HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA
Oleh: NOVIANI NIM. MA0712018
ABSTRAK Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Motivasi belajar mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar, menentukan arah perbuatan serta menyeleksi perbuatan yang bermanfaat dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Seorang mahasiswa dengan tingkat intelejensi yang tinggi bisa jadi gagal mencapai hasil yang maksimal jika kekurangan motivasi belajar.
Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik total sampling. Populasi penelitian ini 83 mahasiswa tingkat II D III Kebidanan STIKes Mitra Kencana dengan sampel sebanyak 83 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner motivasi belajar dan nilai mata kuliah Askeb 2. Analisis data menggunakan uji statistic menggunakan chi square diperoleh ρ value 0,000 < α 0.05, dengan demikian Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya Kata kunci: Motivasi belajar, hasil belajar, dan Asuhan Kebidanan II
PENDAHULUAN Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Teori
behaviorisme
menjelaskan
motivasi
sebagai
fungsi
rangsangan
dan
respons, sedangkan
apabila
dikaji
menggunakan
teori
kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku (Sofa dalam Daniel M dan David R. 2008). Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2007). Hasil belajar masih menjadi tolak ukur kompetensi mahasiswa di bidang ilmunya. Oleh karena itu, banyak indeks prestasi belajar
mahasiswa
untuk
institusi kerja yang menggunakan penerimaan
karyawan.
Namun
kenyataannya, banyak mahasiswa yang memiliki prestasi belajar rendah (Sumargi, 2004). Hasil belajar yang tinggi dapat dicapai dengan ketekunan belajar yang terbentuk dari adanya motivasi belajar yang akan mengarahkan perilaku mahasiswa pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal (Hajar, 2010). Seorang bidan profesional harus menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam hubungannya dengan pelayanan kebidanan pada masa persalinan. Diploma III Kebidanan memfasilitasi mahasiswa untuk mempelajari fisiologi masa persalinan, cara melaksanakan asuhan kebidanan serta deteksi dini komplikasi masa persalinan melalui mata kuliah Askeb II. Dengan dikuasainya materi dan keterampilan mata kuliah ini diharapkan seorang bidan mampu mencegah komplikasi pada masa persalinan sehingga kematian maternal dapat berkurang. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis terhadap 17 mahasiswi tingkat II Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Mitra Kencana pada tanggal 23 Maret 2015. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Askeb II Pada Mahasiswa Kebidanan Tingkat 2 STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya Tahun 2015?”
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Bagi a. Peneliti Dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri sendiri sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. b. Bagi Institusi Sebagai bahan masukan bagi institusi dalam hal penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. c. Bagi Mahasiswa Dapat menjadi salah Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Askeb II Pada Mahasiswa Kebidanan Tingkat 2 STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya Tahun 2015. Dari hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
pengetahuan tentang motivasi belajar dan menambah konsep-konsep tentang hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
KAJIAN PUSTAKA Proses belajar adalah suatu proses dimana seseorang merenung mengingat atau berusaha menjadi lebih baik atas kesadaran diri sendiri sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang
saling
berhubungan.
Komponen-komponen tersebut antara lain guru,
siswa, materi, media, suasana pembelajaran, dan sebagainya (Asrori, 2008). Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (ke siap siagaan). Maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, aktif pada saat-saat tertentu untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendekat/ terdesak (Sardiman, 2012). Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Pada umumnya ada beberapa indikator . Indikator tersebut yaitu adanya hasrat dan
keinginan
berhasil,
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya
harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar,
adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif sehingga memungkinkan mahasiswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2007). Menurut Sardiman (2002) motivasi belajar mempunyai tiga
fungsi utama
yaitu mendorong, mengarahkan dan menyeleksi perbuatan. a.
Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu kegiatan belajar.
b.
Motivasi mentukan arah perbuatan pada pencapaian tujuan yang diharapkan yaitu mencapai prestasi yang maksimal. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.
Motivasi berfungsi untuk menyeleksi perbuatan
yakni
menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan. Hasil
belajar
menurut
Gagne
&
Briggs
adalah
kemampuan-
kemampuan yang dimilikki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance). Dalam dunia pendidikan, terdapat
bermacam-macam
tipe
hasil
belajar yang
telah
dikemukakan oleh para ahli antaralain mengemukakan lima tipe hasil belajar, yaitu: intellectual skill, cognitive strategy, verbal information, motor skill, dan attitude (Suprihatiningrum, 2013). Menurut Sudjana (2011) dilihat dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostic, penilaian selektif, dan penilaian penempatan. Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan masalah dalam bidang kesehatan ibu hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana (Depkes RI, 2004). Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir (Prawirohardjo, 2006). Persalinan adalah proses pengluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melelui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2006).
