Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 1 KARANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TENTANG SISTEM EKSKRESI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: TRI WAHYUNI NPM: 14.1.01.06.0077P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DAN SIKAP SOSIAL TENTANG SISTEM EKSKRESI Tri Wahyuni 14.1.01.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
[email protected] Mumun Nurmilawati dan Agus Muji Santoso UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah adanya kondisi siswa yang tidak mendukung terhadap kegiatan pembelajaran selama ini. Materi sistem ekskresi rumit, karena beberapa organ tidak bisa dilihat. Selain itu adanya perbedaan kemampuan akademis yang terlalu jauh, sikap siswa sebagian besar masih individualis dan ketuntasan klasikal belum mencapai 85%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan sikap sosial siswa kelas VIII H pada materi sistem ekskresi dengan menggunakan model Problem Based Learning. Penelitian ini menggunakan model PTK Kemmis and Taggart, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Direncanakan penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Apabila di akhir siklus hasil yang didapatkan belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang disepakati dengan kolaborator yaitu nilai rata-rata hasil belajar 83, dan nilai sikap sosial minimal berpredikat B sebanyak 85%, maka tindakan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 77 dan siklus II mencapai nilai ratarata 85. Sedangkan nilai sikap peduli siswa mencapai predikat minimal B 74% pada siklus I, dan 89% pada siklus II. Sikap kerjasama pada siklus I sebanyak 79% mendapat predikat minimal B, dan siklus II sebanyak 89% dengan predikat minimal B. Dari hasil evaluasi maupun sikap sosial, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah mencapai indikator keberhasilan, sehingga tidak diperlukan siklus III. Sulitnya materi sistem ekskresi dan sikap individualis yang tinggi bisa dipecahkan dengan diskusi, menyelesaikan masalah sendiri, saling menerima pendapat teman.
Kata Kunci : Problem Based Learning, hasil belajar, sikap sosial, sistem ekskresi
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menjembatani konsep yang abstrak dengan
I. LATAR BELAKANG Salah satu pokok bahasan pelajaran
memberikan permasalahan konkrit yang ada
biologi di SMP adalah sistem ekskresi
dalam
diperlukan pemahaman yang lebih karena
terlebih
topik ini merupakan salah satu pokok
peneyelidikan. Penggunaan model PBL
bahasan yang konsep
banyak mengungkap permasalahan dari
dasarnya
cukup
kehidupan dahulu
sehari-hari
dengan
mengadakan
kegiatan
abstrak dan terdapat proses-proses yang
fakta
cukup rumit sehingga ini tidak mudah
sehari-hari.
dipahami
diharapkan juga mampu menjadi media
siswa.
Walaupun
manusia
yang terdapat dalam kehidupan Penerapan
untuk
kongkritnya
Pembagian kelompok dilakukan secara
semua
hal
yang
dengan
PBL
memiliki sistem ekskresi, namun secara tidak
berinteraksi
model
berhubungan dengan sistem ekskresi dapat
heterogen
dilihat dan yang dapat diketahui dan dilihat
kemampuan akademik. Pada saat siswa
hanya
bereksperimen,
terbatas pada
alat-alat
ekskresi
terutama
temannya. berdasarkan
mengambil
data
dan
seperti kulit, sedangkan paru-paru, hati
berdiskusi diharapkan setiap siswa bisa
dan ginjal tidak terlihat karena termasuk
saling
jenis organ dalam.
mengurangi sikap individualis pada siswa.
