EDISI 61 JANUARI 2016
POTENS i Jawa Timur
Berburu Eksotisme
Erupsi Bromo
Daftar Isi 4
GUBERNURAN : Tarif Tol Suramadu Turun 50 Persen
6
GUBERNURAN :
8
LAPORAN UTAMA : Produk Jatim Menang di MEA
14
LOHJINAWI Bisnis Kontruksi Jatim Belum Siap
16
RAGAM DAERAH: Kelapa Kopyor Sumenep Bersaing
18
PARAHITA : Cegah Penyakit Musim Hujan
20
PARAHITA :
22
AGRO :
24
SUARA INDRAPURA :
Tarif Tol Suramadu Turun 50 Persen GUBERNURAN
Menteri Pertanian Panen Raya di Malang
Produk Jatim Menang di MEA LAPUT
Impor Bawang Merah Turun Hingga 82 Persen
Kembangkan Wisata Malang Dibangun Jalan Sukorejo-Batu
AGRO
Impor Bawang Merah Turun Hingga 82 Persen
26
DPRD Khawatir Pekerja Lokal Jadi Penonton Jatim Diserbu Pekerja Asing
HIJAU : SVLK Jadi Syarat Pengadaan Barang/Jasa
KRONIK KOMINFO : Kominfo Jatim Ajak Daerah Tingkatkan Keamanan Website
28
SUSUNAN REDAKSI Diterbitkan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika ProVinsi Jawa Timur: Jl. A. YANI 242-244 Surabaya, 60235 Telepon: (031)-8294608, Faks: (031)-8294517; Email :
[email protected] WEBSITE : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
Penanggung Jawab:
Kabid Diseminasi Informasi
P elaksana Harian/Pemimpin Redaksi:
2
EDISI 61 JANUARI 2016
Pengarah:
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
LAYOUT:
Kasi LAYANAN IINFORMASI PUBLIK
AUDI
Redaktur Pelaksana:
foto Cover :
Kasi LAYANAN IINFORMASI PUBLIK
SEKRETARIS REDAKSI: RINI SULISTIYOWATI
COVER: henry de fretes
fotoGRAFER : Henry de fretes
TIM Redaksi:
Siti saadah, m. afrizal, andi bagus , Tuti .W, SUPONO
EKSOTISME ERUPSI BROMO MENJELANG SUNRISE DI PAGI HARI
Tim Ahli : Zainal Arifin Emka
cetak/ produksi: CV. SATRIO HUTOMO
Kabar Redaksi Selamat Datang MEA 2016 RAGAM DAERAH
Kelapa Kopyor Sumenep Bersaing
PLESIR
Berburu Eksotisme Erupsi Bromo 30
KRONIK KOMINFO:
32
TECHNO : Mengenal Teknologi LiFi
34
JAGAD PEREMPUAN : Pemprov Terus Perkuat Ekonomi Perempuan
36
SPORTIVITAS : Tiga Atlet Jatim Bela Merah Putih
38
INOVASI :
40
KIPRAH DAERAH :
42
PLESIR : Berburu Eksotisme
Jatim Jadi Pilot Project Penerapan E-SKP
Temuan Mahasiswa Ubaya: Pengering Bahan Obat Herbal
Sidoarjo Kembangkan Program Perikanan Budidaya
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah berjalan di tahun 2016. Dengan berlakunya MEA maka berkuranglah hambatan lalu lintas barang dan jasa di negara-negara ASEAN. Bagi profesional, itu artinya kita bisa lebih mudah bekerja di negara-negara ASEAN lainnya, namun juga ada ancaman terhadap profesional asing yang bisa masuk bekerja di negara kita, bersaing secara langsung dengan SDM Indonesia. Orang-orang Singapura, sekaliber lulusan NUS atau NTU akan berkelana mencari nafkah di berbagai sektor di Indonesia dengan kemampuan manajerial dan decision making tingkat internasional. Apalagi sejak Pemerintah Indonesia mencabut peraturan bahwa tenaga kerja asing harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik. Ini akan semakin membuat banyak tenaga kerja asing berseliweran di Indonesia. Orang-orang Indonesia yang kebanyakan berijazah SMA akan mencari keuntungan dengan melamar kerja di Ibu Kota, terutama di Jakarta. Mereka bahkan belum cukup siap untuk bersaing secara terbuka dengan tenaga kerja asing yang rata-rata memiliki sertifikat course of skill standar internasional, semisal pekerja dari Singapura atau Thailand. Setidaknya ada delapan profesi yang terkena kebijakan pasar bebas tenaga kerja MEA, yaitu teknik, arsitek, tenaga pariwisata, akuntan, dokter gigi, tenaga survei, praktisi medis, dan perawat. Pemerintah bukannya berpangku tangan dalam mempersiapkan tanta ngan tersebut. Melalui pembentukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pembinaan individu/kelembagaan melalui pelatihan dan sertifikasi bagi angkatan kerja muda, instruktur, asesor serta dukungan untuk pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), pemerintah mempersiapkan SDM Indonesia dalam bidangnya masing-masing. Seperti yang dilakukan Kementerian Kominfo di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Untuk masuk ke dunia profesional sekarang ini, SDM Indonesia haruslah mempunyai ijazah akademis, sertifikasi kompetensi, dan yang sering terlupa adalah sertifikasi profesi. Mungkin ada keluhan dari kita kenapa banyak sekali tuntutan ijazah dan sertifikasi untuk dapat bekerja, apakah pengalaman kerja saja tidak cukup? Di dalam dunia tenaga kerja saat ini, mendapatkan tenaga kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sangat susah, namun begitu untuk memecatnya lebih susah lagi. Apabila calon tenaga kerja tidak dapat menunjukkan portofolio pekerjaan yang tepat, maka sertifikasi akade mis, profesi, dan kompetensilah yang akan menjadi landasan perusahaan menerimanya. Sementara di bidang industri, adanya MEA justru menjadi peluang besar untuk bersaing di pasar bebas dengan negara lain. Entrepreneur harus bisa memanfaatkan mulai dari daya saing, bagaimana menjual produk ke berbagai negara supaya mereka tertarik. Dalam MEA seorang entrepreneur harus bisa menciptakan produk – produk yang berkualitas dan tenaga kerja yang andal. menciptakan masyarakat yang lebih kreatif dan inovatif, serta mengembangkan produk yang ada menjadi lebih baik. Sudah saatnya kita berbenah dan melakukan tindakan-tindakan efektif dan terarah . Masyarakat Ekonomi ASEAN bukan hanya sekedar tempat bertemunya semua negara ASEAN tapi bisa dilihat sebagai ajang pertandingan ekonomi. Mengutip statement Presiden RI, Joko Widodo, “Kenapa kita ikut-ikutan takut? Seharusnya kita percaya diri meski banyak yang harus dibenahi tapi kita bisa bersaing,”. Redaksi
Erupsi Bromo
EDISI 61 JANUARI 2016
3
POTENS i Jawa Timur
Tarif Tol Suramadu
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo didampingi Walikota Surabaya Tri Rismaharini, melakukan siaran pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Pengembangan Wilayah di Kaki Jembatan Suramadu bersama Presiden RI, Ir Joko Widodo dan para Menteri Kabinet Kerja di Istana Merdeka Jakarta, (foto: Birohumasprov.jatim)
Turun 50 Persen
P
residen RI, Joko Widodo, menyetujui usulan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, terkait tarif tol Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Usulan gubernur adalah menggratiskan tol, namun sesuai persetujuan, tarif tol disepakati turun 50 persen dari harga yang saat ini berlaku. Kepastian ini dikatakan Gubernur Soekarwo usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Pengembangan Wilayah di Kaki Jembatan Suramadu bersama Presiden RI, Ir Joko Widodo dengan para Menteri Kabinet Kerja di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (3/2). Dikatakan Pakde Karwo saat didampingi Walikota Surabaya Tri Rismaharini, untuk membebaskan tarif Jembatan Suramadu belum disetujui, namun dalam rapat terbatas Bapak Presiden menetapkan tarif tol diturunkan lebih kecil atau turun 50 persen dari harga saat ini. Dalam rapat terbatas bersama presiden, telah disetujui dua keputusan, yakni tarif tol Jembatan Suramadu diturunkan 50 persen serta kemudahan kepengurusan status tanah seluas 600 ha tanah masyarakat di sekitar kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya yang ditinggali selama ini. Pakde melalui siaran pers Humas Setdaprov menjelaskan, penurunan tarif untuk Jembatan Suramadu berlaku baik dari Surabaya ke Madura maupun seba-
4
EDISI 61 JANUARI 2016
liknya dari Madura ke Surabaya. Sementara untuk ken daraan roda dua sudah digratiskan. “Sebelumnya, kendaraan roda empat, truk berat tarif melintasi Jembatan Suramadu sebesar Rp 90 ribu, truk sedang sebesar Rp 60.000 dan kendaraan sedan sebesar Rp 30 ribu. Setelah melalui proses panjang antara digratiskan dan diturunkan, akhirnya presiden memutuskan untuk diturunkan. Keputusan ini pastinya akan sangat membantu masyarakat Surabaya dan Madura,” ujarnya. Pakde Karwo menuturkan, sebelum diputuskan Presiden RI, pihaknya telah mengusulkan agar tarif tol digratiskan. “Pemprov Jatim mengusulkan agar tarif tol digratiskan karena melihat perkembangan masya rakat Madura setelah dibangunnya Jembatan Suramadu masih lambat karena masih terbebani biaya tarif tol,” ungkapnya. Alasan kenapa tarif tol Suramadu digratiskan adalah untuk mengurangi ongkos transportasi bagi masyarakat Madura. Paling tidak, dengan digratiskan tarif tol, harga barang di Madura dan Surabaya bisa sama, sehingga akan mengungkit perekonomian. “Tidak mungkin orang dari luar Madura akan berinvestasi di Madura tapi masih dibebani biaya tarif tol yang cukup tinggi. Untuk potensi perekonomian sebenarnya cukup besar, akan tetapi tarif tol tetap menjadi kendala utama Madura bisa lebih maju,” ucapnya.
GUBERNURAN Sebelumnya, kendaraan roda empat, truk berat tarif melintasi Jembatan Suramadu sebesar Rp 90 ribu, truk sedang sebesar Rp 60.000 dan kendaraan sedan sebesar Rp 30 ribu. Setelah melalui proses panjang antara digratiskan dan diturunkan, akhirnya presiden memutuskan untuk diturunkan.
Ia mencontohkan, Pulau Madura memiliki potensi bagus dibidang pertanian khususnya ditemukan tebu tanah kering yang sering disebut Pasuruan Jatim 1 (PSJT 1). Akan tetapi setelah diproduksi dengan jumlah yang banyak dan dikirim ke luar Madura, ongkosnya menjadi mahal, dan membuat gairah petani tebu turun drastis. “Petani tidak bersemangat karena margin yang rendah dari harga tebu tersebut dan seringkali mengalami keru-
gian. Kerugian utama disebabkan faktor transportasi yang masih terbebani salah satunya biaya tol, dengan demikian, tujuan awal agar Pulau Madura bisa maju di sektor perkonomian akan tergerus,” paparnya. Namun demikian, dengan diputuskan tarif tol turun 50 persen dari harga saat ini, ia mendukung upaya tersebut karena beban masyarakat ikut berkurang. “Kedepannya, semoga biaya tol Suramadu bisa dibebankan kepada APBD Provinsi, sehingga bisa digratiskan agar masyarakat bisa merasakan dampak positif dari Jembatan Suramadu,” tutur Pakde Karwo. Demikian juga pengembangan perumahan atau real estate di Madura tidak akan bisa berkembang. Hal tersebut dikarenakan mereka yang mempunyai rumah di Madura dan bekerja di Surabaya masih harus terbebani biaya tarif tol Rp 60.000 per hari. Terkait keputusan kedua, Pakde Karwo mengatakan, ada sekitar 600 ha tanah masyarakat di sekitar kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya akan dipermudah kepengurusan status tanah yang ditinggali selama ini. Sejak tahun 1978, masyarakat tidak bisa mengurus status kepemilikan tanah. Maka dari itu, kewenangan akan dikembalikan kepada Pemerintah daerah yakni Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya untuk bisa meningkatkan status tanah tersebut. Hal tersebut tentunya akan menjadi kado awal tahun bagi masyarakat Kota Surabaya. Hal serupa dikatakan Tri Rismaharini sebagai walikota terpilih. Menurutnya, selama ini warga sekitar jemba tan tersebut belum bisa meningkatkan status tanahnya. Dengan adanya penetapan dalam rapat bersama Presiden RI, maka masyarakat kini memiliki kepastian akan status tanahnya. ”Selama ini status tanah masyarakat kebanyakan Petok D atau Letter C dan sebagian belum bersertifikat. Padahal tanah tersebut bukan tanah negara tetapi milik masyarakat,” ucapnya. (red)
EDISI 61 JANUARI 2016
5
POTENS i Jawa Timur
Menteri Pertanian
Panen Raya di Malang
D
i musim hujan di beberapa penjuru tanah air, Jawa Timur justru melakukan panen raya padi sekaligus jagung. Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menyempatkan diri hadir dalam panen raya yang dilakukan pada dua tempat di Kabupaten Malang, Selasa (2/2). Dalam panen raya ini Mentan RI Andi Amran Sulai man didampingi Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Sumardi, Penjabat Bupati Malang Hadi Prasetyo, serta Komandan Kodim 0815 Letkol Inf Riksay Gumay melakukan panen raya padi dan jagung. Panen raya padi digelar di area persawahan Desa Senggreng Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang. Sementara untuk panen jagung dilakukan di Desa Gampingan Kecamatan Pagak, Kab. Malang. Panen raya padi dilakukan pada hamparan sawah seluas 300 hektar yang siap dipanen. Luasan sawah tersebut gabungan dari tiga desa yakni Desa Senggreng, Desa Ngebruk, dan Desa Ternyang yang dalam dua tahun bisa dilakukan panen selama lima kali.
