PENULISAN ARTIKEL ILMIAH OLEH DOSEN FKIP UNSYIAH DAN FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBATNYA1 (Writing Scientific Article by Lecturers of Teacher Training and Education Faculti and The Obstacle Factors) Elmi Mahzum, Ellianti dan Bintang Zaura2
ABSTRAK
Dalam kenyataannya , tidak banyak dosen mampu memproduksi artikel ilmiah sesuai dengan kegiatan yang dilakukannya di perguruan tinggi. Ada berbagai hambatan yang menghambat produktivitas dosen sebagai tenaga pengajar, peneliti dan sebagai pengabdi pada masyarakat baik dalam kegiatan kampus, ataupun di luar kampus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor –faktor penghambat dalam penulisan artikel ilmiah oleh dosen FKIP Unyiah. Populasi penelitian adalah dosen FKIP Unsyiah. Sampel penelitian adalah 7 orang dosen untuk setiap jurusan yang ada di FKIP Unsyiah kecuali jurusan Geografi yang jumlah dosennya 4 orang. Jumlah sampel semuanya adalah 102 dosen. Data penelitian ini dijaring dengan angket. Analisis data dilakukan secara persentase untuk masing-masing faktor penghambat. hambatan metodologis sebanyak 59,8% Hasil olahan data menemukan
merupakan hambatan tertinggi yang dialami oleh dosen FKIP Unsyiah dalam penulisan artikel ilmiah , yang disusul dengan hambatan struktural sebanyak 53,9%, hambatan substansial 40,2% hambatan psikologis 37,3% dan hambatan ekonomi 18,7%. Keywords: The Obstacle Factors of Writing Scientific Article
ABSTRACT In reality, not many lecturers are able to write scientific article based on their activity in Higher Education. There are some factors in writing scientific article whether inside or outside of campus for lecturers as instructors, researchers, and public services. The purpose of this research is to know obstacle factors in writing scientific article by lecturers of Teacher Training and Education Faculty , Syiah Kuala University. The population of this research are all lecturers of FKIP Unsyiah. The samples are 102 lecturers, they are taken seven lecturers of each departments of FKIP Unsyiah but not Geography department because there are only four lecturers. The data is collected by using questioners. To analyze the data collected for each obstacle factors is used percentage. The result are found that the obstacle of methodologies is 59.8%, it is the highest obstacle in writing scientific articles for lecturers, the obstacle of structural is 53,9%, substantial is 40.2%, psychologies is 37.3%, and economics is 18.7%. Keywords: The Obstacle Factors of Writing Scientific Article
1. 2.
Dilaksanakan atas bantuan dana DIPA Universitas Syiah Kuala, tahun anggaran 2008 Staf pengajar FKIP Unsyiah
A.PENDAHULUAN Usaha pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di Indonesia, yang dilakukan
pemerintah
pada
jenjang
pendidikan
tinggi,
adalah
untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia menjadi tenaga yang mempunyai kemampuan akedemis dan profesional, serta tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari usaha tersebut diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang berarti sebagai sumbangan bagi pelaksanaan pembangunan. Namun demikian, di dalam upaya meningkatkan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi, para dosen harus meningkatkan pengetahuan serta ketrampilannya melalui kegiatan penelitian yang diplubikasikan. Dalam beberapa tahun terakhir ini kegiatan penelitian di lingkungan Univesrsitas Syiah Kuala mengalami peningkatan , namun belum diimbangi dengan publikasi hasil penelitian yang bermutu dan beraspirasi global. Tujuan utama dari publikasi hasil penelitian ialah untuk mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan penelitian dan menyebarluaskan hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penggunanya. Mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal ilmiah penting dilakukan oleh dosen , khususnya bila dikaitkan dengan persyaratan kenaikan pangkat. Menurut SK bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 61409/MPK/KP/99 dan No. 181 Tahun 1999 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya, artikel itu harus dimuat dalam jurnal nasional maupun Internasional .
Masalah utama
yang dihadapi sekarang adalah jurnal Nasional maupun Internasional memiliki persyaratan tata tulis artikel yang kompleks dan ketat, sehingga masih banyak artikel yang ditulis oleh dosen belum memenuhi persyaratan tata tulis yang ditentukan. Pola dasar penulisan artikel ilmiah pada umumnya berlaku sama, baik untuk ilmu ilmu
eksakta sosial, kemanusiaan maupun pengetahuan budaya.
