ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDOSAT Tbk MAKASSAR
ALI BABA Dosen STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Setiap pekerja dalam menghadapi pekerjaannya pasti mengalami stress, karena diperhadapkan masalah dan beban kerja yang mereka alami. Apabila stress terjadi dalam bekerja maka dapat berpengaruh secara langsung pada kinerjanya. Peran manajer perusahaan harus memahami masalah yang dihadapi setiap karyawan, agar mencari solusinya bagaimana membantu karyawan yang mengalami stress yang berdampak positif terhadap perusahaan dan karyawan tersebut. Stres dalam lingkungan kerja tersebut menjadi masalah yang sering terjadi pada era globalisasi, begitu banyaknya tekanan yang menghadang dan menuntut para pekerja untuk bekerja dengan baik. Dalam dunia telekomunikasi banyak persaingan yang menimbulkan tekanan untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap pelanggan (Customer). PT Indosat, Tbk Cabang Makassar Provider swasta harus bersaing dengan provider telekomunikasi milik pemerintah dalam memberikan pelayanan jasa maupun penjualan produk. Kata kunci : Stress kerja, eksistensi kerja PENDAHULUAN Seorang pekerja dalam menjaga eksistensi kinerja pekerjaannya harus menghadapi setiap tantangan, perubahan , maupun beban pekerjaan. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dapat memberikan beban tersendiri bagi pekerjaannya baik fisik , mental maupun sosial. Dalam hubungannya dengan pekerjaan atau profesi yang ditekuni, setiap orang memiliki kemampuan berbeda dalam mengelola beban pekerjaannya. Apabila beban pekerjaan melampaui kemampuan pekerja maupun di bawah kemampuan seorang pekerja maka dapat mengakibatkan stres. Apabila stres terjadi dalam bekerja maka dapat berpengaruh secara langsung pada kinerja karyawan. Karyawan yang mengalami stress mengakibatkan perusahaan dapat terganggu, akibat kurang optimalnya kerja karyawan. Stres kerja yang dapat dialami oleh karyawan tersebut dapat bervariasi akibatnya , baik itu berakibat peningkatan maupun penurunan kinerja karyawan. Setiap variable-variable stress yang mungkin mempengaruhi kinerja karyawan harus diteliti untuk mengurangi dampak yang mungkin ditimbulkan terhadap perusahaan. Apabila stress ini dapat dikelolah dengan baik maka dapat menjadi pendorong bagi kinerja karyawan dan meningkatkan usaha perusahaan. Lingkungan kerja yang didalamnya terdapat banyak hal, menjadi pengaruh dalam berkembangnya usaha tersebut. Beban kerja yang banyak dan waktu pengerjaan yang sempit dapat membuat karyawan tertekan dan menjadi stress. Namun adapula karyawan yang mengalami tekanan yang sama dalam pekerjaannya dan mengurangi beban yang harus dipikirkan sehingga kinerjanya lebih bagus dari pada karyawan yang lainnya. Para manajer perusahaan harus memahami dengan benar masalah yang dihadapi setiap karyawan. Dengan adanya pengetahuan mengenai stress kerja maka perusahaan dapat mengenali masalahnya lebih awal dan segera mencari solusi. Informasi mengenai manajemen stress dapat membantu perusahaan untuk mengelola dan membantu karyawan yang mengalami stress agar berdampak positif bagi perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Stres kerja yang dialami setiap karyawan, secara langsung berpengaruh pada kinerja karyawan, maka pihak manajemen harus dapat mendefinisikan stress tersebut agar dapat mengantisipasi atau dapat mengelola stress. Tujuan pengelolaan stress kita agar dapat menjadi salah satu stimulant bagi kinerja karyawan. Dengan demikian karyawan dapat memberikan sumbangsih yang optimal bagi perusahaan. Sebaliknya stress kerja yang dibiarkan saja dan tidak segera
ditangani atau dikelolah dengan baik dapat menurunkan kinerja karyawan dan mengurangi optimalisasi usaha perusahaan. Perusahaan harus memiliki perencanaan yang merupakan suatu proses dimana karyawan dan manajer bekerjasama merencanakan yang harus dikerjakan karyawan pada tahun mendatang. Stres dalam lingkungan kerja telah menjadi masalah yang makin sering terjadi pada era globalisasi ini, karena begitu banyaknya tekanan yang menghadang dan menuntut para pekerja atau karyawan untuk lebih baik dalam bekerja. Dalam dunia telekomunikasi terjadi banyak persaingan yang menimbulkan tekanan-tekanan untuk mengoptimalkan pelayanan dan kinerja suatu provider telekomunikasi. PT Indosat, Tbk. Cabang Makassar sebagai proveider swasta harus bersaing dengan proveider telekomunikasi milik pemerintah terhadap persaingan pelayanan jasa maupun penjualan produk. Karyawan PT Indosat Tbk. Cabang Makassar bagian marketing harus mencari Custumer (pelanggan) pengguna jasa telekomunikasi tetap, sedangkan karyawan bagian Customer Service harus lebih