UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI SHOLAT FARDHU DENGAN METODE DEMONSTRASI KELAS III SD MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG KECAMATAN TEMANGGUNG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Pendidikan Agama Islam
Oleh : USWATUN CHASANAH NIM: 11408032
JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Uswatun Chasanah
NIM
: 11408032
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI SHOLAT FARDHU DENGAN METODE DEMONSTRASI KELAS III SD MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG KECAMATAN TEMANGGUNG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, 31 Agustus 2010
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara Uswatun Chasanah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408032 yang berjudul ”UPAYA PENDIDIKAN
MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR
AGAMA ISLAM MATERI SLAT FARDHU DENGAN
METODE DEMONSTRASI KELAS III SD MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG
KECAMATAN
TEMANGGUNG
KABUPATEN
TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010” Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu tanggal 25 september 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat – syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I ) Salatiga, 25 September 2010 16 Syawal 1431 H1 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
iv
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Uswatun Chasanah
NIM
: 11408032
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 31 Agustus 2010 Yang Menyatakan
Uswatun Chasanah NIM. 11408032
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Sebaik-baik manusia adalah yang telah memberi manfaat bagi manusia lainnya.” (Al Hadits)
”Permudahlah dan jangan dipersulit, sampaikan kabar gembira dan jangan menakuti.” (Al Hadits)
“Miskin dan Kaya adalah dua kendaraan, aku tidak peduli kendaraan mana yang aku kendarai. Kalau kemiskinan, sesungguhnya padanya ada kesabaran, sedangkan jika didalamnya ada kedermawanan” (Umar bin Khatab )
PERSEMBAHAN Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat
Allah
SWT,
laporan
ini
kupersembahkan kepada: 1. Ayah Ibuku Tercinta 2. Suami dan Anakku tersayang 3. Adik-adikku serta sahabat-sahabatku 4. Segenap Civitas Akademik STAIN Salatiga
vi
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim, pertama – tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta kekuatan untuk melaksanakan tugas penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat penyelesaian gelar sarjana pada jenjang Strata Satu, pada jurusan tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dalam rangka penyelesaian skripsi ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, serta penghargaan rasa hormat setinggi – tingginya kepada: 1. Bapak Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo,M.Ag yang telah mengizinkan dan memberi restu penyusunan skripsi ini. 2. Dosen Pembimbing, Ibu Dra. Maryatin, yang telah mencurahkan pikiran, perhatian, serta pengorbanan banyak waktu untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini. 3. Segenap staf pengajar Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah memberi bekal pengetahuan. 4. Bapak ibu tersayang, suami dan anakku tercinta, adik – adikku, serta sahabat – sahabatku yang telah memberikan bantuan bimbingan. 5. Bapak Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Temanggung beserta dewan guru yang telah memberi ijin dan bantuan dalam membuat skripsi .
vii
6. Siswa – siswi kelas III SD Muhammadiyah 1 Temanggung sebagai objek penelitian dengan tulus ikhlas mnemberi kelonggaran serta semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi. Penulis hanya berdo’a kepada Allah SWT , semoga amal beliau serta sahabat – sahabat sekalian mendapat imbalan setimpal dari Allah SWT. Dalam penulisan skripsi ini tentu banyak kekurangan, kesalahan, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini, semoga Allah membalas jasa – jasa mereka dan akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 31 Agustus 2010
Penulis
Uswatun Chasanah NIM. 11408032
viii
ABSTRAK Uswatun Chasanah. 11408032.. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Sholat Fardhu dengan Metode Demonstrasi Kelas III SD Muhammadiyah I Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin. Kata Kunci : Prestasi Belajar, Sholat Fardhu, Metode Demonstrasi Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah metode demonstrasi mampu meningkatkan perhatian siswa dalam materi sholat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi ?; 2. Apakah metode demonstrasi mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi sholat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi ?; 3. Apakah metode demonstrasi mampu meningkatkan prestasi belajar materi sholat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi ?. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : 1. Mengetahui perhatian siswa dalam pembelajaran materi sholat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi; 2. Mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran materi sholat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi; 3. Mengetahui prestasi siswa dalam praktek sholat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan siklus penelitian. Rinciannya pra siklus, siklus I, siklus II, siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III SD Muhammadiyah I Temanggung, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung sebanyak 27 siswa. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar PAI dalam materi sholat fardhu dari pra siklus sampai siklus III yaitu pra siklus nilai rata-rata 55 ketuntasan klasikal mencapai 18,52%, siklus I nilai rata-rata 66,11 ketuntasan klasikal mencapai 44,45%, siklus II nilai rata-rata 70,37 ketuntasan klasikal mencapai 66,67%, siklus III nilai rata-rata 77,01 ketuntasan klasikal mencapai 92,60%.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i LOGO ALMAMATER STAIN SALATIGA .................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................... iv LEMBAR KEASLIAN TULISAN ..................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................vi KATA PENGANTAR ........................................................................................vii ABSTRAK ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv BAB I
PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................3 D. Manfaat Penelitian ................................................................................4 E. Hipotesis Tindakan ...............................................................................5 F. Definisi Operasional ............................................................................6 G. Metode Penelitian ................................................................................8 H. Sistematika Penulisan ..........................................................................13 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................15
x
A. Pembelajaran .......................................................................................15 B. Pendidikan Agama Islam .....................................................................16 C. Prestasi Belajar .....................................................................................31 D. Metode Demonstrasi ............................................................................35 E. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Sholat Fardlu .......................................................................................39 BAB III PELAKSANAN PENELITIAN .........................................................41 A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ...............................41 B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................69 A. Pembelajaran Pra Siklus .....................................................................69 B. Prestasi Belajar PAI Materi Sholat Fardlu Dengan Metode Demonstrasi ...........................................................................71 C. Pembahasan .......................................................................................75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................78 A. Kesimpulan .........................................................................................78 B. Saran ..................................................................................................78 LAMPIRAN – LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL Tabel 1 2
: Daftar Nama Guru SD Muhammadiyah 1 Temanggung...............42 : Daftar Nama Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 1 Temanggung. .................................................................................46
3
: Lembar Observasi Pra Siklus ........................................................ 50
4
: Lembar Observasi Siklus I ............................................................ 55
5
: Lembar Observasi Siklus II ........................................................... 60
6
: Lembar Observasi Siklus III .......................................................... 66
7
: Prestasi Belajar Pra Siklus ............................................................. 69
8
: Rekapitulasi Prestasi Belajar Post tes Pra Siklus .......................... 70
9
: Prestasi Belajar Siklus I sampai III ................................................71
10 : Rekapitulasi Prestasi Belajar Siklus I sampai III ...........................72 11 : Pengaruh Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Tata Pelaksanaan Sholat Fardhu.....................................................73
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. : Alur penelitian Tindakan Kelas .....................................................10 2 : Stuktur Organisasi SD Muhamadiyah 1 Temanggung ..................44
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran : 1 : Bacaan – Bacaan Sholat Fardhu Lampiran : 2 : Soal pra Siklus Lampiran : 3 : RPP Siklus I Lampiran : 4 : Tes Formatif Siklus 1 Lampiran : 5 : RPP Siklus II Lampiran : 6 : Soal Formatif Siklus II Lampiran : 7 : RPP Siklus III Lampiran : 8 : Soal Formatif Siklus III Lampiran : 9 : Foto Proses Pembelajaran Siklus I Lampiran : 10 : Foto Proses Pembelajaran Siklus II Lampiran : 11 : Foto Proses Pembelajaran Siklus III Lampiran : 12 : Permohonan Ijin Penelitian Lampiran : 13 : Surat Keterangan Lampiran : 14 : Daftar Riwayat Hidup
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama pada hakekatnya bukan saja tugas sekolah, tetapi juga kewajiban keluarga serta masyarakat. Pendidikan Agama bagi pemeluknya merupakan suatu keniscayaan. Oleh karena itu di setiap lembaga pendidikan, agama Islam merupakan materi yang wajib dipelajari. Mengingat begitu pentingnya pendidikan agama Islam sudah sepantasnya dalam pembelajaran di sekolah seharusnya menjadi perhatian guru mata pelajaran tersebut. Sekolah Dasar sebagai salah satu satuan pendidikan formal juga mempunyai tugas yang cukup penting dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Salah satu materi pokok pendidikan agama Islam adalah Sholat. Sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap pemeluk agama Islam ( muslim ). Bahkan Rosululloh SAW mengatakan bahwa Sholat adalah tiang agama. Orang yang melaksankaan Sholat dengan tertib dan benar sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi, ikhlas karena Allah SWT, ia berarti telah memelihara agama. Akan tetapi jika tidak melaksankaan Sholat diumpamakan sebagai sosok manusia yang menghancurkan agama. Namun demikian dalam Islam sholat dibedakan menjadi sholat fardhu dan sholat sunah. Sholat fardhu merupakan sholat yang harus dikerjakan oleh setiap muslim, apabila mengerjakan akan mendapat pahala sedangkan bila meninggalkan akan berdosa ( mendapat siksa ). Sedangkan sholat sunat adalah
2
sholat yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap muslim untuk memperkaya dan memperdalam amal dan rasa keimanan seseorang. Sholat sunat apabila dilaksanakan akan mendapat pahala sedangkan apabila ditinggalkan tidak akan mendapat siksa. Dalam kurikulum satuan pendidikan Sekolah Dasar terutama mata pelajaran pendidikan agama Islam juga terdapat pokok materi sholat fardhu khususnya di kelas III. Tujuan secara umum dari materi tersebut adalah supaya siswa dapat mempraktekkan sholat fardhu dengan benar. Dengan demikian setelah pembelajaran berlangsung
diharapkan siswa dapat
mempraktekan sholat fardhu dengan benar. Untuk mengetahui seberapa jauh pembelajaran itu berhasil maka sering dikenal dengan prestasi belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan siswa mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Untuk
dapat
mewujudkan
prestasi
belajar
serta
mendukung
pelaksanaan sholat khususnya sholat fardhu dalam kehidupan sehari hari perlu dikembangkan tindakan – tindakan edukatif yang inovatif untuk lebih meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
pembelajaran.
Untuk
lebih
meningkatkan kemampuan tersebut perlu dikembangkan penerapan berbagai strategi serta metode yang efektif serta efisien dalam setiap pembelajaran. Salah satu bentuk upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan diadakannya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam konteks pembelajaran sehingga dikenal dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
3
memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Berdasarkan pengamatan peneliti selama ini menunjukkan bahwa siswa kelas III SD Muhamadiyah 1 Temanggung kemampuan praktek sholat fardhu relatif masih rendah. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sholat fardhu dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas III SD Muhammadiyah 1 Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung tahun 2009 / 2010
B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah metode demonstrasi mampu meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sholat fardhu pada siswa kelas III SD Muhammadiyah I Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009 / 2010 ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
4
1. Mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap perhatian siswa dalam pembelajaran PAI materi sholat fardhu di SD Muhammadiyah I Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009 / 2010. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap keaktifan siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam materi sholat fardhu di SD Muhammadiyah I Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009 / 2010 3. Mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sholat fardhu dengan metode demonstrasi siswa kelas III
SD Muhammadiyah I
Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009 / 2010.
D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Menambah khasanah keilmuan khususnya tentang metode yang tepat dalam pembelajaran PAI pada Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 2. Secara Praktis a. Bagi siswa 1)
Membantu siswa meningkatkan hasil pembelajaran PAI
2)
Kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas menjadi lebih menarik
3)
Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang digunakan
5
b. Bagi guru 1)
Meningkatkan kualitas proses pembelajaran
2)
Menerapkan metode demonstrasi pada materi pembelajaran yang sesuai.
3)
Sebagai salah satu alternatif penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran PAI.
