PENGARUH SIARAN TELEVISI TERHADAP KESEMPATAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MURID SEKOLAH DASAR Oleh: Nurbaity dan Ellianti ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apakah siaran televisi dapat memberi pengaruh yang negative terhadap kesempatan belajar; 2) apakah siaran televisi mempunyai pengaruh negative terhadap prestasi belajar siswa. Populasi penelitian adalah siswa SD Negeri 3 Banda Aceh dan SD Negeri 24 Banda Aceh. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV pada masing-masing SD tersebut yang berjumlah 196 siswa. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini ada dua, yaitu angket dan dokumentasi . Angket diberikan kepada sampel penelitian untuk mengetahui tentang siaran televisi yang diikuti oleh siswa dan kesempatan belajar siswa. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Untuk melihat pengaruh siaran televisi terhadap kesempatan belajar dan prestasi belajar , datanya diolah dengan statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh yang negativ siaran televisi terhadap kesempatan belajar siswa dan 2) ada pengaruh yang negativ siaran televisi terhadap prestasi belajar siswa . Kata Kunci : Siaran televisi, Kesempatan Belajar dan Prestasi Belajar THE INFLUENCE OF BROADCAST TOWARDS THE CHAHGE TO LEARN AND THE LEARNING ACHIEVEMENTT BY ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS ABSTRACT
The purpose of this research is to find out; (1) can the TV broadcast influence negatively towards the chance of learning, (2) does the TV broadcast have influence negatively towards the learning achievement of students. The populationof this study are the students of Elementary School No.3 and 24 in Banda Aceh. The sample of this study are the students class IV from those two school, they are totally 196 students. The instrument of this research are questionnaire and documenattion. Questionnaire is used to know the TV broadcast watched and the chance to learn by students. The documentation used is know the achievement of students. In order to see the influence of TV broadcast towards the chance to study and learning achievement, the data is analyzed by using Chi-Square. The result this study are shown that; 1) there is the affect of channel TV negatively towards the chance to study by students and (2) there is the affect of TV broadcst negatively towards the achievement of students
A. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi, perekonomian dan tuntunan zaman ,telah menempatkan pesawat televisi
sebagai kebutuhan keluarga yang perlu mendapatkan prioritas
pemenuhannya. Pesawat televisi tidak hanya dibutuhkan sebagai salah satu indikator status sosial, akan tetapi merupakan media informasi, komunikasi, pendidikan, bisnis, hiburan dan sebagainya. Hal ini terbukti dari makin meningkatnya jumlah pemilikan pesawat televisi dari tahun ke tahun. Teknologi antene parabola yang memungkinkan penerima secara langsung (Diect Broadcasting Satellite) siaran –siaran televisi negara lain. Begitu juga beroperasinya televisi swasta seperti RCTI , TPI, SCTV, ANTV, Indosiar, TV7, Trans TV, Metro dan sebagainya , mengakibatkan dunia pertelevisian di Indonesia bukan lagi monopoli pemerintah (Televisis Republik Indonesia) saja. Makin
maraknya jumlah stasiun televisi ,bagi pihak pemirsa tentu
menguntungkan dalam arti memberikan peluang semakin banyak pilihan siaran yang dapat diterima, sedangkan bagi pihak penyelenggara justru mengkondisikan terjadinya persaingan yang ketat diantara mereka untuk saling berebut menarik minat pemirsanya. Salah satu upaya yang kita rasakan adalah meningkatnya nilai budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai, budaya kita, bahkan sering ditampilkan film-film yang dibumbui dengan tindak kekerasan, pornografi bahkan pembunuhan. Pesatnya perkembangan televisi yang memiliki daya tarik yang luar biasa terutama pada anak- anak menimbulkan kekhawatiran para orang tua. Mereka mengkhawatirkan anak-anak lebih suka nongkrong di depan televisi, dibandingkan belajar, membaca atau mengerjakan pekerjaan rumah dari gurunya. Kekhawatiran itu timbul, selain karena dianggap semakin kurang bermoralnya acara yang ditayangkan , televisi juga karena semakin tingginya tingkat kesibukan orang tua sehingga interaksi antara mereka dengan anak-anaknya relativ rendah sedangkan interaksi anak-anak dengan media televisi semakin tinggi. Sehubungan dengan ini , seharusnya anak diajak untuk berdiskusi mengenai tayangan dalam televisi yang mana bisa ditonton oleh anak dan yang mana yang tidak boleh dan juga ada pengaturan untuk jadwal belajar di rumah
