Strategi Korporasi 1. Pengembangan bisnis syariah dengan fokus kepada UMKM 2. Melakukan spin off dengan memasukkan Unit Usaha Syariah Bank Bukopin ke dalam Bank Syariah Bukopin 3. Memperkenalkan dan memperkuat positioning Bank Syariah Bukopin kepada pasar 4. Meningkatkan standar layanan dengan memperkuat TI, SDI, dan infrastruktur Corporate Strategy 1. 2. 3. 4.
Sharia business development focus on SMEs Spin off process by inserted Islamic Business Unit of Bank Bukopin into Bank Syariah Bukopin Introducing & strengthen Bank Syariah Bukopin’s positioning in the market Enhance service standard by empowering Information Technology, Human Resources, and infrastructure
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
|1
Daftar Isi Contents
1 3 4 5 5 6 8 10 13 18 22 28 31 40 44 58 61 66 70 74 78 79 80 83
Strategi Korporasi • Corporate Strategy Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan • Vision, Mission, and Corporate Values Ikhtisar Keuangan • Financial Highlights Pemegang Saham Bank Syariah Bukopin • Shareholders of Bank Syariah Bukopin Struktur Organisasi • Organization Structure Profil Bank Syariah Bukopin • A Profile of Bank Syariah Bukopin Peristiwa Penting 2009 • Significant Event 2009 Prestasi Bank Syariah Bukopin• Bank Syariah Bukopin Achievements Pengurus Bank Syariah Bukopin • The Management of Bank Syariah Bukopin Sambutan Komisaris Utama • Message from The President Commissioner Sambutan Direktur Utama • Message from The President Director Sambutan Ketua Dewan Pengawas Syariah • Message from The President Sharia Supervisory Board Tinjauan Makro Ekonomi dan Keuangan • Macro Economic & Financial Highlight Tinjauan Bisnis • Business Highlight Tata Kelola Perusahaan • Good Corporate Governance Manajemen Risiko dan Kepatuhan • Compliance & Risk Management Sumber Daya Insani • Human Resources Competency Teknologi Pengembangan & Sistem Informasi • Development Technology & Information System Dukungan Divisi • Divisions Supporting Tanggung Jawab Sosial Perusahaan • Corporate Social Responsibility Pejabat Eksekutif • Executive Functionary Produk & Layanan • Product & Services Jaringan Kantor • Office Channeling Laporan Keuangan • Financial Report
2 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission, and Corporate Values
Visi Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik
Vision Become the Preferenced Sharia Bank with Best Services
Misi • Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah • Membentuk sumber daya insani yang profesional dan amanah • Memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah) • Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder
Mision • Deliver the best service to the customer • Formalized trustworthy & professional human resource • Focus on developing Small Medium Micro Entreprises (SMEs)
Nilai-Nilai Perusahaan • Amanah • Integritas • Peduli • Kerjasama • Kualitas
Corporate Values • Trustworthy • Integrity • Concern • Cooperativeness • Quality
• Develop value added to the stakeholder
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
|3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Dalam Rupiah/In Rupiah KETERANGAN
2009 Audited
2008 Audited
PERTUMBUHAN Growth %
ITEMS
NERACA
FINANCIAL STATEMENT
Total Aset Pembiayaan Dana Pihak Ketiga Jumlah ekuitas
1.974.947.633.237 1.279.783.535.602 1.271.855.366.501 133.331.233.872
606.055.020.734 165.393.025.898 194.677.562.602 132.500.232.915
225,87 673,78 553,31 0,63
LAPORAN LABA (RUGI)
Asset Total Financing Depositor Funds Equity STATEMENT OF INCOME (LOSSES)
Jumlah pendapatan Jumlah Beban Operasional Laba (rugi) bersih
131.417.646.431 128.178.714.112 831.000.957
28.456.433.192 53.818.484.679 (7.714.668.960)
361,82 138,17 110,77
Total Income Total Operating Expenses Net Income (losses)
RASIO KEUANGAN (%)
FINANCE RATIO (%)
Rasio Kecukupan Modal Laba Bersih terhadap Aktiva Rata-rata Laba Bersih terhadap Modal Rata-rata Total Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
13,06 0,06 0,87
37,19 -1,14 -8,02
Capital Adequacy Ratio (CAR) Return on Asset (ROA) Return on Equity (ROE)
100,62
84,96
3,25
2,27
97,78
187,84
Loan to Deposit Ratio (LDR) Non Performing Financing (NPF) Operating Expenses to Operating Income
1.974.947.633.237 1.279.783.535.602
1.271.855.366.501
606.055.020.734 194.677.562.602
165.393.025.898
2009
2008
2009
Total Aset/Asset Total
2008
Pembiayaan/Financing
2009
187,84
2008
Dana Pihak Ketiga/Depositor Funds
100,62
97,78
84,96
37,19 13,06
2009
2008
Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio
2009
2008
Total Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga Loan to Deposit Ratio
4 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
3,25
2,27
2009
2008
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan Non Performing Financing
2009
2008
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional Operating Expenses to Operating Income
Pemegang Saham PT Bank Syariah Bukopin Shareholders of PT Bank Syariah Bukopin
Pemegang Saham Shareholders
Saham/Shares Seri A
Seri B
Seri C
%
Jumlah/Nominal
Drs. Hajriyanto Y. Thohari, MA DR. Abdul Munir Mulkhan DR. Ir. M. Amin Azis Firman Noor Tee Suprapto Prof. DR. M. Dawam Rahardjo, SE Ir. H.M. Dasron Hamid, M.Sc Drs. H. Sugeng Emil Abeng Prof. DR. Bambang Setiaji, M.Sc PT Bank Bukopin, Tbk PT Bakrie Capital PT Mega Capital PT Jamsostek (Persero) PT Mitra Usaha Sarana
3.667.000 990.000 710.000 490.000 425.000 350.000 290.000 200.000 1.015.000 -
50.000.000 90.000.000 420.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000 80.000.000
2.000.000.000 -
0,10% 0,03% 0,02% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 1,38% 2,43% 65,44% 9,46% 9,46% 9,46% 2,16%
36.670.000.000 9.900.000.000 7.100.000.000 4.900.000.000 4.250.000.000 3.500.000.000 2.900.000.000 2.000.000.000 15.150.000.000 9.000.000.000 142.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000 8.000.000.000
Jumlah
8.137.000
1.690.000.000
2.000.000.000
100,00%
350.370.000.000
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
|5
Profil Bank Syariah Bukopin A Profile of Bank Syariah Bukopin
PT Bank Syariah Bukopin dahulu bernama PT. Bank Persyarikatan Indonesia (BPI), didirikan berdasarkan Akta No. 102 tertanggal 29 Juli 1990 dengan nama PT. Bank Swansarindo Internasional yang dibuat dihadapan Dr. Widjojo Wilami, SH., Notaris di Samarinda. Dalam perkembangannya, PT Bank Persyarikatan Indonesia (BPI) yang merupakan bank umum tersebut kemudian diakuisisi oleh PT Bank Bukopin Tbk untuk dikembangkan menjadi sebuah bank syariah yang kini menjadi PT Bank Syariah Bukopin (BSB).
PT. Bank Syariah Bukopin was formerly Bank Persyarikatan Indonesia (BPI), which was established based on Act No. 102 dated July 29, 1990 with an official name of PT. Bank Swansarindo Internasional and witnessed by Dr. Widjojo Wilami, SH., a notary in Samarinda. In its development, PT. Bank Persyarikatan Indonesia (BPI), which operated as a commercial bank, was then acquitted by PT. Bank Bukopin Tbk to be developed as a Sharia operation known as PT Bank Syariah Bukopin (BSB).
6 | LLA LAP LAPORAN AP A P OR ORA O RA R A N TTAHUNAN AH A HU H UN UN NAN AN A N BA B BANK N K SYA NK SY SYARIAH YA RI YA R IIA AH B BUKOPIN UKKO U UKO KOP PIIN PIN I N 2009 220009 0 09 0
PROFIL BANK SYARIAH BUKOPIN O A Profile of Bank Syariah Bukopin
Dalam praktiknya, PT Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi Syariah dari Bank Indonesia (BI) pada 27 Oktober 2008. Selanjutnya, pada 11 Desember 2008, PT Bank Syariah Bukopin diresmikan oleh M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia (periode 2004-2009). Komitmen penuh dari PT Bank Bukopin Tbk sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam rangka untuk menjadikan PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank syariah dengan pelayanan terbaik.
It could be said that PT. Bank Syariah Bukopin began its business and has been implementing Sharia regulations since it was granted permission to conduct Sharia business by Central Bank of Indonesia on October 28, 2008. Later on December 11, 2008, PT Bank Syariah Bukopin was officially opened by M. Jusuf Kalla, then Vice President of the Republic of Indonesia, for the period of 2004-2009.As the majority shareholder, PT Bank Bukopin Tbk has shown its full support and commitment by inducing bigger fund to increase PT Bank Syariah Bukopin asset so support its goal to be a sharia bank with the excellent service.
Pada semester kedua 2009, tepatnya, 10 Juli 2009, melalui Surat Persetujuan Bank Indonesia (BI), PT Bank Bukopin Tbk telah mengalihkan Hak dan Kewajiban Unit Usaha Syariah-nya ke dalam badan usaha PT Bank Syariah Bukopin. Dalam bisnisnya, PT Bank Syariah Bukopin memposisikan sebagai bank yang fokus pada pembiayaan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan segmentasi usaha pendidikan, kesehatan, konstruksi, dan perdagangan. Selain hal tersebut, PT Bank Syariah Bukopin juga melakukan penghimpunan dana dari masyarakat (individu-individu) dan perusahaan-perusahaan yang ada di Tanah Air.
In the second semester of 2009, to be exact on July 10, 2009, Bank Indonesia has agreed that PT Bank Bukopin Tbk transfers its Rights and Responsibility for Islamic Business Unit into PT Bank Syariah Bukopin. In its business operation, PT Bank Syariah Bukopin positions itself as a bank focusing on financing small, medium, micro enterprises (SME's). The Bank’s target areas include the education, health, construction, and trade businesses. Apart from those businesses, PT Bank Syariah Bukopin has also worked on managing individual funds as well as companies all over the country.
PT Bank Syariah Bukopin telah memiliki Kantor Pusat, 7 Kantor Cabang (KC), 4 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 29 Kantor Layanan Syariah (KLS) yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Dengan dukungan infrastruktur dan sumber daya insani (SDI) yang profesional dan dapat diandalkan, PT Bank Syariah Bukopin selalu siap melayani kebutuhan Anda di mana pun berada.
PT Bank Syariah Bukopin has a headquarter, seven branch offices, four sub-branch offices and 29 Syariah Customer Centers spreading all over the country. With a good infrastructure and reliable and professional human resources, PT Bank Syariah Bukopin will always be ready to deliver excellent service to its customers anywhere in the country.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
|7
Peristiwa Penting 2009 Significant Event 2009 10th of July 2009, dispatch transfer from President Director of Bank Bukopin, Mr. Glen Glenardi, to President Director of Bank Syariah Bukopin, Mr. Riyanto, for transferring assest, rights and duties of Islamic Business Unit of PT Bank Bukopin incorporated to PT Bank Syariah Bukopin.
13 Agustus 2009, Launching Tabungan iB SiAga Bisnis di Kantor Pusat Bank Syariah Bukopin. 4 - 8 Februari 2009, Festival Ekonomi Syariah di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC) Jakarta. Acara dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono 4th - 8th of February 2009, Economy Sharia Festival at The Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Jakarta. This event was formally open by the President of Republic Indonesia, Mr. Susilo Bambang Yudhoyono.
6 - 8 Maret 2009, "Islamic Banking CSR iB Berbagi" di Surabaya. Dalam acara ini diberikan Dana Hibah melalui Laznas BSM. 6th - 8th of March 2009, “Islamic Banking CSR iB Berbagi” in Surabaya. In this event BSB was given fund through Laznas BSM.
13th of August 2009, The launch of Tabungan iB SiAga Bisnis at the head office of Bank Syariah Bukopin.
14 Agustus 2009, Penerimaan Award dari Majalah Property & Bank untuk kategori The Most Comfortable Office & Service Excellence for Shariah Banking Industry di Hotel Gran Melia, Jakarta.
5 Juli 2009, Talk Show di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran dengan tema ”Produk Islamic Bank”. 5th of July 2009, Talk show event at Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, with the theme “Islamic Bank Product”.
10 Juli 2009, Berita Acara Serah Terima dari Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, kepada Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, atas Pengalihan Aset, Hak dan Kewajiban Unit Usaha Syariah PT Bank Bukopin, Tbk kepada PT Bank Syariah Bukopin. 14th of August 2009, achieved an award from Property & Bank Magazine for category The Most Comfortable Office & Service Excellence for Sharia Banking Industry at Gran Melia Hotel, Jakarta.
15 Agustus 2009, Penerimaan Award dari Karim Business Consulting untuk kategori The Best Service Quality & The Best Teller di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Jakarta.
8 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PERISTIWA PENTING O Significant Event
November 2009, Dalam acara iB Campaign yang digelar Bank Indonesia (BI), Bank Syariah Bukopin (BSB) mengisi acara talk show dengan tema “Fund Planning with iB Perbankan Syariah on Deltanesia” yang disiarkan secara langsung oleh Radio Delta FM Jakarta dan radio di enam kota lainnya di Indonesia.
15th of August 2009, achieved an award from Karim Business Consulting for category The Best Service Quality & The Best Teller at Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Jakarta.
1 September 2009, Launching website Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id di Sari Kuring SCBD sekaligus buka puasa bersama wartawan media cetak dan elektronik. 1st of September 2009, The launch of official website from Bank Syariah Bukopin, www.syariahbukopin.co.id at Sari Kuring SCBD and also the event of break fasting with the journalist.
Pada 11 September 2009, BSB mendapat penghargaan dari ”Indonesia Moslem Award” sebagai Best Banking Sharia of The Year 2009.
November 2009, in iB Campaign event that was held by Central Bank of Indonesia, BSB was made a talk show event with the theme “Fund Planning with iB Perbankan Syariah on Deltanesia” that live broadcasted by Delta FM station radio in Jakarta and radio in six other cities.
9 Desember 2009, Milad Pertama Bank Syariah Bukopin diisi dengan pemberian santunan kepada 150 anak yatim dan donasi ke Yayasan Masjid Al-Murtadho dan Yayasan Masjid Al-Muhsinin. Keduanya berlokasi di Salemba, Jakarta.
On 11st September 2009, BSB has achieved an ”Indonesian Moslem Award” as Best Banking Sharia of The Year 2009.
14 November 2009, Employee Gathering di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat. 14th of November 2009, Gathering of Employees at Gunung Geulis, Bogor, West Java.
9th of December 2009, First Anniversary of Bank Syariah Bukopin, the agenda are gives donation to 150 orphans and also to Al-Murtadho Mosque Foundation & Al-Muhsinin Mosque Foundation located in Salemba, Jakarta.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
|9
Prestasi Bank Syariah Bukopin Bank Syariah Bukopin Achievements
Dedikasi. “Prestasi yang diraih BSB selama 2009 merupakan hasil dari dedikasi, kerja keras, dan komitmen kuat dari seluruh jajaran di BSB untuk memberikan pelayanan terbaik”. Dedicated. “BSB’s achievement that already accomplished in 2009 was the result from dedicated, hard work, and commitment from all BSB’s members to give the best service”.
yang diraih Bank Syariah Bukopin (BSB), baik dalam hal kinerja keuangan maupun pengakuan dari pihak eksternal, merupakan outputt atas dedikasi, kerja keras penuh komitmen dari jajaran manajemen, karyawan, maupun kepercayaan yang diberikan nasabah serta stakeholders. Dalam hal ini, strategi yang dilakukan BSB adalah selalu melakukan pendekatan dan monitoring terhadap tugas pelaksana. Semua masalah pelayanan dibahas dan dicarikan solusinya.
10 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Bankk SSyariah riahh Bukopin (BSB) susuccess in financial performance as well as recognition from external is an output of dedication, hard work and commitment from the management, employees and the trust given by the customers and shareholders. BSB strategy is to continuously making a close approach and monitoring to its executives. Every issue is fairly and objectively discussed to find a sound solution.
PRESTASI BANK SYARIAH BUKOPIN O Bank Syariah Bukopin Achievements
Faktor lain keberhasilan BSB adalah dukungan dari pihak manajemen terhadap pelayanan yang sangat baik. Dengan melihat fundamental perusahan dan peluang bisnis yang dikembangkan ke depan, target BSB adalah seoptimal mungkin memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan tuntutan nasabah serta berupaya meningkatkan kualitas layanan, khususnya untuk para pegawai yang berada di front liner.
Other element that plays its part in BSB’s success is the management’s support to deliver an excellent service. Based on the company’s fundamental basics and its future business opportunities developments, the BSB’s target to consistently and optimally deliver excellent service to meet the customer’s needs and continuously improving its customer services quality, especially for the front liners.
Prosesnya melalui dua cara, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya insani (SDI) dengan meningkatkan pengetahuan melalui training layanan dan membuat standar layanan BSB.
The process is achieved through the developments of human resources quality by giving customer services trainings and establishing a standard of BSB services.
Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan ranking pelayanan BSB di atas tahun sebelumnya atau setidaknya sama dengan 2009. Dengan kekuatan, kebersamaan, dan team work yang solid, Insya Allah harapan tersebut dapat tercapai. Dalam bidang pelayanan, BSB telah menorehkan prestasi yang menggembirakan, antara lain:
This strategy is expected to elevate BSB service rank from last year’s or at least the same as 2009. With a strong and solid team work, by the will of God it can be achieved. To mention some of BSB’s achievements are:
1.
1.
2.
3.
Pada 23 April 2009, BSB dianugerahi sebagai Banking Efficiency Award dari Bisnis Indonesia. Pada 9 Juni 2009, Marketing Research Indonesia (MRI) bekerja sama dengan Majalah Infobank dalam ajang “Banking Service Exellence Award 2009” memilih BSB sebagai: Peringkat keempat Best Overall Performance Peringkat ketiga Best Satpam Peringkat pertama Best ATM Peringkat ketiga Best Teller Pada 14 Agustus 2009, BSB terpilih sebagai The Most Comportable Office & Service Excellence for Shariah Banking Industry oleh Majalah Property & Bank.
2.
3.
On 23th April 2009, BSB have rewarded as Banking Efficiency Award from Bisnis Indonesia. On 9th June 2009, in "Banking Service Excellence Award 2009" by Marketing Research Indonesia (MRI) and Infobank Magazine, BSB was awarded as: Fourth rank for Best Overall Performance Third rank for Best Satpam First rank for Best ATM Third rank for Best Teller On 14th August 2009, BSB was choosed as The Most Comfortable Office & Service Excellence for Shariah Banking Industry by Property & Bank magazine.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 11
PRESTASI BANK SYARIAH BUKOPIN O Bank Syariah Bukopin Achievements
4.
5.
Pada 15 Agustus 2009, Karim Business Consulting memberikan lima penghargaan kepada BSB, yaitu: Peringkat kedua The Best Service Quality Bank Syariah Peringkat pertama The Best Teller Bank Syariah Peringkat kedua The Most Convenience Musholla Bank Syariah Peringkat ketiga The Most Convenience ATM Bank Syariah Peringkat ketiga The Most Convenience Office Bank Syariah Pada 11 September 2009, BSB mendapat penghargaan dari ”Indonesia Moslem Award” sebagai Best Banking Sharia of The Year 2009.
12 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
4.
5.
On 15th August 2009, Karim Business Consulting awarded five honored awards to BSB, they are: Second rank for The Best Service Quality, Sharia Bank First rank for The Best Teller, Sharia Bank Second rank for The Most Convenience Musholla Sharia Bank Third rank for The Most Convenience ATM Sharia Bank Third rank for The Most Convenience Office Sharia Bank On 11st September 2009, BSB has achieved an ”Indonesian Moslem Award” as Best Banking Sharia of The Year 2009.
Pengurus Bank Syariah Bukopin The Management of Bank Syariah Bukopin
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 26 Mei 2009, RUPSLB tanggal 6 Maret 2008, dengan akta No. 28 tanggal 31 Maret 2008, RUPSLB tanggal 23 September 2008, dengan akta No. 6 tanggal 20 Oktober 2008 dan RUPSLB tanggal 9 Desember 2008, dengan Akta No.4 tanggal 9 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Adrian Djuaini, SH, Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated may 26, 2009, EGMS dated March 6, 2008 with deed no. 28 dated March 31, 2009, EGMS dated September 23, 2008 with deed No. 6 dated October 2008 and EGMS dated December 9, 2008 with deed No.4 dated December 9, 2008 made by Adrian Djuaini, SH, a notary in Jakarta, the structure of Board of Commisioners, Board of Directors and Board of Sharia Supervisory dated December 31, 2009 and 2008 are as follow:
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 13
PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komisaris Utama Ir. Harry Harmono Busiri Terpilih sebagai Komisaris Utama Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Karirnya di industri perbankan dimulainya sejak 1986 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Harry Harmono Busiri merupakan alumnus sekaligus Sarjana Peternakan, Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.
President Commissioner Ir. Harry Harmono Busiri Selected as President Commissioner of Bank Syariah Bukopin since December 2008. His career in banking industry started since 1986 when her first worked in Bank Bukopin. Harry Harmono Busiri is an alumni and a graduate of Animal Husbandary, Padjadjaran Universiry, Bandung, West Java.
Komisaris Indenpenden DR. Hajriyanto Y. Thohari, MA Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Sebelumnya, sejak 2001, Hajriyanto merupakan Komisaris Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). Di bidang akademik, pria ini adalah peraih gelar Doktor Ilmu Antropologi dari Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Independent Commissioner DR. Hajriyanto Y. Thohari, MA He assumed the post of Independent Commissioner of Bank Syariah Bukopin since December 2008. Prior to that, since 2001, Hajriyanto was the commissioner of Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). In academic area, he has completed his doctoral degree from the Department of Anthropology from the University of Indonesia, Depok, West Java.
Komisaris Indenpenden Prof. DR. Bambang Setiaji, M.Sc Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Sebelumnya, sejak 2006, Bambang Setiaji, merupakan Komisaris Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). Di bidang akademik, pria ini adalah peraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Independent Commissioner Prof. DR. Bambang Setiaji, M.Sc He has been in charge as an Independent Commissioner at Bank Syariah Bukopin since December 2008. Previously, since 2006, Bambang Setiaji assumed the post as a Commissioner at the Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). In academic area, he has completed study and received his doctoral degree in Economics from Gadjah Mada University in Yogyakarta.
14 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin
Dewan Direksi
Board of Directors
Direktur Utama Riyanto Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Syariah Bukopin sejak September 2008. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1988 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Di bidang akademik, pria ini merupakan alumnus sekaligus Sarjana Akuntansi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.
President Director Riyanto He has assumed the post as President Director for Bank Syariah Bukopin since September 2008. His career as a banker began when he got a job with Bank Bukopin in 1988. Riyanto is an alumni from the faculty of Economics from the Padjadjaran University in Bandung, West Java, where he received his bachelor in Accountancy.
Direktur Pelayanan dan Consumer Tantri Indrawati Menjabat sebagai Direktur Pelayanan dan Consumer Bank Syariah Bukopin sejak Mei 2009. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1986 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Menjadi Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Syariah Bukopin dari Maret 2008. Di bidang akademik, wanita ini ini merupakan alumnus sekaligus peraih gelar Magister Ilmu Administrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Director of Service and Consumer Affairs Tantri Indrawati Tantri received the post as the Director for Service and Consumer Affairs since May 2009. Her career in the banking industry began in 1986 when she first worked at Bank Bukopin. Assumed post as the Director for Compliance and Risk Management at Bank Syariah Bukopin from March 2008. In academic area, she is an alumnus from Magister of Administration and Human Resource program from the University of Indonesia, Depok, West Java.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 15
PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin
Direktur Kepatuhan Djoni Edward Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Syariah Bukopin sejak Mei 2009. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1983 ketika pertama kali bekerja di Bank Nasional. Sebelumnya, Djoni Edward merupakan Kepala Divisi Syariah Bank Bukopin. Di bidang akademik, pria ini merupakan alumnus sekaligus Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Compliance Director Djoni Edward He has assumed the post as Director of Risk Management and Compliance at Bank Syariah Bukopin since May 2009. His career in the banking industry started in 1983 when he first worked for Bank Nasional. Previously, Djoni Edward was Head of Syariah Banking Division at Bank Bukopin. Djoni is an alumny from Andalas University, Padang, Sumatera Barat, where he received his bachelor in Economic.
Direktur Bisnis Eriandi Menjabat sebagai Direktur Bisnis Bank Syariah Bukopin sejak Maret 2008. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1991 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Di bidang akademik, pria ini merupakan alumnus sekaligus Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat.
Business Director Eriandi He began assuming the post as Business Director of Bank Syariah Bukopin in March 2008. His career in the banking industry started in 1991 when he first worked for Bank Bukopin. In academic area, Eriandi received his bachelor degree from Industrial Engineering from Bandung Institute of Technology, Bandung, West Java.
16 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin
Dewan Pengawas Syariah
Sharia Supervisory Board
Ketua Dewan Pengawas Syariah Prof. DR. H.M. Din Syamsudin, MA Terpilih dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Di bidang akademik, Din Syamsudin merupakan peraih gelar Doktor Program Interindepartemen dari Universitas California, Los Angles, Amerika Serikat. Di bidang organisasi kemasyarakatan, Din Syamsudin adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
The President Sharia Supervisory Board Prof. DR. H.M. Din Syamsudin, MA Din was chosen as The President Sharia Supervisory Board and has since assumed this post since December 2008. He got his doctorate degree from Interindepartment Program from University of California, Los Angeles, USA. Din is also well known as the Chairman of Muhammadiyah headquarter.
Anggota DR H. Anwar Abbas, MA., M.Ag Terpilih dan menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Di bidang akademik, Anwar Abbas merupakan peraih gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta. Saat ini, Anwar Abbas masih aktif sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Members DR H. Anwar Abbas, MA., M.Ag He was chosen to assume the post as a member of the Supervisory Body at Bank Syariah Bukopin since December 2008. In academic field, Anwar Abbas has received his doctoral degree from the State Islamic University (UIN), Jakarta. Currently, Anwar Abbas remains active as the secretary of the Indonesian Ulema Council (MUI) and Chairman of Economic and Entrepreneurship Council at the Muhammadiyah headquarter.
Anggota H. Ikhwan Abidin Basri, MA., M.Sc Terpilih dan menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Di bidang akademik, Ikhwan Abidin merupakan peraih gelar Master pada International Institute of Islamic Economics, International Islamic University (IIU), Islamabad, Pakistan.
Member H. Ikhwan Abidin Basri, MA., M.Sc He is elected as the member of Syariah Supervisory Body at the Bank Syariah Bukopin since December 2008. In academic field, Ikhwan Abidin is a master graduate on International Institute of Islamic Economics, International Islamic University (IIU), Islamabad, Pakistan.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 17
Sambutan Komisaris Utama
Message from The President Commissioners
Transparansi. “BSB telah menerapkan good corporate governance (GCG). Kelengkapan berupa komite yang sesuai dengan ketentuan GCG telah menjalankan fungsi masing-masing. BSB juga telah melakukan pelaporan mengenai kondisi keuangan untuk memenuhi prinsip transparansi”. Transparency. “BSB have implemented good corporate governance (GCG). Completeness such as committee that was suitable with GCG’s clause, have already implement their functions. BSB also made report about their financial condition to fulfill transparency principle”.
18 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA O Message from The President Commissioners
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah
Praise be to Allah SWT, the owner of the
SWT, pemilik alam semesta, karena atas segala karunia-Nya jualah hingga saat ini nikmat yang kita rasakan tidak pernah berhenti.
universe, because of Allah’s blesses, we could still feel the joy and pleasure of life.
Pemegang Saham yang terhormat, Perekonomian Indonesia selama 2009 penuh dinamika. Salah satu peristiwa penting pada 2009 adalah pemilihan umum (pemilu) serta pemilihan presiden dan wakil presiden (wapres). Alhamdulillah perhelatan itu berjalan lancar sehingga berimbas positif kepada perekonomian. Dari sisi makro, walaupun terjadi krisis global, Indonesia termasuk negara yang ternyata cukup kuat fundamental ekonominya. Imbas krisis pun tidak sampai memukul kita terlalu jauh.
The Honorable Shareholders, Indonesia’s economy during the year 2009 was really in a very up and down situation. One of the most important events in 2009 was the election of president and the vice president of Indonesia. With the grace to Allah, the event went well, and has the positive impact to the economy. Event though facing global crisis, from macro side, Indonesia is one among others who have the strong fundamental economy. So the impact from global crisis was not hit us very badly.
Di Indonesia, kami melihat ada beberapa sektor industri yang memiliki rapor bagus selama 2009, yaitu komunikasi, transportasi, infrastruktur, dan perdagangan. Prestasi ini sangat menggembirakan dan menjadi peluang tersendiri bagi sektor perbankan untuk mengembangkan diri.
In Indonesia, we saw that several industries went very well during 2009, such as telecommunication, transportation, infrastructure and commerce. This should be good news and become an opportunity for banking sector to make an advanced improvement.
Perekonomian Indonesia yang tumbuh positif memang berimbas kepada sektor perbankan. Bank Indonesia (BI) melaporkan, stabilitas sistem perbankan tetap terjaga. Penurunan suku bunga, khususnya suku bunga deposito perbankan, sampai dengan akhir 2009 masih terus berlangsung, walaupun tingkat suku bunga kredit belum turun secara signifikan. Hasilnya, hingga akhir 2009, kredit perbankan baru tumbuh 10,7% (year to year).
The good performances of Indonesian economy have impact to banking sector. The Central Bank of Indonesia watched over the stability of banking system. Although the credit interest rate was not significantly decline, but the overall interest rate was instill, especially in deposit rate. In this case, banking credit only grow 10.7% till the end of 2009.
Kabar baik juga menghampiri industri perbankan syariah. Pada 2009, pertumbuhan dan perkembangan lembaga perbankan syariah di Indonesia berjalan secara organik. Demikian pula dengan Bank Syariah Bukopin (BSB) yang mengalami pertumbuhan baik pada tahun keduanya.
Sharia banking industries also have good news. In 2009 the growth and development of sharia banking was running organically. Bank Syariah Bukopin (BSB) has also growth in a very good shaped in their second year.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 19
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA O Message from The President Commissioners
Di usianya yang masih teramat muda ini, sampai dengan September 2009, market share BSB mencapai 2,7% atau di angka Rp1,20 triliun dari total market share perbankan syariah nasional. Perkembangan terpenting BSB pada 2009 adalah adanya proses spin off yang ditandai dengan penggabungan unit usaha syariah (UUS) Bank Bukopin dan Bank Persyarikatan Indonesia (BPI).
Until September 2009, in the very young age, BSB’s market share has reach 2.7% or Rp1.20 trillion from total sharia banking market share in Indonesia. The significant improvement of BSB in 2009 was the spin off process marked by the merge between Islamic Business Unit of Bank Bukopin and Bank Persyarikatan Indonesia (BPI).
Ini merupakan tantangan baru bagi kita semua. Komitmen penuh dari PT Bank Bukopin Tbk., sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal untuk menjadikan BSB sebagai bank syariah dengan pelayanan terbaik.
This is a challenge for us. As a majority share holder, PT Bank Bukopin Tbk., shows their full commitment by adding capital deposit to make BSB as the sharia banking with best services.
Dewan Komisaris menilai, BSB sudah memenuhi dan menjalankan seluruh ketentuan perbankan seperti yang digariskan BI. Selain itu, kami melihat manajemen selama ini sudah menjalankan komitmen, baik kepada BI, stakeholder, maupun pihak ketiga.
Boards of Commissioners see that BSB has already achieved and implement the entire clause from Central Bank of Indonesia. Aside of that, we also noticed the board of management have already implement their full commitment to Central Bank of Indonesia, stake holder and also to third party.
Ke depan, BSB akan fokus pada pengembangan sumber daya insani (SDI) dan pelayanan. Saat ini, BSB telah merekrut SDI berkualitas melalui program officer development program (ODP). Dengan program ini, diharapkan, SDI BSB akan lebih baik lagi dan bisa berkontribusi semakin besar terhadap kemajuan BSB di masa mendatang. Akhirnya, kepercayaan masyarakat pun akan meningkat.
In the future, BSB will focus on developing human resources and services. We have already recruit good grade human resources through Officer Development Program. Hopefully, with this program, BSB has strong human resources and could give big contribution in BSB in the future as well as enhance trust from society.
Selain itu, pada 2010, kami melihat masih banyak peluang terbentang untuk mengembangkan produk dan bisnis BSB. Terutama, untuk menggarap sektorsektor yang berbasis sumber daya alam (SDA), seperti pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Dari sisi produk, kami berencana mengembangkan produk syariah baru, apalagi sebenarnya produk syariah dikenal sangat variatif.
We also noticed, in year 2010, there are a lot of opportunity to develop product and BSB’s businesses. We specially aim those in natural basis sectors, such as agriculture, plantation and mining. Since sharia has the variety product, we intend to develop new sharia product as well.
Dewan Komisaris juga melaporkan, bahwa selama 2009, kami telah menerapkan good corporate governance (GCG). Saat ini, kelengkapan berupa komite, yang sesuai dengan ketentuan GCG, telah menjalankan fungsi masing-masing. Tidak hanya
As commissioners we also report that good corporate governance (GCG) has been running well. All the committees have already implemented their function due to GCG’s clause. We have also made a financial report to fulfill
20 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA O Message from The President Commissioners
itu, Dewan Komisaris juga telah melakukan pelaporan mengenai kondisi keuangan untuk memenuhi prinsip transparansi.
the transparency principle.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada manajemen BSB yang telah bekerja keras selama satu tahun sehingga BSB bisa tumbuh seperti sekarang. Kami juga mengharapkan, prestasi yang bagus ini bisa dipertahankan di masa-masa mendatang. Selain itu, marilah kita jaga kekompakan dan team work yang baik sehingga BSB semakin solid di masa depan. Semoga, apa yang kita kerjakan mendapat ridho dari Allah SWT dan membawa kebaikan bagi kita semua. Amin.
Board of Commissioners would like to take this opportunity to deliver our sincere gratitude to the board management of BSB, who has work very hard during this year to make BSB growth like it is now. We hope that BSB could maintain this good achievement for the year to come. Aside of that we should oversee togetherness and team work, so we could still be a solid team in the future. Hopefully, what we have achieved could grant bless from Allah SWT and bringing a good fortune for all of us. Amin.
Wa billahit-taufiq wal-hidayah Wassalamu' alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Wa billahit-taufiq wal-hidayah Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, Maret 2010
Harry Harmono Busiri Komisaris Utama President Commissioner
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 21
Sambutan Direktur Utama
Message from The President Director
Growth. ”Pertum ”Pertumbuhan yang tinggi tahun 2009 merupakan di tahu hasil perkembangan h usaha dengan fokus u UMKM dan dilakukannya spin off. o Posisi keuangan BSB B meningkat dari sebelumnya hanya Rp606,05 Rp606 miliar di tahun 2008 menjadi Rp1,975 triliun”. Growth. “The high growth in 2009 is the Growth resul result of business development focused on SMEs and spin off process. BSB’s financial position has g grew from Rp606.05 billion in 2008 to Rp1.975 trillion”.
22 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Bila kita mencermati performa Bank Syariah
When we observe the performance of Bank
Bukopin (BSB) selama 2009, selayaknya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Betapa tidak. Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum pulih benar akibat imbas krisis keuangan global akhir 2008, BSB masih sanggup mencetak pertumbuhan yang signifikan.
Syariah Bukopin (BSB) in year 2009, we must thank and praise God. By looking at the national economy which not fully recovered from the global financial crisis in the end of 2008, BSB can still make a significant growth.
Kondisi Makro Ekonomi Pada 2009, sistem keuangan global dan kawasan dapat dikatakan tidak berjalan dengan baik. Beruntung, perekonomian Indonesia tumbuh 4,3%. Namun, pelaku bisnis sektor keuangan kembali diuji dengan kondisi krisis likuiditas. Padahal, ketika itu, posisi perbankan sedang over likuid dengan posisi loan to deposit ratio (LDR) rata-rata 70%
Macro Economic Condition In 2009, we can say that the global finance system and countries in region did not perform well. Luckily, Indonesian economy grew 4.3% But, business practitioners in financial sector were challenged in critical condition of liquidity. In fact, at that time, the position of banking condition was over liquid with average loan to deposit ratio (LDR) is 70%.
