-
Karena pentingnya personil yang kompeten dan dapat dipercaya dalam memberikan pengendalian yang efektif, yang digunakan dalam merekrut, mengevaluasi, melatl , mempromosikan, dan memberikan kompensasi merupakan baglan yang penting dalam pengendalian internal. .
meto~e
Setelah mendapatkan informasi mengenai setIap sUbkomponen dalam Iingkungan pengendalian, auditor dapat menggunakannya sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap sikap manajemen dan direksi dan kewaspadaan terhadap pentingnya pengendalian internal. Penilaian risiko untuk laporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis terhadap risiko-risko yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan PABU. Sebagai contoh, jika suatu perusaha sering menjual an produk dengan harga di bawah biaya persediaan karena adanya perubahan teknologi yang sa ngat pesat, sangat penting bagi perusabaan untuk menerapkan pengendalian yang tepat untuk mengatasi risiko lebih saji persediaan.
man~emen
man~emen
berbeda namun berhubungan Penilaian risiko erat dengan penilaian risiko yang dilakukan auditor. Sementara man aj emen menilai ri si ko sebagai Suatu bagian dal am peranca ngan da n pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kesalahan dan kecurangan, auditor menilai risiko untuk menentukan bukti audit yang diperlukan.
AUditor mendapatkan pengeta hu a n mengenai proses penilaian risiko manajemen melalui kuesioner dan dis ku s i dengan manajemen untuk mengetahui bagaimana manajemen mengidentifikasikan risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi risiko-risiko yang signifika n dan kemungkinan terjadinya, serta menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menangani risiko-risiko tersebut.
26
IJa kan dan prosedur, akan keb·· up keempat kompone n lainnya, Aktivitas pengen dalian mer d lam k hwa tindakan-tinda an . telah dimasukkan .a selam yang t k meyakmkan ba ... iko-ri siko ntuk mengatasl lIS . membantu un u yang entmg . te Ia h dilakukan u. . Terdapa t kemungkman yang p ai tujuan orgamsasl. . entitas, t ermasuk dal am mencap engendalian pada setla P secara otomatis. banyak akbvltas p manual dan pengenda lIan . asuk kedalam pengendalian secara. t rsebut umumnya tel m endahan e b .kut. Aktivitas peng . ·enis aktivitas e n . at panduan lah satu dari kehma J madai t erdapat emp h adai untuk mencega sa . n tugas yang me a. tugas yang rna:: sangat signifikan bagi un u kecurangan y kesalahan . pencatatan d maupun ·t . t dan tugas para au I 01. ·mpanan ase sahaan , · han tugas penyl elapan aset peru b. Pemlsa ah terjadinya pengg orer atau permanen untuk menceg . pan aset secara temp catatan aset gY . ab terhadap pen oran ang meny,mggung Jaw I h bertan tidak bo e . penyimpanan tugash orang yang tersebut. h tugas 0 torisasi transakkSl. dan enc ega c Pemisa an kan untu m .Iki kendali . at di sara n . untuk meml aset . si tran sa ks l . kemungkinan I sang otol"lsa . untuk mengurangl me a kukan terk81t, d aset yang I terha ap .. de pa rtem en. n aset. . f rm asl. d a ll pengge apa sis tern In 0 . . tern t ek nologl tugas I kSlta s SIS h d. P emi sa a n ·ka tingkat komp e . si pencatatan, dan una ketl . ahan otonsaI , pengg k t peml s . d. tidakje as. . . mening a, menp 1 . d aktivitas sebap informasl . g kali nan serm saksl a n . · penylmpa tepat at as tran t .. ka pengendahan · . ya ng . d gan tepa Jl . . · torisasl en ng dalam su atu orgamsasl e. OtOl"l SaS .l harus d 10 transaksl k Jika setiap ora t semau mereka, luarkan ase uas a n. ingin mem oleh atau pun menge Otorisasi dapat berupa dapat memper . d . kerusuhan besar. maka akan terJa I 27
pe:l~a::miSahan
28
otorisasi umum dan kh usus. Pada ot· . OrIsasl umum, manajemen membuat kebijakan d an para bawah d " menerapkan otorisa . an llnstruksikan untuk Sl umum' . d transaksi dalam bata Inl engan menyetujui semua s yang tel h d' a Itetapkan dalam kebijakan perusahaan. f. Otorisasi khusus d't U I erapkan d ntuk beberapa transak . pa a setiap transaksi khusus. melak k Sl, manajeme I b'h u an otorisasi terh d . n e I eenderung untuk antara otorisasi dan a ap setlap transaksi. Perbedaan penti . persetUjuan . ng. OtOrIsasi m Juga merupakan hal yang untuk s erupakan su t k a u eputusan kebijakan uatu kelompok tr t ransaksi kh ansaksi um . g. D usus. um ataupun transakslokumentasi d an catatan merupakan b' k yangmemad . d k d" kh . 0 ~e fisik di 8! 0 umen dan eatatan II tlsarkan H mana trans k . seperf' k . al tersebut a Sl dimasukkan dan I.a tul' p . menyan k . eruualan, faktu g ut beragam unsur jurn I a penjual d r pember Seju I an, an kartu k h . Ian, eatatan tambahan, peng: ah Pnnsip tertentu e adu'an karyawan. naan doku menetapk d men dan eat t an raneangan an catatan h arus m a an Yan t 1) Dibe . emenuhi sYar t g epat, Dokumen dan n nomo r seear b a -SYal'a t benkut . memfasilitasi a erurutan ' dan b pengendalia t terlebih dahulu unWk se agai I n erhad d bilama . a at bantu u t ap okumen yang hilang na dlbut h n uk pe ' 2) Disusun u kan kemud ' nYlmpanan dokumen Pada sa at t Ian hari mu k e . , ng in setelah rjadinYa t kesalah transak" ransaksi, atau segera an Wakt Sl terjadi 3) Diran u. , untuk meminimalkan eang m Untuk emUngkink Pengg U yangberb d an untuk memo . naan multifungsi , jik a 4) Dibangu' e a . . mlmalk an banyaknya formuhr b n dengan enar. eara-car a mendo rong penyusunan yang
Ketika data transaksi dimasukkan seeara online kedalam komputer, l'aneangan layar masukan sangat penting untuk meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan masukan data. P enge ndalian yang el'atkaitannya dengan dokum en dan eatatan adalah bagan akun, di mana bagan akun ini mengelompokkan transaksi kedalam setiap akun-akun neraea dan laba rugi. h, Pengendalian fisik atas aset dan eatatan-eatatan untuk menjaga pengendalian intern a l yang memadai, aset dan eatatan harus dilindungi. Jika aset dibiarkan tanpa dilindungi , aset tersebut dapat dieUl'i, Jika catatan tidak dilindungi dengan memadai , catatan tersebut dapat dicuri, dirusak, atau hilang, yang akan mengakibatkan gangguan yang serius dalam proses peneatatan dan operasi usaha. Jika ukuran perlindungan yang paling penting untuk menjaga aset dan eatatan adalah dengan menggunakan alat perlindungan fisiko Suatu eontoh adalah penggunaan ruang penyimpanan untuk persediaan untuk menjaga teljadinya peneurian. 1. Pengeeekan terhadap pekerjaan seeara independen kategori terakhir aktivitas adalah penelaahan saksama dan terus menerus atas keempat komponen lain, yang seringkali disebut pengeeekan independen atau verifikasi internal. Personel bertanggung jawab untuk melakukan prosedur verifikasi internal harus independen terhadap mereka yang awalnya bertanggung jawab untuk menyiapkan data. Sistem akuntansi yang terkomputerisasi dapat dirancang sehingga banyak prosedur verifikasi internal yang diotomatisasi sebagai bagian dad sistem. PSA 69 (SA 319) mengharu skan auditor untuk mendapatkan pemahaman atas proses yang dijalankan oleh karyawan perusahaan untuk mencocokkan perincian eatatan yang mendukung suatu saldo a kun yang besarnya signifikan
29
r I
pada buku besar akun-akun t dalam meranca d .ersebut untuk membantu auditor ng an menJalan k an prosedur audit secara efektif. Tujuan dari sistem in£ . suatu entitas adalah t k ormasl dan komunikasi akuntansi un u memul . melaporkan transaks' -t . aI, mencatat, memproses, dan d I ransaksl ya t . . ng erJadl dalam suatu entitas an untuk menjaga ak t b' . . un a Ihtas t slstem informasi da k . ase -aset yang terkait. Sebuah n omunlk . k aSI a untansi memiliki beberapa subkomponen, biasany aksi sepert'I penjualan r eatmembentuk u' suatu kelompok trans dan I" ' r penJualan, penerlmaan . run-lam. kas, pembeli an Untuk memaha . s·IS t em Informasi . auditor menentukan:ml(1)rancangan k I akuntanSl' suatu .entitas, (2) bagaiman et ompok-keIompok transaksi utaIlla t (3) catatan aka ransakSl-. t ransaksi tersebut dimu1al' dan dlcat a. mereka, (4) b ' untansi apa yang rnuncul dan slfat . llgaunanasistemd la. In yang berpen apat menan k ., . d' n sepert' garuh signif'k g ap keJadlan-keJa la an ela I penurunan dalam nil . 1 an dal am laporan keuang , al aset (5) . P poran keua memas kk ngan yang di'k: slfat dan perincian proses U an tra k' I ub, te It dalam bUk b nsa sl-tranSak . d rmasuk prosedur untu Uallll1 u esar Sl an p , Akti . . enyesuaian- penyes vltas pen . berjalan atau ~awasan berk 't . penIl . al an d g Internal 01 h alan berk I engan penilaian yan .. e manaj a a ata k ' . n . emen untuk s uahtas pengendalill dlJaJankans "k eSUal de tnenent k - l' II JI a terjadi ngan tujua u an bahwa pengend2:IJla ukaII perubaha nnya di .. Untuk b b n kondisi lllodlfikasi jika diperl d e era . epartemen . Pa perusaha llf aUdIt· an b' ~elakukan pangs: Internal meru' 1asanYa perusahaan bes • Interna1lungsi c. wasan el'Iektlf. ' Ag Pakan f ungsl. pentIng . unttllt