Sehubungan dengan ini
hasil riset Wilbur Scramm (dalam Chairuddin ,
1989) menemukan bahwa sejak anak berusia 2 tahun sudah mulai mengenal acara acara televisi. Nanti pada usia sekolah dasar (kelas 1dan 2) waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi lebih besar dari pada waktu yang dipergunakan untuk bersekolah yang hanya sekitar 3 jam. Selanjutnya hasil penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Survei Journal of Medical Association (1994) menunjukkan bahwa rata-rata anak-anak menonton TV 47 jam seminggu. Meskipun mereka menonton didampingi orang tuanya dan diberikan pengarahan bahwa adegan –adegan yang dilihat di televisi hanya khayalan atau rekayasa teknik, tetapi anak-anak menganggap apa yang dilihatnya di televisi adalah nyata. Akibatnya mereka cendrung cemas dan takut menjadi korban kekerasan, apatis terhadap korban kekerasan dan mendorong mereka untuk melakukan tindak kekerasan. Selanjutnya semakin maraknya film kartun yang ditayangkan beberapa stasiun televisi diduga berdampak pada berkurangnya minat belajar anak. Sejumlah anak yang duduk di bangku sekolah dasar pada umumnya waktu mereka untuk menonton tayangan televisi lebih banyak daripada waktu mereka belajar. Sementara itu , sejumlah orang tua murid mengkhawatirkan kehadiran film-film kartun yang ditayangkan beberapa stasiun televisi bisa menyebabkan minat belajar anak mereka menjadi berkurang. Lebih lanjut komentar orang tua tersebut setelah menonton film kartun itu menyebabkan anak-anak jadi malas belajar . mereka beralasan lelah dan ngantuk (Serambi Indonesia, 2006). Oleh karena itu, wajar jika lemahnya budaya membaca di kalangan masyarakat khususnya anak-anak yang salah satu penyebabnya adalah gencarnya tayangan televisi. Sehubungan dengan ini hasil penelitian yang dilakukan oleh Julita Fatmawijaya (2005) mengungkapkan bahwa anak-anak yang banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi umumnya mempunyai orang tua yang juga suka menonton televisi. Hal ini berarti sulit bagi orang tua semacam itu untuk membatasi anak menonton televisi karena orang tua adalah contoh bagi anak-anaknya. Berdasarkan uraian di atas, penulis sangat tertarik untuk meneliti apakah siaran televisi mempunyai pengaruh yang negative terhadap kesempatan belajar dan prestasi belajar anak –anak sekolah dasar? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh siaran televisi yang negative terhadap kesempatan
belajar anak –anak sekolah dasar. 2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh siaran televisi yang negative terhadap prestasi belajar anak-anak sekolah dasar. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN 3 Banda Aceh dan SDN 24 Banda Aceh. Populasi penelitiannya adalah murid SDN 3 Banda Aceh dan murid SDN 24 Banda Aceh. Sedangkan sampelnya adalah murid kelas IV pada dua sekolah dasar tersebut. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif sampling yang artinya penentuan kelas didasarkan pada pertimbangan bahwa siswa yang duduk di kelas IV dimungkinkan sudah bisa menjawab pertanyaan dan mengisi kuisener yang disusun dengan amat sederhana Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumenatsi . Angket digunakan untuk mendapat data/informasi tentang siaran televisi yang ditonton anak dan kesempatan belajar bagi anak tersebut. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa melalui nilai rapor pada kelas VI. Nilai rapor tersebut adalah
nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran .
Hasil nilai rata-rata tersebut
dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu : a. Tingkat prestasi baik , jika nilai rata-ratanya 7 atau lebih dari itu b. Tingkat prestasi sedang, jika nilai rata-ratanya lebih kecil 6 ≤ N ≤ 7 c. Tingkat prestasi kurang, jika nilai rata- ratanya lebih kecil dari 6 Untuk mengetahui pengaruh siaran televisi terhadap kesempatan belajar anak – anak sekolah dasar digunakan rumus statistik Chi- Square. Selanjutnya
untuk
mengetahui pengaruh siaran televisi terhadap prestasi belajar juga menggunakan rumus statistik Chi –Square ( I.B. Netra, 1990 ).
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Banda Aceh dan SDN 24 Banda Ace. Murid kelas IV di SDN 3 Banda Aceh dan SDN 24 Banda Aceh masing-masing terdiri dari 3 lokal . Dengan demikan sampel penelitian adalh muris kelas IV pada dua sekolah tersebut yang jumlahnya 196 murid. Dari 196 murid yang menjadi sampel penelitian ternyata sekitar mempunyai TV dikamarnya masing-masing.
11% murid
Sementara itu lebih dari 65% murid
menghidupkan televisi berkisar antara jam 17.00 hingga 21.30. Jam- jam ini biasanya
digunakan oleh anak-anak mereka untuk belajar (membuat pekerjaan rumah), tetapi televisi tetap dihidupkan sehingga menimbulkan bermacam-macam kemungkinan yaitu belajar sambil menonton televisi, belajar saja tanpa menonton televisi atau menonton televisi saja. Dari jawaban responden terlihat bahwa acara televivi yang digemari yaitu Film Carton 85%, sandiwara/drama 78%, Film 25 %, Musik 23 %, Olahraga 40 %, Siaran Berita 1 % dan cerdas cermat 13%. Dominasi acara yang digemari secra umum adalah acara yang bersifat hiburan, sedikit sekali yang bersifat ilmiah seperti pembinaan Bahasa Indonesia 2 %, Bahasa Inggris 2 %, Agama 3 % bahkan matematika 1%. Selanjutnya dari siswa diperoleh informasi tentang pengaturan pemakaian TV baginya. 20 %
dalam menonton TV diatur/ditertibkan oleh orang tuanya .
15 %
dibiarkan begitu saja dan sekitar dan 65 % kadang-kadang diatur oleh orang tua kadangkadang tidak tidak diatur. Selanjutnya juga di dapat informasi
dari siswa
23,2 % siaran televisi itu
membantu mereka dalam mengikuti pelajaran, 57,9% yang berpendapat tidak membantu ataupun merugikan mereka dalam belajar dan yang berpendapat merugikan sekitar 18,9 % dari responden. Selanjutnya data yang berasal dari angket dan dokumen akan diolah untuk keperluan pengujian hipotesis . Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini ada dua buah yaitu 1.
Ho yang akan diuji adalah „Tidak ada pengaruh negatif antara siaran televisi terhadap kesempatan belajar anak-anak sekolah dasar . Sedangkan Ha bersifat kebalikan yaitu „ Terdapat pengaruh negatif antara siaran televisi dengan kesempatan belajar anak- anak sekolah dasar.
2.