6
EDISI 61 JANUARI 2016
Panen raya padi di Desa Senggreng Sumber Pucung ini dalam rangka pengembangan intensifikasi padi dan palawija pada tahun anggaran 2016. Seusai memanen padi, Mentan RI dan Gus Ipul melakukan dialog secara langsung dengan para petani. Para petani pun mengajukan pertanyaan dan harapan mengenai kondisi pertanian. Anggota Gapoktan Sri Rejeki, Ketut Suparma, mena nyakan legalitas tentang petani gapoktan penerima bantuan apakan perlu berbadan hukum atau SK Bupati saja. Selain itu, ia juga meminta bibit yang baik dan bantuan alat pertanian, serta air pertanian dapat dialirkan dengan baik. Karena selama ini, para petani di desa ini kesulitan mendapatkan air pertanian. Mendapatkan keluhan petani, Mentan Amran Sulaiman, pun kemudian menyerahkannya kepada Penjabat Bupati Malang dan perangkatnya untuk mengatasi kesulitan air pertanian tersebut. Menurutnya, urusan menteri adalah mengurusi hal yang lebih besar. “Kalau tukar tugas bagaimana Pak Bupati? Saya mem-
Panen raya bersama Mentan RI Andi Amran Sulaiman didampingi Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Sumardi di Desa Senggreng, Sumber Pucung Kab. Malang (Foto: humasprovjatim)
GUBERNURAN Foto: kementan.go.id
buat saluran air untuk petani, dan bapak menyediakan alat pertanian yang biayanya Rp 4 triliun,” ujarnya di hadapan Penjabat Bupati Malang, Gus Ipul dan para petani. Menyimak hal tersebut, Penjabat Bupati Malang Hadi Prasetyo langsung menjawab akan merealisasikan keinginan petani. Amran Sulaiman menjelaskan, untuk merealisasi swasembada pangan, ada model baru di sektor pertanian, yakni dengan proses panen cepat, artinya begitu petani panen langsung melakukan olah tanam. “Proses panen cepat sangat baik dilakukan. Bisa bapak ibu? Jangan biarkan lahan pertanian menjadi lahan tidur. Pemerintah akan terus memberikan bantuan alat pertanian dan bibit. Untuk tahun ini ada anggaran sebanyak Rp. 4,3 triliun. Kita dahulukan untuk petani,” jelasnya melalui siaran pers Humas Setdaprov. Amran juga berterimakasih kepada petani karena masih terus menanam padi guna swasembada pangan. Karena pemerintah saat ini sedang getol memprogramkan swasembada pangan tahun 2017. “Sekarang stok beras masih banyak, tapi kita sudah panen di sini. Ini luar biasa. Kami harap terus meningkat,” kata Mentan. Saat ini, masih ada stok beras 400 - 500 ribu ton di Bulog. Kemudian Februari, akan ada panen sebanyak 5 juta ton, berlanjut di Maret ada panen raya pada lahan 2,5 juta hektar dengan perkiraan total beras mencapai 12 - 13 juta ton beras.
“Ini informasi yang menggembirakan bagi kita semua. Kami dari pemerintah, sangat peduli dengan petani. Pemerintah atas arahan Presiden RI akan terus menjaga harga di tingkat petani dan menekan harga di tingkat konsumen. Tata niaga harus diperpendek, supply stocknya diperpendek. Jangan terpengaruh isu, yakin bahwa saya sangat mencintai petani,” jelasnya. Gus Ipul mengatakan, Jatim merupakan salah satu daerah yang turut berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Jatim akan terus meningkatkan produktivitas pertanian agar terus berkontribusi mewujudkan suksesnya swasembada pangan yang telah dicanangkan Presiden RI. Lebih lanjut disampaikannya, pemerintah akan berusaha meningkatkan kualitas SDM penyuluh pertanian. Mereka harus bersertifikasi. Jika perlu mereka harus diberi pelatihan hingga memiliki sertifikat bertaraf internasional. Sertifikat yang dimiliki oleh penyuluh pertanian tersebut nantinya akan secara otomatis meningkatkan kesejahteraan penyuluh pertanian. (red)
Panen raya padi di Desa Senggreng Sumber Pucung ini dalam rangka pengembangan intensifikasi padi dan palawija pada tahun anggaran 2016.
EDISI 61 JANUARI 2016
7
POTENS i Jawa Timur
Produk-produk Jatim yang siap dan diminati pasar MEA di antaranya adalah inacraft, meubel, anyaman, makanan minuman, alas kaki,kosmetik, batik, bordir dan aksesoris. (Foto: henry)
Produk Jatim
Menang di MEA 8
EDISI 61 JANUARI 2016
LAPORAN UTAMA
H
asil produksi barang dan jasa Jawa Timur dinilai siap bersaing baik di pasar lokal dan pasar ASEAN, bahkan saat memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai 2016 ini. Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat menghadiri Percepatan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pengembangan Kewirausahaan di Hotel Pullman, Surabaya melaporkan, neraca perdagangan Jawa Timur dengan negara-negera di ASEAN seperti Brunai Daru salam, Singapura, Malaysia, Filipina, Timur Leste, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Kamboja surplus bagi Jawa Timur. Sampai dengan triwulan III-2015 neraca perdaga ngan non migas Jatim dengan ASEAN ekspor 2.35,20 juta dollar AS impor 2.315 30 juta dollar AS atau surplus untuk Jatim sebesar 38,95 juta dollar. Neraca perdagangan non migas Jatim dengan Malaysia ekspor 983,33 juta dollar AS impor 870,70 juta dollar AS atau surplus 112 juta dollar AS bagi Jatim. Jawa Timur cuma kalah dengan Singapura karena impor bahan baku bahan bakar minyak. Jadi pertarungan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dumulai 2016 sudah dimenangkan Jawa Timur. “Jawa Timur tidak perlu gentar dan harus optimistis karena Jatim mempunyai petarung-petarung yang tangguh,” ujarnya.
Produk-produk yang paling siap dan diminati pasar MEA di antaranya inacraft, meubel, anyaman, makanan minuman, alas kaki, kosmetik, batik, bordir dan aksesoris. Selain itu juga perhiasan, lemak minyak hewan nabati, barang dari kayu, ikan dan udang, kertas karton, kimia organik, tembaga, produk farmasi, bahan bakar mineral dan barang dari karet. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, M Ardi Prasetyawan, kepada Potensi saat ditemui di gedung Grahadi Surabaya mengatakan, ekspor Jatim ke Malaysia mulai JanuariDesember 2015 didominasi lemak minyak hewan nabati 29,525 juta dollar AS, barang dari kayu 20,534 juta dollar AS, ikan dan udang 28,820 juta dollar AS, kertas karton 39,638 juta dollar AS, bahan kimia organik 43,198 juta dollar AS, tembaga 231,682 juta dollar AS. Ekspor Jawa Timur ke kawasan ASEAN begitu besar karena jauh hari Jatim sudah gencar mengikuti
Jawa Timur tidak perlu gentar dan harus optimistis karena Jatim mempunyai petarungpetarung yang tangguh, Foto: deny
EDISI 61 JANUARI 2016
9
POTENS i Jawa Timur
pameran dagang di ASEAN dan negara-negara di luar ASEAN. Minat pasar terhadap produk Jawa Timur luar biasa, sebelum pameran dibuka telah diborong pembeli. Waktu pameran hampir separo barang sudah terjual. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga rajin me ngadakan promosi untuk meningkatan perdagangan antarpulau atau provinsi mitra sebagai implementasi keseimbangan sektor perdagangan. MEA Peluang Berlakunya Masya rakat Ekonomi Asean (MEA) adalah bentuk sistem perdagangan bebas antara negaranegara di kawasan Asia Tenggara yang dite rapkan 2016 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Laos, Myanmar, Filiphina, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Kamboja. Strategi dalam menghadapi MEA salah sa tunya dengan memperkuat perdagangan dalam negeri yang berkualitas, inovatif, kreatif sekaligus mencintai, memiliki dan mempergunakan Produk Dalam Negeri. MEA hakikatnya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perekonomian Jawa Timur. “Setiap persaingan yang berdasarkan kerjasama akan saling melengkapi. Sementara dasar persaingan adalah bersaing yang lebih baik dan cepat dalam sisi kualitas. Hal seperti ini berlaku pada semua bidang baik industri sumberdaya manusia dan jasa,” katanya. Untuk menghadapi dan memantapkan peluang dan memenangkan persaingan industri perlu didukung kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, dan pemasarannya. Kualitas SDM menentukan kualitas produk industri kreatif. (ryo) Olahan produk makanan perlu didukung kualitas SDM, teknologi dan pemasaran yang baik untuk siap bersaing di era MEA .
10
EDISI 61 JANUARI 2016
Foto: henry
LAPORAN UTAMA
Puspa Agro
Menjayakan
Petani Seorang pembeli memilih tomat segar di pasar induk Agrobis Puspa Agro (Foto: naryo)
P
uspa Agro sebagai pengelola Pasar Induk Agrobis yang merupakan pusat perdagangan komoditi agribis terbesar di Jawa Timur, terus memperluas dan memperkuat jaringan pasar dalam negeri. Langkah ini menyambut era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Seperti dijelaskan Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin,di era persaingan ritel besar dan pemasok asing, Puspa Agro memerlukan dukungan dan sinergi dengan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemprov Jawa Timur yang terkait dengan industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan. Untuk bersaing dan bisa bertarung masuk pasar bebas agribis MEA, diperlukan duku ngan dana cukup besar hingga Rp 100-200 miliar. Dana tersebut akan dipergunakan untuk membeli sarana dan prasara transportasi dan gudang penyimpanan yang dilengkapi alat pendingin. Juga mobil boks yang dilengkapi pendingin, gudang pendingin, peti kemas berpendingin. Semuanya untuk membawa, menyimpan dan mengekspor hasil-hasil agribis ke ber bagai daerah dan keluar negeri. Dengan terjaganya mata rantai pendingin mulai dari petani sampai ke pembeli dan pemasok, hasil agrobis bisa bertahan tetap segar. Harganya tetap stabil yang berdampak pada keuntungan petani. Selama ini hasil panen setelah dipetik dari sawah/ladang langsung diangkut ke tempat
Kelebihannya, trading house Puspa Agro mampu membayar tunai kepada petani. Cara ini tidak pernah didapatkan jika menjual melalui tengkulak. Begitu pasar bebas diberlakukan, petani Jawa Timur tidak hanya jadi penonton. Sebaliknya mampu bangkit bersaing EDISI 61 JANUARI 2016
11
POTENS i Jawa Timur
tujuan dengan kendaraan/transportasi tanpa dilengkapi pendingin. Sampai di tempat tujuan disimpan tanpa pendingin sehingga banyak yang rusak. Jika dibiarkan sampai tiga hari akan membusuk dan harganya dipastikan jatuh. Sebaliknya jika ada transportasi berpendingin, produk pertanian tetap segar dan baik serta bisa bertahan sampai tiga bulan. Harganya akan tetap stabil karena komoditi yang disimpan dengan teknologi pendingin yang baik akan tetap segar dan tidak menyusut. Selama ini Puspa Agro hanya memiliki sarana pra sarana untuk menampung dan menyimpan hasil laut seperti ikan dan udang dari tempat-tempat pelelangan ikan (TPI) yang dilengkapi pendingin. Ikan dan udang di Puspa Agro berasal dari Lamongan, Jember, Banyuwa ngi, Trenggalek, Pacitan, Malang, dan Madura. Selanjutnya ikan diekspor ke Australia dan sebagaian kenegaranegara ASEAN. Ekspor ikan dan udang malalui Puspa Agro ke Austra lia mencapai Rp 2 miliar/bulannya. Jika komoditi agribis seperti sayur, buah dan produk pertanian lain mempu nyai sarana dan prasarana seperti ikan, dipastikan Puspa Agro akan bisa memasok/ekspor agribis ke kawasan ASEAN. Karena kawasan ASEAN seperti Singapura, Philipina, Brunai dan Timur Liste ingin menjalin kerjasama dengan Puspa Agro Menurut data Puspa Agro, omset penjulan buah, sayur, rempah-rempah dan produk pangan beras dan jagung mulai Januari-September 2015 mencapai 1.610.943 ton. Dengan perincian buah-buahan 290.700 ton, sayuran 61.735 ton, ikan 293.789 ton, rempah-rempah 27.063 ton, ayam 173.095 ton, telur ayam 17.446 ton, beras 51.600 ton, kopi 1.076 ton, jagung 645.204 ton dan wortel 49.235 ton. Trading House Menghadapi persaingan ritel besar dari pasokan
12
EDISI 61 JANUARI 2016
asing di era MEA 2016, Puspa Agro telah meluncurkan trading house. Dalam jangka menengah diupayakan petani bisa menghasilkan komoditi agribis yang kontinyu sepanjang tahun tanpa melihat musim. Dengan hasil komoditi yang terus-menerus berkesinambungan dapat menekan impor buah dan sayuran dari Tiongkok yang membanjiri pasar Jawa timur. Kelemahan Jawa Timur adalah belum kontinyunya produk sehingga kebutuhan sayur dan buahan-buahan terpaksa masih harus impor. Sebenarnya tidak perlu takut menghadapi MEA karena Puspa Agro merupakan salah satu pasar agribis yang komoditinya berkualitas dan tidak kalah dengan produk impor. Dengan kualitas dijamin bagus komoditi agro Jawa timur siap bersaing dengan komoditi agribis di kawasan ASEAN. Dalam menghadapi MEA dan pasar ritel besar serta pemasok asing Puspa Agro jauh-jauh hari telah membuka divisi trading house yang berfungsi sebagai stabilisator harga. Melalui jaringan pasar yang kuat dan luas, semua lini divisi Trading House terus bergerak dan bermitra dengan kelompok-kelompok tani atau gabungan kelompok tani dan peternakan (gapoktan) di sentrasentra produksi agribis. Selanjutnya, setelah dilakukan pemilahan (grading) di sentra gapoktan yang berdasar kualitas dan pengemasan, komoditas pilihan itu lalu didistribusikan ke pasar-pasar modern, pabrikan atau perusahaan makanan olahan, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor. “Kelebihannya, trading house Puspa Agro mampu membayar tunai kepada petani. Cara ini tidak pernah didapatkan jika menjual melalui tengkulak. Begitu pasar bebas diberlakukan, petani Jawa Timur tidak hanya jadi penonton. Sebaliknya mampu bangkit bersaing,” kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Melalui trading house sebagian petani, peternak,
LAPORAN UTAMA
suasana bongkar muat di stan los khusus pedagang buah Puspa Agro (Foto: naryo)
hingga nelayan di Jawa Timur kini mulai merasakan dan menikmati nilai tambah atas hasil panen mereka yang rata-rata mencapai 25-30 persen. Produk mereka mulai banyak diserap pasar modern serta industri pengolahan. Distribusi komoditas tanpa melalui mata rantai distribusi yang panjang, sehingga harga yang ditetapkan benarbenar memuaskan kedua belah pihak baik di tingkat petani maupun konsumen. Trading house Puspa Agro sebenarya telah diujicoba sejak 2014. Sejak mulai diopersikan jaringan terus berkembang perdagangan dengan toko modern, pabrik, perusahaan tambang, rumah sakit, hotel maupun catering. Konsumen Puspa Agro sampai akhir Desember 2015 antara lain PT Pangan Sari Utama, PT Santos, PT trans retail, Rumah Sakit international premier dan Hotel Sahid. “Puspa Agro terus memperluas jaringan perdagangan dengan pembelian pembayaran tunai. Membeli komoditas dengan harga berkeadilan atau di atas harga tengkulak. Pembebasan ongkos grading, packaging dan transportasi atas komoditi dari petani ke costumer serta pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan para petani,” kata Abdullah Muchibuddin. Trading house juga memiliki fungsi sebagai stabilator harga. Salah satu contoh Puspa Agro melakukan stok untuk beberapa komoditas petani, peternak dan nelayan,yang rawan atas naik turunnya harga. Saat harga naik Puspa Agro melepas komoditas untuk kepentingan stabilisasi harga pasar. Diproyeksikan sampai dengan akhir 2015 total komoditas yang dipasarkan melalui trading house Puspa Agro sebesar Rp 60 miliar dan diharapkan pada 2016 bisa meningkat mencapai Rp 90 miliar. (ryo)
