Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
PENTINGNYA PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI KARYA ANAK BANGSA Disampaikan oleh:
EDY PUTRA IRAWADY Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Industri, Inovasi Teknologi, dan Kawasan Ekonomi Pada Kuliah Umum Sosialisasi Mata Kuliah Technopreneur Ruang Seminar Utama Fakultas Teknik UNS Solo, 6 Februari 2014
KERANGKA PAPARAN 1.
DINAMIKA EKONOMI GLOBAL, POSISI EKONOMI NASIONAL TERKINI, DAN PEKERJAAN RUMAH
2.
3.
STRATEGI MENGHADAPI DINAMIKA EKONOMI GLOBAL
PROGRAM PENGEMBANGAN TECHNOPRENEUR DALAM MEMPERCEPAT DAN MEMPERLUAS INOVASI TEKNOLOGI
DINAMIKA EKONOMI GLOBAL, POSISI EKONOMI NASIONAL TERKINI, DAN PEKERJAAN RUMAH
EKSTER NAL
INTERNA L
EKSTER NAL
Sumber: WEO-IMF
PERUBAHAN PUSAT PERTUMBUHAN DAN KELESUAN EKONOMI GLOBAL
Slide 4
EKSTER NAL
Lembaga Pemerintah Pengatur: 1. PBB 2. WTO 3. WCO 4. ISO
UPAYA KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL DALAM PROSES INTEGRASI EKONOMI GLOBAL
Lembaga Pemerintah Pendukung: 1. Bank Dunia 2. IMF
Lembaga Kerjasama Swasta: 1. ICC 2. ITC 3. CODEX
Sifat Kerjasama Ekonomi Internasional: 1. Perluasan Pasar/FTA 2. Blok Pasar 3. Pertukaran Potensi Ekonomi
POSISI
RINGKASAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DOMESTIK TERKINI
INDIKATOR
KINERJA
Nilai Tukar
• • • •
Per 31 Desember 2013 : Rp12.171/USD depresiasi 19,54%(ytd) Per 2 Januari 2014: Rp12.160 depresiasi 0,09% (ytd) Per 29 Januari 2014 : Rp12.166/USD apresiasi 0,04% (ytd) Periode 2-29 Jan 2014 Terkuat Rp12.050/USD -- Terlemah Rp12.238/USD
IHSG
• • • •
Per 31 Desember 2013 : 4.274,18 melemah 0,98% (ytd) Per 2 Januari 2014: 4.327,27 menguat 1,24% (ytd) Per 29 Januari 2014 : 4.417,35 menguat 3,35% (ytd) Periode 2-29 Januari 2014 Tertinggi 4.496,04 – Terendah 4.175,81
Inflasi
• Inflasi sepanjang tahun 2012 sebesar 4,30% (ytd, yoy), rata-rata inflasi 2012: 4,28%, lebih rendah dibandingkan rata-rata 2011: 5,38% • Inflasi Desember 2013: 0,55% (mtm) atau 8,38% (ytd,yoy)
Harga Minyak Mentah Indonesia
• Per Desember 2013 ICP mencapai US$107,2 per barel. • Rata-rata tahun 2013 sebesar US$105,9 per barel
Arus Modal Masuk
• Total capital inflow Jan-27 Des 2013 sebesar Rp37,3T. Saham = net outflow 20,7T; SUN net inflow 53,7; SBI (s.d Okt) = net inflow 5T. • Per 29 Januari 2014, terjadi capital inflow di pasar saham sebesar Rp2,48T. Di pasar SUN, per 27 Januari 2014, terjadi capital inflow sebesar Rp5,71T. Jadi total selama bulan Januari 2014 sebesarRp8,19T. • Sementara di pasar SUN, posisi kepemilikan asing per 27 Januari 2014 adalah sebesarRp329,54 T.
