1
UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh: Elvia Erviana * Yarmis Syukur** Rahma Wira Nita ** Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang 2014 ABSTRACK The background of this research is less of counseling teacher’s action in developing social relationship learner training. The purpose of this research were to describe the effort of counseling teacher in: 1) developing social skill, 2) giving the opportunity for the learner to be active in group activities, 3) guiding the learner in democratic life, 4) discussing the problem of women and man social, 5) encourage the learner to read the literature about women and man, 6) assign the learner to observe the social life. Kinds of this research was descriptive quantitative. The populations were 67 people. Technique of gathering sampling was using total sampling. The instrument was questionnaire. Analysis of the data was using percentage formula. The result of this research showed counseling teacher’s effort in: 1) developing social skill are very good category, 2) giving the opportunity for the learner to be active in group activities are in good category, 3) guiding the learner in democratic life are in good category, 4) discussing the problem of women and man social are in good category, 5) encourage the learner to read the literature about women and manare in very good category, 6) ) assign the learner to observe the social life. Kinds of this research was descriptive quantitative are in very good category.
Keyword: Counselor, Contact social sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan normanorma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan orang tua ini lazim disebut dengan sosialisasi. Menurut Ambron (1981) (Yusuf, 2008:123) sosialisasi sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. Proses sosialisasi individu terjadi di tiga lingkungan utama, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Menurut Santrock (Desmita, 2009:233) berbagai peristiwa hidup yang dialami oleh remaja
Pendahuluan Pada dasarnya setiap individu adalah makhluk sosial yang senantiasa melakukan interaksi dengan individu lain dalam lingkungan yang ditempatinya. Keterlibatan individu dalam suatu hubungan sosial telah dimulai semenjak usia dini. Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial merupakan penyeimbang bagi proses perkembangannya sebagai individu. Hal ini diperjelas oleh Alisyahbana, dkk (Ali dan Asrori, 2004:83) bahwa hubungan sosial diartikan sebagai cara bereaksi terhadap orangorang di sekitar dan bagaimana pengaruh hubungan itu terhadap dirinya. Perkembangan sosial merupakan proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi. Perkembangan sosial yang ada pada diri anak
1
2
selama berada di sekolah tersebut sangat mungkin mempengaruhi perkembangannya, “seperti perkembangan identitasnya, keyakinan terhadap kompetensi diri sendiri, gambaran hidup dan kesempatan berkarir, hubunganhubungan sosial, mengenai hal-hal yang benar dan salah, serta pemahaman mengenai bagaimana sistem sosial yang ada di luar lingkup keluarga berfungsi”. Menurut Dusek (Desmita, 2009:233) mencatat ada dua fungsi utama sekolah bagi remaja, “(1) memberi kesempatan pada remaja untuk tumbuh secara sosial dan emosional (2) membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi orang yang mandiri secara ekonomi dan menjadi anggota masyarakat yang produktif”. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan identitas remaja. Interaksi dengan guru dan teman sebaya di sekolah, memberikan peluang yang besar bagi remaja untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh pengetahuan tentang dunia, serta mengembangkan konsep diri yang lebih positif. Bagi kebanyakan anak dan remaja, guru di sekolah masih merupakan sumber identifikasi dan sumber otoritas yang mampu menciptakan iklim kelas dan kondisi interaksi di antara peserta didiknya. Menurut Yusuf (2009:96) upaya yang dapat dilakukan guru BK dalam rangka mengembangkan hubungan sosial peserta didik adalah: 1. Memberikan bimbingan tentang keterampilan-keterampilan sosial 2. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk aktif dalam kegiatankegiatan kelompok (ekstrakurikuler atau OSIS) 3. Membimbing peserta didik tentang hidup demokratis atau berteman secara sehat 4. Bersama peserta didik mendiskusikan masalah peranan sosial pria atau wanita dalam masyarakat 5. Mendorong peserta didik untuk mau membaca literatur yang memuat peranan pria atau wanita 6. Menugaskan peserta didik untuk mengamati kehidupan sosial (menyangkut keterlibatan pria atau wanita dalam bidang pendidikan, pekerjaan, kehidupan berkeluarga atau keterampilan masyarakat lainnya)
sebagai bahan pembahasan dalam diskusi dengan guru. Guru dan orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak. Berdasarkan kenyataan di lapangan masih terlihat minimnya usaha yang telah dilakukan oleh guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat, salah satu usaha atau kegiatan yang baru dilakukan oleh guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial terhadap peserta didik diklat ini hanya melibatkan peserta didik diklat ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok sebagai syarat dalam penyusunan program BK yang dibuat oleh guru BK tersebut. identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Guru BK di SMA Negeri 5 Padang belum maksimal dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat 2. Peserta didik belum mampu mengembangkan hubungan social 3. Sebagian peserta didik tidak bersikap respek dan tidak mau menerima peraturan sekolah 4. Sebagian peserta didik tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah 5. Sebagian peserta didik tidak mau menjalin persahabatan dengan temanteman di sekolah 6. Sebagian peserta didik tidak bersikap hormat terhadap guru, dan staf sekolah lainnya. Berdasarkan hal yang di atas maka peneliti berminat untuk membatasi penelitian ini yaitu“Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya” Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: bagaimana upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk medeskripsikan upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya di SMA Negeri 5 Padang terkait: 1. Mengembangkan keterampilan sosial, 2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam kegiatan kelompok 3. Membimbing peserta didik untuk hidup demokratis
3
4.
Mendiskusikan masalah peranan sosial pria dan wanita 5. Mendorong peserta didik untuk mau membaca literatur tentang pria dan wanita 6. Menugaskan peserta didik untuk mengamati kehidupan sosial. Manfaat penelitian ini adalah agar guru BK dapat mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat lebih baik dan lebih maksimal lagi.
mengembangkan keterampila-keterampilan sosial. Menurut Prayitno (2004:253) guru BK melaksanakan sembilan layanan, diantaranya layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi. Dari sembilan layanan yang harus diberikan oleh guru BK salah satunya yaitu layanan layanan penguasaan konten, seperti guru BK memberikan penguasaan konten tentang keterampilan-keterampilan tertentu agar peserta didik memiliki wawasan dan pemahamahan, seperti keterampilan berkomunikasi. Berdasarkan pendapat ahli tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa keterampilan sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial peserta didik, apabila peserta didik mampu dan terampil dalam bersosialisasi maka peserta didik akan mampu pula mencapai hasil yang baik terhadap perkembangan sosialnya, sebaliknya jika peserta didik tidak mampu menguasai tentang keterampilan ini dengan baik maka perkembangan sosial peserta didik tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Variabel penelitian adalah upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peseta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik diklat kelas XI dan XII tahun 2014 di SMA Negeri 5 Padang yang berjumlah 67 orang. Teknik pengambilan sampel yang menggunakan Total Sampling atau sampel jenuh. Menurut Riduwan (2006:64) sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Instrumen penelitian berupa angket. Uji coba dilakukan kepada 10 orang responden di luar sampel di SMA Negeri 5 Padang. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil Penelitian dan Pembahasan Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik di SMA Negeri 5 Padang adalah dengan: (a)mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial, (b) memnerikankesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam kegiatan kelompok, (c) membimbing peserta didik tentang hidup drmokratis, (d) mendiskusikan masalah peranan social pria dan wanita dalam masyarakat , (e) membaca literature tentang pria danwanita, (f) mengamati kehidupan sosial. a. Mengembangkan KeterampilanKeterampilan Sosial Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait mengembangkan keterampilanketerampilan sosial tergolong ke dalam kategori sangat baik dengan presentase 50,75% Berdasarkan hal di atas artinya, dapat dikatakan bahwa guru BK sudah baik dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat terkait dalam
b.
Memberikan Kesempatan kepada Peserta Didik untuk Aktif dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam kegiatan kelompok tergolong ke dalam kategori baik dengan presentase 55,22%. Berdasarkan hal di atas artinya, dapat dikatakan bahwa guru BK sudah baik dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat terkait dalam memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan kelompok. Menurut Brodbeck dan Lewin (dalam Hartinah 2009:20) kelompok adalah kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan–hubungan tertentu, yang membuat mereka saling
4
ketergantungan satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna. Dari pendapat ahli tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa kegiatan kelompok sangat berdampak terhadap perkembangan hubungan sosial peserta didik, karena dalam kegiatan kelompok peserta didik diajarkan untuk saling ketergantungan sehingga membuat peserta didik semakin akrab dengan peserta didik lainnya. Sebaliknya jika peserta didik tidak dilibatkan dalam kegiatan kelompok maka peserta didik akan mengalami hambatan dalam menjalin hubungan sosial dengan peserta didik yang lain, sehingga berdampak terhadap perkembangan hubungan sosial peserta didik untuk ke depannya. Membimbing Peserta Didik tentang Hidup Demokratis Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan membimbing peserta didik tentang hidup demokratis tergolong baik dengan presentase 64,18%. Berdasarkan hal di atas artinya, dapat dikatakan bahwa guru BK sudah baik dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat terkait dalam membimbing peserta didik tentang hiduyp drmokratis. Menurut Hafied Cangara (2009:63) demokratis adalah kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Berdasarkan arti kata tersebut dalam hal ini demokratis yang dimaksud yaitu semua keputusan yang akan diambil oleh peserta didik diputuskan oleh dirinya sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan peserta didik berhak memutuskan semua keputusan yang ada dalam dirinya, seperti dalam hal memilih teman, mendengarkan semua pendapat orang lain, menghormati teman dan sebagainya. d. Mendiskusikan Masalah Peranan Pria dan Wanita dalam Masyarakat
tergolong ke dalam kategori baik dengan presentase 58,21%. Berdasarkan hal di atas artinya, dapat dikatakan bahwa guru BK sudah baik dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat terkait dalam mendiskusikan masalah peranan sosial pria dan wanita dalam masyarakat. Menurut Prayitno dan Amti (2010:259) layanan informasi adalah layanan yang memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan atau untuk menentukanarah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. e.
