Jawa Timur
Budidaya Bunga Krisan
KIAN
Menjanjikan
EDISI 56 AGUSTUS 2015
POTENS i
Daftar Isi
Jatim Gelar 18 Pilkada Serentak
4
GUBERNURAN : Jatim Gelar 18 Pilkada Serentak
8
GUBERNURAN : KH Abdul Wahab Hasbullah Pahlawan Pejuang Pemikir
Gubernuran
Jatim Minim Sawah Puso
12
LAPORAN UTAMA : Jatim Minim Sawah Puso
14
LAPORAN UTAMA : Iklim Tak Sesuai Harapan Petani
16
LAPOARAN UTAMA : Juru Air Menjadi Tumpuan
18
SUARA INDRAPURA : Dewan Minta Pelaksanan PAPBD 2015 Diawasi
20
HIJAU : Diet Pencemaran Air Minimalkan Dampak Kemarau
22
AGRO : Kopi IjeN - Raung Dijaga Kemurniannya
24
POTENSI DAERAH : Budidaya Bunga Krisan Kian Menjanjikan
30
KIPRAH DAERAH: Kota Batu Sukses Gelar Kongres Anak Indonesia XIII
34
JAGAD PEREMPUAN : Tangani Trafficking Jatim Bangun 400 SMK Mini
28
KRONIK DAERAH : Kominfo Jatim Launching Program “Mi Gila”
32
TECHNO: Setelah 4G, Kini Teknologi 5G
36
INOVASI : Aplikasi Khusus untuk Belajar Al Quran
Laporan Utama
Kopi IjeN - Raung Dijaga Kemurniannya AGRO
SUSUNAN REDAKSI Diterbitkan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika ProVinsi Jawa Timur: Jl. A. YANI 242-244 Surabaya, 60235 Telepon: (031)-8294608, Faks: (031)-8294517; Email :
[email protected] WEBSITE : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
Penanggung Jawab:
Kabid Diseminasi Informasi
Pelaksana Harian/Pemimpin Redaksi:
2
EDISI 56 AGUSTUS 2015
Pengarah:
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
LAYOUT:
Kasi LAYANAN IINFORMASI PUBLIK
AUDI
Redaktur Pelaksana:
foto Cover :
Yanti DYAH
SEKRETARIS REDAKSI: RINI SULISTIYOWATI
FOTO: KHILMI
fotoGRAFER : Henry de fretes
TIM Redaksi:
Siti saadah, m. afrizal, andi bagus , Tuti .W
PERKEBUNAN BUNGA KRISAN DI Desa Gendro, Kec.Tutur, Kab. Pasuruan
Tim Ahli : Zainal Arifin Emka
cetak/ produksi:
PT. INFOMEDIA Nusantara
Kabar
i s k a d e R
Mengatasi Kekeringan Kronik Kominfo
Kominfo Jatim Launching Program “Mi Gila”
Jagad Perempuan
Tangani Trafficking Jatim Bangun 400 SMK Mini
Plesir
Delta Fishing Wisata di Pertambakan 38
SPORTIVITAS: Golf Jatim Lolos PON XIX/2016
40
KIPRAH DAERAH : Gubernur Lepas Jamaah Haji 2015
42
PLESIR : Delta Fishing Wisata di Pertambakan
Musim kemarau panjang di tahun 2015 ini berimplikasi pada keke ringan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, peta area kekeringan tersebar merata di seluruh Jawa Timur, mulai dari Pulau Madura, kawasan Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur) hingga kawasan Mataraman (Jawa Timur bagian barat). Kejadian semacam ini berulang-ulang hinggga menyebabkan masyarakat khususnya petani was was dan kalang kabut. Sebab dengan kekeringan, itu artinya tanaman padi milik petani terancam puso atau gagal panen. Menurut perkiraan BMKG, tahun ini wilayah Jawa Timur terkena terdampak anomali iklim kemarau yang panjang (El Nino). Tentu ini membuat puluhan ribu lahan pertanian padi kekeringan. Data Dinas Pertanian Jatim, sawah padi yang mengalami kekeringan tercatat 22.126 hektare dan 809 hektare di antaranya sudah puso atau gagal panen. Saat ini memang terjadi anomali suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik yang mengakibatkan kekeringan di sebagian be sar wilayah Indonesia. Bahkan LAPAN sudah menyebut kekeringan bisa berlangsung sampai Maret tahun depan. Pemerintah pun sudah mengatasinya dengan memberi bantuan. Mulai dari traktor, pompa air, alat pengering padi, alat pemanen di hibahkan pada kelompok tani sebagai stimulan untuk meningkatkan produksi padi. Bahkan Kementerian Pertanian juga menyalurkan bantuan berupa pompa air untuk mengairi sawah. Bantuan bagi Jawa Timur jumlahnya sekitar 1.200 unit pompa air yang disebar untuk 38 kabupaten/kota. Sementara upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk menga tasi ancaman kekeringan, di antaranya menggunakan pompa air untuk menyuplai irigasi pada sawah yang sudah mendekati panen tetapi terancam puso. Juga menerapkan sistem gilir untuk daerah irigasi yang ketersediaan airnya terbatas, serta efisiensi penggunaan air irigasi. Pemerintah memang telah sibuk menangani kekeringan ini. Tidak ada yang salah dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah, na mun yang mungkin harus diingat adalah apakah suplai air bersih bisa dengan cepat menjangkau daerah yang sulit dijangkau dan da pat mengatasi bencana ini?. Tampaknya perlu dipikirkan pemerintah sebuah terobosan atau sebuah rencana jangka panjang untuk me ngatasi kekeringan. Semoga masyarakat terutama para petani segera mendapat solusi dari pemerintah. Dan pemerintah pun semoga diberi kemu dahan dalam menjalankan tugasnya untuk melayani dan memberi solusi kepada masyarakat di saat kesulitan. Alam sudah memberi tanda dan menunggu kita untuk menyusun strategi.Redaksi EDISI 56 AGUSTUS 2015
3
POTENS i Jawa Timur
Jatim Gelar 18 Pilkada
P
Serentak
emilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang dilaksanakan Desember 2015 di Jawa Timur akan diikuti 18 kabupaten/kota di Jatim. Ke 18 daerah itu, Kabupaten Ngawi yang akan berakhir masa jabatan 27 Juli 2015, Kabupaten Lamongan (9 Agustus 2015), Kabupaten Jember (11 Agustus 2015), Kabupaten Ponorogo (12 Agustus 2015) dan Kabupaten Kediri (19 Agustus 2015). Berikutnya, Kabupaten Situbondo (6 September 2015), Kabupaten Gresik (27 September 2015), Kota Surabaya (28 September 2015), Kabupaten Trenggalek (4 Oktober 2015), Kota Pasuruan (18-Oktober 2015), Kabupaten Mojokerto (18 Oktober 2015), Kabupaten Sumenep (19 Oktober 2015), Kabupaten Banyuwangi (21 Oktober 2015), Kabupaten Malang (26 Oktober 2015), dan Kabupaten Sidoarjo (1 November 2015).
4
EDISI 56 AGUSTUS 2015
Kemudian tiga kabupaten yang seharusnya digelar 2016, namun sesuai perundang-undangan dimajukan pada Desember 2015 yakni Kabupaten Tuban, Kabupa ten Blitar, dan Kabupaten Pacitan. Sedianya Pilkada Jatim akan diikuti 19 kabupaten/ kota. Namun Kota Blitar gagal mengikuti Pilkada serentak, karena hingga batas akhir waktu perpanjangan pendaftaran, hanya diikuti satu pasangan. Yakni petahana Rijanto Wakil Bupati Blitar dan Marhaenis pasangannya, yang didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Sesuai dengan peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015, jika hanya ada calon tunggal, proses atau pun tahapan pilkada akan ditunda dan ikut pada tahapan Pilkada selanjutnya pada 2017. Komisoner KPU Jatim, Choirul Anam, mengatakan, apabila saat proses verifikasi ada Calon Kepala Daerah
GUBERNURAN yang tidak lolos maka KPU akan mengirimkan surat kepada partai politik (parpol) pengusung agar segera diganti. Apabila tidak ada pengganti dari parpol maka pilkada di daerah tersebut ditunda pada 2017. Saat ini ada 10 daerah di Jatim yang berpotensi dilakukan pencoretan kepala daerah, karena di 10 daerah tersebut hanya memiliki dua pasangan calon kepala Daerah. Adapun daerah tersebut: Trenggalek, Ngawi, Surabaya, Pacitan, Sumenep, Jember, Kediri, Banyuwa ngi, Tuban. Rekapitulasi hasil pendaftaran: Kab Trenggalek : (1) Kholiq, SH., MSi - Priyo Handoko, SH. Diusung oleh PKB. (2) Emil Elestianto, Ph.D., MSc dan Mochamad Nur Arifin diusung gabungan parpol PDIP, Demokrat, Golkar, Gerindra dan PAN. Kab. Sidoarjo : (1) Hadi Soecipto dan Abdul Kholiq diusung PDIP, Nasdem, Demokrat dan PBB, (2) H. Saiful Illah dan H. Nur Achmad Syaiffudin oleh PKB. (3) H. Utsman Ikhsan dan Hj. Tan Mei Hwa/Ida Astuti oleh Gerindra dan PKS. (4) Warih Andono dan H. Imam Sugiri oleh Golkar dan PAN. Kab. Ngawi: (1) Ir. H. Budi Sulistiyono dan Ony Anwar, ST diusung oleh PDIP, Golkar, Gerindra, PKS, PKB, Nasdem, PAN, Hanura, dan Demokrat, (2) Drs. Agus Bandono, M.Hum dan Adi Susila adalah Perseorangan. Kota Surabaya: (1) Tri Risma Harini dan Wisnu Sakti Buana oleh Parpol PDIP. (2) Rasiyo – Dhimam Abror yang diusung oleh dua Parpol yaitu Partai Demokrat, PAN Kota Pasuruan: (1) Yus Samsul Hadi Subakir dan Agus Wibowo oleh Perseorangan; (2) Drs. H. Setiyono, M.Si dan Raharto Teno Prasetyo adalah PDIP, Golkar, PAN, Gerindra dan PPP. (3) H. Hasani dan M. Yasin didukung oleh PKB, Hanura, PKS dan Nasdem. Kab. Lamongan : (1) H. Fadeli, SH.MM Dra.H. Kartika Hidayati, MM, MHP didukung Demokrat, PKB, PDIP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Hanura, (2) H. Mujianto dan Sueb, S.Pd., MM didukung Perseorangan, (3) H. Nur Salim, Amd.RO dan H. Edy Wijaya, SE oleh Perseorangan. Kota Blitar: (1) Samanhudi Anwar dan Santoso oleh PDIP, (2) Mochsin (L) dan Dwi Sumardianto (L) oleh Perseorangan. 8. Kab. Malang: (1) Nur Cholis dan Muhammad Mufidz oleh Perseorangan. (2) H. Rendra Kresna (L) dan H.M. Sanusi diusung oleh gabungan parpol Golkar, PKB, Nasdem, Demokrat dan Gerindra.(3) Hj. Dewanti Rumpoko dan Hj. Masrifah Hadi diusung PDIP. Kab. Ponorogo: (1) Prof. Dr. Misranto, SH., M.Hum dan Isnen, S.Pd., MM. Pd, Perseorangan,(2) H. Sugiri Sancoko dan H. Sukirno, SH yang diusung oleh gabungan partai Golkar, Demokrat, PKS, Hanura. (3) H. Ipong Muchlissoni dan Drs. H. Soedjarno, MM oleh Gerindra, PAN,Nasdem, (4) H. Amin, SH dan Agus Widodo, SE, M.Si
oleh PKB dan PDIP. Kab. Situbondo: (1) R. Abdullah Faqih Ghufron dan H. Untung oleh PDI-P dan Demokrat. (2) KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag dan KH. Ach. Fadil Muzakki Syah, S.Pd.I oleh PPP dan Gerindra. (3) H. Dadang Wigiarto, SH dan Ir. H. Yoyok Mulyadi, M.Si oleh PKB. Kab. Pacitan (1) Drs. H. Indartato, MM dan Drs. H. Yudi Sumbogo oleh Demokrat. (2). Bambang Susanto dan Sri Retno Dewanti yang diusung PDIP, Hanura dan PAN. Kab. Mojokerto: (1) H. Mustofa Kamal Pasa, SE dan H. Pungkasiadi, SH diusung oleh PDIP, Demokrat, PAN, PKS, Gerindra, Golkar, NasDem. (2) Misnan dan Rahma Sofiana WA, Perseorangan. (3) Dra. Hj. Choirun Nisa, M.Pd dan H. Arifudinsyah, SH oleh PKB, PPP, PBB dan Hanura. Kab. Sumenep: (1) Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si dan Achmad Fauzi diusung gabungan parpol yaitu PKB, dan PDIP. (2) Dr. Ir. H. Zainal Abidin, MM., ME dan Hj. Dewi Khalifah, SH., MH oleh PAN, Gerindra, Golkar, PPP, PBB, Demokrat, Hanura dan PKS. Kab. Jember: (1) H. Sugiarto dan dr. Dwi Koryanto oleh Gerindra, PKB, PKS, Golkar, PPP, dan Demokrat. (2) dr. Faida dan Muqid Arif oleh Nasdem, PDIP, Hanura dan PAN. 15. Kab. Kediri: (1) dr. Ari Purnomo Adi dan Arifin diusung oleh Gerindra dan PAN. (2) dr. Hj. Hariyanti Sutrisno dan Drs. H. Masykuri, MM diusung oleh PDIP, Golkar, Demokrat, PKB, PBB dan PPP. 16. Kab. Banyuwangi: (1) Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widiatmoko oleh PDIP, Gerindra,Nasdem, PKS dan PAN. (2) Ir. Sumantri Soedomo, MP dan Sigit Wahyuwidodo, SH oleh Golkar dan Hanura. 17. Kab. Tuban :(1) Zakky Mahbub, S.H.I dan Dra. Dwi Susiantin Budiarti, Perseorangan. (2) H. Fathul Huda dan Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si oleh PKB, PKS,PAN, PDIP, Gerindra, Nasdem, Hanura dan Demokrat. Kab. Gresik: (1) Husnulhuluq dan Ahmad Rubai diusung oleh PDIP, PAN dan Gerindra. (2) Sambari (L) dan Qosim (L) oleh gabungan parpol PKB dan Demokrat. (3) Drs. Nur Hamim, M.Si dan Junaidi, ST oleh Partai Golkar. Kab. Blitar: (1) Drs. Rijanto, MM dan Marhaenis U.W oleh PDIP dan Gerindra. Pengamanan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur akan melibatkan 15 ribu personil gabungan dari Polri dan juga Tentara Nasional TNI untuk mengamankan Pilkada kabupaten/kota di Jawa Timur 2015. “Kami sudah siapkan 15 ribu personil gabungan dari Polri dan TNI, serta berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu di 19 Kabupaten/kota di Jatim untuk antisipasi setiap tahapan pilkada di 19 kabupaten/kota,” ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf. “Rawan ataupun tidak, semuanya harus tetap diwaspadai dan diantisipasi,” ujarnya. EDISI 56 AGUSTUS 2015
5
POTENS i Jawa Timur
Mantan Wakabareskrim Mabes Polri ini juga men- tuhkan). Kemudian, 1 SSK Polres Probolinggo Kota, dan contohkan, pada saat pendaftaran, polisi menjaga kan- 1 SSK dari kesatuan TNI. 18. Polres Banyuwangi : BKO tor KPU, bakal calon kepala daerah yang mendaftar, Brimob 1 SSK, 1 SSK Polres Bondowoso, dan 1 SSK dari manusia (massa pendukung), kegiatan, tempat, hingga kesatuan TNI. 19. Polres Situbondo : 1 SSK Polres Lumajang dan 1 SSK dari kesatuan TNI. barang-barang yang berkaitan dengan pilkada. Seperti diketahui, Ke-19 daerah tersebut terdiri dari Ia menambahkan dalam pengamanan pilkada se rentak ini nanti 15 ribu personel itu nantinya akan di tiga kota yakni Kota Blitar, Kota Surabaya, Kota Pasurusebar di 19 Kabupaten-Kota yang melaksanakan pilka- an. Kemudian, 16 kabupaten yaitu Kabupaten Ngawi, da. adapun sknario penyebaran 15 ribu personil ke 19 Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jember, Kabupaten kabupaten/kota di Jatim, yaitu. 1. Polres Lamongan Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupeten Situbondo, Kayaitu Bantuan Kendali Operasi (BKO) Brimob 1 Satuan bupaten Gresik, Kabupaten Trenggalek, Mojokerto, KaSetingkat Kompi (SSK), 1 SSK personil Sabhara, 1 SSK bupaten Sumenep, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten personel Polres Bojonegoro dan Jombang, kemudian 1 Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Blitar, Kabupa ten Pacitan, serta Kabupaten Tuban. (pca) SSK dari kesatuan TNI. 2. Polres Tuban : BKO Brimob 1 SSK, 1 SSK dari Polres Magetan, 1 SSK kesatuan TNI. 3. Polres Ngawi : BKO Brimob 1 SSK, dan 1 SSK dari kesatuan TNI. 4. Polrestabes Surabaya : BKO Brimob 1 SSK, 1 SSK Polres Madiun, 1 SSK dari kesatuan TNI. 5. Polres Gresik : BKO Brimob 1 SSK, 1 SSK Polres Madiun, 1 SSK dari kesatuan TNI. 6. Polres Ponorogo : 1 SSK personel Shabara, 1 unit Ditintelkam, 1 unit AWC Polres Madiun Kota, 1 SSK dari kesatuan TNI. 7. Polres Pacitan : BKO 1 SST personel dari Raimas Polda Jatim, kemudian 1 SSK dari kesatuan TNI. 8. Polres Blitar : BKO 1 SSK dari kesatuan TNI. 9. Polres Blitar Kota : BKO 1 SSK Polres Tulungaggung dan 1 SSK dari kesatuan TNI. 10. Polres Trenggalek : BKO Brimob 1 SSK, 1 SST Polres Tulungagung, 1 SSK dari kesatuan TNI. 11. Polres Kediri : BKO Brimob 1 SSK, 1 SSK Polres Kediri Kota, Nganjuk dan Jombang, kemudian 1 SSK dari kesatuan TNI. 12. Polres Malang : BKO Brimob 1 SSK, 4 SSK dari Polres Malang Kota dan 1 SSK Polres Batu, kemudian 1 SSK dari kesatuan TNI. 13. Polres Sumenep : BKO Brimob 2 SSK, 1 SSK Polres Pamekasan, Sampang dan Bangkalan, kemudian 1 SSK dari kesatuan TNI. 14. Polres Mojokerto : 1 SSK personel Sabhara, 2 SST Polres Mojokerto Kota, dan 1 SSK dari kesatuan TNI. 15. Polres Sidoarjo : BKO Brimob 1 SSK, 1 SSK Polres Probo linggo, dan 1 SSK dari kesatuan TNI. 16. Polres Pasuruan Kota : BKO Brimob 1 SSK, 1 SSK Polres Pasuruan, dan 1 SSK Proses pendaftaran bakal calon Walikota Surabaya 2015. ke KPU Kota dari kesatuan TNI. 17. Polres Jember : Surabaya. Foto atas: Dhimam Abror Djurait dengan Rasiyo. Foto bawah : BKO Brimob 1 SSK (yang standby di Mako Calon Incumbent, Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana, Minggu (26/7). untuk disiagakan, apabila memang dibu-