yang independe:den~endalian int ar lIle'\iadi efektif pengende.l arl dePartelllenernal harus dijalankan ' tflf oleh 5 30 °Perasl. maupun dari departeJJlell illl1
akuntansi dan melaporkan langsung kepada otoritas yang lebih tinggi dalam organisasi, apakah pada manajemen puncak ataupun pada komite audit dari dewan direksi. Selain perannya dalam mengawasi pengendalian internal entitas, staf internal audit yang memadai dapat mengurangi biaya pengauditan eksternal dengan memberikan bantuan langsung pada auditor eksternal. PSA 33 (SA 322) membahas mengenai bagaimana internal auditor dapat memengaruhi pengumpulan bukti audit yang diperlukan oleh auditor eksternal. PSA 68 (SA 319) mengharuskan auditor untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal untuk setiap pengauditan maupun mendokumentasikan pemahaman mereka. Pemahaman ini penting untuk audit pengendalian internal terhadap laporan keuangan maupun audit atas laporan keuangan. Dekumentasi manajemen merupakan sumber informasi utama dalam mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal. Sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko auditor, auditor menggunakan prosedur untuk mendapatkan pemahaman, yang melibatkan pengumpulan bukti mengenai rancangan pengendalian internal dan apakah hal tersebut telah diterapkan, dan kemudian rnenggunakan inforrnasi tersebut sebagai dasar dalarn rnengaudit secara terintegrasi. Auditor umumnya menggunakan tiga jenis dokumen untuk mendapatkan dan mendokumentasikan pemahaman atas rancangan pengendalian internal. Ketiga jenis dokumen tersebut adalah narasi. bagian arus. dan kuesioner pengendalian internal. Naratif. bagian arus dan kuesioner pengendalian internal digunakan oleh auditor secara terpisah ataupun digabungkan untuk rnendokurnentasikan pengendaJian internal. sebagairnana dibahas berikut. 1. Narasi. Sebuah narasi merupakan deskripsi tertulis atas pengendalian internal kJien. Narasi yang tepat terhadap suatu
31
pengendalian interrnal dan en ' terkait menggamb k p gendahan-pengendalian yang a, Asal d ' ,ar an empat hal berikut: an setzap dokumen d Sebagai contoh d k" an catatan dalam sistem. , es ripsi har pesanan pelangg b us menyatakan dari mana , an erasal d ' pellJualan dihasilk an b agalmana faktur b S an, , 'uml emuanpemrosesan yang te ' d' J ah penjualan dit r}a l. Sebagai eontoh, jika m ' engalikan kuantI't entukan 01eh program komputer yang as yang diki . yang berada di arsip t rIm dengan harga standar haru • S d'd I eskrepsikanu ama harga barang, proses tersebut
c. Dzsposisi dan seti . Pengisian . . dokumap dokumen d an catatan dalam sistem. penghancuran dokuen, pengir'Iman kepelanggan dan d, Indikasi men tersebut h arus dideskrepsikan. ' ., atas pengendaf Tt nszko pengendalian. Hal' zan yang ' . relevan terhadap penilaia
ah8II ttugas (se' pert! pemisah 1DI blasanya termasuk pemis u~as penyimpanan kan tugas pencatatan kas dengan an k Oto' rISaSI. dan persetujU (misalnya persetujuan as), kseperti perbandingan redit) ' dan verifikasi interns 1 ontrak . ' 2. Bagan ar penJuaIan). . antara . harga Jual per unit deng8II d' us. Sebuah b 8II Iagram atas d k agan pengend I' . dalam 0 • 0 umen-doku a Ian mternal merupak rganisa SI.. Bagan a lllen klien dan urutan arusnYa. dengan ba'k n , . 1 sang t b tUlJauan a ermanf:rus yan g su d ah dipersiapka. an yang te aat ka auditor dal pat atas sist rena akan memberik ntu am me . em kli kelemahan dal ngIdentifika' en, yang akan mernba 8II ' .am slstem kli Sipengendalian dan kelemah keuntung us 't an dlbandi en. Baga I u adalah b' ngkan de n arus memiliki dua ar sn diJlerbaharu'las anYa lebih mngan d n araSI,' kedua keuntung 1. u ah di baea dan lebih rnudab
(
3. Kuesioner Pengendalian internal. Sebuah Kuesioner
Pengendalian Internal menanyakan serangkaian pertanyaan mengenai pengendalian pada setiap bagian pengauditan. Merupakan salah satu alat dalam mengidentifIkasi kelemahan dalam pengendalian internal. Sebagian besar pertanyaan memerlukan jawaban ya atau tidak, dengan jawaban tidak menandakan adanya potensi kelemahan dalam pengendalian internal. Dengan menggunakan kuesioner, auditor dapat mencakup masing-masing bagian pengauditan dengan eukup cepat. Dua kelemahan utama penggunaan kuesioner adalah ketidakmampuannya dalam memberikan tinjauan sistem dalam beberapa pengauditan tidak dapat diterapkan, Khususnya untuk audit yang lebih keeil. Para hadirin yang saya kormati, Selain memahami rancangan pengendalian internal, auditor juga harus mengevaluasi apakah pengendalian yang telah dirancang telah diterapkan. Dalam praktiknya, pemahaman atas rancangan dan pengendalian internal sering kali dilakukan secara simultan. Berikut ini adalah metode-metode yang biasanya
digunakan. Sebagian besar audit atas suatu perusahaan dilakukan setiap tahun oleh KAP yang sama. Setelah audit di tahun pertama, auditor mulai deng an sejumlah besar informasi dari tahuntahun sebelumnya mengenai pengendalian internal klien. Hal tersebut sangat berguna khususnya untuk menentukan apakah pengencialian yang sebelumnya belum dijalankan dengan efektif telah diperbaiki. Auditor harus bertanya pada manajemen, supervisor dan staf untuk menjelaskan tugas-tugas mereka. Bertanya dengan hati-hati pada personel yang tepat akan membantu auditor
33 32
- .• : -
dal a m mengevaluasi a dan melak k pakah karyawan pen . u an seperti apa " memahami tugas mereka g~n~ahan internal klien yang dljelaskan da lam dokumen
•
...
\= - -
. e Ima kompon en . pengendalia' meIIbatkan . m " pencIPtaan ba n Intern a l seluruhnya engujl seluruh d rang dokume d okumen, catat d n an catatan. Dengan dapat me ngevalu . an an . k aSI apakah infor . arslp omputer, auditor bagan aru d s an nar . masl yang d' Ketik aSI telah dite k Igambarkan dal am . a auditor rap an. aktlVitas ak mengamati untans' d personel kr penYUSuna t I an pen len menjalankan n erhad gendalia r akan lebih m . ap dokumen d k n !ormal, termas uk enlDgk - 0 um d en an catata n-catatan, pengendalian t I atkan Pemah Dalam s e ah d't I erapkan am an da n pengetahuan bahwa d uatup . enelusUra okumen d ari semu ' n, auditor m '. awal sampai d a jenis tran k ' emllih satu atau beberapa tah ap pemroseengan keseIuruhan sa Sl d an menelu surinya dari akf . san aud ' proses p b IVltas, dan m ' Itor melak k em ukuan. P ada setiaP catat enguji u an ta . . secara me nya jawab, menga m atl an. Penelu doku SUran m nyeluruh erupak semua dokumen dan mentasi d A an tanYa' an kOmb' . uditor mend jawab. masi dan penga mata n , lmplementas' apatkan .. I pengen dalia . pemah aman fiSIko . pengendali n lDterna] atas rancangan da n audItor t an seba' untuk beb erhadap risik gal bagian d . membuat penilaian awal dal erapa kOndisi aud ' 0 salah Saji Y an penilaian keseluruha n Itor mungk' ang m aterial. N . am pengenda]'' da la m khen fd Ian adal h In mem I ' amun I ak dapat d' a Signifik pe ajari bahwa kelemahan Sebelu I audit an sehin an untuk . m membuat . gga laporan keuang setJap k I Penil . karI harus e omp 0 k tran alan aWal ata '. menentuk saksi Yan s fIsIko pengendalia n an apakah entit g mate"lJa I , auditor perta rn a
as tersebut dapat diaudit.
-::: . ----:; ~~ . . -
• -
... -.::::: :. -.--
.~_- o -~·-· .....
