EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH “INFO BCA” TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN HALO BCA, PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk
SKRIPSI
Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercubuana
DISUSUN OLEH : NAMA
: SUHARTONI SIREGAR
NIM
: 44207110012
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
2
FAKULTAS ILMUMKOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Suhartoni Siregar
NIM
: 44207110012
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH “INFO BCA” TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN HALO BCA, PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk
Mengetahui, Pembimbing
(Heri Budianto S.Sos, M.Si)
i
3
FAKULTAS ILMUMKOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Suhartoni Siregar
NIM
: 44207110012
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH “INFO BCA” TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN HALO BCA, PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk
Jakarta, 26 Agustus 2009
Ketua Sidang J.Tri Atmojo S.Sos, M.Si
(...................................................)
Penguji Ahli Dra. Ispawati Asri MM
(...................................................)
Pembimbing Heri Budianto, S.Sos, M.Si
(...................................................)
ii
4
FAKULTAS ILMUMKOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Suhartoni Siregar
NIM
: 44207110012
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH “INFO BCA” TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN HALO BCA, PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk
Jakarta, 28 Agustus 2009 Disetujui dan Diterima Oleh, Pembimbing
(Heri Budianto S.Sos, M.Si) Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi Public Relations
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
Marhaeni F. K, S.Sos, M.Si
iii
5
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMUMKOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA ABSTRAKSI SUHARTONI SIREGAR (44207110012) EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH “INFO BCA” TERHADAP KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN HALO BCA, PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk i-ix + 92 Halaman + 5 lampiran Bibliografi : 37 buku (1970-2007) Majalah internal merupakan alat komunikasi internal organisasi yang mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan sebaliknya. Tujuan utama media internal adalah memberikan informai kepada karyawan mengenai kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan serta meningkatkan semangat kerja dan loyalitas karyawan. PT Bank Centrasl Asia, Tbk merupakan salah satu perusahan perbankan terbesar di Indonesia yang juga memiliki majalah internal yaitu majalah ”Info BCA”. Majalah “Info BCA” dikelolah oleh Divisi Pengembangan Dana dan Jasa (DPDJ), Sub Divisi Komunikasi Pemasaran (SKP), Aspek Hubungan Masyarakat (Humas) BCA. Perumusan masalah penelitian ini adalah sejauhmana efektifitas media internal majalah “Info BCA” untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan PT Bank Central Asia Tbk yang ada di Biro Halo BCA. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi,komunikasi organisasi, public relations, media komunikasi internal, majalah internal, efektifitas, dan kebutuhan informasi. Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif denga melakukan survei. Dengan demikian, dapat dikatakan metode dalam penelitian ini adalah survei deskriptif Teknik analisa data yang digunakan adalah skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden menyatakan efektif dengan persentase 54.12%, sedangkan yang menyatakan sangat efektif adalah 15.57%, Efektif 54.12%, Cukup Efektif 20.54%, Tidak Efektif 7.68%, dan Sangat Tidak Efektif 2.10%. Namun, berdasarkan kisaran nilai efektifitas, majalah “Info BCA” masih dapat dikatakan cukup efektif.
iv
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia yang Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Internal Majalah Info BCA Terhadap Kebutuhan Informasi Karyawan Halo BCA”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercubuana. Skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis tidak terlepas dari bantuan, saran, dan dukungan yang diberikan oleh seluruh pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Heri Budianto S.Sos. M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan bantuan selama penulisan skripsi 2. Ibu Marhaeni Fajar
K, M.Si dan Bapak Farid yang telah memberikan
bimbingan dan bantuan selama pembuatan skripsi 3. Ibu Marhaeni Fajar K, M.Si sebagai ketua program studi Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercubuana. 4. Seluruh dosen-dosen Public Relations yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan. 5. Kedua orang tuaku ( H Siregar dan R Br. Sagala) yang selalu memberikan semangat serta doa untuk peneliti hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh keluargaku tercinta ”Abang, kakak, dan adik-adikku” atas kebersamaan dan doanya
v
7
7. Ibu Wani Sabu, Kabiro Halo BCA yang telah banyak memberikan bantuan dan sebagai sumber inspirasi penulis. 8. Ibu Retno Wulandari, Kepala Urusan Layanan Prioritas yang telah memberikan banyak motivasi kepada penulis 9. Ibu Dwi Narini, Kabiro Humas BCA dan seluruh team atas ijin dan bantuan informasinya selama penulisan skripsi ini. 10. Seluruh rekan-rekan Biro Halo BCA, khususnya Urusan Layanan Prioritas (ULP) atas dukungannya selama ini. 11. Seluruh rekan-rekan Program Studi Public Relations Angakata XI, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercubuana Penulis sudah berupaya menyajikan informasi yang lengkap dan maksimal dalam skripsi ini, namun penulis tetap menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, sehingga kritik yang membangun penulis harapkan agar skripsi ini dapat menjadi lebih sempurna. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumber pengetahuan khususnya pengetahuan bagi praktisi Public Relations.
Jakarta, Agustus 2009
Penulis
vi
8
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ........................................................ i LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI ....................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI.................................................. iii ABSTRAKSI ............................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xiv BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 10 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 10 1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................... 10 1.3.2 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 10 1.3.2.1 Kegunaan Akademis .......................................................... 10 1.3.2.2 Kegunaan Praktis ............................................................... 11 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi ........................................................................... 12 2.1.1 Pengertian Komunikasi .................................................................. 12 2.1.2 Fungsi Komunikasi ........................................................................ 16 2.1.3 Tujuan Komunikasi ........................................................................ 17
vii
9
2.1.4 Organisasi....................................................................................... 18 2.1.5 Komunikasi Organisasi .................................................................. 18 2.1.6 Fungsi Komunikasi Organisasi ...................................................... 19 2.2 Public Relations ...................................................................................... 19 2.2.1 Pengertian Public Relations ........................................................... 19 2.2.2 Peran Public Relations ................................................................... 22 2.2.3 Fungsi Public Relations ................................................................. 24 2.2.4 Khalayak Public Relations ............................................................. 25 2.3 Khalayak Internal .................................................................................... 28 2.4 Employee Relations (Hubungan Karyawan)........................................... 29 2.5 Media Public Relations ........................................................................... 31 2.5.1 Media Internal ................................................................................ 32 2.5.1.1 Pengertian Media Internal .................................................. 32 2.5.1.2 Fungsi Media Internal ........................................................ 32 2.5.1.3 Bentuk-Bentuk Media Internal........................................... 33 2.5.2 Jurnal Internal ................................................................................ 37 2.5.3 Majalah Internal ............................................................................. 39 2.5.3.1 Pengertian Majalah Internal ............................................... 39 2.5.3.2 Tujuan dan Fungsi Majalah Internal .................................. 40 2.6 Efektifitas Media Internal ....................................................................... 42 2.7 Informasi ................................................................................................. 45 BAB III. METODOLOGI 3.1 Tipe Penelitian ........................................................................................ 47
viii
10
3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 47 3.3. Populasi dan Sampel .............................................................................. 48 3.3.1 Populasi ....................................................................................... 48 3.3.2 Sampel ......................................................................................... 49 3.3.3 Teknik Sampling ......................................................................... 50 3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 51 3.4.1 Data Primer ................................................................................. 51 3.4.2 Data Sekunder ............................................................................. 51 3.5 Definisi dan Operasionalisasi Konsep .................................................... 51 3.5.1 Defenisi Konsep .......................................................................... 51 3.5.2 Operasionalisasi Konsep ............................................................. 53 3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................... 54 3.6.1 Skala Likert ................................................................................. 54 3.6.2 Pengukuran.................................................................................. 55 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 57 4.1.1 Profil PT. Bank Central Asia, Tbk. ............................................. 57 4.1.2 Visi, Misi, dan Tata Nilai PT. Bank Central Asia, Tbk .............. 58 4.1.3 Humas PT. Bank Central Asia, Tbk ............................................ 58 4.1.4 Profil Majalah “Info BCA” ......................................................... 59 4.1.5 Susunan Redaksi Majalah “Info BCA” ....................................... 60 4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 61 4.2.1 Identitas Responden .................................................................... 62
ix
11
4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 62 4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia .............................. 62 4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...... 63 4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja............... 64 4.2.1.5 Identitas Responden Berdasarkan Status Karyawan .......... 64 4.2.2 Dimensi untuk Variabel Efektifitas Majalah Internal ................. 65 4.3 Pembahasan ............................................................................................. 84 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 104 5.2 Saran ....................................................................................................... 105 5.2.1 Saran Akademis .......................................................................... 105 5.2.2 Saran Praktis ............................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA
x
12
DAFTAR TABEL
Tabel
Judul
Hal
1. Data Jumlah Karyawan Halo BCA ............................................................ 49 2. Operasionalisasi Konsep ............................................................................ 53 3. Skala Likert ................................................................................................ 55 4. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 62 5. Identitas Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 62 6. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................... 63 7. Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja ....................................... 64 8. Identitas Responden Berdasarkan Status Karyawan .................................. 64 9. Penerbitan media sesuai dengan keinginan pembaca (karyawan) ............. 65 10. Media menarik untuk dibaca oleh karyawan ............................................. 65 11. Karyawan menerima majalah tiap bulan .................................................... 66 12. Menerima media berkaitan berita terbaru berkaitan dengan perusahaan ... 67 13. Karyawan memberikan kesempatan (waktu) untuk membaca majalah ..... 68 14. Informasi yang diberikan majalah mempunyai kecukupan informasi ....... 68 15. Majalah menyampaikan informasi yang lengkap ...................................... 69 16. Majalah memuat aktivitas perusahaan baik di cabang maupun di kantor pusat ............................................................................................ 69 17. Informasi yang terdapat dalam majalah mencerminkan visi dan misi BCA ........................................................................................................... 70 18. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup nilai-nilai PT. Bank Central Asia, Tbk. ...................................................................... 70
xi
13
19. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh kebijakan perusahaan .................................................................... 71 20. Informasi yang disajikan pada majalah dapat menambah keterampilan dalam mengatasi persoalan ........................................................................ 71 21. Majalah menyampaikan Rubrik yang bersifat seperti pada saat hari raya Idul Fitri, Imlek, Hari Raya Natal, dan Tahun Baru .................................. 72 22. Majalah menyajikan informasi tentang hal-hal yang menarik seperti olahraga, hobby, dan kesehatan ................................................................. 72 23. Informasi yang terdapat dalam majalah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan fasilitas karyawan.................................................. 73 24. Informasi yang terdapat dalam majalah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi terbaru perusahaan ................................ 74 25. Tampilan gambar/foto dalam penyajiannya secara keseluruhan sangat tepat ............................................................................................................ 74 26. Pembaca menerima majalah bila ada berita terbaru tepat pada waktunya . 75 27. Majalah memberikan informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya.... 75 28. Majalah memuat berita sesuai dengan kebutuhan karyawan ..................... 76 29. Majalah memiliki penampilan yang menarik sehingga menimbulkan minat baca .................................................................................................. 76 30. Majalah yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan BCA dan karyawannya .............................................................................................. 77 31. Format majalah sesuai dengan standar umum sebuah majalah .................. 77 32. Penulisan isi majalah sesuai dengan standar baku ..................................... 78
xii
14
33. Setiap kalimat pembuka pada majalah selalu menarik .............................. 78 34. Istilah dan ejaan pada isi majalah mudah dipahami ................................... 79 35. Bahasa yang digunakan dalam majalah mudah untuk dipahami ............... 79 36. Kata-kata yang digunakan pada majalah mudah dipahami ........................ 80 37. Kalimat yang digunakan mudah untuk dimengerti .................................... 80 38. Majalah memuat gagasan, ide, fakta, dan peristiwa secara utuh pada setiap edisinya ............................................................................................ 81 39. Judul selalu menggambarkan informasi yang disampaikan ....................... 81 40. Setiap informasi yang disajikan pada majalah selalu menampilkan foto atau ilustrasi yang menarik ................................................................. 82 41. Sumber informasi berasal dari pihak manajemen yang berwenang ........... 82 42. Sumber informasi dari pihak non manajemen sesuai................................. 83 43. Kejelasan sumber dapat dipertanggungjawabkan ...................................... 83 44. Berita yang disampaikan akurat dan data yang disajikan dapat dipercaya
84
45 Tabulasi Identitas Responden .................................................................... 85 46. Rekapitulasi seluruh dimensi dan indikator pendukung efektifitas ........... 87 47. Kecenderungan Dimensi penerima atau pengguna majalah ...................... 97 48. Kecenderungan Dimensi Isi ....................................................................... 98 49. Kecenderungan Dimensi Ketepatan waktu ................................................ 99 50. Kecenderungan Dimensi Media ................................................................. 99 51. Kecenderungan Dimensi Format................................................................ 99 52. Kecenderungan Dimensi Sumber ............................................................... 100 53. Rekapitulasi Persentase Rata-Rata 6 Dimensi Efektifitas .......................... 101
xiii
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul
1.
Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi
2.
Daftar Kuisioner Penelitian
3.
Hasil Kuisioner Identitas Responden
4.
Hasil Tabulasi Data Kuisioner
5.
Lembar isian Kuisioner Oleh Responden
6.
Contoh Cover Beberapa Edisi Majalah Internal Info BCA
7.
Halaman Susunan Redaksi Majalah “Info BCA”
8.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 185 Hal 54, tahun 2009
9.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 186 Hal 10, tahun 2009
10.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 186 Hal 6, tahun 2009
11.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 186 Hal 24, tahun 2009
12.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 185 Hal 44, tahun 2009
13.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 185 Hal 32, tahun 2009
14.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 185 Hal 68, tahun 2009
15.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 185 Hal 72, tahun 2009
16.
Halaman Majalah “Info BCA” edisi 186 Hal 70, tahun 2009
xiv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan, dengan memamfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective). Dipandang dari sisi manajemen, komunikasi dalam organisasi dapat dilihat dalam dua bentuk yaitu komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata lain terdapat dua unsur peranan komunikasi dalam organisasi yaitu, pertama unsur komunikasi manajemen (management communication) atau sering juga disebut komunikasi organisasional (Organizational communication) dan unsur kedua adalah komunikasi antar manusia (human relations communication)1. Public Relations merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi dengan publiknya dalam upaya membina hubungan dengan publik internal dan eksternal organisasi. Pengertian Public Relations oleh The British Institute of Public Relations adalah2 “Public Relations activity is management of communications between an organization and its publics” (Aktivitas Public Relations adalah mengelolah komunikasi antara organisasi dan publiknya). 1 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada. 2003. Hal 3 2 Rosady Ruslan. Ibid. Hal 15-16
1
2
Berdasarkan pengertian mengenai Public Relations di atas diperoleh kesimpulan bahwa tujuan utama Public Relations adalah membina dan menciptakan saling pengertian antara perusahaan dengan publiknya dalam hal ini publik PR adalah internal dan eksternal. Publik internal perusahaan diantaranya adalah karyawan dan pemimpin perusahaan, sedangkan publik eksternal perusahaan adalah masyarakat, konsumen, dan media massa. Membina hubungan dengan publik internal tidak kalah pentingnya dengan publik eksternal. Oleh karena itu harus ada manajemen komunikasi yang komprehensif untuk dilakukan oleh Public Relations terhadap publik internal perusahaan. Salah satu bentuk komunikasi yang dapat dilakukan oleh Public Relations untuk membina komunikasi dengan publik internalnya adalah melalui media internal perusahaan. Media komunikasi internal berbeda dengan media umumnya yang biasa dipakai oleh perusahaan untuk menjangkau khalayak komersial, namun dengan menciptakan dan memamfaatkan media komunikasi sendiri sebagai tujuan non-komersial3. Informasi yang dibutuhkan karyawan tentunya sangat beragam, namun secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian penting yaitu 1) Informasi yang bersifat memberikan penerangan, 2) Informasi yang bersifat mendidik, 3) Serta informasi yang memberikan hiburan.4 Hubungan internal yang amat penting bagi kesuksesan organisasi adalah karyawan. Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain diluar organisasi, manajemen harus lebih dahulu memperhatikan orang-orang yang bekerja kepada mereka yakni karyawan. Oleh 3
Frank Jefkins, Ibid. Hal 145 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. PT Remaja Rosdakarya Bandung, 1992. Hal 122-123 4
3
karena itu, pimpinan dalam organisasi sering memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “aset organisasi paling penting”. Ahli hubungan internal merancang dan mengimplementasikan program komunikasi internal dengan tujuan agar karyawan tetap mendapat informasi baru dan tetap termotivasi, serta menciptakan kultur organisasi.5 Membina hubungan internal adalah bentuk komunikasi antara perusahaan dengan
publik internal dalam hal ini karyawan dan dapat dilakukan dengan
membuat media internal oleh PR dalam organisasi. Beberapa contoh media internal yang umum digunakan oleh perusahaan diantaranya adalah jurnal internal, company profile, annual report, prospektus, surat, bulletin board dan pengumuman elektronik, intranet, video, slide, kaset-kaset rekaman audio, ucapan-ucapan lisan, seminar, dan ekshibisi khusus.6 Media internal yang umum dimiliki perusahaan sebagai media komunikasi dengan karyawan adalah jurnal internal seperti newsletter, magazine, tabloid, newspaper dan majalah dinding. Media komunikasi internal seperti majalah internal penting bagi perusahaan karena sebagai media komunikasi dan informasi antara perusahaan dengan khalayak internal seperti staf atau karyawan. Selain itu, majalah internal juga digunakan sebagai media penyampaian pesan-pesan, informasi,
berita
mengenai aktivitas perusahaan, mamfaat produk (barang atau jasa), ulang tahun perusahaan, dan informasi program-program motivasi karyawan. Majalah internal juga dapat digunakan sebagai media penyampaian ide/opini karyawan sebagai masukan bagi perusahaan, sarana untuk “pelatihan dan pendidikan” dalam bidang 5 Scott M Cutlip, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, nineth Edition, Prentice Hall Ineternational, Inc. 2007. Hal 11 6 Frank Jefkins, loc.cit. Hal 145
4
tulis menulis bagi karyawan, ataupun staf humas perusahaan yang berbakat dan berpotensi sebagai penulis. Diantara jurnal internal yang ada, yang menarik adalah majalah internal perusahaan karena isinya kebanyakan berupa tulisan fitur dan ilustrasi. Selain itu, isi majalah internal lebih menarik dari jenis-jenis jurnal internal lain, karena dapat membuat banyak berita, isi yang dapat bervariasi, dapat membuat foto-foto dokumentasi kegiatan perusahaan, dan yang lebih penting adalah dapat dibaca berulang kali. Berkaitan dengan penggunaan media
internal, PT Bank Central Asia
memiliki beberapa media internal seperti intranet (MyBCA), Video, slide presentasi, dan majalah sendiri tentunya. Dari beberapa media internal yang umum digunakan seluruh karyawan PT. Bank Central Asia seperti mengelolah media intranet dan majalah, namun penulis akan meneliti mengenai efektifitas majalah “Info BCA”. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan majalah internal BCA, Aspek Humas BCA bekerja sama dengan pihak ketiga atau vendor sebelum akhirnya majalah naik cetak untuk didistribusikan. Efek dari proses pembuatan majalah ini adalah majalah diterima oleh pembaca akan lebih lama. Oleh karena itu, menarik lebih lanjut membahas mengenai efektifitas majalah internal BCA tersebut. Penulis juga tertarik membahas mengenai majalah internal karena beberapa hal yaitu, majalah tentunya lebih menarik pada sebagian besar orang dalam memperoleh informasi dibandingkan dengan intranet. Selain itu majalah bisa dibaca secara berulang-ulang dan bisa dibaca kapan dan dimanapun.
5
Sedangkan intranet dapat dibaca pada saat jam kerja yaitu pada saat komputer digunakan oleh karyawan, sehingga tentunya media intranet tentunya menjadi kurang menarik dan antusias untuk dibaca oleh karyawan. Dengan beberapa pertimbangan tersebut di atas, maka peneliti akan membahas mengenai majalah internal BCA. PT. Bank Central Asia Tbk (BCA), merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang memiliki media komunikasi internal berupa jurnal internal yaitu majalah internal “Info BCA”. Majalah “Info BCA” dikelolah oleh Divisi Komunikasi Pemasaran melalui Aspek Humas PT Bank Central Asia, Tbk. BCA memandang perlu membuat dan mengelolah media internal perusahaan karena jumlah karyawan BCA yang sangat besar dan tersebar di seluruh cabang-cabang BCA yang ada di Indonesia hingga yang berada di kantor pusat. Selain memiliki jumlah karyawan dalam jumlah besar, BCA juga memiliki produk perbankan yang bervariasi serta memiliki aktivitas yang sangat banyak, meliputi aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan perbankan maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan baik kepada nasabah BCA, maupun kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi produk-produk perbankan BCA, serta kegiatankegiatan yang berhubungan dengan karyawan BCA. Majalah “Info BCA” terbit setiap bulan memiliki slogan majalah “Dari Kita, Untuk Kita, Oleh Kita, & Tentang Kita dan dengan slogan ini diharapkan keberadaan majalah internal ini dapat menjadi sumber informasi yang penting bagi karyawan BCA. Majalah info BCA disajikan dalam bentuk rubrik atau kolom-kolom berita dan informasi seperti Salam Sapa yang memuat Info lengkap
6
profil “Info BCA”, KamiKita memuat informasi opini dan saran pembaca mengenai sajian isi majalah “Info BCA” serta rubrik-rubrik lain seperti Beranda, Jendela, Info dan Info Sehat, Peristiwa, Pesiar, Buah Hati, Senggang, Opini, dan Selebritis. Rubrik-Rubrik tersebut memuat informasi dan berita yang penting untuk diketahui oleh karyawan BCA. Pengelolaan majalah internal “Info BCA” dilakukan secara profesional dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan teknik penuliasan yang benar. Pemilihan berita, foto-foto yang dimuat, desain, rubrik dan informasi penting lainnya menjadi perhatian Aspek Humas BCA dalam membuat majalah internal “Info BCA”. Dengan demikian, ketika majalah internal ini dibaca oleh seluruh karyawan Halo BCA, dapat menimbulkan daya tarik dan juga isi berita yang disampaikan dapat menjadi informasi yang penting untuk diketahui. Majalah “Info BCA” dapat membantu humas dalam menyampaikan aktivitas yang sudah dilakukan oleh perusahaan seperti “kemeriahan acara ulang tahun perusahaan”, memuat informasi mengenai produk-produk perbankan BCA, aktivitas perusahaan dan program lainnya yang dapat menjadi sumber informasi bagi karyawan BCA untuk meningkatkan pengetahuan bagi karyawan
dan sebagai pemenuhan
kebutuhan informasi bagi karyawan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, tentunya majalah “Info BCA” merupakan media internal yang mendapat perhatian oleh BCA sebagai media komunikasi internal perusahaan. Bila dilihat dari struktur organisasi, BCA sebagai korporat adalah sebagai pelindung majalah “Info BCA”. Majalah “Info BCA” terbit 76 halaman full colour tentunya membutuhkan biaya yang besar dalam
7
pembuatannya, dengan demikian penerbitan majalah “Info BCA” merupakan media komunikasi yang penting bagi perusahaan. Penting membahas lebih lanjut, apakah majalah mendapat respon yang juga positif dari karyawan sehingga majalah sebagai media komunikasi internal merupakan pemilihan media yang efektif untuk pemenuhan kebutuhan informasi karyawan. Rubrik-rubrik yang ditampilkan pada majalah “Info BCA” juga merupakan fenomena yang menarik untuk di bahas karena sebagai media komunikasi internal. Rubrik pada majalah “Info BCA” mengalami perubahanperubahan dari tahun ke tahun, tentunya hal ini dilakukan sebagai usaha untuk membuat majalah selalu menarik untuk dibaca, begitu juga dengan isi yang disajikan. Sebagai media pemenuhan kebutuhan informasi karyawan, rubrik yang disajikan lebih lanjut perlu dikaji apakah informasi-informasi tersebut dapat membantu karyawan ketika bekerja, ketika membantu nasabah, informasi produk, dan tentunya mengatasi persoalan-persoalan karyawan. Berbagai pertimbangan tersebut di atas membuat penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut keberadaan majalah “Info BCA” dibandingkan dengan majalah-majalah lain yang sejenis pada penelitian ini. Karyawan BCA meliputi karyawan yang tersebar disetiap cabang BCA, kantor wilayah (Kanwil), hingga kantor pusat. Salah satu bagian organisasi yang ada di kantor pusat BCA adalah Biro Halo BCA. Biro Halo BCA adalah sebagai call center BCA yang melakukan aktivitas sebagai sarana bagi nasabah BCA dan masyarakat umum yang membutuhkan informasi, menyampaikan saran, keluhan maupun request (permintaan). Karyawan yang ada di Halo BCA juga
8
membutuhkan informasi mengenai hal-hal seperti yang diungkapkan sebelumnya, seperti seputar informasi produk-produk perbankan BCA sampai aktivitas yang telah dilakukan oleh BCA. Karyawan yang berada di Halo BCA mayoritas adalah karyawan kontrak, sehingga penulis melihat bahwa hal ini merupakan fenomena menarik. Karateristik Halo BCA sebagai “call center” merupakan fenomena sendiri mengenai suatu organisasi. Halo BCA yang beropersi dalam 24 jam sehari dan 7 hari seminggu merupakan sesuatu yang menarik ketika dihubungkan dengan fungsi Halo BCA sebagai organisasi BCA yang bertugas untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh nasabah BCA. Karyawan Halo BCA didominasi olehm karyawan yang memiliki usia yang relatif lebih muda sehingga membaca majalah merupakan hal yang menarik bagi karyawan, namun jika dikaitkan dengan majalah internal perusahaan apakah mendapat respon yang sama dari karyawan BCA perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut. Berbagai pertimbangan tersebut di atas, maka keberadaan majalah internal “Info BCA” bagi karyawan Halo BCA merupakan hal yang menarik untuk dibahas lebih lanjut, khususnya dengan status karyawan yang umumnya adalah karyawan kontrak, apakah mendapat respon yang sama dengan karyawan lainnya dengan status permanen, sehingga peneliti memilih karyawan yang ada di lingkungan Biro Halo BCA dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan majalah “Info BCA”selama tahun 2009 dan dibandingkan dengan keberadaan majalah pada tahun-tahun
9
sebelumyna. Periode penelitian ini sendiri dilakukan sejak bulan April tahun 2009 hingga bulan Juli tahun 2009. Tujuan yang hendak dicapai oleh BCA melalui pengelolaan majalah internal “Info BCA” adalah agar terciptanya komunikasi antara perusahaan dengan karyawan BCA, dan dapat memenuhi kebutuhan informasi karyawan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuan yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan informasi mengenai program dan informasi terkini mengenai produk-produk yang dimiliki oleh BCA, dengan demikian, majalah internal “Info BCA” dapat menjadi sarana atau media informasi yang penting bagi karyawan BCA. Pemenuhan kebutuhan informasi bagi karyawan tidak kalah pentingnya dengan informasi yang disampaikan kepada nasabah BCA, bahkan dapat dikatakan, karyawan dapat terlebih dahulu mengetahui aktivitas BCA, kemudian diteruskan kepada nasabah-nasabah BCA sebagai khalayak eksternal BCA. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai sejauhmana efektifitas majalah internal “Info BCA” dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan-karyawan yang ada di Biro Halo BCA, PT Bank Central Asia, Tbk.
10
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui, sejauhmana efektifitas media internal majalah “Info BCA” untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan PT Bank Central Asia Tbk yang ada di Biro Halo BCA ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas
majalah internal BCA yaitu majalah “Info BCA” dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan PT Bank Central Asia Tbk yang ada di Biro Halo BCA.
1.3.2
Kegunaan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka kegunaan dilakukan penelitian ini
adalah :
1.3.2.1 Kegunaan Akademis Kegunaan akademis penelitian ini adalah sebagai tambahan referensi bagi ilmu komunikasi, terutama kajian mengenai efektifitas majalah internal terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan.
11
1.3.2.2 Kegunaan Praktis Kegunaan praktis penelitian ini adalah : 1. Agar karyawan Biro Halo BCA mengetahui fungsi dan kegunaan majalah internal “Info BCA” sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi dan media komunikasi yang penting bagi PT. Bank Central Asia, Tbk. 2. Agar manajemen BCA dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan melalui majalah internal “Info BCA”
12
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Organisasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi (dari bahasa Inggris yaitu communication) berasal dari bahasa Latin yaitu Commucatio dan bersumber dari kata communis yang artinya sama.7 Bahkan ahli komunikasi Dance dan Larson (1976) telah mengumpulkan 126 defenisi komunikasi yang berlainan, namun tidak praktis ataupun memungkinkan untuk membahas semua defenisi tersebut.8 Berikut pengertian komunikasi menurut Hovland, Janis & Kelley (1953:12) pengertian komunikasi sebagai,9 “The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually vebal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang komunikator menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Berdasarkan
pengertian
Hovland,
bahwa
pengertian
komunikasi
ditekankan kepada tujuan utama komunikator dalam melakukan komunikasi adalah untuk mengubah sikap komunikan. Namun bentuk momunikasi yang disampaikan oleh Hovland adalah bentuk komunikasi verbal yakni penggunaan kata-kata sebagai usaha melakukan perubahan sikap orang.
7
Onong Uchjana Effendy. Komunikasi; Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 2006. Hal 9. 8 R Wayne Pace dan Don F Faules. Komunikasi Organisasi “Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”. Editor Dedy Mulyana. 2006. 9 Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Edisi revisi.PT Remaja RosdaKarya. 2007. Hal 145
12
13
Proses komunikasi yang digambarkan oleh Osgood dan Schramm merupakan proses komunikasi berjalan secara sirkuler, di mana masing-masing pelaku
secara
bergantian
bertindak
sebagai
komunikator/sumber
dan
komunikasi/penerima. Proses komunikasinya dapat digambarkan sebagai berikut :
Berikut penjelasan model komunikasi tersebut : 1.
Pelaku komunikasi yang pertama kali mengambil inisiatif sebagai sumber/komunikator mementuk pesan (encoding) dan menyampaikan melalui suatu saluran komunikasi. Saluran komunikasi yang dipergunakan dapat bermacam-macam.
2.
Pihak penerima/komunikan kemudian setelah menerima pesan akan mengartikan (decoding) dan menginterpretasikan (interpreting) pesan yang diterimanya. Apabila ia (penerima/komunikan) mempunyai tanggapan atau reaksi, maka selanjutnya akan membentuk pesan (encoding) dan menyampaikannya kembali. Kali ini ia bertindak sebagai sumber, dan
14
tangapan atau reaksinya disebut sebagai uman balik. Ketiga, pihak sumber/komunikator yang pertama sekarang bertindak sebagai penerima komunikan. Ia akan mengartikan dan menginterpretasikan pesan yang diterimanya, dan kalau ada tanggapan/reaksi, kembali ia akan membentuk pesan dan menyampaikan-nya kembali ke pasangan komunikasinya. 3.
Proses ini berlangsung terus-menerus secara sirkurler. sehingga menurut dalam prose komunikasi ini masing-masing pelaku komunikasi akan terlibat dalam proses pembentukan pesan (encoding). Unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan oleh Osgood dan Schramm di
atas dan kaitannya dengan penelitian mengenai majalah internal ini dapat dijelaskan sesuai dengan pendapat-pendapat ahli kominikasi sebagai berikut : 1. Menurut Astrid S Susanto “Komunikator adalah individu atau kelompok yang mengambil prakarsa ataupun sedang mengadakan komunikasi dengan individu atau kelompok (sasaran) yang lain.10 Jadi komunikator adalah sebagai narasumber yang menyampaikan pernyataan tersebut bukan perkataan seseorang, tetapi membawa nama suatu lembaga organisasi. Dalam penelitian ini, maka komunikator adalah manajemen BCA melalui Divisi Komunikasi Pemasaran, Biro Humas BCA. 2. Menurut Onong, isi pernyataan adalah : “Isi pernyataan adalah suatu komponen seseorang yang dengan menggunakan lambang bahasa atau lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain”.11
10 11
Astrid S Susanto. Komunikasi dalam Teori dan Praktek 1. Bina Cipta, Jalara, 1988 Hal. 20 Onong Uchjana Effendy. loc.cit Hal 224.
15
Dalam penelitian ini, isi pesan adalah seluruh informasi yang dimuat dalam media internal “Info BCA” yaitu beranda, info, info sehat, jendela, visi, misi, dan tata nilai BCA, pernik, hingga selebritis. 3. Menurut Onong, Saluran komunikasi adalah : “Saluran komunikasi adalah media sarana atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya”. 12 Kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa saluran komunikasi yaitu majalah ”Info BCA” yang diterbitkan secara periodik setiap satu bulan sekali. 4. Menurut Rosady Ruslan, komunikan adalah : ”Komunikan adalah objek dari kegiatan komunikasi, yaitu hasil dari kegiatan ini bahwa ide ataupun anjuran dan pikiran komunikator akan diterima oleh kominikan atau sasarannya”.13 Kaitannya dalam penelitian ini adalah karyawan atau staf yang ada dilingkungan Biro Halo BCA, PT Bank Central Asia, Tbk. 5. Menurut Rosady Ruslan, efek adalah : ”Efek adalah suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesanpesan yang dapat berakibat positif maupun negatif yang menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut”.14 Berdasarkan unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan oleh Osgood dan Schramm di atas, maka tujuan akhir dari komunikasi adalah pesan yang diharapkan oleh komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan sebagai penerima pesan.
12
Onong Uchjana Effendy. ibid Rosady Ruslan. Managemen Humas dan Manajemen Komunikasi”. PT Grafindo Persada Jakarta. 1998. Hal 17 14 Rosady Ruslan. Ibid. Hal 17 13
16
Berbeda dengan pendapat ahli komunikasi Hovland dan Osgood dan Schramm, menurut ahli komunikasi lain yaitu Onong Uchjana Effendy memberikan rumusan mengenai komunikasi yaitu : “Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna sama bagi kedua pihak” Menurut Onong, bahwa proses komunikasi yang terjadi penyampaian pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan lambang yag dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Lambang-lambang yang dimaksud adalah lambang komunikasi sepetir bahasa maupun menggunakan lambang bahasa lain seperti gesture dan dan bahasa nonverbal.
2.1.2 Fungsi Komunikasi Fungsi komunikasi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Fungsi komunikasi tersebut adalah :15 a. Menyampaikan informasi (To Inform) Dengan adanya komunikasi, seseorang dapat mengetahui apa yang dia ketahui kepada orang lain. b. Mendidik (To Educated) Komunikasi dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita alam segala hal. c. Menghibur (To Entertaint) Dengan komunikasi,kita dapat memperoleh atau menghibur orang lain. d. Mempengaruhi (To Influance) 15
Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Grafindo Persada Jakarta. 2004 Hal 55
17
Komunikasi yang dilakukan oleh setiap orang, dapat memberikan suatu bujukan atau pengaruh terhadap orang lain Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa komunikasi penting untuk menimbulkan saling pemahaman dan saling pengertian antara elemenelemen dalam suatu organisasi.
2.1.3 Tujuan Komunikasi Komunikasi merupakan kegiatan interaksi diantara sesama manusia dan dalam organisasi merupakan interaksi antara elemen-elemen dalam organisasi tersebut. Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui proses komunikasi tersebut adalah :16 a. Perubahan sikap (attitude change) b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behaviour change) d. Perubahan sosial (social change) Proses komunikasi setidaknya akan menyebabkan empat perubahan di atas yaitu perubahan sikap, pendapat, perilaku, dan sosial. Perubahan yang diharapkan tentunya perubahan yang positif sehingga sinergi dengan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Oleh karena itu, PR berusaha secara maksimal untuk melakukan proses komunikasi yang tepat sasaran kepada seluruh publiknya dan dalam penelitian ini adalah publik internal perusahaan yaitu karyawan yang berada di lingkungan Biro Halo BCA. 16
Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 2005. Hal 224
18
2.1.4 Organisasi Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otorisasi dan tanggungjawab (Schein, 1982). Menurut Kochler (1976), organisasi adalah sistem hubugnan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Wright (1977), organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.5 Komunikasi Organisasi Komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup organisasi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar segala kegiatan dalam kehidupan organisasi dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan atau masalah, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Komunikasi organisasi dapat didefenisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.17 Dari berbagai pengertian mengenai organisasi, terdapat beberapa hal yang sama mengenai konsep organisasi yaitu organisasi merupakan suatu sistem, organisasi memerlukan koordinasi, organisasi mempunyai tujuan
17
R Wayne Pace dan Don F Faules. op.cit
19
bersama, organisasi memiliki aktivitas sesuai jenis organisasinya, dan organisasi merupakan struktur hubungan manusia.
2.1.6 Fungsi Komunikasi Organisasi Fungsi komunikasi organisasi meliputi fungsi internal dan fungsi eksternal. Fungsi internal meliputi berbagai ide dan pesan dengan atasan, rekan kerja, dan bawahan. Fungsi eksternal adalah menjawab pertanyaan tentang produk dan layanan, membujuk konsumen untuk membeli produk atau jasa, menjelaskan spesifikasi pemasok, mengajukan kredit, menagih hutang, merespon biro pemerintah, dan mempromosikan citra perusahaan. Beberapa fungsi komunikasi internal adalah mengumumkan dan menjelaskan prosedur dan kebijakan, menginformasikan kemajuan manajemen, mengembangkan produk dan layanan baru, mengajak karyawan atau manajemen untuk perubahan atau perbaikan, mengoordinasikan aktivitas perusahaan, dan mengevaluasi atau memberi penghargaan kepada karyawan.
2.2 Public Relations (PR) 2.2.1 Pengertian Public Relations (PR) Public Relations (PR) merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi. Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
20
Menurut para pakar, hingga saat ini belum terdapat konsesus mutlak tentang defenisi PR. Hal ini disebabkan beragamnya defenisi PR yang telah dirumuskan oleh pakar maupun profesional PR, perbedaan latarbelakang para pakar tersebut, dan adanya indikasi bahwa kegiatan PR bersifat dinamis dan fleksibel18. Berikut pengertian PR menurut Cutlip-Center-Broom (2000) bahwa Public Relations sebagai19, “The planned effort to infulance opinion through good character adn responsible performance, based on mutually satisfactory two-way communications”. (Usaha terencana untuk mempengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan yang bertanggungjawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling memuaskan). Pengertian lain menurut The British Institute of Public Relations (Frank Jefkins, revisi oleh Daniel Yadin.1998) adalah20, “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its publics” (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dengan publiknya). Berdasarkan pengertian di atas, terlihat jelas bahwa Public Relations memiliki peranan yang penting dalam membangun hubungan dan menciptakan saling pengertian antara perusahaan dengan publik organisasi yaitu publik internal dan publik eksternal perusahaan.
18
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada. 2003 19 Scott M Cutlip, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eighth Edition, Prentice Hall Ineternational, Inc. 2000. hal 3. 20 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Alih bahasa Daniel Yadin), Penerbit Erlangga, 2000.
21
Berbeda pendapat Cutlip dan Frank Jefkins, menurut Anggoro (2000:1), public relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan.21 Sedangkan, pengertian Public Relations oleh The British Institute of Public Relations adalah “Public Relations activity is management of communications between an organization and its publics” (Aktivitas Public Relations adalah mengelolah komunikasi antara organisasi dan publiknya). Pengertian lain menurut The British Institute of Public Relations (Frank Jefkins, revisi oleh Daniel Yadin.1998) adalah22, “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its publics” (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dengan publiknya). Tokoh
profesional
dan
akademik
di
bidang
kehumasan
telah
mengumpulkan hampir 500 defenisi mengenai PR antara tahun 1900-an dan 1976. Defenisi yang disampaikan mencakup aspek konseptual dan operasional sebagai berikut :23 Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerjasama antara organisasi dan pbuliknya; PR melibatkan manajemen problem atau manajemen isu; PR membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik; PR mendefenisikan dan menekankan tanggungjawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memamfaatkan perubahan secara 21
M. Linggar Anggoro. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Bumi Aksara. 2001 22 Frank Jefkins, ibid 23 Scott M Cutlip, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Nineth Edition, Prentice Hall Ineternational, Inc. 2002. hal 5.
