perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA TESIS Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Disusun Oleh : HUTARI PUJI ASTUTI S540209010
PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TESIS Disusun Oleh : HUTARI PUJI ASTUTI S540209010
Telah disetujui oleh Tim pembimbing Dewan Pembimbing
Tanda
Jabatan
Nama
Tangan
Pembimbing 1
Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K)
.....................
...........
.......................
...........
Tanggal
NIP. 19461102 197609 1 001
Pembimbing 2 Jarot Subandono, dr. M.Kes NIP. 132.230.853
Mengetahui Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes NIP 19480313 197610 1001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN TESIS PENGARUH ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
Disusun oleh : HUTARI PUJI ASTUTI S540209010 Telah disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal : Februari 2011
Ketua Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes NIP. 19480313 197610 1001
(
)
(
)
Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K) NIP. 19461102 197609 1 001
(
)
Jarot Subandono, dr. M.Kes NIP. 132.230.853
(
)
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes NIP. 19480313 197610 1001
(
)
Direktur Program Pasca Sarjana Prof.Drs. Suranto, MSc.PhD NIP. 131 427 192
(
)
Sekretaris DR. Nunuk Suryani, MPd NIP. 1966110819900320001 Anggota
Mengetahui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Hutari Puji Astuti Nim
: S540209010
Menyatakan dengan sesungguhnya, tesis yang berjudul Hubungan antara Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidaan II Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakata,adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Januari 2011 Yang membuat pernyataan
Hutari Puji Astuti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat, taufik serta hidayah-Nya akhirnya tesis dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2009/2010” dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini di susun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan pada Program Studi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pembimbing I disela kesibukannya masih berkenan meluangkan waktu, pikiran,tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan bimbingan dan saran –saran dari awal sampai terselesainya penyusunan tesis ini. 2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof. Dr. Didik G. Tamtomo, dr, PAK, MM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Jarot Subandono, dr. M.Kes, selaku Pembimbing II disela kesibukannya masih berkenan meluangkan waktu, pikiran, tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan bimbingan dan saran –saran dari awal sampai terselesainya penyusunan tesis ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. dr.P.Murdani K, MHPEd, selaku Ketua Program Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Sunardi, SKM,Mkes, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakartayang telah memberikan ijin pada penulis untuk melakukan penelitian di Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta. 7. Segenap Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis. 8. Tim Penguji tesis yang telah membentuk terlaksananya ujian sehingga dapat berjalan dengan lancar. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan usulan tesis ini yang tidak dapat penulis sebut satu per satu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan pihak-pihak tersebut diatas, tesis ini tidak akan pernah terselesaikan dan penulis sampaikan penghargaan yang setinggitingginya atas dedikasi berbagai pihak selama ini seraya berdoa semoga amal baktinya diterima di sisi Allah SWT. Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari sempurna namun demikian penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan bagi perkembangan keilmuan. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Surakarta, Januari 2011 Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hutari Puji Astuti, S540209010. 2011.Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Mata kuliah Asuhan kebidanan II Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Komisi Pembimbing I : Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), pembimbing II : Jarot Subandono, dr. M.Kes. Tesis, Program Studi Pebdidikan Profesi Kesehatan. Magister Kedokteran Keluarga Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan II mahasiswa Program studi D III kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi mahasiswa tingkat II semester 4 Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta dengan jumlah total 96 mahsiswa. Data diperoleh dengan menyebarkan angket dan dokumentasi berupa nilai KHS mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II ( Fobservasi = 3,573; p= 0,032 < 0,05), (2) terdapat pengaruh yang signifikan motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Fobservasi = 10,639; p= 0,002 < 0,05) dan (3) Ada pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways diperoleh hasil perhitungan analisis variansi dua jalan (Fobservasi = 6,083; p= 0,000 < 0,05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar (p=0,032), (2) Ada pengaruh yang signifikan motivasi dengan prestasi belajar (p= 0,002) dan (3) Ada pengaruh signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa (p=0,000). Kata kunci : Sumber belajar, motivasi belajar, prestasi belajar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Hutari Puji Astuti, S540209010.2011. Influence the utilization of learning resources and motivation towards achievement Learning Care Midwifery course Program Study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta. The first commission of supervision is Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), The second supervision is Jarot Subandono, dr. M.Kes. Tesis, Study Program: Master’s Degree of Family Medication. Interest: Health Profession Education, Graduate Program. Sebelas Maret University. The aims of this study to determine the effect of the use of learning resources and motivate to midwifery care course Program Study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta. This study was an analytic study with cross sectional approach. The population was student fourth semester program study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta, with total of 114 student, the sample used only 96 students in attendance. Data obtained by distributing questionnaires and documentation of the student’s Study Achievement Card. The results of this study shows : (1) there is a significant influence utilization of learning resources and academic achievement subjects Midwifery Care II (Fobs = 3.573, p = 0.032 <0.05),(2) there is a significant influence student motivation and academic achievement of students subject Midwifery care (Fobs = 10.639, p = 0.002 <0.05) and (3) there was a significant influence utilization of learning resouerces and motivation to students learning achievement Midwifery care course used analisys of variance Two Ways obtained by the calculation of twoway analysis of variance (Fobs = 6,083, p = 0.000 <0.05). Conclusion this study shows that :(1) There is a positive significant relationship between the use of learning resources and academic (p = 0.032), (2) There was a significant influence motivation and academic achievement (p = 0.002) and (3)There was a significant influence utilization of learning resources and motivation to students learning achievement (p = 0.000). Keywords: Sources of learning, learning motivation, learning achievement
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii PERNYATAAN ........................................................................................................ iv KATA PENGANTAR................................................................................................ v DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii ABSTRAK ................................................................................................................. xiv ABSTRACT ............................................................................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ...................................................................................... 6 1. Sumber belajar .............................................................................. 6 2. Motivasi belajar ........................................................................... 25 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Prestasi belajar ............................................................................. 36 4. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan II ................................................................... 44 5. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Askeb II .. 45 B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 46 C. Kerangka Teori .................................................................................. 47 D. Hipotesis ............................................................................................ 47 BAB III
METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 49 B. Subjek Penelitian, Populasi Dan Sampel .......................................... 49 C. Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data ................................ 51 D. Variabel Penelitian ............................................................................ 52 E. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 53 F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 55 G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 59
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ..................................................................................... 62 B. Uji Prasyarat ........................................................................................ 75 C. Uji Hipotesis ........................................................................................ 76 D. Pembahasan Hasil Analisis Data......................................................... 77 E. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 81 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
digilib.uns.ac.id
PENUTUP A. Simpulan ............................................................................................. 82 B. Saran .................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 84 LAMPIRAN ............................................................................................................... 86
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber.....................................................................28 Tabel 2. Ringkasan ANOVA Untuk Menguji Hipotesis k Sampel.....................................61 Tabel 3. Distribusi frekuensi intensitas pemanfaatan sumber belajar.................................62 Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat motivasi mahasiswa..................................................64 Tabel 5. Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa....................................................65 Tabel 6. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi rendah....................................66 Tabel 7. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi tinggi.....................................68 Tabel 8. Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar sedang dan motivasi rendah.........................................................69 Tabel 9. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar sedang dan motivasi tinggi.....................................71 Tabel 10. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar tinggi dan motivasi rendah.....................................72 Tabel 11. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar tinggi dan motivasi tinggi.......................................74 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 12. Uji normalitas dengan Chi Square......................................................................75 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Kerangka Teori ………………………………………………........................47 Gambar 2. Diagram intensitas pemanfaatan sumber belajar...............................................63 Gambar 3. Diagram histogram tingkat motivasi mahasiswa ..............................................64 Gambar 4. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa.................................................66 Gambar 5. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi rendah......................................................67 Gambar 6. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi tinggi........................................................68 Gambar 7. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar sedang dan motivasi rendah......................................................70 Gambar 8. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar sedang dengan motivasi tinggi...............................................................71 Gambar 9. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar tinggi dan motivasi rendah....................................................................73 Gambar 10. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber belajar tinggi dan motivasi tinggi......................................................................74
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian...................................................................86 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian........................................................................................87 Lampiran 3. Kisi-kisi angket Pemanfaatan Sumber belajar...............................................88 Lampiran 4. Angket Pemanfaatan Sumber Belajar............................................................89 Lampiran 5. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar.............................................................94 Lampiran 6. Kuesioner Motivasi Belajar............................................................................95 Lampiran 7. Uji Reabilitas pemanfaatan Sumber Belajar..................................................98 Lampiran 8. Uji Reabilitas Motivasi Belajar.....................................................................199 Lampiran 9. Normalitas Data ...........................................................................................101 Lampiran 10. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar.................................102 Lampiran 11. Distribusi Frekuensi Motivasi.....................................................................103 Lampiran 12. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar..........................................................104 Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah Motivasi Rendah.................................................................105 Lampiran 14. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah Motivasi Tinggi...................................................................106 Lampiran 15. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang Motivasi Rendah.................................................................107 Lampiran 16. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang Rendah Motivasi Tinggi......................................................108 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 17.Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi Motivasi Rendah...................................................................109 Lampiran 18.Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi Motivasi Tinggi....................................................................110 Lampiran 19.Univariate Analysis of Variance..................................................................111 Lampiran 20. Post Hoc Tests Pemanfaatan sumber belajar..............................................112 Lampiran 21. Lembar Kosultasi........................................................................................113
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar atau dosen melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi dalam pembelajaran. Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di Kampus sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat sehingga dapat mempermudah proses studinya (Dep.Kes RI, 2004). Proses pendidikan bidan perlu ditanamkan sejak dini sikap ilmiah yaitu kemampuan untuk berfikir kritis dan analitis, bersikap selektif terhadap segala informasi yang membanjirinya dan sikap kemandirian dalam belajar guna menghadapi perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Tidak memungkikan lagi seorang pendidik untuk mengajarkan semua konsep atau fakta kepada mahasiswa, disamping tidak mungkin juga terbatas dalam menampung ilmu.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kemandirian belajar mahasiswa tercermin pada keaktifan mahasiswa dalam memanfaatkan sumber belajar (As’ari, 2007). Sumber belajar atau Learning resources semua sumber baik berupa data , orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar tidak hanya dari media cetak ataupun internet, tetapi juga media peraga atau laboratorium. Dengan alat bantu atau peraga yang ada di laboratorium dapat membantu mahasiswa untuk berlatih dan mempraktekkan apa yang telah didapatkannya dalam teori. Sehingga dengan sumber belajar tersebut mahasiswa diharapkan dapat memperoleh ilmu dengan cepat dan terbaru, sehingga prestasi belajar dari mahasiswa bisa menjadi baik dan meningkat (Karwono, 2009). Mahasiswa dikatakan berhasil dalam proses pendidikan, apabila dapat menyelesaikan suatu program pendidikan tepat pada waktunya dengan prestasi yang baik. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa adalah motivasi untuk belajar. Motivasi merupakan salah satu hal yang mendukung dalam pendidikan dan mendasari peserta didik dalam melaksanakan belajarnya. Motivasi belajar setiap orang satu dengan yang lainnya bisa jadi tidak sama, tergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan (Brain, 2010). Contohnya seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cumlaude dan mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orang tua.
