HUBUNGAN MOTIVASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ASKEB II DI AKADEMI KEBIDANAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA Winarsih1, Sri Yutmini 2, Sariyatun 2.
INTISARI Latar Belakang. Motivasi adalah daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dalam proses belajar motivasi mahasiswa tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Kemampuan dan nilai akademis yang tinggi ditunjang dengan kecerdasan emosi dapat membuka banyak pintu kesuksesan bagi seseorang, baik dalam dunia kerja, pribadi, maupun proses belajar mengajar. Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana motivasi dan kecerdasan emosional mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta dan apakah berhubungan dengan nilai prestasi belajar mereka. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar askeb II di Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah survey diskripsi korelasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester II program studi D III Kebidanan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah tehnik simple random sampling. Jumlah responden sebanyak 52 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil Penelitian. 1) Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dengan nilai r hitung sebesar 0,401 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05) . 2) Ada hubungan kecedasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa dengan nilai rhitung sebesar 0,408 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). 3) Ada hubungan antara motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar dengan nilai F hitung sebesar 9,681 dengan signifikansi sebesar 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan yang positif antara motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta. Kata Kunci : Motivasi , Kecerdasan Emosional, Prestasi belajar 1. Akademi Kebidanan Yogyakarta 2. Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
| 1J u r n a l
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
PENDAHULUAN Pembangunan nasional merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Tenaga kebidanan yang memiliki kontribusi cukup besar dalam upaya tersebut diharapkan memiliki kemampuan dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 1. Pendidikan Diploma III merupakan Pendidikan Bidan tingkat ahli madya sebagai bagian integral dari sistem pendidikan tinggi tenaga kesehatan untuk mendukung upaya pembangunan kesehatan. Belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang langsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap secara relatif konstan dan berbekas. Motivasi adalah daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan dalam proses belajar motivasi mahasiswa tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas dalam melakukan suatu tugas. Beberapa penelitian tentang prestasi belajar mahasiswa menunjukkan motivasi sebagai
| 2J u r n a l
faktor yang banyak berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa 2. Kemampuan dan nilai akademis yang tinggi ditunjang dengan kecerdasan emosi dapat membuka banyak pintu kesuksesan bagi seseorang, baik dalam dunia kerja, pribadi, maupun proses belajar mengajar. Banyak bukti memperlihatkan bahwa orang yang secara emosi cakap, yang mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, dan yang mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupannya, baik itu dalam hubungan asmara, hubungan kerja, pendidikan ataupun persahabatan3. Untuk mengetahui efektivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat prestasi belajar yang dicapai. Prestasi belajar yang baik atau yang memuaskan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan intelegensia saja, tetapi juga dipengaruhi motivasi belajar dan kecerdasan emosional. Dengan melihat prestasi belajar, kita dapat melihat sejauh mana kemajuan dan keberhasilan yang telah dicapai. Akademi Kebidanan menjadi salah satu pilihan dalam melanjutkan studi belajar siswa. Di wilayah Yogyakarta terdapat 13 Akademi Kebidanan swasta, salah satunya Akademi Kebidanan Karya Husada. Akademi Kebidanan Karya Husada merupakan salah satu Akademi Kebidanan swasta di wilayah Yogyakarta yang masih cukup banyak peminatnya. Berdasarkan data dari bagian kemahasiswaan, setiap tahun peminat yang mendaftarkan selalu bertambah. Namun terdapat isu-isu dari kalangan mahasiswa bahwa motivasi belajar mahasiswa sangat kurang, kebanyakan mereka masuk Akademi Kebidanan karena alasan orang tua yang berpandangan bahwa setelah lulus dari Akademi Kebidanan akan langsung mendapat pekerjaan dan bisa praktek sendiri mandiri.
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta, hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II,serta hubungan bersama antara motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif korelasional, adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada 4. Adapun pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik probability sampling dengan menerapkan simple random
sampling, yaitu : pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, dimana cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak 5. Dari jumlah populasi 109, sampelnya adalah 52 mahasiswi. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi, dikonversi dan disusun dalam skala yang ditentukan, dientri dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (versi 17.0). Metode analisis data meliputi teknik regresi untuk analisis multivariat. Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh kedua variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah askeb II dianalisis dengan menggunakan model regresi linier ganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Hipotesa
1. Hasil Hipotesa pertama tentang Motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Pertama Variabel Motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta.
r hitung
Sig.
