EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK.
Oleh: Annisa Rahmawati I34060667
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ABSTRACT
ANNISA RAHMAWATI. The Organizational Effectiveness and Corporate Social Responsibility Implementation of PT Indocement Tunggal Prakarsa. (Supervised by: FREDIAN TONNY) This research essentially aims to see and understand The Organizational Effectiveness and Corporate Social Responsibility Implementation of PT Indocement Tunggal Prakarsa. The subjects of this research were the village government, local community, and the corporate staff.
The method of this
research used purposive sampling technique to decide the sample. This research used one key- informant and fourty-five respondents. The conclusion of this research is the higher organizational effectiveness, the better CSR implementation done. Keyword: CSR, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Organization, Effectiveness, Implementation.
RINGKASAN ANNISA RAHMAWATI. Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Dibawah bimbingan Ir. Fredian Tonny, MS) Konsep pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak dibicarakan dalam dunia bisnis dan perusahaan di era globalisasi ini, terutama sejak dilakukannya penandatanganan Millenium Development Goals (MDGs) oleh beberapa negara di dunia pada tahun 2000. Indonesia sebagai salah satu negara yang turut menandatangani perjanjian MDGs tersebut telah mengatur sejumlah regulasi yang terkait dengan pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang melakukan pemanfaatan sumber daya alam, seperti yang tercantum dalam UU PT tahun 2007 Pasal 74 ayat 1. PT Indocement Tunggal Prakarsa sebagai salah satu perusahaan ekstraktif besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia turut memiliki kewajiban dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Implementasi program CSR oleh perusahaan ini dinilai telah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah penghargaan yang diterima perusahaan terkait dengan pelaksanaan program CSR, diantaranya Penghargaan Terbaik 1 “Indonesian CSR Awards 2008” dan Peringkat Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2009. Keberhasilan perusahaan ini dalam melaksanakan program CSR tak lepas dari organisasi pelaksana CSR perusahaan yang efektif, yakni Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa. Efektivitas organisasi ini dinilai memiliki keterkaitan dengan efektivitas implementasi CSR oleh perusahaan. Oleh karena itu, pertanyaan umum yang dikaji dalam penelitian ini diajukan untuk mengetahui efektivitas organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Pertanyaan khusus dalam penelitian ini dibahas untuk mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian dan untuk mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta
strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data-data kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menetapkan informan dan responden dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Infoman kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Departemen CSR, sedangkan responden penelitian terdiri dari 15 orang staf Departemen CSR dan 30 orang masyarakat desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner di lapangan diolah untuk menganalisa hubungan antara variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan alat bantu SPSS v.15.0. Cara pandang PT Indocement terhadap pelaksanaan CSR termasuk dalam kategori beyond compliance. Cara pandang tersebut mempengaruhi strategi yang digunakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR, yaitu dengan menciptakan pola kemitraan yang strategis antara perusahaan, warga desa binaan, aparat pemerintah, instansi pendidikan, dan pihak swasta lainnya. Hasil uji hipotesis yang dilakukan terhadap variabel efektivitas organisasi Departemen CSR dan variabel efektivitas impelementasi CSR menghasilkan angka korelasi sebesar 0.122 dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif diantara kedua variabel tersebut, sehingga hasil hipotesis penelitian ini adalah semakin tinggi efektivitas organisasi, maka semakin baik implementasi program CSR.
EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK.
Oleh: Annisa Rahmawati I34060667
SKRIPSI Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh: Nama Mahasiswa
:
Annisa Rahmawati
NRP
:
I34060667
Program Studi
:
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Judul Skripsi
:
Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate
Social
Responsibility
PT
Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS NIP: 19580214 198503 1 004 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003
Tanggal Lulus: __________________
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN
INI
SAYA
MENYATAKAN
BAHWA
SKRIPSI
YANG
BERJUDUL “EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN
MANAPUN
UNTUK
TUJUAN
MEMPEROLEH
GELAR
AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Januari 2010
Annisa Rahmawati I34060667
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Annisa Rahmawati dilahirkan pada tanggal 22 November 1988 di Bogor. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Edward Tamimi dan Ibu Hj. Yetriza Hasbullah. Pendidikan yang pertama kali ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-kanak Harapan II pada tahun 1993-1994. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negeri Pedurenan Tengah I pada tahun 1994-2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bekasi pada tahun 2000-2003, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bekasi pada tahun 2003-2006. Pada tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Saringan Masuk IPB) dan memilih Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2007. Selama menjadi mahasiswa di IPB, selain belajar penulis juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, yakni sebagai staf divisi infokom Dewan Perwakilan Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama pada tahun 2006-2007, staf divisi broadcasting Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 20072010, dan staf divisi sosial dan lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia tahun 2008-2009, serta aktif terlibat dalam kepanitiaan acaraacara kemahasiswaan. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Sosiologi Umum (KPM130) dan Mata Kuliah Komunikasi Bisnis (KPM231).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Judul yang dipilih dalam skripsi ini adalah Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Penelitian ini bertujuan umum untuk mengetahui efektivitas organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan bertujuan khusus untuk mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian dan untuk mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi proses pembelajaran bagi peneliti dalam memahami fenomena sosial yang terjadi di lapangan serta dapat menjadi masukan bagi perusahaan terkait kegiatan CSR. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2010
Annisa Rahmawati
UCAPAN TERIMA KASIH
Seraya mengucap takbir dan hamdalah, penulis mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, dan sarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS selaku dosen penguji utama dan Ir. Hadiyanto, MS selaku dosen penguji wakil departemen. 3. Ibu Dian Octavia, Ibu Lia Damayanti, Bapak Bambang N, Bapak Toto, Bapak Romi Himawan, Bapak Fajar Fathoni, dan seluruh staf Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian. 4. Seluruh staf pemerintah desa dan masyarakat Desa Nambo dan Desa Bantarjati yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian. 5. Papa, Mama, Uni Rizka, dan adik-adik tersayang Tita dan Ridwan yang telah mencurahkan begitu banyak kasih sayang, perhatian, motivasi dan semangat bagi penulis selama masa studi. Terima kasih untuk untaian doa yang selalu dipanjatkan setiap harinya demi kesuksesan hidup penulis. 6. Adji Satrio Utomo, selaku teman berbagi dan bertukar pikiran. Terima kasih untuk warna-warni kehidupannya yang telah memberikan semangat dan perhatian serta motivasi bagi penulis selama masa studi. 7. Sahabat-sahabatku tersayang, Ninik, Indah, Tami, Mba Winda, Icha, Aan, Uni Mike, Rissa dan Arlita yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam setiap kesulitan yang penulis rasakan dalam studi. Terima kasih atas kebersamaan dan doa-doa kalian.
8. Teman-teman
seperjuangan
program
akselerasi,
khususnya
Yuni
Muryaningrum yang selalu menemani penulis menghadap dosen pembimbing, serta Lingga, Vani, Luisita, Arif, Indra, Fenita, Nadra, Rininda, Parnamian, Noval, Viora, Siska, Nadia, dan Andi Fuad. Terima kasih atas semangat kebersamaan kalian. 9. Teman-teman KPM 43, khususnya Septiani Wesman yang turut menunjang fasilitas penulis selama melakukan penelitian. 10. Seluruh warga Eky’erz, baik alumni maupun penghuni saat ini Vivi, Sabti, Dinda, Betari, Ochi, Ita, Mba Ita, Arin, Vita, Bani, Mba Eka, Iin, Ayu, Mba Yani, Mba Ira, Mba Venny, Mba Ani, Mba Reni. Terima kasih atas pengalaman hidup yang diajarkan pada penulis selama ini. 11. Adik-adik praktikan Sosum (A19 dan B08 tahun ajaran 2008/2009) dan teman-teman praktikan MK Komunikasi Bisnis tahun ajaran 2009/2010. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua pihak dan membanggakan bagi keluarga, agama, teman-teman, bangsa, dan negara. Amin Ya Rabbal’alamin.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................. DAFTAR GAMBAR ............................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
Halaman xii xiv xv xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 1.4. Kegunaan Penelitian ..............................................................
1 1 4 5 5
BAB II PENDEKATAN TEORITIS .................................................. 6 2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................... 6 2.1.1. Corporate Social Responsibility ................................. 6 2.1.1.1. Konsep Corporate Social Responsibility ........ 2.1.1.2. Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility ...................... 7 2.1.2. Definisi Organisasi ....................................................... 9 2.1.3. Efektivitas Organisasi................................................... 10 2.1.4. Efektivitas Implementasi CSR ..................................... 11 2.2. Kerangka Pemikiran .............................................................. 11 2.3. Hipotesa Penelitian ............................................................... 12 2.3.1. Hipotesa Pengarah ........................................................ 12 2.3.2. Hipotesa Uji .................................................................. 13 2.4. Definisi Konseptual .............................................................. 13 2.4. Definisi Konseptual dan Operasional ................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 3.2. Pendekatan Penelitian ............................................................ 3.3. Teknik Pemilihan Informan dan Responden ......................... 3.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................ 3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................... BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN ......................................................................... 4.1. Profil Perusahaan .................................................................. 4.1.1. Sejarah Perusahaan ...................................................... 4.1.2. Identitas Perusahaan .................................................... 4.1.3. Penghargaan-Penghargaan yang Diterima oleh PT. Indocement .................................................... 4.1.4. Struktur Organisasi PT. Indocement ............................ 4.1.5. Proses Produksi Semen ................................................
16 16 16 17 18 18
20 20 20 21 23 24 26
4.2. Profil Desa Binaan PT. Indocement ..................................... 4.2.1. Profil Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ........................................................ 4.2.2. Profil Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ......................................................... 4.3. Ikhtisar .................................................................................. BAB V KONSEP PELAKSANAAN CSR PT. INDOCEMENT ...... 5.1. Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan CSR PT Indocement ....................................................................... 5.2. Strategi Pelaksanaan CSR PT. Indocement .......................... 5.3. Implementasi CSR ................................................................. 5.4. Ikhtisar ..................................................................................
28 28 31 34 35 35 36 37 40
BAB VI ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN CSR YANG IDEAL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM CSR ................................................................. 41 6.1. Struktur Organisasi Departemen CSR dalam Implementasi Program CSR ......................................................................... 41 6.2. Community Development Section ......................................... 45 6.2.1. Program Fisik .............................................................. 47 6.2.2. Program Non-Fisik ...................................................... 49 6.3. Sustainable Development Project Section ............................ 52 6.4. Ikhtisar .................................................................................. 55 BAB VII ANALISIS HUBUNGAN EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN CSR DENGAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROGRAM-PROGRAM CSR ......... 7.1. Analisis Uji Hipotesis Penelitian .......................................... 7.2. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi .. 7.2.1. Kepemimpinan ............................................................ 7.2.2. Partisipasi Anggota ..................................................... 7.2.3. Pemrosesan Informasi ................................................. 7.2.4. Komunikasi ................................................................. 7.3. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi CSR ................................................................ 7.3.1. Evaluasi dan Pemantauan Program ............................. 7.3.2. Daya Tanggap Perusahaan .......................................... 7.3.3. Konsistensi Program ................................................... 7.3.4. Kepedulian terhadap Lingkungan ...............................
61 62 62 63 64
BAB VIII PENUTUP ........................................................................... 8.1. Kesimpulan ........................................................................... 8.2. Saran ......................................................................................
66 66 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... LAMPIRAN .........................................................................................
70 71
57 57 58 58 59 60 60
DAFTAR TABEL Nomor Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13. Tabel 14. Tabel 15. Tabel 16. Tabel 17. Tabel 17. Tabel 19. Tabel 20. Tabel 21. Tabel 22.
Halaman Metamorfosis CSR................................................................ 8 Kategori Responden Menurut Sistem Pengorganisasian Implementasi CSR ................................................................ 17 Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi ........................................................... 19 Data Demografi Penduduk Desa Nambo Tahun 2009.......... 29 Data Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun 2009 ......... 29 Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009 ........... 30 Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun 2009........ 30 Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Nambo Tahun 2009 .......................................................................... 31 Data Demografi Penduduk Desa Bantarjati Tahun 2009...... 32 Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 ....... 32 Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009.... 33 Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 ........................................................................... 33 Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 ..... 34 Siginifikansi Korelasi Efektivitas Organisasi dan Efektivitas Implementasi CSR ................................................................ 57 Jumlah dan Presentase Aspek Kepemimpinan Departemen CSR................................................................... 59 Jumlah dan Presentase Aspek Partisipasi Angota Departemen CSR................................................................... 59 Jumlah dan Presentase Aspek Pemrosesan Informasi Departemen CSR................................................................... 60 Jumlah dan Presentase Aspek Komunikasi Departemen CSR................................................................... 61 Jumlah dan Presentase Aspek Evaluasi dan Pemantauan Program ................................................................................. 62 Jumlah dan Presentase Aspek Daya Tanggap Perusahaan .. 63 Jumlah dan Presentase Aspek Konsistensi Program ............ 63 Jumlah dan Presentase Aspek Kepedulian Terhadap Lingkungan ........................................................... 64
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efektivitas Organisasi Departemen CSR ....................................................................................... Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk . Gambar 3. Alur Produksi Semen ............................................................ Gambar 4. Rencana Strategis Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk periode 2006-2010 .......................................... Gambar 5. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup .................................. Gambar 6. Flow CSR Program ...............................................................
12 25 26 42 43 44
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman Lampiran 1. Catatan Harian Penelitian ................................................... 72 Lampiran 2. Panduan Pertanyaan ............................................................
80
Lampiran 3. Lembar Kuesioner untuk Staf CSR Department ................
82
Lampiran 4. Lembar Kuesioner untuk masyarakat desa binaan………..
91
Lampiran 5. Matriks Alokasi Waktu Penelitian .....................................
98
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai program-
program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak dibicarakan dalam dunia bisnis dan perusahaan. Konsep ini semakin digaungkan sejak penandatanganan Millenium Development Goals (MDGs) oleh beberapa negara di dunia pada tahun 2000 yang mengandung beberapa tujuan pembangunan yang saling terkait, baik dalam konteks pencapaian tujuan maupun kesalingtergantungan para stakeholders yang ada di dalamnya. Selain pemerintah dan masyarakat sebagai stakeholders, sektor swasta juga memiliki kontribusi yang besar dan saling terkait dalam pencapaian tujuan MDGs melalui pengimplementasian program-program CSR.1 Konsep program-program CSR tersebut merupakan komitmen sebuah perusahaan untuk lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan perusahaan sehingga perusahaan tersebut tidak lagi hanya mementingkan keuntungan ekonomi semata. Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani MDGs telah menetapkan sejumlah peraturan yang terkait dengan pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang melakukan pemanfaatan sumber daya alam. Salah satu aturan dasar dari pemerintah Indonesia yang membuat konsep CSR tersebut harus direalisasikan oleh setiap perusahaan di Indonesia adalah Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 2 Juli 2007. UU tersebut disahkan sebagai perubahan atas UU tentang Perseroan Terbatas No.1 Tahun 1995. Salah satu pasal dalam UU-PT 2007 tesebut, yakni dalam pasal 74 ayat 1, disebutkan bahwa setiap perseroan 1
Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series Number 10, Millenium Development Goals (MDGs) memiliki delapan tujuan pembangunan milenium. Beberapa tujuan dari MDGs memerlukan peran pihak swasta sebagai pihak yang memiliki kontribusi besar dalam dunia usaha yang diimplementasikan melalui kegaiatan CSR. Tujuan-tujuan tersebut adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, menurunkan angka kematian ibu dan anak, memerangi penyakit menular, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
yang menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan aturan yang disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya.2 Berdasarkan Undang-Undang tersebut, setiap perusahaan kini wajib mengeluarkan dana perusahaannya untuk mendanai kegiatan-kegiatan masyarakat. Beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam telah mampu mengembangkan bentuk-bentuk kegiatan CSR-nya dengan baik. Namun beberapa perusahaan lainnya ada juga yang belum mampu mengefektifkan pelaksanaan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak mampu menarik simpati dan partisipasi masyarakat untuk ikut menyukseskan program-program CSR tersebut. Faktor tersebut pada akhirnya pelaksanaan kegiatan CSR tidak mampu berkembang secara efektif untuk mencapai tujuannya, yakni memberdayakan masyarakat dan lingkungannya. Kegagalan demi kegagalan yang dirasakan oleh beberapa perusahaan yang tidak mampu mengefektifkan kegiatan CSR dengan mendapatkan simpati serta partisipasi yang minim dari masyarakat tersebut, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh keefektifan organisasi yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri. Pengelolaan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dan program-program yang terkait dengan kegiatan CSR menuntut pembentukan desain atau model pekerjaan terlebih dahulu bagi para karyawan ataupun para stakeholders di dalam perusahaan itu. Model tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal atau permasalahan dari dalam ataupun dari luar perusahaan, diantaranya kepentingan perusahaan, struktur organisasi, iklim internal di perusahaan itu sendiri, dan sebagainya. Tata kelola organisasi perusahaan yang tidak diiringi oleh fungsi regulasi dan manajerial yang baik tidak mampu merencanakan, membuat, dan melaksanakan dengan baik program-program CSR yang dapat menyentuh hati dan menarik simpati serta partisipasi masyarakat. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekstraktif atau pertambangan di Indonesia. PT 2
Surat Edaran Nomor SE-07/MBU/2008 (sumber: www.bumn.go.id diakses tanggal 03 Januari 2009)
Indocement menjalankan usahanya dengan bisnis inti yakni memproduksi berbagai jenis semen yang bermutu tinggi dengan salah satu produk unggulannya yaitu semen putih. PT Indocement kini menjadi satu-satunya industri yang memproduksi semen putih di Indonesia dengan dukungan HeidelbergCement Group yang merupakan salah satu produsen semen terkemuka di dunia yang memiliki sebagian besar saham di PT Indocement. Perusahaan yang memasarkan produknya dengan merek dagang “Tiga Roda” ini, memiliki dua belas pabrik yang dioperasionalkan secara terpadu. Lokasi pabrik PT Indocement ini antara lain terdapat di daerah Citeureup (Bogor, Jawa Barat), Palimanan (Cirebon, Jawa Barat), dan Tarjun (Kotabaru, Kalimantan Selatan) dengan total kapasitas produksi sebesar 17,1 juta ton semen per tahun.3 Sebagai salah satu industri yang menggantungkan kegiatan operasionalnya kepada sumber daya alam berupa bahan tambang, PT Indocement memiliki kesadaran akan dampak kegiatan operasionalnya tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sesuai dengan visi dan misi yang dijadikan sebagai landasan bagi seluruh aktivitas perusahaan, PT Indocement memiliki dan telah menjalankan program-program CSR dengan baik yang bertujuan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Program-program CSR yang telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Indocement, diantaranya adalah pengembangan perkebunan tanaman jarak seluas 30 ha di areal bekas penambangan batu kapur dan pelaksanaan program pengumpulan sampah dari masyarakat yang akan diolah menjadi bahan bakar biomassa untuk proses pembakaran dalam produksi semen, dan kompos. Keberhasilan program CSR yang dijalankan oleh PT Indocement ini telah mendapat penganugerahan penghargaan yakni sebagai peraih Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik 1 “Indonesian CSR Awards 2008” dan Peringkat Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2009.4 Kesuksesan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR sebagai upaya membangun bisnis yang berkelanjutan ini tak lepas dari tata kelola organisasi perusahaan yang dijalankan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, perusahaan ini menjadikan tata kelola perusahaan sebagai tolak 3 4
Sumber: intranet CSR Department (diakses tanggal 23 November 2009) Loc.cit.
ukur efektivitas kegiatan operasional perusahaan dalam hal akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan hal-hal lain demi keberlangsungan aktivitas bisnis perusahaan ini. Tata kelola perusahaan dijadikan sebagai alat bagi PT Indocement untuk memastikan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi seluruh anggota organisasi perusahaan yang mencakup karyawan hingga jajaran direksi teratas dalam sebuah lingkungan terbuka demi pertumbuhan integritas perusahaan ke arah yang lebih baik.5 Oleh karena itu, pertanyaan utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana efektivitas organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dalam hal ini adalah organisasi Departemen CSR, dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
1.2
Perumusan Masalah Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
diketahui bahwa setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan seperti yang telah diatur dalam UndangUndang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) 2007. Pelaksanaan CSR oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat beragam. Hal ini disesuaikan dengan standar yang berlaku dan mengenai tata aturan tentang pelaksanaan CSR pada masing-masing perusahaan. Standar pelaksanaan CSR oleh masing-masing perusahaan ditetapkan perusahaan melalui kebijakan-kebijakan perusahaan yang umumnya mengikuti budaya, nilai, dan norma yang berlaku pada organisasi perusahaan tersebut. Hal inilah yang akan mempengaruhi keefektifan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Berdasarkan pemaparan alasan yang terkait dengan konsep pelaksanaan CSR dan tata kelola organisasi perusahaan hubungannya dalam keefektifan organisasi perusahan dalam pelaksanaan program CSR, maka pertanyaan umum yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan pertanyaan khusus yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
5
Sumber: Laporan Tahunan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007
1. bagaimana gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian? 2. bagaimana konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR?
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya
maka secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan secara khusus penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1.
mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian
2.
mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap
implementasi
CSR
serta
strategi
yang
digunakan
untuk
melaksanakan kegiatan CSR.
1.4.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menggambarkan
konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan konsep efektivitas organisasi dalam tataran perusahaan pelaksana program CSR sehingga dapat menambah pemahaman yang lebih baik mengenai konsep-konsep tersebut. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan program CSR dan pengelolaan organisasi perusahaan. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan melihat fenomena praktis yang terjadi dan dikaitkan dengan teori yang diperoleh.
BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Corporate Social Responsibility 2.1.1.1 Konsep Corporate Social Responsibility Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki banyak definisi yang dikemukakan oleh banyak ahli. Wibisono (2007) menyebutkan bahwa definisi CSR berasal dari konsep dan pemikiran yang dicetuskan oleh John Elkington (1997) dalam bukunya yang berjudul “Cannibals with Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Dalam buku tersebut, Elkington mengemukakan konsep “3P” (profit, people, dan planet) yang menerangkan bahwa dalam menjalankan operasional perusahaan, selain mengejar profit (keuntungan ekonomis) sebuah korporasi harus dapat memberikan kontribusi positif bagi people (masyarakat) dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Konsep inilah yang senada dengan latar belakang kemunculan konsep lain mengenai pelaksanaan CSR bagi perusahaan-perusahaan yang dicetuskan oleh World Bank, yakni pembangunan berkelanjutan yang dikembangkan lagi menjadi dua konsep penting, yaitu business sustainability dan triple
bottom
line.
World
Bank
mendefinisikan
konsep
pembangunan
berkelanjutan secara operasional sebagai “A process whereby future generations receive as much capital per capita, or more than, the current generation has available”. Definisi tersebut menggambarkan bahwa penurunan modal natural yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan seharusnya dapat dikompensasikan dengan peningkatan bentuk modal yang lain, yang dapat dituangkan melalui pelaksanaan keberadaan tujuan perusahaan, yaitu tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara etimologis, istilah CSR di Indonesia disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Adiprigandri (2006) mendefinisikan istilah tanggung jawab sosial perusahaan sebagai sebuah tindakan pengambilan keputusan yang rasional dan menghormati kelangsungan hidup dan harkat semu pihak sehingga tidak hanya memikirkan kepentingan diri tapi kepentingan umum. Definisi istilah
ini didasari oleh ciri penting dari esensi konsep tanggung jawab yang bermoral, yakni rasionalitas (tindak impulsif atau semena-mena dan berupaya memetakan alternatif dengan melihat akibatnya, serta jelas tujuan dan memperhatikan rincian implementasinya) dan hormat (kesadaran dan kehendak untuk memperhatikan bagaimana efek dari keputusan atau kebijakan yang diambil yang melebihi kesadaran dan keprihatinan secara rasional sehingga tidak melihat pihak lain hanya sebagai alat pencapaian tujuan sendiri). Ambadar (2008) mendefinisikan CSR merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan pemeliharaan lingkungan hidup (triple bottom line). Implementasi CSR merupakan salah satu upaya membangun konsep sustainable development yang menghendaki hubungan yang harmonis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sebab dunia usaha merupakan salah satu stakeholder yang memiliki peranan penting terkait dengan kepemilikan terhadap potensi sumber daya manusia dan modal perusahaan. Sukada (2006) menyimpulkan beberapa perbedaan definisi dari istilah CSR menjadi segala upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan, dengan meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif dari setiap pilar. Berdasarkan definisi-definisi mengenai istilah CSR tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya konsep CSR mencakup segala sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab sosial atas eksistensinya dalam kehidupan masyarakat dan terkait usaha untuk mendapatkan keuntungan ekonomis. Berdasarkan konteks tersebut, pelaksanaan CSR merupakan pengimplemetasian konsep triple bottom line demi tercapainya tujuan pembangunan dan bisnis yang berkelanjutan.
2.1.1.2 Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility Cara pandang perusahaan terhadap pelaksanaan program CSR merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan. Wibisono (2007) mengemukakan klasifikasi cara pandang perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR menjadi tiga kategori, yaitu: 1. CSR dianggap sebagai faktor eksternal (external driven) 2. CSR dianggap sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) 3. CSR dianggap sebagai faktor internal (internal driven) Good Corporate Citizenship dalam pelaksanaannya berfokus pada kontribusi suatu perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mengalami metamorfosis, dari yang bersifat charity menjadi aktivitas yang lebih menekankan
pada
penciptaan
kemandirian
masyarakat,
yakni
program
pemberdayaan (Ambadar, 2008). Metamorfosis kontribusi perusahaan tersebut diungkapkan oleh Za’im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008), yaitu dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Metamorfosis CSR Paradigma
Charity
Motivasi
Agama, adaptasi
Misi
Mengatasi masalah setempat
Pengelolaan
Pengorganisasian
Jangka pendek, mengatasi masalah sesaat Kepanitiaan
Penerima Manfaat
Orang miskin
Kontribusi
Hibah sosial
Inspirasi
Kewajiban
Philantropy
tradisi,
Good Corporate Citizenship (GCC) Norma, etika dan hukum Pencerahan diri dan universal rekonsiliasi dengan ketertiban sosial Mencari dan mengatasi Memberikan akar masalah kontribusi terhadap masyarakat Terencana, terorganisasi, Terinternalisasi dan terprogram dalam kebijakan perusahaan Yayasan/dana Keterlibatan baik pribadi/profesionalitas dana maupun sumberdaya lain Masyarakat luas Masyarakat luas dan perusahaan Hibah pembangunan Hibah (sosial dan pembangunan serta keterlibatan sosial) Kepentingan bersama
Sumber : Za’im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008)
Strategi pelaksanaan CSR sangat terkait dengan sudut pandang yang dimiliki oleh korporasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Strategi pelaksanaan program-program yang dimaksud dapat berupa kerjasama
dengan pihak ketiga, yayasan milik perusahaan atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya, pelaksanaan kegiatan CSR dalam jangka panjang memerlukan berbagai pihak, untuk menciptakan pola kemitraan yang lebih strategis, yakni antara pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Strategi perusahaan dalam mengimplementasikan kegiatan CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR tersebut. Standar pelaksanaan CSR tersebut antara lain Global Reporting Initiatives (GRI), Global Sullivan Principles, OECD Guidelines for Multinational Enter, Principles for Global Corporate Responsibility-Benchmarks, SA 8000, dan United Nations Global Compact. Secara umum, dapat dilihat bahwa standar pelaksanaan kegiatan CSR mengacu pada penerapan etika bisnis yang diindikasikan dengan faktor keselamatan kerja karayawan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan (Susanta, 2007).
2.1.2. Definisi Organisasi Istilah organisasi didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang terbentuk oleh kegiatan-kegiatan spesialisasi dan tingkat-tingkat wewenang demi pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran khusus secara efektif (Kossen dikutip Azhar 1993). Definisi tersebut didasari oleh ciri-ciri organisasi yang meliputi tujuan-tujuan dan sasaran koordinasi masyarakat, hirearkhi otomatis, serta spesialisasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Organisasi merupakan sebuah wadah yang harus memiliki empat unsur utama dalam menjalankan kegiatan operasionalnya (Fremont E. Kast dan James Rosenzweig dikutip Azhar 1993). Keempat unsur tersebut antara lain: 1. Unsur goals oriented yang mengindikasikan bahwa suatu organisasi harus selalu berorientasi pada pencapaian sasaran, 2. Unsur psychological system yang mengindikasikan adanya hubungan antar orang dalam suatu kelompok kerja, 3. Unsur structured activities yang mengindikasikan bahwa dalah suatu organisasi terdapat hubungan berpola pada jalinan kerjasama antar individu didalamnya, dan
4. Unsur technological system yang mengindikasikan bahwa anggota-anggota daam suatu organisasi menggunakan teknologi dan pengetahuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Keempat unsur tersebut mutlak harus dimiliki oleh sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Suatu organisasi dianggap tidak akan mampu berjalan untuk mencapai tujuan organisasi tanpa menerapkan salah satu dari keempat unsur tersebut dalam melaksanakan kegiatannya.
2.1.3. Efektivitas Organisasi Gie (2001) mengemukakan pengertian efektivitas sebagai suatu keadaan dimana terjadi pencapaian tujuan atas maksud tertentu dari pelaksanaan sebuah kegiatan, sedangkan menurut Hidayat (1996) efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Semakin besar persentase target yang tercapai semakin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep efektivitas organisasi didasarkan atas fungsi organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Azhar (1993) menyebutkan bahwa efektivitas organisasi dapat diukur melalui empat model, antara lain: 1. Model tujuan rasional dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi bergantung pada seberapa jauh organisasi tersebut mencapai tujuannya. 2. Model hubungan manusia, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi dilihat dari kepentingan anggota organisasi secara individual. 3. Model proses internal, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektifitas organisasi bergantung pada pengelolaan informasi dan proses komunikasi. 4. Model sistem terbuka, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi bergantung pada transaksi barang dan jasa dengan lingkungannya. Berdasarkan pendekatan nilai-nilai bersaing yang merupakan rangkuman dari indikator-indikator yang disebutkan dalam keempat model tersebut, maka keefektifan organisasi dapat diukur melalui indikator kepemimpinan, partisipasi anggota, pemrosesan informasi, dan komunikasi organisasi (Azhar, 1993).
2.1.4 Efektivitas Implementasi CSR Wibisono (2007) menyebutkan bahwa implementasi program CSR dipengaruhi oleh cara pandang dan strategi yang dipilih perusahaan untuk melaksanakan
aktivitas
tanggung
jawab
sosialnya.
Nurdiana
(2008)
mengemukakan bahwa implementasi CSR merupakan pelaksanaan programprogram aktivitas CSR yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan dan masyarakat. Penelitian terdahulu mengenai efektivitas implementasi CSR dilakukan oleh Nurdiana (2008) dengan judul Efektivitas Implementasi CSR PT Kaltim Prima Coal. Penelitian tersebut menggunakan dimensi-dimensi pengukuran kepuasan konsumen dengan konsep SERVQUAL (Service Quality), antara lain dimensi berwujud, dimensi kehandalan, dimensi ketanggapan, dimensi jaminan, dan dimensi empati. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa implementasi CSR dapat diukur melalui indikator evaluasi & pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, dan kepedulian terhadap lingkungan.
2.2 Kerangka Pemikiran Implementasi program CSR terkait dengan cara pandang terhadap kegiatan CSR yang dimiliki oleh perusahaan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor eksternal (reputation driven dan market driven) dan faktor internal (memenuhi kewajiban). Cara pandang perusahaan terhadap kegiatan CSR dan strategi pelaksanaan CSR mempengaruhi implementasi kegiatan CSR oleh perusahaan tersebut. Strategi pelaksanaan program-program yang dimaksud dapat berupa kerjasama dengan pihak ketiga, yayasan milik perusahaan atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Strategi pelaksanaan program CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR tersebut. Selain dipengaruhi oleh strategi yang dipilih dan cara pandang yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat konsep CSR, implementasi aktivitas CSR dipengaruhi oleh keefektifan organisasi yang dimliki oleh perusahaan tersebut dengan konsep organisasi sebagai alat pencapaian tujuan. Suatu organisasi dikatakan memiliki tingkat keefektifan yang tinggi apabila organisasi tersebut berhasil melakukan pencapaian tujuan berdirinya organisasi tersebut. PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki divisi khusus yang diorganisasikan untuk menangani aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan, yakni divisi Community Social Responsibility (CSR). Divisi ini berdiri dengan tujuan untuk mengimplementasikan kegiatan CSR agar mampu menciptakan kemandirian masyarakat yang berbasis pada konsep pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aspek-aspek yang mempengaruhi keefektifan organisasi divisi tersebut dalam mengimplementasikan kegiatan CSR PT Indocement, yakni aspek kepemimpinan, partisipasi anggota divisi, proses internal, dan komunikasi. Aspek-aspek yang selanjutnya diukur dalam penelitian ini adalah aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas implementasi kegiatan CSR, antara lain evaluasi dan pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, dan kepedulian terhadap lingkungan (Gambar 1). Aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas organisasi: - Kepemimpinan - Partisipasi Anggota - Pemrosesan informasi - Komunikasi Efektivitas Implementasi CSR: - evaluasi & pemantauan program - daya tanggap perusahaan - konsistensi program - kepedulian terhadap lingkungan
Efektivitas Organisasi
Pencapaian tujuan organisasi
Keterangan: Konsep pelaksanaan CSR oleh perusahaan: - Cara pandang perusahaan - Strategi implementasi CSR
: Menyebabkan : Mempengaruhi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efektivitas Organisasi Departemen CSR
2.3. 2.3.1
Hipotesa Penelitian Hipotesa Pengarah Impelementasi kegiatan CSR dipengaruhi oleh strategi pelaksanaan yang
dipilih oleh perusahaan terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap kegiatan CSR dan standar pelaksanaan CSR yang digunakan oleh perusahaan.
2.3.2
Hipotesa Uji Semakin tinggi efektivitas organisasi Departemen CSR PT Indocement,
maka semakin tinggi efektivitas implementasi CSR yang dilakukan. 2.4
Definisi Konseptual 1. Cara pandang perusahaan: pandangan setiap perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR 2. Standar pelaksanaan CSR: acuan formal yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan CSR 3. Strategi Pelaksanaan CSR: bentuk pilihan aktivitas CSR yang akan dilaksanakan oleh perusahaan.
2.5
Definisi Konseptual dan Operasional 1. Cara pandang perusahaan: pandangan setiap perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR, yang terdiri atas tiga kategori: a. sebagai sebuah external driven yakni usaha untuk berbasa-basi untuk mendongkrak citra perusahaan. b. sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) atas aspek regulasi, hukum, dan aturan yang memaksa. c. sebagai sebuah internal driven untuk mengimplementasikan kegiatan CSR atas dasar tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya. 2. Strategi Pelaksanaan CSR: bentuk pilihan aktivitas CSR yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, antara lain berupa membangun mitra kerja dengan instansi lain, mendanai usaha dalam menjalankan CSR secara mandiri, atau menggunakan bantuan dari pihak LSM sebagai fasilitator masyarakat. 3. Efektivitas organisasi: suatu keadaan dimana organisasi berhasil mencapai tujuannya, yang meliputi: a. Kepemimpinan: kemampuan seorang individu untuk meningkatkan kinerja anggota organisasi demi pencapaian tujuan pelaksanaan tugas, yang meliputi indikator: -
proses pengambilan keputusan
-
ketepatan keputusan yang diambil dengan permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi -
kinerja karyawan dalam mencapai tujuan Departemen CSR
b. Partisipasi anggota: peran serta anggota organisasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh organisasi Departemen CSR yang meliputi indikator: -
kehadiran individu dalam rapat departemen
-
keikutsertaan dalam proses pengambilan keputusan
c. Pemrosesan informasi: pengelolaan informasi yang menyangkut pelaksanaan tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh organisasi Departemen CSR, yang meliputi indikator: -
kepastian informasi
-
kejelasan situasi informasi yang diperoleh staf organisasi Departemen CSR
d. Komunikasi: proses pertukaran pesan antar komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) untuk mencapai kesamaan makna, yang meliputi indikator: -
jumlah intensitas diskusi antar individu
-
ketelitian dan relevansi pesan yang dipertukarkan (tidak adanya distorsi pesan)
-
ketepatan waktu penyampaian pesan (pesan dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan tepat waktu dan tepat guna)
Efektivitas organisasi Departemen CSR adalah sebagai berikut: Tinggi: apabila skor total keempat dimensi berada pada rentang skor 176-280 Rendah: apabila skor masing-masing indikator berada pada rentang skor 70-175 4. Implementasi CSR: pelaksanaan kegiatan CSR oleh divisi CSR Department, dengan indikator keefektifan meliputi: a. Evaluasi & pemantauan program: kegiatan Departemen CSR untuk menilai kekurangan dan memantau pelaksanaan program CSR b. Daya tanggap perusahaan dalam menghadapi permasalahan kebutuhan masyarakat yang diperlukan dalam implementasi program CSR
c. Konsistensi program: kesesuaian program CSR yang diterima oleh masyarakat dengan perencanaan yang dilakukan sebelumnya di tingkat organisasi d. Kepedulian terhadap lingkungan: kepekaan PT Indocement terhadap masalah lingkungan Efektivitas organisasi Departemen CSR adalah sebagai berikut: Tinggi: apabila skor total keempat dimensi berada pada rentang skor 126-200 Rendah: apabila skor masing-masing indikator berada pada rentang skor 50-125.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai efektivitas organisasi perusahaan dalam implementasi
program CSR ini dilaksanakan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang terletak di Jalan Mayor Oking Jayaatmadja, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai bulan Desember tahun 2009. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan: 1. berdasarkan hasil penelusuran dokumen yang dilakukan oleh peneliti dari berbagai sumber pustaka baik majalah, surat kabar, dan artikel yang diperoleh dari website PT Indocement secara online, dapat diketahui bahwa perusahaan ini memiliki kegiatan CSR yang telah memenangkan Penghargaan Terbaik 1 “Indonesian CSR Awards 2008”. Selain itu, dari hasil penelusuran dokumen tersebut dapat diketahui bahwa PT Indocement memiliki visi dan misi perusahaan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merupakan penanda komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup. 2. berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa narasumber dari perusahaan tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan dikelola oleh bagian khusus yang diorganisasikan untuk menangani kegiatan CSR tersebut, yakni divisi CSR Department.
3.2
Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang
didukung dengan data-data kualitatif. Pendekatan kuantitatif ini dilakukan melalui metode survei, yakni penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitian untuk mengambil sampel dari satu populasi. Selain itu, pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu efektivitas organisasi dan efektivitas implementasi kegiatan CSR. Data-data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan terkait, yang selanjutnya digunakan untuk
meningkatkan pemahaman atas cara pandang dan standar pelaksanaan kegiatan CSR yang akan mempengaruhi strategi pelaksanaan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
3.3
Teknik Pemilihan Responden dan Informan Unit pengamatan dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sistem pengorganisasian implementasi CSR, yang meliputi: 1. Departemen CSR; 2. staf pemerintah desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk; 3. masyarakat desa binaan yang menjadi partisipan program CSR; dan 4. masyarakat desa binaan yang tidak terlibat secara langsung dalam program CSR. Responden penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan: 1. terbatasnya jumlah populasi dan masih berada dalam jangkauan peneliti 2. untuk memperoleh hasil penelitian yang semakin representatif 3. profil reseponden yang sudah diketahui dengan jelas Dengan demikian, total responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang dengan kategori seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Kategori Responden Menurut Sistem Pengorganisasian Implementasi CSR No. Kategori Jumlah Responden (orang) 1 Staf Departemen CSR 15 2 Staf pemerintah desa binaan 5 3 Masyarakat desa binaan yang menjadi partisipan 20 program CSR 4 masyarakat desa binaan yang tidak terlibat secara 5 langsung dalam program CSR 45 Jumlah Responden
Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan CSR Department Head sebagai informan kunci. Informan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi mengenai cara pandang perusahaan terhadap aktivitas CSR yang tertuang dalam kebijakan perusahaan serta strategi yang dipilih oleh perusahaan untuk mengimplementasikan program-program CSR.
3.4
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Instrumen pengumpulan data primer yang dipakai adalah wawancara mendalam, pengamatan berperan serta, dan kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen yang terkait dengan kebijakan dan data-data bentuk kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
3.5
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan perlakuan yang berbeda sesuai dengan jenis data yang diperoleh, yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sugiyono (2008) mendefinisikan tahap-tahap analisis data sebagai berikut: (1) reduksi data: merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema serta pola data yang diperoleh. (2) penyajian data: menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan lain-lain; untk mempermudah peneliti dalam mengorganisir data, meyusun pola dan memahami data yang diperoleh. (3) penarikan kesimpulan yang menghasilkan temuan baru atas obyek penelitian. Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner diolah untuk menganalisa hubungan antara variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan alat bantu SPSS v.15.0. Selain itu, pengolahan data hasil penyebaran kuesioner ini juga digunakan untuk melihat kategorisasi aspek-aspek yang mempengaruhi kedua variabel tersebut yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori tinggi dan rendah. Rumus kategorisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: Rentang
= Nilai terbesar-nilai terkecil
Banyak kelas = Jumlah kategori Panjang kelas = __rentang__ banyak kelas Jumlah pernyataan yang dimasukkan ke dalam kuesioner mempengaruhi rentang nilai pada masing-masing aspek dari kedua variabel tersebut.
