PENGARUH KESIAPAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
Risala Nur Rahmawati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) hubungan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar matematika, (2) hubungan kepercayaan diri terhadap prestasi belajar matematika, (3) hubungan kesiapan belajar terhadap kepercayaan diri dan (4) hubungan kesiapan belajar dan kepercayaan diri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika.Hasil analisis korelasi momen produk Karl Pearson menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap prestasi belajar matematika sebesar 0,475 tergolong sedang, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan diri terhadap prestasi belajar matematika sebesar 0,633 tergolong kuat, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap kepercayaan diri sebesar 0,521 tergolong sedang dan (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar dan kepercayaan diri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika sebesar 0,890 tergolong sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar dan kepercayaan diri berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri.
Kata kunci: kesiapan belajar, kepercayaan diri , prestasi belajar matematika PENDAHULUAN Proses belajar yang pertama didapatkan oleh seseorang dari lingkungan keluarga. Setelah mencapai usia sekolah akan mendapatkan pendidikan dari lingkungan sekolah. Di dalam lingkungan sekolah akan mendapatkan berbagai macam pembelajaran yang dapat mengubah kepribadiannya.Menurut Witherington dalam Syaodih (2009: 155) belajar merupakan perubahan dalam kepribadian seseorang, sebagai pola-pola respon baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Perubahan kepribadian pada diri siswa ketika proses belajar di sekolah, salah satunya perubahan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa yang memiliki percaya diri yang baik, siswa tersebut menyadari bahwa segala kelebihan yang dimiliki jika tidak dikembangkan maka tidak akan ada artinya,sehingga dengan percaya diri yang tinggi, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Ekuivalen: Pengaruh Kesiapan Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika
45
Berdasarkan observasi di SMP Negeri 1 Kajoran pada kelas VIII, saat proses pembelajaran matematika berlangsung siswa mengalami beberapa masalah, yaitu dalam hal kegiatan diskusi pada proses pembelajaran, kurangnya kerjasama dan tidak semua siswa ikut berpartisipasi aktif dalam satu kelompok diskusi, dalam halkesiapan belajar siswa terhadap materi pembelajaran masih kurang, siswa belum percaya diri, prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII belum memenuhi kriteria kelulusan minimal. Menurut Thantaway dalam Pongky (2014: 12) “percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat”. Percaya diri merupakan suatu kondisi psikologis seseorang yang dapat memberikan keyakinan untuk melakukan suatu tindakan, tanpa disertai perasaan raguragu. Dengan keyakinan yang kuat akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Dengan demikian dengan kepercayaan diri yang tinggi, maka prestasi belajar siswa tinggi. Selain percaya diri, faktor kesiapan merupakan suatu hal penting dalam proses belajar. Dengan kesiapan yang matang siswa akan dapat merespon proses pembelajaran dengan baik. Adanya respon yang muncul dari diri siswa ketika proses pembelajaran merupakan ciri bahwa siswa tersebut sudah ada kesiapan atau kematangan untuk belajar sehingga prestasi belajarnya tinggi. Menurut Slameto (2013; 113) Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon didalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Siap atau tidaknya siswa dalam memberi respon dipengaruhi oleh keseluruhan kondisi pada suatu situasi. Dalam proses pembelajaran, kesiapan siswa dipengaruhi oleh usaha siswa dalam belajar. Menurut Wayan & Sumartana (1986: 221) Kesiapan belajar dipengaruhi oleh tingkat kematangan siswa. Siswa yang sudah matang, baik secara fisik dan secara psikis, maka siswa tersebut memiliki kesiapan yang lebih baik untuk menerima pelajaran baru dalam proses belajar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar dan kepercayaan diri siswa secara sendirisendiri dan bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII
46
