Edisi Januari 2011
Edisi Januari 2011
1
Majalah
SUARA ANGKASA
Penanggung Jawab Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos Wakil Kolonel Sus Drs. Mulyono Dewan Redaksi Kolonel Sus Basuki Mindarwono Kolonel Adm Prabowo, S.AP Kolonel Pnb S. Chandra Siahaan Pemimpin Redaksi Kolonel Sus Titiek Purbaningsih Wakil Pemimpin Redaksi Mayor Sus Sonaji Wibowo, S.IP Redaktur Pelaksana PNS III/D Dra. Sri Hatmini Staf Redaksi Mayor Sus Heri Susanto, SS Mayor Adm Sumadji Kapten Sus A. Muhsin PNS III/A Yulia Himawati, A. Md Desain Grafis Mayor Sus Arsyad Kapitan, A. Md Fotografer Serka Wahyu Hadi Pamungkas Serka Sahrul Kristiawan Serda W. Nugroho Distribusi Letkol Sus Drs. Taibur Rahman Kapten Adm Sri Suminingtri
Alamat Redaksi Dinas Penerangan TNIAU Cilangkap, Jakarta 13870 Telp. (021) 8709156 (021) 8709259 Fax. (021) 8714181 E-mail :
[email protected]
Redaksi menerima kiriman naskah, foto, gambar, dan karikatur dari pembaca sesuai misi majalah ini; naskah diketik 2 (dua) spasi, maksimum 6 halaman quarto
2
Edisi Januari 2011
Tanpa terasa, tahun 2010 sudah kita tinggalkan bersamasama, Masalah-masalah dan sekarang kita pun segera memasuki tahunwilayah 2011. internasional, lingkungan strategis, Tiada ungkapan yang pantas kita ucapkan kecuali rasa syukur perbatasan dan masalah maritim yang terus berkembang menuntut TNI kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kita telah dapat untuk terus mengembangkan kemampuan darat, laut, dan melewati udara yang tahun 2010 dengan selamat.menghasilkan Banyak catatan di tangkal tahun 2010 proporsional agar mampu efek yangyang kuat. bisa kita sampaikan ketika kita akan mulai membuka halaman Tantangan, ancaman, dan gangguan TNI pada awal dekade kelahirannya, baru tahun Dari catatan redaksi, digelarnya latihan memang tidak2011. sama dengan ketika berumur enampuluh lima tahun seperti puncak AU Angkasa Yudha padahanya Oktober 2010 lalu, sekarangTNI ini. TNI yang profesional tidak cukup digaji yang memadai, merupakan salah satu bagian tetapi harus juga dipersenjatai dengan terpenting Alutsista yangdalam canggihproses dan alat pembinaan profesionalisme prajurit TNI AU. Oleh karena itu, kerja lainnya yang memadai pula. redaksiSebagai memilih kegiatan tersebut sebagai laporan utama edisi penegak kedaulatan Negara di Udara, TNI Angkatan Udara Januari ini. secara bertahap dan pasti terus berusaha memperkuat pertahanan udara Di awal tahun 2011, redaksi menyoroti tentang Indonesia sebagai tanggung jawabnyajuga kepada bangsa dan Negara. beberapa penekanan Kasau yang tertuang dalam perintah Kedatangan tiga lagi pesawat tempur Sukhoi pada bulan September lalu, harian dalam bentuktiga amanat sebagai Kasau. wujud nyataMeskipun hal itu. Dengan bertambahnya pesawat yang tempur disampaikan melaluikekuatan apel khusus tahun, redaksi Sukhoi ini melengkapi pesawatawal tempur Sukhoitetapi yang bermarkas melihatnya itu tak11ubahnya sebuah grand strategy akan di Skadron Udara Lanud Sultan Hasanuddin menjadi yang sepuluh unit. dilakukan Kasau Kasau dalamMarsekal memimpin selama satuinitahun Namun, menurut TNI TNI ImamAU Sufaat, jumlah masih kebelum depan, redaksi mengangkatnya dalamdaya rubrik commander bisadan dikatakan memadai untuk memberikan tangkal pertahanan calls. Selain itu, aksi tim aerobatik asal Australia The Roulettes udara wilayah Indonesia yang demikian luas. Apalagi jika dibandingkan yang ikut meramaikan kegiatan Indo Defence 2010luas di wilayah arena dengan Negara Malaysia dan Singapura yang mempunyai Pekan Rayadari Jakarta (PRJ)Malaysia juga kami turunkan. Di luar tulisanlebih kecil Indonesia. memiliki 18 pesawat Sukhoi, dan tulisan tersebut, redaksi juga menurunkan laporan lain, mulai Singapura memiliki 24 pesawat F-15. Untuk itu, Angkatan Udara sudah dari soal Iptek, Hukum, enam Kesehatan, Cerpen tak mengajukan penambahan Sukhoi Sejarah lagi dan hingga konon telah mendapat luput dari bidikan redaksi. Yang tidak kalah menariknya adalah persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. laporan dari berbagai satuan TNI AU diri di seluruh pelosok sebagai tanah Pascareformasi TNI terus berbenah menuju perannya air, tertuang dalam laporan daerah. alatyang Negara yang menjalankan keputusan politik Negara. TNI yang Akhirnya mengucapkan selamat membaca, profesional adalahredaksi muaranya. Namun demikian, mewujudkan TNI semoga kehadiran Suara Angkasahanya di tahun 2011sendiri. ini bisaNegara menjadi profesional tidak bisa dilakukan oleh TNI dan “teman” bagi para pembaca di sela kesibukan menjalani rutinitas seluruh komponen bangsa berperan untuk itu. Dirgahayu TNI! dinas di satuan masing-masing. Selamat Tahun Baru 2011
Edisi
Kulit Muka: Pesawat CN-235 MPA
18 Opsdiklat
Dalam Batas Limitasi... Tiga Personel JAT TNI AU Jajal The Roulletes
78 Tamu Kasau Kasau dan Tamu Mancanegara
47
4
Berita Daerah Latihan Hanlan di Lanud Astra Ksetra
Edisi Januari 2011
6
Laporan Utama
Angkasa Yudha 2010, Tegakkan Integritas dan Kedaulatan NKRI
Commander Call Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat: Tahun 2011 Kita Harus Lebih Jeli .........................
5
Iptek Moncong Hitam Sang Pengintai ..............................
12
Sejarah Leo Watimena, Jenderal Pertama AURI yang ..............
22
Antariksa Komet dan Mitos di Sekitarnya
28
................................
Manajemen “An Achievable Dream” Rumah Sakit TNI AU ..........
30
Psikologi Kenapa ya ... Saya Jadi Susah Tidur ..................................
34
Kesehatan Sekelumit tentang Kolesterol, antara Kolesterolemia dan ........
36
Bintal Natal Sebagai Momentum Perubahan .......................
38
Hukum “Stigmatisasi” dan Gugatan Perdata Oleh Negara untuk Pembayaran Uang Pengganti Kerugian negara ..............
41
Cerpen Wulandari ..........................................................................
43
Ordirga Menumbuhkembangkan Minat Dirgantara ...................
45
Berita Sertijab Sertijab Pangkohanudnas ..............................................
68
Commander Call Commander Calls
Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat :
Tahun 2011 Kita Har us Le bih J eli Harus Lebih Jeli Memasuki tahun 2011, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP mengajak jajaran TNI AU untuk lebih jeli dalam membaca setiap fenomena yang ada. Menurut orang nomor satu di TNI AU ini, ada beberapa kebijakan pemerintah yang perlu diketahui dan dipahami sekaligus disikapi oleh TNI AU. “Kita harus jeli dalam membaca setiap fenomena yang ada, sehingga kita mampu berpikir dan bertindak secara bijak dan tidak kehilangan arah” kata Kasau dalam amanatnya saat memimpin apel khusus tahun baru 2011 di Jakarta, awal Januari. Kebijakan pemerintah yang menyangkut modernisasi Alutsista TNI, reformasi birokrasi dan revitalisasi industri strategis dalam negeri, merupakan isu yang sedang mengemuka dewasa ini. Kebijakan ini telah bergulir beberapa waktu yang lalu, dan dampaknya sudah dapat dirasakan oleh jajaran TNI AU. ” K i t a m e l i h a t pergantian beberapa Alutsista
yang telah usai masa pakainya dan diganti Alutsista baru, merupakan awal kebangkitan yang harus disikapi dengan bijak dan benar” tegas Kasau. Kasau menambahkan agar jajaran TNI AU mampu secara cepat beradaptasi dengan Alutsista yang diberikan oleh negara, menjaganya dengan baik, merawat dan menggunakan sesuai prosedur. Karena bila tidak waspada, alih teknologi seperti ini dapat berakibat buruk terhadap keselamatan terbang dan kerja. Kasau beharap tahun ini tidak ada lagi accident pesawat. Sementara kebijakan pemerintah di bidang reformasi birokrasi, salah satu tujuannya adalah untuk menata sistem manajemen sumber daya manusia di lingkungan TNI/ TNI AU. Penataan sistem manajemen SDM ini meliputi asesmen kompetensi individu, sistem penilaian kinerja, pengembangan sistem pengadaan dan seleksi, pola pengembangan dan latihan, pola rotasi, mutasi dan promosi, pola karier, dan pembangunan data base personel, telah dirinci dengan begitu jelas. “Saya perintahkan agar satuan-satuan yang berkaitan langsung dengan penanganan sumber daya manusia, benarbenar mencermati dan mengerti hal-hal mendasar sesuai tuntutan reformasi birokrasi, sehingga kita mampu membangun SDM yang tangguh dan mampu menjawab tantangan yang ada. Berlakukanlah the right man in the right place” jelas Kasau. Salah satu dampak dari refor-
masi birokrasi yang telah dirasakan adalah peningkatan kesejahteraan berupa tunjangan kinerja (remunerasi). Peningkatan kesejahteraan ini diharapkan dapat dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan manfaat yang besar bagi keluarga. Kasau berharap peningkatan kesejahteraan ini mampu meminimalisir bahkan bisa menghapus korupsi di lingkungan TNI AU. Menyangkut kebijakan revitalisasi industri strategis dalam negeri, Kasau mengharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan Alutsista TNI AU. Berkaitan dengan hal ini, TNI AU minta agar Litbangau serta depo-depo yang ada terus meningkatkan kemampuannya dalam menyongsong kebijakan revitalisasi indusri strategis dalam negeri. “Dengan political will yang sangat baik ini, kita percaya, kita mampu berperan serta dalam mengembangkan kemampuan inovasi secara maksimal guna mengurangi ketergantungan dengan negara luar” kata Kasau. Memasuki tahun 2011 Kasau mengajak seluruh prajurit dan PNS TNI AU untuk melakukan introspeksi diri sekaligus evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan satu tahun ini. Selanjutnya Kasau minta agar seluruh jajaran TNI AU dapat menyongsong tahun 2011 ini dengan rasa optimis. Kasau mengajak untuk membulatkan niat melaksanakan apa yang telah diprogramkan sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. “Dengan niat yang tulus ihklas mudah-mudahan kita dapat terus melanjutkan upaya pembangunan kekuatan dan kemampuan serta pemantapan satuan-satuan” ujar Kasau.* Edisi Januari 2011
5
Laporan Utama
Angkasa Yudha 2010, Tegakkan Integritas dan Kedaulatan NKRI
Globalisasi dengan berbagai aspeknya, telah mengubah sendi-sendi kehidupan dunia. Mulai dari aspek sosial, politik, ekonomi hingga pertahanan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan tiap negara dan bangsa dewasa ini. Situasi ini, telah memicu “negara-negara besar” untuk menanamkan pengaruhnya di suatu kawasan. Ambisi tersebut makin menguat, seiring meningkatnya kebutuhan mereka akan energi dan sumber daya alam untuk mendukung kelangsungan hidup negaranya. Indonesia, yang notabene merupakan negara kaya akan sumber daya alam, nampaknya 6
Edisi Januari 2011
akan selalu menjadi incaran. Sebagai negara adidaya, “Sonora” terus berupaya untuk menguasai Indonesia khususnya, maupun Asia Tenggara pada umumnya. Dalam rangka melaksanakan invasi ke Indonesia, negara “Sonora” secara terselubung berupaya menanamkan pengaruhnya. Wilayah Kalimantan Timur, menjadi pilihan untuk dikuasai. Langkah yang dilakukan adalah dengan mengirimkan dan memasukkan para agen serta kader infiltran secara terselubung melalui darat, laut dan udara untuk menggalang dan mempengaruhi penduduk serta membantu persenjataan, latihan
militer dan dukungan logistik yang diperlukan simpatisan untuk mendukung keinginannya. Penggalangan terhadap kelompok “separatis Borneo”, di Kalimantan Timur serta pemanfaatkan situasi konflik di masyarakat terhadap kebijakan pemerintah tentang pembagian hasil kekayaan antara pusat dan daerah yang telah berubah menjadi isu konflik vertikal, menjadi bagian dari operasi intelijen yang digelar negara “Sonora”. Meskipun menghadapi protes dan kecaman dari sejumlah negara di dunia, namun niat “Sonora” mengerahkan kekuatan militernya untuk menginvasi ke wilayah Kaliman-
tan Timur tidak terpengaruh. Bahkan sejak awal Mei 201K manuver pesawat-pesawat tempur dan armada laut “Sonora”, baik armada tempur maupun pengangkut sudah semakin dekat ke perbatasan perairan Indonesia. Di samping manuver militer, secara politis negara “Sonora” semakin gencar mendiskreditkan Indonesia dengan berbagai isu yang digunakan sebagai alasan untuk merealisasikan niatnya menginvasi Indonesia. Menyikapi perkembangan situasi yang terjadi, Panglima TNI telah memerintahkan para Pangkotamaops TNI untuk meningkatkan kewaspadaan dan membantu aparat kepolisian untuk mengamankan situasi di Kalimantan Timur dan mengantisipasi kemungkinan terhadap ancaman musuh. Perkembangan situasi keamanan di wilayah Kalimantan Timur semakin rawan, roda pemerintahan pun menjadi terganggu. Pada awal Juni 201K, presiden atas persetujuan DPR memberlakukan wilayah Kalimantan Timur menjadi “darurat sipil”. Selanjutnya Panglima TNI memerintahkan Kotama Operasi TNI untuk meningkatkan pelaksanaan operasi rutin sesuai dengan kewenangan masingmasing. Kebijakan “darurat sipil” justru memancing kemarahan massa pro separatis. Situasi keamanan di Kalimantan Timur semakin mencekam dan roda pemerintahan menjadi lumpuh. Dengan pertimbangan kondisi tersebut, Presiden atas persetujuan DPR RI pada akhir Juni 201K menyatakan Kalimantan Timur sebagai wilayah “darurat militer” berdasarkan UU Keadaan Bahaya dan selanjutnya menunjuk Pangdam VI/MLW sebagai
penguasa darurat militer, serta memerintahkan Panglima TNI untuk menyusun rencana tindakan menghadapi ancaman “negara Sonora” Tegakkan Kedaulatan Situasi tersebut memang bukan kejadian yang sesungguhnya, tetapi merupakan bagian dari skenario latihan TNI AU yang dikemas dalam Angkasa Yudha 2010. Latihan Angkasa Yuda merupakan latihan puncak TNI Angkatan Udara, dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dan merupakan akhir dari daur latihan yang dimulai dari latihan perorangan, latihan satuan dan latihan antar satuan. Latihan dibagi dua tahap; tahap pertama latihan pos komando (Posko) dan Tactical Air Maneuver Game (TAMG), yang dilaksanakan dari tanggal 27 – 30 September 2010 di wilayah Koopsau I, Koopsau II, Kohanudnas dan Korpaskhas. Materi latihan pada tahap ini berupa simulasi pelaksanaan latihan, sebelum latihan yang sesungguhnya. Latihan dilaksanakan tanpa pasukan dan pengerahan Alutsista, hanya melibatkan para komandan dan perwira staf dari satuan-satuan
yang akan diterjunkan, dengan menitikberatkan pada latihan bagaimana cara pengambilan keputusan dan hubungan komandan dan staf yang selanjutnya diaplikasikan pada gladi lapangan/ manuver lapangan. Sedangkan untuk tahap kedua berupa manuver lapangan (Manlap) yang dilaksanakan tanggal 19 – 20 Oktober 2010 di kawasan Sangatta, Kabupaten Kutai Kertanegara Timur, Kalimantan Timur. Melibatkan ribuan prajurit pelaku dan pendukung serta puluhan pesawat TNI AU, latihan Angkasa Yudha bukan sekadar untuk memenuhi program kerja Opslat TNI AU, lebih jauh dari itu yang paling urgen adalah untuk menguji kemampuan Kotamaops dikaitkan dengan Doktrin Swa Bhuwana Paksa guna mewujudkan kesiapan TNI AU dalam melaksanakan Operasi Udara. Bertindak sebagai pimpinan umum latihan, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., sementara Direktur Latihan dijabat oleh Marsda TNI Daryatmo, S.IP. Tema yang diusung kali ini, “Komando Tugas Udara dan Komando Pertahanan Udara Nasional melaksanakan operasi udara di Kalimantan Timur dalam rangka menegakkan integritas kedaulatan NKRI” Edisi Januari 2011
7
Laporan Utama
Hasanuddin, Lanud Abdulrachman Saleh, Lanud Iswahjudi, Lanud Supadio, Lanud Pekanbaru, Wing II Paskhas Malang, Kosek Hanudnas I Jakarta dan Kosek Hanudnas II Makassar.
Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP saat membuka “Angkasa Yudha 2010” di Mabesau, pertengahan Oktober lalu, melalui siaran teleconference, diikuti oleh seluruh jajaran TNI AU dan jajaran Kohanudnas, mengatakan, melalui latihan ini masyarakat akan tahu gambaran kesiapan Angkatan Udara saat ini. “Apapun hasil yang dicapai, merupakan gambaran nyata kesiapan operasi TNI AU dalam melaksanakan tugas pokoknya sekaligus menjadi bahan evaluasi di setiap bidang pembinaan yang
8
Edisi Januari 2011
dilakukan selama ini,” kata Kasau. Kasau juga menegaskan, sebagai latihan puncak TNI Angkatan Udara, maka konsekwensi dari hasil yang akan dicapai adalah refleksi dari hasil investasi dari segala usaha maupun hasil pembinaan yang selama ini telah dilakukan, baik di bidang intelijen, operasi, personel, logistik maupun di bidang Komlek. Satuan-satuan yang terlibat, di antaranya Makoopsau I Jakarta, Makoopsau II Makassar, Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Atang Sendjaja, Lanud Sultan
Siapkan Rencana Operasi Udara Dalam skenario latihan dijelaskan, tentara negara “Sonora” yang telah mendapat dukungan dari para simpatisan separatis bersenjata Borneo, makin menunjukkan eksistensinya untuk menguasai wilayah Kalimatan Timur, khususnya Lanud Tarakan. Kekuatan mereka diperkirakan terdiri dari unsur darat, laut dan udara dengan persenjataan lengkap; terus memperkuat kedudukannya di wilayah perbatasan Kalimantan Timur dan Malaysia Timur. Dari hari ke hari, negara “Sonora” terus merangsek dengan menempatkan pasukan darat, laut dan udaranya di sekitar perbatasan. Kekuatan laut mereka makin berani melakukan pelanggaran, demikian juga dengan pesawat-pesawat terbang mereka, yang secara intensif terus melakukan patroli udara di kawasan perbatasan. Pasukan laut dan udara “Sonora” secara provokatif dengan sengaja melakukan pelanggaran perbatasan laut dan udara di kawasan pantai Kalimantan Timur, termasuk perairan Ambalat. Sementara pasukan darat “Sonora” mulai menumpuk kekuatan di sepanjang pesisir perbatasan. Dihadapkan dengan perkembangan situasi dan kondisi tersebut, untuk mengantisipasi dan merespon kontijensi yang bakal terjadi, maka, Mabesau, segera merumuskan rencana operasi udara guna menghadapi agresi angkatan bersenjata negara “Sonora”. Puluhan pesawat terbang, baik unsur tempur, angkut, intai mau-
pun helikopter, lengkap dengan amunisinya, baik bom, roket maupun peluru tajam segera di gelar. Untuk unsur tempur tergelar pesawat Sukhoi Su-27/30, F-16 Fighting Falcon, F-5- Tiger dan Hawk 100/200. Unsur angkut tergelar C-130 Hercules, Boeing 737, C-212 Cassa, F-27 Fokker, CN-235, C-130 BT (tanker) serta unsur helikopter. Untuk mempermudah pelaksanaan operasi udara, beberapa Lanud dipersiapkan sebagai pangkalan aju, diantaranya Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Lanud Balikpapan, Lanud Tarakan, dan Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Hancurkan Agresor Setelah mendapat perintah dari Panglima TNI untuk merebut kembali wilayah NKRI yang dikuasai negara “Sonora”, rencana operasi udara yang telah disusun pun segera di laksanakan. Sebagai
kegiatan awal, pada malam harinya dilakukan penerjunan belasan prajurit Den Bravo Paskhas di atas wilayah yang dikuasa negara “Sonora”. Mereka diterjunkan dari pesawat C-212 Cassa. Tugasnya melakukan infiltrasi guna mendapatkan data kekuatan lawan. Pagi harinya dilakukan operasi pengintaian udara, baik intai strategis oleh pesawat Boeing 737 maupun intai taktis oleh pesawat C-212 Cassa. Untuk meyakinkan kekuatan lawan, malam harinya kembali diterjunkan pasukan pengendali pangkalan (Dallan) Paskhasau. Sebanyak 23 personil Paskhasau, diterjunkan guna mengendalikan mandala operasi sekaligus membantu proses pelaksanaan Serangan Udara Langsung. Setelah diperoleh data intelijen lawan, pesawat-pesawat tempur TNI AU segera melaksanakan serangan udara langsung ke pusat markas kelompok “Sonora”. Satu
flight pesawat Hawk 100/200 mengawali serangan dengan menembakan roket. Disusul satu flight pesawat F-5 Tiger, yang memuntahkan kembali roket dan peluru tajam. Puluhan roket FFAR 12,75 pun ditembakkan ke sasaran, dan tepat mengenai markas “Sonora”. Mendapat gempuran dari udara, militer “Sonora” segera melakukan perlawanan. . Tidak mudah memang untuk melumpuhkan kekuatan “Sonora”, meskipun sudah dihujani puluhan roket FFAR 12,75, ternyata pertahanan mereka cukup tangguh. Selain telah membuat bungker-bungker persembunyian, mereka juga memiliki seperangkat senjata penangkis serangan udara yang cukup efektif. Secara sporadis mereka pun terus melakukan perlawanan dan penembakan untuk menghalau serangan pesawat-pesawat tempur TNI AU. Edisi Januari 2011
9
Untuk meningkatkan efektivitas seragan udara, segera dilakukan serangan tahap kedua. Kali ini satu flight F-16 fighting falcon kembali diterbangkan. Manuver pun dilaksanakan, dalam satu aksi. Burung-burung besi dari Lanud Iswahyudi Madiun ini membombardir markas kelompok “separatis”. Kali ini, mereka menjatuhkan belasan bom dan rudal AIM 9P dan tepat mengenai sasaran. Dentuman
10
Edisi Januari 2011
bom MK-82 pun menggelegar, kilatan api dan kepulan asap hitam sejenak menyelimuti markas “Sonora”. Serangan disusul oleh aksi pesawat Sukhoi Su-30, satu flight ikut menyerang dengan menjatuhkan bom Opab 200 dan penembakan peluru tajam. Kembali puluhan bom menggelegar membahana tepat mengenai markas kelompok “Sonora”. Untuk kesekian kalinya kilatan api dan asap hitam mengepul. Pertahanan “Sonora” nampak mulai goyah. Dari pantauan udara, nampak bungker, markas dan serangkaian senjata penangkis serangan udara mengalami kehancuran yang cukup parah. Demikian juga pasukan daratnya juga kocar-kacir.
