UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AL QUR’AN-HADIS PADA MATERI POKOK KANDUNGAN SURAT AN-NASHR MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH PADA SISWA KELAS IV MI SIDOREJO TEGALREJO MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalamPendidikan Agama Islam
Oleh: MUNASIKAH NIM : 093111382
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO 2011
ABSTRAK Judul
: Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist pada Materi Pokok Kandungan Surat An Nashr Melalui Strategi Information Search pada Kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
Penulis : Munasikah NIM
: 093111382 Skripsi ini membahas tentang peningkatan pemahaman mata pelajaran Al-
Qur’an Hadist pada materi pokok kandungan surat An Nashr melalui strategi information search. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kurangnya antusias anak didik terhadap mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis. Maka studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana penerapan strategi Information Search dalam upaya meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis? (2) Apakah penerapan strategi Information Search dapat meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI Sidorejo Tegalrejo Magelang dan sekolahan tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan informasi tentang upaya peningkatan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis pada materi pokok kandungan surat An Nashr melalui strategi information search. Data diperoleh melalui : observasi, wawancara, test, dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan : PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Kajian ini menunjukkan bahwa dengan melalui strategi information search dapat menunjukkan : (1) Keaktifan peserta didik kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang pada proses pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siklus I dengan rata-rata 22 %, sedangkan pada siklus II keaktifan siswa pada proses pembelajaran meningkat menjadi 60 %. Dari hasil observasi kesiapan dalam mengikuti pembelajaran, kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran meningkat dari 32,8 pada siklus I menjadi 46,8 pada siklus II. (2) Hasil belajar peserta didik kelas IV MI Sidorejo Magelang pada proses
pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siklus I nilai rata-rata sebesar 6,83 dengan nilai tertinggi 8 dan nilai terendah 4 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 70 %, sedangkan pada siklus II nilai ratarata menjadi 7,83 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 6 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 93 % yang sudah melebihi tingkat ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75 %. Jadi melalui strategi information search dapat meningkatkan upaya pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis pada materi pokok kandungan surat An-Nashr kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
MOTTO
<ُ >َ @?A َ ن َو َ DْFGُ Hْ اJَ @?Kَ Lَ ْMNَ ْJ ُآFُ ْPQ َ Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. (HR. Al-Bukhari)1
1
Muhammad Isma'l Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari/Kitab Fadha`il Al-Qur`an/Bab Khairukum Man Ta’allama Al-Qur`an wa ‘Allamah/hadits nomor 5027, 1990
PERSEMBAHAN Karya yang sederhana ini kupersembahkan : 1.
Teruntuk Bapak Ibu tercinta (Yang selalu memberikan yang terbaik demi tercapainya cita-cita).
2.
Teruntuk Suami dan Anakku (Sarju Haryanto, Ahmad Mauhiburrohman dan Ahmad Roehan Naim) (Yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayang)
3.
Teruntuk orang-orang yang dekat di hati dan teman-teman seperkuangan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan karunia nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Demikian juga shalawat juga salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat dan pewaris risalahnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST PADA MATERI POKOK KANDUNGAN SURAT AN-NASHR MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH PADA SISWA KELAS IV MI SIDOREJO TEGALREJO MAGELANG” ini tidak akan berhasil sebagaimana diharapkan tanpa adanya restu, dorongan serta pengertian orang tua, suami, anak-anak, dan temanteman tercinta. Semoga dengan selesainya penyusunan skripsi ini hasilnya dapat mengobati segala jerih payah serta keprihatinan mereka. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari banyak pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang dapat penulis sebutkan hanyalah sebagian dari mereka tanpa mengurangi rasa terimakasih yang mendalam kepada mereka diantaranya adalah : 1.
Yang terhormat Bapak. Dr. Suja’i,M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, yang telah memberikan fasilitas dalam penyusunan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini.
2.
Yang terhormat Bapak Dr. H. Ruswan, M.A, selaku dosen pembimbing, yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.
3.
Kepada Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan perpustakaan yang penulis perlukan dalam penulisan skripsi ini.
4.
Seluruh keluarga terutama orang tua, suami dan anak-anak tercinta, yang telah memberikan dorongan moril, material dan do’anya dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Kepada mereka semua, penulis tidak dapat berbuat banyak untuk membalas
jasa baiknya dan do’a, namun semoga Allah SWT membalas amal kebaikan mereka semua dengan balasan berlipat ganda. Akhirnya, semoga skripsi di hadapan pembaca ini akan bermanfaat adanya, Amin ya Robbal ‘Alamin.
Semarang, 25 Mei 2011
Munasikah
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................... PENGESAHAN .................................................................................................... NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... ABSTRAK ............................................................................................................ MOTTO ................................................................................................................ TRANSLITERASI ARAB LATIN ....................................................................... PERSEMBAHAN ................................................................................................. KATA PENGANTAR .......................................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................... BAB I
BAB II
i ii iii iv v vii viii ix x xii
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. B. Batasan Penelitian ....................................................................... C. Rumusan Masalah ....................................................................... D. Tujuan Penelitian ........................................................................ E. Manfaat Penelitian ......................................................................
1 4 4 5 5
: LANDASAN TEORI A. Al Qur’an dan Hadis ................................................................... 1. Pengertian Al Qur’an dan Hadis .......................................... 2. Tujuan Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis ......................... 3. Metode Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis ........................ B. Kandungan Surat An-Nashr ........................................................ 1. Teks Ayat dan Terjemahannya ............................................ 2. Tafsir Surat An-Nashr Ayat 1-3 ........................................... 3. Pengertian Secara Umum ..................................................... 4. Munasabah dengan Surah sebelumnya ................................ 5. Asbabun Nuzul Surat An-Nashr Ayat 1-3 ........................... C. Strategi Information Search (IS) ................................................. D. Penelitian Sebelumnya ................................................................ E. Hipotesis......................................................................................
7 7 11 11 14 14 14 17 19 20 20 23 24
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................ B. Setting Atau Lokasi Penelitian .................................................... C. Subyek Penelitian ........................................................................ D. Data dan Cara Pengumpulan Data .............................................. 1. Metode Observasi ................................................................ 2. Metode Wawancara.............................................................. 3. Metode Tes ........................................................................... 4. Metode Dokumentasi ........................................................... E. Prosedur Penelitian...................................................................... F. Metode Analisis Data .................................................................. 1. Data Keaktifan Peserta Didik ............................................... 2. Kesiapan Siswa .................................................................... 3. Jawaban lembar diskusi siswa (LDS) .................................. 4. Pretes .................................................................................... 5. Hasil Belajar ......................................................................... G. Indikator Keberhasilan ................................................................
25 25 26 26 26 26 27 27 27 31 31 32 32 33 33 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................... 1. Siklus I ................................................................................. a. Perencanaan Siklus I ..................................................... b. Pelaksanaan Tindakan ................................................... c. Observasi....................................................................... d. Refleksi ......................................................................... 2. Siklus II ................................................................................ a. Perencanaan Siklus II .................................................... b. Pelaksanaan ................................................................... c. Observasi....................................................................... d. Refleksi ......................................................................... B. Pembahasan .................................................................................
35 35 35 35 36 39 40 40 41 42 45 46
BAB V
: PENUTUP A. Simpulan ..................................................................................... B. Saran ............................................................................................ C. Penutup........................................................................................ Daftar Pustaka Lampiran Riwayat Hidup
49 49 50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan saat ini mengacu pada kurikulum tahun 2006yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau sering disebut dengan KTSP.Kurikulum
tersebut
menuntut
siswa
agar
dapat
mencapai
kompetensi(kemampuan) yang ditetapkan, guna mencapai kompetensi dimaksud maka siswadidorong untuk aktif sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Salah satu indikasi keberhasilan anak didik dalam menerima bahan pelajaran yang diberikan guru ialah ketika anak didik mampu menjelaskan ulang apa yang telah dipelajari bersama antara guru dan siswa. Untuk menunjang keberhasilan aktivitas belajar mengajar itu, maka diperlukan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.Satu hal yang memberikan andil besar dalam keberhasilan belajar adalah ketersediaan informasi mengenai tema atau topik yang menjadi bahan pembelajaran, baik itu berupa buku-buku maupun artikel yang tersebut di media cetak maupun elektronik.1 Hasil belajar siswa dalam wujud kompetensi yang ada sekarang ternyatakurang maksimal.Kekurangan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunyaadalah strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung monoton(konvensional), siswa kurang didorong untuk aktif dalam kegiatan belajarnya,sehingga
siswa
kurang
maksimal
dalam
memahami
materi
pembelajaran yangdisampaikan oleh guru. Guru dalam menyampaikan materi lebih sering hanyamenggunakan strategi ceramah saja, padahal metode ini kurang menghidupkansuasana belajar serta membuat siswa jenuh dan bosan. Berdasarkan
kenyataan
tersebut,
maka
guru
perlu
melakukan
ataumenggunakan strategi lain untuk lebih memaksimalkan hasil belajar siswa,
1
Ali Mudhofir, Menggagas Pendidikan yang Membebaskan: Kajian Atas Pemikiran Paulo Feire, dalam Samanhudi Muhammad (e.d.), Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pijar Press, 2009), hlm. 29-30.
yangberupa penguasaan materi pembelajaran, sehingga standar kompetensi yangditerapkan dapat tercapai. Strategi pembelajaran dengan proses yang lebih mengaktifkan para siswacukup beraneka ragam, misalnya role playing, jigsaw, diskusi dan sebagainya.Pemilihan dan penetapan strategi tersebut akan terkait dengan situasi dan kondisiserta kompetensi yang akan dicapai. Pada penelitian ini, strategi yang digunakanadalah Information Search dan tujuan yang ingin dicapai adalah agar kemampuansiswa dalam memahami materi pokok kandungan surat An-Nashr dapat meningkat.Berhasil atau tidaknya tujuan tersebut sangat ditentukan oleh guru karena gurumempunyai peran penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Di era modern seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat, kebutuhan anak didik akan informasi dan bahan ajar semakin termudahkan. Seorang siswa dengan mudah bisa mendapatkan bahan pembelajaran dengan mengunjungi perpustakaan dan membaca referensi yang tersedia di sana atau mencarinya dalam halaman-halaman situs internet. Metode membiarkan peserta didik mencari informasi (ilmu pengetahuan) dari berbagai sumber inilah yang kemudian popular dengan istilah Information Search Strategy(strategi mencari informasi).2 Memberikan kesempatan bagi anak didik untuk menggali ilmu pengetahuan dari ragam referensi bacaan yang siswa temui sangat penting guna membentuk karakter “researcher” (peneliti) dalam diri anak didik. Metode ini diharapkan menjadikan siswa tidak semata-mata menjadi konsumen dari apa yang disampaikan oleh guru (sebagai penyampai informasi), namun anak didik juga mampu memberikan tambahan, bahkan juga sanggahan terhadap apa yang disampaikan guru. Dalam pandangan banyak ahli pendidikan, metode Information Searchini efektif untuk mencetak anak didik yang kritis dan tanggap terhadap persoalan, terlebih ketika wacana mengenai pendidikan berbasis kompetensi siswa santer diperbincangkan dewasa ini.3 2 3
http://edukasiana.com, (Diakses tanggal 7 Desember 2010). http://edukasiana.com, (Diakses tanggal 7 Desember 2010)
Independensi siswa dalam mempelajari setiap topik pelajaran mutlak harus dijaga agar siswa mampu mengeksplorasi dirinya dalam menggali ilmu pengetahuan. Nalar taqlid (menerima sepenuhnya apa yang diberikan guru) yang mengemuka selama ini ternyata tidak cukup efektif untuk mencetak peserta didik yang mandiri. Pola pengajaran satu arah, di mana guru aktif memberikan materi sementara murid hanyak sibuk mendengarkan dan mencatat diklaim sebagai metode yang usang dan tidak mampu menjawab tantangan global.Kenyataan inilah melahirkan adanya pergeseran paradigm (shifting paradigm) dalam dunia pendidikan. Hubungan hierarki guru murid yang menempatkan guru sebagai “yang tahu segala-galanya” dan murid sebagai “yang menerima segala-galanya dari guru” nampaknya harus dikoreksi ulang. Di era yang sedemikian modern, ini, posisi guru-murid layaknya berada pada satu garis sejajar dan menjadi mitra dalam aktivitas belajar mengajar.4 Ismail SM5 dalam bukunya Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan menyebutkan setidaknya ada sepuluh langkah penerapan metode Information Search. Pertama, guru harus memastikan ada referensi terkait dengan topik pembelajaran.Kedua, guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.Ketiga, guru menugaskan siswa untuk menelusuri referensi terkait dengan mata pelajaran, baik di perpustakaan maupun media on line (internet).Keempat, guru menyusun pertanyaan guna menguji hasil “pencarian” para peserta didik.Kelima, guru harus memudahkan tugas siswa, salah satunya dengan menunjukkan buku-buku dan alamat situs yang memuat.Keenam, setelah mendapatkan bahan yang dimaksud dan kembali ke kelas, guru membagikan referensi kepada peserta didik, sekaligus membagikan pertanyaan yang disusun sebelumnya.Ketujuh, peserta didik diwajibkan menjawab daftar pertanyaan dengan rentang waktu yang ditentukan (maksimal 10 menit).Kedelapan, hasilnya didiskusikan di dalam kelas.Kesembilan, guru masih memiliki kewajiban untuk
4
Eko Prasetyo, Guru: Mendidik itu Melawan, (Yogyakarta: Resist Book, 2005), hlm.12-14. Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Semarang: Rasail, 2009), Cet. IV, hlm. 78. 5
menjelaskannya di dalam kelas.Kesepuluh, guru menyusun kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut atas topik bahasan. Tidak bisa dipungkiri bahwa guru memang memegang peran sentral dalam aktivitas belajar mengajar.Namun demikian, guru seyogyanya tidak lantas mengabaikan peran dari media-media lain, semisal buku, alat peraga, media audio-visual dan lain sebagainya.Dalam konteks pembelajaran dengan metode Information
Searchoptimalisasi
perpustakaan
sangat
diperlukan.Metode
Information Search memungkinkan anak didik untuk menelusuri sendiri bahan pelajaran dengan berkunjung ke perpustakaan dan membaca koleksi-koleksi buku yang terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untukmengadakan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis pada Materi Pokok Kandungan Surat An-Nashr Melalui Strategi Information Search pada Siswa Kelas IV MI SidorejoTegalrejo Magelang”.
