ISSN : 2252-9608
Jurnal RAT Vol.3.No.1.Januari 2014
EFEKTIVITAS PEMBINAAN PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DI KABUPATEN BENGKALIS The Effectiveness Of Employees Development On Local Staffing Agency Office At Bengkalis Regency Nurman dan Nurmasari Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution 113, Pekanbaru 28284 Riau Telp: 0761-72126 ext. 123, Fax: 0761674681 Email:
[email protected] [Diterima November 2013; Disetujui Januari 2014] ABSTRACT Regional Personal Board is the area under and responsible to the head of the region through the Regional Secretary, which was formed to assist in implementing the Regional Head of the Civil Service Management. Establishment is very important for performance and organization developing, in a territory to increase the best working, by education and formal and informal establishment. The aim of this research is to know and explain the effectiveness of employees development on local staffing agency office at Bengkalis regency and the obstacle in implement employees development. This research use qualitative and quantitative method, and it combined. To collect primer and secunder data, the researcher use questionnaire, interview and observation. Sample is all of the civil servant on local staffing agency office at Bengkalis regency, it taken by sensus as many as 50 person because limited respondent and has clear position. The result of this research can be concluded that employees development on local staffing agency office at Bengkalis regency can be categorized as effective enough because there are more indicator, they are establishment at working area, establishment at out of working area, character building, and problem solving building, but its are not optimal yet. Hopefully there is repairing in the future in implement an establishment in order to the employee has motivation to work, so that it can reach perspective and can support the development which to reach at Bengkalis.
Keywords : Effectiveness, Employees Development.
http://rat.uir.ac.id
418
Jurnal RAT Vol.3.No.1.Januari 2014
PENDAHULUAN Melakukan pembinaan pegawai sangat penting bagi kelangsungan dan perkembangan organisasi di suatu daerah terutama dalam menghadapi iklim kompetisi yang semakin ketat setelah diberlakukannya otonomi daerah. Menyadari pentingnya kedudukan dan peranan Sumber Daya Manusia dalam organisasi, maka pembinaan sangat diperlukan dalam organisasi, karena dapat memicu perkembangan dalam berbagai usaha, serta kelancaran pelaksanaan program-program kerjanya untuk mencapai sasaran yang efektif. Pembinaan dilakukan bertujuan untuk menciptakan ketaatan atas semua normanorma dan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi sehingga dapat menciptakan efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Melihat kompleksnya tugas, fungsi dan wewenang Kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis, maka dirasa perlu adanya upaya pembinaan dan pengembangan pegawai terutama segi kualitasnya, karena untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan dan program yang telah ditetapkan dibutuhkan pegawai yang profesional dibidangnya dan dapat bekerja secara efektif. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah terus menerus berupaya untuk melakukan pengembangan terhadap SDM pada setiap instansi yang ada, yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja mereka. Hasil pra survey pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bengkalis ditemukan mutasi pegawai dilakukan berdasarkan perintah Bupati yaitu mutasi antar sub bidang di dalam kantor itu sendiri dan mutasi antar instansi/ satuan kerja. Akibatnya pegawai harus mengenal dan belajar pekerjaan serta lingkungan baru dan ini akan memerlukan waktu. Di Kantor Badan Kepegawaian Daerah terdapat 50 orang pegawai dengan kualifikasi pendidikan yang berbeda, terutama di staff yang kebanyakan pegawai honorer dan berpendidikan http://rat.uir.ac.id
ISSN : 2252-9608
