EDISI 67 JULI Jawa Timur GUNAKAN. Hemat Devisa negara. Karya Anak Bangsa

EDISI 67 JULI 2016

POTENS i Jawa Timur

Hemat Devisa negara

GUNAKAN

Aplikasi Karya Anak Bangsa

4

GUBERNURAN :

6

GUBERNURAN :

8

LAPORAN UTAMA :

Proyek SPAM Umbulan 2015 Ditandatangani

Daftar Isi Jatim Selandia Baru Tingkatkan Kerjasama

Jatim - Selandia Baru Tingkatkan Kerjasama

Gunakan Aplikasi Karya Anak Bangsa

GUBERNURAN

11

LAPORAN UTAMA :

14

LOHJINAWI

16

LOH JINAWI:

18

Gadget Berbahaya bagi Anak

Gunakan Aplikasi Karya Anak Bangsa

UKM Didorong Manfaatkan Online

Presiden sosialisasi Tax Amnesty di jatim

LAPUT

LOH JINAWI :

Mentan siap stop Impor Jagung dengan Syarat

20

PARAHITA :

22

PARAHITA :

24

AGRO

UKM Didorong Manfaatkan Online

Pola Hidup, Bisa Cegah Penyakit

Waspadai La Nina Juni-Oktober

Kemarau Basah Tebu Tak Lagi Manis

LOH JINAWI HIJAU :

26

28

Tanpa Hiu, Laut Merasa Sakit

SUARA INDRAPURA : DPRD Garap Raperda Ketenagakerjaan

SUSUNAN REDAKSI Diterbitkan oleh

Dinas Komunikasi dan Informatika ProVinsi Jawa Timur: Jl. A. YANI 242-244 Surabaya, 60235 Telepon: (031)-8294608, Faks: (031)-8294517; Email : [email protected] WEBSITE : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id

Penanggung Jawab:

Kabid Diseminasi Informasi

fotoGRAFER : Henry de fretes

Pelaksana Harian/Pemimpin Redaksi:

LAYOUT:

Kasi MEDIA INFORMASI

Redaktur Pelaksana: Kasi MEDIA INFORMASI

SEKRETARIS REDAKSI: RINI SULISTIYOWATI

COVER: SITI SA’ADAH

2

EDISI 67 JULI 2016

Pengarah:

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur

TIM Redaksi:

Siti saadah, m. afrizal, andi bagus , Tuti .W, SUPONO

AUDI

foto Cover :

APLIKASI LOKAL PADA SMARTPHONE

Tim Ahli : Zainal Arifin Emka

cetak/ produksi: CV. NURANI

Kabar Redaksi Begesernya Permainan Anak AGRO

Kemarau Basah Tebu Tak Lagi Manis

PLESIR

Obyek Wisata Jatim kian Menarik 30

JAGAD PEREMPUAN :

32

SPORTIVITAS :

34

INOVASI :

36

TECHNO :

40

TECHNO :

42

PLESIR : Obyek Wisata Jatim kian Menarik

Orang Tua Guru Pertama Perangi Narkoba

Peselam Jatim Berlatih Ke Cina

Daun Ketumbar Kurangi Pencemaran Ikan

Mengenal Malware,Si Perusak Sistem Komputer

Bijak Bermain Pokemon GO

Masih ingatkah di benak kita dengan permainan-permainan tra­ disonal yang dulu digandrungi oleh banyak anak pada masanya?. Se­ perti permainan petak umpet, angkling, gasing, untrakol dan lainya. Permainan tempo dulu itu sudah jarang didengar oleh telinga anakanak jaman sekarang yang lebih senang menghabiskan waktunya di depan komputer atau di smartphone. Bagaimana kabar permainan tempo dulu itu? Banyak hal yang menjadi faktor semakin menghilangnya permainan tradisional, sehingga tidak semeriah dan semarak seperti waktu itu. Seperti perkembangan pola pikir orang tua yang mengarah pada hal yang praktis, semakin menipisnya lahan yang ada saat ini, hingga mempengaruhi persediaan tempat untuk bermain permainan yang dulu menjadi trend itu. Saat ini pada zaman yang dibilang lebih praktis dan efisien lebih mementingkan kecanggihan teknologi yang berkembang. Bahkan anakanak yang masih berusia dini sudah mengenal permainan-permainan canggih sehingga dapat mengubah pola pikirnya. Ada dampak negatif yang ditimbulkan dari game yang dimainkan anak saat ini. Salah satunya, anak cenderung seperti kecanduan dan melupakan kewajiban belajarnya. Bahkan tak sedikit efek lain yang mampu mengobah pola pikir mereka. Namun perlu diketahui, game tak melulu berdampak negatif. Mengi­ ngat semakin canggihnya teknologi saat ini, orang tua harus mampu memilihkan anak game yang aman dimainkan mereka. Orang tua harus mampu memilihkan game yang mengandung muatan edukasi bagi anak-anak mereka. Game untuk anak-anak sebaiknya membawa nilai-nilai positif, dan minim unsur negatif. Contohnya adalah game Soccer Girl Adventure yang mengisahkan tentang kegigihan seorang anak perempuan dalam membuktikan kemampuannya bermain sepak bola. Selain mengajarkan kegigihan dalam berusaha, dengan memainkan game ini anakanak juga diajarkan untuk mencintai produk dalam negeri. Sebab game ini adalah asli buatan anak bangsa, yakni Tinker Games dari Kota Bandung. Pilihan lainnya adalah game Paws: Cat Attack yang mengajak anak-anak untuk mencintai lingkungan dengan melawan orang-orang tak bertanggung jawab yang mencemari lingkungan. Adapun jenis game edukasi lainnya, yakni berisi berbagai macam pelajaran seperti matematika hingga pemeliharaan hewan. Tipe game seperti ini bukan hanya menghibur, tapi juga membantu anak-anak belajar. Perkembangan teknologi telah menghasilkan permainan digital yang erat dengan kehidupan anak-anak. Beragam jenis permainan ditawarkan dalam game digital. Nilai-nilai positif dan negatif pun tersimpan di dalamnya. Agar anak-anak dapat terhibur namun tetap terhindar dari nilai negatifnya, maka peran orang tua sangat diperlukan dalam pemilihan game yang akan dimainkan. Pemilihan game yang tepat akan membuat anak-anak tidak saja terhibur, tapi juga teredukasi. Sangat penting bagi orang tua untuk memantau game yang dimainkan anak-anak. Lebih baik lagi bila sesekali orang tua meluangkan waktu untuk mendampingi atau bahkan turut serta bermain bersama anak.Redaksi EDISI 67 JULI 2016

3

POTENS i Jawa Timur

Penandatanganan perjanjian kerjasama Pembangunan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) SPAM Umbulan oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, tanggal 21 Juli 2016 (Foto: istimewa)

Proyek SPAM Umbulan

S

Ditandatangani

etelah terhenti selama 43 tahun, mega proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan akhirnya terealisasi. Ini dibuktikan dengan ditandatanganinya perjanjian kerja­ sama Pembangunan Kerjasama Pemerintah Badan Usa­ ha (KPBU) SPAM Umbulan oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Kementerian Koordinator Bidang Pere­ konomian di Jakarta, Kamis (21/7). Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha untuk SPAM tersebut dilakukan antara Pakde Karwo sapaan Gubernur Jatim Jatim dengan PT Meta Adhy Tirta Umbulan selaku Badan Usaha Pelaksa­ na, yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ser­ ta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Proyek KPBU SPAM Umbulan ini mendapat penghar­ gaan sebagai Finance Project of The Year 2014 pada

4

EDISI 67 JULI 2016

acara Global Infrastructure Leadership Forum di New York, Amerika Serikat. Penghargaan diserahkan lang­ sung oleh Direktur PT. Sarana Multi Infrastruktur (Perse­ ro) Emma Sri Martini kepada Gubernur Jatim Soekarwo. Forum ini diikuti oleh 400 delegasi dari 31 negara dan proyek ini telah berhasil berkompetisi dengan 36 mega proyek infrastruktur dari berbagai negara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) memberikan dukungan pembiayaan infrastruk­ tur pendukung proyek pembangunan Sistem Penye­ diaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pa­ suruan. Dukungan tersebut berupa pembiayaan dan pembangunan pipa dari titik off take sampai ke distri­ busi utama. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, An­ dreas Suhono, Kamis (14/7) mengatakan, pembiayaan dan pembangunan yang ditanggung pemerintah pusat berupa fasilitas instalasi pengelolaan air dari Kali Re­

GUBERNURAN Andaikan pemerintah tidak ikut dan mengintervensi bersama swasta maka harga air per meter kubik Rp 6.600. Akan tetapi, setelah pemerintah mengintervensi dapat menurunkan harga air hingga 2.400 meter kubik bahkan masyarakat bisa mendapatkan harga 1.000 meter kubik 1.500 meter kubik joso dengan kapasitas 300 liter/ detik dan penempatan pipa pada jalan tol. Adapun ruas tol yang dilalui pipa, antara lain, ruas Pasuruan-Gempol, Gempol-Pandaan, Surabaya-gempol, Surabaya-Mojokerto dan SurabayaGresik, serta pengurangan biaya sewa lahan di jalan tol agar proyek SPAM Umbulan layak secara financial. Sebelumnya, pada Rabu (13/7) Kementerian Koor­ dinator Bidang Perekonomian Negara menggelar rapat terkait megaproyek ini. Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan dihadiri Menteri Perencanaan Pembangu­ nan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan perwakilan dari kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kota Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo. Dalam rapat tersebut, pemerintah memutuskan untuk segera merealisasikan proyek SPAM Umbulan. Penandatanganan kontrak kerjasama pemerintah dan badan usaha (KKPBU) SPAM Umbulan ini rencananya di­ laksanakan pada akhir Juli 2016. Pola KKPBU SPAM ini merupakan proyek pertama yang tersulit karena melibatkan banyak kabupaten/

kota. SPAM Umbulan melibatkan Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik dengan total nilai investasi sebesar Rp 4,497 miliar di luar pengadaan tanah. Produksi SPAM Umbulan sebesar 4.000 liter/detik akan menjadi sum­ ber air minum bagi kurang lebih 1,3 juta jiwa. Air baku yang akan diambil dari mata air Umbulan di Kabupaten Pasuruan tersebut akan didistribusikan melalui pipa transmisi sepanjang 93,7 km untuk meng­ hasilkan air minum curah kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di 5 Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Pasuruan (420 liter/detik), Kota Pasuruan (110 liter/de­ tik), Kabupaten Sidoarjo (1.370 liter/detik), Kota Sura­ baya (1.000 liter/detik) dan Kabupaten Gresik (1.000 liter/detik). Bermanfaat Pakde Karwo menyambut baik tuntasnya SPAM Umbulan. Menurutnya, dengan beroperasinya SPAM Umbulan akan memberi manfaat besar bagi masya­ rakat. Terutama mereka yang Berpenghasilan Rendah (MBR). “Andaikan pemerintah tidak ikut dan menginterven­ si bersama swasta maka harga air per meter kubik Rp 6.600. Akan tetapi, setelah pemerintah mengintervensi dapat menurunkan harga air hingga 2.400 meter kubik bahkan masyarakat bisa mendapatkan harga 1.000 me­ ter kubik - 1.500 meter kubik,” jelasnya. Pakde Karwo mengatakan, penyelesaian SPAM Um­ bulan ini sangat penting karena berkaitan dengan pela­ yanan publik di bidang air minum dan penyediaan air bersih. Dia menjelaskan, bahwa proyek SPAM Umbulan su­ dah diawali pembahasannya sejak tahun 1973. Namun pihaknya baru menangani dan terus melakukan upaya penyelesaian masalah SPAM Umbulan pada tahun 2015. Pada Januari 2015 telah dilakukan Viability Gap Fund (VGF) dan Agustus 2015 baru dilakukan lelang Nanti jika proyek SPAM Umbulan selesai pembangu­ nannya pada tahun 2019 akan mampu menghasilkan 4.000 liter per detik. Proyek ini memberi manfaat bagi masyarakat Jatim karena dapat melayani kebutuhan air minum yang berkualitas bagi lebih dari 1,3 juta jiwa penduduk Jatim, terutama pada 3 kabupaten dan 2 kota yakni Kabupaten Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, Kota Pa­ suruan, dan Kota Surabaya. Proyek SPAM Umbulan dinilai seabagai salah satu pekerjaan penting bagi pemerintah pusat. Bahkan, ke­ sepakatan proyek tersebut sudah diketahui langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ke depan, pendanaan proyek SPAM dilakukan secara sharing antara dana APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Pasuruan.(red) EDISI 67 JULI 2016

5

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jonh Key di Gedung negara Grahadi, Selasa 19 Juli 2016. (Foto: sugeng)

Jatim-Selandia Baru

Tingkatkan Kerjasama

S

etelah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, Perdana Menteri Selandia Baru John Key bertandang ke Jawa Timur. Ia mem­ bawa 25 orang pengusaha untuk bertemu dengan Gubernur Soekarwo, menjalin dan mening­ katkan kerjasama di bidang bisnis, perdagangan, indus­ tri, investasi, pariwisata serta peternakan dan geoter­ mal. Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Usai menerima Per­ dana Menteri (PM) Selandia Baru Jonh Key di Gedung negara Grahadi, Selasa (19/7) mengatakan, Selandia Baru ingin sekali bekerjasama dengan Jawa Timur di bi­ dang agro pertanian secara luas bersama teknologi per­ tanian, daging sapi, kemampuan geotermal. Di Selandia Baru, 80 persen energinya menggunakan geotermal. Negara ini juga tertarik dengan batik bordir Jawa Timur. Untuk kerjasama perdagangan kerajinan batik bordir dengan Jawa Timur ini masih dalam pembahasan. Di bidang peternakan, Jawa Timur menginginkan ada kerjasama penggemukan sapi serta suplay sapi betina. Tujuannya agar bisa dikembangbiakkan, sehingga mem­ buat Jawa Timur bisa mandiri daging sapi.