teliti dalam menangani masalah permohonan dan proses penggunaan produk telekomunikasi dari para pelanggan yang mana, tiap hari selalu menuntut kecepatan dan kecermatan dalam penanganan berkas-berkasnya. Begitu dengan kayawan bagian IT (informasion teknologi) yang setiap saat harus siap untuk mengatur jaringan telekomunikasi selalu dalam kondisi baik, dan setiap saat siap untuk memperbaiki jaringan jika terjadi masalah. Semua kondisi ini membawa karyawan PTIndosat Tbk. Cabang Makassar mengalami tekanan untuk bekerja lebih baik. Apakah stress kerja yang dialami para karyawan ini tidak akan memberi pengaruh yang signifikan pada kinerjanya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja organisasi atau perusahaan. RUMUSAN MASALAH Berdasaran latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Sejauh mana pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Indosat, Tbk. Cabang Makassar?. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui bagaimana pengaruh stress kerja yang terjadi pada karyawan PT. Indosat Tbk. Cabang Makassar terhadap kinerja atau prestasi karyawan?. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka berikut ini dikemukakan hipotesis : 1. 2.
Diduga terdapat korelasi positif atau sangat erat antara stress kerja dengan kinerja karyawan. Diduga bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan atas stress kerja (konflik kerja, beban tugas, waktu kerja, karakteristiktugas, dukungan kelompok dan pengaruh kepemimpinan) terhadap kinerja karyawan. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar tepat pada perusahaan PT Indosat Tbk. Cabang Makassar yang terletak Jl. Slamet Riyadi No. 4 Makassar. Metode Analisis Untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan, maka digunakan analisis : 1) Metode analisis regresi linear berganda, yang dikemukakan oleh umar (2005 : 177). Analisi ini untuk mengatahui pengaruh variable stress kerja (konflik kerja, beban tugas, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok dan pengaruh kepemimpinan) yang dialami karyawan PT. Indosat Tbk. Cabang Makassar terhadap terhadap kinerjanya, dengan menggunakan rumus:
Y= bo + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + e Dimana : Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 bo
= = = = = = = =
Kinerja Konflik Kerja Beban Kerja Waktu Kerja Karakteristik Tugas Dukungan Kelompok Pengaruh Kepemimpinan Konstanta
b1, b2, b3, b4, b5, b6, = Koefisien regresi e
= Standart error
Hasil persamaan dari analisis regresi linier berganda ini adalah dengan bantuan computer dengan menggunakan program SPSS For Windows Release 12.0”. 2) Analisis validitas an reliabilitas yaitu suatu analisis yang digunakan dalam menguji keabsahan (valid) dan keandalan (reliable terikat, dengan rumus hipotesis sebagai berikut : Ho : I = 0, artinya variable bebas secara simultan tidak dapat menjelaskan variable tidak bebas. Ha : I = 0, artinya variable bebas secara simultan dapat menjelaskan variable tidak bebas. F hitung > F table ------- atau probabilitas kesalahan kurang dari 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima membuktikan variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable tidak bebasnya. F hitung > F table -------- atau probabilitas keselahan lebih dari 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak membuktikan variable bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable tidak bebasnya. Untuk mendapatkan perhitungan ini maka digunakan bantuan computer dengan program SPSS For Windows Release 12.0”. 3) Analisis uji t (parsial), berfungsi untuk mengetahui tingkat signifikan atau keberartian pengaruh masing-masing variable independen (stress kerja) terhadap variable dependen (kinerja karyawan) seperti yang dikemukakan oleh Umar (2005 : 197) dengan rumus hipotesis : Ho : i = 0, artinya variable bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable tidak bebas. Ha : i = 0, artinya variable bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable tidak bebas. T hitung > T table ------- atau probabilitas kesalahan kurang dari 10% maka membuktikan variable bebas secara persial berpengaruh signifikan terhadap variable tidak bebasnya, Ha diterima dan H0 ditolak. T hitung < T table -------- atau probabilitas kesalahan dari 10% maka membuktikan variable bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable tidak bebasnya , Ho diterima dan Ha ditolak. Dalam menghitung uji t ini dilakukan pula melalui bantuan computer yaitu program SPSS For Windows Release 12.0”. Kemudian interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat disajikan sebagai berikut : (Sugiyono), 2008 : 216) Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Sedang