Meskipun tidak ada patokan resmi, namun telah berkembang kerangka umum yang mapan dalam mewujudkan kerangka dasar penulisan artikel ilmiah untuk dipublikasikan baik dalam proceeding, hasil pertemuan ilmiah maupun dalam jurnal –jurnal ilmiah. Adapun pola dasar artikel ilmiah berisikan ; judul, , nama pengarang, abstrak, kata-kata kunci ,
pendahuluan, metode penelitian, hasil
penelitian , kesimpulan dan saran serta daftar pustaka. Pada saat ini di dalam artikel ilmiah sudah tidak ada lagi yang memuat tulisan berisi „tinjauan pustaka“. Selanjutnya menurut Ramelan (1994)
hambatan –hambatan untuk
menuliskan sebuah karya ilmiah dalam hal ini termasuk artikel ilmiah sangat bervariasi satu penulis dengan penulis yang lain. Salah satu faktor penghambat tersebut adalah faktor substantial yang bermakna
seorang penulis kurang
memahami bidang studi yang menjadi kajiannya. Mereka kurang mendalami dan memahami secara cermat bidang studi yang mereka tekuni. Hal tersebut dapat terjadi
karena
yang
bersangkutan
sebagai
tenaga
muda
yang
masih
memerlukan bimbingan dari staf pengajar yang senior. Mungkin juga dosen muda tersebut belum mempunyai kesempatan untuk menyerap pengetahuan yang ditekuninya. Faktor penghambat yang lain adalah peneliti tidak menguasai metodelogi penelitian, yang dimulai dengan kemampuan menemukan masalah dan memformulasikan
menjadi tujuan penelitian, menentukan populasi dan
sampel, cara pengumpulan data, cara menganalisis data, menarik kesimpulan serta menulis laporan sebagai kegiatan akhir.
Ada sebagian penulis yang
berusaha menghindarkan diri dari penggunaan statistik yang terasa sulit, malahan terdapat dosen yang segan dengan statistik. Padahal, tidak semua pengambilan keputusan memerlukan statistik. Bila seorang dosen telah mempunyai ide tertentu, untuk menuangkan idenya menjadi statistik ia dapat saja meminta bantuan dari teman lain yang menguasai statistik. Dosen yang demikian, tentu saja
akan menghadapi
kesulitan dalam membaca hasil
penelitian lain yang menggunakan statistik sebagai rujukan penelitian yang digunakan.
Faktor lain yang sangat mungkin terjadi yaitu seorang dosen selalu ragu-ragu atas hasil karyanya sendiri. Mereka merasa akan ditertawakan pihak lain; merasa apa yang dibuatnya kurang baik, sehingga ditinggalkannya. Demikian selanjutnya sehingga kegiatan membuat artikel ilimiah tidak pernah terjadi. Setiap memulai pekerjaan selalu berhenti di tengah jalan, sehingga tulisannya tidak pernah menjadi selesai dengan tuntas. Hambatan
tersebut
oleh Kaelan (1989) disebutkan sebagai hambatan psikologis. Disamping hambatan-hambatan yang telah dikemukakan
tersebut,
terdapat juga faktor yang bersifat ekonomi. Mereka membandingkan pendapatan dari penulisan
artikel ilmiah
dengan hasil dari pekerjaan lain. Mereka
menganggap penghasilan dari penulisan artikel ilmiah tidak sebanding dengan susah payah yang digunakan untuk penyelesaikan tersebut. Faktor penghambat lain dapat terjadi jika seorang dosen sibuk dengan berbagai pekerjaan yang sifatnya struktural.
Sebagai pimpinan
biasanya
mereka tidak mempunyai waktu dan selalu sibuk dengan berbagai pekerjaan lain. Begitu juga beban mengajar yang terlalu banyak, sehingga waktu mereka tidak tersisa untuk membuat artikel ilmiah. Sehubungan dengan ini hasil penelitian Ahmad Faridan (1995) menemukan 80% dari
staf pengajar Universitas Syiah Kuala dari berbagai
fakultas tidak mempublikasikan karya ilmiah mereka selama 4 tahun terakhir. Hasil penelitian Mulajani A Nurhadi terhadap dosen IKIP Yogyakarta (1990) menemukan dari 173 orang dosen, 26% diantaranya sama sekali belum pernah menghasilkan artikel ilmiah selam 5 tahun terakhir.