Kategorisasi masing-masing aspek dari variabel efektivitas organisasi dan efektivitas implementasi CSR dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kategorisasi Aspek Efektivitas Kepemimpinan Skor Kategorisasi 20-50 Efektivitas Kepemimpinan rendah 51-80 Efektivitas Kepemimpinan tinggi Kategorisasi Aspek Tingkat Partisipasi Anggota Skor Kategorisasi 20-50 Tingkat Partisipasi Anggota rendah 51-80 Tingkat Partisipasi Anggota tinggi Kategorisasi Aspek Pemrosesan Informasi Skor Kategorisasi 10-25 Pemrosesan Informasi rendah 26-40 Pemrosesan Informasi tinggi Kategorisasi Aspek Efektivitas Komunikasi Skor Kategorisasi 20-50 Efektivitas Komunikasi rendah 51-80 Efektivitas Komunikasi tinggi Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi CSR Kategorisasi Aspek Evaluasi dan Pemantauan Program Skor Kategorisasi 15-37 Evaluasi dan Pemantauan Program rendah 38-60 Evaluasi dan Pemantauan Program tinggi Kategorisasi Aspek Daya Tanggap Perusahaan Skor Kategorisasi 10-25 Daya Tanggap Perusahaan rendah 26-40 Daya Tanggap Perusahaan tinggi Kategorisasi Aspek Konsistensi Program Skor Kategorisasi 10-25 Konsistensi Program rendah 26-40 Konsistensi Program tinggi Kategorisasi Aspek Kepedulian terhadap Lingkungan Skor Kategorisasi 15-37 Kepedulian terhadap Lingkungan rendah 38-60 Kepedulian terhadap Lingkungan tinggi
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan6 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan pada tahun 1985 melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang memiliki delapan pabrik semen. Pada awalnya, perusahaan ini berasal dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE). PT DICE mulai membangun tanur putar pertama untuk kegiatan operasional perusahaan yang berkapasitas sebesar 500.000 ton semen abu-abu, yang selesai pada tahun 1975 dan diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1975. Pada tahun yang sama, perusahaan memulai kegiatan operasional untuk menghasilkan produk-produk komersial. Selanjutnya PT DICE meresmikan pabrik keduanya pada tanggal 04 Agustus 1976. Selain PT DICE, perusahaan ini berasal dari gabungan lima perusahaan lain yang secara resmi menjadi bagian perusahaan pada tahun-tahun selanjutnya. Kelima perusahaan itu antara: a. PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE) yang terdiri dari dua pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar 1.000.000 ton semen per tahun. b. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PIICPE) yang memiliki satu pabrik semen yang memproduksi 150.000 ton semen putih (White Cement) dan 50.000 ton semen sumur minyak (Oil Well Cement) per tahun. c. PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE) yang memiliki satu pabrik semen yang berkapasitas produksi sebesar 1.500.000 ton semen per tahun. d. PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE) yang memiliki satu pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar 1.500.000 ton semen per tahun. 6
Sumber: Intranet Departemen CSR (diakses pada tanggal 23 November 2009)
e. PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE) yang berkapasitas produksi sebesar 1.500.000 ton semen per tahun. Pada tahun 1985 keenam perusahaan tersebut kemudian bergabung menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa yang seluruh wilayah produksinya berada di satu lokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini mendapatkan statusnya sebagai badan hukum semenjak dikeluarkannya Surat Keputusan
dari
Menteri
Kehakiman
Republik
Indonesia
Nomor
C2.2876.HT.01.01.TH.85 pada tanggal 17 Mei 1985. Pada tahun 1991, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara resmi memiliki pabriknya yang kesembilan. Pabrik ini berasal dari PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement (TMPC) yang terletak di Palimanan, Jawa Barat dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 1.200.000 ton semen. Lima tahun kemudian, yakni pada tahun 1996, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyelesaikan pembangunan pabriknya yang kesepuluh yang berlokasi dan kapasitas produksi yang sama dengan pabrik yang kesembilan tersebut. Pada tahun 1999, perusahaan ini membangun pabrik kesebelas yang terletak di Citeureup, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 2.400.000 ton klinker per tahun. Pabrik kedua belas sekaligus pabrik terakhir yang dimiliki oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diperoleh dari hasil merger dengan PT Indocement Investama dan PT Indo Kodeco Cement (IKC) yang berlokasi di Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan, dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun pada tahun 2000. Pada tahun 2001 Heidelberg Cement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. Pada tahun 2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di Indocement kepada HC Indocement GmbH.
4.1.2
Identitas Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki visi dan misi perusahaan
yang selalu digunakan sebagai landasan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Visi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah menjadikan perusahaan sebagai pemimpin pasar semen dalam negeri yang berkualitas. Sementara misi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah sebagai berikut:
“Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan dan jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan.”7
Selain itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki slogan atau moto perusahaan yang dapat dilihat di setiap sudut lokasi perusahaan. Moto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tersebut adalah sebagai berikut: ”Turut membangun kehidupan bermutu (better shelter for a better life).”8
Dalam Laporan Tahunan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007, disebutkan bahwa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memberikan pemahaman yang lebih besar terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yang terdapat dalam misi perseroan bagi seluruh karyawan. Melalui pemahaman atas konsep tersebut, seluruh karyawan akan memiliki pengertian yang lebih baik dan mendalam terhadap tiga sasaran utama yang hendak dicapai oleh perusahaan yakni pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial serta pelestarian lingkungan hidup. Praktek konsep pembangunan berkelanjutan yang dijadikan sasaran bagi perusahaan dari segi usaha adalah mengupayakan cara-cara yang lebih baik dalam menghasilkan produk, jasa, pesan, serta manfaat bagi seluruh stakeholders dengan biaya yang tepat guna. Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia, konsep tersebut dapat berarti mengupayakan terciptanya lingkungan kerja yang lebih memotivasi karyawan yang memiliki semangat prestasi tinggi, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif berbasis praktik-praktik internasional terbaik dalam hal keselamatan, kesehatan, dan dampak lingkungan. Apabila dilihat dari segi tanggung jawab sosial dan lingkungan, pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan ini dapat berarti mengupayakan terjadinya interaksi antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa visi, misi,dan slogan perusahaan yang terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan merupakan 7 8
Ibid., halaman 19. Loc.cit.
landasan yang sangat mendasar bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan agar masing-masing individu dapat memahami bahwa setiap langkah yang diambil oleh perusahaan pasti memiliki manfaat jangka panjang yang berkesinambungan. 4.1.3
Penghargaan-Penghargaan yang Diterima oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan perusahaan besar yang
seringkali memperoleh penghargaan atas prestasi yang diraih perusahaan dalam beberapa bidang. Berikut ini adalah daftar panjang pretasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk selama tahun 2008.9 1) Tanggal 4 Maret 2008: memperoleh penghargaan dari Forum Wartawan Harian Bogor. 2) Tanggal 16 Maret 2008: memperoleh Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction/CER) pada tanggal 16 Maret 2008 dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan bakar alternatif. 3) Tanggal 12 Juni 2008: menerima IMAC Award (Indonesia’s Most Admired Companies) Award untuk ketiga kalinya sebagai “The Best Performance Company Image” untuk kategori industri semen di Indonesia dari Frontier Consulting Group dan majalah Business Week. 4) Tanggal 31 Juli 2008: menerima Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode 2006-2007, dengan meraih peringkat Hijau untuk Pabrik Citeureup dan Biru untuk Pabrik Cirebon. 5) Tanggal 4 Agustus 2008: menerima penghargaan sebagai “Seven Best Managed Companies in Indonesia 2008”, dari majalah Finance Asia, Hongkong. 6) Tanggal 6 Agustus 2008, Semen “Tiga Roda” meraih “Top Brand Award 2008” dari Frontier Consulting Group dan majalah Marketing. 7) Tanggal 11 September 2008: menerima “The Value of Creator Award” untuk kedua kalinya, dari majalah SWA dan Stern Steward & Co. Management Consultant. 9
Ibid., halaman 19.
8) Tanggal 5 November 2008: menerima penghargaan sebagai “5 Terbaik dalam Pelaporan Keuangan Indonesia 2008” untuk kategori industri manufaktur, yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia bekerjasama dengan Bapepam-LK dan lembaga lainnya. 9) Tanggal 11-13 November 2008: memperoleh medali emas (dengan nilai tertinggi) dan medali “Prime Gold” dari Dua Gugus Kendali Mutu (“GKM”) dalam Konvensi Mutu Indonesia 2008. 10) Tanggal 26 November 2008: menerima Anugerah Business Review dari majalah Business Review. Penghargaan dan prestasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masih berlanjut hingga tahun 2009. Berikut ini adalah daftar penghargaan yang diterima perusahaan selama tahun 2009.10 1) Tanggal 15 Januari 2009: menerima penghargaan “The Best 4 in Corporate Governance 2008” untuk perusahaan di Indonesia, yang diberikan oleh majalah The Asset, Hong Kong. 2) Tanggal 23 Februari 2009: meraih tiga penghargaan pada “Indonesia CSR Awards 2008” yaitu: Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik Pertama untuk sektor industri dan manufaktur dalam kategori bidang sosial dan lingkungan. Penghargaan lain diterima oleh Kuky Permana, Direktur Sumber Daya Manusia Indocement, yaitu Penghargaan Terbaik Pertama untuk kategori Pimpinan Perusahaan - tipe Perorangan. 3) Tanggal 15 Oktober 2009: meraih peringkat Emas dari hasil penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) kurun waktu 2008–2009 yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
4.1.4
Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk11 Sebagaimana organisasi perusahaan pada umumnya, PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki struktur organisasi pelaksana perusahaan. Struktur organisasi ini diputuskan melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2008 10 11
Ibid., halaman 19 Loc.cit.
tanggal 14 Mei 2008, maka struktur organisasi yang berlaku saat ini terbagi atas Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan susunan struktur organisasi sebagai berikut: Skema dari struktur organisasi PT Indocement Tunggal Prakarasa dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (sumber : Laporan Tahunan 2007 / CODD – CHRD)
Dari gambar tersebut, dapat dilihat alur pertanggungjawaban masing-masing anggota perusahaan dalam menjalankan kewajibannya di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
4.1.5
Proses Produksi Semen12 Proses produksi semen dapat diperlihatkan melalui alur proses pada
Gambar 3.
Gambar 3. Alur Produksi Semen (Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Bahan baku untuk pembuatan semen terdiri dari batu kapur (80% ), tanah liat (10%), pasir-silika (9%) dan pasir besi (1%). Berikut ini akan digambarkan dengan ringkas 7 tahap pembuatan semen : 1.
Penambangan dan Penghancuran Batu kapur, yang merupakan bahan baku utama, ditambang di quarry yang
berjarak 6 km dari pabrik. Setelah dikeruk oleh diesel shovel dan dimuat ke dump truck, kemudian dibawa ke mesin penghancur batu yang sanggup menghancurkan batu sebanyak 2.500 ton per jam. Batu kapur yang telah dihancurkan kemudian dikirim dengan ban berjalan ke tempat penampungan yang berjarak sekitar 4 km. Begitu juga proses yang sama untuk tanah liat, pasir silika dan pasir besi. 2.
Pengeringan dan Penggilingan Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering
yang berputar untuk mencegah pemborosan panas. Kadar air dari material tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins, campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu dikirimkan ke tempat penyimpanan. 12
Ibid., halaman 19
3.
Pembakaran dan Pendinginan Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material
yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker. Setelah klinker ini didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung, peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang diawasi secara terus menerus dari pusat pengendalian. Bahan bakar yang dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement digunakan gas alam. 4.
Penggilingan Akhir Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang
masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu yang tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke dalam tangki penyimpanan. 5.
Pengantongan Dari
silo
tempat
penampungan,
semen
dipindahkan
ke
tempat
pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien dengan menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat ke truk melalui ban berjalan, sedangkan semen curah dimuat ke lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung diangkut ke Tanjung Priok untuk disimpan atau langsung dikapalkan.
4.2
Profil Desa Binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa unit Citeureup memiliki 12 desa binaan
sebagai lokasi pengimplementasian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Kepala Departemen CSR, Ibu Dian Octavia, kedua belas desa tersebut dijadikan sebagai desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa karena berada di sekitar lokasi pabrik dan sebagian besar diantaranya berada di jalur conveyor. Oleh karena itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki kewajiban untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat yang juga turut menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Kedua belas desa binaan PT
Indocement Tunggal Prakarsa tersebut antara lain: 1. Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup 2. Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup 3. Desa Pasirmukti, Kecamatan Citeureup 4. Desa Tajur, Kecamatan Citeureup 5. Desa Lulut, Kecamatan Citeureup 6. Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal 7. Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal 8. Desa Gunungsari Kecamatan Gunungputri 9. Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup 10. Desa Leuwikaret, Kecamatan Citeureup 11. Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungsari 12. Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup Dalam penelitian ini, peneliti memilih dua dari dua belas desa tersebut sebagai lokasi penelitian yang disesuaikan dengan implementasi program CSR. Kedua desa yang dijadikan sebagai lokasi penelitian ini adalah Desa Nambo dan Desa Bantarjati.
4.2.1
Profil Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk yang terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 1.014,35 ha yang terdiri dari dua Dusun, delapan RW dan delapan belas RT. Desa ini berbatasan dengan beberapa wilayah, antara lain: 1. sebelah utara: Desa Tanjung Udik (Kecamatan Gunungputri) 2. sebelah timur: Desa Kembangkuning 3. sebelah selatan: Desa Lulut (Kecamatan Klapanunggal) 4. sebelah barat: Desa Bantarjati Potensi alam yang menonjol di desa ini adalah ladang/huma yang menggunakan lahan sebesar 700 ha. Selain itu, lahan juga digunakan untuk perumahan dengan luas sebesar 340 ha dan untuk persawahan adalah sebesar 150 ha. Lahan yang
tersisa dari Desa Nambo ini digunakan untuk jalan, pemakaman, perkantoran, lapangan olahraga, bangunan pendidikan, dan bangunan peribadatan.13 Berdasarkan Data Demografi 2009, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Nambo adalah sebesar 8868 jiwa. Rincian data demografi penduduk tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 4. Data Demografi Penduduk Desa Nambo Tahun 2009 RW 01 02 03 04 05 06 07 08 Jumlah
Jumlah Usia Produktif 18-50 tahun (orang) 705 1097 798 851 939 775 473 538 6176
Jumlah Orang Bekerja (orang) 471 439 79 340 376 310 189 215 2419
Jumlah Pengangguran (orang) 234 558 719 511 563 465 284 323 3657
Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
Sebelum melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Departemen CSR selalu melakukan social demographic mapping yang menghasilkan data demografi desa yang terbagi dalam beberapa aspek, yakni ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosbudagor (sosial, budaya, agama dan olahraga). Data demografi berdasarkan aspek tersebut dapat dilihat dalam tabeltabel berikut ini. Tabel 5. Data Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Kesehatan Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml Kelahiran 30 30 25 25 30 25 35 31 231 Jml Balita 155 145 97 135 148 126 164 136 1106 Jml Bidan Desa 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Jml Puskesmas 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Jml Klinik 1 0 1 0 0 0 0 0 2 Jml Dokter praktek 1 0 1 0 0 0 0 0 2 Jml Posyandu 1 1 2 1 2 1 1 2 11 Jml KK Yang Ada 398 349 276 377 369 346 190 327 2632 MCK Jml Penderita DBD 1 1 0 0 0 0 0 0 2 Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) 13
Data Monografi Desa Nambo Tahun 2009
Tabel 6. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009 Keterangan Jml Industri Kecil Jml Usaha Pertanian Jml Kontraktor Jml PNS Jml Jasa Buruh Jml Perdagangan Jml Pengerajin Jml Karyawan swasta Jml Usia Produktif Jml Tenaga Skill Jml Tenaga Unskill Jml Pemilik Mobil Jml Pemilik Sepeda Motor Jml Pemilik TV Jml Tinggal Di Rumah sendiri Jml Tinggal Di Rumah Sewa Jml Tinggal Di Rumah Orang Tua Jml Penerima BLT
Data Demografi Ekonomi Desa NamboTahun 2009 RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 399 325 261 379 370 412 251 744 592 441 626 659 567 435 711 569 476 590 639 535 392 705 1097 798 851 939 775 473 471 439 79 340 376 310 189 1455 1161 917 1216 1298 1102 827 234 658 719 511 563 465 284 355 375 350 370 353 360 0 0 0 0 0 0 97 50 53 30 20 50 0 0 0 0 0 0 5 6 3 3 2 4
RW8 255 466 426 538 215 892 323 301 0 45 0 6
Total 2652 4530 4338 6176 2419 8868 3757 2464 0 345 0 29
225
150
130
-
148
165
101
102
1021
299
244
166
-
278
309
188
191
1675
319
260
209
-
322
371
238
230
1949
50
50
30
-
25
15
5
5
180
38
15
22
-
23
26
8
15
147
49
44
99
-
64
77
97
59
489
Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
Tabel 7. Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Pendidikan Desa NamboTahun 2009 RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8
Keterangan Jml anak sekolah SD usia 7-12 Th Jml anak sekolah SLTP usia 13-15 Th Jml anak usia 7-12 Th tidak sekolah SD Jml anak usia 13-15 Th tidak sekolah SLTP Jml lulusan SD Jml lulusan SLTP Jml lulusan SLTA Jml lulusan PT Jml tidak lulus SD Jml tidak lulus SMP Jml Guru SD Negeri Jml Guru SLTP Swasta Jml Guru SLTP Negeri Jml SD Negeri
Total
180
168
173
179
171
162
163
151
1347
21
20
19
16
15
19
17
23
150
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
2
3
3
2
3
2
20
25 15 7 1 0 0 1 2 0 0
25 17 8 1 0 0 1 0 0 0
25 20 9 1 0 0 0 0 1 1
17 16 8 0 0 0 0 0 0 0
17 16 8 0 0 0 0 0 0 1
18 9 8 0 0 0 0 0 0 0
20 11 7 0 0 0 0 0 0 0
15 19 7 0 0 0 0 0 0 1
162 123 62 3 0 0 2 2 1 3
Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
Tabel 8. Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Jml Sarana Ibadah 3 2 1 2 3 3 3 2 Jml Panjang Jalan 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 Desa Jml Panjang Saluran 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 Air Jml Lap Bola 0 0 0 0 1 0 0 0 Jml Lap Volley 1 1 0 0 0 0 0 0 Jml Lap Bulutangkis 2 1 1 0 0 0 0 0 Jml Tokoh Agama 4 2 2 4 3 3 3 4 Jml Linmas 4 6 4 4 5 2 4 5 Jml Babinsa Kamtimas 1 0 0 0 0 0 0 0 Jml Orang Cacat 2 1 5 11 4 4 1 1 Jml Pos Kamling 1 1 1 1 1 1 1 1 Jml Sarana Ibadah 3 2 1 2 3 3 3 2 Jml Pjg Jalan Desa 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
4.2.2
Profil Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Pada tahun 1985, Desa Nambo mengalami pemekaran, sehingga terbentuk
wilayah administrasi yang baru, yaitu Desa Bantarjati. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ± 367 ha dan berbatasan langsung dengan beberapa wilayah yang sebagian diantaranya juga masih termasuk sebagai desa-desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berikut ini adalah batas-batas wilayah Desa Bantarjati: 1. sebelah utara: Kecamatan Gunung Putri 2. sebelah timur: Desa Nambo 3. sebelah selatan: Desa Lulut 4. sebelah barat: Kecamatan Citeureup Secara geografis, Desa Bantarjati terletak di ketinggian 200 meter dari permukaan laut dengan iklim yang tropis dan cuasa sedang dengan suhu rata-rata 25-30ºC. Desa ini memiliki 5 RW dan 16 RT yang terbagi ke dalam tiga dusun yang berbeda, yaitu 1. Dusun 1 (Kampung Nambo), terdiri dari RW 01 dan RW 02, 2. Dusun 2 (Kampung Bantarkopo), terdiri dari RW 03 dan RW 04; dan.14 3. Dusun 3 (Kampung Pasirtangkil), yang mencakup seluruh wilayah RW 05 14
Data Demografi Desa Bantarjati Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor. 2009
Total 19 8000 8000 1 2 4 25 34 1 29 8 19 8000
Berdasarkan data demografi 2009, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Bantarjati adalah sebesar 7129 orang. Rincian data demografi penduduk tersebut dapat dilihat dalam Tabel 9.
Tabel 9. Data Demografi Penduduk Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan Jml Kepala Keluarga Jml Penduduk Laki-laki Jml Penduduk Pr. Jml Penduduk Produktif Jml Penduduk Bekerja Jumlah Penduduk Jumlah Pengangguran
RW 01 411 681 639 421 355 1060 66
RW 02 476 797 786 411 341 1583 70
RW 03 385 666 664 392 264 1056 128
RW 04 451 813 804 359 220 1617 139
RW 05 376 650 629 202 140 1279 62
Total 2099 3607 3522 1785 1320 7129 465
Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
Selain data demografi penduduk, terdapat juga data demografi Desa Bantarjati berdasarkan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosbudagor yang juga diperoleh dari hasil social mapping keadaan masyarakat Desa Bantarjati seperti halnya desa-desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang lain. Data tersebut dapat dilihat dari tabel-tabel berikut ini.