SLTA/sederajat. Sehingga berdampak kepada profesionalitas para pegawai dalam melaksanakan tugas belum efektif, bisa juga dikarenakan oleh kurangnya pendidikan dan pelatihan yang ikuti para pegawai yang mengakibatkan para pegawai tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan objektif dan profesional. Efektivitas organisasi adalah konsep tentang efektif dimana sebuah organisasi bertujuan untuk menghasilkan. Organizational effectiveness (efektivitas organisasi) dapat dilakukan dengan memperhatikan kepuasan pelanggan, pencapaian visi organisasi, pemenuhan aspirasi, menghasilkan keuntungan bagi organisasi, pengembangan sumber daya manusia organisasi dan aspirasi yang dimiliki, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di luar organisasi. Menurut Siagian (2001) “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Menurut Moekidjat (1989) yang dimaksud dengan pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan, pengorganisasian, pembiyayaan, penyusunan program, koordinasi pelaksanaan dan pengawasan sesuatu pekerjaan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dengan hasil semaksimal mungkin. Pembinaan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pembinaan kepada pegawai negeri. Pembinaan pegawai negeri Sumber daya manusia dalam setiap organisasi, meskipun sudah melalui tahap seleksi yang baik namun dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya masih selalu menghadapi 419
Jurnal RAT Vol.3.No.1.Januari 2014
persoalan yang tidak dapat di selesaikannya sendiri, Wibowo (2007) Pembinaan terhadap sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam peningkatan kualitas kinerja, demikian halnya dengan para pegawai negeri sipil (PNS). Mereka memiliki peranan yang besar dalam pencapaian cita-cita bangsa. Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja, pembinaan terhadap pegawai juga bertujuan untuk meningkatkan disiplin, mengembangkan karir dan etika mereka. Pembinaan tersebut dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan juga arah yang berbedabeda. Manfaat Pembinaan Pegawai Negeri. Pembinaan terhadap setiap orang secara umum memiliki tujuan dan manfaat yang sama yaitu membentuk karakter dan kepribadian. Srijanti (2006) menjelaskan bahwa tipe kepribadian berpengaruh terhadap pergaulan, penyampaian informasi, pandangan orang lain, pengambilan keputusan, pertanggung jawaban, karir, pandangan masa depan, kehidupan pribadi. Sebagai mahluk sosial, setiap orang pasti merasakan hal itu. Pegawai Negeri Sipil adalah orang yang dekat dengan masyarakat, dengan demikian kepribadian mereka harus di bentuk sedemikian rupa agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat di dalam pelaksanaan tugasnya, menurut Fathoni (2006) Pembinaan juga di perlukan supaya tercipta sumber daya manusia yang disiplin, tanpa disiplin yang baik akan sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui dan menjelaskan efektivitas pembinaan pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis, dan 2) Untuk mengetahui dan menjelaskan kendala dalam melakukan pembinaan pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis.
http://rat.uir.ac.id
ISSN : 2252-9608
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pelaksanaan penelitian ini dalam pengumpulan data primer dan data sekunder menggunakan metode penelitian survei sebagai salah satu jenis Scientific Research (penelitian ilmiah). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Adapun lokasi penelitian ini adalah pada instansi Pemerintah Daerah yakni pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah yang beralamat di jalan Antara di Kabupaten Bengkalis di tetapkan dengan pertimbangan bahwa Badan ini memiliki peranan yang strategi sebagai merekrut, menempatkan dan mengembangkan pegawai yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Bengkalis. Populasi penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis yang berjumlah 49 orang. Tetapi disini Kepala Badan Kepegawaian Daerah peneliti jadikan sebagai Key Informan yang dapat menyempurnakan data yang peneliti peroleh dari responden. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis menggunakan Metode Sensus dengan pertimbangan yang relatif terbatas, memiliki tempat dan kedudukan yang jelas serta mudah untuk ditemui dan mendapatkan data/informasi yang diperlukan. Data penelitian diambil adalah kuisioner, observasi, dan wawancara. Dalam menganalisa data penulis menggunakan metode deskriptif selanjutnya di sajikan dalam bentuk tabulasi dan di analisis secara kuantitatif dilengkapi dengan nilai skor, karena penelitian ini menggunakan metode kombinasi yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Kinerja Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis belum menunjukkan 420
