Modul ke:
ETIK UMB STUDI KASUS : PERAN MAHASISWA & MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
Fakultas
Desain dan Seni Kreatif Program Studi
Desain Produk www.mercubuana.ac.id
Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si
A. PERAN MAHASISWA • Upaya pemberantasan korupsi yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu Penindakan dan Pencegahan tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa melibatkan peran serta masyarakat. • Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika mahasiswa yang merupakan pewaris masa depan bangsa diharapkan dapat terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
• Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. • Peran aktif mahasiswa lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya antikorupsi di masyarakat. • Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan motor penggerak gerakan antikorupsi di masyarakat.
• Menurut Busyro Muqoddas, Dari tahun ke tahun, permasalahan korupsi mengalami peningkatan intensitasnya. • Dalam upaya pemberantasan korupsi, mahasiswa memiliki peran yang strategis untuk berkontribusi dalam aktivitas konkret dengan melakukan pemetaan korupsi termasuk memberikan advokasi kepada korban korupsi.
• Menurut Busyro Muqoddas, bangsa perlu diberi kontribusi berupa aktivitas konkret yang mana hal tersebut perlu didukung oleh para agen perubahan (agent of change), terutama dari kalangan civitas akademika, terutama mahasiswa. • Busyro mengungkapkan korupsi muncul jika ada demoralisasi yang dilakukan aktor kekuasaan. “Aktor kekuasaan tersebut adalah para elite politik dan birokrasi.”
•
Busyro Muqoddas, mengatakan pentingnya peran mahasiswa dalam meningkatkan kekuatan moral dalam skala nasional jika pergerakan mahasiswa memiliki agenda konkret untuk melakukan pemetaan korupsi.
•
“Mahasiswa menjadi bagian tak terpisahkan dari program KPK untuk bergandengan tangan dengan berbagai unsur masyarakat madani untuk melakukan upaya pemberantasan korupsi termasuk memberikan advokasi kepada masyarakat yang menjadi korban korupsi.”
• Bambang Widjojanto, memaparkan jika saat ini bangsa memerlukan orang tak hanya artikulasi, namun juga memerlukan orang yang memiliki kecerdasan berbagai macam modus operandi bagaimana kemungkinan korupsi tersebut bekerja.
• “Korupsi dilakukan dengan cara yang cerdas, oleh karenanya dalam mengupayakan pemberantasan korupsi, dibutuhkan keterampilan yang mana korupsi dapat dilawan dengan intelektualitas juga dengan memahami berbagai modus operandi yang memungkinkan munculnya korupsi. • Dengan ini diharapkan akan muncul gerakan sosial anti korupsi demi perubahan yang lebih baik.”
•
Lebih lanjut, menurut Busyro Muqoddas, “Kampus merupakan tempat pelatihan paling intensif untuk pencegahan korupsi,“ saat memberi kuliah umum di Aula Barat kampus ITB, Rabu (09/03/11).
•
Busyro mengatakan, mahasiswa memiliki peran penting dalam pergerakan bangsa, termasuk pencegahan korupsi. Menurut dia, mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang unik.
•
Jumlah mahasiswa hanya sedikit jika dibanding dengan keseluruhan masyarakat, namun peran mereka sangat besar pada dinamika bangsa.
• "Mahasiswa memiliki idealisme yang tinggi untuk berbuat pada masyarakat. Korupsi yang endemik saat ini, merupakan bentuk tantangan perang pada mahasiswa," katanya. • Ironisnya, Busyro memaparkan, pelaku korupsi terbesar justru berasal dari kalangan tamatan kampus. Berdasarkan catatan KPK 2007 - 2010, pelaku perkara korupsi terbanyak berasal dari kalangan eselon dengan jumlah 84 dari total 245 kasus.
•
Sebagai perwujudan dari civil Society, pendidikan tinggi dapat menjadi gerakan penyeimbang dan kontrol terhadap lembagalembaga penegak hukum dalam pemberantasan korupsi.
•
Kontrol yang dimaksud dalam hal ini yaitu menyampaikan kritik, masukan, saran dan evaluasi terhadap proses pemberantasan korupsi yang dilakukan.
•
Berkaitan dengan hal tersebut, perguruan tinggi harus lebih mengintensifkan menyelenggarakan program pendidikan anti korupsi.
•
Sebagai agen perubahan (agent of change) perguruan tinggi perlu menjadi pelopor utama dari gerakan kultural pemebrantasan korupsi, karena perguruan tinggi tetap dianggap merupakan wadah bagi kelompok masyarakat yang terdidik, intelek dan memiliki kepribadian luhur memiliki peran penting dan strategis dalam pemberantasan korupsi ditengah-tengah masyarakat.