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Motivasi tiap orang berbeda-beda karena pengaruh beberapa faktor, diantaranya : perbedaan fisiologis, perbedaan rasa aman, perbedaan kasih sayang atau afeksi, perbedaan harga diri dan perbedaan aktualisasi diri. Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal akan menyebabkan kurang bersemangatnya mahasiswa dalam melakukan proses pembelajaran. Faktor intern yaitu dari dalam diri mahasiswa yang meliputi : kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri dan kemandirian. Sedangkan faktor ekstern adalah dari luar mahasiswa yang meliputi : lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan kuliah, dosen, kurikulum dan sebagainya. Adakalanya mahasiswa yang mempunyai kemampuan dan kecakapan yang baik, karena kurang adanya kemauan dan dorongan dari diri peserta didik tersebut maka hasil belajar atau prestasi yang dicapai mahsiswa kurang optimal (Syah, 2006). Kemampuan intelektual mahasiswa sangat menentukan keberhasilan mahasiswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada sesuatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan yaitu adanya motivasi dalam diri mahasiswa tersebut. Prestasi belajar mahasiswa sangat luas cakupannya sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan. Penelitian ini hanya memfokuskan pada prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II (persalinan). Sumber belajar yang
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dimanfaatkan pada mata kuliah Asuhan kebidanan II dapat mewakili sumber belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa kebidanan, karena dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan II mempelajari tentang konsep dasar tentang persalinan, di mana seorang bidan harus bisa menolong persalinan dengan trampil (GBPP, 2004).Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mengkaji hubungan antara pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II Mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.
B. RUMUSAN MASALAH Apakah ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar ( Perpustakaan, Internet, Laboratorium ) dan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010 ?
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta Tahun 2009/2010.
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010. b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010. c. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi mata kuliah Asuhan kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pada pembaca mengenai hubungan antara pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi mata kuliah asuhan kebidanan II. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak institusi pendidikan mengenai pentingnya pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada para pendidik atau dosen dalam mengevaluasi cara mengajar sehingga dapat meningkatkan capaian prestasi belajar mahasiswa.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Sumber Belajar a. Pengertian Sumber Belajar Edgar Dale (1969) dalam As’ari (2007) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ' segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.' Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology (AECT) (1977) yaitu ' berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001) memberikan pengertian sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya. Menurut pendapat ahli lain dikemukakan oleh Mulyasa (2003) menyatakan bahwa “sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar. Pendapat dari beberapa ahli tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya. b. Klasifikasi Sumber Belajar Pengertian sumber belajar tadi melahirkan pembagian jenis sumber belajar dari beberapa pendapat. Menurut Mulyasa (2003) membagi sumber belajar menjadi 7 kelompok, antara lain : 1). Manusia (People) Manusia yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung: seperti guru konselor, administrator, yang diniati secara khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar (by design). Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan,
tidak
termasuk
mereka
yang
menjalankan
fungsi
pengembangan dan pengolahan sumber belajar, misalnya guru Pembina, tutor, murid, pemain, pembicara tidak termasuk tim guru pembimbing kurikulum, peneliti, produser, tehnisi dan lain- lain. Disamping itu ada pula orang tidak diniati untuk kepentingan proses belajar mengajar tetapi memiliki sesuatu keahlian yang bias dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, misalnya pemimpin perusahaan, pengurus koperasi, dan sebagainya. Orang -
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
orang tersebut tidak diniati, tetapi sewaktu – waktu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar (Mulyasa, 2003). 2). Bahan (Materials) Bahan yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran: baik yang diniati secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik, buku paket, dan sebagainya, yang biasanya disebut media pengajaran (instructional media), maupun bahan yang bersifat umum (Setiadji, 1995). 3). Lingkungan (Setting) Lingkungan yaitu ruang dan tempat dimana sumber – sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik. Ruang dan tempat yang diniati secara sengaja untuk kepentingan belajar, misalnya perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, ruang micro teaching, dan sebagainya. Disamping itu, ada pula ruang dan tempat yang tidak diniati untuk kepentingan belajar, namun bisa dimanfaatkan; misalnya museum, kebun binatang, kebun raya, candi, dan tempat– tempat beribadah ( Munir, 2009 ). 4). Alat dan Peralatan (Tool and Equipment) Alat adalah sesuatu ( biasa pula disebut hard ware atau perangkat keras) yang diberikan untuk menyampaikan pesan. Atau dengan kata lain alat dan peralatan adalah sumber belajar untuk produksi dan atau memainkan sumber–sumber lain. Alat dan peralatan untuk produksi menghasilkan misalnya kamera untuk produksi foto dan
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tape recorder. Sedangkan alat dan peralatan yang digunakan untuk memainkan sumber lain misalnya proyektor, film, pesawat televise, pesawat radio dan sebagainya ( Mulyasa, 2003). 5). Aktivitas (Aktivity) Aktivitas yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi antar suatu tehnik dengan sumber lain untuk memudahkan
belajar,
misalnya
pengajaran
berprograma
merupakan kombinasi antara teknik penyajian bahan dengan buku, contoh lain seperti simulasi dan karya wisata ( Munir, 2009). 6). Pesan (Message) Pesan adalah pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Contoh: Semua bidang studi atau mata pelajaran seperti IPS, IPA, Bahasa, Politik, Ekonomi, Logika, Etika, Kesehatan dan lain - lain ( Akhmad, 2008 ). Sumber belajar selalu membawa pesan yabg akan dimanfaatkan oleh pemakainya. Di dalam hal ini setiap pemakai sumber belajar harus memperhatikan bagaimana pesan yang terkandung dan bagaimana menangkapnya ( Sudono, 2000). 7). Tehnik (Technic) Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contohnya pengajaran terprogram, belajar
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sendiri, simulasi, permainan, demonstrasi, kuliah, ceramah, Tanya jawab ( Munir, 2009 ). Klasifikasi sumber belajar menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001) meliputi : 1). Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, poster, denah, ensiklopedi, kamus, dan lain–lain. 2). Sumber belajar non cetak; film, video, model, audio cassette, transparansi, realita, objek, dan lain-lain. 3). Sumber belajar yang terbentuk fasilitas: perpustakaan, ruang belajar, studio, lapangan olahraga, dan lain-lain. 4). Sumber belajar yang berupa kegiatan : Wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain–lain. 5). Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat, taman, terminal, took, pasar, pabrik, museum, dan lain–lain. Secara garis besar terdapat dua jenis sumber belajar menurut Depdiknas (2004), pertama sumber belajar yang dirancang (learning resources by designed) yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dan dipergunakan dalam suatu proses pembelajaran dengan tujuan tertentu. Contohnya buku, slide, ensiklopedi dan film (VCD). Kedua, sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar yaitu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan atau digunakan (learning resources by utilization) berada di masyarakat dan tidak dirancang secara khusus. Contohnya pasar, tokoh masyarakat, museum, lembaga pemerintahan dan
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebagainya. Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran. Mengingat begitu luasnya sumber belajar, maka perencanaan yang matang mesti dilakukan (Ahmad, 2008). Beberapa sumber belajar yang dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan adalah : 1).Perpustakaan Selama ini, perpustakan di sekolah hanya sebagai pelengkap. Padahal, keberadaannya sangat penting sebagai salah satu sumber belajar. Perpustakan dapat digunakan sebagai sarana peningkatan wawasan dan pengetahuan, meningkatkan minat dan kebiasaan membaca siswa, sarana pencarian pengetahuan/informasi dan perpustakan pun dapat digunakan sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran antara kelompok belajar. Oleh karena itu sebuah perpustakaan haus memenuhi persyaratan minimal yang meliputi, pertama, perpustakan dikelola secara baik. Kedua, tersedianya literatur (sumber bacaan) baik berupa buku pelajaran, berbagai bacaan, majalah, kamus ensiklopedi dan sebagainya. Ketiga, memiliki ruang atau tempat yang memadai dan nyaman sehingga siswa betah berlama-lama di perpustakaan. Keempat, kemudahan
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siswa untuk
memanfaatkan segala fasilitas yang ada di
perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran (Wijaya, 2008). Berbagai ensiklopedia, buku-buku dengan beraneka tema dapat dikumpulkan dan ditata rapi di ruang perpustakaan . Perpustakaan memiliki fungsi sebagai ”jantung sekolah”karena di dalamnya berisi berbagai informasi yang dapat membantu setiap orang yang menggunakannya untuk mengembangkan diri (Sudono, 2000). Istilah perpustakaan berasal dari kata latin ”liber” atau ”libri” artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Inggris terkenal dengan istilah Library, ( Jerman ) bibliothek, ( Perancis ) bibliotheque, ( Belanda ) bibliotheek. Semua istilah ini berasal dari bahasa Yunani biblia artinya tentang buku. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia: pustaka artinya kitab. Kata dasar dari perpustakaan adalah pustaka. Menurut kamus “The Oxford English Dictionary”, kata “library” atau perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, yang berarti sebagai “suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca,
dipelajari
Perpustakaan
atau
merupakan
dipakai salah
sebagai satu
bahan penunjang
rujukan”. dalam
meningkatkan sumber belajar yang sekaligus sebagai wadah dari berbagai disipilin ilmu pengetahuan yang juga menunjang atau sebagai sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dibidangpendidikan. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku ( non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Jadi, perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari, dan dijadikan bahan rujukan (Mita,2010). Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan amat penting dalam pendidikan (UU No. 2/1989, pasal 35). Selain perpustakaan manual ada juga perpustakaan elektronik, yaitu sekumpulan kegiatan yang menggabungkan koleksi-koleksi, layanan dan orang untuk mendukung penuh siklus penciptaan, diseminasi, pemanfaatan dan penyimpanan data informasi serta pengetahuan dalam segala format yang telah dievaluasi, diatur, diarsip
dan
disimpan.
sebuah
sistem
perpustakaan
yang
menggunakan media eleltronik dalam meyampaikan informasi dan sumber yang dimiliki. Media elektronik yang digunakan ini dapat diartikan secara luas seperti melalui komputer, telepon, internet dan lain sebagainya (Kamus Komputer, 2007).
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2). Media Belajar atau Alat Peraga Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bisa digunakan
untuk
membantu
dalam
penyamapaian
materi
pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri maupun kaya orang lain. Berbagai media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu saja harus dipelihara dan dijaga kelaikannya. Media yang telah rusak segera diperbaiki bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna perlu dipikirkan untuk dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan bantuan. Media yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa pun lebih antusias mengikutinya. Berbagai media seperti slide film, proyektor, VCD dapat digunakan sewaktu waktu sebagai sumber belajar ( Wijaya, 2008 ). Alat peraga berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata pelajaran dalam proses belajar mengajar.Adapun alat peraga tersebut dapat berupa media dua dimensi ( charta ) dan juga tiga dimensi ( bagan ) (Sudono, 2000 ). 3). Majalah Dinding Sumber
belajar
ini
layak
dipertimbangkan
terutama
bagi
pembelajaran Bahasa Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi sarana penyebar informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Di samping iu mading bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bisa saling belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya ( As’ari, 2007). Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi madding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasa dipampang pada dinding atau yang sejenisnya ( Nursito, 1999 ). Dalam membangun SDM dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti (update) perkembangan aplikasi IPTEK didunia Industri agar lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dari fakta tersebut salah satu cara untuk mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang cepat adalah selalu akses informasi yang up to date dan semua itu dapat di dapat melalui internet. Proses Belajar adalah proses untuk merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Maka didalam belajar terdapat informasi (pengetahuan) yang harus diberikan kepada peserta didik. Untuk memperoleh informasi harus dicari dari sumber-sumber informasi. Salah satu sumber informasi adalah internet. Internet adalah pusat informasi yang multi bidang. Semua aspek kehidupan baik yang berdampak positif maupun negative dapat diakses dan diperoleh dari internet. Oleh karena itu dalam pemanfaatan
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
internet kita harus memiliki filter keimananan serta moralitas yang baik untuk menyeleksi informasi yang akan kita peroleh (Catur, 2009). Beberapa manfaat internet untuk kepentingan pembelajaran adalah: 1) Pengembangan Profesional a)
Meningkatkan pengetahuan
b) Berbagi sumber informasi diantara rekan sejawat/
sedepartemen c)
Berkomunikasi keseluruh belahan dunia
d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara
langsung e) Mengatur komunikasi secara teratur f)
Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupun internasional .
2) Sumber Belajar/Pusat Informasi a)
Informasi media dan metodologi pembelajaran
b) Bahan baku & bahan ajar untuk segala bidang pelajaran c)
Akses informasi IPTEK
d) Bahan Pustaka/referensi
3) Belajar sendiri secara cepat : a)
Meningkatkan pengetahuan
b) Belajar berinteraktif c)
Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Menambah wawasan, pergaulan, pengetahuan, pengembangan karier :
a)
Meningkatkan komunikasi dengan seluruh masyarakat lain
b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh
dunia c)
Informasi beasiswa, lowongan pekerjaan, pelatihan.
d) Hiburan (Catur, 2009).
Untuk mahasiswa internet bermanfaat sebagai : 1 ) Belajar sendiri secara cepat : a) Meningkatkan pengetahuan b) Belajar berinteraktif c) Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian 2) Memperkaya diri : a) Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia (Tofa, 2010). Pemanfaatan Internet, dalam dunia pendidikan, dapat digunakan pihak siswa dan guru untuk dua hal : 1) Pertama, pemakaian internet untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan, di tiap sekolah, dan secara nasional. Manajemen data pendidikan bisa dilakukan secara berangkai, terhubung dalam satu sistem komunikasi dua arah, mulai dari
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kantor Departemen Pendidikan, dinas propinsi, kabupaten kota, sampai ke masing-masing sekolah, dan sebaliknya. Dengan begitu, administrasi pendidikan yang mencakup lalulintas informasi pendidikan bisa dilaksanakan dengan mudah, lancar, cepat, dan lebih murah. 2) Kedua, penggunaan internet untuk ( alat pembelajaran) dan atau sumber belajar. Negara kita termasuk yang tertinggal dalam Pemanfaatan
teknologi
untuk
pembelajaran.
Bahkan,
kita
terbelakang dalam Pemanfaatan teknologi pembelajaran dengan pemakaian komputer non internet, sekalipun. Padahal, komputer telah cukup lama dan cukup banyak tersebar di sekolah, dan di tengah masyarakat (Ardelbee, 2010). c. Memilih Sumber Belajar Telah kita ketahui bersama bahwa upaya untuk mengoptimalkan sumber belajar merupakan sesuatu yang penting. Mengapa? Karena dengan
penggunaan
sumber
belajar
akan
dihasilkan
proses
pembelajaran yang berkualitas, menarik dan menyenangkan bagi para siswa. Memilih sumber belajar harus didasarkan pada kriteria tertentu, menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001) ada dua macam, yaitu “Kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai”. Kriteria–kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Kriteria Umum a) Ekonomi dalam pengertian murah
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ekonomi tidak berarti harganya rendah, dapat juga dana untuk pengadaan sumber belajar cukup tinggi namun karena pemanfaatannya untuk jangka panjang sehingga terhitung murah. Misalnya video, tape recorder. b) Praktis dalam sederhana Praktis
maksudnya
tidak
memerlukan
pelayanan
serta
pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Sederhana maksudnya tidak memerlukan ketrampilan khusus yang rumit. Semakin praktis dan sederhana sumber belajar itu, akan semakin diprioritaskan untuk diplih dan dimanfaatkan. c) Mudah diperoleh Sumber belajar sedapat mungkin berada di dekat tempat kegiatan belajar berlangsung, tidak perlu diadakan atau dibeli di toko. Sumber belajar yang tidak dirancang mudah diperoleh dan dapat dicari di lingkungan sekitar. d) Bersifat fleksibel Sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pendidikan dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya kemajuan teknologi, nilai budaya, berbagai keinginan pemakai sumber belajar itu sendiri. Contohnya: kaset video bersifat fleksibel karena dapat dipakai untuk beberapa program instruksional.