4)
Sebagai acuan dalam menerapkan metode pembelajaran untuk mata pelajaran yang lain.
c. Bagi sekolah 1)
Dengan PTK maka proses pembelajaran menjadi lancar dan materi mudah diterima siswa dan tujuan sekolah dapat tercapai.
E. Hipotesis Tindakan Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu kesimpulan atau rumusan jawaban sementara yang harus diuji dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian. Hipotesis adalah suatu kesimpulan tetapi kesimpulan tersebut belum final yang masih harus dibuktikan kebenarannya, atau dugaan yang dianggap benar kemungkinannya untuk menjadikan jawaban yang benar. Jadi hipotesis adalah praduga yang belum terbukti kemungkinan kebenarannya (Sutrisno Hadi, 1981:63) Hipotesis
tindakan
penelitian
ini
adalah
Penerapan
Metode
Demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
6
materi sholat fardhu SD Muhammadiyah I Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2009/2010.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah tafsir dan persepsi dari pengertian tersebut diatas, maka definisi dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Upaya meningkatkan Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud (Poerwadarminta, 1982:1132), sedang yang dimaksud meningkatkan adalah menaikkan derajat atau taraf dengan melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada nilai agar menjadi lebih baik. (Poerwadarminta, 1982:1078) Adapun yang dimaksud dengan upaya meningkatkan adalah suatu usaha untuk meningkatkan taraf belajar dengan meningkatkan melalui suatu proses dalam sebuah alur untuk meningkatkan nilai agar menjadi lebih baik. 2. Pretasi Belajar Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru ( Poerwadarminta, 1986: 787 ) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar pendidikan Agama Islam tentang sholat adalah penilaian
7
hasil usaha kegiatan belajar pendidikan Agama Islam yang dirancang oleh guru untuk mengukur kemampuan terhadap penguasaan materi pelajaran yakni tentang sholat khususnya praktek sholat. 3. Sholat Fardhu Sholat secara etimologis, arti sholat adalah doa, doa kebaikan. Secara terminologi, sholat adalah beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan disudahi dengan salam dengan syarat tertentu. Sedangkan Fardhu mengandung arti bahwa kegiatan tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan mendapat pahala dan jika dilanggar mendapat dosa.
4. Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitroh keberagaman subyek didik agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam (Ahmad Tafsir, 2001:24) 5. Metode Demonstrasi Metode adalah merupakan cara-cara yang dipergunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan. (Armai Arief, 2002:40). Metode Demonstrasi adalah cara yang dipergunakan dalam penyajian
pelajaran
dengan
meragakan
bagaimana
membuat,
8
mempergunakan serta mempraktekkan suatu benda atau alat baik asli maupun tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang mana dalam memperagakan disertai dengan penjelasan lisan. (Syaiful Bahri Djamarah, 1995:102). Berdasarkan teori-teori di atas, maka yang dimaksud prestasi belajar PAI dalam materi sholat fardhu melalui metode demonstrasi adalah usaha yang akan dicapai dalam menerapkan pembelajaran PAI yang menekankan bacaan sholat dan tata cara sholat dengan praktek sholat yang ditempuh melalui metode demonstrasi.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang penulis tetapkan diatas berupa penelitian tindakan kelas. Sedangkan prosedur yang penulis lakukan dan langkah-langkah penelitian tindakan kelas tersebut mengikuti prinsipprinsip dasar yang berlaku dalam tata tertib penelitian tindakan kelas yang berlaku atau yang harus dilakukan. Menurut Suharjono (2007) penelitian kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pratek pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus materi dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar) hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Definisi tersebut diatas
9
diperjelas oleh Suharsini Arikunto (2008:2) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi d. Analisis dan refleksi tindakan 2. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di SD Muhammadiyah I Temanggung Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung pada bulan Mei Semester II tahun pelajaran 2009 / 2010. 3. Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas III berjumlah 27 siswa dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah I Temanggung. 4. Langkah-langkah Siklus Sesuai dengan jenis penelitian yang penulis pilih yaitu penelitian tindakan kelas, maka tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan Kemmis dan Taggant (Suharsimi Arikunto, 2002: 83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus
10
meliputi planning (rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1 Alur penelitian tindakan kelas
Refleksi Rencana Awal/ rancangan
Siklus 1
Rencana yang direvisi
Siklus 2
Tindakan Observasi
Refleksi
Tindakan Observasi
Siklus 3 Rencana yang direvisi
Refleksi
Tindakan Observasi
11
Penjelasan alur diatas adalah : 1. Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh penelitian sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis tugas. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhiri masing-masing putaran. Siklus ini akan berkelanjutan dan akan dihentikan sesuai dengan kebutuhan setelah dirasa cukup. 5. Instrumen Penelitian Adapun yang disiapkan diantaranya berupa : a. Soal Tes b. Pedoman dan kriteria penilaian
12
c. Lembar observasi d. Catatan lapangan 6. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Suharsini Arikunto, 1990:134). Sedangkan penelitian
ini
dalam mengumpulkan
datanya
dengan
menggunakan :
a. Observasi Observasi
yaitu
metode
pengumpulan
data
dengan
cara
pengamatan langsung terhadap obyek. Dalam hal ini peneliti terjun langsung untuk memperoleh data penelitian. (Nana Sudjana, 1998 : 109). b. Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menjajagi data tentang materi sholat fardhu
(Suharsimi Arikunto,
1998 : 149). c. Tes/Angket Metode tes dalam penelitian ini pre-tes, post-tes pra siklus dan tes formatif tiap – tiap siklus. 7. Teknik Analisis Data Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan / maka digunakan analisis data kuantitatif. Dalam menganalisa
13
data sehingga memperoleh data yang akurat, maka peneliti menggunakan perhitungan rumus sebagai berikut : ∑x P = –––––––– x 100% N Keterangan P
: Presentase
∑x
: Nilai rata-rata
N
: Jumlah Siswa
H. Sistematika Penulisan Rangkaian laporan penelitian tindakan kelas ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN, Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan definisi istilah (operasional) metode penelitian sistematika penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, Menjelaskan tentang upaya meningkatkan prestasi belajar PAI Materi Sholat Fardhu dengan Metode Demonstrasi siswa kelas III
BAB III
PELAKSANAAN
PENELITIAN
TINDAKAN
KELAS,
Memaparkan gambaran umum lokasi dan subyek penelitian, deskripsi pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi siklus III
14
BAB IIII ANALISIS
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN,
Menguraikan deskripsi per siklus dengan pembahasannya. BAB III
PENUTUP, Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup didalamnya kesimpulan dan saran-saran.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Dalam konteks pendidikan formal kita mengenal adanya pembelajaran. Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Pembelajaran merupakan terjemahan dari instruction menurut Gagne, Briggs dan Wager ( Udin S Winataputra, 2008: 1.19 ) pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Dalam rumusan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas disebutkan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konsep tersebut ada 5 konsep yakni interaksi, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. ( Udin S. W., 2008: 1.20) Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 1994:57). Manusia yang terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan vidio
tape. Fasilitas dan
perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, dan
16
komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik belajar, ujian dan sebagainya. Dari berbagai pendapat mengenai pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang direncanakan ( disengaja ) , dengan adanya suatu interaksi yang saling mendukung untuk terciptanya kegiatan belajar peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran mempunyai ciri – ciri utama: inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa. Ini menunjukkan bahwa unsur kesengajaan dari pihak luar individu yang melakukan proses belajar, dalam hal ini adalah pendidik baik secara perorangan maupun kolektif. Sedangkan ciri lain dari pembelajaran adalah adanya komponen – komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen - komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran. Tujuan pembelajaran mengacu pada kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran. Materi mengacu pada segala sesuatu yang dibahas
dalam
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran
mengacu
pada
penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik serta media dalam rangka membangun proses belajar. (Udin S.W., 2008: 1.20 – 1.21 ).
B. Pendidikan Agama Islam ( PAI ) 1. Pengertian Salah satu materi yang harus diajarkan dalam pendidikan di sekolah (pembelajaran) adalah Agama Islam. Kata “Islam” dalam
17
pendidikan Islam menunjukkan warna pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang bernuansa Islam. Pendidikan Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah kebersamaan dan sumber daya insani agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Implikasi dari pengertian ini, pendidikan Islam merupakan komponen yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan Islam. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa pendidikan agama Islam berfungsi sebagai jalur pengintegrasian wawasan Islam pada bidang-bidang studi (pendidikan) yang lain. Dalam buku Kapita Selekta karya Arifin mengungkapkan pengertian pendidikan agama Islam sebagai berikut : ”Islamic education in true sense of the therm is a syistem of education which enables a man to lead this life according to the Islamic ideology, so that they may castly mauld his life in accor dance whith tenents of Islam ”. ( Muhammad S.A Ibrahim, 1991 : 3-4 ) Maksudnya, pendidikan agama Islam adalah dalam pandangan yang sebenarnya dalam suatu system pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan agama Islam adalah merupakan
bagian dari
pendidikan Islam dimana tujuan utamanya adalah membina dan mendasari
18
kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam sesuai dengan ajaran Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai dengan pengetahuan agama. ( Arifin, 1991 : 5 ) Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati hubungan kerukunan antar umat beragama dan masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Pendidikan agama Islam merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam kerukunan antar umat beragama. Sebelum dijelaskan pengertian pendidikan agama Islam lebih dulu dikemukakan pengertian pendidikan menurut W. H Kilpatrik sebagai berikut :” by education we mean the comulate effect of all the succesive learning experience one under goes (artinya Pendidikan kami artikan sebagai pengalaman dari pengalaman belajar yang harus terus-menerus yang di alam seseorang) (William Heard, 1975 : 56) Pendidikan adalah usaha untuk membimbing dan mengasuh anak didik supaya kelak telah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai Way of Life (jalan kehidupannya). Selanjutnya dikatakan pendidikan
19
agama Islam adalah usaha untuk membimbing kearah pertumbuhan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam sehingga terjalin kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Zuhairini, 1993 : 10) 2. Ruang Lingkup Pembelajaran PAI Ruang lingkup pembelajaran PAI di sekolah dasar mencakup mewujudkan keserasian dan keseimbangan antara : a. Hubungan manusia dengan Allah S.W.T. b. Hubungan manusia dengan sesama manusia c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alamnya. (Depag, 2001 : 1) Sedangkan
Zuhairini
mengemukakan
bahwa
materi
PAI
diklasifikasikan kedalam tiga hal yaitu: a. Masalah Keimanan Aqidah (kepercayaan) adalah bidang teori yang perlu dipercayai dahulu sebelum yang lain-lain, sebagaimana terdapat dalam ayat AlQur’an Surat Al-Ikhlas ayat 1-4 yang berbunyi :
Artinya : “Katakanlah Dia-lah Allah, yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya, segala sesualu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada sorangpun yang menyamaiNya” (Departemen Agama, 2000:665).
