UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS PROMOTION TOOLS PADA STASIUN RADIO (STUDI KASUS PADA 90.8 FM OZ RADIO JAKARTA)
MAKALAH NON-SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
CHINTIA MALIGIA 1206205010
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PENYIARAN DEPOK DESEMBER 2015
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
ANALISIS PROMOTION TOOLS PADA STASIUN RADIO (STUDI KASUS PADA 90.8 FM OZ RADIO JAKARTA) 2015 Chintia Maligia, Citra Dyah Prastuti Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia.
[email protected]
Abstrak Radio sebagai salah satu jenis medium komunikasi massa telah sejak lama ambil bagian dalam kehidupan masyarakat luas. Eksistensi dan besarnya industri radio ini juga terjadi di Indonesia. Keadaan ini membuat industri radio melakukan kegiatan promosi agar selalu bisa menjadi yang terdepan. Kegiatan promosi ini diklasifikasi oleh Hendriks & Mims (2014) menjadi on-air promotion dan off-air promotion. Dalam makalah ini penulis akan menganalisa bagaimana penerapan kedua jenis promosi radio ini diterapkan di Indonesia. Analisa dilakukan pada OZ Radio Jakarta sebagai radio yang terbilang baru di Jakarta, melalui jenis-jenis promosi yang dijalankannya. Dalam makalah ini, penulis mendapatkan data mengenai kegiatan OZ Radio Jakarta melalui salah satu stafnya dengan melakukan wawancara mendalam. Kata kunci: OZ Radio Jakarta, on-air promotion, off-air promotion Analysis of Radio Station's Promotion Tools (Case Study of 90.8 FM OZ Radio Jakarta) Abstract Radio as a medium of mass communication has been a part of society for a long time. The radio industry has also developed in Indonesia and many company are competing to be the frontrunner in radio industry by doing promotional activity. Promotion activity is classified by Hendriks and Mims (2014) into on-air promotion and off-air promotion. In this paper, writer will analyze how is the promotional activity being implemented in Indonesia. OZ Radio Jakarta will be the subject of analysis as the writer look through their promotional activity. In the end, writer discovers about the matter by doing in depth interview with one of its staff. Keywords : OZ Radio Jakarta, on-air promotion, off-air promotion
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
ANALISIS PROMOTION TOOLS PADA STASIUN RADIO (STUDI KASUS PADA 90.8 FM OZ RADIO JAKARTA) BAB I PENDAHULUAN Merupakan sebuah teknologi komunikasi massa yang telah dikenal sejak lama, radio menjadi bagian dari kehidupan kebanyakan orang. Ada yang menganggap radio sebagai teman, sumber informasi, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kebutuhan ini didasari oleh apa yang ada di benak khalayak pendengar, bagi kaum muda mungkin yang menjadi fungsi utama radio adalah sebagai sarana hiburan dengan banyaknya konten radio yang bersifat menghibur seperti musik (McQuail, 2005). Kepentingan lain dari radio yang sangat penting adalah perannya dalam dunia politik, seperti yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia untuk mengobarkan propaganda melalui medium ini. Namun demikian, tidak banyak dokumentasi ataupun penelitian yang bisa menjelaskan bagaimana peran radio untuk Indonesia setelah kemerdekaan. Terlepas dari berbagai fungsi dan peran radio di Indonesia, hal tersebut tidak menutupi fakta bahwa saat ini industri radio di Indonesia telah menjadi industri yang besar (Sen & Hill, 2007). Hal tersebut digambarkan oleh data yang menunjukkan bahwa pada tahun 1974 sudah ada 173 radio swasta yang beroperasi di Indonesia. Momentum industri radio di Indonesia terjadi pada tahun 1980 dimana pada saat itu dikeluarkan kebijakan deregulasi ekonomi untuk media yang memungkinkan industri radio berkembang dengan lebih besar (Sen & Hill, 2007). Besarnya industri radio dengan banyaknya pemain yang ada di dalamnya, membuat radio semakin tersegementasi dalam hal konten. Ada radio yang membangun konten informatif dan ada yang membangun konten hiburan. Untuk konten hiburan, terdapat segmentasi yang dibedakan melalui khalayak sasaran pendengarnya. Salah satu contoh khalayak sasaran pendengar radio adalah kaum muda, mereka yang memiliki kebutuhan hiburan dari radio melalui konten-konten yang bersifat kekinian, tergambar melalui rangkaian program maupun kegiatan yang dilakukan oleh radio tersebut. Meskipun demikian, tidak menutup peran radio yang memiliki segmentasi pendengar kaum muda untuk menyampaikan konten yang bersifat informatif di dalam siarannya. Hal tersebut didasari oleh keinginan radio
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