Yield SUN
• • • •
Per 31 Des 2013: Yield SUN 10Y 8,47%, Yield SUN 5Y 8,07%. Per 2 Jan 2014: Yield SUN 10Y 8,57%, Yield SUN 5Y 8,09% Per 29 Jan 2014 :Yield SUN 10Y 8,85%, Yield SUN 5Y 8,06% Periode 1-29 Jan 2014 : Yield SUN 10Y Tertinggi 9,18% -- Terendah 8,41% Yield SUN 5Y Tertinggi 8,67% -- Terendah 7,85%
Slide 6
RINGKASAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DOMESTIK TERKINI (2)
POSISI INDIKATOR Pertumbuhan PDB
KINERJA • Q3-2013 : 5,62% (yoy) atau 2,96 (qoq). Jan-Sept 2013 : 5,83% (yoy) • Sepanjang 2012 : 6,23% (yoy). PDB nonmigas 6,8%, PDB migas -3.3% •
Investasi Langsung
Perdagangan Internasional
Neraca Pembayaran
•
Realisasi investasi Triwulan IV 2013 sebesar Rp105,3T atau naik 26,4% (yoy) PMA : Rp 71,2T naik 25,4% (yoy) PMDN : Rp 34,1T naik 28,7%(yoy) Realisasi investasi Tahun 2013 mencapai Rp 398,6T atau naik 27,3% (yoy) PMA : Rp 270,4 T naik 22,4% (yoy) PMDN : Rp 128,2 T naik 39,0%(yoy)
• November 2013 : Ekspor turun 2,4% (yoy) menjadi US$15,93 miliar Impor turun 10,6% (yoy) menjadi US$15,15 miliar Surplus perdagangan sebesar US$776,8 juta • Jan – Nov 2013 : Ekspor tumbuh -5.19% (ytd) Impor tumbuh – 2,80 % (ytd) Kumulatif defisit perdagangan hingga akhir Nov13 USD 5,6 miliar • Defisit transaksi berjalan sedikit menurun dari US$9,95 miliar (-4,4% dari PDB) pada Q2-2013 menjadi US$8,45 miliar di Q3-2013 (-4,0% PDB) . • Transaksi modal dan finansial masih positif walau menurun dari US$8,4 miliar di Q2’13 menjadi US$4,9 miliar. Slide 7
INDONESIA BERADA DI PERINGKAT KE-16 BESAR DUNIA (2012)
POSISI (1) United States
2
(2) China
9
(3) Japan
7
2
2
2
16
16
6
(4) Germany (5) France
18
(6) United Kingdom (7) Brazil
26
24 28
(8) Italy
26
China
(9) Russia
Indonesia
(10) India 1990
(11) Canada
1995
2000
2005
2010
2011
2012
(12) Australia (13) Spain (14) Mexico (15) South Korea (16) Indonesia (17) Turkey (18) Netherlands (19) Saudi Arabia (20) Switzerland (21) Sweden (22) Norway (23) Iran (24) Belgium (25) Argentina 0
2.000
4.000
6.000
Sumber: World Bank, CEIC, IMF
8.000 10.000 12.000 14.000 16.000
Pada tahun 2005, Indonesia masih di peringkat 26. Keberhasilan pembangunan ekonomi indonesia telah membawa Indonesia ke dalam kelompok G20. Survey terbaru dari JBIC menyatakan Indonesia adalah negara yang paling potensial Untuk Medium term bagi pelaku industri di Jepang McKinsey & Company, dalam “The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potentials,” menyebutkan Indonesia akan menduduki urutan ke-7 dunia pada tahun 2030. Syaratnya: 1) peningkatan pesat produktivitas tenaga kerja; 2) perlunya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas; dan 3) negara perlu meningkatkan kemampuan pengelolaan terhadap peningkatan yang pesat dari konsumen penduduk kelas menengah (efisiensi sistem logistik dsb.). Slide 8
POSISI
Global Competitiveness Index (2013-2014)
Indonesia: dari urutan ke-50* (2012-2013) naik ke-38 (2013-14) Innovation & Sophistication Factors (33)
Efficiency Enhancers (52)
Basic Requirements (45)
12. Innovation (33) 11. Business sophistication (37)
Key for Innovationdriven
10. Market size (15) 9. Technological readiness (75) 8. Financial market dev. (60) 7. Labor market efficiency (103) 6. Goods market efficiency (50) 5. Higher education and training (64)
Key for Efficiency-driven
4. Health & primary education(72) 3. Macroeconomic environment (26) 2. Infrastructure (61) 1. Institutions (67)
Key for Factor -driven
* Dari 148 Negara
Slide 9
INTERNA BEBERAPA PEKERJAAN KEDEPAN L
RUMAH
DOMINASI P. JAWA DALAM PEMBENTUKAN PDB NASIONAL PDB Nasional (BPS, Des 2012) ~ US$ 910 B
Sumatera 23,8%
Sulawesi 4,8% Kalimantan Papua-Maluku
9,3%
2,1%
57,5 %
Jawa
Bali-NT 2,5%
Slide 10
INTERNA L
INCOME DISTRIBUTION GAP Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita, 2008-2012
+Rp 250.000/kap/bl 12%
+Rp 370.000/kap/bl 40%
+Rp750.000/kap/bl 80%
Miskin
Rentan
Menengah
29 juta
70 juta
100 juta
Penanggulangan Kemiskinan Sumber: BPS & TNP2K
&
Perlindungan Sosial
Perlindungan Sosial, Iklim Usaha & Akses Pasar
Atas 50 juta Iklim Usaha
Pemberdayaan Masyarakat Slide Slide 11 29
INTERNA L
URJENSI MENINGKATKAN DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 35/05/Th. XVI, 6 Mei 2013
Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2013 masih di dominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah. Slide 12
INTERNA L
RASIO ELEKTRIFIKASI AKHIR TAHUN 2013
NAD 91,06%
Kaltim 73,69%
Kepri 84,50%
Sumut 88,69% Riau 86,10%
> 60 %
Kalteng 80,41% Sulut 77,90%
Gorontalo 66,03%
Kalbar 76,37%
Sulbar 75,01%
Jakarta 99,99%
Bengkulu 79,88% Lampung 77,39%
Sultra 66,93% Kalsel 77,71%
Bali 77,35%
Jateng 83,98%
DIY 81,43%
Jatim 77,15%
Maluku 75,92%
Sulsel 78,77%
Banten 80,20% Jabar 77,36%
Papua 50,20%
NTT 60,78%
NTB 62,86%
REALISASI (Tahun) 2006 Rasio Elektrifikasi
20 - 40 %
Sulteng 70,40%
Babel 94,77%
Jambi 75,30%
41 - 60 %
Malut 79,74%
Papua Barat 71,49%
Sumsel 74,50%
Sumbar 78,72%
Category :
63%
2007
2008
2009
2010
2011
RENCANA 2012
64,3% 65,1% 65,8% 67,2% 72,95% 76,56%
2013
2014
80,4%
81,5%
INTERNA MASALAH INFRASTRUKTUR MASIH MENJADI BEBAN DAYA SAING EKONOMI NASIONAL L
42
52
42
57
85
75
59
Slide 14
STRATEGI MENGHADAPI DINAMIKA EKONOMI GLOBAL
STRATEGI NEGARA ASEAN: PROMOSI EKONOMI, BUKAN PROTEKSI
A
S E
A N
Malaysia
Progressive liberalization FDI liberalization process Enhancing FTA Learning from foreign best practices: Adopt Quality Standards for Goods and Services and Convert Existing Malaysian Standards into International Standards
Thailand
Promotion agencies . Enhancing Economic Development Zone – Export Processing Implementing FTA to reduce trade barriers
Developing Technology Economic Development Zone, removing barrier entry. Enhancing Services in all business cycles Triying to remove discriminatory pre-investment conditions in all sectors
Investment facilitation (more transparent, consistent and predictable investment rules, regulations, policies and procedures.) Promote the growth and development of SMEs and MNEs . Introduce a new Customs and Tariff Modernization Act to comply with the Revised Kyoto Convention (RKC) Reduce Regulatory Bottlenecks, Entry Barriers and Discriminatory Provisions to Investment
Singapura
Philipina
Vietnam
Promote joint investment missions that focus on regional clusters and production networks. FDI liberalization process Enhancing step up efforts to ease the way of doing business, to comply with international business best practices and to increase investors’ confidence
INDONESIA: Sedang dibahas Instruksi Presiden mengenai strategi masing-masing sektor dalam menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. Namun demikian MP3EI merupakan strategi dalam menghadapi dinamika ekonomi global termasuk Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. Oleh karena itu Program Enhanching Global Competitiveness untuk SDM, Wirausaha, dan Produk Barang dan Jasa ditujukan juga untuk menghadapi Komunitas Slide 16
PEDOMAN MEMBANGUN KETAHANAN EKONOMI NASIONAL TUJUAN Menuju negara maju yang lebih sejahtera (High Growth dan National Competitiveness) Percepatan dan perluasan pembangunan Ekonomi di seluruh wilayah Tanah Air (Memperkuat Integrasi Ekonomi Domestik)
3 PILAR STRATEGI 1 PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI MELALUI KORIDOR EKONOMI Pengembangan (dan revitalisasi) pusat-pusat pertumbuhan Luar Jawa 2 PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL Sinergi antar-pusat pertumbuhan dan pemerataan infrastruktur dasar 3 PENGUATAN KEMAMPUAN SDM DAN IPTEK NASIONAL Mendorong ke arah innovation driven economy
PRASYARAT 1. Perubahan mindset 2. Pengembangan Mutu Modal Manusia 3. Pemanfaatan seluruh sumber Pembiayaan Pembangunan 4. Pola pengelolaan Anggaran & Kekayaan Negara yang lebih baik. 5. Konsistensi kebijakan yang mendorong transformasi sektoral 6. Keberlanjutan Jaminan Sosial & Penanggulangan Kemiskinan 7. Ketahanan Pangan & Air. 8. Ketahanan Energi 9. Reformasi Birokrasi Slide 17
VISI 2025: INDONESIA MENJADI NEGARA MAJU PDB: USD ~ 997 Milyar PDB/Kapita: US$ ~ 4.000 - 4.500 PDB: ~USD 4,0 - 4,5 Triliun PDB/Kapita: ~USD 14.250 - 15.500 (negara berpendapatan tinggi) PDB: US$ ~ 1,2 triliun PDB/Kapita: US$ ~ 4.800-5.000 (Kekuatan ekonomi 14 besar dunia) PDB: USD ~ 850 Milyar* PDB/Kapita:USD 3.600*
PDB: USD 820 Milyar PDB/Kapita: USD 3.500 PDB: USD 700 Milyar PDB/Kapita: USD 3.000
Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan” Slide 18
MODALITAS BANGSA 1
Sumber Daya Manusia
3
4 2
Negara Demokrasi Terbesar ke-3 di Dunia
Letak Geografis dan Maritim (Geo Strategis)
Sumber Daya Alam
Slide 19
NATURAL RESOUCES ACCOUNTING
NILAI TAMBAH
Fish 1X
?
?
1X
?
?
Sea Weed
20
Slide 20
PROGRAM PENGEMBANGAN TECHNOPRENEUR DALAM MEMPERCEPAT DAN MEMPERLUAS INOVASI TEKNOLOGI
JENJANG PENDIDIKAN vs KECENDERUNGAN KARIR Makin tinggi jenjang pendidikan
Makin tinggi kecenderungan untuk bekerja pada pekerjaan yang diciptakan orang
Status Pekerjaan Utama Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas M enurut Jenjang Pendidikan Terakhir, 2008 (persen)
PT
10,7
SM
8,0 3,9
19,5
SMP
22,2
SD/MI
21,4
Tdk/Blm Tamat SD
21,5
0%
74,0 14,1
4,4
17,5
47,2 3,2
25,0 29,8 20%
8,3 3,0
40%
10,2
28,1 2,3
15,1 15,6
19,9
2,0 10,8
14,3
20,3
60%
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar Pekerja bebas Pekerja tak dibayar
* Paparan Wamendikbud di UNS, 14 April 2012
18,9
16,2
Berusaha sendiri
Buruh/karyawan/pegawai
10,4
80%
100%
KECENDERUNGAN PENGANGGURAN TERDIDIK mengindikasikan over-supply pencari kerja terdidik
Tingkat pengangguran* yang selalu tinggi
700.000 600.000 500.000
626.202
566.588
598.318
395.554 375.601
409.890
400.000 300.000
626.621
519.867
297.185
200.000
330.316
486.399
397.191
362.683
278.074
100.000 2006 (Feb)
2006 (Agst)
2007 (Feb)
2007 (Agst)
Diploma I/II/III
* Paparan Wamendikbud di UNS, 14 April 2012
2008 (Feb)
Sarjana
2008 (Agst)
2009 (Feb)
PERUBAHAN PERADABAN
TECHNOPRENEUR BERPIKIR NILAI TAMBAH (INOVASI) DAN PRODUKTIVITAS (TECHNOLOGI)
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENGASIMILASIKAN TECHNOPRENEUR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
KOORDINASI PENINGKATAN DAYA SAING GLOBAL PEMAHAMAN WIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI (TECHNOPRENEUR) DASAR MENCARI KEUNGGULAN DAYA SAING: DISCOVERY, INVENTION, INNOVATION DAN DIFFUSION TAHAPAN INOVASI (ILUSTRASI) CONTOH INOVASI TEKNOLOGI KARYA ANAK BANGSA KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI DI 6 KORIDOR MP3EI KEBUTUHAN KEILMUAN TEKNIK KEBUTUHAN SARJANA TEKNIK PER TAHUN DALAM PELAKSANAAN MP3EI REPOSITIONING PERGURUAN TINGGI
KOORDINASI PENINGKATAN DAYA SAING GLOBAL GLOBAL PRODUCTS
PRODUCT DEVELOPMENT
PROGRAM
SCALE UP
HR ENTRPRENEURSHIP
HUMAN CAPITAL IN HUMAN RACE
PROGRAM
AKSI/KEGIATAN
Pembibitan
Mindset Campaign
Penempaan
- Pelatihan kewirausahaan - Scouting Forum - Mentoring/Internship
Pembangunan
⁻ Pengembangan Profesi ⁻ Penumbuhan Wirausaha Pemula
SME EMPOWERMENT
PROGRAM
AKSI/KEGIATAN
Mendorong Keunggulan
Penerapan SNI, Branding, Packaging, HKI, Lingkungan, Inovasi, teknologi
Peningkatan dan Perluasan Produksi
Pengembangan investasi
Perlindungan
Akses/Promosi Pasar, dan P3DN
AKSI/KEGIATAN
Pengembangan Usaha (Upgrading/Scaleup)
- Akses Pembiayaan - Perluasan Peluang Pasar (Forum Gov Proc, Investment Campaign, Promosi Pasar) - Kemudahan Regulasi/Birokrasi - Peningkatan Kapasitas (Kolaborasi, Workshop, Seminar, dan Diklat).
Pembimbingan Wirausaha Baru
- Inkubator Bisnis - Asistensi
POLICY SUPPORT REAL SECTOR REGULATIONS
FISCAL
MONETARY/BANKING
PEMAHAMAN WIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI (TECHNOPRENEUR)
Pengembangan technopreneur berperan strategis dalam percepatan pencapaian innovation driven economy, karena technopreneur memiliki beberapa nilai keunggulan yang signifikan. Peter F Drucker, mendeskripsikan nilai keunggulan itu, antara lain:
Pertama: • Technopreneur selalu mengorientasikan kegiatan bisnis/usaha yang dikelolanya, pada produksi produk-produk berkandungan teknologi-involving delivery of technology products--dan bukan hanya sebatas bahan-bahan mentah belaka atau raw materials. Pada lingkup pengembangan technopreneur, berbagai kegiatan inovasi untuk mendapatkan keunggulan dan nilai tambah.
Kedua: • Technopreneur selalu berusaha keras untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terikini--utilizing latest technology—dalam berinovasi dengan memanfaatkan secara cerdas beragam kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi
DASAR MENCARI KEUNGGULAN DAYA SAING: Discovery, Invention, Innovation dan Diffusion Discovery/Penemuan
penyingkapan tentang suatu sifat baru dari suatu material atau benda yang sudah dikenal atau sebelumnya sudah ada secara alami.
Invention/Invensi
penemuan berupa ide yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, yang dapat berupa proses atau hasil produksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau hasil produksi.
Innovation/Inovasi
perpotongan antara invensi dengan pandangan (insight) menuju ke penciptaan nilai-nilai sosial & ekonomi.
Diffusion/Difusi
kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna potensinya
Sumber: SDJ-TT, 2007 & UU 18/2002
28
TAHAPAN INOVASI (ILUSTRASI) Penemuan
Invensi
Difusi Sumber :www.siks.nl/map_IO_Archi_2006/ocallaghan2.PDF
Inovasi
CONTOH INOVASI TEKNOLOGI KARYA ANAK BANGSA PENGAWETAN IKAN
XXI – INOVASI LAYAR DAN MENU RESTO
PADI DALAM POT
KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI DI 6 KORIDOR MP3EI PENYIAPAN SDM TEKNIK Pertanian Pangan Peternakan
Bauksit
Perikanan
Kakao
Tembaga
Alutsista
Karet
Nikel
Telematika
Jabodetabek Area Pariwisata
1
Pertanian: Pembibitan, Budi Daya, Industri Pengolahan dan Pengembangannya
Nilai Tambah Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Pengemasan, Perubahan Iklim
2
Pertambangan: Transportasi dan Industri Hilirnya
Nilai Tambah Kawasan dan Daya Dukung Lingkungan
3
Industri Manufaktur: berdasar pasar berstandar dan berdaya saing internasional
Nilai Tambah Industri, Antisipasi perubahan, Substitusi bahan baku dan Pengembangannya
4
Konstruksi: Pengembangan Kawasan Banten Lampung
Nilai Tambah Bauksit, MiGas, Nikel, Batubara
5
Pariwisata: Pelayanan & Penyebarannya
Nilai Tambah Pariwisata dan Pengembangannya
Kelapa Sawit
Minyak dan Gas
Makanan Minuman
Besi Baja Peralatan Transportasi
Perkayuan
Batubara
Tekstil
Perkapalan KSN Selat Sunda
PENYIAPAN IPTEK
(sumber: kemdikbud)
KEBUTUHAN KEILMUAN TEKNIK Pariwisata KEILMUAN
Jabodetabek Area
KSN Selat Sunda
Tek.Sipil
V
VV
VVVV
Mekanikal
V
VV
VVV
Elektrikal -IT
V
VV
V V
Kimia Lingkungan
V
V
Pertanian Pangan
Perikanan
Perkayuan
Peternakan
Kakao
Kelapa Sawit
Karet
V V
V
VV
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
VV V
Pertanian
V
V
Tek. Pangan
VV
V
V
V
Tek . Industri Pertanian
V
V
V
V
V
V
Tek. Hasil Pertanian
V
V
V
V Peralatan Transportasi
V
Tembaga
Bauksit
Nikel
Minyak dan Gas
Batubara
Alutsista
Besi Baja
KEILMUAN
Makanan Minuman
V
V
Tekstil
Tek. Sipil
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Mekanikal
V
V
V
VVV
V
VVV
VVV
V
V
VVVV
Elektrikal
V
V
V
VV
V
VV
V
V
V
V
Kimia
V
V
V
V
V
V
V
VV
V
Lingkungan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Pertambangan
V
VV
V
V
VVV
Perminyakan
VVVV
Kelautan
V
Penerbangan
(sumber: kemdikbud)
V
Telematika
Perkapalan
VV VVV
VV
V V
V
V
V
V
V
KEBUTUHAN SARJANA TEKNIK PER TAHUN DALAM PELAKSANAAN MP3EI 2011 – 2015 (RIBU/THN)
KEBUTUHAN DISIPLIN Ir KE
K
P&R
2016 - 2020 (RIBU/THN) Jml
KE
K
P&R
Jml
KE
2021 – 2025 (RIBU/RTHN) K P&R
Pertanian
5.703
784
7.964
1.322
13.387
2.334
Tek. Pangan
4.438
588
6.968
992
11.714
1.750
4.438
588
6.968
992
11.714
1.750
3.804 11.413
20.198
588 1.764
5.973 17.918
32.608
992 2.975
10.040 30.121
49.220
1.750 5.251
2.940 2.352 1.568 980 588 588 1.372
27.916 18.913 17.918 4.437 6.968 17.918
21.865 23.322 2.915 5.831 2.157 5.831 13.119
4.958 3.966 2.644 1.653 992 992 2.314
46.928 31.794 30.121
2.826 4.438 11.413
13.771 14.690 1.836 3.672 1.359 3.672 8.263
7.458 11.714 30.121
33.559 35.796 4.475 8.949 3.311 8.949 20.136
8.751 7.001 4.667 2.917 1.750 1.750 4.084
1.268 1.608
1.836 2.856
980 1.568 1.568
1.991 2.524
2.915 5.831
1.653 2.644 2.644
3.347 4.243
4.475 8.949
2.917 4.667 4.667
Tek . Ind. Pertanian Tek. Hasil Pertanian Sipil Mesin Elektro Teknik Kimia Teknik Fisika Perminyakan Pertambangan Teknik Lingkungan Penerbangan Kelautan Teknik Industri Geodesi Geologi Komputer
17.782 12.047 11.413
Informatika Lainnya Jumlah Kebutuhan Ir /th
(sumber: kemdikbud)
91.963
8.263 4.590 9.181
13.119 7.288 14.576
20.136 11.186 22.373
4.590
7.288
11.186
1.568 98.799 20.382 211.124
144.376
158.125 336.878
2.644 34.377
242.702
242.700 546.075
Jml
4.667 60.673
Keterangan: KE: Koridor Ekonomi, K: Kebutuhan, P&R: Pelaksanaan & Realisasi
REPOSITIONING PERGURUAN TINGGI
SDM Terdidik & Terlatih
Karya Litbangyasa
Knowledge Agents Untuk percepatan perbaikan yang lebih “berbasis pengetahuan/teknologi” Rujukan nasional
Knowledge Generator & Integrator Serta
Pelayanan berbasis Pengetahuan/ Teknologi Center of Excellence
Perusahaan Inovatif & Teknoprener Enabler, penguat dan akselerator bagi pembangunan & bagi modernisasi bisnis/ekonomi
...... bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya ............ (W.R. Supratman)
www.ekon.go.id