20
b. Masalah Syariah Syariah adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang diciptakan pokok-pokoknya saja agar manusia berpegang kepadaNya dan dalam melakukan hubungannya dengan Tuhan, mengatur hubungannya dengan alam dan kehidupan. Kata syariah dalam Al-Qur’an yang mengandung arti lurus atau jelas yang membawa suatu kemenangan, sebagaimana firman Allah, Surat Al-Jatsiyah ayat 18 :
Artinya : “Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dan urusan agama itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orangorang yang tidak mengetahui.” c. Masalah Ihsan (akhlak) Kata akhlak adalah merupakan bentuk jama’ dari kata “khulk” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap, penyempurna bagi kedua amal di atas dan yang mengajarkan tentang tata cara pergaulan hidup manusia. Dari ketiga masalah di atas dapat dijabarkan dalam bentuk rukun iman, rukun Islam, dan akhlak. Adapun sistematika pengajarannya dan teknis penyajiannya terserah kepada kebijakan, masing-masing
21
pendidik dengan memperhatikan materi dan waktu yang tersedia sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran PAI di sekolah dasar terfokus pada aspek : 1). Al Qur’an dan Hadist 2). Aqidah 3). Akhlak 4). Fiqih 5). Tarikh dan kebudayaan Islam Berdasarkan
pengertian
diatas
yang
dimaksud
dengan
pembelajaran PAI adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru yang melibatkan siswa dalam memahami materi dengan menggunakan metode tertentu. Dengan ketepatan penggunaan metode dan media dalam pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu pembelajaran. Dalam kaitannya dengan penelitian tindakan kelas ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada aspek Fiqih terutama yang berkaitan dengan sholat fardhu yaitu tentang bacaan sholat, tata cara sholat dan praktek sholat. 3. Tujuan Pembelajaran PAI Pendidikan agama Islam pada sekolah umum bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
22
bertaqwa pada Allah SWT serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi dan bernegara. Tujuan pendidikan agama Islam ini merupakan penjabaran dari bunyi undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal I ayat 16, yang mengatakan bahwa
pendidikan
berbasis
masyarakat
adalah
penyelenggaraan
pendidikan berdasar kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat. Tujuan pendidikan Islam menurut al Ghozali : a. Untuk kesempurnaan manusia yang puncaknya adalah dekat dengan Allah. b. Kesempurnaan manusia yang puncaknya kebahagiaan dunia akhirat, karena itu berusaha mengejar manusia agar mampu mencapai tujuan yang dirumuskan.( Al Gozhali, 1996 : 52 ). Jadi menurut Imam Al Ghozali bahwa pendidikan agama Islam adalah kesempurnaan manusia yang bertujuan mendekatkan diri dalam arti kwalitatif kepada Allah SWT. Kesempurnaan manusia yang dimaksud adalah kebahagiaan dunia akhirat. Pembelajaran PAI di sekolah dasar bertujuan untuk membekali siswa agar dapat : a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamatan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi
23
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah S.W.T. b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.( Diknas, 2007 : 15 ) 4. Fungsi Pendidikan Agama Islam Dapat disebutkan fungsi Pendidikan Agama Islam adalah memelihara dan mengembangkan fitrah dan sumber daya insani yang ada pada subyek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma Islam. Ahmadi menyimpulkan fungsi Pendidikan Agama Islam adalah : a) Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati diri manusia, alam sekitar dan mengembangkan kebesaran Ilahi sehingga timbul kreativitas yang benar. b) Menyucikan manusia dari syirik dan berbagai sikap hidup dan perilaku yang dapat mencemari fitrah kemanusiannya yang menginteralisasikan nilai-nilai insani dan Ilahi pada subjek didik. c) Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menopang dan memajukan kehidupan baik individual maupun sosial. ( Ahmadi, 1992: 15). 5. Kurikulum PAI Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
24
penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah ( Diknas, 2007 :3 ) Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang mengacu pada beragam standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksankaan di masing –masing satuan pendidikan. KTSP ini terdiri dari tujuan KTSP, struktur dan muatan KTSP kalender pendidikan. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajran, kegiatan pembelajaran, indikator , penilaian , alokasi waktu, sumber/ bahan / alat belajar.
Silabus
merupakan
penjabaran
standar
kompetensi,
dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. ( Diknas, 2007: 5 ) Dalam rincian Silabus pendidikan Agama Islam kelas III Sekolah Dasar dipelajari materi pokok tentang Sholat Fardhu dengan tujuan Siswa dapat mempraktekkan sholat fardhu, dengan indikator menampilkan sholat fardhu subuh, dzuhur, ashar, magrib dan isya dengan sempurna.
25
Sedangakan Standar kompetensinya adalah melakukan sholat fardhu dan kompetensi dasarnya adalah mempraktekkan sholat fardhu. ( RPP PAI: 113 ). 6. Sholat Fardhu a. Pengertian Kata sholat mempunyai banyak arti, yaitu ”doa”,”rahmat” dan ”berkat” ( Hasbi Ash Shidiqy, 1954 : 84 dan Basyir, 1984 : 29 ) Sholat dalam arti ”doa” diantaranya terdapat dalam surat At Taubah ( 9 ) : 103 yang berbunyi:
Artinya ”Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu m,embersihak dan mensucikan merek, dan mendoalah untuk mereka , sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagimereka . Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” ( Amir Mualim, dkk 1998 : 20 ) Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah memerintahkan Nabi mendoakan bagi orang – orang yang membayarkan zakat harta benda mereka, sebab doa nabi membawakan ketenangan hati mereka. Adapun menurut istilah, ”sholat adalah beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam dengan syarat tertentu ( Syafi’i Ahmad Mk, 1994: 263 ) Secara definitif, ada dua macam pengertian sholat, pertama dari sudut lahiriyah dan kedua dari sudut batiniah. Dari sudut lahiriyah
26
dikemukakan oleh pada ahli Fiqih, sholat ialah ibadah yang terdiri dari perbuatan atau gerakan dan perkataan atau ucapan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Sedangkan dari sudut batiniah sholat ialah menghadapkan hati kepada Allah SWT yang mendatangkan takut kepadanya dan menumbuhkan di dalam hati rasa keagungan dan kebesarannya. ( Musbihin, 2007: 263 – 264 ). b. Dasar hukum Sholat merupakan ibadah pertama dang diwajibkan dalam Islam. Kewajiban itu diterima Nabi Muhammad SAW langsung dari ”Sidrat al Muntaha” sewaktu peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Sholat ialah ibadah pertama yang akan ditanyakan di hari kiamat. Karena itu tidak mengherankan kalau ibadah sholat itu merupakan salah satu dari dua hal yang diwasiatkan sebelum rasul meninggal dunia. Adapun ayat – ayat yang memerintahkan untuk menegakkan sholat diantaranya ialah:
Artinya : ”Dan dirikanlah oleh akan sholat, berikanlah olehmu zakat dan ruku’lah kamu beserta orang – orang yang ruku”( QS. Al-Baqarah : 43
Artinya: ”Dan dirikanlah sholat, karena sesungguhnya mencegah dari perbuatan – perbuatan keji dan munkar ( QS. Al Ankabut: 45 )
27
c. Macam – macam Sholat 1. Sholat Fardhu, ialah sholat yang diwajibkan bagi orang – orang Islam lima kali dalam sehari semalam dengan waktu yang sudah ditentukan. 2. Sholat sunah, ialah sholat selain dari sholat fardhlu. Ada banyak macam sholat sunah. Sebagai contoh, sholat sunah rawatib saja. Salah sunah rawatib yaitu sholat sunah tertentu yang dilakukan sebelum dan sesudah sholat fardhu. Secara keseluruhan jumlah sholat rawatib berjumlah 22 rakaat: 1). 2 rakat sebelum subuh 2). 2 rakaat sebelum dhuhur dan 2 atau 4 rakat sesudahnya. 3). 2 atau 4 rakaat sebelum ashar. 4). 2 rakaat sebelum maghrib. 5). 2 rakaat sebelum Isya’ dan 2 rakaat sesudahnya ( Musbihin 2007 : 265 - 266 d. Tata cara Sholat Tata cara dalam mengerjakan slat antara lain: 1). Berdiri tegak menghadap kiblat dan sambil niat mengerjakan sholat. Niat sesuai dengan sholat yang sedang dikerjakan, misalnya sholat sesudah dan sebagainya. Niat sholat dibaca dalam hati. 2). Takbiratul ikhram atau mengangkat kedua tangan sambil membaca Allahu Akbar”
28
3). Tangan bersedekap, ketika tangan bersedekap membaca doa iftitah. Surat Al Fatihah, dan surat – surat pendek yang sudah hafal. 4). Ruku yaitu mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca ”Allahu Akbar”, dan membungkukan badannya dan kedua telapak tangannya diletakkan di atas kedua lutut, sehingga antara punggung dan kepala membaca tasbih. 5). I’tidal, yaitu mengangkat kepala dengan kedua tangannya diangkat setinggi telinga seraya membaca ” Allahu Akbar’ dan setelah sujud dengan sempurna membaca tasbih 6). Sujud, yaitu meletakkan dahi diatas tempat sujud sambil membaca ”Alalhu Akbar”, dan setelah sujud dengan sempurna membaca tasbih. 7). Duduk diantara dua sujud, yaitu duduk serta membaca bacaan duduk antara dua sujud 8). Sujud kedua, yaitu ketiga dan keempat dikerjakan seperti sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya. 9). Duduk tasyahud / tahiyat awal, pada rakaat kedua , kalau sholat kita tiga rakaat, kita duduk untuk membaca tasyahud atau tahiyat awal dengan sikap kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki , sambil membaca tasyahud / tahiyat awal.
29
10). Tasyahud akhir / tahiyat akhir, bacaan tasyahud akhir ialah seperti pada tahiyat awal yang ditambah dengan shalawat atas Nabi Muhammad 11). Salam, pada waktu membaca salam yang pertama muka kita menengok ke kanan dan waktu membaca salam kedua , muka kita menengok ke kiri. Dengan membaca salam, berarti sholat kita telah selesai. e. Urgensi Sholat Urgensi sholat pada dasarnya meliputi dua aspek rohani dan aspek jasmani, 1). Urgensi sholat dari aspek rohani Sholat berfungsi untuk mengingatkan manusia kepada TuhanNya yang Maha tinggi yang telah menciptakan manusia dan alam semesta. Ingat kepada Allah akan selalu mendatangkan ketenangan hidup dan hati menjadi tenteram. Hal yang selalu ingat kepada
Allah
akan
melahirkan
kekuatan
rohaniah
dalam
menghadapi masalah –masalah hidup yang penuh dengan berbagai macam tantangan yang seringkali dirasakan amat berat. Dengan kekuatan rohaniah berbagai macam ujian hidup akan dapat dihadapi dengan kesabaran, ketenangan kerelaan dan hati yang tenteram. Karena itu amat besar artinya kita selalu mohon pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat.
30
2). Urgensi Sholat dari aspek jasmani Sholat disyaratkan harus suci badan, pakaian dan tempat dari tempat najis. Suci badan disyaratkan wudhu sebelum sholat, mandi besar apabila berhadas besar seperti hadas karena hubungan suami istri, keluar mani, haid dan nifas yang semua itu berfungsi mengajarkan kebersihan. Suci badan dan pakaian , seperti pada waktu orang akan melakukan sholat Jum’at diutamakan mandi dan mengenakan pakaian yang baik serta menggunakan minyak wangi. Urgensi sholat juga mendidik orang rajin dan disiplin serta gerakan jasmania yang wajar, bukan malas – malasan, sebab gerakan badan dalam sholat nmempunyai peranan dalam aspek kejasmanian ( Mu’alimin, 1998 : 34 ) f. Keistimewaan - Keistimewaan Sholat. 1). Sholat adalah fardhu yang mula – mula difardhukan dari ibadah – ibadah badaniah 2). Sholat sebagai tiang agama 3). Sholat lima difardhukan di malam mi’raj, di langit 4). Sholat akhir wasiat Nabi Muhammad SAW dan nabi – nabi yang lain. 5). Sholat permulaan amal yang dihisab diakhirat dan akhir ibadah yang ditinggalkan umat di dunia.