. Penemuan ini sungguh
sangat mengecewakan. Selanjutnya
selama
ini
pihak
FKIP
Unsyiah
kurang
berhasil
meningkatkan produktivitas artikel ilmiah dosen, hal ini ditandai banyaknya dosen FKIP Unsyiah yang tidak dapat mengusulkan pangkatnya di karenakan kum penelitian tidak mencukupi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun kum penelitian tersebut salah satunya adalah dari penulisan artikel ilmiah. Bahkan pihak FKIP
atas nama Pembantu Dekan I telah mengirimkan surat
teguran kepada dosen-dosen yang tidak mengusulkan pangkatnya lebih dari 4 tahun. Oleh karena itu penelitian ini dengan judul „Penulisan Artikel Ilmiah oleh Dosen FKIP Unsyiah dan Faktor- faktor Penghambatnya „
sangat perlu
dilakukan dalam upaya mencari solusi program pembinaan yang sesuai dengan kenyataan yang ada ,
sehingga dosen pada masa yang akan datang lebih
mampu dalam penulisan artikel ilmiah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penghambat dalam membuat artikel ilmiah
berdasarkan
faktor
ekonomi, kelemahan dalam
menguasai metodelogi, psikologis, substantif dan faktor kesibukan (struktural) Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak lembaga Universitas Syiah
Kuala khususnya FKIP Unsyiah.
Informasi tentang faktor-faktor
penghambat dosen dalam membuat artikel ilmiah tersebut berguna dalam upaya memberikan bimbingan atau menetukan strategi yang tepat untuk meningkatkan produk menulis artikel ilmiah staf pengajar. Selanjutnya bagi staf pengajar informasi tentang hambatan ini berguna untuk menyadari diri, mengapa temanteman lain dapat membuat artikel ilmiah . Dengan demikian, para dosen yang belum biasa membuat artikel ilmiah
akan mengikuti jejak dosen yang telah
berhasil membuat artikel ilmiah.
B. METODE PENELITIAN Populasi penelitian adalah dosen FKIP Unsyiah. Untuk saat ini FKIP unsyiah terdiri dari 15 jurusan. Sampel penelitian adalah 7 orang dosen untuk setiap jurusan kecuali untuk jurusan Geografi
yang jumlah dosen hanya
berjumlah 4 orang. Ini berarti jumlah sampel semuanya
adalah 102.
Pengambilan sampel secara random sampling untuk masing-masing jurusan kecuali untuk jurusan Geografi yang pengambilan sampel secara total sampel. Data penelitian ini dijaring dengan angket.
Angket menghendaki
jawaban para responden tentang faktor penghambat yang meliputi substantif, metodologik, psikologik, struktural , ekonomik secara riel mereka hadapi dalam menulis artikel ilmiah.
Data yang terkumpul dalam penelitian ini selanjutnya
dianalisis secara presentase untuk masing-masing kategori factor-faktor penghambat.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan di FKIP Unsyiah. Saat ini FKIP Unsyiah memiliki 15 jurusan dengan jumlah dosen 319 orang yang terdiri dari 207 dosen laki-laki dan 112 dosen perempuan .
Berdasarkan strata pendidikan dapat
dijelaskan bahwa terdapat 99 dosen FKIP yang berpendidikan S1; 190 orang lulusan S2; 28 orang lulusan S3 dan hanya 2 orang dosen yang bergelar profesor. Identitas dosen FKIP Unsyiah yang lain yaitu mereka terdiri dari 43 orang golongan IIIa, 13 orang golongan IIIb, 45 orang golongan IIIc, 83 orang golongan IIId, 84 orang golongan IVa, 40 orang golongan IVb, 10 orang golongann 1 orang golongan IVd. Adapun urutan lama kenaikan pangkat dosen FKIP Unsyiah yang peneliti peroleh dari personalia FKIP Unsyiah ( Agustus, 2008) adalah sebagai berikut
Tabel 1. Urutan Lama Kenaikan Pangkat Dosen FKIP Unsyiah Urutan lama kenaikan pangkat (tahun) Jumlah dosen 1- 4 161 5–8 90 9 – 12 49 13 – 16 15 17 – 20 4
Frekwensi 50,5% 28,2% 15,4% 4,7% 1,2%
Data pada tabel diatas memberikan gambaran bahwa cukup banyak dosen yang tidak dapat naik pangkat meskipun telah melebihi masa baktinya pada pangkat tertentu.
