghijauan UBP dan UBOH dengan menanam sebanyak 111.516 pohon.

Some Business Units that located at National Parks with a high biodiversity level. Therefore, We implements conservation efforts such as the nest protection program and the release of the Javanese eagle at the National Park of Mount Halimun where the Gunung Salak GPP located. Also we implemented the similar efforts at the Gilimanuk GTPP (South Bali National Park), Mrica GBU (Slamet Mountain), and some other Business Units. Indonesia Power also organized environmental conservation program around its power plants by conducting greening GBU and OMBU by planting 111,516 trees.

APRESIASI DAN HARAPAN KAMI

APRESIASI DAN HARAPAN KAMI

Kami mengucapkan terima kasih sebesarnya atas upaya, kinerja, dan kepercayaan yang telah diberikan oleh seluruh pegawai dan pemangku kepentingan dalam mendukung segala kegiatan Perusahaan. Dukungan yang telah diberikan kepada Kami selama ini akan Kami jaga dan manfaatkan sebagai bekal kekuatan dalam menghadapi tantangan kerja di bidang pembangkitan listrik di Indonesia. Kami berharap agar sinergi dengan semua pemangku kepentingan dapat terus ditingkatkan untuk menjadikan Indonesia Power menjadi World Class Service Company yang berwawasan lingkungan.

We would like to express our sincere gratitude for efforts, performance and trust dedicated by all the employees and the stakeholders in their supports in all the Company’s activity. The supports that entrusted to us during this time, We will maintain and use as the asset of strength in facing the performance challenges in the electricity generating sector in Indonesia. We hope that the synergy with all of the stakeholders could be improved to make Indonesia Power becoming the World Class Service Company with environmental paradigm.

Direksi Board of Directors

Kiri ke Kanan: Left to Right

Roikhan Direktur (Sumber Daya Manusia) Director (Human Resources)

Sripeni Inten Cahyani Direktur (Keuangan) Director (Finance)


Eri Prabowo Direktur (Produksi) Director (Production)

Antonius R.T. Artono Direktur (Pengembangan dan Niaga) Director (Development and Commerce)

39

40



41


42


Identitas Indonesia Power [G4-3]

Indonesia Power’s Identity [G4-3]

Nama : PT Indonesia Power

Name : PT Indonesia Power

Bidang Usaha : Penyediaan tenaga listrik

Business line : Electricity Power Service

Status Perusahaan : Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Company Status : Subsidiary of State-Owned Enterprise (BUMN)

Kepemilikan : 1. PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar saham seri 1 dan 5.215.647.598 lembar Saham Seri 2 2. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar Saham Seri 2

Ownership : 1. PT PLN (Persero) with 1 share of series 1 and 5,215,647,598 shares of Series 2 2. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) with 1 share Series 2

Tanggal Pendirian : 3 Oktober 1995

Date of Establishment : October 3rd,1995

Dasar Hukum Pendirian : 1. Akte Pendirian PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PT PLN PJB I) tanggal 3 Oktober 1995 2. Akte Perubahan Nama dari PT PLN PJB I menjadi PT Indonesia Power tanggal 8 Agustus 2000

Legal Basis : 1. The Deed of Incorporation of PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PT PLN PJB I) on October 3rd, 1995 2. The Deed of Change of Name from PT PLN PJB I to PT Indonesia Power on August 8th, 2000

Modal Dasar : Rp10.000.000.000.000,- (Sepuluh triliun rupiah)

Authorized Capital : Rp10,000,000,000,000,- (Ten trilion rupiah)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp2.607.823.800.000,- (Dua triliun enam ratus tujuh miliar delapan ratus dua puluh tiga juta delapan ratus ribu rupiah)

Placed and Fully Paid Capital : Rp2,607,823,800,000,- (two trillion six hundred seven billion eight hundred twenty three million eight hundred thousand rupiah)

Jaringan Kantor : 8 Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), 1 Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH), serta 5 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH)

Office Network : 8 Generating Business Unit (GBU), 1 Maintenance Business Unit (MBU), and 5 Operation and Maintenance Business Unit (OMBU)

Jumlah Pegawai : 3.463 orang

Number of Employee : 3,463 people

Kantor Pusat : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950

Head Office : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950

Website : www.indonesiapower.co.id

Website : www.indonesiapower.co.id

Layanan Informasi : Telepon : (62-21) 5267666 (Hunting), Faksimile : (62-21) 5251923, 5252623

Information Services : Phone : (62-21) 5267666 (Hunting), Facsimile : (62-21) 5251923, 5252623

Email

Email

: [email protected]

: [email protected]

43


2013

2012

Eksekusi Program Strategis dan Pengembangan Organisasi Perusahaan Executing Strategic Program and Company Organization Development

Pengembangan Portofolio Usaha dan Penetapan Pentahapan Pencapaian Visi Perusahaan Melalui Destination Statement Developing Business Portfolio and Phasing Determination Achievement Throught Destination Statement

Penetapan Target World Class Services (WCS ) 2015 Stipulating World Class Services (WCS) Target 2015

2011

2010

Sejarah Singkat Indonesia Power Indonesia Power’s Brief History

[G4-3]

[G4-3]

Penetapan Sasaran untuk perwujudan Visi Perusahaan, yaitu mempertahankan dan meningkatkan kapasitas dan kinerja jangka panjang untuk kelangsungan dan pertumbuhan Perusahaan dengan “LANDASAN YANG KUAT” dan penetapan target 10% Perusahaan Pembangkit kelas dunia di tahun 2015 Target stipulation to implement the Company’s vision, which is maintaining and improving capacity long-term performance for the Company’s sustainability and grown with “STRONG FOUNDATION” and the target stipulation of 10% world-class Generating Company in 2015

2004 Penajaman Misi Perusahaan Fokus pada Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sharpening Company's Mission, Focusing to the Electricity Power Plant Sector

1995 Pendirian PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali (PT PLN PJB I) Establishment of PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PT PLN PJB I)

44

2000

Perubahan Nama PT PLN PJB I menjadi PT Indonesia Power dan Pencanangan Visi dan Misi Changing of Name from PT PLN PJB I to PT Indonesia Power and Touting of Vision and Mission


Di tahun 2013, Indonesia Power fokus pada pelaksanaan beberapa program strategis yang diprioritaskan dalam upaya mendukung pencapaian sasaran perusahaan yaitu antara lain meningkatkan availability pembangkit melalui implementasi asset management, meningkatkan pemanfaatan energi primer non BBM, mengembangkan pembangkit baru yang berbahan bakar terbarukan dan non BBM, mengembangkan bisnis baru jasa O&M, serta mengurangi ketergantungan spare parts dari pemasok OEM. In 2013, Indonesia Power focuses on the implementation of some strategic programs that prioritized as the efforts to sustain achievement of the Company's target in order to improve availability of power plant by implementing of asset management, improving utilization of primary energy non-oil fuel, developing new service business O&M, and reducing dependency to the spare parts from the OEM supplier. Indonesia Power merupakan salah satu anak Perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PT PLN PJB I). Pada tanggal 3 Oktober 2000, PT PLN PJB I berganti nama menjadi PT Indonesia Power sebagai penegasan atas tujuan Perusahaan yang menjadi Perusahaan pembangkit tenaga listrik independen yang berorientasi bisnis murni. Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan visi dan misi yang terintegrasi dengan rencana baru untuk menjadi Perusahaan publik dan meningkatkan diri menjadi pembangkit kelas dunia. Untuk mendukung terealisasinya keinginan tersebut, Indonesia Power dan seluruh unit bisnisnya telah berbenah diri melalui implementasi Indonesia Power-Integrated Management System (InPower IMS) yang mengintegrasikan berbagai standar antara lain ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), OHSAS 18001, ISO 28001 (Security Management System for Supply Chain), PAS 55, Malcom Baldrige, SMP (Sistem Manajemen Pengamanan), dan SMK3 (Sistem Manajemen K3). Selain itu, Perusahaan telah memperoleh penghargaan di tingkat nasional dan internasional seperti Annual Report Award, Indonesia Sustainability Report Award, Vision Award, Spotlight Award, PROPER, dan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award.

Indonesia Power is one of PT PLN (Persero) subsidiary that was established on October 3rd 1995 under the name of PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik JawaBali I (PT PLN PJB I). On October 3rd, 2000, PT PLN PJB I change its name to PT Indonesia Power as the confirmation to the Company's goal to become an independent electricity power Plant Company that has a pure business orientation. With the new identity, Indonesia Power declared its integrated vision and vision with a new plan to become a public Company by improving itself becoming a world clas power plant Company. And in sustaining the realization of its intention, Indonesia Power and all its business units have st ra ightened them s el ves thr ough the implementation of Indonesia Power-Integrated Management System (InPower IMS) in which integrating different standard namely: ISO 14001 (Environment Management System) ISO 9001 (Quality Management System), OHSAS 18001, ISO 28001 (Security Management System for Supply Chain), PAS 55, Malcom Baldrige, SMP (Security Management System), and SMK3 (K3 Management System). Aside from that, the Company has been awarded at the national and international level, such as Annual Report, Indonesia Sustainability Award, Vision Award, Spotlight Award, PROPER and the Social Empowerment Creative Award Award.

Pada tahun 2012 Indonesia Power melebarkan sayap ke seluruh Indonesia dengan mengembangkan portofolio melalui pengembangan Usaha Jasa Operation & Maintenance (O&M) diluar sistem Jawa dan Bali serta Pembangkit Energi Terbarukan yang ramah lingkungan. Pengembangan ini sebagai dasar kekuatan masa depan Perusahaan menjadi kekuatan untuk “menerangi Indonesia”.

In 2012, Indonesia expanded its business to all over Indonesia by developing its portfolio through developing the Operation & Maintenance (O&M) Service Business, in outside of Java and Bali system and the eco-friendly renewal energy power plant. This development serves as the company's foundation future strength and becom es power to “ il lum im a te I ndones ia ”.

45


46

Di tahun 2013, Indonesia Power fokus pada pelaksanaan beberapa program strategis yang diprioritaskan dalam upaya mendukung pencapaian sasaran perusahaan yaitu antara lain meningkatkan availability pembangkit melalui implementasi asset management, meningkatkan pemanfaatan energi primer non BBM, mengembangkan pembangkit baru yang berbahan bakar terbarukan dan non BBM, mengembangkan bisnis baru jasa O&M, serta mengurangi ketergantungan spare parts dari pemasok OEM.

In 2013, Indonesia Power focus on the implementation of some strategic programs that prioritized as the efforts to sustain achievement of the Company's target in order to improve availability of power plant by implementing of asset management, improving utilization of primary energy non-oil fuel, developing new service business O&M, and reducing dependency to the spare parts from the OEM supplier.

Disamping itu, di tahun 2013 Indonesia Power juga melakukan program pengembangan organisasi melalui penyerahan pekerjaan jasa operasi dan pemeliharaan PLTU 2 Jawa Tengah Adipala dari PLN kepada Indonesia Power sebagai salah satu Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Indonesia Power, dimana penambahan tersebut telah ditetapkan melalui Keputusan Direksi Indonesia Power Nomor. 62.K/010/IP/2013 pada tanggal 20 Maret 2013.

Apart from that, in 2013 Indonesia Power also implements organizational development program through the operation and maintenance handover for Jawa Tengah 2 Adipala SPP from PLN to Indonesia Power as one of the Indonesia Power’s Operation and Maintenance Business Unit, whereas the addition stipulated by Indonesia Power's Decision of Board of Directors No.62.K/010/IP/2013 on March 20th, 2013.


Visi, Misi, dan Tata Nilai Indonesia Power [G4-42, G4-56] Indonesia Power’s Vision, Mission, and Values [G4-42, G4-56]

Pada tahun 2000 Indonesia Power (yang saat itu bernama PT PLN PJB I) telah mengesahkan visi misinya melalui Keputusan Direksi No 0029.K/010/DIR/2000 tanggal 19 Juli 2000 tentang Pedoman Budaya Perusahaan di PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik JawaBali I dimana pernyataan visi misi tersebut tercantum dalam Budaya Perusahaan sebagai berikut:

In 2000 Indonesia Power (at that time known as PT PLN PJB I) endorsed its vision and mission by the Decision of Board of Directors No. 0029.K/010/DIR/2000 on July 19th, 2000 about the Company's Culture Guidance in PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I, in which the vision and mission statement included in the followings Corporate Culture:

VISI VISION

“Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan” "Becoming world-class performance and environmentally-friendly public Company"

MISI MISSION

"Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan Perusahaan dalam jangka panjang" "Implementing business in electricity power generating and developing other business related to healthy industry norm to assure the Company's existence and the development of the Company in long-term" 47


Visi, misi dan tata nilai senantiasa di-review secara berkala untuk memastikan kesesuaiannya dengan perkembangan lingkungan bisnis Perusahaan, dan sejalan dengan perkembangan lingkungan bisnis dan tantangan yang dihadapi Perusahaan. Pada tahun 2004 Indonesia Power memfokuskan misi Perusahaannya menjadi Perusahaan yang fokus kepada pembangkitan tenaga listrik sebagaimana tercantum dalam Keputusan Direksi No. 97.K/010/IP/2004 tanggal 23 September 2004 tentang Budaya Perusahaan Indonesia Power. Misi Perusahaan berubah menjadi:

Vision, mission and values are always frequently reviewed to ensure its compatibility with the development of the Company business environment and in line with the development of business environment and challenges faced by the Company. In 2004, Indonesia Power focused its Company mission to be a Company that focused to electricity power generation as stated in the Decree of Board of Directors No.97.K/010/IP/2004 on September 23rd, 2004 on Indonesia Power Corporate Culture. Furthermore, the Company's mission changed to:

"Melakukan usaha dalam bidang pembangkitan tenaga listrik serta mengembangkan usaha-usaha lain yang berkaitan berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang". "Implementing business in electricity power generation sector and developing other related business based on healthy industry and commerce principles to guarantee the existence and development of the company in long-term".

48


Tata Nilai Indonesia Power [G4-56]

Indonesia Power's Values [G4-56]

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perusahaan dan memaksimalkan kinerja Perusahaan sesuai dengan tema Laporan Keberlanjutan “Excellent Execution for Sustainable World Class Services Company”, Indonesia Power memiliki nilai-nilai yang telah disepakati bersama dan menjadi budaya Perusahaan. Indonesia Power merumuskan Indonesia Power Way sebagai budaya yang dianut dan yang wajib diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.

In order to realize the Company's vision and mission and to optimize the Company's performance according to the theme of the Sustainability Report "Excellent Execution for Sustainable World Class Service Company", Indonesia Power has values that has been commonly agreed which is becoming the Corporate culture. Indonesia Power has formulated Indonesia Power Way as the culture that should be devoted and required to implement in the daily work execution.

Indonesia Power Way dibangun dengan nilai-nilai The Way We Think - IP HaPPPI yang selanjutnya nilai-nilai tersebut dicapai dengan The Way We Act dan The Way We Do Business.

Indonesia Power Way is built based on the values of The Way We Think. IP HaPPPI, in which after that, the values are achieved by The Way We Act and The Way We Do Business.

Building Block Indonesia Power Way

Terdepan dalam penyediaan energi listrik berbagai jenis pembangkitan dengan kinerja excellent melalui proses prima oleh SDM profesional yang menjamin terwujudnya long run sustainable company Leader in the provision of various types of electricity generation with excellent performance through excellent process by professional human resources who ensure the realization of long run sustainable company

The Way We Act

The Way We Do Business

1. Proaktif dan pantang menyerah 2. Saling percaya dan bekerja sama 3. Fokus pada perbaikan proses & hasil 4. Fokus pada pelanggan 5. Mengutamakan safety dan green

1. Leadership excellence 2. Business process excellence 3. People excellence 4. Learning organization 5. Customer & supplier relationship 6. Stakeholder & social responsibility

1. Proactive and never give up 2. Mutual trust and cooperation 3. Focus on process and result improvements 4. Focus on customers 5. Prioritizing on safety and green

The Way We Think IP-HaPPPI

49


Terus-menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja Continuously sustaining and creating new ideas to undertake renewal initiatives for the improvement either in the process or in product, in order to improve the performance

Sikap moral yang mewujudkan tindakan untuk memberikan yang terbaik kepada Perusahaan Moral attitude that realizes actions to give the best to the Company

Integritas Integrity

Inovatif Innovative

Profesional Professional

Menguasai pengetahuan, keterampilan dan kode etik sesuai dengan bidang pekerjaannya Mastering knowledge, capabilities and ethical codes according to profession

The Way We Think IP-HaPPPI

Harmoni Harmony

Pembelajar Learner

Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama dan kemudian berbagi dengan orang lain Continuously improving, knowledge, skills, and selfquality that involves physical, mental, social, religion and sharing with other people

Serasi, selaras, seimbang dalam: Pengembangan kualitas pribadi Hubungan dengan stakeholders (pihak terkait) Hubungan dengan lingkungan hidup

Peduli Care

Peka, tanggap dan bertindak untuk melayani stakeholders serta memelihara lingkungan sekitar Sensitive, responsive and active to serve the stakeholders and maintain the environment around

50

Pelayanan Prima Excellent Service

Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan stakeholders (pihak terkait) Giving service that satisfies beyond the stakeholders' expectation

Harmonious, consistent, balance in: Personal development quality Relationship with the stakeholders Relationship with the environment


Proaktif dan Pantang Menyerah Pro-active and Never Give-up Menunjukkan inisiatif dan antisipasi dalam bertindak, dengan orientasi pada perubahan ke arah yang senantiasa lebih baik, dilandasi keyakinan untuk mampu mengatasi setiap tantangan yang dihadapi.

Showing initiatives and anticipation in taking action in which orienting to the change towards sustainable betterment, based by trust that enable to overcome any challenges.

Saling Percaya dan Bekerjasama Mutual Trust and Cooperation Bertindak secara kolektif dilandasi semangat sinergi untuk saling mendukung dan mengisi dengan memberikan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk memperoleh hasil terbaik pada setiap pekerjaan.

The Way We Act

Taking action collectively based on the synergy spirit to have a mutual support and enrich each other by contributing all knowledge that is owned to obtain the best result in every project.

Fokus pada Perbaikan Proses dan Hasil Focus to Process and Result Improvements Setiap tindakan berlandaskan pada siklus pengelolaan kinerja (plan-do-check-action) untuk mencapai standar hasil kerja yang prima.

Every action based on the cycle of the performance management (plan-do-checkaction) to achieve excellent result.

Fokus pada Pelanggan Focus to the Customer Memenuhi kebutuhan pelanggan melebihi standar yang diharapkan dalam koridor etika bisnis yang sehat.

Fulfilling the need of the customers, beyond from what they expect, in a healthy corridor of business ethics.

Mengutamakan Safety & Green Prioritizing Safety & Green Komitmen dan tindakan yang konsisten untuk memerhatikan, kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja, serta pelestarian lingkungan bagi kelangsungan jangka panjang Perusahaan.

Consistent commitment and action to pay attention to occupational health, security, and safety, and preserving environment for the long-term sustainability of the Company.

51


52

Menerapkan paradigma jangka panjang yang memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. Melakukan walk through dan melihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya. Walk the talk dan menjadi role model.

Implementing long-term paradigm that contributes added values to the shareholders. Conducting a walk through and having a self-observation to comprehend the real situations. Walk the talk and becoming role model.

Menggunakan proses yang lean, mengalir, dan efisien, untuk menjamin ketepatan kualitas, waktu dan biaya serta mengutamakan K3. Mengelola risiko dalam setiap kegiatan Perusahaan.

Using lean process, flowing and efficient to ensure the precision of quality, time and cost, also prioritizing OHS.

Menerapkan pengembangan SDM dan pembinaan karir yang sistematis untuk memberikan nilai tambah kepada Perusahaan. Menciptakan SDM yang memiliki kemampuan istimewa untuk meningkatkan kompetensi inti perusahaan yang kompetitif, dengan mengedepankan teamwork untuk memenangkan persaingan. Menerapkan budaya yang kuat dan religius dimana nilai-nilai perusahaan diinternalisasi secara konsisten sehingga tercemin dalam perilaku.

Implementing HR development and nurturing a systematic career to give added values to the Company.

Konsistensi untuk menuntaskan permasalahan hingga ke akarnya untuk mencegah kegagalan berulang. Membudayakan knowledge sharing untuk membangun proses prima. Mengambil keputusan melalui konsensus dan implementasikan dengan cepat dan konsisten.

Consistency to solve problems up to their roots prevent repeated failures.

Menciptakan nilai bagi pelanggan untuk membangun customer engagement. Membangun sinergi yang saling menghargai dengan mitra strategis untuk mendukung kinerja ekselen.

Creating values for the customers to build customer engagement. Creating a mutual respect synergy with strategic partners to sustain excellent performance.

Customer & Supplier Relationship

Memegang teguh etika bisnis dalam setiap interaksi dengan stakeholder. Menggali pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Menciptakan nilai bagi masyarakat dan lingkungan.

Holding firmly business ethics in every interaction with the stakeholder. Exploring the optimization of the environmentally friendly renewal energy. Creating values for the society and environment.

Stakeholder & Social Responsibility

Managing risk in the each activity of the Company.

Creating HR that has a special ability to improve company's competitive core competencies, by promoting teamwork to win the competition.

Leadership Excellence

Business Process Excellence

People Excellence

The Way We Do Business

Implementing strong cultural and religious values, whereas the Company's values internalized consistently thus reflected in the attitude of each person.

Preserving knowledge sharing culture to build a prime process. Making decision through consensus, and a quick and consistent implementation.

Learning organization


Tujuan dan Sasaran Indonesia Power

Indonesia Power's Objective and Target

Tujuan Indonesia Power

Indonesia Power's Objective

Sesuai dengan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah “Untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas”.

According to the Statute, the aims and objective of this Company is to "Establish electricity power business based on health industry and commerce principles by implementing the principles of Limited Company".

Dalam rangka mencapai maksud dan tujuan tersebut, Indonesia Power melaksanakan kegiatan usaha sesuai ruang lingkup bisnis Perusahaan dengan selalu berusaha memenuhi harapan stakeholdernya untuk:

In order to achieve its aims and objectives, Indonesia Power implements business activity according to the Company's business scope by always fulfilling its stakeholder's expectation to:

1. Memberikan nilai tambah bagi pelanggan, pegawai dan pemegang saham. 2. Menghasilkan keuntungan yang menjamin pertumbuhan yang berkesinambungan. 3. Mencapai tingkat kinerja setara dengan perusahaan pembangkit tenaga listrik kelas dunia. 4. Membangun budaya perusahaan Indonesia Power Way dengan nilai-nilai Integritas, Profesional, Harmoni, Pelayanan Prima, Peduli, Pembelajar, dan Inovatif (IP HaPPPI).

1. Giving added values to customers, employees and shareholders. 2. Creating profit that ensures a sustainable growth.

Pencapaian tujuan Indonesia Power dilakukan secara bertahap dan terencana guna meningkatkan nilai Perusahaan sehingga Indonesia Power dapat menjadi pelaku bisnis yang diperhitungkan dalam sektor ketenagalistrikan.

The achievement of Indonesia Power's objectives implemented gradually and in a planned strategy, in order to improve the Company's values, therefore, Indonesia Power can be the business that can be taken into account in electricity sector.

Sasaran Indonesia Power

Indonesia Power's Target

Sasaran Perusahaan adalah mempertahankan dan meningkatkan kapasitas dan kinerja jangka panjang untuk kelangsungan dan pertumbuhan Perusahaan dengan “Landasan yang Kuat”. Guna mendukung pencapaian visi dan misi Perusahaan, Indonesia Power menggunakan pendekatan Balance Scorecard, dimana sasaran Perusahaan tahun 2012-2017 mencakup perspektif keuangan (financial), pemangku kepentingan (stakeholder), proses bisnis internal (internal business process) dan pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth). Sasaran Rencana Jangka Panjang (RJP) Indonesia Power 2012-2017 merupakan pentahapan dari visi Perusahaan dalam Roadmap sebagaimana berikut:

The Company's target is to maintain and improve its long-term capacity and performance for its sustainability also to grow as the Company with"a Strong Foundation". In order to support the achievement of the Company's vision and mission, Indonesia Power uses the Balance Scorecard approach, whereas the Company's target in 2012-2017 covers financial, stakeholder, internal business process, and learning and growth perspective. The target of the Corporate Long Term Plan 2012-2017 is the phasing of the Company's vision, as described in the followings description:

[G4-42]

[G4-42]

3. Achieving the equal performance level with the worldclass electricity power plant company. 4. Building the corporate culture Indonesia Power Way with Integrity, Professionalism, Excellent Service, Care, Learner, and Innovative (IP HaPPPI) values.

53


Roadmap Menuju Visi Perusahaan Roadmap Toward The Company's Vision

Transformation to O&M Excellence (s.d. until 2016)

2012

2013

FINANCIAL VALUE Pertumbuhan Aset Asset Growth Kinerja Finansial Bagus Go Public Go Public Good Financial Performance

ROE Skenario I = 2,3% ROE Scenario I = 2.3% ROE Skenario II = 2,3% ROE Scenario II = 2.3%

ROE Skenario I = 2,77% ROE Scenario I = 2.77% ROE Skenario II = 4,37% ROE Scenario II = 4.37%

CSI = 3,75 CSI = 3.75

CSI = 4 CSI = 4

STAKEHOLDER VALUE Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Efisiensi Biaya Cost efficiency

Biaya Komp C PLTU Batubara = Rp451/KWh Component Cost Coal C SPP = Rp451/KWh

Biaya Komponen C PLTU Batubara Rp466/Kwh Component Cost Coal C SPP Rp466/Kwh

Biaya Komponen C Korporat Rp624/Kwh Component Cost C Corporate Rp624/Kwh

Biaya Komponen C Korporat Rp592/Kwh Component Cost C Corporate Rp592/Kwh

INTERNAL BUSINESS PROCESS Keamanan Pasokan energi Primer Availability of Primary Energy Supply Utilisasi Pembangkit Power Plant Utilization Tata kelola Best Practice Best Practice Governance Pengelolaan Pembangkit Power Plant Maintenance

Green Power Plant Green Power Plant

Tingkat Persediaan Batu Bara = 15-20 Hari Coal Inventory Level = 15-20 Days


CF = 52%

CF = 50%

Maturitas O&M : 3,9 O&M Maturity : 3.9

Maturitas O&M : 3,14 O&M Maturity : 3.14

Total Genco 9.200 MW Total Genco 9,200 MW

Total OM 4.000 MW Total OM 4,000 MW

Total Genco 9.265 MW Total Genco 9,265 MW


Kandidat PROPER Hijau : 30% Green Proper Candidate : 30%


HCR 3,5; OCR 3,5, ICR 3,5 HCR 3.5; OCR 3.5, ICR 3.5

HCR 3,80; OCR 3,70; ICR 3,75 HCR 3.80; OCR 3.70; ICR 3.75

LEARNING & GROWTH Sumber daya, organisasi, dan Sistem Informasi Resources, organization, and information system

54


Long Run Sustainable Company

Transformation to Asset & Financial Growth (2016 - 2022)

WCS 2015

2017

2022

CAGR: 9% CAGR: 9% ROE Skenario I ROE Scenario I

4% 4%

ROE Skenario II = 10% ROE Scenario II = 10%

CSI min 4 CSI min 4 Top 10 World Performance

ROE Skenario I ROE Scenario I

7% 7%

ROE Skenario II = 10% ROE Scenario II = 10%

IPO

CSI min 4 CSI min 4 Top 10 World Performance

Biaya Komponen C PLTU Batubara = Rp485/KWh Component Cost Coal C SPP = Rp485/KWh Biaya Komponen C Korporat Rp567/Kwh Component Cost C Corporate Rp567/Kwh



CF = 63%

CF min 65%

Maturitas O&M : 3,6 O&M Maturity : 3.6 Certified PAS 55 Certified PAS 55 Total Genco 14.000 MW Total Genco 14,000 MW


Total O&M di Luar Negeri 500 MW Total O&M Abroad 500 MW

Maturitas O&M min 3,75 O&M Maturity min 3.75 Certified PAS 55 Certified PAS 55 Total Genco 18.000 MW Total Genco 18,000 MW

Total O&M di Luar Negeri 1.000 MW Total O&M Abroad 1,000 MW


Kandidat PROPER Hijau min 75% Green Proper Candidate min 75%

ISO 26.000: 9 Unit ISO 26.000: 9 Unit

ISO 26.000: 9 Unit ISO 26,000 min 9 Units

HCR 4,6; OCR 4,5, ICR 4,5 HCR 4.6; OCR 4.5, ICR 4.5

55


Struktur Organisasi dan Restrukturisasi Indonesia Power [G4-3,G4-34] Indonesia Power's Structure and Composition of Shareholders [G4-3,G4-34] GM UBP Suralaya GM of Suralaya GBU Harlen

GM UBP Priok GM of Priok GBU Muhammad Mursid

Dewan Komisaris Board of Commissioner Komisaris Utama President Commissioner : I.G.A Ngurah Adnyana Anggota Member : Aries Muftie Daniel Theodore Sparringa Teuku Taufiqulhadi Luizah

GM UBP Semarang GM of Semarang GBU Amlan Direktur Utama President Director

GM UBP Perak Grati GM of Perak Grati GBU Tri Tjahjono Putro

Supangkat Iwan Santoso

GM UBP Bali GM of Bali GBU Subawa

GM UBP Saguling GM of Saguling GBU Del Eviondra

Direktur (Pengembangan dan Niaga) Director (Development and Commerce)

Antonius R.T. Artono

Direktur (Produksi) Director (Production)

Eri Prabowo

GM UBP Mrica GM of Mrica GBU Yudomo

GM UBP Kamojang GM of Kamojang GBU Dadang Gumbira.IA

GM UB Pemeliharaan GM of Maintenance Business Unit (MBU) Zaenal Mustofa

Divisi Enjiniring Div. of Engineering Herdiyanto Soekono

GM UBOH PLTU Banten 1 Suralaya GM of Banten 1 Suralaya SPP OMBU Pelita Pakpahan

Divisi Pengembangan & Pembinaan Unit Usaha Division of Business Unit Development Cita Dewi

Divisi Manajemen Aset Division of Asset Management Irwan Edi Syahputra Lubis

GM UBOH PLTU Banten 2 Labuan GM of Banten 2 Labuan SPP OMBU Ade Hendratno

Divisi Niaga Division of Commerce Sigit Ariefiatmoko

Div. Pembinaan Pembangkit Div. of Power Generation Development IGN Agung. S

GM UBOH PLTU Banten 3 Lontar GM of Banten 3 Lontar SPP OMBU Tarwaji

GM UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu GM of Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU Hendra

56

Divisi Perencanaan Korporat Division of Corporate Plan Wiryantono.S

GM UBOH PLTU 2 Jateng Adipala GM of Jawa Tengah 2 Adipala SPP OMBU M Hanafi Nur Rifa'i

Divisi Sistem Informasi Division of Information System Bayu Husodho

Ahli Senior Senior Expert

Anak Perusahaan Subsidiaries

Divisi Perencanaan Logistik Division of Logistic Planning Slamet Riyanto


Usaha Patungan Joint Venture


Struktur Organisasi - Pada tahun 2013, struktur organisasi Indonesia Power mengalami perubahan dengan masuknya Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) PLTU 2 Jawa Tengah Adipala sebagai salah satu Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Indonesia Power sehubungan dengan penugasan Indonesia Power sebagai Asset Operator PLTU Adipala 660 MW sebagaimana tertuang dalam Surat Direksi PT PLN (Persero) Nomor 04146/122/DIRUT/2012. Penambahan ini ditetapkan melalui Keputusan Direksi Indonesia Power Nomor: 62.K/010/IP/2013 pada tanggal 20 Maret 2013. Beri kut i ni ada lah ba ga n S tru ktu r Org an isa si In do nesi a Power ta hu n 2 013: Pemegang Saham

PT PLN & Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT PLN (Persero)

Shareholder

PT PLN & Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT PLN (Persero)

Structure of Organization - In 2013, the Indonesia Power's structure changed since the Jawa Tengah 2 Adipala SPP Operation and Maintenance Business Unit (OMBU) as one of the part under Operation and Maintenance Unit of Indonesia Power related to the assignment of Indonesia Power as the Asset Operator of SPP Adipala 660 MW as included in the Directors Letter of PT PLN (Persero) No: 04146/122/DIRUT/2012. This addition was stipulated by the Decree of Indonesia Power's Decision of Board of Directors No:62.K/010/IP/2013 on March 20th, 2013. The followings are the chart of Indonesia Power's Structure of Organization in 2013:

Direksi

Board of Directors Satuan Audit Internal Internal Audit Unit Sudirmanto

Direktur (Keuangan) Director (Finance)

Sripeni Inten Cahyani

Direktur (Sumber Daya Manusia) Director (Human Resource)

Roikhan

Divisi Anggaran Division of Budgeting Arief Syafarianto

Divisi Pengembangan SDM & Talenta Division of Human Resources and Talent Development Asep Yanyan H

Divisi Pendanaan & Asuransi Division of Financing and Insurance Sjafvitri Sari Dewi

Divisi Sistem SDM & Budaya Perusahaan Division of Human Resources and Corporate Culture System Herlina Abdullah

Divisi Tresuri Division of Treasury Riyanto IU Siregar

Divisi Akuntansi Division of Accounting Rachmanto


Divisi SDM & Hubungan Industrial Division of HR and Industrial Relationship Agung Siswanto


Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Ria Tri Sakya

Satuan Manajemen Risiko Risk Management Unit Noesita Indriani

Satuan Mutu & Kinerja Quality & Performance Unit Wiryantono.S

Satuan Prokurmen Procurement Unit Teguh Adi Nuryanto

Dept. Hukum Korporat Dept. of Corporate Legal Heru Setiawan

Ahli Utama Main Expert

57


Program Restrukturisasi

Restructuring Program

Program restrukturisasi yang dilakukan Indonesia Power tahun 2013 adalah penggabungan fungsi SDM dan Keuangan Level Eksekutif pada Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) dan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) kecuali UBP Suralaya.

The restructuring program implemented by Indonesia Power in 2013 is the unification of the Executive Level's function of Human Resources and Finance at the Maintenance Business Unit (MBU) and Generating Business Unit (GBU) except Suralaya GBU.

Struktur dan Komposisi Pemegang Saham Indonesia Power [G4-7]

Indonesia Power’s Structure and Composition of Shareholders [G4-7]

Pemegang saham Indonesia Power terdiri dari: a. PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar saham seri 1 dan 5.215.647.598 lembar saham seri 2. b. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar saham seri 2.

The shareholders of Indonesia Power consist of: a. PT PLN (Persero) with 1 share of series 1 and 5,215,647,598 shares of Series 2. b. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) with 1 share Series 2.

Adapun struktur kepemilikan saham Indonesia Power adalah sebagai berikut:

As for the structure of Indonesia Power share ownership is as follows:

100%

YPK PT PLN (Persero)

99.99%

0.01%

PT PLN (Persero)

Struktur Grup Indonesia Power (Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Joint Venture, Perusahaan Asosiasi)

Indonesia Power’s Group Structure (List of Entity of Subsidiary, Joint Venture Company, Associate Company) [G4-7]

Berikut adalah struktur grup Indonesia Power yang terdiri dari, 5 Anak perusahaan, 2 Perusahaan Patungan (Joint Venture Company), dan 2 Perusahaan Asosiasi.

The followings are Indonesia Power's group structure that consists of 5 Subsidiaries, 2 Joint Venture Companies, and 2 Associate Companies.

[G4-7]

58


PT PLN (Persero)

PT Cogindo DayaBersama

PT Artha Daya Coalindo

PT Indo Ridlatama Power

PT Tangkuban Parahu Geothermal

PT Putra Indotenaga

PT Rajamandala Electric Power

PT Perta Daya Gas (PDG)

PT Indo Pusaka Berau

PT Rekadaya Elektrika (RE)

99,99%

60,00%

80,94%

95,20%

99,99%

51,00%

35,00%

46,53%

6,47%

Anak Perusahaan Subsidiary

Perusahaan Joint Venture Joint Venture Company

Perusahaan Asosiasi Associate Company

Anak Perusahaan Subsidiary

Perusahaan Joint Venture (Usaha Patungan) Joint Venture Company

Perusahaan Asosiasi Associate Company

Suatu perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan Induk, dalam artian Perusahaan Induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional anak perusahaan untuk memperoleh manfaat dari aktivitas anak perusahaan tersebut.

Perusahaan bersama yang mana para pihak mempunyai bagian partisipasi, dan diatur oleh persetujuan untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas. Pada perusahaan ini keputusan keuangan dan operasional strategis terkait dengan aktivitasnya, dipersyaratkan secara konsensus dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

Suatu perusahaan dimana Indonesia Power mempunyai pengaruh signifikan, dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Sedangkan definisi “Pengaruh Signifikan” adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional, tetapi tidak mengendalikan maupun mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

A company that is controlled by the Parent Company, which means the Parent Company has authority to manage its subsidiary's financial and operational policy in order to get benefit from its subsidiary's business activity.

A joint venture company where all involving parties have a participation part governed by agreement to share control towards activity. In this company, all the financial, operational and strategic policies relating with its activity requires concensuss from all parties that share control.

A company where Indonesia has a significant influence and not part of any entity or part of participation in a joint venture. Meanwhile the definiton of "the Significant Influence" is the authority to participate in the financial and operational policy decision, however it does not control or jointly control towards the policy.

59


Skala Organisasi Indonesia Power [G4-9]

Uraian Item

No

Satuan Unit

1

Jumlah Pegawai Total Employee

Orang Person

2

Jumlah Pendapatan Usaha Total Revenues

3

Periode Pelaporan Reporting Period 2011

2012

2013

3.691

3.498

3.463

Jutaan Rupiah Million Rupiah

43.416.117

32.472.481

33.531.493

Laba Tahun Berjalan & Jumlah Laba Komprehensif Income Before Financial & Other Items


1.157.633

1.266.744

1.242.470

4

Jumlah Aset Total Asset


53.924.660

53.557.380

53.480.492

5

Jumlah Liabilitas Total Liability


9.313.385

8.743.489

8.633.813

6

Jumlah Ekuitas Total Equity


44.611.275

44.813.891

44.846.679

7

Jumlah Kapasitas Daya Terpasang Jawa Bali (Grid dan Embedded) Total Java - Bali Installed Power Capacity (Grid dan Embedded)

MW

8.996,09

8.935,86

8.935,86

8

Kapasitas O&M O&M Capacity

MW

3.220,00

3.220,00

3.880,00

Indonesia Power selalu menerapkan praktik-praktik yang baik dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Hal ini antara lain diwujudkan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan yang mengacu pada ISO 14001 dan inisiatif kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan, salah satunya mengacu pada ISO 26000 [G4-15]. Khusus untuk pendekatan risiko Perusahaan secara keseluruhan, Indonesia Power memberikan informasi lengkap dalam Laporan Tahunan 2013. [G4-14]

Indonesia Power always implements good practices in implementing the activity of its business. These practices manifested by considering environmental conservation function that refers to ISO 14001 also the corporate social responsibility activities, in which one of them refer to ISO 26000 [G4-15]. Especially for the overall Company's risk approach, Indonesia Power provides complete information in the Annual Report 2013. [G4-14]

Produk dan Layanan Indonesia Power

Indonesia Power's Product and Service

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, bidang usaha Indonesia Power adalah menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas yang meliputi produk dan layanan sebagai berikut:

According to the Company Statute article 3, Indonesia Power's business sector is to administer electricity power business based on healthy industry and commerce principles by implementing Limited Company principles that includes products and services as follows:

1. Penyediaan tenaga listrik yang ekonomis, bermutu tinggi dan andal. 2. Usaha yang berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik.

1. Provision of high quality, economical and good reliability electricity power. 2. Business related with electricity power provision that includes:

[G4-4]

60

Indonesia Power's Organization Scale [G4-9]

[G4-4]


a. Jasa survei, investigasi, disain, konstruksi/ pemasangan instalasi, operasi dan pemeliharaan, penyewaan peralatan pembangkitan, serta pendidikan dan pelatihan. b. Produksi, perbaikan dan perdagangan dan peralatan tenaga listrik. c. Produksi, pengolahan, pengangkutan dan perdagangan batubara, gambut, biomas, dan gas alam. d. Produksi dan pengusahaan energi panas bumi. e. Cogeneration

a. Survey, investigation, design, construction/ installation, operation and maintenance, power plant tools rental, and education and training services. b. Production, repair, trade and electricity power tools.

Adapun untuk kegiatan usaha Indonesia Power yang dijalankan saat ini adalah penyediaan tenaga listrik yang ekonomis bermutu tinggi dan dengan keandalan yang baik serta usaha penyediaan jasa operasi dan pemeliharaan. Sedangkan kegiatan usaha lainnya seperti perdagangan batubara dan cogeneration dilakukan oleh anak perusahaan.

In addition, the current Indonesia Power business activities are provision of high quality economical and good reliability electricity power, and operation and maintenance service. Meanwhile, the other business activities like coal trade and cogeneration are provided by its subsidiaries.

Indonesia Power memiliki segmen usaha utama sebagai penyedia fungsi pembangkitan tenaga listrik melalui 8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 8.935,86 MW dan fungsi pemeliharaan melalui 1 Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH)

Indonesia Power has main business segment as the generation function provider by its 8 (eight) Generating Business Units (GBU) with installed total capacity as by 8,935.86 MW and maintenance function by 1 (one) Maintenance Business Unit (MBU).

Dalam bidang Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance/O&M) Indonesia Power mengoperasikan dan memelihara pembangkit Program Percepatan Diversifikasi Enerrgi (PPDE) 10.000 MW dengan total kapasitas terpasang sebesar 3.880 MW melalui 5 Unit B i s ni s O pe r a s i d a n P e m el i ha r a a n ( U B O H) .

In Operation and Maintenance sector (O&M), Indonesia Power operates and maintains power plant Energy Diversification Acceleration Program (EDAP) 10,000 MW with total installed capacity as much as 3,880 MW by 5 Operation and Maintenance Business Units (OMBU).

Di samping itu, sebagai fungsi pendukung Indonesia Power juga memiliki Pembangkit di sebagian wilayah Sumatera dengan total kapasitas terpasang sebesar 81 MW, serta melakukan pembelian tenaga listrik di Bali dengan total kapasitas terpasang sebesar 337,90 MW. Di tahun 2012 Indonesia Power memiliki pembangkit Pontianak yang berlokasi di Kalimantan Timur dengan kapasitas terpasang sebesar 13 MW, namun di tahun 2013 pembangkit tersebut telah dihapus dan dilepaskan asetnya dikarenakan lokasi unit pembangkit yang jauh, sehingga menjadi kendala dalam koordinasi monitoring dan evaluasi proses bisnis yang mengakibatkan pelaksanaan usaha pembangkitan tidak optimal dan terjadi in-efisiensi aset produksi. Selain itu lokasi pembangkit tersebut akan digunakan untuk peremajaan PLTD Sektor Kapuas. Selain itu Indonesia Power memiliki 5 (lima) anak perusahaan, 2 (dua) perusahaan patungan dan 2 (dua) perusahaan asosiasi.

c. Production, processing, transporting, coal trade, pea t moss, biom ass, and natural gas. d. Production and cultivation of geothermal. e. Cogeneration

In addition, for supporting function, Indonesia Power also has Power Plants in some parts of Sumatra with total installed capacity as much as 81 MW, and implements electricity power purchasing in Bali with total installed capacity as much as 337.90 MW. In 2012, Indonesia Power had Pontianak power plant located in East Kalimantan with total installed capacity by 13 MW, but in 2013, the power plant was removed and its asset was released, it was because of the power plant located in a distant place, thus it became the hindrance for monitoring coordination and evaluating business process that caused the implementation of generation business was not optimal, and furthermore inefficiency also happened. In addition, the location of the power plant will be used as Kapuas Sector DPP rejuvenation. Furthermore, Indonesia Power owns 5 (five) subsidiaries, 2 (two) joint ventures, and 2 (two) association companies.

61


Unit Bisnis Indonesia Power di wilayah Jawa Bali meliputi: Unit Bisnis Business Unit

Jenis Pembangkit Type of Power Plant

Kapasitas Terpasang Installed Capacity

Lokasi Location

UBP Suralaya Suralaya GBU

3.400,00 MW

PLTU SPP

Merak

UBP Priok Priok GBU

1.348,08 MW

PLTU, PLTGU, PLTD SPP, CPP, DPP

Jakarta

UBP Saguling Saguling GBU

797,36 MW

PLTA HPP

Bandung

UBP Kamojang Kamojang GBU

375,00 MW

PLTP GPP

Garut

UBP Semarang Semarang GBU

1.408,93 MW

PLTU, PLTG, PLTGU SPP, GTPP, CPP

Semarang

UBP Mrica Mrica GBU

309,74 MW

PLTA, PLTM, PLTMH HPP, MPP, MHPP

Banjarnegara

UBP Perak Grati Perak Grati GBU

864,08 MW

PLTU, PLTG, PLTGU SPP, GTPP, CPP

Pasuruan

UBP Bali Bali GBU

432,67 MW

PLTD, PLTG DPP, GTPP

Bali

-

Jakarta

UB Pemeliharaan Maintenance BU

-

Pembangkit milik Indonesia Power di sebagian wilayah Sumatra meliputi: Pembangkit Power Plant

Power Plant owned by Indonesia Power in some areas of Sumatra includes: Jenis Pembangkit Type of Power Plant


Lokasi Location

Indralaya 1

45,00 MW

PLTG GTPP

Palembang

Keramasan

18,00 MW

PLTG GTPP

Palembang

Jambi

18,00 MW

PLTG GTPP

Jambi

Pembelian Tenaga Listrik di wilayah Bali meliputi:

Electricity Purchasing in Bali areas includes:

Pembangkit Power Plant



Lokasi Location

Pesanggaran

205,10 MW

PLTD DPP

Bali

Pemaron

132,80 MW

PLTD DPP

Bali

Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Indonesia Power meliputi:

Indonesia Power Operation and Maintenance Business Unit includes:



UBOH PLTU Banten 1 Suralaya Banten 1 Suralaya SPP OMBU

600,00 MW

PLTU SPP

Merak

UBOH PLTU Banten 2 Labuan Banten 2 Labuan SPP OMBU

625,00 MW

PLTU SPP

Pandeglang

UBOH PLTU Banten 3 Lontar Banten 3 Lontar SPP OMBU

945,00 MW

PLTU SPP

Tangerang

1.050,00 MW

PLTU SPP

Sukabumi

660 MW

PLTU SPP

Cilacap

Unit Bisnis Operasi & Pemeliharaan Operation & Maintance Business Unit

UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala Jawa Tengah 2 Adipada SPP OMBU

62

Indonesia Power Business Unit in Jawa Bali includes:

Lokasi Location


Jenis Pembangkit di Jawa Bali yang dioperasikan oleh Indonesia Power meliputi: Jenis Pembangkit Power Plant

Power Plant Type in Java Bali operated by Indonesia Power indcludes: Jumlah Unit Unit Quantity

Lokasi Location

3.900,00 MW

14

Suralaya, Semarang, Priok, Perak


PLTU

SPP

PLTGU

CPP

2.675,73 MW

19

Priok, Semarang, Grati

PLTA

HPP

1.107,11 MW

56

Saguling, Mrica

PLTG

GTPP

786,13 MW

13

Priok, Semarang, Bali, Grati

PLTP

GPP

375,00 MW

7

Kamojang

PLTD

DPP

91,90 MW

17

Priok, Bali

Jenis Pembangkit di sebagian wilayah Sumatera yang dioperasikan oleh Indonesia Power meliputi:


PLTG GTPP


Jumlah Unit Unit Quantity

Lokasi Location

81,00 MW

3

Palembang & Jambi

Jenis Pembangkit di Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Indonesia Power meliputi: Jenis Pembangkit Type of Power Plant

PLTU SPP

Power Plant Type in some areas of Sumatra operated by Indonesia Power includes:

Power Plant type in Indonesia Power Operation and Maintenance Business Unit included:


Jumlah Unit Unit Quantity

Lokasi Location

3.880 MW

5

Merak, Pandeglang, Tangerang, Sukabumi, Cilacap

Jumlah kapasitas terpasang Indonesia Power di Jawa Bali sebesar 8.935,86 MW tersebut dioperasikan atas permintaan PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PLN P3BJB) untuk memenuhi kebutuhan sistem Jawa-Bali di tahun 2013.

Total quantity of Indonesia Power's installed capacity in Java - Bali by 8,935.86 MW operated by the request of PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PLN P3BJB) to fulfill the system need in Java-Bali in 2013.

Energi yang dihasilkan unit pembangkitan tersebut dijual/disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) sistem Jawa - Bali yang dikelola oleh PLN dan didistribusikan kepada pelanggan retail.

Resulted energy from the generating unit is sold/distributed by using Air Line High Voltage (SUTT) system Java - Bali maintained by PLN and distributed to the retail customer.

63


Mekanisme Distribusi Tenaga Listrik Sampai Kepada Pelanggan [G4-12] Electricity Power Distribution Mechanism to Customers [G4-12]

Pusat Listrik Electricity Center

Gardu Induk Sub-Station

Gardu Distribusi Distribution Station

Jaringan Distribusi Distribution Network

Beban (Konsumen) Load (Consumer)

64


Secara fisik, bisnis pembangkit tenaga listrik dibagi dalam tiga bagian, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Tenaga listrik yang diperlukan oleh konsumen akhir dihasilkan oleh pembangkit, disalurkan melalui sistem penyaluran (transmisi) dan didistribusikan melalui jaringan distribusi.

Physically, the electricity power plant business is divided into three parts, they are generation, transsmission and distribution. The electricity power that needed by the last customer produced by the power plant, is disseminated through transmission system and distributed through distribution network.

Saluran Transmisi Transmission Line

Pusat Listrik Electricity Center

Gardu Induk Sub-Station

Gardu Distribusi Distribution Sub-Station

Beban (Konsumen) Load (Consumer)

Beban Load

65


Peta Wilayah Operasional Indonesia Power [G4-5,G4-6,G4-8] Indonesia Power’s Operational Area Map [G4-5,G4-6,G4-8]


UBOH PLTU Banten 1 Suralaya Banten 1 Suralaya OMBU SPP

UBOH PLTU Banten 3 Lontar Banten 3 Lontar OMBU SPP

UBH MBU


UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 PelabuhanRatu SPP OMBU

66




UBP Priok Priok GBU

UBP Mrica Mrica GBU



UBP Bali GBU Bali

UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala Jawa Tengah 2 Adipala SPP OMBU

Keterangan Remark : UBP GBU

: Unit Bisnis Pembangkitan : Generating Business Unit

UBH MBU

: Unit Bisnis Pemeliharaan : Maintenance Business Unit

UBOH : Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan OMBU : Operation and Maintenance Business Unit

67


Alamat Kantor dan Jaringan Kerja Indonesia Power [G4-5]

Indonesia Power’s Office Address and Network [G4-5]

Kantor pusat Indonesia Power berlokasi di Jl. Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950. Berikut alamat Unit-Unit Bisnis Pembangkit Indonesia Power:

Indonesia Power's Head Office located at Jl. Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950, the followings are the addresses of Indonesia Power's Generating Business Units:

Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Generating Business Unit (GBU)

68


Komplek PLTU Suralaya Merak Cilegon Banten 42439, Indonesia Telepon: (62- 254) 571230, 571240, 571242 Faks: (62-254) 571235 Email: [email protected]

UBP Priok Priok GBU

Jl. Laks. Laut RE Martadinata Jakarta 14310, Indonesia Telepon: (62-21) 4353913-9 (Hunting) Faks: (62-21) 4301104, 4353917, 43936461 Email: [email protected]


Jl. Komplek PLN Cioray, Tromol Pos 7 Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat 40554, Indonesia Telepon: (62-22) 6903489, 6903497, (62-263) 262960, 262961 Faks: (62-22) 6903486, (62-263) 264002 Email: [email protected]


Komplek Perumahan PLTP Kamojang PO BOX 125 Garut 44101, Indonesia Telepon: (62-22) 7805475 Faks: (62-22) 7801013 Email: [email protected]


Jl. Ronggowarsito, Komplek Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 50127, Indonesia Telepon: (62-24) 3518371 (Hunting) Faks: (62-24) 3546835 Email: [email protected]

UBP Mrica Mrica GBU

Jl. Raya Banyumas KM.8 Kotak Pos 38 Banjarnegara 53471, Indonesia Telepon: (62-286) 597081 Faks: (62-286) 597044, 597100, 597267 Email: [email protected]



Jl. Raya Surabaya, Probolinggo KM.73, Desa Wates, Kec. Lekok PO BOX. 11 Grati 67184, Kab.Pasuruan, Indonesia Telepon: (62-343) 413582, 413583 Faks: (62-343) 413524, 413693 Email: [email protected]

UBP Bali Bali GBU

Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No.535 Pesanggaran Denpasar, Bali 80222, Indonesia Telepon: (62-361) 720421, 720422, 710583, 710584 Faks: (62-361) 720519 Email: [email protected]

Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) Maintenance Business Unit (MBU)

UBH MBU

Jl. KS. Tubun No. 8 Jakarta 11420, Indonesia Telepon: (62-21) 5638666 Faks: (62-21) 5638622 Email: [email protected]

Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) Operation and Maintenance Business Unit (OMBU)

UBOH PLTU Banten 1 Suralaya Banten 1 Suralaya SPP OMBU

Gedung Ex. Pengembangan Usaha Komplek PLTU Suralaya PO BOX 15 Cilegon, Merak Banten Telepon: (62-254) 570402 Faks: (62-254) 571230 Email: [email protected]


Jl. Laba Terusan Penimbang Kecamatan Labuan Pandeglang, Banten 42246 Telepon: (62-253) 803312 Email: [email protected]


Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kab.Sukabumi Telepon: (0266) 434192 Faks: (0266) 6441111 Email: [email protected]

UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU

Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kab. Tangerang, Banten Telepon: (021) 59391049 Email: [email protected]

UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala Jawa Tengah 2 Adipala SPP OMBU

Desa Penggalang Jl. Hansip No.6 Cilacap Telepon: (0282) 5264130 Faks: (0282) 5264037

69


Penghargaan dan Sertifikat Indonesia Power [G4-15] Indonesia Power’s Awards and Certificates [G4-15] Pada ajang Vision Awards, Annual Report Report Indonesia Power 2012 mendapat 5 penghargaan sebagai berikut: 1. Top 10 Indonesian Annual Reports of 2012. 2. Top 50 Annual Reports in the Asia Pacific Region Ranking 20. 3. Platinum Award for Overall Category Annual Reports. 4. Top 100 Annual Reports Worldwide ranking 53 . 5. Best Annual Report Letter to Shareholders - Silver, Asia Pacific Region. Pemberi: LACP (League of American Communications Professionals) In the Vision Awards event, Annual Report Indonesia Power 2012 awarded 5 awards as follows: 1. Top 10 Indonesian Annual Reports of 2012. 2. Top 50 Annual Reports in the Asia Pacific Region ranking 20. 3. Platinum Award for Overall Category Annual Reports. 4. Top 100 Annual Reports Worldwide ranking 53 . 5. Best Annual Report Letter to Shareholders - Silver, Asia Pacific Region. Appreciator: LACP (League of American Communications Professionals)

Pada ajang Spotlight Awards, Annual Report & Sustainability Report Indonesia Power 2013 mendapat 3 penghargaan sebagai berikut: 1. Top 100 Communications material's of 2013 ranking at 13. 2. Platinum Award for Overall Category Annual Reports. 3. Special achievement Best narrative Gold. Pemberi: LACP (League of American Communications Professionals).

70

Inthe Spotlight Awards event, Annual Report & Sustainability Report Indonesia Power 2013 awarded 3 awards as follows: 1. Top 100 Communications material's of 2013 ranking at 13. 2. Platinum Award for Overall Category Annual Reports. 3. Special achievement Best narrative Gold. Appreciator: LACP (League of American Communications Professionals).


Prestasi Annual Report Award Peringkat 1 Kategori Private Non Keuangan - Non Listed. Pemberi: KNKG, IDX, BI, OJK, Dirjen Pajak Kementerian Keuangan RI, Kementerian BUMN RI, dan IAI. 1st Rank Annual Report Award Achievement in the Category of Private Non-Finance - Non-Listed. Appreciator: KNKG, IDX, BI, OJK, Tax Directorate General, Ministry of Finance RI, Ministry of State-Owned Enterprise RI,and IAI

Indonesia Power meraih penghargaan sebagai Good Performance pada ajang Indonesia Quality Award (IQA) dengan SKOR 550. Pemberi: Indonesia Quality Award Foundation Indonesia Power awarded as the Good Performance in Indonesia Quality Award (IQA) with SCORE 550. Appreciator : Indonesia Quality Award Foundation

Indonesia Power memperoleh penghargaan sebagai Trusted Company. Pemberi: The Indonesian Institute of Corporate Governance. Indonesia Power awarded as the Trusted Company. Appreciator: The Indonesian Institute of Corporate Governance

CSR Award Kepada Indonesia Power dari SINDO CSR Award 2013, untuk program Diklat Aksara Atasi Ketertinggalan Masyarakat Garut. Pemberi: Sindo Weekly CSR Award awarded to Indonesia Power from SINDO CSR Award 2013, for Alphabet Training to Reduce Garut Citizen Backwardness. Appreciator: Sindo Weekly

Juara 2 dan 3 Kategori pembangkitan, Juara 3 kategori Technical Supporting dan Juara 3 Kategori Non Technical Supporting Manajemen pada LKI Tingkat Nasional PT PLN (Persero). Pemberi: PLN 2nd and 3rd rank for power plant category, 3 rd rank for Technical Supporting category and 3rd rank for Non Technical Supporting Management Category at the National Level of LKI PT PLN (Persero). Appreciator: PLN

IMS (Integrated Management System): 1. SNI ISO 9001:2008, 2. ISO 14001:2004/SNI 19 - 14001:2005 3. OHSAS 18001:2007 4. ISO 28001:2007/SNI ISO 28001:2009 5. Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) 6. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3) Pemberi: SUCOFINDO IMS (Integrated Management System): 1. SNI ISO 9001:2008, 2. ISO 14001:2004/SNI 19 - 14001:2005 3. OHSAS 18001:2007 4. ISO 28001:2007/SNI ISO 28001:2009 5. Security Management System(SMP) 6. Safety & Work Health Management System (SMK3) Appreciator: SUCOFINDO

71


72

Indonesia Power memenangkan BUMN Corporate Secretary Public Relations Award 2013 kategori Materi Promosi Cetak. Pemberi: Kementerian BUMN Indonesia Power won the BUMN Corporate Secretary Public Relations Award 2013 in the Printed Material Promotion category. Appreciator: Ministry of State-Owned Enterprise

Indonesia Power UBP Suralaya mendapatkan penghargaan sebagai pembangkit terbaik pertama pada Pelaksanaan 5S instalasi Sumber Listrik Tahun 2013. Pemberi: PLN-OPI Indonesia Power Suralaya GBU awarded as the best first power plant in the Execution of 5S Electricity Source installation 2013. Appreciator: PLN-OPI

Indonesia Power Operational Performance Improvement (OPI) UBP Suralaya memperoleh penghargaan OPI Expo 2013 sebagai Local Coach Terbaik 2013 HighTrust Society (HTS) Special Award Semester I - 2013. Pemberi: PLN Indonesia Power Operasional Performance Improvement (OPI) Suralaya GBU awarded OPI Expo 2013 asthe Best Local Coach 2013 HighTrust Society (HTS) Special Award Semester I - 2013. Appreciator: PLN

Indonesia Power UBP Perak Grati meraih penghargaan dalam program Green Company Award. Pemberi: Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia Power Perak Grati GBU awarded in the Green Company Award. Appreciator: Ministry for The Environment

Indonesia Power Kelompok Sekolah Lapang UBP Mrica memperoleh Juara III pada lomba “Pelaku Pembangunan Perkebunan” tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pemberi: Gubernur Jawa Tengah. Indonesia Power Field School Group Mrica GBU won the 3rd rank in "the Plantation Development Actors" at the Central Java Province level. Appreciator: the Governor of Central Java

Indonesia Power UBP Mrica mendapatkan penghargaan atas Pelestarian Sumber daya Perikanan. Pemberi: Bupati Wonosobo. Indonesia Power Mrica GBU awarded for its role in the Preservation of Fishery Resources. Appreciator: Wonosobo Regent


Indonesia Power UBP Saguling mendapatkan penghargaan sebagai Raksa Prasada Kategori Industri berwawasan Lingkungan tingkat Provinsi Jawa Barat pada Hari Cinta dan Satwa Nasional Tingkat Jawa Barat. Pemberi:Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat. Indonesia Power Saguling GBU award as the Raksa Prasada in the Category Industry with the Environmental orientation at the West Java Province in the regional event fo Love Day and Fauna held in West Java. Appreciator: Local Board of Management for Environment (BPLHD) West Java.

Yayasan konservasi alam Jogjakarta memberikan penghargaan kepada Indonesia Power atas kontribusinya terhadap perlindungan keanekaragaman hayati dan program pemberdayaan. Yayasan Konservasi Alam Jogjakarta. The foundation gave awards for Indonesia Power for its contribution for the conservation of bio-diversity and empowerment program.

Penghargaan Darma Karya. Darma Karya Award.

Indonesia Power memperoleh 5 PROPER Hijau dan 5 PROPER Biru. Pemberi: Kementerian Lingkungan Hidup. Indonesia Power awarded 5 Green PROPER and 5 Blue PROPER. Appreciator: Ministry of the Environment.

Bhakti Kesra Nusantara. Indonesia Power mendapatkan penghargaan Bhakti Kesra Nusantara III dari Menkokesra atas kontribusi Indonesia Power dalam program bersama kementrian kesra untuk memberikan bantuan pada pulau-pulau terluar Indonesia. Bhakti Kesra Nusantara. Indonesia Power receives awards from Bhakti Kesra Nusantara II from the Coordinating Ministry of People's Welfare for Indonesia Power's contribution in the program with the ministry of people's welfare on the foremost islands.

Temu Karya Mutu & produktivitas Nasional (TKMPN) dan Forum International Quality and Productivity Convention (IQPC) ke - XVII di Medan, Sumatera Utara, UBP Bali dengan judul QCC VIGV memperoleh peringkat Platinum, sedangkan UBP Suralaya dan UBH berhasil menduduki peringkat Silver. Pemberi: TKMPN (Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional). Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) and International Quality Forum and Productivity Convention (IQPC) ke - XVII in Medan, Sumatera Utara, Bali GBU with the title QCC VIGV memperoleh peringkat Platinum, mean while Suralaya GBU and OMBU successfully got the Silver rank. Appreciator: TKMPN (Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional).

Indonesia Power mendapatkan penghargaan High Trust Society (HTS) terbaik dan special recognition dari seluruh Unit dan Anak Perusahaan PLN di Jawa Bali. Pemberi: PLN In the same year Indonesia Power received awards from High Trust Society (HTS) as the best and special recognition from all Units and Subsidiaries of PLN in Java Bali. Appreciator: PLN

73


Perolehan sertifikasi PAS 55 kepada UBP Suralaya, UBP Priok, UBP Saguling, UBP Kamojang dan Kantor Pusat termasuk UBH. Pemberi: EC Harris Built Asset Consultancy PAS 55 certification to Suralaya GBU, Priok GBU, Saguling GBU, Kamojang GBU, and the Head Office (include MBU). Appreciator: EC Harris Built Asset Consultancy

74

Indonesia Power memperoleh sertifikat Quality & Productivity Award (IQPA) dalam kategori Emerging Industry Leader pada World Class Global Performance Excellence Awards. Pemberi: Asia Pacific Quality Organization (APQO). Indonesia Power received Quality and Productivity Award (IQPA) certificate, in the category of Emerging Industry Leader in World Class Global Performance Awards. Appreciator: Asia Pacific Quality Organization (APQO)


Peristiwa Penting Indonesia Power Tahun 2013 Indonesia Power's Important Event in 2013

2 April 2013 April 2nd, 2013 Penandatangan Amandemen Emission Reduction Purchase Agreement (ERPA) antara Indonesia Power dengan Chugoku Elektric Power Co. Inc. The signing of Emission Reduction Purchase Agreement (ERPA) Amandement between Indonesia Power and Chugoku Electric Power Co.Inc.

2 April 2013 April 2nd, 2013 Serah terima operasi PLTU Suralaya unit 1 & 2 dari PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) VIII ke Indonesia Power. The handover of Suralaya SPP unit 1 and 2 operation from PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) VIII to Indonesia Power.

13 April 2013 April 13th, 2013 Kerjasama dengan WIKA tentang PLTA. The cooperation with WIKA on HPP.

16 April 2013 April 16th, 2013 Serah terima operasi PLTA Saguling dari UIP VI ke Indonesia Power. The handover of Saguling HPP operation from UIP VI to Indonesia Power.

22 April 2013 April 2nd, 2013 Launching Indonesia Power Integrated Management System (InPower IMS). Launching Indonesia Power Integrated Management System (InPower IMS).

13 Mei 2013 May 13th, 2013 Indonesia Power melaksanakan Forum Karya Inovasi. Indonesia Power organized Forum Karya Inovasi/Creative Innovation Forum.

10 Juni 2013 June 10th, 2013 Beroperasinya CNG Plant PLTG Grati di UBP Perak Grati. The operation of CNG Plant Grati GTPP in Perak Grati GBU.

14 Juni 2013 June 14th, 2013 Penyelesaian Pembangunan CNG Plant PLTGU Tambak Lorok di UBP Semarang. The finalization of CNG Plant Tambak Lorok construction in Semarang GBU.

20 Agustus 2013 August 20th, 2013 Penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) PLTA Rajamandala 47 MW antara PT Rajamandala Electric Power dengan PLN. The signing of Power Purchase Agreement (PPA) Rajamandala HPP 47 MW between PT Rajamandala Electric Power and PLN.

75


23 Agustus 2013 August 23rd, 2013 Beroperasinya PLC (Perak Learning Centre), Simulator PLTU Batubara pertama di Indonesia, kemampuan “High Fidelity, One to One Replicate Process” dengan DCS PLTU Suralaya Unit 1-4. The operation of PLC (Perak Learning Centre), the first SPP Coal simulator in Indonesia, equipped with ability in "High Fidelity, One to One Replicate Process" with DCS Suralaya SPP Unit 1-4.

Beroperasinya PLTD 50 MW di Bali untuk konferensi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). The operation of PLTD 50 MW in Bali for the Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) conference.

76

September 2013 September, 2013 Penyambungan pipa gas dari pipa PT Nusantara Regas (NR) ke jalur pipa PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sehingga PLTGU Priok mendapatkan pasokan gas NR dari 130 MMBTU menjadi 165 MMBTU, sedangkan gas PHE 120 MMBTU dialihkan ke PLTU/PLTGU Muara Karang. The splicing of gas pipeline from PT Nusantara Regas (NR) pipeline to the line of PT Pertamina Hulu Energi (PHE) pipeline, therefore, Priok CPP receives NR gas from 130 MMBTU to 165 MMBTU, and PHE 120 MMBTU gas diverted to MuaraKarang SPP/CPP.

Penandatanganan Engineering Procurement and Construction (EPC) PLTD Gas Bali 200 MW. The signing of Engineering Procurement and Construction (EPC) Gas Bali DPP 200 MW.

