PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE DAN IMPLIKASINYA PADA RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Hedy Kuswanto& M. Taufiq*) Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada industri manufaktur periode 2006 – 2008. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 27 perusahaan. Dengan analisis regresi linear berganda, penelitian ini membuktikan bahwa Price To Book Value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan Return on Equity (ROE) dan Growth berpengaruh signifikan terhadap Price to BookValue (PBV), dan pada pengujian Dividen Payout Ratio (DPR) dan Degree of Financial Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Price To Book Value (PBV). Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan acuan bagi perusahaan dalam menarik investor untuk berinvestasi Keyword : Dividend Payout Ratio, Return On Equity, Growth, Degree of Financial Leverage, Price to Book Value, Return Saham
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pada saat sekarang ini, masyarakat yang ingin menanamkan modalnya di pasar modal umumnya memiliki informasi tentang perusahaan melalui informasi yang diungkapkan perusahaan, melalui prospektus ini membantu pada pemodal dalam membuat keputusan yang rasional tentang risiko dan nilai kebenaran dari saham yang ada di bursa efek.Salah satu informasi yang ditentukan pemodal adalah informasi laporan keuangan atau laporan keuangan tahunan. Paling sedikit satu kali dalam setahun perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan keuangan tahunan kepada para pemodal yang ada di bursa. Bagi pemodal, laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Oleh karena itu, publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten) merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para pemodal di pasar modal karena dari publikasi laporan keuangan itu para pemodal dapat mengetahui perkembangan emiten yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual sahamsaham yang dimiliki.
*) Staf Pengajar STIE Dharmaputra
Persoalan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan mampu mempengaruhi harga saham di pasar modal, dan faktor atau variabel apa saja yang dapat dijalankan sebagai indikator, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengendalikannya. Pada akhirnya tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan nilai saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat dicapai. Dalam rangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa faktor-faktor fundamental sangat luas dan cakupannya tidak saja meliputi kondisi internal perusahaan (basic financial dan economic facts), tetapi juga kondisi fundamental makro yang berada di luar kendali perusahaan. Sedangkan dalam penelitian ini dibatasi hanya menganalisis faktor-faktor fundamental perusahaan dan aspek performance finansial. Investor dapat mempertimbangkan rasio pasar modal seperti rasio harga per nilai buku (PBV) untuk membedakan saham mana yang harganya wajar, terlalu tinggi (overvalued), atau terlalu rendah (undervalued). Strategi ini umumnya menghubungkan rasio price to book value dengan nilai intrinsik saham yang diperkirakan berdasarkan model penilaian saham (Hartono, 2000). Rosenberg et al. (1985) dalam Wirawati (2008) menemukan bahwa saham-saham yang memiliki rasio PBV yang rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan saham – saham yang memiliki rasio PBV yang tinggi. Chan, Hamao, dan Lakonishok (1991) dalam Wirawati (2008) menunjukkan bahwa dari empat variabel yang digunakan, book to market ratio dan cash flow yield mempunyai pengaruh yang signifikan positif dengan expected returns. Penelitian lain di Amerika seperti Capaul et al. (1993) dan Fama dan French (1992) dalam Wirawati (2008) juga menemukan bahwa rasio PBV mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Fama dan French (1995) juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara size dan book to market ratio dengan return saham. Pontiff dan Schall (1998) dalam Wirawati (2008) menemukan bahwa price to book value merupakan prediktor return saham yang lebih kuat dibandingkan dengan interest rate spreads dan dividend yield. Chan, Karceski, dan Lakonishok (1998) dalam Wirawati (2008) menemukan bahwa size, book to market ratio, dan dividend yield merupakan variabel terpenting dalam menjelaskan return saham. Utama dan Santosa (1998) juga menemukan bahwa PBV mempunyai hubungan yang negatif dengan imbal hasil saham. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh faktor fundamental perusahaan yang meliputi Dividen payout ratio (DPR), Return on Equity (ROE), tingkat pertumbuhan (growth) dan Degree of Financial Leverage (DFL) terhadap Price To Book Value Dan Implikasinya Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia. PBV yang merupakan ukuran
untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai/harga pada saham perusahaan. DPR mencerminkan kebijakan dividen yang diambil perusahaan dalam pembagian dividen, apakah dividen dibayar secara tunai atau ditahan. ROE merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntangan dengan menggunakan modal sendiri. Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan juga merupakan salah satu faktor fundamental yang dinilai oleh investor, karena jika pertumbuhan perusahaan cepat mengindikasikan bahwa perusahaan telah mapan dalam kegiatan usahanya, sehingga kinerja perusahaan juga bagus dalam mendapatkan return yang diharapkan. Sedangkan DFL merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko perusahaan dalam pengambilan hutang. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Apakah Dividen Payout Ratio, Return On Equity, tingkat pertumbuhan dan Degree Financial Leverage berpengaruh terhadap Price to Book Value ? b. Apakah Price to Book Value berpengaruh terhadap return saham ? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis : a. Pengaruh Dividen Payout Ratio, Return On Equity, tingkat pertumbuhan dan Degree Financial Leverage terhadap Price to Book Value. b. Pengaruh Price to Book Value terhadap terhadap return saham. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, antara lain : 1. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan portofolio investasi di pasar modal. Dengan mempertimbangkan faktor fundamental, investor diharapkan dapat memprediksi return saham tidak hanya dengan menggunakan faktor teknikal saja. 2. Bagi Perusahaan (Emiten) Digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan financial guna meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga lebih meningkatkan nilai (value added) perusahaan. 3. Bagi Kalangan Akademis Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam pengembangan pengetahuan tentang saham.
TELAAH PUSTAKA Analisis Fundamental dan Teknikal Untuk melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana harga saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. 1. Analisis Fundamental Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan, tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, hutang, dan profitabilitas (Munawir, 1999). Dengan analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Umumnya faktor-faktor fundamental yang diteliti adalah nilai intrinsik, nilai pasar, Return On Total Assets (ROA), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Book Value (BV), Debt Equity Ratio (DER), Deviden Earning, Price to Book Value (PBV), Deviden Payout Ratio (DPR), Deviden Yield, dan likuiditas saham. Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana harga saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal menggunakan data pasar yang dipublikasikan yaitu harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham individual maupun gabungan untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Menurut Jogiyanto (2003) pendekatan ini pada intinya membuat serta menginterpretasikan grafik saham ditinjau dari pergerakan harga saham dan volume transaksinya untuk mendapatkan petunjuk tentang arah perubahan di masa yang akan datang.
Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi Investasi adalah komitmen sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut.(Tandelilin, 2001:3). Adapun tujuan orang melakukan investasi adalah : (Tandelilin, 2001:4) a) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatakan taraf hidupnya dari waktu-kewaktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatan yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. b) Mengurangi tekanan inflasi Dengan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat akibat adanya pengaruh inflasi. c) Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara didunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu. Investasi Pada Saham Investasi secara sederhana dapat diharapkan sebagai suatu kegiatan menetapkan dana pada suatu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan investasi, sedangkan tujuan investasi adalah peningkatan investasi baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Jenis-jenis investasi adalah, (Purnomo,1998) a. Investasi nyata dan investasi financial Investasi nyata adalah investasi yang dilakukan pada benda-benda nyata antara lain : tanah, gedung dan mesin. b. Investasi langsung dan investasi tidak langsung Investasi langsung dilakukan dengan membeli aktiva keuangan secara langsung dari suatu perusahaan baik melalui perantara maupun dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham perusahaan yang mempunyai portofolio aktiva keuangan dari perusahaan lain.