untuk menghadirkan konten semenarik mungkin untuk meraih lebih banyak pendengar di segmentasi yang didalaminya (Sloan & Parcell, 2002). Radio sebagai media massa konvensional masih memiliki daya tarik untuk khalayaknya. Keadaan ini tidak terlepas dari usaha promosi yang dilakukan masingmasing stasiun radio untuk tetap eksis di era konvergensi media dan banyaknya kompetitor. Tujuan dari strategi promosi juga merupakan usaha radio untuk bisa mempertahankan pendengarnya atau bahkan memperluas jumlah pendengarnya. Dalam menyusun strategi promosi radio, terdapat dua tipe promosi yang lazim diimplementasikan, yaitu on-air dan off-air (Hendricks & Mims, 2014). Dari kedua bentuk promosi tersebut, yang sering digunakan dalam strategi promosi radio adalah on-air promotion untuk menyasar target audience yang sedang tune-in. Adapun bentuk dari on-air promotion meliputi station personalities, programs, special features serta events. Di sisi lain, untuk meraih atensi dari target audience yang tidak sedang mendengarkan radio, maka strategi promosi yang digunakan adalah off-air promotion. Hendricks & Mims (2014) menggolongkan billboard, media cetak, serta televisi sebagai bentuk implementasi dari off-air promotion. Namun, dalam memasuki era konvergensi media, kegiatan digital sebuah stasiun radio juga bisa digolongkan sebagai bentuk kegiatan off-air promotion serta sebagai bentuk listeners engagement yang dilakukan stasiun radio tersebut. Lebih jauh lagi, untuk meningkatkan visibilitas stasiun radio di publik, kegiatan mendukung suatu acara olahraga, pameran, pertunjukan, serta konser musik bisa menjadi alternatif dari bentuk off-air promotion. Untuk menelaah lebih jauh terhadap on-air promotion dan off-air promotion, studi akan dilakukan dengan menganalisa strategi promosi dari OZ Radio Jakarta, sebagai sebuah stasiun radio yang masih eksis dan memiliki segmentasi pendengar anak muda serta sering menunjukan visibilitasnya di publik melalui serangkaian kegiatan off-air promotion. Selanjutnya akan ditelaah pula bagaimana OZ Radio Jakarta membentuk station personalities, programs, special features serta event yang merupakan implementasi dari kegiatan on-air promotion. Saat ini di Jakarta terdapat 61 stasiun radio, baik yang mengudara pada frekuensi AM maupun FM. Di antara radio-radio tersebut, hampir setengahnya merupakan kompetitor utama OZ Radio Jakarta karena memiliki segmentasi khalayak sasaran yang sejenis, seperti Prambors, Mustang, ARH Global, dan TRAX FM.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Berdasarkan data yang dirilis oleh Nielsen pada tahun 2013, OZ Radio Jakarta pada wave ketiga tahun 2013 menempati peringkat ke-51 dalam hal share untuk radio, baik radio swasta maupun radio komunitas, di Jakarta. Dengan demikian menjadi menarik untuk menganalisa bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan oleh OZ Radio Jakarta guna mendongkrak posisinya dalam hal share radio di Jakarta.
*data berdasarkan ribu
Tabel 1: Rating Pendengar Nielsen BAB II TINJAUAN LITERATUR Untuk menelaah bagaimana strategi promosi dari OZ Radio Jakarta, maka dua konsep yang akan digunakan adalah on-air promotion dan off-air promotion. Penggunaan kedua konsep ini dilatarbelakangi bentuk promosi yang kerap dilakukan stasiun radio pada umumnya Pringle & Starr (2013). Kedua konsep ini nantinya akan dijabarkan melalui aspek-aspek yang ada di dalamnya. Dilatarbelakangi oleh klasifikasi Hendricks & Mims (2014) mengenai aspek dari on-air promotion dan offair promotion, maka untuk on-air promotion, aspek yang akan ditinjau adalah station personalities, programs, special features serta events dari OZ Radio Jakarta. Sedangkan off-air promotion akan ditinjau melalui penggunaan media-media selain radio, yang dilakukan oleh OZ Radio Jakarta dalam kegiatan promosinya On-air Promotion Merupakan cara yang digunakan oleh stasiun radio untuk memperkenalkan kepada para khalayak pendengarnya mengenai station personalities, programs,
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
special features dan events (Hendricks & Mims, 2014). Contoh bentuk verbal dari onair promotion adalah seperti, “...tetap tune-in di siaran siang radio WXYZ, untuk mendengarkan lagu paling hits setiap hari dari pukul 13.00-15.00...”. Bentuk promosi seperti ini dinilai sangat efisien dalam hal biaya serta efektif untuk meraih pendengar apabila dilakukan dengan cara yang tepat (Grube: dalam Hendricks & Mims, 2014). Cara ini dinilai efisien karena tidak memerlukan biaya tambahan dalam suatu siaran, penyiar radio hanya perlu mengucapkan secara verbal pesan promosi mengenai radio tersebut kepada para pendengarnya. Apabila pesan promosi tersebut dikemas dengan baik dan jelas, maka akan menjadi alat promosi yang efektif. Kegiatan on-air promotion ini sangat bisa menjadi hal yang baik bagi stasiun radio, namun juga memungkinkan untuk menjadi hal yang buruk bagi radio, apabila pengemasan pesan promosi tidak dilakukan dengan baik, maka penyiar telah membuang waktu siarannya dengan
percuma.