Indonesia Power mendapatkan penugasan Jasa O&M terhadap PLTU Luar Jawa dari PLN (6 Lokasi). Indonesia Power obtained O&M service assignment to Outside Java PLTU from PLN (6 Locations).


77


Kerjasama dengan Pihak Ketiga dan Keanggotaan Asosiasi [G4-16]

Cooperation with Third Party and Membership of The Association [G4-16]

Kerjasama dengan Pihak Ketiga

Cooperation with Third Party

Dalam meningkatkan kinerja kelistrikan, Indonesia Power berupaya memperluas jangkauannya melalui kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, baik pihak mitra lokal maupun pihak asing. Beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia Power pada periode pelaporan antara lain:

In order to improve its electricity performance, Indonesia Powerstrivestoextend its coverage through cooperation and partnership with different parties, either local or international party. Some of Indonesia Power's cooperations during the reporting period are:

Kerjasama dengan Mitra Usaha Lain Pengembangan proyek yang dilaksanakan melalui kerjasama kemitraan adalah PLTU Kaltim, 2 x 27,5 MW. Pengembangan PLTU Mulut Tambang Kalimantan Timur dilaksanakan bekerjasama dengan PT Baramulti. Pembentukan Joint Venture Company (JVC) dengan nama PT Indo Ridlatama Power (IRP) telah dilaksanakan dan PPA dengan PLN telah ditandatangani pada tanggal 30 Oktober 2007. PLN dan IRP telah mencapai kesepakatan penyesuaian harga jual listrik dalam PPA yang dituangkan dalam amandemen PPA. Amandemen tersebut akan ditanda tangan apabila memenuhi persyaratan yang diminta oleh PLN antara lain penyediaan escrow account sebesar 10 % dari nilai proyek. IRP juga sedang melaksanakan proses persiapan pengadaan Tender Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Kerjasama Luar Negeri Indonesia Power senantiasa mengembangkan networking dengan Perusahaan luar negeri yang mempunyai kompetensi di bidangnya.

01

The project development implemented by partnership cooperation was SPP Kaltim, 2 x 27,5 MW.The development of SPP Mulut Tambang Kalimantan Timur implemented by cooperation with PT Baramulti. The creation of Joint Venture Company (JVC) under the name PT Indo Ridlatama Power (IRP) was implemented, also PPA with PLN signed on October 30th 2007. PLN and IRP agreed for electricity sale price adjustment in PPA that included in the PPA amandement. The amandement will be signed if it fulfill the requirements requested by PLN, one of them are escrow account provision by 10% from the project. IRP also implemented Engineering, Procurement, and Construction (EPC) tender procurement preparation process.

International Partnership Indonesia Power also develops networking international companies that have competency in their expertise.

PLTA Rajamandala Electric Power (REP) Rajamandala Electric Power (REP) HPP

Kerjasama dengan Kansai Electric Power Co. dalam rangka pengembangan proyek PLTA Rajamandala dengan pendanaan direncanakan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Sebagai tindak lanjut, PT Rajamandala Electric Power (REP) dibentuk sebagai Perusahaan Patungan antara Indonesia Power dengan Kansai. Saat ini para stakeholder dalam project ini sedang terlibat dalam penyiapan dan pelaksanaan Due Diligence Report terhadap proyek tersebut dalam rangka mendapatkan pendanaan dari JBIC.

78

Cooperation with Other Business Partner

Cooperation with Kansai Electric Power Co. in developing Rajamandala HPP project with financing planed from Japan Bank for International Cooperation (JBIC). As the follow up, PT Rajamandala Electric Power (REP) was established as joint venture company between Indonesia Power and Kansai. Currently, the stakeholder in this project are involving in Due Diligence Report preparation and implementation towards the projects in order to receive fund from JBIC. The Due Diligence Report preparation involves some related consultants from REP and JBIC.


Pembuatan Due Diligence Report melibatkan beberapa konsultan terkait dari masing-masing pihak (REP dan JBIC). REP sedang menyelesaikan kontrak pekerjaan kontraktor EPC. Sedangkan pembebasan tanah untuk lahan pembangunan unit PLTA Rajamandala telah selesai dan menunggu proses sertifikasi tanah atas nama REP.

02

Currently REP is still completing EPC contractor work contract.Meanwhile, the land acquisition for the construction of Rajamandala HPP Unit is completed and still waiting for the land certification process on behalf of REP.

Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Tangkuban Parahu Mining Working Area Tangkuban Parahu Geothermal

Perusahaan telah ditunjuk sebagai pemenang dalam tender WKP Panas Bumi Tangkuban Parahu, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 540/Kep.460DisESDM/2009 tanggal 27 Maret 2009, melalui Konsorsium IP-Raser (saat ini Cyrq Energy Inc.). Lingkup pengembangan WKP adalah Total Project, yang dimulai dari pengembangan Steam field sampai dengan pengembangan pembangkit, untuk itu Perusahaan bekerjasama dengan Raser Technologies Inc yaitu sebuah perusahaan Amerika yang mempunyai pengalaman di bidang eksplorasi dan eksploitasi panas bumi dan mempunyai konsesi panas bumi seluas 44.701Ha. JVC telah dibentuk 1 Oktober 2009 dan pengesahan oleh Menteri Hukum & HAM pada 5 Oktober 2009. Pada tanggal 26 November 2009, IUP (Ijin Usaha Penambangan) telah diterbitkan oleh Pemda Jabar dan saat ini sedang melakukan permintaan perpanjangan jangka waktu IUP SK No. 540/Kep.05-Admrek/2013 tanggal 3 Januari 2013 yang berakhir pada 3 Januari 2014.

Indonesia Power has been appointed as the winning bidder in Tangkuban Parahu Geothermal WKP, according to the Decision of Jawa Barat Governor No.540/Kep.460DisESDM/2009 on March 27th, 2009 through IP-Raser (currently known as Cyrq Energy Inc.).The coverage of WKP development is Total Project, started from Steam field development until power plant development, therefore Indonesia Power cooperated with Raser Technologies Inc, the American company that has experiences in exploration and geothermal exploration and it has concession for 44,701 Ha. JVC was established on October 1st, 2009 and endorsed by Minister of Justice and Human Rights on October 5th 2009. On November 26th, 2009, the IUP (Mining Business Permittion) was issued by West Java Government and currently still requesting for the time extension for IUP SK No. 540/Kep.05-Admrek/2013 on January 3rd, 2013 that will expire on January 3rd, 2014.

Saat ini Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) sudah melakukan tender drilling rig dan tender persiapan infrastruktur pengeboran yang selesai pada Bulan Oktober 2013. Untuk kegiatan pengeboran Tahapan Eksplorasi yang terdiri dari pengeboran 3 slimholes, sedang dalam proses Persetujuan Pemegang Saham atas rencana Tahap Eksplorasi (3 Slimhole drilling).

Currently Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) already bidded for the rig drilling tender and drilling infrastructure preparation tender that will complet on October 2013. Meanwhile, for the exploration phase drilling activity that consists of 3 slimholes drilling is still in the process of the Shareholders Agreement for the exploration phase plan (3 Slimholes drilling).

79


Keanggotaan dalam Asosiasi Industri

Membership in Industry Association

Indonesia Power juga aktif dalam keanggotaan berbagai asosiasi, di antaranya:

Indonesia Power also participates actively in membership of some association, namely:

Asosiasi Industri Industry Association

No.

Keterlibatan Involvement

1

Corporate Forum for Community Development (CFCD)

1. 2. 3. 4.

Noesita Indriani (Wakil Bendahara Umum Vice General Treasurer) Salman N Bachtiar (Wakil Sekretaris Jenderal Vice General Secretary) Ahsin Sidqi (Wakil Ketua Chapter DKI Jakarta Chapter DKI Jakarta Vice Chairman) Del Eviondra (Ketua Sub Chapter Banjarnegara Sub Chapter Banjarnegara Chairperson)

2

Masyarakat Ketenagalistrikan (MKI)

1. Djoko Hastowo (Board of Advisory) 2. Bambang Priambodo (Anggota Member) 3. Eri Prabowo (Anggota Member)

3

Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)

1. Tri Antisto (Anggota Member) 2. Bambang Purwo (Anggota Member)

4

Komite Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB)

1. 2. 3. 4.

5

Asosiasi Penyedia Listrik Nasional (APPELIN)

1. Herlina Abdullah (Ketua Chairman) 2. Bagoes Bawono (Sekretaris Secretary) 3. Firman Dini (Pengawas Supervisor)

6

Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern (FKSPI)

1. Windi Winarso (Anggota Member) 2. Adek Hendriana (Anggota Member)

7

Indonesia Power juga menjadi anggota dan memberikan dukungan dalam asosiasi sebagai berikut Association of the Electricity Supply Industry of East Asia and Western Pacific (AESIEAP), World Energy Council (WEC), Indonesia Gas Association (IGA), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institute of Electrical and Electronic’s Engineers (IEEE), dan Electric Power Research Insitute (EPRI).

Indonesia Power also becomes member and gives support in the followings Association of the Electricity Supply Industry of East Asia and Western Pacific (AESIEAP), World Energy Council (WEC), Indonesia Gas Association (IGA), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institute of Electrical and Electronic’s Engineers (IEEE), dan Electric Power Research Insitute (EPRI).

Mustiko Bawono (Komite Eksekutif Executive Committee) Djoko Martono (Anggota Financial Verification Team) Hendry Asdayoka Putra (Anggota Member) Tri Kuswanto (Anggota Member)

Perubahan Operasional Indonesia Power

Indonesia Power’s Operational Changes

Pada tahun 2013, terdapat perubahan operasional Perusahaan yang bersifat signifikan, yaitu: Indonesia Power menambahkan 1 unit bisnis baru, yaitu Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) PLTU 2 Jawa Tengah Adipala.

In 2013, there are significant operational changes in the Company, namely: Indonesia Power added 1 new business unit, namely Jawa Tengah 2 Adipala SPP Operation and Maintenance Business Unit (OMBU).

[G4-13]

80

[G4-13]


Indonesia Power dan Keberlanjutan Indonesia Power and Sustainability 81

Indonesia Power dan Keberlanjutan Indonesia Power and Sustainability

Kami meyakini Laporan Keberlanjutan sebagai sarana proses dialog yang berkelanjutan antara Perusahaan dan pemangku kepentingan agar terwujud pemahaman yang sama mengenai kondisi dan kinerja terkini serta rencana Perusahaan ke depan. We believe sustainability report as means of continuous dialogue process between Companies and stakeholders in order to realize a common understanding of the condition and performance of the Company's current and future plans.

82


Strategi Keberlanjutan Indonesia Power

Indonesia Power’s Sustainability Strategy

Indonesia Power berupaya melakukan kegiatan operasional bisnisnya agar bersinergi dengan kelestarian lingkungan, berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, berkomitmen dalam berperilaku etis dan mampu meningkatkan kualitas hidup pegawai dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas. Oleh karena itu, Perusahaan menyusun strategi keberlanjutan yang dilandaskan pada visi, misi, tujuan, dan sasaran, dengan mempertimbangkan risiko dan tantangan yang dihadapi Perusahaan, yang diselaraskan dengan aspirasi dari para pemangku kepentingan.

Indonesia Power strives to make its business operation synergizing with the environmental preservation, contributing to sustainable economic development, committing in ethical attitude and capability to enhance all employees and their families' life quality, and local communities and people. Therefore, the Company prepares sustainability strategy based on vision, mission, goal, target, aligned with considering risk and challenges faced by the Company, aligned with aspirations from the stakeholders.

[G4-45]

[G4-45]

Organization Vision

Sustainability Energy

Risk & Challenges

Stakeholder Engagement

83


Risiko dan Tantangan Indonesia Power

Indonesia Power Risk and Challenges

Risiko dan Tantangan Perusahaan

The Company's Risk and Challenges

Peningkatan konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya merupakan konsekuensi dari peningkatan jumlah penduduk, dinamika sosial kemasyarakatan dan pertumbuhan perekonomian nasional. Namun, peningkatan produksi pasokan listrik tidak dapat dilakukan serta merta tanpa memperhatikan aspek lain seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu, penyediaan energi listrik yang berkelanjutan merupakan tantangan yang harus dihadapi dan menjadi prioritas bagi Indonesia Power.

The increase of electricity consumption in Indonesia in every year is the consequence from the growth population, the social dynamic and the national economic growth. However, the increasing electricity supply production cannot be taken merely without considering other aspects such as social, economic, and environment. Therefore, the provision of sustainable electricity energy is a challenge that is faced and prioritized by Indonesia Power.

Risiko Perusahaan adalah suatu kondisi dimana kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan kinerja suatu perusahaan menjadi lebih rendah dari apa yang diharapkan karena adanya suatu kondisi tertentu yang tidak pasti di masa mendatang. Selain menimbulkan kerugian, risiko juga bisa menimbulkan keuntungan. Kemampuan mengenali risiko justru dapat menjadi “Keuntungan atau Keunggulan”. Oleh karena itu, Indonesia Power mengidentifikasi risiko bisnisnya agar mampu mencegah kerugian, meminimalisir kegagalan dalam Perusahaan, dan mampu menciptakan sebuah peluang bisnis yang menguntungkan.

The Company's risk is a condition where possibilities that cause performance of the company decreased from what is expected because there are uncertain conditions in the future. Apart from creating loss, risks also create profit. Capability to identify risks becoming "Benefit or excellence." Therefore, Indonesia Power identifies risks in its business thus it can prevent loss, minimizes failures in the Company and able to create profitable business opportunities.

Terdapat 3 (tiga) jenis risiko yang diidentifikasi oleh Indonesia Power sebagai risiko bisnisnya yaitu Risiko Strategi, Operasi & Lingkungan, serta Keuangan. Tiga jenis risiko ini dilandaskan berdasarkan sasaran Perusahaan. Deskripsi dan mitigasi risiko-risiko Perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut:

There are 3 (three) types of the risk identified by Indonesia Power as its business risk; they are Strategy, Operation & Environment, and Financial Risk. These three types of risks based on the Company's target. The descriptions and risk mitigations can be overviewed on the followings table:

[G4-2, G4-45]

84

[G4-2,G4-45]


No.

Risiko Risk

Mitigasi Risiko Risk Mitigations

I. RISIKO STRATEGI STRATEGY RISK

1.

Keterbatasan pendanaan untuk pembangunan pembangkit baru terkait covenant global bond.

Financing limitation to develop new power plant related with covenant global bond.

Menerapkan beberapa strategi pendanaan diantaranya melalui pendirian Anak Perusahaan Investasi dan skema pendanaan deferred payment.

Implementing some financing strategies, one of them by the establishment Investment Subsidiary and financing deferred payment scheme.

2.

Kesulitan perizinan PEMDA setempat.

Difficult permission from Local Governments (PEMDA)

Koordinasi dan monitoring intensif progress perizinan dari PEMDA.

Intensive coordination and monitoring permission progress from the Local Governments (PEMDA)

3.

Komitmen mitra dalam pengembangan pembangkit rendah.

Low commitment from partner in developing power plant.

Monitoring ketat atas komitmen mitra khususnya terkait pendanaan untuk pemenuhan kewajiban setoran modal.

Strict monitoring for partner's commitment related specifically with the financing for fulfillment of capital submission obligatory

4.

Tidak memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham Indonesia Power & PLN terkait pengalihan PLTGU Priok Blok III.

No agreement from Indonesia Power & PLN Shareholders related with the diversion of Priok Blok III CPP.

a. Koordinasi intensif dan komunikasi efektif dengan Pemegang Saham Indonesia Power. b. Mempertajam kajian pengalihan aset dari berbagai aspek.

a. Intensive and effective communication with Indonesia Power Shareholders b. Sharpening the asset diversion study from different aspects.

5.

Regulasi pemerintah dalam tata kelola tidak mendukung program Perusahaan.

Government's regulations in governance do not support the Company's program.

a. Berkoordinasi dan berpartisipasi dengan lembaga terkait dalam proses penyusunan kebijakan regulasi pemerintah. b. Penyelarasan organisasi dan sistem SDM dan menyediakan tenaga kerja yang sesuai serta selaras dengan pertumbuhan Perusahaan. c. Review atas metode dan mekanisme assesment maturitas tata kelola.

a. Coordination and participation with related institutions in the Government regulation b. Alignment of organization and HR system, and providing right manpower and in line with the growth of the Company. c. Review towards method and governance maturity assessment mechanisms.

6.

Alignment struktur organisasi manajemen aset dengan kebutuhan Perusahaan kurang.

Alignment of the management organization structure according to the need of the Company less.

a. Penyelarasan organisasi dan sistem SDM dan menyediakan tenaga kerja yang sesuai serta selaras dengan pertumbuhan Perusahaan. b. Penyediaan tenaga kerja yang selaras dengan pertumbuhan Perusahaan.

a. Alignment of organization and HR system, and providing manpower that aligned with the growth of the Company. b. Provision of manpower that in line with the growth of the Company.

7.

Hasil assesment maturitas tata kelola pembangkit belum mencerminkan kondisi sebenarnya.

Power plant governance maturity assessment results do not reflect the real condition.

Review atas metode dan mekanisme assesment maturitas tata kelola.

Review towards the methods and governance maturity assessment.

85


No.

Risiko Risk


8.

Standar tahapan / pola pengembangan pembangkit renewable belum sesuai best practice.

Renewable power plant development stages/pattern standard do not meet the best practices.

a. Menyusun feasibilty study yang komprehensif tentang mekanisme dan pembangunan pembangkit energi terbarukan dan Non BBM. b. Proaktif dalam pengajuan transfer aset pembangkit dari PLN.

a. Drafting a comprehensive feasibility study about mechanism and development of renewable and Non-Oil fuel power plant. b. Being proactive to propose the power plant asset transfer from PLN.

9.

Alokasi anggaran pengembangan kapasitas pembangkit renewable kurang.

Budget allocation to the renewable power plant capacity development is insufficient.

a. Menyusun feasibilty study dan kajian risiko yang komprehensif tentang mekanisme dan pembangunan pembangkit energi terbarukan dan Non BBM. b. Pengajuan reclass alokasi anggaran untuk digunakan pengembangan kapasitas pembangkit renewable.

a. Drafting a comprehensive feasibility and risk study about mechanism and development of renewable and Non-Oil fuel power plant. b. Reclass proposal for budget allocation to be used in the renewable power plant capacity development.

10.

Resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan.

Employee's resistance in facing change.

Sosialisasi dan pelatihan secara rutin dan berkala, serta pelaksanaan evaluasi atas hasil sosialisasi dan pelatihan secara konsisten.

Regular and frequent socialization and training, also consistent implementation of evaluation to the socialization results and training.

II. RISIKO OPERASIONAL DAN LINGKUNGAN OPERATIONAL AND ENVIRONMENT RISK

86

1.

Keterlambatan pasokan CNG di Unit Pembangkit.

Tardiness of CNG supply in Power Plant Units.

Monitoring progress kontrak BOT (Build-OperateTransfer) CNG Plant di Grati.

Contract progress monitoring BOT CNG Plant in Grati.

2.

Ketidaksiapan mesin pembangkit untuk dioperasikan dengan CNG.

Unpreparedness of power plant engine to operate with CNG

Melakukan asessment fasilitas pendukung gasifikasi di PLTGU Tambak lorok.

Implementing gasification support facility assessment in Tambak Lorok CPP

3.

Terjadi gangguan pada pembangkit khususnya pembangkit thermal.

Disruption in power plant, especially in thermal power plant.

a. Meningkatkan akurasi data assetwellnes. b. Meningkatkan efektifitas manajemen operasi & pemeliharaan.

a. Improving asset wellness data accuracy. b. Improving operation management efficiency & maintenance.

4.

Terlambat dalam menyesuaikan aplikasi dengan perubahan proses bisnis.

Slow in application adjustment with the change in business process.

Implementasi Master Plan IT.

Master Plan IT implementation

5.

Resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan.

Employee's resistance towards change.

-

-

Change Agent Program Buy in Indonesia Power Way

Change Agent Buy in Program Indonesia Power Way


No.

Risiko Risk


6.

Ketidaksesuaian program kerja Perusahaan dengan persyaratan PROPER.

Discrepancy of the Company work program with the PROPER requirements.

Melaksanakan programprogram penunjang PROPER.

Implementing PROPER supporting programs

7.

Kenaikan biaya premi asuransi pembangkit.

Increasing cost of the power plant's insurance premium.

a. Menginformasikan dan berkoordinasi kepada pihak asuransi terkait pemakaian parts Non OEM tentang spesifikasi, kualitas parts dan vendor penyedia material Non OEM. b. Memasukkan klausul garansi atas parts Non OEM pada kontrak pembelian parts Non OEM. c. Mengembangkan kompetensi yang selaras dengan pertumbuhan Perusahaan. d. Melaksanakan dan mereview Kebijakan Penggunaan Material Non Pabrikan dan Daftar Vendor Mampu Hot Gas Path Part (HGP) Gas Turbine di lingkungan lndonesia Power secara konsisten dan berkala.

a. Informing and coordinating to the insurance party related to the NON OEM parts usage, on specification, parts quality and NONOEM material provider vendor. b. Including the guarantee clause on Non OEM parts to the purchase of Non OEM parts. c. Developing competency that aligned with the growth of the Company. d. Implementing and reviewing the NonManufacturing Materials Use Policy and the List of Able Vendor Hot Gas Path Part (HGP) Turbine Gas in Indonesia Power environment consistently and frequently.

8.

Kualitas parts Non OEM dibawah standar kualitas parts OEM.

Non standard OEM parts quality

a. Memasukkan klausul garansi atas parts Non OEM pada kontrak pembelian parts Non OEM. b. Detail spesifikasi parts Non OEM jelas dalam kontrak. c. Implementasi transformasi knowledge management. d. Melaksanakan reverse engineering secara bertahap: - Tahap 1, project reverse engineering untuk HGP Turbo Generator. - Tahap 2, project reverse engineering I&C (non proprietary I&C). e. Mengembangkan kompetensi yang selaras dengan pertumbuhan Perusahaan. f. Melaksanakan dan mereview Kebijakan Penggunaan Material Non Pabrikan dan Daftar Vendor Mampu Hot Gas Path Part (HGP) Gas Turbine di lingkungan lndonesia Power secara konsisten dan berkala.

a. Including the guarantee clause on Non OEM parts in Non OEM parts purchase contract. b. A clear Non OEM specification parts detail in the contract c. Implementation of Knowledge management transformation d. Implementing reverse engineering gradually: - Stage 1, reverse engineering project for Turbo HGP Generator - Stage 2 reverse engineering project (non proprietary I&C) e. Developing competency that aligned with the growth of the Company. f. Implementing and reviewing the NonManufacturing Materials Use Policy and the List of Able Vendor Hot Gas Path Part (HGP) Turbine Gas in Indonesia Power environment consistently and frequently.

87


No. 9.

88

Risiko Risk


Embargo dari pabrikan OEM.

Embargo from OEM manufactures.

a. Implementasi transformasi knowledge management. b. Menyusun peta strategi atas ancaman embargo dari pabrikan parts Non OEM. c. Mengembangkan kompetensi yang selaras dengan pertumbuhan Perusahaan. d. Melaksanakan dan mereview kebijakan penggunaan material non pabrikan dan daftar vendor hot gas path part gas turbine di lingkungan lndonesia Power secara konsisten dan berkala.

a. Implementation of Knowledge management transformation. b. Drafting strategy map towards the embargo threats from the Non OEM parts manufactures. c. Developing competency that aligned with the growth of the Company. d. Implementing and reviewing the NonManufacturing Materials Use Policy and the List of Vendor Hot Gas Path Part (HGP) Turbine Gas in Indonesia Power environment consistently and frequently.

10.

Gangguan operasional di lokasi penambangan, land transportation, port management dan fasilitas bongkar muat sisi kirim dan penerimaan.

Operational disruption in the mining locations, land transportation, port management and loadingunloading facilities in both sides of send and reception.

Membangun mekanisme komunikasi dan koordinasi langsung dengan pihak operasional penyedia pasokan energi primer, jasa land transportation, jasa port management dan jasa fasilitas bongkar muat pada sisi kirim dan penerimaan.

Building communication mechanism and direct coordination with primary energy operational supplier, port management service and loadingunloading facility service in both sides of send and reception.

11.

Gangguan transportasi pengangkut energi primer.

Transportation disruption in the primary energy carriers.

Membangun mekanisme komunikasi dan koordinasi dengan pihak operasional penyedia jasa alat tranportasi energi primer.

Building communication mechanism and coordination with the primary energy operational transportation service provider.

12.

Penurunan kualitas dan kuantitas pasokan energi primer tidak sesuai dengan kontrak.

The Decline in quality and quantity of primary energy supply, and it is not in contract.

a. Project transformasi pembelian batubara dari CIF menjadi FOB. b. Project KSO dan kepemilikan tambang batubara. c. Perbaikan klausul pinalti pada kontrak.

a. Coal purchase transformation project from CIF to FOB b. KSO project and the ownership of coal mining. c. Improvement of the penalty clause in the contract.

13.

Rendahnya komitmen dari pemasok batubara dalam memenuhi kontrak.

Low commitment of coal suppliers to fulfill the contract

a. Project transformasi pembelian batubara dari CIF menjadi FOB. b. Project KSO dan kepemilikan tambang batubara. c. Perbaikan klausul pinalti pada kontrak.

a. Transformation project of coal purchase from CIF to FOB b. KSO Project and coal mining ownership. c. Improvement of the penalty clause in the contract


No.

Risiko Risk


14.

Ketidakcukupan kompetensi SDM pengelola coal handling.

Inadequacy of HR competency to manage coal handling.

a. Evaluasi atas analisa beban kerja untuk SDM pengelola coal handling. b. Menyusun kajian risiko atas pengelolaan coal handling. c. Melakukan pengendalian, monitoring sistem dan tinjauan manajemen atas sistem coal handling.

a. Evaluating towards the workload for the HR coal handling management. b. Compiling risk study towards coal handling management. c. Implementing control, monitoring system and management review towards coal handling system.

15.

Tarif pengelolaan Jasa O&M belum kompetitif.

Uncompetitive O&M Service management's tariff is

a. Membangun kerjasama dengan Perusahaan lokal serta menggunakan tata kelola jasa O&M sesuai best practice. b. Implementasi manajemen aset. c. Penyelarasan organisasi dan sistem SDM serta pengembangan kompetensi yang sesuai dengan pertumbuhan Perusahaan.

a. Building collaboration with local Companies and using O&M service governance according to the best practice. b. Asset management implementation. c. Alignment of organization and HR system and competency development that appropriates with the growth of the Company

16.

Kondisi iklim dan cuaca tidak sesuai prediksi.

Unpredictable climate and weather.

Untuk meningkatkan efektifitas infomasi iklim BMKG dan penggunaannya, perlu dikembangkan suatu sistem jaringan komunikasi dan database yang lebih efektif yang didukung sistem koordinasi komunikasi yang terpadu.

In order to improve the efficiency of BMKG climate information and its usage, therefore it needs to develop more effective communication and database supported by an integrated communication system.

17.

Perubahan regulasi pemerintah tidak selaras dengan strategi Perusahaan.

The change of the Government regulation is not aligned with the Company's strategy.

Berkoordinasi dan berpartisipasi dengan lembaga terkait dalamproses penyusunan kebijakan regulasi pemerintah.

Coordinating and participating with related institution in the process of preparation of the government regulation policy.

III. RISIKO KEUANGAN FINANCIAL RISK

1.

Pemakaian BBM melebihi kuota.

Usage of oil fuel exceeds quota.

Mengambil peluang pasar peaker dengan mengembangkan teknologi Compress Natural Gas (CNG) dan meningkatkan dispatch untuk Pembangkit non BBM.

Taking peaker market opportunity by developing Compressed Natural Gas (CNG) and improving dispatch for non-oil fuel Power Plant.

2.

Penggunaan batubara di bawah spesifikasi.

Usage of coal is under specification.

a. Menggunakan jasa surveyor yang independen. b. Port Management.

a. Using independent surveyor service b. Port Management.

89


No.

90

Risiko Risk


3.

Keterlambatan pasokan gas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Priok.

Tardiness of Floating Storage Regasification Unit (FSRU) gas supply in Priok.

Koordinasi intensif dengan PLN dan Nusantara Regas terkait kepastian pembangunan pipa penyaluran gas oleh Indonesia Power.

Intensifying coordination with PLN and Nusantara Regas related to the certainty of gas distribution pipeline development by Indonesia Power.

4.

Inefisiensi pengoperasian pembangkit tua.

Inefficiency of aged power plant operation

a. Implementasi LCM yang optimal. b. Melakukan reverse Engineering. c. Retrofit sistem kontrol pembangkit tua.

a. Optimizing LCM implementation. b. Implementing reverse Engineering. c. Retrofit aged power plant control system.

5.

Benefit Cost Ratio atas program peningkatan utilisasi pembangkit tidak tercapai.

Benefit Cost Ratio for nonachieved power plant utilization enhancement program.

a. Berkoordinasi dengan lembaga pendidikan dan pabrikan dalam penyusunan feasibilty study peningkatan utilitas pembangkit yang komprehensif. b. Implementasi manajemen aset. c. Melaksanakan feasibiIity study atas penanganan sedimentasi PLTA Mrica dan PLTA Saguling. d. Melaksanakan feasibility study atas program rehabilitasi PLTU/PLTGU Tambak lorok.

a. Coordinating with education institutes and manufactures in compiling feasibility study for a comprehensive power plant utility improvement. b. Implementing Asset Management. c. Implementing feasibility study on sedimentation handling at Mrica HPP and Saguling HPP. d. Implementing feasibility study for the rehabilitation of Tambak lorok SPP/CPP.

6.

Benefit Cost Ratio atas program optimalisasi thermal pembangkit tidak tercapai.

Benefit Cost Ratio for unachieved thermal power plant optimization program.

a. Berkoordinasi dengan lembaga pendidikan dan pabrikan dalam penyusunan feasibility study yang komprehensif tentang Optimalisasi efisiensi termal pembangkit. b. Implementasi manajemen aset.

a. Coordinating with education institutes and manufacture in compiling a comprehensive feasibility study on the optimization of thermal power plant efficiency. b. Implementing Asset Management.

7.

Benefit Cost Ratio atas program pengembangan bisnis penyediaan energi ke industri tidak tercapai.

Benefit Cost Ratio for unachieved energy provision for business development program to industry.

Menyusun feasibility study dan kajian risiko yang komprehensif tentang mekanisme kerjasama dan bisnis penyediaan energi ke industri.

Compiling a comprehensive feasibility study on collaboration mechanism and energy provision business to industry.

8.

Benefit Cost Ratio atas program pengembangan jasa O&M berbagai jenis pembangkit tidak tercapai.

Benefit Cost Ratio for the unachieved O&M service development program to different types of power plant.

Menyusun feasibility study dan kajian risiko yang komprehensif tentang mekanisme kerjasama dan bisnis penyediaan jasa O&M.

Compiling a comprehensive feasibility and risk study on collaboration mechanism and O&M service provision business.


Stakeholder Mapping and Engagement Indonesia Power [G4-24,G4-25,G4-37,G4-45,

Indonesia Power Stakeholder Mapping and Engagement [G4-24,G4-25,G4-37,G4-45,G4-50]

Stakeholder engagement atau pelibatan pemangku kepentingan merupakan fokus utama Indonesia Power sebagai kontribusi aktif dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan. Indonesia Power mengintegrasikan stakeholder engagement ke dalam tata kelola dan seluruh kebijakan yang relevan dan/atau proses untuk pengambilan keputusan, pengembangan strategi, termasuk visi, misi, dan nilai yang mendasari strategi dan manajemen operasi. Tujuan dilakukannya stakeholder engagement adalah agar Perusahaan mampu menjawab berbagai isu, dampak, dan peluang secara komprehensif dan seimbang. Karena, melalui stakeholder engagement, Indonesia Power dapat menjelaskan apa yang menjadi prioritas utama dalam menjalankan usaha dan bagaimana cara menanggapi tantangan, risiko, dan peluang yang ada dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan sehingga dapat menemukan solusinya.

The Stakeholder engagement is the main focus of Indonesia Power as its active contribution to achieve sustainable development. Indonesia Power integrates stakeholder engagement to its governance and all relevant policies and/or process for decision making, development strategy, including vision, mission and values that outline strategy and operational management. The goal of stakeholder engagement is to make the Company able to respond any issues, causes and opportunities in comprehensive and balance. Therefore, by stakeholder engagement, Indonesia Power can describe its main priorities in maintaining its business and managing challenges, risks and opportunities that exist by considering to its advantages and disadvantages therefore the solutions can be resolved.

Stakeholder mapping merupakan upaya untuk mengidentifikasi dan memetakan siapa saja yang menjadi pemangku kepentingan (stakeholder) Indonesia Power. Tujuan dilakukannya stakeholder mapping adalah agar Perusahaan mengetahui dengan jelas siapa yang paling berkepentingan dengan Perusahaan secara timbal-balik, kepentingan apa yang dijalin, apa yang perlu dikomunikasikan, dan bagaimana memaksimalkan karakteristik media komunikasi sehingga dapat berkomunikasi dengan para stakeholder secara efektif serta dapat menghindari bias.

Stakeholder mapping is the efforts to identify and map any party of Indonesia Power stakeholder. The goal of stakeholder mapping is to make the Company know clearly anyone who has most interest with the Company in a mutual way, what kind of interests that connected, what needs to communicate, and how to optimize communication media characteristic therefore it can communicate with the stakeholder effectively and avoid bias.

G4-50]

91


Langkah-langkah Indonesia Power dalam mengelola Stakeholder Engagement:

Indonesia Power steps in Stakeholder Engagement:

Engage

Plan

Identify

Analyse

Tahap pelaksanaan stakeholder mapping Stakeholder mapping stages :

92

1. Identifikasi Stakeholder Mengidentifikasi siapa saja pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan secara timbal balik. Sarananya melalui brainstorming seluruh bagian Perusahaan sehingga didapatkan pemahaman yang menyeluruh.

2. Memahami Konteks Topologi Stakeholder Memilah dan mengelompokkan daftar stakeholder yang diperoleh berdasarkan kriteria power, legitimacy, dan urgency (stakeholder typology).

1. Identifying the Stakeholders Identifying any party, in which has interests with the Company in mutual way. The method is by conducting brainstorming in all divisions of the Company, therefore, it can obtain a comprehensive understanding.

2. Understanding Context Topology of the Stakeholders Deciphering and grouping the list of stakeholder that is obtained based on these criterions: power, legitimacy and urgency (stakeholder typology).

3. Memahami Stakeholder Analysis Matrix Menganalisis stakeholder berdasarkan power dan interest mereka. 3. Understanding the Stakeholders Analysis Matrix Analyzing stakeholders based on their power and interests.

4. Memahami apa motivasi stakeholder dan bagaimana melakukan komunikasi dengan mereka. 4. Understanding the Stakeholders' motivation and how to communicate with them.


Tahap 1: Mengidentifikasi Stakeholder

Stage 1: Identifying Stakeholder

Identifikasi Stakeholder Berdasarkan Kriteria Internal-Eksternal Stakeholder Identification Based on Internal-External Criteria Internal Internal

Pegawai Employee

Pegawai Employee Persatuan Pegawai Labor Union Persatuan Ibu Wife Association Pegawai Pensiunan Retired Employee YPK Indonesia Power

Eksternal External Pemasok Supplier

Mitra Kerja Kantor Akuntan Publik Asuransi Pembangkit Kontraktor Utama untuk Pemeliharaan dan Operasi Pembangkit Koperasi Pegawai Indonesia Power Lembaga Sertifikasi Pemasok Energi Primer Perbankan Vendor Pemasok Mesin dan Alat Kerja Konsultan

Work partner Public Accountant Office Power plant insurance Main contractor for Maintenance and Power Plant Operation Indonesia Power Employee Cooperation Certification institute Primary Energy Supplier Banking Vendor Engine & working tools supplier Consultant

Komunitas Community

Masyarakat Setempat Pemerintah Daerah DPRD dan PDP Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Setempat serta Lembaga Donor Asing yang Terlibat Dalam Pengembangan Komunitas di Sekitar Unit Kerja Media Masa Setempat Tokoh Masyarakat

Local Community Local Government DPRD (local legislative house) and PDP Local Non-Profit Organization (LSM) and International Donor Agency that involves in the Community Development around Working Unit Local media Community Leaders

Pemegang Saham Shareholders

Dewan Komisaris Komite Dewan Komisaris PLN YPK PLN

Board of Commissioners Board of Commissioners Committee PLN YPK PLN

PLN P3B Jawa-Bali PLN Pembangkitan PLN Wilayah dan Distribusi

PLN P3B Jawa-Bali PLN Pembangkitan PLN Wilayah dan Distribusi

Regulator Terkait Proses Pembangkitan Listrik, yaitu: - Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral - Kementerian Lingkungan Hidup - Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)

Regulator Related to Electricity Generation Process, namely: - Ministry of Energy and Mineral Resources - Ministry for the Environment - Local Board of Management for Environment

Pelanggan Customer Pemerintahan Regulator Government Regulator

93


Internal

Eksternal External Regulator Terkait Proses Bisnis Perusahaan, yaitu : - Kementerian BUMN - Kementerian Tenaga Kerja - Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan - Komisi Pemberantasan Korupsi - Kejaksaan (Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi) - Kepolisian RI - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan - Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat - Kementerian Sosial - Kementerian Pekerjaan Umum - DPR RI - DPRD RI - Badan Pusat Pengembangan Teknologi

Tahap 2: Memahami Konteks Stakeholder Typology

Dormant Stakeholders: Powerful, but with claims that are deemed neither urgent or legitimate

Dominant Stakeholders

Dormant Stakeholders

LEGITIMACY

Discretionary Stakeholders

Definitive Stakeholder

Dangerous Stakeholders: Possesses power and has claims that are urgent but not legitimate Demanding Stakeholders: Urgency without power or legitimacy

94

Dangerous Stakeholders

- House of Representatives RI - Local House of Representatives RI - Agency for the Assessment and Application of Technology

Stage 2: Understanding Stakeholder Typology Context

Dominant Stakeholders: Possesses power and is perceived as having legitimate claims

POWER

Regulator Related to Company Business Process, namely: - Ministry of State-Owned Enterprise - Ministry of Manpower and Transmigration - Financial and Development Supervisory Board - Corruption Eradication Commission - Attorney (Attorney General and the High Court) - Indonesian Police - Ministry of Finance Directorate Genaral of Taxes - Coordinating Ministry for People's Welfare - Ministry of Social Affairs - Ministry for Public Works

Dependent Stakeholders

Demanding Stakeholders

URGENCY

Discretionary Stakeholders: Legitimacy but without power and urgency

Dependent Stakeholders: Their claims are deemed legitimate and urgent but have little power Definitive Stakeholders: Possesses are those who possess all three attributes and will therefore receive the greatest attention


Stakeholder yang sudah diidentifikasi kemudian dikelompokkan ke dalam stakeholder typology berdasarkan kekuatan, legitimasi, dan urgensi. Setelah dimasukkan ke dalam stakeholder typology dan diwarnai sesuai kelompok stakeholder, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

The identified stakeholder, then, diversified into the stakeholder typology based on the strength, legitimacy and urgency. After included into the stakeholder typology and color according to the stakeholder group, then the result as follows:

Deskripsi Description

Stakeholder Indonesia Power Indonesia Power Stakeholders

Stakeholders yang sangat powerful tapi tidak memiliki urgensi dan legitimasi. Sifatnya pasif, namun apabila kepentingannya tersinggung dapat beraksi.

Powerful stakeholders but do not own urgency and legitimacy. Their characters are passive, but if their interest offended, they can react.

TNI/POLRI, Persatuan Ibu. TNI/POLRI, Mother's Union.

Stakeholders yang memiliki legitimasi namun tidak memiliki kekuasaan dan urgensi.

The stakeholders own legitimacy but they do not have authority and urgency.

Business Partner, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Dirjen Pajak, Kejaksaan Tinggi, Kantor Akuntan Publik, Lembaga Sertifikasi.

Business Partner, Ministry of State-Owned Enterprise, Ministry of Energy and Mineral Resources, Directorate of Taxes, General Attorney, Public Accountant Office, Certification institute.

Stakeholders yang memiliki urgensi, tanpa kekuasaan dan legitimasi, sifatnya menuntut.

The stakeholders own urgency, but they do not have authority and legitimacy, their characters is demanding.

Asuransi, Koperasi Internal, Tokoh Masyarakat, Perbankan, Kontraktor, YPK Indonesia Power.

Insurance, Internal Cooperation, Community Leaders, Banking, Contractor, YPK Indonesia Power.

Stakeholders yang mempunyai kekuasaan dan legitimasi dalam menentukan proses, namun tidak memiliki urgensi.

The stakeholders own authority and legitimacy in determining process, but they do not have urgency.

BPK, Kementerian Keuangan, DPR, DPRD, PEMDA, BPKP, Kementerian Tenaga Kerja, Institusi (Misal Lembaga Profesi).

BPK, Ministry of Finance, House of Representatives, Local House of Representatives, Local Government, BPKP, Ministry of Manpower, Institution (Profession Institute for example).

Stakeholders yang memiliki kekuasaan dan prioritas namun tidak memiliki legitimasi pada perusahaan.

The stakeholders own authority and priority but they do not have legitimacy in the company.

Media, LSM Internasional, LSM Lokal, Masyarakat Lokal, Main Supplier.

Media, International LSM, Local LSM, Local Communities, Main Supplier.

Stakeholders yang memiliki legitimasi dan urgensi sehingga membuat perusahaan tergantung padanya namun hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki kekuasaan sama sekali.

The stakeholders own legitimacy and urgency therefore it makes the company depends to them but they only have a little or even do not have authority.

Kementerian Lingkungan Hidup, BPLHD.

Ministry for Environment, BPLHD.

95



Stakeholders yang paling memiliki kekuasaan, urgensi, dan legitimasi, sehingga akan mendapat perhatian paling besar dan mendapat prioritas utama.

The stakeholders that have main authority, urgency and legitimacy therefore they will receive most of the attention and get main priority.

PLN, YPK PLN, Dewan Komisaris, PLN KIT, PLN Distribusi, PLN P3B, Pegawai, Persatuan Pegawai.

PLN, YPK PLN, Board of Commissioners, PLN KIT, PLN Distribution, PLN P3B, Employee, Labor Union.

Disepakati bukan sebagai stakeholders, sehingga tidak perlu mendapat perhatian serius.

Considered as nonstakeholders therefore they do not need serious attention.

Jika melihat peran anak Perusahaan sebagai pemasok maka termasuk stakeholders yang harus diperhatikan, namun menimbang Indonesia Power memiliki saham di perusahaan-perusahaan ini, maka tidak diperhitungkan sebagai stakeholders bagi korporat Indonesia Power, sehingga tidak perlu mendapat perhatian serius.

If considering the Company's subsidiary as the supplier then it can be considered as the stakeholders that needs attention, but since Indonesia Power owns shares in these companies, therefore they do not need to be considered as the stakeholders for Indonesia Power corporate thus they do not need to get serious attention.

Tahap 3: Menganalisis Stakeholder

Stage 3: Analyzing Stakeholder

Analisis dilakukan berdasarkan power dan interest (stakeholder analysis matrix). Maka didapatkan hasil sebagai berikut:

The analysis based on power and interest (stakeholder analysis matrix). Therefore, the results are as follows:

LOW

96


KEEP STATISFIED

MANAGE CLOSING

MONITOR (MINIMUM EFFORT)

KEEP INFORMED

INTEREST

HIGH




Stakeholders yang memiliki power dan interest rendah. Karena itu cukup lakukan monitoring terhadap stakeholders yang masuk kategori ini, dan tidak perlu membombardir dengan komunikasi yang malah membuat mereka jenuh.

Stakeholders that own low power and interest. Therefore, they only need monitoring to this category, and no need to raid them with intense communication that will only create boredom.

Kementerian BUMN, Koperasi Internal, Perbankan, YPK Indonesia Power, Persatuan Ibu, Institusi (misal Lembaga Profesi), Kontraktor, Lembaga Sertifikasi.

Ministry of State-Owned Enterprise, Internal Cooperation, Banking, YPK Indonesia Power, Mother's Union, Institution (Profession Institute for example), Contractor, Certification Institute.

Stakeholders yang memiliki power tinggi namun interest rendah. Lakukan komunikasi sebatas yang akan membuat mereka nyaman, namun jangan berlebihan karena justru akan membosankan

Stakeholders that own high power but low interest. Communicate with them only to comfort them, but do not be excessive because it will only create boredom.

Kementerian ESDM, PEMDA, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Tenaga Kerja, Kejaksaan Tinggi, Kementerian Keuangan, BPK, BPLHD, BPKP, Dirjen Pajak, Tokoh Masyarakat.

Ministry of Energy and Mineral Resources, Local Government, Ministry for the Environment, Ministry of Manpower and Transmigration, General Attorney, Ministry of Finance, BPK, BPLHD, BPKP, Directorate General of Taxes, Community Leaders.

Stakeholders yang memiliki power besar dan interest besar, yang harus sepenuh tenaga dipuaskan kebutukan komunikasinya.

Stakeholders that own high power and interest, they need to be fulfilled their communication needs.

PLN, PLN P3B Jawa Bali, PLN Pembangkitan, PLN Wilayah dan Distribusi, YPK PLN, Pegawai, Persatuan Pegawai, Dewan Komisaris, Main Supplier.

PLN, PLN P3B Jawa Bali, PLN Pembangkitan, PLN Wilayah dan Distribusi, YPK PLN, Employee, Labor Union, Board of Commissioners, Main Supplier.

Stakeholders yang powernya rendah, namun interest tinggi. Jaga mereka agar terinformasi dengan cukup dan bicara dengan mereka bahwa tidak ada isu serius tentang Perusahaan. Karena terinformasi dengan cukup, mereka pun akan sangat membantu jika diperlukan.

Stakeholders that own low power, but they have a high interest. Supply them with enough information and communicate with them, and tell them that there are no serious issues in the Company. If they get enough supply of information, they will help if needed.

Kantor Akuntan Publik, DPR, DPRD, Media, Masyarakat Lokal, LSM Lokal, LSM Internasional, Asuransi, Business Partner, Anak Perusahaan, TNI, Polri.

Public Accountant Office, House of Representatives, Media, Local Community, Local LSM, International LSM, Insurance, Business Partner, Subsidiary, Indonesian Army, Indonesian Police.

Analisis Pesan dan Media Stakeholder Indonesia Power [G4-24,G4-26,G4-27]

Indonesia Power Stakeholder Message and Media Analysis [G4-24,G4-26,G4-27]

Kemampuan membaca kebutuhan para stakeholder pada informasi akan memberi masukan penting pada perencanaan strategi komunikasi, sehingga perencanaan media dan pesan akan lebih efektif dan efisien. Berdasarkan stakeholder analysis matrix, maka dapat disimpulkan informasi kunci masing-masing kelompok stakeholder dan informasi yang diharapkan dapat ditemui oleh stakeholder dalam Laporan Keberlanjutan sebagai berikut:

Ability to understand the need of stakeholders to information will contribute important inputs towards communication strategic plan; therefore, the media and message planning will effective and efficient. Based on the stakeholder analysis matrix, thus it can be concluded that the expected key information in each stakeholder group and information can be found by the stakeholders in the Sustainability Report as follows:

97


No

1

Kelompok Stakeholder Stakeholder Group

Pegawai Employee Anggota Member: - Pegawai Employee - Persatuan Pegawai Association of Employee - Persatuan Ibu Wife Association - Pegawai Pensiunan Retired Employee - YPK Indonesia Power YPK Indonesia Power

2

Pemegang Saham Shareholders Anggota Member: - Dewan Komisaris Board of Commissioners - Komite Dewan Komisaris Board of Commissioners Committee - PLN PLN - YPK PLN YPK PLN

3

Pemasok Supplier Anggota Member : - Mitra Kerja Working Partner - Kantor Akuntan Publik Public Accountant Office - Asuransi Pembangkit Power Plant Insurance - Kontraktor Utama Untuk Pemeliharaan dan Operasi Pembangkit Power Plant Main Contractor for Maintenance and Operation. - Koperasi Pegawai Indonesia Power Indonesia Power Employee Cooperation - Lembaga Sertifikasi Certification Institute - Pemasok Energi Primer Primary Energy Supplier - Perbankan Banking - Vendor - Pemasok Mesin dan Alat Kerja Engine and Working Tools Supplier - Konsultan Consultant

98

Ekspektasi Expectation

Metode Pelibatan Involvement methods

Frekuensi Pertemuan Frequency of Meetings

1. Peningkatan Kepuasan pegawai dan kesejahteraan pegawai Improvement of employee's satisfaction and welfare 2. Perusahan maju dan pegawai sejahtera Developed Company and welfare of employee

1. Coffee Morning Coffee Morning 2. Pertemuan Periodik Periodical Meetings 3. Family gathering 4. Perayaan Hari Ulang Tahun Perusahaan The Company Anniversary Event 5. Survei HRSE HRSE Survey

1. 12 kali setahun 12 times in a year 2. Minimal 3 bulan sekali Minimum once in 3 months 3. 1 kali setahun Once a year 4. 1 kali setahun Once a year 5. 1 kali setahun Once a year

1. Pemenuhan Kontrak Manajemen Fulfillment of Management Contract 2. Tingkat Kesehatan Perusahaan yang diukur melalui pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Soundness of the Company as measured through the achievement of Key Performance Indicator (KPI)

1. RUPS GMS 2. Rapat Dekom Board of Commissioners Meeting

1. 2 kali setahun Twice in a year 2. 1 kali sebulan Once a month

1. Transparansi dan Fairness (Kewajaran) Transparency and Fairness 2. Kelangsungan Bisnis Jangka panjang Long-Term Business Sustainability

Vendor meeting, Rapat Koordinasi, Factory Visit Vendor meeting, Coordination Meeting, Factory Visit

2 kali setahun, Periodik Twice in a year, Periodical


Informasi Kunci/Harapan Pemangku Kepentingan Key Information/ Stakeholders' Expectation

Media Media

Sosialisasi program, kebijakan dan kinerja perusahaan. Kegiatan dan prestasi perusahaan. Program socialization, the company's policy and performance. Activity and the company's achievement.

Dalam stakeholder analysis matrix, kelompok pegawai cenderung berada di kuadran 1 dan 3 (Monitor dan Manage Closely). Karena itu perlu membina komunikasi yang baik dengan kelompok ini dan memastikan tidak ada isu genting menyangkut masa depan Perusahaan. Media yang diperlukan adalah media yang bisa diterbitkan secara rutin, kontinu, singkat, padat, informatif, mudah dimengerti, memungkinkan umpan balik, dan tersebar dengan cepat. Misalnya adalah emailblast, mailinglist, majalah dinding, bulletin bulanan, poster, dll.

On the stakeholder analysis matrix, the employee group tends to be in the quadrant 1 and 3 (Monitor and Manage Closely). Therefore, good communication should be established with this group and ensured that there is no urgent issue in regard to the future of the Company. The media that is required for this, is the media that can be issued regularly, continuously, briefly and informative, easy to understand, allowing for feedback and it can be distributed quickly. For example email blast, mailing list, magazine wall, monthly bulletin, poster, etc.

Perkembangan perusahaan dan pembangkit listrik (termasuk pengembangan usaha, proyek baru, dsb); kinerja manajemen dan pembangkit listrik; acara dan kebijakan korporat; prestasi korporat. Development of the company and electricity power plant (including business development, new projects, etc); the management and electricity power plant; events and corporate policy; corporate achievements.

Dalam stakeholder analysis matrix, kelompok pemegang saham mutlak berada di kuadran 3 (Manage Closely). Komunikasi yang dijalin cenderung formal. Karena itu perlu membina komunikasi yang baik dengan kelompok ini, karena kepentingannya dalam pengambilan keputusan perusahaan. Media yang diperlukan terbagi dua, yaitu (1) bersifat laporan cepat, memuat informasi terbatas, rahasia, mendalam, dan strategis seperti laporan manajemen, laporan kinerja;serta (2) terbit berkala dan memuat informasi lebih umum, seperti buletin bulanan, majalah tiga bulanan, website, iklan di media massa, annual report, sustainability report, dll.

In the stakeholder analysis matrix, the shareholders group is absolutely in the quadrant 3 (Manage Closely). The communication tends to be formal. Therefore it needs to establish a good communication with this group because this group has interest in the company's decision making. There are two media needed, they are (1) quick report, limited information, confidential, in-depth and strategic like management report, performance report; and (2) published regularly and consisted more general information, like monthly bulletin, three monthly magazine, website, advertisement in mass media, annual report, sustainability report, etc.

Perkembangan perusahaan dan pembangkit listrik (termasuk pengembangan usaha, proyek baru dsb); Kebijakan, peraturan dan prosedur yang berlaku di lingkungan Indonesia Power; Informasi kegiatan bisnis dan peluang kerja sama. The development of the Company and electricity power plant (including business development, new projects etc); Policy, regulations and procedures in Indonesia Power; Business activity information and cooperation opportunities.

Dalam stakeholder analysis matrix, kelompok pemasok cenderung berada di kuadran 4 (keep informed). Karena itu media yang diperlukan adalah media yang bisa diperbarui secara berkala, dapat diakses dari luar, informatif, dan memungkinkan umpan balik. Misalnya adalah website, email blast, atau iklan di media masa.

In the Stakeholder analysis matrix, the suppliers tend to be in the quadrant 4 (Keep Informed). Therefore the media that is needed is a media that can be updated regularly and can be accessed from the outside, informative and possible for feedback. For example website, email-blast or advertisement in mass media.

99


No

4


Pelanggan Customer Anggota Member : - PLN P3B Jawa Bali PLN P3B Jawa-Bali - PLN Pembangkitan PLN Pembangkitan - PLN Wilayah dan Distribusi PLN Wilayah dan Distribusi

5

Komunitas Community Anggota Member : - Masyarakat Setempat Local Community - Pemerintah Daerah Local Government - DPRD dan PDP Local House of Representatives and PDP - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Setempat serta LSM atau Lembaga Donor Asing yang Terlibat Dalam Pengembangan Komunitas di Sekitar Unit Kerja Local Non-Profit Organization (LSM) or Foreign Donor Agency that involved in Community around working unit. - Media Masa Setempat dan Tokoh Masyarakat Local Mass Media and Community Leaders

100



1. Keandalan Reliability 2. ketepatan jadwal pemeliharaan Precision of maintenance schedule 3. Harga yang ekonomis Economical price 4. Kontinuitas pasokan Supply continuity 5. Respon yang cepat terhadap perintah operasi mesin-mesin pembangkit (naik/turun beban, start/stop mesin) Fast response to the instruction of power plant engines (loading/ unloading, engine start, stop) 6. Tepat waktu dalam sinkronisasi ke jaringan Punctuality of synchronizing to network 7. Kualitas tegangan dan frekuensi Quality of current and frequency 8. Kemampuan Line Charging untuk PLTA Saguling Line Charging Ability for Saguling HPP

Customer Gathering, Rapat Alokasi Energi, Kunjungan pelanggan, Aplikasi HDKP, Website, Rapat Operasi Sistem Jawa Bali, Survei kepuasan Pelanggan Customer Gathering, Energy Allocation Meeting, Customer visit, HDKP Application, Website, Java - Bali System Operation Meeting, Customer Satisfaction Survey

1. Dukungan Perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat (ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan keamanan) The Company's support for community empowerment (economy, social, education, health, and security) 2. Bebas dari pencemaran lingkungan Free from environmental pollution

Program CSR yang difokuskan pada Pemberdayaan masyarakat CSR Program focused into community empowerment


Periodik Periodical

Periodik Periodical


Informasi Kunci/Harapan Pemangku Kepentingan Key Information/ Stakeholders' Expectation Kinerja manajemen dan pembangkit listrik; Kebijakan, peraturan dan prosedur yang berlaku di lingkungan Indonesia Power; Laporan perencanaan pembangkit listrik; Proses keuangan dan konfirmasi hutang. Management and power plant electricity performance; Policy, regulations and procedures in Indonesia Power; Electricity Power Plant planning report; Financial process and debt confirmation.

Proses pembangkit listrik dan dampak lingkungannya; Kebijakan, peraturan dan prosedur yang berlaku di lingkungan Indonesia Power; Kegiatan dan prestasi perusahaan; Etika, tata kelola perusahaan yang baik serta tanggung jawab sosial Perusahaan. Electricity generating process and its environmental effect; Policy, regulation and procedure in Indonesia Power; Activity and company's achievement; Ethics, good corporate governance and Corporate social responsibility.

Media Media

Dalam stakeholder analysis matrix, kelompok pelanggan mutlak berada di kuadran 3 (Manage Closely). Komunikasi yang dijalin cenderung formal, karena itu perlu membinakomunikasi yang baik dengan kelompok ini karena kepentingannya dalam pengambilan keputusan Perusahaan.

In the stakeholder analysis matrix, the customer group is absolutely in quadrant 3 (Manage Closely). Communication to this stakeholder tends to be formal, thus it needs to maintain good communication with this group, because this group has its interest in the Company's decision making.

Media yang diperlukan terbagi dua, yaitu 1. Bersifat laporan cepat, memuat informasi terbatas, rahasia, mendalam, dan strategis seperti Laporan Manajemen, Laporan Kinerja 2. Terbit berkala dan memuat informasi lebih umum, seperti buletin bulanan, majalah tiga bulanan, website, iklan di media masa, annual report, sustainability report, dll.

To communicate with this group, there are two media that is needed: 1. Rapid, containing limited information, confidential, and in-depth media also strategic such as Management and Performance report 2. Published frequently and consisted more of general information, such as monthly bulletin, three monthly magazine, website, advertisements on mass media, annual report, sustainability report, etc.

Dalam stakeholder analysis matrix, kelompok komunitas berada pada kuadran 4 (Keep Informed). Karena tidak memiliki power tinggi pada perusahaan, maka kelompok itu tidak memerlukan perencanaan komunikasi secara khusus, cukup melalui media komunikasi umum yang juga disiapkan untuk kelompok stakeholder lain, misalkan website, annual report, majalah, buletin, dll. Jika karena kondisi tertentu diperlukan media khusus maka itu lebih bersifat sektoral dan di sekitar komunitas saja.

In the stakeholder analysis matrix, the community group is in the quadrant 4 (Keep Informed). Because this group does not own high power in the company, therefore this group does not need specific communication planning, it is enough by the general communication media which is prepared for the other stakeholder, for example, website, annual report, magazine, bulletin, etc. And only in a certain condition they need a specific media which more sectoral and only around community.

101



No

6

Pemerintah Government Anggota Member : Regulator Terkait Proses Pembangkitan Listrik Regulator Related to Electricity Generation Process, namely : - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources - Kementerian Lingkungan Hidup Ministry for Environment - Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Local Board of Management for Environment

-

-

-

-

-

102

Regulator Terkait Proses Bisnis Perusahaan: Regulator Related to the Company Business Process: Kementerian BUMN Ministry of State-Owned Enterprise Kementerian Tenaga Kerja Ministry of Manpower Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Finance and Development Supervisory Board Komisi Pemberantasan Korupsi Eradication Commission Kejaksaan (Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi) Attorney (General Attorney and High Court) Kepolisian RI Indonesian Police Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Directorate General of Taxes Ministry of Finance Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Coordinating Minister for People's Welfare Kementerian Sosial Ministry of Social Affairs Kementerian Pekerjaan Umum Ministry of Public Works DPR RI House of Representative RI DPRD RI Local House of Representative RI Badan Pusat Pengembangan Teknologi Agency for the Assessment and Application of Technology



Ketaatan atau kepatuhan pada peraturan dan perundangan pemerintah Compliance or to the Government's regulations and laws

Pelaporan Reporting


Periodik Periodical


Informasi Kunci/Harapan Pemangku Kepentingan Key Information/ Stakeholders' Expectation Proses pembangkit listrik dan dampak lingkungannya; Kebijakan, peraturan dan prosedur yang berlaku di lingkungan Indonesia Power; Kegiatan dan prestasi Perusahaan; Etika, tata kelola perusahaan yang baik serta tanggung jawab sosial Perusahaan. The process of electricity generating and its environmental effect; Policy, regulations and procedures in Indonesia Power; Activity and Company's achievement, good corporate governance, corporate social responsibility.

Media Media

Dalam stakeholder analysis matrix, kelompok pemerintah cenderung berada pada kuadran 2 (Keep Satisfied). Mereka adalah stakeholder yang memiliki power tinggi namun interest rendah. Lakukan komunikasi sebatas yang akan membuat mereka nyaman, namun jangan berlebihan karena justru akan membosankan.

In the stakeholder analysis matrix, the government group tends in the quadrant 2 (Keep Satisfied). They are the stakeholders that have high power but low interest. Communicate with them to comfort them, but do not be excessive because it will bore them.

Ada 2 jenis media yang diperlukan, media khusus dan umum. Untuk media khusus lebih bersifat pelaporan dan koordinasi sesuai dengan bidang yang ditangani oleh stakeholder tersebut. Sedangkan media umum adalah media masa yang terbit tidak terlalu rutin, melalui media masa, informsi tersebut juga dapat diakses oleh stakeholder lain. Misalkan berita dan iklan di media masa, website, majalah, dll.

There are 2 medias that is needed, specific and general media. For the specific media, it is more in report and coordination form according to the expertise handled by the stakeholder. Meanwhile for the general media is the mass media published irregularly, by mass media, and the information can be accessed by the other stakeholders. Such as news and advertisement in mass media, website, magazine, etc.

103


Strategi Keberlanjutan Indonesia Power

Indonesia Power Sustainability Strategy

Dengan mempertimbangkan visi, misi, risiko, dan tantangan Perusahaan dalam aspek strategis, keuangan, operasional, dan lingkungan serta aspirasi para stakeholder, maka Indonesia Power menetapkan strategi utama yang mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran Perusahaan dalam jangka panjang. Strategi Indonesia Power untuk periode 2012-2017, yaitu:

By considering the Company's vision & mission, also risk & challenges in the aspects of strategy, finance, operation, environment and aspiration from the stakeholder, therefore, Indonesia Power implement the main strategy to sustain its Company's vision, mission, goal and target achievement in the long-term. Indonesia Power's strategy for the Company's period in the long term. Indonesia Power's strategies for the period of 2012-2017 are:

1

2

3

104

Mengembangkan pembangkit renewable energi dan non BBM Developing renewable energy and non-oil fuel power plant.

Saat ini demand tenaga listrik nasional masih tinggi dan potensi renewable energy masih berlimpah. Ditunjang dengan SDM yang berpengalaman maka salah satu strategi Perusahaan adalah mengembangkan pembangkit renewable energy dan non BBM. Pengembangan pembangkit ini tentunya sekaligus akan meningkatkan kapasitas pembangkit Perusahaan. Adapun pengembangan pembangkit yang akan dilakukan Perusahaan adalah PLTP dan PLTMH.

Currently, the demand of national electricity is still high and the potentials of renewable energy are still abundant. Since this strategy sustained by experienced human resources, therefore, the Company develop this renewable energy and non-oil fuel power plant. The development of this power plant certainly will improve the Company's power plant capacity. Moreover, the power plant development that will be implemented is GPP and MHPP.

Mengembangkan bisnis hulu untuk keamanan pasokan energi primer Developing upstream business for the security of the primary energy supply.

Adanya regulasi ketenagalistrikan meningkatkan pertumbuhan pesaing, dimana beberapa perusahaan pemasok dan kontraktor mulai ekspansi menjadi Independent Power Producer (IPP). Selain itu, ketersediaan energi primer juga semakin terbatas sehingga Perusahan mengambil langkah untuk mengembangkan bisnis hulu agar keamanan pasokan energi primer Perusahaan dapat terjaga.

Since the regulations of electricity power stimulates the growth of competitors, where the supplier and contractor company expands to be Independent Power Producer (IPP). Aside from that, the availability of the primary energy is more limited, therefore, the Company initiates to develop the upstream business thus the security of the Company's primary energy supply can be secured.

Pemberdayaan pembangkit existing, termasuk pembangkit BBM melalui diversifikasi energi (LNG, CNG) sebagai peaker The empowerment of existing power plants includes oil fuel power plant energy diversification (LNG, CNG) as the peaker.

Untuk memberdayakan pembangkit existing, termasuk pembangkit BBM, akan dilakukan diversifikasi ke bahan bakar gas. Pemenuhan pasokan gas akan ditempuh baik melalui Liquefied Natural Gas (LNG) maupun Compressed Natural Gas (CNG). LNG digunakan untuk pembangkit yang memiliki akses ke pipa gas, dan sebaliknya, jika tidak ada pipa gas yang dedicated untuk pembangkit tersebut maka dapat digunakan CNG sebagai moda penghantarannya.

To empower the existing power plant, including oil fuel power plant, the diversification to the gas fuel will be conducted. The fulfillment of the gas supply will be undertaken either by Liquefied Natural Gas (LNG) or Compressed Natural Gas (CNG). LNG will be used to the power plant that has access to the gas pipeline and vice versa, if there is no gas pipeline dedicated to the power plant thus the CNG can be used as the medium conductor.


4

5

6

Mengembangkan strategic partnership dalam pengembangan pembangkit Independent Power Producer (IPP) dan penyediaan energi primer Developing strategic partnership in the development of Independent Power Producer (IPP) power plant and the provision of primary energy.

Adanya covenant global bond PLN mempengaruhi kemampuan pendanaan Perusahaan sebagai Anak Perusahaan PLN, sehingga sebagai salah satu cara untuk memperoleh pendanaan, Perusahaan perlu membangun strategic partnership untuk pengembangan pembangkit maupun penyediaan energi primer.

Since there is PLN covenant global bond, it influences the capability of the Company as one of the subsidiaries of PLN thus in order to get funding, the Company needs to build a strategic partnership for the development of power plant or the provision of primary energy.

Mengurangi ketergantungan terhadap pemasok parts Original Equipment Manufacturer (OEM) Reducing dependency to parts Original Equipment Manufacturer (OEM) supplier.

Ketergantungan pada material OEM menyebabkan biaya untuk pemeliharaan/penyediaan spare part menjadi tinggi. Untuk mengurangi terhadap ketergantungan material pabrikan, ditempuh dengan beberapa cara, antara lain dengan Project Reverse Engineering maka akan memungkinkan spare part OEM dibuat oleh vendor Non OEM yang teruji dengan cara menduplikasi part tersebut. Kemudian mengidentifikasi pemasok independen berpotensi yang mampu mensuplai suku cadang turbin gas berkualitas setara dan kompetitif dengan part OEM.

The dependency to the OEM material caused the cost of the spare part maintenance/provision becomes higher. In order to reduce dependency to the manufacture's material, it requires some actions, one of them is by the Project Reverse Engineering, therefore, and it allows the tested Non-OEM Vendor to duplicate the OEM spare parts. So then identifying the independent suppliers that have potentials to supply quality spare part gas turbine equal and competitive with OEM part.

Menyiapkan sumber daya manusia, organisasi, dan sistem informasi yang selaras dengan strategi Perusahaan Preparing human resources, organization and information system aligned with the Company's strategy.