Untuk menguasai kembali wilayah Sangatta, maka diterjunkan ratusan pasukan Dallan (Pengendali Pangkalan) Paskhasau. Mereka diterjunkan dengan pesawat C-130 Hercules. Dengan cekatan pasukan payung dari Wing 2 Paskhas Lanud Abdulrahman Saleh, Malang ini melaksanakan tugasnya. Selain membereskan sisa-sisa pasukan darat kelompok “Sonora”, mereka juga merebut dan menduduki kembali wilayah Sangatta. Keberhasilan serangan udara langsung melumpuhkan kekuatan “Sonora”, ternyata harus dibayar mahal, karena satu pesawat Hawk 100/ 200 yang sedang melaksanakan misi terkena tembakan musuh. Pilot pun segera melakukan eject dan mendarat di wilayah musuh. Informasi ini segera direspon oleh
Poskomando. Satu tim SAR tempur Paskhas segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan pertolongan. Melalui koordinasi yang rapi, koordinat lokasi jatuhnya pilot bisa ketahui Tim SAR. Dengan menggunakan helikopter SA-332 Super Puma, para pajurit Paskhasau ini segera memberikan pertolongan ke lokasi. Di sela-sela menyaksikan penembakan udara di kawasan Sangatta, Kalimantan Timur, Kasau menyatakan rasa puas dan bangga terhadap jalannya latihan. Kasau yang didampingi beberapa pejabat TNI AU serta unsur Muspida Kalimantan TImur menjelaskan, secara umum latihan berjalan dengan sangat baik. Seluruh rangkaian dan tahapan latihan Manlap dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana, tidak ada kendala yang berarti, baik teknis maupun nonteknis. “Secara umum saya lihat latihan bejalan dengan baik. Saya anggap satuan tempur saya sudah cukup profesional. Tiap tahapan, ketepatan pengeboman/peroketan dapat dilaksanakan dengan baik, secara umum tidak ada kendala teknis,” jelas Kasau. Kasau menyatakan, apa yang ditampilkan oleh TNI AU dalam latihan Angkasa Yudha 2010, sebenarya telah menggambarkan
secara nyata bagaimana tingkat profesionalisme para prajurit TNI AU dalam menggelar operasi udara. Namun demikian, orang nomor satu di TNI AU ini sangat mengharapkan adanya peningkatan dan penambahan Alutsista pesawat
terbang, baik unsur tempur maupun angkut. Kasau berharap kedepan negara mampu memenuhi kebutuan minimum seperti yang di tuangkan dalam buku minimum esential force Departemen Pertahanan, baik pada tingkat angkatan maupun TNI.*
Edisi Januari 2011
11
Iptek
CN-235
Hitam
Moncong Sang Pengintai D
alam komunitas unggas, Camar merupakan jenis burung yang habitatnya ada di kawasan pantai. Keahlianya bermanuver mencari mangsa yang umumnya ikan-ikan di laut, burung yang satu ini memang terkenal jago dalam mengidentifikasikan buruannya. Aktif bergerak dan terbang dengan terus mengepakkan sayap tanpa kenal lelah, menjadi salah satu ciri burung yang satu ini. Kelincahannya dalam bermanuver terbang di atas permukaan air laut, serta ketajaman penglihatan matanya dalam mengintai buruan, menjadikan burung ini kerap dijuluki sebagai sang pengintai. Secara fisik, perawakan badannya tidak terlalu besar, bahkan bisa dikatakan mungil. Warna bulunya abu-abu kehitaman serta paruh hitam mengkilap.
12
Edisi Januari 2011
Berbagai ciri khas yang melekat pada burung Camar tersebut, rupanya telah mengilhami Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makasar dalam memberikan call sign bagi pesawat-pesawat yang saat ini ber-home base di skadron udara yang memang punya tugas melakukan pengintaian udara strategis dan pengawasan/ pengamanan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) wilayah perairan nasional. Oleh karena itulah, Skadron Udara 5 pun menyebut dirinya sebagai Sarang Camar. Saat ini tercatat ada dua jenis pesawat yang menjadi tulang punggung sarang Camar, yaitu jenis Boeing 737-200 intai strategis dan CN-235 MPA (maritime patroll aircraft). Boeing 737200 sudah sejak 1982 menghuni Skadron Udara 5, sementara CN-235 MPA masih tergolong anyar, karena baru Agustus 2009 lalu resmi beroperasi. Sudah menjadi jamak lumrah kalau sesuatu yang baru biasanya selalu menjadi pusat perhatian. Demikian juga dengan pesawat CN-235 MPA, sejak kehadirannya satu tahun lalu, pesawat ini sempat menjadi pusat perhatian publik. Tidak saja karena si burung besi ini sebagai pendatang baru, tetapi dari sisi teknologi yang diusungnya pun, pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia,
(PT. DI) Bandung ini memang layak dikatakan sebagai pesawat intai maritim yang canggih. Sebut saja instrumen penerbangan yang ada di pesawat ini, yang menggunakan teknologi flight management system (FMS) dan electronic flight instrument system (EFIS). Dengan dua instrumen ini, membuat teknologi CN-235 MPA bisa dibilang lebih canggih dibanding Camar seniornya Boeing 737-200. Teknologi yang dimiliki oleh pesawat CN-235 MPA meliputi tactical computer system, search radar, forward looking infra red (FLIR/TV), ESM (electronic support measure), identification friend or foe interogator (IFF), handled camera, data handling system, dan navigation system Dengan kemampuan yang dimiliki oleh pesawat CN-235 MPA tersebut, sebenarnya pesawat ini bukan hanya dibutuhkan Skadron Udara 5, namun juga oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengingat wilayah udara dan perairan Indonesia yang perlu diamankan begitu luas, sebenarnya TNI AU membutuhkan lebih dari satu skadron udara patroli maritim. Misi Khusus CN-235 MPA merupakan pesawat yang diproduksi untuk mampu menjalankan misi-misi
khusus. Tugasnya sebagai pengintai dan sekaligus mengamankan wilayah udara dan perairan Indonesia, maka pesawat yang memilki endurance 09.05 jam saat melaksanakan misi maritime surveillance dan 10.22 jam saat melaksanakan search and rescue ini dilengkapi dengan peralatan mission system yang modern. Untuk mendongkrak kinerja pesawat CN-235 MPA, pihak pabrik pembuat, PT. DI telah mengadopsi sistem kendali situasi patroli perairan serta lintas bahari. Kecanggihan konfigurasi CN-235 MPA ini terletak pada peralatan elekronik yang dipasang pada pesawat yang merupakan konfigurasi militer untuk kepentingan patroli maritim. Pesawat ber-moncong hitam ini memiliki panjang 21,4 meter, rentang sayap 25,8 meter dan tinggi pesawat 8,1 meter. Tugas pokok pesawat itu melakukan pengintaian udara strategis. Selain itu, pesawat ini juga melakukan pengamanan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) perairan laut Indonesia. “Karena tugasnya berat, pesawat ini dilengkapi dengan peralatan mission consule buatan Perancis” ujar Marsma TNI IB Putu Dunia (Komandan Lanud Sultan Hasanuddin periode 2008 – awal 2010) disela-sela acara
Edisi Januari 2011
13
penerimaan pesawat CN-235 MPA beberapa waktu yang lalu. Alat itu, berfungsi untuk pencarian target, weather radar, dan mapping. Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan equipment support mission consule yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi sinyal frekuensi dari obyek lain dengan kemampuan pasif. “Keunggulan lainnya adalah adanya kamera yang dapat merekam dan mencetak hasil pengintaian target”, tambah Marsma TNI Putu Dunia menjelaskan. Selama satu tahun beroperasi di Skadron Udara 5, pesawat CN-235 MPA memang belum banyak dilibatkan dalam operasi-operasi. Sebagai teknologi baru, saat ini prioritasnya lebih pada training untuk maintenance profesionalisme penerbang dan awak pesawat. Misi latihan yang pernah diemban, 14
Edisi Januari 2011
antara lain melaksanakan latihan bersama Camar Indopura. Latihan yang berupa operasi pengamatan wilayah udara dan perairan Indonesia itu, digelar antara TNI AU dan Angkatan Udara Singapura (Republic of Singapore Air Force – RSAF) pada tahun 2009 dan 2010. Dalam latihan bersama itu, CN 23 MPA ber-partner dengan pesawat Fokker-50 RSAF. Kepada Suara Angkasa, Komandan Skadron Udara 5 Letkol Pnb Jatmiko Adi, mengatakan, kondisi surveillance equipment pesawat CN-235 MPA saat ini masih terus dalam proses pengembangan dan penyempurnaan. “Ke depan, kecanggihan pesawat CN-235 MPA masih akan terus kita uji dan lakukan proses penyempurnaan,” Letkol Pnb Jatmiko Adi menjelaskan. Letkol Pnb Jatmiko Adi yang alumnus Akademi Ang-
2010
katan Udara (AAU) tahun 1992 itu mengakui, meskipun di Skadron Udara 5 sudah ada pesawat air surveillance jenis Boeing 737, tetapi kehadiran CN 235 MPA sebagai pesawat berkemampuan maritime patrol, masih sangat dibutuhkan. Hal ini terkait dengan tugas Skadron Udara 5 yang begitu kompleks yaitu melaksanakan pengintaian udara strategis, pengawasan ZEE dan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI). “Dihadapkan dengan tugas-tugas yang demikian kompleks, maka kami sangat membutuhkan pesawat berkemampuan patrol maritime seperti CN-235 MPA” pungkas Letkol Pnb Jatmiko Adi.
neuver yang memungkinkan pesawat melakukan dropping karena dilengkapi juga dengan ramp door. Pesawat mampu melaksanakan terbang rendah dengan kecepatan rendah, sehingga dapat melakukan observasi target secara rinci. Pesawat ini juga mampu melakukan search and rescue (SAR) terhadap korban di laut, karena juga dilengkapi dengan fasilitas SAR lift raft. Dalam hal pemenuhan kebutuhan akan electric, pressurize, air conditioning dan trust saat
Kemampuan dropping dan SAR Dari segi performance, pesawat pengintai ini mempunyai ukuran yang relatif kecil jika dibanding pengintai seniornya di Skadron Udara 5 yaitu B-737, tetapi ternyata ruangan cokpitnya berukuran lebih luas, yang membuat suasana pilot saat menjalankan tugasnya relatif lebih leluasa dan nyaman. Pesawat CN 235 MPA memiliki kemampuan tactical maEdisi Januari 2011
15
pesawat beroperasi, CN-235 MPA disuplai oleh engine propeller. Untuk urusan bahan bakar (fuel), CN-235 MPA tergolong irit. Dengan 9000 pounds avtur, CN-235 mampu terbang selama 9 jam lebih. Faktor inilah yang menjadi salah satu daya tarik bagi banyak negara di dunia terhadap pesawat CN 235 sebagai pilihan pesawat angkut sedang. Selain Indonesia, beberapa negara di kawasan juga telah mengoperasionalkan pesawat ini. Untuk kawasan ASEAN, Malaysia sudah menyatakan minatnya untuk mengoperasionalkan Si Moncong Hitam ini. Hal ini sempat disampaikan oleh petinggi Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM), ketika CN-235 MPA berpartisipasi dalam ajang The Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition, (LIMA) Desember 2009 lalu di, Langkawi Island, Malaysia. Sementara Brunei Darus-
16
Edisi Januari 2011
salam bahkan sudah terlebih dahulu memiliki dan menggunakan psawat CN 235 dalam versi militer. Kemudian di Asia tercatat ada Korea Selatan dan Turki juga menggunakan pesawat ini sebagai moda transportasi udarannya. Selesai proses pengembangan dan penyempurnaan, lebih kurang satu tahun, rencana ke depan pesawat CN-235 MPA akan makin aktif dilibatkan dalam operasi pengamanan perairan laut yang besifat bersama antar negara, salah satunya operasi bersama pengamanan Selat Malaka yang dikemas dalam operasi Eyes in The Sky (EIS); karena Skadron Udara 5 adalah satu-satunya skadron udara di jajaran TNI AU yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengintaian udara strategis, pengawasan ZEE dan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI). Secara otomatis sangat dibutuhkan pesawat berkemampuan patrol maritime dalam melaksanakan tugasnya.*
Spesifikasi Pesawat Performance : 1. Take off distance 2. Landing distance 3. Cruise speed : a. Maximum cruise speed b. Long range cruise speed c. Max endurance speed
: :
1.160 m (3.806 ft) 740 m (2.428 ft)
: : :
215 KTAS 194 KTAS 168 KTAS
4. Endurance : a. Maritme surveillance mission 09.05 jam (1.330 NM) b. Search and rescue mission : 10.22 jam (1.475 NM). 5. Capacity fuel tank a. Main tanks b. Auxiliary tanks c. Total
: : :
2 X 1.020 liter 2 X 1.590 liter 2 X 2.610 liter
: : : :
16.100 kg (35.494 lb) 16.000 kg (35.273 lb) 15.800 kg (15.800 lb) 14.900 kg (32.848 lb)
: :
25.000 ft 18.000 ft
Design weight 1. 2. 3. 4.
Max taxi weight Max Take off weight Max landing weight Max zero fuel weight
Design altitude 1. Max operating alt 2. Normal max operating alt Mission system 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tactical computer System (TCS) Search radar (ocean master 100 MK II). Forward looking infra red (FLIR) Electronic support measure (ESM) Identification friend or foe interogator (IFF) TSB 2525 Handled camera (Nikon F4) Data handling system Navigation system
Edisi Januari 2011
17
Opsdiklat
Dalam Ba tas Limitasi Batas U Tig aP ersonel JA T TNI A Tiga Personel JAT AU
Jajal The Roulletes Reputasi The Roulletes sebagai tim aerobatik kelas dunia memang tidak perlu diragukan lagi. Tim aerobatik bentukan Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force-RAAF) ini, memang selalu memukau dalam setiap penampilannya. Makanya tak heran, kalau tim aerobatik yang bermodalkan pesawat Pilatus PC-9/A dan
18
Edisi Januari 2011
bermarkas di East Sale, Air Force Base Australia (dua jam perjalanan darat dari Melbourne) ini, layak disejajarkan dengan tim aerobatic Red Arrow dari Inggris maupun Thunder Birds nya Amerika Serikat. Oleh Karena itu, tentunya menjadi hal yang istimewa bila Anda bisa bergabung bersama mereka, sekaligus merasakan
bagaimana dasyatnya bermanuver, jumpalitan meliak-liuk di angkasa bersamanya. Kesempatan istimewa tersebut, pada media November 2010 lalu sempat dirasakan oleh tiga personel tim aerobatic Jupiter TNI AU (Jupiter Aerobatic Team-JAT), mereka masing-masing, Letkol Pnb Ramot Sinaga, Mayor Pnb Budi Susilo dan Mayor Pnb Onasmus GRA.
Tiga Pamen TNI AU yang saat ini berdinas di Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Wingdik Terbang Lanud Adisucipto Yogyakarta ini, tentunya menjadi orang-orang yang beruntung karena mendapatkan kesempatan langka tersebut. Selama beberapa menit, ketiganya berkesempatan mencicipi manuver-manuver mendebarkan bersama The Roulettes. Mereka pun berjumpalitan di atas langit Jakarta. Kepada Suara Angkasa, Letkol Pnb Ramot Sinaga menuturkan, kesempatan joint dengan The Roulettes ini mereka peroleh setelah mendapat perintah dari pimpinan TNI AU yang tertuang
dalam Surat Asops Kasau dan Surat Defense Attache Australia perihal Visit Royal Australian Air Force Roulettes Aerobatic Team. Tim Roulettes sendiri hadir di Indonesia atas undangan kantor Kementrian Pertahanan RI dalam rangka memeriahkan pameran Indo Defence yang digear antara 10 – 13 November 2010 di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta. Mereka dibawah pimpinan Squadron Leader Glenn Canfield yang membawa delapan pesawat Pilatus PC-9 bercorak merah dengan garis putih. Sebelum datang ke Indonesia, The Roulettes telah melakukan tiga kali show di beberapa kota di Australia.
The Roulettes tiba di Halim Perdanakusuma pada Senin, 8 November 2010 sekitar pukul 12.15 WIB, setelah tim advance yang menggunakan pesawat C130H Hercules dan Beech King Air landing sekitar sejam sebelumnya. Personel JAT yang ikut menyambut kedatangan The Roulettes masing-masing Letkol Pnb Ramot Sinaga (Komandan Skadik 102), Mayor Pnb James Singal, Mayor Pnb Onesmus GRA dan Mayor Pnb Budi Susilo. Sesaat setelah datang di Lanud Halim Perdanakusuma, briefing singkat pun dilaksanakan untuk membahas rencana latihan yang akan dilaksanakan, baik di Kemayoran maupun di
Edisi Januari 2011
19
Opsdiklat
Halim Perdanakusuma. Segera Roulletes leader Glenn Canfield pun sibuk mencari data untuk keperluan aerobatik. Caranya sangat canggih, tidak susahsusah, melalui software khusus yang terintegrasi dengan Google Map, dengan sekali “klik”,, seluruh data dan rencana
20
Edisi Januari 2011
latihan pun langsung tersaji. Persiapan penerbangan pun dilaksanakan, enam pesawat melakukan start engine, dengan formasi : Roulletes 1 (Leader) Sqn Ldr Glenn Canfield tandem bersama Ltk Pnb Ramot Sinaga, Roulletes 2 (Right
Wingman) Flt Lt. Paul Henry, Roulletes 3 (Left Wingman) Flt Lt. Bevan Lorschy, Roulletes 4 (Slot) Flt Lt. Tim Olldfield, Roulletes 5 (Lead Synchro) Flt Lt. Tim Borella tandem bersama Mayor Pnb Budi Susilo dan Roulletes 6 (Synchro Pair) Sqn Ldr Mat Plenty tandem bersama Mayor Pnb Onesmus GRA. Saat take off di runway 24 Lanud Halim Perdanaksuma, tim menggunakan formasi trail (segaris) dengan dua elemen, masing-masing tiga pesawat. Sesaat setelah airborne, elemen pertama segera melaksanakan left turn dan elemen kedua join up membentuk formasi wedge (mata panah). Sebelum unjuk kebolehan di Kemayoran, tim melaksanakan warming up di atas Halim Perdanakusuma selama kurang lebih lima menit. Tanpa sequence aerobatic, beberapa gerakan mendebarkan segera diperagakan. Mulai dari
gerakan inverted, loop, barell roll sampai rollsback langsung tersaji di langit Halim Perdanakusuma. Semua berlangsung begitu cepat, sebelum mendapatkan ceck spot di kemayoran, tim roulettes terlebih dahulu melaksanakan dua kali pass, sekali untuk menentukan show centre dan kedua untuk ceck opstacle (bangunan tinggi). Dari dalam cockpit, leader memberikan brief kepada member tentang datadata penting di sekitar Kemayoran, seperti attack heading, minimum altitude, arah angin serta obstacle. Setelah semuanya siap, special venue show pun langsung di gelar, dengan formasi wedge 1/4 clover sebagai gerakan awal, dilanjutkan oblique loop and flypass, leader’s benefit flypass, six pack twin loop, rollbacks, vulcan barrel, wedge barrel dan diakhiri
gerakan delta loop and bomb burts. Semua atraksi dilaksanakan pada ketinggian 600 feet diantara gedung-gedung menjulang tinggi di Kemayoran. “Di situ kelihatan skil dan kekompakan antar anggota yang selalu menempel ketat dalam formasi apapun yang diarahkan leader” ucap Letkol Pnb Ramot Sinaga kepada Suara Angkasa. Usai unjuk kebolehan di Kemayoran, Roulettes kembali ke Halim perdanakusuma. Di atas Halim, selama kurang lebih 18 menit, tim kembali melakukan atraksi, kali ini urutan sequen-nya: wedge ¼ clover, oblique loop and
flpass, leader’s benefit flypass, six pack twin loop, twin break, 1/2 cuban and cross, roulettes wheel. Tbox loop and flypass, mirror, corkscrew, heart, ripple rols, 5 solo, card 5 loop, rollbacks, vulcan barrel, wedge barrel delta loop dan bomb burst. “Ini sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa dan sulit di ungkapkan dengan katakata. Perpindahan formasi dan perlintasan antar pesawat berlangsung dengan sangat cepat dan presisi. Kami benarbenar bermain dalam batas limitasi,” terang Ltk Pnb Ramot Sinaga menambahkan.*
Edisi Januari 2011
21
Leonardus Willem Johanes Wattimena dengan panggilan seharihari “Bladsem” yang artinya kilat/petir dan dikalangan AURI lebih dikenal dengan nama Leo Wattimena, dilahirkan di kota Singkawang, Kaliman tan Barat pada tanggal 3 Juli 1927, berasal dari keluarga yang beragama Kristen Protestan yang taat. Ayahnya bernama Hein Leonardus Wattimena berasal dari Ambon, Maluku sedangkan ibunya yang bernama Maria Lingkan Wattie berasal dari Kawengian, Manado Sulawesi Utara, ayahnya bekerja sebagai Comisaris Residen Kantor di kota Pontianak. Leo Wattimena adalah anak nomor empat dari enam bersaudara (tiga perempuan dan dua laki-laki), mereka adalah : 1. Leentje Henderika Betzy 2. Anna Rachel Frederika 3. Mathilde Leonora Helena 4. Leonardus Willem Johanes Wattimena 5. Jan Gerit Hein 6. Harry Hein Jan Pendidikan yang pernah ditempuh adalah Hollands Inlandsche School (HIS) dan Algeme Middelbare School (AMS) pada tahun 1950 di Jakarta. Untuk membiayai sekolahnya pemuda Leo bekerja sebagai pelaut pada Maskapai Perkapalan NISO, bahkan kalau ada waktu luang tidak malu-malu untuk mendorong gerobak. Itu semua dilakukan karena ayahnya sudah meninggal, sehingga ibunya yang seorang janda dan belum mendapatkan uang pensiun, sehingga pemuda Leo Wattimena terpaksa harus mencari biaya sendiri untuk sekolah. Leo selalu berprinsip tidak mau tergantung pada orang lain, ulet, disiplin dan tahan banting untuk mencapai cita-citanya.