Selanjutnya
menurut
Pedoman Penetapan Angka
Kredit dan Prosedur Pengusulan Kenaikan pangkat dan Jabatan Dosen ( Unsyiah, 2007) agar bisa naik jabatan pangkat ke jenjang yang lebih tinggi,
seorang dosen harus bisa mengumpulkan angka kredit (kum) minimal 25% (dari keseluruhan angka kredit yang harus dikumpulkan) dalam bidang penelitian, setelah dosen tersebut bertugas minimal satu tahun pada jenjang jabatan atau minimal dua tahun pada pangkat terakhirnya. Adapun kum
penelitian salah
satunya
diperoleh
dari
hasil
mempublikasikan karya ilmiah di jurnal/majalah atau media massa. Karya ilmiah yang telah dipublikasikan disebut dengan artikel ilmiah. Yang dimaksud artikel ilmiah dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah yang hanya dimuat pada jurnal , baik jurnal fakultas , universitas , nasional maupun internasional. Selanjutnya dalam penulisan artikel ilmiah oleh dosen FKIP Unsyiah banyak mengalami hambatan-hambatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya dosen yang tidak dapat naik pangkat dikarenakan kum dari bagian penelitian belum mencukupi. Untuk mengetahui hambatan-hambatan tersebut peneliti mengedarkan angket kepada sampel penelitian yang berjumlah 102 dosen. Berikut ini uraian dari hambatan-hambatan yang dialami oleh dosen FKIP Unsyiah dalam penulisan artikel ilmiah. 1. Hambatan Substantif Penulisan Artikel Ilmiah Hambatan substantif yang dimaksudkan disini yaitu ketidakmampuan seorang dosen menguasai dengan baik bidang studi yang ditekuninya. Ketidakmampuan tersebut dapat terjadi karena berbagai sebab, antara lain dosen tersebut kurang menguasai bidang spesialisasinya yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah. Hal ini terjadi karena dosen tersebut relatif masih muda sehingga belum mempunyai kesempatan banyak menyerap bahan yang akan ditulisnya , atau disebabkan
karena kekurangan
bahan bacaan yang
sesuai dengan bidang spesialisasinya sebagai dasar dalam menuliskan artikel ilmiah. Sehubungan dengan ini Ramelan (1984) mensyaratkan bahwa seorang penulis harus mempunyai gagasan-gagasan yang akan dituangkan melalui tulisannya. Dan gagasan-gagasan itu baru muncul apabila didahului dengan banyak membaca bahan-bahan relevan. Hal ini mungkin dapat
dosen yang
bersangkutan mengumpulkan bahan-bahan dengan cara banyak membaca informasi dan dokumen yang berhubungan dengan bidang spesialisasinya. Dari empat unsur hambatan subtantif yang ditanyakan kepada responden, ternyata ada dua yang secara konsisten dirasakan sangat menghambat oleh dosen. Kedua unsur itu adalah kesulitan dalam memperoleh sumber bahan bacaan dan kurang memahami bahasa Inggris . Unsur penghambat yang pertama sebanyak
35 dari 102
responden mengalami
hambatan yang tinggi dalam memahami bahasa Inggris. penghambat kedua sebanyak
Sedangkan unsur
25 dai 102 rmengalami hambatan yang tinggi
dalam memperoleh sumber bacaan . Unsur penghambat lainnya ; yaitu kurang menguasai bidang spealisasi dan logika bahasa tidak menganggap hal yang serius. Berikut ini tabel 2 yang menjelaskan jumlah responden yang mengalami hambatan substansial dalam penulisan artikel ilmiah. Tabel 2. Hambatan Substansial dlam Penulisan Artikel Ilmiah Unsur Hambatan Kesulitan Memperoleh Sumber Bahan Bacaan Kurang Memahami Bahasa Inggris Kurang Menguasai bidang spesialisasi Kurang menguasai logika bahasa Rata-rata
Tidak ada 35 28 91 94 62
Tingkat Hambatan Sedang Sangat Tinggi 42 25 41 13 8 26
35 15
Total 102 102 102 102 102
Berdasarkan olahan data diatas menunjukkan bahwa para responden mengaku menghadapi hambatan substansial sebanyak 41 orang ( 40,2%). Sehubungan dengan ini hasil penelitian Muljani A Nurhadi (1998) menemukan bahwa hambatan substantif yang paling menonjol yang dialami oleh dosen IKIP Yogyakarta dalam membuat karya ilmiah adalah penguasaan bahasa Inggris. Lebih lanjut Muljani A Nurhadi mengatakan bahwa „oleh karena penguasaan bahasa Inggris ini juga penting tidak hanya dalam meningkatkan produktivitas karya ilmiah dosen, tetapi juga untuk melanjutkan belajar ke jenjang berikutnya, maka harus mendapat perhatian yang serius.