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Komponen–komponen yang sesuai dengan tujuan Sering terjadi sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai, pesan cocok, tetapi keadaan fisik tidak terjangkau, karena di luar kemampuan yang disebabkan oleh biaya yang tinggi dan memakan waktu lama (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai ,2001). 2) Kriteria Berdasarkan Tujuan Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan antara lain: a) Sumber belajar untuk memotivasi Sumber belajar untuk memotivasi terutama berguna untuk memotivasi mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan. Misalnya
dengan
memanfaatkan
gambar–gambar
yang
menarik, darmawisata. b) Sumber belajar untuk pengajaran Yaitu untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang biasanya dipakai oleh guru untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi kekurangan bahan, sebagai kerangka bahan yang sistematis. c) Sumber belajar untuk penelitian Merupakan bentuk yang dapat diobservasi, analisis, dan dicatat secara teliti. Jenis sumber belajar ini diperoleh langsug di tengah masyarakat atau lingkungan. Sedangkan sumber belajar
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang di rancang dapat dibentuk melalui rekaman video ataupun audio. d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah Beberapa ciri yang harus diperhatikan, misalnya sebelum dimulai perlu diketahui apakah masalah yang dihadapi sudah cukup jelas sehingga dapat diperoleh sumber belajar yang tepat. Apakah sumber belajar memungkinkan didapat atau disediakan dan dimanakah dapat diperoleh. Apakah sumber belajar tersebut masih actual, seperti apa jenisnya, dan apakah sumber belajar lain dapat dipakai. Kemudian dapat dibuat kesimpulan benarkah atau tepatkah keputusan yang diambil terhadap sumber belajar itu. e) Sumber belajar untuk presentasi Sumber belajar macam ini lebih ditekankan sebagai alat metode atau strategi untuk menyampaikan pesan. Fungsi sumber belajar ini sebagai metode, tehnik, atau strategi. Jadi sumber belajar merupakan perantara dari pesan siswa (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai ,2001). Sedangkan menurut Sudrajat ( 2008 ), dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut : 1) Ekonomis Tidak harus terpatok pada harga yang mahal
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Praktis Tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka 3) Mudah Dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita 4) Fleksibel Dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional 5) Sesuai dengan tujuan Mendukung
proses
dan
pencapaian
tujuan
belajar,
dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Selain pertimbangan tersebut di atas Sanjaya ( 2008 ) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih media pembelajaran yang tepat yakni dengan menggunakan kata ACTION ( Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty ), yaitu : 1) Access Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media, apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat di manfaatkan. 2) Cost Hal ini menyangkut pertimbangan biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Technology Dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan ketersediaan teknologinya dan kemudahan dalam penggunaannya. 4) Interactivity Media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan komunikasi dua arah atau interaktifitas. 5) Organization Menyangkut pertimbangan dukungan organisasiatau lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya. 6) Novelty Menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang dipilih, media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik. d. Fungsi Sumber Belajar Sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam pembelajaran jika dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menurut Mulyasa (2003) dalam keragaman sifat sifat dan kegunaan sumber belajar dapat dirumuskan kegunaannya sebagai berikut : 1) Merupakan pembuka jalan dan pengembangan wawasan terhadap proses belajar mengajar yang ditempuh. 2) Merupakan pemandu teknis dan langkah–langkah operasional untuk menelusuri secara teliti guna penguasaan keilmuan tuntas. 3) Memberikan ilustrasi dan contoh–contoh yang berkaitan dengan aspek–aspek bidang keilmuan yang dipelajari.
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang sedang dipelajari dengan berbagai bidang keilmuan lainnya. 5) Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh orang lain yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. 6) Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul dan merupakan konsekuensi logis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut adanya kemampuan pemecahan dari orang yang mengabdikan diri dalam bidang tersebut. Fungsi sumber belajar menurut Lasa (2007), meliputi : 1) Meningkatkan
produktivitas
pembelajaran
dengan
jalan
mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. 2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan cara mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional dan memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya. 3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan meningkatkan kemampuan sumber belajar, penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit. 5) Memungkinkan
belajar
secara
seketika
yaitu
mengurangi
kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit, memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. 2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Huitt (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt (2001), yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang. Thursan Hakim (2000) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut. Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. b. Macam-macam Motivasi Menurut Syah (2006), motivasi dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1) Motivasi intrinsik Adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. 2) Motivasi ekstrinsik Adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu peserta didik yang juga mendorongnya melakukan kegiatan belajar. Macam
motivasi
menurut
Stoltz
dalam
Rozyndra
(2008),
mengelompokkan individu menjadi tiga: quitter, camper, dan climber. Pengunaan istilah ini memang berdasarkan pada sebuah kisah ketika para pendaki gunung yang hendak menaklukan puncak Everest. Ia
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melihat ada pendaki yang menyerah sebelum pendakian selesai, ada yang merasa cukup puas sampai pada ketinggian tertentu, dan pula yang benar-benar berkeinginan menaklukan puncak tersebut. Itulah kemudian dia mengistilahkan orang yang berhenti di tengah jalan sebelum usai sebagai quitter, kemudian mereka yang merasa puas berada pada posisi tertentu sebagai camper, sedangkan yang terus ingin meraih kesuksesan ia sebut sebagai climber. Teori ini sebenarnya tetap melihat pada motivasi individu. Mereka yang berjiwa quitter cenderung akan mati di tengah jalan ketika pesaingnya terus berlari tanpa henti. Sementara mereka yang berjiwa camper merasa cukup puas berada atau telah mencapai sebuah target tertentu, meskipun tujuan yang hendak dicapai masih panjang. Dan mereka yang berjiwa climber akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di hadapannya. Ia anggap itu sebagai sebuah tantangan dan peluang untuk meraih hal yang lebih tinggi yang belum diraih orang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel d bawah ini.
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber Profil Quitter
Ciri, Deskripsi dan Karakteristik 1. Menolak untuk mendaki lebih tinggi lagi 2. Gaya hidupnya tidak menyenangkan atau datar dan “tidak lengkap” 3. Bekerja sekedar cukup untuk hidup 4. Cenderung menghindari tantangan berat yang muncul dari komitmen yang sesunguhnya 5. Jarang sekali memiliki persahabatan yang sejati 6. Dalam menghadapi perubahan mereka cenderung melawan atau lari dan cenderung menolak dan manyabot perubahan 7. Terampil menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi, seperti “tidak mau”, “mustahil”, “ini konyol”, dsb. 8. Kemampuannya kecil atau bahkan tidak ada sama sekali; mereka tidak memiliki visi dan keyakinan akan masa depan, kontribusinya sangat kecil
Camper
1. Mereka mau untuk mendaki, meskipun akan “berhenti” di pos tertentu, dan merasa cukup sampai disitu. 2. Mereka merasa cukup puas telah mencapai suatu tahapan tertentu (satis-ficer) 3. Masih memiliki sejumlah inisiatif, sedikit semangat, dan beberapa usaha 4. Mengorbankan kemampuan individunya untuk mendapatkan kepuasan, dan mampu membina hubungan dengan para camper lainnya. 5. Menahan diri terhadap perubahan, meskipun kadang tidak menyukai perubahan besar karena mereka merasa nyaman dengan kondisi yang ada 6. Mereka
menggunakan
bahasa
dan
kata-kata
yang
kompromistis, misalnya, “Ini cukup bagus,” atau “Kita cukuplah sampai sini saja”
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Prestasi mereka tidak tinggi, dan kontribusinya tidak besar juga 8. Meskipun telah melalui berbagai rintangan, namun mereka akan berhenti juga pada suatu tempat dan mereka “berkemah” di situ Climber
1. Mereka membaktikan dirinya untuk terus “mendaki”, mereka adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinankemungkinan. 2. Hidupnya “lengkap” karena telah melewati dan mengalami semua tahapan sebelumnya. Mereka menyadari bahwa akan banyak imbalan yang diperoleh dalam jangka panjang melalui “langkah-langkah kecil” yang sedang dilewatinya 3. Menyambut baik tantangan, memotivasi diri, memiliki semangat tinggi, dan berjuang mendapatkan yang terbaik dari hidup; mereka cenderung membuat segala sesuatu terwujud 4. Tidak takut menjelajahi potensi-potensi tanpa batas yang ada di antara dua manusia; memahami dan menyambut baik risiko menyakitkan yang diimbulkan karena bersedia menerima kritik 5. Meyambut baik setiap perubahan, bahkan ikut mendorong perubahan tersebut ke arah yang positif 6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dan kata-kata yang penuh dengan kemungkinan-kemungkinan; mereka berbicara tentang apa yang bisa dikerjakan dan cara mengerjakannya; mereka berbicara tentang tindakan, dan tidak sabar dengan kata-kata yang tidak didukung dengan perbuatan 7. Memberikan kontribusi yang cukup besar karena bisa mewujudkan potensi yang ada pada dirinya 8. Mereka tidak asing dengan situasi yang sulit karena kesulitan merupakan bagian dari hidup
(Rozyndra, 2008)
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Macam motivasi menurut pendapat ahli lain meliputi : 1) Motivasi positif Adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. 2) Motivasi negatif Adalah proses untuk
mempengaruhi seseorang agar
mau
melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan (Anonim, 2010). c. Bentuk-bentuk Motivasi Menurut Sardiman (2007), bentuk-bentuk motivasi bisa dengan memberikan hadiah, adanya saingan atau kompetisi, ego-implovement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, tujuan yang diakui. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah yaitu sebagai berikut : 1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau niali-nilai pada rapot angkanya baik-baik.