6

EDISI 67 JULI 2016

Jawa Timur sebenarnya telah mempunyai 1100 ribu sapi pedaging. Sementara yang 550 ribu ekor untuk ke­ butuhan sendiri, selebihnya dikirim ke berbagai daerah Indonesia yang membutuhkannya. Menurut Gubernur, Jawa Timur merupakan daerah menyuplay kebutuhan bahan pokok pangan untuk 120 juta masyarakat di Kalimantan dan Indonesia Timur. Geotermal Selandia Baru membawa sekitar 25 orang pengusaha yang diharapkan bisa berinvestasi di Jawa Timur khusus­ nya investasi di bidang panas bumi geotermal. Jawa Timur saat ini mempunyai 3200 mega watt, di­ antaranya di Gunung Arjuno Welirang. Jika Selandia Baru benar-benar berivestasi di bidang geothermal maka Jawa Timur akan memiliki tenaga listrik dari Arjuno We­lirang, Gunung Lawu, Gunung Ijen dan Gunung Argopuro. “Mereka (Selandia Baru) energinya 80 persen dari panas bumi, jadi mereka sudah berpengalaman,” kata Soekarwo. Terkait panas bumi inipula, beberapa pe­ ngusaha asal Selandia Baru saat ini juga langsung melakukan pertemuan dengan beberapa pengusaha

POTENS i Jawa Timur

Selandia Baru ingin sekali bekerjasama dengan Jawa Timur di bidang agro pertanian secara luas bersama teknologi pertanian, daging sapi, kemampuan geotermal. Di Selandia Baru, 80 persen energinya menggunakan geotermal. Negara ini juga tertarik dengan batik bordir Jawa Timur.

asal Jawa Timur. Sementara di bidang pertanian, Jawa Timur – Selan­ dia Baru bisa membantu mencetak bibit pertanian yang unggul yang bisa meningkatkan produktifitas untuk Jawa Timur. PM Selandia Baru, John Key dalam sambutannya mengatakan ketertarikannya dengan Jawa Timur. “Saya akan mendorong beberapa pengusaha kami untuk in­ vestasi di sini,” kata John Key. Dia mengatakan, kedatangannya ke Jawa Timur kali ini sengaja membawa 22 CEO perusahaan sehingga ker­ jasama antara Selandia Baru dan Jawa Timur bisa lang­ sung ditindaklanjuti. Jawa Timur sengaja dipilih karena provinsi ini merupakan pusat perdagangan kawasan In­ donesia wilayah timur.

GUBERNURAN Baru di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (19/7). Saat mengunjungi stan pameran, Istri PM Selandia Baru sangat antusias terhadap produk-produk kerajinan baru, bahkan sempat mengutarakan keinginannya un­ tuk mencanting batik dan membordir kain. Ketertarikan­ nya terhadap batik disambut baik Bude Karwo dengan menyerahkan cinderamata kain batik kepada Istri PM Selandia Baru. Selain tertarik pada batik dan bordir, Bronagh Key juga tertarik pada kerajinan tembaga khas Mojoagung Jombang dan manik-manik kaca khas Jombang. Kalung yang terbuat dari manik-manik hasil daur ulang kaca menjadi daya tarik tersendiri bagi Bronagh Key. Seusai mengunjungi stan pameran, Bude Karwo mengatakan bahwa Istri PM Selandia Baru tersebut sangat kagum terhadap batik, bordir, serta kerajinan khas Jatim. Hal ini disebabkan karena di Jatim, batik banyak menggunakan pewarna alam bukan pewarna kimia, sehingga produk batik yang dihasilkan lebih ramah lingkungan. “Beliau (Istri PM Selandia Baru, red) sangat kagum tertutama bordir dan batik. Terkesan karena di Jatim banyak yang menggunakan warna alam bukan warna kimia, jadi lebih ramah lingkungan. Beliau juga ingin mempraktikan bordir dan mencanting, namun karena keterbatasan waktu jadi tidak bisa. Padahal mereka in­ gin menikmati banyak waktu untuk melihat dan mem­ beli produk khas Jatim,” jelasnya melalui siaran pers Hu­ mas Setdaprov Dalam pameran itu, terdapat stan antara lain Athaya Batik Madura, Olive Batik, Dewi Saraswati Batik, Mar­ griet, Norrisa Milliarta, Maharani, UD. Medali Mas, Nilo Batik Pacitan, Batik Rara, Batik Al Huda, Dintje Art Stone Jewellery, GMC Collection, Enny’s Leather, Mil­ lie Handmade, Virces Handicraft, Ganesya, Permata In­ dah, UPT P3E Surabaya, MS Sulam, dan PT. Sekar Laut. (ryo,put)

Batik Istri Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Bronagh Key tertarik dan kagum pada batik dan bordir khas Ja­ tim. Ketertarikannya disampaikan di hadapan Ketua Dekranasda Prov Jatim, Hj Nina Soekarwo ketika me­ ngunjungi Pameran Trade, Tourism and Investment (TTI) dalam rangkaian kunjungan Perdana Menteri Selandia EDISI 67 JULI 2016

7

POTENS i Jawa Timur

Saat ini aplikasi lokal Indonesia sudah tumbuh dan berada dalam level kompetitif, khususnya menjawab persaingan dengan aplilkasi global. (ilustrasi: istimewa)

Hemat Devisa Negara

Gunakan Aplikasi

Karya Anak Bangsa 8

EDISI 67 JULI 2016

LAPORAN UTAMA

A

plikasi media sosial semacam Facebook, Twitter, BBM, Line dan Whatsapp untuk menunjang aktivitas sehari-hari telah men­ jadi kebutuhan tak terpisahkan. Namun ta­ hukah Anda, media sosial itu merupakan aplikasi glo­ bal. Artinya setiap pesan, upload foto, update status, memberi komentar dan beragam aktivitas lainnya ada devisa negara yang dikirimkan ke luar negeri tempat server aplikasi berada. Saat ini, ekosistem aplikasi lokal Indonesia sudah tumbuh dan berada dalam level kompetitif, khususnya menjawab persaingan dengan aplilkasi global. Sejum­ lah aplikasi lokal buatan anak bangsa berhasil menem­ bus pasar dan layak pakai, meski kenyataannya jumlah pengguna belum benar-benar menggembirakan. Be­ berapa kategori aplikasi lokal tersebut yaitu permai­nan, komunikasi atau medsos, edukasi dan transportasi. Tepat pada peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus tahun lalu, Google memperkenalkan dan mengapre­ siasi lima aplikasi lokal yang paling populer, ciptaan dan hasil pengembangan anak bangsa di Google Play. Di antaranya Qlue, Wisata Lokal, PicMix, Go-Jek, dan Traveloka. Lima aplikasi itu kreasi lokal dengan popularitas ter­ tinggi di antara pengguna Android di Indonesia. Kreasi mereka membantu menunjukkan keragaman wisata dan budaya Tanah Air, memberi kemudahan bagi peng­ guna daring menjalani rutinitas dan mendapatkan ban­ tuan transportasi. Catfiz Guru Besar Departemen Multimedia dan Jaringan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Mo­ chamad Hariadi mengatakan, berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Infor­ matika (Kemenkominfo), kerugian negara sebanyak Rp 800 miliar setiap bulannya. Kerugian itu menjadi kepri­ hatinan tersendiri bagi sesama anak bangsa. “Sudah waktunya beralih pada aplikasi lokal, tidak ada ada kata terlambat. Karya anak bangsa sedang menunggu dukungan dari kita semua. Ini juga bagian dari wujud nasionalisme dan menghemat devisa ne­ gara, agar aplikasi lokal terus berkembang menjadi ru­ jukan,” tuturnya pada Majalah Potensi, Kamis (14/7). Fakta menarik lainnya, diungkapkan Prof Hariadi, adalah sepanjang tahun 2015, Youtube yang juga hadir dalam wujud aplikasi di Smartphone berhasil menda­ patkan Rp 1,5 triliun dari iklan asal Indonesia. Ini me­ nunjukkan aplikasi kini menjadi bisnis yang potensial untuk digeluti terutama mereka yang memiliki minat terhadap dunia teknologi berbasis aplikasi dan situs. Menurutnya, kualitas aplikasi lokal tidak jauh ber­

Sudah waktunya beralih pada aplikasi lokal, tidak ada ada kata terlambat. Karya anak bangsa sedang menunggu dukungan dari kita semua. Ini juga bagian dari wujud nasionalisme dan menghemat devisa negara, agar aplikasi lokal terus berkembang menjadi rujukan



beda dengan aplikasi global. Hanya saja, kehadiran aplikasi lokal tidak muncul dalam waktu yang tepat. Para pengguna smartphone terlanjur “nyaman” meng­ gunakan aplikasi global, sedangkan aplikasi lokal be­ lum cukup populer di masyarakat. Untuk itu, diperlu­ kan upaya bersama membangun kesadaran cinta dan menggunakan produk aplikasi dalam negeri. Langkah menggelar kompetisi tingkat nasional, kata Hariadi, dapat menjadi alternatif yang bisa dilakukan Pemerintah untuk mendorong pemuda-pemudi Indo­ nesia merancang aplikasi dengan kualitas Interna­sio­ nal. Publikasi juga patut mendapat perhatian supaya seluruh masyarakat mengenal. “Potensi karya anak bangsa luar biasa, namun memang kadang masih be­ lum terwadahi secara maksimal,” ujarnya. Optimisme pada aplikasi lokal perlu menjadi keyaki­ nan bersama. Ia mencontohkan aplikasi lokal buatan arek Suroboyo bernama “Catfiz”. Aplikasi ini memung­ kinkan device android melakukan pengiriman pesan/ chat dengan para pengguna Android. Bahkan Wikipe­ EDISI 67 JULI 2016

9

POTENS i Jawa Timur

dia melansir, saat ini Catfiz sudah tersebar luas di 151 negara dan memiliki peng­ guna aktif berasal dari 73 negara. Tak kalah dengan aplikasi global lain, Catfiz menyediakan beragam fasilitas, di antaranya dapat berbagi file hingga 50 MB, memfasilitasi grup dengan anggota mencapai 2.000 orang dalam satu grup, ko­ mentar status yang memungkinkan pengguna bisa saling berkomen­ tar di status pengguna lain, hingga fasilitas media sosial lain seperti repost, like/unlike dan quote. Fasili­ tas lainnya, berbagi file dalam bentuk dokumen, video, gambar, bahkan saling komen di status user. “Ini bukti bahwa anak-anak kita bisa bersa­ ing. Kualitas jelas tidak kalah, bahkan penggu­ nanya juga berasal dari berbagai negara. Harapannya muncul Catfiz-Catfiz lain yang bisa menggeser popu­ l a r i t a s dan jumlah pengguna aplikasi global,” tandasnya. Dalam berbagai ke­ sempatan, Menkominfo Rudiantara mengajak masyarakat Indonesia menggunakan aplikasi yang berjalan menggu­ nakan jaringan internet operator telekomunikasi Over The Top (OTT) bua­ tan Indonesia atau aplikasi lokal. Dalam rangka men­ dukung aplikasi buatan anak negeri, Rudiantara meminta masyarakat yang menggu­ nakan aplikasi global kate­ gori pesan singkat seperti WhatsApp, BBM, Line dan lain sebagainya juga meng­ gunakan aplikasi buatan lokal. (luk)

10

EDISI 67 JULI 2016

LAPORAN UTAMA

Gadget Berbahaya bagi Anak

D

alam era global saat ini, hampir semua infomasi dapat diakses melalui media internet. Penggu­ naannya pun bisa sangat mudah dan praktis de­ ngan menggunakan gadget berupa ponsel (tele­ pon seluler). Anak-anak pun kerap difasilitasi gadget. Namun yang perlu diingat, gadget dan internet memiliki dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. “Memang tidak bisa dipungkiri saat ini semua sudah ser­ ba digital. Orang tua sudah mengenalkan gadget pada pa­ nak bahkan sejak usia dua tahun. Ini sangat berbahaya bagi perkembangan anak karena anak belum bisa memilih dan memilah dengan benar apa yang baik untuknya,” kata Riza Wahyuni, Psikolog. Menurutnya, kebanyakan orangtua tidak paham bahaya bagi anak-anak. Bahkan dampak atau risiko buruk penggu­ naan gadget terhadap anak bisa secara fisik dan psikologis. Secara fisik, ponsel pintar bisa merusak saraf anak. “Gadget ini kebanyakan dioperasikan dengan meng­ gunakan jari. Padahal di jari terdapat banyak saraf yang terhubung organ tubuh. Hal itu bisa merusak sistem saraf anak,” jelasnya. Selain bahaya pada sistem saraf, lanjutnya, bahaya lain muncul dari kerusakan organ mata akibat pancaran sinar gadget. “Banyak anak kecil sekarang yang pakai kacamata minus. Ini salah satunya akibat main game di ponsel atau laptop,” ujarnya. Ketagihan Suguhan game pada gadget atau internet melalui game

Gadget ini kebanyakan dioperasikan dengan menggunakan jari. Padahal di jari terdapat banyak saraf yang terhubung organ tubuh. Hal itu bisa merusak sistem saraf anak

