No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
PENGARUH ROA TERHADAP KREDIT DENGAN KURS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia) Batista Sufa Kefi & Sutono *) Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ROA terhadap kredit dengann kurs sebagai varisbel modersi pada bank umum di Indonesia. Data penelitian diambil dari Statistik Ekonomi Keuangan (SEKI) tahun 2010 sampai 2013 yang dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI) selama 48 bulan. Alat analisis yang digunakan adalah regresi moderasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit. Sehingga meningkatnya ROA akan dapat meningkatkan kredit yang disalurkan. Kurs berpengaruh negatif dan signifiksn. Adanya kurs dapat menurunkan pengaruh ROA terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Kata kunci : ROA, kurs, kredit
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering disebut dengan lembaga kepercayaan. Sejalan dengan karateristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur secara ketat oleh otoritas moneter dalam pelaksanaan berbagai kebijakan. Menurut Pasal 1 UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa bank adalah lembaga keuangan (financial institution) yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (deficit unit) dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perilaku penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang tersedia yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK), tetapi juga dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah ROA (Return on Assets). Indikator lain yang berpengaruh terhadap keputusan bank untuk menyediakan kredit kepada debitur adalah faktor profitabilitas atau tingkat keuntungan yang tercermin dalam ROA. Selain ROA, faktor lain yang juga memiliki pengaruh terhadap kredit adalah kurs. Nilai tukar (kurs) *) Dosen STIE Dharmaputra Semarang
1
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
adalah harga dalam negeri dari uang luar negeri (asing). Suatu kenaikan kurs tukar disebut depresiasi atau pengurangan nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing, sedangkan penurunan kurs tukar disebut apresiasi atau kenaikan nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing (Dahlan Siamat, 2001 ). Penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kredit bank telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Luh Gede Meydianawathi (2007) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit Perbankan Sektor UMKM Di Indonesia (2002-2006). Demikian juga Oktaviani (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan pada bank umum go public di Indonesia (periode 2008-2011). Selanjutnya Fitria Sanusi (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit pada perbankan syariah (periode 2000-2007). Demikian juga Sri Haryati (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit pada perbankan nasional dan asing. Penelitian ini menganalisis pengaruh ROA terhadap kredit dengan kurs sebagai variabel moderasi pada bank umum di Indonesia. Berikut ini dapat dilihat perkembangan posisi ROA, kurs dan kredit pada tabel berikut ini.
Tahun 2010 2011 2012 2013
Tabel 1 Perkembangan posisi ROA, Kurs Dan Kredit Bank Umum (Tahun 2010 – 2013) ROA Kurs Kredit (Rupiah) (Milyar Rupiah) (%) 2,86 8.991 1.765.845 3,03 9.068. 2.200.094 3,11 9.670, 2.725.674 3,08 12.189 3.319.842
Sumber : Statistik Ekonomi & Keuangan Indonesia (SEKI) , 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai kurs dan kredit cenderung meningkat, sedangkan ROA awalnya meningkat
namun mengalami penurunan tahun 2013. Kondisi ini
menunjukkan adanya penurunan laba atau keuntungan dari bnk umum di Indonesia. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ROA berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia
?
2. Apakah kurs memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia? 2
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Tujuan Penelitian Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk menganalis : 1. Pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia 2. Kurs memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi perbankan, sebagai bahan masukan yang berguna bagi industri perbankan khusunya bank umum di Indonesia dalam mengambil kebijakan penyaluran kredit. 2. Bagi pengembangan ilmu, sebagai masukan yang berguna bagi pengembangan ilmu khususnya di bidang perbankan 3. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai referensi yang berguna bagi penelitian berikutnya yang serupa di masa mendatang. TINJAUAN PUSTAKA Telaah Pustaka 1. Return On Asset (ROA) ROA adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. Pada usaha perbankan, ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari total asset bank yang bersangkutan (SE BI No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari sisi asset (Dendawijaya, 2001).Bank dengan total aset relatif besar akan mempunyai kinerja yang lebih baik karena mempunyai total revenue yang relatif besar sebagai akibat penjualan produk yang meningkat. Dengan meningkatnya total revenue tersebut maka akan meningkatkan laba perusahaan sehingga kinerja keuangan akan lebih baik (Wisnu Mawardi, 2005). 2. Kurs Nilai tukar (kurs) adalah harga dalam negeri dari uang luar negeri (asing). Suatu kenaikan kurs tukar disebut depresiasi atau pengurangan nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing, sedangkan penurunan kurs tukar disebut apresiasi atau kenaikan nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing (Dahlan Siamat, 2001 ). Kebijakan nilai tukar mata uang besar pengaruhnya 3
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
terhadap kegiatan transaksi perusahaan. terutama perusahaan yang tergantung pada impor dan yang berorientasi pada pasar luar negeri . Hal ini dapat terjadi karena besarnya nilai tukar akan mempengaruhi harga barang yang diperdagangkan, sekaligus berpengaruh terhadap besarnya investasi. Perubahan nilai tukar nominal akan diikuti oleh perubahan harga yang sama yang menjadikan perubahan tersebut tidak berpengaruh terhadap posisi persaingan relatif antara perubahan domestik dengan pesaing luar negerinya dan tidak ada pengaruh aliran kas. Sedangkan perubahan nilai tukar riil akan menyebabkan perubahan harga relatif (yaitu perubahan perbandingan antara harga barang domestik dengan harga barang luar negeri). Dengan demikian perubahan tersebut mempengaruhi daya saing barang domestik. 3. Kredit Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Dahlan Siamat, 2001).
Kebijaksanaan bank, termasuk
perkreditan, tidak dapat disamaratakan antara satu bank dengan bank yang lain. Setiap bank mengatur pencapaian keseluruhan sasaran dan tujuan kegiatan usahanya. Adapun tujuan kredit, dapat dibedakan yaitu 1) Kredit komersil (commercil loan),yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan, meliputi kredit leveransir, kedit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya 2) Kredit konsumtif (consumer loan) yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif dan tidak digunakan sebagai modal kerja untuk memperoleh laba akan tetapi semata - mata digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan lainnya, misalnya membeli properti (rumah), mobil dan sebagainya 3) Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi, misalnya pembelian bahan baku, pembayaran upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi dan sebagainya. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kredit telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
4
No. 36 / Th. XXI / April 2014
No. Nama &Tahun 1 Luh Gede Meydianawathi (2007)
2
Oktaviani (2012)
3
Fitria Sanusi (2008)
4
Sri Haryati (2009)
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Tabel 2. Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Hasil Penelitian Analisis Perilaku Penawaran ROA berpengaruh Kredit Perbankan Kepada Sektor positif dan signifikan UMKM di Indonesia terhadap kredit Perbankan Sektor UMKM Di Indonesia (2002-2006). berpengaruh Pengaruh DPK, ROA, CAR, ROA positif dan signifikan NPL, Dan Jumlah SBI Terhadap terhadap kredit Penyaluran Kredit Perbankan perbankan pada bank (Studi Pada Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2008- umum go public di Indonesia (periode 2011) 2008-2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Masyarakat Pada Perbankan Syariah Periode 2000-2007
Kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit pada perbankan syariah (periode 2000-2007). Pertumbuhan Kredit Perbankan Kurs atau nilai tukar Di Indonesia : Intermediasi dan berpengaruh negatif Pengaruh Variabel Makro dan signifikan terhadap Ekonomi kredit pada perbankan nasional dan asing
Kerangka Pikir Penelitian Berikut ini dijelaskan kerangka pikir penelitian dengan gambar sebagai berikut : Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian H1 ROA (X)
Kredit (Y) H2
Kurs (Z) Sumber : Oktaviani (2012) dan Sri Haryati (X1(2009) )
Gambar di atas menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap kredit dengan kurs sebagai variabel moderasi.
5
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. Apakah ROA berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia (H1) 2. Apakah kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia (H2)
METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. ROA (X) Return On Asset (ROA) sebagai pengukur profitabilitas perbankan, dengan menggunakan ROA dapat diketahui apakah perusahaan sudah memanfaatkan aktiva yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan keuntungan. Besarnya ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2001) : Laba sebelum pajak ROA =
x 100 % Rata-rata total asset
2. Kurs (Z) Menurut Dahlan Siamat (2001), kurs atau tukar (kurs) adalah harga dalam negeri dari uang luar negeri (asing). Kurs dalam penelitian ini adalah nilai kurs tengah mata unag Rupiah terhadap Dollar Amerika per bulan yang diukur dengan satuan Rupiah 3. Kredit (Y) Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Dahlan Siamat (2001). Kredit dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank umum di Indonesia yang diukur dalam satuan milyar Rupiah. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data ROA, kurs ( Rupiah terhadap dollar AS), dan kredit pada bank-bank umum di Indonesia. Dalam penelitian ini sampel
6
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
yang diambil adalah data tentang ROA, kurs dan kredit selama 48 bulan ( Januari 2010 sampai dengan Desember 2013). Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data tentang ROA, kurs dan kredit bank umum yang ada pada Statistik Ekonomi Keuangan (SEKI) yang dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI) dan dipublikasikan melalui internet dengan alamat website: www.bi.go.id.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan data sekunder yang diambil dari
Statistik Ekonomi Keuangan
(SEKI) yang
dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI) Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan meliputi (Imam Ghozali, 2011): 1. Uji Kelyakan Model a. Koefisien Determinasi Angka koefisien R2 menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas ( secara simultan atau bersama-sama ) berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar KD = Adjusted R2 x 100 % , sedangkan ( 100 - Adjusted R2 ) % sisanya dipengaruhi oleh lain. b. Uji F Kriteria yang digunakan : - Jika nilai F hitung > F tabel , maka signifikan dan jika nilai F hitung < F tabel, maka tidak signifikan - Jika angka signifikansi < = 0,05, maka signifikan dan jika angka signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Hipotesis H1 : - Ho : 1 = 0 : ROA tidak berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia - Ha : 1>0 : ROA berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia 7
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
b. Hipotesis H2: - Ho : 2 = 0 : Kurs tidak memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia - Ha : 2 < 0 : Kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia Kriteria pengujian : - Kalau nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. - Kalau nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima.dan Ha ditolak - Kalau angka sig. < = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima - Kalau angka sig. > = 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak 3. Analisis Regresi Rumus yang digunakan adalah : Y = a + b1X - b2(X.Z) + e Dimana : Y : Kredit
a : Konstanta
X : ROA
b
Z : Kurs
e : Faktor di luar model
: Koefisien regresi parsial
HASIL ANALISIS 1. Analisis Deskriptif Hasil analisis deskriptif dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 3 Data Deskriptif Minimum 2.39
Maximum 5.07
Mean 3.08
Std. Deviation .34
ROA (X)
N 48
Kurs (Z)
48
8508.00
12189.00
9457.15
848.44
Kredit (Y)
48
1405640.00
3319842.00
2249180.00
562686.16
Valid N (listwise)
48
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa : a. Nilai terendah ROA sebesar 2,39 %, nilai tertinggi 5,07 % dan rata-rata 3,09 standard deviasi
%
serta
0,34%
b. Nilai terendah kurs sebesar Rp 8.508 ,- , nilai tertinggi Rp 12.189,- dan rata-rata Rp 9.457,15 serta standard deviasi Rp 848,44 8
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
c. Nilai terendah kredit Rp 1.405.640 milyar , nilai tertinggi
Rp 3.319.842 milyar
dan
rata-rata Rp 2.249.180,- serta standard deviasi Rp 562.686.16 juta 2. Uji Kelayakan Model a. Analisis Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel di bawah ini. Tabel 6 Koefisien Determinasi Model 1
R
R Square .794
Adjusted R Square
.631
Std. Error of the Estimate
.615
349295.74
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,615 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh kedua variabel bebas ( ROA dan kurs) terhadap kredit yang disalurkan sebesar 61,5% sedangkan yang 38,5 % dipengaruhi faktor lainnya misalnya modal bank, dana pihak ketiga, tingkat suku bunga dan lainnya. b. Uji simultan (Uji F) Berdasarkan tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa nilai F hitung. Tabel 7. Nilai F hitung Model df 1
Regression
2
Residual
46
Total
47
F 28.484
Sig. .000
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 28,484 >
F tabel = 3,23 sehingga
signifikan. Berdasarkan pengujian kofisien dterminasi dan uji F dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dalam penelitian ini layak digunakan 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dapat dilakukan berdasarkan tabel berikut ini.
9
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Tabel 8 Koefisien Regresi Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B 986166.30
ROA (X)
800626.72 -17.85
Mod_(X.Z)
t
Sig.
