EDISI 39 - Maret 2009
COVER
“Menatap masa depan demi kejayaan masyarakat, bangsa dan negara”
EDITORIAL
Pemilu Dan Netralitas TNI
LAPORAN UTAMA
Rapim TNI Angkatan Darat, Kasad Tegaskan Kembali Sikap Netralitas TNI
4 5 8
TIM Petembak TNI AD Raih Juara Umum AARM-18 Philipina
10
NAPAK TILAS
“JENDERAL ANTI KOMUNIS”
12
14
WAWANCARA
Dirut PT.ASABRI, Mayjen TNI (purn) Tabrie 16 PT Asabri Selamatkan Dana Pensiun Prajurit
WACANA Mengantisipasi Dampak Krisis Finansial Global
LINTAS SATUAN
26
Binter Ampuh Wujudkan Ketahanan Wilayah yang Tangguh
27
Menolak Usaha-Usaha Dari Pihak Manapun Untuk Melakukan Politik Praktis
28
Pembinaan Satuan Belum Berjalan Secara Maksimal
29
Bersama Wujudkan dan Pelihara Hubungan TNI-POLRI
30
TEKNOLOGI
Senjata Serbu HK MP5
32
PRAJURIT & PRESTASI
PROFIL
Kapten Cba (K) Lili Febrianty, S.Pd, Kowad Pertama Jadi Danramil
25
INFO KOMANDO
Komandan Satuan Harus Mampu Memperhatikan Kesejahteraan Prajuritnya
Jenderal Anumerta Achmad Yani (1922-1965)
Kodim 1703/Manokwari Bantu Korban Gempa Bumi Di Papua Pemimpin Harus Mampu Mempertanggung jawabkan Amanah yang Diembannya
20
58 Tahun Dinas Penerangan Angkatan Darat
22
HUT CHK ke-57 HUT ke-48 Kostrad
23 24
Prajurit Perkasa Dari Yon Arhanudse-8 Sidoarjo Pasukan Garuda Borong Seluruh Gelar Tembak Unifil Turnamen tenis perorangan UNIFIL “PRAKA JONSON KOLY TERPILIH SEBAGAI PEMAIN TERBAIK”
KESEHATAN RENUNGAN SERBA-SERBI BIDIK OBAT PUYENG
34 36 36 37 40 41 48 49
PEMIMPIN REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB : Kadispenad Brigjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M. WAKIL PENANGGUNG JAWAB : Sesdispenad Kolonel Inf Endar Priyanto PENASEHAT : Para Kasubdis Dispenad PEMIMPIN REDAKSI : Kasubdis Pensat Kolonel Inf Rochiman PENYUNTING : Letkol Caj Priyo Purwoko, Mayor Caj M.Yakub, Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, Mayor Inf Bakri Thamrin, Kapten Caj Luther Bangun SEKERTARIS REDAKSI : PNS A. Sihombing DESIGN GRAFIS : Hariyandi Rizal S.Kom REDAKTUR FOTO : Letda Inf Suwandi TATA USAHA : Sertu Enjang, PNS Suwarno, DISTRIBUSI : Mayor Inf Zulkarnain, SEKSI IKLAN : B. Sutrisno, Iwan Laksono ALAMAT REDAKSI : Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, 3848300 Fax (021) 3848300, Alamat email :
[email protected] Redaksi menerima sumbangan naskah cerita seputar pengalaman kemiliteran. Naskah diketik 2 (dua) spasi maksimum 4 (empat) Halaman disertai foto. Untuk surat pembaca dapat dikirim melalui alamat email atau melalui fax pada nomor tertera diatas.
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin kita menyambut tahun 2009, kini tanpa disadari kita sudah menginjak di bulan Maret yang artinya pelaksanaan program triwulan pertama sudah hampir berlalu. Kita harus berpacu dengan waktu jika tidak mau tertinggal dalam menyelesaikan pekerjaan yang sudah diprogramkan. Apa yang dapat kita kerjakan hari ini jangan kita tunda alias kita sisakan untuk diselesaikan pada esok hari. Berpacu pada waktu tersebut, Majalah Palagan yang tidak asing lagi di telinga pembaca setianya kembali hadir dengan liputan-liputan aktual dan laporan-laporan terkini selama kurun waktu satu triwulan ini. Karena itu pada edisi kali ini, redaksi menurunkan laporan secara lengkap apa yang telah dilaksanakan pada kurun waktu satu triwulan pertama yang diawali dengan kegiatan Rapim TNI Angkatan Darat. Dalam hal ini redaksi mengangkat judul ”Kasad Tegaskan Kembali Sikap Netralitas TNI pada pemilu 2009” yang diangkat sebagai Laporan Utama. Hal ini sangat penting dikedepankan mengingat pada tahun 2009 ini merupakan tahun politik dimana pesta demokrasi dilaksanakan untuk memilih pemimpin bangsa ke depan. Masih pada rubrik Laporan Utama kegiatan Apel Dansat tahun 2009 yang dilaksanakan di Pussenif dan Pusdikif antara lain membahas tentang ”Peran Komandan Satuan Harus Mampu Memperhatikan Kesejahteraan Prajuritnya” yang dilanjutnya dengan keberhasilan Kontingen Tim Petembak TNI AD ”Raih Juara Umum AARM-18 Philipina”. Berlanjut kepada rubrik Napak Tilas, redaksi tampilkan sosok seorang pahlawan yang sangat tegas pada pendirian dalam mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara yaitu salah satu Pahlawan Revolusi Jenderal Anumerta Achmand Yani yang demi mempertahankan prinsipnya dibunuh secara keji oleh PKI. Pada Rubrik Profil ditampilkan sosok Kapten Cba (K) Lili Febrianty, S.Pd Danramil 01/Jatinegara Jakarta Timur dengan judul ”Kowad Pertama Jadi Danramil”. Sedangkan untuk
wawancara, kami tampilkan sosok jenderal purnawirawan yang murah senyum tetapi tegas yaitu Dirut Utama PT.Asabri Mayjen TNI (purn) Tabrie. Berkaitan dengan dampak krisis ekonomi global yang berimbas kepada perekonomian negara kita, redaksi tampilkan pada rubrik Wacana. Kemudian dirubrik Lintas Satuan kami sajikan beberapa kegiatan HUT satuan antara lain Dispenad, CHK dan Kostrad, yang dirangkai dengan pembukaan Pendidikan Seskoad dan ceramah Kasad di Kodam IX/Udy pada seminar Nasional Binter tahun 2009. Selain itu beberapa informasi yang menarik lainnya kami sajikan buat pembaca budiman diantaranya Silaturahmi Kasad dengan Purnawirawan TNI AD, prajurit terkuat yang dimiliki TNI AD yaitu Serda Sunaryo dari Yon Arhanus se-8 Sidoarjo dan tidak ketinggalan pula laporan kami tentang kegiatan Kontingen Pasukan Pasukan Garuda Unifil di Lebanon. Masih banyak liputan lain yang kami hadirkan pada edisi kali ini yaitu kesehatan, renungan dan serba serbi diantaranya peresmian perumahan prajurit dan PNS TNI AD dan kegiatan Persit Kartika Chandra Kirana. Akhirnya segenap redaksi mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca budiman dalam mengembangkan dan meningkatkan terus kualitas Majalah kita tercinta supaya makin dicintai dan disenangi pembacanya. Selamat membaca.
Redaksi
BELAJAR DARI PERANG ISRAEL PALESTINA Serangan Israel ke Palestina telah menimbulkan reaksi dari berbagai lapisan masyarakat internasional baik menyangkut pembicaraan isu sara, pelanggaran HAM bahkan sampai melakukan demonstrasi untuk mengecam serangan Israel yang membabi buta, tanpa bisa membedakan mana yang boleh dan tidak boleh terjadi dalam perang, Persenjataan Israel yang tergolong canggih tidak seimbang dengan persenjataan yang dimiliki oleh Palestina. Kalau kita mengamati lewat media massa, selama kurang lebih 22 hari Israel terus menyerang dan nyaris tidak ada perlawanan yang berarti dari pihak Palestina kecuali menembakkan roket-roket yang sama sekali tidak berarti bagi Israel, namun sampai hari ke 22 Israel malah mengumumkan genjatan senjata secara sepihak. Lepas dari semua itu, yang menarik untuk kita cermati adalah mengapa Israel yang mempunyai kemampuan dan kekuatan persenjataan yang terkuat di Timur tengah tidak mampu menghancurkan dan mendeteksi keberadaan Hamas?. Saya kira jawabannya cukup sederhana dan cukup singkat yaitu karena ”Manunggalnya rakyat Gaza dengan Hamas” kesamaan visi rakyat Gaza dan pejuang Palestina membuat kemanunggalan yang sempurna, walaupun sudah diserang tidak serta merta membuat rakyat Gaza meminta Hamas untuk menyerah. Hal ini patut untuk kita ambil hikmahnya bahwa dengan kondisi Alutsista TNI jauh ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain, TNI tidak akan mampu menghadapi musuh secara maksimal bila tidak ada kekuatan lain yaitu dukungan dari rakyatnya dan kalau kita menginginkan TNI yang kuat rakyat Indonesia harus terus mendukung TNI dalam melaksanakan tugasnya dan sebaliknya TNI juga harus baik-baik dengan rakyat, tidak arogan, timbulkan kesadaran bahwa kemanunggalan TNI dan Rakyat sangat menentukan untuk menciptkan TNI yang kuat yang diharapkan mampu menjaga kedaulatan negara Indonesia. Saya hanya bisa berharap TNI dengan segala keterbatasannya menjadi kekuatan yang disegani lawan namun dibutuhkan, dicintai dan didukung oleh rakyat. Bkr, Enrekang 68
www.tniad.mil.id
EDITORIAL
PEMILU DAN NETRALITAS TNI Menjelang pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2009, tarik ulur TNI ke dunia politik, nyaris menjadi wacana yang tidak pernah ada habis-habisnya. Sikap pro dan kontra tentang penggunaan hak pilih TNI pada Pemilu 2009 terus bergulir di kalangan para elit. Di satu sisi undangundang mengamanatkan bahwa prajurit TNI tidak lagi berkecimpung dalam politik praktis, namun di sisi lain amanat UU ini seolah dibenturkan dengan Hak Azasi Manusia para prajurit TNI sebagai warga negara yang diwacanakan untuk diberikan hak memilih. Kalau kita cermati, wacana yang berkembang tentang sikap pro dan kontra tentang hak pilih prajurit, yang patut kita cermati adalah pilihan manakah yang terbaik buat TNI, masyarakat, bangsa dan negara. Mereka yang bersikap pro, berargumentasi bahwa hak pilih adalah hak politik setiap warga negara, setiap orang memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan aspirasinya serta keikutsertaannya dalam proses demokrasi yang dijamin undang-undang. Artinya seluruh komponen masyarakat tanpa kecuali diberi hak yang sama dalam kehidupan demokrasi dan tidak ada diskriminasi terhadap warga negara RI. Sedangkan mereka yang bersikap kontra berpendapat bahwa pemberian hak pilih akan membahayakan integritas, netralitas dan soliditas TNI dan belum semua prajurit TNI memahami secara benar untuk mengimplementasikan hak pilihnya di lapangan. Dalam melihat fenomena ini dari berbagai aspek baik internal maupun eksternal, pimpinan TNI jauh-jauh hari sebelumnya telah mengantisipasi semua itu serta mengambil langkah yang arif dan bijaksana dengan mengkaji dan mengevaluasi secara mendalam kedua pilihan tersebut, yang pada akhirnya telah memutuskan untuk bersikap Netral pada Pemilu 2009. Selaku alat negara di bidang pertahanan, prajurit untuk tidak menggunakan hak memilih ataupun hak dipilih pada pemilu 2009. Tentunya sangatlah tepat langkah tegas dan kebijakan yang diambil oleh pimpinan TNI untuk bersikap netral pada Pemilu 2009 dengan mempertimbangkan hal-hal yang lebih jauh yakni untuk mengedepankan kepentingan masya-rakat, bangsa dan negara diatas kepentingan institusi maupun pribadi serta untuk menjaga soliditas dan profesionalitas TNI. Betapa
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
tidak, kalau kita renungkan kondisi bangsa dalam euforia demokrasi ini, kehidupan demokrasi belum sepenuhnya dapat berjalan secara baik dan benar sesuai undang-undang. Lihat saja peristiwa yang terjadi di Medan, Sumatera Utara, dimana dalam proses pemekaran wilayah Tapanuli Utara telah terjadi demonstrasi yang bersifat anarkis, bahkan sampai menelan korban jiwa dengan meninggalnya Ketua DPRD Sumatera Utara secara tragis. Sulit dibayangkan bagaimana apabila aparat penegak hukum selaku aparat negara tidak bersikap netral pada pesta demokrasi, Pemilu 2009. Tentunya akan banyak terjadi peristiwa anarkis lainnya yang lebih fatal lagi apabila aparat keamanan memihak salah satu golongan, kelompok atau partai tertentu alias tidak netral. Dengan potret demokrasi kita saat ini, aparat keamanan tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan
baik dan tegas di lapangan bila mereka tidak bersikap netral. Tentunya dengan mencermati meningkatnya suhu politik nasional tahun 2009, penegasan pimpinan TNI Angkatan Darat kepada prajurit tentang sikap netralitas TNI pada pemilu 2009 merupakan hal yang sangat penting dan sangat baik buat masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu juga netralitas TNI akan dapat menjaga soliditas satuan dan pembangunan profesionalisme TNI. Masalah Netralitas TNI pada Pemilu 2009 sudah final dan prajurit TNI harus benar-benar memahami, menghayati dan mengimplementasikan dalam kehidupan prajurit serta menjadi pertaruhan TNI dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan yang sangat kita cintai ini. Sukses dan Jaya TNI dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. (red)
LAPORAN UTAMA
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, kembali menegaskan tekad TNI Angkatan Darat untuk tetap bersikap netral dan meminta kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat untuk tidak memihak pada Pemilu 2009 baik Pemilu Legislatif maupun Presiden/Wakil Presiden serta akan mengambil sanksi tegas bagi siapapun prajurit TNI AD yang melanggarnya. Tekad tersebut harus dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh prajurit Angkatan Darat dan ini merupakan sumbangsih Angkatan Darat untuk keselamatan Bangsa dan Negara bukan sebagai ambisi untuk menonjolkan peran Angkatan Darat. Demikian ditegaskan Kasad pada Rapat Pimpinan TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution Mabesad Jakarta, Jumat (30/1). Lebih lanjut Kasad menyampaikan guna mengamankan dan menyukseskan agenda nasional pemilu 2009, TNI Angkatan Darat tetap berpedoman pada netralitas TNI yang akan menjadi pertaruhan tegaknya NKRI serta meminta kepada kotama-kotama agar mewaspadai dan mencermati berbagai perkembangan di wilayah tugas dan tanggung jawab yang dapat mengancam dan mengganggu stabilitas keamanan nasional. Dalam kondisi seperti ini maka
pola pikir, pola sikap dan pola tindak untuk menegakkan netralitas TNI sudah menjadi komitmen Angkatan Darat, tegasnya. Selain itu menurut Kasad kesiapan operasional TNI Angkatan Darat Tahun 2009 diarahkan untuk mengantisipasi perkembangan situasi di wilayah Nangroe Aceh Darussalam, Papua dan Maluku, menyiapkan satuan-satuan untuk melaksanakan tugas bantuan guna mengamankan dan menyukseskan Pemilu 2009, meningkatkan pemberdayaan wilayah pertahanan matra darat melalui Binter, serta meningkatkan hubungan yang lebih harmonis dengan Polri dan masyarakat. Dalam menindaklanjuti penekanan Panglima TNI pada Rapim TNI yang dilaksanakan satu hari sebelumnya, tentang pokok-pokok kebijakan TNI tahun 2009 yang dikenal dengan Panca Tunggal Kebijakan yakni Kesiapan Operasional
Satuan, Profesionalisme Prajurit, Kesejahteraan Anggota, Reformasi Internal TNI dan Tertib Administrasi, Jenderal yang pernah menjabat sebagai Pangdam Jaya ini menyampaikan beberapa tugas-tugas yang terurai dalam arah dan program kerja di lingkungan Angkatan Darat tahun 2009 yaitu : Pertama, Melaksanakan tugas TNI matra darat dibidang pertahanan yaitu dengan melakukan operasi militer untuk perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Kedua, Melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat dengan negara lain yaitu dengan melakukan segala upaya, pekerjaan dan kegiatan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa di wilayah perbatasan Darat dengan negara lain dan di pulau-
www.tniad.mil.id
LAPORAN UTAMA pulau terluar dari segala bentuk ancaman dan pelanggaran. Ketiga, Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra darat yaitu dengan melakukan segala upaya, pekerjaan dan kegiatan untuk mewujudkan penampilan postur Angkatan Darat serta tersusunnya komponen cadangan dan komponen pendukung pertahanan negara matra darat. Keempat, Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat dengan menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, pengerahan dan pengendalian wilayah pertahanan untuk kepentingan pertahanan negara di darat, sesuai dengan sistem Pertahanan Semesta atau Sishanta melalui Binter. Selanjutnya Kasad menguraikan tentang pembinaan kemampuan dan pembinaan kekuatan dalam bidang - bidang atau
intelijen, peningkatan kemampuan analisis, dan pemberdayaan desk anti teror yang sudah dibentuk. Kegiatan lain yang juga penting adalah peningkatan kerjasama internasional antara Angkatan Darat dengan Angkatan Bersenjata atau badan internasional maupun multilateral sehingga dapat diambil manfaatnya bagi kepentingan pembangunan Angkatan Darat.
fungsi-fungsi :
untuk menyeimbangkan materi taktik konvensional dengan taktik Wanger, sesuai dengan dinamika yang berkembang dan status satuan tersebut. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan satuan dan efektivitas pengaturan rotasi penugasan operasi. Untuk mengatasi keterbatasan dukungan munisi latihan yang dialokasikan kepada prajurit Satpur, Satbanpur, Satbanmin dan Satkowil Satintel, maka setiap satuan harus mampu mengembangkan suatu program latihan yang dapat meningkatkan kemampuan menembak prajurit untuk mencapai nilai minimal 80%. Dalam rangka pembinaan organisasi, melanjutkan upaya penataan dan validasi organisasi secara bertahap, baik pada Tingkat Mabesad maupun Tingkat Kotama, serta memantapkan mekanisme dan hubungan kerja satuan jajaran TNI Angkatan Darat, sesuai perkembangan tuntutan tugas yang mengarah kepada terwujudnya organisasi yang diharapkan. Dalam rangka kesiapan satuan,
Bidang Pengamanan Tahun ini, kebijakan pembinaan intelijen tetap melanjutkan penataan Satintel melalui peningkatan validasi organisasi, pemantapan dan pembentukan satuan baru pada strata unit Inteldim dan Satintel yang berada di wilayah rawan konflik dan wilayah perbatasan. Meskipun secara umum angka pelanggaran personel tahun lalu, terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi mengingat adanya peningkatan secara kualitas, maka hal ini tetap harus menjadi atensi dari pada Dansat, khususnya pelanggaran desersi, penganiayaan, susila/perzinahan, laka lalin, dan narkoba. Oleh karena itu, pembinaan intelijen memberikan prioritas pada upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melalui penyelenggaraan pendidikan dan latihan, serta penajaman intelijen melalui pembentukan jaring
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Bidang Operasi Perencanaan kegiatan survei dan pemetaan, agar diarahkan pada daerah yang belum terpetakan, dengan prioritas daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang dilakukan melalui kerjasama dengan pihak Bakorsurtanal, LAPAN dan ITB dengan menggunakan metoda pemetaan digital. Dalam penyusunan program latihan satuan, perlu dilaksanakan upaya
mengoptimalkan penyiapan satuan untuk penugasan operasi pengamanan perbatasan, operasi pengamanan daerah rawan, operasi pengamanan VVIP, operasi bantuan, serta penanggulangan bencana alam dan pengungsi. Selain itu, mengoptimalkan pemetaan gelar pos-pos pengamanan perbatasan wilayah darat di Kalimantan, Papua dan NTT disesuaikan dengan hakekat ancaman, dengan upaya penambahan atau pengurangan jumlah pos perbatasan. Bidang Personel. Pembangunan kekuatan personel Angkatan Darat sampai dengan akhir TA. 2008 mencapai 304.710 orang atau 98,98% dari sasaran Program Kerja Tahun lalu sebesar 307.844 orang atau mencapai 94,26% dari TOP/DSPP atau 314.952 orang. Secara kuantitas dan kualitas pencapaian sasaran belum terpenuhi 100%.