Namun,
dengan
pengemasan
yang
baik,
penyiar
bisa
memaksimalkan potensi waktu siaran sebagai alat promosi yang berharga untuk radio tersebut (Hendricks & Mims, 2014). Salah satu contoh bentuk on-air promotion yang baik dalam buku Keith’s Radio Station: Broadcast, Satellite, and Internet adalah saat sebuah stasiun radio yang memberikan hadiah kepada para pendengarnya, kemudian pengumuman para pemenang dibagi menjadi beberapa sesi dengan jarak waktu tertentu serta diumumkan melalui telepon yang kemudian disiarkan. Dengan cara seperti ini, pendengar akan merasa menjadi bagian dari stasiun radio serta membuat para pendengar tetap tune-in di radio tersebut. Seperti yang telah dijabarkan, on-air promotion memiliki beberapa bentuk, yaitu: -
Station personalities Seorang ahli siaran radio bernama Doug Harris mengatakan bahwa station personalities merupakan cara stasiun radio untuk membangun branding dari radio tersebut. Branding tersebut juga merupakan “janji” radio untuk para khalayak pendengarnya serta harus selalu dijalankan oleh radio tersebut (Geller, 2012). Sebagai contoh, suatu stasiun radio yang membangun branding-nya sebagai radio untuk keluarga, maka radio tersebut akan menjanjikan kepada para khalayak pendengarnya bahwa radio tersebut sesuai untuk didengarkan bersama keluarga. Dengan branding dan janji tesebut, maka radio tersebut tidak boleh menyisipkan konten siaran yang justru tidak
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
sesuai dengan branding-nya, seperti adanya komedi yang tidak sesuai untuk anak dibawah umur. Bentuk lain dari station personalities dapat dilihat dari slogan dan logo yang dimiliki radio, untuk mendukung branding yang dibangunnya (Harris: dalam Geller, 2012). -
Programs Program-program yang ada di dalam stasiun radio merupakan inti dari kegiatan penyiaran radio. Pemrograman merupakan hal paling penting dalam mengelola sebuah stasiun radio. Menjadi inti dalam siaran radio, karena dengan pemrograman yang tepat dan menarik, hal lain yang terkait dengan siaran radio akan berjalan sesuai dengan harapan dari stasiun radio tersebut (MacFarland, 2013). Pada dasarnya, kegiatan pemrograman di siaran radio disusun berdasarkan pertanyaan, “apa yang diinginkan oleh khalayak pendengar?”, hal ini dikarenakan khalayak memiliki kemampuan untuk memilih apa yang ingin ia dengar, sehingga yang menjadi tugas stasiun radio adalah dengan menyusun program yang sesuai dengan keinginan khalayak. Dalam bisnis siaran radio, dengan memenuhi keinginan khalayak dalam penyusunan program siaran menjadi hal yang penting agar misi dari stasiun radio tersebut bisa tercapai (MacFarland, 2013).
-
Special features Fitur dalam radio sudah ada sejak siaran radio kontemporer, dimana pada saat itu siaran radio bercerita mengenai suatu hal yang terkadang dianggap sebagai sebuah bentuk jurnalistik (Beaman, 2006). Berbeda dengan program dokumenter, fitur dalam radio bisa berbentuk puisi, musik, atau suara-suara tertentu, dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak, menghibur khalayak, atau menginspirasi khalayak dengan cara yang dramatis (McLeish, 2012). Konten dalam fitur radio sangat luas, lebih luas dari konten dokumenter. Dalam penerapannya, fitur radio merepresentasikan ide-ide, isu, atau kejadian dengan memanfaatkan imajinasi dari para khalayak pendengar, bukan hanya sekedar menyampaikan informasi secara utuh.
-
Events Setiap stasiun radio memiliki kampanye tertentu dengan mengundang khalayak pendengarnya untuk turut serta. Untuk membentuk suatu kampanye, ada tiga tahap yang dilakukan oleh stasiun radio. Tahap pertama adalah tahap
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
perencanaan, dimana stasiun radio memilih orang-orang yang tepat untuk menjalankan kampanye tersebut. Tahap kedua adalah mempromosikan kampanye tersebut untuk mendapatkan perhatian dari khalayak pendengar. Tahap yang terakhir adalah pengimplementasian dari kegiatan tersebut, untuk mencapai misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Off-air Promotion Tidak semua target audience mendengarkan radio setiap saat, oleh karena itu, memanfaatkan on-air promotion saja tidaklah cukup untuk meraih sebanyakbanyaknya khalayak pendengar. Untuk itu, diperlukan adanya off-air promotion, yakni suatu bentuk promosi radio untuk menyasar khayalak pendengar yang tidak sedang tune-in di radio. Stasiun radio bisa memanfaatkan media luar ruang seperti papan reklame sebagai media promosi, mengingat tingginya waktu yang dihabiskan oleh target audience di jalan. Selain itu, televisi juga bisa digunakan sebagai media promosi namun cenderung tidak efisien dari sisi biaya. Pada dasarnya, off-air promotion adalah berbagai bentuk promosi stasiun radio yang tidak menggunakan siaran radionya sebagai medium (Hendricks & Mims, 2014).
Eastman
(2000),
dalam
bukunya
Research
in
Media
Promotion
mengemukakan beberapa bentuk off-air promotion yang terdiri dari; iklan cetak, media griya luar (papan reklame), sponsor suatu acara, direct mail, telemarketing, iklan televisi, dan website. Pada dasarnya, off-air promotion dilakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan target audience. Dengan melakukan interaksi langsung dengan target audience, stasiun radio bisa melakukan kegiatan promosi yang efektif, meskipun biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan promosi ini cenderung lebih mahal dibandingkan dengan biaya promosi on-air. Melalui survey yang dilakukan oleh Pew Research pada tahun 2013, dengan tingginya tingkat akses internet yang dimiliki masyarakat membuat kegiatan off-air promotion dengan menggunakan medium internet merupakan yang paling efektif. Sehingga, ada keinginan dari para khalayak pendengar agar stasiun radio memiliki situs yang bisa diakses untuk mendapatkan informasi, biografi, serta lebih mengenal staf yang ada di dalam stasiun radio tersebut.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
BAB III PEMBAHASAN I.