Tabel 10. Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Jml Industri Kecil 2 1 0 1 0 Jml Usaha Pertanian 35 35 39 27 Jml Kontraktor 1 0 0 2 Jml PNS 10 1 2 2 Jml Jasa Buruh 398 370 410 292 Jml Perdagangan 68 72 71 59 Jml Pengerajin 6 2 5 2 Jml Karyawan swsta 30 48 61 29 Jml Usia Produktif 289 207 312 191 Jml Tenaga Skill 11 9 30 15 Jml Tenaga Unskill 278 198 282 176 Jml Pemilik Mobil 27 15 31 8 Jml Pemilik Sepeda Motor 168 189 200 97 Jml Pemilik TV 398 389 310 240 Jml Tinggal Di Rumah sendiri 300 320 298 200 Jml Tinggal Di Rumah Sewa 30 15 35 100 Jml Tinggal Di Rumah Orang Tua 20 21 26 23 Jml Penerima BLT 85 78 83 18
Total 4 136 3 15 1470 270 15 168 999 65 934 81 654 1337 1118 180 90 264
Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
Tabel 11. Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Jml anak sekolah SD usia 211 195 230 300 100 7-12 Th Jml anak sekolah SLTP 30 40 60 72 21 usia 13-15 Th Jml anak usia 7-12 Th tidak 16 12 7 9 6 sekolah SD Jml anak usia 13-15 Th 12 7 5 3 2 tidak sekolah SLTP Jml lulusan SD 130 112 108 110 60 Jml lulusan SLTP 100 103 215 229 91 Jml lulusan SLTA 42 40 84 78 38 Jml lulusan PT 4 3 7 19 3 Jml tidak lulus SD 151 160 122 136 116 Jml Guru SD Swasta 2 0 0 2 1 Jml Guru SD Negeri 7 0 1 1 1 Jml Guru SLTP Swasta 1 0 1 1 0 Jml SD Negeri 1 0 1 0 0
Total 1036 223 50 29 520 738 282 36 685 5 10 3 2
Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
Tabel 12. Data Demografi Sosbudag, dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Sosbudag, dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Jml Sarana Ibadah 6 7 4 4 5 Jml Panjang Jalan Desa 2000 1500 1000 1200 2200 Jml Panjang Saluran Air 0 0 0 2000 3000 Jml Group Kesenian 1 0 0 0 0 Jml Lap Bola 0 2 1 0 1 Jml Lap Volley 1 0 1 0 0 Jml Lap Bulutangkis 3 1 1 1 1 Jml Tenis Meja 1 0 1 0 0 Jml Tokoh Agama 7 6 10 14 8 Jml Linmas 10 20 7 12 4 Jml Orang Cacat 1 1 2 1 1 Jml Pos Kamling 1 1 3 1 2 Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
Total 26 7900 5000 1 4 2 7 2 45 53 6 8
Tabel 13. Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Jml Kelahiran 3 11 7 6 3 Jml Balita 60 78 66 64 48 Jml Balita Gizi Buruk 1 0 0 0 0 Jml Bidan Desa 2 0 0 0 0 Jml Klinik 1 0 1 0 0 Jml Dokter praktek 0 0 1 0 0 Jml Posyandu 1 1 3 1 2 Jml MCK UMUM 1 2 2 3 2 Jml KK Yang Ada 106 154 167 175 107 MCK Jml Penderita Flu 0 0 0 0 0 Burung Jml Penderita DBD 0 1 0 0 0 Jml Penderita Busung 0 0 0 0 0 Lapar
Total 30 316 1 2 2 1 8 10 709 0 1 0
Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)
4.3
Ikhtisar Bab ini menjelaskan profil PT Indocement Tunggal Prakarsa yang
mencakup sejarah perusahaan, identitas perusahaan, berbagai macam penghargaan yang diterima oleh perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan. PT Indocement berdiri pada tahun 1985 dan kini telah memiliki dua belas pabrik yang tersebar di tiga unit operasi, yaitu Citeureup, Cirebon, dan Tarjun. Penelitian ini diarahkan pada lokasi unit Citeureup, khususnya pada Departemen CSR yang diakomodir oleh SSCD Division (Safety Security Community Division). Selain itu, pada bab ini juga dijelaskan secara singkat mengenai proses produksi semen oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang mencakup tujuh tahapan, antara lain tahap penambangan dan penghancuran, tahap pengeringan dan penggilingan, tahap pembakaran dan pendinginan, tahap penggilingan akhir, dan tahap pengantongan. Pelaksanaan program CSR unit Citeureup dilakukan di dua belas binaan, antara lain Desa Hambalang, Desa Puspanegara, Desa Pasirmukti, Desa Tajur, Desa Lulut, Desa Nambo, Desa Bantarjati, Desa Gunungsari, Desa Tarikolot, Desa Leuwikaret, Desa Gunungputri, dan Desa Citeureup. Penelitian ini dilaksanakan di desa Nambo dan Desa Bantarjati yang termasuk dalam wilayah Kecamatan
Klapanunggal,
Kabupaten
Bogor,
Provinsi
Jawa
Barat.
BAB V KONSEP PELAKSANAAN CSR PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 5.1
Cara Pandang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terhadap CSR dan Strategi Pelaksanaan CSR15 Sejak tahun 1985 yaitu pada masa awal berdirinya perusahaan, PT
Indocement Tunggal Prakarsa sudah memulai pelaksanaan program-program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya, dimana kegiatan tersebut masih lebih difokuskan pada ekspansi usaha. Menurut Kepala Departemen CSR PT Indocement, Ibu Dian Octavia, kegiatan CSR dalam bentuk filantropi yang dijalankan oleh perusahaan memiliki presentase lebih besar dibandingkan kegiatan lainnya pada masa awal pelaksanaan CSR tersebut, seperti pemberian sumbangan dana bagi masyarakat, bakti sosial, dan kegiatan lain yang masih bersifat charity. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kebutuhan masyarakat dan perusahaan untuk dapat hidup lebih baik, maka bentuk kegiatan CSR oleh perusahaan ini pun mengalami perkembangan. Saat ini program-program CSR yang dilaksanakan lebih terfokus pada kegiatan pembangunan
masyarakat
dengan
memperhatikan
prinsip
pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Seperti halnya yang tercantum dalam visi, misi dan moto PT Indocement yang telah dibahas pada bab sebelumnya, konsep pembangunan berkelanjutan merupakan landasan yang sangat mendasar bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk aktivitas CSR. Konsep dasar aktivitas CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan ini sejalan dengan definisi CSR yang dicetuskan oleh World Bank yang mengandung konsep pembangunan berkelanjutan dan dikembangkan lagi menjadi dua konsep penting, yaitu business sustainability dan triple bottom lines. Dalam pengembangan konsep tersebut dijelaskan bahwa penurunan modal natural yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan seharusnya dapat dikompensasikan dengan peningkatan bentuk modal yang lain, yang dapat dituangkan melalui pelaksanaan keberadaan tujuan perusahaan, yaitu tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan (Sukada, 2006). 15
Hasil wawancara dengan Ibu Dian Octavia, Kepala Departemen CSR, pada hari Selasa tanggal 08Desember 2009.
PT Indocement memahami bahwa pelaksanaan program CSR merupakan bentuk tanggungjawab moral dan sosial perusahaan kepada masyarakat yang telah menyokong kepentingan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perusahaan merasa perlu membentuk suatu kelembagaan dalam perusahaan yang khusus menangani segala bentuk aktivitas CSR yang didukung dengan sejumlah dana yang telah dianggarkan sebelumnya yang dianggap sebagai investasi perusahaan. Cara pandang PT Indocement Tunggal Prakarsa terhadap pelaksanaan program CSR dapat dikategorikan sebagai beyond compliance dimana perusahaan tidak lagi hanya menganggap pelaksanaan CSR sebagai upaya memenuhi kewajiban hukum. Dalam hal ini, perusahaan sudah memiliki komitmen yang tulus untuk memaksimalkan manfaat positif kepada pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan perusahaan.
5.2
Strategi pelaksanaan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Terkait dengan cara pandang perusahaan yang melihat CSR sebagai
sebuah komitmen tersebut, maka PT Indocement juga menyadari bahwa strategi yang baik untuk melaksanakan program CSR yang berkelanjutan adalah menciptakan pola kemitraan yang strategis, yakni antara pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen (CSR as a commitment) memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan tersebut agar tujuan pelaksanaan CSR yakni menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dapat tercapai. Pada praktiknya, PT Indocement memang melibatkan seluruh stakeholders yang memangku kepentingan perusahaan dalam pelaksanaan CSR, diantaranya warga masyarakat dua belas desa binaan, aparat pemerintah, instansi pendidikan, serta pihak-pihak swasta lainnya. Khususnya yang terkait dengan instansi pendidikan, PT Indocement memang telah banyak melakukan kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor untuk melaksanakan beberapa program CSR, diantaranya peternakan ulat sutera, pelatihan ayam petelur, proyek perkebunan jarak pagar, dan lain-lain. Strategi
perusahaan
dalam
mengimplementasikan
kegiatan
CSR
dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR. Menurut Ibu Dian Octavia, Departemen CSR yang dikepalainya menggunakan poin-poin dalam draft ISO 26000 sebagai standar acuan pelaksanaan CSR oleh PT
Indocement. Dalam draft ISO 26000 tersebut dikemukakan bahwa terdapat tujuh prinsip dasar pelaksanaan kegiatan CSR yang berkelanjutan. Tujuh prinsip dasar itu antara lain menghormati hak asasi manusia, transparansi, akuntabilitas, perilaku etis, menghormati kepentingan stakeholder, menghormati aturan hukum dan menghormati norma-norma yang berlaku secara internasional.
5.3 Implementasi CSR Dalam CSR Department File yang berjudul Sekilas Indocement (2009), disebutkan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berhasil mencapai suatu terobosan baru dalam dunia usaha pada tahun 2007, yakni ketika perusahaan ini berhasil menyelaraskan kepentingan konservasi lingkungan dengan sumber bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Akitvitas tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terpusat pada empat proyek yang berbeda, antara lain bertujuan untuk memberikan peluang kerja pada wilayah dengan kesempatan kerja yang langka, menawarkan pendapatan bagi orang yang tidak memiliki penghasilan, mengubah pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan sanitasi di dalam dan sekitar desa mereka, dan membuka peluang untuk menggalang keterlibatan dan pengembangan masyarakat pada kegiatan yang memiliki nilai ekonomis dan memberi manfaat sosial yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Berikut ini merupakan program unggulan yang merupakan produk aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara umum.16 1.
Proyek Perkebunan Pohon Jarak Indocement Pada tahun 2007, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk melakukan
sebuah
terobosan
mengintegrasikan
besar,
yakni
melaksanakan
kepentingan-kepentingan
sebuah
konservasi
proyek
lingkungan
yang dengan
penggunaan bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Proyek tersebut berupa proyek konservasi lahan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, yang mengubah lahan bekas penambangan batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun, menjadi perkebunan seluas 30 ha yang ditanami dengan 16
Ibid., halaman 19.
lebih dari 75000 pohon jarak yang kaya akan kandungan minyak. Proyek ini dilakukan dengan bermitra dengan Institut Pertanian Bogor. Selama tahun 2008, Indocement menanam lebih dari 90000 bibit di tiga lokasi pabriknya, memperluas total lahan perkebunan pohon jarak yang ditanami sehingga menjadi lebih dari 170 ha pada akhir tahun 2008. Proyek perkebunan pohon jarak Indocement dapat dengan jelas menunjukkan potensi yang akan dicapai bila perusahaan seperti Indocement bekerja sama dengan universitas terkemuka, serta melibatkan masyarakat dalam pemberdayaan lahan marjinal agar bermanfaat secara ekonomis dan ramah lingkungan. 2.
Pengolahan Sampah Rumah Tangga Setelah perkembangan proyek perkebunan pohon jarak memperlihatkan
hasil yang memuaskan, PT Indocement Tunggal Prakarsa kembali melaksanakan sebuah terobosan melalui kegiatan CSR-nya, yakni pelaksanaan
proyek
pengelolaan sampah rumah tangga, yang diselenggarakan bersama kepala desa dan masyarakat sekitar pabrik. Seperti halnya inisiatif proyek perkebunan pohon jarak, program ini dirintis perusahaan sejak tahun 2007 dan menjadi semakin berkembang di tahun 2008, ketika pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini mulai merasakan manfaat pengolahan sampah tersebut. Mereka tidak hanya memperoleh lingkungan yang bersih dan sehat, namun juga turut memetik manfaat ekonomis dengan mengumpulkan dan mengolah sampah rumah tangga mereka secara benar. PT
Indocement
Tunggal
Prakarsa
telah
memiliki
dua
fasilitas
pengumpulan dan pengolahan sampah rumah tangga telah didirikan di Citeureup dan Cirebon hingga saat ini. Setiap hari, kedua fasilitas tersebut memproduksi hingga 1,7 ton sampah yang dikonversi sebagai biomassa dan kompos. Biomassa digunakan sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan kompos digunakan sebagai pupuk organik. Meskipun jumlah bahan bakar yang berasal dari biomassa tak berarti bila dibandingkan dengan energi total yang dibutuhkan perusahaan, namun ada manfaat lebih besar yang terkait dengan proyek pengolahan limbah ini yaitu respon positif masyarakat atas inisiatif perusahaan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai kebersihan lingkungan.
3.
Menghasilkan energi dari kotoran sapi Proyek ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sejak tahun 2008. Proyek ini dinamakan proyek biogas yang yang menghasilkan semacam energi dari kotoran sapi, yang mengandung gas metana yang dapat digunakan untuk keperluan memasak. Pelaksanaan proyek ini dilakukan dengan menggunakan suatu temuan alat inovatif yang sederhana dan ekonomis, yang mampu menyerap metana dan memprosesnya menjadi gas untuk memasak. 4.
Mendukung usaha mikro untuk menghasilkan produk kelas dunia Salah satu aktivitas CSR yang diarahkan untuk mendukung usaha mikro
sebagai penghasil produk kelas dunia dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa yang bekerja sama dengan produsen bola sepak terkemuka yang secara rutin mengekspor bola untuk kompetisi internasional seperti Piala Dunia. PT Indocement menghimpun kelompok masyarakat usia kerja yang sebelumnya menganggur, untuk menjadi penjahit bola sepak. PT Indocement menyediakan tempat kerja dan fasilitas, sementara produsen bola memberikan pelatihan dan pesanan untuk menjahit bola kulit buatan tangan yang digunakan pada berbagai kompetisi sepak bola internasional. 5.
Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam bidang konstruksi Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk. mengadakan “Indocement Awards”, sebuah pemberian penghargaan bagi desain atau penggunaan bahan-bahan konstruksi secara inovatif yang mungkin menjadi terobosan di bidang konstruksi, selain juga mencari cara-cara pemanfaatan semen dan produk terkait secara kreatif. PT Indocement mempersiapkan ajang tersebut selama lebih dari satu tahun sejak Mei 2007, dan menggelar kompetisi tersebut dengan sempurna dari bulan Juli hingga November 2008. Berdasarkan program-program CSR yang telah dipaparkan tersebut, maka tipe implementasi program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa dapat dikategorikan sebagai tipe Good Corporate Citezenship. Hal ini terlihat dari motivasi perusahaan untuk melaksanakan perusahaan yakni menciptakan ketertiban sosial agar dapat hidup harmonis dengan masyarakat. PT Indocement
berupaya memberikan kontribusi yang baik terhadap masyarakat, sehingga keputusan-keputusan untuk melaksanakan CSR pun sudah terinternalisasi didalam kebijakan perusahaan. Selain itu, dalam hal pengorganisasian, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga melibatkan dana maupun sumberdaya lain untuk mengimplementasikan program CSR yang berbentuk hibah sosial maupun hibah pembangunan serta keterlibatan perusahaan dalam aksi-aksi sosial.
5.4 Ikhtisar Bab yang berjudul Konsep Pelaksanaan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa ini bertujuan untuk membahas pertanyaan penelitian mengenai konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Dalam bab ini dibahas mengenai pandangan perusahaan terhadap pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen (CSR as a commitment) dimana landasan dasar pelaksanaan program-program CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa adalah konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan prinsip triple bottom lines. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cara pandang perusahaan ini terhadap konsep CSR termasuk dalam kategori beyond compliance. Cara pandang perusahaan terhadap konsep CSR mempengaruhi strategi yang dipilih perusahaan untuk melaksanakan program CSR, yaitu melakukan hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang merupakan pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, strategi pelaksanaan CSR juga dipengaruhi standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR. PT Indocement Tunggal Prakarsa menggunakan poin-poin dalam draft ISO26000 sebagai standar acuan pelaksanaan CSR oleh PT Indocement. Dalam bab ini juga dibahas secara singkat mengenai beberapa bentuk implementasi CSR yang merupakan program unggulan aktivitas tanggungjawab sosial perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dimana implementasi program CSR tersebut dapat dikategorikan dalam tipe Good Corporate Social Responsibility.
BAB VI ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN CSR DALAM PELAKSANAAN PROGRAM CSR
6.1 Struktur Organisasi Departemen CSR dalam Implementasi Program CSR17 Departemen CSR sebagai organisasi pelaksana program-program tanggung jawab sosial perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki visi dan misi yang merupakan landasan dasar bagi setiap aktivitas CSR. Visi dan misi Departemen CSR adalah sebagai berikut: a. visi Departemen CSR “Membangun kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya komunitas lokal dimana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis.”
b. misi Departemen CSR “Menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas (wholesome community) dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan (sustainable development)”
Selain menggunakan visi dan misi departemen sebagai acuan implementasi CSR, Departemen CSR juga memiliki sebuah filosofi yang dijadikan landasan dasar pelaksanaan CSR. Filosofi tersebut berbunyi: “Sebagai badan usaha yang berwawasan lingkungan, Indocement memiliki tanggung-jawab sosial dalam membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan komunitas sehingga komunitas dapat turut merasakan manfaat kehadiran perusahaan ”
Visi, misi, dan landasan filosofi tersebut dijadikan sebagai kerangka acuan program-progam yang dijalankan oleh Departemen CSR, baik dari segi perencanaan bahkan hingga ke tahap evaluasi program. Hal ini dilaksanakan agar organisasi Departemen CSR ini dapat mencapai tujuan atau output yang sesuai dengan rencana-rencana yang telah dibuat sebelumnya. Visi dan misi organisasi yang digunakan oleh Departemen CSR ini dilandasi oleh konsep Triple Bottom Line. Perencanaan kegiatan CSR juga dilandasi oleh konsep tersebut dan dibuat 17
Ibid., halaman 19.
dalam bentuk Rencana Strategis dengan jangka waktu pelaksanaan adalah selama lima tahun. Gambar 4 memperlihatkan alur Rencana Strategis yang dibuat oleh Departemen CSR untuk periode 2006-2010.
Gambar 4. Rencana Strategis Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk periode 2006-2010 VISI MISI PERUSAHAAN TRIPLE BOTTOM LINE Rencana Strategic CSR 5 Tahun
Program 5 Pilar : 1. 2. 3. 4. 5.
Sustainable Development Project (SDP) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pendidikan Ekonomi Kesehatan Sosbudag & Olahraga Keamanan
Budidaya Jarak Pengolahan Sampah Biogas Bengkel Terpadu UMKM / PKBL Bank Mandiri Peternakan Ulat Sutera Local Purchase Local Employee
Organisasi Yearly Objective 2006 | Sociodemography mapping | Focus Program 2007 | Add program | SDP [Jatropha,Waste Energy, Local Purchase, Local Employee] 2008 | Add program | Pilot Project [Peternakan] | UMKM | Komposter | Kampanye AIDS | Edukasi 7 Habit guru & murid 2009 | Add program | Lingkungan Masyarakat | Penghijauan Lahan Kosong pabrik 2010 | Add program | Lingkungan Masyarakat | Penghijauan Lahan Kosong 3 kecamatan
Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Berdasarkan alur dalam Gambar 4, diketahui bahwa Rencana Strategis CSR dibagi menjadi dua jenis, yakni Program Lima Pilar dan Proyek Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Project/ SDP), dimana masing-masing jenis program ditangani oleh section atau bagian khusus dari Departemen CSR. Section yang menangani kegiatan CSR yang berkaitan dengan Program 5 Pilar adalah Community Development Section (CD Section), sedangkan section yang melaksanakan proyek-proyek SDP adalah Sustainable Development Project Section (SDP Section). Gambar 5 memperlihatkan struktur yang berlaku menurut hirearkhi organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Unit Citeureup.
Gambar 5. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup CSR Organization Chart Citeureup Unit CSR Department Head
CD Section Head
SDP Section Head
CD Officer
SDP Officer
Jr. CD Officer
CD Coordinators
Jr. Data Analyist
Project Leader
Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Berdasarkan Gambar 5 yang menggambarkan tentang struktur organisasi Departemen CSR tersebut dapat diketahui alur tanggung jawab dan koordinasi yang berlaku dalam organisasi Departemen CSR. Penelitian ini diarahkan pada beberapa program yang berasal dari dua section tersebut. Pelaksanaan program-program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan mengikuti rangkaian alur program secara runut. Gambar 6 merupakan alur program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan.
Gambar 6. Flow CSR Program • Objective CSR/Strategic Planning • Social Mapping
Kebutuhan Masyarakat
Renbangdes
Kebijakan CSR Indocement
Analisis Kebutuhan
BILIKOM
Rencana Tahunan Program CSR
Realisasi Program
Pemantauan & Evaluasi Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat bahwa setiap program CSR yang direalisasikan oleh Departemen CSR dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu kebutuhan masyarakat desa binaan. Kebutuhan masyarakat tersebut disampaikan dalam Rencana Pembangunan Desa (Renbangdes) dan disampaikan dalam setiap rapat Bina Lingkungan dan Komunikasi (BILIKOM) yang diadakan setiap tiga bulan sekali di masing-masing desa binaan. Selanjutnya kebutuhan yang diajukan oleh masyarakat tersebut dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil social mapping (pemetaan kondisi sosial demografi masyarakat) dan disesuaikan dengan Rencana Strategis yang dibuat oleh Departemen CSR setiap lima tahun sekali. Hasil proses analisa kebutuhan masyarakat tersebut diputuskan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh direksi perusahaan. Setelah program dilaksanakan, maka selanjutnya diadakan kegiatan pemantauan dan evaluasi program yang hasilnya kembali dilaporkan dalam rapat BILIKOM selanjutnya di masing-masing desa binaan.