.:>--
-
-
Du a faktor uta ma ya ng menentuka n a paka h lapora n keuangan dapat diaudit atau tidak adalah integritas manajemen dan kecukupa n pencatatan akuntansi. Catatan ak untan si merupakan sumber yan g penti ng untuk bukti audit bagi hampir semua tujuan audit. J ika catatan akuntansi lemah, bukti audit yang penting tidak akan tersedia sebagai contoh, jika klien tidak membuat salin an faktur penjualan dan salin an faktur pemasok, biasanya tidak mungkin untuk melakukan pengauditan. Dalam lingkungan teknologi informasiyang kompleks, banyak informasi tra nsaksi yang hanya tersedia dalam bentuk elektronik t a mpa menghasi lkan j ej ak audit yang nyata atas dokumendokumen dan catatan-catatan. Dalam kasus tersebut, perusahaan mas ih dap a dia udit , namun auditor haru s menilai apaka h mereka memilki kea hlian yang memadai untuk mendapatkan bukti dalam bentuk elektronik dan dapat menugaskan personel dengan pengalaman dan keterampilan teknologi informasi yang memadai Setelah mendap atkan pemahaman atas pengend a lia n internal, auditor membuat penilaian awal risiko pengendalian sebagai bagian dari penilaian keseluruhan auditor terhadap risiko salah saji internal. Penilaian ini merupakan ukuran dari espektasi auditor bahwa pengendalian internal mampu mencegah teljadinya salah saji internal atau mendeteksi dan memperba iki jika telah terjadi. Auditor membuat penilaian awal materialitas untuk setiap tujuan audit terkait t ransaksi untuk setiap jenis transaksi utama dari setiap siklus transaksi, sebagai contoh dalam siklus penjualan dan penagih a n , jen is tra nsa ksi ya ng biasanya terlibat ada lah penjua la n, retur penjualan dan pengurangan harga, penerimaan kas dan penyisihan da n penyisiha n untuk piutang tak tertagih.
34 35
,
"
14 I Banyak auditor yang menggunakan matriks riSI , 'ko pengendalian untuk membantu mereka dalam proses mengukur risiko pengendalian, Tujuan dari penggunaan matriks tersebut
adalah memberikan cara yang mudah untuk mengorganisasikan risiko pengendaIian ke setiap tujuan pengauditan. . 1angkah periama dalam penguJturan adalah mengidentifIkasI tujuan audit untuk kelompok transaksi, salso akun serta penyajian dan pengungkapan yang diterapkan dalam penilaian tersebut. Sebagai eontoh, hal ini dilakukan untuk kelompok transaksi dengan menerapkan tujuan aUdit spesifik terkait transaksi yang sudah di bahas sebeIumnya, yang dinyatakan dalam bentuk umum, untuk setiap jenis transaksi suatu entitas,
Selarijutnya, auditor menggunakan informasi yang telah dibahas pada bagian sebelumnya dalam mendapatkan dan mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal untuk mengidentifikasi pengendalian yang berpengaruh pada peneapaian tUjuan audit terkait transaksi. Salah satu eara bagi auditor untuk melakukan hal tersebut yang dengan mengidentifikasi risiko-risiko untuk Illelllenuhi setiap tujuan audit. Misa1nya, auditor dapat Illenggunakan pengetahuan atas sistem kIien untuk IllengidentifIkasi pengendalian yang mungkin dapat meneegah kesalahan ataupun keeurangan dalam tujuan
pengendalain audit teskait tranSaksi.
Auditor harus mengidentifikasi dan hanya Illemasukkan pengendalian-pengendalian Yang diperkirakan d t b uh apa erpengar besarb terhadap pencaPaian tujuan audit terkait t k ' Hal ' kaI'd' ransa'AI SI, terse ut Sering lIsebut dengan pengend I' k n
untuk hanya Illemasukkan pengendalian k a Ian ' dUnCI, I h k asa a pengendaIian kunci tesebut akan Illelhad ' k ' unCI a a a aren ' " terkalt transaksi, dan J'uga ..~, lhal untu tUJuan audIt b 'k pencapalan f" . audit. q,elll erl an e ISIenSI 36
I bih tujuan audit. satudilengkapi atau e . untuk tujuan S tiap pengendalian memenuhi a akan
e risiko Pengendalian serup M triks .. an dan pengungkapan. a terkait saldo s erta penyaJI audit
Hadirin yang saya hormati, . isikan tiga tingk a t ketiadaan d .t mendefln , Standar au 1 • berikut. ngendall ank al sebagru k kurangan pe pengendalian intern 'd lian, Suatu e ngendalian tida Pengen a ak naan pe a, Kekurangan atau pel sa uk mencegah ataupun terjadl'''k Jl a rancangan nel perusahaan unt Kekurangan dalam memungkinkan
pe~
~t:~ting tidak ada atau dalam ~
J dengan tepat mendeteksi salah sa .. ka pengendahan p
1 keeurangan muneu Jl tepat, TT n.eIrurangan djranCang dengan baik tidak dirancang dengan dalian yang teIah akan atau jika o~ang muncul ketika pengen aimana direncan t tidak memilki dan . k n sebag . tersebu
tidak diJalan a engendahan . . I k Y sanakan terJadi ang me a d P' signz/'/','kan z ema al. k rangan otorisasi yang m , 'k n Suatu ke u ngendalian mu ncul ' z{z b'h a . kekurang an pe lebih keci'I bahwa b Kekurangan szgn . tau Ie 1 • n yang . ahatau ketika satu a . kemungkm~ .dak dapat dteeg . sebagal. a kibat darl ukuP matertal tJ. ng yang signlfikan, k an rannya eu up aIah saji yang e . adi kekura suatu s tuk mel\J .1 dan besa k ' Maka, un lah keci didete SI, • dinya sa neul mahan materi.a~ m: atau kemungkinan terJa ' nifikan. Suatu kele an sendIrlny sig h material. . ·fikan, deng. lainnya e. Kelema an an Slgnl n slgnl"("kan 1 h a "k suatu kekurang
kekurang a 'h dari kecil, ba w
ama dengan Jl a g lebl ah atau bersama-s gkinan yan mpu meneeg k::::ern al laporan keuangan . Pengendaha .. material mendeteksl. s alah saJI
melibatka~
t~da:aI:
37
Terdapat I'Ima langk h . mengIdentifikasi kekur a dapat digunakan d 1 a. Mengidentiflkas' angan-kekurangan signifik a aID dan kele I pengendalian yang ada K an. mahan mater' I . arena kekurangan pengendalian yang Ia muncul akibat ket' d ham memadai k la aan h. a auditor pertama kali en ikasi pengendali :rna yang sudah ada. pengendalian Internal . ban kunCI yang t'd 1 ak ada. Kuesioner merupakan alat ' agan arus d I terjadin k yang berguna untuk a am penelusuran ya ekuran mengid t' fIk terdapat te. . gan dalam pen end' en I asi di mana c. Mempert.l"Jbadi salah saji dengangd dan kemungkinan 1m angka k emlklan ak . penggant' P n emungk' an menlngkat.n lnan dal am pengendalia yang ada I.dal engendaIian penggant" am suat . 1 merupak . n pengendali u slstem yan d an pengendaha d. Menentukan kunCI.. g apat menutuPI. kelemahan
Men;:e~tifigetahui pengendali~::
~:m
.1
i
at an apakah t an au kelemah erdapat k k e urangan signifik materialit an material. K asnya d' emungk' terdapat k k Igunakan man salah saji danh e. Menentukan e urangan signjfik untuk mengevaluasi apaka dimaksudk potens'I salah sa" an atau ke1emahan signifikan. kem.ungkman untuk Illengid' ~I Yang dapat terjadi. Langkah inl. keIemahan an III munc t uI akibatentIfikasi d' saIah saji spesifik yang U S a erial. an kekurangan signifJkan ata ama haln kekuran ya sepe t· di gan Bignijjik r 1 untuk Batu atau lebih t.an atau kelelliah pengenda I'lan, masing-maSln . g 8J1 Setelah Ilenm UJuan audit an material dapat diterapk mate. t)endall . h nal diidentifiikas' an, kekur aP angan s'IgnUikan . marus I dihubungkan d1 dan kelelliah dan kelemah i e akukan Penilaia engan tujuan an mat· ' dan erial diidentifikaS ma1t8. peneriIllaan ka n aWal risiko audit t erkait transaksi. Sete1-"'. 11 alali s,aud' peng d 3 Itor dapa en alian untuk penjU 8 lllelengkapI. ketiga baris rlSl~ . '1"0
1
pengendalian pada kertas kerja pencatatan bukti telah disa ik Sebag . dari pemahaman dan pengendalian internal u an. . ~. b agJan dan penIlalan atas risiko pengendalian, Auditor diharuskan untuk melakukan komunikasi mengenai beberapa hal dengan mereka yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan. Auditor harus mengomunikasikan kekurangan-kekurangan yang signifikan dan kelemahan material secara tertulis kepada mereka yang bertanggung jawab dalam tata kelola perusahaan setelah auditor mengetahui munculnya hal tersebut. Komunikasi tersebut biasanya dilakukan dengan komite audit dan manajemen. Selain hal tersebut, auditor seringkali mengidentifikasi isu-isu ~ang terkait pengendalian internal yang kurang signifikan, dan Juga kesempatan bagi klien untuk membuat perbaikan operasional. Hal tersebut juga harus dikomunikasikan kepada klien. SA (International Standards on Auditing) merupakan standar audit terbaru yang telah diadopsi di Indonesia. Per 1 Januari 2013, Akuntan Publik di Indonesia wajib melakukan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar yang baru ISA (International Standards on Auditing) merupakan standar audit terbaru yang telah diadopsi di Indonesia. Per 1 Januari 2013, Akuntan Publik di Indonesia wajib melakukan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar yang baru ini. ISA adalah proses audit berbasis risiko. Artinya, auditor harus menilai kemampuan manajeIDen dalam mengukur, merespons, dan melaporkan risiko. Apabila manajemen menriliki pemahaman yang cukup mengenai risiko, maka auditor tidak harus meningkatkan edur tingkat ketelitian yang akan menambah pros atau waktu analisis. ISA sepenubnya mengadopsi pendekatan Audit Berbasis Risiko, sehingg saat ini penerapan Audit Berbasis Risiko bagi a auditor di Indonesia menjadi hal wajib (mandatory). Audit Berbasis