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi. karena dengan adanya hadiah maka seseorang akan berusaha untuk belajar atau bekerja dan menguasai suatu pekerjaan atau bidang tertentu 3) Saingan / kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Saingan atau kompetisi ini menilai siswanya tentang keinginannya untuk maju dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, baik melalui persaingan individual maupun persaingan kelompok. Dalam dunia pendidikan persaingan individual maupun persaingan kelompok terjadi dalam diri siswa dimana siswa selalu menginginkan sesuatu yang terbaik bagi dirinya ataupun kelompoknya dibandingkan dengan lainnya. 4) Ego - Involvement Ego-Involvement berhubungan dengan ketekunan dan keinginan siswa dalam mengerjakan tugas, yaitu kesadaran siswa akan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan, sehingga bekerja keras dengan Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras denga mempertaruhkan harga diri. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri begitu juga untuk siswa si
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. 5) Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Tetapi harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. 6) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi siswa untuk terus belajar. 7) Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8) Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. 9) Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. 10) Minat Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. 11) Tujuan yang diakui Runusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar (Sardiman, 2005). d. Fungsi Motivasi Menurut Sardiman (2007), fungsi motivasi antara lain : 1) Mendorong manusia untuk berbuat 2) Menentukan arah perbuatan 3) Menyeleksi perbuatan Fungsi motivasi menurut Masofa (2007) adalah sebagai berikut : 1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan seperti timbulnya dorongan untuk belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Motivasi berfungsi sebagai penegak artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. Ada tiga fungsi motivasi menurut Hamalik (2003) yaitu sebagai berikut : 1) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya menggerakkan perbuatan kearah pencapaian tujuan yang diinginkannya. 3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan sepat atau lambannya pekerjaan e. Ciri-ciri Motivasi Motivasi yang ada pada diri manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak bernah berhenti sebelum selesai) 2) Ulet
menghadapi
kesulitan
(tidak
lekas
putus
asa),tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai). 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4) Lebih senang bekerja sendiri 5) Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2007). Apabila peserta didik memiliki ciri-ciri di atas, berarti selalu memiliki motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya peserta yang tidak memiliki ciri-ciri di atas berarti memiliki motivasi belajar yang rendah. Semakin tinggi motivasi belajar seseorang semakin cepat dalam memperoleh tujuan (Sardiman, 2007). f. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Faktor yang mempengaruhi terhadap motivasi yaitu sikap (Masitoh, 1997), fisik dan proses mental, hereditas, lingkungan dan kematangan atau usia, intrinsic seseorang, fasilitas (sarana dan prasarana), situasi dan kondisi, program dan aktivitas, audio visual aid (Widayatun, 1999). Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1) Faktor Ekstern a) Lingkungan kerja ·
b) Pemimpin dan kepemimpinannya c) Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Dorongan atau bimbingan atasan 2) Faktor Intern a) Pembawaan individu b) Tingkat pendidikan c) Pengalaman masa lampau d) Keinginan atau harapan masa depan (Anonim, 2009) 3. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Prestasi cenderung diidentikkan dengan kesuksesan dalam suatu bidang kehidupan tertentu. Bidang-bidang yang dimaksud dapat mencakup
bidang
akademis,
pekerjaan,
artistic,
keolahragaan,
perlombaan dan lain sebagainya. Menurut Zainal (1991), kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu “ presttasie” yang berarti hasil usaha. Prestasi tidak akan pernah bisa dihasilkan selama seseorang tidak pernah melakukan sesuatu kegiatan. Prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap dalam menyelesaikan suatu hal yang dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya, hanya dengan keuletan dan optimis dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Mc Cleland dalam Buchari (2001) mengemukakan prestasi sebagai “ tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standart of excellent” prestasi dalam definisi ini dengan demikian diartikan
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebagai segala macam kegiatan atau upaya yang mengarah pada capaian kelayakan atau kebaikan standar tertentu yang telah ditentukan. Berdasarkan kedua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya prestasi adalah ukuran capaian seseorang terhadap standar yang telah ditentukan berdasarkan kemampuan, ketrampilan dan sikapnya. b. Pengertian Belajar Hilgard dalam Dading (2005) mengemukakan pendapatnya mengenai belajar, yakni suatu proses yang melahirkan atau mengubah. Hilgard secara tegas mengartikan makna perubahan tingkah laku dalam belajar. Perubahan tingkah laku yang dikategorikan sebagai hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh adanya latihan bukan karena dalam pengaruh di luar kesadaran individu, seperti mabuk atau dalam pengaruh obat-obatan. Ruber dalam Muhibbin (2007) mengemukakan bahwa belajar adalah proses memperoleh pengetahuan dan belajar adalah suatu perubahan kemempuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Pemaknaan terhadap belajar oleh ahli berbeda satu sama lain sehingga
muncul
berbagai
macam
teori
tentang
belajar.
Keanekaragaman pendapat para ahli tersebut ada beberapa hal yang mendasari yaitu berubah dan tingkah laku. Bertolak dari beberapa
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
definisi di atas secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Standar pendidikan berkelanjutan bidan menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan bidan menggunakan konsep pendidikan berkelanjutan dan pendidikan orang dewasa di dalam pengajarannya. Pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang diorganisasikan isinya, tingkatnya dan metodenya secara formal maupun non formal untuk memenuhi kebutuhan yang melengkapi pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, mendapatkan ketrampilan dan membawa perubahan sikap seseorang sebagai tenaga pembangun yang aktif dalam membangun social, ekonomi dan budaya. c. Pengertian Prestasi Belajar Berdasarkan tinjauan dari pengertian prestasi dan belajar yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
ukuran
capaian
seseorang
berdasarkan
kemampuan,
ketrampilan dan sikapnya terhadap standar yang telah ditentukan di dalam proses. Pengertian prestasi belajar menurut Sutratinah (2001) adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang telah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Misalnya tiap catur wulan atau semester. Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian tingkat hasil belajar atas penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dicapai oleh mahasiswa setelah melakukan proses belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk
angka,
symbol,
huruf
maupun
kalimat
yang
dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai pada periode tertentu. d. Fungsi Prestasi Belajar Menurut Zainal (1995) fungsi utama dari prestasi belajar adalah sebagai berikut : indicator kuantitas dan kualitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik, lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan, indicator intern dn ekstern dari suatu institusi pendidikan, indicator terhadap daya serap atau kecerdasan anak didik. Menurut Arifin (1991), prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi, adapun fungsinya adalah sebagai berikut: 1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik 2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu 3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan 4) Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap anak didik e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, baik faktor dari dalam diri pembelajar (internal) maupun faktor dari luar pembelajar (eksternal). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang dikemukakan oleh Slameto (2003) adalah : 1) Faktor internal a) Jasmani (1) Kesehatan Faktor
kesehatan
seseorang
berpengaruh
terhadap
belajarnya dan mempengaruhi prestasi belajarnya. (2) Cacat tubuh Cacat tubuh mempengaruhi prestasi belajar. Seorang pembelajar yang cacat belajarnya juga terganggu, jika hal ini terjadi hendaknya pembelajar belajar di lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu (Slameto 2003). b) Psikologi (1) Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan untuk menghadapi dan menyesuai ke dalam
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
situasi yang baru dengan cepat dan efektif ,mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. (2) Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi untuk menghasilkan yang terbaik, maka pembelajar harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari. (3) Minat Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikn dan mengenang beberapa kegiatan. (4) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah beljar atau berlatih ( Slameto 2003). (5) Motif Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat didasari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong peserta didik dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perhatian dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau yang menunjang belajar. (6) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang didalam alat-alat tubuhnyasudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru, belajarnya akan lebih berhasil bila pembelajar sudah siap (matang). Jadi kemauan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. (7) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi, kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar karena pembelajar yang mempersiapkan belajarnya akan baik. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh
dan
timbul
kecenderungan
untuk
membaringkan tubuh ( Slameto 2003). c) Kelelahan Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi kelelahan jasmani yang terlihat dengan lemah lunglainya tubuh akibat kekacauan substansi sisa pembakaran tubuh sehingga timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh tubuh dan kelelahan rohani dapat dilihat dari adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Faktor eksternal a) Faktor keluarga Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi, keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang budaya. b) Faktor sekolah Meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan mahasiswa dengan dosen, hubungan antar mahasiswa, alat pelajaran,waktu kuliah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan penugasan ( Slameto 2003). c) Faktor masyarakat Faktor masyarakat meliputi : (1) Kegiatan mahasiswa dalam masyarakat Kegiatan
mahasiswa
dalam
masyarakatdapat
menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi mahasiswa harus selektif dalam memilih kegiatan di dalam masyarakat agar tidak mengganggu belajarnya. (2) Media massa Media masa yang baik memberikan pengaruh yang baik terhadap mahasiswa dan juga belajarnya
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(3) Teman bergaul Agar peserta didik dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar mahasiswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik. (4) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan
masyarakat
disekitar
mahasiswa
juga
berpengaruh terhadap belajar mahasiswa. Pengaruh itu dapat mendorong semangat mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi 4. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar Askeb II Keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan belajar secara formal akan tercermin dalam pencapaian prestasi belajar mahasiswa pada setiap mata kuliah yang diajarkan di bangku kuliah, secara garis besar prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar atau disebut faktor internal, yakni meliputi kecerdasan emosi, minat, bakat, kemauan dan lain sebagainya, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri pembelajar meliputi : lingkungan belajar, pengelolaan
kelas,
sumber
belajar,
kondisi
belajar
dan
kurikulum.Pemanfaatan sumber belajar yang optimal akan berdampak pada capaian prestasi mahasiswa yang bersangkutan (Dading, 2005). Mata kuliah Asuhan kebidanan II membahas tentang asuhan kebidanan dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang meliputi : konsep dasar persalinan, faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, memimpin persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan, asuhan pada bayi baru lahir, pendokumentasian dan sistem rujukan (Depkes, 2002). Manajemen kebidanan merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan dan seni dalam memberikan asuhan kebidanan. Sehingga prestasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliah ini akan dapat optimal apabila bisa memanfaatkan sumber belajar yang ada. 5. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Askeb II Menurut Sudarwan Danim (2004) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. Apabila peserta didik memiliki memiliki motivasi belajar yang tinggi seseorang semakin cepat dalam memperoleh tujuan dan sebaliknya peserta yang memiliki motivasi belajar yang rendah. semakin lambat dalam memperoleh tujuan yang akan dicapai (Sardiman, 2007).
