EFEKTIFITAS KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN MINAHASA SELATAN 1
1
Alfa Tiwow
Kandidat Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi Email:
[email protected]
Abstract: Performance of an employee within a company or agencies is a measure of the success or failure of goals and job responsibilities as set out in the such of company or agencies. Each employee has a responsibility in carrying out their respective duties and works. Effectiveness of employee performance is closely related to the workings of the employees themselves in carrying out the responsibilities given to him. Civil servants in the office staffing agency South Minahasa district there are not responsible in performing their duties so that the purpose of the agency is not achieved. The purpose of this study to determine the performance of the employees in terms of capabilities, business and employment opportunities as well as the effectiveness of the approach is a source of employees, processes and objectives. This research used qualitative methods in the form of a descriptive case study approach. The results showed that the organization's objectives and strategies of the office staffing agency in South Minahasa district based on the duties that had been arranged by the employer or the Regent of South Minahasa, while performance measurement indicators based programs or activities that have been arranged or composed. The level of achievement of the goals and objectives of the organization still follows the coordination of each program according to the achived of results. In terms of employee performance evaluation, judging from the description of duties and responsibilities that exist whether in accordance with predetermined. Overall performance of the office staffing agency in South Minahasa district has not been too good because there are still many shortcomings in the office itself or its employees. Keywords: effectiveness, performance, civil servants Abstrak: Kinerja seorang pegawai dalam suatu perusahaan / badan / instansi merupakan tolak ukur dari berhasil atau tidaknya tujuan dan tanggung jawab kerja yang telah ditetapkan dalam perusahaan / badan / instansi tersebut. Setiap pegawai memiliki tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan tugas dan kerjanya. Efektifitas kinerja pegawai sangat berhubungan erat dengan cara kerja dari pegawai itu sendiri dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan padanya. Pegawai negeri sipil di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan masih ada yang belum bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sehingga tujuan dari suatu instansi tidak tercapai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja para pegawai dari segi kemampuan, usaha dan kesempatan kerja serta efektifitas pegawai dengan pendekatan sumber, proses dan sasaran. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian didapatkan bahwa tujuan sasaran dan strategi organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan pada tupoksi yang telah diatur oleh atasan atau Bupati Minahasa Selatan, sedangkan indikator pengukuran kinerja berdasarkan program-program atau kegiatan yang telah diatur atau disusun. Tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi masih mengikuti koordinasi dari setiap program sesuai hasil ketercapaiannya. Dari segi evaluasi kinerja pegawai, dilihat dari uraian tugas dan tanggung jawab yang ada apakah telah sesuai dengan yang telah ditentukan. Secara keseluruhan kinerja Badan Kepegawaian Daerah belum terlalu baik karena masih banyak kekurangan yang terdapat dalam kantor itu sendiri maupun para pegawainya. Kata kunci: efektifitas, kinerja, pegawai negeri sipil
Dalam suatu perusahaan / badan / instansi tentu mempunyai seorang pegawai.
Berbicara mengenai pegawai tentu selalu berkaitan dengan kinerja dari pegawai itu 1
sendiri. Kinerja seorang pegawai dalam suatu perusahaan / badan / instansi merupakan tolak ukur dari berhasil atau tidaknya tujuan dan tanggung jawab kerja yang telah ditetapkan dalam perusahaan / badan / instansi tersebut. Para atasan atau manager seringkali lupa atau bahkan tidak memperhatikan lagi kinerja dari para pegawainya, kecuali sudah kelihatan amat buruk cara kerja para pegawai atau terjadi sesuatu yang telah merugikan pihak perusahaan / badan / instansi tersebut. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (2000:67) . Kinerja adalah prestasi kerja yaitu hasil kerja secara kualitas yang dicapai dari seorang pegawai dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seseorang merupakan kombinasi atau gabungan dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu perusahaan / badan / instansi dihubungkan dengan visi yang diemban serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional perusahaan/badan/instansi tersebut. Visi kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan yaitu menyelenggarakan manajemen kepegawaian, menyiapkan penyusunan perundang-undangan dibidang kepegawaian, perencanaan dan pengembangan kepegawaian daerah, menyiapkan kebijakan teknis pengembangan kepegawaian daerah, penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, penyiapan dan penetapan pensiun pegawai negeri sipil daerah, penyiapan dan penetapan gaji tunjangan dan kesehjateraan pegawai negeri sipil daerah. Yang dapat peneliti lihat dalam kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Minahasa Selatan kualitas para pegawai dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab belum terlalu baik.
Kemampuan dari para pegawai dalam hal mengaplikasikan komputer belum terlalu baik karena masih banyak pengetahuan dalam bentuk office yang belum bisa pegawai mengerti dan harus belajar lagi dalam hal mengaplikasikan komputer. Usaha dari para pegawai belum terlalu baik karena kurangnya tanggung jawab dari para pegawai dan masih banyak meluangkan waktu untuk bersantai dan dari hal itu kesempatan untuk kenaikan pangkat atau golongan bagi pegawai masih belum bisa dipastikan karena menilai dari hasil kerjanya. Maka dari itu tingkat pencapaian hasil suatu instansi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau tujuan oleh instansi itu sendiri. Makna kinerja dapat dirumuskan sebagai suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya akibat kemampuan dan potensi yang dikembangkan sehingga berubah menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi diri sendiri dan orang disekitar. Di negara kita banyak sekali pegawai, baik itu pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta. Setiap pegawai memiliki tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan tugas dan kerjanya. Efektifitas kinerja pegawai sangat berhubungan erat dengan cara kerja dari pegawai itu sendiri dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan padanya. Dan pegawai negeri sipil di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan masih ada yang belum bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sehingga tujuan dari suatu instansi tidak tercapai. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka peneliti tertarik untuk lebih mengetahui efektifitas kinerja dari para pegawai negeri sipil di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Minahasa Selatan.
2
Metode Penelitian Digunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif, karena dalam penelitian ini akan digambarkan tentang Efektifitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dimana studi kasus merupakan strategi penelitian yang didalamnya menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktifitas, proses atau sekolompok individu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan (observasi) dan studi dokumen.
Selatan. Oleh karena itu pemilihan informan menggunakan teknik proposive, dimana informan dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga informan yang dipilih harus merupakan mereka yang mengetahui dan terlibat langsung. Informan penelitian berjumlah 4 orang dengan kepala dinas 1 orang, kabid mutasi dan kepangkatan 1 orang, kasubag umum 1 orang, staf 1 orang. Hasil Wawancara 1. Informan Drs. FRT: Informan mengatakan tentang penetapan tujuan, sasaran dan strategi organisasi di kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kab Minahasa Selatan mempunyai 3 bidang: Bidang mutasi dan kepangkatan yaitu bertugas : a. Pelaksanaan mutasi dan penggajian b. Pelaksanaan pengangkatan pegawai negri sipil daerah c. Pelaksanaan pemindahan pegawai negri sipil daerah d. Pelaksanaan peberhentian pegawai negri sipil daerah e. Pelaksanaan kenaikan pangkat pegawai negri sipil daerah f. Pelaksanaan penetapan pensiun pegawai negri sipil daerah g. Pengevaluasian kegiatan h. Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan Bidang perencanaan dan mutasi jabatan yaitu bertugas : a. Perencanaan kebutuhan pegawai negri sipil b. Pelaksanaan seleksi calon penerimaan pegawai negri sipil c. Pelaksanaan analisa kepangkatan dan jabatan d. Pelaksanaan seleksi administrasi mutasi jabatan e. Perencanaan pengembangan pegawai negri sipil f. Pelaksanaan evaluasi kegiatan
Fokus Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada kinerja pegawai dalam hal kemampuan bekerja yaitu pegawai mampu dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah di berikan kepadanya dan mampu menyelesaikan sesusai dengan waktu yang telah diberikan, usaha bekerja dalam hal ini pegawai dinilai apakah mereka bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dari atasan kepada bawahan sehingga para pegawai mendapat kesempatan yang dapat dinilai. Peneliti juga memfokuskan kepada efektifitas pegawai melalui beberapa pendekatan yaitu pendekatan sumber yang mengukur efektifitas melalui keberhasilan suatu lembaga dalam mendapatkan berbagai macam sumber yang dibutuhakannya, pendekatan proses yaitu sebagai efisiensi dan kondisi kesehatan dari suatu lembaga internal, dan pendekatan sasaran yaitu pendekatan yang mengukur sejauh mana suatu lembaga merealisasikan sasaran yang hendak dicapai. Informan Penelitian Informan adalah orang yang dipilih untuk dapat memberikan informasi secara benar, lengkap dan terperinci mengenai Efektifitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Minahasa 3
g. Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan Bidang pendidikan dan pelatihan yaitu bertugas : a. Penyusunan rencana pendidikan dan pelaltihan b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan struktural c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional d. Pelaksanaanpendidikan dan pelatihan prajabatan calon pegawai negri sipil e. Pelaksanaan evaluasi kegiatan f. Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan
di kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kab Minahasa Selatan yaitu mengitung atau mengkordinasi setiap program yang dijalankan apakah sudah sesuai dengan pencapaian. Informan mengemukakan cara mengevakuasi kinerja di kantor Badan Kepegawaian Daerah yaitu mengontrol tiap pegawai apakah mereka bertanggug jawab dengan pekerjaannya. Informan mengatakan kinerja Badan Kepegawaian Daerah secara keseluruhan yaitu baik, walaupun masih ada yang belum bisa dipahami oleh para pegawai 3. Informan KER: Informan mengatakan tentang pencapaian tujuan, sasaran dan strategi organisasi yaitu melihat isi dari tugas dan pokok para bidang pegawai. Informan merumuskan indikator dan ukuran kinerja yaitupengukuran kinerja yaitu melihat dari segi loyalitas dan tanggung jawab pegawai. Informan mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sassaran organisasi yaitu melihat hasil yang sudah tercapai dan apakah sesuai dengan tujuan dari instansi ini. Informan mengemukakan cara mengevaluasi kinerja yaitu melihat semua pegawai apakah sudah melaksanakan tujuan dan tanggung jawab yang telah diberikan kepadaya. Informan mengatakan kinerja dari kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kab, Minahasa Selatan yaitu baik.
Informan merumuskan indikator dan ukuran kinerja di kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kab Minahasa Selatan yaitu melalui program dan kegiatan. Informan mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi di kantor Badan Kepegawaian Daerah yaitu dengan koordinasi dan mengevaluasi tiap program yang ada di bidang-bidang sesuai hasil capaian yang ada. Informan juga mengemukakan cara mengevaluasi kinerja di kantor Badan Kepegawaian Daerah yaitu dengan mengontrol, menilai loyalitas dan tanggung jawab tiap pegawai. 2. Informan FRT, SE: Informan mengatakan tentang penetapan tujuan, sasaran dan strategi organisasi dikantor badan kepegawaian Daerah di Kab Minahasa Selatan yaitu dengan melihat hasil kerja dari para pegawai apakah sudah sesuai dengan apa yang di tugaskan atau di pertanggung jawabkan kepada mereka. Informan merumuskan indikator dan ukuran kinerja di kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kab Minahasa Selatan yaitu melalui program yang di berikan kepada setiap pegawai apakah telah berjalan dengan baik. Informan mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi
4. Informan KJK: Infoman mengatakan tentang penetapan tujuan, sasaran dan strategi organisasi di kantor Badan Kepegawaian Daerah di Kab. Minahasa Selatan. Berdaraskan tupoksi organisasi dengan mengacu pada visi dan misi organisasi yang di uraikan kebawah mnjadi tupoksi bidang, sub bidang sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai. Informan merumuskan indikator dan ukuran kinerja di kantor Badan 4
Kepegawaian Daerah di Kab. Minahasa Selatan yaitu dapat dilihat dari banyaknya surat atau berkas masuk, baik yang sudah dapat diproses, sedang di proses maupun yang tidak dapat di proses serta pengelolahan manajemen PNS dan pengambagan manajeman PNS di Kabupaten Minahasa Selatan. Informan mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi di kantor Badan Kepegawaian Daerah yaitu dapat dilihat dari tingkat kepuasan pegawai dan masyarakat yang dilayani. Tidak atau kurangnya komplain atau keberatan dari masyarakat, pegawai atau pelayanan yang diberikan orgaisasi. Informan mengemukakan cara mengevaluasi kinerja di kantor Badan Kepegawaian Daerah yaitu melihat dari uraian tugas yang ada apakah telah sesuai aturan rencana kerja dan hasil kerja yang dicapai. Informan mengatakan kinerja Badan Kepegawaian Daerah secara keseluruhan yaitu baik, walaupun masih banyak kekurangan yang masih harus dibenahi seperti: 1) Sistem aplikasi kepegawaian yang belum ada. 2) SDM yang masih kurang menguasai TUPOKSI atau aturan. 3) Sarana pendukung yang belum memadai seperti komputer, printer dan ATK. 4) Penerapan aturan yang belum maksimal dan adanya sistem kekeluargaan atau koneksi dalam proses berkas.
