Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Kerja Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Listiyantoro Catur Prasetyo (09320019) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mengungkap bagaimana minat belajar siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati; (2) untuk mengungkap bagaimana persepsi kerja s kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati?; (3) untuk mengetahui apakah ada pengaruh minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati; (4) untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi kerja dengan prestasi belajar siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati. Metode penelitian. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan menemukan ada tidaknya perbedaan variabel satu dengan variabel lainnya. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari suatu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah, kemudian dihubungkan. Alat analisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji regresi berganda, uji t dan koefisien determinasi. Kesimpulan. Variabel minat belajar (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Hasil tersebut mengindikasikan semakin tinggi minat belajar, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Hasil uji t menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan variabel minat belajar (X1) terhadap prestasi belajar (Y) dengan nilai signifikansi 0,012 lebih rendah dari 0,05, sehingga hipotesis dapat diterima. Variabel persepsi kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Hasil tersebut mengindikasikan semakin baik persepsi kerja, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Hasil ini diperkuat dari hasil uji t dengan nilai signifikansi sebesar 0,005 menunjukkan nilai lebih rendah dari 0,05, sehingga hipotesis dapat diterima. Kata Kunci : Minat Belajar, Prestasi Belajar
PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003, pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional diharapkan mampu berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai upaya dalam membentuk dan menciptakan pribadi yang berkualitas pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus dijalani oleh seseorang. Karena pendidikan dapat menjadi modal atau bekal untuk hidup dan bisa menghadapi tantangan zaman dan di era persaingan yang ketat sekarang ini, banyak orang tua berharap agar anaknya memperoleh prestasi akademik yang tinggi, menguasai ilmu yang menyeluruh (IPTEK), sehingga terjamin sukses dalam kehidupannya. Hal ini
bisa tercapai melalui dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mana salah satu tujuan dari pendidikan SMK adalah menciptakan pribadi yang memiliki keterampilan tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang berorientasi pada dunia kerja dan salah satu tujuannya memberikan bekal siap kerja pada siswa sebagai tenaga kerja yang terampil tingkat menengah sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja. Kegiatan belajar mengajar pada tingkat sekolah menengah kejuruan diarahkan untuk membentuk kemampuan siswa dalam mengembangkan perolehan belajarnya baik pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan tata nilai maupun pada aspek sikap guna menunjang pengembangan potensinya. Semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang, maka akan semakin produktif orang tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar kerja lokal dan mampu bersaing di pasar global. Oleh karena itu, pemerintah yaitu melalui Departemen Pendidikan dan Nasional, mempercepat pertumbuhan SMK diiringi dengan upaya mendorong peningkatan program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Berdasarkan hasil pengamatan sementara yang dilakukan di SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, dimana SMK ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan keterampilan otomotif yang baik, sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja. Namun pada kenyataan yang ditemui peneliti, ternyata SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati belum maksimal dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten di bidang otomotif. Hal ini ditunjukkan dari prestasi belajar siswa yang belum sesuai harapan, yaitu banyaknya siswa yang memiliki nilai pas-pasan, bahkan beberapa siswa mempunyai nilai dibawah standar KKM yang ditetapkan sekolah. Selain prestasi belajar yang kurang maksimal, temuan lain yaitu minat belajar siswa masih rendah. Dimana dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan beberapa siswa kurang antusias dalam menerima pelajaran di sekolah. Misalnya pada saat jam belajar beberapa siswa masih di luar kelas, beberapa siswa sering membolos sekolah. Rendahnya minat belajar siswa tersebut, tentunya akan berdampak pada rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa. Berdasarkan uraian yang dikemukakan tersebut, mengindikasikan bahwa prestasi belajar siswa memang sangat penting guna mengetahui keberhasilan siswa dalam menerima materi di sekolah. Baik buruknya prestasi belajar tergantung dari minat siswa sendiri untuk belajar. Siswa yang mempunyai minat dalam belajar mereka cenderung mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang malas belajar. Selain itu, persepsi kerja atau pandangan siswa mengenai pekerjaan di masa yang akan datang juga memacu siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar, sehingga hal ini berimplikasi pada peningkatan prestasi belajar mereka.