31
6). Sholat seutama syiar Islam, dan sekuat – kuat tali perhubungan antara hamba dengan Allah SWT ( Hasbi Ash Shiddiiey, 1989: 54 – 57 ). g. Hikmah Sholat. 1). Mengingatkan kita kepada Allah, menghidupkan rasa takut kepadaNya, tunduk kepadaNya dan menumbuhkan di dalam jiwa , rasa kebesaran dan rasa ketinggian Allah SWT serta mengesakan kebesaran dan kekuasanNya. 2). Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang tenang, orang yang dapat menghadapi segala kesusahan dengan hati tenang dan tetap 3). Menjadi penghalang waktu mengerjakan kemungkaran dan keburukan ( As Shidieqie, 1989 : 558 559 ).
C. Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terdiri dari dua gabungan kata yaitu prestasi dan belajar. Adapun pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan (Purwadarminto, 1982 : 798). Jadi yang dimaksud dengan prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Slameto (1991 : 2) mendefinisikan beberapa pengertian belajar. Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
32
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Jadi secara umum pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Perubahan-perubahan tingkah laku tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Perubahan terjadi secara sadar b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan melalui pendidikan dan latihan yang sistematis dan terencana sehingga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian ke arah yang lebih baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran atau latihan tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan produk dari belajar itu sendiri atau merupakan hasil dari proses belajar. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
33
Usaha dan keberhasilan belajar (prestasi belajar) dipengaruhi oleh banyak faktor. Slameto (1995: 54) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, meliputi : a. Faktor-faktor dalam diri individu (intern) 1). Faktor jasmaniyah Faktor jasmaniyah ini mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, ada yang tahan belajar selama lima atau enam jam terus menerus, tetapi ada yang hanya tahan satu dua jam saja. Kondisi fisik
menyangkut
pula
kelengkapan
dan
kesehatan
indra
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Indra yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. Kesehatan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan (prestasi) belajarnya. 2). Faktor psikis atau rohaniah Faktor
psikis
menyangkut
kondisi
kesehatan
psikis,
kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan kognitif dari individu. Untuk kelancaran belajar bukan hanya dituntut kesehatan jasmaniyah tetapi juga kesehatan rohaniah. Seorang yang sehat rohaniahnya akan merasakan kebahagiaan dapat bergaul dengan orang lain dengan wajar, dapat mempercayai dan bekerja sama dengan orang lain, dapat tidur nyenyak, serta makan normal.
34
b. Faktor-faktor lingkungan (ekstern) Prestasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut meliputi : 1) Faktor keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar siswa. Termasuk faktor fisik dalam lingkungan keluarga adalah keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan. Disamping lingkungan fisik, kondisi dan suasana sosial psikologis dalam keluarga juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kondisi dan suasana ini menyangkut keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan hubungan antar anggota keluarga. Iklim psikologis berkenaan dengan suasana efektif atau perasaan yang meliputi keluarga. Iklim psikologis yang sehat diwarnai oleh rasa sayang, percaya mempercayai, keterbukaan, keakraban, rasa saling memiliki antar anggota keluarga. Ketidakadaan ciri-ciri di atas menunjukkan iklim psikologis yang kurang sehat. 2) Faktor lingkungan sekolah
35
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan prestasi belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi : lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan kampus, sarana dan prasarana belajar yang ada. Sumber-sumber belajar, media belajar, lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru-gurunya, serta staf sekolah yang lain. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, berbagai kegiatan kurikuler dan sebagainya. Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong semangat belajar para siswanya. 3) Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat dimana siswa atau individu berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan dan prestasi belajar siswa.
D. Metode Demonstrasi Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan
36
oleh guru dan pengunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. (Syaiful Bahri Djamarah, 2002 : 102) Apapun perangkat program pengajaran dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan. Guru tidak dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didikpun diwajibkan mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam belajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Melalui metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh peserta didik, sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan masalah. 1. Langkah – Langkah Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar Mengajar. Agar pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi berlangsung secara efektif, langkah-langkah yang dianjurkan adalah sebagai berikut, (Armai Arief, 2002 : 192)
37
a. Lakukan perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Halhal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi. b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan pilih materi yang didemonstrasikan. c. Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi dalam praktek sholat, akan lebih efektif jika dikuasai dan pahami baik oleh peserta didik, maupun oleh guru. d. Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan oleh guru atau peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik. e. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik,dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan. f. Lakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik. Untuk memantapkan hasil belajar pembelajaran melalui metode demonstrasi, pada akhir pertemuan dapat diberikan tugas-tugas yang sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan ( Syaiful Bahri Djamaroh, 1995 : 102 ). Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam. sehingga membentuk pengertian dengan baik
38
dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang di perhatikan selama pelajaran berlangsung.
a. Kelebihan Metode Demonstrasi 1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkrit, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat) 2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. 3. Proses pengajaran lebih menarik 4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri. b. Kekurangan Metode Demonstrasi 1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu. 2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. 3. Demontrasi memerlukan kesiapan dan .perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. Metode demonstrasi dapat atau mungkin dilakukan apabila : Anak mempunyai keterampilan (Ahmad Sabri, 2005:61) 1. Untuk memudahkan berbagai penjelasan
39
2. Untuk membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian 3. Untuk menghindari verbalisme
E. Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Materi Sholat Fardhu Pada Kelas III SD Muhammadiyah 1 Temanggung. Pokok Materi pada pembelajaran ini adalah Sholat Fardhu. Materi sholat fardhu
mencakup unsur kemampuan kognitif serta kemampuan
motorik. Seperti dalam tujuan pembelajaran bahwa pembelajaran sholat fardhu diharapkan siswa mampu melakukan sholat fardhu. Dengan demikian perlu dikembangkan upaya meningkatkan kemampuan motorik pada siswa. Dalam pembelajaran yang mengandung unsur proses ( kemampuan motorik ) maka diperlukan pembelajaran yang menunjukkan adanya aktivitas nyata dalam pembelajaran. Aktivitas nyata dalam pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi. Pelaksanaan metode ini tidak guru tidak harus mencontohkan gerakan sholat itu sendiri namun dapat dipergunakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Penggunaan metode demonstrasi yang dibantu dengan media juga akan lebih mendorong siswa memahami
tentang materi yang dipelajari.
Disamping itu penggunaan media juga membuat pembelajaran lebih efektif, mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, memungkinkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Adapun langkah – langkah penerapan Metode Demonstrasi pada pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Sholat Fardhu antara lain.
40
1. Pemberian apersepsi tentang materi. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Menyampaikan manfaat materi pembelajaran. 4. Pengelolaan kelas sebelum demonstrasi dilaksanakan. 5. Penyampaian materi dengan demonstrasi sholat fardhu melalui media VCD. 6. Memberikan tugas lanjutan setelah pelaksanaan demonstrasi 7. Memberikan tes formatif setelah dilaksankaan pembelajaran.
41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang (a) gambaran umum dan subjek penelitian dan (b) pelaksanaan penelitian (deskripsi siklus penelitian). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian. SD Muhammadiyah 1 Temanggung adalah sekolah dasar yang berada di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah yang beralamat di Jl Giyanti No 26 Desa Giyanti Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Tepatnya berada di sebelah utara Masjid Agung Temanggung kurang lebih 500 m. SD Muhammadiyah 1 Temanggung didirikan pada tahun 1961 dan sampai saat ini baru saja mengalami renovasi sejumlah 10 ruang kelas. Kondisi fisik SD Muhamadiyah 1 terdiri dari dua lantai yang sebelah atas kelas III dan ruang kelas IV. SD Muhamadiyah 1 Temanggung memiliki 13 ruang kelas 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah 1 ruang UKS,1 ruang perpustakan,1 ruang koperasi 1 ruang kantin dan 1 ruang gudang. SD Muhammadiyah 1 Temanggung pada saat ini memiliki 18 guru, 1 orang TU dan 1 orang kepala sekolah. Mereka semua terdiri dari 1 orang guru PNS sedangkan yang lainnya masih wiyata bhakti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
42
Tabel 1 TABEL DAFTAR NAMA GURU SD MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG NO
NAMA
STATUS
JABATAN
1
Taufan Sugiyanto,S.Pd
GTT
Kepala Sekolah
2
Nanik Rositawati, A.Ma.Pd
PNS
Guru Kelas I B
3
Maryaningsih
GTY
Guru Mapel
4
Uswatun Khasanah, S.Ag
GTY
Guru Kelas IV A
5
Rakhmat Basuki, S.Ag
GTY
Guru Kelas IV B
6
Triana Widhiastuti, S.E
GTY
TU
7
Supriyono, S.Pd.I
GTT
Guru Agama
8
Hesty Styaningsih,S.SI
GTT
Guru Kelas VI
9
Arofitiningrum Wedyawati, S.Pd.I
GTT
Guru Kelas II A
10
Triyati, S.Pd
GTT
Guru Kelas I B
11
Ana Rochiyanti, S.Pd.I
GTT
Guru Kelas V A
12
Uswatun Chasanah, A.Ma
GTT
Guru Mapel
13
Tri Rahayu, S.TP
GTT
Guru Kelas III A
14
Rudin Priyanto, S.Pd
GTT
Guru Kelas V B
15
Nur Rohmah Lindasari, S.E
GTT
Guru Kelas II B
16
Triwinasi S Budi Utami, S.E
GTT
Guru Kelas III B
17
Dedy Chandra Kriswantoro
GTT
Guru Olah raga
18
Alex Chusna
GTT
Guru Bhs Arab
19
Santi Vira Novia
GTT
Guru Bahasa Inggris
43
Pada tahun 2009 / 2010 SD Muhammadiyah Temanggung memiliki 332 orang siswa yang terbagi dalam 13 rombongan belajar. Kelas I terdiri dari 81siswa, kelas II 76 siswa, kelas III 53 siswa, kelas IV 47 siswa, kelas V 64 siswa, dan kelas VI 41 siswa. Siswa-siswi SD Muhammadiyah Temanggung mayoritas berasal dari keluarga menengah ke atas. Mereka banyak berasal dari keluarga pegawai,sopir, pedagang dan tidak ada yang berasal dari keluarga petani. Sehingga dalam memotivasi siswa dalam belajar itu berasal dari guru dan juga dari lingkungan keluarga. Dalam tahun ini SD Muhammadiyah I Temanggung menjadi SD bernilai tidak mengecewakan dalam ujian sekolah di kecamatan Temanggung. Dalam bidang kegiatan dan kejuaraan juga begitu memuaskan sehingga perlu adanya peningkatan dari berbagai pihak untuk lebih meningkatkan prestasi sekolah baik dalam bidang akademik maupun non akademik Proses belajar mengajar ( PBM ) di SD Muhammadiyah Temanggung saat ini masih banyak menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah di depan kelas oleh guru dalam mata pelajaran apapun. Sehingga guru sebagai pusat pembelajaran masih memegang peranan penuh. Ketika guru kurang memahami suatu materi akan sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar yang akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan penelitian yang dilakukan penulis, semoga dapat menjadikan acuan bagi guru-guru yang lain untuk berinovasi dalam
44
pembelajaran sehingga mampu mendongkrak motivasi siswa yang pada akhirnya akan berimbas pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Gambar 2: Gambar Struktur Organisasi SD Muhammadiyah 1 Temanggung DEPAG Temanggung LP Muhammadiyah PPAI
Kepala SD Taufan Sugiyanto, s.pd KOMITE Wakil Kepala SD
Wali Kelas Wali Kelas I A Nanik Rositawati, A.MaPd
Wali Kelas IIII A Uswatun Khasanah, S.Ag
Wali Kelas I B Triyati, S.Pd
Wali Kelas IIII A Rakhmat Basuki, S.Ag
Wali Kelas II A Arofitiningrum. W, S.Pd
Wali Kelas III A Ana Rochiyanti, S.Pd.I
Wali Kelas II B Nur Rohmah Lindasari, S.E
Wali Kelas III B Rudin Priyanto
Wali Kelas III A Tri Rahayu, S.TP
Wali Kelas IIII A Hesty SEtyaningsih S.SI
Wali Kelas III B Triwinasi S. Budi Utami, S.E Guru Olah raga Guru Bahasa Inggris
Guru Agama Guru Mapel Guru Bhs Arab TU
45
Setelah mengetahui gambaran umum lokasi yang dijadikan tempat penelitian mulai dari status sekolah, lokasi, keadaan sarana dan prasarana serta keadaan guru, untuk selanjutnya penulis akan menguraikan waktu, bahan yang diteliti, serta keadaan siswa yang dijadikan obyek ( samppel ) penelitian. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Muhammadiyah 1 Temanggung kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung mulai semester II bulan Mei 2010 2. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah Mata Pelajaran PAI sesuai dengan kompetensi dasar silabus. Pada saat penelitian ini dilaksanakan, maka pokok bahasan yang diambil adalah sholat fardhu. 3. Karakteristik siswa Jumlah siswa dalam kelas III SD Muhammadiyah 1 Temanggung yang dijadikan subjek penelitian ini adalah 27 siswa teridiri dari 15 laki – laki dan 12 perempuan Karakteristik siswa kelas ini lebih detail digambarkan sebagai berikut: a. Usia siswa rata – rata 10 tahun b. Latar Belakang keluarga / orang tua, mayoritas berpendidikan sarjana dan berprofesi sebagai pegawai dan pedagang c. Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah 15 orang siswa cukup pandai 7 siswa berkemampuan sedang adapun sisanya 5 orang siswa kurang ( lambat ) dalam belajar.