22
efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya. Dengan demikian, defenisi Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermamfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksean atau kegagalan organisasi tersebut. Publik atau khalayak PR terdiri dari publik internal dan publik eksternal dan kedua publik merupakan hal yang terpenting yang harus diperhatikan oleh Public Relations setiap organisasi atau perusahaan. Dengan penjelasan defenisi-defenisi yang sudah dijelaskan di atas, maka kedudukan Public Relations dalam organisasi sangat penting.
2.2.2 Peran Public Relations (PR) Peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi ke dalam empat kategori, yaitu :24 1. Expert Prescriber (Penasehat Ahli) Praktisi PR yang memiliki kemampuan dalam membantu memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Dalam hal ini, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima dan mempercayai apa yang telah disarankan oleh pakar PR (Expert prescriber) tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan public relations yang tengah dihadapi oleh organisasi atau perusahaan. Selain itu, penasehat ahli juga
24
Rosady Ruslan. op.cit. hal 20.
23
berperan dalam mengembangkan program, dan bertanggungjawab penuh terhadap pengimplementasian program tersebut. 2. Communication Fasilitator (Fasilitator Komunikasi) Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Sebagai fasilitator komunikasi, PR juga harus mampu berperan sebagai perantara (liaison), dan interpreter. Dipihak lain, peran ini juga dituntuk untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada publiknya sehingga dengan komunikasi dua arah tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung , dan toleransi yang baik antara kedua belah pihak. 3. Problem Solving Process Facilitator (Fasilitator
Proses Pemecahan
Masalah Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan masalah PR merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan perusahaan atau organisasi baik sebagai penasehat (adviser) dalam mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Fasilitator pemecah masalah dimasukkan ke dalam tim manajemen karena mereka punya keahlian dan keterampilan dalam membantu manajer lain untuk menghindari masalah atau memecahkan masalah. Oleh karena itu, pandangan PR akan dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan manajemen.
24
4. Communication Thechnician (Teknisi Komunikasi) Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR profesional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan sebagai teknisi komunikasi menjadikan praktisi PR sebagai journalist in organization yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi. Beberapa hal yang dilakukan oleh oleh PR adalah mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature, mengembangkan isi web, dan menangani kontak media. Praktisi PR yang melakukan peran ini biasanya tidak hadir saat maajemen mendefenisikan problem dan memilih solusi. Praktisi PR ini baru bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengimplementasikan program termasuk menjelaskannya kepada karyawan dan pers.
2.2.3 Fungsi Public Relations Konsep
fungsi
public
relations
ketika
menjalankan
tugas
dan
operasinalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun negosiator, Onong Uchajana Effendy menjelaskan sebagai berikut : 25 a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan eksternal. c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publikkepada organisasi.
25
Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 1990. Hal 137
25
d. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi demi kepentingan umum. e. Operasionalisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara orgnisasi dengan publiknya. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi utama Public Relations adalah sebagai berikut :26 a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya c. Peranan back up management, artinya peranan Public Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya d. Membentuk corporate image artinya peranan Public Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
2.2.4 Khalayak Public Relations Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal.27 Penyebaran suatu pesan PR tidak dilakukan secara merata ke semua orang seperti halnya pesan-pesn iklan melalui media massa. Dalam memilih khalayak, PR bersifat diskriminatif, unsur atau segmen tertentu sengaja dipilih daam rangka lebih mengefektifkan penerimaan pesan-pesan. 26 Rosady Ruslan. Kiat dan Strategi Kampanye Publis Relations. PT Rja Grafindo Persada. 2002. Hal 10 27 Frank Jefkins. op.cit. hal 80.
26
Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak yang terbatas itulah organisasi senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu, suatu organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf atau konsumennya saja. Meskipun khalayak dari suatu organisasi boleh jadi berbeda dari khalayak organisasi-organisasi lainnya, tetapi khalayak utama organisasi dapat diidentifikasi yaitu sebagai khalayak utama organisasi dan sebagai khalayak yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Menurut Frank Jefkins ada sepuluh khalayak utama pada sebuah organisasi yaitu : 28 (a) Masyarakat luas (b) Calon pegawai atau anggota (c) Para pegawai atau anggota (d) Pemasok jasa dan berbagai macam barang (e) Para investor – pasar uang (f) Para distributor (g) Konsumen dan pemakai produk organisasi (h) Para pemimpin pendapat umum (i) Serikat-serikat pekerja (j) Media massa Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa khalayak public relations terdiri dari khalayak internal dan eksternal. Khalayak internal terdiri dari
28
Frank Jefkins, loc.cit
27
karyawan, keluarga karyawan dan investor, sedangkan khalayak eksternal terdiri dari konsumen, pemerintah, masyarakat, pemasok dan media massa. PR harus menciptakan saling pemahaman dan pengertian untuk kedua khalayak tersebut agar tujuan organisasi dapat tercapai. Beberapa alasan mengapa suatu organisasi atau perusahaan harus menetapan khalayak adalah: 29 1. Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran suatu program PR 2. Untuk menciptakan skala prioritas, berkaitan dengan adanya keterbatasan anggaran dan sumber-sumber daya lainnya 3. Untuk memilih media dan teknik PR yang sekiranya paling sesuai 4. Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa agar efektif dan mudah diterima. Akibat tidak ditetapkannya khalayak atas suatu program PR adalah : 1. Segenap usaha dan dana akan terpecah belah akibat terlalu luasnya khalayak yang dituju 2. Pesan yang disampaikan tidak ditangkap atau dimengerti sebagaimana mestinya, karena pesan tidak sesuai dengan kharakteristik khalayak yang menerimanya 3. Total kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga penggunaan jam kerja, materi serta peralatan menjadi tidak ekonomis 4. Tujuan yang hendak dicapai walapun telah ditargetkan tidak akan tercapai 29
Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Alih bahasa Daniel Yadin), Penerbit Erlangga, 2000. hal 86
28
5. Pihak manajemen atau perusahaan klien merasa tidak puas dengan hasil ang ada.
2.3 Khalayak Internal Seperti yang sudah dijelaskan di atas, khalayak adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Menurut Cutlip dan Center (1982:290), pengertian dari publik internal atau disebut juga hubungan kepegawaian (employee relations) sebagai kelompok orang-orang yang sedang bekerja di suatu organisasi atau perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun bidang teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya. khalayak internal adalah orang-orang yang berada di dalam organisasi suatu perusahan seperti karyawan dan keluarga karyawan. Hubungan dengan khalayak internal penting dilakukan sama halnya dengan khalayak eksternal, karena sukses sebuah organisasi atau perusahaan terlebih dahulu ditentukan dari dalam organisasi tersebut. Pegawai atau anggota suatu perusahaan atau organisasi meliputi semua orang yang bekerja pada pada atau menunjang suatu organisasi, yakni pucuk pimpinan (pihak manajemen) dan para eksekutif, petugas gudang pabrik dan laboratorium, staf kantor atau administrasi umum dan sebagainya. Efektivitas hubungan masyarakat internal memerlukan beberapa hal yaitu : 1. Sistem manajemen yang sifatnya terbuka (open management) 2. Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawan
29
3. Kemampuan manajer humas, yang memiliki keterampilan manajerial serta berpengalaman atau mendapat dukungan kualitas pada ”sumber daya” manusia, pengetahuan (knowledge), media dan teknis komunikasinya yang dipergunakan Hubungan masyarakat internal (internal public relations) dalam suatu perusahaan, terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu :30 1. Hubungan dengan pekerja atau karyawan (employee relations) pada umumnya, beserta keluarga karyawan khususnya. 2. Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan dalam manajemen perusahaan (management Relations), baik di level korporat atau level sebagai pelaksana. 3. Hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham (stock Holder Relations).
2.4 Employee Relations (Hubungan Karyawan) Menurut Cutlip dan Center (1982:290), pengertian publik internal atau dikenal employee relations, yaitu sekelompok orang bekerja (karyawan atau pegawai) di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam dunia public relations, dikenal hubungan masyarakat internal (employee relations), yaitu publik yang terdiri dari para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari unit usaha, perusahaan atau instansi itu sendiri. Menurut Frank Jefkins (1992)31, hubungan publik internal tersebut sama pentingnya dengan hubungan masyarakat eksternal, karena kedua bentuk hubungan masyarakat tersebut diumpamakan 30 31
Rosady Ruslan. loc.cit Frank Jefkins. Hubungan Masyarakat. Jakarta. Intermasa. 1992
30
sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait erat satu sama lain. Hubungan kepegawaian (employee relations) tersebut tidak terlihat dalam pengertian yang sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada unsur-unsur proses ”produksi, dan upah” yang terkait dengan ”lingkungan kerja” pengertiannya lebih dari itu, hubungan tersebut dipengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antar karyawan dengan karyawan lainnya, atau hubungan antara karyawan dan manajemen perusahaan yang efektif. Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungan dengan karyawannya di semua level. Istilah publik internal dan publik karyawan mengacu pada baik itu manajer orang-orang yang menjadi bawahannya. Publik ini merupakan sumber daya terbesar dari organisasi. Maksud dan tujuan kegiatan employee relations yang dilaksanakan oleh public relations melalui program kerja employee relations, antara lain sebagai berikut : 1. Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan. 2. Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para karyawannya. 3. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
31
4. Sebagai media komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan informasi serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan). Selanjutnya kegiatan employee relations dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dilaksanakan dalam berbagai macam aktivitas diantaranya : program pendidikan dan pelatihan, program motivasi kerja berprestasi, program penghargaan, program acara khusus, dan program media komunikasi internal.
2.5 Media Public Relations Berbagai penjelasan mengenai peran dan fungsi Public Relations sudah dijelaskan sebelumnya yaitu memberikan informasi dan menciptakan saling pemahaman antara organisasi dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Dengan beragamnya publik dan informasi yang akan disampaikan oleh Public Relations terhadap publik organisasi maka diperlukan strategi komunikasi yang tepat agar pesan dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Strategi dalam penyampaian pesan yang dapat dilakukan diantaranya dengan pemilihan media. Pemilihan media yang tetap akan menentukan keberhasilan komunikasi yang dilakukan. Media merupakan sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Media digunakan dalam komunikasi apabila komunikator dan atau jumlahnya banyak.32
32
Onong Uchjana Effendy. Human Relations and Public Relations, Mandar Maju Bandung. 1993. Hal 16.
32
2.5.1 Media Internal 2.5.1.1 Pengertian Media Internal Komunikasi dalam organisasi terjadi dalam bentuk komunikasi lisan dan tertulis. Semua bentuk komunikasi dan media dan media yang digunakan adalah tanggungjawab bagian hubungan internal. Dari beberapa program yang dilakukan oleh Public Relations, pembuatan media komunikasi internal merupakan salah satu bentuk program komunikasi yang umumnya dilakukan. Untuk menjangkau khalayak (publics) tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan PR, adakalanya penggunaan media massa melalui pers, radio, atau televisi tidak lagi sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Media komunikasi internal adalah media yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau pembaca (audiency) baik cetak maupun elektronik.33
2.5.1.2 Fungsi Media Internal Untuk mengelolah suatu media internal secara profesional dan serius, terdapat beberapa fungsi media internal yaitu :34 1. Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal, yang diedarkan atau diberikan secara gratis dalam upaya penyampaian pesan-pesan, informasi, dan berita (bentuk tulisan atau photo release), mengenai aktivitas perusahaan, mamfaat produk barang/jasa dan publikasi lainnya yang ditujukan kepada para
33
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepi dan Aplikasi (cetakan ke-7). Jakarta.PT RajaGrafindo Persada. 2006. hal 201-202 34 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada. 2003. hal 180
33
konsumen, pelanggan, distributor, supplier, relasi bisnis, stake holder, dan employee relations. 2. Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan, misalnya ucapan selamat ulang tahun, informasi kelahiran bayi dari keluarga karyawan, dan lainnya 3. Sebagai sarana media untuk ”pelatihan dan pendidikan” dalam bidang tulis menulis karyawan serta staf PR 4. Terdapat nilai tambah (value added) bagi departemen PR untuk menunjakkan dalam upaya menerbitkan media khusus yaitu in house journal yang bermutu, dan terbit secara berkala dan teratur.
2.5.1.3 Bentuk-Bentuk Media Internal Beberapa wahana komunikasi internal memiliki berbagai bentuk, antara lain : jurnal internal (house jurnal), video, slide, kaset-kaset rekaman video, kursus-kursus
pendidikan
tambahan,
ucapan-ucapan
lisan,
seminar
dan
konferensi, dan ekshibisi khusus. Bahkan dengan adanya teknologi komunikasi baru, publikasi cetak masih menjadi media utama untuk komunikasi internal di kebanyakan organisasi. Tujuan publikasi umum ini adalah :35 1. Menjaga karyawan tetap mendapat informasi strategi dan tujuan organiasasi. 2. Memberikan informasi yang dibutuhkan karyawan untuk menjalankan tugas mereka dengan baik.
35
Scott M Cutlip, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Nineth Edition, Prentice Hall Ineternational, Inc. 2002. hal 271.
34
3. Mendorong karyawan untuk memelihara dan memperkuat standar organisasi dan
komitmen
pada
peningkatan
kualitas,
memindahkan
efesiensi,
meningkatkan pelayanan, dan tanggungjawab sosial yang lebih besar. 4. Mengakui prestasi dan kesuksesan karyawan 5. Menciptakan peluang komunikasi dua arah dengan meminta umpan balik, pertanyaan, dan perhatian karyawan. Media perusahaan yang biasa dipergunakan sebagai saluran atau sarana komunikasi oleh praktisi Public Relations untuk menyampaikan pesan kepada publiknya dan sekaligus mampu meningkatkan citra melalui berbagai jenis media publikasi, antara lain sebagai berikut :36 a. Jurnal Internal Fungsi dari in house journal (house organ) sebagai media PR atau media internal perusahaan yang telah dibahas sebelumnya yaitu sebagai media komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan, dan media pengetahuan. Jenis-jenis jurnal internal antara lain :37 1. Majalah ; jurnal internal dengan format majalah dan biasanya berukuran A4 (297 x 110 mm). Isinya kebanyakan adalah tulisan fitur dan ilustrasi. Jurnal ini bisa dicetak dengan menggunakan teknik lithografi dan pothogravure. 2. Koran; meskipun koran mirip dengan koran tabloid.tapi isinya terdiri dari berita yang disisipi dengan tulisan fitur dan ilustrasi. Proses pencetakkannya biasanya lebih canggih, yakni secara offset-litho.
36 37
Rosady Ruslan. op.cit. hal 218 Frank Jefkins, op.cit. hal 147
35
3. Newsletter; jumlah halamannya biasanya sedikit , yakni 2 hinga 8 halaman, dan biasanya berukuran A4. Sebagain besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. 4. Majalah Dinding; bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal. Beberapa pertimbangan dalam merancang jurnal internal adalah cakupan pembaca, kuantitas, frekuensi, kebijakan, judul, proses pencetakan, gaya dan format, dijual atau dibagikan secara cuma-cuma, iklan, dan distribusi. Dari beberapa jurnal internal yang umum digunakan adalah majalah internal. Isi majalah perusahaan biasanya adalah :38 1. Masthead; berisikan informasi tentang penerbitan, perusahaan sebagai penerbit, susunan para redaktur, dan redaksi (pengarah dan penyunting), alamat, nama percetakan, dan nomor penerbitan dan sebagainya yang dianggap perlu untuk dicantumkan. Kolom masthead tersebut di halaman depan dan dalam bentuk boks khusus 2. Daftar isi majalah; memuat judul tulisan, rubrik dan kolom berita, laporan, artikel hiburan, atau pengetahuan, tokoh, surat pembaca dan lain sebagainya termasuk jadwal terbitnya. 3. Kolom pembuka; berisikan pengantar dari meja penerbit.
38
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada. 2003. hal 196.
36
4. Mempunyai sampul muka dan belakang (cover) sebagai daya tarik dilengkapi gambar dan ilustrasi yang manarik dan kualitas kertas yang baik dan mengkilap. 5. Editorial dan tajuk rencana; memuat bahasan atau pernyataan sikap penerbit dan opini dari pimpinan penerbit atau redaksi tentang sesuatu yang aktual, faktual, dan informasi yang tengah dibicarakan oleh majalah bersangkutan. 6. Majalah perusahaan diperbolehkan memasang iklan, dibatasi sekitar 10% dari jumlah halaman seluruhnya. Menggunakan bahasa Indonesia-Jurnalistik yang benar. b. Printed Media Barang cetakan untuk tujuan publikasi PR dalam upaya penyampaian pesan-pesan yang berbentuk, seperti : brochure ,leaflet, booklet, kop surat, kartu nama, kartu ucapan, diskusi panel, seminar, pameran, dan lain sebagainya c. Media Pertemuan (Event) Media pertemuan secara langsung dengan para audiencenya melalui tatap muka langsung (face to face), misalnya presentasi, diskusi panel, seminar, pameran dan lain sebagainya. d. Broadcasting Media dan Internet Publikasi PR yang disiarkan melalui stasiun TV pemerintah maupun stasiun TV komersial termasuk media elektronik dan komputer serta internet (email) yang dimamfaatkan sebagai publikasi dan komunikasi PR.
37
e. Media Sarana Humas /PR Media ini berkaitan dengan penampilan identitas perusahaan (corporate identity) yang merupakan simbol atau nama perusahaan, logo, warna standar perusahaan, dan kemasan produk (corporate and product colour image), penampilan citra dan lobby kantor (front office lobby image), pakaian seragam (uniform), merupakan citra penampilan perusahaan yang khas sebagai pembeda dengan kompetitor lainnya. f. Media Personal Media personal merupakan media humas/PR yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengadakan pertemuan secara langsung (face to face contact) untuk maksud mengadakan pendekatan personal (personal approach) atau melobi dan kemudian meningkat untuk bernegoisasi (negotiation) sehingga kedua pihak yang terlibat perundingan akan mencapai kata sepakat.39
2.5.2 Jurnal Internal Menurut A Rumanti dalam bukunya ”Dasar-Dasar Public Relations” ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang jurnal internal, yaitu :40 a. Cakupan pembaca Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam cakupan pembaca adalah : 1. Siapa yang akan membaca media ini ? 2. Haruskah masing-masing pembaca disediakan jurnal khusus misalnya jurnal untuk karyawan berbeda dengan jurnal pimpinan ? 39
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2000. Hal 45 40 A Rumanti. Dasar-Dasar Public Relations. PT Gramedia. Jakarta.2002
38
3. Bagaimana dengan jangkauan pembacanya ? b. Kuantitas Kuantitas mencakup berapa banyak eksemplar yang harus dicetak untuk sekali terbitan. c. Frekuensi Frekuensi berhubungan dengan periodeisasi terbitan dan tanggal publikasi yang tetap. d. Kebijakan Kebijakan berkaitan dengan tujuan diterbitkannya jurnal dan mengenai ciri khas isi jurnal e. Judul Nama jurnal dan judul harus menarik dan sesuai dengan latarbelakang perusahaan tersebut. f. Gaya dan format Berkaitan dengan ukurann halaman, jumlah kolom per halaman, dan warna yang digunakan Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada desain House Jurnal adalah sebagai berikut : 1. Kulit (Cover) adalah wajah yang harus mampu menarik perhatian, dan membangkitkan keingintahuan calon pembaca. Cover adalah etalase yang harus mampu menggiring minat untuk membaca lebih dalam lagi mengenai isi majalah.
39
2. Daftar Isi, Halaman isi sedapat mungkin dibuat menarik dan mudah ditemukan ditempatnya (tidak tersembunyi). 3. Tulisan Utama, adalah halaman ini harus dirancang lebih selektif, menarik, dan bervariasi dari nomor edisi lainnya. 4. Halaman Santai, diperlukan untuk ”bernafas” bahkan sering kali sebagai halaman yang dicari oleh pembaca 5. Halaman Tengah, satu-satunya bagian yang tidak terputus dan dapat dimamfaatkan untuk perupaan yang unik dan menarik.
