BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan
pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis. Penggunaan teknologi informasi dapat membantu organisasi dalam mendapatkan informasi yang akurat, cepat, tepat, relevan untuk mendukung proses bisnisnya demi mencapai tujuan organisasi serta sebagai alat untuk membantu mengatasi persaingan kompetensi dalam dunia bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi. Dalam mendukung proses bisnis perusahaan yang semakin lama berkembang, diperlukan suatu teknologi dengan sistem informasi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan. Berdasarkan akan kebutuhan tersebut, perusahaan berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas dari informasi yang disediakan dalam bentuk pengetahuan untuk para karyawan. Dalam penyediaan pengetahuan, perusahaan tidak terlepas pada teknologi informasi yang memiliki pengaruh kuat dalam mendukung penyediaan pengetahuan, dimana perusahaan tersebut memerlukan suatu sistem manajemen pengetahuan. Dalam mengelola knowledge, perusahaan memerlukan sistem yang disebut Knowledge Management System atau disingkat (KMS). Sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge dalam perusahaan. Knowledge Management System mengelola seluruh elemen secara individu maupun kolektif yang dimiliki perusahaan dengan bantuan teknologi informasi.
1
4 Menurut (Turban, Leidner, McLean, & Wetherbe, 2008) Knowledge Management System dikembangkan menggunakan tiga set teknologi, yaitu: komunikasi, kolaborasi, penyimpan dan pengambilan.
Manajemen pengetahuan
pada suatu organisasi dapat berupa tacit maupun explicit yang bersifat individual maupun organisasi. Pada umumnya konten knowledge management berupa aspek teknis operasional, pendukung operasional, teknis operasional, dan proses internal bisnis. Manajemen pengetahuan melalui kecerdasan buatan dan teknologi informasi mampu menciptakan dan meningkatkan budaya organisasi dan kinerja personal maupun organisasi. Keuntungan nyata dapat dilihat dari adanya email diskusi elektronik, komunitas praktis yang semua nantinya akan terdokumentasi dengan baik, sedangkan keuntungan tidak nyata dapat dilihat dengan bertambahnya informasi pengetahuan, dan keahlian dari para karayawan. Kesadaran untuk menerapkan pendekatan KMS dibuktikan dengan dijadikannya knowledge sebagai aset utamanya yang diharapkan mampu mendorong perusahaan lebih inovatif yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Berdasarkan kebutuhan tersebut PT. Rekayasa Industri atau XYZ, membangun suatu KMS yang mengelola pengetahuan melalui Website interaktif, untuk memfasilitasi proses pembelajaran antar karyawan XYZ, baik secara online (Tanya jawab di website) yang disebut KM Portal, maupun secara offline (dengan event/pertemuan/diskusi/seminar). Dengan adanya KM Portal, diharapkan dapat mengeksploitasi dan mengembangkan aset-aset pengetahuan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, serta mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. KM Portal dibangun dan diterapkan di perusahaan untuk mendukung pembelajaran pengguna di perusahaan dan memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi dan pengetahuan seputar pekerjaannya. Dengan demikian, perusahaan XYZ berharap
5
semua pengguna dapat mengoptimalkan KMS yang telah dibangun agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan. Namun XYZ menilai KM Portal belum dapat digunakan secara maksimal mengingat pengguna (user) dan berawal dari lemahnya daya akses user, KM Portal dianggap belum secara menyeluruh digunakan oleh karyawan serta manajemen dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di perusahaan XYZ. Selain itu, XYZ belum pernah melakukan pengukuran terhadap kepentingan dan kinerja KMS. Tujuan perusahaan membangun KM Portal agar para pengguna dapat berbagi informasi dan pengalaman yang membuat para pengguna dapat saling menambah pengetahuan. Selain itu, informasi yang terdapat dalam KM Portal dapat membantu para pengguna dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan yang mereka hadapi sehari-hari. Terlepas dari kualitas dan kesesuaian dari KM Portal terbaik yang telah dirancang, tidak akan berfungsi penuh jika tidak ada kesadaran dari masing-masing user. Karyawan belum menyadari pentingnya Knowledge Management dalam mendukung pekerjaannya. Aplikasi KM yang dimiliki perusahaan masih belum terintegrasi antara satu dengan lainnya. User masih menggunakan aplikasi yang berbeda-beda sehingga user harus melakukan multiple login. User masih belum menjalankan proses KM dalam penciptaan pengetahuan (knowledge creation), berbagi
pengetahuan
(knowledge
sharing),
dan
pemanfaatan
pengetahuan
(knowledge utilization). Setelah KMS diterapkan dalam suatu perusahaan, maka perlu dilakukan evaluasi untuk dapat menyelesaikan permasalahan KMS yang tidak sesuai dengan kebutuhan para pengguna.
4 1.2
Rumusan Masalah Penerapan knowledge management system serta pengukuran peningkatan
kinerja karyawan dalam perusahaan menjadi fokus dari penelitian ini dengan perumusan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah personal knowledge berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ?
2.
Apakah job procedure berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ?
3.
Apakah technology literacy berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ?
4.
Apakah personal knowledge, job procedure, dan technology literacy secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pengaruh personal knowledge secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ.
2.
Untuk mengetahui pengaruh job procedure terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ
3.
Untuk mengetahui pengaruh technology literacy terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ
4.
Untuk mengetahui variabel manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ.
5
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi PT. XYZ: Penelitian ini bermanfaat agar pihak perusahaan dapat melakukan perbaikan seluruh unit-unit yang ada secara internal, melalui penerapan
knowledge
management
system
khususnya
pada
karyawan. 2.
Bagi Karyawan Dengan adanya KMS diharapkan karyawan lebih aktif dalam pengembangan knowledge dan menciptakan budaya sharing/transfer knowledge kepada sesama karyawan lainnya.
3.
Bagi Penulis: Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk mendapatkan pemahaman teori variabel lebih baik tentang adanya pengaruh penerapan
knowledge
management
system
terhadap
kinerja
karyawan.
1.4
Ruang Lingkup Ruang lingkup pelaksanaan penelitian pada PT. XYZ ini mencakup: 1.
Riset pengumpulan data dengan metode kuantitatif yaitu melakukan survei langsung ke perusahaan dengan mengedarkan kuisioner terhadap para responden dalam hal ini karyawan.
2.
Penelitian
knowledge
management
system
pada
PT.
XYZ
berdasarkan hasil analisa data yang terkumpul. 3.
Populasi penelitian pada PT. XYZ hanya pada divisi knowledge management yang bertempat di Kalibata, Jakarta selatan.