39
n Risika atau R'IS k Based Audit (RB au It' yang berkemb A) merupakan pendekata d , 'k tahun 2000-an, Pendekatan saat mi rnendapatk ang pesat seJa al pend ekatan yang panrperhatian ya ng Iuas dan dianggap sebag '
k
diter apkan untuk kand a mg ' ' I'efektif k al' ena terbukti paling coco ah ubah s ' sekaran 'lSI, mgkungan b'ISnIS , yang selalu berub epertI n untuk rnenerapkan Ig m!. t Indonesi a t eIah meratifikasi ketentua rnulai awal tahun 2013, n ernational St andards on Auditing (ISA) Hadirin yang soya muliak
an,
Proses audit i ' , on AUditing, ISA m dldasarkan rna' menek k ISA atau International Standards S naJernen"erbagai b berk kewan"ban berb agal' kewajiban entita dan aJI an ent't ' _I. epentIng Prose ,an atau TCWG " I as dapat disebut pihak-Plha» Tho se cItarged with governance "' yang s audit berbasis ISA sls rnengand merupaka ' ,'1' 0 (Penila' ung tiga I n proses audit berba rISIl' (PelaparIan )Ri Sl'k 0), Risk Reangkah k uncI' yaitu Risk Assessmen t an sponse (M ,t Aud't B' erespons Risiko) dan Repol I erb ' perneriksaan aSls Risiko (Ris! ' bahwa ris'k yang diperg I Based Audit) adalah wetodologl Wln3 dO It etapkanI 0 tel ah dikelolunakan d' untuk memberikan ja ' n aud'It ini berGmana' a I 'dala m b atasan risiko yang te lah k Jemen pad fina' t!ln nSlal 0 us daIam m a tlngk a t an korporasi, P endel
sehingg k udlt berba' , u t a ,emudian 1' ' yang befIsiko SIS I'Isiko r" " d manajem ,Islko-nslko yang tingg dla di • rU en dap at mengetahui area ba rJlaik1 Jla, mlsk-B aSed Audan' area mana R manaje , men tel Ith me mastik yang k ontrolnya harus diper ba b' an8je men Yana d'iI akuka an bah wa seluruh tangg ung Ja ' Via b g uta ma termn seca 1' a efektif, Tangg ung J!I ' Vi!lO1
40
asuk memastikan internal con tf
t elah memadai dan manajemen risiko telah dilakukan dengan tepat, diikuti oleh berbagai fungsi dan unit kerja di perusahaan , Peran Risk-Based Audit dalam peningkatan Internal Control dan Proses Manajemen Risiko sangat menyeluruh dan strategis, Oleh karen a itu , apabila Risk Based Audit diimplementasikan dengan konsisten, maka efektivitas Internal Control dan Proses Manajemen Risiko perusahaan akan meningkat Pendekatan audit berpeduli risiko bukan berarti menggantikan pendekatan audit konvensional yang dijalankan oleh lembaga audit intern yang sudah berjalan selama ini, Pendekatan ini hanya membawa suatu metodolog audit yang dapat dijalankan oleh auditor intern i dalam pelaksanaan penugasan auditnya melalui pendekatan dan pemahaman atas risiko yang harus diantisipasi. dihadapi, atau dialihkan oleh manajemen guna mencapai tujuan, Perbedaan pendekatan audit berpeduli risiko dengan i pendekatan audit konvensional adalah pada metodolog yang digunakan di mana auditor mengurangi perhatian pada pengujian transaksi individual dan lebih berfokus pada pengujian atas sistem dan proses bagaimana manajemen mengatasi hambatan pencapaian tujuan. serta beruSaha untuk membantu manajemen mengatasi (mengalihkan) hambatan yang dikarenakan faktor an risiko dalam pengambilan keputus , Penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan menilai risiko an salah saji material dalam lapora n keuang , merancang dan melaksanakan pros audit selanjutnya untuk menanggapi edur risiko salah saji , ' 't' audl't terlibat aktlf " dalam audIt plan, T . ar ner an un In 1 d Sk t t" p" nal dalam upaya mencapai asurans yang ab P , ep ISlsme ro. esiO Ot mencakup waktu dalam audit plan akan layak, d c. R encana k an au 1 nye. memastikan tujuan audit dipenuhi. , d, Diskusi tim audit dan komllnikasi berkelanJutan,
41
,I I
e. :o~ i~ntiiIkasi risiko yang relevan f. v Uasl cerdas tan .' g. Profesional Jud ggapan mana]emen atas risiko. audit strate gment dalam penerimaan klien, develop a oJ, materialit'V deve lop analytic procedure dan pertimbang J' an auditkhusus yang diperlukan.
Manfaat audit berbasis risiko adalah: a. Menjadi sistem check dan balance terhadap kontrol
Merancang dan melaks untukmenanggapir' 'k anakan prosedur audit selanjutnya keuangan dan aser .lSI 0 salah sa]1.. material pada tingkat laporaIl
mengukur risiko, d. Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi adanya
a. b . c. d. e.
Uji Pengendali 81. p an/test f r08edur Analit"k 0 controls. Pendadakan/Ui 1 a~ Substantif. Mianagement 0rpredzctabl' . e eXamlnation. s" vernde 19nifi,cant Risk . s.
Merumu8k oleb' membuat dan an pendapat b audit J' IIlenerbitk erdasarkan bukti yang diper , '~s ~~~ ~ dicap . emUa prosed an yang tepat sesuai kesiJIlPu ll aI, lllaka t ur sudah d'l k la TCWG 0 '. emuan aud" la sanakan dan kesiIJIPu ll YBngtep PUll t auditdirumu Itk dllapor k an kepada manajeIJIen da .
Tu.8 llntuk laporan S ~ dan keputusan mengenai red~SI JUann audito d'b keYa!tin Ya audit b r I uat. ll erl'sa b an kep d erbasis' . ah\Va: a a ROlllite A ' rlslko adalah meJIlb , a p Udit D D' eSSl, , erus h ' ewan Komisaris dan lr a aa pro n telah ll Ses terseb lllellliliki " da b 'Proses ut telah d' proses manajemen rlSIko, lllana' 1ranc ke dalatn ~elllen risik ang dengan baik' ll !Ii Bemu 0 teiah d" ' nllJe . )JIe Villi sam . a tingkat untegrasikan oleh IJIa Bl. bQ~lPat u . an orga . ra ~; nit ke,.; nlsasi mulai tingkat korpo ' Ilgall c. I{ ~Ja terk ' erangka ke . eel! dan telah berfungs i de tersed' rJa int lfJP men 1a seeara ernal dan t l'1> te gendalik cUkup d ata kelola yang ba 9 An an ri 'k an be f '1 .. gtlll ~ SI o. r ungsi dengan bal~
organisasi, h. Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifIkasi kesalahan dalam laporan keuangan, c. Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan
fraud atau masalah lainnya, e. Mengungkap temuan mengenai kelemahan yang dimiliki f.
manajemen, Fleksihilitas waktu,
Oleh karen a prosedur penilaian risiko tidak menguji transaksi dan saldo secara rinci, prosedur itu dalam dilaksanakan jauh sebelum akhir tahun (dengan asumsi, tidak ada perubahan operasional yang besar), a. Upaya tim audit terfokus pada area kunci Dengan memahami di mana risiko salah saji material dapat terjadi dalam laporan keuangan, auditor dapat mengarahkan tim audit ke hal-hal dan berisiko tinggi dan mengurangi pekerjaan pada lower risk areas. Dengan demikian sumber daya atau staff audit di manfaatkan sebaik-baiknya. h. Prosedur audit terfokus pada risiko Prosedur audit selanjutnya di rancang untuk menanggapi risiko yang di nilai. Oleh karena itu, uji rincian yang hanya . , 'k secara urouro akan dapat dikurangi secara menanggapl rISI 0 signifikan atau bahkan sama sekali dihilangkan. c. Pemahaman atas pengendalian internal Pemahaman terhadap pengendalian intern (yang diwajibkan ISA) memungkinl>an auditor mengambil keputusan yang
43
:
I
~ ,
tepat, untuk menguJI"/t'd intern. I ak menguji efektif nya pengendalian Adapun ruang lin ku . 1 Pe '1 . g p audit berbasis risiko adalah' . nl alan atas id t'fk . manajeme t en I I asi risiko yang dilakukan oleh n ermasuk risiko b' . pencapaian t . Isnls yang dapat menghalangt. 2. Menget h ~uan perusahaan; . a UI kadar d an dampak risiko yang meniIIlpa perusahaan' 3. M ' empercepat eskala' " puncak; Sl rlSlko tinggi kepada manajeIIlen
4. Kemampuan melakukan e
. akan ditula k p menksaan manajemen risiko yang r an kepada se1uruh anggota auditor rnaupu n aUditee.