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
Sangat Kuat TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian stress kerja Masalah-masalah tentang stress kerja pada dasarnya sering dikaitkan dengan pengertian stress yang terjadi dilingkungan pekerjaan, yaitu dalam proses intraksi antara seorang karyawan dengan aspek-aspek pekerjaannya. Di dalam membicarakan stress kerja ini perlu terlebih dahulu mengerti pengertian stress secara umum. Hasibuan menyatakan bahwa stess adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir sehingga menjadi gugup, kekuatiran kronis, mudah marah, agresif, dan tidak dapat releks. Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja Stres kerja dalam lingkungan pekeraan dapat terjadi karena berbagai hal, baik yang berasal dalam lingkungan pekerjaan maupun yang berasal dari luar lingkungan pekerjaan. Menurut Fathoni Faktor-faktor penyebab stress kerja adalah: 1. Beban kerja sulit dan berlebihan. 2. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar. 3. Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai. 4. Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja. 5. Balas jasa terlalu rendah. 6. Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dan laian-lain Stres kerja disebabkan oleh beberapa hal yaitu : 1. Kondisi fisik 2. Rancangan pekerjaan 3. Peran dalam pekerjaan 4. Teknologi 5. Manajemen 6. Hubungan dengan rekan kerja 7. Tekanan waktu 8. Ketidakpastian kerja Dampak Stres Kerja Stres merupakan suatu respon adoptikterhadap suatu situasi yang dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang. Sering didengar bahwa stress merupakan akibat negative dari kehidupan modern. Orang-orang merasa stress karena terlalu banyak pekerjaan, ketidak pahaman terhadap pekerjaan, beban informasi yang terlalu berat atau karena mengikuti perkembangan zaman. Kejadian-kejadian tersebut menimbulkan distress, yakni derajat penyimpangan fisik, psikis dan perilaku dari fungsi yang sehat. Randall Schuller (Rini, 2002 : 4) mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi. Menurut peneliti ini, stress yang dihadapi oleh karyawan berkolerasi dengan penurunan prestasi kerja, peningkatan ketidak hadiran kerja serta tendesi mengalami kecelakaan. Secara singkat beberapa dampak negative yang ditimbulkan oleh stress kerja terhadap perusahaan atau organisasi dapat berupa : 1. Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional kerja 2. Menggangu kenormalan aktivitas kerja 3. Menurunkan tingkat produktivitas 4. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan
PEMBAHASAN Gambaran umum perusahaan Era telekomunikasi di Indonesia telah dimulai sejak Belanda masuk dan melebarkan daerah jajahannya ke Indonesia. Awalnya sekitar tahun 1950-an, penyelenggara jasa telekomunikasi dibawah oleh suatu Departemen Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. Perkembangan selanjutnya, pemerintah 1969. Stasium ini diresmikan oleh Bapak Soeharto pada tanggal 27 september 1969. Selangjutnya pemerintah Indonesia meningkatkan arus komunikasi Internasional dengan membangun system komunikasi kabel laut (SKKL) Indonesia singapura pada tanggal 1 April 1980. Berdasarkan keppres no. 50/1980 pemerintah membentuk tim untuk meninjau kembali status perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan ITT hasil evaluasi tersebut bahwa kepemilikan seluruh saham diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Menteri keuangan sebagai wakil dari pemerintah Indonesia. Indosat Pasca Merger Minggu kedua bulan November 2003, harga sahan PT Indosat Tbk. Cabang Makassar baru mencapai Rp. 12.950,00. Awal desember 2003 atau 10 hari setelah merge, harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp. 13.150.00. sedangkan pada minggu kedua bulan maret 2004 atau tiga bulan setelah merger, harga sahan Indosat meningkat menjadi Rp. 18.300,00. Meningkatnya kepercayaan public kepada PT Indosat, Tbk pasca merger di atas tidak terlepas dari langkah strategis yang diambil melalui perusahaan. Keberhasilan proses transpormasi PT Indosat, Tbk dari penyelenggara jasa SLI ke penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus seluler/wireless berdampak luas terhadap perkembangan perusahaan. Walaupun sebagian besar langkah strategis INDOSAT pasca merger di arahkan untuk mengoptimalkan bisnis selulernya secara efisien dan efektif, tetapi bisnis inti yang lain tidak begitu saja dilupakan. Ada tiga bisnis inti yang dikembangkan . pertama, bisnis seluler kedua, bisnis telekomunikasi tetap (Fixed acces) , dan ketiga bisnis MIDI (Multimedia, Komunikasi Data dan Internet). Pembagian Tugas PT. Indosat Tbk. Cabang Makassar 1.