Leo Watimena Jenderal AURI Pertama yang Menginjakkan Kaki
di Bumi Cendrawasih Karier di AURI dimulai bersama calon-calon kadet penerbang yang dikirim untuk mengikuti pendidikan Sekolah Penerbang Taloa selama satu tahun di California Amerika Serikat pada tahun 1950. Setelah kembali ke tanah air pada tahun 1951 ia diangkat menjadi Letnan Muda Udara I dan ditempatkan di Komando Operasi di Halim Perdanakusuma, tidak lama kemudian dipindahkan ke Skadron III. Pada tahun 1952 ia naik pangkat menjadi Letnan Udara II, tahun 1954 naik menjadi Letnan Udara I. Pada tahun itu pula ia dikirim ke Inggris untuk mengikuti Pendidikan Penerbang Pesawat Pancargas pada RAF Centre Flying School di Little Resington selama satu tahun. 22
Edisi Januari 2011
Edisi Januari 2011
23
Ia dikirim kembali ke India pada tahun 1955 dalam rangka peninjauan kesatuan-kesatuan pesawat Jet Vampire dari Indian Air Force selama dua bulan. Sekembali dari India dengan pangkat Acting Kapten Udara ia diangkat sebagai Perwira Instruktur Penerbang di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Bulan Mei 1956 dipindahkan sebagai Perwira penerbang pada Skadron II diperbantukan pada Komando Group Komposisi. Pada bulan Juni 1956 untuk ketiga kalinya ia dikirim ke luar negeri dalam rangka menghadiri perayaan hari Angkatan Udara Republik Uni Sovyet (Rusia). Pada tanggal 18 April 1956 ia mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan seorang gadis cantik Corrie Dingemans , 24
Edisi Januari 2011
ia ketemu dengan Corrie di gedung Kesenian, Pasar Baru ,Jakarta. Dari hasil pernihakannya ia dikaruniai empat orang anak yaitu : 1. Clifford Joseph Wattimena lahir 17 Mei 1957 di Bandung. 2. Gunther Leonardus Wattimena lahir 30 April 1959 di Bandung. 3. Patricia Maria Wattimena lahir 27 Februari 1961 di Bandung. 4. Grace Riani Wattimena lahir 4 November 1963 di Bandung. Untuk memperkuat armada tempur yang dimiliki AURI pada tahun 1957, pemerintah RI memutuskan untuk membeli dela-
pan buah Jet Vampire buatan Inggris. Kemudian AURI mengirim Kapten Udara Leo Wattimena dan Kapten Udara Rusmin Nurjadin dikirim ke Inggris untuk belajar menerbangkan pesawat Jet Vampire. Selesai mengikuti latihan keduanya pulang ke tanah air untuk mempersiapkan calon-calon pilot Vampire, yakni Kapten Udara Sri Mulyono Herlambang. Pada bulan Februari 1957 ia dipindahkan ke Pangkalan Udara Husein Sastranegara sebagai Komandan Kesatuan Pancargas AURI, dan mulai April 1957 diangkat sebagai Komandan Skadron Udara 11. Pada akhir tahun 1957 ia bersama rombongan Missi Pembelian AURI berangkat ke Rusia dan negaranegara Eropa Timur selama dua bulan. Sekembali dari kunjungan
tersebut dengan pangkat Mayor Udara ia mendapatkan tugas belajar di Mesir selama tiga bulan untuk belajar mengenai penerbangan dan teknik. Pada bulan Oktober 1960 ia bertugas mengambil pesawatpesawat AURI yang sedang menjalani overhaul di Hongkong Aircraft Engineering Corporation selama 10 hari. Setahun kemudian tepatnya April 1961 ia dikirim untuk kedua kalinya ke Inggris untuk mengikuti RAF Staf College di Andover. Dengan dibentuknya Komando Regional Udara (Korud), pada tahun 1961, ia diangkat sebagai Panglima Komando Regional Udara IV, dan pada tahun 1962 bertugas sebagai Wakil II Panglima Komando Mandala pembebasan Irian Barat dengan pangkat Kolonel Udara. Mulai bulan Agustus 1962 ia menjabat pula sebagai Panglima Angkatan Udara Mandala dengan pangkat Komodor Udara. Pada saat operasi Trikora ia pernah mendapat tugas mengirim gula dari Jakarta ke Makassar. Ia tidak mau mengambil gula sedikitpun untuk keperluan rumah tangganya, meskipun persediaan gula di rumah habis, ia bilang pada istrinya : “tanpa gula kita bisa membesarkan anak-anak”. Untuk mengganti gula ibu Leo menggantinya dengan sakarin. Ia sangat menghormati hak-hak prajurit yang bertugas di medan perang, pernah pada suatu saat ia membuang makanan jatahnya, karena melihat para prajurit yang akan diterjunkan ke Irian Barat yang belum tentu kembali dengan selamat cuma diberi makan pakai lauk tempe, sedangkan para jenderal yang hanya bertugas dibelakang meja makan dengan lauk daging ayam.
Mendarat di Bumi Cendrawasih Leo Wattimena adalah Jenderal Angkaran Udara pertama yang menginjakkan kaki di bumi Cendrawasih, dengan menggunakan pesawat C-130 B Hercules T-1305 setelah melaksanakan tugas penyebaran pamflet di daerah Merauke, Manokwari dan Kaimana yang diberi sandi “Operasi Merpati”. Penyebaran pamplet dilakukan untuk menginformasikan kepada pasukan TNI dan para sukarelawan yang masih bergerilya di belantara bumi Cendrawasih, bahwa sejak tanggal 18 Agustus 1962 telah berlaku status penghentian tembak menembak antara pasukan Indonesia dengan Pasukan Belanda. Pesawat terbang ke Irian Barat dalam rangka operasi Trikora yang dikumandangkan oleh Presiden Sukarno tanggal 19 Desember 1961. Oleh sebab itu, pada tanggal 28 Agustus 1962, AURI mengerahkan dua pesawat C-130 B
Hercules untuk melaksanakan operasi tersebut. Satu pesawat dengan nomor T-1305 diterbangkan oleh Captain Pilot Letkol Udara M. Slamet dan Co Pilot Mayor Udara Hamsana, ikut juga Komodor Udara Leo Wattimena (Panglima AULA), bertolak dari Pangkalan Udara Laha. Pesawat kedua diterbangkan oleh Letkol Udara Soesanto, berangkat dari Letfuan dengan sasaran Fak-Fak, Teminambuan dan Sorong. Dalam pesawat kedua ini ikut serta Kolonel Laut Soedomo, beserta dua Perwira Penghubung PBB. Setelah tugas selesai timbul keinginan dari Komodor Udara Leo Wattimena untuk mendarat di Lapangan Terbang Mokpah, Merauke. Pilot Letkol Udara M. Slamet yang mengetahui persis temperamen Komodor Udara Leo Wattimena tak bisa berbuat sesuatu dan hanya menuruti perintah. Letkol Udara M. Slamet kemudian mengontak
Sebagai Wakil Panglima Komando Mandala sedang memberikan breifing dalam rangka penyebaran pamflet. Edisi Januari 2011
25
tower Mokpah, Merauke menyatakan bahwa pesawat mengalami kebocoran oli pada engine nomor 4, “request for emergency landing” dan minta ijin mendarat, jawaban dari tower “T1305 standby”. Sambil menunggu ijin dari bawah, pesawat T1305 berputar-putar di atas lapangan terbang Mokpah, Merauke sampai akhirnya diijinkan mendarat. Dengan cara demikian, maka untuk pertama kalinya seorang Jenderal AURI menginjakkan kakinya di bumi Cendrawasih. Ini semua dilakukan untuk menunjukkan bahwa AURI adalah yang nomor satu. Sebuah jeep dengan beberapa tentara Belanda datang
26
Edisi Januari 2011
menghampiri pesawat T-1305 yang sengaja diparkir di ujung landasan. Suasana yang pada awalnya cukup menegangkan menjadi cair ketika tentara Belanda menyampaikan hormat militer kepada Komodor Udara Leo Wattimena. Apalagi Komodor Udara Leo Wattimena yang memang fasih berbahasa Belanda meladeni semua pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa Belanda. Setelah sejenak berbincang-bincang, Komodor Udara Leo Wattimena diajak menuju terminal untuk istirahat, sementara awak pesawat purapura sibuk memperbaiki mesin yang “rusak”, sampai akhirnya pesawat T-1305 dapat terbang kembali ke Ambon.
Berita tentang pendaratan T-1305 di lapangan terbang Mokpah, Merauke serta keberhasilan Leo Wattimena menginjakkan kaki di bumi Cendrawasih telah diterima di Pangkalan Udara Laha, Ambon dari Radio Operator T-1305 dalam penerbangan menuju Laha, Ambon. Akhirnya pesawat dapat mendarat dengan selamat di Pangkalan Udara Laha, Ambon dan atas keberhasilannya mendarat di bumi Cendrawasih, Komodor Udara Leo Wattimena beserta kru pesawat T-1305 mendapat ucapan selamat dari segenap personel yang ada di Pangkalan Udara Laha.
Bersama Presiden Suharto setelah acara pelantikan sebagai Dutabesar Republik Indonesia untuk Italia
Akhir Pengabdian Setelah selesai menjabat sebagai Pangkodau IV pada bulan April 1965 ia diangkat sebagai Panglima Komando Operasi, sedangkan jabatan sebagai Wakil II Panglima Mandala tetap dijabat sampai bulan Mei 1963. Tahun 1966 ia diangkat sebagai Panglima Kohanud merangkap sebagai anggota MPRS mewakili AURI. Pada tanggal 17 Juni 1966 pangkatnya dinaikkan menjadi Laksamana Muda Udara. Pada saat Operasi Dwikora ia pernah menjabat sebagai kepala Staf Komando Mandala Siaga. Pada akhir masa pengabdiannya di AURI, ia diangkat menjadi Duta Besar berkuasa penuh untuk Italia. Dengan pengangkatan ini, ia merasa dibuang dan sakit hati, hatinya baru bisa diluluhkan oleh istrinya dengan katakata” Ini bukan dibuang tetapi mereka sayang bapak”. Mulai saat itu ia
mulai shok karena harus berpisah dengan istri pertamanya yaitu pesawat P-51 Mustang. Perpisahan ini merasa separuh jiwanya telah diambil, karena ia bercita-cita menjadi penerbang bukan Duta Besar. Setalah selesai masa tugasnya sebagai Duta besar di Italia, ia menderita sakit dan harus dirawat
di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Di Rumah sakit Cipto inilah ia menghembuskan nafasnya yang terakhir untuk berpulang ke rumah Tuhan dalam usia yang masih muda yaitu 47 tahun dengan meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak. Sebelum dimakamkan, jenasah disemayamkan di MBAU untuk memberi kesempatan anggota AURI memberikan penghormatan terakhir, kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer. Tanda-tanda jasa yang telah ia peroleh adalah medali Sewindu, Gerakan Operasi Militer III, IV, V, VI, VII, Bintang Sakti dan Satyalancana Wira Dharma. Untuk mengenang jasajasa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara umumnya dan AURI (TNI AU) khusunya maka nama Leo Wattimena diabadikan sebagai nama gedung B-III di Markas Besar Angkatan Udara, Cilangkap.*
Edisi Januari 2011
27
Antariksa
Komet &
Mitos di Sekitarnya
Menurut kepercayaan orang dulu kehadiran komet (bintang berekor) di langit berarti akan terjadi suatu peristiwa besar. kehadiran komet merupakan sebuah pertanda yang dikirimkan alam untuk manusia. Namun seiring berjalannya waktu komet bukan lagi sebuah pertanda alam yang mengirimkan suatu peristiwa yang akan terjadi, namun lebih dari itu, komet memiliki sejuta misteri yang sangat mengagumkan. Konon musnahnya peradaban dinosaurus dan peradaban maju jaman dulu tidak lain adalah karena komet yang jatuh dan menghempaskan segala kehidupan dimuka bumi. Tak jauh jauh dari waktu itu, kalau pernah membaca artikel ledakan dahsyat tunguska event di Siberia awal abad 20-an, menurut perkiraan ilmuwan karena adanya ledakan komet di atas angkasa yang meluluhlantakkan semua benda di sana. Hal ini sekelumit peristiwa di muka bumi yang diakibatkan oleh kehadiran komet.
28
Edisi Januari 2011
Sejak manusia mulai dapat menalar fenomena yang teramati di langit, sejak itulah perhitungan waktu dimulai. Terbit ter benamnya Matahari, perubahan wajah Bulan yang periodik, dan penampakan planet-planet serta rasi bintang dengan beragam pola hasil imajinasi yang dapat diprediksi, kemudian dipetakan, telah memberikan pengertian pada manusia zaman dulu tentang kesempurnaan langit. Tentang betapa runtut dan teraturnya pergelaran yang dipertontonkan dalam ruang mangkuk raksasa tersebut. Kegembiraan tengah membahana mengiringi kesuksesan misi Deep Impact dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). NASA berupaya memahami evolusi tata surya melalui “pembedahan” inti komet. Sementara kita akan kembali sejenak ke masa silam guna merunut pandangan leluhur tentang eksistensi sebuah objek yang kita kenal sebagai lintang kemukus ini. Berbeda tabiat dengan penghuni langit lainnya, penampakan komet yang sekonyong-konyong di kegelapan malam telah memberi inspirasi sebagai suatu pertanda yang dikirimkan para dewa bagi manusia. Namun, berita apakah yang hendak disampaikannya? Apa dampak kemunculannya bagi kehidupan di muka Bumi ? Beberapa budaya/ peradaban manusia membaca pesan agung tersebut dengan mencermati seperti apa penampakan komet yang mereka lihat. Sebagai contoh bagi sebagian budaya, ekor komet memberi kesan sebagai kepala wanita dengan rambut panjang yang tergerai. Nilai spiritual Simbol kedukaan mendalam ini telah dipahami sebagai cara para dewa dalam menyampaikan pesan akan datangnya bala bencana yang mengikuti kemunculan sang komet. Sebagianlain melihat juntaian ekor komet laksana pedang yang membelah angkasa, sebagai pertanda akan terjadinya peperangan dan kematian. Legenda lain, sebutlah “Epic of Gilgamesh” dari bangsa Babilonia; di dalamnya mendeskripsikan kehadiran api dan banjir yang menyertai kehadiran komet di angkasa. Tak jauh berbeda adalah legenda Yakut milik bangsa Mongolia kuno yang menyebut komet sebagai “saudara perempuan iblis” yang memberi peringatan tentang kehancuran, badai, dan musim dingin yang membeku ketika objek ini mendekati Bumi. Pengaruh yang ditimbulkan komet tidak semata-mata terbatas pada mitos maupun legenda yang menjadi bagian dari khasanah kebudayaan umat manusia. Komet pernah pula dituding bertanggung jawab atas tragedi terbunuhnya sang penguasa besar bangsa Romawi, Julius Caesar. Hal itu berkenaan dengan kemunculan si “Rambut Panjang” di langit sebelum terjadinya peristiwa mengenaskan tersebut. Di daratan Inggris, komet Halley juga dikaitkan dengan peristiwa kelam “Black Death”, kematian besar-besaran akibat wabah
terjadi senantiasa dipahami sebagai persetujuan ataupun ketidaksetujuan dari penguasa di langit. Tak ketinggalan juga dengan kemunculan komet IkeyaSeki pada tahun 1965 yang memiliki kesan tersendiri dalam sejarah kelam perjalanan bangsa kita; terjadinya pemberontakan bersenjata di akhir masa berkuasanya Orde Lama. Ilustrasi serangan komet jaman Dinosaurus
sampar yang menyerang daratan Eropa. Demikian pula dalam lembaran kelam bangsa Inca di Peru yang dicatat sejarah. Penampakan komet telah menggiring mereka ke ladang pembantaian yang dilakukan pasukan penjajah asal Spanyol di bawah pimpinan Francisco Pizarro. Demikian juga tentang musnahnya peradaban yang diperkiraan ilmuwan karena jatuhnya komet raksasa ke bumi dan masih banyak lagi penafsiran segala macam musibah yang diakibatkan oleh datangnya tamu dari ruang angkasa ini. Meskipun berangkat dari semangat spiritual yang sama, yaitu tentang kemunculan komet sebagai cara penguasa langit berkomunikasi dengan penduduk Bumi, para pengamat langit bangsa Cina terbiasa merekam dengan rapi setiap penampakan yang terjadi. Bahkan pada era Dinasti Han sudah ditemui adanya atlas komet. Bagi bangsa Cina, pencatatan ini menjadi bernilai spiritual, karena dalam keyakinan mereka kaisar yang tidak lain adalah Putra Langit harus melangsungkan pemerintahan di Bumi dalam keharmonian dengan keteraturan yang teramati di angkasa. Karena itulah, setiap fenomena yang
Tepian tata surya Bagaimana dengan kita yang hidup pada masa di mana ilmu pengetahuan dan teknologi mendapatkan tempat terhormatnya? Saat ini kita tahu, komet berasal dari tepian tata surya. Renik yang menjadi saksi bisu dalam proses pembentukan sistem keplanetan ini 4,6 miliar tahun silam. Awan Oort yang berada jauh di luar orbit Pluto, dipercaya sebagai tempat pembiakannya. Seperti anggota tata surya lainnya, komet pun mengorbit Matahari. Akibat gangguan gravitasi dari bintangbintang dekat Matahari, komet tersebut dapat berubah orbitnya, dari yang semula berada di tepian tata surya menjadi bermukim di tata surya bagian dalam menjadi komet berperiode pendek. Ada pula yang terperangkap gravitasi planet raksasa, sehingga alih-alih mengorbit Matahari justru mengorbit planet tersebut. Ada yang secara berkala mendekati Matahari, seperti komet “Tempel 1” yang menjadi target misi Deep Impact yang mendekati Matahari satu kali dalam 5,5 tahun. Namun ada juga yang hanya sekali men– dekati Matahari dan setelah itu tak pernah kembali. Meskipun kini kita memiliki pandangan ilmiah tentang komet,
aura ketakutan yang dibawanya masih setia menyelimuti kita hingga kini. Tengok saja kisahkisah fiksi yang berhasil di angkat ke layar lebar dan mendulang sukses besar, seperti Deep Impact dan Armageddon. Baru sekarang kita sadar, peristiwa tumbukan dengan benda angkasa seperti yang tergambar dalam film fiksi ilmiah di atas bukanlah hal yang muskil terjadi. Peristiwa tumbukan di tata surya antara planet Jupiter dengan komet Shoemaker-Levy 9 pada tahun 1994 silam telah membuka mata kita. Melihat potensi yang ditimbulkannya, tidak berlebihan bila keberadaan benda angkasa tersebut perlu senantiasa dipantau untuk memperoleh informasi akurat tentang perubahan orbit yang dialaminya, sehingga kita pun dapat dengan lebih baik memprediksikan kebolehjadian pertemuan dekatnya dengan Bumi dan lebih jauh lagi tindakan antisipasi bila akan terjadi tumbukan di masa depan. Sejumlah tim saat ini tengah melakukan survei untuk menemukan NEO (near-earth objects) yang sebagian diantaranya, komet. Komet anggota NEO yang memiliki periode orbit kurang dari 200 tahun (kometkomet berperiode pendek) dikelompokkan tersendiri sebagai NEC (near-earth comets). Sebagian rahasia langit yang dulu masih menjadi teka-teki dan dibalut hal-hal yang tidak rasional memang telah berhasil kita kuak, namun jauh lebih banyak lagi yang masih berupa misteri bagi kita. Misteri tersembunyi itulah yang semakin membuat kita tertarik untuk mencebur lebih dalam lagi, karena hasrat bawaan kita.* (Berbagai sumber) Edisi Januari 2011
29
Manajemen
“An Achievable Dream” Rumah sakit TNI AU dengan standar pelayanan bertaraf internasional Oleh Kolonel Kes dr Herman Mulijadi, MS. Sp. K.P Pada tanggal 10 Agustus 2010, Aspers bertatap muka dengan para Kepala Rumah Sakit TNI AU/ RSAU dari seluruh Lanud TNI AU di Ruspau Antariksa Halim P. Dalam arahannya, Aspers Kasau berkeinginan seluruh RSAU di seluruh Indonesia dapat mencapai standar mutu seperti RS Mount Elisabeth di Singapura yang berstandar mutu internasional. Sebenarnya keinginan Aspers Kasau ini harus atau dapat menjadi visi bagi semua RS TNI AU untuk mulai merintis atau berusaha mencapai standar mutu seperti RS Mount Elisabeth. Pertanyaan yang selalu timbul yaitu mampukah RS TNI AU di seluruh Indonesia mencapai standar mutu bertaraf internasional? An unachievable dream? karena saat ini sebagian besar pelayanan kesehatan di Lanud-Lanud masih berhadapan dengan berbagai kendala klasik seperti kekurangan dana, obat, tenaga medis, paramedis dan lain-lain. Oleh karena itu bila kita memakai standar kelengkapan dan kecanggihan peralatan yang dimiliki atau kelengkapan dokter spesialis yang ada di rumah sakit, tentunya standar mutu tersebut akan sulit dicapai oleh RS TNI AU atau suatu an unchievable dream. Tetapi, ada alternatif yang dapat digunakan untuk mencapai standar mutu suatu pelayanan rumah sakit bertaraf internasional yaitu menerapkan quality management system (QMS) yang digunakan oleh The International Organization for Standardization/ISO 9001-2000 yang berbasis kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Quality management system Quality management system (QMS) merupakan suatu sistem manajemen yang digunakan oleh The International Organization for Standardization/ISO, yaitu suatu organisasi berkedudukan di Switzerland untuk mengembangkan dan mempublikasikan suatu standar mutu ISO 9001:2000 yang berbasis kepuasan pelanggan. Standar mutu kepuasan pelanggan ini telah diakui secara internasional sebagai standar mutu suatu produk termasuk produk jasa pelayanan seperti rumah sakit. Sebenarnya ISO 9001:2000 ini sudah ada versi baru yaitu ISO 9001 – 2008, tetapi versi baru ini tidak jauh berbeda dengan ISO 9001-2000 yang berbasis pada kepuasan pelanggan. Sedikit 30