EDISI 67 JULI 2016

11

POTENS i Jawa Timur

online, ujar dia, juga membuat anak menjadi ketagihan main karena dianggap menyenangkan dan membuat penasaran. Ini membuat anak menjadi individualis dan kurang bisa berempati pada orang lain sehingga proses sosialisasinya menjadi terbatas. Riza bahkan menilai gadget juga memicu agresivitas anak. Saat anak asyik bermain lalu gadget diambil orang­ tua, berdampak buruk bagi kondisi emosional anak. “Itu menyebabkan anak mudah marah atau temperamental karena kenyamanannya dirampas,” jelasnya. Problem lain yang sering muncul karena kurang­ nya pemahaman orangtua sehingga tidak memberi­ kan batasan. “Supaya anak duduk diam dikasih gadget dan fasilitas internet. Anak tidak diajari bersosialisasi sehing­ga malas belajar dan memerngaruhi kerja otak sehingga anak mudah mengantuk,” tutur wanita ber­ jilbab ini. Ia mengimbau penggunaan gadget dan internet di­ batasi, khususnya bagi anak. “Keteledoran terjadi ber­ sumber dari sikap orangtua. Niatnya mengenalkan te­ knologi namun tidak ada kontrol. Bahkan masih banyak orangtua yang tidak mengawasi apa yang dilakukan anak dengan gadget dan internetnya,” ujarnya. Ia menunjuk temannya yang melarang anaknya me­ nonton televisi kecuali hari Minggu dengan batasan waktu tertentu. Dengan demikian anak masih tetap bisa bermain bersama temannya dan kreativitasnya pun

muncul. “Orangtua jangan keliru beranggapan kalau anak ti­ dak diberi gadget seolah ketinggalan zaman. Boleh saja difasilitasi tapi harus ada batasan waktu dan kontrol. Kalau orangtua gaptek, anak akan bisa mengakses dan bermain apa saja dengan gadgetnya tanpa ada batasan. Ini yang berbahaya,” katanya. Bayangkan jika anak melihat pornografi dan berbagai aksi kekerasan. “Apa yang dilihat anak itu akan disimpan di memori otak dan ketika sering dipikirkan maka akan mencoba melihat lagi. Ketika hal itu menjadi kebiasaaan, jangan disalahkan jika anak berperilaku sama atau me­ niru apa yang sering dilihatnya. Anak akan menganggap itu benar dan berkeinginan melakukan hal yang sama,” tegas aktivis perlindungan perempuan dan anak itu. Ia menyayangkan saat ini Indonesia belum punya filter untuk menyaring informasi dan aplikasi apa yang tepat buat anak. Satu-satunya cara bijak mengatasi persoalan terkait gadget dan internet bagi anak, lanjut­ nya, bagaimana orangtua memberikan pemahaman dan pengawasan. “Orangtua harus peka dan bijak terhadap teknologi informasi. Pergunakan teknologi untuk hal positif. Ha­ rus ada gerakan bersama dalam upaya menyelamatkan anak dari kekerasan. Caranya dari dalam internal ke­ luarga, yak­ni orangtua lebih bijak dalam memberikan fasilitas dan tetap melakukan kontrol,” tutur Riza. (afr)

orang tua harus membatasi penggunaan gadget dan internet, khususnya bagi anak. (Foto: istimewa)

12

EDISI 67 JULI 2016

LAPORAN UTAMA

Gundu Crash

Perpaduan Game dan Mainan Tradisional

D

alam kurun waktu 2 tahun terakhir, video game, baik offline maupun online berkem­ bang pesat. Peminatnya mulai masyarakat kota hingga kota kecil dan desa. Mengutip laporan dari perusahaan analisa pasar Newzoo, total pengeluaran yang dihabiskan untuk game pada tahun 2014 mencapai Rp13 triliun, atau rata-rata tiap game menghabiskan Rp 200.000 untuk membeli game. Para analis di Newzoo bahkan memiliki ekspektasi pada 2017 total pengeluaran yang dihabiskan untuk game bisa mencapai Rp 27 triliun. Sedangkan secara glo­ bal industri game sudah mencapai angka Rp 121 triliun. Sumber data yang sama, untuk Asia Tenggara, tiap ta­ hun pertumbuhan game rata-rata 28%. Dari sekian ne­ gara di Asia Tenggara, Indonesia mencatatkan pertum­ buhan paling tinggi, 37,3%. Pertanyaannya, apakah semua game tersebut ramah terhadap pendidikan anak? Melihat peluang yang cukup besar itu, dua mahasiswa mengembangkan game edu­ kasi khusus anak-anak untuk melestarikan budaya Indo­ nesia. Game yang disebut Gundu ini pernah diikutsertakan dalam mengikuti event Community Jam Tingkat Inter­ nasional yang diselenggarakan Scirra pada Maret 2016. Scirra merupakan salah satu pengembang Game Engine yang bernama Construct. Tema Community Jam kali ini mengusung tema “LIGHT and DARK”. Amerika Ketua tim pengembangan game Gundu ialah Fau­ zan. Ia mengungkap alasannya mengembangkan game permainan ini. “Saat ini permainan tradisional seperti gundu mulai ditinggalkan anak-anak. Dan kami ingin agar anak-anak tidak melupakan game gundu ini. Oleh karena itu kami membangun aplikasi game edukasi per­ mainan Gundu dengan judul game Gundu Crash,” kata Fauzan didampingi Himsyari, rekan satu tim. Dalam waktu kurang dari satu bulan, game GUNDU CRASH di event SCIRRA dimainkan lebih dari 20 negara mulai dari United State of America (USA), Colombia, Bra­ zil, Argentina, Chile, United Kingdom (UK), France, Spain, Norway, Sweden, Russian Federation, Germany, Poland,

Ukraine, Romania, Turkey, China, India, Japan, Malaysia, Australia, New Zealand, dan Indonesia. Dalam game ini pemain mempunyai tugas menge­ luarkan gundu-gundu yang ada dalam lingkaran. Pe­ main diberi batasan kesempatan di setiap levelnya. Jika kehabisan kesempatan menembak gundu-gundu di dalam lingkaran, maka unsur pendidikan dari game ini akan muncul. Unsur pendidikan yang diangkat adalah pada bidang kebudayaan bangsa Indonesia. Pertanyaan seputar ke­ budayaan Indonesia ini akan muncul setiap kali pemain kehabisan kesempatan menembak. Jika jawaban benar, maka pemain akan diberi kesempatan 3x dalam menye­ lesaikan setiap level gamenya. Jika tidak dapat menja­ wab pertanyaan, maka pemain tidak dapat meneruskan permainan alias GAME OVER. Permainan GUNDU CRASH ini dapat diakses mela­ lui web scrirra dengan alamat https://www.scirra.com/ arcade/rikoshe-mobile-game-jam/gundu-crash-6451. Saat diakses oleh tim SCCF, permainan GUNDU CRASH telah dimainkan lebih dari 400 kali dan tim SCCF men­ coba untuk melihat setiap 10 menit rata-rata ada penambahan 2-5 orang yang memainkan game GUNDU CRASH. Yang sangat mencengangkan adalah ternyata para pemain terbanyak kedua berasal dari USA, yaitu sejum­ lah 47 pemain dan dimainkan sebanyak 86 kali, setelah negara Indonesia sejumlah 151 pemain dan dimainkan sebanyak 247 kali. (afr) EDISI 67 JULI 2016

13

POTENS i Jawa Timur

UKM Didorong Manfaatkan Belum semua pelaku UKM memanfatkan internet bagi perkembangan bisnisnya secara maksimal. karena menyangkut penguasaan teknologi. (Foto: istimewa)

K

ementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, saat ini lima persen UMKM telah melaku­ kan layanan berbasis online. Angka itu akan berkembang bila pemerintah dan masyarakat saling mendukung untuk memastikan pelaku UMKM aktif bersaing di ranah e-commerce sehingga visi Indonesia men­ jadi digital energy of Asia dapat tercapai. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muhar­ ram mengatakan, berbagai inisiatif Kemenkop dan UKM saat ini difokuskan pada kegiatan memfasilitasi UKM dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan bisnis, akses pasar domestik dan internasional, serta distribusi produk UKM untuk tujuan domestik maupun internasional. Upaya itu sejalan dengan kebijakan yang menargetkan terjadinya reformasi koperasi melalui metode reorientasi. “Kami juga berharap nantinya koperasi dan UMKM di In­ donesia dapat mengubah pola pikir dan pola tindaknya menuju koperasi dan UMKM yang sehat, kuat, mandiri, dan tangguh, serta berdaya saing tinggi. Ke depan, koperasi di

14

EDISI 67

JULI 2016

Online

Indonesia menjadi koperasi modern dan memastikan tiada koperasi tanpa IT,” kata Agus. Sinergitas kolektif antar pemerintah, BUMN, dan swasta dalam rangka merangkul jutaan UMKM Indonesia menuju ke ranah ekonomi digital, telah dicanangkan di Jakarta. Dalam acara itu juga dicanangkan pembuatan 2 juta do­ main bagi UKM. ”Penggalangan UMKM untuk masuk ke era digital atau e-commerce menjadi prioritas Kementrian Ko­ perasi dan UKM,” ujarnya. Kementerian telah melakukan sinergitas dengan PT Pos Indonesia, antara lain dengan menyediakan ruang UMKM di kantor Pos seluruh Indonesia. “Di sinilah peran Pos Indo­ nesia untuk memasarkan produk UMKM hingga ke seluruh pelosok negeri, bahkan ke luar negeri,” tandas Agus.  Pertumbuhan bisnis online UKM ini dihitung sejak 2014. Mereka terdiri dari mahasiswa, sarjana muda, dan ibu-ibu. Pelaku UKM kerap mendatangi Pusat Layanan Usaha Ter­ padu UMKM untuk berkonsultasi menjalankan bisnis online. “Sebanyak 70 persen pelaku bisnis online merupakan

LOH JINAWI

Ke depan, koperasi di Indonesia menjadi koperasi modern dan memastikan tiada koperasi tanpa IT kalangan muda,” katanya. Sebagian pelaku UKM memanfaatkan bisnis online untuk memasarkan aneka produk. Di antaranya kerajinan, baju, batik, tas rajut, kerajinan miniatur musik, kerajinan minia­ tur dan kuliner. Marketing Executive Ukmmarket, Maria Mira menga­ takan, terdapat 700 dari 1,7 juta pelaku UKM yang men­ jalankan bisnis online. Mereka ada yang sudah mapan maupun menjalankan bisnis secara temporer. Ukmmarket adalah electronic commerce yang dibentuk oleh sejumlah anggota Kamar Dagang dan Industri pusat. Mereka menar­ getkan 1 juta UKM bisa menjalankan bisnis secara online supaya naik kelas. “Dalam beberapa tahun terakhir jumlah UKM yang memanfaatkan bisnis online naik 60 persen,” kata. Pelaku UKM yang menjalankan bisnis online merupakan kalangan muda dan orang-orang yang memasuki masa usia pensiun. Lebih dari 50 persen pelaku UKM online merupa­ kan kalangan muda yang inovatif. Mereka secara kreatif memanfaatkan media sosial, seperti instagram. Bisnis online cukup menggiurkan. Bagi pelaku UKM yang sudah ma­ pan menjalankan bisnis ini rata-rata meraup omzet Rp 5 -10 juta per hari. Menurut Maria, belum semua pelaku UKM meman­ fatkan internet bagi perkembangan bisnisnya secara mak­ simal. Menjalankan bisnis secara online tidak hanya me­ nyangkut penguasaan teknologi.

ding, kebijakan, pajak, infrastruktur dan handset, serta sisi sumber daya manusia. Dari sisi funding, Kemkominfo sudah bicara dengan Kementerian Keuangan agar KUR (kredit us­ aha rakyat) bisa disalurkan kepada e-commerce yang kate­ gorinya adalah UKM. “Policy-nya gampang dibuat, pemerintah pusat tinggal rapat, KUR ini diberikan kepada siapa. Hanya yang harus kita ubah mindset-nya perbankan, karena kalau dari sisi perbankan kan, pedagang, petani, peternak, ada barang­ nya. Kalau UKM e-commerce, barangnya apa? Harus diu­ bah mindsetnya, dari sisi ujung tombak perbankan sendiri,” katanya. Dari sisi pajak, Menkominfo usul diberlakukan pajak fi­ nal bagi para UKM. “Kalau UKM disuruh menghitung pajak pemasukan pengeluaran repot, dagang aja sudah repot. Ke­ napa tidak kita terapkan sistem pajaknya seperti pajak final. Toh pemerintah menerapkan itu di capital market sekarang, 0.1% pajak final untuk transaksi,” tutur Rudiantara. Menkominfo mengingatkan agar para pelaku e-com­ merce tidak takut akan persaingan pasar. “Ga usah takut kompetisi, pasar kita sedemikian luas. Jangan lupa, pen­ duduk Indonesia itu paling besar di kawasan ASEAN, jadi marketnya dari Indonesia,” kata Rudiantara. Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika me­ luncurkan Program Satu Juta Domain untuk Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) pada Jumat, 20 Mei 2016. Rudiantara mengakui, tidak mudah mengelola satu juta domain bagi UKMK, salah satunya dari sisi administrasi dan pengurusannya. “Kemudian bagaimana memastikan penerima program adalah UKMK. Kami menghitung untuk satu juta ini dulu. Domain satu juta itu diberikan kepada UKM (dot).id dengan nama Nings,” ucapnya. Selain itu, ia mengimbau para pelaku UKMK tidak seka­ dar berjualan produk dengan membuat (dot).id, tapi juga memproses gambar. “Ada label dan informasinya,” tutur­ nya. (jal)  

Harus Dibenahi Menkominfo, Rudiantara menambahkan, di tengah tum­ buh pesatnya dunia e-commerce, masih banyak yang harus dibenahi dari segi ekosistemnya. Berdasarkan perhitungan pemerintah bersama Ernst & Young (EY), kalau kita bisa membangun ekosistem e-commerce Indonesia yang saat ini masih belum terbangun, insyaAllah tahun 2020 e-com­ merce kita akan mencapai 130 miliar dollar. “Ini akan menjadikan Indonesia sebagai the largest digi­ tal economy in the region. Yang harus dilakukan membena­ hi ekosistemnya,” kata Rudiantara. Pembenahan ekosistem, harus dilakukan dari sisi fun­ EDISI 67 JULI 2016

15

POTENS i Jawa Timur

Presiden sosialisasi

TAX Amnesty Presiden Joko Widodo melakukan sosialisasi Tax Amnesty kepada 2700 pengusaha dari Jawa Timur di Surabaya 15 Juli 2016 (Foto: istimewa)

P

residen Ri Joko Widodo memimpin langsung so­ sialisasi Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di kota-kota besar di Indonesia. Kota pertama yang dituju oleh Jokowi adalah Surabaya. Terlibatnya Presiden Jokowi dalam proses sosialisasi adalah karena pemerintah bersungguh-sung­ guh ingin agar Undang-Undang Pengampunan Pajak bisa memberikan dampak yang baik bagi masya­rakat. Dia pun berharap masyarakat mau memanfaatkan ke­ sempatan untuk mendapatkan amnesti pajak yang ha­ nya diberikan sampai 31 Maret 2016. Pada kesempatan ini, Presiden mengajak para pe­ ngusaha kecil, menengah maupun besar di Jawa Timur untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian

16

EDISI 66

JULI 2016

di Jatim

dengan fasilitas pelayanan yang terbaik dari pemerin­ tah. Hal ini disampaikannya dalam sambutan pembu­ kaan sosialisasi tax amnesty yang dihadiri sekitar 2.700 pengusaha dan pejabat, di Grand City Surabaya, Jumat (15/7) malam. Di hadapan pengusaha kecil, menengah dan pe­ ngusaha besar di Jawa Timur, Jokowi menerangkan kondisi perekonomian di berbagai negara mengalami penurunan, seperti China dari 10 persen, pertumbuhan ekonominya sekitar 6,5 persen. “Negara lain ada yang minus 3, juga ada hampir minus 7. Nggak perlu saya se­ butkan negara mana saja,” ujarnya. Ia memaparkan, kondisi perekonomian Negara tetangga yang juga mengalami penurunan. “Negara

LOH JINAWI

Presiden mengajak para pengusaha kecil, menengah maupun besar di Jawa Timur untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian dengan fasilitas pelayanan yang terbaik dari pemerintah. tetangga kita juga turun. Inilah tekanan global yang kita hadapi,” tuturnya. Jokowi berharap, mulai tahun depan ada recovery atau pemulihan pembangunan ekonomi. Semua negara juga berebut investasi, berebut uang, berebut modal, agar ada aliran uang yang masuk. “Semua berkompetisi memberi­ kan pelayanan yang baik. Persaingan itu mau tidak mau

harus kita hadapi bersama-sama,” ujarnya. Jokowi menambahkan, pemerintah juga memberi­ kan berbagai fasilitas berupa paket kebijakan ekonomi. “Sudah ada paket ekonomi 1 sampai paket ekonomi ke 12. Ini terus kita perbaiki,” jelasnya. Selain itu, dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasinya terhadap sosialisasi tax amnesty. “Saya kaget masuk ke ruan­ gan ini, Saya minta 2000 (undangan), jangan banyakba­nyak. Tapi menjadi 2.700 (undangan) ini sebuah prestasi,” tuturnya. Acara tersebut merupakan gerak cepat pemerintah untuk menarik pendapatan dari pajak para pengusaha menyusul disahkannya Undang-Undang Tax Amnes­ ty. Upaya pertama yang dilakukan adalah sosialisasi UU Tax Amnesty yang dipimpin langsung Presiden Jokowi. Pemerintah dalam hal ini bersungguh-sungguh dipim­pin secara langsung oleh Presiden untuk melaku­ kan dan meyakinkan bahwa pemerintah dalam persoa­ lan tax amnesty dilakukan secara terbuka, transparan bahkan sosialisasi di beberapa tempat dipimpin secara langsung oleh Presiden. Sosialisasi UU tax amnesty sudah dilakukan di Jakar­ ta pada pekan lalu. Kemudian sore ini, Presiden akan sosialisasi di Surabaya, dan disusul beberapa kota be­ sar lain. Forum ini akan dihadiri kalangan pengusaha dan perbankan.(mad)

EDISI 67 JULI 2016

17

POTENS i Jawa Timur

Mentan Andi Amran Sulaiman saat panen raya Jagung di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan, Kab. Tuban, 5 Maret 2016 (Foto: istimewa)

MENTAN siap stop

Impor Jagung dengan syarat

M

enteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman memastikan produksi jagung lokal mengalami peningkatan yang sig­ nifikan. Bahkan, Mentan mengaku siap menutup peluang impor jagung dengan syarat yakni ada 1 juta hektare lahan jagung untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Kalau ada satu juta hektare maka kita tidak lagi im­ por. Ini luar biasa. Kalau sudah cukup dalam negeri, kita tutup impor. Saat ini, kebutuhan jagung pertahun men­ capai 10,7 juta ton. Tahun ini impor jagung mengalami penurunan mencapai 47 persen dari jumlah semula 3,1 juta ton menjadi 1,5 juta ton,” jelas Amran saat kunju­ ngan di Jawa Timur akhir pekan lalu. Untuk meningkatkan minat petani menanam jagung, lanjut dia, maka perlu adanya aturan regulasi untuk

18

EDISI 67

JULI 2016

menjamin kepastian harga. “Kami mengatur regulasi yang ada. Diantaranya menjamin harga, kerjasama de­ ngan pengusaha, dan perbaikan infrastruktur. Selain itu kita intregrasi hutan jagung. Sekarang sudah tanam dan berhasil. Itulah yang membuat impor turun drastis,” ka­ tanya. Ia juga mengungkapkan terima kasih kepada pe­ rusahaan yang sudah membeli jagung petani dengan harga Rp 3.450. “Inilah yang kita dambakan. Jadi kita memba­ngun sistem petaninya sejahtera, pengusaha untung, dan konsumennya tersenyum. Ini sudah ter­ bukti,” ujar­nya. Selain itu, Mentan juga mengapresiasi langkah PT Charoen Pokphand Indonesia bersama PT BISI Interna­ tional yang ikut memberikan kredit kepada petani yakni 100 hektare lahan jagung. Kredit tersebut berupa pinja­

LOH JINAWI

Kalau ada satu juta hektare maka kita tidak lagi impor. Ini luar biasa. Kalau sudah cukup dalam negeri, kita tutup impor. Saat ini, kebutuhan jagung pertahun mencapai 10,7 juta ton. Tahun ini impor jagung mengalami penurunan mencapai 47 persen dari jumlah semula 3,1 juta ton menjadi 1,5 juta ton.

man bibit serta pupuk. Sedangkan perusahaan juga siap untuk membeli hasil panen sesuai dengan Har­ ga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.150. Ia mengkalim, jumlah impor jagung turun hingga 47,5 persen pada periode Januari-Mei 2016 diya­ kini karena produksi jagung lokal yang mengalami surplus. Jika impor 2015 mencapai 1,68 juta ton, tahun ini di periode yang sama hanya sebesar 881 ribu ton. Bahkan, Kementerian Pertanian (Kemtan) meyakini produksi jagung tahun ini diperkirakan surplus 1,3 juta ton. “Produksi jagung tahun ini lebih dari cukup guna memenuhi kebutuhan industri pakan 750 ribu ton per bulan dan total kebutuhan jagung nasional 1,55 juta ton per bulan. kebijakan pengendalian impor juga telah mampu menekan laju impor jagung,” jelasnya. Menurut dia, keberhasilan produksi jagung merupakan hasil dari berbagai program upaya khu­ sus (upsus) yang dilakukan pemerintah. Ia memi­ salkan program perluasan areal tanam dan intensi­ fikasi secara besar-besaran dengan benih unggul 1,5 juta hektare dan integrasi jagung di lahan perkebu­ nan dan hutan 724 ribu hektare. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung di 2015 mencapai 19,61 juta pi­ pilan kering. Jumlah produksi ini naik 3,17 persen jika dibandingkan 2014. Produksi minimal jagung di 2016 yang dalam kondisi La Nina atau kemarau basah kali ini ditargetkan mencapai 21,53 juta ton. (afr)

EDISI 67 JULI 2016

19

POTENS i Jawa Timur

Hadapi Kemarau Basah

Pola Hidup

Bisa Cegah Penyakit

K

Musim kemarau basah selama beberapa bulan terakhir dapatmemunculkan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia

emarau basah yang melanda sejumlah daerah di Pulau Jawa diperkirakan baru akan berakhir Agustus mendatang. Karena itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur mengimbau masyarakat menjalankan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) agar terhindar dari serangan pe­ nyakit, seperti infeksi saluran pernafasan atas (Inspa), diare hingga demam berdarah.   Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono mengatakan, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terserang penyakit saat kemarau basah. PHBS adalah salah satunya. ”PHBS bisa menghindarkan kita dari serangan penyakit,” katanya.   Harsono menuturkan, perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memerhatikan dan menjaga kesehatan se­ luruh anggotanya, atau perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan ke­ sehatan di masyarakat. “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Prinsip

20

EDISI 67 JULI 2016

kesehatan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Pro­ gram PHBS,” katanya.       Dijelaskan, kemarau basah adalah sebutan untuk fenomena tingginya intensitas curah hujan pada musim kemarau. “Secara umum, harusnya pada bulan Juni di Indonesia sudah mengarah ke musim kemarau, namun hingga Juli hujan masih turun. Perubahan cuaca inilah yang kerap menimbulkan penyakit yang menyerang manusia. Karena itu daya tahan tubuh harus kuat dalam menghadapi kemarau basah,” tuturnya.  Ada beberapa penyakit infeksi yang akan muncul terkait kemarau basah. Salah satunya radang saluran pernafasan merupakan penyakit yang disebabkan in­ feksi kuman atau virus pada saluran pernafasan pada manusia. Radang saluran nafas merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi pada udara yang lembab. Dengan makan-makanan bergizi, menghindari terpapar debu hingga tidak merokok, dapat mencegahnya. Juga ada diare dan demam berdarah yang juga bisa muncul saat intensitas curah hujan tinggi.

PARAHITA

Secara umum, harusnya pada bulan Juni di Indonesia sudah mengarah ke musim kemarau, namun hingga Juli hujan masih turun. Perubahan cuaca inilah yang kerap menimbulkan penyakit yang menyerang manusia. Karena itu daya tahan tubuh harus kuat dalam menghadapi kemarau basah, Wamantik Mengantisipasi penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) saat curah hujan tinggi, Dinkes Jatim membentuk Wamantik (siswa pemantau jentik). Diharapkan mereka dapat menjadi ujung tombak Dinkes mengatasi perkem­ bangbiakan nyamuk aedes aegypti.  Masih menurut Harsono, dilibatkannnya sektor pen­ didikan dalam mengawal kesehatan sangat diperlukan, karena Jatim memiliki jumlah sekolah dan siswa yang banyak, sehingga bagaimanapun peran peserta dunia pendidikan menentukan dalam membangun Jatim men­ jadi lebih sehat. “Siswa pemantau jentik akan dibentuk di tiap-tiap sekolah yang nantinya akan memiliki peran melakukan kegiatan surveilans, preventif serta promotif, di sekitar lingkungan sekolah dan rumahnya,” tuturnya. Peran surveilans yang dilakukan meliputi identifikasi kontainer, menghitung indeks kontainer dan indeks ru­ mah. Sementara untuk peran preventif yang dilakukan yakni siswa dilatih memahami pentingnya gerakan Me­ nguras, Menutup, dan Mengubur (3M). Selain itu para

siswa juga melakukan monitoring dan pemberantasan jentik serta ikut menyosialisasikan kepada para siswa lain dan masyarakat mengenai bahaya DBD. Data Dinkes Jatim menyebutkan, kasus DBD yang ter­ jadi di awal tahun ini hingga 29 Januari 2016 ada 1.402 kasus dan 37 penderita meninggal dunia. Dan terdapat 5 daerah yang dinyatakan endemik DBD seperti Jombang, Sumenep, Jember, Banyuwangi dan Malang Dinkes menyatakan ada lima kabupaten/kota di Ja­ tim sebagai kawasan endemik penyakit Demam Ber­ darah Dengue (DBD). Hal ini dilihat dari Perkembangan penyakit DBD  yang terhitung selama Januari 2016 yang terjadi di Provinsi Jawa Timur. Lima kabupaten/kota di Jatim yakni Jombang, Sumenep, Jember, Banyuwangi dan Malang.    Kewaspadaan berujud selalu melakukan pendam­ pingan penanganan kasus DBD di Rumah Sakit dan Pu­ sat Kesehatan Masyarakat (PKM), pendistribusian logis­ tik larvasida dan insektisida, dan melakukan bimbingan teknis penyelidikan epidemologi ke kabupaten/kota Ja­ tim. “Segera membawa penderita demam ke Puskesmas agar diketahui apakah ia terkena DBD dengan melaku­ kan tes darah,” kata Harsono   Imbauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur meminta masyarakat agar terus waspada menghadapi cuaca kemarau basah yang diprediksi akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Hal ini dikha­ watirkan akan terjadinya bencana alam yang melanda sejumlah wilayah yang rawan bencana di Jatim. Kepala BPBD Provinsi Jatim, Sudarmawan men­ jelaskan, kemarau basah adalah musim kemarau yang masih disertai datangnya hujan. Terutama di wilayah pesisir dan pegunungan yang saat ini curah hujannya diprediksi masih sangat tinggi. “Disebut kemarau basah karena memang meski musim kemarau tapi masih tetap turun hujan. Maka kewaspadaan bencana juga harus ditingkatkan,” tu­ turnya. Ia mengingatkan, khusus wilayah yang dikelilingi pe­ gunungan, waspadai tanah longsor, sementara untuk wilayah pesisir waspada banjir rob (banjir akibat air laut pasang). Itu semua tentu dipengaruhi curah hujan yang cukup tinggi. Untuk yang wilayah yang berpotensi bencana baik longsor maupun banjir rob mulai dari Pacitan, Banyu­ wangi, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungaagung dan Trenggalek. Lainnya yakni Situbondo, Probolinggo, Pa­ suruan, dan Kota Batu. BPBD selalu membangun komunikasi dengan BMKG untuk melakukan deteksi dini terhadap cuaca. (hjr) EDISI 67 JULI 2016

21

POTENS i Jawa Timur

La Nina diprakirakan akan aktif pada bulan Juni – Oktober dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi di sejumlah daerah di Jawa Timur

Waspadai La Nina

B

Juni-Oktober

adan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Surabaya memperkirakan, meski pada Juli 2016 semua wilayah Jawa Timur memasuki musim kemarau, namun fenomena La Nina akan terjadi. La Nina diprakirakan akan aktif pada Juni – Oktober. Saat terjadi La Nina, jumlah curah hujan cenderung mening­ kat dibanding dengan jumlah normalnya. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Bambang Se­ tiajit ditemui di kantornya mengatakan, selama Juni – Oktober, perairan sekitar Jawa Timur cenderung hangat. Hangatnya suhu muka laut mengakibatkan suplai uap air bertambah, sehingga dapat memicu terjadinya pem­ bentukan awan-awan rendah penyebab hujan. Hujan diprakirakan masih terjadi Juli dengan curah hujan se­ lama sebulan 0-200 mm. Pada Juli terdapat beberapa wilayah dengan jumlah curah hujan selama sebulan 151 – 200 mm, yaitu diprakirakan terjadi di Lumajang bagian Barat, Malang bagian Selatan, Trenggalek bagian selatan dan Banyuwangi.