2. Hambatan- Metodologis dalam Penulisan Artikel Ilmiah
Hambatan lain untuk membuat artikel ilmiah yaitu hambatan metodologis. Yang dimaksud dengan hambatan metodologis ialah penulis tidak menguasai metode penelitian yang dimulai dengan kemampuan menemukan masalah dan memformulasikan menjadi tujuan penelitian, menentukan populasi dan sampel, cara pengumpulan data, cara menganalisis data dan menarik kesimpulan Ada lima unsur yang diidentifikasi sebagai hambatan metodologik dalam penelitian ini. Sebagian besar penulis ( 50 dari 102 responden)
mengalami
hambatan yang sangat tinggi dalam penggunaan statistik dalam penulisan artikel ilmiah. Padahal tidak semua pengambilan keputusan memerlukan statistik. Bila seorang telah mempunyai ide tertentu untuk menuangkan idenya yang melibatkan statistik maka ia dapat saja meminta bantuan dari teman lain yang menguasai statistik. Akan tetapi dosen demikian , tentu saja akan menghadapi kesulitan dalam membaca artikel ilmiah /hasil penelitian lain yang menggunakan statistik sebagai rujukan artikel ilmiah yang digunakan. Selanjutnya hampir semua hambatan metodologik dirasakan oleh dosen FKIP Unsyiah dalam penulisan artikel ilmiah. Selain
kurang menguasai
kemampuan analisis data kuantitatif , sukar menetapkan topik/masalah yang akan ditulis, kurang menguasai komposisi karangan ilmiah, kurang menguasai metodologi penelitian, kesulitan menyusun teori,.
Untuk lebih jelasnya kita
perhatikan tabel 3 berikut ini yang menjelaskan tentang hambatan metodologis oleh dosen FKIP Unsyiah dalam penulisan artikel ilmiah. Tabel 3. Hambatan Metodologis dlam Penulisan Artikel Ilmiah Unsur Hambatan Sukar menetapkan topik /masaah Kurang menguasai komposisi artikel ilmiah Kurang menguasai analisis data kuantitatif Kurang menguasai metodologi penelitian Kesulitan menyusun teori Rata-rata
Tidak ada 48 65 11 40 41 41
Tingkat Hambatan Sedang Sangat tinggi 35 19 25 12 44 47 37 25 29 32 34 27
Total 102 102 102 102 102 102
Berdasarkan olahan data diatas menunjukkan bahwa para responden mengaku menghadapi hambatan metodologi
dalam penulisan artikel ilmiah
sebanyak 61 orang ( 59,8%). Sehubungan dengan ini hasil penelitian Abdullah
Faridan (1995) menemukan bahwa hambatan metodologis merupakan hambatan tertinggi dari hambatan-hambatan yang lain. Terdapat 62 dari 94 dosen masih belum menguasai semua yang mencakup kedalam metodologi.
3. Hambatan Psikologis Penulisan Artikel Ilmiah Hambatan lain bisa terjadi walaupun seorang dosen telah mempunyai banyak bahan, berhasil memperoleh gagasan yang akan ditulisnya, dapat menganalisa bahan sehingga menghasilkan outline . Namun, setiap kali dosen tersebut menuangkan gagasan-gagasannya dalam bentuk tulisan, tidak jadi-jadi. Menulis konsep baru dalam dua tiga lembar tetapi tidak puas, lalu kertas dibuang diganti dengan kertas baru. Demikian terus sehingga artikel ilmiah itu tidak pernah terwujud. Berdasarkan olahan data para responden kurang merasakan masalahmasalah psikologis yang berupa takut salah, tidak puas dan usulan yang sering ditolak. Sedangkan kurangnya bimbingan dosen senior/teman dirasakan sebagai hambatan bagi para responden. juga
memang
Berdasarkan olahan data
menunjukkan bahwa para responden mengaku menghadapi hambatan
psikologis
dalam penulisan artikel ilmiah sebanyak 38 orang ( 37,3%). Untuk
lebih jelasnya kita perhatikan tabel berikut ini yang menjelaskan tentang hambatan psikologis oleh dosen FKIP Unsyiah dalam penulisan artikel ilmiah. Tabel 4. Hambatan Psikologis dalam Penulisan Artikel Ilmiah Unsur Hambatan Rasa takut salah Rasa tidak puas Kurang bimbingan dosen senior/teman Usulan artikel pernah ditolak/perbaikan Rata-rata
Tidak ada 55 66 52 83 64
Tingkat Hambatan Sedang Sangat Tinggi 32 15 27 9 30 20 19 27 11
Total 102 102 102 102 102
4. Hambatan Struktural dalam Penulisan Artikel Ilmiah Hambatan struktural yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hambatan karena terlalu banyak pekerjaan lain, sehingga tidak terdapat waktu yang tenang untuk mengkonsentrasikan diri dalam menyusun
artikel ilmiah. Dapat diakui
bahwa untuk menuangkan buah pikiran yang sistematis, diperlukan waktu yang
tidak disibukkan oleh berbagai pekerjaan lain. Disamping membutuhkan waktu yang tenang, dalam menulis dibutuhkan waktu yang kontinyu. Juga dibutuhkan situasi ruang kerja yang tidak disibukkan oleh pekerjaan lain. Hambatan struktural dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 5. Dari tabel tersebut terlihat sebanyak 55 (53,9%) dari
102 responden mengaku
mempunyai hambatan struktural dalam penyusunan artikel ilmiah.
Tabel 5. Hambatan Struktural dalam Penulisan Artikel Ilmiah Unsur Hambatan
Tidak ada
Memangku Jabatan/ Pekerjaan lain Beban Mengajar Rata-rata
42 52 47
Tingkat Hambatan Sedang Sangat Tinggi 32 34 33
28 16 22
Total 102 102 102
Hambatan struktural kiranya sulit diatasi dengan bimbingan. Namun demikian tiada hal yang tidak dapat diatasi. Seorang yang dapat membagi waktu dengan cermat, tiada istilah sibuk bagi mereka, sehingga bila terdapat orang mengatakan selalu sibuk atau tidak ada waktu, terkesan orang tersebut tidak dapat membagi waktu (Alan Lakein, 1992). Selanjutnya jika ditinjau menurut agama Islam, mengatur waktu dengan cermat merupakan amal saleh. Tiap orang dikatakan akan merugi kehidupan mereka, jika tidak dapat mengatur waktu dengan cermat dan beramal (Al-Quran, Surat Wal Asri). 5) Hambatan Ekonomis dalam Penulisan Artikel Ilmiah Hambatan ekonomis dalam penelitian ini diartikan bahwa waktu atau energi yang dikorbankan untuk penulisan artikel ilmiah jauh lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan lain. Dari hasil olahan data ternyata tidak satupun dari tiga unsur hambatan ekonomis yang dianggap sebagai penghambat paling tinggi.
Jadi, seperti
imbalan menulis artikel yang kurang memadai, kehilangan waktu yang berharga karena menulis artikel dan harus mengeluarkan uang untuk pemuatan artikel ilmiah, tidak satupun dirasakan sebagai hambatan yang sangat dirasakan oleh dosen FKIP Unsyiah dalam penulisan artikel ilmiah.
