Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
TEORI DAN ISU PEMBANGUNAN Deysi Livy Natalia Tampongangoy1
ABSTRACT The main study public administration which one dimensions the public policy will relating to the formulation, implementation and evaluation public policy. In the formulation of public policy, public administration officials deeply involved, but the not within the public administration but are in the political. Government the intervening centralistic too much to affairs the community cause the attitudes and behavior each other do not believe between the community and the government, in turn would weaken social capital. In this era of information by sophistication telecom technologies appear a new tendency, the house could be a place of worked so as time together husband and wife and children become more long and possibly more intense. So also the relationship between neighbourhood could more familiar. Growing the residents (civil society) will become social capital. Social capital thrives on citizens, and residents also gives democracy. Social capital must be considered character. Social capital chosen to social capital caused no great disruption. In terms of social character capital could be clearly seen at the elite. As we at together that governance have 3 domain namely: state, businesses and citizens. Keywords: public administration, social capital, policy
1
Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fispol Unsrat
1
Berbicara pembangunan bagi
administrasi publik, melainkan
Program Studi Magister Ilmu
dapat dilaksanakan pula oleh
Administrasi,
semua lembaga yang kredibel
bidang
kajian
utama administrasi publik yang salah satu dimensinya kebijakan
dalam melakukan evaluasi. Hal-hal
tersebut
diperkuat
publik akan berkaitan dengan
dengan dikembangkannya pe-
perumusan,
laksanaan
pelaksanaan
dan
konsep
governance
evaluasi kebijakan publik. Dalam
yang diterjemahkan "Kepeme-
proses
perumusan
rintahan" bukan "Pemerintahan",
publik,
pejabat
publik
sangat
administrasi
terlibat,
penetapannya dalam
kebijakan
bukan
wilayah
tetapi berada
administrasi
publik melainkan berada dalam wilayah
politik.
Pejabat
lembaga
politik
yang
dan
mene-
tapkan kebijakan publik. Setelah kebijakan publik ditetapkan dan mengikat warga negara, semua warga
masyarakat,
semua
lembaga yaitu lembaga negara, lembaga
administrasi
lembaga
dunia
publik,
usaha
dan
lembaga masyarakat termasuk Unswagati. terlibat
Mereka dalam
kebijakan
semua
pelaksanaan
publik
sesuai
core
bisnisnya. Begitu pula dalam evaluasinya
tidak
melibatkan
badan/lembaga
2
hanya
yang
mempunyai
3
domain
yaitu: State, Dunia Usaha, dan Civil Society. Dalam
perkuliahan
guna
mendukung administrasi publik dan dimensi kebijakan publik dibahas teori ilmu ekonomi yang berkaitan dengan pertumbuhan linear, perubahan struktural dari agraris menjadi industri, teori trickledown
effect,
aliran
neo
klasik dan sebagainya. Adapun isu yang dibahas antara lain isu kemiskinan kebijakan
yang
melahirkan
pemerintah,
mem-
perhatikan golongan ekonomi lemah, pengembangan industri kecil
dan
menengah,
pem-
bangunan desa tertinggal. Isu lingkungan hidup yang menghasilkan
kebijakan
pem-
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
bangunan
berwawasan
ling-
perilaku yang hati-hati dalam
kungan dengan strategi pem-
arah melahirkan isu dan apalagi
bangunan
kebijakan yang berkaitan dengan
berkelanjutan.
Isu
gender yang melahirkan pembangunan berwawasan gender yang
berorientasi
bahwa
ke-2 tesis tersebut. Seorang peneliti, pemikir dan penulis Negara Amerika Serikat
perempuan dan laki-laki mem-
John
punyai kesempatan yang sama
"GLOBAL
dalam berperan sesuai kompe-
tuskan
tensinya
Isu
globalisasi terjadi paradoks yaitu
desentralisasi
menguatnya bagian-bagian dari
kebijakan
sistem. Guna menjelaskan tesis
pembagian kewenangan dengan
tersebut antara lain ditunjukkan
daerah.
bukti terpecahnya Negara USSR
dan
demokrasi yang
fitrahnya.
dan
melahirkan
Pada
kesempatan
saat
ini
Naisbit
dalam bukunya
PARADOX" tesis
mence-
bahwa
dalam
dan Yugoslavia. Tesis ini cukup
akan dikemukakan Tesis Baru,
merangsang
bukan teori ekonomi, tetapi tesis
bangsa-bangsa di dunia. Saat ini
yang
teori
seorang peneliti, pemikir dan
politik dan teori sosial, yaitu tesis
penulis Negara Amerika Serikat
yang dikemukakan oleh Samuel
Samuel R Huntington mence-
R Huntington dalam bukunya
tuskan
"The Clash of Civilization and The
merangsang kekuatiran bangsa-
Remaking of World Order (1996)"
bangsa di dunia, dengan bukti-
dan tesis yang dikemukakan oleh
bukti
Francis
bangsa-bangsa
berkaitan
dengan
Fukuyama
dalam
kekhawatiran
tesis
kejadian
yang
di bekas
cukup
wilayah Negara
bukunya "The Great Disruption
Yugoslavia dan wilayah bangsa-
(1999)".
bangsa bekas Negara USSR.