Pembangunan kekuatan personel Angkatan Darat untuk pemenuhan kekuatan personel pada Satpur, Banpur dan Passus sampai dengan akhir tahun lalu mencapai 115.452 orang atau 93% dari TOP. Penataan kekuatan personel Angkatan Darat, diatur melalui rencana kebutuhan kekuatan personel secara akurat, dengan proyeksi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan personel, baik di dalam struktur dan di luar struktur Angkatan Darat. Dalam hal pembinaan pendidikan, pembenahan 10 (sepuluh) komponen dan operasional pendidikan, perlu dilanjutkan dan diintensifkan sehingga ke depan, pembinaan pendidikan harus menjadi salah satu pilar dalam membentuk prajurit Angkatan Darat yang profesional dan berjatidiri TNI. Pola pembinaan karier yang terarah, agar dilaksanakan secara adil, obyektif, transparan, dan konsisten, sesuai pola pembinaan personel, melalui sidang jabatan dan mekanisme seleksi karier, berdasarkan talent scouting dengan
kriteria penilaian aspek moralitas, dedikasi, loyalitas dan kemampuan, serta berbasis kompetensi jabatan. Sehingga setiap personel memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan kariernya. Bidang Logistik. Program Kerja Tahun 2008 lalu, hasil pengamatan di lapangan, masih ditemukan adanya beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan dukungan logistik, yang menjadi atensi Badan Pemeriksa Keuangan RI dan perlu ditindaklanjuti secara serius. Hasil pemeriksaan BPK RI terhadap laporan keuangan Dephan RI dan TNI, masih belum menyatakan pendapat atau disclaimer, termasuk didalamnya nilai aset Barang Milik Negara. Selain itu, masih belum berkembangnya daya kreatif dan inovatif, serta semangat koordinasi antar pembina komoditi logistik Tingkat Balakpus dan Kotama dengan Staf
Umum Logistik Angkatan Darat, sehingga dukungan logistik belum dapat berjalan optimal, sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, hasil sosialisasi Dephan RI dan sosialisasi di jajaran Mabesad terhadap Program Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara atau SIMAKBMN, sebagai penyempurnaan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara atau SABMIN dalam penatausahaan dan pelaporan BMN. Perlu terus menerus disampaikan kepada personel bidang logistik di satuan kerjanya masing-masing, khususnya yang menyangkut materiil yang menjadi aset satuan. Hal ini penting dilakukan, karena program SIMAK-BMN nanti akan dijadikan rujukan badan pengawas dalam melaksanakan pemeriksaan. Bidang Teritorial. Dalam Rapim Angkatan Darat kali ini, diharapkan dapat menghasilkan arah kebijakan dan sasaran pembinaan teritorial yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kegiatan Binter yang berdaya guna dan
berhasil guna bagi upaya pemberdayaan wilayah pertahanan matra darat, serta terwujudnya kemanunggalan TNI-Rakyat. Binter, sebagai fungsi utama Angkatan Darat, harus dipahami secara benar dan diimplementasikan secara terus menerus kepada seluruh prajurit, agar tidak terjadi keraguan dalam penerapannya di lapangan dalam rangka mengemban tugas pokoknya. Selain itu, memelihara dan meningkatkan lima kemampuan teritorial, agar semua prajurit, baik perorangan maupun satuan benar-benar menguasai dan mampu mengaplikasikannya, sehingga Angkatan Darat lebih diakui keberadaannya di tengah masyarakat. Bidang Perencanaan dan Anggaran. Dari hasil evaluasi pelaksanaan program kerja dan anggaran tahun lalu dan masukan dari Para Pangkotama dan Kabalakpus dapat ditemukan berbagai persoalan, antara lain
adanya kegiatan yang telah diprogramkan, namun belum dapat diselesaikan. Akibatnya anggaran yang telah dialokasikan tidak dapat diserap. Hal ini menunjukan kinerja Satuan tidak maksimal disamping akan berpotensi menjadi temuan Tim Pemeriksa eksternal. Anggaran yang telah dialokasikan untuk pelaksanaan suatu kegiatan agar dimaksimalkan penggunaannya, mengingat kebutuhan kita masih cukup banyak. Oleh sebab itu setiap terdapat sisa dari suatu kegiatan agar langsung dimanfaatkan untuk menambah kuantitas kegiatan. Dalam merencanakan Program Kerja dan Anggaran Tahun Anggaran 2009, agar dilaksanakan secara teliti dan cermat. Antara lain untuk pembangunan pangkalan satuan baru, harus diyakinkan akan adanya ketersediaan lahan, sehingga terhindar dari perubahan sasaran pada saat pelaksanaan pembangunannya. Untuk itu, agar tutup buku akhir tahun tidak terulang kembali adanya sisa anggaran, maka Instansi Pengguna Anggaran atau IPA,
harus melaksanakan kewajibannya untuk selalu berkoordinasi dengan pengawas kegiatan terkait. Apabila terdapat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan, segera dilaporkan kepada Pimpinan untuk diambil kebijakan lebih lanjut. Pengurangan anggaran sebesar 10% tahun lalu menyebabkan terjadinya revisi PPPA. Revisi PPPA ini sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan fasilitas. Sehingga batas waktu penyelesaian pelaksanaan kegiatan perlu diperhatikan agar tertib administrasi anggaran dapat terlaksana. Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan. Evaluasi hasil temuan pengawasan dan pemeriksaan periode tahun anggaran 2008, mengalami peningkatan dalam jumlah nilai temuan bidang perbendaharaan /keuangan, dibandingkan dengan nilai temuan tahun anggaran 2007.
Oleh karena itu, agar para Pangkotama dan Kabalakpus dapat mencermati hasil temuan Wasrik Itjenad yang terjadi di satuannya, sehingga tidak ada lagi temuan yang berulang pada kegiatan Wasrik Tahun Anggaran 2009 ini. Tujuan dilaksanakannya Rapim TNI AD adalah untuk menyamakan visi dan persepsi sebagai landasan sikap, pemikiran dan tindakan bagi seluruh unsur pimpinan dalam jajaran Angkatan Darat. Rapim Angkatan Darat juga merupakan wahana terpusat untuk menyampaikan petunjuk serta kebijakan pimpinan Angkatan Darat, sebagai penjabaran hasil Rapim TNI tahun 2009 dan menjadi dasar perumusan dan penyusunan program kerja Angkatan Darat Tahun 2009. Rapat pimpinan Angkatan Darat ini berlangsung sehari dan diikuti oleh pejabat teras TNI Angkatan Darat antara lain Wakasad, Pangkostrad, Dankodiklat, Para Asisten Kasad, dan Para Pangdam. (ykb)
www.tniad.mil.id
LAPORAN UTAMA
KOMANDAN SATUAN
Kesiapan Operasional Satuan-Satuan TNI Angkatan Darat, merupakan totalitas kesiapan bidang fungsi organik militer dan respon untuk mengantisipasi serta menghadapi berbagai macam kerawanan dan kontinjensi saat ini dan ke depan.
Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo ketika membuka Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2009, bertempat di Gedung Graha Yudha Wastu Pramuka Jaya Pussenif, Kodiklatad, Bandung, Rabu (11/3). Apel Komandan Satuan ini diikuti oleh 244 orang terdiri dari para Asops, Danbrig, Danyon, Danden Intel, Danki Kavser dan Dankizihandak, yang berlangsung dari tanggal 11- 13 Maret 2009. Lebih lanjut Kasad mengatakan, seiring terjadinya perkembangan lingkungan strategis yang diikuti perubahan yang
Semuanya dapat diwujudkan melalui pembinaan yang terarah dan terencana dengan berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan, sehingga tujuan dan sasaran pencapaian pembinaan kesiapan operasional dapat lebih optimal. Itulah sebabnya, peran para Komandan Satuan dalam mewujudkan kesiapan operasional satuan sangat dominan dan sentral. Setiap Komandan Satuan
sangat cepat, memungkinkan berbagai ragam krisis muncul di lingkungan tugas, pekerjaan dan satuan para Komandan Satuan. Krisis-krisis itu harus dihadapi dan diselesaikan dengan baik, dengan kerja keras, dengan komitmen moral dan etika yang tinggi, tidak pernah menyerah dalam mewujudkan idealisme keprajuritan, rela berkorban untuk
Harus Mampu Memperhatikan Kesejahteraan Prajuritnya
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
tidak saja dituntut mampu menyiapkan satuannya dengan baik yang setiap saat bisa digerakkan, namun juga harus memperhatikan kesejahteraan para prajuritnya, serta mampu menghadapi dan menyelesaikan krisis yang terjadi dengan baik pula. Hal ini disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan
kepentingan satuan, bangsa dan negara, serta senantiasa menyatu dengan rakyat. “Disinilah kualitas kepemimpinan Komandan Satuan diuji dalam melaksanakan pembinaan satuannya”, tegas Kasad. Oleh karena itu, pinta Kasad, kegiatan Apel Komandan Satuan ini dapat menjadi salah satu sarana untuk saling bertukar pikiran dan membagi pengetahuan dan pengalaman kepada para Perwira, agar dapat melaksanakan pembinaan satuan dan kepemimpinan lapangan dengan baik, serta menemukan alternatif solusi penyelesaian masalah bagi satuannya masing-masing. Sikap Pasrah Bukan Budaya Prajurit Sementara itu pada penutupan Apel Dansat di Pusdikif, Kasad kembali mengingatkan pentingnya peran para Komandan Satuan untuk menyampaikan kebijakan yang telah ditetapkan Pimpinan TNI Angkatan Darat, sesuai wewenang komando yang dimilikinya, serta melaksanakannya secara sungguhsungguh berdasarkan ketentuan yang berlaku. Performa satuan merupakan cermin dari penerapan kepemimpinan
para perwira sekalian. Satuan yang baik pada dasarnya adalah satuan yang solid, militan, profesional dan proporsinal dalam melaksanakan tugasnya. “Untuk itu lakukan improvisasi dan inovasi dalam menerapkan kepemimpinan serta bangun juga kepemimpinan para komandan bawahan sehingga tercipta satu kesamaan langkah dalam upaya pembinaan satuan”,ujar Kasad. Kasad mengatakan, tantangan tugas TNI Angkatan Darat ke depan tidak akan semakin ringan. Kompleksitas dan dimensi permasalahan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan kepentingan, serta tuntutan hidup manusia. Sikap pasrah terhadap situasi
dan kondisi yang dihadapi adalah sama sekali bukan budaya TNI Angkatan Darat. Sejak pembentukannya di masa perang kemerdekaan TNI Angkatan Darat tidak pernah menyerah kepada keadaan. Kasad meyakini, Keyakinan akan kebenaran tujuan organisasi, disertai tekad dan kesungguhan untuk memperjuangkannya, merupakan landasan yang kokoh bagi sikap pantang menyerah. “Sekali lagi tidak boleh menyerah kepada keadaan, karena pada dasarnya Komandan Satuan disiapkan untuk menghadapi krisis yang bagaimanapun bentuknya yang ada di satuannya”, kata Kasad.(ltr)
Kegiatan Apel Komandan Satuan ini dapat menjadi salah satu sarana untuk saling bertukar pikiran dan membagi pengetahuan dan pengalaman kepada para Perwira, agar dapat melaksanakan pembinaan satuan dan kepemimpinan lapangan dengan baik, serta menemukan alternatif solusi penyelesaian masalah bagi satuannya masing-masing.
www.tniad.mil.id
LAPORAN UTAMA TIM PETEMBAK TNI AD
Raih Juara Umum AARM-18 Philipina
Tim petembak TNI Angkatan Darat berhasil meraih juara umum lomba tembak Angkatan Darat Se Asean (AARM) ke-18 di Tarlac, Philipina, akhir tahun 2008 lalu dan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo pun antusias menyambut kegemilangan prestasi para prajuritnya yang mendulang 23 medali emas, 11 medali perak, 10 medali perunggu dan 9 dari 15 trophy yang diperebutkan dengan diterimanya para atlet di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta. Atas keberhasilan yang diraih atlet petembak TNI Angkatan Darat dalam mengukir prestasi terbaik kali ini, Kepala Staf Angkatan Darat dalam sambutannya kepada tim petembak Angkatan Darat mengatakan bahwa TNI Angkatan Darat lebih unggul dibandingkan Angkatan Darat Negara ASEAN lainnya khususnya di bidang menembak. Kasad begitu bangga atas upaya yang optimal dari tim tembak Angkatan Darat dalam membela dan
10
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara khususnya Angkatan Darat di forum internasional. Oleh karena itu tambahnya dengan kerja keras dan kesungguhan, pengorbanan, tekad dan semangat juang yang tinggi yang dilakukan tim tembak Angkatan Darat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai tentara yang tangguh yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kegiatan lomba tembak AARM (ASEAN
Army Rifle Meet) merupakan ajang lomba tembak antar Angkatan Darat se-ASEAN yang diselenggarakan setiap tahun dimana setiap negara ASEAN secara bergiliran mendapat kesempatan sebagai penyelenggara alias tuan rumah. Pada awalnya diselenggarakannya ajang lomba tembak AARM merupakan rekomendasi dari Kepala Staf Angkatan Darat Negara Malaysia, yang pertama kali diselenggarakan tahun 1991 di Terendak Camp, Malaka, Malaysia yang saat itu diikuti oleh 6 (enam) negara ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura dan Thailand. Selanjutnya disepakati bahwa setiap negara ASEAN secara bergiliran mendapat kesempatan sebagai penyelenggara. Setelah penyelenggaraan pertama di Malaysia, tuan rumah berikutnya adalah Indonesia (1992), Brunei (1993), Thailand (1994), Philipina (1995) dan Singapura (1996). Pada putaran ke dua penyelenggaraan AARM di Malaysia tahun 1997, ditandai dengan standarisasi aturan menembak yang lebih lengkap untuk meningkatkan jiwa kompetisi dan fairness. Dan tahun 1997 merupakan pertama kalinya 10 (sepuluh) negara Asean turut berpartisipasi dalam lomba AARM dan berkembang menjadi event yang sangat bergengsi. Kegiatan ini juga dimaksud untuk membangun dan mempererat hubungan antar personil militer pada semua tingkat dalam Angkatan Darat negara ASEAN mulai dari pimpinan senior sampai kepada prajurit dengan pangkat terendah dan sekaligus sebagai tradisi yang baik dalam ajang kompetisi petembak-petembak terbaik Angkatan Darat se-ASEAN. Bersamaan dengan penyelenggaraan AARM, juga diselenggarakan ACAMM (Asean Chiefs
of Army Multilateral Meeting) yakni pertemuan antar Kepala Staf Angkatan Darat negara ASEAN yang bertujuan untuk saling berinteraksi dan bekerja sama dalam menguatkan solidaritas, persahabatan, saling percaya serta saling pengertian. Pada pelaksanaan AARM ke-18 di
Dalam menjabarkan strategi berlatih dan bertanding, selalu mempedomani prinsipprinsip tertentu yang dikembangkan layaknya sebuah pertempuran maka perpaduan yang harmonis antara aspek fisik dan non fisik selalu menjadi prioritas tindakan untuk mencapai kemenangan. Demikian ungkap Komandan Kontingen AARM ke-18 Philipina, Mayor Inf Mohammad Fadjar, di tengah kesibukannya yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Batalyon – 23, Grup 2 Kopassus Bogor, masih menyempatkan diri untuk memberikan berbagai informasi seputar keberhasilan tim tembak TNI Angkatan Darat yang dipimpinnya kepada tim redaksi Palagan sehubungan dengan prestasi yang diraih sebagai juara umum saat berlaga di Ajang lomba tembak Angkatan darat se Asean di Phlipina, akhir Desember 2008 lalu. Hal ini selalu disampaikannya kepada 47 atlet dan pelatih tim tembak TNI Angkatan Darat sejak dari home base di Cijantung Jakarta. Lebih lanjut menurut Ayah dari 3 (tiga) orang putri ini, mengungkapkan kiat untuk meraih prestasi di Ajang lomba tembak Angkatan Darat se-Asean adalah menyiapkan diri dengan baik layaknya dalam menghadapi sebuah pertempuran, oleh karenanya perpaduan antara aspek fisik dan non fisik merupakan prioritas untuk mencapai kemenangan. Latihan fisik ditujukan untuk menyiapkan kondisi jasmani petembak yang menunjang dalam bermain semua materi menembak dan latihan mental ditujukan untuk menyiapkan mentalitas petembak yang siap untuk menghadapi stress dalam lomba serta menumbuhkan kekompakan dalam kontingen, ungkapnya. Baginya dunia menembak sudah mendarah daging dalam hidup menjalani karirnya di Militer Angkatan Darat. Hal tersebut tampak pada penugasan pertamanya saat berpangkat letnan dua setelah lulus dari Akademi Militer
Philipina dari 25 November s/d 12 Desember 2008 yang diikuti oleh 10 negara Asean (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Philipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos), tim petembak TNI Angkatan Darat keluar sebagai juara umum sedangkan diurutan ke
dua dari negara Thailand dengan 15 emas, 12 perak, 14 perunggu dan urutan ketiga diraih Philipina dengan 4 emas, 7 perak, 7 perunggu. Sementara Myanmar, Laos dan Kamboja tidak memperoleh medali sama sekali.(ykb)
tahun 1993 yakni sebagai Dan Unit-2 Grup 1 Kopassus. Kemudian karirnya berlanjut terus sebagai Danton, Kasiops, Kasi intel di Kopassus hingga saat ini menjadi Komandan Batalyon -23, Grup-2, Kopassus. Pria kelahiran Ambon, 38 tahun lalu berdarah Jawa ini dalam keseharian menjalankan tugas mengabdi kepada Bangsa dan Negara, rasa kecintaan dan kebanggaannya terhadap merah putih selalu ditampilkannya untuk memotivasi anggotanya baik dalam menjalankan tugasnya sehari-hari maupun dalam mengikuti berbagai event. Menurutnya saat seluruh kontingen tiba di Camp O’Donnel, Philipina, hanya kontingen Indonesia melakukan penghormatan terhadap benderanya. Ini menunjukkan bahwa kontingen Indonesia memiliki tradisi semangat pengabdian kepada bangsa dan negara, tandasnya. Dalam memotivasi anak buahnya bertanding, Perwira yang diantara para Komandan Kontingen negara lain merupakan perwira paling junior ini, selalu ingat pesan Komandannya bahwa kemenangan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini selalu ditekankannya kepada seluruh anggota tim yang dibawanya untuk tetap berdoa agar diberikan kemenangan dan menurutnya kemengan itu bukan untuk kita tetapi untuk bangsa dan negara. Selain itu katanya untuk mendorong dan memotivasi anggota Tim Tembak TNI Angkatan Darat, diperlukan strong leadership oleh setiap lapisan kepemimpinan serta selalu memelihara moril anggota dengan memperhatikan tindakan yang konsisten, fairness dalam seleksi, kesejahteraan moril, kebersamaan dan tradisi kontingen. Kemudian saat ditanyakan tentang proses seleksi tim petembak TNI Angkatan Darat yang ikut dalam ajang lomba tembak AD seASEAN, Perwira alumnus Seskoad tahun 2007 ini, memaparkan pemusatan latihan AARM18/2008 terbagi dalam tiga tahap. Pertama, Seleksi Awal, menyeleksi jumlah petembak sebanyak 111 orang yang merupakan tahap awal. Seleksi ini merupakan tolak ukur dalam menentukan kemampuan petembak dilihat dari nilai harian dengan tiga kali pengambilan nilai untuk mendapatkan petembak yang berkualitas baik. Kedua tahap pembentukan, menyeleksi 74 orang atlet yang telah lulus dari tahap awal. Setiap petembak melaksanakan sembilan kali pengambilan nilai terhadap semua materi lomba dengan target sama dengan rekor AARM sebelumnya. Tahap ini sangat selektif dalam memilih petembak,
mulai dari teknis menembak, kekuatan fisik serta mental petembak. Ketiga , tahap penajaman, merupakan tahap akhir yang mana intensitas latihan lebih fokus dalam rangka meningkatkan kemampuan menembak dan membentuk mental bertanding serta kekompakan. Ketika disinggung tentang senjata yang digunakan saat berlatih dan bertanding, suami dari Irawati SK ini menuturkan lomba tembak AARM mempertandingkan lima kecabangan yaitu pistol putra, pistol putri, senapan, karaben dan senapan otomatis. Untuk kecabangan pistol dan senapan otomatis semua negara menggunakan senjata yang sama, sedangkan pada kecabangan senapan dan karaben, kontingen Indonesia sangat berbeda karena menggunakan senjata SS-2. dari kecabangan ini, Indonesia meraih juara umum maka secara umum dinilai bahwa senjata SS-2 produksi Pindad memiliki kualitas yang baik. Menghadapi situasi dan kondisi bangsa saat ini ditengah keterpurukan prestasi olah raga di tanah air , pria yang mempunyai banyak pengalaman dalam penugasan luar negeri ini berharap agar kontingen TNI AD dapat terus mempertahankan lambang supremasi profesionalisme keprajuritan di lingkup ASEAN ini pada setiap tahunnya. Menurutnya dari berbagai pengalaman yang diperolehnya kemenangan tidak pernah terlepas dari pengorbanan, kerja keras, disiplin, strategi, kebersamaan dan restu Tuhan Yang maha Kuasa. Memang tak dapat dipungkiri lagi begitu besar dharma bakti Tim Petembak TNI Angkatan Darat dalam membela dan membawa nama harum Bangsa dan Negara khususnya TNI AD di forum Internasional melalui prestasi yang diraih sebagai juara umum pada ajang lomba tembak AARM ke18 Philipina. Sukses Tim Petembak TNI AD dan Semoga Jaya di Masa Yang Akan Datang.(ykb)
www.tniad.mil.id
11
NAPAK TILAS
Jenderal Anumerta Achmad Yani (1922-1965)
“JENDERAL ANTI KOMUNIS” Jenderal Achmad Yani terkenal sebagai seorang tentara yang selalu berseberangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketika menjabat Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/ Pangad) atau yang sekarang menjadi Kepala Staf Angkatan Darat sejak tahun 1962, ia menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani. Karenanya, dengan fitnah bahwa sejumlah petinggi TNI AD telah bekerja sama dengan sebuah negara asing untuk menjatuhkan Presiden Soekarno, PKI lewat Gerakan Tiga Puluh September (G 30/S) menjadikan dirinya salah satu target yang akan diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI AD lainnya.
12
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 1965 dinihari itu akhirnya menewaskan enam dari tujuh Perwira Tinggi Angkatan Darat yang sebelumnya direncanakan PKI. Lubang Buaya, lokasi dimana sumur tempat menyembunyikan jenazah para Pahlawan Revolusi itu berada menjadi saksi bisu atas kekejaman komunis tersebut. Jenderal yang sangat dekat dengan Presiden Soekarno, ini merupakan salah satu tangan kanan dan kepercayaan Sang Proklamator. Ia sangat cinta dan setia terhadap Bung Karno. Karena kecintaan dan kesetiaannya, ia bahkan pernah mengatakan, “Siapa yang berani menginjak bayang-bayang Bung Karno, harus terlebih dahulu melangkahi mayat
saya.” Bahkan ada isu terdengar, bahwa Achmad Yani telah dipersiapkan oleh Bung Karno sebagai calon penggantinya sebagai presiden. Walau dirinya begitu dekat dengan Presiden Pertama RI itu, Achmad Yani tidak setuju dengan konsep Nasakom dari Soekarno. Isu dan prinsipnya itu akhirnya membuat PKI semakin benci terhadap dirinya. Achmad Yani yang lahir di Jenar, Purworejo pada tanggal 19 Juni 1922, ini adalah putra dari Sarjo bin Suharyo (ayah) dan Murtini (ibu). Pendidikan formal diawalinya di HIS (setingkat Sekolah Dasar) Bogor, yang diselesaikannya pada tahun 1935. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya ke MULO (setingkat Sekolah Menegah Pertama) kelas B Afd. Bogor. Dari sana ia tamat pada tahun 1938, selanjutnya ia masuk ke AMS (setingkat Sekolah Menengah Umum) bagian B Afd. Jakarta. Sekolah ini dijalaninya hanya sampai kelas dua, sehubungan dengan adanya milisi yang diumumkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Ia kemudian mengikuti pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang dan secara lebih intensif lagi di Bogor. Dari sana ia mengawali karier militernya dengan pangkat Sersan. Kemudian setelah tahun 1942 yakni setelah pendudukan Jepang di Indonesia, ia juga mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan selanjutnya masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Berbagai prestasi pernah diraihnya pada masa perang kemerdekaan, antara lain berhasil melucuti senjata Jepang di Magelang. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, dirinya diangkat menjadi Komandan TKR Purwokerto. Selanjutnya karier militernya pun semakin cepat menanjak. Prestasi lain diraihnya ketika Agresi Militer Pertama Belanda terjadi. Pasukannya yang beroperasi di daerah Pingit berhasil menahan serangan Belanda di daerah tersebut. Maka saat Agresi Militer Kedua Belanda terjadi, ia dipercayakan memegang jabatan sebagai Komandan Wehrkreise II yang meliputi daerah pertahanan Kedua. Setelah Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan, ia diserahi tugas untuk menghancurkan DI/TII (Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia) yang mengacau di daerah Jawa Tengah. Ketika itu dibentuklah pasukan Banteng Raiders yang diberi latihan khusus. Alhasil, pasukan DI/TII pun berhasil ditumpasnya. Seusai penumpasan DI/TII tersebut, ia ditarik ke Staf Angkatan Darat. Pada tahun 1955, ia disekolahkan pada Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA selama sembilan bulan. Dan pada tahun 1956, ia juga mengikuti pendidikan selama dua bulan pada Special Warfare Course di Inggris. Pada tahun 1958 saat pemberontakan PRRI terjadi di Sumatera Barat, Achmad Yani yang masih berpangkat Kolonel diangkat menjadi Komandan Komando Operasi 17 Agustus, untuk memimpin penumpasan pemberontakan PRRI
tersebut. Ia juga berhasil menumpas pemberontakan tersebut. Sejak itu namanya pun semakin cemerlang. Hingga pada tahun 1962, ia yang waktu itu berpangkat Letnan Jenderal diangkat menjadi Men/Pangad menggantikan Jenderal A.H. Nasution yang naik jabatan menjadi Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Menko Hankam/Kasab). Saat menjabat Men/Pangad itulah kejadian naas terjadi. Jenderal yang terkenal sangat anti pada ajaran komunis itu pada tanggal 1 Oktober 1965 pukul 4:35 WIB, di kala subuh, diculik dan ditembak oleh PKI di depan kamar tidurnya hingga gugur. Dalam pencarian yang dipimpin oleh Soeharto (mantan Presiden RI) yang ketika itu
masih menjabat sebagai Pangkostrad, jenazahnya ditemukan di Lubang Buaya terkubur di salah satu sumur tua bersama enam jenazah lainnya. Jenazah Achmad Yani dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, ia gugur sebagai Pahlawan Revolusi. Pangkatnya yang sebelumnya Letnan Jenderal dinaikkan satu tingkat sebagai penghargaan menjadi Jenderal. Dia gugur karena mempertahankan kesucian Dasar dan Falsafah Negara, Pancasila, yang coba hendak diselewengkan komunis. Untuk menghormati jasa para pahlawan tersebut, maka di Lubang Buaya, dekat sumur tua tempat jenazah ditemukan, dibangun tugu dengan latar belakang patung ketujuh pahlawan Revolusi yakni enam Perwira Tinggi: Jend. TNI Anumerta Achmad Yani, Letjen. TNI Anumerta Suprapto, Letjen. TNI Anumerta S.Parman, Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono, Mayjen. TNI Anumerta D.I. Panjaitan, Mayjen. TNI Anumerta Sutoyo S, dan ditambah satu Perwira Pertama Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean. Tugu tersebut dinamai Tugu Kesaktian Pancasila. Peristiwa 1 Oktober 1965 tersebut kemudian telah melahirkan suatu orde dalam sejarah pasca kemerdekaan republik ini. Orde yang kemudian lebih dikenal dengan Orde Baru itu menetapkan tanggal 1 Oktober setiap tahunnya sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Penetapan itu didasari oleh peristiwa yang terjadi pada hari dan bulan itu, dimana telah terjadi suatu usaha perongrongan Pancasila, namun berhasil digagalkan. Belakangan setelah Orde Baru jatuh dan digantikan oleh orde yang disebut Orde Reformasi, peringatan hari Kesaktian Pancasila ini sepertinya mulai dilupakan. Terbukti tanggal 1 Oktober tersebut tidak lagi ditetapkan sebagai hari libur nasional sebagaimana sebelumnya. Dalam pidato Bung Karno yang dikenal dengan “Jasmerah”, Bapak Bangsa itu menyebut agar jangan sekalikali melupakan sejarah. Lebih tegas disebutkan, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat dan menghargai sejarahnya. Hendaknya begitulah yang terdapat pada bangsa ini, khususnya pada para pemimpinnya.
www.tniad.mil.id
13
PROFIL
Ramah dan murah senyum adalah kesan pertama yang kami rasakan ketika tim redaksi Palagan berkesempatan bertatap muka dengan Kapten Cba (K) Lili Febrianty, S.Pd, Danramil 01/Jatinegara yang merupakan Kowad pertama yang diberi kepercayaan untuk menduduki suatu jabatan yang selama ini hanya dipegang oleh prajurit pria yang pada umumnya berkorps tempur.
Baginya dunia teritorial adalah hal baru yang harus ditekuninya, karena sejak lulus pendidikan SEMAPA PK tahun 1999 langsung ditempatkan sebagai Paur Jasmil & Oraum Depil Pengum Pusdik Kowad Kodiklat TNI AD sampai tahun 2002. Kemudian dipindahtugaskan ke Bekangdam Jaya dengan jabatan terakhir Kaur Satri/ATK Sibek Bekangdam Jaya sampai tahun 2007. Sejak bertugas di Bekangdam Jaya inilah, bakatnya mulai diperhatikan pimpinan dan selanjutnya diikutkan dalam seleksi Danramil. Pada mulanya jabatan Danramil wanita merupakan wacana dari mantan Pangdam Jaya Letjen TNI Yohanes Suryo Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Menurutnya, Jakarta merupakan Ibu Kota Negara yang banyak kedatangan tamu Negara/VVIP yang perlu melibatkan seorang wanita (Danramil). Untuk itu, pada saat ada kegiatan seleksi jabatan Danramil, Ibu satu anak ini diikutsertakan dalam seleksi. Suatu karunia Tuhan Yang Maha Esa dan Do’a kedua orang tua, warga Bekangdam serta rekan-rekan Kowad Kodam Jayalah pada akhirnya Kapten Cba Lili Febrianty diberi kesempatan ikut seleksi dan terpilih menjadi Danramil 01/Jatinegara Kodim 0505/Jakarta Timur Korem 051/
14
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), apabila diberi kesempatan yang sama dengan prajurit pria oleh pimpinan tentunya akan mampu melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik sesuai dengan doktrin, bersamasama dengan pria menunaikan tugas membela negara dan bangsa untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Wijayakarta. Perasaan terharu dan bangga menyelimuti dirinya pada saat memegang amanah ini, karena jabatan Danramil wanita ini baru yang pertama kali ada dijajaran TNI-AD dan berharap nantinya bisa menjadi contoh serta semangat Kodam lain untuk memberi kesempatan kepada Kowad lainnya yang memiliki kriteria keterampilan dibidang teritorial. Ketika ditanya apakah ada kriteria khusus yang harus dimiliki untuk menjadi Danramil ? Ibu satu putra ini mengatakan tidak ada kriteria khusus, tetapi isteri
dari Lettu Rudatin ini memiliki keahlian di bidang olahraga karate bahkan Ia adalah Pemegang Dan III INKANAS. Olahraga inilah yang telah membesarkan dan menunjang kariernya selama ini. Berbagai prestasi telah diraihnya antara lain Juara 1 Komite 60 Kg Putri di POMNAS Ujung Pandang tahun 1996 yang mengantarkannya mengikuti POM Asia di Brunei Darussalam dan terakhir mengikuti PON 2000 cabang Karate mewakili Sumatra Barat. Wanita kelahiran Padang Sumatra Barat 34 tahun lalu ini, dalam menjalankan tugas kesehariannya dikenal sangat dekat serta memperlakukan anggotanya yang sebagian besar adalah PNS dan prajurit pria dengan dewasa dan bersifat kekeluargaan. Dengan kepemimpinan yang diterapkannya itu, sampai saat ini belum ada kendala dan hambatan yang ditemuinya dalam melaksanakan tugas seharihari sebagai Danramil 01/Jatinegara. Sebagai aparat teritorial tentu dalam melaksanakan tugas harus dekat dengan rakyat diwilayahnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain dengan melakukan kunjungan/silaturahmi dengan masyarakat sekitar wilayah tugas, peduli dan peka terhadap lingkungan serta menerapkan lima kemampuan teritorial yang meliputi : pertama temu cepat dan lapor cepat, kedua manajerial teritorial, ketiga penguasaan wilayah, keempat perlawanan rakyat dan kelima komunikasi sosial. Dengan lima kemampuan tersebut sebagai aparat teritorial diharapkan dapat melakukan tindakan preventif terhadap berbagai
aksi yang meresahkan di masyarakat seperti aksi terorisme, sedangkan penindakan tetap dilakukan oleh polisi. Untuk itu selalu dilakukan koordinasi dengan aparat polsek dan kecamatan untuk saling bertukar informasi dalam penanganan wilayah. Selama menjabat sebagai Danramil 01/Jatinegara, program-program yang dilaksanakan pada dasarnya mengikuti program dan kebijaksanaan komando atas. Karena wilayah Jatinegara yang dipimpinnya merupakan wilayah langganan banjir setiap tahun, maka bersama anggota dan masyarakat dilakukan Gladi Posko Banjir, Gladi lapang banjir dan Bhakti sosial dalam penanganan bencana banjir. Disamping itu sudah pula menyelesaikan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bedah rumah di wilayah Kodim 0505/Jakarta Timur. Sedangkan rencana program kedepan adalah lebih menggalakkan lagi penjabaran dari lima kemampuan teritorial. Pada akhir kesempatan berbincang dengan kami, Kapten Cba Lili Febrianty, S.Pd menyampaikan bahwa Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), apabila diberi kesempatan yang sama dengan prajurit pria oleh pimpinan tentunya akan mampu melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik sesuai dengan doktrin, bersama-sama dengan pria menunaikan tugas membela negara dan bangsa untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Harapannya kepada anggota Kowad agar melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan dan selalu menjaga soliditas sesama prajurit Kowad.(yen/tam)
www.tniad.mil.id
15
WAWANCARA
Direktur Utama PT. ASABRI, Mayjen TNI (Purn) Tabrie
Penyimpangan dana prajurit sebesar Rp 410 milyar yang terjadi beberapa tahun lalu bukan urusan PT ASABRI melainkan urusan Yayasan Kesejahteraan Perumahan Prajurit (YKPP), jika ada anggapan dana tersebut diselewengkan oleh PT. ASABRI, itu merupakan kebohongan publik karena PT. ASABRI tidak melakukannya. Penyelewengan itu terjadi antara tahun 1995 sampai dengan 1997 yang saat itu dikelola oleh YKPP, sedang PT. ASABRI mulai ditugasi mengelola dana pensiun tersebut sejak tahun 1998. Jadi PT. Asabri bukan menghilangkan dana pensiun prajurit tetapi menyelamatkannya. Demikian ungkap Direktur Utama PT. ASABRI saat ditemui tim redaksi Palagan di ruang kerjanya, Kantor Pusat PT. ASABRI di Cililitan Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Pucuk pimpinan tertinggi di PT. ASABRI menjelaskan, banyaknya orang yang mengira kehilangan dana pensiun prajurit sebesar Rp 410 milyar karena kurangnya pemahaman tentang latar belakang permasalahannya bahkan anggota dewan sekalipun pernah meminta klarifikasi masalah ini kepada PT. ASABRI. Menurut pria alumnus Lemhanas tahun 1998 ini, saat terjadi kehilangan dana tersebut masih dikelola oleh YKPP yang saat itu masih dibawah Departemen Pertahanan. Ketika disinggung tentang pengembalian dana yang hilang tersebut, Perwira Tinggi yang pernah menjabat sebagai Asisten Logistik Kasum TNI menjelaskan bila nanti ada pengembalian uang dari terdakwa, Henry Leo, uang tersebut bukan diserahkan kepada PT. ASABRI tetapi YKPP, karena permasalahannya masih dalam koridor dan tanggung jawab YKPP. Jenderal Purnawirawan jebolan Akademi Militer tahun 1972 ini lebih lanjut menguraikan bahwa sebenarnya PT. ASABRI adalah BUMN yang bergerak di bidang asuransi sosial bagi anggota TNI/Polri dan PNS Dephan/Polri. Justru dalam perkembangannya sejak tahun 1998 PT. ASABRI dipercaya Dephan untuk mengelola
16
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
dana pensiun purnawirawan TNI/Polri maupun PNS Dephan/Polri, tambahnya lagi. Sejalan dengan visi misi PT. ASABRI yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI dan Polri di hari tuanya termasuk karyawan dan keluarganya, suami
dari Diah Astuty kelahiran Jombang 61 tahun lalu ini memaparkan lebih jauh tentang produk-produk yang dihasilkan PT. ASABRI. Pertama Santunan Asuransi (SA), SA ini diberikan kepada prajurit apabila dia tidak gugur, tidak
Untuk duduk sebagai direksi yang dipimpinnya, tidak ada KKN semua harus melalui fit dan proper test dari Departemen Keuangan. Begitu juga untuk karyawan, tapi diseleksi sesuai dengan kriteria yang dikehendaki dan perusahaan ini diawaki oleh orang-orang yang profesional tewas kemudian mencapai usia pensiun maka diberikan santunan asuransi. Kedua Nilai Tunai Asuransi (NTA), NTA ini diberikan kepada prajurit apabila berhenti sebelum mencapai usia pensiun , seperti prajurit yang mengundurkan diri atau dipecat. Ketiga, Santunan Resiko Kematian (SRK), diberikan kepada prajurit yang meninggal dunia dalam masa dinas aktif. Keempat Santunan Biaya Pemakaman (SBP), diberikan kepada prajurit atau karyawan yang sudah pensiun kemudian meninggal akan diberikan santunan biaya pemakaman. Seiring dengan itu kemajuan dan kemampuan PT. ASABRI dalam mengelola dan mengembangkan dana prajurit dan PNS TNI maka PT. ASABRI dalam upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit mengembangkan lagi beberapa
produk untuk lebih meringankan beban prajurit TNI dan Polri yang mengalami musibah. Menurut Jenderal (purn) bintang dua jebolan Sesko TNI tahun 1994 ini, pengembangan itu, adalah Santunan Kematian Resiko Khusus (SRKK), diberikan kepada prajurit yang gugur atau tewas di daerah operasi, Santunan Cacat Karena Dinas, Santunan Cacat Bukan Karena Dinas, Santunan Pemakaman Isteri dan Santunan Biaya Pemakaman Anak. Semua ini dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI dan Polri, jangan sampai mereka kena musibah, tidak ada biaya , tuturnya. Selain itu m e n y i n g g u n g banyaknya pertanyaan dari prajurit tentang perbedaan besar kecilnya penerimaan pensiun prajurit TNI Polri dan karyawan dengan pangkat dan golongan yang sama, namun penerimaan pensiunnya berbeda, Ayah dari tiga orang putra putri ini menjelaskan banyak faktor lain yang mempengaruhi besar kecilnya uang pensiun yang diterima prajurit atau PNS TNI, antara lain gaji pokok, tunjangan isteri/anak, belum lagi kenaikan pangkatnya berbeda. Semua itu tergantung dari besarnya premi prajurit/PNS TNI/Polri, imbuhnya sambil tersenyum simpati. Khawarir akan hilangnya kembali dana pensiun Prajurit, banyak diantara prajurit TNI/Polri menghimbau agar PT. ASABRI yang dipercaya untuk mengelola dana pensiun prajurit dan PNS TNI/Polri bekerja secara profesional, ditangapinya secara terbuka dan kooperatif. Menurut Mayjen (purn) Tabrie yang pada kesempatan itu didampingi oleh empat orang direksinya, Kinerja personel PT. ASABRI dari pucuk pimpinan sampai tingkat bawah sudah bekerja secara profesional. Untuk duduk sebagai direksi yang dipimpinnya, tidak ada KKN tapi harus melalui fit dan proper test dari Departemen Keuangan. Begitu juga untuk karyawan, semua diseleksi sesuai dengan kriteria yang dikehendaki
dan perusahaan ini diawaki oleh orangorang yang profesional, katanya dengan tenang. Lebih jauh ayah yang sudah lebih dari empat tahun menjabat sebagai Direktur Utama PT. ASABRI ini, memaparkan PT. ASABRI adalah perusahaan yang sahamnya seratus persen milik pemerintah, sehingga PT. ASABRI dituntut keuntungan dan harus mencapai tingkat kesehatan perusahaan yang baik. Sejak tahun 2004 sampai dengan 2008, PT. ASABRI mencapai standarisasi kesehatan perusahaan yang tertinggi yaitu sehat sekali. Artinya PT. ASABRI telah dikelola secara profesional dan sesuai dengan arah yang telah ditentukan dan keuntungan pun dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2008 keuntungan PT. ASABRI mencapai 158 Milyar Rupiah dan ditargetkan pada tahun 2009 akan mencapai keuntungan sebesar 190 Milyar rupiah. Menurut penilaian akuntan publik, BPK dan Departemen Keuangan, kinerja PT. ASABRI sangat baik, paparnya. Saat ditanyakan peluang untuk mengembangkan kerja sama sebagai bentuk kontribusi PT. ASABRI dalam
Sejak tahun 2004 sampai dengan 2008, PT. ASABRI mencapai standarisasi kesehatan perusahaan yang tertinggi yaitu sehat sekali. Artinya PT. ASABRI telah dikelola secara profesional dan sesuai dengan arah yang telah ditentukan dan keuntunganpun dari tahun ke tahun terus meningkat.
www.tniad.mil.id
17
WAWANCARA membantu meningkatkan kesejahteraan prajurit dengan memberikan kemudahan untuk meminjam modal usaha bagi prajurit di masing-masing satuannya melalui koperasi-koperasi. Orang nomor satu di jajaran PT. ASABRI ini, menjelaskan tugas PT. ASABRI sebagai perusahaan asuransi sangat terbatas, investasi yang diijinkan oleh Departemen Keuangan dibatasi hanya dalam delapan item diantaranya deposito dan obligasi. Sejauh kerjasama ini masuk dalam koridor yang diijinkan Depku, PT. ASABRI bisa saja bermitra sebagai investor seperti program kemitraan yang memberikan kredit kepada para purnawirawan. Semua itu harus bisa dipelajari dengan baik, sebesar apa risiko dan keuntungannya. Pada prinsipnya, apapun bentuk dan sifatnya untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit, itu merupakan ide yang bagus namun PT. ASABRI juga dibatasi dengan aturan yang ada, katanya. Soal pelayanan pengurusan dana santunan ditegaskan Ayah yang fasih berbahasa
Pada tahun 2008 keuntungan PT. ASABRI mencapai 158 Milyar Rupiah dan ditargetkan pada tahun 2009 akan mencapai keuntungan sebesar 190 Milyar rupiah. Menurut penilaian akuntan publik, BPK dan Departemen Keuangan, kinerja PT. ASABRI sangat baik inggris ini bahwa semua pengurusan pelayanan santunan bagi prajurit TNI dan Polri serta karyawan di PT. ASABRI tidak dipungut biaya alias gratis, namun mungkin saja ada orang-orang tertentu yang ingin memanfaatkan situasi, ini dapat dilaporkan ke polisi sebagai tindakan pemerasan. Tetapi kendala yang ada, biasanya birokrasi di TNI itu sendiri yang lambat, seperti menentukan surat keterangan cacat dari Mabes TNI, kalau PT. ASABRI bisa membayar-
18
PALAGAN No 39 Tahun IX VIII Edisi Edisi Maret Maret 2009 2009
kannya dengan cepat, imbuhnya. Untuk mempermudah proses pelayanan agar prajurit /PNS TNI/Polri dapat memanfaatkannya sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, sekarang ini sudah ada pembicaraan antara PT. ASABRI dengan Aspers Mabes TNI. Menurutnya kalau prajurit kena musibah dapat mengajukan cukup sampai dengan tingkat Korem saja, tidak perlu harus melalui Mabes TNI, tambahnya. Dalam menghadapi situasi dan kondisi bangsa saat ini, tak lupa sebagai sesepuh Jenderal yang senang bertukar pikiran ini menyampaikan himbauannya kepada segenap prajurit TNI Angkatan Darat bahwa saat ini kita dihadapkan kepada zaman yang semakin canggih dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan IT yang cukup pesat. Oleh karena itu katanya kita tidak bisa bersantai-santai, harus terus bekerja dan berlatih keras dengan keterbatasan yang ada. Kalau tidak, tambahnya kita akan ketinggalan, sebagai prajurit jangan pernah mengeluh karena mengeluh itu indikasi jiwa kita yang lemah dan ada indikasi menyalahkan Tuhan, sebagai barometer gunakan penderitaanmu sebagai kekuatan kemajuan dirimu. Tak terasa waktu terus bergulir dan ditengah keasyikan kami berbincangbincang, telah satu jam lebih waktu berlalu melebihi jadwal yang telah ditentukan. Jenderal yang ramah inipun melepas kami tim redaksi Palagan untuk pamit karena harus melaksanakan tugas lainnya yang saat itu tamu sedang menunggu untuk bertemu dengan sang jenderal yang selalu ceria ini. Siap Jenderal, sukses selalu dan tetap tersenyum serta penuh semangat. (yo/ kub)
MANAJEMEN, KARYAWAN DAN KARYAWATI
PT INDONESIA POWER
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN MRICA MENGUCAPKAN SELAMAT HARI ULANG TAHUN KOSTRAD
KE - 48
www.tniad.mil.id
19
WACANA
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi dampak lanjut krisis finansial AS, antara lain dengan memperpanjang waktu pemberian Bantuan langsung Tunai (BLT) dari 3 bulan menjadi 6 bulan, penurunan defisit hingga 1,3 persen pada 2008 dan 1,5 persen pada 2009, percepatan belanja pemerintah, pembelian kembali saham (buyback) BUMN, dan penerbitan tiga peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) terkait kenaikan batas penjaminan simapanan dari Rp.100 juta menjadi Rp.2 milyar per nasabah, pengajuan fasilitas pendanaan jangka pendek kepada bank sentral dengan agunan kredit lancar, dan pengaturan mekanisme pengambilan keputusan jika krisis berlangsung.
Namun demikian, krisis finansial AS tersebut tetap saja berimbas di dalam negeri, baik terhadap pasar uang, pasar modal maupun terhadap ekspor dan kelangsungan industri nasional. Dampak krisis finansial di AS mulai terasa pada pasar uang dan saham, terutama berkaitan dengan merosotnya Indeks harga Saham gabungan (IHSG) hingga 10 persen yang berujung pada penghentian kegiatan perdagangan saham selama tiga hari hingga 12 oktober 2008. Meskipun pada pembukaan kembali perdagangan saham IHSG sempat membaik pada point 1.555,967 pada 14 Oktober 2008, namun pada 22 Oktober 2008 kembali melemah menjadi 1.379,743. sedang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih fluktuatif, namun cenderung mengalami penurunan tajam, yakni dari Rp.9.320 per dolar AS pada 23 September 2008 menjadi Rp.10.300 per dolar AS pada 12 Oktober 2008, dan pada 22 oktober 2008 masih berada di level Rp
20
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
9.831 per dolar AS. Pada sektor industri dalam negeri, krisis keuangan global dikhawatirkan cukup berpengaruh terhadap industri tekstil yang merupakan industri padat karya. Meskipun selama ini pasar ekspor tekstil belum terganggu akibat adanya kontrak jangka panjang, namun naiknya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah cukup mengkhawatirkan. Dalam beberapa hari terakhir, dampak dari kenaikan nilai dolar AS sudah dirasakan, karena kebanyakan perusahaan tekstil mempunyai hutang dalam bentuk mata uang asing termasuk dolar AS. Hal ini sebagai akibat sulitnya usaha tekstil mengakses bank dalam negeri, sehingga banyak pelaku industri yang memilih mencari pinjaman kredit ke luar negeri. Akibatnya dengan terus merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS, banyak pelaku industri yang harus menanggung beban hutang lebih besar, bahkan dikhawatirkan dapat
mengakibatkan gulung tikarnya industri tekstil dan hilangnya lapangan kerja yang cukup besar. Sehubungan dengan hal tersebut, sektor industri tekstil dan sepatu sudah berencana untuk mengurangi tenaga kerja minimal 10% dari total 2,5 juta pekerja yang sebagian besar akan terjadi pada awal 2009 di sektor elektronik, para pelaku usaha telah memangkas target penjualan kuartal IV/2008 sekitar 20% akibat menurunnya daya beli konsumen di pasar domestik dan mulai lesunya pasar ekspor AS. Menurut ketua Electronic Marketer Club (EMC), Agus Subiantoro, pada kuartal IV/2008 terlalu banyak sentimen negatif dari krisis global yang memicu pelemahan rupiah dan suku bunga tinggi sehingga target penjualan otomatis akan terpangkas. Dalam kaitan itu, perusahaan manufaktur di hampir seluruh kawasan industri di Jawa mulai memangkas produksi sekitar 10% akibat krisis global yang menekan permintaan di pasar ekspor dan domestik. Menurut Ketua umum
Himpunan Kawasan Industri (KI), Hendra Lesmana, pemangkasan produksi itu secara otomatis menekan nilai produksi seluruh KI di pulau Jawa, dari rerata US$150 miliar menjadi US$135 miliar. Krisis finansial AS juga berpotensi menurunkan kinerja ekspor, baik produk manufaktur maupun bahan mentah ke negara tersebut. Sementara menurunnya permintaan AS diperkirakan belum mampu dikompensasikan oleh pasar-pasar tujuan ekspor lainnya, karena AS merupakan pasar dengan daya beli konsumen lebih kuat dibanding negara lainnya. Potensi penurunan kinerja ekspor komoditas manufaktur, seperti telah dikhawatirkan oleh kalangan industri aneka keramik nasional. Dalam kaitan ini, mereka memperkirakan, sampai Desember 2008 pengiriman produk keramik nasional ke pasar AS akan berkurang hingga 20%, padahal setiap tahunnya permintaan keramik nasional ke AS mencapai 35% dari total penjualan keramik. Jika krisis terus berkepanjangan hingga kuartal 1/2009, maka akan mengancam kelangsungan industri keramik nasional. Sedangkan pelaku ndustri meubel dan kerajinan menyatakan, sejak krisis melanda AS kinerja ekspor meubel dan kerajinan turun sedikitnya US$ 300 juta, sehingga kondisi ini mengkhawatirkan bagi produsen meubel berskala besar yang mempekerjakan sedikitnya 4000 orang. Sementara itu, harga beberapa komoditas agrikultur di bursa berjangka internasional yang menunjukkan penurunan, antara lain: - Jagung dan kedelai, pada penutupan perdagangan di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) pada 22 Oktober 2008, harga komoditas ini mengalami penurunan tajam setelah sempat bertahan pada posisi tertingginya dalam satu minggu sebelumnya. Harga jagung untuk kontrak Desember 2008 turun sebesar 7.5 sen (1,8%) menjadi 4.11 dolar per bushel. Sedangkan harga kedelai untuk kontrak Januari 2009 turun sebesar 25.5 sen (2.7%) menjadi 9.152 dolar per bushel. Harga kedelai mengalami penurunan sebear 44% sejak mencetak rekor pada 3 Juli 2008, dan harga jagung mengalami penurunan sebesar 49% sejak rekor tertingginya pada 27 juni 2008. - Gandum, di bursa berjangka CBOT untuk kontrak Desember 2008 harga komoditas ini mengalami penurunan sebesar 14.5 sen (2.6%) dan di tutup pada posisi 5.49 dolar per bushel, atau anjlok sebesar 59% setelah mencapai level tertingginya pada 27 Februari 2008 pada harga 13.495 dolar per bushel. - Kopi arabika, di bursa Intercontinental (ICE) Futures untuk kontrak Desember 2008 harga kopi arabika turun hingga ke bawah 1 dolar per pon. Harga komoditas ini mengalami penurunan sebesar 12%
selama Oktober 2008. - Kakao, di bursa ICE Futures New York harga Kakao turun sebesar 48 dolar (2.3%) dan ditutup pada posisi 2.037 dolar per metric ton. - Gula, bursa ICE Futures New York pada 22 Oktober 2008 harga gula menunjukkan penurunan untuk dua hari berturut-turut. Harga gula kasar untuk kontrak Maret 2009 turun sebesar 0.26 sen 93%) dan ditutup pada posisi 11.24 sen per pon. - Karet, pada perdagangan 6 Oktober 2008 di bursa Tokyo harga karet mengalami penurunan hampir 7% mencapai harga terendah sejak 10 bulan terakhir. Sedangkan di Shanghai, harga karet berjangka untuk Januari 2009 turun 1,160 yuan atau 6% menjadi 18.135 yuan. Melemahnya harga beberapa komoditas agrikultur di bursa global tersebut lebih disebabkan berkembangnya spekulasi bahwa langkah penyelamatan ekonomi AS dan Eropa akan berlangsung lebih lama dari yang diharapkan. Dampaknya, menguatnya dolar yang diprediksikan masih akan berlanjut telah mendorong semakin berkurangnya minat dan permintaan terhadap beberapa komoditas agrikultur. Harga beberapa komoditas agrikultur tersebut masih berpotensi kembali turun akibat kondisi fondamental yang kurang mendukung peningkatan harga. Krisis keuangan global tampaknya juga membuat semakin kecilnya peluang untuk mengandalkan investasi langsung (Foreign Direct Investation/FDI) dari AS, Eropa maupun Asia yang juga terkena dampak krisis finansial tersebut. Investasi langsung dari Timur tengah merupakan pilihan terbaik untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dari aspek investasi. Sejauh ini negara-negara di kawasan tersebut relatif tidak terpengaruh krisis keuangan AS, karena cadangan devisa dari hasil minyak yang melimpah dan kalangan swastanya yang bermodal besar. Untuk itu, pemerintah harus mengambil setiap kesempatan untuk meningkatkan investasi dari kawasan itu, apalagi para pemodal
besar dari negeri kaya minyak seperti Bin Laden Group tengah mengalihkan dana dan asetnya ke Asia dan Eropa sejak pembekuan oleh pemerintah AS pasca bom WTC 2001. AS merupakan pangsa pasar terbesar dunia bagi negara-negara eksportir, termasuk China. Dengan adanya krisis finansial di AS diperkirakan pasar domestik AS akan cenderung protektif, sehingga China akan berupaya mengalihkan pasar produknya ke kawasan lain, termasuk ke Indonesia. Kondisi ini dapat mengancam kelestarian industri di dalam negeri karena saat ini saja banyak beredar produk China, baik legal maupun ilegal/selundupan, seperti tekstil, makanan, mesin-mesin kecil, perabot elektronik dan lain sebagainya di pasar dalam negeri yang mengancam produk lokal, terkait harga yang murah. Membanjirnya produk-produk impor, terutama produk yang juga dihasilkan di dalam negeri memerlukan langkah antisipasi untuk melindungi pasar di dalam negeri. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk memproteksi produk domestik melalui kenaikan bea masuk maupun pengawasan yang ketat terhadap praktek penyelundupan, disamping pemberian insentif kepada industri dan pelaku industri domestik agar lebih efisien, diharapkan dapat menjadikan produk di dalam negeri mampu bersaing dengan produk-produk impor. Hal tersebut memberitahukan bahwa, trend ke depan, Indonesia akan mengalami penurunaan ekspor, terutama komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan Indonesia. Produk-produk unggulan pertanian seperti kopi, karet, kelapa sawit menurun, berdampak pada laju perekonomian sektor riil yang makin melambat. Seiring dengan penurunan ekspor ini, FDI tentu belum dapat diprediksi, sehingga menyulitkan bagi pelaku usaha dan pasar. Untuk mengantisipasi dampak krisis finansial ini diperlukan peningkatan industri agrobisnis.
www.tniad.mil.id
21
LINTAS SATUAN
58 TAHUN PENERANGAN ANGKATAN DARAT
Seiring bertambahnya usia bertambah pula tugas dan tanggungjawab yang diemban dan dipikul, demikian juga halnya insan Penerangan Angkatan Darat yang usianya telah melampaui setengah abad menjalankan tugasnya dalam menginformasikan kegiatan seputar TNI Angkatan Darat mulai dari jaman kemerdekaan sampai dengan saat ini.
Diusianya yang sudah 58 tahun, peran dan tugas Penerangan Angkatan Darat makin kompleks saja seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam mengakses informasi yang cepat berkembang dan setiap saat berubah dengan cepat menuntut insan penerangan terus mengasah kemampuan membekali diri dengan menyerap ilmu seluas-luasnya supaya tidak tertinggal. Peringatan HUT Penerangan Angkatan Darat yang ke-58 telah dilaksanakan secara sederhana dengan penuh suasana kekeluargaan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain berupa donor darah, anjangsana ke panti asuhan dan warakauri, penanaman pohon dan kegiatan menembak dengan insan media sebagai mitra kerja.
Menembak bersama media massa
Pada kegiatan menembak yang dilaksanakan di Kodam Jaya tersebut, Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo beserta para Asisten berpartisipasi hadir dan berbaur dengan wartawan baik cetak dan elektronik untuk saling menunjukkan kebolehan di lesan menembak sehingga tampak benar suasana keakraban terjalin baik. Di awal kegiatan menembak, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Drs. Christian Zebua, M.M. dalam sambutannya mengatakan, sebagai aparat penerangan yang profesional,
22
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Penerangan Angkatan Darat mengemban tugas berat untuk mempertahankan dan terus meningkatkan citra TNI AD di masa depan, dengan melibatkan peran media massa cetak dan elektronik secara aktif, melalui pemberitaan tentang TNI AD khususnya dan TNI umumnya secara positif. Untuk itu perlu jalinan kerjasama dan koordinasi yang lebih intens dan erat dengan media massa, karena TNI dan pihak media sama-sama saling membutuhkan informasi. Tumbuhkan interaksi dan komunikasi antara Insan Penerangan, sehingga tercipta soliditas yang mantap antar matra dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan. Semoga hubungan yang telah terjalin dengan baik selama ini antara TNI AD dengan matra lain dan Polri, serta TNI AD dengan Media massa dapat terus terbina, kata Kadispenad.
Penanaman Pohon
Warga Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat bekerjasama dengan Pemda Kotamadya Tangerang melaksanakan gerakan penanaman pohon. Penanaman Pohon dilaksanakan di Pinggir sungai Cisadane Kelurahan Sukasari Babakan Kotamadya Tangerang sepanjang kurang lebih 500 m. Penanaman pohon melibatkan prajurit dari Yonif 203/Arya Kemuning, Kodim 0506/Tangerang, masyarakat, Ormas seperti FKPPI dan PPM yang ada di wilayah Tanggerang. Pohon yang ditanam terdiri dari pohon Glodongan, Beringin, Mangga, Durian dan Rambutan itu turut dihadiri Wakil Walikotamadya Tanggerang H Arief R Wismansyah, Ketua DPRD Tanggerang, Dandim dan Tokoh Masyarakat setempat. Dalam sambutannya Kadispenad Brigjen
TNI Drs. Christian Zebua, M.M. mengatakan, penanaman pohon ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-58 Penerangan Angkatan Darat. Sebelumnya kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain Lomba menembak dengan Media Pers, Donor darah dan anjang sana. Penanaman pohon ini diselenggarakan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka pencanangan Hari Menanam dan Bulan Menanam Nasional Tahun 2008, yang merupakan kelanjutan dari program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta Program Gerakan Menanam yang telah dicanangkan Presiden RI sebelumnya. Dikatakan, Meskipun jumlah yang ditanam tidak banyak, namun kegiatan ini merupakan wujud tekad dan komitmen kita bersama dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Brigjen TNI Drs. Chritian Zebua, M.M. mengharapkan, agar aksi menanam pohon seperti ini tidak saja dilakukan pada acara formal, tetapi hendaknya setiap orang senantiasa berusaha membuat alam dan lingkungan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Karena itu, kegiatan ini hendaknya didasari oleh kesadaran yang tinggi bukanlah demi mendapatkan pujian semata.(yen/ltr)
HUT CHK ke-57 :
Dirkumad Brigjen TNI S. Supriyatna SH, MH menyerahkan tali asih kepada putra-putri warga CHK yang berprestasi
Keberhasilan Tugas Ditentukan
Kualitas Sumber Daya Manusia
Kunci keberhasilan pelaksanaan tugas pokok bukanlah semata-mata tergantung kepada tersedianya fasilitas, sarana dan alat peralatan yang serba lengkap dan modern, akan tetapi lebih ditentukan oleh faktor kualitas sumber daya manusia yang mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai prajurit Sapta Marga. Hal tersebut ditegaskan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, pada amanat yang dibacakan Direktur Hukum Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI S. Supriyatna, SH, MH di Maditkumad Kp. Rambutan, Jakarta Timur Senin (2/3). Dikatakan, sebagai Badan Pelaksana Pusat yang menyelenggarakan fungsi Hukum di lingkungan Angkatan Darat, dengan obyek tanggung jawab adalah para prajurit, Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat dan keluarganya, serta satuan-satuan
jajaran Angkatan Darat, Direktorat Hukum Angkatan Darat bertugas membantu pelaksanaan tugas-tugas Angkatan Darat. Kasad mengatakan, Warga Hukum Angkatan Darat harus mampu menjadi teladan dan pelopor terdepan dalam mentaati dan melaksanakan segala peraturan, hukum dan perundangundangan yang berlaku dalam kehidupan keprajuritan secara tertib dan proporsional, sebagai salah satu wujud nyata penegakan hukum dan pembinaan satuan. Setiap prajurit Korps Hukum harus mampu
menjadikan dirinya sebagai panutan dalam menaati segala ketentuan hukum yang tercermin dalam tutur kata, sikap dan tindakan dalam pergaulan kemasyarakatan. Dengan sikap demikian, diharapkan akan terbentuk budaya malu untuk melanggar hukum, disiplin dan tata tertib, sehingga komitmen untuk memerangi pelanggaran itu dapat diwujudkan, tambah Kasad. Lebih lanjut Kasad mengatakan, sebagai tindak lanjut adanya wacana kedepan penyelesaian tindak pidana umum bagi prajurit Angkatan Darat melalui Peradilan Umum. Sehingga diharapkan Prajurit Hukum lebih siap dalam memberikan bantuan dan dukungan hukum kepada yang membutuhkan. Untuk itu produktivitas dan etos kerja setiap warga Hukum Angkatan Darat, yang dilandasi dengan disiplin, dedikasi serta tekad dan semangat yang tinggi, harus terus ditingkatkan, ujar Kasad. Untuk itu Prajurit Hukum Angkatan Darat harus tampil dengan militansi yang tinggi, yaitu prajurit yang memiliki moralitas dan etika keprajuritan yang tinggi, moril yang tinggi, rela berkorban, tidak mengenal menyerah. Selain itu Warga Corps Hukum jangan mencoba-coba bermain dengan aturan dalam penegakan hukum baik sebelum, selama maupun setelah proses persidangan berlangsung. Dengan harapan memperoleh sesuatu imbalan baik berupa materi maupun lainnya. Laksanakan tugas sesuai aturan dan norma yang ada serta ciptakan kepastian hukum dan keadilan demi kepentingan bangsa dan negara.(yen)
www.tniad.mil.id
23
LINTAS SATUAN
HUT Kostrad ke-57
Kepala Staf Angkatan Darat menegaskan TNI tidak berarti apaapa tanpa dukungan rakyat, oleh karena itu, TNI harus menyatu dengan rakyat. Jangan nodai kepercayaan rakyat kepada TNI dengan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji, tampillah sebagaimana prajurit yang dibanggakan rakyatnya. Hal tersebut ditegaskan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letjen TNI George Toisutta pada peringatan Hari Jadi Kostrad ke-48 di Lapangan Upacara Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar Selatan, Jumat (6/3). Kasad mengatakan, Keberhasilan dalam mengemban tugas mengisyaratkan profesionalitas yang tinggi. Oleh karenanya, setiap prajurit Kostrad harus mampu mewujudkan penampilan dirinya sebagai prajurit pejuang yang professional, memiliki moralitas yang tinggi, disiplin, berdedikasi, loyalitas dan tangguh serta handal dalam setiap penyelesaian tugas. Hal itu dapat diwujudkan dengan memelihara dan mengembangkan budaya belajar dan berlatih bagi setiap prajurit. Dikatakan, Peringatan hari ulang tahun satuan seperti yang diselenggarakan hari ini, hendaknya dimaknai bagi seluruh prajurit Kostrad sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kejuangan, disiplin dan soliditas, serta profesionalitas prajurit. Selain itu, juga mendorong setiap prajurit
24
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
untuk melaksanakan tugas dengan lebih baik, lebih maju dan lebih berkualitas dalam meraih keberhasilan. Kasad mengharapkan, Kostrad sebagai salah satu satuan kebanggaan TNI/TNI Angkatan Darat dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi, mampu bereaksi cepat sebagai satuan penangkal yang handal dan siap digerakkan ke seluruh wilayah Nusantara, dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, termasuk dalam membantu rakyat yang menjadi korban bencana alam, dalam konteks tugas Operasi Militer Selain Perang. Walau demikian, para prajurit Kostrad jangan merasa tinggi hati dan sombong, tetapi hendaknya tetap bersikap rendah hati, ramah, setia, jujur dan berdisiplin tinggi, serta baik-baik dengan rakyat. Karena pada hakekatnya jatidiri prajurit Kostrad adalah Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, tambah Kasad. ”Berkaitan dengan Pemilu, hendaknya setiap prajurit memegang teguh Netralitas TNI. TNI Angkatan Darat tidak mempunyai kepentingan dan kewajiban
untuk memenangkan salah satu kontestan maupun partai politik peserta Pemilu. Implementasi Netralitas TNI ini harus disertai pelaksanaan tugas dan kewajiban secara tuntas dan tetap merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta senantiasa tetap menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan”, ujar Kasad.(yen)
TNI Angkatan Darat dalam penanganan gempa bumi di Manokwari ini menerjunkan bantuan personel dari Kodim 1703/Manokwari untuk membantu secara langsung melakukan kegiatan pendataan korban bencana gempa bumi dan membantu proses penyaluran bantuan logistik terutama di daerah pedalaman yang sulit terjangkau oleh transportasi darat maupun laut yang dipimpin langsung oleh Dandim 1703/Manokwari Letkol Inf Irham Waroihan. Selain bantuan tersebut di atas, Personel Kodim 1703/Manokwari juga melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan darurat terhadap korban yang tertimpa reuntuhan bangunan, mendirikan tenda-tenda di titik-titik pengungsian termasuk di lapangan Makodim 1703/Manokwari, mengumpulkan para pengungsi di titik-titik pengungsian yang telah ditentukan untuk memudahkan dalam pendataan dan pemberian bantuan serta pelayanan kesehatan, menggelar dapur umum di lapangan Makodim 1703/Manokwari yang melayani sekitar 1.126 orang pengungsi selama pasca tanggap darurat, melakukan pendorongan air bersih di tempat-tempat pengungsian dan mengerahkan tenaga medis dan dokter Rumkitban Manokwari dibantu oleh tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari untuk melakukan pelayanan kesehatan secara rutin di tendatenda para pengungsi selama masa tanggap darurat.
Kodim 1703/Manokwari Bantu Korban Gempa Bumi Di Papua
Gempa bumi dengan kekuatan 7,9 Skala Richter dan 7,6 Skala Richter yang terjadi di Manokwari Provinsi Papua Barat 4 Januari 2009 lalu telah mengakibatkan bencana dan kerusakkan sejumlah bangunan di Manokwari dan Sorong Papua.
Guna membantu pemerintah daerah dalam pendataan kembali kerugian akibat bencana gempa, Dandim 1703/Manokwari telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Staf Kodim, Para Danramil serta Babinsa bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat untuk
melakukan pendataan kembali secara nyata di lapangan tentang kondisi dan jumlah kerusakan bangunan rumah masyarakat dan fasilitas pelayanan umum milik pemerintah sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi.(ykb)
www.tniad.mil.id
25
LINTAS SATUAN belajar, sebab kalian adalah Kader Pimpinan Angkatan Darat pada khususnya, TNI pada umumnya, bahkan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Kembangkan cara berpikir kreatif dan inovatif, yang mampu merangsang pemikiran jernih dan obyektif dengan mempertimbangkan berbagai ilmu pengetahuan baik dalam diskusi kelompok maupun sindikat. “Buang jauh-jauh motivasi yang menempatkan pendidikan Seskoad ini hanya sekedar untuk memenuhi persyaratan administrasi, bagi upaya memperoleh jenjang kepangkatan dan jabatan yang lebih tinggi, atau bahkan hanya sekedar meraih status sebagai alumnus Seskoad”, tegas Kasad. Adapun Pendidikan Reguler Angkatan ke-47 Seskoad Tahun Ajaran 2009 diikuti oleh 211 siswa yang terdiri 200 siswa AD, 2 siswa AL, 2 siswa AU dan ada 7 siswa dari
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat merupakan lembaga pendidikan dan pengkajian strategis tertinggi di lingkungan Angkatan Darat yang menyiapkan kaderkader pemimpin di masa yang akan datang. Sebagai kader-kader pimpinan Angkatan Darat, para Perwira dituntut memiliki etika moral yang kuat dan kompetensi handal dalam setiap pelaksanaan tugas seharihari, baik dengan anggota dan anak buah maupun dengan masyarakat. Dengan etika moral yang mewarnai karakter, dilandasi oleh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI, seorang pemimpin harus mampu mempertanggungjawabkan amanah yang diembannya kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta. Pernyataan ini disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo dalam Upacara Pembukaan Pendidikan Reguler Angkatan ke-47 Seskoad Tahun Ajaran 2009 di Seskoad, Bandung, Selasa (13/1). Kasad mengatakan, Seskoad lembaga pendidikan membekali para perwira dengan pengembangan karakter dan berbagai macam ilmu pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan dalam mengemban tugasnya di masa yang akan datang. Untuk dapat beradaptasi terhadap perkembangan yang terjadi dan mampu menjawab setiap tantangan tugas, maka tidak ada kata lain, selain terus belajar dan berlatih meningkatkan kualitas
26
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
sumber daya manusia, yaitu melalui peningkatan kualitas diri, dengan berupaya memperkaya pengetahuan dan wawasan, serta keterampilan, agar dapat memberi sumbangsih terbaik kepada Angkatan Darat, bangsa dan negara. ”Sadari bahwa, bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi aneka ragam permasalahan, sebagai akibat dinamika perkembangan yang bergerak demikian cepat yang diikuti dengan berbagai perubahan yang terjadi”, kata Kasad. Khusus kepada Perwira Siswa, Pucuk Pimpinan Angkatan Darat berharap agar terus memelihara semangat dan motivasi
manca negara masing-masing 1 siswa yaitu Amerika, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Brunei dan Pakistan.(ltr)
INFO KOMANDO
Binter Ampuh Wujudkan
Ketahanan Wilayah Yang Tangguh Dalam Doktrin Angkatan Darat “Kartika Eka Paksi” dicantumkan salah satu fungsi utama Angkatan Darat adalah Binter. Implementasi dari pemberdayaan wilayah pertahanan oleh Angkatan Darat diselenggarakan melalui kegiatan Binter, yaitu suatu bentuk kegiatan yang dilakukan secara terpadu dengan melibatkan komponen bangsa lainnya. Ini dilakukan karena Angkatan Darat memandang cara seperti itu merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh dan handal dalam sistem pertahanan negara kita. Demikian penyampaian Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo pada pembukaan Seminar Nasional Binter tahun 2009 bertempat di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta, Bali, Kamis (26/2). Lebih lanjut Kasad mengatakan, melalui acara seminar nasional ini diperoleh suatu pokok-pokok pemikiran sebagai bahan masukan dalam merumuskan konsep strategi implementasi Binter dalam rangka Sishanta. Selain itu, sebagai payung hukum, landasan operasional dalam penyelenggaraan Binter guna mendukung pembangunan nasional. “Terbangunnya pemahaman dan komitmen bersama yang lebih kuat, bahwa masalah Binter dalam rangka pertahanan bukan masalah pemerintah, apalagi masalah TNI semata, melainkan masalah dari segenap komponen bangsa yang harus dipikirkan dan dipecahkan secara bersama-sama pula, sehingga peran, fungsi dan tugas Binter TNI di masa kini dan yang akan datang menjadi lebih jelas”, kata Kasad. Menurut Kasad, tersosialisasinya pemberdayaan wilayah pertahanan dalam
membantu pemerintah menyiapkan potensi wilayah menjadi kekuatan pertahanan dalam rangka Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang, sehingga dapat memberdayakan komponen cadangan dan komponen pendukung. Serta memperoleh ide sebagai bahan masukan untuk merumuskan pokok-pokok pikiran guna menyusun konsep strategi dalam membangun kemampuan dan kekuatan TNI, sebagai komponen utama Sistem Pertahanan Negara menghadapi ancaman pertahanan di masa yang akan datang. Selain itu, terbangunnya kesadaran bela negara seluruh komponen bangsa dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional yang semakin ampuh dan mantap. Sementara itu, pada penutupan seminar Kasad mengatakan, menyimak pemaparan para pembicara, ada lima pengelompokan pandangan, pemikiran dan sikap dalam seminar nasional ini, yaitu pemberdayaan wilayah pertahanan, Binter, pertahanan negara, pembangunan nasional dan ketahanan nasional. Pandangan, pemikiran dan sikap yang berbedabeda merupakan hal yang
wajar ditinjau dari perspektif para peserta seminar dan pembicara. Pengelompokkan itu menunjukkan memang ada keanekaragaman pandangan, pemikiran dan sikap dalam melihat pemberdayaan wilayah pertahanan, Binter, pertahanan negara, pembangunan nasional dan ketahanan nasional. Tetapi yang menarik dan patut untuk ditindaklanjuti adalah adanya kesamaan pemahaman bahwa pemberdayaan wilayah pertahanan, Binter, pertahanan negara, pembangunan nasional, dan ketahanan nasional merupakan tugas bersama segenap komponen bangsa, karena kesemuanya itu senantiasa bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, dan kepentingan nasional. “Untuk itu, kesepakatan bersama segenap komponen bangsa sangat diperlukan dalam menciptakan harmonisasi hubungan kerjasama antara instansi vertikal dan horizontal, baik pusat maupun daerah untuk mendukung terselenggaranya Binter dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan, bagi kepentingan pertahanan negara, guna mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan ketahanan nasional”, kata Kasad. Seminar sehari yang dihadiri Menhan, Kasad, para Pangdam dan Gubernur se-Indonesia serta para tokoh agama, masyarakat, pemuda dan mahasiswa, akan dibagi dalam tiga topik, yaitu “Pemberdayaan Wilayah Pertahanan melalui Pembinaan Teritorial dalam rangka pertahanan Negara” dengan pembicara, Menhan RI Prof. Dr. Juwono Sudarsono. “Implementasi Pembinaan teritorial dalam mendukung pembangunan nasional” sebagai pembicara Prof. Dr. Irwan Abdullah dan “Implementasi pembinaan teritorial dalam mewujudkan ketahanan nasional” dengan pembicara Prof. Dr. Budi Susilo Supandji. Adapun penyelenggara pada Acara seminar nasional Binter tahun 2009 adalah Kodam IX/Udayana. Acara seminar selama satu hari ini merupakan tindak lanjut dari seminar nasional sebelumnya yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bulan April tahun lalu.(ltr)
www.tniad.mil.id
27
INFO KOMANDO
Menolak Usaha-Usaha Dari Pihak Manapun
Untuk Melakukan Politik Praktis Netralitas TNI merupakan pertaruhan TNI untuk ikut menjamin persatuan, kesatuan bangsa dan negara, khusus pada perubahan kultur prajurit melalui konsistensi sikap, untuk benar-benar menjadikan prajurit TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan, yang tidak sekali-kali mencampuri urusan politik praktis. Politik TNI adalah Politik Negara, yang dilandasi Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, serta berorientasi kepada pencapaian kepentingan nasional. Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo pada acara silaturahmi Kasad bersama purnawirawan TNI Angkatan Darat bertempat di Raflesia Grand Ballroom Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (2/2). Lebih lanjut Kasad mengatakan, berkenaan dengan larangan untuk tidak melakukan politik praktis, diinformasikan, bahwa TNI Angkatan Darat menyatakan komitmennya untuk menegakkan Netralitas TNI. Komitmen menegakkan Netralitas TNI ini menjadi agenda yang selalu ditekankan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat dalam setiap kesempatan. “TNI Angkatan Darat secara tegas menolak usaha-usaha dari pihak manapun juga, termasuk menolak bila ada ajakan dari bapak-bapak para sesepuh, dan para senior untuk melakukan politik praktis, terutama berkaitan dengan banyaknya para purnawirawan yang ikut mencalonkan diri di dalam Pilkada hingga Pilpres pada Pemilu Legislatif dan Eksekutif 2009, tentunya tanpa mengurangi rasa hormat dan mengecilkan arti purnawirawan”, tegas Kasad. Menurut Kasad, saat ini, tahapan Pemilu 2009 sudah dimulai, dan Instruksi Panglima TNI Nomor Ins/1/VIII/2008 tentang pedoman Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada, sudah dijabarkan dalam ST Kasad Nomor STR / 535 / 2008, tentang mewujudkan Netralitas prajurit TNI Angkatan Darat dalam Pemilu dan Pilkada. Netralitas TNI merupakan pertaruhan TNI untuk ikut menjamin persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, dan hal ini menyangkut 2 (dua) hal pokok yaitu Reformasi Internal TNI, khususnya pada perubahan kultur prajurit melalui konsistensi sikap, untuk benarbenar menjadikan prajurit TNI sebagai alat Negara di bidang pertahanan, yang tidak sekali-kali mencampuri urusan politik praktis, dan Politik TNI adalah Politik Negara, yang dilandasi Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, serta berorientasi kepada pencapaian kepentingan nasional. Pucuk Pimpinan TNI AD juga menyampaikan prediksi kerawanan
28
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
menjelang Pemilu 2009 dan netralitas TNI. Menjelang Pemilu 2009, situasi politik, kita rasakan kian memanas. Hal tersebut dapat dilihat dari ramainya perang spanduk partai di jalan-jalan, serta gencarnya persaingan iklan bernafaskan kampanye politik yang dilakukan oleh partai politik hingga hal-hal yang berbau teror, demonstrasi, dan unjuk rasa yang bertujuan untuk kepentingan politik, ekonomi sampai soal agama. Apabila hal tersebut tidak mampu di manage dengan baik oleh tokoh-tokoh politik, berdampak pada terancamnya eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Demikian juga, dengan keadaan di Aceh dalam pemilu mendatang, diprediksi akan sarat dengan permasalahan bagaimana partai lokal memaksakan kehendaknya dengan melakukan berbagai intimidasi, guna memenangkan Pemilu Legislatif di daerah tersebut. Hal ini mencederai semangat MoU Helsinki dalam tataran pelaksanaan demokrasi”, kata Kasad. Diakhir pengarahannya Kasad menyampaikan beberapa harapan,antara lain : Pertama, bersama-sama komponen masyarakat lainnya, untuk menjaga dan mempertahankan tetap tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, Purnawirawan TNI Angkatan Darat senantiasa dapat menjadi suri tauladan dan panutan bagi generasi muda TNI Angkatan Darat, dalam mengisi kemerdekaan dilandasi jiwa pengabdian yang ikhlas dan tanpa pamrih. Ketiga, mengharapkan pengertian yang mendalam dari para Senior tidak melibatkan Prajurit TNI Angkatan Darat yang masih aktif ke dalam politik praktis, karena hal tersebut akan mencederai demokrasi dan netralitas TNI. Keempat, tumbuh kembangkan jiwa Korsa dan hubungan emosional diantara kita, dengan meningkatkan silaturahmi, persaudaraan serta kesetiakawanan sosial sesama keluarga besar TNI Angkatan Darat dan Kelima, adanya dukungan dan kontribusi nyata para Purnawirawan TNI Angkatan Darat bagi institusi TNI Angkatan Darat, dalam rangka melaksanakan tugastugasnya dan mensukseskan program pembangunan Pemerintah, khususnya pembangunan kekuatan TNI Angkatan Darat untuk terciptanya kekuatan TNI Angkatan Darat yang dicintai rakyat.(ltr)
Pembinaan Satuan Belum Berjalan Secara Maksimal Masih ditemuinya sejumlah kasus pelanggaran di berbagai satuan yang merusak citra TNI Angkatan Darat menunjukkan pembinaan satuan belum berjalan secara maksimal.
Adanya pelanggaran tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan disiplin, kurang pedulinya pemimpin di setiap strata, serta lemahnya kepemimpinan Perwira sebagai teladan bagi anggotanya. Kondisi seperti ini, dihadapkan dengan pembinaan satuan, maka tergantung kepada kepemimpinan para perwira mau dibawa kemana satuan tersebut. Sebagai pemimpin, konsekuensinya Perwira berperan sebagai komandan, atasan, sahabat, guru, bapak, pelatih dan pembina bagi satuan dan prajuritnya. Demikian penyampaian Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam pengarahannya kepada Perwira Menengah TNI Angkatan Darat pangkat Letkol– Kolonel se-Jabodetabek Tahun 2009, di Kartika Expo Balai Kartini Jl.Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (10/2) lalu. Lebih jauh Kasad mengatakan, belakangan peran pemimpin tidak tampil secara maksimal pada diri perwira, justru peran yang menonjol, hanya peran sebagai atasan dengan penampilan feodal, dan cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dibanding kepentingan tugas dan satuan. Akibat dari itu, tidak heran jika di sana sini kita mendengar berita tentang prajurit yang melakukan pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib yang sangat memalukan. “Kita harus jujur mengatakan
apa yang sekarang dilakukan dan tidak dilakukan prajurit kita, merupakan produk dari kepemimpinan para komandan sekalian”, tegas Kasad. Menurut Kasad, Perwira sebagai pimpinan di satuan agar lebih peduli dengan pembinaan satuan, lebih menaruh perhatian kepada masalah-maslah internal yang muncul guna ditemukan solusinya, lebih berorientasi kepada keberhasilan satuan dalam melaksanakan tugasnya, dan bukan hanya memikirkan pangkat yang lebih tinggi. Komitmen moral sebagai prajurit pejuang dan pejuang prajurit senantiasa setia kepada tugas pengabdian yang tumbuh dari hati nurani dan menepati janji serta sumpah prajurit. Seorang perwira dituntut senantiasa bekerja dengan sungguh-sungguh tidak cukup hanya dengan melaksanakan tugas dengan baik pada situasi normal, tetapi juga harus mampu mengatasi setiap situasi krisis dengan baik dan benar. “Untuk itu, jangan pernah mengeluh, hanya karena keterbatasan dukungan dalam melaksanakan tugas. Justru perwira harus lebih berimprovisasi dalam mencapai keberhasilan tugas”, kata Kasad. Pada kesempatan ini juga, Kasad selaku Pimpinan Angkatan Darat mengingatkan tentang betapa tingginya nilai loyalitas bagi seorang perwira. Loyalitas akan melahirkan
jiwa korsa, kebanggaan dan tekad untuk menjaga nama baik dan citra satuan. Loyalitas yang dimaksud Kasad bukan loyalitas yang hanya diberikan kepada perorangan, tetapi loyalitas kepada tugas dan institusi secara tegak lurus yang diwujudkan dalam bentuk melaksanakan perintah dengan penuh rasa tanggung jawab. “Mengabdi secara total kepada satuan, kepada bangsa dan Negara hukumnya wajib, sebagaimana sumpah dan janji yang pernah kita ucapkan pada awal menjadi prajurit”, ungkap Kasad. Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo juga menekankan kepada pentingnya pembinaan mental prajurit. Bintal sebagai fungsi komando perlu digalakkan disatuan masing-masing. Untuk itu, kenalkan kembali makna dan hakekat yang terkandung dalam bintal. Bintal fungsi komando adalah fungsi organik militer yang berkaitan dengan bintal anggota TNI Angkatan Darat, yang menyelenggarakannya menjadi kewajiban dan tanggungjawab komandan. Jadi tugas bintal bukan hanya monopoli perwira bintal semata, tetapi merupakan fungsi komando yang melekat pada diri setiap komandan. Terkait dengan kesiapan operasional dalam mengamankan dan menyukseskan Pemilu 2009, kebijakan TNI Angkatan Darat dalam membantu tugas pemerintah menghadapi Pemilu 2009 mengacu pada peraturan Panglima TNI nomor Perpang/41/XII/2007 tanggal 17 Desember 2007 tentang pokok-pokok kebijakan program dan anggaran tahun 2009. Ada dua hal yang menjadi arahan kebijakan pimpinan TNI dalam menyukseskan Pemilu 2009, yaitu meningkatkan kesiapsiagaan TNI dalam tugas OMP dan OMSP dan membantu mengamankan pelaksanaan Pemilu Tahun 2009 beserta hasil-hasilnya tanpa mengurangi netralitas TNI. Kasad kembali mengingatkan tentang netralitas TNI yang merupakan pertaruhan TNI untuk ikut menjamin persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara. Netralitas TNI sudah final dan harus ditegakkan, bahwa TNI tidak mempunyai kewajiban untuk memenangkan salah satu Parpol, maupun kontestan tertentu dalam Pemilu dan Pilkada. TNI memberikan perlakukan yang sama secara adil dan proporsional kepada seluruh parpol dan kontestan dalam Pemilu dan Pilkada. “Ingat, bahwa komitmen dan ketegasan TNI AD dalam netralitas TNI merupakan sumbangsih TNI AD untuk keselamatan bangsa, bukan sebagai ambisi untuk menonjolkan peran TNI AD”, kata Kasad. Sebagai penutup pengarahannya, Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo mengajak para perwira mengevaluasi diri dengan melakukan perenungan secara jujur untuk menjawab sebuah pertanyaan, Apa sumbangsih yang sudah kita berikan untuk kemajuan TNI Angkatan Darat ?(ltr)
www.tniad.mil.id
29
INFO KOMANDO
Bersama Wujudkan dan Pelihara
HUBUNGAN TNI-POLRI Sebagaimana diketahui, pada kegiatan Pemilu maupun Pilkada umumnya tugas bantuan TNI Angkatan Darat kepada Polri dalam bentuk tugas bantuan, untuk penindakan huru-hara yang diproses atas dasar permintaan secara berjenjang, maka pada pemilu 2009 yang sangat dinamis dan mungkin eskalatif, tugas-tugas bantuan kepada Polri dapat dikembangkan. Oleh karena itu , apabila Polri memandang perlu peran TNI dalam membantu tugas Polri pada Pemilu 2009, melalui pemanfaatan idle capacity (kapasitas yang tidak dimanfaatkan) yang dimiliki TNI, yang sejatinya masih memiliki korelasi dengan tugas-tugas Kamtibmas, yaitu bantuan intelijen dan bantuan teritorial dari satuan komando kewilayahan. Pernyataan ini disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam ceramahnya kepada Perwira Tinggi Jajaran Polri tahun 2008 di Mabes Polri dengan topik “kebijakan TNI Angkatan Darat dalam pemilu 2009 “ di penghujung tahun lalu. Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam ceramahnya juga menyentuh tentang upaya bersama dalam konteks mewujudkan dan memelihara hubungan TNI-Polri, dapat terlaksana dengan baik dan menyeluruh apabila dilakukan dengan mekanisme dua arah, top down dan bottom up. Pada pendekatan top down terkait kebijakan Pimpinan Angkatan Darat dan Polri yang perlu dijabarkan ke bawah misalnya bagaimana tugas bantuan TNI kepada Polri untuk mengatasi gerakan separatis bersenjata di wilayah perbatasan darat, yang mungkin secara kebetulan tidak ada unsur polri di sana. Atau bagaimana tugas bantuan TNI kepada Polri untuk mengamankan obyek vital nasional yang bersifat strategis yang mungkin diganggu oleh kelompok separatis bersenjata pada areal obyek vital yang sulit dijangkau dengan lintas medan dan juga bagaimana tugas bantuan TNI kepada polri untuk mengatasi aksi terorisme di dalam areal vital nasional yang bersifat strategis. Sedangkan pada pendekatan bottom up dilakukan para Komandan lapangan Angkatan Darat maupun Polri dengan mengeksplorasi semua kemungkinan tugas-tugas yang bisa dilakukan bersamasama di lapangan, melalui bentuk gladi posko I, latihan menembak bersama, latihan penanggulangan bencana alam, latihan pengungsian pendudukan karena kerusuhan massa, disamping kegiatan olahraga bersama keluarga bersar TNI dan Polri. Mencermati bahwa pesta demokrasi tinggal menghitung hari, Kasad mengungkapkan bahwa ada dua hal yang
30
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
menjadi arah kebijakan pimpinan TNI dalam menyukseskan pemilu 2009 yaitu, meningkatkan kesiapsiagaan TNI dalam tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer selain perang (OMSP) dan membantu mengamankan pelaksanaan pemilu 2009 berserta hasil-hasilnya tanpa mengurangi netralitas TNI. Dikaitkan dengan pesta demokrasi pada tahun ini, Kasad menjelaskan tentang peran TNI Angkatan Darat dalam membantu Polri pada pemilu 2009, yang mana mendapat perhatian serius dari pucuk pimpinan Angkatan Darat dengan beberapa pertimbangan. Pengalaman dan realitas menunjukkan masih kerap terjadi perselisihan antara personel Angkatan Darat dengan personel Polisi, hal ini sesungguhnya persoalan kecil namun selalu menjadi besar manakala para pemimpin dan atasan langsung oknum yang berselisih tidak mempunyai mind set kepemimpinan lapangan dan sikap-sikap keteladanan, kejujuran dan bijak. Harus jujur diakui bahwa masih ada masalah “isi perut” yang menjadi persoalan hampir di semua lini aparat negara. Masih terdapat permasalahan yang kaku sebagai akibat pemisahan antara fungsi pertahanan dan fungsi keamanan, yang menimbulkan kompleksitas masalah, ketika kerjasama fungsional dan organisasi tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan pasal 30
ayat (2) UUD 1945. “Sekali lagi, harus jujur saya katakan bahwa nalar korps Perwira Angkatan Darat sesungguhnya tidak pernah alergi terhadap pembangunan kekuatan Polri dan program pemberdayaan potensi keamanan (comunity policing)”, tegas Kasad. Namun, tegas Kasad, nalar Angkatan Darat khususnya golongan Bintara dan tamtama ternyata berbeda diantara mereka akan terbersit pertanyaan “kenapa Polisi bisa Tentara tidak bisa ?”. Hal ini wajar karena mereka bersosialisasi dengan kawan-kawannya yang dari Polri, disamping itu pola rekruitmen Bintara dan Tamtama di Angkatan Darat maupun Polri bersumber dari minimal SLTA sederajat. Sedangkan bagi Angkatan Darat, konsep pembangunan kekuatan matra darat tidak berorentasi pada konsep otonomisasi pemerintahan, namun lebih kepada basis pertahanan wilayah sesuai matranya. Sedangkan Binter yang merupakan salah satu fungsi utama Angkatan Darat menjadi metode satu-satunya yang digunakan untuk melaksanakan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan di darat. Singkat kata, baik comunity policing maupun Binter samasama memiliki sasaran yang sama, yaitu rakyat yang hidup di dalam suatu wilayah hukum dengan segala potensi sumber daya yang melingkupinya di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia.(ltr)
PENERANGAN PASUKAN
JL. VETERAN NO.5 JAKARTA PUSAT, TELEPON : 3456838, 3813434, Fax : 3848300 Nomor : 04 April 2009
SETIAP PRAJURIT ANGKATAN DARAT ADALAH INSAN HUMAS Citra TNI Angkatan Darat tidak akan mungkin dapat dibangun tanpa didukung perilaku positif dari setiap prajurit. Disadari atau tidak, setiap prajurit Angkatan Darat adalah insan Humas, artinya bahwa setiap prajurit harus mampu berhubungan baik dengan masyarakat. Karenanya, tingkah laku, perbuatan, tampilan dari prajurit di tengah-tengah masyarakat sangat berpengaruh terhadap pencitraan TNI Angkatan Darat. Sebesar apapun upaya kita untuk memperbesar transformasi informasi tentang citra TNI Angkatan Darat tidak akan berarti apa-apa jika pelanggaran yang dilakukan prajurit terus saja terjadi. Belakangan ini kita sering disuguhi berita-berita tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit TNI Angkatan Darat, pelanggaran yang sangat memprihatinkan kita akhir-akhir ini seperti: tindak kekerasan, perkelahian, kriminalitas dan narkoba. Maraknya pemberitaan atas peristiwa dan kejadian yang merugikan nama baik dan citra positif TNI Angkatan Darat memang suatu hal yang ironis karena citra positif yang selama ini kita bangun akan tercemar akibat ulah segelintir prajurit TNI AD. Memperhatikan fenomena yang dapat merusak citra TNI Angkatan Darat, tentunya masih segar ingatan kita, ketika Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menekankan tentang tegakkan kesatuan komando dan loyalitas tegak lurus; taati hukum, disiplin dan tata tertib; tindak setiap kesalahan dan beri penghargaan setiap prestasi sekecil apapun. Dengan demikian pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan prajurit tersebut, bukan saja melanggar perintah atasan tetapi sekaligus melanggar disiplin, mencederai citra Angkatan Darat yang pada hakekatnya adalah citra diri kita sendiri. Oleh karenanya diminta kepada seluruh prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat untuk mematuhi semua aturan dan ketentuan yang berlaku bagi prajurit maupun PNS, sesuai perintah Kasad jadilah prajurit saptamargais yang memegang teguh sumpah perajurit dan menjalankan komitmen moral delapan wajib TNI serta jadilah PNS yang memegang teguh Panca Prasetia Korpri. Sayangi Diri, Keluarga dan Satuan Anda serta Jaga Citra Positif TNI Angkatan Darat Dimanapun dan Kapanpun. Demikian Lembar penerangan pasukan ini disampaikan untuk dapat dipedomani, dilaksanakan dan disebarluaskan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat. April 2009
www.tniad.mil.id
31
TEKNOLOGI Senjata MP5 ini pertama kali diperkenalkan oleh Heckler & Koch (HK) pada tahun 1966, dengan nama HK54. Nama ini berdasarkan cara lama penamaan senjata produksi HK: “5” untuk senapan submesin, dan “4” berarti menggunakan peluru berkaliber 9 x 19 mm. Nama barunya mulai dipakai ketika senapan ini resmi diadopsi oleh Jerman Barat untuk dipakai polisi dan penjaga perbatasan, yaitu Maschinenpistole 5 atau MP5. Satuan GSG-9 dan unit anti-teroris penjaga perbatasan resmi mengadopsi MP5 sebagai senjata standar, lalu Jerman memperkenalkan senjata MP5 ini ke satuan anti-teroris di negara barat lainnya. Spesifikasi HK MP5 Secara Umum • Beratnya 2,54 kg (HK MP5A2) sampai 2,88 kg (HK MP5A3) • Panjang 680 mm, bila varian HK MP5A3 660mm dengan popor yang bisa ditarik/ dipendekkan panjangnya menjadi 490mm • Panjang laras 225 mm • Menggunakan peluru kaliber 9x19mm Parabellum, magasen berisi 30 peluru • Jangkauan tembak efektif 200 meter • Mampu memuntahkan 800 butir peluru per menit. • Mempunyai 3 pilihan mekanisme tembakan S-E-F, yaitu : S- (Sicher) untuk mengunci pemicu tembakan, E (Einzelschuss) untuk tembakan manual dan semi otomatis dan F- (Feuerstoß) untuk tembakan full-otomatis VARIAN Pada perkembangannya, HK MP5 dirancang dengan banyak varian oleh Tilo Moller, Manfred Guhring, Georg Siedl, dan Helmut Bauruter. Mereka memang sengaja membuat senjata HK MP5 guna mempersenjatai pasukan khusus atau pasukan elite di Jerman pada tahun 1966. sampai saat ini terdapat lebih dari 120 varian HK MP5 dengan spesifikasi sesuai kebutuhan taktis militer, tak hanya digunakan oleh pasukan infanteri angkatan darat tapi juga digunakan oleh pasukan angkatan laut. Heckler & Koch telah melakukan banyak modifikasi perbaikan pada MP5; komponen internal dan eksternal senjata ini telah banyak berubah dari model awal. Model MP5 pertama tersedia dengan popor tetap (A2) atau popor lipat (A3), dan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan. Pengembangan besar selanjutnya adalah seri MP5SD (“SD” singkatan dari Schalldämpfer, yang artinya “suara teredam”), yang diperkenalkan pada tahun 1974. Model ini memiliki peredam suara terintegrasi dan laras khusus yang melambatkan kecepatan peluru menjadi sedikit dibawah kecepatan suara.
32
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Hasilnya adalah tembakan senjata ini tidak terdengar dalam jarak lebih dari 15 meter. MP5K (“K” singkatan dari Kurz, yang artinya “pendek”), yang panjangnya hanya 325 mm, diperkenalkan pada tahun 1976, atas permintaan dari agen penjual senapan HK di Afrika Selatan, yang melihat potensi penjualannya untuk personil pengawal pribadi (bodyguard). Senjata ini memiliki pegangan depan vertikal untuk membantu menahan tendangan balik (kick-back) saat menembak, dan alat bidiknya dikecilkan. Dalam kontrak khusus dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, Heckler & Koch mengembangkan MP5N (“N” untuk Navy, “Angkatan Laut”) yang dibuat untuk satuan elit angkatan laut. MP5N merupakan MP5 standar yang dibuat dengan konfigurasi pelatuk angkatan laut, popor lipat, laras khusus yang bisa dipasang peredam suara, dan komponen yang lebih tahan karat. Varian MP5 terbaru adalah MP5F (“F” untuk French, “Perancis”), yang dikembangkan pada tahun 1999 untuk personil militer Perancis. MP5F memiliki komponen internal yang baru untuk menerima peluru 9 mm yang lebih kuat. Perubahan eksternal pada MP5F adalah popor baru dengan karet penahan, lubang untuk tali selempang di bagian kanan popor,
dan dua cantelan untuk tali selempang di bagian depan. • MP5A1 — MP5 dengan penutup popor, konfigurasi Navy/”SEF”. • MP5A2 — Popor tetap, konfigurasi Navy/ ”SEF”. • MP5A3 — Popor lipat, konfigurasi Navy/ ”SEF”. • MP5A4 — Popor tetap, konfigurasi burst 3 butir. • MP5A5 — Popor lipat, konfigurasi burst 3 butir. • MP5SFA2 — SF berarti single fire, fitur otomatis dihilangkan, popor tetap. • MP5SFA3 — MP5SF dengan popor lipat. • MP5N — Navy, dibuat untuk Angkatan Laut AS. Konfigurasi Navy, laras untuk dipasang peredam, popor lipat. • MP5F — French, dibuat untuk militer Perancis. Popor dengan penahan karet, alat pengait tali selempang kanan-kiri, komponen internal lebih kuat. • MP5K — Kurz, versi pendek MP5, konfigurasi “SEF”. • MP5KA1 — MP5K dengan alat bidik dikecilkan, konfigurasi “SEF”. • MP5KA4 — MP5K dengan konfigurasi burst 3 butir. • MP5KA5 — MP5KA1 dengan konfigurasi burst 3 butir. • MP5K-N — MP5K dengan konfigurasi
Navy dan laras untuk dipasang peredam. • MP5K-PDW — Personal Defense Weapon, MP5K-N dengan popor lipat khusus. Diperkenalkan pada tahun 1991. • MP5SD1 — Schalldämpfer, peredam suara terintegrasi, popor A1, konfigurasi Navy/”SEF”. • MP5SD2 — Peredam suara terintegrasi, popor tetap; konfigurasi Navy/”SEF”. • MP5SD3 — Peredam suara terintegrasi, popor lipat; konfigurasi Navy/”SEF”. • MP5SD4 — MP5SD1 dengan konfigurasi burst 3 butir. • MP5SD5 — MP5SD2 dengan konfigurasi burst 3 butir. • MP5SD6 — MP5SD3 dengan konfigurasi burst 3 butir. • MP5SD-N — MP5SD dengan konfigurasi Navy, peredam suara, popor lipat. • MP5/10 — Menggunakan peluru 10 mm Auto. Dibuat dari tahun 1992 sampai 2000. • MP5/40 — Menggunakan peluru .40 S&W. Dibuat dari tahun 1992 sampai 2000. Tidak mudah untuk memiliki
senjata jenis ini, sebab penjualannya sangat dibatasi. Kopassus pertama kali menggunakan senjata HK MP5 saat Operasi Pembebasan Sandera Pesawat Garuda DC9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok Thailand yang dipimpin oleh Kolonel Inf LB. Moerdani. Sampai sekarang pun, Kopassus masih menggunakan senjata HK MP5 A3 dengan popor yang bisa ditarik masuk dan keluar, serta HK MP5 A4. Yang dilengkapi dengan teleskop optik dan red dot sight. Senjata tersebut memiliki akurasi dan keandalan yang tinggi serta diproduksi dengan banyak varian, sehingga menjadi pilihan utama bagi kebutuhan militer dan para penegak hukum di lebih dari 50 negara di dunia. Selain itu sangat mudah untuk dioperasikan mudah pula perawatannya.
www.tniad.mil.id
33
PRAJURIT & PRESTASI
PRAJURIT PERKASA dari Yon Arhanudse-8 Sidoarjo Sebagai mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna, manusia diciptakan mempunyai kelebihan berupa otak yang cemerlang yang membedakannya dengan mahluk lainnya. Kelebihan inilah yang membuat manusia selalu berada pada level yang lebih tinggi dari mahluk hidup apapun di muka bumi ini. Hal ini tampak dalam diri Sunaryo yang sering disapa Naryo oleh rekan-rekan dan warga sekitar tempat tinggalnya yang mempunyai talenta luar biasa berupa kekuatan fisik yang membedakannya dengan orang lain. Sejak berumur 14 tahun, Naryo sudah mengikuti kesenian reog yang selalu membawa beban 50 kg. Dan ini jugalah yang membuat Naryo makin perkasa dan kekar. Pada tahun 1990an saat masih duduk di bangku SMP, ia menekuni olah raga tinju, gulat dan yudo. Tidak menunggu waktu yang lama berkat talenta yang dimilikinya, pada tahun 1992 Naryo berhasil menjadi juara tinju nasional di tingkat Yunior. Setelah itu ia mengadu nasib ke Banjarmasin Kalsel ikut pamannya. Garis tangan dan kehendak sendiri akhirnya menggiring dia masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1995, kemudian ditempatkan di Yon Arhanud Se-8 yang bermarkas di Sidoarjo Jatim dan sampai saat ini tinggal di asrama Yon Arhanud Se-8. Berkat talenta yang dimilikinya juga pada tahun 1996, ia berhasil menjuarai Judo kejurnas di Jatim dengan meraih medali emas. Sebagai prajurit TNI AD, pria yang lahir
Menarik pesawat jenis CASA seberat 8 ton menggunakan gigi dengan jarak + 80 km
34
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
32 tahun silam di daerah Lereng Gunung Wilis Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk terlahir dari ibu yang bernama Suharti dan ayah yang bernama Jikun mendapat kesempatan untuk melakukan tugas operasi di Timor Timur pada tahun 1997 sampai dengan 1999. Setelah selesai dalam tugas operasi, ia kembali masuk Batalyon Arhanud Se-8, pada saat itu timbul inspirasi ingin menjadi prajurit yang lebih dari yang lain. Dan waktu yang ditunggu-tunggu itu pun tiba, tepatnya pada tanggal 25 Desember 1999 , Naryo berhasil memecahkan rekor muri berupa mengangkat beban beras 50 kg per karung kali 110 karung dari truk yang satu dipindahkan ke truk yang lain dengan menggunakan gigi dengan jarak 10 meter. Tidak berhenti sampai disitu berkat kegigihannya, pada bulan Juni 2000 di lapangan terbang Juanda Surabaya menarik pesawat jenis Cassa seberat 8 ton menggunakan gigi dengan
jarak 80 meter yang disaksikan pejabat militer. Di era pemerintahan Presiden Gus Dur dan Wapres Megawati Soekarno Putri, pada tahun 2000 di Binagraha ia dinobatkan sebagai prajurit terkuat di dunia berkat prestasinya pada tahun 1999 menumbangkan prajurit terkuat sebelumnya dari Pakistan. Masuk dunia tarung bebas TPI pada 2002 meraih juara I,dan pada tahun 2003 di bulan Oktober juara nasional di TPI dengan mendapatkan Sabuk kejuaraan di kelas 80 kg ke atas. 5 Oktober 2003 mendapat undangan Pangdam XVI Pattimura Ambon dalam rangkan HUT TNI ke 56 untuk menarik truk hino dengan berat 5,8 ton ditambah beban 56 anggota dengan berat 20 ton menggunakan gigi dengan jarak yang ditempuh 50 meter. Acara tersebut dilaksanakan di lapangan Merdeka Sirimau Ambon disaksikan Pangdam XVI/ Pattimura Ambon,yang saat itu Pangdam XVI/Pattimura dijabat oleh Mayjen TNI Djoko Santoso (sekarang Panglima TNI). Pada tahun 2005 Sunaryo mengikuti pendidikan Caba Reg di Karang Ploso Kabupaten Malang. Setelah selesai melaksanakan pendidikan, pada tahun yang sama mengakhiri masa lajang menikah dengan Heri Kartini dan dikaruniai seorang anak laki dan saat ini sudah duduk di kelas II Sekolah Dasar. Setelah menikah pun prestasi Serda Sunaryo tidak pernah surut dan terbukti pada tanggal 2 Februari 2007 dengan menggunakan gigi menarik truk Izusu yang digandeng dengan kendaraan Avansa yang penuh dengan penumpang dengan jarak tempuh 100 meter berhasil
memecahkan rekor muri di Mayon Arhanud Se-8 Sidoarjo. Pada tanggal 17 Agustus 2008 dalam rangka memperingati HUT RI ke 63 di alun-alun Sidoarjo, kembali Sunaryo melakukan aksinya dengan menggunakan gigi menarik truk Hino penuh dengan penumpang. Acara tersebut disaksikan Muspida Kabupaten Sidoarjo dan masyarakat luas. Pada Agustus 2008, aksinya yang rencananya mengangkat beban berat 18 ton dengan jarak tempuh 8 meter,untuk memecahkan rekor nomor 1 dunia, dalam acara yang diberi judul ”Jasa amal untuk jeritan anak bangsa pengungsi Lapindo” yang sedianya dilaksanakan ditanggul Lumpur Lapindo namun gagal
karena tidak mendapatkan sponsor akhirnya pupus. Naryo yang kini memiliki berat badan 82 kg dan tinggi badan 170 cm saat ini sedang giat-giatnya berlatih mempersiapkan diri dalam menghadapi Porad 2009, ke depan berharap suatu saat keinginannya menjadi manusia yang terkuat di dunia dapat berhasil dan mengharapkan bantuan semua pihak untuk mewujudkan cita-citanya dalam mengharumkan nama bangsa dan negara secara khusus TNI Angkatan Darat yang saat ini sedang giat-giatnya berlatih dalam rangka mempersiapkan diri pada Porad tahun 2009 ini. (MNS).
www.tniad.mil.id
35
PRAJURIT & PRESTASI
PASUKAN GARUDA
Borong seluruh gelar tembak UNIFIL Prajurit Kontingen Garuda borong seluruh gelar petembak perorangan terbaik I, II dan III dalam turnamen menembak pistol POL Contingent, bertempat di Lapangan Tembak Rosh Haniqra-Lebanon< Senin (9/3). Petembak terbaik pertama diraih
oleh Serma Jarot Susila Wardana dengan nilai 98, petembak terbaik kedua diraih oleh Serda Busro dengan nilai 95 dan petembak terbaik ketiga diraih oleh Kapten Inf Leonardo Sebastian dengan nilai 94. Turnamen diikuti oleh 8 negara
kontingen yaitu Belgia, Portugal, Korea Selatan Special Force, Indonesia, Malaysia (Pasukan Gerak Khas/Special Force), Tanzania, Ghana dan Polandia. Untuk Kontingen Indonesia mengirimkan 4 tim yang terdiri 2 tim dari Indo FHQSU/Konga XXVI-A dan 2 tim dari Indobatt/Konga XXIII-C. Kontingen lain yang mengirimkan 2 tim juga adalah dari Tanzania, Kontingen Polandia. Secara keseluruhan ada 13 tim yang berlaga. Peraturan pertandingan adalah dengan menggunakan peraturan tembak tepat beregu dan perorangan dengan masingmasing petembak menembakan 13 butir, 3 butir untuk peninjauan tidak dinilai dan 10 butir berikutnya adalah tembak penilaian dengan jarak tembak ke lesan 25 m. Sedangkan waktu yang diberikan untuk pelaksanaan penembakan tidak dibatasi, dengan pertandingan beregu terdiri dari 5 petembak dimasing-masing Tim. Untuk kejuaran beregu, juara pertama diraih oleh Tim 1 Indo FHQSU/Konga XXVI-A dengan nilai 465, juara kedua diraih oleh Tim 2 Indo FHQSU/Konga XXVI-A dengan nilai 462 serta juara ketiga diraih oleh Tim 1 Indobatt/Konga XXIII-C dengan nilai 444. (Pa Pen Konga XXVI-A/Dispenad).
Turnamen tennis perorangan UNIFIL
“PRAKA JONSON KOLY TERPILIH SEBAGAI PEMAIN TERBAIK” Merah Putih kembali berkibar di Naquora Unifil HQ – Lebanon Selatan setelah para pemain tennis dari Kontingen Indonesia menyapu bersih gelar kejuaraan tennis perorangan Unifil yang diselenggarakan oleh Tanzanian International Military Police, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel VM. Kisiri (IMP Contingen Commander). Turnamen yang diikuti 8 negara dari Troops Contributing Countries (TCC) di Unifil terdiri dari Indonesia, Ghana, Nepal, Malaysia, India, Perancis, Italia dan Polandia dengan memainkan 29 partai single dan 36 double dimulai sejak 17 Februari 2009 dan baru berakhir Selasa malam (3/3). Di final tunggal putra dan ganda putra terjadi All Indonesian Final, bahkan di partai ganda putra sejak semifinal sudah didominasi para petenis dari Kontingen Indonesia yang sedang bertugas sebagai peace keepers di Unifil - Lebanon Selatan. Sebagai juara pertama tunggal putra adalah petenis Johnson Koly mengalahkan petenis Wahyu Asmara dengan skor 6-3 dan 6-4. Sedangkan di ganda putra sebagai juara adalah
36
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
pasangan petenis Rizal dan Nengah mengalahkan pasangan petenis Raul Gusmao dan Reban Rudianto dengan skor 6-4, 3-6 dan 5-7. Johnson tidak hanya keluar sebagai juara tunggal putra tetapi juga terpilih sebagai pemain terbaik dan berhak menerima Trophy kejuaraan yang di serahkan oleh Deputy Force Commander Unfil, Brigadir Jenderal Bardalay dari India. Hasil keseluruhan pertandingan adalah : Tunggal Putra, juara I : Praka Johnson Koly (Indobatt/ Konga XXIII-C) ; Juara II : Lettu Inf Wahyu Asmara (Indobatt/Konga XXIIIC) dan Juara III : Kapten Adih (Ghana Battalion/Ghanbatt). Ganda Putra, Juara I : Kapten Inf Rizal/Serka Nengah (Indo FHQSU/Konga XXVI-A) ; Juara II : Serka Reban Rudianto/Sertu Raul Gusmao (Indobatt/Konga XXIII-C) dan Juara III
: Letkol Inf R. Haryono/Lettu Wahyu Asamara (Indobatt/konga XXIII-C). Kejuaraan tennis perorangan Unifil ini merupakan kejuaraan tennis perdana bagi para petenis yang nantinya akan bertemu kembali pada saat kejuaraan tennis antar kontingen se Unifil yang rencananya akan di gelar pada bulan Juli mendatang. (Pa Pen Satgas Konga XXIIIC/UNIFIL/Dispenad)
KESEHATAN (semakin tinggi jumlah virus, semakin tinggi pula resikonya.). Penularan dari ibu ke anak setelah kelahiran dapat juga terjadi melalui pemberian air susu ibu. • Penularan melalui transfusi darah: Kemungkinan resiko terjangkit HIV melalui transfusi darah dan produk- produk darah yang terkontaminasi ternyata lebih tinggi (lebih dari 90%). Kendatipun demikian, penerapan standar keamanan darah menjamin penyediaan darah dan produkproduk darah yang aman, memadai dan berkualitas baik bagi semua pasien yang memerlukan transfusi. Keamanan darah meliputi skrining atas semua darah yang didonorkan guna mengecek HIV dan patogen lain yang dibawa darah, serta pemilihan donor yang cocok.
Dimanakah HIV ditemukan? HIV dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti darah, cairan semen, cairan vagina dan air susu ibu. Bagaimanakah HIV ditularkan? HIV ditularkan melalui seks penetratif (anal atau vaginal) dan oral seks; transfusi darah; pemakaian jarum suntik terkontaminasi secara bergantian dalam lingkungan perawatan kesehatan, dan melalui suntikan narkoba; dan melalui ibu ke anak, selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui. • Penularan Secara Seksual: HIV dapat ditularkan melalui seks penetratif yang tidak terlindungi. Sangat sulit untuk menentukan kemungkinan terjadinya infeksi melalui hubungan seks, kendatipun demikian diketahui bahwa resiko infeksi melalui seks vaginal umumnya tinggi. Penularan melalui seks anal dilaporkan memiliki resiko 10 kali lebih tinggi dari seks vaginal. Seseorang dengan infeksi
menular seksual (IMS) yang tidak diobati, khususnya yang berkaitan dengan tukak/ luka dan duh (cairan yang keluar dari tubuh) memiliki rata-rata 6-10 kali lebih tinggi kemungkinan untuk menularkan atau terjangkit HIV selama hubungan seksual. Dalam hal penularan HIV, seks oral dipandang sebagai kegiatan yang rendah resiko. Resiko dapat meningkat bila terdapat luka atau tukak di sekitar mulut dan jika ejakulasi terjadi di dalam mulut. • Penularan melalui pemakaian jarum suntik atau semprit secara bergantian: Menggunakan kembali atau memakai jarum atau semprit secara bergantian merupakan cara penularan HIV yang sangat efisien. Resiko penularan dapat diturunkan secara berarti di kalangan pengguna narkoba suntikan dengan penggunaan jarum dan semprit baru yang sekali pakai, atau dengan melakukan sterilisasi jarum yang tepat sebelum digunakan kembali. Penularan dalam lingkup perawatan kesehatan dapat dikurangi dengan adanya kepatuhan pekerja pelayanan kesehatan terhadap Kewaspadaan Universal (Universal Precautions). • Penularan dari Ibu ke Anak: HIV dapat ditularkan ke anak selama masa kehamilan, pada proses persalinan, dan saat menyusui. Pada umumnya, terdapat 15-30% resiko penularan dari ibu ke anak sebelum dan sesudah kelahiran. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi resiko infeksi, khususnya jumlah virus (viral load) dari ibu pada saat kelahiran
Bagaimana resiko terkena HIV dari berciuman? Penularan melalui ciuman di mulut beresiko sangat rendah, dan belum ada bukti bahwa virus HIV dapat menyebar lewat air ludah karena berciuman. Bagaimana resiko terkena HIV dari penindikan bagian tubuh atau tato? Resiko penularan HIV terjadi bila alat yang digunakan terkontaminasi virus HIV dan tidak disterilkan terlebih dahulu atau digunakan secara bergantian dengan orang lain. Alat yang digunakan secara disuntikkan pada kulit hendaknya dipakai hanya satu kali, kemudian dibuang atau dicuci dan disterilkan secara seksama. Bagaimana resiko terkena HIV dari berbagi alat cukur dengan seseorang yang terinfeksi HIV? Segala jenis pelukaan dengan menggunakan benda yang tidak disterilkan, seperti silet atau pisau, dapat menularkan HIV. Memakai pencukur jenggot secara bergantian hendaknya dihindarkan, kecuali benda-benda tersebut disterilkan sepenuhnya sebelum digunakan. Apakah berhubungan seks dengan seseorang penyandang HIV-positif aman dilakukan? Selalu ada resiko penularan bila berhubungan seks dengan seseorang penyandang HIV-positif. Resiko dapat dikurangi secara signifikan bila kondom digunakan secara konsisten dan tepat. Apakah aman bagi dua orang individu yang terinfeksi untuk secara eksklusif berhubungan seks tanpa perlindungan? Tidak. Tidaklah aman bagi dua orang yang terinfeksi HIV untuk melakukan hubungan seks yang tak terlindungi karena adanya kemungkinan infeksi ulang dengan HIV tipe lain, dan kemungkinan menularnya infeksi menular seksual (IMS). Penggunaan kondom sangat disarankan ketika kedua pasangan terinfeksi.
www.tniad.mil.id
37
KESEHATAN Pencegahan Bagaimana infeksi HIV dapat dicegah? Penularan HIV secara seksual dapat dicegah dengan: • berpantang seks • hubungan monogami antara pasangan yang tidak terinfeksi • seks non-penetratif • penggunaan kondom pria atau kondom wanita secara konsisten dan benar Cara tambahan yang lain untuk menghindari infeksi: • Bila anda seorang pengguna narkoba suntikan, selalu gunakan jarum suntik atau semprit baru yang sekali pakai atau jarum yang secara tepat disterilkan sebelum digunakan kembali. • Pastikan bahwa darah dan produk darah telah melalui tes HIV dan standar keamanan darah dilaksanakan. Apakah “seks aman” itu? Tak ada seks yang 100% aman. Seks yang lebih aman menyangkut upayaupaya kewaspadaan untuk menurunkan potensi penularan dan terkena infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV, saat melakukan hubungan seks. Menggunakan kondom secara tepat dan konsisten selama melakukan hubungan seks dianggap sebagai seks yang lebih aman. Seberapa efektifkah kondom dalam mencegah HIV? Kondom yang kualitasnya terjamin adalah satu-satunya produk yang saat ini tersedia untuk melindungi pemakai dari infeksi seksual karena HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Ketika digunakan secara tepat, kondom terbukti menjadi alat yang efektif untuk mencegah infeksi HIV di kalangan perempuan dan laki-laki. Walaupun begitu, tidak ada metode perlindungan yang 100% efektif, dan penggunaan kondom tidak dapat menjamin secara mutlak perlindungan terhadap segala infeksi menular seksual (IMS). Agar perlindungan kondom efektif, kondom tersebut harus digunakan secara benar dan konsisten. Penggunaan yang kurang tepat dapat mengakibatkan lepasnya atau bocornya kondom, sehingga menjadi tidak efektif. Bagaimana cara memasang kondom pria? • Kondom berpelumas lebih sedikit kemungkinan untuk robek saat dikenakan atau digunakan. Pelumas berbasis minyak, seperti vaselin, hendaknya tidak digunakan karena dapat merusak kondom. • Hanya buka bungkusan berisi kondom saat akan digunakan, kalau tidak kondom akan mengering. Berhati-hatilah agar kondom tidak rusak atau sobek ketika
38
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
anda membuka bungkusnya. Bila kondom ternyata sobek, buang kondom tersebut dan buka bungkusan yang baru. • Kondom dikemas tergulung dalam bentuk lingkaran gepeng. Pasanglah kondom yang tergulung itu di ujung penis. Peganglah ujung kondom di antara ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan udara supaya keluar dari ujung kondom. Tindakan ini akan menyisakan ruang untuk tempat cairan semen setelah terjadinya ejakulasi. Tetap pegang ujung kondom dengan satu tangan. Dengan tangan yang satunya, gulunglah sepanjang penis yang berereksi ke arah rambut kemaluan. Jika pria pemakai tidak disunat, ia harus menarik kulup ke arah pangkal penis sebelum menggulung kondom. • Bila kondom tidak cukup berpelumas, pelumas berbasis air (seperti silikon, gliserin, atau K-Y jelly) dapat ditambahkan. Bahkan air ludah dapat berfungsi dengan baik sebagai pelumas. Pelumas yang terbuat dari minyak-minyak goreng atau lemak, minyak bayi atau minyak mineral, jeli berbasis bahan turunan minyak bumi seperti vaselin dan olesan lainnya - hendaknya jangan digunakan karena dapat merusak kondom. • Setelah berhubungan seks, kondom perlu segera dilepaskan secara benar. • Segera setelah si pria pemakai mengalami ejakulasi, ia harus menahan pada ujung dekat pangkal penis untuk memastikan agar kondom tidak terlepas. • Kemudian, si pria harus menarik keluar penisnya selagi masih dalam keadaan ereksi. • Ketika penis mengecil kembali, lepaskan kondom dan buanglah kondom pada tempat yang tepat. Jangan membuang kondom ke dalam toilet dan menyentornya dengan air. • Bila anda akan melakukan hubungan seks lagi, gunakan kondom baru, dan ulangi proses di atas dari awal. Apakah kondom perempuan? Kondom perempuan merupakan metode kontrasepsi pertama dan satu-satunya yang dikendalikan oleh perempuan. Kondom perempuan adalah sarung yang terbuat dari bahan polyuretan yang kuat, lembut, dan tembus pandang yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seks. Kondom tersebut sepenuhnya mengikuti bentuk vagina dan karenanya dengan penggunaan yang benar dan konsisten, ia akan memberikan perlindungan dari kemungkinan hamil sekaligus infeksi menular seksual (IMS). Kondom perempuan tidak memiliki resiko dan efek samping, dan tidak memerlukan resep atau intervensi dari staf perawatan kesehatan. Bagaimana pengguna narkoba suntik (IDU) dapat mengurangi resiko tertular
HIV? Bagi pengguna narkoba, langkah-langkah tertentu dapat diambil untuk mengurangi resiko kesehatan masyarakat maupun kesehatan pribadi, yaitu: • Beralih dari napza yang harus disuntikkan ke yang dapat diminum secara oral. • Jangan pernah menggunakan atau secara bergantian menggunakan semprit, air, atau alat untuk menyiapkan napza. • Gunakan semprit baru (yang diperoleh dari sumber-sumber yang dipercaya, misalnya apotek, atau melalui program pertukaran jarum suntikan) untuk mempersiapkan dan menyuntikkan narkoba. • Ketika mempersiapkan napza, gunakan air yang steril atau air bersih dari sumber yang dapat diandalkan. • Dengan menggunakan kapas pembersih beralkohol, bersihkan tempat yang akan disuntik sebelum penyuntikan dilakukan. Bagaimana penularan dari ibu ke anak dapat dicegah? Penularan HIV dari seorang ibu yang terinfeksi dapat terjadi selama masa kehamilan, selama proses persalinan atau setelah kelahiran melalui ASI. Tanpa adanya intervensi apapun, sekitar 15% sampai 30% ibu dengan infeksi HIV akan menularkan infeksi selama masa kehamilan dan proses persalinan. Pemberian air susu ibu meningkatkan resiko penularan sekitar 1015%. Resiko ini tergantung pada faktor- faktor klinis dan bisa saja bervariasi tergantung dari pola dan lamanya masa menyusui. Penularan dari Ibu ke Anak dapat dikurangi dengan cara berikut: • Pengobatan: Jelas bahwa pengobatan preventatif antiretroviral jangka pendek merupakan metode yang efektif dan layak untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Ketika dikombinasikan dengan dukungan dan konseling makanan bayi, dan penggunaan metode pemberian makanan yang lebih aman, pengobatan ini dapat mengurangi resiko infeksi anak hingga setengahnya. Regimen ARV khususnya didasarkan pada nevirapine atau zidovudine. Nevirapine diberikan dalam satu dosis kepada ibu saat proses persalinan, dan dalam satu dosis kepada anak dalam waktu 72 jam setelah kelahiran. Zidovudine diketahui dapat menurunkan resiko penularan ketika diberikan kepada ibu dalam enam bulan terakhir masa kehamilan, dan melalui infus selama proses persalinan, dan kepada sang bayi selama enam minggu setelah kelahiran. Bahkan bila zidovudine diberikan di saat akhir kehamilan, atau sekitar saat masa persalinan, resiko penularan dapat dikurangi menjadi separuhnya. Secara umum, efektivitas regimen obat-obatan akan sirna bila bayi terus terpapar pada HIV melalui pemberian air susu ibu. Obatobatan antiretroviral hendaknya hanya
memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal terjadinya AIDS.
dipakai di bawah pengawasan medis. • Operasi Caesar: Operasi caesar merupakan prosedur pembedahan di mana bayi dilahirkan melalui sayatan pada dinding perut dan uterus ibunya. Dari jumlah bayi yang terinfeksi melalui penularan ibu ke anak, diyakini bahwa sekitar dua pertiga terinfeksi selama masa kehamilan dan sekitar saat persalinan. Proses persalinan melalui vagina dianggap lebih meningkatkan resiko penularan dari ibu ke anak, sementara operasi caesar telah menunjukkan kemungkinan terjadinya penurunan resiko. Kendatipun demikian, perlu dipertimbangkan juga faktor resiko yang dihadapi sang ibu. • Menghindari pemberian ASI: Resiko penularan dari ibu ke anak meningkat tatkala anak disusui. Walaupun ASI dianggap sebagai nutrisi yang terbaik bagi anak, bagi ibu penyandang HIV-positif, sangat dianjurkan untuk mengganti ASI dengan susu formula guna mengurangi resiko penularan terhadap anak. Namun demikian, ini hanya dianjurkan bila susu formula tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi anak, bila formula bayi itu dapat dibuat dalam kondisi yang higienis, dan bila biaya formula bayi itu terjangkau oleh keluarga. Badan Kesehatan Dunia, WHO, membuat rekomendasi berikut: Ketika makanan pengganti dapat diterima, layak, harganya terjangkau, berkesinambungan, dan aman, sangat dianjurkan bagi ibu yang terinfeksi HIVpositif untuk tidak menyusui bayinya. Bila sebaliknya, maka pemberian ASI eksklusif direkomendasikan pada bulan pertama kehidupan bayi dan hendaknya diputus sesegera mungkin. Prosedur apakah yang harus ditempuh oleh seorang petugas kesehatan untuk mencegah penularan dalam setting perawatan kesehatan? Para pekerja kesehatan hendaknya mengikuti Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Kewaspadaan Universal adalah panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar
dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Kewaspadaan Universal meliputi: • Cara penanganan dan pembuangan barang-barang tajam (yakni barangbarang yang dapat menimbulkan sayatan atau luka tusukan, termasuk jarum, jarum hipodermik, pisau bedah dan benda tajam lainnya, pisau, perangkat infus, gergaji, remukan/pecahan kaca, dan paku); • Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah dilakukannya semua prosedur; • Menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan, celemek, jubah, masker dan kacamata pelindung (goggles) saat harus bersentuhan langsung dengan darah dan cairan tubuh lainnya; • Melakukan desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang terkontaminasi; • Penanganan seprei kotor/bernoda secara tepat. Selain itu, semua pekerja kesehatan harapnya berhati-hati dan waspada untuk mencegah terjadinya luka yang disebabkan oleh jarum, pisau bedah, dan instrumen atau peralatan yang tajam. Sesuai dengan Kewaspadaan Universal, darah dan cairan tubuh lain dari semua orang harus dianggap telah terinfeksi dengan HIV, tanpa memandang apakah status orang tersebut baru diduga atau sudah diketahui status HIV-nya. Apa yang harus dilakukan bila anda menduga bahwa anda telah terekspos HIV? Bila anda menduga bahwa anda telah terpapar HIV, anda hendaknya mendapatkan konseling dan melakukan testing/ pemeriksaan HIV. Kewaspadaan hendaknya diambil guna mencegah penyebaran HIV kepada orang lain, seandainya anda benar terinfeksi HIV. Perawatan Adakah obat untuk HIV? Tidak. Tidak ada obat yang dapat sepenuhnya menyembuhkan HIV/ AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat
Jenis pengobatan dan perawatan apakah yang tersedia? Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat-obatan antiretroviral. Apakah obat anti retroviral itu? Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh. Bagaimana cara kerja obat antiretroviral? Dalam suatu sel yang terinfeksi, HIV mereplikasi diri, yang kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh yang masih sehat. Semakin banyak sel yang diinfeksi HIV, semakin besar dampak yang ditimbulkannya terhadap kekebalan tubuh (immunodeficiency). Obat-obatan antiretroviral memperlambat replikasi selsel, yang berarti memperlambat penyebaran virus dalam tubuh, dengan mengganggu proses replikasi dengan berbagai cara. • Penghambat Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI) HIV memerlukan enzim yang disebut reverse transcriptase untuk mereplikasi diri. Jenis obatobatan ini memperlambat kerja reverse transcriptase dengan cara mencegah proses pengembangbiakkan materi genetik virus tersebut. • Penghambat Non-Nucleoside Reverse Transcriptase (NNRTI) Jenis obat-obatan ini juga mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim reverse transcriptase itu sendiri. Hal ini mencegah agar enzim ini tidak bekerja dan menghentikan produksi partikel virus baru dalam sel-sel yang terinfeksi. • Penghambat Protease (PI) Protease merupakan enzim pencernaan yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk membentuk partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim dalam sel-sel yang terinfeksi, yang kemudian dapat menginfeksi sel yang lain. Penghambat protease mencegah pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat produksi partikel virus baru Obat-obatan lain yang dapat menghambat siklus virus pada tahapan yang lain (seperti masuknya virus dan fusi dengan sel yang belum terinfeksi) saat ini sedang diujikan dalam percobaanpercobaan klinis.
www.tniad.mil.id
39
RENUNGAN
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus. Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah. Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa Ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”. “Aku tak mengerti” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti....” Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?”Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu
40
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
sendiri. Memilih teman dan mencaricari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain. Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan,
bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain. Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.
jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanyatanya, mengapa wanita menangis. Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.”Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?”Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,”Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masamasa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”. Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup
SERBA-SERBI
TNI POLRI LATGAB ANTI TEROR
TNI-POLRI melaksanakan latihan gabungan mengatasi teroris mualai tanggal 19 -22 Desember 2008, latiahan tersebut dilaksanakan diberbagai tempat dipualau Jawa dan Bali, latihan dibuka Oleh Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di lapanagan Mabes Polri dan Ditutup oleh Pang TNI Jenderal TNI Joko Santoso di Pangkalan Udara Lanud Halim.
Tujuan Latgab ini adalah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Dalam menangai Teroris, skenario latihan gabungan antiteror tersebut terdiri dari pembebasan kepala negara, tamu negara, pejabat daerah, pendudukan obyek vital seperti kantor telekomunikasi, kantor bursa efek, penyanderaan warga negara asing di kedutaan, hotel berbintang hingga pendudukan bandara, pembajakan pesawat dan kapal tanker. Di Jakarta geladi lapang berlangsung di gedung Bursa Efek Indonesia, Hotel Sultan dan Hotel Borobudur, Bandara Halim Perdanakusuma dan Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan di Semarang, latihan berlangsung di gedung Telkom, dua hotel, dan di Yogyakarta berlangsung di salah satu hotel. Latihan di Surabaya berlangsung di tiga hotel sedangkan di Denpasar berlangsung di dua hotel dan satu kafe.
www.tniad.mil.id
41
SERBA-SERBI
PROGRAM PERUMAHAN
Bantu Prajurit dan PNS TNI AD Dalam Menjalani Kehidupannya Program pembangunan perumahan merupakan bentuk perhatian dan upaya TNI Angkatan Darat membantu prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat, sehingga memberi kepastian dan ketenangan, serta kegairahan bagi prajurit dan PNS beserta keluarganya, dalam melaksanakan tugas dan menjalani kehidupannya sehari-hari.
42
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Keadaan itu, tentu akan meningkatkan kesejahteraan moril dan berpengaruh positif terhadap kinerja prajurit dan PNS. Hal ini sekaligus sebagai tindak lanjut dari penjabaran dan implementasi kebijaksanaan TNI Angkatan Darat yang tertuang pada butir ke-4, salah satu Catur Tunggal Sasaran Pembinaan Tahun 2009, yaitu peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS beserta keluarganya. Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutannya pada peresmian Perumahan Citra Indah Cileungsi Jonggol Kabupaten Bogor,
lumrah, karena harga rumah melalui KPR dapat terjangkau kemampuan gaji yang diperolehnya setiap bulan. Menurut Kasad, program perumahan ini, selain pembayarannya dapat dicicil, para kreditor juga diberi bantuan uang muka dari Yayasan Kesejahteraan Perumahan Prajurit Departemen Pertahanan sebesar 14 juta dan subsidi langsung dari Kepala Staf Angkatan Darat sebesar 13 juta, sehingga keseluruhan bantuan berjumlah 27 juta rupiah. “Oleh karena itu, meskipun pembangunan perumahan disesuaikan dengan harga rumah, saya percaya spesifikasi bangunan layak huni dan memberi kenyamanan bagi penghuninya”, kata Kasad. Perumahan yang dibangun dalam satu klaster ini diberi nama Graha
Kartika Indah, terdiri dari type 36/72 sebanyak 125 unit dan type 30/72 sebanyak 375 unit. Adapun peminat perumahan merupakan prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat yang bertugas di satuan wilayah Jakarta dan Bandung, minimal yang telah bertugas selama lima tahun, peresmiannya ditandai dengan penandatanganan prasasti Kasad dan pemotongan rangkaian bunga oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Diana Agustadi SP di depan pintu masuk perumahan. Usai meresmikan, Kasad dan rombongan meninjau lokasi perumahan serta menanam pohon penghijauan, hadir dalam acara peresmian tersebut pejabat teras TNI Angkatan Darat, Direktur PT. Ciputra dan para prajurit serta PNS TNI Angkatan Darat.(ltr)
Selasa (24/2) lalu. Kasad mengatakan, peresmian perumahan ini, sekaligus merealisasikan pembangunan 500 unit rumah yang ada di wilayah Perumahan Citra Grand-Cikeas dan Perumahan Citra Indah-Cileungsi, sebagai tindak lanjut kerja-sama Nota Kesepahaman yang telah dise-pakati antara TNI Angkatan Darat dengan PT. Ciputra Indah. Besarnya animo, respon dan minat yang ditunjukkan prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat, untuk memiliki rumah melalui Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR Non-Dinas sebagai program khusus, adalah hal yang wajar dan
www.tniad.mil.id
43
SERBA-SERBI
Sosialisasi Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara Lingkungan Markas Besar Angkatan Darat mendapatkan pembekalan dari Badan Pemeriksa Keuangan RI berupa sosialisasi, pembekalan, pengetahuan dan pencerahan tentang laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Kegiatan sosialisasi ini, bertujuan memberikan informasi tentang pentingnya Sistem Akuntasi Instansi (SAI) dengan sasaran terwujudnya penerapan SAI secara konsisten, tepat dan benar, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan neraca sebagai upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas penyusunan laporan keuangan di lingkungan Angkatan Darat. Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutannya mengatakan, Program Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN),
44
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
merupakan penyempurnaan sistem dalam penatausahaan dan pelaporan BMN, yang sebelumnya dikenal dengan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMIN). Kegiatan penatausahaan dan pelaporan BMN dengan SIMAK-BMN yang telah ditetapkan Pemerintah, diharapkan dapat dijadikan sebagai standar dalam penentuan nilai aset kekayan negara, secara tepat, benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaporan SIMAK-BMN harus dapat memberikan informasi dalam membuat kebijakan mendasar untuk menentukan rencana kebutuhan dan anggaran, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, penghapusan, pengamanan, penilaian, pemindahtanganan, pengawasan dan pengen-dalian secara proporsional. Disamping itu, laporan dengan SIMAK-
BMN, juga akan dijadikan dasar dalam menentukan saldo awal dalam pembuatan laporan keuangan Dephan RI, TNI, termasuk Angkatan Darat. Selama ini, kegiatan penatausahaan pelaporan BMN telah berjalan dengan baik di semua Satuan Kerja. Namun dengan perkembangan yang ada, kita harus mampu mengadaptasi dan mengadopsi ketentuan-ketentuan baru dari Pemerintah, sesuai dengan Keppres RI Nomor 17 Tahun 2007, dalam rangka penertiban BMN. Semua kementerian/ lembaga negara wajib melaksanakan reinventarisasi aset/kekayaan negara yang dipertanggungjawabkan. “Karena itu yang bertanggungjawab terhadap aset/ kekayaan negara adalah para Komandan Satuan di semua Satuan Kerja. Namun pelaksanaannya adalah masing-masing staf yang menangani bidang logistik, karena pada hakekatnya penatausahaan BMN adalah kegiatan perbendaharaan materiil, sehingga tidak perlu adanya pembentukan atau penambahan organisasi baru di semua Satuan Kerja”, kata Kasad.(ltr)
TNI AD Juara Pertama STAND PAMERAN EDUCATION & TRAINING EXPO 2009 Stand TNI Angkatan Darat berhasil menjadi juara pertama pada pameran Education & Training Expo 2009 di Gedung Balai Kartini Jalan Gatoto Subroto Jakarta Pusat.
tentang proses penerimaan menjadi prajurit baik untuk Perwira, Bintara dan Tamtama. Menjadi Perwira TNI AD bagi para pelajar dan mahasiwa dapat masuk dari 4 sumber yaitu melalui Akademi Militer untuk lulusan SMU jurusan IPA yang saat ini sudah dibuka pendaftarannya mulai 2 Pebruari s.d 27 Maret 2009. Melalui Perwira PSDP Penerbang untuk lulusan SMU/MA jurusan IPA, pendaftaran dibuka bulan Minggu I Mei s.d Minggu IV Juni 2009, akan dididik selama 2 tahun 9 bulan. Melalui pendidikan Perwira Prajurit Karir untuk lulusan Sarjana program S1 dan D3 yang akan dibuka pendaftaran mulai Minggu I s.d IV September 2009. Melalui Mahasiswa Bea Siswa bagi para mahasiwa yang sudah mencapai 110 SKS untuk S1 dan 80 SKS bagi program Diploma, pendaftaran dibuka Minggu I Desember 2009 s.d Minggu IV Januari 2010. Selesai pendidikan akan dilantik dengan pangkat Letnan Dua. Sedangkan untuk menjadi Bintara dibuka pendaftaran untuk lulusan SMA/MA/SMK atau yang setara, akan dididik selama 5 bulan, setelah diselesai pendidikan dilantik dengan pangkat Sersan Dua. Untuk menjadi Tamtama dibuka pendaftaran minimal lulusan SLTP/Tsanawiyah Negeri atau yang setara yang akan dididik selama 4 bulan, selesai pendidikan akan dilantik dengan pangkat Prajurit Dua. Stand TNI AD juga menampilkan Profil TNI AD antara lain Pemutaran video dan foto tentang tugas dan peran TNI AD, Kopassus, Kostrad, Akademi Militer, dan kegiatan latihan.(ltr)
Pameran yang diikuti 97 stand dari berbagai lembaga pendidikan, sekolah dan perguruan tinggi dilaksanakan mulai tanggal 25 Pebruari sampai dengan 28 Pebruari 2009.Keberhasilan stand TNI AD tersebut diperoleh pada acara penutupan pameran pada tanggal 28 Pebruari 2009 malam. Adapun untuk juara kedua di peroleh STT PLN dan juara ketiga diraih oleh UNS Solo. Pada pameran kali ini, Stand TNI Angkatan Darat menampilkan Profil TNI Angkatan Darat, Proses penerimaan prajurit TNI AD, Profil Akademi Militer, dan permainan psikotes dari Dinas Psikologi TNI AD. Tujuan mengikuti pameran untuk memperkenalkan TNI AD kepada masyarakat khususnya untuk para pelajar dan mahasiswa
www.tniad.mil.id
45
SERBA-SERBI
Pesawat Helikopter N122 Perkuat TNI Angkatan Darat TNI Angkatan Darat kembali menambah kekuatan udara dengan diterimanya satu unit pesawat helikopter NBO-105 CBS atau N122 dari PT. Dirgantara Indonesia yang dipersiapkan memperkuat satuan di jajaran Pusat Penerbangan Angkatan Darat.
Penambahan helikopter ini menunjukkan komitmen TNI Angkatan Darat, untuk memberdayakan produksi dalam negeri yang telah dicanangkan pemerintah dalam membangun kekuatan pertahanan negara. Hal ini disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Logistik Kasad Mayjen TNI Heri Krisnomo, S.IP, M.Sc saat menerima penyerahan satu unit pesawat Helikopter NBO-105 CBS atau N122 dari Direktur Utama PT Dirgantara
Indonesia Budi Santoso, bertempat di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Kamis (19/3). Lebih lanjut Kasad mengatakan sejalan dengan kebijakan Presiden RI dalam pengadaan alutsista, semaksimal dan seoptimal mungkin menyertakan dan melibatkan, Badan Usaha Milik Negara Strategis atau BUMNIS, terutama yang terkait dengan alih teknologi. Sebagaimana diketahui, bahwa Rencana Strategis TNI Angkatan Darat 2005-2009,
dalam validasi organisasi Puspenerbad diantaranya pembentukan skadron baru. Konsekuensinya perlu dipenuhi dengan perlengkapan, sesuai Daftar Susunan Peralatan dan Perlengkapan (DSPP)nya. Seperti disampaikan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia,bahwa PT Dirgantara Indonesia telah memproduksi helikopter NBO-105 CBS (N122) dan helikopter ini merupakan yang ke-122 dan terakhir di dunia, sehingga TNI Angkatan Darat merasa bangga atas selesainya produksi helikopter NBO-105. Dikatakan Kasad, meskipun anggaran pertahanan untuk penyediaan alutsista sangat terbatas, namun pemerintah berusaha secara bertahap melengkapi alutsista TNI Angkatan Darat, sesuai prioritas dan kemampuan anggaran yang ada. Oleh karena itu, diingatkan kepada kita, khususnya kepada jajaran Penerbangan Angkatan Darat, kebanggaan atas alutsista baru dimiliki jangan berakhir sampai sebatas pada rasa bangga semata. Hendaknya, rasa bangga diikuti dengan tekad dan komitmen yang kuat untuk dapat mengawaki, memelihara, merawat dan menggunakannya dengan baik, dengan benar, diiringi rasa tanggung jawab yang tinggi, sesuai dengan prosedur. Kesalahankesalahan akibat human error dan kerusakan teknis tidak terjadi lagi dalam jajaran Penerbangan Angkatan Darat di massa yang akan datang. Pimpinan berharap kepada setiap prajurit Penerbangan Angkatan Darat, agar terus membangun dan mengembangkan profesionalitasnya dengan belajar dan berlatih secara militan. “Ingat, Kelalaian dan ketidaksungguhan, serta rendahnya rasa tanggung jawab di dalam merawat, memelihara, mengawaki dan menggunakan alutsista akan berakibat fatal terhadap keselamatan personel dan kerugian materiil, serta citra satuan, TNI Angkatan Darat, bangsa dan negara”, kata Kasad.(ltr)
46
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
Wujud Kepedulian
Kepada Keluarga Besar TNI AD
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-63 Persit Kartika Chandra Kirana Tahun 2009, Persit Kartika Chandra Kirana Pusat mengadakan berbagai kegiatan Bhakti Sosial, dan kunjungan ke beberapa Pengurus Daerah, antara lain di wilayah PD IX/ Udayana memberikan bantuan berupa buku dan bingkisan kepada warga Kodim Atambua, bantuan kepada panti asuhan, peninjauan ke sekolah-sekolah, serta peresmian poliklinik bersalin di wilayah PD VI/Tanjungpura. Pemberian tali asih kepada anak cacat, warakawuri dan Perip di wilayah PD II/ Sriwijaya. Pengobatan massal dan kunjungan ke Rumah Sakit Tentara di wilayah PD IV/ Diponegoro serta operasi bibir sumbing di wilayah PD V/ Brawijaya. Hal tersebut disampaikan Ketua umum Persit kartika Chandra Kirana Ny. Diana Agustadi SP pada acara pemberian tali asih
kepada warakawuri, anak yatim, PNS dan Bintara/Tamtama, yayasan seroja, mutiara hati dan penerimaan bantuan komputer dari PT. Telkom di Balai Kartini, Senin (9/2). Menurut Ketua Umum, kegiatan ini, merupakan salah satu wujud kepedulian sosial warga Persit Kartika Chandra Kirana terhadap Keluarga Besar TNI Angkatan
Darat dan masyarakat di sekitarnya, yang bertujuan mempererat tali silaturahmi, memperkokoh rasa kebersamaan, persaudaraan, persahabatan dan kekeluargaan, sehingga tercipta solidaritas sesama dan kesetiakawanan sosial yang kuat diantara kita. Pemberian bantuan kepada warakawuri untuk mengokohkan tali silaturahmi, menjalin komunikasi, saling tukar Informasi dan mempererat tali persaudaraan. “Karena TNI Angkatan Darat dengan keluarga besarnya termasuk warakawuri, mempunyai ikatan emosional yang dilandasi semangat dan cita-cita perjuangan untuk kepentingan Bangsa dan Negara. Begitu juga dengan pemberian tali asih kepada anak yatim, Yayasan Seroja dan Yayasan Mutiara Hati, diharapkan dapat meri-ngankan beban ekonomi yang diha-dapinya, walaupun sifatnya hanya sementara”, kata Ny.Agustadi SP. Disamping itu, kata Ny.Diana di tengah-tengah suasana kegembiraan ini, hadir pula dari P.T. Telkom untuk memberikan bantuan Komputer sebanyak 20 Unit kepada Persit Kartika Chandra Kirana. Pemberian bantuan komputer dari PT.Telkom ini, merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagi organisasi Persit Kartika Chandra Kirana, ditengah keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini. Untuk itu, kita patut bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena sampai dengan saat ini, masih ada perhatian dan kepedulian yang begitu besar dari dunia usaha seperti PT. Telkom terhadap organisasi Persit Kartika Chandra, sebagai Organisasi Persatuan Istri Prajurit TNI Angkatan Darat. “Mudahmudahan pemberian Komputer ini dapat menjadi pendorong keingintahuan Ibu-ibu, untuk lebih mengenal dan mempelajari komputer, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan Ibu-ibu Persit tentang komputer, apalagi saat ini Organisasi Persit juga telah mempunyai Website”, tegas ketua Persit.(ltr)
www.tniad.mil.id
47
BIDIK
Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo Menerima Kasad India, General Deepak Kapoor, PVSM, AVSM, SM, VSM, ADC di Mabesad
Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menerima Sekjen Dephan Srilangka Mr. Gotabaya Rajapaksa di Mabesad
48
PALAGAN No 39 Tahun IX Edisi Maret 2009
OBAT PUYENG
Dimana Kamar P
ak Yono
Seorang kakek memasuki sebuah apartemen. Di pintu masuk ia bertemu seorang anak. “Nak,apakah engkau tahu kamar dimana Pak Yono tinggal?” tanya sang kakek kepada anak tersebut. Dengan ramah anak itu menjawab, “O, tahu Kek! Mari saya antarkan.” Anak itu pun mengajak kakek itu naik tangga menuju lantai 10 dan membawanya ke depan kamar pak Yono. “Ini Kek… kamar apartemen Pak Yono.” Dengan napas yang masih tersengal-sengal sang kakek mengetuk pintu berkali-kali tetapi tidak ada jawaban. “Nak,sepertinya Pak Yono tidak di rumah.” “Betul Kek, Pak Yono sedang berada di lantai satu menunggu tamunya.”
TENTARA AN BERPAKAIAN PREM
Suatu ketika pada masa perang, seorang pemuda di sebuah desa mengendarai kudanya menuju ke desa tetangga untuk menjenguk sang pacar yang sedang sekarat. Tidak disangka, dari kejauhan ia melihat sebuah razia wajib militer. Karena takut dipaksa ikut wajib militer, ia pun berencana pulang ke rumah. Tiba-tiba, seorang pria muncul dari semak-semak. Pria: Mengapa kamu balik? Pemuda: Aku ngga mau ikut wajib militer ...! Pria: Sudah, santai saja, aku kenal dengan orang-orang yang ada di razia itu, aku akan naik kuda bersamamu, aku akan membantumu. Didorong tekad menjenguk sang pacar, pemuda itu pun setuju. Maka, pria tadi pun akhirnya memboncengkan pemuda tadi dengan kudanya. Setelah sampai di tempat razia, sang pria turun dari kuda dan berkata, “Tangkap pemuda ini, ikutkan dengan wajib militer!” Pemuda tadi bingung dan berteriak, “Loh, katanya kamu kenal dengan mereka, gimana sih?!” Sang pria kemudian menjawab santai, “Ya kenallah, orang aku itu salah satu dari mereka, cuma berpakaian preman saja.”
www.tniad.mil.id
49