Puspa Agro meluncurkan trading house untuk menghadapi serbuan persaingan ritel besar dari pasokan asing di era MEA 2016, (Foto: naryo)
EDISI 61 JANUARI 2016
13
POTENS i Jawa Timur
Grafis: audi
MEA, Bisnis Kontruksi Jatim Belum Siap
M
asuknya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) harus dipahami sebagai tantangan. Tidak terkecuali di sektor bisnis jasa konstruksi Jatim. Dengan terbukanya pasar, maka secara otomatis kontraktor luar negeri dengan mudah bisa masuk dan berebut pasar properti dalam negeri. Ketua Umum Gapensi Jatim, Muhammad Amin me ngatakan, kebijakan yang diambil seluruh negara Asean memang berpengaruh terhadap kinerja sektor kontruksi dalam negeri. Karena dengan rendahnya kualitas, maka daya saing Indonesia menjadi rendah. “Kalau pendekatannya kualitas, akan menjadi berat bagi Indonesia. Jadi kita harus memperkuat diri. Sebab kalau tidak punya kekuatan cukup, dikhawatirkan kontraktor-kontraktor kecil akan tergerus. Persaingan kontraktor besar pasti akan berimbas pada kelas menengah kecil,” tegas Amin, dalam Musyawarah Daerah ke-8 Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia Jawa Timur, di Surabaya, Senin. “Sekarang kerja di sektor kontruksi tidak lagi seperti dulu, karena persaigan sangat ketat, keuntungan pun sangat kecil. Selain itu, pengawasan juga kian ketat. Seringkali juga pengawas tidak mengetahui bahasa kon-
14
EDISI 61
JANUARI 2016
truksi, akhirnya kita yang kena sanksi. Pantas banyak pengusaha kontruksi yang keluar dan memilih bekerja di sektor lain,” ujarnya. Tiga tahun yang lalu, anggota Gapensi Jatim mencapai 5.500 perusahaan, sekarang tinggal 4.000 perusahaan. Karena ketatnya persaingan, ada sekitar 1.500 badan usaha yang tidak lagi berusaha di sektor kontruksi. “Saat lelang misalnya, pengusaha kontruksi hanya bisa mengajukan keuntungan sebesar 2-3%. Jika di atas itu, dipastikan mereka akan kalah dan tidak akan mendapatkan proyek kontruksi. Padahal dulu, mereka bisa mengajukan keuntungan hingga 7%,“ ujarnya. Kondisi itu diperparah dengan banyaknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dan ikut bertarung memperebutkan lelang proyek kecil di daerah yang nilainya di bawah Rp 50 miliar melalui anak perusahaan mereka. Seharusnya BUMN tidak ikut bertarung untuk memenangkan lelang proyek kecil, biarkan proyek itu dikerjakan swasta kecil agar semuanya bisa hidup. Di Gapensi misalnya, sekitar 95% adalah prusahaan kontruksi yang masuk kategori usaha kecil menengah. “Jika mereka ti dak diberi kesempatan, mereka akan mati” terang Amin Untuk itu, Gapensi mengharapkan Pemerintah lebih
LOH JINAWI Foto: istimewa
fokus dalam melakukan pengawasan dan pembinaan kepada BUMN konstruksi agar mereka lebih berbenah dan menyiapkan diri dalam menghadapi MEA, sehingga BUMN bisa bersaing dengan perusahaan asing khususnya di kawasan ASEAN dan dan akan mendominasi pekerjaan konstruksi nasional dari serbuan perusahan konstruksi asing. “Bila BUMN kita tidak siap bersaing dengan perusahaan asing, mereka akan melirik pekerjaan-pekerjaan yang menjadi pasar kontraktor kecil atau UKM dengan cara mendirikan anak perusahaan sehingga akan menggerus keberadaan kontraktor lokal dengan kualifikasi kecil,” katanya. Ia juga berharap Gubernur memerintahkan pada Lembaga, SKPD dan Instansi beserta Bupati dan Walikota agar proyek-proyek konstruksi di Jawa Timur yang bernilai di bawah Rp 50 miliar dikerjakan oleh kontraktor swasta, tidak oleh BUMN beserta anak perusahaannya. Hal ini guna mendukung Permen PUPERA nomor 31/ PRT/M/2015 yang sejalan dengan Mou BPP Gapensi dengan Kementrian BUMN bahwa BUMN tidak boleh mengerjakan proyek di bawah Rp 50 miliar.
hun 2020 Indonesia akan berkontribusi sebesar 79% terhadap total pasar properti Asean. Sementara Filiphina hanya mencapai 6%, Thailand hanya 3%, Vietnam dan Malaysia juga 4%. “Kalau tidak hati-hati, maka saat keluar rumah, hanya akan menemukan produk asing. Kita harus sama-sama berupaya dengan intensif, meningkatkan daya saing agar tidak kalah. Sebab saat ini, dari bidang kontruksi, kita masih lemah. Kita kalah dalam kapasitas, SDM, material, teknologi dan peralatan serta permodalan. Akibatnya, sektor kontruksi dalam negeri kurang efisien dan berdaya saing rendah,” kata Saifullah Yusuf. Menurut Saifullah, dibanding Malaysia dan Singapura, suku bunga masih tinggi. Di Malaysia, suku bunga acuan hanya 5%, sementara Indonesia 7,25%. “Itu belum suku bunga perbankan dan masih level BI rate,” tegasnya. Indonesia juga kalah dari segi infrastruktur dan sistem logistik yang berdampak pada ketidakefisienan produksi. Selain itu, lambannya pelayanan birokrasi juga masih banyak ditemukan di beberapa tempat. “Walaupun sudah ada perbaikan, tetapi masih banyak yang lambat dalam layanan di semua lini,” katanya. Kinerja makro sektor kontruksi di Jatim terbilang cukup besar. Kontribusinya menduduki nomor 4 terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Tetapi pada tahun 2015 terjadi penurunan akibat melemahnya ekonomi global yang mencapai 5-15%. “Penurunan kinerja ini juga dipicu oleh kekurangan kontruksi kayu, pasir dan logam karena ada masalah di hulu,” ujarnya. Untuk itu, ada beberapa arahan kebijakan pemerintah Jatim untuk meningkatkan kinerja sektor kontruksi. Pertama, meningkatkan pembinaan SDM kontruksi agar menjadi tenaga profesional dan berdaya saing tinggi. Hal ini dilakukan agar pengusaha Jatim akan meningkat menjadi pengusaha nasional dan selanjutnya menjadi pengusaha tingkat Asean. (mad)
Harus Berbenah Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf berharap semua sektor meningkatkan daya saing di bidang Sumber Daya Manusia, mineral atau tehnologi agar tidak kalah dalam persaingan di MEA. Ia menyampaikan data, bahwa pada taEDISI 61 JANUARI 2016
15
Kelapa kopyor salah satu hasil komoditas perkebunan unggulan di Sumenep (Foto: deny)
Kelapa Kopyor Sumenep
Bersaing
K
abupaten Sumenep yang berada di ujung timur Pulau Madura merupakan wilayah yang unik karena terdiri dari wilayah daratan dengan pulau yang tersebar. Kabupaten yang dikenal dengan Pantai Lombangnya ini juga mempunyai keunggulan hasil perkebunan berupa Kelapa Kopyor. Kelapa kopyor menjadi salah satu hasil perkebunan di Sumenep yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Harga kelapa ini relatif lebih tinggi dibanding kelapa biasa, yakni antara Rp 25.000 - Rp 30.000. Permintaan kelapa kopyor sangat besar. Apalagi saat bulan puasa dan Idul fitri, permintaan melonjak hingga dua kali lipat. H Sahi, petani kelapa di Desa Lapah Taman Kecamatan Dungkek Sumenep mengatakan, untuk memenuhi banyaknya permintaan dari luar kota, dibentuk kelompok tani untuk mengumpulkan kelapa kopyor dari ber bagai kebun kelapa milik anggota. “Jika memang ketersediaan kelapa kopyor sedikit maka harga menjadi mahal,” ujar Sahi, yang juga sebagai Ketua Kelompok Tani kelapa Kopyor “Karya Bakti” ini. Dikatakannya, petani tidak bisa merencanakan atau pun berusaha menyediakan kelapa kopyor sesuai permintaan, namun tergantung pada hasil panennya. Perlu diketahui, kelapa kopyor merupakan kelapa yang tidak sempurna pembentukannya (gagal), dan memiliki air yang sedikit. Buah ini bukan merupakan satu bibit kelapa kopyor tersendiri, melainkan dari pohon kelapa biasa. Misalnya, dari satu pohon kelapa,
16
EDISI 61
JANUARI 2016
buah yang kopyor terdapat dua atau tiga buah saja dari 10 buah kelapa. Sebenanarnya, kata Sahi, perbanyakan kelapa kopyor dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, cara konvensional, yakni menggunakan benih yang berasal dari tandan yang menghasilkan kopyor. Tanaman yang diperbanyak dengan cara ini apabila telah berproduksi bisa menghasilkan 1-2 butir/tandan. Cara ini telah dilakukan para petani kelapa di Sumenep, Pati Jawa tengah dan Lampung. Kedua, cara in vitro. Yaitu menumbuhkan embrio dari buah kopyor pada media tumbuh buatan dalam kondisi aseptik di laboratorium. Tanaman yang dihasilkan de ngan cara ini akan menghasilkan 90 persen hingga 100 persen buah kopyor. Tanaman kelapa kopyor yang diperbanyak dengan cara ini telah ditanam di Ciomas Bogor, Riau dan Kalimantan Timur. Dalam satu tandan, buah kopyor mudah dibedakan dari buah normal. Daging kelapa kopyor bisa diketahui dengan cara diketuk atau mengguncang buahnya. Pada saat diguncang buah kopyor akan berbunyi seperti kaleng berisi pasir yang diguncang (bunyi gemericik). Ini karena daging buah telah hancur dan kadangkadang embrionya juga telah terlepas dari tempatnya (germpore). Meski begitu, untuk buah dengan embrio dapat dibedakan, sehingga bisa untuk perbanyakan. Caranya, semua buah dipilih berdasarkan keriteria benih secara umum, kemudian dideder dan ditanam sampai
RAGAM DAERAH berbuah dan diketahui kemampuannya menghasilkan buah kopyor. “Kalau pas rejeki yang terdapat kopyor lebih dari 50 persennya. Tapi kadang juga Cuma dua hingga tiga saja terjadi kopyor,” ujarnya. Bersaing Kopyor asal Sumenep diklaim mampu bersaing dengan daerah lain karena rasanya yang berbeda. Inilah yang menyebabkan harga kopyor Sumenep lebih mahal. Kelebihan dari kelapa kopyor ini ada rasa dagingnya yang lebih banyak, serta lebih gurih. Mahalnya harga Kopyor biasanya saat musim kemarau. Ini karena kondisi kekura ngan air sehingga pohon kelapa banyak yang tidak menghasilkan. “Meskipun setiap petani mempunyai lahan kebun kelapa, namun tidak semua berbuah kopyor,” ujar Sahi. Untuk pemasaran, kata Sahi, tidak terkendala sama sekali, karena pengepul yang datang merupakan langganan petani. Mereka datang dan membeli hasil kopyor meskipun dengan harga tinggi karena permintaan yang memang banyak. “Kalau ada pengepul baru, kami mendahulukan pengepul lama, karena yang baru biasanya masih tawarmenawar harga,” kata Ketua Kelompok tani beranggotakan 25 orang itu. Dukungan Pemda Sumenep khususnya di Kecamatan Batang-Batang merupakan daerah penghasil kopyor terbesar di Madura. Untuk itu pemerintah daerah akan selalu mendukung dalam upaya meningkatkan kualitas maupun kuantitas kopyor agar bisa bersaing dengan daerah penghasil kopyor lainnya seperti Lampung, Bogor maupun Pati. Kepala Seksi Bina Usaha Pengolahan Hasil Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pe r ke b u n a n dan Kehutanan Kabupaten Sumenep,
Bejo Budiyono SP, mengatakan pemerintah akan selalu membantu petani kopyor dalam hal kekurangan penyediaan bibit. Petani bisa membuat proposal apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan kelapa kopyor. “Jadi petani yang mengusulkan melalui proposal, kemudian dari dinas akan di survei dan diseleksi daerah mana yang berpotensi,” ujarnya. Untuk bantuan dana akan dilakukan kerjasama dengan instansi terkait, yakni dengan menyediakan pinjaman modal. Selain itu juga dilakukan upaya memperbaiki kualitas dan kemasan agar terlihat lebih bagus. “Ini dilakukan juga untuk bersaing di era MEA,” ujar Bejo. Tak hanya itu, melalui dukungan pemerintah daerah seluruh komponen kelapa mulai dari serabut, batok, daging kelapa, airnya, seluruh batang hingga daunnya bermanfaat untuk manusia. Sangatlah tepat untuk menjadikan tumbuhan kelapa sebagai aset masa depan, karena dinilai menjanjikan peluang ekonomi. Bagian-bagian dari pohon kelapa bermanfaat menjadi berbagai barang untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, dari pohonnya bisa dimafaatkan untuk sapu ijuk, sedangkan batok kalapa bisa dibuat untuk arang. Daunnya yang masih hijau selain untuk pakan ternak, yang sudah kering juga bisa dimanfaatkan untuk sapu lidi maupun untuk bahan membuat barang rumah tangga seperti piring, tempat buah, keranjang buah tempat tissue dan lainnya. “Kini masyarakat di Sumenep yang mempunyai pohon kelapa, selain sebagai petani mereka juga sebagai pengrajin hasil pohon kelapa, dan hasilnya sudah dipasarkan di berbagai daerah seperti Malang Jombang dan Bangkalan,” kata Bejo. “Dengan memanfaatkan pohon kelapa masyarakat bisa menambah pemasukan untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” imbuhnya. Dinas Perkebunan Sumenep sudah memberi bantuan bibit kelapa kopyor kepada petani di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Gapura, Batang-batang, dan Dungkek. Diharapkan hal ini semakin menambah penghasilan para petani kelapa kopyor dan Sumenep bisa memiliki klinik agribisnis kelapa kopyor. Dinas Perkebunan Sumenep juga telah mengadakan Diklat Lanjutan Pembibitan Pengolahan Produk dan Usaha Tani Kelapa Kopyor yang dilaksanakan UPN Ve teran Surabaya.(erni)
Foto: deny
EDISI 61 JANUARI 2016
17
POTENS i Jawa Timur
Cegah Penyakit Musim Hujan
M
emasuki musim penghujan, kerap muncul penyakit yang disebabkan virus serta genangan air dan banjir, seperti diare dan Demam Berdarah (DB). Karena itu masya rakat diimbau terus meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana pun tinggal. “Kewaspadaan terhadap masalah kesehatan bukan hanya tugas dinas kesehatan, dan dokter saja. Masyarakat juga harus berperan aktif mencegah agar tidak terjangkit penyakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Timur, dr Harsono. Penyakit yang disebabkan oleh virus berbahaya di antaranya flu, demam berdarah, diare dan muntah. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan parasit diare, disentri, dan cacingan. “Biasanya muncul karena volume air yang meluap ditambah dengan tersumbatnya saluran air yang menyebabkan bakteri dan parasit dari bahan makanan atau kotoran,” katanya. Penyakit kulit yang disebabkan jamur, biasanya dikarenakan kelembaban pada pakaian yang tidak bisa dikeringkan dengan baik, menyebabkan jamur kulit se perti di selangkangan, sela jari kaki, lipat payudara. Juga
Seiring datangnya musim penghujan, kerap muncul penyakit yang disebabkan virus serta genangan air dan banjir, (grafis dan ilustrasi: audi)
18
EDISI 61
JANUARI 2016