METODE PENELITIAN Setting dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Kencana Tasikmalaya berada di bawah Yayasan Adhi Guna Kencana yang beralamat di Jalan RE. Martadinata No. 142 Kota Tasikmalaya 46133. Sebagai populasi adalah seluruh mahasiswa Kebidanan tingkat 2 di STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya yang berjumlah 83 orang. Pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, artinya sampel yang digunakan adalah total populasi. Metode ini diperbolehkan karena jumlah populasi yang terbatas atau sedikit, yaitu 83 orang, sehingga dari jumlah tersebut dijadikan sampel dalam penelitian. Jenis Penelitian Penelitian
ini
adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan pada populasi tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009) Sedangkan pendekatan cross sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel
independen
(faktor
resiko)
dengan
variabel
dependen
(efek).
(Notoatmodjo, 2002) Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan adalah data primer, pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan lembar Kusioner langsung kepada mahasiswi tingkat II STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya Tahun 2015. Pertanyaan dibuat secara
tertutup dengan alasan mempermudah menjawab pertanyaan yang singkat dan dapat mempermudah penelitian dalam pengolahan data. Pertanyaan ini dibuat sesuai dengan tujuan penelitian. Metode Pengolahan Data Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan. Adapun langkah-langknya sebagai berikut: a.
Editing Data
b.
Coding Data
c.
Entri Data
d.
Menyusun data (Tabulating) Analisa data dilakukan unuk mendeskripsikan hubungan motivasi belajar
dengan hasil belajar askeb 2 dalam bentuk distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut :
P=
f
x 100 N
Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi N = Jumlah responden (Arikunto, 2010). Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan rumus uji Chi-Square
X2 = ∑ (O-E)2 E Keterangan : O = Frekuensi yang diamati
E = Frekuensi yang diharapkan X = Statistik Chi-Square Apabila dari perhitungan didapat chi-square lebih besar atau sama dengan harga kritik chi-square yang tertera dalam tabel taraf signifikasi yang ditetapkan, maka kesimpulan H0 ditolak. Apabila dari perhitungan didapat bahwa chi-square lebih kecil dari harga kritik yang tertera dalam tabel sesuai dengan taraf signifikasi yang ditetapkan, maka kesimpulan H0 diterima (Arikunto, 2010).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil analisis univariat dapat dilihat pada tabel berikut ini: a.
Gambaran tentang motivasi belajar mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar Mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya pada Mata Kuliah Askeb II No Motivasi Belajar 1 2 3
Frekuensi
Persentase (%)
56 27 0 83
67,5 32,5 0 100
Kuat Sedang Lemah Jumlah
Berdasarkan tabel 5.1 diatas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya bahwa kategori motivasi belajar kuat sebanyak 56 orang dengan persentase 67,5%. b.
Gambaran tentang Hasil Belajar Mahasiswa Tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya pada Mata Kuliah Askeb II Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil Belajar Mahasiswa
tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya pada Mata Kuliah Askeb II No 1 2 3
Hasil Belajar
Frekuensi
Persentasi (%)
44 36 3 83
53 43,4 3,6 100
A B C Jumlah
Berdasarkan tabel 5.2 diatas, hasil belajar mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya sebagian besar mahasiswa mendapat nilai A yaitu sebanyak 44 orang dengan persentase 53%. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis bivariat dapat dilihat dari uraian di bawah ini: Tabel 1.3 Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Askeb II Mahasiswa Tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya Motivasi Belajar Kuat Sedang Lemah Jumlah
A N 42 2 0 44
% 95,5 4,5 0 100
Hasil Belajar B N % 14 38,9 22 61,1 0 0 36 100
Total
C N 0 3 0 3
% 0 100 0 100
N 56 27 0 83
% 67,5 32,5 0 100
ρ value
0,000
Berdasarkan tabel 5.3 memperlihatkan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya yang berada pada kategori motivasi belajar kuat dengan nilai A sebanyak 42 orang (95,5%), nilai B sebanyak 14 orang (38,9), dan nilai C tidak ada. Kategori motivasi belajar sedang dengan nilai A sebanyak 2 orang (4,5%), nilai B sebanyak 22 orang (61,1%), dan nilai C sebanyak 3 orang (100%). Kategori motivasi belajar lemah tidak ada.
Hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh ρ value 0,000 < α (0.05), dengan demikian Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya.
PEMBAHASAN Uno (2007) menyebutkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikaator tersebut yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan mahasiswa dapat belajar dengan baik Berdasarkan hasil penelitian dapat digambarkan motivasi belajar mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya bahwa kategori motivasi belajar kuat sebanyak 56 orang dengan persentase 67,5%, kategori motivasi belajar sedang sebanyak 27 orang dengan persentase 32,5%, dan kategori motivasi belajar lemah tidak ada. Hasil belajar menurut Gagne & Briggs adalah kemampuan-kemampuan yang dimilikki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance). Dalam dunia pendidikan, terdapat bermacam-macam tipe hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli antaralain mengemukakan lima tipe hasil belajar, yaitu: cognitive
strategy,
verbal
information,
motor
intellectual
skill,
skill, dan attitude
(Suprihatiningrum, 2013). Berdasarkan hasil penelitian dapat digambarkan hasil belajar mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya bahwa nilai A sebanyak 44 orang dengan persentase 53%, nilai B sebanyak 36 orang dengan persentase 43,4%, dan nilai C sebanyak 3 orang dengan persentase 3,6%.
Hajar (2010) berpendapat hasil belajar yang tinggi dapat dicapai dengan ketekunan
belajar yang terbentuk dari adanya motivasi belajar yang akan
mengarahkan perilaku mahasiswa pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian menunjukan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya yang berada pada kategori motivasi belajar kuat dengan nilai A sebanyak 42 orang (95,5%), nilai B sebanyak 14 orang (38,9), dan nilai C tidak ada. Kategori motivasi belajar sedang dengan nilai A sebanyak 2 orang (4,5%), nilai B sebanyak 22 orang (61,1%), dan nilai C sebanyak 3 orang (100%). Kategori motivasi belajar lemah tidak ada. Adapun hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh ρ value 0,000 < α 0.05, dengan demikian Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya.
PENUTUPAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1.
Motivasi belajar mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya mempunyai motivasi belajar kuat sebanyak 56 orang (67,5 %).
2.
Hasil belajar mahasiswa tingkat 2 DIII Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya yang mempunyai nilai A sebanyak 44 orang (53%).
3.
Ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya dengan hasil uji statistik menggunakan value 0,000< α 0,05.
Saran 1.
Bagi peneliti
Dapat menambah variabel yang diteliti untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar mahasiswa. 2.
Bagi institusi Dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dengan cara-cara bijak diantaranya dengan menumbuhkan kompetisi diantara sesama mahasiswa, memberikan tugas yang menarik supaya mahasiswa bersemangat mengerjakannya serta mengadakan ujian secara berkala kepada mahasiswa.
3.
Bagi mahasiswa Dapat lebih meningkatkan motivasi belajarnya diantaranya melalui menetapkan tujuan yang jelas dalam belajar, ulet menghadapi kesulitan dalam proses belajar, belajar dengan tujuan untuk meraih cita-cita (berorientasi pada masa depan) serta meningkatkan hasrat (keinginan) belajar dan keinginan mendalami materi.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Asrori, Muhammad. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Wacana Prima Daniel M dan David R. 2008. Effective Teaching, Teori dan Aplikasi, terjemahan oleh Helly P dan Sri Mulyantini. Yogjakarta : Pustaka Pelajar Departemen Kesehatan RI. (2009). Kebijakan Millenium Development Goals (MDGS). Jakarta Departemen Kesehatan RI. (2004). Rencana Strategis Nasional Making Pragnency Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakarta Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Rohmah, Hajar Nur Fathur. (2010). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb 3 Mahasiswa Prodi DIV Kebidanan FK UNS Tahun Ajaran 2009/2010. Karya Tulis Ilmiah
tidak diterbitkan. Surakarta : Program Studi DIV-Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Sardiman. (2002). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Perss. Simajuntak E, Sumargi M, Apsari Y. (2004) Metode Pengajaran Menggunakan Mailing List dan Motivasi Belajar Mahasiswa. Journal Psychological Indonesia Soemarsono. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Press. Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Jakarta : Alfa Beta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Uno, H. B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Wiknjosastro. (2006). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka