PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh Fransiska Tri Setyaningsih 111434004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh Fransiska Tri Setyaningsih 111434004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:
Keluarga Tercinta Sahabat-sahabatku USD dan Pendidikan Biologi 2011
Motto: Terlalu banyak berharap pada orang lain justru hanya membuat hidup penuh dengan “harapan hampa”. Karena tempat harapan satu-satunya adalah Tuhan, dan diri sendiri.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI Fransiska Tri Setyaningsih Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai masalah pada siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu seperti nilai rata-rata kelas hanya 60,00 dan belum mencapai KKM, selain itu sikap dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong rendah yang dapat dilihat dari aktivitas siswa di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas tersebut pada materi Keanekaragaman Hayati dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa sebanyak 37 siswa. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini menggunakan dua macam instrumen yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture, hasil belajar dan motivasi siswa mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan belajar aspek kognitif siklus I sebesar 32,43% dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar 86,48 %. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 62,21 pada siklus I menjadi 85,83 pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar afektif siklus I sebesar 75,67% siswa tergolong kategori tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 100% siswa tergolong dalam kategori tinggi. Hasil motivasi pada siklus I sebanyak 86,47% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi kemudian meningkat sebesar 100% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelaajaran kooperatif tipe Picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA X Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Kata Kunci : motivasi, hasil belajar, pembelajaran kooperatif, picture and picture.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
APPLYING COOPERATIVE LEARNING METHOD USING PICTURE AND PICTURE TYPE TO INCREASE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES OF TENTH GRADE PMIIA 2 STUDENT IN SMA XAVERIUS PRINGSEWU ON BIODIVERSITY SUBJECT Fransiska Tri Setyaningsih Sanata Dharma University 2017 The results comes from various problems at tenth grade PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu such as the class grade average that is only 60.00 and have not reached the passing grade. Beside that, the student are lack of attitude and motivation in learning process which can be seen from the student activity in class. The purpose of this research is to improve students ' learning motivation and the result from their learning process on Biodiversity Subject using cooperative learning through Picture and picture type. The subject of this research was tenth grade student of PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu semester 1, 2016/2017. The number of the participants were 37 students. This research used Kemmis and Mc Taggarts method. This research used two kinds of instruments, the instrument of learning and data collection instruments. After the cooperative learning method trough Picture and picture type was applied, the results of the study and the students’ motivation had increased. Percentage of completeness cognitive aspects of learning cycle I was 32.43% and cycle II increased to 86.48%. An increase also could be seen on grade average from 62.21 on cycle I became 85.83 on cycle II. While the results of the affective learning in cycle I was 75.67% students were classified to the high category and on cycle II increased to 100% and students classified in the high category. The results of the motivation on the cycle I was 86.47% and students classified to the high category and the highest was 100% on cycle II. Based on the results, it could be concluded that using cooperative learning through Picture and picture type could increase motivation and learning outcomes of the student if tenth grade PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu on Biodivercity. Keywords : motivation, the result of the study, cooperative learning, picture and picture
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI”. Laporan penelitian ini merupakan salah satu prasyarat untuk menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Drs. Antonius Tri Priantoro M. For. Sc selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 4. Ika Yuli Listyarini, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dengan sabar dari awal penyusunan sampai terselesaikannya skripsi. 5. Seluruh Dosen Pendidikan Biologi dan staff karyawan ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Keluarga tercinta dan sahabatku suster Lediana Sinaga yang selalu mendoakan dan mendukung penulis 7. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberi motivasi, dukungan dan doa 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................................5 C. Batasan Masalah .............................................................................................6 D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................8 E. Manfaat Penelitian ..........................................................................................8 BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ........................................................................................................... 11 B. Pembelajaran.................................................................................................. 13 C. Hasil Belajar .................................................................................................. 14 D. Motivasi Belajar ............................................................................................ 18 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 24 F. Metode Picture and Picture ........................................................................... 27 G. Keanekaragaman Hayati ................................................................................ 31 H. Pembelajaran Keanekaragaman Hayati dengan Metode Picture and Picture ............................................................................................................................ 32 I. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 33 J. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 34 K. Hipotesis ........................................................................................................ 36 BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...............................................................................................37 B. Setting Penelitian ............................................................................................37 C. Variabel Penelitian..........................................................................................38 D. Rancangan Kegiatan .......................................................................................38 E. Instrumen Penelitian .......................................................................................45 F. Metode Analisis Data .....................................................................................51 G.Indikator Keberhasilan ....................................................................................56 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Hasil Penelitian........................................................................ 57 B. Pembahasan .................................................................................................... 79 C. Kendala dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and picture ................................................................................................................. 93 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... 95 B. Saran ............................................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 98 LAMPIRAN ...................................................................................................... 101
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Jenis dan Cara pengumpulan Data ........................................................... 47 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal ............................................. 49 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir ............................................ 49 Tabel 3.4 Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif ...................................................... 50 Tabel 3.5. kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran ............................................................................................ 53 Tabel 3.6. Panduan Pemberian Skor Kuesioner ....................................................... 54 Tabel 3.7. Kriteria Motivasi Belajar ........................................................................ 55 Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 56 Tebel 4.1 Hasil Analisis Nilai Pre-test Siswa Kelas X PMIIA 2 ............................ 64 Tabel 4.2. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus I Kelas X PMIIA 2 ....................... 65 Tabel 4.3. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas X PMIIA 2 ......................... 66 Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas X PMIIA 2 ............. 67 Tabel 4.5. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus II Kelas X PMIIA 2 ...................... 75 Tabel 4.6. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas X PMIIA 2 ........................ 76 Tabel 4.7. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas X MIPA 2 ............. 77
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................... 35 Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ..................................... 39 Gambar 4.1. Para siswa sedang mencari sumber informasi dan referensi ............... 83 Gambar 4.2 Siswa-siswi sedang menempelkan gambar secara bergantian di papan tulis ........................................................................................................... 60 Gambar 4.3 Siswa-siswi maju ke depan dan menjelaskan alasan menempelkan gambar pada tabel di papan tulis ..................................................... 61 Gambar 4.4 Siswa-siswi sedang melaksanakan presentasi ...................................... 61 Gambar 4.5 Suasana pembelajaran biologi siklus I, siswa-siswi sedang berdiskusi dan menjawab soal pada LKS................................................................. 62 Gambar 4.6 Para Siswa sedang Mencari Sumber Informasi dan Referensi ............. 63 Gambar 4.7 Siswa-Siswi sedang Menempelkan Gambar secara Bergantian di Papan Tulis.......................................................................................................... 72 Gambar 4.8 Siswa- Siswi Maju ke Depan dan Menjelaskan Alasan Menempelkan Gambar pada Tabel di Papan Tulis .................................................. 73 Gambar 4.9 Siswa-Siswi sedang Melaksanakan Presentasi ..................................... 73 Gambar 4.10 Siswa-siswi sedang memberikan tanggapan saat Presentasi .............. 73 Gambar 4.11 Suasana belajar mengajar pada siklus II ............................................ 74 Gambar 4.12. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II ................ 83 Gambar 4.13. Peningkatan Rata-rata Kelas X PMIIA 2 .......................................... 84 Gambar 4.14. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II kelas X PMIIA 2 ................................................................................................................... 88
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus ............................................................................................... 102 Lampiran 2: RPP ..................................................................................................... 106 Lampiran 3: LKS 1a, 1b, 1c, 2a & 2b ..................................................................... 123 Lampiran 4: Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ...................................... 134 Lampiran 5: Kuesioner Motivasi Belajar Siswa awal & akhir ............................... 135 Lampiran 6 Kisi-kisi soal pre-test ........................................................................... 163 Lampiran 7: Soal pre-test, jawaban, pedoman penilaian ........................................ 141 Lampiran 8: Kisi-kisi soal post-test I ...................................................................... 145 Lampiran 9: Soal post-test I, jawaban, pedoman penilaian .................................... 153 Lampiran 10: Kisi-kisi soal post-test II................................................................... 155 Lampiran 11: Soal post-test II, jawaban, pedoman penilaian ................................. 163 Lampiran 12: Lembar observasi, pedoman penskoran .......................................... 166 Lampiran 13: Surat ijin penelitian........................................................................... 177 Lampiran 14: Surat keterangan selesai penelitian ................................................... 179 Lampiran 15: Pembagian kelompok siklus I dan siklus II ...................................... 180 Lampiran 16 Daftar kehadiran siswa ...................................................................... 181 Lampiran 17 Analisis hasil kuesioner motivasi belajar .......................................... 182 Lampiran 18 Sampel hasil kuesioner motivasi belajar awal ................................... 183 Lampiran 19 Sampel hasil kuesioner motivasi belajar akhir .................................. 185 Lampiran 20 Analisis hasil belajar aspek kognitif (post-test) siklus I .................... 191 Lampiran 21 Sampel hasil post-test siklus I (2 skan) ............................................. 200 Lampiran 22 Analisis hasil belajar aspek afektif siklus I ....................................... 211 Lampiran 23 Sampel hasil observasi (afektif siklus I) ............................................ 212 Lampiran 24 Sampel hasil LKS 1a ......................................................................... 216 Lampiran 25 Sampel hasil LKS 1b ......................................................................... 218 Lampiran 26 Sampel hasil LKS 1c ......................................................................... 221 Lampiran 27 Sampel hasil LKS 2a ......................................................................... 223 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 28 Sampel hasil LKS 2b ......................................................................... 225 Lampiran 29 Analisis hasil belajar aspek kognitif (post-test) siklus II................... 227 Lampiran 30 Sampel hasil post-test siklus II ......................................................... 230 Lampiran 31 Analisis hasil belajar aspek afektif siklus II ...................................... 241 Lampiran 32 Sampel hasil observasi (afektif siklus II) .......................................... 242 Lampiran 33 Nilai hasil belajar aspek kognitif siswa (pre-test & post-test)........... 246 Lampiran 34 Nilai hasil belajar aspek afektif ......................................................... 247
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara guru dan
murid dalam suatu lembaga pendidikan yang akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Guru sebagai pembimbing atau pengatur proses belajar mengajar, harus mampu mengidentifikasi, menilai, menyusun, mengembangkan materi, memilih strategi dan melakukan inovasi pembelajaran yaitu memilih media dan motode pembelajaran yang tepat dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Guru juga dituntut untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan siswa termotivasi mengikuti proses pembelajaran dan memiliki hasil belajar yang lebih baik (Sudjana, 2000). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sering dihadapkan pada berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut, antara lain: guru masih menggunakan metode lama yaitu ceramah sehingga belum mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan guru belum menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat dalam mengaktifkan siswa, sehingga peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan akibatnya hasil belajar murid rendah atau tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran dibutuhkan metode khusus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
agar siswa mampu menangkap dan mampu menyerap materi yang diberikan dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Purwanto, 2008). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di SMA Xaverius Pringsewu diperoleh informasi bahwa, motivasi dan hasil belajar siswa rendah atau tidak sesuai dengan harapan. Partisipasi siswa yang masih kurang dalam kegiatan belajar mengajar mengakibatkan hasil belajar siswa yang rendah terutama pada materi Keanekaragaman Hayati. Hasil belajar yang rendah ditunjukkan dengan jumlah peserta didik yang mencapai KKM 70 pada tahun 2015 hanya 32% dan 68% tidak mencapai KKM yang ditentukan. Nilai terendah siswa yaitu 58 dan tertinggi 74. Nilai rata-rata ulangan biologi materi Keanekaragaman Hayati adalah 60,00. Permasalahan yang diperoleh dari hasil observasi adalah motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hampir seluruh siswa tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa-siswi mengobrol dengan teman sebangku atau sibuk dengan diri sendiri. Hanya terdapat beberapa siswa yang menulis atau merangkum apa yang sudah dijelaskan oleh guru. Selain itu, guru masih menggunakan model pembelajaran lama yaitu ceramah khususnya di kelas X PMIIA 2. Guru masih menjadi pusat pembelajaran dan belum mengaktifkan siswa. Hal ini ditunjukkan dengan sedikit jumlah siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru saat proses kegiatan belajar mengajar, walaupun guru sudah menggunakan media pembelajaran yaitu power point presentation (ppt). Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
tepat digunakan menggantikan model pembelajaran ceramah. Model pembelajaran kooperatif
adalah
model
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen). Pembelajaran kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam kerjasama yang teratur dalam kelompok. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Slavin, 2009). Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran tipe picture and picture. Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Metode pembelajaran picture and picture, mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran sehingga sebelum proses pembelajaran dimulai, guru harus sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar (Zaenal, 2014). Alasan memilih model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada mata pelajaran biologi tentang Keanekaragaman Hayati di kelas X adalah pada materi Keanekaragaman Hayati terdapat sub bab Tingkatan Keanekaragaman Hayati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Tingkatan Keanekaragaman Hayati menuntut siswa harus mampu membedakan dan memberi contoh tingkat keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi di SMA Xaverius Pringsewu, dikatakan bahwa siswa cenderung kesulitan untuk membedakan keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem. Hal ini dikarenakan pada tingkatan keanekaragaman gen memiliki ciri-ciri yang hampir mirip atau hampir sama dengan tingkatan keanekaragaman jenis. Selain itu, materi Keanekaragaman Hayati adalah materi yang mengajarkan tentang keunikan dan keragaman mahkluk hidup di Indonesia bahkan di dunia. Keunikan dan keragaman mahkluk hidup yang ada di dunia tentu saja tidak dapat dibawa langsung ke kelas atau ke sekolah karena jumlahnya sangat banyak dan beranekaragam. Oleh karena itu dengan metode picture and picture diharapkan siswa dapat memahami materi tersebut dengan ditunjukkan gambar-gambar mahkluk hidup yang dapat ditampilkan dan dibawa ke sekolah. Alasan memilih metode picture and picture juga berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut dilakukan oleh Lestari (2016) dan Sugiarti (2013). Hasil dari penelitian tersebut adalah metode picture and picture mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMA. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2016) menggunakan metode picture and Picture dengan tipe mencocokkan gambar dan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2013) menggunakan metode picture and picture dengan tipe mengurutkan gambar sedangkan, penelitian ini menggunakan metode picture and picture dengan tipe mengelompokkan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Apabila motode pembelajaran yang digunakan hanya ceramah, maka siswa kesulitan menyerap pelajaran yang diberikan. Keuntungan dari metode picture and picture adalah siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari, dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa dituntut untuk menganalisa gambar yang ada, dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar dan pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru. (Trianto, 2009). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan metode picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Keanekaragaman Hayati. Selanjutnya penelitian ini diberi judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 DI SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
B.
Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut : 1.
Apakah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu?
2.
Apakah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu?
C.
Batasan Masalah Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka
diperlukan suatu batasan masalah. Batasan masalah tersebut adalah : 1.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu. Peneliti memilih siswa-siswi kelas X PMIIA 2 dikarenakan motivasi dan hasil belajar paling rendah.
2.
Objek Penelitian ini adalah : a. Materi Keanekaragaman Hayati Materi pokok
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Keanekaragaman Hayati pada Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia serta Kompetensi Dasar 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
berdasarkan
hasil
keanekaragaman
analisis hewan
dan
data
ancaman
tumbuhan
kelestarian khas
berbagai
Indonesia
yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi. b. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Metode pembelajaran Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Metode Pembelajaran picture and picture, mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran guru harus menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar (Trianto, 2009). c. Motivasi Motivasi yang diukur dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu motivasi awal dan motivasi akhir. Kedua motivasi ini mencakup keinginan belajar, kesiapan siswa, keseriusan siswa, dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Motivasi ini diukur menggunakan kuesioner pembelajaran. Motivasi yang diukur menggunakan model ARCS. Model ARCS merupakan suatu bentuk pendekatan pemecahan masalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
merancang aspek motiivasii serta lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan motivasi siswa untuk belajar. Model ARCS terdiri dari empat aspek motivasi, yaitu: attention (perhatian), relevance (kegunaan), confidence (percaya diri) dan satisfaction (kepuasan) (Sugiyono, 2010). d. Hasil Belajar Parameter yang digunakan adalah hasil belajar siswa-siswi kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu yang ditunjukkan dalam aspek kognitif dan afektif. Hasil post-test setiap akhir siklus merupakan pencapaian hasil belajar aspek kognitif dan hasil observasi merupakan pencapaian hasil belajar aspek afektif. Aspek psikomotor tidak diukur dalam penelitian ini. D.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
E.
Manfaat Penelitian 1.
Bagi Peneliti a. Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menggunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan ke siswa. b. Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh proses perkuliahan.
2.