penyakit karena perubahan cuaca seperti asma dan hidung tersumbat. Kotoran merupakan tempat potensial berbagai kuman penyakit, termasuk di dalamnya kotoran hewan khususnya tikus. Hewan pengerat ini biasanya membawa bakteri bernama Leptospira sp. dan dapat menularkannya kepada manusia. Bakteri Leptospira sp. dapat menyebabkan penyakit yang biasa dikenal dengan pe nyakit kuning atau Leptospirosis. Bakteri tersebut ditularkan kepada manusia lewat air seni. Gejala penyakit ini berupa pegal linu, meriang, biasanya disertai flu, demam tinggi, mata dan kulit kuning dan pada keadaan lanjut bisa mengalami perdarahan hebat baik pada kulit, saluran pencernaan maupun saluran kemih. Antisipasi dan Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan lebih dini terhadap munculnya penyakit yang dibawa air saat musim peng hujan. Berikut ini beberapa pencegahan yang dapat dilakukan. Memperhatikan lingkungan agar tetap bersih, teruta-
PARAHITA
Kewaspadaan terhadap masalah kesehatan bukan hanya tugas dinas kesehatan, dan dokter saja. Masyarakat juga harus berperan aktif mencegah agar tidak terjangkit penyakit, ma setelah hujan datang, terapkan konsep 3 M (Menutup, Mengubur, Menguras), terutama pada masa awal musim hujan, yang berguna untuk pencegahan penyebarluasan penyakit demam berdarah. Pengawasan dan perbaikan kualitas air, pembuangan kotoran, pengelolaan sampah. Pemberian kaporit dan aquatab sebagai bahan penyuci hama untuk air, PAC yaitu serbuk yang dapat digunakan untuk menjernihkan air secara cepat, kantung plastik digunakan sebagai tempat sampah, lisol untuk penyuci hama, abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain menjaga lingkungan, faktor lain yang dapat dilakukan adalah menjaga tubuh agar tetap bugar, dengan perbanyak konsumsi sayur dan buah, cuci tangan sebelum makan dengan sabun atau antiseptic, perhatikan makanan dan minuman dengan menjaga kualitas dan kebersihan makanan. Hindari atau kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersuhu rendah, goreng-gorengan serta makanan dan minuman yang terlalu manis, karena akan merangsang dan mudah mengiritasi tenggorokan. “Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, di antaranya meningkatkan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” jelas Harsono. Fokusnya adalah penggunaan air bersih; cuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan jamban sehat; pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar, konsumsi buah dan sayur setiap hari, beraktivitas fisik setiap hari; membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah sembarangan, serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira, Waspadai penyakit Demam Berdarah (DB) saat memasuki musim hujan dengan menjaga kebersihan lingkungan
memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan atau endemis demam berdarah, dan lain-lain. Penderita DB Turun Dinkes Jatim mencatat awal tahun ini tepatnya 1-11 Januari 2016, terjadi penurunan jumlah penderita Demam Berdarah (DB) yakni 85 penderita lima di antara nya meninggal dunia. “Tahun lalu di tanggal dan bulan yang sama kami mencatat ada 4.584 penderita dengan 59 korban me ninggal, tahun ini hanya 85 penderita lima korban me ninggal,” kata Harsono. Menurutnya, selama 2015 jumlah penderita DB di Jatim tercatat sebanyak 19.942 orang dengan jumlah korban meninggal sebanyak 277 orang. Korban meninggal berasal dari Kabupaten Kediri, Malang, Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo. “Tahun ini penurunannya sangat bagus, semoga bertahan hingga akhir tahun,” ujarnya. Ia menjelaskan, kasus DB tahun ini memang diprediksi mengalami penurunan dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya, dikarenakan musim hujan yang datang memang mundur dan curah hujan yang tidak terlalu tinggi sehingga populasi nyamuk tidak bisa berkembang maksimal. Akan tetapi Dinkes tetap waspada untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan kasus yang signifikan. “Ini merupakan siklus tahunan jadi kami sudah mempersiapkan segalanya mulai dari tim pemantau jentik maupun rumah sakit jika sewaktu-waktu ada lonjakan jumlah pasien,” tuturnya. Dinkes mengawasi perkembangan DB lebih pada upaya preventif sehingga bisa menekan jumlah kasus. Salah satunya melalui gerakan Satu rumah satu juru pemantau jentik atau Jumantik. Juga mendorong peran aktif masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan. “Kami harap tindakan preventif yang dilakukan petugas maupun masyarakat tidak sia-sia sehingga kasus DB tahun ini bisa benar-benar dikontrol karena intinya adalah budaya hidup bersih dan sehat,” ungkapnya. (hjr)
EDISI 61 JANUARI 2016
19
POTENS i Jawa Timur
Kembangkan Wisata Malang Raya
Dibangun, Jalan Sukorejo-Batu
Penandatangan MOU pembangunan ruas jalan jalan ruas Sukorejo-Batu oleh Bupati Pasuruan, Pj Bupati Malang, dan Walikota Batu, disaksikan Gubernur Soekarwo dan Ketua DPRD, Abdul Halim Iskandar di Grahadi, Senin. (Foto: sugeng)
U
ntuk meningkatkan infrastruktur di sejumlah daerah yang menjadi kawasan wisata di wilayah Malang Raya, Pemprov Jawa Timur akan membangun jalan ruas Sukorejo-Batu sepanjang 33,91 km yang melintasi tiga kabupaten (Pa suruan, Malang, dan Kota Batu). Komitmen itu sudah tertuang dalam naskah Memorandum Of Understanding (MoU) antara Bupati Pasuruan, Pj Bupati Malang, dan Walikota Batu, disaksikan Gubernur Soekarwo dan Ketua DPRD, Abdul Halim Iskandar di Grahadi, Senin. Menurut Gubernur Soekarwo, kerjasama ini yang pertama terjadi pascareformasi hasil inisiatif antarPemda. Pemprov hanya menyaksikan dan mengesahkan apa yang telah disepakati. “Komitmen baik ini seharusnya menjadi contoh bagi Pemda lain yang sedang melakukan pembangunan antarwilayah,” katanya. Terwujudnya penandatanganan MoU itu setelah enam tahun dilakukan pengkajian terkait rencana pem-
20
EDISI 61 JANUARI 2016
bangunan jalan tersebut. “Tersedianya jalan tersebut nantinya akan mampu mendongkrak peningkatan wisatawan ke wilayah sekitar Malang Raya,” ujarnya. Dikatakannya, tahun 2015, jumlah kunjungan wisatawan ke Jatim mencapai 48,5 juta orang, 500 ribu di antaranya wisatawan asing. Sebagian besar mereka menjadikan wilayah Malang Raya sebagai tujuan. Selain mengapresiasi langkah maju pembangunan jalan Sukorejo-Batu, Gubernur juga meminta dilakukan kajian peningkatan jalan ruas Pacet-Cangar-Batu yang melintasi Hutan R Suryo. “Kalau jalan tersebut dilebarkan, makin banyak jalan anternatif menuju Batu,” ujar nya. Dikatakannya, di wilayah pegunungan Penanggungan banyak sekali potensi wisata yang belum tergali. Terca tat ditemukan 122 candi baru yang muncul setelah terjadi kebakaran di areal hutan tersebut. Ini membuktikan bahwa kawasan itu menyimpan peninggalan bersejarah yang sepatutnya dikembangkan.
PARAHITA
Tersedianya jalan tersebut nantinya akan mampu mendongkrak peningkatan wisatawan ke wilayah sekitar Malang Raya Pembangunan jalan tembus ini sudah mendapat persetujuan masyarakat di tiga wilayah. Mayoritas mereka beralasan jalan itu bisa mempercepat distribusi perdagangan dan lalulintas. “Setiap hari jumlah arus lalulintas Malang – Surabaya semakin tinggi sehingga kemacetan jalan tidak dapat dihindari lagi. Jadi perlu dan harus dibuka jalan baru yaitu jalan trase tembus Lawang- Batu atau Sukorejo – Batu,” katanya. Jalan Baru Kepala Dinas Pekerjaan Umum Binas Marga Jatim, Supaad menambahkan, jalan Sukorejo-Batu sepanjang 33,91 km memiliki 8 buah jembatan sepanjang 350 m. Dari panjang jalan tersebut diprediksi waktu perjalanan berkisar 35,75 menit dengan kecepatan rata-rata 56 km/ jam. “Total dana yang dibutuhkan untuk konstruksi dan pembebasan lahan mencapai Rp 1368,96 miliar,” kata nya. Pembangunan jalan pada masing-masing kabupaten memiliki panjang bervariasi. Di Kabupaten Pasuruan sepanjang 10,37 km terdiri atas 171 jalan lama dan 10,19 km jalan baru, di Kabupaten Malang sepanjang 21,12 km terdiri atas 7,17 km jalan yang sudah ada dan 13,95 km jalan baru, serta di Kota Batu sepanjang 2,43 km terdiri atas 2,096 km jalan lama dan 330 m jalan baru. Dikatakannya, sebagai tindak lanjut penandatangan kerjasama ini selajutnya akan dilakukan penyusunan dokumen Amdal yang berlangsung Maret-Desember bersamaan dengan penyusunan DED. Penetapan lokasi baru akan dilakukan pada triwulan I tahun 2017 bersamaan dengan dimulainya pembebasan lahan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan. Hasil konsultasi publik menyebutkan, secara umum masyarakat menyetujui usulan pembangunan jalan tembus Lawang-Batu, karena dengan adanya jalan tem-
bus ini diharapkan akan memperlancar kegiatan distribusi dan perdagangan. Pantai di JLS Selain di wilayah Malang Raya, Pemerintah Pusat juga melanjutkan proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) Pulau Jawa. Di Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek meski belum selesai, sejumlah obyek wisata yang terhubung dengan JLS mulai diminati. Ke depan, seluruh tempat wisata di pantai selatan di dua wilayah akan diintegrasikan ke JLS. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, I Ketut Darmawahana mengatakan, tahun ini pembangunan JLS pada Jalan Popoh - Prigi – Panggul sepanjang 7 km dimulai. Total anggaran Rp 100 miliar akan melintasi Desa Besuki Kecamatan Besuki Kab. Tulungagung STA. 4+750 - 8+750 - Desa Masaran Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek STA. 1+500 - 4+500. Selama ini, sebagian proses pembangunan JLS di Kecamatan Besuki, Tulungagung yang menghubungkan Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. JLS dari Desa Besuki ke Desa Keboireng dekat Pantai Klatak jalannya sudah mulus. Sudah banyak masyarakat di sekitar JLS itu yang memanfaatkannya untuk usaha dan mulai mendongkrak perekonomian. Pada hari libur JLS di Kecamatan Besuki yang sudah beraspal hot mix sepanjang 5 km selalu ramai dikunjungi warga. Selain karena baru selesai pengaspalannya, juga pemandangan di JLS sana sangat bagus. Bisa lihat pantai dari jalan yang menanjak. Pihaknya meyakini jika sejumlah ruas jalan terintegrasi dengan JLS dan tempat wisata di pantai selatan, akan membuat perekonomian warga di bagian selatan terdongkrak. Sekarang saja sudah mulai kelihatan. Nanti bakal ada jalan-jalan sirip terintegrasi dengan JLS me nuju tempat-tempat wisata pantai selatan, seperti Pantai Klatak, Pantai Bayam, Pantai Sidem, Pantai Popoh dan lainnya. (jal)
Kemacetan yang terjadi di ruas jalang Malang - Batu Foto: suryamalang.tribunnews.com
EDISI 61 JANUARI 2016
21
POTENS i Jawa Timur
Impor Bawang Merah
Turun Hingga
82 Persen
Bawang merah lokal di pasar tradisonal (Foto: henry)
K
ementerian Pertanian telah berhasil meningkatkan volume ekspor bawang merah dalam jumlah yang cukup signifikan yakni mencapai 14.149 ton di tahun 2015 dari tahun sebelumnya di 2014 yang hanya 4.439 ton. Ini menunjukan terjadi kenaikan ekspor sebesar 219%. Sedangkan volume impor bawang merah dari 87.526 ton pada 2014 turun menjadi 15.769 ton pada 2015. “Artinya impor bawang merah turun drastis 82 persen,” ungkap Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, Jumat (29/1). Menurutnya, adanya kenaikan volume ekspor bawang merah tersebut akibat kenaikan produksi bawang merah nasional tahun 2015 mencapai 1,265 juta ton, sedangkan kebutuhan hanya 947.385 ton. “Dengan demikian, produksi bawang merah nasional surplus 318.325 ton,” ujarnya. Saat ini yang dilakukan oleh Kementan melalui kebijakan Upsus komoditas bawang di tahun 2015 adalah dengan membangun sentra kawasan untuk komoditas tersebut sebanyak 73 kawasan sentra dengan luasan sebanyak 122 Ha. Memberikan kualitas yang komparatif dengan menerapkan teknologi inovasi sehingga dapat menambah nilai dan daya saing yang tinggi, diiringi dengan pola kemitraan yang dilakukan dengan para stakeholder. Terkait impor bawang merah yang masih ada, Mentan menjelaskan hal tersebut terjadi karena faktor tata niaga
22
EDISI 61
JANUARI 2016
yaitu rantai pasok yang terlalu panjang, sehingga pasokan bawang merah menjadi tidak stabil walaupun produksi nasional tercatat surplus. Untuk memangkas rantai pasok agar harga bawang merah yang dibeli konsumen stabil, Kementan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog sebagai lembaga stabilisator harga pangan de ngan melakukan upaya intervensi pasar bawang merah. Langkah kongkret yang dilakukan yaitu dengan membeli bawang merah langsung di tingkat petani dengan harga yang menguntungkan petani. Kemudian, melakukan penyimpanan stok bawang merah untuk digelontorkan saat pasokan bawang merah di pasar menipis. “Dengan upaya ini, kekurangan pasokan di bulan-bulan tertentu dapat dipenuhi sendiri tanpa harus impor,” katanya. Saat terjadi kenaikan harga bawang merah menjelang dan selama bulan Ramadhan tahun 2015, Perum Bulog sebagai stabilisator harga berhasil menstabilkan harga bawang merah nasional. Misalnya, harga bawang merah mencapai Rp 25.000 per kg menjadi stabil ke harga Rp 15.000 per kg. “Ini terjadi karena saat itu Bulog turun langsung membeli bawang merah di sentra produksi,” tegasnya. Di Jatim Luas Areal Bertambah Jawa Timur masih
Dengan upaya ini, kekurangan pasokan di bulanbulan tertentu dapat dipenuhi sendiri tanpa harus impor menjadi salah satu sentra produksi bawang merah di Indonesia. Pada tahun 2014 produksi bawang merah Jatim 293,18 ribu ton, mengalami peningkatan 50,09 ribu ton atau 20,61 persen dibandingkan dengan pada 2013 yang hanya 243,09 ribu ton. Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, M Sairi Hasbullah, pada 2015 produksi bawang merah Jawa Timur meningkat dibandingkan sebelumnya dan harganya terus membaik. Peningkatan produksi bawang merah di Jawa Timur disebabkan karena meningkatnya luas panen dan produktivitas masing-masing sebesar 4,62 ribu hektare atau 17,76 persen dari 26.030 hektare pada tahun 2013 menjadi 30.652 hektare tahun 2014. Dan 0,22 ton per hektare atau 2,36 persen dari 9,34 ton per hektare tahun 2013 menjadi 9,56 ton per hektare tahun 2014. Empat kabupaten di Jawa Timur yang memberikan kontribusi terbesar produksi bawang merah terbesar di Jatim tahun 2014 adalah Kabupaten Nganjuk dengan produksi sebesar 140,22 ribu ton diikuti Probolinggo sebesar 57,04 ribu ton, Sampang dan Pamekasan masing-masing sebesar 27,28 ribu ton dan 13,80 ribu. Kenaikan produksi bawang merah pada tahun 2014 terjadi di Kabupaten Nganjuk sebesar 22,72 ribu ton atau 19,34 persen disusul Kabupaten Probolinggo 9,76 ribu ton atau 20,63 persen dan Kabupaten Sampang sebesar 2,8 ribu ton atau 11,43 persen. Sementara itu, penurunan produksi bawang merah terjadi di Kabupaten Pamekasan sebesar 179 ton atau - 1,28 persen. Untuk diketahui, produksi bawang meFoto: aktual.com
AGRO
