Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SUHU DAN KALOR MELALUI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI QUIZ TEAM BAGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 2 KENDAL SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Agus Dwi Basuki Guru SMA Negeri 1 Kendal Email:
[email protected]
ABSTRAKSI Penelitian ini dilatarbelakangi pada rendahnya hasil prestasi belajar siswa pada materi Suhu dan Pemuaian kelas X3 SMA Negeri 2 Kendal tahun pelajaran 2015/2016 semester 2, ini terbukti dari analisis nilai ulangan harian (UH) , menunjukkan hasil yang kurang optimal yaitu banyak siswa yang belum tuntas belajarnya. Nilai rata – rata hasil belajar yang diperoleh siswa hanya 58,6 dan nilai terendah =10 , nilai tertingi = 98 , jumlah siswa yang tuntas belajarnya hanya 11 siswa (34,4%), sementara 21 siswa yang lainnya ( 65,4%) masih mendapat nilai di bawah KKM (KKM = 80). Salah satu solusi alternatif guna mengatasi masalah pembelajaran fisika adalah melalui pembelajaran dengan penerapan pendekatan Active Learning dengan strategi Quiz Team. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X3 pada materi Suhu dan Kalor dengan penerapan pendekatan Active Learning dengan strategi Quiz Team di SMA Negeri 2 Kendal pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 , dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X3 pada materi Suhu dan Kalor dengan penerapan pendekatan Active Learning dengan strategi Quiz Team di SMA Negeri 2 Kendal pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas, berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa : a) Pendekatan Active Learning dengan strategi Quiz Team dapat meningkatkan aktivitas belajar materi Suhu dan Kalor bagi siswa kelas X3 semester 2 SMA N 2 Kendal tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal aktivitas belajar rendah ke kondisi akhir aktivitas belajar tinggi. b) Pendekatan Active Learning dengan strategi Quiz Team dapat meningkatkan hasil belajar materi Suhu dan Kalor bagi siswa kelas X3 semester 2 SMA N 2 Kendal tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal aktivitas belajar rendah ke kondisi akhir aktivitas belajar tinggi Kata kunci : Pendekatan Active Learning, strategi Quz Team, Aktivitas Hasil belajar, Suhu dan Kalor
pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
PENDAHULUAN
konsep-konsep,
Fisika merupakan bagian dari Ilmu
atau
Pengetahuan Alam (IPA) atau sains.
prinsip-prinsip
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu
pengembangan
tentang alam secara sistematis, berupa
menerapkan
pengetahuan
penemuan,
kehidupan
sehari-hari
penguasaan
belajar,
kumpulan
13
serta lebih
prospek lanjut di
dalam dalam
(Depdiknas,
2003:2).
Selain
Sears
berpengaruh terhadap cara belajar siswa
dan Zemansky (1994:1) menyatakan
karena setiap siswa mempunyai cara
bahwa fisika merupakan ilmu yang
belajar yang berbeda antara siswa satu
bersifat empiris,
dengan
yang
itu,
artinya
dipelajari
setiap
dalam
hal
yang
lain.
Untuk
itu
fisika
pendekatan, model dan strategi belajar
hasil
yang dipilih sebaiknya yang dapat
pengamatan tentang alam dan gejala-
mendorong dan mengoptimalkan siswa
gejalanya.
untuk aktif dan kreatif dalam belajar.
didasarkan
pada
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis dengan fisika
pelaksanaan di
SMA
khususnya
di
disimpulkan
pembelajaran
mengoptimalkan siswa aktif belajar
2 Kendal X3,
bahwa
2 Kendal
satu
strategi yang dapat digunakan untuk Quiz
adalah strategi
dapat
aktivitas
berakar
dari
pembelajaran
aktif
Team
yang
pendekatan (Active
Learning).
pembelajaran fisika di kelas X-3 SMA Negeri
salah
berkaitan
Negeri klelas
Adapun
masih tergolong
Berdasarkan uraian di atas, maka
rendah. Hanya 53 % siswa yang aktif
perlu
menyimak penjelasan guru, 44 % siswa
penerapan pendekatan Active Learning
yang aktif mencatat, 25 % siswa yang
dengan strategi Quiz Team. Sejalan
aktif bertanya, 37,5 % siswa yang aktif
dengan pemikiran ini, maka peneliti
menjawab
mengambil
pertanyaan.,
dan
masih
dilakukan
penelitian
tentang
"Upaya
judul
terdapat beberapa siswa yang asik
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
dengan kegiatannya sendiri yang tidak
Belajar
berhubungan
Melalui Pendekatan Active Learning
dengan
kegiatan
Materi Suhu dan Kalor
dengan Strategi Quiz Team Bagi
pembelajaran (16%). Paradigma /pendekatan
Siswa Kelas X-3 SMA Negeri 2
yang
Kendal Tahun Ajaran 2015/2016".
berkembang saat ini adalah siswa belajar (students oriented learning).