Di sisi lain, perbankan berupaya menahan dana nasabah dengan memberikan suku bunga lebih tinggi. Akibatnya, tingkat suku bunga naik, likuiditas pun mengetat. Likuiditas pun menjadi barang mahal sehingga perbankan (konvensional) ikut terganggu kondisi tersebut. Namun, kondisi ketika itu jauh lebih baik dibandingkan dengan krisis 1998.
On the other hand, banking industry tried to hold customers’ funds with providing higher interest rates. The result was the increasing interest rates, and tight liquidity. Liquidity rate became very rare that made conventional banking were affected by the condition. However that particular condition is much better compared to 1998 economic crisis.
Perbankan Syariah Lebih Bertahan Yang menarik, selama 2009, jumlah pemain perbankan syariah justru bertambah dengan masuknya bank umum syariah (BUS) baru, yakni Bank Panin Syariah. Selain itu, adanya unit usaha syariah (UUS), yaitu OCBC NISP dan Bank Sinar Mas Syariah. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada akhir 2009, terdapat 6 BUS, 25 UUS, dan 139 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS).
Defendable Sharia Banking One interesting topic was in 2009 the number of sharia banking practitioners has increased by a new entry of Islamic Commercial Bank which was Bank Panin Syariah. Besides that, there are some Islamic Business Unit which were OCBC NISP and Bank Sinar Mas Syariah. According to the record of Central Bank of Indonesia in the end of 2009, there are 6 of Islamic Commercial Bank, 25 offices of Islamic Business Unit and 139 of Islamic Rural Bank.
Meskipun demikian, di tengah keterpurukan finansial tersebut, industri perbankan syariah
Nevertheless, in the black outlook of financial condition, the sharia banking industry can still
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 23
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director
masih sanggup bertahan. Aktivitas funding dan financing berlangsung wajar dan secara umum berada dalam kondisi baik. Hanya, non performing financing (NPF)-nya sedikit tinggi, yakni 5,5% per Oktober 2009, sehingga perlu mendapat perhatian.
stand firm. Funding and financing activities remain natural and generally in well condition. But only the non performing financing (NPF) rate was a bit high, as 5.5% per October 2009, that needs attention.
Kondisi perekonomian yang berat tak berpengaruh signifikan terhadap perbankan syariah. Efek krisis yang dirasakan bank syariah lebih kecil daripada yang dirasakan bank konvensional karena sebagian besar pendanaan perbankan syariah dalam bentuk mudharabah atau bagi hasil, yang bisa meredam efek psikologis naiknya suku bunga.
A tough economic condition does not significantly affect the sharia banking. Crisis effect affected less to sharia banks rather than to conventional banks as the result of majority of sharia banking funds are formedin mudharabah. This is a combination of a balanced return and cost that can reduce the psychology effect of increasing interest rate.
Kami mengakui, tatkala memasuki 2009 (pascakonversi), nilai dana masyarakat BSB kondisinya cukup ketat. Namun, karena kepercayaan yang tinggi dari nasabah, BSB tidak mengalami masalah. Awal 2009, BSB baru beroperasi dengan pola syariah dan baru mengonversikan nasabah maupun sistemnya menjadi syariah. BSB bersinergi dengan media massa dan mengikuti berbagai event untuk berpromosi. Mei 2009, dana masyarakat dan pembiayaan mulai tumbuh. Bahkan, pada Juli 2009, ketika BSB melakukan spin off dengan menggabungkan UUS Bukopin ke dalam BSB, posisi keuangan BSB meningkat dari sebelumnya hanya Rp606,05 miliar menjadi Rp1,70 triliun.
We have to admit, when entering year 2009 (post-conversion), the condition of BSB people’s fund value is relatively tight. But because of the customers’ trust, BSB did not face any problem. In the beginning of 2009, BSB has just started operating with the sharia pattern and started converting customer and the system into sharia. BSB also collaborated with the media corporations and carry out events for promotions. In May 2009, customers’ fund and financing started to grow. Even in July 2009, when BSB spinned off with merging Islamic Business Unit of Bank Bukopin into BSB, its financial position increased from Rp606.05 billion to Rp1.70 trillion.
Pasca spin off, BSB memiliki energi tambahan yang cukup besar. Positioning BSB menguat di pasaran. Promosi dan aktivitas marketing pun kian gencar dilakukan. Termasuk, meningkatkan fitur pelayanan, seperti automatic teller machine (ATM), sehingga seluruh jaringan ATM Bank Bukopin dan ATM Bersama sudah bisa dipergunakan nasabah BSB. Produk dan layanan lain juga dikembangkan, misalnya jasa pembayaran dan semua fitur layanan yang ada di Bank Bukopin bisa dinikmati nasabah BSB.
After the spin off, BSB seemed to have additional loads of energy. It strengthened the position of BSB in the market. Promotion and marketing activities unceasingly carried out including increasing service features such as Automatic Teller Machine (ATM), so the network of ATM Bank Bukopin and ATM Bersama can now be used by BSB customers. Other products and services were also developed, such as payment services and all service features available in Bank Bukopin can be used by BSB customers.
24 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director
Posisi service level agreement (SLA) BSB sama dengan Bank Bukopin. Ini juga memperkuat positioning BSB di pasar karena market semakin puas, jaringan pelayanan semakin luas, produk layanan semakin beragam, dan promosi pun kian gencar. Bidang teknologi informasi (TI), sumber daya insani (SDI), dan infrastruktur juga diperkuat sehingga BSB mampu mencapai pertumbuhan yang tinggi pada akhir 2009.
We can say that Service Level Agreement (SLA) position of BSB is equal to Bank Bukopin.This has strengthened the position of BSB in the market because it satifies, the network has broaden, with more service products and increasing of promotion activities. In terms of Information Technology (IT), Human Resources (HR) and infrastructure has been reinforced so BSB is able to make a high growth by the end of 2009.
Pencapaian Bisnis Pada kesempatan ini, kami paparkan bahwa posisi aset BSB selama 2009 meningkat 225,87% menjadi Rp1,97 triliun dari sebelumnya Rp606,05 miliar di 2008. Dana pihak ketiga (DPK) BSB juga naik menjadi Rp1,27 triliun, lebih tinggi 553,31% dibandingkan dengan posisi 2008 yang nilainya Rp194,68 miliar. Demikian pula dengan pembiayaan yang tumbuh signifikan senilai Rp1,28 triliun. Perolehan ini meningkat 673,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang nilainya Rp165,39 miliar.
Business Attainment May we present to you in this opportunity that the position of asset of BSB in 2009 has increased 225.87% to Rp1.97 trillion from Rp606.05 billion in 2008. The BSB depositor funds has also increased to Rp1.27 trillion or 553.31% higher than its position in 2008 at the value of Rp194.68 billion rupiah. As well as the significantly growing of financing of Rp1.28 trillion. This achievment is 673.78% better than the previous year of Rp165.39 billion.
Hal yang tidak kalah membahagiakan, BSB berhasil menutup tahun buku 2009 dengan mencetak laba bersih Rp831 juta, mengalami kenaikan 110,77% dari tahun sebelumnya yang masih minus Rp7,71 miliar. Posisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) pun masih aman, yakni 13,06% Angka ini jauh di atas minimum CAR yang ditetapkan BI, yakni 8%. Pencapaian bisnis ini sekaligus merupakan fondasi bagi program akselerasi pertumbuhan bisnis ke depan.
Another good news is that BSB can close the 2009 financial year by gaining net profit of Rp831 million, which increased 110.77% from the previous year that was minus Rp7.71 billion. The Capital Adequacy Ratio (CAR) was still in safe position, which is 13.06%. This number is way higher than the minimum CAR set by Central Bank of Indonesia, which is 8%. This business achievement has also become the foundation for future business growth acceleration program.
Pertumbuhan bisnis tersebut merupakan bagian dari keberhasilan manajemen dalam menerapkan strategi pasca-spin off. Selama 2009, langkah besar yang dilakukan BSB meliputi beberapa hal berikut: 1. Pengembangan bisnis syariah dengan fokus kepada UMKM. 2. Melakukan spin off dengan memasukkan UUS Bukopin dalam BSB.
This business growth is a part of the achievement of management in implementing the post spin-off strategy. In general, BSB has done giant steps in 2009 that covers the following: 1. Sharia business development focus on SME's 2. Executing spin off that merge Islamic Business Unit of Bank Bukopin into BSB.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 25
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director
3. Memperkenalkan dan memperkuat positioning BSB kepada pasar. 4. Meningkatkan standar layanan dengan memperkuat TI, SDI, dan infrastruktur.
3. Introducing and strengthening the positioning of BSB to the market 4. Increasing the service standard by consolidating IT, HR, and infrastructure
Mengakselerasi Pertumbuhan Saat ini, pasar syariah masih terbuka luas. Penguasaan pangsa pasar syariah baru 2,61% dengan nilai sekitar Rp66,09 triliun. Padahal, potensi market-nya besar. Pelaku bisnisnya masih terbatas. Momen inilah yang ingin dimanfaatkan BSB dengan mengoptimalkan peluang yang ada sehingga percepatan pertumbuhan bisnis dapat dicapai.
Acceleration of Growth Currently, sharia market is still widely open. Sharia market share is only 2.61% with the value of Rp66.09 trillion. In fact, the market potential remains huge. Not to mention that the business practitioners are still limited. This is the moment that BSB observes to optimise the opportunity so that the acceleration of business growth can be accomplished.
Percepatan dilakukan, antara lain dengan memperkuat marketing dan memperbanyak jaringan outlet serta meningkatkan kualitas business process, mulai dari operasional, marketing, hingga business control dengan target pertumbuhan bisnis overall sebesar 40%. Target ini ditunjang keyakinan bahwa kondisi makro 2010 mulai membaik dan akan pulih kembali sehingga Indonesia menjadi lebih baik. Di sisi lain, internal BSB sudah siap melakukan akselerasi dalam menggarap market yang juga semakin terbuka.
This acceleration is done, inter-alia by adding the marketing team and enhancing the business process, from the operational, marketing, up to business control with the overall 2010 business growth target of 40%. This target is supported by the confidence of macroeconomy condition is better and recovering that makes Indonesia in a improved condition. On the other hand, internally BSB is ready to accelerate by working on the widely open market.
26 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director
Melihat potensi bisnis dan kekuatan yang dimiliki perusahaan, direksi berkeyakinan BSB akan terus menjadi bank sehat, berkembang, dan tumbuh dengan baik sehingga dipilih masyarakat. Untuk mewujudkan keyakinan itu, dibutuhkan komitmen dan dukungan kuat dari seluruh karyawan dan manajemen disertai profesionalisme dalam mengelola perusahaan. Dalam praktiknya, selain bekerja keras, meningkatkan kompetensi, menjaga integritas, dan selalu berdoa kepada Allah SWT merupakan 4 (empat) kunci penting.
Looking at this business potential and the force of the company, Board of Directors are convinced that BSB will be a healthy, well amending and growing people’s choice. In order to concrete this belief, it needs commitment and strong support from the all staff and management with professionalism in managing the company. In practise, with all hard work, upgrading competency, respect the integrity and always pray to Allah SWT are the 4 (four) key elements.
Jajaran direksi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini diberikan nasabah, manajemen, karyawan, dan shareholders. Sehingga, BSB selalu berkembang dan tetap pada koridor perbankan syariah yang ditetapkan bank sentral.
Board of Directors also thank for the support and trust all this time from customers, management, staff and shareholders so that BSB can always grow and keep on the right path of sharia banking system set by the central bank.
Akhir kata, segenap karyawan diharapkan lebih meningkatkan etos kerja dan kebersamaan. Persaingan bisnis semakin keras dan perusahaan harus mampu mencapai target yang telah disepakati bersama. Kemajuan yang dicapai perusahaan akan berdampak positif pada karyawan. Lebih dari itu, BSB harus mampu memberikan produk dan layanan terbaik kepada nasabah maupun stakeholders lainnya agar selalu menjadi bank syariah pilihan.
In conclusion, all staff are expected to boost up the work ethic and togetherness. Business competition is getting tougher and the company must be able to achieve targeted set. The growth achieved by the company will positively affects to the staff. Moreover, BSB must be able to give the best products and services to the customers as well as to the other stakeholders so will always be the chosen sharia bank.
Wa billahit-taufiq wal-hidayah Wasalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Wa billahit-taufiq wal-hidayah Wasalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Jakarta, Maret 2010
H. Riyanto, H Ri anto SE Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin President Director PT Bank Syariah Bukopin
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 27
Sambutan Ketua Dewan Pengawas Syariah Message from The President Sharia Supervisory Board
Komitmen. “BSB senantiasa mengamalkan prinsip-prinsip syariah yang menjadi kewajiban dan tanggungjawabnya. Kesyariahan bukan hanya menyangkut produk yang dijual tapi juga menjadikan syariah sebagai corporate culture, termasuk dalam kerjasama, perilaku, dan kualitas pelayanan yang semuanya manajemen syariah”. terangkum dalam man Commitment. ““BSB always implement sharia d principles that become their duties and responsibilities. The sharia-ness not only concern prod product, but the corporate culture cooperation behavior and service quality as well, including cooperation, which summ summarized in sharia management.
28 2 8 | LLA LAP LAPORAN AP A P ORA OR OR RA A N TTAHUNAN AN AHU AH A HU H U NA NAN N AN A N B BA BANK A NK N K SY SSYA SYARIAH YA Y A ARIA RIIA RIA R IAH B BUKOPIN UKO U UK KKO OP PIIN PIN I N 2009 2200 0099
SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS SYARIAH O Message from The President Sharia Supervisory Board
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
We praise Allah SWT for His blessings to us
SWT karena berkat-Nya jualah hingga saat ini kita masih diberi rahmat dan karunia yang berlimpah. Salawat dan salam tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
that we are still gifted with His Mercy. Our Salawat and prayers for prophet Muhammad SAW with his family and relatives.
Pada 2009, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Syariah Bukopin (BSB) melihat banyak perkembangan yang telah dilakukan BSB. Salah satunya adalah perubahan dari unit usaha syariah (UUS) Bank Bukopin menjadi full syariah, dalam hal ini BSB. Memang, secara umum, belum banyak produk dan hal baru yang dikerjakan DPS BSB. Selama ini, DPS BSB bertugas memperkuat produk-produk yang sudah ada dari sudut syariah, yang sebelumnya ditawarkan oleh UUS Bukopin sebelum menjadi BSB.
In year 2009, The Sharia Supervisory Board (or Dewan Pengawas Syariah/DPS) of Bank Syariah Bukopin (BSB) has seen lots of improvement being done by BSB. One of those is the changing of Islamic Business Unit of Bank Bukopin to become a full sharia which is now called Bank Syariah Bukopin. In general, it is not so many products and new things have been done by the DPS BSB. All this time DPS BSB is appointed over to strengthen the existing sharia products which was offered before by the Islamic Business Unit of Bank Bukopin before it was reformed as BSB.
Perkembangan BSB paling tidak ditopang dua faktor. Pertama, permodalan yang kuat dari para pemegang saham. Kedua, semangat, kerja keras, dan profesionalisme mulai dari manajemen hingga karyawan BSB. Perkembangan bank syariah di Indonesia saat ini memang masih sangat kecil, selain dihadapkan pada persaingan dengan bank konvensional. Salah satu penyebabnya adalah bank syariah merupakan model baru di Indonesia dengan pasar yang belum kondusif dan masih sangat kurang syariah minded-nya.
The development of BSB was supported by at least two factors. Firstly, a strong capital support by the Share holders. Secondly, enthusiasm, hard work and professionalism from the top management down to the staff of BSB. The development of sharia bank in Indonesia currently is relatively a small number, beside facing the competition of conventional banking. One of the factors is that sharia bank is a new model in Indonesia among an inconducive market with less sharia mindset.
Bank syariah di Indonesia sangat konservatif dalam menjalankan usahanya. Tetapi, yang menggembirakan kami, di tengah suasana yang serba konservatif ini, BSB ternyata bisa eksis dan menunjukkan banyak kemajuan di usianya yang masih sangat muda.
Sharia banks in Indonesia are very concervative implementing their business. However, the good news is that among the concervative environment, BSB still exists and shows some improvements in a relatively early stage of operation.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 29
SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS SYARIAH O Message from The President Sharia Supervisory Board
Pada 2009, DPS lebih memfokuskan diri pada pengawasan fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) di lingkungan BSB, mulai dari perancangan produk hingga penjualannya. Selain itu, DPS mengawasi akad sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. Selain melakukan pengawasan karena BSB relatif baru, DPS dikembangkan menjadi semacam penasihat syariah.
In year 2009, DPS focused internally in Fatwa controlling by The National Sharia Board (DSN) in internal BSB, from product development up to its sales. Moreover, DPS controlled akad based on the DSN’s fatwa. Besides controll commitment as BSB is relatively new, DPS is developed as so-called Sharia Advisor.
Sebagai DPS, kami harap Dewan Direksi dan karyawan terus mengamalkan prinsip-prinsip syariah yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing. Kesyariahan bukan hanya menyangkut produk yang dijual bank syariah, melainkan juga menjadikan syariah sebagai corporate culture, termasuk dalam kerja sama, perilaku, dan kualitas pelayanan. Semuanya terangkum dalam manajemen syariah.
As DPS, we expect the Board of Directors and Staff keep practising sharia principles which are everyone’s obligations and responsibilities. Sharia-ness is not only about the product sold by Sharia Banks, but also to bring sharia to corporate culture including in cooperation, behavior, and service quality. Everything is included in the sharia management.
Dengan ini, DPS BSB juga menyatakan bahwa kegiatan perbankan yang dilakukan telah sesuai dengan fatwa DSN dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
In conclusion, DPS BSB also declares that banking activities is implemented according to the DSN’s fatwa and Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Mudah-mudahan kita semua selalu mendapat bimbingan-Nya, sehingga tetap berada di jalan yang lurus dan diridhoi Allah SWT. Semoga kebaikan apa pun yang kita lakukan di BSB membawa kebaikan duniawi dan ukhrawi. Amin.
We hope that we all will have His guidance so we all will be in the right path and be blessed by Allah SWT. We hope that all the goodness we have done in BSB will bring ukhrawi & goodness in universe. Amen.
Wabilahit-taufiq walhidayah Wassalamu' alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Wabilahit-taufiq walhidayah Wassalamu' alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Jakarta, Maret 2010
Prof DR H.M. H M Din Syamsudin, Syamsudin MA Prof. DR. Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Bukopin The President Sharia Supervisory Board PT Bank Syariah Bukopin
30 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Tinjauan Makro Ekonomi dan Keuangan Macro Economic and Financial Highlights
Signifikan. “Selama 2009, BSB tumbuh sangat pesat, dimana total aset tumbuh 225,87%, pembiayaan 673,78%, dana pihak ketiga 553,31%, dan laba perusahaan 110,77%. Konsolidasi yang ditempuh di lini bisnis dan organisasi membuahkan hasil yang signifikan”. Significant.
“During 2009, BSB have undergo very fast growth, asset total grew 225.87%, financing 673.78%, depositor funds 553.31% and company profit 110.77%. Consolidated in business and organization, have made the significant result”.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 31
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
Tinjauan Makro Ekonomi
Macro Economic Review
Selama 2009, kondisi perekonomian dunia memang mengalami sedikit perbaikan bila dibandingkan dengan 2008. Salah satu indikatornya adalah pasar modal dunia yang mulai recovery. Indeks harga saham di New York sudah mengalami rebound ke level 10.000-an pada akhir 2009. Suku bunga perbankan dunia juga dilaporkan dalam kondisi stabil.
During year 2009, the world economic condition are better than 2008. One of the indications is the recovery of world capital market. Stock price index in New York has rebound to level 10.000 by the end of 2009. World interest rate was reported stable.
Perbankan di seluruh dunia sudah menurunkan tingkat suku bunganya. Negara penyebab krisis, seperti Amerika Serikat (AS) dan negara Eropa, terutama Jerman dan Prancis, juga sudah mengalami perbaikan ekonomi. Salah satunya didorong program ekonomi pemerintahnya yang ternyata ampuh mengurangi dampak krisis berlanjut. Negara Asia sendiri, seperti Indonesia, China, dan India, mengalami pertumbuhan yang baik hingga akhir 2009.
All banking in the world has decreased their interest rate. The country that have causes crisis like USA and European Country, such as German and France, have already recover as well. One of it was pushed by economic program by their government which could reduce the impact of crisis. In most Asian countries like Indonesia, China and India, the economic growth was in a good shaped until end of 2009.
Perekonomian Indonesia memang cukup stabil. Pasar modal Indonesia naik 81,67% selama 10 bulan terakhir pada 2009. Angka ini tentu cukup mengejutkan. Apalagi bila melihat kondisi pasar modal yang sempat tidak menentu pada 2008. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan mampu menembus poin yang cukup tinggi, yakni 2.500.
Indonesian economic was stable enough. The capital market was increase to 81.67% for the last 10 months of year 2009. This is a surprising number. Since capital market was in disorderly situation in year 2008. Stock Price Index Affiliation could penetrate into quite high point, which are 2,500.
Selain kondisi makro dan pasar modal yang positif, nilai tukar rupiah cenderung stabil dan menguat. Karena terimbas defisit anggaran pemerintah AS yang mencapai US$1,4 triliun, dolar AS menghadapi sentimen negatif. Rupiah pun menguat, yakni berada pada kisaran Rp9.000 hingga Rp9.500 per US$1.
Aside of macro condition and positive capital market, trade value of Rupiah is quite strong and stable. The effect of US government budget deficit that achieve US $1.4 trillion, has making negative sentiment over US dollar. Rupiah getting strong, which settle in Rp9,000,- to Rp9,500,- per US $1.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, inflasi 2009 tercatat 2,78%, di bawah sasaran inflasi BI sebesar 4,5%±1%. Rendahnya inflasi pada 2009 sejalan dengan moderatnya pertumbuhan ekonomi, menguatnya nilai tukar rupiah, menurunnya harga-
Central Bank of Indonesia (BI) was reported that the inflation in 2009 was 2.78%, still under BI’s inflation prediction which settle in 4.5%±1%. The contemptible inflation was analogous with the
32 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
harga komoditas dunia, dan menurunnya harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri. Demikian pula dengan perbankan nasional. Menurut BI, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan di atas ketentuan. Laba perbankan pun terus meningkat. Secara nominal, kondisi permodalan perbankan nasional memang masih jauh di bawah perbankan regional. Tapi, CAR masih sangat bagus.
soft economic growth; the strong Rupiah trade value, the decrease of world commodity price, and the decrease of gasoline price in Indonesia. This was also happened with the national banking. According to Central Bank of Indonesia, Capital Adequacy Ratio (CAR) for national banking was over the regulation. Banking profit was getting high. In nominal, national banking capitalization was still behind the regional banking. However, in terms of CAR, it is still good.
Kendati demikian, perbankan masih dihadang permasalahan penyaluran kredit. Tingkat ekspansi atau loan to deposit ratio (LDR) cenderung menurun. Berdasarkan catatan BI, secara year on year, kenaikan kredit perbankan hanya sekitar Rp130,70 triliun atau tumbuh sekitar 9,96%.
However, banking still facing credit distribution problem. Loan to deposit ratio (LDR) tend to decrease. Based on BI’s record, year on year, the Increase on banking credit Is only around Rp130.70 billion or grow around 9.96%.
Secara rasio, industri perbankan menunjukkan perkembangan yang stabil sebagaimana tercermin dari tingginya CAR sebesar 17,42% di akhir 2009 dan terjaganya rasio kredit bermasalah (non performing loan atau NPL) gross sebesar 3,31% yang masih di bawah ketentuan BI, 5%.
In ratio, banking industry shows stable development as shown from the CAR stiffness at around 17.42% by the end of 2009 and keep the gross non performing loan (NPL) at 3.31% and still under BI’s clause, 5%.
Perbankan syariah juga mencatat prestasi yang menggembirakan. Hingga akhir 2009, industri perbankan syariah memiliki 6 bank umum syariah (BUS) dan 25 unit usaha syariah (UUS). Jumlah kantor BUS dan UUS mencapai 998 kantor. Sementara, 1.929 kantor lainnya adalah office chanelling. Namun, perkembangan market share bank syariah belum banyak mengalami perkembangan dan masih berada di bawah angka 10%, yakni sekitar 2,61%. Meski demikian, dari sisi pembiayaan, secara nasional, perbankan syariah tetap mampu tumbuh sebesar 22,76% di akhir 2009 menjadi Rp52,27 triliun dari Rp36,85 triliiun pada periode yang sama 2008. Jika dibandingkan dengan total pembiayaan perbankan nasional yang mencapai Rp1.437 triliun, perbankan syariah baru mengontribusi sebesar 3,26%.
Sharia banking also stated good achievement. Until end of 2009, sharia banking industries have 6 Islamic Commercial Bank and 25 Islamic Business Unit. The office numbers of Islamic Commercial Bank & Islamic Business Unit was 998 units. Meanwhile, another 1,929 were only office channeling. However, the market share of sharia bank was not developed and only settle under 10%, which was 2.61%. Although, from financing side, nationally, sharia banking still afford to grow as big as 22.76% in the end of 2009 to become Rp52.27 billion from Rp36.85 billion at the same period in the year 2008. Compare to total financing national banking that has reached Rp1,437 trillion, sharia banking contribution is 3.26%.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 33
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
Jika dilihat dari komposisinya, pembiayaan berakad memang murabahah masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp26,32 triliun atau tumbuh 17,06% dari Rp22,48 triliun di akhir 2008. Disusul kemudian, pembiayaan berakad mudharabah dengan nilai sebesar Rp10,41 triliun. Mudharabah tumbuh 40,49% dari Rp7,41 triliun di akhir 2008.
By the composition, covenant financing still dominated by murabahah with the value of Rp26.32 trillion or grow 17.06% from Rp22.48 trillion by the end of 2008. Catching up, covenant financing mudharabah with the value of Rp10.41 trillion. Mudharabah grow 40.49% from Rp7.41 trillion in the end of 2008.
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga mengalami pertumbuhan, Di akhir 2009, DPK perbankan syariah mencapai Rp52,27 triliun. Tumbuh 41,84% dari periode yang sama 2008 yang mencapai Rp36,85 triliun. Sementara itu, jika dilihat dari rasio-rasio keuangannya, perbankan syariah memang mengalami beberapa koreksi.
On the other hand, sharia banking's depositor funds also grows. By the end of 2009, sharia banking's deposits has reach Rp52.27 trillion. Growth 41.84% from the same period in the year 2008 that reach Rp36.85 trillion. Meanwhile, from financial ratio, sharia banking has facing some correction.
Pada akhir 2009, capital adequacy ratio (CAR) perbankan syariah justru turun menjadi 10,77% dari 12,81% di 2008. Financing deposit ratio (FDR) perbankan syariah juga demikian, menjadi 89,70% dari 103,65% di akhir 2008. Tidak itu saja, non performing financing (NPF) perbankan syariah pun mengalami kenaikan menjadi 4,01% dari 1,42% di akhir 2008. Meski begitu, secara overall, kinerja perbankan syariah tercatat tetap tumbuh secara positif kendati perekonomian domestik diwarnai dengan imbas dari krisis finansial global.
Tinjauan Keuangan Sepanjang periode 2009, Bank Syariah Bukopin (BSB) telah berhasil menunjukkan kinerja keuangannya dengan baik. Berbagai langkah strategis dan konsolidasi yang diakukan BSB, baik dari sisi bisnis maupun organisasinya, telah mampu meningkatkan pertumbuhan aset, pembiayaan, penghimpunan dana, laba rugi, dan permodalan perusahaan. Di akhir 2009, BSB tumbuh sangat pesat, dimana kenaikan total aset mencapai 225,87%, pembia-
34 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
In the end of 2009, capital adequacy ratio (CAR) sharia banking decrease to become 10.77% from 12.81% in 2008. Sharia banking financing deposit ratio (FDR) has facing the same position, decrease from 89.70% from 103.65% in the end of 2008. Not only that, non performing financing (NPF) in sharia banking increase to 4.01% from 1.42% in the end of 2008. Overall, sharia banking performance has recorded positively growth even though domestic economy still colored by the impact from global financial crisis.
Financial Highlights During 2009 period, Bank Syariah Bukopin has succeeded to show their financial performance very well. BSB has been done every consolidated and strategic step, in business or organization side, and has been able to grow the asset, financing, funding, profit and capital.
By the end of 2009, BSB will grow very fast,
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
yaan 673,78%, dana pihak ketiga 553,31%, dan laba perusahaan 110,77%. Pertumbuhan yang signifikan tersebut merupakan hasil kerja keras semua jajaran berserta seluruh karyawan BSB. Di sisi lain, pertumbuhan bisnis yang terjadi selama 2009 juga tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh segenap nasabah serta stakeholders BSB. Aset Bank telah berhasil meningkatkan total aset sebesar 225,87% dari Rp606,05 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp1,97 triliun pada 31 Desember 2009, peningkatan tersebut dikarenakan pada tanggal 11 Juli 2009 Bank telah melakukan langkah strategis pengembangan usaha berupa penggabungan Unit Usaha Syariah Bank Bukopin ke dalam Bank Syariah Bukopin (BSB). Dengan dilaksanakan langkah strategis tersebut dan pengembangan usaha terpadu lainnya, pembiayaan meningkat sebesar 673,78% dari Rp165,39 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp1,28 triliun pada 31 Desember 2009, dana pihak ketiga meningkat sebesar 553,31% dari Rp195 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp1,27 triliun pada 31 Desember 2009.
where the increase of total asset has reach 225.87%, financing 673.78%, depositor funds 553.31% and company profit 110.77%. Significant growth is a result of the hard work of all ranks of the BSB along with all employees. On the other hand, growth that occurred during 2009 is also not separated from the support and confidence given by all customers and stakeholders BSB. Asset Bank has succeeded to increase total asset at about 225.87% from Rp606.05 billion on December 31, 2008 to become Rp1.97 trillion on December 31, 2009, those enhancement was because of the strategic step that has been done by merging Islamic Business Unit of Bank Bukopin into Bank Syariah Bukopin (BSB) on July 11, 2009. By doing those strategic steps and other business development, financing has increase at about 673.78% from Rp165.39 billion on December 31, 2008 and become Rp1.28 trillion on December 31, 2009, depositor funds has increase at about 553.31% from Rp195 billion on December 31, 2008 to become Rp1.27 trillion on December 31, 2009.
Pencapaian pertumbuhan aset yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa BSB telah berhasil meningkatkan kinerjanya dengan baik selama 2009. Tidak hanya itu, dengan total aset yang dimilikinya saat ini, BSB juga semakin optimistis dan mantap dalam melakukan ekspansi usaha di masa yang akan datang.
The achievement of significant asset growth has shown that BSB has succeeded in enhance the good performance during 2009. Not only that, with the current total asset, BSB has become more optimistic and firm in doing their business expansion in the future.
Pembiayaan Pembiayaan meningkat sebesar 673,78% dari Rp165,39 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp1,28 triliun pada 31 Desember 2009. Peningkatan pembiayaan yang signifikan terjadi pada saat dilaksanakan penggabungan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Bukopin ke dalam Bank Syariah Bukopin (BSB), dari Rp230,23 miliar menjadi Rp1,13
Financing Financing sector has increase at about 673.78% from Rp165.39 billion on December 31, 2008 to become Rp1.28 trillion on December 31, 2009. The significant enhancement of financing has happened by the time Islamic Business Unit of Bank Bukopin merged with Bank Syariah
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 35
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
triliun atau meningkat sebesar 391,19% atau Rp901 miliar. Pasca penggabungan pada tanggal 11 Juli 2009, pembiayaan dari Rp1,13 triliun meningkat sebesar 13,17% atau Rp148,92 miliar menjadi Rp1,28 triliun pada 31 Desember 2009. Selain disebabkan oleh proses penggabungan UUS Bank Bukopin ke dalam BSB, peningkatan pembiayaan juga disebabkan oleh implementasi langkah-langkah strategis BSB di bidang pembiayaan. Dalam mencapai pertumbuhan tersebut, BSB juga senantiasa menerapkan prinsip tata kelola perusahaan, asas kehati-hatian (prudential banking), dan manajemen risiko di setiap teknis operasional dan pengambilan keputusan di bidang pembiayaan.