6
EDISI 56 AGUSTUS 2015
GUBERNURAN
Siapkan 19 Pejabat Sementara Gubernur Jawa Timur, soekarwo telah menyiapkan 19 nama pejabat di lingkungan pemerintah provinsi Jatim yang akan dijadikan pejabat sementara (PJ) di 19 Kabupaten/kota yang akan melaksanakan pilkada serentak. Gubernur Jatim, Soekarwo, mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan 20 nama pejabat dan akan mengerucutkan menjadi 19 nama sesuai kebutuhan kota/kabupaten yang menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Ia menyampaikan, dalam pemilihan pejabat sementara ini telah dilakukan metode untuk menilai dan mengevaluasi ka pasitas seseorang akan digunakan sebagai acuan calon pen jabat sementara (Pjs) kepala daerah. Assessment yang digelar di Badan Pendidikan dan Pelati han (Badiklat) Pemprov Jatim Balongsari Tama Surabaya terse but diikuti 72 pejabat eselon II, kecuali 13 pejabat eselon se derajat yang akan memasuki masa batas usia pensiun kurang dari enam bulan. Total 20 nama sudah disiapkan orang nomor satu di Jatim itu untuk mengisi 16 atau 18 posisi kepala daerah yang akan ditinggalkan bupati/wali kota karena habis masa jabatannya. Melalui tahapan itu kompetensi para pejabat eselon II di lingkungan pemprov bisa diukur secara sistematis dengan menggunakan metode assesment centre. “Kegiatan ini hasil nya juga dapat dimanfaatkan oleh pemegang jabatan kepe gawaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengembangan aparatur di lingkungan pemprov,” ujarnya. Adapun kompetensi yang akan diukur bagi pejabat eselon II, antara lain kemampuan berpikir, kemampuan mengelola diri, kemampuan mengelola tugas dan kemampuan mengelola hubungan. Terkait dengan nama PJ yang sudah disiapkan, ia menga takan saat ini 9 kepala dinas di lingkungan Provinsi Jatim men jadi PJ dan surat PJ tersebut sudah dikirim ke Menteri Dalam Negeri agar segera disahkan menjadi PJ. Adapun nama 9 PJ tersebut yaitu menjadi PJ yaitu Sudjono (Kepala Badan Perpus takaan dan Arsip) untuk Pj Bupati Ngawi, Supriyanto (Kepala Biro Adpum) untuk Pj Walikota Blitar, Wahid Wahyudi (Kepala Dinas Perhubungan LLAJ) untuk Pj Bupati Lamongan, dan Maskur (Kepala Dinas Peternakan) sebagai Pj Bupati Ponorogo serta Idrus (Asisten I Bidang Pemerintahan) sebagai Pj Bupati Kediri. Kepala Inspektorat Provinsi Jatim, Nurwiyatno menjadi PJ Kota Surabaya, Kepala Bandiklat Prov Jatim Akmal Budianto menjadi PJ Gresik, Kepala Dinas Pengairan Supaad menjadi PJ Jember, dan Kepala Bakesbangpol Zaenal Muhtadin menjadi PJ situbondo. “Sesuai aturan, satu bulan sebelum masa jabatan habis, ha rus sudah ada Pj. Dan kami sudah mengirim nama-nama di antaranya Surabaya, Jember, Situbondo dan Gresik ke Menda gri. Diharapkan dalam waktu dekat ini rekomendasi sudah turun,” tegas Pakde Karwo Diakuinya, jika sesuai aturan masing-masing kab/kota diu sulkan tiga nama. Namun dari nama-nama tersebut ada yang
diprioritaskan. Seperti Surabaya lebih pada nama Nurwiyatno (itwilprov), Akmal Budiono (Badiklat) untuk Gresik, Supaad (Kadis Pengairan) untuk Jember dan Situbondo, Zaenal Muhta din (Bakesbangpol). “Yang jelas kami berharap yang prioritas yang disetujui oleh Mendagri. Dan kalau ditotal sudah ada 13 nama yang te lah kami kirimkan, namun baru lima yang turun,” tegasnya. Ketua Komisi A DPRD Jatim, Freddy Poernomo menyatakan, meski Pj merupakan kewenangan gubernur untuk mengisi kekosongan kepala daerah, namun Pj tidak boleh semenasemena. Karena seluruh kebijakan yang bersifat strategis tetap harus dikomunikasikan dan dikonsultasikan ke gubernur. “Artinya dalam bekerja sudah ada aturannya. Dan ini tidak boleh diingkari. Apalagi dalam menjalankan tugasnya sudah ada pedomannya misalnya program APBD, pembangunan nasional hingga Perda RTRW,” tegasnya. Ia menjelaskan, keberadaan PJ ini tidak beda dengan ke beradaan kepala daerah (KDH) sebagai koordinator dan ber tanggungjawab di masing-masing kab/kota dan tidak bek erja sendiri. Ibaratnya roda sudah otomatis. Dimana Pj sifatnya hanya mengisi kekosongan KDH. Sementara ketika mengam bil kebijakan yang sifatnya strategis konsultasi dan koordinasi dengan mendagri. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada PJ yang telah di tunjuk Gubernur dapat bekerja secara netral dan tidak terlibat dalam politik serta juga bisa bekerjasama yang baik dengan instansi di wilayah. Seperti diketahui, Ke-19 daerah tersebut terdiri dari tiga kota yakni Kota Blitar, Kota Surabaya, Kota Pasuruan. Kemudian, 16 kabupaten yaitu Kabupaten Ngawi, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jember, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupeten Situbondo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Treng galek, Mojokerto, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Banyu wangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pacitan, serta Kabupaten Tuban. (pca)
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menyaksikan penanatangan PJ Gubernur Kabupaten lamongan, Wahid Wahyudi, saat acara pelantikan PJ Bupati/Walikota untuk daerah di Jawa Timur yang melaksanakan Pilkada serentak 2015, Rabu (19/8) di gedung Negara Grahadi. (Foto: sug)
EDISI 56 AGUSTUS 2015
7
POTENS i Jawa Timur
KH Abdul Wahab Hasbullah
Pahlawan Pejuang Pemikir
M
Sosok Abdul Wahab Hasbullah juga dikenal sebagai pelopor dalam membuka forum diskusi antar ulama, baik dari lingkungan NU, Muhammadiyah, hingga organisasi lainnya. (ilustrasi: erwin)
asyarakat Jawa Timur khususnya warga Jombang kembali mendapat kehormatan dari Negara, setelah Presiden Joko Widodo menegaskan kembali pengangkatan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Abdul Wahab Hasbullah saat pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama 2015 (1/8), di Jombang. “Sejak saya jadi presiden, gelar pahlawan nasional akan saya anugerahkan pada Kiai dari Jombang, KH Abdul Wahab Hasbullah,” kata Jokowi. Salah satu cucunya, KH Hasib Wahab yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang ini menilai KH Wahab Hasbullah ba nyak berkontribusi dalam perjuangan, baik sebelum kemerdekaan Republik Indonesia maupun sesudah kemerdekaan.
8
EDISI 56 AGUSTUS 2015
Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah yang lahir di Jombang pada 31 Maret 1888 merupakan pendiri Nahdatul Ulama bersama KH Hasyim Asyari. Ayahnya, KH Hasbulloh Said, merupakan pengasuh Pesantren Tambakberas di Jombang, Jawa Timur, sedangkan ibunya bernama Nyai Latifah. Gelarnya sebagai Pahlawan Nasional Indonesia baru disematkan pada 7 November 2014 oleh Presiden Joko Widodo. Sosok Abdul Wahab Hasbullah juga dikenal sebagai pelopor dalam membuka forum diskusi antar ulama, baik dari lingkungan NU, Muhammadiyah, hingga orga nisasi lainnya. Ia mengenyam pendidikan di berbagai pesantren seperti Pesantren Mojisari di Nganjuk, Pesan tren Tawangsari Sepanjang, hingga Pesantren Tebuireng di Jombang. Tak berhenti di situ, Abdul Wahab Hasbullah melanjutkan pendidikan hingga ke Makkah untuk
GUBERNURAN Sejak saya jadi presiden, gelar pahlawan nasional akan saya anugerahkan pada Kiai dari Jombang, KH Abdul Wahab Hasbullah
berguru pada Syaikh Mahfudz at-Tirmasi dan Syaikh AlYamani dan mendapatkan hasil nilai yang istimewa. Sepulangnya dari Mekah pada 1914, Abdul Wahab Hasbullah kembali mengasuh pesantrennya di Tambakberas. Selain mengasuh pesantren, Abdul Wahab Hasbullah juga aktif dalam melakukan pergerakan nasional karena tidak tega melihat kondisi bangsa yang mengalami kemerosotan hidup, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun kemerdekaan karena penindasan dari para penjajah. Dalam mengatasi permasalahan bangsa ini, Abdul Wahab Hasbullah mendirikan organisasi pemuda Islam bernama Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Negeri) pada 1916. Untuk memperkuat pergerakan ini, Abdul Wahab Hasbullah juga mendirikan Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan Saudagar) yang berfungsi sebagai pusat penggalangan dana bagi perjuangan pengembangan Islam serta kemerdekaan Indonesia pada 1918. Organisasi ini dipimpin oleh Hasyim Asy’ari, sedangkan Abdul Wahab Hasbullah menjabat sebagai sekretaris sekaligus bendahara. “Sebelum mendirikan NU bersama KH Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab mendirikan Madrasah yang diberi nama Nahdlatul Wathan, yang berarti Bangkitnya Tanah Air. Pendirian Nahdlatul Wathan ini merupakan bukti dari cita-cita Mbah Wahab untuk membebaskan bangsa dari penjajahan kolonial Belanda,” ujar Hasib Wahab saat memberikan sambutan dalam bedah buku KH Wahab
Hasbullah di tengah peneyelenggaraan Muktamar NU 2015 di Jombang. Senada diungkapkan sejarawan Nahdlatul Ulama Drs Choirul Anam yang menjelaskan bahwa munculnya Nahdlatul Wathan sebagai salah satu bukti perjuangan KH Wahab Chasbullah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang lebih dahulu muncul Sepuluh tahun sebelum berdirinya Nahdlatul Ulama, “Nahdlatul Wathon kalau diterjemahkan sekarang adalah sekolah kebangsaan,”ujarnya. Jadi menurutnya, Wahab Hasbullah sudah jauh berfikir bagaimana membangun nasionalisme bangsa yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam karena sejarah Indonesia lebih banyak sejarah Islam hanya karena dijajah oleh bangsa lain yang membuat intelektual masyarakat bingung. Istikhoroh Sementara itu Ketua PBNU KH As’ad Ali mengungkapkan KH Wahab adalah sosok penggerak, meski demikian
Presiden Joko Widodo memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Abdul Wahab Hasbullah saat pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama 2015, di Jombang. (Foto: sugeng)
EDISI 56 AGUSTUS 2015
9
POTENS i Jawa Timur
Sebelum mendirikan NU bersama KH Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab mendirikan Madrasah yang diberi nama Nahdlatul Wathan, yang berarti Bangkitnya Tanah Air. Pendirian Nahdlatul Wathan ini merupakan bukti dari cita-cita Mbah Wahab untuk membebaskan bangsa dari penjajahan kolonial Belanda
ia tidak mendahului kehendak ulama. “Waktu itu beliau mengusulkan untuk mendirikan NU, tapi Mbah Hasyim mengatakan mau akan istikhoroh dulu. Kiai Wahab pun manut,” katanya As’ad melanjutkan, salah satu peninggalan penting dari KH Wahab adalah mars Yahlal Wathon. Tahun 1916 mars ini wajib dinyanyikan sebelum sekolah di Nahdlatul Wathon. “Salah satu syair yang paling penting adalah Wala takun ahlal hirman, jangan kalian menjadi bangsa terjajah,” katanya. Setelah membentuk Nahdlatul Wathan, KH -Abdul Wahab Hasbullah lalu membentuk kelompok diskusi Tashwirul Afkar (Pergolakan Pemikiran) di Surabaya pada 1919,hal ini dikarenakan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia semakin pelik. Mula-mula kelompok ini mengadakan kegiatan de ngan peserta terbatas. Tetapi berkat prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat yang diterapkan dan topiktopik yang dibicarakan mempunyai jangkauan kemasyarakatan yang luas, dalam waktu singkat kelompok ini menjadi sangat populer dan menarik perhatian kalangan pemuda. Banyak tokoh Islam dari berbagai kalangan bertemu dalam forum itu untuk memperdebatkan dan memecahkan permasalahan pelik yang dianggap penting. Tashwirul Afkar tidak hanya menghimpun kaum ula ma pesantren. Ia juga menjadi ajang komunikasi dan forum saling tukar informasi antar tokoh nasional sekaligus jembatan bagi komunikasi antara generasi muda dan generasi tua. Karena sifat rekrutmennya yang lebih mementingkan progresivitas berpikir dan bertindak, maka jelas pula kelompok diskusi ini juga menjadi forum pengkaderan bagi kaum muda yang gandrung pada pemikiran keilmuan dan dunia politik. Kebebasan berpikir dan berpendapat yang dipelopori Kyai Wahab Hasbullah dengan membentuk Tas hwirul Afkar merupakan warisan terpentingnya kepada kaum muslimin Indonesia. Kyai Wahab telah mencontohkan kepada generasi penerusnya bahwa prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat dapat dijalankan dalam nuansa keberagamaan yang kental. Prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat tidak akan mengura ngi ruh spiritualisme umat beragama dan kadar keimanan seorang muslim. Dengan prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat, kaum mu slim justru akan mampu memecahkan problem sosial kemasyarakatan dengan pisau analisis keislaman. Fatwa Resolusi Jihad Selain itu KH A Wahab Hasbullah juga aktif berkiprah sebagai penasehat di Masyumi yang
10
EDISI 56
AGUSTUS 2015
KH Wahab Hasbullah saat berceramah untuk cinta tanah air di masa revolusi kemerdekaan
GUBERNURAN
Laskar Hizbulllah jalankan resolusi jihad KH Hasyim As’ari dan KH Wahab Hasbullah untuk bertempur melawan sekutu di tahun 1945. (ilustrasi: erwin)
beranggotakan dari kalangan NU dan Muhammadiyah. Sebelumnya ia juga ikut mendirikan MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) bersama K.H. Achmad Dahlan (Muhammadiyah) dan K.H. Mas Mansur (non-partai) karena didorong oleh kesadaran perlu menciptakan suasana hubungan yang baik antara partai dan organisasi-orga nisasi Islam saat itu. MIAI didirikan di Surabaya pada tanggal 12 September 1937, namun pada bulan Oktober 1943 dibubarkan Jepang karena dianggap membahayakan kedudukan Jepang.Sarekat Islam (SI) adalah pergerakan yang beliau dirikan selanjutnya bersama rekan-rekannya ketika masih menuntut ilmu di Mekkah. Pergerakan ini bukan sekadar mengumpulkan cendekiawan dari kalangan Islam tanah air, juga ingin memajukan kaum Islam yang rendah ekonominya dan rendah pengetahuannya. Pada masa revolusi kemerdekaan KH Wahab juga turut serta dalam proses keluarnya “Fatwa Resolusi Jihad. Ketika fatwa Resolusi Jihad dikeluarkan Rois Akbar PBNU KH Hasyim Asy’ari, dalam pertemua ulama dan konsulkonsul NU se-Jawa dan Madura, di kantor PB Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO) di Jalan Bubutan VI/2 Surabaya pada 22 Oktober 1945, Kiai Wahab yang waktu itu menjadi Khatib Am PBNU bertugas mengawal implementasi dan pelaksanaan di lapangan. Fatwa tersebut akhirnya menjadi pemantik pertem-
