EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEDIA INTERNAL “MONITOR” TVRI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu ( S1 ) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Riko Alamanda ( 4420401-021 ) Jurusan Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2009 i
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Riko Alamanda
Nim
: 4420401 – 021
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan.
Jakarta, 29 September 2009
Diketahui oleh
Pembimbing
( Irmulan Sati T,. SH,. M.Si. )
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Riko alamanda
Nim
: 4420401 –021
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan.
Jakarta, 29 Oktober 2009
1. Ketua Sidang Nama
: Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos., M.Si.
(.................................)
2. Penguji Ahli Nama
: Morissan SH, MA
(.................................)
3. Pembimbing Nama
: Irmulan Sati T,. SH,. M.Si.
(.................................)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
PENGESAHAAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Riko alamanda
Nim
: 4420401 – 021
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan.
Jakarta, 29 Oktober 2009 Disetujui dan Diterima oleh : Pembimbing
(Irmulan Sati T,. SH,. M.Si.)
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi Public Relations
(Dra. Diah Wardhani, M.Si.)
(Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos., M.Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Riko Alamanda (4420401 – 021) Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Karyawan Halaman i + 106 Halaman : Bibliograf : 25 (1981 – 2007) ABSTRAKSI
Informasi
Humas pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis, bagian humas dipemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan kebijakan-kebijakan mereka. Karena fungsi humas merupakan penghubung dalam komunikasi seluruh organisasi dan perusahaan. Salah satunya membuat Newsletter untuk menciptakan komunikasi yang baik antara jajaran karyawan dan pimpinan, setiap organisasi atau perusahaan membutuhkan humas untuk memelihara hubungan yang baik dan mengembangkan komunikasi yang berada didalam perusahaan tersebut dalam melakukan kegiatanya, perusahaan berusaha memberikan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan melalui media komunikasi yang beragam salah satunya majalah “MONITOR” TVRI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas komunikasi media int internal ernal “MONITOR” TVRI dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan. Dalam tinjauan pustaka penelitian yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan, yang dikemukakan oleh Lawrence D. Brennan. Yang dikutip oleh Rosady Ruslan yakni mengatakan manajemen manajemen komunikasi itu intinya merupakan management is communication system (manajemen sebagai system komunikasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode survei dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan nara sumber dan pengumpulan dari referensi lain. Dari hasil penelitian, efektivitas komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI dalam memenuhi kebutuhan informasi kayawan secara keseluruhan telah berhasil, efektif dalam hal mempertahankan dan meningkatkan kualitas Media Internal.
V
KATA PENGANTAR
Assallamualaikum. Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan atas
rahmat serta hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat-Nya, baik nikmat iman, islam dan sehat wal-afiat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : ” Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Informasi Kebutuhan Karyawan ” Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan (S1) pada Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relations Universitas Mercu Buana. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
karena
keterbatasan
pengetahuan, waktu dan tenaga yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan oleh penulis demi tercapainya penulisan yang lebih baik lagi di masa mendatang. Adapun proses yang penulis lalui tidak terlepas dari dukungan orangorang sekitar. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan banyak terima kkasih asih yang tak terhingga terutama kepada :
1. Ibu Irmulan Sati T,.SH,.M.Si selaku Dosen Pembimbing dan selaku Humas Universitas Mercu Buana yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan masukan kepada penulis dalam proses penyusunan dan penulisan sehingga dapat terselesainya skripsi ini.
2. Kedua orang tua tercinta, Ayah dan Bunda, yang telah cukup bersabar untuk memberikan cinta, perhatian, dorongan moril dan do’a yang tiada henti kepada penulis dalam mencapai cita-cita.
3. Ibu Dra. Diah Wardhani. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
4. Ibu Marhaeni F. Kurniawati. S. Sos, M.Si, selaku Dosen Ketua Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 5. Ibu Dra. Agustina Zubair, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu sabar membimbing saya dan memberi masukan - masukan. 6. Dosen-dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, terutama kepada Dosen-dosen Jurusan Public Relations, terima kasih banyak telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis hingga dapat terselesaikannya skripsi ini. 7. Para staf TU Fikom Universitas Mercu Buana, Mas Mawi, Mas Ervan, Mba Lila, Mas Udin yang selalu membantu penulis dalam hal pengurusan dokumen-dokumen dan surat-surat. 8. Ibu Dra. Meggy Th. Rares, M.Si selaku Manajer Kelembagaan Hukum dan Humas LPP TVRI. 9. Ibu Susi dan Ratna dll, selaku staf Humas TVRI, sebagai narasumber utama yang telah membantu dan meluangkan waktunya pada penulis untuk kuesioner guna mendapatkan data-data dalam penelitian pada skripsi ini. 10. Karyawan TVRI yang telah banyak membantu dan memberikan nasehat kepada penulis. 11. Seluruh staf Bidang Humas TVRI terima kasih atas informasiinformasinya mengenai Bidang Humas . 12. Teman-teman civitas akademika yang selalu memberikan dukungannya dan bantuannya, khususnya Jaka, Hari, Fahmi, Samsul, Andri, Dodi, Abe, Indra, Heru dan teman-teman angkatan Fikom 2003-2004 yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, semoga senantiasa selalu berada dalam lindungan Allah SWT. 13. Rekan-rekan seperjuangan di Public Relations, Fery, Iqbal, Budi balap, Adi, Hari, Pita, Mamet, Yogi, Echank, Riviana, Dewi, Adik-adik 2007 Shari, Nina, Widhi, Putri dan rekan-rekan PR Angkatan 2003 sampai 2007 lainnya.
14. Teman-teman dalam berbagi pengalaman, teman-teman BANK DBS Jakarta, teman-teman CITY SURF, teman-teman Jakarta Barat, temanteman Kreo yang selalu memberikan masukan dan pengalaman kepada penulis. 15. Kawan-kawan Shilla, Wiwit, Deni, Cepot, Lia Dll yang selalu ada dalam keadaan suka duka, susah senang dan selalu berbagi kepada penulis. 16. Seluruh rekan-rekan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya, terkhusus bagi pembaca dan penulis. Wassallamualaikum. Wr. Wb.
Jakarta,
Oktober 2009
Penulis
Riko Alamanda
VI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................ LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................. ABSTRAKSI ................................................................................... KATA PENGANTAR ...................................................................... DAFTAR ISI .........................................................................................................................
BAB
ix
I : PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
BAB
i ii v vi
Latar Belakang Masalah ......................................................... Pokok Masalah ....................................................................... Tujuan Penelitian.................................................................... Signifikasi Penelitian ..........................................................................
II : KERANGKA KONSEP 2.1. Komunikasi ............................................................................ 2.1.1. Hambatan Komunikasi………………………. ........... 2.1.2. Komunikasi Organisasi……………………… ........... 2.1.3. Hambatan Komunikasi Terhadap Organisasi… .......... 2.2. Humas .................................................................................... 2.2.1. Tugas dan Peranan Humas ......................................... 2.2.2. Fungsi Humas ……………………………… ............ 2.3. Newsletter………................................................................... 2.3.1. Jenis…………………………………………... ......... 2.3.2. Fungsi………………………………………… .......... 2.3.3. Pembuatan dan Pengelolahan Newsletter................... 2.3.4. Teknik Pembuatan Newsletter........................... ........... 2.4. Pengertian Efektivitas................................................... ......... 2.4.1. Efektivitas Media Internal................................. ......... 2.5. Pengertian Media Internal................................. ..................... 2.5.1. Khalayak Media Internal.................................. .......... 2.5.2. Faktor- fakto yang harus Diperhatikan Dalam Pembuatan Media Internal.......................................... 2.5.3 Manfaat Media Internal....................................... ..........
1 7 7 7
8 10 11 12 12 14 15 17 18 18 20 21 22 24 25 26 26 28
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian........................................................................ 3.2. Metode Penelitian ................................................................... 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................
29 29 30
3.3.1 Populasi ..................................................................... 3.3.2 Sampel ........................................................................ 3.4. Teknik Penghitungan.............................................................. 3.5. Definisi Konsep dan Operaionalisasi Konsep ....................... 3.5.1 Operaionalisasi Konsep ................................................. 3.7. Analisa Data ...........................................................................
30 30 31 32 33 36
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Berdirinya LPP TVRI................................................ 4.1.1Visi dan Misi TVRI.............................................. .......... 4.1.2 Maksud dan Tujuan LPP TVRI........................... .......... 4.1.3 Struktur Organisasi LLP TVRI........................... .......... 4.1.4 Tugas dan Fungsi Kerja TVRI............................. ......... 4.2. Hasil Penelitian ......................................................................
38 40 41 41 45 52
4.2.1 Data Demografi................................................... ..........
52
4.2.2 Dimensi variabel Efektivitas Media Internal Monitor TVRI............................................... .................
56
BAB IV :
4.3. Analisa Data.................................................................. ......... 100 4.3.1. Pembahasan........................................................ .......... 101 BAB V :
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan............................................................................. 104 5.2. Saran .................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA
ix
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan mengunakan lambang – lambang yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Dalam situasi tertentu, komunikasi mengunakan media agar pesan sampai kepada sasarannya, hal ini dikarenakan tempat tinggal sasaran jauh dan heterogen. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi atau lembaga pemerintah dapat berjalan lancar dan berhasil, begitu juga sebaliknya. Kurangnya atau tidak adanya komunikasi suatu organisasi dapat mengakibatkan organisasi tersebut tidak berjalan dengan lancar. Untuk itu Public Relations dalam suatu organisasi sangat penting dan harus berperan aktif. Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat, membutuhkan komunikasi yang baik untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan saluran dan media pengirim pesan komunikasi merupakan faktor yang perlu diperhatikan karena pengaruh pada efektivitas penyampaian pesan. Organisasi yang semakin canggih telah sangat mengubah cara kita berkomunikasi secara internal dan eksternal. Hubungan paling penting suatu organisasi adalah dengan para karyawan disegala tingkat.1
1
.Scott M. Cutlip, Allen H Center, Glen M. Broom. Effektive Public Relations. Edisi kedelapan. Jakarta : Indeks, 2005. Hlm 24-26
1
2
Media komunikasi memiliki kemampuan untuk lebih menunjang sesuatu keberhasilan penyampaian pesan yang diinginkan. Saat ini banyak sekali media komunikasi digunakan baik media komunikasi pada koperasi atau organisasi dalam penyelengaraan, kegiatan komunikasi yaitu sebagai langkah aktif koperasi atau organisasi berhubungan, yang keduanya yaitu untuk menjaga agar kegiatan komunikasi tidak berubah menjadi indikator penghambat yang bisa mengganggu hubungan baik tersebut. Pemilihan media komunikasi internal sebagai subjek penelitian karena media komunikasi internal merupakan alat penyampaian pesan yang dibuat dan diperuntukkan bagi kalangan internal perusahaan atau organisasi, bukan dibagikan untuk kalangan umum. Selain itu media tersebut dalam jurnal korporat organisasi atau perusahaan yang diharapakan melalui media komunikasi internal yang ada mampu memberikan manfaat bagi para pembacanya. 2 Media internal memiliki pengertian media atau sarana baca yang diperuntukan bagi khayalak yang menjadi bagian dari organisasi yang mengeluarkan media tersebut. Fungsi dari media internal adalah memberikan informasi kepada karyawan mengenai kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan stimulasi peningkatan produksi dengan memperkenalkan penampilan individual yang baik dan menekankan kebutuhan akan hasil yang lebih baik oleh para karyawan, serta membantu meningkatkan semangat kerja dan loyalitas.3
2
.Tony, Greener. Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya. Cetakan Ketiga. Jakarta : PT Bumi Aksara 2002 Hlm.144 3 .H Frazier Moore, Ph.d . 2004. Humas ( Membangun Citra Dengan Komunikasi ). PT . Remaja Rosdakarya, Bandung. Hal 283.
3
Media internal dalam sebuah perusahaan dapat berbagai macam jenis bentunya tergantung dari kapabilitas karyawan perusahaan itu sendiri. Pemilihan model komuniksasi dalam media internal sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi jumlah personel. Isi dari media internal itu berbagai macam diantaranya mengandung informasi mengenai kinerja kerja perusahaan. Kebijakan baru perusahaan atau rubrik khususnya mambahas bagaimana peningkatan mengenai motivasi kerja karyawan. Oleh sebab itu peran media internal terasa amat penting dalam perusahaan, karena media internal menjembatani antara satu karyawan dengan karyawan lain atau antara karyawan dengan atasanya. Setidaknya media internal mampu mengurangi kesalah pahaman komunikasi yang terjadi antara karyawan, sehingga iklim komunikasi dapat terjaga dengan baik. Disamping itu media internal juga mempu memberikan terobosan – terobosan baru mengenai program – program perusahaan yang akan dikeluarkan. Bagi perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak serta kapabilitas organisasi yang tinggi, perlu adanya divisi khusus yang menangani media internal ini. Pada umumnya divisi yang mengatur media ini dilakukan oleh Public Relations atau hubungan masyarakat ( Humas ). Seperti Stasiun TVRI, sebagai perusahaan penyiaran audio visual pertama di Indonesia, Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang memiliki visi sebagai media pilihan bangsa Indonesia untuk mencerdaskan bangsa dan memperkuat kesatuan Nasional”.4 Dalam rangka memulai komunikasi karyawan yang efektif, perusahaan harus berusahan mengambil langkah dalam membagi informasi kepada karyawan, membangun 4
. www.tvri.co.id
4
sebuah komitmen bersama dan mengatasi perubahan melalui sesuatu proses yang berkesinambungan.5 Langkah membagi informasi bisa dilakukan manajemen melalui pengungkapan dan transparasi seputar kegiatan dan pencapaian perusahaan. Bahkan tidak hanya hal – hal yang menyangkut dengan perusahaan secara langsung. Informasi yang berguna bagi kemajuan pengetahuan dan kemampuan tiap personal di dalam perusahaan pun harus difasilitasi perusahaan demi peningkatan kualitas sumber daya di dalam perusahaan. Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) karena TVRI merupakan salah satu Stasiun Televisi yang pertama di Indonesia. Selain itu penulis juga ingin mengetahui bagaimana upaya Public Relations dalam memberikan informasi yang telah terjadi berkaitan dengan “MONITOR” TVRI. Penulis merasa ingin mengetahui “Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Kepada karyawan”. Lembaga penyiaran Public Televisi Republik Indonesian (LPP TVRI) merupakan perusahaan yang memiliki ribuan karyawan dari bagian latar belakang serta kemampuan yang berbeda. Untuk menyamakan satu tujuan dalam berkerja, pihak manajemen harus mengelolah komunikasi internal dengan informasi yang berkualitas sehingga maksud dan tujuan perusahaan bisa diterima oleh karyawan dengan baik serta dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga memcapai tujuan perusahaan. Mengenai “MONITOR” TVRI ini sangat diterima dengan baik oleh karyawan TVRI, karena dengan adanya “MONITOR” TVRI. Karyawan jadi lebih banyak mengenal apa yang sedang dilakukan pada TVRI untuk kembali bangkit. Juga sebagai sarana
5
. Phlip Lesly,Lesly’s Handbook of Public Relations and Communication, Revised and Updated for 90’s(Tokyo : Probus Publishing Company, 1991) hal 214-215
5
komunikasi yang efektif antar karyawan dengan jajaran pemimpin dan mengetahui program – program tayangan TVRI. “MONITOR” TVRI merupakan sebuah produk Public Relations yang dalam perannya membangun minat pengetahuan, perhatian dan kebutuhan untuk dampak kemajuan dan perkembangan pesat perusahaan demikian juga dalam penerbitan “MONITOR” TVRI melalui fungsi manajerial pada komunikasi bagi Publiknya. Pada “MONITOR” TVRI ini menjadi ajang seluruh komponen yang ada di TVRI termasuk pengisian acara untuk lebih peduli kepada TVRI. Dengan sebagai perangkat bangsa yang memiliki beragam adat istiadat dan budaya, untuk itu menjadi media komunikasi internal yang merupakan media sambung rasa insan TVRI dalam berbagi info. Oleh karena merupakan sebuah media untuk menjembatani aspirasi karyawan dengan jajaran pemimpin, baik dewan pengawas maupun Direksi, serta para pejabat lainnya begitu juga sebaliknya, berbagai kebijakan pimpinan dapat disampaikan melalui “MONITOR” TVRI. Penelitian media internal “MONITOR” TVRI yang dijadikan penelitian. Hal ini dikarenakan “MONITOR” TVRI Mempunyai peran dan fungsi masing – masing. Peneliti ingin mengadakan penelitian di TVRI pada periode 2009, karena pada periode tersebut terbuatnya newsletter “MONITOR” TVRI dengan adanya proses penyampaian informasi dari pihak Direktur Utama TVRI kepada karyawan melalui media – media internal. Tujuan Newsletter “MONITOR” TVRI merupakan salah satu bentuk media yang berorientasi kepada publik internal. Isi kendungan bertita newsletter “MONITOR “ TVRI terdiri dari berita ringan maupun langsung, berita kisah mengenai misi dan kegiatan perusahaan.