Ekuivalen: Pengaruh Kesiapan Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika
SMP Negeri 1 Kajoran tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar dan kepercayaan diri terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran tahun pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif (asosiatif), dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kajoran Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada bulan Desember 2014 sampai bulan Julitahun 2015. Populasinya seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari tujuh kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket untuk mengukur kesiapan belajar dan kepercayaan diri siswa. Instrumen pengumpulan data berupa angket/kuesioner, dilihat dari sudut pandang cara menjawabnya adalah kuesioner tertutup, dilihat dari jawaban yang diberikan merupakan kuesioner langsung dan dipandang dari bentuknya, jenis kuesioner ini merupakan kuesioner pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan korelasi dan regresi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan data dilakukan dengan pengujian prasyarat dan pengujian hipotesis. Uji prasyarat dilakukan dengan pengujian normalitas data yaitu dengan rumus Chi Kuadrat.Uji normalitas data kesiapan belajar diperoleh kesiapan belajar adalah
= 5,446. Dengan daerah kritik uji normalitas data
|
> 7,815 . Dengan demikian, maka
dalam daerah kritik sehingga
tidak termasuk
diterima, maka disimpulkan bahwa populasinya
berdistribusi normal. Uji normalitas data kepercayaan diri diperoleh Dengan daerah kritik uji normalitas data kesiapan belajar adalah Dengan demikian, maka
= 4,491. |
tidak termasuk dalam daerah kritik sehingga
> 7,815 . diterima,
maka disimpulkan bahwa populasinya berdistribusi normal. Uji normalitas data prestasi belajar matematika diperoleh normalitas data kesiapan belajar adalah
= 6,522 . Dengan daerah kritik uji |
> 7,815 . Dengan demikian, maka
Ekuivalen: Pengaruh Kesiapan Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika
47
tidak termasuk dalam daerah kritik sehingga
diterima, maka disimpulkan
bahwa populasinya berdistribusi normal.Dari hasil uji normalitas data harga
lebih
maka dikatakan bahwa ketiga data berdistribusi normal. Karena
kecil dari harga
berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik parametris, yaitu dengan korelasi momen produk Karl Pearsondan regresi. Koefisien korelasi sederhana dengan menggunakan perhitungan koefisien korelasi momen produk Karl Pearson.Koefisien korelasi linear antara
dan
0,475 termasuk pada kategori sedang, dan uji signifikansinya diperoleh dengan daerah kritik
| > 1,706 ,
sebesar = 2,750,
termasuk dalam daerah kritik, sehingga (kesiapan belajar)
ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara
dan (prestasi belajar), yang berarti jika kesiapan belajarnya baik maka prestasi belajarnya tinggi. Dengan demikian, maka terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap prestasi belajar matematika. Koefisien korelasi linear antara kuat,dan
uji
signifikansinya
| > 1,706 ,
dan
sebesar 0,633 termasuk pada kategori
diperoleh
= 4,169 ,
dengan
termasuk dalam daerah kritik, sehingga
hubungan yang positif dan signifikan antara
daerah
kritik
ditolak. Maka ada
(kepercayaan diri) dan
(prestasi
belajar), yang berarti bahwa jika kepercayan dirinya baik maka prestasi belajarnya tinggi. Dengan demikian, maka terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan diri terhadap prestasi belajar matematika. Koefisien korelasi linear antara
dan
sebesar 0,521 dan koefisien korelasi
linear ganda sebesar 0,890 termasuk pada kategori kuat, dan uji signifikansinya diperoleh
= 3,109 . Dengan daerah kritik
kedalam daerah kritik, sehingga signifikan antara
| > 1,706 , maka
termasuk
ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan
(kesiapan belajar) dan
(kepercayaan diri), yang berarti bahwa
jika kesiapan belajarnya baik maka kepercayaan dirinya baik. Dengan demikian, maka terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap kepercayaan diri. Koefisien korelasi ganda sebesar 0,890 termasuk pada kategori kuat. Jadi terdapat
48
hubungan
yang
kuat
antara
dan
dengan
,
dan
uji
Ekuivalen: Pengaruh Kesiapan Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika
signifikansinya !
