EVALUASI REKONSILIASI FISKAL PENGHASILAN BADAN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 (STUDI KASUS: PT. TWD) ROSIDAH / ISWANDI.SE.,Ak.MM PT.TWD /
[email protected]
Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal Penghasilan Badan Tahun 2009, 2010 Dan 2011 (Studi Kasus : PT. TWD) ABSTRAK Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dan rancangan penelitiannya berupa studi kasus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah sesuai dengan prosedur perpajakan dalam hal menghitung, melaporkan, dan menyetorkan pajak terutangnya. Penelitian ini dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui strategi legal apa saja yang telah diterapkan oleh PT.TWD dalam upaya meminimalkan PPh Badan yang terutang dengan membuat rekonsiliasi fiskal sesuai dengan peraturan perpajakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Laba Rugi dan SPT Tahunan Badan. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan juga observasi di PT.TWD. sehingga dari wawancara yang dilakukan penulis mendapatkan banyak informasi yang terkait dengan operasional perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi dilakukan dengan cara telusuri data-data yang terkait dalam laporan keuangan seperti bukti pengeluaran biaya, jurnal dan lain sebaginya. Hasil dari penelitian, penulis mengetahui ada beberapa biaya yang pengeluarannya tidak memiliki bukti tetapi tidak dilakukan koreksi fiskal terhadap biaya tersebut dan laporan perpajakannya disusun dan dibuat oleh karyawan bagian akuntansi. Penelitian ini dilakukan agar untuk melihat apakah rekonsiliasi fiskal perusahaan telah benar dan sesuai dengan peraturan perpajakan. Dengan begitu, perusahaan tidak akan dikenakan sanksi, denda, bunga maupun tindak pidana atas pajak terutang yang harus dibayarkan.
Kata Kunci : Rekonsiliassi Fiskal, Koreksi Fiskal
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perusahaan perlu melakukan rekonsiliasi fiskal sebagai acuan untuk mengisi SPT Tahunan Badan. Dari laporan keuangan perusahaan dibuat rekonsiliasi fiskal dan terlihat bahwa rekonsiliasi perusahaan kurang efektif dan efisien serta ada beberapa biaya yang tidak di koreksi fiskal. Untuk itu, dalam skripsi ini penulis menentukan judul “ Evaluasi Rekonsilasi Pajak Penghasilan Badan Tahun 2009, 2010 Dan 2011 (Studi Kasus : PT. TWD)”. Kajian Pustaka Pengertian Pajak 1. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 2. Pajak
dipungut
berdasarkan
undang
–
undang
serta
aturan
pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan. 3. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment. 5. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara, sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat.
6. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur. Pengertian Pajak Penghasilan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.7 Tahun 1983 yang telah diubah terakhir menjadi UU Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 1 mendefinisikan, “Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak”. Rekonsiliasi Suandy (2011:87) perbedaan antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal dapat dikelompokkan dalam : 1.
Perbedaan waktu ( timing difference ) Perbedaan waktu adalah perbedaan yang bersifat sementara karena adanya ketidaksamaan waktu pengakuan penghasilan dan beban antara peraturan perpajakan dengan SAK. Contoh : biaya penyusutan dan biaya amortisasi.
2.
Perbedaan tetap / permanen ( permanent difference ) Perbedaan tetap / permanen adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan perpajakan menghitung laba fiska berbeda dengan perhitungan laba menurut SAK tanpa ada koreksi di kemudian hari.
Ruang Lingkup Penelitian Pada skripsi ini, pokok permasalahan yang akan dibahas adalah tentang perencanaan pajak yang perlu dilakukan sebagai Wajib Pajak Badan
dalam memenuhi pembayaran pajak penghasilan Wajib Pajak Badan. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada laporan keuangan perusahaan pada tahun 2009,2010 dan 2011 serta memberikan perencanaan pajak tahun berikutnya yang berguna bagi perusahaan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah : 1) Untuk mengetahui bagaimana PT. TWD telah melakukan rekonsiliasi fiskal yang sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2) Mengevaluasi biaya – biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang akan dijadikan acuan untuk dilakukannya rekonsiliasi fiskal. 3) Untuk memberikan saran – saran dan rekomendasi untuk perusahaan dalam rangka peningkatan pelaksanaan rekonsiliasi fiskal supaya mencapai efisiensi pembayaran pajak.