Profil OZ Radio Jakarta OZ Radio dibentuk pertama kali pada tahun 1966 di Kota Bandung oleh
sekelompok anak muda yang diprakarsai oleh Billy Singabumi dan Ganjar Suwargani. Pada awalnya radio ini bernama Young Cressendo dan mengudara di frekuensi AM. Terinsipirasi oleh sebuah novel yang saat itu sangat terkenal berjudul “The Wizard of OZ”, Young Cressendo berganti nama menjadi OZ Radio. Akhirnya, 17 Desember 1971 ditetapkan sebagai tanggal resmi kelahiran OZ Radio Bandung setelah membuat lembaga badan hukum yang disahkan oleh Departemen Kehakiman RI dan membayar Biaya Hak Penggunaan Frekuensi (BHPF). Untuk memberikan kualitas terbaik bagi para pendengarnya, pada tahun 1987 OZ Radio Bandung berpindah dari frekuensi AM ke FM. OZ Radio Bandung seringkali menjadi pionir dalam dunia penyiaran salah satunya dengan membuat Outdoor Broadcasting Van (OB Van) di tahun 1993. OB Van adalah sebuah perangkat berupa mini-bus yang digunakan untuk mendukung kegiatan off-air dari OZ Radio Bandung. Mini-bus tersebut dilengkapi oleh soundsystem yang digunakan sebagai daya tarik para kaum muda di Bandung. Pada akhirnya, kegiatan off-air yang diselenggarakan di daerah Dago tersebut menjadi ikon bagi para mojang-bujang (sebutan pendengar OZ Radio Bandung) untuk berkumpul di malam minggu. Tidak berhenti di Bandung, OZ Radio mulai memperluas jangkauan siarannya ke daerah lain seperti Lampung, Pelembang, Banda Aceh, dan Bali. Pada akhirnya, di tanggal 9 Agustus 2008 resmi berdiri OZ Radio Jakarta di bawah PT. Suara Gema Pembangunan Utama dengan frekuensi 90.8 FM. Memiliki slogan "Your Friendly Station" pada saat itu, OZ Radio Jakarta memulai kegiatannya untuk meneruskan kesuksesan OZ Radio Bandung. Untuk mencapai tujuannya merangkul segmentasi pendengar muda di Jakarta, OZ Radio Jakarta menyusun konten yang berkaitan dengan dunia lifestyle, dunia hiburan, dunia selebritis, film box office, komunitaskomunitas di Jakarta, informasi seputar dunia olahraga, religi, serta informasi musik dari dalam dan luar negeri.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Gambar 1: Logo OZ Radio Jakarta Pada tahun 2015, slogan “Your Friendly Station” diubah menjadi “Hits, Music and Friendly”, dengan komitmen baru yang menyediakan ruang 50:50 untuk lagulagu karya anak bangsa. OZ Radio memiliki aliran musik yang cukup luas meliputi RnB, Pop, Rock, Metal, Hip-Hop, hingga Dance, yang membuat terbukanya OZ Radio Jakarta untuk berbagai segmentasi pendengar yang ada di Jakarta. Lebih mendalam mengenai segmentasi OZ Radio Jakarta, berikut adalah ulasannya: a. Psikografis -
Usia 15-35 Tahun
-
Kreatif, dinamis, terbuka, berwawasan luas, serta memiliki nilai-nilai yang positif
b. Jenis kelamin -
Perempuan
: 60%
-
Laki-laki
: 40%
c. Status sosial dan ekonomi -
A : 10%
-
B : 40%
-
C1 : 40%
-
C2 : 10%
d. Pekerjaan -
SMA
: 20%
-
Universitas
: 40%
-
Pekerja
: 40%
e. Musik -
Lokal
: 50%
-
Internasional
: 50%
f. Jangkauan -
Jabodetabek
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
II.
