PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG Oleh :
Ismi Auldra Efendi* Asmaiwaty Arief** Nofrita**
* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ** Dosen Pembimbing
ABSTRACT Based on observation that have done by writer, there are many students who got less responses or reinforcement in information service : how the guider teacher give reinforcement to students in information services at Junior High School Number 26 Padang, perceived from : 1). Gift the verbal reinforcement by the guider teacher in information services activity at Junior High School Number 26 Padang and 2). Gift the non verbal reinforcement by the guider teacher in information services activity at Junior High School Number 26 Padang. This research is descriptive research which is trying to describe the real condition of subject. Population of this research all of students class VIII and IX Junior High School Number 26 Padang at 2011-2012 education period, amount of population is 236 people. Sample of this research is chose based on purposive technique sampling which sample is suitable to research. Amount of Samples in this research are 56 students. Colecting of data by using quistionnaire. Annalisis that used is descriptive statistic which using formulation of persentation. The result of research showing : 1). The Verbal Reinforcement by guider teacher in information services activity include to good enough and 2). The Non Verbal Reinforcement by the guider teacher in non verbal reinforcement by the guider teacher in information services activity include to good enough. Based on the result of research above, the researcher can seen if gift the reinforcement by the guider teacher to students in information services activity at Junior High School Number 26 Padang is good enough. The researcher is advising to the teacher in order to increase the reinforcement to the students in informaton services.
Key word. The guider teacher give reinforcement to student in information
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
PENDAHULUAN
Manusia
dilahirkan
dengan
ketidakberdayaan
dan
Sejalan
perkembangan
dengan
ketidaktahuan. usia,
manusia mulai belajar untuk mengenali lingkungan dan untuk memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan melalui pendidikan. Pendidikan diharapkan dapat menjadi
sebuah
wahana
untuk
menciptakan manusia Indonesia yang memiliki keterampilan yang berkualitas serta
menciptakan
profesional. meningkatkan
manusia
yang
Pendidikan kualitas
dapat
sumber
daya
manusia, maka pendidikan harus terus dibangun
dan
Keberhasilan
dikembangkan.
pendidikan
tersebut
merupakan tonggak dan penentu utama kemajuan suatu bangsa. Undang-undang
Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal
3
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional menjelaskan: Tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
Ahmad
Subari
(2010:82)
mengemukakan bahwa penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku peserta didik, yang
bertujuan
untuk
memberikan
informasi atau umpan balik bagi peserta didik atas perbuatannya sebagai suatu dorongan ataupun korelasi. Selanjutnya, penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulang kembali tingkah laku
tersebut.
dimaksudkan
Tindakan
untuk
tersebut
mengajar
atau
membesarkan hati peserta didik agar mereka lebih giat berprestasi dalam interaksi belajar mengajar. Penguatan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku pada waktu yang lain. Sebagai contoh, seorang peserta didik berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, lalu pendidik mengatakan atau memberikan pujian, “Bagus, tugasmu sungguh baik, rapi
dan
diselesaikan
tepat
pada
waktunya”. Bisa juga pendidik mendekati peserta
didik
mengelus-elus
tersebut, pundaknya
kemudian dan
mengatakan:
“sungguh,
kamu
telah
bekerja keras dan hasilnya bagus sekali”.
sangat
penting
dalam
meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Oleh karena
Zainal Asril (2011:79) “penguatan
itu, setiap pendidik perlu mengetahui cara
non-verbal, berupa: mimik, dan gerakan
pemberian penguatan dan kesempatan
tubuh, berupa mimik dan gerakan tangan
memberikan
dengan
menggunakan
berupa penguatan verbal atau non verbal
sentuhan digosok-gosok punggungnya”.
sehingga memungkinkan peserta didik
Melalui kegiatan menyenangkan seperti
dalam menerima penguatan sebagai salah
menunjuk mereka menjadi ketua kelas.
satu sumber prestasi bagi peserta didik
Menggunakan simbol atau benda seperti
dalam
anak disuruh mengerjakan PR di papan
penguatan dapat mempengaruhi pribadi
tulis, kemudian diberikan tanda betul dan
peserta didik untuk merasa senang,
penguatan tak penuh seperti jawabanmu
bersemangat bahkan melakukan reaksi
benar tetapi perlu disempurnakan lagi.
atau tindakan terhadap suatu objek.
pendekatan
Prayitno (2008:209) menyatakan penguatan
adalah
penguatan
kegiatan
secara
belajar.
cepat
Pemberian
Kebanyakan peserta didik yang semakin
menambahkan
giat belajar dan mendapatkan prestasi
kekuatan pada sesuatu yang dianggap
karena penguatan yang diberikan oleh
belum begitu kuat. Tingkah laku yang
orang tua, pendidik dan teman sebaya,
perlu diperkuat artinya dimantapkan,
seperti
dipersering kemunculannya, tidak hilang-
menyayangi peserta didik, memberikan
hilang timbul, tidak sekali muncul. Pada
sebuah benda yang berharga kepada
proses
peserta didik baik di sekolah maupun di
pendidikan
yang
berorientasi
pengubahan tingkah laku, tujuan utama yang hendak dicapai melalui proses
memberikan
perhatian,
luar sekolah. Pemberian
penguatan
terhadap
pembelajaran adalah terjadinya tingkah
peserta didik akan memberikan rasa
laku yang baik, tingkah laku yang dapat
senang, bahagia dan menyentuh aktivitas
diterima sesering mungkin sesuai dengan
jiwa peserta didik dalam proses kegiatan
kegunaan kemunculannya.
layanan.
Sebaliknya
jika
penguatan
Berdasarkan pendapat para ahli di
kurang diberikan terhadap peserta didik
atas pemberian penguatan oleh guru
maka peserta didik akan menunjukkan
pembimbing dalam kegiatan layanan
tingkah laku yang kurang senang, seperti:
peserta didik akan mengganggu teman
berupa informasi perkembangan diri. Diri
dalam belajar, peserta didik akan keluar
setiap peserta didik perlu dikembangkan
masuk dalam belajar dan kadang-kadang
demi mencapai tujuan pendidikan.
peserta didik akan menimbulkan tingkah
Selain
itu,
ketika
melakukan
laku rasa tidak suka atau senang terhadap
praktek lapangan di SMP Negeri 26
guru yang mengajar.
Padang penulis melakukan pengamatan
Memberi penguatan merupakan
lebih kurang 6 bulan (5 Agustus
2011
tindakan atau respon terhadap suatu
sampai 10 Desember 2011). Berdasarkan
bentuk perilaku yang dapat mendorong
pengamatan
munculnya peningkatan kualitas tingkah
banyak
laku pada waktu yang lain. Sebagai
mendapatkan respon atau penguatan dari
contoh, ketika seorang peserta didik
pendidik di sekolah tersebut. Hal ini
berhasil menyelesaikan tugas dengan
terlihat ketika proses pembelajaran di
baik,
atau
kelas seperti: (1) guru tidak memberikan
memberikan pujian. Cara-cara tersebut
respon yang positif terhadap peserta didik
mempunyai
yang
lalu
guru
mengatakan
arti
penting
untuk
yang
peserta
penulis
didik
mengemukakan
lakukan,
yang
kurang
pendapatnya
membesarkan hati peserta didik dan
didepan kelas, (2) peserta didik tidak
mendorong motivasinya guna lebih giat
memberikan respon atau jawaban pada
mengerjakan pekerjaan agar lebih baik
pendidik karena peserta didik takut
pada
dimarahi jika salah menjawab, (3) tugas,
waktu-waktu
berikutnya
(Aunurrahman, 2010:128). Prayitno,
(1997:74)
tidak pernah mendapat penguatan, (4)
menjelaskan bahwa layanan informasi
peserta didik kurang memperhatikan
bertujuan untuk
penjelasan pendidik. (peserta didik tidak
dengan
dkk
catatan yang diberikan pada pendidik
membekali individu
berbagai
pengetahuan
dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk
yang telah didengar dari pendidik).
diri,
Fenomena di atas seharusnya
merencanakan dan mengembangkan pola
mendapatkan respon dari pendidik agar
kehidupan
peserta
sebagai
mengenal
diberi kesempatan untuk mengulang apa
pelajar,
anggota
didik
dapat
menghilangkan
keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini,
tingkah laku yang kurang baik dalam
bentuk layanan informasi yang diberikan
belajar
dan
agar
pendidik
dapat
memunculkan
atau
menumbuhkan
perilaku yang baik dalam diri peserta didik.