TINJAUAN PUSTAKA Minat minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sehingga minat mengandung unsur keinginan untuk mengetahui dan mempelajari obyek yang diinginkan itu sebagai wawasan pengetahuan bagi dirinya, orang tersebut akan melakukan tindakan yang nyata untuk mengetahui dan memepelajari dari sesuatu yang diinginkannya itu sebagai kebutuhannya. Oleh karena itu, minat atau disebut juga keinginan seseorang terhadap sesuatu yang ia cita-citakan, merupakan hasil kesesuaian antara kondisi dan situasi dengan kebutuhan yang ia harapkan. Persepsi Kerja Dampak perkembangan teknologi yang digunakan dalam proses produksi menuntut kemampuan, keahlian dan keterampilan tenaga kerja sehingga, seseorang sebelum melakukan aktifitas harus diawali dengan persiapan dari dirinya sendiri. Berdasarkan kenyataan bahwa setiap individu memiliki karakteristik masing-masing maka kesiapan dari individu berbeda-beda. Untuk dapat mencapai suatu tindakan (pekerjaan dan sebagainya) yang efektif dan efesien di perlukan adanya kesiapan dalam diri individu baik kesiapan fisik maupun kesiapan mental. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah: kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Kerangka Pikir Belajar merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mencapai hasil belajar atau keberhasilan yang sesuai dengan harapan. Seorang siswa dikatakan berhasil atau tidak dalam memahami materi yang diperoleh di sekolah biasanya ditunjukkan dari nilai yang diberikan guru padanya. Tinggi rendahnya prestasi belajar biasanya ditentukan oleh minat belajar masing-masing siswa. Semakin tinggi minat belajar maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Begitu pula sebaliknya siswa dengan minat belajar rendah prestasi belajar yang dicapai juga rendah. Selain minat belajar faktor lain yang dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar adalah persepsi kerja. Seseorang siswa dengan pandangan atau persepsi kerja masa depan yang baik akan bersungguh-sungguh dalam belajar,
karena orientasi yang dimiliki terhadap pekerjaan tersebut, siswa akan berusaha dengan maksimal untuk mencapainya. Kedua faktor tersebut yaitu minat belajar dan persepsi kerja akan menentukan baik buruknya prestasi kerja siswa. Sehingga kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Minat belajar (X1) 1) 2) 3) 4)
Tekun menghadapi tugas Keinginan untuk sukses Suka bekerja keras Berorientasi ke depan
Prestasi belajar siswa (Y)
Persepsi kerja siswa (X2) 1) Rasa tertarik dan senang 2) Harapan terhadap pekerjaan 3) Pengembangan potensi diri 4) Rasa optimis
Gambar Kerangka Pikir
Hipotesis Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Ada pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 program Teknik Otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati 2. Ada pengaruh persepsi kerja terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati 3. Ada pengaruh minat belajar dan persepsi kerja terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 program Teknik Otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yang terdiri dari kelas I-A dan I-B sebanyak 87 orang. Berdasarkan jumlah populasi sebesar 87 orang diperoleh jumlah sampel sebesar 68 orang. Sampel sebanyak 68 orang diambil dengan teknik probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan cara pengambilan sampelnya adalah menggunakan simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas kuesioner adalah berdasarkan Rumus Koefisien Product Moment Pearson. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 15.0. Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Tabel. 1 Uji Validitas Instrumen
r hitung
>/<
r tabel
Keterangan