On-air Promotion OZ Radio Jakarta Stasiun radio membutuhkan promosi on-air untuk memperkenalkan kepada
khalayak pendengarnya mengenai station personalities, programs, special features, dan events. Promosi secara on-air ini dilakukan untuk menyasar khalayak yang tengah mendengarkan (tune-in) radio tersebut. Sebagai salah satu radio tentunya OZ Radio Jakarta juga menggunakan promosi secara on-air ini, berikut adalah analisa mengenai kegiatan on-air promotion yang dilakukan OZ Radio Jakarta berdasarkan variabel-variabel yang telah disebutkan. Analisa ini akan didasari oleh kegiatan wawancara yang dilakukan penulis dengan narasumber Bobby Irfan Chaniago selaku Public Relation & Promotion Staff dari OZ Radio Jakarta. A. Station Personalities OZ Radio Jakarta Station personalities merupakan cara yang dilakukan oleh stasiun radio untuk membangun branding yang sesuai dengan segmentasi khalayak pendengar mereka. Dalam hal ini OZ Radio Jakarta memiliki segmentasi pendengar anak muda dengan rincian yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya. Untuk membangun branding yang sesuai dengan khalayak sasaran pendengar, OZ Radio Jakarta membangun citra stasiun radio yang energik, ceria, dan bersahabat. Citra ini dibangun sejalan dengan "janji" OZ Radio Jakarta melalui slogan yang dimilikinya, yakni "Hits, Music and Friendly". Melalui slogan tersebut, OZ Radio Jakarta berusaha memosisikan dirinya sebagai stasiun radio yang menjadi "teman harian" khalayak pendengarnya (Chaniago, 2015). Kegiatan membangun station personalities ini juga dilakukan melalui penentuan model logo yang dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran pendengar yang dimiliki oleh OZ Radio Jakarta. B. Programs OZ Radio Jakarta Sebagai inti dari kegiatan siaran radio, program yang ada di stasiun radio merupakan gambaran bagaimana stasiun radio tersebut berusaha menempatkan dirinya sesuai dengan segmentasi khalayak sasaran pendengar. Program juga merupakan implementasi dari misi dari stasiun radio (MacFarland, 2013). Berikut merupakan analisa mengenai program-program yang ada di OZ Radio Jakarta dikaitkan dengan kesesuaian segmentasi khalayak pendengarnya.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
1. Prime-time a. Morning Show BANG ROSID Program prime-time pagi dengan penyiar Indra Birowo dan Mo Sidik yang akan menghibur pendengar OZ Radio Jakarta. Khalayak sasaran pendengarnya adalah remaja dan dewasa muda yang akan memulai aktivitasnya. Kedua penyiar merupakan komedian yang sudah cukup dikenal masyarakat, sejalan dengan tujuan program pagi sebagai teman perjalanan pendengar. Pendekatan komedi dalam siaran ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan semangat bagi pendengar ketika memulai harinya. Konten dalam siaran ini meliputi informasi lalu lintas, berita terkini dan tentunya musik sebagai konten utama. Program ini mengudara setiap hari Senin sampai Jumat pukul 06.00 sampai 10.00 WIB. b. The All New Sore Santai Program ini mengudara setiap hari Senin sampai Jumat pukul 16.00 sampai 20.00 WIB. Ini adalah program prime-time sore dengan penyiar Aji Sabha dan Coki Pardede. Konsep dan konten dalam program ini serupa dengan program "Morning Show BANG ROSID" yang mengedepankan unsur komedi di dalamnya. c. Late Night Show Program prime-time malam ini mengudara setiap hari Senin sampai Jumat pukul 20.00 sampai 24.00 WIB. Kedua penyiar, Argi Wibawa dan Ayu Widy, membawakan konsep yang berbeda dengan dua program prime-time lainnya. Pada program ini, unsur komedi tidak terlalu ditonjolkan karena menyesuaikan dengan segmentasi pendengar di waktu tersebut, yakni berfokus pada dewasa muda sehingga konten lebih serius namun tetap santai. 2. Regular Time a. Percikan Iman Program ini mengudara setiap hari Senin sampai Jumat pukul 05.00 sampai 06.00 WIB dengan Ust. Firman Zamzami M., membawakan ceramah singkat dipadukan dengan musik. Hal ini sejalan dengan tujuan OZ Radio Jakarta untuk menghadirkan konten religi dalam siarannya. b. JUST HITZ (4 hours Non-stop Hits Music) Merupakan program full music tanpa penyiar yang mengudara setiap hari Senin sampai Minggu pukul 10.00 sampai 14.00 WIB. Musik yang diputar pada program ini merupakan current hits.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
c. FRESH, Fast Request Show Program ini merupakan program yang diperuntukkan bagi pendengar yang ini me-request lagu untuk diputarkan dalam siaran ini. Mengudara setiap hari Senin sampai Jumat pukul 14.00 sampai 16.00 WIB ditemani dua orang penyiar yang siaran secara bergantian setiap harinya, Arvina Sardjono dan Hanny Basuki. 3. Weekly Program a. JDS (Jangan Dengerin Sendiri) Program ini merupakan program dengan konten horor bersama Naomi Angelia dan Daya Hardjono sebagai penyiar yang mengudara setiap hari Kamis pukul 23.00 sampai 00.00 WIB dengan sindikasi OZ Radio Jakarta dan OZ Radio Bandung. b. OZ Discoland Program yang mengudara setiap hari Jumat pukul 22.00 sampai 00.00 WIB bersama penyiar Daya Hardjono mengangkat Electronic Dance Music sebagai konten siaran dan mengundang DJ Indonesia untuk memainkan lagu-lagu EDM secara live di ruang siaran OZ Radio Jakarta. Program ini bersindikasi Jakarta, Bandung, Bali dan Aceh. c. OZPEK (Obrolan Zantai Akhir Pekan) Pagi Program yang mengudara setiap weekend mulai pukul 06.00 sampai 10.00 WIB ini merupakan program yang menemani akhir pekan pendengar di pagi hari bersama Icham dan Nanda, serta mengundang dua siswi dari sekolah-sekolah di Jabodetabek yang berbeda tiap minggunya. d. World Chart Show Program dengan sindikasi Jakarta, Bandung, Bali dan Aceh yang mengudara tiap hari Sabtu pukul 14.00 sampai 16.00 WIB bersama Ghivari Pahlevi yang memutarkan lagu-lagu dari chart dunia. e. Star di Radio Program ini merupakan salah satu program unggulan OZ Radio yang memungkinkan penyanyi atau grup band untuk tampil sebagai penyiar dan menyapa penggemarnya setiap hari Sabtu pukul 16.00 sampai 18.00 WIB dengan sindikasi Jakarta, Bandung, Bali dan Aceh. Penyanyi yang pernah bersiaran di program ini adalah Tulus, Raisa, Vidi Aldiano, RAN, Maliq & D'Essentials dan 5ROMEO.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