Bukopin (BSB), from Rp230.23 billion to become Rp1.13 trillion or increase at about 391.19% or Rp901 billion. After the merge on July 11, 2009, financing has grow from Rp1.13 trillion to 13.17% or Rp148.92 billion to become Rp1.28 trillion on December 31, 2009. Due to the merge process, Islamic Business Unit of Bank Bukopin into BSB, financing enhancement has also caused by implementing BSB’s strategic steps in financing side. In achieving such growth, the BSB is always applied the principles of corporate governance, the principle of prudence (prudential banking), and risk management in every technical and operational decision-making in the field of
Pembiayaan/Financing (Dalam rupiah/In rupiah) Berdasarkan Jenis
By Type Keterangan
2009
2008
Modal kerja Investasi Konsumtif Pembiayaan pihak lainnya Total pembiayaan Penyisihan penghapusan pembiayan
488.028.387.892 697.249.789.458 91.055.581.100 3.449.777.154 1.279.783.535.604 (15.911.385.984)
39.595.139.065 39.861.882.376 402.689.970 85.533.314.487 165.393.025.898 (1.763.761.013)
Working capital Investment Consumption Financing to other party Total financing Allowence for possible losses
1.263.872.149.620
163.629.264.885
Total financing-nett
Total pembiayaan yang diberikan-bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Pertanian Pertambangan Manufaktur Tenaga listrik Konstruksi Perdagangan Transportasi Jasa dunia usaha Jasa sosial Lain-lain Total pembiayaan Penyisihan penghapusan pembiayaan Total pembiayaan yang diberikan-bersih
36 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Item
By Economic Sector 21.716.637.080 2.817.774.636 33.559.071.677 25.006.493.249 114.010.250.042 145.007.760.292 319.658.477.020 346.340.314.779 176.891.522.028 94.775.234.801 1.279.783.535.604 (15.911.385.984)
281.830.182 18.896.911.451 2.446.284.848 22.208.997.066 8.460.321.997 1.287.700.000 37.227.518.190 74.583.462.164 165.393.025.898 (1.763.761.013)
Agriculture Mining Manufacture Electricity Construction Trading Transportation Business services Social services Others Total financing Allowence for possible losses
1.263.872.149.620
163.629.264.885
Total financing-nett
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
Kolektibilitas Pembiayaan /Financing Collectibility (Dalam rupiah/In rupiah) KOLEKTIBILITAS Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total Pembiayaan Pembiayaan Bermasalah Rasio NPF (%)
2009
2008
COLLECTIBILITY
1.205.842.290.986 32.362.140.877 8.669.585.440 10.384.741.822 22.524.776.479 1.279.783.535.604 41.579.103.741 3,25
146.729.392.679 14.917.186.172 1.009.428.491 985.022.527 1.751.996.030 165.393.025.899 3.746.447,048 2,27
Current Special Mention Substandard Doubtful Loss Total Financing Non Performing Financing (NPF) NPF Ratio (%)
Pada akhir 2009, total pembiayaan terhadap dana pihak ketiga atau financing deposit ratio (FDR) BSB pun meningkat menjadi 100,62% dari 84,96% di akhir Desember 2008. Peningkatan FDR tersebut menunjukkan bahwa BSB telah melakukan fungsi intermediasinya dengan baik selama 2009. Penghimpunan Dana Dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 553,31% dari Rp195 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp1,27 triliun pada 31 Desember 2009. Peningkatan dana pihak ketiga yang signifikan terjadi pada saat dilaksanakan penggabungan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Bukopin ke dalam Bank Syariah Bukopin (BSB), dari Rp222,46 miliar menjadi Rp944,38 miliar atau meningkat sebesar 324,51% atau Rp722 miliar. Pasca penggabungan pada tanggal 11 Juli 2009, kepercayaan masyarakat dan nasabah semakin meningkat terhadap BSB. Hal ini terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga BSB, dari Rp944,38 miliar meningkat sebesar 34,68% atau Rp327 miliar menjadi Rp1,27 triliun pada akhir Desember 2009. Peningkatan yang signifikan tersebut merupakan wujud keberhasilan dari langkah-langkah strategis dan terobosan bisnis yang dilakukan BSB di bidang penghimpunan dana masyarakat.
finance. At the end of 2009, total financing to depositor funds or financing deposit ratio (FDR) BSB also increased to 100.62% from 84.96% at the end of December 2008. Increasing the FDR showed that the BSB has done intermediation function well during 2009. Funding Depositor funds has increase at about 553.31% from Rp195 billion on December 31, 2008 to become Rp1.27 trillion on December 31, 2009. This significant depositor funds enhancement has happened during the merge Islamic Business Unit of Bank Bukopin into Bank Syariah Bukopin (BSB), from Rp222.46 billion to become Rp944.38 billion or increase at about 324.51% or Rp722 billion. After the merge on July 11, 2009, customer and society trust were getting high over BSB. This reflected by BSB’s depositor funds growth, from Rp944.38 billion increase at about 34.68% or Rp327 billion to become Rp1.27 trillion by the end of December 2009. Those significant enhancement was the reflection of strategic steps and business breakthrough that has been done by BSB in funding accumulation in society.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 37
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
Dana Pihak Ketiga Depositor Funds Keterangan Giro wadiah Giro umum Pihak terkait Pihak ketiga Tabungan Tabungan wadiah Pihak terkait Pihak ketiga Tabungan mudharabah Pihak ketiga Tabungan umum Deposito mudharabah Pihak terkait Pihak ketiga Deposito umum Pihak ketiga TOTAL
2009
2008
Item
98.456.695.721
2.726.013.229
3.223.032
3.377.048.978 4.898.802.880
Wadiah current accounts General curent accounts Related parties Third parties Saving account Wadiah saving account Related parties Third parties Mudharabah saving account Third parties General saving account
1.273.509.644 143.991.568.398
399.043.078 2.924.032.176
27.794.349.597 73.105.444
4.234.370.026
650.306.204 999.612.608.462
1.954.351.204 94.821.544.522
-
79.342.356.507
Mudharabah time deposit Related parties Third parties General time deposit Third parties
1.271.855.366.501
194.677.562.602
TOTAL
Permodalan Dari sisi permodalan, hingga 31 Desember 2009, posisi modal Bank Syariah Bukopin (BSB) mengalami peningkatan. Modal inti BSB pada 31 Desember 2008 tercatat sebesar Rp98,89 miliar naik menjadi Rp103,16 miliar di akhir 2009. Pada akhir Desember 2009, dengan adanya pinjaman subordinasi dari pemegang saham mayoritas, modal pelengkap BSB meningkat dari Rp3,4
Capitalization From capitalization side, up until December 31, 2009, Bank Syariah Bukopin (BSB) position has facing an increase. BSB’s core capital on December 31, 2008 recorded at about Rp98.89 billion increase to become Rp103.16 billion by the end of 2009. At the end of December 2009, with a subordinated loan from its majority
Permodalan /Capital (Dalam juta rupiah/In million rupiah) KETERANGAN
2009
2008
ITEM
103,164
98,890
Main capital (Tier I)
64,791
3,439
Complementary capital (Tier II)
167,955
102,329
Total Capital (Tier I and II)
1,285,887
275,151
Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Tersedia
13.06%
37.19%
Capital Adequacy Ratio
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Diwajibkan
8.00%
8.00%
Required Capital Adequacy Ratio
Modal Inti (Tier I) Modal Pelengkap (Tier II) Jumlah Modal (Tier I dan II) Jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
38 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN O Macro Economic and Financial Highlights
miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp64,79 miliar pada 31 Desember 2009. Dengan demikian, pada akhir 2009 jumlah modal BSB mencapai Rp167,95 miliar, meningkat Rp65,63 miliar atau tumbuh 64,14% dari Rp102,32 miliar di akhir periode 2008. Laba Rugi Pada akhir tahun 2009, dengan dilakukan langkah strategis penggabungan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Bukopin ke dalam Bank Syariah Bukopin (BSB) dan dilakukan pengembangan usaha terpadu lainnya, BSB dapat membukukan laba sebesar Rp831 juta. Secara nominal, terdapat peningkatan yang signifikan yang mencapai Rp8,54 miliar atau tumbuh 110,77% dari rugi sebesar Rp7,71 miliar pada akhir tahun 2008. Pada akhir 2009, pendapatan bersih BSB mencapai sebesar Rp40,20 miliar, meningkat sebesar Rp45,04 miliar atau tumbuh 931% dari minus (rugi) sebesar Rp4,83 miliar di akhir tahun 2008.
shareholder, BSB supplementary capital increased from Rp3.4 billion at December 31, 2008 to Rp64.79 billion at December 31, 2009. Thus, at the end of 2009 reached the amount of capital BSB Rp167.95 billion, an increase of Rp65.63 billion or grew 64.14% from Rp102.32 billion at the end of 2008. Income (Losses) By the end of 2009, by doing the strategic steps of merging Islamic Business Unit of Bank Bukopin into Bank Syariah Bukopin and doing others development of integrated business, BSB could booked profit at about Rp831 million. Nominally, there has been a significant increased that reach Rp8.54 billion or grow 110.77% from loss Rp7.71 billion by the end of 2008. By the end of 2009, BSB’s net income has reach Rp40.20 billion, increase at about Rp45.04 billion or grow 931% from minus (loss) at about Rp4.83 billion by the end of 2008.
Laporan Laba Rugi/Income Statement (Loss) (Dalam Rupiah)/(In Rupiah) Keterangan Jumlah pendapatan operasi utama Jumlah beban operasi utama Jumlah pendapatan (beban) - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah beban operasional lainnya Pendapatan (beban) operasional lainnya Laba (rugi) operasional Pendapatan (beban) non operasional - bersih Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan badan Pajak tangguhan Jumlah pajak Laba (rugi) bersih
2009
2008
Item
109.889.250.520 69.683.550.342 40.205.700.177 21.528.395.911 58.495.163.770 (36.966.767.858) 3.238.932.319 (1.000.389.835) 2.238.542.484 (1.407.541.527) (1.407.541.527)
27.685.994.863 32.523.815.391 (4.837.820.528) 770.438.329 21.294.669.288 (20.524.230.959) (25.362.051.487) 15.127.621.438 (10.234.430.050) 2.519.761.089 2.519.761.089
Total main operating income Total main operating expenses Total income (expenses)-net Other operating income Other operating expenses Other operating income (expenses) Operating income (losses) Non operating income (expenses)-net Income (losses) before company income tax Deferred taxes Total taxes
831.000.957
(7.714.668.960)
Net income (losses)
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 39
Tinjauan Bisnis
Bussiness Highlights
Fokus. “Upaya dan langkah konkret pengembangan bisnis diimplementasikan secara terfokus, terarah, dan terstruktur oleh segenap pihak di lingkungan BSB". Focus. "The effort and concrete step in business development was implemented in a focused, directed, and structured way by all party in BSB's environment".
40 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TINJAUAN BISNIS
O
Bussiness Highlights
Seiring dengan pencapaian-pencapaian di
In line with the significant achievement in
bidang keuangan yang signifikan, pada 2009, Bank Syariah Bukopin (BSB) juga telah melakukan berbagai pengembangan disejumlah bidang kegiatan yang mendukung usaha dan bisnis. Upaya dan langkah konkrit pengembangan bisnis tersebut diimplementasikan secara terfokus, terarah, dan terstruktur oleh segenap pihak di lingkungan BSB. Dalam praktiknya, pengembangan bisnis BSB diutamakan untuk bidang-bidang berikut ini:
financial scope, in 2009, Bank Syariah Bukopin (BSB) has also done every development in some scope of activity that supports effort and BSB’s business. The effort and concrete steps from that business development was implemented in a focus, directed and structured way by every part in BSB’s environment. In practice, BSB’s business development was focused in some of this scope:
Bisnis Pembiayaan Untuk mendukung ekspansi pembiayaan, pada 2009, BSB memfokuskan pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terbagi menjadi 8 (delapan) segmen bisnis, yaitu, agribisnis, energi (minyak dan gas), transportasi, telekomunikasi, pariwisata, konstruksi, pendidikan, dan kesehatan. Namun, untuk mempercepat pertumbuhan pembiayaan, BSB juga membiayai korporasi (nonUMKM) yaitu pembiayaan terhadap sejumlah institusi atau badan usaha publik dengan cara club deal atau sindikasi dengan bank-bank konvesional dan bank syariah lainnya. Agar proses pembiayaan tidak menimbulkan potensi kerugian (risiko) bagi Perseroan, BSB selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian dengan mengimplementasikan manajemen risiko yang terukur. Selain melakukan hal-hal tersebut, BSB juga menempuh sejumlah strategi bisnis di bidang pembiayaan, sebagai berikut:
Financing Business To support financing expansion, in 2008, BSB focused on Small Medium Micro Enterprise (SMEs) that divided into eight segment, which are agribusiness, energy (oil and gas), transportation, telecommunication, tourism, construction, education and health. However, to accelerate the financing growth, BSB has also gave financing for cooperation (non-SMEs) which was financing towards some institution or public business enterprises with club deal or syndication with conventional banks and other sharia bank. In order to make the financing process should not lead to potential losses (risk) of the company; BSB always adhered to the principle of prudence to implement measurable risk management. Besides doing these things, BSB has also chosen a number of business strategies in the financing field, are as follows:
1. Fokus kepada debitur yang memiliki track record sangat baik dengan model pembiayaan sindikasi, club deal, atau secara langsung 2. Mengembangkan debitur existing 3. Fokus pada pembiayaan kepada amal-amal usaha Muhammadiyah
1. Focus on customer who has very good track record with financing syndication model, club deal or directly 2. Develop existing customer 3. Focus on financing Muhammadiyah charity business
Pembenahan Sistem Dalam Bisnis Proses Penyempurnaan sistem komite pembiayaan dalam rangka meningkatkan kecepatan dan pelayanan kepada nasabah pembiayaan.
Refinement in business system process Completion of the financing committee system has been done in order to increase the speed and services for financing customers.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 41
TINJAUAN BISNIS O Bussiness Highlights
Bisnis Penghimpunan Dana Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BSB yang mencapai 553,31% di akhir 2009 tidak lepas dari kontribusi dari sejumlah terobosan yang ditempuh dibidang penghimpunan dana masyarakat. Dalam konteks tersebut, setidaknya, ada 3 (tiga) fokus kegiatan yang dilakukan, yaitu, melakukan mapping target customer, merealisasi action plan, dan melakukan monitoring terhadap langkah strategis yang dilakukan. Adapun langkah strategis yang menjadi fokus peningkatan dana pihak ketiga selama 2009 adalah sebagai berikut:
Business Funding Aggregations The growth of BSB’s depositor funds fund has reach 553.31% by the end of 2009 was part of some breakthrough in funding aggregation from society. Regarding to that matter, at least three focus activities has been done which were target the right customer mapping, realized action plan, and monitoring the strategic steps. Below are the strategic steps that has become the focus in enhanced the depositor funds during the year 2009:
1. Pengembangan organisasi hub dan spoke 2. Pengembangan outlet 3. Pengembangan produk dana seperti Tabungan iB SiAga, Tabungan iB Rencana, Tabungan iB Haji, Giro iB, Deposito iB, dan Tabungan iB SiAga Bisnis 4. Mengembangkan fee based income melalui public services, cash management, dan sebagainya 5. Mengembangkan E-Banking, misalnya ATM, SMS Banking, dan Call Center 6. Merekrut sumber daya insani (SDI) yang berkualitas untuk kebutuhan marketing dan supporting 7. Menerapkan selling strategic melalui direct selling dan channeling. 8. Melakukan promosi yang efisien
1. Organization development hub and spoke 2. Outlet development 3. Development funding product such as Tabungan iB SiAga, Tabungan iB Rencana, Tabungan iB Haji, Giro iB, Deposito iB and Tabungan iB SiAga Bisnis 4. Develop fee based income through public services, cash management etc. 5. Develop E-Banking such as ATM, SMS Banking and Call Center. 6. Qualified human resources recruitment for marketing and supporting
Penguatan SDI Dalam rangka penguatan sumber daya insani (SDI) sebagai motor penggerak di bidang bisnis, selama 2009, BSB telah melakukan sejumlah program pelatihan. Selain untuk mendukung bisnis BSB, program pelatihan tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan segenap SDI BSB, baik di bidang pembiayaan, penghimpunan dana, pelayanan, maupun operasional. Berikut ini program pelatihan BSB selama 2009: 1. Training Know Your Customer 2. Training Produk Knowledge Perbankan Syariah
Human Resources Affirmation In regards to human resources affirmation as a n activator motor in business side, during 2009, BSB has done some training program. Aside to support BSB’s business, those training support also purposed to enhance knowledge, insight and skill for all BSB’s human resources, in financing, funding, services as well as operational. Here are the BSB’s training programs during 2009:
42 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
7. Selling strategic application through direct selling and channeling 8. Doing efficient promotion
1. Know Your Customer training 2. Training of Sharia Banking product knowledge
TINJAUAN BISNIS O Bussiness Highlights
3. Training Achivement Motivation Building 4. Training Produk iB Rencana 5. Workshop Rencana Kerja Anggaran 2010 6. Workshop Penyusunan Grand Strategi Bisnis 7. Workshop Persiapan Spin Off UUS Bank Bukopin 8. Workshop IAIB Implementasi PSAK 50/51 9. Training Produk iB SiAga Bisnis
3. Training of Achivement Motivation Building 4. Training of iB Rencana product 5. Workshop on 2010 work budget planning 6. Workshop on framing business grand strategy 7. Workshop on Spin Off preparation Islamic Business Unit of Bank Bukopin 8. Workshop on IAIB Implementation of PSAK 50/51 9. Training of iB SiAga Bisnis Product
Pengembangan Fee Based Income Disamping melakukan pengembangan bisnis untuk mendukung pembiayaan dan penghimpunan dana, selama 2009, BSB juga telah berusaha untuk meningkatkan pendapatan perusahaan atau fee based income melalui produk pelayanan yang bermanfaat bagi nasabah dan masyarakat secara luas. Dalam konteks tersebut, selama 2009, BSB telah membuat sekaligus mengembangkan layanan berikut ini:
Development on Fee Based Income Besides doing business development to support financing and funding, during 2009, BSB has also manage to enhance company fee based income through services product that has beneficial to customer and society. In regards to that, during 2009, BSB has made and developed some services such as:
1. Payment Point Online Banking (PPOB) PPOB merupakan layanan BSB untuk penerimaan pembayaran tagihan listrik, telkom, selular, dan lain sebagainya. Penerimaan pembayaran tersebut dilakukan secara real time on line. Implementasi PPOB sudah dilakukan di beberapa Kantor Cabang BSB. Ke depan, PPOB akan dikembangkan ke seluruh kantor BSB baik yang berada di Jakarta maupun di daerah.
1. Payment Point Online Banking (PPOB) PPOB is the BSB’s services for electricity payment, Telkom, cellular and so on. The payment services were done in real time on line. PPOB implementation has been done in several BSB’s branch. In the future, PPOB will be developed in to all BSB’s office in Jakarta or other cities.
2. Cash Management Cash Management merupakan layanan elektronis yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara real time on line melalui terminal komputer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, efisien, dan tersentrallisasi.
2. Cash Management Cash Management is electronic system that facilitate customer in accessing balance inquiries and real time on line transaction through computer terminal from their business location so finance management could become more effective, efficient and centralized.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Konsisten. “BSB konsisten memberikan pengertian dan pemahaman di setiap jenjang organisasi sehingga prinsip-prinsip GCG, yaitu transparancy, accountability, responsibility, independency, dan fairness, dapat terwujud dalam budaya kerja di BSB”. Consistency. “BSB’s consistency have given an understanding and comprehension in every line of organization so the GCG’s principles which are transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, could be materialized in BSB’s corporate culture.
44 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
Tata kelola perusahaan mempunyai arti yang
Good corporate governance (GCG) have an
penting bagi integritas kelangsungan usaha Bank Syariah Bukopin (BSB). Maka dari itu, seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah beserta karyawan mempunyai komitmen untuk melaksanakan praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik sebagai alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi stakeholder.
important role for Bank Syariah Bukopin's (BSB) integrity. Therefore Board of Commisioners, Board of Directors, Sharia Board of Supervisory and all the staff have the commitment to implement good corporate governance’s practice as a tools to increase value and long term growth for stakeholder.
Dewan Komisaris Sesuai Anggaran Dasar, Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memonitor, mengevaluasi dan memberikan saran kepada Direksi perihal kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Bank melalui sub komite. Setiap Komisaris merupakan anggota-anggota dari sub komite serta mempunyai tugas dan tanggung jawab, sedang sub komite melakukan evaluasi terhadap kegiatankegiatan serta memberikan rekomendasi melalui rapat Dewan Komisaris untuk dibahas bersama guna mendapatkan persetujuan.
Board Of Commissioners Based on the article, Board of Commisioners responsible to monitor, evaluate and give advice to Board of Directors about the senses that will be taken by bank through their sub committee. Every Commissioner is member from sub committee and has a duty and responsibility, while the sub committees is doing evaluation to every activity and also give recommendation through Board of Commissioners meeting to discuss about it together and come up with the agreement.
Sesuai dengan prinsip good corporate governance (GCG), maka pengangkatan dan/atau penggantian seluruh anggota Dewan Komisaris disetujui melalui forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sejalan dengan kriteria utama dengan mempertimbangkan integritas, kompetensi, profesionalisme dan reputasi keuangan yang memadai.
In accordance with GCG’s principle, the induction and or replacement all members of Board of Commissioners must be approved by share holder’s general meeting in line with main criteria which are integrity, competency, professionalism and adequate financial reputation.
Anggota Dewan Komisaris telah membuat dan menandatangani surat pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih pada BSB maupun pada bank dan perusahaan lain (di dalam dan di luar negeri). Sesuai dengan fungsinya, Komisaris telah memberikan arahan dan nasihat melalui rapat-rapat koordinasi yang dilakukan dengan Direksi.
Member of Board of Commissioners have made and sign the acknowledgement letter declare that they do not have 5% shares or more in BSB as well as other bank or other company (in or outside the country). In accordance to their function, Commissioners have give direction and advice through Director’s coordination meeting.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 45
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS PT. BANK SYARIAH BUKOPIN PERIODE TAHUN 2009 BOARD OF COMMISSIONERS COMPOSITION PT. BANK SYARIAH BUKOPIN 2009 YEAR PERIOD
No.
Nama Name
Tanggal Persetujuan Approval Date
Posisi Position RUPS
Bank Indonesia
Komposisi Kepemilikan Saham Shareholder Composition
1
Harry Harmono Busiri
Komisaris Utama President Commissioners
9 Desember 2008 Pernyataan Keputusan BA RUPS no.04 December 9, 2008 Decision Declare BA RUPS no.04
24 November 2008 10/22/GBI/DPbS November 24, 2008 10/22/GBI/DPbS
2
Drs. Hajriyanto Y.
Komisaris Independen Independent Commissioners
23 September 2008 Pernyataan Keputusan BA RUPSLB no.38 September 23, 2008 Decision Declare BA RUPSLB no.38
27 Oktober 2008 10/21/GBI/DpbS Oktober 27, 2008 10/21/GBI/DpbS
0,099 %
Komisaris Independen Independent Commissioners
23 September 2008 Pernyataan Keputusan BA RUPSLB no.38 September 23, 2008 Decision Declare BA RUPSLB no.38
27 Oktober 2008 10/21/GBI/DpbS Oktober 27, 2008 10/21/GBI/DpbS
2,434 %
Thohari, MA.
3
Prof. DR. Bambang Setiadji. M.Sc.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing dapat mengadakan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi serta Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Rapat Dewan Pengawas Syariah.
0%
Board of Commissioners Meeting Frequency In their duty, Board of Commissioners and Board of Directors, respectively can handle a Board of Commissioners meeting, Directors meeting as well as Board of Commissioners and directors meeting, and also Sharia Supervisory Board meeting.
Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting
Rapat Direksi Directors Meeting
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners & Directors Meeting
Rapat Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Meeting
10 kali Kehadiran rapat 10 times meeting attendance
35 kali Kehadiran rapat 35 times meeting attendance
10 kali Kehadiran rapat 10 times meeting attendance
12 kali Kehadiran rapat 12 times meeting attendance
Dewan Pengawas Syariah Sesuai Anggaran Dasar, Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab untuk memberikan saran dan nasihat kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah.
46 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Sharia Supervisory Board In accordance to the article, Sharia Supervisory Board responsible to give suggestion and advices to Directors as well as monitoring bank activity so as to fit with sharia principle.
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
Dewan Pengawas Syariah beranggotakan 3 (tiga) orang, serta terdapat rangkap jabatan pada lembaga keuangan syariah lain. No.
Nama/Name
Sharia Supervisory Board has 3 members and has double position in other sharia financial institution. Posisi/Position
Rangkap Jabatan/Double Position
1
Prof. DR Din Syamsudin, MA
Ketua President
Bank Syariah Bukopin HSBC (UUS) Asuransi Syariah Mubarakah
2
Drs. H. Anwar Abbas, MM, M.Ag
Anggota Member
Bank Syariah Bukopin
3
H. Ikhwan Abidin Basri, MA, M.Sc
Anggota Member
Bank Syariah Bukopin HSBC (UUS)
Sesuai dengan prinsip GCG, maka pengangkatan dan/atau penggantian Dewan Pengawas Syariah disetujui melalui forum RUPS sejalan dengan kriteria utama dengan mempertimbangkan integritas, kompetensi, dan profesionalisme.
According to GCG’s principle, inductions and or replacement of Sharia Supervisory Board have to be approved by share holder’s general meeting in line with the main criteria and consider the integrity, competency, and professionalism.
KOMPOSISI DEWAN PENGAWAS SYARIAH PT. BANK SYARIAH BUKOPIN PERIODE TAHUN 2009 SHARIA SUPERVISORY BOARD’S COMPOSITION PT. BANK SYARIAH BUKOPIN 2009 YEAR PERIOD Tanggal Persetujuan/Date of Agreement No.
Nama/Name
Posisi Position
RUPS
Dewan Syariah Nasional Board of National Sharia MUI
1
Prof. DR Din Syamsudin, MA
Ketua President
31 Maret 2008 Pernyataan Keputusan BA RUPS no.28 Maret 31, 2008 Declare Decision BA RUPS no.28
24 April 2008 U-133/DSN-MUI/IV/2008 April 24, 2008 U-133/DSN-MUI/IV/2008
2
Drs. H. Anwar Abbas, MM, M.Ag
Anggota Member
31 Maret 2008 Pernyataan Keputusan BA RUPS no.28 Maret 31, 2008 Declare Decision BA RUPS no.28
24 April 2008 U-133/DSN-MUI/IV/2008 April 24, 2008 U-133/DSN-MUI/IV/2008
3
H. Ikhwan Abidin Basri, MA, M.Sc
Anggota Member
31 Maret 2008 Pernyataan Keputusan BA RUPS no.28
Maret 31, 2008 Declare Decision BA RUPS no.28
24 April 2008 U-133/DSN-MUI/IV/2008
April 24, 2008 U-133/DSN-MUI/IV/2008
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 47
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
Frekuensi Rapat Dewan Pengawas Syariah Dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing dapat mengadakan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi serta Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Rapat Dewan Pengawas Syariah.
Sharia Supervisory Board’s Meeting Frequency In their duty Board of Commissioners and Board of Directors, respectively can handle a Board of Commissioners meeting, Directors meeting as well as Board of Commissioners and Directors meeting, and also Sharia Supervisory Board meeting.
Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting
Rapat Direksi Directors Meeting
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners & Directors Meeting
Rapat Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Meeting
10 kali Kehadiran rapat 10 times meeting attendance
35 kali Kehadiran rapat 35 times meeting attendance
10 kali Kehadiran rapat 10 times meeting attendance
12 kali Kehadiran rapat 12 times meeting attendance
Pembentukan Komite Sejalan dengan proses pengembangan kerangka dasar GCG yang dibangun pada tahun 2009, maka telah dapat dilengkapi Komisaris Independen serta Anggota Independen pada jajaran Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI No. 8/4/PBI/2006).
Committee Formatin In line with the process of developing basic framework of GCG that was built in the year 2009, it has been able to complete an Independent Commissioner and independent member in board of Audit Committee, Observer Risk Committee, and Renumeration Committee in accordance to Central Bank of Indonesia’s Regulation (PBI No. 8/4/PBI/2006).
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite Dewan Komisaris telah membentuk tiga komite guna membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Pemantau Risiko sebagai berikut :
Completeness and Implementation of Committee’s Task Force Board of Commissioners have formalize three committee to help implement their task force and responsibility, which are Audit Committee, Renumeration & Nomination Committee and also Risk Observer Committee as follow:
a. Komite Audit Komite Audit memastikan independensi dan obyektivitas akuntan publik maupun auditor internal, dan menyediakan forum diskusi yang independen dari manajemen. Komite Audit juga mengevaluasi kualitas audit yang dilakukan baik oleh akuntan publik maupun auditor internal Bank.
a. Audit Committee Audit Committee ensures the independency and obyektifity public accountant as well as internal auditor and allocate independent discussion forum from management. Audit committee also evaluates the quality of audit that has been done by public accountant as well as bank internal auditor.
48 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
•
Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit BSB adalah sebagai berikut: Nama/Posisi Name/Position
•
Structure, membership, expertise, and independency BSB’s audit committe members are: Persetujuan Agreement
1. Bambang Setiaji (Ketua) (President) 2. Hajriyanto Y. Thohari (Anggota) (Member)
Skep Direksi : No. 028/Skep-DIR/KP-BSB/V/2009 Tgl. 28 Mei 2009 Skep Direksi : No. 028/Skep-DIR/KP-BSB/V/2009 Date Mei 28, 2009 Hasil Keputusan Rapat Dewan Komisaris Tanggal 15 April 2009 Based on Board of Commissioners Meeting on April 15, 2009
3. Novin Bermansyah (Anggota) (Member)
Frekuensi rapat Komite Audit
Audit Committe meeting frequency
Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting 6 kali Kehadiran rapat 6 times meeting attendance
b. Komite Remunerasi dan Nominasi Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite remunerasi dan nominasi BSB adalah sebagai berikut:
Nama/Posisi Name/Position 1. Hajriyanto Y. Thohari (Ketua) (President) 2. Harry H. Busiri (Anggota) (Member) 3. Rismarini (Anggota) (Member)
b. Nomination and Remuneration Committee Structure, members, expertise and independency of BSB’s nomination and renumeration committe are:
Persetujuan Agreement Skep Direksi : No. 030/Skep-DIR/KP-BSB/V/2009 Tgl. 28 Mei 2009 Skep Direksi : No. 030/Skep-DIR/KP-BSB/V/2009 Date Mei 28, 2009 Hasil Keputusan Rapat Dewan Komisaris Tanggal 15 April 2009 Based on Board of Commissioners Meeting on April 15, 2009
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 49
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
c. Komite Pemantau Risiko Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Pemantau Risiko BSB adalah sebagai berikut: Nama/Posisi Name/Position
c. Risk Observer Committe Structure, membership, expertise and member independency of Risk Observer Committe as follows: Persetujuan Agreement
1. Hajriyanto Y. Thohari (Ketua) (President) 2. Bambang Setiaji (Anggota) (Member)
Skep Direksi : No. 029/Skep-DIR/KP-BSB/V/2009 Tgl. 28 Mei 2009 Skep Direksi : No. 029/Skep-DIR/KP-BSB/V/2009 Date Mei 28, 2009 Hasil Keputusan Rapat Dewan Komisaris Tanggal 15 April 2009 Based on Board of Commissioners Meeting on April 15, 2009
3. Bertarto Fitriaji (Anggota) (Member)
Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Observer Committee meeting frequency
Rapat Komite Pemantau Risiko Risk Observer Committee Meeting 7 kali Kehadiran rapat 7 times meeting attendance
Direksi Keanggotaan Direksi Bank Syariah Bukopin berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari 1 (satu) Direktur Utama dan 3 (tiga) Direktur yang tidak terdapat rangkap jabatan pada bank lain.
Directors Directors membership of BSB are four people, comprise of President Director and three Directors which do not double their position in other bank.
Sesuai dengan prinsip GCG, maka pengangkatan dan/atau penggantian seluruh anggota Direksi disetujui melalui forum RUPS dan sejalan dengan kriteria utama dengan mempertimbangkan integritas, kompetensi, profesionalisme dan reputasi keuangan yang memadai.
In accordance to GCG principle, the induction and or replacement of all directors member has to be approved by share holder’s general meeting forum and in line with main criteria considering integrity, competency, professionalism, and adequate financial reputation.
Terkait dengan benturan kepentingan, maka anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan
In line with incolission interest, each director do not have relative connection up till second
50 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. Anggota Direksi telah membuat dan menandatangani surat pernyataan bahwa anggota Direksi tidak memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih pada BSB maupun pada bank dan perusahaan lain (di dalam dan di luar negeri).
degree with another board of commissioners and or directors. Directors member have made and sign aknowledgement letter that member of Directors do not have 5% or more in BSB or other bank and company (in and outside the country).
KOMPOSISI DIREKSI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN PERIODE TAHUN 2009 DIRECTORS COMPOSITION OF PT. BANK SYARIAH BUKOPIN 2009 YEAR PERIOD
No.
Nama Name
Posisi Position
Tanggal Persetujuan Approval Date RUPS
Bank Indonesia
Komposisi Kepemilikan Saham Shareholder Composition
1
Riyanto
Direktur Utama President Director
23 September 2008 BA RUPSLB no.38 September 23, 2008 BA RUPSLB no.38
27 Oktober 2008 No.10/21/GBI/DPbs October 27, 2008 No.10/21/GBI/DPbs
0%
2
Tantri Indrawati
Direktur Pelayanan dan Consumer Consumer & Services Director
26 Mei 2009 RUPS Tahunan No.07 May 26, 2006 Annual RUPS No.07
24 Agustus 2009 No.11/7/GBI/DPbs August 24, 2008 No.11/7/GBI/DPbs
0%
3
Eriandi
Direktur Bisnis Business Director
6 Maret 2008 RUPS-LB No.02 March 6, 2006 RUPS LB No.02
27 Oktober 2008 No.10/21/GBI/DPbs October 27, 2008 No.10/21/GBI/DPbs
0%
4
Djoni Edward
Direktur Kepatuhan Compliance Director
26 Mei 2009 RUPS Tahunan No.07 May 26, 2006 Annual RUPS No.07
24 Agustus 2009 No.11/7/GBI/DPbs August 24, 2008 No.11/7/GBI/DPbs
0%
Frekuensi Rapat Direksi Dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing dapat mengadakan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, serta Rapat Dewan Pengawas Syariah.
Directors Meeting frequency In their duty Board of Commissioners and Board of Directors, respectively can handle a Board of Commissioners meeting, Directors meeting as well as Board of Commissioners and Directors meeting, and also Sharia Supervisory Board meeting.
Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting
Rapat Direksi Directors Meeting
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners & Directors Meeting
Rapat Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Meeting
10 kali Kehadiran rapat 10 times meeting attendance
35 kali Kehadiran rapat 35 times meeting attendance
10 kali Kehadiran rapat 10 times meeting attendance
12 kali Kehadiran rapat 12 times meeting attendance
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 51
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
Shares Option yang Dimiliki Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif Untuk buy back shares dan/ atau buy back obligasi Bank , maka kondisi tersebut tidak/ belum terdapat atau dilakukan oleh BSB.
Shares Option That Owned By Commissioners, Director And Executive Functionary For buy back shares and or buy back obligation, the condition could not be done yet in BSB.
Internal Fraud, Permasalahan Hukum, dan Upaya Penyelesaian oleh Bank Pada periode tahun 2009 tidak terdapat permasalahan internal fraud, sedangkan untuk permasalahan hukum, sesuai dengan komitmen BSB melalui manajemen baru telah ditindak lanjuti beberapa permasalahan hukum terhadap nasabah bermasalah kepada pihak/instansi yang berwenang.
Internal Fraud, Law Set Of Problems, And Settlement Effort By Bank On the year 2009 period, there are no internal frauds happened, as for law set of problems, due to BSB commitment and through new management, it has been followed some law of set to handle customer problem to the formal authority.
Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud dalam 1 tahun
Pengurus
Pegawai tetap
Pegawai tidak tetap
Tahun sebelumnya Last year
Tahun berjalan Year to come
Tahun sebelumnya Last year
Tahun berjalan Year to come
Tahun sebelumnya Last year
Tahun berjalan Year to come
Total Fraud Total Fraud
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Telah diselesaikan Settled
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Internal Fraud in 1 year
Dalam proses penyelesaian di internal Bank On internal settlement process Belum diupayakan penyelesaian Not settle yet Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Followed by enforcement law
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Dalam menjalankan operasionalnya BSB mempunyai kebijakan, pedoman sistem dan prosedur seperti halnya Limit Komite Pembiayaan, Kebijakan
52 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Transaction That Contain Colission Interest On implementing operational procedure, BSB have their rules, guidance system and procedur such as, Limit of Financing Committee, Rules on
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
Opini Manajemen Risiko dan Kepatuhan, Kebijakan Sumber Daya Insani (SDI) serta Kebijakan dan Prosedur Operasional Bank Lainnya, yang senantiasa digunakan oleh manajemen sebagai pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan.
Compliance and Risk Management, Rules on Human Resources, and also other bank rules and operational procedures, that always used by management as a consideration in every decision making.
Untuk mewujudkan penerapan GCG, maka BSB sedang melakukan pengembangan/pelengkapan/ pengkinian kebijakan-kebijakan prosedurnya termasuk untuk kebijakan, sistem dan prosedur yang bersifat khusus seperti penyelesaian benturan kepentingan.
To actualize implementation of GCG, BSB has doing development/ completeness / up to date their rules procedures including special rules, system and procedures such as settlement of collision interest.
No.
Nama dan Jabatan yang memiliki Benturan Kepentingan Name & position that have collision interest
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Name & position of decision maker
Jenis Transaksi Transaction type
Nilai Transaksi (Jutaan Rp) Transaction value (in millionRp)
Keterangan *) Remark *)
-
-
-
-
-
-
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Dalam pelaksanaan tugasnya SKAI/Audit internal diberikan wewenang untuk dapat mengakses pada semua fungsi dan catatan-catatan bank tanpa dibatasi oleh pihak manapun, untuk dievaluasi serta memberikan saran terhadap efektifitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern. Dengan rencana pembentukan Komite Audit pada periode tahun 2009, maka diharapkan dapat lebih meningkatkan fungsi pengendalian intern bank.
Internal Audit Task Force In implementing their duties, SKAI/ Internal Audit have their authority to access to all function and bank records without limitation from any part, to be evaluated and also to give advice for effective implemention of risk management and internal control. Due to the arrangement to format Audit Committee in the year 2009, hopefully could increase bank internal control.
Tugas utama satuan kerja audit internal adalah mengevaluasi, menilai dan menganalisa semua kegiatan BSB terhadap semua peraturan yang berlaku dan menggunakan audit yang berbasis risiko berdasarkan profil risiko dari masing-masing unit kerja maupun keseluruhan. SKAI melakukan audit regular maupun khusus di semua unit kerja dan melakukan validasi terhadap evaluasi potensi risiko yang terjadi.
The main jobs of internal audit task force are to evaluate, appraise and analyze all BSB’s rules and use risk basis audit based on risk profile from each work unit as well as all units. SKAI do the audit regularly or special in all work unit and do the validation to evaluate every risk potential that could happen.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 53
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
Kepatuhan Fungsi Kepatuhan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, BSB telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan. Pengangkatan Direktur Kepatuhan BSB telah disetujui oleh BI melalui mekanisme fit and proper test. Untuk membantu Direktur Kepatuhan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, telah dibentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang bersifat independen terhadap satuan kerja operasional. Satuan kerja ini juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan Tindak Pidana Pencucian Uang pada BSB.
Compliance Compliance function was made to make sure the obedience for every rule. BSB has appointed one of the directors to become Compliance Director. The induction of BSB’s compliance director has been approved by Central Bank of Indonesia through fit and proper test mechanism. To help compliance director in doing his job and responsibility, the compliance task force has build independent compliance unit towards operational unit. This unit has also responsibles to coordinate "Know Your Customer” program implementation and money laundering in BSB.
Agar fungsi kepatuhan berjalan dengan baik, telah ditetapkan langkah-langkah untuk memantau kepatuhan, yaitu melakukan kajian kepatuhan terhadap penyusunan kebijakan dan prosedur internal bank.