•
Perguruan Tinggi diharapkan betul-betul menjadi prototipe dari sebuah lembaga yang menjalankan sistem dan tata kelola institusi yang menerapkan prinsip clean and good governance yang merupakan penggerak utama sebagai gerakan kultur yang berjalan secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang atau bahkan bisa menjadi long life campaign yaitu kampanye sepanjang hayat dalam pemberantasan korupsi.
B. PERAN MASYARAKAT MEMBERANTAS KORUPSI
• B Sudarsono, dalam bukunya Korupsi di Indonesia, secara panjang lebar menguraikan salah satu musabab terjadinya korupsi di negeri ini adalah pengaruh kultur. • Sejarah kultur Indonesia mulai dari zaman Multatuli, waktu itu sudah terjadi penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
•
Di samping itu, tata kelola manajemen yang kurang baik dan kontrol yang kurang effektif dan effisien, mempengaruhi merebaknya tindak pidana korupsi, seperti ucapan terkenal dari Prof Soemitro (Alm), bahwa kebocoran keuangan negara yang dikorupsi mencapai 30 persen.
•
Bahkan, rilis BPK terakhir juga menemukan indikasi pemborosan keuangan negara yang berpotensi korupsi sebesar 30 sampai 40 persen dari anggaran perjalanan dinas PNS sebesar Rp18 triliun per tahunnya (Kompas 14/5/2012).
•
Kewajiban pemberantasan tindak pidana korupsi itu, bukan semata terletak pada pundak aparat penegak hukum. Bukan pula pencegahan dan pemberantasan korupsi itu menjadi tanggungjawab jajaran pemerintahan, meski pun Presiden RI sudah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 24/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditujukan kepada Menteri Kabinet, Gubernur sampai ke Wali Kota dan Bupati.
•
Kewajiban pemberantasan tindak pidana korupsi itu juga menjadi tanggungjawab masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
•
Undang-undang Nomor: 31/1999 junto UU Nomor: 20/2001 dalam Bab V mengatur tentang peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi, sebagaimana dicantumkan dalam pasal 41, yang pada intinya masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
• Paling penting adalah bersedia memberikan informasi tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi. • Dalam skala yang lebih luas, masyarakat juga dapat membentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dijamin keberadaannya oleh undang-undang. • Banyak hal-hal lain yang dapat dilakukan masyarakat.
• Membiarkan tindakan koruptif terjadi di tengah-tengah lingkungan masyarakat juga perbuatan yang tidak tepat dan dalam agama pun konsekuensinya ikut berdosa. • Intinya, seperti petuah Ustad AA Gym. Memberantas korupsi itu harus dimulai dari diri sendiri, dimulai dari yang kecil dan dimulai dari sekarang ! • Kalau masyarakat mau peduli dan punya tingkat partisipatif yang tinggi mencegah dan memberantas korupsi, yakinlah suatu hari korupsi akan terkikis habis di negeri ini. Semoga.
Daftar Pustaka •
•
•
•
Kuliah Umum : Peran Mahasiswa dan Kampus dalam Pemberantasan Korupsi, http://law.ugm.ac.id/?p=1138 diakses pada Rabu, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.25 Wib. Gerakan Memberantas Korupsi dari Kampus Biru, http://forumkeadilan.com/kampus/gerakan-memberantas-korupsi-darikampus-biru/ diakses pada Rabu, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.28 Wib. BHP Universitas Muhammadiyah Malang (UMY), Mahasiswa Berperan Strategis dalam Upaya Pemberantasan Korupsi, http://www.umy.ac.id/mahasiswa-berperan-strategis-dalam-upayapemberantasan-korupsi.html diakses pada Rabu, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.34 Wib. Kiswanto, Partisipasi Masyarakat Memberantas Korupsi, http://riaupos.co/963-opini-partisipasi-masyarakat-memberantas-korupsi.html#.WD53MBK6rIU diakses pada Rabu, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.40 Wib.
Daftar Pustaka •
•
•
•
•
Stadium Generale : Peran Mahasiswa dalam Pencegahan Korupsi, https://www.itb.ac.id/news/3150.xhtml diakses pada Rabu, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.46 Wib. Pentingnya Dukungan Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi, http://www.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=highlight&cid=pentingnyadukungan-mahasiswa-dalam-pemberantasan-korupsi diakses pada Rabu, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.50 Wib. Peran Perguruan Tinggi dalam Pemberantasan Korusi, http://fhunmul.ac.id/index.php/artikel/baca/art_R2XyCuFPlo diakses pada Rabu, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.54 Wib. Wahyu Pratama Tamba, Prilaku Korupsi dilihat Dari Dimensi Lingkungan Sosial Masyarakat, http://www.kompasiana.com/tamatamba/perilakukorupsi-dipandang-dari-dimensi-lingkungan-sosialmanusia_552888946ea83485038b4592 diakses pada Rabul, 30 Nopember 2016. Pukul. 14.57 Wib.
Terima Kasih Rizky Dwi Pradana, M.Si