BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.
Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang mampu menayangkan lebih dari 100 program berbeda setiap harinya. Tanpa mengenal situasi dan kondisi, tayangan televisi dapat terus kita nikmati. Sejak awal kemunculannya hingga saat ini televisi menjadi salah satu jendela dunia selain internet, yaitu di mana kita bisa terhubung untuk mengetahui ragam informasi serta hiburan tidak hanya dari Sabang sampai Merauke, tetapi juga dari berbagai belahan dunia. Dengan karakteristik audiovisualnya yang khas, proses transmisi pesan dapat dilakukan lebih mudah. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki televisi dirumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.1
1
Elvinaro Ardianto, dkk. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal. 134.
1
2
Di Indonesia, kegiatan penyiaran secara resmi melalui pesawat televisi dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1962. Pada saat itu Televisi Republik Indonesia atau TVRI merupakan satu-satunya stasiun televisi yang mendapatkan hak siar atas pembukaan acara Asian Games ke-4 yang disiarkan secara langsung dari Jakarta. Menyusul pada tahun-tahun berikutnya, stasiun televisi swasta banyak bermunculan hingga tak terhitung lagi jumlahnya. Kemunculan berbagai stasiun televisi ini menuntut para kreator masingmasing stasiun televisi untuk membuat ide program yang lebih kreatif agar tak kalah bersaing. Namun terkadang kreativitas digunakan dengan cara menyalahi aturan. Seperti melanggar norma dan nilai yang berlaku dan sesuai dengan budaya Indonesia serta tidak mengindahkan Undang-Undang Penyiaran. Walaupun saat ini siaran pada beberapa stasiun televisi besar banyak di dominasi oleh acara hiburan, yang sebagian besar pula melanggar Undang-Undang Penyiaran, nyatanya masih ada stasiun televisi yang berniat untuk memperbaiki kualitas penyiaran di Indonesia. NET. TV atau singkatan dari News and Entertainment Television merupakan sebuah stasiun televisi lokal yang resmi berdiri pada tanggal 26 Mei 2013. Agar semakin dikenal oleh khalayak Indonesia, NET. TV mengadakan acara yang disebut Grand Launching dengan tema “The World Is Connected” yang disiarkan secara langsung melalui streaming di YouTube dan televisi terestrial, dimana terdapat beberapa bintang tamu dari mancanegara maupun dalam negeri untuk ikut serta mengisi acara tersebut. Hal tersebut dilakukan
3
dalam upaya mewujudkan salah satu visinya sebagai media terbaik dan paling menarik di Indonesia.2 Meskipun channel ini sempat mengalami kontroversi mengenai jual beli izin saluran, kini NET. mampu mengibarkan sayapnya dan siap bersaing dengan stasiun-stasiun televisi besar yang telah berdiri terlebih dahulu dengan membawa perubahan terhadap industri penyiaran, yaitu sebagai bentuk revolusi media. Lebih dari 10 program dengan konsep unik, baru dan berbeda ditampilkan dengan tujuan memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya seperti Indonesia Morning Show, Indonesia Bagus, iLook, The Comments, Music Everywhere dan Tonight Show merupakan beberapa program yang tayang di NET. TV. Tidak hanya manfaat informasi dan hiburan semata yang ingin ditampilkan. Melalui berbagai tayangannya tersebut, NET. TV juga berusaha memberikan tayangan terbaik dan bermutu bagi penontonnya. Namun seperti yang dilansir Wishnutama ketika melakukan percakapannya dengan Ketua KPI Pusat Judhariksawan, bahwa untuk negara demokrasi seperti Indonesia yang masih berkembang, dalam hal perbaikan mutu siaran oleh lembaga penyiaran akan membutuhkan waktu.3 NET. TV menyajikan empat tayangan program magazine show. Diantaranya dSIGN, Weekend List, Chefs Table, dan iLook. Masing-masing program acara
2
Company Profile PT. NET. Mediatama Indonesia http://kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/31818-sosialisasi-visi-misi-komisionerkpi-pusat-kunjungi-kantor-NET. 3
4
tersebut membahas hal-hal berbeda. Meskipun demikian, keempat program tersebut memiliki satu sifat yang berkaitan dengan format magazine itu sendiri, yaitu membahas sesuatu tentang human interest. Dalam penelitian ini, penulis memilih program iLook karena kontennya yang menyajikan ragam informasi seputar fashion dan sebagai salah satu program magazine fashion, iLook mengemas konsepnya secara berbeda dan modern. Kata fashion sendiri merupakan sebuah kata dalam bahasa Inggris yang memiliki definisi sebagai mode atau gaya. Namun yang sedang diperbincangkan dalam hal ini adalah mode atau gaya berpakaian yang populer dalam suatu budaya. Indonesia yang tabiatnya merupakan sebuah negara yang budayanya sangat beragam, juga tentu memiliki keragaman fashion didalamnya. Misalnya seperti pemakaian “Batik” yang menjadi salah satu ciri khas fashion orang Indonesia. Kemajuan zaman ke era globalisasi juga sejalan dengan kemajuan yang pesat dalam industri fashion. Perkembangan ini dilihat karena pada dasarnya pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang tidak mungkin ditinggalkan, dan kebutuhan tersebut akan terus meningkat seiring dengan banyaknya populasi manusia di bumi yang memerlukan pakaian. Sama halnya dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menjamurnya brand fashion lokal merupakan salah satu bukti bahwa peminat fashion di Indonesia tidaklah sedikit. Disamping itu, brand fashion lokal ini juga dimanfaatkan untuk berlomba-lomba mencapai pasar internasional.