Tujuan dari penelitian ini adalah
Maksudnya, siswa dan aktivitasnya
untuk
ditempatkan
aktivitas belajar siswa kelas X3 pada
pada
mengetahui
peningkatan
posisi tertinggi sebagai hal utama yang
materi
harus
dan
penerapan pendekatan Active Learning
dilakukan guru. Konsekuensinya, guru
dengan strategi Quiz Team di di SMA
lebih banyak menjadi fasilitator dan
Negeri 2 Kendal tahun ajaran 2015/2016.
mediator.
dan untuk mengetahui peningkatan hasil
difasilitasi,
Paradigma
diskenario
tersebut
akan
14
Suhu
dan
Kalor
selama
belajar siswa kelas X3 pada materi suhu
dan
kalor
Pendekatan pembelajaran adalah
setelah penerapan
titik
pendekatan Active Learning dengan Quiz
strategi
tolak
atau
Team
merujuk
pada
pandangan
terjadinya
2015/2016 .
yang
sifatnya
umum,
di
LANDASAN TEORI merupakan
dua
mengajar (KBM). Pembelajaran pada untuk
psikomotorik
dikembangkan
pengalaman
belajar (Dimyati dan
Mudjiono,
pendekatan,
dan
yaitu:
pembelajaran
(1) yang
berpusat
pada
(s t u d e n t
siswa c e nt er e d a p p r o a c h) pendekatan
1994:159).
(2)
pembelajaran
yang
berorientasi atau berpusat pada guru
Pembelajaran proses
mewadahi,
menguatkan,
berorientasi atau
yang
melalui
jenis
pendekatan
meningkatkan kemampuan kognitif, dan
dalamnya
sangat
pendekatannya, pembelajaran terdapat
mengajar (PBM) atau kegiatan belajar
afektif
masih
cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
dikenal dengan istilah proses belajar
bertujuan
proses
melatari metode pembelajaran dengan
perubahan istilah yang sebelumnya
hakekatnya
tentang
suatu
menginsiprasi,
pembelajaran
pandang
terhadap proses pembelajaran, yang
di SMA Negeri 2 Kendal tahun ajaran
Istilah
sudut
fisika
belajar
adalah
mengajar
suatu
(t e a c h e r
yang
a p p r o a c h ).
mempelajari gejala-gejala alam yang bertujuan
untuk
ce nt er e d
Pendekatan pembelajaran aktif
meningkatkan
adalah
suatu
pendekatan
kemampuan kognitif, afektif dan
pembelajaran yang membuat siswa
psikomotorik
tidak hanya sekedar mendengarkan
yang
dikembangkan
melalui pengalamanbelajar. Pembelajaran
fisika
informasi yang disampaikan guru
yang
baik
tetapi
juga
harus berpedoman kepada prinsip-
dijelaskan
prinsip
melakukan
pembelajaran
(Arkundato,
melihat guru atau
apa
dan
yang terakhir
mencobakan
2007:7.22). Secara umum terdapat
langsung apa yang telah dipelajari
beberapa
untuk memperoleh hasil belajar.
prinsip pembelajaran, yaitu
kesiapan ( r e a d i n e s s ), motivasi
Karakteristik-karakteristik
( m o t i v a t i o n ),
berikut:
perhatian,
persepsi, retensi, dan transfer.
a. 15
sebagai
penekanan proses pembelajaran
bukan
pada
penyampaian
informasi oleh guru pada
diberikan
melainkan
mengambil
siswa
untuk
keputusan-keputusan
pengembangan
penting dalam kehidupan sekolah;
keterampilan pemikiran analitis
Jumlah waktu yang digunakan untuk
dan
menanggulangi masalah siswa baik
kritis terhadap topik atau
permasalahan yang dibahas;
yang
b. siswa tidak hanya mendengarkan
berhubungan
materi pelajaran secara pasif
maupun
proses
tersebut;
menimbulkan positif
penekanan pada eksplorasi nilai-
dimana
nilai dan sikap-sikap berkenaan
yang
dengan materi pelajaran;
diperoleh
siswa lebih banyak dituntut untuk
berpikir
menganalisa
dan
tidak
Interaksi yang timbul selama
yang berkaitan dengan materi
d.
yang
berhubungan dengan pembelajaran.
tetapi juga mengerjakan sesuatu
c.
kepada
pembelajaran
akan
interdepende
konsolidasi pengetahuan dipelajari
hanya
secara
dapat
bersama-sama
melalui eksplorasi aktif dalam belajar.
kritis,
Setiap individu harus terlibat aktif
melakukan
dalam proses pembelajaran dan guru
evaluasi;
harus
e. umpan balik yang lebih cepat akan
dapat memperoleh penilaian untuk
terjadi pada proses pembelajaran.