puran heroik 10 November, untuk mengusir Belanda yang ingin kembali menjajah dengan cara membonceng NICA alias Sekutu. “Jadi, gelar Pahlawan Nasional memang sangat layak diberikan untuk Mbah Wahab,” imbuh Gus Hasib, panggilan akrab KH Hasib Wahab. Dengan catatan sejarah panjang perjuangan KH Wahab Hasbullah terhadap bangsa ini, berbagai pihak menilai sangat tepat jika pemerintah memberi gelar Pahlawan Nasional. “Jadi, gelar Pahlawan Nasional memang sangat layak diberikan untuk Mbah Wahab,” imbuh Gus Hasib. Apalagi usulan nama Kiai Wahab yang wafat 29 Desember 1971, sebagai Pahlawan Nasional sebenar nya sudah dilakukan cukup lama. Gus Hasib menyebut, usulan pertama pada tahun 1989 atau ketika masa Orde Baru. Karena macet, akhirnya usulan kedua disampaikan tahun 2012 lalu.“Yang mengusulkan Pemkab Jombang, PBNU Pusat, dan PCNU Jombang, juga para keluarga, kiai, dan ulama semua,” tukasnya. Dari usulan tersebut, telah dilakukan beberapa kali seminar, uji publik, dan kajian sejarah untuk menguji layak tidaknya Kiai Wahab menjadi Pahlawan Nasio nal, dilihat dari peran sebelum, ketika maupun sesudah kemerdekaan. Mereka yang mengulas, antara lain, sejarawan Prof Anhar Gonggong, sejarawan NU Choirul Anam, dan PBNU. (mad) EDISI 56 AGUSTUS 2015
11
POTENS i Jawa Timur
Jatim Minim Sawah Puso
Sawah yang mengalami kekeringan (Foto : khilmi)
D
ari perkiraan BMKG, tahun ini wilayah Jawa Timur berpotensi terdampak anomali iklim kemarau yang panjang (El Nino). Dampak nya membuat puluhan ribu lahan perta nian padi Jatim mengalami kekeringan. Data Dinas Pertanian Jatim, sawah padi yang mengalami kekeringan tercatat 22.126 hektare dan 809 hektare di antaranya sudah puso atau gagal panen. “Kemarau panjang memang menyebabkan kekeringan dan puso untuk tanaman padi. Namun jumlah puso sangat kecil sekitar 809 hektare (hingga 8 Agustus) dibandingkan dengan jumlah lahan pertanian di Jatim yang mencapai 1.177.160 hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Ekoputro. Menurut dia, masalah kekeringan ini telah tertutupi dengan pola tanam petani yang sudah menyesuaikan de ngan cuaca. Artinya, kata dia, kekeringan dan puso tidak akan berpengaruh pada target swasembada beras Jatim. “Meski ada kekeringan, tapi kami bisa pastikan tak akan berpengaruh pada swasembada beras,” ujarnya. Dijelaskannya, di 2014 pada sub ron 1 (Januari-April), Jatim mampu memproduksi 6.261.572 ton gabah kering giling (GKG), di sub ron 2 (Mei-Agustus) memproduksi 4.122.155 ton GKG, dan pada sub ron 3 (September-
12
EDISI 56
AGUSTUS 2015
Desember) produksi mencapai 2.013.322 ton GKG, de ngan total produksi mencapai 12.397.094 ton. “Dari total produksi sekitar 12 juta ton, konsumsi warga Jatim hanya sekitar 8 juta ton atau artinya masih surplus 4 juta ton lebih,” ujarnya. Selain luas lahan produktif yang jauh lebih banyak dibanding yang puso, sistem tanam dan teknologi pertanian juga menjadi faktor tingginya produksi padi Jatim. Guna mengatasi kekeringan dan gagal panen, pemerintah memberi bantuan. Mulai dari traktor, pompa air, alat pengering padi, alat pemanen dihibahkan pada kelompok tani sebagai stimulan untuk meningkatkan produksi padi. Kementerian Pertanian juga telah menyalurkan bantuan berupa pompa air untuk mengairi sawah. Bantuan bagi Jawa Timur jumlahnya sekitar 1.200 unit pompa air yang disebar untuk 38 kab/kota. “Jawa Timur mengajukan proposal bantuan 1.200 pompa dan itu sudah dipenuhi semua. Namun masih kurang karena ada yang minta tambahan. Seharusnya Jatim minta 2.000-3.000 pompa,” kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. Pembagian pompa lebih diprioritaskan bagi daerah yang mengalami kekeringan. Terlebih saat kemarau, maka pompa air ini manjadi satu-satunya alat yang bisa mem-
LAPORAN UTAMA bantu petani untuk tetap bisa bercocok tanam, khususnya padi. Selain menyuplai pompa air, sejak Desember 2014 lalu pihaknya juga telah memperbaiki saluran irigasi primer, sekunder dan tersier. Perbaikan irigasi juga untuk menyuk seskan tanam padi guna mencapai target swasembada pangan dan meminimalisasi dampak El Nino. Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Achmad Nurfalakhi mengatakan, jika diban ding tahun lalu pada bulan yang sama, kekeringan tahun ini memang lebih luas. Sebab datangnya musim kemarau tahun ini lebih awal. Dari segi produksi ada peningkatan. Diperkirakan, produksi padi naik dari tahun 2014 sebanyak 12,398 juta ton GKG menjadi 12,7 juta GKG. Kenaikan ini dipicu oleh adanya kenaikan luas area tanam dan naiknya produktivitas padi di Jatim dari 60 kuintal per hektar menjadi 62,62 kuintal per hektar. Untuk luas area tanam, tahun ini ada penambahan 72.000 hektar per tahun. “Kenaikan luas tanam ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adanya program TNI masuk desa. Program ini bertujuan menghidupkan lahan-lahan tidur di Jatim,” katanya. Kenaikan, juga dipicu adanya program bantuan traktor yang berdampak terhadap kenaikan pertanaman. Jika sebelumnya indeks pertanaman di Jatim 1,98, kini menjadi 2,33. Hortikultura Musim kemarau yang menimbulkan gelombang panas El Nino tak hanya berdampak pada tanaman pangan. Komoditi hortikultura juga terancam. Bahkan El Nino bisa menyebabkan gagal panen tanaman hortikultura hingga 50 persen. “Korbannya adalah cabai, bawang, tomat dan sayur mayur yang tidak toleran terhadap kekeringan. Potensi gagal panen bisa mencapai 30-50 persen,” kata Ketua Dewan Hortikultura Nasional, Benny Koesbini. Guna mengantisipasi gagal panen, ia meminta peme rintah segera tangggap menghadapi anomali cuaca yang diperkirakan berlangsung hingga November. Gagal panen bisa terjadi pada tanaman hortikultura yang dibudida yakan petani di kaki gunung dan dataran rendah. “Peme rintah harus membantu petani agar tanamannya bisa di selamatkan,” katanya. Selain kekurangan air, tanaman hortikultura seperti cabai juga berpotensi diserang virus kuning atau gemini. Ia mencontohkan, bila selama ini tanaman cabai bisa 10 ton per hektare (ha) dan tomat 20 ton per ha, jika terjadi gagal panen, produksinya bisa tergerus hingga 50 persen. Dengan ancaman turunnya produksi, diprediksikannya bisa menimbulkan lonjakan harga produk hortikultura. Ia menyarankan pemerintah membagikan pompa air kepada para petani dan juga memastikan ketersediaan pa-
sokan listrik atau genset serta keringanan biaya bahan bakarnya. Yang tak kalah penting, kata dia, pemerintah juga harus membangun gudang di pasar tradisional yang bisa menjadi tempat penampungan hasil panen. Bahkan pemerintah harus membangun lemari pendingin di sentra tanaman hortikultura agar hasil panen bisa tahan lama. Hujan Buatan Menghadapi ancaman kekeringan, Perum Jasa Tirta (PJT) I telah menyiapkan skenario teknologi modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan. Namun, hingga kini adanya stok air di belasan waduk di Jawa Timur membuat rencana hujan buatan belum diperlukan. “Saat ini stok air dari waduk yang kami kelola masih cukup banyak. Namun jika terjadi El Nino dan stok air di waduk menipis, kami siap membuat hujan buatan,” kata Sekretaris PJT I, Ulie Mospar Dewanto. Hujan buatan dilakukan jika kondisi awan di atmosfer sudah cukup mengandung banyak air tapi masih sulit menjadi hujan, sehingga dengan rekayasa teknologi maka awan bisa dipaksa untuk menjadi hujan yang jatuh sampai ke permukaan tanah dan tepat pada daerah yang diinginkan. Proses hujan buatan sebelumnya juga beberapa kali dilakukan perusahaan BUMN tersebut seperti tahun 2012 silam. Saat itu, hujan buatan berhasil dilakukan bekerjasama dengan UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di wilayah hulu DAS Brantas. Pelaksanaannya menggunakan pesawat Cassa milik BPPT dengan bantuan awak pesawat dari PT Nusantara Buana Air (NBA). Pos komando hujan buatan biasanya bertempat di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Tujuannya, mengamankan ketersediaan air di wadukwaduk yang berada di bagian hulu DAS Brantas agar dapat mencapai kondisi penuh. Air dari waduk-waduk di bagian hulu DAS Brantas dipakai memenuhi kebutuhan seperti sumber tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), irigasi pertanian, industri dan lain-lain. Adapun sasaran pengisian waduk adalah di Bendungan Sutami-Lahor dan Bendungan Sengguruh yang merupakan beberapa waduk pengendali air di DAS Brantas dan menjadi penopang perekonomian bagi masyarakat di Jawa Timur. Ulie menambahkan, hujan buatan menjadi solusi terakhir. Namun di saat stok air masih melimpah, maka pasokan air akan diatur sesuai ketentuan dan stan dar operasional prosedur. “Kami punya protap dan SOP. Jadi kalau air masih tersedia kami manage dan atur distribusinya. Misalnya untuk irigasi bisa dibagi, karena tidak setiap hari sawah harus dialiri air. Kalau stok air menipis, air irigasi sawah padi bisa disuplai dua atau tiga hari sekali,” ujarnya. (afr) EDISI 56 AGUSTUS 2015
13
POTENS i Jawa Timur
B
encana kekeringan yang terjadi pada sejumlah wilayah di Jawa Timur sama sekali di luar perkiraan petani. Pemanasan global telah mengacaukan musim hujan dan musim kemarau. Petani kini sulit menentukan jenis varietas dan kalender tanam, lantaran iklim sulit diduga. Semula, prediksi petani musim tanam tahun 2015 kondisi cuacanya akan sama dengan tahun 2014, dimana musim penghujan akan berakhir hingga pertengahan bulan Juli. Namun kenyataannya musim kemarau datang lebih awal, bulan Mei. Kepala Dinas PU Pengairan Jawa Timur, Supaad, me ngatakan, sejak awal Pemprov Jatim telah melakukan sosialisasi pada Himpunan Petani Pengguna Air (Hippa), Gapoktan dan kelompok tani serta komunitas lainnya bahwa musim penghujan akan berakhir awal Mei. Maksudnya agar petani mengetahui ketersediaan air sehingga dapat menanam menurut waktu dan jenis tanaman yang sesuai dengan Rencana Tata Tanam Global (RTTG) Dengan prediksi petani itu, pada sejumlah daerah banyak petani yang melakukan pola tanam varietas padi
Iklim Tak Sesuai
Harapan Petani
14
EDISI 56
AGUSTUS 2015
hingga tiga kali tanam, padahal seharusnya tanaman padi dua kali dan berikutnya palawija. Dengan banyak nya petani yang menanam padi di Musim Tanam Ketiga (MT3), kebutuhan air pada dua bulan setelah pelaksanaan tanam cukup tinggi, sehingga berbagai upaya harus dilakukan untuk menyelamatkan tanaman agar tetap bisa dipanen. Terlebih musim kemarau tahun ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Desember, bahkan Januari 2016. Lebih dari itu, pola tanam yang tidak sesuai dengan RTTG ini bisa mengganggu musim tanam tahun depan. Padahal jika petani mau konsisten menanam palawija di MT3, masih akan tersedia cadangan air sekitar 25 persen untuk menyongsong MT1 di musim penghujan mendatang. Data perkembangan kekeringan lahan pertanian hingga periode 29 Juli menyebutkan, dari 22.542,7 Ha yang mengalami kekeringan tersebar di 24 kabupaten, hanya 564,3 Ha yang gagal panen atau puso. Selebihnya 21.978,4 Ha masih bisa panen dan berhasil diselamatkan. Kabupaten Bojonegoro yang mengalami keke ringan terluas mencapai 10.693 Ha, hanya 70 Ha yang puso dan sisanya 10.623 Ha masih bisa diselamatkan atau panen. “Puso tertinggi terjadi di wilayah Kabupaten Tuban, dari 3.033,5 Ha yang mengalami kekeringan, 305 Ha mengalami puso dan sisanya 2.728 Ha masih bisa di selamatkan atau panen,” katanya. Dikatakannya, sebagian besar lahan pertanian yang mengalami kekeringan merupakan sawah tadah hujan yang mengandalkan pengairan dari hujan. Pada sawah
Petani di Madiun melakukan proses tanam padi. (Foto : rijal)
LAPORAN UTAMA Waduk Dawuhan di Desa Plu mpungrejo, Kecamatan won
yang beririgasi teknis nyaris tidak terjadi kekeringan, karena pola pengairannya sudah terencana dan suplai air juga mencukupi hingga berakhirnya musim kemarau. Meski demikian pada sawah yang beririgasi teknis juga bisa rawan kekeringan. Sawah beririgasi teknis yang rawan kekeringan 11.176,5 Ha tersebar pada 21 kabupaten. Pompa Air Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim mengatasi ancaman kekeringan, di antaranya menggunakan pompa air untuk menyuplai irigasi pada sawah yang sudah mendekati panen tetapi terancam puso. Juga mene rapkan sistem gilir untuk daerah irigasi yang ketersediaan airnya terbatas, serta efisiensi penggunaan air irigasi. Supaad menambahkan, upaya lain untuk jangka menengah, menambah kapasitas tampungan dalam rangka pengawetan air sebesar 1.750.000 m3 di 500 lokasi. Itu dilakukan dalam bentuk pembangunan waduk lapangan kapasitas kecil dengan lapisan geomembran. Pembangunan waduk tersebut sebagai upaya mengatasi kekurangan air domestik pada daerah rawan bencana kekeringan dengan kriteria jenis tanah lolos air, jarak sumber air ke permukiman >3 km. Diharapkan langkah ini dapat memenuhi kebutuhan air di 500 desa rawan kekeringan secara bertahap. Hingga tahun 2014 sebanyak 108 unit embung Geo membran telah berhasil dibangun tersebar di 20 kabupaten/kota. Dari embung tersebut, capaian kinerja layanan air baku mencapai 322.000 m3 untuk meme nuhi masyarakat daerah rawan kering. Waduk Baru Untuk periode jangka panjang, penanggulangan kekeringan dilakukan dengan pembangunan waduk baru dengan volume air 576.000.000 m3, peningkatan resapan air di hulu melalui stimulan pembangunan Gully Plug 9.000 titik, serta tambahan penyediaan air 72.000.000 m3. Sebagai upaya pengurangan lahan puso akibat banjir, saat ini telah dilakukan peningkatan kapasitas floodway Plangwot di Sedayu Lawas, Gresik dari 640 m3/dt menjadi 1400 m3/dt untuk mengurangi lahan puso seluas 32.732 ha. Upaya lain yang dilakukan untuk pemenuhan air baku serta mengatasi bahaya banjir saat musim penghujan, dengan membangun waduk dan menormalisasi sungai.