mengikuti koordinasi dari setiap program di bidang sesuai hasil ketercapaiannya. Dari segi evaluasi kinerja pegawai melihat dari uraian tugas yang ada apakah telah sesuai dengan yang di tentukan dan juga mengontrol menilai tanggung jawab setiap pegawai. Dan secara keseluruhan kinerja Badan Kepegawaian Daerah belum terlalu baik karena masih banyak kekurangan yang terdapat dalam kantor itu sendiri maupun para pegawai. Proses penyusunan peraturan perundang undangan daerah dibidang kepegawaian yaitu dengan melihat standart dan prosedur yang telah di tetapkan pemerintah dan sesuai dengan aturan bupati. Proses perencanaan dan pengembangan kepegawian daerah yaitu dengan cara melitah dari jabatan struktural dan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang telah di atur oleh pemerintah. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil memiliki proses yang sesuai dengan prosedur yang di tetapkan dalam perundang-undangan. Begitu pula dengan penetapan dan penyiapan pensiun pegawai mengikuti standart dan prosedur perundang-undangan dan penyiapan penetapan gaji tunjangan dan kesejahteraan pegawai sebagaimana yang telah disusun harus mengikuti undang-undang yang telah di tetapkan. Pembahasan Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang Efektiitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di Kabupaten Minahasa Selatan, yaitu para pegawai masih belum bisa mengaplikasikan computer, kemampuan para pegawai harus ditambahkan lagi pembelajaran dalam hal mengaplikasikan komputer karena hal itu sangat penting dalam sebuah kantor apalagi dalam hal pengetikan surat, karena suatu tanggung jawab yang diberikan atasan itu sangat penting dan jika tugas itu diberikan kepada
Rangkuman Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara, tujuan sasaran dan strategi organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan berpatokan atau berdasarkan tupoksi yang telah diatur oleh atasan atau Bupati Minahasa Selatan. Sedangkan indikator pengukuran kinerja berdasarkan program-program atau kegiatan yang telah di atur atau disusun. Tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi pun masih 5
salah satu bawahannya berarti atasan tersebut percaya dan memberikan tanggung jawab kepada bawahan tersebut dan jika suatu bawahan belum bisa menyelesaikan tugas yang diberikan suatu atasan, kinerja suatu bawahan tersebut akan dinilai oleh atasannya dan hal itu sangat berpengaruh dalam efektifitas kinerja pegawai itu sendiri. Para pegawai juga belum bisa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan padanya sehingga kesempatan untuk menilai hasil kerjanya tidak bisa diukur. Pegawai juga belum bisa memperoleh sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan instansi dan belum bisa melihat semua pelaksanaan program suatu instansi sehingga para pegawai tidak bisa mengukur keberhasilan suatu instansi dan secara tidak langsung apa yang dilakukan instansi tidak berjalan sesuai dengan rencana yang diinginkan serta kurangnya tanggung jawab dari para pegawai dan kurangnya peralatan kantor seperti komputer, printer dan alat tulis menulis. Jika pegawai negeri sipil di kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah) mampu mengaplikasikan komputer maka pegawai dapat menyelesaikan apa yang dipercayakan kepadanya atau tanggung jawab yang diberikan kepadanya contohnya dalam hal pengetikan surat, hal itu bisa menilai hasil kerjanya dan bisabisa pegawai itu mendapat promosi untuk kenaikan pangkat. Dan jika pegawai mampu mencari atau memperoleh sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu instansi pegawai dapat mengukur apakah pelaksanaan program suatu instansi sudah ada keberhasilan dan apa yang diinginkan suatu organisasi atau instansi berjalan sesuai dengan rencana. Sesuai dengan gambaran hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, dengan bertitik tolak dari Mohamad Mahsun, SE, M.Si, Ak adalah gambaran mengenai tingakat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategi suatu organisasi.