Pendidik
memberikan
harus
respon
VII terdiri dari 6 kelas dengan 236 peserta didik, VIII terdiri dari 6 kelas yang
senantiasa
atau
penguatan
terhadap tindakan yang dilakukan peserta didik baik di dalam kegiatan maupun di
berjumlah 230 peserta didik, sedangkan kelas IX berjumlah 6 kelas dengan 191 peserta didik.
luar lingkungan sekolah, baik penguatan Jenis data yaitu berupa data interval,
secara verbal maupun non verbal sebagai salah satu upaya memotivasi peserta didik di dalam mendapatkan prestasi belajar di sekolah maupun di lingkungan
adalah data primer dan data sekunder. Rumus yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan rumus
masyarakat. Sehubungan dengan uraian di atas maka
sedangkan sumber data dalam penelitian ini
penulis
persentase yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf (2005:365) yaitu:
=
.
tertarik
mengadakan
penelitian dengan judul
pemberian
Selanjutnya, hasil persentase data
pembimbing
pada masing-masing item diinterpretasikan
penguatan
oleh
guru
terhadap peserta didik dalam layanan
agar
informasi di SMP Negeri 26 Padang
pertanyaan yang diajukan dalam angket.
Penelitian
ini
bertujuan
mengukapkan dan mengetahui tentang Pemberian penguatan verbal dan non verbal oleh guru pembimbing dalam kegiatan layanan informasi di SMP Negeri 26 Padang. METODOLOGI PENELITIAN Peneliti
mengambil
menjadi
Untuk
tafsiran
memudahkan
jawaban
penulis
atas
dalam
menginterpretasikan data, rentang skala yang ditetapkan adalah menurut Suharsimi Arikunto (2002:224) sebagai berikut: 76 – 100%
= Baik
51 – 75%
= Cukup baik
26%– 50%
= Kurang baik
0 - 25%
= Tidak baik
populasi
penelitian ini dari seluruh peserta didik kelas HASIL DAN PEMBAHASAN VII, kelas VIII dan kelas IX SMP 26 Padang pada tahun ajaran 2011-2012, di mana kelas
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pemberian penguatan verbal oleh
guru
pembimbing
dalam
layanan
informasi termasuk kategori cukup baik dengan persentase 53,57%, yang artinya
KESIMPULAN 1.
Penguatan
verbal
oleh
30 dari 56 orang peserta didik menerima
pembimbing
penguatan verbal oleh guru pembimbing
informasi termasuk kategori cukup
dalam layanan informasi dengan cara
dalam
guru layanan
baik dengan persentase 53,57%,
cukup baik.
yang artinya 30 dari 56 orang peserta Berdasarkan data yang diperoleh didik menerima penguatan verbal mengenai respon guru pembimbing oleh dalam
penguatan
verbal
guru
pembimbing
dalam
terhadap layanan informasi dengan cara cukup
peserta didik dalam layanan informasi baik. Penguatan verbal yang diterima termasuk kategori cukup baik yaitu peserta didik yaitu respon dan pujian sebesar 58,93%, yang artinya 33 dari 56 2.
Penguatan non verbal oleh guru
orang peserta didik menerima respon pembimbing
dalam
layanan
guru pembimbing dalam penguatan informasi termasuk kategori cukup dalam layanan informasi cukup baik. baik dengan persentase 58,93%, Selanjutnya pujian yang diberikan guru yang artinya 33 dari 56 orang peserta pembimbing dalam penguatan verbal didik
menerima
penguatan
non
terhadap peserta didik dalam layanan verbal oleh guru pembimbing dalam informasi yaitu sebesar 73,21% yang layanan informasi dengan cara cukup artinya 41 dari 56 orang peserta didik baik. menerima
penguatan
verbal
penguatan non verbal yang
dalam diterima peserta didik adalah gerak
bentuk pujian yang diberikan guru isyarat, pendekatan dan sentuhan. pembimbing dalam layanan informasi DAFTAR PUSTAKA cukup baik.
Ahmad Subari. 2010. Psilokogi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Abu Ahmadi dkk. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.