STUDI TERHADAP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR QUALITY CONTROL PADA SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM UNTUK MEMENUHI SERTIFIKASI QMS 9001:2008 Muhammad Arzein Lubis 1), Yetti Meuthia Hasibuan 2), Nismah Panjaitan 2) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 2) Staff Pengajar Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Email:
[email protected] 1)
ABSTRAK Berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan metode Quality Manajemen System 9001:2008, diperoleh bahwa Penerapan ISO 9001:2008 dapat dilakukan dan dibakukan menjadi SOP yang terbakukan baik pada saat mulai penerimaan minyak , inspeksi dan Pengujian minyak di laboratorium mempunyai pengaruh terhadap kualitas produk akhir dari tahapan proses produksi hingga pada pengiriman produk akhir yang mengacu pada setiap parameter minyak yang telah ditentukan oleh Standar Internasional maupun Standar Nasional.
ABSTRACT Based on the data which collected and processed with using Quality Management System 9001:2008.The result of implementation ISO 9001 : 2008 can doing and standard to be Standard Operational Procedure that implemented and is better nowsday starting at receiving the oil, Insfection and test in the laboratory having influence to processing stages until delivery finished product. Oil parameter to be leader which decided by international standardization or national standardization.
Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
1
1. PENDAHULUAN Persaingan dunia usaha pada era kompetisi global dewasa ini, menuntut perusahaan untuk bekerja secara efektif dan efisien. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008, perlu melakukan pengukuran, analisis dan perbaikan, sebagai salah satu sistem pengendalian manajemen untuk mempertahankan mutu dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. Permasalahan tidak berakhir setelah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 melainkan perubahaan terus dilaksanakan, baik secara internal maupun eksternal. Keberhasilan dalam menjalankan program mutu tidak akan berhasil bila sistem mutu mengalami kemunduran setelah sertifikasi. Sering terjadi semangat menjalankan manajemen mutu menurun setelah perusahaan berhasil memperoleh setifikasi. Untuk itu perusahaan perlu terus memacu semangat seluruh personil/ karyawan organisasi agar tidak pernah menurun apalagi berhenti dalam menjalankan komitmen mutu tidak selesai setelah perusahaan memperoleh sertifikasi. Pimpinan tidak boleh bosan memberikan pemahaman tentang mutu. Mutu mengikuti perubahan, jadi sertifikasi adalah awal dari perjalanan panjang. Perusahaan beralih dari kondisi serba tidak teratur menjadi teratur. Kemudian beranjak menuju efektifitas, pada tahap ini perusahaan ini memastikan pencapaian sasaran normative yang telah ditetapkan. Baru tahap berikutnya adalah mengejar prestasi yang besar dimana perusahaan mencapai inovasi (insearch for creative innovation). Jadi, Pencapaian hasil yang maksimal dari suatu kegiatan usaha tentunya
diperlukan komitmen manajemen dalam mengatur perusahaan termasuk pada manajemen kebijakan kualitas mutunya. Oleh karena itulah sangat penting bagi Perusahaan untuk menerapkan Standar Operasional Prosedur yang mengatur setiap langkah-langkah pengerjaan dari awal hingga akhir yang kesemua tujuan tersebut tidak lain adalah meningkatkan kualitas kerja karyawan sehingga target produksi kedepannya lebih baik lagi. Penyempurnaan- penyempurnaan SOP baik dilakukan demi kemajuan perusahaan sehingga dapat dirasakan manfaatnya. Adanya beberapa aktifitas yang belum dibakukan dalam bentuk dokumen sehingga dibutuhkannya pengkajian mulai dari melakukan perubahan-perubahan sistem operasi sampai pada pembuatan SOP. Berdasarkan hal inilah peneliti tertarik terhadap SOP Quality Control Laboratorium yang peneliti anggap perlu untuk disempurnakan kedepannya. 