Yang ingin mempertanyakan bagaimana efektifitas kinerja pegawai, hambatan yang muncul dalam efektifitas kinerja, apa yang berhasil dicapai dan sebagainya. Hal ini bermaksud untuk mengukur tingkat efektifitas kinerja pegawai dari pelaksanaan program tersebut. Suatu program atau tujuan yang diambil pasti ditujukan untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Didalam penentuan suatu program pasti ada pengukuran efektifitas dan kinerja pegawai. Efektifitas dan kinerja adalah prestasi kerja secara kualias dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, dan merupakan kombinasi dari kemampuan usaha dalam pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Whittaker (dalam BPKP, 2000) menjelaskan bahwa kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, kriteria keberhasilan ini berupa tujuan atau target tertentu yang hendak dicapai, tanpa ada tujuan atau target kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kerja kelompok personil. Kinerja juga mempunyai 3 komponen deskripsi yaitu tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan 6
memberi arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personil, walaupun demikian penentuan tujuan tidaklah cukup sebab itu dibutuhkan ukuran, apakah seseorang telah mencapai kinerja yang diharapkan. Efektifitas merupakan unsur pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program, disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Georgepolous dan Tannembaum (1985) mengemukakan bahwa efektifitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain penilaian efektifitas harus berkaitan dengan masalah sasaran ataupun tujuan. Efektifitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhui tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaanya. Efektifitas juga adalah sebagai suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas dan waktu yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut telah ditentukan terlebih dahulu. Upaya mengevaluasi jalannya suatu organisasi dapat dilakukan melalui konsep efektifitas. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk menentukan apakah perlu dilakukan perubahan secara signifikan terhadap bentuk dan manajemen organisasi atau tidak. Dalam hal ini efektifitas merupakan pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien ditinjau dari sisi masukan, proses maupun keluaran. Suatu kegiatan akan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan prosedur sedangkan dikatakan efektif bila kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
benar dan memberikan hasil yang bermanfaat. Efektifitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Minahasa Selatan belum terlalu baik karena dari segi pegawai masih banyak yang belum bisa mencapai target atau tujuan dari organisasi atau kantor itu sendiri, masih kurangnya cara mengaplikasikan komputer, kurangnya tanggung jawab dari setiap pegawai dan sistem aplikasi kepegawaiannya belum diadakan dan sarana pendukung dalam kantor tersebut masih belum memadai. Ucapan Terima Kasih Ucapan Terima Kasih ditujukan kepada Drs. M. S. Mantiri, MSi selaku pembimbing 1, Drs. J. E. Kaaowan, MSi selaku pembimbing 2 dan kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah menumbuhkan ide atau gagasan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel ini. Kepustakaan A. W. Widjaja (1986) Administrasi Kepegawaian, Jakarta, Rajawali Anwar Prabu Mangkunegara (2000) Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Jakarta, Refika aditama Gibson (1997) Organisasi dan Manajemen, Jakarta, Erlangga Handayaningrat (1995) Administrasi Pemerintahan dalam pembangunan nasional, Jakarta, Haji Masagung James A Hall (2001) Accouting Information System, Jakarta, Salemba Empat John Witmore (1997) Coaching For Performance, Jakarta, Raja Grafindo Maluyu S.P Hasibuan (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara
7
Miles dan Huberman (1992) Sumber Tentang Metode-Metode, Jakarta, UI Press Mohamad Mahsun, SE, M.Si, Ak (2009) Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta, BPFE
Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara
8