BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.46/08/35/Th.X, 1 Agustus 2012
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR BULAN JULI 2012 Bulan Juli 2012 Jawa Timur mengalami Inflasi sebesar 0,63 persen Pada bulan Juli 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,63 persen. Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 1,02 persen, diikuti Probolinggo sebesar 0,82 persen, Madiun sebesar 0,72 persen, Kediri sebesar 0,68 persen, Jember sebesar 0,64 persen, Surabaya sebesar 0,62 persen, dan inflasi terendah terjadi di Malang sebesar 0,48 persen. Inflasi Jawa Timur bulan Juli 2012 terjadi karena seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,27 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok perumahan sebesar 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,18 persen, kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan sebesar 0,17 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,14 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, daging ayam ras, rokok kretek filter, mie, tempe, gula pasir, daging sapi, pisang, sate, dan tahu mentah. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, emas perhiasan, nangka muda, wortel, batu bata/batu tela, cabe merah, kepiting/rajungan, ikan mujair, pindang asin, dan udang basah. Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandung, sebesar 1,07 persen, diikuti Semarang sebesar 0,83 persen, Yogyakarta sebesar 0,76 persen, Serang sebesar 0,70 persen, Surabaya sebesar 0,62 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jakarta sebesar 0,55 persen. Dari 66 kota IHK nasional, semua kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 3,17 persen, diikuti Palu sebesar 1,86 persen, Cirebon sebesar 1,81 persen, Maumere sebesar 1,72 persen, dan Ambon sebesar 1,70 persen. Sedangkan lima kota yang mengalami inflasi terendah terjadi di Sibolga sebesar 0,11 persen, diikuti Pekan Baru sebesar 0,12 persen, Padang sebesar 0,13 persen, Lhok Seumawe sebesar 0,13 persen dan Banda Aceh sebesar 0,18 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2012) Jawa Timur mencapai 2,22 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juli 2012 terhadap Juli 2011) Jawa Timur sebesar 4,66 persen.
1. Inflasi Jawa Timur Penghitungan inflasi Jawa Timur tahun 2012 didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di 7 kota IHK nasional yaitu : Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Sumenep, Probolinggo, dan Madiun. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 46/08/35/Th.X, 1 Agustus 2012
1
Gambar 1. Inflasi Bulanan Jawa Timur Tahun 2007 - 2012
1. 59 1.06 0, 87 0,58 0 ,63
0,55
ni Ju li Ag t Se pt O kt N op D es
Ju
r
ei
ar M
n
eb P
Ja
0 ,0 8 0,16 0,15
M
0,25
A p
0,35 -0 .0 5
2007 2010
2008 2011
2009 2012
Dari hasil pendataan harga tersebut diperoleh bahwa pada bulan Juni 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,58 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,73 pada bulan Juni 2012 menjadi 132,56 pada bulan Juli 2012. Apabila dibandingkan dengan inflasi yang terjadi enam tahun terakhir pada bulan yang sama, maka tahun yang inflasinya lebih tinggi dari tahun 2012 adalah tahun 2010 sebesar 1,83 persen dan tahun 2008 sebesar 1,83 persen, sedangkan tahun yang inflasinya lebih rendah dibandingkan tahun 2012 adalah tahun 2009 sebesar 0,23 persen, dan tahun 2007 sebesar 0,43 persen, dan tahun 2011 mengalami deflasi sebesar 0,62 persen. Inflasi Jawa Timur bulan Juli 2012 terjadi karena seluruh
kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,27 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok perumahan sebesar 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,18 persen, kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan sebesar 0,17 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,14 persen, sebagaimana terlihat pada lampiran 3. Besarnya inflasi yang terjadi pada bulan Juli tahun 2012 ini sangat besar karena pada minggu ke 3 bulan Juli 2012 bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan 1433 H, fenomena ini biasanya akan cenderung harga kebutuhan pokok mengalami kenaikkan yang sangat signifikan sehingga inflasi yang terjadi cenderung besar. Fenomena ini dapat terbukti bahwa pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok pengeluaran kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi yang terbesar dan juga memberikan sumbangan inflasi yang terbesar. Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,30 persen, sedangkan komoditas pada kelompok pengeluaran ini yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah telur ayam ras sebesar 0,0992 persen, diikuti daging ayam ras sebesar 0,0618 persen, tempe sebesar 0,0370 persen, daging sapi sebesar 0,0331 persen, pisang sebesar 0,0318 persen dan tahu mentah sebesar 0,0242 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan terbesar kedua adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar sebesar 0,21 persen, sedangkan komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah rokok kretek filter sebesar 0,0540 persen, mie sebesar 0,0479 persen, gula pasir sebesar 0,0345 persen, dan sate sebesar 0,0254 persen. Tekanan terhadap inflasi juga datang dari kelompok bahan makanan, walaupun secara umum kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi yang sangat besar akan tetapi beberapa komoditas kelompok ini yang memberikan tekanan terhadap inflasi yang sangat besar, adalah bawang merah, nangka muda, wortel, cabe merah, kepiting/rajungan, ikan mujair, pindang asin, dan udang basah. Disamping itu komoditas yang memberikan tekanan terhadap inflasi yang sangat besar kelompok pengeluaran sandang adalah emas perhiasan. Kemudian komoditas lain yang memberikan tekanan inflasi adalah batu bata/batu tela, yang mengalami penurunan harga selama bulan Juli 2012. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 46/08/35/Th.X, 1 Agustus 2012
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN Bahan Makanan
Tabel 1.
Kelompok ini pada bulan Juli 2012 mengalami inflasi sebesar 1,2653 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 7 sub kelompok mengalami inflasi dan 4 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 4,4394 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,2576 persen.
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan bulan Juli 2012 (%) No.
1
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
BAHAN MAKANAN
1,2653
0,2970
Padi-2an, um bi-2an & hsl-nya
0,3411
0,0190
2
Daging & has ilnya
3,5439
0,1077
3
Ikan Segar
-0,1927
-0,0001
-1,8241
-0,0105
4
Ikan Diawetkan
5
Telur, Sus u dan hsl-nya
6
Sayur-2an
4,4394
0,1030
-0,3389
-0,0014
7
Kacang-2an
3,9659
0,0615
8
Buah-2an
4,2368
0,0856
-3,9769
-0,0711
9
Bumbu-2an
10
Lem ak dan Minyak
0,2576
0,0020
11
Bahan makanan lainnya
0,8844
0,0013
Kelompok ini di bulan Juli 2012 memberikan sumbangan positif sebesar 0,2970 persen. Sumbangan positif terbesar diberikan oleh sub kelompok daging dan hasilnya sebesar 0,1077 persen dan sumbangan positif terkecil diberikan oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0013 persen.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Tabel 2.
Kelompok ini pada bulan Juli 2012 mengalami
Inflasi dan Sumbangan Kelompok M akanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau bulan Juli 2012 (%)
No.
1 2 3
inflasi sebesar 1,1691 persen. Dari 3 sub kelompok
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami
Mak Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
1,1691
0,2141
inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Makanan Jadi
0,8467
0,0962
tembakau dan minuman berakhohol sebesar 1,8823
1,3468
0,0476
1,8823
0,0703
Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol
persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,8467 persen.
Kelompok ini pada bulan Juli 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,2141 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0962 persen, dan sumbangan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkhohol sebesar 0,0476 persen.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Tabel 3.
Kelompok ini pada bulan Juli 2012
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
mengalami inflasi sebesar 0,2105 persen. Dari 4 semua sub
kelompok mengalami inflasi.
bulan Juli 2012 (%)
No.
Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Komoditi Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Inflasi
Sumbangan
0,2105
0,0457
penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,2985
1
Biaya tempat tinggal
0,2639
0,0267
persen dan inflasi terendah terjadi pada sub
2
Bahan bakar, penerangan dan air
0,0865
0,0049
3
Perlengkapan rumahtangga
0,2934
0,0051
4
Penyelenggaraan rumahtangga
0,2985
0,0090
kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0865 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 46/08/35/Th.X, 1 Agustus 2012
3
Kelompok ini pada bulan Juli 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0457 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,0267 persen, dan sumbangan inflasi terendah diberikan oleh sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,0051 persen.
Sandang Kelompok ini
Tabel 4. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang
Komoditi
bulan Juli
2012
mengalami inflasi sebesar 0,1415 persen. Dari 4 sub
bulan Juli 2012 (%)
No.
pada
Inflasi
Sumbangan
kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok
Sandang
0,1415
0,0097
mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami
1
Sandang laki-laki
0,2610
0,0038
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
2
Sandang wanita
0,7382
0,0101
3
Sandang anak-anak
1,3244
0,0123
4
Barang pribadi dan sandang lainnya
-0,5360
-0,0165
sandang anak-anak sebesar 1,3244 persen. Kelompok
ini
pada
bulan
Juli
2012
memberikan sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0097 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,0123 persen.
Kesehatan Kelompok ini pada bulan Juli 2012 mengalami inflasi sebesar 0,2800 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,8448 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,0186 persen.
Tabel 5. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan bulan Juli 2012 (%)
No.
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
Kesehatan
0,2800
0,0133
1
Jasa Kesehatan
0,0186
0,0003
2
Obat-obatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika
0,2650
0,0025
0,8448
0,0036
0,3591
0,0069
3 4
Kelompok ini pada bulan Juli 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0133 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0069 persen.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Tabel 6. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga bulan Juli 2012(%) No.
Komoditi Pendidikan, Rekreasi & OR
0,1822
0,0159
1
Jasa Pendidikan
0,0531
0,0025
2
Kurs us 2 / Pelatihan
0,5653
0,0032
3
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
0,7700
0,0086
4
Rekreasi
0,0798
0,0015
5
Olah raga
0,0547
0,0001
Inflasi
Sumbangan
Kelompok ini pada bulan Juli 2012 mengalami inflasi sebesar 0,1822 persen. Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,7700 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan sebesar 0,0531 persen.
Kelompok ini di bulan Juli 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0159 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,0086 persen dan sumbangan inflasi terendah di sumbang oleh sub kelompok olah raga sebesar 0,0001 persen. 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 46/08/35/Th.X, 1 Agustus 2012
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada bulan Juli 2012
Tabel 7. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan bulan Juli 2012 (%)
mengalami inflasi sebesar 0,1709 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2
No.
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
sub kelompok mengalami inflasi, dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,2503 persen dan inflasi
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
0,1709
0,0305
1
Transpor
0,2503
0,0281
2
Komunikasi Dan Pengiriman
0,0000
0,0000
3
Sarana dan Penunjang Transpor
0,1092
0,0024
4
Jasa Keuangan
0,0000
0,0000
terendah terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,1092 persen. Kelompok ini di bulan Juli 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0305 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok transpor sebesar 0,0281 persen.
2. Inflasi 7 Kota di Jawa Timur Gamba r 2 . In fla si Jawa Timur B ula n Jul i 2 012
Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Juli 2012 ini, semua kota di Jawa Timur mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 1,02 persen
Jatim
0,63
dan inflasi terendah terjadi di Malang sebesar 0,48 persen
0,62
sebagaimana terlihat pada Gambar 2.
Sby Madiun
Komoditas
0,72 Pr ob.
0,82 Malang Kediri
memberikan
sumbangan
terbesar pada Inflasi di Jawa Timur adalah telur ayam ras, daging ayam ras, rokok kretek filter, mie, tempe,
0,48 0,68
Sumenep Jember
yang
gula pasir, daging sapi, pisang, sate dan tahu mentah. 1,02 Gambar 3. I nflasi y-o-y 7 Kota dan Jawa Timur (Juli 2011 - Juli 2012)
0,64
Sepuluh komoditas utama di Sumenep yang menyebabkan terjadinya inflasi tertinggi di
5,88 4,80
4,57
4,16
4,56
4,77
4,66
Sby.
Jatim
4,20
banding dengan kota lainnya di Jawa Timur disebabkan oleh naiknya harga telur ayam ras, tongkol pindang, tahu mentah, daging sapi, Jbr.
Sm np.
Kdr.
Mlg.
Prob.
Mdn.
daging ayam kampung, daging ayam ras, tongkol, kopi bubuk, ketimun dan kue kering berminyak.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 46/08/35/Th.X, 1 Agustus 2012
5
Dilihat dari inflasi year-on-year (Juli 2012 terhadap Juli 2011), Jawa Timur mengalami inflasi 4,66 persen. Dari semua kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,88 persen, diikuti oleh Kediri sebesar 4,80 persen, Surabaya sebesar 4,77 persen, Jember sebesar 4,57 persen, Probolinggo sebesar 4,56 persen, Madiun sebesar 4,20 persen dan Malang sebesar 4,16 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 3.
3. Inflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua ibukota provinsi mengalami inflasi. Inflasi
Gambar 4. Inflasi ibukota provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Bulan Juli 2012
tertinggi terjadi di Bandung sebesar 1,07 persen, diikuti oleh Semarang sebesar 0,83 persen,
1,07 0,55
0,83
0,70
0,76
0,63
0,62
Yogyakarta sebesar 0,76 persen, Serang sebesar 0,70 persen, Surabaya sebesar 0,62 persen dan inflasi terendah terjadi di Jakarta sebesar 0,55
Jakarta
Se rang
Bandung
Yogyakarta
Su raba ya
Jawa Timu r
Sema rang
persen sebagaimana terlihat pada Gambar 4.
Gambar 5. Inflasi YoY Ibukota Provinsi Di Pul au Jawa dan Jatim ( Juli 2011 - Juli 2012 )
4,71
4,5 7
4 ,05
5 ,01
4 ,77
4,6 6
4,1 3
Sampai dengan bulan Juli 2012 ini, inflasi y-o-y enam ibukota provinsi di pulau Jawa, tertinggi terjadi di Semarang sebesar 5,01 persen diikuti oleh Surabaya sebesar 4,77 persen, Serang sebesar 4,71 persen, Bandung sebesar 4,57 persen, Yogyakarta sebesar 4,13 persen,
Jakarta
Seran g
Band ung
Yogya karta
Surab aya
Jawa Timur
Se maran g
serta terendah di Jakarta sebesar 4,05 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 5.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 46/08/35/Th.X, 1 Agustus 2012