Ho yang akan diuji adalah „Tidak ada pengaruh negatif antara siaran televisi terhadap prestasi belajar anak-anak sekolah dasar. Sedangkan Ha bersifat kebalikan yaitu „ Terdapat pengaruh negatif antara siaran televivi dengan prestasi belajar anak-anak sekolah dasar. Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti mengolah data dengan menggunakan
ujia statistic Chi- Square . Hasil olahan data tersebut untuk hipotesis yang pertama ternyata
X2 hitung > X2
(0,95)
, yaitu
35,6 > 9,49 . Sehingga Ho ditolak yang artinya
ada pengaruh yang negative antara siaran televisi terhadap kesempatan belajar anak – anak sekolah dasar . Selanjutnya hasil olahan data untuk hipotesis kedua ternyata X2 hitung > X2
(0,95)
juga
yaitu 40, 2 > 9,49. sehingga Ho ditolak yang artinya ada pengaruh
yang negative antara siaran televisi terhadap prestasi belajar anak-anak sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian di atas , dapat dikatakan bahwa siaran televesi memberi pengaruh yang negative terhadap kesempatan belajar dan prestasi belajar anak –anak sekolah dasar. Sehubungan dengan ini
Emery (1971) mengatakan bahwa
informasi yang bersumber dari televisi , akan membawa pengaruh kepada segenap public, apa berupa orang tua, dewasa, pemuda atau bagi anak-anak yang masih duduk di bangku pelajaran. Selanjutnya hasil penelitian Oos M. Anwas (2000) juga menemukan bahwa kecendrungan masyarakat saat ini lebih suka menonton televisi jika dibandingkan dengan membaca buku karena menonton televisi lebih menarik dibandingkan dengan membaca buku. Oleh karena itu, salah satu penyebab rendahnya minat membaca adalah gencarnya tayangan televisi.
D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1). Ada pengaruh siaran televisi terhadap kesempatan belajar anak-anak sekolah dasar. 2). Ada pengaruh siaran televisi terhadap prestasi belajar anak –anak sekolah dasar 2. Saran 1). Agar penjadwalan waktu menonton siaran televisi diatur dan diseleksi ole orang tua menurut kriteria pedagogi. 2) Agar pengaruh yang negative itu menjadi pengaruh yang positif dengan jalan memberikan kesadaran kepada orang tua bahwa disamping siaran hiburan perlu di ikuti siaran yang bersifat ilmiah seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, pembinaan bahasa Indonesia dan bahasa inggris dan lain-lain di ikuti anak-anak dengan intensif.
DAFTAR PUSTAKA Chairuddin. 1989. Perilaku Menonton Televisi pada Anak-Anak. Fisipol UGM Yogyakarta Emery, Edward Philip, Nault and warrenk Agree . 1971. Comunication. New York: Dodd, Med & Company
Introduction to Mass
Gerungan. 1967. Psikologi Sosial. Penerbit PT Eresco. Bandung Ida Lestari. 2003. Analisis Agresivitas dalam Cerita Anak Tayangan televises dan Persepsi Anak usia Sekolah dasar Kota malang. Jurnal Forum Penelitian. Thn 15. No.2 Desember 2003 Julita Fatmawijaya. 2005. Perana media televises terhadap Perkembangan Tingkah laku Remaja(Suatu Penelitian di Desa Blang Bintang Kecamatan Kuala kabupaten nagan Raya) Kus Eddy Sartono. 1996. Antisipasi dampak siaran terhadap Pola Pendidikan Anak dalam Keluarga. Jurnal Cakrawala pendidikan. No.1 than XV, Februari 1996. Mulyono, Bambang. 1984. Pendekatan Analisis Remaja dan Penanggulangannya. Yayasan Kanisius. Yogyakarta Oos M. Anwas. 2000. Menjadikan Televisi sebagai Sahabat Buku dalam Upaya meningkatkan Minat Baca. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 022. Than ke-5 , Maret 2000. Radiastuty, Carolina. 1988. Pengaruh peran Ganda Wanita dan Persepsi tentang Pendidikan Anak terhadap kenakalan Anak. Fisipol UGM Yogyakarta Serambi Indonesia. 2006.Film Kartun jadikan anak malas belajar. Jumat 16 Juni 2006 , hal 24 Susanto, Astrid. 1977. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. PT Gunung Agung. Jakarta Supriadi, Dedi. 1993. Kontroversi tentang Dampak Siaran Televisis terhadap Perilaku Pemirsa. Audiencia Jurnal Komunikasi Vol, 1 No.4 LP3K. Bandung.
Suwarno Utomo. 1995. Pengaruh Terkena Sentuhan Musik media Televisis terhadap Perilaku Seksual Bebas di kalangan Pelajar Propinsi bengkulu. Jurnal cakrawala Pendidikan No. 2 tahun XV Agustus 1996.