Selain itu, kelas VIII H adalah kelas
bekerja
sama
sehingga
bisa
Menurut Trianto (2010:90), model
heterogen, baik secara akademis maupun
pembelajaran
latar belakang sosial ekonomi orang tuanya.
merupakan
Berdasarkan hasil beberapa ulangan harian
yang
didapatkan perbedaan yang sangat jauh.
permasalahan
Sebanyak
penyelidikan autentik yakni penyelidikan
30%
siswa
mempunyai
berdasarkan suatu
model
didasarkan
pada
yang
masalah pembelajaran banyaknya
membutuhkan
kemampuan upper dengan nilai rata-rata 90,
yang membutuhkan penyelesaian
yang berkemampuan middle 30% dengan
dari permasalahan
nilai rata-rata 71 dan 40 % berkemampuan
halnya menurut Yatim Riyanto (2009:288),
lower dengan nilai rata-rata 50.
model
Permasalahan tersebut dapat diperbaiki dengan
menggunakan
pembelajaran
yang
suatu
tepat
model
yang
dapat
Problem
merupakan
model
yang Based
nyata
nyata. Sama Learning
pembelajaran
yang
dapat membantu peserta didik untuk aktif dan
mandiri
dalam
mengembangkan
meningkatkan keterlibatan siswa dalam
kemampuan berpikir memecahkan masalah
pembelajaran.
Salah
satu
model
melalui pencarian data sehingga diperoleh
pembelajaran
tersebut
adalah
Problem
solusi dengan rasional dan autentik.
Based Learning. Pada model ini peneliti Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut Arends (2008:57), sintaks
Fase 4:
Guru
Mngembangkan
peserta
(PBL) dapat disajikan seperti pada Tabel
dan
dalam
berikut
mempresentasikan
merencanakan
hasil karya dan
dan
memamerkan
hasil
untuk model
Problem Based Learning
Fase
Perilaku Guru membahas
membantu didik
menyiapkan
Fase 1:
Guru
Memberikan
tujuan pelajaran,
karya yang tepat,
orientasi tentang
mendeskripsikan
seperti
permasalahannya
berbagai
rekaman
kepada peserta
kebutuhan logistik
video, dan model-
didik
penting,
model,
dan
dan
membantu
memotivasi peserta
laporan,
mereka
didik
untuk
terlibat
dalam
kegiatan
untuk
menyampaikanny a kepada orang lain.
mengatasi masalah.
Fase 5:
Guru
Fase 2 :
Guru
Menganalisis dan
peserta
Mengorganisasika
peserta
mengevaluasi
untuk
n peserta didik
untuk
proses mengatasi
melakukan
untuk meneliti
mendefinisikan
masalah
refleksi terhadap
dan
melaksanakan
penyelidikannya
mengorganisasika
eksperimen, dan
dan proses-proses
n
mencari
yang
penjelasan dan
mereka gunakan
membantu didik
tugas-tugas
belajar
yang
terkait dengan
solusi.
Permasalahannya
Sumber : Arends (2008:57)
membantu didik
Fase 3: Membantu
Guru mendorongII. METODE PENELITIAN
investigasi
peserta
mandiri dan
untuk
kelas VIII H SMPN 1 Karangan tahun
Kelompok
mendapatkan
pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 38
informasi tepat,
didik
yang
Subyek penelitian adalah seluruh siswa
siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Penelitian ini bersifat kolaboratif, artinya peneliti bekerja
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sama dengan seorang kolaborator yang juga
pemberian evaluasi mandiri untuk melihat
pengajar IPA di SMPN 1 Karangan.
hasil belajar siswa.
Kolaborator ini selalu menemani peneliti mulai
kegiatan
refleksi,
perencanaan
membantu
Berdasarkan hasil evaluasi siswa pada
sampai
siklus I ini, didapatkan nilai rata-rata
dan
adalah 77, meningkat 15% dari rata-rata
mengamati
merekam jalannya kegiatan penelitian.
nilai ulangan terakhir yang hanya 67. Sedangkan
nilai
sikap
peduli
siswa
mencapai predikat SB sebanyak 8 anak
III. HASIL PENELITIAN
(21%), predikat B sebanyak 20 anak
Siklus I Tindakan pada siklus I dilaksanakan
(53%), dan C sebanyak 10 anak (26%).
pada tanggal 20 Mei 2015. Peneliti
Untuk nilai sikap kerjasama terdapat 10
melaksanakan tindakan sesuai rencana
anak (26%) mendapat predikat SB, 20
pembelajaran yang telah divalidasi oleh
anak (53%) mendapat predikat B dan 8
seorang ali dan seorang praktisi. Selama
anak (21%) mendapat predikat C.
pembelajaran peneliti
berlangsung,
dan
siswa
aktivitas
diamati
oleh
kolaborator. Pada bekerja
hasil tindakan pada siklus I belum mencapai
pelaksanaan secara
permasalahan
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
siklus
nyata, yang
I
indikator
keberhasilan,
siswa
meskipun sudah terjadi peningkatan. Oleh
menyelesaikan
karena itu diperlukan siklus II dengan
diberikan
oleh
beberapa perbaikan.
peneliti, yaitu bagaimana cara ginjal
Hasil observasi terhadap guru selama
menyaring darah. Siswa membut model
pembelajaran berlangsung mendapatkan
sederhana dan mengamati bagaimana cara
kriteria keberhasilan baik yaitu 73. Guru
kerja ginjal.
belum bisa memotivasi siswa dengan baik.
Setelah
masing-masing
Di awal KBM masih banyak siswa yang
kelompok diminta untuk presetasi ke
berbicara dan bermain sendiri. Adapun
depan,
lain
penilaian observer ada pada lampiran.
menanggapi. Diakhir presentasi, guru
Beberapa kekurangan yang terjadi di
membimbing untuk membuat kesimpulan.
siklus yang pertama ini adalah siswa
Selama
masih
dan
selesai, kelompok
kegiatan
yang
pembelajaran,
guru
terlihat
canggung
dalam
menilai sikap sosial siswa yaitu kerjasama
berkelompok, terlihat dari mimik wajah
dan peduli melalui lembar observasi
yang
siswa.
temannya, pada kelompok 2 dan 4
Pembelajaran
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
ditutup
dengan
cemas
saat
bertanya
kepada
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
beberapa
pekerjaan
masih
banyak
didominasi oleh siswa yang pandai.
dijumpai adanya siswa yang mendominasi pekerjaan.
Beberapa kekurangan tersebut akan
Pembelajaran
ditutup
dengan
diperbaiki di siklus II yaitu dengan
pemberian evaluasi untuk mengukur hasil
memberikan
belajar pada siklus II.
tentang
motivasi
pentingnya
dan
penjelasan antar
Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan
anggota kelompok, tidak boleh ada yang
nilai rata-rata mencapai 85, dengan nilai
mendominasi pekerjaan. Akhirnya peneliti
terendah 60 dan tertinggi 100. Sedangkan
berinisiatif pada saat presentasi, kelompok
hasil nilai sikap peduli terdapat 15 anak
dengan anggota yang paling aktif dan
(39%) mendapat predikat SB, 19 anak
kompak
hasil
(50%) mendapat predikat B dan 4 anak
diskusi, menjawab pertanyaan maupun
(11%) yang memperoleh predikat C.
menyampaikan
untuk nilai sikap kerjasama juga terjadi
dalam
kerjasama
menyampaikan pendapat
akan
diberi
penghargaan.
peningkatan, terdapat 12 anak dengan predikat SB, 20 anak dengan predikat B dan 6 anak dengan predikat C. dari hasil
Siklus II Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
RPP
bersaman
yang
telah
dengan
disepakati
disimpulkan bahwa penelitian ini telah
kolaborator.
mencapai indikator keberhasilan, sehingga
Memberikan motivasi untuk lebih peduli dan mau bekerjasama dengan temannya. Peneliti
juga
evaluasi maupun sikap sosial, maka dapat
Berdasarkan data hasil pelaksanaan
akan
penelitian dari siklus I ke siklus II telah
kelompok
terdapat peningkatan hasil belajar dan
dengan kinerja yang paling bagus. Pada
sikap sosial. Hasil yang telah didapat telah
kegiatan
secara
sesuai dengan indikator keberhasilan.