B. Penegasan Istilah Penegasan istilah untuk menghindari kesalahpahaman pengertian serta memberi gambaran mengenai ruang lingkup dalam penelitian. 1. Upaya Sebagaimana
tercantum
dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,upaya: usaha; akal; ikhtiar adalah untuk mencapai suatu maksud,memecahkan
persoalan,
mencari
jalan
keluar.6Upaya
yang
dimaksud dalam skripsi ini adalah usaha-usahadengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatumaksud. 2. Meningkatkan Pemahaman Meningkatkan berarti menaikkan7, sedangkan menurut W. S. Winkel, yang dimaksud dengan pemahaman adalah mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.Adanya 6
W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm.
7
W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm.
1109. 1109
kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti rumus matematika ke dalam bentuk katakata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu.8 3. Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis Mata Pelajaran Al Qur'an dan Hadis adalah mata pelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah Ibtidaiyah yang diberikan kepada peserta didik untuk memahami Al Qur'an dan Hadis sebagai sumber-sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi kandungannya sebagai petunjuk dan landasan kehidupan sehari-hari.9 4. Materi PokokKandungan Surat An Nasr Materi adalah benda; bahan; segala sesuatu yang tampak, sesuatu yang menjadi bahan10, pokok berarti asas; dasar; inti sari11, sedangkan kandungan adalah barang yang terkandung (termuat, tercantum di dalamnya).12 Materi pokok kandungan Surat An Nashr dalam skripsi ini adalah bahan dari ini yang termuat dan tercantum di dalam surat An Nashr. 5. Penerapan Strategi Information Search Penerapan berarti proses, cara, perbuatan menerapkan; pemanfaatan; perihal mempraktikkan13, sedangkan Strategi Information Search (IS) adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi yang akurat.14 8
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Gramedia, 1996), cet. ke-4, hlm. 246 Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004), hlm. 4. 10 W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm. 591. 11 W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm. 627. 12 W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm. 521. 13 W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), hlm. 756. 14 http://informasismpn9cimahi.files.wordpress.com/2010/11/pembelajaran-aktif-learning.pdf, (Diakses Tanggal 22 Januari 2011) 9
Penerapan strategi Information Search dalam penelitian ini adalah mempraktikkan cara pembelajaran dengan meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh pendidik maupun peserta didik dengan mencari informasi jawabannya melalui berbagai sumber yang akurat, seperti buku paket, LKS, dan majalah.
C. Batasan Penelitian Demi menjaga fokus penelitian, peneliti dalam hal ini membatasi obyek penelitian hanya pada mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis, khususnya pada materi pembelajaran “kandungan surat An-Nashr”.Dalam konteks strategi Information Search, selama ini dikenal dua sumber penelusuran referensi, yakni perpustakaan dan media on line (internet). Dalam penelitian ini, peneliti hanya akanfokus pada salah satu media saja, yakni perpustakaan. Hal ini penulis lakukan dengan pertimbangan bahwa media internet masih belum familiar bagi siswa-siswa yang menjadi obyek penelitian ini.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan strategi Information Searchdalam upaya meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang? 2. Apakah
penerapan
strategi
Information
Searchdapat
meningkatkan
pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan strategi Information Searchdalam upaya meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok
kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. 2. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi Information Searchdapat meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
F. Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang berarti seperti di bawah ini: 1. Bagi Siswa a.
Siswa menjadi aktif dalam mencari informasi sendiri tanpa dibantu oleh guru.
b.
Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat dalam pembelajaran.
c.
Siswa saling bekerjasama antara kelompok.
2. Bagi Guru a.
Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran yang bervariasi dan dapat memperbaiki sistem pembelajaran, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada siswa.
b.
Menambah wawasan guru dalam menggunakan strategi dan metode yang cocok pada pembelajaran Al-Qur’an-Hadis.
3. Bagi Sekolah Memberikan sumbangan untuk sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan potensi belajar siswa
BAB II LANDASAN TEORI A. Alquran dan Hadis 1. Pengertian Al Qur’an dan Hadis a.
Pengertian Al Qur’an Menurut bahasa kata Al Qur’an merupakan mashdar yang maknanya sinonim dengan kata qira’ah (bacaan).Aq qur’andengan arti qira’ah ini, sebagaimana dipakai dalam ayat 17, 18 surat Al Qiyamah:
¨βÎ)$uΖøŠn=tã…çµyè÷Ηsd…çµtΡ#uöè%uρ∩⊇∠∪#sŒÎ*sùçµ≈tΡù&ts%ôìÎ7¨?$$sù…çµtΡ#uöè%∩⊇∇∪ “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya,maka ikutilah bacaannya itu.”1 Paling tidak ada lima pendapat para ulama yang menerangkan pengertian Al Qur’an menurut bahasa ini, yakni: 1) Al-Lihyani (wafat 355 H) dan kebanyakan ulama mengatakan bahwa kata Al Qur’an itu adalah lafal mashdar yang semakna dengan lafal qiraa’atan, ikut wazan fu’lana yang diambil dari lafal: Qira’a-yaqra’u-qiraa’atan dan seperti lafal: Syakara-syukraana dan Ghafara-Ghufraana dengan arti kumpul atau menjadi satu. Sebab, huruf-huruf dan lafal-lafal ada kalimat Al Qur’an yang terkumpul menjadi satu dalam mushhaf. Dengan demikian, kata Qur’an berupa Mahmuz yang hamzahnya asli dan “nun”nya zaidah (tambahan). Contohnya seperti dalam ayat 17-18 surat Al Qiyamah. 2) Az-Zujaj (wafat 311 H) mengatakan bahwa lafal Al Qur’an itu berupa isim sifat, ikut wazan fu’lan, yang diambil dari kata: AlQar’u yang berarti kumpul pula. Sebab, semua ayat, surat, hukum-hukum, dan kisah-kisah Al Qur’an itu berkumpul menjadi
1
Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet. Kedua, hlm. 4.
satu. Al Qur’an mengumpulkan intisari semua kitab-kitab suci dan seluruh ilmu pengetahuan.2 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam ayat 89 surat AnNahl dan ayat 38 surat Al An’am:
tΠöθtƒuρß]yèö7tΡ’ÎûÈe≅ä.7π¨Βé´‰‹Îγx©ΟÎγøŠn=tæôÏiΒöΝÍκŦàΡr&($uΖø⁄Å_uρšÎ/#´‰‹Íκy−4’n?tãÏI ωàσ‾≈yδ4$uΖø9¨“tΡuρšø‹n=tã|=≈tGÅ3ø9$#$YΖ≈u‹ö;Ï?Èe≅ä3Ïj9&óx«“Y‰èδuρZπyϑômu‘uρ3“uô³ç0uρt ÏϑÎ=ó¡ßϑù=Ï9∩∇∪ “Dan ingatlah akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia.Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”3
$tΒuρÏΒ7π−/!#yŠ’ÎûÇÚö‘F{$#Ÿωuρ9È∝‾≈sÛçÏÜtƒÏµø‹ym$oΨpg¿2HωÎ)íΝtΒé&Νä3ä9$sVøΒr&4$¨Β$uΖôÛ§sù’ÎûÉ =≈tGÅ3ø9$#ÏΒ&óx«Ο 4¢ èO4’n<Î)öΝÍκÍh5u‘šχρç|³øtä†∩⊂∇∪ “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burungburung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam AlKitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.”4 3) Abu Musa Al-Asy’ari (wafat (324 H) mengatakan bahwa lafal Qur’an itu adalah isim musytaq ikut wazan fu’lan, yang diambil dari kata al-qarnu seperti dari kalimat: Qarantu Asy-Sya’ia bis Sya’i, yang berarti “Saya mengumpulkan sesuatu dengan sesuatu yang lain.” Kitab Al Qur’an dinamakan demikian, karena ayat-ayat, surat-surat dan huruf-hurufnya berkumpul menjadi satu dalam mushaf Al Qur’an itu. Jadi, menurut pendapat ini, lafal Qur’an itu
2
Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet. Kedua, hlm. 4-6. 3 Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 415. 4 Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 192.
bukan isim mahmuz, sehingga “nun”nya asli, dengan hamzahnya zaidah. 4) Al-Farra’ (wafat 207 H) mengatakan bahwa kata Al Qur’an itu berupa isian musytaq ikut wazan fu’lan, diambil dari lafal Al Qura’in, bentuk jamak dari qarinah yang berarti bukti. Kitab Qur’an dinamakan demikian, karena sebagiannya membuktikan kebenaran sebagian yang lain. Jadi, menurut pendapat ini, lafal Qur’an juga bukan isim mahmuz, sehingga hamzahnya zaidah dan “nun”nya yang asli. 5) Imam Asy-Syafi’i (wafat 204 H) berpendirian bahwa lafal Qur’an itu bukan isim musytaq yang diambil dari kata yang lain, melainkan isim murtajal, yaitu isim yang sejak mula diciptakannya sudah berupa isim alam (nama), yakni nama dari kitab Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan selalu disertai dengan alif lam atau “al”. jadi, bukan isim mahmuz, dan bukan isim musytaq, serta tidak pernah lepas dari “al” (alif dan lam).5 Dari kelima pendapat tersebut, pendapat pertama yang lebih tepat. Sebab, pendapat pertama tersebut relevan dengan kaidah-kaidah bahasa Arab dan ilmu sharaf, sedangkan empat pendapat yang lain terlepas dari kaidah-kaidah nahwu dan syaraf serta tidak relevan dengan ungkapan bahasa Arab. Kata Al Qur’an itu dipindahkan dari makna masdar ini dan dijadikan sebagai nama dari Kalam Allah yang mu’jiz, yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Jadi, kata Al Qur’an adalah dari bentuk mengucapkan masdar, tetapi yang dikehendaki dari kata maf’ul (yang dibaca). Menurut istilah, Al Qur’an itu mempunyai arti sebagai berikut: Pertama, para ahli Ilmu Kalam (teologi Islam) berpendapat, Al Qur’an adalah kalimat-kalimat yang maha bijaksana yang azali yang 5
Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet. Kedua, hlm. 6.
tersusun dari huruf-huruf lafdhiyah, dzihniyah dan ruhiyah atau Al Qur’an itu adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mulai dari awal surat Al Fatihah sampai dengan surat An-Nas, yang mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang terlepas dari sifat-sifat kebendaan dan azali. Kedua, para Ulama Ushuliyyin, fuqaha dan Ulama Ahli Bahasa, berpendapat bahwa Al Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mulai awal dari Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas. Di antara mereka ada yang memberikan definisi Al Qur’an dengan singkat dan padat, yang hanya dengan menyebutkan satu atau dua identitasnya saja, seperti: “Al Qur’an adalah Kalam yang dirutunkan kepada Nabi” Dan “Al Qur’an adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi dari awal Surat Al Fatihah sampai surat An Nas.” Dr. A. Yusuf Al-Qasim memberikan definisi Al Qur’an secara panjang lebar dengan menyebutkan identitasnya: “Al Qur’an ialah Kalam mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tertulis dalam mushhaf yang diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya adalah ibadah” Demikian
secara
panjang
lebar
dijelaskan
definisi
Al
Qur’an.Pendefinisian Al Qur’an tersebut mencakup unsur-unsur yang i’jaz, diturunkan kepada Nabi, tertulis di dalam mushhaf-mushhaf, diriwayatkan dengan mutawatir dan membacanya adalah ibadah. Inilah keistimewaan-keistimewaan agung yang membedakan Al Qur’an dengan kitab-kitab samawiyah yang lain.6 b.
Pengertian Hadis Term hadis berasal dari bahasa Arab, al-hadits, bentuk jamaknya
adalah
al-ahadits,
al-hidsan,
dan
al-hudsan.Secara
terminologis hadis dapat berarti al-jadid (sesuatu yang baru), yang
6
Nazir, Ridlwan dan Muhammad Zakki, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), Cet. Kedua, hlm. 8-10.
merupakan lawan dari term al-qadim (sesuatu yang lama).Hadis juga dapat berarti al-khabar, yaitu kabar atau berita.7 2. Tujuan Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis a.
Memberikan kemampaun dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al Qur’an dan Hadis.
b.
Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi dan kandungan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan.
c.
Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi dan kandungan ayat Al Qur’an dan Hadis.
3. Metode Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis Metode pembelajaran Al Qur’an dan Hadis untuk madrasah Ibtidaiyah bagi murid-murid tahap awal, tidak sama dengan metode pembelajaran Al Qur’an dan Hadis bagi murid-murid tahap kedua dan ketiga. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut: a.
Anak-anak dalam tahap pertama adalah masih dalam periode belajar membaca. Oleh karena itu, mereka belum bisa membaca Al Qur’an dan Hadis dengan menggunakan mushaf, kitab ataupun papan tulis. Di samping itu pembelajaran Al Qur’an dan Hadis tahap ini baru belajar surah-surah yang pendek. Pembelajaran Al Qur’an dan Hadis ini dilaksanakan seakan-akan anak-anak itu melantunkan lagu-lagu dari langit. Maka para guru dalam melaksanakan pembelajaran Al Qur’an dan Hadis untuk tahap ini dengan langkah-langkah seperti dalam mengajar menyanyi kepada anak-akan yaitu: 1) Guru mempersiapkan sebuah surat Al Qur’an yang pendek dengan menjelaskan maudhuknya secara ringkas mudah dan ringkas, yang sebelumnya didahului dengan diskusi ringan dan tanya jawab yang sesuai dengan kemampuan akan-akan sehingga menyinggung maudhuk dari surat itu.
7
hlm.1.
Ichwan, Mohammad Nor, Studi Ilmu Hadis, (Semarang: Rasail Media Group, 2007), Cet. I,
2) Guru membaca sendiri surat tersebut dengan cara khusyuk dan pelan-pelan, sedangkan anak-anak mendengarkan bacaan guru itu. Guru mengulangi bacaan ini hingga dua kali atau tiga kali, atau lebih. 3) Guru memberi tahukan kepada anak-anak bahwa dia akan mengulangi bacaan tersebut secara sebagian-sebagaian, dan muridmurid agar menirukan setelah bacaan guru. Maka gurupun lalu membaca curat pendek tersebut sebagian-sebagaian, dan muridmurid menirukan bacaannya, sedangkah guru harus memperhatikan bacaan mereka, ucapan mereka, bila ada kesalahan harus segera dibetulkan. 4) Anak-anak dalam kelas tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok. Guru menyuruh satu kelompok murid agar menirukan apa yang i abaca, kemudian meminta kepada kelompok lain untuk menirukan bacaannya pula, demikian seterusnya. 5) Kemudian guru berpindah melatih anak-anak untuk membaca secara perorangan, yaitu dengan menyuruh salah satu anak untuk menirukan bacaannya, kemudian menyuruh kepada anak yang lain, dan seterusnya. Kemungkinan besar di antara anak-anak itu ada yang bisa hafal surat pendek tersebut setelah mengikuti bacaan yang terus menerus itu. Maka di saat itu guru dapat menyuruh salah seorang anak yang sudah hafal itu untuk membacanya dengan bebas. Dengan adanya motivasi untuk berlomba di antara anakanak tersebut, maka dalam tempo singkat anak-anak sudah banyak yang hafal surat pendek tersebut. 6) Guru berdiskusi dengan anak-anak mengenai arti surat tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah dan ringan. Jika keadaan nash Al Qur’an itu panjang, maka dibagi-bagi menjadi satuan-satuan ayat, dan masing-masing satuan ayat itu diberi penjelasan seperlunya.
7) Sebelum memulai dengan pelajaran baru dari pembelajaran Al Qur’am dan Hadis tersebut, sebagian anak diberikan test dari ayatayat yang sudah mereka hafalkan sebelumnya. Hal ini adalah untuk appersepsi dan pemantpan.8 b.
Untuk murid-murid tahap kedua dan ketiga yaitu kelas tiga, empat, lima, dan enam, maka metode pmebelajarannya berbeda-beda pada sebagiannya: 1) Guru menyiapkan sebuah surat Al Qur’an dengan cara tersebut di atas. 2) Guru memberitahukan kepada murid mengenai surat Al Qur’an dan hadis yang akan dijabarkan itu dengan menunjukkan letaknya dalam kitab kepada mereka, atau dengan menuliskannya di papan tulis. 3) Guru membacakan surat Al Qur’an itu dalam waktu yang singkat dengan bacaan yang khusyuk dan pelan-pelan. 4) Guru menyuruh sebagian murid untuk membacanya. Dan setiap murid agar membaca bagian yang telah ditentukan, kemudian diikuti oleh yang lain dengan mengulangi bacan ini. Dan bila ada kesalahanharus segera dibetulkan. 5) Menyuruh kepada murid-murid agar mereka membaca secara berkelompok dengan mengatur bacaan tersebut baik mulainya maupun berhentinya (waqafnya). Dan guru agar membuat variasi dalam melaksanakan metode kelompok ini sehingga setiap anak mendapat giliran. 6) Kemudian guru mengulangi lagi agar murid-murid membaca secara individu. 7) Guru menjelaskan surat tersebut dengan penjelasan yang mudah dengan cara tanya jawab dan diskusi, dan tidak boleh
8
Mardiyo, Metodologi Pengajran Agama, (Semarang: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dengan Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 30.
membicarakan
bahasa
terlalu
lama,
tetapi
cukup
dengan
pemahaman susunan bahasanya. 8) Agar guru memberikan test kepada murid yang sudah siap tentang apa yang sudah mereka hafalkan dari surat-surat Al Qur’an dan Hadis.9
B. Kandungan Surat An-Nashr 1. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi Pokok No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok 1. Memahami arti surat- Memahami isi Surat An-Nashr surat pendek. kandungan surat AnNashr secara sederhana 2. Materi Ajar (Surat An-Nashr) a.
Teks Ayat dan Terjemahannya
#sŒÎ)u!$y_ãóÁtΡ«!$#ßx÷Gxø9$#uρ∩⊇∪|M÷ƒr&u‘uρ}¨$¨Ψ9$#šχθè=ä{ô‰tƒ’Îûǃϊ«!$#%[`#uθøùr&∩⊄∪ô xÎm7|¡sùωôϑpt¿2y7În/u‘çνöÏøótGó™$#uρ4…çµ‾ΡÎ)tβ%Ÿ2$R/#§θs?∩⊂∪ “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepadaNya.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”.10 b.
Tafsir Surat An-Nashr Ayat 1-3
#sŒÎ)u!$y_ãóÁtΡ«!$#ßx÷Gxø9$#uρ Jika kamu melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya, dan di lain pihak kaum musyrik menjadi kaum yang hina, serta Allah telah membukakan jalan antara kamu dan kaummu, maka Allah akan
9
Mardiyo, Metodologi Pengajran Agama, (Semarang: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dengan Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 32. 10 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 450.
memenangkanmu di atas mereka, kedudukanmu menjadi jaya dan perkataanmu di atas perkataan mereka.11
|M÷ƒr&u‘uρ}¨$¨Ψ9$#šχθè=ä{ô‰tƒ’Îûǃϊ«!$#%[`#uθøùr& Kemudian, kamu melihat umat manusia masuk ke agamamu dan bernaung di bawah panji-panjimu secara berbondong-bondong-tidak secara individu seperti permulaanmu menyampaikan dakwah.
ôxÎm7|¡sùωôϑpt¿2y7În/u‘ Jika semuanya sudah nyata bagimu, maka sucikanlah dan agungkanlah nama Tuhanmu. Sebab, Tuhanmu tidak akan sekali-kali melalaikan kebenaran dan memenangkan kabatilan. Tuhanmu Maha Suci dan tidak akan melanggar janji kepadamu. Karenanya, Allah menjadikan perkataanmu berada di atas segalanya, dan perkataan orang-orang kafir berada di bawah, Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu, sekalipun kaum kafir membencinya.12 Dan hendaknya mensucikan Allah itu dengan memuji-Nya atas nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan kepadamu.Bersyukurlah kepadaNya atas segala kebaikan yang telah dilimpahkan kepadamu, dan pujilah Allah dengan sifat-sifat yang wajib bagi-Nya.Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa, tidak ada yang mengalahkan-Nya. Dan Allah Maha Bijaksana yang tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan yang baik.
çνöÏøótGó™$#uρ Mintalah ampun kepada-Nya agar Allah mengampuni dirimu dan orang-orang yang mengikuti kamu atas kekhawatiran dan keresahan, kesusahan dan keputusasaan yang mencekam mereka akibat dari “terlambatnya” pertolongan Allah. 11
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 450 12 Quraish Shihab, Tafsir Juz ‘Amma Muhammad ‘Abduh (Bandung: Penerbit Mizan, 1999), hlm. 354.
Taubat dari perasaan khawatir ini tidak lain hanya dilakukan dengan menyempurnakan perasaan percaya atau yakin akan janji Allah, dan memantapkannya di dalam hati yang biasanya terpengaruh oleh perasaan-perasaan berat dan menyusahkan. Memang masalah ini sangat berat dirasakan manusia, tetapi Allah telah mengetahui jiwa rasul yang kuat
melakukannya
karena
kesempurnaan.Karenanya,
beliau
Allah
telah
mencapai
memerintahkan
agar
jenjang berlaku
demikian.Begitu pula mental para sahabat yang sempurna, dan mental tabi’in yang berada di bawah Rasulullah dalam hal kekuatan dan kesempurnaan.Semoga Allah menerima amal baik mereka.Kemudian Allah menjelaskan sebab adanya perintah istigfar, melalui ayat berikut:
…çµ‾ΡÎ)tβ%Ÿ2$R/#§θs? Sesungguhnya Allah SWT banyak menerima taubat hambahamba-Nya. Allah akan mencoba dan mendidik hamba-Nya dengan ujian. Jika hamba itu masih lemah, maka Allah membangkitkannya dengan perintah minta kekuatan kepada-Nya. Setelah itu, Allah akan memperkuat mereka melalui janji-Nya yang baik. Demikianlah seterusnya, hingga manusia mencapai jenjang kesempurnaan.13 Kesimpulan:
jika
telah
nyata
datang
pertolongan
dan
kemenangan dari Allah, dan umat manusia berbondong-bondong menerima agama yang kau bawa, maka rasa takut yang mencekam dirimu itu akan hilang. Setelah itu, wajib bagimu mensucikan nama Tuhanmu dan bersyukur kepada-Nya, serta menghilangkan perasaan ragu dan khawatir ketika ditimpa penderitaan. Sejak sekarang, perasaan mencekam itu tidak akan mengganggu hati orang-orang yang ikhlas di antara hamba-hamba Allah, selama jumlah mereka banyak dan diikat oleh tali persaudaraan, keikhlasan dan saling tolong-menolong.Dengan turunnya surah An Nasr ini, Nabi
13
hlm. 355.
Quraish Shihab, Tafsir Juz ‘Amma Muhammad ‘Abduh (Bandung: Penerbit Mizan, 1999),
memahaminya bahwa tugas risalahnya telah selesai dan selanjutnya ia hanya menunggu panggilan pulang ke Rahmatullah. Ibnu Umar berkata: "Surah ini turun di Mina ketika Nabi mengerjakan Haji Wada', sesudah itu turun firman Allah:
Πöθu‹ø9$#àMù=yϑø.r&öΝä3s9öΝä3oΨƒÏŠàMôϑoÿøCr&uρöΝä3ø‹n=tæÉLyϑ÷èÏΡàMŠÅÊu‘uρãΝä3s9zΝ≈n=ó™M}$#$YΨƒÏŠ4 “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.(Q.S. Al-Maidah 5: 3).14 Setelah 80 hari dari turunnya ayat ini, nabi saw. Wafat. Kemudian turunlah ayat yang membicarakan masalah kalalah. Setelah itu, nabi saw. hanya hidup selama 50 hari. Kemudian turun pula ayat yang berbunyi:
ô‰s)s9öΝà2u!%y`Ñ^θß™u‘ôÏiΒöΝà6Å¡àΡr&î "Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri".(Q.S.At Tubah 9: 128).15 Dan umur beliau tinggal 35 hari.Terakhirturunlah ayat yang berbunyi:
(#θà)¨?$#uρ$YΒöθtƒšχθãèy_öè?ϵŠÏù’n<Î)«!$# “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. (Q.S. Al Baqarah 2: 128).16 Setelah turun ayat tersebut, usia beliau tinggal 21 hari lagi. Ya Tuhan kami, limpahkanlah salawat dan salam-Mu kepada Nabi Muhammad saw. dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya yang ikut berhijrah dan berjuang fisabilillah.
c.