osari, Madiun. Foto;Rijal
Saat ini terdapat enam waduk yang sedang dibangun, di antaranya Waduk Gongseng di Bojonegoro berkapasitas 22,43 juta m3, Waduk Tukul di Pacitan berkapasitas 7,06 juta m3, Waduk Bendo di Ponorogo berkapasitas 42,7 juta m3, Waduk Tugu di Trenggalek berkapasitas 9,3 juta m3, Waduk Bajulmati di Banyuwangi berkapasitas 10 juta m3, Waduk Nipah di Sampang berkapasitas 6,13 juta m3, bendungan gerak Sembayat di Gresik berkapasitas 10 juta m3, pembangunan Jabung Ring Dyke di Kabupaten Tuban dan Lamongan berkapasitas 30 m3, serta melakukan normalisasai Kali Surabaya di Wonokromo. “Proyek-proyek tersebut saat ini sudah melakukan penandatanganan kontrak dan dalam tahapan pengerjaan,” katanya. Lokasi lain yang akan dibangun waduk, yakni Waduk Tugu di Nganjuk berkapasitas 9,3 juta m3, Waduk Semantok di Ngajuk berkapasitas 7,44 juta m3, Waduk Pejok di Bojonegoro berkapasitas 10 juta m3, bendungan gerak Karangnongko di Bojonegoro berkapasitas 10 juta m3, Waduk Kresek di Madiun berkapasitas 0,25 juta m3. Total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan waduk dan bendungan tersebut mencapai 2.436,33 ha. Sebagian besar lahan-lahan tersebut berupa hutan yang kelola oleh Perhutani. Lamanya ketersediaan lahan akibat lambatnya pembebasan merupakan salah satu penghambatnya. Mengatasi hal tersebut, Pemprov Jatim telah me ngirimkan surat ke presiden agar menerbitkan kebijakan khusus mengatasi lambatnya pembebasan lahan. Kebijakan tersebut sangat dibutuhkan karena sebagian besar proyek sudah melakukan penandatanganan kontrak. (jal) EDISI 56 AGUSTUS 2015
15
POTENS i Jawa Timur
Juru Air
Waduk Dawuhan di desa Plumpungrejo, Kecamatan wonoasri, Madiun. Foto;Rijal
S
Menjadi Tumpuan
ebagai daerah pemasok produksi pangan di Jawa Timur, Kabupaten Madiun berupaya mempertahankan wilayahnya sebagai salah satu lumbung pangan. Bencana kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, membuat Pemerintah Kabupaten Madiun berupaya mengatur strategi agar bencana kekeringan tidak dialami petani di wilayahnya. Pemkab memanfaatkan semaksimal mungkin tenaga juru air yang selama 24 jam mengatur pembagian pengairan di sawah-sawah petani agar tetap terairi. “Di tangan juru air inilah, sawah-sawah petani bisa terselamatkan dari ancaman kekeringan,” kata Hekso Setyo Raharjo, Kepala Dinas Pengairan, Kabupaten Madiun. Dikatakannya, dari 7 UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) yang dimiliki. Rata-rata setiap UPTD memiliki 6-7 juru air. Juru air tersebut setiap harinya berkeliling mengitari tiga sampai empat kecamatan memantau pintu-pintu air pada sawah petani. Petani yang menginginkan lahannya mendapatkan aliran sungai terlebih dahulu mendaftar pada juru air
16
EDISI 56
AGUSTUS 2015
dan selanjutnya baru mendapatkan jatah air. “Di tangan juru air inilah sawah secara adil akan mendapatkan jatah air dan jangan sampai surplus terjadi di satu lokasi namun minus di tempat lain,” ujarnya. Selain memanfaatkan juru air, kebijakan lain yang dilakukan adalah meningkatkan kampanye dan sosialisasi pada petani agar melalukan sistem pola tanam padi, padi dan palawijo. Dengan pola tanam tersebut tampungan air pada lahan-lahan petani masih bisa tercukupi hingga musim kemarau berakhir. Pemerintah Kabupaten Madiun, menginstruksikan para petani menanam palawija saat musim kemarau. Sebab, tingkat kebutuhan airnya lebih sedikit diban dingkan dengan budidaya padi. “Pak Bupati mengimbau petani memperhatikan pola tanam dalam setahun, yaitu padi, padi, palawija,’’ katanya. Instruksi itu, karena persediaan air di dua waduk untuk irigasi persawahan menurun drastis. Saat ini volume air di Waduk Dawuhan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri, hanya sekitar 1,5 juta meter kubik dari kapasitas maksimal 5,42 juta meter kubik. Sedangkan debit di Waduk Notopuro, Desa Duren, Kecamatan Pilangken-
LAPORAN UTAMA Di tangan juru air inilah, sawahsawah petani bisa terselamatkan dari ancaman kekeringan
ceng, tinggal 4.500 meter kubik dari volume maksimal 2,4 juta meter kubik. Bagi petani yang tetap melakukan pola tanam padi hingga tiga kali di MK2 (musim kemarau dua), dianjurkan agar mereka memanfaatkan sumur tanah untuk mengaliri sawahnya. Saat ini di Madiun terdapat sekitar 140 sumur tanah dalam. Rencananya tahun ini akan dilakukan penambahan pengeboran sumur tanah dalam pada 7 titik. Di lokasi sumur, sejumlah petani saat ini malahan ba nyak yang mulai menanam padi meskipun sudah mema suki musim kemarau. Mereka menyakini dengan memanfaatkan air sumur, padi mereka akan tetap mendapatkan air sesuai kebutuhan. Namun bagi petani yang tidak memiliki sumur mereka lebih memilih tanaman palawija, seperti jagung, kacang-kacangan atau umbi-umbian yang membutukan sedikit air. Dinas PU Pengairan Kabupaten Madiun mencatat, terdapat tiga waduk yang sudah mulai menyusut volume airnya, antara lain, Waduk Dawuhan di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri; Waduk Notopuro di Pilangkenceng; dan Waduk Saradan di Kecamatan Saradan. Selain itu, 330 titik dam serta 19 titik waduk lapangan yang ada di wilayah Kabupaten Madiun juga mengalami penyusutan. Seperti Waduk Dawuhan, sesuai data, penyusutan volume airnya mencapai 60 persen lebih. Penyusutan volume air tersebut selain disebabkan karena memasuki musim kemarau, juga disebabkan karena pendangkalan dasar waduk. Kondisi volume air waduk yang menyusut itu dipastikan akan berpengaruh pada aliran air irigrasi kesejumlah sawah milik petani di sekitar waduk. EDISI 56 AGUSTUS 2015
Seperti Waduk Dawuhan misalnya, biasanya digunakan untuk mengairi sekitar 2.700 hektare lahan persawahan yang berada di tiga kecamatan. Yaitu, lahan sawah di Kecamatan Wonoasri, Balerejo, serta Madiun. Meski sudah menyusut, dinilai masih cukup untuk mengairi lahan pertanian, walau tetap harus dipantau. Waduk Ditutup Dinas Pengairan Jawa Timur menyebutkan, dari pemantauan kondisi waduk dan prakiraan waktu layanan hingga periode 29 Juli, terdapat lima waduk yang kini telah ditutup (closing). Kelima waduk tersebut yakni Waduk Pacal di Bojo negoro saat ini kapasitas 0,94 juta m3 dan ditutup pada 7 Juli, Waduk Prijetan di Lamongan saat ini kapasitas 1,04 juta m3 ditutup 10 Agustus, Waduk Notopuro di Madiun saat ini kapasitas 0,9 m3 ditutup 3 Juli, Waduk Saradan di Madiun saat ini kapasitas 0,41 m3 dan Waduk Dawuhan di Madiun saat ini kapasitas 2,49 m3 ditutup pada 6 Agustus. Lahan-lahan pertanian pada lokasi sekitar waduk sebagian besar tanaman sudah dipanen, sementara tanaman yang tersisa di MK2 dibantu dengan memanfaatkan sumur pompa. Waduk yang masih bertahan dengan kapasitas air yang cukup tinggi dan diprediksi akan mampu mela yani kebutuhan air hingga Nopember dan Desember terdapat di 10 lokasi. Di antaranya Waduk Sutami di Malang; Waduk Selorejo di Ngantang, Malang, Waduk Bening di Nganjuk, Waduk Wonorejo di Tulu ngangung, Waduk Gondang di Lamongan, Waduk Ngebel di Ponorogo, Waduk Sarangan di Magetan, Waduk Pondok di Ngawi, Wadung Dung Bendo di Ngawi dan Waduk Klampis di Sampang. (jal) Hekso Setyo Raharjo, Kepala Dinas Pengairan, Kabupaten Madiun. (Foto: rijal)
17
POTENS i Jawa Timur
Dewan Minta Pelaksanan PAPBD 2015
Diawasi
PAPBD JATIM
R
Ilustrasi pengawasan PAPBD JATIM (stimewa)
ancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PAPBD) 2015 telah disahkan menjadi peraturan Daerah (Perda). Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta kepada Pemprov Jawa Timur mengawasi pelaksanaan PABPD 2015 tersebut. “Dengan disahkan PAPBD 2015 ini pihaknya berharap semua stakeholder di Jatim baik secara politik serta administratif pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan atas realisasi pengesahan PAPBD 2015,” ujar Juru bicara Fraksi Demokrat Jatim, H Hisan SE. Pihaknya juga memberikan rekomendasi dan catatan terhadap PPBD 2015, yaitu pertama pemerintah provinsi Jatim harus terus bertekad meningkatkan alokasi anggaran yang diprioritaskan untuk penanggulangan masalah kehidupan publik terutama kemiskinan. Kedua, pemerintah provinsi Jatim harus membuat Job Planing Strategic mengenai pengaruh perubahan stuktur per-
18
EDISI 56
AGUSTUS 2015
angkaan anggaran tersebut dengan langkah penanggulangan kemiskinan, ketenagakerjaan, kesehatan, dam upaya peningkatan kemakmuran rakyat di Jatim. Karena itu, fraksi berharap agar tetap terus me ningkatkan pelayanan serta mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan setiap unit layanan di Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam membuat pelayanan publik berbasis teknologi Informasi. Juru bicara Fraksi PKS Jatim, Yusuf Rohana, me ngatakan meskipun PABD 2015 mengalami penurunan diharapkan tetap mempriotaskan tiga hal yaitu meres pon krisis ekonomi, menstimulus stabilisasi pertumbuhan ekonomi, dan berortentasi pada kesejehateraan masyarakat. “Praktik inefisiensi anggaran harus dihapus, belanja daerah yang tidak perlu atau tidak penting dan tidak berorientasi pada pertumbuhan dam kesejahteraan masyarakat, agar segera diahlikan untuk kepentingan yang lebih utama dam prioritas,” ujarnya. Ia menambahkan, dalam APBD 2015 ini juga harus
SUARA INDRAPURA
Dengan disahkan PAPBD 2015 ini pihaknya berharap semua stakeholder di Jatim baik secara politik serta administratif pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan atas realisasi pengesahan PAPBD 2015.
memerankan fungsi stabilisasi fiskal daerah, juga paling riil adalah mampu mengalokasi dan mendistribusikan anggaran daerah secara cermat, tepat dan produktif, sehingga APBD benar - benar memberikan konstribusi yang postif terhadap krisis ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dan berkualitas. Juru bicara Fraksi NasDem Hanura DPRD Jatim, Gatot Sutantra mengatakan pendapatan daerah secara ke seluruhan mengalami perubahan proyeksi, yaitu dari semula sebesar Rp.22.863.537.765.500 berubah menjadi Rp.21.945.680.679.671 atau berkurang sebesar Rp.917.857.085.829. Sebaliknya untuk belanja daerah, kata Gatot Sutantra, mengalami kenaikan dari yang semula direncanakan sebesar Rp.23.720.919.803.000 berubah menjadi Rp.24.060.565.727.725,90 atau bertambah sebesar Rp.339.645.924.725,90. “Belanja daerah terbagi menjadi dua, yaitu belanja tidak langsung sebesar Rp15.519.523.915.665,90 dan belanja langsung sebesar Rp.8.541.041.812.060,” jelas politisi asal Partai Hanura Jatim ini. Sementara untuk pembiayaan daerah, defisit anggaran berubah menjadi sebesar Rp.2.114.885.048.054,90. Padahal semula hanya dianggarkan sebesar Rp.857.382.037.500.
“Ini karena SILPA tahun 2014 yang telah diaudit BPK nilainya lebih besar daripada yang dianggarkan pada APBD 2015 dan digunakan dalam tahun anggaran berjalan, yakni berubah menjadi Rp.1.257.503.010.554,23 yang digunakan untuk menutup defisit anggaran, se hingga masih terdapat SILPA tahun berkenaan sebesar Rp.60,33,” paparnya. Akibat menurunnya pendapatan daerah Pemprov Jatim, Fraksi NasDem Hanura meminta Gubernur Jatim supaya membuat program-program yang lebih produktif dengan lebih mengutamakan program kerja yang menyangkut hajat hidup orang banyak. “Misalnya, kesiapan menghadapi MEA, kekeringan, lingku ngan hidup, kekerasan (seks) pada anak, problem yang terkait calon tunggal dalam pilkada langsung hingga optimalisasi retribusi,” ujarnya. Gubernur Jatim, Soekarwo, mengatakan, pembahasan PAPBD 2015 berpedoman pada aturan perundang-undangan. Di antaranya UU 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, UU 17/2003 tentang Keuangan Negara, PP 58/2003 tentang Keuangan Daerah dan PP 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Gubernur menjelaskan, PAPBD 2015 tetap fokus pada program kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur. Yakni peningkatan prasarana infrastruktur secara optimal khususnya pembangunan irigasi pengairan de ngan mengikutsertakan partisipasi masyarakat, dalam rangka mendukung kedaulatan pangan sesuai program prioritas pemerintah pusat. Selain program kesejahteraan masyarakat, PAPBD 2015 juga memberikan peningkatan promosi potensi daaerah melalui pameran dagang tingkat internasional dalam upaya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Selain itu juga peningkatan sarana dan prasarana di wilayah pemukiman transmigrasi dalam mendukung keberhasilan program pemberdayaan masyarakat transmigrasi yang berasal dari Jatim. (pca)
EDISI 56 AGUSTUS 2015
19
POTENS i Jawa Timur
Diet Pencemaran Air Minimalkan Dampak Kemarau
Timbunan sampah di sungai mengakibatkan penurunan debit air (Foto: henry)
Di musim kemarau panjang debit air sungai semakin mengecil, hal ini mengakibatkan turunnya kemampuan self purifikasi sungai, yaitu kemampuan sungai untuk memulihkan diri dari beban pencemaran yang menyebabkan turunnya kualitas air karena limbah cair industri dan domestik. Menyikapi hal itu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Surabaya mengingatkan pelaku usaha dan masyarakat agar melakukan diet pencemaran sungai. Kondisi debit air yang kecil dan debit limbah konstans, membuat masukknya limbah cair industri dan rumah tangga melebihi kemampuan daya tampung sungai. Hal ini menyebabkan tercemarnya air sungai dan mengancam bahan baku PDAM maupun kematian ikan secara massal. Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi, mengatakan, mengantisipasi hal tersebut, pelaku usaha dan masya rakat agar melakukan diet polusi dan melakukan optimalisasi IPAL (instalasi pengolahan air limbah), sehingga air limbah yang dilepaskan ke sungai tidak menurunkan kualitas air sungai dan membuat kandungan oksigen di
20
EDISI 56 AGUSTUS 2015
air menurun yang berdampak pada ikan mati di Sungai. Dikatakan Prigi, pada musim kemarau seperti saat ini debit air sungai di Surabaya rendah. “Kalau sedikit saja volume limbah dari ratusan industri di Surabaya mencemari sungai, dapat menurunkan tingkat oksigen dalam air,” ujarnya. Akibatnya, beban lingkungan semakin tinggi. Sedangkan kualitas air sungai di Surabaya yang juga menjadi air minum sebagian besar masyarakat Kota Surabaya semakin tercemari. Padahal, tanpa limbah Industri, sungai di Surabaya telah tercemar oleh limbah domestik rumah tangga yang hidup di sekitaran sungai. “Kondisi di Waru Gunung, Karang Pilang, dan Wo nokromo, ada 7.000 rumah yang penduduknya buang air besar di sungai, “ katanya. Menghadapi hal tersebut, perlu adanya peningkatan upaya pengawasan dan pengendalian pencemaran oleh pemerintah daerah/propinsi/Kementerian PUPR/ Jasa Tirta terhadap kegiatan pembuangan limbah cair industri di sungai-sungai Jatim (Brantas, Kali Surabaya, Porong, Bengawan Solo). Menurutnya, setiap kegiatan usaha yang membuang
HIJAU Kalau sedikit saja volume limbah dari ratusan industri di Surabaya mencemari sungai, dapat menurunkan tingkat oksigen dalam air
limbah cair ke sungai harus memiliki izin dan standar baku mutu, sehingga pengawasan ketaatan industri dan kegiatan usaha pada musim kemarau ini harus lebih di tingkatkan dan intensif. “Sayang sekali apabila banyak dana APBN atau APBD tidak terserap, padahal banyak tugas dan kewajiban pemerintah yang bisa dilakukan salah satunya pengawasan dan pengendalian pencemaran di sungai-sungai di Jawa Timur,” ujarnya. Pemerintah juga perlu memberikan imbauan khusus pada pemakai jasa sungai-sungai di Jatim untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam membuang beban pencemaran di sungai. Mengingat semakin menurunnya kemampuan self purifikasi kondisi sungaisungai di Jatim dalam keadaan kelebihan daya tampung beban pencemaran. Dengan begitu beban yang selama ini sudah terlalu berat ditambah dengan mengecilnya debit air akan semakin membuat berat kerja ekosistem sungai dalam menahan beban pencemaran. Masyarakat yang berada di hulu sungai (di Sidoarjo dan Gresik) agar menjaga prinsip kehati-hatian, yaitu tidak mencemari air sungai yang mengalir hingga ke Surabaya dengan membuang air besar di sungai. Pada musim kemarau tahun ini, ribuan ikan mabuk dan mati mengambang di Kali Porong, Sidoarjo. Peristiwa tersebut terjadi pada, Jumat (3/7). Sejumlah jenis ikan yang mabuk diantaranya, nila, keting, rengkik dan lain-lain. Kondisi ikan mabuk ini dipengaruhi air yang berwarna kehitam-hitaman karena limbah. Hal itu sering terjadi di kala sedang musim kemarau. Warga pun berusaha men-
dapatkan ikan dengan berbagai cara. Diantaranya, menjala, menggunakan perahu, strum dan ada yang menggunakan senjata tajam. Salah satu warga bantaran Kali Porong, Sunyono (52) mengaku, kondisi Kali Porong tiba-tiba banyak ikan mabuk kerap terjadi saat musim kemarau. “Peristiwa seperti ini terjadi setiap musim kemarau, tapi tidak sekali. Bisa 3 kali,” katanya. Masalah lingkungan sungai di Surabaya maupun su ngai lainnya di Jatim sudah cukup parah dengan tercemarnya air oleh senyawa estrogenik akibat penggunaan pil KB dan pembalut wanita. “Masalah seperti obesitas dan anak-anak perempuan yang makin cepat matang (menstruasi) karena air minumnya (dari sungai) yang tercampur senyawa estrogenik ini,” katanya. Ecoton juga telah melakukan sensus ikan di dua lokasi Suaka Ikan yang telah dicanangkan sejak 2012 lalu. Hasil sensus ikan ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Populasi ikan di lokasi Suaka Ikan yaitu di Mlirip Kabupaten Mojokerto dan Legundi di Kabupaten Gresik terus meningkat. Ia berharap peningkatan ini te rus berkelanjutan hingga ke sungai-sungai di Surabaya. Suaka Ikan adalah program Ecoton untuk melindungi habitat ikan yang ada lingkungan sungai tersebut. Ecoton membuat penguat tanggul dengan rekayasa ecohidrolika, yaitu dengan bahan-bahan tanggul yang alami. Dukungan dari pemerintah, cukup positif. Pemprov Jatim telah mengeluarkan peraturan terkait hal ini. Pelaku industri pun mendukung dengan baik. Pembuangan limbah semakin berkurang, sebab sudah ada Pergub yang mengatur mengenai sanksi hukum bagi pelaku industri yang membuang limbah tanpa diolah. (jal)
IPAL (instalasi pengolahan air limbah), yang mengolah limbah industri sebelum dibuang ke kali Surabaya (Foto: henry)
EDISI 56 AGUSTUS 2015
21
POTENS i Jawa Timur
Kopi IjeN - Raung Kopi Ijen - Raung yang memiliki citarasa tinggi dengan predikat coffee specialty dan dikenal di luar negeri dengan nama Java Coffee (Foto: istimewa)
B
Dijaga Kemurniannya
esarnya minat masyarakat dari luar negeri terhadap kopi asal Gunung Ijen dan Gunung Raung mendorong pemerintah berupaya melindungi keaslian produk kopi tersebut. Salah satunya dengan membuat kawasan indikasi geografis (KIG). De ngan sistem KIG, maka kopi di luar produksi wilayah pegunungan itu tidak akan bisa menggunakan nama Ijen Raung. “KIG ini termasuk upaya proses untuk memurnikan jenis kopi asli di kawasan Gunung Ijen dan Raung. Jadi kalau ada ke lompok tani mau menjual kopi keluar Bondowoso atau ekspor, maka harus melalui ketentuan KIG guna menjamin keasliannya,” kata Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Moch Samsul Arifien. KIG penting karena kopi Jatim ba nyak diminati luar negeri. Misalnya kopi Dampit dari Malang banyak disusupi kopi dari Lampung dan daerah lain di luar Jatim. Namun pengemasan dan ekspornya menggunakan kopi Dampit yang sudah tenar dan banyak peminat. “Masih sulit membedakan Kopi Dampit yang asli dan tidak. Maka dengan adanya KIG ini, kopi Ijen Raung bisa lebih dijaga keaslian dan kemurnian kopinya yang me-
22
EDISI 56
AGUSTUS 2015
mang memiliki citarasa tinggi dengan predikat coffee specialty dan dikenal di luar negeri dengan nama Java Coffee,” katanya. Guna membantu kelompok tani, pihaknya juga membantu alat pengolahan kopi basah. Alat diberikan pada 14 kelompok tani di wilayah Banyuwangi dan Bondo woso. “Poktan yang menghasilkan kopi Ijen Raung ini mensuplai bubuk kopi merk masing-masing dan dipasarkan melalui cafe di Jakarta,” katanya. Ia mengatakan, kopi Ijen dan Raung ini termasuk kualitas terbaik. Harganya juga cukup bagus. Jenis Arabika per kilogram (kg) sekitar Rp 60 ribu. Karena potensial, terus berupaya mengembangkan produksinya. Sejak tiga tahuh lalu, pihaknya juga mulai mengembangkan Kopi Arabika dengan menanam dua juta bibit baru. Pengembangan itu dilakukan di enam daerah yang memiliki dataran tinggi di atas 800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), yakni Situbondo, Bondowoso, dan Jember masingmasing seluas 500 hektare, Kab Malang 300 hektare, serta Lumajang dan Kab Probolinggo masing-masing 100 hektare. Kopi arabika Java Ijen-Raung memiliki rasa yang unik Dari data Dinas Perkebunan Jatim, sekitar 35 persen produksi kopi Jatim berasal dari wilayah Pegunungan Raung dan Ijen.
