UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOGNITIF QUR’AN HADITS MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V A MI TAMRINUTH THULLAB SOWAN LOR KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S.1) Dalam Bidang Ilmu Pendidikan Islam
Disusun Oleh : JAMALUDDIN ZUHRI NIM. 131310001041
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA 2015
NOTA PEMBIMBING Jepara, Pebruari 2015 Lamp. : exp. Hal : Naskah Skripsi Sdr. Jamaluddin Zuhri
Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara di Jepara
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan naskah skripsi Saudara : Nama NIM Fakultas Judul Skripsi
: : : :
JAMALUDDIN ZUHRI 131310001041 Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOGNITIF QUR’AN HADITS MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V A MI TAMRINUTH THULLAB SOWAN LOR KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
dengan ini mohon agar skripsi Saudara tersebut diatas dapat dimunaqasahkan. Demikian harap menjadikan maklum adanya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
H. Nur Khoiri, M.Ag. ii
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Jepara,
Pebruari 2015 Penulis
JAMALUDDIN ZUHRI
iv
MOTTO
﴾125 : ﴿اﻟﻨﺤﻞ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl : 125)
R. Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, (Semarang: Toha Putra, 1996).
v
PERSEMBAHAN Karya skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Istri
dan
anak-anak
memberikan
spirit
tercinta dan
yang
support
telah sampai
terselesainya penyusunan skripsi ini. 2. Bapak dan Ibu tercinta 3. Kakak,
adik
tercinta
serta
keponakan-
keponakanku tersayang. 4. Teman-temanku senasib seperjuangan 5. Almameter UNISNU Jepara.
vi
ABSTRAK JAMALUDDIN ZUHRI, NIM. 131310001041, UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOGNITIF QUR’AN HADITS MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V A MI TAMRINUTH THULLAB SOWAN LOR KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pada siswa kelas V A MI Tamrinut Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Manfaat penelitian secara teoritis adalah : (1) Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa dalam kegiatan pembelajaran., (2) Dapat digunakan sebagai dasar untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif terkait dengan strategi pembelajaran active learning metode card sort. Sedangkan manfaat praktisnya adalah, Bagi peneliti: (1) memberikan dampak positif dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran di waktu-waktu yang akan datang, sehingga tampak lebih profesional dalam menjalankan tugas, (2) menambah pengalaman bagi penulis yang diharapkan dapat digunakan untuk referensi bagi kegiatan pembelajaran di kelas; Bagi madrasah: (1) diharapkan madrasah, mampu meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa, sehingga menghasilkan nilai yang maksimal, (2) memperbaiki proses pembelajaran yang akan datang minimal sekolah mampu meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM); Bagi guru: (1) mampu meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas, (2) guru akan menentukan metode dan media mana yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut serta memberi motivasi dalam mengajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Active Learning metode card sort (kartu sortir) pada mata pelajaran Qur’an Hadits, dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa maupun prestasi yang dicapai oleh siswa. Pada pra siklus dengan jumlah siswa 29 anak, terdapat 12 anak (41%) yang belum tuntas atau ketuntasan baru mencapai 59% sehingga untuk mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 85% kurang 26% dengan nilai rata-rata 67. Selanjutnya pada siklus I terjadi peningkatan 72% mencapai KKM dengan nilai rata-rata 77. Sehingga untuk mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan madrasah sebesar 85% kurang 8%. Siswa yang belum tuntas mencapai 28% atau 8 siswa dari 29 siswa, dan siswa yang tuntas sudah mencapai 72% atau 21 siswa dari 29 siswa. Hasil pembelajaran siklus I belum mencapai ketuntasan yang diharapkan sebesar 85%. Namun pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 93% siswa telah mencapai ketuntasan dengan kriteria siswa dengan nilai rata-rata 83, hanya 2 siswa yang belum tuntas atau sebanyak 7% dari 29 siswa. Adanya aspek kerjasama, dan keaktifan kelompok antar siswa mulai nampak, sehingga menambah semangat dan gairah dalam belajar. Kata Kunci: Prestasi belajar kognitif, strategi active learning, metode card sort vii
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ا ﷲ اﻟﺮ ﺣﻤﻦ اﻟﺮ ﺣﻴﻢ Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang menuntun kepada kita semua ke jalan yang kebenaran yang senantiasa diridlai Allah SWT. Skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Kognitif
Qur’an Hadits Melalui Strategi Active Learning Metode Card Sort pada Siswa Kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015” ini diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I dan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan spesifikasinya pada Bidang Pendidikan Islam UNISNU Jepara. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhtarom HM., selaku Rektor UNISNU Jepara yang telah berjasa dalam mengelola dan membina perguruan tinggi ini. 2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara.
viii
3. Bapak H. Nur Khoiri, M.Ag., selaku pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan. 4. Bapak Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan pengertian yang sangat berarti dalam proses penyusunan skripsi ini. 5. Kepala MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara yang telah memberi izin dan pelayanan terhadap penulis dalam mengadakan penelitian. 6. Segenap dewan guru MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara yang telah membantu pelaksanaan penelitian skripsi ini. 7. Siswa-siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 yang telah membantu dalam kegiatan penelitian ini. 8. Ayah, ibu tercinta dan terkasih yang telah memberikan doa restu dan dorongan kepada penulis selama ini. 9. Istri dan anak-anakku tersayang serta kakak, adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi. 10. Rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi yang telah membantu penulis baik moril maupun spirituil hingga terwujud skripsi ini. Semoga Allah SWT. berkenan membalas amal baik semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan limpahan rahmat dan hidayahNya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, ix
dengan terbuka dan senang hati penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak. Akhirnya, penulis mengharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri pribadi dan umumnya bagi segenap pembaca yang arif dan budiman.
Jepara, Februari 2015
Jamaluddin Zuhri
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
i
LEMBAR NOTA PEMBIMBING ………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN …………….……………………………………
iii
HALAMAN DEKLARASI ……………………………….…………………
iv
HALAMAN MOTTO …………………………………….…………………
v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………….………………………………
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………
vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………
xiv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………
xv
DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………………
xvi
BAB I
BAB II
:
:
PENDAHULUAN …………………………………………
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………
1
B. Penegasan Istilah ……………………………….……
9
C. Rumusan Masalah ……………………………….……
11
D. Tujuan Penelitian .………………………………………
11
E. Manfaat Penelitian ……………………………………
12
F. Sistematika Penulisan …………………………………
13
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS......
16
A. Deskripsi Teori ………..................................................
16
xi
1. Prestasi Belajar Kognitif Qur’an Hadits .......................
16
a. Pengertian Prestasi Belajar Kognitif …………….
16
b. Tipe Prestasi Belajar Kognitif .............................
17
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Kognitif ......................................................... 2. Strategi Pembelajaran Active Learning ………………
26
a. Pengertian Strategi Active Learning ………......
26
b. Prinsip-prinsip Strategi Active Learning ……....
27
c. Komponen Strategi Active Learning ……………
27
d. Macam-macam Metode Active Learning..........
28
3. Metode Card Sort …………...................................
29
a.
Pengertian Card Sort ………………...............
29
b.
Prosedur Metode Card Short...........................
30
c.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort ….
32
d.
Penerapan Metode Card Sort dalam Pembelajaran Qur’an Hadits …………..................................
BAB III
:
19
32
B. Kerangka Pikir …………………………………….......
34
C. Kajian Penelitian yang Relevan.................................
37
D. Hipotesis Tindakan .......…………………………........
39
METODE PENELITIAN ……………………………………
40
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ………………………
40
B. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………..
41
C. Subyek Penelitian ……………………………………….
41
xii
BAB IV
BAB V
:
:
D. Fokus Penelitian ……………………………………….
41
E. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ………………….
42
F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………
47
G. Teknik Analisis Data …..……………………………...
50
H. Indikator Keberhasilan .…………………………………
51
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………
52
A. Hasil Penelitian ……...…………………………………
52
1. Pra Siklus ..……...…………………………………
52
2. Siklus I …..……...…………………………………
56
3. Siklus II …..……...…………………………………
66
B. Pembahasan ……………………………………………
74
PENUTUP ……………………………………………………
81
A. Kesimpulan ……………………………………………
81
B. Rekomendasi ……………………………………………
82
C. Kata Penutup ……………………………………………
83
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL : 1.1.
HALAMAN
TINGKAT PRESTASI BELAJAR KOGNITIF QUR’AN HADITS SISWA PRA SIKLUS …………………………………………………
7
3.2.
LEMBAR AKTIVITAS BELAJAR SISWA PER SIKLUS …………
48
3.3.
LEMBAR AKTIVITAS BELAJAR GURU PER SIKLUS …………
49
4.1.
TINGKAT PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS V A PADA PEMBELAJARAN PRA SIKLUS …………………………
53
4.2.
HASIL ANALISIS NILAI PRA SIKLUS ………………………........
55
4.3.
TINGKAT PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS V A PADA PEMBELAJARAN SIKLUS I ………………………………
60
4.4.
HASIL ANALISIS NILAI SIKLUS I ..………………………........
61
4.5.
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I ………...
63
4.6.
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS I ………....
63
4.7.
TINGKAT PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS V A PADA PEMBELAJARAN SIKLUS II ………………………………
69
4.8.
HASIL ANALISIS NILAI SIKLUS II …………………………........
70
4.9.
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II ………..
72
4.10 HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS II ………..
73
4.11 TINGKAT
KEMAJUAN
PENCAPAIAN
HASIL
BELAJAR
QUR’AN KOGNITIF HADITS SISWA PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II ................................................................................... xiv
79
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR: 3.1.
PROSEDUR
HALAMAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KELAS (PTK) .........................………………………………………
xv
42
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM:
HALAMAN
4.1.
PEMENUHAN KKM PRA SIKLUS ..………………………………
56
4.2.
PEMENUHAN KKM SIKLUS I ..………………………………
62
4.3.
PEMENUHAN KKM SIKLUS II ..………………………………
71
4.4.
TINGKAT KEMAJUAN PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PRA SIKLUS, SIKLUS I SERTA SIKLUS II ……………
xvi
80
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
Nama
: JAMALUDDIN ZUHRI
NIM
: 131310001041
Tempat/Tanggal Lahir
: Jepara, 20 Agustus 1976
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Menganti RT 06 RW 02 Kedung Jepara
Jenjang Pendidikan
: 1. MI Darul Hikmah Kedung Jepara lulus tahun 1989 2. MTs. Matholiul Huda lulus tahun 1992 3. MA. Matholiul Huda Bugel lulus tahun 1995 4. Fakultas Tarbiyah UNISNU Jepara semester X.
Demikian Riwayat Pendidikan Penulis ini dibuat dengan sesungguhnya, agar menjadikan maklum adanya.
Jepara, Februari 2015 Peneliti
JAMALUDDIN ZUHRI
xvii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak tahun 2006 telah diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP antara lain menggunakan pendekatan KBK yang memiliki ciri-ciri dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah/madrasah), lebih menitikberatkan pencapaian target kompetensi daripada penguasaan materi dan lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan peserta didik dan guru.
1
Dengan demikian, KTSP merupakan
kurikulum yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi tertentu yang harus dipelajari dan ditampilkan peserta didik. Kompetensi dasar harus dicapai peserta didik melalui pencapaian indikator yang disusun guru. Penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya merupakan media pengembangan sumber daya manusia (human resources), terutama bagi peserta didik (raw input) melalui transformasi, yaitu proses belajar. Dari transformasi ini diharapkan peserta didik menjadi lulusan yang mejadi “siap tampil” serta mempunyai kemampuan yang berkompetensi tinggi. Secara akademik sebenarnya proses belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang sangat kompleks dan multi dimensional. Proses belajar mengajar melibatkan interaksi personal yang unik yaitu interaksi antara guru
1
Muhaimin, et.all., Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Rajawali Pres, 2008), hal. 5
2
dengan siswa dan antara siswa dan siswa. Disinilah terasa pentingnya psikologi terutama psikologi belajar. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan
tingkah
yang
merupakan
hasil
latihan
penguatan
(reinforcement). Penguatan itulah yang merupakan sebab adanya perubahan tersebut. Kita mengatakan bahwa siswa telah mengalami belajar, bila ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya ia tidak melaksanakannya. 2 Pada intinya belajar
adalah
ingin
mendapatkan
pengetahuan,
keterampilan,
dan
pemahaman sikap mental, serta nilai-nilai.3 Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 telah dijelaskan tentang sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi : ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk kepribadian serta peradaban bangsa, yang martabat dalam rangka mencerdaskan upan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar pribadi manusia yang beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” 4 Dewasa ini siswa dihadapkan dengan permasalahan kurikulum pembelajaran yang terasa sangat membebani mereka. Hal ini lebih karena tuntutan perkembangan pendidikan saat ini, siswa diharapkan mampu untuk menguasai berbagai materi pelajaran yang telah disusun oleh pihak yang berkompeten. Akibatnya, menjadi hal yang sangat wajar ketika siswa ada yang mampu menghadapi kenyataan diatas dengan sendirinya. Bahkan ada juga 2
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997), hal. 61. 3 Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 21. 4 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3
yang kurang atau tidak mampu sama sakali. Hal ini terkait dengan faktor kemampuan diri masing-masing peserta didik yang bervariasi. Sebagai ilustrasi, dengan bekal kemampuan diri yang cukup baik akan sangat mudah menguasai materi pelajaran yang ada. Namun sebaliknya bagi yang bekal kemampuan diri yang sangat kurang akan terasa sulit bagi dirinya untuk menguasai materi pelajaran yang ada. Disamping itu ada hal yang mendasar mengapa siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga tidak mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik. Mereka
memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perhatian yang
berbeda-beda. Latar belakang keluarga,
sosial ekonomi,
dan lingkungan.
Membuat peserta didik berbeda dalam aktifitas, kreativitas, intelegensi, dan kompetensinya. Berdasar dari hal di atas, adalah peserta didik kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor kurang mampu menguasai pelajaran dengan baik. Tidak bisa dikatakan apa penyebab utamanya, namun penyebabnya adalah kompleks. Ditengarai kurang aktifnya peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas, karena peserta kurang memperhatikan penjelasan dari guru, faktor gaya mengajar guru yang kurang variatif, media pembelajaran yang digunakan, serta metode pembelajaran yang kurang inovatif. Sebagai akibatnya adalah siswa pada mata pelajaran Qur’an Hadits, prestasi belajar kognitif (pengetahuan) yang kurang maksimal.
4
Dalam pembelajaran di kelas, tentu saja membutuhkan pendekatan atau metode pembelajaran yang tepat dan efektif. Hal ini ditujukan untuk menunjang keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Tak pelak lagi, kadang-kadang guru sudah mempertimbangkan suatu metode pembelajaran yang dianggap baik dan tepat. Tetapi suatu metode pembelajaran tersebut kurang atau tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Hasilnya adalah kegiatan pembelajaran kurang bermakna, sehingga untuk mencapai prestasi belajar kognitif yang diinginkan ternyata sangat sulit. Dalam
mata
pelajaran
Qur’an Hadits untuk
siswa
pada
umumnya guru menggunakan metode pembelajaran ceramah. Dengan metode tersebut, siswa dituntut dan
melihat
untuk
duduk
dengan
tenang,
guru mengajar
selama
berjam-jam. Gaya
mendengarkan guru
yang
statis dapat menimbulkan kejenuhan siswa dalam mengikuti pelajaran, yaitu
adanya sikap
kurang perhatian
terhadap materi,
gelisah
dan
bosan. Metode ceramah sebaiknya digunakan apabila akan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang jumlahnya besar. Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa metode dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pembelajaran Qur’an Hadits adalah faktor yang
penting,
sehingga
berbagai
metode
dapat
digunakan
dalam
menyampaikan materi Qur’an Hadits, karena pada hakikatnya siswa lebih menyukai suatu pembelajaran yang menyenangkan atau melalui aktivitasaktivitas dalam kelas.
5
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), sebagaimana guru pada umumnya menggunakan metode pembelajaran yang sudah lazim diterapkan oleh guru. Terkait dengan pembelajaran Qur’an Hadits, peneliti menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pembelajaran. Akan tetapi, untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang bermakna dan kondusif sangat sulit menggunakan metode ceramah ini. Dengan metode ceramah ini, ternyata siswa kurang memperhatikan dan tidak konsentrasi terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Akibatnya dalam pencapaian hasil belajar/prestasi, siswa tidak mendapatkan nilai yang memuaskan. Sebagai seorang guru hal ini menjadikan penasaran terhadap kegiatan pembelajaran yang selama ini terapkan. Peneliti berusaha menanyakan pada siswa tentang metode pembelajaran yang digunakan. Ternyata diantara siswa ada yang menyatakan metode ceramah ini sangat membosankan dan menjenuhkan, karena terlihat sangat monoton/ ajeg. Atas dasar tersebut, peneliti mencoba untuk menggunakan metode yang lebih variatif agar tercipta pembelajaran yang bermakna. Maka peneliti tertarik menggunakan metode pembelajaran Card Sort (kartu sortir) terkait mata pelajaran Qur’an Hadits. Hisyam Zaini menjelaskan metode active learning adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, dengan menggunakan otak,
baik untuk menemukan
ide
pokok dari
materi
6
pelajaran, memecahkan masalah, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka ketahui ke dalam persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.5 Adapun Hartono menjelaaskan pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. 6 Maka dari itu, peneliti mencoba untuk memanfaatkan strategi pembelajaran inovatif active learning. Penggunaan strategi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa yang bersifat menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga siswa proaktif dalam mengikuti pelajaran, khususnya mata pelajaran Qur’an Hadits. Dengan demikian, prestasi belajar kognitif siswa dapat dihasilkan dengan maksimal. Selama ini hasil atau prestasi belajar kognitif siswa kurang maksimal, sebab dimungkinkan karena guru salah memilih strategi pembelajaran. Misalnya guru memilih model, metode atau pendekatan yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga guru harus mencari cara untuk memperbaiki
proses
pembelajaran,
salah satunya adalah dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif belajar.
5
Hisyam Zaini, et. all., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hal. xiv. 6 Hartono, Strategi Pembelajaran Active Learning: Suatu Studi Pembelajaran Berbasis Student Centered, (www.freshywordpress.com.).
7
Strategi pembelajaran yang diprediksi dapat melibatkan siswa aktif belajar adalah strategi pembelajaran active learning. Agar pembelajaran di kelas menciptakan suasana yang hidup, siswa juga betah dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran, guru harus menciptakan pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Maka dari itu, penulis mencoba untuk mengatasi agar siswa menjadi lebih aktif sehingga mampu menghasilkan prestasi belajar kognitif (pengetahuan) yang diinginkan. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pada siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Tahun Pelajaran 2014/2015, maka peneliti
mengadakan pembelajaran pra siklus yang
dilaksanakan pada tanggal pada tanggal 25 September 2014 dengan 29 subyek penelitian. Dalam kegiatan pra siklus ini dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar kognitif siswa MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung tergolong rendah. Ini dibuktikan hasil/prestasi belajar kognitif yang dicapai siswa dengan nilai rata-rata 67, siswa yang tuntas adalah 17 dari 29 siswa (51%), selebihnya yang belum tuntas adalah 12 dari 29 siswa (41%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1. Tingkat Prestasi Belajar Kognitif Qur’an Hadits Siswa Pra Siklus
7
Jumlah Siswa 29
Nilai Terendah 46
Nilai Tertinggi 81
Nilai Rata-rata 67
Tuntas 17 (59%)
Belum Tuntas 12 (41%)
Tingkat prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pada Pra Siklus siswa kelas V A di MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. 7
8
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tingkat prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits cukup rendah, yaitu sebesar 67 (<75). Padahal tingkat prestasi belajar kognitif dikatakan berhasil, apabila siswa memperoleh prestasi belajar kognitif minimal 75. Tingkat prosentase yang dihasilkan minimal 85% dari 29 jumlah siswa yang ada (25 dari 29). Maka perlu kiranya meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa sehingga dapat menghasilkan prestasi sesuai dengan yang diharap-harapkan. Maka perlu kiranya diterapkan srtategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa. Maka strategi pembelajaran active learning metode card sort, menurut peneliti lebih sesuai dengan kondisi siswa. Peneliti mencoba menggunakan pendekatan pembelajaran dengan metode card sort (memilah dan memilih kartu). Yang mana metode card sort sendiri adalah strategi yang berisi kegiatan kegiatan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendimaniskan kelas yang jenuh atau bosan. 8 Melihat kenyataan yang demikian penulis merasa prihatin dan ingin mengatasinya agar siswa dapat mencapai ketuntasan seperti yang diharapkan. Maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memperbaiki pembelajaran. Penulis menyadari banyak kesalahan pola pembelajaran yang dilakukan selama ini sehingga prestasi belajar kognitif tidak maksimal. Penulis terlalu tergesa-gesa dalam kegiatan
8
Hisyam Zaini, et. all., Op. Cit., hal. 50.
9
belajar mengajar (KBM), ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas, dan ingin segera tahu hasilnya. Berangkat
dari
latar
belakang
diatas,
penulis
bermaksud
menjadikannya dalam bentuk Penelitian Tindak Kelas (PTK) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Kognitif Qur’an Hadits
Melalui Strategi Active Learning Metode Card Sort pada Siswa Kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut : 1. Prestasi Belajar Kognitif Qur’an Hadits Menurut W.J.S. Poerwadarminta prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. 9Adapun menurut W.S. Winkel prestasi adalah bukti dari usaha yang telah dicapai”. 10 Sedangkan pengertian belajar menurut Hamdani merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca,
9
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, , 1984), hal 478. 10 W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hal 11.
10
mengamati, meniru, dsb.11 Adapun menurut A. Thonthowi belajar adalah perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan. 12 Sedangkan yang dimaksud dengan Qur’an Hadits dalam penelitian ini adalah bagian mata pelajaran dalam kurikulum MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara, khususnya kelas V A. Prestasi belajar adalah hasil atau bukti yang dicapai melalui proses untuk
melakukan
sesuatu
perbuatan/tingkah
laku,
apakah
perbuatan/tingkah laku berkat adanya pengalaman dan latihan. Sedangkan prestasi belajar kognitif adalah prestasi belajar siswa pada aspek kognitif menitikberatkan pada masalah bidang intelektual, sehingga kemampuan akal akan mendapatkan perhatian yaitu kerja otak untuk dapat menguasai berbagai pengetahuan yang diterimanya. 13 Prestasi belajar kognitif yang dimaksudkan di sini adalah prestasi belajar Qur’an Hadits. 2. Strategi Active Learning Startegi Active learning berasal dari bahasa Inggris. Menurut Kamus Inggris-Indonesia active
adalah aktif; bersemangat atau ikut
giat.14 Sedangkan learning adalah pengetahuan dalam hal
ini
yaitu
pembelajaran.15 Sehingga active learning berarti pembelajaran aktif.
11
Hamdani, Strategi Belajar dan Mengajar, (Jakarta: CV. Pustaka Setia, 2011), hal 20. A. Thonthowi, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1991), hal 99. 13 “Kasabonline, Prestasi Belajar”, https://kasabonline. wordpress.com/2012/04/15/ prestasi-belajar/ 14 John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1987), hal. 9. 15 Ibid., hal. 352. 12
11
Hartono menjelaskan strategi pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. 16 3. Pengertian Metode Pembelajaran Card Sort Metode Card Sort adalah strategi yang berisi kegiatan-kegiatan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendimaniskan kelas yang jenuh atau bosan. 17 C. Rumusan Masalah Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti mengajukan rumusan permasalahan : “Apakah strategi pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan prestasi belajar Qur’an Hadits pada siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015?” D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan 16 17
Hartono, Op. Cit. Hisyam Zaini, et. all., Op. Cit., hal. 51.
12
prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pada siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa dalam kegiatan pembelajaran. b. Dapat digunakan sebagai dasar untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif terkait dengan strategi pembelajaran active learning metode card sort. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti 1) Penelitian ini memberikan dampak positif dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran di waktu-waktu yang akan datang, sehingga tampak lebih profesional dalam menjalankan tugas. 2) Menambah pengalaman bagi penulis yang diharapkan dapat digunakan untuk referensi bagi kegiatan pembelajaran di kelas. b. Bagi Madrasah 1) Dengan penggunaan metode seperti card sort diharapkan madrasah, mampu meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa, sehingga menghasilkan nilai yang maksimal. 2) Untuk memperbaiki proses pembelajaran yang akan datang minimal sekolah mampu meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
13
14
c. Bagi Guru 1) Mampu
meningkatkan
kemampuan
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran di kelas, sehingga guru akan memanfaatkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan situasi pembelajaran yang dihadapi. 2) Guru akan menentukan metode dan media mana yang tepat dalam menyelesaikan
masalah
tersebut
sehingga
siswa
mampu
meningkatkan prestasi belajar kognitif sesuai dengan yang diharapkan.. F. Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah : 1. Bagian Awal Dalam bagian ini memuat beberapa halaman, diantaranya halaman judul, halaman nota pembimbing, deklasari, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta daftar grafik. 2. Bagian Isi BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini merupakan gambaran secara keseluruhan skripsi yang meliputi : latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, telaah pustaka, rumusan masalah, rencana pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis tindakan, metode penelitian serta sistematika penyusunan skripsi
15
BAB II
: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab kedua ini sub bab pertama membahas mengenai deskripsi teori yang meliputi: pertama, prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits yang berisi pengertian prestasi belajar kognitif, tipe prestasi belajar kognitif, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar kognitif; kedua strategi pembelajaran active learning, yang berisi pengertian strategi active learning, prinsip-prinsip strategi active learning, komponen strategi active learning, macam-macam metode active learning; ketiga, metode card sort yang berisi pengertian metode card sort, kelebihan dan kelemahan metode card sort, penerapan metode card sort dalam pembelajaran Qur’an Hadits, sub bab kedua adalah kerangka pikir, sub bab ketiga kajian penelitian yang relevan dan sub bab keempat adalah hipotesis tindakan.
BAB III
: METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek penelitian, fokus penelitian, prosedur penelitian tindakan kasus, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta indikator keberhasilan.
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini merupakan bab inti yang mana peneliti akan
16
membahas tentang hasil penelitian per siklus dan pembahasan BAB V
: PENUTUP Dalam bab ini adalah berisi tentang kesimpulan, rekomendasi dan kata penutup.
3. Bagian Akhir Dalam bagian ini memuat tentang daftar pustaka, lampiranlampiran serta daftar riwayat pendidikan penulis.
16 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar Kognitif Qur’an Hadits a. Pengertian Prestasi Belajar Kognitif Sebelum mengkaji pengertian prestasi belajar kognitif lebih dalam, penulis akan menguraikan lebih spesifik tentang pengertian prestasi belajar. Hal ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Menurut W.J.S. Poerwadarminta prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. 1 Adapun menurut W.S. Winkel prestasi adalah bukti dari usaha yang telah dicapai”. 2 Dari berbagai pendapat tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang diwujudkan dengan aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan pengertian belajar akan penulis uraikan beberapa pendapat dari para ahli, antara lain : Menurut Hamdani belajar merupakan belajar perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, mengamati, meniru, dsb. 3 Adapun menurut A. Thonthowi belajar adalah perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan.4 Menurut Sardiman bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku yang akan membawa perubahan pada individuindividu
1
hal 478.
2
yang belajar.
Perubahan tidak hanya
berkaitan dengan
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, , 1984),
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hal 11. Hamdani, Strategi Belajar dan Mengajar, (Jakarta: CV. Pustaka Setia, 2011), hal 20. 4 A. Thonthowi, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1991), hal 99. 3
17 penambahan pengetahuan. Akan tetapi, juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, minat, watak serta penyesuaian diri. 5 Dari beberapa pengertian dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja (dapat berbentuk membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dsb.) berkat pengalaman dan latihan sehingga mengakibatkan perubahan tingkah laku, sebagai hasil pengalaman dan interaksi terhadap lingkungan. Adapun pengertian prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan dengan nilai tes/angka nilai yang diberikan oleh guru. 6 Sedangkan prestasi belajar kogitif adalah prestasi belajar siswa pada aspek kognitif menitikberatkan pada masalah bidang intelektual, sehingga kemampuan akal akan mendapatkan perhatian yaitu kerja otak untuk dapat menguasai berbagai pengetahuan yang diterimanya. 7 Prestasi belajar kognitif yang dimaksudkan adalah prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits siswa. b. Tipe Prestasi Belajar Kognitif Ada beberapa tipe prestasi belajar kognitif, yang meliputi beberapa aspek sebagai berikut 8 : 1) Tipe prestasi belajar pengetahuan hafalan Pengetahuan hafalan, sebagai terjemahan dari knowledge. Cakupan pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang sifatnya faktual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu 5
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), hal 21. 6 Anton M. Moeliono, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia., (Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1996), hal710. 7 “Kasabonline, Prestasi Belajar”, https://kasabonline.wordpress.com/2012/04/15/prestasibelajar/ 8 “Macam-macam tipebelajar”,“http://www.referensimakalah.com/2012/10/prestasi-belajarkognitif.html
18 diingat kembali. Seperti: batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus dan sebagainya. 2) Tipe prestasi belajar pemahaman Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe prestasi
belajar
pengetahuan
hafalan.
Pemahaman
memerlukan
kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep, untuk itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep yang dipelajari. 3)
Tipe prestasi belajar penerapan Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi sesuatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Misalnya memecahkan
persoalan
dengan
menggunakan
rumus
tertentu,
menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan dan sebagainya. 4) Tipe prestasi belajar analisis Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai sesuatu integritas (kesatuan yang utuh), menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe prestasi belajar sebelumnya, yakni pengetahuan dan pemahaman aplikasi. Kemampuan menalar pada hakikatnya merupakan unsur analisis, yang dapat memberikan kemampuan pada siswa untuk mengkreasi sesuatu yang baru,
seperti:
memecahkan,
menguraikan,
memisahkan, membuat garis dan sebagainya.
membuat
diagram,
19 5) Tipe prestasi belajar sintesis Sintesis adalah tipe hasil belajar, yang menekankan pada unsur kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas. Beberapa bentuk tingkah laku yang operasional biasanya tercermin dalam kata-kata: mengkategorikan, menggabungkan, menghimpun, menyusun, mencipta, merancang, mengkonstruksi, mengorganisasi kembali, merevisi, menyimpulkan, menghubungkan, mensistematisasi, dan lain-lain. 6) Tipe prestasi belajar evaluasi Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya. Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam tipe hasil hasil belajar evaluasi, tekanannya pada pertimbangan mengenai nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya menggunakan kriteria tertentu. Dalam proses ini diperlukan kemampuan yang mendahuluinya, yakni pengetahuan, pemahaman aplikasi, analisis dan sintesis. Tingkah laku yang operasional dilukiskan pada kata-kata menilai, membandingkan, mengkritik, menyimpulkan, mendukung, memberikan pendapat dan lain-lain. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Kognitif Belajar merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu ke arah yang lebih baik. Perubahan itu meliputi perubahan
20 ketrampilan, pengetahuan, tingkah laku, dan persepsi individu (siswa). Hal ini tentu saja tidak mungkin terjadi tanpa proses. Oleh karena, banyak faktor yang terlibat dalam proses tersebut. Menurut M. Ngalim Purwanto mengikhtisarkan faktor-faktor sebagai berikut : 1) Faktor dalam, yang berasal dari dalam individu : (1) fisiologi (kondisi fisik, dan panca indera); (2) psikologi (bakat, minat, motivasi, kecerdasan dan kemampuan kognitif). 2) Faktor luar, yang berasal dari lingkungan (alam, dan sosial) dan instrumental (bahan pelajaran, guru, fasilitas, manajemen). 9 Menurut Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, faktor-faktor penyebab keberhasilan belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern (faktor dari dalam diri manusia) dan faktor ekstern (faktor dari luar diri manusia).10 Untuk lebih jelasnya faktor-faktor keberhasilan belajar dapat dijabarkan berikut ini : 1) Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia) a) Sebab yang bersifat fisik - Karena sakit. Seorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya, sehingga saraf sensoris dan motorisnya lemah. Akibatnya, rangsangan yang diterima inderanya lama, sarafnya akan bertambah lemah, sehingga ia tidak masuk sekolah yang mengakibatkan tertinggal belajarnya.
9
M. Ngalim Purwanto MP., Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 1986), hal 102. Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal 155-168. 10
21 - Karena kurang sehat. Anak yang kurang sehat kegiatan belajarnya akan terganggu, sebab ia mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang, kurang semangat, pikirannya terganggu. - Karena cacat tubuh. Cacat tubuh ini dibedakan atas : cacat tubuh yang ringan seperti pendengaran, kurang penglihatan dan cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisa hilang tangan dan kakinya. b) Sebab yang bersifat rohani - Intelegensi. Anak yang IQ nya tinggi dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Anak yang normal (90-110) dapat menamatkan sekolah (SD) tepat pada waktunya. Mereka yang memiliki IQ 110- 140 dapat digolongkan cerdas, 140 ke atas tergolong genius. Golongan ini mempunyai potensi untuk dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. - Bakat Bakat adalah potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan mudah mempelajari sesuai dengan bakat yang dimiliki. Apabila seseorang anak harus mempelajari bahan yang lain dari bakatnya ia akan cepat bosan, mudah putus asa, tidak senang. Hal-hal tersebut yang tampak pada anak suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau menerima pelajaran sehingga nilai rendah. 11 - Minat Dengan adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul keinginan untuk belajar. Sebaliknya, belajar yang tidak ada minatnya mungkin terkadang sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya, tidak sesuai dengan kecakapan, tidak sesuai 11
Ibid., hal 158.
22 dengan tipe-tipe khusus anak banyak menimbulkan problema pada dirinya. - Motivasi Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari,
mengarahkan
perbuatan
belajar.
Motivasi
dapat
menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya semakin besar kesuksesan dalam belajarnya. c) Faktor kesehatan mental Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi juga menyangkut segi kesehatan mental dan emosional. Hubungan kesehatan mental dengan belajar adalah timbal balik. Kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik, demikian pula belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang. Bila harga diri tumbuh akan merupakan faktor adanya kesehatan mental. 12 2) Faktor ekstern (faktor dari luar diri manusia) a)
Faktor keluarga Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Tetapi dapat juga sebagai faktor penyebab keberhasilan dalam belajar, yang termasuk di dalam adalah : 1) Faktor orang tua -
Cara mendidik anak Orang tua yang tidak/kurang memperhatikan pendidikan anakanaknya, mungkin acuh tak acuh, tidak mempunyai kemajuan belajar anak-anaknya, akan menjadi penyebab terganggunya kegiatan belajar bagi anak-anaknya. Hal ini akan berakibat anak tidak tentram, tidak senang di rumah, ia pergi mencari teman
12
Ibid., hal 160.
23 sebayanya hingga ia lupa belajar. Akibat lupa belajar, maka prestasi belajarnya akan sulit tercapai dengan optimal. 13 Hal ini sebagaimana Luqman memotivasi anaknya dalam Surat Luqman ayat 16 dijelaskan :
(16 : )ﻟﻘﻤﺎن
“(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya)”. (QS. Luqman : 16) 14 -
Hubungan orang tua dengan anak Sifat hubungan orang tua dan anak sering dilupakan. Kasih sayang dari orang tua menimbulkan mental yang sehat bagi anaknya. Demikian juga sikap keras, kejam, acuh tak acuh dari orang tua. Karena faktor ini akan menimbulkan belajarnya terganggu.
-
Contoh/bimbingan dari orang tua Orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya. Segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anakanaknya. Karena sikap orang tua yang bermalas-malas harus dijauhi. Demikian juga belajar memerlukan bimbingan orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar, tumbuh pada diri anak.15
13
Ibid., hal 161. R. Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, (Semarang, Karya Toha Putra, 1992, hal 329. 15 Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Op. Cit., hal 162. 14
24 2) Suasana rumah/keluarga Suasana keluarga yang sangat harmonis, mungkin anak dapat belajar dengan baik. Anak akan selalu berkonsentrasi dengan baik, sehingga mudah untuk belajar. Sehingga meraih prestasi belajar yang lebih baik. 3) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi disini digolongkan sebagai berikut : a) Kurangnya alat-alat belajar b) Kurangnya biayanya yang disediakan oleh orang tua c) Tidak mempunyai tempat belajar yang baik. 16 b)
Faktor sekolah 1) Guru Guru
dapat
menjadi
sebab
keberhasilan
belajar
siswa,
apabila : -
Guru tidak berkualitas, baik dalam pengambilan metode yang digunakan atau dalam mata pelajaran yang dipegangnya.
-
Hubungan guru dengan murid kurang baik. Hal ini bermula pada sifat dan sikap guru yang tidak disenangi oleh murid-muridnya, seperti kasar, suka marah-marah, tidak pandai menerangkan, menjengkelkan, tinggi hati, sombong dan sebagainya.
-
Guru menuntut standar pelajaran diatas kemampuan anak.
-
Kekeliruan dalam penerapan metode mengajar yang dilakukan oleh guru. 17
2) Faktor alat Alat-alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian yang tidak baik. Lengkapnya alat pelajaran akan menentukan : 16 17
Ibid., hal 163. Ibid., hal 165.
25 perubahan metode mengajar guru, segi dalamnya ilmu pengetahuan pada pikiran anak serta memenuhi tuntutan dari bermacam-macam tipe anak. 18 3) Kondisi gedung Ruangan
belajar
anak
harus
memenuhi
syarat
kesehatan
seperti : ruangan harus berjendela, dinding harus bersih, lantai tidak becek, dan keadaan gedung yang jauh dari tempat keramaian. 4) Kurikulum Kurikulum yang kurang baik misalnya : bahan-bahannya terlalu tinggi, pembagian bahan pelajaran tidak seimbang, serta adanya pendataan materi. 5) Waktu sekolah Apabila sekolah masuk sore, siang atau malam, maka kondisi anak tidak lagi dalam keadaan yang optimal dalam menerima pelajaran.19 c)
Faktor massmedia dan lingkungan sosial 1) Faktor massmedia meliputi : bioskop, surat kabar, majalah, bukubuku komik yang ada di sekeliling kita. Hal ini akan menghambat belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan, hingga lupa aktivitas belajar. 2) Lingkungan sosial - Teman bergaul. Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. Apabila anak sering bergaul maka ia akan malas untuk belajar. - Lingkungan tetangga. Corak kehidupan tetangga, misalnya suka main judi, minum arak, menganggur, pedagang tidak suka belajar akan mempengaruhi anak-anak dalam belajar. Aktivitas dalam
18 19
Ibid., hal 166. Ibid., hal 167.
26 masyarakat. Anak terlalu banyak mengikuti kegiatan organisasi, kursus, akan menyebabkan belajar anak menjadi terganggu. 2. Strategi Pembelajaran Active Learning a. Pengertian Strategi Active Learning Strategi Active learning berasal dari bahasa Inggris. Menurut Kamus Inggris-Indonesia Sedangkan
active
learning
adalah aktif; bersemangat atau ikut giat. 20
adalah
pengetahuan
dalam hal
ini
yaitu
pembelajaran.21 Sehingga active learning berarti pembelajaran aktif. Hartono menjelaskan strategi pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. 22 Strategi belajar active learning adalah strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai keterlibatan siswa agar lebih efektif dan efesien dalam belajar, dibutuhkan berbagai pendukung dalam proses belajar mengajar, yaitu dari sudut siswa, guru, situasi belajar, program belajar dan sarana belajar.23 Perlu penulis tegaskan bahwa yang dimaksud dengan strategi active learning adalah salah satu cara strategi belajar mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi siswa seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih efektif dan efisien.\
20
John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1987), hal. 9. Ibid., hal. 352. 22 “Hartono, Model-model Pembelajaran Aktif,” http://zanafa.com/blog/model-modelpembelajaran- aktif-drs-hartono-m-pd/ 23 Hamdani, Op. Cit., hal. 48. 21
27 b. Prinsip-prinsip Strategi Active Learning Ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya cara belajar siswa aktif diantaranya : 1) Perhatian dan motivasi dari siswa 2) Keterlibatan langsung dari siswa 3) Prinsip keterarahan pada titik pusat atau fokus tertentu 4) Prinsip hubungan sosial 5) Prinsip belajar sambil bekerja 6) Prinsip perbedaan perseorangan 7) Prinsip menemukan 8) Prinsip pemecahan masalah. 24 c. Komponen Strategi Active Learning Ada beberapa komponen yang harus nampak dalam proses belajar strategi active learning, diantaranya adalah: 1) Pengalaman Siswa akan belajar banyak melalui perbuatan. Pengalaman langsung mengaktifkan lebih banyak indra daripada hanya melalui pendengaran. 2) Interaksi Belajar akan berlangsung dengan baik dan meningkat kualitasnya apabila berdiskusi, saling bertanya dan mempertanyakan, dan atau saling menjelaskan. 3) Komunikasi Pengungkapan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan, merupakan kebutuhan siswa mencapai kepuasan.
24
Ibid., hal. 50.
dalam mengungkapkan dirinya untuk
28 4) Refleksi Apabila siswa mengungkapkan gagasannya kepada orang lain dan mendapat tanggapan, ia akan merenungkan kembali gagasannya, kemudian melalukan perbaikan sehingga memiliki gagasan yang lebih mantap.25 d. Macam-macam Metode Active Learning Ada beberapa model pembelajaran aktif (active learning) yang banyak dikenal, diantaranya adalah 26: 1) Card sort (kartu sortir) Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. 2) Jigsaw Learning Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. 3) Active Debate (debat aktif) Metode Pembelajaran yang dipergunakan adalah Active Debate (Debat aktif). Ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan siswa di dalam kelas bukan hanya pelaku debatnya saja. 4) Index Card Match Ini adalah model pembelajaran yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Artinya, siswa sudah memiliki bekal pengetahuan ketika masuk kelas.
25
http://anahmumuy.blogspot.com/2012/03/pendekatan-cara-belajar-siswa-aktif.html “Hartono, Op. Cit.
26
29 3. Metode Card Sort a. Pengertian Metode Card Sort Metode Card Sort adalah metode yang berisi kegiatan kegiatan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam metode ini dapat membantu mendimaniskan kelas yang jenuh atau bosan. 27 Metode Card Sort merupakan sebuah metode pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan. 28 Metode
ini
berpusat pada peserta didik, sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif dan guru sebagai fasilitator saja. Metode pembelajaran Card Sort bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda. Diantaranya ada peserta didik yang lebih senang membaca, diskusi, atau praktek langsung. Agar dapat membantu peserta didik belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar itu perlu diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi metode pembelajaran yang beragam dengan melibatkan indra belajar yang banyak. Siswa akan lebih cepat memahami pelajaran apabila siswa dilibatkan secara aktif baik mental maupun fisik. Salah satu ciri dalam metode Card Sort yaitu pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga materi yang telah dipelajari benar-benar difahami dan dimengerti 27
Hisyam Zaini, et. all., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hal. 50 28 Mel Silbermen, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Diterbitkan YAPPENDIS, Dicetak Bumimedia, 2004), hal. 121.
30 oleh siswa. Ciri khas dari pembelajaran aktif metode Card Sort ini adalah siswa mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya. Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar mengajar. 29 b. Prosedur Metode Card Sort Menurut Ismail SM prosedur-prosedur yang dilakukan dalam metode Card Sort adalah : 1) Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK (Standar Kompetensi) atau KD (Kompetensi Dasar) mata pelajaran yang diajarkan 2) Seluruh kartu diacak/dikocok agar campur 3) Bagikan kartu kepada murid dan pastikan masing-masing memperoleh satu (boleh dua) 4) Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya 5) Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di papan secara urut 6) Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya 7) Mintalah salah satu pertanggungjawaban kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya 8) Berikan aspirasi setiap hasil kerja murid.30
29
“Metode Card Sort Blog Pendidikan Biologi” « BIOLOGI ONLINE.htm Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail, 2008), hal. 88-89. 30
31 Senada dengan pendapat diatas, adalah Hartono juga menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam metode card sort adalah : 1) Masing-masing siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran. Kartu
indek
dibuat
berpasangan
berdasarkan
definisi,
kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dll. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya. 2) Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori. 3) Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama. 4) Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.31 Pendapat lain tentang prosedur-prosedur metode Card Sort sebagai berikut : 1) Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak. 2) Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas. 3) Mintalah peserta didik untuk mencari temannya yang
memiliki
kertas/kartu yang berisi yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya. 4) Mintalah mereka untuk mempresentasikannya. 32
31 32
Hartono, Op. Cit. “Metode Card Sort Blog Pendidikan Biologi” « BIOLOGI ONLINE.htm
32 c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort Tidak ada suatu metode pembelajaran yang sempurna, paling terbaik dan sempurna suatu metode metode pembelajaran tertentu tentu mempunyai kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali adalah metode card sort
itu sendiri. Adapun kelebihan dan kelemahan metode card sort
adalah : 1) Kelebihan a) Guru mudah menguasai kelas b) Mudah dilaksanakan c) Mudah mengorganisir kelas d) Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak e) Mudah menyiapkannya f) Guru mudah menerangkan dengan baik 2) Kelemahan Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula. 33 d. Penerapan Metode Card Sort dalam Pembelajaran Qur’an Hadits Metode Card Sort merupakan sebuah metode pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan. 34 Metode
ini
berpusat pada peserta didik, sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif dan guru sebagai fasilitator saja. 33 34
Ibid. Mel Silbermen, Op. Cit., hal. 121.
33 Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat menggunakan metode yang tepat serta mengajak siswa untuk aktif bergerak sehingga dapat membuat siswa merasa senang dan pelajaran tidak terasa membosankan. Metode Card Sort merupakan metode yang baru, yang akhir-akhir ini mulai digunakan di semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Metode ini lebih bervariatif dibanding dengan model pembelajaran yang terdahulu. Untuk menjembatani berbagai tipe dalam belajar siswa, guru harus pandai memanfaatkan metode pembelajaran agar siswa melaksanakan kegiatan belajar dengan optimal. Guru harus arif dan mengetahui, bahwa ada diantara siswa yang lebih senang membaca, ada yang lebih senang berdiskusi dan ada juga yang senang praktek langsung. Sehingga untuk membantu siswa dalam belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar perlu diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi metode pembelajaran yang beragam yang melibatkan indra belajar yang banyak, salah satunya dengan menggunakan metode Card Sort. 35 Metode
Card Sort bila diterapkan dalam pembelajaran Qur’an
Hadits di MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah siswa lebih menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus membuat siswa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan, sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai.
35
Hisyam Zaini, et. all., Op. Cit., hal xvii
34 B. Kerangka Pikir Metode card sort sendiri adalah metode yang berisi kegiatan kegiatan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam metode ini dapat membantu mendimaniskan kelas yang jenuh atau bosan. 36 Metode Card Sort merupakan sebuah metode pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan.37 Fatah dalam Biologi Online menjelaskan metode Card Sort (mensortir kartu) yaitu suatu metode yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. 38 Metode Card Sort, dengan menggunakan media kartu dalam praktek pembelajaran,
akan
membantu
siswa
dalam
memahami
pelajaran
dan
menumbuhkan motivasi mereka dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan metode Card Sort, guru hanya berperan sebagai fasilitator, yang memfasilitasi siswanya dalam pembelajaran, sementara siswa belajar secara aktif dengan fasilitas dan arahan dari guru. Card Sort yaitu motivasi dari guru; bagi kartu kosong secara acak; guru mencari kata kunci di papan; siswa mencari kata sejenis (satu tema) dengan temannya; diskusi kelompok berdasarkan temanya; menyusun kartu di papan dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya. 39 Eksistensi strategi pembelajaran active learning metode Card Sort bukanlah muncul menggantikan metode-metode konvensional seperti ceramah, tanya jawab atau diskusi. Akan tetapi, metode pembelajaran ini dihadirkan sebagai 36
Ibid., hal. 50. Mel Silbermen, Loc. Cit. 38 “Metode Card Sort Blog Pendidikan Biologi” « BIOLOGI ONLINE.htm 39 “Ata Romba, Metode Card Sort”,
[email protected] 37
35 metode pembelajaran yang bersifat komplementer (pelengkap) metode-metode pembelajaran terdahulu. Melalui metode card sort pula, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam PBM, melainkan dapat pula belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Pada metode pembelajaran card sort, guru bukan lagi berperan sebagai satu-satunya narasumber dalam PBM, tetapi berperan sebagai mediator, stabilisator, dan manajer pembelajaran. Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana keterbukaan dan demokrasi akan memberikan kesempatan yang optimal bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai materi yang dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap dan ketrampilan sosialnya sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat, sehingga perolehan dan prestasi belajar kognitif siswa akan semakin meningkat. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut aktif dan mampu bekerjasama dengan siswa lainnya. Dengan pengalaman yang baru ini memungkinkan bagi siswa untuk selalu berinisiatif, menemukan sendiri materi belajar yang diajarkan dalam PBM menggunakan metode card sort. Siswa telah dibekali potonganpotongan kertas kartu sortir berisi indeks materi pelajaran yang terangkum dalam SK/KD. Dengan sendirinya siswa akan mengalami dan menemukan point-point penting materi pembelajaran tanpa harus menunggu penjelasan mendalam dari gurunya. Selanjutnya materi pembelajaran yang didapatnya akan ditransfer dan diolah serta disimpan dalam otak pikirannya (memori otak). Sehingga sangat mudah bagi mereka untuk memanggil materi pembelajaran yang telah disimpannya
36 apabila dipanggil kembali. Suatu misal, ada kegiatan ulangan atau tes sangat mungkin bagi siswa untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Karena mereka telah cukup menguasai materi-materi pelajaran yang telah diperolehnya dalam kegiatan pembelajaran dengan metode card sort. Dengan demikian, logikanya adalah siswa cukup menguasai materi pembelajaran dan akhirnya dapat menghasilkan prestai belajar yang memuaskan. Penggunaan metode card sort (kartu sortir) sangatlah efektif karena dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Hal itu dapat terlihat dari peranan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian tindakan kelas ini. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru menempatkan diri sebagai sosok yang dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap guru sebagai pemimpin belajar, fasilitator belajar, moderator belajar sekaligus sebagai evaluator belajar. Penggunaan metode kartu sortir dalam pembelajaran Qur’an Hadits ini cukup efektif untuk memberikan pengalaman menarik bagi para siswa dalam upaya memahami isi kandungan Al-Qur’an, menguatkan hafalan ayat dan penguasaan terjemahnya, baik secara utuh ayat perayat maupun berdasarkan mufrodat kata perkata. Metode ini dalam prakteknya juga ada nuansa permainannya sehingga lebih menarik dan menyenangkan para siswa kelas V MI Tamrinuth Thullab yang memang pada dasarnya masih cendrung suka bermain karena faktor usianya, sehingga hal ini tentu sangat membantu para siswa dalam pemahaman bahan pelajaran
yang
disajikan,
disamping
juga
sangat
bermanfaat
untuk
mengembangkan motivasi intrinsik para siswa dalam mengikuti proses
37 pembelajaran serta melatih mereka dalam pengendalian emosi ketika
menang
ataupun kalah saat berkompetisi. Dengan demikian tujuan pembelajaran secara tidak langsung akan lebih mudah tercapai dan upaya peningkatan prestasi belajar kognitif kususnya Qur’an Hadits dapat dimaksimalkan. Lain halnya ketika siswa hanya disuguhi dengan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan, bersikap pasif, monolog sehingga membuat siswa cendrung bosan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadikan para siswa menangkap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk mengingat materi yang disampaikan melalui metode ceramah saja, siswa akan mengalami kesulitan untuk mengungkapkan pengetahuan yang didapat dalam terutama saat menjawab soalsoal tes evaluasi yang tentu akan berimbas juga pada merosotnya prestasi hasil belajar. C. Kajian Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti antara lain Siti Maria Ulfa (2004), Khamdanah (2010) dan Endah Wahyuningsih (2013). Siti Maria Ulfa (2004) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Gaya Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Bidang Studi Akidah Akhlak Siswa SMU Muhammadiyah 2 Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2003-2004”, memaparkan untuk mengefektifkan pembelajaran bakat siswa harus ditopang oleh adanya peran yakni salah satunya adalah guru. Guru berperan terhadap siswa, guru memiliki karakter pembimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa. Sehubungan dengan hal itu adanya interaksi guru dan siswa, sebagai contoh; bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang diterapkan, media yang digunakan, dan sebagainya. Tetapi dalam maksud ini
38 komponen salah satu pokok yang intim dengan kegiatan belajar-mengajar, serta mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar siswa yaitu masalah gaya mengajar. Maka upaya itulah yang akan mengantarkan pada keberhasilan proses yang baik (menyentuh pada dataran indikator gaya mengajar yakni, gaya kognitif siswa dan responsif siswa terhadap stimulus). Adapun gaya mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI di SMU Muhammadiyah 2 Mayong Jepara. Khamdanah (2009) melakukan penelitian dengan judul “Korelasi antara Pelaksanaan Tata Tertib dengan Prestasi Belajar PAI Peserta didik SDN Surodadi 01 Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010”, memaparkan
apabila kondisi
kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan dengan baik, maka peserta didik dapat mewujudkan harapan prestasi belajar yang lebih baik. Namun sebaliknya jikalau kegiatan belajar mengajar terganggu dengan sebagian peserta didik yang membuat suasana belajar tidak kondusif, sudah barang tentu kegiatan belajar mengajar akan terganggu. Endah Wahyuningsih (2013) melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Peningkatan Kemampuan Berwudlu melalui Metode Modelling dan Media Audiovisual pada Siswa Kelas II Semester I SDN Rau Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013, memaparkan peningkatan kemampuan berwudlu sesuai dengan rukun wudlu. Metode modelling dapat dikatakan sebagai metode yang menghadirkan model yang ditiru oleh siswa sebelum melakukan tugas tertentu. Media audiovisual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Cara belajar menggunakan model akan lebih cepat dipahami siswa daripada hanya bercerita atau memberikan penjelasan kepada siswa. Media audiovisual selain sebagai alat bantu pembelajaran, juga dapat menarik perhatian dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
39 D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah ”dengan
strategi
pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pada siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015.”
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian
deskriptif
menggambarkan fenomena peneliti
dari
subjek
merupakan
atau
populasi
yang berupa
penelitian
tertentu
individu,
yang
yang diperoleh
organisasional
atau
perspektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk menjelaskan aspek yang relevan dengan
fenomena
yang diamati
dan menjelaskan
karakteristik fenomena atau masalah yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dimana penelitian deskriptif ialah satu cara penelitian dengan menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada, tanpa dilebih-lebihkan.
Penelitian
deskriptif
sering
disebut
sebagai
noneksperimen, dikatakan demikian karena penelitian ini seseorang yang meneliti
tidak
melakukan
manipulasi
variabel
dan
juga
selalu
mengutamakan fakta, sehingga peneliti ini murni menjelaskan dan menggambarkannya. 1 2. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kuantitatif (angka/pendekatan statistik).
1
”Pengertian Penelitian Deskriptif, Seputar Pendidikan003.blogspot”, seputarpendidikan003. blogspot.com/2013/08/pengertian-penelitian-deskriptif.html
36
http://
41
Pendekatan
statistik
dipergunakan
untuk
mengolah
dan
menganalisis data. Yang mana statistika adalah untuk mengembangkan teknik-teknik untuk mengklasifikasikan data menyajikan data yang sangat membantu bagi peneliti. Dengan menggunakan teknik-teknik penyajian data seperti yang dikembangkan statistik, misalnya dalam bentuk tabel dan grafik hal itu mudah dimengerti oleh orang lain. 2 B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian di kelas VA MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor, Jln. Sowan– Kedung Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara 2. Waktu penelitian dimulai bulan Juli 2014 pada semester I (Gasal). C. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas V A di MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Mata pelajaran yang dijadikan obyek PTK adalah Qur’an Hadits dengan SK: Memahami arti surahsurah pendek dan materi : 1) Menerjemahkan Surah Al-Kafirun, 2) Menerjemahkan Surah Al-Maa’un, (3) Menerjemahkan Surah At-Takaatsur. Jumlah siswa kelas V A adalah 29 anak (semua siswanya adalah laki-laki). D. Fokus Penelitian Adapun fokus penelitian ini adalah Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits dengan strategi pembelajaran active
2
98.
Sumadi Suryasubrata, Metode Penelitian, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1988), hal.
36
42
learning metode card sort pada siswa kelas V A di MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. E. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini menggunakan dua kali siklus. Suharsimi Arikunto dalam Suyadi menyatakan setiap siklus PTK terdiri atas 4 tahap, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. 3 Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Dilanjutkan ke siklus berikutnya Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)4
3 4
Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Diva Press, 2010), hal. 49. Ibid., hal. 50.
36
43
Adapun lebih jelasnya prosedur Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dapat peneliti jelaskan sebagai berikut : 1. Pra Siklus Sebelum melakukan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan penelitian awal pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal 25 dan 28 September 2014 dengan SK: Memahami arti surah-surah pendek dan KD: Menerjemahkan Surah Al-Kafirun. Pada tahap pra siklus, peneliti dan kolaboran melakukan pembelajaran menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada akhir pembelajaran, peneliti melakukan evaluasi. Dari evaluasi ini, akan diketahui hasil belajar awal siswa saat masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil awal yang diperoleh pada tahap pra siklus ini digunakan sebagai bahan perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan II. Sehingga akan diketahui apakah ada peningkatan hasil belajar pada tiap siklusnya. 2. Siklus I a. Perencanaan 1) Mempersiapkan konsep materi
yang akan
dijadikan bahan
pembelajaran yaitu dengan SK: Memahami arti surah-surah pendek dan KD : Menerjemahkan Surah Al-Maa’un. 2) Guru menyiapkan kebutuhan peralatan metode card sort berisi tentang kartu induk (topik utama) dan kartu rincian tentang materi pokok tersebut diatas
36
44
3) Peneliti dan guru mitra secara kolaboratif membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan materi pokok memahami arti surah-surah pendek (Surah Al-Maa’un) 4) Peneliti menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, lembar refleksi, RPP dan evaluasi b. Tindakan 1) Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dengan metode sort dan tugas yang harus dilaksanakan siswa secara singkat, jelas dan penuh suasana kehangatan. Guru mitra bertindak sebagai pengamat 2) Peneliti siap menyajikan KD tentang menerjemahkan Surat AlMaa’un. Guru mitra sebagai pengamat dan pencatat. 3) Pada awal kegiatan, peneliti membuat beberapa kelompok. Peneliti membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan materi pokok menerjemahkan Surat Al-Maa’un kepada tiap kelompok yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir (pilih) tidak nampak. 4) Mempersilakan siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama, peneliti dapat mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa menemukannya sendiri. 5) Setelah mendapat kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel di depan sesuai urutannya
36
45
6) Peneliti mempersilakan siswa untuk menerangkan urutan kartu yang ditempel oleh masing-masing kelompok 7) Peneliti meminta kepada setiap kelompok untuk mensortir kartukartu tertentu. Setiap kelompok memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar. 8) Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama. 9) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti 10) Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari 11) Guru memberikan tugas/PR secara individual kepada para siswa tentang materi pokok yang sedang dipelajari c. Pengamatan 1) Guru mitra (sebagai pengamat) mengamati kerja kelompok siswa dan keberhasilan siswa dalam melaksanakan tugas 2) Secara aktif mengamati jalannya proses pembelajaran 3) Mengamati aktivitas siswa saat menerangkan urutan kartu yang ditempel oleh masing-masing kelompok 4) Mengamati aktivitas siswa saat mensortir kartu-kartu tertentu yang berisi pembahasan materi (metode sort card) 5) Pengamatan partisipatif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah siswa diberi tugas rumah secara individual
36
46
6) Mengamati/mencatat siswa yang berani bertanya kepada guru dan siswa yang menyortir kartu dengan benar akan memperoleh nilai d. Refleksi 1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran card sort pada siklus I, termasuk kemungkinan mengubah susunan anggota kelompok berdasarkan kinerja kelompok 2) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II 3. Siklus II Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II mirip dengan kegiatan pada siklus I. Pada kesempatan ini peneliti mempersiapkan konsep materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran yaitu dengan SK: Memahami arti surah-surah pendek dan KD: Menerjemahkan Surah At-Takatsur. Adapun Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. a. Tahapannya tetap perencanaanm tindakan pengamatan dan refleksi b. Materi pembelajaran berkelanjutan c. Diharapkan kinerja tiap siswa dalam menyortir kartu semakin meningkat
36
47
F. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh informasi yang valid dan reabel dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, maka perlu kelengkapan data, kualitas alat pengumpulan data dan ketepatan analisisnya. 1. Jenis Data a.
Data hasil belajar siswa
b.
Data siswa dan guru selaku peneliti
c.
Data keaktifan siswa
2. Cara Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik untuk pengumpulan data, yaitu: a. Melalui tes Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, intelegensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.5 Metode ini digunakan untuk mendapatkan hasil prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits siswa kelas V A MI Tamrinut Thullab Sowan Lor Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara b. Hasil pengamatan Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal. 138
36
48
bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.6 Observasi digunakan untuk memperoleh data di lapangan dengan alasan untuk mengetahui situasi, menggambarkan keadaan, melukiskan bentuk. Pada tahap awal, peneliti melakukan observasi untuk melihat, mensurvei dan mengamati secara langsung aktivitas belajar Qur’an Hadits pada siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara. Pengamatan dilakukan untuk mengamati jalannya pelaksanaan tindakan, yaitu memantau jalannya proses pembelajaran Qur’an Hadits dengan metode Card Sort. Sedangkan hasil dari pengamatan ini diperoleh data aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dalam mengajar yang tertera dalam dua tabel berikut : 1) Tabel pengamatan aktivitas belajar siswa Tabel 3.1. Lembar Aktivitas Belajar Siswa per Siklus NO
ASPEK YANG DIAMATI
1
Perhatian siswa pada materi pelajaran
2
Semangat siswa dalam mengikuti pelajaran
3
Keberanian siswa dalam bertanya
4
Kemampuan siswa kesungguhan dalam belajar
RESPON ADA TIDAK
KOMENTAR
serta
6
Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007) hal. 145
36
49
5
Penerimaan siswa pada materi pelajaran
6
Keaktifan siswa di dalam kelas 2) Tabel pengamatan aktivitas mengajar guru Tabel 3.2. Lembar Aktivitas Mengajar Guru per Siklus
NO
RESPON ADA TIDAK
ASPEK YANG DIAMATI
1
Persiapan program pembelajaran
2
Membuka pelajaran
3
Memotivasi siswa
4
Penyajian materi
5
Metode yang direncanakan
6
Pelaksanaan evaluasi
7
Penggunaan waktu
8
Penggunaan media
9
Mengakhiri pembelajaran
KOMENTAR
3. Metode Wawancara/Interview Metode interview adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan)
dan
terwawancara
(yang
memberikan
jawaban
atas
pertanyaan). 7 Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara. Jadi peneliti mengumpulkan data dengan cara mewawancarai secara langsung dengan
pihak-pihak
dalampermasalahan
yang
bersangkutan,
penelitian
ini.
terutama
Misalnya
yang
dengan
terkait
melakukan
wawancara dengan informan, sebagai berikut : wawancara dengan siswa 7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 186.
36
50
kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor, wawancara dengan kepala MI atau bahkan wawancara dengan guru mata pelajaran Qur’an Hadits. G. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menjawab hipotesis yaitu ” dengan strategi pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pada siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Lexy J. Moelong termasuk bagian dari penelitian kualitatif
yang memiliki
karakteristik antara lain: ilmiah,
manusia bagai instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data secara deduktif, deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, adanya fokus, danya kriteria untuk keabsahan data, desain penelitian bersifat sementara, dan asil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. 8 Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif-komparatif. Dimana dalam mengumpulkan serta menyajikan data disamping berujud angka-angka, juga bersifat memaparkan obyek yang diteliti berdasarkan fakta aktual. Dalam hal ini, disamping menggunakan penggambaran/pencandraan (deskriptif), penulis menggunakan bentuk angka-angka dalam mengumpulkan, menyusun dan menyajikan data secara statistik. Selanjutnya penulis juga melakukan suatu perbandingan antar siklus, sehingga ditemukan hasil yang signifikan dalam penelitian ini. 8
Ibid., hal. 8.
36
51
H. Indikator Keberhasilan Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari: 1. Kegiatan pembelajaran telah berhasil, apabila prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pada siswa dinyatakan telah tercapai 2. Nilai Qur’an Hadits minimal 75 (sesuai dengan KKM) 3. Prosentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 75, minimal 85% dari 29 siswa
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Studi
pendahuluan
(pra-survey)
dimaksudkan
untuk
mengumpulkan informasi tentang kegiatan belajar mengajar siswa. Kegiatan pra siklus ini dilaksanakan pada tanggal 25 dan 28 September 2014 dengan alokasi waktu 2 x pertemuan (4 × 20 menit), dengan materi Surah AlKaafirun. Dari pengumpulan data tersebut akan diperoleh kegiatan pembelajaran Qur’an Hadits yang dilaksanakan di kelas V A di MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara. Hal ini diperlukan dalam sebuah penelitian yang akan mengembangkan model atau pendekatan dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran. Karena, pengembangan sebuah model yang dilakukan perlu didasari oleh data empirik tentang bagaimana proses belajar mengajar di kelas. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran pada siswa kelas V A di MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode pembelajaran yang berlangsung masih monolog (satu arah), dimana guru masih berperan sebagai subyek yang memperlakukan bagi siswa sebagai obyek, guru dianggap paling tahu dan paling mengerti. Sehingga selama proses pembelajaran berlangsung
52
53
keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang aktif. Selain itu siswa kadang bosan dengan model pembelajaran klasik (seperti ceramah, tanya jawab, dsb.), sehingga siswa kurang serius dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh, pembelajaran Qur’an Hadits selama ini belum mencapai keberhasilan yang memuaskan. Di samping materi yang terlalu banyak, waktu yang tersedia kurang, serta strategi pembelajaran atau model pembelajaran yang dipakai guru dalam menyampaikan materi masih monoton atau didominasi oleh guru semata. Akibatnya, prestasi belajar kognitif siswa selama dalam pembelajaran sangat rendah. Ini dibuktikan dengan hasil prestasi belajar kognitif siswa adalah 66 (<75), siswa yang tuntas terdiri 17 dari 29 siswa yang ada. Sehingga dapat dikatakan masih
tergolong
sangat rendah belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Padahal KKM Qur’an Hadits sebesar 75, ini berarti 66 < 75. Maka perlu adanya pembelajaran pada siklus berikutnya.
Demikian prestasi belajar kognitif pada
pembelajaran pra siklus kelas V MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut : Tabel 4.1. Tingkat Prestasi Belajar Kognitif Siswa Kelas V A Pada Pembelajaran Pra Siklus No. Resp. 1 2 3 4
Nama Responden Abdul Hamid Labib Adi Kurnia Ahmad Faisal Ah. Rizal
Prestasi Belajar Kognitif
Keterangan
80 75 60 75
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
54
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Ah. Azwar Ananda Aditya Bintang Sabda Dwi Cahyadi Ibnu Fitria M. Syahrul M. Adits Arifin M.Andre M. Ardiansyah M. Sabtu Mardlotillah M. Bayakhi M. Nafe' Rangga Ryan Anang Siffa Maulana Teguh Ulil Ulil Absor Nanda Pratama M. Riyanto Ah. Fahmi M. Haikal Rizqi Afi Abd. Aziz Abd. Hamid M. Biyul Rata-Rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Tuntas Belum Tuntas % Ketuntasan
54 76 75 48 81 56 76 75 55 75 58 75 52 75 78 76 49 48 78 46 55 77 50 75 76 67 46 81 17 12 59%
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
Untuk lebih jelasnya, analisis prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits pra siklus untuk siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan dapat dilihat pada tabel berikut :
55
Tabel 4.2. Hasil Analisis Nilai Pra Siklus No
Keterangan
Nilai
1.
Nilai rata-rata
67
2.
Nilai tertinggi
81
3.
Nilai terendah
46
4.
Siswa tuntas
17
5.
Siswa belum tuntas
12
6.
Tingkat ketuntasan
59%
Hasil pelaksanaan pembelajaran Qur’an Hadits pada pra siklus belum memuaskan karena prosentase siswa yang tuntas hanya 59% (59%<85%). Terbukti siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal hanya 17 siswa, terdapat 12 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Dengan demikian, pada pembelajaran pra siklus pelajaran Qur’an Hadits menggunakan metode ceramah materi Surah Al-Kaafirun belum tuntas. Ditambah lagi keaktifan siswa dalam pembelajaran rendah hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya anak yang mondar-mandir di kelas, bergurau dengan teman. Dengan demikian masih perlu dilaksanakan kegiatan pembelajaran perbaikan pada siklus I. Berdasarkan data tersebut dapat digambarkan KKM atau ketuntasan mengajar pada diagram berikut:
56
Diagram 4.1. Pemenuhan KKM Pra Siklus Tidak Memenuhi KKM 41%
Memenuhi KKM Tidak Memenuhi KKM
Memenuhi KKM 59%
Berdasarkan diagram
diatas dapat dijelaskan bahwa 17
siswa atau 59% responden yang memenuhi KKM atau tuntas. Selebihnya, 12 siswa atau 41% belum memenuhi KKM atau belum tuntas. 2. Siklus I a. Perencanaan Siklus I merupakan proses pembelajaran dengan materi Surah Al-Maa’un, menggunakan metode card sort, pada tanggal 2, 5, 8 dan 11 Oktober 2014 dengan alokasi waktu 4 pertemuan (8 × 20 menit). Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan antara lain: 1)
Materi pembelajaran Al-Qur‟an Hadits tentang materi Surah Al-Maa’un melalui metode Card Sort.
2)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (terlampir).
57
3)
Instrumen angket (terlampir).
4)
Menyiapkan lembar observasi (terlampir).
b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran Qur’an Hadits ini, guru dituntut untuk mampu meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa agar serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Padahal untuk langkah ini guru harus mempunyai beberapa strategi khusus agar supaya siswa tetap tertarik dan senang dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, peneliti memilih metode pembelajaran jenis card sort dalam rangka meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadits. Adapun pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan penggunaan metode card sort dalam rangka meningkatkan prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits adalah sebagai berikut : 1) Guru memberi salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2) Sebelum
menyampaikan materi pelajaran, guru menjelaskan
sekilas tentang metode pembelajaran card sort 3) Mempersilakan siswa bertanya tentang metode pembelajaran card sort 4) Selanjutnya baru guru menjelaskan materi pelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar tentang materi Surah Al-Maa’un
58
5) Sebelum
melanjutkan
pembahasan
materi
pelajaran,
guru
mengkonfirmasi kembali tentang metode pembelajaran card sort 6) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok berkemampuan beragam dan dilakukan secara acak dan berganti-ganti 7) Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusif 8) Guru membagikan kartu yang berisikan sub materi pelajaran. 9) Lalu mempersilakan siswa untuk mencari rekan-rekannya yang membawa kartu/istilah yang sesuai. 10) Setelah
mendapat
rekan/kelompok
yang
sesuai
kemudian
didiskusikan, diurutkan dan ditempel sesuai urutannya. 11) Guru mempersilakan siswa untuk menerangkan urutan kartu yang ditempel oleh masing-masing kelompok. 12) Selanjutnya guru mengapresiasi (menampung) pendapat siswa dan mengklarifikasi materi yang menjadi bahan diskusi. 13) Siswa
diberi
kesempatan
untuk
bertanya
tentang
materi
pembelajaran yang tidak dimengerti 14) Guru memberikan penghargaan kelompok berupa reward and punishment) 15) Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari Pada saat guru menjelaskan materi siswa kelihatan tegang, apalagi pada saat guru menggunakan/menerapkan metode card sort
59
(metode pembelajaran dengan memilah milih kartu). Kebanyakan siswa masih
canggung dan belum terbiasa menggunakan metode
pembelajaran ini. Padahal guru telah menjelaskan secara berulangulang serta mereview tentang metode pembelajaran Card Sort. Hal demikian harus dimaklumi, karena metode ini termasuk jenis inovasi pembelajaran yang sifatnya baru dan perlu dibahas secara khusus. Sesuai dengan konsekuensi metode pembelajaran card sort, apabila siswa salah atau keliru menyusun kartu sortir maka dikenai hukuman (sanksi, punishment). Adapun hukuman dari guru sifatnya adalah edukatif (mendidik), sebatas tidak membuat siswa takut, contoh hukumannya menulis salah satu ayat Al-Qur’an Surat Al-Maa’un. Pada siklus I ini siswa sering melakukan kesalahan dalam menerapkan metode pembelajaran card sort. Sehingga banyak diantara siswa yang mendapat hukuman. Bagi mereka yang berhasil menyusun kartu sortir, maka sebagai kompensasinya adalah reward, berupa apresiasi/pujian yang diberikan oleh guru. Selanjutnya guru dan siswa melaksanakan skenario yang telah ditentukan, yakni guru menjelaskan cara penggunaan metode card sort agar siswa memahaminya, sehingga tidak terjadi banyak kesalahan yang dilakukan siswa. Melihat kembali pembelajaran pada siklus I tingkat prestasi belajar kognitif menunjukkan belum memuaskan, hasil belajar Qur’an Hadits baru mencapai nilai rata-rata 77 (≥75) namun ketuntasan baru
60
72% (<85%). Dalam penelitian ini, peneliti membuat soal yang akan dikerjakan oleh 29 subyek penelitian yang terdiri 10 soal. Secara lengkap tingkat prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits siswa kelas V A pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3. sebagai berikut: Tabel 4.3 Tingkat Prestasi Belajar Kognitif Siswa Kelas V A Pada Pembelajaran Siklus I No. Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Resp. Abdul Hamid Labib Adi Kurnia Ahmad Faisal Ah. Rizal Ah. Azwar Ananda Aditya Bintang Sabda Dwi Cahyadi Ibnu Fitria M. Syahrul M. Adits Arifin M.Andre M. Ardiansyah M. Sabtu Mardlotillah M. Bayakhi M. Nafe' Rangga Ryan Anang Siffa Maulana Teguh Ulil Ulil Absor Nanda Pratama M. Riyanto Ah. Fahmi M. Haikal Rizqi Afi Abd. Aziz Abd. Hamid
Prestasi Belajar Kognitif 88 76 75 86 60 82 85 55 79 77 78 80 74 80 66 82 76 86 74 73 67 78 88 76 80 84 74 82
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
61
29
M. Biyul Rata-Rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Tuntas Belum Tuntas % Ketuntasan
80 77 55 88 21 8 72%
Tuntas
Untuk lebih jelasnya, analisis prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits siklus I untuk siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4. Hasil Analisis Nilai Siklus I No
Keterangan
Nilai
1.
Nilai rata-rata
77
2.
Nilai tertinggi
88
3.
Nilai terendah
55
4.
Siswa tuntas
21
5.
Siswa belum tuntas
8
6.
Tingkat ketuntasan
72%
Hasil pelaksanaan pembelajaran Qur’an Hadits pada siklus I juga belum memuaskan karena prosentase siswa yang tuntas hanya 72% (72%<85%). Padahal seharusnya tingkat ketuntasan minimal harus mencapai 85%.Terbukti siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal hanya 21 siswa, terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Dengan demikian, pada pembelajaran siklus I pelajaran Qur’an Hadits menggunakan metode card sort materi Surah Al-Maa’un belum tuntas. Oleh sebab tingkat ketuntasan pada siklus I ini masih cukup rendah, maka
62
penulis perlu sekali untuk melanjutkan pembelajaran perbaikan pada siklus II. Berdasarkan data tersebut dapat digambarkan KKM atau ketuntasan mengajar pada diagram berikut : Diagram 4.2. Pemenuhan KKM Siklus I Tidak Memenuhi KKM 28%
Memenuhi KKM Tidak Memenuhi KKM
Memenuhi KKM 72%
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa bahwa 21 siswa atau 72% responden yang memenuhi KKM atau tuntas. Selebihnya, 8 siswa atau 28% belum memenuhi KKM atau belum tuntas. c. Pengamatan Hasil pengamatan perbaikan ini, dibagi menjadi 2 komponen, antara lain komponen terhadap pengamatan kegiatan siswa, dan komponen pengamatan terhadap aktivitas guru. 1) Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I Pengamatan terhadap aktivitas siswa, peneliti angkat dalam 6 aspek aktivitas siswa. Keenam (ke-6) aspek aktivitas itu diamati
63
dan hasil pengamatan direkapitulasi dan ditampilkan pada tabel 4.5. dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I NO
ASPEK YANG DIAMATI
RESPON ADA TIDAK
1
Perhatian siswa pada materi pelajaran
2
Semangat siswa dalam mengikuti pelajaran
KOMENTAR Perhatian belum fokus Semangat terbagi dengan yang lain
3
Keberanian siswa dalam bertanya
4
Kemampuan siswa kesungguhan dalam belajar
5
Penerimaan siswa pada materi pelajaran
Keberanian disertai dengan perasaan ragu-ragu Ada kemauan tetapi tidak ada kesungguhan Penerimaan masih belum maksimal
6
Keaktifan siswa di dalam kelas
Kurang aktif
serta
2) Hasil pengamatan aktivitas guru siklus I Pengamatan
terhadap
aktivitas
guru,
peneliti
juga
mengangkat dalam 6 aspek aktivitas guru. Keenam (ke-6) aspek aktivitas itu diamati dan hasil pengamatan direkapitulasi dan ditampilkan pada tabel 4.6. dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.6. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I NO 1
ASPEK YANG DIAMATI Persiapan program pembelajaran
RESPON ADA TIDAK
KOMENTAR Program RPP ada beserta komponenkomponennya
64
Berdo’a dan pelajaran sesuai dengan materi
2
Membuka pelajaran
3
Memotivasi siswa
4
Penyajian materi
5
Metode yang direncanakan
6
Pelaksanaan evaluasi
7
Penggunaan waktu
8
Penggunaan media
Penggunaan kurang efektif
9
Mengakhiri pembelajaran
Diakhiri dengan tergesa-gesa
Kurang mampu membangkitkan motivasi anak Penyajian materi urut tapi kurang lengkap Sesuai dengan rencana tapi kurang lengkap Evaluasi sesuai dengan yang direncanakan Tidak sesuai dengan rencana
d. Refleksi Selama proses pembelajaran siklus I berlangsung, peneliti dan kolaborator (Ahmad Syafi’i, S.Pd.I.) mengamati hasil pembelajaran dengan metode Card Sort pada siklus I ini masih jauh dari yang diharapkan. Ini dibuktikan dengan adanya beberapa siswa selama proses pembelajaran berlangsung masih ada yang berbicara sendiri dengan temannya, bercanda, dan pasif dalam kerja kelompok. Pembelajaran pada siklus I belum menghasilkan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan. Dalam pembelajaran siklus I masih banyak kelemahan-kelemahan dan kelebihan, diantaranya : 1) Siswa kurang menguasai metode card sort (menyortir kartu)
65
2) Pada saat pembentukan kelompok siswa tidak segera melaksanakan tugas tapi malah membuat kegaduhan, mondar-mandir, mengobrol, sehingga menyita cukup banyak waktu 3) Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kegaduhan kelas mulai berkurang, tetapi masih ada kekurangan, yaitu aktivitas siswa tidak merata, kerjasama kelompok sebagaian ada yang belum kompak, masih ada siswa yang pasif dan masa bodoh 4) Dalam kegiatan diskusi, siswa belum banyak yang mampu mengungkapkan ide atau informasi 5) Siswa kurang berani bertanya tentang materi yang disampaikan oleh guru 6) Siswa yang duduk di belakang berbicara sendiri karena suara guru kurang keras Meskipun begitu ada beberapa kelebihan pada pembelajaran siklus I ini sebagaimana berikut : 1) Dalam pembelajaran, siswa terlihat menyukai/senang karena guru menampilkan metode bermain kartu sortir 2) Siswa cukup antusias menerima pembelajaran Qur’an Hadits, karena guru menggunakan alat peraga konkrit berupa kartu-kartu sortir Dari beberapa solusi yang ditemukan dapat ditindak lanjuti pada siklus II. Dengan harapan pada siklus II nanti ada perubahan yang
66
lebih baik agar kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan dapat tercapai. 2. Siklus II a. Perencanaan Siklus II merupakan proses pembelajaran dengan materi Surah At-Takaatsur dengan menggunakan metode card sort, dilaksanakan tanggal
14, 16, 19 dan 21
yang
Oktober 2014 dengan
alokasi waktu 4 x pertemuan (8 × 20 menit) jam pelajaran pertama digunakan untuk pelaksanaan tes siklus II. Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan antara lain: 1) Pembelajaran Qur’an Hadits dengan materi Surah At-Takaatsur melalui metode Card Sort. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (terlampir). 3) Instrumen angket (terlampir). 4) Menyiapkan lembar observasi kegiatan belajar mengajar (terlampir). b. Pelaksanaan Adapun pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dengan penggunaan metode card sort dalam rangka meningkatkan prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits adalah sebagai berikut : 1) Guru memberi salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2) Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mereview dengan menjelaskan kembali tentang metode pembelajaran card sort
67
3) Guru menanyakan kembali tentang metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham 4) Mempersilakan siswa bertanya tentang metode pembelajaran card sort 5) Selanjutnya baru guru menjelaskan materi pelajaran yang sesuai dengan materi yang dibahas yaitu Surah At-Takaatsur 6) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan cara acak, dengan anggota kelompok berkemampuan beragam yang berbeda 7) Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusif 8) Guru membagikan kartu yang berisikan sub materi pelajaran. 9) Lalu mempersilakan siswa untuk mencari rekan-rekannya yang membawa kartu/istilah yang sesuai. 10) Setelah
mendapat
rekan/kelompok
yang
sesuai
kemudian
didiskusikan, diurutkan dan ditempel sesuai urutannya. 11) Guru mempersilakan siswa untuk menerangkan urutan kartu yang ditempel oleh masing-masing kelompok. 12) Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan 13) Selanjutnya guru mengapresiasi (menampung) pendapat siswa dan mengklarifikasi materi yang menjadi bahan diskusi. 14) Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi
68
15) Siswa
diberi
kesempatan
untuk
bertanya
tentang
materi
pembelajaran yang tidak dimengerti 16) Guru memberikan penghargaan kelompok berupa reward and punishment) 17) Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dimulai guru terlebih dahulu mengulangi kembali penjelasan tentang metode card sort. Kemudian guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan Surah At-Takaatsur. Guru membagikan kartu yang berisikan sub materi pelajaran. Lalu mempersilakan siswa untuk mencari rekan-rekannya yang membawa kartu/istilah yang sesuai. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel sesuai urutannya. Guru mempersilakan siswa untuk menerangkan urutan kartu yang ditempel oleh masing-masing kelompok. Selanjutnya guru mengapresiasi (menampung) pendapat siswa dan mengklarifikasi materi yang menjadi bahan diskusi. Berbeda pada siklus I, pada siklus II siswa tidak kelihatan tegang. Hal ini disebabkan karena siswa sudah sedikit tahu tentang metode card sort. Ditambah lagi, karena teknik bertanya dilakukan guru berbeda dengan siklus I. Pada siklus II pertanyaan guru diberikan kepada siswa dengan kemampuan bervariasi sehingga sebagian siswa dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar.
69
Sesuai dengan konsekuensi metode card sort ini, apabila siswa salah atau keliru menyusun kartu sortir maka dikenai hukuman (sanksi). Pada siklus II ini, terlihat masih ada sebagian kecil siswa yang masih melakukan kesalahan dalam menerapkan metode card sort. Maka sesuai aturan main yang ada, siswa yang melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuma dari guru. Selanjutnya siswa dan guru melaksanakan skenario yang telah direncanakan
yakni
guru
menyimpulkan hasil diskusi yang
membahas materi menerjemahkan Surah At-Takaatsur. Kemudian siswa disuruh merangkum materi yang diterangkan oleh guru. Adapun pembelajaran pada siklus II, tingkat prestasi belajar kognitif menunjukkan hasil yang sudah memuaskan. Secara lengkap tingkat prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits siswa kelas V A pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7. sebagai berikut: Tabel 4.7 Tingkat Prestasi Belajar Kognitif Siswa Kelas V A pada Pembelajaran Siklus II No. Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Responden Abdul Hamid Labib Adi Kurnia Ahmad Faisal Ah. Rizal Ah. Azwar Ananda Aditya Bintang Sabda Dwi Cahyadi Ibnu Fitria M. Syahrul M. Adits Arifin
Prestasi Belajar Kognitif 92 88 86 82 78 87 85 65 86 85 90
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
70
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
M.Andre M. Ardiansyah M. Sabtu Mardlotillah M. Bayakhi M. Nafe' Rangga Ryan Anang Siffa Maulana Teguh Ulil Ulil Absor Nanda Pratama M. Riyanto Ah. Fahmi M. Haikal Rizqi Afi Abd. Aziz Abd. Hamid M. Biyul Rata-Rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Tuntas Belum Tuntas % Ketuntasan
86 76 77 74 80 82 90 86 80 79 80 88 80 82 85 85 80 85 83 65 92 27 2 93%
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Untuk lebih jelasnya, analisis prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits siklus II untuk siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut : Tabel 4.8. Hasil Analisis Nilai Siklus II No
Keterangan
Nilai
1.
Nilai rata-rata
83
2.
Nilai tertinggi
92
3.
Nilai terendah
65
71
4.
Siswa tuntas
27
5.
Siswa belum tuntas
2
6.
Tingkat ketuntasan
93%
Hasil pelaksanaan pembelajaran Qur’an Hadits pada siklus II sudah memuaskan karena prosentase siswa yang tuntas sudah mencapai 93% (93%≥85%). Ini berarti tingkat ketuntasan minimal sudah mencapai 85%.Terbukti siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal ada 27 siswa, terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Dengan demikian, pada pembelajaran siklus II pelajaran Qur’an Hadits menggunakan metode card sort sudah tuntas. Oleh sebab tingkat ketuntasan pada siklus II ini cukup tinggi, maka penulis tidak perlu untuk
melanjutkan
pembelajaran
perbaikan
pada
siklus
III.
Berdasarkan data tersebut dapat digambarkan KKM atau ketuntasan mengajar pada diagram berikut : Diagram 4.3. Pemenuhan KKM Siklus II
Tidak Memenuhi KKM , 7%
Memenuhi KKM Tidak Memenuhi KKM Memenuhi KKM , 93%
72
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa 27 siswa atau 93% responden yang memenuhi KKM atau tuntas. Selebihnya, 2 siswa atau 3% belum memenuhi KKM atau belum tuntas. c. Pengamatan Hasil pengamatan perbaikan ini, dibagi menjadi 2 komponen, antara lain komponen terhadap pengamatan kegiatan siswa, dan komponen pengamatan terhadap aktivitas guru. 1) Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II Pengamatan terhadap aktivitas siswa, peneliti angkat dalam 6 aspek aktivitas siswa. Keenam (ke-6) aspek aktivitas itu diamati dan hasil pengamatan direkapitulasi dan ditampilkan pada tabel 4.9. dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.9. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II NO
ASPEK YANG DIAMATI
RESPON ADA TIDAK
1
Perhatian siswa pada materi pelajaran
2
Semangat siswa dalam mengikuti pelajaran
3
Keberanian siswa dalam bertanya
4
Kemampuan siswa kesungguhan dalam belajar
5
Penerimaan siswa pada materi pelajaran
6
Keaktifan siswa di dalam kelas
serta
KOMENTAR Perhatian siswa sepenuhnya pada materi Semangat siswa sangat bai Siswa makin berani dan percaya diri Ada kemauan dan kesungguhan Penerimaan materi pelajaran sempurna Aktif memperagakan card sort, latihan dan kerja kelompok
73
2) Hasil pengamatan aktivitas guru siklus II Pengamatan
terhadap
aktivitas
guru,
peneliti
juga
mengangkat dalam 6 aspek aktivitas guru. Keenam (ke-6) aspek aktivitas itu diamati dan hasil pengamatan direkapitulasi dan ditampilkan pada tabel 4.10. dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.10. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II NO
ASPEK YANG DIAMATI
RESPON ADA TIDAK
KOMENTAR
1
Persiapan program pembelajaran
Program RPP ada beserta komponenkomponennya
2
Membuka pelajaran
Berdo’a dan pelajaran sesuai dengan materi
3
Memotivasi siswa
Sudah mampu Membangkitkan
4
Penyajian materi
Penyajian materi urut tapi kurang lengkap
5
Metode yang direncanakan
Sangat efektif
6
Pelaksanaan evaluasi
7
Penggunaan waktu
8
Penggunaan media
9
Mengakhiri pembelajaran
Evaluasi dilaksanakan sesuai rencana Sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan Penggunaan sangat efektif Diakhiri dengan evaluasi
d. Refleksi Selama proses pembelajaran siklus II berlangsung, peneliti dan kolaborator (Ahmad Syafi’i, S.Pd.I.) mengamati hasil pembelajaran dengan metode Card Sort pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
Ini
dibuktikan selama
proses
pembelajaran
74
berlangsung sudah ditemui lagi ada siswa berbicara sendiri dengan temannya, bercanda, dan pasif dalam kerja kelompok. Hasil pembelajaran pada siklus II sudah menghasilkan prestasi belajar kognitif sebagaimana yang diharapkan. Dalam pembelajaran siklus II faktor-faktor kelemahannya sudah dapat diatasi. Meskipun terdapat sedikit kelemahan, diantaranya sebagai berikut : 1) Dalam kegiatan diskusi, ada sebagian siswa yang belum mampu mengungkapkan ide atau informasi 2) Ada sebagian siswa yang duduk di belakang berbicara sendiri, padahal guru sudah mengeraskan suaranya. Sedangkan kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran Siklus II ini adalah sebagai berikut : 1) Dalam pembelajaran, siswa cukup menikmati dalam kegiatan pembelajaran, apalagi karena guru menampilkan metode bermain kartu sortir 2) Siswa cukup aktif pembelajaran tentang materi Surah At-Takaatsur 3) Dengan metode Card Sort ini, siswa lebih mudah dalam memahami materi Surah At-Takaatsur B. Pembahasan Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas, guru mengadakan uji coba
tes yang dilaksanakan setiap siklus yang dilaksanakan di MI
Tamrinuth Thullab Sowan Lor. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
75
nilai belajar siswa yang dipergunakan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan prestasi belajar kognitif antar sikus. Dari analisis data hasil penelitian tindakan kelas ini yakni analisis terhadap pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar dengan menggunakan metode card sort pada siswa kelas V A MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor diperoleh hasil menuju arah perbaikan dan peningkatan pemahaman materi/pokok yang dibahas tersebut serta meningkatnya prestasi belajar kognitif serta layanan guru dalam menangani proses belajar. Penggunaan metode card sort (kartu sortir) sangatlah efektif karena dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran . Hal itu dapat terlihat dari peranan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian tindakan kelas ini. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru menempatkan diri sebagai sosok yang dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap guru sebagai pemimpin belajar, fasilitator belajar, moderator belajar sekaligus sebagai evaluator belajar. Dalam hal ini guru bertugas menentukan tujuan belajar, sumber belajar serta mengarahkan bagaiman cara siswa melaksanakan kegiatan belajar, memotivasi siswa, mengawasi memberikan bantuan, bimbingan, petunjuk, menilai proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa. Sedangkan untuk siswa sendiri dalam pelaksanaan tindakan kelas ini siswa tidak hanya terlibat dalam fisik semata, namun terlibat secara mental serta emosional dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan serta
76
pembentukan sikap dan nilai dalam pembentukan ketrampilan. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan siswa belajar dengan menerapkan metode card sort (kartu sortir). Dalam proses pembelajaran siswa menjadi semangat, lebih bergairah dan tidak bosan. Untuk meningkatkan penguasaan pokok bahasan (materi), siswa berusaha aktif dalam metode card sort semaksimal mungkin, sehingga jelas bahwa metode ini mampu meningkatkan prestasi belajar kognitif Qur’an Hadits. Berikut ini peneliti mendeskripsikan tentang pembahasan antar siklus, dimulai dari pra siklus sampai siklus II. 1. Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai ulangan harian materi pokok sebelumnya yaitu dengan nilai hasil belajar siswa 67, dan siswa yang tuntas belajar hanya 17 dari 29 siswa (59% dari 29 siswa). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa prestasi belajar kognitif siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditentukan oleh madrasah. Hal tersebut dikarenakan peneliti masih menggunakan metode konvensional (seperti ceramah), sehingga siswa banyak yang tidak merespon dengan materi dan menjadikan siswa tidak aktif serta bosan dalam pembelajaran. Dari permasalahan di atas peneliti berusaha mencari solusinya. Dan sebagai solusinya adalah peneliti mengganti metode ceramah
77
dengan metode card sort, yang akan diterapkan pada siklus I sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa. 2. Siklus I Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 77, dan siswa yang tuntas belajar sudah mencapai 21 dari 29 siswa (72% dari 29 siswa).
Dibandingkan dengan pembelajaran pada pra siklus, pada
pembelajaran siklus I mengalami peningkatan 14%, dari 59% meningkat menjadi 72%. Dengan hasil belajar siswa yang diperoleh pada pembelajaran siklus I ini,
yaitu sebesar 72% dari 29 siswa. Dengan hasil ini
pembelajaran belum dikatakan memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang diharapkan. Padahal seharsunya pembelajaran dikatakan tuntas jikalau sudah memenuhi 85% dari 29 siswa, yaitu sebesar 25 dari 29 siswa yang ada. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa belum terbiasa dengan pembelajaran metode card sort. Mereka lebih nyaman menggunakan metode konvensional seperti ceramah. Selanjutnya peneliti mengevaluasi pembelajaran pada siklus I sebagai refleksi melaksanakan siklus berikutnya. Dan dari hasil evaluasi diperoleh beberapa catatan, antara lain: a) Siswa
lumayan
mampu
beradaptasi
menggunakan
metode
pembelajaran card sort b) Ada sebagian siswa yang belum aktif dalam proses pembelajaran
78
c) Siswa
sebagian
masih
ada
yang
malu
dan
takut
dalam
mengungkapkan pendapat. Sebagai
solusi
dari
permasalahan
tersebut
dan
sekaligus
merupakan tindak lanjut untuk melaksanakan siklus II, yaitu: a) Peneliti selalu memberikan motivasi kepada siswa. b) Peneliti lebih maksimal untuk membimbing siswa dalam penggunaan metode card sort. c) Peneliti
memberikan
pengarahan
terlebih
dahulu
sebelum
pelaksanaan pembelajaran. 3. Siklus II Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa 83, dan siswa yang tuntas belajar sudah mencapai 27 dari 29 siswa (93% dari 29 siswa).
Dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I, pada
pembelajaran siklus II mengalami peningkatan 28%, dari 72% meningkat menjadi 93%. Dengan hasil belajar siswa yang diperoleh pada pembelajaran siklus II ini,
yaitu sebesar 93% dari 29 siswa. Dengan hasil ini
pembelajaran sudah memenuhi
kriteria
ketuntasan
minimum
yang
diharapkan. Pembelajaran dikatakan tuntas jikalau sudah memenuhi 85% dari 29 siswa, yaitu sejumlah 25 dari 29 siswa yang ada. Pada pembelajaran Siklus II ini siswa yang tuntas sejumlah 27 dari 29 siswa. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk menuntaskan penguasaan materi pembelajaran Qur’an Hadits, peneliti laksanakan
79
dengan menerapkan metode card sort. Pada pembelajaran siklus II kegiatan
pembelajaran
dapaat
dituntaskan
sehingga
prosentase
ketuntasannya mampu mencapai 93%. Hal ini menunjukkan penerapan metode card sort sangat tepat untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran Qur’an Hadits, karena dapat membuat siswa lebih aktif menemukan sendiri sebuah konsep. Melalui metode card sort, pembelajaran akan lebih berkesan untuk siswa dan meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep pembelajaran. Dengan demikian, tidak diperlukan lagi pembelajaran pada siklus II. Selanjutnya
untuk
melihat
sejauhmana
tingkat
kemajuan
pencapaian hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada pra siklus dan dua siklus perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.11. sebagai berikut : Tabel 4.11. Tingkat Kemajuan Pencapaian Prestasi Belajar Kognitif Qur’an Hadits Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No 1 2 3
Jumlah Siswa 29 29 29
Pelaksanaan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan Tuntas Belum 17 12 21 8 27 2
Prosentase Tuntas Belum 59% 41% 72% 28% 93% 7%
Selanjutnya dibawah ini disaijikan diagram tingkat kemajuan pencapaian hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I serta siklus II :
80
Diagram 4.4 Tingkat Kemajuan Nilai yang Dicapai pada Pra SIklus dan Dua Siklus Pembelajaran 93%
100% 80%
72% 59%
60%
Prosentase
40% 20% 0% Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil keseluruhan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V A di MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa : 1. Dengan menggunakan metode card sort (kartu sortir) pada mata pelajaran Qur’an Hadits, terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa. Prestasi belajar kognitif siswa sebelum dan sesudah penerapan metode card sort menunjukkan perbedaaan yang signifikan dan tingkat ketuntasan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa maupun prestasi yang dicapai oleh siswa. Pada pra siklus dengan jumlah siswa 29 anak, dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75 serta tingkat ketuntasan yang ditentukan oleh madrasah 85%, terdapat 12 anak (41%) yang belum tuntas dengan nilai rata-rata 67 atau ketuntasan baru mencapai 59%, sehingga untuk mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 85% kurang 41%. 2. Pada siklus I terjadi peningkatan 72% mencapai KKM dengan nilai ratarata 77. Sehingga untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan sebesar 85% kurang 28%. Siswa yang belum tuntas mencapai 28% atau 8 siswa dari 29 siswa, dan siswa yang tuntas sudah mencapai 72% atau 21 siswa
81
82
dari 29 siswa. Hasil pembelajaran siklus I belum mencapai ketuntasan yang diharapkan sebesar 85%. 3. Adapun pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 93% siswa telah mencapai ketuntasan dengan kriteria siswa dengan nilai rata-rata 83, hanya 2 siswa yang belum tuntas atau sebanyak 7% dari 29 siswa. Adanya aspek kerjasama, dan keaktifan kelompok antar siswa mulai nampak, sehingga menambah semangat dan gairah dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa metode card sort yang digunakan dalam pembelajaran Qur’an Hadits dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa. B. Rekomendasi Setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V A MI Tamrinut Thullab Sowan Lor Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, bahwa salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadits yakni dengan menggunakan metode card sort (kartu sortir). Dari simpulan tersebut dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Rekomendasi bagi Guru a. Seorang guru hendaknya pandai memilih metode pembelajaran paling sesuai,
jangan
sampai
hanya
monoton
menggunakan
metode
pembelajaran lama (ceramah) saja. Variasi dan kolaborasi metode mutlak dibutuhkan. Berdasarkan penelitian ini, siswa terlihat lebih tertarik dan senang dengan metode pembelajaran Card Sort ini. Ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran tentunya merupakan
83
faktor penting
sebagai motivasi intrinsik yang akan memacu hasil
belajar mereka menjadi lebih optimal. b. Guru atau peneliti yang ingin mengaplikasikan strategi active learning yang diantara metodenya adalah Card Sort, hendaknya menyesuaikan materi yang ada pada standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan selalu mempertimbangkan kondisi dan suasana kelas, jumlah siswa serta perbedaan intelektual, kesanggupan dan kecepatan berfikir mereka. Metode ini sangat cocok digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi
yang bersifat konsep, karakteristik
klasifikasi, fakta dan mereview materi. 2. Rekomendasi bagi Lembaga Lembaga MI Tamrinuth Thullab perlu kiranya mengadopsi strategi pembelajaran ini untuk dijadikan sebagai satu kesepakatan bersama bagi semua dewan guru untuk mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran, disamping terus mengupayakan kelengkapan secara bertahap sarana prasana pembelajaran untuk mengimbangi hal itu demi tercapainya peningkatan kualitas yang telah diprogramkan. C. Kata Penutup Puji
Syukur
Alhamdulillah
penulis
akhirnya
mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan rasa penuh syukur. Penulis menyadari bahwa di dalamnya tentu terdapat kekurangan-kekurangan dan penulis harapkan kritikan dalam rangka perbaikan. Kemudian tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
84
terlibat dalam penulisan skripsi ini. Yang paling akhir sekali lagi apabila terdapat kebenaran penulis sangat yakin bahwa itu dari Allah Yang Maha Tahu Segala-galanya. Dan penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan dan para pembaca. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA Moeliono, Anton M., dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1996. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu: Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta, 1996. Echols, John M., Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1987. Hamdani, Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: CV. Pustaka Setia, 2011. Hartono, Strategi Pembelajaran Active Learning: (Suatu Strategi Pembelajaran Berbasis Student Centred), //http.edu-articles.com. Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005. Mudzakir, Ahmad dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1997. Muhaimin, dkk., Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah, Jakarta: Rajawali Pres, 2008 Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1984. Prawira, Purwa Atmaja, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Purwanto, M. Ngalim MP., Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Rosdakarya, 1986. Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012. Silbermen, Mel, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Diterbitkan YAPPENDIS, Dicetak Bumimedia, 2004. Soenarjo, R., dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Semarang, 1992 Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif: Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996. Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007) hlm. 203 Suryasubrata, Sumadi Metode Penelitian, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1988. Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Diva Press, 2010
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997. Thonthowi, A., Psikologi Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1991. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Winkel, W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983. Zaini, Hisyam, et. all., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008 “Ata Romba, Metode Card Sort”,
[email protected] “Hartono, Model-model Pembelajaran Aktif,” http://zanafa.com/blog/modelmodel-pembelajaran-aktif-drs-hartono-m-pd/ “Macam-macam tipebelajar”, http://www.referensimakalah.com/2012/10/prestasibelajar-kognitif.html “Metode Card Sort Blog Pendidikan Biologi” « BIOLOGI ONLINE.htm ”Pengertian Penelitian Deskriptif, Seputar Pendidikan003.blogspot”, http://seputarpendidikan003. blogspot.com/2013/08/pengertian-penelitiandeskriptif.html http://anahmumuy.blogspot.com/2012/03/pendekatan-cara-belajar-siswaaktif.html http://layanan-bk.blogspot.com/2012/05/cara-meningkatkan-motivasi-belajar.html Kasabonline, Prestasi Belajar”, https://kasabonline. wordpress.com/2012/04/15/ prestasi-belajar/ Metode Card Sort Blog Pendidikan Biologi” « BIOLOGI ONLINE.htm
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: : : : : : :
Qur’an Hadits V / Gasal 1&2 2 × pertemuan (4 × 20 menit) 3. Memahami arti surah-surah pendek 3.1. Menerjemahkan Surah Al-Kafirun 1. Menerjemahkan Surah Al-Kafirun 2. Memahami isi kandungan Surah AlKafirun 3. Menunjukkan isi kandungan Surah AlKafirun
I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa : Mampu menerjemahkan Surah Al-Kafirun dengan lancar Mampu meneruskan terjemahan Surah Al-Kafirun dengan acak Menghafalkan terjemahan Surah Al-Kafirun dengan baik dan benar Mampu menjelaskan isi kandungan Surah Al-Kafirun dengan tepat Mampu menunjukkan contoh isi kandungan Surah Al-Kafirun dengan baik Mampu mengaplikasikan isi kandungan Surah Al-Kafirun dalam kehidupan sehari-hari II. Materi Ajar Surah Al-Kafirun III. Metode pembelajaran Ceramah dan tanya jawab IV. Langkah Pembelajaran : #Pertemuan 1 a. Kegiatan awal Guru dan siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan Basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku Qur’an Hadits Secara bersama membaca materi tentang Surah Al-Kafirun selama 510 menit. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan inti (i) Eksplorasi Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan siswa tentang Surah Al-Kafirun Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Contoh : Apakah yang kamu ketahui tentang Surah Al-Kafirun! Guru meminta anak untuk menghafalkan mufrodat dalam Surah Al-Kafirun Siapakah diantara kalian yang mampu menerjemahkan Surah AlKafirun Guru meminta siswa secara bersamaan untuk menerjemahkan Surah Al-Kafirun (ii) Elaborasi Guru menunjuk seorang siswa yang mampu menerjemahkan Surah Al-Kafirun Setelah para siswa bersama-sama menerjemahkan Surah AlKafirun, maka guru menunjuk tiap-tiap siswa untuk meneruskan terjemahan Surah Al-Kafirun secara acak. Guru menyuruh anak untuk menghafalkan terjemahan Surah AlKafirun dengan baik dan benar Sementara siswa yang tidak disuruh menghafal, disuruh menulis tarjamah Surah Al-Kafirun dengan baik dan benar. (iii)Konfirmasi Guru menanyakan tanggapan peserta tentang mufrodat dalam Surah Al-Kafirun. Guru menanyakan tanggapan peserta tentang terjemahan Surah Al-Kafirun. Setelah para siswa menerjemahkan, guru menyuruh siswa untuk berlatih meneruskan terjemahan Surah Al-Kafirun. c. Kegiatan akhir / Penutup Guru meminta para siswa mengulang-ulang menerjemahkan Surah AlKafirun Guru meminta para siswa untuk berlatih menghafalkan Surah AlKafirun Guru mengakhiri/menutup pelajaran dengan membaca hamdallah/doa. Guru mengucapkan salam kepada siswa, sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
#Pertemuan 2 a. Kegiatan awal Guru dan siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan Basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa menyiapkan buku Qur’an Hadits Secara bersama membaca materi tentang Surah Al-Kafirun selama 510 menit. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. a. Kegiatan inti (i) Eksplorasi Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan siswa tentang isi kandungan Surah Al-Kafirun Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Contoh : Siapakah diantara kalian yang bisa menjelaskan secara singkat isi kandungan Surah Al-Kafirun Guru menjelaskan isi kandungan Surah Al-Kafirun Guru memberi contoh-contoh isi kandungan Surah Al-Kafirun (ii) Elaborasi Guru menunjuk tiap-tiap siswa untuk menyebutkan contoh-contoh isi kandungan Surah Al-Kafirun Guru mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan isi kandungan Surah Al-Kafirun dalam kehidupan sehari-hari (iii)Konfirmasi Guru menanyakan tanggapan siswa tentang isi kandungan Surah Al-Kafirun. Guru menanyakan tanggapan siswa tentang contoh-contoh isi kandungan Surah Al-Kafirun d. Kegiatan akhir / Penutup Guru menyimpulkan isi kandungan Surah Al-Kafirun Guru mengakhiri/menutup pelajaran dengan membaca hamdallah/doa. Guru mengucapkan salam kepada siswa, sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam. V. Alat dan sumber belajar : a. Buku Cinta Qur’an Hadits untuk kelas V MI terbitan Aqila b. Al-Qur’an Juz Amma
VI. Penilaian Tes tertulis (Terlampir)
Kolaboran
Sowan Lor, Oktober 2014 Guru Praktikan
Ahmad Syafi’i, S.Pd.I.
Jamaluddin Zuhri NIM. 131310001041
SOAL UJI COBA PRA SIKLUS Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: Qur’an Hadits : V / Gasal : 30 menit : 3. Memahami arti surah-surah pendek : 3.1. Menerjemahkan Surah Al-Kafirun : 1. Menerjemahkan Surah Al-Kafirun 2. Memahami isi kandungan Surah AlKafirun 3. Menunjukkan isi kandungan Surah AlKafirun
1. Apa arti mufrodat : ن َ ?ﻣَﺎﺗَـ ْﻌﺒُﺪ ُْو 2. Apa arti mufrodat : ُو َن ْ ﻋَﺎﺑِﺪ
3. Mengapa Surah Al-Kafirun termasuk surah Makkiyah? 4. Tulislah Surah Al-Kafirun ayat 1! 5. Tulislah Surah Al-Kafirun ayat 3! 6. Terjemahkan Surah Al-Kafirun ayat 2! 7. Terjemahkan Surah Al-Kafirun ayat 4! 8. Jelaskan maksud Surah Al-Kafirun ayat 1! 9. Jelaskan maksud Surah Al-Kafirun ayat 2! 10. Sebutkan salah satu contoh sikap yang sesuai isi kandungan Surah Al-Kafirun dalam kehidupan sehari-hari! Prosedur Penilaian : Nilai = Jumlah Skor Maksimal × 10 (jumlah soal) Nilai = 10 × 10 = 100
NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS V A PADA PEMBELAJARAN PRA SIKLUS NO. RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
NAMA RESPONDEN ABDUL HAMID LABIB ADI KURNIA AHMAD FAISAL AH. RIZAL AH. AZWAR ANANDA ADITYA BINTANG SABDA DWI CAHYADI IBNU FITRIA M. SYAHRUL M. ADITS ARIFIN M.ANDRE M. ARDIANSYAH M. SABTU MARDLOTILLAH M. BAYAKHI M. NAFE' RANGGA RYAN ANANG SIFFA MAULANA TEGUH ULIL ULIL ABSOR NANDA PRATAMA M. RIYANTO AH. FAHMI M. HAIKAL RIZQI AFI ABD. AZIZ ABD. HAMID M. BIYUL RATA-RATA NILAI TERENDAH
PRESTASI BELAJAR
KETERANGAN
80 75 60 75 54 76 75 48 81 56 76 75 55
TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS
75 58 75 52 75 78 76 49 48 78 46 55 77 50 75 76 67 46
TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS
NILAI TERTINGGI TUNTAS TDK TUNTAS % KETUNTASAN
81 17 12 59%
Mengetahui Kepala Madrasah
Sowan Lor, Oktober 2014 Guru Praktikan
Hadi Sutrisno, S.Ag.
Jamaluddin Zuhri NIM. 131310001041
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: : : : : : :
Qur’an Hadits V / Gasal Ke 3 – 6 4 x pertemuan (8 x 20 menit) 3. Memahami arti surah-surah pendek 3.1. Menerjemahkan Surah Al-Maa’un 1. Menerjemahkan Surah Al-Maa’un 2. Memahami isi kandungan Surah AlMaa’un 3. Menunjukkan isi kandungan Surah AlMaa’un
I. Tujuan Pembelajaran Setelah memahami pokok pembahasan ini, diharapkan siswa dapat : Mampu menerjemahkan Surah Al-Maa’un dengan lancar Mampu meneruskan terjemahan Surah Al-Maa’un dengan acak Menghafalkan terjemahan Surah Al-Maa’un dengan baik dan benar Mampu menjelaskan isi kandungan Surah Al-Maa’un dengan tepat Mampu menunjukkan contoh isi kandungan Surah Al-Maa’un dengan baik Mampu mengaplikasikan isi kandungan Surah Al-Maa’un dalam kehidupan sehari-hari II. Materi Ajar Surah Al-Maa’un III. Metode Pembelajaran /Strategi Active Learning Card sort, ceramah dan tanya jawab IV. Skenario Pembelajaran ## Pertemuan 3 Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru menjelaskan sekilas tentang metode pembelajaran card sort kepada siswa (eksplorasi) b. Mempersilakan siswa bertanya tentang metode pembelajaran card sort (elaborasi) c. Guru menjelaskan tentang materi Surah Al-
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
Maa’un, yakni tentang menerjemahkan Surah AlMaa’un (eksplorasi) d. Mempersilakan siswa mengidentifikasi mufrodat dalam Surah Al-Maa’un (eksplorasi) e. Sebelum melanjutkan pembahasan materi pelajaran, guru mengkonfirmasi kembali tentang metode pembelajaran card sort (konfirmasi) f. Mempersilakan siswa meneruskan terjemahan Surah Al-Maa’un dengan acak (eksplorasi) g. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok berkemampuan beragam (eksplorasi) h. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusif (eksplorasi) i. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran (eksplorasi) j. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) k. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) l. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi) m. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) n. Guru meminta tanggapan siswa tentang menerjemahkan Surah Al-Maa’un (konfirmasi) o. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok (berupa reward and punishment) c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari ## Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru menjelaskan kembali tentang materi Surah
5 menit
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
Al-Maa’un (eksplorasi) b. Guru menyuruh menghafal mufrodat dalam Surah Al-Maa’un (eksplorasi) c. Guru menyuruh siswa meneruskan terjemahan Surah Al-Maa’un dengan acak (eksplorasi) d. Guru menyuruh siswa menghafalkan terjemahan Surah Al-Maa’un dengan baik dan benar e. Mempersilakan siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami (eksplorasi) f. Guru mereview metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham (eksplorasi) g. Mempersilakan siswa bertanya tentang metode pembelajaran card sort (elaborasi) h. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok yang berbeda pada saat pertemuan ketiga (eksplorasi) i. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusi (eksplorasi) j. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan pembagian yang berbeda pula (eksplorasi) k. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) l. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) m. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi) n. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) o. Guru meminta tanggapan siswa tentang meneruskan terjemahan Surah Al-Maa’un dengan acak (komfirmasi) p. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok (berupa reward and punishment) c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari
5 menit
#Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru menjelaskan kembali tentang materi Surah Al-Maa’un (eksplorasi) b. Guru mereview metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham (eksplorasi) c. Guru mempersilakan pada siswa untuk menjelaskan dengan singkat tentang metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham (eksplorasi) d. Mempersilakan siswa bertanya tentang materi memahami isi kandungan Surah Al-Maa’un (eksplorasi) e. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok yang berbeda pada saat pertemuan keempat (eksplorasi) f. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusi (eksplorasi) g. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan pembagian yang berbeda pula (eksplorasi) h. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) i. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) j. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi) k. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) l. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) m. Guru meminta tanggapan siswa tentang isi kandungan Surah Al-Maa’un n. Guru melakukan feedback (umpan balik) kepada siswa tentang pembelajaran yang dilaksanakan 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
5 menit
materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok (berupa reward and punishment) c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari #Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru menunjukkan isi kandungan Surah AlMaa’un (eksplorasi) b. Guru menjelaskan contoh-contoh isi kandungan Surah Al-Maa’un (eksplorasi) c. Guru mempersilakan siswa menunjukkan contohcontoh isi kandungan Surah Al-Maa’un (eksplorasi) d. Guru mereview sekilas metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham (eksplorasi) e. Guru mempersilakan pada siswa untuk menjelaskan dengan singkat tentang metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham (eksplorasi) f. Guru mengarahkan siswa untuk selalu mengaplikasikan isi kandungan Surah Al-Maa’un dalam kehidupan sehari-hari (eksplorasi) g. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok yang berbeda pada saat pertemuan kelima (eksplorasi) h. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusi (eksplorasi) i. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan pembagian yang berbeda pula (eksplorasi) j. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) k. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) l. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi)
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
m. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) n. Guru meminta pendapat siswa tentang contohcontoh isi kandungan Surah Al-Maa’un (konfirmasi) o. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) p. Guru melakukan feedback (umpan balik) kepada siswa tentang pembelajaran yang dilaksanakan 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok (berupa reward and punishment) c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari
5 menit
V. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku Cinta Qur’an Hadits untuk kelas V MI terbitan Aqila 2. Al-Qur’an Juz Amma VI. Penilaian Otentik 1. Partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran 2. Tes tertulis (terlampir) Kolaboran
Sowan Lor, Oktober 2014 Guru Praktikan
Ahmad Syafi’i, S.Pd.I.
Jamaluddin Zuhri NIM. 131310001041
SOAL UJI COBA SIKLUS I Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: Qur’an Hadits : V / Gasal : 30 menit : 3. Memahami arti surah-surah pendek : 3.1. Menerjemahkan Surah Al-Maa’un : 1. Menerjemahkan Surah Al-Maa’un 2. Memahami isi kandungan Surah AlMaa’un 3. Menunjukkan isi kandungan Surah AlMaa’un
1. Apa arti mufrodat : ُﻮ َن ْ ? ﺳَﺎﻫ
2. Apa arti ﲔ ِ ْ ﻋﻠَ َﻰ ﻃَ َﻌ ِﺎم اﻟْ ِﻤ ْﺴ ِﻜ 3. Tulislah Surah Al-Maa’un ayat 4! 4. Terjemahkan Surah Al-Maa’un ayat 6! 5. Terjemahkan Surah Al-Maa’un ayat 3! 6. Jelaskan maksud Surah Al-Maa’un ayat 3! 7. Jelaskan maksud Surah Al-Maa’un ayat 4! 8. Jelaskan siapakan mereka yang dinamakan mendustakan agama? 9. Mengapa kita harus menyayangi anak yatim? 10. Bolehkah kita memakan harta anak yatim? Prosedur Penilaian : Nilai = Jumlah Skor Maksimal × 10 (jumlah soal) Nilai = 10 × 10 = 100
NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS V A PADA PEMBELAJARAN SIKLUS I NO. RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
NAMA RESP. ABDUL HAMID LABIB ADI KURNIA AHMAD FAISAL AH. RIZAL AH. AZWAR ANANDA ADITYA BINTANG SABDA DWI CAHYADI IBNU FITRIA M. SYAHRUL M. ADITS ARIFIN M.ANDRE M. ARDIANSYAH M. SABTU MARDLOTILLAH M. BAYAKHI M. NAFE' RANGGA RYAN ANANG SIFFA MAULANA TEGUH ULIL ULIL ABSOR NANDA PRATAMA M. RIYANTO AH. FAHMI M. HAIKAL RIZQI AFI ABD. AZIZ ABD. HAMID M. BIYUL RATA-RATA NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI
HASIL BELAJAR 88 76 75 86 60 82 85 55 79 77 78 80 74 80 66 82 76 86 74 73 67 78 88 76 80 84 74 82 80 77 55 88
KETERANGAN TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS
TUNTAS BELUM TUNTAS % KETUNTASAN
21 8 72%
Mengetahui Kepala Madrasah
Sowan Lor, Oktober 2014 Guru Praktikan
Hadi Sutrisno, S.Ag.
Jamaluddin Zuhri NIM. 131310001041
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: : : : : : :
Qur’an Hadits V / Gasal Ke 7- 10 4 x pertemuan (8 x 20 menit) 3. Memahami arti surah-surah pendek 3.1. Menerjemahkan Surah At-Takaatsur 1. Menerjemahkan Surah At-Takaatsur 2. Memahami isi kandungan Surah AtTakaatsur 3. Menunjukkan isi kandungan Surah AtTakaatsur
I. Tujuan Pembelajaran Setelah memahami pokok pembahasan ini, diharapkan siswa dapat : Mampu menerjemahkan Surah At-Takaatsur dengan lancar Mampu meneruskan terjemahan Surah At-Takaatsur dengan acak Menghafalkan terjemahan Surah At-Takaatsur dengan baik dan benar Mampu menjelaskan isi kandungan Surah At-Takaatsur dengan tepat Mampu menunjukkan contoh isi kandungan Surah At-Takaatsur dengan baik Mampu mengaplikasikan isi kandungan Surah At-Takaatsur dalam kehidupan sehari-hari II. Materi Ajar Surah At-Takaatsur III. Metode Pembelajaran /Strategi Active Learning Card sort, ceramah dan tanya jawab IV. Skenario Pembelajaran ## Pertemuan 7 Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru menjelaskan kembali tentang materi menerjemahkan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) b. Mempersilakan siswa memhami mufrodat pada Surah At-Takaatsur (eksplorasi) c. Menyuruh siswa menerjemahkan secara bersamasama Surah At-Takaatsur (eksplorasi) d. Sebelum melanjutkan pembahasan materi pelajaran, guru mereview sekilas tentang metode pembelajaran card sort (konfirmasi)
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
e. Menyuruh siswa menerjemahkan Surah AtTakaatsur secara acak (elaborasi) f. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan cara acak, dengan anggota kelompok berkemampuan beragam yang berbeda dari pertemuan ke 6 (eksplorasi) g. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusi (eksplorasi) h. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran (eksplorasi) i. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) j. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) k. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi) l. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) m. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti (elaborasi) n. Siswa dipersilakan menghafal terjemahan surah At-Takaatsur (konfirmasi) o. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari ## Pertemuan 8
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru menjelaskan kembali tentang materi isi kandungan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) b. Guru memberi contoh tentang isi kandungan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) c. Mempersilakan siswa bertanya tentang materi isi kandungan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) d. Guru menanyakan kembali tentang metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham (eksplorasi)
5 menit
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
e. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang metode pembelajaran card sort (elaborasi) f. Mempersilakan siswa bertanya tentang metode pembelajaran card sort (elaborasi) g. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok yang berbeda pada saat pertemuan ketiga (eksplorasi) h. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusi (eksplorasi) i. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan pembagian yang berbeda pula (eksplorasi) j. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) k. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) l. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi) m. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) n. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari #Pertemuan 9
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru mereview tentang menunjukkan isi kandungan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) b. Guru mempersilakan siswa menjelaskan sekilas tentang materi menunjukkan isi kandungan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) c. Guru memberi contoh isi kandungan Surah AtTakaatsur (eksplorasi) d. Beberapa siswa memberi contoh isi kandungan Surah At-Takaatsur sebagaimana yang dijelaskan oleh gurunya (eksplorasi) e. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok yang berbeda
5 menit
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
pada saat pertemuan keempat (eksplorasi) Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang kondusi (eksplorasi) g. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan pembagian yang berbeda pula (eksplorasi) h. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) i. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) j. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi) k. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) l. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) m. Guru melakukan feedback (umpan balik) kepada siswa tentang pembelajaran yang dilaksanakan 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari f.
#Pertemuan 10
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a dan apersepsi 2. Kegiatan Inti : a. Guru mereview materi memahami isi kandungan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) b. Guru mempersilakan siswa menjelaskan dengan singkat materi tentang menunjukkan isi kandungan Surah At-Takaatsur (eksplorasi) c. Guru mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan contoh isi kandungan Surah At-Takaatsur dalam kehidupan sehari-hari (eksplorasi) d. Guru mereview sekilas metode pembelajaran card sort kepada siswa agar siswa benar-benar paham (eksplorasi) e. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok yang berbeda pada saat pertemuan kelima (eksplorasi) f. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengkondisikan terjadinya kerja kelompok yang
5 menit
Alokasi Waktu 5 menit 30 menit
kondusi (eksplorasi) g. Guru membagi kartu yang berisikan sub materi pelajaran dengan pembagian yang berbeda pula (eksplorasi) h. Mempersilakan siswa untuk mencari rekanrekannya yang membawa kartu (istilah) yang sesuai (elaborasi) i. Siswa yang telah selesai memilih kartu diberikan kesempatan menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain) (elaborasi) j. Guru mengamati jalannya presentasi, sekaligus memberi beberapa masukan (konfirmasi) k. Setelah mendapat rekan/kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan, diurutkan dan ditempel didepan sesuai urutannya (elaborasi) l. Guru mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklasifikasi (konfirmasi) m. Guru melakukan feedback (umpan balik) kepada siswa tentang pembelajaran yang dilaksanakan 3. Kegiatan Akhir : a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang tidak dimengerti b. Guru memberikan penghargaan kelompok c. Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari
5 menit
V. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku Cinta Qur’an Hadits untuk kelas V MI terbitan Aqila 2. Al-Qur’an Juz Amma VI. Penilaian Otentik 1. Partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran 2. Tes tertulis (terlampir)
Kolaboran
Sowan Lor, Oktober 2014 Guru Praktikan
Ahmad Syafi’i, S.Pd.I.
Jamaluddin Zuhri NIM. 131310001041
SOAL UJI COBA SIKLUS II Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: : : : : :
Qur’an Hadits V / Gasal 30 menit 3. Memahami arti surah-surah pendek 3.1. Menerjemahkan Surah At-Takaatsur 1. Menerjemahkan Surah At-Takaatsur 2. Memahami isi kandungan Surah AtTakaatsur 3. Menunjukkan isi kandungan Surah AtTakaatsur
1. Apa arti mufrodat : ﻜﺎُﺛ ُﺮ َ ?اَﻟﺘﱠ 2. Apa arti mufrodat :
اَﻟْ َﻤﻘَﺎﺑَِﺮ
3. Tulislah Surah At-Takaatsur ayat 4! 4. Terjemahkan Surah At-Takaatsur ayat 2! 5. Terjemahkan Surah At-Takaatsur ayat 5! 6. Jelaskan maksud Surah At-Takaatsur ayat 8! 7. Sebutkan salah satu contoh isi kandungan Surah At-Takaatsur! 8. Bolehkah kita hidup bermegah-megahan? 9. Siapakah yang akan dimasukkan ke dalam neraka Jahim? 10. Apakah di akhirat nanti kita semua ditanya dari mana harta yang kita peroleh? Prosedur Penilaian : Nilai = Jumlah Skor Maksimal × 10 (jumlah soal) Nilai = 10 × 10 = 100
NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS V A PADA PEMBELAJARAN SIKLUS II NO. RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
NAMA RESPONDEN ABDUL HAMID LABIB ADI KURNIA AHMAD FAISAL AH. RIZAL AH. AZWAR ANANDA ADITYA BINTANG SABDA DWI CAHYADI IBNU FITRIA M. SYAHRUL M. ADITS ARIFIN M.ANDRE M. ARDIANSYAH M. SABTU MARDLOTILLAH M. BAYAKHI M. NAFE' RANGGA RYAN ANANG SIFFA MAULANA TEGUH ULIL ULIL ABSOR NANDA PRATAMA M. RIYANTO AH. FAHMI M. HAIKAL RIZQI AFI ABD. AZIZ ABD. HAMID M. BIYUL
HASIL BELAJAR 98 88 86 82 78 87 85 65 86 85 90 86 76 77 74 80 82 92 86 80 79 80 88 80 82 85 85 80
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
85
TUNTAS
RATA-RATA NILAI TERENDAH
83 65
NILAI TERTINGGI
98
TUNTAS
27
KETERANGAN
BELUM TUNTAS
2
% KETUNTASAN
93%
Mengetahui Kepala Madrasah
Sowan Lor, Oktober 2014 Guru Praktikan
Hadi Sutrisno, S.Ag.
Jamaluddin Zuhri NIM. 131310001041