14
Pengertian Secara Umum17
Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm 157. Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 303. 16 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 456. 15
Ketika kaum mu’minin masih minoritas dan dalam keadaan serba kekurangan sedang pihak musuh adalah mayoritas dan mempunyai kekuatan besar kaum muslimin merasa khawatir dan gelisah.Rasulullah pun merasa sedih dan tampak dadanya sesak karena banyak kaumnya yang menolak ajakan dakwahnya sekalipun yang dibawa nabi adalah suatu kebenaran yang nyata, lengkap dengan dalildalilnya. Kenyataan ini seperti yang diungkapkan di dalam Al-Qur’an:
y7‾=yèn=sùÓìÏ‚≈t/y7|¡ø‾Ρ#’n?tãöΝÏδÌ≈rO#uβÎ)óΟ©9(#θãΖÏΒ÷σãƒ#x‹≈yγÎ/Ï]ƒÏ‰y⇔ø9$#$¸y™r&∩∉∪ “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, Sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)”.(Al-Kahfi, 18: 16).18 Dan firman Allah pula:
y7‾=yèn=sù88Í‘$s?uÙ÷èt/$tΒ#†yrθペø‹s9Î)7,Í←!$|ÊuρϵÎ/x8â‘ô‰|¹βr&(#θä9θà)tƒIωöθs9tΑÌ“Ρé &ϵø‹n=tãî”∴x.÷ρr&u!$y_…çµyètΒî7n=tΒ4!$yϑ‾ΡÎ)|MΡr&փɋtΡ4ª!$#uρ4’n?tãÈe≅ä.&óx«î≅ŠÅ2uρ∩⊇⊄∪ “Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama dengan Dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah pemelihara segala sesuatu”. (Hud, 11: 12).19 Demikian juga firman Allah:
ô‰s%ãΝn=÷ètΡ…çµ‾ΡÎ)y7çΡâ“ósu‹s9“Ï%©!$#tβθä9θà)tƒΝ (ö åκ¨ΞÎ*sùŸωštΡθç/Éj‹s3ャÅ3≈s9uρtÏΗÍ>≈©à9$#ÏM≈t ƒ$t↔Î/«!$#tβρ߉ysøgs†∩⊂⊂∪ “Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi
17
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 450. 18 Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 445. 19 Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 328.
orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah”. (Al An’am, 6: 33).20 Dalam situasi khawatir dan mencekam ini, Rasulullah menganggap datangnya pertolongan Allah itu terlambat. Bahkan beliau sampai lupa akan janji Allah yang sepenuhnya akan mendukung agamaNya, seperti ayat yang berbunyi:
÷Πr&óΟçFö6Å¡ymβr&(#θè=äzô‰s?sπ¨Ψyfø9$#$£ϑs9uρΝä3Ï?ù'tƒã≅sW¨ΒtÏ%©!$#(#öθn=yzÏΒΝä3Î=ö6s%ãΝ ( åκ÷J¡¡¨Βâ!$y ™ù't7ø9$#â!#§œØ9$#uρ(#θä9Ì“ø9ã—uρ4®LymtΑθà)tƒãΑθß™§9$#tÏ%©!$#uρ(#θãΖtΒ#u…çµyètΒ4tLtΒçóÇnΣ«!$#3Iωr&¨ βÎ)uóÇnΣ«!$#Ò=ƒÌs%∩⊄⊇⊆∪ “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah, 2: 214).21 Perasaan gelisah yang ada pada nabi ini pada dasarnya bukan merupakan sikap tercela.Sebab, beliau adalah hamba Allah yang paling dekat
dengan-Nya.Seperti
perkataan
ulama,
Hasanaatul-Abraar
Sayyi’aatul-Muqarrabiin (Kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang yang baik itu masih merupakan hal yang tercela bagi orang-orang yang dekat dengan Allah). Dan memang, hal ini juga disarankan oleh nabi saw, ketika kembali mengoreksi dirinya sendiri dan melupakan problema yang dihadapi. Karenanya, turun perintah Allah agar selalu meminta maaf kepada-Nya atas keresahan dan kesusahan yang dialami ketika masa-
20
Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1992), hlm. 51. Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 453. 21
masa menegangkan, hingga datangnya janji Allah yang akan memberi kemenangan dan pertolongan kepada nabi saw. d.
Munasabah dengan Surah sebelumnya22 Pada surah sebelumnya, disebutkan tentang perbedaan agama yang dibawa oleh Rasulullah dengan agama kaum kafir. Kemudian, di dalam surah ini, Allah menjelaskan bahwa agama mereka akan punah dan surut, sedang agama yang dibawa Nabi Muhammad, pasti akan membawa kemenangan, dan menjadi agama yang banyak diikuti oleh penduduk dunia. An-Nashr
:pertolongan.
Dikatakan,
Nasarahuu
‘alaa
‘Aduwwihii wa Yansuruhuu Nasran (Allah menolongnya dari musuhmusuhnya).Dikatakan pula, Nasaral-Gaisul-Arda (Jika hujan menolong bumi ikut menumbuhkan tanamannya dan mengusir ketandusannya). Salah seorang penyair mengatakan : “Jika Syahrul-Haram mulai masuk, hai hujan, lewatilah negeri bani Tamim dan tolonglah tanah Bani Amir”. Al-Fath :Memisahkan antara Rasulullah dan musuhnya. Dan Allah memenangkan agamanya dan menampakkan kalam-Nya. Al-Afwaj :mufrad-nya faujun, artinya jama’ah atau segolongan. Wastagfirhu : mintalah agar Allah memberi ampunan atas dosadosamu dan dosa-dosa kaum yang mengikutimu. Tawwaba : banyak menerima taubat hamba-hamba-Nya. e.
Asbabun Nuzul Surat An-Nashr Ayat 1-3 Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. masuk kota Mekah pada waktu fathu Mekkah, Khalid bin Walid diperintahkan memasuki Mekah dari jurusan dataran rendah untuk menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas senjatanya setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondongbondonglah kaum Quraisy masuk Islam. Ayat ini (S. 110: 1-3) turun
22
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, (Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), Cet. Kedua, hlm. 451
berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk memuji syukur dengan me-Maha Sucikan Allah atas kemenangannya dan meminta ampun atas segala kesalahan. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan lainnya yang bersumber dari Ibu Abbas.23 3. Materi Kandungan Surah An-Nashr Kelas IV Pada ayat 1 Allah SWT menyatakan, “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.”Telah terbuka Kota Mekkah yang pada waktu sebelumnya tertutup bagi kaum muslimin.Nabi Muhammad SAW dengan pertolongan Allah SWT memperoleh kemenangan dapat memasuki dan menaklukan Kota Mekkah dengan 10.000 pasukan beliau. Berhala-berhala yang selama ini disembah orang kafir Quraisy telah dihancurkan.Ka’bah dan sekelilingnya telah bersih dari berhala dan dikuasai Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin.Kemenangan ini sering disebut dengan Fathu Makkah. Kemenangan ini membuktikan kebenaran janji Allah SWT bahwa Islam akan jaya. Namun, kemenangan itu tidak diperoleh tanpa pengorbanan dan kesungguhan usaha.Oleh sebab itu, untuk memperoleh apapun harus disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh, termasuk dalam meraih cita-cita. Pada ayat 2 Allah SWT menjelaskan kepada Nabi Muhammad SAW, “Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah.”Setelah kemenangan umat Islam, manusia datang berbondongbondong dari seluruh penjuru tanah Arab.Mereka mengakui agama Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat.Sejak Fathu Makkah itu, banyak orang menyatakan diri sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW. Pada ayat 3 Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk bertasbih dan memohonkan ampunan.Arti bertasbih adalah mengakui kebesaran Allah SWT.Hal itu disebabkan kemenangan Rasulullah SAW dan kaum muslimin merupakan karunia Allah SWT yang harus 23
Shaleh, Qamaruddin., Dahlan dan MD. Dahlan, Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al Qur’an, (Bandung: CV. Diponegoro, 1996), Cet. XVIII, hlm. 621.
disyukuri.Rasulullah SAW diperintah Allah SWT untuk memohonkan ampunan bagi orang-orang kafir yang sudah bertobat.Mereka telah bersedia mengikuti syariat Islam dengan suka rela.Mereka dahulu memusuhi dan menyiksa kaum muslimin. Semua itu akan diampuni Allah SWT karena Dia Maha Penerima tobat. C. Strategi Information Search (IS) Strategi Information Search (IS) adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi yang akurat.24Strategi pembelajaran IS adalah suatu strategi pembelajaran mencari informasi. Informasi dapat diperoleh dari koran, buku paket, majalah atau internet. Hal tersebut digunakan agar siswa dapat memiliki informasi lebih tentang materi tersebut.Agar siswa aktif dalam mencari informasi, maka guru membuat suatu permasalahan yang dituangkan di dalam Lembar Diskusi Siswa (LDS).Pencarian informasi ini dilakukan secara kelompok, hal ini bertujuan agar permasalahan tersebut terselesaikan dengan cepat dan apabila siswa malu bertanya kepada guru siswa dapat bertanya dengan teman sekelompoknya.Dan juga terjadi tukar pendapat antar anggota kelompok.25 Zaini dkk.mengatakan bahwa langkah-langkah strategi IS sebagai berikut: Guru membuat suatu permasalahan yang mana dalam permasalahan tersebut siswa diminta untuk mencari informasi agar permasalahan tersebut dapatterpecahkan. Permasalahan ini guru tuangkan di dalam Lembar Diskusi Siswa(LDS) yang dikerjakan secara kelompok. Tiap kelompok dapat mencari informasi tersebut melalui bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa seperti koran, majalah, internet dan buku paket lainnya Setelah siswa menyelesaikan
24
http://informasismpn9cimahi.files.wordpress.com/2010/11/pembelajaran-aktif-learning.pdf, (Diakses Tanggal 22 Januari 2011) 25 Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. (Yogyakarta: CTSD (Center For Teaching Staff Development) IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hlm. 26
LDS dengan waktu yang telah ditetapkan, lalu guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawaban tersebut di depan kelas. Sedangkan kelompok lain mendengarkan, melontarkan pertanyan dan menyanggahnya atau terjadi diskusi kelas. Selanjutnya guru menegaskan kembali.Hal ini bertujuan agar siswa tidak mengalami salah persepsi tentang materi tersebut.26 Metode Information Search (mencari info) sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka.Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering. Langkah-langkahnya sebagai berikut:27 1. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses peserta didik. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk handsout, dokumen, buku teks, informasi dari internet, dan perangkat keras. 2. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada peserta didik. 3. Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. Kompteisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi. 4. Beri komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran. Strategi Information Search(mencari informasi) ini cocok untuk meminimalisir kelemahan metode ceramah yang cenderung membosankan. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1. Memberikan atau membuat panduan pertanyaan yang akan disajikan dalam mencari informasi seputar bahasan. 2. Membagi kelas ke dalam dua kelompok kecil. 3. Memberikan panduan (key-words) kepada masing-masing kelompok. 4. Meminta siswa mencari jawaban atau informasi tentang panduan pertanyaan.
26
Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. (Yogyakarta: CTSD (Center For Teaching Staff Development) IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hlm. 27. 27 Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008)
5. Meninjau kembali jawaban siswa (feedback)28 Zaini dkk.mengatakan bahwa strategi IS ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari strategi IS antara lain dapat menyebabkan: 1) siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari guru 2) siswa aktif bertanya dan mencari informasi 3) materi dapat ingat lebih lama 4) kecerdasan siswa diasah pada saat siswamencari informasi tentang materi tersebut tanpa bantuan guru 5) mendorong tumbuh keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok 6) siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok dan saling bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Sedangkan kelemahan dari strategi IS yaitu: 1) ada beberapa siswa yang malu untuk bertanya 2) dalam mencari informasi secara berkelompok, hanya beberapa orang saja yang bekerja.29
D. Penelitian Sebelumnya Penelitian Rachmanti (2010) dengan judul “Strategi Information Search sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Materi Peraturan Perundang-Undangan dalam Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas X.I SMA Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Subyek dalam penelitiannya adalah siswa kelas X.1 SMA Batik I Surakarta yang berjumlah 30 siswa.Data ini dikumpulkan
melalui
tempat
dan
peristiwa
berlangsungnya
aktivitas
pembelajaran dan arsip. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode pokok berupa observasi dan dokumentasi, metode bantu berupa wawancara. Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan
refleksi.Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
tingkat
kemampuan siswa kelas X.1 dalam memahami materi yaitu sebanyak 9 (30%) siswa. Setelah dilakukan tindakan yang disepakati dengan menerapkan metode 28
Kadir, Fatimah, Ragam Strategi dalam Pembelajaran (Jurnal Al-Ta'dib, Vol. 1, No. 1, 2008),
hlm. 48. 29
hlm. 29.
Kadir, Fatimah, Ragam Strategi dalam Pembelajaran (Jurnal Al-Ta'dib, Vol. 1, No. 1, 2008),
Information Search pada pembelajaran diperoleh hasil pada siklus I meningkat menjadi 13 (43,33%) siswa. Setelah dilakukan tindakan yang direvisi pada siklus II diperoleh hasil jumlah siswa yang memiliki kemampuan dalam memahami materi meningkat menjadi 22 (73,33%) siswa.30 Penelitian Charyanti (2006) dengan judul “Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 10 Cirebon terhadap Konsep Sistem Gerak pada Manusia dan Hewan dengan Penerapan Strategi LSQ DAN IS”. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 10 Cirebon berjumlah 40 orang, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Kegiatan penelitian menggunakan 3 siklus.Pengambilan data dilakukan lembar observasi, angket siswa dan tes.Kemudian menganalisis nilai rata-rata, persentase dan ketuntasan belajar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil angket, strategi LSQ dan IS dapat diterima dengan baik.
Pembelajaran dengan
menggunakan strategi LSQ dan IS dapat digunakan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari konsep sistem gerak pada manusia dan hewan, sedangkan hasil penelitian berdasarkan siklus penelitian menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran pada siklus I diperoleh ratarata 6,5 (16,25%), pada siklus II 19,8 (52,1%) dan pada siklus III 22,6 (60,4%). Pengukuran pemahaman siswa dilihat dari nilai tes, nilai pretes dan nilai LDS. Nilai tes pada siklus I diperoleh rata-rata 7,1 dengan ketuntasan belajar 72,5%. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 7,99 dengan ketuntasan belajar 85%, dan pada siklus III juga mengalami peningkatan menjadi 8,6 dengan ketuntasan belajar 95%. Nilai pretes pada siklus I diperoleh rata-rata 6,29. Pada siklus II rata-rata meningkat menjadi 8,2 dan pada siklus III mengalami peningkatan lagi menjadi 8,5. Sedangkan nilai LDS pada siklus I diperoleh rata-
30
Siska Rachmanti, Strategi Information Search sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Materi Peraturan Perundang-Undangan dalam Mata Pelajaran PKn pada Siswa Kelas X.I SMA Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.
rata 74,4%. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 94,4% dan siklus III mengalami peningkatan lagi menjadi 98,7%.31
E. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara yang bisa salah atau benar. Hipotesis penelitian ini adalah penerapan strategi Information Searchdapat meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat AnNashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
31
Dewi Charyanti, Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 10 Cirebon terhadap Konsep Sistem Gerak pada Manusia dan Hewan dengan Penerapan Strategi LSQ DAN IS, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2006.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berpikir reflektif, diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang berpartisipasi dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam kegiatannya.1 Menurut Ebbut sebagaimana dikutip oleh Wiriatmadja, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut.2
B. Setting Atau Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. Dalam penelitian ini, peneliti memilih MI Sidorejo Tegalrejo Magelang didasarkan atas: 1. MI Sidorejo Tegalrejo Magelang merupakan salah satu pendidikan yang sangat memperhatikan perkembangan pengetahuan agama pada peserta didiknya. 2. Penanaman nilai keagamaan khususnya Al Qur’an dan Hadis pada peserta didik merupakan salah satu pengembangan kurikulum di MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. 3. Peneliti ingin mengetahui bagaimana MI Sidorejo Tegalrejo Magelang menerapkan metode/strategi information search untuk meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis.
1
Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), h. 142 2 Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005, hlm. 12
C. Subyek Penelitian Yang menjadi subyek dalam penelitian adalah semua siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. Peneliti memilih siswa kelas IV MI Sidorejo Magelang, karena tingkat pemahaman siswa kelas IV pada mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis masih rendah dibandingkan dengan kelas lain, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahamannya.
D. Data dan MetodePengumpulan Data Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa data merupakan sesuatu yang sangat penting kedudukannya karena dengan data, penelitian akan dapat menjawab problematikanya,mencapai tujuannya, membuktikan hipotesisnya.3 Data penelitian ini berupa kegiatan tindakan penerapan strategi Information Search dalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat AnNashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan
beberapa
metode
pengumpulan data, antara lain: 1. Metode Observasi Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.4Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.5 2. Metode Wawancara Metode wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
3
Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 148. 4 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 203 5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. 4, h. 158
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit.6 Metode ini digunakan untuk merefleksi setiap tindakan yang telah dilakukan peneliti dengan melakukan diskusi dengan kolabolator tentang kekurangan dan perbaikan terhadap tindakan yang dilakukan. 3. Metode Tes Metode tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.7 Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang pada pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. 4. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.8 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran Al-Qur’anHadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang, seperti RPP, data siswa, nilai siswa, nilai keaktifan siswa dan lain-lain.
E. Instrumen Penelitian 1. Penerapan Strategi Information Search Indikator penerapan strategi Information Search terdiri dari: a.
Peserta didik mendapatkan pertanyaan dari pendidik maupun peserta didik.
b. 6
Peserta didik membuat kelompok kecil.
Sugiono, op, cit, hlm. 194 S. Margono, op. cit., hlm. 170 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet, 13, hlm. 206 7
c.
Peserta didik mencari jawaban atau informasi dari buku paket, LKS, dan buku lain yang relevan.
d.
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan.
e.
Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas.
f.
Pesera didik menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Pemahaman Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis Materi Pokok Surat An Nashr Indikator pemahaman mata pelajaran Al Qur’an-Hadis materi pokok surat An Nashr terdiri dari: a.
Peserta didik dapat melafalkan dan mengartikan surat An Nashr.
b.
Peserta didik dapat menghafalkan surat An Nashr.
c.
Peserta didik memahami kandungan pokok surat An Nashr.
d.
Peserta didik dapat melafalkan dan mengartikan tasbih dan istighfar.
e.
Peserta didik memahami manfaat tasbih dan istighfar.
F. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan menggunakan spiral dari Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya “Penelitian Tindakan Kelas” yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan pada siklus sebelumnya.Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Prosedur penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart9 Permasalahan
Rencana Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Siklus I Refleksi I
Permasalahan
Observasi I
Rencana Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Siklus II Refleksi II
Observasi II
Dst. Gambar 1 Prosedur Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a.
Perencanaan 1) Melaksanakan observasi awal untuk identifikasi masalah. 2) Merencanakan model pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. 3) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS). 4) Membuat Lembar Diskusi Siswa (LDS). 5) Membuat instrumen tes, instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan (option).
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet, 13, hlm. 16.
b.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan
tindakan
berdasarkan
perencanaan.Penelitian
dilaksanakan selama 8 jam pelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang dianjurkan oleh GBPP, dengan menerapkan strategi dan langkah yang sesuai dengan siklus-siklus yang telah direncanakan. Dalam penelitian direncanakan akan melalui dua silkus.Siklus pertama meliputi dua pertemuan dan siklus kedua meliputi dua pertemuan.Tindakan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana, hal ini mengandung risiko karena terjadi dalam situasi nyata, oleh karena itu rencana tindakan harus bersifat tentantif dan sementera, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan kondisi yang ada sebagai usaha ke arah perbaikan. Adapun proses tindakannya yang mengacu pada skenario dan LOS, meliputi: 1) Guru membuka pelajaran 2) Guru membagi kelompok kecil 3) Guru membagi LDS dan meminta tiap ketua untuk membagi tugas kepada para anggotanya. 4) Guru meminta salah satu kelompok presentasi. 5) Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 6) Guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi pokok kandungan surat An-Nashr. 7) Guru menutup pembelajaran. c.
Observasi Tahap ini dilaksanakan observasi yang dilakukan kolabolator terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan belajar peserta didik dalam pembelajaran. Dari hasil observasi ini dapat diketahui
pengaruh penerapan Information
Searchdalam
upaya
meningkatkan pemahaman mata pelajaranAl Qur’an-Hadis pada materi pokok kandungan surat An-Nashr. d.
Refleksi 1) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOS.
2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan 3) Melakukan pertemuan dengan kolabolator untuk membahas evaluasi tentang skenario model pembelajaran, LOS, dan lain-lain. 4) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya. 2. Siklus II Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II. Peneliti mengamati proses penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang yang berlangsung di dalam kelas. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut: a.
Perencanaan 1) Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada siklus sebelumnya. 2) Merencanakan model pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. 3) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS). 4) Membuat Lembar Diskusi Siswa (LDS).
b.
Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam penerapan strategi Information Searchdalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.
c.
Observasi Tahap ini dilaksanakan observasi yang dilakukan kolabolator untuk mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan belajar peserta didik dalam pembelajaran.Hasil pengamatan penelitian ini kemudian dicari
solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung. d.
Refleksi 1) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOS. 2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan. 3) Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. 4) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario model pembelajaran, LOS, dan lain-lain. 5) Apabila diketahui belum ada perubahan lebih baik, maka sangat perlu dilaksanakan tindakan siklus III.
G. Metode Analisis Data 1. Data Keaktifan Peserta Didik Lembar observasi keaktifan siswa ini untuk melihat keaktif dalam pembelajaran.Indikator keaktifan siswa dalam pembelajaran berupa keaktifan siswa dalam bertanya, berpendapat, menjawab pertanyaan, berpresentasi dan menyimpulkan pembelajaran. Analisis data keaktifan siswa yaitu dengan menghitung rata-rata keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran, dengan rumus sebagai berikut:10 X =
∑X N
Keterangan: X
:
Rata-rata keaktifan
∑X
:
Jumlah siswa aktif
N
:
Jumlah aspek
Kategori penilaian keaktifan siswa:
10
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, (Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 25.
Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) 2. Kesiapan Siswa Lembar observasi kesiapan siswa ini digunakan untuk melihat apakah siswa telah siap dalam memulai pembelajaran.Kesiapan siswa diukur dengan apakah siswa membawa buku paket, buku referensi lain, buku catatan dan alat-alat tulis dalam belajar. Analisis data kesiapan siswa dengan menghitung rata-rata kesiapan siswa setiap pembelajaran, dengan rumus sebagai berikut:11 X =
∑X N
Keterangan: X
:
Rata-rata kesiapan siswa
∑X
:
Jumlah siswa yang siap
N
:
Jumlah aspek
3. Jawaban lembar diskusi siswa (LDS) Lembar diskusi siswa (LDS) digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa ketika belajar kandungan surat An-Nashr dengan cara belajar mandiri dalam suatu kelompok kecil. Data diambil sekali dalam setiap siklus sehingga diperoleh gambaran perubahan pemahaman siswa dalam menyelesaikan LDS. Nilai jawaban LDS dirata-rata dengan rumus sebagai berikut:12 X =
∑X N
Keterangan: X 11
:
Rata-rata nilai LDS
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, (Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 26 12 Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, (Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 27
∑X
:
Jumlah nilai
N
:
Jumlah siswa
4. Pretes Data hasil pretes ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau membaca materi yang akan dipelajarinya di rumah, dan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari di rumah. Data diambil sekali dalam setiap siklus. Nilai pretes di rata-rata dengan menggunakan rumus:13 X =
∑X N
Keterangan: X
:
Rata-rata nilai pretes
∑X
:
Jumlah nilai
N
:
Jumlah siswa
Nilai ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:14 K= K
∑ ni × 100% N
:
Ketuntasan pretes secara klasikal
∑ni :
Jumlah siswa tuntas belajar
N
Jumlah siswa
:
5. Hasil Belajar Data hasil belajar ini digunakan untuk melihat tingkat pemahaman siswa pada akhir pembelajaran.Data diambil sekali dalam setiap siklus, sehingga diperoleh gambaran perubahan pemahaman akhir siswa dalam memahami materi. Nilai rata-rata hasil belajar di rata-rata dengan menggunakan rumus: X =
13
∑X N
Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, (Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 27 14 Depdiknas Ditjen Dikdasmen,Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, (Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003), hlm. 27
Keterangan: X
:
Rata-rata nilai hasil belajar
∑X
:
Jumlah nilai
N
:
Jumlah siswa
Nilai ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus: K= K
∑ ni × 100% N
:
Ketuntasan hasil belajar klasikal
∑ni :
Jumlah siswa tuntas belajar individu
N
Jumlah siswa
:
H. Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini apabila: 1. Meningkatnya pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang setelah melakukan tindakan dengan menggunakan penerapan strategi Information Searchyang ditandai rata-rata nilai hasil tes lebih dari 7,0 dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 75%. 2. Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran Al-Qur’anHadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo
Tegalrejo
Magelang setelah
melakukan
tindakan
dengan
menggunakan penerapan strategi Information Searchpada kategori baik dan baik sekali yang mencapai 75%.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I a.
Perencanaan Pada siklus I, peneliti merencanakan dengan menyusun model
pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam penerapan strategi Information Search dalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang. Pada masing-masing rancangan pembelajaran dibuat juga lembar diskusi siswa (LDS). Selain itu peneliti juga membuat soal pretes dan soal tes untuk tiap siklus.Peneliti juga membuat suatu lembar observasi berupa lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi keaktifan siswa dan lembar kesiapan siswa dalam pembelajaran serta angket yang diberikan pada akhir pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan sesuai Rancangan Pembelajaran, yaitu : 1) Guru membuka pelajaran 2) Guru membagi kelompok kecil 3) Guru membagi LDS dan meminta tiap ketua untuk membagi tugas kepada para anggotanya. 4) Guru meminta salah satu kelompok presentasi. 5) Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 6) Guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi pokok kandungan surat An-Nashr. 7) Guru menutup pembelajaran.
c.