46
Tabel 2 Tabel Daftar Siswa Kelas III SD Muhammadiyah Temanggung No
Nama
L/P
1
Septa Restu HP
L
2
Arnauly Nurvega S
L
3
M. Haidar
L
4
M. Rifqi
L
5
Aditya F
L
6
Affrialdy Asyura
L
7
Afrizal Bayu
L
8
Annisatun Khalisah
P
9
Ayus Permana
L
10
Damar Mujib
L
11
Deby Nurhaliza
P
12
Diaz Kinan Fauzie
P
13
Farel Dicki Agenta
L
14
Fuad Haidar
L
15
Guba Bangun
L
16
Hallisa Dwinda
P
17
Hammam F
L
18
Hanifa Faradjahimsa
P
19
Mariska Widyaningrum
P
47
No
Nama
L/P
20
Misbahuddina Nehru K
P
21
Putra Pratama
L
22
Serelia Dewi Fatima
P
23
Shabrina Lutfi S
P
24
Siti Nurwanah
P
25
Tri Widati
P
26
Ulqi Ulya
P
27
Rezali Zaka Wali
L
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus penelitian yang masing– masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Akan tetapi sebelum melangkah ke perjalanan tiap siklus penulis akan menguraikan dahulu pra siklus yang mencakup pembahasan sebagai berikut: 1. Pra Siklus Pra siklus penelitian dilaksanakan pada Minggu pertama bulan Mei 2010, dengan pokok bahasan praktek sholat fardhu metode yang biasa digunakan dan belum menggunakan metode demonstrasi yaitu dengan ceramah dan tanya jawab. Tahapan dan langkah – langkah yang diajukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
48
1). Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran sholat fardhu selama ini dilakukan yang menunjukkan kelemahan adalah kurangnya perhatian siswa dalam pembelajaran tentang sholat fardhu 2). Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran 3). Penyusunan
proposal
penelitian
lengkap
dengan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 4). Penyiapan perangkat / sarana dan media pembelajaran yang meliputi: rencana pembelajaran, alat – alat pengajaran yang mendukung, soal –soal evaluasi, dan lembar observsi. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu pembelajaran menggunakan metode ceramah. Pokok bahasan yang diajarkan adalah praktek sholat fardhu. Langkah – langkah pelaksanaan ini meliputi: 1). Melakukan Pre test tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran. Adapun soal pre test adalah sebagaimana terlampir. 2). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi / metode / langkah - langkah dalam RPP yang dimulai dengan
49
a). Apersepsi b). Guru memberikan
penjelasan
bagaimana
melaksanakan
praktek sholat fardhu dengan benar. c). Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. d). Guru memberikan kesempatan kepada untuk mempraktekkan apa yang telah dijelaskan. e). Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal yang belum jelas f). Guru memberikan tes formatif ( post test ) tentang praktek sholat fardhu c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar tentang materi sholat fardhu pelajaran PAI, maka observasi difokuskan pada kemampuannya dalam menyebutkan secara hierarkis ( urut ) langkah langkah praktek sholat fardhu serta melaksanakannya. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:
50
Tabel 3 Lembar Observasi Pra Siklus No
Aspek yang
Kemunculan
diamati 1
Ya
Tidak
Minat siswa
Komentar
Sebagian besar siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran
2
Perhatian Siswa
Perhatian siswa kepada guru dalam
pembelajaran
relatif
masih kurang 3
Keaktifan siswa
Sebagian besar siswa kurang aktif
dalam
mengikuti
pembelajaran 4
Kemampuan
Mayoritas siswa sudah dapat
Membaca
membaca
Al-Quran
yang
relatif baik. 5
Kemampuan
Kemampuan menirukan apa
menyebutkan
ucapan
secara
disampaikan relatif kurang
runtut
yang
telah
sholat fardhu 6
Kemampuan menghafal bacaan
Sebagian besar siswa masih kesulitan
–
dalam
menhafal
bacaan sholat.
bacaan sholat.
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu pengamatan situasi kelas / pembelajaran, dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post test dibanding nilai pre test. Dari hasil post test
51
yang diperoleh dibandingkan juga dengan nilai KKM. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada pra siklus ini peneliti menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1). Dalam proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih bermain sendiri dan berbicara sendiri pada temannya, sehingga perhatian siswa dalam pembelajaran belum optimal. 2). Selama proses berlangsung sebagian besar siswa masih kesulitan dalam melafalkan / menirukan apa yang telah didengarnya sehingga sulit untuk menghafal. 3). Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa sudah hampir sempurna dalam membaca bacaan – bacaan sholat. 4). Guru kurang efektif dalam mengelola kelas. 5). Guru belum maksimal dalam memotivasi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung 6). Guru belum mampu menghidupkan suasana kelas. Berdasarkan hasil-hasil dari pembelajaran pra siklus tersebut, ternyata masih banyak kekurangan sehingga perlu adanya metode khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk itui peneliti akan mencoba menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran melalui tiga siklus penelitian. Selebihnya akan penulis uraikan deskripsi per siklus sebagai berikut:
52
2. Siklus I Siklus I penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei 2010, dengan pokok bahasan bacaan – bacaan sholat dan langkah – langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1). Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran pra siklus, yang menunjukkan kelemahan adalah kurang tepatnya penggunaan metode dalam mengajarkan materi bacaan – bacaan sholat. 2). Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor individu termasuk didalamnya keaktifan siswa dalam belajar serta perhatian siswa terhadap pembelajaran. Oleh karena itu guru berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan keaktifan siswa serta perhatian siswa sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada kesempatan
ini
peneliti
berusaha
menggunakan
metode
demonstrasi dengan didukung media yang relevan. Berdasarkan Kajian teori metode pembelajaran merupakan metode yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar
53
bukan hanya sebagai penerima materi atau obyek dari kegiatan belajar, tetapi juga sebagai subyek yang harus melakukan kegiatan belajar. Keaktifan ini diharapkan dapat berpengaruh pada keaktifan mental sehingga dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Dengan perhatian yang lebih terhadap pembelajaran maka diharapkan dapat berpengaruh terhada prestasi belajar siswa. 3). Penyusunan
proposal
penelitian,
lengkap
dengan
Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 4). Penyiapan perangkat / sarana dan media pembelajaran yang meliputi : rencana pembelajaran, alat-alat pengajaran yang mendukung, soal – soal evaluasi, dan lembar observasi. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode demonstrasi. Pokok bahasan yang diajarkan adalah bacaan – bacaan sholat. Langkah – langkah pelaksanaan ini meliputi : 1). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi / metode / langkah-langkah dalam RPP, yang dimulai dengan:
54
a). Apersepsi b). Guru memberikan materi pembelajaran khususnya tentang bacaan – bacaan sholat. c). Guru memberi contoh bacaan – bacaan sholat kemudian siswa menirukan. d). Guru menyuruh siswa untuk membaca bacaan – bacaan sholat bersama. e). Guru menyuruh siswa untuk membaca satu per satu sedangkan yang lain mendengarkan f). Guru menyuruh siswa menghafal bacaan – bacaan secara urut. g). Guru menyuruh siswa mendemonstrasikan bacaan – bacaan sholat secara individual. 2). Memberikan test formatif tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran bacaan – bacaan sholat.
c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas terjadinya pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Dari hasil obervasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya
pembelajaran.
Peristiwa
pembelajaran
tersebut
dibandingkan antar siklus untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada
55
saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 4 Lembar Observasi Siklus I No 1
Aspek yang diamati
Kemunculan Ya
Minat siswa
Komentar
Tidak Sebagian besar siswa berminat untuk
mengikuti
proses
pembelajaran 2
Perhatian Siswa
Perhatian
siswa
terhadap
pembelajaran baru sebagian kecil
3
Keaktifan
Sebagian besar siswa kurang
siswa
aktif
dalam
mengikuti
pembelajaran 4
Kemampuan
Mayoritas siswa sudah dapat
Membaca
membaca Al-Quran ( bacaan sholat ) yang relatif baik.
5
Kemampuan menyebutkan bacaan
Sebagian siswa sudah dapat menyebutkan bacaan – bacaan
–
sholat yang telah didengarnya
bacaan sholat
tanpa membaca.
fardhu 6
Kemampuan menghafal bacaan
Sebagian siswa sudah mampu menghafal bacaan sholat
–
bacaan sholat.
56
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu pengamatan situasi kelas pembelajaran, dan hasil perbandingan
nilai
test
formatif
yang
dilaksanakan
setelah
pembelajaran berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh adanya suatu keterkaitan antara keduanya, sehingga dapat diperoleh beberapa permasalahan berkaitan dengan kelemahan yang ada pada pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi ini diharapkan dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus berikutnya sehingga kelemahan – kelemahan yang ada pada siklus I dapat diatasi pada siklus II. Pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan beberapa permasalahan pembelajaran sebagai berikut: 1). Dalam proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih bermain sendiri dan berbicara pada temannya, sehingga perhatian siswa terhadap pembelajaran belum maksimal 2). Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menghafal bacaan – bacaan sholat mulai dari takbiratul ikhram sampai dengan salam. 3). Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih kesulitan menghafalkan bacaan – bacaan sholat fardhu. 4). Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa mampu membaca bacaan bacaan dalam huruf arab.
