PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor
PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU PROYEK PROJECT QUALITY CONTROL
No. Dokumen
MPI-PM-13
No. Revisi
01
Tanggal Berlaku
29 Agustus 2014
Jabatan
Nama
Disusun Oleh
Quality Admin
Tyas Wineki Ratih
Diperiksa Oleh
Wakil Manajemen
Ir. A.Haris Fauzi
Disetujui Oleh
Direktur
Ir. Novian Akbar
Tanda Tangan
Dokumen ini milik PT. Mega Persada Indonesia dan tidak boleh disalin atau digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan manajemen PT. Mega Persada Indonesia
PROSEDUR PROJECT QUALITY CONTROL
ME HVAC
1. Tujuan dan Ruang Lingkup Menetapkan pengendalian mutu di proyek. 2. Referensi - Standar ISO 9001:2008 klausul 7.1, 7.5, 8.2.4 - Manual Mutu bagian 7.1, 7.5, 8.2.4 - Standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.6 3. Definisi - Quality Control adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan kualitas dari segi produk yang akan di serah terimakan kepada pemilik mulai dari input, proses pelaksanaannya hingga produk siap di serahterimakan. 4. Uraian Instruksi 4.1 Incoming Material Quality Control 4.1.1
Stok Keeper memeriksa critical point material utama maupun material bantu yang sesuai dengan spesifikasi.
4.1.2
Penetapan critikal point material utama dipertimbangkan terutama dari kemungkinan mengalami: a. Kegagalan yang mungkin menimbulkan bahaya terhadap manusia contoh :. Spesifikasi Tekanan kerja (biasanya dilihat di name plate peralatan) tidak sama dengan instalasi yang disediakan, untuk panel misal baut2 koneksi kendor mengakibatkan percikan api, yang merupakan Safety aspek yang pertama perlu di periksa. b. Kegagalan yang dapat merusak peralatan utama itu sendiri dan Installasi lainnya. Contoh tegangan peralatan lebih rendah dari power yang tersedia, bisa terbakar. c. Ketidaksesuaian
terhadap
instalasi,
contoh:
Name
Plate
berbeda,
ukuran/dimensi berbeda, bentuk berbeda dll, bisa jadi spesifikasi sistem yang dibutuhkan tidak sama dengan yang sudah terinstall, sehingga bisa berakibat merubah instalasi.
MPI-PM-13
No. Revisi : 01
Tanggal : 29-01-2014
Halaman : 1 dari 3
PROSEDUR PROJECT QUALITY CONTROL
ME HVAC
d. Berpengaruh pada lifetime equipment. Contoh : koneksi yang tidak baik di bagian utama peralatan, baut kendor, karat . e. Secara visual berpengaruh pada estetika, terutama pada peralatan utama yang dipasang di ruang expose/ terbuka / publik area. f. Spesifikasi khusus berdasarkan User Requirment. 4.1.3
Stock keeper memeriksa kesesuaian material yang tiba terhadap spec pada copy RO/PO.
4.1.4
Apabila material yang tiba sudah sesuai, maka stok keeper menyatakan OK & Approval.
4.1.5
Apabila material tidak sesuai, maka stok keeper menolak sesuai spec dari RO/PO/Surat jalan.
4.2 In Proses Quality Control 4.2.1
SPV/ Engineer menetapkan critical point masing-masing proses.
4.2.2
Penetapan critikal point installasi dipertimbangkan dari : 4.2.3.1. Segi waktu pelaksanaan: a. Pada saat installasi mok up (awal), termasuk jika ada perubahan. b. Berkala mingguan agar deviasi dari standar dapat diminimalisir c.
Pada saat bagian dari suatu sistem telah selesai (test parsial)
4.2.3.2. Segi item pekerjaan yang beresiko : a. Menimbulkan bahaya terhadap manusia contoh : salah koneksi yang dapat mengakibatkan arus listrik ke area yang dapat tersentuh langsung, salah pemilihan material di bawah spesifikasi seharusnya , sehingga dapat terbakar. b. Kegagalan yang mungkin menimbulkan kerusakan material utama, contoh hubung singkat di instalasi sehingga ketika running, material utama rusak. c. Kegagalan yang mungkin menimbulkan kerugian biaya lain, contoh: kesalahan dalam melaksanakan metode kerja, sehingga perlu diulang lagi, ganti material.
MPI-PM-13
No. Revisi : 01
Tanggal : 29-01-2014
Halaman : 2 dari 3
PROSEDUR PROJECT QUALITY CONTROL
ME HVAC
d. Mengurangi life time sistem. Contoh: masalah di kemudian karena material yang dipakai kualitasnya tidak bagus, cara pemakaian material yang tidak sesuai, sehingga ketahanan sambungan pipa yang kurang dsb. e. Mengurangi unsur estetika seperti kerapihan, terutama di area expose / terbuka / area public. 4.2.3
SPV/Engineer melakukan pengujian/cek critical point berdasar gambar teknis/ instalasi.
4.2.4
SPV/Engineer memberi paraf & status OK/NO pada item-item critical point.
4.3 Out Going Quality Control, Test & Commisioning & BAST 4.3.1
SPV /Engineer melaksanankan testing commissioning sesuai dengan User Acceptance untuk memastikan sistem yang diserahterimakan sesuai dengan persyaratan pelanggan dan atau ada persyaratan lainnya.
4.3.2
SPV/Engineer memastikan pelaksanaan tescom, melakukan approval bersama user dengan lembar tescom/BAST.
4.3.3
SPV/Engineer mendokumentasikan hasil tescom/BAST baik OK approved ataupun NO (form tescom/BAST)
4.3.4
5.
Hasil tescom/BAST yang NO harus di ulang dengan fokus kepada NO point.
Dokumen Terkait a. Spesifikasi project Requirment b. Request Order / Purchase Order c. Surat Jalan d. Gambar teknis Instalasi e. Jadwal Instalasi proyek f. Jadwal Tescom & BAST g. Form TestCom
6.
Riwayat Daftar Perubahan Lampiran A
MPI-PM-13
No. Revisi : 01
Tanggal : 29-01-2014
Halaman : 3 dari 3
PROSEDUR PROJECT QUALITY CONTROL
ME HVAC
Lampiran A. Riwayat Revisi Dokumen No. Revisi
01
Tanggal
30-08-
Bagian
Uraian Revisi
4.1
Penambahan point 4.1.3 s/d 4.1.5
4.2
Penambahan point 4.2.3 s/d 4.2.4
4.3
Penambahan point 4.3.2 s/d 4.3.4
Disetujui Oleh
14
MPI-PM-13
No. Revisi : 01
Tanggal : 29-01-2014
Halaman : 4 dari 3