Observasi
1) Data Rekapitulasi Hasil Pretes Data hasil pretes ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar/membaca materi yang akan dipelajari dan mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari di rumah. Data tentang hasil pretes pada siklus I diperoleh melalui penilaian, dan hasilnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Hasl Rekapitulasi Pretes Siklus I Keterangan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Nilai Tingkat Ketuntasan
Siklus I 8 3 6.43 63 %
Pada data di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 6,43 dengan tingkat ketuntasan 63 %. Pada siklus I ini belum terjadi ketuntasan belajar seperti yang telah ditetapkan yaitu 75 %, sedangkan untuk nilai tertinggi 8 hanya dihasilkan oleh 5 orang dan nilai terendah 3hanya dihasilkan oleh 2 orang. Ini dikarenakan siswa tidak membaca atau belajar materi poko kandungan surat An-Nashr walaupun guru telah memberitahukannya dan juga mereka tidak pernah didakan pretes terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Data hasil pretes secara rinci dapat dilihat pada lampiran. 2) Data Rekapitulasi Hasil Jawaban LDS Data hasil LDS ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa belajar mandiri dalam kelompok kecil.Data tentang hasil LDS pada siklus I diperoleh melalui penilaian, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Jawaban LDS Siklus I Keterangan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata tes tertulis
Siklus I 85 60 70 %
Seperti data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil jawaban LDS dengan rata-rata yang diperoleh tiap kelompok pada siklus I yaitu 70 %.Untuk nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 85 yang dihasilkan oleh 1 kelompok dan nilai terendah dihasilkan oleh 1 kelompok dengan nilai 60.Pada siklus I ini tidak ada yang memperoleh nilai 100 ini dikarenakan tiap kelompok tidak ada yang dapat menyelesaikan pertanyaan LDS, hal ini dikarenakan tidak adanya kekompakan antar kelompok dan ada beberapa kelompok yang tidak membagi tugas pada anggota kelompoknya.Data tentang hasil jawaban LDS secara rinci dapat dilihat pada lampiran. 3) Data Rekapitulasi Hasil Tes Data hasil tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama pembelajaran sehingga dapat terlihat berapa persen tingkat pemahaman siswa selama pembelajaran.Data tentang hasil tes tertulis pada siklus I diperoleh melalui penilaian, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.Hasil Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I No. Jenis Data 1. Nilai tertinggi 2. Nilai terendah 3. Rata-rata tes tertulis 4. Ketuntasan belajar
Siklus I 8 4 6.83 70 %
Seperti data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa pada tes siklus I yaitu 6,83 dengan nilai tertinggi 8 dan nilai terendah 4. Pada siklus I ini belum terjadi ketuntasan belajar seperti yang telah ditetapkan yaitu 75%.Hasil tes secara rinci dapat dilihat pada lampiran. 4) Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa Data hasil observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I diperoleh melalui observasi, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Aspek yang diamati
Siklus I Aktif Tidak Aktif 1. Aktivitas siswa mengkomunikasikan/ 2 (7 %) 28 (93 %) mempresentasikan LDS 2. Aktivitas siswa dalam bertanya 14 (47 %) 16 (53 %) 3. Aktivitas siswa dalam menjawab 10 (33 %) 20 (67 %) pertanyaan guru 4. Aktivitas siswa dalam berpendapat 6 (20 %) 24 (80 %) 5. Aktivitas siswa dalam menyusun 4 (13 %) 26 (87 %) kesimpulan 6. Aktivitas siswa dalam menyusun 3 (10 %) 27 (90 %) rangkuman Rata-rata 6.5 (22 %) 23.5 (78 %) Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan
pembelajaran, siswa kurang aktif, karena tingkat keaktifan siswa masih di bawah 30%.Persentase siswa yang tidak aktif rata-rata adalah 78 % dan siswa yang aktif rata-rata 22 %.Ini dikarenakan dalam pembelajaran, yang aktif didominasi oleh ketua kelompok saja serta siswa malu dan takut untuk bertanya kepada guru dan pada anggota kelompoknya.Ada juga siswa yang ngobrol saja, ini disebabkan karena ketua kelompok ada yang tidak melakukan pembagian tugas pada anggotanya. Ketidakaktifan terjadi karena mereka belum terbiasa dengan kelompok yang baru dan pembelajaran strategi IS sehingga pada siklus I tingkat keaktifan siswa belum tercapai. 5) Data Hasil Observasi Kesiapan Siswa Data hasil observasi ini digunakan untuk mengetahui kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.Data tentang kesiapan siswa mengikuti pembelajaran pada siklus I diperoleh melalui observasi, dan hasilnya dapat dilihat pada 5.
Tabel 5. Hasil Observasi Kesiapan Siswa Siklus I. No Aspek yang diamati 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Membawa buku paket Membawa buku referensi lain yang relevan Membawa buku catatan Membawa kelengkapan alat tulis Jumlah Rata-rata
Siklus I Ya Tidak 27 3 2 28 28 2 25 5 82 38 32.8 9.5
Pada data di atas dapat dilihat bahwa belum seluruh siswa siap menerima pembelajaran karena masih 3 siswa belum membawa buku paket, 28 siswa belum membawa buku referensi lain, 2 siswa belum membawa buku catatan dan 5 siswa belum membawa kelengkapan alat tulis. Kesiapan siswa
secara
keseluruhan
menunjukkan
rata-rata
32,8,
sedangkan
ketidaksiapan siswa secara keseluruhan menunjukkan rata-rata 9,5. Untuk mengatasi hal ini, siswa yang belum siap menerima pelajaran dicatat dan siswa yang bersangkutan diberi kesempatan bekerja dalam kelompoknya dengan bantuan anggota kelompoknya. d. Refleksi Berdasarkan pada analisis pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa belum tercapai.Serta aktivitas siswa dan kesiapan siswa dalam pembelajaran masih kurang. Ini dikarenakan adanya beberapa kendala diantaranya adalah: 1) Siswa masih asing dengan pembelajaran IS. Ini terlihat bahwa siswa yang aktif bertanya dan aktif mencari informasi hanya didominasi oleh ketua kelompok. 2) Guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan strategi IS masih melakukan beberapa kesalahan, yaitu tidak melakuan beberapa langkah pembelajaran seperti yang direncanakan. Ketidakcukupan waktu menjadi penyebab beberapa langkah pembelajaran tidak terlaksana. Sehingga perlu adanya perbaikan perencanaan dengan memperlihatkan alokasi waktu dan banyaknya materi.
3) Siswa lebih banyak bercanda dengan teman kelompoknya dari pada menyelesaikan LDS, sehingga didapatkan hanya dua kelompok saja yang mau presentasi di depan kelas. Itu juga dikarenakan guru menunjuk kelompok untuk presentasi. Selain itu, belum semua kelompok mau berperan untuk mengemukakan pendapat, baik menolak ataupun menerima pendapat kelompok lain. Ini disebabkan siswa masih malu, bingung, canggung untuk mengutarakan pendapat dan takut salah dalam berpendapat. 4) Siswa belum mengetahui cara mempresentasikannya hasil diskusi di depan kelas, sehingga dalam diskusi kelas, keaktifan siswa dalam bertanya dan berpendapat kurang terjalin. 5) Pemahaman siswa masih kurang ini terlihat dari rata-rata hasil belajar pada siklus I ini belum tercapai seperti yang diinginkan oleh guru. Ini dikarenakan pada saat pembelajaran kurang aktif sehingga siswa kurang dalam memahami materi. 6) Belum tercapai 30% siswa berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga guru harus memberi motivasi yang dapat memancing siswa untuk dapat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan kendala-kendala pada siklus I di atas, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan untuk siklus II. Guru dengan peneliti harus merencanakan dengan baik dan mempersiapkan segalanya agar kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki. 2. Siklus II a.
Perencanaan Pada siklus II, peneliti merencanakan suatu solusi perbaikan dari
siklus I, yaitu: 1) Peneliti akan menjelaskan manfaat dari bekerja kelompok dan menjelaskan tugas ketua kelompok. Ini bertujuan agar terjalin saling bekerja sama antara kelompok.
2) Peneliti akan menjelaskan cara-cara berpresentasi. Hal ini bertujuan agar diskusi kelas berjalan dan siswa menjadi lebih aktif bertanya dan berpendapat. 3) Peneliti akan mengumumkan hasil tes dan hasil pretes, pengumuman ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar lebih baik dalam belajar dan seberapa besar usaha yang telah dilakukannya. 4) Peneliti membuat trik-trik agar siswa mau aktif dalam pembelajaran misalnya: pada awal pembelajaran supaya siswa mau bertanya dan mencari informasi, maka peneliti meminta siswa untuk membuat pertanyaan di secarik kertas lalu guru meminta melontarkan pertanyaan tersebut, kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut lalu guru menegaskan kembali. 5) Peneliti memperbaiki rancangan pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran pada sikls II dilakukan sesuai rancangan pembelajaran II, yaitu: 1) Guru melakukan presensi dan dilanjutkan dengan menuliskan judul dan tujuan pembelajaran di papan tulis. 2) Guru melakukan pretes yang kemudian dilanjutkan dengan apersepsi (tanya jawab). 3) Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompoknya. 4) Guru membagikan lembar diskusi siswa (LDS) pada masing-masing kelompok. 5) Guru meminta tiap ketua kelompok untuk membagi tugas kepada para anggotanya dan meminta pada lembar jawaban dituliskan nama yang menjawab tiap pertanyaan. Serta tiap kelompok untuk saling membantu para
anggotanya
yang
mengalami
kesulitan
dalam
menjawab
pertanyaan LDS. Setelah waktu yang ditetapkan oleh guru untuk berdiskusi
telah
habis,
maka
tiap
kelompok
diminta
untuk
mempresentasikannya dan kelompok yang lain untuk bertanya maupun
berpendapat pada kelompok yang mempresentasikan (terjadi diskusi kelas) 6) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran 7) Guru melakukan tes 8) Guru menugaskan siswa untuk membaca atau belajar materi pokok kandungan surat An-Nashr dan membuat pertanyaan pada secarik kertas. Pada siklus II ini pelaksanaan sama seperti pada siklus I, namun pada siklus II ini ada beberapa perubahan seperti: sebelum guru membagikan LDS, guru memberikan pengarahan terlebih dahulu tentang manfaat diskusi kelompok dan cara pembelajaran setelah selesai berdiskusi. Kemudian pada saat siswa berdiskusi guru melakukan observasi tentang kesiapan siswa berupa apakah siswa membawa buku paket, buku referensi lain, buku catatan dan alat tulis lengkap. c.
Observasi
1) Data Rekapitulasi Hasil Pretes Pada siklus II ini, rata-rata pretes mengalami peningkatan yaitu pada siklus I mencapai6,43 dan pada siklus II meningkat menjadi 7,30. Dengan tingkat ketuntasan 83 %.Data dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil Rekapitulasi Pretes Siklus II Keterangan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Nilai Tingkat Ketuntasan
Siklus II 10 6 7.30 83 %
Dari data di atas dapat terlihat bahwa nilai tertinggi sudah meningkat dari 8 menjadi 10 yang dihasilkan oleh 2 orang dan nilai terendah dari 3 menjadi 6 yang dihasilkan oleh 5 orang. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai membaca atau belajar terlebih dahulu materi yang akan dipelajari dan materi yang telah dipelajarinya. Ini terlihat bahwa ada tiga siswa yang mendapatkan nilai 10.Data secara rinci dapat dilihat pada lampiran.
2) Data Rekapitulasi Hasil Jawaban LDS Pada siklus II ini, penyelesaian jawaban LDS mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 70%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 91%.Data dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Jawaban LDS Siklus II Keterangan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata tes tertulis
Siklus I 100 85 91 %
Dari data di atas dapat terlihat bahwa rekapitulasi hasil jawaban LDS mengalami peningkatan dibanding pada siklus I, pada siklus II ini sudah ada yang dapat menyelesaikan soal-soal LDS dengan selesai dan mendapat nilai 100. Ini dikarenakan sudah terjalinnya saling bekerja sama antar kelompok dan ketua kelompok sudah mau saling membantu apabila ada anggotanya yang mengalami kesulitan. Data secara rinci dapat dilihat pada lampiran. 3) Data Rekapitulasi Hasil Tes Setelah dilakukan analisis data terhadap hasil tes, perolehan nilai rata-rata siswa pada tes siklus II yaitu 7,83dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 6. Siswa yang tuntas secara klasikal 93%. Data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan hasil belajar dan telah tercapai target ketuntasan belajar. Data dapat dilihat pada tabel 8 berikut. Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II No. Jenis Data 1. Nilai tertinggi 2. Nilai terendah 3. Rata-rata tes tertulis 4. Ketuntasan belajar
Siklus II 10 6 7,83 93 %
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mulai dapat memahami materi pokok kandungan surat An-Nashr dan siswa sudah mulai menyesuaikan diri dengan pembelajaran IS.
4) Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa Hasil observasi terhadap keaktifan siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang aktif dalam proses pembelajaran 22 % sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 60 %. Dan pada siklus I yang tidak aktif dalam proses pembelajaran sekitar 23,5 %,sedangkan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 40 %. Data selengkapnya dipaparkan pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Aspek yang diamati 1. Aktivitas siswa mengkomunikasikan/ mempresentasikan LDS 2. Aktivitas siswa dalam bertanya 3. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan guru 4. Aktivitas siswa dalam berpendapat 5. Aktivitas siswa dalam menyusun kesimpulan 6. Aktivitas siswa dalam menyusun rangkuman Rata-rata
Siklus II Aktif Tidak Aktif 3 (10%) 27 (90%) 26 (87%) 25 (83%)
4 (13%) 5 (17%)
18 (60%) 6 (20%)
12 (40%) 24 (80%)
30 (100%)
0 (0%)
18 (60 %)
12 (40%)
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa keaktifan siswa sudah terjalin.Hal ini tampak sudah adanya keberanian siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan guru, berpendapat, dan siswa aktif tanpa didorong oleh guru.Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran ikut meningkat, yaitu pada siklus I hanya 4 siswa, sedangkan pada siklus II menjadi 6 siswa. Peningkatan tingkat keaktifan siswa pada siklus II ini diantaranya disebabkan karena siswa sudah dapat menyesuaikan diri dengan strategi IS. 5) Data Hasil Observasi Kesiapan Siswa Pada siklus II ini kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran sudah meningkat. Ini terlihat bahwa pada siswa yang siap dalam memulai pembelajaran memiliki rata-rata 46,8 dan siswa yang tidak siap menurun menjadi 0,75. Data hasil kesiapan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 10 berikut.