Edisi Januari 2011
perubahan pada ISO 9001:2008 yaitu meningkatkan konsistensi dengan ISO 14001:2004 (isu lingkungan). Standar internasional ISO 9001-2000 ini menerapkan Quality Management System/Sistem Manajemen Mutu yang dapat disesuaikan dengan situasi dan sumber daya setempat serta macam produksi yang dihasilkan. Untuk rumah sakit, maka produk yang dihasilkan merupakan produk jasa yaitu kemampuan pelayanan pengobatan dan perawatan yang ada di rumah sakit tersebut. Rumah sakit di lingkungan TNI AU tentunya tidak harus mendapatkan sertifikat ISO karena memerlukan biaya yang cukup besar, tetapi yang penting yaitu bertekad menerapkan prinsip QMS dari model ISO tersebut untuk
meningkatkan pelayanan rumah sakit di Lanud-Lanud setempat. Dengan menerapkan QMS maka berbagai kendala kekurangan dana, obat, tenaga medis, paramedis dan lain-lain tidak menjadi hambatan tetapi merupakan tantangan bagi RS TNI AU untuk mencapai standar mutu pelayanan rumah sakit bertaraf internasional yang berbasis kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Hal ini dapat dilihat beberapa Puskesmas dengan fasilitas terbatas, berhasil mendapatkan standar internasional ISO 9001-2000. Demikian pula dengan pengalaman Lakespra Saryanto yang dengan usaha yang sungguh-sungguh menerapkan QMS dan memakan waktu yang cukup lama, akhirnya Lakespra mampu mendapatkan sertifikat
ISO 9000: 1994 sesuai dengan bidang usaha yaitu pelayanan “medical check up”. Pengalaman ini menunjukkan bahwa dengan usaha sungguh-sungguh dan dalam jalur upaya yang benar maka rumah sakit TNI AU akan mampu menerapkan QMS model ISO 9001:2000 untuk memberikan pelayanan berstandar mutu internasional bagi anggota dan keluarga TNI AU serta masyarakat swasta. Untuk meningkatkan kemampuan bersaing sebaiknya tiap rumah sakit mempunyai kemampuan pengobatan unggulan yang bersifat kompetitif dengan rumah sakit yang ada di daerah itu. Salah satu unggulan yang dapat dipertimbangkan yaitu RS TNI AU mengembangkan kemampuan manajemen penanganan kelainan atau penyakit di bidang kesehatan penerbangan yang terintegrasi dengan bidang keilmuan kedokteran lainnya. Kemudian kemampuan unggulan inilah yang menjadi inti dari penerapan QMS. Dalam menerapkan QMS ini, perlu melihat apa yang dimaksud oleh ISO dengan sistem, manajemen dan mutu (quality). Yang dimaksud sistem adalah suatu interaksi dari hubungan dan kegiatan elemen organisasi. Sedangkan manajemen adalah kegiatan mengkoordinasikan kegiatan untuk mengarahkan dan mengontrol suatu organisasi. Kemudian quality atau mutu adalah suatu tingkatan atau kategori dari karakteristik yang terdapat pada organisasi untuk mencapai persyaratan yang ditentukan atau tujuan organisasi. Sehingga quality management system (QMS)/sistem manajemen mutu adalah suatu interaksi hubungan
dan kegiatan antarelemen organisasi untuk mengarahkan dan mengontrol kegiatan organisasi dalam mewujudkan atau mencapai kebijakan mutu dan sasaran mutu yang ditetapkan. Prinsip QMS untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi termasuk organisasi rumah sakit antara lain: 1. Customer focus. Organisasi bergantung pada konsumen sehingga kita harus mengetahui keinginan/kebutuhan konsumen dan memperkirakan peningkatan keinginan atau kebutuhan konsumen. 2. Leadership. Pimpinan menetapkan tujuan dan arah organisasi serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. 3. Involvement people. Semua individu dalam berbagai tingkatan organisasi menjadi inti dari organisasi. Keikutsertaan dan kemampuan mereka ditujukan pada keuntungan/kepentingan organisasi. 4. Process approach. Hasil yang diinginkan dapat dicapai secara efisien ketika semua kegiatan dan semua sumber daya dikelola sebagai suatu proses. 5. System approach to management. Identifikasi, pemahaman, dan pengelolaan diproses sebagai suatu sistem untuk menunjang efektivitas dan efisiensi organisasi mencapai sasaran. 6. Continual improvement. Peningkatan terus menerus dari kinerja organisasi harus tetap dipertahankan organisasi. 7. Factual approach to decision making. Keputusan yang efektif berdasarkan analisa data dan informasi. 8. Mutually beneficial supplier relationship. Organisasi dan pemasok saling ketergantungan
dan saling menguntungkan untuk meningkatkan sasaran nilai/mutu organisasi. Suatu hal yang penting diperhatikan agar QMS dapat berhasil diterapkan yaitu perlu diciptakan suatu lingkungan kerja yang kondusif agar semua individu anggota rumah sakit mau secara aktif ikut serta berpartisipasi dalam program QMS yang berbasis kepuasan pelanggan. Quality policy Kebijakan mutu/quality policy dari QMS adalah suatu dokumen utama yang dibuat oleh pimpinan organisasi untuk menunjukkan secara keseluruhan tujuan atau sasaran dan arah dari organisasi sesuai dengan visi organisasi tersebut. Sebagai contoh, visi rumah sakit TNI AU yaitu menjadi rumah sakit dengan standar mutu pelayanan yang bertaraf internasional. Sehingga kebijakan mutu dari suatu rumah sakit dapat berupa pernyataan bahwa semua elemen atau personel Rumah Sakit TNI AU akan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan mutu pelayanan yang prima dan berkomitmen untuk secara berkelanjutan meningkatkan mutu pelayanan tersebut. Pernyataan ini akan merefleksikan suatu komitmen dari Rumah Sakit TNI AU untuk memberikan jaminan mutu pelayanan yang prima dan diinformasikan kepada pelanggan rumah sakit dalam hal ini anggota dan keluarga TNI AU di Lanud tersebut. Untuk mendukung kebijakan ini maka semua kemampuan rumah sakit harus ditujukan untuk mencapai harapan pelanggan dan melakukan berEdisi Januari 2011
31
Manajemen
bagai perbaikan untuk mencapai kepuasan pelanggan tersebut. Untuk menjamin efektivitas dari QMS ini maka pihak manajemen harus mengkomunikasikan kebijakan ini pada seluruh personel rumah sakit dan harus membuat sasaran mutu yang sesuai dengan kebijakan mutu yang telah ditentukan. Sasaran mutu ini harus ditentukan, di dokumentasikan serta di komunikasikan di tingkat manajemen. Kemudian dengan memonitor secara terus menerus kinerja rumah sakit dalam mencapai target atau sasaran mutu, maka pihak manajemen dapat menilai efektivitas dari QMS yang dilaksanakan. Quality objective/standard of customer satisfaction (sasaran mutu atau standar kepuasan pelanggan) Setelah ditentukan kebijakan mutu, maka diteruskan dengan membuat dokumen sasaran mutu atau quality objective. Pada QMS, maka sasaran mutu yang ingin dicapai adalah gabungan antara peraturan profesi dengan persyaratan, harapan, keinginan dari pelanggan. Peraturan atau regulasi profesi ini dapat berupa persyaratan akreditasi rumah sakit atau persyaratan Rumah Sakit TNI AU (subject center). Sedangkan persyaratan atau harapan pelanggan didapat dari survei kebutuhan pelanggan (need analysis) yang berasal dari pasien dinas atau keluarga dan pasien swasta (object center). Dari kedua komponen tersebut dapat dibuat standar mutu kepuasan pelanggan (core design). Standar mutu atau sasaran mutu ini harus 32
Edisi Januari 2011
mempunyai parameter kuantitatif yang dapat diukur. Standar mutu ini dapat berbeda antara rumah sakit TNI AU yang satu dengan yang lain, karena setiap daerah atau Lanud mempunyai kondisi kebutuhan dan tuntutan tingkat kepuasan yang berbeda serta kondisi dan sumber daya yang berbeda pula. Setelah organisasi atau pimpinan rumah sakit menetapkan standar mutu berdasarkan kepuasan pelanggan,
dan mengerti akibatnya bila instruksi kerja atau standar prosedur operasi ini tidak dilaksanakan dengan benar. Manager representative, auditor internal and auditor external Suatu hal yang penting dalam QMS ini yaitu fungsi kontrol terhadap penerapan atau pelaksanaan SOP dan pencapaian sasaran mutu atau standar mutu. Fungsi kontrol ini dilaksanakan oleh manager rep-
Qualtiy objective Standard Operating Procedure (SOP)& Working Instruction
maka tindakan selanjutnya adalah membuat standar prosedur operasi atau manual prosedur operasi untuk mencapai mutu yang telah ditetapkan. SOP ini merupakan dokumen yang berisi proses kerja dari organisasi rumah sakit. Prosedur ini kemudian dijabarkan sebagai working instruction atau instruksi kerja/IK bagi tiap elemen atau personel organisasi. Pada dokumen instruksi kerja berisi secara rinci aktivitas dan tugas setiap elemen rumah sakit. Setiap personel rumah sakit harus memahami dan mengerti instruksi kerja pada bidangnya
resentative, auditor internal dan auditor external. Manager representative secara periodik mengevaluasi efektivitas pelaksanaan QMS dalam mencapai sasaran mutu. Sedangkan internal auditor adalah individu dalam organisasi rumah sakit yang melakukan audit atau pemeriksaan efektivitas dari sistem pelayanan yang dilaksanakan rumah sakit untuk mencapai sasaran mutu. Kemudian external auditor adalah individu di luar organisasi rumah sakit yang secara objektif menilai sistem pelayanan yang dilaksanakan rumah sakit untuk mencapai sasaran mutu.
Customer complaint and continual improvement Setelah QMS ini di terapkan maka sebagai tindak lanjut yang penting di lakukan yaitu monitor keluhan pelanggan dan peningkatan mutu berke-
Manager representative, auditor internal & auditor external
Standard operating procedure (SOP)& working instruction
lanjutan. Oleh karena itu diperlukan suatu instrumen untuk memantau kepuasan pelanggan yaitu survei keluhan atau komentar pelanggan. Semua keluhan pelanggan harus ditindaklanjuti oleh bagian yang sesuai dengan keluhan tersebut dan dievaluasi oleh manager representative. Dengan demikian kepuasan pelanggan dapat terus terjaga. Kemudian walaupun dalam survei kepuasan pelanggan tidak di dapatkan suatu keluhan yang berarti maka pihak manajemen harus meningkatkan dan mengembangkan standar mutu pelayanan sehingga dapat berada di atas harapan pelanggan. Hal ini penting karena biasanya
harapan pelanggan tidak statis tetapi terus berkembang. Harapan bahwa rumah sakit TNI AU mencapai standar mutu pelayanan bertaraf internasional, merupakan harapan yang rasional. Untuk mencapai hal tersebut perlu diterapkan quality management system yang berbasis kepuasan pelanggan. Dalam menerapkan QMS, pim-
pinan RS TNI AU perlu menetapkan kebijakan mutu, sasaran mutu, standard operation procedure dan instruksi kerja. Dalam pelaksanaannya, pimpinan RS dibantu oleh manager representative, auditor internal serta perlunya auditor external yang membantu memastikan QMS dilaksanakan secara efektif.* (Penulis adalah Pokli di Lakespra) Edisi Januari 2011
33
Psikologi
Kenapa ya ... Saya Jadi Susah Tidur? Seseorang yang sulit untuk bisa tidur di malam hari dikenal sebagai gejala insomnia, untuk itu perlu mengenali gejala-gejalanya. Insomnia sendiri bukan sesuatu penyakit, tetapi memiliki gejala dengan berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. Gejala ini bisa dijumpai pada anak muda maupun orang tua yang lanjut usia. Gangguan ini sering muncul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Ada kalanya sulit tidur karena badan dan otak tidak lelah, mungkin tidur awalnya normal beberapa jam kemudian terbangun dan tidak bisa tidur lagi, umumnya ditemukan pada usia lanjut. Kadang tidur dalam keadaan gelisah dan ada rasa tidak puas dalam tidur. Hal ini bisa diamati bila siang hari mereka umumnya mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, sulit dalam mengingat sesuatu, acapkali juga mudah tersinggung. Gejala insomnia umumnya selalu merasa letih dan lelah secara terus menerus dan sulit untuk bisa tidur, kalaupun tidur lebih cepat bangun dan tidak dapat tidur kembali, terbangun lebih cepat dari yang diinginkan. Secara umum sebenarnya masalah insomnia dapat dibagi dalam tiga bentuk gejala, yaitu insomnia yang transien yaitu insomnia yang mudah berlalu dan umumnya ditandai gejala tidak bisa tidur dalam satu atau dua hari saja. Insomnia jangka pendek berlangsung lebih dari seminggu, dan kembali lagi setelah nyaman. Sedangkan ada insomnia yang tidak bisa tidur lebih dari tiga mingguan; biasanya
34
Edisi Januari 2011
langsung merasakan lemas, letih dan kurang bergairah di siang hari, yang umumnya mengganggu dan memberikan perubahan pada siklus dan metabolisme tubuh. Umumnya pada kasus ini lebih banyak disebabkan oleh adanya stress yang berkepanjangan, sehingga menjadi penyebab insomnia kronis. Sedangkan bila seorang mendapatkan informasi buruk, kemudian ada perasaan gagal dalam hidupnya tidak seperti yang direncanakannya, acapkali menjadi penyebab gejala insomnia transien (satu atau dua hari insomnia) dalam hidupnya. Insomnia dapat pula menjadi penyebab terjadinya depresi, khususnya bila insomnia berkepanjangan. Namun demikian gejala insomnia ini dapat pula diakibatkan oleh lingkungan tempat tinggal kita yang berdampingan dengan lingkungan yang tidak nyaman, seperti di sekitar pabrik, bandara, rel kereta, jalan raya yang ramai lalu lintas, bahkan tetangga yang menyalakan televisi dengan volume suara tinggi, dapat saja menyebabkan kita tidak bisa tidur dan istirahat secara baik. Banyak yang disarankan untuk belajar tidur secara reguler atau teratur agar ritmiknya bisa dipertahankan. Demikian pula dianjurkan jangan tidur di saat perut kita lapar, karena akan terbangun di tengah malam. Di Jakarta saja disinyalir 35% populasinya mengindikasikan mengalami gejala insomnia. Efek yang jelas insomnia menyebabkan kehilangan optimalisasi dalam mengingat, berkonsentrasi, acapkali hilang motivasi dan lebih parah sampai depresi. Demikian pula pada fisik orang yang mengalami gejala insomnia adalah kelelahan, nyeri otot bahkan mengalami
hipertensi. Bagi penderita insomnia kronis bisa diatasi dengan beberapa cara seperti mengontrol yang dapat merangsang kita mulai dari lingkungan, suasana atau makanan/minuman yang menjadi asupan kita sehari-hari, mengatur pola tidur secara teratur, bersikap rileks dan jenis terapi lainnya. Bila kita ingin membuat disain lingkungan di saat tidur, kurangi cahaya lampu disaat mau tidur atau menyalakan TV sambil tidur dengan volume besar, demikian pula dapat mengatur temperatur ruangan tidur dibuat nyaman sesuai dengan tubuh kita. Dari aspek asupan biasanya diperlukan masukan yang mengandung magnesium dan kalsium yang seimbang, karena bila kurang akan mengalami gejala sulit tidur ini. Demikian pula dalam mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat; upayakan cukup, karena karbohidrat yang kompleks dapat memacu pengeluaran serotin, suatu neutransmitter yang merangsang rasa kantuk. Bila memiliki kegemaran minum susu hangat yang mengandung asam amino triptofan dapat memacu pengeluaran serotin, sehingga mudah tidur. Saat makan malam perlu menyertakan makanan yang mengandung kacang-kacangan, daging ayam atau ikan, karena mengandung B3 yang membantu pengeluaran serotin. Secara umum ada empat terapi yang dapat digolongkan sebagai penangkal gejala insomnia ini yaitu: Satu, melalui terapi farmakoterapi yaitu
pengobatan dengan obat-obatan hipnotik bukan saja untuk meningkatkan kualitas dan lamanya tidur, tetapi juga meningkatkan derajat kewaspadaan di siang hari. Oleh karena itu perlu dikonsulkan efek obatnya, karena ada obat yang menyebabkan gangguan di siang harinya. Bila demikian akan diberikan dosis secara bertahan, sehingga efeknya kecil. Dua, melalui terapi herbal, bahan-bahan seperti valerian (untuk relaksasi otot), melatonin untuk gangguan irama sirkadian seperti akibat jetlag. Melatonim menurunkan fase tidur laten, namun meningkatkan efisiensi tidur dan meningkatkan persentase tidurnya itu sendiri. Tiga, psikoterapi, yaitu tidur yang tergantung dari kemampuan pasien/klien untuk santai dan belajar bagaimana cara-cara tidur yang benar. Terapi perilaku ini bisa menyembuhkan insomnia kronik yang cukup efektif untuk segala usia, terutama pasien/ klien usia tua. Empat, terapi cahaya. Prinsip terapi ini adalah cahaya terang dapat mengurangi rasa mengantuk dan sebaliknya kegelapan bisa menyebabkan rasa mengantuk.* (Buletin Psyche)
Edisi Januari 2011
35
Kesehatan
Sekelumit tentang Kolesterol Antara Kolesterolemia dan Kolesterolpobia Oleh Kolonel Kes dr Rokib Dalam pandangan masyarakat umum, kata kolesterol seringkali diidentikan dengan “penyakit” yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolestrol darah serta keluhan sakit kepala, pusing dan pegalpegal. Padahal, gejala yang dikeluhkan tersebut, sama sekali tidak berhubungan langsung dengan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Dari tinjauan medis, kolesterol yang meningkat dalam darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam jangka waktu tertentu, bila tidak mendapat penanganan secara tepat, bisa menyebabkan gejala penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi organ dalam tubuh. Misalnya dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung (koroner). Jika demikian baru bisa menimbulkan gejala yang sesuai dengan organ mana yang terkena dampak dari kolesterol. Keadaan demikian dalam kacamata medis dikenal dengan istilah hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia bisa bersifat sementara karena diet atau faktor lain seperti obesitas dan kurang olahraga. Bagi keluarga besar TNI AU, yang terpenting melakukan cek kadar kolesterol dalam darah secara rutin dan konsultasikan hasilnya ke dokter di satuan masing-masing. Jika hasil rikkes (pemeriksaan kesehatan) rutin terdapat hiperkolesterolemia, di atas 200 mg/dl, jangan terburu-buru panik dan gelisah, konsultasikan kepada dokter Anda segera. 36
Edisi Januari 2011
Tabel kadar kolesterol dan trigeliserida dalam darah.
Penyebab, akibat dan pencegahan Berbagai faktor yang bisa menyebabkan timbulnya kolesterolemia adalah sebagai berikut a. Obesitas atau kegemukan b. Makanan tinggi asam lemak dan lemak jenuh, biasanya makanan yg digoreng c. Makanan rendah serat. d. Kurang beraktivitas fisik e. Stres f. Diabetes mellitus (kencing manis) Akumulasi kadar kolesterol yang tinggi di dalam pembuluh darah dapat menyebabkan terjadinya sumbatan pembuluh darah (aterosklerosis). Organ tubuh yang paling sering terkena penyumbatan adalah jantung (menyebabkan penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan penyakit stroke). Cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan melakukan perubahan
pola hidup. Pola hidup yang sehat merupakan pilihan terbaik. Adapun caranya di antaranya sebagai berikut: a. Berolahraga secara teratur, sesuai porsi dan kemampuan tubuh kita. b. Menjaga berat badan yang sehat. Kondisi perut buncit tidak hanya mengganggu kehidupan sosial Anda, sebab kelebihan berat badan dapat menaikkan kadar trigliserida dan menurunkan HDL dalam darah. Kehilangan gumpalan lemak di sekitar pinggang, selain menyehatkan, juga dapat membuat tubuh lebih menarik secara fisik. c. Mengurangi jumlah alkohol, karbohidrat dan lemak jenuh dalam makanan. d. Banyak mengonsumsi buah, sayur, roti gandum, sereal dan buncis. e. Hanya mengkonsumsi susu skim, keju, krim asam dan yogurt yang rendah lemak. Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Biasanya, lemak
semacam ini terkandung dalam makanan yang berasal dari produk olahan hewani seperti sapi, babi, susu, telur, mentega, dan keju. Makanan dalam kemasan dengan mengandung minyak kelapa, kelapa sawit, atau mentega coklat mungkin memiliki lemak jenuh di dalamnya. Begitu pun dengan margarin berbentuk batang atau stick margarin, minyak sayur, serta berbagai jenis kue, crackers, keripik dan kudapan lainnya. f. Mengurangi konsumsi daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit dan ikan. g. Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak dan kaya akan kolesterol, seperti kentang goreng dan makanan cepat saji lainnya, tortila, sosis, daging babi, hot dog, kue, kue kering, dan hidangan pencuci mulut lainnya. h. Jangan menggoreng makanan Anda, tapi masaklah dengan microwave, direbus, dipanggang atau dibakar. j. Hindari lemak jenuh, yang terdapat dalam daging atau produk hewan lainnya. Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol darah, meskipun makanan yang mengandung
lemak jenuh diberi label “bebas kolesterol”. Contohnya, kue bebas kolesterol mungkin kaya akan lemak jenuh seperti minyak palem atau minyak kelapa. Tidak ada anjuran mengenai jumlah asupan total lemak perhari. Meskipun demikian, Anda harus mencoba untuk membatasinya sampai 30% atau kurang dari total kalori setiap harinya dan lemak yang berasal dari lemak jenuh harus kurang dari 10%. Memang, tidak bisa dilakukan intervensi terhadap faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga merupakan hal yang tidak mungkin diubah. Langkah nyata
selanjutnya,bagaimana me-manage faktor risiko yang dapat dikendalikan. Terlihat jelas, faktor risiko yang dapat dikendalikan lebih dominan berkontribusi sebagai penyebab penyakit kardiovaskular. Walaupun pengobatan dapat dilakukan pada hampir semua bentuk penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes mellitus. Namun semua itu berpulang kepada individu untuk menjalankan pola hidup sehat. Sedapat mungkin menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan. Kolesterolemia sebetulnya bisa dicegah dan ditanggulangi. Yang penting jangan terlalu panik, berolahragalah secara teratur, makan jangan berlebihan, hindari stres dan istirahat yang cukup. Obat-obatan penurun kadar kolesterol adalah pilihan terakhir jika hal tersebut di atas kurang berhasil. Konsultasikan selalu hasil rikkes ke dokter satuan apakah perlu obat atau tidak serta bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol tersebut.* (Penulis adalah Pokli Lakespra Saryanto)
Edisi Januari 2011
37
Bintal
Na Natal
Sebagai Momentum Perubahan
Setiap tahun menjelang hari Natal, umat Kristiani di seluruh dunia menjadi sibuk dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari kegiatan yang bersifat kekeluargaan, perayaan di kantor dan di gereja sampai pada kegiatan yang bersifat keagamaan. Khususnya di gereja, biasanya panitia telah dibentuk 1-2 bulan sebelumnya, dengan menyusun program. Tidak lupa dipikirkan bagaimana bentuk dekorasi yang dianggap paling pas dan menarik untuk bisa merefleksikan pesan Natal itu sendiri. Tidak jarang harus melalui berbagai perdebatan mengenai jenis dekorasi tersebut – apakah yang bersifat konservatif dengan pohon natal hidup, atau yang bersifat lebih modern dengan pohon natal artifisial atau bahkan tanpa pohon natal sama sekali. Semua itu dilakukan dan terjadi karena semua pihak ingin memberikan dan mendapatkan yang terbaik dari masa Natal tersebut. Memperingati proses kelahiran Yesus, siapa yang tidak ingin mendapatkan pengalaman yang terbaik, menurut selera dan kriteria masing-masing tentunya. Biasanya setelah semua itu selesai dan kita telah melewati masa liburan tahun baru, maka kita akan masuk kembali kepada kehidupan rutin sehari-hari seperti biasa. Pertanyaannya sekarang, adakah yang berubah dalam diri dan kehidupan kita setiap kali kita telah melewati masa Natal? Apakah masa Natal adalah suatu momen sementara di mana kita sejenak meninggalkan rutinitas kehidupan kita sehari-hari untuk menjalani suatu kehidupan yang berbeda untuk sementara waktu? Ataukah masa Natal tersebut adalah suatu momentum yang bisa kita pakai untuk mengubah diri kita seutuhnya, setahap demi setahap, untuk mengarah kepada Yesus Kristus. 38
Edisi Januari 2011
Semua itu merupakan suatu janji, komitmen dan tantangan bagi segenap pihak yang terkait di dalam gereja Katolik Jakarta untuk menjadikan Natal kali ini sebagai momentum untuk melakukan dan/atau mengalami perubahan dalam diri kita masing-masing. Perubahan yang tentunya sesuai dengan yang diinginkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Nah, kira-kira perubahan yang seperti apa ya? Setiap orang melihat Natal sebagai peringatan hari kelahiran Yesus, walaupun sebenarnya tidak ada yang tahu persis kapan Yesus dilahirkan. Merayakan Natal harus dalam konteks yang utuh dengan perayaan Paskah; dan bahwa keduanya tidak dapat dilepaskan satu dari yang lainnya. Natal ada untuk Paskah dan Paskah ada untuk menyelesaikan Natal. Natal dan Paskah merupakan perwujudan nyata dari kasih Allah kepada dunia (manusia) dan merupakan penggenapan dari segala nubuat yang telah ada di kitab Perjanjian Lama. Natal dan Paskah merupakan proses di mana Tuhan turun menjadi sama dengan kita manusia dan mengambil alih segala permasalahan dan tanggung jawab dosa kita serta menebus sepenuhnya. Semuanya telah lunas dibayar. Suatu hal yang tidak akan pernah dapat kita (manusia) lakukan, seperti Alkitab mengatakan di dalam Efesus 2:8-9, ayat 8, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, ayat 9 itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang memegahkan diri.” Pernahkah kita membayangkan seandainya suatu saat listrik di rumah kita mati dan pasokan gas elpiji habis sehingga kita harus
memakai lilin sebagai penerangan di malam hari dan memakai kompor minyak tanah untuk memasak. Lebih dari itu kita harus melakukannya sendiri karena tidak ada pembantu di rumah. Pasti kita akan merasa sangat sengsara dan tidak menyenangkan. Memang salah satu hal yang paling sulit untuk kita lakukan adalah untuk menurunkan standar hidup kita. Sangat jarang di antara kita yang mau melakukannya, bahkan juga untuk suatu alasan yang mulia. Saya ambil contoh sederhana, bersediakah kita untuk tidak pakai pendingin udara lagi (di rumah atau di gereja) supaya kita ikut menghemat energi yang sekarang sedang krisis di negara kita ini ? Pasti tidak mudah buat kita untuk bersedia. Akan tetapi, dalam skala yang jauh lebih besar (sampai di luar akal pikiran kita manusia), justru inilah yang dilakukan oleh Yesus bagi kita. Dia melepaskan segala kemuliaan-Nya untuk turun ke dunia ini menjadi seorang hamba yang disalibkan, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat diselamatkan. Inilah makna Natal, pengorbanan yang luar biasa di mana dengan kedatangan-Nya Dia telah mengubah hidup kita dari hidup yang berhamba kepada dosa menjadi hidup yang merdeka di dalam Kristus. Roma 6:11 mengatakan:11 “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” Jadi memang sudah seharusnya bahwa kita menjadikan hari Natal sebagai momentum bagi perubahan dalam hidup kita ini dan bukan hanya sekadar perayaan dan bulan keagamaan yang bersifat sementara saja. Karena kalau kita benar-benar telah
menerima kedatangan Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadi kita, maka hal tersebut harus terlihat dan tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari. Rasul Yohanes memberikan beberapa tanda perubahan tersebut dalam Kitab 1 Yohanes sebagai berikut: 1. Mengikuti perintah-Nya (1Yohanes 2:3-6). Ayat 3 “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Ayat 4, Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Ayat 5, Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Ayat 6, Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Di sini Rasul Yohanes mengatakan dengan tegas bahwa kalau kita memang sudah menerima kedatangan Yesus dalam kehidupan kita, maka kita pasti akan mengikuti segala perintahNya. Kalau tidak maka kita adalah pendusta. Permasalahannya, dapatkah kita hidup seperti Kristus? Seringkali kita berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan perintah Yesus, tetapi kita akan selalu kembali kepada-Nya dan memperbaiki hidup kita. Karena kita memiliki hati yang selalu tertuju kepada Dia dan selalu ingin mengikuti perintah-Nya. Ketika kita tidak/belum mengenal Yesus maka hati kita selalu condong kepada dosa, tetapi setelah kita mengenal Dia, hati kita selalu Edisi Januari 2011
39
Bintal
ingin menjauh dari dosa. Ini adalah perubahan yang pertama. Kita bisa mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana; apakah kita seringkali menyakiti hati orang lain, apakah kita masih seringkali sombong dan selalu menganggap diri kita benar, apakah kita peka terhadap sesama kita, dsb. 2. Mengasihi (1Yoh 3:1415). Ayat 14 : “Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.” Ayat 15 “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” Kita perlu mengingat, sebagai manusia yang sudah ditebus-Nya, kita memiliki karakter Tuhan di dalam diri kita, yaitu kasih. Kita sudah masuk dalam keluarga-Nya dan memiliki saudara-saudara seiman dengan siapa kita bisa saling mengasihi dan bersamasama mengasihi sesama kita yang tidak seiman. Inilah perubahan kedua yang seharusnya terjadi. Pertama-tama saling mengasih di antara saudara seiman kita, di dalam gereja kita, dan kita juga mengasihi sesama kita yang lain yang kebetulan tidak seiman. Dalam konteks mengasihi saudara seiman, kita patut merenungkan apakah benar kita sudah melakukannya. Apakah kita sudah melakukan persekutuan di dalam lingkungan gereja , apakah sudah mendukung pelayanan yang dilakukan dalam gereja kita? Pertanyaan tersebut perlu kita renungkan karena kalau benar kita telah menerima kedatangan Yesus dalam hidup, berarti kita juga 40
Edisi Januari 2011
akan mengasihi Dia. Mengasihi Yesus berarti kita mengasihi gerejaNya (bukan gedungnya secara fisik) dan akan rindu untuk terlibat di dalam kegiatannya. 3. Menjadi saksi Kristus. (1Yoh 5:10) “Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.” Perubahan yang ketiga adalah bahwa kita menjadi percaya kepada Yesus dan hal itu tercermin dalam sikap hidup kita. Kita perhatikan bahwa ayat ini mengatakan “percaya kepada Anak Allah” dan bukan “percaya akan Anak Allah”. Yang dimaksud di sini adalah kepercayaan iman dan bukan hanya kepercayaan intelektual. Dalan suatu siaran radio,di Amerika Serikat 30% orang yang tidak beragama percaya Yesus telah mati dan bangkit dari kuburnya. Mereka mempercayai Yesus telah mengalahkan maut, akan tetapi mereka tidak mau menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka. Mengapa? Karena mereka tidak mau menerima konsekuensi dari menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Mereka sudah terlalu terikat kepada kehidupan lama mereka, yang berorientasikan pada dunia ini. Mereka merasa yang penting menjadi orang “baik” dan tidak merugikan orang lain. Mereka tidak mau menyerahkan hidup mereka untuk dipimpin Yesus. Mereka percaya akan Yesus, tetapi mereka tidak mau percaya kepada-Nya. Kita patut merenungkan apakah kita telah memiliki kepercayaan iman tersebut, apakah kita sudah “percaya kepada Anak Allah” dan bukan-
nya sekadar “percaya akan Anak Allah”. Ketika Yesus mengatakan: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”, apakah kita berani mengimaninya dan menerapkannya dalam kehidupan kita. Ataukah kita masih tetap kuatir dengan kehidupan kita dan menghabiskan waktu kehidupan kita pada prioritas dunia-harta lebih banyak, karir lebih sukses, dsb. Ketika Yesus mengatakan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”, apakah kita mau datang kepada-Nya dan menyerahkan segala persoalan kita. Ataukah kita masih berkeras hati untuk menyelesaikannya dengan cara dan usaha kita sebagai manusia. Kita juga perlu bertanya kepada diri kita sendiri, apa yang orang lain lihat di dalam diri kita, dalam kehidupan kita. Apakah sama saja dengan kebanyakan orang lain, ataukah mereka bisa melihat Yesus di dalam diri kita? Perayaan Natal selalu ada setiap tahun. Sudahkah kita memakai firman-Nya sebagai mercusuar hidup kita, sudahkah memiliki kasih-Nya dalam kehidupan kita yang tercermin dalam partisipasi dan komitmen kita dalam kegiatan pelayanan di gereja. Sudahkah hidup kita senantiasa menjadi saksi bagi kemuliaan-Nya? Sekarang saat yang tepat untuk berubah dan atau memperbaharui komitmen kita. Bagaimana caranya? Mudah saja seperti yang dikatakan oleh sebuah lagu “Dia hanya sejauh doa”. Kiranya Tuhan senantiasa menyertai dan membimbing kita semua dan menjadikan dunia rukun dan damai sejahtera.*
Hukum
“Stigmatisasi” dan Gugatan Perdata Oleh Negara untuk Pembayaran Uang Pengganti Kerugian Negara dalam Perkara Korupsi Oleh Kolonel Sus Sujono, S.H., M.H Masyarakat dunia dalam hal ini PBB dan bangsa Indonesia sependapat, korupsi merupakan ancaman terhadap kelangsungan pembangunan nasional suatu bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus ancaman terhadap demokrasi. Terdapat dua prinsip utama yang mendasari komisi PBB untuk menentang korupsi, pertama korupsi merupakan kejahatan sosial, dan kedua proses peradilan kejahatan korupsi harus efektif. Berdasarkan hasil penelitian Transparency International pada tahun 2010 yang disampaikan Presiden TI Huguette Labelle, tingginya korupsi mengakibatkan orang miskin dan lemah semakin menderita, oleh sebab itu dalam Konvensi PBB Anti Korupsi (KAK Tahun 2003) diatur tentang tindakan untuk pengembalian aset hasil kejahatan untuk mengembalikan kerugian keuangan negara. Hasil survey Tranparency International tahun 2010 Indonesia peringkat 110 dari 178 negara terkorup, dimana pada tahun 2009 Indonesia peringkat 111, hanya terjadi sedikit perbaikan dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perception Index tahun 2010. Di Asia Tenggara negara terbersih dari korupsi adalah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand baru Indonesia dan Vietnam. Keseriusan pemerintah Indonesia untuk memberantas korupsi
dibuktikan dengan kebijakan perkuatan fungsi KPK (komponen struktur hukum) dan penyiapan RUU Tipikor yang lebih memperluas cakupan tindak pidana korupsi (komponen substansi hukum). Usaha keras dan jerih payah pemerintah untuk memberantas korupsi sepertinya dimentahkan oleh fakta sempurna bahwa korupsi tidak surut, melalui kasus Gayus Tambunan yang dikenal publik sebagai kasus mafia pajak. Fakta mengatakan sistem peradilan pidana Tipikor tidak efektif saat berhadapan dengan kekuasaan (uang). Akibatnya perkara tersebut saat ini mengembang untuk menjerat calon tersangka lain. Normatif yuridis Dalam Undang-Undang 31 Tahun 1999 yo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor terdapat pidana tambahan dan lembaga gugatan perdata negara oleh Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam rangka pengembalian kerugian keuangan negara atau dengan istilah yang disampaikan oleh Machfud MD (Ketua MK) dikenal dengan upaya “ pemiskinan” koruptor. Terdapat dua instrumen hukum yaitu pidana (melalui pidana tambahan) dan perdata (melalui gugatan perdata oleh negara) yang dapat menuju “pemiskinan” koruptor yaitu; 1. Instrumen hukum
pidana melalui pidana tambahan berupa: a. Perampasan barang bergerak baik yang berwujud atau tidak berwujud atau barang yang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi termasuk juga perusahaan milik terpidana dimana tindak pidana korupsi dilakukan. b. Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi. Jika terpidana tidak membayar uang pengganti paling lama dalam waktu satu bulan sesudah putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka terpidana dipidana dengan pidana penjara yang lamanya tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang dan lamanya pidana sudah ditentukan dalam putusan pengadilan. c. Denda d. Penetapan perampasan barang-barang yang telah disita dalam hal terdakwa meninggal dunia sebelum putusan dijatuhkan dan terdapat bukti yang cukup kuat pelaku telah melaEdisi Januari 2011
41
Hukum
kukan tindak pidana korupsi. Penetapan hakim atas perampasan ini tidak dapat dimohonkan upaya hukum banding, dan setiap orang yang berkepentingan dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan yang telah menjatuhkan penetapan tersebut dalam tenggang waktu 30 hari terhitung sejak tanggal pengumuman penetapan hakim. e. Putusan perampasan harta benda untuk negara dalam hal terdakwa tidak dapat membuktikan bahwa harta benda tersebut diperoleh bukan karena tindak pidana korupsi yang dituntut oleh penuntut umum pada saat membacakan tuntutan dalam perkara pokok. Implikasi dari sistem beban pembuktian terbalik. 2. Instrumen hukum perdata melalui gugatan perdata oleh negara (JPN) yaitu: a. Melakukan gugatan perdata kepada pihak yang nyata telah menimbulkan kerugian keuangan negara berdasarkan berkas perkara dari penyidik, dimana dalam penyidikan tersebut penyidik tidak menemukan satu atau lebih unsur tindak pidana korupsi. b. Melakukan gugatan perdata terhadap terdakwa yang diputus bebas apabila nyata telah ada kerugian keuangan negara. c. Melakukan gugatan perdata terhadap ahli waris tersangka yang meninggal dunia pada saat dilakukan penyidikan sedangkan nyata telah ada kerugian keuangan negara. d. Melakukan gugatan perdata kepada ahli waris terdakwa yang meninggal dunia pada saat dilakukan pemeriksaan di sidang pengadilan sedangkan nyata telah ada kerugian keuangan negara. e. Melakukan gugatan perdata kepada terpidana atau ahli warisnya atas harta benda milik42
Edisi Januari 2011
nya yang diduga atau patut diduga berasal dari tindak pidana korupsi yang belum dikenakan perampasan untuk negara dan diketahui setelah adanya putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap. Penegakan hukum yang konvensional menuju penegakan yang progresif Tipikor merupakan extra ordinary crieme (kejahatan luar biasa) sehingga perlu sistem penanganan yang extra ordinary pula. Penulis berpendapat, penjatuhan pidana pokok berupa penjara dan pidana tambahan serta gugatan perdata negara (JPN) dalam implementasinya masih menunjukkan penegakan hukum yang konvensional, artinya penegakan hukum pidana korupsi belum dapat optimal mengembalikan kerugian keuangan negara yang telah dikorup pelaku, dan selesai hanya dengan memenjarakan pelakunya. Gugatan perdata negara oleh JPN kepada tersangka atau terdakwa atau terpidana atau ahli warisnya untuk membayar uang pengganti kerugian negara sebagai piutang negara belum terlihat dalam implementasinya, misal dalam kasus terpidana Hengky Samuel Daud, Bos PT Istana Sarana Raya yang meninggal dunia saat menunggu putusan kasasi dari MA dalam perkara korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran yang divonis Pengadilan Tinggi Jakarta 18 tahun penjara dan mengembalikan kerugian negara Rp 82,6 milliar. Penulis berpendapat jika gugatan kepada ahli waris pelaku korupsi dilaksanakan dapat mendorong penegakan hukum yang efektif karena dapat memberi pesan moral kepada publik bahwa akibat perbuatan
korupsi dapat ditanggung baik oleh pelaku dan keluarganya, sehingga akan melahirkan mind set masyarakat untuk menghindari “stigma” atau penurunan kehormatan. Menurut Lawrence M. Friedman “stigma” yaitu label merendahkan yang menempel pada seseorang atau kelompok, yang pada masyarakat tertentu dapat dirasakan lebih berat daripada putusan hukuman yang resmi. Selanjutnya korupsi akan berkembang jika opini publik tidak mencelanya. “Stigma” dalam sistem sosial masyarakat Indonesia yang loyalitas kekerabatannya sangat tinggi diprediksi dapat efektif mencegah korupsi. Dengan demikian hukum tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri atau penegakan hukum saja, tapi bermanfaat untuk kesejahteraan manusia/masyarakat (hukum progresif) dengan berperan sebagai alat mengubah/ memperbaiki keadaan masyarakat (law is tool of social engineering), sebagaimana harapan Roscoe Pound. Upaya “pemiskinan” koruptor yang dipopulerkan Machfud MD, Ketua MK sebenarnya telah diwadahi dalam UU 31 Tahun 1999 yo. UU 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor dengan adanya pidana tambahan dan gugatan perdata negara oleh JPN dalam rangka pengembalian kerugian keuangan negara. Akan tetapi undang-undang tersebut belum efektif penerapannya khususnya gugatan perdata pengembalian kerugian negara, dan diprediksi jika diefektifkan dapat memberi pesan moral kepada publik bahwa akibat korupsi tidak selesai, dengan masuknya pelaku ke penjara. Pesan ini dapat mengubah mind set masyarakat untuk mencela korupsi dan melahirkan sikap menghindari “stigma”.* ( Penulis adalah Kakum Koopsau II)
Cerpen
Wulandari Oleh A. Muhsin
Entah kenapa tiba-tiba aku ingin pergi ke rumah paman. Sudah lama aku tak kesana, padahal dulu aku sering ke rumahnya. Apalagi jika liburan sekolah aku bersama orang tua selalu pergi ke sana. Kampung pamanku berada di lereng gunung Lawu Jawa Timur, hawanya sejuk dan suasananya nyaman, udara masih terasa segar bila dihirup; sangat berbeda dengan suasana kota yang terasa panas karena polusi. Bila pagi hari berjalan-jalan mengelilingi kampung, maka akan terlihat hamparan sawah dengan padi yang mulai menguning membuat hati senang dan mata terasa sejuk memandangnya. Sesampainya di rumah paman aku segera berlari mencari pamanku. “Paman, paman, saya datang.”Aku teriak-teriak seperti anak kecil, padahal kini aku sudah kelas tiga SMA, tapi aku tak peduli, karena aku memang sangat dekat dengan paman. Pamanku sendiri juga sangat
menyayangiku. Setelah ketemu paman aku segera disuruhnya istirahat, kurasa sudah cukup beristirahat, seperti biasa aku selalu jalan-jalan mengelilingi kampung untuk melihat indahnya pemandangan dan merasakan sejuknya hawa pegunungan. Pada hari kedua setelah sholat Maghrib aku berpamitan akan keluar rumah untuk menikmati indahnya malam. Malam itu rembulan tampak agak redup karena terhalang mega. Semilirnya angin malam dan kelelawar yang beterbangan kian-kemari membuat malam itu agak sedikit seram. Hembusan angin terasa menusuk tulang. Dari kejauhan terdengar suara auman serigala hutan membuat bulu kudukku berdiri dan suasana malam terasa mencekam; namun demikian tidak menyurutkan niatku untuk jalan-jalan Cukup jauh aku berjalan sendirian, tanpa kusadari dari kejauhan ada suara seorang wanita memanggil ku. “Ton, Tony”. Suara panggilan itu agak sayup-sayup terbawa hembusan angin malam. Kulihat kiri dan kanan, namun tak kutemukan seorangpun disekelilingku. Tak berapa lama terdengar kembali suara itu. “Ton, Tony aku disini,” terdengar suara memanggil namaku. Aku mencoba mencari dan mendekati sumber suara itu, kira-kira dua puluh lima langkah arah selatan tepatnya di tikungan barulah terlihat seorang gadis berdiri sendirian. Setelah dekat barulah kuketahui ia adalah Wulandari
gadis kampung tetangga pamanku. Aku kenal dia tiga tahun yang lalu ketika berlibur di rumah paman. Malam itu Wulandari nampak anggun dengan pakaian warna merah. Dengan balutan pakaian warna merah itu ia terlihat semakin cantik dan menawan apalagi sesungging senyum dari bibirnya yang tipis, membuat jantung setiap lelaki yang memandangnya bergetar. Aku tertegun sejenak melihat Wulandari yang tampil sangat cantik malam itu, maklumlah sewaktu aku kenal dia tiga tahun lalu orangnya masih culun dan belum bisa berdandan. Tak yakin akan pertemuan itu aku mencoba mengedip-ngedipkan dan mengucek-ngucek mataku sekadar untuk meyakinkan kalau aku sedang berhadapan dengan gadis yang pernah aku kenal sebelumnya. “Hey, kamu Tony kan, kok bengong aja,” kembali terdengar suara Wulandari mengagetkanku. “Ehhh…ya, ya aku Tony dan kamu Wulandari kan?,” jawabku gelagapan sambil mengulurkan tangan. “Lan, kenapa kamu ada disini ?, aku mencoba membuka percakapan. “Aku lagi kepingin menikmati indahnya malam ini, lha kamu sendiri ngapain?,” jawab Wulan balik bertanya “Lha sama dong, aku juga lagi kepingin melihat indahnya malam di kampungmu. Hanya sayang, cahaya rembulan agak redup karena terhalang mega. Tapi nggak apalah cahaya rembulan agak redup, namun terasa terang bila melihatmu,” Edisi Januari 2011
43
Cerpen
jawabku mencoba merayu. “Ahhhh … kamu bisa aja, yuk kita jalan-jalan,” ajaknya.Mendapat ajakan seorang gadis cantik secantik Wulandari tentu setiap laki-laki takkan menolaknya termasuk aku, maka ajakannya aku iyakan. Kami berdua menyusuri jalanan sambil menikmati cahaya rembulan yang hanya sedikit tersembul di balik mega-mega. Sambil berjalan aku dan dia bercerita tentang banyak hal, dari mulai teman sekolah sampai dengan hobi dan kesenangan masing-masing. Tanpa kusadari tanganku telah menggenggam erat tangannya yang lembut namun terasa dingin. “Kenapa tangan Wulandari terasa dingin sekali?,” gumanku dalam hati. “Ooo … barangkali hal itu karena udara pegunungan malam itu terasa dingin apalagi embun sudah mulai turun dan semilir angin membuat tangannya semakin dingin,” pikirku. Tak berapa lama berjalan, aku melihat beberapa onggok bebatuan yang berserakan. “Ton, yuk kita duduk di situ !,” ajak Wulan sambil menunjuk ke sebuah batu. Karena batu yang aku duduki tidak besar dan hanya cukup untuk berdua saja, maka aku dan dia saling berdempetan Sejenak kami saling diam membisu dengan angannya masing-masing tanpa sepatah katapun terucap. “Ton, malam ini aku merasa bahagiaaa...sekali ada yang menemaniku,” terdengar suara Wulandari memecah keheningan malam. “Apa kamu juga merasakannya?,” tambahnya memelas. “Iya Wulan, aku juga merasakan kebahagian ini meski kita baru ketemu, beruntung aku malam ini bisa bertemu denganmu,” jawabku. “Maaf, boleh aku bertanya? kataku agak sedikit gugup. “Silahkan, apa sih yang ingin kamu tanyakan,” jawab44
Edisi Januari 2011
nya manja. “Apa kamu sudah punya pacar?,” tanyaku menyelidik. “Belum,” jawab Wulan singkat sambil menggelengkan kepala. Mendengar jawaban itu aku merasa senang. Tak berapa lama aku mencoba memberanikan diri menggenggam tangannya semakin erat seolah takut lepas. “Wulan, pandangilah rembulan itu, meski sinarnya tak begitu terang, namun terasa menyinari hatiku terang benderang,” kataku sambil menunjuk ke arah rembulan. “Kok bisa begitu kenapa ?,” tanya Wulan. “Itu semua karena seorang gadis cantik duduk di sampingku,” kataku merayu. “Ahh...kamu bisa aja,” jawabnya tersipu malu sambil mencubit lenganku. Aku dan dia semakin larut dalam buaian asmara, kurengkuh bahunya erat. Tampak ia merasa bahagia dan kepalanya bersender di pundakku manja. “Wulan, maukah kamu jadi pacarku?“ tiba-tiba dari mulutku meluncur kata-kata yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Aku menunggu jawaban darinya dengan perasaan waswas, namun sampai lama tak ada jawaban darinya. Aku kembali menanyakan “Wulan, apa kamu mau jadi pacarku?” Pertanyaanku yang kedua kali tetap saja tak ada jawaban darinya, namun ia merebahkan kepalanya dalam dadaku. Kubelai dia dengan mesra dan tercium semerbak bau wangi dari rambutnya. Dalam dekapanku ia terisakisak dan terasa dari pipinya mengalir air mata. Entah apa yang ia rasakan saat itu. Apakah itu tangis kebahagiaan ataukah tangis kesedihan aku tak tahu. Aku tak mau melihat ia sedih, maka aku pegang kedua bahunya dan kami saling berhadap-
hadapan dekat sekali. Sambil aku pegang dagunya kuhapus air matanya, karena aku tak mau melihat ia bersedih, kucoba memandangi kedua bola matanya. Di bawah remang-remang cahaya rembulan, aku dapat melihat kesedihan dalam dirinya. Semakin lama kupandangi wajahnya semakin trenyuh aku dibuatnya. Kudekatkan wajahku dengannya, terlihat ia pasrah penuh harapan. Dengan penuh perasaan kupejamkan mataku dan kucium bibirnya dengan lembut dan diapun membalasnya dengan mesra. Saat itu aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Semilir angin malam itu terasa menusuk tulangku dan membuat bulu kudukku berdiri. Begitu mataku terbuka, alangkah kaget dan herannya aku, karena ditempatku duduk adalah tanah pekuburan dan yang aku peluk adalah batu nisan. Menyadari hal itu aku lari tunggang langgang tanpa menengok kanan, kiri menuju rumah pamanku. Dengan napas terengah-engah aku terus berlari tanpa henti meski tubuhku sudah terasa lemas. Sampai di depan rumah aku ketok pintu dan kupanggil pamanku. Tak berapa lama aku jatuh tersungkur pingsan karena kelelahan. Mendengar ketokan pintu dan teriakan dariku pamanku segera membukakan pintu. Pamanku terkejut melihat aku tergeletak. Keesokan harinya paman menanyakan keadaanku. Aku ceritakan semuanya kejadian malam itu. Mendengar ceritaku, paman menghela napas panjang dan menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Betapa terkejutnya, ternyata Wulandari telah meninggal dunia setahun yang lalu karena kecelakaan. “Kalau begitu, siapa gadis berbaju merah yang bersamaku tadi malam ?, tanyaku dalam hati.*
Ordirga
Para penerjun berjalan menuju pesawat CN-235 di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma.
Menumbuhkembangkan Minat Dirgantara Melalui Dukungan Penerjunan Skadron Udara 2 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma sebagai salah satu satuan di jajaran Koopsau I yang mengoperasikan pesawat angkut sedang jenis F-27 TS dan CN-235 melakukan berbagai tugas diantaranya pengangkutan personel maupun materiil, penerjunan, SAR terbatas, pengintaian terbatas, dan pengangkutan medis udara (PMU). Kegiatan penerbangan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas-tugas operasi TNI AU. Skadron Udara 2 saat ini di bawah pimpinan Letkol Pnb Muhammad Mujib .SE.,MM., senantiasa memelihara kemampuan untuk melaksanakan penerjunan baik terjun statik ataupun free fall.
Kegiatan penerjunan ini dilaksanakan tidak hanya dalam rangka operasi ataupun latihan penerjunan militer akan tetapi juga dilakukan sebagai olahraga dirgantara. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menumbuhkembangkan potensi dan minat dirgantara bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, melalui kegiatan penerjunan inilah kita dapat menunjukkan eksistensi TNI AU dalam kehidupan masyarakat. Diharapkan minat terhadap olahraga dirgantara semakin bertambah, dan potensi dirgantara akan banyak tergali. Pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) bulan Desem-
ber lalu, Skadron Udara 2 turut berperan dalam pelaksanaan demo terjun payung. Sebanyak 38 peterjun diterjunkan dari pesawat A-2302 dengan ketinggian 6000 ft di lintasan start sirkuit balap Sentul. Para peterjun melaksanakan penerjunan dengan membawa 33 bendera (giant flag) yang merupakan lambang provinsi yang ada di Indonesia. Selain itu dikibarkan juga 4 giant flag khusus yaitu merah putih, HKSN, bendera Sirkuit Sentul, bendera karang taruna dan Pertamina. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden RI dan dihadiri ribuan penonton. * (Pentak Lanud Halim P )
Edisi Januari 2011
45
Danlanud Sulaiman Kolonel Pnb Gutomo, S.IP, selaku Ketua Fasida Jabar sedang melempar pesawat glider usai membuka Kejuaraan Terbuka Bandung Aeromodelling Open Tournament 2010.
Bandung Aeromodelling Open Tournament 2010 di Lanud Sulaiman Danlanud Sulaiman Kolonel Pnb Gutomo, S.IP, selaku ketua Fasida Jabar membuka dan menutup Kejuaraan Terbuka Bandung Aeromodelling Open Tournament 2010 yang berlangsung selama dua hari, pada akhir November, di pusat kegiatan dan latihan Persatuan Aeromodelling Lanud Sulaiman Bandung. Kejuaraan ini dalam rangka hari ulang tahun persatuan Aeromodelling Bandung yang ke-12, tujuannya mendukung upaya menumbuhkembangkan kegiatan maupun pembinaan olahraga dirgantara di Jawa Barat khususnya. Kejuaraan diikuti 49 peserta dan 12 klub yang mewakili daerahdaerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sukoharjo, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, 46
Edisi Januari 2011
Bantul, dan Banten. Mata lomba yang pertandingkan , glider A1, glider A2, OHLG, touch and go, dan lomba C/L team race. Untuk mata lomba glider A1 putri, juara pertama diraih oleh Kartika Winingsih (Aero Sukoharjo), diikuti Ajeng Nur Endah (PAB), dan Wega Mandireng (Aero Sukoharjo) pada posisi ketiga. Sedangkan lomba glider A1 putra, posisi pertama diraih Fajar Wiranto, diikuti Tono Purwanto yang keduanya dari Aero Bantul dan Nanang R. Hidayat (BAT, Banten) posisi ketiga. Lomba glider A2 putri, kembali atlet aeromodelling Sukoharjo atas nama Wega Mandireng meraih juara pertama, diikuti atlet Tasikmalaya Annisa Rahayu, dan Kartika Winingsih(Aero Sukoharjo) menduduki juara ketiga. Sedangkan untuk lom-
ba glider A2 putra, Anjang DWH (PAB) meraih posisi pertama, diikuti Bahtiar (HAAC,DIY) dan Wahyu W dari NTB. Cabang lomba F2C pasangan Ana Anyanto/David (SAC) meraih juara pertama, diikuti Febry Manurul/Fajar Ardiansyah (HAAC) dan Ahmad Tamami/Nanang R. Hidayat (Banten) menduduki urutan ketiga. Mata lomba OHLG putri, Aero Sukoharjo kembali menduduki posisi pertama dan kedua, atas nama Kartika Winingsih dan Wega Mandireng. Sedangkan atlet NTB atas nama Deasy meraih juara ketiga. Untuk OHLG putra, juara pertama dimenangkan Prasetias (Scott, Kalbar), Gunawan P (Merapi Bangkit, DIY ) diposisi kedua, dan Rezawan M.S (HAAC,DIY) menduduki urutan ketiga.* (Pentak Lanud Slm)
Berita Daerah
Hanlan Lanud Astra Ksetra Personel Lanud Astra Ksetra, Lampung mulai dari perwira, bintara dan tamtama mengikuti latihan Pertahanan Pangkalan (Hanlan) dengan menggunakan senjata organik SS-1 dan G-3 akhir Desember lalu. Latihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perorangan personel serta menjaga kondisi fisik dan mental guna mendukung kegiatan operasi militer selain perang dan operasi militer untuk perang. Untuk menambah semangat peserta, Kadisops Lanud Astra Ksetra Kapten Pom Muhammad Rudi selaku pengawas latihan memberikan insentif kepada peserta latihan.* (Pentak Lanud Atk)
Safari Binpersman Awal Desember lalu Lanud Husein Sastranegara menerima kunjungan tim Safari Binpersman Mabesau yang dipimpin oleh Kolonel Nav Yoyok Y. Setiono, Paban II/Binpersman, Spersau.Tim memberikan paparan tentang perampingan organisasi dan zero growth dalam menyiasati keterbatasan anggaran pertahanan TNI AU di bidang personel. Kegiatan dilaksanakan di Wisma Muladi dan diikuti lebih dari 150 personel dari beberapa insub yang ada di bawah perawatan Lanud Husein Sastranegara, Koharmatau dan jajarannya, Dislitbangau, Sekolah Bahasa Husein Sastranegara, Lafiau, dan Wingdiktekkal. Usai acara Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Asep Adang Supriatna menerima buku-buku petunjuk tentang personel yang diserahkan oleh Kolonel Nav Yoyok Y. Setiono.* (Pentak Lanud Hsn) Edisi Januari 2011
47
Berita Daerah
TNI A U Ikuti P ameran Indo Def ence AU Pameran Defence
Pertengahan November, Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan PT. Napindo menyelenggarakan Pameran Indo Defence, Indo Aerospace, Indo Marine 2010. Pameran dibuka oleh Presiden RI Dr. Susilo Sosialisasi Tunjangan Kinerja di Lanud Tanjungpandan. Personel Lanud Tanjungpandan awal Januari bertempat di gedung Balai Prajurit mengikuti sosialisasi Tunjangan Kinerja (Remunerasi) yang disampaikan Lettu Adm Erdian Saragih. Kegiatan ini diadakan dengan maksud untuk memberikan penjelasan kepada seluruh personel mengenai pembayaran tunjangan kenrja bagi prajurit TNI AU, khususnya personel Lanud Tanjungpandan dan diharapkan dapat menerima informasi yang lebih pasti mengenai pembayarannya. Dengan adanya tunjangan kinerja ini setiap personel dituntut untuk menunjukkan prestasi kerja yang optimal demi kemajuan TNI AU.* (Pentak Lanud Tdn) 48
Edisi Januari 2011
Bambang Yudhoyono, di Hall D Kemayoran Jakarta. TNI AU ikut berpartisipasi dengan menampilkan berbagai peralatan yang selama ini digunakan personelnya.
Pada pameran yang diikuti 14 negara tersebut, TNI AU tampil in door maupun out door. Untuk in door diisi oleh Dispenau dan AAU sedang out door diwakili oleh Dislitbangau. Materi in door, antara lain miniatur berbagai jenis pesawat terbang yang dimiliki TNI AU, manekin Paskhasau beserta perlengkapan tempurnya, manekin penerbang tempur, manekin Wara, tanda pangkat, tanda jasa, buku-buku terbitan TNI AU, senjata laras panjang serta rompi anti peluru. Sedang untuk out door, materi yang dipamerkan antara lain payung parasut, drugchute pesawat tempur, bom, dan roket. Stan TNI AU mendapat sambutan yang hangat, terbukti banyaknya pengunjung tidak hanya dari personel TNI tetapi juga masyarakat umum dan para pecinta kedirgantaraan.*
“Black Panther” Latihan Air Refueling Danskadron Udara 12 Lanud Pekanbaru, Letkol Pnb Azhar Aditama dan segenap penerbang tempur “Black Panthers” melaksanakan latihan air to air refueling (AAR) atau pengisian bahan bakar di udara, di area west Kota Pekanbaru, selama dua hari pada akhir Desember. Dengan menggunakan pesawat tanker Hercules C130 dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, segenap penerbang tempur Skadron Udara 12 yang mengawaki pesawat tempur Hawk 100/200 secara bergan-
tian melaksanakan AAR di atas ketinggian 10.000 feet. Selain bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang, pelaksanaan latihan ini mutlak harus dikuasai oleh seluruh penerbang tempur mengingat AAR bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jelajah pesawat tempur sehingga dapat terbang dalam jangka waktu yang lebih lama. Pada pelaksanaan latihan tersebut, para penerbang Hawk 100/200 melaksanakan dengan dua cara, secara dry dan wet. Cara dry, memasukkan AAR
probe ke hose pesawat tanker tanpa mengalirkan fuel dan secara “wet” (langsung mengalirkan fuel dari tanker ke pesawat tempur Hawk). Penguasaan teknik AAR mutlak oleh penerbang, baik penerbang Skadron Udara 12 maupun penerbang Skadron Udara 32. Dalam hal ini ketelitian, kecermatan dan kehati-hatian seluruh air crew mutlak dibutuhkan. Latihan terlaksana dengan aman dan lancar sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan sebelumnya. * (Pentak Lanud Pbr) Edisi Januari 2011
49
Berita Daerah
Kontingen Garuda ke Lebanon.Danlanud Abdulrahman Saleh Marsma TNI A. Dwi Putranto melepas 122 personel Satgas Force Protection Company XXVI-C2 dan Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil yang akan bertugas di Lebanon, awal November. Danlanud mengingatkan semua personel Satgas untuk menguasai dan memahami aturan teknis selama mengemban misi perdamaian PBB itu, seperti standard operating procedurs dan rule of engagement termasuk mencermati taktik, teknik dan aturan protokoler internasional agar menjadi pengalaman berharga di masa yang datang. Danlanud menyalami salah seorang personel Satgas.* (Pentak Lanud Abd)
Karbol Ikuti Latsitardanus XXXI di Kalimantan Barat
Sebanyak 124 Karbol Tingkat IV mengikuti Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-31 tahun 50
Edisi Januari 2011
2010, di Pontianak beberapa waktu lalu. Rombongan yang dipimpin Direktur Pengkajian AAU Kolonel Lek Kustono
mewakili Gubernur AAU berangkat ke Pontianak menggunakan kapal melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Latihan dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, bertujuan memupuk rasa persatuan dan kesatuan antartaruna, mahasiswa, dan masyarakat, juga secara integrasi belajar hidup bermasyarakat, sehingga sebagai calon-calon pemimpin bangsa masa depan dapat mempersiapkan diri secara mandiri dengan bekal pengalaman yang diperoleh dari masyarakat secara langsung. Kegiatan para Karbol beserta taruna akademi lainnya antara lain membangun jalan, jembatan, pengobatan gratis, penyuluhan, karya bakti, riset sosial, dan bakti sosial kesehatan. Semua itu dilaksanakan untuk menanamkan nilai-nilai melalui teori dan aplikasi.* (Pen AAU)
Pameran Foto. Lanud Tanjung Pinang mengikuti pameran foto dalam rangka memperingati Hari jadi Kota Tanjung Pinang ke-227, awal Januari 2011 di GOR Kaca Puri, Tanjung. Pameran yang dibuka oleh Walikota Tanjung Pinang, Hj Suryatati Amanan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 4-8 Januari 2011, diikuti sekitar 52 peserta terdiri dari berbagai dinas di bawah jajaran Muspida dan Pemko Tanjung Pinang. Dalam pameran ini Lanud Tanjung Pinang menampilkan foto-foto kegiatan operasi TNI AU, sejarah perjuangan prajurit TNI AU, buku-buku, serta majalah Angkatan Udara; juga pemutaran visualisasi tentang TNI AU yang menarik perhatian para pengunjung khususnya anak-anak dan pelajar dari tingkat SD sampai dengan SMU. Tampak, pengunjung, siswa-siswi SD memenuhi stan TNI AU.* (Pentak Lanud Tpi)
Warga Mabesau Peduli Korban Merapi Sejumlah bantuan logistik dari berbagai elemen masyarakat untuk korban bencana alam Gunung Merapi, terus berdatangan di tempat-tempat pengungsian. Bantuan yang datang bukan saja dari kabupaten atau kota tetangga Sleman dan Magelang saja, namun bantuan juga datang dari berbagai pihak. Termasuk salah satunya dari Wakasau Marsdya TNI Sukirno. Bantuan dari Wakasau berlabel “Peduli Merapi Warga Mabesau Jakarta” tersebut terdiri dari mie instan, air mineral, kue, beras, susu untuk anak serta berbagai makanan cepat saji. Mewakili Wakasau, Kolonel Tek Susanto
menyerahkan bantuan tersebut di dua posko pengungsian yaitu di Wonokerto Kabupaten Sleman dan Desa Blabag Kabupaten Magelang. Selain untuk ikut meringankan beban masyarakat yang menjadi korban letusan Gunung Merapi, bantuan ini juga sebagai wujud keprihatinan warga Mabesau atas musibah yang dialami warga.* (Pentak Lanud Adi)
Kolonel Tek Susanto saat menyerahkan bantuan dari Wakasau untuk korban Gunung Merapi di posko pengungsian Wonokerto Kabupaten Sleman Edisi Januari 2011
51
Berita Daerah
Kunjungi KRI Diponegoro. Danlanud Ranai Letkol Pnb Danang Setyobudi, Dansatrad 212 Ranai Letkol Lek Habib Rachman serta para perwira staf Lanud Ranai dan Satrad 212 Ranai mengunjungi KRI Diponegoro yang sedang berlabuh di dermaga pelabuhan Selat Lampa Ranai, Kabupaten Natuna. Rombongan disambut oleh Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Achmad Wibisono. Kunjungan dimaksudkan untuk mengenal dan mengetahui Alutsista armada AL terbaru dan modern (sigma class) khususnya KRI Diponegoro, juga menambah wawasan serta sejauh mana Alutsiita kedua angkatan dapat bersinergi dalam suatu operasi gabungan. Komandan KRI Diponegoro dan awak kapal selanjutnya mengadakan kunjungan balasan ke Satrad 212.* (Pentak Lanud Rni)
Radio “Suara Angkasa”. Danlanud El Tari Letkol Pnb Joko Sugeng S, pertengahan Oktober lalu meresmikan radio “Suara Angkasa” di halaman Mako Lanud El Tari. Setelah peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti, Danlanud El Tari yang didampingi para Kadis dan perwira staf melihat dari dekat dan mencoba peralatan siaran.* (Pentak Lanud Eli)
52
Edisi Januari 2011
Putr gant ar a 20 10 Dar ar Putrii Dir Dirg antar ara 201 Darii Lanud El T Tar arii Salah satu cara menarik minat kedirgantaraan para kawula muda yang dilakukan Lanud El Tari, sangat menarik. Mereka menggelar kontes pemilihan Putri Dirgantara, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah NTT dan Dinas Pariwisata. Selain berpenampilan menarik, kriteria yang menjadi penilaian adalah kecakapan, sikap/tingkah laku dan yang pasti wawasan kedirgantaraannya serta keterampilan. Peserta Putri Dirgantara 2010 rata - rata berusia antara 16 hingga 22 tahun dengan latar belakang pendidikan mahasiswa, pegawai swasta, pegawai negeri dan sebagainya. Diantaranya merupakan peserta yang telah memiliki pengalaman dengan mengikuti ajang-ajang serupa diantaranya pemilihan putri NTT. Sebelum tampil pada malam final Putri Dirgantara 2010, para peserta mengikuti tahap seleksi dan pembekalan dengan materi seperti kepribadian, pengetahuan umum, wawasan kedirgantaraan public speakers dan sebagainya. Anna Melati Febriyani Dethon dikukuhkan sebagai Putri Dirgantara 2010 pada malam final yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Kristal. Sebagai runner up 1 ditempati oleh Mesyna Wonda sedangkan runner up 2 ditempati oleh Triyanti Laju. Juara favourit Josephina Lawalu. Disamping mendapatkan tropi dan piagam penghargaan, pemenang juga diberikan uang pembinaan selama setahun masa jabatan sebagai Putri Dirgantara 2010.* (Pentak Lanud Eli)
Edisi Januari 2011
53
Berita Daerah
Berwisata Sekaligus Belajar di Lanud Sur yadar ma adarma Sury 47 G Solooy dan EC 120 Colibri. Kedua rombongan akhirnya berkumpul di Hanggar “C” yang diterima Kepala Museum Mayor Adm Sodikin guna melihat pesawat glider dan Gelatik untuk kegiatan olah raga terbang layang juga beberapa pesawat lama koleksi Museum Amerta Dirgantara Mandala serta sebuah ruangan yang dinamakan Sejarah Sekolah Penerbang di Indonesia.* (Pentak Lanud Sdm)
Sekitar 320 siswa kelas 9 SMPN 4 Subang, Jawa Barat mengadakan study tour ke Lanud Suryadarma, Kalijati, beberapa waktu lalu, untuk melihat dari dekat karakteristik pesawat helikopter di Skadron Udara 7. Para siswa juga berkunjung ke museum pesawat “Amerta Dirgantara Mandala” dan rumah sejarah. Kegiatan ini merupakan program akhir tahun sekolah bagi siswa kelas 9 menjelang akhir tahun ajaran. Menurut Hj. Yati Nurhayati, S.Pd., ketua rombongan yang juga guru ilmu pengetahun sosial, kunjungan dilaksanakan untuk mendorong para siswa agar mengetahui dari dekat karakteristik beberapa pesawat baik yang masih operasional maupun yang ada di museum serta menyaksikan benda-benda koleksi yang ada di Rumah Sejarah Kalijati, tempat Belanda dan Jepang mengadakan perundingan pada tahun 1942. Rombongan dibagi menjadi dua kelompok besar, kelompok pertama menuju ke Museum Rumah Sejarah Kalijati dan kelompok kedua ke Skadron Udara 7. Di Museum Rumah Sejarah Kalijati kelompok pertama diterima PNS Andam Fitri sebagai pemandu museum untuk memberikan penjelasan lengkap tentang museum. Rombongan kedua menuju ke Skadron Udara 7 menyaksikan pesawat Bell 54
Edisi Januari 2011
Green Garden Blok H2/9 Daan Mogot Jakarta Jakarta 11520 Telp: (021) 5826711, 5823256, Fax (021) 5823256 E-mail:
[email protected]
Rumkit TNI AU Lanud Medan Gelar Baksos Kurang lebih 250 orang warga Simanindo Kabupaten Samosir berbondong-bondong mendatangi Puskesmas Ambarita untuk mendapatkan pengobatan gratis yang digelar oleh Rumkit Dr Abdul Malik Lanud Medan, akhir Oktober. Pengobatan gratis ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Rumkit Dr Abdul Malik
Lanud Medan dalam memperingati Hari Bakti TNI AU ke-64. Kegiatan ini juga merupakan wujud kepedulian Lanud Medan kepada masyarakat yang berada di Pulau Samosir. Diharapkan pengobatan massal ini dapat bermanfaat bagi warga kecamatan Simanindo sekaligus untuk lebih mempererat tali persaudaraan yang telah
terjalin dengan baik selama ini. Ucapan terima kasih disampaikan Danlanud Medan Kolonel Pnb Taufik Hidayat, SE yang diwakili oleh Karumkit Lanud Medan Mayor Kes drg. Setyo Harmoko kepada semua pihak yang telah membantu dan ikut berperan di dalam penyelenggaraan kegiatan ini.* (Pentak Lanud Mdn)
Lanud Sultan Iskandar Muda Gelar Acara di TTV V Aceh Menyambut penyelenggaraan musim haji tahun 1431H/2010 lalu, Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) bekerja sama dengan PT. Angkasa Pura 2 melakukan sosialisasi melalui media massa lokal, TV Aceh, dalam acara Kopi Baunga (Bincang Pagi di Kedai Kopi). Kegiatan interaktif ini untuk memberikan penjelasan secara langsung kepada masyarakat luas tentang arti dan pentingnya sebuah bandara bagi manusia, sehingga dengan kegiatan ini tidak ada lagi pemahaman yang keliru. Dengan demikian ada satu tugas bersama dalam memelihara keberadaan bandara sebagai salah satu gerbang untuk menuju Provinsi Aceh, sekaligus mempersiapkan Aceh dalam Visit Aceh 2011. Bandara Sultan Iskandar Muda sebagai gerbangnya Aceh, juga menyelenggarakan dan
melayani pelaksanaan keberangkatan dan kedatangan jemaah haji asal Aceh. Bahkan untuk musim haji tahun 2010 lalu menjadi Bandara transit calon jamaah haji dari Balikpapan. Di samping menyosialisasikan program kerja Lanud SIM melalui
acara ini, Kolonel Pnb Maman Suherman, S.AP., M.Si. sekaligus memperkenalkan diri kepada masyarakat Aceh juga TV Aceh khususnya, sebagai Komandan Lanud yang baru.* (Pentak Lanud Sim)
Komandan Lanud SIM Kolonel Pnb Maman Suherman dan General Manager PT. Angkasa Pura 2 sedang siaran interaktif di TV Aceh. Edisi Januari 2011
55
Berita Daerah
Kejuaraan Menembak Korps Paskhas
Para pejabat Korps Paskhas dan komandan satuan jajaran sedang melakukan persiapan menembak.