6
Selain itu juga dengan melibatkan pembaca untuk menuangkan rasa keingintahuan tentang berbagai hal maka penerbitan “MONITOR” TVRI diharapakan dapat mengakrabkan komunikasi antara TVRI dengan karyawannya karena didalamnya juga terdapat seperti suara kita, mudah dan murah, ring tinju TVRI, cerita dibalik peliputan konflik, Humas dan lain – lain.6 Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan untuk membuat suatu penelitian mengenai
masalah
“MONITOR”
”EFEKTIVITAS
TVRI
DALAM
KOMUNIKASI
MEMENUHI
MEDIA
KEBUTUHAN
INTERNAL INFORMASI
KARYAWAN PERIODE 2009 ( “MONITOR” TVRI )” penulis ingin mengetahui bagaimana proses pembuatanya juga melihat cara membuat tulisan “MONITOR” TVRI. Dan isinya yang dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai studi Public Relations. Untuk itu penulis berupaya agar dijadikan sebagai pembelajaran mendalam. guna menjadikan sebagai pembelajaran pembuatan Newsletter. Public relations LPP TVRI mengunakan Newsletter karena banyaknya kegiatan yang diadakan LPP TVRI dan tersebar luasnya pegawai dan para pimpinan. Sehingga Newsletter “MONITOR” TVRI dianggap suatu media yang dapat digunakan sebagai wahana komunikasi internal perusahaan newsletter “MONITOR” dengan 8 halaman tersebut berisi segala kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan LPP TVRI baik itu berupa seminar, Pengumunan, opini, sosial, trend, tips dan kegiatan dilapangan mengenai LPP TVRI.
6
. Sumber Monitor TVRI. Edisi Maret 2009 dan April 2009
7
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana efektivitas komunikasi media internal “MONITOR” TVRI dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan periode 2009 ( “MONITOR” TVRI ) ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan Periode 2009 ( “MONITOR” TVRI ). Sebagai kebutuhan informasi karyawan TVRI. 1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Ilmu Komunikasi dibidang Public Relations, khususnya tentang Efektivitas Komunikasi Media Internal sebagai media penyampaian pesan. 1.4.2 Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kerangka acuan bagi pihak Direktur TVRI dalam manyampaikan informasi kepada karyawan dengan mengunakan media internal yang tepat sasaran.
8
BAB II KERANGKA KONSEP
2.1 Pengertian Komunikasi Sebuah organisasi berkembang harus dapat menjaga kehidupan dinamika organisasinya baik karena perkembangan organisasi maupun karena adaptasi dengan perubahan lingkungan. Sistem komunikasi yang pada awalnya efektif dapat menjadi kurang efektif dalam perkembangan lebih lanjut karena organisasi mengalami perubahan yaitu tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, lebih kompleks dan mengalami perubahan struktur kepemimpinan serta kondisi lingkungan organisasi banyak berubah terutama karena persaingan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Berelson dan Steiner, komunikasi adalah proses penyampaian. Hal yang disampaikan adalah informasi, gagasan, emosi, keahlian, dll, sedangkan cara penyampaiannya melalui penggunaan simbol-simbol. Simbol-simbol yang dimaksud dapat berbentuk kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dll. 7 Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang terdiri dari berbagai lambang verbal maupun non-verbal melalui media atau langsung dengan tujuan memberikan informasi, memberi pendidikan atau mempengaruhi sikap prilaku target tujuan.
7
. Sendjaja, Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka, 2003. (Hal.1.11) 8
9
dari kata “communis” yang berarti sama.8 Dengan demikian maka secara garis besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian antara komunikator dengan komunikan. Sementara itu, proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi. Pada hakikatnya proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau pikiran dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah tercapainya saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut dikirim kepada komunikan, komunikator memberi makna-makna terlebih dahulu ke dalam pesan yang ingin disampaikan (decode) yang kemudian barulah ditangkap oleh komunikan dan diberikan makna konsep yang sesuai dimilikinya (encode). Unsur-unsur pokok dalam proses komunikasi, yaitu sebagai berikut: 1) Source yaitu individu atau pejabat humas yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan atau informasi yang akan disampaikan. 2) Massage yaitu suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan). 3) Channel yaitu dapat berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan dalam komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khlayaknya. 4) Receiver yaitu pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok partai atau negara.
8
. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004. (Hal.9)
10
5) Effect yaitu suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut. Dapat berakikat positif maupun negatif tergantung dari tanggapan persepsi, opini dari komunikasi tersebut. Newson dan Siefried mengungkapkan bahwa “Finally and most improtant of all, The Public Relations Officer must be an expert in communication aspects”9 (Akhirnya dan yang terpenting, seorang praktisi Humas haruslah seseorang yang ahli dalam segala aspek komunikasi). 2.1.1
Hambatan Komunikasi Hambatan - hambatan yang ditemui dalam proses komunikasi terdapat pada unsur
komunikator, saluran komunikasi dan komunikan. Hambatan - hambatan ini dapat mengakibatkan isi pertanyaan yang disampaikan mengalami erosi, artinya isi pertanyaan itu tidak lagi sebagaimana adanya, bisa berkurang bertambah atau berubah. 10 Hambatan atau gangguan komunikasi dikenal juga dengan istilah Noise, terdapat tiga jenis gangguan komunikasi yaitu :11 1) Semantic Noise yaitu gangguan karena pemahaman bahasa berbeda, dapat terjadi baik pada komunikator maupun komunikan. 2) Psycological Noise yaitu gangguan karena faktor kejiwaan, dapat terjadi pada komunikator maupun komunikan. 3) Channel Noise yaitu gangguan karena adanya hambatan pada saluran, terjadinya pada saluran komunikasi.
9
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005. (Hal 81) 10 Hoeta-Soehoet, A.M. Teori Komunikasi 1. Jakarta : Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, 2002. (Hal.44) 11 Benjamin, James. Communications : Concepts&Context. Kanada : Wadsworth, 1996. (Hal.25)
11
2.1.2
Komunikasi Organisasi Sebagai bidang komunikasi, menurut Wayne,12 komunikasi organisasi adalah
suatu petunjuk dan penafsiran pesan diantar unit – unit komunikasi yamg merupakan bagian dari sesuatu organisasi tertentu. Organisasi terdiri atas unit – unit komunikasi dalam hubungan – hubungan kierarki antar satu dengan yang lainnya dan fungsi dalam sesuatu lingkugan. Komunikasi organisasi adalah penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi proses interaksi itu tidak mencerminkan organisasi, tetapi adalah organisasi komunikasi ialah “prilaku perorganisasian“ terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memeberi makna atas apa yang terjadi. Jadi secara singkat, komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi – interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi. Proses komunikasi organisasi dapat berlangsung pada seseorang dan organisasi / perusahaan. Proses komunikasi pada organisasi dikenal juga dengan komunikasi organisasi nemurut Zelco Dance adalah komunikasi organisasi mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah sesuatu system yang paling bergantungan yang mencakup komunikasi dalam organisasi itu sendiri, separti komunikasi karyawan yang sama tingkatnya.13
12
13
R.Wayne pace dan don F. Faules Komunikasi Organisasi : Startegi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakaya,2002( Hal 90) Ibid .(Hal 2)
12
2.1.3
Hambatan komunikasi Terhadap Organisasi Mengenai hubungan organisasi dengan komunikasi menurut Onong U. Effendy :14
“organisasi terdiri atas sejumlah orang. Ia melibatkan keadaan saling bergantungan kebergantungan memerukan kordinasi, kordinasi masyarkat komunikasi.“ Menurut Onong U Effendy, komunikasi adalah sesuatu kombinasi bagi organisasi. Dalam berbagai literlatur dapat dijumpai arti koordinasi bersumber pada perkataan bahasa latin coordination yang berarti “komunikasi atau interaksi yang harmonis antar para kayawan semaupun secara timbal – balik maupun secara horizontal di antar para karyawan secara timbal – balik pula, disebabkan oleh komunikasi.” Demikian pula interaksi antar pemimpin organisasi, apakan ia manajer tingkat tinggi (top manager) atau manajer tingkat menengah (meddle manajer) dengan khalayak luar organisasi. Seorang pemimpin organisasi, manajer atau administrator harus memiliki salah satu dari bagian metode dan teknik komunikasi dengan situasi pada waktu komunikasi ini dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyanpaian pesannya pada peranan yang sedang dilakukan. Pada giliranya menyebabkan adanya perana informasi ( informasional roles ), dan ini pada giliranya pula menyebabkan sabagai manajer melakuan perana memutuskan. 2.2 Humas Pada dasarnya Public Relations (Humas) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik organisasi komersil (perusahaan) maupun organisasi non-komersil (perguruan tinggi, lembaga-lembaga pemerintah) karena Humas 14
Effendy, Onong U. Dimensi – dimensi Komunikasi, Organisasi, Penerbit Alumni, 1981, Hal 116
13
merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Humas merupakan penghubung antara organisasi dengan Publicnya, baik itu Public internal (top management, karyawan, pemegang saham, keluarga karyawan, dll) maupun Public eksternal (pemerintah, pesaing perusahaan, pers, konsumen, dl). PR sebagai bagian langsung dari corporate strategic merupakan sama persis dengan semua anggota stakeholder internal (karyawan, manajemen, ower, shareholder). Semuanya manajemen tetapi PR adalah penyelia penting yang bertugas menjaga agar semua yang penting-penting tadi tetap dalam kondisi yang baik. 15 Pengertian Public Relations menurut J.C Seidel yang dikutip Oemi Abdurrachman adalah sebagai berikut : “Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customer, is employees and the public at large in wardly througself analysis and corrections, outwardly through all means of expression.” (Public Relations adalah proses yang kontinue dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan Public umumnya, ke dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pertanyaan-pertanyaan).16
15 16
Priyono, Horien. PR Sebagai Strategi Tools. Yogyakarta : VII Press, 2005. (Hal.103) Horien. PR Sebagai Strategi Tools. Yogyakarta : VII Press, 2005. (Hal.103)
14
Banyak definisi mengenai Public Relations. International Public Relations Association / IPRA mengungkapkan Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan menjaga niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara organisasi dengan Publicnya. Public Relations juga merupakan bentuk kegiatan komunikasi terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan - tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.17 Public Relations News oleh Denny Griswold mendefinisikan yang lebih spesifik yaitu sebagai berikut : “PR adalah suatu fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau organisasi serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk memperoleh pengertian dan 18
penerimaan dari publik.” 2.2.1
Tugas dan Peranan Humas
1) Communication Technican Kebanyakan praktisi PR hanya menyediakan layanan teknis komunikasi, khususnya jurnalistik yang berkaitan dengan menulis news letter, press release, membuka website dan email dan menghubungi media. Praktisi PR biasanya tidak berperan aktif membantu manajemen untuk memecahkan masalah, namun mereka dapat memberikan informasi dan memberikan motivasi. Di sisi lain mereka tidak dapat terlibat dalam mengambil keputusan atau kebijakan-kebijakan baru.