rah di Jawa Timur pada tahun 2014 dibandingkan dengan produksi tahun 2013 per triwulanan mengalami peningkatan, di triwulan I sebesar 10,48 ribu ton atau 26,92 persen, triwulan II sebesar 15,51 ribu ton atau 27,56 persen, triwulan III sebesar 17,72 ribu ton atau 21,16 persen dan triwulan IV sebesar 6,37 ribu ton atau 9,94 persen. Produksi triwulanan pada tahun 2013 dibandingkan dengan produksi triwulanan tahun 2012 mengalami peningkatan di triwulan I, II dan IV. Peningkatan di triwulan I sebesar 7,68 ribu ton atau 24,58 persen, di triwulan II sebesar 16,96 ribu ton atau 43,11 persen dan di triwulan IV sebesar 14,19 ribu ton stsu 28,43 persen. Sedangkan di triwulan III mengalami penurunan sebesar 18,61 ribu ton atau -18,18 persen dari 102,34 ribu ton tahun 2012 menjadi 83,74 ribu ton tahun 2013. Perkembangan luas panen bawang merah selama periode tahun 2012 sampai dengan 2014 menunjukkan pola yang sama yaitu luas panen meningkat dari triwulan I sampai triwulan III kemudian menurun di triwulan IV, dengan puncak panen terjadi di triwulan III. Dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan luas panen di setiap triwulan di tahun 2014. Luas panen triwulanan di tahun 2014 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan luas panen triwulan di tahun 2013. Harga bawang merah di pasar-pasar tradisional Jawa Timur mengalami fluktuatif atau naik turun. Saat ini harga bawang merah di sekitar Rp 21.400/kg atau naik dari sebelumnya hanya Rp 19.500/kg. Sementara harga bawang putih Rp 23.700/kg. Naiknya harga bawang putih dikarenakan bawang putih masih impor, dimana nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah, sedangkan transaksi impor menggunakan uang dollar. (jal)
EDISI 61 JANUARI 2016
23
POTENS i Jawa Timur
DPRD Khawatir Pekerja Lokal Jadi Penonton
Jatim Diserbu Pekerja Asing
K
Para pencari pekerja memenuhi bursa kerja yang diadakan salah satu perguruan tinggi di Surabaya ( Foro: disnakerprov.jatim)
omisi E DPRD Jawa Timur akan memprioritaskan pembahasan Raperda tentang Perlin dungan Tenaga Kerja pada masa sidang pertama tahun 2016. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim mengatakan, masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah diberlakukan, namun regulasi untuk mengatur tenaga kerja asing masuk Indonesia khususnya Jawa Timur belum ada, sehingga dikhawatirkan tenaga kerja lokal menjadi penonton di negeri sendiri. “Raperda perlindungan tenaga kerja akan jadi prioritas Komisi E untuk dibahas pada masa sidang pertama tahun 2016,” ujarnya. Menurutnya, serbuan tenaga kerja asing bukan isapan jempol belaka. Bahkan berdasarkan data Disnakertransduk Jatim, jumlah tenaga kerja asing yang sudah masuk ke Jatim sekitar 14 ribu orang. Ironisnya lagi, jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tahun 2016 diperkirakan bertambah banyak, lantaran banyak pengusaha yang melakukan efisiensi akibat kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). “Pengusaha juga mengancam akan mempekerjakan tenaga kerja asing khususnya dari China karena mereka
24
EDISI 61 JANUARI 2015
mau digaji di bawah UMK. Kalau tidak ada regulasi tegas, kami khawatir Jatim akan diserbu tenaga kerja asing, “ kata Suli politisi asal Fraksi PAN Jatim. Pertimbangan lainnya, kata Suli, sesuai dengan Mutual Recognition Agreement (MRA), tenaga kerja asing yang bebas bekerja di negara-negara Asean hanyalah mencakup 8 sektor, yaitu akuntansi, teknik, survei, arsitektur, keperawatan, kesehatan, perawatan gigi, dan pariwisata. “Tapi faktanya banyak perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing di luar 8 sektor itu. Karena itu kami akan minta Disnakertransduk Jatim membuat laporan terkait kualifikasi tenaga kerja asing,” tegasnya. Tidak menutup kemungkinan, sebelum pembahasan Raperda Perlindungan Tenaga Kerja dimulai, Komisi E juga akan melakukan sidak ke beberapa perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing. Ini banyak dijumpai di Mojokerto, Gresik, Sidoarjo maupun Surabaya. “Ma sukan ini nantinya diperlukan untuk upaya memasukkan penguasaan bahasa Indonesia dan bahasa lokal dalam Perda Perlindungan Tenaga Kerja,” ujarnya. Anggota Komisi E, Achmad Silahuddin mendorong pemerintah provinsi meningkatkan standar dan kompetensi tenaga kerja lokal melalui program sertifikasi pro-
SUARA INDRAPURA
Pengusaha juga mengancam akan mempekerjakan tenaga kerja asing khususnya dari China karena mereka mau digaji di bawah UMK. Kalau tidak ada regulasi tegas, kami khawatir Jatim diserbu tenaga kerja asing. fesi dan peningkatan sarana Balai Latihan Kerja (BLK). Bahkan kualitas Perguruan Tinggi di Jatim yang memiliki fakultas mencetak tenaga ahli di 8 sektor MRA juga perlu ditingkatkan agar mudah terserap pasar kerja. “Di Indonesia baru Universitas Indonesia yang mampu menembus 100 besar perguruan tinggi di Asia. Jadi ini juga harus menjadi perhatian penyiapan SDA yang berkualitas,” ujar Ahmad Silahuddin politisi asal Fraksi PPP. Oleh karena itu pihaknya juga berharap pemerintah pusat dan DPR RI segera merevisi UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan untuk disesuaikan dengan kondisi. Terlebih Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi hanya membuat Permen No. 72 tahun 2015 tentang Pengupahan. Padahal tantangan riil adalah serbuan tenaga kerja asing. `”Sepertiga penduduk Asean itu ada di Indonesia dan Jatim terbesar kedua setelah Jabar. Kalau pemerintah pusat tak segera merevisi UU Ketenagakerjaan kami khawatir pekerja lokal bisa tergusur oleh tenaga kerja asing karena kepentingan kaum pemodal,” tegasnya. 33 Raperda Memasuki tahun 2016, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Jatim dan pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim akan menggarap 33 Raperda. Wakil Ketua Badan Pembuatan Peraturan Daerah (Bapem perda), Irwan Setiawan mengatakan, DARI 33 raperda tersebut 18 merupakan usulan legislatif dan 15 dari eksekutif. “Perda haruslah berasal dari sinkronisasi antara eksekutif dan legislatif,”
ujarnya. Enam perda usulan dewan akan disidangkan di masa sidang pertama: Raperda tentang pencabutan perda, narkoba, perlindungan nelayan, PT Jatim Graha Utama, aliran sungai, tenaga kerja lokal dan asing. Tujuh lainnya akan disidangkan pada masa sidang II yang mencakup Raperda tentang pengelolaan sumber daya air, penggabungan BUMD, perlindungan situs bersejarah, kekayaan seni dan budaya, HIV AIDS, mutu pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan. “Sisanya di masa sidang III: pengelolaan air tanah, tentang zona pesisir dan pulau kecil, pemberdayaan kepemudaan dan tentang penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial,” kata Irwan, politisi asal Fraksi PKS. Untuk masa sidang I usulan dari eksekutif. Enam Raperda di antaranya tentang organisasi dan tata kerja inspektorat, sistem kesehatan provinsi, tentang upaya kesehatan, tentang pelayanan penempatan dan perlin dungan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, tentang perlindungan ketenagakerjaan, dan penyertaan modal. Juga empat Raperda tentang tata kerja rumah sakit, pertanggung jawaban APBD 2015, kawasan startegis kaki Suramadu dan pengelolaan keuangan daerah. Di masa sidang terakhir membahas tentang perubahan APBD 2016, tentang kawasan startegis Gunung Bromo, tentang zona pesisir dan pulau kecil, tentang pelabuhan pengumpan regional, dan tentang APBD 2017. Ketua Bapem Perda DPRD Jatim, Ahmad Heri mengaku optimistis 33 raperda yang akan dibahas pada tahun 2016 bisa diselesaikan tepat waktu. “Sebagian besar usulan merupakan revisi atas perda sebelumnya sehingga pembahasannya lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu lama,” kata Ahmad Heri politisi asal Fraksi Nasdem – Hanura. (pca)
pekerja lokal kerja dapat melindungi para Timur Raperda perlindungan tenaga a Jaw ke g asin aga kerja serta mengatur masuknya ten . im) vjat pro ker (Foto: disn
EDISI 61 JANUARI 2016
25
POTENS i Jawa Timur
SVLK
Jadi Syarat Pengadaan Barang/Jasa
Peusahaan pengolahan produk kayu berkewajiban menunjukkan referensi sertifikat SVLK saat masuk di dalam E-katalog pengadaan barang LKPP. (Foto: rijal)
U
paya pengelolaan kelestarian hutan di Indonesia memasuki babak baru. LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) akan memasukkan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) sebagai salah satu kriteria dalam pengadaan barang berbahan dasar kayu yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintahan. Hal tersebut disampaikan Kepala LKPP, Agus Prabowo, dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan oleh Bappenas, LKPP, Multistakeholder Forestry Programme 3 (MFP3) dan WWF Indonesia, Selasa (26/1/2016). Menurutnya, selama ini perusahaan yang memiliki SVLK mengeluh kurang mendapatkan pasar. “Untuk itu kita sediakan pasar bagi yang perusahaan yang memiliki SVLK,” tegas Agus. Perusahaan yang akan mengikuti proses pengadaan
26 26
EDISI 2015 EDISI 57 61 SEPTEMBER JANUARI 2016
barang berbahan dasar kayu, berkewajiban untuk me nunjukkan referensi sertifikat SVLK sebagai salah satu kriteria yang harus dipenuhi untuk produknya masuk di dalam E-katalog pengadaan barang LKPP. Pertengahan/akhir tahun lalu, Kementerian Lingku ngan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengeluarkan surat edaran No.S553/UM-4/2015 yang mewajibkan sertifikat SVLK sebagai salah satu persyaratan dalam pengadaan berbasis kayu di lingkungan KLHK. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, KLHK, Rufi’ie menambahkan, ketersediaan produk bersertifikat SVLK untuk pasar domestik sangat memadai, sampai saat ini lebih dari 1,300 perusahaan telah memiliki sertifikat SVLK. “Konsumsi pemerintah akan produk berbahan dasar kayu tinggi, untuk konstruksi bangunan, kertas dan mebel, dan ini akan terus meningkat sejalan
HIJAU dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” katanya. Menurutnya, Illegal logging telah membawa kehancuran lingkungan di banyak tempat di Indonesia, dan turut menjadi penyebab bencana banjir, longsor dan kebakaran yang menimpa Indonesia. Sementara itu Budi S Wardhana, Direktur Policy Sustainability and Transformation, WWF-Indonesia me nyampaikan pihaknya menyambut baik dan siap mendukung pemerintah bersama para pihak yang lain dalam penyiapan penerapan SVLK sebagai salah satu kriteria pengadaan barang berbasis kayu. Diharapkan permintaan terhadap produk yang terjamin legalitasnya dari Indonesia tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat luar negeri, namun juga di dalam negeri sebagai wujud komitmen beli yang baik. Hal ini tentunya akan memicu kegairahan pelaku usaha untuk menggunakan kayu yang legal, serta meningkatkan motivasi IKM mebel yang ada di Indonesia untuk terus membuat produk bersertifikat SVLK dengan adanya kejelasan pasar yang datang dari pemerintah dan masyarakat Indonesia secara luas. Manfaatkan Kelemahan SLVK Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK) Jawa Timur mensinyalir adanya oknum memanfaatkan kelemahan SVLK yang sudah diberlakukan mulai 2010 lalu. Muhammad Ichwan, Fokal Point JPIK Jawa Timur mengatakan para oknum ini ingin memanfaatkan kelemahan SVLK dan mereka tetap dengan leluasa menjual kayu yang diindikasikan illegal baik itu dari kayu hutan alam maupun kayu dari hutan tanaman. Dicontohkan Ichwan, seperti yang terjadi pada Setember 2015, Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) Sucofindo menemukan pemalsuan sertifikat VLK yang dilakukan UD Narda Jati Jaya di Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Dugaan pemalsuan sertifikat ini ditemukan Sucofindo ketika melakukan proses re-sertifikasi PT Usaha Loka yang beralamat di Malang pada bulan September 2015, dimana satu diantara pemasok PT Usaha Loka Adalah UD Narda Jati Jaya. Dengan temuan itu, Sucofindo mengindikasikan pemalsuan ini, waktu satu diantara pemasok PT Usaha Loka, yaitu UD Ika Jati juga melampirkan sertifikat VLK APIK Jombang, yang berbeda dengan sertifikat yang dilampirkan UD Narda Jati Jaya. Karena adanya perbedaan sertifikat
VLK, Sucofindo melakukan konfirmasi kepada LVLK Transtra Permada selaku penerbit sertifikat. Berdasarkan informasi, diketahui kalau UD Narda Jati Jaya bukan anggota dari APIK Jombang. Ditegaskan pemalsuan Sertifikat VLK merupakan pelanggaran hukum dan sangat melemahkan kredibilitas SVLK di Indonesia dan sangat mungkin sudah banyak terjadi serta dilakukan oknum yang ingin melemahkan SVLK. Pemalsuan ini harus menjadi perhatian banyak pihak baik itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, KAN, Kantor Dinas terkait di tingkat Provinsi dan Kabupaten, LVLK, Asosiasi Pengusaha, dan Pemantau Independen serta pihak lain. Kalau kasus pemalsuan ini terus terjadi, kata Ichwan, akan memberikan peluang bagi kayu ilegal dengan mudah masuk dalam sistem SVLK, dan menghilangkan kepercayaan pasar akan jaminan kayu yang sudah memiliki SVLK bersumber dari aktivitas yang legal. Dengan kondisi itu, JPIK Jawa Timur memandang penting untuk memperkuat kebijakan terkait “Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), guna memperkuat pelaksanaan SVLK dan menghilangkan peluang “oknum” yang ingin melemahkan SVLK. JPIK Jawa Timur juga meminta beberapa hal pada pemerintah dan pengusaha diantaranya perusahaan harus melakukan langkah pengecekan keabsahan Sertifikat VLK yang dilampirkan pemasok kayu. Kalau LVLK menemukan adanya pemalsuan Sertifikat VLK, harus segera melaporkan dan membuat pengumuman di website LVLK dan SILK Dephut agar para pihak dapat mengetahui pelaku dan informasi pemalsuan itu. (jal)
EDISI 57 61 SEPTEMBER 2015 EDISI JANUARI 2016
27
POTENS i Jawa Timur
Kominfo Jatim Ajak Daerah
Tingkatkan Keamanan Website
Kadis Kominfo Jatim, Eddy Santoso saat membuka acara sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Aula Dinas Kominfo Jatim, Kamis (28/1) (Foto: reni)
Semakin majunya Teknologi Informasi dam Komunikasi yang semakin pesat, tindakan kejahatan atau kriminalitas di dunia maya juga kian marak khususnya kasus pencurian data atau informasi. Untuk itu, Dinas Kominfo Jawa Timur mengajak Pemerintah Kabupaten/Kota di daerah untuk meningkatkan keamanan website. Kepala Dinas Kominfo Jatim, Eddy Santoso, mengatakan Jawa Timur saat ini sedang menuju provinsi tercepat menjalankan E-Government. Ke depan, seluruh data penting yang berkaitan dengan tata kelola peme rintahan baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/ kota sudah harus terintegrasi. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan sistem keamanan data yang baik. “Data Center Jawa Timur sudah dibangun dan berada di Kominfo Jatim. Seluruh SKPD juga bisa menggunakan fasilitas ini. Namun harus dijaga dan dirawat jangan sampai hanya dipakai saja. Karena pencurian data dan informasi penting banyak terjadi,” katanya pada acara sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Aula Dinas Kominfo Jatim, Kamis (28/1).