Minat belajar (X1) a. Instrumen 1 0,560 > 0,514 Valid b. Instrumen 2 0,646 > 0,514 Valid c. Instrumen 3 0,702 > 0,514 Valid d. Instrumen 4 0,699 > 0,514 Valid e. Instrumen 5 0,560 > 0,514 Valid f. Instrumen 6 0,687 > 0,514 Valid g. Instrumen 7 0,705 > 0,514 Valid h. Instrumen 8 0,734 > 0,514 Valid i. Instrumen 9 0,635 > 0,514 Valid j. Instrumen 10 0,708 > 0,514 Valid Persepsi kerja (X2) a. Instrumen 1 0,684 > 0,514 Valid b. Instrumen 2 0,660 > 0,514 Valid c. Instrumen 3 0,695 > 0,514 Valid d. Instrumen 4 0,659 > 0,514 Valid e. Instrumen 5 0,829 > 0,514 Valid f. Instrumen 6 0,654 > 0,514 Valid g. Instrumen 7 0,644 > 0,514 Valid h. Instrumen 8 0,595 > 0,514 Valid i. Instrumen 9 0,816 > 0,514 Valid j. Instrumen 10 0,794 > 0,514 Valid k. Instrumen 11 0,636 > 0,514 Valid l. Instrumen 12 0,659 > 0,514 Valid Dengan sampel uji coba 15 dan =5% diperoleh nilai r tabel 0,514 Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan table 1 diatas menunjukkan variabel minat belajar (X1), dan persepsi kerja (X2), dimana variabel minat belajar diukur dengan 10 item pertanyaan sedangkan variabel persepsi kerja diukur 12 item pertanyaan masing-masing item pertanyaan mempunyai nilai r hitung positif dan lebih tinggi dari r tabel (0,514) sehingga dapat disimpulkan seluruh item pertanyaan variabel minat belajar dan persepsi kerja valid atau dapat dipercaya untuk mengukur kedua variabel tersebut. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliabel hanya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program bantu SPSS ver. 15.0 (lampiran 3 dan 4) dapat disajikan pada tabel 2 dibawah ini. Tabel.2 Uji Reliabilitas
Minat belajar (X1)
Alpha Cronbach 0,904
Persepsi kerja (X2)
0,926
Variabel
>
Alpha Kritis 0,60
>
0,60
>/<
Keterangan Reliabel Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan variabel minat belajar (X1) dan variabel persepsi kerja (X2) masing-masing mempunyai nilai alpha cronbach lebih tinggi dari alpha kritis, sehingga dapat disimpulkan kedua variabel tersebut (minat belajar dan persepsi kerja) reliabel.
HASIL PENELITIAN Analisa Data Prestasi Belajar Prestasi belajar di sini adalah prestasi belajar siswa kelas 2 Program Teknik Otomotif SMK Nathatul Ulama Gembong Pati, yang meliputi pemahaman siswa terhadap materi Otomotif, kemampuan dalam menerapkan teori dalam kegiatan praktik dengan baik, kemampuan dalam mencapai ketuntasan nilai yang ditetapkan sekolah, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa dapat diukur dari nilai mata pelajaran Teknik Otomotif selama satu semester. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa, dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3 Deskripsi Nilai Siswa Des criptive Statis tics N Minimum Max imum Mean Std. Deviation Varianc e
Prestasi belajar (Y) 68 70.00 80.00 76.9412 1.30307 1.698
Valid N (lis tw ise) 68
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 3 diatas menggambarkan nilai rata-rata mata pelajaran produktif siswa kelas 2 Teknik Otomotif sebesar 76,94; dari nilai terendah sebesar 70 dan nilai tertinggi sebesar 80. Nilai rata-rata 76,94 menggambarkan nilai yang cukup tinggi, artinya siswa dapat mencapai ketuntasan dalam mata pelajaran Teknik Otomotif, karena rata-rata nilai lebih tinggi dari standar KKM yang ditetapkan sekolah, yaitu sebesar 65. Kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 2
SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati mampu memahami materi atau mata pelajaran Teknik Otomotif dengan baik; selain itu ketika mengikuti pelaksanaan kegiatan praktik, siswa juga dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh dengan baik. Minat Belajar Minat belajar diukur dengan menggunakan empat indikator, yaitu: (1) tekun menghadapi tugas; (2) keinginan untuk sukses; (3) suka bekerja keras; dan (4) berorientasi ke depan. Tanggapan responden tentang indikator minat belajar tersebut adalah sebagai berikut. Tekun Menghadapi Tugas Tanggapan responden mengenai indikator “tekun menghadapi tugas” dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. x1.1
V alid
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Total
Frequenc y 25 6 11 26 68
Percent 36.8 8.8 16.2 38.2 100.0
V alid Percent 36.8 8.8 16.2 38.2 100.0
Cumulativ e Percent 36.8 45.6 61.8 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan 26 orang (38,2%) memiliki kategori tanggapan rendah, 25 orang (36,8%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 11 orang (16,2%) memiliki kategori tanggapan cukup, dan 6 orang (8,8%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 38,2% mempunyai ketekunan yang rendah dalam menghadapi tugas yang diberikan oleh guru. Keinginan Untuk Sukses Tanggapan responden mengenai indikator “keinginan untuk sukses” dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini. x1.2