17 18
Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta : Erlangga, 2003. (Hal.10) Griswold, Denny. Public Relations News. USA
15
2) Expert Prescribe PR membantu manajemen dengan pengalaman dan keterampilan mereka untuk mencari solusi bagi penyelesaian masalah yang dihadapi organisasi. Manajemen percaya bahwa sebagai ahli praktisi PR akan menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah PR yang sedang dihadapainya sehingga manajemen pasif dan menerima apa yang telah diusulkan oleh PR. 3) Communication Fasilitator Praktisi PR membantu manajemen dengan menciptakan kesempatan-kesempatan untuk mendengar apa kata publik dan menciptakan peluang agar publik sering mendengar apa yang diharapkan manajemen dan sebagai mediator antara organisasi dengan publiknya. Publik sering mendengar apa yang diharapkan manajemen dan sebagai mediator antara organisasi dengan publiknya. 4) Problem Solving Fasilitator Praktisi PR membantu kerja manajemen melalui kerjasama dengan bagian lain dalam organisasi untuk menemukan pemecahan masalah yang memuaskan bagi PR. Dalam peran ini, PR merupakan bagian dari tim manajemen membantu organisasi dan para pemimpinnya melalui proses penyelesaian masalah secara rasional. 2.2.2
Fungsi Humas Salah satu fungsi PR yang memiliki kedudukan strategis untuk membentuk suatu
hubungan jangka panjang antara organisasai dengan publik adalah community development. Program community development konteporer merefleksikan ketergantungan antara organisasi dengan komunitas dimana organisasi tersebut berada. Community
16
development sebagai salah satu fungsi PR pelaksanaannya merupakan implikasi dari kedudukan organisasi yang memiliki tanggung jawab sosial dan berguna untuk mendekatkan organisasi dengan masyarakat sekitar sebagai salah satu stakeholder organisasi. Fungsi-fungsi PR sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan yaitu sebagai 19
berikut :
1) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul. 2) Mengidentifikasi unit-unit sasarannya. 3) Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya. 4) Mengidentifikasi struktur kekuasaan unit sasaran. 5) Mengidentifikasi dan mengevaluasi perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah dan lain sebagainya. 6) Melakukan audit komunikasi. 7) Menetapkan langkah-langkah program kerja yang telah direncanakan serta mengevaluasi hasil kerja. Fungsi PR pada prinsipnya adalah menyelenggarakan hubungan baik dengan publik demi tercapainya citra positif yang berasal dari mutual understanding, public support, public favour, and public opinion. Seorang praktisi PR harus mempunyai enam keahlian, yaitu :20 1) Mampu menghadapai beraneka macam karakter orang dengan baik. 2) Mampu berkomunikasi dengan baik. 3) Pandai mengorganisasikan segala sesuatu. 19 20
Ruslan, Rosady.Op.cit (Hal 130) Jefkins, Frank. Op.cit. (Hal.22)
17
4) Memiliki integritas personal, baik profesi maupun dalam kehidupan nyata. 5) Memiliki daya kreatifitas yang tinggi. 6) Mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye PR, serta belajar dari hasil-hasil tersebut. Jadi peran ideal yang harus dimiliki praktisi PR yaitu sebagai berikut : 1) Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi kepada publiknya. 2) Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar pelaksanaan public policy-nya sehingga pesan yang disampaikan tidak membingungkan dan dapat mudah diterima masyarakat. 3) Memiliki kemampuan untuk melihat kedepan atau memprediksi secara tepat yang berdasarkan pengetahuan akan data/sumber informasi aktual, fuktual yang menyangkut kepentingan organisasi atau perusahaan. 2.3 Newsletter Alat komunikasi yang buat praktisi Public Relations yaitu newsletter, alat ini dikenal pula dikenal dengan sebutan Editorial. Asalmulanya Newsletter merupakan “house journal“ yaitu terbitan berkala yang diperuntukkan untuk kalangan sendiri sekarang ada di perusahaan yang membuat newsletter secara khusus untuk masing – masing publik, yaitu internal dan external newsletter. Biasanya hal itu dijumpai untuk perusahaan besar yang cukup dana dan areal usaha cukup besar. Sedangkan perusahaan kecil tidak terlalu, biasanya membuat satu newsletter.
18
2.3.1 Jenis Newsletter secara mendasar terdiri dari tiga jenis :21 a. Promositional Newsletter Jenis Newsletter dimana yang dijadikan misi dalam penerbitannya adalah untuk memasarkan produk, jasa layanan, atau, ide keuntungan dari jenis Newsletter seperti ini adalah memberikan pengetahuan mengenai suatu lingkup kajian bagi pembacanya dan menyediakan solusi yang mungkin bisa datang dari produk penerbitnya. b. Relationship Newsletter Bila tujuan awal penerbitan sebuah Newsletter adalah untuk melaporkan dan menginformasikan publik yang jadi targetnya. Jenis Newsletter seperti memfasilitasi dalam pembentukan filosofi publik tersebut, sepeti dalam pelaksanaan acara – acara bersama, pertemuan – pertemuan dari profil keanggota. c. Expert Newsletter Bila tujuan awal penerbitan sebuah Newsletter adalah untuk menjual sebuah informasi yang dikandungnya untuk mencari keuntungan. 2.3.2 Fungsi Newsletter menurut Wilcon, bila dihadapkan bagi publik internal dapat berperan sebagai pelopor kepada karyawan mengenai perkembangan trend dalam lingkup kerja, acara – acara yang akan diselenggarakan, pengumuman kebijaksanaan dalam organisasi kabar dari kantor cabang, pengenalan tehadap inovasi produk, prestasi yang 21
Chuck Green, Design it yoer Self Newsletter. A Step by Step Guide, (London : Rockpon publishers, 2000) hal 10-11
19
luar biasa biasa dari beberapa karyawan, beberapa survey. Dan informasi baru lainnya. Tujuannya dari ini semua adalah untuk membuat karyawan lebih memiliki pengetahuan mengenal perusahaan tempat mereka berkerja.22 Dari berbagai bentuk media internal, newsletter merupakan media internal yang paling umum digunakan. Selain itu, Newsletter bagi organisasi atau perusahaan memberikan perhatian bagi pencapaian presatasi organisasi, khususnya yang diperoleh melalui anggota – anggotanya.23 Menurut Newsome dan Carell tujuan dari newsletter adalah untuk melakukan komunikasi secara regular dengan para anggotanya, yaitu karyawan dengan begitu Newsletter merupakan saluran atau media komunikasi yang efektif dalam komunikasi internal.24 Marie Louise Hunt dan David Mckie menjelaskan bahwa dengan newsletter, sebuah organiasi dapat membangun hubungan yang berlangsung secara terus menerus dengan publik internalnya.25 Terkait dengan pembuatan newsletter agar dapat mencapai fungsinya, Wilcox menambahkan, untuk mencapai fungsi tersebut maka dalam pembuatan sebuah newsletter dituntut dua jenis kehalian, keahlian pertama adalah dalam menulis pembuatan newsletter memerlukan kalimat yang ringkas maupun padat dan tampa mengurangi arti dari tulisan. Konsep newsletter menurut Wilcox adalah “From busy writer to a busy reader” keahlian keduanya adalah dalam ketepatan pemilihan topik. Dalam newsletter topik yang singkat 22
Dennis L. Wilcox, Public Relations.Strategies and Ttactics, Seventh Edition,( New York Pearson Education Ink),hal 482 23 Doung Newsome and Bob Carell, Public Relation Writing, From and Style, Fifth Edition,(Belmont:Wadsworth Publishing Compeny 24 Ibid. Newsome hal 326 25 Jane Johnston and Clara Zawawi, Public Relations: Theary and practice,( Australia: Allen& Unwin, 2000) hal 158
20
hanya ada beberapa saja, namun dari beberapa topik yang ada tersebut harus menjangkau pembaca yang beragam.26 2.3.3 Pembuatan dan Pengelolahan Newsletter Aktivitas yang terdapat terdalam pembuatan dan pengelolahan newsletter. a. Penetapan Misi Adalah awal menetapkan tujuan dasar newsletter sebagai media informasi
(Promotional
Newsletter)
membangun
ikatan
(Relationhip Newsletter), atau untuk dijual (Expert Newsletter). b. Melakukan Riset Merupakan langkah yang terdiri atas: mengidentikasi kompetitor yang menjangkau publik yang sama dengan newsletter kita. mengidentifikasi startegi pemasaran kompetitor, mengumpulkan karakter
pembaca,
mengumpulkan
contoh
newsletter
mengidentifikasi startegi distribusi. c. Membuat Perencanaan Adalah langkah dengan mengidentifikasi keuntungan dari sejumlah yang akan dirasakan pembaca. Membuat marketing plan dan resikonya. d. Menetapkan Format Adalah langkah yang meliputi: penetapan ukuran newsletter, alokasi penetapan, frekuensi penerbitan. e. Menetapkan Bentuk dan Gaya
26
Op.Cip.Wilcox hal 483
21
Adalah langkah penentuan, akan mewakilkan seutuhnya budaya perusahaan atau tampilan dengan gaya yang berbeda. f. Membuat Setandar Operasiaonal Baku Adalah langkah penetapan alur kerja dan fungsi dalam pembuatan newsletter. g. Memilih perangkat kerja adalah langkah dalam memetapkan prangkat pendukung dalam produksi, seperti iventasi dalam perangkat komputer desain, dan softwera yang menjadi standar acuan. h. Mencitakan konsep nama Adalah langkah dalam menciptakan nama yang berkesan bagi newsletter. i. Menciptakan isi adalah yang terdapatnya pembagian kerja sesuai kemampuan menulis dan publikasi yang ada. Kegiatan didalamnya meliputi: pencarian bahasa tulisan, penulisan, editing tulisan, hingga kemungkinan penulis lepas. 2.3.4. Teknik Penulisan Newslatter Ketika
merencanakan
membuat
newsletter,
Public
Relations
harus
menguraikan terlebih dahulu poin-poin penting,berikut ini: a. Siapa sasaran newsletter Penentuan khalayak sasaran ini sangat penting diuraikan karena berkaitan dengan rencana isi atau materi informasi yang harus disesuaikan dengan
22
kebutuhan pembaca. Termasuk disini adalah cakupan bahasa. Selain itu juga sebagai dasar penentuan anggaran sarta tata bahasa yang dipilih. b. Jenis informasi yang ditampilkan Apakah
hanya
menampilkan
informasi
yang
bersifat
“actifity/progress/report” yaitu,tentang aktifitas dalam perusahaan juga berisi artikel-artikel opini,karya tulis ilmiah dan sebaginya. Newsletter Warta Bumiputra yang diterbitkan Publik Relations TVRI termasuk jenis Newsletter
yang
menampilkan
informasi
yang
bersifat
“actifity/progress/report”. Karena menyajikan informasi tentang kegiatan atau aktifitas serta perkembangan perusahaan yang berisi rubrikrubrik,karya tulis ilmiah dan sebagainya,yang diperuntukkan publik internal perusahaan. Akan lebih menarik jika isi Newsletter bervariasi. Jenis informasi ini tergantung pada jenis newsletter,apakah untuk eksternal atau internal publik.. c. Anggaran Semakin luas khalayak sasaran yang dijangkau tentu akan membutuhkan biaya lebih besar. Anggaran juga ditentukan oleh bagaimana perwajahan newsletter. Newsletter yang dikemas dalam format lukis dan berwarna tentu semakin mahal. 2.4 Pengertian Efektivitas Apabila dihubungkan dengan komunikasi maka komunikasi yang efektif adalah bagaimana penyebar pesan ( komunikator ) dengan penerima pesan ( komunikan ) dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang sesuatu pesan ( efek ). Perubahan yang
23
terjadi disebut efek positif atau efektivitas. 27 Bagaimana efektivitas dapat diukur, maka perlunya melakukan evaluasi. Evaluasi terhadap efektivitas media internal, pada dasarnya mengunakan tahapan atau langkah yang sama dengan langkah evaluasi program – program lain. Yang membedakan adalah jenis dan isi programnya. Eveluasi merupakan fungsi menajemen yang menurut steele adalah proses penilaian secara sistematis tenteng nilai, tujuan , efektivitas atau ketepatan sesuatu berdasarkan criteria dan tujuan yang telah ditetapakan sebelumnya.28 Artinya, dalam evaluasi kita memberi makna, tujuan, efektifitas kesesuaian program dengan acuan pada dua hal, yakni standar adalah hasil yang diiginkan atau pristiwa yang diharapkan yang digunakan sebagai dasar untuk membandingkan dengan hasil kegiatan yang actual. Dengan demikian ,dalam melakukan evaluasi. Apakah makna tujuan, efektiviats. Ketetapan program atau keempat – empatnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan atau berdasarkan tujuan organisasi. Efektivitas adalah menyangkut bagaimana penerima melakukan tindakan sesuai dengan makna yang diinginkan pengirim. 29 Definisi efektivitas secara umum menurut Harjana.30 Mengerjakan hal – hal yang benar sesuai dengn yang seharusnya diselesaikan sesuai dengan rancana dan aturanya: 1. Mencapai tingkat di atas pesaing, mampu menjadi terbaik dengan lawan yang lain sebagai yang baik. 27
Rosady Ruslan. Kiat dan Srategi Kampanye Public Relations. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2000. Hlm 17 28 Yosal Iriantara. Community Relations. Konsep dan Aplikasinya. Bandung : Simbioda Rekatama Media,2004. Hlm. 147 29 Hendry Subiakto. Studi Efek Media Massa dalam Komuniksai Politik. Jakarta : Grasindo,1996. Hlm 192 30 Andre Hardjana. Audit Komunikasi : Teori praktek. Jakarta : PT Grasindo, 2000. Hlm 24
24
2. Membawa hasil apa yang telah dikerjakan mampu memberikan hasil yang bermanfaat. 3. Menangani tangtangan masa depan, semua yang telah direncanakan dan hasil yang dicapai bermanfaat bagi masa depan. 4. Meningkatkan keuntungan atau laba, hasil yang diperoleh memberikan keuntungan atau laba. 5. mengotimalkan pengunaan sumber daya, sumber daya yang dipakai telah optimal digunakan sampai tingkat maksimum. 2.4.1 Efektivitas Media Internal Lebih lanjut.31 Hadjana menjelasakan efektivitas sebuah Media Intenal komunikasi sebagi berikut : 1. penerima : penerima pesan vs penerima pesan yang dituju, penerima pesan merupakan obyek yang diharapkan untuk menerima pesan tersebut. 2. Isi : yang diterima / tersalur vs yang dimaksudkan isi pesan yang diterima memang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. 3. Ketepatan waktu : Sesuai jadwal vs menyimpang jadwal pesan yang dimaksudkan sampai kepada penerima pesan tepat pada waktunya. Artinya penyampaian pesan tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi. 4. Media : saluran yang digunakan vs saluran yang dimaksud media yang digunakan untuk penyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan dan diharapakan oleh pengirim pesan dan penerima pesan.
31
Ibid Hlm .24
25
5. Format : Struktur yang diterima vs pesan yang dikirim terdapat kesesuaian format antara yang dimaksudkan oleh pengirim dengan penerima. 6. sumber : Orang yang melakukan sekaligus yang bertanggung jawab artinya ada kejelasan sumber yang dapat di pertanggungjawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat. 32 Kegiatan penyampaian dan pelayanan informasi kepada khalayak lewat media komunikasi dilakukan melalui proses sebagai berikut : 1)
Pengumpulan dan pengelolahan, penyusun atau perumusan pesan yang akan disampaikan kepada khalayak.
2)
Pesan itu kemudian disampaikan ke media komunikasi maupun media tatap muka, media cetak maupun media elektronik.
3)
Melalui media komunikasi itu sebagai pesan dan informasi disampaikan kepada khalayak yang menjadi sasaran kegiatan public relations.
4)
Demi efektivitas komunikasi dilakukan, perlu diadakan evaluasi sehingga dapat diketahui berhasil tidaknya komunikasi itu.
2.5 Pengertian Media Internal Media adalah perantara yang digunakan dalam proses komunikasi. Media yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut dapat berupa media elektronik dan media cetak. Media Internal khusus diterbitkan oleh perusahaan berisi rubric,berita,atau bahan informasi mengenai kepegawaian,kebijaksanaan dan produksi perusahaan. Dalam melakukan tugas Public Relatios Officcer (PRO) memerlukan media sebagai alat bantu untuk proses usaha untuk mencari dan memberikan informasi kepada khalayak.