Pimpian Pimpinan mengemban tugas untuk memimpin, menkoordinir, mengendalikan kegiatan pengolahan dari tiap divisi dalam kegiatan operasional teknis maupun non teknis.
2.
Divisi pemasaran dan sales support Mengemban tugas untuk mengkoordinir penjualan baik dalam hal strategis dan mengevaluasi maupun membuat perencanaan kegiatan pemasaran baik melalui bagian distribusi penjualan lewat agen maupun kerjasama dan membuat laporan harian mingguan dan bulanan.
3.
Divisi operasi teknik Mengemban tugas untuk menjaga kualitas jaringan seperti signal untuk meningkatkan produksi jaringan dan memperluas jaringan serta mengelola kualitas jaringan local.
4.
Divisi keuangan terdiri dari : 1. Budgeting dan revenue assurance, melakukan perencanaan pendistribusian anggaran yang disetujuai oleh pusat. 2. Treasury, mengelolah refill dana operasional, regional, branch, reps. Memproses dan pelaksanaan pembayaran cash dan transfer bank, mengelola penerimaan dan pengeluaran dana operasional
3. Accounting, mengkoodinir catatan harian atas transaksi dan pemeliharaan data transaksi keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi. Melakukan analisa dan pengendalian keuangan secara bulanan. Dan melakukan momonitoring harian SAP. 5.
Divisi pendukung operasi bisnis Mengelolah sumber daya dan barang dan jasa seluruh perkantoran, mengelolah kebutuhan seluruh office support, memberikan pelayanan system jaringan serta memberikan info teknologi.
6.
Divisi audit internal Mengontrol proses bisnis, membantu manajemen apakah sudah sesuai dengan peraturan, membantu menjelankan proses bisnis yang sesuai dengan aturan, serta membantu memberikan opini kepada internal audit. KESIMPULAN
Dari hasil analisis korelasi antara stress kerja dengan kinerja karyawan, menunjukkan bahwa stress kerja mempunyai hubungan positif dan sangat erat dengan kinerja karyawan karena R = o, 843 atau mendekati + 1. Hasil uji Fhit = 26, 63 dengan signifikan 0,000. Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variable stress kerja (konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok, dan pengaruh kepemimpinan) terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil R2 (determinan) = 0711 atau 71, 10% mnunjukkan bahwa variable dari kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variable lain dari keenam stress kerja (konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok, dan pengaruh kepemimpinan) sedangkan sisanya sebesar 28,90 % dipengaruhi oleh factor-faktor Lin. Dari uji parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara stress kerja (konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok, dan pengaruh kepemimpinan) terhadap kinerja karyawan. DAFTAR PUSTAKA Dessler, Faustoni Cardoso, 1998, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yokyakarta. Fathoni, Abdurrhman, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta Griffin. 2004. Manajemen, Edisi ketujuh. Penerbit : Erlangga, Jakarta. Herujito, Yayat M. 2001, Dasar-Dasar Manajemen. Penerbit : PT. Grasindo, Jakarta Ruky S, Ahmad , 2004, Sistem Manajemen Kinerja, Catatan Keempat, Penerbit ; PT. Gramedia Pustaka Utama , Jakarta. Siangian, Sondang, P. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, Cetakan kedua, penerbit : Bumi Aksara, Jakarta. Losyk, Bob. 2007. Kendalikan Stres Anda, Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rini, Jacinta F. 2002. Ramkuman Dari Situs Internet. Stres Kerja, online (http//www.google. Com) Diakses 15 Oktober 2007. Umar, Husain, 2005, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono, 2008, Statistika Untuk Penelitian, edisi kesepuluh, Bandung, Alfabeta.