UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh DUWI IRMAWATI NIM 12508024
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, skripsi Saudari : Nama
: Duwi Irmawati
NIM
: 12508024
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
:UPAYA
PENINGKATAN
BELAJAR AL
PRESTASI
QUR’AN HADITS
DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOW BALLING
PADA
MADRASAH
SISWA
IBTIDAIYAH
KELAS
III
MA’ARIF
MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 07 Februari 2012 Pembimbing
Dra. Siti Farikhah, M.Pd Nip. 19610623199832001
SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 DISUSUN OLEH DUWI IRMAWATI NIM: 12508024 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 28 Februari 2012 dan dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II Penguji III
: H. Agus Waluyo, M.Ag. _______________________ NIP. 197502112000031002 : Muh. Hafidz, M.Ag. _______________________ NIP. 197308012003121002 : Dra. Siti Asdiqoh _______________________ NIP. 1968081219940322003 : Muna Erawati, S.Psi., M.Si. _______________________ NIP. 197512181999032002 : Dra. Siti Farikhah, M.Pd. _______________________ NIP. 196106231998032001
Salatiga, 28 Februari 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 195808271983031002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Duwi Irmawati
NIM
: 12508024
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain. Pendapat atau informasi yang terdapat dalam referensi skripsi ini dijadikan sebagai bahan rujukan berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 29 Februari 2012 Penulis Duwi Irmawati NIM. 12508024
MOTTO
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” (Q.S. Al-Fatihah:5)
Kadang kita lupa, bahwa untuk melihat diri kita Jalan terbaik adalah melalui mata orang lain
َُاه َِ ْال ِج َهاد ِ ٌس ُ َْرأ َ َو،س اْأل َ ْه ِراْ ِإل ْسالَ ُم َ ُ َوذ ِْر َوة،ُع ُو ْىدٍُُ الصالَة “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah Shalat dan puncaknya adalah Jihad di jalan Allah” (HR. An-Nasa’i)
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Ibuku tersayang yang selalu berjuang demi kebahagiaanku serta kakak dan adikku. Meski dengan langkah tertatih beliau tetap semangat, aku sangat menyayangimu wahai Ibu. 2. Untuk Ibuku yang tidak dapat digantikan dengan apapun kasih sayangnya. 3. Untuk Ibuku, yang sangat aku sayangi. 4. Bapakku yang harus repot merawat aku serta kakak dan adikku dari kami kecil hingga sekarang. Semoga kasih sayang Allah Swt terhadapmu tercurah melalui perantaraku, dan maaf jika selama ini aku banyak salah. 5. Ibu Zulaicho, A.H beserta keluarga, yang telah memberikan barokah ilmu yang tiada lelahnya. 6. Untuk kakak dan adikku, aku sangat bahagia karena kita dipersatukan melalui tali persaudaraan. 7. Untuk seseorang yang selalu bersabar menantiku, mengalah demi kebahagiaanku, semoga niat baik kita dapat segera terwujud. 8. Teman-teman PGMI 2008 yang sangat membantu. 9. Teman-teman di PP Al Azhar Salatiga yang selalu memberikan dukungan yang tiada hentinya. 10. Almamaterku STAIN Salatiga yang telah mengantarkan penulis ke lautan ilmu. 11. Bapak dan Ibu guru serta karyawan MI Ma’arif Mangunsari yang telah memberikan ijin dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat terwujud. 12. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
KATA PENGANTAR بسم هللا الر حمن الر حيم
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada hamba-hambaNya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita senantiasa diberi syafaat dan inayahnya. Berkat petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menulis skripsi ini dengan judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS DENGAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAIYYAH MANGUNSARI SALATIGA TAHUN 2011. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen beserta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan pengetahuannya selama penulis menuntut ilmu. 6. Ibu, ayah, adik, kakak dan teman-temanku yang telah memberi dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.
7. Ibu Siti Rohmini, S.Ag, M.Pd.I selaku Rois Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari yang telah memberikan izin selama melaksanakan penelitian. 8. Teman-teman penulis, tami, titin, maida, amel, kiya, dan teman lainnya di ma’had Al Azhar yang tidak bisa penulis sebut satu per satu. 9. Untuk calon suamiku, siapapun kamu dan di manapun kamu berada jika saat ini masih ada ikatan dengan orang lain, aku mohon cepatlah putuskan karena aku selalu menantimu. 10. Teman-teman terdekat penulis yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah mendukung sehingga terwujudnya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi penulis.
Salatiga, 29 Februari 2012 Penulis
DUWI IRMAWATI NIM : 12508024
ABSTRAK Irmawati, Duwi. 2012. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al Qur’an Hadits dengan metode Snow Balling (Di siswa kelas III MI Mangunsari Salatiga tahun ajaran 2010/2011) Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Farikhah, M.Pd. Kata Kunci : Prestasi Belajar Al Qur’an Hadits dan Metode Snow Balling Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al qur’an Hadits dengan menggunakan metode Snow Balling yang diterapkan pada kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga tahun 2011. Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan, yaitu apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan minat, motivasi, prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Al qur’an Hadits siswa kelas III MI Mangunsari Salatiga tahun ajaran 2010/ 2011. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek yang diteliti adalah siswa kelas III MI Mangunsari Salatiga tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 21 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits. Pengumpulan data yang berupa lembar pengamatan dan hasil penilaian kemudian dianalisis dengan persentase. Kesimpulan dari penelitian ini, antara lain : pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan metode Snow Balling mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Minat siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits mampu meningkat secara klasikal yaitu prasiklus mencapai (61,90%), siklus I (72,61%), dan siklus II mencapai (86,9%). Sedangkan motivasi siswa pada kegiatan prasiklus mencapai (42,85%), siklus I mencapai (65,07%), dan siklus II mencapai (95,23%). Hasil pengamatan dari penelitian ini bahwa ketuntasan belajar menunjukkan peningkatan yaitu pada tahap prasiklus mencapai (28,58%), siklus I (38,10%), dan siklus II mencapai (80,95%).
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .......................................................................... HALAMAN LOGO ............................................................................... HALAMAN JUDUL ............................................................................. PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................. MOTTO ................................................................................................. PERSEMABAHAN ............................................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................... ABSTRAK ............................................................................................. DAFTAR ISI .......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... A. Latar Belakang ...................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................ C. Tujuan Penelitian ................................................................. D. Manfaat Penelitian ................................................................ E. Definisi Operasional .............................................................. F. Hipotesis ............................................................................... G. Metode Penelitian ............................................................... H. Sistematika Penulisan .......................................................... BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ A. Kajian Tentang Prestasi Belajar ............................................ B. Kajian Tentang Al Qur’an Hadits ......................................... C. Kajian Tentang Snow Balling ............................................... D. Keterkaitan Metode Snow Balling dengan Mata Pelajaran Al quran Hadits .................................................................... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................... A. Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus ........................................... B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.............................................. C. Deskrpsi Pelaksanaan Siklus II ............................................. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... A. Hasil Penelitian ..................................................................... B. Pembahasan ........................................................................... BAB V PENUTUP ................................................................................ A. Kesimpulan ........................................................................... B. Saran ...................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
i ii iii iv v vi vii viii ix xi xii 1 1 4 4 5 6 8 8 12 15 15 25 32 34 36 36 42 46 49 49 51 60 60 61 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................
64
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al qur’an dan Hadits bagi umat islam merupakan dua hal yang sangat penting keduanya menjadi standar baku yang dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan umat manusia di dunia. Bahkan Al qur’an menyifatinya sebagai huda lin naas, petunjuk bagi umat manusia. Sedangkan hadits merupakan penjelasan lebih rinci dalam menegaskan isi pokok Al qur’an. Upaya untuk memperkenalkan Al qur’an dan Hadits sejak dini menjadi hal yang sangat penting.