Jurnal RAT Vol.3.No.1.Januari 2014
hasil yang sangat mengembirakan dan memuaskan. Untuk itu sangat perlu diketahui sejauh mana efektivitas pembinaan pegawai pada kantor Badan Kepegawaian Daerah yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan menetapkan beberapa indikator penelitian, yakni : Pelatihan magang, pelatihan di tempat kerja, pelatihan di luar tempat kerja, pelatihan pemodelan prilaku, pelatihan pemecahan masalah. Pelatihan Magang Dari hasil wawancara didapat hasil bahwa para pegawai yang mengikuti kegiatan magang, memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang professional, pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir, pegawai yang mengikuti pelatihan magang memperoleh uang saku selama magang. Dengan adanya pelatihan magang yang diikuti oleh pegawai terlihat ada perubahan kearah yang lebih baik seperti pegawai bertanggungjawab akan tugasnya dan lebih bersemangat serta cepat dalam memberikan pelayanan. Pelatihan di Tempat Kerja Dari hasil wawancara didapat hasil bahwa pegawai diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan ditempat kerja sesuai dengan tugas pokok pegawai itu sendiri supaya mendukung pekerjaannya dan biasanya pelatihan ini dilaksanakan pada setiap pegawai baru, pindah ke bagian lain (mutasi), yang berganti tugas dan tanggung jawabnya, dan bagi pegawai yang menunjukkan prestasi kurang baik dalam pekerjaannya. Dilaksanakan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan sehingga mendapatkan pengetahuan/keterampilan berupa pengalaman (praktik langsung) meningkatkan diri mulai http://rat.uir.ac.id
ISSN : 2252-9608
dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir. Pelatihan di Luar Tempat Kerja Dari hasil wawancara didapat hasil bahwa pelatihan diluar tempat kerja ini bertujuan untuk mengembangkan diri dan pengembangan karir, mempunyai kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan pegawai lainnya dari luar lingkungan instansi kerjanya. Saat ini pegawainya ada yang melanjutkan sekolah keluar daerah dengan tugas belajar dan ada pula yang izin belajar. Untuk pengiriman pegawai yang mengikuti pelatihan diluar tempat kerja berdasarkan permintaan dari instansi penyelenggara dan di sesuaikan dengan job spesification seperti mengirim pegawai Subbag pendataan dan pelaporan untuk mengikuti diklat kearsipan selama 3 hari, dan mengirim pegawai bidang Subbag perencanaan dan keuangan untuk mengikuti diklat pengelolaan barang dan jasa dan pengadaan barang dan jasa selama 7 hari. Pengiriman pegawai tersebut dengan harapan pegawai mendapatkan ide-ide baru yang dapat dibawa kembali ke tempat kerjanya dan memperoleh wawasan yang lebih luas dari perkuliahan dan diskusi-diskusi pada saat pelatihan. Pelatihan Pemodelan Perilaku Dari hasil wawancara didapat hasil bahwa memang seharusnya dan idealnya bagi pegawai yang telah mengikuti pelatihan pemodelan perilaku agar pegawai bekerja lebih semangat diarahkan kepada terwujudnya pegawai-pegawai yang setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945, Negara dan Pemerintah sehingga pegawai hanya mengabdikan diri kepada kepentingan negara dan masyarakat demi terwujudnya aparatur yang bersih dan berwibawa, ditujukan kepada terwujudnya suatu iklim kerja yang serasi dan menjamin terciptanya kesejahteraan jasmani dan rohani secara adil dan merata sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dengan 421
ISSN : 2252-9608
Jurnal RAT Vol.3.No.1.Januari 2014