5
Seperti pada acara fashion show terbesar yang diselenggarakan oleh Jakarta Fashion Week pada tahun 2013 kemarin. Acara tersebut bertujuan untuk menggali bakat para designer atau perancang asli Indonesia agar mampu bersaing di pasar internasional, dan acara tersebut juga mendapat banyak perhatian di mata dunia. Sebagai contoh brand yang sudah mencapai pasar internasional sebelumnya adalah Peter Says Denim, The Executive, Dian Pelangi dan Tex Saverio. Kemudian, perkembangan pesat industri di bidang fashion ini dimanfaatkan oleh industri media cetak untuk menyajikan konten-konten yang berhubungan dengan fashion tersebut. Namun berbeda halnya dengan pemanfaatan bidang fashion dalam industri pertelevisian. Jika pada stasiun televisi swasta lain yang umumnya menganggap bahwa program magazine bertema fashion tidak menghasilkan keuntungan material yang cukup besar seperti pada program infotainment dan drama, stasiun NET. TV memiliki pandangan lain terhadap ragam jenis siaran yang ditayangkannya. Seperti yang dikatakan oleh Roan Y. Anprira selaku Kepala Divisi Produksi bahwa NET. TV memiliki standar tersendiri terhadap tayangan programnya. Standar tersebut diantaranya jika dilihat dari segi konten haruslah menghibur dan informatif, sedangkan dari segi teknis mampu memberikan tampilan yang berbeda dan berkelas. Program iLook merupakan salah satu program yang memenuhi standar tersebut. Sebagai sebuah stasiun televisi swasta baru, NET. TV tidak ragu dalam menyajikan beragam tayangan yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya. Bahkan hal tersebut dimanfaatkan serta dijadikannya strategi untuk dapat menarik perhatian audiens untuk melihat ragam tayangannya yang berbeda tersebut.
6
Dalam setiap program yang ditayangkan stasiun televisi memiliki dua bentuk, yaitu dominasi format dan dominasi bintang.4 Keduanya merupakan bagian dari strategi untuk menjadikan sebuah program televisi mencapai keberhasilan. Jika pemain atau talent merupakan unsur utama dalam dominasi bintang, lain halnya dengan dominasi format. Pada dominasi format, konsep acara menjadi kunci keberhasilan program acaranya. Sedangkan dalam program iLook, dominasi format lebih ditonjolkan. Karena dari segi konsep, iLook menyajikan konten yang sangat beragam dan disajikan dengan cara yang unik dan menarik. Secara harfiah konsep berarti rancangan dasar, sama halnya dengan konsep acara televisi. Untuk merealisasikan sebuah konsep pada acara televisi perlu adanya langkah nyata yang diawali dari penciptaan ide kreatif yang kemudian dikembangkan menjadi lebih kompleks sesuai dengan tahap proses produksi, sehingga pada hasil akhirnya dapat menjadi suatu tayangan yang menarik dan memiliki pesan yang bermakna. Pesan pada media televisi tidak hanya terletak pada hasil penayangannya saja. Jika ditelusuri lebih dalam mengenai proses produksinya, peran pesan juga terletak pada bagaimana cara menciptakan dan mengorganisasikan pesan yang dimaksud agar sampai kepada audiens dan membuat audiens tertarik terhadap pesan yang disampaikan. Dengan menggunakan cara-cara yang dinilai dapat berfungsi, pesan dalam tayangan televisi dapat membawa pengaruh besar terhadap
4
Morissan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana, 2008, Hal. 321
7
paradigma dan perilaku audiens yang menontonnya. Tak terkecuali dengan program iLook. Sebagai program magazine yang membahas tentang fashion, iLook memiliki strateginya sendiri dalam mengolah pesan program untuk menarik perhatian audiens. Salah satunya, dari sekitar lima rubrik atau modul berbeda yang disajikan pada setiap episodenya seperti Do It Yourself (DIY), modul yang berisikan tutorial atau cara membuat atau memodifikasi aksesoris dan barangbarang fashion lainnya, Fashion Term yang mengungkap istilah-istilah fashion, Fashionary yang memberi informasi tentang asal-muasal fashion, How To berisikan tentang tips mix and match pakaian, dan New Collection dari para designer pakaian ternama. Seluruhnya dikemas dengan cara yang bervariasi agar tidak hanya memberikan hiburan semata bagi audiensnya, tetapi juga memberi informasi yang bermanfaat sesuai dengan misi utama yang ditanamkan dalam program iLook itu sendiri. Strategi-strategi tersebut akan dikaji oleh peneliti dalam penelitian Strategi Produksi Pesan Program iLook di NET. TV (Periode Februari – Maret 2014) ini. Sedangkan peneliti memilih periode bulan Februari – Maret 2014 ini alasannya adalah, karena dalam kurun waktu tersebut cukup untuk mengkaji hasil observasi dan teori yang peneliti gunakan.
8
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dijelaskan bahwa perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah strategi produksi pesan program iLook di NET. TV (Periode Februari – Maret 2014)?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui: Strategi produksi
pesan program iLook di NET. TV (Periode Februari – Maret 2014).
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis Manfaat dari segi akademis dalam penelitian ini adalah membantu memberikan pengetahuan dalam studi Ilmu Komunikasi khususnya bagi mahasiswa/i jurusan Broadcasting dalam membangun program magazine seperti iLook di NET. TV.
1.4.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan bagi produser, tim kreatif, dan kru lainnya yang
9
bersangkutan agar dapat menjadikan program iLook ini sebagai tayangan yang bermanfaat bagi pemirsanya.