6.2
Community Development Section Community Development Section merupakan salah satu bagian dari
struktur organisasi Departemen CSR yang khusus menangani program-program pengembangan masyarakat yang berbasis lima pilar, yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan, keamanan, dan sosbudag (sosial, budaya, agama). Menurut Ibu Lia Damayanti selaku Kepala Community Development Section, program CD dibuat berdasarkan sinergitas antara kelima pilar tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa pelaksanaan kegiatan CD tidak hanya terfokus hanya pada satu pilar saja, melainkan melibatkan pilar-pilar lain dalam proses pelaksanaannya. Berikut ini merupakan deskripsi lima pilar tersebut dan berbagai jenis kegiatan CSR yang telah diimplementasikan oleh Departemen CSR. 1. Pilar pendidikan, bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di desa-desa binaan sekitar wilayah operasi perusahaan. Programprogram tersebut meliputi pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (PAUD, SD, SMP, dan SMA), beasiswa, latihan-latihan ketrampilan melalui Sekolah Magang Indocement (SMI), perpustakaan, dan fasilitas serta perlengkapan lainnya berupa buku-buku, bangku, dan meja. 2. Pilar kesehatan, bertujuan untuk memberikan prasarana untuk meningkatkan kesehatan masyarakat desa setempat, dan secara umum juga merupakan partisipasi PT Indocement dalam program pemerintah membangun manusia Indonesia yang sehat CSR membantu prasarana pendukung Posyandu. di Gunung Sari, Pasirmukti, Nambo, Bantarjati,Citeureup dan desa yang lain yang masuk dua belas desa binaan CSR unit Citeureup. Program-program yang telah dilaksanakan berdasarkan pilar kesehatan ini diantaranya adalah pembangunan sarana sarana fisik kesehatan yaitu Posyandu di Desa Gunung Putri, Pasirmukti, sarana fasilitas air bersih di desa Citeureup dan Pasirmukti, penyelenggaraan khitanan massal gratis untuk anak-anak yang berasal dari dua belas desa binaan, penyelenggaraan operasi katarak gratis bagi warga dari desa binaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya. 3. Pilar ekonomi bertujuan untuk membangun usaha kecil dan menengah yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh keduabelas desa binaan. Usahausaha pemberdayaan masyarakat dari pilar ekonomi ini mencakup serangkaian pelatihan, bimbingan dan arahan tentang bagaimana mengembangkan bisnis
mereka itu serta bantuan modal usaha. Program ini juga bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri. 4. Pilar sosial, budaya, dan agama bertujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di dua belas desa binaan, menunjang kesejateraan hidup
masyarakat,
menggali
potensi
sumberdaya
manusia
dan
mengarahkannya ke arah yang positif, serta berpartisipasi dalam bidang kerohanian masyarakat dua belas desa binaan untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program-program CSR yang dilaksanakan dalam pilar ini adalah pelatihan degung bagi dua belas desa binaan, pelatihan sepak bola pemuda, pemberian bantuan betonisasi jalan, rehabilitasi tempat ibadah, dan lain-lain. 5. Pilar kemananan bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan aparat keamanan di dua belas desa binaan agar tercipta keamanan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Program yang dilaksanakan dalam pilar ini salah satunya adalah pembinaan mental dan fisik bagi aparat keamanan di dua belas desa binaan. Community Development Section memiliki delapan orang staf, yang terdiri dari satu orang Kepala Section, satu orang CD Officer satu orang Junior CD Officer, dan enam orang koordinator desa. Kepala Community Development Section, yakni Ibu Lia Damayanti bertugas mengkoordinasikan staf-staf yang berada dibawah garis wewenangnya, sedangkan Junior Inspector yakni Bapak Romy Himawan bertugas mengkaji dan menganalisis data-data keperluan program CD section. Dalam struktur organisasi Departemen CSR yang berlaku saat ini, posisi CD Officer belum diisi secara fungsional. Hal ini disebabkan kurangnya sumber daya manusia pada Departemen CSR ini. Oleh karena itu, untuk sementara waktu Ibu Lia juga merangkap tugas sebagai CD Officer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program lima pilar Departemen CSR. Enam staf CD Section lain berfungsi sebagai koordinator desa dan bertugas membuat social mapping (pemetaan kondisi sosial masyarakat desa binaan), mengawasi desa-desa binaan serta mengontrol pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan di setiap desa binaan tersebut. Masing-masing koordinator desa ini bertanggung jawab atas pelaksanaan program CSR di dua belas desa binaan.
Berikut ini adalah daftar nama para koordinator dua belas desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 1. Bapak Dadan sebagai koordinator Desa Tajur dan Desa Pasirmukti 2. Bapak Usman sebagai koordinator Desa Citeureup dan Desa Gunungsari 3. Bapak Yadi sebagai koordinator Desa Nambo dan Desa Bantarjati 4. Bapak Haji Agus sebagai koordinator Desa Gunungsari dan Desa Puspanegara 5. Bapak Arel sebagai koordinator Desa Hambalang dan Desa Tarikolot 6. Bapak Mat Sani sebagai koordinator Desa Lulut dan Leuwikaret Para koordinator desa selalu memantau kondisi masyarakat desa binaan masingmasing, sehingga mereka harus selalu turun ke desa setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan proses pelaksanaan CSR yang dilakukan di masing-masing desa. Selain itu, kunjungan harian oleh koordinator desa dimaksudkan agar perusahaan lebih memahami perkembangan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat desa. Para koordinator desa tersebut ditempatkan di desa-desa binaan secara bergantian sesuai dengan instruksi dari Kepala Departemen CSR. Penempatan koordinator desa binaan tersebut dilakukan secara bertahap yaitu dengan melakukan tindakan pendampingan sebelumnya oleh koordinator desa lama selama beberapa waktu sebelum akhirnya benar-benar digantikan oleh koordinator desa baru. Tindakan ini dilakukan agar masyarakat desa tidak dibingungkan oleh kehadiran staf Departemen CSR yang tiba-tiba di desa mereka.18
6.2.1
Program Fisik Program-program yang menjadi ranah kerja Community Development
Section terbagi menjadi dua jenis yaitu program fisik dan non-fisik. Pembagian jenis program ini dilakukan berdasarkan sasaran yang ingin dituju dan masih tetap berada dalam kerangka lima pilar. Program fisik yang dilaksanakan oleh CD Section antara lain: 1. pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA), 2. pemberian bantuan mebeler untuk fasilitas SD dan SMP di dua belas desa binaan, 18
Hasil wawancara dengan Ibu Lia Damayanti, Kepala Community Develompment Program Section pada hari Selasa tanggal 01 Desember 2009.
3. pembangunan sarana fisik kesehatan yaitu Posyandu di Desa Gunung Putri, Pasirmukti, 4. pembangunan sarana fasilitas air bersih di Desa Citeureup dan Pasirmukti, 5. pembangunan berbagai infrastruktur, seperti jalan, jembatan, rumah ibadah di dua belas desa binaan sekitar pabrik Citeureup, dan lain-lain. Proyek rehabilitasi bangunan musholla di salah satu desa binaan perusahaan merupakan salah satu program yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu rehabilitasi Musholla Nurul Yaqin yang berada di Kampung Bantarkopo RT 08 RW 05, Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Proyek ini tergolong rehabilitasi besar, mengingat kondisi fisik musholla sebelum direnovasi yang sudah rusak dan tidak lagi layak untuk digunakan. Oleh karena itu, pada salah satu rapat bilikom yang diadakan di desa ini, masyarakat mengajukan permohonan bantuan dana untuk merehabilitasi musholla ini kepada pihak Indocement. Pengajuan pemohonan bantuan dana tersebut ditindaklanjuti oleh koordintor desa, yakni dengan melakukan social mapping terhadap kebutuhan masyarakat tersebut. Selanjutnya, koordinator desa mengumpulkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) renovasi Musholla Nurul Yaqin yang diajukan masyarakat Desa Bantarjati untuk diberikan pada Bapak Romy selaku Junior Inspector CSR Department. Pada tahap berikutnya, Bapak Romy melakukan analisis terhadap RAB yang telah diajukan masyarakat untuk dinilai kesesuaian anggaran yang diminta dengan kebutuhan proyek yang sebenarnya diperlukan. Apabila analisis kebutuhan proyek fisik tersebut telah selesai dilakukan, maka Bapak Romy selanjutnya akan membuat Surat Perintah Kerja (SPK) yang memuat instruksi dari General Manager pada pelaksana proyek yang merupakan anggota masyarakat Desa Bantarjati tersebut. Selain itu, SPK ini juga berisi lampiran spesifikasi bahan-bahan kebutuhan proyek serta jumlah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan renovasi total Musholla Nurul Yaqin. Setelah itu, dibuatlah kontrak kerja yang memuat beberapa pasal perjanjian pelaksanaan proyek yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni pihak perusahaan yang diwakili oleh General Manager dan pihak masyarakat desa yang diwakili oleh Ketua Pelaksana Renovasi Musholla Nurul Yaqin. Menurut Bapak Romy, Ketua Pelaksana proyek-
proyek CSR biasanya merupakan ketua/anggota dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) masing-masing desa. Setelah penandatangan SPK dan kontrak kerja yang dibuat oleh kedua belah pihak dilakukan, maka proyek renovasi tersebut baru bisa dilakukan. Setelah proyek dilaksanakan sesuai dengan dana yang diberikan perusahaan kepada masyarakat, maka dilakukan evaluasi proyek yang dituangkan dalam lembar evaluasi kegiatan yang berbentuk CD Evaluation Sheet. Lembar evaluasi ini memuat identitas proyek renovasi Musholla Nurul Yaqin antara lain jumlah biaya yang dikeluarkan, spesifikasi proyek yang dilaksanakan, lokasi pelaksanaan proyek, evaluasi pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan analisis atas proyek yang telah dilaksanakan. Hasil pengamatan peneliti terhadap proyek rehabilitasi Musholla Nurul Yaqin ini menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek ini sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni melakukan rehabilitasi total Musholla Nurul Yaqin dengan volume 8m x 10 m yang menggunakan dana bantuan dari PT Indocement dan terdapat imbal swadaya masyarakat, agar Musholla Nurul Yaqin ini dapat kembali pada kondisi yang baik dan layak digunakan sehingga masyarakat merasa nyaman dalam melakukan ibadah.19 CD Evaluation Sheet ini dibuat oleh Bapak Romy Hirmawan dan disetujui oleh Ibu Lia Damayanti selaku Kepala CD Section beserta Ibu Dian Octavia selaku Kepala Departemen CSR.20
6.2.2
Program Non-fisik Seperti halnya pelaksanaan program fisik yang dilaksanakan oleh CD
Section, pelaksanaan program non-fisik juga dilakukan dalam kerangka Lima Pilar. Berikut ini merupakan daftar beberapa program nonfisik yang dilaksanakan oleh CD Section: 1. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, 2. Pemberian bantuan beasiswa bagi siswa-siswi SLTA di dua belas desa binaan, 3. Penyelenggaraan khitanan massal gratis bagi anak-anak di dua belas desa binaan, 19
CD Evaluation Sheet Departemen CSR, Project Rehab Total Musholla Nurul Yaqin dibuat pada tanggal 28 Oktober 2009. 20 Hasil wawancara dengan Bapak Romy Himawan, junior inspector CD Section pada hari Senin tanggal 21 Desember 2009.
4. Penyelenggaraan operasi katarak mata gratis bagi masyarakat di dua belas desa binaan, 5. Penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat di dua belas desa binaan, 6. Pemberian bantuan modal bergulir sebagai modal usaha bagi warga masyarakat desa di dua belas desa binaan, dan lain-lain. Program pelatihan peternak ayam petelur merupakan program non-fisik dari CD Section yang juga dijadikan salah satu program yang difokuskan dalam penelitian ini. Program ini termasuk ke dalam pilar pendidikan karena pelaksanaan program yang dilakukan berupa pelatihan budidaya ayam petelur yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menuju manusia cerdas serta turut membangun pendidikan bermutu. Program pelatihan ini diadakan untuk masyarakat di dua belas desa binaan. Latar belakang diadakannya program pelatihan peternak ayam petelur ini adalah keberhasilan salah seorang warga masyarakat desa binaan yaitu Desa Nambo yang bernama Bapak Nurrohim dalam mengembangkan peternakan ayam petelur. Beliau merupakan salah seorang warga desa binaan yang memiliki minat untuk memanfaatkan pinjaman modal yang diberikan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa untuk membuka peluang usaha. Selain dilatarbelakangi oleh minat warga, program ini juga didasari oleh hasil social mapping keadaan desa, dan potensi desa sasaran yang dinilai sesuai sebagai lokasi pelaksanaan program. Pada tahun 2004, Bapak Nurrohim tertarik untuk mengajukan pinjaman modal pada PT Indocement agar bisa memulai usaha ternak ayam petelur. Pengajuan pinjaman modal dilakukan pada saat diadakannya BILIKOM di Desa Nambo. Ketika itu, staf Departemen CSR yang menindaklanjuti pengajuan pinjaman modal ini adalah Bapak Suharnoto (biasa dipanggil Bapak Toto) yang merupakan penanggungjawab kegiatan CSR dalam pilar ekonomi. Bapak Toto sendiri secara pribadi menilai bahwa Bapak Nurrohim memiliki potensi untuk mengembangkan usaha ini. Beliau mengungkapkan bahwa: “Bapak Nurrohim memulai usaha ini dari nol dan menekuninya dengan sungguh-sungguh. Sehingga hasil yang diperoleh Bapak Nurrohim adalah hasil berusaha dan bekerja keras serta mau memanfaatkan peluang yang diberikan oleh pihak perusahaan”
Ketika Bapak Nurrohim berhasil menunjukkan bahwa usaha ayam petelur ini memiliki prospek yang cukup bagus, maka banyak warga di desanya yang ikut tertarik untuk mengikuti bisnis ini. Oleh karena itu, seperti yang diceritakan kembali oleh Bapak Nurrohim, pada tahun 2004 Departemen CSR mengadakan pelatihan peternak ayam petelur di desa Nambo dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang dan memperoleh materi dari Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, yaitu Ibu Eti dan Bapak Hendri. Setelah mengikuti pelatihan ini, terdapat lima orang warga yang akhirnya benar-benar tertarik untuk memulai usaha ini. Pada tahun 2006, kelima orang warga Desa Nambo ini mendapatkan bantuan pinjaman modal dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berupa bibit ayam petelur sebanyak 500 ekor. Usaha ternak ayam petelur ini menunjukkan perkembangan yang bagus di Desa Nambo. Oleh karena itu, pada tahun 2009 Departemen CSR merencanakan suatu kegiatan pelatihan ternak ayam petelur lagi dan kali ini diadakan untuk masyarakat di dua belas desa binaan. Pelatihan peternak ayam petelur bagi masyarakat di dua belas desa binaan ini diadakan dengan tujuan untuk menambah wawasan berwirausaha serta membuka peluang usaha. Pelatihan ini diadakan pada tanggal 16-18 November 2009 dengan jumlah peserta sebanyak 22 orang yang mewakili dua belas desa binaan. Materi pelatihan disampaikan oleh Bapak Nurrohim dan dua orang pemateri lainnya yaitu Bapak Ujang S dan Bapak Hengki Kumolontang. Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini adalah cara pembuatan pakan, pembuatan kandang, jamu ayam, dan pemberian vaksinasi untuk ayam. Meskipun waktu pelatihan ini singkat dan kurang memadai, namun program ini direspon dengan baik oleh masyarakat dan staf pemerintahan desa yang juga mengharapkan ada realisasi usaha melalui program UMKM.21 Dalam program pelatihan peternak ayam petelur ini dapat dilihat bahwa staf Departemen CSR yang paling berperan adalah Bapak Toto yang mengikuti perkembangan usaha ini sejak pengajuan peminjaman modal oleh Bapak Nurrohim pada tahun 2004 tersebut. Seperti halnya yang dikatakan oleh Bapak Nurrohim pada satu sesi wawancara mengenai asal mula keikutsertaannya dalam program ini. 21
CD Evaluation Sheet Departemen CSR, Program Pelatihan Peternak Ayam Petelor bagi Masyarakat 12 Desa Binaan dibuat pada tanggal 30 November 2009.
“Untuk usaha ayam petelur ini, saya lebih sering berkoordinasi dengan Bapak Toto baik dalam hal melaporkan kondisi ayam-ayam saya,
memberikan laporan keuangan, dan mengembalikan cicilan pinjaman modal saya. Namun biasanya saya juga turut memberikan laporan mengenai kondisi usaha saya dalam rapat BILIKOM yang diadakan di desa ini tiga bulan sekali”. Namun semenjak Bapak Toto memasuki masa pensiun, segala bentuk laporan mengenai usaha ayam petelur ini diberikan kepada Bapak Yadi selaku koordinator Desa Nambo. Demikian juga dalam pelaksanaan program pelatihan peternak ayam petelur ini, Bapak Yadi selaku koordinator desa turut mengumpulkan peserta yang memiliki minat mengikuti pelatihan ini dari Desa Nambo dan Desa Bantarjati yang merupakan dua desa yang menjadi tanggung jawabnya. Sama halnya dengan Bapak Yadi, para koordinator desa binaan yang lain juga turut menginformasikan dan mengumpulkan peserta dari desa binaannya masingmasing untuk mengikuti program pelatihan ini.
6.3
Sustainable Development Project Section Sustainable Development Project Section (SDP Section) merupakan salah
satu bagian dari struktur organisasi Departemen CSR yang khusus menangani proyek-proyek yang berkelanjutan. Menurut Bapak Toto, Kepala SDP Section yang akan pensiun pada bulan Mei 2010 dan akan digantikan posisinya oleh Bapak Ayi Ibrahim, proyek-proyek yang termasuk ke dalam SDP Section ini merupakan proyek yang dimulai dari nol. Setelah dilaksanakan, pengembangan proyek tersebut baru dilakukan oleh CD Section. Berikut ini merupakan dekripsi beberapa proyek yang dijalankan oleh SDP Section Departemen CSR.22 5. Pengelolaan sampah rumah tangga, bertujuan agar masyarakat tidak hanya memperoleh lingkungan yang bersih dan sehat, namun juga turut mendapatkan manfaat ekonomis dengan mengumpulkan dan mengolah sampah rumah tangga mereka secara benar. Proyek ini diselenggarakan bersama kepala desa dan masyarakat sekitar pabrik. Pengelolaan sampah rumah tangga ini akan menghasilkan biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan kompos yang digunakan sebagai pupuk organik. Unit pengolahan sampah ini
22
Ibid., halaman 19.
terletak di Karang Asem Barat, Puspanegara, Citeureup dan melayani 22 RT dengan jumlah KK ± 1672. Hingga kini, unit tersebut mampu menyerap tenaga kerja 16 orang berasal dari Citeureup, Puspanegara. 6. Budidaya tanaman jarak, memadukan usaha konservasi lingkungan dengan program pembangunan masyarakat. Proyek ini telah merehabilitasi sebagian dari areal bekas penambangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Proyek ini bertujuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat lokal dengan mempekerjakan mereka di perkebunan tersebut atau juga membantu mereka dalam menanam pohon jarak mereka sendiri. Selain itu, proyek ini juga dapat bermanfaat untuk mengurangi biaya bahan bakar, karena biji-biji jarak itu dipakai sebagai bahan bakar alternatif dalam proses pembakaran. 7. Budidaya ulat sutera, bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, antara lain dengan mengembangkan budidaya ulat sutra yang dapat menghasilkan kokon sebagai bahan baku pembuatan kain tenun. Proyek ini dilaksanakan atas kerjasama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan Environmental Biology Network IPB. 8. Pemanfaatan bahan bakar gas dari kotoran sapi, yang memiliki beberapa tujuan antara lain: a. mendorong masyarakat berpartisipasi dalam pola hidup sehat, karena jika kotoran sapi tidak dikumpulkan, maka berpotensi menyebabkan penyakit, b. mendorong masyarakat berpartisipasi dalam isu pemanasan global, karena kotoran sapi juga menyebarkan gas CH4, yang merupakan salah satu gas rumah kaca dan mempunyai GWP (Global Warming Potential) 21 kali gas CO2. Dengan demikian memberikan kontribusi positif terhadap alam dan lingkungan, c. menghemat pemakaian bahan bakar minyak tanah, dan d. memberikan keuntungan ekonomis kepada masyarakat. Proyek ini sudah dilaksanakan di Desa Bantarjati, Nambo, Tajur, Pasirmukti, Hambalang, Gunungsari, Leuwikaret, dan Lulut. 9. Peternakan Domba (Pembibitan Domba dan Inkubator Peternak), berlokasi di Desa Hambalang Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Proyek ini dilaksanakan atas kerjasama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit
Citeureup dengan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB). Peternakan diisi oleh domba yang didatangkan dari Garut, Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 2009 lalu, yang terdiri dari 100 ekor indukan dan 10 ekor pejantan. Proses selanjutnya, dimulai dengan kegiatan penggemukan dan pengawinan domba yang sudah melahirkan kurang tujuh ekor anak domba dari beberapa induk domba Jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak lima orang peternak dan satu orang koordinator peternak, dibantu oleh dua orang tenaga ahli dari Fakultas Peternakan IPB. SDP Section memiliki empat orang staf, yang terdiri dari satu orang Kepala Section, satu orang Junior Data Analyis, dan dua orang staf section yang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan beberapa proyek SDP. Kepala SDP Section, yakni Bapak Ayi Ibrahim bertugas mengkoordinasikan staf-staf yang berada dibawah garis wewenangnya, sedangkan Junior Data Analyis yakni Bambang N. Yulianto bertugas mengkaji dan menganalisis data-data SDP section. Dua staf lain yakni Bapak Dedi dan Bapak Fajar Fathoni berfungsi sebagai staf penanggung jawab proyek berkelanjutan (project leader) yang melakukan kontrol harian terhadap pelaksanaan proyek tersebut di lapangan. Bapak Dedi bertugas sebagai penanggung jawab proyek budidaya ulat sutera dan bengkel motor terpadu, sedangkan Bapak Fajar bertugas sebagai penanggung jawab proyek budidaya tanaman jarak dan pengelolaan sampah rumah tangga. Proyek bengkel motor terpadu merupakan salah satu proyek SDP section yang dibahas dalam penelitian ini yang berlokasi di Desa Bantarjati Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor. Pelaksanaan proyek bengkel ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diharapkan mampu menciptakan unit usaha baru di lingkungan tersebut. Bengkel ini dikepalai oleh Bapak Agus Hikmat (35 tahun) yang dulunya merupakan salah satu staf pengajar di Sekolah Magang Indocement (SMI). Bapak Agus memiliki enam orang staf yang terdiri dari satu orang staf administrasi, enam orang montir, dan dua orang satpam. Menurut Bapak Agus, proyek ini didirikan atas dasat kebutuhan warga masyarakat sekaligus tindak lanjut dari pelatihan-pelatihan otomotif yang diberikan pada masyarakat desa binaan sejak tahun 2007. Pelatihan tersebut menghasilkan beberapa orang staf yang dinilai
berpotensi untuk menjadi montir di bengkel ini. Penilaian mengenai potensi peserta pelatihan dilakukan dengan melihat aspek kehadiran dalam setiap kegiatan pelatihan, keseriusan, minat, serta motivasi peserta pelatihan. Hal yang paling sulit dilakukan dalam mencari peserta pelatihan yang berpotensi dalam melaksanakan program ini adalah membentuk karakter peserta karena latar belakang pendidikan yang mereka miliki, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus dalam penuturan berikut ini.