32
Ibid
26
Public
Relations
Officcer
(PRO)
dalam
melakukan
komunikasi
kedalamnya
menggunakan media internal atau yang lebih sering disebut dengan nama Journal Internal,yang ditunjukkan bagi karyawan atau stakeholder yang ada di internal. Istilah media internal atau jurnal internal memiliki bermacam-macam bentuk,mulai journal internal,bulletin sampai Koran perusahaan. Semuah istilah tersebut memacu pada bentuk terbitan pada suatu dari suatu perusahaan jyang sengaja dibuat dalam lrangka mengadakan komunikasi dengan khalayak. 2.5.1 Khalayak Media Internal a. Pegawai/anggota : semuah orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi,mulai dari puncak pimpinan (manajemen) dan eksekutif hingga staf pendukung lainnya (administrasi,pelayanan dan penjualan,transportasi umum) b. Distributor : mereka yang menangani fungsi perantara antara produsen dan konsumen.
Jaringan
distribusi
melibatkan
para
grosir,agen
komisi,eksportir/importer,took pengecer,hingga warung kecil. c. Pemasok/mitra usaha : mereka yang menyuplai jasa-jasa,serta memasok bahan baku dan komponen produksi. d. Investor : bukan hanya individu yang membeli surat berharga,tetapi juga para analisis (yang member nasehat),serta pembelian partai besar (yayasan dana pension,perbankan,asuransi). 2.5.2 Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan Media Internal Media Internal sebagai salah satu media bentuk kegiatan Public Relations yang sudah seharusnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dari perusahaan itu
27
sendiri, yaitu membangun citra positif public terhadap perusahaan dengan harapan untuk menidapatkan dukungan dari publiknya. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perusahaan Media Internal yaitu : a. Readers (pembaca) Penting untuk diketahui bahwa sponsor dari redaksi-redaksi media internal harus secara pasti dan tahu siapa yang menjadi targetsasaran pembacanya. Apakah manajemen, eksekutif atau karyawan kebanyakan pembaca telah mengenal serta memahami dengan seksama tentang penerbitan komersil (pers). b. Quantity (Eksemplar/Tiras) Jumlah tiras dari media internal yang diterbitkan tentunya harus disesuaikan dengan jumlah konsumen. Tiras akan mempengaruhi cara produksi ,kualitas,dari isi. c. Frequency (waktu terbit) Dari fasilitas dan biaya yang ada dapat diputuskan untuk menerbitkan sebuah media internal dengan waktu edisi terbitan harian,mingguan, bulanan, dan tahunan. Tetapi tidak boleh ada celah yang terlalu besar karena akan menghalangkan pengertian dari keberkalan dan kontinutitas terbit. d. Policy (kebijakan redaksi) Penetapan dan tujuan penerbitan, apakah dibuat hanya sebagai penghargaan kepada para pendahulunya yang telah dianggap telah memiliki andil besar terhadap perkembangan perusahaan. Tapi hal terpenting adalah media internal yang diterbitkan harus sejalan dengan program Public Relations secara
28
menyeluruh sehingga tercapai sasaran yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam memelihara dan meningkatkan citra positif. e. Title (nama media Internal) Nama logo media internal termaksud dalam rancangan attau desain. Hal penting yang harus diperhatikan adalah nama itu harus mencerminkan kekhasaan tersendiri atau mudah diingat dan komunikatif f.Proses percetakan g. Style h. Free Issue or cover price i. Advertorial j. Distribution 2.5.3 Manfaat Media Internal 1) Media hubungan komunikasi internal dan eksternal dalam upaya pemcapaian pesan – pesan perusahan pada pemilik (stock holder ), khalayak terkait (stake holder ) mengenai aktivitas perusahaan , manfaat produk barang dan jasa. 2) Ajang komunikasi antara karyawan . misalnya : kegiatan usah, wisata, kegiatan karyawan. 3) Media bagi staf public relations dalam tulis menulis . Nilai tambah bagi public relations untuk menerbitkan in house jurnal yang bermutu, terbit berkala dan teratur, penampilan profesiona, lay out dan isi yang ditata apik cover menarik. 33 Agus Bandono, Teknik Penulisan PR , Fikom UMB Mercubuana, Jakarta,2005
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis adalah bersifat deskriptif dimana tujuan metode ini adalah membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, sesuatu deskriptif, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 34 Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada data yang berbentuk angka – angka yang digunakan sebagai data utama penelitian. 35 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian survei. Metode survei adalah metode penelitian dengan mengumpulkan informasi dari responden secara sistematis dengan tujuan memahami atau meramalkan aspek perilaku dari populasi yang diteliti dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan TVRI ( daftar pertanyaan ) atau melakukan wawancara secara pribadi. 36
34
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003. (Hal 63) Kountur,Ronny. Op.cit. (Hal.16) 36 Hasan, M Iqbal. Pokok – Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002. Hal.13 35
29
30
3.3 Populasi dan Sempel Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi (Universum) adalah kumpulan objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) kantor pusat perdivisi. LT 3 JL Gerbang Pemuda Senayan Jakarta. Total keseluruhan populasi 128037 karyawan, angka ini dari sumber daya manusia Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI). Jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS TVRI NO
Setiap direktorat
Jumlah pegawai
1
Program dan berita
770
2
Keuangan
77
3
Teknik
185
4
Umum
181
5
Pengembangan usaha
67
Jumlah
1280
3.3.2 Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling metode pemulihan sampel dengan cara membagi kedalam kelompok – kelompok yang heterogen yang disebut srata dan kemudian sampel diambil secara acak dari setiap srata tersebut.38 Karakteristik pengendalian pengambilan sempel dalam penelitian ini adalah karyawan Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI)
37 38
kantor pusat. Dianggap
Departeman Staff dan Humas TVRI data Januari 2008 Sugiarto, Teknik Sampling, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003 Hal 73
31
memenuhi Kriteria karena karakteristik dari karyawan TVRI yang merupakan pembaca Minitor TVRI. Jumlah populasi yang ditargetkan adalah sebesar 1.280 karyawan berada dikantor pusat Gerbang Pemuda Senayan Jakarta. Jumlah sempel yang digunakan dalam penelitian dihitung dengan mengunakan rumus slovin dengan prosentase kesalahan 10%, yaitu : n=____________ 1
e2
Di mana : n
= Jumlah sempel
N
= Jumlah populasi
e
= kesalahan sempel
n=
1.280 11.280(0,10) 2
n=
1.280 11.280 x(0.01)
n=
1.280 13.8
n = 92.75
93 karyawan
3.4 Teknik Penghitungan Penghitungan variable dalam penelitian ini berupakan skala likert, yaiu skala yang berhubungan dengan peryataan tentng sikap seseorang terhadap seuatu, misalnya setuju – tidak setuju, senang – tidak senang, biak – tidak baik. Dalam penelitian ini responden diminta mengisi peryataan dalam skala ordinal dengan jumlah katagori lima yaitu
32
mengunakan bobot 1 sampai dengan 5. Dalam kuesioner yang disebarkan tersebut responden diminta untuk memberikan tanda (x) pada arternatif jawaban sesuai dengan skala yang telah dicantumkan untuk masing – masing pertanyaan. Kriteria penilaian untuk masing – masing indikator penelitian adalah sebagai berikut : Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS). Skor 3 untuk jawaban ragu (R). Skor 4 untuk jawaban setuju (S). Skor 5 untuk jawaban Sangat setuju (SS). 3.5 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep Definisi konseptual dalam peneliitan ini adalah sebagai berikut : 1. Efektivitas adalah penyampaian pesan yaitu menyangkut bagaimana penerima melakukan tindakan sesuai dengan makna yang diinginkan pengirim. Adapun aspek – aspek efektivitas adalah pengguna atau penerima media internal, ketetapan waktu, media, format media internal, sumber media internal. 2. Media internal yaitu media internal perusahaan yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau pembaca (audience) baik cetak maupun elektronik. 3. Kegiatan penyampaian dan pelayanan informasi kepada khalayak lewat media komunikasi dilakukan melalui proses sebagai berikut :
33
A. pengumpulan dan pengelolahan, penyusun atau perumusan pesan yang akan disampaikan kepada khalayak. B. pesan itu kemudian disampaikan kemedia komunikasi maupun media tatap muka, media cetak maupun media elektronik. C. melalui media komunikasi itu sebagai pesan dan informasi disampaikan kepada khalayak yang menjadi sasaran kegiatan Public Relations. D. demi efektifitas komunikasi dilakukan, perlu di ada akan evaluasi sehingga dapat diketahui berhasil tidaknya komunikasi itu. 3.5.2 Operasionalisasi Konsep Definisi operasional dibutuhkan untuk membatasi parameter atau indikator yang diinginkan peneliti dalam penelitian sehingga apa pun variable penelitian yang digunakan maka semuanya hanya muncul dari konsep tersebut.39 Jadi, dalam suara penelitian suatu konsep harus dapat diukur sehingga memiliki nilai, atau dengan kata lain harus dapat di operasionalisasikan supaya dapat diukur. Definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
39
Burhan, Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta ; kencana ,2001. Hlm 76
34
Variabel
Dimensi
Efektivitas media internal
1.Penerimaan/ Penerima pesan vs Pemakaian penerima yang setuju. Penerimaan pesan merupakan objek yang diharapkan untuk menerima pesan tersebut - menarik dibaca oleh penerima - media diterima setiap bulan - berita baru berkitan dengan perusahaan 2.Isi
3.Ketepatan waktu
Indikator
Yang diterima, tersalur yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. - Kecukupan informasi - informasi lengkap informasi berkaitan dengan aktifitas perusahaan - kelebihan informasi informasi berkaitan dengan aktivitas dikantor pusat - rubrik mencermikan visi dan misi informasi berkaitan dengan nilai – nilai perusahaan informasi berkaitan dengan kebijaikan perusahaan - informasi menambah keterlampilan mengatasi persoalan - penampilan gambar atau foto sangat tepat. Pesan yang diterima tepat pada waktunya Artinya penyampaian pesan tersebut sesuai dengan kondisi situasi - menerima media pada waktunya - memberikan berita yang dibutuhkan tepat pada waktunya
Skala 5.Sangat setuju 4.Setuju 3.Ragu - ragu 2.Tidak setuju 1.Sangat tidak setuju
35
4. Media
5.Format
5.Sumber
Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan - media sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan - berita sesuai dengan kebutuhan pembaca Tampilan media tertarik untuk dibaca Tedapat kesuaian format antar yang dimaksudkan oleh pengirim dan penerima - format sesuai dengan harapan pembaca - format sesuai dengan standar umum - kalimat pembuka yang menarik - gagasan, ide, fakta, peristiwa - istilah ejaan mudah dipahami - bahasa yang digunakan mudah dimengerti - judul setiap tulisan mengambarkan informasi yang disampaikan Orang yang melakukan sekaligus yang bertanggu jawad. Artinya ada kejelasan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat - sumber informasi dari pihak manajemen - kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan -berita akurat, dan data dapat dipercaya.
36
3.6 Analisa Data Analisa data yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dan diolah ke dalam data kuantitatif di mana penulis mendeskriptifkan hasil dari data yang editing, coding dan tabulasi data.40 Data yang akan dipakai menggunakan data nominal, data nominal digolongkan ke dalam jumlah atau frekuensi kemudian dihitung menjadi persentase, dengan demikian akan diketahui skor persepsi responden terhadap setiap pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan efektivitas humas menurut persepsi karyawan TVRI, maka berdasarkan hasil survei, maka skor persepsi akan dihitung menggunakan skala Likert. Skala Likert atau method of summated ratings, yang berarti setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total, skala ini secara umum menggunakan peringkat angka penilaian, yaitu; (STS) sangat tidak setuju, (TS) tidak setuju, (R) ragu - ragu, (S)setuju, dan (SS) sangat setuju.41 Untuk menghitung persentase persepsi responden menggunakan skala likert. Skala Likert dipakai untuk mengukur tingkat kesepakatan seseorang terhadap himpunan pernyataan dengan suatu konsep tertentu, dengan memperhatikan lima macam jawaban yang mungkin, dipakai skor 1 hingga 4 atau 1 hingga 5 untuk tiaptiap pernyataan untuk misalnya sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu -ragu, setuju dan sangat setuju.42
40
Cholid Narbuko, Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, hal 153-156 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT. Rajawali Pers, Jakarta 2003.Hal 196 42 I Gusti ngurah Agung, Metode Penelitian Sosial, PT Gramedia, Jakarta 1992, hal 41. 41
37
Dengan menggunakan skala likert variabel yang diukur dijabarkan menjadi subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponen yang dapat terukur. Komponen yang dapat terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden. Jawaban setiap responden menggunakan skala likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif misalnya : 1. Sangat tidak setuju
skor 1
2. Tidak setuju
skor 2
3. Ragu-ragu
skor 3
4. Setuju
skor 4
5. Sangat setuju
skor 5
43
Dengan demikian akan diketahui skor persepsi responden terhadap setiap pertanyaan yang akan dilakukan berkaitan dengan efektivitas komunikasi “MONITOR” TVRI dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan Televisi Republik Indonesia TVRI.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabetha, Bandung, 1994, hal. 79
38
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Sejarah Berdirinya LPP TVRI Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media masa Televisi ke dalam proyek pengembangan Asean Games IV dibawah koordinasi urusan proyek Asean Games IV. Pada tanggal 25 juli 1961 Menteri Penerangan mengeluarkan SK.Menpen No 20./SK/M/1961 mengenai pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T) pada tanggal 23 Oktober 1961. Presiden Suekarno mengirimkan teleks kepada Menpen Maladi untuk segera menyiapakan proyek televisi (saat itu persiapan hanya tinggal 10 bulan ) dengan jadwal sebagai berikut : a) Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang ) b) Membangun dua pemancar 100 Watt dan 10 KW dengan tower 80 meter c) Mempersiapkan softwer (program dan tenaga). Pada Tanggal 17 Agustus 1962 TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acaran HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesian XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta dengan pemancar cadangan berkuatan 100 watt. Tanggal 24 Agustus 1962 TVRI untuk pertama kali mengudaradengan acara siaran langsung pembukaan Asean Games IV dari Stadion Bung Karno. Pada tanggal 20 Oktober 1963 dikeluarkan Keppres No. 216/1963 tentang pembentukan yayasan TVRI dengan pimpinan utama Presiden RI.
38
39
Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan stasiun penyiaran daerah dimulai dengan TVRI Statuin Yogyakarta yang secara berturut – turut diikuti dengan stasiun Medan, Surabaya, Makasar, Manado, Denpasar dan Balikpapan. Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa ibukota propinsi dibentuklah stasiun – stasiun produksi keliling atau SPK yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri diantaranya dari SPK Jayapura, SPK Malang, SPK Semarang, SPK Aceh, SPK Padang, dll. Stasiun TVRI di Era Orde Baru Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja departemen penerangan yang diberikan statiun director, langsung bertanggung jawab pada direktur jenderal radio TV dan film departemen penerangan republic Indonesia. Sebagai alat komunikasi pemerintah, tugas TVRI adalah untuk menyampaikan politcy pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendeskrikan usaha-usaha pemerintah. Pada
tahun
1975
dikeluarkan
SK.