setiap
siswa
sehingga
terdapat
individual Dimensi pembelajaran
dalam yang
a c c o u n t a b i l i t y;
proses
Proses
mengakibatkan
pembelajaran aktif ini agar berjalan
terjadinya kadar pembelajaran aktif,
dengan efektif diperlukan tingkat
yaitu:
kerjasama yang tinggi sehingga dapat
Partisipasi
menetapkan
siswa
tujuan
dalam
memupuk s o c i a l s k i l l .
kegiatan
pembelajaran; Tekanan pada afektif
Tinggi rendahnya kadar aktivitas
dalam belajar; Partisipasi siswa dalam
belajar siswa banyak dipengaruhi
pembelajaran
oleh
terutama
berbentuk
interaksi antarsiswa; Penerimaan guru
strategi atau pendekatan mengajar yang
terhadap perbuatan dan kontribusi
digunakan.
siswa yang kurang relevan
mengemukakan
atau
Sudjana
(1988:
bahwa
122) strategi
bahkan sama sekali salah; Kekompakan
pembelajaran pada hakekatnya adalah
kelas sebagai kelompok ;Kebebasan
tindakan 16
nyata
dari
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran
melalui
menjelaskan skenario pembelajaran
cara tertentu yang dinilai lebih efektif
kemudian
dan lebih efisien.
melakukan presentasi dalam waktu
Strategi Quiz Team merupakan
masing-masing
tim
maksimal 10 menit;Setelah presentasi
salah satu strategi dalam pembelajaran
berakhir,
A
menyiapkan
aktif
pertanyaan-pertanyaan
yang
yang
bertujuan
untuk
tim
meningkatkan tanggung jawab siswa
berjawaban singkat (kuis) berkaitan
terhadap apa yang mereka pelajari
dengan
melalui
dipresentasikan. Sementara itu, tim B
cara
menyenangkan
yang dan
tidak
materi
yang
baru
saja
dan tim C menggunakan waktu
menakutkan
tersebut untuk melihat catatan mereka;
Strategi Quiz Team diawali
Tim A memberikan kuis kepada
dengan membentuk siswa menjadi
tim B, jika tim B tidak dapat
tiga tim, misalnya tim A, tim B dan
menjawab pertanyaan maka tim C
tim C. Masing-masing tim secara
diberi kesempatan untuk menjawabnya;
bergantian
Tim
melakukan
presentasi bahasan
kegiatan
A
mengarahkan
pertanyaan
tentang
suatu
pokok
berikutnya kepada tim C, jika tim C
tertentu
yang
telah
tidak dapat menjawab pertanyaan maka
ditentukan oleh guru. Jika presentasi
tim
telah selesai dilakukan oleh semua
menjawabnya; Ketika kuis tim A
tim
dengan
selesai maka tim B melanjutkan
pemberian pertanyaan oleh tim A
segmen kedua dari topik pelajaran
kepada tim B dan tim C secara
dan melakukan hal yang sama seperti
bergantian. Jika tim B tidak bisa
yang dilakukan oleh tim A, hanya saja
menjawab pertanyaan maka akan
pemberian kuis pada kelompok berbeda
dijawab
pula
dengan cara berurutan; Setelah tim B
sebaliknya. Kegiatan ini berulang
menyelesaikan kuisnya maka tim C
hingga tim terakhir (tim C).
melanjutkan untuk topik pelajaran
maka
dilanjutkan
tim
C,
begitu
Prosedur
pembelajaran
menggunakan
strategi
B
diberi
kesempatan
untuk
yang terakhir dan melakukan hal yang
Q ui z
sama seperti yang dilakukan tim B;
T e a m
sebagai berikut: Guru
Guru menyimpulkan tanya jawab dan
memilih
topik
menjelaskan pemahaman siswa yang
yang
bisa
dipresentasikan dalam tiga segmen;
keliru di akhir pembelajaran.
Siswa dibagi dalam tiga tim; Guru
Aktivitas 17
merupakan
segala
tingkah
laku
siswa
pada
saat
kalangan siswa,
para siswa akan
mengikuti kegiatan belajar mengajar
bekerja menurut minat dan kemampuan
(Masyururoh, 2005:11).
Menurut
sendiri,memupuk disiplin kelas secara
Hendra Wijaya (1999:24), aktivitas
wajar dan suasana belajar menjadi
belajar adalah aktivitas yang bersifat
demokratis,
fisik maupun mental. Dalam proses
sekolah
pembelajaran
hubungan antara orang tua dengan
kedua
tersebut
harus
Adanya
berbagai
pendapat
saling
terkait.
temuan
pada
menyebabkan
aktivitas
dan
secara
gilirannya
dan
diselenggarakan
realistis
dan
sehingga
anak
hubungan
masyarakat,
guru; Pengajaran
dan
pandangan
mempererat
konkret
mengembangkan
pemahaman
dan
berpikir
serta
(siswa) berubah. Pengajaran yang
menghindarkan verbalitas; Pengajaran
efektif
di sekolah menjadi hidup sebagaimana
adalah
pengajaran
yang
menyediakan kesempatan belajar
aktivitas
sendiri atau melakukan aktivitas
masyarakat.