“SMI memberikan materi pelatihan tidak hanya mengenai teknik otomotif saja, melainkan juga mencakup etika dan moral seorang montir bengkel. Hal ini dilakukan agar nantinya peserta bengkel memiliki semangat kejujuran yang sangat dibutuhkan untuk memajukan usaha bengkel ini. Ini bagian yang paling susah dari pelatihan itu, karena rata-rata peserta pelatihan hanya tamatan SD” Setelah melalui beberapa seleksi, maka PT Indocement merekrut enam orang peserta pelatihan otomotif tersebut sebanyak enam orang untuk dijadikan montir di bengkel motor terpadu ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proyek bengkel motor terpadu ini merupakan tanggungjawab Pak Dedi selaku staf penanggungjawab proyek bengkel terpadu dari SDP section. Beliau wajib melakukan kontrol lapangan setiap hari untuk melihat perkembangan yang terjadi pada proyek ini. Laporan perkembangan proyek ini selanjutnya di berikan pada Bapak Ayi Ibrohim selaku Kepala Section dan dianalisis oleh Bapak Bambang selaku junior data analyis untuk kemudian dilaporkan pada jajaran direksi yang berada di atas Departemen CSR.
6.4
Ikhtisar Secara ringkas, bab ini membahas struktur organisasi yang berlaku di
Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Unit Citeureup sebagai lembaga internal perusahaan yang mengatur pelaksanaan berbagai jenis aktivitas CSR. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa landasan dasar pelaksanaan CSR oleh PT Indoceement Tunggal Prakarsa adalah konsep triple bottom lines yang dibuat dalam bentuk Rencana Strategis dengan jangka waktu pelaksanaan adalah selama 5 tahun. Berdasarkan alur Rencana Strategis yang
dibuat oleh Departemen CSR untuk periode 2006-2010, dapat dilihat bahwa aktivitas CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dibagi menjadi dua jenis, yakni Program 5 Pilar dan Proyek Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Project/ SDP), dimana masing-masing jenis program ditangani oleh seksi khusus dari Departemen CSR. Seksi atau bagian yang menangani kegiatan CSR yang berkaitan dengan Program 5 pilar adalah Community Development Section (CD Section), sedangkan seksi yang melaksanakan proyek-proyek SDP adalah Sustainable Development Project Section (SDP Section). Dalam bab ini juga dibahas mengenai alur pelaksanaan program CSR yang dimulai dari penentuan kebutuhan masyarakat desa binaan dan proses selanjutnya yang dilakukan agar program CSR dapat dilaksanakan, yaitu melalui Renbangdes, BILIKOM, analisis social mapping, penyesuaian kebutuhan dengan Rencana Strategis, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Selain membahas struktur organisasi Departemen CSR, bab ini juga menjelaskan beberapa program CSR yang dilaksanakan oleh masing-masing section dan staf-staf organisasi yang terlibat didalamnya. Struktur Community Development Section saat ini terdiri atas satu orang Kepala section yang juga merangkap sebagai CD Officer, satu orang junior inspector, dan enam orang koordinator desa. Program CSR yang berada di bawah tanggung jawab Community Development Section ini terdiri dari program fisik dan non-fisik. Program fisik yang dibahas dalam penelitian ini adalah proyek rehabilitasi musholla di salah satu desa binaan Indocement, sedangkan program non-fisik yang dibahas adalah program pelatihan peternak ayam petelur. Struktur Sustainable Development Project Section terdiri atas satu orang Kepala Section, satu orang junior data analyis, dan dua orang penanggung jawab proyek (project leader). Proyek SDP section yang dibahas dalam penelitian ini adalah proyek bengkel motor terpadu.
BAB VII ANALISIS HUBUNGAN EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN CSR DENGAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROGRAM-PROGRAM CSR
Isi bab ini merupakan pemaparan uraian hasil pengolahan data kuantitatif dari penelitian yang telah dilaksanakan. Dari hasil pengolahan data tersebut dilakukan pembahasan berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan sebelumnya sehingga dapat diperoleh kesimpulan hasil penelitian.
7.1
Analisis Uji Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berbunyi “semakin tinggi
efektivitas organisasi divisi CSR PT Indocement, maka semakin tinggi efektivitas implementasi CSR yang dilakukan”. Berdasarkan hipotesis tersebut, maka terdapat dua variabel yang diuji dalam penelitian ini, yaitu variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR. Melalui perhitungan statistika dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan menggunakan alat bantu SPSS v.15.0 diperoleh hasil yang disajikan dalam Tabel 14.
Tabel 14. Signifikansi Korelasi Efektivitas Organisasi dan Evektivitas Implementasi CSR Correlationsa
skor_efektivitas_organisasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance skor_efektivitas_implementasi_ Pearson Correlation CSR Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance a. Listwise N=15
skor_efektivitas_ skor_efektivitas_ organisasi implementasi_CSR 1 .122 .666 8577.333
1076.667
612.667 .122 .666
76.905 1
1076.667
9120.933
76.905
651.495
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis yang tertera pada Tabel 14, didapatkan angka korelasi antara variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR adalah sebesar 0.122. Artinya terdapat hubungan yang positif di antara kedua variabel tersebut, sehingga semakin tinggi efektivitas organisasi maka semakin tinggi efektivitas implementasi CSR. Pembahasan mengenai skor masing-masing aspek yang mempengaruhi kedua variabel tersebut dapat dilihat dalam sub bab selanjutnya.
7.2
Aspek- Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Penelitian yang berjudul “Efektivitas Organisasi Departemen CSR dalam
Pelaksanaan Program CSR” ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam implementasi pelaksanaan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Seperti yang disebutkan dalam konsep pendekatan nilai-nilai bersaing, aspek-aspek yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi antara lain kepemimpinan, partisipasi anggota, pemrosesan informasi, dan komunikasi (Azhar,1993). Jumlah responden yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak lima belas orang yang merupakan staf organisasi Departemen CSR. Berikut ini akan dijabarkan hasil pengolahan data yang didapat dari pengisian kuesioner oleh kelima belas orang tersebut mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas organisasi.
7.2.1 Kepemimpinan Aspek pertama yang mempengaruhi efektivitas organisasi adalah kepemimpinan. Seperti yang dikemukakan oleh George R. Terry tentang konsep kepemimpinan sebagai suatu hubungan yang ada dalam diri orang seorang atau pemimpin, mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerjasama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin. Berdasarkan konsep tersebut dibuat pernyataan-pernyataan yang diarahkan pada penilaian staf organisasi Departemen CSR secara pribadi pada Kepala Departemen CSR mengenai efektivitas kepemimpinan yang dilaksanakan oleh beliau. Data mengenai gambaran efektivitas kepemimpinan Kepala Departemen CSR disajikan dalam Tabel 15.
Tabel 15. Jumlah dan Presentase Aspek Kepemimpinan Departemen CSR Kategori Tinggi Rendah Jumlah
KEPEMIMPINAN Jumlah responden (orang) 15 15
Persentase (%) 100 100
Berdasarkan Tabel 15 terlihat bahwa pada aspek efektivitas kepemimpinan terdapat 100% responden menilai bahwa efektivitas kepemimpinan dalam organisasi Departemen CSR termasuk dalam kategori tinggi dan tidak ada yang memberi penilaian rendah terhadap aspek kepemimpinan tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek kepemimpinan yang dilaksanakan di Departemen CSR ini termasuk dalam kategori tinggi.
7.2.2 Partisipasi Anggota Aspek kedua yang mempengaruhi efektivitas organisasi adalah partisipasi anggota. Pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam kuesioner untuk aspek partisipasi anggota ini diarahkan pada seberapa jauh staf organisasi berperan serta dalam setiap kegiatan organisasi Departemen CSR. Gambaran mengenai tingkat partisipasi anggota organisasi Departemen CSR dapat dilihat dalam Tabel 16.
Tabel 16. Jumlah dan Presentase Aspek Partisipasi Anggota Departemen CSR Kategori Tinggi Rendah Jumlah
PARTISIPASI ANGGOTA Jumlah responden (orang) 13 2 15
Persentase (%) 86.67 13.33 100
Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa pada aspek partisipasi anggota terdapat 86.67% responden menilai bahwa tingkat partisipasi anggota organisasi Departemen CSR termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu terdapat sebanyak 13.33% responden yang menilai bahwa tingkat partisipasi anggota dalam organisasi tersebut termasuk dalam kategori rendah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek partisipasi anggota yang dilaksanakan di Departemen CSR ini termasuk dalam kategori tinggi.
7.2.3
Pemrosesan Informasi Aspek ketiga yang mempengaruhi
efektivitas
organisasi
adalah
pemrosesan informasi. Pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam kuesioner untuk aspek pemrosesan informasi ini diarahkan pada seberapa besar kemampuan staf organisasi dalam mengelola dan memproses informasi yang menyangkut pelaksanaan tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh organisasi. Gambaran mengenai pemrosesan informasi staf organisasi Departemen CSR dapat dilihat dalam Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah dan Presentase Aspek Pemrosesan Informasi Departemen CSR Kategori Tinggi Rendah Jumlah
PEMROSESAN INFORMASI Jumlah responden (orang) 14 1 15
Persentase (%) 93.33 6.67 100
Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa pada aspek pemrosesan informasi terdapat 93.33% responden menilai bahwa kemampuan anggota organisasi Departemen CSR dalam melakukan pemrosesan informasi termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu terdapat sebanyak 6.67% responden yang menilai bahwa pemrosesan informasi oleh staf organisasi tersebut termasuk dalam kategori rendah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek pemrosesan informasi yang dilakukan oleh staf organisasi Departemen CSR ini termasuk dalam kategori tinggi.
7.2.4
Komunikasi Aspek terakhir yang mempengaruhi efektivitas organisasi adalah
komunikasi. DeVito (1997) menyebutkan definisi komunikasi dalam organisasi sebagai pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi, baik yang terjadi secara formal maupun informal dalam organisasi tersebut. Berdasarkan konsep tersebut dibuat pernyataan-pernyataan yang diarahkan untuk menilai seberapa efektif proses pertukaran pesan antar komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) untuk mencapai kesamaan makna yang terjadi dalam organisasi Departemen CSR ini. Gambaran mengenai eketivitas komunikasi staf
organisasi Departemen CSR dapat dilihat dalam Tabel 18. Tabel 18. Jumlah dan Presentase Aspek Komunikasi Departemen CSR KOMUNIKASI Kategori Jumlah responden (orang) Persentase (%) Tinggi 13 86.67 Rendah 2 13.33 Jumlah 15 100 Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa pada aspek komunikasi terdapat 86.67% responden menilai bahwa efektivitas komunikasi yang terjadi dalam organisasi Departemen CSR termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu terdapat sebanyak 13.33% responden yang menilai bahwa efektivitas komunikasi dalam organisasi tersebut termasuk dalam kategori rendah. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa aspek komunikasi yang terjadi di dalam Departemen CSR ini termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan pembahasan hasil pengolahan data terhadap keempat aspek yang mempengaruhi efektivitas organisasi tersebut, yakni kepemimpinan, partisipasi anggota, pemrosesan informasi, dan komunikasi, ditunjukkan bahwa masing-masing aspek secara umum termasuk dalam kategori tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa efektivitas organisasi yang terjadi dalam organisasi Departemen CSR ini juga termasuk dalam kategori tinggi.
7.3
Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Program CSR Hasil pengujian hubungan yang terdapat antara kedua variabel penelitian
ini menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi efektivitas organisasi maka semakin tinggi pula efektivitas implementasi CSR. Berdasarkan hasil penelitian Nurdiana (2008), disebutkan bahwa implementasi CSR ditunjang oleh beberapa aspek, antara lain evaluasi dan pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, dan kepedulian terhadap lingkungan. Jumlah responden yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang yang merupakan warga masyarakat dari dua desa binaann PT Indocement Tunggal Prakarsa unit Citeureup. Berikut ini akan dijabarkan hasil pengolahan data yang didapat dari pengisian kuesioner oleh ketiga puluh orang
tersebut mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas implementasi program CSR.
7.3.1
Evaluasi dan Pemantauan Program Aspek pertama yang mempengaruhi efektivitas implementasi CSR adalah
evaluasi dan pemantauan program. Kegiatan ini dapat digunakan untuk melihat kelemahan dari program CSR yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga dapat dicari solusi yang dapat digunakan untuk perbaikan program di masa yang akan datang agar program tersebut dapat berjalan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang dimasukkan ke dalam kuesioner untuk aspek ini diarahkan untuk melihat seberapa jauh pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pemantauan program CSR dilakukan sesuai penilaian masyarakat desa. Gambaran mengenai penilaian kegiatan evaluasi dan pemantauan program oleh masyarakat desa dapat dilihat dalam Tabel 19. Tabel 19. Jumlah dan Presentase Aspek Evaluasi dan Pemantauan Program Kategori Tinggi Rendah Jumlah
EVALUASI DAN PEMANTAUAN PROGRAM Jumlah responden (orang) Persentase (%) 7 23.33 23 76.67 30 100
Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa pada aspek evaluasi dan pemantauan program terdapat 23.33% responden menilai bahwa kegiatan yang dilakukan oleh staf Departemen CSR ini termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu terdapat 76.67% responden yang menilai bahwa aspek kegiatan tersebut termasuk dalam kategori rendah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek evaluasi dan pemantauan program oleh staf Departemen CSR termasuk dalam kategori rendah.
7.3.2 Daya Tanggap Perusahaan Aspek kedua yang mempengaruhi efektivitas implementasi CSR adalah daya tanggap perusahaan yakni kemampuan perusahaan dalam menghadapi permasalahan kebutuhan masyarakat yang diperlukan dalam implementasi program CSR. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang dimasukkan ke dalam kuesioner untuk aspek ini diarahkan untuk melihat seberapa besar daya tanggap
perusahaan terhadap permasalahan dan kebutuhan masyarakat sesuai penilaian masyarakat desa. Gambaran mengenai penilaian daya tanggap perusahaan oleh masyarakat desa ini dapat dilihat dalam Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah dan Presentase Aspek Daya Tanggap Perusahaan Kategori Tinggi Rendah Jumlah
DAYA TANGGAP PERUSAHAAN Jumlah responden (orang) Persentase (%) 10 33.33 20 66.67 30 100
Berdasarkan Tabel 20 terlihat bahwa pada aspek daya tanggap perusahaan terdapat 33.33% responden menilai bahwa aspek ini termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu terdapat 66.67% responden yang menilai bahwa aspek tersebut termasuk dalam kategori rendah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek daya tanggap perusahaan terhadap kebutuhan masyarakat termasuk dalam kategori rendah.
7.3.3 Konsistensi Program Aspek ketiga yang mempengaruhi efektivitas implementasi CSR adalah konsistensi program, yakni kesesuaian program CSR yang diterima oleh masyarakat dengan perencanaan yang dilakukan sebelumnya di tingkat organisasi. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang dimasukkan ke dalam kuesioner untuk aspek ini diarahkan untuk melihat seberapa besar penilaian masyarakat terhadap kesesuaian antara perencanaan dan realisasi program yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa. Gambaran mengenai penilaian konsistensi program oleh masyarakat desa ini dapat dilihat dalam Tabel 21.
Tabel 21. Jumlah dan Persentase Aspek Konsistensi Program Kategori Tinggi Rendah Jumlah
KONSISTENSI PROGRAM Jumlah responden (orang) 7 23 30
Persentase (%) 23.33 76.67 100
Berdasarkan Tabel 21 terlihat bahwa pada aspek konsistensi program, terdapat 23.33% responden menilai bahwa aspek ini termasuk dalam kategori
tinggi. Sementara itu terdapat 76.67% responden yang menilai bahwa aspek tersebut termasuk dalam kategori rendah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek konsistensi program yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa termasuk dalam kategori rendah.
7.3.4
Kepedulian terhadap Lingkungan Aspek terakhir yang mempengaruhi efektivitas implementasi CSR adalah
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, yakni seberapa besar tingkat kepekaan perusahaan terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang dimasukkan ke dalam kuesioner untuk aspek ini diarahkan untuk melihat seberapa besar penilaian masyarakat terhadap tingkat kepekaanatau kepedulian perusahaan terhadap masalah lingkungan. Gambaran mengenai penilaian terhadap aspek kepedulian perusahaan terhadap lingkungan oleh masyarakat desa ini dapat dilihat dalam Tabel 22 berikut ini.
Tabel 22. Jumlah dan Presentase Aspek Kepedulian Tehadap Lingkungan Kategori Tinggi Rendah Jumlah
KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN Jumlah responden (orang) Persentase (%) 27 90 3 10 30 100
Berdasarkan Tabel 22 terlihat bahwa pada aspek kepedulian terhadap lingkungan terdapat 90% responden menilai bahwa aspek ini termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu terdapat 10% responden yang menilai bahwa aspek tersebut termasuk dalam kategori rendah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek kepedulian PT Indocement Tunggal Prakarsa terhadap lingkungan di sekitarnya termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan pembahasan hasil pengolahan data terhadap keempat aspek yang mempengaruhi efektivitas implementasi program CSR tersebut, terdapat tiga aspek yang termasuk dalam kategori rendah yakni evaluasi dan pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, sedangkan aspek kepedulian perusahaan terhadap lingkungan berdasarkan penilaian masyarakat secara umum termasuk dalam kategori tinggi.
Peningkatan efektivitas organisasi Departemen CSR memiliki keterkaitan dengan peningkatan efektivitas implementasi CSR. Departemen CSR memerlukan perbaikan aspek-aspek yang termasuk dalam kategori rendah untuk setiap variabel yang mempengaruhinya agar mampu melakukan pencapaian tujuan organisasi sehingga organisasi tersebut dapat mencapai kefeektifannya. Aspek-aspek yang memerlukan perbaikan tersebut berasal dari variabel efektivitas implementasi CSR, yakni evaluasi dan pemantauan program, daya tanggap perusahaan, dan konsistensi program. Peningkatan efektivitas organisasi Departemen CSR yang berkaitan dengan peningkatan efektivitas implementasi CSR akan membawa perusahaan untuk dapat membuat program-program CSR yang sesuai kebutuhan dan mampu menyentuh hati masyarakat, sehingga dapat terjalin suatu hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat.
BAB VII PENUTUP
7.1
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan umum untuk membahas bagaimana efektivitas
organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas organisasi Departemen CSR adalah kepemimpinan, partisipasi anggota, pemrosesan informasi, dan komunikasi. Aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas implementasi CSR adalah evaluasi dan pemantauan program, konsistensi program, daya tanggap perusahaan, dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Hasil uji hipotesis yang dilakukan terhadap variabel efektivitas organisasi Departemen CSR dan variabel efektivitas impelementasi CSR menghasilkan angka korelasi sebesar 0.122 dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif diantara kedua variabel tersebut, sehingga hasil hipotesis penelitian ini adalah semakin tinggi efektivitas organisasi, maka semakin baik implementasi program CSR. Namun demikian, hubungan yang terdapat diantara dua variabel penelitian ini sangat lemah. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor-faktor lain selain aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas organisasi yang dapat mempengaruhi efektivitas implementasi CSR. Selain itu, penilaian masyarakat yang rendah terhadap implementasi program CSR oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa diduga disebabkan oleh kurang terlibatnya partisipasi masyarakat dalam penentuan program CSR yang dilaksanakan di desa mereka. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1985 dan telah memiliki dua belas pabrik yang berada di beberapa lokasi, yaitu Citeureup, Palimanan, dan Tarjun. PT Indocement memiliki visi, misi, dan moto perusahaan yang berlandaskan pada konsep pembangunan berkelanjutan yang dijadikan landasan bagi setiap kegiatan operasional perusahaan. Pelaksanaan kegiatan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup dilakukan dua belas
desa binaan yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Citeureup, Kecamatan Klapanunggal, dan Kecamatan Gunungputri. Penelitian ini dilakukan di Desa Nambo dan Desa Bantarjati yang terletak di Kecamatan Citeureup. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memandang konsep pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen (CSR as a commitment) yang penting dilakukan untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan. Konsep yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah triple bottom line dan konsep pembangunan berkelanjutan. Konsep tersebut juga tercantum dalam visi, misi, dan slogan perusahaan yang mengarah pada pernyataan bahwa setiap aktivitas perusahaan harus memiliki manfaat positif bagi kehidupan yang berkesinambungan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cara pandang PT Indocement terhadap pelaksanaan CSR termasuk dalam kategori beyond compliance, dimana CSR tidak lagi dianggap sebagai sebuah kewajiban hukum melainkan sebagai sebuah dorongan tulus dari dalam untuk memberikan manfaat positif atas kehadiran perusahaan di tengah lingkungan hidup masyarakat. Cara pandang perusahaan terhadap konsep pelaksanaan CSR tersebut mempengaruhi strategi yang digunakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR, yaitu dengan menciptakan pola kemitraan yang strategis antara perusahaan, warga desa binaan, aparat pemerintah, instansi pendidikan, dan pihak swasta lainnya. Strategi pelaksanaan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa juga dipengaruhi oleh standar yang digunakan perusahaan untuk melaksanakan aktivitas CSR. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menggunakan draft ISO 26000 dan mengacu pada konsep triple bottom line yang mencakup bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki sebuah organisasi khusus yang mengatur seluruh aktivitas CSR sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan, yaitu Departemen CSR yang berada di bawah divisi SSCD (Safety Security Community Division). Divisi ini berada di bawah kendali langsung General Manager Operation untuk Unit Citeureup. Departemen CSR bekerja untuk merancang, merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi seluruh program CSR. Implementasi program-program CSR oleh PT Indocement Tunggal
Prakarsa dilaksanakan berdasarkan Rencana Strategis yang dibuat oleh Departemen CSR untuk periode pelaksanaan selama lima tahun. Sebelum memulai pelaksanaan program, Departemen CSR terlebih dahulu mengumpulkan data mengenai kebutuhan masyarakat desa melalui socio demographic mapping dan musyawarah Renbangdes di tingkat desa. Data mengenai kebutuhan masyarakat desa juga diperoleh berdasarkan masukan dari warga desa yang mengikuti rapat BILIKOM (Bina Lingkungan dan Komunikasi) yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Data tersebut kemudian dianalisis dan diajukan pada dewan direksi perusahaan untuk dituangkan dalam bentuk kebijakan perusahaan. Pelaksanaan program CSR di desa disesuaikan dengan kebijakan perusahaan tersebut dan rencana program yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya program CSR dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi oleh Departemen CSR. Berdasarkan Rencana Strategis Departemen CSR untuk periode 20062010, program CSR yang dilakukan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa terbagi dalam menjadi dua jenis, yaitu Program Lima Pilar dan Proyek Pembangunan Berkelanjutan. Oleh karena itu, struktur organisasi Departemen CSR terbagi menjadi dua section, yaitu Community Developmnet Program Section yang menangani Program Lima Pilar di dua belas desa binaan PT Indocement Tbk dan Sustainable Development Project Section yang khusus menangani Proyek Pembangunan Berkelanjutan.