So as to compliance function go smooth, it has stated the steps to observe the obedience, by doing compliance study towards framing bank rules and internal procedures.
BSB selalu mengkomunikasikan seluruh kebijakan dan pedoman serta prosedur yang ada kepada seluruh jajaran karyawan yang relevan agar diketahui dan dilaksanakan. Untuk memenuhi kewajiban sesuai PBI yang saat ini berlaku , BSB selalu melaporkan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada BI setiap semester.
BSB always communicate all the rules and guidance and also procedures within all the staff so they know and could implement the rules. To fulfill the obligation that well suited by Central Bank of Indonesia regulation, BSB always made implementation report of Compliance Director to Central Bank of Indonesia in every semester.
Kepatuhan berfungsi memastikan agar BSB mematuhi semua kebijakan, peraturan, dan perundang-undangan yang berlaku, baik internal maupun eksternal sebagai bagian dalam penerapan prudential principal bank. Kepatuhan juga berfungsi untuk memonitor dan memastikan bahwa BSB telah memenuhi komitmen-komitmen yang telah disepakati dan dilaporkan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh BI.
Compliance has function to make sure that BSB obey all the rules, regulation and statute, internally as well as externally as part of prudential principal bank implementation. Compliance also has function to monitor and assure that BSB has fulfilled the commitment that has been given and reported due to BI’s time frame.
Customer Due Diligence (CDD) Dalam rangka mendukung usaha untuk mencegah tindak pencucian uang (Anti Money Laundring), BSB telah merevisi kebijakan dan prosedur prinsip
Customer Due Diligence (CDD) Due to support the effort of avoiding the money laundering, BSB has revised the rules and principle procedure about customer
54 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
pengenalan nasabah dan mengembangkan sistem CDD dan mampu mendeteksi transaksi yang mencurigakan dan melaporkannya kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
identification and developed CDD and able to detect the suspicious transaction and report it to Center of report and analysis financial transaction (PPATK).
Fasilitas yang terdapat dalam sistem tersebut diantaranya adalah mengidentifikasi dan penyaringan nasabah, penelusuran transaksi keuangan Bank terhadap nasabah, mendeteksi nasabah yang belum terkinikan datanya, serta identifikasi terhadap transaksi keuangan yang mencurigakan.
The facility in the system among others is identified and screening customer, searches the bank financial transaction towards the customer, detects the customer up date and also identified the suspicious financial transaction.
Pengembangan dari sistem ini merupakan bagian dari penerapan CDD yang diwajibakan oleh BI. Untuk menyebarluaskan program CDD secara lebih efektif ke seluruh cabang, telah dilakukan sosialisasi ke seluruh cabang tentang bagaimana pengaplikasian program CDD tersebut dengan disertai training dan pelatihan kepada unit kerja terkait.
The development of this system is part of CDD implementation compulsory by central bank of Indonesia. To spread CDD program effectively to every branch, the socializations activity has been done throughout all branches on CDD program application in line with training and groundwork to targeted unit.
Auditor Ekstern Independen
Independent External Auditor
Fungsi Audit Ekstern Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik telah efektif, dimana BSB telah memenuhi seluruh aspek yang dipersyaratkan dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP), antara lain Akuntan Publik dan KAP terdaftar di BI, Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk disetujui RUPS melalui Dewan Komisaris.
External Audit Function The audit implementation by public accountant has been done effectively, whereas BSB has completed all requirements aspect in the appointed process for Public Accountant and Accountant Public Office (KAP), such as the public accountant and KAP registered in Central Bank of Indonesia, appointed accountant public & KAP has been approved by share holder’s general meeting through Board of Commissioners.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS, Dewan Komisaris, dengan memperhatikan Rekomendasi Komite Audit dan peraturan perundangan yang berlaku, telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry untuk melakukan audit laporan keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30 Desember
Based on the authority given by share holder’s general meeting, The Board of Commissioners, in regards to Audit Committee recommendation and valid rules of act, has appointed Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Public Accountant to audited bank financial report for book year that ended in December 30, 2009. During 2009, the
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 55
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
2009 . Selama tahun 2009 Kantor Akuntan Publik tersebut tidak memberikan jasa lain kepada Bank selain jasa audit, sehingga tidak terjadi benturan kepentingan dalam pelaksanaan proses audit.
accountant public office not given any services to other bank beside audite service, so there is no collision interest in the audit process.
Penerapan Manajemen Risiko Manajemen risiko yang independen berfungsi memastikan atas penerapan secara berkesinambungan dan konsisten atas kerangka kerja keseluruhan Bank dalam mengelola dan memitigasi atau meminimalisir risiko-risiko yang terjadi di semua lini, serta memastikan pelaporan manajemen risiko kepada Direksi. Manajemen risiko secara berkala dan berkesinambungan terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap jenis maupun besarnya risiko yang dihadapi oleh Bank, rencana tindak lanjut yang tepat dan melaporkan kepada Direksi.
Risk Management Implementation An independent risk management has function to make sure the implementation runs frequently and work frame consistent for bank in manage and minimize all the risk in every unit, and also to make sure the risk management report to Directors. Risk management periodically and in continue to evaluate and fixed to all kind or the dimension of bank risk, the exact follow up plan and reported to Director.
Di sisi penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern, pembangunan kerangka dasar GCG, BSB telah mendapatkan persetujuan dari BI perihal pengisian Direktur Kepatuhan, dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Divisi Manajemen Risiko.
In the risk management implementation, it include intern control system, development of GCG’s frame work, BSB has gain approval from central bank of Indonesia about Compliance Director fulfillness, and when implement their job was helped by Risk Management Division.
56 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TATA KELOLA PERUSAHAAN O Good Corporate Governance
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Laporan keuangan tahunan BSB senantiasa diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik, dimana untuk tahun buku 2009 dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry.
Financial and Non Financial Transparency
Laporan Keuangan maupun Non Keuangan BSB telah disusun dan disajikan dengan tata cara, jenis maupun cakupan yang sesuai, serta telah disampaikan kepada pihak-pihak yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan BI
BSB’s Financial or non financial report has been compiled and presented in etiquette, by type as well as appropriate matter, and also has been announced to other part as BI’s clause
Terkait permasalahan mendasar pada sisi kecukupan modal, pada tahun 2009 pernah terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) namun bersifat minor dan telah dapat segera ditindaklanjuti dengan baik. Pada tahun 2009, BSB optimistis akan dapat melakukan ekspansi pembiayaan dengan baik serta memperhatikan diversifikasi portofolio pembiayaannya berlandaskan azas prudential banking.
In regards to basic problems in capital adequacy ratio, therefore in year 2009 BSB has experience exceed of BMPK but still in minor condition and could be handled very well. In year 2009 BSB optimist could gain good financing expansion and remark diversification financing portfolio based on prudential banking basis.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial & Politik Selama 2009, sebagai bagian dari pelaksanaan GCG, BSB tidak terlibat dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik, namun terdapat pemberian dana untuk kegiatan sosial.
Fund For Social & Politic Activity
Pendapatan Non Halal & Penggunaannya • Nihil
Non Halal Income And The Usage • None
BSB’s yearly financial report has been always edited by accountant public office, whereas for the 2009 year book done in Accountant Public Office Achmad, rasyid, Hisbullah & Jerry.
During 2009, part of GCG’s implementation, BSB not involved in any political activity and did not give donation for political interest, but there was a certain amount of fund for social activity.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 57
Manajemen Risiko dan Kepatuhan Compliance & Risk Management
Aman. "BSB selalu memegang teguh prinsip kehati-hatian dan penerapan manajemen risiko di setiap aspek bisnisnya. BSB bertekad memberikan keamanan dan kenyamanan berbisnis bagi segenap nasabahnya". Safe. “BSB always hold the secure principle and applied risk management in every business aspect. BSB determine to give security and comfortable situation to all their customers.”
58 5 8 | LLAP LAPORAN AP P OR ORA R A N TTAHUNAN A HU NA AH AHU A N BA B BANK A NKK SYA SY SYARIAH Y RIAH BUKOPIN N 20 22009 0 09
MANAJEMEN RESIKO DAN KEPATUHAN O Compliance & Risk Management
Sebuah bank yang sehat dituntut mampu
A healthy bank needs to be able to imple-
mewujudkan sistem manajemen risiko (risk management) yang baik. Bank Syariah Bukopin (BSB) juga ingin mewujudkan hal tersebut. Apalagi manajemen risiko merupakan sesuatu yang harus diterapkan dalam bisnis perbankan agar bank tetap sehat, berkinerja baik, dan mendapat kepercayaan dari stakeholders.
ment a good risk management system. In line with this, Bank Syariah Bukopin (BSB) wishes to implement a risk management system in their business. Moreover, the risk management principles are crucial to be put into practice in the banking business so that banks not only would be healthy, but also achieve good performance and maintain the trust of their stakeholders.
Pada hakikatnya, bank memang wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam surat edaran Bank Indonesia (BI). Pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam setiap pengelolaan bank juga harus selalu sesuai dengan ketentuan, peraturan, dan kebijakan BI serta peraturan lainnya.
Basically, every bank has to implement an effective risk management system that is in line with their goal, business policy, size, business complexity and their ability. The implementation of the risk management system also needs to be based on rules and regulations issued by the Central Bank of Indonesia (BI). The implementation of carefulness principles in bank management has also needed to be in line with other rules and regulations, as well as policies made by the BI and other relevant regulations in the banking sector.
BSB melalui divisi manajemen risiko dan kepatuhan ingin menerapkan prinsip kehatihatian dan manajemen risiko dalam setiap kegiatan usaha secara menyeluruh sehingga dapat mengendalikan tingkat risiko. Tujuannya adalah mendorong terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG) dan budaya efisien setiap individu secara menyeluruh di lingkungan perusahaan dalam rangka meningkatkan daya saing.
In compliance with BI’s rules, BSB, through its risk management division wishes to implement the carefulness principles and risk management system in every business activities in order to control its business risk. BSB’s goal is to enforce the implementation of good corporate governance (GCG) and eff icient culture in every individual all over the company. Later, this practice is expected to increase the competitive advantage of the company.
Dari sisi intern, diharapkan juga dapat dikembangkan nilai-nilai perusahaan agar manajemen risiko dapat menjadi bagian dari perilaku karyawan guna mendorong peningkatan kompetensi dan motivasi berprestasi, yang mendukung peningkatan produktivitas kerja tanpa mengabaikan aspek kepatuhan.
Internally, the company would develop corporate values in which risk management would be a crucial part of employees’ behavior in order to increase their competence and motivation to achieve better. It is also expected to support the betterment of work productivity without ignoring compliance aspect.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 59
MANAJEMEN RESIKO DAN KEPATUHAN O Compliance & Risk Management
Dalam kerangka itulah, Direktorat Manajemen Risiko dan Kepatuhan bersama-sama dengan satuan kerja terkait bertanggung jawab dan berperan serta dalam proses identifikasi, pengukuran & mitigasi risiko, serta pemantauan, pengawasan, dan kepatuhan (compliance) bisnis maupun operasional dan juga know your customer (KYC) di BSB. Dalam penerapannya berhubungan langsung secara intensif dengan BI.
In line with that, the Directorate of Compliance and Risk Management, together with other relevant units will be responsible and contribute to the process of identification, measurement and risk mitigation, monitoring, and supervisory in the business management and operational, as well as know your customer (KYC) in BSB. In the implementation process, the Division will connect directly and intensively with the BI.
Selama 2009, terkait dengan pengelolaan risiko, Divisi Manajemen Risiko memiliki sejumlah program. Program tersebut yaitu 1. Membangun sistem pemeringkatan risiko pembiayaan internal 2. Membuat self assessment untuk penerapan pengelolaan risiko pembiayaan di dalam jumlah nominal tertentu 3. Menerapkan pengelolaan risiko operasional dari seluruh satuan kerja, termasuk cabangcabang secara terpusat 4. Mensosialisasikan pemahaman risiko dari masing-masing satuan kerja terhadap risiko yang ada di satuan kerjanya 5. Membangun sistem penyajian informasi manajemen risiko secara online 6. Mengikutsertakan pejabat dan karyawan dalam program sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR).
According to the report, during 2009 the Risk Management Division has applied several programs. They are: 1. Developing a ranking system for internal financing risk 2. Creating self-assessment for the implementation of risk management in financing (with a certain minimum amount of loan) 3. Implementing centralized operational risk management from every work units, including in the branch offices. 4. Promoting the understanding of risk in every work units, particularly with an emphasize on the possible risks in each units 5. Developing online information on risk management 6. Involving top management and staffs in risk management certification program held by Risk Management Certification Agency.
60 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Sumber Daya Insani
Human Resource Competency
Integritas “BSB terus melakukan peningkatan ,
kualitas dan kompetensi karyawan disamping melakukan harmonisasi sistem kekaryawanan yang terkait dengan pengembangan SDI-nya. Penyesuaian struktur organisasi, menyamakan persepsi, dan meredefinisikan kembali nilainilai perusahaan, menjadi fokus aktifitas BSB paska spin off Juli 2009. BSB yakin, integritas dan profesionalisme SDInya dimulai dari hal itu “. Integrity. "BSB keep on improving the quality and competency of their employees as well as harmonized the staffing system that connected with their human resource development. Adjustment their organization structure, equate the perception and redefine corporate values, has become the focus of BSB's activity after spin off on July 2009. BSB confident, integrity and professionalism of their human resource was start from that thing."
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 61
SUMBER DAYA INSANI O Human Resource Competency
Sumber
Human
daya insani (SDI) merupakan faktor yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan. Demikian juga dengan yang terjadi di Bank Syariah Bukopin (BSB). SDI yang berkualitas tidak hanya menjadikan sebuah organisasi kuat, tapi juga diharapkan akan membawa organisasi pada kemajuan di masa yang akan datang.
resources (HR) is a factor which determines a success of a company or organization. In which also recognized by Bank Syariah Bukopin (BSB). High quality human resources no only construct a strong organization, but also contribute to the success of the business in the future.
Karena peran penting SDI ini, tidak heran jika banyak hal yang sudah dilakukan BSB selama 2009. Pertama, BSB senantiasa menyesuaikan kebutuhan SDI-nya dengan perkembangan dan kebutuhan bisnis. Ini penting karena tidak hanya menyangkut kedinamisan sebuah organisasi, tapi juga berhubungan erat dengan tingkat pelayanan yang bisa diberikan perusahaan kepada para nasabah.
Recognizing the importance of the human resource contribution to the company’s success, BSB carried out several programs to develop the division in 2009. Firstly, BSB continuously develops its human resources in line with the developments and needs of the business. The focus is important not only to the organization, but also strongly related to the level of service provided by the company to the customers.
Tahun 2009 menjadi tahun yang penting bagi BSB. Ada sejumlah langkah harmonisasi sistem kekaryawanan yang dilakukan BSB terkait dengan pengembangan SDI-nya. Dalam hal ini terdapat dua sistem termasuk budaya kerja yang berbeda, yaitu dari Bank Bukopin dan dari eks Bank Persyarikatan Indonesia, sebelum kemudian berubah menjadi BSB. Dengan kondisi yang baru tersebut, tentunya banyak hal yang harus disesuaikan oleh pihak manajemen BSB, termasuk di dalamnya menyesuaikan stuktur organisasi, menyamakan persepsi dan meredefinisikan kembali nilai-nilai perusahaan.
Year 2009 has become a very important year for BSB. Steps of adjusting the employee system have been taken as part of the human resources developments. Two different systems including working ethics adapted from Bank Bukopin and former Bank Persyarikatan Indonesia prior to changing to BSB were applied in the company. With the new condition, a lot matters need to be adjust and taken by the BSB management, including readjusting the structure of organization, redefining corporate values and perception.
Pengembangan Kompetensi SDI
The Development of the Human Resource Competency BSB has carried out various trainings in order to improve the quality and competency of its employees. The trainings were held in both internal and outside the company, depend on the situation. One of the trainings is the Officer Development Programs (ODP), which was held for six months and was managed internally by BSB management, involving teaching staffs from Bank Bukopin and BSB. Other than that,
Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawannya, secara rutin BSB mengadakan pelatihan atau training untuk para karyawannya. Pelatihan tersebut dilakukan di dalam perusahaan dan juga di luar perusahaan. Salah satunya, BSB membuka kelas training bagi peserta Officer Development Program (ODP) selama enam bulan yang dikelola sendiri oleh internal BSB dengan pengajar mayoritas dari Bank Bukopin dan dari
62 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
SUMBER DAYA INSANI O Human Resource Competency
BSB sendiri. Selain itu, ada beberapa pelatihan lainnya yang diikuti oleh karyawan untuk meningkatkan teknikal kompetensinya, seperti Pelatihan Dasar-dasar Pembiayaan yang diikuti oleh para Account Officer dan Relationship Officer, serta training lainnya.
there were also several trainings held to enhance employees’ technical competence such as basic financing training for the Account Officers and Relationship Officers and various other trainings.
Sebagai dasar pengetahuan mengenai perbankan syariah, training wajib diikuti oleh seluruh karyawan, seperti Pendidikan Dasar Perbankan Syariah yang meliputi (1) pedoman dasar dalam bertindak dan bertingkah laku terhadap nasabah serta (2) kejujuran dalam kehidupan sehari-hari—yang diharapkan, karyawan memiliki sikap amanah, apalagi bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan.
To provide basic knowledge about Sharia banking, there are also some compulsory training for employees, such as (1) basic guidance for attitude and behavior in customer service and (2) Honesty in every day life – expecting staffs to have a responsible (amanah) attitude as banking business is all about trust.
Tujuan pelatihan tersebut adalah mengembangkan kompetensi-kompetensi dasar yang harus dimiliki karyawan BSB. Diharapkan, dengan kompetensi dasar yang telah dikembangkan itu, tidak hanya individu (karyawan) bersangkutan yang diuntungkan tapi juga akan berdampak pada pencitraan BSB di masa mendatang.
The trainings aim at developing basic competency for all BSB staffs. Not only the employees, the company in the long run is also expected to be benefitted from these basic competence developments, especially in the image building aspect.
Salah satu program lainnya yang telah dijalankan oleh BSB adalah melakukan proses assessment untuk mengetahui potensi dan kompetensi karyawannya. Melalui proses tersebut, diharapkan seorang karyawan bisa ditempatkan pada posisi dan fungsi yang lebih tepat dalam organisasi yang baru di BSB.
BSB also regularly carries out assessment process to find out about the employees’ potency and competency. Through this process, it is expected that company would be able to assign the employees in the best posts and functions that fits to their qualifications.
Harus diakui, tanpa proses rekrutmen yang tepat, sulit mendapatkan karyawan berkualitas. Untuk itu, BSB pun menempuh sejumlah langkah. Salah satu langkah rekrutmen karyawan yang ditempuh adalah dengan mengikuti Job fair, melalui website BSB dan khusus untuk program ODP ini, BSB sengaja memilih universitas-universitas negeri dan swasta dari beberapa kota besar. Universitas menjadi pilihan karena dari sana diharapkan akan muncul bibit-bibit karyawan dengan kualitas yang baik disertai dengan kompetensi yang mumpuni.
BSB believes high qualified employees can be obtained with the proper recruitment process. Several steps taken by BSB in that matter are by participating in Job Fair, continuously promoting through BSB official company website and BSB have chosen to conduct recruitments at accredited states and private universities in several big cities. University recruitment was taken in consideration that it is the source of high quality and competence employees.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 63
SUMBER DAYA INSANI O Human Resource Competency
Pengembangan kompetensi SDI di BSB tidak akan berjalan dengan baik tanpa pengembangan sistem database karyawan yang baik pula. Pengembangan sistem database yang baik ini dimaksudkan agar proses yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien.
The development of the human resource competency in BSB would not be able to run perfectly without the development of employee’s database system. The company believes that a good database system will lead to a more effective and efficient work process.
Semua langkah yang dilakukan BSB selama 2009 berhasil dengan baik karena memang sistem pengembangan SDI di bank ini melibatkan seluruh karyawan dan tentunya didukung penuh oleh manajemen.
Finally, the human resource development in BSB in 2009 was successful as it involved all staffs with a strong support from the top management, especially in the program motion and socialization.
Komitmen dari pihak manajemen sangat membantu dalam proses buy in karyawan. Tentunya dengan cara pendekatan yang tepat, apa pun yang dilakukan pihak BSB untuk kepentingan organisasi atau perusahaan dan juga untuk kepentingan karyawan di masa mendatang.
The management’s commitment is essential in the process of employee’s buy in, which means that whatever approach taken by the company aims at serving the interest of both organization / company as well as employees in the future.
Strategi SDI Sejalan dengan Strategi Bisnis
Human Resource Strategy in line with Business Strategy BSB management has a strong commitment to make the human resource an important asset for the company. Therefore, the company’s business strategy is closely related to the human resource
Manajemen BSB berkomitmen untuk menjadikan SDI sebagai aset penting organisasi. Karena itu, strategi pengembangan SDI dan organisasi berkaitan erat dengan strategi pengembangan
64 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
SUMBER DAYA INSANI O Human Resource Competency
bisnis. Ada beberapa langkah penting yang dilakukan pihak manajemen BSB agar strategi pengembangan SDI sejalan dengan strategi bisnis yang telah dirancang perusahaan.
development. The bank’s management has developed several important steps in order to put the human resource strategy in line with their business policies as follow:.
Meningkatkan kompetensi karyawan yang ada Ini penting dilakukan mengingat persaingan dengan kompetitor, khususnya di industri perbankan syariah, semakin ketat. Langkah yang ditempuh adalah mengadakan pelatihan (training) yang terstruktur, penugasan khusus, coaching, dan lainnya.
Increasing the staff competency This is important, as considering with the competitors, especially in the syariah banking business, competition is getting tighter. The major steps that have been taken by the company in clude conducting a structured training, giving special assignment, coaching, and other relevant strategies.
Merekrut karyawan sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan Salah satu cara yang dilakukan pihak BSB yaitu merekrut karyawan baru sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan untuk mengisi kebutuhan bisnis, terutama untuk pembukaan cabang baru dan outletoutlet baru.
Recruiting new staffs according to company’s business needs One of the approaches that have been taken by BSB management is recruiting new staffs according to the standard criteria to meet with its business needs, especially for the opening of new branch offices and outlets.
Memperkuat nilai-nilai budaya perusahaan Langkah ini dijalankan agar nilai-nilai tersebut dapat melekat dalam kebiasaan dan proses kerja karyawan, seperti nilai pelayanan, team work, dan kejujuran.
Strengthening corporate values This step was taken so that the values become attached in the employee’s daily routine at works, including about service, team work, and honesty.
Harmonisasi untuk kepentingan bisnis perusahaan Penggabungan karyawan dari Bank Bukopin dan dari eks Bank Persyarikatan Indonesia diharapkan dapat lebih memperkuat bisnis. Karena itu, pihak manajemen BSB terus melakukan proses harmonisasi karyawan, baik dari sisi benefit maupun dari sisi sistem lainnya. Tujuannya agar diperoleh satu sistem yang seragam, yaitu sistem BSB.
Harmonizing for company’s business needs By integrating employees from Bank Bukopin and the former Bank Persyarikatan Indonesia, BSB expects to strengthen its business. Therefore, the management keeps working on har monizing the employment system, both for the benefit and other related systems. The goal is to have a one applied system, which is BSB system.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 65
Teknologi Pengembangan dan Sistem Informasi Development Technology & Information System
Akurat. “Optimalisasi TI mutakhir yang mendukung produk-produk berbasis teknologi sudah menjadi bagian proses bisnis BSB. Keakuratan, kecepatan, dan ketepatan pelayanan merupakan kata kunci bagi BSB agar selalu berada di hati segenap nasabahnya”. Accuracy. “Optimizing a sophisticated information technology that support technology base products in the future, has become the BSB’s business process. The accuracy, speed and service directness is the key words for BSB to be in the heart of their customers.”
66 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TEKNOLOGI PENGEMBANGAN DAN SISTEM INFORMASI O Development Technology & Information System
Pembiayaan pada delapan segmen bisnis, sektor mikro dan pembiayaan pada amal-amal usaha Muhammadiyah menjadi prioritas bisnis selama 2009. Karenanya setiap divisi dituntut dan diharapkan mendukung usaha sehingga bisnis dilakukan dapat berjalan dengan baik.
Financing
in eight business segment, micro sector & Muhammadiyah charity business, are the main business priority in 2009. In order to make the business work well, all division hopefully could support this.
Salah satu divisi yang berperan penting dalam proses pengembangan bisnis Bank Syariah Bukopin (BSB) adalah Divisi Pengembangan Sistem Informasi atau Teknologi Pengembangan Sistem Informasi (TPSI). Secara operasional, divisi ini berusaha mewujudkan teknologi yang paling tepat dan aplikatif untuk digunakan di BSB.
One division that has the most important role in developing Bank Syariah Bukopin (BSB) business is the Information System Development or Technology Development of Information System. This division operationally tries to actualize which technology can be applicable & accurate in BSB.
Teknologi makin terasa penting dengan semakin ketatnya persaingan pada industri perbankan konvensional maupun syariah saat ini. Penerapan dan penggunaan Teknologi Informasi (TI) oleh suatu bank merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam menjalankan bisnisnya.
Technology has become the most important thing due to competitive environment in conventional or sharia banking industry. The practice & application of Information Technology (IT) cannot be separated when running the business.
BSB yang sudah menerapkan penggunaan TI sejak kelahirannya, dituntut lebih baik lagi dalam penerapan dan penggunaan teknologi tinggi terutama sejak dilaksanakannya spin off dengan Unit Usaha Syariah Bank Bukopin pada tanggal 10 Juli 2009 silam. Apalagi berkaitan dengan rencana produk produk BSB saat ini maupun di masa yang akan datang yang berbasis teknologi.
Since established, BSB has already implemented IT and it raised the demand to make the most of it, especially since spin off process from Islamic Business Unit of Bank Bukopin on 10th of July 2009. This also has to do with all BSB’s products in the future, which mostly have IT basic.
Di 2009, pencapaian penting yang dicapai adalah selesainya pembangunan dan bisa digunakannya Ruang Data Center di Lantai 3 Gedung Kantor Pusat BSB. Penyelesaian ini juga berarti dapat dilaksanakannya set up dan konfigurasi server dan peralatan komunikasi data di ruang Data Center tersebut.
The important achievement of BSB in 2009 is the surcease of construction and data center room in 3rd floor of BSB’s head office . The surcease also means that the set up of data communication equipment and server configuration could run smoothly.
Selain data center, divisi TPSI juga berhasil menuntaskan proses spin off Unit Usaha Syariah Bank Bukopin ke BSB. Proses spin off didukung
Besides data center, TPSI has also helped finish the spin off process from Islamic Business Unit of Bank Bukopin to BSB. Spin off process which
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 67
TEKNOLOGI PENGEMBANGAN DAN SISTEM INFORMASI O Development Technology & Information System
oleh TI sehingga diharapkan hasilnya juga memuaskan. Keberhasilan target yang dicapai sehingga tepat waktu tentu tidak lepas dari dukungan penuh Dewan Komisaris dan Direksi BSB terhadap pengembangan TI yang kami lakukan terutama dalam rangka proses pemisahan tersebut.
supported by IT hopefully could satisfy the result. This achievement was successful and right on time because of full support from Board of Commissioners and Board of Directors of BSB, who concern about the IT development in the spin off process.
Beberapa langkah penting lainnya juga dilakukan selama 2009 dengan basis TI yang handal. Salah satunya adalah pengembangan dan penyempurnaan SyB-Info untuk kebutuhan reporting. Melalui langkah ini diharapkan proses reporting baik internal maupun eksternal dapat dilakukan melalui sebuah sistem yang handal sehingga lebih efektif dan efisien dalam setiap prosesnya.
The important steps that has been done in 2009, was also supported by IT. One of the important steps is the development and perfection of SyB-Info for reporting need. Hopefully this step could make reporting process, internally or externally, could be more effective and efficient.
Persaingan yang ketat di industri perbankan khususnya perbankan syariah memang membuat BSB harus siap berbenah dan mengembangkan diri terus menerus. Apalagi saat ini nasabah sudah semakin cerdas memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
The competitive environment especially in Sharia banking, has push BSB to settled up and developed themselves. Nowadays, customers have gotten smart in choosing their needs and wants.
BSB sendiri berusaha memfasilitasi semua kebutuhan nasabah tersebut dengan memperkuat sistem TI-nya. Penggunaan E-Banking yang meliputi ATM, Payment via ATM, SMS Banking sudah bisa dilakukan di lingkungan BSB. Selain itu pemanfaatan fasilitas email yang saat sudah menjadi suatu kebutuhan komunikasi juga telah selesai prosesnya. Sehingga setiap karyawan sudah memiliki email dengan alamat @syariahbukopin.co.id.
BSB has tried to facilitate the needs of their clients by empowering the IT system. The use of E-Banking such as ATM, Payment via ATM, SMS Banking has already applicable in BSB. Aside of that, email address facility as the needs in communication, have already finished. So every employee has their email address with @syariahbukopin.co.id.
Teknologi Pengembangan dan Sistem Informasi juga dilakukan di sisi operasional lainnya. Beberapa diantaranya adalah :
Development Technology & Information System has also implemented in other operational, such as:
Pengembangan transaksi H2H PLN dan Telkom di core system BSB. Pelaksanaan set up dan konfigurasi
68 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Transaction development in H2H PLN & Telkom in core system BSB Set up implementation & network security
TEKNOLOGI PENGEMBANGAN DAN SISTEM INFORMASI O Development Technology & Information System
perangkat network security (firewall) dan pembangunan web Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan. Dilakukannya set up dan konfigurasi komputer back up core system BSB IBM AS400-740. Untuk mendukung keamanan dan terbebasnya BSB dari keluar masuknya uang haram (money laundering), teknologi informasi juga digunakan untuk menduku penerapan know your customer (KYC) di lingkungan BSB.
configuration software (firewall) & web development of Compliance & Risk Management Division. Doing computer configuration & set up of core systems back up of IBM AS400-740 for BSB To support security from money laundering, information technology also implemented in “know your customer” (KYC) in BSB environment.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 69
Dukungan Divisi D i v i s i o n s S u p p o r t i ng g
Solidaritas. “Pencapaian dan pertumbuhan bisnis yang signifikan adalah kesuksesan bagi segenap jajaran di BSB. Keberhasilan tersebut lahir dari kerja sama tim yang solid”. Solidity. “Achievement and the significant business growth is the key success of all BSB’s member. That success come from solid teamwork”.
70 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
DUKUNGAN DIVISI O Divisions Supporting
Pelayanan Sebagai institusi bisnis yang memberikan pelayanan berupa jasa dan layanan perbankan, keberadaan divisi pelayanan tidak kalah penting dalam menunjang kelancaran operasional Bank Syariah Bukopin (BSB). Visi pelayanan BSB adalah menjadi mitra kerja yang dapat diandalkan untuk memberikan nilai tambah pelayanan bagi nasabah internal maupun eksternal dan meningkatkan sumber dana masyarakat.
Services As a business institution that provides services and banking services, the services division plays an important role in supporting the smoothness of Bank Syariah Bukopin (BSB) operation. The services vision of BSB is a partner who can be relied upon to provide value added services to internal and external customers and increase public funding sources
Dengan telah bergabungnya unit usaha syariah (UUS) Bank Bukopin ke dalam BSB sejak 10 Juli 2009, maka pelayanan BSB fokus kepada pelayanan mempertahankan service level agreement (SLA) minimal sama dengan UUS Bank Bukopin. Beberapa hal yang telah dilakukan di bidang pelayanan selama 2009, antara lain:
With the inclusion of Islamic Business Unit of Bank Bukopin to the BSB since July 10, 2009, then, BSB's services focus on maintaining service level agreement (SLA) at least equal to Islamic Business Unit of Bank Bukopin. Here are some things that have been done during 2009 :
1. Menerapkan budaya pelayanan 2. Menyempurnakan berbagai ketentuan intern perusahaan yang berkaitan dengan pelayanan dan operasional 3. Meningkatkan service level agreement (SLA) untuk customer service dan teller 4. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah internal dan eksternal 5. Membuat program complain tracking system (CTS) 6. Membuat program zero defect service
1. Implement services culture 2. Improving the company’s internal regulations relating to service and operational 3. Improving service level agreement (SLA) for customer service and teller. 4. Improve customer service to internal and external 5. Complain program tracking system (CTS)
Praktiknya, berbagai upaya konkret tersebut senantiasa dijalankan dan diimplementasikan dengan komitmen kuat untuk memberikan yang terbaik kepada semua pihak, baik di lingkungan internal BSB maupun eksternal (pihak luar). Bersyukur, komitmen itu akhirnya membuahkan apresiasi positif yang sangat membanggakan. Sejumlah penghargaan di bidang pelayanan berhasil diraih BSB sepanjang 2009.
In practice, the various concrete efforts mentioned above have always been implemented with a strong commitment to deliver the best to all parties, both in the internal environment of BSB and external. The commitment resulted in an encouraging and positive appreciation. BSB was honored several awards in the field of services in 2009
Jaringan Distribusi Untuk mendukung proses bisnis perusahaan, BSB telah melakukan berbagai upaya dan langkah
Distribution Channel To support company business process, BSB has done every effort and concrete step for
6.
Making zero defect program service
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 71
DUKUNGAN DIVISI O Divisions Supporting
konkret di bidang jaringan dan distribusi sepanjang 2009. Sejumlah langkah tersebut tentu selaras dengan visi dan misi, orientasi bisnis BSB serta terintegrasi dengan berbagai unit kerja yang ada di bank ini. Berikut hal-hal yang telah dilakukan selama 2009 : Menambah dan meningkatkan kualitas SDI di jaringan dan distribusi; Menempatkan petugas ATM di Bank Bukopin (Jalan S. Parman); Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, yaitu kerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pembayaran rekening PLN. BSB juga bekerja sama dengan Telkom untuk pembayaran rekening telepon. Dengan demikian, untuk pembayaran rekening PLN dan Telkom, BSB sudah tidak lagi berinduk ke Bank Bukopin. Memperbaiki sarana dan prasarana kantor; Membuat standardisasi untuk gedung BSB.
networking and distribution over 2009. Those steps are in line with vision and mission, BSB’s business orientations and also integrated with every unit in this bank. Below was everything that have been done:
Support Pembiayaan Guna mengakselerasi proses assessment baik teknis maupun nonteknis di bidang pembiayaan, BSB membentuk satu unit kerja yang disebut Support Pembiayaan. Dalam praktiknya, unit kerja ini bertugas memberikan dukungan dan bantuan kepada unit kerja pembiayaan. Namun demikian, dalam prosesnya, unit kerja ini juga bekerja sama dengan unit-unit kerja lain yang mendukung proses bisnis pembiayaan. Secara garis besar, ada sejumlah hal dan langkah yang telah diimplementasikan di Support Pembiayaan sepanjang 2009. Berikut ini langkah-langkah tersebut:
Financing Support To accelerate assessment process, technical or non technical in financing unit, BSB has create one business unit which called Financing Support. In practice, this business unit has to support and help financing business unit. However, in the process, this business unit also works hand in hand with other business units that support financing business process. In general, there were numbers of things and steps that already implemented in financing support in the year 2009. Below are the steps:
Mengikutsertakan staf pada pelatihanpelatihan yang relevan dengan tugasnya; Menyempurnakan SLA Menyeragamkan form analisis yuridis dan akad pembiayaan Mengembangkan sistem pelaporan, baik untuk intern maupun ekstern, yang datanya dapat langsung diakses secara sistem dari mesin AS 400
72 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Increase and enhance human resources in networking and distributions. Put through ATM’s officers in Bukopin Bank (Jalan S. Parman) In cooperation with third party, for electricity payment. This is cooperation between State Electricity Company (PLN). BSB also doing cooperation with Telkom for telephone bills payment. This is to state that electricity and telephone payment was no longer with Bank Bukopin. Restore office infrastructure. Create BSB’s building standarizations.
Engage staff to relevant training for their jobs. SLA perfections Syncronize yuridis analysis form and financing agreement. Develop report system, for internal or external use, which could access the data from AS 400 engine
DUKUNGAN DIVISI O Divisions Supporting
Sekretaris Perusahaan Sekretariat perusahaan merupakan pintu gerbang bagi pihak eksternal yang hendak berhubungan dengan perusahaan. Dalam praktiknya, Sekretaris Perusahaan menjadi mediator dalam membangun relationship, baik dengan pihak eksternal (stakeholders) maupun internal (antardivisi).