V alid
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Total
Frequenc y 25 8 15 20 68
Percent 36.8 11.8 22.1 29.4 100.0
V alid Percent 36.8 11.8 22.1 29.4 100.0
Cumulativ e Percent 36.8 48.5 70.6 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan 25 orang (36,8%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 20 orang (29,4%) memiliki kategori tanggapan rendah, 15 orang (22,1%) memiliki kategori tanggapan cukup, dan 8 orang (11,8%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat
disimpulkan mayoritas siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 36,8% memiliki keinginan yang sangat tinggi dalam mencapai kesuksesan. Suka Bekerja Keras Tanggapan responden mengenai indikator “suka bekeraj keras” dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini. x1.3
V alid
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Total
Frequenc y 22 13 20 13 68
Percent 32.4 19.1 29.4 19.1 100.0
V alid Percent 32.4 19.1 29.4 19.1 100.0
Cumulativ e Percent 32.4 51.5 80.9 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan 22 orang (32,4%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 20 orang (29,4%) memiliki kategori tanggapan cukup, dan 13 orang (19,1%) memiliki kategori tanggapan tinggi dan rendah. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 32,4% mempunyai keinginan untuk bekerja keras yang sangat tinggi. Berorientasi ke Depan Tanggapan responden mengenai indikator “berorientasi ke depan” dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini. x1.4
V alid
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Total
Frequenc y 22 13 19 14 68
Percent 32.4 19.1 27.9 20.6 100.0
V alid Percent 32.4 19.1 27.9 20.6 100.0
Cumulativ e Percent 32.4 51.5 79.4 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan 22 orang (32,4%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 19 orang (27,9%) memiliki kategori tanggapan cukup, 14 orang (20,6%) memiliki kategori tanggapan rendah, dan 13 orang (19,1%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 32,4% mempunyai orientasi orientasi ke depan yang sangat tinggi. Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai variabel minat belajar dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini.
Minat be lajar (X1)
V alid
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Total
Frequenc y 23 11 20 14 68
Percent 33.8 16.2 29.4 20.6 100.0
V alid Percent 33.8 16.2 29.4 20.6 100.0
Cumulativ e Percent 33.8 50.0 79.4 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan 23 orang (33,8%) memiliki kategori tanggapan sangat tinggi, 20 orang (29,4%) memiliki kategori tanggapan cukup, 14 orang (20,6%) memiliki kategori tanggapan rendah, dan 11 orang (16,2%) memiliki kategori tanggapan tinggi. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 33,8% mempunyai minat belajar yang sangat tinggi. Persepsi Kerja Tanggapan responden mengenai variabel persepsi kerja dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini. Pers e ps i k er ja (X2)
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 27 6 18 17 68
Percent 39.7 8.8 26.5 25.0 100.0
Valid Percent 39.7 8.8 26.5 25.0 100.0
Cumulativ e Percent 39.7 48.5 75.0 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 9 diatas menunjukkan 27 orang (39,7%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, 18 orang (26,5%) memiliki kategori tanggapan cukup, 17 orang (25%) memiliki kategori tanggapan kurang, dan 6 orang (8,8%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 39,7% mempunyai persepsi kerja yang sangat baik.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Minat belajar siswa tergolong dalam kategori sangat tinggi, yaitu 33,8% Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa selama ini siswa siswa kelas 2 program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati mempunyai minat belajar yang sangat tinggi. Tingginya minat belajar tersebut ditunjukkan dari ketekunan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, keinginan dan harapan untuk sukses, siswa suka bekerja keras, serta memiliki orientasi ke depan.