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Penelitian yang Relevan 1. Dwi Palupi (2009) berjudul Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Unggulan dan SMA Reguler di Kota Probolinggo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar di SMA Unggulan dan di SMA Reguler. Motivasi belajar sama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. 2. Artikawati Weny (2009) berjudul Pengaruh Kompetensi Guru, Pemanfaatan Sumber Belajar serta Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Negeri I Teras Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru, pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa secara bersama atau serempak. 3. Sudarto (2010) berjudul Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar IPS pada Siswa SMP Institut Indonesia Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Institut Indonesia Semarang.
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Teori Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor Eksternal 1. Sumber belajar
Faktor Internal : 1. Motivasi
2. 3. 4. 5.
2. 3. 4. 5. 6.
Lingkungan belajar Kurikulum Pengelolaan kelas Kondisi belajar
Emosi Minat Bakat Kemauan Kecerdasan
Prestasi belajar mata kuliah askeb II
Gambar 1. Kerangka Teori Keterangan : : diteliti
: tidak diteliti
D. Hipotesis 1. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta Tahun 2009/2010 3. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta Tahun 2009/2010
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian 1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah Pemanfaatan sumber belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) dan variable terikatnya prestasi belajar mata kuliah askeb II (Y). 2.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di STIKES Kusuma Husada Surakarta. Waktu
penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2010.
B. Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian Subyek penelitian yaitu mahasiswa STIKES Kusuma Husada Prodi D III Kebidanan tingkat 2 semester 4. Alasan pemilihan subjek penelitian karena pembelajaran askeb II dilaksanakan mulai semester 3 sesuai dengan kurikulum yang digunakan di Program Studi D III Kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan sumber belajar serta motivasi mahasiswa dalam mata kuliah Askeb II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
2. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 2 semester 4 di STIKES Kusuma Husada Surakarta Prodi D III Kebidanan . Total populasi adalah 114 mahasiswa. Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik simpulannya”. 3. Sampel dan Tehnik sampling Penelitian ini populasinya homogen yaitu mahasiswa Kebidanan maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Sampel yang diambil sebanyak 114 dari total populasi. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan rumus dalam Sugiyono (2008) yaitu: λ2 . N. P. Q
s=
d2 (N – 1) + λ2 . P. Q
Keterangan : S
= Jumlah sampel
λ2
= dk = 1 (taraf kesalahan) 1 %, 5 %, 10 %
P
= Q = 0,5
d
= 0,05
N
= Populasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel aksidental. Menurut Arikunto (1992), pengambilan sampel ini biasanya dilakukan pada penelitian yang bersifat survey, misalnya untuk meminta pendapat para siswa atau dosen tentang bagaimana pelaksanaan kurikulum di sekolah atau perguruan tinggi. Sampel aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja yang dijumpainya atau yang kebetulan ada. Karena sampel ini kurang representatif, biasanya sulit untuk digeneralisasikan. Sampel yang telah ditetapkan (96 responden) selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok .Kelompok satu adalah kelas II A sebanyak 48 mahasiswa dan kelompok dua adalah mahasiswa kelas II B sebanyak 48 mahasiswa. Furchan (2007) berpendapat bahwa penarikan sampel berkelompok (cluster sampling) satuan yang dipilih bukanlah individu – individu melainkan sekelompok individu yang secara alami berada bersama – sama di satu tempat. Sepanjang individu – individu ini mempunyai persamaan ciri yang ada hubungannya dengan variabel penelitian, maka individu – individu tersebut merupakan suatu kelompok (cluster).
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data primer dari responden melalui jawaban kuesioner dan hasil nilai pembelajaran mata kuliah askeb II dalam Kartu Hasil Studi Mahasiswa (KHS) semester 3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
membagikan
kuesioner
pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar kepada mahasiswa. Sedangkan prestasi belajar mata kuliah askeb II didapatkan dari hasil test Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa yaitu dengan melihat dan mencatat dokumentasi nilai Askeb II pada KHS (Kartu Hasil Studi) mahasiswa semester 3. D. Variabel Penelitian 1. Variable Independent (Variabel Bebas) Sugiyono (2008) menyatakan bahwa: “variabel independent (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependent atau terikat”. Pada penelitian ini, variabel independent (variabel bebas) dinotasikan dengan X. Terdapat dua variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemanfaatan sumber belajar (X1) dan metode motivasi belajar (X2). 2. Variable Dependent (Variabel Terikat) “Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas disebut sebagai variabel dependent atau variabel terikat” (Sugiyono, 2008). Variabel terikat dalam penelitian ini dinotasikan dengan Y, yaitu prestasi belajar mata kuliah askeb II pada mahasiswa STIKES Kusuma Husada Surakarta Prodi D III Kebidanan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
3. Variable Confounding ( Variabel Perancu) Variabel ini adalah variabel
pengganggu hubungan – hubungan
variabel demikian rupa sehingga hasilnya dapat berlawanan dari hipotesis. Pada penelitian ini variabel perancunya adalah faktor internal (kecerdasan, emosi, minat, bakat dan kemauan) dan faktor eksternal (kondisi belajar, lingkungan belajar, kurikulum dan pengelolaan kelas) (Praktiknya, 2003). Faktor internal tidak bisa dikendalikan karena kecerdasan, emosi, minat, bakat dan kemauan antar mahasiswa tidak sama. Sedangkan faktor eksternal seperti kondisi belajar, lingkungan belajar, kurikulum dan pengelolaan kelas masih bisa dikendalikan karena masih satu institusi.
E. Definisi Operasinal Variabel 1. Pemanfaatan Sumber Belajar Pemanfaatan sumber belajar adalah menggunakan 3 macam sumber belajar yang ada di lingkungan kampus, meliputi : internet, laboratorium dan perpustakaan, dalam konteks mata kuliah askeb II. Pemanfaatan sumber belajar diukur menggunakan kuesioner atau angket, dengan kategori : a. Intensitas tinggi b. Sedang c. Rendah Skala pengukuran: ordinal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah dorongan dari diri seseorang baik dari dalam maupun dari luar untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman. Indikator yang digunakan meliputi: a. Hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar b. Dorongan dan kebutuhan belajar c. Harapan dan cita-cita masa depan dari pembelajaran d. Penghargaan dalam belajar e. Kegiatan yang menarik dalam belajar f. Lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendukung prestasi belajar Motivasi belajar diukur menggunakan kuesioner dengan skala Likert, dengan kategori tinggi dan rendah Skala pengukuran: nominal 3. Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II Prestasi belajar mata kuliah askeb II adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam mata kuliah askeb II. Hasil pengukurannya dinyatakan dalam kategori : a. Baik sekali
(A)
b. Baik
(B)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
c. Cukup
(C)
d. Kurang
(D)
e. Kurang sekali
(E)
Skala pengukuran : ordinal
F. Instrumen Penelitian 1. Penyusunan Instrumen a. Motivasi Belajar Instrumen
motivasi
belajar
disusun
oleh
peneliti
dengan
menggunakan kisi – kisi kuesioner sesuai dengan indikator motivasi belajar. Bentuk kuesioner menyediakan empat pilihan dengan alternative pilihan yang disediakan, terdiri : 1)
Sangat setuju (SS) diberi skor 4
2)
Setuju (S) diberi skor 3
3)
Tidak setuju (TS) diberi skor 2
4)
Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1 Untuk menghindari ketidakseriusan dari responden yang seringkali
terjadi dalam pengisian kuesioner, maka kuesioner dibuat dua pertanyaan, yaitu pertanyaan positif dan negative. Masing – masing pertanyaan diberi skor SS=4, S=3, TS=2, STS=1 untuk pertanyaan positif dan SS=1, S=2, TS=3, STS=4 untuk pertanyaan negative.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
b. Prestasi Belajar mata kuliah askeb II Instrumen prestasi belajar askeb II adalah dari data dokumentasi hasil nilai mata kuliah askeb II yang dapat dilihat pada indeks prestasi semester 3. c. Pemanfaatan sumber belajar Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan sumber belajar adalah angket. Peneliti mnggunakan kuesioner yang bersifat langsung dengan butir-butir pertanyaan pilihan. Kriteria penentuan skor jawaban didasari pada penggunaan skala penilaian menurut Sugiono (2008), yaitu sebagai berikut : 1 ). Alternatif jawaban selalu diberi nilai 5 2 ). Alternatif jawaban sering diberi nilai 4 3 ). Alternatif jawaban kadang-kadang diberi nilai 3 4 ). Alternatif jawaban jarang diberi nilai 2 5 ). Alternatif jawaban tidak pernah diberi nilai 1 2. Analisis Instrumen Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subyek penelitian, maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada mahasiswa STIKES Aisyiyah Surakarta Prodi D III Kebidanan tingkat II. Notoadmodjo (2002), menyatakan bahwa: “agar diperoleh distribusi nilai hasil mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
paling sedikit 20 orang”. Pada penelitian ini responden yang digunakan untuk uji coba sebanyak 30 responden. Menurut Arikunto (2006), instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument, sedangkan reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap instrumen: 1)
Kuesioner pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar a) Uji validitas Uji validitas konstruksi kuesioner motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan pendapat ahli (judgment experts). Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek – aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Setelah pengujian konstruksi dari ahli selesai, maka diteruskan uji coba instrumen. Uji tersebut dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang ada pada butir dengan skor secara keseluruhan (skor total). Untuk menghitung korelasi digunakan rumus koefisiensi korelasi Product Moment yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
R XY =
N∑XY – (∑X) (∑Y)
√{N∑X2 – (∑X)2}{N∑Y2 – (∑Y)2} Keterangan: R XY : Koefisien korelasi antara variabel x dan y X
: Skor masing-masing item
Y
: Skor total
∑XY : Jumlah perkalian ∑X2 : Jumlah kuadrat X ∑Y2 : Jumlah kuadrat Y ∑N
: Jumlah subjek
(Arikunto, 2006 ) Kriteria pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan R tabel, bila R hitung > R tabel, maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Variabel motivasi belajar terdiri dari 30 item pertanyaan dengan hasil uji validitas Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dinyatakan tidak valid, karena r tabel
hitung
>r
dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 .