Menpen
No.
55
Bahan
Siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu sebagai yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi. TVRI di Era Reformasi Pada bulan Juni 2000 diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) yang secara kelembagaan berada dibawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Depkeu Republik Indonesia.
40
Pada tanggal 17 April 2002 status TVRI diubah lagi menjadi Perseroan Terbatas dibawah pengawasan Depkeu RI dan Kantor Menteri Negara BUMN. Dengan perubahan status ini maka TVRI diberi masa transisi selama tiga tahun, dengan diharapkan TVRI akan dapat memenihu kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV Publik dengan sasaran khalayak yang jelas. Bertepatan pada hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2003, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 395 buah yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun daerah dan 1 stasiun pusat. Karyawan TVRI berjumlah 6.823 orang diseluruh Indonesia dan sekitar 2.000 orang merupakan karyawan Kantor Pusat Jakarta. 4.1.1 Visi dan Misi LPP TVRI Visi : “ TV Pilihan yang berakar pada budaya bangsa. “ Misi : a.
Menjadi media komunikasi bagi kepentingan nasional yang berlandaskan persatuan dan kesatuan.
b.
Memberikan informasi yang terpercaya, mencerdaskan serta menyajikan hiburan bermutu bagi masyarakat.
c.
Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha.
d.
Membentuk lingkungan kerja yang sehat, harmonis dan profesional bagi karyawan dan mitra kerja.
41
4.1.2
Maksud dan Tujuan LPP TVRI Maksud dan tujuan perseroan adalah turut melaksanakan dan menunjang
kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan di bidang penyiaran pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. 4.1.3
Struktur Organisasi LPP TVRI Struktur Organisasi LPP TVRI terdiri dari Kantor Pusat, TVRI stasiun penyiaran
dan Sektor Transmisi, dan Balai Pendidikan dan Latihan Televisi. Dalam kaitan dengan penulisan tugas akhir ini, penulis hanya akan menguraikan secara garis besar struktur organisasi LPP TVRI yakni sebagai berikut : 1) Direktur Utama Direktur Utama dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) DR. I Gede Nyoman Arsana. Direktur Utama membawahi Direktur Berita, Direktur Program, Direktur Teknik, Direktur Keuangan dan Direktur Umum. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud Direktur Utama dibantu oleh : 1 Satuan Pengawas Intern (SPI). 2 Sekretaris perusahaan. 3 Tenaga ahli. 2) Direktorat Berita Direktur Berita dipimpin oleh Yon Anwar. Direktorat berita membawahi General Manager Pemberitaan dan General Manager Produksi. Direktorat Berita terdiri dari : 1. Bidang Pemberitaan.
42
2. Bidang Produksi Pemberitaan. 3. Sekretariat. 4. Kelompok Fungsional. 3) Direktorat Program Direktur Program dipimpin oleh Yon Anwar. Direktorat program
membawahi
General Manager Siaran dan General Manager Produksi dan General Manager Pemasaran dan Penjualan. Direktorat Program terdiri dari : 1 Bidang siaran. 2 Bidang Produksi siaran. 3 Bidang pemasaran dan penjualan. 4 Sekretariat. 5 Kelompok Fungsional. 4) Direktorat Teknik Direktur Teknik dipimpin oleh Satya Sudhana. Direktorat Teknik membawahi General Manager Transmisi dan Prasarana, General Manager Teknik Produksi dan Penyiaran serta General Manager Kerjasama Teknik dan Teknologi Informasi. Direktorat Teknik, terdiri dari : 1 Bidang teknik Transmisi dan Prasarana. 2 Bidang Teknik Produksi dan Penyiaran. 3 Bidang Kerjasama Teknik dan teknologi informasi. 4 Sekretariat. 5 Kelompok Fungsional.
43
5) Direktorat Keuangan Direktur Keuangan dipimpin oleh DR. Antar MT. Sianturi, Ak.MBA. Direktorat Keuangan membawahi General Manager Anggaran, General Manager Keuangan, General Manager Akutansi dan Perpajakan. Direktorat Keuangan, terdiri dari : 1 Bidang Anggaran. 2 Bidang Keuangan dan Investasi. 3 Bidang Akuntansi dan Perpajakan. 4 Sekretariat. 5 Kelompok Fungsional. 6) Direktorat Umum Direktur Utama dipimpin oleh Dra. Immas Sunarya, MM. Direktorat Umum, terdiri dari : 1 Bidang Pengadaan dan Logistik. 2 Bidang Prasarana umum. 3 Bidang SDM. 4 Sekretariat. 5 Kelompok Fungsional. 7) Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI) Kepala Satuan Pengawas Intern dipimpin oleh Drs. Gatot Sujanto, MM. Kepala Satuan Pengawas Intern membawahi Manager Pengawasan bidang Keuangan dan Manager Pengawasan bidang Operasional.
44
8) Kepala TVRI Stasiun Daerah Kepala TVRI Stasiun Daerah dipimpin oleh masing-masing pemimpin dari tiap daerahnya. Kepala TVRI Stasiun Daerah dibantu oleh seorang sekretaris dan juga kelompok fungsional yang berada di kantor pusat. 9) Kepala TVRI Stasiun Transmisi Kepala TVRI Stasiun Transmisi dibantu oleh seorang sekretaris. 10) Kepala Balai Diklat Kepala Balai Diklat dipimpin oleh Gatot Budi Utomo. Kepala Balai Diklat membawahi bidang Perencanaan dan Evaluasi, Kepala bidang Penyelenggaraan Diklat, Kepala bidang Fasilitas dan Sarana. 11) Sekretariat Perusahaan Sekretariat Perusahaan di dalam struktur organisasi LPP TVRI berada diantara Direktur Utama dan Dewan Direksi lainnya. Sekretariat perusahaan dipimpin oleh seorang Sekretaris. Sekretaris perusahaan berperan sebagai penghubung dalam komunikasi antara BOD (Both Of Direksi = Dewan Direksi), senior manajemen dan pemegang saham, penghubung antara pihak manajemen dengan pihak ketiga di dalam penanganan masalah-masalah non teknis serta berperan sebagai penghubung bagi Direktur Utama dalam hal terjadi pertentangan antara manajemen dengan unit kerja lain dibawahnya. Sekretariat Perusahaan terdiri dari : 1) Seksi Humas. 2) Seksi Hukum. 3) Kelompok Fungsional.
45
4.1.4 Tugas dan Fungsi Adapun tugas dan fungsi yang akan dijelaskan berikut ini merupakan tugas dan fungsi secara umum dari struktur organisasi LPP TVRI yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Berita, Direktur Program, Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Umum, Kepala Satuan Pengawas Intern, Kepala TVRI stasiun darerah, Kepala TVRI sektor tranmisi, Kepala Balai Diklat dan Sekretaris Perusahaan. 1) Direktur Utama Bertugas memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas para anggota direksi dalam menjalankan tugas sesuai dengan bidang masing-masing, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan TVRI. Berfungsi sebagai berikut : a) Pengkoordinasian tugas para anggota Direksi. b) Pengaturan tugas para anggota Direksi. c) Pengawasan pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan TVRI. 2) Direktorat Berita Bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang berita. Berfungsi sebagai berikut : a) Penetapan kebijakan di bidang pendukung produksi dan penyiaran acara pemberitaan. b) Penetapan kebijakan di bidang pendukung produksi dan dokumentasi acara pemberitaan
46
c) Pembinaan penyelenggaraan produksi dan siaran berita seluruh satuan kerja di lingkungan TVRI. d) Pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan tugas penyelenggaraan produksi dan siaran berita seluruh satuan kerja di lingkungan TVRI. 3) Direktorat Program Bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang siaran, produksi, pemasaran, penjualan Berfungsi : a) Pembinaan dan penyelenggaraan operasional siaran. b) Pembinaan dan penyelenggaraan pemasaran dan penjualan. c) Pembinaan dan penyelenggaraan jasa produksi acara. d) Penyelenggaraan layanan teknis administrasi program. e) Pengkoordinasian dan pengawas pelaksanaan tugas. 4) Direktorat Teknik Bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang teknik. Berfungsi sebagai berikut : a) Perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian pengadaan peralatan teknik dan prasarana. b) Perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian operasional dan penggunaan peralatan teknik. c) Perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian pemeliharaan peralatan teknik. d) Perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian pengembangan peralatan teknik.
47
e) Perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian SDM teknik. f) Perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian kerjasama teknik dengan berbagai pihak. g) Perencanaan, pengendalian, pengevaluasian pengelolaan teknologi informasi (TI). h) Pengendalian aset atau fasilitas teknik untuk komersial. i) Pelaksanaan pembinaan teknik seluruh satuan kerja di lingkungan TVRI. j) Pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan tugas penyelenggaraan kegiatan teknik seluruh satuan kerja di lingkungan TVRI. 5) Direktorat Keuangan Bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang keuangan Berfungsi sebagai berikut : a) Perencanaan anggaran TVRI meliputi anggaran program, non program, permodalan dan investasi. b) Perencanaan dan pengusulan sumber dana untuk pengelolaan kegiatan operasional perusahaan. c) Perencanaan jasa konsultan di bidang keuangan. d) Perencanaan pengelolaan anggaran kas dan modal kerja perusahaan termasuk pengelolaan hutang dan piutang perusahaan. e) Pengkoordinasian mekanisme pengelolaan keuangan dan akuntansi, serta laporan keuangan dari seluruh Satuan Kerja. f) Pengkoordinasian pembuatan laporan keuangan berupa neraca, rugi laba dan laporan perubahan arus kas serta laporan lainnya yang dibutuhkan seperti RKAP.
48
g) Pelaksanaan analisis anggaran, keuangan dan laporan keuangan. h) Pengendalian dan evaluasi anggaran dan keuangan. 6) Direktorat Umum Bertugas menetapkan, kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang umum dan SDM. Berfungsi sebagai berikut : a) Penetapan
kebijakan
proses
pengadaan
barang,
pengadaan
jasa,
dan
pendisribusian. b) Penetapan
kebijaksanaan
pengembangan,
pembangunan
dan
perawatan sarana dan prasarana umum serta pengelolaan aset. c) Penetapan kebijaksanaan pengelolaan SDM. d) Pembinaan kegiatan di bidang umum dan personalia seluruh satuan
kerja di lingkungan TVRI. e) Pengkoordinasian
dan
pengawasan
pelaksanaan
tugas
penyelenggaraan kegiatan umum dan seluruh satuan kerja di lingkungan TVRI. 7) Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI) Kepala Satuan Pengawas Intern, bertugas melaksanakan pemeriksaan intern keuangan, operasional TVRI, menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada TVRI serta memberikan saran-saran perbaikan. Berfungsi sebagai berikut :
49
a) Penyusunan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT), di bidang keuangan dan operasional, meliputi rencana pemeriksaan rutin/reguler, dan pemeriksaan khusus. b) Pengkoordinasian pembuatan laporan hasil pemeriksaan sesuai jadwal terhadap pemeriksaan seluruh satuan kerja. c) Pengkoordinasian penyampaian laporan hasil pemeriksaan dan saran tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama dan masing-masing Direktur serta satuan kerja terkait. 8) Kepala TVRI Stasiun Daerah Kepala TVRI Stasiun Daerah, bertugas menetapkan kebijakan operasional penyiaran di daerah dan pemancar luasan siaran nasional serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan Direksi. Berfungsi sebagai berikut : a) Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja dan anggaran stasiun. b) Penyelenggaraan kegiatan produksi dan penyiaran program. c) Penyelenggaraan kegiatan produksi dan penyiaran berita. d) Penyelenggaraan kegiatan teknik. e) Penyelenggaraan kegiatan keuangan. f) Penyelenggaraan kegiatan umum dan SDM. g) Pembinaan teknis administrasi perkantoran.
50
9) Kepala TVRI Stasiun Transmisi Kepala TVRI Stasiun Transmisi, betugas melakukan pengoperasian, perawatan dan perbaikan pemancar, prasarana, melakukan administrasi dan keuangan, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan Direksi. Berfungsi sebagai berikut : a) Perencanaan dan pelaksanaan pengoperasian pemancar. b) Perencanaan dan pelaksanaan perwatan dan perbaikan peralatan pemancar, prasarana sipil dan utilitas, elektrikal dan mekanikal. c) Perencanaan dan pelaksanaan pengurusan administrasi dan keuangan. d) Pengkoordinasian satuan-satuan transmisi. e) Pengelolaan aset teknik dan prasarana. f) Pembuatan dan penyampaian laporan. 10) Kepala Balai Diklat Bertugas merencanakan, menyelenggarakan, da mengevaluasi jasa pelatihan di bidang pertelevisian serta jasa pemanfaatan fasilitas sarana produksi baik untuk kepentingan TVRI maupun untuk umum, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Berfungsi sebagai berikut : a) Penetapan kebijaksanaan teknis pendidikan dan pelatihan serta promosi dan pemasaran diklat untuk umum termasuk mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. b) Penetapan kebijaksanaan proses penyelenggaraan diklat baik internal maupun eksternal serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya.
51
c) Penetapan kebijaksanaan penyiapan dan pengembangan fasilitas sarana dan prasarana diklat baik internal dan eksternal serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. 11) Sekretariat Perusahaan Berfungsi sebagai berikut : a) Penyediaan layanan administrative dan saran kepada BOD. Tim manajemen atau badan lain dalam TVRI yang membutuhkan. b) Penyediaan saran pemecahan bagi Direktur Utama dalam menghadapi masalah TVRI. c) Penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh Direkur Utama. d) Perancangan prinsip dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pemegang saham. e) Persiapan dokumen penting terutama yang berkaitan dengan masalah hukum. f) Pembuatan konsep pidato dan surat keputusan yang diperlukan oleh Direktur Utama. 4.2 Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner oleh 93 responden yang merupakan karyawan Televisi Republik Indonesia ( TVRI ) kantor pusat. Jawaban kuesioner tersebut selanjutnya ditabulasikan untuk memudahkan pengelolahan data guna keperluan analisis data. Data yang telah ditabulasikan tersebut selanjutnya diolah dalam komputer untuk selanjutnya diolah dengan bantuan Microsoft Excel. Berdasarkan pertanyaan yang
52
tercantum dalam kuesioner maka data yang dikumpulkan dapat diklarifikasikan sebagai berikut : 4.2.1 Data Demografi Data demografi dalam penelitian ini terdiri atas jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status perkawinan, status pegawai, lama berkerja. Selain itu juga data geografis yaitu lokasi Televisi Republik Indonesia ( TVRI ) kantor pusat. Tabel. Responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin
Jumlah ( orang )
Presentase (%)
Laki –laki
60
64,5
Perempuan
33
35,5
Total
93
100.0
Sumber: Olahan peneliti Tabel di atas, di peroleh keterangan bahwa responden yang diteliti terdiri dari 60 orang dengan persentase (64.5%) berjenis kelamin laki – laki dan 33 orang dengan persentase (35,5 %) berjenis kelamin perempuan. Dari data di atas dapat diketahui bahwa responden laki – laki lebih benyak dari pada perempuan.