57
5). Guru masih kurang efektif dalam mengelola kelas. 6). Guru belum maksimal dalam memberikan motivasi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 7). Guru belum maksimal dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran ( peraga / media ) Berdasarkan beberapa hal diatas, masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal – hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus II adalah: 1). Guru perlu mendistribusikan waktu dan perhatiannya secara lebih menyeluruh. 2). Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan pelajaran. 3). Mengulas materi pembelajaran terutama kepada siswa yang masih memperoleh nilai kurang memuaskan. 4). Guru perlu memanfaatkan media secara lebih maksimal sehingga mendukung pembelajaran. 3. Siklus II Siklus II penelitian dilaksanakan pada Minggu ketiga bulan Mei 2010, dengan pokok bahasan tata cara sholat fadhu. Tahapan dan langkah – langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:
58
1). Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran bacaan – bacaan sholat fardhu yang masih menunjukkan adanya kelemahan atau kekurangan. 2). Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan dan kekurangan yang belum sempurna dalam menjelaskan tata cara sholat fardhu secara runtut serta pelaksanaannya dalam siklus I. 3). Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 4). Penyiapan perangkat / sarana dan media pembelajaran untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran sesuai RPP, yaitu menggunakan metode demonstrasi . Pokok bahasan yang diajarkan adalah tata cara sholat fardhu. Adapun proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Langkah – langkah pelaksanaan ini meliputi: 1). Melaksanakan pembelajaran sesuai strategi/ metode/ langkah dalam RPP yang dimulai dengan: a). Apersepsi
langkah-
59
b). Guru menyampaikan pembelajaran tata cara sholat fardhu dengan demonstrasi dengan dibantu dengan media audiovisual ( VCD player ). c). Setelah memperhatikan materi pelajaran yang telah disajikan guru menyuruh beberapa siswa untuk memahami tata cara pelaksanaan sholat fardhu dan menghafal bacaan – bacaan Sholat fardhu. d). Secara bergantian guru menyuruh siswa menyebutkan satu persatu tata cara pelaksanaan sholat fardhu. e). Guru memberikan tes formatif tentang tata cara sholat fardhu.
c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas terjadinya pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa pada siklus II. Dari hasil obervasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut dibandingkan dengan siklus sebelumnya untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti
meminta
bantuan guru sejawat untuk
memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:
60
Tabel 5 Lembar observasi Siklus II No
Aspek yang
Kemunculan
diamati 1
Ya
Minat siswa
Komentar
Tidak Sebagian besar siswa berminat untuk
mengikuti
proses
pembelajaran 2
Perhatian Siswa
Perhatian dengan
mulai
meningkat
penggunaan
media
yang digunakan guru dalam pembelajaran
untuk
mendukung
metode
demonstrasi. 3
Keaktifan siswa
Hampir semua siswa dapat aktif
dalam
mengikuti
pembelajaran 4
Kemampuan Membaca
Mayoritas siswa sudah dapat membaca
dan
menghafal
bacaan sholat dengan baik. 5
6
Kemampuan
Hampir 50% siswa sudah
menyebutkan
dapat
secara
runtut
runtut tata cara sholat fardhu
tata cara sholat
dari takbiratul ikhram sampai
fardhu
dengan salam.
Kemampuan mengetahui
menyebutkan
secara
Sebagian siswa sudah mampu menyebutkan bacaan – bacaan
bacaan
–
dan tata urutan sholat fardhu
bacaan
dan
dimulai dari takbiratul ikhram
tata cara sholat fardhu.
sampai dengan salam.
61
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu pengamatan situasi kelas pembelajaran, dan hasil perbandingan
nilai
test
formatif
yang
dilaksanakan
setelah
pembelajaran berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh adanya suatu keterkaitan antara keduanya, sehingga dapat diperoleh beberapa permasalahan berkaitan dengan kelemahan yang ada pada pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi ini diharapkan dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus berikutnya sehingga kelemahan – kelemahan yang ada pada siklus II dapat diatasi pada siklus III. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II ini dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1). Selama proses pembelajaran tata cara sholat fardhu berlangsung belum semua siswa dapat menyebutkan tata cara sholat. 2). Kemampuan siswa menyebutkan secara runtut tata cara sholat yang didemonstrasikan dalam pembelajaran belum semuanya mencapai hasil yang memuaskan. 3). Sudah ada sebagian siswa yang mampu menyebutkan secara urut tata cara sholat yang dipelajari dengan sempurna. Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan atau peningkatan, yaitu dalam hal:
62
1). Kemampuan siswa dalam menyebutkan secara urut tata cara sholat yang telah didengar (didemonstrasikan) mengalami peningkatan 2). Perhatian siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan 3). Keaktifan siswa dalam pembelajaran nampak meningkat. 4). Kemampuan menyebutkan tata cara sholat sudah mengalami peningkatan pada sebagian siswa. Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal – hal yang perlu direvisi untuk dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1). Guru harus lebih mengarahkan keaktifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Hal ini didasarkan pada konsep belajar yang pada hakekatnya adalah kegiatan siswa, sehingga siswalah yang harus aktif, namun kadang – kadang keaktifan siswa tidak terarah sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Demikian juga dengan perhatian siswa. Perhatian siswa terhadap pembelajaran supaya lebih diarahkan karena dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar sehingga mempengaruhi prestasi belajar. 2). Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi belajar dapat timbul dengan adanya stimulus dari luar termasuk
guru dalam
kegiatan belajar.
Motivasi
belajar
merupakan dorongan pada diri siswa untuk belajar. Dengan
63
adanya motivasi yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. 3). Siswa harus terus berlatih dalam menyebutkan tata cara sholat. Materi pelajaran sholat fardhu bersifat praktis, tetapi kemampuan tersebut dapat dipengaruhi oleh kemampuan kognitif siswa tentang materi untuk melaksanakannya. Oleh karena itu perlu di dukung oleh kemampuan pengetahuan yang dapat dilaksanakan dengan cara
latihan untuk mencapai pemahaman, apalagi
terhadap suatu materi yang hierarkhis 4). Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa dalam mengajarkan tata cara pelaksanaan sholat fardhu. Untuk mencapai hasil yang memuaskan maka diperlukan bimbingan yang dilaksanakan dengan sabar oleh guru dalam pembelajaran.
4. Siklus III Siklus III penelitian dilaksankaan pada minggu ke 4 bulan Mei 2010, dengan pokok bahasan praktek sholat fardhu Tahapan dan langkah – langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
64
1). Refleksi ketiga, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran tata cara sholat siklus II yang masih menunjukkan adanya kelemahan. 2). Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran siklus II. 3). Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data. 4). Penyiapan perangkat, sarana dan media pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar. b. Pelaksanaan Dalam pelaksnaan peneliti mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mengajarkan
materi
praktek
sholat
fardhu.
Adapun
proses
pembelajaran dengan memperhatikan revisi siklus II sehingga kelemahan atau kekurangan yang disebabkan kesalahan dalam pembelajaran tidak terulang. Langkah – langkah pelaksanaan meliputi: 1). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dimulai dengan a). Apersepsi b). Membagi kelas dalam kelompok kecil yaitu menjadi 6 kelompok. c). Menyajikan pembelajaran dengan mendemonstrasikan materi praktek sholat dengan memanfaatkan perangkat media VCD.
65
d). Siswa ditugaskan untuk mempraktekkan sholat serta tata cara pelaksanaan sholat secara kelompok. e). Masing – masing individu dalam kelompok dapat bergantian untuk praktek dan menyimak kemudian membetulkan apabila ada yang masih salah. f). Siswa dan guru sekali lagi memperhatikan materi praktek sholat dengan perangkat VCD tentang sholat fardhu . 2). Memberikan tes formatif ( post test ) untuk mengetahui tingkat pencapaian belajar siswa. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas terjadinya pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa pada siklus III. Dari hasil obervasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut dibandingkan dengan siklus sebelumnya untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti
meminta
bantuan guru sejawat untuk
memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:
66
Tabel 6 Lembar observasi Siklus III No 1
Aspek yang diamati
Kemunculan Ya
Minat siswa
Komentar
Tidak Siswa semakin berminat untuk mengkikuti pembelajaran.
2
Perhatian Siswa
Perhatian
dan
konsentrasi
siswa lebih terarah karena denagn membentuk kelompok sehingga
mendorong
siswa
untuk
berperan
dalam
pembelajaran. 3
Keaktifan siswa
Secara indvidu siswa lebih mempunyai tanggung jawab untuk
ikut
aktif
dalam
pembelajaran dengan adanya belajar kelompok. 4
Kemampuan Membaca
Mayoritas siswa sudah dapat membaca
Al-Quran
yang
relatif baik. 5
6
Kemampuan
Hampir semua siswa sudah
mempraktekkan
dapat mempraktekkan sholat
sholat fardhu
fardhu.
Kemampuan gerakan bacaan
dan –
bacaan sholat.
Hampir semua siswa sudah mampu
mempraktekkan
gerakan dan bacaan - bacaan sholat
67
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu pengamatan situasi kelas pembelajaran, dan hasil perbandingan
nilai
test
formatif
yang
dilaksanakan
setelah
pembelajaran berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh adanya suatu keterkaitan antara keduanya, sehingga dapat diperoleh informasi tentang hasil belajar serta kegiatan pembelajaran yang sudah terjadi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu dilaksanakan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus III ini peneliti memperoleh informasi sebagai berikut: 1). Selama proses pembelajaran melaksanakan pembelajaran dengan mengacu pada RPP yang telah disusun. 2). Guru berhasil dalam meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa dalam belajar, hal ini nampak dari antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan metode demonstrasi. 3). Beberapa kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus – siklus sebelumnya dapat teratasi. 4). Terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa. 5). Walaupun ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai 100% peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan pada siklus selanjutnya karena ketuntasan belajar tersebut sudah mencapai
68
target yang telah ditentukan secara klasikal. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar akan diberikan pengayaan serta memberi solusi tersendiri karena mempunyai keterbatasan pada mata pelajaran PAI.
69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian mulai dari
pra siklus
sampai dengan sikilus ketiga. A. Pembelajaran Pra Siklus Dari pembelajaran pra siklus dipoeroleh informasi tentang hasil belajar sebagai berikut: Tabel 7 Data hasil Evaluasi Sebelum penerapan metode Demonstrasi Pre test dan Post tes ( KKM 70 ) Ketuntasan Klasikal 90% No
Nama Siswa
1
Septa Restu HP
2
Arnauly Nurvega S
3
M. Haidar
4
M. Rifqi
5
Aditya F
6
Affrialdy Asyura
7
Afrizal Bayu
8
Annisatun Khalifah
9
Ayus Permana
10
Damar Mujib
11
Deby Nurhaliza
12
Diaz Kinan Fauzie
13
Farel Dicki Agenta
14
Fuad Haidar
15
Guba Bangun
Hasil Pre tes
Pos tes
40
45
55
60
50
55
50
50
45
50
45
45
50
55
55
60
65
70
60
65
50
50
50
55
60
65
45
50
65
70
70
16
Hallisa Dwinda
17
Hammam F
18
Hanifa Faradjahimsa
19
Mariska Widyaningrum
20
Misbahuddina Nehru K
21
Putra Pratama
22
Serelia Dewi Fatima
23
Shabrina Lutfi S
24
Siti Nurwanah
25
Tri Widati
26
Ulqi Ulya
27
Rizali Zaka Wali
45
45
30
30
40
40
50
55
60
70
35
40
60
65
65
70
40
40
60
70
50
55
Jumlah
55 1375
60 1485
Rata - rata
50,92593
55
Tabel 8 Rekapitulasi hasil Nilai Tes Formatif / Pos Tes Pada pra Siklus No
Uraian
Hasil
1
Nilai rata – rata pos tes
55
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
5
3
Persentase ketuntasan belajar
18,52 %
Rekapitulasi hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa nilai rata – rata yang dicapai siswa adalah 55. Siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar sebanyak 5 siswa atau ± 18,52%. Dengan demikian kemampuan menghafal bacaan – bacaan sholat fardhu pada siswa masih sangat rendah.
71
Hal ini disebabkan karena siswa merasa bosan dengan metode monoton yaitu metode ceramah.