Mendorong Peserta Didik untuk Mau Membaca Literatur tentang Pria dan Wanita Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan mendorong peserta didik untuk mau membaca literatur tentang pria dan wanita tergolong ke dalam kategori baik dengan presentase 41,79%. Berdasarkan hal di atas artinya, dapat dikatakan bahwa guru BK sudah cukup baik dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat terkait dalam mendorong peserta didik untuk mau membaca literatur tentang pria dan wanita. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru BK dalam mendorong peserta didik untuk mau membaca literatur tentang pria dan wanita adalah dengan cara guru BK memberikan buku, artikel, majalah yang berkenaan dengan pria dan wanita, dan juga guru BK dapat memberikan video atau film dokumentasi yang menyangkut terhadap pria dan wanita.
f.
Menugaskan Peserta Didik Mengamati Kehidupan Sosial Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan menugaskan peserta didik untuk mengamati kehidupan sosial tergolong ke dalam kategori sangat baik dengan presentase 61,19%. Berdasarkan hal di atas artinya, dapat dikatakan bahwa guru BK sudah baik
c.
Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan mendiskusikan masalah peranan sosial pria dan wanita dalam masyarakat
5
dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat terkait dalam menugaskan peserta didik untuk mengamati kehidupan sosial. Jadi dapat disimpulkan upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang dilihat dari upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan menugaskan peserta didik untuk mengamati kehidupan sosial tergolong ke dalam kategori sangat baik. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosialpesertadidik diklat dengan teman sebaya berdasarkan kajian yang telah peneliti lakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Mengembangkan Keterampilanketerampilan Sosial Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang dilihat dari upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan mengembangkan keterampilanketerampilan sosial sangat baik. 2. Memberikan Kesempatan kepada Peserta Didik untuk Aktif dalam Kegiatan-kegiatan Kelompok Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang dilihat dari upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam kegiatan kelompok secara umum peserta didik berada pada kriteria baik. 3. Membimbing Peserta Didik tentang Hidup Demokratis Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang dilihat dari upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan membimbing peserta didik tentang hidup demokratis peserta didik sebagian besar berada pada kriteria baik.
4.
5.
6.
Mendiskusikan Masalah Peranan Sosial Pria dan Wanita dalam Masyarakat Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang dilihat dari upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan mendiskusikan masalah peranan sosial pria dan wanita baik. Mendorong Peserta Didik untuk Mau Membaca Literatur tentang Pria dan Wanita Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang dilihat dari upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan mendorong peserta didik untuk mau membaca literatur tentang pria dan wanita sangat baik. Menugaskan Peserta Didik untuk Mengamati Kehidupan Sosial Upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat di SMA Negeri 5 Padang dilihat dari upaya guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik diklat dengan teman sebaya terkait dengan menugaskan peserta didik untuk mengamati kehidupan sosial sangat baik.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti mengajukan saran kepada: 1. Guru BK Sebagai pertimbangan dan pemahaman agar dapat meningkatkan upaya yang dapat dilakukan guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik yang kurang baik. 2. Peserta didik Untuk seluruh peserta didik agar lebih meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan hubungan sosial agar dapat melewati tahap perkembangan dengan baik. 3. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sebagai masukan agar meningkatnya mutu lulusan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat.
6
4.
5.
Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai upaya yang dapat dilakukan oleh guru BK dalam mengembangkan hubungan sosial peserta didik. Peneliti selanjutnya sebagai pedoman dalam penelitian berikutnya yang sesuai dengan hubungan sosial.
Daftar Kepustakaan Ali, Mohammad dan Mohammad Ansori. (2007). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Prayitno & Amti Erman. 2004. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Riduwan. (2006). Belajar Mudah untuk GuruKaryawan dan peneliti Pemuda. Bandung: Alfabeta Yusuf, A. Muri. (2005). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf,
Syamsu LN. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.