Kesiapan SDM, organisasi dan informasi merupakan tiga sumber daya utama yang harus dipenuhi dan diselaraskan untuk mendukung terlaksananya strategi Perusahaan. Pengembangan SDM akan dilakukan untuk memperkuat kompetensi inti dan selaras dengan strategi Perusahaan. Dalam hal organisasi, akan dilakukan penyempurnaan dengan beberapa pertimbangan, antara lain: a) Organisasi yang ada kurang mendukung fleksibilitas pengembangan usaha Perusahaan. b) Diperlukan organisasi yang mendukung implementasi tata kelola aset manajemen. c) Arahan RUPS dengan adanya penciptaan organisasi yang lean dan clean.

The preparedness of HR, organization and information are the main resource energy that need to be fulfilled and aligned to support the implementation of the Company's strategy. The development of HR will be implemented to strengthen the core competency and align with the Company's strategy. And on the organization, there will be improvement by considering some aspects, namely: a) The existing organization does not support the flexibility of the Company business development. b) The organization is needed to support the implementation of the asset management governance. c) The direction of GMS by creating a lean and clean organization.

Sementara pengembangan sistem informasi akan diarahkan untuk integrasi atas program-program aplikasi sehingga secara keseluruhan dapat mendukung proses bisnis dan strategi Perusahaan.

Meanwhile, the development of the information system will be directed for the integration of the programs application, therefore, it can comprehensively support the business process and Company's strategy.

105


7

8

9

106

Mengembangkan jasa Operation and Maintenance (O&M) berbagai jenis pembangkit Developing Operation and Maintenance (O&M) service from several power plants.

Salah satu strategi untuk pertumbuhan Perusahaan adalah mengembangkan bisnis jasa O&M. Eksekusi strategi ini akan ditempuh dengan dua cara: Pengembangan jasa O&M dalam negeri. Adanya proyek PDE I dan II merupakan peluang bagi Perusahaan untuk mengembangkan bisnis Jasa O&M. Sebagai perusahaan yang memiliki pengalaman dalam mengoperasikan pembangkit dengan berbagai macam jenis energi, hal ini sangat menunjang dalam pengembangan bisnis Perusahaan ke arah bisnis O&M. Pengembangan jasa O&M luar negeri. Selain proyek-proyek dalam negeri, diharapkan dalam periode RJP ini Perusahaan juga memiliki bisnis jasa O&M di luar negeri. Bisnis ini ditargetkan mencapai 500 MW dalam lima tahun kedepan.

One of the strategies for the Company's development is by developing O&M service business. The execution of this strategy will be undertaken in two ways: Developing domestic O&M service The PDE I and II project is an opportunity for the Company to develop O&M service business. As a Company that has been experiencing in power plant operation with different sources of energy, therefore, it can sustain in the development of the Company business to O&M business.

Meningkatkan availability dan efisiensi melalui implementasi manajemen aset dan Life Cycle Management (LCM) Improving availability and efficiency through asset management and Life Cycle Management (LCM) implementation

Kebutuhan energi listrik yang semakin tumbuh menuntut peningkatan kemampuan suplai dari pembangkit listrik. Selain penambahan kapasitas, peningkatan suplai energi listrik akan didapatkan melalui peningkatan availability dan peningkatan efisiensi termal dari pembangkit existing. Perbaikan tata kelola pembangkit sesuai best practice yaitu melalui implementasi manajemen aset dan LCM menjadi strategi agar availability dan efisiensi dapat meningkat pada nilai optimum secara berkelanjutan sehingga akan meningkatkan utilisasi pembangkit milik Perusahaan.

The growing demand of the electricity energy demands improvement of power plant supply. Aside from the capacity enhancement, the improvement of electricity energy supply will be gained through improvement of availability and thermal efficiency from the existing power plant. The improvement of the power plant governance according to best practices by the asset management and LCM implementation which become strategies in order to improve the optimum value sustainability, therefore, it will improve the utilization of the Company's power plant.

Meningkatkan peran Anak Perusahaan untuk mendukung bisnis Korporat di bidang Jasa O&M dan Energi Improving the role of Subsidiary to support the Corporate business in O&M Service and Energy.

Untuk mendukung bisnis korporat dan sebagai bagian dari value creation untuk Perusahaan, maka PT Cogindo DayaBersama (CDB) difokuskan untuk mengembangkan bisnis Jasa O&M, PT Artha Daya Coalindo (ADC) difokuskan untuk mengamankan pasokan batubara ke Perusahaan, dan PT Indo Pusaka Berau (IPB) difokuskan sebagai IPP.

To support the corporate business and as a part from the value creation for the Company, thus PT Cogindo DayaBersama (CDB) is focused to develop the O&M service, meanwhile PT Artha Daya Coalindo (ADC) is focused to secure the supply of coal to the Company, and PT Indo Pusaka Berau (IPB) is focused as the IPP.

Developing overseas O&M service. Apart from domestic projects, it is expected in this RJP period, also the Company owns overseas O&M business service. This business is targeted to achieve 500 MW in the next five years.


10

Mengembangkan Green Power Plant Developing Green Power Plant

Untuk mendukung visi Perusahaan untuk menjadi Perusahaan yang berwawasan lingkungan maka untuk lima tahun kedepan ditargetkan 75% dari Unit Pembangkit Termal Perusahaan telah memenuhi persyaratan untuk menjadi kandidat Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Hijau.

To support the Company's vision becoming a Company with environmental paradigm, therefore, for the next five years, it is targeted that 75% from the Company's Thermal Power Plant Unit to fulfill the requirement becoming the PROPER Hijau's (Green) candidate.

Peta Strategi (Strategy Map) dan Strategic Objectives (SO) Perusahaan

Company's Strategy Map and Strategic Objectives (SO)

Setelah ditetapkan 10 strategi Perusahaan, selanjutnya 10 strategi Perusahaan tersebut dirumuskan menjadi 15 Strategic Objectives (SO) yang kemudian dipetakan ke dalam 4 perspektif Balance Scorecards menjadi peta strategi atau strategy map sebagaimana berikut ini:

After the stipulation of the 10 Company's strategies, then these 10 Company's strategies are formulated to be the 15 Strategic Objectives (SO) which is mapped into the 4 Balance Scorecards to become the Strategy Map as follows:

S01. Meningkatnya ROE Improvement of ROE

Finance

Stakeholder

S05. Meningkatnya efisiensi biaya Improvement of cost efficiency

Manajemen Suplai Supply Management

Internal Business Process

S06. Mengurangi ketergantungan parts dari pemasok OEM Reducing parts dependency from OEM supplier

S07. Menjaga keamanan pasokan energi primer (dalam harga, volume, waktu dan kualitas) Maintaining the availability of primary energy supply (price, volume, time and quality)

S02. Meningkatnya Pendapatan Improvement of income

S04. Meningkatnya Kepuasan Pelanggan termasuk availability Improvement of customer satisfaction including availability

Optimalisasi Pembangkit Optimization Power Plant

S09. Mengoptimalkan efisiensi termal pembangkit Optimized Efficiency of Thermal Power Plant

S08. Meningkatkan utilisasi pembangkit Improving power plants utilization

S10. Meningkatkan tata kelola pembangkit sesuai best practice Improving power plants governance according to the best practice.

S03. Pertumbuhan Aset Perusahaan Growth of Company Asset

Pengembangan Usaha Business Development

S12. Mengembangkan jasa O&M berbagai jenis pembangkit Developing O&M service for different power plants

S11. Mengembangkan bisnis penyediaan energi ke industri Developing energy provision business to industry

S13. Meningkatkan kapasitas pembangkit energi terbarukan dan Non BBM capacity of renewable energy and Non Oil fuel power plant

S014. Mengembangkan Green Power Plant Developing Green Power Plant

Learning & Growth

S015. Menyiapkan sumber daya manusia, organisasi dan sistem informasi yang selaras dengan strategi perusahaan Prepare Human Resources, Organization and information system that in line with corporate strategy

107


Perspektif Perspective Keuangan Finance

Stakeholder

Internal Business Process

Learning & Growth

108

Kode SO SO Code

Strategic Objectives Strategic Objectives

SO1

Meningkatnya ROE

Increased ROE

SO2

Meningkatnya pendapatan

Increased income

SO3

Pertumbuhan aset Perusahaan

Growth of the Company's asset

SO4

Meningkatnya kepuasan pelanggan termasuk availability

Increase of the customer's satisfaction including availability

SO5

Meningkatnya efisiensi biaya

Increased cost efficiency

SO6

Mengurangi ketergantungan parts dari pemasok OEM

Reducing dependency of spare parts from the OEM supplier.

SO7

Menjaga keamanan pasokan energi primer (dalam harga, volume, waktu dan kualitas)

Securing primary energy supply (cost, volume, time and quality)

SO8

Meningkatkan utilisasi pembangkit

Increasing power plant utilization

SO9

Mengoptimalkan efisiensi termal pembangkit

Optimizing thermal power plant efficiency

SO10

Meningkatkan tata kelola pembangkit sesuai best practice

Improving power plant governance according to the best practice

SO11

Mengembangkan bisnis penyediaan energi ke industri

Developing energy provision business to industry

SO12

Mengembangkan Jasa O&M berbagai jenis pembangkit

Developing O&M Service from different types of power plant

SO13

Meningkatkan kapasitas pembangkit energi terbarukan dan Non BBM

Improving capacity of renewable energy and Non Oil fuel power plant

SO14

Mengembangkan Green Power Plant

Developing Green Power Plant

SO15

Menyiapkan sumber daya manusia, organisasi, dan sistem informasi yang selaras dengan strategi Perusahaan

Preparing human resources, organization and information system aligned with the Company's strategy

Implementasi Prinsip Keberlanjutan Indonesia Power Sesuai Panduan ISO 26000

Implementation of Indonesia Power’s Sustainability Principles According to ISO 26000

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Indonesia Power diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat dalam mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini merupakan tanggung jawab Perusahaan atas dampak keputusan dan kegiatannya terhadap masyarakat dan lingkungan hidup yang diwujudkan melalui perilaku yang transparan dan etis yang memberi kontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.

Indonesia Power's Social and Environment Responsibility is directed to enlarging people's access to a better condition of social, economy and culture. It is part of the Company's responsibility for the effect of its policies and activities to the society and environment that realized into a transparent and ethical attitude, which contribute to sustainable development.


Indonesia Power melaksanakan TJSL melalui programprogram Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility atau CSR). Perusahaan yang secara proaktif direncanakan dan dilaksanakan tanpa menunggu adanya tekanan atau tuntutan publik yang dewasa ini dirasa semakin meninggi, artinya ada keselarasan antara kepentingan stakeholder dan kepentingan Perusahaan.

Indonesia Power implements TJSL through Corporate Social Responsibility (CSR). The Company which is proactively planned and implemented without any public pressure, in which recently getting higher, it means there is alignment between the interest of stakeholder and Company.

Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan-tujuan tersebut, maka Perusahaan menggunakan Standar ISO 26000 sebagai panduan prinsip keberlanjutan Perusahaan. Standar ini mencakup ukuran dan rekomendasi bagi Perusahaan yang menginginkan terintegrasinya tanggung jawab sosial ke dalam strategi bisnisnya. Berikut beberapa manfaat yang diperoleh Perusahaan dalam mengimplementasikan ISO 26000 sebagai panduan prinsip keberlanjutan:

In order to sustain the achievement of the objectives, then the Company uses ISO 26000 Standards the guidance of corporate sustainability principles. The standard include the size and recommendation for the Company that require integration of social responsibility into its business strategy. The followings are the benefit obtained from the Company in implementing the ISO 26000 as the guidance of sustainability principles:

1. Keberadaan Perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan Perusahaan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas. 2. Perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital). 3. Perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. 4. Perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management). 5. Selain bagi Perusahaan yang menerapkan, ISO 26000 juga bermanfaat bagi masyarakat yakni adanya penerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas sosial di daerah tersebut.

1. The Company can grow and sustainable, and the Company can receive positive image from the people.

Prinsip-prinsip Keberlanjutan (ISO 26000)

Sustainability Principles (ISO 26000)

Untuk memastikan Program CSR yang dilaksanakan Perusahaan selaras dengan visi, misi, dan tata nilai Perusahaan serta menjamin keberlanjutan Perusahaan, maka program tersebut perlu mengacu pada standar/best practice yang ada. Standar yang menyeluruh untuk pelaksanaan CSR adalah ISO 26000 yang merupakan panduan internasional dalam pelaksanaan CSR yang bersifat holistik dan melibatkan berbagai fungsi Perusahaan. Standar ISO 26000 bukan merupakan standar untuk sertifikasi yang memuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah Perusahaan, namun lebih kepada penyediaan panduan teknis bagi Perusahaan/organisasi dalam menerapkan social responsibility dengan mengacu kepada prinsipprinsip sebagai berikut:

In order to ensure the implemented Corporate Social Responsibility Program (CSR) align with the Company's vision, mission and values also its assurance to the Company's sustainability, therefore, the program needs to refer to the existing standard/best practice. The comprehensive standard for the CSR implementation is the ISO 26000, which is the international and holistic, standard in CSR implementation, and it involves different functions in the Company.The ISO 26000 is not the standard for the certification that includes requirements that need to be fulfilled by Company, but it is a technical guidance for Company in the implementation of social responsibility by referring to the principles as follows:

2. The Company can easily access to capital. 3. The Company can maintain the human resource's quality. 4. The Company can develop the critical decisionmaking and facilitate risk management maintenance.

5. Apart from the Company that implemented the system, ISO 26000 is also beneficial for the society namely the application of labor and social quality improvement in the area.

109


Penghormatan Terhadap Hak Azasi Manusia (HAM) Respecting to Human Rights

Penghormatan Terhadap Norma Perilaku Internasional Respecting to International Norm Attitude

Akuntabilitas Accountability

Prinsip-prinsip Keberlanjutan Indonesia Power Indonesia Power Sustainability Principles

Kepatuhan Terhadap Hukum Obedience to Law

Transparansi Transparency

Perilaku etis Ethical Attitude

Penghormatan Kepada Stakeholder Respecting Stakeholders

ISO 26000 berisi panduan 7 (tujuh) subjek inti, yaitu: 1. Tata Kelola Organisasi 2. Hak Asasi Manusia 3. Praktik Ketenagakerjaan 4. Lingkungan Hidup 5. Praktik Operasional yang Jujur 6. Isu-isu Konsumen 7. Pelibatan dan Pengembangan Komunitas

110

ISO 26000 consisted of 7 (seven) core subjects, i.e.: 1. Organization Governance 2. Human Rights 3. Employment Practice 4. Environment 5. Operational Practice with Integrity 6. Consumer's Issues 7. Community Engagement and Development


Implementasi Keberlanjutan Indonesia Power

Indonesia Power Sustainability Implementation

Kondisi Saat Ini Existing Condition Indonesia Power sudah mengikuti Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) Indonesia Power participated in Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)

Kondisi yang Diharapkan Expected Condition Tersedianya pemetaan kesesuaian sistem dengan ISO 26000. ISO 26000 sudah terimplementasi dalam sistem di Indonesia Power. ISO 26000 sudah terintegrasi dengan Indonesia Power Integrated Management System (InPower IMS).

The availability of system conformity mapping with the ISO 26000 The implementation of ISO 26000 in Indonesia Power system. The integration of ISO 26000 with InPower IMS.

Laporan Keberlanjutan Perusahaan sudah dinilai kesesuaiannya dengan kriteria pada Global Reporting Initiative versi G4 The Company's Sustainability Report is already considered that it corresponds with Global Reporting Initiative G4 version

Beberapa rencana kegiatan terkait implementasi ISO 26000 di Indonesia Power adalah sebagai berikut:

Some activities related to the implementation of ISO 26000 in Indonesia Power as follows:

Kegiatan Activity

Jadwal Penyelesaian Finishing Schedule

1

Penyusunan Dokumen Manajemen Risiko (DMR)

The Preparation of Risk Management Document (DMR)

Januari - Maret 2014

January - March 2014

2

Koordinasi implementasi ISO 26000 dengan Manajemen Representatif InPower-IMS

Coordinating the implementation April - Juni 2014 of ISO 26000 coordination with InPower-IMS Representative Management

April - June 2014

3

Penyusunan tim Implementasi Forming the implementing team April - Juni 2014 ISO 26000 of ISO 26000

April - June 2014

4

Kick-off adopsi ISO 26000

ISO 26000 Kick-off adoption.

April - September 2014


5

Review terhadap dokumen kebijakan Korporat sesuai standar ISO 26000

Reviewing Corporate policy document according to the ISO 26000 standards.



6

Penyempurnaan kebijakan, prosedur dan instruksi kerja terkait, penyelenggaraan InPower-CARE sesuai standar ISO 26000

Improving policy, procedure and Juli 2014 - Juli 2015 SOP related with the implementation of InPower-CARE according to the ISO 26000 standards

July 2014 - July 2015

7

Penyempurnaan kebijakan, prosedur dan instruksi kerja untuk fungsi lain yang terkait di tingkat korporat

The improvement of policy, Juli 2014 - Juli 2015 procedure and SOP for other related functions at the corporate level

July 2014 - July 2015

8

Sosialisasi hasil adopsi ISO 26000 terkait InPower-CARE

Socializing ISO 26000 adoption Juli 2014 - Juli 2015 result related with InPower-CARE

July 2014 - July 2015

9

Sosialisasi hasil adopsi ISO 26000 terkait fungsi lain di tingkat korporat

Socializing ISO 26000 adoption Juli - Desember 2015 result related with other functions at the corporate level

July - December 2015

10

Evaluasi implementasi ISO 26000 di tingkat korporat

Evaluating the implementation of Oktober - Desember 2015 October - December 2015 ISO 26000 at the corporate level

111


Jadwal Penyelesaian Finishing Schedule

Kegiatan Activity 11 Review terhadap dokumen kebijakan UBP, UBH, UBOH sesuai standar ISO 26000

Reviewing GBU, MBU, OMBU policy documents according to ISO 26000 standard.

Januari - Juni 2016

January - June 2016

12 Penyempurnaan kebijakan, prosedur dan IK di tingkat UBP, UBH dan UBOH

Improving policy, procedure and SOP at GBU, MBU and OMBU level

Juli - Desember 2016

July - December 2016

13 Evaluasi implementasi ISO 26000 di tingkat UBP, UBH dan UBOH

Evaluating the implementation of ISO 26000 at GBU, MBU and OMBU level

Oktober - Desember 2017 October - December 2017

Total Duration

2014 - 2017

Total Waktu

Dalam implementasi program-program keberlanjutan, diharapkan para stakeholder saling berinteraksi dan mendukung penuh. Karenanya, dibutuhkan partisipasi aktif masing-masing stakeholder agar dapat bersinergi untuk menciptakan komunikasi yang komprehensif. Dengan partisipasi aktif para stakeholder diharapkan proses pengambilan keputusan, pelaksanaan keputusan, dan pertanggungjawaban dari implementasi keputusan dapat dilaksanakan secara terintegrasi.

112

2014 - 2017

In implementing sustainability program, it is expected that the stakeholder having interaction and mutual collaboration. Therefore, it needs active participation from each stakeholder therefore they can synergize to actualize comprehensive dialogue. With active participation from the stakeholders, it is expected that in decision-making, implementing and making accountability from the implemented policy will be held in integrated way.


Komunikasi Keberlanjutan Indonesia Power

Indonesia Power’s Sustainability Communication

Komunikasi perusahaan adalah kegiatan komunikasi internal dan eksternal yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi perusahaan memiliki fungsi untuk menyampaikan identitas dan kinerja perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Komunikasi perusahaan yang dibentuk Indonesia Power adalah komunikasi yang berkelanjutan, yang tidak hanya memiliki fungsi informasi yang menganalisis dan menafsirkan perkembangan dan isu-isu lingkungan Perusahaan, tetapi sebagai penghubung antara Perusahaan dan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk membentuk opini dan citra positif Perusahaan dan membangun hubungan timbal balik yang baik antara mereka. Oleh karena itu, selain membuat program-program komunikasi, Perusahaan juga menyusun Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report).

The Company communication is internal and external activity held by a Company to achieve Company's goal. The Company's communication has function to expose the Company's identity and performance to the stakeholders. The Company communication in Indonesia Power is a sustainable communication, it does not only have informational function that analyzing, interpreting development and issues around the Company, but it functions to connect between the Company and the internal or external Company to create opinion and positive images of the Company and build mutual interaction among them. Therefore, apart from creating communication programs, the Company also compiles Sustainability Report.

Roadmap Bidang Komunikasi Korporat Corporate Communications Sector Roadmap

Sustainable Communication Sustainable Communication

Evaluasi Evaluation

Pelaksanaan kegiatan komunikasi The implementation of communication activities

Penyusunan jadwal Preparation of schedule

Rencana Jangka Panjang Long Term Plan

Hasil Stakeholder Mapping Result of Stakeholder Mapping

Penyusunan Rencana Kerja Komunikasi Tahunan Preparation of Annual Work Plan Communication

Penentuan target pemangku kepentingan, tujuan, dan tema Targeting stakeholders, goals, and themes

Penyusunan Rencana Kerja Komunikasi Tahunan Preparation of Annual Work Plan Communication

Penentuan media dan indikator keberhasilan The determination of the media and indicators of success

113


Program-Program Komunikasi Indonesia Power

Indonesia Power Communication Programs

Berikut program-program komunikasi yang dilakukan oleh Perusahaan:

The followings are the communication program of the Company:

Jenis Program Type of Program

Nama Program Name of Program

Keterangan Remark

Internal/Employee Relations (Communications)

Majalah & Publikasi Internal Intranet dan Forum Online Internal Family Gathering & Ulang Tahun Perusahaan

Magazine & Internal Publication Intranet and Internal Online Forum Family Gathering& Company Anniversary

Dilakukan secara rutin/berkala Organized regularly/frequently

Corporate Branding (Image Building)

Iklan Korporat Indonesia Power (Corporate Image Advertisment) Publisitas Visi, Prestasi/Kinerja Indonesia Power Corporate Web: indonesiapower.co.id Social Media: Facebook/Fan Page, Twitter

Indonesia Power Corporate Advertisement Vision Publicity, Indonesia Power Achievement/ Performance Corporate Web: www.indonesiapower.co.id Social Media: Facebook/Fan Page, Twitter

Iklan tematik (hari besar dan HUT Indonesia Power ) Thematic advertisement (public holidays and Indonesia Power Anniversary)

Media Relations

Media Database/Monitoring/Analysis Media Network (Nasional-Lokal) Media Network (Internasional) Press-Release/Conference Media Visit & Media Tour/Sponsorship

Media Database/Monitoring/ Analysis Media Network (National-Local) Media Network (International) Press-Release/Conference Media Visit & Media Tour/Sponsorship


External Relations

Community Relations Key Opinion Leader Network/Gathering Government Relations

Community Relations Key Opinion Leader Network/Gathering Government Relations


Corporate Sosial Responsibility

Community Relations/ Development CSR Lingkungan Hidup (Eco-Friendly) dan CSR Pendidikan Lingkungan

Community Relations/Development Environment CSR (Eco-Friendly) and Environmental Education CSR

Dilakukan secara rutin/berkala dan selektif Organized regularly/frequently

Laporan Keberlanjutan Indonesia Power

Indonesia Power Sustainability Report

“Melalui Sustainability Report, Indonesia Power menunjukkan perilaku etis dengan menghormati stakeholder dan meningkatkan citra Perusahaan yang berdampak terhadap konsep pertumbuhan yang berkelanjutan Perusahaan.” “Through Sustainability Report, Indonesia Power shows ethical attitude by respecting stakeholder and improves the Corporate image that affect to the concept of Corporate sustainability growth.”

114


Indonesia Power memaknai ser ius L aporan Keberlanjutan (Sustainability Report) karena menurut Indonesia Power, Laporan Keberlanjutan merupakan salah satu bentuk sustainable communication media Perusahaan untuk menjadi lebih dekat dengan semua para pemangku kepentingan. Selain itu, Laporan Keb er l a nj uta n m e r upa k a n sa l a h s a tu ca r a mengkomunikasikan akuntabilitas dan transparasi sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan kepada para pemangku kepentingan.

Indonesia Power takes seriously the Sustainability Report because according to Indonesia Power, Sustainability Report is one of the Company's sustainable communication media in order to get closer with all stakeholders. Furthermore, Sustainability Report is one of the ways to communicate the Company's accountability and transparency according to the corporate governance principles to the stakeholders.

Knowledge of social environment (culture, ethics, etc)

Knowledge of language

Indonesia Power

Stakeholder

“Objective” Situation

Interpretation of the situation of the speaker 1

Interpretation of the situation of the speaker 2

Statement/ Message

Indonesia Power memandang Laporan Keberlanjutan sebagai bentuk komunikasi 2 arah yakni antara Perusahaan dan pemangku kepentingan, sehingga laporan ini merupakan sarana proses dialog yang berkelanjutan antara Indonesia Power dan para pemangku kepentingan. Komunikasi dua arah antara Indonesia Power dan pemangku kepentingan dimaksudkan agar terwujud pemahaman yang sama dan tidak menciptakan opini yang berbeda yang bisa merugikan Perusahaan, karena pengetahuan dan cara pandang terhadap lingkungan sosial (budaya dan etika) dan pengetahuan berkomunikasi keduanya berbeda.

Indonesia Power considers Sustainability Report as the two ways communication between the Company and stakeholders, therefore, in other words, this report will serve as the medium for sustainable dialogue process, in order to create a common understanding and not creating different opinion that will disadvantage the Company, because both Indonesia Power and its stakeholders have different knowledge and paradigm of social environment (culture and ethics) and knowledge of language.

115


116

Indonesia Power melakukan dialog secara langsung dengan pemangku kepentingan yang tidak hanya bersifat membujuk, akan tetapi juga mendengarkan, mempelajari, dan mengadaptasi perilaku Perusahaan sebagai hasil dari proses komunikasi, sehingga komunikasi yang dilakukan bersifat jujur dua arah, saling memberi dan menerima, saling menghargai serta fokus pada kesamaan pemahaman antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi yang nantinya akan tercipta suatu pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan, kebijakan, dan langkah serta tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan untuk membentuk citra positif Perusahaan.

Indonesia Power implements direct dialogue with its stakeholders, its goal not only to persuade, but it serves as the medium to listen, learn and adapt the Company's attitude as part of the communication process result, therefore, this dialogue is a two ways honest communication, take and give, a mutual respect process and it focuses to the common understanding among parties that involve in the communication in order to create understanding And support for the achievement of its goal, policy, steps and action that will be carried by the Company to create a positive image of the Company.

Laporan Keberlanjutan ini menguraikan kondisi dan kinerja keberlanjutan Perusahaan kepada pemangku kepentingan yang terdiri dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dan bagaimana Indonesia Power memaknai keberlanjutan. Sesungguhnya substansi keberadaan Laporan Keberlanjutan adalah dalam rangka memperkuat keberlanjutan Perusahaan dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi Perusahaan dengan menyusun programprogram keberlanjutan. Secara internal, laporan ini dimaksudkan sebagai sarana dalam melakukan evaluasi dan penyempurnaan kinerja keberlanjutan Perusahaan di tahun mendatang. Pada bagian akhir laporan, terdapat Formulir Tanggapan yang melibatkan para pemangku kepentingan dalam menilai kinerja keberlanjutan Perusahaan yang telah dicapai sehingga Indonesia Power dapat lebih meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang dalam prinsip-prinsip keberlanjutan yang berlaku umum yang akan diterbitkan dalam Laporan Keberlanjutan setiap tahunnya.

This sustainability report deciphers Company's each sustainability condition and performance to the stakeholders, it consists from different aspects, social, economy, environment and how Indonesia Power understands the meaning of sustainability. Furthermore, the substance of Sustainability Report is to strengthen the Company's sustainability by building collaboration among stakeholders facilitated by the Company through organizing sustainable programs. Internally, this report functions as a medium to conduct evaluation and improvement of Company sustainability performance in the coming years. At the end of this report, there is a Response Form that will allow the stakeholders assessing the Company's sustainability performance that has been achieved, therefore, Indonesia Power can improve its performance in the coming years in which the principles of the existing sustainability regulations will be issued in the Sustainability Report annually.


Materiality Test [G4-19,G4-37,G4-48]

Materiality Test [G4-19,G4-37,G4-48]

Dalam pelaporan ini, pemenuhan indikator GRI-G4 sesuai dengan pengungkapan standar inti dari pedoman keberlanjutan GRI-G4 dengan fokus pembahasan topik dalam kategori High. Namun, pembahasan mengenai topik dalam kategori Medium dan Low akan tetap dijelaskan dalam Laporan. Disamping itu, Perusahaan juga menyajikan informasi aspek triple bottom line of sustainability sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen Perusahaan kepada para pemangku kepentingan. In this report, the fulfillment of GRI-G4 is in accordance with the disclosure of core standard of GRI-G4 sustainability guidance by focusing to topic discussion in High category. However, the discussion about the topics in Medium and Low category will be explained in the Report. Furthermore, triple bottom line of sustainability as a form of responsibility and commitment to all stakeholders

Analisis materialitas dilakukan oleh pihak internal Indonesia Power untuk mengakomodir aspirasi stakeholder dalam pemilihan topik pada Laporan Keberlanjutan 2013. Topik material dipilih dari topiktopik yang relevan bagi Indonesia Power yang sesuai dengan strategi keberlanjutan Indonesia Power. Topiktopik yang relevan tersebut kemudian diprioritaskan menjadi tiga kategori, yaitu High, Medium, Low. Topik dalam kategori High adalah topik yang memuat topiktopik yang dianggap penting oleh Indonesia Power dan stakeholder. Topik dalam kategori Medium adalah topik yang memuat topik-topik yang dianggap penting oleh Indonesia Power namun kurang dianggap penting oleh stakeholder dan sebaliknya. Sedangkan topik dalam kategori Low adalah topik yang memuat topik-topik yang dianggap kurang penting oleh Indonesia Power dan fokus pembahasan topik dalam laporan ini berada di kategori High. Namun, pembahasan mengenai topik dalam kategori Medium dan Low akan tetap dijelaskan dalam Laporan.

Materiality analysis conducted by Indonesia Power internal team in order to accommodate the stakeholders' aspiration to select a suitable topic in Sustainability Report 2013. The material topic is selected from the relevant topics for Indonesia Power that meet with the strategy of Indonesia Power's sustainability. The relevant topic, then, prioritized in three categories, they are, High, Medium and Low. The High category topic includes topic that considered important by Indonesia Power and its stakeholders. The medium category topic includes topics that considered important by Indonesia Power, but not by the stakeholder and vice versa. Meanwhile, the Low topic includes topics that considered less important by both Indonesia Power and its stakeholders. The focus or priority of the topic discussion in this report is the High category topic. However, but the discussion about the topics in the Medium and Low category will be explained as well in the report.

117


C3

0.5

H1

B3

I2 D4

E3

F2 G4

0.4 A4 E1

D1 I1

G1

0.3

C1

B4

MEDIUM

D3

H2 E4 C2 I4 B1

0.1

H3 C4 I3

F4

A1

G2

0.2

HIGH

A2

F3

H4 A3

B2

G3

E2 F1 D2

LOW

0.0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

Significant impact for Indonesia Power Keterangan Remark: A1 : Tantangan dan Sasaran Perusahaan Company Challenges and Target A2 : Produk dan Layanan Perusahaan Company Product and Service A3 : Model Struktur dan Unit Bisnis Structure Model and Business Unit A4 : Kerjasama dengan Pihak Ketiga Collaboration with the Third Party B1 : Identifikasi dan Pelibatan stakeholder Identification and Stakeholders Involvement B2 : Risiko dan Tantangan Risk and Challenges B3 : Strategi Keberlanjutan Sustainability Strategy B4 : Komunikasi Keberlanjutan Sustainability Communication C1 : Roadmap GCG GCG Roadmap C2 : Manajemen Resiko Risk Management C3 : Kebijakan dan Praktek Anti Korupsi Policy and Anti-Corruption Practices

118

C4 D1 D2

D3 D4

E1 E2 E3

: Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Financing Social Activities and Politic : Kinerja Ekonomi Economy Performance : Posisi Perusahaan dalam Industri Pembangkitan Listrik Company Position in Electricity Power Plant Industry : Praktek Pengadaan Barang dan Jasa Procurement and Service Practices : Strategi Bisnis untuk Menjawab Tantangan Masa Depan Business Strategy to Respond Future Business Challenges : Konsumsi Energi Energy Consumption : Limbah dan Sampah Waste and Trash : Kepatuhan pada Peraturan/Perundangan Lingkungan Obedience to Environment Regulations/Legislation


E4 F1 F2 F3 F4 G1

G2

G3

: Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan Environmental Problem Complaint Mechanism : Hubungan Industrial Industrial Relationship : Pelatihan, Pendidikan dan Pengembangan Kompetensi Competency Training, Education and Development : Keanekaragaman dan Persamaan Hak Diversity and Rights Equality : Remunerasi Remuneration : Kebijakan dan Praktek Non-Diskriminasi di Perusahaan Policy and Non-Discrimination Practices in the Company : Kebijakan Perusahaan atas Pelanggaran Pekerja Anak dan Pekerja Paksa Company Policy on Child and Forced labor Violation : Penghormatan pada Hak Adat Masyarakat Setempat Honoring to Local Customary Right

Berdasarkan diagram Materiality Matrix diatas, topik yang menjadi fokus atau prioritas pembahasan dalam Laporan Keberlanjutan Indonesia Power tahun 2013 adalah sebagai berikut:

G4 H1

H2 H3 H4 I1 I2 I3 I4

: Mekanisme Keluhan terkait Hak Asasi Manusia Complaints Mechanism related to Human Rights : Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal Development and Empowerment for Local Community : Partisipasi Perusahaan pada Kebijakan Publik Company Participation in Public Policy : Kepatuhan pada Peraturan Compliance to Regulations : Mekanisme Keluhan Masyarakat People Complaints Mechanism : Kualitas Produk dan Layanan Quality of Product and Service : Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction : Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Customer Health and Safety : Komunikasi Pemasaran Marketing Communication

Based on the Materiality Matrix diagram above, the focused or prioritized topics in the discussion in Indonesia Power Sustainability Report 2013 is as follows:

Aspek Aspect

Topik Topic

Tentang/Profil Perusahaan About/Company Profile

Produk dan Layanan Perusahaan Product and Company Service


Strategi Keberlanjutan Sustainability Strategy

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Roadmap GCG GCG Roadmap

Ekonomi Economy

Kinerja Ekonomi Economic Performance

Lingkungan Environment

Kepatuhan pada Peraturan/Perundangan Lingkungan Obedience to the Regulations/ Environmental Legislations

Ketenagakerjaan Manpower

Pelatihan, Pendidikan dan Pengembangan Training, Education and Development

Hak Asasi Manusia Human Rights

Mekanisme Keluhan terkait Hak Asasi Manusia Complaints Mechanism related to Human Rights

Kemasyarakatan Social

Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal The Development and Empowerment of Local People

Tanggung Jawab Produk Product Responsibility

Kualitas Produk dan Layanan serta Kepuasan Pelanggan Product Quality and Service and Customer Satisfactory

119

120


Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Berkelanjutan Implementation of Sustainable Corporate Governance 121


Indonesia Power percaya bahwa tata kelola dan budaya Perusahaan yang baik sangat berpengaruh dalam melaksanakan nilai keberlanjutan, meningkatkan integritas bisnis dan menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dalam mencapai visi, misi, dan tujuan Perusahaan. Indonesia Power believes that the Company's good governance and culture are very influential in implementing sustainability values; improving business integrity and maintaining the trust form the stakeholders in order to achieve the Company's vision, mission and objectives.

122


Pendekatan Manajemen [G4-DMA]

Management Approach [G4-DMA]

Berdasarkan Keputusan bersama Dewan Komisaris dan Direksi Indonesia Power Nomor 005.K/DEKOM-IP/2013 dan 177.K/010/IP/2013 tanggal 21 November 2013 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), Indonesia Power terus mendorong peningkatan implementasi tata kelola perusahaan dan menciptakan budaya yang menjunjung tinggi integritas, profesionalisme dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Indonesia Power memandang tata kelola perusahaan sebagai sarana untuk menjaga kelangsungan usaha, menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan, serta menumbuhkan kinerja dan integritas Perusahaan. Oleh karena itu, Indonesia Power mengembangkan struktur, sistem, dan kebijakan yang mengikuti perkembangan praktik tata kelola perusahaan baik di tingkat nasional maupun regional yang relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan praktik Perusahaan, seperti ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), OHSAS 18001, ISO 28000 (Security Management System for Supply Chain), PAS 55, Malcom Baldrige, SMP (Sistem Manajemen Pengamanan), dan SMK3 (Sistem Manajemen K3). Selain itu, Indonesia Power menyusun dan mengembangkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GCG Code) dan Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) sebagai instrumen dalam mendorong implementasi tata kelola perusahaan yang semakin efektif. [G4-43]

According to the joint agreement between Indonesia Power's Board of Commissioners and Directors No 005.K/DEKOM-IP/2013 and 177.K/010/IP/2013 on November 21 st 2013 about the Guidance of Good Corporate Governance, Indonesia Power has been continuously sustaining the improvement of good corporate governance implementation and creating a culture that encourages integrity, professionalism and complying to the regulations. Indonesia Power envisages corporate governance as the mean to preserve the sustainability of its business, maintain the trust from the stakeholders and develop the Company's integrity. Therefore, Indonesia Power develops structure, system and policy that follow the development of good corporate governance practices, either in national or regional level, which is relevant and adjusted to the growth of the Company's practices, such as ISO 9001 (Quality Management System), ISO 14001 (Environmental Management System), OHSAS 18001, ISO 28000 (Security Management System for Supply Chain), PAS 55, Malcom Baldrige, SMP (Security Management System), and SMK3 (Occupational Health and Safety Management System). In addition, Indonesia Power also prepare and develop the Guidance of Corporate Governance (GCG Code) and the Guidance of Corporate Ethics (Code of Conduct) as the instruments to encourage the implementation of corporate governance that is more effective. [G4-43]

Implementasi tata kelola perusahaan diwujudkan dalam berbagai proses mulai dari rekrutmen, sistem pengendalian internal, pengelolaan risiko, evaluasi kinerja, pengambilan keputusan, sampai dengan program reward and punishment. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang berkelanjutan, Indonesia Power meminta masukan dari pihak eksternal dengan melakukan assessment GCG secara independen. Selain itu, Indonesia Power juga terus berupaya meningkatkan proses implementasi GCG untuk memastikan prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi, responsibilitas dan adil dilaksanakan pada setiap jenjang organisasi perusahaan baik di Kantor Pusat maupun Unit Bisnis.

Implementation of the corporate governance is actualized in different processes, starting from recruitment, internal control system, risk management, performance evaluation, decision making, until reward and punishment program. In order to improve the quality of the implementation of sustainable Corporate governance, Indonesia Power asks input from external parties through implementing GCG assessment independently. Furthermore, Indonesia Power always strives to improve the implementation of GCG process in order to ensure the principles of transparency, accountability, independence, responsibility and fairness implemented in every level of the company's organization either in the Head Office or in Business Units.

123


Pengukuran penerapan tata kelola Perusahaan tahun 2013 dilakukan dengan metode Penilaian Mandiri (Self Assessment) oleh Tim Internal Indonesia Power berdasarkan Keputusan Direksi No. 180.K/020/IP/2013 tentang Tim Self Assessment yang merupakan implementasi dari GCG Indonesia Power tahun 2013.

The measurement of the implementation of the Corporate governance in 2013 implemented by the Self Assessment Method by the Internal team of Indonesia Power based on the Decision of the Board of Directors No. 180.K/020/IP/2013 about the Self Assessment Team, which is the implementation of Indonesia Power's GCG in 2013. [G4-44]

[G4-44]

82,48

92,04

Survei CGPI 2013, mendapat predikat “Perusahaan Terpercaya” dengan hasil skor 82,48

Skor Self Assessment GCG Tahun 2013 adalah 92,04 GCG Self Assessment score in 2013 was 92.04

CGPI 2013 Survey, awarded as “The Most Trustworthy Company” with score 82.48

#1

Annual Report Award

Juara I ARA untuk kategori “Private Non Finance Non Listed”, dimana Indonesia Power berhasil meraihnya 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak 2010 ARA 1st Winner for the “Private Non Finance Non Listed” category where Indonesia Power has been succesfully winning for 3 (three) consecutive years since 2010

124


Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate Governance Indonesia Power terus berkomitmen untuk meningkatkan dan menyempurnakan praktik tata kelola perusahaan yang berkelanjutan sejalan dengan perkembangan standar terbaik tata kelola perusahaan. Roadmap GCG Indonesia Power 2010 - 2015 merupakan grand strategy dan milestone implementasi GCG sampai tahun 2015 menuju tata kelola perusahaan berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek kepatuhan (compliance), pengendalian internal (internal control), manajemen risiko (risk management) dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Indonesia Power always commits to increase and improve its sustainable corporate governance practices according to the development of the best standard of corporate governance. The Roadmap of Indonesia Power's GCG 2010 - 2015 is the grand strategy and the milestone of the implementation of GCG until 2015 towards sustainable corporate governance by integrating the aspect of compliance, internal control, risk management and corporate social responsibility.

Good Governed Corporation (GGC)

Good Compliance Corporation (GCC)

1

Tahap

Stage

2012-2013

Good Sustainability Governance (GSG)

Tahap

Stage

2014-2015

3

2

Tahap

Stage

2010-2011

125


126

Saat ini, Indonesia Power berada pada penguatan Tahap II untuk menjadi perusahaan yang dikelola dengan baik dengan penerapan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang efektif (Good Governed Corporation) atau disingkat GGC. Adapun kegiatan implementasi GCG yang mendukung pencapaian Roadmap GCG Tahap II selama tahun 2013, antara lain:

Currently, Indonesia Power is on Phase II of strengthening the company to be well-managed with the application of the system of internal control and effective risk management (Good Governed Corporation) abbreviated GGC. Below are activities that support the achievement of Roadmap GCG Phase II during 2013:

1) Menyempurnakan materi Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan secara berkesinambungan sesuai dengan kriteria dan standar yang ditetapkan.

1) Improve the material Annual Report and Sustainability Report on an ongoing basis in accordance with the criteria and standards set.

2) K e i k u t s e r t a a n d a l a m s u r v e i G C G y a n g di s el en gg a r a k a n ol eh p ih a k i nd ep end en mendapatkan penghargaan sebagai “Trusted Company” atau "Perusahaan Terpercaya" dengan skor 82,48 dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA pada tanggal 16 Desember 2013. 3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal control, manajemen risiko dan pelaksanaan GCG dengan menjadikannya sebagai Key Performance Indicators (KPI) di tingkat korporat, Unit Bisnis dan individu. 4) Melakukan kompetisi untuk memilih Unit Bisnis dan individu terbaik dalam pelaksanaan GCG, internal control dan manajemen risiko. 5) Melakukan sosialisasi GCG terkait dengan: a. Code of Conduct (CoC) dan Whistleblowing System (WBS) kepada agen perubahan dari Unit Bisnis dan Kantor Pusat, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi. b. CoC melalui media Kuis dan artikel GCG setiap 2 minggu.

2) Participation in the GCG survey conducted by an independent party awarded as "Trusted Company" with the score of 82.48 from the Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award in 2013 organized by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) in collaboration with SWA magazine on December 16th, 2013.

3) Implement monitoring and evaluation of internal control, risk management and implementation of GCG and forming them as the Key Performance Indicators (KPI) at the corporate level, business unit and individual. 4) Conduct a competition to select the best individual Business Unit in the implementation of GCG, internal control and risk management. 5) Socializing GCG related to: a. Code of Conduct (CoC) and the Whistleblowing System (WBS) to the change agents and the Business Unit and Head office, Subsidiaries and Associated Companies. b. CoC through the media of Quiz and GCG articles every 2 weeks.


Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GCG Code) [G4-42]

Guidance of Corporate Governance (GCG Code) [G4-42]

Pada tahun 2013, Indonesia Power sudah melakukan kajian terhadap GCG Code untuk menyesuaikan perkembangan regulasi terkini, antara lain Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN. Hasil kaji ulang GCG Code Indonesia Power merupakan payung kebijakan tata kelola perusahaan yang bersifat menyeluruh, memuat arahan strategis Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan, kristalisasi prinsip-prinsip tata kelola, nilai-nilai, visi dan misi Perusahaan yang menjadi acuan bagi Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan pegawai dalam mengelola Perusahaan.

In 2013, Indonesia power has conducted a study to GCG code to adjust with the latest regulation developments, in which, the State Owned Enterprise Minister Regulation: PER-01/MBU/2011 on the Implementation of GCG in BUMN (State Owned Enterprise). Result of the Indonesia Power GCG review is the highest principle and comprehensive corporate governance policy, which includes the strategic direction of the Board of Commissioners and Directors in regard with the principles of management, and the embodiment of the management principles, Company's vision and mission that become the references for the Board of Commissioners and Directors, management and employee in managing the Company.

GCG Code tersebut mengatur aspek yang mendukung implementasi GCG, antara lain mencakup (1) Visi dan Misi Perusahaan, (2) Nilai-nilai Budaya Perusahaan, (3) Pendahuluan, yang memuat latar belakang pentingnya GCG Code, maksud dan tujuan serta mekanisme pengembangan terhadap GCG Code, (4) Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan, yang menjelaskan pengertian dan praktek Indonesia Power terhadap prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness/Kewajaran (TARIF), (5) Organ Perusahaan, yang menguraikan organ Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Perusahaan dan (6) Ketentuan Tata Kelola Perusahaan, berisi aspek-aspek pokok GCG perusahaan yang mencakup Standar Akuntansi dan Pengendalian Internal; Penggunaan Aset Perusahaan; Kerahasiaan dan Keterbukaan Informasi; Hubungan dengan Pemegang Saham; Hubungan dengan Stakeholders; Benturan Kepentingan; Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Masyarakat; Pemanfaatan Teknologi; Manajemen Risiko; Diskriminasi, Pelecehan, Ancaman dan Kekerasan; Hadiah dan Layanan; serta Aktivitas Politik.

GCG Code governs aspects that support the implementation of GCG, among others, include (1) Vision and Mission, (2) Values of Corporate Culture, (3) Introduction, which includes the importance of GCG Code background, purpose, objectives and mechanisms of GCG Code development, (4) Principles of Corporate Governance, which explain meaning and practice of Indonesia Power to the principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness (TARIF), (5) Company organ, which outlines the organ General Meeting Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, Directors and Secretary of the Company and (6) Corporate Governance Provisions contains key aspects of GCG that includes the Accounting Standards and Internal Control; Use of Corporate Assets; Confidentiality and Disclosure of Information; Relations with Shareholders; Relationships with Stakeholders; Conflict of Interest; Occupational Health and Safety, Environment and Community; Utilization of Technology; Risk Management; Discrimination, Harassment, Threats and Violence; Gifts and Services; and Political Activity .

127


Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) [G4-42,G4-56]

Guidance of Corporate Ethics (Code of Conduct) [G4-42,G4-56]

Untuk mewujudkan penyelenggaraan bisnis Perusahaan yang beretika, Indonesia Power mengupayakan penerapan standar etika terbaik (kode etik) dalam melaksanakan bisnisnya dengan menerbitkan Surat Keputusan bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor 002.SK/DEKOM-IP/2012 dan 151.K/010/IP/2012 tanggal 5 September 2012 tentang Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) PT Indonesia Power.

In order to realize the implementation of the ethical Corporate business, Indonesia Power makes efforts to fulfill best ethic standards in the implementation of its business by issuing the Joint Decision Letter between the Board of Commissioners and Directors, No.002.SK/DEKOM-IP/2012 and 151.K/010/IP/2012 on September 5th, 2012 about the Code of Conduct of PT Indonesia Power.

Code of Conduct (CoC) Perusahaan merupakan tanggung jawab seluruh insan Indonesia Power mencakup pegawai, Direksi, Dewan Komisaris dan komite di bawah Dewan Komisaris untuk bertingkah laku sesuai dengan budaya Perusahaan. Penerapan Code of Conduct secara konsisten diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku yang profesional, tanggung jawab, wajar, patut, dan dipercaya dalam melakukan hubungan bisnis dengan rekan sekerja maupun para mitra kerja.

Code of Conduct is the responsibility of every individual in Indonesia Power that includes employee, the Board of Directors, Commissioners and the committee under the Board of Commissioners; it aims to enforce them to act according to the Corporate culture. The consistent implementation of the code of conduct is expected to encourage the actualization of professional attitude, responsibility, fair, appropriate and trustworthy in implementing business relationships with co-workers or work partners.

Tujuan penyusunan Code of Conduct bagi masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

Below are the objectives of the Code of Conduct for each party:

1

2

128

Perusahaan The Company

Pegawai Employees

Bertujuan untuk mendorong kegiatan operasional sejalan dengan standar etika yang ditetapkan antara lain hubungan dengan pegawai, mitra kerja, pelanggan, masyarakat, pemerintah dan stakeholders lainnya serta meningkatkan nilai Perusahaan dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para stakeholders dalam berhubungan dengan Indonesia Power. Pada akhirnya implementasi Code of Conduct secara konsisten dapat menghasilkan reputasi yang baik, yang pada akhirnya mewujudkan keberhasilan usaha dalam jangka panjang.

It aims to encourage operational activities in line with the ethical standards set, among others, relations with employees, partners, customers, communities, governments and other stakeholders and to increase the value of the Company to provide certainty and protection to stakeholders in dealing with Indonesia Power. In the end, the implementation of the Code of Conduct can consistently produce a good reputation, and ultimately realize the long-term success of the business.

Bertujuan untuk menjadi pedoman bertingkah laku tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas Pegawai secara menyeluruh.

It aims to be the guideline of the employees' attitude, dos and don'ts, as well as creating a work environment that upholds the values and culture of the Company that in turn can improve performance and overall employee productivity.


3

Pemegang Saham Shareholders

4

Para Pemangku Kepentingan Stakeholders

Meningkatkan kepercayaan Pemegang Saham bahwa Indonesia Power dikelola secara hati-hati, efisien, transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan dengan tetap memperhatikan kepentingan Indonesia Power.

It enhances Shareholder's confidence that Indonesia Power managed prudent, efficient, transparent, accountable and fair to reach the expected level of profitability by considering the interests of Indonesia Power.

Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan stakeholders sehingga mendorong reputasi Indonesia Power sebagai perusahaan yang bertanggung jawab (Good Corporate Citizen).

Creating harmonious relationship and mutually beneficial with the stakeholders thus creates reputation of Indonesia Power as the responsible company (Good Corporate Citizen).

Cakupan Code of Conduct Indonesia Power meliputi pengaturan aspek-aspek sebagai berikut:

Mengatur aspek mengenai persamaan dan penghormatan pada Hak Asasi Manusia (HAM), hubungan dengan regulator dan kemitraan dengan masyarakat sekitar. Regulates aspects of equality and respect for Human Rights, relationships with regulators and partnerships with surrounding communities.

Mencakup pengaturan mengenai hubungan dengan pemegang saham, pelanggan, kreditur/ investor, pemasok dan hubungan dengan anak perusahaan/ perusahaan patungan. Selain itu juga mengatur aspek benturan kepentingan, pembayaran tidak wajar (imbalan) dan partisipasi politik, memberi dan menerima. Includes the setting of the relationship among shareholders, customers, creditors/ investors, suppliers and the relationships with subsidiaries/joint ventures. It also regulates aspects of conflict of interest, improper payments (fee) and political participation, giving and receiving.

Hubungan dengan Komunitas dan Pemerintah Relationships with Community and Government

Hubungan Dengan Para Pemangku Kepentingan Relations With Stakeholders

Coverage of Indonesia Power's Code of Conduct covers the following aspects:

Mencakup pengelolaan ketenagakerjaan dan ketentuan mengenai anti diskriminasi, pelecehan dan ancaman. Includes provisions regarding the management of labor and antidiscrimination, harassment and threats.

Melindungi Kepentingan Tenaga Kerja Protecting the Interests of Labor

Keselamatan, Kesehatan serta Lingkungan Kerja Occupational Health & Safety and Environment

Melindungi Aset Perusahaan dan Integritas Pelaporan Keuangan Protecting Company Assets and the Integrity of Financial Reporting

Mencakup pengaturan mengenai pengawasan dan penggunaan aset, integritas pelaporan keuangan, kerahasiaan informasi, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), sistem teknologi informasi dan komunikasi serta penyimpanan dokumen. Includes supervision and regulation of the use of the asset, financial reporting integrity, confidentiality of information, Intellectual Property Rights, information and communication technology systems and document storage.

129


Evaluasi Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Evaluation of the Corporate Governance Implementation

Secara berkala Indonesia Power melakukan evaluasi penerapan GCG melalui kegiatan assessment dan review GCG. Untuk tahun 2013, evaluasi penerapan GCG dilakukan dengan metode Self Assessment pada tanggal 2 Desember 2013 - 10 Januari 2014 mengacu pada Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. Hasil skor Self Assessment GCG tersebut adalah 92,04 dengan predikat “Sangat Baik”, meningkat dibandingkan capaian skor tahun sebelumnya sebesar 84,77. Dengan uraian selengkapnya sebagai berikut:

Indonesia Power periodically evaluates the GCG implementation through assessment and review of GCG. For 2013, GCG implementation evaluation was conducted by using the Self Assessment on December 2nd, 2013 - January 10th, 2014 refers to the Secretary of State Enterprises Minister Decree No. SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012. The score of Self Assessment GCG is 92.04 with honored "Very Good",it is better than the previous year of 84.77. Below are its detail:

Self Assessment GCG mencakup 6 (enam) aspek utama yaitu (1) Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan, (2) Pemegang Saham dan RUPS, (3) Dewan Komisaris, (4) Direksi, (5) Pengungkapan Informasi dan (6) Aspek Lain.

Self Assessment of GCG includes six main aspects, namely (1) Commitment to Implementation of Good Sustainable Corporate Governance, (2) Shareholders and the GMS, (3) the Board of Commissioners, (4) the Board of Directors, (5) Disclosure of Information and (6) Other Aspects.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Structure of Corporate Governance

Indonesia Power memiliki struktur tata kelola perusahaan yang terdiri dari Organ Utama dan Organ Pendukung. Organ Utama Perusahaan meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, sedangkan Organ Pendukung Perusahaan meliputi Kepala Satuan Audit Internal, Kepala Satuan Manejemen Risiko dan Sekretaris Perusahaan.

Indonesia Power has a corporate governance structure that consisted of Main and Supporting Organization. The Main Organization consists of General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Directors. The Supporting Organization consists of Head of Internal Audit Unit, Head of Risk Management Unit, and Corporate Secretary.

Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan atas program-program tata kelola dan tanggung jawab sosial Perusahaan serta program keberlanjutan lainnya, Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan yang membawahi Bidang Tata Kelola dan Informasi Korporat serta Bidang Komunikasi Korporat.

In monitoring and managing programs of governance and corporate social responsibility and other sustainability programs, the Board of Commissioners and Board of Directors is assisted by the Corporate Secretary who oversees the Corporate Governance & Information and Corporate Communication Affairs.

[G4-34]

130

[G4-34]


Struktur Tata Kelola Perusahaan yang Berkelanjutan

Structure of Sustainable Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Check & Balance Direksi Board of Directors

Satuan Audit Internal Internal Audit Unit

Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat


Satuan Manajemen Risiko Risk Management Unit

Tata Kelola dan Informasi Korporat Corporate Governance and Information

Komunikasi Korporat Corporate Communication

GCG (Good Corporate Governance)

CSR (Corporate Social Responsibility)

Komite Audit Audit Committee

Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

General Meeting of Shareholders (GMS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Indonesia Power merupakan organ Perusahaan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS merupakan sebuah forum, dimana para pemegang saham memiliki hak, kewajiban dan wewenang terhadap manajemen Perusahaan, termasuk memberikan pendapat, saran dan rekomendasi kepada Direksi, serta pengambilan keputusan dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengambilan keputusan tersebut harus dilakukan secara wajar dan transparan, dengan memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk kepentingan usaha Perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu dalam RUPS, pemegang saham memiliki kewenangan untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai Perusahaan, baik dari Direksi maupun Dewan Komisaris.

Indonesia Power General Meeting of Shareholders (GMS) is a Company organ with authority that is not granted to the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS is a forum where the shareholders have the same rights, obligations and responsibilities to the Company's management, including giving opinions, suggestions, recommendations to the Board of Directors, and involve in decision making with regard to the provisions of Articles of Association of the Company and the laws. Decision-making must be done fairly and transparently, with attention to the things needed for the benefit of the Company's business in the long term. In addition, in GMS, shareholders have the authority to obtain particular information of the Company, from both Board of Directors and of Commissioners.

Pemegang Saham senantiasa merespon informasi yang diterima dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris terutama terkait dengan gejala penurunan kinerja perusahaan yang signifikan. Bentuk respon/tanggapan tersebut dapat dilakukan dengan pemanggilan untuk meminta penjelasan mengenai penurunan kinerja, dan permintaan informasi/klarifikasi mengenai hal tersebut.

Shareholders continue to respond to the information received from the Board of Directors and/ or The Board of Commissioners that primarily associated with the symptoms of a significant decline in the company's performance. Form of the responses can be implemented by requesting explanation of performance degradation, and requests for information/ clarification

[G4-27,G4-35,G4-37,G4-47,G4-50]

[G4-27,G4-35,G4-37,G4-47,G4-50]

131


P a da t a h u n 2 01 3 , I nd o n es i a P o w er t e l a h menyelenggarakan 2 kali RUPS tahunan dan menerbitkan 3 keputusan pemegang saham secara sirkuler. Selama tahun 2013 tidak ada penyelenggaraan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).

In 2013, Indonesia Power hold 2 annual GMS and issues 3 decisions of the shareholders in circular. In 2013, there is no extraordinary GMS.

Penyelenggaraan RUPS selama tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

The GMS in 2013, can be overviewed on the following table:

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Annual General Meeting of Shareholders (GMS) RUPS GMS

RUPS Persetujuan Laporan Tahunan dan Perhitungan Tahunan Tahun Buku 2012 Tanggal: 18 April 2013

Undangan Invitation

Surat undangan RUPS No. 123.Und/0721/IP/2013 tanggal 3 April 2013 GMS invitation No. 123.Und/0721/IP/2013 dated April 3rd, 2013

GMS of agreement Annual Calculation Report 2012 Date: April 18th, 2013

RUPS Pengesahan RKAP Tahun Buku 2014 Tanggal: 4 Desember 2013 GMS legalization of CWBP 2014. Date: December 4th, 2013

Surat undangan RUPS No. 449.Und/0721/IP/2013 tanggal 19 November 2013 Invitation GMS No. 449.Und/0721/IP/2013 dated November 19th, 2013

Agenda dan Keputusan Agenda and Decisions

a) Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2012 dan Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2012; b) Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2012; c) Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit perhitungan tahunan tahun buku 2013; d) Penetapan penggunaan laba bersih tahun 2012; e) Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.

a) Approval of the Company's Annual Report for 2012 Fiscal Year and the Report of the Implementation Commissioners Supervisory Board in 2012; b) Legalization of the Financial Statements for the 2012 Fiscal year, giving acquittal and discharge the responsibility to the Members of the Board of Commissioners for managing and controling during fiscal year 2012;

a) Pengesahan RKAP 2014 b) Pengesahan Kontrak Manajemen

a) Legalization of the CWBP 2014 b) Legalization of Contract Management

Pada tahun 2013 Pemegang Saham Indonesia Power telah mengeluarkan Keputusan RUPS secara sirkuler sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, meliputi : Tanggal Date

132

c) Approval of the appointed Public Accountant Office (KAP) to audit annual accounts for the 2013 fiscal year; d) Determination of net profit in 2012; e) Determination of the remuneration of Directors and Board of Commissioners.

In 2013, the shareholders of Indonesia Power issued the GMS Decision in circular as governed in the Statute, it involves: Tentang About

11 Januari 2013 January 11th, 2013

Persetujuan RJPP 2012 - 2017

Approval CLTP 2012 - 2017

17 September 2013 September 17th, 2013

Persetujuan Pendirian Asosiasi Perusahaan Penyedia Listrik Nasional

Approval of Establishment of the National Association of Electricity Providers

11 Desember 2013 December 11th, 2013

Perubahan Direksi

Change of Directors


Dewan Komisaris dan Direksi

Board of Commissioners and Directors

Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi [G4-38]

Composition of the Board of Commisioners and the Board of Directors [G4-38]

Komposisi anggota Dewan Komisaris Indonesia Power sampai dengan 31 Desember 2013 menjadi berjumlah 5 (lima) orang, berkurang satu orang dari tahun sebelumnya dikarenakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris Sdr. Bhimantara Widyajala. Pengunduran diri dilakukan berdasarkan surat tanggal 25 Juni 2013 sehubungan dengan penugasan dari Kementerian Keuangan sebagai Direktur Eksekutif Asian Development Bank (ADB). Hingga akhir 2013, Jumlah Komisaris Independen Perusahaan sebesar 40% yaitu 2 dari 5 anggota Komisaris, yaitu Aries Muftie dan Teuku Taufiqulhadi. Keberadaan Komisaris Independen ini telah memenuhi ketentuan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.1.5, Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) No.I-A Kep305/BEJ/07-2004, dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Badan Usaha Milik Negara. Komposisi Dewan Komisaris Indonesia Power pada tahun 2013 sebagai berikut:

The composition of the member of Indonesia Power's Board of Commissioners per December 31st , 2013 become 5 (five) people. This number decreased from the previous year membership; because of the resignation of Mr. Bhimantara Widyajala. This resignation has been undertaken based on a letter dated June 25th, 2013 relating to the assignment from the Financial Minister as the Executive Director of Asian Development Bank (ADB). By the end of 2013, the number of Independent Commissioner of the Company by 40% is 2 of 5 commissioners, namely Aries Muftie and TeukuTaufiqulhadi. The existence of independent commissioner is in compliance with the provisions of the Capital Market and Financial Institution (BapepamLK) No.IX.1.5, Rules of The Indonesia Stock Exchange (BEI) No.IAKep-305/BEJ/07-2004, and the Regulation of the BUMN Minister, no. PER-01/MBU/2011 about Implementation of Good Corporate Governance For BUMN. Below are the composition of the Board of C om m i s s i o n er s I nd o ne s i a P o we r i n 2 01 3:

133


Nama Name

134

Jenis Kelamin Sex

Jabatan Position

Dasar Pengangkatan Basis of Designation

Pembagian Tugas Division of Labor

Representasi Pemegang Saham Representation of Shareholders

I.G.A Ngurah Adnyana

Laki-laki Male

Komisaris Utama President Commissioner

Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010

Decision of Shareholders in the Circular on August 31st, 2010

Keseluruhan bidang All divisions

PLN

Daniel Theodore Sparringa

Laki-laki Male

Komisaris Commissioner



Audit

Staf Kepresidenan Republik Indonesia Presidential staff of the Republic of Indonesia

Aries Muftie

Laki-laki Male

Komisaris Independen Independent Commissioner



Audit

Pihak Independen Independent Party

Teuku Taufiqulhadi

Laki-laki Male

Komisaris Independen Independent Commissioner

Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 5 September 2011

Decision of Shareholders in the Circular on September 5th, 2011

Manajemen Risiko Risk Management

Pihak Independen Independent Party

Luizah

Perempuan Female

Komisaris Commissioner

Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 5 September 2011

Decision of Shareholders in the Circular on September 5th, 2011

Manajemen Risiko Risk Management

Kementerian BUMN BUMN Ministry

Keberagaman komposisi Dewan Komisaris di atas dipandang cukup memberikan kontribusi positif terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan yang mendukung pencapaian kinerja Perusahaan secara keseluruhan.

The diversity of the composition of the Board of Commissioners above considered sufficient to provide a positive contribution to the implementation of supervisory functions that support the achievement of overall Company performance.

Untuk susunan Direksi, terdapat perubahan berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 11 Desember 2013, yang memberhentikan Direksi lama dan mengangkat Direksi baru dengan komposisi sebagai berikut:

As for the Board of Directors structure there are changes based on Circular Shareholders Decision on December 11th 2013, in which dismissing the previous Board of Directors and appointing new Board of Directors with the composition as follows:


Pejabat Lama Old Officers

Jabatan Position

Nama Name

Jenis Kelamin Sex


Pejabat Baru New Officers Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain

Nama Name

Jenis Kelamin Sex


Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain

Direktur Utama President Director

Djoko Hastowo

Laki-laki Male

Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 22 Oktober 2009 Decision of Shareholders in the Circular on October 22nd 2009

Nihil None

Supangkat Laki-laki Iwan Santoso Male

Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 11 Desember 2013 Decision of Shareholders in the Circular on December 11th 2013

Nihil None

Direktur (Produksi) Director (Production)

Mustiko Bawono

Laki-laki Male


Nihil None

Eri Prabowo

Laki-laki Male


Nihil None

Direktur (Pengembangan dan Niaga) Director (Development and Commerce)


Laki-laki Male


Nihil None


Laki-laki Male

Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 30 Agustus 2012 Decision of Shareholders in the Circular on August 30th, 2012

Nihil None

Direktur (Keuangan) Director (Finance)

Dewi Sri Wahyuni

Perempuan Female


100 lembar saham PT Unilever dan 25 lembar saham PT Grha 165 100 shares of PT Unilever and 25 shares of PT Grha 165


Perempuan Female


Nihil None

Direktur SDM Director (Human Resources)

Firman Dini

Laki-laki Male


Nihil None

Roikhan

Laki-laki Male


Nihil None

135


136

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi [G4-36]

Responsibility of Board of Commissioners and Directors [G4-36]

Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mengatur aspek antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.

Board of Commissioners and Directors have a mutual respects among each other and understand their duties, responsibilities and authorities according to the regulations and articles of association. All procedures, work guidance, and relationship between Board of Commissioners and Directors established in Board of Commissioners and Directors Work Guidance (Board Manual). This guidance bind every member of Board of Commissioners and Directors. It governs aspects of their work and authority, namely: responsibility, obligations, authority, right and ethics of Board of Commissioners and Directors, and manage their meetings and procedures of their relationship.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi hal-hal sebagai berikut:

The Board of Commissioners' duty and responsibility cover the following aspects:

1) Melaksanakan pengawasan kinerja Perusahaan terkait pemenuhan aspek keberlanjutan, meliputi a s pe k e ko no m i , li n gk un ga n da n s os i a l . 2) Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsipprinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait. 3) Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perusahaan.

1) Implementing performance-monitoring Company related to compliance aspects of sustainability, including economic, environmental and social aspect. 2) Assuring the implementation of the corporate governance principles in every stage of organization supported by related work units. 3) Directing, monitoring and evaluating the implementation of the Company strategic policy.


4) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. 5) Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal. 6) Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis yang diajukan Direksi. 7) Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan Pemegang Saham. 8) Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional perusahaan. 9) Membuat dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.

4) Implementing supervision to the Board of Directors' implementation of duties and responsibilities and their supervision based on the prudence of the Board of Directors towards the Company supervision policy. 5) Implementing supervision based on business risk and the management efforts to conduct internal control. 6) Giving feedback and recommendation to the proposal and strategic development plan that proposed by the Board of Directors 7) Assuring the Board of Directors to pay attention to the interests of the shareholders. 8) They are not allowed to involve in the Company operational decision-making. 9) Creating and delivering the accountability reports of their supervision towards the Company management that is under the Board of Directors' responsibility.