Bagi sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran khususnya mata pelajaran Biologi agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajran dan hasil belajar siswa meningkat.
3.
Bagi Guru a.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif metode lama yaitu ceramah, sehingga mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
b.
Guru mendapatkan variasi metode pembelajran baru dalam proses pembelajaran sebagai solusi pembelajaran yang efektif.
4.
Bagi siswa a.
Memberikan pembelajaran yang menarik, aktif, kreatif, menyenangkan dan melibatkan siswa, sehingga siswa termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses pembelajran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
b.
Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
c.
Siswa menjadi lebih percaya diri dan berani mengungkapkan pendapat, sehingga dapat meningkatkan ketertarikan, kesenangan, kenyamanan dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. 1.
Belajar Pengertian belajar Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia.
Perubahan tersebut akan tampak dalam bentuk kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman keterampilan, daya pikir, dan lain-lain Hakim (2000). Hal yang sama juga diungkapkan oleh (Hamalik, 2002) yang mengemukakan bahwa apabila tidak terjadi perubahan dalam kepribadian manusia maka seseorang tersebut tidak belajar. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tesebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain mengalami kegagalan dalam proses belajar. Menurut Sardiman (2011), dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas belajar. Tanpa adanya aktivitas, belajar itu tidak dapat berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, antara lain: bertanya tentang apa yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, diskusi dan segala kegiatan yang dilakukan untuk menunjang prestasi belajar sehingga kegiatan mengajar akan berjalan efektif.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2.
Faktor-faktor belajar Menurut Hamalik (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
diantaranya : a. Faktor kegiatan dan ulangan. Kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat siswa dalam belajar. b. Belajar memerlukan latihan. Latihan tersebut diantaranya : relearning, recalling, dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami. c. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini dikarenakan siswa akan berhasil dan mendapatkan kepuasannya apabila belajar dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. d. Keberhasilan dan kegagalan. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah berhasil atau gagal dalam belajarnya. e. Faktor asosiasi. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar. Hal ini dikarenakan pengalaman belajar dahulu dan sekarang secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan sebuah pengalaman. f. Pengalaman masa lampau seperti (bahan apersepsi) dan pengertianpengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar perananya dalam proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
g. Faktor kesiapan belajar. Faktor kesiapan belajar erat hubungannya dengan masalah kematangan, minat, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan. Kegiatan belajar akan lebih mudah dan lebih berhasil apabila siswa siap belajar. h. Faktor minat dan usaha. Minat belajar akan timbul apabila murid tertarik akan sesuatu. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang merasa bahwa sesuatu yang menarik untuk dipelajari akan bermakna bagi dirinya. i. Faktor-faktor fisiologis. Fisik yang kurang sehat akan menyebabkan siswa tidak berminat melakukan kegiatan belajar. j. Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas lebih mudah menangkap, memahami dan mengingat pelajaran sehingga akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar. B.
Pembelajaran Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran mengandung arti bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. (Poerwadarminta, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Menurut Winataputra (2008), Pembelajaran adalah proses atau cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan peserta didik sebagai subyeknya dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. C. 1.
Hasil Belajar Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Evaluasi harus dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa tersebut. Evaluasi hasil belajar adalah suatu kegiatan pengumpulan data mengenai kemampuan belajar siswa untuk menentukan apakah kompetensi dasar dan indikator hasil belajar tercapai seperti apa yang diharapkan (Sudjana, 2002). Menurut Darsono (2000), hasil belajar siswa merupakan perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan/kognitif, keterampilan/ psikomotor dan nilai sikap/afektif sebagai akibat inetraksi aktif dengan lingkungan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sudjana (2002), yang menyatakan bahwa, hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Tirtonegoro (2001), mengemukakan hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Menurut Djamarah dan Zain (1996), hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. 2.
Aspek-aspek dalam Pembelajaran Menurut Sudjana (2002),
secara garis besar membagi hasil
belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. a.
Ranah kognitif Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah: 1) Mengingat 2) Memahami 3) Menerapkan 4) Menganalisis 5) Mengevaluasi 6) Berkreasi b.
Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima
aspek. Kelima aspek dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks sebagai berikut: 1) Reciving/attending (penerimaan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Reciving/attending (penerimaan) berhubungan dengan kesediaan atau kemauan peserta didik untuk ikut dalam fenomena atau stimulasi khusus (kegiatan dalam kelas, membaca buku dan sebagainya). Tujuannya adalah untuk menimbulkan, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian siswa. Sedangkan perumusan untuk membuat soal pada tahab ini yaitu menanyakan,
menjawab,
menyebutkan,
memilih,
mengidentifikasi,
memberikan, mengikuti, menyeleksi dan menggunakan. 2) Responding (menanggapi) Responding (menanggapi) berhubungan dengan partisipasi siswa. Pada tingkat ini, siswa tidak hanya melihat sesuatu fenomena tetapi juga mereaksi terhadapnya dengan berbagai cara. Hasil belajar dalam tahab ini menekankan pada minat untuk menjawab. Sedangkan perumusan bentuk soalnya adalah menjawab, melakukan, menulis, menceritakan, membantu, melaporkan, dan sebagainya. 3) Valuing (penilaian/penghargaan) Valuing berkaitan dengan nilai atau penghargaan yang diberikan siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Perumusan soal pada tahab ini adalah menerangkan, membedakan, memilih, mempelajari, mengusulkan, menggambarkan, menggabungkan, mempelajari, menyeleksi, bekerja, membaca, dan sebagainya. 4) Organization Organization (pengorganisasian) yaitu berkaitan dengan memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik, dan membentuk suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
sistem nilai yang konsisten. Perumusan soal pada tahap ini adalah mengatur, membandingkan,
mengintegrasikan,
memodifikasi,
menghubungkan,
menyusun, memadukan, menyelesaikan, mempertahankan, menjelaskan, menyatukan. 5) Karaakteristik nilai atau internalisasi nilai Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai berhubungan dengan tingkahlaku atau kebiasaan peserta didik saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Contohnya adalah menunjukkan kemandirian saat bekerja secara mandiri, kooperatif dalam kegiatan kelompok, objektif dalam memecahkan masalah dan menghargai pendapat orang lain. 3.
Faktor-faktor Hasil Belajar Menurut Saiful (2006), faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
ada empat yaitu: a.
Faktor lingkungan, yaitu faktor lingkungan alami dan faktor lingkungan sosial budaya.
b.
Faktor Instrumental meliputi; kurikulum, program, sarana, fasilitas dan guru.
c.
Kondisi Psikologis meliputi; minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif.
d.
Kondisi Fisiologis yaitu; keadaan jasmani dari peserta didik (mata, hidung, telinga, dan tubuh) yang dapat bekerja dengan baik. Menurut Situmorang (2011), faktor yang mempengaruhi hasil
belajar antara lain faktor yang terdapat dalam diri siswa, dan faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
yang ada diluar diri siswa. Faktor internal berasal dari dalam diri anak bersifat biologis, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang sifatnya dari luar diri siswa. a.
Faktor Internal Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan
fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. b.
Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat. 1) Faktor yang berasal dari orang tua Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. 2) Faktor yang berasal dari sekolah Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. D.
Motivasi belajar
1.
Pengertian Motivasi Belajar Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011). Sejalan dengan pernyataan Sardiman, Brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Menurut Hamalik (2007), siswa juga memiliki keterlibatan yang nyata dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. 2.
Tujuan motivasi belajar Tujuan motivasi belajar adalah untuk menggerakkan atau memacu siswa
agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan (Purwanto, 2008). Menurut Sardiman (2011) tujuan motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut: a.
Mendorong manusia untuk berbuat.
b.
Menentukan arah perbuatan.
c.
Menyeleksi perbuatan.
Hamalik (2007) juga mengemukakan tiga tujuan motivasi, yaitu: 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan. 3. Motivasi berfungsi penggerak. 3.
Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis menurut Hamalik
(2007) yaitu : a.
Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan).
b.
Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol, misalnya guru memberikan pujian kepada siswa. Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu: 1) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal. Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. 2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Menurut Sudirman (2011), ciri-ciri seseorang memiliki motivasi belajar yang tinggi, yaitu : a.
Tekun menjalankan tugas (dapat teru menerus dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai)
b.
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
c.
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d.
Dapat mempertahankan pendapatnya
e.
Senang mencari dan memecahkan masalah.
Guru memegang peranan yang penting dalam pembelajaran serta motivasi siswa. Guru harus menguasai teknik dan pengidentifikasian motivasi.
Teknik-teknik
motivasi
dalam
pembelajaran
adalah
pernyataan penghargaan secara verbal, menggunakan nilai ulangan sebagai
pemacu
keberhasilan,
menimbulkan
rasa
ingin
tahu,
memunculkan sesuatu yang tak diduga oleh siswa, menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam pembelajaran, menggunakan kaitan yang unik untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami, menuntut siswa menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya, memberi kesempatan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran (Uno, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
4.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Brophy (2004) dan Sardiman (2000) menyatakan bahwa
bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar adalah: a.
Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.
b.
Persaingan/kompetisi
c.
Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
d.
Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
e.
Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau terjadi kemajuan.
f.
Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan bentuk penguatan positif.
5.
Prinsip-prinsip Motivasi Belajar Menurut Siregar (2010), mengemukakan prinsip-prinsip motivasi yang
disebut sebagai ARCS model yaitu Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence (kepercayaan diri) dan Satisfaction (kepuasan). Prinsip-prinsip tersebut tersebut sangat penting untuk memelihara motivasi peserta didik selama proses belajar dan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Adapun indikator dari aspek motivasi yang akan diukur dalam penelitian ini sebagai berikut. a.
Attention (perhatian) adalah dorongan rasa ingin tahu peserta didik akibat rangsangan dari elemen-elemen baru, unik, lain dengan yang sudah ada dan kontradiktif atau kompleks. Pencapaian aspek ini dapat dilihat dalam indikator sebagai berikut : 1) Perhatian peserta didik saat pelajaran berlangsung; 2) Adanya ketertarikan peserta didik terhadap tujuan dan isi pelajaran 3) Kemauan untuk mempelajari materi pelajaran.
b.
Relevance (relevansi) adalah adanya hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi peserta didik. Pencapaian aspek ini dapat dilihat dalam indikator sebagai berikut : 1) Adanya kesadaran terhadap manfaat mempelajari materi; 2) Menghubungkan materi dengan keadaan nyata.
c.
Confidence (kepercayaan diri) adalah keadaan perasaan yang merasa kompeten atau mampu untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dapat dilihat dalam indikator sebagai berikut : 1) Kemauan peserta didik mempelajari isi materi pelajaran; 2) Kemauan peserta didik berlatih dan bekerja keras; 3) Memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah dengan kemampuan sendiri; 4) Kesadaran peserta didik untuk tidak mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
d.
Satisfaction (kepuasan) adalah keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan sehingga peserta didik akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator yang ingin dicapai sebagai berikut : 1) Kepuasan peserta didik dalam memecahkan masalah. 2) Kepuasan peserta didik dalam keberhasilan menemukan solusi. 3) Kepuasan peserta didik memperoleh nilai baik.
Membangkitkan motivasi peserta didik sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memotivasi peserta didik. Upaya guru untuk meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh peserta didik
dapat
dilakukan
dengan
mengenali
peserta
didik,
mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar, mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran, mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam membelajarkan peserta didik dan mengembangkan aspirasi dalam belajar Imron (1996). E.
Model Pembelajaran Kooperatif
1.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 orang dengan struktur kelompok heterogen. Tujuan yang paling penting dari model pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. (Slavin, 2009). Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat heterogen, terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, perempuan dan lakilaki dengan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu dan bekerja sama mempelajari materi pelajaran agar belajar semua anggota maksimal. Suprijono (2009). 2.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran koopratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki tinggi, sedang, dan rendah. c. Kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda–beda Agar pembelajaran terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar
kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi tersebut. Kemudian diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saatnya tes akhir harus diusahakan agar siswa tidak bekerja sama pada saat mengerjakan tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Menurut Rusman (2010), model pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik yang membedakan dengan model pembelajaran lain. mengemukakan bahwa, “pembelajaran kooperatif dicirikan oleh struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif”. Karakteristik model pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pembelajaran secara tim, dalam model pembelajaran kooperatif, proses pembelajaran dilakukan secara tim atau kelompok. 2. Didasarkan pada manajemen kooperatif. 3.
Prinsip Pembelajaran Kooperatif Menurut sugiyanto (2010), pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa
prinsip, yaitu : 1) Model pembelajaran kooperatif akan meningkatkan keaktifan siswa. 2) Proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dilakukan dengan belajar bekerjasama dalam kelompok untuk membangun pengetahuan yang tengah dipelajari. 3) Pembelajaran partisipatorik, yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa secara bersama-sama untuk menemukan dan membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran. 4) Mengajar reaktif (reactive teaching), yaitu guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan menarik serta dapat meyakinkan siswa akan manfaat pelajaran yang sedang berlangsung untuk masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
5) Pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning), yaitu suasana belajar yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan perilaku guru, baik di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang ramah dengan tutur bahasa yang baik terhadap siswa. 4.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Model pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan percaya diri, menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian yang ada dan memperbaiki hubungan antar kelompok. Sedangkan kelemahan model pembelajaran kooperatif adalah memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakannya. Bila terjadi persaingan negatif, maka hasilnya dalam kelompok akan terjadi kesenjangan sehingga usaha kelompok tidak berjalan dengan lancar (Ibrahim, 2000).
F.
Metode Picture and Picture
1.
Pengertian Metode Pembelajaran Picture and Picture Menurut Trianto (2009), metode pembelajaran Picture and Picture adalah
salah satu model pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
a.
Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
b.
Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
c.
Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
d.
Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
e.
Setiap
anggota
kelompok
(siswa)
berbagi
kepemimpinan
dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f.
Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif. Menurut Zainal (2014), pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture
adalah
salah
satu
metode
pembelajaran
aktif
yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang
sistematis,
seperti
menyusun
gambar
secara
berurutan,
menunjukkan gambar, memberi keterangan gambar dan menjelaskan gambar. Metode Picture and Picture ini berbeda dengan media gambar dimana Picture and Picture berupa gambar yang belum disusun secara berurutan dan yang menggunakannya adalah siswa, sedangkan media gambar berupa gambar utuh yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2.
Langkah-langkah Metode Pembelajaran Picture and Picture Menurut Zaenal (2014), pembelajaran kooperatif Picture and Picture
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar c. Guru menunjuk atau
memperlihatkan
gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi. d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
e. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut. f. Dari alasan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Menurut
Agus
(2009),
terdapat
enam
langkah
Metode
Pembelajaran Picture and Picture yaitu: a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. b. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. c. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan materi). d. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
e. Guru
memberikan
pertanyaan
mengenai
alasan
siswa
dalam
menentukan urutan gambar. f. Kesimpulan atau Rangkuman. 3.
Tipe Picture and Picture Tipe Picture and Picture yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe
Picture and Picture mengelompokkan. Pengelompokkan gambar berdasarkan pada klasifikasi dan ciri-ciri gambar. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menentukan nama, ciri-ciri benda yang diamati. Hasil diskusi kelompok dicatat dalam catatan khusus, dipandu dengan lembar kerja siswa yang dibuat oleh guru (Usman, 19). 4.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Picture and Picture a.
Kelebihan Metode Picture and Picture Menurut Trianto (2009), kelebihan Picture and Picture adalah : 1) Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. 2) Melatih berpikir logis dan sistematis 3) Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasa dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir. 4) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. 5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Sedangkan menurut Istarani (2011), kelebihan Picture and Picture adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. 2) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari. 3) Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada. 4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar. 5) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru. b.
Kelemahan Metode Picture and Picture Menurut Trianto (2009), kelemahan metode Picture and Picture adalah: 1) Memakan
banyak
waktu
saat
memasangkan
gambar
atau
mengurutkan gambar. 2) Dapat terjadi kekacauan atau kegaduhan di kelas. 3) Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. G.
Keanekaragaman Hayati Materi Tingkatan Keanekaragaman Hayati terangkum dalam Kompetensi
Dasar
3.2
Menganalisis
data
hasil
obervasi
tentang berbagai
tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia serta Kompetensi Dasar 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, berdasarkan kurikulum 2013. Secara umum materi yang akan dipelajari dalam sub bab Tingkatan Keanekaragaman Hayati, yaitu :
H.
1.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
2.
Tipe Ekosistem
3.
Keanekaragaman Hayati Indonesia
4.
Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
5.
Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Pembelajaran Keanekaragaman Hayati dengan metode Picture and Picture Setiap siswa membentuk kelompok 4-6 orang siswa di dalamnya. Guru
membagikan Lembar Kerja Siswa dan gambar-gambar yang memuat tentang Keanekaragaman Hayati. Kemudian siswa berdiskusi untuk menjawab soal pada LKS dan guru memanggil atau menunjuk siswa secara bergantian untuk memasang gambar-gambar sesuai dengan Tingkatan Keanekaragaman Hayati. Siswa yang dipanggil untuk memasang gambar harus mampu menjelaskan alasan memasang gambar tersebut pada Tingkatan Keanekaragaman Hayati. Dengan
menggunakan
metode
Picture
and
Picture
pada
materi
Keanekaragaman Hayati, siswa menjadi lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Siswa dapat secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan pada metode Picture and Picture siswa akan ditunjuk oleh guru secara acak untuk memasangkan gambar dan memberi alasan pemasangan gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
tersebut. Pada metode Picture and Picture, siswa juga diberi waktu untuk berdiskusi bersama teman-temannya, sehingga setiap siswa dapat aktif berpendapat dan dapat memecahkan masalah bersama. I.
Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Aprilia Lestari (2016), dengan judul
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Tipe Picture and Picture yang digunakan adalah tipe mencocokkan gambar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil belajar meningkat dari rata-rata siklus I adalah 72,00 menjadi 81,66 pada siklus II. Motivasi siswa pada siklus I adalah 56,66% dan pada siklus II adalah 80% tinggi. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2013), dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Manusia Kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 11 Banda Aceh menyatakan bahwa, model pembelajaran Picture And Picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tipe Picture and Picture yang digunakan adalah tipe mengurutkan gambar.. Hasil analisis data diperoleh siklus I persentase aktivitas siswa 88,64% dan ketuntasan belajar klasikal 47%, kemudian pada siklus II persentase aktivitas siswa 93,18% dan ketuntasan belajar klasikal 68,7%, dan pada siklus III persentase aktivitas siswa 95,4%, dan ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran picture and picture pada materi sistem saraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
manusia mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 11 Banda Aceh Tahun 2013. J.
Kerangka Berpikir Dalam proses pembelajaran, media dan metode pembelajran adalah hal yang
dapat menentukan keberhasilan dari sebuah proses pembelajran.
Media dan
metode yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami materi atau pelajaran yang diberikan oleh guru. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru biologi kelas X SMA Xaverius Pringsewu, guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga mengakibatkan motivasi dan hasil belajar siswa masih rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Aprilia Lestari (2016) dan Sugiarti (2013), penerapan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti akan menerapkan kepada siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Dalam hal ini peneliti akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Diukur berdasarkan pada motivasi dan hasil belajar siswa yaitu aspek afektif dan kognitif. Diharapkan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi Keanekaragaman Hayati. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dapat dituangkan dalam bagan 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Hasil Observasi :
Observasi awal
Siswa kelas X PMIIA 2
1. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru/berbicara dengan teman sebangku 2. Suasana kelas ramai 3. Motivasi siswa kurang dalam pelajaran 4. Guru menggunakan metode ceramah
Motivasi belajar siswa rendah
Hasil belajar siswa rendah
Model Pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture
Pembelajaran yang membawa konsep aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan Siswa aktif Siswa belajar bertanggung jawab dan bekerjasama dalam tim Siswa menjadi berani atau percaya diri Meningkatkan pemahaman dan kreatifitas siswa Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Aprilia Lestari (2016), menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2013), dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem saraf manusia.
Motivasi belajar siswa meningkat
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Hasil belajar siswa meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
K.
Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu : 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati.
2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius
Pringsewu
pada
materi
Keanekaragaman
Hayati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Basrowi, 2008). B.
Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu yang berjumlah 37 siswa. 2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Keanekaragaman Hayati kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian di SMA Xaverius Pringsewu Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Propinsi Lampung
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2016 sampai 26 September 2016 semester I (gasal). C.
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 3. Variabel bebas : penerapan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture 4. Variabel terikat : motivasi dan hasi belajar siswa kelas X PMIIA 2
D.
Rancangan Kegiatan Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan
Mc Taggart, setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah : perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator yang telah ditetapkan. Desain PTK menurut Kemmis dan McTanggart disajikan dalam gambar 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS II
PENGAMATAN
REFLEKSI
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja, 2011) Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut : 1. Siklus I Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 2 x 45 menit, terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
a. Perencanaan (planning) Rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut: 1) Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan LKS yang digunakan pada saat melakukan penelitian. 2) Mempersiapkan materi pembelajaran yang diajarkan. 3) Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu: a) Membuat soal evaluasi (tes awal/pre-test dan tes akhir/posttest) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara kognitif melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa secara afektif di dalam kelompok menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. c) Membuat kuesioner untuk mengetahui motivasi siswa. b. Pelaksanaan (acting) dan Pegamatan (observing) 1) Tahap pelaksanaan (acting) a) Siswa mengerjakan soal pre-test
sebagai data mengenai
kemampuan awal siswa. b) Menjaring motivasi awal siswa sebelum tindakan siklus I menggunakan lembar kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
c) Peneliti menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. d) Peneliti memberikan
pengenalan
materi terlebih dahulu
mengenai materi Keanekaragaman Hayati yang akan dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam menerima pelajaran. e) Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-6 orang. Kelompok ini berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen. f) Peneliti membagikan gambar tentang Keanekaragaman Hayati ke setiap kelompok. g) Peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan oleh siswa. h) Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan, peneliti memanggil siswa secara acak untuk memasangkan atau mengurutkan gambar sesuai Tingkatan Keanekaragaman Hayati. i) Peneliti
menanyakan
alasan
siswa
menempelkan
mengurutkan gambar tersebut. j) Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi kelompok siswa.
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
k) Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus. 2) Pengamatan (observing) Tahap observasi ini dilaksanakan oleh peneliti, obsever (guru biologi). Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan para siswa yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data peneliti. Selain itu, dalam tahap ini, observer melakukan kegiatan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa didapatkan melalui lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Biologi pada materi Keanekaragaman Hayati yang dilaksanakan peneliti dan siswa. Peneliti dan observer mengamati, mengenali dan mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan kemungkinan permasalahan baru yang muncul selama tindakan kelas dilakukan. Data hasil tes kognitif dan lembar observasi aktivitas siswa akan dijadikan bahan analisis atau dasar refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusun rencana tindakan berikutnya.
c. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini, hasil yang telah diperoleh selama pembelajaran baik berupa hasil tes, kuesioner awal maupun pengamatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
dilakukan oleh observer dianalisis dan didiskusikan dengan guru pengampu biologi, kemudian diidentifikasi kelemahan serta kelebihan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apa saja yang belum tercapai pada siklus I. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan memperbaharui pembelajaran dengan dilaksanakan siklus II.
2. Siklus II Pada tahapan siklus II secara umum sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I. a. Perencanaan (planning) 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan refleksi pada siklus I. 2) Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai karakteristik siswa untuk memetakan kembali kelompok baru siswa. 3) Kelompok
baru
memperhatikan
beranggotakan sifat
heterogen
4-6 pada
siswa
dengan
anggota
tetap
kelompok,
contohnya siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, perempuan dan laki-laki dengan latar belakang etnik yang berbeda. Kelompok ini dibentuk berdasarkan hasil evaluasi siklus I. 4) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
b. Pelaksanaan (acting) dan pemantauan (observing) 1) Tahap pelaksanaan (acting) a) Peneliti yang
menjelaskan secara singkat proses pembelajaran akan
dilakukan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. b) Peneliti memberikan
pengenalan
materi terlebih dahulu
mengenai materi Keanekaragaman Hayati
yang akan
dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam menerima pelajaran. c) Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap kelompok
beranggotakan
4-6
orang.
Kelompok
ini
berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen. d) Peneliti membagikan LKS dan gambar kepada setiap kelompok untuk didiskusikan oleh siswa. e) Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan, guru memanggil siswa secara acak dan siswa yang nomornya terpanggil maju ke depan untuk memasangkan gambar atau mengurutkan gambar sesuai dengan materi Tingkatan Keanekaragaman Hayati. f)
Peneliti menanyakan alasan siswa menempelkan atau mengurutkan gambar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
g) Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi h)
Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus.
i)
Menjaring motivasi belajar siswa sesudah tindakan siklus II menggunakan
lembar
kuesioner
setelah
pembelajaran
berakhir. 2) Pengamatan (observing) Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama seperti pada siklus I. Pada tahap ini peneliti/observer mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan hanya pada ranah afektif menggunakan lembar observasi. Pengamatan juga menggunakan kamera foto. Pengisian kuesioner motivasi dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II dan tes hasil belajar secara teknis sama seperti siklus I. 3) Refleksi (reflecting) Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar mengajar, kuesioner, hasil tes dan hasil dari lembar observasi dibahas, setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu meningkat. E.
Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006), metode penelitian adalah cara yang digunakn
oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya, sedangkan instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Pada penelitian ini, ada 2 macam instrumen yang digunakan, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. a. Instrumen pembelajaran 1. Silabus Silabus yang dipakai di kelas X semester I adalah silabus kurikulum 2013 yang berisi kompetensi inti 3 dan 4, kompetensi dasar 3.2 dan 4.2, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, media, alat dan bahan, silabus dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Rencana Program Pembelajaran (RPP) siklus I dan II Rencana Program Pembelajaran (RPP) berisi gambaran secara menyeluruh dari materi yang akan disampaikan. RPP ini digunakan agar penyampaian materi dalam pembelajaran di kelas lebih efektif dan efisien. RPP dapat dilihat pada lampiran 2. 3. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang afektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan hasil prestasi belajar. Dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengetahui nilai siswa dalam kerjasama kelompok LKS dikerjakan secara kelompok. LKS dapat dilihat pada lampiran 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
b. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengambil data yang digunakan hipotesis awal. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mengambil data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari masing-masing siklus. Jenis data, cara pengambilan data serta sumber data diuraikan pada tabel 3.1 berikut Tabel 3.1 Jenis dan Cara pengumpulan Data Jenis data
1. Motivasi belajar
Alat pengambilan
Sumber data
Cara
data
analisis data
Kuesioner
kualitatif
2. Hasil belajar a. Kognitif
Tes
b. Afektif
Lembar observasi
Siswa
kuantitatif kualitatif
1. Kuesioner Kuesioner pada penelitian ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Menurut Arifin (2012), kuesioner termasuk alat untuk mengumpulkan data dan mencatat data atau informasi, pendapat dan paham dalam hubungan kausal. Kuesioner motivasi yang digunakan adalah motivasi ARCS. Motivasi model ARCS yaitu Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence (kepercayaan diri) dan Satisfaction (kepuasan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Pada penelitian ini kuesioner motivasi yang digunakan ada dua macam. Kuesioner yang pertama adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar awal siswa sebelum diberikan tindakan dan kuesioner yang ke dua adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar akhir siswa setelah diberi tindakan. Masing-masing kuesioner terdiri dari 20 item. Tiap-tiap pernyataan disediakan empat alternatif jawaban, antara lain sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S) dan sangat setuju (SS). Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Indikator motivasi belajar untuk kuesioner motivasi belajar awal dan akhir siswa sebagai berikut: a. Attention/perhatian b. Relevance/relevansi c. Confidence/kepercayaan diri d. Satisfaction/kepuasan Kisi-kisi motivasi belajar awal dan motivasi belajar akhir yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar awal No
Indikator Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan Pernyataan
Pernyataan
positif
negatif
1.
Attention/perhatian
2, 3, 10
1, 6
2.
Relevance/relevansi
4, 8, 11
7, 9
3.
Confidence/kepercayaan
12, 13, 17
16, 5
14, 15, 19
18, 20
12
8
diri 4.
Satisfaction/kepuasan
Jumlah pernyataan
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar akhir Indikator Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan Pernyataan
Pernyataan
positif
negatif
1.
Attention/perhatian
2, 6, 9
3, 16
2.
Relevance/relevansi
10, 15, 17
7, 19
3.
Confidence/kepercayaan
1, 4, 8
5, 14
11, 13, 18,
12, 20
12
8
diri 4.
Satisfaction/kepuasan
Jumlah pernyataan 2. Tes
Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa pada materi Keanekaramagan Hayati. Tes yang digunakan adalah pre-test dan post-test. Pre-test dilaksanakan pada awal pembelajaran siklus I yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan tindakan. Post-test dilaksanakan pada akhir pembelajaran di setiap siklus untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
pelaksanaan tindakan. Bentuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda dan tes uraian. 3. Observasi Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi digunakan untuk mengetahui aspek afektif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer. Berikut adalah kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.4 : Tabel 3.4. Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif No
Tingkat Kategori
Aspek yang
Nomor Aspek yang
diamati
diamati dalam lembar observasi
1. Receiving (penerimaan)
Perhatian siswa
1
dalam pembelajaran 2.
Responding (jawaban)
Keberanian siswa
2
dalam bertanya dan mengemukakan pendapat saat kegiatan belajar mengajar 3.
Valuing
Menghargai atau
(penilaian/pe
menghormati orang
nghargaan)
lain
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
No
Tingkat Kategori
Aspek yang
Nomor Aspek yang
diamati
diamati dalam lembar observasi
4. Organisation
Partisipasi siswa
(pengorganis
dalam
asian)
pembelajaran
5. Karakteristik nilai atau
Kemandirian siswa
4
5
internalisasi nilai
F. 1.
Metode Analisis Data Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif
adalah analisa data yang berupa angka. Dalam
penelitian ini analisa kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil tes, observasi dan kuesioner. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan persentase ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. Adapun penyajian data kurantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase dan angka dengan mengacu pada referensi Aqib (2010), sebagai berikut: a. Aspek Kognitif 1) Aspek Hasil Tes Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 70. Apabila nilai kurang dari < 70 siswa dikatakan belum tuntas belajar. Tes yang digunakan dalam aspek kognitif yaitu pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal dan uraian 5 soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Penskoran soal pilihan ganda disesuaikan dengan ketentuan penetapan skor sebagai berikut : Skor 1, jika memilih jawaban benar. Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban. Kemudian penskoran soal uraian dilakukan sesuai dengan ketentuan bobot skor setiap soal. Nilai akhir = Skor pilihan ganda + Skor uraian 2) Analisis Rata-Rata Kelas Analisa nilai rata-rata kelas diperoleh setelah dilakukan perhitungan nilai ketuntasan individu. Kemudian dianalisis dengan rumus berikut : =
Aqib, (2010) Keterangan : 𝑁 = Rata-rata kelas 𝑁 = Jumlah nilai seluruh siswa n = Banyaknya siswa yang menjadi subjek
3) Analisis Hasil Tes Ketuntasan Klasikal Menurut Aqib (2010), ketuntasan klasikal dikatakan telah mencapai target pencapaian sesuai dengan target indikator :
KK =
Keterangan :
x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
KK
= Ketuntasan klasikal
𝑛𝑠 n
= Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 = Banyaknya siswa yang mengikuti tes
b. Aspek Afektif Aspek afektif dalam penelitian ini dapat melalui observasi. Datadata yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan segala penguasaan aspek afektif yang tampak dalam pembelajaran. Skor dari lembar observasi kemudian dianalisis, sehingga didapatkan persentase skor hasil observasi aspek afektif dengan rumus sebagai berikut: X = x 100% Arikunto, (2007) Keterangan : X
= Persentase skor hasil observasi aktivitas siswa
y
= Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa
z
= Skor maksimal
Tabel 3.5. Keriteria Hasil Persentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran Persentase
Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ q ≤ 33,33
Rendah
Sumber : Arikunto, (2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Untuk mengetahui persentase dengan kategori afektif tinggi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : siswa kategori aktif tinggi =
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
c. Motivasi Belajar Hasil kuesioner dianalisa berdasarkan panduan pemberian skor dapat dilihat pada tabel 3.6 Tabel 3.6. Panduan Pemberian Skor Kuesioner Alternatif Jawaban
Skor pernyataan Positif
Negatif
1. Sangat setuju
4
1
2. Setuju
3
2
3. Tidak setuju
2
3
4. Sangat tidak setuju
1
4
Hasil
skoring
tersebut
kemudian
dianalisis
menggunakan
perhitungan motivasi belajar setiap siswa, yaitu jumlah skor yang diperoleh ( 𝑆) dibagi skor maksimal (M) dan dikali seratus persen. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya menurut Arikunto (2007), adalah sebagai berikut: K=
x 100%
Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan skror motivasi belajar sesuai dengan kriteria motivasi belajar. Berikut adalah kriteria motivasi belajar siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 3.7. Kriteria Motivasi Belajar Kelas
Kriteria Motivasi
Interval (%)
Belajar
81-100
Sangat tinggi
66-80
Tinggi
56-65
Cukup
46-55
Rendah
0-45
Sangan rendah Arikunto, (2007)
Kemudian untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, peneliti menghitung pencapaian motivasi belajar awal dan akhir berdasarkan banyaknya siswa yang tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Rumus untuk menghitung pencapaian motivasi belajar awal dan akhir menurut Arikunto, (2006) adalah : KM = (
) x 100%
Keterangan : KM
n 2.