28
EDISI 61
JANUARI 2016
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan salah satu kelemahan yang sering dimanfaatkan Hacker atau peretas untuk mencuri data adalah melalui pintu masuk yang dinilai lemah dan tidak terawat dengan baik. Semua pihak te rutama SKPD yang nantinya menggunakan fasilitas data center harus bisa merawat dan menjaga website de ngan baik karena bisa dimanfaatkan peretas untuk mencuri data penting. Berdasarkan sifat data dan informasi yang harus dilindungi, sambungnya, pengelolaan keamanan informasi harus dilindungi karena dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat. “Web Browser dan Web Server layanan situs biasanya diserang karena mengandung nilai informasi tinggi,” terangnya. Menurutnya, kesadaran keamanaan data oleh Kepala Daerah di tingkat Kabupaten/Kota belum sepenuhnya merata bahkan hingga pada kepala unit terkecil dalam pemerintahan. Kondisi ini harus segera berubah mengi ngat apabila terjadi kehilangan data atau informasi maka
Kronik kominfo Data Center Jawa Timur sudah dibangun dan berada di Kominfo Jatim. Seluruh SKPD juga bisa menggunakan fasilitas ini. Namun harus dijaga dan dirawat jangan sampai hanya dipakai saja. Karena pencurian data dan informasi penting banyak terjadi secara otomatis mempengaruhi layanan bagi masyarakat. Penyelenggara pemerintahan di Jawa Timur memfasilitasi pelayanan publik berbasis e-Government yang meliputi aplikasi dan sistem misalnya pengadaan barang dan jasa, rekruitmen pegawai, perizinan investasi dan lain-lain yang merupakan layanan berstandar bagi publik sebagai bentuk fasilitasi pemerintahan. Ia mengungkapkan salah satu bentuk percepatan e-Goverment adalah peman faatan Data Center sebagai pusat aplikasi layanan publik berbasis TIK. Data Center yang dikelola dengan baik akan mampu menopang kebutuhan pelayanan prima di setiap SKPD yang mempunyai aplikasi layanan publik. Setiap sistem aplikasi layanan publik yang menggunakan elektronik wajib didaftarkan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur ke Kemenkominfo. Hal ini bertujuan mendorong migrasi hosting colocation sistem aplikasi layanan publik dalam rangka mewujudkan e-Government di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mewujudkan integrasi sistem aplikasi layanan publik di lingkungan Peme rintah Provinsi Jawa Timur dengan melakukan hosting colocation sistem aplikasi layanan publik di setiap SKPD. Sosialisasi HAKI dihadiri sebanyak 120 peserta dari SKPD Kabupaten/kota di Jawa Timur. Narasumber yang hadir diantaranya dari Kanwil Kementerian Hukum dan HAM, Biro Hukum Setda Provinsi Jatim, Oracle dan dimoderatori oleh Kepala Bidang Pengembangan IT, Djoko Purwono. (luk) Grafis: audi
EDISI 61 JANUARI 2016
29
POTENS i Jawa Timur
Jatim Jadi Pilot Project
Penerapan E-SKP
Kadis Kominfo Jatim, Eddy Santoso saat menerima kunjungan Perwakilan BKN Bidang Direktur Kinerja ASN, Mardi Prayitno ke di Dinas Kominfo Jatim, Selasa (26/1) (Foto: busan)
Guna meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi profesional dan terintegritas, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) akan menerapkan Elektronik Sasaran Kinerja Pegawai (e - SKP) di seluruh Indonesia. Untuk mencapai itu, BKN menetapkan Provinsi Jatim sebagai Pilot Project dalam penerapannya. Perwakilan BKN Bidang Direktur Kinerja ASN, Mardi Prayitno ditemui usai melakukan Kunjungan ke Data Center di Dinas Kominfo Jatim, Selasa (26/1) me ngatakan, dengan adanya laporan e-SKP dari pegawai akan tercatat mulai dari perencanaan sampai peni laiannya nanti akan dibuat dalam satu sistem secara elektronik. Dengan adanya e-kinerja, diharapkan sistem yang terbangun untuk penilaian kinerja pegawai akan lebih efisien. “Tujuan e-SKP ini agar kinerja para pegawai ASN bisa dipantau baik oleh pimpinannya, BKN pusat baik SKP tahunan, bulanan dan juga harian. Dan pihak BKN pusat telah menunjuk atau pilot project untuk penerapan
30
EDISI 61
JANUARI 2016
e-SKP ini di Provinsi Jatim,” ujarnya. Ia menjelaskan setelah pegawai ASN menerapkan finger print di seluruh Indonesia, BKN dalam mene rapkan e-SKP ini dilakukan karena sekarang pemerintah telah dituntut oleh masyarakat untuk miningkatkan akutanbiltas kinerjanya. “Dengan adanya e-SKP ini juga menjadi ukuran pegawai ASN dalam menerima Tunja ngan Kinerja Daerah dan Tunjangan Prestasi,” ujarnya. Ia menambahkan, dengan adanya sinergitas antara Pemprov Jatim, Dinas Kominfo, dan BKN pusat tidak dalam menerapkan program e-SKP saja, tapi sinergitas ini dilakukan kontinyu atau dilanjutkan untuk memba ngun program pemerintah pusat di daerah, mulai sistem penerapan surat secara elektronik. Kadis Kominfo Jatim, Eddy Santoso, mengatakan Provinsi Jatim siap menerima dan menerapkan sebagai pilot project dari BKN pusat terkait penerapan e-SKP pegawai ASN. “Kominfo Jatim siap mendukung dari sistemnya untuk penerapan e-SKP. Saat ini, Kominfo Jatim
Kronik kominfo
telah membuat pusat pengolahan data center,” ujarnya. Kabid Pengembangan TI Kominfo Jatim, Joko Purwono mengatakan, kedatangan BKN pusat ke Kominfo Jatim untuk melihat bagaimana pengembangan penerapan e-SKP di Provinsi Jatim yang dijadikan pilot project BKN pusat. “Untuk penerapan e-SKP ini, Kominfo Jatim siap, dan untuk mendukung e-SKP ini, Kominfo sudah menyiapkan data center dan juga aplikasi baik mulai perangkat keras maupun perangkat yang lunak. Intinya Diskominfo Jatim siap mendukung dari sistemnya,” ujarnya. (pca)
Tujuan e-SKP ini agar kinerja para pegawai ASN bisa dipantau baik oleh pimpinannya, BKN pusat baik SKP tahunan, bulanan dan juga harian. Dan pihak BKN pusat telah menunjuk atau pilot project untuk penerapan e-SKP ini di Provinsi Jatim Kadis Kominfo Jatim, Eddy Santoso saat memimpin rapat persiapan E-SKP di ruang Data Center (Foto: pono)
EDISI 61 JANUARI 2016
31
POTENS i Jawa Timur
Mengenal Teknologi
T
eknologi terus berkembang pesat dan membuat para pengguna terkadang sampai kewalahan. Dari sekian banyak teknologi tersebut mungkin sudah membuat sebagian dari kita puas, namun tahukah anda jika di luar sana para ahli masih terus berinovasi dan mengembangkan teknologi yang telah ada?. Sebuah startup asal Estonia bernama Valmenni te ngah menguji sebuah standarisasi baru pengganti WiFi, yang diberi nama LiFi. Jika WiFi menggunakan signal radio, LiFi menggunakan cahaya untuk mengirimkan data. Kecepatannya pun disebut 100 kali lebih kencang ketimbang WiFi tradisional, atau bisa mencapai kecepatan 1 GBps. Selain itu hasil percobaan LiFi juga dilakukan oleh Oxfor University dan University College baru-baru ini. Dalam percobaan ini cahaya sebagai medium pengantar data di kabel serat optik diambil, diperkuat, kemudian dipancarkan ke komputer secara nirkabel sehingga berperan serupa jaringan WiFi. Apa itu LiFi? LiFi, singkataan dari Light Fidelity. Ini merupakan label nirkabel untuk sistem komunikasi menggunakan cahaya sebagai pembawa bukan frekuensi radio tradisional, seperti di WiFi. Istilah ini pertama kali digunakan
32
EDISI 61 JANUARI 2016
LiFi
oleh Proffesor Harald Haas dari universitas Edinburgh dalam bukunya 2011 TED talk. Saat itu, Haas menunjukkan sebuah video streaming menggunakan sebuah bola lampu LED. Haas menyebutkan bahwa di masa depan, miliaran bola lampu bisa dijadikan hotspot nirkable. Teknologi ini juga telah didemonstrasikan pada 2012 consumer Electronics Show di Las Vegas menggunakan sepasang smartphone Casio untuk pertukaran data dengan menggunakan cahaya dari berbagai intensitas yang dilepaskan dari layar mereka, terdeteksi pada jarak hingga sepuluh meter. Cara Kerja Seperti melansir dari li-fi.id, agar LiFi bekerja, maka diperlukan dua sumber cahaya yang berada pada ma sing-masing ujung perangkat. Sumber cahaya yang bisa digunakan yaitu LED atau detektor foto (Light Sensor). Saat cahaya LED menyala, cahaya sensor pada ujung perangkat lainnya akan mendeteksinya dan mengartikannya sebaga biner 1. Lalu bagaimana sebuah data dapat dikirimkan de ngan teknologi LiFi ini? dalam jumlah cahaya LED ter tentu tadi, sebuah pesan akan dapat dikirimkan dan kemudian ditangkap oleh detector cahaya pada perangkat lainnya.
TECHNO
Perbedaan teknolgi WiFi yang menggunakan pancaran gelombang sinyal radio sedangkan LiFi melalui pancaran cahaya untuk mengirimkan data (Foto: pureLiFi.com)
Selanjutnya teknologi LiFi ini akan memakai beberapa warna pada cahaya LED. Jika warna-warna ini menyala bersama-sama maka hal ini akan menciptakan bangunan informasi yang sangat besar untuk dikirimkan secara sekaligus. Saat ini hanya dengan penggunaan laser warna hijau dan laser warna merah dengan bersamaan sebuah data bisa terkirim pada kecepatan 1 Gbps. Bagaimana jika teknologi ini menggunakan banyak warna? tentu kecepatannya akan berkali-kali lipat. Mengapa Li-Fi Begitu Cepat? Li-Fi yang memiliki kecepatan data berkali-kali lipat diban dingkan dengan Wi-Fi ini di sebabkan karena jenis LED yang merupakan semikonduktor punya sifat berbeda dari jenis lampu lain. Dengan sifat dan ciri-ciri seperti ini membuat LED mampu untuk beralih on dan off dalam beberapa nanodetik atau miliar detik. Nanodetik ini jika dikonversikan dalam kecepatan data setara dengan 1 Gbits/s. Maka dari itu saat Wi-Fi hanya bisa mencapai 100 Mbits/s kecepatan data, maka ini artinya Li-Fi memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari Wi-Fi. Keuntungan Dan Keunggulan Li-Fi Keuntungan menggunakan Li-Fi ini adalah memudahkan siapa saja untuk mengakses internet dimana pun bahkan di wilayah terpencil sekalipun yang tidak
bisa dijangkau oleh kabel optik. Selain itu Li-Fi juga dapat digunakan mengontrol kondisi lalu lintas dengan cara menempatkan teknologi baru ini ke LED mobil. Fungsi yang sama ternyata juga dapat diterapkan dengan lampu overhead pesawat. Keunggulan lain dari teknologi Li-Fi adalah mampu mengurangi polusi elek tromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio. Kelemahan dan Tantangan Li-Fi Meski memiliki banyak keunggulan teknologi Li-Fi juga masih memiliki beberapa kelemahan diban ding sistem Wi-Fi konvensional. Li-Fi yang di terapkan secara base station pada langit-langit ruangan ini membutuhkan direct line of sight atau “pandangan” langsung ke perangkat tujuan. Direct line ini ternyata juga harus dilengkapi receiver khusus, seperti koneksi infra red pada gadget lama. Selain itu, perangkat tujuan ini harus tidak boleh dipindah-pindahkan. Dari perkembangan yang ada, teknologi Li-Fi juga menyimpan ba nyak tantangan antara lain membutuhkan line-of-sight yang sempurna untuk mengirimkan data. Tantangan berat lainnya yaitu cara mengirimkan kembali data ke pemancar secara optimal. Karena belum praktis, untuk sekarang mungkin LiFi masih tak bisa menggantikan WiFi. Namun, dengan kecepatan potensial mencapai lebih dari 3 terabit, para penciptanya berharap teknologi ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk aplikasi lain.(sti/berbagaisumber) EDISI 61 JANUARI 2016
33
POTENS i
Jawa Timur
Pemprov Terus Perkuat Ekonomi Perempuan
P
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat menyampaikan paparan pada Konferensi Wilayah Muslimat NU Jawa Timur Periode 2010-2015 di Kota Malang, (Foto: Birohumasprov.jatim)
emprov Jawa Timur terus berusaha meningkatkan penguatan ekonomi perempuan. Penguatan dilakukan karena besarnya kontribusi perempuan dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur. Hal itu dilandasi adanya kenyakinan bahwa kuatnya sebuah negara, majunya sebuah daerah tergantung dari perempuan. Pesan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat menyampaikan paparan pada Konferensi Wilayah Muslimat NU Jawa Timur Periode 2010-2015 di Kota Malang, Jumat. Peran perempuan Jatim sangat penting sebagai me sin penggerak ekonomi di Jatim. Perempuan mampu meningkatkan perekonomian dan pembangunan di Jatim. Perempuan juga mampu menjadi pelaku ekonomi dan pembangunan. Berbagai organisasi perempuan termasuk di dalamnya Muslimat NU Jawa Timur.