Corporate Secretary Corporate Secretary is the gate for external connection with the company. In practice, Corporate Secretary is the mediator in building relationship with external (stakeholder) as well as internal (within the units).
Selama 2009, BSB melalui Sekretaris Perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tugas utama maupun membantu kelancaran divisi lain, antara lain dengan diluncurkannya website BSB yaitu, www.syariahbukopin. co.id. Website ini dihadirkan sebagai media komunikasi dan wadah penyedia berbagai informasi tentang BSB. Selain itu, website tersebut juga digunakan sebagai sarana pendukung promosi Perseroan. Melalui website ini, pesan dan informasi bisnis juga dapat disampaikan dan up to date.
During 2009, BSB through Corporate Secretary division, has done several activities connected with main job or help the continuity other division, among others is launch the BSB’s website, www.syariahbukopin.co.id. This website was launched to become communication media and information tools for BSB. Aside of that, this website could be used for association’s promotional support. Through this website, message and business information can be deliver and up to date.
Selain itu, pada 2009, BSB melalui Sekretaris Perusahaan juga telah menghadirkan majalah internal dengan nama BSBNews. Tujuan penerbitan BSBNews adalah agar seluruh karyawan BSB mengetahui kegiatan yang ada di BSB, dalam hal ini perkembangan dan informasi yang up to date tentang BSB.
In the year 2009, BSB through Corporate Secretary have also deliver internal magazine with the title of BSBNews. The purpose of publishing BSBNews was to make all staff of BSB aware about all BSB’s activity, in regard to development and up to date information in BSB.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 73
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Peduli. “Makna kesuksesan salah satunya ditandai dengan lahirnya spirit kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. BSB mengejawantahkan semangat itu melalui momenmomen berbagi kasih dengan sesama". Concern. “Successful meaning marked by togetherness spirit and their concern to the environment. BSB applied that spirit through affection moment with others.”
74 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN O Corporate Social Responsibility
Bank syariah
Sharia banks
tidak semata-mata berfungsi dan berorientasi bisnis (business oriented). Akan tetapi, ada fungsi sosial yang harus dijalankannya. Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah juga menegaskan peran sosial kemasyarakatan tersebut. Bahkan, Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 6/24/ PBI/2004 menyebutkan, bank syariah merupakan lembaga yang menerima dana sosial secara ziswaf dan menyalurkannya atas nama bank atau lembaga amil yang ditunjuk pemerintah.
are not only have business function & orientation. It also have to have social function as pronounced in Law No 21/ 2008 that stated about social responsibility in the society. Central Bank of Indonesia’s Regulation (PBI) No. 6/24/PBI/2004 stated that sharia banks are the institution in which accept social fund in ziswaf and donate it on behalf of the bank to amil institution stated by government.
Dana-dana sosial seperti itu memang seharusnya disalurkan kepada yang berhak (mustahiq). Sedangkan, dana sosial di luar zakat dapat diberikan untuk membantu korban bencana alam, membangun sarana ibadah, berkurban, membantu pembangunan sarana umum untuk masyarakat (community building), dan lain-lain.
All that social funds have to be donated to people who deserve it (mustahiq). As for other social funds beside alms, could be donated to cataclysm victims, build worship places, scapegoats, build community & public services, etc.
Upaya tersebut dilakukan Bank Syariah Bukopin (BSB) dengan berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan. Berikut ini wujud konkret tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan BSB selama 2009.
Bank Syariah Bukopin (BSB) has participated in several social activities. Herewith are some of the Corporate Social Responsibility programs that already done during year 2009.
6 Maret 2009 Melalui Lembaga Zakat Nasional (Laznas), BSB menyalurkan dana kepada binaan BSB Cabang Surabaya. Pada kesempatan yang sama, BSB mengadakan acara “iB Berbagi, iB Untuk Semua” bersama dengan Bank Indonesia Surabaya.
March 6th, 2009 BSB through National Alms Institution (Laznas) has donated their fund to their member of the upbringing society of BSB, Surabaya branch. At the same time BSB also handle the event of “iB Share, iB For All” in cooperation with Central Bank of Indonesia, Surabaya branch.
29 Juli 2009 Memberikan donasi untuk membantu pembangunan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin di Perumahan Villa Bintaro Indah, Jombang, Ciputat, Tangerang.
July 29th, 2009 Give the donation to help build Pondok Pesantren Al-Mukhlisin at Perumahan Villa Bintaro Indah, Jombang, Ciputat, Tangerang.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 75
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN O Corporate Social Responsibility
29 Juli 2009 Memberikan bantuan dana untuk merenovasi Masjid Nurul Muhajirin Perumahan Ciledug Indah I Pedurenan, Tangerang. Menyalurkan dana untuk mendukung acara Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diadakan Majelis Ratib di Kebon Nanas Selatan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Membantu Panitia Pelaksana Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-64 di RW 16, Vila Nusa Indah, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
July 29th, 2009 Give the donation to renovate Nurul Muhajirin Mosque at Perumahan Ciledug Indah I Pedurenan, Tangerang. Give the donation to support the event Isra Mi’raj of prophet Muhammad SAW that was held at Majelis Ratib in Kebon Nanas Selatan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, East Jakarta. Support the commitee of the 64th Indonesian Independence Day celebration in RW 16, Vila Nusa Indah, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
14 Agustus 2009 Dalam rangka memperingati HUT RI ke-64 pada 2009, BSB memberikan sejumlah dana kepada panitia pelaksana sekaligus pengurus RW 005 Kelurahan Paseban, Salemba, Jakarta Pusat (wilayah Kantor Pusat BSB).
August 14th, 2009 In conjuction with the 64th of Indonesian Independence Day celebration, Bukopin Sharia Bank give the fund to the commitee and the caretaker of RW 005 Kelurahan Paseban, Salemba, Central Jakarta (BSB Head Office area).
17 September 2009 Dalam rangka mengisi kegiatan di Bulan Ramadhan, BSB berkesempatan memberikan sejumlah dana (bantuan) kepada Yayasan Masjid Al-Murthado, Yayasan Labala Lewajor, Yayasan Muamalat Indonesia, Yayasan Raudhatul Hasanah, Yayasan Panti Asuhan Marhamah, Yayasan Panti Asuhan Al Hamid, Yayasan Tuna Netra FPSB, dan Yayasan Yamali
September 17th, 2009 During the holy month of Ramadhan, BSB took the opportunity to share with others, by giving donation to among others the Mosque AlMuthado Foundation, Labala Lewajor Foundation, Muamalat Indonesia Foundation, Raudhatul Hasanah Foundation, Marhamah Orphanage Foundation, Al Hamid Orpahange Foundation, FPSB Foundation for Blind, and Yamali Foundation.
76 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN O Corporate Social Responsibility
2 November 2009 Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) atau Milad ke-1 (pertama), BSB menggelar donor darah Kegiatan ini dilakukan di Kantor Pusat BSB. Hasil donor darah ini diberikan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kramat, Jakarta Pusat.
November 2nd, 2009 In order to celebrate The 1st Anniversary or The 1st Milad, BSB had organized blood donation program. This activity held on BSB's Head Office. The blood donation was sent to the Indonesian Red Cross (PMI) in Kramat Branch, Central Jakarta.
11 November 2009 BSB memberikan sumbangan berupa barang pokok untuk korban gempa bumi di Sumatera Barat (Sumbar). Bantuan itu diterima korban gempa di Desa Batu Basa Lubuk Basuang, Agam, Sumbar.
November 11st, 2009 BSB give the donation to West Sumatra’s earthquake victims. The donation was accepted by the victim from Batu Basa Lubuk Basuang village, Agam, West Sumatra.
9 Desember 2009 Pada perayaan Milad (ulang tahun) ke -1, BSB memberikan santunan kepada 150 anak yatim piatu dari enam yayasan yaitu Yayasan, yaitu Yayasan Insan Madani, Yayasan Sa’adatudDaarain, Yayasan RISBA, Yayasan Ar’rahma, Yayasan Raudhatul Hasanah, dan Yayasan Al Murtadho’.
December 9th , 2009 On The 1st Milad (anniversary), BSB gived donation to 150 orphans from six foundations, which are Insan Mandiri Foundation, Sa’adatud-Daarain Foundation, RISBA Foundation, Ar’rahma Foundation, Raudhatul Hasanah Foundation, and Al Murthado Foundation.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 77
Pejabat Eksekutif Executive Functionary
Evi Yulia Kurniawati Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Bank Syariah Bukopin dan bergabung di Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Corporate Secretary of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Bukopin Syariah since 2009. Hendriawan Menjabat sebagai Kepala Divisi Bisnis Bank Syariah Bukopin dan bergabung di Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Bukopin Syariah since 2009 Heru Haryanto Menjabat sebagai Kepala Divisi Restrukturisasi & Penyelesaian Pembiayaan (Kredit) Bank Syariah Bukopin dan berbagung di Bank Syariah Bukopin sejak 2002. Act as Head of Restructurisation and Financing Settlement (Credit) of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2002. Johny Darani Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi Bank Syariah Bukopin dan bergabung di Bank Syariah Bukopin sejak 2005. Act as Head of Operational Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2005. Raymound Syahril Menjabat sebagai Kepala Divisi Support Pembiayaan Bank Syariah Bukopin dan bergabung di Bank Syariah Bukopin sejak 2005. Act as Head of Financing Support Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2005 Ibnu Sakti HS Menjabat sebagai Kepala SKAI Bank Syariah Bukopin dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2002. Act as Head of SKAI of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2002.
Mirza W. Hasan Menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi & Pengembangan Informasi Bank Syariah Bukopin dan bergabung di Bank Syariah Bukopin sejak 2006. Act as Head of Information Technology & Development Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2006. Noor Cholis Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan dan Supervisi Bisnis Cabang Bank Syariah Bukopin dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Development and Business Supervision Bank Syariah Bukopin Branch and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Ade Chandra Menjabat sebagai Kepala Divisi Pelayanan Bank Syariah Bukopin dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Service Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Suwido Menjabat sebagai Kepala Divisi Jaringan dan Distribusi Bank Syariah Bukopin dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 1990. Act as Head of Distribution and Channeling Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 1990. Tawakal Alaihi Menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Bank Syariah Bukopin dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Risk Management Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Rismarini Menjabat sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Insani & Diklat Bank Syariah Bukopin dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2008. Act as Head of Training and Human Resource Division of Bank Syariah Bukopin and join with Bank Syariah Bukopin since 2008.
78 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Puji Lestari Menjabat sebagai Pimpinan Cabang Samarinda dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Samarinda Branch and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Trisna Surjatri Menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya Diponegoro dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Surabaya Diponegoro Branch and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Ersyam Fansuri Menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya Darmo dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Surabaya Darmo Branch and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Aswad Irianto Menjabat sebagai Pimpinan Cabang Medan dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Medan Branch and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Arief Gunawan Menjabat sebagai Pimpinan Cabang Melawai, Jakarta Selatan, dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Melawai Branch, South Jakarta, and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Amri HS Menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bukittinggi dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Bukittinggi Branch and join with Bank Syariah Bukopin since 2009. Suroso Menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bandung dan bergabung dengan Bank Syariah Bukopin sejak 2009. Act as Head of Bandung Branch and join with Bank Syariah Bukopin since 2009.
Produk & Layanan P ro d u c t & S e rvii ces
Produk Dana Funding Product Tabungan iB SiAga Tabungan iB Rencana Tabungan iB SiAga Bisnis Tabungan iB Haji Giro iB Deposito iB
Produk Pembiayaan Financing Product iB Jual Beli (Murabahah) iB Pemilikan Mobil iB Pemilikan Rumah iB Bagi Hasil (Musyarakah) iB Bagi Hasil (Mudharabah) iB Investasi Terikat (Mudharabah Muqoyyadah) K3A Pola Syariah KKPA-Relending Syariah iB Pinjaman (Qordh) iB Perjalanan Haji iB Jaminan Tunai
Layanan Services Kartu ATM SiAga Syariah SiAga Visa Electron Syariah SMS Banking Syariah Bukopin Internet Banking Syariah Bukopin Phone Banking 14005 Save Deposit Box (SDB) iB Transfer Pembayaran Payment Point Public Services Kliring Bank Garansi RTGS (Real Time Gross Seatlement) SKBDN iB (L/C Lokal) Cash Management
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 79
Jaringan Kantor Office Channeling Kantor pusat Jl Salemba Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 2300912 (Hunting) Fax. (021) 3148401
Surabaya – Darmo Jl. Raya Darmo No.136 Surabaya 60241 Telp. (031)5636485, 5636488, 5678230 Fax. (031)5681274
Kantor Cabang Jakarta – Melawai Jl. Melawai raya No. 5 Jakarta Selatan 12160 Telp.(021) 2700072 Fax. (021) 2702293, 2702292
Samarinda Jl. Diponegoro No. 40 Telp. (0541)732320 Fax. (0541)732731
Bandung Jl. RE Martadinata No. 142 Bandung 40113 Telp. (022)7213373 Fax.(022)7213380 Surabaya - Diponegoro Jl. Diponegoro No. 235 Telp. (031) 5679640 Fax. (031)5679644
Bukit Tinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No. 16 Bukittinggi 26111 Telp. (0752) 627420 Fax. (0752) 627421 Medan Jl. S. Parman No. 77 , medan Telp. (061) 4523577 Fax. (061) 4523677
Kantor Pembantu Jakarta – Kramatjati Kokan Anggatra PP 6 A-1 Jl. Raya Bogor, Kramat Jati Jakarta Timur Telp. (021) 80877075 Fax. (021) 8093224 Payakumbuh Jl. Jend. Sudirman No. 14A Payakumbuh 262611 Telp. (0752) 90844, 90845 Fax. (0752) 90847 Padang UPI-YTPK Jl. Raya Lubuk Regalung Telp. (0751)777610 Fax. (0751)777610 Tenggarong Jl. Maduningrat, kampung melayu Tenggarong Kalimatan Timur Telp. (0541)662116 Fax. (0541)662116
80 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Kantor layanan Syariah Capem Bulog II Kuningan Timur Blok M II No.5 Jakarta Selatan 12950 Telp : (021) 5204262, 5204266, 5204285 Fax : (021) 5204265 Capem Kebayoran Baru Jl. Rs. Fatmawati No. 7 Kebayoran baru Jakarta Selatan 12140 Telp : (021) 7245577 Fax : (021) 7398600 Capem Pulogadung Trade Centre Ruko No 10 Blok A 11 Gedung PTC Jl. Raya Bekasi Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung (JIEP) Jakarta Timur 13260 Telp : (021) 46800017 Fax : (021) 46800201 Capem Kebayoran Lama Jl. Raya Kebayoran Lama No 10 Jakarta Selatan 12220 Telp : (021) 7393737 Fax : (021)2700578 Capem Tanjung Periok Jl. Enggano No. 28 Tanjung Periok Jakarta Utara 14310 Telp : (021) 4301915 Fax : (021) 4301917 Capem Pondok Gede Plaza Pondok Gede Ruko Blok H No. 8 Jl. Raya Pondok Gede Jatiwaringin Bekasi 17411 Telp : (021) 84990257 Fax : (021) 84995890
Capem Oil Centre Thamrin Gedung Oil Centre Jl. Thamrin Kav. 55 Jakarta 10350 Telp : (021) 31900612 Fax : (021) 31902356
Capem Pondok Indah Plaza V Pondok Indah Kav A-11 Jl. Marga Guna Raya Pondok Indah, Jakarta Telp : (021) 7396863 Fax : (021) 7396882
Capem Graha Telkom Jl Putri Hijau No 1 Medan Telp : (061) 4530412, 4524777 Fax : (061) 4530352
Capem ABDA Gedung ABDA Jl. Jend. Sudirman Kav 59 No 77 Lt GF No. GF-D Blok A Senayan Kebayoran Baru Jakarta Sealatan Fax : (021) 51401082 Telp : (021) 51401083
Capem Depok Jl. Margonda Raya no. 224 C Kel. Kemiri Muka, Kec Beji, Depok Telp : (021) 7761145 Fax : (021) 7760809
Cabang Padang Jl. Jendral Sudirman No 4 Padang 25113 (0751) 31821, 31825, 31826 Fax : (0751) 32073
Kantor Pusat Operasional (KPO) Bank Bukopin Jl. MT. Haryono kav. 50-51 Jakarta Selatan Telp : (021) 7988266 fax : (021) 7980625 Capem Depkop Jl. HR. Rasuna Said Kav 3-5 Kuningan, Jakarta Selatan Telp : (021) 5257903 Fax : (021) 5221579 Capem Bintaro Jl. Bintaro Utara III A Pondok Aren, Tangerang Telp : (021) 7375174, 7375176, 7375179 Fax : (021) 7375537 Capem S. Parman Jl. S Parman Kav 80 Slipi Jakarta Barat Telp : (021) 5604307 Fax : (021) 566957735 Capem Gunung Sahari Jl Gunung Sahari Raya No 86 C Jakarta Pusat Telp : (021) 4214755 Fax : (021) 4257791
Cabang Surabaya Gubeng Jl. Raya Gubeng 11, Surabaya 60281 Telp : (031) 5013270 Fax : (031) 5013269 Capem Mojokerto Jl. Jaya Negara No. 17 Kav 2 Komp. Puri Mojopahit Mojokerto 61231 Telp : (0321) 329331, 329332 Fax : (031) 329330 Capem Gresik Multi Sarana Plaza Blok A No 4 Jl. Gubernur Suryo, Gresik 61118 (031) 3985571 Fax : (031) 3981562 Capem Sidoarjo Jl. A Yani No 27, Sidoarjo 61212 Telp : (031) 8921091, 8921092 Fax : (031) 8921871
Cabang Medan Jl. Gajah Mada No 23 B Medan 20153 Telp : (061) 4152445, 4529266 Fax : (061) 4529228 Capem AR Hakim Jl. Arif Rahman Hakim No 92 B (061) 7356447 Fax : (061) 7346463
Capem M Yamin Jl Prof M Yamin No 129 Padang (0751) 39695, 38382 Fax : (0751) 22544
Cabang Utama Bandung Jl. Asia Afrika No 121 Telp : (022)4234569 Fax : (022) Capem Buah Batu Jl Buah Batu No. 231-A Bandung 40264 (022) 7317421, 7323190 Fax : (022) 739090440 Capem Caringin Jl. Sukarno Hatta No 234 Pasar Induk Caringin Kav A 1, 3-4 Bandung 40286 Telp : (022) 5413600 Fax : (022) 5413800 Capem Setia Budi No. 170 B Telp : (022)2034777 Fax : (022)2033966 Capem Antapani Jl. Terusan Jakarta No 53 Blok Q Borma Bandung (022) 7209006, 7206769 Fax (022) 7205943
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 81
Halaman ini sengaja dikosongkan
82 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Financial Statement with Independent Auditor’s Report years ended December 31stt, 2009 and 2008
PT Bank Syariah Bukopin
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 83
No: 17/ARHJ-JR/NA-BSB/GA/II.2010
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor Report
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT. BANK SYARIAH BUKOPIN
The Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors PT. BANK SYARIAH BUKOPIN
Kami telah mengaudit neraca PT. Bank Syariah Bukopin ("Bank") per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas untuk tahun yan berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We audited the balance sheet of PT. Bank Syariah Bukopin (“Bank”) as per December 31 st, 2009 and 2008, income statement, change of equity report, and cash flow statement for the year ended as per the said date. Financial statement is the responsibility of the Bank management. We are only responsible for the opinion statement on the financial statement based on the audit we have conducted.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan secara keseluruhan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We performed the audit according to the auditing standards as stipulated by the Indonesian Public Accountant Institution. The said standards require us to plan and perform audit as to obtain appropriate belief that the financial statement is free from any material presentation error. An audit shall include reviews, based on examination, evidences supporting the totals and disclosure in the entire financial statement. Audit shall also include the evaluation of the applied accounting principles and significant estimation made by the management, as well as the evaluation on the preparation of financial statement as a whole. We believe that our audit will provide an adequate base to put forward opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank Syariah Bukopin tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the financial statement’ we have described above, provides, in terms of all material cases, the financial position of Bank Syariah Bukopin properly as per December 31st 2009 and 2008, such as operating income, equity change and cash flow for the year ended on the said date, in accordance with to the accounting principles generally applied in Indonesia.
Catatan 35 atas laporan keuangan berisi pengungkapan mengenai kelangsungan usaha Bank serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat manajemen Bank untuk mengantisipasi kelangsungan usaha tersebut. Laporan keuangan tersebut mencakup kelangsungan usaha sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
Note of 35 on the financial report contains the disclosure of the continual Bank business performance and the measures taken as well as the plan made by the Bank management to anticipate the said business performance. The said financial report shall include the business performance in so far as it may be predicted and determined. February 15th, 2010
15 Februari 2010 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry
Drs. J. Anwar Hasan, CPA Ak Partner NIAP: 99.1.0628
Jl. Kepu Barat 90-91 AB, Kemayoran - Jakarta Pusat 84 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Neraca 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan giro pada bank lain sebesar Rp. 2.759.962.765 dan Rp. 3.091.752.235 tahun 2009 dan 2008 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang murabahah - setelah dikurangi penyisihan penghapusan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 15.436.709.908 dan Rp. 798.597.114 Kredit yang diberikan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 474.676.076 dan Rp. 965.163.899 Pendapatan yang masih akan diterima Pajak dibayar dimuka dan uang Muka Beban dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 16.912.269.085 dan Rp. 7.954.404.539 Aset lain-lain Jumlah aset
PT. Bank Syariah Bukopin Balance Sheet For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) Catatan (Notes)
2009
2008
2a,3 2d,4 2b,2e,5
19.360.342.425 284.897.925.889
2.216.375.200 36.838.139.812
272.822.245.912 414.067.828
305.960.760.826 122.710.436
2c,2h,2i,6
1.260.897.048.542
79.061.114.297
2c,2f,7 8 2t,9 2k,10 2n,17d
2.975.101.078 7.388.328.324 1.440.534.507 17.059.760.737 29.751.920.307
84.568.150.589 933.770.432 146.210.707 6.005.850.109 33.610.950.958
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2j,11 2l,12
37.422.450.919 2.559.493.279 40.517.906.769 54.031.494.089 1.974.947.633.237 606.055.020.734
Assets Cash Placement in Bank Indonesia Current account in other banks after deducted with provision for current accounts with other banks write-off amounting Rp. 2.759.962.765 and Rp. 3,091,752,235 year 2009 and 2008 Related parties Third parties Receivables murabahah - after deducted by provision write-off year 2009 and 2008 each respectively Rp. 15.436.709.908 and Rp. 798.597.114 Credit Financing - after provision deduction write-off year 2009 and 2008 each respectively Rp. 474.676.076 and Rp. 965.163.899 Receivable income Prepaid taxes and payment Prepaid expenses Deferred assets taxes Fixed asset - provision deducted depreciation year 2009 and 2008 each respectively Rp. 16.912.269.085 and Rp. 7.954.404.539 Other assets Total assets
The above financial statements notes is an unseparable parts from the whole financial statements.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 1
PT. Bank Syariah Bukopin Neraca 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) Catatan Kewajiban dan ekuitas Simpanan Giro wadiah Giro umum Pihak terkait Pihak ketiga Tabungan Tabungan wadiah Pihak terkait Pihak ketiga Tabungan mudharabah Pihak ketiga Tabungan umum Deposito mudharabah Pihak terkait Pihak ketiga Deposito umum Pihak ketiga Kewajiban Kewajiban segera lainnya Pajak yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Penempatan dari bank lain Beban yang masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi Kewajiban imbalan kerja
PT. Bank Syariah Bukopin Balance Sheet For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2009 (Note) 2n,2o 13
2008
98.456.695.721
2.726.013.229
3.223.032
3.377.048.978 4.898.802.880
1.273.509.644 143.991.568.398
399.043.078 2.924.032.176
27.794.349.597 73.105.444
4.234.370.026
650.306.204 999.612.608.462
1.954.351.204 94.821.544.522
-
79.342.356.507
Obligations and equity Deposits Wadiah current accounts General current accounts Related parties Third parties Saving deposits Wadiah saving deposits Related parties Third parties Mudharabah saving deposits Third parties General saving deposits Mudharabah time deposits Related parties Third parties General time deposits Third Parties
6.855.816.354 1.558.883.929 55.499.849.594 415.390.009.697 7.073.481.874 28.753.384.415 50.000.000.000 4.629.607.000
529.821.024 1.212.283.804 57.599.849.594 178.100.000.000 6.385.961.032 31.077.327.764 3.971.982.000
Obligations Other liabilities Payable taxes Funds borrowings Placement with other banks Payable expenses Other obligations Subordinated funds Benefits obligation
1.841.616.399.365 473.554.787.819
Total obligations
14
15
2m,16 2t,17 18 19 20 2q,21 22 2s,23
Jumlah kewajiban
Equity Stock capital Nominal value of Rp10.000,- per share for A series, Rp100,- pershare for B series and Rp50 per share for C series
Ekuitas Modal Saham Nilai nominal Rp10.000,-per saham untuk seri A Rp100,-,per saham untuk seri B dan Rp50,- per saham untuk seri C:
Capital A series: 8.137.000 shares, B series:9.186.300.000 shares and C series: 14.992.600.000 shares
Modal dasar untuk seri A:8.137.000 saham untuk seri B: 9.186.300.000 saham dan untuk seri C: 14.992.600.000 saham. Ditempatkan dan disetor penuh - untuk seri A : 8.137.000 saham, untuk seri B:1.690.000.000 saham dan untuk seri C:2.000.000.000 saham pada tahun 2009 dan 2008.
24
350.370.000.000
Issued and fully paid - A series:8.137.000 shares, B shares series:1.690.000.000 shares C series:2.000.000.000 shares in year 2009 and 2008. 350.370.000.000
Saldo defisit
(217.038.766.128) (217.869.767.085)
Deficite balance
Jumlah ekuitas
133.331.233.872 132.500.232.915
Total equity
1.974.947.633.237 606.055.020.734
Total obligations and equity
Jumlah kewajiban dan ekuitas Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
The above financial statements notes is an unseparable parts from the whole financial statements.
PT. Bank Syariah Bukopin Laporan Laba Rugi 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Income Statement (losses) For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) Catatan (Note)
Pendapatan (beban) operasional Pendapatan operasi utama Pendapatan syariah Pendapatan dari jual beli Pendapatan bagi hasil Pendapatan lainnya Pendapatan konvensional Bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan operasi utama Beban operasi utama Beban syariah Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Beban bagi hasil sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah Beban bonus dan bagi hasil antar bank Beban pinjaman yang diterima Beban konvensional Bunga Jumlah beban operasi utama Jumlah pendapatan (beban) - bersih Pendapatan (beban) operasional lainnya Pendapatan operasional lainnya Pendapatan lain-lain Beban operasional lainnya Umum dan operasional lainnya Tenaga kerja Penyisihan penghapusan aktiva produktif Jumlah beban operasional lainnya Pendapatan (beban) operasional lainnya Laba (rugi) operasional Pendapatan (beban) non operasional Pendapatan (beban) non operasional - bersih Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah pajak Laba (rugi) bersih
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2009
2008
2p,25 74.496.341.911 22.739.029.176 6.669.715.025
608.066.100 8.359.836 -
33.399.438 5.950.764.970 109.889.250.520
26.288.403.423 781.165.504 27.685.994.863
47.832.870.660
17.950.611
12.586.164.375
395.777.779
1.462.203.422 5.140.209.342
-
2.662.102.542 69.683.550.342 40.205.700.177
32.110.087.001 32.523.815.391 (4.837.820.528)
26 2r
2q,27
28
29 30
21.528.395.911
770.438.329
34.955.092.629 8.569.481.625 19.892.009.386 11.247.080.721 3.648.061.755 1.478.106.942 58.495.163.770 21.294.669.288 (36.966.767.858) (20.524.230.959) 3.238.932.319 (25.362.051.487) 31 (1.000.389.835) 15.127.621.438 2.238.542.484 (10.234.430.050)
2o,17b,17d
(1.407.541.527) (1.407.541.527) 831.000.957
2.519.761.089 2.519.761.089 (7.714.668.960)
Operating Income (expenses) Main operating income Sharia income Sales income Revenue sharing income Other incomes Conventional income Interest Provision and credit commission Total main operating income Main operating expenses Sharia expenses Third parties share on revenue sharing Unrestricted revenue income Investment certificates income expenses Sharia inter-banks Mudharabah Bonus and revenue sharing expenses inter-banks Funds borrowings expenses Conventional expenses Interests Total main operating expenses Total income (expenses) - Net Other operating income (expenses) Other operating income Other incomes Other operating expenses Other general and operational Employees Provision of earning assets write-off Other operating expenses Other operating income (expenses) Operating income (losses) Non operating income (expenses) Non operating income (expenses) - Net Income (losses) before company income tax Income taxes Current taxes Deferred taxes Total taxes Net income (losses)
The above financial statements notes is an unseparable parts from the whole financial statements.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 3
4 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009 350.370.000.000
Saldo 31 Desember 2009
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-
Laba bersih tahun berjalan -
-
-
(4.559.000.000)
350.370.000.000
24
4.559.000.000 -
Notes 250.370.000.000 100.000.000.000 -
Premises Re-evaluated Differences
Shares Issued and fully paid
Catatan
Saldo 31 Desember 2008
Saldo 1 Januari 2008 Tambahan setoran modal Rugi bersih tahun berjalan Penyesuaian atas penerapan PSAK 16 (revisi 2007)
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Modal Ditempatkan dan Disetor
PT. Bank Syariah Bukopin Laporan Perubahan Ekuitas Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
(217.038.766.128)
831.000.957
(217.869.767.085)
4.559.000.000
(214.714.098.125) (7.714.668.960)
Deficit
Defisit
133.331.233.872
831.000.957
132.500.232.915
-
40.214.901.875 100.000.000.000 (7.714.668.960)
Total Equity
Jumlah Ekuitas
The above financial statements notes is an unseparable parts from the whole financial statements.
December 31, 2009 Balance
Net profit during the year
December 31, 2008 Balance
January 1, 2008 Balance Additional paid-in capital Net Losses during the year Adjustment for Implentation of PSAK 16 (revised in 2007)
PT. Bank Syariah Bukopin d/h (PT. Bank Persyarikatan Indonesia) Statements in changes in stockholders' equity For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Statement of Cash Flow For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2009
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan bunga dan provisi Pembayaran bunga Pembayaran hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Pembayaran bonus dan bagi hasil antar bank Penerimaan pendapatan (beban) operasional lainnya Pembayaran kas pada karyawan dan pemasok Rugi operasi sebelum perubahan dalam aktiva operasi
2008
109.889.250.520 (7.802.311.884)
27.685.994.863 (32.110.087.001)
(47.832.870.660) (1.462.203.422) 2.886.238.420 (54.847.102.015) 831.000.957
(17.950.611) 16.543.936.136 (19.816.562.346) (7.714.668.960)
Cash flow from operational activities Receivables interests and provisions Payable interests Third party share of unrestricted investment return - Payable Bonus and Inter-bank revenue sharing - Payable Other operating income (expenses) - Receivables Cash to employees and supplier - Payable Operating losses before changes in operating assets
(Kenaikan ) penurunan dalam aktiva operasi Penempatan pada bank lain dan surat-surat berharga Piutang murabahah (1.181.835.934.245) Kredit yang diberikan 81.593.049.511 Pendapatan yang masih akan diterima (6.454.557.892) Uang muka, beban dibayar dimuka, pajak tangguhan (8.489.203.777) Aktiva lain-lain 13.513.587.320
145.321.974.364 (79.061.114.297) (20.685.082.807) (390.220.461) (3.184.996.106) (9.590.758.482)
Decrease (Increase) in operating assets Placement with other banks and bonds Murabahah receivables Credit financing Receivables Prepaid, prepaid expenses, deferred taxes Other assets
(3.377.048.978) 90.835.102.644 165.575.087.802
30.747.894 (103.199.707.875) (16.496.225.706)
(1.304.045.000) 825.448.707.433 6.325.995.331 237.290.009.697 687.520.842 346.600.125 657.625.000 (2.323.943.349)
1.896.557.736 (13.729.933.023) 380.157.559 (700.000.000) (696.104.913) 909.392.181 337.329.000 16.452.904.293
Increase (decrease) in operating obligations Wadiah and general current accounts Related parties Third parties Wadiah and general deposits Deposits Related parties Third parties Payable obligations Placement with other banks Payable expenses Payable taxes Benefits obligations Other obligations
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
219.319.553.421 (90.119.749.602)
Operating activities cash - Net
Arus kas dari aktivitas investasi (Perolehan) kelebihan nilai aktiva tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(34.862.957.641) (34.862.957.641)
Kenaikan (penurunan) dalam kewajiban operasi Giro wadiah dan umum Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Tabungan wadiah dan umum Deposito Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Kewajiban segera dibayar Penempatan dari bank lain Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban imbalan kerja Kewajiban lain-lain
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporang keuangan secara keseluruhan
9.725.857.438 9.725.857.438
Investment activities cash flow Premises profit (income) Investment activities cash - Net
The above financial statements notes is an unseparable parts from the whole financial statements.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 5
PT. Bank Syariah Bukopin Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Statement of Cash Flow For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2008
Cash flow from funding activities Additional paid-in capital Subordinated borrowings Receivables (settlement) fund borrowings Funding activities cash - Net
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penambahan setoran modal Hutang subordinasi Penerimaan (pelunasan) pinjaman yang diterima Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
50.000.000.000 (2.100.000.000) 47.900.000.000
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Saldo kas dan setara kas pada awal tahun Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun
232.356.595.780 345.137.986.274 577.494.582.054
Komponen kas dan setara kas pada akhir tahun Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain
19.360.342.425 284.897.925.889 273.236.313.740
2.216.375.200 36.838.139.812 306.083.471.262
Cash and cash equivalents components in the end of year Cash Current account with Bank Indonesia Current accounts with other banks
577.494.582.054
345.137.986.274
Total
Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
6 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
100.000.000.000 (2.630.431.250) 97.369.568.750
Increase (decrease) cash and cash equivalents - Net 16.975.676.586 328.162.309.688 Cash and cash equivalents balance in the beginning of the year 345.137.986.274 Cash and cash equivalents balance in the end of the year
The above financial statements notes is an unseparable parts from the whole financial statements.