22

EDISI 67 JULI 2016

Bambang mengingatkan, kondisi tersebut harus diantisipasi karena akan berdampak pada sejumlah wilayah pesisir dan pegunungan. BMKG memprediksi kondisi cuaca banyak berawan dan salah satunya bisa menyebabkan berbagai risiko. “Kita harus waspada karena BMKG juga memprediksi tinggi gelombang mencapai 4-6 meter di barat Sumatra dan selatan Jawa,” katanya. Tingginya animo masyarakat untuk berwisata ke pan­ tai selatan harus diantisipasi, apalagi sarana keama­ nannya sangat minim. Untuk itu, pihaknya akan menu­ runkan sukarelawan untuk memberikan pemahaman kepada warga agar bisa lebih berhati-hati. “Semua ha­ rus saling mengingatkan dan mengambil peran masingmasing agar tidak jatuh korban,” ungkapnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur juga telah mewaspadai curah hujan yang cukup tinggi pada tahun ini. BPBD mewaspadai daerah-daerah yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor saat Juli September mendatang.

PARAHITA

Beberapa daerah perlu waspada terjadinya longsor dan banjir dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi pada tahun ini Alat Berat BPBD Jatim bekerja sama dengan kepala daerah dan juga kepolisian untuk menempatkan beberapa alat be­ rat guna mengantisipasi bencana. Kepala BPBD Jatim, Sudarmawan mengatakan, sebagian daerah di Jawa Timur yang mengalami curah hujan cukup tinggi antara lain Lumajang dan Banyuwangi. “Beberapa daerah perlu waspada terjadinya longsor dan banjir dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi pada tahun ini,” katanya. Meski bulan Juli masuk musim kemarau, namun akibat terjadinya fenomena La Nina yang terjadi Juli hingga Oktober, masyarakat diim­ bau waspada terhadap bencana. Secara khusus, BPBD meminta BPBD wilayah Paci­ tan dan Trenggalek untuk selalu waspada dan mem­ beri peringatan di wilayah pegunungan. “Wilayah yang

rawan di Jatim yaitu Banyuwangi dan Pacitan waspada banjir robb, termasuk Tuban juga waspada banjir. Kami sudah koordinasi dengan PMI, TNI, Polri dan relawan,” ujarnya. Dia juga meminta masyarakat yang kerap melakukan perjalanan di daerah Pacitan, Ponorogo, Magetan dan Ngawi pada malam hari agar lebih waspada. “Hindari perjalanaan malam untuk mengantisipasi musibah alam. Disarankan melakukan perjalanan siang hari,” katanya. Terkait logistik, beras yang sudah disiapkan jika ter­ jadi bencana yaitu 100 ton beras masing-masing dika­ bupaten/kota dan di provinsi ada 200 ton. Pengeluaran logistik sangat mudah dan cadangan pemerintah ini bisa dikeluarkan sewaktu-waktu. Selain itu ada lauk pauk, makanan siap saji, selimut dan family kit. Di Kota Batu, 24 desa rawan terdampak La Nina. BPBD Kota Batu telah mengimbau masyarakat agar tetap was­ pada. Seperti dikatakan Kepala BPBD Kota Batu, Sasmi­ to, sesuai data dan informasi dari BMKG Karangploso, potensi ancaman berupa banjir, tanah longsor, angin kencang atau puting beliung di wilayah Kota Batu. “Sebanyak 24 desa/kelurahan di Kota Batu patut was­ pada, segala kemungkinan bisa saja terjadi atau tidak terpusat di beberapa titik saja,” katanya. Sasmito mengimbau masyarakat berpartisipasi dalam upaya mitigasi, sehingga ancaman bencana yang akan timbul dapat dicegah. Setidaknya, dapat memperkecil dampak bencana. Warga diminta aktif melapor jika mengetahui adanya potensi membahayakakan terha­ dap keselamatan jiwa serta menimbulkan kerusakan. Saat libur Lebaran kemarin, pihaknya juga telah ber­ koordinasi dengan pengelola tempat wisata, baik wisata alam maupun wisata buatan. (jal)

EDISI 67 JULI 2016

23

POTENS i Jawa Timur

Kemarau Basah

Tebu Tak Lagi Manis

M

eski sudah masuk bulan Juli, cuaca masih diwarnai hujan dengan intensitas rendah. Dari prediksi Badan Meteorologi Klima­ tologi dan Geofisika (BMKG), fenomena cuaca kemarau basah atau La Nina ini bakal terus berlan­ jut hingga September. Hal itu bakal berdampak pada pe­ nurunan rendemen tebu hingga produksi gula juga bakal mengalami penyusutan. “La Nina akan membawa dampak pada produksi perta­ nian, khususnya produksi gula pertanian, yang diprediksi akan mengalami penurunan sekitar 10-20 persen. Terjad­ inya penurunan produksi gula karena rendemen (kadar gula dalam batang tebu) gula juga menurun dari sebe­ lumnya 8 persen menjadi sekitar 7 persen,” kata Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan), Gamal Nasir. Ia mengatakan, kalau prediksi pemerintah sebelum­ nya produksi gula nasional bisa mencapai 2,6 juta ton. Namun karena terjadinya anomali cuaca, produksi gula akan turun di kisaran 2,3 juta ton hingga 2,4 juta ton. “Meskipun mengalami penurunan produksi gula, harga gula di tingkat petani tidak akan naik. Ini lantaran adanya wacana impor gula mentah,” jelasnya. Menurutnya, kondisi tersebut akan berdampak ke gula konsumsi. Bila produksi gula petani menurun, akan ada

24

EDISI 67

JULI 2016

rembesan gula rafinasi. Sementara itu, impor gula men­ tah secara psikologis akan mampu menurunkan harga gula petani. Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Moch Samsul Arifien mengatakan, hujan yang masih turun selama musim pa­ nen tebu berdampak pada berkurangnya tingkat kema­ nisan tebu. Akibatnya, tebu kembali muda dan tidak tepat untuk dipanen karena kadar airnya cukup tinggi sehingga rendemen rendah. Penurunan rendemen berpotensi menurunkan produksi gula. Namun ia meyakini produksi gula Jawa Timur masih surplus. “Kalau untuk kebutuhan Jatim masih lebih,” ujarnya. Optimistis Jika Kemtan memprediksikan adanya penurunan produksi gula, sebaliknya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menyatakan optimistis ada kenaikan produksi. Tahun ini produksi gula BUMN diyakini mampu menca­ pai 504.326 ton yang dihasilkan sebelas PG milik PTPN X. Target tersebut naik 17 persen daripada realisasi produksi tahun lalu 431.000 ton. Direktur PTPN X, Djoko Santoso menjelaskan, kenaikan produksi merupakan hasil dari sejumlah inovasi dalam proses pertanian (on farm) maupun pengolahan (off

La Nina akan membawa dampak pada produksi pertanian, khususnya produksi gula pertanian, yang diprediksi akan mengalami penurunan sekitar 10-20 persen. farm). Salah satunya, peningkatan produksi gula men­ jadi 32 ribu ton dengan rendemen 7,52 persen. “Pen­ capaian rendemen tebu itu tertinggi dibanding perusa­ haan gula lain,” katanya. Dari aspek produktivitas lahan juga cukup tinggi mencapai 83 ton tebu per hektare, di atas rata-rata in­ dustri 80 ton. ’’Produktivitas gula mencapai 4,44 ton per hektare,’’ jelasnya. Pencapaian tersebut dirintis sejak 2010 melalui program mekanisasi pertanian, pembangunan sara­ na irigasi, dan introduksi bibit unggul. Modernisasi peralatan juga terus dilakukan, misalnya proses gilingan, prosesing, penjerni­ han, dan kris­ talisasi. Tahun ini PTPN X berinvestasi Rp 44,5 miliar untuk men­ goptimalkan kapasitas giling di PG Ngadiredjo, PG Pesantren Baru, dan PG Watoetoelis. Optimistis kenaikan produksi juga disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Moch Sam­ sul Arifien. Dari catatannya, hasil produksi gula Jawa Timur 2015 lalu mencapai 1.245.000 ton. Ta­ hun ini, ditargetkan ada pening­ katan 30 ribu ton, yakni mencapai 1.275.000 ton. Walaupun ada target kenaikan produksi, namun areal lahan tan­ am tebu di Jatim terus menyusut. Jika tahun 2015 luas lahan men­ capai 215 ribu hektare, tahun ini hanya 205 ribu hektare. “Me­ mang produktivitas tebu mening­

AGRO kat, tapi areal menurun,” katanya. Dari aspek rendemen juga men­ galami kenaikan. “Rendemen tahun lalu rata-rata 8,2 persen. Tahun ini rendemen rata-rata ditargetkan 8,.5 persen,” ujarnya. Namun, kata Samsul, dari hasil perolehan rendemen di tiap pabrik gula telah me­ ngalami peningkatan. Peningkatan kadar rendemen tebu itu juga meru­ juk pada regulasi di Jawa Timur. Tahun ini, provinsi penghasil gula tertinggi nasional itu sudah mulai memberlakukan Perda 17 tahun 2013 tentang Pe­ ningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu. “Tahun ini PG harus bisa menghasilkan rendemen 10 persen sesuai Perda. Ini bisa dicapai jika PG patuh terhadap SoP lampiran Perda mulai dari perbaikan on farm berupa bibit dan perawatan yang bagus,” kata Samsul. Regulasi tersebut menjadi payung hukum untuk me­ ngatur rendeman dan hablur tanaman tebu. Ini pen­ ting dilakukan sejak awal, mulai dari penyediaan lahan, penyediaan bibit unggul, perlakukan, pengelolaan serta pemeliharaan tanaman tebu, hingga proses pengelolaan yang dilakukan manajemen industri gula Dari sisi off farm, lanjutnya, PG juga kinerjanya harus lebih baik dengan mengedepankan tebu MBS (manis ber­ sih segar). Selain itu, efisiensi juga harus dikedepankan serta tidak menunda penebangan dan sisa tebu untuk giling pagi tidak boleh melebihi 15 persen dari stok hari sebelumnya. (afr)

Foto: istimewa) an yang berkepanjangan (

at huj Petani tebu gagal panen akib

EDISI 2016 EDISI 64 67 APRIL JULI 2016

25 25

POTENS i Jawa Timur

Hiu Putih yang populasinya cukup langka, akan punah bila tidak dilestarikan dan dilindungi dari penangkapan ikan secara liar (Foto: istimewa)

Tanpa Hiu, Laut Merasa Sakit

P

enangkapan hiu yang kerap dilakukan nela­ yan asing dan domestik di perairan Indo­ nesia, mendapat kecaman keras dari ak­ tivis lingkungan internasional. Greenpeace mengingatkan, cara penangkapan ikan yang merusak seperti rawai tuna (longline) dan jaring lingkar (pure seine) terus berlanjut tidak terkendali, akan meng­ hancurkan sumber daya ikan serta mengancam kelesta­ rian hiu di lautan. Oceans Campaigner Greenpeace Indonesia, Sumardi Ariansyah mengatakan, lautan Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 118 jenis hiu yang tersebar di seluruh perairan nusantara. Sayangnya, cara penangkapan ikan yang merusak dan tidak bertanggung jawab telah ber­ dampak serius terhadap populasi dan keanekaragaman jenis hiu di Indonesia.

26 26

EDISI EDISI 57 67 SEPTEMBER JULI 2016 2015

“Lautan tanpa hiu, bukanlah laut yang sehat, seba­ liknya laut yang sakit dan suram,” katanya. Tingginya permintaan pasar luar dan dalam negeri juga menyebabkan hiu tidak lagi sekadar menjadi tang­ kapan sampingan (by-catch), tetapi sudah menjadi tar­ get utama perburuan. “Ini harus segera dihentikan!” katanya. Upaya-upaya penyelamatan sumber daya ikan harus terus diperjuangkan dengan cara mendorong praktik perikanan tangkap yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem. Di antaranya, mendukung dan membangun kembali perikanan tuna yang berkelanju­ tan secara lingkungan dan sosial seperti huhate (pole and line) dan pancing ulur (tuna handline). Hiu menjadi target utama penangkapan dan diburu untuk dimanfaatkan siripnya. Padahal, berbagai peneli­

HIJAU

Lautan tanpa hiu, bukanlah laut yang sehat, sebaliknya laut yang sakit dan suram tian menyebut hiu merupakan kelompok ikan yang me­ ngandung merkuri terbanyak dibanding jenis ikan lain­ nya di lautan. Sirip hiu sering dianggap sebagai bahan makanan yang mewakili status sosial ketika dihidangkan di meja makan dalam perayaan hari besar atau hari penting. Namun, menunjukan status sosial dengan turut meru­ sak keseimbangan ekosistem di laut tentu tidak patut dibanggakan. Dukungan dari semua pihak dalam penyelamatan sumber daya ikan khususnya hiu harus diperkuat de­ ngan sinergi antara masyarakat, pemerintah dan gerakan masyarakat sipil. “Kita perlu menjadi bagian dari solusi perubahan yang lebih baik, bukan menjadi bagian ma­ salah yang mengancam keseimbangan ekosistem laut,” ujarnya. Menurut Ariansyah, masyarakat saatnya bersuara dengan menolak untuk tidak mengkonsumsi apapun makanan yang berbahan dasar hiu dan mendukung penghentian ekspor sirip hiu untuk memutus mata rantai perdagangan sirip hiu internasional. Perburuan Meningkat Akhir Mei, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggagalkan penyelundupan ikan hiu paus. Ada dua ikan yang akan diselundupkan di Keramban Jaring Apung (KJA), Maluku. Penggagalan penyelundupan berawal ketika Direk­ torat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) mendapatkan informasi dari Koordinator Wildlife Crime Unit (WCU) Wildlife Con­ servation Society (WCS). Laporannya ada pemanfaatan ikan hiu paus (Rhincodon Typus) secara ilegal di KJA yang terletak di Pulau Kasumba, Seram Bagian Barat, Maluku. Dari operasi itu, KKP berhasil menyelamatkan dua ikan hiu paus dari Keramba Apung milik PT Air Biru Maluku. Kedua ikan tersebut rencananya akan dijual ke China.