b) Uji reliabilitas Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen motivasi belajar adalah rumus Alpha. Hal ini karena rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
instrumen yang nilainya bukan 1 dan 0, yaitu pada kuesioner dan soal bentuk uraian. Rumus Alpha (Arikunto, 2006 ): r11 = [
k
] [1 - ∑σb2 ] σ2 t
( k - 1) Keterangan: r11
: Reliabilitas instrumen yang dicari
k
: Banyaknya butir pertanyaan
∑σb2 : Jumlah varian butir soal σ2 t : Varians total Menurut Riwidikdo (2006), “kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki alpha minimal 0,75” 2)
Prestasi belajar Dokumentasi yang berupa indeks prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan II dalam kartu hasil studi semester 3. Cara pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan melihat dan mencatat dokumentasi indeks prestasi (IP) nilai mata kuliah Askeb II pada kartu hasil studi mahasiswa semester 3.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi (ANOVA = analysis of variance). Menurut
commit to user
Furchan (2007 )
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
“teknik analisis variansi mempergunakan suatu rasio perbedaan yang diamati/ error term untuk menguji kebenaran hipotesis. Rasio yang disebut rasio-F (F - ratio) menggunakan variansi (s2) mean kelompok sebagai ukuran bagi perbedaan kelompok yang diamati”. Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan analisis dengan menggunakan ANOVA, yaitu homogenitas varian dan distribusi normal. 1. Uji Homogenitas Varian Pengujian homogenitas varian dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut: F = Varian terbesar Varian terkecil Menurut Sugiyono (2008), “apabila harga F hitung lebih kecil dari F tabel untuk kesalahn 5% (Fh < Ft (5%) ) maka data yang akan dianalisis homogen untuk tingkat kesalahan 5%”.
2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berbentuk normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji kenormalan data digunakan dengan menggunakan uji one sampel Kolmogorov Smirnov Test melalui program SPSS versi 16. Selanjutnya, ”untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari Z hitung ataupun Asyimp Sig. Jika nilai Asymp Sig > 0,05, maka data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
berdistribusi normal” (Riwidikdo, 2006). Kemudian, data yang sudah dihitung dimasukkan dalam tabel ringkasan ANAVA seperti berikut (Sugiyono, 2008): Tabel 2. Ringkasan ANOVA Untuk Menguji Hipotesis k Sampel Sumber Derajat Variansi Kebebasan (SV) (dk) b–1 Antar Group (A) Baris k–1 Dalam group (B) Kolom (dkA). Dalam group (dkB) (AB) Interaksi N – (b). (k) Dalam group (D) Residu Jumlah N-1
Jumlah Kuadrat (JK)
Kuadrat Rerata (KR) JK A dl A
KR A KR D
JK B dl B
KR B KR D
2
JK AB dl AB
KR AB KR D
JKT – JKA – JKB - JKAB
JK D dl D
(∑ X )
2
∑
A
(∑ X ) −
2
t
nA
N
(∑ X )
2
∑
−
B
nB
(∑ X )
2
∑
aB
n aB
(∑ X )
2
t
N
(∑ X ) − t
N
(∑ X ) −
2
∑X
2 t
T
N
(Riduwan, 2010) Keterangan: dk = derajat kebebasan N = jumlah seluruh anggota sampel m = jumlah kelompok sampel JKtot : Jumlah Kuadrat total
commit to user
F hitung
F tabel
ά 0,05 ά 0,01
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Data hasil penelitian yang diperoleh dari sampel yaitu mahasiswa Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta kelas II A dan kelas II B di mana sampel dari keseluruhan sampel yaitu 114 maka yang dilakukan analisis sebanyak 96 responden, dimana hal ini disebabkan pada saat penyebaran kuesioner sebanyak 8 mahasiswa tidak masuk atau absen pada saat jam pelajaran. 1. Deskripsi Data Pemanfaatan Sumber Belajar Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 96 mahasiswa dengan skor tertinggi = 66 dan skor terendah = 42, mean ( Χ ) = 54,8021, median (Me) = 55,0, Standar Deviasi (σ) = 5,60755, Modus (Md) = 55. Pemanfaatan ruang belajar ini dibagi dalam tiga kategori yaitu intensitas tinggi, intensitas sedang dan intensitas rendah. Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Jumlah Mahasiswa 17 49 30 96
Kelas Intensitas Rendah Intensitas Sedang Intensitas Tinggi Jumlah Sumber : Data Primer terolah
commit to user 62
Persentase (%) 17,70 51,00 31,30 100,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Histogram
60
50
Frequency
40
30
20
10 Mean = 2.1354 Std. Dev. = 0.69008 N = 96
0 0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
Pemanfaatan ruang belajar
Gambar 2. Diagram Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar 2. Deskripsi Data Motivasi Mahasiswa Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 96 mahasiswa dengan skor tertinggi = 107 dan skor terendah = 69, mean ( Χ ) = 89,4063, median (Me) = 90,00, Standar Deviasi (σ) = 5,601, Modus (Md) =94. Termasuk dalam motivasi tinggi skornya diatas mean sedangkan yang termasuk motivasi rendah dibawah mean. Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Motivasi Mahasiswa
Motivasi Rendah Tinggi Jumlah Sumber : Data Primer terolah
Jumlah Mahasiswa 41 55 96
Persentase (%) 42,70 57,30 100,00
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Histogram
80
Frequency
60
40
20
Mean = 1.5729 Std. Dev. = 0.49725 N = 96
0 0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
Motivasi
Gambar 3. Diagram Histogram Tingkat Motivasi Mahasiswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
3. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 96 mahasiswa dengan skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 66, mean ( Χ ) = 78,07, median (Me) = 78,00, Standar Deviasi (σ) = 6,49, Modus (Md) = 71,00. Prestasi belajar dalam penelitian ini terbagi ke dalam lima kategori yaitu Baik Sekali (A), Baik (B), Cukup (C), Kurang (D) dan Kurang Sekali (E). Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya: Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa
Prestasi C (56 - 67) B (68 – 78) A ( 79 – 100) Jumlah Sumber : Data Primer terolah
Jumlah Mahasiswa 6 46 44 96
Persentase (%) 6,30 47,90 45,80 100,00
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Histogram
12
10
Frequency
8
6
4
2 Mean = 78.0729 Std. Dev. = 6.48925 N = 96
0 65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
Prestasi belajar
Gambar 4. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa 4. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Rendah Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 11 mahasiswa dengan skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 66, mean ( Χ ) = 75,27, median (Me) = 74,00, Standar Deviasi (σ) = 6,86, Modus (Md) = 70,00 Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Rendah Kelas 66-71 72-77 78-83 84-91 Jumlah Sumber : Data Primer terolah
Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
4 4 2 1 11
36.36 36.36 18.18 9.09 100,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Histogram
5
Frequency
4
3
2
1
Mean = 75.2727 Std. Dev. = 6.85698 N = 11
0 65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
IRMR
Gambar 5. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Rendah
5. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Tinggi Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 6 mahasiswa dengan skor tertinggi =
91 dan skor terendah = 71, mean ( Χ ) =
84,50, median (Me) = 87,00, Standar Deviasi (σ) = 7,37, Modus (Md) = 89,00. Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Tinggi Kelas
Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
1 0 2 3 6
16,67 0,00 33,33 50,00 100,00
71-75 76-80 81-85 86-91 Jumlah Sumber : Data Primer terolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Histogram
3.0
2.5
Frequency
2.0
1.5
1.0
0.5 Mean = 84.50 Std. Dev. = 7.36885 N=6
0.0 70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
IRMT
Gambar 6. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
6. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Rendah Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 19 mahasiswa dengan skor tertinggi = 86 dan skor terendah = 66, mean ( Χ ) = 78,10, median (Me) = 80,00, Standar Deviasi (σ) = 6,42, Modus (Md) = 84,00 Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya: Tabel 8. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Rendah Kelas 66-69 70-74 75-78 79-82 83-86 Jumlah Sumber : Data Primer terolah
Jumlah Mahasiswa 2 3 3 4 7 19
Persentase (%) 10,53 15,79 15,79 21,05 36,84 100,00
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Histogram
5
Frequency
4
3
2
1
Mean = 78.1053 Std. Dev. = 6.41954 N = 19
0 65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
ISMR
Gambar 7. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Rendah
7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Tinggi Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 30 mahasiswa dengan skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 71, mean ( Χ ) = 80,20, median (Me) =80,00, Standar Deviasi (σ) = 5,33, Modus (Mo) = 74,00. Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Tinggi Kelas
Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
3 6 7 7 5 2 30
10,00 20,00 23,33 23,33 16,67 6,67 100,00
71-73 74-77 78-80 81-84 85-88 89-91 Jumlah Sumber : Data Primer terolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Histogram
6
5
Frequency
4
3
2
1 Mean = 80.20 Std. Dev. = 5.33305 N = 30
0 70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
ISMT
Gambar 8. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
8. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Rendah Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 12 mahasiswa dengan skor tertinggi = 86 dan skor terendah = 66, mean ( Χ ) =
76,09,
median (Me) = 75,50, Standar Deviasi (σ) = 6,43, Modus (Mo) = 66,00. Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya: Tabel 10. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Rendah Kelas 66-69 7073 74-77 78-81 82-86 Jumlah Sumber : Data Primer terolah
Jumlah Mahasiswa 2 1 5 1 3 12
Persentase (%) 16,67 8,33 41,67 8,33 25,00 100,00
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
Histogram
4
Frequency
3
2
1
Mean = 76.0833 Std. Dev. = 6.43087 N = 12
0 65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
ITMR