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
1. Umum a. Pendirian Bank PT. Bank Syariah Bukopin (“Bank”) dahulu bernama PT. Bank Persyarikatan Indonesia didirikan berdasarkan Akta No. 102 tertanggal 29 Juli 1990 dengan nama PT. Bank Swansarindo Internasional yang dibuat dihadapan Dr. Widjojo Wilami, SH., Notaris di Samarinda. Anggaran Dasar Bank ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-5618.HT.01.01TH.90 tertanggal 11 September 1990 dan selanjutnya telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Samarinda dengan No. W13.26.HT.01.01-67 tertanggal 9 Oktober 1990. PT. Bank Swansarindo Internasional merupakan hasil peleburan 2 (dua) Bank Pasar yaitu PT. Bank Pasar Gunung Sindoro di Samarinda dan PT. Bank Pasar Gunung Kendeng di Surakarta. Persetujuan izin usaha dan peningkatan status menjadi Bank Umum telah diperoleh berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1659/KMK.013/1990 tertanggal 31 Desember 1990. Akta pendirian Bank beberapa kali telah mengalami perubahan, yaitu: 1. Akta No. 42 tertanggal 6 April 1991 yang dibuat dihadapan Dr. Widjojo Wilami, SH., Notaris di Samarinda, Bank ini telah dipindahkan kedudukannya dari Samarinda ke Jakarta. Akta ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C21568.HT.01.04.TH.91 tanggal 7 Mei 1991 dan selanjutnya telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Samarinda dengan No. W13.Db.HT.01.01-36 tertanggal 12 Juni 1991. 2. Akta No. 159, tertanggal 16 Desember 1998 , yang dibuat dihadapan Rd. Johanes Sarwono, SH. Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan tertanggal 17 Juni 1999 No.C-11272.HT.01.04.TH.1999, kemudian diubah dengan aktaakta berita acara rapat, Akta No. 72 tertanggal 29 Maret 1999 , dan Akta No. 22 tertanggal 07 Mei 1999 , keduanya dibuat dihadapan Notaris Rd. Johanes Sarwono, SH., yang kemudian diubah lagi dengan akta pernyataan keputusan rapat No. 01, tertanggal 01 Juli 1999 yang dibuat dihadapan I Nyoman Pageh, SH., Notaris di Jakarta. 3. Akta No. 16 tertanggal 08 Januari 2003 yang dibuat dihadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta, juncto Surat Keputusan Deputi Senior Bank Indonesia, tertanggal 24 Januari 2003 No. 5/4/KEP-DGS/2003, Berita Negara Republik Indonesia,
PT. Bank Syariah Bukopin Notes To the Financial Statement For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
1. General a. Company Establishment PT. Bank Syariah Bukopin (”Bank”) formerly known as PT. Bank Persyarikatan Indonesia was established based on notarial deed No. 102 dated July 29,1990 of Dr. Widjojo Wilami, SH., notary based in Samarinda, under the name PT. Bank Swansarindo Internasional. The bank’s article of association was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-5618.HT.01.01TH.90 dated September 11, 1990 and registered at the Samarinda Courts Office with registration No. W13.26.HT.01.01-67 dated October 9, 1990. PT. Bank Swansarindo Internasional was a joint venture of 2 (two) Bank Pasar, which are PT. Bank Pasar Gunung Sindoro in Samarinda and PT. Bank Pasar Gunung Kendeng in Surakarta. Its license to conduct business and change of business nature to commercial banking was granted in the Republic of Indonesia’s Minister of Finance decision letter No. 1659/ KMK.013/1990 The Bank establishment deed changed several times as follow: 1. Deed No. 42 dated April 6, 1991 was witnessed by Dr. Widjojo Wilami, SH, a notary based in Samarinda. The bank was then relocated from Samarinda to Jakarta. This deed was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-1568.HT.01.04.TH.91 dated May 7, 1991 and registered at the Samarinda Courts Office with No. W13.Db.HT.01.01-36 dated June 12, 1991. 2. Deed No. 159 dated December 16, 2008 with approval by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No.C-11272.HT.01.04.TH.1999 dated June 17, 1999., and deed No. 22 dated May 7, 1999, both made witnessed by Rd. Johanes Sarwono, SH., notary based in Jakarta were then changed again with decision meeting statement deed No.01 dated July 1, 1999 made witnessed by I Nyoman Pageh, SH., a notary in Jakarta
3. Deed No. 16 dated January 8, 2003 was made witnessed by Arry Supratno, SH., a notary based in Jakarta, juncto letter of decision of Senior Deputy of Bank Indonesia dated January 24, 2003 No. 5/4/KEP-DGS/2003, the Republic of Indonesia
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 7
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
1. Umum - lanjutan tertanggal 13 Juni 2003 No.47, tambahan No.4666. Kemudian Modal Dasar Bank ditingkatkan dari Rp. 80.000.000.000,- menjadi Rp. 300.000.000.000,- dan modal disetor bank dari Rp. 23.900.000.000,- menjadi Rp. 81.370.000.000,- dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Persyarikatan Indonesia, tertanggal 02 Juni 2004 No.01, yang dibuat dihadapan H. Uyun Yudibrata, SH., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan tertanggal 07 Desember 2004 No. C-29614.HT.01.04.TH.2004. 4. Akta No. 26 tanggal 29 Desember 2005 oleh Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta mengenai peningkatan modal dasar Bank dari Rp. 300.000.000.000,- menjadi Rp. 1.000.000.000.000,. Perubahan Anggaran Dasar Bank tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-01608 HT.01.04.TH.2006 tanggal 19 Januari 2006. 5. Akta No. 28 tanggal 31 Maret 2008 oleh Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahaan nama menjadi PT. Bank Syariah Bukopin (“Bank”) , maksud dan tujuan kegiatan usaha serta perubahan jumlah modal ditempatkan dan disetor. Perubahan Anggaran Dasar Bank tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-2246. AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 02 Mei 2008. Selanjutnya Bank mendapatkan ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 10/69/ KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 sebagai bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 9 Desember 2008. Bank telah menerima pengalihan Unit Usaha Syariah (“UUS”) dari PT. Bank Bukopin pada tanggal 10 Juli 2009, yang diaktakan dengan Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah No. 18 tanggal 18 Juni 2009 dari H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H.. Pengalihan tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 11/842/DPbS tanggal 30 Juni 2009.
1. General - continue official report dated June 13, 2003 No.47, additional No.4666. The initial paid up capital of Rp. 80.000.000.000,- was increased to Rp. 300.000.000.000,- and the bank’s paid up capital from 23.900.000.000,- to Rp. 81.370.000.000,- with the deed of PT Bank Persyarikatan Indonesia Extraordinary General Meeting of Share Holders dated June 2, 2004 No.01, made witnessed by H. Uyun Yudibrata, SH, a notary based in Jakarta with the approval of the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia with decision letter dated December 7, 2004 No. C-29614.HT.01.04.TH.2004. 4. Deed No.26 dated December 29, 2005 made witnessed by Adrian Djuaini, SH, a notary based in Jakarta, concerns on the increase of paid up capital from Rp. 300.000.000.000,to Rp. 1.000.000.000.000,-. The change of bank statutes had an approval from the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia with its decision letter No. C-01608 HT.01.04. TH.2006 dated January 19, 2006. 5. Deed No. 28 dated March 31 2008 by Adrian Djuaini, S.H.,a notary based in Jakarta on the company’s change of name into PT. Bank Syariah Bukopin (“Bank”), purpose and goals of the business and change of paid up capital. The change of Bank statutes approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia with its decision letter No. AHU-2246. AH.01.02., year 2008 dated May 2, 2008
b. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Mei 2009, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Maret 2008, dengan akta No. 28 tanggal 31 Maret 2008, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 23 September 2008, dengan akta No. 6 tanggal 20 Oktober 2008 dan Rapat Umum
b. Board of Commissioners, Board of Directors, Sharia Supervisory Board and Employees Based on the Extraordinary General Meeting of Share Holders dated May 26, 2009, Extraordinary General Meeting of Share Holders dated March 6, 2008, with deed No. 28 dated March 31, 2008, Extraordinary General Meeting of Share Holders dated September 2008, with deed No.6 dated October 20, 2008 and
8 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
The Bank then obtained business license from Bank Indonesia based on Bank Indonesia Governor decision letter No. 10/69/ KEP.GBI/DpG/2008 dated October 27, 2008 as a commercial bank that operates its business based on the principals of Sharia and started to operate since December 9, 2008. The Bank accepted a transition of Sharia Business Units from PT. Bank Bukopin on July 10, 2009, legalized by deed of Sharia Business Unit Division No.18 H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H.. The transition was approved by Bank Indonesia with its letter No. 11/842/DPbS dated June 30, 2009.
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 1. Umum - lanjutan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 1. General - continue
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 9 Desember 2008, dengan Akta No.4 tanggal 9 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Adrian Djuaini, SH Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Extraordinary General Meeting of Share Holders dated September 9, 2008 with deed No.4 dated December 9, 2008 by Adrian Djuaini, SH, a notary based in Jakarta, structure of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board on December 31, 2009 and 2008 is as follow:
Dewan pengawas syariah Ketua Anggota Anggota
: Prof. DR. M. Sirajuddin Syamsudin : DR. Anwar Abas, MM, M.Ag : H. Ichwan Abidin Basri, MA
Sharia Supervisory Board Chairman Member Member
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
: Ir. Harry Harmono Busiri : Drs. Hajriyanto Y. Thohari, MA : Prof. DR. Bambang Setiaji, MSc
Board of Commissioners Chief Commissioner : Ir. Harry Harmono Busiri Independent Commissioner : Drs. Hajriyanto Y.Thohari, MA Independent Commissioner : Prof. DR. Bambang Setiaji, MSc
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Pelayanan dan Consumer Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan
: H. Riyanto, SE Ak : Ir. Eriandi : Tantri Indrawati : Djoni Edward
Kantor pusat Bank berlokasi di Jakarta sejak tahun 1991, Bank beroperasi melalui 8 cabang dan 4 cabang pembantu. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Penyajian laporan keuangan Laporan Keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disajikan berdasarkan kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
: Prof. DR. M. Sirajuddin Syamsudin : DR. Anwar Abas, MM, M.Ag : H. Ichwan Abidin Basri, MA
Board of Directors President Director : Director of Business : Director of Service and Consumer : Director of Risk Management and Compliance :
H. Riyanto, SE Ak Ir. Eriandi Tantri Indrawati Djoni Edward
The Bank’s head office is located in Jakarta since year 1991. The Bank operates through its 8 branch offices and 4 sub branch offices. 2. Accounting Policy Highlights a. Presentation of Financial Statement The financial statement is composed based on a historic cost concept, apart from certain accounts which are reported according to accounting policy of the related accounts.
Laporan keuangan Bank disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK tersebut telah direvisi menjadi “PSAK No. 31 (Revisi 2000)” dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2000.
The Bank financial statement is presented according to statement of financial accounting standards No.31 on “Banking Accounting” published by Indonesian Accounting Organization. The statement was revised into statement No.31 and valid effectively starting January 1, 2000.
Mulai tanggal 9 Desember 2008, laporan keuangan Bank disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip-prinsip akuntansi
Starting December 9, 2008, Bank financial Report is presented according to the statement of financial accounting standards No.59 on “Sharia Banking Accounting”, Indonesian Sharia Banking Accounting Guidelines that also
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 9
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan a. Penyajian laporan keuangan yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro dan penempatan pada bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya serta tidak ada pembatasan dalam pencairannya. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dalam laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung. Berdasarkan PSAK No. 101 sampai dengan 109, laporan keuangan bank Syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: (i) Neraca; (ii) Laporan laba rugi; (iii) Laporan arus kas; (iv) Laporan perubahan ekuitas; (v) Laporan perubahan dana investasi terikat; (vi) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah; (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana Qardhul hasan; (viii) Catatan atas laporan keuangan. Laporan perubahan dana investasi terikat merupakan laporan yang menunjukkan perubahan (mutasi) investasi terikat berikut keuntungan dan beban yang terjadi selama jangka waktu tertentu. Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank sebagai agen investasi berdasarkan akad Mudharabah Muqayyadah yang peruntukannya telah ditentukan oleh pemilik dana. Investasi terikat bukan merupakan aktiva maupun kewajiban Bank karena Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut dan Bank tidak memiliki kewajibanmengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan keuntungan sebesar nisbah atas keuntungan investasi yang telah disepakati. Jika terjadi kerugian maka Bank tidak memperoleh apapun. Bank tidak membuat laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah dan laporan sumber dari penggunaan dana Qardhul hasan karena Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqah serta dana Qardhul hasan tersebut (Catatan 1a). b. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan
10 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue a. Presentation of Financial Statement included accounting guidelines and reporting set by Bank Indonesia. Preparation of report of cash flow, cash, cash with Bank Indonesia, current accounts with Bank Indonesia, current accounts and placements with other banks are due within 3 (three) months or less since received without any limitation of its liquidation. Cash flow from operational activities is presented in cash flow report using direct methods. Based on PSAK No.101 to 109, a complete Sharia Bank financial statement is comprised of the following components: (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi)
Balance sheets; Statements of income; Statements of cash flow; Statements of changes in stockholders equity; Statements of changes in restricted investments; Statements of sources and uses of zakah, infaq and shadaqah funds; (vii) Statements of sources and uses of Qardhul hasan funds; (viii) Notes to financial statements. Statements of restricted investment is a report that shows the changes of (mutation) restricted investments including profit and expense within a certain period. Restricted investments represent investments from owners of restricted investment fund and alike that are managed by the Bank as the investments agent based on the principles of Mudharabah Muqayyadah decided by the fund owner. Restricted investments are neither assets nor liabilities of the Bank, since the Bank is not entitled to use or withdraw the investments and the Bank has no obligation of returning the investments and does not share the risk involved in the investment. The Bank receives a profit from the investment based on the agreed gain. In the event of loss, the Bank is not entitled to anything. The Bank does not prepare a report of sources and uses of zakah fund, infaq as well as shadaqah and report of sources from Qardhul hasan fund use because the Bank is not directly involved in the management of the zakah fund, infaq, shadaqah and Qardhul hasan fund distribution (note 1a) b. Transactions with related parties In its normal course of business, the Bank is involved in transactions with related parties. Statements of
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan b. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, hubungan istimewa diartikan sebagai berikut : (i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (ii) Perusahaan asosiasi (associated companies); (iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut, (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi dan dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (v) Perusahaan bilamana suatu kepentingan substantial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang yang diuraikan dalam (iii) dan (iv) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahan-perusahan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan masing-masing akun. c. Penyisihan kerugian dan kualitas aktiva produktif, aktiva non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Aktiva produktif terdiri dari penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk sertifikat wadiah Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, piutang, pinjaman Qardh, pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah, penyertaan saham dan kewajiban komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko penanaman dana.
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue b. Transactions with related parties Financial Accounting Standard No. 7 defines the relations as follow: (i) Company that through intermediaries control or controlled by or under a joined control with the reporting company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); (ii) Associated companies (iii) Individuals who own, either direct or indirect, a right to vote which has significant influence in the reporting company and a close family member of the individuals (close family member refers to those that may influence or be influenced by the indivual in their transaction with the reporting company)
(iv) Key employees, refers to those who have authorities and responsibility to plan, lead and managed the reporting company activities, which consists of members of board of commissioners, directors and managers of the company and family members of the before mentioned; and (v) A company where as a substantial interest in the right to vote is owned either direct or indirectly by an individual stated in point (iii) and (iv) or an individual that has a significant influence to the company. It includes companies owned by members of the board of commissioners, directors or major share holders of the reporting company and companies which key management members are the same as the reporting company. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes herein to each accounts. c. Allowance for Possible Losses and Quality of Earning Assets, Non Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies Earning assets consist of placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia wadiah certificates, current accounts with other banks, placement with other banks, securities, receivables, funds of Qardh, Mudharabah and Musyarakah financing facilities, investments in shares of stock and commitments and contingencies bearing credit risks.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 11
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c. Penyisihan kerugian dan kualitas aktiva produktif, aktiva non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Aktiva non produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue c. Allowance for Possible Losses and Quality of Earning Assets, Non Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies Non Earning Assets represent Bank Assets which have potential loss such as foreclosed assets, unused property, inter-branches account and suspense account.
Penyisihan kerugian kualitas aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap kualitas dari masing-masing aktiva produktif dan aktiva non produktif serta komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun. Dalam menentukan jumlah keseluruhan penyisihan kerugian tersebut, Bank menggunakan ketentuan Bank Indonesia tentang pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva sebagai pedoman.
Allowance for possible losses on earning assets and commitments and contingencies is provided based on management’s review and evaluation of the quality of each earning assets and commitments and contingencies at the end of the year. In determining the required allowance for possible losses, Bank applies the guidelines prescribed by Bank Indonesia.
Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif dan kualitas aktiva sebagaimana ketentuan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:
The guidelines in determining the allowance for possible losses on earning assets and assests qualities in accordance with Bank Indonesia regulation are as follows:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Syariah, pembentukan cadangan umum dan khusus aktiva produktif adalah sebagai berikut: 1) Umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah. 2) Khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a) 5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus setelah dikurangi agunan; b) 15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi agunan; c) 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi agunan; dan d) 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi agunan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 dijelaskan bahwa mulai tanggal 1 Januari 2007 kewajiban bank untuk membentukan penyisihan kerugian aktiva produktif tidak berlaku bagi aktiva produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah muthahiyah bittamlik.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No.8/21/PBI/2006dated October 5, 2006 and it has been revised by Bank Indonesia Regulation No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007 concerning Assets Quality for Sharia Banks, the allowances for possible losses on general and special provision of earning assets are as follows: 1) General, provision of at least 1% of earning assets and commitments and contingencies classified as current, excluding Bank Indonesia wadiah certificates and government bonds. 2) Special provision at the minimum of: a. 5% of earning assets classified as special mention, net of deductible collateral b. 15% of earning assets classified as substandard, net of deductible collateral c. 50% of earning assets classified as doubtful, net of deductible collateral; and d. 100% of earning assets classified as loss, net of deductible collateral In accordance with Bank Indonesia regulation No.9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007, effective on January 1, 2007 the allowances for possible losses on assets acquired for Ijarah Muthahiyah Bittamlik is not required.
12 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c. Penyisihan kerugian dan kualitas aktiva produktif, aktiva non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue c. Allowance for Possible Losses and Quality of Earning Assets, Non Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Saldo aktiva produktif dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian selama tahun berjalan.
The outstanding balance of earning assets is written off against the respective allowance for possible losses when management believes that the assets can no longer be collected. Recovery of earnig assets previously writeen-off is credited to allowance for possible losses in the current period.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah, khusus untuk pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yakni lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Kemudian peraturan tersebut dirubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang efektif mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2007. Dalam Peraturan perubahan tersebut dijelaskan bahwa pengelompokan golongan kualitas pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah ditetapkan menjadi 5 (lima) golongan kualitas yakni lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan untuk agunan yang diambil alih, transaksi antar kantor dan suspence account dikelompokkan menjadi lancar, kurang lancar, diragukan dan macet mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2008.
In accordance with Bank Indonesia regulation No.5/7/ PBI/2003 dated May 19, 2003 concerning Earning Assets Quality for Sharia Bank, the quality of the Mudharabah and Musyarakah financing facility is sorted into 4 (four) categories, namely current, sub-standards, doubtful and loss. The regulation was then revised to Bank Indonesia regulation No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 concerning Earning Assets Quality for Sharia Banks effective on January 1, 2007. The revised regulation explains that the quality of Mudharabah and Musyarakah financing facility is sorted into 5 (five) categories, namely current, special mention, substandards, doubtful and loss. Facility of collaterals acquired, inter-branches transactions and suspense account is categorized into current, sub-standards, doubtful and loss effective on January 1, 2008.
d. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia dan Sertifikat wadiah Bank Indonesia yang merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah.
d. Placement with Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia consist of wadiah current accounts and wadiah certificates issued by Bank Indonesia as prrof of short-term fund deposits based on wadiah principles.
e. Giro pada bank lain Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima dari bank umum Syariah diakui sebagai pendapatan operasi lainnya. Pendapatan jasa giro dari bank umum konvensional tidak diakui sebagai pendapatan Bank tetapi dicatat sebagai dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan).
e. Current Accounts with Other Banks Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances net of allowance for possible losses. Bonuses received from Sharia banks are recognized as other operating income. Interest from current accounts placed with copnventional banks is not recognized as the Bank’s income but is recorded as and used for part of a charity fund (Qardhul hasan).
f. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar jumlah tagihan kepada nasabah dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap kolektibilitas dari kredit yang diberikan.
f. Credit Financing Credit financings are stated with acceptance receivable from the customers less allowance for possible losses formed based on analysis on collectability of the financed credit.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 13
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
2. Accounting Policy Highlights - continue
g. Surat - surat berharga Surat-surat berharga terdiri Sertifikat Bank Indonesia. Sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, yang efektif berlaku mulai, pada atau setelah tanggal 1 Januari 1999, perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga adalah sebagai berikut : * Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan amortisasi premi atau diskonto. * Surat berharga yang dimaksudkan untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat kenaikan atau penurunan harga pasar disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. * Surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar disajikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas.
g. Bonds Bonds represents Bank Indonesia certificates. In accordane with PSAK No.50 “Specific Securities Investment Accounting” effective January 1, 1999, accounting treatments for bonds are as follow:
h. Piutang Piutang adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad Murabahah dan Istishna serta dari transaksi sewa dengan akad Ijarah.
h. Receivables Receivables represent claims arising from the sale and purchase transactions conducted on the basis of Murabahah and Istishna contracts and from lease transactions conducted on the basis of Ijarah contracts. Murabahah is a sales contract for goods in which the purchase price and the margin have been agreed by both the buyer and the seller and are made explicit. A murabahah may or may not be based on an order for goods. Where an order is in place, the Bank purchases the goods once the customers has placed the order. Upon entering into a Murabahah contract, a Murabahah receivable is recognized equivalent to the acquisition cost of the Murabahah assets plus the agreed margin. Murabahah receivables are stated at net realizable value, that is, the balance of the receivable less allowance for possible losses. Deferred Murabahah margin is presented as a contra account of Murabahah receivables. Isthisna is a purchase agreement between an al-mustashni (buyer) and an al-shani (manufacturer acting as the seller). Based on the contract, the buyer orders the manufacturer to make or to supplu al-mashnu (goods ordered) to the specifications required by the buyer and to sell to the buyer at an agreed price. Istishna receivables are presented based on the outstanding billing less allowance for possible losses.
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam Murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah. Pada saat akad Murabahah, piutang Murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva Murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Piutang Murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian. Margin Murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang Murabahah. Istishna adalah akad penjualan antara al-mustashni (pembeli) dan al-shani (produsen yang juga bertindak sebagai penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen untuk membuat atau mengadakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang diisyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Piutang Istishna disajikan sebesar tagihan termin kepada pembeli akhir dikurangi penyisihan kerugian.
14 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
* Bonds owned until due date stated based on the earnings after less or added by premium amortization or discount. * Bonds that are meant for trading stated based on the market price. Earnings or losses that are not realized due to the rise or fall of market price prepared in the due to date statements of income * Bonds that are available for sale stated based on the market price. Earnings or losses that are not realized due to the rise or fall of market price prepared as a part of equity.
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan h. Piutang
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue h. Receivable
Piutang pendapatan Ijarah merupakan piutang dari porsi keuntungan transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dari angsuran nasabah pada bulan berikutnya yang diakui secara proporsional. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.
Ijarah receivables represent the income portion of the following portion of the following month’s installment of Ijarah Muntahiyah Bittamlik facilities that are recognized proportionally. The Bank provides allowance for possible losses based on the quality of each receivable balance.
i. Pembiayaan Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara Bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka.
i. Financing Mudharabah financing is a commercial cooperation contract between the Bank as the owner of funds (shahibul maal) and the customer as the fund manager (mudharib) to conduct certain project. The profit arising from the project is distributed based on a predetermined ratio (nisbah).
Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
Mudharabah financing is stated at the outstanding balance of the financing less allowance for possible losses. Allowance for possible losses is provided based on the quality of the financing as determined by a review on each individual account.
Apabila sebagian pembiayaan Mudharabah hilang sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan Mudharabah dan diakui sebagai kerugian bank. Apabila sebagian pembiayaan Mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka rugi tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal (mitra Musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.
In the event that a portion of financing is lost prior to the start up of operations owing to damage or any other reason, without negligence or error on the part of the fund manager, the said loss shall be deducted from the Mudharabah financing balance and shall be recognized as a loss by the Bank. In the event that a portion of the financing is lost after the commencement of operations for reasons unrelated to negligence or error on the part of the fund manager, the loss shall be distributed between the parties upon the determinated of profit sharing between the Bank and the fund manager. Musyarakah financing is a partnership contract between fund owners (Musyarakah partners) to contribute funds and conduct business through partnership. All parties share profits based on a predetrminated ratio, while the loss will be distributed proportionally based on the capital contribution.
Pembiayaan Musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
Musyarakah financing is stated at the outstanding balance of the financing less allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the quality of the financing as determined by a review of each indivdual account.
j. Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan kecuali aset tetap tertentu yang dinilai
j. Fixed asset Fixed asset are stated at cost less accumulated less accumulated depreciation excluded specific premises re-evaluated based on
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 15
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
2. Accounting Policy Highlights - continue j. Fixed asset
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan j. Aset tetap kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah dan aset tetap tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Keterangan Bangunan Instalasi Kendaraan Bermotor Komputer Mesin-mesin Peralatan Kantor
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Tahun 20 8 4-8 8 8 4
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Nilai buku aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
government regulation and land premises not depreciated. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Items Buildings Instalations Vehicles Computers Machineries Office Equipment
Year 20 8 4-8 8 8 4
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
k. Beban dibayar di muka Biaya dibayar dimuka (disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”) di amortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
k. Prepaid Expenses Prepaid expenses (included as part of “Other Assets”) are amortized over their expected beneficial periods using the straight-line method.
l. Agunan yang diambil alih Agunan pembiayaan yang diambilalih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam akun aktiva Lain-lain) diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar aktiva setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Apabila nilai agunan yang diperoleh, baik melalui lelang maupun penyerahan secara sukarela, lebih kecil daripada pembiayaan atau piutang, maka selisihnya dibebankan pada penyisihan kerugian pembiayaan atau piutang. Jika nilai agunan yang diperoleh, baik melalui lelang maupun penyerahan sukarela, lebih besar dari pada pembiayaan atau piutang maka selisihnya dikembalikan ke nasabah.
l. Foreclosed Assets Properties acquired in settlement of financing facilities (included as part of Other assets) are recognized at their net realizable values. Net realizable value is the fair value of an asset after deducting estimated settlement expenses. If the foreclosed asset’s value acquired from either auction or voluntary conveyance is less than the financing or receivable, the difference is charged to the allowance for possible losses of financing or receivable. If the foreclosed assets value acquired from either auction or vlountary conveyance is more than the financing or receivable, the difference is returned to the customer.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai yang terjadi disajikan sebagai pengurangan dari akun agunan yang diambil alih.
16 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for possible losses on foreclosed asset is provided based on the decline in value of foreclosed asset.
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
2. Accounting Policy Highlights - continue
m. Kewajiban segera Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank.
m. Current Liabilities Current liabilities represent obligations to thrid parties, based on on contract or orders by those having authority, which have to be settled immediately. Current liabilities are stated at the amount of the Bank’s liability.
n. Simpanan Simpanan merupakan titipan pihak lain berdasarkan prinsip wadiah yadh-adhdhamanah dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah.
n. Deposits Deposits represent other parties’ funds based on wadiah yadadhdhamanah principle in the form of wadiah demand deposits and wadiah savings deposits. Wadiah demand deposits are available for withdrawal at anytime and may earn bonus based on the Bank’s policy. Wadiah demand deposits are stated at the amount entrusted by depositors. Deposits Certificate represents time deposits stated with certificates that can be traded and recorded with nominal value less amortized interest.
Giro wadiah dapat ditarik setiap saat dan dapat mendapatkan bonus sesuai kebijaksanaan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Sertifikat Deposito : merupakan deposito berjangka yang dinyatakan dengan sertifikat yang dapat diperdagangkan dan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. o. Investasi tidak terikat Investasi tidak terikat merupakan investasi dengan akad Mudharabah Mutlaqah yaitu pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya. Investasi tidak terikat terdiri dari tabungan Mudharabah, deposito Mudharabah, dan obligasi Syariah Mudharabah subordinasi. Tabungan Mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan Mudharabah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank. Deposito berjangka Mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka Mudharabah dengan Bank. Deposito berjangka Mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. p. Pendapatan operasi utama Pendapatan operasi utama terdiri dari pendapatan dari Murabahah dan Istishna; pendapatan bagi hasil dari pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah; pendapatan dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dan pendapatan lainnya.
o. Unrestricted Investments Unrestricted investments represent investments from other parties conducted on the basis of Mudharabah Mutlaqah contract in which the owners of the funds (shahibul maal) entrust to the fund manager (mduharib/Bank) the management of their investments. Unrestricted investments consist of Mhudarabah savings deposits, Mudharabah time deposits and subordinated Sharia Mudharabah bonds. Mudharabah savings deposits represent other parties’ funds of which they are entitled to withdraw under certain conditions. Mudharabah savings deposits are stated at the amount deposited by depositors. Mudharabah time deposits represent other parties’ funds of which they are entitled to wtihdraw at specific maturity dates based on agreement between other parties (depositors) and the Bank. Mudharabah time deposits are stated at nominal value based on agreements between the depositors and the Bank. p. Main Operating Income Main operating income consists of income from Murabahah and Istishna transactions, income from profit sharing of Mudharabah and Musyarakah financing, income form Ijarah Muntahiyah Bittamlik (leasing) and others.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 17
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan p. Pendapatan operasi utama Pendapatan dari transaksi istishna diakui apabila telah terjadi penyerahan barang. Bagi hasil dari pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai (cash basis). Pendapatan operasi utama lainnya terdiri dari pendapatan dari Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, pendapatan dari penempatan pada bank Syariah lain dan pendapatan bagi hasil surat berharga Syariah. Pendapatan operasi utama lainnya diakui pada saat diterima. q. Hak pihak ketiga atas investasi tidak terikat Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank dengan menggunakan system revenue sharing. Jumlah pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aktiva produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang disalurkan. Dari jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue p. Main Operating Income Income from istishna is recognzied upon the delivery of goods. Proft sharing from Mudharabah and Musyarakat financing is recognized upon collection (cash basis). Other main operating income consists of income derrived from Bank Indonesia Wadiah certificates, placements with other Sharia banks and revenue sharing from sharia securities. Other main operating income is recognized upon collection. q. Third Parties’ Share on Returns of Unrestricted Investments The share of third parties on the returns of unrestricted investments represents their share in the revenues of the Bank derived from the management of such funds under Mudharabah Mutlaqah principles using revenue sharing sytem as a mean of distributing profits to fund owners. Margin income and profit sharing on financing facilities and other earning assets for the distribution to fund owners and the Bank are computed proportionally based on the allocation of fund from owners and the Bank to be used in financing facilities and other earning assets to be distributed. The total available margin and profit sharing are distributed to customers and depositors as shahibul mall and to the Bank as mudharib in accordance with a pre-detrmined ratio. Margin income and profit sharing from financing facilities and other earning assets using the Bank’s funds entirely become the property of the Bank including income from the Bank’s feebased transactions.
r. Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima.
r. Fee and Commision Income Fee income and commission income which are directly related to financing activities or loans are recognized as income upon receipt.
s. Imbalan kerja Bank harus menyediakan program pensiun sesuai dengan Undangundang (UU) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau kebijakan internal Bank. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti. Program-program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana
s. Employee Benefits The Bank is obliged to provide a defined pension plan in accordance with Labor Law No.13/2003 or the Bank internal policy. Because labor law is using a certain method to calculate a minimum amount of pension benefit, basically pension program based on labor law is a defined benefit program. These programs generally funded through payment to the pension fund management as stated in the actuarial
18 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan s. Imbalan kerja
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue s. Employee Benefits
ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara barkala. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, yang pemberiannya biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
computation periodically. Defined pension plan program is a pension program which determined the amount of pension benefit contribution which given based on one or more factors such as age, working period of the participating employees or compensation.
Kewajiban program pensiun manfaat pasti yang diakui di necara adalah nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aktiva program. serta disesuaikan dengan keuntungan/ kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata yang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Defined beneficial pension program obligation in the balance sheets is the present value of defined benefit obligation on the date of balance sheets less program assets and in accordance with actuarial gain and losses and past service cost. Benefits obligation is computed yearly by independent actuary using the projected-unit-credit method. The present value of defined benefit obligation is determined by discounting future outcome cash flow estimation by using high quality corporate obligation interest rate in the same currency as the payable benefits and within the same due date as the related benefit.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dan nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
The accumulated actuarial gains and losses may arise from adjustment of actuarial assumptions and changes on the pension program. In the event actuarial gains and losses exceeds 10% of the present value of defined benefit obligation or program assets value then excess will be credited to the statements of income over period until the concerned benefactor becomes vested.
t. Taksiran pajak penghasilan - Bank menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” . - Beban Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. - Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut Laporan Keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan
t. Tax expenses estimation - The Bank estimates tax expenses in accordance with Statements of Financial Accounting Standards No.46 on “Tax Expenses Accounting”. - Current tax expenses is estimated based on the estimated taxable income for the year calculated at the tax rates applied to the period. - Deferred tax assets and liabilities are recorded over future tax consequences arising from the recognized differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. Deferred tax liabilities is recognized for temporary differences of tax and deferred assets and liabilities is recognized for deductable temporary differences in condition that it can be used to deduct future tax income. Unrecognized deferred tax assets and liabilities based on temporary differences arising from goodwill (negative
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 19
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan t. Taksiran pajak penghasilan tidak diakui atas dasar perbedaan temporer yang timbul dari goodwill (goodwill negatif) atau pada saat pengakuan awal aset dan kewajiban dari suatu transaksi yang bukan penggabungan usaha dan tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba fiskal. - Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. - Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 2. Accounting Policy Highlights - continue t. Tax expenses estimation goodwill) or on the recognition date of assets and obligations from transactions that are not a joint venture and not influential to the accounting income or fiscal income. - Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Deferred tax assets and liabilities are realized or credited to the statements of income unless deferred tax assets and liabilities are realized or credited directly to the equity. - Asset and obligation of deferred tax are relaized in the balances sheet based on compensation in accordance with present tax and liabilites.
3. Cash This account consists as follow: Cash balance in Rupiah 4. Placements with Bank Indonesia This account consists as follow: Current Accounts Wadiah Current Accounts Total accounts Bank Indonesia Wadiah Certificates Fasbi Total
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 serta perubahannya sesuai peraturan Bank Indonesia No.8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, setiap bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) yang besarnya ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga. Selain memenuhi ketentuan tersebut, jika Bank yang memiliki rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga kurang dari 80% wajib memelihara tambahan GWM sebesar 1% dari dana pihak ketiga. GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masingmasing sebesar 5,049% dan 5,409%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No.6/21/PBI/2004 dated August 3, 2004 and its revision based on Bank Indonesia regulation No.8/23/PBI/2006 dated October 5, 2006, every bank has to maintain Statutory Reserves equivalent to 5% of its denominated third-parties deposits. Besides to fulfill that regulation, if the bank liquidity to deposits ratio is less than 80%, it has to maintain additional reserve equivalent to 1% of its rupiah denominated third-parties deposits. The Bank’s statutory reserves on December 31, 2009 and December 31, 2008 are each respectively 5,049% and 5,409%.