Peran audit b 1 erbasis risiko ad alah sebagai berikut: . Dengan analisis . ik t ~n memiliki 0 Yl111g.berkesinambungan, Internal j\udi anan rlslko d Y Warnzng S' 2. Men apat dilakukan lebl'h zgnals, sehingga penang gomunikasik '. proaktif dan dini. i lllek' an VISI m' . .. anlsme pelapo ,lSI, strategi kebijakan direkS , dfI n rlSiko p ran yang b k . . tll en 3. Men . erusahaan ke sel er altan dengan roanaJe . (c gldent'f' I lkasi KPI uruh'JaJaran perusahaan. ontrol S l~ (Key p .~ CS~ 4. Men 'k e rAssessment) er10rmance Index) dan gl utse t yang b k . . 'k invest. r akan st k er altan dengan riSl o· S un1·tfl aSI d 1 a eh Id risiko a alll kegiat 0 ers utama dan ko:rn en perusahaan. an da n perkembangan rna naJe . trl
E:l
AgarABRd
ant~ra aUditor ~pat berhasil de . J1lfl penllaian k 1 Intern de ngan baik diperlukan kerJa Sfl as e etnah ngan m . ktlltfltl sesslllel1t) C an pen anllJemen dalam mela If lllanajelllen'lll0ll1t1'Ql sel as:endalian diri sendiri (Control setlfI f
44
e akukan selfessment tnerupakan proses d'1 Jllfl• tl assess
dfll1fl tnent terhadap pengen
a~as .aktivitas pada unit operasional masing-masing dengan
bImblngan auditor intern. Dalam hal ini, manajemen melakukan identifikasi risiko kegiatan serta mengevaluasi apakah telah ada pengendalian yang dapat mengurangi risiko tersebut serta mengembangkan rene ana kerja (action plan) untuk meningkatkan pengendalian yang ada. Manfaat utama dari control selfassessment oleh manajemen adalah adanya kesadaran bahwa tanggung jawab untuk menilai risiko dan mengendalikan aktivitas suatu organisasi berada di tangan manajemen sendiri sehingga dapat meningkatkan kepedulian terhadap pengendalian intern. Pendekatan ABR memerlukan keterlibatan auditor intern dalam melakukan penaksiran risiko (risk assessment). Risk assessment menyoroti peran auditor intern dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi entitas. Oleh karena itu, diperlukan sikap proaktif dari auditor intern dalam mengenali risiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasinya. Auditor intern dapat menjadi mitra manajemen dalam meminimalkan risiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang (opportunity) yang dimiliki entitas. Penentuan tujuan dan ruang lingkup audit serta alokasi sumber daya auditor intern sepenuhnya didasarkan pada prioritas tingkat risiko yang dihadapi organisasi. Sejalan dengan evolusi peran auditor intern dan perubahan paradigm a dari pihak manajemen, maka pandangan terhadap risiko juga berubah, yaitu: 1. Bila sebelumnya hanya auditor yang tertarik dengan masalah pengelolaan risiko audit, pada paradigma baru, pihak-pihak yang terkait dengan manajemen organisasi mulai tertarik dengan manajemen risiko; 2. Pendekatan dalam menangani risiko yang tadinya dilakukan . h pI'sah (fragmentasi) dan tidak mengenal seeara t erpisa 45
kebijakan risiko (risk oZ') ,. terfokus t k ' ~ ley, saat Inl pengelolaan risiko telah , er oordlnasl dan t eI a h d'Itetapkan kebijakan dalaDl penangan annya; 3, kegiatan auditor yan t d' reaksi terhada "g a Inya berupa: inspeksi, deteksi dan s a at"Inl 1ebih mengarah pada: antisipasi p p rlslko,pada , eneegahan d '" 4, pendekatan I ' an monitoring rlsiko; ama mengang b h orang-orang d' d gap ahwa sumber risiko ad ala ' I alam dan d'I 1uar organisasi, saat ini yang dlanggap sebag , al sumber r'lSI'k0 adalah proses, , ~o~~onen risiko audit ' a yrutu, RlSiko baw . ' pada umumnya terdiri atas tlg , risk) R'Isiko , deteks' aan . k) RIslko " fd (lnherent ' ns pengendalian (contra1 adaIah kerentanan I" etectl,On ns'k) Risiko Bawaan Risiko bawaan asum suatukasersi t erhadap salah saji material deng8l1 , 81't'd 1 ak ada keb" Intern yang terkait R' IJa , an dan prosedur struktur pengend~l~. - 1 .... ~ mene' ' ISlko apal angka nol R" bawaan selalu ada dan tidak pernall ~enerapan prosedur 'a dl~lko bawaan tidak dapat diubah oleh awaan b u It yang I' ' 'gO kb ervaria8i unt k pa Ing baik sekalipun, Rlsl ersi e eradaan d u setiap , leb 'h ' an keterjad' asers!. Sebagai eontoh, as ' 1 tInggi darlpada III akt'Ian kas mempunyai risiko bawaan yang daerupakan Suatu aset Iva tetap . HI' a 1m, disebabkan uang tun ai n selllua or yang sang t I si lebih j I ang bertninat t a rawan terhadap manipu a , ~ ~sk keberadaannya erhadap uang; sedangkan aktiva tetaP lSI 0 b . akun dan risikaWaan'Juga dibedak n tl' aP lllerupak 0 bawaan kes 1 an atas risiko bawaa se t an beb e uruha B rUtu pad a ba erapa fakt n untuk banyak akun, e ~~~ ~n~ bW~ dibandingkan de un: Profit a b"Ihta menentukan risiko a 1at!'f Profitabilit ngan perusah S perusahaan seeara re , J as su t aan d n 'nggt enis usah d a U perusah pa a umumnya. Semaki tl a an s aan sem k' waan nya. pada bida ensitivit ' a In keeil risiko ba 1,. erap. ng keu as oper ' angan leb'h aSI. Perusahaan yang berg da 'pa I besar ' , 46 rlslko bawaannya darl
..
t
perusahaan ekspedisi karen a bidang keuangan sangat sensitive terhadap perubahan kurs mata uang, dan perubahan tingkat 8uku bunga. Oleh karena itu, semakin sensitif operasi perusahaan, semakin tinggi risiko bawaannya, Bidang usaha yang sangat dipengaruhi perkembangan teknologi, dan kompetisi usahanya ketat, mengakibatkan risiko bawaan yang tinggi. Masalah kelangsungan usaha. Perusahaan yang sedang mengalami masalah kebangkrutan mempunyai risiko bawaan yang tinggi, Sifat, penyebab, dan jumlah salah saji yang dideteksi dalam audit tahun sebelumnya, Risiko bawaan perusahaan akan dinilai lebih tinggi apabila banyak salah saji yang terdeteksi melalui audit tahun sebelumnya. Integritas, erputasi, dan pengetahuan akuntansi dari manajemen. Semakin baik integritas, reputasi, dan pengetahuan tentang akuntansi yang dimiliki manajemen klien, semakin kecil risiko bawannya. Berikut ini merupakan factor yang menentukan risiko bawaan suatu akun tertentu: Auditabilitas akun atau transaksi. Semakin tinggi tingkat aktivitas akun, semakin rendah risiko bawaan pada akun tersebut, Kerumitan masa1ah akuntansi terkait, Masalah akuntansi terkait meliputi masala~ pengekuan dan kerumitan
R
II
penilaian akun, Masalah akuntansi yang rumit akan meningkatkan risiko audit. Sifat, penyebab, dan jumlah salah saji yang dideteksi dalam audit tahun sebelumnya, Risiko bawaan perusahaan akan dinilai lebih tinggi apabila banyak salah saji yang ~erde~e~si melalui audit tahun sebelumnya. Risiko Pengendahan RISlko d 1 h . 'ko bahwa suatu salah saji material, yang ' pengend aI Ian a a a rIsI " dapat t 'd' d I suatu asersi, tidak dapat dldeteksl ataupun erJa I a am ' d waktunya oleh berbagal' k eb"IJa k an . , d lcegah secara tepat pa a endalian intern perusahaan, RIslko g stru k tur penh ......,encapai keyakinan penuh bahwa dan prosedur .' pengendahan tldak perna • .. ' I k u~n dapat dideteksi ataupun dlcegah. semua salah saJI materIa a a
47
Risiko pengendalian meru a . pengendalia . t S p kan fungSI da r i efektivitas stru ktur f, kff perusahaan nkrm er. emakm . eel strukt ur pengenda lia n intern len, semakm k '1 . . Penetapan " k eCI l'lslko pengenda liannya. fiSI 0 pengend r d ' bukti audit y a Ian Ida sarkan atas kecu kupan .an . ang menyataka b h n a wa str uktUl' pen ge nd a h mter klien adal h " . a elekttf Ad d . yaltu: Actual lev I f ' a ua macam ri siko pengendahan, e 0 control r' I A . I ya ng ditentuk d IS I ssessed level of control J"lSil untuk menghi an engan m e Ia k uk a n modifik as i pr ose dur t erkalt . denganmpun pemaham . an struktm pengend a lia n intern aserSI dan of control. Pada ' prosedur un t u k me la ks a n a ka n test an b sa at peren esarnya risiko pe canaa n audit , aud itor menentuk asers'I yang signifikngendalian yang dn'encanakan ' . un t u k setlap ditentu kan berdas an. Planned . '. . assessed level of control risk ,n ar operasi st rUktur pen asumsl d ' tent ang efek t ivit as ra nca nga n dan ' . gen merupak " an fi siko b h alIan it n el,n yang relevan . R isilw detek Sl. saJI material yang ta 'dwa aud't I or t ida k dapat mendeteks i sala h i tergantun g atas penel' apat dala m suatu a sers i. Ris iko deteks . I"lSI'ko bawaan dan fi'. siko pe1apan audit 01' terhadap risiko a udit, semakin be , engendalia n S · . dit, sal Pula ris'k , ema kll1 besar r is lko aU r risik b o awaa I a detek . S . . 1 b sa Sl. eba hknya sema k!I e detek . n ataupun ri 'k Sl. Sl 0 pen d ' P gen a han, sema kin kec,]. I .'lSI'kO ada tah detecI"Ion risk ap perencanaan aud ' ve I of cara m Untuk seti It , Planned assessed le enerapk ap asersi ' '. d da n dapatd' b an model r' 'k slgn,f,ka n d itent u kan en" lSI 0 a d' . ' 'sk IU ah . waktu d auditor den u It. Actual level of d etectlo!l. I I.an an lua gan car tu Dal s test subst . a memodifikasi sifd at, penen sl. am penentu er . . anhve yan d' an fl siko d g Ilakuka n atas sua W as kemungk' Inan d' eteksi ' " k,,11 penerapa la mela k ' audi tor me mpe r timb" n" t n prOsed uka n k s a I h" n erhadap b Ur aud 'r es a la h a n se pe rt i ke " . ukti-b k' lIng atau 'et"SI yang mend u tl audit sa la h mela ku ka n interpl al1 aSar yang t I '. da antara ris'k e ah dlhllnpun . Ada perbe J. J1 48 I a baw aa n da n ri s iko peng en d" I a
dengan r isiko deteksi. Kedua risiko terdahulu ada terlepas dai diiakukan atau tidaknya audit atas laporan keuangan, sedangkan r~s Il
49
Iii \ ~==--==---..::::::=:=:=::=:==========---' :
I
i
departeman serta rencana tind mangatasinya P e " akan yang perlu dilakukan untuk , roses manfaatnya karen d SAini t erus d'k I embangkan dan dirasakan a apat mengu k luas yang mencak d ng apk an masalah-masalah yang up alam kons " , eSA menurut Sa d ep pengendahan rIslko, Konsep "", A wyer igambarkan sebagai berikut : process whereby 1 local and a exeeut' 1 emp oyees teams and management at we evels cont'Inuously maintaine awareness of . '. a1I material {actors"" , llk el h ' .n ob'ueetwes, therebv ea"ectlng bl' l ' ood achleveing the organizatw 1',o promote indepe " nad lng them t0 make appropriate adjusments, n ence ob' t' , Proeess, as well as e#. ' ' 'lee lOlly, and quality within the aud't I/ectwe , desirable that interna1 l ors are involved ' governance, It' lS In the report resuLts to seni process and that they independently Konsep eSA tersebutord managem en t and board committees,., " mana karyawan dan apat' dia r t'k 1 an bahwa sebuah proses d'1 terus-menerus men mana,]emen d'1 tIngkat , lokal dan eksekutl'f i cenderung mempengarUh' uaga kesadar an semua faktor material yang , . tmemungkinkan merek I pencapa'Ian tUJuan organisasi, sehlngg3 a membuat penyesuaian_penyesuaianyang depat I untuk meningkatk' da'ham pro ses tersebut an Indep ensl,. objektivitas dan kualI·ta S 1 arapka ' inter' serta bahw n auditor I t ~t a kelola yang efektif, Inak a man a. mereka secara indna terhba t dalam proses tersebut da n 8Jemen . dan d ependen meIaporkan hasil-hasilnya ke M seInor ~ enurut The I eWan kOmisaris ondution· Cs nstitue of ' various l' 1\ is an annu 1 Internal Auditors Resources . achi evels , ' which employees at In ' ,par t'lClpate ta process d unng , eVlng l a asses ' , . enes s diartikan b mportant Wo k . sing organr,zations effectW , (tah ahwa esA mer r ob)ectives. D ' " tersebut da pat rutm efmlsl ca ra unan)d upakan untuk me 'I' engan Part" proses yang dilakukan se lSlpas' k nl al fi al'1 el Dal Inti e ektivitas I aryawan pada berbag e" am ormatio S organ is . . aP oIeh Inform . n YBtem d aSI dalam mencapai tUJu . atlon S an Cont rol Journal yang diterb1t . }taP ystem A d' 50 u It and Control Association (lS.nACA)
disampaikan bahwa eSA merupakan salah satu mekanisme Internal Control untuk menguji efektivitas Internal Control. Selain itu, CSAjuga bertujuan agar karyawan memiliki kesadaran akan risiko pada bisnis yang dijalankan serta secara rutin dan proaktif mengevaluasi Internal Control. Berdasarkan tiga definisi tersebut dapat diartikan bahwa CSA merupakan mekanisme yang dilakukan terus menerus untuk mengevaluasi kehandalan sistem Internal Control dan efektivitas pencapaian tujuan organisasi, yang melibatkan karyawan dan manajemen organisasi, serta difasilitasi oleh audit intern sebagai pihak independen, Control Self Assessment atau disingkat CSA adalah salah satu teknik 'risk assessment' yang dapat digunakan oleh berbagai perusahaan dengan beberapa keunggulan dalam penerapannya, terutama dalam membangun "risk culture" yang sehat dan mendorong pendekatan 'bottom-up' dalam pelaksanaan manajemen risiko operasional suatu organisasi. Kadang beberapa literatur menyebut teknik ini juga dengan nama lain misalnya RCSA atau "Risk and Control Self Assessment", CSA adalah salah satu teknik asesmen risiko yang diakui
dalam penerapan ISO 31000 Risk Management Standard. Teknik ini secara eksplisit tercantum dalam dokumen pendukung IS031000 yaitu "ISO 31010 Risk Assessment Techniques". Beberapa jenis kemitraan yang dapat dilakukan oleh CRMS Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan CSA secara umum untuk suatu organisasi Pelatihan untuk memberikan pemahaman umum tentang apakah CSA dan manfaatnya kepada manajemen dan staf ' gga penerapan CSA di organisasi dapat perusa h aan, se h In ik dan didukung penuh oleh seluruh b erI angsung dengan ba manajemen dan star yang terlibat,
51
2, Persiapan " CSA internal suatu ' , bagi calon faSliItator organISaS! Persiapan untuk para calon " organisas' faslhtator CSA internal di suatu I agar mereka da t pa melaksanakan proses CSA secara efektif p ' , erslapan dapat berb ent u k pelatihan intensi f, pembuatan mat ' en pelatiha ' bahkan pendam ' n penmgkatan kompetensi, dan h' , , pmgan dalam ' on-t e-.Jo b trammg', 3, Pelaksanaan Wi k h or s op CSA Membantu tim ' untuk suatu organisasi manaJemen ris'k pe Iaksanaan CSA I 0 d'I suatu organisasi dalarn d'iI engkapi da ' workshop , mere k a, Pelaksanaan dapat n mulal pen e b control' yang di I g m angan kuosioner 'risk and t erhadap hasil CSA perukan, sampal'd engan memberikan revi8 ' W 4, Perancangan m t workshop dan' organisasi terse but, organisasi e odologi CSA yang efektif untuk suatu Membantu or ' tan CSA gamsasi dal yang paling "k' am menentukan pendeka arn me nyesuaikan dir' ele d tIf b agl' mereka-terutama dal risiko d'I organisas'I t engan tingk a t k ematangan manaJern ' en rn yang dapat dilakuk I ersebut "Ad a beberapa pendekatan umu Worksh an yaltu kuOSloner ' ' , op yang difasil't, sederhana, interVteU!, mform 'l as!.' KombinaI aSI ' b' dan so Iusi yang berbasis teknologl' Sl eber apa pendekatan juga dapa t 5, dPI akukan, embuatanM Membantu anual CSA bagi su t d' organisasi a u organisasi Imengerti s mengemba k U dah ber' 'k esuai denga k ng an manual yang rn lSI an d' n ontek' al prosed I antaranya d s orgamsasi tersebut, ManU format ur-prosedur standa alah kebijakan-kebijaka n CSA, atau b ard yan h ,ta 6, Pemb entuk-bent k g arus dilakukan, sel uatan M u pelap Pengemb anual CSA b ' oran yang dibutuhkan, angan agl fa T manual t Sl Itator internal SUatu organisas'I, yang d'lersendiri bagJ' para fasilitator Inte" ' ' J!ll 52 I engkapi dengan glosari pem ahaJ11 all
fundamental CSA dan contoh-contoh setiap pendekatan serta saran-saran praktis agar fasilitator dapat efektif dalaO: melaksanakan tugas mereka, 7, Diagnostik pelaksanaan CSA di suatu organisasi Membantu tim Manajemen Risiko internal suatu organisasi dalam melakukan review independen terhadap tingkat efektivitas pelaksanaan CSA di organisasi mereka, Hal ini biasanya diperlukan untuk memonitor tingkat kesehatan pelaksanaan CSA secara berkala sehingga keterpaduan pelaksanaan manajemen risiko operasional mereka dapat terawat dengan baik, Ada beberapa metode CSA yang biasa digunakan, Menurut IIA ada tiga macam metode CSA yaitu: a, Facilitated team wor/,shop, wor/zshop CSA yang melibatkan tim yang mewakili tingkatan dan disiplin ilmu yang berbeda dalam unit bisnis, proses workshop melibatkan fasilitator, dalam hal ini auditor bersama manager dan pegawai sebagai pelaksana proses bisnis untuk mengevaluasi Internal Control dan risiko, b, Surveys, CSA dengan menyebarkan kuesioner kepada partisipan CSA untuk mengetahui dan mengidentifikasi kelemahan pengendalian dan risiko, serta mengembangkan cara-cara untuk mengelola dan miminimalkan risiko yang c
ada, M t d e analysis self assurance, pendekatan , anagemen pro uC " ndapatkan informasl dan anahsa ' t k un u 'me , ' m a naJemen ' k management, actwlty and control b USSl.nes process, nS 'd I' , d' 'hkan oleh manajemen dan ditetapkan pI Dee llre Ana 151S Jal a ' ' k I k k n wor/zshop dan survey, hasil analisa oIeh tim untu me a u a , d'k b' sikan dengan hasil workshop CSA manaJemen I om Illa
53
dan hasil survey untuk m . proses pengendalian. enlngkatkan pemahaman terhadap Dalam Information S st diterbitkan oleh I /.'. y. em dan Control Journal yang nlormat1,on Syst Ad' I Association (lSACA) d' . em u 1,t and Contro Isampalkan bah b b . . telah mengemba k wa e erapa organlsaSI ng an model CSA berhubungan deng IT' untuk proses-proses yang an ,lantaranya tlga d' berikut: adalah sebagai
i
'I
I I
i I
I 'I
I
a. NIST Model, The US Nt' Technology (NIST) a zonal Institute of Standards and bulan September 20~enge~bangkan kuesioner CSA pada untuk mengemba k' KueslOner tersebut dapat digunakan g an b. CobiT Mode, dik n eSA untuk beberapa perusahaan. 8tandar ini dapatemd'bangkan 01eh IT Governance Institute. Int ernal Control 19unakan untu k ' . menglmplementaslkan yang CobiT adalah b berbasis eSA. Pada dasarnya se uah C menyediakan pand ontrol Framework dan tidak secara langsung uan dalam mengembangkan metode CSA m ' ' namun C0 b'T . es enyediakan meka . 1, Management Guidell,n k nlsme pe '1 . ematangan (Maturit 11 nl alan berdasarkan pada model mengembangkan danY J..,lodel) yang d apat digunakan dalatn c. Business Pro memantau eSA kegagal cess Model, setiap '. . . an. MOdel CSA' . . proses blsnis mempunyai rislko . darl masmg-masing prollU didasark an pada identifikasi risiko ses dan pengendalian terhadap rislkO . t ersebut. Rd' , yang t h a 7,rT,n e~ Onnat
Hambatan b ' , esar d I n InVestor adal h a am ran k praktik a keprihatina g a memperoleh kepercayaa memper penerap . an kinerJ' a n merek . a a t as kurangnya praktl'It.. 1n cayru bah\Va investa entItas . yang sehat. Investor ing . slmereka d'19unakan untuk dan ataS 54
kepentingan mereka. Transparansi dan keterbukaan penuh atas hasil usaha perusahaan akan memungkinkan mereka dengan yakin memantau kinerja keuangan perusahaan-perusahaan di mana mereka menanamkan modalnya. Dengan pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik, mereka dapat memastikan bahwa pengurus perusahaan merupakan SDM yang handal dalam meraih kinerja perusahaan yang maksimal. Investor institusional yang mapan menyadari bahwa implementasi good corporate governance menghasilkan peningkatan kualitas dalam pengambilan keputusan dan kinerja keuangan perusahaan Ada kebutuhan yang mendesak untuk mengelola kegiatan usaha di Indonesia dalam suatu rezim corporate governance yang kuat, guna meningkatkan kinerja perekonomian dan memulihkan kepercayaan investor. Hanya dengan pulihnya kepercayaan investor tersebut, investasi asing dan domestic yang sangat dibutuhkan akan kembali mengalir. Perusahaan-perusahaan telah memberikan respons mereka dengan cara menerapkan kebijakan-kebijakan dan praktikpraktik corporate governance yang iebih baik. Tindakan ini tidak menempatkan penerapan corporate governance sebagai tujuan akhir, akan tetapi perusahaan menyadari bahwa hal tersebut sangat penting untuk mencapai : k' 'a perusahaan melalui prosedur a p . k t , enlng a an InerJ yang lebih baik termasuk keputusan 'l k t , dan pemberlan ' Pengamb I an .epu usan i yang lebih efislen, keuangan, kegIatan operas layanan yang lebih baik; , b. Akses terhadap pembiayaan deng an biaya rendaharbdagl . en an teknoiogi-teknoiogi baru, keahlian maDlyem , ~ask tk sumber-sumber pembiayaaniainnya yang akan memng a an nilai atau value perusahaan ;
55
c. Masyarakat . mve s tor ya n g puas k arena perusahaan memb .k en an dividend . atas ha .1k. . an m·1al. perusahaan yang lebih balk d. KelangSl merJa keuangan yang meningkat; penc. tsungan. h idu p perusahaan jangka panjang dan Ip aan nilai d engan tetap mempert imbang k a n kepenf e. Sumb mgan seluruh stakeholders· .T er pendapatan . ' serta pe b pemermtah melalui privatisasi BUM", m ayaran d·IVI·den dan pajak oleh BUMN .
.n . . Pedoman Good Cor . pemngkatan k. . palate Governance sebagai tUJua dafi enft · sun oleh Komite dija d I·k a n pedoman ba. mer]a I I as d Isu u d.IndoneSia I gI pe aksanaan G d ha P d 00 Governance oleh pelak usa de me mungkinka. e oman · . . d ISUsun b erdasa rk an meto ya ng Good Corporaln G terJadmya p erb a lkan . . dan penyesualan stan dare s'·bl ba . e overnan gl perusaha d. ce yang lebih konstruktif dan fiek Yan g d.lambil ba nk I Indo nesla. . Dengan demikian pen de k a tan U pemberIakuan pu an melalu·I pendekatan yang perspek tI.f ata P . eraturan nnsiP-prin· perundang-unda n gan . d Corpo rale Govern SIp yang t ereantum dalam Pedo man Goa ance meneakup· 1. Pemegan g saham . a. Hak pem s h egang saha h gang a am dapat m arus dilindungi, agar peme dur Yan g benar ya melaksan . a k a nnya b erdasarka n pI·ose aIl b perat Uran pe ng dltetapk an oleh Perseroan sesu r'1i. deng . Seti ap pemegan rundang_u n d angan yang berlaku. llSan lengk ap dan in~g saham b erh ak memperol eh pe nj el dur yang h ormasi y . r ose T> arus dip ang akurat mengenal P ll IlIl "UPS (T> enuhi berk ggllr c. P L1.apat U enaan dengan penyelen
56
emeg mUm Pe JiaIl di d l ang saham y megang Saham) ell dll ad a am perseroa ang h memil"k· I I k epentingan peng wllbIlya P a Saat.la men n aru s menyada ri tangg ung J·a . .,.,eIl ~n~a n pengaruhnya atlls mil ~-
perseroan, baik dengan menggunakan hak suara mereka atau dengan cara lain. d. Dewan komisaris harus mengusulkan kepada RUPS pembentukan komite nominasi dan remunerasi 2. Dewan Komisaris a. Dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi tindakan direksi, dan memberikan nasehat kepada direk s i jika dipandang perlu oJeh Dewan Komisaris. b. Paling sedik it dua puluh per seratu s atau 20 % dari anggota dewan komisaris harus berasal dari kaJangan di luar perseroan. Anggota yang berasaJ dari kalangan di luar perseroan itu harus bebas dari pengaruh direksi dan
pemegang saham pengendaJi c. Komite yang dapat dibentuk oJeh dewan komisaris adaJah komite nominasi, komite renumerasi, komite asuransi dan komite audit. 3. Direksi a. Direksi ber tugas untuk mengelola perseroan, direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. b. Paling sedikit dua puluh perseratus atau 20 % dari jumJah anggota dewan direksi harus beras aJ dari kalangan di Juar perseroan. Anggota yang berasaJ dari kalangan di luar ota aruh perseroan itu haruS bebas dari peng angg dewan . . d ggota dl· reksi Jain serta pemegang saham kOImsans an an pengendali . 4. Sistem Audit a . External auditor ha rus ditunjuk oleh RUPS dari calon . . I h d wan komisaris berdasarkan usu l yang dlaJukan 0 e e komisi audit.
57
b. Dewan komisaris beranggot k waJI"b membentuk komite audit yang a an satu atau leb'h c. Dewan ko" I anggota dewan komisaris. mlsans dan direk external aud't Sl. h arus memastikan bahwa memiliki k! ormaupun i n ternaI auditor dan komite audit an yang perlua ses t terhadap'm £ormasl. mengenai persero d. Kecuali dis un uk melak sana k an tugas audit mereka. yaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku'
auditor da k' b~lk external auditor maupun internal sl yang diper nI homlte ad' u It h arus merahasiakan informa .
e. RUPS haruo e sewakt u me Iaksanakan tugasnya. mengikat ds menetapka n peraturan internal yang bersl.£at kualifikaSianh mengatur b erbagai aspek audit term asu k wab d n k ' .. ext' ak dan k ewaJlban, tanggung ja II egIatan 5. Sekretaris perusernal d ! or an internal auditor. h aud't · a aan a , DIrek' . Sl d,anjurka . perusaha n mengangkat seorang sekretarlS an g at au liaison yang fr: ber t'mdak sebagai pejabat penghubun eksl. untuk !cer dan dapat ditugaskan oleh dir n per seroan t ausahaka n serta menyimpan do k u Ule pe ' ermasuk t t . . D [tar megang sah e api tldak terbatas pada II 1ah rapat direksi :m, daftar khusus perseroan, dan risa h. Sekretar. aupun RUPS IS peru sah aan m '1" . llS memad . al agar d eml lki kualifikasi akaden . yang . ng Jawab nya den apat mel a k sanakan tugas dan tan ggu aJl gan baik . F ungsl. sekretaris per usa ha . dapat d"IJalank ekSl persero an oleh s I h d' r c. D . . an. a a seorang anggota 1
mena~
. ar, slsi aku . Jawab k ntabIlitas sekr . gupg d. S k epada dl' k" etans perusahaan bertang ert reslp erseroan e aris hWa persero perusaha an ' . ba keterb an mematuhi harus memastlkan 1.atf/P Uk aan Ya peraturan tentang persya n ng berl k abf/!I rus a u. Sekretaris pe 58
berkewajiban memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada direksi secara berkala dan kepada dewan komisaris apabila diminta oleh dewan komisaris. 6. Staheholders atau pihak-pihak yang berkepentingan a. Hak staheholders berdasarkan peraturan perundang· undangan yang berlaku dan atau kontrak yang dibuat oleh perseroan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditur maupun masyarakat sekitar tempat usaha perseroan, dan pihak yang berkepentingan lainnya harus dihormati oleh perseroan, Selanjutnya kepada pihak yang berkepentingan diupayakan suatu cara yang memadai untuk memulihkan hak mereka jika terbukti terjadi pelanggaran terhadap hak mereka. b. Pihak yang berkepentingan diberi kesempatan untuk memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku oleh direksi dan untuk menyampaikan masukan mengenai hal tersebut kepada direksi. Perseroan harus memberikan kepada pihak yang berkepentingan informasi terkait yang diperlukan untuk melindungi hak mereka Perseroan akan bekerja sama dengan pihak yang berkepentingan demi kepentingan bersama. 7. Keterbukaan atau transparansi a. Dalam hal keterbukaan yang tepat waktu dan akurat, prinsipnya adalah perseroan wajib mengungkapkan informasi penting dalam laporan tahunan dan laporan keuangan perseroan kepada pemegang saham dan instansi pemerintah yang terkait sesuai dengan peraturan perundang-undan gan yang berlaku seeara tepat waktu, akurat, jelas dan seeara objektif. . b. Hal-hal penting yang harus diperhatlkan dalam pengambilan keputus an adalah: . d tl'ategi perusahaan; 1. TUJuan, sasaran an s
59
1\
2. Status pemegang saham utama dan para pemegang saham lainnya serta informasi terkait dengan pelaksanaan hak-hak pemegang saham; 3. ~epemilikan saham silang dan jaminan utang secata silang;
I II
I II rl
4. Penilaian terhadap perseroan oleh external auditor, le~baga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lamnya;
II I:;
II
II I :1 I I ,I
I
I:
I
I
I
I
5. Rkiwayat hidup anggota dewan komisaris direksi, dan e sekutifk . ' . n uncI perseroan, serta gaji dan tunJanga mereka', 6. Sistem pemb . ditot erlan honorarium untuk external aU perseroan', 7. Sistem peng .. tuk . t gaJlan dan pemberian tunjangan un In erna} audit . . . dan eksek' or, anggota dewan komisarls, dlreks1 utifkunci' 8. Faktor rISlko '. ' t . 'pa SI., ter ma erial yang dapat diantl sl masuk pen'l . Us aha dan £ft 1~ I alan manajemen atas iklim ber Cl.lS.tor risiko' 9. Info ' rmasi mate .al daP pihak rl mengenai karyawan perseroan yangberk . 10. Klahn epentIngan lainnya' material . . ' hadaP persero yang dlaJukan oleh dan atau ter aP an dan k dil atau b d per ara yang ada dibadan pera a an arbit . 11. Bentur rase yang melibatkan perseroan, an kepent· . di d8l1 atau Yan lngan yang mungkin akan terJa 12. Pelaks g sedang berlangsung' c. D I anaan ped ' ceo a alll hal oman good corporate gover nan dEl p Pedolllan pengun gk apan atas kepatuhan te r ba p erseroan h Per 8.rus secar ak' aiJJ1ElPEl seroan tel h a tif mengungkapkan bag te gO\7ernance Ya a lllener k ' d rpotEl . ap an prlnsip goo cO tTEl ng dlllluat d alam pedoman inl. dan a daJlJ 60
penyimpangan dari dan atau ketidakpatuhan terhadap prinsip tersebut, termasuk alasannya, termasuk masalah yang sedang dihadapi. d. Pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi harga saham Perseroan harus memastikan bahwa semua informasi yang dapat mempengaruhi harga saham perseroan dan atau suatu produk perseroan dirahasiakan sampai pengumuman mengenai harga saham tersebut dilakukan kepada masyarakat. Namun, jika kerahasiaan tidak dapat dipertahankan sampai transaksi atau hal yang bersangkutan terjadi, suatu pengumuman peringatan mungkin diperlukan untuk mencegah terciptanya informasi yang menyesatkan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Kerahasiaan a. Dewan komisaris dan direksi bertanggung jawab kepada perseroan untuk menjaga kerahasiaan informasi perseroan. b. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota dewan komisaris atau anggota direksi harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9. Informasi orang dalam Anggota dewan komisaris dan direksi yang memiliki saham dalam perseroan serta setiap orang dalam (sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di pasar modal yang berlaku) dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan perseroan, informasi sehubungan dengan rencana pengambilalihan, penggabungan usaha, dan pembelian kembali saham pada umumnya dianggap sebagai Informasi orang dalam. Anggota dewan komisaris,
61
direksi dan para eksekutif perseroan yang bersangkutan dalam pelaksanaan rencana tersebut, harus memberlakukan semua pemegang saham secara adil 10. Etika berusaha dan antikorupsi . a. Anggota dewan koDllsans, . . direksi . . dan karyawan perseroan dllarang untuk memberlkan · atau menawarkan, bal·k langsung maupun fd I ak langsung, sesuatu yang berharga kepada pelanggan t a au seorang pejabat pemerintah untuk mempengaruhi at au sebagai imbalan atas apa yang te1a h d.1 k k I a u annya dan t·Ind a k an lainnya sesuai peraturan perundang-und angan yang berlaku. b S t . had. ua u htanda terima kaSI·h dalam kegiatan usaha seperf I la , sumban . 1· tidak b I h gan atau entertainment sekah- ka I o e dilakuk ' t dianggap b . an pada suatu keadaan yang dapa se agal perbuat an yang tidak patut. Perseroan wajib t· s membuat suat yang pada das u pedoman tentang perilaku e I , aha ar Ketentuan d I nya memuat nilai-nilai etika beruS . . a am pedo h . d gaO slngkat d . man arus dlnyatakan en an Jelas tet . .kao araban Yan . I ' api cukup rinei guna memberl ll siapa pedo g Je as perihal perilaku etika berusaha kepad 11. Donasi man tersebut ditujukan.
I
a. Dana, aset atau k 0 untuk kepenf euntungan perseroan yang terhiIllpll lDgan pa tidalt patut digunak ra pemegang saham perseroan b. Donasi politikani untuk kepentingan donasi politik. tll aBet perBeroa 0keh perseroan ataupun pemberian Slla lehih caIon an n epada partai politik atau seoraug IItll~ d ggota leD"i I . sllfll engan Perat o&s abf hanya boleh dilakukan se c. Dalam bataB uran k perun dang-undangan yang ber1a kll . t dibe epatutan d 1 daptl narkan. ' onasi untuk tujuan aIDa
II
I
12. Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan tentang
proteksi kesehatan, keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan. a. Direksi wajib memastikan bahwa perseroan, pabrik, toko, kantor, dan lokasi usaha serta fasilitas perseroan lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. b. Direksi wajib mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan di temp at kerja. Karyawan harus memperoleh tempat kerja yang aman dan sehat. Dalam melaksanakan tugas ini, direksi wajib memperhatikan pengembangan proses industri yang selalu dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan memperhatikan peraturan perundangundangan dan norma standar kehati-hatian yang wajar. 13. Kesempatan kerja yang sarna a. Direksi wajib menggunakan kemampuan bekerja, kualifikasi dan kriteria yang terkait dengan hubungan kerja sebagai dasar satu-satunya dalam mengambil keputusan mengenai hubungan kerja antara perseroan dengan karyawannya. b. Direksi harus mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa memperhatikan latar belakang etnik seseorang, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. c. Direksi wajib menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segal a bentuk tekanan (pelecehan) yang mungkin
63
62