2.5.3 Majalah Internal 2.5.3.1 Pengertian Majalah Internal Majalah internal merupakan alat komunikasi internal organisasi yang mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan sebaliknya. Tujuan utama media internal adalah memberikan informai kepada karyawan mengenai kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan serta meningkatkan semangat kerja dan loyalitas karyawan.41 Bagi organisasi dengan jumlah karyawan yang besar, media komunikasi internal sangat diperlukan sebagai media komunikasi antar karyawan dengan pihak manajemen, seperti yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy sebagai berikut :42
41
H Freizer Moore. Hubungan Masyarakat : Prinsip,Kasus dan Masalah. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 1987. Hal 261 42 Onong Uchjana Effendy. Human Relation dan Public Relations. Bandung.PT Remaja Rosdakarya. 1981. hal 291
40
”Majalah internal perusahaan adalah majalah yang ditujukan bagi publik internal suatu organisasi perusahaan yang secara fungsional mempunyai tugas pekerjaan, hak dan kewajiban tertentu”. Sedangkan menurut Djafar Assegaf, majalah internal perusahaan adalah :43 Majalah internal adalah majalah yang berisikan rubrik-rubrik berita atau bahan informasi mengenai kepegawaian, kebijaksanaan, dan produksi perusahaan.”
2.5.3.2 Tujuan dan Fungsi Majalah Internal Tujuan diterbitkannya majalah internal oleh perusahaan adalah sebagai berikut :44 1. Memberikan informasi kepada karyawan mengenai kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan 2. Menekan kebutuhan dan hasil yang oleh karyawan 3. Membantu meningkatkan semagat kerja dan loyalitas 4. Memberikan informasi kepada karyawan mengenai produk dan operasional 5. Memperbaiki hubungan perburuhan Untuk mewujudkan fungsi media internal dan majalah, maka informasi majalah internal harus mempunyai fungsi bagi pembacanya, antara lain fungsinya adalah : 1. Fungsi Informatif,
artinya materi publikasi berfungsi informatif apabila
materi itu menambah pengetahuan baru bagi pembaca. Indikator : Perihal keluarga, kesejahteraan, Pengumuman, Peraturan, Surat Keputusan, Pergantian pimpinan, kepindahan karyawan, dan perteman. 43 H. Djafar Assegaf. Jurnalistik Masa Kini, Pengantar :Praktek Kewartawanan. Jakarta. Ghalia Indonesia. 1983. Hal 128 44 Freizer Moore. op.cit. Hal 291
41
2. Fungsi Edukatif, materi publikasi berfungsi edukatif apabila informasi memperlihatkan kepada pembaca tentang cara baru untuk melakukan sesuatu kegiatan atau cara baru untuk mengatasi suatu masalah. Indikator : Tajuk rencana, artike-artikel, kutipan para pendapat tokoh 3. Fungsi Hiburan, materi publikasi berfungsi menghibur apabila informasi yang dikandung memberikan ganjaran psikologis. Indikator : Cerpen, teka-teki silang, anekdot, kisah minat insani, success history, entertaint. Menurut Rhenald Kasali, sebuah media komunikasi yang baik setidaknya memiliki empat nilai strategis di dalamnya, antara lain :45 1. Nilai Informasi Media komunikasi yang harus menampilkan nilai-nilai informasi yang bermutu dan berguna bagi khalayaknya. 2. Nilai Pendidikan Nilai pendidikan dapat terlihat dengan jelas apabila media tersebut menyampaikan hal-hal yang berkaitan membantu memecahkan masalah dan menerapkan motivasi baru untuk produktivitas kerja. 3. Nilai Hiburan Penting udalam menulis media tidak hanya memberikan informasi
dan
mendidik, namun juga menghibur dalam arti memberikan rasa santai dan kegembiraan terhadap khalayak pembaca.
45
Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations. PT Pustaka Utama Grafiti. 2003. Hal 162
42
4. Nilai Emosional Nilai emosional dimaksudkan untuk membujuk. Cara yang umum dipakai adalah memilih kata atau struktur kalimat-kalimat yang menggugah perasaan.
2.6 Efektifitas Media Internal Menurut Henry Subiakto (1996) efektifitas adalah menyangkut bagaimana penerima tindakan melakukan sesuai dengan makna yang diinginkan sipengirim.46 Sedangkan menurut Hidayat (1996) efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Semakin besar prosentase target yang tercapai semakin tinggi tingkat efektifitasnya. Peningkatan efektifitas organisasi dinyatakan sebagai tujuan, karena pengertian bahwa secara fungsional kinerja suatu sistem ditentukan oleh kejituan dalam pencapaian sasaran. Pendapat lain menurut Gibson (1991) efektifitas adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama. Konsep ini didasarkan pada pendekatan tujuan, yang bertujuan untuk menentukan dan mengevaluasi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, efektifitas adalah suatu keadaan yang berhasil guna. Sedangkan defenisi efektifitas secara umum menurut Hardjana adalah sebagai berikut :47 1. Mengerjakan hal-hal yang benar, sesuai dengan yang seharusnya diselesaikan sesuai dengan rencana dan aturannya.
46 47
Henry Subiakto. Studi Efek Media Massa dalam Komunikasi Politik. Jakarta.1996. Hal 192 Andre Hardjana. Audit Komunikasi. Teori Praktek. Jakarta. PT Grasindo. 2000. Hal 24
43
2. Mencapai tingkat di atas pesaing, mampu menjadi terbaik dengan lawan yang lain sebagai yang terbaik. 3. Membawa hasil, apa yang telah dikerjakan mampu memberi hasil yang bermamfaat 4. Menangani tantangan masa depan, semua yang telah direncanakan dan hasil yang dicapai bermamfaat bagi masa depan 5. Meningkatkan keuntungan atau laba, hasil yang diperoleh memberi keuntungan atau laba 6. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sumber daya yang dipakai telah optimal digunakan sampai tingkat maksimum Efektifitas dalam komunikasi bagaimana penyebar pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan) dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan (efek). Efektifitas majalah internal dapat diukur dengan melakukan evaluasi terhadap media internal tersebut. Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang menurut Steele adalah proses penilaian secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas atau ketepatan sesuatu berdasarkan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.48 Artinya, dalam evaluasi kita memberi makna, tujuan, efektifitas atau kesesuaian program dengan acuan pada dua hal, yakni standar atau kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektifitas adalah kemampuan untuk menentukan sasaran yang tepat dan melakukan hal-hal yang benar, mencapai tingkat atas pesaing, membawa hasil, 48
Yosal Iriantara. Comunity Reations. Konsep dan Aplikasinya. Bandung. Simbioda Rekatama Media. 2004. Hal 147
44
menangani
tantangan
masa
depan,
meningkatkan
laba
keuntungan,
mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Kriteria yang digunakan dalam efektifitas komunikasi adalah siapa penerima atau pemakai (receiver or user), isi pesan (content), ketepatan waktu (timing), media komunikasi (media), dan sumber (source). Dalam penelitian ini, efektitiftas yang dimaksud adalah bagaimana majalah internal ”Info BCA” dapat memenuhi kebutuhan informasi karyawan yang ada di Biro Halo BCA. Tingkat efektifitas dari humas internal sangat dipengaruhi oleh tiga hal pokok yaitu : 1. Keterbukaan Pihak Manajemen 2. Kesadaran dan pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting komunikasi dengan para pegawai, 3. Keberadaan seseorang manajer komunikasi (manajer humas) yang tidak hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber-sumber daya teknis modern Efektifitas media internal menurut Andre Hardjana dalam bukunya ”Audit Komunikasi” dapat diukur berdasarkan :49 1. Penerima/pemakai : Penerima pesan vs penerima yang dituju. Artinya, penerima pesan merupakan objek yang diharapkan untuk membina pesan tersebut. 2. Isi : Yang diterima/tersalur vs yang dimaksudkan
49
Andre Hardjana, op.cit
45
Artinya, isi pesan yang diterima memang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. 3. Ketepatan waktu
: Sesuai jadwal vs menyimpang jadwal
Artinya, pesan yang dimaksudkan sampai kepada penerima pesan tepat pada waktunya. 4. Media : Saluran yang dimaksud vs saluran yang digunakan Artinya, media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan. 5. Format : Struktur yang diterima vs yang dikirim Artinya, terdapat kesesuaian format antara yang dimaksudkan oleh pengirim dengan penerima. 6. Sumber : Orang yang melakukan vs bertanggungjawab Artinya, ada kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat.
2.7 Informasi Informasi merupakan suatu hal yang penting dalam suatu organisasi, sehingga perlu bagi anggota oganisasi mengetahui berbagai informasi mengenai perusahaan ataupun karyawannya. Menurut R Wayne Pace dan Don F Faules informasi adalah sebagai berikut : 50 ”Informasi adalah suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang disebut pertunjukan informasi dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai
50
R Wayne Pace dan Don F Faules. Komunikasi Organisasi “Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”. Editor Dedy Mulyana. 2006. Hal 29
46
keberuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja, dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat, memo, laporan teknis dan data”. Sedangkan menurut Ference (1970), informasi adalah setiap masukan bagi seseorang dalam suatu sistem komunikasi.51 Dalam suatu organisasi penyebaran informasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara serentak, berurutan, maupun kombinasi keduanya. 1. Penyebaran informasi secara serentak adalah penyebaran informasi yang dilakukan apabila semua anggota/pihak-pihak yang berkepentingan menerima suatu informasi dalam waktu yang bersamaan. Pemilihan teknik penyebaran yang secara serentak memerluka metode penyebaran yang berbeda, karena dengan pertimbangan adalah apakah informasi dapat didistribusikan pada saat yang bersamaan. Namun dengan berkembangnya media telekomunikasi, penyebaran informasi secara serentak menjadi lebih sederhana dan dapat dengan mudah dilakukan. Misalnya dengan menggunakan media televisi, radio atau bahkan dengan e-mail, sehingga proses penyebaran informasi pun dapat lebih efektif dan efisien. 2. Penyebaran informasi secara berurutan adalah penyebaran informasi yang dilakukan melalui beberapa pihak dengan waktu yang tidak bersamaan. Misalnya saja informasi disampaikan melalui si A, kemudian si A menyampaikan kepada si B dan seterusnya. Sehingga pada proses ini penyebaran informasi berlansung dalam waktu yang berbeda.
51
Ference, T.P., Organizational Communication System and The Decision Process. Management Science. 1970. Hal 83
47
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yang merupakan suatu cara penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifatsifat populasi atau objek tertentu.52 Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.53 Berdasarkan tingkat analisisnya, karena penelitian ini terkait untuk menggambarakan efektivitas majalah internal “Info BCA” terhadap kebutuhan informasi karyawan Halo BCA, maka penelitian ini dapat didefenisikan sebagai penelitian deskriptif .
3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survei dengan mengunakan pengumpulan informasi dari para responden secara sistematis dengan tujuan memahami atau meramalkan aspek prilaku dari populasi yang diteliti dengan menyebarkan kuisioner (daftar pertanyaan). Survei adalah metode riset dengan
52 53
Rachmat, Kriyantoro. Riset Komunikasi. Teknik Praktis. Jakarta. Kencana. 2006. hal 67 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT Rosda Karya. 2002. Hal 22
47
48
menggunakan kuisioner sebagai instrumen dallam pengumpulan datanya.54 Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan melakukan survei terhadap karyawan Halo BCA untuk mengetahui efektivitas majalah internal “Info BCA” terhadap kebutuhan informasi karyawan Halo BCA, sehingga dapat disimpulkan, metode dalam penelitian ini adalah survei deskriptif.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Dalam sebuah penelitian membutuhkan populasi yang akan dijadikan objek penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.55 Karyawan yang ada di Halo BCA tersebar dalam beberapa urusan yaitu Urusan Layanan Operasional 1 (ULO 1), Urusan Layanan Operasional 2 (ULO 2), Urusan Pendukung Layanan (UPL), Urusan Layanan Prioritas (ULP), dan Quality Assurance (QA). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan Halo BCA yang berjumlah 455 orang.56 Berikut data jumlah karyawan pada masing-masing urusan :
54
Rachmat, Kriyantoro, op.cit. Hal 59 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. 2002. Penertbit Alfabeta Bandung. Hal 55 56 Halo BCA. Mei 2009 55
49
Tabel1. Data Jumlah Karyawan Halo BCA No
Urusan
Jumlah Karyawan
1
Urusan Layanan Operasional 1 (ULO 1)
370
2
Urusan Layanan Operasional 2 (ULO 2)
20
3
Urusan Pendukung Layanan (UPL)
15
4
Urusan Layanan Prioritas (ULP)
34
5
Quality Assurance (QA)
16
Jumlah Sumber data : Halo BCA Juni 2009
455
3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang dihimpun dan dianalisis yang hasilnya menjelaskan karakteristik seluruh elemen populasi.57 Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik serupa dengan populasinya.58 Riset kuantitatif bertujuan untuk generalisasi, oleh karena itu sampel yang baik adalah sampel yang memenuhi unsur representatif.59 Selain itu, besarnya sampel harus memadai (Suharto, 2002:58). Besarnya ukuran sampel dari suatu populasi tidak ada ukuran yang pasti dari banyak periset. Subiakto (1995:173) menjelaskan bahwa mengenai besar sampel tidak ada ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini representatif. Namun bila populasinya cukup banyak, agar mempermudah dapat ditentukan dengan persentase yaitu 50%, 25%, atau minimal 10% dari seluruh populasi.60 Jumlah karyawan yang ada di Halo BCA adalah 455 orang sekaligus sebagai populasi dalam penelitian ini, dan untuk jumlah sampel, peneliti
57
Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2004. Hal 142 Sugiyono, op.cit. Hal 80 59 Rachmat, Kriyantoro. Riset Komunikasi. Teknik Praktis. Jakarta. Kencana. 2006. Hal 161 60 Rachmat, Kriyantoro. Ibid 58
50
menetapkan sebesar 25% dari jumlah populasi sehingga jumlah sampelnya adalah sebanyak 114 orang.
3.3.3 Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.61 Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobabilitas Sampling yaitu dengan metode Accidental Sampling (sampling kebetulan). Teknik sampling dengan metode Accidental Sampling yaitu memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel.62 Teknik sampling ini dilakukan karena topik yang diriset yaitu mengenai efektifitas majalah “Info BCA” merupakan majalah yang umum digunakan oleh karyawan Halo BCA dan sudah mengetahui keberadaan majalah tersebut. Metode yang dilakukan adalah, penulis memberikan informasi selama tiga hari berturutturut kepada seluruh karyawan Halo BCA akan adanya kuisioner untuk proses penelitian ini. Pada hari keempat, penulis memberikan kusioner dengan cara memberikan secara langsung pada karyawan yang ditemui pada saat pembagian kuisioner tersebut (accidental). Sangatlah sulit apabila seluruh populasi dijadikan objek penelitian, selain memakan waktu dan biaya yang lebih besar, juga mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi, untuk itu hanya bagian dari populasi saja yang dijadikan sebagai sampel.
61 62
Sugiyono, loc.cit. Hal 81 Sugiyono. Ibid. Hal 158
51
3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 3.4.1 Data Primer Data primer diperoleh dengan cara meneyebarkan kuisioner yang berisi daftar pernyataan yang terperinci dan lengkap. Kuisioner tersebut dibagikan kepada responden yang menjadi sampel penelitian yaitu karyawan Halo BCA. 3.4.2 Data Sekunder Untuk mendukung data primer yang ada, penulis melakukan studi kepustakaan (library research) melalui beberapa literatur yang dapat dijadikan referensi seperti buku, kebijakan, prosedur, dan prinsip efektitas majalah internal perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh bahanbahan teori dan pengertian pokok yang berhubungan atau berkaitan dengan topik permasalahan yang sedang diteliti sehingga diperoleh secara teoritis mengenai masalah-masalah yang diteliti.
3.5 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1 Definisi Konsep Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan.63 Bungin (2001:73) mengartikan konsep sebagai
63
Rachmat, Kriyantoro, op.cit. hal 17
52
generalisasi
dari
sekepompok
fenomena
tertentu
yang
dipakai
untuk
menggambarkan berbagai fenomena yang sama.64 Dalam hal ini, konsep yang didefinisikan adalah : 1. Efektivitas Efektifitas adalah komunikasi yang dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan oleh komunikator atau suatu ukuran dimana penerima (komunikan) melakukan tindakan sesuai dengan target, makna, dan sasaran yang diinginkan oleh si pengirim (komunikator). 2. Media Internal dan Majalah Internal Media internal adalah segala bentuk media yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalin hubungan komunikasi dengan khalayak internal perusahaan untuk tujuan non-komersial. Majalah internal merupakan majalah terbitan perusahaan yang dikeluarkan secara teratur oleh suatu perusahaan yang berisi berita dan informasi mengenai perusahaan seperti mengenai karyawan, kebijakan, produk baru, dan aktivitas perusahaan. 3. Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi karyawan adalah segala bentuk informasi yang dibutuhkan oleh karyawan mengenai karyawan, kebijakan, produk baru, dan aktivitas perusahaan. 4. Karyawan Karyawan adalah sekelompok orang bekerja (karyawan atau pegawai) di dalam suatu organisasi atau perusahaan. 64
Burhan Bungin. Metode Penelitian Sosial. Format-Format Kuantitatif & Kualitatif. Airlangga University Press, Surabaya. 2001
53
3.5.2 Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi konsep dibutuhkan untuk membatasi parameter atau indikator yang diinginkan peneliti dalam penelitian, sehingga apapun variabel yang digunakan semuanya akan muncul dari konsep tersebut.65 Operasionalisasi konsep merupakan penjabaran dari konsep-konsep yang ada dalam penelitian ini, dimana konsep-konsep tersebut harus dapat diukur sehingga memiliki nilai, atau dengan kata lain dapat diukur. Operasionalisasi konsep yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah
sebagai berikut : Tabel 2. Operasionalisasi Konsep Variabel Efektifitas Media Internal
Dimensi
1. Penerima/Pemakai
Indikator Penerima pesan vs penerima yang dituju. Penerima pesan merupakan objek yang diharapkan untuk menerima pesan tersebut : - Penerbitan majalah sesuai dengan keinginan penerima - Majalah tersebut menarik untuk saya baca - Media diterima setiap bulan - Berita terbaru berkaitan dengan perusahaan - Memberikan waktu/kesempatan untuk membaca
Skala
Skala Likert : 5 = Sangat Efektif
4 = Efektif 3 = Ragu-Ragu 2 = Tidak Efektif 1 = Sangat Tidak Efektif
65
2. Isi
Isi yang diterima/tersalur vs yang dimaksudkan. Isi yang diterima memang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. - Kecukupan informasi - kelengkapan informasi - Informasi berkaitan dengan aktivitas perusahaan baik dicabang maupun di kantor pusat - Informasi mencerminkan visi dan misi - Informasi berkaitan dengan nilai-nilai perusahaan - Informasi berkaitan dengan kebijakan perusahaan - Informasi menambah keterampilan mengatasi persoalan - Rubrik bersifat situasional (hari raya,dll.) - Informasi seputar hobby, olahraga, dan kesehatan - Informasi berkaitan dengan fasilitas karyawan - Informasi terbaru mengenai perusahaan - Tampilan gambar atau foto sangat tepat
3. Ketepatan Waktu
Sesuai jadwal vs menyimpang jadwal Pesan yang dimaksudkan sampai kepada
Burhan, Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana. 2001. Hal 76
54
penerima pesan tepat pada waktunya. Artinya penyampaian pesan tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi - Menerima majalah berkaitan berita terbaru tepat pada waktunya - Majalah memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca tepat pada waktunya
4. Media
5. Format
6. Sumber
Saluran yang digunakan vs saluran yang dimaksud Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan - Berita sesuai dengan kebutuhan pembaca - Tampilan media menimbulkan minat baca - Media sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan Struktur yang diterima vs pesan yang dikirim Terdapat kesesuaian format antara yang dimaksudkan oleh pengirim dengan penerima - Format sesuai standar umum sebuah majalah - Penulisan sesuai dengan standar baku - Kalimat pembuka menarik - Istilah atau ejaan mudah dipahami - Bahasa yang digunakan mudah dimengerti - Kata-kata yang digunakan mudah dimengerti - Kalimat yang digunakan mudah dimengeri - Gagasan, ide, fakta, dan peristiwa yang disampaikan secara utuh dalam setiap majalah - Judul setiap tulisan menggambarkan informasi yang disampaikan - Setiap informasi disajikan dengan foto atau ilustrasi yang menarik Orang yang melakukan sekaligus yang bertanggungjawab Artinya ada kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat - Sumber informasi dari pihak manajemen - Sumber informasi dari non-manajemen - Kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan - Berita akurat dan data dapat dipercaya
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Skala Likert Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala likert untuk mengukur sikap atau persepsi responden berdasarkan jawaban-jawaban berupa skor/bobot tertentu yang dilakukan dari angka lebih besar dimana bobot atau skor tertinggi menunjukan sikap paling positif.
55
Format tipe likert dirancang untuk memungkinkan karyawan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang mengasumsikan jasa/produk. Menurut likert yang dikutip oleh J. Supranto bahwa : “format tipe likert bisa dipergunakan yaitu dengan mengembangkan prosedur perskalaan dimana skala bisa mewakili suatu kontinum bipolar”.66 Pada ujung sebelah kiri (dengan angka besar) menggambarkan suatu jawaban
yang
positif
sedangkan
ujung
kanan
(dengan
angka
kecil)
menggambarkan yang negatif. Sangat Efektif 5
Efektif
Ragu-Ragu
4
3
Tidak Efektif 2
Sangat Tidak Efektif 1
Sedangkan untuk menilai efekifitas penggunaan majalah internal “Info BCA” oleh karyawan Halo BCA, maka dilakukan survei kepada karyawan Halo BCA dengan menyebarkan kuisioner dan responden akan memberikan skala nilai dengan cara sebagai berikut : Tabel 3. Skala Likert Sangat Efektif 5
Efektif
Ragu-Ragu
4
3
Tidak Efektif 2
Sangat Tidak Efektif 1
3.6.2 Pengukuran Dalam pengolahan data, penulis menggunakan indeks skor skala likert dengan ketentuan sangat setuju bernilai skor 5, setuju memiliki skor 4, normal bernilai 3, tidak setuju bernilai 2, sangat tidak setuju bernilai 1.
66
J. Supranto. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Bhineka Cipta Jakarta. 1992 Hal 9
56
Perhitungan untuk persentase hasil jawaban responden adalah sebagai berikut : ( Jumlah seluruh skor / skor tertinggi ) x 100% Total seluruh jawaban responden untuk masing-masing nilai setelah ditabulasikan dan dihitung persentasenya dengan rumus di atas. Jika dilihat dari persentasenya, maka efektifitas majalah dapat diukur sebagai berikut : 0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%
= Sangat Tidak Efektif = Tidak Efektif = Cukup Efektif = Efektif = Sangat Efektif
Persentase rata-rata dari seluruh indikator akan dibandingkan dengan kisaran persentase di atas untuk menentukan efektifitas majalah “Info BCA”.
57
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil PT Bank Central Asia, Tbk Majalah “Info BCA” merupakan majalah internal yang ada di PT Bank Central Asia, Tbk, dimana majalah ini dikelolah Biro Humas BCA. Responden dalam penelitian adalah karyawan BCA yang berada di Biro Halo. BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV, dan banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, selanjutnya BCA terus berkembang dan melakukan inovasi-inovasi
dibidang
perbankan khususnya dalam proses penyelesaian transaksi perbankan sehingga BCA banyak dipercaya masyarakat dalam melakukan transaksi-transaksi perbankan. Hal ini membuat BCA menjadi sebuah bank “transaksional” yang tumbuh dan besar menjadi salah satu Bank terbesar di Indonesia. Sebagai “bank transaksional”, pada tanggal 31 Maret 2009 BCA memiliki lebih dari 8 juta rekening nasabah yang dilayani oleh 852 cabang, 6.137 ATM dan 80.293 EDC (Electronic Data Capture) yang berada di pusat-pusat sentra bisnis retail dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.67
67
www.klikbca.com, Data per 31 Maret 2009. Humas BCA
57
58
4.1.2 Visi, Misi dan Tata Nilai PT.Bank Central Asia, Tbk Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, tentunya BCA memiliki visi dan misi, serta tata nilai yang menjadi pedoman perusahaan untuk terus maju dan berkembang. Berikut tata nilai, visi dan misi BCA : Tata Nilai BCA 1. 2. 3. 4.
Fokus pada Nasabah (Customer Focus) Integritas (Integrity) Kerjasama Tim (Teamwork) Berusaha Mencapai yang Terbaik (Continuous Pursuit of Excellence)
Visi BCA Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia (To be the bank of choice and a major pillar of the Indonesian economy)
Misi BCA 1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan To build centers of excellence in payment settlements and financial solutions for businesses and individuals 2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan financial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah To understand diverse customer needs and provide the right financial services to optimize customer satisfaction 3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders To enhance our corporate franchise and stakeholder value
4.1.3 Humas BCA Struktur organisasi BCA menempatkan Humas BCA di bawah Divisi Pengembangan Dana dan Jasa (DPDJ), Sub Divisi Komunikasi Pemasaran (SKP). Adapun alamat korespondensi humas BCA adalah sebagai berikut :
59
Alamat Telepon Fax Website E-mail
: Menara BCA Grand Indonesia, Jl. MH. Thamrin No.1, Jakarta : (021) 235 88 000 : (021) 235 88 300 : www.klikbca.com :
[email protected]
Salah satu aktivitas Humas BCA adalah membuat majalah “Info BCA” sebagai majalah internal yang ada di PT Bank Central Asia, Tbk.
4.1.4 Profil Majalah Info BCA Majalah “Info BCA” pertama kali terbit bersamaan dengan lahirnya Humas BCA yaitu pada tahun 1986. Awalnya “Info BCA” tidak berupa majalah tetapi masih dalam bentuk flyer yang difotocopy dan distribusinya juga sangat terbatas. Selanjutnya Aspek Humas BCA membuat majalah “Info BCA” dimana saat ini sudah terbit bulanan dengan 76 halaman full colour, dengan oplah 12.750 eksemplar. Majalah “Info BCA” merupakan majalah bulanan internal BCA, dimana profilnya adalah sebagai berikut : Nama Slogan Sirkulasi Penerbit
: : : :
Pelindung : Penanggungjawab : E-Mail : Alamat Redaksi
:
Info BCA “Dari Kita, Untuk Kita, Oleh Kita, & Tentang Kita Setiap Bulan Divisi Pengembangan Dana dan Jasa Sub Divisi Komunikasi Pemasaran PT Bank Central Asia Tbk Direksi PT Bank Central Asia Tbk Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan
[email protected] [email protected] Aspek Hubungan Masyarakat Sub Divisi Komunikasi Pemasaran Menara BCA Lt. 20 Jl.MH Thamrin Kav.1 Jakarta 10310 Telepon : 021- 235 88000 (hunting)
60
Isi majalah “Info BCA” dalam bentuk rubrikasi, dimana masing-masing rubrik memuat informasi-informasi sebagai berikut : Info Redaksi
: Memuat informasi Susunan Redaksi dan Pengatar dari Meja Redaksi Beranda : Merupakan topik utama dimana membahas mengenai Hot News atau berita saat itu, tentang kebijakan, event, produk layanan, prestasi dan lain-lain. Info Peristiwa : Berita peristiwa/event yang terjadi selama periode terbit majalah Info Investasi : Informasi investasi seperti reksadana Opini : Rubrik informasi manajerial atau pendapat ahli mengenai sesuatu hal yang berhubungan erat dengan kinerja Foto Peristiwa : Foto kegiatan yang dilakukan di berbagai kantor Pusat maupun cabang BCA seluruh Indonesia Info Bakti BCA : Berisi mengenai informasi kegiatan sosial yang dilakukan oleh BCA Info Sehat : Berisi informasi cara merawat dan menjaga kesehatan We Care : Merupakan pengayaan manajerial kinerja karyawan yang diasuh oleh HRD Info Selebriti : Berisi mengenai pendapat selebriti tentang produk dan layanan BCA Info Buku/Film : Informasi tentang lisensi buku dan film yang tengah beredar saat itu Kuis : Kuis berhadiah untuk pembaca biasanya berisi pertanyaan tentang informasi yang ada pada setiap edisi dengan sistem undian random dan berhadiah Gift. Demikian rubrikasi Majalah ”Info BCA” untuk setiap edisinya, dan setiap pembaca dapat menikmati setiap informasi yang disajikan dalam majalah, sehingga pembaca (karyawan BCA), dapat menjadikan majlah sebagai sumber informasi dan hiburan.
4.1.5 Susunan Redaksi Majalah ”Info BCA” Majalah Info BCA dikelilah oleh Aspek Humas BCA, dimana jajaran pengelolah atau susunan redaksi majalah ”Info BCA” tersebut adalah sebagai berikut :
61
Pelindung
: Direksi PT. Bank Central Asia, Tbk
Penanggung Jawab
: Dendi T Danianto
Redaktur Pelaksana
: Dwi Narini dan Yuni Astuti
Sirkulasi
: Suwanto dan Suyoto
Editor
: Evita B Supriyanto
Reporter dan Fotografer : Aris Wijaya, Muhamad Pamungkas, dan Rahmat Agung Wismoyo Redaktur Wilayah
: Setiap Kanwil
Kreatif
: Aam Muharam
4.2
Hasil Penelitian Berdasarkan data-data yang diperoleh dari responden, maka data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer sebagai hasil kusisioner dari 114 orang responden yang keseluruhannya adalah karyawan Halo BCA, PT Bank Central Asia, Tbk. Data hasil penelitian diperoleh setelah melakukan tabulasi terhadap seluruh jawaban yang sudah dilakukan oleh responden dari kuisioner yang sudah dibagikan. Hasil penelitian melalui kusioner ini disajikan dalam dua bagian yaitu data identitas responden dan data dimensi untuk variabel efektifitas majalah internal ”Info BCA”. Berikut hasil analisis data mengenai efektifitas majalah internal ”Info BCA” sebagai media komunikasi internal PT Bank Central Asia, Tbk.
62
4.2.1 Identitas Responden Data identitas responden pada penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja dan status karyawan. Data tersebut diperoleh dari hasil tabulasi data kemudian dihitung persentase masing-masing data tersebut.
4.2.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut tabel data identitas responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Laki-Laki Perempuan Total
60 54 114
52.63 47.37 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 60 orang responden (52.63%) dan berjenis klamin perempuan berjumlah 54 orang responden (47.37%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan walaupun perbedaan jumlahnya tidak terlalu signifikan.
4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia Berikut tabel data identitas responden berdasarkan usia : Tabel 5. Identitas Responden Berdasarkan Usia Usia < 25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun > 40 tahun Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
25 62 14 9 4 114
21.93 54.39 12.28 7.89 3.51 100
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden dengan usia dibawah 25 tahun berjumlah 25 orang responden (21.93%), usia 26-30 tahun berjumlah 62 orang responden (54.39%), usia 31-35 tahun berjumlah 14 orang responden (12.28%), usia 36-40 tahun berjumlah 9 orang responden (7.89%), dan usis diatas 40 tahun berjumlah 4 orang responden (3.51%). Dengan demikian, mayoritas responden berada pada usia 26-30 tahun yaitu berjumlah 62 orang responden atau 54.39%.
4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Berikut tabel data identitas responden berdasarkan pendidikan : Tabel 6. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan SMU Diploma 3 (D3) Strata 1 (S1) .Starta 2 (S2) Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
0 27 86 1 114
0.00 23.68 75.44 0.88 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak responden dengan tingkat pendidikan SMU, sedangkan Diploma
(D3) berjumlah 27 orang
responden (23.68%), Strata 1 (S1) 86 orang responden (75.44%), Strata 2 (S2) 1 orang responden (0.88%). Dengan demikian, mayoritas responden memiliki pendidikan sarjana Strata 1 (S1) yakni berjumlah 86 orang atau 75.44%.
64
4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berikut tabel data identitas responden berdasarkan lama bekerja : Tabel 7. Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
8 35 41 30 114
7.02 30.70 35.96 26.32 100
< 1 tahun 1-2 tahun 3-5 tahun > 5 tahun Total
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden dengan lama bekerja kurang dari 1 tahun berjumlah 8 orang responden (7.02%), 1-2 tahun 35 orang responden (30.70%), 3-5 tahun 41 orang responden (35.96%), dan di atas 5 tahun 30 orang (26.32%). Dengan demikian, mayoritas responden sudah bekerja 3-5 tahun atau 35.96%.
4.2.1.5 Identitas Responden Berdasarkan Status Karyawan Berikut tabel data identitas responden berdasarkan status karyawan : Tabel 8. Identitas Responden Berdasarkan Status Karyawan Status Karyawan Kontrak Permanen Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
80 34 114
70.18 29.82 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah dengan status kontrak yaitu berjumlah 80 orang responden atau 70,18%, sedangkan dengan status permanen berjumlah 34 orang responden atau 29.82%.
65
4.2.2
Dimensi untuk Variabel Efektifitas Majalah Internal Berdasarkan dimensi penerima atau pengguna majalah internal “Info
BCA”, dapat dilihat dari beberapa indikator dan disajikan berdasarkan tabel data hasil tabulasi sebagai berikut : Tabel 9. Penerbitan media sesuai dengan keinginan pembaca (karyawan) Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 9 57 30 16 2 114
Persentase (%) 7.89 50.00 26.32 14.04 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.1 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa penerbitan majalah internal “Info BCA” adalah sesuai dengan keinginan pembaca yaitu karyawan yang berada di Biro Halo BCA yakni berjumlah 57 orang responden atau 50% dari total responden. Namun pada data masih terlihat bahwa, masih banyak responden yang menyatakan ragu-ragu yakni 26.32% dan tidak setuju sebesar 14.04%. Secara keseluruhan, jawaban dari responden menunjukkan adanya keinginan dari karyawan Halo BCA agar ada media yang dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai berita-berita perusahaan baik di kantor pusat maupun di seluruh cabang BCA. Tabel 10. Media menarik untuk dibaca oleh karyawan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Sumber : Kuisioner no.2
Jumlah (Orang) 22 63 19 10 0 114
Persentase (%) 19.30 55.26 16.67 8.77 0.00 100
66
Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa penerbitan majalah internal “Info BCA” menarik utnuk dibaca oleh karyawan yang berada di Biro Halo BCA. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden berjumlah 63 orang responden atau 55.26 % dari total responden. Majalah “Info BCA” menarik untuk dibaca berkaitan dengan penyajian setiap rubrik pada majalah dibuat semenarik mungkin hingga menimbulkan minat baca termasuk pembuatan sampul majalah, isi atau informasi majalah dan menggunakan kertas yang full colour untuk semua halaman majalah. Tabel 11. Karyawan menerima majalah tiap bulan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 6 33 25 27 23 114
Persentase (%) 5.26 28.95 21.93 23.68 20.18 100
Sumber : Kuisioner no.3 Tabel di atas menunjukkan tidak ada responden mayoritas dengan perbedaan yang signifikan menerima majalah setiap bulan. Dari hasil tabulasi terlihat bahwa karyawan Halo BCA dengan jawaban Setuju (S) sebanyak 33 orang (28.95%), Ragu-Ragu (RR) 25 orang (21,93%), Tidak Setuju (TS) 27 orang (23.68%), dan Sangat Tidak Setuju (STS) 23 orang (20.18%). Dengan persentase yang hampir sama antara jawaban setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan tidak setuju, maka dapat disimpulkan bahwa tidak banyak karyawan yang selalu menerima majalah secara konsisten tiap bulan dan ada karyawan yang sama sekali tidak menerima majalah. Hal ini disebabkan karena pihak Humas BCA memang tidak memberikan majalah ”Info BCA” kepada karyawan Halo BCA sesuai dengan
67
jumlah karyawan yang ada di Halo BCA baik untuk karyawan dengan status tetap, maupun karyawan kontrak. Majalah internal yang didistribusikan kepada karyawan Halo BCA memang tidak disesuaikan dengan jumlah karyawan karena Humas BCA memang membatasi oplah majalah “Info BCA” dengan alasan bahwa majalah sudah diupload di website internal BCA (myBCA) dan masalah biaya yang harus dikeluarkan untuk majalah internal tersebut. Tabel 12. Menerima media berkaitan berita terbaru berkaitan dengan perusahaan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 7 46 26 28 7 114
Persentase (%) 6.14 40.35 22.81 24.56 6.14 100.00
Sumber : Kuisioner no.4 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa majalah “Info BCA”
menerima majalah dengan adanya berita terbaru mengenai
perusahaan yaitu sebanyak 46 orang responden (40.35%). Pada data terlihat persentase responden dengan jawaban ragu-ragu dan tidak setuju masih tinggi masing-masing 22.81% dan 24.56%. Hal ini berkaitan dengan informasi yang diterima karyawan masih lama dikarenakan penerimaan majalah yang terlambat. Namun demikian, dapat dikatakan bahwa majalah “Info BCA” berusaha memberikan informasi terbaru berkaitan dengan perusahaan.
68
Tabel 13. Karyawan memberikan kesempatan (waktu) untuk membaca majalah Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 10 62 30 8 4 114
Persentase (%) 8.77 54.39 26.32 7.02 3.51 100
Sumber : Kuisioner no.5 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa responden menyempatkan diri untuk membaca majalah internal “Info BCA” dengan total responden 62 orang (54.39%), mengikuti selanjutnya adalah jawaban ragu-ragu yakni 30 orang (26.32%). Respon ragu-ragu dikarenakan karyawan tidak menerima masing-masing majalah secara konsisten. Secara umum, karyawan Halo BCA memberikan waktu untuk membaca majalah “Info BCA”. Tabel 14. Informasi yang diberikan majalah mempunyai kecukupan informasi Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 21 76 12 5 0 114
Persentase (%) 18.42 66.67 10.53 4.39 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.6 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa isi majalah internal “Info BCA” memberikan kecukupan informasi dengan total responden sebanyak 76 orang responden (66.67%) dan untuk yang sangat setuju sebanyak 21 orang (18.42%). Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa majalah “Info BCA” mempunyai kecukupan informasi sebagai sebuah majalah internal perusahaan.
69
Tabel 15. Majalah menyampaikan informasi yang lengkap Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 17 65 27 5 0 114
Persentase (%) 14.91 57.02 23.68 4.39 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.7 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa isi majalah internal “Info BCA” memberikan informasi yang lengkap dengan total responden sebanyak 65 orang responden (57.02%). Namun masih ada 27 orang responden (23.68%) yang ragu-ragu mengenai kelengkapan informasi pada isi majalah “Info BCA”. Hal ini dapat disebabkan karena dengan jumlah 76 halaman, majalah “Info BCA” berusaha menyajikan informasi mengenai kegiatan, informasi dan peristiwa mengenai perusahaan baik yang ada di seluruh cabang BCA maupun yang ada di kantor pusat. Hal ini menyebabkn keterbatasan penyajian isi majalah secara lengkap. Namun demikian dapat dikatakan isi majalah internal “Info BCA” sudah memberikan informasi secara lengkap pada karyawan Halo BCA berdasarkan jawaban rsponden sebanyak 65 orang atau 57.02%. Tabel 16. Majalah memuat aktivitas perusahaan baik di cabang maupun di kantor pusat Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 27 67 12 6 2 114
Persentase (%) 23.68 58.77 10.53 5.26 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.8 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa isi majalah internal “Info BCA” sudah memuat aktivitas
70
perusahaan baik di cabang maupun di kantor pusat dengan masing-masing total responden yaitu 76 orang (58.77%) dan 27 orang (23.68%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa isi majalah “Info BCA” sudah memuat aktivitas BCA baik di cabang maupun di kantor pusat. Tabel 17. Informasi yang terdapat dalam majalah mencerminkan visi dan misi PT. Bank Central Asia, Tbk. Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 26 68 16 2 2 114
Persentase (%) 22.81 59.65 14.04 1.75 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.9 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa isi majalah internal “Info BCA” sudah menyajikan informasi yang mencerminkan visi dan misi PT. Bank Central Asia, Tbk dengan total responden sebanyak 68 orang (59.65%). Selanjutnya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 26 orang responden (22.81%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa isi informasi pada majalah “Info BCA” sudah mencerminkan visi dan misi BCA. Tabel 18. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup nilainilai PT. Bank Central Asia, Tbk. Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 24 63 22 3 2 114
Persentase (%) 21.05 55.26 19.30 2.63 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.10 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa isi majalah internal “Info BCA” sudah menyajikan informasi mencakup nilai-nilai PT. Bank Central Asia, Tbk dengan total responden sebanyak 63 orang (55.26%).
71
Selanjutnya responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 24 orang responden (21.05%) sudah mencakup nilai-nilai PT. Bank Central Asia, Tbk. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa isi informasi pada majalah “Info BCA” sudah mencakup nilai-nilai PT. Bank Central Asia, Tbk. Tabel 19. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh kebijakan perusahaan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 11 59 31 11 2 114
Persentase (%) 9.65 51.75 27.19 9.65 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.11 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa isi majalah internal “Info BCA” sudah mencakup seluruh kebijakan perusahaan dengan total responden 59 orang (51.75%). Selanjutnya 31 orang responden (27.19%) yang menyatakan ragu-ragu mengenai hal ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa isi majalah “Info BCA” sudah mencakup seluruh kebijakan BCA. Tabel 20. Informasi yang disajikan pada majalah dapat menambah keterampilan dalam mengatasi persoalan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 9 67 28 9 1 114
Persentase (%) 7.89 58.77 24.56 7.89 0.88 100
Sumber : Kuisioner no.12 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa informasi yang disajikan oleh majalah internal “Info BCA” dapat menambah keterampilan dalam mengatasi persoalan dengan total responden 67 orang
72
responden (58.77%). Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa informasi yang disajikan oleh majalah, membantu karyawan Halo BCA dalam mengatasi persoalan khususnya mengenai berita terbaru produk-produk BCA dan berita perusahaan yang dimuat pada majalah. Tabel 21. Majalah menyampaikan Rubrik yang bersifat seperti pada saat hari raya Idul Fitri, Imlek, Hari Raya Natal, dan Tahun Baru Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 29 63 11 7 4 114
Persentase (%) 25.44 55.26 9.65 6.14 3.51 100
Sumber : Kuisioner no.13 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa isi yang disajikan oleh majalah internal “Info BCA” menyampaikan Rubrik yang bersifat situasional yaitu rubrik yang disajikan pada saat-saat tertentu seperti pada saat hari raya Idul Fitri, Imlek, Hari Raya Natal, dan Tahun Baru dengan jumlah responden sebanyak 63 orang responden (55.26%) dan yang menyatakan sangat seuju sebanyak 29 orang (25.44%). Dengan demikian, dapat diaktakan majalah “Info BCA” memiliki rubrik yang situasional dengan menyesuaikan informasi pada hari-hari tertentu. Tabel 22. Majalah menyajikan informasi tentang hal-hal yang menarik seperti olahraga, hobby, dan kesehatan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Sumber : Kuisioner no.14
Jumlah (Orang) 22 50 24 18 0 114
Persentase (%) 19.30 43.86 21.05 15.79 0.00 100
73
Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju bahwa isi majalah internal “Info BCA” juga menyajikan informasi tentang hal-hal yang menarik bagi anda seperti olahraga, hobby, dan kesehatan dengan jumlah responden sebanyak 50 orang responden (43.86%). Selanjutnya sebanyak 24 orang responden (21.05%) menyatakan ragu-ragu dan 22 orang responden (19.30) menyatakan sangat setuju. Dengan demikian, dapat dikatakan majalah “Info BCA” juga menyajikan informasi yang bersifat hobby dan seputar kesehatan dan hal ini dibutuhkan oleh karyawan Halo BCA sebagai sumber informasi alternatif selain mengenai berita perusahaan ataupun produk-produk BCA. Tabel 23. Informasi yang terdapat dalam majalah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan fasilitas karyawan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 5 41 52 12 4 114
Persentase (%) 4.39 35.96 45.61 10.53 3.51 100
Sumber : Kuisioner no.15 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden ragu-ragu bahwa penerbitan majalah internal “Info BCA” memuat informasi yang sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan fasilitas karyawan dengan total responden sebanyak 52 orang respoden (45.61%), selanjutnya yang menyatakan setuju sebanyak 41 orang responden (35.96%).
74
Tabel 24. Informasi yang terdapat dalam majalah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi terbaru perusahaan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 22 63 25 4 0 114
Persentase (%) 19.30 55.26 21.93 3.51 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.16 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa informasi pada majalah internal “Info BCA” sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi terbaru perusahaan dengan total responden sebanyak 63 orang (55.26%), selanjutnya terdapat 25 orang responden (21.93%) dengan jawaban ragu-ragu dan 22 orang responden (19.30%) menjawab sangat setuju. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa majalah “Info BCA” sudah menyajikan informasi yang mencakup seluruhinformais yang berkaitan dengan informasi terbaru mengenai perusahaan. Tabel 25. Tampilan gambar/foto dalam penyajiannya secara keseluruhan sangat tepat Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 33 63 15 3 0 114
Persentase (%) 28.95 55.26 13.16 2.63 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.17 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa tampilan isi pada majalah internal “Info BCA” sudah menampilkan gambar/foto dalam penyajiannya secara keseluruhan sangat tepat dengan total responden sebanyak 63 orang responden (55.26%), selanjutnya 33 orang responden (28.95%) menyatakan sangat setuju. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa majalah “Info BCA”
75
sudah menampilkan gambar/foto secara keseluruhan dengan tepat yaitu sesuai dengan informasi yang dimuat pada majalah. Tabel 26. Pembaca menerima majalah bila ada berita terbaru tepat pada waktunya Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 7 24 52 27 4 114
Persentase (%) 6.14 21.05 45.61 23.68 3.51 100
Sumber : Kuisioner no.18 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden ragu-ragu bahwa pembaca menerima majalah internal “Info BCA” bila ada berita terbaru tepat pada waktunya. Responden yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 52 orang responden (45.61%), selanjutnya yang menyatakan tidak setuju sebanyak 27 orang responden (23.68%). Responden yang menyatakan setuju hanya 24 orang responden (21.05%). Hal ini disebabkan karena, pada dimensi penerima atau pengguna, responden mayoritas menyatakan tidak mnerima majalah tiap bulan. Dengan demikian, dapat dikataka bahwa karyawan Halo BCA tidak konsisten dan cenderung tidak menerima majalah “Info BCA” tepat pada waktunya ketika ada berita terbaru mengenai perusahaan. Tabel 27. Majalah memberikan informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 6 33 55 15 5 114
Persentase (%) 5.26 28.95 48.25 13.16 4.39 100
Sumber : Kuisioner no.19 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden ragu-ragu bahwa majalah internal “Info BCA” memberikan informasi yang dibutuhkan oleh responden tepat
76
pada waktunya, dengan jumlah responden sebanyak 55 orang responden (48.25%). Sedangkan responden yang menyatakan setuju hanya 33 orang responden (28.95%), tidak setuju 15 orang (13.16%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa karyawan Halo BCA belum konsisten menerima informasi dari majalah “Info BCA” tepat pada waktunya. Tabel 28. Majalah memuat berita sesuai dengan kebutuhan karyawan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 16 48 37 12 1 114
Persentase (%) 14.04 42.11 32.46 10.53 0.88 100
Sumber : Kuisioner no.20 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa majalah internal “Info BCA”
memuat berita sesuai dengan kebutuhan saya sebagai
karyawan dengan total responden sebanyak 48 orang responden (42.11%). Selanjutnya responden yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 37 orang responden (32.46%) dan 16 orang responden (14.04%) menyatakan sangat setuju. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa majalah “Info BCA” sebagai media komunikasi internal karyawa Halo BCA masih belum maksimal memuat berita sesuai dengan kebutuhan karyawan Halo BCA. Tabel 29. Majalah memiliki penampilan yang menarik sehingga menimbulkan minat baca Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Sumber : Kuisioner no.21
Jumlah (Orang) 24 60 15 14 1 114
Persentase (%) 21.05 52.63 13.16 12.28 0.88 100
77
Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa majalah internal “Info BCA” memiliki penampilan yang menarik sehingga menimbulkan minat baca karyawan Halo BCA. Responden yang menyatakan setuju sebanyak 60 orang (52.63%), selanjutnya responden yang menyatkan sangat setuju sebanyak 24 orang (21.05%). Dengan demikian, dapta dikatakan bahwa Majalah “Info BCA” memiliki penampilan yang menarik sehingga menimbulkan minat baca bagi karyawan Halo BCA. Tabel 30. Majalah yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan BCA dan karyawannya Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 14 54 33 10 3 114
Persentase (%) 12.28 47.37 28.95 8.77 2.63 100
Sumber : Kuisioner no.22 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa majalah internal “Info BCA” keberadaanya sudah sesuai dengan kebutuhan BCA dan karyawannya. Untuk responden yang menatakan ragu-ragu sebanyak 33 orang responden (28.95%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa majalah “Info BCA” diterbitkan untuk memenuhi dengan kebutuhan BCA dan karyawannya sebagai media komunikasi internal perusahaan. Tabel 31. Format majalah sesuai dengan standar umum sebuah majalah Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Sumber : Kuisioner no.23
Jumlah (Orang) 20 78 13 1 2 114
Persentase (%) 17.54 68.42 11.40 0.88 1.75 100
78
Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa majalah internal “Info BCA” sudah sesuai dengan standar umum sebuah majalah. Total responden yang menyatakan setuju sebanyak 78 orang responden (68.42%) dan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20 rang responden (17.54%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa majalah “Info BCA” sudah sesuai dengan standar umum sebagai sebuah majalah. Tabel 32. Penulisan isi majalah sesuai dengan standar baku Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 15 80 16 1 2 114
Persentase (%) 13.16 70.18 14.04 0.88 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.24 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa penulisan isi majalah internal “Info BCA” sudah dilakukan sesuai dengan standar baku dalam penulisan.Total responden yang menyatakan setuju sebanyak 80 orang responden (70.18%). Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa penulisan majalah “Info BCA” sudah sesuaidengan standar baku dalam penulisan. Tabel 33. Setiap kalimat pembuka pada majalah selalu menarik Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 17 71 22 2 2 114
Persentase (%) 14.91 62.28 19.30 1.75 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.25 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa setiap kalimat pembuka pada majalah internal “Info BCA” selalu menarik dengan total
79
responden sebanyak 71 orang responden (62.28%). Berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa setiap kalimat pembuka pada majalah selalu menarik. Tabel 34. Istilah dan ejaan pada isi majalah mudah dipahami Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 15 77 16 4 2 114
Persentase (%) 13.16 67.54 14.04 3.51 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.26 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa istilah dan ejaan pada isi majalah internal “Info BCA” mudah untuk dipahami oleh pembaca dengan total responden sebanyak 77 orang responden (67.54%). Berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa istilah dan ejaan pada isi majalah mudah untuk dipahami oleh karyawan Halo BCA. Tabel 35. Bahasa yang digunakan dalam majalah mudah untuk dipahami Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 21 76 10 5 2 114
Persentase (%) 18.42 66.67 8.77 4.39 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.27 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahasa yang digunakan pada majalah internal “Info BCA” mudah untuk dipahami oleh pembaca dengan total responden sebanyak 76 orang responden (66.67%). Berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa bahasa yang digunakan pada majalah mudah untuk dipahami oleh karyawan Halo BCA.
80
Tabel 36. Kata-kata yang digunakan pada majalah mudah dipahami Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 17 79 13 3 2 114
Persentase (%) 14.91 69.30 11.40 2.63 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.28 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju kata-kata yang digunakan pada majalah internal “Info BCA” mudah untuk dipahami oleh pembaca dengan total responden sebanyak 79 orang responden (69.30%). Berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa kata-kata yang digunakan pada majalah mudah untuk dipahami oleh karyawan Halo BCA. Tabel 37. Kalimat yang digunakan mudah untuk dimengerti Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 16 86 9 1 2 114
Persentase (%) 14.04 75.44 7.89 0.88 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.29 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju kalimat yang digunakan pada majalah internal “Info BCA” mudah untuk dimengerti oleh pembaca dengan total responden sebanyak 86 orang responden (75.44%). Berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa kalimat yang digunakan pada majalah mudah untuk dimengerti oleh karyawan Halo BCA.
81
Tabel 38. Majalah memuat gagasan, ide, fakta, dan peristiwa secara utuh pada setiap edisinya Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 13 66 27 8 0 114
Persentase (%) 11.40 57.89 23.68 7.02 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.30 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju kalimat bahwa majalah internal “Info BCA” majalah memuat gagasan, ide, fakta, dan peristiwa secara utuh untuk setiap edisinya. Total responden yang menyatakan setuju sebanyak 66 orang responden (57.89%), sedangkan yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 27 orang responden (23.68%). Berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa majalah “Info BCA” sudah memuat gagasan, ide, fakta, dan peristiwa secara utuh untuk setiap edisinya. Tabel 39. Judul selalu menggambarkan informasi yang disampaikan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 23 67 18 6 0 114
Persentase (%) 20.18 58.77 15.79 5.26 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.31 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa Judul tulisan pada majalah internal “Info BCA” selalu menggambarkan informasi yang disampaikan dengan total responden sebanyak 67 orang responden (58.77%). Selanjutnya, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang responden (20.18%). Dengan demikian, dapat dikatakan Judul tulisan pada majalah “Info BCA” selalu menggambarkan informasi yang disampaikan.
82
Tabel 40. Setiap informasi yang disajikan pada majalah selalu menampilkan foto atau ilustrasi yang menarik Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 21 61 23 8 1 114
Persentase (%) 18.42 53.51 20.18 7.02 0.88 100
Sumber : Kuisioner no.32 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa setiap informasi yang disajikan pada majalah internal “Info BCA” selalu menampilkan foto atau ilustrasi yang menarik. Total responden yang menyatakan setuju sebanyak 61 orang responden (53.51%), sedangkan yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 23 orang responden (20.28%). Berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa setiap informasi yang disajikan pada majalah “Info BCA” selalu menampilkan foto atau ilustrasi yang menarik. Tabel 41. Sumber informasi berasal dari pihak manajemen yang berwenang Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 22 68 18 6 0 114
Persentase (%) 19.30 59.65 15.79 5.26 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.33 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa sumber informasi pada majalah internal “Info BCA” berasal dari pihak manajemen yang berwenang dengan total responden sebanyak 68 orang responden (59.65%), dan yang sangat setuju sebanyak 22 orang responden (19.30%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sumber informasi pada majalah internal “Info BCA” selalu berasal dari pihak manajemen yang berwenang.
83
Tabel 42. Sumber informasi dari pihak non manajemen sesuai Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 10 60 33 11 0 114
Persentase (%) 8.77 52.63 28.95 9.65 0.00 100
Sumber : Kuisioner no.34 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa sumber informasi dari pihak non manajemen yang disajikan pada majalah internal “Info BCA” sudah sesuai dengan responden sebanyak 60 orang reaponden (52.63%). Sedangkan yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 33 orang responden (28.95%). Walaupun ada sebagian responden yang masih menyatakan ragu-ragu, namun berdasarkan data tesebut, dapat dikatakan bahwa sumber informasi dari pihak non manajemen pada majalah internal “Info BCA” sudah sesuai. Tabel 43. Kejelasan sumber dapat dipertanggungjawabkan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 28 69 11 4 2 114
Persentase (%) 24.56 60.53 9.65 3.51 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.35 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa kejelasan sumber pada majalah internal “Info BCA” dapat dipertanggungjawabkan dengan total responden sebanyak 69 orang responden (60.53%), dan yang sangat setuju sebanyak 28 orang responden (24.56%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kejelasan
sumber
dipertanggungjawabkan.
pada
majalah
internal
“Info
BCA”
dapat
84
Tabel 44. Berita yang disampaikan akurat dan data yang disajikan dapat dipercaya Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Total
Jumlah (Orang) 34 58 17 3 2 114
Persentase (%) 29.82 50.88 14.91 2.63 1.75 100
Sumber : Kuisioner no.36 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa berita yang disampaikan pada majalah internal “Info BCA” sudah akurat dan data yang disajikan dapat dipercaya. Total responden yang menyatakan setuju sebanyak 58 orang responden (50.88%), sedangkan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 34 orang responden (29.82%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berita yang disampaikan pada majalah internal “Info BCA” sudah akurat dan data yang disajikan dapat dipercaya.
4.3
Pembahasan Sesuai dengan judul penelitian yaitu “ Efektifitas Media Internal Majalah
“Info BCA” untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan Halo BCA, PT. Bank Central Asia Tbk, maka peneliti akan membahas sejauhmana efektifitas majalah internal BCA dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan Halo BCA. Dalam penelitian ini, respodennya adalah karyawan Halo BCA yang berjumlah 114 orang. Untuk melihat sejauhmana efektifitas majalah internal “Info BCA”, peneliti menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Andre Hardjana dalam bukunya Audit Komunikasi (Teori Praktek, 2000:4), dimana terdapat 6 dimensi
yang mempengaruhi efektifitas komunikasi yaitu penerima atau
85
pengguna media internal (penerima pesan dan penerima yang dituju); isi media internal (diterima/tersalur dan yang dimaksudkan); ketepatan waktu (sesuai jadwal atau menyimpang jadwal); Media (saluran yang dimaksud dan saluran yang digunakan); format
(struktur yang diterima dan yang dikirim); sumber
(orang yang melakukan atau bertanggungjawab). Berikut penyajian data hasil tabulasi identitas responden. Berupa tabel rekapitulasi identitas responden pada saat dilakukan pengisian kuisioner : Tabel 45. Tabulasi Identitas Responden Identitas Reponden Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan Total
Jumlah (Orang) 60 54 114
Usia
< 25 tahun 26-3 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun > 40 tahun Total
25 62 14 9 4 114
21.93 54.39 12.28 7.89 3.51 100
0
0.00
Pendidikan Terakhir
SMU Diploma 3 (D3) Strata 1 (S1) .Starta 2 (S2) Total
27 86
23.68 75.44
1 114
0.88 100
Lama Bekerja
< 1 tahun 1-2 tahun 3-5 tahun > 5 tahun Total
8 35 41 30 114
7.02 30.7 35.96 26.32 100
Status Karyawan
Kontrak Permanen Total
80 34 114
70.18 29.82 100
Indikator
Persentase (%) 52.63 47.37 100
86
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa data identitas responden mayoritas laki-laki yaitu 52.63%. Dari persentase terlihat memang tidak mayoritas karena karakteristik karyawan yang ada di Halo BCA mayoritas adalah Customer Service Officer (CSO) dan bekerja shifting dalam 24 jam sehari 7 hari seminggu. Artinya karyawan laki-laki lebih banyak karena dapat bekerja sampai 24 jam sedangkan wanita terbatas. Berdasarkan usia responden berada antara 26-30 tahun yaitu 54.39% karena mayoritas karyawan yang berada di Halo BCA adalah sebagai CSO dimana proses rekruitmen untuk menjadi CSO di Halo BCA memiliki batas usia maksimum 27 tahun. Untuk pendidikan terakhir adalah mayoritas adalah sarjana strata 1 (S1) yaitu 75.44%. Untuk bekerja di Halo BCA, batas pendidikan terakhir adalah lulusan Diploma 3, namun pada umumnya karyawan yang ada di Halo BCA adalah lulusan sarjana strata 1. Berdasarkan hasil penelitian lama bekerja responden adalah 3-5 tahun yaitu 35.96%, karena kembali bahwa karyawan yang ada di Halo BCA adalah CSO dimana, CSO yang ada di Halo BCA adalah karyawan kontrak dengan batas maksimum 2 tahun. Hal ini menyebabkan rata-rata lama bekerja hasilkuisioner untuk data identitas responden 3 – 5 tahun. Berdasarkan hasil penelitian untuk data status karyawan, mayoritas adalah karyawan kontrak yaitu 70.18%. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa mayoritas karyawan Halo BCA adalah CSO, maka persentase responden sebesar 70.18% adalah hal yang wajar.
87
Data identitas
responden
di
atas
tentunya
akan
mempengaruhi
pengetahuan, cara pandang, dan tingkat pemahaman terhadap majalah “Info BCA”. Berikut tabel rekapitulasi seluruh dimensi dan masing-masing indikator pendukung efektifitas majalah internal “Info BCA” terhadap kebutuhan informasi karyawan Halo BCA : Tabel 46. Rekapitulasi seluruh dimensi dan indikator pendukung efektifitas No
Pertanyaan
5
4
3
2
1
A 1 2 3 4 5 B
Penerima atau pengguna Majalah "Info BCA" Penerbitan media sesuai dengan keinginan saya Majalah tersebut menarik untuk saya baca Saya menerima majalah setiap bulan Berita terbaru berkaitan dengan perusahaan Saya menyempatkan diri untuk membaca majalah Isi Majalah "Info BCA" Informasi yang diberikan majalah mempunyai kecukupan informasi Majalah menyampaikan informasi yang lengkap Apakah majalah memuat aktivitas perusahaan baik di cabang maupun di kantor pusat Informasi yang terdapat dalam majalah mencerminkan visi dan misi PT. Bank Central Asia, Tbk. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup nilai-nilai PT. Bank Central Asia, Tbk. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh kebijakan perusahaan Informasi yang disajikan pada majalah dapat menambah keterampilan dalam mengatasi persoalan Majalah menyampaikan Rubrik yang bersifat situasional yaitu rubrik yang disajikan pada saat-saat tertentu seperti pada saat hari raya Idul Fitri, Imlek, Hari Raya Natal, dan Tahun Baru Majalah juga menyajikan informasi tentang hal-hal yang menarik bagi anda seperti olahraga, hobby, dan kesehatan Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan fasilitas karyawan Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi terbaru perusahaan Tampilan gambar/foto dalam penyajiannya secara keseluruhan sangat tepat Ketepatan Waktu Majalah "Info BCA" Saya menerima majalah bila ada berita terbaru tepat pada waktunya Majalah memberikan informasi yang saya butuhkan tepat pada waktunya Media "Info BCA" Majalah memuat berita sesuai dengan kebutuhan saya sebagai karyawan Majalah memiliki penampilan yang menarik sehingga menimbulkan minat baca
SS 7.89% 19.30% 5.26% 6.14% 8.77%
S 50.00% 55.26% 28.95% 40.35% 54.39%
RR 26.32% 16.67% 21.93% 22.81% 26.32%
TS 14.04% 8.77% 23.68% 24.56% 7.02%
STS 1.75% 0.00% 20.18% 6.14% 3.51%
6 7 8 9 10 11 12
13
14 15
16 17 C 18 19 D 20 21
Total 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
18.42%
66.67%
10.53%
4.39%
0.00%
100.00%
14.91%
57.02%
23.68%
4.39%
0.00%
100.00%
23.68%
58.77%
10.53%
5.26%
1.75%
100.00%
22.81%
59.65%
14.04%
1.75%
1.75%
100.00%
21.05%
55.26%
19.30%
2.63%
1.75%
100.00%
9.65%
51.75%
27.19%
9.65%
1.75%
100.00%
7.89%
58.77%
24.56%
7.89%
0.88%
100.00%
25.44%
55.26%
9.65%
6.14%
3.51%
100.00%
19.30%
43.86%
21.05%
15.79%
0.00%
100.00%
4.39%
35.96%
45.61%
10.53%
3.51%
100.00%
19.30%
55.26%
21.93%
3.51%
0.00%
100.00%
28.95%
55.26%
13.16%
2.63%
0.00%
100.00%
6.14%
21.05%
45.61%
23.68%
3.51%
100.00%
5.26%
28.95%
48.25%
13.16%
4.39%
100.00%
14.04%
42.11%
32.46%
10.53%
0.88%
100.00%
21.05%
52.63%
13.16%
12.28%
0.88%
100.00%
88
22 E 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 F 33 34 35 36
Majalah yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan BCA dan karyawannya Format Majalah "Info BCA" Format majalah sesuai dengan standar umum sebuah majalah Penulisan isi majalah sesuai dengan standar baku dalam melakukan penulisan Setiap kalimat pembuka pada majalah selalu menarik Istilah dan ejaan pada isi majalah mudah untuk saya pahami Bahasa yang digunakan dalam majalah mudah untuk saya pahami Kata-kata yang digunakan pada majalah mudah saya pahami Kalimat yang digunakan mudah untuk dimengerti Majalah memuat gagasan, ide, fakta, dan peristiwa secara utuh untuk setiap edisinya Judul tulisan pada majalah selalu menggambarkan informasi yang disampaikan Setiap informasi yang disajikan pada majalah selalu menampilkan foto atau ilustrasi yang menarik Sumber Majalah "Info BCA" Sumber informasi berasal dari pihak manajemen yang berwenang Sumber informasi dari pihak non manajemen sesuai Kejelasan sumber dapat dipertanggungjawabkan Berita yang disampaikan akurat dan data yang disajikan dapat dipercaya Rata-Rata
12.28%
47.37%
28.95%
8.77%
2.63%
100.00%
17.54%
68.42%
11.40%
0.88%
1.75%
100.00%
13.16%
70.18%
14.04%
0.88%
1.75%
100.00%
14.91%
62.28%
19.30%
1.75%
1.75%
100.00%
13.16%
67.54%
14.04%
3.51%
1.75%
100.00%
18.42%
66.67%
8.77%
4.39%
1.75%
100.00%
14.91%
69.30%
11.40%
2.63%
1.75%
100.00%
14.04%
75.44%
7.89%
0.88%
1.75%
100.00%
11.40%
57.89%
23.68%
7.02%
0.00%
100.00%
20.18%
58.77%
15.79%
5.26%
0.00%
100.00%
18.42%
53.51%
20.18%
7.02%
0.88%
100.00%
19.30%
59.65%
15.79%
5.26%
0.00%
100.00%
8.77% 24.56%
52.63% 60.53%
28.95% 9.65%
9.65% 3.51%
0.00% 1.75%
100.00% 100.00%
29.82%
50.88%
14.91%
2.63%
1.75%
100.00%
15.57%
54.12%
20.54%
7.68%
2.10%
100.00%
Berdasarkan data dimensi penerima atau pengguna media internal dan melalui indikator-indikator penyusunnya dapat diketahui bahwa penerbitan majalah “Info BCA” sudah sesuai dengan keinginan pembaca dengan total responden yang menyatakan setuju sebanyak 50%, selanjutnya yang menyatakan tidak setuju dan ragu-ragu masing-masing 26.32% dan 14.04%. Hal ini disebabkan karena karyawan “Halo BCA” dengan status kontrak tidak begitu antusias dengan majalah yang ada. Indikator yang menyatakan setuju bahwa majalah tersebut juga menarik untuk dibaca oleh karyawan Halo BCA sebanyak 55.26%, sedangkan yang menyatakan sangat setuju 19.30% dan ragu-ragu 16.67%. Indikator ini masih berkaitan dengan indikator sebelumnya, karena bila majalah tidak sesuai dengan
89
keinginan pembaca maka tentunya majalah tersebut tidak menarik untuk dibaca responden dan sebaliknya. Majalah “Info BCA” tidak selalu diterima oleh karyawan setiap bulan dengan total responden yang menyatakan setuju hanya 28.95%, sedangkan yang menyatakan ragu-ragu dan tidak setuju masing-masing 21.93% dan 23.68%. Hal ini disebabkan memang Humas BCA tidak mendistribusikan majalah sesuai dengan jumlah karyawan karena majalah “Info BCA” juga sudah diupload di intranet BCA yang dapat diakses oleh seluruh karyawan. Tentunya hal ini tidak menunjukkan fungsi diterbitkan majalah itu sendiri, karena seharusnya majalah harus diterima oleh karyawan dalam bentuk fisik majalah langsung bukan majalah yang diupload di intranet. Majalah “Info BCA” juga memuat berita terbaru mengenai perusahaan dan hal ini sangat berguna bagi karyawan untuk mengetahuinya. Total responden yang menyatakan setuju adalah 40.35%, sedangkan yang menyatakan ragu-ragu sebesar 22.81% dan tidak setuju 24.56%. Keinginan pembaca untuk menerima informasi terbaru berkaitan perusahaan merupakan sesuatu hal yang harus difasilitasi oleh perusahaan, namun karena majalah tidak konsisten diterima oleh karyawan maka hal ini dapat menurunkan pendapat responden tarhadap informasi terbaru berkaitan dengan prusahaan yang disajikan oleh majalah. Walaupun demikian, mayoritas karyawan Halo BCA memberikan waktu atau menyempatkan diri untuk membaca majalah “Info BCA” dengan total responden setuju sebanyak 54.39%. Hal ini disebabkan, majalah “Info BCA” dapat dibaca kapan dan dimanapunm serta tidak terbatas dengan waktu kerja.
90
Namun responden yang menyatakan ragu-ragu relatif besar yaitu 26.32%, hal ini dapat juga disebabkan karena masalah konsistensi majalah diterima tiap bulan oleh karyawan dan pekerjaan karyawan Halo BCA umumnya dengan kerja shifting. Pekerjaan dengan sistem shift dapat mempengaruhi minat baca karyawan. Berdasarkan data dimensi isi majalah “Info BCA” dan melalui indikatorindikator penyusunnya dapat diketahui bahwa isi majalah sudah mempunyai kecukupan informasi dengan total responden yang menyatakan setuju sebanyak 66.67%. Namun masih terdapan 10.53% karyawan yang masih menyatakan raguragu, sedangkan berdasarkan indikator bahwa majalah sudah menyajikan informasi secara lengkap, total responden menyatakan setuju sebanyak 57.02% dan ragu-ragu 23.68%. Artinya kelengkapan informasi yang disampaikan pada majalah “Info BCA”harus ditingkatkan lagi. Isi majalah “Info BCA” juga memuat informasi mengenai aktivitas perusahaan baik di cabang maupun di kantor pusat dengan responden yang menyatakan setuju sebanyak 58.77% dan sangat setuju sebanyak 23.68%. Namun masih terdapat 10.53% karyawan yang masih menyatakan ragu-ragu. Berdasarkan persentase tersebut dapat dilihat majalah sudah berusaha menyajikan informasi seluruh aktifitas perusahaan baik di kantor pusat maupun di cabang (seperti pada lampiran 8, 9, 10, dan 13). Hal ini penting bagi karyawan karena dengan jumlah karyawan yang besar dan cabang yang tersebar, karyawan tetap dapat mengetahui seluruh aktivitas penting perusahaan. Informasi yang disampaikan pada majalah sudah sesuai dengan visi dan misi perusahaan mendapatkan respon setuju sebanyak 59.65% dan sangat setuju
91
22.81%. Namun masih terdapat 14.04% karyawan yang masih menyatakan raguragu. Artinya perlu dikaji lagi apakah seluruh karywan mengetahui visi dan misi BCA atau memang informasi yang disampaikan oleh majalah “Info BCA” masih belum terlalu maksimal dalam mendukung visi dan misi tersebut. Secara umum, majalah sudah memberikan informasi sesuai dengan visi dan misi BCA seperti pada lampiran 11 (Info BCA edisi 186, tahun 2009 Hal 24). Pada edisi tersebut , majalah “Info BCA” membahas mengenai kontribusi BCA dalam mendukung pemerintah melalui program “Ayo Ke Bank”. Selain itu, informasi yang disampaikan pada majalah juga sudah mencakup nilai-nilai BCA dan kebijakan BCA dengan total responden yang menyatakan setuju masing-masing 55.26% dan 51.75%. Hal ini penting, karena visi dan misi, nilai-nilai perusahaan, serta kebijakan perusahaan penting diketahui, didukung,dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan untuk tercapainya tujuan perusahaan. Isi yang disampaikan pada majalah “Info BCA” juga membantu karyawan Halo BCA untuk mengatasi setiap persoalan dengan responden yang setuju sebanyak 58.77%. Namun masih terdapat 24.56% karyawan yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini sesuai dengan karakteristik Halo BCA sebagai contact center yang memerlukan informasi yang banyak mengenai produk BCA dan aktifitas BCA karena Halo BCA selalu berhubungan dengan nasabah BCA, namun pada majalah terbatas informasi yang disajikan berkaitan dengan jumlah halaman dan keterbatasan jumlah produksi. Mengatasi persoalan yang dimaksud adalah berkaitan-berkaitan dengan produk baru BCA, kerjasama terbaru perusahaan yang sering ditanyakan oleh nasabah BCA kepada karyawan Halo BCA karena Halo
92
BCA bertugas memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh nasabahnasabah BCA. Majalah “Info BCA” pada setiap edisinya sudah berusaha untuk memberikan informasi yang dapat digunakan oleh karyawan termasuk Halo BCA untuk membantu mengatasi persoalan seperti informasi pada lampiran 12 (Info BCA edisi 185, tahin 2009, Hal 44) mengenai kerjasama terbaru jaringan ATM BCA yaitu dengan dengan Bank Sinarmas. Informasi yang disajikan ini oleh majalah diharapkan dapat membantu karywan Halo BCA jikalau ada nasabah yang menanyakan mengenai program kerjasama tersebut. Isi majalah juga bersifat situasional dalam arti mengulas informasi pada salah satu rubrik sesuai dengan situasi yang sedang dan akan terjadi seperti menjelang tahun baru, hari raya idul fitri, hari natal, hari kemerdekaan, dan harihari besar lainnya. Responden yang menatakan setuju mengenai hal ini adalah 55.26% dan sangat setuju sebesar 25.44%. Selain rubrik yang bersifat situasional, isi majalah juga memuat informasi seputar hobby seperti fotografer, kuliner, jalanjalan, olahraga termasuk mengenai informasi kesehatan. Total responden yang setuju adalah sebesar 43.86% dan sangat setuju 19.30%. Namun masih terdapat 21.05% karyawan yang masih-ragu-ragu terhadap hal ini. Informasi seputar hobby, olah raga dan kesehatan juga dapat digunakan oleh karyawan sebagai sumber informasi yang penting, seperti merawat kesehatan, pencegahan dan pengobatan hingga terapi kesehatan seperti lampiran 14 (Info BCA edisi 185, tahun 2009 Hal 68) mengenai AsiaBike “Bersepeda ke Borobudur” dan lampiran 15 (Info BCA edisi 185, tahun 2009 Hal 72) mengenai pemeriksaan alergi yang dapat menggangu kesehatan.
93
Berkaitan dengan informasi yang berhubungan dengan fasilitas karyawan, banyak responden yang menyatakan ragu-ragu yaitu 45.61% dan yang setuju hanya 35.96%, bahkan terdapat 10.53% karyawan yang menyatakan tidak setuju. Hal ini disebabkan karena tidak banyak informasi mengenai fasilitas karyawan untuk setiap edisinya. Selain itu, dapat dilihat juga bahwa dari data identitas responden umumnya responden adalah karyawan kontrak dimana tentunya fasilitas yang disampaikan pada majalah hanya untuk karyawan dengan status tetap permanen. Namun karyawan Halo BCA setuju bahwa majalah ”Info BCA” Informasi sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi terbaru perusahaan dengan total responden sebesar (55.27%) dan sangat setuju 19.30%, serta 21.93% yang masih ragu-ragu. Terakhir, isi majalah ”Info BCA” sudah menampilkan gambar/foto dalam penyajiannya secara keseluruhan sangat tepat dengan materi yang sedang dibahas dengan total responden yang menyatakan setuju sebanyak 55.25% dan sangat setuju 28.95%. Gambar atau foto yang menarik dan sesuai penting sekali pada sebuah majalah agar majalah tersebut menimbulkan minat baca yang tinggi, memahami hal yang disampaikan dengan gambar atau foto, dan bisa juga sebagai ilustrasi. Contoh mengenai hal ini dapat dilihat pada lampiran 16(Info BCA edisi 186, tahun 2009 Hal 70) Untuk mendukung hal ini dapat dilihat pada lampiran 16(Info BCA edisi 186, tahun 2009 Hal 70) mengenai Terobosan Efisiensi layanan tiket kereta api dengan menampilkan foto rel kerta api dan gerbong-gerbong kereta api. Berdasarkan dimensi ketetpatan waktu, dimana karyawan ragu-ragu
94
bahkan tidak setuju menerima majalah “Info BCA” bila ada berita terbaru tepat pada waktunya dengan responden masing-masing sebesar 45.61% dan 23.68%. Hal ini disebabkan bahwa untuk pembuatan majalah “Info BCA” dibantu oleh pihak ketiga termasuk foto-foto yang akan dimuat di dalamnnya. Sebelum majalah dicetak harus melalui proses persetujuan dulu oleh Aspek Humas BCA atas majalah yang sudah diselesaikan oleh pihak ketiga. Bila sudah sesuai, maka persetujuan dilakukan untuk pencetakan majalah dengan oplah tertentu kemudian diupload diintranet BCA dan majalah yang sudah dicetak
kemudian
didistribusikan ke seluruh cabang BCA dan segenap kantor pusat. Aspek Humas BCA sendiri tidak melakukan proses pendistribusian majalah. Proses yang demikian tentunya membutuhkan waktu yang lama dan monitoring untuk proses distribusi majalah juga kurang optimal. Indikator dimensi ketepatan waktu
lain yaitu majalah memberikan
informasi yang dibutuhkan pembaca tepat pada waktunya ternyata masih memperoleh jawaban mayoritas ragu-ragu yaitu 48.25% dan tidak setuju sebesar 13.16%. responden yang menyatakan setuju hanya 28.95%. Adapun penyebab hal ini sama dengan indikator “ketepatan waktu” di atas yaitu proses pencetakan dan distribusi majalah yang membutuhkan waktu. Berdasarkan dimensi “media”, majalah sudah memuat berita yang dibutuhkan oleh karyawan Halo BCA dengan responden yang menyatakan setuju sebesar 42.11%. namun masih terdapat 32.46% karyawan yang menyatakan raguragu, dan 10.53% yang menyatakan tidak setuju. Berkaitan dengan hal ini, disebabkan karena karyawan Halo BCA bertugas memberikan informasi kepada
95
nsabah BCA dan informasi tersebut tentunya luas serta berkaitan dengan seluruh produk dan aktifitas BCA, sementara media “Info BCA” tidak hanyamemuat informasi yang diperlukan oleh Halo BCA saja namun seluruh karyawan Halo BCA baik di pusat maupun di cabang. Penampilan majalah yang menarik sehingga menimbulkan minat baca mendapatkan respon setuju sebesar 52.63% dan sangat setuju 21.05%. Sedangkan responden yang menyatakan ragu-ragu 13.16% dan tidak setuju 12.28%. dari persentase terlihat memang mayoritas responden menyatakan setuju, terdapat jawaban yang masih ragu-ragu dan tidak setuju. Hal ini dapat dikarenakan majalah yang tidak diterima secara konsisten serata keterlambatan menerima majalah sehingga sudah memperoleh informasi dari media lain dapat mempengaruhi faktor menurunnya minat baca karyawan Halo BCA. Indikator bahwa majalah sudah sesuai dengan kebutuhan BCA dan karyawannya dengan responden sebesar 47.37%, sedangkan respon ragu-ragu sebesar 28.95%. Bila dilihat persentasenya, walaupun mayoritas responden menyatakan setuju, namun terlihat masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor tersebut di atas yaitu penerimaan majalah tersebut bagi pembaca, ketepatan waktu, informasi yang disajikan oleh majalah masih belum optimal. Berdasarkan dimensi format majalah, mayoritas responden menyatakan setuju terhadap seluruh indikator pada majalah “Info BCA”. Responden yang menyatakan setuju bahwa format majalah sesuai dengan standar umum sebagai sebuah majalah sebesar 68.42% dan sangat setuju 17.54%. Penulisan isi majalah juga sudah sesuai dengan standar baku dengan total responden sebesar 70.18%,
96
untuk indikator setiap kalimat pembuka pada majalah selalu menarik sebesar 62.28%. Untuk istilah dan ejaan, bahasa, kata-kata dan kalimat yang digunakan juga
mudah dipahami oleh karyawan Halo BCA dengan responden masing-
masing indikator istilah dan ejaan sebesar 67.54%, indikator bahasa yang digunakan 66.67%, kata-kata yang digunakan 69.30%, dan kalimat yang digunakan sebesar 75.44%. Berkaitan dengan persentase respon setuju di atas, dapat dikatakan format majalah sudah sesuai, walapun masih terdapat respon ragu-ragu dari pembaca, namun dapat dikatakan kecenderungan pembaca menyatakan setuju. Majalah “Info BCA” juga memuat gagasan, ide, fakta, dan peristiwa secara utuh untuk setiap edisinya dengan responden sebesar 57.89%. Responden juga menyatakan setuju bahwa judul tulisan selalu menggambarkan informasi yang disampaikan pada majalah dengan responden sebesar 58.77% dan setiap informasi yang disajikan pada majalah selalu menampilkan foto atau ilustrasi yang menarik dengan responden sebesar 53.51% seperti lampiran 15 (Info BCA edisi 185, tahun 2009 Hal 72) mengenai pemeriksaan alergi yang menggangu kesehatan. Berdasarkan dimensi sumber majalah, mayoritas responden menyatakan setuju terhadap seluruh indikator pada majalah “Info BCA”. Responden yang menyatakan setuju bahwa sumber informasi berasal dari pihak manajemen yang berwenang sejumlah 59.65% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 19.30%. Namun masih terdapat 15.79% responden yang menytakan ragu-ragu mengenai hal ini. Sedangkan yang menyatakan setuju atas indikator kesesuaian informasi
97
dari non manajemen sebesar 52.63% dan yang menyatakan ragu-ragu 28.95% serta tidak setuju 9.65%. Indikator kejelasan sumber dapat ipertanggungjawabkan mendapatkan respon setuju sebesar 60.53% dan sangat setuju 24.56%, walaupun masih terdapat respon ragu-ragu sebesar 9.65%. Sedangkan responden yang menyatakan setuju bahwa berita yang disampaikan akurat dan data yang disajikan dapat dipercaya sebesar 50.88% dan yang menyatakan sangat setuju 29.82%. Setelah melakukan pembasahan terhadap seluruh indikator-indikator pendukung
dimensi
efektifitas
majalah,
selanjutnya
adalah
membahas
kecenderungan masing-masing dimensi pendukung efektifitas majalah “Info BCA” dama pemenuhan kebutuhan informasi karyawan. Kecenderungan masingmasing dimensi disajikan dalam tabel masing-masing dimensi sebagai berikut : Tabel 47. Kecenderungan Dimensi penerima atau pengguna majalah No
4 5
4
3
2
1
SS
S
RR
TS
STS
7.89%
50.00%
26.32%
14.04%
1.75%
100%
19.30%
55.26%
16.67%
8.77%
0.00%
100%
5.26%
28.95%
21.93%
23.68%
20.18%
100%
6.14%
40.35%
22.81%
24.56%
6.14%
100%
8.77%
54.39%
26.32%
7.02%
3.51%
100%
Total
Penerima atau pengguna Majalah "Info BCA" Penerbitan media sesuai dengan 1 keinginan saya Majalah tersebut menarik untuk saya 2 baca 3
5 Pertanyaan
Saya menerima majalah setiap bulan Berita terbaru berkaitan dengan perusahaan Saya menyempatkan diri untuk membaca majalah
Berdasarkan tabel dimensi penerima atau pengguna majalah tersebut di atas terlihat bahwa signifikan.