Tingkat bonus per tahun sertifikat syariah Bank Indonesia yang diperoleh Bank berkisar antara setara 10,83381% sampai dengan
Bank Indonesia Sharia certificates annual bonus received is at rates ranging from 10,83381% to 10,84596% in year 2008. The maturity
20 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 4. Pendapatan pada Bank Indonesia - lanjutan 10,84596% pada tahun 2008. Jangka waktu sertifikat syariah Bank Indonesia berkisar antara 7 sampai dengan 28 hari. 5. Giro pada bank lain Akun ini terdiri dari:
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 4. Placements with Bank Indonesia - continue periods of Bank Indonesia Sharia certificates range from 7 to 28 days. 5. Current Account with Other Bank This account consists as follows: Related Parties PT. Bank Bukopin, Tbk Less allowance for possible losses Total third parties Third Parties PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Danamon Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Tabungan Negara (Persero) PT. Bank Pembangunan Daerah - Kalimantan Timur PT. Bank Internasional Indonesia Tbk PT. Bank BNP PT. Bank Pensiunan Tabungan Nasional PT. Bank Nagari PT. Bank Syariah Mandiri Total Less allowance for possible losses Total Net Total Highlights of changes in allowance for losses in current accounts with other banks are as follow: Balance at the beginning of the year Provision (reverse) during the year Balance at the end of year
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas seluruh giro pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain adalah cukup dan telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Based on management’s review and evaluation on the collectability of the Bank’s current accounts with other banks as of December 31, 2009 and 2008, all current accounts with other banks are classified as current. Management believes that the allowance established is adequate to cover to cover possible losses on uncollectible current accounts with other banks and has complied with Bank Indonesia regulations.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 21
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
6. Pembiayaan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
6. Financing a. By Type
a. Berdasarkan jenis Lancar Current Murabahah Modal kerja Investasi Konsumsi Mudharabah Modal kerja Investasi Musyarakah Modal kerja Investasi Restrukturisasi Pinjaman Qardh Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Macet
Jumlah
Loss
Total
190.553.548.681 627.607.355.453 69.007.732.094
10.805.558.590 10.004.922.727 11.137.510.558
4.528.036.289 668.246.862 2.896.875.677
1.359.137.974 4.063.783.919 4.961.819.929
8.621.126.548 3.839.698.396 2.516.267.842
215.867.408.081 646.184.007.357 90.520.206.100
78.130.901.497 297.115.261
315.697.290 -
556.441.975 -
-
4.298.683.730 -
83.301.724.492 297.115.261
188.859.255.319 50.133.901.683 634.765.157 535.375.000 1.205.759.950.145
32.263.689.164
8.649.600.803
10.384.741.822
(12.023.925.138) 1.193.736.025.006
(183.810.393) 32.079.878.772
(123.379.048) 8.526.221.754
(887.839.965) (2.217.755.364) (15.436.709.908) 9.496.901.857 17.058.021.152 1.260.897.048.542
b. Berdasarkan sektor ekonomi Rupiah : Pertanian 19.716.637.080 Pertambangan 1.000.000.000 Manufaktur 30.021.632.979 Tenaga Listrik 25.006.493.249 Konstruksi 105.692.116.225 Perdagangan 128.353.464.755 Transportasi 315.753.533.590 Jasa dunia usaha 336.830.459.265 Jasa sosial 168.309.158.295 Lain-lain 75.076.454.707 1.205.759.950.145 Dikurangi : Penyisihan Kerugian (12.023.925.138) 1.193.736.025.007 Lancar Current a. Berdasarkan jenis Murabahah Modal kerja Investasi Konsumsi
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Dalam perhatian Kurang lancar Diragukan khusus Special Mention Substandard Doubtful
2.000.000.000 1.817.774.636 24.438.698 4.700.500.000 5.552.471.542 845.466.410 4.387.540.735 3.817.841.705 9.117.655.438 32.263.689.164
2.229.618.331 2.433.307.407 914.798.425 173.934.534 2.897.942.106 8.649.600.803
(183.810.393) 32.079.878.771
(123.379.048) 8.526.221.755
3.334.000.379 495.102.657 565.054.320 478.037.142 549.879.947 4.962.667.377 10.384.741.822
- 188.859.255.319 50.133.901.683 634.765.157 535.375.000 19.275.776.516 1.276.333.758.450
21.716.637.080 2.817.774.636 178.999.621 33.559.071.677 25.006.493.249 3.122.531.160 114.010.250.042 8.307.151.344 145.007.760.292 148.132.471 319.658.477.020 3.657.636.407 346.340.314.779 2.006.000.000 174.306.934.534 1.855.325.513 93.910.045.141 19.275.776.516 1.276.333.758.450
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Dalam perhatian Kurang lancar Diragukan khusus Special Mention Substandard Doubtful
Macet
Jumlah
Loss
Total
-
-
-
-
(798.597.114) 79.061.114.297 b. Berdasarkan sektor ekonomi Rupiah : Perdagangan 3.124.700.000 Jasa 17.550.095.888 Konstruksi 18.632.273.061 Manufaktur 18.500.000.000 Tenaga Listrik 2.446.284.848 Lain-lain 19.606.357.614 79.859.711.411 Dikurangi : Penyisihan Kerugian (798.597.114) 79.061.114.297
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Less: Allowance for possible losses b. By Economic Sector Rupiah : Agriculture Miningg Manufacturing Electricity Construction Trading Transportation Business Services Social Services Others
Less: (887.839.965) (2.217.755.364) (15.436.709.908) Allowance for possible losses 9.496.901.857 17.058.021.152 1.260.897.048.542
39.595.139.065 39.861.882.376 402.689.970 79.859.711.411
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Murabahah Working Capital Investment Comsumption Mudharabah Working Capital Investment Musyarakah Working Capital Investment Restructuring Qardh Funds
39.595.139.065 39.861.882.376 402.689.970 79.859.711.411
a. By Type Murabahah Working Capital Investment Consumption
Less: (798.597.114) Allowance for possible losses 79.061.114.297 b. By Economic Sector Rupiah : Trading 3.124.700.000 Services 17.550.095.888 Construction 18.632.273.061 Manufacturing 18.500.000.000 Electricity 2.446.284.848 Others 19.606.357.614 79.859.711.411 Less: (798.597.114) Allowance for possible losses 79.061.114.297
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
6. Pembiayaan - lanjutan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
6. Financing - continue
c. Berdarkan jangka waktu (sesuai dengan perjanjian) < 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Dikurangi : Penyisihan Kerugian
c. By Financing Period (based on agreement) 2009 211.693.616.512 109.666.606.038 678.268.941.299 276.704.594.601 1.276.333.758.450
2008 40.239.918.482 179.800.405 22.925.339.932 16.514.652.592 79.859.711.411
(15.436.709.908) 1.260.897.048.542
(798.597.114) 79.061.114.297
< 1 year > 1 year - 2 years > 2 years - 5 years > 5 years Less: Allowance for possible losses
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo < 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Dikurangi : Penyisihan Kerugian
d. By Remaining Period to Maturity 2009 293.182.679.854 170.437.542.696 615.385.185.352 197.328.350.548 1.276.333.758.450
2008 40.239.918.482 179.800.405 22.925.339.932 16.514.652.592 79.859.711.411
(15.436.709.908) 1.260.897.048.542
(798.597.114) 79.061.114.297
1 year 1 year - 2 years > 2 years - 5 years 5 years Less: Allowance for possible losses
7. Kredit yang diberikan a. Berdasarkan jenis
7. Credit Financing a. By Type Lancar Current
Modal kerja Investasi Konsumsi Dikurangi : Penyisihan Kerugian
82.340.841 82.340.841 (823.408) 81.517.432
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Dalam perhatian Kurang lancar Diragukan Khusus Special Mention Substandard Doubtful 98.451.713 19.984.637 98.451.713 19.984.637 (2.339.176) 96.112.537
(2.997.696) 16.986.941
-
Macet Loss 494.788.860 2.621.638.851 132.572.252 3.248.999.963 (468.515.796) 2.780.484.167
Jumlah Total 494.788.860 2.621.638.851 333.349.443 3.449.777.154
Less: (474.676.076) Allowance for possible losses 2.975.101.078 b. By Economic Sector
b. Berdasarkan sektor ekonomi Jasa Sosial Lain-lain Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Working Capital Investment Consumption
82.340.841 82.340.841
98.451.713 98.451.713
19.984.637 19.984.637
-
2.584.587.494 664.412.469 3.248.999.963
2.584.587.494 865.189.660 3.449.777.154
(823.408) 81.517.432
(2.339.176) 96.112.537
(2.997.696) 16.986.941
-
(468.515.796) 2.780.484.167
(474.676.076) 2.975.101.078
Social Services Others Less: Allowance for possible losses
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 23
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 7. Credit Financing - continue
7. Kredit yang diberikan - lanjutan
a. By Type
a. Berdasarkan jenis
Current 9.845.564.272 26.458.525.720 30.565.591.275 66.869.681.268
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Dalam Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Khusus Special Mention Substandard Doubtful Loss 1.287.700.000 3.584.785.629 183.333.327 10.044.700.543 1.009.428.491 801.689.200 1.751.996.030 14.917.186.172 1.009.428.491 985.022.527 1.751.996.030
Total 11.133.264.272 30.226.644.677 44.173.405.538 85.533.314.488
(668.696.813) 66.200.984.455
(142.729.283) 14.774.456.889
(965.163.899) 84.568.150.589
Lancar
Modal kerja Investasi Konsumsi Dikurangi : Penyisihan Kerugian
(1.414.167) 1.008.014.324
(2.118.502) 982.904.025
(150.205.134) 1.601.790.895
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Less: Allowance for possible losses
b. By Economic Sector
b. Berdasarkan sektor ekonomi Perdagangan Jasa Konstruksi Pertanian Manufaktur Transportasi Tenaga Listrik Pertambangan Lain-lain
Working capital Investment Consumption
5.260.621.997 16.264.874.348 3.285.338.656 281.830.182 396.911.451 41.380.104.633 66.869.681.268
74.999.999 3.401.733.608 108.052.022 1.287.700.000 10.044.700.543 14.917.186.172
7.778.779 1.001.649.713 1.009.428.491
1.480.700 183.333.327 800.208.500 985.022.527
1.554.868 1.750.441.161 1.751.996.030
5.335.621.997 19.677.422.302 3.576.724.005 281.830.182 396.911.451 1.287.700.000 54.977.104.550 85.533.314.488
(668.696.813) 66.200.984.455
(142.729.283) 14.774.456.889
(1.414.167) 1.008.014.324
(2.118.502) 982.904.025
(150.205.134) 1.601.790.895
(965.163.899) 84.568.150.589
Trading Services Construction Agriculture Manufacturing Transportation Electricity Mining Others Less: Allowance for possible losses
2009
2008
c. Berdasarkan jangka waktu kredit : < 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Jumlah kredit yang diberikan Dikurangi : Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Jumlah kredit yang diberikan-bersih
3.449.777.154 3.449.777.154 (474.676.076) 2.975.101.078
9.153.417.923 2.184.411.507 44.972.013.799 29.223.471.260 85.533.314.488 (965.163.899) 84.568.150.589
c. By Financing Period: < 1 year > 1 year - 2 years > 2 years - 5 years > 5 years Total Credit Financing Less: Allowance for possible credit losses Total Credit Financing - Net
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: < 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Jumlah kredit yang diberikan Dikurangi : Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Jumlah kredit yang diberikan-bersih
3.449.777.154 3.449.777.154 (474.676.076) 2.975.101.078
11.020.913.884 7.663.146.324 49.523.442.168 17.325.812.112 85.533.314.488 (965.163.899) 84.568.150.589
d. By Remaining Period to Maturity < 1 year > 1 year - 2 years > 2 years - 5 years > 5 years Total Credit Financing Less: Allowance for possible credit losses Total Credit Financing - Net
24 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
7. Kredit yang diberikan - lanjutan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
7. Credit Financing - continue
a. Pada tanggal 31 Juli 2007, Bank telah melakukan penjualan dan pengalihan aset-aset kredit termasuk bunga kepada PT. Bank Bukopin, Tbk senilai Rp. 93.432.606.393,- . b. Pada tanggal 10 Agustus 2005, Bank telah melakukan penjualan dan pengalihan aset-aset kredit termasuk bunga kepada PT. Bank Bukopin, Tbk senilai Rp. 211.668.814.136,atau sampai dipenuhinya CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank
a. On July 31, 2007, the Bank had sold and hand over credit assets including interests to PT Bank Bukopin, Tbk worth of Rp. 93.432.606.393,b. On August 10, 2005 the Bank had sold and hand over credit assets including interests to PT Bank Bukopin, Tbk worth of Rp. 211.668.814.136,- or until the Capital Adequcy Ratio is fulfilled.
Hak atas Piutang dan Jaminan PT. Bank Bukopin, Tbk telah membeli dan menerima hak atas piutang yang timbul dari fasilitas kredit (Asset Sales) dari PT. Bank Persyarikatan Indonesia dengan nilai sebesar Rp. 298.956.076.594 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Right of Receivable and Guarantee PT Bank Bukopin Tbk has bought and received the rights of receivables arised from assets sales facilities of PT Bank Bank Persyarikatan Indonesia at Rp. 298.956.076.594 each respectively on December 31, 2009 and 2008.
Bank telah menyerahkan jaminan dalam bentuk rekening giro kepada PT. Bank Bukopin Tbk sebagai penjamin pembayaran piutang, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 jumlah jaminan tersebut sebesar Rp 304.141.932.487 ,-.
The Bank has submitted guarantee in form of current acounts to PT Bank Bukopin TBk as receivables payment guarantee. As of December 31, 2009 and 2008 total guarantee value is Rp 304.141.932.487 ,-.
Ketentuan Bank Indonesia Sesuai dengan laporan batas maksimum pemberian kredit Bank per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pelampauan diatas Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak terkait dan pihak-pihak tidak terkait dengan bank merupakan pelampauan diatas ketentuan Bank Indonesia, dimana Bank Indonesia menetapkan BMPK untuk pihak terkait setinggi-tingginya 10% dan untuk pihak tidak terkait setinggi-tingginya 20% dari modal.
Bank Indonesia Regulation In accordance with Bank credit financing maximum limit statements dated December 31, 2009 and 2008, over limit of the maximum credit financing to related party and un-related parties with the Bank is over limit from Bank Indonesia regulation, whereas Bank Indonesia determined maximum credit financing for related parties at 10% and for un-related parties maximum 20% from the capital.
Piutang Murabahah kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu perusahaan serta individu-individu yang terkait dengan Bank sebagaimana yang diatur dalam PSAK No.7 “tentang pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa” yang dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan ketiga pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp. 21.593.386.194 dan Rp 953.000.000.
Murabahah receivables from related parties which are bank’s key personals, sister companies and individual persons as defined under statements of financial accounting standard No. 7 “related party disclosure” amounting to Rp. 21.593.386.194 and Rp 953.000.000 as of December 31, 2009 and 2008, respectively were conducted at terms and conditions similar to those granted to third parties.
Piutang dan pembiayaan yang dijamin dengan deposito mudharabah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp. 26.180.327.450 dan Rp 731.752.721.
Receivables and financing guaranteed by mudharabah deposits as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp. 26.180.327.450 and Rp 731.752.721.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 25
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 7. Credit Financing - continue
7. Kredit yang diberikan - lanjutan
Piutang dan pembiayaan yang dijamin dengan giro wadiah pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 950.500.000. Piutang dan pembiayaan yang dijamin dengan tabungan wadiah pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 2.830.000.000.
Receivables and financing guaranteed by wadiah current accounts as of December 31, 2009 amounting to Rp. 950.500.000. Receivables and financing guaranteed by wadiah deposits as of December 31, 2009 amounting to Rp. 2.830.000.000.
Marjin Murabahah Rupiah berkisar antara 11% sampai dengan 20% pada tahun 2009 dan 2008.
Murabahah Rupiah margin ranging from 11% to 20% in year 2009 and 2008
Jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp. 33.157.895.045 dan Rp 4.124.469.699. Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara, penjadualan kembali fasilitas (perpanjangan jangka waktu, pemberian tenggang waktu dan penambahan fasilitas piutang bagi debitur), pembaharuan (inovasi) fasilitas pembiayaan.
The number of restructured cash receivables up to December 31, 2009 and 2008 is Rp 33.157.895.045 and Rp 4.124.469.699. Cash receivables restructuring was conducted by rescheduling of facilities (maturity time extension, additional grace period and receivables facilities for debtors), renewal of financing facilities.
Changes over receivables are as follow:
Perubahan atas piutang adalah sebagai berikut : Saldo awal Penghapusbukuan Saldo akhir tahun
2009 64.661.455.797 64.661.455.797
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Reklasifikasi penyisihan tahun berjalan dari Unit Usaha Syariah Bukopin tahun berjalan dari penyisihan kredit yang diberikan Saldo akhir tahun
2009 798.597.114 4.111.777.232 10.035.847.739 490.487.823 15.436.709.908
2008 64.794.911.196 (133.455.399) 64.661.455.797
Balance at the beginning Write-off Balance at the end of year
Highlights of changes in allowance for possible financing losses are as follow: 2008 Balanace at the beginning of year Provision during the year Reclassification of provision Syariah Bukopin units - during the year Provision of credit financing - during the year 798.597.114 Balance at the end of year 798.597.114
Highlights of changes in allowance for credit financing losses are as follow: Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2009 2008 Balance at the bgeinning of year Saldo awal tahun 965.163.899 463.168.281 Conventional provision during the year Penyisihan konvensional tahun berjalan 1.300.592.732 Reclassification of provision Reklasifikasi penyisihan During the year to Sharia financing provision tahun berjalan ke penyisihan pembiayaan syariah (490.487.823) (798.597.114) Balance at the end of year Saldo akhir tahun 474.676.076 965.163.899
26 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
8. Pendapatan yang masih akan diterima Terdiri dari pendapatan bunga atas : 2009 Kredit yang diberikan : Modal kerja Investasi Konsumtif Lainnya Jumlah
1.534.874.541 5.194.482.463 514.286.819 144.684.500 7.388.328.324
9. Pajak dibayar dimuka dan uang muka Akun ini terdiri dari : 2009 Pajak dibayar dimuka: Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Uang Muka: Sarana logistik Perjalanan dinas Jumlah uang muka Jumlah
8. Receivable Income Consist of interest income of: 2008 Credit Financing: Working capital Investment Consumption Others Total
933.770.432 933.770.432 9. Prepaid Taxes and Payment This account consists of: 2008
82.045.707
82.045.707
Prepaid taxes: Assessment of Tax Overpayment
1.356.423.800 2.065.000 1.358.488.800
40.365.000 23.800.000 64.165.000
Prepaid: Logistics Facilities Work travel Total Prepaid
1.440.534.507
146.210.707
Total
10. Beban dibayar di muka Akun ini terdiri dari : Sewa Pemeliharaan inventaris Personalia Persediaan barang cetakan Pendirian Iklan dan promosi Persediaan meterai dan perangko Premi asuransi Pajak Lainnya Jumlah beban dibayar di muka
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
2008 4.941.420.145 3.326.968.333 1.318.318.850 757.911.977 740.490.732 467.343.380 203.567.800 168.643.132 136.165.726 4.998.930.662 17.059.760.737
10. Prepaid Expenses This account consists of: 2007 219.825.728 144.031.037 1.105.423.843 147.986.600 966.869.207 166.059.053 71.082.565 58.047.184 39.572.643 3.086.952.250 6.005.850.109
Rent Inventories Maitenance Human Resources Printing supplies Establishment Advertisement & Promotion Supply of stamp Insurance premium Taxes Others Total Prepaid Expenses
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 27
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
11. Aset tetap Per 31 Desember 2009
Jenis aset tetap Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Komputer Mesin-mesin Jumlah nilai tercatat
11. Fix Asset As of December 31, 2009 Saldo Awal Penambahan Balance at beginning Additional Rp. Rp.
Pengurangan Less Rp.
Reklasifikasi Saldo akhir Reclassification Balance at the end Rp. Rp.
656.500.000 14.369.100.000 - 15.025.600.000 567.745.210 16.954.133.000 - 17.521.878.210 2.228.037.089 - 1.643.613.600 4.044.725.138 4.629.148.627 1.508.205.000 342.700.000 482.645.085 79.686.500 1.447.946.415 5.332.254.079 2.356.285.467 - 1.469.523.573 9.158.063.119 221.155.440 2.549.451.080 - 3.781.477.114 6.552.083.634 10.513.896.818 36.571.669.547 2.126.258.685 9.375.412.324 54.334.720.004
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Komputer Mesin-mesin Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
488.757.263 2.052.907.615 1.125.288.321 4.102.080.831 185.369.509 7.954.403.539
521.113.353 447.039.359 118.378.157 680.837.275 464.703.756 2.232.071.900
413.812.499 413.812.499
2.678.744.941 40.311.415 1.356.216.322 3.064.333.467 7.139.606.145
2.559.493.279
1.009.870.616 5.178.691.915 870.165.394 6.139.134.428 3.714.406.732 16.912.269.085
Accumulated depreciation Direct ownership Landrights Office equipment Vehicles Computer Machineries Total accumulated depreciation
37.422.450.919
Book value
Per 31 Desember 2008
Jenis aset tetap Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Instalasi Peralatan kantor Kendaraan bermotor Komputer Mesin-mesin Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi Peralatan kantor Kendaraan bermotor Komputer Mesin Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
Type Cost acquisition Direct ownership Landrights Buildings Office equipment Vehicles Computer Machineries Total cost acquisition
As of December 31, 2008 Saldo Awal Balance at beginning Rp.
Penambahan Pengurangan Additional Less Rp. Rp.
Saldo akhir Balance at the end Rp.
7.673.828.456 6.891.444.995 372.632.410 2.344.385.126 1.508.205.000 5.083.249.949 221.155.440 24.094.901.376
7.017.328.456 103.716.250 6.427.416.035 372.632.410 51.394.070 167.742.107 407.691.480 158.687.350 562.801.800 14.143.806.358
656.500.000 567.745.210 2.228.037.089 1.508.205.000 5.332.254.079 221.155.440 10.513.896.818
4.399.076.239 327.728.916 2.162.450.151 1.003.662.267 3.742.269.197 174.363.890 11.809.550.659 12.285.350.717
28 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
349.439.886 11.465.103 58.199.571 121.626.055 518.498.957 11.005.619 1.070.235.191
4.259.758.862 339.194.019 167.742.107 158.687.323 4.925.382.311
488.757.263 2.052.907.615 1.125.288.321 4.102.080.831 185.369.509 7.954.403.539
Type Cost acquisition Direct ownership Landrights Buildings Instalation Office equipment Vehicles Computer Machineries Total cost acquisition Accumulated depreciation Direct ownership Landrights Instalation Office equipment Vehicles Computer Machineries Total accumulated depreciation
2.559.493.279
Book value
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
11. Aset Tetap - lanjutan Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 2.232.071.900,- dan Rp. 1.070.235.191,-. Aset tetap, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2009 diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya pada PT. Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur dan PT. Jasa Asuransi Indonesia nilai pertanggungan sebesar Rp. 24.000.388.205,- yang menurut pihak manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Dikurangi Penyisihan atas penurunan nilai Aset lainnya Jumlah aset lain-lain
11. Fix Asset - continue Depreciation cost for the year ended in 2009 and 2008 each respectively valued Rp. 2.232.071.900,- and Rp. 1.070.235.191,-.
Premises, excluded land, on December 31, 2009 were insured against the risks/losses of fire and other risks by PT. Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur and PT. Jasa Asuransi Indonesia under blanket policies with a total coverage of Rp. 24.000.388.205,- which the management believes that this coverage is to cover possible losses arising from such risks.
2009 34.727.411.369
12. Other Assets This account conists of: 2008 35.448.997.709
5.220.428.877 268.662.573 304.090.576 40.520.593.395
5.157.719.386 48.536.004 13.461.263.312 49.590.312 54.166.106.723
Foreclosed assets Assets in settlement General and credit Payable conversion Payable Other assets Total
(134.612.633) 54.031.494.089
Less Allowance for depreciation Other assets Total other assets
12. Aset Lain-lain Akun ini terdiri dari : Agunan diambil Alih Aset dalam penyelesaian Umum dan kredit Konversi tagihan Tagihan Rupa-rupa aset lainnya Jumlah
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
(2.686.626) 40.517.906.769
Aset dalam penyelesaian merupakan transaksi yang belum dilakukan rekonsiliasi atas pencatatan ke dalam salah satu akun aset atau beban yang ada dan masih dalam tahap proses penyelesaian.
Assets in settlement represent transactions which have not yet been reconciliation over its recognition into one of the assets account or existing expenses and still in process of settlement.
Pada tanggal 31 Desember 2008, tagihan merupakan transaksi atas penjualan gedung kantor pusat salemba yang masih dalam proses perpanjangan hak guna bangunan sehingga belum dapat dipindah namakan kepemilikan hak guna bangunan tersebut.
As of December 31, 2008, payable represent transactions over the sales of head office building in Salemba that is still in process of land rights extension therefore the land rights ownership name have not yet being transferred.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 29
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
13. Current accounts
13. Giro Akun ini terdiri dari : Giro wadiah terdiri dari : Pihak terkait Pihak ketiga Jumlah giro wadiah Giro umum terdiri dari : Giro Pihak terkait Giro Pihak ketiga Jumlah giro umum Jumlah
This account consists of: 2009
2008
3.676.323.612 94.780.372.109 98.456.695.721
2.726.013.229 2.726.013.229
3.223.032 3.223.032 98.459.918.753
3.377.048.978 4.898.802.880 8.275.851.859 11.001.865.088
Suku bunga rata-rata atas giro umum dan nisbah bagi hasil giro wadiah adalah sebagai berikut : 2009 2% 2%
Giro wadiah Giro umum 14. Tabungan Akun ini terdiri dari :
2009 Tabungan terdiri dari : Tabungan wadiah Pihak terkait Tabungan haji Pihak ketiga Tabungan Mudharabah Tabungan umum Tabungan De'ISI Jumlah tabungan
73.105.444 173.132.533.082
4.234.370.026 7.557.445.281
15. Deposito berjangka Akun ini terdiri dari :
30 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Saving deposits consists of: Wadiah saving deposits Related parties Hajj saving deposits Third parties Mudharabah saving deposits General saving deposits De'ISI deposits Total saving deposits
Average interest rates over general deposits and nisbah for income of wadiah deposits are as follow: 2008 3% Wadiah saving deposits 3% General saving deposits 15. Time Deposits This account consits of:
2009 1. Jenis Deposito Mudharabah Deposito Mudharabah Pihak terkait Pihak ketiga Deposito umum Pihak ketiga Jumlah deposito berjangka
14. Deposits This account consists of: 2008
399.043.078 2.924.032.176
2009 3% 3%
Wadiah current accounts, consists of: Related parties Third parties Total wadiah current accounts General current account consists of: Related parties current acounts Third parties current accounts Total general current accounts Total
Average interest rates over general current accounts and nisbah to result of wadiah current accounts are as follow: 2008 Wadiah current accounts 2% General current accounts 2%
1.273.509.644 2.238.761.586 141.752.806.811 27.794.349.597
Suku bunga rata-rata atas tabungan umum dan nisbah bagi hasil tabungan wadiah adalah sebagai berikut : Tabungan wadiah Tabungan umum
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
2008
650.306.204 999.612.608.462
1.954.351.204 94.821.544.522
1.000.262.914.666
79.342.356.507 176.118.252.233
1. Type of Mudharabah time deposits Mudharabah time deposits Related parties Third parties General time deposits Third parties Total time deposits
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
15. Time Deposits - continue
15. Deposito berjangka - lanjutan 2. Jangka Waktu Deposito Mudharabah dan umum 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah deposito berjangka
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
2009 690.383.341.823 233.166.972.843 36.547.200.000 40.165.400.000 1.000.262.914.666
2. Maturity time of Mudharabah and general deposits 2008 1 month 145.612.841.797 3 months 30.023.170.082 6 months 6.860.669 12 months 475.379.685 Total time deposits 176.118.252.233
3. Rincian deposito berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo <1 bulan 764.810.841.823 >1-3 bulan 121.022.404.451 >3-6 bulan 92.761.068.392 >6-12 bulan 21.668.600.000 1.000.262.914.666 Pada tanggal 31 Desember 2008 terdapat deposito yang belum dikonversi ke deposito mudharabah sebesar Rp.79.342.356.507.
3. Remaining period to maturity time <1 month 146.328.155.041 >1-3 months 29.307.856.838 >3-6 months 6.860.669 >6-12 months 475.379.685 Total time deposits 176.118.252.233 As of December 31, 2009 deposits that have not yet been converted into mudharabah deposits are worth of Rp. 79.342.356.507.
Suku bunga rata-rata atas deposito berjangka dan nisbah bagi hasil deposito mudharabah adalah sebagai berikut : 2009 Deposito mudharabah 9,5% Deposito berjangka -
Average interest rates over time deposits and nisbah profit sharing of mudharabah time deposits are as follow: 2008 Deposito mudharabah 10,03% Deposito berjangka 9,26%
16. Kewajiban segera lainnya 2009 Terdiri dari : Pembukaan rekening Transfer Bagi hasil yang akan dibayar Sarana logistik dan personalia Lain-lain Jumlah kewajiban segera lainnya
28.359.606 2.726.781.777 3.031.529.126 771.811.253 297.334.592 6.855.816.354
75.000.000 233.322.528 221.498.496 529.821.024
Consists of: Opening of accounts Transfer Payable profit sharing Logistics facilities and personals Others Total current liabilities
17. Taxes
17. Perpajakan a. Pajak yang masih harus dibayar Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penjualan hak tanah dan bangunan Pajak deposito murabahah Pajak tabungan wadiah Pajak tabungan murabahah Pajak giro wadiah Pajak bunga deposito Lainnya Jumlah
16. Other current liabilities 2008
2009
2008
194.589.644 1.282.826.480 22.312.209 13.442.435 29.044.772 16.668.390 1.558.883.929
274.496.954 712.500.000 36.120.869 4.359.621 4.768.748 174.758.062 5.279.550 1.212.283.804
a. Payable Taxes Income taxes article Sales of land rights and buildings taxes Mudharabah deposits taxes Wadiah deposits taxes Mudharabah deposits taxes Wadiah current accounts taxes Deposits interests taxes Others Total
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 31
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
17. Taxes - continue
17. Perpajakan - lanjutan b. Beban Pajak Penghasilan Manfaat (beban) pajak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, terdiri dari : Pajak kini Manfaat (Beban) pajak tangguhan Jumlah
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Nihil/Nihil (1.407.541.527) (1.407.541.527)
c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba rugi pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 2.238.542.484
b. Income taxes expenses Benefits (expenses) of company taxes for the year ended on December 31, 2009 and 2008 consist of: Nihil/Nihil 2.519.761.089 2.519.761.089
Current taxes Benefits (Expenses) of deferred taxes Total
c. Current taxes Reconciliation between income and losses of income taxes in accordance with statements of incomes with taxable incomes for the year that ended as of December 31, 2009 and 2008 as follow: 2008 (10.234.430.049)
Income (losses) prior to income taxes estimation According with statements of incomes
Perbedaan temporer: - Penyusutan aset tetap - Pesangon Jumlah perbedaan temporer
703.655.000 703.655.000
(119.358.521) 601.319.000 481.960.479
Temporary differences: - Fixed Premises Depreciation - Employee benefits Total temporary differences
Perbedaan permanen: - Pengobatan - Jamuan Jumlah perbedaan permanen
55.573.337 382.413.522 437.986.859
55.665.003 99.720.689 155.385.692
Permanent differences: - Medical treatments - Entertainment Total permanent differences
Jumlah koreksi fiskal Rugi fiskal Kompensasi kerugian fiskal Kerugian lebih dari 5 tahun
1.141.641.859 3.380.184.344 (114.275.550.318) 7.475.462.968
637.346.171 (9.597.083.878) (104.678.466.440) -
Total fiscal correction Fiscal losses Fiscal losses compensation Losses exceeding than 5 years
Akumulasi kerugian Fiskal
(103.419.903.006)
(114.275.550.318)
Fiscal losses accumulation
d. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Bank per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
32 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
d. Defreed Taxes Deferred taxes are computed based on the influence of temporary differences between total acquired assets and obligations in accordance with financial statements based on premises and obligations taxation. Details of assets and deferred taxes obligations as of December 31, 2009 and 2008 are as follow:
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
17. Perpajakan - lanjutan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
17. Taxes - continue
2009 2008 Taksiran pajak penghasilan - ditangguhkan - Kerugian fiskal 285.410.465 2.666.829.767 - Kerugian fiskal (1.868.865.742) - - Penyusutan aset tetap - (297.398.428) - Imbalan kerja 175.913.750 150.329.750 Jumlah (1.407.541.527) 2.519.761.089 Aset (kewajiban) pajak tangguhan - bersih 2009 2008 33.610.950.958 31.091.189.869 Saldo awal (2.451.489.124) Kerugian fiskal yang telah dibukukan Kerugian fiskal (1.583.455.277) 2.666.829.767 Penyusutan aset tetap (297.398.428) Pesangon 175.913.750 150.329.750 Jumlah aset (kewajiban) pajak tangguhan 29.751.920.307 33.610.950.958 Bank melakukan penangguhan perhitungan beban pajak tangguhan atas kompensasi kerugian fiskal yang lebih dari 5 (lima) tahun untuk per tanggal 31 Desember 2009. 18. Pinjaman yang diterima 2009 Akun ini terdiri dari : Kredit likuiditas KP-RS/RSS 49.780.291.300 Bank Indonesia 5.719.558.294 Jumlah 55.499.849.594 a. Berdasarkan Akta F No.32/239/UK Indek No.0002-KPR tanggal 12 Mei 1999 kredit yang diberikan untuk waktu maksimal 21 tahun sampai dengan 31 Maret 2020 dan dihitung sejak tanggal pelimpahan dana dengan plafon sebesar Rp. 20.222.000.000 ( dua puluh milyar dua ratus dua puluh dua juta rupiah ) seperti termaksud dalam pasal 32 ayat 2,3 dan pasal 35 Undang-undang Bank Indonesia 1968. Pelunasan KL KPR Tahun 1999 dilaksanakan per semester (setiap 30 Juni dan 31 Desember) yang dimulai sejak 30 Juni 2000 dan dibebankan pada awal bulan Juli dan Januari dan mengenai syarat-syarat lainnya tercantum dalam SK Direksi BI No. 31/93/KEP/DIR, SE BI No. 31/13/ UK masing-masing tanggal 9 September 1998 perihal KPRS dan KP-RSS.
b. Berdasarkan Surat Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman Nomor. 253/UM.0101/A.III/10/1999 tanggal 18 Oktober 1999 dan Surat Menteri Keuangan Nomor. S-351/MK-017/1999 tanggal 21 September 1999 tentang persetujuan pembiayaan
Estimated deferred income taxes - Fiscal losses - Fiscal losses - Fixed assets depreciation - Working Benefits Total Deferred assets (obligation) taxes - Net Balance at the beginning Fiscal losses written-on Fiscal losses Fixed assets depreciation Benefits Total Deferred asset (obligation) taxes
The Bank conducted a deferred estimation of deferred taxes expenses over fiscal losses compensation of that exceeds 5 years as of dated December 31, 2009 18. Fund Borrowings 2008 This account consists of: 49.780.291.300 Liquidity Credit of KP-RS/RSS 7.819.558.294 Bank Indonesia 57.599.849.594 Total a. Based on Deed F No.32/239/UK Index No.0002-KPR dated May 12, 1999, credit financing for the period of maximum 21 years as of March 31, 2020 and estimated since date of fund devolution with ceiling of Rp. 20.222.000.000 (twenty billion two hundred twenty two million rupiah) as stated in article 32 point 2,3 and article 35 Bank Indonesia regulation year 1968. Settlement of KL KPR year 1999 is conducted per semester (every June 30 and December 31) started since June 30, 2000 and charged on the beginning of July and January and other requirements are stated in BI Directors decision letter No. 31/93/KEP/DIR, SE BI No. 31/13/UK respectively dated September 9, 1998 on KP-RS and KP-RSS. b. Based on letter of the State Ministry of Housing and Residential No. 253/UM.0101/A.III/10/1999 dated October 18 1999 and Ministry of Finance letter No. S-351/MK017/1999 dated September 21, 1999 on approval of KP-RS/
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 33
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
18. Fund Borrowings - continue
18. Pinjaman yang diterima - lanjutan KP-RS/RSS TA 1999/2000. Pelaksanaan lebih lanjut atas persetujuan ini diterbitkan perjanjian Pinjaman antara pemerintah c.q. Departemen Keuangan dengan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dan selanjutnya sebagai Bank koordinator segera menindaklanjuti dengan membuat surat perjanjian penerusan pinjaman dengan masing-masing Bank pelaksana penyalur. c. Berdasarkan perjanjian penerusan pinjaman antara PT. Bank Tabungan Negara (pihak pertama) dan Bank (pihak kedua), sehubungan dengan perjanjian pinjaman dalam rangka pembiayaan kredit pemilikan RS/RSS TA.1999/2000 No. 07/ PKS/DIR/2000 Tanggal 08 Februari 2000, Pemerintah melalui pihak pertama menyediakan dana setinggi-tingginya sebesar Rp. 16.960.481.512, yang kedua intuk TA.2000 No.21/PKS/ DIR/2001 tanggal 22 Februari 2001 setinggi-tingginya sebesar Rp. 20.703.980.143, dan yang ketiga untuk TA.2001 No.51/PKS/ DIR/2001 tanggal 02 November 2001 setinggi-tingginya sebesar Rp. 19.575.642.000, sehingga total pinjaman yang diberikan kepada pihak kedua untuk dipergunakan sebagai pinjaman oleh pihak kedua guna memenuhi kredit KP-RS/RSS setinggi-tingginya sebesar Rp. 60.240.103.655. 19. Penempatan dari bank Lain 2009 Akun ini terdiri dari : Investasi mudharabah Deposito mudharabah Giro Pada Bank Lain Jumlah
380.000.000.000 35.054.100.000 335.909.697 415.390.009.697
20. Beban yang masih harus dibayar 2009 Terdiri dari : Tunjangan hari raya Dana pendidikan Tunjangan Bunga kredit likuiditas KP-RS/RSS Jumlah
34 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
286.962.227 295.573.015 496.759.494 5.994.187.138 7.073.481.874
RSS financing 1999/2000. Further conducts of this agreement were the publication of loan agreement between government: Finance Department with PT Bank Tabungan Negara (Persero) and as Coordinator Bank further followed up by making a letter of agreement of loans with each distribution Bank.
c. Based on loans agreement between PT Bank Tabungan Negara (first party) and Bank (second party) on loans agreement in terms ownerships credit of RS/RSS TA.1999/2000 No. 07/PKS/DIR/2000 dated February 8, 2000, the government through first party provides fund with as high as of Rp. 16.960.481.512, secondly for TA.2000 No.21/PKS/DIR/2001 dated February 22, 2001 as high as of Rp. 20.703.980.143, third for TA.2001 No.51/PKS/DIR/2001 dated November 21, 2001 as high as of Rp. 19.575.642.000, so total financing to second party used as loans by second party to meet the KP-RS/RSS credit as high as of Rp. 60.240.103.655.