B. Prestasi belajar PAI materi Sholat Fardhu Dengan Metode Demonstrasi Pada bagian ini disampaikan hasil belajar tentang kemampuan menghafal bacaan – bacaan sholat siklus I sampai siklus III dalam ringkasan tabel berikut: Tabel 9 Prestasi belajar siswa siklus I sampai siklus III KKM 70 Ketuntasan Belajar Klasikal 90% No
Nama Siswa
1
Septa Restu HP
2
Arnauly Nurvega S
3
M. Haidar
4
M. Rifqi
5
Aditya F
6
Affrialdy Asyura
7
Afrizal Bayu
8
Annisatun Khalisah
9
Ayus Permana
10
Damar Mujib
11
Deby Nurhaliza
12
Diaz Kinan Fauzie
13
Farel Dicki Agenta
14
Fuad Haidar
15
Guba Bangun
16
Hallisa Dwinda
Hasil Siklus I
Siklus II
Siklus III
60
70
75
70
75
80
65
70
75
65
75
80
60
65
70
55
65
70
65
65
75
70
70
80
75
75
85
75
80
85
60
60
70
65
70
80
75
75
80
65
75
80
75
75
85
60
65
70
72
17
Hammam F
18
Hanifa Faradjahimsa
19
Mariska
55
55
65
60
65
75
70
75
80
75
75
85
50
60
65
75
75
80
75
80
85
60
65
70
75
80
80
60
70
75
Jumlah
70 1785
75 1900
80 2080
Rata - rata
66.11
70.37
77.01
Widyaningrum 20
Misbahuddina Nehru K
21
Putra Pratama
22
Serelia Dewi Fatima
23
Shabrina Lutfi S
24
Siti Nurwanah
25
Tri Widati
26
Ulqi Ulya
27
Rizali Zaka Wali
Tabel 10 Rekapitulasi hasil belajar siklus I sampai III No
Uraian
Hasil Siklus I
Siklus II
Siklus III
66.11
70.37
77.01
1
Nilai Rata - rata
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
12
18
25
3
Peningkatan jumlah siswa yang
7
6
9
44.45
66.67
92.60
25,93 %
22,22 %
25,48 %
belajar tuntas 4
Persentase ketuntasan belajar
5
Peningkatan
persentase
ketuntasan belajar
Berdasarkan tabel hasil belajar diatas maka dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menghafal bacaan – bacaan sholat fardhu dari
73
siklus I sampai siklus II selalu mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari hasil tes formatif yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Peningkatan ini disebabkan adanya peningkatan pembelajaran yang dilakkan antar guru dengn siswa. Sedangkan informasi mengenai kemampuan menghafal bacaan – b acaan sholat fardhu untuk tiap - tiap siswa secara ringkas disajikan pada tabel berikut : Tabel 11 Pengaruh metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Bacaan – Bacaan Sholat Fardhu Kemunculan Kemunculan Kemunculan Kemunculan peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan menghafal menghafal menghafal menghafal bacaan bacaan bacaan bacaan sholat sesuai sholat sesuai sholat sesuai sholat sesuai tata urutan tata urutan tata urutan tata urutan pelaksanaan. pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
No
Nama Siswa
1
Septa Restu HP
-
-
2
Arnauly
-
Nurvega S 3
M. Haidar
-
-
4
M. Rifqi
-
5
Aditya F
-
-
-
6
Affrialdy Asyura
-
-
-
7
Afrizal Bayu
-
-
-
8
Annisatun
-
Khalisah 9
Ayus Permana
74
10
Damar Mujib
-
11
Deby Nurhaliza
-
-
-
12
Diaz
Kinan
-
-
Dicki
-
Fauzie 13
Farel Agenta
14
Fuad Haidar
-
-
15
Guba Bangun
16
Hallisa Dwinda
-
-
-
17
Hammam F
-
-
-
18
Hanifa
-
-
-
-
Faradjahimsa 19
Mariska Widyaningrum
20
Misbahuddina Nehru K
21
Putra Pratama
-
-
-
22
Serelia
Dewi
-
23
Shabrina Lutfi S
24
Siti Nurwanah
-
-
-
25
Tri Widati
26
Ulqi Ulya
-
-
27
Rizali Zaka Wali
-
Fatima
Berdasar ringkasan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa secara umum pada siklus III kemampuan peserta didik dalam menghafal bacaan – bacan sholat fardhu mengalami peningkatan. Tetapi peningkatan ini tidak
75
sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, hal ini menyebabkan hasil tes formatif yang diperoleh juga berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan individu tiap - tiap siswa dalam belajar.
C. PEMBAHASAN Ketuntasan hasil belajar siswa dalam menghafal bacaan – bacan sholat fardhu dengan metode demonstrasi memilik dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar serta dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam perbendaharaan hafalan Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya penguasan terhadap materi yang disampaikan guru yaitu ketuntasan belajar meningkat mulai dari pra siklus , siklus I , siklus II, siklus III 1. Pra siklus Berdasarkan analisis data pada pra siklus ini ternyata hasil pembelajaran masih jauh dari apa yang menjadi tujuan pembelajaran, dimana guru belum bisa mengelola dan membuat suasana kelas dengan baik, sehingga siswa belum aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
Demikian
juga
perhatian
siswa
terhadap
materi
pembelajaran masih kurang baik secara kuantitas maupun kualitas. Ini disebabkan karena guru mengunakan metode yang relatif monoton. Pada pra siklus ini terlihat, siswa belum menguasai materi sholat fardhu. Jadi ketuntasn belajar pada pra siklus masih jauh dari apa yang diinginkan oleh guru.
76
Ketuntasan belajar pra siklus secara klasikal baru mencapai 18,52 % atau baru 5 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal yang diharapkan adalah 90% dari 27 siswa. 2. Siklus I Berdasarkan analisis data, pada siklus I masih banyak kekurangan, dimana guru belum mampu memotivasi siswa secara maksimal, sehingga perhatian dan keterlibatan ( keaktifan ) siswa dalam pembelajaran relatif masih kurang. Namun demikian sudah ada peningkatan perhatian serta keaktifan siswa dalam pembelajaran dibandingkan engan pembelajaran sebelumnya. Pada siklus ini terlihat, siswa belum bisa menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar siswa siklus I belum tuntas. Ketuntasan belajar siklus I adalah 44,45% atau baru mencapai 12 siswa dari 27 siswa sedangkan yang lain belum tuntas. 3. Siklus II Berdasar hasil analisis data, siklus II ini
sedikit mengalami
peningkatan dari siklus I. Peningkatan terjadi karena guru berusaha membangkitkan perhatian serta aktivitas dengan memanfaatkan media dalam melakukan demonstrasi sehingga menimbulkan motivasi dalam belajar yang berdampak pada meningkatnya daya serap penguasaan materi pelajaran. Ketuntasan belajar meningkat dari siklus I ke siklus II masing – masing 44,45 % dan 66,67 %, tapi ketuntasan belajar secara klasikal
77
belum tercapai, dari 27 siswa yang mengalami ketuntasan belajar 18 siswa atau 66,67% sedang yang lain belum tuntas. 4. Siklus III Berdasarkan analisis data, pada siklus III ini aktivitas pembelajaran sudah siswa mengalami peningkatan baik kuantitas maupun kualitasnya. Hampir semua siswa dapat mengikuti dan terlibat dalam pembelajaran, hal ini berdampak pada prestasi belajar siswa. Pada siklus III ini sudah banyak yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 70. Namun demikian ketuntasan belajar belum mencapai 100%. Dari data yang ada ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 92,60% atau 25 siswa dari 27 siswa yang ada. Hal ini telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditentukan. Dengan demikian masih ada 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan hasil ini peneliti merasa tidak perlu untuk melanjutkan ke siklus selanjutnya, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar akan diberikan remidial dengan adanya tugas – tugas individu. Berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan 2 siswa ini, yang satu secara individu memang mempunyai keterbatasan dalam kemampuan menghafal, sedangkan yang satunya karena ada kelemahan fisik berupa sistem pendengaran yang mengalami keterbatasan.
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dengan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Kegiatan
pembelajaran
sebelum
penerapan
metode
demonstrasi
menunjukkan prestasi belajar siswa masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata yang diperoleh siswa yaitu 55 dengan persentase 18,52 % 2. Pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi
dapat
meningkatkan pretasi belajar yang dibuktikan dengan adanya ketuntasan belajar tiap tiap siklus sebagai berikut: a. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar prestasi belajar 25,93% dibanding dengan pra siklus, dengan nilai rata – rata 66,11 b. Pada siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 22,22%, dengan nilai rata – rata 70,37 c. Pada siklus III terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 25,48, dengan nilai rata – rata 77,01.
B. Saran Dengan adanya kesimpulan penelitian ini maka maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
79
1. Kepada para guru ( pendidik ) hendaknya dapat mengembangkan kreativitas dalam menjalankan tugasnya. 2. Kepada pihak sekolah hendaknya dapat mendukung untuk pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada kegiatan siswa dengan menyediakan berbagai peralatan ( media yang diperlukan. 3. Kepada keluarga hendaknya ikut mengawasi dan mengamati keterbatasan individu putra putrinya sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan belajarnya. 4. Kepada pihak pemerintah hendaknya lebih menyediakan peluang kepada guru dengan memberikan wadah yang tepat dalam rangka meningkatkan kmampuannya dalam mengajar.
Lampiran 1 BACAAN – BACAAN SHOLAT a. Takbirotul Ihram
b. Doa iftitah
c. Surat Al Fatihah
d. Surat – surat pendek
e. Rukuk
f. Iktidal
g. Sujud
h. Duduk diantara dua sujud
i. Tahiyat Awal
j. Tahiyat akhir
k. Salam
Lampiran 2 SOAL – SOAL PRE TEST DAN POST TEST ( PRA SIKLUS ) 1. Ketika takbiratul Ihram kita membaca ….. 2. Yang termasuk bacaan wajib dalam sholat adalah…. 3. Setelah membaca Iftitah kita membaca ….. 4. Sholawat dibaca pada waktu sholat ketika ….. 5. Ketika salam pertama kepala kita menoleh ke arah…. 6. Sholat Magrib dilaksanakan dikerjakan sebanyak …. Rakaat 7. Ada berapa kali sujud dalam setiap rakaat.... 8. Bacaan sujud adalah..... 9. Bacaan iktidal yaitu..... 10. Sholat fardhu yang tidak ada tahiyat awal adalah sholat ....
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) I
Sekolah
: SD Muhammadiyah 1 Temanggung
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Kelas
: III
Pokok Bahasan
: Sholat fardhu
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 8. Menyebutkan tata cara melakukan sholat fardhu dan bacaanya. Kompetensi Dasar
: 8.1. Memahami tata cara sholat fardhu dan mampu menerapkan sesuai dengan bacaannya.
Indikator
: Melafalkan bacaan sholat fardhu dan tata cara pelaksanaan sholat fardhu.
I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyebutkan tata cara pelaksanaan sholat fardhu dan melafalkan bacaan sholat fardhu. II. Materi Pembelajaran Sholat fardhu III.Metode - Ceramah - Tanya jawab - Demonstrasi
IV. Langkah – langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) -
Salam pembuka, doa, absensi
-
Apersepsi
-
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
-
Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 40 menit ) -
Guru menyuruh siswa membuka buku pelajaran PAI tentang materi sholat fardhu.
-
Guru membacakan bacaan - bacaan sholat yang ada dalam buku, secara runtut.
-
Siswa menirukan bacaan bacaan sholat yang dibaca guru.
-
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang sudah hafal sebagian / seluruh bacaan sholat tersebut.
-
Beberapa siswa menghafal sebagian bacaan sholat.
-
Guru membacakan sekali lagi bacaan sholat.
-
Siswa menirukan sambil menghafal bacaan tersebut.
-
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghafal bacaan – bacaan sholat di depan kelas.
-
Guru menunjuk beberapa siswa untuk menghafal bacaan sholat di depan kelas.
3. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru menyimpulkan materipembelajaran - Guru memberikan tugas untuk menghafal tata urutan pelaksanaan sholat dan bacaannya. - Guru memberikan tes formatif. V. Alat / Bahan/ sumber Buku Pelajaran PAI kelas III SD Tuntunan Sholat Gambar VI. Penilaian Teknik
: Tertulis,lisan
Bentuk soal
: Pilihan ganda
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
Taufan Sugiyanto, S.Pd NBM : 1009737
Uswatun Chasanah NIM. 11408032
Lampiran 4
SOAL TES FORMATIF SIKLUS I Berilah tanda silang pada huruf a,b, atau c dibawah ini yang benar 1. Doa Iftitah dibaca pada rakaat .... a. Pertama
b. kedua
c. ketiga
2. Subhanaka Allahumma rabbana wa bihamdika Allahummag-firli 3 x dibaca ketika. a. duduk diantara dua sujud
b. rukuk
c. iktidal
3. Sholat magrib dikerjakan sebanyak ... rakaat. a. dua
b. empat
c. tiga
4. Ketika salam pertama kita menoleh ke arah.... a. kanan
b. kiri
c. belakang
5. Semua orang Islam yang menegakkan Sholat berarti .... a. menegakkan Agama Allah b. menghina agama Allah c. menolak agama Allah 6. Samiallahu liman hamidah dibaca ketika.... a. sujud
b. rukuk
c. Iktidal
7. Yang termasuk bacaan wajib dalam sholat adalah.... a. Al Fatihah
b. Bacaan sujud
c. Bacaan iktidal
8. Sholat fardhu yang jumlah rakaatnya 3 adalah sholat .... a. Magrib
b. Ashar
c. Isya
9. Ketika sholat kita menghadap ke arah..... a. barat
b. kiblat
c. timur
10. Gerakan sujud pertama dilakukan sebelum ... a. rukuk
b. duduk diantara dua sujud
c. Takbiratul ihram
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) II
Sekolah
: SD Muhammadiyah 1 Temanggung
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Kelas
: III
Pokok Bahasan
: Sholat fardhu
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 8. Menyebutkan tata cara melakukan sholat fardhu dan bacaanya. Kompetensi Dasar
: 8.1. Memahami tata cara sholat fardhu dan mampu menerapkan sesuai dengan bacaannya.
Indikator
: Melafalkan bacaan sholat fardhu dan tata cara pelaksanaan sholat fardhu.
I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyebutkan tata cara pelaksanaan sholat fardhu dan melafalkan bacaan sholat fardhu. II. Materi Pembelajaran Sholat fardhu III.Metode - Ceramah - Tanya jawab
- Demonstrasi I. Langkah – langkah Pembelajaran 2. Kegiatan Awal ( 10 menit ) -
Salam pembuka, doa, absensi
-
Apersepsi
-
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
-
Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat pembelajaran
3. Kegiatan Inti ( 40 menit ) -
Guru mempersiapkan media yang memuat materi sholat fardhu
-
Guru menyajikan materi pembelajaran ( sholat fardhu ) melalui media VCD.
-
Siswa memperhatikan pembacaan dan pendemonstrasian sholat fadhu melalui media VCD.
-
Guru memberikan tugas kepada siswa untu menghafal bacaan – bacaan sholat.
-
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghafal bacaan sholat dengan sedikit peragaan di depan kelas.
-
Guru memutar sekali lagi VCD yang memuat materi pembelajaran.
-
Guru menunjuk beberapa siswa untuk menghafal bacaan sholat di depan kelas.
4. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru bersama – sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
- Guru memberikan tugas untuk menghafal tata urutan pelaksanaan sholat dan bacaannya. - Guru memberikan tes formatif. VII. Alat / Bahan/ sumber Buku Pelajaran PAI kelas III SD Tuntunan Sholat VCD tentang tuntunan sholat VIII. Penilaian Teknik
: Tertulis,lisan
Bentuk soal
: Pilihan ganda, essay
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
Taufan Sugiyanto, S.Pd NBM : 1009737
Uswatun Chasanah NIM. 11408032
Lampiran 6
SOAL – SOAL TES FORMATIF SIKLUS II A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, atau c dibawah ini yang benar! 1. Setelah takbirotul Ihram kita membaca a. Al Fatihah
b. Iftitah
c. Iktidal
2. Pada Sholat dhuhur, rukuk yang dilakukan sebanyak..... a. 2 kali
b. 3 kali
c. 4 kali
3. Setelah rukuk, dilanjutkan gerakan .... a. Sujud
b. Iktidal
c. Duduk diantara dua sujud
4. Sholat diakhiri dengan .... a. Niat
b. Basmalah
c. salam
5. Sholat yang tidak ada tahiyat awalnya adalah sholat .... a. Subuh
b. Magrib
c. Isya
6. Pada saat sholat magrib sujud dilakukan sebanyak.... a. 3 kali.
b. 4 kali
c. 6 kali
7. Rukun sholat terdiri dari .... a.Gerakan
b. Gerakan dan bacaan
c. Bacaan
8. Pada saat salam kedua kepala menoleh ke .... a. kanan.
b.belakang
c. kiri
9. Salah satu manfaat sholat tepat waktu adalah .... a. Mendapatkan uang.
b. hidup santai
c. Dapat menghargai waktu
10. Melakukan sholat harus dengan ... a. khusyuk.
b. sesuka hati
c. Apa adanya
B. Isilah titik – titik dibawah ini 1. Bacaan rukuk adalah .... 2. Ketika sujud membaca.... 3. Sholat diawali dengan .... dan diakhiri dengan .... 4. Sholawat nabi dibaca dibaca ketika ... 5. Bacaan ketika duduk diantara dua sujud adalah....
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) III
Sekolah
: SD Muhammadiyah 1 Temanggung
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Kelas
: III
Pokok Bahasan
: Praktek sholat
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 8. Menyebutkan tata cara melakukan sholat fardhu dan bacaanya. Kompetensi Dasar
: 8.1. Memahami tata cara sholat fardhu dan mampu menerapkan sesuai dengan bacaannya.
Indikator
: Melafalkan bacaan sholat fardhu dan tata cara pelaksanaan sholat fardhu.
I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyebutkan tata cara pelaksanaan sholat fardu dan melafalkan bacaan sholat fardhu. I. Materi Pembelajaran Sholat fardhu II. Metode a. Ceramah b. Tanya jawab c. Demonstrasi
III.Langkah – langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) ’ a. Salam pembuka, doa, absensi b. Apersepsi c. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran d. Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat pembelajaran 2. Kegiatan Inti ( 40 menit ) a. Guru menglompokkan siswa menjadi 6 kelompok b. Menyajikan pembelajaran dengan mendemonstrasikan materi bacaan – bacaan sholat dengan memanfaatkan perangkat media VCD. c. Siswa ditugaskan untuk menghafal bacaan sholat serta tata cara pelaksanaan sholat secara kelompok. d. Guru memberikan tugas kelompok untuk menuliskan tata cara sholat. e. Masing – masing individu dalam kelompok dapat bergantian untuk menghafalkan dan menyimak kemudian membetulkan apabila ada yang masih salah. f. Siswa dan guru sekali lagi memperhatikan materi hafalan dengan perangkat VCD tentang sholat fardhu . 3. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) a. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran b. Guru memberikan tugas untuk melaksanakan gerakan – gerakan sholat. c. Guru memberikan tes formatif.
IV. Alat / Bahan/ sumber a. Buku Pelajaran PAI kelas III SD b. Tuntunan Sholat c. VCD tentang tuntunan sholat V. Penilaian Teknik
: Tertulis,lisan
Bentuk soal
: Essay
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
Taufan Sugiyanto, S.Pd NBM : 1009737
Uswatun Chasanah NIM. 11408032
Lampiran 8
SOAL – SOAL TES FORMATIF SIKLUS III 1. Ketika takbiratul ihram membaca.... 2. Doa iftitah di baca sesudah 3. Setelah doa iftitah membaca.... 4. Bacaan rukuk adalah 5. Iktidal dilakukan setelah .... 6. Doa sujud adalah 7. Setelah sujud pertama dilanjutkan dengan .... 8. Sholawat nabi dibaca ketika .... 9. Pada waktu mengakhiri sholat kita membaca .... 10. Yang merupakan tiang agama ialah....
Lampiran 9 FOTO PROSES BELAJAR MENGAJAR SIKLUS I
Lampiran 10 FOTO PROSES BELAJAR MENGAJAR SIKLUS II
Lampiran 11 FOTO PROSES BELAJAR MENGAJAR SIKLUS III
Lampiran 12 SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Taufan Sugiyanto, S.Pd
NBM
: 1009737
Jabatan
: Kepala SD Muhammadiyah 1 Temanggung
Dengan ini menyatakan bahwa : Nama
: Uswatun Chasanah
NIM
: 11408032
Alamat
: Mendirat, Pare, Kranggan, Temanggung
Dengan ini menerangkan bahwa nama tersebut di atas telah mengadakan penelitian di SD Muhammadiyah 1 Temanggung mulai tanggal 3 Mei s/d 24 Mei 2010 dalam rangka menyusun skripsi berjudul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI SHOLAT FARDHU DENGAN METODE DEMONSTRASI KELAS III SD MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG KECAMATAN TEMANGGUNG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Temanggung, 30 April 2010 Kepala Sekolah
TAUFAN SUGIYANTO, S.Pd NBM. 1009737
Lampiran 13 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama
: USWATUN CHASANAH
2. NIM
: 11408032
3. Tempat/tgl lahir
: Temanggung, 28 Juli 1988
4. Jenis kelamin
: Perempuan
5. Agama
: Islam
6. Pekerjaan
: Guru Wiyata Bakti
7. Alamat rumah
: Mendirat Rt 04 Rw 02, Pare, Kranggan, Temanggung
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Pare, Kranggan
: Lulus Tahun 1999
2. SMP Negeri 1 Kranggan, Temanggung
: Lulus Tahun 2002
3. MAN 1 Payaman, Magelang
: Lulus Tahun 2005
4. DII STAIN Salatiga
: Lulus Tahun 2007
5. Masuk Program S1 STAIN Salatiga
: Tahun 2009
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang bersangkutan
USWATUN CHASANAH
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Aditya Media Ahmad Tafsir. 2007. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif islam. Bandung. Remaja Rosdakarya. Arifin. 1991. Kapita Selecta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta : Bina Aksara Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Armai, Arif, Ma. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pers. Al Ghozali. 1996. Dalam Wahyu Ruwiyanto. Ilmu Pendidikan Islam.Bandung : Remaja Rosdakarya. Asy Shidieqy, Hasbi. 1989. Pedoman Salat. cet 17. Jakarta : PT Bulan Bintang. Bakar, Abu, S.M. 2006. Risalah Tuntunan Salat Lengkap. Surakarta : Al Hikmah. Kilpatrick, William Heard. 1975. Pilosophy Of Education, New York : The Mc Millan Company. Mu’alimin, Amira. 2007.Ibadah dan Akhlak Dalam Islam . Yogyakarta : UII Pers Indonesia. Musbihin, Imam. 2007. Rahasia Salat Khusyuk Yogyakarta : Mitra Pustaka Oemar Hamalik, 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Slameto, 1991. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sutrisno Hadi 1981. Metodologi Research.Yayasan penerbit Fak. UGM yogyakarta. Syafi’i. 1993. Modul : Pendidikan Pengalaman Ibadah. Departemen Agama RI : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Syaiful Bahri Jamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Udin, S.W, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas terbuka. Zuhairini, et. Al. 1993 Metodologi Pendidikan Agama Surabaya : Usaha Nasional.