7.2
Saran PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki struktur organisasi dengan
efektivitas yang tinggi untuk Departemen CSR sebagai pihak pelaksana program CSR perusahaan. Namun sebagian masyarakat yang dijadikan sampel penelitian ini memiliki penilaian rendah terhadap efektivitas implementasi CSR. Hal ini diduga terjadi akibat proses pelaksanaan program-program CSR yang terdiri dari perenacanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program belum menyentuh masyarakat yang berada di lapisan bawah. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran kepada PT Indocement Tunggal Prakarsa terkait peningkatan efektivitas organisasi Departemen CSR dan implementasi program CSR, antara lain:
1. penambahan sumber daya manusia bagi Departemen CSR untuk mengisi jabatan-jabatan fungsional yang masih kosong agar pekerjaan yang dilakukan Departemen CSR terkait dengan pelaksanaan program CSR dapat lebih efektif dan efisien untuk dilakukan. Selain itu, penambahan sumber daya manusia bagi Departemen CSR diharapkan dapat membantu organisasi perusahaan mencapai tujuannya dalam waktu yang lebih singkat 2. pelaksanaan program CSR di desa-desa binaan hendaknya melibatkan masyarakat dari semua lapisan agar perusahaan benar-benar memahami kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya. Hal ini diharapkan dapat membantu perusahaan melaksanakan program CSR yang tepat guna dan tepat sasaran 3. aparat pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Bogor yang daerahnya merupakan lokasi operasional PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk unit Citeureup, diharapkan dapat berkontribusi dalam aktivitas CSR perusahaan yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat desa-desa binaan agar terjadi peningkatan kondisi hidup masyarakat sebagai dampak positif kehadiran perusahaan di tengah lingkungan hidup masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Ambadar, Jackie. 2008. CSR dalam Praktik di Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Azhar, Kasim. 1993. Pengukuran Efektivitas dalam Organisasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Devito Joseph A. 1997. Komunikasi antar Manusia (edisi kelima). Jakarta: Profesional Books. Gie, The Liang, 2001, Unsur-Unsur Administrasi ,Nurcahya, Jakarta Handoko, T. Hani, 2001, Manajemen,BPFE, Yokyakarta. Hidayat,1996,“Konsep Dasar dan Pengertian Produktivitas serta Interpretasi Hasil Kusdianto (2005). Laporan Tugas Akhir: Konsep Manajemen Keamanan Konformasi ISO-17799 dengan Risk Assessment Menggunakan Metode Octave. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Lubis, H. dan M. Huseini. 1968. Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Memiograhed. Nursahid, Fajar. 2005. Praktik Kedermawanan Sosial BUMN. Jurnal Galang Vol.1, No.2, Januari 2006. Depok: PIRAC. Nuryana, Mu’man. Venture Filantropi: Organisasi Korporasi Menanggapi Persoalan Sosial. Jurnal Galang, Vol. 1, No. 2, Januari 2006. Depok: PIRAC. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukada, Sony dkk. 2007. Membumikan Bisnis Berkelanjutan. Jakarta: Indonesia Business Links. Suprapto, Siti A.A.2006. Pola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lokal di Jakarta dalam Jurnal Galang, Vol.1, No.2, Hal.36-61, Edisi Januari 2006. Susanta, PJ Rahmat. Corporate Social Responsibility : Peran dan Strategi Perusahaan. Jurnal Ilmiah Sutisning, Volume 1, Tahun 1, Mei 2007, hal. 21-28. Jakarta: UKIP. Wahyuni, E.S. 2004. Pedoman Teknis Menulis Skripsi. Bogor: Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Catatan Harian Penelitian 1. Hari/Tanggal
: Selasa, 01 Desember 2009
Narasumber
: Ibu Lia Damayanti (CD Section Head)
Lokasi
: Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa
Hasil wawancara : Community Development Section Pelaksanaan program CSR Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari dua jenis, yaitu program lima aspek dan proyek pembangunan berkelanjutan, sehingga Departemen CSR terbagi menjadi dua section. Program lima aspek dijalankan oleh Community Development Section sedangkan proyek pembangunan berkelanjutan dilaksanakan oleh Sustainable Development Section. Community Development Section (CD Section) terdiri dari delapan orang staf, antara lain: 1. satu
orang
Kepala
Section
(Ibu
Lia
Damayanti),
bertugas
mengkoordinasikan staf-staf yang berada dibawah garis wewenangnya 2. satu orang Junior Inspector (Bapak Romy Himawan), bertugas mengkaji dan menganalisis data-data keperluan program CD section 3. enam orang koordinator desa, bertugas membuat social mapping (pemetaan kondisi sosial masyarakat desa binaan), mengawasi desa-desa binaan serta mengontrol pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan di setiap desa binaan tersebut. Masing-masing koordinator desa tersebut bertanggung jawab atas pelaksanaan program CSR di dua belas desa binaan. Para koordinator desa binaan tersebut antara lain: 1.
Bapak Dadan sebagai koordinator Desa Tajur dan Desa Pasirmukti
2.
Bapak Usman sebagai koordinator Desa Citeureup dan Desa Gunungsari
3.
Bapak Yadi sebagai koordinator Desa Nambo dan Desa Bantarjati
4.
Bapak H. Agus sebagai koordinator Desa Gunungsari dan Desa Puspanegara
5.
Bapak Arel sebagai koordinator Desa Hambalang dan Desa Tarikolot
6.
Bapak Mat Sani sebagai koordinator Desa Lulut dan Leuwikaret Pelaksanaan kegiatan pemantauan kondisi masyarakat desa binaan
dilakukan setiap hari oleh para koordinator desa tersebut. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan proses pelaksanaan CSR yang dilakukan di masing-masing desa. Selain itu, kunjungan harian oleh koordinator desa dimaksudkan agar perusahaan lebih memahami perkembangan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat desa. Para koordinator desa tersebut ditempatkan di desa-desa binaan secara bergantian sesuai dengan instruksi dari Kepala Departemen CSR. Penempatan koordinator desa binaan tersebut dilakukan secara bertahap yaitu dengan melakukan tindakan pendampingan sebelumnya oleh koordinator desa lama selama beberapa waktu sebelum akhirnya benar-benar digantikan oleh koordinator desa baru. Tindakan ini dilakukan agar masyarakat desa tidak dibingungkan oleh kehadiran staf Departemen CSR yang tiba-tiba di desa mereka.
2. Hari/Tanggal Narasumber
: Jumat, 4 Desember 2009 : Bapak Nurrohim
Hasil wawancara : Pelaksanaan program Pelatihan Peternak Ayam Petelur Bapak Nurrohim memulai usaha ternak ayam ketika beliau lulus kuliah dari Universitas Ibnu Khaldun pada tahun 2002 dengan modal awal 200 ekor ayam kampung. Hal ini ia lakukan setelah mengikuti pelatihan ayam Buras di Ciawi pada tahun yang sama. Beberapa waktu kemudian, sebanyak 46 ekor ayam ternaknya tersebut mati, sehingga Pak Nurrohim memutuskan untuk menukar sisa ayamnya dengan ayam-ayam petelur. Pada tahun 2004, Bapak Nurrohim tertarik untuk mengajukan pinjaman modal pada Indocement agar bisa memulai kembali usaha ternak ayam petelur. Pengajuan pinjaman modal dilakukan pada saat diadakannya BILIKOM di Desa Nambo. Penindaklanjutan pengajuan pinjaman modal ini dilakukan oleh Bapak Toto selaku penanggungjawab program CSR di bidang ekonomi pada saat itu. Ketika Bapak Nurrohim berhasil menunjukkan bahwa usaha ayam petelur ini memiliki prospek yang cukup bagus, maka banyak warga di desanya yang ikut tertarik untuk mengikuti bisnis ini. Oleh karena itu, Departemen CSR mengadakan pelatihan peternak ayam petelur di desa Nambo dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang dan memperoleh materi dari Dosen Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor, yaitu Ibu Eti dan Bapak Hendri. Setelah mengikuti pelatihan ini, terdapat lima orang warga yang akhirnya benar-benar tertarik untuk memulai usaha ini. Pada tahun 2006 kelima orang warga Desa Nambo ini mendapatkan bantuan pinjaman modal dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berupa bibit ayam petelur sebanyak 500 ekor. Usaha ternak ayam petelur ini menunjukkan perkembangan yang sangat bagus di Desa Nambo. Oleh karena itu, pada tahun 2009 Departemen CSR merencanakan suatu kegiatan pelatihan ternak ayam petelur lagi dan kali ini diadakan untuk masyarakat di dua belas desa binaan. Pelatihan peternak ayam petelur bagi masyarakat di dua belas desa binaan ini diadakan dengan tujuan untuk menambah wawasan berwirausaha serta membuka peluang usaha. Pelatihan ini diadakan pada tanggal 16-18 November 2009 dengan jumlah peserta sebanyak 22 orang yang mewakili dua belas desa binaan. Materi pelatihan disampaikan oleh Bapak Nurrohim dan dua orang pemateri lainnya yaitu Bapak Hengki Kumolontang dan Bapak Ujang S. Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini adalah cara pembuatan pakan, pembuatan kandang, jamu ayam, dan pemberian vaksinasi untuk ayam. Meskipun waktu pelatihan ini singkat dan kurang memadai, namun program ini direspon dengan baik oleh masyarakat dan staf pemerintahan desa yang juga mengharapkan ada realisasi usaha melalui program UMKM. Staf Departemen CSR yang paling berperan dalam program ini adalah Bapak Toto yang mengikuti perkembangan usaha ini sejak pengajuan peminjaman modal oleh Bapak Nurrohim pada tahun 2004 tersebut. Bapak Nurrohim mengkoordinasikan dan melaporkan seluruh kondisi ayam-ayamnya pada Bapak Toto. Demikian halnya pembayaran cicilan pinjaman modal Bapak Nurrohim, yakni sebesar Rp500.000,00 setiap bulannya kepada Bapak Toto. Laporan mengenai kondisi usahanya juga disampaikan dalam rapat BILIKOM yang diadakan di Desa Nambo setiap tiga bulan sekali. Saat ini, koordinasi mengenai usaha ternak ayam ini dilakukan antara Bapak Nurrohim dengan Bapak Yadi selaku koordinator Desa Nambo, karena Bapak Toto sudah memasuki masa pensiun sebagai pegawai PT Indocement. Demikian juga dalam pelaksanaan program pelatihan peternak ayam petelur ini,
Bapak Yadi selaku koordinator desa turut mengumpulkan peserta yang memiliki minat mengikuti pelatihan ini dari Desa Nambo dan Desa Bantarjati yang merupakan dua desa yang menjadi tanggung jawabnya. Sama halnya dengan Bapak Yadi, para koordinator desa binaan yang lain juga turut menginformasikan dan mengumpulkan peserta dari desa binaannya masing-masing untuk mengikuti program pelatihan ini.
3. Hari/Tanggal
: Selasa, 08 Desember 2009
Narasumber
: Ibu Dian Octavia
Lokasi
: Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa
Hasil wawancara : Cara pandang dan strategi perusahaan dalam implementasi CSR Sejak tahun 1985 yaitu pada masa awal berdirinya perusahaan, PT Indocement Tunggal Prakarsa sudah memulai pelaksanaan program-program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya, dimana kegiatan tersebut masih lebih difokuskan pada ekspansi usaha. Pelaksanaan kegiatan CSR pada masa awal tersebut masih lebih banyak berbentuk filantropi dibandingkan dengan bentuk kegiatan lainnya, seperti pemberian sumbangan dana bagi masyarakat, bakti sosial, dan kegiatan lain yang masih bersifat charity. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kebutuhan masyarakat dan perusahaan untuk dapat hidup lebih baik, maka bentuk kegiatan CSR oleh perusahaan ini pun mengalami perkembangan. Saat ini program-program CSR yang dilaksanakan lebih terfokus pada kegiatan pembangunan
masyarakat
dengan
memperhatikan
prinsip
pembangunan
keberlanjutan (sustainable development). Saat ini, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memandang CSR sebagai sebuah komitmen perusahaan untuk menciptakan kegiatan berkelanjutan (sustain). Kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Indocement diharapkan dapat menciptakan sense of belonging dalam diri masyarakat desa terhadap PT Indocement sehingga tercipta suatu hubungan yang berdasarkan mutual understanding dan living harmony
antara masyarakat dan PT Indocement.
Komitmen ini ditunjukkan perusahaan dengan membentuk suatu kelembagaan
dalam perusahaan yang khusus menangani segala bentuk aktivitas CSR yang didukung dengan sejumlah dana yang telah dianggarkan sebelumnya yang dianggap sebagai investasi perusahaan Pelaksanaan kegiatan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan direksi perusahaan yang berkaitan dengan standar pelaksanaan CSR yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, standar yang dimaksud adalah poin-poin dalam draft ISO26000 sebagai standar acuan pelaksanaan CSR oleh PT Indocement. Dalam draft ISO26000 tersebut dikemukakan bahwa terdapat tujuh prinsip dasar pelaksanaan kegiatan CSR yang berkelanjutan. Tujuh prinsip dasar itu antara lain menghormati hak asasi manusia, transparansi, akuntabilitas, perilaku etis, menghormati kepentingan stakeholder, menghormati aturan hukum dan menghormati norma-norma yang berlaku secara internasional.
4. Hari/Tanggal
: Kamis, 10 Desember 2009
Narasumber
: Bapak Suharnoto
Lokasi
: Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa
Hasil wawancara : program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Kegiatan CSR PT Indocement terbagi menjadi lima aspek sejak tahun 2001 dibawah koordinasi Divisi Security. Lima aspek kegiatan CSR tersebut antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosbudag (sosial, budaya, agama) dan keamanan. Pada awal masa terbentuknya, kegiatan CSR lebih banyak bersifat charity dan lebih fokus pada pengembangan perekonomian masyarakat. Pemberian pinjaman modal pada Bapak Nurrohim untuk mengembangkan usaha ternak ayam petelur merupakan salah satu bentuk kegiatan CSR dalam aspek ekonomi. Pada saat itu, pemberian pinjaman dilakukan dengan melihat potensi peminjam yang merupakan warga masyarakat desa binaan. Pada tahun akhir 2008, Departemen CSR mulai terbagi menjadi dua section, yakni program lima aspek dan proyek pembangunan berkelanjutan. Program lima aspek dijalankan oleh Community Development Section sedangkan proyek pembangunan berkelanjutan dilaksanakan oleh Sustainable Development Section. Program CD lima aspek yang dilaksanakan di dua belas desa binaan
tersebut memiliki penanggung jawab dari masing-masing staf Departemen CSR yang akan saling berkoordinasi dengan CD Section Head, yaitu Ibu Lia. Sustainable Development Project (SDP) section memiliki empat orang staf, yang terdiri dari satu orang Kepala Section, satu orang Junior Data Analyis, dan dua orang staf section yang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan beberapa proyek SDP. Kepala SDP Section, yakni Bapak Ayi Ibrahim bertugas mengkoordinasikan staf-staf yang berada dibawah garis wewenangnya, sedangkan Junior Data Analyis yakni Bambang N. Yulianto bertugas mengkaji dan menganalisis data-data SDP section. Dua staf lain yakni Bapak Dedi dan Bapak Fajar Fathoni berfungsi sebagai staf penanggung jawab proyek berkelanjutan yang melakukan kontrol harian terhadap pelaksanaan proyek tersebut di lapangan. Bapak Dedi bertugas sebagai penanggung jawab proyek budidaya ulat sutera dan bengkel motor terpadu, sedangkan Bapak Fajar bertugas sebagai penanggung jawab proyek budidaya tanaman jarak dan pengelolaan sampah rumah tangga.
5. Hari/Tanggal
: Senin, 21 Desember 2009
Narasumber
: Bapak Romy Himawan
Lokasi
: Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa
Hasil wawancara : pelaksanaan program CD Rehabilitasi Musholla Nurul Yaqin Proyek rehabilitasi bangunan musholla di salah satu desa binaan perusahaan merupakan salah satu program yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu rehabilitasi Musholla Nurul Yaqin yang berada di Kampung Bantarkopo RT 08 RW 05, Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Proyek ini tergolong rehabilitasi besar, mengingat kondisi fisik musholla sebelum direnovasi yang sudah rusak dan tidak lagi layak untuk digunakan. Oleh karena itu, pada salah satu rapat BILIKOM yang diadakan di desa ini, masyarakat mengajukan permohonan bantuan dana untuk merehabilitasi musholla ini kepada pihak Indocement. Pengajuan pemohonan bantuan dana tersebut ditindaklanjuti oleh koordintor desa, yakni dengan melakukan social mapping terhadap kebutuhan masyarakat tersebut. Selanjutnya, koordinator desa mengumpulkan Rancangan
Anggaran Biaya (RAB) renovasi Musholla Nurul Yaqin yang diajukan masyarakat Desa Bantarjati untuk diberikan pada Bapak Romy selaku Junior Inspector CSR Department. Pada tahap berikutnya, Bapak Romy melakukan analisis terhadap RAB yang telah diajukan masyarakat untuk dinilai kesesuaian anggaran yang diminta dengan kebutuhan proyek yang sebenarnya diperlukan. Apabila analisis kebutuhan proyek fisik tersebut telah selesai dilakukan, maka Bapak Romy selanjutnya akan membuat Surat Perintah Kerja (SPK) yang memuat instruksi dari General Manager pada pelaksana proyek yang merupakan anggota masyarakat Desa Bantarjati tersebut. Selain itu, SPK ini juga berisi lampiran spesifikasi bahan-bahan kebutuhan proyek serta jumlah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan renovasi total Musholla Nurul Yaqin. Setelah itu, dibuatlah kontrak kerja yang memuat beberapa pasal perjanjian pelaksanaan proyek yang ditandatangani oleh kdua belah pihak, yakni pihak perusahaan yang diwakili oleh General Manager dan pihak masyarakat desa yang diwakili oleh Ketua Pelaksana Renovasi Musholla Nurul Yaqin, yang biasanya merupakan ketua/anggota dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) masing-masing desa. Setelah penandatangan SPK dan kontrak kerja yang dibuat oleh kedua belah pihak dilakukan, maka proyek renovasi tersebut baru bisa dilakukan. Setelah proyek dilaksanakan sesuai dengan dana yang diberikan perusahaan kepada masyarakat, maka dilakukan evaluasi proyek yang dituangkan dalam lembar evaluasi kegiatan yang berbentuk CD Evaluation Sheet. Lembar evaluasi ini memuat identitas proyek renovasi Musholla Nurul Yaqin antara lain jumlah biaya yang dikeluarkan, spesifikasi proyek yang dilaksanakan, lokasi pelaksanaan proyek, evaluasi pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan analisis atas proyek yang telah dilaksanakan. CD Evaluation Sheet ini dibuat oleh Bapak Romy Hirmawan dan telah disetujui oleh Ibu Lia Damayanti selaku Kepala CD Section beserta Ibu Dian Octavia selaku Kepala Departemen CSR.
6. Hari/Tanggal
: Kamis, 24 Desember 2009
Narasumber
: Bapak Agus
Lokasi
: Bengkel Motor Terpadu, Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Hasil wawancara : pelaksanaan program SDP Bengkel Motor Terpadu Proyek bengkel motor terpadu merupakan salah satu proyek SDP section yang dibahas dalam penelitian ini yang berlokasi di Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Pelaksanaan proyek bengkel ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diharapkan mampu menciptakan unit usaha baru di lingkungan tersebut Bengkel ini dikepalai oleh Bapak Agus Hikmat (35 tahun) yang dulunya merupakan salah satu staf pengajar di SMI. Bapak Agus memiliki 7 orang staf yang terdiri dari satu orang staf administrasi, enam orang montir, dan dua orang satpam. Proyek ini didirikan atas dasar kebutuhan warga masyarakat sekaligus tindak lanjut dari pelatihan-pelatihan otomotif yang diberikan pada masyarakat desa binaan sejak tahun 2007. Pelatihan tersebut menghasilkan beberapa orang staf yang dinilai berpotensi untuk menjadi montir di bengkel ini. Penilaian mengenai potensi peserta pelatihan dilakukan dengan melihat aspek kehadiran dalam setiap kegiatan pelatihan, keseriusan, minat, serta motivasi peserta pelatihan. Hal yang paling sulit dilakukan dalam mencari peserta pelatihan yang berpotensi dalam melaksanakan program ini adalah membentuk karakter peserta karena latar belakang pendidikan yang mereka miliki. Setelah melalui beberapa seleksi, maka PT Indocement merekrut enam orang peserta pelatihan otomotif tersebut sebanyak enam orang untuk dijadikan montir di bengkel motor terpadu ini. Proyek bengkel motor terpadu ini merupakan tanggungjawab Pak Dedi selaku staf penanggungjawab proyek bengkel terpadu dari SDP section. Beliau wajib melakukan kontrol lapangan setiap hari untuk melihat perkembangan yang terjadi pada proyek ini. Laporan perkembangan proyek ini selanjutnya di berikan pada Bapak Ayi Ibrohim selaku Kepala Section dan dianalisis oleh Bapak Bambang selaku junior data analyis untuk kemudian dilaporkan pada jajaran direksi yang berada di atas Departemen CSR.