19. Placements with other banks 2008 178.100.000.000 178.100.000.000
This account consists of: Mudharabah investment Mudharabah deposits Current account with other banks Total
20. Payable expenses 2008 104.014.719 287.759.175 5.994.187.138 6.385.961.032
Consist of: Lebaran allowance Education fund Allowances Credit interests liquidity KP-RS/RSS Total
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
21. Kewajiban lain-lain Akun ini terdiri dari : 2009 Administrasi kredit 8.042.368.059 Titipan asset sales 9.980.470.693 Rekening konversi pasiva lainnya 1.721.070.350 Rekening antar kantor - transaksi konvensional - syariah Lainnya 5.038.374.204 Bagi hasil yang belum dibagikan 2.790.368.321 Setoran jaminan 1.180.732.788 Jumlah 28.753.384.415
Adminsitrasi kredit merupakan administrasi dari pembayaran angsuran pokok dan bunga kredit KPR, KPRS dan KPRM dari aset sales dan kredit. Pasiva lainnya merupakan rekening titipan atas angsuran pokok dan bunga bantuan uang muka (BUM) KPRS dan YKPP. Rekening antar kantor - transaksi konvensional - syariah merupakan rekening perantara untuk pelaksanaan konversi dari bentuk secara konvensional menjadi syariah. Titipan asset sales adalah titipan pembayaran angsuran pokok, pendapatan diterima dimuka dan bunga KPRS dan KPRS YKPP aset sales dari kredit yang telah dilakukan penjualan oleh Bank kepada PT. Bank Bukopin Tbk. Rekening konversi pasiva lainnya merupakan pendapatan diterima dimuka dari angsuran kredit yang secara pencatatan belum dimasukkan dalam bentuk syariah. 22. Pinjaman Subordinasi Berdasarkan surat perjanjian investasi mudharabah subordinasi, tanggal 26 Agustus 2009, antara PT. Bank Bukopin Tbk. dengan Bank, disebutkan bahwa PT. Bank Bukopin Tbk.menyediakan dana investasi kepada Bank sebesar Rp. 100.000.000.000., dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Perjanjian ini dengan jangka waktu 6 (enam) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. 2. Pembayaran bagi hasil (mudharabah) sebesar 70% untuk PT. Bank Bukopin Tbk.dan 30% untuk Bank. 3. Bagi hasil berasal dari pendapatan operasional Bank. 4. Pembayaran kewajiban bagi hasil kepada PT. Bank Bukopin Tbk. dilaksanakan pada setiap awal bulan selambat-lambatnya pada tanggal 10. 5. Pembayaran pokok investasi mudharabah subordinasi dilaksanakan pada saat jatuh tempo.
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
21. Other Obligations This account consist of: 2008 13.199.538.168 Credit administration 9.309.220.508 Asset sales deposits 4.532.692.292 Other liabilities conversion accounts 2.923.578.751 Inter-branches account - conventional transaction - Sharia 129.577.319 Others 247.270.726 Undistributed Revenue Sharing 735.450.000 Guarantee deposits 31.077.327.764 Total
Credit administration represents administration from settlement of principal installment and credit interest of KPR, KPRS and KPRM from assets sales and credit. Other liabilities represent deposits account over principal installment and prepaid fund interest of KPRS and YKPP. Inter-branches account – conventional transaction – Sharia represent mediatory account for the conversion implementation from conventional form into sharia. Assets sales deposits represent principal installment settlement deposit, prepaid income and KPRS and KPRS YKPP assets sales interests from credit sales by the Bank to PT Bank Bukopin Tbk. Other liabilities conversion account represents prepaid income from credit installments that are unrecognized in sharia.
22. Subordinated Loan Based on subordinated mudharabah investments letter of agreement dated August 26, 2009 between PT Bank Bukopin Tbk with the Bank, stated that PT Bank Bukopin Tbk. Provided investment fund to the Bank amounting Rp. 100.000.000.000., with requirements as follow: 1. The agreement is valid for 6 9six) year since the date of the agreement signed. 2. Payment of earnings share (mudharabah) of 70% to PT Bank Bukopin Tbk and 30% to the Bank 3. Earnings shares from the Bank operational income 4. Payment of earnings shares obligation to PT Bank Bukopin Tbk is conducted on the 10th day of every month at the latest. 5. Payment of subordinated mudharabah investments principal is conducted on due date.
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 35
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
22. Subordinated Loan - continue
22. Pinjaman subordinasi - lanjutan Pencairan pertama pinjaman investasi mudharabah subordinasi dilakukan pada tanggal 28 Desember 2009 sebesar Rp. 50.000.000.000. Perjanjian pinjaman investasi mudharabah subordinasi ini telah mendapat surat persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 11/1594/DPbS tanggal 24 November 2009. 23. Kewajiban imbalan kerja Perusahaan melakukan pencadangan estimasi kewajiban untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sesuai dengan UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Pencadangan ini dilakukan sesuai dengan PSAK No. 24 tentang “Imbalan Kerja”.
First liquidation of subordinated mudharabah investments was conducted on December 28, 2009 amounting of Rp. 50.000.000.000. The subordinated mudharabah investments letter of agreement was approved with approval letter from Bank Indonesia with letter No. 11/1594/DPbS dated November 24, 2009. 23. Work Benefit The company conducted a reservation of obligations estimation of benefits, working period reward benefits and losses compensation in accordance with regulation No.13/2003 dated March 25, 2003 on labor on “Settlement of termination of work and determination of benefits, working period reward benefits and losses compensation in a company”. The reservation is conducted in accordance with PSAK No. 24 on “work benefits”.
2009 403.510.000 344.495.000 (85.260.000) 40.910.000 703.655.000
Post working benefits expenses recognized in statements of income are: 2008 304.215.000 Current services expenses 301.232.000 Interest expenses (45.038.000) Unrecognized actuarial profit 40.910.000 Past servcies expenses 601.319.000 Total
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun 3.971.982.000 Beban tahun berjalan 703.655.000 Pembayaran manfaat (46.030.000) Saldo akhir tahun 4.629.607.000
Balance sheets net obligation mutations are as follow: 3.634.653.000 Balance in the beginning of year 601.319.000 Expenses during the year (263.990.000) Benefits payment 3.971.982.000 Balance in the end of year
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu Jumlah
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca berdasarkan laporan aktuaria terakhir dari PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen untuk posisi 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut :
36 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Main assumption used in expenses and obligations of post work benefits estimation by the management and PT Eldridge Gunaprima Solution, independent actuary, as of December 31, 2009 and 2008 are as follow:
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 23. Kewajiban imbalan kerja - lanjutan 2009 3.698.621.000 (315.756.000) 1.246.742.000 4.629.607.000
Nilai kini kewajiban Kerugian masa lalu Kerugian aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Saldo akhir tahun
2009 3.971.982.000 703.655.000 (46.030.000) 4.629.607.000
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan estimasi biaya dan kewajiban imbalan pasca kerja oleh manajemen dan PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen,untuk posisi 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: a. Tingkat proyeksi kenaikan gaji b. Bunga Teknis
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah) 23. Work Benefit - continue 2008 2.901.935.000 (356.666.000) 1.426.713.000 3.971.982.000
Net obligations mutations in the balance sheets are as follow: 2008 3.634.653.000 Balance in the beginning of the year 601.319.000 Expenses during the year (263.990.000) Benefits payment 3.971.982.000 Balance in the end of year Main assumption used in expenses and obligations of post work benefits estimation by the management and PT Eldridge Gunaprima Solution, independent actuary, as of December 31, 2009 and 2008 are as follow:
8 % per tahun/per year 8 % per tahun/per year 10,5 % per tahun/per year 12 % per tahun/per year
24. Modal Saham a. Bank telah mendapat Surat Keputusan dari Direktorat Pengawasan Bank Indonesia 1 No. 7/246/DPwBI/PWB16 tanggal 29 Juli 2005 tentang pengesahan Modal disetor Bank yang terkoreksi Rp 20.000.000 pada tahun 2004 ke setoran modal. b. Berdasarkan akta No. 32 tertanggal 09 Desember 2005 yang dibuat dihadapan H. Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta tentang Modal Dasar Rp 300.000.000.000 terjadi perubahan klasifikasi saham dari saham biasa menjadi saham seri A dan seri B. Terbagi atas saham seri A sejumlah 8.137.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 10.000 atau senilai Rp 81.370.000.000 dan seri B sejumlah 2.186.300.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100. Akta ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia, dengan Surat Keputusan tertanggal 15 Desember 2005 No. C-33348.HT.01.04.TH.2005. c. Sampai dengan tanggal 30 Desember 2005, Bank telah menerima setoran modal sebesar Rp 174.000.000.000 yang dicatat dalam Escrow Account Bank. Sesuai dengan surat Bukopin No.352/DOPS/I/2006 tertanggal 17 Januari 2006 mengenai penarikan sebagian setoran modal pada Bank senilai Rp 8.000.000.000. Penarikan ini telah dilakukan pada tanggal 20 Januari 2006 senilai Rp 6.000.000.000 dan
Present value of obligations Past losses Unrecognized actuarial loses Net Obligations
a. Projection level of salary raise b. Technical interets
24. Capital Stock a. The Bank received a letter of decision from Supervisory Directorate of Bank Indonesia 1 No. 7/246/DPwBI/PWB16 dated July 29, 2005 on the ratification of the corrected Bank’s issued capital of Rp 20.000.000 in year 2004 to the capital. b. Based on deed no. 32 dated December 9, 2005 by H. Arry Supratno, SH., a notary in Jakarta on capital of 300.000.000.000 shares reclassification from general shares into A and B series shares. Consisted of A series shares of 8.137.000 shares with nominal value of Rp 10,000 or amounting Rp 81.370.000.000 and B series shares of 2.186.300.000 shares with nominal value of Rp 100. The deed was approved by the ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with letter of decision dated December 15, 2005 No. C-33348.HT.01.04.TH.2005. c. As of December 20, 2005, the Bank received issued capital of Rp 174.000.000.000 recognized in Escrow Account Bank. In accordance with letter from Bukopin No.352/DOPS/I/2006 dated January 17, 2006 on withdrawal of parts of the capital issued to the Bank amounting Rp 8.000.000.000, the withdrawal dated January 20, 2006 amounting Rp 6.000.000.000 and
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 37
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
24. Capital Stock - continue
24. Modal saham - lanjutan Rp 2.000.000.000 pada tanggal 25 Januari 2006, sehingga total setoran modal ke Bank menjadi Rp 42.000.000.000. Dan PT Mitra Usaha Sarana menambahkan setoran modalnya pada tanggal 05 dan 11 Januari 2006 senilai Rp 3.000.000.000, sehingga jumlah setoran modalnya menjadi Rp 8.000.000.000 d. Berdasarkan akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.26 tertanggal 29 Desember 2005, yang dibuat di hadapan Adrian Djuani, SH., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Modal Dasar Rp 1.000.000.000.000 yang terbagi atas saham seri A sejumlah 8.137.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 atau senilai Rp 81.370.000.000 dan saham seri B sejumlah 9.186.300.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 atau senilai Rp 918.630.000.000. Akta ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-1608.HT.01.04.TH.2006 tanggal 19 Januari 2006. e. Berdasarkan akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 27 tertanggal 31 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Adrian Djuani, SH., Notaris di Jakarta, mengenai akuisisi seluruh saham baru sebesar 2.000.000.000 saham seri C dengan nilai nominal Rp. 50,- yang dikeluarkan dari protepel Bank. Akta ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-22464.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 2 Mei 2008. Sehingga Modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh adalah sebagai berikut :
Rp 2.000.000.000 dated January 25, 2006 so that total capital issued to the Bank amounting Rp 42.000.000.000. PT Mitra Usaha Sarana added its capital issuance dated January 5 and 11, 2006 of Rp 3.000.000.000, so the total issued capital amounting Rp 8.000.000.000. d. Based on deed No.26 decision of extraordinary general meeting of shareholders dated December 29, 2005 by Adrian Djuani, SH., a notary in Jakarta, on changes of capital Rp 1.000.000.000.000 consisted of A series shares of 8.137.000 shares with nominal value of Rp 10,0000 or worth of Rp 81.370.000.000 and B series shares of 9.186.300.000 shares with nominal value of Rp 1000 or worth of Rp 918.630.000.000. The deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-1608.HT.01.04.TH.2006 dated January 19, 2006. e. Based on deed No. 27 of extraordinary general meeting of shareholders dated March 31, 2008 by Adrian Djuani, SH, a notary in Jakarta on acquisition of all new shares of 2.000.000.000 C series share with nominal value of Rp. 50,issued by the Bank. The deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-22464.AH.01.02 year 2008 dated May 2, 2008. Total Capital stock issued and fully paid is as follow:
Per 31 Desember 2009 dan 2008/ As of December 31, 2009 and 2008 Pemegang Saham Jumlah Saham/ ShareholdersTotal Shares Seri Saham A Seri Saham B A Series Shares B Series Shares
Drs. Hajriyanto Y Thohari,MA DR. Abdul Munir Mulkhan DR. Ir. M. Amin Azis Firman Noor Tee Suprapto Prof. DR. M. Dawam Rahardjo,SE Ir. H.M. Dasron Hamid,M.Sc Drs. H. Sugeng Emil Abeng Prof. DR. Bambang Setiaji,M.Sc PT Bank Bukopin,Tbk PT Bakrie Capital PT Mega Capital PT Jamsostek (Persero) PT Mitra Usaha Sarana Jumlah
3.667.000 990.000 710.000 490.000 425.000 350.000 290.000 200.000 1.015.000 50.000.000 90.000.000 420.000.000 2.000.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000 80.000.000 8.137.000 1.690.000.000 2.000.000.000
38 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
Shareholders
Seri Saham C % Kepemilikan C Series Share % ownership
0,10% 0,03% 0,02% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 1,38% 2,43% 65,44% 9,46% 9,46% 9,46% 2,16% 100,00%
Jumlah Total
36.670.000.000 Drs. Hajriyanto Y Thohari,MA 9.900.000.000 DR. Abdul Munir Mulkhan 7.100.000.000 DR. Ir. M. Amin Azis 4.900.000.000 Firman Noor 4.250.000.000 Tee Suprapto 3.500.000.000 Prof. DR. M. Dawam Rahardjo,SE 2.900.000.000 Ir. H.M. Dasron Hamid,M.Sc 2.000.000.000 Drs. H. Sugeng 15.150.000.000 Emil Abeng 9.000.000.000 Prof. DR. Bambang Setiaji,M.Sc 142.000.000.000 PT Bank Bukopin,Tbk 35.000.000.000 PT Bakrie Capital 35.000.000.000 PT Mega Capital 35.000.000.000 PT Jamsostek (Persero) 8.000.000.000 PT Mitra Usaha Sarana 350.370.000.000 Total
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
25. Pendapatan syariah 2009 Pendapatan syariah diperoleh dari : Pendapatan dari jual beli Murabahah Isthisna Jumlah pendapatan jual beli Pendapatan bagi hasil Musyarakah Mudharabah Jumlah pendapatan bagi hasil Lainnya Sertifikat wadiah Indonesia FASBI & Giro pada Bank Indonesia Investasi mudharabah antar bank Jumlah pendapatan lainnya Jumlah pendapatan syariah
73.796.221.044 700.120.867 74.496.341.911 16.670.155.415 6.068.873.761 22.739.029.176 3.232.178.063 2.241.179.861 1.196.357.101 6.669.715.025 103.905.086.112
26. Pendapatan bunga 2009 Pendapatan Bunga diperoleh dari : Bunga dari Bank Indonesia Sertifikat dan giro pada Bank Indonesia Bunga dari Bank lain Jasa giro Jumlah pendapatan bunga
608.066.100 608.066.100 8.359.836 8.359.836 1.232.851.872
Sharia earnings from: Sales earnings Murabahah Isthisna Total Sales earnings Shares Earnings Musyarakah Mudharabah Total Shares earnings Others Bank Indonesia wadiah certificates FASBI & current account with Bank Indonesia Inter-branches Mudharabah investments Total of other earnings Total Sharia Earnings
26. Interest Earnings 2008
33.399.438 33.399.438
894.515.218 1.468.916.831 3.587.332.921 5.950.764.970 5.984.164.408
Loans interests earnings consist of: Working capital Investments Consumption Housing ownerships credit (KPR) Total loan interests earnings Total interests earnings
27. Hak pihak ketiga atas bonus dan bagi hasil 2009 Akun ini merupakan distribusi bonus, marjin dan bagi hasil untuk nasabah : Giro wadiah Tabungan mudharabah Deposito mudharabah Jumlah hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
25. Sharia Earnings 2008
Interest earnings from: Bank Indonesia interests 9.415.246.038 Certificates and current accounts with Bank Indonesia Interests from other banks 49.916.430 Current account services 9.465.162.469 Total interests earnings
-
Pendapatan bunga pinjaman terdiri dari : Modal kerja Investasi Konsumtif Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Jumlah pendapatan bunga pinjaman Jumlah pendapatan bunga
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
1.100.797.567 1.476.589.156 45.255.483.937 47.832.870.660
4.610.444.850 6.466.794.130 1.711.177.276 4.034.824.699 16.823.240.955 26.288.403.423
27. Third parties's share on bonus and revenue sharing 2008 This account represents distribution of bonus, margin and revenue sharing for customers: Wadiah current accounts Mudharabah saving deposits 17.950.611 Mudharabah time deposits Total third parties' share on returns 17.950.611 of unresricted investments:
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 39
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
28. Beban bunga 2009 Beban bunga meliputi bunga atas : Pinjaman yang diterima 624.459.694 Bunga bank lain Call money Jumlah beban bunga bank lain Bunga bukan bank Deposito berjangka 1.503.089.357 Tabungan 20.072.544 Jasa giro 113.814.359 Jumlah beban bunga nasabah 1.636.976.260 Beban premi jaminan giro,tabungan dan deposito 400.666.588 Jumlah beban bunga 2.662.102.542
29. Pendapatan operasional lainnya 2009 Akun ini terdiri dari : Administrasi Komisi Lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
8.238.983.739 13.289.412.172 21.528.395.911
30. Beban operasional lainnya 2009 Beban umum dan administrasi Terdiri dari : Barang dan jasa Perjalanan dinas Sewa Profesional Beban penyusutan aktiva tetap Promosi Pendidikan dan pelatihan Pemeliharaan dan perbaikan Pengembangan dan pendirian Rekening konversi lainnya Asuransi Pajak Biaya collection pembiayaan Proses kredit Jumlah beban umum dan administrasi
40 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
22.096.760.536 587.511.703 3.238.471.402 300.030.360 2.232.071.900 2.096.243.600 992.872.023 1.474.615.644 720.151.620 932.884.879 166.274.605 100.061.962 1.014.541 16.127.853 34.955.092.629
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
28. Interests expenses 2008 892.347.632 14.075.200.184 14.075.200.184 15.656.575.659 573.373.118 395.360.713 16.625.309.490 517.229.694 32.110.087.001
Interest expenses consists of interests of: Funds borrowings Other banks interests Call money Total expenses on other banks interests Non-banking interests Time deposits Deposits Current accounts services Total customers interests expenses Guarantee premium expenses of current account, deposits and savings Total interests expenses
29. Other operating income 2008 This account consists of: Administration Commission Others Total other operating income
381.006.540 2.986.679 386.445.111 770.438.329
30. Other operating expenses 2008
3.290.008.351 757.761.004 1.070.235.191 275.296.861 778.652.878 554.350.548 19.836.271 122.084.278 1.338.163.045 363.093.198 8.569.481.625
General and administration expenses Consists of: Product and services Working travels Rent Proffessional Premises depreciation expenses Promotion Education and trainings Paintenance and improvement Development and establishment Other conversion account Insurance Taxes Financing collection expenses Credit process Total general and administration expenses
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
30. Beban operasional lainnya - lanjutan 2009 Beban tenaga kerja Terdiri dari : Gaji dan upah Tunjangan transport dan makan Lembur THR/bonus Imbalan kerja Asuransi tenaga kerja Tunjangan kesehatan Pesangon Tunjangan prestasi Jumlah beban personalia
12.448.519.591 2.935.919.250 910.027.719 729.299.445 703.655.000 1.050.605.026 187.206.441 512.044.182 414.732.733 19.892.009.386
Beban (pembalikan) penyisihan penghapusan aktiva produktif Terdiri dari : Antar bank (331.789.470) Piutang dan pembiayaan 4.111.777.232 Aset lainnya (131.926.007) Jumlah beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 3.648.061.755 Jumlah beban operasional lainnya 58.495.163.770
31. Pendapatan (beban) non operasional 2009 Terdiri dari : Pendapatan non operasional Pendapatan sewa Keuntungan penjualan aset tetap dan agunan yang diambil alih Koreksi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Lainnya Jumlah pendapatan non operasional Beban non operasional Sumbangan Denda / penalty Lainnya Jumlah beban non operasional Jumlah pendapatan (beban) non operasional-bersih
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
30. Other operating expenses - continue 2008
7.042.303.527 1.571.447.000 750.589.084 759.066.640 337.329.000 220.351.515 430.904.525 135.089.430 11.247.080.721
Employees expenses Consists of: Salary Transportation and meals allowance Overtime THR /Bonus Benefits Insurance Health benefits Pension Benefits Award benefits Total personel expenses
Provision (Reversal of Allowance) for possible losses on earning assets Consist of: Inter-banks 45.176.632 Receivables and Payables 1.300.592.732 Other assets 132.337.578 Total provision of possible losses write-off expenses 1.478.106.942 Total other operating expenses 21.294.669.288
31. Non operating income (Expenses) 2008
3.300.000
10.155.000
213.093.309
15.405.860.948
6.973.457 223.366.766
56.579.196 31.179.731 15.503.774.875
(315.918.221) (32.559.466) (875.278.914) (1.223.756.601)
(110.538.189) (2.605.754) (263.009.495) (376.153.438)
(1.000.389.835)
15.127.621.438
Consist of: Non operating income Rent income Profit from sales of acquired premises and liabilities Allowance for possible losses on earning assets correction Others Total non operating income Non operating expenses Charity Penalty Others Total non operating expenses Total income (expenses) non operating-Net
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 41
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
32. Kewajiban penyediaan modal minimum a. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 26/20/ KEP/DIR tanggal 29 Mei 1993 yang telah dirubah dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/146/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank, yaitu bahwa bank umum wajib menyediakan modal minimum sebesar 4% dari aktiva tertimbang menurut risiko, pada akhir tahun 1998 dan secara bertahap menjadi minimal 8% pada akhir tahun 2001, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001. b. Mengacu pada ketentuan di atas, rasio kecukupan modal Bank per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah ) : 2009 Modal Inti (Tier I) Modal disetor Cadangan umum dan khusus (Rugi) tahun-tahun sebelumnya Laba (rugi) tahun berjalan Jumlah Modal Pelengkap (Tier II) Penyisihan atas kemungkinan kerugian pada aktiva produktif Hutang subordinasi Jumlah Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Yang Tersedia Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Yang Diwajibkan
32. Obligation on providing minimum capital a. Based on Director of Bank Indonesia letter of decision No. 26/20/KEP/DIR dated Mey 29, 1993 revised with Director of Bank Indonesia letter of decision No. 31/146/KEP/DIR daed November 12, 1998 on obligations in adequate provision of capital of the Bank, commercial banks are obliged to provide minimum capital of 4% from according to risk liabilities in the end of year 1998 and gradually changed into a minimum of 8% in the end of year 2001 in accordance with Bnak Indonesia regulation No. 3/21/ PBI/2001 dated December 13, 2001 b. Refer to the above regulation, the Bank’s capital adequacy ratio as of December 31, 2009 and 2008 is as follow ( in million rupiah): 2008
350.370 1.213 (248.835) 416 103.164
350.370 1.213 (244.978) (7.715) 98.890
14.791 50.000 64.791 167.955 1.285.887
3.439 3.439 102.329 275.151
Main capital (Tier I) Paid up General and specific reserve (Losses) of prior years Income (Losses) during the year Total Complementary Capital (Tier II) Provision of possible losses on earning assets Subordinated borrowing Total Total capital (Tier I and Tier II) Risk weighted asset total
13,06%
37,19%
Capital adequacy ratio
8,00%
8,00%
Required capital adequacy ratio
33. Manajemen Risiko Dalam menjalankan kegiatannya, Bank senantiasa berhadapan dengan risiko yang merupakan risiko bawaan dalam setiap kegiatannya antara lain dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional sehingga diperlukan pengelolaan Bank yang baik (Good Corporate Governance) dan pengelolaan risiko yang terintegrasi dan berkesinambungan. Sistem pengendalian risiko di PT. Bank Syariah Bukopin mulai disesuaikan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan intern PT. Bank Syariah Bukopin, antara lain menyusun
42 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
33. Risk Management In conducting it activities, the Bank always come face to face with risks that are in nature in every activities in form of credit risks, liquidity risks, market risks and operational risks, therefore a good corporate governance, continuous and integrated risk management is essential.
Risk management system in PT Bank Syariah Bukopin is in accordance with Bank Indonesia regulations and internal regulations of PT Bank Syariah Bukopin, which is composing a
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
33. Manajemen risiko - lanjutan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
33. Risk Management - continue
Pedoman/Sistem Operasional Prosedur Manajemen risiko dan melakukan secara berkesinambungan sosialisasi kepada seluruh jajaran PT. Bank Syariah Bukopin agar manajemen risiko dapat terimplementasi sebagaimana diharapkan, dan melakukan revisi berbagai buku Pedoman/Sistem Operasional Prosedur melalui kerjasama dengan pihak konsultan.
guidelines/Risk Management Procedure Operational System and continuously socializing to every level of PT Bank Syariah Bukopin to ensure a well implementation of risk management and revising various manual book/Operational Procedure system through cooperation with consultant.
Risiko Kredit Dengan diterbitkannya peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan manajemen Risiko Bank Umum maka program kerja bank dalam manajemen risiko diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan pedoman Bank Indonesia tersebut.
Credit Risk With the publication of Bank Indonesia regulation on implementation of commercial banks risk management, the Bank programs in risk management are directed and developed in accordance with the regulations.
Sebagai lembaga intermediary, PT. Bank Syariah Bukopin ikut menyalurkan fasilitas kredit dan tidak dapat dipungkiri akan berhadapan dengan risiko sebagai akibat kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Untuk mengeliminir risiko maka Bank dalam menyalurkan kredit tetap selektif dan mengacu pada prinsip pemberian kredit yang sehat dan prinsip kehati-hatian secara konsisten, memantau dan mengevaluasi perkembangan kolektibilitas kredit, penyelamatan kredit berkala sesuai ketentuan. Membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) untuk mengcover aktiva produktif bermasalah. Sebagai tindakan preventif dilakukan peningkatan kualitas sumber daya menusia melalui pelatihan dan pendidikan pengelola kredit baik secara intern maupun ekstern.
As intermediaries’ institution, PT Bank Syariah Bukopin facilitates credit distribution and will surely face the risks due to failure of counterparty in settling its obligations. To eliminate the risks, the Bank facilitates credit selectively and referring to principles of a healthy credit financing and cautiousness, consistently monitor and evaluate progress in credit collectability, credit redemption periodically according to the regulations. Establishing provision of earning assets liabilities write-off (PPAP) to cover troubled earning assets. Enhancement of human resources quality through trainings and education in credit management internally and externally are taken as a preventive action.
Risiko Likuiditas Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional.
Liquidity Risk The Bank is concerned over the importance of reservation of liquidity adequacy in fulfilling its commitment to the customers and other parties, in credit financing, return of customers’ deposits and to cater the need of operational liquidity.
Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo.
The Bank reserve its liquidity by reservation of total adequate assets to deliver the customers deposits and to maintain that the number of assets due in every period cover the due numbers of obligations.
Aktiva likuid bank terutama terdiri dari penempatan pada bankbank lain dan lembaga keuangan lainnya, SBI, giro pada Bank Indonesia dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia, menjual SBI dengan perjanjian pembelian atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama
The Bank liquid assets consist of placement with other banks and other financial institution, SBI, current accounts with Bank Indonesia and cash. In the event Bank needs liquidity, the Bank may withdraw fund reservation in current accounts with Bank Indonesia, sales of SBI with a sales agreement or inter banks borrowings. The Bank’s
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 43
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
33. Manajemen risiko - lanjutan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
33. Risk Management - continue
Risiko Likuiditas Bank terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantorkantor cabang.
Liquidity Risk main reservation consist of minimum obliged current account and cash in branches.
Saat ini peraturan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga (Giro Wajib Minimum) secara harian, dalam bentuk simpanan tanpa bunga pada Bank Indonesia sekurang-kurangnya sebesar 5% dari kewajiban pihak ketiga bukan bank dalam Rupiah.
Currently Bank Indonesia regulations obligate banks in Indonesia to reserve daily minimum obligated current accounts, in form of no interest deposits in Bank Indonesia at least 5% of non banking third parties obligations in rupiah.
Pengendalian likuiditas senantiasa dilakukan dengan cara melakukan keseimbangan antara sumber-sumber dana dan pemanfaatannya, sehingga benar-benar masih dalam limit risiko yang dapat diterima dan memberikan kontribusi berupa profit yang wajar, yang pengelolaanya oleh Divisi Treasury dan Tim Alco (Asset Liability Comitee).
Liquidity management always conducted in a balance manner between fund resources and its use to keep within the acceptable risk limit and contributed in profits managed by the treasury division and assets liability committee
Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul dari pergerakan tingkat suku bunga maupun nilai tukar yang ada di pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, sehingga pengendalian risiko pasar hanya melalui mekanisme penempatan dana pada bank lain dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga dan kesehatan bank yang menawarkan.
Market Risk Market risk represents risk that arises from movement of interest level and exchange rate in the market of the Bank’s portfolio. Therefore market risk management is conducted only through mechanism of fund placements with other banks by considering the interest level and the health of the proposing bank.
Risiko Operasional Pengelolaan resiko operasional dilakukan dengan terus melakukan penyempurnaan atau penyesuaian sistem dan prosedur, pengembangan teknologi informasi secara kesinambungan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan nasabah. Untuk memenuhi kebutuhan ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai integritas yang tinggi melalui program penetapan limit/otorisasi, pendidikan dan pelatihan yang dilakukan baik inhouse training maupun eksternal dan berkesinambungan serta menetapkan prinsip pengenalan nasabah dengan harapan risiko operasional dapat terkelola dengan baik.
Operating Risk Operational risk management is conducted continuously through perfection of or adjustment of system and procedure, development of information technology to meet the needs and expectation from the customers. The needs is supported with qualified and high integrity human resources through determination of authority program, education and trainings held in house or external and continuously implement know your customers principles to a well managed operational risk.
44 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
34. Laporan komitmen dan kontinjensi
34. Commitments and Contigencies Statements 2009
Komitmen Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Jumlah komitmen - bersih Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Kewajiban kontinjensi Garansi bank Aktiva pruduktif yang dihapusbukukan Lainnya Jumlah kewajiban kontinjensi Tagihan (kewajiban) kontinjensi - bersih
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
2008
16.593.657.400 16.593.657.400
-
3.058.014.812
400.197.243
11.350.422.485 71.856.966.612 83.207.389.097 (63.555.716.885)
7.481.907.376 64.661.455.797 1.494.302.217 73.637.665.389 (73.237.468.146)
Commitment Commitment obligations Unused credit facilities Total commitments - Net Contigencies Receivables contigencies Interest income in settlement Contigencies obligations Bank guarantee Earning assets written-off Others Total contingecies obligations Receivables (obligations) contigencies - Net
35. Kelangsungan Usaha Pada bulan Juli 2009 Bank telah melakukan langkah strategis pengembangan usaha berupa penggabungan unit usaha syariah Bank Bukopin kedalam Bank Syariah Bukopin, sehingga pada akhir tahun 2009 total aset Bank meningkat menjadi Rp. 1.974 M yaitu naik 205% dari Rp. 648 M pada 31 Desember 2008.
35. Business Performance In July 2009, the Bank implemented several strategic steps in developing its business such as incorporation of Bank Bukopin’s business unit into Bank Syariah Bukopin, which contributed to the increase of the Bank’s total asset in the end of year 2009 into a total Rp 1,974 Billion, increased by 205% from Rp 648 billion as of December 31, 2008.
Target Jangka Pendek Mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan perbankan syari’ah tahun 2010, pertumbuhan pesimistis sebesar 26%, moderat sebesar 43% dan optimis sebesar 81%, pada tahun 2010 Bank Syari’ah Bukopin untuk meningkatkan keinerjanya dengan dilakukan langkah-langkah.
Short Term Target Consideration of Sharia banking growth projection in year 2010, pessimistic growth of 26%, moderate 43% and optimistic of 81%, in year 2010 Bank Syariah Bukopin plans to increase it performance by taking the following steps:
-
- Additional financing in year 2010 of Rp 500 billion such as Muhammadiyah financing in cooperation with Bank Bukopin, syndicated with Sharia Bank, financing in educational sector, hospitals, trading and other feasible business sectors.
-
Pada tahun 2010 melakukan tambahan pembiayaan sebesar Rp. 500 M antara lain pada pembiayaan amal usaha Muhammadiyah, kerjasama club deal dengan Bank Bukopin, sindikasi dengan Bank Syari’ah, pembiayaan pada sektor pendidikan, rumah sakit, perdagangan dan sektor usaha lain yang feasible. Untuk mendukung tercapainya kinerja pada tahun 2010 bank
- To support achievement of year 2010 performance, the Sho
BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2009
| 45
PT. Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
35. Kelangsungan usaha - lanjutan
PT. Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
35. Business Performance - continue
Target Jangka Pendek melaksanakan program nasional : - Fokus pengembangan bisnis ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM) - Peningkatan Customer Based - Perkuatan Jaringan Pelayanan - Perkuatan SDI dan Pelayanan - Perkuat Sistem IT - Peningkatan Fee Based Income - Peningkatan Kualitas Pengelolaan Risiko dan Kepatuhan
Short Term Target Bank conducted a national program as follow: - Focus on business development to small medium enterprise sector - Enhancement of Customer Base - Strengthening of Service network - Strengthening of HRD and services - Enhancement of IT system - Increase of Fee Based Income - Increase of Risk Management and Compliance Quality
Target Jangka Menengah Sesuai dengan implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan mengacu pada Peraturan Perbankan Indonesia No. 7/15/ PBI2005 tentang jumlah Modal Inti Minimun Bank Umum, Bank akan mengupayakan untuk dapat memenuhi modal inti minimum sebesar Rp 100.000.000.000,-
Mid Term Target According to the implementation of Indonesian Banking Arhitecture (API) and refer to Indonesian banking regulation No. 7/15/PBI2005 on commercial banks minimum main capital, the Bank will make efforts to provide provision a minimum main capital of Rp 100.000.000.000,-
Bank akan terus berusaha untuk senantiasa meningkatkan SDM (sumber daya manusia), dimana selain akan melakukan pelatihan secara intern juga akan memanfaatkan jasa lembaga-lembaga pelatihan dan pengembangan SDM eksternal yang bermutu dan kualitas baik.
The Bank will make continuous effort in improving its HRD and conducting trainings internally and also in cooperation with qualified trainings institutions and external HRD developments.
36. Opini Dewan Pengawas Syariah Berdasarkan surat No. No. 03/DPS-BSB/XII/2009 tanggal 16 Desember 2009, No. 05/DPS-BSB/XI/2009 tanggal 24 November 2009, No. 04/DPS-BSB/XI/2009 tanggal 24 November 2009 dan No. 001/Memo-DPS/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009, Dewan Pengawas Syariah Bank (DPS Bank) telah memberikan opini sehubungan dengan operasional dan produk Bank. Dalam opini tersebut DPS Bank berpendapat bahwa secara aspek operasional dan produk Bank telah mengilkuti fatwa-fatwa dan ketetapan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
46 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009
36. Opinion of the Sharia Supervisory Board Based on letter No. 03/DPS-BSB/XII/2009 dated December 16, 2009, No. 05/DPS-BSB/XI/2009 dated November 24, 2009, No. 04/DPS-BSB/XI/2009 dated November 24, 2009 and No. 001/ Memo-DPS/VII/2009 dated July 31, 2009, the Bank Sharia Supervisory Board has given its opinion on the Bank operational aspects and products. The Bank’s operation and product were in compliance with fatwa and sharia regulations prepared by National Sharia Board of Indonesian Ulama Council.