Keterangan
0,401
0,001
Signifikan
Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,401 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi
| 3J u r n a l
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta “ adalah diterima.
2.
Hasil Hipotesa kedua tentang Kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Kedua Variabel
r hitung
Sig.
Keterangan
Kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta.
0,408
0,001
Signifikan
Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,435 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga hipotesis yang menyatakan “Ada 3.
hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta ” adalah diterima.
Hasil Hipotesa ketiga tentang Hasil penelitian Hubungan Motivasi dan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar mata kuliah Askeb II dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Motivasi Belajar (X1) Kecerdasan Emosional (X2) Konstanta = 25,239 Adjusted R2 = 0,230 Fhitung = 9,681 Sig. = 0,000 Sumber: data diolah, 2012
Koefisien Regresi
thitung
0,184
2,305
0,186
2,410
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui hasil analisi Uji F (uji Fisher) digunakan untuk membuktikan secara statistik bahwa keseluruhan koefisien regresi yang digunakan dalam analisis ini signifikan. Apabila nilai signifikansi dari 0,05 (p<0,05) maka model regresi signifikan secara statistik. Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 9,681 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 5% (p<0,05), maka model regresi dengan variabel motivasi belajar dan kecerdasan emosional signifikan secara statistik dalam | 4J u r n a l
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
Sig. 0,0 24 0,0 19
Kesimpulan Signifikan Signifikan
mempengaruhi prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta, dengan demikian hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta. Nilai adjusted R2 sebesar 0,230 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar dan kecerdasan emosional memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar motivasi belajar dan kecerdasan
emosional sebesar 23,0%, sedangkan sisanya sebesar 77,0% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan untuk melihat besarnya kontribusi masing-masing variabel motivasi
belajar dan kecerdasan emosional sehingga dapat diketahui variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta
Hasil analisis diperoleh untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Analisis sumbang relatif dan sumbangan efektif Sumbang Variabel Sumbang efetif Relatif Motivasi Belajar (X1)
40,1%
27,5%
Kecerdasan Emosional (X2)
40,8%
28,6%
Sumber : data diolah, 2012
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa sumbangan relatif antara kedua variabel tersebut tidak menujukan perbedaan yang besar sedangkan sumbangan efektif kecerdasan emosional sebesar 28,6% lebih tinggi dibadingkan sumbangan efektif motivasi
belajar dengan prestasi belajar sebesar dengan demikian dapat dinyatakan variabel yang lebih dominan mempengaruhi prestasi belajar kecerdasan emosional.
PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bersama antara motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yang berasal dari diri siswa (faktor internal) yaitu faktor psikologis yang meliputi bakat, minat, kecerdasan emosional, motivasi dan kemampuan kognitif 6. 1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta. Motivasi merupakaan suatu dorongan energi penggerak dalam diri seseorang yang menjadikan dasar tindakan dan aksi untuk mengarahkan serta memperkuat tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan, dorongan energi
penggerak dalam diri seseorang
| 5J u r n a l
27,5%, bahwa dalam adalah
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar, siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dimana kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Motivasi belajar adalah energi penggerak yang mendorong tingkah laku untuk belajar. Berdasarkan diskripsi penelitian diketahui motivasi belajar mahasiswa kecenderungan dari jawaban sebagian besar motivasi belajar mahasiswa termasuk kategori tinggi yaitu sebanyak 36 orang (52,6%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi tentunya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap secara relatif
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
konstan dan berbekas dalam hal ini adalah prestasi belajar yang baik. Motivasi belajar yang tinggi dapat menjadi penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan dalam proses belajar. Motivasi mahasiswa tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Hasil penelitian menujukan bahwa motivasi belajar berhubungan dengan prestasi belajar, hasil tersebut dapat memberikan penjelasan bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi tentunya memiliki keinginan yang tinggi sehingga akan berusaha mecari tahu bagaimana cara untuk mengerjakan tugas - tugas akademik dengan baik sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, sehingga peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa (eksternal)7. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa terutama kemampuan yang dimiliki siswa, motivasi, minat, kreativitas, perhatian dan kebebasan belajar, sedangkan faktor yang berasal dari luar individu adalah faktor lingkungan belajar, terutama kualitas pembelajaran. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu cita-cita siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsurunsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, serta upaya guru dalam membelajarkan siswa. Kehadiran tugas sebagai salah satu unsur yang dapat | 6J u r n a l