Gambar 1 Investasi Langsung dan Tidak Langsung tidak langsung
Investor
langsung
Perusahaaan Investasi
Aktiva keuangan
Investasi Langsung
Sumber : Analisis Portofolio Investasi (Jogiyanto, 2003) Beberapa alasan investor menginvestasikan modalnya dalam bentuk saham : (Jogiyanto, 1998) 1. Aspek Likuiditas Aspek likuiditas adalah saham-saham yang dimiliki investor bisa diperjual belikan kapan saja investor tersebut ingin menjualnya, sehingga investor dapat mengganti investasi sahamnya setiap hari. 2. Sifat yang tahan pada inflasi Harga saham akan cenderung menyesuaikan diri dengan kekayaan bila terjadi inflasi. Investasi dalam bentuk saham tergolong berisiko, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik dalam lingkungan perusahaan maupun emiten (mikro) maupun perubahan-perubahan yang terjadi dalam bidang ekonomi dan kebijakan pemerintah (makro). Laporan Keuangan Laporan keuangan berisi informasi prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat memberi petunjuk untuk penetapan kebijakan dimasa yang akan datang (Husnan, 1998). Laporan keuangan menurut Jogiyanto adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi neraca, perhitungan rugi laba, laba ditahan serta perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan (Jogiyanto, 1998). Price to Book Value Price to Book Value (PBV) digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. PBV juga menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relative terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya mempunyai rasio PBV di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh pemodal
(investor) relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan (Utama dan Santosa, 1998). Dividen Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen (Jogianto, 1998). PSAK No. 23 (2007), menyatakan dividen sebagai distribusi laba pada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan biasanya. Menurut Brigham dan Houstan (2001), dividen biasanya dibagikan setiap tri-wulan, jika situasi mendukung, maka dividen dapat dinaikkan sekali setiap tahun. Tingkat Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan (growth) merupakan harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan yaitu investor dan kreditur (Hanafi dan Halim, 1996). Menurut Smith dan Watts (1992) peluang pertumbuhan perusahaan terlihat pada kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai kombinasi nilai set kesempatan investasi. Sedangkan menurut Sudarsi (2004) growth merupakan tingkat pertumbuhan laba yang diukur dengan selisih antara jumlah laba dengan jumlah laba pada tahun sebelumnya. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit). Laba inilah yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan, apakah dividen tunai ataupun dividen saham, Hermi (2004) dalam (Suharli, 2006) mengungkapkan laba diperoleh dari selisih antara harta yang masuk (pendapatan dan keuntungan) dan harta yang keluar (sebagai laba ditahan) dan dapat dibagi (sebagai dividen). Sehingga peningkatan laba bersih perusahaan investasi akan meningkatkan tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen bagi investor. Profitabilitas dapat diukur melalui jumlah laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi / aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Ang (1997) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam penelitian ini
profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Equity (ROE). ROE merupakan kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Riyanto, 2001). Degree of Financial Leverage Leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Riyanto, 2001). Sedangkan kalau pada Operating leverage penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa pendapatan yang dihasilkan oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel, maka pada financial leverage penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (earning per share). Return Saham Tandelilin (2001) menyatakan bahwa tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menangung risiko atas investasi yang dilakukannya. Ang (1997) juga berpendapat bahwa return atau kembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal tidak akan mau repot-repot untuk melakukan investasi. Sehingga akan memberikan kejelasan pengertian, bahwa setiap investasi baik jangka pendek maupun panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut return baik secara langsung maupun tidak langsung. Review Penelitian Terdahulu 1. Hasil Penelitian Yeye Susilowati (2003) Yeye Susilowati meneliti tentang pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap faktor fundamental (dividen payout ratio, earning per share, dan risiko) pada perusahaan publik di BEJ (sebelum dan sesudah krisis), hasilnya menunjukkan bahwa PER berpengaruh terhadap return saham, dan Dividen Payout Ratio(DPR) berpengaruh positif terhadap PER, Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap PER, dan Growth berpengaruh negatif terhadap PER.
2. Hasil Penelitian Wirawati (2008) Wirawati menguji pengaruh factor fundamental perusahaan terhadap Price to Book Value (PBV) dalam penilaian saham di Bursa Efek Jakarta dalam kondisi krisis moneter. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur tahun 1998 sampai dengan tahun 2000 Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa return on equity, devidend payout ratio, tingkat pertumbuhan mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan degree financial leverage tidak. Terdapat hubungan yang signifikan antara return saham dengan price to book value prediksi. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara return saham yang overvalued dengan saham yang undervalued. 3. Hasil Penelitian Titik Suwarti dan Soepriyanto (2004) Suwarti dan Soepriyanto yang meneliti mengenai Pengaruh struktur kepemilikan manjerial dan publik, ukuran perusahaan, ebit/sales dan total debt/total assets terhadap nilai perusahaan yang telah go public dan tercatat di Bursa Efek Jakarta. Penelitiannya difokuskan pada perusahaan LQ 45 tahun 2000 – 2002 dan metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, sehingga diperoleh sebanyak 22 perusahaan LQ 45 yang memenuhi kriteria sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, ebit/sales dan total debt/assets berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kepemilikan publik berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Hasil Penelitian Michell Suharli (2006) Suharli yang menguji Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (PBV) Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia, di dalamnya yang terdapat hubungan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan (PBV) menunjukan hubungan atau mempunyai korelasi yang positif. Dalam penelitian ini digunakan perusahaan yang telah go publik dan terdaftar di BEI per 31 Desember 2002 s/d 31 Desember 2003 dengan jumlah perusahaan yang hanya diambil oleh peneliti sebanyak 40 perusahaan. 5. Hasil Penelitian Nurainun Bangun dan Sinta Wati (2007) Bangun dan Wati yang meneliti mengenai Analisis Pengaruh Profitasilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perdagangan, Jasa, dan Investasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, dengan menggunakan data sampel sebanyak 30 perusahaan yang telah mendaftarkan sahamnya pada BEI sejak awal tahun 2003 sampai 2005. Menggunakan teknik analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah regresi berganda yang dilakukan dengan bantuan progaram pengolahan data statistik. Dari analisis tersebut menunjukan bahwa profitabilitas
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan deviden tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Model Penelitian Motif pemodal atau investor menanamkan modalnya pada sekuritas adalah mendapatkan return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan risiko tertentu atau memperoleh return tertentu pada risiko yang minimal, dalam melakukan investasi sekuritas saham, investor akan memilih saham perusahaan mana yang akan memberikan return tinggi. Dalam penelitian ini return merupakan variabel dependen dan untuk dapat mengetahui tingkat pengembalian terhadap modal yang ditanamkan calon investor dapat melakukan analisis terhadap rasio keuangan. Rasio-rasio tersebut merupakan variabel independen dalam penelitian ini, variabel tersebut adalah: DPR, ROE, Growth dan Degree of Financial Leverage. Berdasarkan hal tersebut maka model dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2. Model Penelitian H1 DPR ROE
H2 PBV H3
GRW DFL
H4
Return Saham
H4
Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian terdahlu , maka hipotesis yang diajukan daam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H1 : Dividen payout ratio (DPR) berpengaruh terhadap Price to Book Value. H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Price to Book Value. H3 : Tingkat pertumbuhan (Growth) berpengaruh terhadap Price to Book Value. H4 : Degree of Financial Leverage (DFL) berpengaruh terhadap Price to Book Value. H5 : Price to Book Value berpengaruh positif signfikan terhadap Return saham.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang listed di BEI, periode penelitian 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2008, perusahaan berjumlah 151 perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling yaitu memilih sampel penelitian berdasarkan tujuan atau target tertentu, dimana dalam pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999). Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut: a. Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan termasuk rasiorasio keuangan selama tahun 2006 – 2008. b. Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki laba dan ekuitas negatif selama tahun 2006 – 2008. c. Perusahaan yang membagikan dividen pada tahun 2006 – 2008. Jenis Data dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa : a. Data perusahaan yang secara berturut-turut terdaftar di BEI pada tahun 2006 sampai dengan 2008, yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2008 dan Annual Report tahun 2009. b. Data harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006 -2008. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Dividen payout ratio (DPR Yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen atau rasio antara laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham. Atau rasio antara laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham. Semakin besar DPR menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik. Perhitungan rasio DPR dinyatakan dengan formulasi sebagai berikut: Dividen per Saham DPR = Laba Bersih per Saham
2. Return On Equity (ROE) Merupakan salah satu rasio profitabilitas yang merupakan hasil pengembalian atas equitas. Rasio ini mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik. Perhitungan ROE didapat dengan membagi keuntungan bersih dengan nilai buku ekuitas. Perhitungan ROE dinyatakan dalam formula sebagai berikut: Earning After Tax ROE = Total Equity 3. Tingkat Pertumbuhan (Growth) Merupakan laju pertumbuhan yang diperkirakan dengan melihat rata-rata laju pertumbuhan ROE. Laju pertumbuhan dihitung dengan cara selisih antara ROE tahun periode t (Lt) dengan ROE peride sebelumnya (Lt-1) dibagi dengan ROE sebelumnya (Lt-1). Perhitungan growth dinyatakan dalam formula sebagai berikut: Lt Lt 1 Growth Lt 1 4. Degree of Financial Leverage (DFL) Merupakan pengukuran risiko yang menggunakan financial leverage yang timbul bila perusahaan menggunakan sumber dana yang memberikan beban tetap. DFL digunakan untuk mengetahui berapa besar earning per share (EPS) yang disebabkan oleh perubahan EBIT. Semakin besar nilai DFL maka semakin besar risiko finansial perusahaan sebab utang perusahaan juga besar.
DFL = Keterangan :
% Penambahan EPS % Penambahan EBIT
%Δ EPS =
EPSt – EPSt EPS t - 1
%Δ EBIT =
EBITt – EBITt - 1 EBIT t - 1
5. Price to Book Value (PBV). PBV merupakan rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai perusahaan yang terus tumbuh. Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku ekuitas. Perhitungan rasio PBV dinyatakan dengan formulasi sebagai beriku
Priceto Book Value (PBV) Ratio =
Closing price Equity per Share
Book value atau nilai buku pada dasarnya adalah adalah nilai riil suatu saham. Nilai buku suatu perusahaan dapat diperoleh dengan cara membagi seluruh modal sendiri perusahaan dengan semua saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh. Sedangkan book value diukur dengan : Net worth Book value Total shares outs tan ding 5. Return saham Return saham merupakan pendapatan yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di suatu perusahaan. Return saham akan dihitung dengan menggunakan rumus: P Pit -1 Ri = it Pit Ri : Return saham i Pit : Harga saham penutupan i pada tahun ke t Pit-1 : Harga saham penutupan i pada tahun t-1 Metode Analisis Data 1. Uji Kelayakan Model Uji kelayakan model ini dilakukan untuk menguji layak tidaknya model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian dilakukan dengan koefesien determinasi dan uji F sebagai berikut : a. Koefisien determinasi Koefisien Determinasi (adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. b. Uji F Kriteria yang digunakan : - Jika nilai F hitung > F tabel , maka signifikan dan jika nilai F hitung < F tabel, maka tidak signifikan - Jika angka signifikansi < = 0,05, maka signifikan dan jika angka signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan
2. Uji Hipotesis Adapun uji hipotesis yang digunakan yaitu uji signifikansi individual (t test) yaitu untuk menguji signifikansi variabel bebas yang terdapat dalam persamaan regresi secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel terikat. Kriteria yang digunakan : a. Jika t hitung > t tabel Ho ditolak b. Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima. c. Jika angka signifikansi < α = 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima d. Jika angka signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak. 3. Analisis Regresi Model persamaan regresi yang digunakan yaitu regresi. dua tahap sebagai berikut (Augusty Ferdinand, 2006 : 91) : a. Persamaan Regresi Tahap I : PBV = + 1 DPR + 2 ROE + 3 G + 3 DFL + i Dimana: R = Return Saham DPR = Dividen Payout Ratio ROE = Return On Equity G = Growth DFL = Degree of Financial Leverage = Konstanta = Koefisien regresi i = Kesalahan pengganggu b. Persamaan Regresi Tahap II : R = + PBV Dimana: R = Return Saham PBV= Price to Book Value α = Konstanta = Koefisien regresi = Faktor pengganggu
HASIL ANALISIS Simpulan 1. Pengujian hipotesis pertama menghasilkan kesimpulan untuk menolak hipotesis H1. Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value (PBV).Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung sebesar 0,298 < t tabel sebesar 1,664 dengan signifikansi sebesar 0,767 > dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%). 2. Pengujian hipotesis kedua menghasilkan kesimpulan untuk menerima hipotesis H 2. Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value (PBV).Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung sebesar 4,959 > t tabel sebesar 1,664 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 < dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%). 3. Pengujian hipotesis ketiga menghasilkan kesimpulan untuk menerima hipotesis H 3. Growth berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Price to Book Value (PBV).Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung sebesar 2,581 > t .abel sebesar 1,664 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,013 < dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%). 4. Pengujian hipotesis empat menghasilkan kesimpulan untuk menolak hipotesis H4. Degree Of Financial Leverage (DFL) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value (PBV). Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung sebesar 0,936 < t tabel sebesar 1,664 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,355 > dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%). 5. Pengujian hipotesis kelima menghasilkan kesimpulan untuk menerima hipotesis H5. Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung sebesar 2,186 > t tabel sebesar 1,664 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,6032 < dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%). Keterbatasan Penelitian dan Saran 1. Penelitian ini mengambil sampel kecil yaitu difokuskan pada perusahaan manufaktur. Sehingga tidak bisa digeneralisasi untuk seluruh perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia.
2. Dalam penelitian ini periode pengamatan relatif panjang yaitu lima tahun yang mewakili periode 2006 sampai periode 2008, sehingga sampel yang diteliti sangat kecil. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan, agar diperoleh penelitian yang lebih konsisten. 3. Variabel yang digunakan hanya meliputi faktor dividen payout ratio (DPR), Return on Equity (ROE), Growth dan Degree Of Financial Leverage (DFL) diduga ada faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap Price to Book Value (PBV), seperti struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, likuiditas, dan sebagainya. Implikasi Penelitian 1. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang perlu dipertimbangkan bagi perusahaan, hendaknya perusahaan selalu mempertimbangkan dan berusaha meningkatkan kinerja perusahaan yang dicerminkan melalui informasi laporan keuangan, karena sebuah perubahan harga saham akan naik bila kinerja perusahaan juga menunjukkan prospek yang menjanjikan. 2. Bagi investor, apabila investor mengharap keuntungan atas saham untuk jangka panjang, maka informasi laporan keuangan merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan, karena melalui informasi laporan keuangan akan mencerminkan nilai sebuah perusahaan, dalam arti semakin tinggi nilai perusahaan untuk jangka panjang investor akan punya harapan yang lebih tinggi atas keuntungan sahamnya daripada risiko yang akan dihadapi, apabila investor mengharapkan keuntungan atas saham untuk jangka panjang perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal. 3. Bagi Peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel laporan keuangan yang lengkap serta memasukkan faktor-faktor eksternal sebagai variabel penelitian, misalnya tingkat inflasi, keadaan politik dan lain – lain. DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert, 1997, Pasar Modal Indonesia. Jakarta, Mediasoft Indonesia. Anugrah, Nurul, Habbe, Abdul Hamid, dan Kadir, Natsir, 2001, Korelasi antara Price earning Ratio (PER) dengan Return saham pada Perusahaan Go Public di BEJ, SNA, Bandung. Brigham, Eugene F and Houstonn, Joel F, 2001, Manajemen Keuangan, Edisi Tujuh, Erlangga. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi II Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi. M, Mamduh dan Halim, Abdul, 2000, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN,Yogyakarta. Husnan, Suad, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi ketiga, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi I, Yogyakarta : BPFE J. Supranto, 1992, Statistik : Teori dan Aplikasi, Jakarta : Erlangga. Jogiyanto, Hartono, M, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta : BPFE. Munawir, 1999, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Empat, Liberty, Yogyakarta. Nurainun Bangun & Sintawati, 2007, Analisis Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Yang Terdaftar Di BEJ, Jurnal Akuntansi Tahun IX Hal 107 – 120 Purnomo, Y, 1998, Keterkaitan Kinerja dan Harga Saham, Usahwan No. 12 Th XVII (Desember) hal. 33 – 38. Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta. Smith Jr, C, W dan R. L. Watts, 1992, The Invesment Opportunity Set and Corpoate Financing, Dividend, and Compensatio Policies, Journal of Financial Economics. Vol. 13, p. 187-221. Sudarsi, Sri, 2002, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Rasio pada Industri Manufaktur yang Listed di BEJ, Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 9, No 1 maret STIE Stikubank Semarang. Hermi dan Harahap, S.S, 2004, Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan informasi. Universitas Trisakti. Jakarta Suharli, Michell. 2006. Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo. Susilowati, Yeye, 2003, Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Faktor Fundamental Perusahaan (Dividend Payout Ratio, Earning per Share dan Risiko) Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol 10, No. 1 Maret, hal 51 – 56.
Suwarti, Titik dan Soepriyanto, 2004, Pengaruh Struktur Kepemilikkan, Ebit/Total Assets, Total Hutang/Total Assets, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 9. Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, Yogyakarta, BPFE. Utama, Siddharta dan Anton Yulianto Budi Santosa, 1998. “Kaitan antara Rasio Price/Book Value dan Imbal Hasil Saham pada Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 1, No. 1 (Januari 1998) hal 127 – 140. Widoadmodjo, Sawidji, 1996, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, PT Jurnalindo Aksara Grafika, Jakarta Wirawati, Putu Gusto Ni, 2008, Pengaruh Faktor fundamental Perusahaan terhadap Price to Book Value dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta dalam Kondisi Krisis Moneter, Buletin Studi Ekonomi. Vol. 13 No. 1. ________, Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi keuangan. Jakarta, Salemba Empat. __________,PT. BEJ, Indonesian Capital Market Directory 2008.