34
EDISI 61
JANUARI 2016
Sejak tahun 2012, Pemprov Jatim terus mendorong ekonomi perempuan. Dari 4,2 juta UMKM meningkat menjadi 6,8 juta UMKM. Pemerintah terus mendo rong dan memfasilitasi upaya pengurangan kemiskinan perempuan melalui jalan lain menuju mandiri dan sejahtera (Jalin Matra) penanggulangan feminisasi kemiskinan (PFK). Sasaran Jalin Matra PFK yakni kepala rumah tangga perempuan (KRTP) sebanyak 152.343 rumah tangga, usia produktif (15-65 tahun) sebanyak 129.904 rumah tangga, anggota rumah tangga (ART) lebih dari 1 orang sebanyak 126.293 rumah tangga, dan KRTP per desa minimal 20 rumah tangga. Pemprov juga memperkuat manajemen kelembagaan ekonomi perempuan untuk meningkatkan efisiensi skala usaha ekonomi, meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana. Juga dilakukan dengan mening-
katkan dan memperluas jaringan usaha dan akses permodalan melalui pengembangan koperasi wanita dan lembaga keuangan mikro (LKM) fungsional, mengop timalkan peran perempuan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif melalui berbagai pelatihan keterampilan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha. Pemberdayaan koperasi wanita berbasis fungsional dilakukan untuk meningkatkan aktivitas perempuan dalam usaha ekonomi dengan target 1500 kopwan setiap tahun. Juga pemberdayaan ekonomi mikro lainnya seperti koperasi pondok pesantren (koppontren), koperasi karyawan (kopkar) dengan target 500 setiap tahun. Dikatakannya, salah satu faktor perekonomian Jatim tumbuh dikembangkan oleh lembaga keuangan mikro (LKM) perempuan seperti koperasi, konvensional koperasi syariah. “Perempuan mampu menjadi akuntan keluarga, penanggung jawab pekerjaan domestik, menjadi simpul jaringan sosial untuk transfer sosial pada masa kritis dan krisis. Sehingga perempuan harus dige rakkan menjadi potensi ekonomi,” ujarnya. Perempuan memiliki sifat hati-hati, keluarga lebih dipentingkan. “Muslimat NU menjadi motor penggerak para perempuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Langkah Muslimat NU untuk meningkatkan ketahanan keluarga sangat pen ting,” katanya. Ketahanan Keluarga Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini Muslimat NU merupakan sebuah organisasi yang bersifat profesional yang telah mengakar dan memiliki basis massa yang tidak sedikit. Untuk menciptakan Muslimat NU yang lebih kuat, mandiri dan profesional, telah merumuskan master plan pengembangan Muslimat yang meliputi aspek program kerja yang berdaya guna serta mensejahterakan, pengembangan dan peningkatan Infrastruktur, pendanaan menuju kemandirian, serta penciptaan Sumber Daya Manusia yang mumpuni dalam berbagai aspek termasuk didalamnya proses regenerasi. Khofifah mengajak para muslimat NU untuk kembali membangun ketahanan keluarga. Hal ini perlu dilakukan seiring semakin meningkatnya bahaya pengguna narkoba, penyebaran HIV/AIDS, dan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan. Untuk mengatasi permasalahan, telah dirumuskan peta baru dakwah muslimat, dan Masterplan
pengembangan Muslimat. Ketua Pengurus Wilayah Jagad Nahdlatul Ulama Jawa PEREMPUAN Timur, KH. Mutawakil Alaillah mengatakan, Muslimat merupakan benteng pertahanan NU yang utama. Diharapkan ke depan dapat meningkatkan ketahanan keluarga, bukan hanya sibuk berkutat pada kegiatan keagamaan semata namun juga dapat menciptakan program kerja yang bisa mensejaterahkan ekonomi keluarga. Konferensi Muslimat NU Wilayah Jawa Timur diwarnai pemberian penghargaan pengurus Muslimat teraktif yang diraih Kota Malang, Kab. Jombang Kab Pasuruan, Kab. Pamekasan dan Kab. Blitar. Sebanyak 150 pengurus cabang Muslimat NU seluruh Kabupaten dan Kota melaksanakan konferensi Wilayah Muslimat NU Jawa Timur periode 2010-2015 pada 8-11 Januari 2016 di Hotel Solaris Karangploso Kabupaten Malang. (jal)
Foto : Birohumasprov.jatim
EDISI 61 JANUARI 2016
35
POTENS i Jawa Timur
Tiga Atlet Jatim
(Foto : herlambang)
Bela Merah Putih
T
iga atlet tarung derajat Jawa Timur memastikan akan membela kontingen Indonesia dalam ajang Kejuaran Tarung Derajat se Asia Tenggara yang akan digelar di Malaysia, 25-27 April 2016 mendatang. Tiga atlet tersebut dua diantaranya atlet putri peraih medali emas di Pra PON 2015 di Bandung, yaitu Rismianty Amelia (45-50 kg)dan Siti Rofikoh (50-54 kg). Sedangkan satu lagi adalah atlet putra Cahyo Harjo Prakoso (70-74 kg). “Kami sudah terima pemberitahuan, ada tiga atlet Jatim yang akan berangkat ke Malaysia,” ujar Ketua Harian Pengprov Keluarga Tarung Derajat (Kodrat) Jatim, Erwin H Poedjono, Senin (1/2) di Surabaya. Ajang Kejuaraan Tarung Derajat se Asia Tenggara ini sudah dua kali digelar. Sebelumnya, digelar di Bali pada 2015. Saat itu Jatim juga mengirimkan tiga wakilnya. Hasilnya, Jawa Timur menyumbang satu medali emas dari satu perak. “Mudah-mudahan bisa lebih baik, meski tidak mudah karena perasiangan bakal lebih berat,”
36
EDISI 61 JANUARI 2016
ucapnya. Dari tiga atlet yang terpanggil, dua diantaranya sudah pernah tampil di ajang yang sama. Tahun lalu, Rismianty Amelia menyumbang medali emas sedangkan Cahyo Harjo Prakoso telah membawa pulang medali perak. Khusus Siti Rofikoh, ajang di Malaysia merupakan debut perdananya di level internasional. Meski baru pertama, kemampuan gadis kelahiran Banyuwangi sudah tidak perlu diragukan. Termasuk ketika meraih medali emas di Pra PON 2015. Padahal, saat itu Rofikoh juga baru menjalani debut pertama di level nasional, “Soal kreteria pemanggilan yang menentukan pusat,” jelas pria yang menjabat Dirut PT Dharma Lautan Utama (DLU) ini. Saat ini, ketiga petarung Jatim itu juga merupakan penghuni Puslatda Jatim yang diproyeksikan tampil di PON 2016, September mendatang, “Khusus Rofikoh tahun ini baru masuk Puslatda, tapi SK Pusltada dari KONI belum turun, “ pungkasnya.(her)
SPORTIVITAS
PON 2016,
Ski Air Target 4 Emas
Tim ski air mentargetkan meraih 4 medali emas untuk disumbangkan ke kontingen PON XIX Jatim pada PON di Bandung. Pelatih Ski Air Jatim, Fath Daud Wangka, Kamis (28/1) mengatakan, target empat emas PON dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim ia mengaku optimis bisa merealisasikannya. Karena ia melihat teknik atlet Jatim kemampuannya seimbang dengan tim DKI Jakarta yang selama ini menjadi rival terberat Jatim. Hal itu terbukti pada Kejurnas Ski Air dan Pra PON 2015 yang digelar Danau Sunter, Jakarta Bulan Oktober tahun lalu, Jatim berhasil menempati posisi kedua dengan 4 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Sedangkan Jakarta menjadi juara umum dengan 4 emas, 7 perak, 3 perunggu. Sedangkan Jabar di peringkat ketiga 2 dan 4 perunggu. “Dari hasil Pra PON kita berhasil meraih empat emas dan lawan terberat Jatim adalah DKI Jakarta. Tapi saya tetap berharap di PON nanti para atlet bisa memberikan hasil lebih baik dari Pra PON,” katanya. Hasil Kejurnas dan Pra PON menjadi bahan evaluasi penting bagi tim ski air sebelum turun di PON XIX Jabar 2016. Untuk mengasah kemampuan atlet tim pelatih menggelar simulasi untuk melihat kemampuan pada atlet yang tergabung di Puslatda Jatim. Menurutnya, program simulasi itu digelar setiap satu bulan sekali dan wajib diikuti oleh seluruh atlet yang tergabung dalam Puslatda Jatim. Nantinya dari hasil simulasi itulah, tim pelatih akan bisa melakukan evaluasi dan melihat kemapuan teknik maupun kondisi atlet. “Program
simulasi itu kita gelar mirip kondisi pertandingan. Dari sinilah kita bisa melakukan evaluasi,” kata Fath Daut Wanka Namun untuk bisa menunjang prestasi atlet ski air di PON, ia berharap KONI bisa membelikan fasilitas speed boat model baru yang sudah dilengkapi dengan tekno lgi zero off. Karena di PON nanti panitia sudah mememutuskan kalau speed boat yang digunakan adalah yang sudah memiliki teknologi zero off. “Ini sangat penting, karena atlet harus bisa menyesuaikan dengan teknolgi baru itu,” katanya. Sebenarnya Jatim juga sudah memiliki speed boat jenis Booth Master Craf keluaran tahun 2007. Kemudian mesin juga sudah diganti pada tahun 2011. Sayangnya mesin itu tidak bisa disambungkan dengan zero off. Namun kondisi speed boat ini hanya layak untuk berlatih dan tidak untuk perlombaan. “Kita masih menggunakan perfect pass, sehingga masih harus memasukkan berat badan maupun jumlah kru, atlet dan kecepatan secara manual. Kalau dengan zero off semua bisa dilakukan secara otomatis,” katanya. Sedangkan untuk nomor wakeboard, Jatim sudah memiliki speed boat jenis Nautique 200 yang sudah dilengkapi dengan zero off. “Kapal yang dimiliki Jatim untuk wakeboard jenis sport nautique, tapi lebih bagus lagi kalau yang jenis air nautique,” paparnya. (her)
Foto : herlambang
EDISI 61 JANUARI 2016
37
POTENS i Jawa Timur
Temuan Mahasiswa Ubaya:
Pengering Bahan Obat Herbal Empat mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil menciptakan alat pengeringan bahan obat herbal. Berupa alat pengering bahan obat herbal atau Indirect Solar Dryer (ISD). Ini merupakan metode pengeringan dengan menggunakan bantuan sinar matahari langsung. “Alat ini untuk mengeringkan daun sirsak, kunyit, dan temulawak yang akan digunakan untuk bahan obat herbal,” jelas Dewi Anggraini Antoro. Dikatakannya, saat sinar matahari sangat terik, panas yang dihasilkan alat ini bisa mencapai 65°C dalam kea daan kosong, 60°C dalam keadaan isi. “Kami membuat penelitian ini sebagai tugas matakuliah latihan penelitan,” katanya. Dewi bekerja bersama tiga temannya di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Ubaya. semester tujuh. Mereka adalah Timotius Axel Suyanto, Fhelix August Soebiantoro, dan Violita Putri Halim. Hasil penelitian mereka, bahan obat herbal yang dikeringkan akan lebih efektif menggunakan ISD de ngan menggunakan sinar matahari langsung. Pengeri ngan menggunakan alat ini melahirkan pemanasan yang berasal dari dua arah, yaitu dari sinar matahari secara langsung melalui solar kolektor dan aliran udara panas. “Bahan yang dikeringkan tidak mudah terkontaminasi karena alat ini tertutup,” kata Fhelix August Soebiantoro alumni SMAK Petra 4 Sidoarjo. Metode ini bersifat ekonomis, biaya operasinya lebih murah karena menggunakan bantuan sinar matahari langsung tanpa listrik. “Kami membuat alat ini bia yanya tidak lebih dari Rp 3 juta,” tambahnya. Alat ini berbentuk segitiga dengan sudut kemiringan 60° dan memiliki ukuran panjang 91 cm x lebar 129 cm x tinggi 178 cm, sedangkan ukuran bagian Solar Kolektor 91 cm x 188 cm. Di dalam ISD terdapat 5 tray atau tempat untuk meletakkan bahan yang akan dikeringkan. Bahan yang digunakan adalah triplek, kayu, plat galvanis, kaca, kasa aluminium, termometer, cat, paku, dan roda. Proses pembuatan alat ini membu-
38
EDISI 61 JANUARI 2016
tuhkan waktu 1 bulan, mulai dari konsep desain, pemilihan bahan, pembuatan rangka, hingga pengecatan. Cara menggunakannya: bahan yang akan dikeringkan diletakkan pada tray dan dimasukkan ke dalam ISD. Untuk mengeringkan dedaunan membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam dengan sinar matahari yang terik. Untuk mengeringkan kunyit atau temulawak membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 6,5 jam dengan sinar matahari yang terik. Mereka berharap alat ini dapat dikembangkan agar bisa mengeringkan lebih cepat dalam jumlah bahan lebih besar. Lie Hwa, Dosen Teknik Kimia yang juga sebagai pembimbing penelitian.menjamin karena alat ini didesain tertutup akan membuat mutu bahan herbal terjamin dan terlindungi dari hewan seperti tikus maupun lainnya. Penelitian ini dibawah naungan PSET (Pusat Studi Mahasswa ITS yang mengembangkan alat pendEnergi Terbarukan) Ubaya yang bergerak di bidang peneingin ikan, mereka Rizki Mendung Ariefianto, litian, pendidikan, rekayasa dan implementasi teknologi Akhmad Rizal Jiwo dan Muhammad di bidang energi, khususnya terkait dengan energi terAdam.Foto;Humas ITS barukan. “Diharapkan kedepan alat ini dapat mengoptimalkan proses pengeringan pada ladang yang jauh dari sumber listrik,” katanya. (jal) Alat pengering
bahan obat herbal atau Indirect Solar Dryer (ISD) karya mahasiswa Ubaya (Foto : rijal)
Reblood,
Aplikasi Donor Darah untuk Masyarakat
INOVASI perkembangan. Apalagi setelah melakukan testing di ITS, hasil menunjukkan bahwa jumlah pendonor semakin meningkat setelah adanya aplikasi ini. “Biasanya pendonor di ITS berjumlah kurang dari se ratus, tetapi karena Reblood bisa mencapai angka 200,” ungkapnya penuh rasa syukur. Meski demikian, timnya sempat mengalami beberapa kendala seperti susah membagi waktu antara kuliah dan menjalankan Reblood. Ari mengatakan bahwa ia dan tim sangat bangga karena Reblood dapat membantu banyak orang. “Semoga tidak ada lagi orang yang kehilangan nyawa akibat kekurangan darah,” tuturnya.
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuat temuan baru, inovasi kali ini diberi nama Reblood. Ini merupakan aplikasi smartphone yang mampu meningkatkan kesadaran masya rakat akan donor darah. Karya ini pun akhirnya mampu menduduki posisi tiga besar pada kompetisi Startup Sprint Surabaya, Desember silam. Ajang Startup Sprint Melaksanakan donor darah secara rutin agaknya suDalam ajang Startup Sprint ini, Reblood berhasil lit dilakukan bagi sebagian besar masyarakat. Pasalnya, memasuki tahap final setelah berhasil menyingkirkan pengetahuan dan informasi seputar kegiatan donor da- 100 tim startup di babak awal. Kemudian, tim ini diwarah sangat minim kehadirannya. jibkan mengikuti serangkaian kegiatan bootcamp dan Hal itulah yang mendorong tim beranggotakan Leoni- mentoring untuk babak selanjutnya. Sementara itu, ka Sari, Faisal Setia Putra, Ari Agustina, dan M Zuhri, un- pengumuman pemenang akan dilanjut Februari mentuk menciptakan inovasi ini. Bahkan kini aplikasi Reblood datang seiring dengan penilian juri terhadap aplikasi yang telah dapat diunduh melalui Google Playstore. tersebut. Dikatakan Faisal, Indonesia dari tahun ke tahun seFaisal mengatakan, penilaian juri yakni terlihat dari lalu kekurangan pasokan darah. “Setelah kita survei, progres, perkembangan aplikasi, kontribusi, interaksi kurangnya ketersediaan pasokan kantong darah ini ter antar startup dan user akusisi. Meski yakin dengan nyata karena kebanyakan pendonor yang selalu ditolak,” aplikasi yang mereka ciptakan, Faisal ternyata tidak beujarnya. gitu mementingkan kemenangan. “Karena tujuan kita Ia menerangkan bahwa ada beberapa alasan yang membuat Reblood ini hanya untuk membantu banyak melatarbelakangi pendonor yang ditolak. Antara lain orang agar lebih cepat memperoleh transfusi darah,” tukarena belum makan, begadang malam sebelumnya, turnya. (humasits) baru minum obat, atau bahkan kurang berat badan. “Maka dari itu, mealalui aplikasi ini kita berusaha membuat reminder beberapa hari sebelumnya agar pendonor siap sepenuhnya,” terang Faisal. Selain reminder, ada beberapa fitur lainnya dalam aplikasi Reblood. Salah satunya adalah Event yang menampilkan jadwal kegiatan donor darah terkini di Surabaya. Ada juga Do you know, fitur yang menampilkan pe ngetahuan seputar donor darah. Bahkan juga terdapat Quiz, fitur yang disiapkan untuk mengedukasi user. “Saat user sudah mengerjakan Quiz dan memiliki jumlah poin yang tinggi, mereka bisa mendapatkan hadiah berupa souvenir,” ujar mahasiswa asal Surabaya tersebut. Lebih lanjut, Faisal mengungkapMahasiswa ITS Leonika Sari, Faisal Setia Putra, Ari Agustina, dan M Zuhri, menciptakan inovasi aplikasi Reblood yang dapat diunduh melalui Google Playstore. (Foto: humas ITS) kan aplikasi ini akan terus mengalami EDISI 61 JANUARI 2016
39
POTENS i Jawa Timur
Sidoarjo Kembangkan Program Perikanan Budidaya
M
emiliki potensi perikanan budidaya yang cukup luas, Kabupaten Sidoarjo makin fokus dalam pengembangan perbaikan perikanan budidaya. Dengan komitmen tersebut, tak salah jika kabupaten ini sebagai tuan rumah Pelatihan Better Management Practices (BMP) yang diberikan kepada para pandega (operator) tambak kelompok Eco Shrimp dampingan LSM KOIN (Konservasi Indonesia). Fasilitator Lokal Aquaculture Improvement Program Jawa, Agis Riyani, Kamis (4/2) mengatakan, pelatihan yang diikuti oleh anggota Jaring-Nusantara, berlangsung pada tanggal 28 Januari. Pelatihan yang bertempat di Desa Penatar Sewu, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo itu dibentuk sebagai sarana diskusi
40
EDISI 61 JANUARI 2016
dan belajar bersama mengenai budidaya udang yang berkelanjutan sesuai dengan panduan yang ada dalam BMP. Pelatihan ini merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Program Perbaikan Perikanan Budidaya (Aquaculture Improvement Program/AIP). Pelatihan BMP Budidaya Udang Windu dihadiri oleh 9 orang peserta pandega tambak kelompok Eco shrimp yang mana hampir seluruh peserta sudah bekerja kurang lebih 15 tahun. Oleh karena itu, kemampuan dan pengalaman tentang budi daya udang windu sudah tidak diragukan lagi. Walaupun kebanyakan para pandega tambak ini sudah lanjut usia, bahkan untuk membaca dan menulis pun sangat sulit dilakukan, namun dengan itu tak menyurutkan semangat para pandega untuk mengikuti pelatihan BMP Budidaya Udang
KIPRAH DAERAH
Foto: istimewa
Dengan komitmen tersebut, tak salah jika kabupaten ini sebagai tuan rumah Pelatihan Better Management Practices (BMP) yang diberikan kepada para pandega (operator) tambak kelompok Eco Shrimp dampingan LSM KOIN (Konservasi Indonesia).
Windu. Wahju Subachri, Senior Officer Aquaculture, mengatakan, isi BMP mengenai persiapan lahan budi daya, pemilihan benur dan penebaran benur, kualitas air budi daya, penumbuhan pakan alami, serta pencatatan kegiatan budi daya. Dalam sesi tanya jawab, para pandega mengungkapkan keingintahuan mereka mengenai teknis budi daya udang seperti apa yang harus dilakukan agar udang tidak terkena penyakit, bagaimana cara menumbuhkan pakan alami, dan bagaimana cara melakukan persiapan lahan yang baik. Pembudidaya juga menyampaikan harapan agar dapat difasilitasi dalam hal pengukuran kualitas air dan pemilihan benur yang baik. Dengan begitu kegiatan budidaya udang windu yang dilakukan kelompok Eco Shrimp di masa mendatang sudah berkelanjutan dan ramah lingkungan. (jal)
EDISI 61 JANUARI 2016
41
POTENS i Jawa Timur
Berburu Eksotisme
Erupsi Bromo Keindahan erupsi gunung bromo menjelang sunrise di pagi hari (Foto : henry)
42
EDISI 61 JANUARI 2016
PLESIR
P
agi itu pukul 3.30 WIB reporter Majalah Potensi menuju ke Penanjakan 1 untuk melihat eksotisme erupsi Bromo dari wilayah Kabupaten Pasuruan. Sengaja melalui penanjakan 1 karena akses ke bromo dari Kabupaten Probolinggo ditutup. Sampai di puncak penanjakan, sudah banyak para komunitas fotografer dan wisatawan asing yang berkumpul di sana. Tak lama sekitar pukul 4.30 WIB sorak sorai puluhan pengunjung ramai menandai terbitnya matahari, dan terlihatlah keindahan erupsi Bromo. Sejak bulan lalu, Gunung Bromo mengalami erupsi dengan menyemburkan debu vulkanik secara menerus meski belum membahayakan warga sekitar. Namun otoritas Gunung Bromo telah melarang wisatawan untuk tidak mendekati kawah gunung yang meletus ratarata lima tahun sekali itu.
EDISI 61 JANUARI 2016
43
POTENS i Jawa Timur
Jarak aman untuk melihat erupsi adalah 2,5 km dari bibir kawah dan jarak itu masih dekat untuk melihat pemandangan erupsi. Kepala Bidang Wilayah I Otoritas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Farianna P mengatakan, erupsi ini merupakan siklus lima tahunan dan tidak terlalu membahayakan. Bahkan tidak terlalu berdampak buruk bagi aktivitas pertanian. Sunrise atau matahari terbit di Gunung Bromo sudah dikenal sebagai sunrise paling indah. Keindahannya menjadi salah satu momen paling ditunggu oleh wisata-
Erupsi ini merupakan pemandangan indah nan eksotik, bahkan paling indah dari yang pernah ada
44
EDISI 61 JANUARI 2016
wan. Bahkan tak sedikit mereka yang dari mancanegara sengaja datang hanya untuk menikmati pemandangan satu ini. Keistimewaan dari sunrise Gunung Bromo dari puncak penanjakan I adalah matahari terbit berada di perpaduan antara pemandangan gurun pasir dan kabut pagi didampingi kawah Gunung Bromo yang sedang erupsi. Ini menjadi salah satu keunikan tersendiri. Puncak penanjakan 1 Bromo merupakan salah satu view point untuk menikmati sunrise di gunung yang berada di ketinggian 2.770 mdpl itu. Untuk sampai ke sana harus memakai jasa sewa jeep/hardtop yang bisa dipesan bersama paket wisata bromo, sebab kendaraan biasa tidak memungkinkan untuk bisa mencapai daerah ini mengingat medannya yang sulit. Menimati sunrise di puncak Penanjakan 1 serasa berbeda bila dibandingkan dengan view point lainnya. Ini karena di penanajakan 1 tak hanya memiliki latar pemandangan Gunung Bromo, namun juga Gunung Batok, Gunung Kursi dan Gunung Semeru dari kejauhan. Saat erupsi dan mengeluarkan asap tebal membumbung tinggi, Bromo semakin mempesona. Melihat Bromo saat erupsi dari penanjakan 1 bisa mengobati kecewa karena tak bisa ke padang pasir maupun ke kawah. Ketua Paguyuban Penginapan Wisata Bromo Penanjakan 1 Kabupaten Pasuruan, Dwi Hermawan, mengatakan saat erupsi justru menjadi momen bagi wisatawan untuk datang. Utamanya pada saat libur akhir pekan. “Erupsi ini merupakan pemandangan indah nan ekso-
PLESIR
Pemandangan Erupsi Bromo dari Bukit Kingkong. terletak tepat sebelum lokasi Penanjakan 1. (Foto : henry)
tik, bahkan paling indah dari yang pernah ada,” ujar Dwi. Dikatakan Dwi, di penanjakan I ini selain melihat keindahan erupsi Bromo, wisatawan juga bisa melihat keindahan Bukit Cinta dan Bukit Kingkong yang ada di sekitar lokasi wisata penanjakan I. Bukit Cinta Bukit Cinta Bromo sering juga dikenal dengan Love Hills. Tempat ini memang jarang dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke wisata Bromo. Pengunjung cenderung terpaku pada puncak penanjakan 1 Bromo saja, karena memang di sanalah spot yang paling tepat untuk menyaksikan eksotisme Bromo pada saat matahari terbit. Bukit Cinta juga sering dijadikan alternatif untuk melihat matahari terbit apabila puncak penanjakan 1 Bromo penuh sesak karena membludaknya pengunjung. Tempat ini berlokasi atau terletak antara 5 km dari puncak Penanjakan I Bromo dan dekat juga dengan penanjakan 2 Bromo. Salah satu view point sunrise di Bromo ini juga merupakan tempat singgah popular bagi para pengunjung yang sudah tahu tentang keberadaannya dan sedang kembali dari menikmati sunrise di puncak penanjakan 1. Pemandangan di Bukit Cinta tak kalah indah. Penghobi fotografi tinggal mencari sudut yang pas untuk diabadikan. Mulai dari kaki bukit sampai puncak bukit.
Meskipun point utama tetap kaldera Bromo, Gunung Batok, Semeru dan deretan gunung kecil lainnya. Bukit Kingkong Banyak cara untuk menikmati indahnya matahari terbit di Gunung Bromo. Satu diantaranya dari Bukit Kingkong. Bukit ini terletak tepat sebelum lokasi Penanjakan 1. Pengunjung harus melewati jalan kecil berpaving untuk menuju bukit Kingkong. Hanya berjalan selama 5 menit, akan ditemui jalan lokasi menikmati matahari terbit mirip dengan Penanjakan I, termasuk suguhan pemandangannya. Lokasi ini sangat cocok bagi para pengunjung yang suka tantangan. Karena harus melewati jalan setapak sepi dan mengarah ke atas. Pengunjung tinggal mengikuti jalan tersebut hingga sampai di bukit. Namun berhati-hatilah karena jalanannya sangat kecil dan bersemak sehingga bisa saja terlewat. Sampai di atas, terdapat tanah lapang dan sebuah padnasari, pura kecil untuk sesaji. Di sini selain bisa melihat matahari terbit dari arah Bromo, pengunjung juga bisa melihat Gunung Arjuna dan Kota Malang. Namun jika memilih lokasi ini untuk menikmati pemandangan Bromo, pengunjung tidak boleh lupa untuk memakai jaket tebal dan penutup hidung. Karena angin yang berhembus di atas bukit Kingkong lebih kencang berkali-kali lipat dibanding saat di bawah.(sti) EDISI 61 JANUARI 2016
45
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat memberikan Seminar Nasional tentang “Restorasi Kebijakan Ekonomi untuk Percepatan Kemandirian Bangsa“ di Hotel Bumi Surabaya, 28 Januari 2016
Galeri
Foto
Foto by : sugeng
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat membuka secara simbolis MUSDA VIII GAPENSI Provinsi Jawa Timur di hotel Shangrilla Surabaya , 18 -20 Januari 2016 Foto by : deny