6 mendinamiskan kegiatan pembelajaran di sekolah memainkan peranan yang penting dalam motivasi belajar 8. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II pada mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta. Motivasi mahasiswa yang positif terhadap tugas- tugas akademik pada mata kuliah asuhan kebidanan pada kehamilan (ASKEB II). Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin. Dalam penelitian ini motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 16,1% terhadap prestasi belajar. Nilai koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah asuhan kebidanan pada kehamilan (ASKEB II) adalah sebesar 0,401. Angka tersebut berarti bahwa hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar tergolong sedang 9. Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian sebelumnya10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II Akademi Kebidanan Karya Husada Yogyakarta. Penelitian lain yang sesuai dengan hasil penelitian ini adalah Motivasi belajar berhubungan dengan prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi pada mahasiswa semester II STIKES Dian Husada Mojokerto, hasil tersebut memberikan penjelasan semakin tinggi motivasi mahasiswa maka semakin tinggi pula nilai prestasi belajar11. 2. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta. Kecerdasan emosional menjelaskan
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
kemampuan untuk mengenali perasaan meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam, sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual. Dengan kata lain, kecerdasan emosional adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita melapangkan jalan kedunia yang rumit, aspek pribadi, sosial, dan pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat yang penuh misteri dan kecakapan yang penting untuk berfungsi secara efektif. Kecerdasan emosional dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi hambatanhambatan psikologis yang ditemuinya dalam belajar. Kecerdasan emosional yang dimiliki mahasiswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, karena emosi memancing tindakan seseorang terhadap apa yang dihadapinya. Berdasarkan diskripsi penelitian diketahui Kecerdasan emosional mahasiswa kecenderungan dari jawaban sebagian besar dengan kategori tinggi yaitu sebanyak 50 orang (58,8%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi tentunya dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi hambatan-hambatan psikologis yang ditemuinya dalam belajar sehingga menghasilkan prestasi yang baik demikian pula sebaliknya. Hasil penelitian menujukan bahwa kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta, hasil tersebut dapat memberikan penjelasan bahwa mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional tentunya memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tugas mata kuliah askeb II sehingga dapat meningkat perstasi belajar. Kecerdasan emosional dapat memberikan dampak positif | 7J u r n a l
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
7 bagi manusia, juga dapat memberikan dampak negatif yang diekspresikan manusia. Ekspresi positif dan negatif dari energy tersebut dipengaruhi oleh bagaimana seseorang untuk mengendalikan emosi dengan pemikiran. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam, sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual12. Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi kecerdasan emosional siswa yaitu; 1) Kesadaran diri untuk mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memadukan pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. 2) Pengaturan diri dalam menangani emosi kita sedemikian rupa sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapai suatu sasaran, mampu segera pulih kembali dari tekanan emosi. 3) Motivasi dalam menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakan dan menuntun menuju sasaran, membantu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif serta untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi, 4) Merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami perspektif mereka, membutuhkan hubungan saling percaya dan melaraskan diri dengan orang. 5) Keterampilan sosial memahami emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial. Dalam interaksi dengan orang lain. Keterampilan ini dapat dipergunakan untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan
meyelesaikan perselisihan serta untuk bekerjasama dan bekerja dalam tim 13. Berdasakan penjelasan tersebut pendapat kecerdasan emosional merupakan faktor penting dalam mempengaruhi prestasi belajar dengan adanya unsur-unsur kecerdasan emosional sehingga dapat meningkatkan kemampuan interpersonal mahasiswa dan intra personal yang tersembunyi yang berfungsi sebagai tali pengendali keseimbangan perasaan, pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosional mengandung energi, kekuatan dan informasi. Kecerdasan emosional mencakup kemampuan berbeda tetapi saling melengkapi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan ada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta. Kecerdasan emosional mahasiswa yang positif terhadap tugastugas akademik pada mata kuliah Askeb II dalam penelitian ini Kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 16,7% dengan prestasi belajar. Nilai koefisien korelasi antara Kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Askeb II adalah sebesar 0,408. Angka tersebut berarti bahwa hubungan antara Kecerdasan emosional dengan prestasi belajar tergolong sedang 9. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan 14 dengan judul hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Hasil penelitian diketahui ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Kecerdasan emotional mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar yang berarti semakin tinggi kecerdasan emotional mahasiswa maka semakin tinggi pula nilai prestasi belajar. | 8J u r n a l
