BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya pembangunan ekonomi di Indonesia, pemerintah memberikan peluang yang cukup besar bagi para usahawan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, salah satunya dengan cara mendirikan perusahaan - perusahaan yang dapat menghasilkan barang jadi siap pakaisupaya dapat mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhan. Dalam era globalisasi seperti saat ini tepatnya dalam dunia usaha tidak asing lagi apabila mendengar istilah perusahaan manufaktur. Menurut Hery (2009:299) perusahaan ini terlebih dahulu akan mengubah barang mentah menjadi barang jadi, baru kemudian dijual kepada pembeli. Pada perusahaan manufaktur hasil akhir yang akan dijual kepada konsumen berupa barang jadi, sehingga transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang jadi merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Misalnya genteng, persediaan barang jadi genteng sangat rentan akan adanya kerusakan oleh sebab itu kuantitas serta tempat penyimpanan barang sangat perlu diperhatikan. Jumlah genteng yang berlebihan tidak baik bagi perusahaan karena
resikoakan adanya kerusakan akan semakin besar. Jika kerusakan yang ada cukup besar maka akan semakin besar pula resiko kerugian yang ditanggung oleh perusahaan. Namun begitu juga sebaliknya apabila jumlah barang terlalu sedikit akan dapat menghambat jalannya aktivitas penjualan. Oleh sebab itu persediaan barang jadi khususnya genteng alangkah baiknya apabila disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, selain dapat memenuhi permintaan yang diperlukan oleh konsumen juga dapat menghindari resiko kerugian pada perusahaan. Dari penjelasan diatas maka dapat diperoleh gambaran, bahwa persediaan khusunya barang jadi pada perusahaan manufaktur memiliki arti yang cukup penting, karena dari persediaan barang jadi yang telah ada itulah yang dapat dinikmati langsung oleh konsumen serta dapat menjadi income bagi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi, karena tujuan utama diterapkanya pengendalian terhadap persediaan yaitu untuk mengamankan atau mencegah persediaan dari tindakan pencurian dan kerusakan serta menjamin keakuratan penyajian persediaan dalam laporan keuangan. Dan untuk menjamin keakuratan besarnya persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan maka perusahaan perlu melakukan perhitungan fisik atas persediaanya. Perbandingan perhitungan fisik dengan data persediaan dinamakan stock opname. Stock opname merupakan salah satu cara pengendalian internal terhadap persediaan yang biasanya sering diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki barang yang jumlahnya cukup banyak. Stock opname ini bertujuan untuk mengetahui arus masuk dan keluar barang, mengetahui barang yang hilang atau belum tercatat selama proses transaksi dalam
satu periode tersebut, serta mengetahui kondisi persediaan barang jadi secara riil(Hery, 2009:299). PT Varia Usaha Beton Sidoarjo adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang produksi genteng. Karena melihat barang yang dijual memiliki jumlah yang relatif cukup banyak serta rentan akan adanya kerusakan, maka diperlukan adanya pengendalian internal terhadap persediaan barang jadiyang kuat sehingga nantinya diharapkan dapat terhindar dari tindakan – tindakan yang tidak diinginkan serta penyajian persediaan dalam laporan keuangan dapat menjadi lebih akurat. Dari pembahasan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi Genteng Pada PT Varia Usaha Beton Sidoarjo”.
1.2 Rumusan Masalah Untuk saat ini PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo memproduksi genteng diantaranya yaitu genteng alobama, genteng nusantara, dan genteng royal melihat akan jumlah barang yang cukup banyak maka PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo menggunakan software akuntansi supaya dapat memperlancar jalannya aktivitas operasi menjadi lebih efektif dan efesien. Selain itu PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo telah menerapkan stock opname namun masih dijumpai adanya selisih jumlah barang yang telah diinput pada software akuntansi dengan jumlah fisik yang ada. Mengingat bahwa stock opname merupakan salah satu cara pengendalian internal terhadap
persediaan yang dapat di terapkan untuk barang jadi, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengendalian internal persediaan barang jadi genteng pada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo.
Adapun permasalahan yang telah ditemukan, antara lain : 1. Bagaimana pengendalian internal tarhadap persediaan barang jadi genteng pada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo ? 2. Bagaimana penerapan jalannya stock opname persediaan barang jadi genteng pada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo?
1.3 Tujuan Penelitian Dengan mengetahui pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi genteng pada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo secara mendalam diharapkan dapat: 1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi khususnya genteng pada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui penerapan stock opname persediaan genteng yang dilakukan pada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo serta mengidentifikasi adanya selisih jumlah persediaan barang pada databa sekomputer dengan jumlah fisik barang yang ada. 1.4 Manfaat Penelitian Selain tujuan adapula manfaat akan adanya penelitian ini, antara lain :
1. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa alternative pemecahan masalah dan saran perbaikan, sehingga dapat membantu meningkatkan pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi genteng kepada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo yang mungkin nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan serta saran perbaikan untuk kedepanya. 2. Kontribusi Teoritis Diharapkan bagi penulis dapat menambah ilmu, wawasan, mengetahui lebih dalam mengenai pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi, serta dapat mengetahui lebih dalam mengenai penerapan jalannya stock opname persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur. 3. Kontibusi kebijakan Bagi pihak lain (Pembaca), dapat menambah ilmu dan wawasan mengenai pengendalian internal persediaan barang jadi serta mengetahui lebih dalam akan penerapan jalanya stock opname persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat dikembangkan untuk penelitian skripsi selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian tidak menyimpang dari materi pokok, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan pada analisis pengendalian internal persediaan barang jadi genteng pada PT Varia Usaha Beton Plant BM Waru Sidoarjo.