HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK DI TK AL-HAMID KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Eneng Daryanti1 Ria Adhytia Asmara2 1,2 Staf Pengajar STIKES Mitra Kencana Tasikmalaya ABSTRAK Salah satu penyebab terjadinya gangguan gizi pada anak karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi. Hasil studi pendahuluan di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya ditemukan masalah kurangnya asupan makanan yang bergizi pada anak dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang gizi dengan status gizi anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini seluruh murid TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya beserta orang tuanya sebanyak 45 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu 45 orang. Pengambilan data dengan menggunakan angket kuesioner. Hasil penelitian pengetahuan orang tua tentang gizi, frekuensi tertinggi adalah pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 orang (44,4%), status gizi anak dengan frekuensi tertinggi adalah status gizi kurus dan normal yaitu sebanyak 16 orang (35,6%).Hasil uji statistic menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan orang tua dengan status gizi anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Kesimpulan penelitian, pengetahuan orang tua tentang gizi termasuk kurang dan status gizi anak termasuk kurang optimal. Penelitian ini menyarankan, apapun tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua tentang masalah gizi anak perlu ditingkatkan untuk meningkatkan status gizi anak. Kata Kunci : Pengetahuandan Status Gizi ABSTRACT One of the causes of malnutrition in children due to lack of parental knowledge about nutrition . The results of a pre eliminary study in Kindegarden Al - Hamid Kawalu District of Tasikmalaya found the lack of nutritious food intake in children and lack of parental knowledge about nutrition . The purpose of this study was to determinate relationship of parental knowledge about nutrition with nutritional status of children in kindergarden Al-Hamid Kawalu District of Tasikmalaya. This type of researchis analytical correlation studies using cross sectional approach, the entire population in this study pupil al-Hamid TK Kawalu District of Tasikmalaya and their parents as many as 45 people. Sampling technique using total sampling is 45people. Retrieval of data using a questionnaire. The results of studies of parental knowledge about nutrition , the highest frequency is sufficient knowledge of as many as 20 people ( 44.4 % ) , nutritional status of children with the highest frequency is slim and normal nutritional status as many as 16 people ( 35.6 % ) . Statistical test results showed no significant relationship between parental knowledge with nutritional status of children in kindergarten Al - Hamid Kawalu District of Tasikmalaya . The conclusionof the study,parental knowledge about nutrition, including less and nutritional status of children, including less than optimal. This study suggests, any level of education and parental knowledge about child nutrition issues need to be increased to improve the nutritional status of children. Key words : knowledge and nutritional status
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol. 11. No. 2 September 2015
PENDAHULUAN Pertumbuhan yang baik biasanya juga disertai dengan status gizi anak yang baik. Status gizi anak merupakan hal yang penting yang harus diketahui oleh setiap orangtua,perlunya perhatian lebih dalam masa tumbuh kembang di usia anak didasarkan fakta bahwa kekurangan gizi yang terjadi pada masa anak atau masa emas ini bersifat irreversible atau tidak dapat pulih.Gizi kurang, gizi buruk dan gangguan akibat kekurangan gizi mikro juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan berpotensi menyebakan lost generation atau generasi
yang
tidak
mampu
bersaing
di
masa
depan
(http://digilib.esaunggul.ac.id, diakses tanggal 6 maret 2014). Berdasarkan studi pendahuluan yang
penulis lakukan, TK Al-Hamid
merupakan sekolah taman kanak-kanak yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya namun lokasinya sedikit terpencil. Seluruh murid TK Al-Hamid berjumlah 45 yang terdiri dari kelas A 24 murid dan kelas B 21 murid. Muridmurid di TKAl-Hamid setiap hari membawa bekal dari rumah namun tetap saja mereka lebih sering membeli makanan yang dijual diluar sekolah,sedangkan makanan yang dijual oleh pedagang-pedagang disekitar sekolah adalah makanan yang belum tentu mempunyai kandungan gizi yang baik, bahkan makanan-makanan yang dijual dengan warna yang mencolok atau mengandung zat pewarna buatan,pemanis buatan, pengawet dan zat- zat berbahaya lainnya. Di TK lain di daerah Tasikmalaya hampir semuanya ditemukan fenomena seperti itu, karena orang tua anak-anak mereka selalu memberikan uang dan membiarkan mereka membeli makanan yang dijual di luar sekolah dibandingkan makanan yang dibuat di rumah yang terjamin kualitas gizinya. Selain itu didapatkan juga data dari daftar hadir murid TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, terdapat anak yang tidak hadir dikarenakan sakit yaitu pada kelas A sebanyak sembilan anak dan pada kelas B sebanyak 12 anak setiap bulannya, hal itu merupakan salah satu penyebab dari asupan makanan yang dikonsumsi anak setiap hari, sehingga berdampak pada kondisi tubuh anak. Berdasarkan survei awal terhadap 10 orang anak dilihat dari status gizinya yang diukur menggunakan metode standar antropometri WHO (2005) berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, peneliti menemukan terdapat sekitar 3% dengan obesitas, 1% gemuk, 1% normal, 2% kurus, dan 3% dengan status gizi sangat kurus. Hal itu dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang
1172
Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi Dengan Status Gizi Anak Di Tk AlHamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Eneng Daryanti, Ria Adhytia Asmara
gizi pada anak. Ibu beranggapan kalau anak gemuk itu tanda anak sehat sedangkan obesitas atau kegemukan pada anak bisa menimbulkan penyakit. Dari wawancara yang peneliti lakukan dengan 8 orang tua murid TK Al-Hamid, mereka 5 orang tua murid tidak mengerti tentang status gizi anak, dan 3 orang tua murid sedikit mengerti tentang status gizi anak. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitianan analitik korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya beserta orang tuanya sebanyak 45 orang. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili atau representative populasi (Agus Riyanto, 2013). Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling artinya seluruh murid TK AlHamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya beserta orang tuanya dijadikan sampel saat penelitian, yakni sebanyak 45 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi Anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Kategori Frekuensi Persentase Baik 9 20 Cukup 20 44,4 Kurang 16 35,6 Jumlah 45 100 Dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi adalah pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 orang (44,4%), sedangkan frekuensi terendah yaitu pengetahuan baik sebanyak 9 orang (20%).
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Kategori Frekuensi Persentase Sangat Kurus 7 15,6 Kurus 16 35,6 Normal 16 35,6 Gemuk 2 4,4 Obesitas 4 8,9 Jumlah 45 100
1173
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol. 11. No. 2 September 2015
Dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi adalah status gizi kurus dan normal yaitu sebanyak 16 orang (35,6%), sedangkan frekuensi terendah yaitu status gizi gemuk sebanyak 2 orang (4,4%).
Tabel 3: Tabulasi Silang Pengetahuan Orang Tua dengan Status Gizi Anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Status Gizi Pengeta huan
Sangat kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Obesita s
Total
Baik Cukup Kurang Jumlah
F 0 0 7 7
F 0 7 9 16
F 7 9 0 16
F 0 2 0 2
F 2 2 0 4
F 9 20 16 45
% 0 0 15,6 15,6
% 0 15,6 20 35,6
% 15,6 20 0 35,6
% 0 4,4 0 4,4
% 4,4 4,4 0 8,9
pvalue % 20 44,4 35,6 100
0.000
Berdasarakan tabel 3, 4 dari 9 orang tua berpengetahuan baik sebanyak 7 anak dengan status gizi normal dan 2 anak status gizi obesitas. Dari 20 orang tua berpengetahuan cukup sebanyak 7 anak dengan status gizi kurus, 9 anak status gizi normal 2 anak status gizi gemuk dan 2 anak dengan status gizi obesitas. Dan dari 16 orang tua berpengetahuan kurang sebanyak 7 anak dengan status gizi sangat kurus dan 9 anak status gizi kurus. Hasil uji statistik menunjukkan p-value = 0,000. Nilai ini lebih rendah dari 0,05 sehingga hipotesis diterima. Maka hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang gizi dengan status gizi anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Berdasarkan data yang disajikan dari hasil analisis, diketahui bahwa pengetahuan orang tua tentang gizi anak termasuk cukup yaitu sebanyak 44,4%, termasuk kurang yaitu sebanyak 35,6%, dan frekuensi terkecil termasuk pengetahuan baik yaitu sebanyak 20%. Perbedaan antara responden yang berpengetahuan cukup dan kurang tidak terlalu jauh berbeda. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi pada anak dapat disebabkan karena orang tua kurang mendapat informasi tentang pentingnya gizi pada anak. Jika semua orang tua mendapat informasi yang memadai maka semua orang tua akan memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Berdasarkan data yang disajikan dari hasil analisis, diketahui bahwa status gizi dengan sangat kurus sebanyak 15,6%, status gizi kurus dan normal
1174
Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi Dengan Status Gizi Anak Di Tk AlHamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Eneng Daryanti, Ria Adhytia Asmara
sebanyak 35,6%, status gizi gemuk sebanyak 4,4%, status gizi obesitas sebanyak 8,9%. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (I Dewa NyomanSupariasa, Bachyar Bakri, IbnuFajar, 2007). Hasil uji statistic menunjukkan p-value = 0,000. Nilai ini lebih rendah dari 0,05 sehingga hipotesis diterima. Maka hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang gizi dengan status gizi anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan status gizi, menggambarkan bahwa faktor pengetahuan orang tua menjadi salah satu penyebab yang mempengaruhi status gizi anak. Jenis hubungan yang terjadi pada dua variabel diatas adalah hubungan positif sejajar yang artinya semakin meningkat tingkat pengetahuan orang tua maka akan semakin baik pula status gizi anak. Mendapatkan anak yang tumbuh dengan baik tentu tidak lepas dari tingkat pengetahuan ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.Pengetahuan ibu dalam mengatur konsumsi makanan dengan pola menu seimbang sangat diperlukan pada masa tumbuh kembang anak,karena kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orangtua, khususnya ibu merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada anak (http://digilib.esaunggul.ac.id, diakses tanggal 6 maret 2014). Menurut Hardinsah dkk (2014) ada beberapa faktor yang sering merupakan penyebab gizi, baik langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi pada anak adalah tidak sesuai jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka. Beberapa faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak meliputi pengetahuan, persepsi, kebiasaan atau pantangan, kesukaan jenis makanan tertentu, jarak kelahiran yang terlalu rapat, sosial ekonomi, penyakit infeksi. Masalah gizi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dibidang memasak akan menurunkan konsumsi makan anak, keragaman bahan dan keragaman jenis makanan.
1175
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol. 11. No. 2 September 2015
Pada penelitian yang dilakukan oleh Julita Nainggolan yang berjudul “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung”, hasil penelitian terdapat 100 (46,9%) yang memiliki status gizi kurang, 59 (37,1%) dengan status gizi baik, 87 (54,7%) responden yang pengetahuan kurang, 72 (45,3%) responden dengan baik, 82 (51,6%) responden yang memiliki sikap kurang, 77 (48,4%) responden dengan sikap baik. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita dan ada hubungan yang signifikan antara sikap gizi ibu dengan status gizi balita. Analisis multivariate menunjukkan ada pengaruh antara pengetahuan
gizi
ibu
dan
sikap
gizi
ibu
dengan
status
gizi
balita.
(http://juke.kedokteran.unila.ac.id, diakses tanggal 30 Mei 2014) SIMPULAN DAN SARAN Pengetahuan orang tua tentang gizi anak, frekuensi tertinggi adalah pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 orang (44,4%). Status gizi anak, frekuensi tertinggi adalah status gizi kurus dan normal yaitu sebanyak 16 orang (35,6%). Hasil uji statistic menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang gizi dengan status gizi anak di TK Al-Hamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Karena dari hasil uji statistik menunjukkan p-value = 0,000. Nilai ini lebih rendah dari 0,05 sehingga hipotesis diterima. Hendaknya lebih meningkatkan pengetahuan tentang gizi anak serta cara pencegahan dan penanganan kasus status gizi sangat kurus. Policy maker membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan muridnya untuk membeli jajanan di luar sekolah dan mewajibkan agar menghabiskan bekal makanan dari rumah. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Dedi. (2013). Pemberdayaan Gizi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitiani. Jakarta: Rineka Cipta CerikaRismayanthi, Mengukur Status Gizi dengan Indeks Massa Tubuh, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Cerika%20Rismayanthi,% 20S.Or./BAHAN%20AJAR%20IMT.pdfdiakses tanggal 21 Maret 2014
1176
Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi Dengan Status Gizi Anak Di Tk AlHamid Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Eneng Daryanti, Ria Adhytia Asmara
Depkes, RI (2010). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/11/buku-sk-antropometri2010.pdf, diakses tanggal 12 Maret 2014 Depkes, RI (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat, http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/12_Pr ofil_Kes.Prov.JawaBarat_2012.pdfdiakses tanggal 21 Maret 2014 http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-260-BABI.pdf, tanggal 6 Maret 2014
diakses
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-novisuprih-5190-3bab2.pdf, diakses tanggal 27 April 2014 http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/Very_skripsi_p40-p52.pdf, diakses tanggal 21 Maret 2014 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31233/5/Chapter%20I.pdf, diakses tanggal 6 Maret 2014 Karsin, Emmy. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Depok: Penebar Swadaya Konsep orang tua, dr. Suparyanto, M.Kes, 2011, 1-3, http://drsuparyanto.blogspot.com/2011/02/konsep-orang-tua.html, diakses tanggal 11 Maret 2014 Laporan Gizi di Awal Tahun 2014,dr. Gabrielle J. Hartono, 2014, http://www.tanyadok.com/anak/laporan-gizi-di-awal-tahun-2014-kurus-vsobesitas Metode Penelitian, http://digilib.unpas.ac.id/download.php?id=2761, tanggal 21 Maret 2014
diakses
Nainggolan, Julita. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung. Skripsi. http://juke.kedokteran.unila.ac.id, diakses tanggal 30 Mei 2014 Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Riyanto, Agus. (2013). Statistik Deskriptif. Yoyakarta: Nuha Medika Siyoto, S., Hasdianah, H.R., Prasetyo, Y. (2014). Gizi Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Supariasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar, I. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC Suryabrata, Sumadi. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Gravindo Persada Yopi
1177
Sopandi (2014). Konsep Dasar Pengetahuan, https://www.academia.edu/4498522/BAB_II, diakses tanggal 7 maret 2014