TUJUAN DYAH UMIYARNI PURNAMASARI,SKM,M.Si
Suatu rencana kerja yang baik harus mengandung rumusan tujuan (goal and objective formulation ) yang ingin dicapai serta sasarannya Sesuatu yang ingin dituju atau tujuan (obyek ) mencerminkan suatu kebutuhan dasar (basic goal yang hendak dicapai atau yang diangan-angankan untuk dicapai.
Dari apa yang ingin dicapai tersebut kemudian dapat dijabarkan ke bentuk sasaran-sasaran ( target ). Target ( sasaran ) menggambarkan tentang apa yang seharusnya dicapai dan berapa besarnya.
FUNGSI TUJUAN 1. Pedoman bagi kegiatan • Melalui penggambaran hasil-hasil akhir di waktu yang akan datang, tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha-usaha kegiatan. 2. Sumber legitimasi • Tujuan merupakan sumber legitimasi melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya. Pengakuan atas legitimasi ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumberdaya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
3. Standar pelaksanaan • Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan. 4. Sumber motivasi • Tujuan perencanaan dapat berfungsi sebagai sumber motivasi dan identifikasi bagi tenaga yang terlibat.
TUJUAN YANG BAIK S M A R T
Specifik / spesifik Meansurable / dapat diukur Attainable / dapat dijangkau Realistic/ realistis Time-based / jangka waktu
Urutan tujuan Visi, Misi
Goal
Objective/Tujuan
VISI • Where the organization wants to be in the future (Wikipedia, 2007) Menunjukkan apa yang dipercaya paling baik untuk masa depan organisasi berkaitan dengan konsumen, target, steakholder atau pihak-pihak lain yang terkait (Morrisey, 1996)
SYARAT VISI • Jangka waktu lebih baik di bawah 10 tahun • Mudah diingat • Menimbulkan inspirasi dan tantangan untuk masa depan • Konsisten dengan Misi • Dituangkan dalam pernyataan tentang bagaimana harusnya organisasi tersebut di masa datang
CONTOH Kota x ingin menjadi kota pelayanan gizi yang lengkap bagi masyarakat pada tahun 2020 Posyandu y ingin menjadi pusat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Balita yang unggul pada tahun 2018
MISI Bagaimana organisasi tersebut berjalan, khususnya menggambarkan tujuan, dan keberadaannya (Wikipedia, 2007)
Contoh MISI • Menjadikan kota x sebagai kota sadar gizi • Menjadikan sebagian besar Balita memiliki gizi baik di kota x
GOALS (TUJUAN UMUM) 1. Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi/instansi Rumusan tujuan umum pada dasarnya dikembangkan dari misi organisasi. Oleh karena itu dalam merumuskan tujuan umum, harus diupayakan keterkaitan dengan misi organisasi. 2. Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin diatasi Rumusan tujuan umum pada dasarnya menggambarkan keadaan umum yang ingin dicapai pabila masalah dapat diatasi. Oleh karena itu dalam merumuskan tujuan umum harus diupayakan adanya keterkaitan dengan masalah yang ingin diatasi. 3. Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai Rumusan tujuan umum harus menggambarkan keadaan yang ingin dicapai, bukan menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan.
Contoh : Meningkatkan Puskesmas
keadaan
ekonomi
penduduk
wilayah
kerja
Rumusan tujuan ini tidak baik, karena untuk meningkatkan keadaan ekonomi penduduk, sekalipun dapat dicapai apabila keadaan kesehatan penduduk baik, sifatnya terlalu luas, yang tidak sesuai dengan misi kota x. Meningkatkan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas x Rumusan tujuan umum ini baik karena telah menggambarkan keadaan yang ingin dicapai juga telah sesuai dengan misi kota x.
TUJUAN KHUSUS • Syarat tujuan khusus adalah selain harus memenuhi semua syarat rumusan tujuan umum, juga harus mempunyai tolok ukur. Tolok ukur meliputi : – Apa masalah yang ingin diatasi oleh rencana kerja yang akan dilaksanakan – Siapa yang akan memperoleh manfaat bila rencana kerja dilaksanakan – Dimana rencana kerja akan dilaksanakan – Berapa besar target yang akan dicapai – Berapa lama rencana kerja akan dilaksanakan
MENETAPKAN TARGET •
Menetapkan target tidaklah mudah. Semua tergantung dari berat ringannya masalah yang dihadapi serta kemampuan yang dimiliki.
•
Apabila masalah yang dihadapi ringan dan kemampuan yang dimiliki cukup, maka target yang ingin dicapai dapat besar. Tapi jika masalahnya berat serta kemampuannya terbatas, besarnya target yang ingin dicapai hanya kecil.
•
Sekalipun besarnya target dapat bervariasi,namun sebaiknya keadaan yang ingin dicapai, yaitu yang dirumuskan dalam target tersebut adalah keadaan yang berbeda bermakna dari sebelumnya. Karena jika tidak,maka pelaksanaan rencana hanya akan sia-sia. Oleh karena itu perlu ditetapkan target minimal.
•
Target dapat berpedoman pada target wilayah (Kabupaten/nasional)
•Rumusnya secara statistic adalah : p1 p 2 • 1,96 =
p1q1 p2q2 N1 N 2 p1 = Besarnya masalah sebelum program dalam % p2 = Besarnya masalah setelah program dalam % ( target ) q1 = 100 % - p1 q2 = 100 % - p2 N1 = Jumlah populasi sebelum program N2 = Jumlah populasi setelah program Besarnya p2 ( target ) yang ingin dicapai dapat dicari dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat sebagai berikut : P2 ( 1,2 ) =
2
b b 4ac 2a
CONTOH PERHITUNGAN TARGET
• Jumlah Balita di Puskesmas kota x adalah 1500 anak pada bulan Agustus 2010 ( N1 ).
• Hasil pemantauan status gizi menunjukkan ternyata 30 % balita mengalami gizi buruk (p1), jika angka kelahirannya adalah 0,02 % perbulan, maka prediksi jumlah balita pada akhir program 3 bulan adalah 1590 anak (N2 ) , berapa target penurunan Balita gizi buruk minimal yang harus dicapai ?
30 p2 30.70 p2(100 p2) 1500 1590 1,96 = 2
2390762P2 142523760 P2 2133672898 0 •
P2 ( 1, 2 ) =
142523760 1436762402 4(2390762,4 x 2133672898) 2 x2133672898 •
P2 ( 1, 2 ) = P2 ( 1 ) = 32,76
•
P2 ( 2 ) = 26,84
CONTOH TUJUAN KHUSUS
Menurunkan Balita gizi buruk di Puskesmas X dari 30 % pada Bulan Agustus 2011 menjadi menjadi sekurangkurangnya 26,84 % pada Bulan Nopember 2011.
MENETAPKAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN • Untuk menetapkan jangka waktu pelaksanaan juga tidak mudah. Makin besar kemampuan yang dimiliki, kegiatan dapat dilaksanakan lebih intensif sehingga makin pendek jangka waktu yang dibutuhkan
TERIMAKASIH