sebaik-baiknya. Tetapi faktanya tidak semua pegawai yang mengikuti pelatihan ini yang mampu mengubah sikap dalam bekerja dan menciptakan situasi kerja yang lebih baik semua tergantung kepada penyerapan masingmasing pegawai setidaknya pegawai memahami benar kode etik pegawai dan memahami tanggung jawab sebagai seorang PNS. Pelatihan Pemecahan Masalah Dari hasil wawancara didapat hasil bahwa tujuan adanya pelatihan ini agar pegawai mampu menunaikan tugas-tugas kerja sehari-hari dengan cepat mengetahui apa masalah yang terjadi, mengetahui metode lengkap untuk memilih tindakan dan menguasai cara terbaik yang menjamin suksesnya rencana tanpa ada penyimpangan, tetapi pelatihan ini jarang diikuti oleh pegawai, sedikit pegawai yang mampu menyampaikan kasus-kasus yang terjadi dikepegawaian daerah Kabupaten Bengkalis sehingga dengan pelatihan-pelatihan yang diikuti membuat pegawai menjadi mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan penuh hati-hati sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dikepegawaian, khususnya dalam menyelesaikan masalah kepegawaian di dearah. Kemudian dengan latihan-latihan yang diberikan oleh tenaga pengajar pegawai menjadi mampu menganalisis suatu kejadian atau masalah kepegawaian, seperti pertimbangan dalam memutasi pegawai sampai dengan mengurusi kenaikan pangkat pegawai dan memberikan sanksi teguran kepada pegawai yang melanggar aturan disiplin diseluruh SKPD yang ada di Kabupaten Bengkalis. Tabel 1 : Rekapitulasi Tanggapan Responden Penelitian terhadap Efektivitas Pembinaan Pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis http://rat.uir.ac.id
N o. 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator Pelatihan Magang Pelatihan di Tempat Kerja Pelatihan di Luar Tempat Kerja Pelatihan Pemodelan Prilaku Pelatihan Pemecahan Masalah Total Skor
Jlh Rspdn 49
Skor
Kategori
690
Efektif Cukup Efektif Cukup Efektif Cukup Efektif
49
1119
49
869
49
851
49
650
Kurang Efektif
4179
Cukup Efektif
Sumber: Hasil pengolahan data dan hasil survey tahun 2013
Dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembinaan pegawai pada kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis pada umumnya belum efektif (cukup efektif), yang mana pelatihan ditempat kerja berperan cukup efektif dalam melakukan pembinaan pegawai, sedangkan pelatihan di luar tempat kerja belum juga berperan cukup efektif, disamping itu juga untuk pelatihan pemecahan masalah berperan kurang efektif. Kendala – kendala dalam melakukan pembinaan pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis. Setelah dilakukan penelitian melalui wawancara dan kuisioner kepada responden. Ditemui kendala-kendala secara eksternal dan internal antara lain sebagai berikut : 1. Secara Eksternal ( di luar diri peserta pelatihan) a. Waktu yang diberikan sangat singkat dalam mengikuti pelatihan sehingga hasil pelatihan tidak bisa terlaksana dengan optimal b. Penunjukan / penentuan peserta pelatihan hanya berdasarkan kecukupan anggaran yang tersedia, sehingga peserta 422
Jurnal RAT Vol.3.No.1.Januari 2014
yang ditunjuk dalam mengikuti pelatihan hanya perwakilan dari setiap bidang. c. Adanya resistensi / penolakan dari pegawai yang ditunjuk untuk ditempatkan di daerah-daerah tertentu dengan alasan jarak tempuh, fasilitas kerja dan sarana transportasi yang terbatas. 2. Secara Internal : kendala dari dalam diri pegawai itu sendiri tidak mau melakukan perubahan sikap, perilaku dalam menyelesaikan pekerjaan dan tidak mau berbagi pengalaman kepada rekan kerja yang lain atau bekerja secara Tim.
ISSN : 2252-9608
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. PT.ANDI Samsudin, Sadili, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung, CV Pustaka Setia. Siswanto, B, 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta. Siagian, Sondang P, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara. Wibowo, Samudra. 2000, Beberapa Konsep Untuk Administrasi Negara. Yogyakarta. Liberty.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembinaan pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten Bengkalis berada pada kategori Cukup Efektif. DAFTAR PUSTAKA Fathoni, Abdurahmat, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Rineka Cipta.. Handoko, Hani, 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFEYogyakarta, Yogyakarta. Hasibuan, S.P Malayu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan,S.P Malayu, 2002. Managemen Personalia, Jakarta : Bumi Aksara Hamim, Sofian, 2005. Administrasi Organisasi dan Managemen, Pekanbaru,UIR Press Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFEYogyakarta, Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.
http://rat.uir.ac.id
423