53
Tabel. Responden Berdasarkan Usia. Usia (Tahun)
Jumlah (orang)
Presentase (%)
< 20
-
-
21 – 30
66
71
31 – 40
22
23,6
41 – 50
5
5,4
51 – 59
-
-
Total
93
100
Sumber: Olahan peneliti Tabel di atas menunjukkan bahwa kisaran usia responden adalah antara 21 tahun – 50 tahun. Responden berusia 21 tahun – 30 tahun yaitu sebesar 66 orang (71%). Data tersebut menunjukkan bahwa karyawan Televisi Republik Indonesia (TVRI) rata – rata 21 tahun – 30 tahun.
54
Tabel. Responden Berdasarkan pendidikan. Pendidikan Terakhir
Jumlah (orang)
Presentase (%)
SMU
5
5,4
D3
22
23,6
S1
61
65,6
S2
5
5,4
Total
93
100
Sumber: Olahan peneliti Tabel di atas menunjukkan bahwa pendidikan responden adalah SMU sampai dengan strata dua dengan mayoritas responden berpendidikan strata satu sebesar 61 orang (65.6 %). Data tersebut menunjukkan bahwa karyawan Televisi Republik Indonesia (TVRI), rata – rata berpendidikan strata satu. Tabel. Responden Berdasarkan status perkawinan. Usia (bulan)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Belum menikah
47
50,5
Menikah
46
49,5
Total
93
100
Sumber: Olahan peneliti Tabel di atas menunjukkan status perkawinan responden belum menikah dan menikah, dengan mayoritas belum menikah sebanyak 47 orang (50.5%) selisih satu orang dengan responden yang belum menikah 46 orang (49.5 %).
55
Tabel. Responden Berdasarkan status pegawai. Usia (bulan)
Jumlah (orang)
Persentase ( %)
Kontrak
18
19,4
Tetap
75
80,6
Total
93
100
Sumber: Olahan peneliti Tabel di atas menunjukkan status pegawai kontrak dan tetap. Mayoritas responden adalah tetap sebanyak 75 orang (80,4% ).
Usia (bulan)
Jumlah (orang)
Persentase ( %)
1 Tahun
21
22,6
1-5 Tahun
35
37,6
5 Tahun
37
39,8
Total
93
100
Tabel. Responden Berdasarkan lama bekerja. Sumber: Olahan peneliti Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang bekerja lebih dari lima tahun berjumlah 37 orang (39,8 %). Mayoritas yang berkerja 1 tahun sampai 5 tahun sebanyak 35 orang (37,6%). Berikut ini adalah data variabel informasi yang disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi. Tabel frekuensi setiap indikator variabel penerima atau penggunaan Media Internal “MONITOR” TVRI.
56
4.2.2 Dimensi Variabel Efektivitas Media Internal “MONITOR” TVRI. Tabel 4.1 Dimensi penerima atau pengguna Media Internal “MONITOR” TVRI berdasarkan unsur yang menarik untuk dibaca oleh karyawan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
7
7,5
Setuju
62
66.7
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
23
24.7
Sangat tidak setuju
1
1.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no1 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika “MONITOR” TVRI menarik untuk di baca. Informasi yang disampaikan menyajikan peristiwa yang berada disekitar lingkup manajemen. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 62 orang (66.7%). Hal ini ditunjukan dengan rubrik SDM (Sumber Daya Manusia) kita, yang menyangkut informasi berkaitan dengan perusahaan dan karyawan. Di samping itu juga ada informasi tentang seputar kita, komunikasi internal perusahaan yang dilakukan oleh berbagai unit kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa isi informasi “MONITOR” TVRI telah memuat informasi yang menarik untuk dibaca.
57
Tabel 4.2 Dimensi penerima atau pengguna “MONITOR” TVRI berdasarkan dengan keinginan karyawan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
21
22.6
Setuju
47
50.5
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
25
26.9
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no3 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika penerbitan “MONITOR” TVRI sesuai dengan keinginan responden. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 47 orang ( 50.5% ). Sehingga dapat dikatakan penerbitan Media Internal “MONITOR” TVRI setiap awal bulan sesuai dengan keinginan karyawan.
58
Tabel 4.3 Dimensi penerima atau pengguna “MONITOR” TVRI berdasarkan frekuensi penerimaan media internal. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4,3
Setuju
56
60,2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
30
32,3
Sangat tidak setuju
3
3.2
Total
93
100
Sumber kuesioner no 4 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju menerima media setiap bulan. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 56 orang (60.2%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI selalu diterima oleh karyawan setiap bulan.
59
Tabel 4.4 Dimensi penerima atau pengguna “MONITOR” TVRI berdasarkan berita
terbaru Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
8
8.6
Setuju
56
60.2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
27
29
Sangat tidak setuju
2
2.2
Total
93
100
berkaitan dengan perusahaan.
Sumber kuesioner no5 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju menerima media bila ada berita berkaitan dengan perusahaan. Responden yang menyatakan setuju adalah 56 orang ( 60,2 ). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI selalu memberikan informasi terbaru yang berkaitan dengan perusahaan.
60
Tabel 4.5 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan teknik penyajian yang menarik. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
8
8.6
Setuju
72
77.6
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
13
14
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no6 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju jika media menyajikan informasi tentang hal – hal yang menarik, separti adanya rubrik olah raga, musik, kesehatan. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 72 orang (77.4 %). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI hal – hal yang menarik minat pembaca.
61
Tabel 4.6 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan kecukupan informasi. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
3
3.2
Setuju
77
82.8
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
13
14
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no7 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju untuk media mempunyai kecukupan informasi. Responden menyatakan setuju adalah sebanyak 77 orang (82,8%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI mempunyai kecukupan informasi.
62
Tabel 4.7 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasakan pemberian informasi yang lengkap. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
19
20.4
Setuju
70
75.3
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
4
4.3
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no 8 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju untuk Media memberikan informasi yang lengkap. Responden yang menyatakan adalah sebanyak 70 orang (75.3%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI memberikan informasi yang lengkap berkaitan dengan perusahaan dan karyawan.
63
Tabel 4.8 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan informasi menyangkut aktivitas kelembagaan TVRI. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
5
5.4
Setuju
58
62.3
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
30
32.3
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no 9 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika Media memberikan informasi menyangkut aktivitas kelembagaan TVRI. Responden yang menyatakan setuju sebanyak 58 orang (62.3%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI memberikan informasi menyangkut aktivitas kelembagaan TVRI.
64
Tabel 4.9 Dimensin isi “MONITOR” TVRI berdasarkan kelebihan informasi. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
13
5.4
Setuju
66
70.9
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
13
14
Sangat tidak setuju
1
1.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no10 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika media memberikan kelebihan informasi. Dapat dilihat dalam rubrik tekno kita yang berisi tentang informasi seputar teknologi. Responden yang menyatakan setuju dalah sebanyak 66 orang (70,9%). Sehingga dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI memberikan kelebihan informasi dapat dilihat dari rubrik – rubrik yang disajikan.
65
Tabel 4.10 Dimensi isi media internal “MONITOR” TVRI penyajian informasi mengenai aktivitas TVRI setiap daerah. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
8
8.6
Setuju
74
79.6
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
9
11.8
Sangat tidak setuju
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no11 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika media menyajikan informasi mengenai aktivitas TVRI di setiap daerah. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 74 orang (79,6%). Sehingga dikatakan media internal TVRI menyajikan informasi mengenai aktivitas TVRI di setiap daerah.
66
Tabel 4.11 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan penyajian informasi mengenai aktivitas TVRI kantor pusat. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
10
10.7
Setuju
74
79.6
Ragu – ragu
-
Tidak setuju
9
Sangat tidak setuju
-
Total
93
9.7
100
Sumber kuesioner no12 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika media menyajikan informasi mengenai aktivitas TVRI di kantor pusat. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 74 orang (79,6%). Sehingga dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI menyajikan informasi mengenai aktivitas TVRI di kantor pusat.
67
Tabel 4.12 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan kejelasan rubrik tetap yang disampaikan mencerminkan visi dan misi TVRI. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
14
15
Setuju
57
61.3
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
22
23.7
Sangat tidak setuju
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no13 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju jika, rubrik tetap yang disampaikan memcerminkan visi dan misi TVRI. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 57 orang (61,3%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI dalam rubrik tetap mencerminkan visi dan misi TVRI.
68
Tabel 4.13 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan informasi sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan nilai – nilai peruashaan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
24
25.8
Setuju
53
57
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
15
16.1
Sangat tidak setuju
1
1.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no14 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju jika, informasi sudah mencakup seluruh yang berkaitan dengan nilai – nilai perusahaan. Dengan adanya rubrik budaya kita: yang berisi mengenai berbudaya perusahaan, dinamika kita, dan banyak lainya. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 53 orang (57%).
Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI
mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan nilai – nilai perusahaan
69
Tabel 4.14 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan teknik penyajian rubrik yang Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
13
14
Setuju
62
66.7
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
15
161
Sangat tidak setuju
3
3.2
Total
93
100
bersifat situasional. Sumber kuesioner no15 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju jika media menyajikan rubrik yang bersifat situasional. Adanya rubrik disajikan pada saat – saat tertentu, seperti pada saat perayaan hari raya, tahun baru, dan lain – lain. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 62 orang (66.7%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI menyajikan rubrik yang bersifat situasional.
70
Tabel 4.15 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan informasi yang disediakan dapat menambah keterampilan dan mengatasi persoalan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
8
8.6
Setuju
52
55.9
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
31
33.4
Sangat tidak setuju
2
2.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no16 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju jika media internal menyajikan informasi untuk menambah pengetahuan dan keterlampilan setiap pembacanya. Responden menyatakan setuju adalah sebanyak 52 orang (55.9%). Sehingga dapat dikataka Media Internal “MONITOR” TVRI menyajikan informasi yang menambah pengetahuan dan keterampilan untuk pembaca.
71
Tabel 4.16 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan informasi yang bersifat hiburan dan kesehatan. ( seperti olah raga, hobby, kesehatan, musik). Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
13
14
Setuju
71
76.3
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
8
8.6
Sangat tidak setuju
1
1.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no17 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju jika informasi yang terdapat dalam media bersifat menghibur. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 71 orang (76.3%). Dapat dilihat informasi yang bersifat menghibur seperti olah raga, hobby, kesehatan, musik dll. Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI menyajikan informasi yang bersifat menghibur.
72
Tabel 4.17 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan penyampaian pesan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
18
19.4
Setuju
52
55.9
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
23
24.7
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no18 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju media menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan TVRI dan karyawannya. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 52 orang (55.9%). Rubrik SDM kita, menyajikan informasi seputar perusahaan yang harus diketahui oleh karyawan. Sehingga dapat dikatakan media internal “MONITOR” TVRI menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan karyawan TVRI.
73
Tabel 4.18 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan rubrik penyajian yang disampaikan mencerminkan visi dan misi Televisi Republik Indonesia ( TVRI ). Jawaban
(Jumlah orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4.3
Setuju
78
83.9
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
7
7.5
Sangat tidak setuju
4
4.3
Total
93
100
Sumber kuesioner no19 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju Media menyajikan rubrik yang mencerminkan visi dan misi TVRI. Adanya rubrik disajikan untuk kemajuan TVRI kedepanya. Responden yang menyatakan setuju adalah 78 orang (83.9%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI mencerminkan visi dan misi TVRI.
74
Tabel 4.19 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan rubrik yang dapat menghibur ( humor dll). Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
12
12.9
Setujuh
58
62.4
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
23
24.7
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no20 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju media menyajiakan rubrik yang menghibur karyawan humor, musik, olah raga dll. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 58 orang (62,4%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI adanya rubrik yang dapat menghibur ( humor, musik olah raga, dll).
75
Tabel 4.20 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan informasi yang berkaitan dengan karyawan seputar berita baru. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
8
8.6
Setuju
58
62.4
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
25
26.9
Sangat tidak setuju
2
2.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no21 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju menerima media bila ada berita beru berkaitan dengan karyawan. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 58 orang (62,4%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI selalu memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebutuhan karyawan.
76
Tabel 4.21 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan keinginan cerita yang mencakup tentang pembaca. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
6
6.5
Setuju
42
45.1
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
44
47.3
Sangat tidak setuju
1
1.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no22 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas mengatakan tidak setuju jika penerbitan Media Internal “MONITOR” TVRI rubrik yang ada belum sesuai dengan tulisan yang di tulis oleh karyawan. Responden menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 44 orang (47.3%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI belum ada cerita yang mencakup dengan tulisan karyawan.
77
Tabel 4.22 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan teknik penyajian untuk karyawan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
3
3.2
Setuju
45
48.4
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
42
45.2
Sangat tidak setuju
3
3.2
Total
95
100
Sumber kuesioner no23 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika Media menyajikan informasi tentang karyawan. Responden yang menyatakan adalah sebanyak 45 orang (48,4%). Sehingga dapat dikatakan artikel cerita yang mencakup tentang karyawan.
78
Tabel 4.23 Dimensi “MONITOR” TVRI berdasarkan tampilan gambar / foto dalam penyajian sangat tepat. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
3
3.2
Setuju
55
59.1
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
33
35.4
Sangat tidak setuju
2
2.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no24 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika tampilan gambar atau foto dalam penyajiannyan secara keseluruhan sangat tepat. Responden yang menyatakan setuju adalah adalah sebanyak 55 orang (59.1%). Sehingga dapat dikatakan tampilan Media Internal “MONITOR” TVRI dalam hal penyajian foto atau gambar sangat tepat.
79
Tabel 4.24 Dimensi ketepatan waktu berdasakan penerimaan media bila ada berita baru. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
10
10.8
Setuju
65
69.9
Ragu – ragu
-
Tidak setuju
18
19.3
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no25 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas menyatakan setuju bila termbaca menerima media “MONITOR” TVRI tepat pada waktu pada saat ada informasi baru. Responden yang menyatakan setuju media memberikan berita yang dibutuhkan tepat pada waktunya. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 65 orang (69.9%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI memberikan informasi terbaru tepat pada waktunya.