= Ketercapaian Motivasi
𝑎
= Jumlah siswa dalam kategori tinggi
𝑏
= jumlah siswa dalam kategori sangat tinggi = banyaknya siswa
Analisis kualitatif Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara
kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan deskripsi kata-kata dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
pengamatan selama proses pembelajran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. G.
Indikator Keberhasilan Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel 3.8. Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan Aspek
Indikator
Kondisi Awal
Target
Sebelum Penelitian Kognitif
Skor rata-rata
60,00
70 pada siklus II
% pencapaian
31% siswa yang
70% siswa
KKM
tuntas KKM
tuntas KKM
% sikap siswa
Belum terukur
Siswa mencapai
kelas
Afektif
kriteria Tinggi (T) sebesar 70% Motivasi
Motivasi
Belajar
Belajar
Belum terukur
80% siswa minimal memiliki motivasi belajar yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu. Peningkatan motivasi belajar siswa terlihat dari adanya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran serta bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif dapat diukur dari hasil post-test di setiap akhir siklus. A.
Deskripsi dan Hasil Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu
terdiri dari 2 siklus. Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Berikut ini akan diuraikan mengenai proses pelaksanaan penelitian dan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian. 1.
Siklus I
a) Perencanaan Pada tahab perencanaan, peneliti berdiskusi bersama guru mata pelajaran Biologi untuk mempersiapkan penelitian. Selanjutnya, peneliti menentukan indikator keberhasilan yang didasarkan pada observasi awal. Kemudian, peneliti menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus (Lampiran 1), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 2) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran 3). Menyusun skenario pembelajaran dengan model pembelajaran tipe picture and picture. Membuat gambar
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi (Lampiran 12), soal pre-test (lampiran 7), post-test (Lampiran 9) dan kuisioner (Lampiran 5). b) Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu, pada tanggal 5 September 2016 dan 19 September 2016. Di kelas penelitian, yaitu kelas X PMIIA 2 pembelajaran biologi dilaksanakan 3 x 45 menit dalam satu minggu yang dilaksanakan setiap hari senin pukul 08.0010.30 WIB. Pembelajaran biologi dilaksanakan pada jam pelajaran ke dua sampai ke empat. Akan tetapi, jam pelajaran dipotong istirahat setelah jam ke tiga berlangsung dan jam ke empat pelajaran biologi dilaksanakan setelah istirahat. Jam pertama digunakan untuk pelaksanaan upacara bendera. Pertemuan pembelajaran pertama yang dimulai pada tanggal 5 September 2016 jam ke dua dilaksanakan setelah upacara bendera sampai jam ke empat yaitu pukul 08.00-10.30 WIB, dengan 37 siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan, pertemuan ke dua dilaksanakan tanggal 19 September 2016, satu jam pertama pelajaran biologi yaitu pukul 08.00-08.45 dikhususkan untuk pelaksanaan post-test I dan jam ke tiga sampai jam ke empat dilanjutkan untuk pembelajaran silkus II. Pada awal pembelajaran, peneliti membagikan kuisioner awal dan soal pre-test kepada siswa-siswi kelas X PMIIA 2. Setelah siswa-siswi selesai mengerjakan kuisioner awal dan soal pre-test, peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan menampilkan gambar melalui power point dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
mempersilahkan siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang gambar yang ditampilkan. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu menjelaskan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem, menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem serta menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan kelompok. Pada saat peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran tiba-tiba terjadi mati listrik, sehingga tujuan pembelajaran dan power point tidak dapat ditampilkan pada layar proyektor dan akhirnya tujuan pembelajaran serta klarifikasi disampaikan secara lisan oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti mulai mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar dan membagi kelas menjadi 6 kelompok kecil yang terdiri dari 6 sampai 7 orang. Pembagian kelompok yang terdiri dari 6 sampai 7 orang dikarenakan melihat kondisi dan keadaan kelas di tempat penelitian dan menyesuaikan jumlah LKS serta gambar-gambar yang dibagikan kepada siswa. Apabila pembagian kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa maka gambar yang dibutuhkan juga semakin banyak dan tidak mencukupi papan tulis. Peneliti menjelaskan model pembelajaran picture and picture, kemudian membagikan amplop yang berisi LKS dan gambar-gambar kepada kelompok diskusi. Pada saat siswa-siswi berdiskusi dan menjawab soal pada LKS, peneliti membuat tabel di papan tulis. Tabel tersebut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
tabel pengelompokan berbagai mahkluk hidup sesuai dengan tingkat keanekaragaman hayati. Setelah selesai menjawab soal pada LKS, kemudian siswa maju ke depan dan menempelkan gambar-gambar pada tabel di papan tulis sesuai dengan petunjuk pada LKS dan dilanjutkan dengan presentasi. Pada kegiatan ini, pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi soal untuk dijawab oleh siswa dan petunjuk penempelan gambar di papan tulis. Petunjuk penempelan gambar di papan tulis disertakan pada LKS dengan tujuan agar siswa-siswi tidak kebingungan saat menempelkan gambar-gambar di papan tulis, sehingga gambar yang ditempelkan sesuai dengan tabel yang telah dibuat oleh peneliti. Pada pembelajaran ini jumlah LKS yang dibagikan adalah 3 LKS untuk setiap kelompok, yaitu LKS keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan tipe-tipe ekosistem. Masing-masing kelompok mengerjakan dan menjawab soal dengan berbagai cara, yaitu ada yang mencari informasi di buku paket dan internet seperti yang terlihat pada gambar 4.1. di bawah ini.
Gambar 4.1. Para siswa sedang mencari sumber informasi dan referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Setelah berdiskusi dan menjawab soal pada LKS, siswa melanjutkan dengan menempelkan gambar pada papan tulis dan presentasi. Setiap kelompok memiliki 4 sampai 5 gambar untuk ditempel, sehingga siswa dapat bergantian untuk menempelkan gambar pada papan tulis. Siswa-siswi yang sedang menempelkan gambar dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Siswa-siswi sedang menempelkan gambar secara bergantian di papan tulis Sebelum presentasi di mulai, peneliti menanyakan terlebih dahulu alasan siswa menempelkan gambar pada tabel di papan tulis seperti yang terlihat pada gambar 4.3. Selanjutnya, peneliti menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lainnya menanggapi presentasi yang dilakukan teman-temannya. Presentasi siswa dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.3. Siswa-siswi maju ke depan dan menjelaskan alasan menempelkan gambar pada tabel di papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Gambar 4.4. Siswa-siswi sedang melaksanakan presentasi Pada kegiatan presentasi ini, peneliti mengklarifikasi jawaban yang kurang tepat dam membahas materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian, peneliti memberikan beberapa pertanyaan lisan bagi para siswa terkait dengan materi yang telah dipelajari dan memberikan penghargaan bagi siswa yang terlibat dalam pembelajaran dengan applause atau tepuk tangan. Pada akhir kegiatan pembelajaran peneliti memberikan tugas mengumpulkan data berbagai jenis mahluk hidup pada tingkat gen, jenis dan ekosistem dalam bentuk kliping. Tugas tersebut dikumpulkan pada pertemuan berikutnya sebelum post-test I dimulai. Peneliti juga menginformasikan bahwa minggu depan sebelum memulai pelajaran akan diadakan post-test I. Post-test ini bertujuan untuk melihat perkembangan hasil belajar yang diperoleh setelah perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada siklus I. Post-test I dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016 pukul 08.00-08.45 WIB setelah upacara bendera. Sedangkan, untuk jam pelajaran biologi ke tiga dan ke empat dilanjutkan untuk proses pembelajaran pertemuan pertama siklus II pada pukul 08.45-10.30 WIB. Post-test I seharusnya dilaksanakan pada tanggal 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
September 2016, akan tetapi pada tanggal tersebut bertepatan dengan perayaan Idul Adha sehingga sekolah libur. Pertemuan pembelajaran siklus I dirasakan belum kondusif. Beberapa kendala dialami oleh peneliti diantaranya, siswa masih kelihatan ribut saat pembagian kelompok. Hal ini dikarenakan siswa ingin memilih sendiri anggota kelompokknya. Siswa-siswi belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran, hanya beberapa siswa yang bersedia untuk bertanya kepada peneliti atau teman saat prentasi. Selain itu, hanya dua kelompok saja yang dapat melaksanakan presentasi. Hal ini dikarenakan jam pembelajaran biologi terpotong oleh jam istirahat, beberapa siswa terlambat masuk pada saat pembelajaran berlangsung. Kondisi tersebut menghambat dalam proses pembelajaran. Suasana pembelajaran dapat dilihat dalam gambar 4.5.
Gambar 4.5. Suasana pembelajaran biologi siklus I, siswasiswi sedang berdiskusi dan menjawab soal pada LKS Kendala lain pada pembelajaran siklus I adalah terjadi mati listrik saat proses pembelajaran berlangsung. Materi dan beberapa pertanyaan evaluasi yang akan ditujukan untuk siswa tidak dapat ditampilkan di layar proyektor dan akhirnya disampaikan secara lisan. Selain itu, pada saat penempelan gambar di papan tulis masih terlihat acak-acakan atau gambar tersusun tidak rapih. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
dikarenakan gambar yang ditempelkan pada papan tulis berukuran sedikit lebih besar dari tabel yang sudah dibuat. a. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada awal kegiatan pembelajaran, peneliti membagikan soal pre-test kepada 37 siswa kelas X MIPA 2. Pelaksanaaan pre-test bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa pada materi Keanekaragaman Hayati. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil pre-test dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1. Hasil Analisis Nilai Pre Test Siswa Kelas X PMIIA 2 No.
Keterangan
Ketercapaian
1. Rata-rata kelas
29,40
2. Nilai tertinggi
79
3. Nilai terendah
13
4. Jumlah siswa yang tuntas belajar
2
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas
35
belajar 6. Ketuntasan klasikal
5,40%
Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan awal para siswa secara klasikal adalah 29,32. Hasil tersebut berada jauh di bawah kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pre tes, diperoleh nilai tertinggi adalah 79 dan nilai terendah adalah 13. Dari data yang diperoleh 94,59% siswa belum mencapai ketuntasan. Nilai pre-test siswa kelas X PMIIA 2 selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 33).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif siswa pada materi Keanekaragaman Hayati diukur dengan pelaksanaan Post-test I. Post-test I dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016 yang diikuti oleh 37 siswa dengan materi yang telah dipelajari pada siklus I dan sesudah dilakukan tindakan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, berikut ini adalah hasil yang diperoleh : Tabel 4.2. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus I Kelas X PMIIA 2 No.
Keterangan
Ketercapaian
1. Rata-rata kelas
62,21
2. Nilai tertinggi
96
3. Nilai terendah
11
4. Jumlah siswa yang tuntas belajar
12
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
25
6. Ketuntasan klasikal
32,43%
Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata secara klasikal adalah 62,21 dengan nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 11. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan adalah 12 siswa atau secara klasikal menunjukkan ketuntasan sebesar 32,43%. Dengan demikian, hasil belajar siswa pada siklus I masih dibawah KKM yang telah ditentukan. Nilai hasil Post-test siklus I siswa kelas X PMIIA 2 selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 20) b. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Perolehan data mengenai kondisi belajar aspek afektif siswa didapatkan melalui hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
sejawat peneliti. Berikut ini adalah hasil observasi aspek afektif siswa pada siklus I : Tabel 4.3. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas X PMIIA 2 No.
Kategori
Interval Skor
Jumlah
Presentase
Siswa
(%)
1. Tinggi
66,68 ≤ q ≤ 100 28
75,67%
2. Sedang
33,34 ≤ q ≤
9
24,32%
0
0
66,67 3. Rendah
0 ≤ q ≤ 33,33
Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori hasil belajar aspek afektif rendah adalah nihil. Hal ini berarti tidak ada siswa yang mempunyai hasil belajar aspek afektif rendah. Sebanyak 28 siswa tergolong dalam kategori tinggi atau sebesar 75,67%. Sedangkan, 9 siswa lainnya tergolong dalam kategori sedang atau sebesar 24,32%. Hasil belajar aspek afektif siklus I dapat dilihat pada (Lampiran 22). c.
Motivasi Belajar Awal Motivasi belajar awal adalah motivasi yang dimiliki siswa sebelum pelaksanaan tindakan yang diperoleh dari hasil kuisioner. Sebelum pembelajran dimulai. Peneliti membagikan kuisioner kepada 37 siswa kelas X PMIIA 2pada tanggal 5 september 2016. Berdasarkan hasil analisis tentang hasil motivasi awal siswa terdapat pada tabel 4.4, selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 17).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas X PMIIA 2 Interval
Kategori
Jumlah
Skor Motivasi (%)
Siswa 81-100
Sangat Tinggi
11
29,72
66-80
Tinggi
21
56,75
56-65
Cukup
5
13,51
45-55
Rendah
0
0
0-45
Sangat Rendah
0
0
Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh 37 siswa kelas X PMIIA 2 diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kategori rendah dan sangat rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori cukup adalah 5 siswa atau sebesar 13,51%. Jumlah siswa dalam kategori tinggi adalah 21 siswa atau sebesar 56,75%. Sedangkan, jumlah siswa dalam kategori sangat tinggi adalah 11 siswa atau sebesar 29,72%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas X PMIIA 2 memiliki motivasi belajar awal tinggi. Dengan presentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 tinggi. c) Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diperoleh data hasil belajar aspek kognitif dan aspek afektif siswa kelas X MIPA 2. Dari hasil belajar aspek kognitif didapatkan 32,43% siswa kelas X PMIIA 2 telah mencapai KKM dengan nilai ≥ 70. Sedangkan hasil belajar aspek afektif menunjukkan sebesar 75,67% siswa kelas X PMIIA 2 tergolong dalam kategori tinggi. Artinya, 75,67% dari 37 siswa memiliki hasil belajar afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
tinggi. Pada motivasi awal belajar siswa kelas X PMIIA 2 memiliki motivasi belajar tinggi atau sebesar 86,47%. Ketercapaian hasil belajar pada siklus I untuk hasil belajar kognitif belum mencapai indikator yang telah ditetapkan. Sedangkan, pada hasil belajar aspek afektif dan motivasi awal siswa sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada siklus I telah berjalan sesuai dengan prosedur yang direncanakan. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan yang diberikan
oleh
peneliti,
mencatat
hal-hal
penting
dalam
proses
pembelajaran, melaksanakan perintah yang diberikan oleh peneliti, berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan, memberi tanggapan saat presentasi, mengerjakan LKS dengan cermat dan tertib, bertanya terhadap hal yang belum diketahui dan siswa terlihat bersemangat ketika mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Ada beberapa hal yang dianggap sebagai kendala dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. Hal-hal tersebut diantaranya, waktu yang telah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak sesuai dengan proses pembelajaran karena saat proses pembelajaran siswa-siswi tidak bisa dipaksakan untuk segera menyelesaikan LKS dan menempelkan gambar dengan tepat waktu, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dari waktu yang telah ditentukan. Selain itu, kendala yang lainnya adalah saat proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
berlangsung tiba-tiba terjadi mati listrik dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan proyektor. Namun, peneliti sudah mempersiapkan apabila terjadi mati listrik yaitu, dengan mencetak atau membuat print out tentang materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran tetap bisa dilanjutkan kembali walaupun penjelasan dan beberapa pertanyaan evaluasi dilakukan secara lisan. Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I, peneliti bersama-sama dengan guru pembimbing skripsi melakukan evaluasi di sekolah. Guru pembimbing skripsi menyampaikan beberapa kekurangan dan kelebihan cara mengajar peneliti saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi peneliti agar saat proses pembelajaran siklus II yang akan berlangsung dapat berjalan dengan lebih baik lagi. 2.