= 47,491 . Dengan daerah kritik !|! > 3,390 , maka !
termasuk dalam daerah kritik, sehingga
ditolak. Maka ada hubungan yang positif
(kesiapan belajar) dan
dan signifikan antara
(kepercayaan diri) dengan (prestasi
belajar), yang berarti bahwa jika kesiapan belajar dan kepercayaan diri secara bersama-sama baik maka prestasi belajarnya tinggi. Dengan demikian, maka terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar dan kepercayaan diri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika. Selanjutnya peneliti melakukan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperolehpersamaan regresi linear sederhana linear sederhana sederhana
dan
dan
yaitu " = 8,242 + 1,000
dan
yaitu " = $−10,965& + 1,330
yaitu " = 26,318 + 0,522
yaitu " = 3,448 + 0,420
+ 0,653
',
, persamaan regresi
, persamaan regresi linear
persamaan regresi linear ganda
.
Selanjutnya peneliti melakukan uji linearitas regresi. Dari hasil uji linearitas dan
diperoleh !
= 1,270. Daerah kritik untuk uji linearitas
!|! > 2,530 . Dengan demikian, maka ! sehingga diperoleh !
diterima. Maka hubungan antara
sehingga diperoleh !
diterima. Maka hubungan antara
sehingga
dan
linear. Uji linearitas
diterima. Maka hubungan antara
dan
dan adalah
tidak termasuk dalam daerah kritik, dan
linear. Uji linearitas
= 0,480 . Daerah kritik untuk uji linearitas
!|! > 2,530 . Dengan demikian, maka !
adalah
tidak termasuk dalam daerah kritik,
= 0,866 . Daerah kritik untuk uji linearitas
!|! > 4,500 . Dengan demikian, maka !
dan
dan
dan adalah
tidak termasuk dalam daerah kritik, dan
linear. Dari hasil uji linearitas,
ketiga data linear, yang berarti bahwa setiap perubahan yang terjadi pada suatu variabel diikuti perubahan yang seimbang dengan variabel lainnya. Dari hasil uji keberartian regresi untuk uji keberartian regresi !
dan
dan
keberartian regresi
dan dan
= 7,564. Daerah kritik
adalah !|! > 4,230 . Dengan demikian, maka
termasuk dalam daerah kritik, sehingga
Uji keberartian regresi
diperoleh !
diperoleh !
ditolak. Maka regresi
dan
berarti.
= 17,380. Daerah kritik untuk uji
adalah !|! > 4,230 . Dengan demikian, maka
Ekuivalen: Pengaruh Kesiapan Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika
49
!
termasuk dalam daerah kritik, sehingga
Uji keberartian regresi keberartian regresi
dan dan
diperoleh !
ditolak. Maka regresi
berarti.
= 9,381. Daerah kritik untuk uji
adalah !|! > 4,230 . Dengan demikian, maka !
termasuk dalam daerah kritik, sehingga keberartian regresi ganda diperoleh !
ditolak. Maka regresi
dan
berarti. Uji
= 3,640. Daerah kritik untuk uji keberartian
regresi ganda adalah !|! > 3,390 . Dengan demikian, maka ! daerah kritik, sehingga
dan
termasuk dalam
ditolak. Maka regresi ganda berarti. Dari hasil uji keberartian
regresi sederhana dan uji keberartian regresi ganda yaitu berarti. Yang artinya bahwa sampel yang diambil dapat digeneralisasi atau berlaku untuk seluruh populasi.
SIMPULAN DAN SARAN Dari seluruh kegiatan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar dan kepercayaan diri terhadap prestasi belajar matematika baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan pengalaman selama kegiatan penelitian, maka saran-saran yang dapat diajukan yaitu hendaknya siswa melakukan kesiapan belajar dengan sebaikbaiknya, supaya pada saat proses belajar menjadi percaya diri dan dapat memahami materi pelajaran dengan dengan baik, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar. DAFTAR PUSTAKA Setiawan, Pongky. 2014. Siapa Takut Tampil Percaya Diri. Yogyakarta: Parasmu. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurkancana, Wayan & Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
50
Ekuivalen: Pengaruh Kesiapan Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika