HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh : NUR FADHILAH AL-KARIMAH F 100 080 009
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh : NUR FADHILAH AL-KARIMAH F 100 080 009
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
i i i
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI Nur Fadhilah Al-karimah Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] Abstrak. Prestasi belajar di sekolah dapat dipengaruhi oleh kecerdasan emosional dan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan prestasi belajar di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti memilih menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini diambil dari populasi siswa MTsN Ngemplak Boyolali yang berjumlah 221 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi yang diolah secara komputasi dengan program SPS (Seri Program Statistik) versi 2000 dari Hadi (2000). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan prestasi belajar di sekolah yang ditunjukan dengan nilai R= 0,532 dan R² (koefisien determinasi) 0,284 yaitu sebesar 28,4% dan p=0,000 (p<0,01). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional dan motivasi belajar, maka semakin tinggi pula prestasi belajar di sekolah. Sesuai dengan ungkapan Suryabrata (2008) bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari internal siswa yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis antara lain keadaan tonus jasmani dan keadaan fungsi jasmani. Aspek psikologis antara lain adalah inteligensi, kecerdasan emosional, sikap dan motivasi belajar. Dengan demikian, masih ada 71,6% faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar di sekolah, seperti faktor biologis siswa, faktor psikologis berupa intelegensi, minat dan bakat, faktor lingkungan sekolah dan faktor lingkungan masyarakat. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa, hal ini ditunjukkan dengan R= 0,425 dan R² (koefisien determinasi) 0,17 yaitu sebesar 1,7% dan p=0,000 (p<0,01). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional pada siswa, maka semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Dapat diketahui bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pada siswa, hal ini ditunjukkan dengan R= 0,516 dan R² (koefisien determinasi) 0,267 yaitu sebesar 26,7% dan p=0,000 (p<0,01). Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar pada siswa, maka semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Kata kunci : kecerdasan emosional, motivasi belajar dan prestasi belajar.
1
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
Nur Fadhilah
PENDAHULUAN
Minimal (KKM) yaitu : 69, sehingga
Pendidikan
merupakan
banyak para siswa yang nilai rata-
kehidupan
rata raportnya masih dibawah nilai
persoalan
hidup
dan
manusia sepanjang hayatnya, baik
KKM tersebut.
sebagai individu, kelompok sosial,
Menurut Sujana (2000) hasil
maupun sebagai bangsa. Pendidikan
belajar yang didapatkan oleh siswa
tidak bisa dipisahkan dari masalah-
dipengaruhi oleh dua faktor utama,
masalah
dengan
yaitu faktor dari dalam diri siswa dan
belajar dan pembelajaran, sebab
faktor yang datangnya dari luar
dalam
proses
siswa, bahwa hasil belajar siswa
pembelajaran memiliki peran yang
disekolah 70% dipengaruhi oleh
signifikan dalam menentukan hasil
kemampuan siswa itu sendiri, dan
pendidikan.
30% dipengaruhi oleh lingkungan.
yang
berkaitan
proses
Pada
pendidikan
MTsN
Ngemplak
Tetapi perlu diingat bahwa faktor
banyak para guru yang mengeluh
lain yaitu motivasi, minat, perhatian,
terhadap perilaku siswa terutama
sikap
pada kelas VIII, karena siswa banyak
ketekunan, kondisi sosial ekonomi
yang malas ketika guru sedang
dan politik, kondisi psikis dan fisik
mengajar, ada beberapa siswa yang
mampu
absen
Menambahkan uraian sebelumnya,
tidak
masuk
sekolah,
dan
kebiasaan
memberikan
pengaruh.
membolos ketika guru mengajar
Suryabrata
pelajaran dengan ijin untuk keluar
bahwa
kelas sampai jam pelajaran selesai,
mempengaruhi prestasi belajar dapat
sikap siswa kepada guru yang tidak
digolongkan menjadi dua yaitu: 1)
sopan,
kurang
faktor-faktor yang berasal dari luar
mengikuti
diri, meliputi faktor sosial dan non
dan
bersemangat
siswa ketika
kegiatan belajar di kelas. Pada
MTsN
(2001)
belajar,
menyatakan
faktor-faktor
yang
sosial; 2) faktor-faktor yang berasal Ngemplak
dari dalam diri individu, diantaranya
Boyolali kelas VIIIA dan VIIIB
inteligensi, motivasi dan emosi serta
memiliki
faktor fisiologis
nilai
rata-rata
59,5
sedangkan untuk Kriteria Ketuntasan
inderanya).
2
(keadaan panca
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
macam, yaitu keadaan tonus jasmani
LANDASAN TEORI
dan keadaan fungsi jasmani.
A. Prestasi Belajar Menurut
Nur Fadhilah
Chaplin
(2004)
a. Keadaan tonus jasmani
prestasi belajar merupakan hasil
Kondisi fisik yang bugar
yang telah dicapai atau ditunjukkan
akan
oleh siswa sebagai hasil belajarnya,
terhadap kegiatan belajar individu.
baik berupa angka maupun huruf
Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah
serta
yang
atau
telah
tercapainya
tindakannya
mencerminkan
hasil
yang
memberi
sakit
pengaruh
akan hasil
menghambat belajar
dicapai masing-masing anak dalam
maksimal.
aktivitas tertentu.
b. Keadaan fungsi jasmani
Menurut Suryabrata (1998) faktor-faktor prestasi
Selama
yang mempengaruhi
belajar
positif
proses
yang
belajar
berlangsung, peran fungsi fisiologis
dikelompokkan
tubuh sangat mempengaruhi hasil
dalam dua bagian, yaitu faktor
belajar,
internal (faktor dari dalam diri siswa)
Pancaindra yang berfungsi dengan
dan faktor eksternal (faktor dari luar
baik akan mempermudah aktivitas
diri siswa).
belajar dengan baik .
1) Faktor internal
2. Aspek Psikologis
Merupakan
faktor
yang
terutama
Banyak
pancaindra.
aspek
psikologis
berasal dari dalam diri siswa yang
yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar.
keberhasilan belajar siswa, aspek-
Faktor ini dapat dibedakan menjadi
aspek tersebut antara lain adalah:
dua kelompok, yaitu :
a. Inteligensi/kecerdasan siswa
1. Aspek fisiologis
Semakin
Dalam hal ini aspek fisiologis merupakan
aspek-aspek
berpengaruh
tinggi
terhadap
tingkat
kecerdasan individu semakin besar
yang
peluang untuk meraih kesuksesan
berhubungan dengan kondisi fisik
dalam
individu. Menurut Syah (2007) aspek
sebaliknya.
fisiologis ini dibedakan menjadi dua
b. Kecerdasan emosi
3
belajar,
begitu
pula
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
Goleman (2000) mengatakan bahwa
yang
kecerdasan
dimaksud
emosi
di
Nur Fadhilah
a). Lingkungan sosial sekolah. b).
dengan
Lingkungan sosial masyarakat. c).
dalamnya
Lingkungan sosial keluarga.
termasuk kemampuan mengontrol
2. Lingkungan nonsosial. Faktor-
diri,
faktor
memacu,
ketahanan
menghadapi
dalam
kegagalan,
yang
termasuk
dalam
lingkungan non sosial ini adalah:
mengendalikan emosi dan menunda
a). Lingkungan alamiah. b). Faktor
kepuasan, memotivasi
tetap diri
tekun,
dapat
instrumental.
sendiri
serta
pelajaran.
c).
Faktor
materi
mengatur keadaan jiwa. c. Sikap
B. Kecerdasan Emosional
Sikap yang pasif, rendah diri dan
kurang
percaya
diri
Daniel Goleman, dalam karyanya
dapat
Working With Emotional intelligence
merupakan faktor yang menghambat
(dalam
siswa dalam menampilkan prestasi
mendefinisikan
belajarnya.
emosional
d. Motivasi
mengenali perasaan diri kita sendiri
Menurut
Irwanto
(1997)
Efendi,
2005), kecerdasan
dengan
kemampuan
dan perasaan orang lain, kemampuan
motivasi adalah penggerak perilaku.
memotivasi
Motivasi belajar adalah pendorong
kemampuan
seseorang untuk belajar.
dengan baik pada diri sendiri dan
2) Faktor eksternal
dalam hubungannya dengan orang
Syah
(2007)
menjelaskan
diri
sendiri,
mengelola
dan emosi
lain.
bahwa faktor-faktor eksternal yang
Goleman
(2000)
berpengaruh terhadap prestasi belajar
mengemukakan
dapak dikelompokkan menjadi dua,
kecerdasan emosional dari Salovey
yaitu faktor lingkungan sosial dan
yang dikembangkan dari konsep
faktor lingkungan nonsosial.
kecerdasan pribadi Gardner dalam
1. Lingkungan sosial. Faktor-faktor
lima wilayah utama, yaitu:
yang termasuk dalam lingkungan
i).
sosial ini adalah:
Mengelola emosi. iii). Memotivasi
4
Mengenali
aspek-aspek
emosi
diri.
ii).
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
diri sendiri. iv). Mengenali emosi
Nur Fadhilah
d. Menunjukkan minat terhadap
orang lain. v). Membina hubungan.
bermacam-macam masalah e. Lebih senang bekerja mandiri. f. Cepat bosan pada tugas-tugas
C. Motivasi Belajar Menurut Mc.Donald (dalam
yang rutin
Sardiman, 2001) motivasi adalah perubahan
energi
seseorang
yang
dalam
ditandai
g. Dapat
diri
mempertahankan
pendapat
dengan
h. Tidak mudah melepaskan hal
munculnya “feeling” dan didahului
yang diyakini itu.
dengan tanggapan terhadap adanya
i. Senang
tujuan.
mencari
dan
memecahkan masalah soal-soal.
Untuk
menentukan
tingkat
motivasi belajar siswa dapat dilihat
D. KETERKAITAN ANTARA
dari
KECERDASAN EMOSIONAL
aspek
Menurut
motivasi
belajarnya.
Sardiman
(2004)
DAN MOTIVASI BELAJAR
menerangkan bahwa motivasi yang
DENGAN PRESTASI BELAJAR
ada pada diri setiap orang memiliki
PADA SISWA
ciri-ciri atau karakteristik sebagai
Di tengah semakin ketatnya
berikut :
persaingan
di
dunia
pendidikan
a. Tekun menghadapi tugas (dapat
dewasa ini, merupakan hal yang
bekerja terus-menerus dalam
wajar apabila para siswa sering
waktu yang lama, tidak pernah
khawatir akan mengalami kegagalan
berhenti sebelum selesai).
atau ketidakberhasilan dalam meraih
b. Ulet
menghadapi
kesulitan
prestasi belajar atau bahkan takut
(tidak lekas putus asa).
tinggal kelas. Banyak usaha yang
c. Tidak memerlukan dorongan dari
luar
untuk
dilakukan oleh para siswa untuk
berprestasi
meraih prestasi belajar agar menjadi
sebaik mungkin (tidak cepat
yang
terbaik
seperti
mengikuti
puas dengan prestasi yang telah
bimbingan belajar. Usaha semacam
dicapainya).
itu positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya
5
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
Nur Fadhilah
dalam mencapai keberhasilan selain
dalam menenangkan dirinya dengan
kecerdasan
cepat,
ataupun
kecakapan
lebih
terampil
dalam
intelektual, faktor tersebut adalah
memusatkan perhatian, lebih baik
kecerdasan
Karena
dalam berhubungan dengan orang
kecerdasan intelektual saja tidak
lain, lebih cakap dalam memahami
memberikan persiapan bagi individu
orang lain dan untuk kerja akademis
untuk
di sekolah lebih baik.
emosional.
menghadapi
kesempatan
ataupun
gejolak, kesulitan-
Motivasi
belajar
adalah
kesulitan dan kehidupan. Dengan
dorongan yang ada pada seseorang
kecerdasan
untuk melakukan kegiatan belajar.
emosional,
individu
mampu mengetahui dan menanggapi
Motivasi
perasaan mereka sendiri dengan baik
peranannya bagi siswa dalam usaha
dan
mencapai
mampu
membaca
dan
belajar
sangat
prestasi
penting
belajar
yang
menghadapi perasaan-perasaan orang
tinggi. Siswa yang memiliki motivasi
lain dengan efektif. Individu dengan
belajar
keterampilan
menunjukkan
emosional
berkembang
yang
baik
berarti
yang
tinggi,
cenderung
semangat
kegairahan
dalam
dan
mengikuti
kemungkinan besar ia akan berhasil
pembelajaran,
dalam
memiliki
kelihatan lebih menaruh perhatian
berprestasi.
bersungguh-sungguh dalam belajar
kehidupan
motivasi
dan
untuk
dan
menahan kendali atas kehidupan
kegiatan pembelajaran, baik di kelas
emosionalnya
maupun di luar kelas.
mengalami
pertarungan batin yang merusak
berpartisipasi
biasanya
Sedangkan individu yang tidak dapat
akan
aktif
mereka
Siswa
yang
dalam
memiliki
kemampuannya untuk memusatkan
motivasi belajar yang tinggi akan
perhatian pada tugas-tugasnya dan
lebih tekun, bersemangat, lebih tahan
memiliki pikiran yang jernih.
dan memiliki ambisi yang lebih
Menurut Gottman (2001) individu
yang
memiliki
tinggi
tingkat
belajar
dalam yang
mencapai
prestasi
lebih
baik,
kecerdasan emosional yang lebih
dibandingkan dengan siswa yang
baik, dapat menjadi lebih terampil
kurang atau tidak memiliki motivasi
6
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
belajar. Mereka yang tidak memiliki motivasi
belajar
akan
METODE PENELITIAN
kelihatan
Pada penelitian ini digunakan
kurang atau tidak bergairah dalam
pendekatan
belajar
Variabel
maupun
Nur Fadhilah
mengikuti
kuantitatif.
Adapun
tergantungnya
adalah
pembelajaran di kelas, tidak menaruh
prestasi belajar. Sedangkan Variabel
perhatian terhadap pelajaran yang
bebas pada penelitian ini adalah
dipelajari dan tidak berpartisipasi
kecerdasan emosional dan motivasi
aktif dalam belajar. Kondisi siswa
belajar. Data pada penelitian ini
yang
diperoleh
kurang
memiliki
motivasi
melalui
belajar sudah tentu tidak mampu
Pengumpulan
menghasilkan
menggunakan
prestasi
yang
memuaskan.
dua
data skala
cara. untuk
kecerdasan
emosional dan motivasi belajar yang
Abdullah (2004) menyatakan
disusun oleh peneliti. Sedangkan
bahwa apabila kecerdasan emosi
prestasi belajar di sekolah diperoleh
seseorang itu baik,
dari
maka
hasil
akademiknya tinggi dan sebaliknya
nilai
raport
siswa
MTsN
Ngemplak Boyolali.
apabila kecerdasan emosi seseorang
Metode analisis data yang
itu buruk, maka hasil akademiknya
digunakan adalah analisis regresi
rendah. Hal ini akan berpengaruh
ganda. Analisis regresi ganda adalah
terhadap
alat
perilaku
siswa,
yang
untuk
meramalkan
nilai
berimplikasi terhadap ekspresi sikap
pengaruh dua variabel bebas atau
dan situasi didalam kelas yang tidak
lebih terhadap satu variabel terikat
kondusif dan lemahnya interaksi
untuk membuktikan ada tidaknya
antar
itu
hubungan fungsional atau hubungan
motivasi
kausal antara dua atau lebih variabel
siswa.
biasanya
Implikasinya
menimbulkan
belajar yang rendah, kurang disiplin,
bebas
rendahnya
pribadi,
tergantung (Somantri, 2006). Metode
terkadang juga menimbulkan rasa
analisis data yang akan digunakan
penat, tidak senang, marah, bosan,
tersebut
cemas, dan kepekaan diri yang
menggunakan SPS (Seri Program
kesadaran
kurang.
7
terhadap
akan
suatu
diolah
variabel
dengan
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
Statistik-versi
2000)
oleh
Hadi
Nur Fadhilah
biologis siswa, faktor psikologis
(2000).
berupa intelegensi, minat dan bakat, faktor lingkungan sekolah dan faktor lingkungan masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
hasil
analisis
Dalam
penelitian
ini
data dapat diketahui bahwa ada
menunjukkan bahwa ada hubungan
hubungan
positif yang sangat signifikan antara
positif
signifikan
yang
antara
emosional
dan
sangat
kecerdasan
motivasi
kecerdasan
emosional
dengan
belajar
prestasi belajar pada siswa, hal ini
dengan prestasi belajar di sekolah
ditunjukkan dengan R= 0,425 dan R²
yang ditunjukan dengan nilai R=
(koefisien determinasi) 0,17 yaitu
0,532 dan R² (koefisien determinasi)
sebesar 1,7% dan p=0,000 (p<0,01).
0,284 yaitu sebesar 28,4% dan
Dalam penelitian ini dapat
p=0,000 (p<0,01). Hal ini berarti
diketahui
bahwa semakin tinggi kecerdasan
positif yang sangat signifikan antara
emosional
motivasi belajar dengan prestasi
dan
motivasi
belajar,
bahwa
belajar
belajar di sekolah. Sesuai dengan
ditunjukkan dengan R= 0,516 dan R²
ungkapan Suryabrata (2008) bahwa
(koefisien determinasi) 0,267 yaitu
faktor yang mempengaruhi prestasi
sebesar 26,7% dan p=0,000 (p<0,01).
aspek
fisiologis
dan
siswa,
hubungan
maka semakin tinggi pula prestasi
belajar dari internal siswa yaitu
pada
ada
Dalam
aspek
hal
penelitian
ini
ini
diketahui bahwa tingkat kecerdasan
psikologis. Aspek fisiologis antara
emosional
lain keadaan tonus jasmani dan
tinggi, hal ini dapat dilihat dari rerata
keadaan
Aspek
empirik
adalah
prosentase
psikologis
fungsi antara
jasmani. lain
pada siswa tergolong
sebesar terbesar
97,4 yaitu
dengan 68,1%
inteligensi, kecerdasan emosional,
sehingga siswa di sekolah MTsN
sikap dan motivasi belajar. Dengan
Ngemplak ini memiliki kemampuan
demikian, masih ada 71,6% faktor
dalam
yang dapat mempengaruhi prestasi
mengelola
belajar di sekolah, seperti faktor
memotivasi diri sendiri, mengenali
8
mengenali emosi
emosi
diri,
dengan
baik,
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
Nur Fadhilah
emosi orang lain dan membina
55,1%. Menurut Haditono (dalam
hubungan
lain.
Dimyati dan Mudjiono, 1999) siswa
Abdullah (2004) menyatakan bahwa
yang memiliki prestasi belajar yang
apabila kecerdasan emosi seseorang
kurang baik dapat disebabkan karena
itu baik, maka hasil akademiknya
kebiasaan
tinggi
semester, belajar yang tidak teratur,
dengan
dan
kecerdasan buruk,
orang
sebaliknya emosi
maka
apabila
seseorang
hasil
belajar
pada
akhir
itu
menyia-nyiakan kesempatan belajar,
akademiknya
bersekolah hanya untuk bergengsi,
rendah.
datang terlambat bergaya pemimpin,
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa
bergaya jantan seperti merokok, sok
tingkat motivasi belajar pada siswa
menggurui teman lain, dan bergaya
tergolong rendah, hal ini dapat
minta belas kasihan tanpa belajar
dilihat dari rerata empirik sebesar
dengan mencontek punya teman.
56,5
dengan
66,7%.
prosentase
Menurut
Sumbangan
efektif
penelitian
ini
berpendapat bahwa motivasi belajar
emosional
dan
dapat timbul karena faktor intrinsik,
dengan
berupa
28,4%. Dengan demikian, masih ada
dan
keinginan
antara
dalam
(2008)
hasrat
Uno
terbesar
prestasi
faktor
kecerdasan
motivasi
belajar
belajar
sebesar
seseorang akan keberhasilan dan
71,6%
yang
dorongan kebutuhan belajar untuk
mempengaruhi prestasi belajar di
mendapatkan
sekolah,
prestasi
yang
memuaskan.
Sedangkan
faktor
ekstrinsiknya
adalah
adanya
intelegensi, minat dan bakat, faktor
penghargaan,
lingkungan
belajar
lingkungan
sekolah,
faktor
yang kondusif, dan kegiatan belajar
lingkungan
keluarga,
faktor
yang menarik.
lingkungan masyarakat, lingkungan
Penelitian
ini
siswa,
diperoleh
seperti faktor
faktor
dapat
psikologis
biologis berupa
alamiah dan faktor materi pelajaran.
bahwa tingkat prestasi belajar pada siswa tergolong sedang, hal ini dapat
KESIMPULAN
dilihat dari rerata empirik sebesar 59,5
dengan
prosentase
1. Ada hubungan positif yang
terbesar
sangat
9
signifikan
antara
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
kecerdasan motivasi
emosional belajar
dan
prosentase
dengan
Nur Fadhilah
terbesar
yaitu
68,1%.
prestasi belajar. Hal tersebut
5. Tingkat motivasi belajar pada
ditunjukan oleh
R= 0,532
siswa tergolong rendah, hal
dan
(koefisien
ini dapat dilihat dari rerata
R²
determinasi)
0,284
yaitu
empirik sebesar 56,5 dengan
sebesar 28,4% dan p=0,000
prosentase terbesar 66,7%.
(p<0,01).
6. Tingkat prestasi belajar pada
2. Ada hubungan positif yang sangat
signifikan
siswa tergolong sedang, hal
antara
ini dapat dilihat dari rerata
kecerdasan emosional dengan
empirik sebesar 59,5 dengan
prestasi belajar pada siswa,
prosentase terbesar 55,1%.
hal ini ditunjukkan dengan
7. Sumbangan
efektif
R= 0,425 dan R² (koefisien
kecerdasan
emosional
determinasi)
terhadap
0,17
yaitu
prestasi
belajar
sebesar 1,7% dan p=0,000
sebesar
1,7%.
(p<0,01).
efektif
motivasi
belajar
prestasi
belajar
3. Ada hubungan positif yang sangat
signifikan
antara
belajar
dengan
motivasi
terhadap sebesar
Sumbangan
26,7%.
Dengan
demikian sumbangan efektif
prestasi belajar pada siswa,
variabel
hal ini ditunjukkan dengan
emosional
R= 0,516 dan R² (koefisien determinasi)
kecerdasan dan
variabel
motivasi
belajar
terhadap
prestasi
belajar
sebesar
sebesar 26,7% dan p=0,000
28,4%
sehingga
masih
(p<0,01).
terdapat 71,6% variabel lain
0,267
4. Tingkat emosional
yaitu
kecerdasan pada
yang dapat mempengaruhi
siswa
prestasi belajar, seperti faktor
tergolong tinggi, hal ini dapat
biologis
dilihat dari rerata empirik
psikologis, faktor lingkungan
sebesar
sekolah, dll.
97,4
dengan
10
siswa,
faktor
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
Nur Fadhilah
diri sehingga prestasi belajar dapat
Saran 1. Bagi Kepala Sekolah MTsN
meningkat.
Ngemplak
4. Fakultas Psikologi
Diharapkan kepala sekolah dapat menyelenggarakan
tertib
Diharapkan
belajar
kajian pengembangan ilmu psikologi
dalam tiap kesempatan, memberikan diluar
menjadikan
hasil-hasil penelitian ini sebagai
disekolah, membina disiplin belajar
pembelajaran
dapat
ruangan,
pendekatan secara individual kepada
pendidikan,
khususnya
hubungan
antara
emosional
siswa, guru aktif mengikutkan siswa
dan
tentang kecerdasan
motivasi
belajar
dengan prestasi belajar pada siswa.
untuk mengikuti lomba-lomba antar sekolah, antar kabupaten sampai
5. Peneliti selanjutnya
dengan antar provinsi.
Berdasarkan
hasil
penelitian
bahwa kecerdasan emosional dan
2. Guru Kelas MTsN Ngemplak
motivasi
Boyolali
belajar
memberikan
sumbangan efektif sebesar 28,4% Diharapkan kepada guru kelas
sehingga masih ada 71,6% faktor-
dapat melakukan pendekatan secara
faktor lain yang dapat mempengaruhi
individual kepada siswa sehingga
prestasi
dapat memahami apa yang sedang dirasakan oleh siswa, jadi antara guru dan siswa akan terbentuk
belajar
disekolah,
peneliti
selanjutnya
mengaitkan
dengan
bagi dapat
faktor-faktor
yang lain.
hubungan yang dekat seperti orang tua dan anak. 3. Siswa
MTsN
Ngemplak
DAFTAR PUSTAKA
Boyolali Abdullah C.M, Elias H, Mahyuddin
Siswa diharapkan agar selalu
R
bersemangat dalam belajar, ketika mengikuti sekolah,
kegiatan mengubah
belajar
dan
Uli
J.
(2004).
Emotional Intelligence and
di
Academic
kebiasaan
Achievement
Among Malaysian Secondary
belajar, mewujudkan rasa percaya
11
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTsN Ngemplak Boyolali
Students. Pakistan Journal of
Emosional
Psychological Research.
Jakarta
:
Nur Fadhilah
(terjemahan). PT.
Gramedia
Pustaka Utama. Arifin,
Z.
(1991).
Evaluasi
Instruksional,
Prinsip,
Hadi,
Teknik, Prosedur. Bandung :
S.
(1995).
Statistik
2.
Yogyakarta: Andi Offset.
Remaja Rosda Karya.
_______.
(2004).
Metodologi
Research. Yogyakarta : Andi Offset Arikunto, S. (1998). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Sardiman. (2001).
Aksara.
Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo
Azwar. (2001). Metode Penelitian.
Persada.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chaplin, J.P. (2004). Kamus Lengkap
Suryabrata, S. (2000). Metodologi
Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Penelitian. Jakarta: Ghalia
Persada.
Indonesia. _________.
Damyati
dan
Mudjiono.
(1999).
(2004).
Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Grafindo Persada.
Rineka Cipta. Efendi,
A.
(2005).
Revolusi
Syah, M. (2007). Psikologi Belajar.
Kecerdasan Abad 21. Bandung :
Jakarta : Rajawali Pers
Alfabeta. Goleman,
D.
(2000).
Intelligence
Emotional
(terjemahan).
Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama. Gottman, John. (2001). Kiat-kiat Membesarkan Memiliki
Anak
yang
Kecerdasan
12