2. METODOLOGI PENELITIAN a. Ide Penerapan SOP Quality Control di Laboratorium Standar Operasional Prosedur Sistem Manajemen Mutu Quality Control di PT. Pacific Palmindo Industri Deli Serdang- Sumatera Utara yang belum pernah ada menjadikan pokok bahasan utama munculnya ide penerapan SOP Quality Control ini. Persyaratan jumlah pekerja di PT. Pacific Palmindo Industri yang telah memenuhi syarat untuk wajib menerapkan SOP Quality Control sesuai dengan ISO 9001:2008. Kondisi diatas berdampak pada kualitas minyak yang dihasilkan yang mengharuskan tiap karyawan laboaratorium untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu yang sesuai dengan ISO 9001:2008. Produk yang dihasilkan merujuk pada kualitas Sistem Keamanan Makanan yang berarti bahwa peningkatan yang
Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
2
berkelanjutan menurut keefektifan ISO 9001: 2008 dan ISO 22000: 2005. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data dengan menentukan objek perencanaan.Objek perencanaan ini adalah jelas yaitu Laboratorium PT.Pacific Palmindo Industri. Langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan metode wawancara yang ditujukan kepada bagian yang berhubungan secara langsung dengan Sistem Manajemen Mutu di perusahaan tersebut dan dengan hubungan kaitan antara bagian yang berhubungan tersebut dengan departemen lainnya. Untuk PT.Pacific Palmindo industri, wawancara ditujukan kepada Departemen Quality Control dan jika diperlukan kaitannya dengan departemen lainnya akan dilakukan wawancara kepada departemen lainnya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengumpulan data melalui observasi ternyata didapatkan adanya perencanaan kualitas pada produk RBDPO danPFAD. Adapun data perencanaan kualitas tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3 di bawah ini:
Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
3
Manajemen Sistem ISO 9001:2008 di PT. Pacific Palmindo Industri dilakukan berdasarkan terhadap parameter analisa yang dibutuhkan dari mulai saat penerimaan bahan-bahan baku hingga pada proses dan pengiriman minyak tersebut.
Analisa terhadap kualitas minyak dengan menggunakan metode Safety Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
4
Dari Tabel 5.7 diatas dapat dibuat susunan Rancangan SOP terbaru yang akan dibakukan nantinya .Tabel 5.8 menunjukkan Rancangan SOP yang akan dibakukan.
Dokumen yang terbakukan dari susunan rancangan SOP yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 5.9 dibawah ini :
Sebelum dilakukan permintaan dokumen terkontrol maka peneliti melakukan identifikasi terhadap dokumen yang ada terhadap hasil pengolahan data yang dilakukan. Dokumen tersebut dapat di lihat pada tabel 5.7 dibawah ini :
Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
5
4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dengan menggunakan Metode Quality Management System (QMS) di setiap unit pada Laboratorium Quality Control PT. Pacific Palmindo Industri menunjukkkan adanya Perencanaan Kualitas yang disusun secara teratur mengikuti sistem jaminan mutu ISO 9001:2008. Adapun Susunan Perancanaan Kualitas Tersebut adalah sebagai berikut :
Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
6
Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
7
5. Daftar Acuan 1. Handoko T.Hani. Manajemen Personalia dan SDM.1999. BPFE,Jakarta 2. Hirman Koesalamwardi. ISO 9001:2008. 2001.Jakarta 3. Mutiara,Manajemen Sumber Daya Manusia. 2004,Ghalia Indonesia,Jakarta 4. Umar,Husein.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.2003,Rajawali Press.Jakarta 5. TUV,PT.Integrating and Documenting ISO 9001:2008 and HACCP. 2009.Medan 6. Chatab, N. Panduan Penerapan dan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 7. 9000. 1996. PT Alex Media Komputindo. Jakarta. 8. Kataren S,Minyak dan Lemak Pangan. 1986, UI Pres. Jakarta 9. TUV,PT.ISO 9001:2008 Awareness and Documentation Training.2009, PT.Pacific Palmindo Industri. Medan
Biltek Vol. 3, No. 040 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
8