Selanjutnya
saya
mencoba
untuk menyarankan sikap dan
Menurut man
Huntington
terbesar
terhadap
ancaper3
damaian dunia adalah apabila
kesadaran
terjadi benturan peradaban. Ada
sendiri dan semakin sensitif
6 alasan mengapa bisa terjadi
terhadap perbedaan antara
benturan antara peradaban:
peradaban yang ada dengan
Pertama, perbedaan di antara
peradaban lain.
peradaban tidak saja nyata, tetapi
sangat
mendasar,
Ketiga,
akan
peradaban
proses
ekonomi
modernisasi
dan
perubahan
dalam pandangannya, masya-
sosial di seluruh dunia telah
rakat
mengakibatkan tercerabutnya
dengan
pandangan
yang
berbeda
hidup dipastikan
memiliki
daan
pandangan
relasi,
baik
dengan
perbetentang
antara
Tuhan
manusia,
dengan
masyarakat
dari
identitas-identitas lokal yang telah
berlangsung
Ketercerabutan
ini
kota
kemudian diisi oleh identitas agama,
dengan anak-anak, maupun
gerakan
suami dengan istri. Hal itu
"Fundamentalis".
terjadi seiring dengan berpandangan pentingnya
menyi-
sakan ruang kosong yang
dengan bangsa, orang tua
ngenai
lama.
individu
kelompok,
bedanya
akar-akar
me-
kerabat
seringkali
Keempat,
dalam
berlambangkan semakin
bangnya
berkem-
kesadaran
pera-
daban (civilization conscious-
dalam hak dan kewajiban,
ness)
kebebasan
dunia barat. Di satu sisi dunia
dan
otoritas,
persamaan dan hierarki.
akibat
peran
ganda
barat sedang berada pada
Kedua, dunia semakin mengecil,
puncak kekuasaannya, di sisi
interaksi di antara masyarakat
lain, sebagai reaksi balik atas
dan peradaban yang berbeda
hegemoni
terus
kebalikannya masyarakat non
meningkat.
interaksi intensif, 4
ini
Semakin
berlangsung
semakin
menguat
barat
barat
tersebut,
berkonsentrasi
akar-akar peradabannya.
pada
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
Kelima,
karakteristik
perbedaan
dan
kultural
yang
terjadi
adalah
antara
Barat
dengan koalisi Islam-Konfusius,
terjadi di antara peradaban
hal itu terlihat dari 3 gejala :
barat dan non barat semakin
1. Dalam
keyakinan
orang
mengeras. Hal ini menye-
Amerika Serikat dan Eropa
babkan
sulitnya
Barat, budaya barat bersifat
kompromi dan upaya-upaya
universal, patut diadopsi oleh
perbaikan hubungan di antara
bangsa-bangsa lain; nilai dan
peradaban dalam kerangka
institusinya
kultural dibandingkan upaya
rahkan, liberal, rasional dan
mengkompromikan
modern. Sedangkan menurut
semakin
rakteristik
dan
ka-
perbedaan
politik serta ekonomi. yang
semakin
meningkat
(pengantar Penerbit Qalam ; IX-X). Di
pandangan budaya
Keenam, regionalisme ekonomi
ini
ada
9
mence-
orang
barat
timur,
melahirkan
sikap dan prilaku yang salah, immoral dan berbahaya. 2. Hegemoni Barat dan Arogansi Barat
dunia
tinggi,
berhadapan
dengan
Intoleransi Islam dan Fana-
peradaban besar yaitu : Barat,
tisme
Konfusionis
Konfusius, Jepang, Islam, Hindu,
"Arogansi" Tionghoa.
serta
Slavik, Ortodoks, Amerika Latin
3. Ada kedekatan kultural antara
dan Afrika. Potensi konflik yang
budaya Islam dengan budaya
akan mendominasi dunia masa
Konfusius. Dengan kedekatan
datang bukan karena perbedaan
kultural tersebut selanjutnya
diantara 9 peradaban tersebut,
bisa
tetapi perbedaan antara pera-
karena
daban barat dengan peradaban
bersatu melawan hegemoni
lainnya.
Barat.
Sedangkan
potensi
kurang
terperhatikan
kenyataan
harus
konflik paling besar yang akan 5
Berdasarkan spekulasi pemikirannya
Huntington
mempe-
ringatkan Barat agar siap siaga menghadapi perang antar peradaban
dan
memperingatkan
masyarakat dunia bahwa dampak dunia yang makin menyempit akan terjadi kesalahpahaman, berbagai ketegangan dan bencana, maka perdamaian
kekacauan besar dengan gejalagejala sebagai berikut: Angka penceraian meningkat Kumpul kebo, hidup bersama di luar pernikahan meningkat Banyak terjadi seks di luar pernikahan Angka kejahatan meningkat Orang
kurang
percaya
dunia masa depan bergantung
terhadap
kepada pengertian dan kerja
masyarakat, lebih tidak per-
sama tokoh-tokoh politik, tokoh-
caya lagi terhadap lembaga-
tokoh spiritual di seluruh dunia,
lembaga publik.
agar bangsa-bangsa bisa hidup
Tatanan
berdampingan secara damai. Dalam
buku
"The
Great
lembaga-lembaga
sosial
betul-betul
hancur, ikatan sosial melemah, budaya
individualisme
tidak
Disruption", Francis Fukuyama
terkendali. Selain terjadi hal-hal
menyajikan
yang
kaya
yang buruk tersebut pada tahun
analisis
yang
1970-an,
data
sekali
dengan
tajam
dari
berbagai
sudut
pandang ilmu sehingga terasa
bermunculan
Civil
Society. Gejala-gejala di atas mem-
dalam meringkaskan gagasan-
punyai
nya akan banyak materi yang
kenyataan lain yaitu :
hilang. Di Amerika Serikat dan
1. Tidak seperti di era pertanian,
negara-negara barat yang maju
rumah yang berfungsi sebagai
dalam tahun 1960-an terjadi
tempat tinggal dan tempat
Great
berkumpul
Disruption,
dramatis
yang
perubahan menimbulkan
hubungan
dengan
keluarga
yaitu
anak-anak dan istri tidak jauh dari tempat kerja, pada era
6
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
industri, tempat kerja jauh
beri nafkah kepada keluarga
dari tempat tinggal keluarga,
menjadi mengecil.
hal itu memberi kesempatan
Pada titik yang lebih jauh
dan merangsang terjadinya
wanita
seks di luar pernikahan.
gantung pada laki-laki mereka
2. Kesehatan membaik, angka harapan
hidup
tidak
terlalu
ber-
bisa menjadi single parents.
meningkat,
3. Setelah negara-negara Barat
bagi wanita setelah waktu
selesai perang (Perang Dunia
menopouse
mem-
II) terjadi Baby Boom. Pada
punyai waktu panjang. Lebih-
tahun 1960-an sampai 1970-
lebih lagi dengan teknologi
an
pengaturan
dan
berumur antara 14-25 tahun.
merencanakan memiliki anak
Dalam umur-umur tersebut
hanya
sangat rawan dalam mela-
2
masih
kelahiran atau
1,
waktu
mengasuh anak bagi wanita menjadi
pendek,
mempunyai
sehingga
waktu
luang
dalam hidupnya yang lebih panjang lagi. Ke-2 peluang waktu
yang
panjang
tadi
ditambah dengan pendidikan yang
cukup
mendorong
wanita untuk bekerja. Wanita yang bekerja mempunyai penghasilan. Dengan demikian hanya
keluarga
bergantung
penghasilan
suami.
tidak kepada Peran
suami/laki-laki dalam mem-
generasi
Baby
Boom
kukan kejahatan. 4. Perilaku
kurang
pimpinan
bermoral
masyarakat
dan
pejabat publik mengakibatkan kurang percayanya anggota masyarakat
terhadap
baga-lembaga
lem-
masyarakat
dan lembaga-lembaga publik. 5. Tahun
1960/70-an
adalah
masa transisi dalam ingsutan dari era ekonomi industri ke era ekonomi informasi. Dengan dalam
penelusuran
terhadap
lebih
kenyataan-
kenyataan di atas terungkap 7
bahwa Great Disruption terjadi
kelompok.
karena
kapital
melemahnya kapital sosial? Guna
sosial. Apa yang disebut kapital
mengembangkan hal-hal yang
sosial?