80
Tabel 4.25 Dimensi ketepatan waktu berdasarkan penerimaan berita yang dibutuhkan tepat waktu. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4.3
Setuju
57
61.3
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
26
28
Sangat tidak setuju
6
6.4
Total
93
100
Sumber kuesioner no26 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas menyatakan setuju media memberikan berita yang dibutuhkan tepat pada waktunya. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 57 orang (61.3%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI berita yang dibutuhkan tepat pada waktunya.
81
Tabel
4.26
Dimensi
Media
Internal
“MONITOR”
TVRI
berdasarkan
penyampaian pesan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
7
7.5
Setuju
74
79.5
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
12
13
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no27 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju, media menyampatkan pesan sesuai dengan karyawanya. Responden yang menyatakan setuju adalah 74 orang (79.5%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal
“MONITOR”
karyawannya.
TVRI
menyampaikan
info
dengan
kebutuhan
82
Tabel 4.27 Dimensi Format Media Internal “MONITOR” TVRI berdasarkan sesuai harapan pembaca. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
9
9,7
Setuju
60
64,2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
23
24.7
Sangat tidak setuju
1
1,1
Total
93
100
Sumber kuesioner no28 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju media menyampaikan informasi sesuai dengan harapan pembaca, dapat dilihat dalam rubrik dimana memunculkan gambar – gambar kegiatan terbaru perusahaan. Responden yang menyatakan setuju sebanyak 60 orang (64.2%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI memberikan tampilan format sesuai dengan keinginan atau harapan pembaca.
83
Tabel 4.28 Dimensi Format Media Internal berdasarkan standar umum. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
8
8.6
Setuju
64
68.8
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
18
19.4
Sangat tidak setuju
3
3.2
Total
93
100
Sumber kuesioner no29 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju format media sesuai dengan standar umum mengenai format newsletter. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 64 orang (68.8%). Sehingga dapat dikatakan penyajian Media Internal “MONITOR” sudah mengunakan standar umum. Tabel 4.29 Dimensi Format Media Internal berdasarkan harapan pembaca. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
1
1
Setuju
72
77.4
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
20
21.5
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no30
84
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju setiap tulisan sesuai dengan struktur yang baku. Responden yang manyatakan setuju adalah sebanyak 72 orang (77.4%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI mengunakan standar yang baku sesuai dengan peraturan tulisan. Tabel 4.30 Dimensi Format isi “MONITOR” TVRI berdasarkan yang mengenai standar umum newsletter. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
3
3.2
Setuju
42
45.2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
44
47.3
Sangat tidak setuju
4
4.3
Total
93
100
Sumber kuesioner no31 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menyatakan setuju format media sesuai dengan standar umum mengenai format newsletter. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 42 orang (45.2%). Sehingga dapat dikatakan penyajian Media Internal “MONITOR” sudah mengunakan standar umum (newsletter).
85
Tabel 4.31 Dimensi Format isi “MONITOR” TVRI berdasarkan setiap struktur penulisan aturan penulisan yang baku. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
11
11.8
Setuju
72
77.4
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
10
10.8
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no32 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju setiap tulisan sesuai dengan struktur yang baku. Responden yang manyatakan setuju adalah sebanyak 72 orang (77.4%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI menggunakan standar yang baku sesuai dengan peraturan tulisan.
86
Tabel 4.32 Dimensi penyajian isi “MONITOR” TVRI berdasarkan artikel yang disampaikan diawali dengan kalimat yang membuat anda ingin tahu artikel tersebut. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4.3
Setuju
42
45.2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
47
50.5
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no33 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju adalah sebanyak 42 orang (45.2%), Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI menyatakan artikel yang disampaikan diawali dengan kalimat yang membuat anda ingin mengetahui artikel tersebut.
87
Tabel 4.33 Dimensi Format Media Internal isi “MONITOR” TVRI berdasarkan alinea mengandung ide, gagasan fakta peristiwa yang disampaikan secara utuh. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
3
3.2
Setuju
61
65.6
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
26
28
Sangat tidak setuju
3
3.2
Total
93
100
Sumber kuesioner no34 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju setiap alinea mengandung ide, gagasan fakta peristiwa yang disampaikan secara utuh. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 61 orang (65.6%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI mengandung ide, gagasan fakta peristiwa yang disampaikan secara utuh.
88
Tabel 4.34 Dimensi Format “MONITOR” TVRI berdasarkan istilah ejaan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
3
3.2
Setuju
61
65.6
Ragu – ragu
-
-
Sangat tidak setuju
26
28
Total
93
100
Tidak setuju
Sumber kuesioner no35 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju penggunaan istilah dan ejaan di dalam media mudah dimengerti. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 61 orang (65,6%). Sehingga dapat dikatakan penggunaan istilah dan ejaan di dalam Media Internal “MONITOR” TVRI mudah di mengerti.
89
Tabel 4.35 Dimensi Format “MONITOR” TVRI berdasarkan bahasa. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
6
6.5
Setuju
77
8.2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
9
9.7
Sangat tidak setuju
1
1.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no36 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahasa yang digunakan media mudah di pahami. Responden yang mengatakan setuju adalah sebanyak 77 orang (8.2%). Sehingga dapat dikatakan penggunaan bahasa di dalam Media Internal “MONITOR” TVRI di mengerti oleh pembacanya bahasa yang digunakan dapat dimengerti.
90
Tabel 4.36 Dimensi Format “MONITOR” TVRI berdasarkan kata. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
10
10.8
Setuju
68
73
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
15
16,1
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no37 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju kata yang digunakan media mudah di pahami. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 68 orang (73%). Sehingga dapat dikatakan penggunaan kata dalam Media Internal “MONITOR” TVRI di pahami oleh pembacanya.
91
Tabel 4.37 Dimensi Format “MONITOR” TVRI berdasarkan kalimat. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
11
11.8
Setuju
54
58.1
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
27
29
Sangat tidak setuju
1
1.1
Total
93
100
Sumber kuesioner no38 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju kalimat yang digunakan media mudah di pahami. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 54 orang (58,1%). Sehingga dapat dikatakan penggunaan kalimat di dalam Media Internal “MONITOR” TVRI di pahami oleh pembacanya. Tabel 4.38 Dimensi Format “MONITOR” TVRI berdasarkan judul. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4.3
Setuju
70
75.3
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
19
20.4
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no39
92
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju setiap informasi bersumber dari pihak manajemen. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 70 orang (75,3%). Sehingga dapat dikatakan informasi Media Intenal “MONITOR” TVRI bersumber dari pihak manajemen. Tabel 4.39 Dimensi isi “MONITOR” TVRI berdasarkan tampilan foto, gambaran atau ilustrasi yang menarik. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4.3
Setuju
83
89.2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
6
6.5
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no40 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika tampilan foto, gambaran dan ilustrasi secara keseluruhan menarik. Responden yang menyatakan setuju sebanyak 83 orang (89,2%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI dalam hal penyajian foto, gambaran atau ilustrasi yang menarik.
93
Tabel 4.40 Dimensi Sumber Media Internal “MONITOR” TVRI berdasarkan pihak manajemen. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
7
7.5
Setuju
80
86
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
6
6.5
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no41 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju setiap informasi bersumber dari pihak manajemen. Rubrik info kita; yang menyajikan artikel karyawan, opini kita yang menyajikan tulisan dari pihak karyawan. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 80 orang (86%). Sehingga dapat dikatakan informasi Media Internal “MONITOR” TVRI bersumber dari pihak manajemen.
94
Tabel 4.41 Dimensi Sumber Media Internal “MONITOR” TVRI berdasarkan pihak non manajemen. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4.3
Setuju
83
89.2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
6
6.5
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no42 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju setiap informasi bersumber dari pihak non manajemen. Rubrik info kita; yang menyajikan artikel karyawan, opini kita yang menyajikan tulisan dari pihak karyawan. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 83 orang (89.2%). Sehingga dapat dikatakan informasi Media Internal “MONITOR” TVRI bersumber dari non pihak manajemen.
95
Tabel 4.42 Dimensi Sumber Media Internal “MONITOR” TVRI berdasarkan kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
8
8.6
Setuju
75
80.6
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
10
10.8
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no43 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju kejelasan sumber informasi dapat dipertanggungjawabkan. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 75 orang (80.6%). Sehingga dapat dikatakan kejelasan sumber informasi Media Internal “MONITOR” TVRI dapat dipertanggungjawabkan.
96
Tabel 4.43 Dimensi Sumber Media Internal “MONITOR” TVRI berdasarkan keakuratan informasi. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
4
4.3
Setuju
75
80.6
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
14
15.1
Sangat tidak setuju
-
-
Total
93
100
Sumber kuesioner no44 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju media memberikan berita yang akurat. Responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 75 orang (80,2%). Sehingga dapat dikataka Media Internal “MONITOR” TVRI memberikan berita yang akurat.
97
Tabel 4.44 Dimensi Sumber Media Internal “MONITOR” TVRI berdasarkan data. Jawaban
Jumlah (orang)
Presentase %
Sangat setuju
3
3.2
Setuju
68
73.2
Ragu – ragu
-
-
Tidak setuju
19
20.4
Sangat tidak setuju
3
3.2
Total
93
100
Sumber kuesioner no45 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju data dari media dapat dipercaya. Adanya rubrik SDM kita; yang menyajikan informasi kepada karyawan langsung dari pihak sumber daya manusia dan lain – lain. Respoden yang menyatakan setuju sebanyak 68 orang (73.2%). Sehingga dapat dikatakan Media Internal “MONITOR” TVRI memberikan berita yang akurat.
98
4.45 Tabulasi Silang, dilihat dari keseluruhan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, direktorat dan pendidikan.
Pendidikan Kelamin L
Direktorat Utama
Akademi
Sarjana
0
3
5
25
40
1
0
2
1
1
4
1
0
1
2
0
2
3
0
3
4
3
10
19
29
65
1
0
2
2
4
8
2
1
3
6
1
1
0
2
0
1
0
1
6
6
7
19
Berita 10 Teknik 1 Keuangan 2 Umum 0
Total P
0 0 3 17
Kepala diklat 1 Sektretariat perusahaan Humas Hukum Kelompok fungsional Total
Total
2
1
Satuan pengawas intern (SPI) Kepala TVRI stasiun daerah Kepala TVRI Stasiun transmisi
SLTA
2
Sumber dari TVRI
Menurut tabel diatas dapat dikatakan bahwa, dari 93 responden karyawan TVRI mayoritas berlatar belakang pendidikan SLTA baik pada laki-laki maupun perempuan yang tersebar pada seluruh direktorat atau divisi di Televisi Republik Indonesi (TVRI). Tabulasi Silang pada pertanyaan kuesioner yang dilihat dari jumlah responden berdasarkan Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan.
99
Tabulasi silang pada Tabel. Count Kelamin Pertanyaan setuju Penerimaan Media InternaL
Isi Media Internal
Tabel / Jumlah (orang) Tabel_ 4.1 62 Tabel _4.2 47 Table _4.3 56 Total Tabel_4.5 72 Tabel_ 4.6 77 Tabel _4.7 70 Total Tabel_4.24 Tabel _4,25
65 57
Format Media Internal
Total Tabel_ 4.26 Tabel _4.27
74 60
Sumber Media Internal
Total Tabel_4.40 Tabel _4.41
80 83
Ketepatan waktu
Total
L
Total L
P 36 29 40 105 60 50
26 18 16 60 12 27
36 29 40 105 60 50
40 150 50 40 90 45 35 80 70
30 69 15 17 32 29 25 54 10
40 150 50 40 90 45 35 80 70
78
5
78
148
15
148
Menurut hasil dari tabulasi silang tabel 4.1 samapai 4.41 diatas, menunjukan bahwa dari hasil Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan. penelitian jawaban telah berhasil, efektif dalam hal mempertahankan dan meningkatkan kualitas media internal.
100
4.3 Analisa Data Skor Eektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan. Persepsi karyawan terhada Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan responden adalah 1280 didapat dari 44 pertanyaan. Max
= Jumlah responden x Jumlah item x 5 = 93 x 44 x 5 = 20,460
Min
= Jumlah responden x Jumlah item x 1 = 100 x 37 x 1 = 4,092
Q1 I 8.184
Min 4,092
Q2 I 12.276
X
Q3 I 16.368
Max 20,46
1280
Hasil di atas didapatkan dari perhitungan sebagai berikut : Q1
= 20.46 – 4.092+ 4.092
= 8.184
4 Q2
= 20.46 – 4.092 + 4.092
= 12.276
2 Q3
= 20.46 – 4.092 .3 + 4.092
= 16.368
4 Dari jawaban di atas nilai total skor mendekati quartil ketiga (Q3), maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa persepsi karyawan Stasiun Televisi Republik Indonesia TVRI adalah efektif karena dari hasil penghitungan responden lebih banyak menyatakan setuju sebanyak 16.368 berdasarkan penghitungan di atas.
101
4.3.1 Pembahasan Untuk mengetahui Efektivitas “MONITOR” TVRI terhadap efektivitas public relations TVRI dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 93 responden dalam hal ini karyawan yang berada distasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI). Dari hasil di atas penghitungan quartil dari skor Persepsi karyawan, efektivitas “MONITOR” TVRI dari jawaban di atas nilai total skor mendekati quartil ketiga (Q3), maka dapat diperoleh persepsi karyawan Stasiun Televisi Republik Indonesia TVRI kesimpulan bahwa telah efektif . Menurut penulis hubungan baik dengan karyawan telah dilakukan secara baik, karena humas TVRI secara aktif menjalankan visi, misi dan tujuannnya. Untuk kegiatan internal humas TVRI telah dilakukan secara baik, terlihat dari mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju dari penyebaran kuesioner. karena humas TVRI secara rutin melakukan perannya demi mendukung kegiatan operasional Media “MONITOR” TVRI melalui kegiatan publikasi, dokumentasi dan liputan dalam rangka pelaksanaan tugas Humas selaku pelindung, pengayom dan pelayanan dalam kebutuhan informasi karyawan. Pada tingkat kebutuhan yang menjadikan alat komunikasi antara karyawan, ini berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, yang merupakan sesuatu kunci dari komunikasi kebutuhan pihak internal TVRI. Dilihat dari menyampaikan informasi kepada karyawan terbukti dengan adanya program – program komunikasi yang dibutuhkan oleh internal. penyampaian informasi untuk internal, sebagai contohnya telah kita ketahui melalui Neswletter TVRI untuk menjembati arus komunikasi dari pimpinan tertinggi sampai program – program seputar kegiatan karyawan.