sendiri. Siswa belajar
sambil
dalam
Hasil
kehidupan
belajar
di
adalah
bekerja. Ada berbagai macam aktivitas
kemampuan yang dimiliki oleh siswa
belajar
dari
siswa
antara
lain
:
(1)
(vis u a l
presentasi
pengolahan
menghasilkan
belajarnya
perubahan
dan
tingkah
a c k t i v i t i e s ), (2)
bertanya
laku yang diwujudkan dalam bentuk
pada
(oral
nilai. Hasil belajar dalam mata
menjawab
pelajaran fisika terkait dengan tujuan
teman
a c t i v i t i e s ) , (3)
pertanyaan teman (oral activities),
pembelajaran
(4) diskusi (oral activities) serta (5)
mendapatkan
kelompok ( m e n t a l
mendapatkan
bekerja
a cti vities Aktivitas
keterampilan,
belajar
Siswa
yang
fisika,
yaitu
pengetahuan, konsep serta
dan
pembentukan
sikap. Hal ini bisa didapat dari
kondusif mengakibatkan para siswa
observasi
mencari
dan
pembelajaran, wawancara dengan guru
langsung mengalami sendiri. Dengan
maupun siswa, dan pemberian tes
berbuat
kepada siswa.
pengalaman
sendiri
sendiri
mengembangkan
seluruh
pribadi
secara
siswa
akan aspek
langsung
Faktor-faktor
pada
waktu
yang
integral,
mempengaruhi hasil belajar siswa ada
memupuk kerjasama yang harmonis di
dua macam yaitu faktor intern dan 18
faktor ekstern. Faktor intern adalah
Active Learning dengan strategi Quiz
faktor yang berasal dari dalam diri
Team dapat meningkatkan hasil suhu
siswa
dan kalor siswa kelas X 3 SMA N 2
misalnya
kondisi
fisik
dan
psikis
siswa.
Kendal
Sedangkan faktor ekstern adalah faktor
yang
pada
semester
2
tahun
pelajaran 2015/2016.
berasal
dari luar diri siswa misalnya pengaruh
METODE PENELITIAN
lingkungan dan sumber informasi
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
yang didapat siswa.
Negeri
Ketuntasan
belajar
2
Kendal
denga
subjek
penelitian yang dipilih adalah kelas
adalah pelajaran
X3 SMA Negeri 2 Kendal
mengajar
terdiri 32 siswa 12 siswa laki-laki
dengan alokasi waktu yang tersedia
dan 20 siswa perempuan. Metode
(Sukasih, 2000:18). Kriteria ketuntasan
penelitian
hasil belajar di SMA Negeri 2 Kendal
penelitian ini adalah tindakan kelas
untuk mata pelajaran fisika untuk
yang
ketuntasan individual, seorang siswa
Langkah-langkah dalam setiap siklus
dikatakan tuntas belajar
apabila
terdiri atas : perencanaan tindakan,
telah mencapai skor 0
dari skor
menyelesaikan melalui
materi
kegiatan
maksimal ketuntasan
100;
belajar
sedangkan
klasikal,
suatu
yang
terdiri
tindakan
kelas
Adapun
ketuntasan individual.siswa kelas X 3
a. Guru
secara
umum
menjelaskan
adalah
skenario
b. Guru memilih topik yang bisa
pelajaran 2015/2016.
dipresentasikan dalam tiga segmen;
Berdasarkan uraian diatas di duga
c. Guru membentuk siswa menjadi
pendekatan
tiga tim;
Active Learning dengan strategi Quiz
d. Guru
Team dapat meningkatkan aktivitas
e. Guru
SMA N 2 Kendal pada semester 2 2015/2016.
memberikan
LKS
sesuai
dengan timnya masing-masing;
belajar suhu dan kalor siswa kelas X 3
pemanfaatan
perencanaan,
pembelajaran;
SMA N 2 Kendal semester 2 tahun
melalui
siklus.
langkah-langkah
sebagai berikut.
pelajaran
pada
observasi (pengamatan), dan refleksi.
untuk
minimal 80% siswa telah mencapai
tahun
dua
sesuai
pembelajaran
pemanfaatan
digunakan
dari
dinyatakan tuntas apabila terdapat
melalui
yang
memberikan
kesempatan
siswa untuk bertanya tentang hal-
dan
hal yang belum jelas
pendekatan 19
f. Masing-masing memperesentasikan
tim
tim B melanjutkan segmen kedua
topik yang
dari topik pelajaran dan melakukan
telah diberikan oleh guru dalam
hal
waktu maksimal 5 menit;
dilakukan oleh tim A, hanya saja
g. Setelah presentasi berakhir, tim A berdiskusi
untuk
yang
berbeda dengan cara berurutan; k. Setelah tim B menyelesaikan
berjawaban singkat (kuis) berkaitan
kuisnya maka tim C melanjutkan
dengan
topik
yang
baru
saja
untuk topik pelajaran yang terakhir
oleh
tim
lain.