menyelesaikan
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
masalah yang diberikan peneliti, yaitu apa
tindakan perbaikan dalam penelitian ini
buktinya bahwa paru-paru mengeluarkan
sudah cukup dan dapat dihentikan.
memberikan
berkelompok
menyampaikan
tidak diperlukan siklus III.
hadiah
bagi
pembelajaran siswa
karbondioksida dan uap air. Siswa membuat percobaan sederhanaIV. PEMBAHASAN yang
membuktikan
bahwa
paru-paru
Siswa dapat secara aktif berpartisipasi
mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
dalam
Seluruh siswa mulai terlihat antusias dan
suasana yang lebih menyenangkan (joyfull
berperan aktif dalam kegiatan. Tidak
learning). Keterlibatan secara langsung
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
kegiatan
pembelajaran
dengan
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan
menyenangkan
ini
merupakan
dan
kerjasama
juga
telah
mencapai
pengalaman kebermaknaan dalam belajar,
indikator keberhasilan yaitu
baik makna yang dirumuskan maupun
sekurang-kurangnya
makna yang dihayati (reference and sense
mendapat predikat nilai minimal B
of meaning). Siswa lebih termotivasi
Saran
untuk
berusaha
dalam
secara
bersama-sama
mengumpulkan
berdiskusi,
berlatih,
presentasi
dalam
dikembangkan
berkonsulasi,
meningkatkan
belajar.
yang
sebagai kualitas
upaya
pembelajaran,
karena berdasarkan penelitian siswa dapat
Semangat bersaing secara sehat akan
meningkatkan
terbentuk melalui
mengemukakan
kegiatan kelompok
anak
Model PBL dapat digunakan dan
informasi,
kelompok
32
85% atau
hasil
belajarnya,
pendapat,
aktif
belajar semacam ini. Grafik tersebut
mengajukan pertanyaan, bekerja sama,
menunjukkan telah terjadi peningkatan
dan peduli dalam belajar. Bagi siswa,
rata-rata hasil evaluasi siswa. Hal ini
guru, dan semua pihak sekolah agar terus
membuktikan bahwa dengan menerapkan
berusaha mengembangkan dan mencari
model
inovasi
PBL
ternyata
mampu
kreatifitas yang
pembelajaran berkaitan
IPA
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada
terutama
awalnya memang siswa nampak kurang
penerapan
semangat dan masih canggung untuk
Learning.
berintaraksi dengan kelompoknya, bahkan
berkeinginan
ada beberapa kelompok yang masih
penelitian sejenis sebaiknya tidak hanya
mendominasi penyelesaian tugas, namun
membatasi tentang upaya peningkatan
kekurangan yang terjadi di siklus I
hasil belajar dan sikap sosial, tetapi juga
diperbaiki di siklus II. Hasil siklus II
variabel lain yang ditingkatkan dan bidang
ternyata telah terjadi peningkatan hasil
lain.
Problem
model Bagi
dengan
peneliti untuk
Based
lain
yang
mengadakan
belajar maupun sikap sosial siswa. VI. DAFTAR PUSTAKA V. PENUTUP
Arends, R. 2008. Learning to TeachBelajar untuk Mengajar.
Simpulan Penerapan model pembelajaran PBL
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
mampu meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu mulai 67 pada saat sebelum siklus,
(Penerjemah Soetjipto, dkk) Made,N.
2008.
Penerapan
Model
77 pada siklus pertama dan 87 pada siklus
Problem Base Learning untuk
kedua. Sedangkan nilai sikap sosial peduli
Meningkatkan
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
Partisipasi simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi
Undiksha.
Laporan
Penelitian. Hlm. 74-84. Riyanto, Y.
2009.
Paradigma
Baru
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada. Trianto.
2010.
Model
Pembelajaran
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tri Wahyuni| 14.1.06.0077P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 10||