dan tidak tertandingi. Varietas ini mengingatkan kopi akan terus diminati pasar Eropa dan Asia Timur jika semua pihak konsisten dalam penanaman kopi dalam hutan yang lestari. Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini berasal dari Etiopia. Namun sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Untuk pengembangan produksi kopi Arabika di Jatim diupayakannya hingga mencapai 2.000 hektare pertahun. Pengembangan juga mendapat rekomendasi dari Gubernur Jatim, Soekarwo untuk ditingkatkan lebih besar lagi, karena permintaan pasar yang masih cukup tinggi. Upaya dengan memperluas areal tanam itu juga mendapatkan dukungan dari Asosiasi Petani dan dilakukan dengan menggandeng Perhutani. “Produksi kopi Arabika di Jatim masih sangat terbatas. Sementara pasar untuk distribusinya masih terbuka lebar dan bisa diekspor ke luar negeri. Namun, pengembangan Kopi Arabika yang cukup sulit, karena harus memenuhi persyaratan teknis yakni di atas lahan dengan ketinggian diatas 800 mdpl,” ujarnya. Ia menambahkan, permintaan kopi arabika yang harganya tergolong lebih mahal dari pada kopi robusta ini masih cukup tinggi, sehingga potensi pengembangannya kini tetap akan diupayakan. Jika dipersentasekan dari total produksi kopi Jatim, Kopi Robusta mampu mencapai 93 persen dan sisanya 7 persen jenis Arabika. Erupsi Raung Dari data Dinas Perkebunan Jatim, sekitar 35 persen produksi kopi Jatim berasal dari wilayah Pegunungan Raung dan Ijen. Saat aktivitas erupsi Gunung Raung masih terus terjadi dalam sepekan terakhir sempat memunculkan kekhawatiran akan menurunkan produksi. “Melihat kondisi geografis Gunung Raung dengan kaldera yang sangat luas, maka dampak letusan tidak terlalu meluas seperti Kelud. Radius yang terdampak erupsi terbesar hanya 3 KM dari puncak. Sedang kan tanaman kopi ratarata di jarak 10 KM dari puncak jadi tanam kopi tidak terdampak erupsi,” kata Samsul. Ia menjelaskan, di
AGRO wilayah Pegunungan Raung dan Ijen luasan areal perkebunan kopi mencapai 35.291 hektare. Luas itu terdiri dari kebun kopi rakyat seluas 12.888 hektare dan kebun kopi besar milik PT perkebunan Nusantara dan swasta seluas 22.403 hektare. Untuk wilayah ketinggian 300-1.000 mdpl (meter di atas permukaan laut) didominasi kopi jenis robusta. Sedangakn 1.000-1.500 mdpl khusus kopi jenis arabika. Sedangkan wilayah kebun kopi yang paling dekat de ngan Gunung Raung, yakni berjarak sekitar 10-15 KM dari puncak. Luasnya mencapai 10.587 hektare meliputi wilayah Jember, Situbondo, dan Banyuwangi. Hingga kini, pihaknya juga masih terus berkoordinasi dengan asosiasi petani kopi di wilayah Raung. Salah satunya dengan asosiasi petani di Tlogosari dan Sumber Waringin Bondowoso. Namun diyakininya erupsi tak sampai menurunkan produksi kopi Jatim secara eks trim. Ia menjelaskan, ada empat faktor yang menyebabkan penurunan produksi. Pertama faktor cuaca sehingga produksi tidak optimal. Kedua, kualitas bibit kopi rendah. Ketiga, kurangnya pupuk dan cara pengelolaan pascapanen yang salah. Keempat, karena selama ini, kopi masih dijadikan sebagai usaha sampingan dan bukannya sebagai mata pencarian utama petani. “Pemilik kebun kopi kebanyakan pegawai yang me nyambi sambil menanam kopi. Saat panen datang, mereka tidak mengelolanya tapi menjual langsung biji kopi sehingga nilai ekonominya masih rendah. Namun saat ini cuaca bagus sehingga produksi juga bisa lebih optimal,” tukasnya. (afr)
EDISI 56 AGUSTUS 2015
23
POTENS i Jawa Timur
Budidaya Bunga Krisan
Kian Menjanjikan
Perkebunan Bunga Krisan milik Sepasang suami istri, Ignatius Supardiyanto dan Romana yang terletak di Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan (Foto: khilmi)
S
iang itu, udara di Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan yang lokasinya dekat dengan Gunung Bromo masih terasa dingin. Sepasang suami istri, Ignatius Supardiyanto dan Romana masih sibuk memanen bunga krisan yang mulai mekar. Tak seperti biasanya, kegiatan memanen bunga hanya dilakukan berdua lantaran seluruh pegawai di kebun bunganya sedang libur Lebaran. Sejak terik hingga berganti malam, mereka tetap kerja lembur memanen dan mengepak bunga yang jumlahnya mencapai ribuan batang. Sebagai penerangan di malam hari, mereka menggunakan lampu darurat. Ketika lampu mati Romana baru ingat anak-anak mereka yang masih kecil di dalam rumah ketakutan. Lantas bergegaslah ma suk rumah menenangkan anak-anak yang panik. Kesibukan dalam berkebun bunga krisan saat itu menjadi momen paling membekas baginya. Sejak merintis usaha budidaya awal tahun 2005 lalu, mereka tak selalu mendapat kemudahan dalam menjalankan usaha. Ber bagai kendala menjadi tantangan yang terus mereka cari
24
EDISI 56 AGUSTUS 2015
jalan keluarnya. Setelah 10 tahun berjalan, kini kebun bunga krisan milik pasangan tersebut kian berkembang pesat. Permintaan dari berbagai daerah pun terus meningkat. “Kami sekarang mendapat pesanan dari banyak daerah. Ada dari Surabaya, Bali, Palangkaraya, hingga Manado,” ujar Ignasius. Bahkan, lanjut dia, proses budidaya yang dilakukan dulu dan sekarang juga sudah mulai berbeda. Jika dulu menanam bunga dulu dan setelah panen baru cari pasar untuk menjual bunga. Namun sekarang ia menanam bunga krisan dengan bebrbagai jenis varietas sesuai permintaan pembeli. “Kebutuhan bunga krisan sangat besar tapi kami belum ada modal untuk itu. Tapi kami sudah punya jaringan kemitraan dengan florist (toko bunga) di berbagai daerah seperti Surabaya. Untuk Bali permintaan terus berkelanjutan dan tidak ada bulan yang sepi untuk mengirim ke sana,” katanya. Di Bali permintaan bunga krisan diperuntukkan bagi hotel dan villa milik warga negara asing. Selain itu, juga
POTENSI DAERAH
Kebutuhan bunga krisan sangat besar tapi kami belum ada modal untuk itu. Tapi kami sudah punya jaringan kemitraan dengan florist (toko bunga) di berbagai daerah seperti Surabaya. Untuk Bali permintaan terus berkelanjutan dan tidak ada bulan yang sepi untuk mengirim ke sana
banyak diminati yakni varietas White Fiji jenis Standar Putih sebanyak 17 persen. Lalu jenis Aster Putih sekitar 12 persen, Aster Kuning 8 persen, Aster Pink varietas Reagent Pink 7 persen dan Aster Orange varietas Grand Orange 6 persen. Sedangkan varietas Rivet jenis Standar Hijau sekitar 10 persen, Pompon Hijau varietas Yoko Ono sekitar 9 persen dan Standar Pink varietas Fiji Pink 6 persen. Proses Budidaya Pada awal tahun 2000-an budidaya bunga krisan sudah ada di wilayah yang dikenal dengan nama Nongkojajar tersebut. Saat itu petani menanam dalam jumlah kecil di lahan yang belum terlalu luas dengan skala rumahan. Saat itu, proses penanaman masih mengandalkan bibit bunga dari wilayah Jawa Barat. Melihat potensi pembibitan bunga krisan yang tidak terlalu sulit, Ignasius pun Ibu Romana pemilik perkebunan bunga krisan sedang membungkus bunga krisan segar yang akan dikirim ke Surabaya. Foto;khilmi
digunakan untuk kegiatan upacara adat bagi masya rakat pulau Dewata. Namun, momen dua minggu setelah Hari Valentine 14 Februari, permintaan dari Bali berkurang drastis dan kembali normal setelah memasuki bulan Maret. Ia menuturkan, varietas bunga krisan cukup banyak. Bahkan jenisnya mencapai lebih dari 100 macam. Namun permintaan bunga asli dari daerah sub tropis itu masih bervariasi. Rata-rata yang paling diminati varietas introduksi asal Belanda. Sedangkan verietas yang diperkenalkan oleh Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Bogor hingga kini masih kurang diminati pasar. Adapun permintaan bunga introduksi Belanda yang EDISI 56 AGUSTUS 2015
25
POTENS i Jawa Timur
mencobanya. Tak hanya menanam bunga tapi mulai dari proses pembibitan sudah dimulai sejak usahanya berjalan awal 2005. Ia pun bercerita mengenai proses pembibitan bunga krisan. Dimulai dari fase vegetatif dengan pengambilan batang melalui cara stek dari induk tanaman (mother plant). Setelah itu, batang yang dipoting dirapikan ukurannya agar sama panjang dengan menggunakan silet. Lantas batas tadi dicelupkan pada cairan yang disebut root up. Cairan root up digunakan untuk membantu proses penumbuhan akar pada batang yang distek. Kurang dari 24 jam, batang yang terdapat daun dan tunas muda itu lalu ditanam di dalam sekam bakar. Dalam tempo sekitar dua minggu atau maksimal 15 hari, bibit yang sudah keluar akar bisa ditanam di lahan tanah yang luas. Sebelum ditanam, kondisi tanah juga harus bagus dengan diberikan pupuk kandang dan diolah. Pada fase generatif, bibit bunga krisan yang berakar ditancapkan ke tanah. Proses bibit hingga mencapai tinggi 1-1,25 meter dan bisa berbunga membutuhkan waktu sekitar tiga bulan atau 85-90 hari. Dikarenakan bunga tersebut berasal dari iklim sub tropis yang memiliki pencahayaan matahari lebih dari 12 jam, maka perlakuan perawatan pun berbeda. “Kalau Proses penyiraman bunga krisan di perkebunaan Krisan Nongkojajar, Pasuruan
26
EDISI 56 AGUSTUS 2015
di sini matahari hanya 12 jam. Tapi bunga krisan ini butuh cahaya sekitar 16 jam. Jadi empat jam tambahannya diberikan melalui penerangan cahaya lampu TL kuning selama empat jam di malam hari,” ungkapnya. Proses penambahan sinar dari lampu berukuran 18 watt tersebut dilakukan sejak fase vegetatif pada pro sers penumbuhan akar hingga penanaman di lahan tanah selama satu bulan. Setelah tumbuh lebih besar, penyinaran tambahan tidak lagi diperlukan, khususnya di tahap dua bulan saat pembungaan hingga panen. Di saat bunga sudah mulai tinggi, karena batangnya tidak begitu kuat, maka dibuatkan tali jarring kotak de ngan diikatkan pada pagar bambu. Tiap kotak tali diisi satu batang bunga. Proses memanen pun dilakukan dengan cara mencabut langsung batang hingga akarnya lepas dari tanah. Untuk harga jual bibit bunga krisan yang telah berakar per batangnya sekitar Rp 200. Namun jika sudah berbunga dijual dengan harga Rp 1.000 per batang. Keuntungan budidaya bunga krisan juga cukup menjanjikan. Bahkan kentungan bisa lebih dari 100 persen. Misalnya dengan modal sebesar Rp 10 juta dengan masa tanam sekitar tiga bulan setelah panen bisa mendapatkan Rp 25 juta. Kendati profitnya cukup tinggi, perawatan bagi bunga krisan tidaklah mudah. Dibu-
POTENSI DAERAH
tuhkan perlakuan khusus sejak proses pembibitan hingga panen. Persoalan hama juga menjadi kendala bagi petani bunga krisan. Ada hama yang nama lokalnya dikenal masyarakat dengan istilah cabuk putih berupa serangga kecil yang bisa terbang. Selain itu ada pula cabuk hitam, leaf manner, karat daun h i n g ga ulat yang
memakan dan merusak daun. Untuk mengatasinya, petani masih bisa melakukan penyemprotan pestisida pada bunga. “Kalau pakai pestisida masih aman, karena bunga krisan ini kan bukan komoditi konsumsi jadi tidak masalah,” kata Sekretaris Gapoktan Duta Flora, Sentot Sunaryo Hadi. Wilayah Nongkojajar kini memang dikenal dengan komoditi bunga krisan. Selain lokasi strategis untuk pemasaran, kondisi agroklimatnya juga cukup bagus. Namun untuk bisa mendapatkan keuntungan yang besar, maka petani disarankan menggunakan 16 pola tanam. Artinya, setiap satu pola dengan pola lainnya diberikan jeda waktu tanam. Sehingga, saat tanam di pola terakhir ke-16, maka pola tanam yang pertama sudah bisa panen. Berselang beberapa hari selanjutnya bisa dipanen pola kedua dan seterusnya. Namun yang perlu diperhatikan, kondisi cuaca kemarau atau hujan juga berpengaruh pada cepat atau lambatnya proses pemekaran bunga. De ngan tingkat keuntungan yang menggiurkan dan proses yang sedikit butuh ketelatenan, apakah anda berminat budidaya bunga krisan? Jika ingin belajar, anda bisa datang langsung ke Nongkojajar. (afr) EDISI 56 AGUSTUS 2015
27
POTENS i Jawa Timur
Kominfo Jatim Launching Program
“Mi Gila”
Peluncuran Program Mi Gila” (Melek IT Gaul Informasi Luar Biasa) di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 Agustus 2015 (foto: deny)
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur melaunching program baru yang diberi nama “Mi Gila” (Melek IT Gaul Informasi Luar Biasa). Ini merupakan program talkshow seputar IT (Informasi dan Teknologi) serta ICT (Information and Communication Technology) yang disiarkan secara live disiarkan di stasiun tv swasta di Surabaya dan streaming melalui http://kominfo.jatimprov.go.id. Dalam program talkshow Mi Gila, masyarakat juga bisa berinteraksi menanyakan seputar IT melalui line telepon yang sudah disediakan atau hanya sekedar sms (shor messege service). Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Ir Eddy Santoso MM, saat launching Program Mi Gila di Dinas Kominfo Jatim, Kamis (20/8) mengatakan, program ini merupakan salah satu cara Dinas Kominfo Jatim untuk memberi wadah masyarakat Jawa Timur belajar tentang IT dan ICT. Mulai bagaimana mengoperasikan internet, memanfaatkan smartphone dan internet dengan benar, membuat blog, atau permasalahan-permasalahan lain seputar teknologi informasi. Pada kesempatan ini juga digelar sosialisasi e-business program 1 juta domain gratis bagi Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM). Sasaran utama program ini adalah para pelaku UMKM yang diharapkan bisa menggunakan IT untuk memperluas pemasaran produknya secara online. Alasannya, karena teknologi informasi
28
EDISI 56
AGUSTUS 2015
merupakan tulang punggung pembangunan bagi seluruh negara. Karena itulah Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Kementerian Kominfo Republik Indonesia memberikan satu juta domain gratis untuk pelaku UMKM di Jawa Timur. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Mujib Affan, yang hadir sebagai narasumber mengatakan, dengan berlakunya MEA, masyarakat di lingkuan ASEAN dapat melakukan perdangan secara bebas dalam bentuk barang atau jasa. Tentu saja dalam menghadapi hal ini, masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Jawa Timur wajib mempersiapkan diri. Untuk itu, Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur menyeleksi para pelaku UMKM yang berpotensi untuk mendapatkan domain gratis. Program ini mengajak pelaku UMKM untuk melek IT agar bisa menembus pasar online yang berbasis Internasional. “Di Jawa Timur, jumlah pelaku UMKM saat ini telah mencapai angka 7 juta. UMKM juga merupakan salah satu tulang punggung perekonomian yang dapat bertahan di segala kondisi,” kata Mujib Affan. Maka dari itu tidak salah bahwa pemerintah memberikan perhatian lebih kepada pelaku UMKM dengan memberikan pendampingan yang akan menuntun pelaku UMKM melek IT. Media yang saat ini menjadi kekuatan nyata yang mempengaruhi beberapa aspek
Kronik kominfo kehidupan baik ekonomi maupun sosial Diharapkan pelaku UMKM dapat memaksimalkan penggunaan IT untuk mengembangkan pemasaran dan membuat jejaring secara online, agar bisa mendapatkan investasi lebih serta dapat bersaing dengan masyarakat di lingkungan ASEAN. Tidak hanya pelaku UMKM yang harus paham teknologi, tapi juga seluruh masyarakat. Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Andi Budimansyah, yang juga sebagai pembicara dalam talkhow “Mi gila” mengatakan, ecommerce, koperasi, dan usaha kecil menengah (UKM) sedang jadi pusat perhatian saat ini. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat ada lebih dari 56 juta usaha mikro saat ini di Indonesia. “Penerima domain yang berhubungan dengan e-commerce, koperasi dan UKM ini tentunya diharapkan bisa mendorong agar mereka mulai menyediakan jasanya di Internet yang ujungnya adalah pendayagunaan internet dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Andi. Tujuan lain yang diharapkan dari program sejuta domain gratis ini antara lain, mendorong tumbuhnya konten positif dalam negeri, mendorong tumbuhnya domain .id, melokalisir akses internet di dalam negeri, mempercepat akses internet, serta agar akses internet lebih murah. Ajari Pasarkan Produk Via Internet Tak berhenti hanya memberi domain gratis oleh Kementerian Kominfo RI, Dinas Kominfo Jatim juga menindaklanjuti program pemerintah itu dengan secara bertahap mengajarkan para pelaku UMKM bagaimana cara memasarkan produk melalui media online seperti Blog dan Website. Kepala Dinas Kominfo Jatim, Eddy Santoso, menilai sangat tepat jika pengelolah atau pemilik UKM segera belajar IT, sehingga cara memasarkan produknya tidak manual. “Saat ini teknologi informasi dan komunikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, sehingga siapa yang bisa memanfaatkannya pasti akan berkembang baik itu digunakan untuk pendidikan maupun untuk dunia usaha,” katanya. Dikatakannya, bagi peserta workshop yang belum memilik media sosial seperti blog, facebook, dan Twitter oleh beberapa instruktur Kominfo akan diajarkan cara membuatnya, sementara bagi yang sudah punya akan
diajarkan cara memanfaatkan media sosial ini sebagai lapak untuk memasarkan produknya. “Dengan media sosial dan media online gambar produk bisa diakses di seluruh penjuru dunia hanya dalam hitungan detik. Teknologi internet sangat cepat dan tidak perlu ketemu antara pembeli dan penjual, semua bermodal kepercayaan,” katanya. Selain itu, kata Eddy, jika setelah workshop peserta atau penglolah UKM butuh bantuan teknis untuk pegembangan, Kominfo akan siap membantu hingga yang bersangkutan mahir mengoperasionalkan media onlinenya. “Silahkan hubungi callcentre Kominfo di 081333583911 kami akan menjawab semua pertanyaan seputar teknologi Informasi,” jelasnya. Sementara Kepala Bidang Kewaspadaan Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jatim, Ir Lena Wahyu Marwati MMA selaku pembina UMKM bidang pangan, mengaku sangat berterimakasih UMKM binaanya diberi fasilitas untuk belajar cara menjual prosuk secara online. “Angota UMKM Lahan Kering dan Desa Mandiri Pangan selama ini memasarkan produknya secara manual, mereka ingin belajar teknologi informasi agar bisa berkembang,” kata Lena. Produk yang bisa dipasarkan mencakup beberapa jenis camilan khas daerah seperti kripik, krupuk serta produk rumah tangga seperti keset, sapu dan lampu hias.”Semoga Kami bisa bersaing saat penerapan MEA akhir tahun ini,” Katanya Ada dua gelombang yang mengikuti workshop di Kominfo Jatim, gelombang pertama dilakukan 18-19 Agustus 2015 dan gelombang kedua pada 25-26 Agustus yang diikuti UKM Desa Mandiri Pangan dari sembilan kabupaten/Kota. Workshop gelombang pertama antara lain diikuti UKM Desa Sunberharjo dan Desa Sidoharjo Kabupa ten Pacitan, Desa Ngluntuing Kecamatan Sendang, Desa Manding Kecatan Pucanglaban, Desa Embung Kecamatan Tulungagung, Kelurahan Surodakan, Kacamatan Trenggalek, desa Papungan Kecamatan Kanigoro, Desa Nglegok Kecamatan Nglegok, Desa Ngrejo Kecamatan Bakung, Desa Kupuk Kecamatan Bungkal, Desa Pandak Kecamatan Balong, Desa Wedoro Kecamatan Waru, perum Pondok Cabean Kecamatan Candi Sidoarjo.(sti,hjr) EDISI 56 AGUSTUS 2015
29
POTENS i Jawa Timur
B
erbeda dengan perhelatan sebelumnya. Kongres Anak Indonesia (KAI) I-XII selalu diselenggarakan oleh pemerintah setingkat provinsi. Namun KAI XIII tahun 2015 ini sukses digelar oleh Pemerintah Kota Wisata Batu. Keseriusan Pemkot Batu menggelar KAI 2015 mendapatkan apresiasi khusus dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Yohana Susana Yembise. Ia menilai komitmen kota termuda di Jawa Timur tersebut sangat luar biasa dalam menyukseskan kegiatan yang peserta melibatkan anak-anak. Yohana menuturkan, persoalan anak ini menjadi hal yang wajib diperhatikan oleh pemerintah. Bahkan jumlah anak Indonesia kini mencapai hampir 87 juta jiwa atau sepertiga dari total penduduk Indonesia. Dengan besarnya jumlah anak, maka perlu diperhitungkan dalam setiap pengambilan keputusan atau kebijakan hendaknya juga bisa berhubungan atau pro dengan kepentingan anak. Ia menegaskan, kebijakan bagi anak dan orang dewasa sangat berbeda. “Orang dewasa merupakan pihak yang paling mengetahui masalah, kebutuhan, dan keinginan anak itu sendiri,” katanya saat membuka Kongres Anak Indonesia (KAI) XIII di Kota Batu. Ia menuturkan, acara KAI merupakan salah satu
wujud implementasi dari hak partisipasi anak sebagai bentuk penghargaan terhadap pendapat anak serta hak atas kebebasan hak berserikat dan berkumpul. Hal itu, kata dia, menjadi mandat dari Konversi Hak Anak (KHA) dan Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomer 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Yohana mengatakan, pelibatan anak sebagai subyek/ pelaku pembangunan juga harus dilakukan secara tersistem. Dimulai dari tahap pra, pelaksanaan, paska pelaksanaan perencanaan pembangunan, termasuk proses pemantauan dan evaluasi baik di tingkat daerah sampai tingka nasional. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementrian PPN/ Bappenas yang tiap tahun menggelar Musrenbangnas mewajibkan pemerintah daerah melibatkan anak disetiap tahapan rencana pembangunan. Mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota hinggap provinsi bahkan nasional untuk dimintai pendapat dan aspirasinya. “Beberapa kabupaten/kota telah melibatkan secara aktif Forum Anak dan Musrenbang Desa, hal ini sejalan dengan upaya Kementrian PP dan PA mendukung pelaksanaan UU Desa, melalui peran aktif Forum Anak Desa dalam Musrenbang Desa,” ujar Yohana.
Kota Batu Sukses
Gelar Kongres Anak Indonesia XIII
Pemkot Batu menggelar Kongres Anak Indonesia (KAI) 2015 mendapatkan apresiasi khusus dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Yohana Susana Yembise.
30
EDISI 56
AGUSTUS 2015
KIPRAH DAERAH Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, juga mengapresiasi upaya Pemkot Batu yang mampu me nyukseskan KAI XIII 2013. Menurutnya, perhatian dan apresiasi kepedulian terhadap anak salah satunya diwujudkan Pemkot Batu dengan menggelar acara berskala nasional tersebut. Ia pun berpesan, anak-anak harus terus dijaga untuk Indonesia yang lebih baik nantinya. “Diperlukan pembinaan dan pembimbingan terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan kehidupan sosial anak,” kata Khofifah. Menurutnya, anak-anak adalah pewaris dan penerus masa depan bangsa yang harus dijaga dan diberi perlakuan yang layak. Hal itu guna mendapatkan generasi muda yang berkualitas dan mampu membagun negara Indonesia ke depan. “Anak harus diberi perlindungan dari segala kemungkinan yang akan membahayakan anak atau generasi muda dan bangsa di masa mendatang,” ujarnya. Ia menjelaskan, UU Perlindungan Anak dijelaskan, bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya. Perlindungan dan jaminan itu agar anak dapat hidup, tumbuh berkembang, berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Atas dasar tersebut, maka anak berhak mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dari re gulasi tersebut, masyarakat Indonesia termasuk peme rintah harus melindungi anak dari segala ancaman dan menjamin haknya. Dari aspek pendidikan, ia berharap pendidikan di Indonesia dapat terus dimajukan. Dalam hal ini adalah pendidikan formal dan pendidikan mental yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. “Seluruh anak indonesia harus mendapat pendidikan yang layak, karena pendidikan yang layak merupakan hak yang seharusnya diperoleh anak, sehingga anak-anak Indonesia akan semakin maju untuk membangun Indonesia,” ungkapnya. Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait menuturkan, persoalan kekerasan terhadap anak juga masih berbanding terbalik dengan proses penegakan hukumnya. “Penegakan hukum di Indonesia ini masih belum berpihak pada anak. Kondisinya sudah darurat. Indonesia harus bisa ramah pada anak,” tegasnya. Seharusnya, lanjut dia, anak diberikan ruang yang cukup untuk bisa menyampaikan aspirasinya. Bahkan, lanjutnya, kalau perlu anak-anak juga diminta penda patnya untuk mencari solusi terkait persoalan anak. Hal itu, kata dia, yang menjadi dasar dilaksanakannya Ko ngres Anak Indonesia (KAI) sejak 13 tahun lalu. Menurutnya, Indonesia telah meratifikasi perjanjian internasional terkait Hak Anak. Artinya, Indonesia wa-
Anak-Anak yang mengikuti Konggres Anak Indonesia XIII
jib melaksanakan UU Perlindungan Anak. “Agar Indonesia bisa ramah pada anak harus dimulai dari lingkungan keluarga atau sejak dari rumah,” tuturnya. Kasus Anak Kasus penelantaran terhadap anak rupanya masih banyak terjadi di Indonesia. Dari data yang dihimpun Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), terdata sekitar 21 juta jiwa anak Indonesia mengalami kasus penelantaran dan kekerasan. Bahkan yang mengejutkan, 58 persen di antaranya mengalami kekerasan seksual. “Persoalan penelantaran anak ini masih banyak terjadi. Bahkan kekerasan seksual pada anak. Rata-rata itu terjadi justru pelakunya adalah orang terdekat. Jadi upaya memutus mata rantai kekerasan pada anak harus diutamakan,” kata Arist Merdeka Sirait. Persoalan kekerasan terhadap anak juga masih berbanding terbalik dengan proses penegakan hukumnya. “Penegakan hukum di Indonesia ini masih belum berpihak pada anak. Kondisinya sudah darurat. Indonesia harus bisa ramah pada anak,” tegasnya. Seharusnya, lanjut dia, anak diberikan ruang yang cukup untuk bisa menyampaikan aspirasinya. Bahkan, lanjutnya, kalau perlu anak-anak juga diminta penda patnya untuk mencari solusi terkait persoalan anak. Hal itu, kata dia, yang menjadi dasar dilaksanakannya KAI sejak 13 tahun silam. Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso mengatakan, dengan adanya KAI maka anak juga bisa belajar beras pirasi dan berserikat guna membangun bangsa. “Anakanak ini aset bangsa. Kewajiban kita mendidik mereka yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa dari tingkat dari kab kota atau bahkan pemimpin nasional,” jelasnya. Untuk itu. ia berharap agar perhatian masyarakat pada anak bisa lebih ditingkatkan. “Mereka (anak-anak) itu termasuk individu yang unik. Jadi bisarkan mereka berkreasi dan berkembang sesuai kemampuaanya sendiri,” tukasnya. (afr) EDISI 56 AGUSTUS 2015
31
POTENS i Jawa Timur
T
Kini Teknologi
eknologi komunikasi yang bisa mentransfer data lebih cepat terus menerus telah dikembangkan. Setelah 4G LTE ( Fourth-Generation Technology-Long Term Evolution) banyak dipakai di dunia, kini peneliti mulai mengembangkan generasi berikutnya, yakni 5G. Rencana pengembangan 5G ini muncul dari pencetus teknologi 4G LTE, NTT DoCoMo. Operator asal Jepang itu disebutkan telah menggandeng Nokia Solution Network (NSN) untuk mengembangkan 5G. Salah satu perusahaan teknologi penyedia jaringan telekomunikasi, Ericsson mengaku bahwa saat ini 5G masih sebatas rencana. Perusahaan asal Swedia itu juga mengatakan jika pengembangan 5G masih perlu waktu dan proses yang panjang. Apalagi di Indonesia pemakaian teknologi 4G masih belum menyeluruh. Menurut beberapa ahli teknologi komunikasi, masih banyak rintangan yang harus dihadapi dunia dalam me nyambut kehadiran teknologi ini. Dilansir dari laman ITWorld, untuk menjadikan 5G sukses, industri telekomunikasi secara keseluruhan harus mengevaluasi kembali jaringan dan mengembangkannya secara menyeluruh. Selain itu, beberapa tantangan baik politik dan teknis, harus diatasi sebelum teknologi bisa menjadi kenyataan. Jumlah spektrum yang dialokasikan untuk 5G akan menentukan bagaimana jaringan berbasis teknologi ini akan bergulir. Jika dunia menginginkan kecepatan hingga Giga bite per detik, operator tentunya membutuhkan lebih banyak bandwith dari yang mereka miliki saat ini. Sementara itu, International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi yang meregulasi sistem radio dan telekomunikasi tingkat internasional, menilai sistem jaringan komunikasi masa depan berbasis 5G akan memiliki kecepatan akses hingga 20Gbps. Ini di sampaikan dalam konferensi yang dihelat ITU pada 1012 Juni lalu. Sebanyak 12 orang delegasi yang tergabung dalam acara itu menjelaskan spesifikasi dan kemampuan yang akan dibawa oleh jaringam 5G di masa depan nanti. Sebagai catatan, akses 20Gbps merupakan kecepatan maksimal yang mampu dicapai oleh jaringan 5G secara teoritis. Namun realitasnya, dimungkinkan 5G akan mencapai kecepatan puncak dengan skala yang lebih rendah. Saat ini, standar LTE tercepat adalah jaringan LTE Cat 9, yang
32
Setelah 4G,
EDISI 56 AGUSTUS 2015
5G
menyediakan kecepatan maksimal hingga 300 Mbps. Itu pun masih jauh dari kecepatan secara teoritis yang mampu dicapai oleh jaringan 4G, yakni 1 Gbps. Lebih jauh dijelaskan, kecepatan 20Gbps apabila dipraktikan ke dalam kehidupan sehari-hari sama artinya pengguna mampu mengunduh film beresolusi ultra high definition (UHD) hanya dengan waktu satu detik. ITU berharap jaringan 5G dapat dikomersialisasikan pada 2020. Jaringan tersebut juga dipersiapkan untuk menyambut era Internet of Things (IoT). Seperti dilansir Phone Arena, Minggu (22/8/2015). Ditambahkan oleh ITU, standar jaringan komunikasi generasi kelima itu diharapkan mampu menjangkau satu juta perangkat IoT dalam radius satu kilometer dengan kecepatan rata-rata 100 Mbps.
Lima Tahun Lagi Diperkirakan teknologi 5G akan segera terwujud dalam lima tahun ke depan. Sebab, selain karena dunia semakin menuju era konektivitas yang ditandai dengan seluruh perangkat yang terhubung ke internet (Internet of Things), hal ini juga akan menjadi standar nirkabel yang mendukung dunia baru yang lebih terhubung. Chairman of the EBC Telecommunications Equipment Committee, Yoshio Honda, seperti dikutip EURObiz melalui techno.okezone.com mengatakan, 5G adalah suatu hal yang penting bagi masyarakat dunia pada 2020. Ini adalah platform yang mampu meng-cover banyak aplikasi, tidak hanya ponsel semata. Insinyur asal Jepang itu pun mengatakan, saat ini 5G sedang dalam tahap perencanaan. Memang, lanjutnya, masih banyak ilmuwan mempertanyakan se perti apa bentuk dan peran teknologi 5G di masa depan. Tetapi dirinya menyakini 5G akan sangat berguna di masa depan.