137


138

Tugas dan tanggung jawab Direksi meliputi hal-hal sebagai berikut:

Board of Directors' duty and responsibility cover the following aspects:

a. Melaksanakan pengelolaan kinerja Perusahaan terkait pemenuhan aspek keberlanjutan, meliputi a s pe k e ko no m i , l in gk un ga n da n s os i a l . b. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Indonesia Power dalam bentuk Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). c. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi. d. Melakukan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan. e. Menciptakan sistem pengendalian intern, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Satuan Audit Internal sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris. f. Mengendalikan sumber daya yang dimiliki Indonesia Power secara efektif dan efisien. g. Memperhatikan kepentingan yang wajar dari Pemangku Kepentingan Indonesia Power (Stakeholder).

a. Implementing performance management of Company related to compliance sustainability aspect, including economic, environmental and social aspect. b. Compiling Indonesia Power's vision, mission, values and strategic plan, in the Company Long-Term Plan and Corporate Work Budget and Plan.

Prosedur Pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direksi [G4-44]

Supervision Procedure by the Board of Commissioners and Directors [G4-44]

Pelaksanaan tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Indonesia Power dilakukan melalui mekanisme pelaporan, penyelenggaraan rapat, dan pembentukan komite-komite. Pengawasan yang dilaksanakan juga meliputi kinerja di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, serta memastikan keandalan fungsi manajemen risiko, kepatuhan terhadap kode etik Perusahaan, prinsip-prinsip dan standar internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The implementation of supervisory duties by Indonesia Power Board of Commissioners and Directors is by reporting mechanisms, organizing meetings, and the establishment of committees. They supervise performances in economic, social and environmental, ensure the reliability of the risk management's function, and supervise the compliance of the Company's code of ethics, principles and international standards and legislations.

Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat internal sebanyak 1 kali, dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 12 kali. Adapun rapat yang dilakukan Direksi dilaksanakan sebanyak 51 kali . Penyelenggaraan rapat tersebut menjadi mekanisme Dewan Komisaris untu mengevaluasi kinerja mereka dalam mengawasi kinerja Direksi dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan.

In 2013, the Board of Commissioner had one internal meeting and a joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors for 12 times. The Board of Directors held 51 meetings.The implementation of the meeting becomes the mechanism of Board of Commissioner to evaluate their performance in overseeing the performance of the Board of Directors and Corporate Governance.

c. Affirming a complete organization structure, a structure with a detail job description in each division. d. Implementing the Company management according to their authority and responsibility in the Statute, also the regulations and the principles of the Corporate governance. e. Generating internal control system, risk management and assuring implementation of Corporate Internal Audit in each manajement level and follow-up the finding of Internal Audit Unit according to the policies or direction of the Board of Commissioners. f.

Controlling Indonesia Power's resource effectively and efficiently. g. Paying attention to the normal interests of Indonesia Power's Stakeholders.


Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat internal sebanyak 1 kali, dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 12 kali. Adapun rapat yang dilakukan Direksi dilaksanakan sebanyak 51 kali . Penyelenggaraan rapat tersebut menjadi mekanisme Dewan Komisaris untuk mengevaluasi kinerja mereka dalam mengawasi kinerja Direksi dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan. In 2013, the Board of Commissioner had one internal meeting and a joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors for 12 times. The Board of Directors held 51 meetings.The implementation of the meeting becomes the mechanism of Board of Commissioner to evaluate their performance in overseeing the performance of the Board of Directors and Corporate Governance.

Evaluasi dan Penilaian dan Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi [G4-44]

Evaluation, Assessment and Performance of the Board of Commissioners and Directors

Dalam menerapkan prinsip akuntabilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi, Indonesia Power memiliki mekanisme evaluasi dan penilaian kinerja yang dilakukan pada saat RUPS Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (LPT). RUPS tersebut berisi pertanggungjawaban kinerja Perusahaan oleh Direksi dan laporan tugas pengawasan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris.

In implementing the accountability principles for the Board of Commisioners and Directors, Indonesia Power has evaluation mechanism and performance assessment during GMS Annual Calculation Report (LPT). The GMS consists of the accountability report of the Company performance by the Board of Directors and the supervision task report that delivered by the Board of Commissioners.

Evaluasi dan Penilaian Terhadap Dewan Komisaris

Evaluation and Assessmet towards Board of Commissioners

Salah satu hal yang dinilai dalam assessment GCG adalah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, termasuk organ penunjang di bawahnya. Hasil penilaian Self Assessment GCG tahun 2013 pada aspek pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris mencapai skor 31,53, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 27,96 dari skor maksimal 35 atau setara dengan 90%.

One of the indicators that calculated in GCG assessment are duties and responsibilities of the Board of Commissioners in corporate governance, including supporting the subordinate staff. The results of GCG Self Assessment in 2013 in implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners reached the score of 31.53, It increase over the previous year amounted to 27.96 of a maximum score of 35, or equivalent to 90%.

[G4-44]

139


140

Evaluasi dan Penilaian Terhadap Direksi

Evaluation and Assesments towards the Board of Directors

Kinerja Direksi dievaluasi oleh Pemegang Saham secara kolektif dalam RUPS. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada saat RUPS Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), untuk kinerja tahun buku 2012 telah dilaksanakan pada tanggal 18 April 2013. Indikator evaluasi dan penilaian terhadap kinerja Direksi adalah pencapaian kontrak kerja manajemen dalam Key Performance Indicators (KPI) Direksi tahun 2013.

The Performance of Board of Directors evaluated collectively by the Shareholders in GMS. The implementation of assessment conducted in GMS, Annual Calculation Report, for the performance of the financial year of 2012 implemented in April 18th 2013. The evaluation indicators and assessment towards the Board of Directors' performance is the achievement of working contract of management in the Key Performance Indicators (KPI) of Board of Directors in 2013.


Selain itu, pencapaian skor GCG menjadi salah satu target KPI Korporat dalam pelaksanaan assessment GCG, yaitu terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, termasuk organ penunjang di bawahnya. Hasil penilaian Self Assessment GCG pada aspek pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi pada tahun 2013 mencapai skor 34,36, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 33,64 dari skor maksimal 35 atau setara dengan 98%.

Furthermore, the achievement of GCG score becomes one of Corporate KPI's target in the implementation of GCG assessment, in which related with the implementation of its duty and responsibility in implementing corporate governnace, including any supporting organization in its subordinate. The result of GCG Self Assessment in the aspect of the implementation of duty and responsibility of Board of Directors in 2013 reached the score of 34.36. It is increasing compare with the previous year which was 33.64 from the maximum score of 35 or it equals to 98%.

Kualifikasi dan Keahlian Dewan Komisaris dan Direksi [G4-40]

Qualification and Expertise of Board of Commissioners and Directors [G4-40]

Kualifikasi Dewan Komisaris dan Direksi

The Qualification of Board of Commissioners and Directors

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-03/MBU/2006 tentang Perubahan atas Pedoman Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Komisaris Anak Perusahaan BUMN. Prosedur pemilihan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari proses penjaringan, penilaian, dan penetapan. Proses penjaringan dan penilaian Calon Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan oleh Tim Evaluasi yang dibentuk oleh Direksi PLN selaku pemegang saham Perusahaan dan diketuai oleh Direktur yang membidangi Sumber Daya Manusia (SDM). Calon harus memenuhi syarat formal, materiil dan syarat lain yang telah ditentukan. Sedangkan proses penetapan dilakukan oleh RUPS setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian Calon oleh Direksi PLN berdasarkan pengalaman kerja, pendidikan dan keahlian.

The appointment of Board of Commissioners and Directors shall base on the principles of corporate governance as stipulated in the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (BUMN) Number PER03/MBU/2006 about the Amendment on the Guidelines for Appointment of Director and Commissioner Members of BUMN Subsidiary. The selection procedure and appointment of Board of Commissioner and Director consists of selection, assessment, and determination process. The candidates for the Board of Commissioners and Board of Directors selection and assessment process is conducted by the Evaluation Team established by the Board of Directors of PLN as the shareholder of the company and chaired by the Director in Human Resources (HR). Candidates must meet formal and material requirements, and other requirements that have been specified. Meanwhile, the determination process is carried out by the GMS after the evaluation of the results of the candidate assessment by the Board of Directors of PLN based on their work experience, education and expertise.

Keahlian Dewan Komisaris dan Direksi

Expertise of the Board of Commissioners and Directors

Untuk melihat keahlian Dewan Komisaris dan Direksi, Indonesia Power melakukan proses uji kemampuan dan kepatutan (fit & proper test). Hasil fit & proper test menunjukan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah dinyatakan lulus oleh PLN selaku pemegang saham. Dengan kata lain, seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Indonesia Power memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.

To assess the expertise of the Board of Commissioners and Directors, Indonesia Power performs a fit and proper test. The result of fit and proper test show that all Members of the Board of Commissioners and Directors have passed PLN to become its shareholders. In other words, all Members of the Board of Commissioners and Directors of Indonesia Power have good integrity, competence, and financial reputation.

141


Status Uji Kemampuan dan Kepatutan Dewan Komisaris dan Direksi Fit and Proper Test Status of the Board of Commissioners and Directors Nama Name

Domisili Residence

Fit & Proper Test

Dewan Komisaris Board of Commissioners I.G.A. Ngurah Adnyana

Jakarta

Lulus

Passed

Daniel Theodore Sparringa

Jakarta

Lulus

Passed

Aries Muftie

Jakarta

Lulus

Passed

Teuku Taufiqulhadi

Jakarta

Lulus

Passed

Luizah

Jakarta

Lulus

Passed

Supangkat Iwan Santoso

Jakarta

Lulus

Passed

Eri Prabowo

Jakarta

Lulus

Passed


Jakarta

Lulus

Passed


Jakarta

Lulus

Passed

Roikhan

Jakarta

Lulus

Passed

Direksi Board of Directors

142

Independensi Dewan Komisaris dan Direksi

Independency of Board of Commissioners and Directors

Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi membuat pernyataan indepensi dan bebas benturan kepentingan setiap tahun, dengan menyebutkan bahwa (1) tidak memiliki saham di perusahaan; (2) yang bersangkutan tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi maupun Pemegang Saham Pengendali; (3) menghindari situasi yang memiliki potensi benturan kepentingan.

Every member of Board of Commissioners and Directors shall make statement of independency and free from conflict of interest every year, by stating that (1) they do not have share in the Company; (2) they do not have any family relationship with the second level with the member of Board of Commissioners and others, the member of Board of Directors or the Controlling Shareholders; (3) avoiding any situation that has potential of conflict of interest.

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Indonesia Power.

All members of Board of Commissioners and directors do not have any financial relationship, official, share ownership and/or family relationship until the second level with the same member of other Board of Commissioners, member of Board of Directors/ and/or Indonesi a P ower 's C ontr olling Shar eholder.


Rangkap Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi [G4-39]

Double Position of Board of Commissioners and Directors [G4-39]

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

The Board of Commissioners and Directors have their authority and responsibility according to their functions as mandated by the Statute and legislation.

Seluruh anggota Dewan Komisaris Indonesia Power tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh Pemerintah tentang Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, termasuk tidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai pejabat eksekutif di Perusahaan. Selain itu, seluruh anggota Direksi Perusahaan tidak merangkap jabatan baik sebagai Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pejabat eksekutif pada lembaga lain yang dilarang oleh Peraturan tentang Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan.

All Members of the Board of Commissioners of Indonesia Power do not have concurrent position that is prohibited by the Government on the Implementation of Corporate Governance, including no Member of the Board of Commissioners who has double positions as an executive officer in the company. In addition, all Members of the Company Directors do not have concurrent positions as the Board of Commissioners, Directors or executive officers at other institutions that are prohibited by the Regulations on the Implementation of Corporate Governance.

Program Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi [G4-43]

Training Program for Board of Commissioners and Directors [G4-43]

Program Pelatihan Dewan Komisaris

Training Programs for Board of Commissioners

Indonesia Power terus mendorong program pengembangan kapabilitas bagi Dewan Komisaris. Program pengembangan kapabilitas Dewan Komisaris dilakukan baik secara mandiri maupun difasilitasi oleh Perusahaan.

Indonesia Power encourages capability development program for the Board of Commissioners. The capability development program of Board of Commissioners held independently or facilitated by the Company.

Program Pelatihan Direksi

Training Program for Board of Directors

Indonesia Power memfasilitasi program-program pelatihan dan pengembangan yang relevan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja Direksi. Pelatihan ini dikelola oleh Divisi Pengembangan SDM dan Talenta. Salah satu pelatihan yang diberikan adalah pelatihan terkait konsep pembangunanberkelanjutan yang mencakup triple bottom line, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan.

Indonesia Power facilitates relevant training and development program to improve competency and performance of Directors. The trainings managed by the Division of HR Development and Talent. One of the training was the concept of sustainable development that covers triple bottom line, are social, economy and environment.

143


Nama Pelatihan Training

1

Workshop Asuransi Asset Operasional PT Indonesia Power

Workshop of Operational Asset Insurance PT Indonesia Power

DIRKEU

Yogyakarta Plaza Hotel, Yogyakarta

2

Seminar Nasional Bendungan Besar 2013

National Seminar of Great Dam 2013

DIRPRO

Batam

3

Workshop Visi, Misi dan Kompetensi Inti

Workshop of Vision, Mission and Core Competence

DIRUT, DIRPRO, DIRAGA, DIRSDM, DIRKEU

Sub Unit PLTA Bengkok

4

Strategy Formulation with Balanced Scorecard

Strategy Formulation with Balanced Scorecard

DIRUT, DIRPRO, DIRAGA, DIRSDM, DIRKEU

Sub Unit PLTA Bengkok

5

Conference ISO 55000

ISO 55000 Conference

DIRPRO

Bali

6

Seminar Mind & Body Management

Mind & Body Management Seminar

DIRUT

Kantor Pusat

*)

DIRKEU DIRPRO DIRUT DIRAGA DIRSDM

: Direktur (Keuangan) Director (Finance) : Direktur (Produksi) Director (Production) : Direktur Utama President Director : Direktur (Pengembangan dan Niaga) Director (Development and Commerce) : Direktur (Sumber Daya Manusia) Director (Human Resources)

Kebijakan Remunerasi atau Kompensasi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite

The Remuneration or Compensation Policy of the Board of Commissioners, Directors and the Committees [G4-51,G4-52,G4-53]

Kebijakan pemberian remunerasi atau kompensasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham secara sirkuler tanggal 25 Juni 2009.

The remuneration or compensation policy for the Board of Commissioners and Directors refers to the decision of shareholders as set out in the General Meeting of Shareholder in circular on June 25 th , 2009.

Berikut jenis remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi meliputi: 1. Gaji/honorarium. 2. Tunjangan tetap bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Dewan Komisaris.

The followings are the type of remuneration the Board of Commissioners and Directors include: 1. Salary/honorarium. 2. Fixed allowances for the Board of Commissioners, Director s and Secretar y of the Board of Commissioners. 3. Official residences/home allowance for Members of the Board of Directors. 4. Official vehicles for the Members of Board of Directors, transport allowances for Board of Commissioners and the Secretary of the Board of Commissioners. 5. Liability insurance and officer for the Board of Commissioners, Directors and Secretary of the Board of Commissioners. 6. Social labor guarantee. 7. Tantiem/Incentive.

[G4-51,G4-52,G4-53]

3. Rumah jabatan/tunjangan rumah bagi anggota Direksi. 4. Kendaraan jabatan bagi anggota Direksi, tunjangan transport bagi Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris. 5. Asuransi tanggung jawab hukum dan officer bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Dewan Komisaris. 6. Jaminan sosial tenaga kerja. 7. Tantiem/Insentif Kerja.

144

Lokasi Pelatihan Training Location

Jabatan Position *


Jenis remunerasi yang diperoleh Dewan Komisaris The Type of Board of Commissioners' Remuneration

Jenis Renumerasi Type of Remuneration

Jumlah Anggota Dewan Komisaris Total Member of Board of Commissioners

Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris Total Remuneration of Board of Commissioners

2011

2012

2013

2011

2012

2013

Honorarium

Honorarium

6

6

5*

1.444.799.998

2.308.428.411

2.904.000.000

Tantiem

Tantiem

6

6

5*

550.368.000

1.344.011.200

1.690.920.000

Tunjangan

Allowance

6

6

5*

304.766.666

446.609.634

529.226.880

2.299.934.664

4.099.049.245

5.124.146.880

Total

*) Pada bulan Januari s.d. November 2013, remunerasi dibayarkan untuk 6 orang Dewan Komisaris. From January to November, 2013, the remuneration is paid to 6 members of Board of Commissioners.

Jenis remunerasi yang diperoleh Direksi The Type of Board of Directors' Remuneration

Jenis Renumerasi Type of Remuneration

Honorarium Honorarium Tantiem

Tantiem

Tunjangan

Allowance

Jumlah Anggota Direksi Total Member of Board of Directors

Jumlah Remunerasi Direksi Total Remuneration of Board of Directors

2011

2012

2013

2011

2012

2013

5

5

5

3.091.200.000

3.864.000.000

4.250.400.000

5

5

5

2.009.280.000

2.849.056.000

3.362.625.000

5

5

5

Total

257.600.000

322.000.000

354.200.000

5.358.080.000

7.035.056.000

7.967.225.000

Penetapan Penghasilan berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-fakor lain yang relevan yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Begitu pula dengan penetapan penghasilan berupa tunjangan, fasilitas, tantiem dan insentif dilakukan dengan mempertimbangan faktor Pencapaian Ukuran Kinerja Utama (Key Performance Indicator), tingkat kesehatan Perusahaan, kemampuan keuangan, serta faktor-faktor lain yang relevan yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara remunerasi atau kompensasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan jajarannya dengan kinerja Perusahaan.

The stipulation of income that constitutes of salary or honorarium, allowances and facilities are maintained by considering the factors of income, assets, financial condition and capabilities of the Company, as well as the rate of inflation and other relevant factors that are not contrary against the legislation. Also, the stipulation of income in the form of benefits, facilities, bonus and incentives are made of the considerable factors such as Key Performance Indicator, the soundness of the Company, financial capability, as well as other factors that are not contrary to the applicable laws and regulations. Thus, there is a positive relationship between remuneration or compensation for the Board of Commissioners, Directors and staff with the Company's performance.

Pada Juni 2012, berdasarkan Surat Direktur Utama PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham No.123/441/Dirut/2012-R Tanggal 19 Juni 2012 Tentang Penetapan Tantiem dan Bonus PT Indonesia Power Tahun Buku 2011 ditetapkan penyesuaian jumlah remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi.

In June 2012, based on Commissioner Director Letter PT PLN (Persero) as the shareholder No.123/441/Dirut/2012-R dated June 19th, 2012 on the determination of tantiem and bonus of PT Indonesia Power for financial year 2011 set the adjustment of remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors.

145


Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 25 Juni 2009 menetapkan dasar gaji bagi Direktur Utama, yang menjadi dasar komposisi gaji Direktur, Komisaris Utama, anggota Dewan Komisaris dan honorarium Sekretaris Dewan Komisaris secara berturut-turut sebesar 90%, 40%, 36% dan 15%. Berikut mekanisme pemberian remunerasi atau kompensasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi:

Melakukan kajian Membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris Conducting Study Making recommendations to the Board of Commissioners

Komite Nominasi dan Remunerasi * Nomination and Remuneration Committee

Mempelajari rekomendasi dari komite nominasi dan remunerasi Mengusulkan kepada RUPS Studying reccommendation from the nomination and remuneration committee Proposing to GMS

Memberikan persetujuan dan menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Giving agreement and deciding remunaration for the Board of Commisioners and Board of Directors

RUPS GMS


* Sejak tahun 2012 fungsinya dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko Since 2012 its function implemented by the Risk Management Committee

Komite-Komite Dibawah Dewan Komisaris

Board of Commissioners' Subordinate Committee [G4-34]

Komite di bawah Dewan Komisaris merupakan organ yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Dengan adanya penyederhanaan komite Dewan Komisaris pada September 2012 mengacu pada Peraturan BUMN No PER-2/MBU/2012 maka Komite Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.

The subordinate committee of Board of Commissioners is the organization that supports the implementation of duty and responsibility of Board of Commissioners related to supervisory and advisory function to Board of Directors. By the simplification of Board of Commissioners' committee in September 2012 refers to BUMN's regulation No PER-2/MBU/2012 therefore Committee Board of Commissioners consists of Audit and Risk Management Committee.

[G4-34]

146

The decision of the Shareholders in circular on June 25th, 2009 set the basic salary for the President Director that becomes the basic salary composition of Director, President Commissioner, the Member of the Board of Commissioners and honorarium of the Board of Commissioner’s Secretary respectively by 90 %, 40 %, 36 % and 15 %.Thefollowings are the remuneration or compensation mechanism for the Board of Commissioners and Directors:


Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektivitas pengendalian internal yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal serta pengawasan penerapan GCG. Sedangkan Komite Manajemen Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam bidang pengawasan penerapan manajemen risiko yang efektif serta pelaksanaaan fungsi nominasi dan remunerasi. Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainya, Direksi, dan/atau pemegang saham pengendali yang bisa mempengaruhi independensinya.

The audit committee's role is to support the Board of Commissioners in ensuring the effectivity of internal control that implemented by internal and external audit or GCG implementation supervisory team. Meanwhile the Risk Management Committee has role to support the Board of Commissioners in the efectivity of risk management implementation supervisory sector and the implmentation of nomination and remuneration. The Audit and Risk Management Committee lead by an Independent Commissioner that does not have any financial, official, share ownership, and or family relationship with the other member of Board of Commissioners, Directors, and/or controlling shareholders that can influence their independence

Menghindari Benturan Kepentingan [G4-41]

Avoiding Conflict of Interests [G4-41]

Sesuai dengan Keputusan Direksi No 28.K/10/IP/2002 tentang Penerapan Prinsip dan Praktik GCG mengenai Benturan Kepentingan, Indonesia Power menerapkan standar etika yang wajib dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan. Secara khusus, Indonesia Power memiliki aturan terkait dengan penanganan benturan kepentingan yaitu: 1. Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai tidak boleh memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau orang lain atau pihak lain yang terkait.

According to the Decision of Board of Directors No.28.K/10/IP/2002 on the Implementation of Principles and GCG Practices on the Conflict of Interests, Indonesia Power has implemented the standard of ethics that is mandatory to be implemented by the Board of Commissioners, Directors, and all employees in order to prevent the conflict of interests. In particular, Indonesia Power has regulations in regard to manage the conflict of interests i.e: 1. The Board of Commisisoners, Directors, and employee shall not abuse their positions for personal interests or other people or any related party

2. Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai wajib menghindari setiap aktivitas luar dinas yang dapat mempengaruhi independensi dan obyektivitas yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan.

2. The Board of Commissioners, Directors, and employee are compulsory to avoid any out of duty activities in which they can influence their independency and objectivity in decision making.

3. Pegawai harus melaporkan secara tertulis kepada atasan dan/atau Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial mengenai kegiatan keuangan yang dilakukan diluar Perusahaan atau usaha lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.

3. The employee must submit a written report to the superior and/or HR Administration and Industrial Relationship Division in regard with financial activities outside of the Company or any other business activities that can trigger the conflict of interests.

4. Dewan Komisaris dan Direksi harus melaporkan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan maupun perusahaan lain dalam daftar khusus kepada Sekretaris Perusahaan.

4. The Board of Commissioners and Directors shall report their share ownership and/or their families at the Company or other companies in a special list to the Corporate Secretary.

5. Dewan Komisaris dan Direksi harus membuat pernyataan serta menandatangani surat bebas benturan kepentingan diawal dan diakhir tahun.

5. The Board of Commisioners and Directors must create statement and sign the letter of free conflict of interests in the beginning and end of a year.

147


148

Apabila terjadi benturan kepentingan maka yang bersangkutan wajib memberitahukan dengan penjelasan tertulis kepada atasan dan Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial. Selama periode pelaporan, tidak terjadi transaksi benturan kepentingan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

If conflict of interest happens thus the parties that involve in the conflict comply to inform with a written statement to the superior and HR Administration and Industrial Relationship Division. During the stage of reporting, there were no conflict of interests either in the Board of Commissioners or Directors.

Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada Direksi dan Pelaporan kepada Pemegang Saham [G4-50]

Mechanism of Hearing to the Board of Directors and Mechanism of Reporting to the Shareholders [G4-50]

Sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik, Indonesia Power memiliki mekanisme bagi pegawainya untuk dapat menyampaikan pendapat dan memberikan saran kepada Direksi melalui “Coffee Morning”.

As part of the implementation of Good Governance, Indonesia Power have a mechanism for its employees to express their opinion and give feedback to the Board of Directors through "Coffee Morning".

Coffee Morning adalah saluran tatap muka langsung antara manajemen dan pegawai yang dilaksanakan 1 bulan sekali. Komunikasi ini, berlangsung dua arah karena manajemen dapat menyampaikan arahan dan mensosialisasikan program kerja Perusahaan kepada seluruh pegawai dan pegawai dapat memberikan masukan dan kritikan langsung maupun tidak langsung kepada manajemen. Jadwal pelaksanaan Coffee Morning telah ditentukan sejak awal tahun. Setiap bulannya, seluruh pegawai dikirimkan kuesioner melalui email. D a l a m ku e s i on er t er s eb ut , p e ga w a i d a p a t menyampaikan usulan kepada Perusahaan. Hal ini untuk mengakomodir aspirasi pegawai yang tidak dapat hadir dalam Coffee Morning. Kuesioner tersebut ditanyakan langsung saat Coffee Morning oleh moderator. Manajemen dapat menjawab atau merespon langsung pertanyaan pegawai dan bila belum terjawab atau butuh tindaklanjut akan dicatat dalam Notulensi dan ditindaklanjuti kemajuannya setiap bulan oleh Sekretaris Perusahaan.

Coffee Morning is a fixed channel for communication between the management and the employee held once a month.This communication happens two ways because the management can deliver their instruction and socialize their Company's work program to all employees, and the employees can give their inputs and crictics directly or indirectly to the management. The implementation of Coffee Morning is confirmed in early year. Questioners sent to all employee by email every month. In the questioner, all employees can express their ideas to the Company. It aims to accommodate the aspiration of any employee that cannot participate in the Coffee Morning session. The questioner asked directly in Coffee Morning by a moderator. The management can answer or respond directly any question from the employee, and if not answered or the question needs to be followed up, thus, the question will be noted in the Minutes of Meeting and followed up its progress every month by the Corporate Secretary.

Adapun mekanisme penyampaian pendapat Direksi kepada pemegang saham yaitu melalui rapat-rapat dengan pihak yang memiliki kewenangan di PLN.

Mechanism of reporting from the Board of Directors to Shareholders is through meetings with person in charge in PLN.


Selama tahun 2013, seluruh mekanisme tersebut telah berfungsi dengan baik. Kondisi ini tidak hanya menjadikan terjalinnya komunikasi yang baik antara Perusahaan dengan pegawai dan pemegang saham, tetapi juga memungkinkan manajemen Indonesia Power mendapatkan masukan dan pemikiran yang berhubungan dengan penyempurnaan berbagai kebijakan Perusahaan .

In 2013, all of those mechanisms functioned well. This conditon not merely for good communication between the Company with its employee and shareholders, however it allows Indonesia Power’s management to receive feedback and insight that related with the improvement of various corporate policies.

Sistem Manajemen Perusahaan [G4-42] The Company's Management System [G4-42] Untuk meningkatkan efisiensi dalam implementasi sistem manajemen perusahaan agar lebih sistematis dan efektif serta untuk mewujudkan tata kelola Perusahaan yang berkelanjutan, Indonesia Power merancang Indonesia Power - Integrated Management System (In Power IMS) yang merupakan integrasi berbagai standar/sistem/ metode dari ISO 9001 (Quality Management System), ISO 14001 (Enviromental Management System), OHSAS 18001 (OHS Management System), ISO 28000 (Security Management System for Supply Chain), SMP (Sistem Manajemen Pengamanan), dan SMK3 (Sistem Manajemen K3). In order to increase efficiency in the implementation of the company system management, and to make it more systematic and effective to implement sustainable corporate governance, Indonesia Power has designed Indonesia Power - Integrated Management System (In Power IMS) which is integrated to the various standard/system/method of ISO 9001 (Quality Management System), ISO 14001 (Environmental Management Sys tem ), O HSAS 18001 ( OHS Management System), ISO 28000 (Security Management System for Supply Chain), SMP (Security Management System), and SMK3 (Occupational Health and Safety Management System).

149


Sistem Pengendalian Internal Perusahaan [G4-44]

The Company's Internal Control System

Salah satu implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan adalah memastikan bahwa sistem pengendalian internal berjalan secara efektif. Untuk itulah Indonesia Power terus berupaya menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif dengan melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai dalam Perusahaan mengacu pada prinsip-prinsip Internal Control-Integrated Framework yang diterbitkan oleh The Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commission, yang terdiri dari: (a) lingkungan pengendalian (control environment), (b) penilaian risiko (risk assessment), (c) aktivitas pengendalian (control activities), (d) informasi dan komunikasi (information and communication), serta (e) pemantauan (monitoring).

One of the implementation of good and sustainable corporate governance is to ensure that the Internal Control System can operate effectively. Therefore, Indonesia Power always strives to implement effective internal control system by involving the Board of Commissioners, Directors and all employees in the Company referring to the Internal Control-Integrated Framework principles that issued by The Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commission, that consisted of (a) control environment, (b) risk assessment, (c) control activities, (d) information and communication, and (e) monitoring.

Indonesia Power telah menerapkan kebijakan sistem pengendalian internal dalam bentuk Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) yang akan menjadi payung dari penerapan Sistem Pengendalian Internal Indonesia Power.Penerapan sistem pengendalian internal ini diarahkan untuk memberikan suatu keyakinan bahwa Indonesia Power merupakan Perusahaan yang berkelanjutan, yang memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset sesuai dengan peruntukannya, menjamin aspek tanggung jawab sosialnya dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.

Indonesia Power already implemented the internal control system policy in the form of Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) that will be the shield policy of the implementaton of Indonesia Power’s Internal Control System. The implementaion of the internal control system aimed to give assurance that Indonesia Power is a sustainable Company that has financial record in the preparation of its financial report, asset use is in accordance with its function, ensuring its social responsibility aspect and complying with the regulations.

Adapun tahapan implementasi ICoFR Indonesia Power ditetapkan sebagai berikut:

Phases of ICoFR implementation in Indonesia Power as below:

[G4-44]

2017

20152016 Penyusunan Rancangan Pengendalian ICoFR ICoFR's Preparation of Design Control

20122013

150

Implementasi Rancangan Pengendalian ICoFR Implementation of ICoFR Control Design

2014

Rancangan Pengendalian ICoFR terintegrasi dengan struktur organisasi The ICoFR Control Design integrated with the structure of organization.

Optimasi Implementasi Rancangan Pengendalian ICoFR; Pengembangan Ruang Lingkup dan Segmen Optimization of ICoFR's Control Design; Development of Scope and Segment


Pada tahun 2013, tahapan implementasi ICoFR Indonesia Power telah dilakukan melalui kegiatan penyusunan kebijakan dan pedoman ICoFR, perancangan pengendalian tingkat entitas, perancangan pengendalian transaksional, pengujian pengendalian dan pemutakhiran rancangan pengendalian.

In 2013, Indonesia Power's ICoFR's implementation stages conducted by the preparation activity of ICoFR's policy and guidance, design of entity level control, design of transactional control, assessment of control and update of control design.

Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Perusahaan

Monitoring and Evaluation of the Company's Internal Control System

Untuk terus meningkatkan implementasi sistem pengendalian internal, Indonesia Power telah melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh manajemen melalui pelaksanaan assesment yang dilakukan oleh Satuan Manajemen Risiko dan Satuan Manajemen Mutu & Kinerja serta dilakukan assurance secara berkala yang dilaksanakan oleh Satuan Audit Internal.

To improving the implementation of the internal control system, through its management, Indonesia Power evaluates the system effectivity by using assessment from the Risk Management Unit and Quality and Performance Management Unit. Moreover, the assurance is undertaken by Indonesia Power's Internal Audit Unit.

Pengelolaan, Pemantauan, dan Peninjauan Manajemen Risiko [G4-14,G4-46] Management, Monitoring and Risk Management Review [G4-14,G4-46] Sebagai salah satu pilar Good Corporate Governance, manajemen risiko memegang peran penting dalam memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran keberhasilan usaha. Oleh karenanya, selaras dengan roadmap penerapan GCG, salah satu tantangan dari implementasi Enterprise Risk Management adalah bagaimana pengelolaan risiko itu bisa menjadi bagian dari budaya kerja korporasi, sehingga penerapannya konsisten dan secara signifikan memberi manfaat kepada keberlanjutan operasional Perusahaan. As one of the pillars of Good Corporate Governance, risk management plays an important role in giving fair assurance for the achievement of business success target. Therefore, aligning with the GCG roadmap implementation, one of the challenges of Enterprise Risk Management implementation is how the risk management can be part of the corporate working culture, therefore, the implementation can be consistent and significantly can give benefit to the sustainability of the Company's operation. Pengelolaan Manajemen Risiko

Management of Risk Management

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam penyediaan energi listrik melalui pengoperasian instalasi pembangkit tenaga listrik yang bersifat vital, kegagalan operasi akan berdampak pada tidak tersedianya energi listrik dan mungkin akan menyisakan berbagai dampak lainnya yang akan dirasakan oleh pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, pengelolaan risiko menjadi persyaratan yang sangat penting bagi Indonesia Power.

As a company that works in electricity energy provision by operating a vital electricity power power plant installation, therefore, the failure of operation will impact to unavailability of electricity power and may create other impact that will affect the stakeholder. Therefore, risk management will be the important requirement for Indonesia Power. 151


Sistem Manajemen Risiko Indonesia Power

Perencanaan Sistem Manajemen Risiko Risk Management System Planning

Proses Manajemen Risiko dan Verifikasi Risk Management Process and Verification

Pemantauan dan Peninjauan Manajemen Risiko Risk Management Monitoring and Review

Monitoring Risiko Risk Monitoring

Untuk memastikan keefektifan pengelolaan risiko dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagai enabler dalam mencapai perusahaan yang berkelanjutan, maka perlu dilakukan pemantauan dan peninjauan penerapan manajemen risiko. Pemantauan dan peninjauan tersebut dilakukan dengan cara mengukur Tingkat Kematangan (Maturity Level) melalui pelaksanaan assessment yang diatur melalui Edaran Direksi No. 07.E/010/IP/2011.

Pengembangan Manajemen Risiko Risk Management Development

5

4

3

2

1

Indonesia Power's Risk Management System

In order to ensure the effectivity of the risk management in the aspects of economy, social and environment as the enabler to achieve a sustainable company, therefore it needs to monitor and review the implementation of risk management. The monitoring and review implemented by measuring the Maturity Level by implementing assessment that governed in the Circular of Board of Directors No. 07.E/010/IP/2011.

Assessment Maturity Level Manajemen Risiko selama tahun 2013 Maturity Level Assessment Risk Management in 2013 Tahun 2013 2013 No

152

Unit Bisnis Business Unit

Semester I Semester I

Semester II Semester II

1 UBP Suralaya

Suralaya GBU

3,64

3,69

2 UBP Priok

Priok GBU

3,71

3,84

3 UBP Saguling

Saguling GBU

3,46

3,62

4 UBP Kamojang

Kamojang GBU

3,4

3,56

5 UBP Semarang

Semarang GBU

3,55

3,74

6 UBP Mrica

Mrica GBU

3,41

3,58

7 UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

3,62

3,71

8 UBP Bali

Bali GBU

3,59

3,7

9 UBH

MBU

3,54

3,72

10 UBOH PLTU Banten 1 Suralaya


3,23

3,33

11 UBOH PLTU Banten 2 Labuan


3,07

3,21

12 UBOH PLTU Banten 3 Lontar


3,02

3,23

13 UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu

Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU

2,57

3,05


Setelah melihat kecenderungan implementasi manajemen risiko yang semakin baik di tingkat Unit Bisnis, Indonesia Power juga melakukan penilaian tingkat Korporat, yang dilakukan oleh konsultan independen. Hasil Assessment Maturity Level implementasi manajemen risiko secara Korporat yang dilakukan Aon Global Risk Consulting mencatat hasil skor total yaitu 3,68 (dari maksimum skor 5), yang mengindikasikan bahwa kematangan implementasi ERM di Indonesia Power mencapai tingkat DEFINED.

After overviewing the improving tendency of the implementaion of risk management at the Business Unit Level, Indonesia Power also implements assessment at the Corporate level, which is implemented by an indpendent consultant. The Maturity Level Assessment of risk management implementation at the Corporate level implemented by Aon Global Risk Consulting that recorded the total score of 3.68 (from the maximum score of 5), in which it indicates the maturity of ERM implementation in Indonesia Power that reached the DEFINED level.

Selain itu, untuk terus meningkatkan kepedulian dan pemahaman terhadap perkembangan manajemen risiko, maka Perusahaan menyelanggarakan sosialisasi secara internal maupun bekerjasama dengan lembaga eksternal selama tahun 2013 dengan rincian sebagai berikut:

Moreover, to continuously improve Our concern and understanding to development of risk management, therefore, socialization implemented internally or cooperating with external institutions, in 2013 with the following detail:

1. Integrasi yang lebih jelas antara risiko-risiko di tingkat operasional dengan profil risiko Korporat, agar perspektif risiko di tingkat Manajemen akan lebih relevan terhadap risiko-risiko di tingkat operasional yang dihadapi. 2. Ditingkatkannya frekuensi pelaporan hasil penanganan risiko (monitoring). 3. Mempertajam pengukuran keefektifan control melalui Control Self Assessment, sehingga terjadi pembelajaran serta meningkatkan kemampuan penanganan risiko yang lebih baik. 4. Meningkatkan peran IT dalam mendukung pengelolaan risiko. 5. Menerapkan Key Risk Indicator untuk risiko yang kritikal, sehingga meningkatkan pengendalian atas sum ber -s umber ri siko s eca ra l ebih ba ik. 6. Mengembangkan Crisis Management Plan and Business Continuity Management. 7. Meningkatkan kualitas pengelolaan risiko proyek (Project Risk Management).

1. Clearer integration among risks at the operational level with Corporate risk profile, therefore the risk perspective at the Management level will be more relevant towards any risks at the operational level that may be faced. 2. Improving the frequency of the result of the report of risk handling (monitoring). 3. Sharpening the measurement of control effectivity through Control Self Assessment, therefore there will be learning and improving the ability of a better risk handling. 4. Improving the role of IT in supporting risk management. 5. Implementing Key Risk Indicator for critical risk, therefore improving a better control towards the risk resources. 6. Developing Crisis Management Plan and Business Continuity Management. 7. Improving the quality of Project Risk Management.

153


Anti Korupsi [G4-SO3,G4-SO4,G4-SO5,G4-57]

Anti Corruption [G4-SO3,G4-SO4,G4-SO5,G4-57]

Berikut upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan untuk mencegah korupsi dan pelanggaran lainnya:

The followings are the efforts made by the Company to prevent corruption and other violations:

Laporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan

Report of Official’s Wealth

Program Pengendalian Gratifikasi

Gratification Control Program

Setelah dilakukan verifikasi dan penyelidikan, jika pegawai terbukti melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan peraturan disiplin maka akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan kepegawaian Indonesia Power berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 147.K/010/IP/ 2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Peraturan Disiplin Pegawai. Jika pegawai terbukti melakukan pelanggaran berkaitan dengan tindak pidana maka akan diserahkan ke penegak hukum. [ G4-SO3,G4-SO5]

Sistem Pelaporan Pelanggaran

Report of Violation System

After completing verification and investigation, if any employee proved to have violated the regulations related to disciplinary, therefore, the sanctions shall be given in accordance with Indonesia Power official regulation based on the Decision of Board of Directors No. 147.K/010/IP/2008 December 31st, 2008 about the Employee Discipline Regulations. If an employee is convicted of an offense in relation to criminal, will be handed over to the official law enforcement. [G4-SO3,G4-SO5]

Selama periode pelaporan, tidak terdapat tindak kasus korupsi. [G4-SO3,G4-SO7,G4-SO8]

During the reporting period, there were no any corruption cases. [G4-SO3,G4-SO7,G4-SO8]

Laporan Harta Kekayaan Pejabat

Report of Official's Wealth [G4-SO4,S4-SO5]

Dalam rangka mendorong pengelolaan perusahaan yang sehat, bersih dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, Indonesia Power menerapkan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang berlaku untuk Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan instruksi pemegang saham yang dikeluarkan oleh PLN dalam Surat Keputusan No.410.K/DIR/2010 tentang Penetapan Jabatan Struktural yang di Wajibkan Menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) di Lingkungan PLN tanggal 20 Juli 2010. Penyampaian LHKPN dilakukan oleh pejabat yang bersangkutan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk selanjutnya KPK akan menyampaikan pengumuman LHKPN sesuai dengan format KPK untuk dapat dipublikasikan di Perusahaan.

In order to encourage the management of healthy, clean and in accordance with the principles of GCG company, Indonesia Power implements the Report of State Official's Wealth (LHKPN) that applies for the Board of Commissioners and Directors in accordance with the instruction of the shareholders that issued by PLN in the Decision Letter No.410.K/DIR/2010 about the Stipulation of Structural Position that has obligations to report the Report of State Official's Wealth (LHKPN) in PLN on July 20th, 2010. The submission of LHKPN implemented by the concerned officials to the Corruption Eradication Commission (KPK), and as the follow up the KPK will report the LHKPN according to KPK's format to be published in the Company.

[G4-SO4,S4-SO5]

154


Selain itu, Indonesia Power juga memberlakukan kewajiban pelaporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan (LHKPP) yang berlaku bagi Pejabat Satu Level di Bawah Direksi diatur dalam Surat Keputusan Direksi Indonesia Power Nomor : 173.K/010/IP/2013 tanggal 22 Oktober 2013. Yang dimaksud dengan Pejabat Satu Level di Bawah Direksi adalah:

In addition, Indonesia Power regulates the obligation of reporting the State Official's Wealth that applies for the Official that is one level below the Board of Directors governed in the Indonesia Power's Decision of Board of Directors No.173.K/010/IP/2013 on October 22nd, 2013, as below :

1. Pejabat Struktural, terdiri dari Sekretaris Perusahaan, Kepala Satuan, Kepala Departemen, Kepala Divisi, Kepala Bidang, General Manager, dan Deputi General Manager. 2. Pejabat Non Struktural, terdiri dari Ahli Utama dan Ahli Senior.

1. Structural Officials, consists of Corporate Secretary, Unit Head, Head of Department, Head of Division, Head of Department, General Manager and Deputy General Manager. 2. Non structural officials, consists of Main Expert and Senior Expert.

Laporan dilakukan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan kepada Sekretaris Perusahaan. Sosialisasi kebijakan LHKPP tersebut dilakukan secara langsung kepada yang bersangkutan pada saat serah terima jabatan.

The report implemented directly by the concerned official to the Corporate Secretary. The socialization of LHKPP policy implemented directly to the concerned officials during the handover of position.

Program Pengendalian Gratifikasi

Gratification Control Program

[G4-SO4, S4-SO5]

[G4-SO4, S4-SO5]

Sejalan dengan komitmen Indonesia Power terhadap program pengendalian gratifikasi dan program "PLN Bersih No Suap", Perusahaan melakukan deklarasi "Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap" (IP BTTS) pada 9 November 2012. Tanggapan para pemangku kepentingan terhadap hal tersebut cukup positif, yang dibuktikan dengan ditandatanginya deklarasi IP BTTS antar manajemen dan mitra kerja baik di kantor pusat maupun di seluruh Unit Bisnis pada 28 Februari 2013. In line with the commitment of Indonesia Power to the gratification control program and the program of "PLN Clean No Bribery”, the Company declared its slogan "Indonesia Power Clean No Tipping-No Bribery" (IP BTTS) on November 9th, 2012. The respond from the stakeholders on the initiatives was very positive; proven by their agreement for the declaration of IP BTTS initiated between the management and partners both at its head office and across Business Units on February 28th, 2013.

155


Ketentuan gratifikasi yang berlaku di Indonesia Power tersebar dalam sejumlah dokumen Perusahaan, antara lain (1) Code of Conduct pada bagian Memberi dan Menerima, (2) Surat Edaran Direksi tentang Penerimaan Hadiah dan Layanan, (3) Pemberitahuan Direksi tentang Pemberian Bingkisan Hadiah pada Hari Raya Keagamaan. Ketentuan tersebut mengatur aspek (1) Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi, (2) Ketentuanketentuan tentang gratifikasi, (3) Fungsi pengelola gratifikasi, (4) Mekanisme pelaporan gratifikasi, (5) Pemantauan atas pelaksanaan gratifikasi, dan (6) Sanksi atas penyimpangan yang terjadi.

The gratification provisions in Indonesia Power Company spread in number of documents, they are, (1) Code of Conduct on the part of Giving and Receiving, (2) Director Circular related to Acceptance of Gifts and Services, (3) Notification of the Board of Directors on Giving Gifts during Religious Holidays. The provisions are set some aspects: (1) The commitment of the Board of Commissioners and Directors, (2) The provisions of gratification, (3) Gratification manager function, (4) Gratification reporting mechanism, (5) Monitoring of the implementation of the gratification, and (6) Penalties for deviations.

Seluruh kebijakan terkait dengan pengendalian gratifikasi telah dikomunikasikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai perusahaan. Disamping itu, ketentuan gratifikasi juga disebarkan secara luas melalui berbagai media seperti brosur, pamflet, majalah, website, dan media lainnya. Pemberitahuan kepada stakeholders eksternal dilakukan melalui pemberitahuan resmi melalui pengkomunikasian Code of Conduct dalam website dan media visual Perusahaan serta forum Vendor Meeting.

All policies related to the gratification control already communicated to the Board of Commissioners, Directors and all of the employees. Additionally, the provisions of gratification are disseminated through variety of media such as brochure, pamphlet, websites, magazines, and other media. The notification to the external stakeholders is undertaken through official notification code through the delivery of code of conduct in the Company's website and vendor meeting.

Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS)

Violation Reporting System Policy (Whistleblowing System/WBS) [G4-57,G4-58]

Dalam rangka memastikan praktik bisnis yang beretika, sehat dan berintegritas, Indonesia Power telah memiliki dan menerapkan Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) sejak tahun 2011 berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No.136.K/020/IP/2011 dan No.011.SK/DEKOM-IP/2011 tentang Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) Indonesia Power. Kebijakan WBS merupakan jalur komunikasi pegawai, pelanggan, vendor, dan pihak-pihak lainnya dalam melaporkan kejadian yang diduga berhubungan dengan fraud, kriminal, pelanggaran kebijakan Perusahaan dan pelanggaran kode etik yang melibatkan segenap jajaran internal Indonesia Power.

In order to ensure ethical, healthy and integrity business practices, Indonesia Power already has a policy and applies Whistleblowing System / WBS since 2011 by the joint decree of the Board of Commissioners and Directors No.136.K/020/IP/2011 and No. 011.SK/DEKOM-IP/2011 on Violations Complaints Management Policy (Whistleblowing System / WBS) of Indonesia Power. WBS policy is the communication line among employees, customers, vendors, and other parties to report any incidents associated with fraud, crime, and violation of company policy, and code violations that involve all levels of internal employees of Indonesia Power.

[G4-57,G4-58]

156


Jumlah pengaduan pelanggaran dari tahun 2011 sampai tahun 2013 secara kumulatif adalah sebagai berikut:

Cummulatively, total violation complaints from 2011 to 2013 as follows:

Jumlah Pengaduan Total of Complaints

Tahap Verifikasi Stage of Verification

Tahap Investigasi Stage of Investigation

Selesai Ditindaklanjuti Already Followed Up

22

7

1

14

Pengaduan pelanggaran yang masuk terkait dengan pengadaan, pungutan liar, job posting, dan penghinaan.

The recorded complaints of violations was related to the procurement, extortion, job posting, and humiliation.

Pembayaran Tidak Wajar (Imbalan) dan Partisipasi Politik [G4-SO6]

Improper Payments (Fee) and Political Participation [G4-SO6]

Berdasarkan kebijakan dalam Code of Conduct butir III No 4B tentang Pembayaran Tidak Wajar (Imbalan) dan Partisipasi Politik yang salah satu point dalam standard etikanya adalah “Dilarang menyumbangkan dana Perusahaan atau aset Perusahaan untuk tujuan politik baik di dalam maupun di luar negeri”, Indonesia Power terus berkomitmen untuk mengatur ketentuan terkait pembayaran tidak wajar (imbalan) kepada oknum Pemerintah maupun pihak di luar Indonesia Power serta keterlibatan Insan Indonesia Power dalam politik praktis. Selama periode pelaporan, Indonesia Power tidak terlibat dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik.

According to the policy in the Code of Conduct part III No.4, on Improper Payments (fee) and Political Participation, in one of its points say "Prohibition to donate the Company's fund or the Company's asset for political purposes either in domestic or international", Indonesia Power always commit to manage conditions in regard with the improper payments (fee) to the Government culprit or any party from the outside of Indonesia Power and the involvement of the Indonesia Power individuals in the practical politics.During the reporting periods, Indonesia Power did not involve in any political activities and not giving and donation for any political interests.

Partisipasi Indonesia Power dalam Pengembangan Kebijakan Publik

Indonesia Power's Participation in the Development of Public Policy [G4-SO6]

Perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan dukungan terhadap kebijakan publik seperti mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR. Namun, selama periode pelaporan tidak terdapat peran khusus Perusahaan yang terkait dengan penerbitan regulasi (undang-undang).

The Company undertakes programs that reflect its supports for public policies such as participating at the Hearing with Commission VII, House of Representative. However, during the reporting period, there were no special roles of the Company associated with the issuance of regulations (laws).

[G4-SO6]

157

158


Kinerja Ekonomi, Keuangan, dan Operasional Perusahaan The Company's Economic, Financial and Operational Performance 159

Kinerja Ekonomi, Keuangan, dan Operasional Perusahaan The Company's Economic, Financial and Operational Performance

Pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya ditandai dengan peningkatan permintaan energi listrik. Pada tahun 2013 realisasi pertumbuhan permintaan listrik mencapai 8,4%. The growth of the economy of Indonesia marked with the increasing demand for electricity. In 2013, the realization of the growth of the electricity demand reached 8.4%.

160




Untuk mendukung pencapaian keberlanjutan Perusahaan yang lebih baik dan excellent pada tahun 2013, Perusahaan memprioritaskan kinerja yang memberikan manfaat bagi aktivitas bisnis serta kondisi lingkungan sosial sekitar. Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan beberapa kebijakan yang berpengaruh langsung terhadap kinerja keuangan, diantaranya: Peduli dan ikut andil dalam merealisasikan kesuksesan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi nasional Menjaga kesetaraan antara nilai bisnis dan nilai etika dalam menjalankan usaha Menjunjung tinggi transparansi dan menjaga kepercayaan serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan Menjalin hubungan yang baik dan harmonis bersama pemangku kepentingan dan seluruh mitra kerja

In order to support a better and excellent sustainability achievement of the Company, the Company prioritizes performances that give benefit to its business activity and social condition. The Company commits to implement policies that directly will affect toward the financial performance, including:

Nilai Ekonomi

Economic Value

Indonesia Power merupakan salah satu Perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pencapaian kinerja ekonomi Perusahaan yang tercermin dari indikator nilai-nilai ekonomi yang diterima, didistribusikan, dan ditahan.

Indonesia Power is one of the companies that grows and develops in a sustainable manner. It proves by the increasing of achievement of the economic performance of the Company as reflected from the economic indicators of the values, which are received, distributed and withheld.

Care and give contribution in realizing the success of the national economic growth and development. Maintain equality between business value and ethical values in the implementation of our business. Uphold transparency and maintain trust, and provide the best service for our customers Establish good and harmonious relationship with our stakeholders and partners

161


Ikhtisar Nilai Ekonomi (jutaan rupiah) [G4-9,G4-EC1] The Summary of Economic Value (millions rupiah) [G4-9,G4-EC1]

Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan The Result of Direct Economic Value

Perolehan Nilai Ekonomi

2012

2013

Acquisition of Economic Value

Penjualan Tenaga Listrik

Electricity Sales

Pendapatan Usaha Lainnya

Other Business Revenues

Penghasilan (beban) Bunga

Income (expense) Interest

Penghasilan (beban) Lain-lain

Income (expense ) others

Pendapatan (beban) Selisih Kurs

Income (expense ) on Foreign Exchange

Jumlah Perolehan Nilai Ekonomi

Total Economic Cost Value

Pendistribusian Nilai Ekonomi

Distribution of Economic Value

Biaya Operasi

Operating Expenses

Beban Kepegawaian

Employment Expenses

42.917.035

31.852.551

32.933.050

499.082

619.930

598.443

(58.893)

(53.126)

(34.430)

35.997

114.272

(15.061)

(16.034)

(26.383)

(80.459)

43.377.187

32.507.244

33.401.543

40.606.476

29.387.477

30.134.161

Gaji

Salary

273.563

279.026

265.950

Tunjangan

Allowances

445.089

552.879

616.954

Imbalan Kerja

Employment Benefits

340.452

362.909

456.852

Pemeliharaan Kesehatan

Health Care

38.569

39.067

40.400

1.065.301

1.130.383

1.130.383

522.935

619.142

644.756

Pengeluaran untuk Pemerintah Expenditure for Local Government Daerah (pajak daerah dan retribusi) (Local taxes and retribution)

23.547

19.301

29.391

Pengeluaran untuk Masyarakat (community development)

Expenditures for Public (Community Development)

14.382

15.105

15.123

Jumlah Nilai Ekonomi yang Didistribusikan

Total Distributed Economic Value

43.330.314

32.405.289

33.333.970

Nilai Ekonomi yang Ditahan

Withheld Economic Value

46.873

101.955

67.573

Pemegang Saham (Dividen)

Shareholders (Dividend)

Jumlah Pembayaran kepada Penyandang Dana

Total Payments to the Funders

Pengeluaran untuk Pemerintah Pusat (pajak badan)

Expenditure for the Central Government (tax agency)

Pada periode pelaporan, Indonesia Power mencatatkan peningkatan Perolehan Nilai Ekonomi dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai ekonomi yang diperoleh sebesar Rp32,51 triliun menjadi Rp33,40 triliun yang dikontribusikan oleh naiknya pendapatan usaha dari PLTA, PLTG dan PLTD. Nilai ekonomi yang didistribusikan sebesar Rp32,41 triliun meningkat menjadi Rp33,33 triliun disebabkan oleh peningkatan biaya operasi sehubungan peningkatan produksi energi listrik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

162

2011

In the reporting period, the Company recorded an increase in economic value compared to 2012. It is proven with the increasing of economic value from Rp32.51 trillion to Rp33.40 trillion contributed by the increase of revenues from HPP,GTPP, and DPP. The distributed economic value was increased from Rp32.41 trillion to Rp33.33 trillion, caused by the increase in operating expenses related with the increase in the production of electricity energy compared with the previous year.


Sedangkan penurunan nilai ekonomi yang ditahan dari sebesar Rp110,96 miliar menjadi sebesar Rp67,57miliar dikarenakan beban selisih kurs dari sebesar Rp26,38 miliar menjadi sebesar Rp80,46miliar akibat fluktuasi kurs yang terjadi pada tahun 2013. Untuk beban gaji pegawai yang menurun sebesar Rp279,03 miliar menjadi Rp265,95 miliar akibat dari penurunan jumlah pegawai oleh Perusahaan.

Meanwhile the decline in the economic value of Rp110.96 billion to Rp67.57 billion due to foreign exchange burden of Rp26.38 billion to Rp80.46 billion due to exchange rate fluctuations that occurred in 2013. Meanwhile for the salary of employees decreased by Rp279.03 billion to Rp265.95 billion as the result of the decrease in the total of employees number in the Company.

Kinerja Keuangan

Financial Performance (jutaan rupiah million rupiah) 2011

Aset

2012

2013

Asset

Aset Tidak Lancar

Non-current Assets

32.001.327

29.643.591

27.886.878

Aset Lancar

Current Assets

21.923.323

23.913.789

25.593.614

53.924.650

53.557.380

53.480.492

Jumlah Aset

Total Assets

Laba Tahun Berjalan & Jumlah Laba Komprehensif

Income for The Year & Total Comprehensive Income

1.157.633

1.266.744

1.242.470

Pos Keuangan dan Lain-lain Bersih

Net Financial and Other Item

(38.930)

34.763

(129.950)

Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain

Income Before Financial & Other Items

1.711.968

1.851.123

2.017.176

Pada periode pelaporan, Indonesia Power memperoleh Laba Tahun Berjalan & Jumlah Laba Komprehensif sebesar Rp1,24 triliun, mengalami penurunan sebesar 1.92% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1,27 triliun. Faktor yang mempengaruhi penurunan Laba Tahun Berjalan & Jumlah Laba Komprehensif adalah Pos Keuangan dan Lain-Lain Bersih turun sebesar 473.82% dibandingkan tahun 2012. Penurunan Pos Keuangan dan Lain-Lain Bersih utamanya disebabkan penurunan nilai aset sehubungan dengan akumulasi penyusutan aset tetap PT Indo Pusaka Berau yang tidak dikonsolidasikan lagi pada tahun 2013.

In the reporting period, the Company received Income for The Year & Total Comprehensive Income of Rp1.24 trillion, it decreased of 1.92% compared in 2012, which was Rp1.27 trillion. The factors that affected this decrease in Income for The Year & Total Comprehensive Income is the Net Financial and Other Item decrease by 473.82% compared than in 2012. The decrease of Net Financial and Other Item mainly caused by the decrease of asset value related to the accumulation of fixed asset decrease of PT Indo Pusaka Berau, which is not consolidated in 2013.

Selama periode pelaporan, Perusahaan tidak pernah menerima bantuan finansial langsung dari Pemerintah.

During the reporting period, the Company never received direct financial assistance from the Government.

[G4-EC4]

[G4-EC4]

Kontribusi pada Negara

Contribution to the State

Sebagai anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan berkomitmen untuk terus berkontribusi pada penerimaan Negara baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah. Pada tahun 2013, Perusahaan membayar pajak sebesar Rp644 miliar atau naik 4,14 % dari tahun 2012 sebesar Rp619 miliar, serta membagikan dividen sebesar Rp1,13 triliun untuk tahun buku 2013.

As the subsidiary of State-Owned Enterprise (SOE), the Company always commits to continously contributy for the State's revenue either for the central or local government in 2013, the Company paid tax by Rp644 billion or increased by 4.14% compared than in 2012 by Rp619 billion, and shared its dividend by Rp1.13 trillion for the financial year of 2013. 163


Produksi Energi Listrik Electricity Energy Production Produksi Energi Listrik (GWh) Electricity Energy Production (GWh)

42.624,17

2013

39.954,76

2012

2011

45.446,57

Produksi tenaga listrik Indonesia Power secara keseluruhan tahun 2013 adalah sebesar 42.624,17 GWh atau meningkat 6,68% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 39.954,76 GWh. Berikut realisasi Produksi Energi Listrik pada tahun 2011 sampai 2013 berdasarkan Unit Bisnis Pembangkitan:

Total Indonesia Power's electricity production in 2013 was 42,624.17 GWh, increased by 6.68% compared than 2012 which was 39,954.76 GWh. The followings are the realization of the Electricity Energy Production from 2011 to 2013 based on Generating Business Units:

Produksi Energi Listrik Berdasarkan Unit Bisnis Pembangkitan (GWh) Production of Electricity Energy based on Generating Business Unit (GWh) Unit Bisnis Pembangkitan Generating Business Unit

2011

2012

2013

% Pertumbuhan 2012-2013 % Growth 2012-2013

23.403,43

22.355,83

23.911,17

6,96

Priok GBU

5.462,54

4.525,80

4.181,64

(7,60)

UBP Saguling

Saguling GBU

2.214,25

2.461,45

3.579,04

45,40

4

UBP Kamojang

Kamojang GBU

3.144,94

2.919,58

2.970,89

1,76

5

UBP Semarang

Semarang GBU

3.838,05

303,15

125,34

(58,65)

6

UBP Mrica

Mrica GBU

961,70

963,03

990,41

2,84

7

UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

3.318,61

3.436,73

3.473,18

1,06

8

UBP Bali

Bali GBU

1.705,23

1.144,80

1.454,16

27,02

44.148,41

38.110,37

40.685,84

6,76

1.298,23

1.844,39

1.938,32

6,11

45.446,57

39.954,76

42.624,17

6,73

399,25

337,88

308,73

17,11

45.845,89

40.292,64

42.932,91

6,80

1

UBP Suralaya

Suralaya GBU

2

UBP Priok

3

Jumlah Jawa Bali Grid & Embedded

Total Java and Bali - Grid and Embedded

Pembelian Listrik

Electricity Purchase

Jumlah Indonesia Power Total of Indonesia Power Anak Perusahaan

Subsidiary

Jumlah Indonesia Power Total of Indonesia Power dan Anak Perusahaan and Subsidiary

164

Realisasi (GWh) Realization (GWh)


Penjualan Energi Listrik Electricity Energy Sales Penjualan Energi Listrik (GWh) Electricity Energy Sales (GWh)

2013

40.917,38 38.314,55

2012 2011

43.553,96

Penjualan energi listrik Indonesia Power secara keseluruhan pada tahun 2013 sebesar 40.917,38 GWh atau meningkat 6,79% dari tahun 2012 sebesar 38.314,55 GWh. Berikut realisasi penjualan energi listrik Indonesia Power pada tahun 2011 sampai 2013 berdasarkan Unit Bisnis Pembangkitan:

Total of Indonesia Power's electricity sales in 2013 was 40,917.38 GWh, increased by 6.79% compared than in 2012, which was 38,314.55 GWh. The followings are the realization of Indonesia Power's electricity energy sales of from 2011 to 2013 based on Generating Business Units:

Penjualan Energi Listrik Berdasarkan Unit Bisnis Pembangkitan ( GWh) Electricity Energy Sales Based on Generating Business Units (GWh) Unit Bisnis Pembangkitan Generating Business Unit

Realisasi (GWh) Realization (GWh) 2011

2012

2013

% Pertumbuhan 2012-2013 % Growth 2012-2013

22.139,33

21.120,48

22.589,85

6,96

Priok GBU

5.329,21

4.429,95

4.081,36

(7,87)

UBP Saguling

Saguling GBU

2.207,84

2.454,89

3.571,18

45,47

4

UBP Kamojang

Kamojang GBU

2.998,77

2.788,19

2.839,92

1,86

5

UBP Semarang

Semarang GBU

3.638,75

266,33

104,57

(60,74)

6

UBP Mrica

Mrica GBU

944,85

947,21

976,11

3,05

7

UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

3.216,70

3.347,02

3.388,74

1,25

8

UBP Bali

Bali GBU

1.681,52

1.124,10

1.435,14

27,67

42.255,80

36.478,16

38.986,88

6,88

1.298,16

1.836,39

1.930,50

6,15

43.553,96

38.314,55

40.917,38

6,79

375,06

331,94

301,93

17,18

43.929,02

38.646,49

41.219,32

6,91

1

UBP Suralaya

Suralaya GBU

2

UBP Priok

3

Jumlah Jawa Bali Grid & Embedded

Total Java and Bali - Grid and Embedded

Pembelian Listrik

Electricity Purchase

Jumlah Indonesia Power Total of Indonesia Power Anak Perusahaan

Subsidiary

Jumlah Indonesia Power Total of Indonesia Power dan Anak Perusahaan and Subsidiary

165


Dampak Ekonomi Tidak Langsung

Indirect Economic Impact

Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA)

Water Resources Management Service Cost (BJPSDA)

Kehadiran pembangkit dengan segala aktivitas operasionalnya memberikan dampak ekonomi secara tidak langsung bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berlokasi di sekitar pembangkit. Bentuk dampak ekonomi tidak langsung tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan karakteristik geografis dan jenis aktivitas operasional pembangkit. Sebagai contoh, pada UBP Mrica, kehadiran waduk dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menyokong perekonomian kerakyatan melalui pengembangkan usaha tambak ikan, peternakan sapi, dan wisata air. Selain itu, secara tidak langsung, BJPSDA yang Kami keluarkan kepada Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) dimanfaatkan kembali untuk pelestarian lingkungan. Berikut jenis pemanfaatan dana BJPSDA kepada PJT:

The presence of the power plant with is its operational activities provide indirect economic impact for society, especially communities located around the power plant. The manifestation of indirect economic impacts have different typologies according to the geographical characteristics and type of operational activity of the power plant. For example, in Mrica GBU, the presence of reservoir used by people around the location to support economic development by developing fish ponds, cattle breeding, and water tourism. Furthermore, BJPSDA, indirectly, that we moved to public company, Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) reused to the preservation of the environment. Below are the types of utilization of BJPSDA funds to PJT:

1. Penghijauan daerah sekitar waduk 2. Pembersihan lingkungan sekitar dan jalan menuju waduk 3. Pembersihan sampah yang tergenang di waduk

1. Greening the area around the reservoir 2. Cleaning surroundings and the pathway to reservoir 3. Cleaning up garbage around the reservoir

Hubungan dengan Pemasok Lokal [G4-EC9]

Relationship with Local Suppliers [G4-EC9]

Dengan wilayah operasional yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, baik di kota besar maupun daerah pelosok, Indonesia Power senantiasa menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemasok. Kepedulian nyata Indonesia Power terhadap aspek bisnis lokal adalah adanya kebijakan pengadaan barang dan jasa yang berpihak kepada industri kecil di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Indonesia Power memiliki kebijakan khusus untuk memberdayakan pengusaha kecil setempat sesuai dengan Keputusan Direksi No.168.K/010/IP/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/Jasa di Lingkungan PT Indonesia Power. Dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa Perusahaan, untuk Golongan Usaha Kecil dapat mengikuti pengadaan pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) P ek e r ja a n de ng a n n i l a i s a m p a i d eng a n Rp250.000.000 diikuti oleh Golongan Usaha Kecil setempat. 2) P ek e r ja a n de ng a n n i l a i s a m p a i d eng a n Rp2.500.000.000 diikuti oleh Golongan Usaha Kecil dari seluruh daerah.

With the operational areas that covers entire territory of Indonesia, both in large city or remote areas, Indonesia Power continues to building mutual-beneficial relationships with the suppliers. The real concern of Indonesia Power to the local business is the existence of its policies of goods and services procurement that espouse to small industries around the operational areas of the Company. Indonesia Power has specific policies to empower local small entrepreneurs by referring to the Decision of the Board of Directors N o . 16 8 . K / 01 0 / I P / 2 0 1 3 a b o u t G u i d a n c e o f goods/services procurement in PT Indonesia Power. In the procurement of goods and services activity for the Corporate, small businesses can participate at the job procurement within the following conditions: 1) Project with the value of up to Rp250,000,000 followed by the local small business group.

[G4-EC7, G4-EC8]

166

[G4-EC7, G4-EC8]

2) Project with the value of up to Rp2,500,000,000 followed by the local small business group of the entire region.


167


Dengan wilayah operasional yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, baik di kota-kota besar maupun daerah pelosok, Indonesia Power senantiasa menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemasok. Kepedulian nyata Indonesia Power terhadap aspek bisnis lokal adalah adanya kebijakan pengadaan barang dan jasa yang berpihak kepada industri kecil di sekitar wilayah operasi Perusahaan. With the operational areas that covers entire territory of Indonesia, both in large cities or remote areas, Indonesia Power continues to building mutual-beneficial relationships with the suppliers. The real concern of Indonesia Power to the local business is the existence of its policies of goods and services supply that espouse to small industries around the operational areas of the Company. Pada periode Pelaporan, jumlah biaya pengadaan barang dan jasa yang dikelola oleh Kantor Pusat Indonesia Power sebesar Rp1,41 triliun. Dari jumlah tersebut, biaya pengadaan barang dan jasa yang diikuti oleh pengusaha Golongan Usaha Kecil yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia sebesar Rp30,09 miliar. Sementara, biaya pengadaan barang dan jasa yang diikuti oleh pengusaha Golongan Usaha Kecil yang berada disekitar wilayah ope r a s i P e r us a h a a n se be sa r R p 6, 4 m il i a r .

In the reporting period, the total cost of Indonesia Power's goods and services procurement which are managed by head office was Rp1.41 trillion. Cost of Indonesia Power's goods and services procurement followed by the Small Business Group of the entire region supply was Rp30.09 billion. Meanwhile cost of Indonesia Power's goods and services procurement followed by local Small Business Group around the operasional areas of the Company was Rp6.4 billion

Implikasi keuangan akibat perubahan iklim

Financial Implications Due to Climate Change

Perubahan iklim turut mempengaruhi kinerja Indonesia Power khususnya pada hal-hal berikut : Perubahan cuaca ekstrim berpotensi meningkatkan kejadian banjir dan longsor yang dapat mengganggu Unit Pembangkit, khususnya PLTP; kejadian gelombang pasang yang mempengaruhi pengiriman batubara ke PLTU serta kenaikan paras muka laut (water surface) berpotensi mengganggu sirkulasi air pendingin di PLTU/PLTGU Perubahan variasi musim mempengaruhi debit air di Unit Hidro (PLTA dan PLTMH).

Climate change also affect the Indonesia Power's performance especially in the following aspects: Extreme weather changes could potentially increase flood incidence and land slides that can disrupt Generating Unit, especially GPP; tidal wave that affect the delivery of coal to SPP and the rising surface of sea (water surface) could potentially disrupt the circulation of cooling water on SPP/GTPP.

Adapun upaya yang dilakukan Indonesia Power untuk meminimalkan dampak perubahan iklim tersebut adalah dengan melakukan penanaman mangrove untuk menjaga keutuhan pesisir, perbaikan pola operasi PLTA, pemasangan sarana pemecah dan penahan ombak serta pelatihan mitigasi bencana disekitar unit dan penghijauan di area tersebut serta melakukan sosialisasi dan simulasi penanggulangan kejadian bencana.

As for the efforts of Indonesia Power in minimizing the impact of climate change is by planting mangroves to maintain the integrity of coastal areas, improving HPP operation pattern, installing wave breaker and holder, and giving disaster mitigation training around the Unit and planting around the area, also conducting socialization and simulation on disaster management.

[EC2]

168

[EC2]

Seasonal variation change affects the discharge of water in Hydro Unit (HPP and MHPP).


Kinerja Operasional Indonesia Power

Indonesia Power's Operational Performance

Dalam melakukan transfer energi listrik, Indonesia Power dituntut untuk memenuhi kesiapan dan keandalan Pembangkit dalam menyalurkan energi listrik kepada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali (P3BJB) yang merupakan Unit Induk PLN yang bertugas untuk menyalurkan dan mengatur sistem kelistrikan Jawa-Bali. Komitmen ini dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PLN. Meskipun pembangkit-pembangkit Indonesia Power rata-rata dibangun antara tahun 1923 s.d. tahun 2010, namun keandalannya dapat terus terjaga karena Indonesia Power memiliki inisiatif dalam memastikan keandalan operasionalnya dengan melakukan penerapan manajemen aset sejak tahun 2009 serta melakukan inovasi, riset dan investasi. Selain itu, Indonesia Power juga melakukan strategi lain seperti: [EU6, EU8]

Indonesia Power required to fulfill the readiness and reliability of Power Plant in distributing electricity energy to the PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali (P3BJB) which is the main unit of PLN that serves in the distribution and management of Java-Bali electricity system. This commitment included in the Power Purchase Agreement (PPA) with PLN. Despite Indonesia Power's Power Plant, in the averages, built between 1923 to 2010, those are well taken care because Indonesia Power has initiatives in ensuring its operational reliability by implementing asset management since 2009, innovation, research and investment. Furthermore, Indonesia Power also implemented other s tr ategies i.e: [ E U 6 , E U 8 ]

Diagnosa & Pemetaan Masalah Diagnosis & Problem Mapping

Penyusunan Ide Perbaikan dan Penyusunan Strategi Pemeliharaan Preparing Improvement Ideas and Maintenance Strategy

Implementasi dan Proses Monitoring Implementation and Monitoring Process

169


Hasil dari upaya tersebut terbukti dari kinerja operasional yang membanggakan dengan pencapaian indikator kinerja operasi mencakup faktor keandalan (Equivalent Availability Factor/EAF), faktor gangguan (Equivalent Forced Outage Rate/EFOR, Sudden Outage Frequency/SdOF dan Scheduled Outage Factor/SOF) serta Efisiensi Thermal. Pada periode pelaporan, Indonesia Power berhasil mencapai kinerja EAF terbaik sepanjang sejarah berdirinya Perusahaan sejak tahun 1995, yaitu sebesar 93,04%. Untuk pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), Perusahaan mencatat pencapaian terbaik selama 10 tahun terakhir yaitu sebesar 1,66%. [EU30]

170

The results of these efforts proved by its operational performance that satisfied with the achievement of the performance operating indicator including reliability factor (Equivalent Availability Factor/EAF), disturbance factors (Equivalent Forced Outage Rate/EFOR, Sudden Outage Frequency/SdOF and Scheduled Outage Factor/SOF), and Thermal Efficiency. In the period of reporting, Indonesia Power recorded the best performance of EAF in its history line since its inception in 1995, which was by 93.04%. As for the achievement of Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), the company recorded its best achievements during the last 10 years which was 1.66%. [EU30]

Dalam jangka pendek, untuk melayani kebutuhan sistem kelistrikan nasional di luar sistem kelistrikan Jawa, Bali dan sebagian Sumatera, Indonesia Power memiliki beberapa Unit Pembangkit Thermal yang siap untuk dioperasikan sesuai permintaan sistem pengatur beban. Unit Pembangkit Thermal yang dinyatakan oleh sistem berstatus Reserve Shutdown, umumnya merupakan unitunit yang dioperasikan dengan bahan bakar minyak sehingga tidak dioperasikan oleh sistem pengatur beban dengan pertimbangan efisiensi dan merupakan unit-unit standby. Untuk menghadapi permintaan listrik jangka panjang, Indonesia Power telah merencanakan beberapa pengembangan pembangkit, diantaranya: [EU10]

In the short term, in order to serve the demand of national electricity system outside of electricity systems in Java, Bali and parts of Sumatra, Indonesia Power has some Thermal Power Plant Unit, which is ready to be operated by load control system requesteds. The Thermal power plant units as described by the system with the status of Reserve Shutdown, generally those units operated by oil fuel, therefore, thosepower plants are not operated by the load control system, by the consideration of efficiency and as the standby units. In dealing with the long-term demand of electricity, Indonesia Power planned some power plant development, including: [EU10]

1. Peremajaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Pesanggaran Bali sebesar 100 MW dengan bahan bakar gas yang dapat dikembangkan sampai 200 MW. [EU10] Peremajaan pembangkit ini dalam rangka meningkatkan keandalan, ketersediaan tenaga listrik, dan efisiensi di sub sistem Bali. 2. PLTA Rajamandala, dengan pengembangan pembangkit berkapasitas 1 x 47 MW bekerjasama dengan Kansai Electric Power Co., dari Jepang dengan membentuk perusahaan patungan bernama PT Rajamandala Electric Power. Pembangkit tersebut diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2015. 3. PLTM Gunung Wugul, PLTM Lambur, PLTM Harjosari. Pada tahun pelaporan, statusnya telah sampai pada tahap pembebasan tanah. 4. PLTP Tangkuban Parahu, pada periode pelaporan telah memasuki tahap izin drilling.

1. Rejuvenating Gas Engine Power Plant (GEPP) Pesanggaran Bali by 100 MW with the gas fuel that can be expanded up to 200 MW. [EU10] The rejuvenation of this plant is in order to improve reliability, availability of electricity power, and efficiency in Bali sub system. 2. HPP Rajamandala, with the development of hydro power plant that have capacity of 1 x 47 MW in cooperation with Kansai Electric Power Co., from Japan by founding a joint venture company called PT Rajamandala Electric Power. The Power Plant expected to operate by 2015. 3. Gunung Wugul MPP, Lambur MPP, Harjosari MPP. In the reporting year, the status reached the stage of land acquisition. 4. Tangkuban Parahu GPP, in the reporting period, it reached the stage of obtaining drilling permittion.


Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan Responsibility to the Product and Customer 171

Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan Responsibility to the Product and Customer

Kualitas Produk Indonesia Power

The Quality of Indonesia Power's Product

Sebagai salah satu anak perusahaan PLN yang terikat dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dalam hal operasi dan pemeliharaan aset pembangkit, Indonesia Power berupaya untuk memenuhi seluruh butir yang disyaratkan oleh PJBTL (seperti kapasitas design, batas-batas frekuensi, daya reaktif, startup unit, dan kecepatan naik turun beban). Selain itu, terdapat hal-hal lain yang harus dipenuhi diluar perjanjian, yaitu persyaratan dari harapan pelanggan seperti availaibility (EAF), faktor gangguan (SdOF dan EFOR), harga yang ekonomis, dan ketepatan jadwal pemeliharaan (SOF).

As the subsidiary of PLN that bound to Electricity Power Purchase Agreement (PPA) in terms of operation and maintenance of power plant assets, Indonesia Power strives to meet all aspects required by PPA (such as design capacity, frequency limits, reactive power, startup unit, and the speed of loading and unloading). In addition, there have other aspects that need to be fulfilled out of the agreement, they are, the requirements of customer expectation such as avalaibility (EAF), outage factors (SdOF and EFOR), economical price, and punctuality of maintenance (SOF). [G4-PR3]

[G4-PR3]

172

Pada periode pelaporan tidak ada insiden pelanggaran ketentuan ketenagalistrikan yang terkait dengan informasi produk sehingga dapat mengakibatkan kerugian terhadap pelanggan. [G4-PR4]

In the reporting period, there were not electricity power violation incidents related to the product's information that will create loss to the customers. [G4-PR4]

Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

Customer Health and Safety

Dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, Indonesia Power secara konsisten terus melakukan upaya peningkatan kualitas produknya termasuk dalam hal pengelolaan yang berkaitan dengan risiko kesehatan dan keamanan yang mungkin ditimbulkan. Aspek kesehatan dan keselamatan pelanggan tidak terkait langsung dengan Indonesia Power karena Kami tidak menyalurkan listrik langsung kepada pengguna akhir. Secara teknis proses pendistribusian energi listrik yang dilakukan melalui jaringan transmisi PT PLN (Persero) P3B JB dan PLN Distribusi Unit telah memenuhi standar operasional dan secara berkala dilakukan perawatan oleh petugas lapangan sehingga tidak berdampak secara signifikan terhadap lingkungan [G4-PR1, G4-EN29]. Pada tahun 2013, tidak ada pengaduan mengenai aspek kesehatan dan keselamatan terkait dengan pendistribusian listrik kepada pelanggan dan pengaduan mengenai privacy pelanggan. [ G 4 - P R 2 , G 4 - P R 8 ]

In providing the best service for customers, Indonesia Power consistently improves the quality of the products, including in the cases related to the management risk of health and safety that may occur. The aspects of customer health and safety are not directly related to Indonesia Power because we do not supply power directly to the users. Technically, the process of electricity energy distribution conducted through transmission lines to PT PLN (Persero) Units P3B JB and PLN Distribusi Units in which has met the standards of operational and, periodically maintained by field staff so that there is no significant impact towards the environment [G4-PR1, G4-EN29]. In 2013, there was no complaint regarding the health and safety aspects related to the distribution of electricity to customers and complaints regarding customer privacy. [G4-PR2, G4-PR8]


Peningkatan Loyalitas terhadap Pelanggan

Improvement of Loyalty to the Customer

Pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan wajib dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 103.K/010/IP/2013 tentang Kebijakan Fokus Pelanggan PT Indonesia Power. Usaha-usaha yang dilakukan Perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab kepada pelangan antara lain : [G4-PR6]

The Implementation of any activity related to Corporate Social Responsibility shall be conducted in accordance with the Decision of Board of Directors No.103.K/010/IP/2013 about the Policy of PT Indonesia Power's Customer Focus. The efforts implemented by the Company in carrying out its responsibilities to the customer are: [G4-PR6]

1. Memberikan pelayanan dengan kualitas prima dan bermutu 2. Memberikan solusi inovatif dan bertanggung jawab kepada pelanggan 3. Menyediakan informasi yang akurat 4. Menjalin hubungan kerja yang wajar 5. Mempromosikan konsumsi berkelanjutan 6. Meminimalkan risiko penggunaan produk. 7. Survei kepuasan pelanggan

1. Providing excellent and quality services 2. Providing innovative solutions and responsible to the customer 3. Providing accurate information 4. Establishing reasonable working relationship 5. Promoting sustainable consumption 6. Minimizing product risk 7. Customer satisfaction survey

Usaha tersebut dibangun sebagai bentuk tanggung jawab Kami dalam pemenuhan hak-hak pelanggan dalam memperoleh informasi mengenai kinerja produk Kami. Pada tahun 2013, tidak ada pengaduan mengenai ketidakpatuhan terhadap peraturan terkait dengan penyediaan informasi produk dan komunikasi pemasaran. [G4-PR4, G4-PR7, G4-PR9]

Those efforts are the manifestation of our responsibility in fulfilling the rights of the customers get information about the performance of Our products. In 2013, there were no complaints in regard with non-compliance towards regulations related with the provision of product information and marketing communications.

Survei Kepuasan Pelanggan [G4-PR5]

Customer Satisfaction Survey [G4-PR5]

Secara aktif Indonesia Power melakukan monitoring terhadap kinerja kepuasan pelanggan melalui survei. Survei dilakukan oleh pihak independen untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan Perusahaan.

Indonesia Power actively monitors towards the performance of the customer satisfaction through surveys. The survey conducted by independent institution to measure the level of customer satisfaction towards the services provided by the Company.

Pengukuran survei dilakukan dengan metode penelitian primer (primary research). Pada penelitian primer, data diperoleh langsung dari informan/responden yang terpilih. Jenis datanya disebut data primer, untuk mendapatkan data primer diterapkan metode kuantitatif. Instrument yang digunakan pada penelitian kuantitatif adalah berupa kuesioner yang sifatnya close/open question. Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat harapan dari variabel-variabel kualitas jasa yang diukur.

The measurement of the survey implemented by through primary research. In this primary research, the datas are obtained directly from the selected informant/ respondent. The type of data is called the primary data, in order to obtain quantitative methode, the instrument that used in this quantitative research is a questionairre with close/open characteristic. This method is used to determine the level of overall customer satisfaction with the approach that considers the level of expectation of the quality service variables.

[G4-PR4, G4-PR7, G4-PR9]

173


Survei kepuasan pelanggan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 103.K/010/IP/2013 tentang Kebijakan Fokus Pelanggan PT Indonesia Power dan sesuai prosedur IMS IPM.B.07 perihal Penetapan Kepuasan, Ketidakpuasan dan keterikatan Pelanggan. Survei kepuasan pelanggan tahun 2013 dilakukan melalui kerja sama dengan Sucofindo dengan segmentasi sebagai berikut:

Customer satisfaction survey based on Decision of the Board of Directors No. 103.K/010/IP/2013 about PT Indonesia Power Customer Focus Policy and according to the procedures about IMS IPM.B.07 about the stipulation of Satisfaction, Dissatisfaction and customer engagement. Customer satisfaction. Customer Survey Satisfaction conducted in 2013 in cooperation with Sucofindo with the followings segmentation:

Segmen pelanggan grid (500 kV - 150 kV), yang terdiri dari: PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali, lokasi Gandul PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali, Area Pengatur Beban (APB) DKI Jakarta dan Banten PT PL N (P ers ero) P3B, APB Ja wa Bar at PT PLN (Persero) P3B, APB Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) PT PLN (Persero) P3B, APB Jawa Timur PT PLN (Persero) P3B, APB Bali

Segments of grid (500 kV - 150 kV) customer, that consists of: PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali, lokasi Gandul PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali, Area Pengatur Beban (APB) DKI Jakarta dan Banten P T PL N ( Per ser o) P 3B, AP B J awa Ba rat PT PLN (Persero) P3B, APB Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) PT PLN (Persero) P3B, APB Jawa Timur PT PLN (Persero) P3B, APB Bali

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Segmen pelanggan embedded (20 kV), yang terdiri dari: 1. PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang 2. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY

Segments of embedded Customer (20 kV) that consisted of: 1. PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang 2. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY

Realisasi hasil survei atas nilai kepuasan pelanggan tahun 2013 sebesar 79,75%, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 78,00%, sehingga pencapaian tahun 2013 terhadap target sebesar 102,24%.

The result of customer satisfaction survey in 2013 was 79.75%, while the targets are set at 78.00%, therefore, the achievement of the targets in 2013 was by 102.24%.

79,75

Nilai Kepuasan Pelanggan Indonesia Power Indonesia Power's Customer Satisfaction Score 76,20

77,53

70,00 68,00

2009

174

2010

2011

2012

2013

Pengelolaan Keluhan Pelanggan

Customer Complaint Management

Indonesia Power menindaklanjuti keluhan pelanggan yang dilakukan oleh Divisi Niaga dan dimonitor secara otomatis dalam Aplikasi Harian Deklarasi Ketidaksiapan Pembangkit (HDKP). Hasilnya dikompilasi dan dievaluasi oleh Kepala Divisi Niaga dan Unit/Divisi terkait untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi dan kemudian ditindaklanjuti.

Indonesia Power follows up customer complaints by the Commercial Division and monitored automatically in Daily Power Plant Unpreparedness Declaration application. The results are compiled and evaluated by the Head of the Commercial Division and other related Unit / Division to resolve the problems then to be followed up later.


Aliran Aktivitas Activity Streamline

Penanggung Jawab dan Catatan Responsible Institution and Note

Menerima Komplain Receiving Complaint

Pelanggan Customer

MKHP (Manajer Komersial Hubungan Pelanggan) MPKJ (Manajer Pengembangan dan Komersial Jasa O&M)

Cat.1

Aplikasi HDKP khususnya bagian kesiapan pembangkit, notulen rapat, email, surat, Faximile HDKP Page Application, readiness of generating, minutes of meeting, e-mail, letter Facsimile

Mengelompokkan Jenis Komplain Pelanggan Clasifying Type of Customer Complaint

Meneruskan Komplain Ke Pihak Terkait Forwarding Complaints to Related Parties

A, C, E, F, I,Q, R, S, U, K, P

Melakukan Evaluasi Penyelesaian Komplain Evaluating Resolution of Complaint

Tidak No

Laporan Evaluasi Niaga (B.05.01) Trade Evaluation Report (B.05.01)

Cat.2

KDIVAGA

Cat.3

Aplikasi HDKP, Pronia, Prohar HDKP Application, Pronia, Prohar Ya Yes

Tindak Lanjut Follow up

Evaluasi Komplain (B.06.01) Complaint Evaluation (B.06.01)

Keterangan Note A : General Manager UBP GBU General Manager C : General Manager UBOH OMBU General Manager E : Kepala Divisi Logistik (KDIV LOG) Head of Logistic Division F : Kepala Divisi Enginering (KDIV ENG) Head of Engineering Division I : Kepala Divisi Aset (KDIV AST) Head of Asset Division Q : Kepala Divisi Pembangkit (KDIV KIT) Head of Power Plant Division R : Kepala Divisi Prokuremen (KDIV PKR) Head of Procurement Division S : Kepala Divisi Pengembangan dan Pembinaan Usaha (KDIV PPU) Head of Development and Business Development Division U : Kepala Satuan Mutu dan Kinerja (KSMK) Head of Quality and Performance Unit K : Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Budaya (KDIV SDM) Head of Human Resource and Culture Division P : Sekretaris Perusahaan (SEKPER) Corporate Secretary

175


Selain itu media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Indonesia Power dan pelanggan adalah:

Media Komunikasi Communication Media

In addition, the communication media used by the company to support communication process between Indonesia P ower a nd their custom er s ar e:

Dukungan Pokok Pelanggan Customer Core Support

Mendapatkan Informasi Receiving Information

Mendapatkan Dukungan Receiving Support

PLN via PLN P3B-JB (Energi Listrik 500 kV dan 150 kV) PLN via PLN P3B-JB (Electricity Energy 500 kV and 150 kV)

Telepon 021 - 526 7666 Telephone Ext. 2222/3333

Operational Real time Real Time Operational melalui ETMC (Energy (ETMC) & Daily Tradding Operation Plan (DOP) Management Centre) & Rencana Operasi Harian (ROH)

Ext. 3106

Realisasi Kinerja Pembangkit HDKP

Ext. 3107 & 3105

Informasi ROM, serta ROM Information, also ROB dan ROT ROB and ROT

Direct Phone ETMC : 021 - 522 9813

Kondisi pembangkit

Generating condition

Handphone ETMC : 0811 937 740

Kondisi pembangkit dan operasional

Power Plant condition and operational

Generating Performance Realization HDKP

Hotline Unit Bisnis - Naik turun beban - Loading and unloading Pembangkit - Start stop - Start stop generating Hotline Generating pembangkit - Generating condition Business Unit - Kondisi pembangkit Website

Aplikasi Dispatch Dispatch App.

- Naik turun beban - Start stop pembangkit

Aplikasi HDKP IKP Ketidaksiapan HDKP IKP App. pembangkit

Generating Unpreparedness

Aplikasi GAIS GAIS App.

Generating Performance

Kinerja Pembangkit

Aplikasi JBOS Plan Perencanaan JBOS Plan App. Pembangkit

Generating Planning

App. Rapsodi

System Condition

Kondisi system

Aplikasi Neraca kWh energi Energi Energy Scale Application

176

- Loading and unloading - Start stop generating

Energy kWh

Facsimile 021-5253275 ETMC

Operasional Realtime Real Time Operation

E-mail

etmc@ indonesiapower. co.id

Perencanaan Operasi, Operation Planning Operasional Realtime Operational Real time

Surat Letter

PT Indonesia Power Jl.Gatot Subroto Kav.18

PPA, Settlement, PPA, Settlement, Perencanaan Operasi, Operation Planning, Kondisi Pembangkit Generating Condition

Rapat Meeting

Rapat Alokasi Energi Energy Allocation Meeting

Menjalin Umpan balik Hubungan Produk dan Bisnis Dukungan Establishing Feedback Business Product and Relationship Support


Media Komunikasi Main Communication Media

Dukungan Pokok Pelanggan Customer Core Support

Mendapatkan Informasi Receiving Information

Mendapatkan Dukungan Receiving Support

Menjalin Umpan balik Hubungan Produk dan Bisnis Dukungan Establishing Feedback Business Product and Relationship Support

PLN via PLN Distribusi (Energi Listrik 20kV) PLN via PLN Distribution (Electricity Energy 20kV)

Telepon 021 - 526 7666 Telephone Handphone ETMC : 0811 937 740 Tel. Direct ETMC : 021 - 522 9813 Facsimile 021-5253275

Operasional Realtime

Operational Real time

ETMC E-mail

Settlement, E-mail kepada Kontrak Divisi Niaga/ Personal E-mail E-mail to Commerce Division/ Personal E-mail

Settlement, Contract

Surat Letter

PT Indonesia Power Jl. Gatot Subroto Kav.18

Settlement, Contract

Rapat Meeting

Rapat pembahasan kontrak dan settlement Contract discussion meeting and settlement

Settlement, Kontrak

PLN via PLN UPJB (Jasa O&M) PLN via PLN UPJB (O&M Service)

Telepon

021 - 526 7666 Telepon Personal Personal Telephone

Facsimile 021 - 525 3467 E-mail

E-mail ke Divisi PPU/Personal E-mail E-mail to PPU Division/Personal E- mail

Rapat Meeting

Rapat Jasa O& M O & M Service Meeting

-

Koordinasi Progres Kajian Coordination Progress Discussion

Keterangan Note: IKP : Indeks Kinerja Pembangkit GAIS : Generating Availibility Information System JBOS : Jawa Bali Operation System Rapsodi : Report Aplication of Power System Operation & Data Integration

177


Pangsa Pasar dan Persaingan yang Adil

Market Share and Fair Competition

Pangsa Pasar

Market Share

Pangsa Pasar merupakan persentase penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan di dalam Industri pada waktu dan tempat tertentu. Dalam konteks industri yang sama di sistem kelistrikan Jawa-Bali, Indonesia Power berbagi pangsa pasar dengan perusahaan lainnya, baik dari pihak Pemerintah seperti PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Unit Pembangkitan Tanjung Jati B (Tanjung Jati B), Unit Pembangkitan Jawa Bali (UPJB), Unit Pembangkitan Lontar, maupun pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).

Market share is the percentage of the company's sales to total sales in the industry in particular time and place. In the context of the Java-Bali electricity industry, the market share of Indonesia Power shares with other companies, from the government, like PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Tanjung Jati B Generating Unit (Tanjung Jati B), Jawa-Bali Generating Unit (UPJB), Lontar Generating Unit, as well as private power plants (Independent Power Producer / IPP).

Pada periode pelaporan, Indonesia Power masih menjadi pemimpin pasar (market leader) dengan perolehan pangsa pasar sebesar 26,1% atau memasok energi listrik sebesar 40.792 GWh. Sementara, PT PJB memasok 17,5% atau 27.365 GWh, Tanjung Jati B 11,9% atau 18.549 GWh, UPJB 18,1% atau 28.274 GWh, Lontar 1,9% atau 2.957 GWh dan IPP 24,6% atau 38.461 GWh.

In the reporting period, Indonesia Power is the market leader. It gained market share of 26.1% or supplying electricity energy for 40,792 GWh. Meanwhile, PT PJB supplied 17.5% or 27,365 GWh, Tanjung Jati supplied B 11.9% or 18,549 GWh, UPJB supplied 18.1% or 28,274 GWh, Lontar supplied 1.9% or 2,957 GWh and IPP supplied 24.6% or 38,461 GWh . ROT

Realisasi Realization

Pembangkit Power Plant

GWh

Kontribusi (%) Contribution (%)

Kontribusi (%) Contribution (%)

GWh

% THD ROT

GROWTH (%)

PER PERUSAHAAN PER COMPANY Indonesia Power

Indonesia Power

40.792

25,96

34.517

21,9

118,2

10,4

Pemb. Jawa Bali

Java - Bali Generating

27.365

17,5

26.028

16,5

105,1

-0,5

UP Tj Jati B

UP Tj Jati B

18.549

11,9

18.224

11,6

101,8

11,5

UPJB

UPJB

28.274

18,1

25.155

16,6

108,1

23,9

UP Lontar

Lontar GU

2.957

1,9

10.773

6,8

27,4

-

IPP

IPP

38.461

24,6

41.751

26,5

92,1

5,9

PER ENERGI PRIMER PER PRIMARY ENERGY

178

PLTA

HPP

8.360

5,3

6.693

4,3

124,9

38,2

PLTP

GPP

7.884

5,0

8.819

5,6

89,4

-8,7

Batubara

Coal

95.159

60,8

97.748

62,1

97,4

9.,0

BBG

Gas Fuel

34.373

22,0

31.166

19,8

110,3

-5,0

LNG

LNG

6.798

4,3

7.979

5,1

85,2

-

CNG

CNG

139

0,1

0

0.0

-

-

Jumlah Non BBM

Total Non-Oil Fuel

152.713

97,6

152.406

96,8

100,2

10,5

MFO

MFO

611

0,4

659

0,4

92,7

-79,1

HSD

HSD

3.074

2,0

4.382

2,8

70,1

-36,3

Jumlah BBM

Total Oil Fuel

3.685

2,4

5.041

3,2

73,1

-52,4

Sistem

System

156.398

100

157.447

100

99,3

7,2


Persaingan yang Adil

Fair Competition

Dalam meraup pangsa pasar kelistrikan Jawa-Bali, tidak terdapat praktek monopoli atau persaingan tidak sehat diantara para perusahaan pemasok, termasuk Indonesia Power. Setiap perusahaan bersaing secara adil melalui peningkatan kapabilitas pembangkit dengan strategi operasinya masing-masing. Oleh karena itu, pada periode pelaporan Indonesia Power tidak terlibat kasus hukum terkait pelanggaran ketentuan anti persaingan, anti-trust, dan praktek monopoli. [G4-SO7,G4-SO8]

In gaining Java - Bali electricity market share, there is monopolistic practices or unhealthy competition among supplier company, including Indonesia Power. Every company competes fairly by improving the power plant capability with their own strategies. Therefore, in the reporting period Indonesia Power did not involve in any anti-competition violation, and not involve in monopoly practices. [G4-SO7,G4-SO8]

179

180


Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Selaras dengan Pertumbuhan Indonesia Power Development of Human Resources that Align with the Growth of Indonesia Power 181


Keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas akan memberikan pengaruh positif dan menjadi faktor kunci bagi keberlanjutan bisnis perusahaan The Involvement of qualified human resource will give a positive impact and become the key factor for the sustainability of the company's business

182




Indonesia Power menyadari bahwa sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam menunjang keberlanjutan kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan. Keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas akan memberikan pengaruh positif dan menjadi faktor kunci bagi keberlanjutan bisnis Perusahaan. Oleh karena itu, Kami senantiasa berupaya untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia yang ada melalui pengembangan kompetensi yang secara langsung telah diaktualisasikan melalui konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK) pada setiap aktivitas fungsi SDM dan praktekpraktek kerja yang mampu mewadahi hak-hak pegawai.

Indonesia Power realizes that human resources play an important role in sustaining the sustainability of the Company's business and operation. The involvement of qualified human resources will give positive impact and become the key factor for the sustainability of the Company's business. Therefore, we always strive to optimize the existing potentials of human resources by developing competency that directly actualized by Human Resources Management Concept Based on Competency (MSDMBK) in every HR function activity and work practices that facilitate the employee's rights.

Adapun instrumen hubungan industrial yang Kami miliki terdiri dari Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) [G4-11]. Kami juga senantiasa menerapkan praktik-praktik kerja yang adil dan tidak menyalahi Hak Asasi Manusia yang dimiliki oleh setiap individu. Selama tahun 2013, tidak terdapat keluhan tentang praktik ketenagakerjaan yang diajukan oleh pegawai. [G4-LA16]

As for the instrument of Our industrial relationship, it consists of Union of Indonesia Power's Employee (PP-IP) and Common Working Agreement [G4-11]. We always implement fair work practices and do not infringe the Human Rigths owned by each individual. During 2013, there were no complaints on the practices of manpowership proposed by the employee. [G4-LA16]

Indonesia Power sangat memberi perhatian kepada praktek kerja terkait dengan isu-isu Hak Asasi Manusia antara lain mengenai diskriminasi pada lingkungan kerja, pengekangan pegawai untuk berserikat, pelibatan pekerja anak dibawah umur, pekerja paksa, dan lain-lain. Perusahaan memastikan tidak terdapat kasus diskriminasi pada lingkungan kerja. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor 203.K/010/IP/2012 tentang Pengelolaan Karir dan Kompetensi Pegawai yang mengutamakan kompetensi pegawai dan tidak menggunakan persyaratan-persyaratan yang memiliki potensi diskriminasi seperti jenis kelamin atau suku, agama, ras dan antar golongan. [G4-HR3]

Indonesia Power really gives concern to its work practices that correlates with the issues of Human Rights, in which, theyare the discrimination in the working environment,restriction to the employee to associate, involvement of child labor, forced labor, and etc. The Company ensures that there is no any discrimination case in the working environment. This matter included in the Decision of Board of Directors No.203.K/010/IP/2012 on Career Management and Employee's Competency that prioritzes employee and not using any requirement that has potentials for discrimination, such as gender, race, religion and ethnic group. [G4-HR3]

183


Perusahaan juga dapat memastikan bahwa Kantor Pusat dan seluruh Unit Bisnis Perusahaan telah sepenuhnya memberikan hak untuk berserikat kepada para pegawai dimana hak tersebut telah tercantum dalam PKB dan sama sekali tidak melibatkan pekerja dibawah umur dan adanya tenaga kerja paksa. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor 85.K/010/IP/2011 tentang Kebijakan Rekrutmen yang telah mempertimbangkan Undang-Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan, khususnya perlindungan terhadap tenaga kerja [G4-HR5,G4-HR6]. Namun demikian, Perusahaan selalu berupaya mengawasi Kantor Pusat dan seluruh Unit Bisnis untuk menjalankan praktek kerja yang adil melalui mekanisme Audit Internal. Selain itu, Perusahaan juga melakukan seleksi pemasok berdasarkan prinsip-prinsip HAM. Sehingga Perusahaan dapat memastikan bahwa pemasok tidak memiliki dampak negatif terhadap praktik ketenagakerjaan terkait hak asasi manusia. [G4-LA14,G4-LA15,G4-HR4,G4-HR10,G4-HR11]

The Company also ensures that the Head Office and all Company Business Units have given fully the rights to Association to the employee in which the rights already included in PKB, and the company does not employ any child labor, also the company does not employ any forced labor. This matter refers to the Decision of Board of Directors No.85.K/010/IP/2011 on the Recruitment Policy that considers the Law No.13 on Manpowership, especially protection for manpower [G4-HR5,G4-HR6]. However, the Company always supervise the Head Office and all of its Business Units to implement fair working practices by the mechanism of Internal Audit. Furthermore, the Company also selects its suppliers based on the principles of human rights. Therefore, the Company can ensure that its suppliers does not bring any negative impact towards the manpowership practices in its correlation with the human rights. [G4-LA14,G4-LA15,G4-HR4,G4-HR10,G4-HR11]

Jumlah dan Keberagaman Pegawai Indonesia Power [G4-10,G4-LA1, G4-LA12]

The Number and Diversity of Indonesia Power's Employee [G4-10,G4-LA1, G4-LA12]

Jumlah Pegawai Aktif Indonesia Power (orang) The Number of Indonesia Power's Active Employee (person)

3.654 3.498 3.463

2011

184

2012

2013

Jumlah pegawai aktif Indonesia Power pada tahun 2013 sebanyak 3.463 orang. Jumlah tersebut menurun 1,00% dibanding dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 3.498 orang. Penurunan ini diakibatkan oleh pegawai yang pensiun atau keluar dari Perusahaan yang tidak seluruhnya diganti dengan tenaga kerja baru oleh karena beberapa hal, antara lain:

The number of Indonesia Power's active employee in 2013 was 3,463 people. This number decreased by 1.00% compared in 2012, which were 3,498 people. The decrease caused by retired or resigned employee, and they were not replaced by new manpower, it was because some aspects, on of them are:

Adanya kelebihan pemenuhan jumlah pegawai terhadap formasi yang ada, Penyerahan pekerjaan di bidang operasi & pemeliharaan pada jenjang jabatan pelaksana ke pihak luar (outsourcing), serta Program remotisasi unit-unit PLTA Perusahaan.

Excessive number of employee fulfillment to the existing formation, Handover of work in operation and maintenance at the officer position level to the outsourcing, and Distant-control program for the Company's HPP Units.


Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin

Employee Composition Based on Employment Status and Gender

Berdasarkan ketentuan kepegawaian Perusahaan, pegawai terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan status kepegawaiannya, antara lain: 1. Pegawai tetap, yaitu pegawai dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu yang telah diangkat melalui Keputusan Direksi. Pegawai tetap Indonesia Power terbagi menjadi 2 yaitu pegawai aktif dan pegawai yang memasuki masa persiapan pensiun.

Based on the Company's employee stipulation, the employees divided into 2 types based their employment status, i.e.: 1. Permanent employee, is the employee with a working agreement for unspecific time that appointed by the Decision of Board of Directors. The permanent employees in Indonesia Power divided into 2 types, they are the active employees and employees in pension preparation period. 2. Non-permanent employee, is the employee with a working agreement with a specific time, such as contract employee or particular time employee and outsourcing.

[G4-LA1]

[G4-LA1]

2. Pegawai tidak tetap, yaitu pegawai dengan perjanjian kerja waktu tertentu, seperti pegawai kontrak atau tenaga kerja waktu tertentu dan outsourcing.

Jumlah pegawai Indonesia Power selama tiga tahun terakhir berdasarkan status kepegawaian dan jenis kelamin: The number of Indonesia Power's employee during the last three years based on employment status and gender: Jenis Kelamin Gender Status Kepegawaian Employment Status

Pegawai Tetap Permanent Employee Pegawai Aktif Active Employee Masa Persiapan Pensiun Pension Preparation Period Pegawai Tidak Tetap Non-permanent Employee Tenaga Kerja Waktu Tertentu (TKWT) Particular Time Employee Pegawai Sumber Luar (Outsourcing) Outsourcing Employee

2011

2012

Pria Male

Wanita Female

Jumlah Total

Pria Male

3.299

392

3.691

3.141

3.263

391

3.654

36

1

3.256

Wanita Female

2013 Jumlah Total

Pria Male

Wanita Female

Jumlah Total

385

3.526

3.106

394

3.500

3.116

382

3.498

3.070

393

3.463

37

25

3

28

36

1

37

149

3.405

3.586

181

3.767

3.974

186

4.160

16

5

21

20

5

25

20

10

30

3.240

144

3.384

3.566

176

3.742

3.954

176

4.130

185


Komposisi Pegawai Berdasarkan Lokasi Unit Bisnis dan Jenis Kelamin [G4-LA1]

Employee Composition Based on Business Unit Location and Gender [G4-LA1]

Jumlah pegawai aktif Indonesia Power selama tiga tahun terakhir berdasarkan lokasi Unit Bisnis dan jenis kelamin:

The number of Indonesia Power's active employee during the last three years based on Business Unit location and gender:

Jenis Kelamin Gender 2012

2011

Unit Bisnis Pria Male

Wanita Female

Jumlah Total

Pria Male

Wanita Female

2013 Jumlah Total

Pria Male

Business Unit

Wanita Female

Jumlah Total

Kantor Pusat

217

114

331

227

119

346

253

121

374

Head Office

UBP Suralaya

703

56

759

674

49

723

648

48

696

Suralaya GBU

UBP Priok

281

33

314

268

33

301

269

35

304

Priok GBU

UBP Saguling

331

20

351

282

20

302

251

20

271

Saguling GBU

UBP Kamojang

286

21

307

268

21

289

250

21

271

Kamojang GBU

UBP Semarang

325

31

356

306

29

335

288

31

319

Semarang GBU

UBP Mrica

270

30

300

247

27

274

197

26

223

Mrica GBU

UBP Perak Grati

198

28

226

202

29

231

190

27

217

Perak Grati GBU

UBP Bali

223

23

245

217

21

238

208

23

231

Bali GBU

UB Pemeliharaan

115

22

137

110

19

129

138

23

161

Maintenance BU

UBOH PLTU Banten 1 Suralaya

59

6

65

59

7

66

66

8

74


UBOH PLTU Banten 2 Labuan

89

4

93

84

4

88

76

3

79


UBOH PLTU Banten 3 Lontar

110

3

113

111

3

114

113

4

117


56

1

57

61

1

62

92

1

93

Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu

-

-

-

-

-

-

31

2

33

Jawa Tengah 2 Adipala

UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu UBOH PLTU 2 Jawa Tengah

SPP OMBU

Adipala

SPP OMBU

Jumlah Pegawai Aktif

186

3.263

392

3.654

3.116

382

3.498

3.070

393

3.463

Total Active Employee

Pada tahun 2013, terjadi peningkatan jumlah pegawai aktif di Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) dikarenakan adanya penambahan UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala.

In 2013, the number of active employees increase in Operation and Maintenance Business Unit (OMBU), it is caused by the additon of Jawa Tengah 2 Adipala SPP OMBU.

Jumlah pegawai aktif Indonesia Power pada tahun 2013 yang terbanyak berada di UBP Suralaya yaitu sebanyak 696 orang atau sekitar 20% dari seluruh pegawai aktif Indonesia Power.

The highest number of Indonesia Power's active employees was in Suralaya GBU, namely by 696 people or around 20% from all Indonesia Power active employees.


Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan dan Jenis Kelamin

The composition of Employee Based on Position Level and Gender [G4-LA1,G3-LA12]

Jumlah pegawai aktif Indonesia Power selama tiga tahun terakhir berdasarkan jenjang jabatan dan jenis kelamin:

The number of Indonesia Power's active employees during the last three years based on position level and gender:

[G4-LA1,G3-LA12]


2011

Jenjang jabatan Pria Male

Eksekutif Utama

Wanita Female

8

Eksekutif Senior Eksekutif

3

Jumlah Total

11

Pria Male

Wanita Female

8

1

2013 Jumlah Total

9

Pria Male

Wanita Female

8

1

Hierarchy Jumlah Total

9

Main Executive

54

7

61

59

7

66

64

7

71

Senior Executive

187

21

208

183

32

215

187

34

221

Executive

Penyelia

1.027

90

1.117

1.032

93

1.125

1.253

134

1.387

Supervisor

Pelaksana

1.991

271

2.262

1.834

249

2.083

1.558

217

1.775

Officer

Jumlah Pegawai Aktif

3.267

392

3.654

3.116

382

3.498

3.070

393

3.463

Total Active Employees

Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin [G4-LA1]

The Composition of Employee Based on Age and Gender [G4-LA1]

Jumlah pegawai aktif Indonesia Power selama tiga tahun terakhir berdasarkan usia dan jenis kelamin:

The number of Indonesia Power's active employee in the last three years based on age and gender: Jenis Kelamin Gender 2012

2011

Usia Age Pria Male

Wanita Female

Jumlah Total

Pria Male

Wanita Female

2013 Jumlah Total

Pria Male

Wanita Female

Jumlah Total

25

397

102

499

328

67

395

406

44

450

26 - 30

497

95

592

506

125

631

488

152

640

31 - 35

102

39

141

147

30

177

228

37

265

36 - 40

419

32

451

356

35

391

267

30

297

41 - 45

419

32

451

448

39

487

491

44

535

46 - 50

666

57

723

558

48

606

414

36

450

51 - 54

651

29

680

666

34

700

653

47

700

55

112

5

117

107

4

111

123

3

126

3.263

391

3.654

3.116

382

3.498

3.070

393

3.463

Jumlah Pegawai Aktif Total Active Employees

187


Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

The composition of Employee Based on Education Level and Gender

Jumlah pegawai aktif Indonesia Power selama tiga tahun terakhir berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis kelamin:

The number of Indonesia Power's active employee in the last three years based on education level and gender:

[G4-LA1]

[G4-LA1]


Pendidikan Pria Male

SD/SLTP SLTA

2012

Wanita Female

Jumlah Total

Pria Male

Wanita Female

2013 Jumlah Total

Pria Male

Education

Wanita Female

Jumlah Total

234

1

235

199

1

200

121

1

122

Elementary/Junior High School

1.859

120

1.979

1.784

118

1.902

1.682

111

1.793

Senior High School

Diploma (D1-D3)

409

72

481

395

67

462

441

67

508

Diploma (D1-D3)

S1

678

180

858

665

179

844

753

198

951

S1/Bachelor

S2

82

18

100

72

17

89

73

16

89

S2/Master

S3 Jumlah Pegawai Aktif

1

-

1

1

-

1

-

-

0

S3/Doctorate

3.263

391

3.654

3.116

382

3.498

3.070

393

3.463

Total Active Employees

Berikut penjelasan lebih detail mengenai komposisi pegawai pada tahun 2011 sampai 2013 berdasarkan tingkat pendidikan.

The followings are the more detail information about the composition of Employee in 2011 until 2013 based on education level. 1.979

1.902

1.793

2011 2012 2013

858

844

951

481 462

508 235

101

90

89

S2 & S3

Master & Doctorate

S1

Bachelor

Walaupun jumlah pegawai Indonesia Power pada tahun 2013 mengalami penurunan, namun komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan cenderung lebih baik. Pada tahun 2013, jumlah pegawai Indonesia Power yang berpendidikan perguruan tinggi (D3, S1 dan S2) mengalami peningkatan sedangkan jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan dasar (SD, SLTP dan SMU) mengalami penurunan. Hal ini membuktikan bahwa Perusahaan lebih mementingkan kualitas pendidikan pegawainya dibandingkan dengan jumlah pegawai.

188

Diploma Diploma

SLTA

Senior High School

200

122

SD/SLTP

Junior/Elementary High School

Despite the number of Indonesia Power's active employee in 2013 decreased, but the composition of the active employee based on education level tended towards betterment. In 2013, the number of Indonesia Power's active employee with university level of education (D3, Bachelor, Master, and Doctor) increased, meanwhile the number of the active employe with elementary level of education (Elementary School, Junior High School, and Senior High School) decreased. It is the evident that the Company prioritizing more in HR with quality than quantity.


Komposisi Pegawai Pensiun

The Composition of Retired Employee

Jumlah Pegawai Pensiun 4 Tahun ke Depan

Total Retired Employee in Next 4 Years

126

2013

166

2014

185

2015

Dalam menghadapi tantangan yang akan Perusahaan hadapi terkait pegawai yang akan memasuki masa pensiun dalam empat tahun ke depan, Indonesia Power senantiasa mengoptimalkan jumlah dan kompetensi pegawai yang ada dan mengevaluasi jabatan-jabatan sesuai dengan tujuan perusahaan untuk menjadi organisasi yang ramping untuk menjaga dan meningkatkan kinerja Perusahaan. [EU15]

165

2016

184

2017

In facing the Challenges in regard with the retiring employee in the next four years, Indonesia Power always optimizes the number and competency of the existing employee and evaluates all positions according to the company's objective to becoming a lean organization in order to maintain and improve the Company's performance. [EU15]

189


Tingkat Turnover Pegawai

Employee’s Turnover Level

[G4-LA1]

[G4-LA1]

Turnover pegawai aktif Indonesia Power selama tiga tahun terakhir: Indonesia Power's active employee Turnover in the last three years:

Penyebab

2012

2013

Cause

Pension

Pensiun

89

149

160

Meninggal Dunia

15

12

7

Past away

1

7

3

Dismissed

Diberhentikan Mengundurkan Diri Jumlah Turnover Pegawai

190

Tahun Year 2011

5

6

8

Resigning

110

174

178

Total employee turnover

Tingkat turnover pegawai aktif Indonesia Power pada tahun 2013 adalah sebesar 5,14%. Dengan adanya peningkatan turnover pegawai aktif, Perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan tingkat keterikatan pegawai untuk mencapai angka best practice sebesar 29%. Antisipasi yang dilakukan oleh Indonesia Power dalam mempertahankan pegawainya yaitu melalui Penyempurnaan Sistem Pengelolaan SDM secara sistematis, diantaranya:

Indonesia Power's active employee turnover level in 2013 was 5.14%. By the increase of active employee turnover, the Company always strives to improve the level of employee's loyalty level to achieve best practice number by 29%. The anticipation implemented by Indonesia Power in order to maintain its employee by the systematic HR Improvement of Management System, namely by:

1. Melaksanakan Employee Engagement Index (EEI) dan Employee Satisfaction Index (ESI) secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi faktor yang dapat mendukung peningkatan kepuasan dan keterikatan pegawai. 2. Melaksanakan benchmarking remunerasi di bidang ketenagalistrikan. 3. Melaksanakan interview kepada pegawai yang akan keluar untuk mengidentifikasi perbaikan yang dapat dilakukan oleh Perusahaan. 4. Melaksanakan perbaikan sistem remunerasi secara bertahap untuk mencapai market P75 bidang energi. 5. Menyempurnakan sistem karir yang lebih menantang dan obyektif melalui metode kalibrasi dan uji kompetensi. 6. Menyempurnakan sistem penilaian kinerja melalui metode cascading down secara sistematis dan implementasi penilaian melalui aplikasi penilaian kinerja berbasis teknologi informasi. 7. Melaksanakan sosialisasi dan penyebaran informasi tentang Perusahaan melalui media-media yang tersedia di Perusahaan, baik melalui tv wall, e-mail, papan pengumuman, dan coffee morning.

1. Implementing Employee Engagement Index (EEI) and Employee Satisfaction Index (ESI) sustainably in order to identify supporting factors for the improvement of employee's satisfaction and loyalty. 2. Implementing remuneration benchmarking in the electricity sector. 3. Implementing exit interview for the resigning employee to identify for the Company's improvement.

Beberapa alasan para pegawai mengundurkan diri, diantaranya karena pegawai bekerja di perusahaan lain, pegawai wanita mengikuti suami, dan pegawai lebih memilih menjadi ibu rumah tangga.

There are some reasons why the employee resigns, one of the reasons are, because they decide to work in another company, follow their husband and decide to be a housewife.

4. Implementing remuneration system improvement gradually to achieve P75 market in energy sector 5. Improving more challenging and objective career system through calibration and competency assessment method. 6. Improving performance assessment system through a systematic cascading down method and implementing assessment through information technology based performance appraisal application. 7. Socializing and distributing information about the Company through the available media in the Company, either by wall tv, email, announcement board and coffee morning.


Demografi Pegawai

Employment Demography

Formasi Jabatan Position Formation Struktur Organisasi Organizational Structure

Visi, Misi, Nilai Vision, Mission, Value

Analisa Statistik Statistical Analysis Gap Kuantitas & Kualitas Pegawai Gap of Employment Quality and Quantity

Job Description Core Capabilities

RJPP, RUPS, RKAP CLTP, GMS, CWBP

Competence Model

Kompetensi Jabatan Position Performance

Hubungan Industrial Sumber Daya Manusia Indonesia Power

Assessment Assessment

Kebutuhan Rekrutmen Recruitment Need

Selection/ Assessment/ Placement Selection/ Assessment/ Placement

Pengembangan Karir, Pendidikan Pelatihan, Penilaian Kinerja, Kompensasi Career Development, Education/training, Performance Assessment, Compensation

Indonesia Power’s Industrial Relationship of Human Resources

Instrumen hubungan industrial Indonesia Power terdiri dari Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) yang telah didaftarkan di Kementerian Tenaga Kerja RI pada tahun 2001 dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berisi syaratsyarat kerja sebagai panduan dalam melaksanakan hubungan kerja serta menjadi solusi bagi Perusahaan, pegawai, dan pihak-pihak terkait lainnya seperti pemerintah. The Indonesia Power industrial relationship consists of the Indonesia Power Labor Union (PP-IP) that is already listed in Ministry of Manpower Republic of Indonesia (RI) 2001 and Common Work Agreement (PKB) that consists of the working requirement as the guidance to implement work relationship and becoming solutions for the Company, employee, and other related parties such as government. 191


Pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan wajib memperhatikan ketentuan mengenai hubungan industrial sumber daya manusia perusahaan. Oleh karena itu, Indonesia Power membuat ketentuanketentuan yang mengatur tentang hubungan industrial sumber daya Perusahaan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang secara periodik dievaluasi dan disempurnakan oleh Perusahaan.

In implementing activity relating with the Corporate Social Responsibility and Environment, the Company should pay attention to the provisions on the company human resource industrial relationship. Therefore, Indonesia Power creates provisions that govern on industrial relationship of the Company's resources that stipulated in the Common Work Agreement (PKB), in which the provisions are evaluated and improved by the Company periodically.

Indonesia Power berkomitmen mengembangkan hubungan industrial yang baik dengan cara: 1. Memberikan lingkungan kerja yang baik dan aman bagi pegawai termasuk kesejahteraan yang layak. 2. Perlakuan yang adil dan melindungi pegawai dari segala bentuk kemungkinan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. 3. Membangun komunikasi dua arah yang sehat antara manajemen dan pegawai dengan dasar kepentingan dan manfaat bersama. 4. Memberikan kesempatan yang sama untuk pegawai mengikuti pendidikan pelatihan dan pengembangan diri yang sesuai dengan bisnis Perusahaan.

Indonesia Power commits to develop good industrial relationship by: 1. Providing good and secure working environment for the employee including giving them decent welfare. 2. Treating the employee fairly and protecting them from any danger that will threaten their safety and healt in their working places. 3. Building two ways healthy communication between management and employee based on common interest and benefit. 4. Giving equal opportunity for all employee to participate in any trainings and self-development that correlates with the Company's business.

Adapun agenda Hubungan Industrial yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah: 1. Pembahasan dengan pihak manajemen tentang penyempurnaan kebijakan Direksi yang terkait dengan pem enuhan ha k da n kewajiba n pegawai.

As for the Industrial Relationship agendas that implemented in 2013 are: 1. Discussion with the management on the improvement of Board of Directors' policy that correlates with the fulfillment of the rights and responsibility of the employee. 2. Monthly meeting between PP-IP and the management. 3. Sosialization of the early retirementpolicy to Saguling GBU Employee, Kamojang GBU and Mrica GBU. 4. Following up of the implementation of the early retirement following-up administration to Saguling GBU, Kamojang GBU and Mrica GBU Employee. 5. PKB meeting in 2014-2015 implemented by PKB negotiator for the management and PP-IP.

2. Rapat pertemuan bulanan PP-IP dengan manajemen. 3. Sosialisasi kebijakan pensiun dini kepada Pegawai UBP Saguling, UBP Kamojang, dan UBP Mrica. 4. Menindaklanjuti pelaksanaan administrasi pensiun dini lanjutan kepada Pegawai UBP Saguling, UBP Kamojang, dan UBP Mrica. 5. Perundingan PKB tahun 2014-2015 ya ng dilaksanakan oleh Tim Perunding PKB dari pihak manajemen dan PP-IP. Terkait pemberlakuan kebijakan baru atau perubahan atas kebijakan lama dari pihak manajemen, Perusahaan tidak mengatur secara spesifik mengenai tenggang waktu minimum pemberitahuan sebelum diberlakukan. Namun, Perusahaan senantiasa mempertimbangkan sisi kesiapan para pegawai dan selalu mengkomunikasikan hal tersebut melalui saluran komunikasi seperti surat resmi, jaringan intranet, dan lain-lain. [G4-LA4]

192

In regard with the implementation of new policy, or change to old policy from the management, the Company does not govern specifically about the minimum grace period of announcement before the implementation. However, the Company always considers the readiness of the employee and communicates this through all communication channels such as by official letters, intranet network and etc. [G4-LA4]


Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Pegawai Indonesia Power [G4-11]

Indonesia Power's Employee Common Work Agreement (PKB) [G4-11]

Para pegawai di lingkungan Perusahaan, baik yang telah menjadi pegawai tetap maupun pegawai yang tidak tetap, terlindungi langsung oleh PKB apabila terjadi perselisihan hubungan industrial dengan Perusahaan. The employee in the Company, either permanent or non-permanent employee are directly protected by PKB, if there is any dispute in industrial relationship with the Company.

Indonesia Power menyadari bahwa optimalisasi potensi SDM dapat tercapai tidak hanya melalui penerapan sistem SDM berbasis kompetensi pada setiap aktivitas fungsi SDM, namun harus diiringi dengan praktik-praktik kerja yang mampu mewadahi hak-hak pegawai. Oleh karena itu, Indonesia Power memasukan hak asasi manusia serta praktik-praktik kerja yang adil dan tidak menyalahi hak asasi manusia ke dalam pokok-pokok PKB yang secara periodik dievaluasi dan disempurnakan. Sehingga, PKB menjadi panduan bagi Perusahaan dan pegawai dalam melaksanakan hubungan kerja yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Indonesia Power realizes that the optimization of HR potentials can be achieved not only by the implementation of competency based HR system in every HR function activity, but it should be supported with work practices that can facilitate employee's rights. Therefore, Indonesia Power includes human rights, fair work practices and not against the principles of human rights aspects, therefore, Indonesia Power includes those aspects into PKB items, in which, those items are evaluated and improved periodically. Therefore, PKB becomes the guidance for the Company and its employee in implementing work relationship that governs their right and responsibility for both sides.

Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP)

Indonesia Power Labor Union (PP-IP)

Sebagai wujud dukungan terkait kebebasan berserikat, Indonesia Power memberikan kebebasan bagi pegawai untuk membentuk Persatuan Pegawai sebagai sarana bagi pegawai untuk berorganisasi dan menyalurkan aspirasinya. Perusahaan melakukan pertemuan periodik per-triwulan dengan Persatuan Pegawai untuk membahas draft-draft kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan terkait SDM serta keluhan-keluhan dari Persatuan Pegawai sebagai perwakilan dari anggotanya terkait kebijakan yang diterapkan termasuk mencari solusinya.

As the realization of support related to freedom to associate, Indonesia Power gives freedom to its employee to establish Labor Union as the facility for the employee to organize themselves and express their aspiration. The Company implement periodical meetings every three month with the Labor Union to discuss the draft policy that will be issued by the Company in regard with HR and complaints from the Association of Employee as the representing body from its member related with the policy that will be implemented, including finding solution for any problem that might occur.

[G4-HR4]

[G4-HR4]

193


194

Perusahaan bekerja sama dengan Persatuan Pegawai sebagai mitra dalam rangka menangani Pegawai yang “bermasalah” dengan cara memberikan pendampingan/ konseling kepada pegawai yang bersangkutan karena Perusahaan menganggap tim Persatuan Pegawai lebih dekat secara psikologis dengan pegawai dalam hal penyampaian keluhan-keluhan yang dirasakan pegawai.

The Company collaborates with the Association of Employee in partnership, in order to handle any troubled Employee by giving mentoring/counseling to the troubled employee, because the Company considers that the Association of Employee's team is closer psychologically with the employee in expressing complaints from the employee.

Kebebasan berserikat yang diberikan Perusahaan meliputi: 1. Kebebasan dalam membentuk organisasi Persatuan Pegawai. 2. Kebebasan dalam memilih dan dipilih sebagai pengurus organisasi. 3. Kebebasan dalam menyalurkan aspirasi sesuai yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 4. Kebebasan beraktifitas dalam rangka organisasi serikat pekerja. 5. Kebebasan mengirimkan anggota Persatuan Pegawai dalam kegiatan-kegiatan serikat pekerja yang terafiliasi baik di dalam dan luar negeri. 6. Kebebasan memberikan usulan, koreksi dan/atau masukan kepada Perusahaan.

The freedom to associate given by the Company covers:

Adapun jaminan yang diberikan Perusahaan terkait kebebasan berserikat, diantaranya: 1. Tidak mendapatkan sanksi atas kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas keorganisasian Persatuan Pegawai. 2. Tidak mendapatkan “tekanan” dari Perusahaan. 3. Tidak mendapatkan penilaian kinerja akibat aktifitas keorganisasian Persatuan Pegawai. 4. Tidak mempengaruhi pergerakan karir pegawai akibat aktifitas keorganisasian Persatuan Pegawai.

As for the guarantees given by the Company related with the freedom to associate rights are: 1. No sanction for the activity related with the organizational activity of the Labor Union.

1. Freedom to form the Labor Union. 2. Freedom to choose and be chosen as the Association's officials. 3. Freedom to express proper aspiration that agreed in the Common Work Agreement (PKB). 4. Freedom to participate in any activity related to the association of employee's purpose. 5. Freedom to delegate member of the Association of Employee in any affiliated labor association either domestic or international. 6. Freedom to express ideas, correction and/or feedback to the Company.

2. No pressure from the Company. 3. Do not get the performance apprasial caused by the Labor Union's activity. 4. Do not affect the career path caused by the Labor Union’s activity.


Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas

Creating Qualified Human Resources

Perusahaan sangat memperhatikan penyelarasan SDM agar sesuai dengan pertumbuhan Perusahaan. Indonesia Power berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui pengembangan kompetensi yang secara langsung telah diaktualisasikan melalui konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK). Konsep tersebut dirancang agar Perusahaan memiliki SDM yang mampu menopang percepatan t r a n s f o r m a s i o r g a ni s a s i I n d o n es i a P o w er .

The Company really concerns with the alignment of HR in order to adjust with the growth of the Company. Indonesia Power always strives to optimize all potentials through the development of competency, which is directly actualized through Competency-Based Human Resources Management (MSDMBK). The concept is designed to make the Company able to provide HR that is able to sustain the acceleration of the organization of Indonesia Power's transformation.

Selain itu, Perusahaan menyadari pentingnya peran pemimpin yang efektif dalam memastikan roda Perusahaan agar berjalan sesuai dengan targetnya. Oleh karena itu, Perusahaan telah menetapkan Keputusan Direksi No. 104.K/010/IP/2010 tentang Sistem Kepemimpinan yang mengatur Senior Leader dalam berperilaku sehari-hari.

Furthermore, the Company realizes the importance of effective leadership to ensure the cycle of the Company run according to its target. Therefore, the Company already stipulated the Decision of Board of Directors No.104.K/010/IP/2010 on Leadership System that governs Senior Leaders in their daily attitude.

Human Capital Readiness (HCR)

Human Capital Readiness (HCR)

Human Capital Readiness (HCR) merupakan program Perusahaan yang bertujuan untuk memastikan kesiapan kompetensi pegawai dalam menjalankan strategi Perusahaan. Kesiapan kompetensi pegawai tersebut dilakukan melalui pengelolaan pendidikan dan pelatihan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan dan pelatihan. Hasil dari proses pendidikan dan pelatihan tersebut meliputi:

Human Capital Readiness (HCR) is the Company's program that aims to ensure the readiness of the employee's compentency in implementing the Company's strategy. The readiness of the employee's competency implemented by the management of education and training starting from the stage of planning, implementation and evaluation of education and training program. The result from the education and training process covers:

195


Realisasi Rencana Pendidikan dan Pelatihan Realization of Education and Training Plan

Jumlah Pegawai Kompeten The Number of Competent Employee

Formulasi yang digunakan untuk mengukur HCR adalah dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang didapatkan dari hasil penilaian pengukuran pada aspek peningkatan kompetensi dan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. Realisasi HCR pada tahun 2013 adalah sebesar 4,03, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,75 sehingga terjadi pencapaian target sebesar 107,47%.

The formulation that is used to measure HCR is by using the scale 1 to 5 obtained from the measurement assessment at the aspect of competency improvement aspect and fulfillment of human resources need. The realization of HCR in 2013 was 4.03, meanwhile the stipulated target was by 3.75 therefore the target achievement reached 107.47%.

Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia

Improving the Quantity and Quality of Human Resource

Upaya yang dilakukan Indonesia Power untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pegawai adalah:

The efforts that is already implemented by Indonesia Power to improve the quantity and quality of employee are:

Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Recruiting and Selecting Employee

Penilaian Kinerja Pegawai Employee Performance Appraisal

Pengembangan Kompentensi Pegawai (Diktat Pegawai) Developing Employee's Competency (Employee's Dictate)

196

Sertifikasi Kompetensi Pegawai Certification of Employee's Competency

Sertifikasi Pegawai Employee's Certification


A

Rekrutmen dan Seleksi Pegawai [EU14] Employee Recruitment and Selection [EU14]

Perkembangan Perusahaan yang semakin pesat dan tantangan bisnis yang semakin meningkat, menuntut Perusahaan untuk terus melakukan rekrutmen dan seleksi dalam rangka penerimaan pegawai baru yang berkualitas dan berkompeten dalam mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan. Perusahaan melaksanakan rekrutmen pegawai melalui program job fair, pemasangan iklan rekrutmen, dan poster pada media komunikasi di perguruan tinggi/universitas terkemuka, serta pela ks ana a n Di re c t Sh o pp in g k e per gur ua n tinggi/politeknik pilihan. Selain itu, Perusahaan juga melakukan perbaikan proses melalui pelaksanaan pendaftaran online rekrutmen melalui www.erecruitment.indonesiapower.co.id.

The rapid Company's development and the increasing business challenges require the Company to continuously recruit and select new qualified and competence employee in order to achieve its objectives and goal. The Company implements the employee recruitment through job fair, advertisement, posters in any communication media at some prominent universities, also by implementing Direct Shopping to some selected universities/polytechnic. Furthermore, the Company also implements improve the recruitment process by implementing online recruitment through its official website: www.erecruitment.indonesiapower.co.id.

Program rekrutmen dan seleksi pegawai yang dirancang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan:

The employee recruitment and selection program designed according to the need of the Company.

Kategori Program Rekrutmen dan Seleksi Recruitment and Selection Program Category

Tahap Seleksi Selection Stage


INTERNAL Internal Berasal dari Indonesia Power

From Indonesia Power

1. Seleksi Administrasi Administration Selection 2. Seleksi Kriteria Talenta Talent Criteria Selection 3. Seleksi Kompetensi Competency Selection

Pegawai internal diberikan kesempatan melamar jabatan-jabatan kosong di Perusahaan.

The internal employee given opportunity to apply for any vacant position in the Company.

Berasal dari Group PLN

From PLN Group

Seleksi Administrasi Administration Selection

Pegawai dari perusahaan lain di Group PLN dapat direkrut untuk mengisi jabatan kosong di Indonesia Power melalui mekanisme program Tugas Karya. Status pegawai tersebut adalah Pegawai Tugas Karya dan masa kerjanya diatur per periode dimana 1 periode adalah 3 tahun.

The employee from other companies in PLN Group could be recruited to fill any vacant position in Indonesia Power through the mechanism of Creative Assignment program. The status of the employee is the Creative Assignment Employee and their term governed per period in which 1 period is 3 years long.

197


Kategori Program Rekrutmen dan Seleksi Recruitment and Selection Program Category

Tahap Seleksi Selection Stage


EKSTERNAL External Umum General

Rekrutmen umum tingkat S1 dan D3

General recruitment for S1/Bachelor and D3

1. Administrasi Administration 2. Akademis Academic 3. Psikologis Psychology 4. Kesehatan Health 5. Wawancara Kompetensi Competency Interview

Dilaksanakan melalui pengumuman secara terbuka bagi lulusan lembaga pendidikan, pasar tenaga kerja, dan institusi lain melalui website Indonesia Power, iklan di media massa, dan iklan poster pada Perguruan Tinggi.

Implemented through open announcement for graduates from any educational institution, manpower market, and other institution through Indonesia Power's website, advertisement in mass media, advertising poster in universities.

Rekrutmen umum untuk tingkat SLTA

General recruitment for Senior High School Level

1. Administrasi Administration 2. Akademis Academic 3. Psikologis Psychology 4. Kesehatan Health 5. Wawancara Kompetensi Competency Interview

Dilaksanakan melalui pengumuman secara terbuka bagi lulusan lembaga pendidikan, pasar tenaga kerja, dan institusi lain melalui website Indonesia Power, iklan di media massa, dan iklan poster pada SLTA.

Implemented through open announcement for graduates from any educational institution, manpower market, and other institution through Indonesia Power's website, advertisement in mass media, advertising poster in Senior High School.

Cooperative Education Program

1. Administrasi Administration 2. Akademis Academic 3. Psikologis Psychology 4. Seleksi kompetensi bidang Sector competency selection 5. Wawancara teknis Technical Interview

Merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang sekaligus menjadi sumber pemenuhan tenaga kerja untuk tingkat pendidikan S2, S1, D4, D3.