8 3. Hubungan antara motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta, sebagian besar prestasi belajar mahasiswa dalam kategori baik, yang ditunjukkan sebanyak 48 orang (67,6%). Motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta, variabel yang lebih dominan dalam mempengaruhi prestasi belajar adalah kecerdasan emosional. Motivasi belajar dan kecerdasan emosional memberikan pengaruh yang cukup baik dalam meningkatkan prestasi belajar, dengan adanya motivasi dan kecerdasan yang sangat tinggi pada mahasiswa dapat memberikan adanya dorongan yang menyangkut kebutuhan serta tanggung jawab pekerjaan itu sendiri, sehingga saat mengerjakan tugas-tugas mata kuliah Askeb II dengan tekun, serta disiplin agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan yaitu prestasi belajar dengan nilai yang baik. Prestasi belajar mahasiswa yang baik tidak lepas dari proses pembelajaran dan belajar yang tepat. Prestasi belajar terbagi menjadi tiga kategori yaitu kognitif, efektif dan psikomotorik. Prestasi belajar hasil dari seseorang yang diperolehnya setelah melakukan aktivitas pembelajaran baik secara individu maupun kelompok atau dapat dikatakan merupakan hasil dari tingkah laku akhir pada proses pembelajaran siswa yang dapat diamati dari pencerminan proses belajar yang telah berlangsung, dalam pembelajaran siswa akan secara maksimal meraih prestasi belajar dalam menguasai
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
9 materi-materi yang telah disampaikan oleh guru 15. Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa 16. KESIMPULAN 1. Ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta, hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung sebesar 0,401 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). 2. Ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta, hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung sebesar 0,408 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). 3. Ada hubungan positif antara motivasi dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta, hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 9,681 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Motivasi dan kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 23,0% terhadap prestasi belajar mata kuliah Askeb II mahasiswa Akademi Kebidanan Karya Husada Yoyakarta.
| 9J u r n a l
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012
10
DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
17. 18. 19. 20.
Departemen Kesehatan, 2002, Kurikulum pendidikan Diploma III Kebidanan, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Pendidikan Diploma III Kebidanan, Jakarta. Goleman, Daniel, 2000. Emotional Intelligence. Jakarta : PT Gramedia, Hal : 7-140 Arikunto, Suharsini dan Cepi Saifudin, 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 14-20 Sugiyono, 2007. Sattistika Untuk Penelitian, Bandung Alfabeta. 2008. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta. Purwanto, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Rhineka Cipta, Jakarta. Nana Sujana, 1996: 6, Faktor Utama Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Jakarta: Gramedia Adrian, 2006. Metode Mengejar Berdasarkan Tipologi Relajar Siswa. Yogyakarta: http://school-development.com Agus Syafi’I, 2007. Kecerdasan Emosi: Potensial Unik dan Panggilan Jiwa Jakarta : http://mubarok.Institute, blogspot.com Arikunto, Suharsini, 2002. Prosedur penelitian Jakarta: Rineka Cipta. Hal : 71-108. Dimyati, 2006. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. Jakarta : Gramedia Mudjiono, 2006. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. Jakarta : Gramedia Sugiyono, 2010. Sattistika Untuk Penelitian, Bandung Alfabeta. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta. Mutik Mahmudah, 2009. Hubungan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb I AKBID Mitra Husada Karanganyar, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vera Virginia, 2009. Motivasi belajar berhubungan dengan prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi pada mahasiswa semester II STIKES Dian Husada Mojokerto, Universitas Sebelas maret Surakarta. Cooper, Robert K dan Ayman Sawaf, 2002. Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan Dan Organisasi, Jakarta: Gramedia. Hal : 496-508 Goleman, Daniel, 2005. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal : 512-533. Nurfakhidah, 2007, Hubungan kecerdasan Emosional dengan prestasi belajar mahasiswa akbid Mitra Husada Karanganyar, Surakarta, Universitas Sebelas Maret. Arikunto, Suharsini, 1998. Prosedur penelitian Jakarta: Rineka Cipta
| 10 J u r n a l
K e b i d a n a n A R I M B I ,Volume V No. 4 April 2012