Pelakunya antara lain oknum di KJA PT Air Biru Maluku, warga negara China yang tinggal di Sin­ gapura, seorang pengusaha budidaya, dan oknum pe­ negak hukum dari Jakarta. Ikan hiu paus akan itu dijual ke China dengan harga miliaran rupiah akan diselun­ dupkan dalam keadaan hidup. Ukurannya empat meter. Mereka melanggar pasal 16 ayat 1 UU Nomor 31 Ta­ hun 2004 tentang Perikanan yang menyatakan bahwa setiap orang dilarang memasukkan, mengeluarkan, mengadakan, mengedarkan, memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan ikan, sumber daya ikan, Lingkungan sumber daya ikan ke dalam atau ke luar wilayah pengelolaan perikanan. Pelaku dikenai sanksi sesuai pasal 88 UU Nomor 31 Tahun 2004 yakni Pidana Penjara Paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar. Karena telah me­ langgar pasal 16 ayat 1 UU Nomor 31 Tahun 2004 ten­ tang Perikanan. Ancaman kepunahan sebenarnya tidak hanya terjadi pada hiu, namun juga sumberdaya ikan lain yang memi­ liki nilai ekonomis tinggi. Hanya saja, ancaman kepuna­ han pada hiu jauh lebih tinggi karena waktu pemulihan­ nya sangat tinggi dan mahal. Melonjaknya permintaan sirip hiu dan produkproduk hiu lainnya telah menyebabkan terjadinya pe­ nangkapan besar-besaran. Di Indonesia selama kurun waktu 2000-2010 rata-rata 106.288 ton/tahun (FAO, 2012 diacu dalam Lack and sand, 2012). Jumlah itu menyumbang 13,1% dari jumlah hiu terbesar di dunia. Sebelum 2005, FAO (2012) mencatat ada dua kelom­ pok spesies yang tertangkap di Indonesia. Sekarang, satu spesies dan 10 kelompok spesies tertangkap dan dilaporkan. Beberapa jenis hiu di Indonesia juga sudah masuk dalam daftar appendix CITES. CITES pada bulan maret 2013 telah memasukan empat spesies hiu ke dalam daftar Appendik II CITES yaitu: Carcharhinus Longimanus (hiu koboy atau Oceanic WHitetip), Sphyrna Lewini (Hammerhead shark), Sphyrna mokarran (Great hammerhead shark) dan Sphyrna Zygaena (smooth hammerhead shark). Kemudian pada 24 april 2013 CITES kembali menge­ luarkan daftar 12 jenis hiu yang masuk dalam appen­ dix I, II dan III, yaitu sebagai appendix I meliputi enam jenis Pristidae spp (Sawfishes). Appendix II meliputi: (1) Pristidae microdon (Sawfish); (2) Cetorhinus maximum (Basking shark); (3) Cachodon carcharias (Great white shark) dan (4) Rhincodon typus (whale shark). Appendix III meliputi: Sphyrna Lewini (Hammerhead shark) di Kosta Rika dan Lamma nasus (Porbeagle) di beberapa negara Eropa. (jal) EDISI 67 JULI 2016

27

POTENS i Jawa Timur

DPRD Garap Raperda Ketenagakerjaan

D

ewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur memastikan pembahasan Raperda Ketenagakerjaan akan selesai dan disetujui akhir Agustus 2016. Wakil Ketua DPRD Jatim yang juga Koordinator Komisi E, Achmad Iskandar di gedung Dewan, Selasa, menegaskan, raperda ini untuk melindungi kepen­ tingan tenaga kerja lokal. Dewan juga mendorong pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota di Jatim mengevaluasi keberadaan tenaga kerja asing yang akan masuk. “Dalam perda nanti, kita utamakan kepentingan ka­ bupaten/kota untuk ikut melakukan evaluasi terhadap tenaga kerja asing yang bakal masuk. Ini sebagai upaya mengawal kepentingan muatan lokal menghadapi

28

EDISI 67 JULI 2016

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” terang Achmad, politisi asal Fraksi Demokrat. Ia juga berharap perda ketenagakerjaan ini mampu mendorong produktivitas usaha. Salah satunya, pe­ ngusaha di Jatim ingin punya pekerja yang produktif. Sementara di tingkat pemerintah melakukan proteksi atau perlindungan terhadap tenaga kerja lokal dari gempuran tenaga kerja asing yang masuk Indonesia. “Kami ingin tenaga kerja punya upah yang adil serta memiliki keterampilan dan keahlian khusus, sehingga tenaga kerja ini bisa diserap pasar industri. Salah satu solusi masalah tenaga kerja adalah adanya komunikasi dan hubungan yang baik antara pemerintah, mana­ jemen perusahaan, dan serikat pekerja,” ujarnya. Wakil Ketua Komisi E DPRD, Suli Da’I’m me­

SUARA INDRAPURA

Dalam perda nanti, kita utamakan kepentingan kabupaten/ kota untuk ikut melakukan evaluasi terhadap tenaga kerja asing yang bakal masuk. Ini sebagai upaya mengawal kepentingan muatan lokal menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

negaskan, kini Komisi E juga berharapdi era Masyarakat Ekonomi Asean tenaga kerja lokal lebih terlindungi menghadapi gempuran masu­ knya tenaga kerja asing. Di antaranya dengan memasukan kearifan lokal, mulai soal bahasa hingga pada tradisi masyarakat di wilayah se­ tempat. “Di antaranya untuk membentengi agar tenaga kerja asing tidak mudah masuk ke Indonesia khu­ susnya Jatim untuk mendapatkan pekerjaan. Apa­ lagi diketahui banyak tenaga asing khususnya dari China sudah menggempur hingga sektor riil. Kalau ini tidak segera diantisipasi, dikhawatirkan pekerja lokal akan terbengkalai di negeri sendiri,” papar politisi asal PAN ini. (pca)

EDISI 67 JULI 2016

29

POTENS i

Jawa Timur

Orang Tua Guru Pertama

Perangi Narkoba

P

erang terhadap narkoba bukan hanya men­ jadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menuntut peran serta masyarakat. Peran keluarga menjadi faktor yang domi­ nan dan pertama dalam mencegah penggunaan barang haram tersebut. Peran orangtua sangat kuat dalam memberikan pendidikan bahaya narkoba pada anakanak. Sentuhan dan kasih sayang mereka punya peran besar dalam memperhatikan anak-anak. “Sebagian besar korban narkoba merasa kurang sen­ tuhan dan kasih sayang orangtua. Saya kira tidak hanya kuantitas bertemu, tetapi kualitas pertemuan juga pen­ ting,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, dalam pun­ cak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Islamic Center Surabaya, Minggu. Soekarwo berpesan, anak-anak muda hendaknya mendatangi orangtuanya saat gelisah, dan tidak lari kepada narkoba. Ia menolak pemikiran yang terlalu menyederhanakan seolah persoalan keluarga hanya bisa diselesaikan dengan uang. “Bagaimanapun sentuhan orangtua menjadi bagian luar biasa dalam hubungan batin orangtua dan anak-

30

EDISI 67

JULI 2016

anak,” ujarnya. Menurutnya, peredaran narkoba di Indonesia bukan­ lah tanpa skenario. Indonesia adalah negara besar dan narkoba adalah bentuk proxy war yang dilakukan untuk melemahkan Indonesia. Narkoba adalah satu jenis keja­ hatan sekaligus kerusakan kesehatan dan penghancuran suatu generasi. “Ini pelemahan sistematis terhadap masyarakat, sekaligus menjadi kritik atas hubungan orang tua dan anak-anak,” katanya. Gubernur Soekarwo juga mengapresiasi siswa-siswi yang hadir dalam acara tersebut. Ia berharap siswasiswi ini menjadi generasi penerus yang mengambil bagian penting dalam masa depan bangsa. “Saya per­ caya tahun 2025 Indonesia akan menjadi negara terbe­ sar nomor 7 di dunia. Hal itu hanya berhasil bila anak muda mampu melewati perubahan dan tantangan yang hadir,” ujarnya. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Ja­ tim, Brigjend Pol. Drs. Sukirman mengatakan, peringa­ tan HANI setiap 26 Juni bukan merupakan hari jadi BNN. Peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan masalah pe­ nyalahgunaan narkoba yang belum dapat diselesaikan.

Sebagian besar korban narkoba merasa kurang sentuhan dan kasih sayang orangtua. Saya kira tidak hanya kuantitas bertemu, tetapi kualitas pertemuan juga penting Tujuan acara ini untuk mendorong segenap komponen bangsa dan membangun solidaritas dalam mencegah peredaran narkoba. BNN Jatim telah melakukan Program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Di antaranya upaya pencegahan de­ ngan mengadakan sosialisasi dan komunikasi melalui media tatap muka maupun elektronik. BNN Jatim juga melakukan tes urine terhadap 4.995 orang baik siswa sekolah maupun pegawai dari beberapa instansi. Ketua DPD GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narko­ tika) Jatim, Arie Soeripan mengatakan, hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba dari keluarga yang tidak sehat dan tidak ba­ hagia (broken home). Keluarga yang diliputi suasana serasi, selaras dan seimbang, tempat anak tumbuh dan berkembang fisik, mental dan sosialnya, merupakan benteng yang kokoh untuk mengatasi dan menanggu­ langi ancaman dan gangguan narkoba. Pengalaman membuktikan, kelompok orangtua, apa­ bila digerakkan dan diberi pengetahuan, keterampilan, dukungan dan bantuan, bisa menjadi mitra masyarakat yang paling aktif dalam pencegahan bahaya narkoba.

Jagad

PEREMPUAN

Keluarga sebagai unit kecil dalam masyarakat merupa­ kan wadah utama dalam proses sosialisasi anak menuju kepribadian yang dewasa. “Keluarga yang sejahtera dengan penuh kasih sayang sebetulnya sudah melaksanakan pencegahan. Anak–anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan rasa aman dengan adanya kesempatan untuk menyatakan perasaan dan mengeluarkan pendapat kemungkinan besar tidak akan menyalahgunakan narkoba,” katanya. Tahun ini, peringatan HANI mengusung tema Listen First: Listening to children and youth is the first step to help them grow healthy and safe, “Dengarkan Dahulu: Mendengarkan Suara Hati Anak-Anak dan Generasi Muda, Merupakan Langkah Awal untuk Membantu Mereka Tumbuh Sehat dan Aman dari Penyalahgu­ naan Narkoba”. Acara ini dihadiri ratusan siswa-siswi dari 43 sekolah SMP/SMA/SMK di Surabaya. Acara diisi pembacaan deklarasi “Jatim Perang Terhadap Narkoba” oleh Ketua DPRD Jatim, Halim Iskandar, dilanjutkan penandata­ nganan deklarasi perang terhadap narkoba oleh Gu­ bernur Jatim, Ketua DPRD dan Forkopimda Jatim. Deklarasi ini merupakan komitmen pemerintah dan masyarakat Jatim dalam melawan Narkoba. Pada acara ini dilakukan penyerahan penghargaan kepada kab/ kota yang berperan aktif dalam P4GN, yakni Bupati Tulungagung, Wakil Bupati Sampang, dan Walikota Kediri. (jal)

Soekarwo, Gubernur Jawa Timur saat menghadiri puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Islamic Center Surabaya, 26 Juni 2016. (foto: deni)

EDISI 67 JULI 2016

31

POTENS i Jawa Timur

Peselam Jatim

Berlatih Ke Cina Cina. Jadi kita akan ketemu lagi. Cina ini yang terbaik untuk selam, banyak juara dunia yang dihasilkan,” ujarnya. Peselam Jawa Timur akan dibagi menjadi dua tim se­ lama menjalani TC di Cina. Tim satu diisi oleh atlet den­ gan spesialisasi nomor jarak pendek-menengah. Kemu­ dian tim kedua beranggotakan atlet dengan nomor jarak menengah-jauh. “Di sana, mereka (10 atlet) akan dipisah menyesuaikan dengan spesialisasi. Mereka juga akan mendapat pelatih yang sesuai spesialisasinya. Pelatih-pelatihnya ini juga mantan juara dunia,” papar Ansori. Total ada 30 atlet selam Jawa Timur yang diproyek­ sikan untuk PON XIX 2016 Jawa Barat. Bagi atlet yang tidak mengikuti program TC ke Cina, 8 atlet akan men­ jalani TCdi Indramayu dan sisanya tetap di Surabaya. Rata-rata atlet yang tidak mengikuti program TC di Cina adalah untuk nomor open water (OBA).(her)

Foto: herlambang

Sebanyak 10 atlet selam Jawa Timur berlatih atau melakukan training Center (TC) ke Cina, untuk persiapan bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat. Mereka TC di Negeri Tirai Bambu selama 3 bulan, yakni sejak 11 Juni hingga 12 September. Kesepuluh atlet adalah Angeline, Seroja Mutiara, Fahrisa Rosadi, Janis Rosalia, Priscillia Gunawan, Bima Dea Sakti, Dio Novandra, Guntur Pratama, Nadine Issad, Rodric Luhur. 10 atlet ini akan tc di China selama tiga bulan. “Kita akan pulang 12 September dan langsung mengikuti pertandingan di PON Jabar,” ungkap pelatih selam Jawa Timur Nurul Ansori. Awalnya, tim selam Jawa Timur ingin menggelar TC di Korea. Namun karena Negeri Ginseng tersebut fokus di kejuaraa dunia, niat itu pun diurungkan. “Kita akan TC ke Cina karena Korea saat ini fokus ikut kejuaraan dunia, dan mereka juga dalam persiapan di

32

EDISI 67 JULI 2016

SPORTIVITAS

Tim Putri Bola Voli Jatim saat berlaga

Pelatih Cina

Tangani Tim Putri Voli Jatim Pelatih asal Cina Li Huanning akan mengarsiteki tim voli indoor putri Jawa Timur (Jatim) Setelah pelatih se­ belumnya Mahfud Irsyada mengalami sakit. Tim yang di persiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat ini berlaga di multieven em­ pat tahunan tersebut. Ini di katakan Assisten Manager tim bola voli Jatim Johanes Koento SH yang mewakili Manager Dirut Bank Jatim, Rabu (13/7). Li Huanning yang sebelumnnya berhasil membawa tim voli Gresik Petrokimia menjadi juara 3 di ajang Pro­ liga, terpilih menjadi pelatih baru yang akan memimpin Maya Indri dkk. Sebelumnya setelah ditinggal Mahfud, Sudarto dan Labib memimpin langsung latihan yang juga didukung oleh tosser andalan Jakarta Popsivo, Polwan Rita. “Tim putri Jatim sekarang punya pelatih baru Li Huanning dari China. Rencananya hari Kamis dia akan memimpin langsung latihan terpusat di Gresik,” ujar Koento . “Rita di tim ini menjadi tim mekanik kita. Dia juga ikut bantu ngelatih biasanya,” imbuhnya. Selanjutnya, diwaktu yang tersisa ini tim voli indoor putri Jatim ini akan digembleng untuk merealisasi tar­

get awal masuk dalam empat besar. “Kita saat ini memikirkan gimana caranya bisa tem­ bus sampai empat besar. Kalau saya melihat persai­ ngan kita nanti yang bakal masuk empat besar DKI Ja­ karta, Jawa Barat, Jatim dan Papua yang banyak dihuni pemain AU,” ungkapnya.(her)

Tim putri Jatim sekarang punya pelatih baru Li Huanning dari China. Rencananya hari Kamis dia akan memimpin langsung latihan terpusat di Gresik EDISI 67 JULI 2016

33

POTENS i Jawa Timur

Daun Ketumbar Kurangi Pencemaran Ikan

Pencemaran logam berat dapat mengganggu ke­ sehatan. Logam berat seperti kuprum, merkuri, tem­ baga dan cadmium ini mempunyai sifat-sifat beracun dan tidak dapat dirombak atau dihancurkan oleh organ­ isme hidup seperti kerang, kupang beras, dan berbagai jenis ikan tangkapan nelayan yang ada di Pantai Ken­ jeran. Oleh sebab itu, penggunaan bahan alami untuk mereduksi komponen logam-logam berat yang terkan­ dung dalam berbagai hasil laut di perairan Kenjeran dan wilayah Surabaya perlu dilakukan untuk mengatasinya. Hal itulah yang membuat lima orang mahasiswa Uni­ versitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur membuat sebuah penelitian untuk mengurangi cema­ ran logam berat pada ikan dengan menggunakan bahan alami. Daun ketumbar merupakan bahan alami yang di­ pilih mereka untuk penelitian. “Kita milih daun ketumbar karena selama ini peneli­ tian untuk mengurangi cemaran logam dilakukan pakai bahan yang mengandung asam, sedangkan daun ketum­ bar itu kan bahan alami dan tidak mengandung asam jadi gak merusak protein yang ada pada organisme laut,

34

EDISI 67 JULI 2016

seperti ikan,” ujar Cici Nagita, ketua pelaksana. Penelitian dimulai dengan mengambil sampel ikan tengiri dari teluk Kenjeran dan dibawa ke laboratori­ um dalam keadaan beku. Setelah itu, ikan akan di fillet dengan ukuran panjang 3 cm tebal 5 mm kemudian di­ bubuhi daun ketumbar yang ditumbuk halus. Fillet ikan lalu dianalisis kadar logam beratnya dengan Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) dan kadar proteinnya dengan metode Lowry. Kendalanya, ikan tengiri sukar didapat di Pantai Ken­ jeran. Ikan didapatkan nelayan tergantung arah angin dan gelombang laut. Jadi, mereka harus mendapatkan sampel ikan dari beberapa tempat di sekitar Pantai Ken­ jeran. Meskipun hasil pengujian pengaruh daun ketumbar terhadap kadar protein yang terdapat dalam ikan te­ ngiri memang menunjukkan penurunan, namun presen­ tasenya tidak terlalu besar. Maka dari itu, kelima maha­ siswa UPN ini akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan pencemaran logam be­ rat pada ikan. (*)

INOVASI

Air Minum dari Hujan

Tingginya kebutuhan akan air bersih dan minimnya ketersediaan sumber mata air di lingkungan perkotaan membuat banyak masyarakat hanya bergantung pada suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk Kota Surabaya, suplai air bersih dari PDAM telah mencapai batasnya. Empat mahasiswa Universitas Pembangunan Nasio­ nal “Veteran” Jawa Timur Fakultas Teknik Sipil dan Pe­ rencanaan jurusan teknik lingkungan yang digawangi oleh Bernardete Ferdinata Dandel (FTSP 2013) sebagai ketua pelaksana, Uliva Rahmawati (FTSP 2012), Nur Andini Eka Rani Putri (FTSP 2014), dan Riski Wijayanti (FTSP 2014) dengan bimbingan Firra Rosariawari, ST.,MT. selaku dosen pembimbing membuat karya berjudul Drinkable Water From Rainwater and Air Conditioner dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). “Karya itu dibuat untuk memelihara kelestarian ling­ kungan secara berkelanjutan yang telah dilaksanakan di Surabaya, baik di lingkup pemerintah, komersial maupun dalam Skala Universitas, serta menghasilkan air la­yak mi­ num yg diperoleh dari sistem pengolahan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air minum,” kata Bernard.

Alat-alat yang digunakan adalah profil tank volume 3600L, pipa dan aksesorisnya, pompa, high pressure pump 20 Psi, pressure gauge, pressure Switch, Kabel NYMHY 2x1,5mm, reactor filtrasi, larutan NaOH, Ca­ tridge Ultrafiltrasi 10 om dan karbon aktif serta reverse osmosis membrane Filmtech 50gpd. Cara kerjanya, air hujan yang jatuh keatap bangu­ nan ditampung melalui talang dan dialirkan menuju Profil Tank. Selanjutnya air hujan mengalami proses netralisasi dengan penambahan senyawa NaOH se­ hingga padatan Na2s serta Pb(OH)2 terbentuk dan mengendap. Endapan senyawa hasil produksi dipompa melalui reaktor filtrasi yang berbahan Cadridge Ultrafiltrasi 10 om dan Catridge Ultrafiltrasi karbon aktif sehingga jum­ lah kandungan timbale dan endapan dinatrium sulfide dapat tereduksi. Terakhir, Filtrat dipompa dengan High Pressure Pump menuju Reverse Osmosis Membrane dan mengalami penyaringan sehingga air layak minum dengan TDS < 30mg/L dapat dihasilkan. Program tersebut dihasilkan dalam waktu 3 bulan dan telah diuji coba di Fakultas Teknik Sipil dan Peren­ canaan UPN. Biayanya 12 juta rupiah untuk alat, bahan, perjalanan dan lain-lain. (*) EDISI 67 JULI 2016

35

POTENS i Jawa Timur

Mengenal Malware, Si Perusak Sistem Komputer

M

elalui koneksi jaringan dan internet, Malware yang merupakan sebuah perangkat lunak berbahaya saat ini semakin mudah menyebar dan menginfeksi komputer. Tanpa kita sadari sistem dan aplikasi komputer kita te­ lah dirusak bahkan informasi pribadi milik kita pun bisa diketahui dan disalahgunakan oleh orang lain hanya karena aktifitas browsing yang kita lakukan. Malwere berasal dari kata mal artinya aplikasi yang tidak benar, dan were adalah sofwere atau aplikasi. Jadi malware atau malicious software adalah istilah umum yang digunakan untuk sofwere atau program yang dirancang bertujuan menyusup atau merusak sebuah sistem komputer secara diam-diam. Menurut Staf Teknologi Informasi Dinas Kominfo Jawa Timur, I Wayan Rudy Artha, semua perangkat rawan terkena malware, terutama yang basisnya kom­ puter seperti perangkat komputer dan smartphone.

36

EDISI 67 JULI 2016

Malware dapat meninfeksi komputer dengan berbagai cara. Baik melalui email, download dari internet atau dengan menginstal program yang terinfeksi. Pada umumnya, ketika komputer seseorang terkena malware dia akan mengatakan bahwa komputernya terjangkit virus, walaupun sebenarnya komputernya terjangkit worm atau jenis malware yang lain. “Jadi kalau disimpulkan, malware itu biasa digunakan untuk merusak komputer atau gadget, mencuri infor­ masi, dan mengganggu jalannya sistem,” kata Rudy. Dikatakan Rudy, jenis-jenis malware antara lain adalah trojan, virus, worm, spyware, adware, root­ kit dan sebagainya. Berikut beberapa pengertian dari jenis-jenis malware : Virus Komputer adalah jenis malware yang meny­ erang file eksekusi (.exe) yang akan menyerang dan menggandakan diri ketika file exe yang terinfeksi di jalankan. Virus komputer menyebar dengan cara meny­

TECHNO Jadi kalau disimpulkan, malware itu biasa digunakan untuk merusak komputer atau gadget, mencuri informasi, dan mengganggu jalannya sistem

isipkan program dirinya pada program atau dokumen yang ada dalam komputer. Worm adalah sebuah program komputer yang da­ pat menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.Worm memanfaatkan celah keamanaan yang memang ter­ buka atau lebih dikenal dengan sebutan vulnerability. Spyware adalah program yang bertindak sebagai mata-mata untuk mengetahui kebiasaan pengguna komputer dan mengirimkan informasi tersebut ke pihak lain. Spyware biasanya digunakan oleh pihak pe­ masang iklan. Adware adalah iklan yang dimasukan secara tersem­ bunyi oleh pembuat program, biasanya pada program yang bersifat freeware untuk tujuan promosi atau iklan. Trojan atau trojan hourse adalah program yang di­ am-diam masuk ke komputer kita, kemudian memfa­ silitasi program lain misalnya virus, sypware, adware. keylogger dan malware lainnya untuk masuk, merusak sytem, memungkinkan orang lain meremote komputer dan mencuri informasi seperti password atau nomor kartu kredit kita (untung saya ga punya kartu kredit..) Keylogger adalah sebuah pro­ gram yang dapat memantau penekanan tombol pada key­ board, sehingga orang lain da­ pat mengetahui password dan informasi apapun yang kita ketik. Rootkit adalah program yang menyusup kedalam system komputer, ber­ sembunyi dengan me­ nyamar sebagai bagian dari system (misalnya menempel pada patch, keygen, crack dan game), kemudian mengambil alih, memantau kerja sistem yang disusupinya. Rootkit dapat mencuri data yang lalu-lalang di EDISI 67 JULI 2016

37

POTENS i Jawa Timur

jaringan, melakukan keylogging, mencuri cookies akun bank dan lain-lain. Phishing adalah suatu bentuk penipuan untuk mem­ peroleh informasi pribadi seperti userID, password, ATM, kartu kredit dan sebagainya melalui e-mail atau website palsu yang tampak asli. Bagaimana bisa mengetahui bahwa kompuer kita terkena malware?. Menurut Rudy, ada banyak ciri jika komputer terjangkit maware. Komputer secara umum akan mengalami perubahan, namun kadang kita tidak menyadarinya. Meskipun sudah dilengkapi antivirus gratis, setidaknya bisa menditeksi serangan yang ma­ suk baik dari email, browser dan lainnya. Curigai bebe­ rapa ciri ciri di bawah ini yang menganggu computer : Computer akan melambat Tidak merespon dengan cepat ketika di klick, seperti mengklick icon dan software icon. Bahkan tidak bekerja dengan benar. Ketika sistem computer di boot atau reboot, kadang

Staf Teknologi Informasi Dinas Kominfo Jawa Timur, I Wayan Rudy Artha, (Foto: sti)

38

EDISI 67 JULI 2016

beku freezes atau crash tanpa alasan. Terkadang malware dan virus dapat mematikan apli­ kasi antivirus sendiri bahkan Firewall. Virus bisa mengunci hard disk tanpa sebab. Biasanya digunakan sebagai ransom. Terkadang virus bisa memblok dan computer tidak bisa print. Yang menyebalkan, computer suka menampilkan Pop Windows yang tidak jelas. Atau memberi peringa­ tan ada virus masuk. Khususnya computer yang tidak memiliki antivirus malah dapat memunculkan pesan peringatan dari sebuah aplikasi antivirus. Nah, tidak ada aplikasi antivirus dipasang, malah keluar peringa­ tan tersebut. Windows muncul kata jebakan, seperti iklan secara acak berkali kali. Ketika anda mendownload antivirus, tetapi selalu gagal. Itu kebiasaan malware dan virus mampu mem­ blok computer untuk menginstall antivirus. Tujuannya agar melindungi dirinya. Terkadang folder dan file atau icon hilang dari desk­ top, termasuk nama aplikasi yang sudah di install Dijelaskannya, jika web yang dikunjungi banyak bermunculan iklan, maka harus diwaspadai. Namun ada pula bila tidak sedang berselancar di internet na­ mun muncul peringatan seperti “komputer anda ter­ kena virus, silahkan klik disini untuk membersihkan!”, hal ini, kata Rudy, tanda komputer sudah terjangkit malware. Waspadai pula jika setiap kali meng klik sesuatu saat browsing, kemudian muncul pertanyaan atau se­ suatu persetujuan. Rudy menyarankan agar sebaiknya

TECHNO dibaca terlebih dahulu. Sebab ketika sudah mengklik yes, berarti kita setuju apa yang akan dilakukan se­ lanjutnya. “Hal ini bisa jadi baik, bisa jadi jelek. Kadang ada di suatu web, ketika kita browsing, muncul notifikasi ‘komputer anda terkena virus, bla ...bla bla, untuk membersihkan silahkan klik disini’. Setelah kita klik, dia akan install sesuatu di dalam komputer. selanjutnya komputer kita otomatis terinveksi maware,” terang Rudy. Melihat bahaya yang ditimbulkan oleh Malware ini, maka kita sebagai pengguna komputer dan Internet sudah selayaknya mengetahui cara untuk mencegah agar malware tidak menginfeksi komputer. Rudy memberikan beberapa tips umum yang bisa dilakukan agar komputer terhindar dari serangan malware. Yakni agar pengguna menghindari menggunakan program bajakan,crack, nulled. Selain itu, agar selalu update Sistem Operasi, Software aplikasi, dan Browser

yang kita gunakan. Pengguna juga s e b a i k­ nya memasang Anti­ virus seperti Avast, Kaspersky, Norton dsb dan pastikan juga selalu update. Aktifkan Firewall Windows, klo dirasa masih kurang bisa menggunakan ZoneAlarm Free Firewall. Hindari pula membuka website yang menyediakan software bajakan, crack, keygen, website 17+ dsb. Jan­ gan asal mendownload file dari internet (layanan file sharing), pastikan dari situs yang terpercaya. Selain itu janganlah membuka email sembarangan dari orang yang tidak kita kenal, apalagi dalam format .exe, .scr, .vbs. Dalam membuat password gunakan kombinasi huruf, angka dan karakter unik seperti $,#,@ dsb. Pasang Software anti malware, seperti misalnya IObit Malware Fighter, HijackThis, Ad-Aware dan McA­ fee Site Advisor. Jika perlu, bersihkan temporary inter­ net file, cookies, autocomplete form. Kita bisa meng­ gunakan tools CCLeaner.(sti)

EDISI 67 JULI 2016

39

POTENS i Jawa Timur

Bijak Bermain

Pokemon Go

S

ejak diluncurkan pada Kamis 7 Juli 2016 lalu, game Pokemon Go yang berbasis di Augmen­ ted Reality (AR) memang memunculkan efek dahsyat di seluruh dunia. Menurut data yang diperoleh SimilarWeb, pengguna aktif harian Pokemon Go, kini mulai mengejar pengguna Twitter. Tak berhenti di situ, data lainnya menunjukkan, peng­ guna Pokemon Go menghabiskan rata-rata 43 menit dan 22 detik hari, terlibat dengan aplikasi ini. Ini arti­ nya, waktu penggunaan itu lebih banyak daripada waktu penggunaan aplikasi mobile lainnya, termasuk Insta­ gram, Snapchat, dan WhatsApp. Di balik kehebohan dan hingar bingar game Pokemon Go ini, memang ada banyak hal tak terduga yang terjadi. Dari mulai yang unik, sampai tergolong kriminalitas, dan bahkan membahayakan nyawa. Game Pokemon Go memang berbeda dengan game mobile pada umumnya. Pasalnya, permainan buatan Nintendo dan Niantic ini mengusung konsep augmented reality, yaitu memadukan dunia virtual dengan dunia

40

EDISI 67 JULI 2016

nyata. Pemain diminta sungguh-sungguh berjalan di dunia nyata sambil menyusuri peta-peta virtual. Seiring per­ jalanan tersebut, pemain bisa menangkap Pokemon liar, bertarung di gym, atau sekadar mendapatkan item di Pokestop yang biasanya ditautkan pada bangunan-ba­ ngunan tertentu di dunia nyata. Cara bermain seperti ini rentan dengan insiden berba­ haya di dunia nyata. Misalnya, karena terlalu fokus pada peta virtual yang dibuat berdasarkan Google Maps dan peta permainan game Ingress, pengguna bisa benar-be­ nar tersesat. Sebagai contoh kecelakaan yang baru-baru ini terjadi di Amerika Serikat. Seorang pengemudi mobil menabrak pohon karena terlalu fokus memperhatikan Pokemon di peta virtual. Pemerintah Mengkaji Melihat fenomena ini, Menteri Pemberdayaan Pe­ rempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise me­ ngatakan pihaknya tengah memantau dan mengkaji per­

TECHNO mainan Pokemon GO yang tengah populer di Indonesia. “Saya sudah telepon unit pelayanan saya yang biasa mengkaji hal ini (video game) agar tahu kira-kira efek ke depannya seperti apa,” ujarnya di Jakarta seperti dilan­ sir dari Tempo. Menurut Yohana, efek Pokemon GO belum tentu sama dengan game-game yang lain. Dengan kata lain, belum tentu buruk ataupun baik. Sebab, kandungan tiap game berbeda. Untuk kajian Pokemon GO, Yohana berkata unit pela­yanannya akan melakukan “pembedahan” atau penyortiran lebih dulu terhadap elemen atau efek dari game yang belum resmi diluncurkan di Indonesia itu. Apabila ada unsur pendidikan terhadap anak, bisa jadi game itu adalah game yang positif. “Perihal output, kami akan berhubungan dengan menteri-menteri lain yang berkaitan dulu, seperti Mendiknas,” ujarnya. Demam Pokemon GO memang sedang menjangkiti seluruh masyarakat Indonesia. Melihat fenomena ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara angkat bicara. Rudiantara mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengamati kepopuleran game ini sejak lama. Walaupun belum dirilis secara resmi di Indonesia, pihaknya belum mempunyai rencana untuk memblokir game ini. Menu­ rutnya, pemblokiran akan dilakukan jika terdapat aduan soal IPR (Intellectual property rights). Namun, ia mengimbau agar masyarakat tidak ber­ lebihan dalam memainkan game ini. Ia mengkhawa­ tirkan akibat buruk yang ditimbulkan game ini kepada masyarakat.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, juga ang­ kat bicara mengenai game yang se­ dang booming ini. Bahkan, ia melarang PNS di Pemprov Jatim untuk memainkan game ini. Ia menilai kehadiran game ini adalah bagian dari proxy war. “Pokemon Go itu proxy war, perang baru untuk menghancurkan generasi muda kita lewat teknologi,” katanya usai menghadiri puncak peringatan hari keluarga nasional di Lamongan, Rabu (20/7/2016). Menurutnya, game Pokemon Go merupakan per­ paduan kehidupan nyata dan teknologi menggunakan smartphone bisa menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda Indonesia, bila tidak segera ditangani se­ cara serius. “Kelihatannya menyenangkan tapi merusak anakanak muda yang asyik dengan dirinya sendiri, tidak ber­ gotong-royong, tidak berkomunikasi dengan yang lain,” tuturnya. Hal ini juga bisa mengancam pertahanan dan kea­ manan Indonesia, bila penggunanya nekad berburu master Pokemon Go di area terlarang. Dia menuturkan, proxy war merupakan kepanjan­ gan tangan untuk mendapatkan kepentingan strategis de­ngan menjadikan Indonesia pasar potensial. Dia berharap setiap keluarga membuat aturan ketat guna membentengi anak-anak dari kecanduan bermain game online Pokemon Go ataupun game lainnya. Pemerintah sepakat mengimbau agar memainkan game ini seperti game yang lain. Pengaturan waktu un­ tuk memainkan game dan lokasi untuk memainkannya perlu dikelola baik oleh diri sendiri atau orang lain.(sti)

EDISI 67 JULI 2016

41

POTENS i Jawa Timur

Obyek Wisata Jatim

Kian Menarik 42

EDISI 67 JULI 2016

PLESIR Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia ini memiliki ibukota yang layak dikunjungi. “ Kota metropolitan Surabaya adalah wajah modern Jawa Timur dengan karakteristik budaya yang masih tetap dipertahankan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jawa Timur, Jarianto. Keunikan wisata Jawa Timur dapat dijumpai dalam sajian wisata kulinernya, khususnya berbagai olahan makanan laut dan kreativitas makanan daging. “Salah satu yang terkenal adalah sate Madura. Atau, Mojokerto dengan onde-onde yang enak,” tuturnya. Dari ratusan destinasi wisata alam dan minat khusus, ada 11 objek yang jadi andalan Jawa Timur. Gunung Bro­ mo yang wilayahnya masuk di empat wilayah Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang, salah sa­ tunya. Keindahan matahari terbit (sunrise) Gunung Bromo adalah salah satu yang terbaik yang dapat dinikmati di

EDISI 67

JULI 2016

43

POTENS i Jawa Timur

Salah satu yang terkenal adalah sate Madura. Atau Mojokerto dengan onde-onde yang enak.



akan terbayar lunas tatkala mendapati pesona in­ dah blue fire. Masih di Banyuwangi, ada Pantai Plengkung yang telah mendunia. Berjuluk The Seven Giant Waves Wonder, pantai ini disukai para peselancar mancanegara karena memiliki tujuh gulungan om­ bak setinggi hingga 6 meter. Banyak wisatawan asing dari Bali berkunjung ke Plengkung dengan tujuan menaklukkan gelom­ bangnya yang ganas. Pantai ini adalah bagian dari Taman Nasional Alas Purwo. Banyuwangi juga punya Pantai Pulau Merah. Bentuknya menyerupai sebuah bukit kecil, ter­ letak tak jauh dari bibir pantai yang memiliki pasir putih sepanjang 3 km. Inilah mengapa dinamakan Pantai Pulau Merah. Pantai ini juga tempat surfing dengan ketinggian gelombang hingga 4-5 meter. “Panorama matahari terbenam yang memikat juga dapat dinikmati di pantai ini,” ujar Jarianto. Pacitan Di ujung Jawa Timur tepatnya Pacitan, ada Pan­ tai Klayar. Lokasinya di Kecamatan Donorojo, Pan­ tai Klayar ramai dikunjungi wisatawan karena pesona hamparan pasir putihnya, batu karang yang menyerupai patung Sphinx, karang bolong, seruling laut, dan air mancur alami setinggi 10 meter. Pantai Klayar diapit tebing-tebing. Anda dapat bermain-main di air laut, na­ mun tidak untuk berenang. Pacintan juga punya Gua Gong di Desa Bomo, sebuah gua yang indah dan cukup dalam di antara gugusan guagua yang berada di sekitarnya. Selain keindahan ben­ tuk stalaktit dan stalagmitnya, keunikan Gua Gong juga karena stalaktit dan stalakmit tertentu dapat berbunyi seperti gong ketika ditabuh. Untuk menelusurinya tidak memerlukan peralatan dan keahlian khusus.

puncak Penanjakan. Gunung ini memiliki pemandangan yang spektakuler dan dramatis. Karakter alamnya mena­ wan, hamparan lautan pasir yang luas, udara segar, dan berhawa dingin. Inilah yang mengundang wisatawan mancanegara. Ketika matahari mulai kembali ke peraduannya, lau­ tan pasir gunung ini terlihat menawan dengan rona jing­ ga yang menyelimutinya. Pemandangan indah ini juga dapat disaksikan dari Cemorolawang, salah satu pintu masuk ke area wisata ini. Berkuda di atas lautan pasir yang hanya dimiliki taman nasional ini merupakan pengalaman luar biasa. Lautan pasir ini begitu luas dan terletak pada ketinggian 2.392 meter, sebuah keunikan alam yang hanya dapat Anda Malang temui di bumi Indonesia. Di kawasan Malang wisatawan bisa menikmati Pu­ lau Sempu yang memiliki daya tarik Laguna Segara Ana­ Banyuwangi Destinasi lain yang tak kalah menarik adalah Kawah kan. Ini sebuah pantai di dalam pulau dengan hamparan Ijen di Banyuwangi. Objek wisata ini adalah kawah dan­ pasir putih dan memiliki luas 4 hektar. Air di laguna ini au terbesar di pulau Jawa. Pesona tempat wisata yang adalah air laut yang dipisahkan oleh bebatuan karang. Karena masuk kawasan konservasi, wisatawan ha­ satu ini adalah pada danau belerang yang berwarna tosca dan api biru (blue fire). Anda dapat menyaksikan rus mendapat izin. Melakukan penjelajahan di kawasan panorama memikat ini pada saat malam hari hingga Pulau Sempu sangat menyenangkan. Wisatawan dapat berkemah di sana. menjelang subuh. Di Malang juga ada Taman Nasional Bromo Tengger Untuk mencapai kawah, wisatawan harus mendaki setinggi 3 km, ini akan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Semeru. Inilah kawasan gunung berapi terbesar di Jawa Kemiringan pendakian 25-35 derajat. Rasa lelah mendaki Timur, mencakup area seluas 800 km persegi. Taman

44

EDISI 67 JULI 2016

Nasional Bromo Tengger Semeru adalah kawasan kon­ versi, memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektar, berada pada ketinggian ± 2.100 meter dari permukaan laut. Dari Cemorolawang dapat melihat hamparan lautan pasir dan kawah Bromo. Atau, mengarungi laut pasir Tengger dengan berkuda, bisa juga menyewa jeep. Dari Pananjakan juga disuguhkan panorama alam Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru. Jika suka, wisatawan dapat menjumpai danau-danau yang sangat dingin dan selalu berkabut, tempat transit pendaki Gunung Semeru. Selain itu, masih ada Ranu Darungan, sebuah tempat berkemah serta kegiatan pengamatan satwa/tumbuhan. Minat Khusus Di kawasan lain, seperti di Ka­ bupaten Probolinggo ada wisata minat khusus berupa Arung Jeram Pekalen. Sungai Pekalen terletak di Desa Ranu Gedang, Kecamatan Tiris, tempat menjajal adrenalin dan me­ nantang arus deras sungai. Terletak sekitar 25 km dari kota Probolinggo, di sepanjang perjalanan mengarungi sungai ini, wisatawan bisa menyaksikan keindahan 7 air terjun dan goa-goa kelelawar yang se­sekali berterbangan. Airnya yang jernih terasa menyegarkan tatkala menyiram tubuh. Beberapa o­perator arung jeram di Peka­ len menawarkan paket keluarga, membawa serta anak berumur di bawah tujuh tahun . Tidak lengkap jika berkun­ jung ke Probolinggo tanpa me­ lihat Air Terjun Madakaripura. Masyarakat lokal meyakini air terjun ini sebagai tempat medi­ tasi terakhir Patih Kerajaan Ma­ japahit Gajah Mada. Air terjun ini terkesan mistis, namun akan memberi suguhan yang memukau bagi siapa saja yang melihatnya. Masuklah ke dalam “ruang” berketinggian 200 meter, saksikan pesona si­ nar matahari yang menyorot lumut hijau basah di din­ ding berbatu disertai suara gemuruh air. Tidak Jauh dari Probolinggo tepatnya di Kabupaten Jember wisatawan bisa menikmati Pantai Bandealit.

PLESIR yang masuk di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. . Menyusuri sungai menggunakan speedboat, berkano, atau melihat burung. Melakukan olahraga air seperti body surfing di pantai Jember ini adalah salah satu yang diminati banyak wisa­ tawan, “Anda dapat menyewa perlengkapan yang telah disediakan pihak pengelola pantai,” ujarnya. (hjr)

Onde-onde Mojokerto dan Sate Madura adalah salah satu dari wisata Kuliner Jatim yang cuku p diminati (Foto: istimewal)

EDISI 67 JULI 2016

45

Gubernur Jatim, H. Soekarwo didampingi Ibu saat Menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XIII di Alun-alun Kota Lamongan, tanggal 20 Juli 2016

Foto by : Sugeng

Galeri

Foto

Wakil Gubernur Jatim , Saifullah Yusuf didampingi Kadishub dan LLAJ Prov Jatim, melepas Mudik Gratis dengan Kereta Api di Stasiun Gubeng Surabaya,1 Juli 2016 Foto by : Sugeng