adalah
penting terutama perkembangan
serangkaian jaringan dan norma
pasar, kapitalisme memproduksi
informal suatu kelompok yang
norma-norma yang aneh yang
memungkinkan negosiasi, koor-
melanggar norma-norma yang
dinasi dan kerja sama di antara
mapan,
mereka. Seperti halnya kapital
komunitas dan mempertanyakan
fisik
otoritas.
melemahnya Kapital
(jalan,
sosial
jembatan,
dam,
Mengapa
menentang
terjadi
standar
saluran air, bangunan sekolah,
Begitu pula pemerintah yang
rumah sakit, puskesmas, dan
sentralistis yang turut campur
sebagainya) dan kapital manusia
terlalu banyak terhadap urusan
(human
kete-
masyarakat menimbulkan sikap
rampilan, keahlian, kompetensi
dan perilaku saling tidak percaya
dan sebagainya) serta kapital
antara masyarakat dan peme-
sosial bisa menghasilkan kese-
rintah,
jahteraan
melemahkan kapital sosial.
capital
yaitu:
masyarakat.
Kapital
manusia dan kapital fisik bisa membuat senjata perang untuk memerangi bangsa lain, kapital sosial pun bisa melahirkan sikap dan
perilaku
tidak
percaya
kepada kelompok lain. Kapital
pun
gilirannya
akan
Apa yang menguatkan kapital sosial? Kapitalisme pun menciptakan norma jaringan yang melahirkan
organisasi
baru
dalam perusahaan. Pada gilirannya bisa melahirkan kapital sosial
harus
baru. Begitu pula pemerintah
diperhatikan karakternya. Kapital
bisa memproduksi kapital sosial
sosial yang dipilih harus kapital
dengan memasukkan nilai-nilai
sosial yang tidak menyebabkan
kultural
Great Disruption, kemudian bisa
Dalam
disebarkan
kecanggihan
8
sosial
pada
kepada
seluruh
kedalam era
pendidikan.
informasi dengan teknologi
tele-
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
komunikasi
muncul
kecen-
ketinggalan
informasi,
karena
derungan baru, yaitu rumah tem-
saat ini kita berada dalam era
pat tinggal bisa menjadi tempat
informasi.
bekerja
sehingga
waktu
Tetapi
sebagai
bahan
bersama-sama suami istri dan
renungan perlu kita perhatikan
anak-anak menjadi lebih lama
bahwa Presiden negara Amerika
dan mungkin lebih intens. Begitu
Serikat George W. Bush dalam
juga hubungan antar tetangga
langkah-langkahnya di Afgha-
bisa lebih akrab.
nistan, Irak, selalu memihak Israel
Hal lain yang lebih utama
dalam
menghadapi
Palestina,
tumbuhnya masyarakat warga
mengecam Cina mengenai HAM,
(civil society) akan melahirkan
selalu memihak Taiwan dalam
kapital
sosial.
Kapital
sosial
menghadapi RRC, banyak yang
subur
dalam
warga
sesuai dengan tesis Huntington.
masyarakat, dan warga masya-
Dalam hal kapital sosial pun,
rakat juga menyuburkan demo-
harus kita sadari bahwa dalam
krasi.
lingkungan
tumbuh
masyarakat
Indo-
Setelah memperhatikan kedua
nesia ada teijadi pemudaran dan
tesis di atas, apakah perlu segera
perlu dicari pula karakter kapital
memunculkan isu untuk kebi-
sosial untuk mewujudkan gover-
jakan publik? Jawabannya nanti
nance yang sehat. Kita per-
dulu. Pahami dan renungkan
hatikan ilustrasi berikut : orang
dalam-dalam, perhatikan kondisi
kampung,
dan situasi bangsa Indonesia
mengadu nasib ke kota besar
dahulu matang-matang ? Kalau
kemudian berhasil ; pada waktu
begitu apa gunanya memahami
pulang kampung mereka seke-
kedua tesis tersebut ? Kita perlu
luarga mendapat pujian, san-
memahami ke-2 tesis tersebut
jungan, komentar, bahkan celaan
paling
dan
tidak
jangan
sampai
orang
omelan
desa
terhadap
yang
mode
9
pakaiannya, cara berdandan, cara
melemah. Dalam dirinya hidup
menggunakan kekayaannya dan
nilai-nilai perkotaan yang ber-
sebagainya.
tersebut
gaya barat. Memang kehidupan
adalah penampakan dari gejala
di kota besar hampir didominasi
beroperasinya
sosial.
oleh budaya barat, untung dalam
tersebut
masyarakat Indonesia saat ini
terusik
masih ada lembaga RT dan RW.
dengan perlakuan teman-teman,
Meskipun dalam kenyataannya
tetangga-tetangga,
dibentuk dengan campur tangan
Hal-hal
Orang-orang banyak
kapital sukses
yang
merasa
saudara-
saudara sekampungnya tersebut.
dari
Hal itu berarti kapital sosial
pemerintah, tetapi dalam realita
kampung/desanya batin orang-
kehidupannya RW dan RT adalah
orang
masyarakat
sukses
tersebut
memudar.
Padahal
komentar
tersebut
sesuai
yang
dalam
warga
hal
ini
pemelihara
komentar-
kapital sosial dan berfungsi pula
biasanya
menjadi pencipta dan pengem-
informal
bang kapital sosial.
norma-norma
kehidupan
telah
atas,
di
Dalam hal karakter kapital
kampung tersebut. Tidak hanya
sosial dapat kita lihat dengan
berhenti disitu, bagi orang-orang
jelas pada tingkat elit. Seba-
muda
kampung/desanya
ke-
gaimana kita maklum bersama
luarga
maju
akan
bahwa governance mempunyai 3
menjadi reference dalam rneniti
domain yaitu : State, Dunia
karir
di-
Usaha dan Warga Masyarakat.
dalamnya mengikuti gaya dan
Sebagaimana dikemukakan oleh
penampilannya. Padahal orang
Woolcock dan Narayan dalam
maju tersebut norma-normanya
melakukan koordinasi dan nego-
sudah kurang sesuai dengan
siasi di antara ke-3 domain tidak
norma-norma kehidupan kam-
cukup dan tidak hanya ber-
pung/desanya,
dasarkan
hidupnya
berlaku
tersebut termasuk
yang
berarti
berada dalam kapital sosial yang 10
peraturan-peraturan
dan nilai-nilai formal, tetapi juga
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
harus ada kapital sosial yang
rintah
menghubungkannya. Bagaimana
hubungan
yang
?
warga
pemerintah
hanya
terjadi
sekarang
Hubungan
antara
(lembaga
dan
dengan
atau
perusahaan
ini
orang) (lembaga
dan atau orang) tentu saja yang
pun
sama
antara
masyarakat
dengan dalam
berbeda
dengan
perusahaan, masalah
seperti
yang
kesalahan
prosedur, ketidakadilan dalam membagi, KKN dan sebagainya.
menguntungkan dan baik buat
Mengenai masalah karakter
masyarakat, tetapi juga banyak
kapital sosial ini bukan hanya
yang muncul di media massa
berada pada tingkat elit, pada
justru yang merugikan masya-
tingkat akar rumput pun ada.
rakat
Kapital
yaitu
kerjasama
untuk
sosial
jangan
sampai
korupsi, secara lebih luas adalah
melemah,
KKN. Hubungan antara peru-
terus. Nilai-nilai yang meng-
sahaan
(lembaga
dan
atau
ganggu persatuan dan kesatuan
orang)
dengan
masyarakat
bangsa, nilai-nilai yang meng-
warga (lembaga dan atau orang)
arah kepada mendorong ter-
juga mungkin banyak yang baik
jadinya
untuk publik, tetapi banyak yang
mengarah kepada terjadinya hal-
muncul
hal
dipermukaan
gejala
harus
KKN,
yang
berkembang
nilai-nilai
mengganggu
yang atau
uang sogok, hadiah, pekerjaan,
merugikan kepentingan publik
agar tidak ribut memasalahkan
harus segera diganti dengan
polusi, perilaku tidak manusiawi,
nilai-nilai
terlanggarnya aturan-aturan ker-
hasilkan hal-hal yang baik dan
ja dan sebagainya. Sedangkan
lebih
masyarakat
dihilangkan, tetapi harus diganti.
terugikan
dalam dan
keadaan
publik
tidak
terlayani. Hubungan antara war-
yang
baik.
akan
Jangan
mengsekadar
Kalau hanya sekadar dihilangkan bisa terjadi kekosongan.
ga masyarakat dengan peme-
11
Daftar Pustaka Fakuyama, Francis, 2003, The Great Disruption, Profilebooks London. M. Irfan Islami, 2003, Prinsip-prinsip Kebijaksanaan Negara, Bumi Aksara, Jakarta. Samuel P.Huntington, 1996, The Clash Of Civilizations And The Remaking Of World Order. Solichin Abdul Wahab, 2004, Analisis Kebijaksanaan, Bumi Aksara, Jakarta. Woolcock Michael and Narayan Deepa, 2000, Sosial Capital : Application for Development, Theory, Research and Policy. Final version submitted to the World Bank Research Observer, to be published in Vol 15 (2).
12