Dalam memeriahkan serta memperingati Hari Ulang Tahun ke-63 Korps Paskhas, bertempat di lapangan Tembak Korps Paskhas, Lanud Sulaiman Bandung, dilaksanakan kejuaraan menembak pistol antarpamen yang diikuti oleh para asisten Korps Paskhas dan Komandan Wing Paskhas. Kejuaraan ini merebutkan tropi dari
Komandan Korps Paskhas. Selain diikuti para pamen Korps Paskhas, para komandan Kompi dan Komandan peleton juga terlibat dalam perlombaan ini. Pertandingan ini sekaligus untuk mencari bibit atlet menembak, juga untuk memelihara skil para perwira dan menyambut kejuaraan yang akan mempertandingkan berbagai cabang olah raga pada tingkat Mabes TNI. Tujuan ke depan adalah dalam rangka menyambut kejuaraan Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) yang akan diadakan satu kali dalam empat tahun. Pembinaan seperti ini akan terus dilakukan Korps Paskhas tidak hanya pada satu cabang olahraga saja namun seluruh cabang olahraga mulai dari cabang sepak bola, bolla voli, bowling, basket, karate dan cabang-cabang lain lain.* (Pen Korpaskhas)
Penataran Kader Bela Negara di Lanud Surabaya Danlanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans membuka pelatihan perkemahan dan penataran kader bela negara (PKBN) di Lanud Surabaya, beberapa waktu lalu. PKBN diikuti oleh para pramuka saka dirgantara dari SMK Penerbangan Juanda, SMKN 1 Gempol Pasuruan, SMAN 1 Gondang Wetan dan SMKN 1 Beji Pasuruan. Dalam sambutannya Komandan mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan serta menambah wawasan matra dirgantara bagi pramuka saka dirgantara, selain juga sebagai langkah untuk lebih menggiatkan lagi kegiatan-kegiatan pramuka saka dirgantara kwarda Jatim yang dapat dijadikan sebagai alat promosi kepada masyarakat sehingga diharapkan dapat menimbulkan minat dirgantara dalam kehidupan masyarakat. Di dalam kegiatan perkemahan ini dilaksanakan juga penataran kader bela negara dengan tujuan mempertebal jiwa nasionalisme dan patriotisme sehingga tumbuh kesadaran bagi generasi penerus terhadap kelangsungan keutuhan bangsa Indonesia. 56
Edisi Januari 2011
Pelatihan dilaksanakan dua hari di Gedung Hercules dengan berbagai macam materi pelajaran yang disampaikan oleh para pejabat Lanud Surabaya.* (Pentak Lanud Sby)
Danlanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans sedang menyematkan pita kepada perwakilan peserta perkemahan dan penataran kader bela negara.
Wamenhan Tinjau Pesawat C-130 Hercules Wamenhan Letjen TNI Safrie Samsudin di dampingi Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Wakil Menteri Keuangan RI, Dirjen Renhan Kemhan, Dirjen Renahan Kemhan, dan para pejabat lainnya melakukan kunjungan ke Skadron Udara 32 Wing 2, Lanud Abd Saleh pertengahan Oktober. Kunjungan diterima oleh Danlanud Abdulrahman Saleh Marsma TNI A. Dwi Putranto beserta para pejabat Lanud di VIP room Lanud Abd Saleh. Selanjutnya rombongan langsung meninjau Skadron Udara 32 untuk melihat langsung kondisi pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abd Saleh yang telah di retrofit maupun yang belum. Dalam hanggar Skadron Udara 32, Wamenhan memeriksa pesawat C-130 Hercules nomor seri A1305 yang telah diretrofit di Singapura dan pesawat C-130 Hercules nomor seri A-1304 yang rencananya akan diretrofit.
Setelah melaksanakan peninjauan, Wamenhan beserta rombongan menerima paparan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Logistik Lanud Abd Saleh Letkol Tek Asfan Jauhari yang menjelaskan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi tentang perawatan dan kesiapan pesawat Hercules.
Wamenhan mengharapkan tahun 2013 nanti, pesawat kita mampu mengangkut pasukan sebanyak dua batalyon untuk Operasi Militer perang maupun Operasi Militer Selain Perang. Hal ini terkait rencana program retrofit 5 pesawat C-130 Hercules yang ada dengan nomor seri A1303, A-1304, A-1309, A-1310 dan seri A-1313.* (Pentak Lanud Abd)
Operasi Gaktib. Anggota Satpom Lanud Manuhua sedang melaksanakan pemeriksaan terhadap seluruh anggota antara lain mengenai kelengkapan peralatan kendaraan, seragam, identitas diri dan kerapihan. Kegiatan ini merupakan rangkaian pelaksanaan penegakan ketertiban (Gaktib) yang digelar di markas Lanud Manuhua dengan sandi “Operasi Gaktib Waspada Camar 2010”, pertengahan Desember.* (Pentak Lanud Mna)
Edisi Januari 2011
57
Ifa Kurniawati, Urutan Pertama Paralayang Dunia Meski atlet Indonesia hanya mengikuti tiga seri dari empat seri yang dipertandingkan, namun prestasi yang diraih sangat membanggakan. Seusai Kejuaraan Dunia Nomor Ketepatan Mendarat Paralayang (Para Gliding Accuracy World Cup) seri keempat yang digelar di Stubai Austria, Oktober silam, Ifa Kurniawati, atlet paralayang putri Indonesia meraih nilai overall terbanyak dan berhasil menempatkan diri pada urutan pertama. Dalam seri keempat, atlet terbang layang dari Jawa Timur tersebut, tidak menduduki peringkat pertama namun nilai overall-nya mengungguli Marketa 58
Edisi Januari 2011
Thomaskova (Cekoslovakia) dan Milawati Sirin (Indonesia) setelah menyelesaikan seluruh empat seri kejuaraan dunia di tahun 2010 ini. Sedang atlet putra Indonesia atas nama Wahyu Yudha pada posisi urutan kelima dunia dan diikuti Jonny Effendy urutan keenam. Untuk atlet putra urutan pertama diraih Matjas Feraric (Slovenia), kedua Anton Svoljsak (Slovenia), ketiga Jaka Gorenc (Slovenia) serta keempat Dusan Gorenc (Slovenia). Kejuaraan dunia yang berlangsung dari tanggal 1 sampai 3 Oktober 2010 di lembah Stubai, terletak di pegunungan Alpen Austria ini, diikuti sebanyak 52
atlet paralayang dunia yang berasal dari 15 negara seperti Austria, Indonesia, Jepang, Kroasia, Slovenia, Serbia, Bulgaria, Rumania, Montenegro, Turki, Inggris, Luthania, Macedonia dan Cekoslovakia. Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam kejuaraan dunia tersebut mengirimkan tiga atlet putri ( Ifa Kurniawati, Milawati Sirin dan Lis Andriana), tiga atlet putra (Wahyu Yudha, Jonny Effendy dan Ardi Kurniawan) serta dua official (Gendon Subandono/ manajer dan Dharmawan Sirin/ pelatih). Dengan diselesaikannya Ke-
juaraan Dunia Ketepatan Mendarat untuk tahun 2010 ini, Indonesia menjadi dikenal sebagai salah satu negara yang kuat untuk nomor ketepatan mendarat Para Gliding Accuracy di dunia. Pada peringkat dunia ketepatan mendarat kejuaraan seri tahun 2010 ini, atlet-atlet Indonesia berhasil menempati urutan tiga besar dunia untuk putri dan peringkat 10 besar dunia untuk putra.
Menurut salah satu atlet, Wahyu Yudha, kendala dalam mengikuti kejuaraan antara lain keberangkatan yang terlalu dekat dengan waktu bertanding sehingga tidak ada waktu cukup untuk melakukan orientasi medan. “Selain itu sebagian atlet masih menggunakan peralatan lama, bahkan ada yang harus
pinjam terlebih dahulu peralatan milik sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta”, ungkapnya. Menembus urutan pertama dunia untuk olahraga terbang layang adalah tidak mudah, namun atlet terbang layang putri Indonesia telah mampu membuktikan. Bravo atlet terbang layang Indonesia.*(Bintang Yudianta )
Ikut tiga seri Para Gliding Accuracy World Cup untuk tahun 2010 diadakan sebanyak empat seri, seri pertama di Batu Malang (3 sampai 6 Juni), seri kedua di Croatia (6 sampai 10 Agustus), seri ketiga di Sarajevo (20 sampai 22 Agustus) dan seri keempat di Austria (1- 3 Oktober). Atlet-atlet paralayang Indonesia hanya mengikuti tiga seri yaitu di Batu Malang, Sarajevo dan di Austria. “Untuk mempertahankan prestasi ini, atlet Indonesia harus banyak mengikuti berbagai kejuaraan dunia, mengingat kondisi lapangan di setiap Negara selalu berbeda sehingga hal ini dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuan atlet paralayang Indonesia”, ungkap Dharmawan Sirin, pelatih Tim Indonesia yang juga Kabid Pembinaan Prestasi FASI Paralayang Indonesia. Walau hanya tiga seri yang diikuti, namun prestasi yang diukir atlet putri terbang layang Indonesia pantas mendapat apresiasi. “Kami berterima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga yang telah memberikan perhatian kepada Tim Indonesia sehingga dapat mengikuti tiga seri dari empat seri Kejuaraan Dunia Paralayang 2010 ini”, jelas Gendon Subandono, Manajer Tim. Edisi Januari 2011
59
Berita Daerah
Dari Skadron Udara 5,
Seorang Penerbang Lulus Kaptensi, Dua Lainnya Selesai Transisi Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Agus Supriatna, beberapa waktu lalu, di Skadron Udara 5 Wing 5, memimpin acara tradisi Kaptensi Penerbang Skadron Udara 5 atas nama Kapten Pnb Ahmad Iwan sebagai Kapten Pilot Boeing 737 dan dua personel penerbang transisi atas nama Lettu Pnb Aldi dan Lettu Pnb Reza. Acara tradisi yang cukup khidmat tersebut diawali penyiraman air bunga dan pemecahan telur dikepala Kapten Pnb Ahmad Iwan dan penyematan Camar Number 50 kepada Lettu Pnb Aldi serta Camar Number 49 kepada Lettu Pnb Aldi oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin. Turut melaksanakan penyiraman Komandan Wing 5, Komandan Skadron Udara 5 dan Ny. Agus Supriatna serta Ny.Ahmad Iwan istri Kapten Pnb 60
Edisi Januari 2011
Ahmad Iwan berkesempatan menyiram suaminya. Usai penyiraman dan pemecahan telur dilanjutkan acara mencium hidung pesawat Boeing 737 oleh Kapten Pnb Ahmad Iwan yang diteruskan jalan jongkok masuk selokan bersama dua personel penerbang transisi serta beberapa penerbang dan personel JMU. Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin yang diserahkan kepada Kapten Pnb Ahmad Iwan. Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Agus Supriatna dalam sambutannya mengatakan Skadron Udara 5 telah menyelesaikan salah satu programnya yaitu tahapan dan siklus latihan para penerbangnya serta kru, sehingga dapat menyelesaikan program
pendidikan kaptensi dan transisi tanpa hambatan yang berarti. Selanjutnya Komandan mengatakan, dalam pelaksanaan program kaptensi dan transisi bagi para penerbang Skadron Udara 5, tentunya dijumpai adanya hambatan dan kendala yang tidak bisa dihindari, namun demikian, dengan ketekunan dan kerja keras serta kerjasama dari semua pihak yang terkait, semua dapat diatasi. Komandan menekankan, bagi yang telah menyelesaikan program transisi dan kaptensi ini, dituntut terus meningkatkan dan menggali serta mengaplikasikan ilmu yang telah diajarkan oleh instruktur untuk bekal pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai penerbang maupun kru di Skadron Udara 5.*(Pentak Lanud Hnd)
“Harpy dan Thresher” Raih 1000 Jam Lettu Pnb Andry “Harpy” Setiawan dan Kapten Pnb M. Amry “Thresher” Taufanny, SE menutup tahun 2010 dengan prestasi gemilang. Mereka berhasil membukukan 1000 jam terbang; “Harpy” pada pesawat tempur F16 sedangkan “Thresher” pada pesawat tempur Hawk 100/200. Harpy meraih 100 jam terbang saat melaksanakan misi/terbang formasi BFM, di training area Lanud Iswahjudi, dengan menggunakan pesawat F-16/ Fighting Falcon nomor registrasi TS 16-06 akhir Desember lalu. Putra kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat ini lulus AAU tahun 2003, dan Sekbangau Angkatan ke-70 tahun 2005. Keberhasilannya ditandai dengan tradisi berupa penyiraman air kembang oleh Danwing 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Andy-
awan M.P., dan disaksikan oleh para Kepala Dinas, para pejabat serta para penerbang lainnya. Kapten Pnb M. Amry “Thresher” Taufanny, SE. membukukan 1000 jam terbang pesawat Hawk 100/200 dengan melaksanakan exercise formasi, terbang dengan Wingman Mayor Pnb Bagus “Griffin” Hariyadi Brotokusumo di training area R 2 Medium/Low. “Thresher” alumnus AAU 2002; mulai aktif terbang di pesawat tempur jenis Hawk 100/200 sejak Agustus 2005 dan dalam kesehariannya sebagai Elang-29 telah mempunyai kualifikasi Element Leader dan test pilot. Saat ini “Thresher” menduduki jabatan Kasubsibinlambangja Skadron Udara 1 Lanud Supadio.* (Pentak Lanud Iwj dan Pentak Lanud Spo)
Edisi Januari 2011
63
”Conda”
Sandang Hawk 94, ”Fennec, Jaeger & Smacker”
Raih 1000 Jam Terbang S
kadron Udara 15 Lanud Iswahjudi kembali mencatatkan para penerbangnya, dalam tinta sejarah jajaran penerbang Wing 3. Kali ini Mayor Pnb Wastum “Conda” alumnus AAU tahun 1996 dan lulusan Sekbangau Angkatan ke-56 tahun 1998, yang kesehariannya menjabat sebagai Kalambangja, Lanud Iswahjudi, secara resmi menyandang “Hawk Number”, setelah menyelesaikan Pendidikan Konversi Angkatan ke5, pesawat Hawk MK-53 hanya dengan 26 jam terbang, pada November lalu. Penyematan “Hawk Number” dilakukan oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto, di Shelter Skadron Udara 15, awal November. “Conda” menyandang “Hawk 94” karena ia adalah penerbang ke-94 dalam sejarah panjang pesawat Hawk MK-53 yang berhasil menyelesaikan pendidikan baik transisi maupun konversi sebagai awal pengabdian di Skadron Udara 15. Keseluruhan jam terbang yang dimiliki 1038.15 jam. Untuk pesawat F-16 Fighting Falcon dan 668.15 jam terbang propeller yang meliputi AS-202 Bravo, T-34 Charlie dan KT-1B/ Wong Bee. Pada waktu yang sama, Kapten Pnb Frando “Fennec” Marpaung berhasil meraih 1000 jam terbang dengan pesawat Hawk MK-53, setelah melaksanakan latihan profisiensi simulated surface attack di daerah Pulung, Ponorogo, menggunakan pesawat TT-5312. “Fennec” melaksanakan simulasi penembakan, baik bom ataupun roket dari udara ke darat. Keberhasilan “Fennec”, alumnus AAU tahun 2000 ini menunjukkan bahwa seluruh jajaran Skadron Udara 15, selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Dengan jam terbang propeller 188.10 meliputi pesawat AS-202 Bravo dan T-34 Charlie melengkapi keberhasilan “Fennec” dalam pencapaian 1000 jam terbang ini. Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto setelah menyematkan, badge Hawk Number dan badge 1000 jam menyiramkan air kembang kepada “Conda” dan “Fennec”.