cenderung responden menyatakan setuju walaupun tidak
98
Tabel 48. Kecenderungan Dimensi Isi No
5
4
3
2
1
Total
SS
S
RR
TS
STS
18.42%
66.67%
10.53%
4.39%
0.00%
100%
14.91%
57.02%
23.68%
4.39%
0.00%
100%
23.68%
58.77%
10.53%
5.26%
1.75%
100%
22.81%
59.65%
14.04%
1.75%
1.75%
100%
21.05%
55.26%
19.30%
2.63%
1.75%
100%
9.65%
51.75%
27.19%
9.65%
1.75%
100%
7.89%
58.77%
24.56%
7.89%
0.88%
100%
25.44%
55.26%
9.65%
6.14%
3.51%
100%
19.30%
43.86%
21.05%
15.79%
0.00%
100%
4.39%
35.96%
45.61%
10.53%
3.51%
100%
19.30%
55.26%
21.93%
3.51%
0.00%
100%
28.95%
55.26%
13.16%
2.63%
0.00%
100%
Pertanyaan
Isi 1 2 3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Informasi yang diberikan majalah mempunyai kecukupan informasi Majalah menyampaikan informasi yang lengkap Apakah majalah memuat aktivitas perusahaan baik di cabang maupun di kantor pusat Informasi yang terdapat dalam majalah mencerminkan visi dan misi PT. Bank Central Asia, Tbk. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup nilai-nilai PT. Bank Central Asia, Tbk. Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh kebijakan perusahaan Informasi yang disajikan pada majalah dapat menambah keterampilan dalam mengatasi persoalan Majalah menyampaikan Rubrik yang bersifat situasional yaitu rubrik yang disajikan pada saat-saat tertentu seperti pada saat hari raya Idul Fitri, Imlek, Hari Raya Natal, dan Tahun Baru Majalah juga menyajikan informasi tentang hal-hal yang menarik bagi anda seperti olahraga, hobby, dan kesehatan Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan fasilitas karyawan Informasi yang terdapat dalam majalah tersebut sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi terbaru perusahaan Tampilan gambar/foto dalam penyajiannya secara keseluruhan sangat tepat
Berdasarkan tabel dimensi isi majalah tersebut di atas terlihat bahwa cenderung responden menyatakan setuju walaupun tidak terlihat signifikan, artinya isi pesan yang diterima memang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan dalam hal ini Aspek Humas BCA.
99
Tabel 49. Kecenderungan Dimensi Ketepatan waktu No
5
4
3
2
1
Total
SS
S
RR
TS
STS
6.14%
21.05%
45.61%
23.68%
3.51%
100%
5.26%
28.95%
48.25%
13.16%
4.39%
100%
Pertanyaan
Ketepatan Waktu 1 2
Saya menerima majalah bila ada berita terbaru tepat pada waktunya Majalah memberikan informasi yang saya butuhkan tepat pada waktunya
Berdasarkan tabel dimensi ketepatan waktu majalah tersebut di atas terlihat bahwa
cenderung responden menyatakan ragu-ragu artinya informasi
yang disajikan pada majalah “Info BCA” tidak diterima tepat waktu oleh karyawan halo BCA. Tabel 50. Kecenderungan Dimensi Media No
5
4
3
2
1
Total
SS
S
RR
TS
STS
14.04%
42.11%
32.46%
10.53%
0.88%
100%
21.05%
52.63%
13.16%
12.28%
0.88%
100%
12.28%
47.37%
28.95%
8.77%
2.63%
100%
Pertanyaan
Media 1 2
3
Majalah memuat berita sesuai dengan kebutuhan saya sebagai karyawan Majalah memiliki penampilan yang menarik sehingga menimbulkan minat baca Majalah yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan BCA dan karyawannya
Berdasarkan tabel dimensi media majalah tersebut di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan cenderung setuju walaupun tidak terlihat signifikan, artinya media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan. Tabel 51. Kecenderungan Dimensi Format No
5
4
3
2
1
SS
S
RR
TS
STS
Total
17.54%
68.42%
11.40%
0.88%
1.75%
100%
13.16%
70.18%
14.04%
0.88%
1.75%
100%
14.91%
62.28%
19.30%
1.75%
1.75%
100%
13.16%
67.54%
14.04%
3.51%
1.75%
100%
Pertanyaan
Format 1 2 3 4
Format majalah sesuai dengan standar umum sebuah majalah Penulisan isi majalah sesuai dengan standar baku dalam melakukan penulisan Setiap kalimat pembuka pada majalah selalu menarik Istilah dan ejaan pada isi majalah mudah untuk saya pahami
100
5 6 7 8
9
10
Bahasa yang digunakan dalam majalah mudah untuk saya pahami Kata-kata yang digunakan pada majalah mudah saya pahami Kalimat yang digunakan mudah untuk dimengerti Majalah memuat gagasan, ide, fakta, dan peristiwa secara utuh untuk setiap edisinya Judul tulisan pada majalah selalu menggambarkan informasi yang disampaikan Setiap informasi yang disajikan pada majalah selalu menampilkan foto atau ilustrasi yang menarik
18.42%
66.67%
8.77%
4.39%
1.75%
100%
14.91%
69.30%
11.40%
2.63%
1.75%
100%
14.04%
75.44%
7.89%
0.88%
1.75%
100%
11.40%
57.89%
23.68%
7.02%
0.00%
100%
20.18%
58.77%
15.79%
5.26%
0.00%
100%
18.42%
53.51%
20.18%
7.02%
0.88%
100%
Berdasarkan tabel dimensi format majalah tersebut di atas terlihat bahwa cenderung responden menyatakan setuju dan terlihat signifikan, artinya terdapat kesesuaian format majalah yang diinginkan oleh Aspek Humas BCA dengan karyawan Halo BCA. Tabel 52. Kecenderungan Dimensi Sumber No
5
4
3
2
1
Total
SS
S
RR
TS
STS
19.30%
59.65%
15.79%
5.26%
0.00%
100%
8.77%
52.63%
28.95%
9.65%
0.00%
100%
24.56%
60.53%
9.65%
3.51%
1.75%
100%
29.82%
50.88%
14.91%
2.63%
1.75%
100%
Pertanyaan
Sumber 1 2 3 4
Sumber informasi berasal dari pihak manajemen yang berwenang Sumber informasi dari pihak non manajemen sesuai Kejelasan sumber dapat dipertanggungjawabkan Berita yang disampaikan akurat dan data yang disajikan dapat dipercaya
Berdasarkan tabel dimensi sumber majalah tersebut di atas terlihat bahwa cenderung responden menyatakan setuju artinya kejelasan sumber dapat dipertanggungjawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat. Selanjut berikut hasil rekapitulasi persentase dari seluruh dimensi pendukung efektifitas. Data disajikan berdasarkan efektifitas rata-rata untuk masing-masing dimensi dan rata-rata keseluruhan (total seluruh dimensi).
101
Tabel 53. Rekapitulasi Persentase Rata-Rata 6 Dimensi Efektifitas 5
4
3
2
1
SS
S
RR
TS
STS
Penerima atau pengguna Majalah "Info BCA"
9.47%
45.79%
22.81%
15.61%
6.32%
100%
Isi Majalah "Info BCA"
34.45%
39.22%
17.79%
6.16%
2.38%
100%
Ketepatan Waktu Majalah "Info BCA"
5.70%
25.00%
46.93%
18.42%
3.95%
100%
Media "Info BCA"
15.79%
47.37%
24.85%
10.53%
1.46%
100%
Format Majalah "Info BCA"
15.61%
65.00%
14.65%
3.42%
1.32%
100%
Sumber Majalah "Info BCA"
20.61%
55.92%
17.32%
5.26%
0.88%
100%
Rata-Rata
15.57%
54.12%
20.54%
7.68%
2.10%
100.00%
Total
DIMENSI
Tabel diatas dapat kita gunakan untuk melihat tingkat efektifitas masingmasing dimensi dengan cara persentase rata-rata untuk masing-masing dimensi dibandingkan dengan persentase sebagai berikut : 0% - 20%
= Sangat Tidak Efektif
21% - 40%
= Tidak Efektif
41% - 60%
= Cukup Efektif
61% - 80%
= Efektif
81% - 100%
= Sangat Efektif
Berdasarkan hasil tabel masing-masing dimensi di atas, maka dapat diperoleh efektifitas masing dimensi sebagai berikut : 1. Dimensi penerima atau pengguna Dimensi ini memiliki persentase rata-rata tertinggi dengan nilai setuju yaitu sebesar 45.79%, sehingga bila dibandingkan dengan interval persentase efektifitas, maka dimensi penerima atau pengguna majalah “Info BCA” dapat dikatakan cukup efektif.
102
2. Dimensi Isi Dimensi ini memiliki persentase rata-rata rata-rata tertinggi dengan nilai setuju yaitu sebesar 39.22% dan sangat setuju 34.45%. Dimensi isi majalah “Info BCA” berada pada interval cukup efektif mendekati efektif. 3. Dimensi Ketepatan Waktu Dimensi ini memiliki persentase rata-rata tertinggi dengan nilai ragu-ragu yaitu 46.93%,dan hanya respon setuju hanya 25%. Dimensi ketepatan waktu majalah “Info BCA” dapat dikatakan tidak efektif. 4. Dimensi Media Dimensi media memiliki persentase rata-rata tertinggi dengan nilai setuju yaitu sebesar 47.37%, sehingga bila dibandingkan dengan interval persentase efektifitas, maka dimensi media majalah “Info BCA” dapat dikatakan cukup efektif. 5. Dimensi Format Dimensi format memiliki persentase rata-rata tertinggi dengan nilai setuju yaitu sebesar 65%, sehingga bila dibandingkan dengan interval persentase efektifitas, maka dimensi format majalah “Info BCA” dapat dikatakan efektif. 6. Dimensi Sumber Dimensi sumber memiliki persentase rata-rata tertinggi dengan nilai setuju yaitu sebesar 55.92% dan sangat setuju 20.61%, sehingga Dimensi sumber majalah “Info BCA” berada pada interval cukup efektif dan mendekati nilai efektif.
103
Bila dilakukan perhitungan rata-rata total seluruh dimensi dan dirataratakan secara persentase maka rata-rata tertinggi dengan nilai setuju yaitu 54.12%, dan sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Efektifitas Media Internal Majalah Info BCA untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan Halo BCA, PT. Bank Central Asia Tbk”, sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan majalah “Info BCA” masih cukup efektif.
104
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data yang sudah disajikan pada bab sebelumnya,
dan hubungannya untuk mengetahui efektifitas majalah internal “Info BCA” sebagai media komunikasi internal di PT. Bank Central Asia Tbk, maka penulis memberikan kesimpulan terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan dimensi penerima atau pengguna, persentase yang menyatakan setuju sebesar 45.79% sehingga dimensi ini dapat dikatakan masih cukup efektif. Indikator yang perlu ditingkatkan adalah penerimaan majalah setiap bulan karena hanya mendapat respon setuju 28.95%. 2. Berdasarkan dimensi isi media, persentase nilai setuju yaitu sebesar 39.22% dan sangat setuju 34.45%, sehingga dapat dikatakan dimensi ini masih cukup efektif dan mendekati efektif. Indikatoryang perlu ditingkatkan adalah cakupan isi majalah mencakup berkaitan informasi fasilitas karyawan dengan respon ragu-ragu sebesar 45.61% 3. Berdasarkan dimensi ketepatan waktu, majalah “Info BCA” mendapatkan respon mayoritas ragu-ragu sebesar 46.93% dan yang menyatakan setuju sebesar 25%. Sehingga, dimensi ini dapat dikatakan tidak efektif. Hal ini berkaitan dengan penerimaan majalah yang terlambat setiap bulannya. 4. Berdasarkan dimensi media, dengan persentase 47.37% maka dimensi ini dapat dikatakan culup efektif.
104
105
5. Berdasarkan dimensi format majalah mendapat respon setuju sebesar 65%, sehingga dimensi ini dapat dikatakan efektif. 6. Dimensi sumber mendapat respon setuju sebesar 55.92, maka dimensi ini dapat dikatakan cukup fektif dan mendekati nilai efektif 7. Dari 6 dimensi efektifitas, dimensi yang paling efektif adalah dimensi format media dengan persentase responden yang menyatakan setuju sebesar 65%, dan yang paling tidak efektif adalah dimensi ketepatan waktu dengan persentase yang menyatakan setuju sebesar 25%
5.2
Saran Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberi
mamfaat
bagi
pengembangan sistem komunikasi internal perusahaan khususnya aktivitas komunikasi yang menggunakan media internal seperti majalah.
5.2.1
Saran Akademis Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberi
mamfaat
bagi
pengembangan konsep komunikasi internal perusahaan melalui penggunaan media internal perusahaan seperti majalah di dalam ilmu komunikasi dan tentunya untuk menambah pengetahuan ilmu komunikasi di bidang Humas. Selain itu, tentunya menambah pengetahuan pembaca mengenai media internal sebagai sarana komunikasi antara karyawan dan pihak manajemen perusahaan.
106
5.2.2
Saran Praktis Berdasarkan hasil penelitian pada kesimpulan di atas, maka penulis
memberikan saran kepada Aspek Humas BCA sebagai pengelolah majalah internal BCA yaitu majalah “info BCA” sebagai berikut : 1. Aspek Humas BCA perlu mengevaluasi mengenai ketepatan waktu majalah diterima oleh karyawan Halo BCA berkaitan dengan berita terbaru dan informasi mengenai perusahaan. Responden yang menyatakan ragu-ragu untuk dua indikator ini relatif besar, masing-masing 45.61% dan 48.25%. Memang Aspek Humas BCA sudah mengupload majalah
pada intranet,
namun tentunya hal ini berkaitan dengan substansi penerbitan majalah internal oleh perusahaan yaitu majalah diterima oleh karyawan dalam bentuk fisik langsung. 2. Aspek Humas BCA sebagai pengelolah majalah internal ”Info BCA” juga perlu melakukan evaluasi berkaitan dengan masih rendahnya karyawan Halo BCA yang menerima majalah setiap bulan. Tentunya hal ini berkaitan dengan penambahan jumlah oplah, namun manajemen juga tentunya perlu memutuskan aspek lain karena karateristik karyawan yang ada di Halo BCA mayoritas adalah karyawan kontrak. Dengan demikian, diperlukan alternatif solusi agar keberadaan majalah “Info BCA” dapat dinikmati oleh seluruh karyawan Halo BCA baik bagi karyawan dengan status permanen maupun karyawan kontrak.
107
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Bumi Aksara.2001 Assegaf, H. Djafar Assegaf. Jurnalistik Masa Kini, Pengantar : Praktek Kewartawanan. Jakarta. Ghalia Indonesia. 1983 Bungin, Burhan. Metode Penelitian Sosial. Format-Format Kuantitatif & Kualitatif. Airlangga University Press, Surabaya Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana. 2001 Cangara, Hafid. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Grafindo Persada Jakarta. 2004 Djuarsa, Sasa Senjaya. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka. 2007 Effendy, Onong Uchjana. Human Relation dan Public Relations. Bandung.PT Remaja Rosdakarya. 1981 Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 1990 Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikolois. PT Remaja Rosdakarya Bandung, 1992 Human Relations and Public Relations, Mandar Maju Bandung. 1993 Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 2005 Komunikasi; Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 2006 Ference, T.P., Organizational Communication System and The Decision Process. Management Science. 1970 Harjana, Andre. Audit Komunikasi. Teori Praktek. Jakarta. PT Grasindo. 2000 Iriantara, Yosal. Comunity Reations. Konsep dan Aplikasinya. Bandung. Simbioda Rekatama Media. 2004 Jefkins, Frank. Hubungan Masyarakat. Jakarta. Intermasa. 1992
108
Jefkins Frank. Public Relations, Edisi Kelima (Alih bahasa Daniel Yadin), Penerbit Erlangga, 2000. Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations. PT Pustaka Utama Grafiti. 2003 Kriyantoro, Rachmat. Riset Komunikasi. Teknik Praktis. Jakarta. Kencana. 2006 Moore, H Freizer. Hubungan Masyarakat : Prinsip,Kasus dan Masalah. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 1987 Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2000. Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, PT Rosda Karya. 2002 Rahmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Edisi revisi. PT Remaja RosdaKarya. 2007 Rumanti, A. Dasar-Dasar Public Relations. PT Gramedia. Jakarta.2002 R Wayne Pace dan Don F Faules. Komunikasi Organisasi “Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”. Editor Dedy Mulyana. 2006. Ruslan,Rosady. Managemen Humas dan Manajemen Komunikasi”. PT Grafindo Persada Jakarta. 1998 Kiat dan Strategi Kampanye Pblic Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 2000 Kiat dan Strategi Kampanye Publis Relations. PT Rja Grafindo Persada. 2002 Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada. 2003 Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2004 Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepi dan Aplikasi (cetakan ke-7). Jakarta.PT RajaGrafindo Persada. 2006 Scott M Cutlip, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eighth Edition, Prentice Hall Ineternational, Inc. 2000 Effective Public Relations, Nineth Edition, Ineternational, Inc. 2002
Prentice
Hall
109
Effective Public Relations, nineth Ineternational, Inc. 2007
Edition,
Prentice
Hall
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. 2002. Penertbit Alfabeta Bandung Subiakto, Henry. Studi Efek Media Massa dalam Komunikasi Politik. Jakarta.1996 Supranto, J. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Bhineka Cipta Jakarta. 1992 Susanto, Astrid S. Komunikasi dalam Teori dan Praktek 1. Bina Cipta, Jalara, 1988 www.klikbca.com, Data per 31 Maret 2009. Humas BCA
110
LAMPIRAN