It is part of the implementation of the corporate social responsibility, also it becomes the source to fulfill manpower from the education level of Bachelor, Master, D4, D3

Khusus Special

Cooperative Education Program

Berdasarkan penjabaran program rekrutmen dan seleksi tersebut, Perusahaan tidak memiliki kebijakan khusus untuk memprioritaskan penerimaan pegawai lokal untuk menempati posisi tertentu termasuk manajemen senior. Namun, Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dan adil kepada masyarakat secara luas, termasuk masyarakat lokal yang berada di sekitar lokasi operasi Perusahaan. Melalui program tersebut, pada akhir tahun 2013, Kami berhasil menjaring pegawai baru yang kompetitif sebanyak 80 orang dari lulusan D1/SLTA, 36 orang dari lulusan D3, dan 52 orang dari lulusan S1. [G4-EC6]

198

Based on the description of the recruitment and selection program, the Company do not have any special policy to prioritize local employee admissions for certain position, including senior management. However, the Company gives equal and fair opportunity to wider community, including local communites who live around the Company's operational location. Through the program, in the end of 2013, We successfully recruited the competitive new employee by 80 people graduated from D1/Senior High School, 36 from D3, and 52 from Bachelor. [G4-EC6]


B

Pengembangan Kompetensi Pegawai Developing Employee Competency

Setiap perusahaan memerlukan penataan SDM agar segala kegiatan dapat berjalan secara sistematis dan efisien. Daya adaptabilitas Perusahaan pada perubahan lingkungan eksternal dapat dikembangkan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, Kami melakukan program pengembangan SDM sebagai wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan dalam menjawab berbagai tantangan perubahan pada lingkungan internal dan eksternal serta mampu memberi kontribusi pada pencapaian tujuan Perusahaan.

Every company needs to manage their HR to make its operation can run systematically and efficient. The Company's adaptability strength to any external environment change can be developed through the improvement of HR capacity and competency. Therefore, we implement HR development program as the realization of the Company's social and environmental responsibility in responding any challenge of change in the internal and external environment, also it is expected to be able to give contribution to achieve the Company's objectives.

Berikut kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan selama tahun 2013:

The followings are the education and training activity held during 2013:

Jenis Pendidikan dan Pelatihan Type of Education and Training

Total Jumlah Pelatihan Total Number of Trainings 2012

2013

Seleksi Pegawai Baru New Employee Selection Pembidangan Job description Penjenjangan Level division

1.153

Penunjang Supporting Pembekalan Masa Purnabakti Preparatory of Retirement Period

1.285

Jumlah Peserta Total Participant 2012

2013

207

152

7.295

6.854

264

219

6.331

11.726

58

203

Secara kumulatif selama periode pelaporan, jumlah waktu rata-rata Hari-Orang-Pelatihan (HOP) yang digunakan untuk pendidikan dan pelatihan selama tahun 2013 adalah 10 HOP. [G4-LA9]

In cummulative, total time average per day and per person in the trainings (HOP) used for the trainings at 2013 is 10 HOP. [G4-LA9]

Sebagai bentuk perhatian Kami terhadap para pegawai yang akan memasuki fase purnabakti, Perusahaan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pembekalan Masa Purba Bakti untuk membantu persiapan mereka menghadapi masa pensiun. Materi pelatihan tersebut antara lain: [G4-LA10]

as Our manifestation of our concern to our employee that will reach their retirement period, Company present The Education and Preparatory of Retirement Period training. This training conducted by giving special training materials to support their preparation to face their retirement period.The training materials are: [G4-LA10]

199


Materi Pelatihan Training Material

Jumlah Peserta Total Participant

Materi Persiapan Mental

Mental Preparation Material

102

Materi Pemeliharaan Kesehatan

Health Maintenance Material

102

Materi Pengelolaan Keuangan dan Wirausaha

Management of Finance and Entrepreneurship Material

102

Testimoni Testimony

“Sangat memuaskan, sangat bermanfaat bagi pegawai yang akan memasuki MPP agar kita dapat mempersiapkan diri memasuki MPP.” “Very satisfying, very useful for employees who will be entering the MPP so that we can prepare themselves for the MPP.”

“Pelatihan ini harus diselenggarakan secara kontinu setiap tahunnya kepada para pegawai yang akan memasuki MPP” “Very satisfying, very useful for employees who will be entering the MPP so that we can prepare themselves for the MPP.”

Sebagai bentuk keseriusan Perusahaan dalam menjaga hak asasi manusia para pegawai dan seluruh pemangku kepentingan, Perusahaan melakukan kegiatan pengembangan SDM berbasis hak asasi manusia (HAM). Perusahaan menjamin materi-materi program pengembangan berbasis HAM yang diselenggarakan untuk pegawai internal seperti Auditor dan Tim Komite Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Pegawai/KP2DP telah mengandung nilai-nilai HAM. Begitu pula bagi pegawai yang bersifat outsource, khususnya para petugas keamanan [G4-HR7]. Perusahaan juga telah memastikan bahwa pihak penyelenggara telah memiliki SOP pelatihan terkait kepatuhan akan HAM pada seluruh Unit Bisnis Perusahaan. Selain itu, Indonesia Power juga melakukan kerjasama dengan pihak POLRI melakukan refreshment training bagi petugas keamanan Perusahaan. [G4-HR2]

“Sangat memuaskan dan patut untuk dilanjutkan ke pegawai MPP lainnya.” “Very satisfying and worth to proceed to other MPP employees.”

As the actualization of willingness of the Company to maintain the employee and the stakeholder's human rights, the Company implement the HR development activity based on human rights values. The Company guarantees the program's materials of the human rights based development program held for the internal employee like the Auditor, the Committee of Employee Indisciplinary Violation Investigation/KP2DP contains the values of human rights. Also the same thing for the outsourcing employee, especially the security guards [G4-HR7] . The Company also ensures that the implementer having the SOP of the related human rights compliance training in all of the Company's Business Units. Furthermore, Indonesia Power also collaborate with the Polic of the Republic of Indonesia conducting refreshement training for the Company's security guards. [G4-HR2]

200


C

Penilaian Kinerja Pegawai Employee Performance Appraisal

Perusahaan menerapkan aplikasi Sistem Manajemen Kinerja Pegawai (SIMKP) untuk melakukan penilaian atas kinerja pegawai. Penilaian ini dilakukan oleh atasan langsung dengan mengevaluasi bukti-bukti pencapaian kerja bawahannya. Hasil penilaian tidak hanya menjadi dasar pertimbangan untuk pemberian reward dan pengembangan karir pegawai seperti promosi, rotasi, peningkatan remunerasi dan sebagainya, tetapi juga menjadi dasar bagi pemberian punishment dalam bentuk penundaan kenaikan grade, demosi sampai pemutusan hubungan kerja sesuai dengan Keputusan Direksi No. 203.K/010/IP/2012 tentang Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai beserta perubahannya pada Keputusan Direksi No. 113.K/010/IP/2013. Penilaian kinerja pegawai dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali. [G4-LA11]

The Company implements the Employee Performance Management System application (SIMKP) to assess the performance of the employee. This assessment conducted directly by the superior by evaluating the evidents of the working achievement of its subordinates. The result of the assessment not only becoming the basic consideration for reward and career development such as promotion, rotation, improvement of remuneration and etc, but it also becomes the foundation for punishment by postponing grade promotion, demotion and termination of employment according to the Decision of Board of Directors No. 203.K/010/IP/2012 on the Competency Development System and the Employee's Career and its amendments in the Decision of Board of Directors No.113.K/010/IP/ 2013. The employee's performance assessment conducted in periodical, which is once in every 6 months. [G4-LA11]

D

Sertifikasi Pegawai Employee Certification

Pada tahun 2013 terdapat 536 sertifikat pada Program Sertifikasi Pegawai Teknik Operasi & Pemeliharaan untuk sertifikasi portofolio dalam pemenuhan KKJ, sertifikasi perpanjangan, sertifikasi baru, dan sertifikat peningkatan level standar latih kompetensi untuk pengembangan kompetensi pegawai. Persentase jumlah pegawai Operasi & Pemeliharaan yang tersertifikasi adalah sebesar 92,5%.

In 2013 there were 536 certificates in the Certification Program of the Employee of Operation and Maintenance Technics for portofolio certification to fulfill KKJ, extension certification, new certification and the certificate of the impovement of competency training standard level for the development of the employee's competency. The percentage of the total employee of the certified Operation & Maintenance was by 92.5%.

201


202


Meningkatkan Produktivitas Sumber Daya Manusia

Improving Productivity of Human Resources

Untuk meningkatkan produktivitas kinerja pegawai, Perusahaan melakukan program-program sebagai berikut:

In order to improve the employee performance productivity, the Company implements the following programs:

1. Melaksanakan survei kepada seluruh pegawai Indonesia Power, baik tetap maupun tidak tetap yang dilaksanakan pada tanggal 3-20 September 2013, dengan hasil Employee Satisfication Index sebesar 83,09%, atau meningkat 0,26% dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 82,83%.

1. Implementing survey to all Indonesia Power employees, for both permanent or non-permanent that held on September 3rd to 20 th , 2013, with Employee Satisfication Index result by 83.09% or increasing by 0.26% compared to 2012, which is 82.83%.

2. Melakukan assessment implementasi budaya Perusahaan yaitu Indonesia Power Way yang dilakukan di seluruh unit dengan metode observasi, random interview, dan mystery guest oleh masingmasing pengelola budaya unit berdasarkan aspek: Penanaman Indonesia Power Way, melalui Visual Manajemen mencapai 74% dan menggunakan media lain mencapai 86%. Penghayatan Indonesia Power Way, telah terimplementasi sebesar 74%. Pemahaman budaya kerja Indonesia Power Way, mencapai 81% dari seluruh pegawai.

2. Assessing the Corporate culture implementation, which is the Indonesia Power Way implemented in all units by observation method, random interview and mystery guest by each culture management unit based on the aspects of: Implantation of Indonesia Power Way by using Visual Management reached 74% and other media that reached 86%. Appreciation of Indonesia Power Way, which was implemented by 74%. Comprehension towards Indonesia Power Way working culture, it reached by 81% from all employees.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi lembar komitmen Senior Leader. Sampai dengan akhir tahun 2013, realisasi komitmen Senior Leader sebesar 68,57%.

3. Monitoring and evaluating Senior Leader commitment sheet. Until the end of 2013, the realizaton of the Senior Leader commitment was by 68.57%.

4. Melakukan sosialisasi rutin terkait aspek keberlanjutan melalui berbagai media baik di Kantor Pusat maupun di Unit Bisnis. Untuk Kantor Pusat, sosialisasi dilakukan secara online berdasarkan tema dengan waktu sebagai berikut: Agustus 2013 : RJPP September 2013 : Fokus Pelanggan Oktober 2013 : Manajemen Risiko Nopember 2013 : Kepatuhan dan GCG Desember 2013 : K3 dan Lingkungan

4. Implementing regular socialization related to the aspect of sustainability through different media either in the Head Office or the Business Unit. As for the Head Office, the socialization conducted by online based on the theme and time as follow: August 2013 : CLTP September 2013 : Customer Focus October 2013 : Risk Management November 2013 : Compliance and GCG December 2013 : OHS and Environment

203


5. Menerbitkan kebijakan terkait Kesejahteraan Pegawai, yaitu: a. Keputusan Direksi Nomor 187.K/010/IP/2013 tanggal 9 Desember 2013 tentang Tata Cara Pembayaran Tarif Grade (Pay for Person) dan Tunjangan Posisi (Pay for Position). b. Keputusan Direksi Nomor 190.K/010/IP/2013 tanggal 13 Desember 2013 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Winduan. c. Keputusan Direksi Nomor 191.K/010/IP/2013 tanggal 13 Desember 2013 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Cuti Tahunan dan Cuti Besar. d. Keputusan Direksi Nomor 157.K/010/IP/2013 tanggal 24 September 2013 tentang Pemberian Penghargaan Kepada Pegawai. e. Proses penyusun dan penyempurnaan kebijakan Sistem SDM, yaitu: Kebijakan Pengadaan Tenaga Kerja Non Pegawai Kebijakan Pendidikan Formal Kebijakan Tambahan Tunjangan Posisi Penyempurnaan Kebijakan Sistem Pembelajaran Penyempurnaan Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Penyempurnaan Kebijakan Imbalan Kerja Kebijakan Talent Kebijakan Beasiswa Ikatan Dinas Kebijakan Program Cooperative Education Kebijakan Sertifikasi Pendidikan Satu Tahun

204

5. Publishing policy related to the Welfare of Employee, namely: a. The Decision of Board of Directors No. 187.K/010/IP/2013 on December 9th, 2013 about the Payment Methods of the Grade fare (Pay for Person) and the Position Allowance (Pay for Position). b. The Decision of Board of Directors No.190.K/010/ IP/2013 on December13 th , 2013 about the Payment Methods of Winduan Allowance (Allowance in every eight years). c. The Decision of Board of Directors No. 191.K/010/IP/2013 on December 13th , 2013 about the Payment Methods of Annual Leave and Service Leave Allowance. d. T h e D e c i s i o n o f B o a r d o f D i r e c t o r s No.157.K/010/IP/2013 on September 24th, 2013 about the Appreciation to the Employee. e. The process of the compilation and improvement of HR System policy, namely: Procurement of Non-Employee Manpower Policy Formal Education Policy Additional Allowance Position Policy Improvement of Learning System Policy Improvement of Education and Pre-Position Training Policy Improvement of Work Benefit Policy Talent Policy Service Bond Scholarship Policy Cooperative Education Program Policy One Year Education Certification Policy

Menjamin Kesejahteraan Pegawai

Ensuring Employee’s Welfare

Pada periode pelaporan, jumlah beban kepegawaian Perusahaan meningkat 12% yakni menjadi Rp1,38 triliun dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp1,23 triliun. Beban kepegawaian tersebut merupakan bentuk perhatian Perusahaan terhadap kesejahteraan pegawai yang terdiri dari tunjangan pegawai, gaji pegawai, imbalan kerja, dan pemeliharaan kesehatan. Berikut rincian beban kepegawaian:

During the reporting period, the total expenses of the Company's employment increased by 12%, which was becoming Rp1.38 trillion compared to 2012 which was Rp1.23 trillion. The employment load is the manifestation of the Company's attention towards the welfare of its employee that consists of employee allowance, employee's s alary, work benefit and health maintenance. The followings are the detail of the employment expenses:


Beban Kepegawaian Employment Expenses

Tahun (Jutaan Rupiah) Year (Million, Rupiah) 2011

2012

2013

445.089

552.879

616.954

Tunjangan Pegawai

Employee Allowance

Gaji Pegawai

Employee Salary

273.563

279.026

265.950

Imbalan Kerja

Working Benefit

340.452

362.909

456.852

Pemeliharaan Kesehatan

Health Maintenance

38.569

39.067

40.400

Dalam menentukan besaran gaji (pay for person), Perusahaan senantiasa memperhatikan aspek aturan hukum yang mengatur upah minimum dan kelayakan yang didasarkan pada beberapa indikator termasuk inflasi (cost of living allowance). Perusahaan juga menerapkan sistem pay for position atas dasar jenjang jabatan dan kelompok lokasi dalam daerah kerja yang bersifat tetap. Selain itu, untuk menjaga dan terus meningkatkan produktivitas kinerja pegawai serta untuk menghargai prestasi kerja pegawai, Perusahaan menerapkan sistem pay for performance yang jumlah besarannya didasarkan atas prestasi kerja pegawai yang dicapai baik secara individu maupun kelompok. Perusahaan juga tidak membedakan besaran gaji berdasarkan perbedaan yang mengandung unsur SARA maupun jenis kelamin. [G4-LA13]

In determining the salary scale (pay for person), the Company always concerns to the aspects of the law that governs the minum wage and feasibility based on some indicators including inflation (cost of living allowance). The Company also implements pay for position system based on position level and group location in a permanenet work. Furthermore, in order to maintain and improve performance productivity of the employee and to appreciate the work achievement of the employee, the Company implements pay for performance system, in which its total scale based on the work achievement of the employee that achieved either by individual or group. The Company do not discriminate the salary scale based on the race, religion, ethnicity or gender. [G4-LA13]

Besaran gaji yang diterima oleh pegawai pada awal jenjang karir mereka berada diatas Upah Minimum Provinsi sesuai dengan lokasi unit bisnis beroperasi. Perbandingan antara Upah Minimum Provinsi (UMP) dan penghasilan entry level pegawai Indonesia Power pada jenjang terendah adalah sebagai berikut: [G4-EC5]

The salary scale that received by the employee in their early position level is upon the Provincial Minimum Wage in accordance of the operational location of the business unit. The comparation between Provincial Minimum Wage (PMW) and the income of the entry level of Indonesia Power's employee at the lowest level is as follows: [G4-EC5]

205



Provinsi Province

No

Indonesia Power (Rupiah)

1

Banten Banten

UBP Suralaya, UBOH PLTU Banten 1 Suralaya, UBOH PLTU Banten 2 Labuan

Suralaya GBU, Banten 1 Suralaya SPP OMBU, Banten 2 Labuan SPP OMBU

1.170.000

3.168.000

2

DKI Jakarta DKI Jakarta

Kantor Pusat, UBP Priok, UB Pemeliharaan

Head Office, Priok GBU, Maintenance BU

2.200.000

3.234.000

3

Jawa Barat West Java

UBP Kajomang, UBP Saguling, UBOH PLTU Banten 3 Lontar, UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu

Kajomang GBU, Saguling GBU, Banten 3 Lontar SPP OMBU, Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU

850.000

3.168.000

4

Jawa Tengah Central Java

UBP Semarang, UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala

Semarang GBU, Jawa Tengah 2 Adipala SPP OMBU

830.000

3.168.000

5

Jawa Timur East Java

UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

866.250

3.168.000

6

Bali Bali

UBP Bali

Bali GBU

1.181.000

3.234.000

Bagi pegawai yang pensiun, Perusahaan menyediakan 4 jenis imbalan kerja , yaitu: [G4-EC3]

Pensiun Imbalan Pasti Fixed Pension Benefit

206

UMP (Rupiah) PMW (Rupiah)

As for the retired employee, the Company provides 4 types of employee benefit namely: [G4-EC3]

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua pegawai tetap. Program pensiun ini ditentukan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja pegawai. Program pensiun imbal pasti dikelola oleh Dana Pensiun PLN (Persero) (DP-PLN) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.KEP284/KM.17/1997 tanggal 15 Mei 1997. Pendanaan DP-PLN terutama berasal dari iuran pegawai sebesar 6% dan pemberi kerja sebesar 12,38% dari penghasilan dasar pegawai.

The Company provides fixed pension benefit program for all permanent employees. This pension program determined by the basic salary and work duration of the employee. This fixed pension benefit managed by the PLN Pension Fund (Persero) (DPPLN) in which its deed of establishment endorsed by the Ministry of Finance Repulic of Indonesia by its Decision Letter No.KEP- 284/KM.17/1997 on May 15th, 1997. The funding of DP-PLN mainly comes from the dues of the employee by 6% and the employer by 12.38% of the basic salary.


Perusahaan dan entitas anak juga memberikan imbalan pasca-kerja lain tanpa pendanaan berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada pegawai yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan entitas anak. Imbalan program ini ditentukan berdasarkan penghasilan dan masa kerja pegawai.

The Company and its subsidiary entity also give post employment benefit withouth any funding, which is the severance payment, the appreciation of work duration and compensation to the employee that fulfill the requirements of the policy from the Company and its subsidiary entity. The benefit of this program based on the revenue and work duration of the employee.

Imbalan Pemeliharaan Kesehatan Maintenance Health Rewards

Selain program pensiun DP-PLN dan imbalan pasca-kerja lain, Perusahaan juga menyediakan imbalan program kesehatan tanpa pendanaan bagi pensiunan dan keluarganya yang memenuhi persyaratan.

A part from DP-PLN pension program and other post-employee benefit, the Company also provides health benefit program without any funding for the retired employee and their family that fulfill the requirement.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Long Term Employee Benefit

Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang tanpa pendanaan berupa uang cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, bantuan kematian dan pemakaman,serta penghargaan winduan bagi pegawai yang memenuhi persyaratan.

The Company also gives long term employee benefit without any funding, which is in service leave fund, work accident allowance, death compensation and funeral, also eight years awards appreciation for the employee that fulfill the requirements.

Imbalan Pasca-Kerja Lain Other Post Employee Benefit

207


Selain itu, Perusahaan juga memberikan benefit lain bagi pegawai baik tetap maupun tidak tetap, diluar dari komponen beban kepegawaian diatas yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: [G4-LA2]

In addition, the Company also gives other benefit for the employee, either permanent or non-permanent employee, a part from the above employment expenses components, in which it can be overviewed on the table below: [G4-LA2]

Manfaat Pegawai Employee Benefit

No

Pegawai Tetap Permanent Employee

Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent Employee

Fasilitas Facility 1

Rumah Jabatan *

Official Residence*

Ya Yes

Tidak No

2

Bantuan Fasilitas Sewa Rumah (BFSR) **

House Rental Facility Support (BFSR)**

Ya Yes

Tidak No

3

Dormitory ***

Dormitory ***

Ya Yes

Tidak No

4

Kendaraan Operasional

Operational Vehicle

Ya Yes

Ya Yes

5

Perjalanan Dinas

Tour of Duty

Ya Yes

Ya Yes

6

Sarana Kerja

Working Facility

Ya Yes

Ya Yes

Benefit Benefit 1

Tunjangan Kecelakaan Kerja

Work Accident Allowance

Ya Yes

Ya Yes

2

Pendidikan dan Pelatihan

Education and Training

Ya Yes

Tidak No

3

Bantuan Pemakaman dan Duka Cita

Funeral and Grief Compensation

Ya Yes

Ya Yes

4

Pakaian Dinas

Service Uniform

Ya Yes

Tidak No

5

Family Gathering

Family Gathering

Ya Yes

Tidak No

6

Bantuan Bencana Alam

Natural Disaster Relief

Ya Yes

Ya Yes

* ** ***

Untuk jabatan Direksi, General Manajer, Deputy GM Unit Bisnis, Eksekutif Struktural di Unit Bisnis, dan Pimpinan Unit/Sub Unit Pembangkit For Directors, General Manager, GM Deputy of Busines Unit, Structural Executive at Business Unit, and Head of Generating Unit/Sub Unit Untuk pejabat struktural yang tidak mendapat fasilitas Rumah Jabatan (Eksekutif Utama, Eksekutif Senior, dan Eksekutif) For the structural officials that do not receive Official Residence (Main Executive, Senior Executive, and Executive) Untuk jabatan Operator & Teknisi yang memiliki jam kerja shift For the Operator and Technician position that do not have shift work

Perusahaan juga memberikan hak cuti kepada pegawainya, yang terdiri dari cuti tahunan, cuti besar, cuti hamil/melahirkan, dan cuti diluar tanggungan perusahaan. Pegawai berhak mengambil cuti dan memperoleh ijin meninggalkan pekerjaan karena alasan penting sesuai ketentuan yang berlaku. Pada akhir tahun 2013, tercatat sebanyak 2.429 orang pegawai yang menggunakan hak cuti tahunan, 869 orang pegawai yang menggunakan hak cuti besar, dan 25 orang pegawai wanita yang menggunakan hak cuti hamil/melahirkan. Sebanyak 18 orang dari 25 orang pegawai wanita tersebut telah kembali bekerja di tahun 2013, sedangkan 7 orang lainnya masih dalam masa cuti hamil/melahirkan dan akan kembali bekerja di tahun 2014. [G4-LA3] 208

The Company also provides leaves for its employee, the leaves consist of annual, service, and pregnancy leaves, also the leaves outside of the company's expenses. The employee deserves to take their leaves and obtain permittion to leave their work for any urgent matter according to the regulations. In the end of 2013, there were 2,429 employees that took their annual leave, 869 employees used their service leaves, and 25 woman employee used their pregnancy leaves. There are 18 people from the 25 women employee resumed to their work in 2013, meanwhile the other 7 were still in their pregnancy leaves and they will resume to their work in 2014. [G4-LA3]


Mengutamakan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Kenyamanan Pegawai Prioritizing Employee's Safety, Health, Security and Comfort 209


Perlindungan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tidak hanya menjadi suatu kewajiban namun juga sudah menjadi kebutuhan Kami demi melindungi seluruh pegawai dari risiko kerja yang mereka hadapi. Protection for Occupational Health and Safety (OHS) not only becoming obligation, but necessity for protection for all employees and occupational risk that they may face.

210




Indonesia Power memandang bahwa perlindungan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu kewajiban dan kebutuhan Perusahaan agar terwujud perusahaan yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari pelaksanaan praktik kerja yang baik bagi para pegawai, Indonesia Power menerapkan perangkat kebijakan dan prosedur yang terdiri dari Sistem Manajemen K3 (SMK3), Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001 dan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) kerja demi melindungi seluruh pegawai dari risiko kerja yang mereka hadapi. [G4-LA7,EU-16]. Kebijakan mengenai K3 tersebut sesuai dengan Keputusan Direksi No.41.K/010/IP/2012 tentang Kebijakan Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L) dan tercantum secara formal dan tertulis dalam sebuah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) [G4-LA8] . Pelaksanaan seluruh kebijakan dan prosedur K3 ditangani oleh Komite K3 Indonesia Power dimana sejumlah 553 pegawai atau sebesar 15,81% dari total pegawai terlibat dalam struktur formal kepengurusan [G4-LA5]. Indonesia Power juga mengadakan kegiatankegiatan yang dapat mendukung kinerja K3 dan peningkatan kesadaran pegawai terhadap implementasi K3 di tempat kerja. [G4-LA7]

Indonesia Power considers that the protection of employees including their Occupational Health and Safety (OHS) are liability and needs of the Company in order to realize a sustainable company. As part of the implementation of good working practices for employees, Indonesia Power implements the policies and procedures consisting of OHS Management System, Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001 and working Security Management System (SMP) to protect all employees from occupational risks they may face [G4-LA7,EU-16]. Those policies about OHS based on the Decision of the Board of Directors No.41.K/010/IP/2012 about Occupational Health, Safety, and Environment policy, formally those included and written in the Common Work Agreement (PKB) [G4-LA8]. The implementation of all policies and procedures maintained by the OHS Committee of Indonesia Power where 553 employees or about 15.81% of the total employees involved in the formal management structure [G4-LA5]. Indonesia Power also conducts activities that can support the OHS performance and increases employee's awareness of the implementation of OHS in workplaces. [G4-LA7]

211


Selain itu, Indonesia Power melakukan kerjasama dengan POLRI dalam pengamanan Objek Vital Nasional dimana seluruh Unit Bisnis Indonesia Power merupakan Objek Vital Nasional yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan hidup masyarakat luas terkait pemenuhan energi listrik. Indonesia Power juga melakukan kerjasama dengan perusahaan penyedia jasa keamanan (Satpam) yaitu Garda Power Mandiri (GPM). Perusahaan telah memastikan bahwa GPM telah memiliki standar prosedur keamanan terpadu dan sistem pelatihan yang memenuhi aspek-aspek hak asasi manusia. [G4-HR10]

Furthermore, Indonesia Power cooperates with the Police of the Republic of Indonesia securing National Vital Objects where all Business Units of Indonesia Power are the National Vital Objects related to the interests of wider community's life related to the fulfillment of electricity energy. Indonesia Power cooperates with the security service provider company, namely Garda Power Mandiri (GPM). The Company ensures that GPM has the integrated standardsof security procedures and training systems that fulfill the human rights aspects.

Jumlah Pegawai dalam Kepengurusan K3

Total Employees in OHS Officials

Implementasi K3 dibawah pengawasan tim Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di masing-masing unit dan struktur tersebut melibatkan seluruh pegawai dengan komposisi yang berbeda antara satu unit dengan unit lainnya. Jumlah anggota P2K3 selama tiga tahun terakhir (2011-2013) tidak mengalami perubahan, yaitu sebanyak 553 pegawai atau 17,92% dari total pegawai terlibat dalam struktur formal kepengurusan. Berikut tabel jumlah anggota P2K3 berdasarkan Unit Bisnis Perusahaan dan Kantor Pusat.

The OHS implementation is under the supervision of the Committee of Safety and Work Health (P2K3) in every unit and structure involves all employees with different composition from one unit to another unit. The number of P2K3 members over the last three years (2011-2013) did not change, which was by 553 employees or 17.92% of total employees involved in the formal management structure. The following table the member of P2K3 based on the Company's Business Unit and Head Office.

[G4-HR10]


Total Pegawai Total Employee

Persentase Percentage

Kantor Pusat

Head Office

22

374

5,88%

UBP Suralaya

Suralaya GBU

49

696

7,04%

UBP Priok

Priok GBU

40

304

13,16%

UBP Saguling

Saguling GBU

44

271

16,24%

UBP Kamojang

Kamojang GBU

33

271

12,18%

UBP Semarang

Semarang GBU

93

319

29,15%

UBP Mrica

Mrica GBU

43

223

19,28%

UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

58

217

26,73%

UBP Bali

Bali GBU

54

231

23,38%

Unit Bisnis Pemeliharaan

Maintenance BU

26

161

16,15%



32

74

43,24%



29

79

36,71%



17

117

14,53%

35

93

37,63%

35

33

106,06%

610

3.463

17,61%

UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU UBOH PLTU 2 Jawa Tengah Adipala Total

212

Jumlah Anggota P2K3 Total P2K3 Member

Jawa Tengah 2 Adipala SPP OMBU


Program-program K3 [G4-LA7]

OHS Programs [G4-LA7]

Indonesia Power mengadakan program-program yang mendukung kinerja K3 serta peningkatan kompetensi dan kesadaran pegawai terhadap implementasi K3. Program-program K3 Perusahaan meliputi kegiatan rutin, pemeliharaan, dan investasi K3. Pada tahun 2013, Perusahaan telah menyediakan alokasi dana untuk program K3 sebesar Rp9 miliar. Program-program K3 yang diselenggarakan oleh Perusahaan antara lain:

Indonesia Power organizes programs that support the OHS's performance as well as increasing employee competence and awareness of the implementation of the OHS. Company OHS programs including routines, maintenance, and investment OHS. In 2013, the Company has provided for the allocation of funds amounting to Rp9 billion OHS program. OHS programs organized by, among others:

A. Kegiatan Rutin dan Pemeliharaan K3

A. OHS Routine Activities and Maintenance

Pada tahun 2013, Perusahaan telah mengalokasikan dana untuk kegiatan rutin dan pemeliharaan K3 sebesar Rp1 miliar.

In 2013, the Company has allocated funds for OHS routine activities and maintenance amount Rp1 billion.

Nama Kegiatan Name of Activity

1

2

Deskripsi Kegiatan Description of Activity

Jumlah Anggaran Total Budget

Peringatan Bulan K3 Nasional Commemoration of National OHS month

Untuk memperingati bulan K3 Nasional mulai 12 Januari - 12 Februari, di masing-masing Unit Bisnis dan Kantor Pusat telah dilakukan berbagai macam kegiatan dengan tujuan mengkampanyekan Bulan K3 seperti : pemasangan bendera & spanduk, apel bendera, cafe berbagi, seminar, donor darah, pengobatan gratis, kerja bakti, gerak jalan santai, lomba cerdas cermat K3, pemilihan pegawai teladan & taat K3, dan lain-lain.

Celebration of National OHS month that starting from January 12th to February 12th, in every Business Unit and the Head Office held variety of activities that aims for the OHS Month campaign such as: installation of flags & banners, flag ceremony, sharing cafe, seminars, blood donation, free health service, social service, fun walk, OHS quiz, the selection of role model and OHS obedient employee, etc.

Rp22.000.000

Simulasi Tanggap Darurat [EU21] Emergency Response Simulation [EU21]

Kegiatan simulasi tanggap darurat dilakukan berdasarkan identifikasi potensi bahaya di masing-masing Unit Bisnis dan Kantor Pusat. Secara umum potensi keadaan darurat adalah kebakaran, gempa bumi, tsunami, banjir (PLTU/PLTGU), penanggulangan pencemaran lingkungan, ancaman bom, dan huru hara/demonstrasi.

Emergency response simulation activity implemented based on the identification of potential hazards in every Business Unit and Head Office. Generally the potential emergency is a fire, earthquake, tsunami, floods (SPP / CPP), prevention of environmental pollution, the threat of bombs, and riot / demonstration.

Rp66.000.000

Simulasi ini merupakan salah satu ketetapan PP 50 tahun 2012 (kriteria 6,7) mengenai kesiapan untuk menangani keadaan darurat, dimana Perusahan harus mempersiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat termasuk prosedur dan tim/personil yang terlatih menghadapi keadaan darurat.

This simulation is one of the provisions of PP 50 of 2012 (criterion 6.7) on readiness to respond emergency, in which, the Company must prepare facility and infrastructure of emergency respond including procedures and trained team/personnel for emergencies.

Simulasi tanggap darurat ini efektif untuk mengevaluasi kesiapan personil/tim tanggap darurat (SDM) menghadapi keadaan darurat, implementasi prosedur tanggap darurat yang ada di Perusahaan, serta kesiapan/keandalan sarana prasarana tanggap darurat saat terjadi keadaan darurat.

This emergency simulation is effective to evaluate readiness of personnel/team (HR) for emergencies, for the implementation of emergency procedures in the Company, and the preparedness/reliability of emergency response infrastructure in any emergency.

213



3

Sosialisasi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan sosialisasi kesehatan lainnya



Sosialisasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran tenaga kerja (pegawai maupun pihak lain yang bekerja di area Perusahaan) mengenai potensi penyakit akibat kerja dari kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari. Sosialisasi ini juga dikembangkan dalam bentuk sosialisasi kesehatan lainnya di masing-masing Unit Bisnis.

This socialization aims to increase awareness of the manpower (employees and other persons working in the area of the Company) in regard of potential of occupational diseases from regular activities. This socialization is also developed in the form of other health socialization in every Business Unit.

-

Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Socialization of Occupational Health and Safety (OHS) and socialization of Electricity Safety

Sosialisasi K3 dan K2 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap implementasi K3 dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan tempat kerja baik kepada pegawai, anggota P2K3, Persatuan Ibu, dan mitra kerja. Sosialisasi ini dilakukan secara terus menerus, khususnya untuk seluruh mitra kerja atau kontraktor sebelum mereka bekerja (safety briefing).

OHS and Electricity Safety socialization aims to increase the knowledge and awareness of the implementation of OHS and prevent the work accidents in the workplace, for either the employees, members P2K3, Mothers Union, or working partners. This socialization implemented continuously, especially for all business partners or contractors before they start working (safety briefing). [EU18]

-

Latihan Pemadam Kebakaran [EU21] Firefighting Training [EU21]

Latihan Pemadam Kebakaran bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pegawai dalam menanggulangi potensi bahaya kebakaran di tempat kerja. Latihan pemadam kebakaran efektif dilakukan secara rutin agar meningkatkan keterampilan pegawai khususnya tim/personil pemadam kebakaran dalam tim tanggap darurat.

Firefighting training aims to improve the understanding and skills of employees in dealing with any potential fire hazards in the workplace. Effective firefighting training conducted regularly in order to improve the skills of employees, particularly, the team/fire department personnel in emergency team.

Rp42.000.000

Lomba Pemadam Kebakaran antar Unit Bisnis dan Kantor Pusat

Lomba ini dilakukan secara berkala setiap tahunnya yng bertujuan untuk mendorong setiap Unit Bisnis dan Kantor Pusat mempersiapkan tim tanggap darurat kebakaran serta melatih kecepatan dan ketepatan penanganan kebakaran.

The competition held regularly every year. It aims to encourage every Business Unit and Head Office to prepare fire emergency response team and train speed and accuracy of fire management.

Rp198.000.000

[G4-LA7]

Socialization of Diseases Caused by work and other health socialization [G4-LA7]

4

5

6

[EU21]

Firefighting Competition in Business Unit and Head Office [EU21]

214

[EU18]



7

8

9

10



Implementasi 5S dan Lomba 5S (Housekeeping) antar Unit Bisnis dan Kantor Pusat serta internal Unit Bisnis dan Kantor Pusat [EU21] Implementation of 5S and 5S Competition (Housekeeping) in Business Unit and Head Office and internal Business Units and Head office [EU21]

Lomba 5S (housekeeping) didasari evaluasi terhadap potensi bahaya kebakaran/gangguan. Debu batubara (coal fines) yang tidak dibersihkan secara berkala dan mencapai konsentrasi tertentu akan berpotensi terhadap penyebab kebakaran. Demikian pula tumpahan minyak dan pelumas yang tidak segera dibersihkan akan berpotensi terhadap terjadinya incident/accident. Dengan demikian, Perusahaan mencanangkan program "Clean and No Leakages" untuk menciptakan green power plant.

5S Competition (housekeeping) based on the evaluation of potential fire hazard/nuisance. Coal dust (coal fines), which is not cleaned regularly and reaches certain concentration that have potential to cause fires. Similarly, oil and lubricant spills that are not quickly cleaned will potentially trigger incident/accident. Therefore, the Company launched the program "Clean and No Leakages" to create green power plant.

Rp15.000.000

Lomba Green Power Plant antar Unit Bisnis Competition between the Green Power Plant and Business Unit

Lomba Green Power Plant bertujuan untuk mendorong implementasi K3, Lingkungan, dan 5S (housekeeping) melalui temuan Opportunity for Improvement (OFI) untuk ditindaklanjuti oleh masingmasing Unit Bisnis .

Green Power Plant Competition aims to encourage the implementation of K3, Environment, and 5S (housekeeping) through the findings of Opportunity for Improvement (OFI), which is to be followed up by every Business Unit.

Rp75.000.000

Workshop dan Training K3 Korporat Workshops and OHS Corporate Training

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi personil K3 yang ada di Unit Bisnis dan Kantor Pusat serta sharing knowledge dari masing-masing Unit Bisnis. Workshop dan training K3 yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan kompetensi K3, seperti pada tahun 2013 telah dilakukan Work Group Discussion (WGD) terkait Safety Plan dan Training Accident & Incident Investigation.

This activity aims to increase knowledge and competency of personnel in OHS Business Unit and the Head Office and sharing knowledge among Business Units. OHS workshops and training conducted in accordance with the requirements of OHS competence, as implemented in 2013 by the Work Group Discussion (WGD) related with Safety Plan and Training Accident and Incident Investigation.

Penghargaan Zero Accident Internal Perusahaan Zero Accident Award by Internal Company

Evaluasi implementasi zero accident berdasarkan SK 41.K/010/IP/2012 mengenai kriteria zero accident dan unit yang mendapatkan penghargaan akan mendapatkan cinderamata yang disesuaikan dengan kondisi keuangan Perusahaan. Penghargaan internal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja melalui pengenalan potensi bahaya di area kerjanya.

Evaluating the implementation of zero accident, which is based on the criteria of zero accident in SK 41.K/010/IP/2012. The best units will receive award according to the financial condition of the Company. The objective of Internal award is to prevent accidents at work through the introduction of potential hazards in the work place.

-

Rp550.000.000

215




11

Rapat P2K3 tingkat Korporat P2K3 meeting on Corporate level

Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang seluruh unit terkait masalah utama yang diangkat P2K3 unit bisnis untuk menjadi masukan perbaikan K3 di manajemen Perusahaan.

This activity held by inviting all units that relevant to main problem raised by P2K3 business unit in order to make itas the input for OHS improvement in the Company's management.

-

12

Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Kerja Monitoring and Measuring Work Environment

Kegiatan pemantauan dan pengukuran lingkungan kerja bertujuan untuk memastikan bahwa lingkungan kerja dipantau kesesuaiannya dengan peraturan perundangan, standar, dan persyaratan lainnya yang berlaku. Kegiatan ini mencakup pengukuran kebisingan, pencahayaan, iklim kerja, dan lain-lain.

Monitoring and measuring of work environment aims to ensure that the working environment is monitored for its compliance with the legislation, standards, and other applicable requirements. This includes measuring noise, lighting, work climate, etc.

-

13

Pemeliharaan Peralatan K3 OHS Equipment Maintenance

Peralatan K3 merupakan suatu investasi Perusahaan yang harus dijaga kesiapan dan keandalannya, seperti fire fighting system. Secara rutin petugas K3 melakukan inspeksi terhadap peralatan-peralatan tersebut dan melaporkan jika terdapat peralatan dalam kondisi yang abnormal, sehingga perlatan selalu dalam kondisi stand by.

OHS Equipments are the Company's investment that must be maintained their readiness and reliability of firefighting system. OHS officers regularly inspect the equipments and they will report if there is any abnormal condition of equipment, so the equipments are always in stand-by condition.

Rp32.000.000

B. Investasi K3

B. OHS Investment

Pada tahun 2013, Perusahaan telah mengalokasikan dana untuk investasi K3 sebesar Rp8 miliar yang meliputi perlengkapan instalasi pemadam kebakaran dan peralatan K3 lainnya.

In 2013, the Company has allocated fund for OHS investment amount Rp8 billion that includes the installation of firefighting equipment and other OHS equipments.

Anggaran Investasi K3 Budget for OHS Investment

No

Jumlah (ribuan rupiah) Amount (thousands of rupiah)

1

UBP Priok

Priok GBU

1.375.000

2

UBP Suralaya

Suralaya GBU

4.377.890

3

UBP Saguling

Saguling GBU

4

UBP Semarang

Semarang GBU

5

UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

Total

Tidak seluruh Unit Bisnis melakukan investasi di tahun 2013, disebabkan perlengkapan instalasi pemadam kebakaran dan peralatan K3 lainnya masih berfungsi dengan baik sesuai dengan evaluasi yang telah dilakukan Perusahaan. 216


130.708 1.499.400 702.779 8.085.577

Not all Business Unit invested in 2013, due to the installation of firefighting equipment and other OHS equipment still functions properly according to Company's evaluation that has been implemented.


Secara berkala, Indonesia Power juga melakukan pemeriksaan medis yang diprioritaskan untuk para pegawai yang berusia 40 tahun keatas dan/atau pegawai bagian operasi dan pemeliharaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk kewajiban pemeriksaan kesehatan pegawai yaitu UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Permenakertrans No. Per.02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

Periodically, Indonesia Power conducts medical check prioritized for the employees aged more than 40 years and/or the employee of the operation and maintenance division according to the laws and regulations for the obligation to organize medical check for the employee, which is included in UU No. 1 of 1970 about Work Safety and Permenakertrans No. Per.02/MEN/1980 about Medical Check up for Manpower in the Implementation of Manpower Safety.

Selain program-program K3 bagi pegawai, untuk mewujudkan perusahaan yang berkelanjutan, Indonesia Power juga mengadakan program kegiatan bantuan kesehatan masyarakat seperti bantuan biaya operasi jantung coroner untuk 3 orang dengan masing-masing biaya sejumlah Rp40.000.000.

Furthermore, besides of providing OHS programs for the employee, in order to realize a sustainable company, Indonesia Power also provides medical support activities for public such as coronary heart surgery assistance for 3 people, and by the amount of Rp40,000,000 for each person.

Kinerja dan Penghargaan pada Aspek K3 [G4-LA6]

Performance and Awards in the Aspect of OHS [G4-LA6]

Indonesia Power memiliki kinerja yang baik dalam pelaksanaan kebijakan dan prosedur K3. Sebagai hasil implementasi K3 pada tahun 2013, Kantor Pusat dan 7 Unit Bisnis Indonesia Power meraih penghargaan Zero Accident atau Kecelakaan Nihil, 2 Unit Bisnis memperoleh sertifikat SMK3 Emas, dan 1 Unit Bisnis memperoleh sertifikat SMK3 Perak dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Indonesia Power has good performance in the implementation of policies and procedures OHS. As a result of the implementation of OHS in 2013, Head Office and 7 Business Units’s Indonesia Power get awarded Zero Accident, 2 Business Units get certificate of Gold SMK3, and 1 Business Unit gets certificate of Silver SMK3 from the Ministry of Manpower and Transmigration.

217

218


Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat dan Kelestarian Lingkungannya Improving the Quality of People Life and the Environmental Conservation 219

Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat dan Kelestarian Lingkungannya Improving the Quality of People Life and the Environmental Conservation

Perusahaan membangun kerjasama antar pemangku kepentingan dengan menyusun program-program pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat untuk membantu pemerintah mencapai Millennium Development Goals (MDGs). Company builds cooperation among stakeholders by preparing programs of environmental conservation and community development to support government achieving Millennium Development Goals (MDGs).

220




Dalam rangka memperkuat konsep pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, Indonesia Power semakin bertanggungjawab terhadap praktik usahanya. Perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan bisnis usahanya, melainkan Perusahaan juga ikut berkontribusi positif terhadap lingkungan sosial dengan membangun kerjasama antar pemangku kepentingan dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitar agar tercipta hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar wilayah kerja dan operasional melalui kerjasama dengan Corporate Forum for Community Development dan International Society for Sustainability Development [EU19]. Indonesia Power juga bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk mematuhi peraturan dan hukum, menghormati budaya setempat, meminimalkan dampak negatif, memungkinkan terjadinya transfer manfaat, meningkatkan kesempatan bagi ekonomi setempat, serta menginvestasikan sumber daya Perusahaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat setempat. Usaha-usaha Perusahaan ini juga dimaksudkan untuk membantu pemerintah mencapai Millennium Development Goals (MDGs).

In order to strengthen the concept of sustainable corporate growth, Indonesia Power becomes more responsible for its business activity. The Company is not only concerned with its business profits, but also contributes positively to social environment by building cooperation within stakeholders to formulate community development programs around and to create harmonious relationship with the surrounding community, the work area and operational cooperation through cooperating Forum for Community Development and the International Society for Sustainability Development [EU19]. Indonesia Power also works with communities and local governments to obey laws and regulations and respect the local culture to minimize any negative impact, allow transfer of benefits and increase the opportunity for the local economy, as well as investing resources to improve the quality of life of local communities. The Company's efforts are also aimed to help the government achieve the Millennium Development Goals (MDGs).

Perusahaan juga telah memiliki ijin operasional terkait dengan masyarakat lokal, yaitu ijin gangguan di masingmasing kantor cabang di mana perusahaan beroperasi. Melalui ijin tersebut, Perusahaan secara prinsip telah berkoordinasi dengan masyarakat [G4-SO1,G4-SO10]. Sehingga, Perusahaan menjamin tidak ada operasi yang berpotensi signifikan atau yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi komunitas lokal [G4-SO2, G4-HR8,SO-8,SO-10,SO-11]. Selama periode pelaporan, Perusahaan tidak pernah melakukan perbuatan melanggar hukum atau terlibat sengketa dengan masyarakat terkait hak mereka di sekitar kegiatan oper asona l P er usa haa n. [G4 -HR8, G4- HR12]

The Company also has operational permit related to local community, which is disruption in each branch office where the company operates. Through the permit, the Company in principle has coordinated with people [G4-SO1,G4-SO10]. Therefore, the Company ensures there are no operations that have significant potentials or that can create bad impact for local community [G4-SO2,G4-HR8,SO-8,SO-10,SO-11]. During the reporting period, the Company never violates any legal violation or involves in any dispute with community in regard with their rights around Company's operational activity. [G4-HR8,G4-HR12]

Hingga saat ini, Indonesia Power melakukan program pemberdayaan masyarakat (community development) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga habitat flora dan fauna sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat maupun kawasan hutan sekitar wilayah operasi. Program Perusahaan yang berhubungan dengan pelibatan dan pengembangan komunitas sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui program InPower-CARE (Indonesia P ow er - C o m mu n i ty A s s is ta n c e , R e l a ti o n , d a n Empowerment), yang terbagi menjadi 3 (tiga) aspek utama, yaitu :

Until this time, Indonesia Power implements community empowerment programs (community development) that aims to improve the welfare of the society and maintain habitat for flora and fauna as the manifestation of its responsibility to the community and surrounding forest near the areas of working activity. The Company's programs related to community engagement and development implemented through a program called InPower-CARE (Indonesia Power-Community Assistance, Relations and Empowerment), which is divided into 3 (three) main aspects, they are:

221





222

InPower - CARE

InPower - CARE

InPower-CARE (Indonesia Power - Community Assistance, Relation, and Empowerment) adalah kegiatan pelibatan dan pengembangan komunitas yang dilakukan Perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial dan tata kelola Perusahaan yang baik. InPower-CARE bertujuan untuk memperbesar akses masyarakat agar mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga, kehidupan masyarakat di sekitar wilayah operasional Perusahaan diharapkan menjadi lebih berdaya dan mandiri dengan kualitas dan kesejahteraan yang lebih baik.

InPower-CARE (Indonesia Power-Community Assistance, Relations, and Empowerment) is a community development and engagement made by the Company as manifestation of its social responsibility and good corporate governance. InPower-CARE aims to increase people's access in order to achieve better social, economic, and cultural condition, so people who live surrounding the Company areas become more empowered and self-contained with better quality and welfare.

Realisasi anggran InPower-CARE Indonesia Power tahun

Realization of budget spent by Indonesia Power in


Program InPower-CARE InPower-CARE Program


1. Bantuan Sarana dan Prasarana Infrastructure Support 2. Bantuan Pelayanan Kesehatan Medical Care Support 3. Bantuan Pelayanan Pendidikan Education Support 4. Bantuan Bencana Alam Disaster Relief


1. Komunikasi Sosial Social Communication 2. Partisipasi Peringatan Hari Besar Participating in Feast Day Celebration 3. Partisipasi Kegiatan Masyarakat Participating in Community Activity

Realisasi anggaran InPower-CARE Indonesia Power tahun 2013 adalah sebesar Rp16.109,89 juta, terdiri dari:

Program InPower-CARE InPower-CARE Program


1. Bantuan Pengembangan dan Modal Usaha Development and Venture Capital Support 2. Bantuan Peningkatan Keterampilan Improvement Skills Support 3. Bantuan Pemasaran Produk Marketing Product Support 4. Riset dan Pengembangan Research and Development

Realization of budget spent by Indonesia Power in InPower-CARE program in 2013 is Rp16.109,89 million, consist of: (Rp juta) (Rp million)

Realisasi Anggaran Budget Realization

Penerima Manfaat Beneficiaries

Bakti Pelayanan Masyarakat Community Services

3.550,39

402 fasilitas sosial dan umum, 2.980 pasien melalui 35 kegiatan sosial, 814 sekolah, 69 siswa, dan 9 lokasi bantuan tanggap darurat

402 social and public facilities, 2,980 patients through 35 events, 814 schools, 69 students, and 9 locations of emergency relief


4.579,86

192 kegiatan komunikasi sosial dan 214 kegiatan kemasyarakatan

192 social communication activities and 214 community activities


7.979,63

163 usaha mikro dan 353 wirausahawan

163 micro-enterprises and 353 entrepreneurs

223


Roadmap InPower - CARE

Roadmap InPower - CARE

Lebih lanjut, kedepannya Indonesia Power telah membuat roadmap InPower-CARE, yakni sebagai berikut:

Furthermore, Indonesia Power has made InPower-CARE roadmap, as follows:

Infrastructure & Alignment

Strengthening & Measuring

Community Engagement

2014-2015

2016-2017

2018-2019

Eco Friendly

Green Company

Eco-Friendly

Social Mapping & Roadmap

Penyusunan Program InPower-CARE Partisipatif Preparation of InPower-CARE Participation Program

Penyusunan Program InPowerCARE Partisipatif Preparation of InPower-CARE Participation Program

Penyusunan Alat Ukur Keberhasilan Preparation of Measuring Achievement

InPower-CARE berdasarkan Social Mapping dan Roadmap InPower-CARE based on Social Mapping and Roadmap

InPower -CARE berdasarkan Social Mapping dan Roadmap InPower-CARE based on Social Mapping and Roadmap

Pelaksanaan InPower -CARE based on Requirements InPower-CARE Implementation based on Requirements

Proporsi Pemberdayaan= Minimal 60% Empowerment Proportion = Minimum of 60%

Proporsi Pemberdayaan = Minimal 65% Empowerment Proportion = Minimum 65%

Proporsi Pemberdayaan = Minimal 50% Empowerment Proportion = Minimum 50%

Pengukuran Measurement

Pengukuran Measurement

Untuk 5 tahun kedepan, pelaksanaan InPower-CARE (Grand Strategy InPower-CARE) dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini:

224

Community Involvement

As for the implementation of InPower-CARE for the next 5 years (Grand Strategy InPower-CARE) can be overviewed in the following illustration:


Periode Period Tahap Stage

I

2014/2015

II

2015/2016

III

2016/2017

IV

2017/2018

V

2018/2019

Perintisan/Penumbuhan Pioneering/Growing Penguatan Strengthening Pengembangan Developing Pemandirian Self-Supporting/Independence Exit Strategy

Implementasi InPower-CARE

Monitoring

The Implementation of InPower-CARE

Mapping

Collaboration Management

Economic Incentives/ Benefit Capacity Building

Tahap Stage

Kondisi Saat Ini Current Condition

Mapping

Dua Unit Bisnis sudah melakukan social mapping, Empat Unit Bisnis mempunyai roadmap

Two Business Units are already doing social mapping, Four Business Units have the roadmap

Collaboration Management

Dilaksanakan di seluruh Unit Bisnis

Implemented in all Business Units

Capacity Building



Economic Incentives/Benefit



Monitoring



225


Program-Program InPower - CARE [G4-SO1]

InPower - CARE Programs [G4-SO1]

Berikut program-program InPower-CARE yang diselenggarakan Indonesia Power selama tahun 2013:

The following are programs held by InPower-CARE Indonesia Power in 2013:

1. Bakti Pelayanan Masyarakat Community Assistance Program Bantuan Sarana dan Prasarana Facility Assistance Pemberian bantuan pengobatan masyarakat kepada 1.356 orang. Pemberian bantuan pengobatan Tuberculosis/paru-paru sebanyak 100 orang. Pemasangan sarana penerangan sebanyak 300 rumah. Pemberian bantuan belajar kepada anak yang tidak mampu sebanyak 405 orang anak. Pemberian bantuan kacamata baca bagi anak-anak sekolah sd di wilayah kecamatan grogol kota untuk mendukung proses belajar mengajar.

Providing medical aid for 1,356 people.

Penambahan 1 ruang kelas baru dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Pemberian bantuan sarana pembangunan PAUD di Desa Sudi Kecamatan Ibun untuk peningkatan pendidikan usia dini.

Adding 1 new classroom to improve quality of education.

Perbaikan jalan di wilayah Kelurahan Tanjung Mas Semarang. Bantuan renovasi ruang aula SD - SMP Barunawati dan SD Kemijen Kelurahan Tanjung Mas.

Repairing road in KelurahanTanjung Mas Semarang. Renovation assistance for SD - SMP Barunawati hall and SD Kemijen Tanjung Mas Village.

Pemberian bantuan infrastruktur seperti jalan, posyandu, MCK, sarana ibadah, sekolah, dan prasarana sekolah.

Providing assistance for Tuberculosis treatment for 100 people. Installing lighting facilities for 300 homes. Giving scholarship for 405 poor children. Giving eye-glasses donation for children in Grogol to support the teaching and learning process.

Providing support for building facility of Kindergarten in Sudi village of Sub-District of Ibun to improve the quality of early education (pre-school, kindergarten)

Infrastructure assistance such as road, Posyandu, public toilets, places of worship, schools, and school infrastructure.

Bantuan Pelayanan Kesehatan Health Assistance Pembentukan Klinik Bakti Indonesia Power (KBIP). Pengobatan gratis. Pemberian bantuan operasi bibir sumbing dan katarak. Bantuan kepada pasien jantung (3 orang) Save motherhood - Penyuluhan kesehatan ibu dan bayi. - Mendukung program depkes : Program 1000 hari pertama sebagai tindakan preventif

226

Establishing Klinik Bakti Indonesia Power (KBIP). Free medical check up. Donations for cleft lip surgery and cataract. Donations for heart disease patients (3 people) Save motherhood - Maternal and infant health education. - Supporting Ministry of Health's program: First1000 day program

Program cuci tangan pakai sabun

Soap Hand-washing program

Pemberian bantuan gizi balita melalui posyandu; Penyuluhan hidup sehat.

Providing infant nutritional support through posyandu; Healthy life education

Donor darah sebanyak 4 kali/tahun.

Blood Donor 4 times / year


Program Bantuan Pelayanan Pendidikan Educational Assistance Pemberian bantuan beasiswa, Praktik Kerja Lapangan (PKL), dan pelatihan guru.

Scholarships, Field Work Practice, and teacher training.

Bantuan Bencana Alam Disaster Relief Assistance Dilaksanakannya sosialisasi penanganan tanggap darurat di beberapa daerah operasional pembangkit, antara lain di UBP Semarang, Unit Bisnis Pemeliharaan. Selain itu juga Perusahaan mendirikan tim tanggap darurat di Unis Bisnis Pembangkit.

Socialization of emergency response in several power plant operational areas, such as in Semarang GBU, Maintenance Business Unit, and setting up emergency response team in Generating Business Unit.

2. Bakti Pembinaan Hubungan Community Relations Program Bakti Pembinaan Hubungan Community Relations Melaksanakan safari ramadhan sekaligus sosialisasi perkenalan pejabat General Manager UBP Suralaya yang baru. Berpartisipasi dalam kegiatan MTQ tingkat kota Cilegon tahun 2013. Berpartisipasi dalam pembangunan Pondok pesantren Al-Quraniyah Cerenang Serang dan bantuan untuk pembangunan Kantor Desa Kedungsoka Kecamatan Pulo Ampel. Mendukung kegiatan Turnament Liga Al-Furqon di Kelurahan Lebak Gede Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon.

Organizing Ramadan Tour and introducing the new General Manager of Suralaya GBU

Pemberian bantuan sarana pelatihan tenis meja dalam rangka mendukung olahraga tenis meja bersama Persatuan Tenis Meja (PTM) Rajawali.

Donating table tennis training facility to support sport activity with Table Tennis Association (PTM) Rajawali.

Bekerjasama dengan KBIP dan Dinas Kesehatan setempat mengadakan penyuluhan dan pemberian obat kepada penderita penyakit kaki gajah.

Cooperating with KBIP and local Health Division, providing education and medicine for elephantiasis patients.

Participating in MTQ activities in Cilegon in 2013. Participating in the development of Cerenang Serang Pondok Pesantren Al-Quraniyah and assist to develope the Office of the District office of Kedungsoka Village, Pulo Ampel. Supporting Al-Furqan League Tournament activity in Lebak GedeVillage, Pulomerak Cilegon city.

3. Bakti Pemberdayaan Masyarakat Community Empowerment Program

Deskripsi Descriptions

InPower - Life Skills

Pengembangan dan pemasaran usaha mikro dan dasar Developing and marketing of micro and basic enterprise

Pengembangan kopi plengan. Pembuatan batik Gumelem Mrica, batik mangrove “Zie Batik”, dan batik Jakarta. Pemberian bantuan modal usaha untuk “Cinta Batik Semarang”. Pemasaran usaha mikro dan dasar melalui media cetak dan bazaar. Melakukan kerjasama dengan waralaba.

Development of Kopi Plengan. Production of Batik GumelemMrica, Batik Mangrove "Zie Batik", and batik Jakarta. Business Incentives for "Cinta Batik Semarang". Marketing micro and basic enterprise by printed media and bazaar. Cooperating with franchise.

227


Program


InPower - Life Skills

Pengembangan masyarakat pesisir Developing Coastal Communities

Pemberian bantuan tambahan modal mitra binaan UBP Bali. Pembenahan Pantai Kelapa 7 oleh UBP Suralaya. Pemberian bantuan alat Low Temperature High Pressure Cooker Bandeng Presto oleh UBP Suralaya. Pelatihan pengolahan makanan mangrove dan bantuan permodalan bergulir oleh UBP Suralaya.

Providing additional capital for Bali GBU's fostering partner. Improving Pantai Kelapa 7 by Suralaya GBU. Giving support of Pressure Cooker Low Temperature High Equipment Bandeng Presto by Suralaya GBU. Mangrove food processing training and giving revolving incentive by Suralaya GBU.


Menyalurkan dana bergulir melalui Kelompok Usaha Bersama Prestasi (KUBTASI) kepada pedagang kecil sebanyak 50 orang pedagang dalam 5 kelompok binaan dan 2 kelompok bengkel serta 1 kelompok usaha kripik. Sampai saat ini KUBTASI sudah mengelola dana sebesar Rp239 juta. Menyelenggarakan pelatihan komputer, las, dan tata rias kepada mitra binaan.

Distributing revolving funds through KUBTASI for 50 small enterprises in 5 foster groups, 2 workshop groups and 1 group of chips business. Currently KUBTASI has managed fund by Rp239 million.

Menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk kompos di wilayah Branang Kecamatan Lekok. Melakukan pembinaan kepada UKM Harmoni untuk mengolah hasil dari nelayan menjadi makanan jadi maupun mentah untuk dijadikan oleh-oleh. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan pengelolaan keuangan kelompok simpan pinjam kepada 300 orang kader posyandu di 11 desa.

Training partners to make compost in Branang Lekok District.

UBP Grati Grati GBU

Organizing computer, welding, and make-up training for the foster partners.

Fostering SME Harmoni to process the product of the fishermen into delicatessen or raw food as souvenir. Providing financial management skills training of savings group to 300 people in Posyandu for 11villages.

Program Pengembangan Masyarakat Comunity Development Program


228

Membantu meningkatkan kapasitas alat produksi pengolahan makanan, yang sebelumnya 5 kg per hari sehingga dapat menghasilkan 20 kg makanan olahan, dalam rangka mendorong pemenuhan permintaan pasar. Mendorong peningkatan hasil usaha ternak di Sub Unit PLTP Gunung Salak dari modal awal 10 ekor ternak telah berkembang menjadi 38 ekor. Mendorong kegiatan pengembangan penanaman palawija bagi masyarakat yang kurang mampu di wilayah Pamijahan, oleh pegawai purna bakti .

Helping to increase the production of food-processing tool, therefore, people can produce 20 kg of processed foods that previously only 5 kg per day in order to fulfill the demand of market. Encouraging the improvement of ranch business in sub-unit of Gunung Salak GPP from 10 grown birds to 38 birds. Encouraging development activity of crops planting for disadvantaged society in Pamijahan by retired employee.


Program



Mendorong program industri kreatif jajanan mangrove berbasis masyarakat di Mangkang Wetan dan Mangunharjo. Dalam rangka pemanfaatan biogas di masyarakat, UBP Semarang menyalurkan biogas sebagai bahan bakar kompor kepada 5 keluarga. Dalam rangka green economy, UBP Semarang membantu binaan untuk memanfaatkan buah mangrove menjadi Batik Semarangan. Dalam rangka menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar pembangkit, UBP Semarang bersama warga binaan memproduksi paving blok yang siap dipasarkan, sampai saat ini sudah 12 orang yang memproduksi paving tersebut.

Encouraging creative industry societybased programs of mangrove snacks in Mangkang Wetan and Mangunharjo. To utilize biogas in the community, Semarang GBU distributed biogas as the fuel for stoves in 5 families.

Ecopreneurship melalui perbaikan lingkungan dengan insentif ekonomi Ecopreneurship through environmental improvement by economic incentives

Pengembangan Ekowisata bahari oleh UBP Bali. Pengolahan Sampah dan kertas menjadi kerajinan tangan bagi masyarakat oleh UBP Priok, UBP Suralaya, dan UBP Saguling. Pengolahan plastik dan eceng gondok menjadi kerajinan tangan bagi masyarakat oleh UBP Saguling. Pengolahan sampah kantor non-B3 bagi masyarakat oleh UBP Semarang.

Developing Marine Ecotourism by Bali GBU Trash and paper processing, for handmade in community by Priok GBU, Suralaya GBU and Saguling GBU

Zero waste

Bersama Koperasi Bangkit Bersama (KBB) mengolah sampah di UBP Saguling Pengolahan sampah water-intake di setiap PLTA

Processing trash in Saguling GBU in Cooperation with Koperasi Bangkit Bersama (KBB) Water-intake waste processing in every HPP.

Keanekaragaman hayati Biodiversity

Program konservasi raptor (elang) berupa adopsi dan pemetaan (2011), pelepasliaran (2012) dan perlindungan sarang (2013) di UBP Mrica, UBP Kamojang, dan UBP Bali. Pembibitan pohon endemik di UBP Kamojang.

Conservation programs raptors (Eagle) by adopting and mapping (2011), release (2012) and nest protection (2013) in Mrica GBU, Kamojang GBU, and Bali GBU. Breeding endemic tree in Kamojang GBU.

To support green economy, Semarang GBU helps its partners to use mangrove fruit for Batik Semarang. To stimulate economy of the community around the power plant, Semarang GBU and its partners producing ready to sell paving blocks, currently there are 12 people producing the paving blocks.

Program Unggulan Excellent Program

Energi Energy

Plastic and water hyacinth processing, for handmade for community by Saguling GBU Office Trash non-B3 management for community by Semarang GBU

Pemanfaatan energi surya dengan Utilization of solar energy by using cells menggunakan solar cell untuk penggerak to drive the water pump in Buleleng Bali pompa air di Kabupaten Buleleng UBP Bali. GBU.

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Micro Finance Institutions (MFI/LKM)

Pengembangan koperasi masyarakat oleh UBP Bali, UBP Saguling dan UBP Kamojang. Pengembangan aplikasi untuk memonitor tingkat kesehatan LKM binaan secara online dan realtime Standarisasi LKM binaan Seluruh Indonesia Power.

Developing Community Cooperation in Bali GBU, Saguling GBU and Kamojang GBU. Developing application to monitor partner LKM's soundness level either by online and realtime. Standardizing partner LKM in all Indonesia Power Units

Industri Kreatif Creative Industry

Pengembangan kampung batik di Pal Batu Jakarta Selatan Pengembangan industri batik lokal oleh UBP Mrica dan UBP Semarang.

Developing batik village in Pal Batu South Jakarta Developing local batik industry by Mrica GBU, and Semarang GBU

229


Pada tahun 2013, Indonesia Power tidak melakukan program pengelolaan pemindahan penduduk, dan kedepannya apabila dibutuhkan, Indonesia Power akan berkoordinasi dengan PLN yang sudah memiliki program yang disebut Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) yang diinisiasi oleh Bank Dunia [EU20]. Sehingga, tidak ada penduduk yang dipindahkan akibat kegiatan proyek yang dilaksanakan oleh Perusahaan.

In 2013, Indonesia Power is not undertake transfer of population management programs, and in the future if needed, Indonesia Power will coordinate with PLN which already has a program called the Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) initiated by the World Bank [EU20]. Therefore, therewere no resident relocated as the result of the Company's project activity. [EU22]

[EU22]

Meningkatkan Kesejahteraan Komunitas Masyarakat Melalui Konservasi Terumbu Karang [G4-SO1,G4-SO2] Improving Social Community through Coral Reefs Conservation [G4-SO1,G4-SO2]

230

Keindahan alam bawah laut dengan berbagai keanekaragaman ekosistem terumbu karang dapat memberi nilai lebih bagi pelaku usaha pariwisata, seperti wisata taman laut diving dan snorkeling. Kekayaan ekosistem terumbu karang penghasil ikan atau biota laut juga dapat memberikan nilai ekonomis bagi kehidupan nelayan pesisir. Kondisi tersebut tidak akan tercapai jika terumbu karang rusak. Terumbu karang sudah banyak mengalami kerusakan sejak lama, tidak terkecuali di pesisir laut Desa Pemaron, sehingga mengancam lingkungan dan kehidupan di dalam laut. Kerusakan terumbu karang salah satunya disebabkan pola menangkap ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan.