64
Edisi Januari 2011
Suta Jaeger Pada bulan yang sama, Lettu Pnb I Kadek Suta “Jaeger” Arumbawa alumnus AAU tahun 2003 raih 1000 jam terbang menggunakan pesawat tempur F-5 Tiger. Prestasi tersebut diraih saat mendukung transisi F-5 support, pertengahan Nopember lalu di Trainning Area Lanud Iswahjudi. Sebelum acara tradisi penyiraman air kembang, Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto mengatakan bahwa, prestasi 1000 jam terbang bukan hal yang rutin terjadi namun diperlukan disiplin tinggi serta tidak boleh takut, asal mematuhi prosedur penerbangan. Sebelum menerbangkan pesawat tempur F-5/Tiger, pesawat yang pernah diterbangkan “Jaeger” diantaranya, AS 202 Bravo, T-34 Charli Mentor serta Hawk MK-53. Sebagai tradisi Danlanud Iwj menyiramkan air kembang diatas kepala “Jaeger” di shelter Skadron Udara 14. Kapten Pnb Hery “Smacker” Setiawan Dari Pekanbaru, catatan prestasi diukir oleh salah seorang penerbang Skadron Udara 12 Lanud yaitu Kapten Pnb Heri “Smacker” Setiawan. Prestasi 1000 jam terbang diperolehnya dengan menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200. Setelah membukukan 1000 jam terbang “Smaker” berhak atas Badge 1000 jam terbang yang disematkan langsung oleh Danlanud Pekanbaru Kolonel Pnb Nanang Santoso yang dilanjutkan dengan tradisi penyiraman air kembang oleh segenap pejabat Lanud Pekanbaru, di Shelter Skadron Udara 12, awal Oktober. Kapten Pnb Hery “Smacker” Setiawan yang keseharian menjabat sebagai Kasilambangja Skadron Udara 12 merupakan alumnus AAU tahun 2001
Pada kesempatan tersebut Danlanud menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan yang diraih, serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh personel yang selama ini turut menyumbangkan tenaga, pikiran serta loyalitasnya sehingga para penerbang Skadron Udara 12 dapat mencapai keberhasilannya. “Keberhasilan ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dari seluruh anggota, baik segenap kru pendukung dari Skadron Udara 12
maupun segenap anggota Skatek 045 selaku teknisi pesawat; untuk itu saya ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya”, ujar Danlanud. * (Pentak Lanud Iwj dan Pentak Lanud Pbr)
Edisi Januari 2011
65
Berita Daerah
Wakasau Kunjungi Satrad 243 Wakasau Marsdya TNI Sukirno, S.E.MM beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Lanud Timika untuk melihat perkembangan pembangunan Satrad 243, pertengahan Desember. Rombongan disambut oleh Danlanud Timika Letkol Nav I Nyoman Suadnyana, S.T, Wakil Bupati Mimika H. Abdul Muis beserta Muspida Kabupaten Mimika dan seluruh perwira Lanud Timika. Pejabat yang turut mendampingi Wakasau dalam kegiatan tersebut antara lain Pangkoopsau II Marsda Agus Munandar, Waaslog Kasau Marsma TNI Bambang Tidjoyono, Kaskohanudnas Marsma TNI J.F.P. Sitompul, Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos, Kadiskomlekau Marsma TNI Sumardjo, Pangkosekhanudnas IV Biak Kolonel Pnb M. Syaugi
dan Sesdisfaskonau Kolonel Sus Muchtar Lutfi. Meskipun dalam guyuran hujan, Wakasau dan rombongan tetap melaksanakan peninjauan di lokasi Satrad 243 di Mimika, Timika, seperti head
radar, mes kru, dan sebagainya. Keesokan harinya rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Merauke, juga untuk melihat langsung kondisi satuan radar di sana. * (Pentak Lanud Tmk)
TNI AU- RSAF. Hubungan bilateral antara Angkatan Udara dan Republic of Singapore Air Force (RSAF) sudah memasuki tiga dasawarsa. Hubungan kedua angkatan udara ini dijalin melalui berbagai kerjasama latihan militer yang dilaksanakan secara bergantian di Indonesia atau Singapura. Latihan militer kedua angkatan udara ini dikenal dengan Latihan Elang Indopura, Camar Indopura (pesawat intai), dan Manyar Indopura (helikopter). Menandai 30 tahun hubungan kerjasama ini Wakasau Marsdya TNI Sukirno K.S, dan dan Chief of Staff of RSAF Brigadir General Boo Cher Mou meresmikan Unveiling of Archived Artefacts di Singapura, dan penerbitan buku 30 Tahun Perjalanan Indopura, beberapa waktu lalu.*
66
Edisi Januari 2011
Foto bersama. Setelah meresmikan sejumlah proyek di Sulawesi Selatan di antaranya peresmian ekspor perdana biji besi, proyek infrastruktur dan Trans Studio Mall Makassar (wahana bermain indoor terbesar di dunia) serta rapat koordinasi gubernur se- Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Polhukam Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto menyempatkan diri untuk foto bersama dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Danlanud Sultan Hasanuddin, Danwing 5 serta para penerbang pesawat tempur Sukhoi di Skadron Udara 11, Lanud Sultan Hasanuddin, pertengahan Oktober.* (Pentak Lanud Hnd)
Sambut Wapres. Akhir Oktober lalu, bertempat di Bandara Internasional Minangkabau, Danlanud Padang Letkol Pnb Awang Kurniawan, ST beserta Unsur Muspida Tingkat I Sumatera Barat menyambut kedatangan Wapres Budiono. Kunjungan Wapres ini untuk melihat langsung korban gempa dan tsunami di Pagai Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Wapres Budiono berangkat ke Mentawai menggunakan helikopter Super Puma Milik TNI AU.* (Pentak Lanud Pdg) Edisi Januari 2011
67
Berita Daerah
Sertijab Pangkohanudnas. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE melantik Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T sebagai Pangkohanudnas menggantikan Marsda TNI Dradjad Rahardjo, S.IP dalam suatu upacara militer bertempat di lapangan apel Makohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta, awal November. Serah terima jabatan ini menindaklanjuti surat keputusan Panglima TNI nomor Kep/630/IX/2010 tanggal 27 September 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan dilingkungan TNI. Putra kelahiran Madiun ini merupakan lulusan AAU tahun 1978, sebelumnya menjabat sebagai Pangkoopsau I. Sedangkan Marsda TNI Dradjad Rahardjo, S.IP alumnus AAU tahun 1976 memasuki persiapan purna tugas. Sertijab ditandai dengan penyerahan tongkat komando oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE kepada Pangkohanudnas yang baru Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T. * (Pen Kohanudnas)
Sertijab Pangkoopsau I. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP memimpin upacara Sertijab Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi menggantikan Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, akhir Oktober. Pejabat baru, Marsda TNI Dede Rusamsi alumnus AAU 1981 ini sebelumnya menjabat sebagai Pati Sahli Tk. III Bid. Ekkudag Panglima TNI, sedangkan Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T mengemban jabatan sebagai Pangkohanudnas. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP melakukan salam komando dengan pejabat lama dan baru usai acara sertijab.* (Pen Koopsau I)
Sertijab Dankodikau. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP memimpin Upacara Sertijab Dankodikau dari Marsda TNI Daryatmo, S.IP kepada Marsma TNI Budijono, di Lapangan Upacara Makodikau, akhir Oktober. Marsda TNI Daryatmo, S.IP selanjutnya menjabat sebagai Aspers Kasum TNI. Dalam sambutannya Kasau mengatakan, menghadapi tantangan ke depan, kualitas sumber daya manusia merupakan hal utama yang tidak dapat ditawartawar lagi. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan anggaran dan modernisasi alutsista harus disambut dengan kesiapan sumber daya manusia yang terukur dengan stándar yang jelas. Untuk itu, diperlukan keseriusan dalam mengelola sumber daya yang ada. Selesai Sertijab Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP melakukan salam komando dengan pejabat lama dan baru usai sertijab.* (Pen Kodikau)
68
Edisi Januari 2011
Sertijab Dirjian AAU. Gubernur AAU Marsda TNI Sru Astjarjo Andreas melantik Kolonel Sus Supomo sebagai Direktur Pengkajian (Dirjian) AAU menggantikan Kolonel Lek Kustono, bertempat di VIP Room Mako AAU, akhir Oktober. Pejabat baru adalah alumnus AAU tahun 1983, dan pernah bertugas sebagai Pembantu Athan di Brasil; jabatan terakhir adalah Dosen Golongan IV AAU. Selanjutnya pejabat lama Kolonel Lek Kustono Alumnus AAU 1983 berdinas di Mabes TNI, Jakarta.* (Pen AAU)
Sertijab Pangkosekhanudnas IV. Pangkohanudnas Marsda TNI Eddy Suyanto, ST memimpin serah terima jabatan Pangkosekhanudnas IV dari Marsma TNI Ida Bagus Putu Dunia kepada Kolonel Pnb Muhammad Syaugi, pertengahan November di Biak. Pangkosekhanudnas IV yang baru adalah alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1985 sebelumnya bertugas sebagai pamen Srenaau, Mabesau Cilangkap. Sedangkan Marsma TNI Ida Bagus Putu Dunia alumnus AAU tahun 1981 tersebut selanjutnya melaksanakan tugas barunya sebagai Pati Sahli TK III bidang Ekkudag Panglima TNI. Pangkohanudnas dengan pejabat lama dan baru melakukan salam komando setelah sertijab.* (Pen Kohanudnas)
Sertijab Danseskoau. Marsma TNI Boy Syahrir Qamar, SE dilantik sebagai Danseskoau menggantikan Marsda TNI Ignatius Basuki dalam upacara serah terima jabatan yang dipimpin oleh Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP di Lembang Bandung, akhir November. Marsma TNI Boy Syahrir Qamar alumni AAU 1980 sebelumnya menjabat sebagai Wadankodikau, sedangkan Marsda TNI Ignatius Basuki alumni AAU 1977 mendapat promosi jabatan sebagai Asisten Operasi Kasau. Usai sertijab dilaksanakan salam komando pejabat lama dan baru dengan Kasau.* (Pen Seskoau)
Edisi Januari 2011
69
Berita Daerah
Sertijab Kadisops & Kadispers Lanud Smo. Danlanud Adi Sumarmo Kolonel Pnb Hadi Tjahjanto memberi ucapan selamat kepada pejabat lama dan pejabat baru usai memimpin serah terima jabatan Kadisops dan Kadispers Lanud Adi Sumarmo, di Solo, akhir Oktober. Jabatan Kadisops diserahterimakan dari Letkol Pnb Ign. Wahyu Anggono, SE kepada Letkol Pnb Riadi Widyoko, sedangkan Kadispers di jabat oleh Letkol Adm Ari Presmana Tarigan menggantikan pejabat lama Mayor Adm Dody Sumardi. * (Pentak Lanud Smo)
Dankoharmatau menyerahkan Lambang Satuan kepada Dandepohar 20 yang baru,
Jabatan Dandepohar 20, 60 serta Dandepohar 50 Diserahterimakan Dankoharmatau Marsda TNI Ferdinand, A.M, pertengahan November lalu memimpin upacara sertijab Dandepohar 20 dan 60 di Lapangan Dirgantara Lanud Iswahjudi. Jabatan Komandan Depohar 20 diserahterimakan dari Kolonel Lek Saifudin kepada Kolonel Lek Hadi Suwito, S.E., sedangkan jabatan Komandan Depohar 60 dari Kolonel Tek Mahendradatta, S.I.P kepada Kolonel Tek Gunadi Haryadi. 70
Edisi Januari 2011
Dandepohar 20 yang baru, Kolonel Lek Hadi Suwito, S.E. sebelumnya menjabat sebagai Pamen Diskomlekau, sedangkan Kolonel Lek Saifudin selanjutnya akan menduduki jabatan baru, sebagai Kasubdisbinproflek, Diskomlekau. Sementara Kolonel Tek Mahendradatta, S.I.P selanjutnya menduduki jabatan baru sebagai Kasubdissenmu Disaeroau, Jakarta yang sebelumnya dijabat oleh Komandan Depohar 60 yang baru, Kolonel Tek
Gunadi Haryadi. Sebelumnya, pada awal November ada mutasi pejabat juga di jajaran Koharmatau, yaitu Dandepohar 50, Lanud Adi Sumarmo, Solo. Jabatan Dandepohar 50 diserahterimakan dari Kolonel Lek Ir. Junianto, MM (selanjutnya sebagai Dosen Penuntun di Seskoau) kepada Kolonel Lek B.J.J. Hetharia, SE yang sebelumnya menjabat Kasubdis Sislek Dislitbangau. * (Pentak Lanud Iwj dan Lanud Smo)
2010
Sertijab Tiga Pejabat Teras Koopsau II. Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar melepas tanda jabatan Asren Koopsau II dari Kolonel Pnb Andi Gunawan Wirson untuk selanjutnya disematkan kepada pejabat baru Kolonel Pnb I Nyoman Trisantosa, pada upacara sertijab Asren Koopsau II, beberapa waktu lalu di Makassar. Pada waktu yang bersamaan diserahterimakan juga dua jabatan lainnya yaitu Askomlek Kas Koopsau II dan Kepala Kesehatan Koopsau II. Kolonel Lek Indriyanto Wibowo Leksono menggantikan Kolonel Lek Abdul Wahab sebagai Askomlek Kas Koopsau II dan Letkol Kes Charles PJS menggantikan Kolonel Kes Rokib sebagai Kepala Kesehatan Koopsau II. awal November lalu.* (Pen Koopsau II) Sertijab Danlanud El Tari. Pang– koopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar pertengahan November melantik Letkol Nav Joko Winarto, SE sebagai Danlanud Eltari Kupang menggantikan Letkol Pnb Joko Sugeng Sriyanto, bertempat di Appron Lanud Eltari. Letkol Nav Joko Winarto, merupakan Alumnus AAU tahun 1992, sebelumnya bertugas sebagai staf Intelejen Mabes TNI, Jakarta. Sementara Letkol Pnb Joko Sugeng Sriyanto yang alumnus AAU tahun 1991 selanjutnya bertugas sebagai Pabandya Opsban Paban II/ Ops Sops, Mabesau, Jakarta. Usai sertijab dilakukan salam komando.* (Pentak Lanud Eli) J abatan Aspers Kaskoopsau I
Diserahterimakan. Pangkoopsau I Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T memimpin acara sertijab Aspers Kaskoopsau I dari pejabat lama Kolonel Pnb Pip Darmanto kepada Kolonel Pnb Jeffri Yandi di Gedung Serbaguna Makoopsau I, pertengahan Oktober. Kolonel Pnb Jeffri Yandi, sebelumnya menjabat sebagai Aspers Kosek Hanudnas II Makassar, sedangkan Kolonel Pnb Pip Darmanto sebagai Irdaops Itops Itjen Mabesau. Dalam acara tersebut dilakukan penyematan tanda jabatan kepada pejabat barau oleh Pangkoopsau I.* (Pen Koopsau I) Edisi Januari 2011
71
Sertijab Danlanud Wolter Monginsidi. Letkol Pnb Ign. Wahyu Anggono, pertengahan November dilantik oleh Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar sebagai Danlanud Wolter Monginsidi menggantikan Letkol Pnb Arifin Sjahrir, dengan upacara militer di lapangan apel Lanud Wolter Mongisidi. Pejabat baru, Letkol Pnb Ign Wahyu Anggono adalah alumnus AAU tahun 1992, sebelumnya bertugas sebagai Kadisops Lanud Adi Sumarmo, Solo. Sedangkan Letkol Pnb Arifin Sjahrir, alumnus AAU tahun 1991, selanjutnya menempati pos baru di Seskoau Bandung. Sesaat setelah upacara selesai Pangkoopsau II melakukan salam komando dengan pejabat lama dan baru.* (Pen Koopsau II) Sertijab Danki E BS Paskhas. Danwing II Paskhas Letkol Psk Budi Sumarsono memimpin upacara Sertijab Danki E BS Paskhas dari Kapten Psk Y. Made Suarsono kepada Kapten Verial Tunruribela di halaman Mako Kompi E BS Paskhas, pertengahan November. Pejabat lama, Kapten Psk Y. Made Suarsono alumnus AAU tahun 2000 mendapat tugas baru sebagai Kasubsi Opslat Wing I Paskhasau Halim Perdanakusuma Jakarta, sementara pejabat baru, Kapten Verial Tunruribela alumni AAU 2001 sebelumnya bertugas di Batalyon 463 Paskhas Madiun. Selesai upacara dilakukan salam komando pejabat lama dan baru dengan Danwing II Paskhas.* (Pentak Lanud Adi)
Sertijab Dansatpom Lanud Padang. Danlanud Padang Letkol Pnb Awang Kurniawan, S.T pertengahan November lalu melantik Kapten Pom Tri Gunawan, S.H sebagai Dansatpom Lanud Padang yang baru menggantikan Kapten Pom Robert Flan, SH bertempat di ruang rapat Lanud Padang. Menandai serah terima jabatan Danlanud menanggalkan pangkat pejabat lama kemudian memasangkan pada pejabat baru.* (Pentak Lanud Pda) Edisi Januari 2011
73
Berita Daerah
Pelaporan Kenaikan Pangkat Pati TNI AU
Wakasau Marsdya TNI Sukirno KS, SE, MM menerima pelaporan kenaikan pangkat 9 Perwira Tinggi TNI AU yang terdiri atas lima orang berpangkat Marsda dan empat Marsma di Mabesau Cilangkap, akhir Desember. Kenaikan pangkat ter– sebut berdasarkan Kepres RI
Nomor: 64/TNI/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi para perwira tinggi dan perwira menengah TNI. Kesembilan pejabat TNI AU tersebut yaitu Marsda TNI Isnawan, S.IP Tenaga Pengajar Bid. Ideologi Lemhannas RI,
Sertijab Manuhua. Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar memimpin sertijab Danlanud Manuhua dari Letkol Pnb Joko Hadi Purwanto bertempat di lapangan Putra Angkasa. Upacara dihadiri para pejabat di lingkungan Militer/Polri di Kabupaten Biak, Numfor. Komandan Lanud Manuhua yang baru Letkol Pnb Joko Hadi Purwanto alumnus AAU 1993 sebelumnya menjabat Danskadron Karbol Tk. III. AAU, sedangkan Letkol Pnb Joko Tribowo AAU 1992 selanjutnya menjabat sebagai Pabandyalat Ops Kosekhanudnas IV Biak. Usai acara sertijab Pangkoopsau II mengadakan salam komando dengan pejabat yang baru.* (Pentak Lanud Mna) 74
Edisi Januari 2011
Marsda TNI Adityawarman, S.IP Tenaga Pengajar Bid. Ekonomi Lemhannas RI, Marsda TNI Syahrul Anshory Tenaga Pengajar Bid. Hu– bungan Internasional Lem– hannas, Marsda TNI Boy Syahril Qamar, SE Dan– seskoau, Marsda TNI Drs. T. Ken Darmastono, M.Sc Deputi KA BIN Bid Teknologi BIN, Marsma TNI Herry Kusuma, S.IP Kadismatau, Marsma TNI Johny Kadarma, M.Sc Asdep 1/II UR Diplomatik Publik dan Perjalanan Internasional Kemenkopolhukam RI, Marsma TNI Muhammad Syaugi, S.Sos Pangkosekhanudnas IV, Marsma TNI Rakhman Haryadi GA, MBA, M.Sc Wadankodikau. Sebelum melapor ke Wakasau, kesembilan perwira tinggi TNI AU tersebut bersama perwira tinggi TNI AD dan TNI AL menghadap Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Mabes TNI Cilangkap untuk melaporkan kenaikan pangkat.*
Sertijab Danlanud Wiriadinata. Pangkoopsau I Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T (sekarang Pangkohanudnas) melantik Letkol Pnb Rudi Faisal sebagai Danlanud Wiriadinata menggantikan Letkol Pnb Tata Budi Pratama, di Apron Base Ops Lanud Wiriadinata, pertengahan Oktober. Letkol Pnb Rudi Faisal sebelumnya menjabat sebagai Pabandya-3/Doktrinops Paban II/ Orstra Sops TNI di Jakarta, sedangkan Letkol Pnb Tata Budi Pratama selanjutnya menempati pos baru dari jabatan Letkol Pnb Rudi Faisal yang ditinggalkan. Selesai sertijab dilakukan salam komando Pangkoopsau I dengan pejabat lama dan baru.* (Pentak Lanud Wir)
Sertijab Danlanud Ngurah Rai. Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar melantik Letkol Pnb Jumarto sebagai Danlanud Ngurah Rai menggantikan Letkol Pnb Aldrin P. Mongan pertengahan Oktober lalu. Letkol Pnb Jumarto, alumnus AAU tahun 1992, sebelumnya menjabat sebagai Pabandya Renprogar Sren Koopsau I. Sementara Letkol Pnb Aldrin P. Mongan alumnus AAU 1992 selanjutnya akan menempati pos baru sebagai Pabandya Binpotdirga Koopsau II. Selesai acara sertijab Pangkoopsau II mengadakan salam komando dengan pejabat lama dan baru.*(Pen Koopsau II) Sertijab Karumkit Lanud Iwj. Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto, memimpin Sertijab Karumkit Lanud Iswahjudi, dari Letkol Kes dr. Alex Chandra Sp.OG, kepada Letkol Kes dr. Agung Maryanto Sp.B, di ruang rapat Markas Lanud Iswahjudi, akhir Oktober. Selanjutnya Letkol Kes dr. Alex Chandra Sp.OG akan menduduki jabatan sebagai Pakes Golongan V Rumah Sakit Atang Sendjaja, Bogor, sedangkan Karumkit baru, Letkol Kes dr. Agung Maryanto, Sp.B, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Klinik Rumah Sakit Hardjolukito Lanud Adisutjipto,Yogyakarta. Tampak Letkol Kes dr. Agung Maryanto menandatangani berita acara Sertijab disaksikan Danlanud Iwj Marsma TNI Ismono Wijayanto.* (Pentak Lanud Iwj) Edisi Januari 2011
75
Berita Daerah
Sertijab Kadispers dan Kaset Lanud Adisutjipto. Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Hadiyan Sumintaatmadja memimpin upacara sertijab Kadispers dari Kolonel Pnb I Nyoman Tri Santosa kepada Kolonel Pnb Harris Haryanto, S.IP. sementara Kaset Lanud Adisutjipto dari Mayor Adm Sri Setyoweni kepada Kapten Adm Sri Wardani. Kolonel Pnb I Nyoman Tri Santosa selanjutnya akan menjadi Asren Kas Koopsau II di Makassar, sedangkan Mayor Adm Sri Setyoweni menjadi Pamen di Lanud Adisutjipto. Sertijab dilaksanakan di Ruang Rapat Komandan, pertengahan Oktober.* (Pentak Lanud Adi)
Sertijab Aspers Korpaskhasau. Dankorpaskhas Marsma TNI Harry Budiono memasang tanda jabatan kepada Kolonel Psk T. Seto Purnomo sebagai Aspers Korpaskhas yang baru menggantikan Kolonel Adm Syamsunasir, pertengahan Oktober di Bandung. Pejabat baru, Kolonel Psk T Seto Purnomo sebelumnya menjabat Danwing II Paskhas. * (Pen Korpaskhasau)
Sertijab Karumkit Lanud Sultan Hasanuddin. Danlanud Sutlan Hasanuddin Marsma TNI Agus Supriatna menyaksikan penandatanganan berita acara serah terima jabatan Karumkit Lanud Sultan Hasanuddin dari dr. Sri Harto, Sp.M. kepada dr. Yantje JA, Sp.B, pada upacara sertijab Karumkit, di ruang lobi Lanud Sultan Hasanuddin, akhir Oktober. Pejabat baru, dr. Yantje JA,Ap.B sebelumnya bertugas sebagai Pamen Lanud Sam Satulangi Manado, sedangkan pejabat lama dr. Sri Harto, Sp.M selanjutnya menjabat sebagai Kepala Klinik Mata RSPAU Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara Jakarta.* (Pentak Lanud Hnd)
76
Edisi Januari 2011
Alih Tugas Pejabat TNI AU Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 169/M Tahun 2010 tanggal 26 November 2010, tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan dalam Jabatan Dinas Keprajuritan Tentara Nasional Indonesia serta Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/824/XII/2010 tanggal 9 Desember 2010, ada empat pejabat TNI Angkatan Udara mengalami alih tugas jabatan. Keempat pejabat tersebut Marsma TNI Sukarto (Kadisdikau) menjadi Pati Staf Khusus Kasau, yang akan digantikan oleh Marsma TNI Edy Sunarwondo yang sebelumnya sebagai Wagub AAU. Sedangkan Marsma TNI Sunaryo (Komandan Lanud Atang Sanjaya) Bogor, menduduki Jabatan Wagub AAU serta Kolonel Pnb Tabri Santoso S.IP (Direktur Pendidikan AAU) menjadi Komandan Lanud Atang Sandjaja, Bogor. Disamping itu berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/4/I/2011 tanggal 5 Januari 2011, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan TNI. Kelima pejabat yang mendapat jabatan promosi: Marsma TNI Bambang Wahyudi, S.IP (Irops Itjenau) menjadi Pa. Sahli Tk.III Bid. Ekkudag Panglima TNI, Marsma TNI Johny F.P Sitompul (Kaskohanudnas) menjadi Pa. Sahli Tk. III Bid. Jahrit Panglima TNI, Kolonel Pnb. Bonar H. Hutagaol (Pamen Sopsau) menjadi Pangkosek Hanudnas III, Kolonel Pnb. Anang Murdianto (Pamen Sopsau) menjadi Irops Itjenau dan Kolonel Pnb. B. Widjanarko (Paban Utama B-4 Dit.B Bais TNI) menjadi Athan RI di Canberra/ Australia. Kemudian lima yang mendapat alih tugas: Marsda TNI Sru Astjarjo Andreas, S.IP (Gubernur AAU) menjadi Danjen Akademi TNI, Marsda TNI Ida Bagus Putu Dunia (Pa. Sahli Tk.III Bid. Ekkudag Panglima TNI) menjadi Gubernur AAU, Marsma TNI Modjo Basuki (Athan RI di Canberra/Australia) menjadi Staf Khusus Kasau, Marsma TNI Januar Sugiadji, S.T (Ketua Umum Inkopau) menjadi Staf Khusus Kasau, dan Marsma TNI Chaeruddin Ray (Pangkosek Hanudnas III) menjadi Kaskohanudnas. Sementara yang menjadi Pati Mabes TNI AU dalam rangka purna tugas: Marsda TNI Sagom Tamboen (Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam RI) dan Marsda TNI R. Abiadi Hasan (Pa. Sahli Tk.III Bid. Jahrit Panglima TNI).*
Edisi Januari 2011
77
Berita Daerah
Foto Kasau terima Athan Rusia, Athan Swiss, ODC USAF, Dubes India, Atud Amerika
Kasau dan Tamu Mancanegara Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., belum lama ini, di Mabesau menerima kunjungan beberapa pejabat dari luar negeri utamanya dari komunitas pertahanan maupun Angkatan Udara. Atase Pertahanan (Athan) Rusia Kolonel Vladimir Fedorovich Afasenkov yang diterima Kasau pada akhir Oktober. Kedatangannya dalam rangka perkenalan sehubungan dengan jabatannya yang baru sebagai Athan Rusia di Jakarta. Pada bulan yang sama Kasau juga menerima kunjungan Athan Swiss Colonel Gs. Roolfordermatt. Kunjungan Athan Swiss Colonel Gs. Roolfordermatt 78
Edisi Januari 2011
Kunjungan ini merupakan kunjungan kehormatan yang kedua dalam rangka melanjutkan kerjasama bilateral di bidang pertahanan Angkatan Udara ke dua negara. Sehari sebelumnya Kasau menyambut kunjungan kepala Office of Defence Cooperation (ODC) USAF Kolonel Randall L. Koeshlmoos. Pada kesempatan itu Kasau didampingi Aspam Kasau Marsda TNI Gunpanadi, Waasrena Kasau Marsma TNI Wasito, Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro S.Sos, Kadisaeroau Marsma TNI Mulyono, Kadiskomlekau Marsma TNI Sumardjo. M.Sc, semen-
tara itu Kol Randall L. Koehlmoos didampingi Letkol Alex Thagord. Maksud kunjungan ini memperkenalkan diri sebagai kepala ODC yang baru dan dalam rangka menindaklanjuti kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika khususnya kedua Angkatan Udara. Bulan Desember, Kasau menerima Duta Besar (Dubes) India H.E. Mr. Biren Nanda, Atase Udara (Atud) Amerika Colonel Kevin A. Booth, meski pada hari yang berbeda. Keduanya memperkenalkan diri setelah mendapat tugas di Indonesia.*
Edisi Januari 2011
79
PERINTAH HARIAN KASAU 2011
Pertama, Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dalam kehidupan selaku warga negara dan Insan Swa Bhuana Paksa. Kedua, Tingkatkan dan maksimalkan profesionalisme dalam setiap pengabdian demi suksesnya tugas Angkatan Udara. Ketiga, Tingkatkan manajemen safety dengan memegang teguh disiplin, aturan dan ketaatan dalam setiap penugasan untuk meminimalisir resiko penugasan. Keempat, Pelihara citra dan martabat Angkatan Udara melalui disiplin perorangan, satuan serta ketaatan terhadap hukum dan Hak Asasi Manusia. Kelima, Jadikanlah tugas sebagai suatu kehormatan dan laksanakan secara profesional dengan senantiasa memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. Jakarta, Januari 2011 Kepala Staf Angkatan Udara
Imam Sufaat, S.IP Marsekal TNI
Edisi Januari 2011
81