Tabel 10. Hasil Observasi Kesiapan Siswa Siklus II No Aspek yang diamati 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Membawa buku paket Membawa buku referensi lain yang relevan Membawa buku catatan Membawa kelengkapan alat tulis Jumlah Rata-rata
Siklus II Ya Tidak 28 2 29 1 30 0 30 0 117 3 46.8 0.75
Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran karena 28 siswa telah membawa buku paket, 29 siswa telah membawa buku referensi lain, 30 siswa telah membawa buku catatan dan kelengkapan alat tulis. Ini dikarenakan guru sudah mulai menegaskan untuk membawanya dan apabila siswa tidak membawa akan diberi sanksi. d. Refleksi Berdasarkan analisis pada siklus II dapat disimpulkan bahwa: 1) Pemahaman siswa sudah tercapai ini terlihat dari hasil tes sudah mencapai target yang diinginkan peneliti. 2) Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran, ini terlihat tingkat keaktifan sudah melebihi 30% seperti yang telah ditetapkan peneliti. Dan siswa yang tadinya tidak berani berpendapat dan bertanya sudah berani, ini dikarenakan guru sudah mulai memotivasi siswa yang tidak aktif menjadi aktif. Adapun masih ditemukan satu dua siswa yang diam dan malu dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan berpendapat, tetapi siswa tersebut aktif dalam mencatat dan aktif mencari jawaban sendiri. 3) Siswa sudah mau membaca atau belajar terlebih dahulu materi yang akan dipelajari dan materi yang telah dipelajarinya. Ini terlihat dari meningkatnya hasil pretes pada siklus II. Dan sudahbanyak siswa yang sudah memahami materi kandungan surat An-Nashr. Pada proses pembelajaran dalam siklus II, sudah terjadi perubahan yang diharapkan pada diri siswa. Dimana siswa aktif dalam proses belajarmengajar yang sebelumnya lebih banyak diam (pasif). Selain itu hasil
belajar siswa sudah optimal, yaitu 93 % siswa sudah tuntas belajar.Aktivitas dan hasil belajar siswa yang sudah optimal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan dimana > 75% siswa aktif dalam kegiatan belajar-mengajar dan >75 % siswa tuntas belajar.Walaupun dalam angket ada beberapa siswa yang tidak menyukai pembelajaran secara berkelompok, namun siswa dapat melakukan kegiatan dengan santai. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil tindakan kelas dengan strategi Information Search untuk meningkatkan pamahaman mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis pada materi pokok surat An-Nashr di kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang sudah berhasil. B. Pembahasan Selama siklus I sampai siklus II, dari hasil pengamatan dapat diketahui telah terjadi perubahan pada siswa ke arah yang lebih baik, karena pada pembelajaran dengan menggunakan strategi Information Searchtelah terjadi proses belajar mengajar yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang menghasilkan suatu iteraksi antara siswa dengan guru dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran di sini adalah siswa menjadi paham pada materi kandungan surat An-Nashr. Guru sebelum pembelajaran melakukan sebuah pretes yang bertujuan untuk
melihat
kemampuan
awal
pemahaman
siswa
sebelum
terjadi
pembelajaran. Diketahuinya pengetahuan awal merupakan sesuatu yang penting untuk melihat adanya pengaruh dari upaya meningkatkan pemahaman mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis pada materi pokok kandungan surat An-Nashr melalui strategi Information Search pada siswa kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang.Ternyata pada hasil pretes pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II, rata-rata 6,43 pada siklus I menjadi 7,30 pada siklus II. Dari hasil rekapitulasi jawaban LDS diketahui bahwa pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II, rata-rata tes tertulis 70 % pada siklus I menjadi 91 % pad siklus II.Pada siklus II juga dapat dilihat bahwa ternyata ada kelompok diskusi yang mendapatkan nilai 100. Hal ini terjadi karena pada siklus II siswa sudah belajar dan membaca materi yang akan dipelajarinya terlebih
dahulu kemudian siswa membuat pertanyaan, sedangkan pada siklus I belum ada yang mendapatkan nilai 100 karena kurangnya kekompakan antar anggota kelompok dan kurangnya pembagian tugas.Siswa juga tidak mengerti manfaat pembelajaran dengan diskusi. Ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan, ketuntasan belajar pada siklus I hanya mencapai 70 % atau masih di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan, yaitu sebesar 75 %, sedangkan ketuntasan belajar pada siklus II sudah melebihi ketuntasan belajar yang ditetapkan sebesar 93 % di atas ketuntasan belajar atau mengalami peningkatan sebesar 24 %. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah paham dengan materi pokok kandungan surat An-Nashr. Ini terlihat pada siklus I tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 10dengan nilai terendah sebesar 4 dan tertinggi 8 yang rataratanya hanya 6,83, sedangkan pada siklus II terdapat siswa yang mendapatkan nilai 10. Pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa dengan rata-rata prosentase 60 %.Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam diskusi sudah cukup besar dan kecenderungan siswa bekerja sendiri-sendiri seperti pada siklus I sudah mulai berkurang sehingga siswa sudah aktif dalam bertanya dan aktif dalam mencari informasi sendiri dan dibantu oleh guru dan teman sekelompoknya sudah terjalin.Menurut Zaini dkk. (2002), bahwa dengan belajar aktif siswa diajak untuk turut serta dalam seluruh proses pembelajaran tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik, dengan cara ini siswa akan merasa suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dioptimalkan. Masing-masing siswa dalam kelompoknya telah bersedia berbagi Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran meningkat dari 32,8 pada siklus I menjadi 46,8 pada siklus II. Peningkatan kesiapan siswa ini terjadi karena siswa yang belum siap menerima pelajaran atau dua kali siswa tidak membawa buku paket, buku referensi lain, buku catatan dan alat tulis akan diberi sanksi berupa hapalan. Meskipun masih terdapat satu dua anak yang belum siap dalam membawa buku paket dan membawa buku referensi lain yang relevan, tetapi kesiapan dalam membawa buku catatan dan membawa kelengkapan alat
tulis sudah meningkat menjadi 100 %.Hal ini memberikan bukti bahwa pemberian sanksi pada siswa yang belum siap menerima pembelajaran dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran. Dengan diterapkannya strategi Information Search pada siklus I dan II, pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Al Qur’an dan Hadis pada materi pokok kandungan surat An Nashr meningkat. Ini terlihat pada rata-rata hasil belajar siswa untuk siklus I adalah 6,83dan pada siklus II meningkat menjadi 7,83. Pada ketuntasan belajar dikatakan berhasil sesuai target yang ditetapkan dimulai pada siklus I sebesar 70% dan pada siklus II ketuntasan belajar meningkat menjadi 93% di atas ketuntasan yang telah ditetapkan sebesar 75 %.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada MI Sidorejo Tegalrejo Magelang melalui stragei Information Searchdapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keaktifan peserta didik kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang pada proses pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siklus I dengan rata-rata 22 %, sedangkan pada siklus II keaktifan siswa pada proses pembelajaran meningkat menjadi 60 %. Dari hasil observasi kesiapan dalam mengikuti pembelajaran,kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran meningkat dari 32,8 pada siklus I menjadi 46,8 pada siklus II. 2. Hasil belajar peserta didik kelas IV MI Sidorejo Magelang pada proses pembelajaran materi Al Qur’an dan Hadis materi pokok kandungan surat An-Nashr pada siklus I nilai rata-rata sebesar 6,83 dengan nilai tertinggi 8 dan nilai terendah 4 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 70 %, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 7,83 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 6 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 93% yang sudah melebihi tingkat ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75 %.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan adalah: 1. Bagi Kepala Sekolah a.
Sebaiknya kepala sekolah menjadi motor penggerak dalam perbaikan terhadap proses pembelajaran. Kepala sekolah sebaiknya menjaga hubungan baik antara kepala sekolah dan guru melalui kerja kolaborasi.
b.
Pihak sekolah sebaiknya dapat menciptakan kondisi belajar yang memadai dengan memperhatikan fasilitas dan sarana prasarana sekolah
yang menunjang dalam pembelajaran khususnya pembelajaran dengan strategi Information Search, seperti penyediaan media, buku-buku pembelajaran. 2. Bagi Guru Kelas a.
Sebaiknya guru kelas mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
strategi
Information
Search
yang
menarik,
menyenangkan dan bervariasi agar dapat membuat anak didik lebih siap dan aktif dalam proses pembelajaran. b.
Sebaiknya guru kelas dalam menerapkan strategi Information Searchmengatur waktunya dengan baik saat menerapkan diskusi sehingga waktu yang disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa untuk belajar.
3. Peneliti berikutnya Peneliti
berikutnya
dapat
melakukan
penelitian
yang
serupa
denganpenelitian ini, tetapi dalam materi dan pendekatan yang berbeda. C. Penutup Penulis
menyadari
bahwa
penulisan
skripsi
jauh
dari
kesempurnaan.Untuk itu saran dan kritik yang kondusif dari semua pihak. Akhirnya disertai ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih baik pikiran, tenaga dan doa, peneliti berharap semoga kita selalu dalam lindungan dan ridho Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi (Edisi Bahasa Arab) Jus XXX, Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993, Cet. Kedua. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet, 13. Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004. Depdiknas Ditjen Dikdasmen, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2003. Eko Prasetyo, Guru: Mendidik itu Melawan, Yogyakarta: Resist Book, 2005. Ichwan, Mohammad Nor, Studi Ilmu Hadis, Semarang: Rasail Media Group, 2007, Cet. I, Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Semarang: Rasail, 2009, Cet. IV. Kadir, Fatimah, Ragam Strategi dalam Pembelajaran, Jurnal Al-Ta'dib, Vol. 1, No. 1, 2008. Mardiyo, Metodologi Pengajran Agama, Semarang: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dengan Pustaka Pelajar, 1999. Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cet. 4. Muhammad, Samanhudi, Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pijar Press, 2009. Porwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998. Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2007. Sukmadinata, Nana Saodih, Metode Penelitian Pendidikan, .Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005. Winkel, W. S., Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Gramedia, 1996), cet. ke-4, hlm. 246
Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005. Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD (Center For Teaching Staff Development) IAIN Sunan Kalijaga, 2002. Zaini, H., B. Munthe, dan S. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008. http://c.1asphost.com http://edukasiana.com http://informasismpn9cimahi.files.wordpress.com/
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV MI SIDOREJO TEGALREJO MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 No.
No. Induk
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
2838 2887 2940 2988 2999 3006 3012 3016 3018 3021 3026 3027 3031 3032 3034 3035 3038 3039 3041 3043 3044 3045 3047 3048 3049 3050 3051 3054 3055 3056
Nama Anak Didik Purwanto Sariyadi A. Romadzon A. Mustofa S. Rofik Rohanah M. Yoga Pratama Deni Setiawan Rozikin Agus Tafrihan A. Mustofa M. Habib C Agus A. Kholik Slamet Mustofa Ina Rismawati Ahsaniyah F Krisna Bayu Rina Zulfatul M M. Lafi Rizki Ida Ristiana A. Zainal Ali Nuriyah Sakdiyah M. Khakimudin A. Ahroru S. A Mustofa Naja Zainal Ulin N M. Faza Na’im A Rizki F Solekhah Faizal Listanto
Jenis Kelamin L L L L L P L L L L L L L L P P L P L P L P L L L L L L L L
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Standar Kompetensi Kompetensi dasar Alokasi waktu Pertemuan
: : : : : : :
Madrasah Ibtidaiyah MI Sidorejo Tegalrejo Magelang Qur’an Hadits IV Mampu memahami arti surat tertentu dalam Juz ‘Amma Mengenal terjemah surat An-Nashr 8 × 35 menit I - IV
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mengikuti pembelajaran “Surat An-Nashr”, siswa dapat mengenal terjemahan surat An-Nashr, menerjemahkannya dan menyimpulkan kandungannya. B. Materi Pembelajaran Terjemahan surat An-Nashr C. Metoda/Strategi Pembelajaran Ceramah, Demonstrasi, Penugasan, Information Search (Mencari Informasi) D. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Awal - Bertanya kepa siswa sekitar surat An-Nashr. - Mengarhkan siswa agar menyimak penjelasan sekitar cara menerjemahkan dan menyimpulkan kandungan makna surat An-Nashr. b. Kegiatan Akhir - Siswa mempelajari terjemahan surat An-Nashr - Siswa mengartikan surat An-Nashr - Siswa menyimpulkan kandungan surat An-Nashr c. Kegiatan Akhir - Memberikan tugas supaya mencari informasi sekitar surat An-Nashr - Memberikan tugas agar membiasakan mengulang-ulang cara menerjemahkan surat An-Nashr dan menyimpulkan kandungan maknanya. E. Indikator - Mengenal terjemah surat An-Nashr - Menerjemahkan surat An-Nashr - Memahami kandungan pokok surat An-Nashr F. Alat/Sumber Belajar - Buku Mata Pelajaran Qur’an Hadits jilid IV untuk Madrasah Ibtidaiyah, “Menara Kudus” Kudus
Soal Pretes Siklus I 1.