Berikut tabel 6 yang
menjelaskan secara rinci hambatan ekonomi yang dialami dosen FKIP Unsyiah dalam penulisan artikel ilmiah. Tabel 6. Hambatan Struktural dalam Penulisan Artikel Ilmiah Unsur Hambatan Imbalan menulis yang kurang memadai Kehilangan waktu yang berharga karena menulis Mengeluarkan uang untuk penulisan /pemuatan artikel ilmiah Rata-rata
Tidak ada 90 57
Tingkat Hambatan Sedang Sangat Tinggi 12 45 -
Total 102 102
102
-
-
102
83
19
-
102
4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan -Sebanyak 41 dari 102
responden mengaku bahwa dalam penulisan
artikel ilmiah mengalami hambatan substansial. -Hambatan
metodologi
merupakan
hambatan
tertinggi
dari
yang
lain.Terdapat 61 dari 102 responden mengaku masih belum menguasai semua metodologi penelitian. -Terdapat sebanyak 38 dari 102 responden mempunyai hambatan psikologis. -Hambatan struktural juga merupakan hambatan yang serius sebagaimana diakui oleh 55 dari 102 responden. -Sebanyak 19 dari 102 dosen mengaku bahwa faktor ekonomi, yaitu tidak berimbangnya biaya yang mereka terima dari penulisan artikel ilmiah, membuat mereka tidak tekun membuat artikel ilmiah. b. Saran Untuk meningkatkan produktivitas artikel ilmiah dosen, insetif yang berupa peningkatan kemampuan metodologik dan bahasa Inggris perlu ditingkatkan. Peningkatan kemampuan metodologik hendaknya dilakukan dalam bentuk penataran-penataran yang isinya tidak hanya pada metodologi penelitian, tetapi juga metodologi penulisan artikel ilmiah, termasuk cara melacak informasi sumber bahan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami
sebagai
tim
peneliti
mengucapakan
terimakasih
kepada
Lembaga Penelitian Universitas Syiah Kuala yang telah mendanai dan mendukung pelaksanaan penelitian ini dengan sumber dana DIPA Universitas Syiah Kuala tahun anggaran 2008. Terimakasih juga kami ucapakan kepada dosen FKIP Unsyiah yang telah menjadi responden dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Faridan. 1995. Faktor-faktor Penghambat Dosen Universitas Syiah Kuala untuk Membuat Karya Ilmiah . Laporan Hasil Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Syiah Kuala Budi darma. 1983. Menulis itu Sulit. Kompas. 29 Sepetember Baihaki, A.
1992. Diseminasi Hasil penelitian.
Bunga Rampai metodologi
penelitian. Ditbinlitabmas. Jakarta Djuari,W. 1996. Pedoman penulisan artikel Ilmiah. Kumpulan makalah panataran dan lokakarya metode penelitian dan pengabdian masyarakat. Cisarua, Bogor. Faraz, U. 1996. Penulisan Artikel Ilmiah. Kumpulan Makalah pelatihan metode penelitian dan pengabdian masyarakat di Unsyiah. Banda Aceh Muljani A. Nurhadi. 1990 . Faktor Penghambat Dosen IKIP Yogaykarta dalam Membuat Karya Ilmiah. Jurnal Kependidikan No.1 Bulan April Tahun XX . 1999. Faisal. 2000. Teknik Penulisan Artikel Ilmiah.
Fakultas MIPA. Universitas
Syiah Kuala Kaelan, 1998. Produtivitas Karya Ilmiah Dosen Merupakan masalah Serius. Harian Kedaulatan Rakyat. Selasa 25 Juli 1998. Yogyakarta Ramelan. 1994. Teknik Menulsi/Komposisi. Naskah penataran disampaiakan pada penataran menulis buku pelajaran untuk perguruan tinggi, di Bandungan. Ambarawa. Rifai,M.A. 1995. Pegangan gaya penulisan , penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Edisi 1. Gajah Mada Univesity Press. Yogyakarta Syamsul Rizal. 1999. Teknik Penyusunan Proposal Penelitian dan Artikel Ilmiah Bagi Dosen Universitas Syiah Kuala. Fakultas MIPA. Universitas Syiah Kuala.