The beauty of underwater world with its diversity of coral reefs ecosystem can give added values for tourism industry, such as by marine park tour, diving and snorkeling. The coral reef rich ecosystems will attract fish or any other marine life, also it can give economic value for the livelihood of fishermen around the coastal area. This condition may not be achieved if the coral reefs damaged. Coral reef has been damaging for so long, including the coral reef on the coastal area of Pemaron Village, therefore, this condition threats the environment and marine life deep under the sea. The damage of coral reefs caused by the method of fishery that is not eco friendly.

Sebagai bukti wujud rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat, Indonesia Power melalui UBP Bali terpanggil untuk menciptakan kembali kelestarian lingkungan laut melalui konservasi terumbu karang dan edukasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya terumbu karang dengan menerapkan program Community Development (Comdev) terhadap komunitas nelayan di daerah pesisir.

As the proof of care and corporate social responsibility to people, Indonesia Power by its Bali GBU called to recreate preservation of marine environment by coral reefs conservation and education for people in order to raise their awareness and care to the environment, especially coral reefs by implementing program Community Development (Comdev) to the fisherman community in the coastal area.


Tahapan program konservasi terumbu karang yang dilaksanakan Perusahaan adalah sebagai berikut:

1 Ekologi Ecology

The followings are the coral reefs conservation program stages implemented by the company, i.e.:

Survei Kondisi di Daerah Pesisir Survey in the coastal area Assessment Masyarakat Social Assessment

2

Studi banding Comparative study

3

Pelatihan Konservasi Terumbu Karang Coral Reef Conservation Training

4

5 Edukasi Education

Penanaman Terumbu Karang Coral Reef Planting

6

7

Ekonomi Economy

8

Pembuatan Media Tanam Terumbu Karang Making of Coral Reef Planting Medium

Pemeliharaan & Monitoring Maintaining and Monitoring

Wisata Bahari Marine Tourism

231


232

Sebelum Program Konservasi Before Conservation Program

Sesudah Program Konservasi After Conservation Program

Pola nelayan menangkap ikan dengan cara tidak ramah lingkungan Fisherman's fishery method is not eco-friendly

Pola nelayan menangkap ikan dengan cara ramah lingkungan sebagai hasil dari sosialisasi 3E (Ekologi, Edukasi, dan Ekonomi) The fisherman's fishery method is eco-friendly as the result of 3E (Ecology, Education and Economy) Socialization

Kelestarian lingkungan laut semakin rusak, banyak terumbu karang yang mati Deteriorating of marine environment, there are a lot of damaged coral reefs

Kelestarian lingkungan laut semakin baik dengan konservasi Terumbu Karang Buatan The improvement of marine environment by Man-made Coral Reefs

Habitat ikan semakin berkurang The decrease of fish habitat

Habitat ikan bertambah banyak The increase of fish habitat

Nelayan tidak mempunyai mata pencaharian alternatif The fisherman does not have alternative livelihood

Terwujudnya objek wisata bahari sebagai mata pencaharian alternatif bagi nelayan Marine tourism becomes the alternative livelihood of the fisherman.

Kondisi laut sebelum program konservasi The condition of the sea before the conservation program

Kondisi laut sesudah program konservasi The condition of the sea after the conservation program


Pencapaian hasil dari program ini adalah masyarakat pesisir dan kelompok nelayan Segara Gunung sadar akan penting nya peles tarian lingkun gan laut demi keberlangsungan habitat biota laut dan pelestarian terumbu karang, menambah nilai ekonomi bagi kelompok nelayan segara gunung dengan menjadi pramuwisata taman laut terumbu karang dan penyewaan peralatan snorkeling dan diving. Selain itu, Perusahaan mendapatkan citra yang baik di masyarakat sekitar pembangkit maupun di pemerintahaan dalam bentuk penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng Dinas Perikanan dan Kelautan atas bantuan rehabilitasi terumbu karang dan penghargaan Platinum dari Kemensos RI dalam program pengembangan pesisir (Blue is New Green) di Kabupaten Jembrana dan Buleleng, Bali.

The achievement of this program is, the coastal community and fisherman of Segara Gunung becoming aware of the importance of marine environment conservation for the sustainability of marine life habitat and coral reefs will add economical value for the fisherman group of Segara Gunung by becoming guides for coral reefs marine tour and rental of snorkeling and diving equipments. Furthermore, as the result of this program, the Company benefits good image from the community around the power plant and from the government as well, furthermore, the Company received award from the Local Government of Buleleng Regency, Department of Fishery and Marine for the Company's support in the rehabilitation of coral reefs and Platinum award from the Ministry of Social Republic of Indonesia (RI) for its coastal development program (Blue is New Green) in Jembrana and Buleleng Regency, Bali.

233


Testimoni Konservasi Terumbu Karang Testimony of Coral Reef Conservation

I Wayan Patut Ketua Kelompok Nelayan Karya Segara Group Leader of Karya Segara Fisherman Group

A.A Alit Sastrawan Kepala BLH Provinsi Bali Chairman of BLH Bali Province

234

“Kami ucapkan terima kasih kepada Indonesia Power atas kerjasamanya melalui program penanaman terumbu karang di Desa Pemaron sejak tahun 2010. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya meningkatkan perekonomian para nelayan yang tidak hanya penghasilannya dari hasil tangkapan ikan, namun juga sebagai pramuwisata taman laut terumbu karang. Terima Kasih Indonesia Power"

“We would like to thank to Indonesia Power for its cooperation through coral reef planting in Pemaron Village since 2010. This program is very useful for the community, especially in improving the economy of the fishermen, so they do not only rely their livelihood from their fishery, but they can also work as the guides of coral reefs marine park. Thank you Indonesia Power"

"Indonesia Power sudah melibatkan masyarakat dan bahkan jauh daripada itu, mengembangkan pendidikan dan sebagainya. Saya kira Perusahaan ini perlu dicontoh oleh perusahanperusahaan lain, khusus dalam kaitan pemanfaatan tanggung jawab sosial Perusahaan".

"Indonesia Power has been engaging people, and furthermore, developing education and other initiatives. I think this Company deserves to be the role model for the other company,especially in optimizing its Corporate social responsibility program".


Apresiasi Para Pemangku Kepentingan terhadap Program InPower-CARE Sindo Sindo Penghargaan atas upaya Indonesia Power meningkatkan angka melek huruf di Kampung Pelag, Garut melalui 'Diklat Aksara Atasi Ketertinggalan Masyarakat Garut'. Appreciation for the efforts of Indonesia Power to increase the literacy rate in Pelag village, Garut through 'Literacy Training for Garut Public lag '.

Stakeholders' appreciation to InPower-CARE Program Penghargaan Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) Yogyakarta Nature Conservation Foundation Award (YKAY) Penghargaan yang diberikan Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta atas support Indonesia Power dalam pengembangan mini desa konservasi energi. Award given by Yogyakarta Nature Conservation Foundation for the support of Indonesia Power in developing energy conservation of mini village.

Anugerah Bhakesra Bhakesra Award Penghargaan yang diberikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Indonesia atas dukungan Indonesia Power dalam ekspedisi sosial ke pulaupulau terluar Indonesia. Award given by Indonesian Coordinating Minister for People's Welfare, for supporting in social expeditions to outer islands of Indonesia.

Penghargaan Suaka Elang SuakaElang Award Penghargaan yang diberikan Perkumpulan Suaka Elang atas dukungan Indonesia Power dalam pelestarian raptor. The award is given by Suaka Elang community for Indonesia Power support of raptor conservation.

235


“Terima kasih kami sampaikan kepada Indonesia Power atas dukungannya terhadap Suaka Elang dalam upaya konservasi raptor dan habitatnya di Indonesia. Salah satu dukungan nyata dan berkelanjutan dari Indonesia Power diawali dengan mengadopsi 4 ekor elang pada tahun 2011, berlanjut tahun 2012 melakukan pelepasliaran 4 ekor elang, serta pada tahun 2013 berpartisipasi dalam perlindungan 4 sarang (nest protector) dari 7 sarang Elang Jawa yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Program yang dilakukan ini turut mendukung program peningkatan populasi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Pihak swasta sudah seharusnya turut serta berperan aktif dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Dan Indonesia Power telah memberikan contoh nyata dari peran tersebut. Semoga dukungan ini dapat terus berjalan dan diikuti oleh pihak swasta lainnya"

ZULHAM Direktur Perkumpulan Suaka Elang Director of Suaka Elang Association

236

“Our thanks to Indonesia Power for supporting Suaka Elang in raptor conservation and their habitat in Indonesia. One of the real and ongoing support of Indonesian Power begins by adopting 4 eagles in 2011, continued in 2012 to releasing 4 eagles, and in 2013 participated in the protection of 4 nest (nest protector) of 7 Javan Eagle nest found in the area of Halimun Salak Mountain National Park. This program also supports to increase Java eagle population (Nisaetusbartelsi). “


Pengelolaan Lingkungan Hidup Environmental Management 237

Pengelolaan Lingkungan Hidup Environmental Management

Secara mandiri, Indonesia Power aktif melakukan upaya pengelolaan dan monitoring dalam memenuhi ketentuanketentuan baku mutu lingkungan yang dinilai secara berkala dalam penilaian PROPER yang dituangkan dalam Kontrak Manajemen setiap Unit. Ketentuan mengenai Pengelolaan Lingkungan diatur dalam Keputusan Direksi Nomor 41.K/010/2012 tentang Kebijakan Keamanan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Indonesia Power actively and independently strives to maintain and monitor the fulfillment of the environmental standards provisions, in which those provisions are assessed frequently in the PROPER assessment included in the Management Contract in every Unit.The provisions about Environmental Management are governed in the Decision of Board of Directors No 41.K/010/2012 on Security and Work Health and Environment Policy.

238




Terwujudnya keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dan lingkungan yang lestari merupakan cita-cita dan harapan Kami. Oleh karena itu, Kami tidak hanya melakukan peningkatan terhadap kinerja operasional dalam melayani masyarakat akan kebutuhan energi listrik, namun juga dengan upaya pelestarian lingkungan yang merupakan rumah bagi seluruh makhluk hidup.

The realization of balance between business sustainability and environmental conservation are our aspiration and goal. Therefore, We do not merely improve our operational work in serving people to fulfill their needs of electricity power, but We also make efforts for environmental preservation, because the environment is the home for all organism.

Dalam menjaga dan meningkatkan keandalan operasi Pembangkit, Kami menerapkan manajemen aset yang saat ini sedang disertifikasi untuk mewujudkan proses produksi yang ramah lingkungan (Green Production/ Green Power Plant). Dalam melaksanakan program pelestarian lingkungan, Indonesia Power telah menerapkan standar nasional maupun internasional dalam kegiatan operasional yang dijalankan.

In order to maintain and improve Our power plant's reliability, we implement asset management in which, currently it is still in certification process to actualize environmentally friendly production process (Green Production/Green Power Plant). In implementing the environmental preservation, Indonesia Power has implemented national and international standards in its operational activity.

Komitmen yang dimiliki Perusahaan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, diantaranya: The Company's commitments to improve the quality of environment are:

Pencegahan, Pengurangan dan Pengelolaan Polusi Prevention, Reduction, and Management Pollution

Pemanfaatan Sumber Daya yang Berkelanjutan Utilization of Sustainable Resource

Pada skala internasional, Kami menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang mengacu kepada ISO 14001 secara berkelanjutan. Pada skala nasional, Kami melakukan pemantauan dan pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan Rencana Pengelolaan/Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL/RPL) yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) provinsi dan daerah yang harus dipenuhi oleh masing-masing UBP.

Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Climate Change Adaptation and Mitigation

Perlindungan dan Perbaikan Lingkungan Hidup Environmental Protection and Improvement

On an international scale, we implement the Environmental Management System based on ISO 14001 on an ongoing basis. On a national scale, we conduct environmental monitoring and management in accordance with the Management Plan / Environmental Monitoring issued by the Ministry for Environment and Local Board of Management for Environment province and areas that must be fulfilled by each GBU.

239


Sistem Manajemen Lingkungan

Environmental Management System

Indonesia Power menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 yang diterapkan pada seluruh Unit Bisnis. SML tersebut dikembangkan untuk memberikan panduan dasar agar aktivitas Perusahaan selalu ramah lingkungan. Dalam menerapkan SML ISO 14001, Kami memiliki struktur organisasi lingkungan yang berada pada Kantor Pusat dan Unit Bisnis.

Indonesia Power implement Environmental Management System (EMS) ISO 14001 that implemented in all of its Business Units. This EMS is developed to give basic guidance in order to make the Company's activity becoming environmentally friendly. In implementing EMS ISO 14001, We have structure for environmental organization in our Head Office and Business Units.

Struktur Organisasi di Kantor Pusat Structure of Organization in Head Office

Kepala Divisi Pembinaan Pembangkit Division Head of Generation Development Ahli Pengusahaan PLTU Batubara Expert of Coal-based SPP Provision Manajer Perencanaan & Pengendalian Operasi Manager of Planning & Operations Controlling

Manajer K3 Manager of OHS

Ahli Madya Perencanaan & Evaluasi Operasi Associate Expert of Operational Planning and Controlling

Ahli Madya Pengelolaan K3 Associate Expert of OHS Management

Ahli Madya Kinerja dan Efisiensi Associate Expert of Performance and Efficiency

Pelaksana Senior Mentoring K3 Senior Practitioner of OHS Monitoring

Pelaksana Senior Laporan Operasi Senior Practitioner of Operation Reporting Manajer Perencanaan & Pengendalian Pemeliharaan Manager of Planning & Maintenance Controlling

240

Manajer Lingkungan Manager of Environmental

Ahli Madya Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharaan Associate Maintenance Planning and Evaluation

Ahli Muda Pengelolaan Lingkungan Junior Expert of Environmental Management

Pelaksana Senior Laporan Pemeliharaan Senior Practitioner of Maintenance Reporting

Pelaksana Senior Mentoring Lingkungan Senior Practitioner of Environmental Reporting

Ahli Pengusahaan PLTU & PLTGU Expert of SPP & CCPP Provision Ahli Pengusahaan PLTD & PLTG Expert of DPP & GPP Provision Ahli Pengusahaan PLTU Jasa O&M Expert of SPP O&M Provision Ahli Pengusahaan PLTP & PLTA Expert of GTPP & HPP Provision Pelaksana Administrasi Divisi Practitioner of Administration Division


Pada tingkat Unit Bisnis, fungsi pengelolaan lingkungan dijalankan oleh Manajer K3, Mutu, dan Lingkungan dengan tugas utama melakukan penyusunan rencana kerja, pengelolaan, evaluasi, mengelola risiko, dan melakukan pengawasan K3, mutu, serta lingkungan di masing-masing Unit Bisnis.

At the Business Unit level, the function of environmental management is implemented by OHS, Quality and Environmental managers. Their main task is to prepare work plan, management, evaluation, risk management and OHS supervision, quality and environment in every Business Unit.

Berikut struktur organisasi UBP Suralaya sebagai Unit Bisnis Pembangkitan terbesar yang dimiliki Perusahaan dengan kapasitas daya terpasang sebesar 3.400 MW.

The following is the organizational structure of Suralaya GBU as the biggest Generating Business Unit owned by the Company with installed capacity by 3,400 MW.

Struktur Organisasi di UBP Suralaya Structure of Organization in Suralaya GBU

GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER

Deputi General Manager Operasi dan Pemeliharaan Deputy General Manager of Operations and Maintenance

Deputi General Manager Umum Deputy General Manager of General Affair

Deputi General Manager Energi Primer Deputy General Manager of Primary Energy

Manager Operasi Unit 1-4 Operational Manager of Unit 1-4

Manager SDM & Humas Manager of HR & Public Relation

Manager Perenc. & Investori Energi Primer Manager of Primary Energy Planning & Inventory

Manager Operasi Unit 5-7 Operational Manager of Unit 5-7

Manager SIS & Keuangan Manager of SIS & Finance

Manager Penyaluran Energi Primer Manager of Primary Energy Distribution

Manager Operasi Pemeliharaan 1-4 Maintenance Manager of Unit 1-4

Manager Logistik Manager of Logistic

Manager Pengelolaan Abu Manager of Ash Handling

Manager Operasi Pemeliharaan 5-7 Maintenance Manager of Unit 5-7

Manager Sipil Manager of Civil

Ahli Audit Audit Expert Ahli Hukum & Kontrak Legal and Contract Expert Manager K3 Mutu dan Lingkungan Manager of OHS, Quality & Environment

Manager Enjiniring & Manajemen Aset Manager of Engineering & Asset Management Manager Operasi & Pemeliharaan Unit 8 Manager of Operation & Maintenance Unit 8 Ahli Expert

241


Program Pengelolaan Lingkungan

Environmental Management Program

Program-program pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh Indonesia Power pada tahun 2013 meliputi:

The environmental management programs that implemented by Indonesia Power in 2013 include;

Program Pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan Development of Environmental Management System

Program Pengelolaan Air dan Limbah Water and Waste Management Program

242

1

2 Program Efisiensi Energi Energy Efficiency Program

4

Program Pelestarian Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Environmental Preservation and Biodiversity Program

5

Program Penurunan Emisi Emission Reduction Program

Program Green Power Plant Green Power Plant Program

3

6

1. Program Pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan

1. Development of Environmental Management System

Kondisi lingkungan yang memburuk akibat kegiatan manusia yang pada gilirannya akan merusak tempat hidup bersama sudah waktunya dikendalikan.Indonesia Power memiliki SML ISO 14001 untuk seluruh Unit Bisnis dan sistem ini dapat mempengaruhi pemasok dan konsumen untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.

The deteriorating environment happened because of human activity destroy its own habitat, and it is the time to control it. Indonesia Power owns the SML ISO 14001 for all of its Business Unit and this system can influence its supplier and consumer to implement better environmental management.

Selama tahun 2013, Indonesia Power telah melaksanakan program pelestarian lingkungan antara lain: Pemantauan, pemeriksaan, dan pembinaan pengelolaan lingkungan untuk UBP dan Kantor Pusat. Meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan kimia dan lingkungan Pembangkit. Mengarahkan revisi AMDAL, RKL-RPL atau UKL-UPL unit pembangkit yang mengalami perubahan signifikan (kapasitas/proses produksi).

During 2013, Indonesia Power implemented environmental preservation program by: Monitoring, investigation and maintaining environmental management for GBU and Head Office Improving understanding in power plant chemical and environmental management Directing environmental impact assessment revision generating unit that changes significantly (capacity/ production process).


Melakukan studi perubahan rona lingkungan dengan beroperasinya pembangkit listrik. Melakukan upaya penghijauan di area dan sekitar pembangkit listrik Melakukan verifikasi efisiensi penggunaan sumber da ya alam melalui kegiatan audit energi Melakukan penghijauan di lingkungan UBP dengan menanam pohon berbagai jenis tanaman sebanyak 111.386 pohon. Melakukan pengembangan bank sampah bekerja sama dengan PLN dan masyarakat . Memberikan dukungan terhadap kegiatan Indonesian Green Region Award Melakukan kunjungan kepada pihak eksternal terkait bidang lingkungan dan InPower-CARE melalui acara seminar lingkungan di beberapa universitas di Indonesia. Indonesia Power melaksanakan program bernama InPower-Eco Friendly yang mencakup: a. Melaksanakan program eco-office dan green school. b. Mengadakan program carbon calculator. c. Pengembangan Citarum Geopark dan sustainability center dimana Indonesia Power menjadi narasumber. d. Melaksanakan iklan layanan masyarakat di media lokal berupa koran dan radio.

Conducting environmental tone change study with the operation of electricity power plant. Conducting greening efforts especially in the area around electricity power plant. Conducting natural resource utilization efficiency verification through energy audit Conducting greening around GBU by planting various trees with the total tree cultivation of 111,386 trees. Implementing trash bank development collaborating with PLN and communities. Supporting the Indonesian Green Region Award activity. Organizing visit to external parties related with E nvi r onm e nt a nd I nP owe r - CAR E th r ough environmental seminar in universities in Indonesia. Indonesia Power implements a Program called InPower-Eco Friendly includes programs as follow: a. Implementing eco-office and green school program b. C onducti ng ca r bon ca lcu la tor pr ogr a m c. Development of Citarum Geopark and sustainability center in which Indonesia Power becoming speaker. d. Conducting public service advertisements in local media i.e newspaper and radio station.

2. Program Efisiensi Energi

2. Energy Efficiency Program

Efisiensi Energi

Energy Efficiency

Indonesia Power menyadari bahwa pemanfaatan energi yang berkelanjutan dapat dicapai melalui upaya peningkatan efisiensi energi dari proses produksi dan utilitas pendukung, penggantian mesin, atau proses yang lebih ramah lingkungan, efisiensi dari pembangkit, efisiensi dari bangunan, dan sistem transportasi. Selain itu, penggunaan energi secara efisien juga dapat berkontribusi pada pengurangan emisi dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Berikut merupakan inisiatif yang Kami lakukan dalam melakukan penghematan energi pada proses produksi dan aktivitas pendukung yang Kami kelola langsung. [G4-EN7]

Indonesia Power realizes that the utilization of sustainable energy can be achieved through efforts in energy efficiency improvement from production process and supporting utility, engine replacement or other process that is more eco-friendly, efficiency from building and transportation system. Furthermore, by using energy efficiently also can contribute to the emission reduction anc create a cleaner environment. The followings are the initiatives that We implement to save energy in the production process, and supporting activities that We directly manage. [G4-EN7]

243


1

Efisiensi Energi pada Pembangkit Energy Efficiency in Power Plant

Selama periode 2011-2013, Indonesia Power menggunakan berbagai jenis energi primer dalam melakukan operasinya sebagai berikut: [G4-EN3]

During the period 2011-2013, Indonesia Power uses the various types of primary energy in their operation as follows: [G4-EN3] Satuan Unit

Energi yang Dihasilkan (GWh) Produced Energy (GWh)

Sumber Energi Langsung Direct Energy Resource

2011

2012

Giga Joule Giga Joule

2013

2011

2012

Energi Fosil

Fossil Energy

HSD

HSD

2.256.004

1.039.142

897.232

86.680,8

39.926,2

34.473,7

MFO

MFO

545.632

198.953

131.902

22.353,4

8.150,7

5.403,7

Batubara

Coal

11.766.489

11.073.637

12.147.717

234.791,9

220.966,6

242.399,1

Gas Alam

Natural Gas

14.869

57.648

65.226

15.687,9

60.822,9

68.818,2

Energi Terbarukan

Renewable Energy

Panas Bumi

Geothermal

3.144,94

2.919,58

2.970,85

81.851.529,1 78.471.005,2

73.912.914,4

Air

Water

3.275,55

3.424,48

4.569,45

85.250.948,2 96.027.409,3 118.349.985,8

Selain itu, Perusahaan juga melakukan pemakaian sendiri energi listrik yang dihasilkan untuk mendukung aktivitas produksi pembangkit. Pencapaian ini dikontribusi oleh penurunan persentase pemakaian sendiri terutama pada PLTA dan PLTG Gas. Pada tahun 2013, pemakaian sendiri energi listrik untuk kebutuhan proses produksi menurun dari 4,28% menjadi 4,18% dari total pembangkitan. [G4-EN5]

Moreover, the Company also implements self-usage of its own resulted electricity energy to support power plant production activity. This achievement is contributed by a decrease in the percentage of personal use, especially in HPP and Gas GTPP. In 2013, the self consumption of its own resulted electricity energy, for its own production process, decreasing from 4.28% to 4.18% from the total generation. [G4-EN5] Realisasi (GWh) Realization (GWh)

Unit Pembangkitan Generating Unit

244

2013

%

2013

%

Pertumbuhan Growth 2012-2013

2011

%

2012

%

1.264,10

5,40

1.235,35

5,53

1.321,32

5,53

133,32

2,44

96,09

2,12

100,39

2,40

4,47

6,42

0,29

6,56

0,27

7,86

0,22

19,72

6,96

UBP Suralaya

Suralaya GBU

UBP Priok

Priok GBU

UBP Saguling

Saguling GBU

UBP Kamojang

Kamojang GBU

146,17

4,65

131,39

4,50

130,98

4,41

(0,31)

UBP Semarang

Semarang GBU

199,30

5,19

36,82

12,15

20,77

16,57

(43,59)

UBP Mrica

Mrica GBU

UBP Perak Grati

Perak Grati GBU

UBP Bali

Bali GBU

Jawa Bali -

Jawa Bali -

Grid & Embedded

Grid & Embedded

16,85

1,75

15,82

1,64

14,30

1,47

(9,61)

101,91

3,07

89,71

2,61

84,43

2,43

(5,89)

23,72

1,39

20,70

1,81

19,02

1,31

(8,13)

1.892,61

4,29

1.632,45

4,28

1.699,07

4,18

4,08


Indonesia Power berupaya untuk meningkatkan efisensi dari Unit Pembangkitan Thermal antara lain PLTU dan PLTGU. Secara berkala, Indonesia Power melakukan pengukuran tingkat efisiensi thermal sehingga kinerja thermal Pembangkit dapat terus dipantau dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan. Pada periode pelaporan, Indonesia Power berhasil meningkatkan Kinerja Efisiensi Thermal Netto PLTU Batubara menjadi 33,56% dari tingkat efisiensi pada tahun sebelumnya sebesar 33,30%. Sedangkan untuk Kinerja Efisiensi Thermal Netto PLTGU Gas meningkat menjadi 38,91% dari 38,38%. [EU11]

Indonesia Power strives to improve the efficiency from its own Thermal Generating Units, one of them are SPP and CPP. By frequently, Indonesia Power implements thermal efficiency level measurement, therefore, the thermal power plant performance can be monitored and will be used as evaluation material for its improvement. During reporting period, Indonesia Power successfully improved Nett Thermal Efficiency Performance of Coal SPP Indicator to 33.56% from the previous year which was 33.30%. Meanwhile for th Gas PLTGU Netto Thermal Efficiency Performance increased to 38.91% from 38.38%. [EU11] Realisasi (GWh) Realization (GWh)

Unit Pembangkitan Generating Unit

UBP Suralaya PLTU # 1 - 4 PLTU # 5 - 7 UBP Priok PLTU PLTGU (Gas) PLTGU (HSD) PLTD Kebayoran UBP Semarang PLTU Tambaklorok PLTGU Tambaklorok PLTG Sunyaragi (Gas) UBP Perak Grati PLTGU Grati PLTG Grati UBP Bali PLTG Pesanggaran PLTG Gilimanuk PLTG Pemaron JUMLAH

Suralaya GBU SPP # 1 - 4 SPP # 5 - 7 Priok GBU GBU CPP (Gas) CPP (HSD) Kebayoran DPP Semarang GBU Tambaklorok SPP Tambaklorok CPP Sunyaragi GTPP(Gas) Perak Grati GBU Grati CPP Grati GTPP Bali GBU Pesanggaran GTPP Gilimanuk GTPP Pemaron GTPP TOTAL

2011

33,14 32,10 33,89 39,17 0,00 37,80 39,83 5,15 34,37 29,30 36,33 19,35 34,59 37,11 22,04 26,12 23,97 28,17 23,38 33,72

2012

33,30 32,10 34,58 37,50 0,00 37,35 37,82 19,01 24,80 30,05 24,86 18,19 38,51 39,41 24,38 25,48 23,07 27,48 22,91 33,93

2013

33,56 32,49 34,55 38,23 0,00 38,25 38,04 20,52 21,69 0,00 23,29 19,59 36,43 38,52 22,92 25,29 22,88 27,27 23,18 33,81

245


2

Efisiensi Energi pada Bangunan Kantor Energy Efficiency in Office Buildings

Kebutuhan energi listrik pada bangunan Kantor Pusat dan Unit Bisnis. [G4-EN4]

The electricity energy demand in the Head Office and Business Units. [G4-EN4] Jumlah Pemakaian Listrik (Kwh) Total Electricity Usage (Kwh)

Gedung Administrasi Perkantoran Office Administration Building

2012

2013

Gedung Batubara UBP Suralaya Coal Building Suralaya GBU

123.413

686.067

686.752

Gedung Administrasi UBP Priok Administration Building Priok GBU

188.802

185.817

173.479

Gedung Administrasi UBP Saguling Administration Building Saguling GBU

183.762

217.282

159.977

Gedung Administrasi UBP Kamojang Unit Darajat Administration Building Unit Darajat GBU

1.800

1.523

1.216

Gedung Administrasi UBP Semarang Administration Building Semarang GBU

7.400

5.809

5.979

86.085

76.755

77.789

871.183

838.445

789.275

70.275

69.370

57.106

1.523.612

2.018.635

1.951.573

Gedung Administrasi UBP Mrica Administration Building Mrica GBU Gedung Administrasi UBP Perak Grati Administration Building Perak Grati GBU Gedung Administrasi UBP Bali Administration Building Bali GBU Jumlah Total

246

2011

Peningkatan Efisiensi Mesin-Mesin Pembangkit

Improvement of Power Plant Engine Efficiency

a. Reverse Engineering Instrument & Control (Non Proprietary I&C)

a. Reverse Engineering Instrument & Control (Non Proprietary I&C)

Sistem kontrol suatu pembangkit mempunyai life cycle produk yang terbagi dalam 4 fase, yaitu:

The Control system in a power plant has a life cycle product that can be divided into 4 phases, i.e:


Phase 1

Active

Saat sistem kontrol tersebut masih dikembangkan. When the control system is still developed.

Phase 2

Classic

Saat sistem kontrol sudah tidak dikembangkan tetapi ketersediaan sparepart masih dijamin penuh. When the control system is no longer developed but the availability of spareparts is still fully guaranteed.

Phase 3

Limited

Saat pabrikan hanya menyediakan beberapa sparepart saja. When the manufacturer only provides some spareparts.

Phase 4

Obsolete

Saat pabrikan sistem kontrol sudah tidak lagi menyediakan sparepart atau end of life. When the manufacturer of the system control does not provide spareparts or end of life.

Usia pembangkit yang dimiliki oleh Perusahaan ratarata sudah relatif tua yaitu diatas 20 tahun.Usia pembangkit tentunya mempengaruhi efisiensi pembangkit yang cenderung menurun.Hal ini tentunya juga berdampak pada biaya produksi yang dikeluarkan untuk tiap unit pembangkit. Oleh karena itu, Perusahaan melakukan pengelolaan efisiensi mesin Pembangkit untuk mengoptimalkan Pembangkit yang ada.

The life cycle of the Company's power plants are relatively old, which is above 20 years. The life cycle of power plant, of course, influence the efficiency of power plant that tends to decrease. This matter also affects to the production cost for each generating unit. Therefore, the Company implements efficiency management of the engine to optimize the existing Power Plant.

Salah satu langkah pengelolaan efisiensi mesin pembangkit yang dilakukan Perusahaan adalah meningkatkan efisiensi dengan cara melakukan sistem modelling pada setiap mesin pembangkit sehingga dapat diketahui besaran "gap" kondisi efisiensi untuk masingmasing unit pembangkit. Dengan diketahui kondisi sebenarnya maka dapat dilakukan perencanaan atau langkah yang dapat meningkatkan kembali efisiensi mesin pembangkit tersebut dengan cara simulasi, sehingga perencanaan dapat diimplementasikan secara tepat. Selain itu, peningkatan efisiensi mesin-mesin juga dapat mendukung program strategis Perusahaan tentang Manajemen Aset. Dengan meningkatnya efisiensi thermal maka akan diperoleh efisiensi biaya produksi dan tentunya akan berdampak pada pendapatan dan Return on Equity (ROE) Perusahaan.

One of the Company's power plant engine efficiency management steps is by improving efficiency through implementing modeling system in each power plant, therefore, it can be measured the "gap" scale of efficiency condition for each generating unit. By knowing the real condition of power plants, thus it can be implemented the planning or any step that will improve the engine efficiency through simulation, therefore, the planning can be implemented precisely. Furthermore, the engine efficiency improvement also can support the strategic program of the Company on Asset Management. By the improvement of thermal efficiency, therefore, it can reach production cost efficiency that will affect to the Company's revenues and Return of Equity (ROE).

247


248

b. Reverse Engineering untuk Hot Gas Path (HGP) Turbo Generator

b. Reverse Engineering for the Hot Gas Path (HGP) Turbo Generator

Ketergantungan pada material Original Equipment Manufacturer (OEM) menyebabkan biaya untuk pemeliharaan/penyediaan sparepart menjadi tinggi. Untuk mengurangi ketergantungan material pabrikan, Perusahaan melakukan beberapa langkah strategis untuk mengurangi biaya pada pemeliharaan turbin gas yaitu:

The dependency to the Original Equipment Manufacturer (OEM) materials makes the cost for the spareparts maintenance/provision becoming high. Therefore, to reduce the dependency to materials from manufacturer, the Company takes some strategic steps to reduce the cost of gas turbine maintenance by:

1. Project Reverse Engineering HGP Turbo Generator yang memungkinkan sparepart OEM HGP Turbo Generator dapat dibuat oleh vendor Non OEM yang teruji dengan cara menduplikasi part tersebut.

1. HGP Turbo Generator Reverse Engineering Project that will allow the HGP Turbo Generator OEM spareparts can be produced by qualified Non OEM vendor through duplicating the spareparts.

2. Mengidentifikasi pemasok independen berpotensi yang mampu mensuplai suku cadang turbin gas berkualitas yang setara dan kompetitif dengan OEM. Dengan adanya persaingan dalam proses pengadaan, diharapkan terjadi penghematan yang signifikan dan memperoleh layanan teknis yang lebih baik. Selain itu, dapat mengurangi ketergantungan pemakaian sparepart OEM serta mempercepat delivery time sparepart tersebut.

2. Identifying any potential independent supplier that able to supply quality gas turbine that equal and competitive with OEM.With competition in the procurement process, it is expected that ther will be a significant efficiency and receive a better technical service. Furthermore, it will reduce the dependency towards OEM spareparts usage and accelerate the delivery time of the spareparts.

3. Transformasi Cost, Insurance, and Freight (CIF) menjadi Freight on Board (FOB)

3. Cost transformation, Insurance, and Freight (CIF) becomes Free on Board (FOB)

4. Kontrak-kontrak batubara dengan pemasok batubara saat ini dilakukan dengan metode Cost, Insurance, and Freight (CIF) dimana Perusahaan dapat langsung menerima batubara di Receiving Hopper. Adapun kelemahan dari kontrak CIF ini adalah Perusahaan tidak bisa mengendalikan pasokan terutama dari sisi kualitas dikarenakan pengujian yang dilakukan oleh Perusahaan hanya dilakukan di pelabuhan bongkar saja pada waktu pembongkaran batubara. Selain itu, dalam hal pengendalian stok, Perusahaan juga tidak dapat mengurangi stok secara mendadak apabila terjadi penumpukan stok batubara karena pemasok batubara telah terlanjur terikat komitmen dengan pihak transportir batubara. Namun, keuntungan dari kontrak CIF ini adalah Perusahaan tidak menanggung biaya transportasi dari cargo/batubara, asuransi, biaya pemuatan, dan biaya lainnya bila terjadi demurrage.

4. Currently, the coal contract with the coal suppliers implemented through Cost, Insurance and Freight (CIF) method, in which the Company can receive the coal supply at the Receiving Hopper. As for the shortcoming of this CIF contract is the Company cannot control the supply especially from the side of quality, because the assessment by the Company only conducted at the unloading port only in the time of coal unloading. Furthermore, in stock controlling, the Company also cannot reduce the stock any time if there is accumulation of coal stock since the coal supplier already committed with the coal transporter. However, the benefit of this CIF contract is, the Company does not cover the transportation cost from the cargo/coal, insurance and freight cost, and other cost if there is any demurrage.


5. Dengan metode Freight on Board (FOB), pengendalian kualitas dan kuantitas batubara yang dimuat di pelabuhan muat, transportasi, termasuk asuransi dan pembongkaran, menjadi tanggung jawab dan wewenang Perusahaan. Dengan demikian, Perusahaan mempunyai kuasa penuh dalam hal pengendalian stok batubara dan transportasinya, termasuk spesifikasi batubara yang dimuat untuk dikirimkan ke PLTU Suralaya. Karena harga pembelian batubara harus sesuai dengan Harga Batubara Acuan (HBA), maka Perusahaan juga mempunyai peluang untuk menegosiasikan harga di sisi biaya transportasi.

5. By Freight on Board (FOB) method, the coal quality and quantity control that loaded at the loading port, transportation, insurance and unloading becomes the responsibility and authority of the Company. Therefore, the Company has full authority in controlling the coal stock and its transportation, including the loaded coal specification to send to Suralaya CPP. Since the coal purchase cost needs to fit with HBA, therefore the Company also has opportunity to negotiate the price of transportation.

6. Dengan melakukan kontrak secara FOB, diharapkan Perusahaan dapat mengimplementasikan konsep Just In Time (JIT) dalam hal penyediaan batubara, dimana Perusahaan harus mampu mengendalikan quantity, quality, dan time delivery, serta mengurangi resiko demurrage dan resiko biaya lainnya yang terkaitdengan pengiriman pasokan. Tujuan JIT adalah untuk optimalisasi stok, menurunkan Inventory Turn Over (ITO), dan menjaga degradasi kualitas batubara akibat penyimpanan.

6. By implementing contract in FOB, it is expected that the Company able to implement the Just In Time (JIT) concept in the coal provision, in which the company should be able to control the quantity, quality and delivery time and reduce the demurrage risk and other cost risk related with the supply expedition. The objectives of JIT are to optimalize stock, decrease Inventory Turn Over (ITO) and maintaining the degradation of coal quality caused by hoarding.

Pengembangan Pembangkit Energi Terbarukan

Developing Renewable Energy Power Plant

Harga bahan bakar fosil terutama BBM yang semakin tinggi, menyebabkan biaya untuk memproduksi listrik menjadi sangat tidak efisien, juga cadangan bahan bakar fosil yang semakin lama semakin tipis, menjadi dilema tersendiri bagi Pemerintah khususnya PLN yang mempunyai kewajiban untuk menyediakan energi listrik bagi masyarakat. Indonesia Power memiliki inisiatif melalui rencana investasi pembangkit dengan energi terbarukan pada pembangkit baru dan peningkatan ka pa s i t a s pa da pem ba ng ki t la m a . [ G 4 - E N 6 ]

The increasing price of fossil fuel, especially oil fuel that cause the cost for electricity production becoming so inefficient, also the reserves of fossil fuel that decreases, becomes dilemma for the Government, especially PLN that has responsibility providing electricity power to society. Indonesia Power has initiatives to present renewable energy by power plant investment plan through renewable energy in new power plant and retrofit in the old power plant. [G4-EN6]

Pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya energi terbarukan khususnya sumber daya air dan panas bumi sebagai pusat pembangkit listrik, saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini sejalan dengan semakin tingginya harga bahan bakar, cadangan yang menipis, dan isu global terkait perubahan iklim. Indonesia Power sebagai Perusahaan yang sangat peduli te r ha d a p l in gk un ga n , t el a h m enc a na ngk a n pengembangan potensi-potensi pembangkit energi terbarukan dengan target kapasitas sebesar 300 MW dalam 5 (lima) tahun kedepan. Sebagian besar pengembangan sektor renewable energy ini akan diprioritaskan untuk pengembangan sumber daya air sebagai PLTA/PLTM, pengembangan energi panas bumi untuk PLTP, serta potensi renewable energy lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

The development and utilization of renewable energy resources especially hydro and geothermal resources as the center of the electricity power plant have increased massively. It happens concurrently with the increasing price of the global fuel, decrease of oil reserves, also the global issues related to the climate change. Indonesia Power as the Company that cares to environment, has stipulated the development of renewable energy power plant potentials by its target capacity by 300 MW in next 5 (five) years. Most of renewable energy development sector will be prioritized for the development of water resources as HPP/MPP, and the development of geothermal for CPP, also the other renewable energy potentials that can be utilized as power plant.

249


Program Pengembangan Pembangkit Renewable Energy: The Renewable Energy Power Plant Development Program: No

250

Proyek Pembangkit Power Plant Project

Status Penyelesaian Finishing Status

Target Penyelesaian Finishing Target

1

PLTM Jateng I PLTM Gunung Wugul

Jateng I MPP Gunung Wugul MPP

Konstruksi Construction

2014

2

PLTM Jateng II PLTM Harjosari

Jateng II MPP Harjosari MPP

Contract Discussion Agreement (CDA) Contract Discussion Agreement (CDA)

2016

3

PLTM Lambur

Lambur MPP

Contract Discussion Agreement (CDA) Contract Discussion Agreement (CDA)

2016

4

PLTM Jabar I

Jabar I MPP

Studi Kelayakan Feasibility Study

2016

5

PLTA Rajamandala

Rajamandala HPP

Pemastian proses Pendanaan Proyek Ascertainment of Project Financing process

2016

6

Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Tangkuban Parahu

Mining Work Area (MWA) Tangkuban Parahu Geothermal

Persiapan pengoboran 3 slim hole (mengundang calon kontraktor pengeboran), survei pemetaan Light Detection and Ranging (LIDAR), Progres Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) / Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup (UPL). Preparationof 3 slim holesexploration (inviting the candidate of exploration contractor),Light Detection and Ranging (LIDAR) mapping survey, Progres Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup /Environment Management Efforts Progress(UKL) Environment Maintenance Efforts (UPL).

2018

7

Meningkatkan Kapasitas PLTA Saguling

Retrofit of Saguling HPP

Dalam Proses Studi Kelayakan In Feasibility Study Process

2018

8

Meningkatkan Kapasitas PLTP Kamojang

Retrofit of Kamojang HPP

Dalam Proses Studi Kelayakan In Feasibility Study Process

2018

3.Program Penurunan Emisi

3.Emission Reduction Program

Bahan Baku Material

Material Feedstock

Untuk menjaga kesinambungan antara produksi dan operasi agar terus berjalan, Perusahaan menggunakan pelumas dalam pemeliharaan rutin dan berkala terhadap mesin-mesin pembangkit. Disamping untuk keperluan produksi, material lain yang Kami gunakan adalah kertas sebagai pelengkap kebutuhan administrasi. Secara total, material yang digunakan Indonesia Power dalam proses produksi: [G4-EN1]

In order to maintain the continuity between production and operation the Company uses chemical materials in its regular and frequent maintenance to the power plant engines. Apart from fulfilling other material production need, the material that We use, is paper as the complimentary for the administration need. The folowings are the materials that We used from 20112013 : [G4-EN1]


Jenis Material Type of Material

Satuan Unit

Keterangan (Bahan Baku/ Bahan Pembantu Habis Terpakai) Description (Feedstock/ Used Supporting Stock)

Tahun Year

2011

2012

2013

HSD

Kliter

Bahan Baku Habis Terpakai Used Supporting Stock

915.702

1.039.142

256.004

MFO

Kliter


132.097

198.953

545.632

Batubara Coal

Ton


12.147.717

11.073.637

11.766.489

Kertas Paper

Rim


1.822

1.716

1.735

Emisi

Emission

Sebagai perusahaan penghasil listrik, Perusahaan menghasilkan emisi baik emisi karbon dan emisi non karbon dalam proses produksinya.

As the electricity producer company, the Company produces emissions, either carbon emission or noncarbon emission its production process.

Pendekatan Pengukuran

Measurement Approach

Indonesia Power telah melakukan pengukuran baik langsung maupun tidak langsung terhadap emisi karbon.Pada periode pelaporan ini, Indonesia Power dapat menurunkan emisi sebesar 5% dari tahun sebelumnya [G4-EN16, G4-EN17]. Dalam melaksanakan pengelolaan terhadap dampak terhadap lingkungan, terutama emisi gas karbon, Kami mengikuti Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup Nomor 21 tahun 2008. Khusus untuk PLTP Gunung Salak, pengelolaan emisi gas karbon telah mengikuti standar dari GHG Protocol. Secara umum, pendekatan yang Perusahaan lakukan dalam mengukur emisi gas rumah kaca adalah sebagai berikut:

Indonesia Power has implemented measurements either direct or indirect measurement towards carbon emission. During this reporting period, Indonesia Power can decrease its emission by 5% from the previous year [G4-EN16, G4-EN17]. In implementing management towards impacts on environment, especially for the carbon gas emission, We comply to Government Regulations on Environment No. 21 year 2008. Especially for Gunung Salak GPP, the carbon gas emission has complied the standard from GHG Protocol. In general, the approach that is implemented by the Company in measuring green house gas emission as follows:

Menghitung Emisi Aktivitas Calculating Emission Activity

Identifikasi Aktifitas Identification of Activity Kategorisasi Aktivitas Categorization of Activity

Menentukan Cakupan Entitas Perusahaan Determining Company Entity Coverage

Menentukan Aktifitas Penghasil GRK Determining GHG Emitter Activity

Menentukan Jenis Emisi GRK yang dilaporkan Determining GHG Emission Type

Mengumpulkan Aktivitas Collecting Activity Mengumpulkan Informasi Satu Periode Collecting Information for One Period Mengkonversi Aktivitas ke dalam Satuan Emisi Conversing Activity into Emission Unit

251


Menentukan Cakupan Entitas Perusahaan Untuk menentukan Entitas Perusahaan mana yang akan diukur. Dalam hal ini Kami mengukur emisi GRK dari semua Unit Bisnis Perusahaan.

Determining Company Entity Coverage To determine the Company Entities to be measured. In this case we measure the GHG emitter of all Business Units of the Company.

Aktivitas Penghasil Emisi GRK Terdiri dari aktivitas yang dikendalikan oleh organisasi yang melepaskan emisi GRK secara langsung ke atmosfer/emisi langsung. Emisi tersebut yang dihasilkan oleh boiler, tungku, kendaraan milik perusahaan, dan lain-lain. Indonesia Power mengidentifikasi emisi langsung berdasarkan aktivitas rantai pasokan dan pendukung yang dimiliki, antara lain aktivitas pada pembangkit dan transportasi kendaraan operasional.

GHG Emitter Activity It is consisted of activities that controlled by the organization that emits GHG emission directly onto atmosphere/direct emission. This emission emitted by boiler, stoves, company's vehicle, etc. Indonesia Power identifies direct emission based on supply chain activity and its support system, one of them are the activity in power plant and the operational vehicle.

Menentukan Jenis Emisi yang Dilaporkan Aktivitas yang berbeda menghasilkan jenis gas rumah kaca yang berbeda. Sebagai contoh, pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbondioksida, metan, dan nitro oksida. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21 tahun 2008, jenis gas rumah kaca yang perlu dilaporkan oleh Kami adalah emisi gas CO2.

Determining Reported Type of Emission Different activity creates different GHG. For example, the combustion of fossil fuel creates carbondioxide, methane and nitroxide. Based on the Regulations of Ministry for Environment No.21 year 2008, the type of GHG that needs to be reported is the CO2 gas emission.

Menghitung Emisi Aktivitas Sistem perhitungan yang dilakukan oleh Indonesia Power adalah perhitungan dengan sistem desentralisasi kepada setiap Unit Bisnis dan Anak Perusahaan yang termasuk ke dalam entitas yang akan dilaporkan. Tahapan perhitungan yang dilakukan antara lain pengumpulan data aktivitas yang dilakukan setiap entitas selama satu periode pelaporan dan mengkonversikan aktivitas tersebut kedalam satuan ton CO2.

Calculating Emission Activity The calculation system in Indonesia Power is a calculation with desentralized system into each Business Unit and Subsidiary including within the entity that will be reported. The calculation phases are, collecting data of activity which is implemented by each entity for one reporting period and conversing the activity into CO2 ton unit.

Emisi Karbon

Carbon Emission

Berikut jenis emisi CO2 yang dihasilkan Indonesia Power dari tahun 2011-2013. [G4-EN15]

The followings are the CO 2 emission emitted by Indonesia Power during 2011-2013. [ G 4-E N 15]

Jenis Emisi Type of Emission

252

Jumlah Konsumsi Emisi (ton/Tahun) Amount of Emission Consumption (Ton/Year) 2011

2012

7.702,83

3.071,52

2013

Bahan Bakar Minyak

Oil Fuel

1.583,24

Bahan Bakar Gas

Gas Fuel

68,17

111,05

125,65

Batubara

Coal

33.499,91

31.833,02

34.920,64

Jumlah

Total

41.270,90

35.015,58

36.629,53


Emisi Non Karbon

Non-Carbon Emission

1. Ozon Depleting Substance (ODS)

1. Ozon Depleting Substance (ODS)

Substansi perusak lapisan ozon signifikan yang dihasilkan akibat kegiatan operasional pada Indonesia Power terdiri dari Chlorofluorocarbons dan Halons. Substansi perusak ozon tersebut dihasilkan pada pembangkit yang Kami miliki akibat penggunaan dari refrigerants pada Air Conditioner (AC) dan chiller, dan juga halons pada alat pemadam kebakaran [G4-EN20]. Untuk mengelola substansi perusak ozon tersebut, sejak tahun 2011, Perusahaan tidak lagi menggunakan alat pemadam kebakaran yang berbahan halons. Sedangkan upaya pengurangan substansi Chlorofluorocarbons, Pembangkit Grati dan Priok sudah 100% menggunakan non Chlorofluorocarbons.

The significant ozone's layer destroyer substance emitted by the operational activity in Indonesia Power consists of Chlorofluorocarbons and Halons. These ozone substance destroyers emitted from Our power plant, it happens because the usage of refrigerants at the Air Conditioner (AC) and chiller, meanwhile, halons emitted from the fire extinguisher tools [G4-EN20]. In order to maintain these ozone substance destroyers, since 2011, the Company do not fire extinguisher with halons anymore. Meanwhile, to reduce the Chlorofluorocarbons, Grati and Priok Generating are already 100% nonChlorofluorocarbons.

2. Emisi Gas Buang

2. Exhaust Emissions

Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan standar baku mutu bagi emisi gas buang yang dihasilkan oleh perusahaan. Emisi gas buang yang dihasilkan oleh Indonesia Power terdiri dari SO2, NO2, dan CO. Secara umum, Indonesia Power telah memenuhi baku mutu lingkungan dengan hasil pemantauan sebagai berikut:

Ministry for Environment has stipulated the quality standard for exhaust emission emitted from company. And the exhaust emissions emitted by Indonesia Power consisted of SO2, NO2 and CO. Generally, Indonesia Power has fulfilled the quality standard with the monitoring result as follows: [G4-EN21]

[G4-EN21]

PLTGU CPP Kandungan Content

Satuan Unit

SO2

Baku Mutu Quality Standard

Terendah Lowest

Tertinggi Highest

800

0,01

146,53

400

800

0,03

252,76

-

-

2,17

142,83

Terendah Lowest

Tertinggi Highest

Gas

BBM

mg/Nm3

150

NO2

mg/Nm3

CO

mg/Nm3

PLTU Batubara Coal SPP Kandungan Content

Satuan Unit

Baku Mutu Quality Standard

SO2

mg/Nm3

750

541,0

603,0

NO2

mg/Nm3

850

130,0

242,1

%

20

2,0

19,0

-

392,0

826,2

Opasitas Opacity CO

mg/Nm3

253


254

Upaya yang dilakukan Perusahaan untuk mengurangi emisi GRK adalah dengan pengendalian dan efisiensi konsumsi bahan bakar serta dengan upaya melakukan program penghijauan. Sebagai Perusahaan yang memiliki misi bersahabat dengan lingkungan, upaya pengurangan emisi GRK terus ditingkatkan.

The efforts that have been implemented by the Company to reduce GHG emission are through controlling and making efficient fuel consumption and greening program. As a Company that has mission to be environmentally friendly, the GHG emission reduction has been continuously im pr oved fr om time to ti me.

Untuk menurunkan emisi, Indonesia Power melakukan proyek Voluntary Carbon Scheme (VCS). Pada proyek Capacity Upgrade pada PLTP Gunung Salak Project yang merupakan Bagian dari Protokol Kyoto. [ EU 5]

In order to reduce emission, Indonesia Power implement Voluntary Carbon Scheme (VCS) project at the Capacity Upgrade of Gunung Salak GPP Project, which is part of the Kyoto Protocol. [EU5]

4. Program Pengelolaan Air dan Limbah

4. Water and Waste Management Program

Pengelolaan Air

Water Management

Secara umum, konsumsi air oleh Indonesia Power digunakan untuk keperluan domestik/perkantoran dan air baku untuk proses steam turbin. Pada tahun 2013, jumlah konsumsi air sebesar 6.709.526,91 m3 atau meningkat 22,66 % dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini dikarenakan telah beroperasinya PLTGU Blok 3 Priok dan UBOH PLTU Banten 3 Lontar yang menggunakan sumber air permukaan untuk digunakan sebagai bahan baku air proses. Berikut jumlah pemakaian air berdasarkan sumbernya. [G4-EN8]

In general, the water consumption in Indonesia Power is used for domestic/office needs, while the standard water is for turbine steam process. In 2013, the total water consumption was 6,709,526.91 m3 or it increased for 22.66% compared in 2012. This caused by the operation of Block 3 Priok CPP and Lontar 3 SPP OMBU that use surface water resources as the water feedstock process. The followings are the usage of water based on its source. [G4-EN8]


Sumber Air Water Resource

Air Tanah

Ground Water

Air Permukaan (Termasuk lahan basah/rawa, sungai, danau, dan laut)

Surface Water (including wetlands/swamp, river, lake and sea)

Air Hujan

Rain Water

Air PAM/PDAM Jumlah

Volume (m3) 2011

2012

2013

11.236,00

12.349,00

10.924,67

5.337.986,49

5.357.021,85

6.612.732,16

0,00

9,15

13,08

PAM/PDAM Water

1.001.593,00

98.668,00

83.844,00

Total

6.352.826,49

5.470.060,00

6.709.526,91

Sebagai wujud usaha mengkonservasi air, Indonesia Power melakukan proses daur ulang dan pemakaian kembali sumber air. Jumlah volume air yang didaur ulang sebesar 168.450 m3 atau 2,51 % dari volume air yang terpakai. Rasio ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Perusahaan menerapkan program Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) terhadap air limbah. Berikut persentase volume air yang didaur ulang. [G4-EN10]

Kegiatan Activity

In order to conserve water, Indonesia Power implemented recycling process and reusing water resource. The total volume of recycled water is 168,450 m3 or 2.51% from used water volume. This ratio increased from the previous year. It was because of the Company implemented Reuse, Reduce and Recycle (3R) program towards wastewater. The followings are the percentage of the recycled water volume. [G4-EN10] Volume Air Terpakai (m3) Used Water Volume (m3)

Volume Air Daur Ulang (m3) Recycled Water Volume (m3)

Persentase (%) Percentage (%)

5.849.046,99

130.907

2,24

Proses Produksi

Production Process

Kebutuhan Domestik

Domestic Need

287.646,51

16.137

5,61

Penyiraman Stock Pile & Penyiraman Abu

Stock Pile Sprinkling & Dust sprinkling

572.833,41

21.406

3,74

Jumlah

Total

6.709.526,91

168.450,00

2,51

Air yang digunakan untuk penyiraman stock pile dan abu merupakan air limbah dari proses IPAL yang ada di PLTU Batubara.

The water that is used for stock pile and dust sprinkling is the wastewater from IPAL process in Coal SPP.

255


Berikut pengolahan air limbah yang dilakukan Indonesia Power berdasarkan tempat pengolahan dan metode pengolahannya: [G4-EN9, G4-EN22, G4-EN23]

The following are the wastewater management implemented by Indonesia Power based on its processing management and method: [G4-EN9, G4-EN22, G4-EN23]

Tempat Pengolahan Processing Place

256

Volume (m3) Volume (m3)

Metode Pengolahan Processing Method

WWTP

WWTP

Pengendapan pengotor dengan bantuan flokulan dan koagulan

Polluter sedimentation by support of flocculant and coagulant

Sanitary Sewage

Sanitary Sewage

Pengolahan dengan bakteri aerobik

Processing with aerobic bacteria

Oil Separator

Oil Separator

Pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis

Separation based on density differences

6,00

Neutralizing System

Neutralizing System

Penetralan pH

pH Neutralization

5,00

Sungai Kanal

Canal River

Pendinginan pada saluran terbuka

Refrigeration in open line

Blowdown Pond

Blowdown Pond

Pendinginan

Refrigeration

36.900,00

Brine Desalinasi

Brine Desalinasi

Pendinginan

Refrigeration

808.380,00

Jumlah

Total

329.026,30

28.370,00

606.187.200,00

607.389.887,30

Berdasarkan Surat Edaran No.02.E/012/IP/2009 dan Keputusan Direksi No.96 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Limbah dilingkungan Indonesia Power menerangkan bahwa Perusahaan menugaskan YPK Indonesia Power untuk melakukan pengelolaan limbah (khususnya Limbah B3). Dalam mengoptimalkan penggunaan air dalam produksi, Perusahaan menerapkan Program 3R untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban pencemaran limbah yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

Based on The Circular Letter No.02.E/012/IP/2009 and Board of Directors SK No.96 year 2008 on Waste Management Technical Guidance in Indonesia Power explains that the Company assigns YPK Indonesia Power to manage the waste (especially B3 Waste). In optimizing water usage in production, the Company implements 3R Program to improve efficiency and reduce waste pollution load that emitted by the Company.

Limbah cair khususnya di PLTU batubara 100% bisa digunakan kembali. [G4-EN2]

Especially for Coal SPP 100% of wastewater is reusable. [G4-EN2]


Pengelolaan Limbah B3

B3 Waste Management

Kami berupaya melakukan pengelolaan yang terencana terhadap limbah B3 dan non B3 sehingga tidak mencemari lingkungan serta memenuhi ketentuan yang berlaku. Pada periode pelaporan, total limbah B3 yang dihasilkan dari proses-proses produksi listrik adalah sebesar 671.791,97 ton. Dalam mengelola limbah B3 tersebut, seluruh Unit Bisnis telah menaati prosedur dan ketentuan yang ditetapkan, dimana Indonesia Power memiliki izin untuk menyimpan sementara yang kemudian akan diserahkan kepada pihak ketiga dalam proses pengangkutan dan pengolahannya, namun tidak dilakukan diluar batas negara. Secara umum, semua parameter pengelolaan lingkungan memenuhi baku mutu lingkungan yang ditetapkan dengan hasil pemantauan sebagai berikut: [ G4-EN 24,G4-EN25]

We strive to implement planned efforts towards B3 and non-B3 waste, therefore, We do not pollute environment and We fulfill the provisions in permition. During the reporting period, the total B3 Waste from the electricity production processes was 671,791.97 ton. In managing the B3 Waste, all Business Units already comply to the procedures and provisions in managing B3 Waste in which Indonesia Power holds permittion to store temporarily and then the waste will be handed over to third party for transporting process and its processing, but this process is not in the outside of the state border line. In general, all parameter in managing environmental waste already fulfilled environmental standard quality, which is stipulated with the observation results as follow: [G4-EN24,G4-EN25]

257


Jenis Limbah Type of Waste

258

Satuan Unit

Jumlah Limbah yang Dikelola Total Managed Waste

Limbah majun

Rags waste

ton

11.85

Cartridge bekas

Used Cartridge

ton

0.97

Lampu bekas (Neon / TL)

Used Lamp (Neon / TL)

ton

2.46

Filter bekas

Used Filter

ton

4.80

Pasir terkontaminasi

Contaminated sand

ton

0.10

HSD/ Minyak bekas

HSD/ Used oil

ton

3.91

Limbah campuran (Cair)

Mixed waste (Liquid)

ton

5.40

Limbah medis

Medical waste

ton

0.02

Silica gel

Silica gel

ton

0.17

Pelumas bekas

Used lubricant

ton

203.74

Jirigen/Kemasan kimia bekas

Jerry can/Used Chemical Package

ton

3.89

Chemical bekas / Kadaluarsa

Used Chemical Materials/ Expired

ton

2.73

Glasswool bekas

Used Glasswool

ton

87.82

Sludge HRSG/WWTP

Sludge HRSG / WWTP

ton

1.28

Sludge Chemical (Kerak Desal)

Sludge Chemical (Kerak Desal)

ton

24

Carbon Sulfide Air Heater

Carbon Sulfide Air Heater

ton

6.2

Sarung Tangan

Gloves

ton

0.005

Accu Bekas

Used Accu

ton

39.76

Baterai bekas

Used Battery

ton

1.92

Kemasan (Cat, thinner, pilox, solvent, pelumas)

Package (Cat, thinner, pilox, solvent, lubricant)

ton

3.49

Oil Filter

Oil Filter

ton

1.22

Kondensate gas

Condensated gas

ton

6.54

Bottom Ash

Bottom Ash

ton

132,577.24

Fly Ash

Fly Ash

ton

538,802.45

Keterangan (Dikirim ke pihak ke-3, insinerasi, dimanfaatkan untuk….) Remark (sent to third party, incineration, utilized for….)

Dikelola oleh YPK dengan dikirim ke pemanfaat atau pengolah yang berizin. Managed by YPK, by sending to licensed utilizer or processor.


Di samping telah melakukan program efisiensi seperti pada uraian diatas, upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan dalam mengurangi limbah cair, gas, dan padat adalah: [G4-EN19] a. Pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh KLH dan BPLHD. b. Upaya pengurangan limbah B3 dengan menjaga kualitas pelumas dan recovery kualitas pelumas dengan oil treatment (mengurangi kadar air, filtrasi pengotor). c. Turut aktif dalam pemanfaatan limbah seperti mempersiapkan kerjasama dengan badan penelitian serta Kementerian ESDM. Selain itu, Indonesia Power juga sedang mempersiapkan kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM serta Kementerian ESDM untuk kegiatan penelitian microalgae sebagai media penyerap CO 2 di UBP Suralaya. d. Pemanfaatan Sludge Wastewater Treatment Plan di PLTGU Grati.

In addition of implementing the efficiency program as shown above, the efforts that is undertaken by the Company to reduce liquid, gas and solid waste are:

Pengelolaan Limbah Non B3

Non-B3 Waste Management

Indonesia Power melakukan pengelolaan limbah sampah Non B3 dengan cara pengomposan. Akumulasi kegiatan pengomposan limbah sampah Non B3 yang telah dilakukan oleh unit-unit Perusahaan sejumlah 2.395,3 ton atau 23% dari jumlah limbah non B3. Berikut jumlah limbah non B3 yang dikelola berdasarkan jenisnya:

Non-B3 waste management that implemented by Indonesia Power is by composting process. The accumulation of Non-B3 waste composting activities of the Company units is 2,395.3 ton or 23% from the total of Non-B3 waste. The followings are the total amount of Non-B3 managed according to their types:

[G4-EN2, G4-EN24]

[G4-EN2,G4-EN24]

Jenis Limbah Type of Waste

[G4-EN19]

a. B3 waste management is in accordance with the provisions from Ministry for Environment and BPLHD. b. B3 waste reduction efforts by maintaining quality of lubricant and recovering lubricant quality by oil treatment (reducing water, filtration and polluter content) c. Actively participating in waste utilization, such as preparing collaboration with research institutes and Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR). In addition, Indonesia Power also prepares collaboration with Research and Development Board and Ministry of EMR for micro algae as the absorbent for CO2 Suralaya GBU. d. Utilization of Sludge Wastewater Treatment Plan in Grati CPP.

Satuan Unit

Jumlah Limbah yang Dikelola Total Managed Waste

Keterangan Note

Organik

Organic

m3

2.395,3

Dimanfaatkan untuk pembuatan kompos

Utilized for composting process

Plastik dan Non Organik

Plastic and Non-Organic

m3

7.725,3

Dikirim ke pihak ketiga/TPA

Sent to third party/TPA

Kertas

Paper

kilo

20

Dimanfaatkan untuk pembuatan kerajinan

Utilized for handicraft purposes

Indonesia Power juga mengelola limbah padat non B3 melalui implementasi 3R dengan menggunakan material, energi langsung dan tidak langsung, dan air secara efisien serta memberikan perhatian pada kadar emisi dan limbah yang tidak mencemari lingkungan.

Indonesia Power also manages Non-B3 solid waste through 3R implementation by using material, direct and indirect energy, water in efficient use and giving concern to the emission content and waste that does not pollute environment. [G4-EN3, G4-EN4]

[G4-EN3, G4-EN4]

259


5. Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati

5. Biodiversity Conservation Program

Pengelolaan sektor energi nasional dewasa ini dihadapkan pada dua agenda penting, yaitu pemenuhan kebutuhan energi dan pemeliharaan lingkungan hidup. Penurunan kualitas lingkungan hidup yang terlihat dari berbagai indikator, khususnya kondisi udara berkaitan langsung dengan penggunaan energi. Pemanasan global dan perubahan iklim yang bersifat transboundary mengharuskan setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang untuk turut serta secara aktif menurunkan tingkat emisi GRK terutama karbondioksida (CO2) di negaranya. Dengan demikian untuk mewujudkan perusahaan yang berkelanjutan, Indonesia Power tidak hanya berfokus pada peningkatan di bidang operasional, namun juga berusaha bersinergi dengan lingkungan alam sekitar. Terdapat beberapa Unit Bisnis yang berlokasi di Taman Nasional dengan keanekaragaman hayati yang dilindungi didalamnya, antara lain: [G4-EN11,

Currently national energy sector faces two important agendas, namely, fulfillment of energy needs and environmental preservation. The decreasing quality of environment can be observed from differenct indicator, especially the air condition that directly correlates with the use of energy. Global warming and climate change that is transboudary makes every country, either developed or developing country, to actively involve in decreasing GHG emission level, especially carbondioxide (CO2) in their respected countries. Therefore, in order to realize a sustainable company, Indonesia Power does not only focus on the improvement of operational activity, but also synergize with environment. There are some Business Units located in National Park with protected biodiversities, they are: [G4-EN11, G4-EN13, G4-EN14, G4-EN26]

G4-EN13, G4-EN14, G4-EN26]

260

Flora dan Fauna yang dilindungi Protected Flora and Fauna


Lokasi Perlindungan Conservation Location

Upaya Pelestarian Conservation Effort

PLTP Gunung Salak Gunung Salak GPP

Taman Nasional Gunung Halimun Salak Gunung Halimun Salak National Park

Elang Jawa Javan Hawk-Eagle (Nisaetus bartelsi)

2011: Pelepasliaran 2012: Pelepasliaran dan program perlindungan bersama masyarakat 2013: Program perlindungan sarang (nest protector)

2011: Release 2012: Release and protection program with society. 2013: Nest protection program

PLTG Gilimanuk Gilimanuk GTPP

Kawasan Taman Nasional Bali Barat West Bali National Park Area

Jalak Bali Bali Myna

2012: Perbaikan sarang penangkaran yang dibangun sejak 2006 2013: Penambahan rumah kawin dari 6 menjadi 12 ruang

2012: Repair of captivity nest that has been built since 2006. 2013: Addition of mating space from 6 to 12 spaces.

UBP Mrica Mrica GBU

Kawasan Gunung Slamet Gunung Slamet Area

Elang Jawa Javan Hawk-Eagle (Nisaetus bartelsi)

2011: Pelepasliaran 2012 : Pelepasliaran, program perlindungan Bersama masyarakat, dan pembangunan fasilitas panangkaran 2013 : Program perlindungan sarang (nest protector)

2011: Release 2012: Release, protection program with society and building captivity facility 2013:Nest protection program

PLTD Pesanggaran Pesanggaran DPP

Kawasan Gunung Agung Gunung Agung Area

Raptor (Elang Jawa, dll) Raptors (Javan HawkEagle, etc)

2012: Pelatihan tenaga pemantau migrasi raptor dengan hasil 600 elang bermigrasi dari dan ke Bali

2012: Raptor migration supervisor training with 600 eagles migrated from and to Bali.

UBP Grati Grati GBU

Lingkungan Unit Environment Unit

Penangkaran Rusa Timor Javan Rusa Captivity

2012:Melakukan Penangkaran 2013: Melakukan pengembangbiakan dari 4 menjadi 7 ekor dan dalam proses pelepasliaran kembali

2012:Implementing Captivity 2013: Breeding from 4 birds to 7 birds and in release process


Indonesia Power menyelenggarakan program konservasi lingkungan di sekitar pembangkit dengan melakukan penghijauan UBP dengan menanam sebanyak 111.386 pohon sehingga terdapat penambahan keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar Pembangkit. Berikut jumlah pohon yang ditanam Indonesia Power dari tahun 2011 sampai 2013:

Indonesia Power organized environmental conservation program around power plant area with greening program, GBU, by planting 111,386 trees, therefore, it can contribute to the addition of biodiversity around the Company operational powerplant. The followings are the trees planted by Indonesia Power from 2011 to 2013: Total Tree Planted by Indonesia Power in 2011-2013

Jumlah Pohon yang Ditanam Indonesia Power 2011-2013

181.477 154.176 111.516

2011

2012

2013

Berikut ini merupakan rincian jumlah penanaman pohon pada masing-masing Unit Bisnis: The followings are the details of total tree planting in each Business Unit: Jumlah Penanaman Pohon Total Tree Planting

UBP/UBOH/UNIT GBU/OMBU/UNIT

2011

2012

5.499

2013

5.756

5.090

UBP Suralaya

Suralaya GBU

UBP Priok

Priok GBU

475

860

961

UBP Saguling

Saguling GBU

23.070

83.398

33.032

UBP Kamojang Unit PLTP Kamojang

Kamojang GBU Kamojang GPP Unit

17.846

10.000

17.500

UBP Kamojang Unit PLTP Darajat

Kamojang GBU Darajat GPP Unit

2.805

7.220

8.100

UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak

Kamojang GBU Gunung Salak GPP Unit

UBP Mrica

Mrica GBU

UBP Semarang Unit Tambak Lorok

Semarang GBU Tambak Lorok Unit

UBP Semarang Unit Sunyaragi

Semarang GBU Sunyaragi Unit

UBP Perak Grati Unit PLTGU Perak Grati

Perak Grati GBU Perak Grati CPP Unit

UBP Bali Unit Pesanggaran

Bali GBU Pesanggaran Unit

UBP Bali Unit Gilimanuk

Bali GBU Gilimanuk Unit

UBP Bali Unit Pemaron

Bali GBU Pemaron Unit







UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU Jumlah

Total

550

0

0

86.853

49.974

17.030

1.350

2.450

4.948

234

300

110

810

6.115

6.192

3.020

1.400

1.680

700

340

345

1.100

600

32

2.932

5.149

5.527

6.877

7.312

430

5.500

500

10.409

0

103

130

154.176

181.477

111.516

6. Program Green Power Plant

6.

Green Power Plant Program

Green Power Plant adalah pembangkit listrik yang beroperasi dengan memenuhi Baku Mutu Lingkungan Hidup, beroperasi dengan sumber energi terbarukan, taat pada peraturan Lingkungan Hidup (LH) serta melakukan upaya-upaya efisiensi sumber daya alam, sehingga menurut kriteria PROPER mendapat Peringkat Hijau atau Emas.

Green Power Plant is the electricity generating that operates by fulfilling Environment Quality Standard, it operates with renewable energy resources, it complies to the regulation of Environment (LH) and it implements efforts of natural resources efficiency, therefore according to the PROPER criteria it receives the Green or Golden Rank. 261


Adapun kriteria PROPER Hijau dapat dilihat pada skema berikut:

Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System

As for the criteria of Green PROPER can be viewed on the scheme below:

Proper Hijau Green Proper

Pemanfaatan SDA Natural Resources Utilization

Efisiensi Energi 3R; Limbah B3 dan Non B3; Pengurangan Pencemaran Udara dan Air; Keanekaragaman Hayati 3R Energy Efficiency; B3 Waste and Non B3; Reduction of Air and Water pollution; Biodiversity

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Performance Summary Document

Pemberdayaan Masyarakat (CSR) Corporate Social Responsibility (CSR)

Green Power Plant menjadi salah satu SO dalam RJPP dan RJPUB Green Power Plant becoming one of the SO in Corporate Long-Term Plan and Business Unit LongTerm Plan

262

Knowledge sharing antar unit bisnis untuk mendukung pencapaian PROPER Hijau Knowledge share among business unit to support the achievement of Green PROPER

Workshop Evaluasi PROPER 2012 (Oleh KLH) dan perencanaan program dan tindaklanjut untuk pencapaian 2013. PROPER 2012 Evaluation Workshop (by Ministry for Environment) and program planning and follow up for 2013

Melakukan rapat koordinasi pembinaan PROPER untuk meningkatkan pencapaian PROPER 2013. Conducting coordination meeting for PROPER development to improve PROPER 2013

Melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Unit untuk mempersiapkan Dokumen PROPER, sebelum diserahkan ke KLH. Conducting coordination meeting with all Units to prepare PROPER Document, berfore submitting to Ministry for Environment


Penilaian Kinerja Bidang Lingkungan Hidup

Assessment of Performance in the Environment Sector

Kriteria lingkungan merupakan isu hangat yang kerap diperhatikan oleh seluruh kalangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan masalah pencemaran yang kerap terjadi di beberapa daerah yang disebabkan oleh limbah domestik dan industri.

The criterion of environment is a hot issue that catches attention of people from different levels. It is because of the pollution that affects some areas caused by domestic and industrial waste.

Salah satu wujud upaya pengelolaan lingkungan adalah dirumuskannya Program Penilaian Kinerja Industri (PROPER) dalam pengelolaan lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kalangan industri dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. PROPER telah menunjukkan keefektivitasannya dengan peningkatan jumlah peserta PROPER dan jumlah peningkatan kinerja penaatan lingkungan pada perusahaan. Kebijakan Manajemen Lingkungan yang selaras dengan persyaratan PROPER diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Perusahaan untuk menciptakan perbaikan kinerja dalam pengelolaan lingkungan.

One of the efforts for environmental management is the formulation of Industrial Performance Assessment Program (PROPER) in environmental management, issued by Ministry for Environment. The program aims to improve the awareness of industry in environmental management activity. PROPER has shown its effectivity, indicates by the increasing participant of PROPER and the number of the improvement of environmental management performance within companies. The environmental management policy that aligned with the PROPER requirements is expected to give guidance to the Company to create improvement in environmental management performance.

Informasi nilai PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang diterima perusahaan dapat dilihat secara detail pada tabel dibawah ini.

The PROPER score information from Ministry for Environment can be overviewed in detail on the table below: Peringkat Rank

Unit 2011

2012

2013

Hijau Green

Biru Blue

Biru Blue

Biru Blue

Biru Blue

Biru Blue

PLTGU/PLTU Semarang Tambak Lorok Semarang Tambak Lorok CPP/SPP

Biru Blue

Biru Blue

Hijau Green

PLTU Suralaya

Suralaya SPP

Biru Blue

Biru Blue

Biru Blue

PLTP Kamojang darajat

Kamojang darajat GPP

Hijau Green

Hijau Green

Hijau Green

PLTP Gunung Salak

Gunung Salak GPP

Hijau Green

Hijau Green

Hijau Green

PLTG/PLTGU Grati

Grati GTPP/CPP

Hijau Green

Hijau Green

Hijau Green

PLTG Pesanggaran

Pesanggaran GTPP

Biru Blue

Biru Blue

Hijau Green



Biru Blue

Biru Blue

Biru Blue

PLTG Gilimanuk

Gilimanuk GTPP

Biru Blue

Biru Blue

Biru Blue

PLTGU Priok

Priok CPP

PLTG Sunyaragi

Sunyaragi GTPP

263


Social Mapping di Area Sekitar Pembangkit

Social Mapping in the Area Around Power Plant

Social mapping Indonesia Power dilakukan dengan memotret kondisi kehidupan masyarakat saat ini baik ditinjau dari aspek perubahan kesejarahan, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, maupun kelembagaan sosial kemasyarakatan di desa dan diluar desa yang paling berpengaruh sebagai agent of development untuk pemberdayaan masyarakat sesuai Keputusan Direksi Indonesia Power No. 08.K/010/IP/2004.

Indonesia Power social mapping is performed by portraying current condition of people's life that observed from the aspect of historical change, social, culture, economy, environment, either in social institution inside village and outside village that has influence as agent of development for social empowerment according to the Decision of Indonesia Power Board of Directors No. 08.K/010/IP/2004.

Social Mapping ditujukanuntuk me-review program CSR dalam kurun 3 (tiga) tahun terakhir (2011-2013) sesuai dengan program-program kegiatan InPower-CARE (Bakti Pelayanan Masyarakat, Bakti Pembinaan Hubungan, dan Bakti Pemberdayaan Masyarakat). Disamping itu juga dimaksudkan untuk menggali, memetakan komunitas sasaran, kebutuhan serta harapan masyarakat khususnya pada wilayah berdampak langsung dan tidak langsung yang dapat dijadikan sebagai acuan penyusunan rencana strategis Program CSR Indonesia Power.

Social Mapping aims to review CSR program in the last 3 (three) years (2011-2013) according to the InPowerCARE activity programs (Community Services, Community Relations and Community Empowerment). Additionally, it aims to explore, to map targeted communities, people’s need and expectation, especially those who live in the area that have direct and indirect impact, in which it can be the reference to prepare Indonesia Power CSR strategic program.

Strategi, pendekatan, metodologi, dan lingkup kegiatan social mapping dilakukan secara umum dengan mengkombinasikan Participatory Rural Appraisal (PRA), Community Self Survey (CSS) dan Perencanaan Partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan khususnya di tingkat desa.

Strategy, approach, methodology and activity coverage of social mapping are implemented in general by combining Participatory Rural Appraisal (PRA), Community Self Survey (CSS) and Participatory Planning by involving stakeholders especially at the village level.

Investasi Perusahaan kepada Lingkungan

The Company's Investment to Environment

Sebagai bentuk nyata dari komitmen Perusahaan terhadap pelestarian lingkungan, pada periode pelaporan, Perusahaan tidak terkena sanksi atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan baik secara moneter dan non moneter [G4-EN29]. Selain itu, keseriusan Perusahaan ditunjukkan dengan realisasi anggaran untuk pengelolaan lingkungan hidup sebesar Rp7.810.130.203 dengan rincian sebagai berikut:

As the realization of the Company's commitment towards environmental conservation, during the reporting period, the Company did not receive any sanction of violation towards law and environmental regulation either monetary or non-monetary [G4-EN29]. Furthermore, the willingness of the Company showed by the realization of budget for the environmental management by Rp7,810,130,203 with the details as follows: [G4-EN31]

[G4-EN31]

264


Tahun (rupiah) Year (rupiah)

Program Program

2011

Pemeliharaan Lingkungan

Environmental Maintenance

Dokumentasi Lingkungan

2012

2013

629.572.835

639.673.230

2.531.300.794

Environmental Documentation

1.172.597.713

841.559.499

515.516.488

Pemantauan Lingkungan

Environmental Monitoring

1.571.855.745

2.169.380.128

1.559.328.300

Pengelolaan Lingkungan

Environmental Management

3.298.548.466

1.686.316.718

3.075.058.955

Pemeliharaan Instalasi / Alat Pengelolaan Lingkungan

Installation Maintenance/ Environmental Management Tools

725.756.016

673.695.521

128.925.666

Jumlah

Total

7.398.330.775

6.010.625.096

7.810.130.203

265


Ikhtisar Sumber Dampak Lingkungan dan Kebijakan serta Inisiatif yang Dilakukan Indonesia Power tahun 2013 [G4-EN12,G4-EN27] The Summary of Environmental Impact Sources and Policy also Initiatives Undertaken by Indonesia Power in 2013 [G4-EN12,G4-EN27] Bentuk Dampak Unit Unit


Bentuk Dampak Form of Impact

Perubahan bentang alam Landscape Change

Hilangnya vegetasi Lost of Vegetation

Migrasi habitat satwa Migration of animals habitat

Sumber Dampak Source of Impact

Pembebasan lahan untuk pembangkit Land acquisition for power plant



Kebijakan dan inisiatif Policy and Initiative

Sosialisasi ke warga, kompensasi ke masyarakat, CSR, penanaman pohon Socialization to people, compensation for people, CSR, tree planting.

Penanaman pohon Tree planting

Sosialisasi ke warga, kompensasi ke masyarakat, CSR, penanaman pohon Socialization to people, compensation for people, CSR, tree planting.


Pembangunan, rob, Intrusi air laut Development, rob, seawater intrusion.

Bising, kurang makanan Noise, food scarcity


Penanaman pohon yang tahan air laut Planting waterproof tree.

Penanaman pohon buah Fruit tree planting


Reklamasi untuk proyek Reclamation for projects


Penanaman pohon dan penghijauan Tree planting and greening


Operasional dan pengembangan pembangkit Operation and power plant development

Operasional dan pengembangan pembangkit Operation and power plant development


Program penghijauan Greening program

Program penghijauan Greening program


UBOH Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU


266


Form of Impact Debu dan polusi udara Dust and air pollution

1. 2. 1. 2.

Transportasi batubara Pembakaran batubara Coal Transportation Coal combustion

Kebisingan Noise

Penurunan Kualitas Air Decrease of Water Quality

Gangguan Biota Air Nuisance Aquatic Biota

Pengurangan SDA SDA Reduction

Operasional turbin, boiler, pompa Turbine operation, boiler, pump

Operasional pembangkit Power plant operation

1. Melakukan penyiraman tempat penimbunan batubara, menanam pohon 2. Memasang ESP dan menggunakan batubara dengan kadar sulfur rendah 1. Watering for coal hoarding place, planting tree. 2. Installing ESP and using coal with low sulfur content

Memasang sekat peredam suara untuk melokalisasi sumberkebisingan serta menanam pohon dan melakukan penghijauan di lahan terbuka. Installing silencers partition to localize noise sources and planting tree and greening in open land.

Pengolahan air limbah di IPAL, sehingga outlet memenuhi BML Wastewater processing in IPAL, therefore, the outlet fulfill BML

Cerobong Smokestack

Mesin pembangkit Power plant engine


Konsumsi listrik, kertas dan air untuk kegiatan operasional dan administrasi Electricity consumption, paper and water for operational and administrative activity

Penanaman pohon, Tree planting,

Penanaman pohon, pembuatan tembok keliling Tree planting, producing mobile wall.


Melakukan Inovasi dan sosialisasi untuk penghematan pemakaian listrik, kertas dan air Implementing innovation and socialization to save electricity use.

Pembakaran batubara di Boiler Coal Combustion in Boiler

Main power block Main power block


Pemasangan Electrostatic Precipitator Electrostatic Precipitator Installment

Pemasangan Silencer pada sumber kebisingan (misal : Vacuum Pump) Silencer installment at noise sources (for example: Vacuum Pump)


Operasional pembangkit dan kendaraan Operational power plant and vehicle

Operasional dan pemeliharaan pembangkit Power Plant Operation and Maintenance


Konsumsi listrik dan air untuk kegiatan operasional dan administrasi Electricity consumption, paper and water for operational and administrative activity

Pemasangan CEMS, Uji emisi manual, Program gasifikasi inovasi serta uji emisi kendaraan CEMS installment, manual emission assessment, innovation gasification program and vehicle emission assessment.

Pemasangan rambu dan pemakaian APD Pemasangan rambu dan pemakaian APD


Program inovasi dan eco office yang bertujuan mengurangi pemakaian SDA Innovation program and eco office to reduce Natural Resources use

267


Bentuk Dampak Unit Unit


UBP Priok Priok GBU

268




Migrasi habitat satwa Migration of animals habitat


Penutupan debu oleh abu terbang dan tingkat kerusakan daun yang terjadi karena proses terganggunya fotosintesis daun Closing of dust by flying dust and leaf damage level caused by the disruption of leaf photosynthesis process


Penambahan tanaman hijau dan pemeliharaan Addition of green plantation and maintenance


Perluasan Unit/ bangunan, abrasi air laut. Extension of Unit/ building, sea water abrasion.

Perluasan unit dan kegiatan operasional unit. Extension of unit and unit operational activity


Memindahkan/ menanam kembali pada area lain. Melakukan pembibitan dan penanaman pohon penghijauan. Relocating/ Replanting in other areas. Seeding and tree planting, greening.

Melakukan penghijauan, terutama menanam pohon jenis buah-buahan. Greening, especially planting fruiting trees



Kebisingan Noise



Udara Emisi dari Cerobong hasil pembakaran batubara dan debu terbang dari penyimpanan batubara dan abu sisa pembakaran Air emission from smokestack after coal combustion and flying dust from coal and dust hoarding after comubustion.

Kegiatan Operasional Operational Activity

Kegiatan Operasional Operational Activity

Limbah bahang yang dibuang ke perairan laut Waste materials thrown into water.

Pemasangan Electrostatic Precipitator dan memastikan peralatan tsb berfungsi dengan baik. Pemantauan emisi secara CEMS dan manual. Pemantauan rutin udara ambient Electrostatic Preicipitator Installment and ensure the tools function well. CEMS and manual monitoring. Regular air ambient monitoring.

Penggunaan APD (Ear Plug). Pemantauan Kebisingan Usage of APD (Ear Plug). Noise Monitoring.

Pengoperasian IPAL sebelum dibuang ke badan air. Pemantauan rutin kualitas air limbah olahan. Operation of IPAL before trashing into water body. Regular monitoring of water quality of processed waste.

Pemenuhan baku mutu air limbah bahang sebelum dibuang ke perairan laut Fulfillment of water standard quality of waste materials before thrown into marine waters.

Kegiatan operasional unit, kegiatan pemeliharaan, kegiatan kendaraan bermotor, kegiatan perusahaan lain disekitar unit (dermaga batubara dan pasir). Unit operational activity, maintenance activity, motor vehicle activity, other company company activity around unit (coal and sand port)

Kegiatan operasional unit, kegiatan pemeliharaan, kegiatan kendaraan bermotor. Unit operational activity, maintenance activity, motor vehicle activity.

Kegiatan Operasional pembangkit Power plant operational activity

Memasang alat CEMS pada cerobong HRSG, Melakukan sampling emisi manual setiap 3 (tiga) bulan, melakukan uji emisi kendaraan bermotor setiap tahun sekali, menanam pohon penghijauan pada area sekitar unit. Installing CEMS tools at HRSG smokestack, implementing manual sampling emission every 3 (three) months, implementing emission assessment to motor vehicle once year, planting tree for greening in the area around unit.

Melakukan sampling kebisingan pada ruang kerja setiap bulan, sampling kebisingan pada area lingkungan pada setiap 3 (tiga) bulan, menanam pohon penghijauan pada area unit. Sampling towards noise at work place every month, noise sampling in the surrounding area every 3 (three) months, planting tree for greening at unit area.



Limbah bahan yang dibuang ke perairan laut Waste materials thrown into water.

269


Bentuk Dampak Unit Unit

UBOH PTLU Banten 1 Suralaya Banten 1 Suralaya SPP OMBU

270





Sebaran debu dari tempat penimbunan abu dan silo Scattered dust from dust and silo hoarding

Migrasi habitat satwa Migration of animals habitat Kegiatan operasional PLTU Suralaya Unit 8 berupa peningkatan intensitas kebisingan, sebaran debu, berkurangnya habitat fauna akibat perjumpaan dengan manusia Suralaya Unit 8 operational activity: increasing intensity of noise, scattered dust, decreasing habitat of fauna caused by their interaction with human.



- Pembakaran batubara yang menghasilkan emisi gas buang melalui cerobong asap - Abu terbang yang terhembus angin dari tempat penimbunan batubara dan penimbunan Abu serta dari ash silo - Coal combustion that emits exhaust emission through smokestack - Flying dust from coal and dust hoarding and from silo ash

Kebisingan Noise

- Operasional unit pembangkit, turbin, boiler, pompa-pompa dan lain-lain - Power plant unit operation, turbine, boile pumps etc.




Kegiatan operasional PLTU 1 Banten Suralaya : a. Sumber Proses Utama b. Sumber Kegiatan Pendukung c. Oily Water Banten Suralaya SPP 1 operational activity: a. Main Process Source b. Supporting Activity Source c. Oily Water

271

Indonesia Power Menyongsong 2014 Indonesia Power Welcoming 2014 Kami menyadari bahwa untuk menuju Excellent Execution for Sustainable World Class Service Company pastilah penuh tantangan. Walaupun telah memiliki modal awal berupa penerapan tata kelola perusahaan dan tata kelola pembangkitan yang baik, juga pengakuan dan penghargaan yang diterima dari berbagai pihak, serta berbagai sertifikasi yang diperoleh, Kami mengakui bahwa Kami masih mengalami gangguan pembangkit dan kinerja pengelolaan UBOH yang masih harus ditingkatkan. We realize that towards Excellent Execution for Sustainable World Class Service Company, there must be challenges ahead. Despite that we already have our basic capital, which is the good corporate governance and generating governance, also recognition, awards and certification from different parties, We are aware that we still face some challenges, such as, high and OMBU performance management that must be improved.

272

Untuk itu, pada 2014-2016 mendatang Kami akan fokus pada beberapa sasaran:

Therefore, in the next 2014 - 2016 We will focus to some targets:

Meningkatkan efektifitas Tata Kelola Pembangkitan menuju O&M Excellence dengan: (1) meningkatkan sumber daya dan organisasi selaras dengan program perusahaan, dan (2) memperkuat peran Kantor Pusat sebagai Asset O wner dan Asset Man ag er.

Improving the effectiveness of Generating Governance towards O&M Excellence by: (1) improving resources and organization aligning with the company's program and (2) strengthening the role of the Head Office as the Asset Owner and Asset Manager.

Mengoptimalkan kinerja, risiko dan biaya asset pembangkit secara berkelanjutan dengan: (1) meningkatkan reliability dan efisiensi pembangkit, (2) memberdayakan pembangkit idle sebagai peaker, (3) meningkatkan efisiensi biaya produksi, (4) menuruntkan risk rating pembangkit, (5) melakukan Rehabilitasi dan Life Extension, (6) mengembangkan Green Power Plant, dan (7) mengembangkan pembangkit renewable energy dan non-BBM.

Optimizing performance, risk and generating asset cost sustainably by: (1) improving reliability and power plant's efficiency, (2) empowering idle power plant as the peaker, (3) improving production cost efficiency, (4) lowering power plant risk rating, (5) impelementing Rehabilitation and Life Extension, (6) developing Green Power Plant and (7) developing renewable energy power plant and non-oil fuel.

Meningkatkan pertumbuhan Perusahaan (Pembangkit, Jasa O&M, dan Energi) dengan (1) menyusun Master Plan dan mengimplementasikan Life Cycle Management serta (2) meningkatkan peran anak perusahaan untuk mendukung bisnis ja sa O&M da n energi.

Improving the growth of the Company (Power plant, O&M Service and Energy) by (1) preparing Master Plan and implementing Life Cycle Management and (2) improving the role of subsidiary to support the O&M service business and energy.


Di tahun mendatang, Kami akan berpijak pada orientasi operasi perusahaan yang ramah lingkungan (eco-friendly) untuk menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi dan lingkungan. Peningkatan pencapaian PROPER yang lebih baik juga akan Kami targetkan.

In the coming years, We will stand on the orientation of an eco-friendly Company's operation in order to maintain the balance between the aspects of economy and environment. Also we will include the improvement of better PROPER as our target.

Untuk mendukung berbagai program tersebut, tentunya dibutuhkan suatu sistem yang andal, yang tidak hanya memonitor, tetapi juga dapat menjamin implementasi berbagai kebijakan yang dicanangkan. Untuk itu, pelaksanaan tata kelola perusahaan juga akan menjadi prioritas Kami di 2014, seperti peningkatan kualitas enterprise risk management (ERM) pada proses pengambilan keputusan dan berbasis program integrasi, konsolidasi yang lebih baik dengan fungsi lain (RJPP, RKAP, ICoFR, Asuransi), dan perbaikan proses bisnis melalui InPower IMS.

In supporting the different program, of course it requires a reliable system, not only to monitor, but to ensure the implementation of the different drafted policies. Therefore, we will prioritize the implementation of corporate governance in 2014, such as the improvement of enterprise risk management (ERM) in the process of decision-making and based on integration program, better consolidation with other function (CLTP, CWBP, ICoFR, Insurance), and the improvement of business process throught InPower IMS.

273

274


Referensi Silang GRI-G4 dan Indikator Suplemen Kelistrikan Cross Reference GRI-G4 and Electricity Supplement Sector Indicator [G4-32] [G4-32]

275


Referensi Silang GRI-G4 Cross Reference GRI-G4 Aspek dan Indikator Aspects and Indicator

Indeks Index

Halaman Page

STRATEGI DAN ANALISIS STRATEGY AND ANALYSIS Pernyataan dari pembuat keputusan yang paling Senior

Statement from the most senior decision-maker of the organization

G4-1

24,32

Uraian dampak, risiko, dan peluang

Details of impacts, risks and opportunities

G4-2

84

Nama perusahaan

Name of the Company

G4-3

43, 44, 56

Produk dan layanan jasa

Products and services

G4-4

60

Lokasi kantor pusat perusahaan

The Location of the Company's headquarters

G4-5

66, 68

Wilayah operasi

Operational Area

G4-6

66

Kepemilikan dan bentuk hukum

Ownership and legal form

G4-7

58

Pangsa pasar

Market share

G4-8

66

Skala perusahaan

Scale of the Company

G4-9

60, 162

Distribusi pegawai

Distribution of employee

G4-10

184

Pekerja terlindungi perjanjian kerja bersama (PKB)

The employees are protected by the Joint Working Agreement

G4-11

183, 193

Rantai pasokan perusahaan

Describe the Company's supply chain

G4-12

64

Perubahan signifikan selama periode pelaporan

Any significant changes during the reporting period

G4-13

80

Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan

Approaches in the implementation of the prevention principles

G4-14

60, 151

Inisiatif internasional dalam bidang lingkungan dan sosial yang didukung atau diadopsi oleh perusahaan

International initiatives in environmental and social that supported or adopted by the company.

G4-15

60, 70

Keanggotaan dalam asosiasi industri

Membership in the industrial association

G4-16

78

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

RUANG LINGKUP DAN BATASAN LAPORAN COVERAGE AND BOUNDARIES OF REPORT

276

Daftar entitas perusahaan

List of the Company's entities

G4-17

16

Proses menentukan isi laporan dan pembatasan

Process for defining the report content and the boundaries

G4-18

18

Daftar identifikasi aspek penting

List of important aspect identification

G4-19

18, 117

Batasan aspek material di dalam perusahaan

Aspect boundaries within the Company

G4-20

16

Batasan aspek material di luar perusahaan

Aspect boundaries outside the Company

G4-21

16

Efek penyajian ulang informasi pada laporan sebelumnya

Effect of any restatements of information provided inprevious reports

G4-22

21

Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya

Significant changes from previous reporting periods

G4-23

21


Aspek dan Indikator Aspects and Indicator

Indeks Index

Halaman Page

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS ENGAGEMENT Daftar pemangku kepentingan

List of the stakeholders

G4-24

91, 97

Basis pengidentifikasian pemangku kepentingan

Basis for identification and selection of the stakeholders

G4-25

91

Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan

The relationship approach to stakeholders engagement

G4-26

97

Topik yang dibahas dengan pemangku kepentingan

Key topic of discussion with the stakeholders

G4-27

97, 131

Periode pelaporan

Reporting Period

G4-28

19

Penerbitan laporan tahun lalu

The previous year's report publishing

G4-29

15

Siklus pelaporan

Reporting cycle

G4-30

15, 16

Kontak personal

Personal contact

G4-31

290

Indeks isi GRI

GRI content index

G4-32

20, 276

Penjaminan (assurance)

External assurance for the report

G4-33

15

PROFIL PELAPORAN REPORT PROFILE

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE Struktur tata kelola

Governance structure

G4-34

56,130,146

Proses mendelegasikan otoritas

Authority delegation process

G4-35

131

Pelaporan yang telah ditunjuk seorang eksekutif

Reporting that appointed by an executive

G4-36

136

Konsultasi dengan pemangku kepentingan

Consultation with the stakeholders

G4-37

91, 117, 131

Komposisi pengelolaan tertinggi

Highest management composition

G4-38

133

Penunjukan posisi ketua dari badan pengelola tertinggi mengenai rangkap jabatan

Appointment of head position of the highest management board on double position

G4-39

143

Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian

The process in determining qualification and expertise G4-40

141

Proses dewan komisaris/direksi dalam menjamin terhindarnya konflik kepentingan

Board of commissioners/director in ensuring the avoidance of conflict of interests

147

Pengembangan secara internal yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial serta status dari implementasinya

Internal development that relevant with the economic, G4-42 environmental and social performance and the status of the implementation

47, 53, 127, 128, 149

Kebijakan yang diambil untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan kolektif pemerintahan badan tertinggi

The policy that taken to develop and improve the G4-43 collective knowledge of the highest board governance

123, 143

Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi

The process in evaluating performance from the highest management board

G4-44

124, 138, 139, 150

Peran badan pengelola tertinggi dalam mengidentifikasi dan pengelolaan

The role of the highest management board in identifying and management

G4-45

83, 84, 91

Pelaporan peran badan pengelola tertinggi dalam meninjau efektivitas proses manajemen risiko

The highest board reporting role in reviewing the effectiveness of the risk management process

G4-46

151

Laporkan frekuensi review badan pengelola tertinggi terhadap dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan

The report of review frequency of the highest G4-47 management board towards the impact of economy, social and environment

131

G4-41

277



Indeks Index

Halaman Page

Pelaporan badan pengelola tertinggi menyetujui laporan keberlanjutan perusahaan

The reporting of the highest management board to approve the company's sustainability report

G4-48

22, 117

Komunikasi dan penyampaian informasi kritis

Communication and critical information delivery

G4-49

288

Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai dalam menyampaikan rekomendasi

The mechanism for the shareholders and employees in delivering recommendation

G4-50

91, 131, 148, 288

Remunerasi dan Intensif Remuneration and intensive Kebijakan remunerasi dan intensif untuk badan pengelola

Remuneration and intensive policy for the management board

G4-51

144

Proses dalam menentukan remunerasi terhadap pelibatan konsultan dalam menentukan remunerasi

The process in determining remuneration to the involvement of consultant in determining remuneration

G4-52

144

Pandangan para pemangku kepentingan mengenai remunerasi

The view of the stakeholders about remuneration

G4-53

144

Perbandingan total kompesasi tahunan dari badan pengelola tertinggi

The comparison of total annual compensation from the highest management board

G4-54

n.a.

Perbandingan presentase kenaikan kompesasi tahunan

The comparison of percentage of the increase of the annual compensation

G4-55

n.a.

Nilai-Nilai, Prinsip, dan Norma Perusahaan

The Company's Values, Principles and Norms

G4-56

47, 49, 128

Pemberian Saran dan Perilaku Patuh Hukum

Suggestion and Compliance Attitude

G4-57

154, 156

Pelaporan Perilaku Tak Beretika/Tak Patuh Hukum

The reporting of unethical attitude/law disobedience G4-58

ETIKA DAN INTEGRITAS ETHIC AND INTEGRITY

156

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM GENERAL STANDARD DISCLOSURE KATEGORI: EKONOMI CATEGORY: ECONOMY Aspek Kinerja Ekonomi Economic Performance Aspect Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan

Direct economic value generated and distributed

G4-EC1

162

Implikasi keuangan, risiko dan peluang bagi perusahaan akibat dari perubahan iklim

Financial implication, risk and opportunity for the company due to climate change

G4-EC2

168

Kewajiban perusahaan memberikan program pensiun manfaat pasti

The obligation of the company to give fixed pension benefit

G4-EC3

206

Bantuan finansial yang diperoleh dari pemerintah

Financial assistance received from government

G4-EC4

163

Perbandingan standar upah pegawai dijenjang awal dengan upah pegawai minimum

Standard comparison of the employee's wage at the first level with the minimum standard of employee's wage

G4-EC5

205

Prosedur penerimaan tenaga kerja lokal dan beberapa orang di level manajemen senior yang diambil dari komunitas setempat di beberapa lokasi operasi

The procedure of local employee recruitment and some individuals at the senior management level that recruited from the local community in different operation location

G4-EC6

198

Keberadaan Pasar Market Presence

278



Indeks Index

Halaman Page

Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impacts Perkembangan dan dampak dari investasi dan jasa infrastruktur yang diberikan

Development and impact of infrastructure investments and services supported

G4-EC7

166

Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan

Significant Indirect economical impact

G4-EC8

166

Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi operasional yang signifikan

Proportion of spending on local suppliers at significant locations of operation

G4-EC9

166

KATEGORI LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL CATEGORY Aspek Material Materials Aspect Material yang digunakan berdasarkan berat dan ukuran

Materials used by weight and size

G4-EN1

250

Presentase material bahan daur ulang yang digunakan

Percentage of recycled material that used

G4-EN2

256, 259

Pemakaian energi langsung oleh sumber energi utama

The use of direct energy by the main energy resource

G4-EN3

244, 259

Pemakaian energi tidak langsung oleh sumber energi utama

The use of indirect energy by the main energy resource

G4-EN4

246, 259

Intensitas energi

Energy Intensity

G4-EN5

244

Pengurangan pemakaian energi tidak langsung dan pengurangan yang berhasil dilakukan

The reduction of indirect energy and reduction that successfully executed

G4-EN6

249

Pengurangan kebutuhan energi produk dan jasa

Reduction of the energy demand of goods and services

G4-EN7

243

Penggunaan air

Water Usage

G4-EN8

254

Sumber mata air yang secara signifikan terkena dampak dari pengambilan air

The water resources that in significant impacted from the water consumption

G4-EN9

256

Penggunaan kembali dan daur ulang air

Reusing and recycling water

G4-EN10

255

Lokasi dan luas lahan yang dimiliki, disewakan, dikelola, atau berdekatan dengan area yang dilindungi dan area dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar area yang dilindungi

Location and length of land that owned, rented, managed or near the protected and high are of bio-diversity in outside of the protected area

G4-EN11

260

Luas hutan lindung di wilayah yang dilindungi serta area dengan nilai keanekaragaman hayati di luar wilayah yang dilindungi

The length of conserved forest in the protected area and the area with bio-diversity value outside of the protected area

G4-EN12

266

Habitat yang dilindungi atau dipulihkan kembali

Protected habitat or restored habitat

G4-EN13

260

Pengelolaan dampak keanekaragaman hayati

Management of bio-diversity impact

G4-EN14

260

Aspek Energi Energy Aspect

Air Water

Aspek Bio-Diversity Bio-Diversity Aspect

279



Indeks Index

Halaman Page

Aspek Emisi Emissions Aspect Emisi gas rumah kaca langsung (cakupan 1)

Direct green house gas emission (coverage 1)

G4-EN15

252

Emisi gas rumah kaca tak langsung (cakupan 2)

Indirect green house gas emission (coverage 2)

G4-EN16

251

Emisi gas rumah kaca tak langsung lainnya (cakupan 3)

Other indirect green house gas emission (coverage 3)

G4-EN17

251

Intensitas gas rumah kaca

Intensity of green house gas

G4-EN18

n.a.

Pengurangan emisi gas rumah kaca

Reduction of green house gas emissions

G4-EN19

259

Emisi dari substansi perusak lapisan ozon yang diukur berdasarkan berat

Emissions from the substance of the OzoneDepleting Substance (ODS) that measured based on weight

G4-EN20

253

NOx , SOx , dan emisi udara lainnya yang signifikan berdasarkan jenis dan berat

NOx, SOx and other air emissions that significant based on type and weight

G4-EN21

253

Aspek Limbah dan Tumpahan Waste and Spill Aspect Jumlah total air buangan berdasarkan lokasi pembuangan dan kualitasnya

The total wastewater based on waste location and its quality

G4-EN22

256

Metode pengolahan limbah

Waste management method

G4-EN23

256

Total jenis dan volume zat tumpahan yang dapat membahayakan lingkungan (zat kimia, minyak, bahan bakar, dll)

Total types and spill substance volume that may damage environment (chemical, oil, fuel, etc)

G4-EN24 257, 259

Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya

Weight of transported, imported, exported or managed waste that considered dangerous

G4-EN25

257

Identitas, ukuran, status perlindungan, dan nilai keanekaragaman hayati dari perairan

Identity, measurement, protection status and biodiversity value from water

G4-EN26

260

Aspek Produk dan Layanan Product and Service Aspect Inisiatif untuk menanggulangi dampak buruk pada lingkungan dan dampak turunannya yang diakibatkan oleh penggunaan produk/jasa perusahaan

Initiatives to overcome bad impact to environment and its derivative impact that caused by the usage of the company's products/services.

G4-EN27

266

Persentase dari produk yang terjual dan material pembungkus yang didaur ulang berdasarkan kategori

Percentage of sold product and recycled wrapper material based on category

G4-EN28

n.a.

Monetary value of fine and sanction non monetary for incompliance towards the legislations and regulations on environment

G4-EN29 172, 264

Environmental aspects from the distribution of product, materials and other materials that used for the company's operational

G4-EN30

n.a.

Total expenses and investment for the protection of environment based on their category

G4-EN31

264

Aspek Kepatuhan Compliance Aspect Nilai moneter denda dan sangsi non moneter karena ketidakpatuhan terhadap hukum dan regulasi mengenai lingkungan Aspek Tranportasi Transportation Aspect Dampak lingkungan dari distribusi produk, bahanbahan, dan material lain yang digunakan untuk operasional perusahaan Aspek Keseluruhan Comprehensive Aspect Total pengeluaran dan investasi untuk perlindungan lingkungan berdasarkan kategorinya

280



Indeks Index

Halaman Page

Aspek Penilaian Lingkungan Terhadap Pemasok Assessment aspect of Environment Towards Supplier Persentase pemasok baru yang disaring dengan kriteria lingkungan

Percentage of new suppliers that refined with the environmental criteria

G4-EN32

n.a.

Signifikan aktual dan potensi negatif terhadap dampak lingkungan pada rantai pasokan bererta tindakan yang diambil

The sginifcant of actual and negative potentials towards the environmental impact to the supply chain and the execution that taken

G4-EN33

n.a.

G4-EN34

n.a.

Aspek Mekanisme Pengaduan Lingkungan Mechanism Aspect of Environmental Complaint Jumlah keluhan mengenai dampak lingkungan melalui pengaduan formal

Total complaints about environmental impact through formal complaint

PENDEKATAN MANAJEMEN MANAGEMENT APPROACH Mengapa harus dilakukan pendekatan manajemen

The reason of management approach

Mekanisme pendekatan manajemen

The mechanism of management approach

Evaluasi pendekatan manajemen

Evaluation of management approach

Hasil evaluasi dari pendekatan manajemen

Evaluation result from management approach

Penyesuaian terkait dengan pendekatan manajemen

Adjustment related to management approach

123, 161, G4-DMA 183, 211, 221, 239

KATEGORI SOSIAL SOCIAL CATEGORY SUB-KATEGORI PRATEK TENAGA KERJA DAN PEKERJAAN YANG LAYAK SUB CATEGORY OF EMPLOYEE'S PRACTICES AND DECENT EMPLOYMENT

Aspek Ketenagakerjaan Employment Aspect Perputaran pegawai

Employees Circulation

G4-LA1

184, 185, 186, 187, 188, 190

Imbalan jasa pegawai tetap yang tidak diberikan kepada pegawai kontrak

Permanent employee's employment benefit that is not given to the contract employee

G4-LA2

208

Return to work dan tarif retensi setelah cuti parental, berdasarkan jenis kelamin

Return to work and retention tariff after parental leave based on gender

G4-LA3

208

G4-LA4

192

Aspek Hubungan Tenaga Kerja / Manajemen Employment Relationship/Management Aspect Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting

Minimum announcement time about important activity's change

Aspek Keselamatan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Safety Aspect, Occupational Health and Safety Total perwakilan pegawai di kesehatan dan keselamatan kerja

Total employee's representative in work health and safety

G4-LA5

211

Tingkat kecelakaan kerja, dan tingkat ketidakhadiran bekerja karena sakit,atau mangkir

Work accident level and level of work's absence because of sick or skipping

G4-LA6

217

Program pendidikan, pelatihan, pembimbingan, pencegahan, dan pengendalian risiko

Education, training, mentorship, prevention and risk management program

G4-LA7

211, 213, 214

Pengaturan kesehatan dan keselamatan kerja dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Work health and safety in the Common Work Agreement

G4-LA8

211

281



Indeks Index

Halaman Page

Aspek Pendidikan dan Pelatihan Education and Training Aspect Jam pelatihan rata-rata per tahun per pegawai

Average of the length of training per employee

G4-LA9

199

Program pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun

Training program for the retiring employee

G4-LA10

199

Reviu terhadap kinerja dan jenjang karir pegawai

Review over employee's performance and positon level

G4-LA11

201

G4-LA12

184,187

G4-LA13

205

Aspek Keanekaragaman dan Persamaan Kesempatan Diversity and Equality of Opportunity Aspect Komposisi badan tata kelola dan distribusi pegawai

Composition of governance body and the distribution of employee

Aspek Remunerasi yang Sama Bagi Perempuan dan Laki-Laki Equal Remuneration for both Man and Woman Aspect Perbandingan upah standar antara pria dan wanita berdasarkan kategori pegawai

Comparison of the standard of wage between man and woman based on employee's category

Aspek Penilaian Terhadap Pemasok Assessment Aspect to Suppliers Seleksi pemasok berdasarkan praktik perburuhan

Selection of suppliers based on labor practices

G4-LA14

184

Presentase pemasok yang diidentifikasikan memiliki dampak negatif terhadap praktik ketenagakerjaan

Percentage of suppliers that identified having negative impact over the employment practices

G4-LA15

184

G4-LA16

183

Aspek Mekanisme Keluhan Praktek Tenaga Kerja Complaing Mechanism Practices for Employee Jumlah keluhan tentang praktik ketenagakerjaan yang diajukan melalui mekanisme pengaduan resmi

Total of complaint on employment practices that proposed by official complaint mechanism

SUB-KATEGORI HAK ASASI MANUSIA HUMAN RIGHTS SUB-CATEGORY Aspek Investasi Investment Aspect Persentase dan total jumlah perjanjian investasi

Percentage and total of investment agreement

G4-HR1

n.a.

Jumlah waktu pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur yang terkait dengan aspek HAM

Total training time about policy and procedure that related to Human Rights aspects

G4-HR2

200

Total discrimination cases and problem resolution steps that taken and their status

G4-HR3

183

Aspek Non Diskriminasi Non-Discrimination Aspect Jumlah kasus diskriminasi dan langkah penyelesaian masalah yang diambil serta statusnya

Aspek Kebebasan Berserikat dan Perundingan Bersama Freedom to Associate and Collective Negotiation Pelanggaran hak kebebasan berserikat dalam organisasi atau pemasok

Violation of freedom to associate in organization or suppliers

G4-HR4

184, 193

Violation on employing labor child and resolution steps

G4-HR5

184

G4-HR6

184

Aspek Tenaga Kerja Anak Labor Child Aspect Pelanggaran mengenai mempekerjakan anak dibawah umur dan langkah penyelesaiannya

Aspek Paksa atau Wajib Kerja Forced or Compulsory Work Aspect Unit operasi dan suplier yang teridentifikasi memiliki risiko akan adanya tenaga kerja paksaan, dan langkah yang diambil untuk menghapuskanya

282

Operation unit and supplier that identified having risk for forced labor, and any steps that undertaken to eradicate



Indeks Index

Halaman Page

Aspek Praktek Keamanan dan Keselamatan Security and Safety Practices Aspect Pelatihan HAM Bagi Petugas Pengamanan (Security)

human rights training for the security staff (security)

G4-HR7

200

total violation cases that related with the rights of native and steps that need to undertake

G4-HR8

221

percentage and total operation unit that conducted assessment to create guidance about HAM guidance

G4-HR9

n.a.

Aspek Hak Masyarakat (Adat) People's Rights Aspect (Tradition) jumlah kasus pelanggaran yang berkaitan dengan hak masyarakat pribumi dan langkah yang diambil Aspek Assessment Assessment Aspect persentase dan jumlah unit operasi yang telah melakukan assessment untuk membuat panduan mengenai HAM

Aspek Penilaian Pemasok Berdasarkan Hak Asasi Manusia Supplier Assessment Aspect Based on Human Rights seleksi pemasok berdasarkan kriteria HAM

Selection of suppliers based on Human Rights criteria

G4-HR10 184, 212

presentase pemasok yang diidentifikasikan memiliki dampak negatif terkait HAM

Percentage of suppliers that identified having negative impact related to human rights

G4-HR11

184

total complaints that documented related to human rights issues and its resolution through formal mechanism

G4-HR12

221

Persentase operasi dengan keterlibatan masyarakat setempat, penilaian dampak dan program pengembangan yang diterapkan

Percentage of operation with the involvement of local people, impact assessment and the implemented development program

G4-SO1

221, 226, 230

Operasi yang berpotensi signifikan atau telah menimbulkan dampak buruk bagi komitas lokal

Operation that have significant potential or already created bad impact for local community

G4-SO2

221

Evaluasi risiko terhadap korupsi

Evaluating risk over corruption

G4-SO3

154

Pelatihan anti korupsi

Anti corruption training

G4-SO4

154, 155

Kejadian korupsi dan tindakan yang diambil

Corruption incident and action that undertaken

G4-SO5

154, 155

Contribution for political party

G4-SO6

157

Anti-competition, anti-trust and monopolistic practices

G4-SO7

154, 179

Value of money form significant fine and total nonmonetary sanction for violation of legislations and regulations

G4-SO8

154, 179, 221

Aspek Hak Asasi Manusia Mekanisme Keluhan (Remediation) Human Rights Aspect of Complaint Mechanism (Remediation) jumlah keluhan yang didokumentasikan terkait HAM dan penyelesaiannya melalui mekanisme yang formal SUB-KATEGORI MASYARAKAT PEOPLE SUB-CATEGORY

Aspek Masyarakat Setempat Local People Aspect

Aspek Anti-Korupsi Anti Corruption Aspect

Aspek Kebijakan Publik Public Policy Aspect Sumbangan/kontribusi untuk partai politik

Aspek Sikap Anti-Persaingan Anti-Competition Traits Aspect Anti-persaingan, anti-trust, dan praktik monopoli Aspek Kepatuhan Compliance Aspect Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan

283



Indeks Index

Halaman Page

Aspek Operasi yang Menimbulkan Dampak Masyarakat Operation that Caused Social Impact Aspect Penilaian Supplier dan Dampak terhadap Masyarakat

Supplier Assessment for Impact on Society

G4-SO9

n.a.

Implementasi tindakan pencegahan dan mitigasi pada operasi yang berpotensi atau telah menimbulkan dampak buruk bagi komunitas lokal

Implementation of preventation action and mitigation to operation that have potentials or already created bad impact for local communities

G4-SO10

221

G4-SO11

221

Aspek Mekanisme Keluhan pada Dampak Masyarakat Complaint Mechanism Aspect to People Impact Jumlah keluhan tentang dampak pada masyarakat lokal, ditangani, dan memutuskan melalui mekanisme pengaduan formal

Total complaints on impacts for local communities, handled and decided through formal complaint mechanism

SUB-KATEGORI TANGGUNG JAWAB PRODUK RESPONSIBILIT FOR PRODUCT SUB-CATEGORY

Aspek Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Customer Health and Safety Aspect Tahapan daur hidup produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan

The stages of recycling product and services that related with healt and security

G4-PR1

172

Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa

Total non-compliance towards regulations and ethics on health impact and safety of products and services

G4-PR2

172

Aspek Pemasangan Label Bagi Produk dan Jasa Label Installment for Products and Services Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur

Type of product and service information that required by procedure

G4-PR3

172

Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk

Total non-compliance of regulations and voluntary codes about the provision of products and service information and labeling per product

G4-PR4

172, 173

Hasil survei pengukuran kepuasan pelanggan

Result of customer satisfaction measurement survey

G4-PR5

173

G4-PR6

173

G4-PR7

173

Complaint of customer data leaking

G4-PR8

172

Monetary value from non-compliance fine, legal and regulations about the conditions and usage of products and services

G4-PR9

173

Aspek Komunikasi Pemasaran Marketing Communication Aspect Program-program untuk ketaatan kepada hukum, standar dan yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsorship

Programs for the compliance towards legislation, standard and those that related with marketing communication, including advertising, promotion and sponsorship

Jumlah total peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan aturan

Total non-compliance incidents towards regulations and rules

Suka rela tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor, menurut jenis hasil

Voluntary about marketing communication, including advertisement, promotion and sponsor, according to result type

Aspek Pribadi Pelanggan Customer Personal Aspect Komplain pembocoran data pelanggan Aspek Kepatuhan Compliance Aspect Nilai moneter dari denda ketidakpatuhan (non compliance) hukum dan peraturan mengenai ketentuan dan penggunaan produk dan jasa

284


Indikator Sektor Suplemen Kelistrikan Electricity Supplement Sector Indicator Aspek dan Indikator Aspek dan Indikator

Indeks Index

Halaman Page

Kapasitas terpasang, terbagi menurut sumber energi primer dan aturan pemerintah

Grid and embedded divided according to primary energy resource and government's regulation

EU1

n.a.

Keluaran energi bersih berdasarkan sumber energi primer

Clean energy output based on primary energy resource

EU2

n.a.

Jumlah perumahan, industri, kelembagaan dan komersial rekening nasabah

Total housing, industry, institution and customer account commercial

EU3

n.a.

Panjang kabel transmisi di atas dan di bawah tanah, dan distribusi jalur menurut aturan pemerintah

Length of transmission cable upper ground and underground and line distribution according to government regulation

EU4

n.a.

Skema perdagangan emisi CO2, terbagi menurut kerangka perdagangan karbon

Scheme of CO2 carbon trade divided into the framework of carbon trade

EU5

254

EU6

169

EU7

n.a.

EU8

169

Provisions of transfer/cleaning of location for the development nuclear power plant

EU9

n.a.

Capacity that planned/reserved to respond long term demand

EU10

30, 170

Rata-rata efisiensi pembangkitan dari pembangkit termal berdasarkan sumber energi dan wilayah

Average of generating efficiency from thermal power plant based on energy resources and region

EU11

245

Kehilangan transmisi/distribusi listrik terhadap energi total

Loss of electricity's transmission/distribution towards total energy

EU12

n.a.

PENDEKATAN MANAJEMEN DALAM PENGUNGKAPAN EKONOMI MANAGEMENT APPROACH IN ECONOMIC DISCLOSURE

Aspek Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Availability and Reliability Aspect Program untuk menjamin kelangsungan pasokan listrik jangka pendek dan panjang

Program to ensure sustainability of electiricity supply in short and long term

Aspek Demand-Side Management Demand-Side Management Aspect Program demand-side management termasuk program lokasi pemukiman, komersial, institusional, dan industrial

Demand-side management program including the program of housing location, commercials, institutional and industrial

Aspek Penelitian dan Pengembangan Research and Development Aspect Riset/pengeluaran yang dilakukan untuk menjamin pasokan listrik yang dapat diandalkan

Research/expense that implemented to ensure electricity supply that can be relied upon

Aspek Pemindahan Pembangkit Power Plant Transfer Aspect Ketentuan pemindahan/pembersihan lokasi untuk pembangunan pembangkit tenaga nuklir KATEGORI KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE CATEGORY

Kapasitas yang direncanakan/dicadangkan untuk menghadapi permintaan jangka panjang Aspek Efisiensi Sistem System Efficiency Aspect

285


Aspek dan Indikator Aspek dan Indikator

Indeks Index

Halaman Page

EU13

n.a.

KATEGORI KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL PERFORMANCE CATEGORY

Keanekaragaman hayati habibat luar dibanding dengan habibat yang terkena dampak

Bio-diversity outside habitat compared with the habitat that affected by impact

KATEGORI KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE CATEGORY

Praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak

Employment practices and decent employment

Program dan proses untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja yang terampil (terlatih)

Program and process to ensure the availability of trained and skilful employee

EU14

197

Persentase pekerja yang akan pensiun dalam 5 dan 10 tahun dijabarkan berdasarkan kategori jabatan dan regional

Employee percentage that will retire in next and 10 years deciphered based on positional and regional category

EU15

189

Kebijakan dan persyaratan terkait kesehatan dan keselamatan pegawai, pekerja kontrak dan subkontrak

Policy and requirement that related to employee's health and safety, contract and sub-contract employee

EU16

211

Hari kerja kontraktor yang terlibat dalam konstruksi, operasi, perawatan

Working day of contractor that involved in construction, operation, maintenance

EU17

n.a.

Prosentase kontraktor yang mengikuti pelatihan keselamatan dan kesehatan

Percentage of contractors that participated in safety and health training

EU18

214

Partisipasi pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan perencanaan energi dan infrastruktur

Participation of stakeholders in formulating energy planning policy and infrastructure

EU19

221

Program untuk mengelola dampak pemindahan lokasi tinggal penduduk

Program to manage impacts of relocation of people

EU20

230

Manajemen penanggulangan bencana/keadaan darurat aksi rencana kontingensi, rencana penanggulangan bencana/keadaan darurat dan program pelatihan dan rencana pemulihan/restorasi

Disaster/emergency action management, contingency plan, disaster/emergency management plan and training and restoration program

EU21

213, 214, 215

Jumlah penduduk yang terkena dampak pemindahan lokasi tinggal, terbagi menurut tipe proyek

Total of people that affected by the impact of relocation, divided according to the type of project

EU22

230

Masyarakat Society

286


Aspek dan Indikator Aspek dan Indikator

Indeks Index

Halaman Page

Tanggung Jawab Produk Responsibility for Product Program, termasuk kerjasama dengan pemerintah, untuk meningkatkan atau menjaga akses kepada listrik dan jasa pelayanan pelanggan

Program, including cooperation with government to improve or maintaining electricity access and customer service provision

EU23

n.a.

Tindakan untuk mengatasi perbedaan bahasa, budaya, pendidikan rendah dan ketidakmampuan terkait dalam mengakses listrik secara aman dan pelayanan pendukung lainnya

Action to overcome the difference of language, culture, low education and inability in regard to access electricity safely and other supporting service

EU24

n.a.

Jumlah kecelakaan, penyakit, atau kematian yang dikaitkan dengan keberadaan aset perusahaan

Total incidents, disease or fatality that related to the existence of the company's asset

EU25

n.a.

Persentasi dari populasi yang tidak terlayani pada area distribusi / pelayanan

Percentage of population that underserved in distribution/service area

EU26

n.a.

Jumlah pemukiman yang mengalami pemutusan listrik karena non-tagihan berdasarkan durasi pemutusan dan daerah pemerintahan

Total housing that experience disconnection of electricity caused by non-invoice based on disconnection duration and governance area

EU27

n.a.

Frekuensi pemadaman listrik

Electricity Outage Frequency

EU28

n.a.

Rata-rata durasi pemadaman listrik

Average of electricity outage duration

EU29

n.a.

Rata-rata faktor ketersediaan pembangkit berdasarkan sumber energi dan wilayah

Average of the availability of power plant factor based on energy resource and area

EU30

170

287

Formulir Tanggapan Atas Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013 [G4-49,G4-50] Respond Form Towards Indonesia Power's Sustainability Report 2013 [G4-49,G4-50] Terima kasih atas kesediaan Anda membaca Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013. Untuk memperbaiki kualitas Laporan Keberlanjutan ini serta meningkatkan kinerja keberlanjutan Indonesia Power secara keseluruhan, Kami mengharapkan kritik dan saran atas Laporan ini.

Thank you for your availability to read the Indonesia Power's Sustainability Report 2013. In order to improve the quality of this Sustainability Report and improve the overall Indonesia Power's sustainability performance, we hope your critics and feedback for this Report:

Profil Pembaca Profile of Reader Asal kelompok pemangku kepentingan:

288

Background of the stakeholder's group:

Pemegang Saham

Shareholder

Karyawan

Employee

Penduduk

Citizen

Pelanggan

Customer

Industri

Industry

Analis Keuangan

Financial analyst

Jurnalis/Media

Journalist/Media

Siswa/Akademisi

Student/Academician

Regulator

Regulator

Pemasok

Supplier

Lainnya (mohon sebutkan)

Others (please mention)

Jenis kelamin Gender

:

Umur Age

:

Pendidikan Terakhir Latest Education

:

Pekerjaan Occupation

:

Nama Institusi Name of Institution

:

Bidang Usaha Business Sector

:


Bagaimana menurut Anda Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013: What do you think about Indonesia Power's Sustainability Report 2013: *mohon pilih jawaban yang paling sesuai *Please choose the most appropriate answer

No

Pertanyaan Question

1

Laporan Keberlanjutan ini telah memberikan informasi yang bermanfaat mengenai pemenuhan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang telah dilaksanakan oleh Perusahaan.

This Sustainability Report gives you useful information about fulfillment of the Implementation of Corporate Social Responsibility and Environment that implemented by the Company.

2

Materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan mudah dimengerti dan dipahami.

The materials in this report, including the presented data and information are easy to comprehend and understand.

3

Materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup transparan, dapat dipercaya dan berimbang.

The materials in this report, including the presented data and information are transparent, trustworthy and impartial.

4

Materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan dapat diandalkan untuk pengambiilan keputusan.

The materials in this report, including the presented data and information are reliable for a decision-making process.

5

Layout, jenis font, ukuran, tata warna, tampilan dan gambar dalam laporan ini menarik.

The Layout, type of font, size, color, display and picture in this report are attractive.

6

Materi dalam laporan ini sudah terstruktur .

The materials in this report are already organized.

7

Laporan Keberlanjutan ini telah memberikan informasi mengenai profil Perusahaan dan seluruh kegiatannya.

This Sustainability Report gives you information about the Company's profile and all of its activities.

8

Materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap, mencakup isu keberlanjutan dalam aspek lingkungan.

The materials in this report, including the presented data and information are complete enough, cover sustainability the issues in environmental aspect.

9

Materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap, mencakup isu keberlanjutan dalam aspek ekonomi.

The materials in this report, including the presented data and information are complete enough and cover the issues in environmental aspect.

10

Materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap, mencakup isu keberlanjutan dalam aspek sosial (ketenagakerjaan dan penyejahteraan komunitas masyarakat).

The materials in this report, including the presented data and information are complete enough and cover the sustainability issues in the aspect of social (employment and social community's prosperity).

Buruk Bad

Biasa Saja Fair

Baik Good

Sangat Baik Very Good

289

Formulir Tanggapan Atas Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013 Formulir Tanggapan Atas Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013

Bagaimana menurut Anda Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2013: What do you think about Indonesia Power's Sustainability Report 2013: *mohon pilih jawaban yang paling sesuai *Please choose the most appropriate answer

No

Buruk Bad

Pertanyaan Question

11

Menurut Anda, bagaimana kinerja According to you, what do you think about kami di bidang lingkungan? our performance in the environment sector?

12

Menurut Anda, bagaimana kinerja According to you, what do you think our kami di bidang ekonomi dan performance in the economy sector? keuangan?

13

Menurut Anda, bagaimana kinerja kami di bidang sosial (ketenagakerjaan dan penyejahteraan komunitas masyarakat)?

Biasa Saja Fair

Baik Good

Sangat Baik Very Good

According to you, what do you think our performance in the social sector (employment and social community's prosperity)

Bagian manakah dari Laporan ini yang menurut Anda paling menarik? Which part of this Report you think the most interesting?

Informasi apa saja yang dirasakan kurang dan harus dilengkapi dalam Laporan Keberlanjutan mendatang? Which information you feel lack in this report? Also what kind of information that you feel it should be added in the next Sustainability Report?

Saran/kritik/usulan/komentar Anda atas Laporan ini : Your suggestion/critic/feedback/comment for this Report:

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu dalam mengisi formulir tanggapan ini. Mohon agar formulir ini dapat dikirim kepada:

Thank you for your availability to fill this respond form, please kindly forward this form to:

MANAJER CSR PT INDONESIA POWER [G4-31] MANAGER OF CSR PT INDONESIA POWER [G4-31] Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950, Indonesia Phone: (62-21) 5267666 (Hunting), Faksimili: (62-21) 5251923, 5252623, www.indonesiapower.co.id. E-mail: [email protected] 290


291

A B

C

D

E

F

292

3R ADC AIMI AMDAL APB APEC B3 BAPEPAM-LK BBM BC BEI BFSR BI BJPSDA BLH BPLH BPLHD BUMN CAPEX CDB CF CID CIF CNG CoC Comdev COSO CPP CSI CSR CWBP DAS DIRPRO DIVKIT DIVLOG DIY DMR DPP DP-PLN DPR DPRD EAF EDAP EEI EFOR EIA EPC ERM ESDM ESI EUSS FOB FS FSRU

Reuse, Reduce, dan Recycle Artha Daya Coalindo Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Area Pengatur Beban Asia-Pacific Economic Cooperation Bahan Berbahaya dan Beracun Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bahan Bakar Minyak Belt Conveyor Bursa Efek Indonesia Bantuan Fasilitas Sewa Rumah Bank Indonesia Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air Badan Lingkungan Hidup Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Badan Usaha Milik Negara Capital Expenditure Cogindo DayaBersama Community Involvement and Development Cost, Insurance, and Freight Compressed Natural Gas Code of Conduct Community Development Committee of Sponsoring Organization Combined Cycle Power Plant Customer Satisfaction Index Corporate Social Responsibility Corporate Work and Budget Plan Daerah Aliran Sungai Direktur Produksi Divisi Pembinaan Pembangkit Divisi Logistik Daerah Istimewa Yogyakarta Dokumen Manajemen Risiko Diesel Turbine Power Plant Dana Pensiun-Perusahaan Listrik Negara Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyar Daerah Equivalent Availability Factor Energy Diversification Acceleration Program Employee Engagement Index Equivalent Forced Outage Rate Environment Impact Analysis Engineering, Procurement and Construction Enterprise Risk Management Energi dan Sumber Daya Mineral Employee Satisfication Index Electricity and Utilities Supplement Sector Freight on Board Feasibility Study Floating Storage Regasification Unit


G

H

I

J K

GBU GCG Genco GHG GKPM GMS GPM GPP GRI GTPP GWh HAM HCR HDKP HDKP HO HoA HOP HPP HR HRSG HSD HSE IAI ICoFR ICR IMS InPower-CARE InPower-IMS IP BTTS IP HaPPPI IPAL IPB IPMTKS IPP ISO ISRA ITO IUP JIT JO JVC K3 KBB KBIP KKJ KLH KNKG KOK KP2DP KPI KPK KWh

Generating Business Unit Good Corporate Governance Green House Gas Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat General Meeting of Shareholders Garda Power Mandiri Geothermal Power Plant Global Reporting Initiative Gas Turbine Power Plant Gigawatt hours Hak Asasi Manusia Human Capital Readliness Harian Deklarasi Ketidaksiapan Pembangkit Hari Deklarasi Kesiapan Pembangkit Hari Orang Heads of Agreement Hari Orang Pelatihan Hydro Power Plant Human Resources High Speed Diesel Health, Safety, and Environment Ikatan Akuntan Indonesia Internal Control over Financial Reporting Information Capital Readiness Integrated Management System Indonesia Power-Community Assistance, Relation, and Empowerment Indonesia Power-Integrated Management System Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap Integritas, Profesional, Harmoni, Pelayanan Prima, Peduli, Pembelajaran, dan Inovatif Instalasi Pengelolaan Air Limbah Indo Pusaka Berau Indeks Pegawai Tidak Masuk Kerja Karena Sakit Independent Power Producer International Standard Organisation Indonesia Sustainability Reporting Award Inventory Turn Over Izin Usaha Pertambangan Just In Time Joint Operation Join Venture Company Keselamatan dan Kesehatan Kerja Koperasi Bangkit Bersama Klinik Bakti Indonesia Power Kebutuhan Kompetensi Jabatan Kementerian Lingkungan Hidup Komite Nasional Kebijakan Governance Karakteristik Operasi Kontrak Komite Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Pegawai Key Performance Indicator Komisi Pemberatasan Korupsi Kilowatt hours

293

L

M

N O

P

294

LACP LARAP LCM LHKPN LKM LNG LPT LSM LTHPC MBU MCK MDGs MFI MHPP MPI MPP MSDMBK NCSR O&M OCR OEE OEM OHS OHSAS OJK OMBU OPI P2K3 P3BJB P3K PAK PDP PEMDA PJB PJBTL PJT PKB PKL PLN PLTA PLTD PLTG PLTGU PLTM PLTMG PLTMH PLTP PLTU PMI PMW PPA PPDE PP-IP PROPER PSAK PTM

League of American Communications Professionals Land Acquisition and Resettlement Action Plan Life Cycle Management Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Lembaga Keuangan Mikro Liquefied Natural Gas Laporan Pertanggungjawaban Tahunan Lembaga Swadaya Masyarakat Low Temperature High Pressure Cooker Maintenance Business Unit Mandi Cuci Kakus Millennium Development Goals Micro Finance Institutions Macro Hydro Power Plant Maintenance Priority Index Masa Persiapan Pensiun Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi National Center for Sustainability Reporting Operation and Maintenance Organization Capital Readiness Overall Equipment Effectiveness Original Equipment Manufacturer Occupational Health and Safety Occupational Health and Safety Assessment Series Otoritas Jasa Keuangan Operation and Maintenance Business Units Operational Performance Improvement Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Penyakit Akibat Kerja Pemerintahan Daerah PT Pembangkitan Jawa Bali Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Perusahaan Umum Jasa Tirta Perjanjian Kerja Bersama Praktik Kerja Lapangan PT Perusahaan Listrik Milik Negara (Persero) Pusat Listrik Tenaga Air Pusat Listrik Tenaga Diesel Pusat Listrik Tenaga Gas Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi Pusat Listrik Tenaga Uap Palang Merah Indonesia Provincial Minimum Wage Power Purchase Agreement Program Percepatan Diversivikasi Energi Persatuan Pegawai Indonesia Power Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Persatuan Tenis Meja


R

S

T U

V W Y

RI RJP RKAP RKL RMD ROE RPL RS RUPS RUPSLB SARA SDM SdOF SERP SHA SHL SIMKP SL SMK3 SML SMP SOF SOP SPP SUTT TJSL TKWT UBH UBOH UBP UKL UKM UMP UPJB UPL VCS WBS WCS WGD WWTP YPK

Republik Indonesia Rencana Jangka Panjang Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Corporate Work and Budget Plan Rencana Pengelolaan/Pemantauan Lingkungan Hidup Risk Management Document Return of Equity Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Reserve Shutdown Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Suku Agama Ras dan Antar Golongan Sumber Daya Manusia Sudden Outage Frequency System Equipment Reliability Priority Shareholder Agreement Shareholder Loan Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Sekolah Lapangan Sistem Manajemen K3 Sistem Manajemen Lingkungan Sistem Manajemen Pengamanan Scheduled Outage Factor Standard Operating Procedure Steam Power Plant Saluran Udara Tegangan Tinggi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Tenaga Kerja Waktu Tertentu Unit Bisnis Pemeliharaan Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Unit Bisnis Pembangkitan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Usaha Kecil Menengah Upah Minimum Provinsi Unit Pembangkitan Jawa Bali Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup Voluntary Carbon Scheme Whistle-Blowing System World Class Services Work Group Discussion Waste Water Treatment Plant Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan

295

Excellent Execution for Sustainable World Class Services Company

Recommend Documents