Siklus II
a) Perencanaan Pada tahab perencanaan siklus II ini peneliti melakukan perbaikan dari masalah yang terdapat pada siklus I. Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah membentuk kelompok baru untuk pengerjaan LKS dan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture ke dua. Jumlah anggota kelompok baru pada siklus II masih sama dengan jumlah anggota kelompok pada siklus I yaitu, 6 sampai 7 orang dalam setiap kelompok. Pembentukan kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan aspek kognitif hasil belajar siswa pada silkus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tujuan dari pembentukan kelompok baru adalah untuk mengantisipasi kebosanan yang dapat dirasakan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan teman yang lainnya. Selanjutnya, untuk proses pembelajaran, peneliti menyiapkan beberapa instrumen dan media pembelajaran seperti LKS, gambar-gambar, soal post-tets II, lembar observasi dan kuisioner. b) Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni pada tanggal 19 September 2016 dan 26 September 2016. Kegiatan pembelajaran pertama dilaksanakan tanggal 19 September 2016, pada pukul 08.45-10.30 WIB setelah pelaksanaan post-test I. Pelaksanaan siklus II diikuti oleh 37 siswa. Pada pertemuan ini tidak diberikan pre-test seperti siklus I. Kegiatan pembelajaran diawali dengan sapaat peneliti, pemutaran vidio tentang Keanekaragaman Hayati Indonesia dan pertanyaan-pertanyaan di awal pembelajaran. Selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran pada siklus II yaitu, menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis Weber dengan
keanekaragaman
keanekaragaman
hayati
hatai
Indonesia,
Indonesia,
menyebutkan
mengidentifikasi
manfaat penyebab
menghilangnya keanekaragaman hayati dan menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar selanjutnya
adalah
pembentukan
kelompok.
Peneliti
mulai
mengorganisasikan atau mengintruksi siswa dalam kelompok diskusi yang terdiri dari 6 sampi 7 siswa dalam satu kelompok. Pemilihan anggota kelompok sesuai dengan intruksi dari peneliti dan para siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing. Peneliti menjelaskan kembali tentang model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture kepada para siswa. Peneliti membagikan amplop yang berisi LKS dan gambar-gambar kepada siswa. Pada kegiatan ini, pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa yang berisi tentang Keanekaragaman Hayati Indonesia dan pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia. Pada saat siswa-siswi berdiskusi dan menjawab soal pada LKS, peneliti membuat tabel di papan tulis. Tabel tersebut adalah tabel Keanekaragaman Hayati Indonesia dan pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia. Para siswa mengerjakan LKS dalam kelompok dengan cara mereka sendiri yaitu, dengan membaca buku paket, internet dan ada juga yang bertanya kepada peneliti. Para siswa yang sedang mencari informasi dan referensi dapat dilihat pada gambar 4.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Gambar 4.6. Para Siswa sedang Mencari Sumber Informasi dan Referensi Setelah selesai diskusi dan menuliskan jawaban pada LKS, siswa-siswi maju ke depan untuk menempelkan gambar pada tabel di papan tulis sesuai dengan petunjuk yang ada di LKS dan dilanjutkan dengan presentasi. Gambargambar yang ditempelkan pada kegiatan pembelajaran siklus II adalah gambar tentang keanekaragaman hayati Indonesia dan gambar pelestarian alam in-situ dan ex-situ. Siswa-siswi yang sedang menempelkan gambar pada papan tulis dapat dilihat pada gambar 4.7. Peneliti juga tidak lupa untuk menanyakan alasan siswa menempelkan gambar pada papan tulis seperti yang terlihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.7. Siswa-Siswi sedang Menempelkan Gambar secara Bergantian di Papan Tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Gambar 4.8. Siswa- Siswi Maju ke Depan dan Menjelaskan Alasan Menempelkan Gambar pada Tabel di Papan Tulis Pada pertemuan siklus II ini, semua anggota kelompok melakukan kegiatan presentasi. Presentasi berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa secara aktif memberikan tanggapan dan pertanyaan pada saat presentasi. Siswa-siswi yang sedang melaksanakan presentasi dapat dilihat pada gambar 4.9. Pada kegiatan presentasi, beberasa siswa memberikan tanggapan seperti pada gambar 4.10.
Gambar 4.9. Siswa-Siswi sedang Melaksanakan Presentasi
Gambar 4.10 Siswa-siswi sedang memberikan tanggapan saat Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Setelah pelaksanaan presentasi dan tanggapan para siswa selesai, peneliti menjelaskan materi untuk mengklarifikasikan hal-hal yang dirasa belum dijelaskan saat berdiskusi dan para siswa terlihat antusias untuk memperhatikan penjelasan dari peneliti bahkan banyak siswa yang berani bertanya tanpa malumalu dan peneliti menjelaskannya dengan perlahan. Pada kegiatan ini, pembelajaran hanya dilaksanakan selama dua jam pelajaran dikarenakan satu jam pertama sudah digunakan untuk post-test I, sehingga pembelajaran selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 26 september 2016 pada jam pertama pukul 08.0008.45 WIB. Sedangkan, untuk jam ke dua digunakan untuk pelaksanaan post-test II yaitu pukul 08.45-09.30 WIB. Untuk menutup pembelajaran pada hari ini, peneliti mengumumkan kepada para siswa agar belajar untuk persiapan post-test siklus II. Suasana belajar mengajar pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.11.
Gambar 4.11. Suasana belajar mengajar pada siklus II Pertemuan ke dua pada siklus II dilaksanakan pada hari senin 26 september 2016 pukul 08.00-09.30 WIB. Jam pertama dimanfaatkan oleh peneliti dan para siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada tanggal 19 September 2016. Hal ini dilakukan agar para siswa lebih siap dalam melaksanakan post-test II. Pukul 09.45 WIB post-test II dilaksanakan. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
membagikan soal post-test II dan kuisioner akhir. Sedangkan, siswa mengerjakan post-test II dan mengisi kuisioner dengan tenang dan tertib. Di akhir pembelajaran, peneliti memberikan tugas yaitu, menyajikan data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan. Laporan tersebut dikumpulkan pada hari senin tanggal 3 Oktober 2016 pada saat pembelajaran biologi. Laporan tersebut dikumpulkan kepada guru pamong karena peneliti sudah tidak mengajar lagi, namum peneliti tetap memberikan nilai terhadap laporan siswa-siswi. a. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, berikut ini adalah hasil yang diperoleh : Tabel 4.5. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus II Kelas X PMIIA 2 No.
Ketrangan
Ketercapaian
1. Rata-rata kelas
85,83
2. Nilai tertinggi
97
3. Nilai terendah
24
4. Jumlah siswa yang tuntas belajar
32
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
5
6. Ketuntasan klasikal
86,48 %
Presentase ketuntasan klasikal dari kelas X PMIIA 2sebesar 86,48 %. Diketahui sebanyak 5 siswa belum mencapai KKM. Dari post-test II diperoleh nilai tertinggi adalah 97 dan nilai terendah adalah 25. Sedangkan, rata-rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 85,83. Hasil analisis post-test siklus II kelas X PMIIA 2 selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 29).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
b. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Perolehan hasil belajar aspek afektif siswa didapatkan dari hasil observasi. Hasil observasi aspek afektif siswa kelas X MIPA dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas X PMIIA 2 No.
Kategori
Interval Skor
Jumlah
Presentase
Siswa
(%)
1. Tinggi
66,68 ≤ q ≤ 100
37
100
2. Sedang
33,34 ≤ q ≤ 66,67
0
0
3. Rendah
0 ≤ q ≤ 33,33
0
0
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tidak ada siswa yang tergolong dalam kategori rendah maupun sedang. Hal ini menunjukkan siswa yang memiliki kemampian afektif rendah dan sedang di kelas X PMIIA 2tidak ada. Sedangkan, siswa yang memiliki kategori tinggi sebanyak 37 siswa atau sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverirus pringsewu memiliki hasil belajar aspek afektif tinggi. Beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar aspek afektif tinggi adalah siswa mulai menyukai dan tertarik mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe picture and picture.
Ketertarikan siswa ditandai dengan sikap siswa yang antusias
dalam kegiatan menempelkan gambar, mengerjakan LKS, tidak malu-malu saat mengajukan pertanyaan kepada peneliti dan berani mengungkapkan pendapat saat presentasi. Selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
c. Motivasi Belajar Akhir Motivasi belajar akhir adalah motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan yang didapatkan dari hasil kuisioner. Pembelajaran terakhir dilaksanakan pada tanggal 26 September 2016 dan diisi oleh 37 siswa kelas X PMIIA 2. Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh siswa kelas X PMIIA 2 diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori cukup adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 22 siswa atau 59,45%. Sedangkan jumlah siswa yang tergolong dalam kategori sangat tinggi adalah 15 siswa atau 40,54%. Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar akhir kelas X MIPA 2, dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran siswa kelas X PMIIA 2 memiliki motivasi belajar yang baik. Hal tersebut karena sebagian besar siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Hasil motivasi belajar akhir siswa kelas X PMIIA 2 terdapat pada tabel 4.7. Selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 19). Tabel 4.7. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas X MIPA 2 Interval
Kategori
Jumlah Siswa
Skor Motivasi (%)
81-100
Sangat Tinggi
22
59,45%
66-80
Tinggi
15
40,54%
56-65
Cukup
0
0
45-55
Rendah
0
0
0-45
Sangat Rendah
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
c) Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II, diperoleh data hasil belajar aspek kognitif dan afektif siswa kelas X PMIIA 2. Dari hasil belajar aspek kognitif didapatkan sebesar 86,48 % dari 37 siswa kelas X PMIIA 2 telah mencapai KKM dengan nilai ≥ 70. Hasil tersebut telah mencapai indikator keberhasilan hasil belajar aspek kognitif pada siklus II yang telah ditetapkan yaitu, 70% siswa mencapai KKM. Sedangkan, dari hasil belajar aspek afektif menunjukkan sebesar 100% siswa kelas X PMIIA 2 tergolong dalam kategori tinggi. Artinya, 37 siswa memiliki hasil belajar aspek afektif tinggi. Pada motivasi akhir belajar siswa kelas X PMIIA 2 memiliki motivasi belajar tinggi atau sebesar 100%. Hasil tersebut menunjukkan seluruh aspek dalam pembelajaran telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil tersebut didukung dengan kondisi pembelajaran yang lebih baik dari pembelajaran siklus I. Proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Picture and picture pada siklus II telah berjalan sesuai dengan anggota kelompok dalam mengerjakan LKS maupun dalam pelaksanaan model kooperatif tipe picture and picture. Pada kegiatan pembelajaran siklus II ini tidak terjadi mati listrik sehingga peneliti dapat menggunakan media pembelajaran dengan lebih maksimal dan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Pada kegiatan ini juga, gambar yang ditempel pada papan tulis oleh siswa terlihat lebih rapih. Penempelan gambar yang rapih dikarenakan siswa sudah mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
memahami urutan yang benar saat menempelkan gambar sesuai dengan petunjuk penempelan gambar pada LKS. Sebagian besar siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan selalu mengajukan pertanyaan kepada peneliti apabila ada materi yang belum dimengerti, berusaha menjawab pertanyaan dari peneliti, memperhatikan penjelasan peneliti, terlihat bersemangat ketika menempelkan gambar dan presentasi serta tertib dan tenang saat berdiskusi. B.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran
Biologi pada materi Keanekaragaman Hayati dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, hasil belajar terbukti lebih baik dibandingkan dengan sebelum diberikan model pembelajaran ini dan siswa memiliki motivasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. 1. Peningkatan Motivasi Belajar Peningkatan motivasi belajar siswa pada penelitian ini didapat dari hasil lembar kuisioner. Lembar kuisioner diisi oleh siswa kelas X PMIIA 2 yang peneliti berikan pada awal dan akhir penelitian. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian. Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal siswa kelas X PMIIA 2 menunjukkan bahwa sebanyak 86,47% siswa kelas X PMIIA 2 tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan, 13,51% siswa tergolong dalam kategori cukup. Setelah siswa mendapat pengalan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
picture, motivasi belajar siswa di kelas X PMIIA 2 meningkat menjadi 100% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Dengan ini, dapat diperoleh kesimpulan bahwa, tingkat motivasi siswa yang tinggi dipengaruhi oleh model pembelajaran yang menarik dan proses pembelajaran yang menyenangkan. Dengan demikian siswa memiliki keterlibatan yang nyata dalam aktifitas belajar. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mencari penyelesaian masalah atau menjawab soal dengan berbagai cara, mencari referensi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk memahami materi tersebut dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Antusiasme tersebut menunjukkan bahwa siswa tampak termotivasi untuk dapat belajar dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (2007). Peningkatan hasil motivasi belajar ini dilihat dari lembar kuisioner yang sudah diisi oleh siswa yang di dalamnya terkandung beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu : Attention (perhatian) tentang perhatian dan ketertarikan
siswa
saat
mengikuti
proses
pembelajaran
materi
Keanekaragaman Hayati, Relevance (relevansi) tentang kesadaran siswa terhadap manfaat mempelajari materi Keanekaragaman Hayati dan menghubungkan dengan keadaan nyata, Confidence (kepercayaan diri) tentang kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan tidak mencontek saat mengerjakan pre-test dan post-test dan Satisfaction (kepuasan) tentang kepuasan peserta didik dalam memecahkan masalah dan keberhasilan menemukan solusi. Peningkatan yang terjadi pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
ini sudah sesuai dengan indikator yang diinginkan oleh peneliti. Sehingga dalam pembelajaran materi Keanekaragaman Hayati dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, siswa lebih termotivasi untuk belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan suatu cara yang dapat menarik perhatian siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Biologi. Hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture adalah model pembelajaran yang menyenangkan. Dalam penerapannya metode ini mampu membuat semua siswa menjadi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Seluruh siswa dapat ikut serta berperan dalam menempelkan gambar sesuai dengan urutan atau golongannya. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Trianto (2009), yang mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dengan mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Selain menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, peneliti juga memberikan bentuk motivasi intrinsik dan ekstrinsik kepada siswa. Motivasi intrinsik yang diberikan berupa pujian yang diberikan kepada siswa. Pujian tersebut diberikan ketika siswa atau kelompok diskusi yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti,
mampu
mengerjakan
LKS
tepat
waktu
dan
mampu
mempresentasikan hasil diskusi dengan baik. Pujian yang diberikan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
penyampaian verbal seperti ungkapan “iya benar, tepuk tangan untuk (nama siswa)” dan non verbal seperti acungan ibu jari sebagai ungkapan hebat. Sedangkan untuk motivasi eksternal yang diberikan peneliti kepada siswa berupa pemberian hadiah kepada siswa yang memiliki nilai post-test tertinggi dan kepada kelompok terbaik berdasarkan hasil observasi ketika pembelajaran berlangsung. Motivasi-motivasi tersebut diberikan kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjadi lebih giat belajar dan merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Hal di atas sejalan dengan pendapat Sadirman (2000) yang berpendapat bahwa pemberian pujian dan hadiah kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik merupakan bentuk penguatan yang positif dan akan menjadikan para siswa giat belajar.
2. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar diambil dari hasil post-test siklus I dan siklus II yang dikerjakan oleh siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari data awal yang diperoleh oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan pemahaman siswa terhadap materi Keanekaragaman Hayati dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Dampak yang ditimbulkan dari model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture terhadap pencapaian hasil belajar kognitif ditunjukkan pada diagram batang seperti pada gambar 4.12 yang menggambarkan terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus I dan II. Hasil belajar siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
menunjukkan 32,43% siswa telah mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai KKM pada hasil belajar siklus II adalah 86,48 %.