102
Sebagai lembaga pemerintah yang mempunyai banyak kritik dari internal dan eksternal. Maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut humas mengadakan diskusi bersama perwakilan para karyawan untuk mengetahui perkara yang ada, sehingga dengan demikian humas bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh karyawan TVRI. Dalam hal ini, praktisi humas juga dituntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi/ lembaga permerintah kepada publiknya baik internal maupun eksternal . Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta rasa saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. Dari hasil penelitian yang dilakukan di peroleh fakta bahwa public relations/ TVRI sangat menjalankan perannya yakni dengan memberikan informasi secara rutin kepada karyawan, karena tugas dan kegiatan yang dilakukan divisi humas sehari-hari yakni seperti, menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi tentang kegiatan TVRI melalui Media Newsletter “MONITOR” TVRI. Untuk pengalaman masa lalu humas secara periodik dan terus menerus melakukan program-programnya seperti kebijakan TVRI, warta diklat sampai pada profil direktur utama TVRI. yang selalu menyediakan informasi untuk karyawan. Humas guna mendukung upaya peningkatan kualitas informasi dan profesionalisme pelaksana humas. Menurut penulis berdasarkan penelitian, mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang baik akan efektivitas humas dan tugas Humas TVRI berdasarkan kegiatan yang telah dilakukannya. Karena banyak hal yang telah dilakukan Humas TVRI seperti halnya dalam membina hubungan baik dengan pihak internal dan ekternal diantaranya dengan mengadakan kegitan seminar yang dilakukan karyawan TVRI.
103
Dari keseluruhan kuesioner yang diberikan walaupun ada beberapa responden menjawab tidak setuju sampai sangat tidak setuju, hal ini menurut penulis berdasarkan observasi langsung di lapangan dikarenakan beberapa responden merupakan karyawan baru dari TVRI dan beberapa lainnya baru berada di lingkungan TVRI, yang menyebabkan ketidak tahuan secara menyeluruh akan peran humas/ public relations. Cara penyampaian informasi kebutuhan karyawan dilakukan oleh humas/ Public Relations TVRI mempunyai pemahaman dan penilaian yang berbeda-beda dari setiap individu responden dalam penelitian ini merupakan tingkat kebutuhan informasi, karena dari total skor Q3 menghasilkan kesimpulan telah efektif karena dari hasil penghitungan responden lebih banyak menyatakan setuju sebanyak 16.368 berdasarkan penghitungan di atas.
104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 93 responden yaitu karyawan Televisi Republik Indonesia ( TVRI ), maka hasil yang telah dianalisis dan diinterpretasikan didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan penghitungan quartil yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa, Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan. nilai total skor mendekati quartil ketiga (Q3), maka dapat diperoleh kesimpulan adalah efektif karena responden lebih banyak menyatakan setuju, walaupun penulis menyadari bahwa masih ada beberapa responden menjawab ragu-ragu dan tidak setuju hal ini berdasarkan penyajian kuesioner mengenai Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI. 2. Secara keseluruhan peran humas/ public relations TVRI telah dilakakukan secara baik, tidak hanya pada kegiatan internal dengan berhubungan dengan pers dan karyawan. Pada kegiatan secara fungsional faktor ini berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, pendidikan kebudayaan yang termasuk faktor personal dan secara struktural faktor ini berdasarkan secara keseluruhan semua program-program yang dijalankan oleh humas TVRI. Telah melakukan perannya secara baik, terlihat juga dari humas TVRI secara rutin melakukan visi dan misi hal ini dilakukan demi mewujudkan model pengelolaan
104
105
informasi yang tersistemkan secara utuh, sinergis dan dapat menjadi pedoman kegiatan kehumasan seluruh karyawan TVRI.
5.2 Saran Dalam hal ini penulis menyampaikan saran sebagai berikut : A.
Saran Akademis Hasil penelitian ilmiah ini setidaknya dapat dijadikan pemikiran dan
masukan serta bermanfaat untuk penelitian lanjutan yaitu efektivitas komunikasi media internal di dalam instansi pemerintah. Diharapkan jurusan Public Relations/ humas dapat lebih banyak menggali berbagai hal yang terkait dengan komunikasi internal. juga dimaksudkan agar humas dapat mengetahui apa Efektivitas Media Internal yang berada di instansi atau organisasi khususnya di dalam instansi pemerintah. Efektivitas komunikasi Media Internal “MONITOR” dalam memenuhi kebutuhan karyawan menjadi bahan perbandingan kepada praktisi Public Relations/ humas di instansi pemerintah.
B. Saran Praktis 1. Penulis memberikan masukan, sebaiknya untuk para staf divisi humas TVRI diberikan pembekalan ilmu humas yang lebih banyak dengan mengikuti pelatihan atau seminar humas demi menunjang efektivitas humas yang ada di TVRI, karena pada dasarnya efektivitas humas yang ada di departemen atau instansi pemerintah ada bukan hanya untuk berhubungan dengan media massa
106
saja, namun bisa berguna dalam membina hubungan baik untuk khalayak internal dan eksternal serta dengan organisasi yang lain. 2. Humas Televisi Republik Indonesia ( TVRI
diharapkan agar dapat selalu
memberikan informasi yang kebutuhan karyawan, untuk menginformasikan dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan maupun peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah TVRI kepada karyawan, hal ini dilakukan agar terjadi komunikasi yang baik, merupakan sesuatu yang penting untuk karyawan dalam mendapatkan informasi – informasi seputar kegiatan TVRI. 3. Menurut penulis diharapkan divisi humas Televisi Republik Indonesia ( TVRI ) agar dapat menjaga konsistensinya yang telah dijalankan secara baik dalam menjalani perannya yakni dengan memberikan informasi secara rutin kepada karyawan karena tugas dan kegiatan yang dilakukan divisi humas sehari-hari, menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi tentang kegiatan TVRI yang dibutuhkan oleh jajaran karyawan.
107
Aceng Abdullah, Press Relartions : Kiat berhubungan dengan media Bandung : PT Remaja Rosadakarya 2001. Benjamin, James. Communications : Concepts & Context. Kanada : Wadsworth, 1996.
Cutlip, Scott M. Efective PR. New Jersey : Prentice Hall, 2000. Chuck Green, Design it yoer Self Newsletter. A Step by Step Guide, London : Rockpon publishers, 2000. Doug News and Bob carell, Public Relations Writing, From and Style, Fifth Edition, Belmont: Wadsworth Publishing Compeny. Effendy, Onong, Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Elvinaro Ardianto, Strategi Humas : PT Di Era Kompetisi, Koran Pikiran Rakyat Mei 2007. Effendy, Onong U. Dimensi – dimensi Komunikasi, Organisasi, Penerbit Alumni, 1981. F. Rahmadi, Public Ralations,Dalam Teori dan Praktek. Apilikasi Dalam Badan Usaha Swasta Dan Lembaga Pemerintah. Jakatra : PT Gramedia Putaka Utama Hardjana. Andre. Audit Komunikasi : Teori praktek. Jakarta : PT Grasindo, 2000. Horien. PR Sebagai Strategi Tools. Yogyakarta : VII Press, 2005. Hoeta - Soehoet, Teori Komunikasi 1. Jakarta : Yayasan Kampus Tercinta - IISIP, 2002. Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta : Erlangga, 2003. Jane Johnston and Clara Zawawi, Public Relations: Theary and practice, Australia: Allen& Unwin, 2000. Kusumatuti Frinda ,Dasar – dasar Humas, Ghalia Indonesia, Jakarta : 2004. Moore, Frazier, Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004. Nazir, Mohammad, Metode Penelitian.Jakarat : Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003. Onong Uchaja Effrndy, Humas Suatu Studi Komunikologis, Bandung : PT Remaja Rosdakarya 1992.
108
Priyono, Horien. PR Sebagai Strategi Tools. Yogyakarta : VII Press, 2005. Phlip Lesly,Lesly’s Handbook of Publik Relations and Communication, Revised and Updated for 90’s, Tokyo : Probus Publishing Coompany, 1991. Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000.
R.Wayne pace dan don F. Faules Komunikasi Organisasi: Startegi Meningkatkan Kinerja Perusahan, Bandung: PT Remaja Rosdakaya, 2002. Ruslan, Rosady, manajemen PR & media komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. Jakarat : PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Sendjaja, Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka, 2003.
109
KUESIONER Nama Jurusan Fakultas
: Riko alamanda : Humas : Ilmu komunikasi
Sebagai salah satu syarat pada program sarjana Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu komunikasi. Hubungan Masyarakat ( HUMAS). Saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Efektivitas Komunikasi Media Internal “MONITOR” TVRI Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Kepada karyawan.( MONITOR TVRI ) untuk itu saya meminta kesedian anda meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan dalam kuesioner berikut ini. Dalam kuesioner ini tidak terdapat jawaban yang benar atau salah. Saya harap anda dapat men menjawab jawab dengan jujur sesuai dengan keadaan yang anda ketahui, tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Semua jawaban yang anda berikan akan menjadi masukan yang sangat berharga. untuk perhatian dan kesediaan anda, saya ucapkan terima kasih
Profil Responden Petunjuk pengisian : Berikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling sesuai, dan isilah tempat kosong yang tersedia sesuai dengan keadaan anda.
1. 2. 3.
Departemen
:_______________
Jenis kelamin
: a. Laki – laki
4.
Usia
: a. < 20 Tahun : b. 21 – 30 Tahun : c. 31- 40 Tahun : d. 41- 50 Tahun
5.
Pendidikan Terakhir
: a. SMU : b. D3 : c. S1 (Strata 1) : d. S2 (Strata 2)
6. 7.
Status Perkawinan Status Pegawai : a. Tetap
: a. Belum Menikah : b. kontrak
: b.Menikah
8.
Sudah Berapa Lama Anda Berkerja di TVRI
: a. < 1 Tahun : c. > 5 Tahun
: b.1- 5 Tahun
b. Perempuan
: e. 51- 59 Tahun
110
1
2 3
Mohon
bantuan dan kesediaan bapak/ibu/sdr/sdri untuk menjawab pertanyaan yang ada Beri tanda (x) pada kolom yang anda pilih sesuai keadaan yang sebenarnya Ada empat alternatif yang di pilih, yaitu : 1= Apabila sangat tidak setuju dengan pernyataan (STS) 2= Apabila tidak setuju dengan pernyataan (TS) 3= Apabila ragu ragu-ragu dengan pernyataan ® 4= Apabila Setuju dengan pernyataan (S) 5= Apabila Sangat setuju dengan pernyataan (SS)
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEDIA INTERNAL MONITOR TVRI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN (MONITOR TVRI REIODE 2009)
NO PERNYATAAN
MONITOR TVRI SS S
Penerima atau pengguna Media Internal 1 Media tersebut menarik untuk karyawan Karyawan 2 Penerbitan media sesuai dengan keinginan karyawan 3 karyawan menerima media setiap bulan 4 karyawan menerima media bila ada berita terbaru berkaitan dengan perusahaan 5 karyawan selalu menyempatkan diri untuk membaca media Isi media internal 6 Informasi yang diberikan media mempunyai kecukupan informasi 7 Media menyampaikan informasi secara lengkap 8 Isi informasi yang disajikan dalam menyangkut informasi tentang aktivitas kelembagaan TVRI 9 Media tersebut mempunyai informasi 10 Apakah media menyajikan kan rmasi mengenai aktivitas informasi mengenai TVRI aktivitas TVRIdisetiap daerah disetiap daerah 11 12 13
Media menyajikan informasi mengenai aktivitas TVRI Pusat Rubrik tetap yang disampaikan oleh media mencerminkan visi dan misi TVRI Informasi yang terdapat dalam media tersebut sudah mencakup seluruh informasi yang
R TS STS
111
berkaitan dengan nilai-nilai perusahaan 14 Informasi yang terdapat dalam media internal tersebut sudah mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan perusahaan 15 Informasi yang disediakan dapat menambah ketrampilan untuk mengatasi persoalan 16 Media juga menyajikan informasi tentang hal-hal yang menarik untuk karyawan (seperti olahraga, hobby, kesehatan, musik dll) 17 Informasi yang terdapat dalam media tersebut sudah mencakup seluruh informasi yang yang berkaitan dengan karyawan 18 Rubbrik tetap yang disampaikan oleh media mencerminkan visi dan misi 19 Didalam media terdapat rubrik yang dapat menghibur (seperti humor, cerita dan musik) 20 Informasi yang terdapat dalam media internal tersebut mencakup seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi terbaru 21 Tampilan informasi disajikan di dalam cerita yang cukup lengkap bagi pembaca 22 Tampilan informasi di sajikan dalam artikel yang cukup lengkap bagi pembaca 23 Tamil gambar /foto dalam penyajian nya secara keseluruhan sangat tepat Ketepatan wakt u 24 karyawan selalu menerima bila ada berita terbaru tepat pada waktunya 25 Media internal memberikan berita yang karyawan butuhkan tepat pada waktunya Media 26 Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan kebutuhan Karyawan TVRI 27 Media memmuat berita sesuai dengan kebutuhan karyawan 28 Media mempunyai tampilan yang mudah di baca Format 29 Format media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan harapan pembaca 30 Format (bentuk) media sudah sesuai dengan standar umum mengenai dengan standar umum mengenai format majalah /news letter 31 Setiap penulisan informasi telah memenuhi aturan struktur penulisan yang baku
112
(ada judul, alinea pembukaan (pengantar) isi / inti informasi, dan penutup 32 Artikel yang disampaikan diawali dengan kalimat yang membuat anda merasa ingin tah isi artikel tersebut 33 Setiap alinea dalam media mengandung ide, gagasan, fakta peristiwa dan sebagainya disampaikan secara utuh 34 Istilah dan ejaan yang di gunakan dalam media mudah dimengerti 35 Bahasa yang di gunakan sudah di mengerti 36 pilihan kata yang digunakan merupakan kata yang mudah dimengerti 37 Kalimat yang di gunakan mudah dimengerti 38 Judul setiap tulisan selalu mengambarkan informasi yang akan disampaikan 39 setiap informasi disajikan dengan foto, gambar atau ilustrasi yang menarik Sumber Media Internal 40 Informasi media tersebut bersumber dari Pihak Manajemen 41 Informasi media internal tersebut bersumber dari Pihak non manajemen 42 Media memiliki kejelasan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan 43 Media memberikan berita yang akurat 44 Data dari media internal dapat dipercaya
113
CURRICULUM VITAE I. Data Pribadi Nama Lengkap
: Riko Alamanda
Nama Panggilan
: Riko
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat / Tanggal Lahir
: Jakarta, 10 Januari 1985
Umur
: 24 tahun
Tinggi Badan
: 172 cm
Berat Badan
: 65 kg
Alamat
: JL. Haji Siman Blok.B No.37 RT 013/RW 01 Petukangan Utara, Jakarta Barat 12260
Handphone
: (021) 91802448
Status
: Belum menikah
•
FIKOM Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat
2004 - 2008
•
SMU Yadika - 6 , Tangerang
2001 - 2004
•
SLTP 10 November, Jakarta Selatan
1998 - 2001
•
SD Negeri Cipadu, Tangerang
1991 - 1998
IV. Pengalaman kerja •
PT CITY SURF
3Bulan OKT DES2007
•
BANK DBS
4Bulan MRT JUNI2009
114