TECHNO Honda menambahkan, ke depan seseorang tidak akan mengetahui seperti apa aplikasi yang akan mereka gunakan apakah membutuhkan dukungan jaringan berkecepatan tinggi atau tidak. Namun yang jelas ba nyak yang bisa didukung oleh platform 5G. Bicara 5G, kata Honda, sebenarnya tidak hanya berkutat pada soal kecepatan semata, tetapi juga lebih kepada menyusun standar yang lebih baik agar berbagai perangkat dapat dihubungkan. Selain itu juga penting untuk memastikan keandalannya, seperti sistem lalu lintas data, memperpanjang masa pakai baterai, dan menginstal infrastruktur yang lebih luas.(sti/beragamsumber)
EDISI 56 AGUSTUS 2015
33
POTENS i
Jawa Timur
Tangani Trafficking Jatim Bangun 400 SMK Mini
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat Launching LPTSA-P2TKI di Kantor Disnakertransduk Prov Jatim, Jl Jagir Surabaya, Kamis (7/5) (Foto: sugeng).
U
ntuk menangani korban trafficking, Pemprov Jawa Timur telah mendirikan dan mengembangkan SMK mini bekerjasama dengan Pemerintah Jerman. Di SMK mini, mereka akan diberi program pelatihan keterampilan selama enam bulan dan akan mendapat sertifikasi internasional. Lulusan SMK mini siap bekerja di dunia industri, seperti teknologi rekayasa, agrobisnis, perikanan, kehutanan, seni rupa, dan pariwasata. Jatim sudah mengembangkan 70 SMK mini, sebagian besar hasil kerjasama dengan pondok pesantren. Targetnya ke depan sebanyak 400 SMK mini dengan 80 ribu lulusan hingga akhir tahun 2017. “Anggaran untuk membangun diambil dari APBD,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur saat menerima rombongan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Pe rempuan dan Perlindungan Anak di Gedung Negara Grahadi, Kamis. Dikatakannya, di SMK mini, korban trafficking tidak
34
EDISI 56
AGUSTUS 2015
hanya mendapatkan pelatihan keterampilan, namun juga dibangun harga dirinya. SMK mini ini didirikan untuk mengalihkan dan memperbanyak tenaga informal menjadi formal. “Artinya, SMK mini juga bisa menjadi sarana untuk mencegah munculnya korban trafficking lagi karena lulusannya punya sertifikat untuk bekerja keluar negeri secara resmi,” katanya. Pemprov Jatim juga telah menawarkan lulusannya untuk bisa direkrut Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Sebab lulusannya terlatih dan bisa menjadi tenaga kerja profesional. BNP2TKI akan mendapatkan tenaga informal plus yang lebih diapresiasi karena mereka memiliki keterampilan khusus. Penurunan Tenaga Kerja Wanita (TKW) sekarang ini harusnya memotivasi untuk meningkatkan jumlah tenaga informal plus. BNP2TKI nantinya akan diuntungkan karena mereka diakui sebagai tenaga profesional.
Sejak 2014 Konsep pendirian SMK Mini yang sudah berjalan di Jawa Timur digagas sejak tahun 2014 lalu, akan diaplikasikan BNP2TKI di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal ini untuk menunjang kualitas tenaga kerja Indonesia (TKI). Sebelumnya, Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid saat Launching Pelayanan Terpadu Satu Atap Penempatan Perlindungan TKI Jawa Timur, Kamis menyatakan akan menambah 100 SMK Mini di Jawa Timur, 100 di Jawa Tengah, 50 di Banten dan 30 di Lampung. SMK Mini ini sudah berjalan bagus di Jawa Timur. “Presiden sudah setuju untuk mengembangkan di beberapa daerah di Indonesia seperti di Jawa Tengah, Banten, Lampung. Untuk Jawa Timur akan ditambah,” kata Nusron. Dengan dibangunnya SMK Mini akan membuat sumber daya TKI semakin meningkat. Terlebih lagi juga menggandeng lembaga sertifkasi international menjadi TKI sebagai tenaga terampil yang formal. Konsepnya sudah berjalan di Jawa Timur dan merupakan ide dari
Di SMK mini, korban trafficking tidak hanya mendapatkan pelatihan keterampilan, namun juga dibangun harga dirinya.
Gubernur Soekarwo. Ditambahkannya, 100 SMK Mini lagi dari Pusat Jagad akan dijadikan proyek conPEREMPUAN toh. Kemudian diusulkan bagaimana BLK (balai latihan kerja) juga dibiayai oleh peme rintah. Sehingga, TKI yang akan berangkat ke luar negeri tanpa harus berada di penampungan dengan alasan pelatihan. Selain biayanya mahal dan akan memperburuk keadaan. Sekretaris Kementerian PPPA, Wahyu Hartono me ngatakan, Pemprov Jatim telah mengambil langkah yang tepat dan berpikir maju. “Itu bagus sekali, berarti Pakde telah mempersiapkan SDM siap kerja yang kompetitif di sektor formal melalui SMK mini. Ini juga bisa menjadi solusi untuk mencegah bertambahnya korban-korban human trafficking,” ujarnya. Kedatangannya di Jatim adalah untuk berdiskusi dan mengetahui program-program yang telah dan akan dijalankan Pemprov Jatim untuk memberdayakan perempuan serta mencegah terjadinya kasus yang berkaitan dengan trafficking. Berdasarkan data dari Bareskrim Mabes Polri, dalam kurun waktu 2005–2009, peringkat atas kasus trafficking diduduki Provinsi Jabar. Hal ini dapat terlihat dari data kasus dan korban yang terjadi di wilayah ini yang mencapai 794 kasus. Disusul Kalimantan Barat dengan 711 kasus dan Jawa Timur 441 kasus. Adapun peringkat di bawahnya adalah Jawa Tengah dengan 404 kasus dan Nusa Tenggara Barat dengan 233 kasus. Salah satu modus yang dilakukan di antaranya melalui pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Berdasarkan data Bareskrim Mabes Polri, diketahui trafficking di Indonesia mencapai 607 kasus. Dari jumlah itu, ada 857 orang pelaku yang terlibat, dengan data korban di antaranya dewasa sebanyak 1.570 orang (76,4%) dan anak-anak 485 orang (23,6%). Korban yang diperdagangkan sebagian besar dieksploitasi secara seksual maupun kerjapaksa. Masalah ini seperti fenomena gunung es karena data yang sebenarnya jauh lebih besar dari yang dilaporkan. (jal) Gubernur Soekarwo bersama Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, saat meninjau Aktivitas pengajaran di ruang SMK mini (Foto: Dok BNP2TKI)
EDISI 56 AGUSTUS 2015
35
POTENS i Jawa Timur
Ikan Hasil Tangkapan
Kini Bisa Tahan Lama Ikan tuna hasil tangkapan para Nelayan kini bisa lebih tahan lama dengan inovasi alat Blue Machine Techno logy (BMT) karya mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB). Alat ini merupakan sebuah inovasi mahasiswa FPIK yaitu Dewi Wulandari, Nur Hamidatus Sa’adah, Berliana Restyanova, dan Farouq Syahrondhi Mawalid. Alat ini dilengkapi dengan alat kejut listrik bertegangan tinggi sebesar 2.500 voltage. “Dengan kejut listrik bertega ngan 2.500 voltage bisa membunuh bakteri seekor ikan sebesar 97,125 persen, sehingga bisa mengawetkan ikan dalam jangka waktu lama,” kata Nur Hamidatus Sa’adah melalui rilis humas UB. Blue Machine Technology (BMT) Ditambahkan Dewi, para nelayan yang biasanya menggunakan 90 balok untuk mengawetkan ikan, kini dengan menggunakan BMT mereka hanya memakai 45 balok es untuk membuat ikan tetap segar. “Selain lebih efisien dari segi ekonomis, dengan menggunakan BMT kualitas ikan menjadi lebih bagus dan masih segar, tidak lembek, tidak bau anyir. Selain itu mata ikan juga masih segar,” katanya. BMT yang berbentuk tabung dengan ujung memanjang ini diinstalasikan pada kapal nelayan sehingga ketika sedang berlayar di laut ikan hasil tangkapan nelayan bisa langsung diawetkan dengan alat kejut listrik berte gangan 2.500 voltage. “Pada saat ini BMT masuk pada tahap pengujian alat. Objek sasarannya adalah hasil tangkapan nelayan disendang biru dengan mayoritas hasil tangkapan adalah ikan tuna,” ujar Nur Menurutnya, bahwa BMT yang saat ini di ciptakan masih dikhususkan untuk ikan tuna. “Kami memang sengaja membuat alat kejut untuk ikan tuna karena mayoritas hasil tangkapan nelayan di Sendang Biru adalah
36
EDISI 56
AGUSTUS 2015
tuna. Antara ikan tuna satu dengan yang lain mempunyai frekuensi kejutan yang berbeda-beda tergantung ukurannya,” ucapnya. Oleh karena itu, untuk mengatur frekuensi kejutan listrik, BMT dilengkapi dengan layar LCD dengan tingkatantingkatan frekuensi kejutan yang disesuaikan dengan ukuran dan berat ikan tuna yang dimasukkan ke dalam tabung BMT. “Satu kali kejutan BMT membutuhkan waktu 2,4 detik. Dan dengan menggunakan BMT nelayan bisa mengawetkan 25 kuintal ikan yang biasa mereka peroleh dalam satu kali perjalanan melaut,” tambah Berliana rekan Nur . Nur Hamidahtus Saadah bersama teman-temannya berharap bahwa de ngan dibuatnya BMT bisa lebih memaksimalkan fungsi hasil tangkapan nelayan Sendang Biru. Ini mengingat selama ini nelayan Sendang Biru tidak mempunyai tempat pendingin untuk mengawetkan ikan, sehingga ikan-ikan tuna hasil tangkapan yang melimpah dengan penanganan yang kurang dapat menyebabkan kualitas ikan yang buruk. Dewi mengatakan bahwa saat ini penelitian masih terus dilakukan untuk menyempurnakan alat BMT se hingga bisa dipasarkan di masyarakat. “Satu kali produksi alat BMT, kami membutuhkan dana kurang lebih Rp 6 juta. Sehingga kami berharap untuk ke depannya dapat bekerjasama dengan mitra kerja untuk membuat BMT. Kami saat ini juga sedang mengurus untuk patennya,” pungkasnya.(sti)
Mahasiswa Inovator BMT Unievrsitas Brawijaya. Dari kanan ke kiri : Dewi Wulandari, Nur Hamidatus Sa’adah, Berliana Restyanova, dan Farouq Syahrondhi Mawalid.
Aplikasi Khusus
untuk Belajar Al Quran Kini tidak sulit belajar Alquran secara benar sesuai de ngan tajwidnya. Salah satunya menggunakan aplikasi Belajar Tajwid yang dibuat mahasiswa program kekhususan multimedia jurusan teknik informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Dwi Pratiwi. Dewi Pratiwi membuat aplikasi multimedia tentang pembelajaran Tajwid (ilmu membaca Al Quran) secara interaktif, mudah, dan benar. Berbeda dengan karya yang ada pada masyarakat, aplikasi yang dibuat Dwi dapat meminimalkam kesalahan dalam membaca Al Quran karena dibantu dengan audio serta visual gerakan mulut dan bibir. Dia secara khusus membuat aplikasi tersebut untuk membantu sesamanya. ‘’Aku pengin masyarakat bisa lengkap mempelajari tajwid. Sekaligus menye diakan media yang murah, bahkan gratis untuk masyarakat agar bisa mendalami kitab sucinya,’’ ujar Dwi seperti dilansir di www.ubaya.ac.id. Saat membuka aplikasi milik Dwi ini, akan ditampilkam tiga pilihan, yakni ikon Mulai, ikon Pengetahuan, dan Ikon Mini games. Pada ikon Mulai, terdapat 11 ilmu Tajwid yang ditawarkan untuk dipelajari. Tawaran yang disajikan dapat diakses dengan fleksibel, sehingga pengguna dapat mempelajarinya sesuai dengan keinginan. Misalnya, ilmu ke-11 tentang Gharib. Pada bagian ini beberapa kalimat dalam Al Quran harus dibaca secara khusus atau dibaca secara berbeda dengan kaidah pada umumnya. Dia mencontohkan, surat Hud ayat 41, kata yang tertlis ‘Majroha’ namun kata ini harus dibaca ‘Majreha’. Pengetahuan tentang gharib ini banyak tidak diketahui oleh masyarakat umum sehingga banyak dari mereka yang masih membaca dengan ‘Majroha’. Ada dua dari enam istilah Gharib yang ditampilkan oleh aplikasi milik Dwi ini melalui gerakan mulut dan bibir. Dua istilah adalah Isymam dan Saktah. Isymam adalah menampakkan harakat dhommah yang terbuang dengan isyarat bibir. Dalam Surat Yusuf ayat 11, aplikasi ini menampilkan animasi gerakan dan audio yang benar dan tepat. Dwi membuat aplikasi itu dengan berkonsultasi dengan guru
INOVASI pengajar bersertifikat di lembaga UMMI Fondation yang merupakan tempat Dewi memperdalam ilmu membaca Al Quran. Pada ikon pengetahuan, Dewi membaginya menjadi dua bagian yaitu adab dan keutamaan membaca Al Quran. Dalam adab membaca Al-Quran terdapat beberapa pengetahuan yang penting disampaikan kepada para pembaca yaitu sebelum membaca Al-Quran dianjurkan untuk wudhu terlebih dahulu dan mengawali membaca Al Quran dengan bacaan Ta’awudz. Terkait keutamaan membaca Al Quran terdapat penjelasan mengenai manfaat yang diraih ketika seseorang membaca Al Quran. Contohnya, setiap 1 huruf hijaiyah yang dibaca akan bernilai 10 kali lipat pahala kebaikan. “Manfaat lainnya, apabila seseorang membaca Surat Al Baqarah di rumah, maka setan akan pergi dari rumah tersebut,” kata gadis kelahiran tahun 1992 itu. Pada ikon Mini Games, akan disuguhkan latihan berupa soalsoal yang bersifat interaktif dengan tujuan supaya “user” terbantu dalam menghafal teo ri-teori yang diajarkan sebelumnya. Contohnya, “user” diMahasiswa Unievrsitas Surabaya Penemu Aplikasi Membaca Al Quran, Dwi Pratiwi saat mempresentasikan karyanya. Foto;ubaya
minta untuk menebak panjang mad, kemudian dibantu dengan pilihan jawaban dua harakat, empat harakat, lima harakat, atau enam harakat. “Pada setiap soal ada batasan waktu untuk mengerjakan. Total ada 45 soal yang harus ditampilkan secara acak,” kata Dewi yang memberi tampilan serba cokelat untuk kesan tenang.Contoh berikutnya adalah memasangkan bacaan tajwid. “Pada permainan ini, saya ingin supaya user mencocokkan bacaan tajwid dengan nama tajwid yang sudah saya sediakan. Ada 10 soal dalam babak ini,” pungkasnya. Dikatakan Dwi, waktu untuk membuat aplikasi tersebut cukup lama, sekitar satu tahun untuk pengumpulan data dan pembuatannya. Dwi berharap data yang ada sudah lengkap, sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk belajar Alquran dan tajwidnya secara lengkap. Dwi yakin seluruh item di aplikasinya sudah dikonsultasikan dan disetujui lembaga UMMI Foundation. UMMI Foundation merupakan lembaga pengajaran ilmu membaca Alquran yang diisi pengajar bersertifikat. ‘’Jadi, insya Allah yang ada di dalam aplikasi tersebut sudah terstandardisasi,’’ tuturnya.(*) EDISI 56 AGUSTUS 2015
37
POTENS i Jawa Timur
Golf Jatim
Lolos PON XIX/2016
Toernament Kadin Golf Open 2014 di lapangan Golf Bukit Darmo Golf (BDG) Surabaya, Minggu (9/11) (foto : herlambang).
P
engurus Provinsi Persatuan Olahraga Golf Indonesia (PGI) Jatim telah memenuhi kuota pegolfnya untuk tampil di PON XIX Jawa Barat tahun depan. Ini setelah tujuh atlet golf puslatda Jatim memastikan usai lolos dari Pra PON yang digelar di Damai Indah Serpong, 11-13 Agustus. Ketua Umum PGI, Abdul Hamid Machmud, di Yani Golf Surabaya, Rabu (19/8) sore mengatakan, ketujuh atlet tersebut terdiri dari 4 putra dan 3 putri. Atlet golf putra Jatim adalah Tirto Hermadi Tamardiantara, Moch Hariyanto, Jonathan Sucipto dan Sutrisno Adi. Untuk putrinya terdapat Ines, Nanda dan Alve Setiono. “Tujuh atlet itu sudah sesuai dengan kuota yang diberikan. Di Pra PON hanya menentukan jumlah kuota saja. Jadi hanya ada empat provinsi lain di luar Jatim yang mampu meloloskan tujuh atletnya. Sedang daerah lain dibawah tujuh,” kata Abdul Hamid, Keempat provinsi lain yang juga mampu loloskan tujuh atletnya adalah DKI Jakarta, Bali dan Medan serta Jabar selaku tuan rumah PON XIX. Ketujuh atlet ini turun di berbagai nomor yang dipertandingkan yaitu beregu putra putri, mix forsam, perorangan putra-putri dan forsam putra putri. Untuk PON tahun depan, pihaknya telah diberikan
38
EDISI 56
AGUSTUS 2015
beban oleh KONI Jatim untuk dapat persembahkan dua medali emas setelah di PON sebelumnya, Jatim tidak mampu meraihnya sama sekali. “Memang PON Riau lalu kami tidak dapat emas. Tapi kami optimis akan mampu mengulang tiga PON sebelumnya yaitu tahun 2000, 2004 dan 2008 yang sukses menjadi juara umum,” tuturnya. Di PON Riau 2012, tujuh medali emas yang diperebutkan diambil semua oleh DKI Jakarta. Dirinya beralasan bila Jatim tidak mampu memperoleh medali karena ada atlet golf senior Jatim yang dibajak DKI Jakarta yaitu Daniel dan Dani yang juga diambil oleh Kalimantan Timur. “DKI mengambil Daniel yang sering menang di kejuaraan luar negeri. Begitu juga Dani yang diambil Kaltim,” ujarnya Kini, pihaknya optimistis bahwa tidak akan ada lagi atlet golf Jatim yang membelot ke daerah lain karena telah dipenuhi semua hak-haknya. Nantinya ke tujuh atlet golf ini dilatih keliling lapangan yang ada di Jatim dan Bandung saja. “Tidak ada rencana TC keluar negeri. Karena Kasiadi sama Suprapto pelatih golf Jatim sudah menyarankan latihan hanya ada di Jatim dan juga kota Bandung yang jadi tempat pertandingan. Dengan alasan untuk lebih mengenal lapangan,” katanya. (her)
SPORTIVITAS
Pra PON,
Cabor Kodrat Turun di Semua Kelas
M
enghadapi Pra PON XIX 21-23 Oktober mendatang di Bandung, Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jawa Timur bertekad turun di semua kelas. Total cabang olahraga tarung derajat akan mempertandingkan 17 kelas, terdiri dari 15 kelas tarung bebas dan dua kelas seni gerak. “Kita ingin amankan dulu sebanyak mungkin tiket untuk lolos PON dulu. Untuk itu kita akan turun di semua kelas, termasuk seni,” ujar Ketua Harian Kodrat Jatim, Erwin H. Poedjono, kepada Majalah Potensi, Kamis (13/8). Terbukti, sebanyak 21 petarung sudah berkumpul dalam Training Camp (TC) di Gedung Pramuka, Surabaya, sejak Rabu (12/8). Program TC digelar sebagai persiapan terakhir menghadapi Pra PON. “Berbagai persiapan sudah kita lakukan sejak dua tahun lalu. Sekarang sudah masuk tahap pa ling akhir, TC ini selain untuk menggembleng fisik, teknik, mental juga untuk menjalani kebersamaan, “ ujarnya. Jumlah atlet yang mengikuti melebihi kuota. Sebab, kuota Puslatda Tarung Derajat dari KONI Jatim saat ini sebenarnya hanya delapan atlet. “Kita tidak mau
berspekulasi hanya mengandalkan atlet Pusltada. Ini cabor bela diri full body contact, semua bisa terjadi,” ucapnya. Sementara Ketua Bidang Organisasi Kodrat Jatim, Mohammad Muksin, mengatakan sebenarnya ada 25 atlet yang dipanggil mengikuti TC, namun ada empat atlet yang belum bergabung dengan berbagai kendala. “Ada yang cedera, ada juga yang masih mengurus izin sekolah terutama yang dari luar Surabaya. Sebab, selama TC mereka harus menetap di Surabaya, hingga mendekati Pra PON nanti, “ ucapnya. Dijelaskan Muksin, atlet yang dipanggil dalam TC sebelumnya sudah mengikuti seleksi pada pertengahan bulan Juli lalu. “Atlet terbaik dari beberapa even seperti Kejurda dan Porprov kita panggil dalam TC. Ini kita lakukan untuk mendapatkan atlet terbaik yang bisa mewakili Jatim di Pra PON, “ ucapnya. Pelatih Tarung Derajat Jatim, Deni Buldani, mengatakan selama TC semua atlet melahap menu latihan rutin minimal enam sampai delapan jam. “Pagi dan sore kita lakukan latihan rutin. Fisik dan teknik kita berikan secara bergantian, “ ujarnya.(her)
Foto: tarungdrajat.com
EDISI 56 AGUSTUS 2015
39
POTENS i Jawa Timur
Gubernur Lepas Jamaah Haji 2015
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, berfoto bersama jamaah saat melepas keberangkatan 419 Calon Jemaah Haji (CJH) kloter pertama, embarkasi Surabaya asal Kabupaten Magelang dan Kota Surabaya di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya (Foto: deni)
g
ubernur Jawa Timur, Soekarwo, melepas keberangkatan 419 Calon Jemaah Haji (CJH) kloter pertama, embarkasi Surabaya asal Kabupaten Magelang dan Kota Surabaya. Pelepasan dilakukan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat 21 Agustus. Dalam kesempatan itu, Soekarwo, menitip doa kepada CJH untuk kesejahteraan dan kemakmuran Jawa Timur. “Saya berpesan agar tidak lupa mendoakan Jawa Timur agar menjadi wilayah yang sejahtera dan makmur. Dapat menjadi suri tauladan bagi yang lain, karena doa para jamaah haji di tanah suci mudah dikabulkan,” kata Pakde Karwo saat melepas keberangkatan CJH klo ter pertama di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Ia meminta CJH untuk selalu menjaga perilaku dan menjunjung tinggi rasa saling menghormati antar se
40
EDISI 56
AGUSTUS 2015
sama jamaah haji, baik sesama warga Indonesia maupun jamaah haji yang berasal dari negara lain. Suasana keakraban, ikatan emosional yang kuat dan religius diharapkan dapat terbangun antar jamaah agar tetap khusyuk menjalankan ibadah. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur, Mahfud Shodar, mengimbau seluruh CJH asal Embarkasi Surabaya, baik dari Jatim, NTT maupun Bali untuk benar-benar memperhatikan kondisi dan performa tubuh. Terutama menghadapi cuaca dan suhu di Arab Saudi yang cukup tinggi. “Terpenting adalah kesehatan, tanpa tubuh yang prima ibadah juga akan terganggu. Makanya Kesehatan harus diutamakan dengan menjaga pola makan dan istirahat. Jamaah haji harus bisa mengatur kekuatan fisik nya agar bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik,”
PARAHITA ujarnya. Diharapkan pula CJH tidak berlebih-lebihan dalam menjalankan ibadah selama berada di tanah suci, mengingat tubuh harus beradaptasi dengan iklim dan cuaca yang baru. Sebelum melakukan perjalanan panjang dalam proses ibadah haji, para calon haji diharap kan dapat mengukur sendiri kemampuan fisiknya dan tidak terlalu memaksakan diri. Sesuai Jadwal, seharusnya Kloter I memberangkatkan sebanyak 450 CJH, namun karena terkendala visa yang masih diproses akhirnya hanya sebanyak 419 CJH diberangkatkan. Namun Kemenag memastikan bagi jamaah yang ditunda akan tetap bisa berangkat bersama kloter berikutnya. Seperti diketahui, total ada 27,323 CJH dari Jawa Timur. Petugas yang akan mendampingi CHJ asal Provinsi Jawa Timur sejumlah 310 orang. Untuk Provinsi lain yang juga tergabung dalam Embarkasi Surabaya yakni CJH Provinsi Bali sebanyak 512 dan Provinsi Nusa Tenggara Timur berjumlah 521 dengan masing-masing didampingi 5 petugas. Dijadwalkan jamaah haji kloter pertama akan tiba di Arab Saudi pada Jumat (21/8) pukul 17.05 waktu setempat. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya melayani pemberangkatan calon haji dari Jatim, Bali, dan NTT dalam 64 kloter pada tahun ini. Dibekali semprot air Tahun 1436 H/2015 M para jamaah haji seluruh Indonesia akan merasakan suhu cukup tinggi di Arab Saudi, bahkan dapat mencapai hingga 50 derajat celsius. Sebagai langkah antisipasi terjadi dehidrasi, masing-ma sing jamaah dibekali alat semprot air. Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PUH) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, HM Sakur mengatakan, alat semprot air memang
dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji ketika sedang menjalankan ibadah haji. Selain dapat mengurangi problem kekurangan cairan, alat ini dapat digunakan untuk menyegarkan badan dengan cara menyemprotkannya ke wajah. “Semua jamaah haji akan mendapatkannya (alat semprot air, red), sejak hari pertama tiba di embarkasi Surabaya sudah kita berikan sekaligus menyosialisasikan cara pemakaiannya. Ini adalah solusi dari pemerintah agar jamaah tidak terganggu dengan suhu yang tinggi,” katanya, di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (21/8). Selain itu, Ia mengimbau jamaah haji untuk meningkatkan konsumsi air putih selama berada di tanah suci, mengingat udara di negara tersebut sangat panas de ngan kelembaban yang rendah. Kondisi tersebut menstimulan penguapan terus terjadi meski tubuh tidak mengeluarkan keringat. “Jangan bawa air putih untuk diminum, agar kondisi badan terjaga kesehatannya,” terang Sakur. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Fidiansjah, mengungkapkan alat semprot air mudah dibawa dan digunakan jamaah haji. Alat semprot bisa digunakan untuk mendinginkan tubuh di tengah suhu tinggi. Ia menyarankan agar alat semprot tersebut sebaiknya diisi dengan air minum agar lebih banyak manfaatnya. Ia menambahkan masing-masing jamaah haji rencananya juga akan diberikan air tiga liter ketika wukuf di Arafah untuk mencegah dehidrasi. Jamaah haji diminta untuk tidak lupa minum air putih di sela-sela menjalani ibadah. Termasuk dalam penerbangan menuju tanah suci atau saat kembali ke tanah air. Seperti diketahui, suhu panas tinggi meningkatkan risiko dehidrasi pada jemaah haji. Bahkan jika mengalami dehidrasi yang cukup tinggi dapat berakibat fatal, seperti heatstroke bahkan hingga kematian.(luk)
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, memberi pesan-pesan kepada calon jaaah haji (CJH) kloter I Surabaya dan Magetan di Asrama Haji Surabaya, Jumat (21/8). foto;deni
EDISI 56 AGUSTUS 2015
41
POTENS i Jawa Timur
Berdiri sejak 2009 silam, Delta Fishing Sidoarjo kini menjelma jadi salah satu objek wisata murah meriah jujukan masyarakat wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan (Gerbangkertosusila)
Di Sidoarjo banyak terdapat tempat wisata buatan atau minat khusus, salah satunya adalah Delta Fishing (DF). Tempat wisata keluarga ini terbilang punya fasilitas cukup lengkap. Selain kolam pemancingan, juga sepeda air, flying fox, area outbound (memanjat tebing, rinta ngan balok titian), fishingedutainment, tempat kuliner yang menyajikan menu berbagai olahan ikan, kolam renang anak-anak, dan permainan anak. DF terletak 15 Km dari Kota Surabaya, tepatnya di desa Prasung, Buduran, Sidoarjo. Dari Surabaya menuju arah Sidoarjo, setelah melewati Maspion II Buduran, setelah traffic light- belok kiri ke arah jalur lingkar timur Sidoarjo, sampai menemui perempatan pertama (Perum Hedona) ada traffic light lagi belok kekiri, dari sini sudah banyak papan penunjuk menuju ke lokasi DF. Ikuti saja jalur pedesaan sampai me nemukan DF. “Di kota besar, orang menginginkan tempat rekreasi yang mudah terjangkau serta murah, dan kami menyediakan itu,” kata Atrica Khoirun Nisa, Manager DF. Dengan biaya tiket masuk Rp 3000 Senin-Jumat, Rp 4000 hari Sabtu, dan Rp 5000 hari Minggu, DF seakan menjadi pelampiasan hoby pemancing yang ingin mendapatkan ikan segar dengan ikuran lumayan besar, sekaligus berekreasi dengan keluarga. Lengkap Awalnya, H Khusnul Ghofur penggagas sekaligus pemilik objek wisata seluas 2 hektar ini melihat di Sidoarjo banyak lokasi pemancingan berbayar, namun tidak ada yang menyediakan tempat bermain untuk anggota keluarganya. “Kami menyediakan lokasi bermain untuk
42
EDISI 56 AGUSTUS 2015
Delta Fishing terletak 15 Km dari Kota Surabaya, tepatnya di desa Prasung, Buduran, Sidoarjo. (Foto: henry)
PLESIR
Delta Fishing,
Wisata di Pertambakan EDISI 56 AGUSTUS 2015
43
POTENS i Jawa Timur
anak-anak,” tuturnya. Haji Ghofur memulai berbekal tanah pribadi, awalnya hanya ada kolam pancing dan depot yang mendiakan menu ikan bakar, dikembangkan dengan penambahan gazebo di sekitar kolam dan kolam renang untuk anak-anak. Ha nya dalam kurun waktu tiga bulan, kabar ada nya DF mulai mengundang pengunjung dari Sidoarjo, Surabaya, dan Mojokerto. ”Tahun pertama rata-rata jumlah pengunjung dalam sebulan sekitar 1000-1.500 orang karena mereka kebanyakan datang pada akhir pekan,” kata Atrica. Melihat semakin tingginya animo masya rakat, Ghofur memperluas area parkir serta penambahan kolam renang, area sepeda air, flying fox, dan mushola. Sejak dua tahun terakhir, rata-rata kunjungan 500-1000 orang. “Ka-
Tahun pertama rata-rata jumlah pengunjung dalam sebulan sekitar 1000-1.500 orang karena mereka kebanyakan datang pada akhir pekan.
lau ada pesanan untuk reuni misalnya, 74 gazebo dan aula berkapasitas 200 orang tidak cukup,” jelasnya. Puncak animo masyarakat terjadi saat siang menjelang pergantian tahun, mencapai 15.000 orang. Pengunjung yang tidak membawa alat pancing ataupun perbekalan pancing, DF menyediakan sewa alat pancing sederhana beserta macam-macam umpan mulai jangkrik, pelet, cacing dengan harga terjangkau. Penataan kolam pancing bisa dibilang cukup apik, dipisahkan berdasarkan jenis ikannya. Ada kolam ikan gurami, kolam ikan patin, kolam ikan mujair / nila, kolam ikan bawal dan tombro. “Sambil memancing pengunjung bisa menikmati macam makanan dan minuman yang sudah disediakan di dapur, dengan sajian jenis ikan bakar. Harganya murah banget dan enak,” ujar Atrica. Memberdayakan Keberadaan lokasi
44
EDISI 56 AGUSTUS 2015
PLESIR
Fasilitas edutainment dan prasarana yang tersedia di Delta Fishing cukup lengkap untuk menghibur pengunjung yang datang sambil menunggu memancing ikan (Foto: henry)
wisata ini tidak hanya dirasakan Ghofur selaku pemilik, masyarakat sekitar turut mendapatkan berkahnya. Jalan desa yang sebelumnya rusak, telah diratakan dan dipaving. ”Kami melakukan perbaikan jalan. Selain untuk membantu desa, juga untuk mempermudah kendaraan pengujung masuk ke lokasi. Kami juga membantu pembangunan masjid desa,” jelasnya. Selain itu, semua pegawai tetap maupun lepas bera sal dari desa sekitar DF. Jumlah karyawan 80 orang, 20 tetap sedangkan 60 sisanya pegawai lepas. Warga juga memanfaatkannya dengan menjual makanan seperti bakso, soto, mie ayam, oleh-oleh kerupuk dan keripik. “Tempat ini membantu pendapatan keluarga,” kata Wati, pedagang makanan. Sarana Edukasi DF menyediakan banyak paket fishingedutainment untuk siswa tingkat playgroup hingga SMP. Pada paket ini peserta akan diajarkan cara merawat ikan, teknik memancing, dan mengolah ikan hingga siap saji. Peserta bukan hanya dari sekolah wilayah Sidoarjo tetapi telah merambah Madura, Gresik, dan Lamongan. DF memiliki misi menjadi bagian dari tujuan city tour. Senin – Jumat buka pkl 08.00 – 16.30. Untuk hari Sabtu,
Minggu dan hari libur buka mulai 07.00 – 19.30. Untuk paket Outbound Ekonomis hari per orang dikenakan Rp 45.000 Senin-Jumat sedangkan SabtuMinggu harga ditambah Rp 5000/peket. “Paket outbound mulai Taman Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah Dasar. Paket termasuk tiket masuk anak dan satu pendam ping /orang tua/ Pemandu / trainer, acara dipandu dari awal sampai akhir acara, memancing ikan patin, Bakar ikan patin satu kelompok 8 – 10 orang, menyeberang ke area outbound dengan perahu tambang / jembatan tali, Outbound Delta Fishing (ada 10 wahana outbound), permainan air (pipa bocor, gelas di atas kepala, tusuk ember), sepeda air ceria bersama orang tua, berenang, paket makan siang untuk anak (menu ayam crispi + minum). Wisatawan yang ingin membeli tiket terusan A Rp 20.000 mencakup tiket masuk anak, nyebrang ke pulau, sepeda air, kolam renang, kuda terbang, kereta api, kincir angin, helicopter, mini columbus, dan permainan koin. Tiket terusan B Rp 25.000, mencakup tiket masuk anak, nyebrang ke pulau, sepeda air, kolam renang, kuda terbang, kereta api, kincir angin, helicopter, mini columbus, permainan koin, dan flying fox. (hjr) EDISI 56 AGUSTUS 2015
45
Rangkaian Kegiatan Peringatan H Proklamasi Kemerdekaan Republik 17 Agustus 2015
GUBERNUR JAWA TIMUR, SOEKARWO MENGUKUHKAN PETUGAS PASKIBRA UPACARA BENDERA PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-70 TAHUN 2015 Foto : deny
HUT Ke-70 k Indonesia
Galeri
Foto
GUBERNUR JAWA TIMUR, SOEKARWO MEMIMPIN UPACARA BENDERA PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-70 TAHUN 2015 DI GEDUNG NEGARA GRAHADI SURABAYA Foto : sugeng
Menteri Perindustrian (Memperin) Indonesia, Saleh Husin dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat Membuka Pameran Produksi Indonesia (PPI-) 2015 di Grand City Surabaya, 6 Agustus 2015 Foto by : sugeng