Pembelajaran
Al
qur’an
dan
Hadits
diarahkan
untuk
menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al qur’an dan Hadits, sehingga memperoleh pengetahuan mengenai keduanya dengan baik dan benar. Pendidikan Al qur’an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah sebagai landasan yang integral dari pendidikan Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara substansial mata pelajaran Al qur’an Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan ahlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pendidikan saat ini tengah mengalami krisis yang cukup serius. Krisis ini tidak saja disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan di Indonesia, tetapi juga
lemahnya tenaga ahli, visi serta politik pendidikan nasional yang tidak jelas. Dalam forum seminar muncul kritik, konsep pendidikan telah tereduksikan menjadi pengajaran, dan pengajaran lalu menyempit menjadi kegiatan kelas (Mel Silberman, 2006) Para ahli psikologi menyatakan bahwa masalah mengajar adalah masalahnya setiap orang maka jelaslah kiranya bahwa dalam mengajar terdapat berbagai macam metode (Sumadi surya brata, 2004:228) Salah satunya dengan metode Snow Balling atau bola salju. Metode Snow Balling merupakan strategi ajar yang digunakan untuk mendapatkan jawaban singkat yang dihasilkan dari diskusi secara bertingkat. Mata pelajaran Al qur’an hadits bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa, akan tetapi pada kenyataannya mata pelajaran tersebut kurang dari sisi keberhasilan. Hal ini diketahui dengan adanya fenomena bahwa banyak dari siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Mangunsari Salatiga belum dapat menghafal surat pendek dan hadits. Ruang lingkup pembelajaran Al qur’an Hadits di Madrasah ibtidaiyah meliputi pengetahuan dasar membaca dan menulis, hafalan surat pendek, pemahaman kandungan surat pendek dan hadits. Al qur’an menurut A. W. Munawwir dalam kamus Al Munawwir berarti bacaan (Munjahid, 2007:25) Menurut istilah, menurut M. Ali AlShobuny adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. (M. Ali Al-Shobuny, 1994:6) Hadits berasal dari
bahasa Arab yaitu pemberitahuan turun temurun tentang langkah-langkah atau tindakan atau ucapan dari nabi atau pengikutnya. Mata pelajaran Al qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al qur’an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai perilaku iman dan taqwa kepada Allah SWT (Depag. RI, 2004:4) Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya yaitu metode mengajar guru yang kurang menarik sehingga peserta didik merasa jenuh dan kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga untuk menarik perhatian peserta didik seorang guru harus melakukan pembelajaran dengan metode yang aktif dan kreatif. Pembelajaran Al qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al qur’an dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al qur’an dan Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing ahlaq dan perilaku peserta didik. Sehubungan dengan masalah diatas, maka penulis ingin meneliti tentang UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS DENGAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA KELAS III MI MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011. Penulis tertarik pada permasalahan ini, karena mengingat pada saat ini banyak
siswa kelas III yang belum dapat menghafal surat pendek dan hadits-hadits pendek. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan peneltian sebagai berikut: 1. Apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan minat siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dalam mengikuti pelajaran Al Qur’an Hadits? 2. Apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan motivasi siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dalam mengikuti pelajaran Al Qur’an Hadits? 3. Apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan prestasi belajar Al Qur’an Hadits pada siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga tahun ajaran 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui minat siswa dalam mengikuti pelajaran Al qur’an Hadits dengan menggunakan metode Snow Balling pada siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. 2. Mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Al qur’an Hadits dengan menggunakan metode Snow Balling pada siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
3. Mengetahui prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Al Qur’an Hadits dengan menggunakan metode Snow Balling pada siswa kelas III MI Mangunsari Salatiga. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat member informasi yang jelas tentang Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al qur’an Hadits sengan Metode Snow Balling. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritik, yaitu: 1. Secara
teoritik,
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
bagi
pengembangan pendidikan pada umumnya, menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan. Menambah ketrampilan dibidang karya tulis ilmiah dan dapat memperkaya hasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan. 2. Secara praktis a. Untuk Guru 1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan Al qur’an Hadits seluruh Indonesia. 2) Dapat meningkatkan ketrampilan dan kreativitas dalam mengajar pelajaran Al qur’an Hadits. 3) Dapat
diperoleh
strategi
yang
tepat
untuk
meningkatkan
pembelajaran Al qur’an Hadits yang telah disampiakan. b. Untuk siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar di kelas. 3) Dapat menumbuhkan semangat belajar siswa pada pelajaran Al qur’an Hadits. c. Untuk sekolah 1) Dapat meningkatkan mutu pembelajaran Al qur’an Hadits di sekolah. 2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Al qur’an Hadits di sekolah. 3) Dapat meningkatkan program Madrasah menjadi sangat bermakna dan berjalan dengan lancar. E. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda mengenai pembahasan ini, maka penulis akan mengemukakan pembatasan sebagai berikut : 1. Minat siswa Minat/kemauan adalah fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, dan merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang (Abu Ahmadi, 2004:40) 2. Motivasi siswa
Motivasi adalah sebagai suatu pendorong yang mengubah energy dalam diri sesorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu (Lilik Sriyanti, 2011:115) 3. Prestasi Belajar Prestasi Belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 1994:23) 4. Snow Balling Snow Balling adalah strategi ajar yang digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat (Hisyam Zaini, 1998:61) Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Snow Balling dan dipadukan dengan metode Snowball Drilling. Karena metode Snow Balling digunakan penulis sebagai metode bermain untuk menghafalkan sebuah surat pendek dengan menggelindingkan bola seperti bola salju. Kemudian dipadukan dengan metode Snowball Drilling untuk mengetahui kecepatan siswa dalam menjawab pertanyaan. 5. Al qur’an Hadits Dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah mata pelajaran pendidikan agama islam pada madrasah ibtidaiyyah yang ditujukan untuk memberikan
motivasi,
bimbingan,
pemahaman,
kemampuan
dan
penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al qur’an dan Hadits
sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehar-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah swt. F. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (1998:63) Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: metode Snow Balling dapat meningkatkan minat, motivasi belajar, dan prestasi belajar Al qur’an Hadits siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas. Secara harfiah istilah “penelitian tindakan kelas” berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action Research yang artinya action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas (Suyadi, 2010:17) Dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan beberapa siklus, dan siklus tersebut tidak dibatasi serapa siklus tindakan. Beberapa siklus tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki suatu pembelajaran, baik efektifitas, perhatian siswa maupun prestasi belajar siswa. 2. Subjek Penelitian Subjek yang penulis teliti adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyyah Ma’arif Mangunsari Salatiga tahun 2011 dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 14 anak perempuan dan 7 siswa anak laki-laki. 3. Siklus Penelitian
a. Perencanaan b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi Guru
mengamati
kegiatan
anak
didik
ketika
proses
pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keseriusan dan kektifan siswa dalam menemukan konsep yang terkandung dalam meteri pembelajaran. d. Refleksi Data diperoleh dari tahap observasi yang dianalisis berdasarkan data tersebut. Guru dapat merefleksikan diri mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan agar dapat dijadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada tahap siklus berikutnya.
Gambar 1.1 Siklus Pemecahan Masalah (Arikunto, 2008:16)
Perencanaan Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
Prestasi Belajar
Pelaksanaan
Pr
Pengamatan estasi
Perencanaan
Belajar
Refleksi
adalah Siklus III
Pelaksanaan
hasil yang
Pengamatan
diperoleh ?
berupa
6. Teknik Pengumpulan Data kesan-
a. Observasi
kesan yang
Observasi adalah merupakan suatu teknik untuk mengambil mengakiba
secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan tkan
yang sedang berlangsung baik di dalam maupun di luar sekolah. perubahan
Teknik penelitian ini digunakan untuk mengungkap data dalam dalam diri
pembelajaran al qur’an hadits baik observasi terhadap guru maupun individu
siswa.
sebagai hasil
dari
aktivitas dalam
b. Dokumentasi Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data tentang letak geografis sekolah yang penulis ambil sebagai lokasi penelitian, keadaan, sarana dan prasarana, guru, jumlah siswa, status kelembagaan dan lain sebagainya. c. Tes Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya. Tes juga dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Eko Putro Widoyoko, 2009:45-46) 7. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang sudah terkumpul, digunakan teknik sebagai berikut: a. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif prosentase nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan peserta didik yang telah dicapai. Rumus : P Keterangan : P = Nilai F = Frekuensi
F x 100% n
n
= Jumlah subjek (Djamarah, 2000:226) Data kualitatif yang berasal dari observasi atau pengamatan
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatnya penguasaan materi dan prestasi belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Mangunsari Salatiga tahun ajaran 2010/2011. H. Sistematika Penulisan Skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional F. Hipotesis G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Subjek Penelitian 3. Langkah-langkah 4. Instrumen penelitian 5. Pengumpulan Data 6. Analisis Data H. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar 2. Tujuan Belajar 3. Ciri-ciri Belajar 4. Faktor yang Mempengaruhi Belajar 5. Prinsip Belajar 6. Pengertian Prestasi Belajar 7. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 8. Fungsi Prestasi Belajar B. Al Qur’an Hadits 1. Pengertian Al qur’an 2. Pengertian Hadits 3. Pengertian Al qur’an Hadits 4. Tujuan,
ruang
Lingkup,
standar
kompetensi,
dan
kompetensi dasar Pembelajaran Al qur’an Hadits. C. Metode Snow Balling 1. Pengertian Metode Snow Balling 2. Langkah-langkah Pembelajaran Snow Balling 3. Kelebihan dan Kekurangan D. Keterkaitan Prestasi Belajar Al Qur’an Hadits Dengan Metode Snow Balling. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Rencana Pelaksanaan Pengumpulan Data Refleksi B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi per Siklus B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka Lampiran-lampiran
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berusaha atau berlatih supaya mendapat kepandaian (Poerwadarminta, 1982:121) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu umtuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2) Sedangkan Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni menjelaskan pengertian belajar yang dikutip dari beberapa buku diantaranya: Hilgard dan Bower (Fudyartanto, 2002) menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatka informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Morgan dan kawan-kawan yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya
proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang (Baharuddin dan Esa nur wahyuni, 2008: 13-14) Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melalui interaksi dengan sumber belajar. Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat menetap dan ke arah yang positif. 2. Tujuan Belajar Robert M. Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne menyederhanakan menjadi lima kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga pada gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar (atau sistem lingkungan belajar) untuk pencapaiannya. Kelima kemampuan hasil belajar tersebut antara lain : 1. Keterampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan skolastik. 2. Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. 3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang. 4. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain keterampilan sebagainya.
menulis,
mengetik,
menggunakan
jangka,
dan
5. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian (Hasibuan dan Mujiono, 1995 :5) 3. Ciri-ciri Belajar Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar maka terdapat ciri-ciri perubahan tersebut seperti yang dikemukakan Slameto, yaitu : a. Perubahan secara sadar Perubahan ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasa telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya. b. Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara kesinambungan, tidak statis. Perubahan yang terjadi akana menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi proses belajar berikutnya. c. Perubahan yang bersifat positif dan aktif Perubahan dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. d. Perubahan bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Perubahan ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e. Perubahan bertujuan dan terarah Perubahan ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi keseluruhan tingkah laku. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah banyak macamnya. Untuk memudahkan pembahasan, penulis klasifikasikan sebagai berikut: 1. Faktor Eksternal Siswa a. Faktor-faktor nonsosial dalam belajar Letak sekolah atau tempat belajar harus memenuhi syarat, misalnya seperti di tempat yang tidak terlalu dekat dengan kebisingan atau jalan ramai.
b. Faktor-faktor sosial dalam belajar
Faktor sosial dalam belajar merupakan faktor manusia sesama manusia karena kehadiran seseorang ketika siswa sedang belajar akan mengganggu belajar siswa tersebut. Biasanya faktorfaktor tersebut mengganggu konsentrasi, sehingga peehatian tidak dapat ditujukan hal yang dipelajari atau aktifitas belajar. Dengan berbagai cara faktor-faktor tersebut harus diatur, agar belajar dapat berlangsung dengan baik. 2. Faktor Internal Siswa a. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar, faktor fisiologis dapat dibedakan sebagai berikut : a) Keadaan jasmani pada diri siswa Faktor ini melatarbelakangi aktifitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis Dalam faktor ini pengaruh pancaindera sangat penting dalam proses pembelajaran. Pancaindera dapat diibaratkan sebagai gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu, orang akan
mengenal
mempergunakan
dunia
sekitarnya
pancainderanya
2004:233-236)
b. Faktor-faktor psikologi dalam belajar
dan (Sumadi
belajar surya
dengan brata,
Maslow Menurut Frandsen yang dikutip oleh Sumadi surya brata mengemukakan motif-motif untuk belajar itu ialah: 1) Adanya kebutuhan fisik 2) Adanya kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran 3) Adanya kebutuhan kecintaan dan peneriamaan dalam hubungan dengan orang lain 4) Adanya
kebutuhan
untuk
mendapat
kehormatan
dari
masyarakat 5) Sesuai
dengan
sifat
untuk
mengemukakan
atau
mengetengahkan diri. 5. Prinsip-prinsip Belajar Agar kita memiliki pedoman dan teknik belajar yang baik, maka perlu diketahui prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut antara lain: 1. Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya. 2. Belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan dari guru atau buku pelajaran itu sendiri. 3. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian. 4. Belajar memerluakan latihan dan ulangan agar yang telah dipelajari dapat dikuasainya.
5. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya. 6. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. 7. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari (Munjahid, 2007:11) Sedangkan prinsip belajar menurut teori Gestalt adalah sebagai berikut: 1. Belajar
berdasarkan
keseluruhan,
orang
yang
berusaha
menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain sebanyak mungkin. 2. Belajar adalah suatu proses perkembangan, peserta didik yang baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu. 3. Siswa sebagai organisme keseluruhan, siswa belajar tak hanya kecerdasannya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniahnya. 4. Terjadi
transfer,
belajar
pada
pokoknya
yang
terpenting
penyesuaian pertama ialah memperoleh respone yang tepat. 5. Belajar adalah reorganisasi pengalaman. Pengalaman adalah suatu interaksi anatara individu dengan lingkungannya. 6. Belajar harus dengan insight. Insight adalah suatu saat dalam proses belajar di mana seorang melihat pengertian tentang sangkut-
paut
dan hubungan-hubungan tertentu dalam
unsur
yang
mengandung suatu problem. 7. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan. 8. Belajar
berlangsung
terus
menerus.
Siswa
memperoleh
pengetahuan tak hanya disekolah tetapi juga di luar sekolah, dalam pergaulan, memperoleh pengalaman sendiri-sendiri (Slameto, 1998:11) 6. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah Prestasi Belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2002:88) Sukmadinata berpendapat bahwa pengertian prestasi belajar/hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Sumadi Surya Brata 2004: 102). Menurut Arifin mengemukakan pengertian prestasi belajar secara berasal dari bahasa Belanda, yaitu “Prestatie” kemudian dalam bahasa indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti hasil usaha (Zainal Arifin, 1990:2-3) Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha peserta didik yang
mengakibatkan perubahan kecakapan potensial sebagaimana yang telah dinyatakan dalam catatan keberhasilan dari seorang guru. 7. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar a. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis. Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu, kebutuhan primer, pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. Pemenuhan kebutuhan dalam perkembangan ini banyak tergantung dari cara lingkungannya berinteraksi dengan dirinya. Sebagaimana organisme ditentukan secara alamiah oleh sifat-sifat keturunan dan ciri-ciri unik yang dibawa sejak lahir. b. Intelegensi, emosi, dan motivasi Prestasi belajar, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktorfaktor nonkognitf seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan. c. Pengembangan kreativitas Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan yang bereda-beda dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak seseorang (Conny R Semiawan, 2002:11-13)
8. Fungsi Prestasi Belajar Zainal Arifin menerangkan fungsi prestasi belajar antara lain : a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prsetasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik. Karena prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap kecerdasan anak didik (Zainal Arifin, 1990:3)
B. Al-Qur’an Hadits 1. Pengertian Al qur’an Al qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada pungkasan para nabi dan rasul, dengan perantara malaikat Jibril a.s. yang tertulis pada mashahif. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir.membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat al fatihah dan ditutup dengan surat an naas (Ali Ash-shabuni, 2001:3) Sedangkan menurut M. Hasbi Ash Shiddieqy yang dikutip dari buku kiat-kiat sukses menghafal Al qur’an, mendefinisikan Al qur’an sebagai wahyu ilahi yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang telah disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawatir, yang dihukumi kafir orang yang mengingkarinya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Al qur’an adalah kalam Allah sebagai mu’jizat yang diturunkan kepada Muhammad (sebagai Nabi dan Rosul yang terakhir) dengan perantara Malaikat Jibril yang tertulis dalam mushhaf-mushhaf yang dipindahkan kepada kita dengan jalan mutawatir yang dianggap ibadah apabila membacanya dan dihukumi kafir dengan mengingkarinya yang dimulai dengan surat alfatihah dan diakhiri dengan surat an-nas (Munjahid, 2007:26) 2. Pengertian Hadits Menurut bahasa, al hadits artinya al jadid (baru), al khabar (berita), pesan keagamaann, pembicaraan. Dalam ilmu hadits, al hadits adalah pembicaraan yang diriwayatkan atau diasosiasikan kepada Nabi
Muhammad saw. Atau segala sesuatu yang berupa berita yang dikatakan berasal dari Nabi disebut Hadits (Muh. Zuhri, 2003:1) 3. Pengertian Al qur’an Hadits Pengertian Al qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam di madrasah ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan
motivasi,
bimbingan,
pemahaman,
kemampuan
dan
penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al qur’an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah Swt. 4. Tujuan,
Fungsi,
Ruang
Lingkup,
Standar
Kompetensi,
dan
Kompetensi dasar Pembelajaran Al qur’an Hadits. 1. Tujuan Adapun tujuan pembelajaran Al qur’an Hadits bagi siswa Madrasah Ibtidaiyyah (Depag, 1994:4) yaitu untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan
dan
menggemari
Al
qur’an
dan
Hadits
serta
menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al qur’an hadits untuk mendorong, membina dan membumbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al qur’an dan Hadits. 2. Fungsi Mata pelajaran al qur’an hadits di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi:
a) Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis Al qur’an dan Hadits b) Mendorong, membimbing dan membina kemauan dan kegemaran untuk membaca Al qur’an dan Hadits c) Menanamkan
pengertian,
pemahaman,
penghayatan
dan
pengalaman kandungan ayat-ayat Al qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari d) Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs) 3. Pendekatan Pembelajaran Al Qur’an Hadits Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu, meliputi: 1. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah Swt, sebagai sumber kehidupan 2. Pengalaman, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman isi Al qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari 3. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran islam yang terkandung dalam Al qur’an dan Hadits serta dicontohkan oleh para ulama
4. Rasional,
usaha
meningkatkan
kualitas
proses
dan
hasil
pembelajaran Al qur’an dan Hadits dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran 5. Metode Snow Balling, suatu strategi ajar yang digunakan untuk mendapat jawaban dari siswa secara bertingkat. 6. Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati kandungan Al qur’an dan Hadits sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik 7. Fungsional, menyajikan materi Al qur’an dan Hadits yang memberikan manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas 8. Keteladanan,
yaitu
pendidikan
yang
menempatkan
dan
memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sebagai cerminan dari individu yang mengamalkan isi Al qur’an. 4. Penilaian 1) Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian kemajuan belajar dan penilaian hasil belajar peserta didik, dan terdiri dari pengetahuan, sikap serta ketrampilan mereka. 2) Penilaian kemajuan belajar merupakan pengumpulan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik.
3) Penilaian hasil belajar Al qur’an Hadits adalah upaya pengumpulan informasi untuk menentukan tingkat penguasaan peserta didik terhadap suatu kompetensi. Penilaian hasil belajar ini dilakukan sepenuhnya oleh guru/madrasah yang bersangkutan dan dijadikan sebagai pertimbangan utama dalam memasuki pendidikan jenjang berikutnya. 4) Penilaian hasil belajar Al qur’an Hadits secara nasional dilakukan dengan mengacu kepada kompetensi dasar, hasil belajar, materi standar, dan indikator yang telah ditetapkan di dalam kurikulum nasional. Penilaian secara nasional berfungsi untuk memperoleh informasi dan data tentang mutu hasil penyelenggaran mata pelajaran Al qur’an Hadits. 5) Teknik dan instrumen penilaian hendaknya dapat mengukur dengan tepat kemampuan dan usaha belajar peserta didik. 6) Penilaian dilakukan melalui tes dan non tes. 7) Pengukuran terhadap ranah afektif dapat dilakukan dengan menggunakan cara non tes, seperti skala penilain, observasi, dan wawancara. 8) Penilaian terhadap ranah psikomotorik dengan tes perbuatan dengan menggunakan lembar pengamatan atau instrumen lainnya. 9) Secara umum, penilaian dalam pembelajaran Al qur’an dan Hadits dapat dilihat pada buku pedoman khusus Al qur’an Hadits. 5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran Al qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: 1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al qur’an 2) Hafalan surat-surat pendek 3) Pemahaman kandungan surat-surat pendek 4) Hadits-hadits tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh. 6. Standar Kompetensi Standar kompetensi mata pelajaran Al qur’an Hadits berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata pelajaran Al qur’an Hadits di madrasah ibtidaiyyah. Kemampuan tersebut berorientasi kepada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif. Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi: a) Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya b) Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambung c) Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam juz ’amma d) Memahami arti surat tertentu dalam juz ’amma e) Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al qur’an
f) Memahami dan menghafal Hadits tertentu tentang persaudaraan, kebersihan,
niat,
hormat
kepada
orang
tua,
silaturrahim,
menyayangi anak yatim, taqwa, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, keutamaan memberi dan amal shaleh (Depag, 2004:5-6) 7. Kompetensi Dasar Al qur’an Hadits Kelas III a) Semester I Kompetensi Dasar
Indikator
Melafalkan dan hafal
Melafalkan
surat al humazah
humazah
Materi Pokok
surat
al Surat
Al
dengan baik, Humazah
benar dan lancar
Hafal surat al humazah dengan lancar
Melafalkan dan hafal
Melafalkan
surat at takasur
takasur
surat
dengan
at Surat At Takasur baik,
benar dan lancar
Hafal surat at takasur dengan lancar
Melafalkan dan hafal
Melafalkan surat surat al Surat
surat al zalzalah
zalzalah
dengan
Al
baik, Zalzalah
benar dan lancar
Hafal surat al zalzalah dengan lancar
Melafalkan dan hafal
Melafalkan
hadits tentang shalat
tentang shalat berjama’ah shalat
berjama’ah
Hafal
hadits
shalat berjama’ah
hadits Hadits
tentang
tentang berjama’ah
b) Semester II Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Mengartikan surat al
Mengartikan
fatihah dengan baik
fatihah dengan baik dan
surat
al Surat al fatihah
benar
Hafal arti kata-kata dalam surat al fatihah
Melafalkan dan hafal
Melafalkan
surat al qari’ah
qari’ah
surat
dengan
al Surat al qari’ah baik,
benar dan lancar
Hafal surat al qari’ah dengan lancar
Melafalkan dan hafal
Melafalkan surat at tin Surat at tin
surat at tin
dengan baik, benar dan lancar
Hafal surat at tin dengan lancar
Melafalkan dan hafal
Melafalkan hadits tentang Hadits tentang
hadits
persaudaraan
tentang
persaudaraan
Hafal
hadits
perasaudaraan tentang
persaudaraan
C. Metode Snow Balling 1. Pengertian Snow Balling Snow Balling adalah strategi ajar yang digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat. Sedangkan Metode Snowball Drilling yaitu kecepatan suatu
kelompok dalam menyelesaikan soal dengan waktu yang sesingkatsingkatnya pada suatu putaran. Metode Snowball Drilling demikian nama yang diberikan atas metode yang dihasilkan dari modifikasi metode drill. Istilah itu tidak dikenal dalam literatur metode-metode pembelajaran. Selama ini yang tertulis dalam literatur metode pembelajaran adalah Snow Balling. 2.
Langkah-langkah pembelajaran a) Menentukan materi yang akan diajarkan. b) Mempersiapkan paket soal-soal c) Mempersiapkan lembar penilaian yang akan dibagikan kepada siswa d) menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang siswa yang akan menjawab soal e) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal nomor tersebut langsung menjawab benar maka siswa itu diberi kesempatan menunjuk salah satu temannya menjawab soal nomor berikutnya
3. Kelebihan dan Kekurangan a) Kelebihan Dalam metode Snow Balling lebih menuntut perhatian dari siswa, posisi guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subyek, sehingga pola interaksi yang terjadi adalah antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. informasi yang didapat siswa dalam proses
interaktif dengan menggunakan metode Snow Balling diperoleh siswa melalui pendekatan trial and error. b) Kekurangan Metode Snowball Drilling tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan nilai-nilai moralitas. Hal itu terlihat dalam aspek penilaian. Penilaian mutlak dilakukan guru, sementara siswa hanya menerima jadi. Nilai yang diterima itu sebagai bentuk “putusan” sebagaimana seorang hakim menjatuhkan vonis kepada terdakwa. Siswa tidak memperoleh kesempatan untuk menilai proses dan hasil kerjanya sendiri. Jika siswa mendapat kesempatan menilai sendiri banyak manfaat yang diperolehnya. Setidaknya, siswa dapat mengembangkan aspek-aspek moralitas. (Http://Mudzakirhafidz.blogdrive.com/archive/html, diakses 15 Juni 2010)
D. Keterkaitan Antara Metode Snow Balling Dengan Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits Dalam pembelajaran Al qur’an Hadits interaksi belajar mengajar dengan menggunakan metode ini bersifat mekanis. Proses interaktif itu tidak memberi peluang kepada siswa untuk menemukan sendiri informasi. Informasi berasal dari pemberian guru. Pengetahuan siswa adalah bentukan guru. Proses belajar mengajar seperti itu tidak menciptakan dinamika siswa dalam belajar. Pembelajaran seperti itulah yang dikatakan Paulo Freire sebagai pembelajaran gaya bank atau banking concept of education. Guru merupakan
investor, pengetahuan guru adalah modal investasi, dan siswa adalah rekening koran yang mencatat setiap transaksi investasi yang dilakukan guru. (Http://Mudzakirhafidz.blogdrive.com/archive/html, diakses 15 Juni 2010)
Karena metode Snow Balling bersifat mekanis maka metode tersebut cocok digunakan siswa sebagai strategi untuk menghafalkan surat-surat pendek. Dalam penelitian ini metode Snow Balling dipraktikkan seperti bola salju yang menggelinding, dari kelompok kecil kemudian menjadi kelompok besar. Dengan demikian siswa menjadi tertarik menghafalkan surat pendek jika bola salju tersebut jatuh ditangan mereka.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus 1. Gambaran Umum MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Ma’arif Cabang Salatiga. Madrasah Ibtidaiyyah adalah nama yang diambil dari Bahasa Arab, yang artinya Sekolah Dasar. Sesuai dengan namanya, maka Madrasah Ibtidaiyyah dalam proses belajar mengajarnya lebih menonjolkan Pendidikan Agama Islam disamping mata pelajaran umum seperti yang diajarkan di sekolah dasar pada umumnya. Yang mendorong berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari adalah keinginan dari masyarakat Mangunsari dan sekitarnya akan adanya sekolah yang pada waktu itu masih sangat jarang. Karena terdorong rasa tanggung jawab yang besar atas kewajiban untuk mempersiapkan generasi muda yang berpengetahuan umum dan agama yang luas serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka atas prakarsa para tokoh agama pada waktu itu didirikanlah pendidikan dasar yang berlandaskan Islam. Maka pada tanggal 15 Januari 1969 berdirilah Madrasah Ibtidaiyyah Mangunsari. Dengan segala keterbatasannya, dimana Madrassah yang baru tersebut dalam awal proses belajar mengajarnya sering menempati
rumah-rumah penduduk di sekitarnya, hal ini dikarenakan madrasah belum memiliki bangunan sendiri. Adapun tokoh-tokoh yang ikut memprakarsai berdirinya Madrasah Ibtidaiyyah Mangunsari adalah: a. Bapak H. Abdul Syukur b. Bapak Mahalli c. Bapak H. Abdul Manna 2. Visi dan Misi MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Visi menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan dan ingin dicapai suatu organisasi di masa depan ke arah mana organisasi akan dibawa. Visi yang akan menjadi keyakinan utama, menjadi arah, perekat dan motivator dalam pengembangan organisasi. Maka visi MI Ma’arif Mangunsari adalah ’’Terciptanya Warga Madrasah Yang Cerdas, Terampil, Unggul Dalam Berprestasi Dengan Berlandaskan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT Serta Berakhlakul Karimah’’. Untuk mewujudkan dan mencapai visi tersebut diperlukan misi yang merupakan cara ayau jalan yang ditempuh untuk mewujudkan dan mencapai visi. Misi sebagai dasar dalam bertindak dan dijadikan inspirasi untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi kepentingan bersama. Adapun misi MI Ma’arif Mangunsari adalah sebagai berikut : Mempersiapkan Peserta Didik Menjadi Pribadi Yang Seimbang Dengan:
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. b. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman agama Islam dengan berpedoman pada Ahlussunah Waljama’ah. c. Menyelenggarakan
pendidikan
yang
efektif,
kreatif
dan
menyenangkan. d. Mendidik dan melatif siswa sesuai bakat dan kemampuannya. e. Mengutamakan
budaya
kompetitif
dan
kerja
sama
dalam
menyelesaikan tugas kependidikan serta keguruan. 3. Lokasi MI Ma’arif Mangunsari Salatiga MI Ma’arif Mangunsari Salatiga merupakan pendidikan formal yang berada di Desa Cabean. MI Ma’arif Mangunsari Salatiga menghadap ke Utara dan dekat dengan Puskesmas Mangunsari yang terletak di Jl. KH. Abdul Syukur. MI Ma’arif Mangunsari berdiri di atas tanah seluas 1.110 meter dan ststus tanah milik sendiri. 4. Struktur Organisasi Susunan pengurus organisasi MI Ma’arif Mangunsari Salatiga adalah sebagai berikut: Kepala Sekolah
: Siti Rohmini, S. Ag, M. Pdi
Wakil Kepala Bidang Kurikulum
: Susriana Wahyu Ika L, S.Ag
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
: M. Turis Niagawan, S. H
Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana : Yasin, A. Ma Bendahara I
: Yasin, A. Ma
Bendahara II : Dian Mariani, S. Pd
Sekretaris I
: Fatkhur Rahman Khabibi
Sekretaris II
: Arifatul Farida, S. Pd Seksi-Seksi
UKS
: 1. Fatkhur Rakhman Khabibi 2. Zaenal Arifin, S. Pd 3. Ismiyati, S. Pdi 4. Fauziah, M. Ag 2. Dian Mariani, S. Pd 3. Dra. Nurul Aini
Perpustakaan : 1. Sabiqul Umam, S. Ag 2. Fatkhur Rahman Khabibi 5. Guru dan Karyawan Jumlah guru yang mengajar di MI Maarif Mangunsari Salatiga seluruhnya ada 13 guru. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar para
guru juga bertanggung jawab terhadap progam
ekstrakurikuler. Untuk lebih jelasnya mengenai data guru dan karyawan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Ma’arif Mangunsari Nama Kode Bidang Studi
1.
Siti Rohmini, S. Ag, M. Pdi
A
Aqidah Akhlak
2.
Yasin, A. Ma
B
Al qur’an Hadist, Ips, B. Arab
3.
Ismiyati, S. Pdi
C
Ppkn (Guru Kls IV)
4.
Dra. Nuraini
D
Ipa, B. Indonesia (Guru Kls V)
5.
Zaenal Arifin W. P, S. Pdi
E
Bahasa Inggris Bersambung . . .
Sambungan . . . .
6.
Susriana Wahyu Ika L, S.Ag
F
Aswaja, SKI
7.
Arifatul Farida, S.Pd
G
Matematika, Sbk, (Guru Kls VI)
8.
A. Sabiqul Umam
H
B. Inggris
9.
Turis Niagawan, S. H
I
B. Inggris
10.
Dian Mariani, S. Pdi
J
Penjaskes
11.
Fauziyah, S. Pdi, M. Pdi
K
B. Jawa (Guru Kls II)
12.
Fathur Rakhman Habibi
L
Ipa (Guru Kls III)
13.
Siti Fatonah, A. Ma
M
Fiqh (Guru Kls I)
14.
Sriwiji
-
Kebersihan
6. Kurikulum MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Kurikulum atau mata pelajaran yang diajarkan di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga adalah sebagai berikut :
No.
Tabel 3.3 Program Pengajaran MI Ma’arif Mangunsari Mata Pelajaran Jumlah Jam/Kelas I
II
III
IV
V
VI
1.
Al qur’an Hadits
2
2
2
2
2
2
2.
Aqidah Akhlak
2
2
2
2
2
2
3.
Fiqh
2
2
2
2
2
2
4.
Sejarah Kebudayaan Islam
-
-
2
2
2
2
5.
Bahasa Indonesia
8
8
6
6
6
6
6.
Bahasa Arab
-
-
-
4
4
4
7.
Bahasa Inggris
2
2
2
2
2
2
8.
Matematika
5
5
5
6
6
6
9.
3
3
3
3
3
3
10.
IPA Sambungan . . . . IPS
3
3
3
3
3
3
11.
PPKN
2
2
2
12.
SBK
4
4
2 2 2 Bersambung . . . 4 4 4 4
13.
Penjaskes
4
4
4
4
4
4
14.
Bahasa Jawa
2
2
2
2
2
2
15.
Aswaja
-
-
1
1
1
1
39
39
40
43
43
43
Jumlah
7. Keadaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan fasilitas pendidikan yang sangat menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dapat dikatakan cukup lengkap, karena dari hasil penelitian dapat diketahui hasilnya sebagai berikut :
No.
Tabel 3.4 Ruang Lokasi MI Ma’arif Mangunsari Sarana dan Prasarana
Jumlah
1.
Ruang Kepala Sekolah
1 Ruang
1.
Ruang Kantor Guru
1 Ruang
2.
Ruang Perpustakaan dan Laboratorium Komputer
1 Ruang
3.
Aula
1 Ruang
4.
Ruang kelas I
1 Ruang
5.
Ruang kelas II
1 Ruang
6.
Ruang kelas III
1 Ruang
7.
Ruang kelas IV
1 Ruang
8.
Ruang kelas V
1 Ruang
9.
Ruang kelas VI
1 Ruang
10.
Ruang UKS
1 Ruang
11.
Kamar Kecil Guru
1 Ruang
12.
Kamar Kecil Siswa
2 Ruang
13.
Lapangan
1 Lokasi
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Subjek penelitian
a. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III MI Ma’arif Mangunsari Kecamatan Sidomukti Salatiga, mulai tanggal 12 Februari 2011 sampai 12 April 2011. b. Karakteristik siswa Jumlah siswa dalam kelas III yang dijadikan subjek penelitian berjumlah 21 siswa, terdiri atas 14 laki-laki dan 7 perempuan yang rata-rata berusia 8 dan 9 tahun. c. Daftar siswa kelas III Table 3.5 Biodata Siswa Kelas III MI Ma’arif Mangunsari No Nama L 1.
Angga Cahyo Setiawan
2.
Angger Dara
3.
Bagas Alfiantoro
4.
Bima Arya Manggala S
5.
Dafa Anugrah Saputra
6.
Edo Bagas setiawan
7.
Eva Mega Putri
8.
Govin Ali Akbar
9.
Iyan Nopiananda
P
10. Khoirul Mustofa Ariyannto 11. Kiki Novitasari Sambungan ... 12. Krisna Wahyu. Wibowo 13. M. Rozikin 14. M. Syamsul mustofa
Bersambung . . .
15. Nurul Hidayah 16. Oni Mahardika 17. Rizqika Noviana 18. Sefia Chandra Lestari 19. Verdiyansyah MP 20. Wulan Agustina 21. Ricko jofan
2. Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam siklus penelitian dan satu kali pertemuan prasiklus atau saat pengamatan, yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pengamatan, dan refleksi. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan prasiklus, tanggal 01 Maret 2011 2) Kegiatan siklus I, tanggal 08 Maret 2011 3) Kegiatan siklus II, tanggal 15 Maret 2011 1. Pelaksanaan Siklus I Siklus ini dilksanakan pada hari Selasa 08 Maret 2011. Langkahlangkah pelaksanaan adalah : a. Perencanaan 1) Mempersiapkan materi Al Qur’an Hadits pokok bahasan melafalkan surat at tin dengan baik, benar dan lancar.
2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode Snow Balling pada pokok bahasan melafalkan Surat At Tin dengan baik, benar, dan lancar. 3) Membuat pengamatan aktifitas guru dan lembar aktifitas siswa. 4) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan 1) Kegiatan
awal
meliputi,
membuka
pelajaran,
absensi,
apersepsi, dan motivasi belajar. 2) Kegiatan inti meliputi: a) Guru menyiapkan materi surat at tin b) Guru membacakan surat at tin yang akan dihafalkan c) Anak disuruh menyimak terlebih dahulu surat yang akan dihafalkan dari ayat 1 sampai selesai d) Guru menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Snow Balling e) Guru membagi kelas menjadi dua kelompok f) Guru memantau siswa dalam mempraktikkan metode Snow Balling g) Guru membacakan surat dengan memenggal ayat per ayat h) Kemudian siswa menirukan bacaan tajwidnya benar i) Bacaan ayat diulang-ulang sampai benar
sampai
bacaan
j) Setelah satu ayat hafal guru membacakan kembali surat untuk dilanjutkan ke ayat berikutnya 3) Menutup pelajaran meliputi penyimpulan pelajaran dengan mengulang kembali hafalan surat. c. Pengamatan Pada
tahap
ini
dilaksanakan
pengamatan
terhadap
pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui aktifitas guru selama mengajar dan aktifitas siswa selama proses belajar. Aktifitas siswa yang diamati meliputi, kehadiran siswa, antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa, respon siswa selama pembelajaran. Sedangkan aktifitas guru yang diamati meliputi, persiapan guru dalampembelajaran, ketepatan guru membuka pelajaran, kontrol terhadap siswa, ketepatan menggunakan waktu, penguasaan materi, menutup pelajaran. d. Refleksi Setelah data terkumpul dan diamati, ternyata masih banyak kendala dan kekurangan kemudian perlu adanya refleksi. Adapun hasil refleksi pada siklus I adalah : a) Guru kurang mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran b) Guru sudah mampu dalam membuka pelajaran, namun belum bisa mengontrol waktu sehingga tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan c) Kurangnya kontrol guru terhadap siswa
d) Guru belum cukup menguasai materi, sehingga siswa belum sepenuhnya menerima yang disampaikan oleh guru e) Hasil evaluasi pada siklus I masih banyak yang belum tuntas dengan hasil persentase 61,90%, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 Maret 2011. Langkah-langkah pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut : a. Perencanaan 1) Mempersiapkan kembali materi Al qur’an Hadits dengan pokok bahasan melafalkan surat at tin dengan baik, benar, dan lancar. 2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Snow Balling pada pokok bahasan melafalkan surat at tin dengan baik, benar,dan lancar. 3) Membuat lembar pengamatan aktifitas guru dan lembar pengamatan aktifitas siswa. 4) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan Pada pelaksanaan ini dilakukan tahap-tahap sebagai berikut: 1) Kegiatan awal, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama, absensi, dan apersepsi. 2) Kegiatan inti, meliputi:
a) Guru menyiapkan materi surat at tin b) Guru membacakan surat at tin yang akan dihafalkan c) Anak disuruh menyimak terlebih dahulu surat yang akan dihafalkan dari ayat 1 sampai selesai d) Guru
menjelaskan
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode snow balling e) Guru membagi kelas menjadi dua kelompok f) Guru memantau siswa dalam mempraktikkan metode snow balling g) Guru membacakan kembali dengan memenggal ayat per ayat h) Kemudian anak menirukan bancaan sampai bacaan tajwidnya benar i) Bacaan ayat diulang-ulang sampai benar j) Setelah satu ayat hafal guru membacakan kembali surat untuk dilanjutkan ke ayat berikutnya 3) Kegiatan akhir, menutup pelajaran dengan menyimpulkan pelajaran dengan mengulang kembali hafalan surat at tin. c. Pengamatan Peneliti mengamati selama proses pembelajaran dan penilaian kemampuan guru dalam ketepatan mengelola kelas, dan menilai menilai kemampuan siswa dalam menghafalkan surat at tin dan dalam mengerjakan soal ulangan. Kemudian melakukan penilaian hasil latihan yang dikerjakan siswa secara individu. Dari hasil pengumpulan data ternyata hasilnya meningkat dari hasil siklus sebelumnya.
d. Refleksi Setelah data terkumpul dan diamati, ternyata hasil belajar dari siklus II ini sudah baik dan meningkat karena semua siswa mampu mempraktikkan metode snow balling dengan baik dan benar. Adapun hasil refleksi darisiklus II adalah sebagai berikut: 1) Guru sudah mempersiapkan diri dalam pembelajaran 2) Guru
sudah
mampu
mengontrol
siswa
dalam
pelaksanaan
pembelajaran, dan sudah cukup menguasai meteri pelajaran. 3) Pelaksanaan pembelajaran Al qur’an Hadits dengan metode Snow Balling berlangsung lancar dan mudah diterima oleh siswa. 4) Kegiatan kelompok berlangsung dengan mudah 5) Hasil evaluasi pada siklus II ini sudah memuaskan, karena sudah banyak siswa yang memperoleh nilai tuntas dengan persentase 80,95%. Sehingga sudah termasuk dalam indikator keberhasilan belajar.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penguasaan materi Al Qur’an Hadits siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2010/2011 belum optimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil pengamatan prasiklus sebelum dilaksanakan tindakan siklus pembelajaran Al Qur’an Hadits. Adapun hasil pengamatan dapat dilihat dari tabel data sebagai berikut:
No.
Tabel 4.1 Lembar Pengamatan Minat Siswa Aspek yang diamati Jumlah Presentase Skala penilaian siswa
1.
Kehadiran siswa
21
100
2.
Antusias siswa
8
38,10
3.
Keaktifan siswa
12
57,14
4.
Respon siswa
11
52,38
Jumlah
K
C
B
1
2
1
Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Motivasi Siswa No. Aspek yang diamati Jumlah Persentase Skala penilaian siswa K C B 1. Keberanian siswa 6 28,57 menjawab pertanyaan 2.
Kesungguhan
siswa
11
52,38
10
47,61
dalam pembelajaran 3.
Partisipasi siswa mengikuti pelajaran Jumlah
1
Tabel 4.3 Lembar Prestasi Belajar Siswa Pada Prasiklus
2
0
No
Nama Anak
Nilai
1.
Angga Cahyo Setiawan
60
2.
Angger Dara
40
3.
Bagas Alfiantoro
70
4.
Bima Arya Manggala S
30
5.
Dafa Anugrah Saputra
60
6.
Edo Bagas Setiawan
40
7.
Eva Mega Putri
80
8.
Govin Ali Akbar
30
9.
Iyan Nopiananda
60
10.
Khoirul Mustofa Ariyanto
60
11.
Kiki Novitasari
70
12.
Krisna Wahyu Wibowo
30
13.
M. Rozikin
70
14.
M. Syamsul Mustofa
30
15.
Nurul Hidayah
60
16.
Oni Mahardika
70
17.
Rizqika Noviana
40
18.
Sefiya Chandra Lestari
50
19.
Verdiansyah MP
70
20.
Wulan Agustina
30
21.
Ricko Jofan
40 Jumlah Nilai
1090
Rata-rata
51.90
Dari data diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut :
No.
Tabel 4.4 Persentase Nilai Prasiklus Kategori Jumlah siswa
Persentase
1.
Tuntas
6
28,58%
2.
Tidak tuntas
15
71,42%
21
100%
Jumlah
Dari tabel penilaian di atas dapat diketahui belum tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa 6 siswa yang mendapatkan nilai tuntas atau diatas 65, sisanya 15 siswa belum tuntas atau mendapat nilai di bawah 60. Dengan melihat kondisi awal tersebut maka perlu diadakan perbaikan pada penelitian siklus. B. Pembahasan 1.
Siklus I Selama proses pembelajaran, guru melakukan pengamatan untuk mencatat hal-hal yang terjadi
pada saat tindakan berlangsung. Hasil
pengamatan aktivitas siswa dan guru ditulis pada lembar pengamatan siswa dan guru. Adapun hasil pengamatan aktifitas yang dilakukan pengamat terhadap guru pada siklus I sebagai berikut:
No.
Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Guru Jenis pengamatan Skor Pilihan K
1.
Persiapan guru dalam pembelajaran
2.
Membuka pelajaran
3.
Kontrol terhadap Sambungan . . . .siswa
4.
Ketepatan menggunakan waktu
5.
Penguasaan materi
C
Keterangan
B
Bersambung . . .
6.
Menutup pelajaran 3
Jumlah
1
2
Keterangan :
K
: Kurang
C
: Cukup
B
: Baik Sedangkan hasil pengamatan minat siswa pada siklus I sebagai
berikut : Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Minat Siswa pada Siklus I Aspek yang diamati Jumlah Presentase Skala penilaian
No.
siswa 1.
Kehadiran siswa
21
100
2.
Antusias siswa
10
47,61
3.
Keaktifan siswa
17
80,95
4.
Respon siswa
13
61,90
Jumlah
K
C
B
1
1
2
Keterangan: K : Kurang C : Cukup B : Baik Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Motivasi Siswa pada Siklus I No. Aspek yang diamati Jumlah Persentase Skala penilaian siswa K C B 1. Keberanian siswa 10 47,61 menjawab pertanyaan 2. Kesungguhan siswa 13 61,90 dalam pembelajaran 3. Partisipasi siswa 18 85,71 mengikuti pelajaran 1 1 1 Jumlah Keterangan:
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan belajar siswa di atas masih
banyak yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. Adapun hasil evaluasi penguasaan materi disajikan dalam data sebagai berikut :
No.
Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I Nama Siswa Nilai Siklus Tuntas
1.
Angga Cahyo Setiawan
80
2.
Angger Dara
40
3.
Bagas Alfiantoro
90
4.
Bima Arya Manggala S
30
5.
Dafa Anugrah Saputra
80
6.
Edo Bagas setiawan
50
7.
Eva Mega Putri
90
8.
Govin Ali Akbar
30
9.
Iyan Nopiananda
60
10. Khoirul Mustofa Ariyannto
60
11. Kiki Novitasari
80
12. Krisna Wahyu Wibowo
30
13. M. Rozikin
100
14. M. Syamsul mustofa
30
15. Nurul Hidayah Sambungan . . . .
60
16. Oni Mahardika
70
17. Rizqika Noviana
40
18. Sefia Chandra Lestari
60
Tidak Tuntas
Bersambung . . .
19. Verdiyansyah MP
70
20. Wulan Agustina
30
21. Ricko jofan
40
Nilai Terendah
30
Nilai Tertinggi
100
Rata-rata
58,09 Persentase
38,10%
61,90%
Berdasarkan tabel hasil evaluasi diatas dapat dilihat jumlah siswa yang sudah tuntas pada siklus I sebanyak 10 siswa, sedangkan 11 siswa lainnya belum tuntas. Sehingga perlu diadakan pembenahan pada siklus berikutnya. 2. Siklus II Hasil pengamatan yang dilakukan pengamat terhadap guru pada siklus II sebagai berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II Jenis Pengamatan Skor Pilihan K C B Persiapan guru dalam pembelajaran Membuka pelajaran Kontrol terhadap siswa Ketepatan menggunakan waktu Penguasaan materi Menutup pelajaran 0 1 5 Jumlah
Keterangan:
K
: Kurang
C
: Cukup
B
: Baik
Keterangan
Sedangkan hasil pengamatan aktifitas siswa pada siklus II sebagai berikut:
No.
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Minat Siswa pada Siklus II Aspek yang diamati Jumlah siswa Presentase Skala penilian
1.
Kehadiran siswa
21
100
2.
Antusias siswa
18
85,71
3.
Keaktifan siswa
19
90,47
4.
Respon siswa
13
61,90
Jumlah
K
C
0
1
B
3
Keterangan :
K
: Kurang
C
: Cukup
B
: Baik
No.
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Motivasi Siswa pada Siklus II Aspek yang diamati Jumlah Persentase Skala penilaian siswa
1.
Keberanian
siswa
19
90,47
20
95,23
21
100
K
C
B
0
0
3
menjawab pertanyaan 2.
Kesungguhan
siswa
dalam pembelajaran 3.
Partisipasi siswa mengikuti pelajaran Jumlah
Keterangan:
K
: Kurang
C
: Cukup
B
: Baik
Adapun hasil evaluasi penguasaan materi disajikan dalam data sebagai berikut :
No.
Tabel 4.12 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II Nama Siswa Nilai Siklus Tuntas
1.
Angga Cahyo Setiawan
85
2.
Angger Dara
80
3.
Bagas Alfiantoro
100
4.
Bima Arya Manggala S
80
5.
Dafa Anugrah Saputra
80
6.
Edo Bagas setiawan
80
7.
Eva Mega Putri
100
8.
Govin Ali Akbar
60
9.
Iyan Nopiananda
80
10.
Khoirul Mustofa Ariyannto
60
11.
Kiki Novitasari
80
12.
Krisna Wahyu Wibowo
100
13.
M. Rozikin
100
14.
M. Syamsul mustofa
100
15.
Nurul Hidayah
60
16.
Oni Mahardika
100
17.
Rizqika Noviana
100
18.
Sefia Chandra. Lestari Sambungan ...
100
19.
Verdiyansyah MP
100
20.
Wulan Agustina
100
21.
Ricko jofan
60
Nilai Terendah
60
Tidak Tuntas
Bersambung . . .
Nilai Tertinggi
100
Rata-rata
85,95 Persentase
80,95%
19,05%
Tingkat keberhasilan pada siklus II adalah 85,95% siswa yang tuntas dan 19,05% siswa belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini secara klasikal siswa mengalami peningkatan atau lebih baik dari keberhasilan siklus II secara klasikal siswa mengalami peningkatan dari siklus awal sampai siklus II. Sehingga pada penelitian ini tidak perlu dilanjutkan siklus III. 3. Perbandingan Hasil Antar Siklus Penelitian ini dilakukan dua siklus pada mata pelajaran Al qur’an Hadits pokok bahasan menghafal dan memahami kandungan Surat At Tin dengan metode Snow Balling. Subyek siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga tahun 2011.
No.
Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Guru pada tiap Siklus Siklus Skala Penilaian K
C
B
F
%
F
%
F
%
1.
Prasiklus
2
33,33
3
50
1
16,66
2.
Siklus I
3
50
1
16,66
2
33,33
3.
Siklus II
0
0
1
16,66
5
83,33
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan penelitian ini selalu menunjukkan peningkatan aktifitas guru pada pembelajaran Al qur’an Hadits, dengan menggunakan metode Snow Balling. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut dapat diterapkan pada mata pelajaran Al qur’an Hadits.
Adapun perbandingan minat siswa dapat dilihat dari tabel hasil pengamatan setiap aspek pada tiap siklus dibawah ini : Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Minat Siswa Tiap Siklus Komponen Siklus
No
Prasiklus
I
II
100%
100%
100%
1.
Kehadiran siswa
2.
Antusias siswa
38,09%
47,61%
85,71%
3.
Keaktifan siswa
57,14%
80,95%
90,47%
4.
Respon siswa
52,38%
61,90%
71,42%
Jumlah
247,61%
290,46%
347,6%
Rata-rata
61,90%
72,61%
86,9%
Sedangkan perbandingan motivasi siswa dapat dilihat dari hasil pengamatan setiap aspek pada tiap siklus dibawah ini:
No. 1. 2. 3.
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Tiap Siklus Komponen Siklus Prasiklus I II Keberanian siswa menjawab 28,57% 47,61% 90,47% pertanyaan Kesungguhan siswa dalam 52,38% 61,90% 95,23% pembelajaran Partisipasi siswa mengikuti 47,61% 85,71% 100% pelajaran Jumlah 128,56% 195,22% 285,7% Rata-rata 42,85% 65,07% 95,23%
Adapun hasil belajar siswa dari tiap siklus menunjukkan peningkatan prestasi belajar, hal ini dapat dilihat dari data tabel berikut ini: Tabel 4.16 Hasil Belajar Siswa Pada Tiap Siklus No. Kriteria Ketuntasan Prasiklus Siklus I Minimal (KKM)
Siklus II
F
%
F
%
F
%
1.
Tuntas
6
28,58
8
38,10
17
80,95
2.
Tidak tuntas
15
71,42
13
61,90
4
19,05
Jumlah
21
100
21
100
21
100
Berdasarkan data di atas dapat diketahui adanya peningkatan prestasi belajar, yaitu: 1) Pada evaluasi prasiklus siswa yang tuntas sebanyak 28,58% dan yang tidak tuntas sebanyak 71,42% dari 21 siswa. 2) Pada evaluasi siklus I siswa yang tuntas sebanyak 38,10% dan yang tidak tuntas sebanyak 61,90% dari 21 siswa. 3) Pada evaluasi siklus II siswa yang tuntas sebanyak 80,95% dan yang tidak tuntas sebanyak 19,05 dari 21 siswa. Berdasarkan data di atas menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Al qur’an Hadits dengan menggunakan metode Snow Balling pada materi menghafal dan memahami kandungan Surat At Tin.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan
metode snow balling pada mata pelajaran Alqur’an Hadits yang dilakukan dalam 2 siklus dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Snow Balling mampu meningkatkan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan minat siswa dari prasiklus yang mencapai 61,90%, siklus I 72,61% dan siklus II mencapai 86,9%. 2. Motivasi
siswa
dalam
pelaksanaan
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan metode Snow Balling menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan motivasi siswa dari prasiklus yang mencapai 42,85%, siklus I mencapai 65,07% dan siklus II mencapai 95,23%.
3. Metode Snow Balling dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al qur’an Hadits, yang ditandai dengan adanya peningkatan nilai siswa yang mencapai nilai ketuntasan dalam setiap siklus pembelajaran yaitu, pada evaluasi prasiklus siswa yang mencapai nilai tuntas sebanyak 6 siswa atau 28,58%, dan 15 siswa atau 71,42% tidak tuntas. Pada siklus I yang mencapai nilai tuntas sebayak 8 siswa atau 38.10%, dan 13 siswa atau 61,90% tidak tuntas. Sedangkan pada siklus II, 17 siswa atau 80,95% mencapai hasil nilai tuntas, dan 4 siswa atau 19,05% tidak tuntas.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kesimpulan yang diambil dari penelitian, maka penulis akan mengemukakan beberapa saran.
Adapun saran-saran ini penulis sampaikan sebagi berikut : 1. Untuk melaksanakan metode Snow Balling memerlukan persiapan yang cukup, guru harus menguasai materi yang akan disampaikan sehingga memeroleh hasil yang diharapkan. 2. Dalam kegiatan pembelajaran guru diharapkan mampu mengembangkan metode mengajar yang menarik serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat menikmati kegiatan belajar atau tidak merasa bosan. 3. Pemberian reward dapat lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya.
Arifin, Z. 1988. Evaluasi Intruksional Prinsip, Teknik dan Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Ash Shabuni, Muhammad Ali. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta: Pustaka Amani. Baharuddin dan Wahyuni, Nur Esa. 2007. Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Belajar
dan
DEPAG RI. 2004. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam. Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000a. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2002b. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hasibuan dan Moedjiono. Remaja Rosdakarya.
1995.
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung:
Kamus Umum Bahasa Indonesia. 1982. Jakarta: PN Balai Pustaka. Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Yogyakarta: Idea Presss.
Al
Qur’an
10
Pengembangan Bulan
Khatam.
Semiawan, Conny R. 2002. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. PT Indeks. Sibelerman, Mel. 2005. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: YAPPENDIS. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga. Surya Brata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Press. Widoyoko, Eko Putro. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Evaluasi
Yogyakarta:
Program
Diva
Pembelajaran.
Zaini, H. dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. Zuhri, Muhammad. 2003. Hadits Nabi Telaah Historis dan Metodologis. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Http://Mudzakirhafidz.blogdrive.com/archive/html
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Mata Pelajaran
: Al qur’an Hadits
Materi Pokok
: Surat At tin
Pokok Bahasan
: Menghafal surat at tin dengan baik, benar,
dan lancar Kelas/semester
: III/II (dua)
Waktu
: 2 x 35 menit
Hari/tanggal
: Selasa, 08 Maret 2011
Standar Kompetensi Menghafalkan surat-surat pendek dengan baik, benar, dan lancar I.
Kompetensi Dasar Membaca surat at tin dengan baik, benar, dan lancar
II.
III.
IV.
Indikator
Melafalkan surat at tin dengan baik, benar, dan lancar
Hafal surat at tin dengan lancar
Strategi Dan Metode Pembelajaran Strategi
: Snow Balling (Bola Salju)
Metode
: Ceramah dan Tanya jawab
Materi Ajar Surat at tiin dan terjemahan
بسن هللا الر حوي الر حين
Terjemahan Surat At tiin 1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, 2. Demi gunung Sinai, 3. Dan demi negeri (Mekah) yang aman ini 4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya 5. Kemudian kami kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya 6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapatkan pahala yang tidak ada putus-putusnya. 7. Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanMu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu? 8. Bukankah Allah hakim yang paling adil? V.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal (10 menit) 1. Mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama 2. Absensi
3. Apersepsi 4. Pemberian pengantar materi tentang surat at tin Kegiatan Inti (40 menit) 1. Guru menyiapkan materi surat at tin 2. Guru membacakan materi surat at tin yang akan dihafalkan 3. Siswa disuruh menyimak terlebih dahulu surat yang akan dihafalkan dari ayat 1 sampai selesai 4. Guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan metode Snow Balling 5. Guru membagi kelas menjadi dua kelompok 6. Guru memantau siswa memantau siswa dalam mempraktikkan metode Snow Balling 7. Guru membacakan kembali dengan memenggal ayat per ayat 8. Kemudian anak menirukan bacaan sampai bacaan tajwidnya benar 9. Bacaan ayat diulang-ulang sampai benar 10. Setelah satu ayat hafal guru membacakan kembali surat untuk dilanjutkan ke ayat berikutnya Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Post test 2. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam VI.
Sumber dan Alat Belajar
Buku Al qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyyah kelas III
Buku LKS Al qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas III semester II
Poster surat at tiin
Bola Warna
VII. Evaluasi Soal Tes 1. Tuliskan surat at tin ayat ke tiga? 2. Tuliskan surat at tin ayat kedelapan? 3. Artikan surat at tin ayat kelima? 4.
والزيتىىapa artinya?
5. لقد خلقٌا االًساى فى احسي تقىينsurat at tin ayat berapa? 6. Illal lazina amanu wa’amilussalihati falahum ajrun gairu mamnun, tuliskan arabnya? 7. Siapakah hakim yang paling adil? 8. ................. فلهن اجر غيرlanjutkan ayat tersebut! 9. بعد بالديي...........فوا 10. Berapa jumlah ayat surat at tin? VIII. Penilaian Teknik
Pengamatan
Test
Bentuk
Lembar pengamatan
Skor penilaian : Nilai Akhir = Jumlah Jawaban Benar x 10 = 10 x 10 = 100
Salatiga, 08 Maret 2011 Pengamat
Guru/Peneliti
Zaenal Arifin WP, S.Pd.I Nip. -
Duwi Irmawati Nim. 12508024 Mengetahui, Kepala Madrasah
Siti Rohmini, M.Pd.I Nip. 197103311993032001