term of reference Kursus Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS dalam Sistem Kesehatan Nasional
Angkatan ke 3 Periode Februari – April 2016
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM Department of Foreign and Affairs Australian Government
Pengantar Respon pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia berkembang sangat dinamis baik dalam bentuk kebijakan maupun programnya. Namun, sampai saat ini
ada
pandangan bahwa kebijakan AIDS kurang dilihat sebagai bagian dari sistem kesehatan, meskipun pada sisi yang lain telah banyak upaya dilakukan untuk mengkaitkan kebijakan AIDS ini dengan sistem kesehatan. Sebagai gambaran, program pencegahan belum berjalan maksimal karena ketiadaan kebijakan opersional. Berbeda dengan kebijakan pengobatan dan perawatan dimana pedoman operasionalnya sudah mengadopsi kebijakan pengobatan dan perawatan penyakit menular umumnya. Akibatnya timbul kesenjangan program pencegahan dibanding dengan upaya pengobatan dan perawatan. Selain itu, kajian yang dilakukan oleh PKMK-FK UGM (2015)1 menunjukkan peran para pemangku kepentingan penanggulangan HIV dan AIDS yang mempunyai kekuasaan politis dan birokrasi tinggi belum menunjukkan kepentingan yang tinggi dalam upaya penanggulangn HIV dan AIDS. Akibatnya, adopsi dan penerimaan kebijakan dan program AIDS oleh pemerintah daerah ke dalam sistem kesehatan umum di daerah masih rendah. Walaupun ada kebijakan, namun pelaksanaannya belum optimal sehingga dukungan daerah kecil seperti anggaran dari APBD untuk HIV dan AIDS belum bisa menggantikan anggaran dari MPI, selain
itu partisipasi
masyarakat dalam upaya penanggulang HIV dan AIDS pun belum memberikan kontribusi yang bermakna dalam pembuatan kebijakan. Dinamika ini menimbulkan tantangan tersendiri yakni bagaimana menempatkan kebijakan dan program AIDS ini dalam sistem kesehatan yang ada? Banyak isu strategis yang masih menjadi permasalahan dalam penanggulangan AIDS dalam sistem kesehatan nasional. Dalam konteks pencegahan dan penanggulangan AIDS, beberapa pertanyaan strategis, antara lain; 1) Apakah kebijakan AIDS merupakan bagian dari sistem kesehatan? 2) Bagaimana dampak desentralisasi terhadap penanggulangan AIDS? 3) Bagaimana
1
PKMK-FK UGM, 2015. Integrasi Upaya pengguangulangan Hib dan AIDS ke dalam Sistem Kesehatan
1
pendekatan hulu hilir, mulai dari pencegahan sampai ke kuratif? 4) Apakah perlu ada jaringan kebijakan AIDS untuk memperbaiki kebijakan yang sudah ada? 5) Apakah sistem kesehatan itu dan bagaimana sebenarnya keterkaitannya dengan kebijakan AIDS atau sebaliknya? 6) Apakah AIDS bagian dari Sistem Kesehatan di pusat dan di daerah? Untuk mampu mengantisipasi dan menyikapi berbagai isu-isu strategis tersebut, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (PKMK FK UGM) melaksanakan Kursus Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS dan Sistem Kesehatan. Tujuan dari kursus ini pada dasarnya adalah untuk memperkuat kapasitas para pelaku penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia dalam melakukan analisis kebijakan dan sekaligus mampu merekomendasikan kebijakan yang berbasis pada bukti. Kursus pernah dilakukan untuk dua angkatan: Angkatan I, pesertanya adalah para peneliti dari berbagai universitas yang menjadi mitra PKMK FK UGM dalam penelitian integrasi upaya penanggulangan HIV dan AIDS ke dalam sistem kesehatan nasional. Angkatan II, pesertanya beragam terdiri dari KPAD, Dinkes, Sekolah Tinggi Kesehatan, Kementerian Sosial, pegawai puskesmas dan satu orang dari LSM. Untuk angkatan ketiga ini pesertanya adalah sektor komunitas, berupa Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), organisasi berbasis komunitas (OBK), dan organisasi berbasis agama/kepercayaan yang berperan penting dalam penanggulangan HIV dan AIDS2, Populasi kunci, KDS, ODHA, perwakilan KPAD dan SKPD anggota KPAD, dosen, peneliti dan pemerhati kesehatan dan AIDS. Kursus ini dirancang dengan menggunakan sarana teknologi yang ada, dengan metode campuran (blended learning) antara tatap muka dan online (web based) dengan aplikasi webinar dengan memberikan fokus pada proses pembelajaran untuk memahami berbagai isu strategis tersebut di atas. Kegiatan ini juga adalah upaya untuk penyebaran ilmu pengetahuan secara luas yang efektif dan efisien, dalam artian para peserta belajar tidak harus datang dan meninggalkan tugas rutin mereka, tapi bisa mengikuti pembelajaran via web.
2
Istilah ini mengikuti istilah yang dipakai oleh berbagai organisasi dan ahli dalam sektor komunitas, seperti Alliance et.al, 2007; Asthana and Oostvogels, 1996; Bernet et.al., 2001; UNAIDS, 2008 dalam PKMK FK UGM, 2015; Tinjauan Respon Sektor Komunitas dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia
2
Tujuan: 1.
Memahami dan mampu melakukan analisis dan evaluasi komponen dan fungsi sistem kesehatan yang diperlukan untuk penguatan respon HIV dan AIDS serta mampu menyediakan rekomendasi yang konkrit terhadap kebijakan yang diperlukan di pusat dan di berbagai daerah.
2.
Menganalisis strategi advokasi untuk mendorong peran yang lebih besar sektor kesehatan dalam respon HIV dalam konteks sistem kesehatan yang ada.
3.
Menganalisis kesenjangan layanan kesehatan bagi kelompok yang terdampak oleh HIV dan AIDS dan mampu menyediakan rekomendasi untuk memperbaiki akses terhadap layanan tersebut melalui partisipasi yang lebih besar dari kelompok yang terdampak.
Materi Kursus: 1)
Sistem Kesehatan dan Desentralisasi Politik: Desentralisasi Politik dan sektor kesehatan, tujuan dari sistem kesehatan, aktor yang terlibat dalam sistem kesehatan, kerangka analitik untuk menilai kinerja sistem kesehatan, hubungan dan saling keterkaitan komponen sistem kesehatan
2)
Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan: desentralisasi dan tata kelola, pembiayaan pemerintah dan swasta, pendekatan vertikal dan horizontal, strategi untuk mengoptimalkan struktur organisasi dan integrasi.
3)
Perluasan Respon AIDS dan Sistem Kesehatan, dalam konteks Jaringan Kesehatan: keterkaitan antara perluasan respon AIDS dengan fungsi dan komponen sistem kesehatan, dampak AIDS pada sistem kesehatan, indikator yang perlu dikembangkan terkait dengan penguatan sistem kesehatan untuk memperkuat respon AIDS, sumber daya manusia dan isu tentang stigma dan diskriminasi (AIDS dan latar belakang perilaku)
4)
Sistem Penguatan Masyarakat Sipil: komponen utama fungsi dari sistem penguatan masyarakat sipil, kebutuhan bagi penguatan masyarakat sipil dalam konteks respon HIV dan AIDS dan keterkaitan antara penguatan sistem masyarakat sipil dengan penguatan sistem kesehatan.
3
5)
Layanan HIV, aksesibilitas dan Artikulasi Kepentingan kelompok Populasi Kunci dan Masyarakat: ketersediaan layanan bagi kelompok populasi kunci, prinsip GIPA, isu-isu sensitif dari kelompok populasi kunci, transparansi dan akuntabilitas layanan.
6)
Penelitian Kebijakan AIDS dan Penulisan Paper Kebijakan AIDS: Pemahaman akan metode penelitian kebijakan, topik-topik prioritas penelitian kebijakan AIDS, menyusun policy paper.
Metode Kursus: Kursus dilakukan dengan metode tatap muka dan juga model campuran (blended) antara tatap muka dan web-based-learning bagi peserta dari luar Yogyakarta 1.
Tahap 1: Pembelajaran dengan metode Tatap muka selama 2 hari di Yogyakarta.
2.
Tahap 2: Kursus reguler bagi perserta yang dari Yogyakarta hadir di tempat kursus sedangkan yang diluar Yogyakarta dapat mengikuti melalui Web based e-learning berupa kursus online yang dimoderatori melalui program aplikasi webinar.
3.
Tahap 3 : Tatap muka ke dua untuk presentasi Rencana Kerja
Persyaratan Mengikuti Kursus:
Peserta kursus ini berasal dari sektor komomunitas (LSM, KDS dan Organisasi bebasis keagamaan/kepercayaan, Populasi Kunci, ODHA), Sekretariat KPAD atau SKPD anggota KPAD, dosen, peneliti, pemerhati kesehatan dan HIV dan AIDS.
Peserta harus memiliki komitmen untuk mengikuti kursus secara lengkap, yakni: pertemuan tatap muka pertama selama 2 hari, 8 kali pertemuan tutorial/konsultasi, dan pertemuan tatap muka ke dua.
Membuat tulisan dengan tema : Mengapa saya orang yang tepat untuk mengikuti kursus ini? Tulisan ditulis dalam format words time new roman 12 spasi 1,5; sebanyak 1 lembar ( ± 500 kata). Batas pengiriman tulisan tanggal 15 Februari 2016.
4
Khusus bagi peserta dari luar DIY, bersedia hadir dalam pertemuan tatap muka I selama 2 hari dengan biaya sendiri (akomodasi dan transportasi). Untuk tatap muka II, akan disediakan beasiswa dalam bentuk biaya transportasi dan akomodasi.
Narasumber/Fasilitator:
Peneliti Kebijakan Kesehatan dan HIV & AIDS
Praktisi penanggulangan AIDS baik dari sektor pemerintah dan non-pemerintah
Waktu Kursus:
Kursus dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016
Sertifikat Peserta yang mengikuti secara penuh semua rangkaian kegiatan kursus akan mendapatkan sertifikat.
Jadwal Pelaksanaan Pertemuan tatap muka pertama akan dilakukan pada tanggal 24-25 Februari 2016, di Yogyakarta Jadwal Pertemuan Tatap Muka Pertama Rabu, 24 Februari 2016 Waktu 08.00 – 10.00 10.00 – 10.30 10.30 - 12.30 12.30 – 14.00 14.00 – 15.30 15.30 – 16.00 16.00 - 17.00
Materi Sistem Kesehatan Nasional
Nara Sumber Praptoraharjo, PhD Break
Organisasi Kesehatan
Dr Ita Perwira, MPH Break Lunch Perluasan Respons AIDS dan Sistem M.Suharni, MA Kesehatan Break Penguatan Sistem Komunitas Hersumpana, MA
5
Kamis, 25 Februari 2015 Waktu Materi 08.00 – 10. 00 Layanan HIV aksesibilitas dan artikulasi Kepentingan Kelompok Populasi Kunci dan Masyarakat 10.00 - 10.30 Break 10.30 - 12. 30 Penulisan Paper Kebijakan 12.30 – 14.00 Break 14.00 - 15.30 RTL 15.30 - 16.00 Break 16.00 – 16.30 Penutupan
Nara Sumber dr. Satiti P Retno, SPKK (K)
dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA M. Suharni, M.A Eviana Hapsari Dewi, M PH
Jadwal Kursus Reguler Maret – April 2016 No Waktu 1 2 3 4 5
6 7 8
Hari/Tanggal
14.00 - 16.00
Jumat 4 Maret 2016 14.00 - 16.00 Jumat 11 Maret 2016 14.00 - 16.00 Jumat 18 Maret 2016 14.00 – 16.00 Jumat 25 Maret 2016 14.00 - 16.00 Jumat 1 April 2016 14.00 – 16.00 Jumat 8 April 2016 14.00 – 16.00 Jumat 15 April 2016 14.00 - 16.00 Jumat 22 April 2016
Materi
Narasumber
Regulasi dan Manajemen Kesehatan dan AIDS Pembiayaan Kesehatan dan AIDS Sumberdaya Kesehatan dan AIDS Logistik Farmasi dan Alat Kesehatan dan AIDS Sistem Informasi; Surveilans, Survey dan Pemetaan Sistem Informasi: Monitoring dan Evaluasi Analisa Stakeholder
Mulyanto
Penulisan Artikel
Deni Harbianto, SE Dr.dr. Andreasta Meliala Citra Ningsih, SKM.Mkes Dr.Soetjipto, SKM,Dpl.Epid Juniati Rakhmadani Dr.dr.Mubasysyir Hasanbasri Mukhotib
6
Kontak person Kontak person kegiatan kursus ini adalah; M.Suharni | 08127834544 |
[email protected] Sri Hastuti | 081931734353 |
[email protected] Ari Budiarto | 085729259889 |
[email protected]
7