Jumlah siswa yang mencapai KKM (dalam %)
100 86,48
90 80 70 60 50
Siklus II Siklus I
40
32,43
30 20 10 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 4.12. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II Diagram batang pada gambar 4.12 menunjukkan bahwa presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan pada siklus I. Hasil ini menunjukkan terjadinya peningkatan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 54,05%. Pada siklus II 86,48% siswa tuntas KKM, sedangkan 32,43% siswa mencapai KKM pada siklus I. Hasil dari siklus I belum mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 70%. Selain peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, nilai rata-rata kelas X PMIIA 2 juga mengalami peningkatan pada siklus I ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
siklus II yang disajikan pada diagram batang gambar 4.13. Berdasarkan hal tersebut, nilai rata-rata kelas X PIMIIA 2 meningkat dari 62,21 di siklus I dan 85,83 di siklus II. 100 85,83
90
Nilai rata-rata
80 70
62,21
60 50 40 30 20 10 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 4.13. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas X PMIIA 2 Peningkatan hasil belajar aspek kognitif menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture telah membantu siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu dalam memahami materi tentang Keanekaragaman Hayati yang dipelajari. Terjadinya peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa sesuai dengan pengertian dan tujuan pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) yaitu, pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap saling tolong-menolong dalam perilaku sosial. Tipe picture and picture yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe picture and picture mengelompokkan gambar. Pengelompokkan gambar berdasarkan pada klasifikasi dan ciri-ciri gambar. Penerapan picture and picture tipe mengelompokkan gambar telah berhasil meningkatkan hasil belajar aspek kognitif siswa. Peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena pada tipe mengelompokkan gambar menuntut siswa untuk berfikir logis bersama kelompok diskusi. Siswa bersama kelompoknya harus bisa menentukan nama ilmiah dari setiap gambar yang dibagikan, menentukan ciri-ciri gambar dan klasifikasi pada setiap gambar. Sehingga dari tahapan tersebut siswa mampu mengelompokkan gambar dengan benar. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa dari siklus I ke siklus II disebabkan juga oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah situasi pembelajaran. Situasi pembelajaran ini berkaitan dengan penerapan model kooperatif tipe picture and picture. Pada penerapannya, metode picture and picture ini membuat kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan dan melibatkan seluruh siswa dalam pelaksanaannya. Hal ini ditunjukkan oleh respon siswa yang terlihat gembira dan bersemangat selama mengikuti pembelajaran. Siswa merasa mendapatkan situasi pembelajaran baru melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang sebelumnya belum pernah didapatkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini membuat siswa
bersemangat
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
memudahkan
siswa
memahami
materi
sehingga
berdampak
pada
peningkatan hasil belajar aspek kognitif. Faktor ke dua adalah kerja sama dalam kelompok. Hal ini terlihat pada hubungan dan kerjasama para siswa dalam diskusi kelompok. Pada saat melakukan kegiatan diskusi, komunikasi antar siswa terjalin dengan baik. Kekompakan dalam kelompok membantu siswa dalam memahami materi dengan menjawab soal-soal yang ada pada Lembar Kerja Siswa. Faktor ke tiga yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada aspek kognitif terus meningkat adalah pemberian penghargaan berupa pujian dan hadiah. Pemberian pujian dan hadiah kepada siswa dilaksanaan ketika siswa atau kelompok diskusi mendapatkan nilai terbaik saat pelaksanaan post-test dan saat pelaksanaan diskusi (kelompok terbaik). Hal ini menyebabkan siswa
berlomba-lomba
untuk
mendapatkan
nilai
terbaik
dengan
meningkatkan kemampuan belajar siswa seperti bertanya kepada peneliti, membaca buku referensi, mencari informasi di internet dan berdiskusi dengan teman agar memahami materi ajar. Menurut Saiful (2006), faktor lain dalam hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah kemampuan pemahaman siswa sendiri seperti
ketelitian, dan kecermatan dalam
mengerjakan latihan, tugas, ulangan harian dan ulangan semester. Proses belajar mengajar melibatkan interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Adanya interaksi ini menghasilkan hubungan baik serta kedekatan guru dengan siswa sehingga dapat menciptakan suasana santai dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa yang bingung dan tidak mengerti akan materi yang sedang dipelajari dapat langsung bertanya kepada peneliti tanpa ada rasa canggung atau takut. Interaksi yang dibangun oleh peneliti kepada siswa ini bertujuan agar siswa berhasil dalam belajar atau mencegah terjadinya kegagalan belajar siswa. Sehingga, siswa mampu mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Situmorang (2011), yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor yang berasal dari guru mata pelajaran yang ditempuh. Keterampilan, kemampuan dan kemauan anak dalam belajar tidak terlepas dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing siswa dalam belajar agar tidak terjadi kegagalan siswa dalam belajar. Secara garis besar penelitian ini dapat dikatakan sudah berhasil meningkatkan nilai kognitif siswa. Hal ini terbukti dari hasil post-test siswa yang telah meningkat pada siklus II, dapat dilihat dari rata-rata kelas dan dari presentase siswa yang mencapai KKM. Hal tersebut sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh peneliti.
3. Hasil Belajar Aspek Afektif Hasil belajar aspek afektif siswa kelas X PMIIA 2 pada penelitian ini dilihat dari lembar observasi yang dilakukan oleh observer. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa baik selama proses penjelasan dari peneliti, diskusi dalam kelompok maupun saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada tabel 4.3 dan 4.6 dapat dilihat pada gambar 4.14.
Jumlah siswa yang mencapai kategori tinggi (%)
120 100 100 80
75,67
60
tinggi sedang
40 24,32 20 0 0 siklus I
siklus II
Gambar 4.14. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II kelas X PMIIA 2 Dari gambar di atas terlihat adanya peningkatan hasil belajar aspek afektif siswa. Kategori tinggi lebih menonjol dibandingkan dengan kategori sedang. Pada siklus I memiliki kategori tinggi 75,67% dan mengalami kenaikan pada siklus II menjadi 100%. Berbeda dengan kategori sedang yang mengalami penurunan dari 24,32% pada siklus I menjadi 0% pada siklus II. Pada siklus II hasil belajar aspek afektif siswa kelas X PMIIA 2 mengalami peningkatan artinya lebih baik dibandingkan siklus I. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa siswa telah memiliki beberapa tingkatan kategori hasil belajar aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
afektif seperti Receifing (penerimaan), Responding (jawaban), Valuing (penilaian), Organization (pengorganisasian) dan Karakteristik nilai atau internalisasi nilai. Kategori Receifing (penerimaan) ditunjukkan dengan adanya perhatian siswa dalam pembelajaran seperti memperhatikan penjelasan guru saat mengajar, memperhatikan penjelasan teman saat presentasi, mencatatat halhal penting dari penjelasan yang diberikan oleh guru dan membaca buku paket yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Responding (jawaban) ditunjukkan dengan keberanian
siswa saat kegiatan belajar
mengajar seperti berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok, berani menanggapi jawaban teman saat presentasi, berani menjawab pertanyaan dari guru atau teman dan berani maju ke depan saat mendapat perintah dari guru. Valuing (penilaian) ditunjukkan dengan menghargai atau menghormati orang lain seperti tidak berkata kotor dan kasar kepada guru dan teman saat melaksanakan
kegiatan
pembelajaran,
tidak
menyela
pembicaraan,
mengucapkan terimakasih saat menerima bantuan dan berbicara sopan kepada guru. Organization (pengorganisasian) ditunjukkan dengan adanya partisipasi siswa dalam pembelajaran seperti mengerjakan tugas yang diberikan, tertib mengikuti kegiatan pembelajaran, mengumpulkan tugas tepat waktu dan bekerjasama dalam kelompok. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai ditunjukkan dengan tidak mencontek saat ulangan/tes,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
membawa peralatan tulis sendiri, membawa buku paket dan mengerjakan tugas individu secara mandiri. Peningkatan hasil belajar aspek afektif dari siklus I ke siklus II dikarenakan siswa telah mampu beradaptasi dengan anggota kelompok dan sudah
mulai
terbiasa
dengan
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture ini membantu siswa untuk bekerjasama dalam kelompok, sehingga membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture juga menuntut siswa bergerak aktif menempelkan ganbar di papan tulis, melaksanakan presentasi dan menjelaskan alasan penempelan gambar di papan tulis sehingga siswa tidak bosan hanya duduk dan mendengarkan penjelasan peneliti, melainkan dapat bergerak aktif secara bergantian untuk menempelkan gambar pada papan tulis. Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, siswa terlihat cukup antusias menikuti proses pembelajaran. Banyak siswa bertanya tentang gambar yang diberikan dan mencari suber atau referensi untuk mengelompokkan gambar dan mencari klasifikasinya. Peningkatan motivasi dan hasil belajar yang dicapai siswa dari siklus I ke siklus II telah menunjukkan pencapaian target yang telah ditentukan. Hal tersebut menandakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture mampu memotivasi siswa untuk belajar yang berakibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
pada meningkatnya hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture memberikan efek pada materi Keanekaragaman Hayati. Hal ini tampak siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture telah membantu siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu dalam memahami konsep tentang materi Keanekaragaman Hayati. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang dikemukakan oleh Suprjiono (2009) yaitu,
dengan adanya penyusunan gambar guru dapat mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami konsep materi dan melatih berpikir logis dan sistematis, dapat melihat kemampuan siswa dalam menyusun gambar secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi keterangan dan menjelaskan gambar. Sehingga siswa dapat menemukan konsep materi sendiri dengan membaca gambar. Adanya gambar-gambar yang berkaitan dengan materi belajar siswa lebih aktif dan dapat tercapai tujuan akhir dari proses pembelajaran yaitu hasil belajar akan meningkat. Keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini didukung oleh fektorfektor penunjang pembelajaran yang berasal dari peneliti, siswa dan media pembelajaran yang digunakan selama penelitian. Faktor-faktor keberhasilan pembelajaran tersebut meliputi kemampuan mengajar dan semangat peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
dalam melaksanakan dan mendampingi selama proses pembelajaran, media pembelajaran yang peneliti gunakan selama proses pembelajaran seperti gambar-gambar yang menarik dan berukuran besar untuk ditempelkan pada papan tulis saat menerapkan metode picture and picture dan vidio pembelajaran tentang Keanekaragaman Hayati Indonesia. Faktor lain yang berasal dari siswa adalah kemampuan siswa dalam bekerjasama dengan peneliti maupun dengan sesama siswa
saat proses pembelajaran
berlangsung. Dari keseluruhan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati, model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture membantu dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang diterapkan telam membetikan pengaruh positif terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture memiliki keunggulan-keunggulan dalam proses pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Istarani (2011), mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture yang memiliki keunggulan di dalam proses pembelajarannya. Keunggulan tersebut adalah : 1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari. 3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada. 4. Dapat
meningkatkan
tanggung
jawab
siswa,
sebab
guru
menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar. 5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru. C.
Kendala dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and picture Beberapa kendala yang dialami dan upaya yang dilakukan peneliti saat
melaksanakan penelitian diantaranya : 2. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture membutuhkan waktu yang lama dalam penerapannya terutama saat proses memasangkan atau mengurutkan gambar di papan tulis yang dilakukan oleh siswa. Kebanyakan siswa merasa bingung saat memasangkan gambar karena tidak membaca dengan teliti perintah atau petuntuk pemasangan gambar pada LKS. Hal ini memberikan dampak dalam pelaksanaan siklus I, waktu yang digunakan selama proses pembelajaran belum terkontrol dengan baik meskipun peneliti sudah membuat perencanaan pembelajaran sebelumnya. Oleh karena itu, pada pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti memberikan batasan waktu untuk penempelan gambar di papan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
dan menegaskan kembali kepada siswa untuk membaca dengan teliti perintah atau petunjuk pemasangan gambar yang terdapat pada LKS. 3. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture siklus I tanggal 5 September terjadi mati listrik saat pembelajaran berlangsung dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan proyektor. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mencetak atau membuat printout tentang materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran tetap bisa dilanjutkan kembali walaupun penjelasan dan beberapa pertanyaan evaluasi dilakukan secara lisan. 4. Siswa baru mengenal pembelajaran kooperatif tipe picture and picture sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menjelaskan teknik pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture . Untuk mengatasi masalah ini, peneliti menjelaskan secara perlahan dengan menggunakan kata-kata yang sederhana, sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Pada siklus I sebanyak 75,67% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi kemudian meningkat sebesar 100% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi pada siklus II. 2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Persentase ketuntasan belajar aspek kognitif siklus I sebesar 32,43% dan pada siklus II meningkat sebesar 86,48%. Peningkatan juga terlihat pada nilai ratarata dari 62,21 pada siklus I menjadi 85,83 pada siklus II. Persentase hasil belajar afektif siklus I sebesar 75,67% siswa tergolong kategori tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 100% siswa tergolong kategori tinggi.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
B.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru a. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture membutuhkan waktu yang lama dalam penerapannya sehingga dalam hal ini guru dapat memberikan ketegasan atau batasan waktu yang harus digunakan oleh siswa terutama saat memasangkan dan mengurutkan gambar di papan tulis. b. Siswa baru mengenal pembelajaran kooperatif tipe picture and picture sehingga siswa masih merasa bingung dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode picture and picture. Guru dalam hal ini harus menjelaskan petunjuk penerapan metode picture and picture kepada siswa dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. c. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture siklus I terjadi mati listrik saat
pembelajaran
berlangsung dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan proyektor. Guru dalam hal ini harus sudah mencetak atau membuat printout
tentang
materi
yang
diajarkan,
pembelajaran tetap bisa dilanjutkan kembali.
sehingga
proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
2. Bagi Sekolah a. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture siklus I terjadi mati listrik saat
pembelajaran
berlangsung dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan proyektor sehingga dalam hal ini sekolah dapat mengusahakan fasilitas yang memadai dan berkualitas agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan bermutu. 3. Bagi Peneliti Lain a. Peneliti
lain
yang
selanjutnya
akan
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe picture and picture hendaknya lebih merencanakan pembagian waktu dengan baik. b. Penelitian ini hanya mengukur aspek kognitif dan afektif. Peneliti lain yang selanjutnya akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture hendaknya memberikan penilaian aspek psikomotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Ajeng Aprilia Lestari (2016), dengan judul Penetapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, 2007. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. jakarta: Rineka Aksara Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta Brophy, J. 2004. Motivating Student to Learn . London : Lawrence Erlbaum Associates Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Djamarah dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Djamarah, Syaiful B. 2000. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Hakim, Abdul. 2000. Statistik Induktif Untuk Ekonomi Bisnis. Yogyakarta : Ekonesia Hamalik, Oemar. 2007. Evaluasi Kurikulum Pendekatan Sistematik. Bandung : Yayasan Al Madani Terpadu Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA-University Press Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Jakarta. Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif Medan : Media Persada. Pintrich, Paul R. 2003. Motivation and Classroom Learning. New Jersey : John
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung : Mulia Mandiri Pers Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Siregar, Eveline dan Nara Hartini. 2011.Teori Belajar dan Pembelajaran.. Bogor : Ghalia Indonesia Situmorang, Syafrizal H. 2011. Bisnis Konsep dan Kasus. Medan : USU Press Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning (Teori, Riset, Praktik). Bandung : Nusa Media Sudirman. A.M. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Grafindo Persada. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alvabeta Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Syaiful, Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Taniredja, T. dan H. Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung : Alfabeta Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group Uno, B. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : PT. Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Usman. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Usman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakary Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara Widoyoko, Eko. P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Winataputra, Udin. S. dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta: Universitas Terbuka .Wiwik Sugiarti. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Manusia Kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 11 Banda Aceh. Skripsi. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala Darusalam Zainal, Arifin. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Keanekaragaman Hayati SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan
: SMA Xaverius Pringsewu
Kelas/Semester
: X/I
KI 1
: 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: 2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3
: 3.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4
: 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
MATER POKOK
1. 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN, SUMBER
Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia
Konsep keanekaragaman gen, jenis,
Mengamati Mengamati berbagai keanekaragaman hayati
Tugas Kliping berbagai jenis mahkluk
4 minggu x 4 JP
Gambar kehati Indonesia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
KOMPETENSI DASAR
ekosistem dan lingkungan hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia. 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan
MATER POKOK
ekosistem Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem), flora, fauna, mikroorganisme, Garis Wallace, Garis Weber, Keunikan hutan hujan tropis Upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya Sistem klasifikasi makhluk hidup: taksan, klasifikasi binomial.
KEGIATAN PEMBELAJARAN di Indonesia
PENILAIAN
hidup pada tingkat gen, jenis dan ekosistem. Laporan data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia
Menanya Berbagai macam keanekaragaman hayati Indonesia, bagaimana cara mempelajarinya? Bagaimana keanekaragaman hayati dikelompokkan? Apa manfaat Keanekaragaman hayati Observasi Indonesia bagi Pemahaman kesejahteraan bangsa? terhadap keanekaragaman Mengumpulkan data hayati Indonesia dari diskusi (Eksperimen/Eksplorasi) Sikap ilmiah Mengamati berbagai dalam bertanya, tingkat keanekaragaman memberikan hayati Indonesia pendapat, Mengelompokkan menghargai berbagai tingkat pikiran orang lain keanekaragaman hayati Indonesia dengan Portofolio contoh-contohnya dari Kliping berupa berbagai ekosistem data berbagai mulai dari savana jenis mahluk
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN, SUMBER garis Wallace dan Weber Ensiklopedia flora fauna Indonesia Gambar/foto karakter hutan hujan tropis Gambar keanekaragama n hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem Gambar tipetipe ekosistem Gambar pelestarian insitu dan ex-situ Sumber : Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas X SMA dan MA Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
KOMPETENSI DASAR
dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
MATER POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
sampai dengan tundra(flora, fauna, mikroorganisme), garis Wallace dan Weber dari peta atau berbagai sumber Mendiskusikan pemanfaatan kehati Indonesia yang sudah dilakukan dan peluang pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam era ekonomi kreatif Mengamati tentang takson dalam klasifikasi dan mengenal kunci determinasi
hidup pada tingkat gen, jenis dan ekosistem. Laporan tentang data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia
Mengasosiasikan Mendiskusikan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami gairs Wallace dan Weber Mendiskusikan untuk mengasosiasikan pemahaman tentang
Tes Pilihan ganda dan esay tentang keanekaragaman hayati
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN, SUMBER peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. http://duniakem bangsetaman.bl ogspot.co.id/20 13/01/modulkeanekaragama n-hayati-smakelas-x.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
KOMPETENSI DASAR
MATER POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi Mengkomunikasikan Mempresentasikan secara lisan tentang keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan tingkat keanekaragamannya. Mempresentasikan takson-takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi Mempresentasikan upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia dalam era ekonomi kreatif .