2. Persepsi kerja siswa tergolong dalam kategori sangat baik, yaitu 39,7%. Hal ini mengindikasikan selama ini siswa kelas 2 program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati mempunyai persepsi kerja yang sangat baik, yang ditunjukkan dari: (1) rasa tertarik dan senang; (2) harapan terhadap pekerjaan; (3) pengembangan potensi diri; dan (4) rasa optimis 3. Prestasi belajar siswa mengindikasikan hasil yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat siswa kelas 2 program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati mempunyai nilai rata-rata mata pelajaran teknik otomotif tinggi, dengan nilai antara 75-77,4 sebanyak 47 orang, sedangkankan sisanya yaitu 20 orang memiliki prestasi belajar sangat tinggi dengan nilai antara 77,5-80. Sedangkan untuk nilai rata-ratanya sendiri sebanyak 76,9 dari nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 80. Dari hasil tersebut juga dapat disimpulkan secara keseluruhan, karena nilai rata-rata sebesar 76,9 berada dalam rentang nilai 75-77,4, hasil tersebut mengindikasikan nilai mayoritas siswa dalam kategori tinggi. 4. Minat belajar (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar (Y) dengan nilai signifikansi 0,012 lebih rendah dari 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan ”ada pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap persepsi kerja siswa kelas 2 program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati” dapat diterima atau terbukti. Nilai koefisien regresi sebesar 0,150 mengindikasikan variabel minat belajar memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 15%. 5. Persepsi kerja (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikansi terhadap prestasi belajar (Y) dengan nilai signifikansi 0,005 lebih rendah dari 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan persepsi kerja terhadap persepsi kerja siswa kelas 2 program teknik otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati” dapat diterima atau terbukti. Nilai koefisien regresi sebesar 0,124 mengindikasikan variabel persepsi kerja memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 12,4%. 6. Minat belajar (X1) dan persepsi kerja (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar (Y), dengan nilai signifikansi untuk kedua variabel tersebut lebih rendah dari 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan “Ada pengaruh minat belajar dan persepsi kerja terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 program Teknik Otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati” dapat diterima. Kontribusi variabel minat belajar, dan persepsi kerja terhadap prestsi beljar sebesar 44,7%.
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi & NurUhbiyati, 1991, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Algifari, 2000, Analisis Regresi Teori, Kasus dan Regresi, Yogyakarta: BPFE Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan, BalitbangDepdiknas
Gulo Dali, 1983, Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan, Jakarta: Penerbit Gunadarma. Imam Ghozali, 2005, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro Kartini Kartono, 1984, Menyiapkan dan Memandu Karier, Pusat Bimbingan UNIKA ________, 2000, Teori Kepribadian, Bandung : Alumni M. Dalyono, 1997, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta M. Sukirin, 2007, Psikologi Pembelajaran, Yogyakarta : Andi Offset. Mar’at, 1984, Sikap Manusia Perubahann Serta Pengukurannya, Bandung: Ghalia Indonesia Masri Singarimbun, 2006, Penelitian dan Survei, Jakarta : LP3ES Mohammad Ali, 1995, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa. Muhibbin Syah, 2003, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Mulyasa, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan Implementasi), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Ngalim Purwanto, 2003, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. S. Nasution, 2004, Didaktik Azas-azas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara S. Notoatmodjo, 2008, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan, Cetakan IV, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Samuel Soeitoe, 1982, Psikologi Pendidikan, Jakarta : FE UI Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sudjana, 1996, Metode Statistika, Bandung : Tarsito Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Jakarta: Bina Aksara Sutrisno Hadi, 2006, Metodologi Research, Jilid I, Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM Syamsu Mappa dan Anisah Basleman, 1994, Teori Belajar Orang Dewasa, Jakarta: Depdikbud Syamsudin, 2000, Peran Guru dalam Proses Pendidikan. Akhmadsudrajat. wordpress.com Thursan Hakim, 2000, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara
Tulus Tu’u, 2004, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia Uzer M. Usman, 2001, Menjadi Guru Profesional, Bandung; Remaja Rosda Karya W.S. Winkel, 1996, Psikologi Pengajaran, Cetakan ke 4, Jakarta: Grasindo Wardiman Djojonegoro, 1999, Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui SMK, Balai Pustaka, Jakarta. Wiji Suwarno, 2006, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.