f. Slow Jam Program ini merupakan program yang khusus memutarkan lagu-lagu slow bersama Ananda Bramantya sebagai penyiar yang mengudara setiap hari Sabtu pukul 18.00 sampai 21.00 WIB. g. #LoveCinta Bersama Arvina Sardjono sebagai penyiar, program ini khusus memutarkan lagu-lagu bertemakan cinta yang mengudara setiap hari Sabtu pukul 21.00 sampai 00.00 WIB. h. OZ 21 Biggest Hits Program ini dipandu oleh Nino Kayam dan Hanny Basuki, memutarkan 21 lagu yang terpilih sebagai hits di minggu tersebut (berdasarkan request dari pendengar). Mengudara setiap hari Minggu pukul 14.00 sampai 16.00 WIB dengan sindikasi Jakarta, Bandung, Bali dan Aceh. i. SUBSTEREO Program yang mengangkat lagu-lagu indie dan genre mainstream ini mengudara setiap hari Minggu pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan penyiar Fandy DFMC, Sarah Deshita dan Buluks Superglad. Program ini juga tak jarang bekerja sama dengan event organizer untuk membuat gigs dan disiarkan secara live di OZ Radio Jakarta. j. Rockapedia Merupakan program yang mengangkat lagu-lagu dengan genre rock dari masa ke masa, ditemani dengan Icham sebagai penyiar yang mengudara setiap hari Minggu pukul 18.00 sampai 21.00 WIB. k. Classic Hitz Program ini khusus memutarkan lagu-lagu yang hits di era 90-an yang mengudara setiap hari Minggu pukul 21.00 sampai 00.00 WIB dengan Aria Baja dan Olive sebagai penyiarnya. Dari beragam program yang disajikan oleh OZ Radio Jakarta, masing-masing program memiliki ciri khas tersendiri. Namun di luar itu, ada kesamaan berupa pesan promosi on-air yang selalu diucapkan penyiar sebelum closing segmen, yaitu "Okay OZzers, don't go anywhere cause we'll be right back after this. Stay tuned only on 90.8 OZ Radio Jakarta. Hits, Music and Friendly."
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
C. Special Features OZ Radio Jakarta Konten dalam siaran radio pada umumnya berkutat pada entertainment dan informasi. Di luar itu, radio memiliki suatu perbedaan dengan bentuk kegiatan jurnalistik lainnya. Perbedaan ini adalah cara radio untuk melakukan kegiatan siarannya yang dikemas dengan sedikit unsur drama dengan tujuan untuk menghibur khalayak, memberikan informasi pada khalayak, atau menginspirasi khalayak (McLeish, 2012). Berikut adalah analisa mengenai beberapa kegiatan siaran yang merupakan special features milik OZ Radio Jakarta. a. OZ Main Ke Rumah Setiap Senin dan Selasa, OZ Radio Jakarta akan mengunjungi rumah salah satu pendengar setia yang beruntung untuk diberikan reward berupa merchandise dari OZ Radio Jakarta. Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan tujuan stasiun radio untuk menghibur khalayak pendengarnya. b. Live & Loud Setiap hari Selasa di tengah program The All New Sore Santai, mulai pukul 18.00 sampai 19.00 WIB, OZ Radio Jakarta menghadirkan penyanyi atau grup band sebagai bintang tamu untuk membawakan 5 lagu secara live dari ruang siaran OZ Radio Jakarta. Lagu yang dibawakan adalah 3 lagu dari bintang tamu tersebut dan 2 lagu yang merupakan challenge dari penyiar Aji Sabha dan Coki Pardede. Kegiatan siaran ini dilakukan untuk menghibur khalayak pendengarnya. c. The All New Sore Santai LOL (Live On Location) Kegiatan siaran ini merupakan salah satu siaran outdoor OZ Radio Jakarta yang rutin dilakukan setiap hari Kamis di program "The All New Sore Santai" dengan menggunakan OB Van. Kegiatan ini memungkinkan pendengar untuk berinteraksi secara langsung dengan penyiar Aji Sabha dan Coki Pardede. Lokasi yang dipilih untuk siaran outdoor ini biasanya merupakan titik keramaian di jam pulang kerja. d. JTS (Jangan Tunda Sholat) Selama bulan Ramadhan, kegiatan siaran ini dilakukan setiap weekdays setelah waktu shalat dzuhur. Melalui kegiatan siaran ini, OZ Radio Jakarta memberikan reward kepada pendengar yang tidak menunda waktu shalatnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi pendengar OZ Radio Jakarta agar tidak menunda shalatnya.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
e. Kultum (Kuliah Tujuh Menit) Kegiatan siaran ini berisi ceramah selama tujuh menit sebelum waktu berbuka puasa yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Kultum disampaikan oleh Ust. Firman Zamzami M., yang bertujuan untuk memberikan informasi dan menginspirasi pendengar OZ Radio Jakarta dengan konten religi. D. Events OZ Radio Jakarta Salah satu cara yang dilakukan oleh stasiun radio untuk merangkul khlayak sasaran pendengarnya adalah dengan menyelenggarakan on-air event yang bertujuan untuk mengajak pendengar ambil bagian dalam kegiatan siaran. Salah satu bentuk onair event yang pernah dilakukan oleh OZ Radio Jakarta adalah pada perayaan ulang tahun OZ Radio Jakarta yang ke-7. Saat itu OZ Radio Jakarta menyiarkan 7 (tujuh) program special tepat di hari ulang tahunnya yang ke-7 pada tanggal 9 Agustus 2015. Setiap program secara live hadir bersama penyiar dan mengundang 7 artis serta 7 orang pendengar beruntung yang terpilih untuk siaran. Kegiatan ini dapat dikategorikan sebagai salah satu cara yang oleh McLeish (2012) ditujukan untuk mendapatkan perhatian yang lebih luas dari pendengar, serta mengajak pendengar untuk turut ambil bagian dalam kegiatan siaran. III.
