Dra. Tati Hatimah, MA Dipreentasikan pada Kajian Gender PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1
ISTILAH GENDER Pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller (1968) untuk memisahkan pencirian manusia yang didasarkan pada pendefinisian yang bersifat sosial budaya dengan ciri-ciri fisik biologis.
Dalam Ilmu Sosial orang yang sangat berjasa dalam mengembangkan istilah dan pengertian gender adalah Ann Oakley (1972) yang mengartikan gender sebagai konstruksi sosial atau atribut yang dikenakan pada manusia yang dibangun oleh kebudayaan.
2
SEJARAH KONSEP GENDER INDONESIA (Nasional) Kongres Perempuan Indonesia, Yogyakarta, 22 Desember 1928 (Hari Ibu) - isu kesetaraan sudah mulai mengemuka Pertama adanya kementerian perempuan, 1978 Kabinet Pembangunan II Deklarasi Komitmen Bersama Negara & Masyarakat untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, Jakarta, 24 Nop. 1999
3
Internasional dikembangkan konsep emansipasi - 1950-1960 ECOSOC mengeluarkan resolusi 861 yang mendukung gerakan global yang didukung oleh kaum perempuan - 12 Juli 1963 World Conference International Year of Women, Mexico City, 1975 menghasilkan deklarasi kesamaan antara perempuan & lakilaki dalam hal: *Pendidikan & pekerjaan; *Prioritas pembangunan bagi perempuan; *Perluas peran serta dalam pembangunan; *Tersedia data & informasi peran serta; & *Pelaksanaan analisis perbedaan peran berdasarkan jenis kelamin
4
World Conference UN Mid Decade
of Women, Kopenhagen, 1980 menghasilkan UN Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) - konvensi peniadaan seluruh bentuk diskriminasi terhadap perempuan Konferensi Perempuan keempat, Beijing, 1995 menyepakati 12 isu kritis yang sesegerah ditangani
5
Istilah –istilah Gender 1.Pengarus utamaan Gender: suatu strategi utk mencapai kesetaraan dan keadilan Gender. 2.Kesenjangan Gender: Ketidakseimbangan peran dan kedudukan antara perempuan dan laki2 dlm proses pembangunan 3.Patriakhi: tata nilai sosial budaya suatu masyarakat yg menempatkan ayah(laki2)sbg pemimpin keluarga 6
4.Buta Gender: anggapan bahwa pilihan pekerjaan bagi pe rempuan dan laki2 sudah ditentukan sesuai kodrat. contoh:tugas perempuan hanya melaksanakan pekerjaan rumah tangga. 5.Diskriminasi Gender: memperlakukan seseorang atau kelompok org secara berbeda karena jenis kelamin
7
6.Kesadaran Gender: penget. dan pemahaman seseorang akan kesamaan peran dan tanggung jwb laki2 dan perempuan dlm kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Contoh:kader posyandu > byk perempuan, bg yg sadar Gender akan memper juangkan dpt dilakukan pula oleh laki2. 7.Bias Gender: keadaan yg menunjukkan sikap berpihak lebih pd laki2 daripada wnt. Misal:produk hukum yg lebih memihak laki2 shg selalu merugikan wnt. Contoh:kasus aborsi ilegal pihak wnt mengalami hukuman krn tindk.aborsinya.sementara laki2 terbebaskan.
8
8.Kepekaan Gender: suatu sikap dan perilaku yg tanggap dan peka terhdp perbedaan atau persamaan perlakuan thdp laki2 & wnt dlm berbagai bidang kehidupan,makhluk sosial maupun warga masyarakat. 9.Kesetaraan gender: kesamaan(equality) yaitu keadaan tanpa diskriminasi(sbg akibat dr perbedaan jenis kelamin) dlm memperoleh kesempatan, pembagian sumber2 dan hsl pemb,serta ak ses terhdp pely. 9
10.Keadilan Gender: Gambaran keseimbangan yg adil (fairness) dlm pembagian beban tngjwb dan manfaat antara laki2 &wnt. Keadilan gender didasari atas pemahaman bahwa laki2 &wnt memp. per bedaan kebutuhan & kekuasaan. Perbedaan ini perlu dikenali dan diperhatikan utk dipakai sbg dsr atas penerapan perlakuan yg berbeda bg laki 2 dan wnt 10
MASALAH TERKAIT GENDER Masih banyak perundang-undangan yang diskriminatif; Masih terjadi tindakan kekerasaan, perkosaan, & penyiksaan fisik Sindikat penipuan & perdagangan perempuan; Eksploitasi tubuh & tindakan pelecehan seksual atau pornografi; Kawin muda; & lain-lain
11
TEORI-TEORI RUJUKAN Teori Nurture perbedaan perempuan dan laki-laki hakekatnya hasil konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan peran dan tugas yang berbeda perbedaan menyebabkan perempuan tertinggal konstruksi sosial menghasilkan perbedaan kelas, laki-laki = borjuis, perempuan = proletar perempuan dapat berperan melalui program khusus (affirmative action) 12
Teori Nature perbedaan perempuan & laki-laki adalah kodrat, sehingga harus diterima Perbedaan biologis memberikan indikasi & implikasi pada peran & tugas yang berbeda aliran ini melahirkan paham struktural fungsional yang menerima perbedaan peran, asal dilakukan secara demokratis dan dilandasi oleh komitmen
13
Teori Equilibrium konsep kemitraan & keharmonisan dalam hubungan antara perempuan & laki-laki mewujudkan konsep ini, setiap kebijakan dan strategi pembangunan agar diperhitungkan kepentingan & peran perempuan & laki-laki secara seimbang setiap pihak punya kelebihan sekaligus kekurangan, kekuatan sekaligus kelemahan yang perlu diisi & dilengkapi pihak lain dalam kerjasma yang setara
14
LANDASAN-LANDASAN UUD 1945 pasal 4 ayat (1) dan pasal 27 ayat (1) UU No. 7 tahun 1984 tentang CEDAW Inpres No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
15
TERIMAKASIH
16