Std. Error 3.424
.001
.850
2.961
.006
.745
-2.717
.009
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
a. Hipotesis 1 (H1) - Ho : 1 = 0 : ROA tidak berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia - Ha : 1>0 : ROA berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 2,961 >t tabel = 1,694 dan angka sig. = 0,006 sehingga signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak). Dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa ROA
berpengaruh positif terhadap kredit
pada bank umum di Indonesia terbukti. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Luh Gede Meydianawathi (2007) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit Perbankan Sektor UMKM Di Indonesia (2002-2006). Demikian juga Oktaviani (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan pada bank umum go public di Indonesia (periode 2008-2011). b. Hipotesis 2 (H2) - Ho : 2 = 0 : Kurs tidak memoderasi pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia - Ha : 2 < 0 : Kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar - 2,717 < t tabel =
-1,694 dan angka sig. = 0,009 sehingga signifikan ( Ho diterima dan Ha
ditolak). Dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa Kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia terbukti. Hasil penelitian
ini sejalan dengan
hasil penelitian Fitria Sanusi (2008) yang
menunjukkan bahwa kurs berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kredit pada
perbankan syariah (periode 2000-2007). Demikian juga Sri Haryati (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit pada perbankan nasional dan asing. 10
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
4. Analisis Regresi Berganda Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa nilai a = 800.626.72 , b1 = -17,85 dan b2 = 17,85 serta sehingga dapat disusun persamaan regresi sebaga berikut : Persamaan regresi
: Y = 986.166,30+ 800.626,72 X+ 0,963 (X.Z) + e
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut : 1) Nilai konstanta atau a = 986.166.30 mempunyai arti bahwa jika tidak ada ROA dan kurs dan maka jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 986.166.30 milyar ( faktor lain dianggap tetap). 2) Koefisien regresi atau b1 = 800.626,72 mempunyai arti bahwa kenaikan ROA sebesar 1% akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 800.626,72 milyar (faktor lain dianggap tetap) 3) Koefisien regresi
atau b2 = -17,85 mempunyai arti bahwa kenaikan kurs sebesar
Rp 1,- maka akan dapat menurunkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 17,85 milyar ( faktor lain dianggap tetap) PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 2,961 >t tabel = 1,694 dan angka sig. = 0,006 sehingga signifikan, dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa ROA berpengaruh positif terhadap kredit pada bank umum di Indonesia terbukti. Koefisien regresi atau
b1 = 800.626,72 mempunyai arti bahwa kenaikan ROA sebesar
1% akan dapat menurunkan pengaruh ROA terhadap kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 800.626,72 milyar (faktor lain dianggap tetap) 2. Nilai t hitung nilai t hitung yaitu sebesar - 2,717 < t tabel = -1,694 dan angka sig. = 0,009 sehingga signifikan. Dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa kurs memoderasi negatif pengaruh ROA terhadap kredit pada bank umum di Indonesia terbukti. Koefisien regresi atau b2 = -17,85 mempunyai arti bahwa kenaikan kurs sebesar Rp 1,- maka akan dapat menurunkan pengaruh ROA terhadap kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 17,85 milyar ( faktor lain dianggap tetap)
11
No. 36 / Th. XXI / April 2014
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini adalah bahwabank umum perlu berusaha untuk meningkatkan Return On Asset (ROA), sebagai pengukur profitabilitas perbankan. Semakin besar ROA maka akan semakin besar kemampuan
bank guna meningkatkan jumlah penyaluran kredit kepada masyarakat.
Selain itu perlu mengantisipasi kenaikan kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar AS, karene meningkatnya nilai kurs akan dapat menurunkan jumlah kredit yang disalurkan. DAFTAR PUSTAKA Dahlan Siamat, 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE-UI Dendawijaya , 2005, Manajemen Perbankan, Bogor : Ghalia Indonesia Fitria Sanusi.2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Masyarakat Pada Perbankan Syariah Periode 2000-2007. Tesis. Lampung : Pascasarjana – Universitas Lampung Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Luh Gede Meydianawathi. 2007. Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia, BULETIN STUDI EKONOMI ,Vol. 12 No. 2 Oktaviani.2012. Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, Dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan (Studi Pada Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2008-2011). Diponegoro Journal of Management Volume 1, Nomor 2, Sri Haryati, 2009. Pertumbuhan Kredit Perbankan Di Indonesia : Intermediasi dan Pengaruh Variabel Makro Ekonomi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Vol.6, No. 3 Wisnu Mawardi, 2005. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum diIndonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (Edisi Juni 2005) _______Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004 _______Undang – Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
12