METODE PENELITIAN Penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 1. Jenis dari risetnya menggunakan riset kualitatif ( pengujian eksploratoria) 2. Dimensi waktunya adalah melibatkan banyak waktu tertentu. 3. Kedalaman risetnya mendalam tetap hanya melibatkan satu objek saja (studi kasus) yaitu pada PT. TWD. 4. Metode pengumpulan datanya yaitu : • Studi Literatur
Penelitian ini dilakukan dengan jalan mempelajari literatur dan buku – buku ilmiah, dan sumber - sumber lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang bersifat ilmiah yang ada hubungan dengan objek penelitian yang bersangkutan, sehingga informasinya lebih bisa di pertanggungjawabkan. • Pengamatan (Observation) Observasi
dilakukan
untuk
mengamati
atau
meninjau
secara
langsung kedalam perusahaan dan mencatat masalah – masalah yang dihadapi serta mendapatkan data – data informasi mengenai obyek yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. • Wawancara ( Interview) Wawancara
dilakukan
secara
langsung
kepada
pemimpin
serta
karyawan perusahaan yang bersangkutan dengan objek penelitian sehinggga informasi yang diperoleh lebih jelas dan dapat menjadi bahan pelengkap dalam penelitian. • Dokumentasi (Documentation) Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dan meneliti bukti, dokumen – dokumen dan keterangan – keterangan berupa gambar struktur organisasi perusahaan, laporan keuangan perusahaan Tahun 2009, 2010 dan 2011, SPT serta bahan – bahan referensi lain yang dibutuhkan untuk kelancaran penelitian yang dilakukan oleh penulis. 5. Menentukan lingkungan riset penelitian adalah lingkungan riil (field setting)
6. Unit analisisnya adalah PT. TWD. HASIL DAN BAHASAN Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang dilakukan PT.TWD yaitu: 1. PT.TWD telah melakukan pembukuan sesuai dengan ketentuan perpajakan. 2. Perusahaan telah memenuhi kewajiban dalam menghitung pajak terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan, menggunakan metode yang diterapkan di ketentuan perpajakan. Tidak telat dalam penyampaian SPT Tahunan PPh, kepatuhan ini dilakukan supaya perusahaan tidak dikenakan denda atas keterlambatan tersebut. 3. Pembayaran dan Pelaporan PPh Pasal 25 selalu dibayar tepat waktu yaitu pembayaran dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya sedangkan pelaporan dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Ini dilakukan supaya perusahaan dapat terhindar dari sanksi bunga 2% perbulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000,.
Tabel IV.11 Perhitungan PPh Badan Tahun 2009-2011 Sebelum Evaluasi
Sesudah Evaluasi
Keterangan
Penghasilan Kena Pajak
2009
2010
2011
2009
2010
2011
49.791.160
282.182.227
408.799.481
25.472.181
255.297.277
397.105.940
PPh Badan: PKP Fasilitas (28% x 50 %) x 49.791.160
6.970.762 3.566.105
(50% x 28%) x 25.472.181 (4.8M / 8.430.060.580) x 282.182.227
160.672.000
(4.8M / 8.430.060.580) x 255.297.277
145.363.953 130.921.907
(4.8M / 14.987.846.977) x408.799.481
127.176.940
(4.8M / 14.987.846.977) x 397.105.940 PPh Terutang dengan Fasilitas 50% x 25% x 160.672.000
20.084.000
50% x 25% x 145.363.953
18.170.494
50% x 25% x 130.921.907 50% x 25% x 127.176.940
16.356.239 15.897.118
PPh Terutang Non Fasilitas 25% x 121.510.227
30.377.556
25% x 109.933.324
27.483.331
25% x 278.877.574
69.719.394
25% x 269.929.000 Total PPh Terutang
67.482.250 6.970.762
50.461.556
Persentase Penghematan
86.046.633
3.566.105
45.653.825
83.379.368
48.84%
9.53%
3.1%
Penghematan Pajak Setelah Dilakukan Evaluasi Rekonsiliasi Fiskal • Tahun 2009 menurun dari Rp. 49.791.160 menjadi Rp. 25.472.181 dan memperoleh penghematan PPh Badan senilai 48.84%. • Tahun 2010 menurun dari Rp. 282.182.227 menjadi Rp. 255.297.277 dan memperoleh penghematan PPh Badan senilai 9.53%. • Tahun 2011 menurun dari Rp. 408.799.481 menjadi Rp. 397.105.940 dan memperoleh penghematan PPh Badan senilai 3.1%
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dalam penulisan ini, penulis telah melakukan pengamatan, perhitungan, prosedur perpajakan serta pembahasan terhadap Laporan Keuangan dan pelaksanaan perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT. TWD. Dari hasil penelitian tersebut maka penulis menarik kesimpulan : 1. Perusahaan membuat rekonsiliasi fiskal, rekonsialisi dibuat karena adanya perbedaan pengakuan, pengukuran dan lain-lain. Sehingga perlu dilakukannya koreksi positif dan koreksi negatif, agar pajak yang dibayar lebih efektif dan efisien. 2. Evaluasi biaya dilakukan perusahaan untuk membedakan biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto dan biaya yang tidak dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Evaluasi ini dilakukan untuk dijadikan acuan sebagai perencanaan pajak apabila perusahaan memerlukan. 3. Perusahaan harus melakukan pembetulan SPT, melampirkan biaya bukti bahwa biaya tersebut terjadi, membuat daftar norminatif untuk biaya entertainment / perjamuan agar biaya tersebut dapat menjadi pengurang penghasilan bruto sehingga PT. TWD dapat menghasilkan penghematan pajak PPh Badan sebesar 20,49% per tahun.
Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diuraikan, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk PT.TWD dalam melaksanakan perencanaan pajak yang efektif dan efisien, yaitu: 1. Dalam
membuat
rekonsiliasi
fiskal
sebaiknya
perusahaan
memeperkerjakan karyawan yang ahli dan mengerti perpajakan agar perpajakan perusahaan lebih efektif dan efisien serta terhindar dari sanksi maupun denda pajak. 2. Perusahaan harusnya membuat daftar norminatif apabila adanya pengeluaran atas biaya perjamuan. Dengan begitu biaya tersebut bisa menjadi pengurang penghasilan bruto sehingga Penghasilan Kena Pajak menjadi kecil dan pajak yang dibayar pun menjadi kecil. Untuk biaya perjamuan ini diatur oleh Direktur Jendral Pajak SE-27/PJ.22/1986 tentang biaya entertainment, dan sejenisnya. 3. Biaya – biaya perusahaan sebaiknya di evaluasi dengan membagi biaya menjadi dua yaitu biaya yang dapat dikurangkan dan biaya yang tidak dapat dikurangkan, supaya lebih mudah dalam melakukan rekonsiliasi fiskal. Perusahaan perlu mengikuti perkembangan dari peraturan – peraturan perpajakan misalnya dengan memberikan pelatihan khusus, seminar perpajakan secara rutin, majalah, artikel – artikel perpajakan supaya lebih memahami perpajakan yang selalu berubah. 4. Sebaiknya
PT.TWD
melakukan
pembetulan
SPT
yang
telah
disampaikan karena adanya beberapa koreksi positif yang belum
dilakukan
perusahaan
dan
menyebabkan
laba
sebelum
pajak
penghasilan menjadi lebih kecil apabila perencanaan pajak dilakukan. Pembetulan ini disampaikan dengan pernyataan tertulis dalam jangka waktu 2 tahun sesudah berakhirnya Tahun Pajak dengan syarat Direktur Jendral Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari perusahaan dari resiko
dikenakannya
saksi, denda maupun bunga, serta sanksi pidana dikemudian hari, yang nantinya dapat menggangu likuiditas laporan perusahaan. DAFTAR ACUAN
Mardiasmo ( 2009 ) . Perpajakan edisi revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Suandy, Erly (2011). Perencanaan pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-27/PJ.22/1986 Tentang Biaya Entertainment dan sejenisnya (seri Pajak Penghasilan Umum 18). http://www.pajak.go.id. Diakses tanggal : 13 Juni 2012 Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008, tentang perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan. Illyas, W. & Burton, R. (2010). Hukum pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. ORTax ( 2010 ) . Susunan dalam sartu naskah 9 ( Sembilan) Undang – Undang Perpajakan. Jakarta : Penerbit PT Intergral Data Prima.
Direktorat Jenderal Pajak. (2008). Peraturan perpajakan. http://pajak.go.id. Diakses tanggal 30 Maret 2012 Direktur Jendral Pajak. KEP-220/PJ/2002 Tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Biaya Pemakaian Telepo Seluler dan Kendaraan Perusahaan. http://www.pajak.go.id . Diakses tanggal
13 Juni 2012.
Peraturan Menteri Keuangan No. 609/PMK.03/2004 Tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Bantuan Kemanusian Bencana Alam di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. http://www.pajak.go.id. Diakses tanggal : 13 Juni 2012. Muljono, djoko (2009), Tax Planning Menyiasati Pajak dengan Bijak. Yogyakarta, Penerbit Andi Barata Adya Atep (2011) Panduan lengkap Pajak Penghasilan. Jakarta, Penerbit Visi Media. Direktur Jendral Pajak SE-33/PJ.421/1996 Tentang Sumbangan Untuk Beasiswa Dalam Rangka GNOTA. http:// www.dannydarussalam. Diakses tanggal : 14 Juni 2012. Resmi,Siti ( 2009) Pratikum Perpajakan Instruksi dan Kertas Kerja. Jakarta. Salemba Empat. Muljono, djoko (2009), Akuntansi Pajak Lanjutan. Yogyakarta, Penerbit Andi
RIWAYAT PENULIS Binusian ID
:
1201001233
Full Name
:
ROSIDAH
E-mail
:
[email protected]
Address
:
Jalan Haji Senen No.71 Jakarta Barat 11480 DKI Jakarta, Indonesia
Phone Numbers
:
085278500098
Gender
:
Female
Birth Place/Date
:
SELATPANJANG / 07 Feb 1990
Nationality
:
Indonesia
Marital Status
:
Single
Religion
:
Buddha
Formal Education
:
Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia Bachelor (S1), Accounting GPA: 3.01