Lampiran 2. Panduan Pertanyaan PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DEPARTEMENT Informan: Pihak PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hari/tanggal wawancara Lokasi wawancara Nama dan umur informan Jabatan
: : : :
1. Apakah visi dan misi serta tujuan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk? 2. Apakah definisi CSR menurut PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk? 3. Apakah visi dan misi serta tujuan pelaksanaan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk? 4. Apakah visi dan misi serta tujuan PT. INDOCEMENT memiliki keterkaitan dan mendukung implementasi program CSR? 5. Bagaimana pengaruh UUPT pasal 74 dalam melaksanakan CSR? 6. Bagaimana pandangan dan kebijakan perusahaan terhadap CSR? 7. Bagaimana pengaruh stakeholder internal dan eksternal dalam kebijakan CSR perusahaan? 8. Bagaimana posisi struktural CSR dalam perusahaan? Berada dibawah apa? Dan terdiri dari berapa orang bagian CSR? Mengapa? 9. Apa bentuk, jenis, dan program CSR yang selama ini dilaksanakan perusahaan? 10. Apa strategi yang dipilih perusahaan dalam proses pendekatan dan pengembangan masyarakat serta dalam pelaksanaan CSR? 11. Bagaimana mekanisme survey dalam melaksanakan CSR disuatu tempat? Berapa lama? Dibantu dengan siapa? 12. Cara apa saja yang biasa digunakan dalam mencari kebutuhan masyarakat?Kendala apa saja yang dialami saat hendak melaksanakan CSR di suatu tempat? 13. Berasal dari mana dana untuk melaksanakan CSR? Berapa persen dana yang dialokasikan? Apakah setiap tahunnya sama ataukah tidak? Mengapa? 14. Apakah terdapat anggaran khusus untuk pelaksanaan program CSR dari PT. INDOCEMENT setiap tahunnya? 15. Bagaimana mekanisme persetujuan perencanaan program CSR oleh perusahaan agar dapat diimplementasikan?
16. Program apa saja yang pernah dilakukan oleh perusahaan? Kapan? Apa namanya? Apa saja bentuk programnya? Dimana dan siapa sasarannya? 17. Apakah program yang dijalankan telah sesuai dengan tujuan perusahaan sebelumnya? 18. Sektor apa saja yang menjadi prioritas atau sering dilakukan perusahaan dalam menjalankan CSR? Mengapa? 19. Apakah ada pihak yang membantu/bermitra dalam pelaksanaan CSR? Siapa dan mengapa? 20. Bagaimana cara perusahaan menilai tingkat keberhasilan program CSR yang dilaksanakan?
Lampiran 3: Lembar Kuesioner untuk Staf CSR Department
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Responden Yang Terhormat, Saya adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, angkatan 2006. Saya sedang melakukan penelitian mengenai Efektivitas Organisasi Departemen CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam Pelaksanaan Program CSR (Corporate Social Responsibility). Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1). Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa adanya. Perlu diperhatikan, bahwa dalam mengisi kuesioner ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Apapun jawaban Bapak/Ibu, akan menjadi data berharga bagi kelancaran penelitian ini. Identitas dan jawaban Bapak/Ibu akan saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Atas waktu dan kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih. Bogor, Desember 2009 Hormat saya,
Annisa Rahmawati I34060667
KUESIONER
Nomor Kuesioner: Hari/Tanggal Pengsisian:
A. Identitas Responden Petunjuk pengisian: - Isilah titik-titik kosong dengan jawaban yang sesuai. 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis kelamin
: ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
4. Alamat Rumah/No. Telf.
:
5. Pendidikan Terakhir
: ( ) Tamat SD/Sederajat ( ) Tamat SMP/Sederajat ( ) Tamat SMU/Sederajat ( ) Tamat D3/Sederajat ( ) Tamat S1 ( ) Tamat S2
6. Lama Bekerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk: 7. Lama Bekerja di Departemen CSR 8. Jabatan
:
9. Plant/Divisi/Section
:
10. Eselon
:
:
B. EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan:
1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju)
a. proses pengambilan keputusan oleh kepala departemen dan kepala section No
Pernyataan
1. 2.
Atasan Anda sering hadir memimpin rapat setiap bulan Atasan Anda sering mengambil keputusan ketika rapat sedang berlangsung Atasan Anda melibatkan staf Departemen lain untuk ikut memberikan ide bagi pemecahan masalah yang ditemui ketika rapat sedang berlangsung Atasan Anda tidak memerlukan waktu lama untuk mengambil suatu keputusan Atasan Anda selalu berkonsultasi pada staf Departemen lain yang terkait dengan pemecahan masalah yang sedang ditemui
3.
4. 5.
1
Jawaban 2 3
b. ketepatan pengambilan keputusan oleh kepala departemen dan kepala section 6
Atasan Anda selalu memberikan solusi dan keputusan yang tepat bagi pemecahan masalah yang ditemui pada pelaksanaan program-program departemen 7. Atasan Anda selalu berkonsultasi pada para pimpinan lain yang lebih tinggi kedudukannya untuk mengambil sebuah keputusan yang terkait dengan pelaksanaan teknis program-program Departemen 8. Atasan Anda selalu berkonsultasi pada para pimpinan lain yang lebih tinggi kedudukannya untuk mengambil sebuah keputusan yang terkait dengan kebijakan perusahaan 9. Atasan Anda selalu bersedia dan mau mengakui kekeliruan dan atau kesalahan yang mungkin terjadi 10. Atasan Anda selalu bersedia memberikan revisi atau perbaikan atas kekeliruan dalam pengambilan keputusan yang telah dilakukan.
4
c. kinerja karyawan dalam mencapai tujuan organisasi (Departemen CSR) No
Pernyataan
12. Anda menggunakan waktu di luar jam kerja untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan 12. Anda bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi (Departemen CSR) 13. Anda memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam pekerjaan 14. Anda bekerja sesuai dengan peraturan dan standar kerja yang berlaku 15. Anda membantu kesulitan rekan kerja satu organisasi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan senang hati 16. Anda merasa bahwa keberhasilan tujuan organisasi merupakan hal yang penting 17. Anda merasa wajib menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelaksanaan tugas dalam organisasi 18. Anda merasa bahwa komitmen yang tinggi akan membawa organisasi mencapai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang tinggi 19. Anda melakukan kegiatan organisasi dengan giat 20. Anda menjaga nama baik organisasi dan perusahaan
1
Jawaban 2 3
4
C. TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan:
1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju)
a. Kehadiran anggota dalam kegiatan organisasi No
Pernyataan
1.
Anda selalu hadir dalam seluruh rangkaian rapat yang diselenggarakan oleh departemen CSR setiap minggu 2. Anda selalu hadir dalam seluruh rangkaian rapat dan briefing yang diselenggarakan oleh section setiap minggu 3. Anda selalu hadir dalam seluruh rangkaian rapat yang diselenggarakan oleh Safety, Security, and Community Division (SSCD) setiap tahun 4. Anda selalu hadir tepat waktu pada rapat departemen CSR 5. Anda selalu hadir tepat waktu pada rapat dan briefing section 6. Anda selalu hadir tepat waktu dalam setiap rapat Safety, Security, and Community Division (SSCD) 7. Anda selalu hadir dalam rapat BILIKOM di seluruh desa binaan PT Indocement 8. Anda selalu hadir dalam rapat BILIKOM di desa binaan yang menjadi tanggung jawab Anda 9. Anda selalu hadir dalam proses pelaksanaan program dan/atau project yang menjadi tanggung jawab Anda 10. Anda selalu hadir dalam rapat evaluasi kerja yang diselenggarakan oleh Departemen CSR b. keikutsertaan dalam proses pengambilan keputusan 11. Anda selalu ikut serta memberikan ide untuk memecahkan masalah dalam seluruh rangkaian rapat yang diselenggarakan oleh departemen CSR setiap bulan 12. Anda selalu ikut serta memberikan ide untuk memecahkan masalah dalam seluruh rangkaian rapat dan briefing yang diselenggarakan oleh section setiap bulan 13. Anda selalu ikut serta memberikan ide untuk memecahkan masalah dalam seluruh rangkaian rapat yang diselenggarakan oleh Safety, Security, and Community Division (SSCD) setiap tahun 14. Anda selalu ikut serta memberikan ide untuk memecahkan masalah tepat waktu pada rapat departemen CSR 15. Anda selalu ikut serta memberikan ide untuk memecahkan
1
Jawaban 2 3
4
16.
17.
18.
19.
20.
masalah dalam rapat BILIKOM di desa binaan yang menjadi tanggung jawab Anda Anda selalu ikut serta memberikan ide untuk memecahkan masalah dalam proses pelaksanaan program dan/atau project yang menjadi tanggung jawab Anda Anda aktif mencari cara untuk menyelesaikan masalah/kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan program dan/atau project yang menjadi tanggung jawab Anda Suasana keterbukaan dan keterusterangan mewarnai hubungan antar staf organisasi dalam setiap kegiatan organisasi Anda diberikan kesempatan untuk mengemukakan pikiran dan gagasan Anda kepada pimpinan organisasi atau para staf yang lain Anda memiliki banyak ruang dan sarana untuk berkomunikasi dengan pimpinan organisasi dan rekan kerja dalam rangka proses pengambilan keputusan bersama
D. PEMROSESAN INFORMASI Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan:
1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju)
a. kepastian informasi No
Pernyataan
Jawaban 2 3
1 Anda selalu mencari tahu sumber informasi yang pasti yang terkait dengan pekerjaan Anda 2. Anda selalu mengkoordinasikan informasi apapun yang Anda terima terkait dengan pekerjaan Anda pada pimpinan departemen dan/atau kepala section serta rekan kerja 3. Anda selalu memberi tahu (meneruskan informasi) mengenai perubahan kebijakan kepada rekan kerja Anda 4. Anda tidak pernah menyebarkan isu-isu yang belum jelas kebenarannya terkait dengan pekerjaan pada rekan kerja Anda 5. Anda sering berkonsultasi dengan rekan kerja Anda perihal program kerja organisasi b. kejelasan situasi informasi yang diperoleh staf organisasi divisi CSR 6. Anda selalu merasa bahwa informasi yang Anda peroleh dari pimpinan departemen dan/atau kepala section terkait pelaksanaan tugas Anda sudah jelas 7. Anda selalu merasa bahwa arahan yang diberikan oleh pimpinan departemen dan/atau kepala section sangat membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan 8. Anda tidak pernah mengalami kesulitan ketika memahami informasi yang terkait dengan pekerjaan Anda 9. Anda selalu berhasil memahami pesan yang terkandung di dalam informasi yang terkait dengan pekerjaan Anda tanpa menimbulkan kesalahan interpretasi (penerjemahan) informasi 10. Anda mengetahui peraturan dan atau kegiatan baru yang terkait dengan pekerjaan dari rekan kerja 1.
4
E. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan: 1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju) a. jumlah intensitas diskusi antar individu No 1.
Pernyataan
Komunikasi yang terjalin antara Anda dengan rekan kerja tergolong sering dan tidak hanya sebatas pada pekerjaan 2. Anda selalu bertukar pikiran dengan rekan kerja terkait dengan tugas-tugas organisasi 3. Ketika sedang berdikusi, rekan kerja selalu menyampaikan ide, saran, atau kritik untuk kelancaran pekerjaan yang Anda lakukan 4. Anda mengerti dan memahami pekerjaan rekan kerja yang bukan menjadi bagian tanggung jawab Anda 5. Anda memiliki kesempatan bersosialisasi dengan rekan kerja di luar pekerjaan (saat istirahat, sepulang kerja dan lain-lain) yang membuat Anda merasa nyaman dalam bekerja 6. Anda membantu rekan kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai kemampuan yang Anda miliki 7. Anda bersedia mengambil-alih pekerjaan yang tidak sempat diselesaikan oleh rekan kerja Anda 8. Anda selalu bersama rekan kerja pada saat jam istirahat 9. Anda sering meminta bantuan rekan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan Anda 10. Anda bersedia menerima saran dan kritik yang disampaikan oleh rekan kerja dan menerimanya dengan lapang dada b. ketelitian dan relevansi pesan yang dipertukarkan 11. Anda selalu mengkonfirmasi ulang informasi terkait pekerjaan yang Anda terima pada rekan kerja 12. Anda tidak pernah salah memahami informasi terkait pekerjaan yang Anda terima pada rekan kerja 13. Terdapat kerjasama yang baik antar sesama rekan kerja yang membuat Anda merasa lebih semangat dalam bekerja 14. Rekan kerja selalu memberitahukan informasi yang dimiliki terkait dengan pekerjaan Anda 15. Informasi yang Anda peroleh dari rekan kerja memiliki akurasi (ketepatan) yang tinggi
1
Jawaban 2 3
4
c. ketepatan waktu penyampaian pesan No
Pernyataan
16. Informasi yang Anda terima dari rekan kerja sangat membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan Anda 17. Anda mudah mengakses informasi yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda 18. Anda mudah meng-update informasi yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda 19. Rekan kerja sangat membantu Anda dalam memperoleh informasi yang Anda perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda 20. Rekan kerja sangat membantu Anda mendapatkan informasi terbaru yang Anda perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
1
Jawaban 2 3
4
Lampiran 4: Lembar Kuesioner untuk masyarakat desa binaan penerima program
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Responden Yang Terhormat, Saya adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, angkatan 2006. Saya sedang melakukan penelitian mengenai Efektivitas Organisasi Departemen CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam Pelaksanaan Program CSR (Corporate Social Responsibility). Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1). Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa adanya. Perlu diperhatikan, bahwa dalam mengisi kuesioner ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Apapun jawaban Bapak/Ibu, akan menjadi data berharga bagi kelancaran penelitian ini. Identitas dan jawaban Bapak/Ibu akan saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Atas waktu dan kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih. Bogor, Desember 2009 Hormat saya,
Annisa Rahmawati I34060667
KUESIONER
Nomor Kuesioner: Hari/Tanggal Pengsisian:
B. Identitas Responden Petunjuk pengisian: - Isilah titik-titik kosong dengan jawaban yang sesuai. 4. Nama
:
5. Umur
:
6. Jenis kelamin
: ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
4. Pekerjaan
:
5. Alamat
:
6. Pendidikan Terakhir
: ( ) Tamat SD/Sederajat ( ) Tamat SMP/Sederajat ( ) Tamat SMU/Sederajat ( ) Tamat D3/Sederajat ( ) Tamat S1 ( ) Tamat S2
B. EVALUASI & PEMANTAUAN PROGRAM Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan:
1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju)
a. waktu pelaksanaan evaluasi dan pemantauan program No
Pernyataan
Jawaban 2 3
1 4 Departemen CSR melakukan opnam (evaluasi lapangan) setelah program/proyek selesai dilakukan 2. Departemen CSR sering berkunjung ke tempat pelaksanaan program/proyek 3. Departemen CSR melakukan evaluasi pada saat rapat BILIKOM 4. Departemen CSR memberikan solusi pada masyarakat untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program/proyek 5. Departemen CSR mau menindaklanjuti kekeliruan yang terjadi dalam pelaksanaan program/proyek b. kehadiran anggota Departemen CSR dalam proses evaluasi dan pemantauan program 6 Koordinator desa dan/atau penanggungjawab program/proyek melakukan kunjungan ke desa binaan setiap hari 7. Koordinator desa dan/atau penanggungjawab program/proyek menampung keluhan masyarakat atas kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program/proyek 8. Koordinator desa dan/atau penanggungjawab program/proyek selalu hadir dalam setiap rapat BILIKOM di desa binaan 9. Kepala Departemen CSR sering melakukan kunjungan ke desa binaan untuk memantau pelaksanaan program/proyek 10. Kepala section program/proyek sering melakukan kunjungan ke desa binaan untuk memantau pelaksanaan program/proyek 1.
c. keterlibatan masyarakat dalam proses evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program Jawaban No Pernyataan 1 2 3 4 11. Anda mengikuti setiap program CSR yang diadakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa di desa Anda 12. Anda selalu hadir dalam setiap rapat BILIKOM yang diadakan oleh Departemen CSR 13. Anda menyampaikan saran dan kritik atas pelaksanaan program/proyek dalam setiap rapat BILIKOM 14. Anda menyampaikan saran dan kritik atas pelaksanaan program/proyek pada koordinator desa dan/atau penanggung jawab program/proyek 15. Anda mencari cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program/proyek
C. DAYA TANGGAP PERUSAHAAN Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan:
1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju)
c. waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di masyarakat No 1. 2. 3.
4.
5.
d. 6.
Pernyataan
1
Jawaban 2 3
4
Departemen CSR menerima keluhan dari masyarakat desa binaan setiap waktu Departemen CSR segera menindaklanjuti keluhan yang dirasakan oleh masyarakat desa binaan Koordinator desa dan/atau penanggung jawab program/proyek selalu dapat dihubungi oleh masyarakat desa binaan Koordinator desa dan/atau penanggung jawab program/proyek segera mendatangi desa binaan yang sedang menghadapi masalah Masyarakat desa binaan tidak kesulitan menemukan koordinator desa dan/atau penanggung jawab program/proyek ketika sedang terjadi permasalahan di desa binaan waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat
Apabila terjadi masalah di desa binaan, Departemen CSR segera datang ke lokasi. 7. Proses penyelesaian masalah oleh Departemen CSR tidak membutuhkan waktu yang lama 8. Departemen CSR segera memberikan alternatif solusi penyelesaian masalah di desa binaan 9. Anda tidak pernah merasa diabaikan oleh Departemen CSR ketika terjadi suatu masalah di desa yang menyangkut kehidupan pribadi Anda 10. Anda merasa puas atas keputusan yang diambil oleh Departemen CSR ketika terjadi suatu masalah di desa yang menyangkut kehidupan pribadi Anda
D. KONSISTENSI PROGRAM Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan:
No 1.
1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju) Pernyataan
Anda merasa bahwa program CSR yang telah direalisasikan sangat memenuhi kebutuhan masyarakat 2. Anda mengetahui perencanaan program CSR yang dilaksanakan di desa Anda 3. Anda merasa bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh PT Indocement bermanfaat bagi masyarakat 4. Anda merasa bahwa pelaksanaan program CSR di desa Anda tetap dilaksanakan meskipun terdapat kendala 5. Pelaksanaan program CSR dilakukan dengan tujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat 6. Anda mengetahui tujuan pelaksanaan program CSR yang diadakan di desa Anda 7. Jangka waktu pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan di desa Anda sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya 8. Anda sering terlibat dalam proses perencanaan program CSR 9. Tujuan pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan di desa Anda sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat 10. Anda merasa bahwa pelaksanaan program CSR selesai tepat pada waktunya
1
Jawaban 2 3
4
E. KEPEDULIAN TERHADAP DESA BINAAN Petunjuk pengisian: Berikan pendapat Bapak/Ibu tentang pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan: 1= STS (Sangat tidak setuju) 2= TS (Tidak setuju) 3= S (Setuju) 4= SS (Sangat setuju) Jawaban No Pernyataan 1 2 3 1. PT Indocement mendirikan fasilitas kesehatan untuk diakses secara bebas masyarakat 2. PT Indocement memberikan penyuluhan tentang kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat 3. Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk berobat ke fasilitas kesehatan PT Indocement 4. Di desa Anda terdapat gedung sekolah yang dibangun dan/atau direnovasi oleh PT Indocement 5. PT Indocement membantu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di desa Anda 6. PT Indocement memberikan bantuan beasiswa pendidikan bagi pelajar dari desa Anda 7. PT Indocement memberikan penyuluhan tentang lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat 8. Anda tidak pernah merasa terganggu dengan kegiatan operasional PT Indocement 9. Keberadaan jalur conveyor di desa Anda tidak mengganggu kehidupan masyarakat 10. Aparat keamanan PT Indocement turut menjaga keamanan masyarakat desa 11. Anda merasa bahwa pelatihan LIMNAS terhadap aparat keamanan desa oleh PT Indocement berguna untuk mengurangi kriminalitas di desa Anda 12. Anda merasa bahwa jarang terjadi sengketa antara PT Indocement dengan masyarakat dalam hal keamanan desa dan perusahaan 13. PT Indocement mengadakan pelatihan kreativitas usaha bagi masayarakat desa binaan 14. PT Indocement memberikan modal bagi warga masyarakat yang mau membuka usaha 15. Pelatihan usaha yang diadakan oleh PT Indocement bermanfaat bagi masyarakat desa binaan
4
Lampiran 5. Matriks Alokasi Waktu Penelitian No.
Kegiatan 1
I
Proposal dan Kolokium
1.
Penyusunan Draft
2.
Konsultasi Proposal
3.
Orientasi Lapangan
4.
Kolokium
II
Studi Lapangan
1.
Pengumpulan Data
2.
Analisis Data
III
Penulisan Laporan
1.
Analisis Lanjutan
2.
Penyusunan Draft
3.
Konsultasi Draft
IV
Ujian Skripsi
1.
Ujian
2.
Perbaikan Skripsi
Juni 2009 2 3
4
Juli-Agustus 2009 1 2 3 4
November-Januari 2009 1 2 3 4
1
Februari 2010 2 3
4