Dalam susunan tertib surat, An-Nashr merupakan surat ke? a. 97 c. 110 b. 98 d. 99
2.
Dalam susunan Al Qur’an, sebelum surat An-Nashr adalah …. a. Al Lahab c. Al Ikhlas b. Al Kaafiruun d. Al Falaq Perhatikan dan bacalah ayat-ayat Al Qur’an di bawah ini dengan cermat!
3.
1) 2) 3) 4)
4.
5.
šÏ9≡x‹sù”Ï%©!$#‘í߉tƒzΟŠÏKuŠø9$# #sŒÎ)u!$y_ãóÁtΡ«!$#ßx÷Gxø9$#uρ
!$tΒ4o_øîr&çµ÷Ψtã…ã&è!$tΒ$tΒuρ|=|¡Ÿ2
Ÿ≅y™ö‘r&uρöΝÍκön=tã#ösÛŸ≅‹Î/$t/r&
Kutipan ayat-ayat Al Qur”an di atas yang termasuk surat An-Nashr terdapat pada nomor …. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 Apakah arti dari surat An-Nashr? a. Petunjuk c. Pertolongan b. Hari Kebangkitan d. Perjuangan Terdiri dari berapa ayatkah surat An-Nashr? a. Tiga c. b. Enam d.
Lima Tujuh
6.
Sebuah kota tempat diturunkannya surat An-Nashr, ialah? a. Makkah c. Bashrah b. Jeddah d. Madinah
7.
Istilah yang digunakan dalam sejarah untuk menyebut peristiwa pembebasan kota Makkah adalah… a. Fut al-Makkah c. Hari kemerdekaan b. Freedom d. Fatrah
8.
Surat An-Nashr termasuk golongan surat …. a. Makkahc.
Makiyah
b. 9.
Madinah
Kaum Quraisy Makkah selalu … kaum muslimin. a. membantu b. menolong
d.
Madaniyah
c. d.
mentaati menentang
10. Kisah tentang penaklukan kota Makkah dikenal dengan sebutan …. a. nasru makkah c. fathu makkah b. khamdu makkah d. nasu makkah
Soal Postes Siklus I 1.
2.
3.
4.
Surat An-Nashr terdiri …. a. b.
2 ayat c. 3 ayat d.
4 ayat 5 ayat
Surah An Nashr termasuk surah …. a. b.
Madaniyah Makkiyah
c. d.
arabiyah samawi
Dalam susunan Al Qur’an, setelah surat An-Nashr adalah …. a. Al Kaafiruun c. Al Lahab b. Al Kautsar d. Al Maa’uun ..………….. a. b. çµè?r&tøΒ$#uρ
ôxÎm7|¡sùωôϑpt¿2y7În/u‘
c. d.ßx÷Gxø9$#uρ
āuθèδçtIö/F{$# ôçνöÏøótGó™$#uρ |M÷ƒr&u‘uρ}¨$¨Ψ9$#šχθè=ä{ô‰tƒ’Îûǃϊ«!$#%[`#uθøùr&
5.
Terjemahan ayat di atas adalah …. a.
Dan kamu lihat manusia agama Allah dengan berbondong-bondong
b. 6.
7.
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan Yang mempunyai arti “manusia” adalah lafaz …. a. c. b. d.
|M÷ƒr&u‘uρ} |¨ } $¨Ψ9$#artinya š …. $R/#§θs?
a.
ǃϊ«!$# %[`#uθøùr&
Pertolongan
c.
Berbondong-
Pembukaan
d.
Maha menerima
bondong b. 8.
taubat Yang mempunyai arti “maka bertasbihlah” adalah lafaz …. a. c. b. ôxÎm7|¡sù
ωôϑpt¿2
d. y7În/u‘
çνöÏøótGó™$#uρ
9.
Bacalah ayat surat An-Nashr di bawah ini dengan cermat!
ôxÎm7|¡sùωôϑpt¿2y7În/u‘çνöÏøótGó™$#uρ4…çµ‾ΡÎ)tβ%Ÿ2$R/#§θs?∩⊂∪ Arti ayat satu surat An-Nashr di atas adalah …. a. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah b. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, c. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepadaNya. d. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong 10. Lafal mempunyai arti …. a. b.
u!$y_
kembali c. datang d.
pergi pulang
Soal Pretes Siklus II
ãóÁtΡ«!$# Lafal mempunyai arti ….
1. a. b. 2. a. b.
hidayah Allah c. kasih saying Allah murka Allah d. pertolongan Allah Surah An Nashr adalah surah yang ke- …. 107 c. 109 108 d. 110
3.
Rasulullah SAW memasuki kota Mekah dengan … tentara. 10.000 c. 20.000 15.000 d. 25.000 Keadaan Kota Mekah sebelum Fathu Makkah adalah ….
a. b. 4. a. b. c. d.
5.
6.
7.
8.
9.
Aman Makmur Penuh dengan berhala Bersih dari berhala Setelah kemenangan Rasulullah atas kota Mekah, manusia masuk ke dalam agam Allah SWT dengan …. a. rasa takut c. sungguh-sungguh b. berbondong-bondong d. teratur Mereka yang masuk ke dalam agama Allah SWT dari …. a. Mesir c. luar Arab b. Palestina d. seluruh penjuru Arab Manusia masuk agama Allah SWT dengan mengucapkan …. a. syahadat c. tahmid b. tasbih d. takbir Nabi Muhammad SAW berjuang di Mekah selama … tahun. a. 13 c. 15 b. 14 d. 16 Nabi Muhammad SAW berjuang di Madinah selama … tahun. a. 6 c. 8 b. 7 d. 9
#sŒÎ)
10. a. b.
Kataberarti …. bagaimana apakah d.
c. begitulah apabila
Soal Postes Siklus II 1. Surah An Nashr diakhiri dengan lafal …. a. c.
x÷Gxø9$#uρ
2.
$R/#§θs?
b. d. =#§θs? %[ ` #u θ ù ø & r Surah An Nashr ayat 2 diakhiri dengan lafal …. a. c. b. d. $R/#§θs?
%[`#uθøùr& x#uθøùr&
3. a.
νöÏøótGó™$#uρ
Arti kata
θs? adalah=#§ ….
dan mohonlah rezeki c.
dan
dan mohonlah ampunan dan kumpulkanlah
d.
bersegeralah b.
x÷Gxø9$#uρ
4.
Arti kata adalah ….
a.
dan pertolongan
c.
dan
dan telah datang
d.
dan
kemenangan b. kekalahan 5.
Surah An Nashr diturunkan sesudah surat …. An Naas c. Al Palaq At-Taubah d. Al Ikhlas
a. b.
ƒÏŠ«!$#
6. a.
Arti kata
adalah …. pertolongan Allah
c.
agama
dan engkau melihat
d.
dan
Allah b. mohonkan ampunan 7.
8.
9.
kemenangan Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin dalam menaklukkan kota Mekah disebut dengan …. a. Fattan Makkah c. Fulan Makkah b. Fathu Makkah d. Fardhu Makkah Apa arti bertasbih …. a. mengakui kebesaran dan kesucian Allah SWT b. mengakui keesaan Allah SWT c. mengakui kekuasaan Allah SWT d. mengakui kekuatan Allah SWT Orang-orang kafir telah mengikuti syariat Islam dengan …. a. suka rela c. suka cita
b.
suka duka
M÷ƒr&u‘uρ
10.
Arti kata
a.
d.
gembira
adalah …. dan engkau mendengarc.
dan
engkau bertasbih b.
dan engkau melihat d. engkau bersahadat INSTRUMEN PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA Sekolah Jumlah Siswa Mata Pelajaran Materi
: : : :
MI Sidorejo Tegalrejo Magelang 30 Al Qur’an Hadis Kandungan Surat An-Nashr
Jenis Kegiatan 11. Aktivitas siswa mengkomunikasikan/ mempresentasikan LDS. 12. Aktivitas siswa dalam bertanya 13. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan guru 14. Aktivitas siswa dalam berpendapat 15. Aktivitas siswa dalam menyusun kesimpulan 16. Aktivitas siswa dalam menyusun rangkuman Rata-rata Persentase Keterangan : A : Sangat baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
dan
Siklus I Skor A B C D
Siklus I Skor A B C D
KATEGORI KEAKTIFAN SISWA 1.
Aktivtas siswa mengkomunikasikan/mempresentasikan jawaban LDS Kategori: A. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi dengan kemauan sendiri, gaya bahasa dan sikap yang baik B. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi dengan kemauan sendiri namun gaya bahasa dan sikapnya kurang baik C. Siswa mau mempresentasikan hasil diskusi setelah ada dorongan dari guru D. Siswa tidak mau mempresentasikan hasil diskusi meskipun sudah ada dorongan dari guru
2.
Aktivitas siswa dalam bertanya Kategori: A. Siswa selalu bertanya dan berani mengajukan pertanyaan tanpa doongan dari guru B. Siswa kadang-kadang bertanya dan mengajukan pertanyaan bila didorongan oleh guru C. Siswa bertanya bila didorong oleh guru. D. Siswa tidak pertanya sama guru
3.
Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan guru Kategori: A. Jawaban siswa terhadap pertanyan guru benar dan lengkap tanpa dorongan guru B. Jawaban siswa terhadap pertanyan guru kurang benar tanpa dorongan guru C. Jawaban siswa terhadap pertanyan guru salah dengan dorongan guru D. Siswa tidak menjawab pertanyaan guru walaupun sudah ada dorongan guru
4.
Aktivitas siswa dalam berpendapat Kategori: A. Siswa mau memberikan pendapat tanpa ada dorongan dari guru dan pendapat benar B. Siswa mau memberikan pendapat tanpa ada dorongan dari guru dengan pendapat kurang benar atau mendekati benar C. Siswa mau memberikan pendapat dengan dorongan guru D. Siswa tidak mau memberikan pendapat walupun sudah dengan dorongan guru
5.
Aktivitas siswa dalam menyusun kesimpulan Kategori: A. Siswa membuat kesimpulan dengan benar tanpa dorongan guru B. Siswa membuat kesimpulan mendekati benar didorongan oleh guru C. Siswa membuat kesimpulan kurang benar D. Siswa tidak mau membuat kesimpulan walaupun sudah didorong oleh guru
6.
Aktivitas siswa dalam menyusun rangkuman Kategori: A. Rangkuman lengkap, runtun dan rapih B. Rangkuman lengkap, runtun dan kurang rapih C. Rangkuman lengkap, kurang runtun dan kurang rapih D. Rangkuman kurang lengkap, kurang runtun dan kurang rapih
INSTRUMEN KESIAPAN SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN No 1. 2. 3. 4.
Aspek yang diamati Membawa buku paket Membawa buku referensi lain yang relevan Membawa buku catatan Membawa kelengkapan alat tulis Jumlah Rata-rata Persentase
Siklus Ya Tidak
KEMENTRIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
Nomor : In.06.3/D1/TL.00./1384/2011 Lamp. : 1 (Satu) Proposal Hal : Mohon Izin Riset A.n NIM
Semarang, 11 Maret 2011
: Munasikah : 093111382
Kepada yth. : Kepala RA Muslimat NU Ketunggeng Magelang Di Magelang Assalamu’alaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami bernama Munasikah NIM : 093111382 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi berjudul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis Pada Materi Pokok Kandungan Surat An-Nashr Melalui Strategi Information Search Pada Siswa Kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang Di bawah bimbingan Saudara Hj. Nur Asyiah, M.Si. Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan penelitian di RA Muslimat NU Ketunggeng Magelang selamat 30 hari. Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. An. Dekan, Pembantu Dekan I
Dra. H. Ruswan, MA NIP. 19680424 199303 1 004
Tembusan : Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Semarang, 25 Mei 2011 Hal : Nilai Bimbingan Skripsi
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini saya kirimkan naskah skripsi : Judul
: Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al Qur’an-Hadis Pada Materi Pokok Kandungan Surat AnNashr Melalui Strategi Information Search Pada Siswa Kelas IV MI Sidorejo Tegalrejo Magelang
Nama
: Munasikah
NIM
: 093111382
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Berdasarkan bimbingan dan arahan dan koreksi atas naskah tersebut, maka nilai bimbingan adalah ……… (……………………………………………………). Kemudian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing,
Dra. H. Ruswan, MA NIP. 19680424 199303 1 004
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap
: Munasikah
2. Tempat dan Tanggal Lahir
: Magelang, 20 Juli 1970
3. NIM
: 093111382
4. Alamat Rumah
: Surakan Sidorejo Tegalrejo Magelang
5. HP
: 085868186727
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. MI Al-Islam Kalisalah
Lulus tahun 1983
b. MTs Diponegoro Salaman
Lulus tahun 1986
c. PGAN Magelang
Lulus tahun 1989
d. D II IAIN Semarang
Lulus tahun 2001
2. Pendidikan Non-Formal a. …………………………………………………………………… b. …………………………………………………………………… c. …………………………………………………………………… d. …………………………………………………………………… 3. Prestasi Akademik a. …………………………………………………………………… b. …………………………………………………………………… c. ……………………………………………………………………
Magelang, 25 Mei 2011
Munasikah NIM. 093111382