Gambar 9. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Rendah 9. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Tinggi Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 18 mahasiswa dengan skor tertinggi = 88 dan skor terendah = 67, mean ( Χ ) =75,39, median (Me) = 74,50, Standar Deviasi (σ) = 5,89, Modus (Mo) = 71,0. Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Tinggi Jumlah Mahasiswa 3 9 3 1 2 18
Kelas
Persentase (%) 16,67 50,00 16,67 5,56 11,11 100,00
67-70 71-75 76-80 81-84 85-88 Jumlah Sumber : Data Primer terolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Histogram
4
Frequency
3
2
1
Mean = 75.3889 Std. Dev. = 5.89256 N = 18
0 65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
ITMT
Gambar 10. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
B. Uji Prasyarat Sebelum data penelitian dianalisis, ada beberapa uji persyaratan analisis yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Uji Peryaratan dalam analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji kenormalan data digunakan dengan menggunakan uji one sampel Kolmogorov Smirnov Test melalui program SPSS versi 16. Selanjutnya, ”untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari Z hitung ataupun Asyimp Sig. Jika nilai Asymp Sig > 0,05, maka data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui hasil seperti yang terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 12. Uji Normalitas dengan Chi Square Variabel Pemanfaatan sumber belajar Motivasi Prestasi belajar
Asyimp Sig. 0,366 0,251 0,442
Sig 0,05 0,05 0,05
Keterangan Normal Normal Normal
Sumber : Data Primer terolah
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh Fhitung = 0,436 dan nilai signifikansi 0,822 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians homogen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
C. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik ANAVA dua jalan. Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil perhitungan
dengan menggunakan uji Analisis Variansi Two Ways, maka hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjawab dalam tabel Tests of Between-Subjects Effects pada lampiran. 1. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 3,573 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,032 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II. 2. Pengaruh Motivasi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways Berdasarkan hasil perhitungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 10,639 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,002 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II. 3. Interaksi Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 6,083 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05
sehingga dapat dikatakan terdapat
pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data Pembahasan analisis dan pengujian hipotesis dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap prestasi belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II diperoleh Fobservasi = 3,573 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,032 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II, yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
semakin sering mahasiswa memanfaatkan sumber belajar yang ada maka semakin baik prestasi belajar yang dicapainya. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Dading (2005), bahwa pemanfaatan sumber belajar yang optimal akan berdampak pada capaian prestasi mahasiswa yang bersangkutan. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar suatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (apektif). Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya melalui proses belajar mengajar. Dimana guru memberikan satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya dalam proses belajar mengajar sangatlah penting (Rahmatiah, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarto (2010), menyatakan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa di SMP Institut Semarang. Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajari materi pembelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik (Dabutar, 2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
2. Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II dimana diperoleh Fobservasi = 10,639 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,002 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II, yaitu semakin tinggi motivasi yang dimiliki mahasiswa maka semakin baik prestasi prestasi yang dicapai oleh mahasiswa tersebut. Hal ini sesuai pernyataan dari Sardiman (2007), bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ,seseorang semakin cepat dalam memperoleh tujuan dan sebaliknya mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah semakin lambat dalam memperoleh tujuan yang akan dicapai dalam hal ini prestasi belajar. Motivasi menurut Stoltz dalam Rozyndra (2008), mereka yang berjiwa climber akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di hadapannya. Ia anggap itu sebagai sebuah tantangan dan peluang untuk meraih hal yang lebih tinggi yang belum diraih orang lain. Dalam pendidikan motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar atau prestasi belajar yang tinggi akan dapat diraih apabila ada keinginan belajar. Keinginan itu akan muncul apabila ada dorongan (motivasi) baik dalam diri mahasiswa atau luar diri mahasiswa. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang siswa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
besar motivasinya akan gigih dan tekun dalam usahanya mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1990) bahwa “Motivasi seseorang akan meningkat apabila terlihat adanya hubungan antara kegiatan yang dilakukan dengan tujuan yang dicapai“. Diasumsikan bahwa siswa yang sudah mengetahui benar pentingnya belajar bagi dirinya akan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dalam meningkatkan prestasi belajar ketrampilan, selain motivasi belajar juga ada hal yang lebih penting yaitu kemandirian. Menurut Kartini Kartono (1990) menyatakan bahwa “Kemandirian yang diartikan sebagai Self Standing yaitu kemampuan berdiri diatas kaki sendiri dengan keberanian dan tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai manusia dalam melaksanakan kewajiban guna memenuhi kebutuhan sendiri”. Penelitian Palupi (2009), menyatakan bahwa motivasi belajar siswa (motivasi intrinsik) secara signifikan berpengaruh terhadap prestasi siswa, sedangkan secara simultan motivasi belajar memberikan pengaruh terhadap prestasi dan sebagian dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar penelitiannya. Motivasi belajar siswa samasama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. 3.
Pengaruh Pemanfaatan Sumber belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Hasil pengujian pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways diperoleh hasil perhitungan analisis variansi dua jalan di mana diperoleh Fobservasi = 6,083 sedangkan nilai signifikansinya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
sebesar 0,000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Yaitu semakin sering mahasiswa memanfaatkan sumber belajar dan semakin tinggi motivasi belajarnya maka akan mencapai prestasi belajar yang sangat baik.
E. Keterbatasan Penelitian Pemanfaatan sumber belajar dalam penelitian ini hanya berfokus pada internet, laboratorium dan perpustakaan, dalam konteks mata kuliah askeb II di mana masih banyak sumber belajar lain yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam mempelajari dan meningkatkan prestasi dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan II, misalnya media elektronik seperti film atau VCD dan sumber belajar yang ada di luar lingkungan pendidikan, seperti RS, RB maupun BPS. Keterbatasan lain penelitian ini adalah variabel perancu yang meliputi kecerdasan, emosi, minat, kepribadian, kemauan, gangguan fisik dan mental, dan lain sebagainya tidak bisa match atau sama karena keterbatasan penulis, variabel-variabel tersebut tidak bisa dikendalikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dari 96 sampel mahasiswa Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta Tingkat II semester 3 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan kebidanan II, yaitu semakin sering memanfaatkan sumber belajar maka prestasi yang diperoleh semakin baik pula. 2. Ada pengaruh positif yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar asuhan kebidanan II, yaitu semakin tinggi motivasi mahasiswa maka semakin baik pula prestasi yang diperolehnya. 3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan II, yaitu semakin sering memanfaatkan sumber belajar dan semakin tinggi motivasi belajar maka akan mencapai prestasi yang sangat baik. B. Saran 1. Bagi Pengajar (Dosen) Dalam proses belajar mengajar dosen hendaknya melibatkan berbagai sumber belajar selain yang tersedia di lingkungan pendidikan dan menggunakan variasi dalam mengajar supaya tidak membosankan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memotivasi mahasiswa untuk dapat memanfaatkan sumber belajar secara optimal untuk meningkatkan prestasi belajarnya. 2. Bagi Pembelajar (Mahasiswa) Dalam mencapai prestasi belajar Asuhan Kebidanan II dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan pendidikan maupun di luar lingkungan pendidikan secara optimal dan tidak hanya tergantung dari apa yang disampaikan oleh dosen 3. Bagi Instansi Pendidikan Diharapkan instansi pendidikan D III Kebidanan untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana di lingkungan pendidikan yang terkait dengan sumber belajar yang digunakan mahasiswa untuk memenuhi
kebutuhan
mahasiswa
dalam
pembelajaran
dan
perkembangan teknologi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Pada peneliti lanjutan disarankan untuk melanjutkan penelitian ini dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan diantaranya peningkatan jumlah sampel, penelitian yang bersifat kohort serta memperhatikan variabel-variabel yang diduga berpengaruh dan belum sempat diteliti oleh penulis misalnya : kecerdasan, emosi, minat, kepribadian, kemauan, gangguan fisik dan mental.
commit to user