dan melakukan hal
Sementara itu, tim B dan tim C
yang sama
seperti yang dilakukan tim B;
berdiskusi untuk melihat catatan
l.
mereka;
Guru
memberikan
tugas
pada
masing- masing kelompok untuk
h. Tim A memberikan kuis sebanyak
mengerjakan
dua soal kepada tim B. Apabila tim
soal
latihan
yang
dibuat guru pada LKS;
B mampu menjawab kuis maka tim
m. Guru mengumpulkan laporan hasil
B akan mendapat skor, namun jika
kerja (LKS) dari setiap siswa;
tim B tidak dapat menjawab kuis
n. Guru
menjelaskan
materi
dan
maka tim C diberi kesempatan untuk
jawaban kuis yang masih belum
menjawabnya sehingga skor akan
difahami siswa;
diperoleh
oleh
memberikan
tim
C.
pernyataan
Guru
o. Guru mengumumkan skor hasil
benar
pertandingan akademis antar tim.
salahnya jawaban; Tim
A
Tujuannya adalah agar masing-
mengarahkan
sebanyak
dua
soal
kuis
masing tim
pula
untuk
termotivasi
lebih
lagi
memperbaiki
berikutnya kepada tim C. Apabila
pembelajarannya sehingga mereka
tim C mampu menjawab kuis maka
akan
tim C akan mendapat skor, namun
mendapatkan skor yang tertinggi;
jika tim C tidak dapat menjawab
p. Guru memberi penghargaan bagi tim
kuis
maka
tim
B
diberi
q. Guru
sehingga skor akan diperoleh tim
untuk
Guru
juga
berlomba-lomba
untuk
yang berprestasi;
kesempatan untuk menjawabnya
B.
j.
seperti
yang
dipresentasikan
i.
sama
pemberian kuis pada kelompok
menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan
yang
memberikan
mengetahui
memberikan
penguasaan
post-tes
materi
pernyataan benar salahnya jawaban;
setelah penerapan pendekatan Active
Ketika kuis tim A selesai maka
Learning dengan strategi Quiz Team.
20
Teknik
pengumpulan
data
yang Jumlah tuntas KetuntasanKlasikalx100% Jumlah siswa
digunakan pada penelitian ini adalah teknik Observasi, Tes danDokumentasi Untuk menganalisa data aktivitas belajar
(Depdikbud 1997:34)
digunakan rumus sebagai berikut : Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi fisika SMA kelas X semester genap pokok bahasan Keterangan:
suhu dan kalor pada sub pokok bahasan
Pa = persentase keaktifan siswa
kalor, dengan indicator kinerja sebagai
A = jumlah skor yang diperoleh siswa
berikut :
N = jumlah skor maksimum
1. Pada kondisi awal aktivitas belajar
Hasil
perhitungannya
dikonsultasikan
suhu dan kalor masih rendah,
dengan
diharapkan pada kondisi akhir akan
Tabel Kriteria Aktivitas Siswa sebagai
terjadi peningkatan.
berikut :
2. Pada kondisi awal prosentase siswa yang mencapai KKM hanya 34,4%
Kriteria
, diharapkan pada
PersentaseAktivitas
prosentase
Sangat Baik
Pa>80%
Baik
60%<Pa80%
Cukup
40%<Pa60%
Kurang
20%<Pa40%
Sangat Kurang
Pa 20%
siswa
yang
80%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada
kondisi
awal
,aktivitas
pembelajaran fisika di kelas X-3 SMA Negeri
yang
jumlah
mencapai nilai KKM lebih dari
Sumber: (Basir, 1988)
Rumusan
kondisi akhir
digunakan
untuk
2 Kendal
masih tergolong
rendah. Hanya 17 orang siswa
(
menentukan ketuntasan hasil belajar
53%)
yaitu:
penjelasan guru, 14 orang
1) Ketuntasan secara inidividu
sibuk mencatat, 8 orang siswa (25 %)
Skor siswa Ketuntasan Individu x100% Skor maks 2) Ketuntasan secara klasikal
yang
aktif
menyimak (44 %)
yang berani mengajukan pertanyaan, 12 orang siswa (37,5 %) berusaha merespon menjawab pertanyaan., dan 21
masih terdapat 5 orang siswa yang asik
digunakan
dengan kegiatannya sendiri yang tidak
lainnya.
berhubungan
pembelajaran
dengan
kegiatan
seperti
RPP, LKS dan
Tahap
pelaksanaan pada
siklus
I
pembelajaran (16%).
dilaksanakan pada materi kalor yang
Hasil belajar suhu pada kondisi awal
dilaksanakan selama 2 kali tatap muka
disajikan dalam tabel
( 3 x 45 menit. Aktivitas siswa selama
dan diagram
sebagai berikut :
belajar tercantum pada tabel sebagai
No.
Rentang Nilai
1
91-100
3
2
80-90
8
3
< 80
21
berikut :
Jumlah
Prosentase Aktivitas Siswa 9.4%
No
Aktivitas Siswa (Pa)
25% 1
2
hasil belajar siswa pada kondisi awal,
NNo Prosentase
Kemampuan mengajukan 65.6% pertanyaan
69.53%
Kemampuan menjawab
59.38%
pertanyaan
dari 32 siswa hanya 11 siswa (34.4%)
3
Keaktifan dalam Diskusi
57.81%
yang mencapai KKM dengan nilai 80
4
Kerjasama dalam kelompok
59.38%
ke atas, sedangkan 21 siswa (65.6%)
5
Motivasi Siswa
70.31%
belum mencapai KKM.
Rata-rata
63.28%
No
Kategori Nilai
Nilai
1
Nilai terendah
10
2
Nilai tertinggi
95
siswa pada siklus I, yaitu untuk
3
Nilai rerata
59.4
aktivitas kemampuan mengajukan
Berdasarkan data aktivitas siswa dan analisis aktivitas pembelajaran, diperoleh hasil persentase aktivitas
pertanyaan 59.38% menjawab Tabel di atas memperlihatkan
keaktifan
; kemampuan
pertanyaan dalam
diskusi
57.81%; 57.81%;
nilai hasil belajar siswa pada kondisi
kerjasama dalam kelompok 59.38%
awal, nilai tertinggi yang dicapai siswa
dan Motivasi siswa 70.31%,
98, nilai terendah 10 dan nilai rata-
beberapa kriteria aktivitas tersebut
ratanya 59,4.
diperoleh rata-rata persentase aktivitas
Pada siklus I kegiatan dimulai dari
siswa
perencanaan,
disesuaikan dengan kriteria aktivitas
guru
mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang akan 22
(Pa)
63.28
%.
dari
Apabila
team pada siklus I sebesar 59.4 %.
siswa seperti pada tabel 3.1, maka nilai 63.28 % tergolong kategori
Sesuai
aktivitas yang baik.
ketuntasan,
dengan
kriteria
persentase
tersebut
dikatakan belum tuntas. Namun jika T e s t dilaksanakan
dibandingkan dengan kondisi awal (pra
(e v al u a si) setelah
siklus)
selesainya
sudah
terjadi
peningkatan.
kegiatan pembelajaran pada materi
Jumlah siswa pada pra siklus yang
suhu dan kalor melalui pendekatan
mencapai ketuntasan sebanyak 11
a cti v e
orang (34%) sedangkan jumlah siswa
l e a r n i n g dengan
yang mencapai ketuntasan pada siklus
strategi q u i z t e a m No.
Rentang Nilai
1
91-100
4
2
80-90
15
3
< 80
13
I sebanyak 19Prosentase orang (59.4%), berarti
Jumlah
terjadi peningkatan jumlah siswa yang 12,5%
mencapai ketuntasan. Demikian juga untuk perbandingan nilai rata-rata hasil 46.9% belajar juga terjadi peningkatan. Pada 40.6%
kondisi awal nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 59.4 meningkat menjadi
No
Kategori Nilai
74.5 pada siklus 1. Hasil analisis
Nilai
ketuntasan belajar fisika siswa dapat 1
Nilai terendah
45
2
Nilai tertinggi
95
dilihat pada lampiran . Berdasarkan
kelemahan-
kelemahan pada siklus I tersebut, 3
Nilai rerata
74.5
maka dilakukan perbaikan langkahlangkah pembelajaran siklus I sebagai berikut : Guru perlu memberikan
Dapat dilihat bahwa dari 32 orang siswa
pengarahan kepada siswa supaya
yang mengikuti tes,
siswa
diperoleh jumlah siswa yang tuntas
mengajukan
secara perorangan adalah 19 orang
dan
pertanyaan
terbiasa tentang
materi pembelajaran. Guru perlu
siswa dan jumlah siswa yang tidak
memberikan
tuntas secara perorangan sebanyak 13 orang
berani
pengarahan
kepada
siswa supaya siswa berani dan
siswa. Persentase ketuntasan
terbiasa menyampaikan pendapat di
belajar klasikal melalui pendekatan
depan forum umum. Guru perlu
active learning dengan strategi quiz
membimbing 23
siswa
agar
dapat
bekerjasama dengan baik
sehingga
Siswa (Pa)
dapat mengerjakan tugas-tugas yang
1
diberikan oleh guru. Guru memberikan pengarahan
kepada
siswa
Kemampuan mengajukan
supaya
pertanyaan
mempelajari materi yang di diskusikan dengan
sungguh-sungguh
2
sehingga
Kemampuan
pertanyaan
Penelitian dilanjutkan pada 3
siklus II. Pada tahap perencanaan, menyempurnakan
Keaktifan dalam
4
Kerjasama
seperti RPP, LKS, perangkat evaluasi 5
dan siswa selama proses pembelajaran
q u i z
dengan
t ea m
muka (4 x 45
persentase
selama 2
siswa
analisis
aktivitas
diperoleh aktivitas
hasil tersebut
(Pa)
68.64%.
Apabila
siswa, maka nilai 68.64% tergolong kategori aktivitas yang baik dan persentase keaktifan siswa tersebut
menjawab pertanyaan, diskusi dan
sesuai
kerjasama dalam kelompok.
dengan
yang
diharapkan
peneliti. selama Dari hasil persentase aktivitas
pembelajaran yang terlihat pada tabel
siklus 1 = 63.28% dan persentase
sebagai berikut: Aktivitas Siswa
aktivitas
disesuaikan dengan kriteria aktivitas
yaitu presentasi, membuat pertanyaan,
No
data
diperoleh rata-rata persentase aktivitas
menit).
kegiatan pembelajaran,
siswa
dan
pembelajaran
sama dengan siklus I yaitu dibagi
Aktivitas
68.64%
siswa
Pelaksanaan pembelajaran siklus II
menjadi 5
Rata-rata
Berdasarkan
strategi
pada siklus II
kalor yang dilaksanakan tatap
71.88%
acti v e
dilaksanakan pada materi perpindahan
kali
Motivasi Siswa
pembelajaran
pendekatan
lear ni n g
65.63%
dalam kelompok
dan lembar pengamatan aktivitas guru
melalui
67.97%
Diskusi
perangkat
pembelajaran yang akan digunakan
Pelaksanaan
65.63%
menjawab
hasil belajarnya maksimal.
guru
71.09%
aktivitas siklus 2 = 68.64% terlihat
Prosentase
bahwa
Aktivitas
aktivitas
pembelajaran 24
siswa
melalui
selama
pendekatan
active learning dengan strategi quiz
didapat 26 orang
team
telah mencapai ketuntasan secara
sesuai
terdapat
peningkatan
dengan
yang
dan
diharapkan
siswa(81.25%)
perorangan, dan 6
orang siswa
peneliti, dengan demikian siklus
(18.75) belum mencapai ketuntasan
penelitian
secara
untuk
aktivitas
siswa
dinyatakan selesai.
perorangan..
Persentase
ketuntasan belajar klasikal melalui
Tahap test dilaksanakan setelah
pendekatan active learning dengan
selesainya kegiatan pembelajaran pada
strategi quiz team pada siklus II
materi perpindahan kalor melalui
sebesar 81.75%. Sesuai
active learning dengan strategi quiz
kriteria
team, nilai hasil belajar siswa pada
tersebut
siklus 2 yang dilakukan setelah
klasikal.
pembelajaran
Dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
active
melalui
learning
pendekatan
dengan
ketuntasan, dikatakan
tuntas
secara
:
tabel dan diagram sebagai berikut : Rentang
persentase
dibuat table rekapitulasi sebagai berikut
strategi
q u i z t e a m dapat dilihat pada
No
dengan
Jumlah
Nilai
Jmlah Jumlah
Persentase
Prosentase siswa siswa
Ketuntasan
tuntas
siswa
Klasikal
tidak
1
91-100
6
2
80-90
20
3
< 80
6
18.75%
tuntas
1162.5% 21
Kondisi
34.4%
Awal
No
Kategori Nilai
18.75%
Nilai terendah
45
2
Nilai tertinggi
100
19
13
59.4%
Siklus
26
6
81.25%
II
Nilai
1
Siklus I
Berdasarkan hasil observasi dan data tes pada siklus II, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas
3
Nilai rerata
78.75
belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa.
Persentase
mencapai
Terlihat bahwa dari 32 jumlah
88%
aktivitas dan
telah
persentase
ketuntasan hasil belajar telah mencapai
siswa siswa yang mengikuti t e s t , 25
81.25%. Oleh karena telah terjadi
dilakukan
peningkatan yang diharapkan oleh
revisi tentang perencanaan ulang yang
peneliti, maka penelitian tindakan
dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan
kelas ini dinyatakan selesai.
pada siklus II.
Dari
beberapa
kriteria
refleksi
yang
berupa
Dari beberapa kriteria keaktifan
keaktifan siswa melalui pendekatan
siswa
active learning dengan strategi quiz
learning dengan strategi quiz team
team
secara
pada siklus 2 secara menyeluruh
menyeluruh diperoleh nilai persentase
diperoleh nilai persentase aktivitas
aktivitas sebesar 63.28% dan termasuk
sebesar 68.64% dan termasuk pada
pada kategori baik. Nilai persentase
kategori
aktivitas tersebut sudah sesuai dengan
aktivitas tersebut sudah sesuai dengan
harapan peneliti, namun masih dapat
harapan peneliti.
pada
siklus
1
ditingkatkan lagi pada siklus II.
melalui
baik.
pendekatan
Nilai
active
persentase
Hasil analisis ketuntasan hasil
Hasil analisa data pada nilai hasil
belajar pada siklus II menunjukkan
belajar pada siklus I menunjukkan
bahwa dari 32 siswa yang mengikuti
bahwa dari 32 siswa yang mengikuti
tes
t e s t terdapat 19 siswa yang tuntas
yang tuntas secara individu dan 6
secara individu dan 13 siswa yang
siswa (18.75%)
tidak tuntas secara individu. Sehingga
secara individu. Sehingga diperoleh
diperoleh persentase ketuntasan hasil
persentase ketuntasan hasil
belajar secara klasikal sebesar 59.4
secara
%.
kriteria
Sesuai dengan kriteria ketuntasan
persentase
persentase tersebut sudah mencapai
Sesuai
ketuntasan
dengan klasikal
tersebut belum mencapai ketuntasan
terdapat 26 siswa (81.25%)
klasikal
yang tidak tuntas
belajar
sebesar 81.25%.
ketuntasan belajar secara klasikal.
belajar .
Oleh karena persentase keaktifan Meskipun nilai persentase
siswa telah mencapai 68.64% dan
aktivitas siswa pada siklus I sudah
persentase ketuntasan belajar klasikal
termasuk kategori baik , akan tetapi
telah mencapai 81.25% maka telah
persentase
terjadi peningkatan hasil belajar sesuai
ketuntasan hasil belajar
siswa masih dibawah standar dari yang
yang diharapkan
dipersyaratkan dan masih jauh dari
demikian penelitian tindakan kelas
harapan peneliti. Oleh karena itu
ini dinyatakan selesai. 26
peneliti.
Dengan
menggunakan pendekatan active learning dengan strategi quiz
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
daripenelitian
team ini pada pokok bahasan
ini
fisika yang berbeda ataupun
adalah : learning
pada jenjang pendidikan yang
dengan strategi quiz team dapat
lain sehingga bisa menjadi bahan
meningkatkan
pertimbangan guru dalam upaya
1.
Pendekatan
active
aktifitas
belajar
meningkatkan hasil belajar siswa.
materi suhu dan kalor bagi siswa kelas X3 semester 2 SMA Negeri 2
Kendal
tahun
pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
2015/2016 yaitu dari persentase
Aisyah, N. 2000. Mengembangkan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif. Forum Kependudukan Tahun 2000 No.1.
aktivitas siswa pada siklus I sebesar 63.28% menjadi 68.64%. pada siklus II. 2.
Pendekatan
active
learning Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
dengan strategi quiz team dapat meningkatkan hasil belajar materi
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
suhu dan kalor bagi siswa kelas X3 semester 2 SMA Negeri 2 Kendal tahun pelajaran 2015/2016
Arkundato, A, Pembaharuan dalam Fisika. Jakarta: Universitas Terbuka.
, yaitu persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 59.4% dan pada siklus II sebesar 81.25 %.
dkk.2007. Pembelajaran
Saran yang dapat disampaikan Basir, A. 1988. Evaluasi Pendidikan untuk Sekolah Menengah. Surabaya: Airlangga University Press.
dari hasil penelitian ini adalah : 1.
Bagi guru terutama guru fisika, pendekatan
active
learning Bonwell & Eison. Active Learning: Creating Excitement in the Classroom. [serial on line]. www.gwu.edu/ eriche).
dengan strategi quiz team dapat diterapkan
pada
pembelajaran
fisika agar siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep
Depdiknas. 2003. Pengembangan Model Pembelajaran Efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
fisika. 2.
Untuk
peneliti
lain
supaya
27
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudrajat, A. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan ModelPembelajaran.[serialonline]. (http://alhafizh84.wordpress.com/2009/ 12/20/pengertian-pendekatan-strategimetode-teknik-taktik-dan-modelpembelajaran).
Ibrahim, H.M. dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Press. Macmudah & Rosyidi. 2008. Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang.
Supeno, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Fisika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurhayati, E. 2007. Pengaruh Penggunaan Metode Belajar Aktif Tipe Quiz Team terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMA Negeri 3 Jepara Tahun 2006/2007. Tidak dipublikasikan. Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Tim Penyusun. 2010. Fisika untuk SMA/MA Kelas X Semester 2.Widya Duta. Wagiran. Kesiapan Mahasiswa dalam Implementasi Pembelajaran Aktif. [serial on line](http://ilstu.edu/depts/CAT).
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Winataputra U.S. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Zaini, H, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Silberman, M. 2007. Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif). Yogyakarta: Pustaka Insani Madani. Siswanto dkk. 2009. Kompetensi Fisika : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang. Slameto. 1995. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta. Sudjana, N.1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 28