Off-air Promotion OZ Radio Jakarta Kegiatan on-air promotion hanya ditujukan untuk menyasar khalayak
pendengar yang sedang tune-in di radio. Karena itu dibutuhkan jenis kegiatan lain yang memungkinkan stasiun radio untuk menyasar khalayak sasaran pendengar yang tidak sedang tune-in di radio. Bentuk kegiatan ini disebut sebagai off-air promotion (Hendricks & Mims, 2014). Berikut adalah analisa mengenai kegiatan off-air promotion yang dilakukan oleh OZ Radio Jakarta berdasarkan jenisnya yang dikemukakan oleh Eastman (2000). A. Poster Poster di bawah merupakan salah satu bentuk off-air promotion yang dilakukan oleh OZ Radio Jakarta. Poster pertama merupakan usaha yang dilakukan OZ Radio Jakarta dalam mempromosikan acara ulang tahunnya yang bertemakan "Bring It OZ", sedangkan poster kedua merupakan poster untuk mempromosikan
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
salah satu program unggulan OZ Radio Jakarta, Star di Radio edisi RAN. Posterposter ini dibuat dalam dua jenis, yaitu digital dan konvensional.
Gambar 2: Poster Bring It OZ
Gambar 3: Poster Program Bintang di Radio edisi RAN
B. Papan Reklame (Billboard)
Gambar 4: Digital billboard OZ Radio Jakarta Gambar di atas merupakan salah satu digital billboard yang ditempatkan di kawasan Kemang, tidak jauh dari Kantor OZ Radio Jakarta. Digital billboard tersebut menampilkan konten yang mempromosikan program-program yang ada di OZ Radio Jakarta.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
C. Sponsor
Gambar 5: Poster GettinLOW! Auto Project Kedua gambar di atas merupakan
Gambar 6: Poster BAZKOM (Pensi SMAN 68 Jakarta)
contoh acara yang disponsori oleh OZ Radio Jakarta. Menurut Hendricks & Mims (2014), ini merupakan salah satu cara agar stasiun radio bisa tampil di publik untuk menunjukkan eksistensinya yang nantinya akan berdampak pada awareness khalayak terhadap stasiun radio tersebut. Dengan mensponsori acara-acara tersebut merupakan cara OZ Radio Jakarta untuk membangun station personalities yang sesuai dengan khalayak pendengarnya. OZ Radio Jakarta merupakan radio yang menyasar anak muda, begitu pula dengan acaraacara di atas yang juga ditujukan untuk anak muda. D. Situs Web Situs web OZ Radio Jakarta berisi berbagai hal seputar stasiun radio tersebut. Mulai dari kolom Articles yang berisi artikel-artikel informatif dari berbagai kategori seperti News, Lifestyle, Music dan lainnya. Kolom Ponggawa berisi profil dari penyiar-penyiar OZ Radio Jakarta. Kolom Program mendeskripsikan programprogram yang ada di OZ Radio Jakarta. Konten-konten yang ada di situs web OZ Radio Jakarta ini sejalan dengan kebutuhan pendengar akan informasi mengenai stasiun radio. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pew Research pada tahun 2013, menjadikan medium internet sebagai salah satu medium promosi yang paling efektif. Dengan kehadiran OZ Radio Jakarta di dunia maya dan konten-kontennya yang
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
sejalan dengan station personalities,
kegiatan off-air promotion ini telah sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh khalayak sasaran pendengar.
Gambar 7: Tampilan Situs Web OZ Radio Jakarta BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan OZ Radio Jakarta sebagai radio yang menempati peringkat 51 untuk perolehan share stasiun radio Jakarta (Nielsen, 2013) membutuhkan kegiatan promosi untuk mendongkrak posisinya. Analisa mengenai kegiatan promosi OZ Radio Jakarta ini dilakukan berdasarkan diferensiasi jenis promosi menurut Hendricks & Mims (2014), yang dibedakan menjadi on-air promotion dan off-air promotion. Setelah melakukan analisa dengan observasi langsung dan wawancara mendalam dengan pihak OZ Radio Jakarta, terlihat bahwa stasiun radio ini menggunakan hampir seluruh promotion tools yang ada. Kegiatan on-air promotion yang dilakukan OZ Radio Jakarta terdiri dari station personalities dengan slogan "Hits, Music and Friendly", programs melalui program-program beragam yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, telah sesuai dengan segmentasi khalayak pendengarnya, special features dengan kegiatankegiatan siarannya betujuan untuk memberikan informasi, menghibur khalayak, serta menginspirasi khalayaknya, dan events yang dilakukan untuk tampil di publik demi
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
menunjukkan eksistensinya (Hendricks & Mims, 2014). Sementara itu, promotion tools yang digolongkan sebagai off-air promotion juga digunakan oleh OZ Radio Jakarta. Riset yang dilakukan Pew Research pada tahun 2013 bahwa medium internet adalah off-air promotion yang paling efektif diwujudkan oleh OZ Radio Jakarta melalui situsnya yang memberikan informasi kepada khalayak sasarannya mengenai biografi dan informasi terkait stasiun radio tersebut. Cara lain yang digunakan OZ Radio Jakarta untuk menunjukkan eksistensinya adalah dengan menyeponsori acaraacara yang sesuai dengan segmentasi khalayak mereka, seperti konser, acara-acara dari sekolah, kampus, dan komunitas anak muda. Rekomendasi Kegiatan promosi yang dilakukan oleh OZ Radio Jakarta untuk mendongkrak posisi share-nya, sudah berada di jalur yang benar. Asumsi ini didasari dengan dipenuhinya seluruh jenis promotion tools yang dikemukakan oleh Hendricks & Mims pada tahun 2014 yang terdiri dari on-air promotion dan off-air promotion. Penggunaan semua promotion tools ini harus didasari pada segmentasi khalayak yang dituju. Selain itu, penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram serta Youtube juga telah dilakukan OZ Radio Jakarta untuk lebih mendekatkan diri kepada pendengarnya sekaligus sebagai sarana promosi, baik program maupun kegiatan siaran lainnya. OZ Radio Jakarta yang menyasar khalayak muda telah menjalankan kegiatan promosinya sesuai dengan segmentasinya. Kegiatan promosi seperti ini perlu dilakukan oleh stasiun radio lainnya untuk tetap eksis di industri ini meski banyaknya pemain yang ada di industri ini.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
REFERENSI Buku Beaman, Jim. 2006. Programme Making for Radio. New York: Routledge. (Online Version). Diakses 11 Agustus 2015. Dari: http://books.google.co.id/. Eastman, Susan Tyler. 2014. Research in Media Promotion. New York: Routledge.
(Online
Version).
Diakses
11
Agustus
2015.
Dari:
http://books.google.co.id/. Geller, Valerie. 2011. Beyond Powerful Radio: A Communicator's Guide to the Internet Age—News, Talk, Information & Personality for Broadcasting, Podcasting, Internet, Radio. Burlington: Focal Press. (Online Version). Diakses 11 Agustus 2015. Dari: htpp:/books.google.co.id/. Hendricks, J.A. & Mims Bruce. 2014. Keith’s Radio Station: Broadcast, Internet, and Satellite. Burlington:
Focal Press. (Online Version). Diakses 11
Agustus 2015. Dari: http://books.google.co.id/. MacFarland, David T. 2011. Future Radio Programming Strategies: Cultivating Listenership in the Digital Age (2nd edn.). New York: Routledge. (Online Version). Diakses 11 Agustus 2015. Dari: http://books.google.co.id/. McLeish, Robert. 2005. Radio Production (5th edn.). Burlington: Focal Press. (Online Version). Diakses 11 Agustus 2015. Dari: http://books.google.co.id/. McQuail, Denis. 2005. McQuail's Mass Communication Theory (6th edn.). London: SAGE Publications Ltd. Pringle, P.K. 2013. Electronic Media Management: Fifth Edition. Oxford: Focal
Press.
(Online
Version).
Diakses
11
Agustus
2015.
Dari:
http://books.google.co.id/. Sen, Krishna & Hill, David T. 2006. Media, Culture and Politics in Indonesia. Jakarta & Kuala Lumpur: Equinos Publishing. Sloan, W. David & Parcell, Lisa Mullikin. 2002. American Journalism: History, Principles, Practices. Booklet OZ Radio Jakarta. 2015. Company Profile OZ Radio Jakarta (Booklet). Jakarta: PT Radio Suara Gema Pembangunan Utama.
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015
Skripsi Abinta, Virgia. 2015. Konvergensi Media pada Stasiun Radio (Studi Kasus 90.8 FM OZ Radio Jakarta). Unpublished thesis, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia. Anugrah, Gandhi. 2014. Analisa Segmentasi Radio Suara Kedjajaan 101.4 TRAX FM Jakarta. Bachelor thesis. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. (Online Version). Diakses 10 Desember 2015. Dari: http://scribd.com/. Wawancara Berdasarkan wawancara dengan Bobby Irfan Chaniago, Public Relation & Promotion Staff OZ Radio Jakarta (personal communication, November 20, 2015).
Analisis promotion…, Chintia Maligia, FISIP UI, 2015