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN, SUMBER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Sekolah
: SMA Xaverius pringsewu
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X / Ganjil
Materi Pokok Alokasi Waktu
: Keanekaragaman Hayati : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.2 Menganalisis
data
hasil
obervasi
tentang
berbagai
tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia. 4.2 Menyajikan
hasil
identifikasi
usulan
upaya
pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
C. Indikator 1.1.1 Mengagumi ciptaan Tuhan dengan bersyukur atas keanekaragaman hayati yang ada di bumi. 2.1.1 Bekerjasama dalam menjawab LKS dengan metode Picture and Picture. 2.1.2 Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi. 2.1.3 kritis dalam menanggapi presentasi 2.1.4 Proaktif dalam mengajukan pertanyaan. 3.2.1 Mendeskripsikan pengertian keanekaragaman hayati. 3.2.2 Membedakan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem. 3.2.3 Menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati Indonesia (gen, jenis dan ekosistem)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
3.2.4 Menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati 3.2.5 Mengidentifikasi tipe ekosistem 3.2.6 Menjelaskan tipe ekosistem 4.2.1 Menyajikan data berbagai jenis mahluk hidup pada tingkat gen, jenis
dan ekosistem.
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan dengan menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di bumi. 2.1.1 Melalui diskusi kelompok dalam Picture and Picture, siswa mampu bekerjasama dalam mendiskusikan jawaban. 2.1.2
Melalui metode Picture and Picture, siswa percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi.
2.1.3
Melalui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam menanggapi presentasi.
2.1.4
Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
3.2.1
Melalui
diskusi
dengan
Picture
and
Picture,
siswa
mampu
mendeskripsikan pengertian keanekaragaman hayati. 3.2.2
Melalui membaca referensi, siswa mampu membedakan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem.
3.2.3
Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati Indonesia (gen, jenis dan ekosistem) setelah mengerjakan LKS.
3.2.4
Siswa mampu menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati setelah mencari informasi dari berbagai sumber.
3.2.5
Melalui
diskusi
dengan
Picture
and
Picture
siswa
mampu
mengidentifikasi tipe ekosistem. 3.2.6
Melalui presentasi dengan Picture and Picture, siswa mampu menjelaskan tipe ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
4.2.1 Melalui penugasan dalam bentuk kliping., siswa mampu mengumpulkan data berbagai jenis mahluk hidup pada tingkat gen, jenis dan ekosistem. E. Materi Pembelajaran 1. Konsep Keanekaragaman Hayati. Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup. Tingkat Keanekaragaman Hayati a. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen ) b. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis) c. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem 2. Tipe-tipe Ekosistem Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. a. Akuatik (air). 1) Ekosistem air tawar. 2) Ekosistem air laut. 3) Ekosistem estuari. 4) Ekosistem pantai. 5) Ekosistem sungai. 6) Ekosistem terumbu karang. 7) Ekosistem laut dalam. 8) Ekosistem lamun. b. Terestrial (darat) 1) Hutan hujan tropis. 2) Sabana. 3) Padang rumput. 4) Gurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
5) Hutan gugur. 6) Taiga 7) Tundra 8) Karst (batu gamping /gua). F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik (melakukan/menerapkan langkah-langkah mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengolah
informasi dan menyajikan informasi) 2. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Picture and Picture 3. Metode : tanya jawab, penugasan, diskusi dan Picture and Picture
G. Media dan Alat 1. Media : a. Vidio b. Gambar 2. Alat / Bahan : a.
LCD Proyektor
b.
Laptop
c.
Powerpoint (keanekaragaman hayati)
d.
LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
H. Sumber Belajar :
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Pujiyanto Sri. 2014. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas X SMA dan MA Kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Saktiyono. 2007. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
D.A. Pratiwi. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga
http://duniakembangsetaman.blogspot.co.id/2013/01/modulkeanekaragaman-hayati-sma-kelas-x.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan (waktu) Fase Pertemuan pertama (3JP) Pendahuluan (15 menit)
Menyiapkan kondisi belajar
Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kehadiran siswa, dan mengontrol kebersihan papan tulis. 2. Guru menayangkan gambar beberapa orang dari berbagai negara yang berbeda dan melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Apa saja perbedaan yang tampak pada gambar? Guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya. 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Guru memberikan soal pre test kepada siswa dan siswa mengerjakan secara mandiri. 5. Guru membagikan kuisioner awal. 6. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa (Metode Picture and Picture).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Pertemuan 1 Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu) Pertemuan pertama (3JP) Inti (100 menit) Mengamati
Menanya Mengumpulkan informasi
Menalar Mengkomunikasikan
Evaluasi
Kegiatan (waktu) 7. Guru membagikan gambar dan LKS 1a, 1b tentang tingkatan keanekaragaman hayati dan LKS 1c tentang tipe ekosistem. 8. Siswa mencermati gambar yang telah dibagikan oleh guru. 9. Guru menanyakan alasan siswa memasangkan gambar. 10. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem dan tipe ekosistem. 11. Berdiskusi dan mengkaji buku sumber 12. Siswa maju ke depan memasangkan gambar dan menjawab soal pada LKS 1a, 1b dan 1c 13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 14. Guru dan siswa menanggapi presentasi. 15. Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Pertemuan 1 Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu) Pertemuan pertama (3JP) Apresiasi Penutup (20 menit)
Pertemuan 2 Kegiatan (waktu) Pertemuan ke dua (1JP) Post-test siklus I
Kegiatan (waktu) 16. Memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang presentasi. 17. Membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran. 18. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya.
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Mengawasi jalannya Post-test siklus I
Guru mengawasi post-test yang sedang berlangsung dan siswa mengerjakan Post-test siklus I
J. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian a.
Penilaian sikap melalui pengamatan (untuk KI 1 dan KI 2)
b. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis (untuk KI 3) c.
Penilaian keterampilan melalui penugasan berupa proyek (untuk KI 4)
2. Bentuk Instrumen Lembar pengamatan sikap, soal pilihan ganda dan soal uraian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Sekolah
: SMA Xaverius pringsewu
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X / Ganjil
Materi Pokok Alokasi Waktu
: Keanekaragaman Hayati : 4 x 45 menit
K. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan
dan
percobaan
di
dalam
berbagai
tingkat
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.2 Menganalisis
data
hasil
observasi
tentang
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
C. Indikator 1.1.1 Mengagumi ciptaan Tuhan dengan bersyukur atas keanekaragaman hayati yang ada di bumi. 2.1.1 Bekerjasama dalam menjawab LKS dengan metode Picture and Picture. 2.1.5 Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi. 2.1.6 kritis dalam menanggapi presentasi 2.1.7 Proaktif dalam mengajukan pertanyaan. 3.2.1 Mengelompokkan keanekaragaman hayati Indonesia 3.2.2 Menganalisis kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme di Indonesia. 3.2.3 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. 3.2.4 Menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis Weber dengan keanekaragaman hatai Indonesia. 3.2.5 Menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia. 3.2.6 Mengidentifikasi penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. 3.2.7 Menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
4.2.2 Mencari data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dan menyusun hasilnya dalam bentuk laporan. D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan dengan menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di bumi. 2.1.1 Melalui diskusi kelompok dalam Picture and Picture, siswa mampu bekerjasama dalam mendiskusikan jawaban. 2.1.2 Melalui metode Picture and Picture, siswa percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi. 2.1.3 Melaui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam menanggapi presentasi. 2.1.4 Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan. 3.2.1 Melalui metode Picture and Picture, siswa mampu mengelompokkan keanekaragaman hayati Indonesia. 3.2.2 Siswa mampu menganalisis kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme di Indonesia setelah berdiskusi dalam Picture and Picture. 3.2.3 Siswa mampu menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia setelah membaca referensi. 3.2.4 Setelah mengerjakan LKS siswa mampu menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis Weber dengan keanekaragaman hayati Indonesia. 3.2.5 Melalui metode Picture and Picture, siswa mampu menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia. 3.2.6 Siswa
mampu
mengidentifikasi
penyebab
menghilangnya
keanekaragaman hayati setelah berdiskusi dalam Picture and Picture. 3.2.7 Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, siswa mampu menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati. 4.2.2 Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, siswa mampu
menyajikan data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
E. Materi Pembelajaran 1. Keanekaragaman Hayati Indonesia a. Kekayaan Flora, Fauna dan mikroorganisme di Indonesia b. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia 2. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati 3. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik (melakukan/menerapkan langkah-langkah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan menyajikan informasi). 2. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Picture and Picture 3. Metode : tanya jawab, penugasan dan diskusi. G. Media dan Alat 1. Media : c. Vidio d. Gambar 3. Alat / Bahan : e.
LCD Proyektor
f.
Laptop
g.
Powerpoint (keanekaragaman hayati)
h.
LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
H. Sumber Belajar :
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Pujiyanto Sri. 2014. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas X SMA dan MA Kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Saktiyono. 2007. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
D.A. Pratiwi. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga
http://duniakembangsetaman.blogspot.co.id/2013/01/modulkeanekaragaman-hayati-sma-kelas-x.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan (waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pertemuan pertama (3JP) Pendahuluan (20 menit)
Menyiapkan kondisi belajar
Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kehadiran siswa, dan mengontrol kebersihan papan tulis. 2. Guru menayangkan vidio keanekaragaman hayati indonesia dan melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Apa saja keanekaragaman hayati yang ada di indonesia? Guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya. 3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa (Metode Picture and Picture). 5. Guru membagikan gambar dan LKS 2a tentang keanekaragaman hayati Indonesia dan LKS 2b tentang pelestarian alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Pertemuan 1 Kegiatan (waktu)
Kegiatan (waktu)
Kegiatan (waktu)
Pertemuan pertama (3JP) Inti (100 menit)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
6. Siswa mencermati gambar yang telah dibagikan oleh guru. 7. Siswa diminta untuk bertanya kepada guru tentang vidio atau gambar yang telah dibagikan 8. Guru menanyakan alasan siswa memasangkan gambar. 9. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang keanekaragaman hayati di Insonesia, garis Wallace dan Weber, penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati dan usaha pelestarian keanekaragaman hayati. 10. Berdiskusi dan mengkaji buku sumber 11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan menjawab LKS 2a dan 2b 12. Guru dan siswa menanggapi presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Pertemuan 1 Kegiatan (waktu)
Kegiatan (waktu)
Kegiatan (waktu)
Pertemuan pertama (3JP) Evaluasi
Penutup (15 menit)
Apresiasi
13. Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang telah dipelajari. 14. Memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang presentasi. 15. Membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran. 16. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya.
Pertemuan 2 Pertemuan ke dua (1 JP) Kegiatan
Fase
(waktu) Post-test siklus II
Kegiatan
Guru
dan Siswa Mengawasi jalannya Post-test siklus II
Guru mengawasi post-test yang sedang berlangsung dan siswa mengerjakan Post-test siklus II
J. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian a. Penilaian sikap melalui pengamatan (untuk KI 1 dan KI 2) b. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis (untuk KI 3) c. Penilaian keterampilan melalui penugasan berupa proyek (untuk KI 4) 2. Bentuk Instrumen Lembar pengamatan sikap, soal pilihan ganda dan soal uraian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA (1a)
Judul
: Keanekaragaman Hayati Tingkat gen
A. Tujuan :. 1. Menjelaskan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen. 2. Menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati tingkat gen 3. Menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati tingkat gen B. Alat dan Bahan : 1. pensil 2. penghapus 3. buku 4. solasi 5. gunting 6. gambar keanekaragaman hayati tingkat gen C. Cara Kerja 1. Amati perbedaan dan persamaan yang ada pada setiap spesies pada gambar! 2. Tempelkan gambar di papan tulis sesuai dengan persamaan ciri yang tampak! 3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel! D. Tabel Hasil Pengamatan No.
Nama mahkluk hidup
1.
2.
Aspek Pembeda
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
No.
Nama
Aspek Pembeda
Keterangan
mahkluk hidup 3.
4.
5.
6.
7.
E. Pertanyaan : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman gen! 2. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan munculnya keanekaragaman gen? 3. Sebutkan 5 contoh keanekaragaman gen selain contoh yang ada di atas!
F. Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
LEMBAR KERJA SISWA (1b) Judul
: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
A. Tujuan :. 1. Menjelaskan konsep keanekaragaman hayati tingkat jenis 2. Menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis 3. Menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati tingkat jenis B. Alat dan Bahan : 1. pensil 2. penghapus 3. buku 4. solasi 5. gunting 6. gambar keanekaragaman hayati tingkat jenis C. Cara Kerja 1. Amati ciri apa saja yang dimiliki oleh gambar pada setiap famili! 2. Kelompokkan hewan yang termasuk dalam satu famili! 3. Kelompokkan tumbuhan yang termasuk dalam satu famili! 4. Tuliskan hasil pengamatan dalam tabel! 5. Majulah ke depan dan tempelkan gambar sesuai dengan keanekaragaman tingkat jenis dalam setiap famili! Gambar keanekaragaman jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
D. Tabel Hasil Pengamatan No. 1
Nama Famili Felidae
2
Solanaceae
Contoh
Aspek Pembeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
No.
Nama Famili
3
Canidae
4.
Palmae
5.
Zingiberaceae
Contoh
Aspek Pembeda
E. Pertanyaan : 1. Sebutkan perbedaan dari setiap individu dalam satu famili yang diamati! 2. Sebutkan nama ilmiah dari setiap spesies dalam satu famili! 3. Mengapa
perbedaan
tersebut
dikategorikan
sebagai
keanekaragaman tingkat jenis? 4. Analisislah faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman jenis!
F. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
LEMBAR KERJA SISWA (1c)
Judul
: Tipe-tipe Ekosistem
A. Tujuan : 1. Mengidentifikasi tipe ekosistem 2. Menjelaskan tipe ekosistem B. Alat dan Bahan : 1. Pensil 2. Penghapus 3. Buku 4. Solasi 5. Gunting 6. gambar Tipe-tipe Ekosistem C. Cara Kerja 1. Amati gambar Tipe-tipe Ekosistem yang telah dibagikan! 2. Bacalah buku mengenai penyusun Tipe-tipe Ekosistem ! 3. Majulah ke depan untuk menempelkan gambar berdasarkan macam ekosistem yaitu akuatik dan terestrial! 4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel! D. Tabel Hasil Pengamatan Macam Ekosistem
Contoh
Penyusun Biotik
Akuatik
Abiotik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Macam Ekosistem
Contoh
Penyusun Biotik
Biotik
Akuatik
Terestrial
E. Pertanyaan : 5. Analisislah perbedaan ekosistem akuatik dan terestrial! 6. Sebutkan hewan dan tumbuhan yang dapat hidup pada ekosistem akuatik dan terestrial! 7. Mengapa faktor penyusun tiap ekosistem berbeda-beda? Jelaskan kaitannya dengan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem! F. Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
LEMBAR KERJA SISWA (2a)
Judul
: Keanekaragaman Hayati Indonesia
A. Tujuan :. 1. Mengelompokkan keanekaragaman hayati Indonesia 2. Menganalisis kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme di Indonesia. 3. Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. 4. Menjelaskan
hubungan
garis
Wallace
dan
garis
Weber
dengan
keanekaragaman hatai Indonesia. B. Alat dan Bahan : 1. Pensil 2. Penghapus 3. Buku 4. Solasi 5. Gunting 6. gambar keanekaragaman hayati Indonesia C. Cara Kerja 1. Amati gambar hewan yang telah dibagikan! 2. Kelompokkan gambar sesuai dengan persebaran fauna menurut garis Wallace dan Weber! 3. Tempelkan gambar di papan tulis sesuai dengan persebaran fauna menurut Wallace dan Weber! 4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel! D. Tabel Hasil Pengamatan Daerah Persebaran Oriental (barat)
Peralihan
Hewan
Ciri khas yang tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Daerah Persebaran
Hewan
Ciri khas yang tampak
Australasia (timur)
E. Pertanyaan : 1. Apakah arti penting garis Wallace dan Weber bagi keanekaragaman hayati Indonesia? 2. Sebutkan masing-masing 5 contoh flora dan fauna endemik Indonesia! 3. Mengapa Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi?
F. Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
LEMBAR KERJA SISWA (2b)
Judul
: Keanekaragaman Hayati Indonesia
A. Tujuan : 1. Menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia. 2. Mengidentifikasi penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. 3. Menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati. B. Alat dan Bahan : 1. Pensil 2. penghapus 3. buku 4. solasi 5. gunting 6. gambar pelestarian alam in-situ dan ex-situ C. Cara Kerja 1. Perhatikan gambar yang sudah dibagikan! 2. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai perlindungan alam in-situ dan exsitu. 3. Majulah ke depan dan tempelkan gambar pada papan tulis sesuai dengan perlindungan alam in-situ dan ex-situ! D. Tabel Perlindungan Alam No. 1. 2. 3. 4. 5.
In-situ
Ex-situ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
E. Pertanyaan : 1. Jelaskan 5 tujuan dari pelestarian flora dan fauna! 2. Analisislah manfaat dari keanekaragaman hayati Indonesia! 3. Jelaskan apa yang akan terjadi apabila keanekaragaman hayati Indonesia hilang atau rusak! 4. Bagaimana upaya anda sebagai pelajar untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia?
F. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 4. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar awal No
Indikator Motivasi Belajar
1. 2. 3.
Attention/perhatian Relevance/relevansi Confidence/kepercayaan diri 4. Satisfaction/kepuasan Jumlah pernyataan
Bentuk Pernyataan Pernyataan Pernyataan positif negatif 2, 3, 10 1, 6 4, 8, 11 7, 9 12, 13, 17 16, 5 14, 15, 19 12
18, 20 8
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar akhir Indikator Motivasi Belajar NO. 1 2 3
Attention/perhatian Relevance/relevansi Confidence/kepercayaan diri 4 Satisfaction/kepuasan Jumlah pernyataan
Bentuk Pernyataan Pernyataan Pernyataan positif negatif 2, 6, 9 3, 16 10, 15, 17 7, 19 1, 4, 8 5, 14 11, 13, 18, 12
12, 20 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
KUISIONER MOTIVASI I
Petunjuk : 1. Bacalah setiap pertanyaan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban. 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata pelajaran biologi. 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
No 1.
Pernyataan Materi pelajaran biologi tidak menarik perhatian.
2.
Saya belajar biologi karena tertarik dan merupakan keinginan saya sendiri, bukan karena disuruh orangtua.
3.
Saya memperhatikan pelajaran biologi yang disampaikan guru.
4.
Saya mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru karena catatan tersebut bermanfaat bagi saya.
5.
Saya merasa tidak mampu menyelesaikan setiap tugas biologi yang diberikan
6.
Saya tidak ingin mempelajarai materi pelajaran biologi dengan sungguh-sungguh karena tidak menarik bagi saya.
7.
Pelajaran biologi tidak bermanfaat bagi saya.
8.
Pembelajaran biologi sangat relevan dengan kehidupan, sebab banyak kejadian-kejadian alam yang berhubungan dengan biologi.
9.
Pembelajaran biologi tidak relevan dengan kehidupan saya, sebab saya tidak dapat memahami isi pelajaran tersebut.
10.
Saya selalu menyukai pelajaran biologi jika kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang menarik.
11.
Belajar biologi adalah kebutuhan bagi saya, bukan hanya sekedar untuk mendapatkan pujian.
12.
Saya belajar dengan sungguh untuk mendapatkan nilai terbaik dalam pelajaran
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
biologi. No
Pernyataan
13.
Saya tidak mencontek saat ulangan biologi.
14.
Saya merasa puas apabila mendapatkan nilai tinggi pada pelajaran biologi.
15.
Saya merasa puas dan bahagia jika berhasil menyelesaikan tugas/ulangan.
16.
Saya malas mempelajari materi dari buku cetak/buku catatan sebelum ulangan harian.
17.
Bila nilai ulangan biologi saya buruk dan tidak sesuai harapan, saya menambahkan waktu belajar agar dapat memperbaikinya.
18.
Saya merasa tidak puas dari setiap jawaban yang berkaitan dengan biologi yang diberikan oleh guru.
19.
Jika nilai ulangan saya rendah, saya berkeinginan untuk mencapai nilai yang tinggi pada ulangan berikutnya.
20.
Saya merasa tidak senang dengan penjelasan yang diberikan oleh guru saat pelajaran biologi.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
KUISIONER MOTIVASI II Petunjuk : 1. Bacalah setiap pertanyaan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban. 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata pelajaran biologi. 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
No 1.
Pernyataan Dalam belajar biologi menggunakan metode Picture and Picture saya selalu berusaha menguasai materinya secara mendalam.
2.
Saya merasa senang dan semangat apabila kegiatan pembelajaran biologi menggunakan metode Picture and Picture.
3.
Saya merasa malas belajar biologi bila menggunakan metode Picture and Picture karena harus berkelompok.
4.
Saya lebih mudah memahami materi pelajaran biologi apabila kegiatan pembelajaran biologi menggunakan metode Picture and Picture.
5.
Dengan diterapkannya metode Picture and Picture, saya malas mempelajari materi pelajaran biologi lebih dalam.
6.
Saya selalu memperhatikan penjelasan guru tentang konsep awal yang digunakan dalam menerapkan metode Picture and Picture.
7.
Penerapan metode Picture and Picture pada pelajaran biologi tidak ada manfaatnya bagi saya.
8.
Dalam pembelajaran biologi menggunakan metode Picture and Picture saya berusaha menemukan konsep biologi sendiri.
9.
Saya merasa tertarik jika guru biologi mengajar dengan menggunakan metode Picture and Picture.
10. Penerapan metode Picture and Picture pada pelajaran biologi sangat bermanfaat bagi saya.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
No 11.
Pernyataan Saya merasa puas dan semangat jika dapat menemukan konsep dalam pelajaran biologi.
12.
Pelajaran biologi akan terasa membosankan bila diajarkan menggunakan metode Picture and Picture.
13.
Belajar menggunakan metode Picture and Picture meningkatkan motivasi saya untuk lebih giat belajar biologi.
14.
Saya merasa tidak ada pengaruhnya dalam nilai biologi saya jika belajar biologi dengan menggunakan metode Picture and Picture.
15.
Saya merasa sangat terbantu dengan penerapan model Picture and Picture pada pelajaran biologi.
16.
Setelah menerima pelajaran biologi menggunakan metode Picture and Picture, saya tidak tertarik untuk mempelajari kembali pokok bahasan yang telah disampaikan.
17.
Pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode Picture and Picture berlangsung saya mengikuti langkah demi langkah proses pembelajarannya.
18.
Saya merasa puas karena dapat lebih memahami pelajaran biologi dengan menggunakan metode Picture and Picture.
19.
Sebelum belajar dengan metode Picture and Picture, malam sebelumnya saya tidak mempelajari materi yang akan dibahas.
20.
Nilai ulangan saya tidak mengalami peningkatan setelah pembelajaran biologi menggunakan metode Picture and Picture.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
KISI-KISI SOAL PRE-TEST Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek Kognitif
Kunci
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Menganalisis data
Mendeskripsikan
B1
hasil observasi tentang
pengertian
(terlampir)
berbagai tingkat
keanekaragaman hayati.
Jawaban
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. Membedakan konsep
A1, A6, A8,
keanekaragaman hayati
A13
A2, A9, A17, A18,
1B 2A
tingkat gen, jenis dan
B2
8C
ekosistem.
(terlampir)
9B 13 D 17 A 18 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek Kognitif
Kunci
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Menyebutkan contoh-
B3
contoh keanekaragaman
(terlampir)
Jawaban
hayati Indonesia (gen, jenis dan ekosistem). Menentukan faktor
A6
6A
penyebab timbulnya keanekaragaman hayati. Mengidentifikasi tipe
A15
15 D
A14
14 B
ekosistem
Menjelaskan tipe ekosistem
Mengelompokkan keanekaragaman hayati Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Kompetensi Dasar
Indikator
Menganalisis kekayaan
Aspek Kognitif
Kunci
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
A12, A16
flora, fauna dan
Jawaban
12 B 16 A
mikroorganisme di Indonesia.
Menjelaskan penyebaran
A10
10 B
A19
19 A
A4
4D
keanekaragaman hayati di Indonesia.
Menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis Weber dengan keanekaragaman hatai Indonesia. Menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek Kognitif
Kunci Jawaban
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
A3, A7
B4
3D
(terlampir)
7A
B5
5C
(terlampir)
11 C
Mengidentifikasi penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. Menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati
A11
A5, A20
20 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Lampiran 7. Soal Pre-Test
Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
PRE-PEST
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar! 1. Pernyataan berikut ini yang benar tentang keanekaragaman hayati tingkat gen adalah … a. Terjadi dalam satu genus b. Terjadi dalam satu spesies c. Terjadi dalam dua atau lebih spesies d. Disebabkan oleh faktor lingkungan e. Disebabkan oleh interaksi antara makhluk hidup 2. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut... a. satu genus b. satu familia c. satu species d. satu ordo e. satu kingdom 3. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman hayati, yaitu …. a. penangkapan ikan dengan peledak b. memelihara hewan langka c. mengeksploitasi terumbu karang semaksimal mungkin d. menanam pepohonan di halaman e. membuka lahan dengan membakar hutan 4. Manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut, kecuali …. a. untuk pemenuhan kebutuhan hidup b. sebagai sumber kebutuhan sandang c. sebagai sumber kebutuhan pangan d. sebagai sumber kekayaan pribadi e. sebagai sumber kekayaan papan 5. Salah satu peran pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah …. a. memperbolehkan pemburuan asalkan membayar b. memberi izin kepada pihak asing untuk mengelola suatu wilayah. c. memberikan sanksi hukum kepada pemburu liar d. menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
e. memberi izin kepada warga untuk memelihara hewan langka 6. Faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati adalah …. a. gen dan lingkungan b. tingkah laku dan gen c. gen dan faktor abiotik d. faktor abiotik dan biotik e. gen dan makanan 7. Kegiatan yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati adalah …. a. memburu hewan lindung b. membuat hutan lindung c. membuat undang-undang keanekaragaman hayati d. melakukan reboisasi e. melakukan penangkaran hewan langka 8. Keanekaragaman hayati terbangun oleh tiga tingkatan keanekaragaman, yaitu keanekaragaman . a. individu, populasi, komunitas b. gen, genotif, fenotif c. gen, jenis, ekosistem d. gen, jenis populasi e. sel, jaringan, organ 9. Tanaman kelapa, aren, pinang dan lontar menunjukan keanekaragaman pada tingkat ….
a. b. c. d. e.
Gen Jenis Kelas Populasi Ekosistem
10. Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan wilayah peralihan adalah …. a. garis Weber b. garis Wallace c. garis khatulistiwa d. garis lintang e. garis bujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
11. Pelestarian in situ dilakukan dengan pembuatan …. a. penangkaran hewan b. kebun raya c. hutan lindung d. taman kota e. taman bermain 12. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah... a. Hibiscus rosasinensis b. Rafflesia arnoldii c. Oryza sativa d. Morinda citrifolia e. Solanum tuberosum 13. Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara …. a. bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari b. ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame c. burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung kakaktua jambul kuning d. burung merpati hitam, burung merpati putih, dan burung merpati abu-abu e. ular sanca, ular sendok, dan ular hijau 14. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu... a. Orangutan b. babi rusa c. biawak d. kanguru e. Walabi 15. Berikut ini yang termasuk faktor abiotik suatu ekosistem adalah …. a. Rumput b. burung merpati c. semak-semak d. Bebatuan e. Belalang 16. Orangutan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup di daerah tipe … a. Oriental b. Afrika c. Eropa d. Australia e. Peralihan 17. Bermacam-macam mangga seperti mangga madu, golek, gadung, apel merupakan keanekaragaman tingkat ….. a. Gen b. Jenis c. Populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
d. Ekosistem e. Komunitas 18. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di jawa barat, dan savana di papua merupakan contoh keanekaragaman tingkat ….. a. Gen b. Jenis c. Ekosistem d. Populasi e. Individu 19. Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah Australia, yaitu … a. Banyak hewan berkantung b. Terdapat berbagai jenis hewan primata c. Terdapat berbagai hewan endemic d. Spesies mamalia berukuran tubuh besar e. Terdapat berbagai jenis burung yang bersuara 20. Kawasan hutan alam di pegunungan yang dikonservasi untuk melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air adalah... a. Cagar alam b. Hutan wisata c. Taman hutan raya d. Wana wisata e. Hutan lindung B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati? 2. Jelaskan yang dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem beserta masing-masing contohnya! 3. Berilah 5 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang ada di Indonesia! 4. Analisislah 5 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati! 5. Proses pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia khususnya untuk ikanikan karang saat ini banyak yang tidak sesuai dengan Code of Conduct for Responsible Fisheries. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya kebutuhan dan permintaan pasar untuk ikan-ikan karang serta persaingan yang semakin meningkat. Keadaan tersebut menyebabkan nelayan melakukan kegiatan eksploitasi terhadap ikan-ikan karang secara besar-besaran dengan menggunakan berbagai cara yang tidak sesuai dengan kode etik perikanan yang bertanggung jawab. Dari pernyataan tersebut, dampak apa yang akan terjadi terhadap keberadaan ikan-ikan karang di laut dan usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah eksploitasi ikan karang yang berlebihan yang berlebihan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
JAWABAN PRE-TEST :
A. Pilihan Ganda 1. B 2. A 3. D 4. D 5. C 6. A 7. A 8. C 9. B 10. B
11. C 12. B 13. D 14. B 15. D 16. A 17. A 18. C 19. A 20. A
B. Uraian 1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis yang ada di suatu tempat. Keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik dimana mahkluk hidup tersebut berada. Keunikan tersebut meliputi : variasi bentuk (bulat, lonjing, persegi), warna, jumlah ukuran, habitat atau kebiasaan. Keanekaragaman hayati dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu, keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem. 2. a. Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies mahkluk hidup. Contohnya : varietas mangga yaitu mangga manalagi, cengkir, apel, golek, kidang dan bapang. b. keanekaragaman jenis adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya : tumbuhan dari kelompok palmae yaitu, kelapa, pinang, aren dan sawit. c. keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang terbentuk karena berbagai kelompok spesies yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kemudian terjadi hubungan yang saling mempengaruhi antara satu spesies dengan spesies lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik di tempat hidupnya. Contohnya : ekosistem rawa, sawah, laut, hutan, tundra, savana, danau dan padang pasir. 3. a. Tumbuhan : anggrek macan, anggrek bulan, anggrek hitam, melati dan bunga bangkai. b. Hewan : bekantan, harimau sumatra, orang utan, anoa dan burung jalak bali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
4. 5 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati yaitu : 1) pencemaran tanah, udara dan air 2) perubahan iklim 3) eksploitasi tanaman dan hewan 4) adanya spesies pendatang 5) industrialisasi pertanian dan hutan 5. Dampaknya adalah rusaknya terumbu karang yang ada di sekitar lokasi yang dieksploitasi jika cara penangkapannya menggunakan peledak. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian biota lain yang bukan merupakan sasaran penangkapan. Oleh sebab itu, penggunaan bahan peledak berpotensi menimbulkan kerusakan yang luas terhadap ekosistem terumbu karang. Ikanikan yang ditangkap dengan menggunakan bahan meledak umumnya tidak memiliki kesegaran yang sama dengan ikan-ikan yang ditangkap dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. Jika penangkapan ikan menggunakan bahan beracun seperti sodium atau potassium sianida, maka cara ini dapat menyebabkan kepunahan jenis-jenis ikan karang tertentu. Racun tersebut dapat menyebabkan ikan besar dan kecil menjadi mabuk dan mati. Disamping mematikan ikan-ikan yang ada, sisa racun dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan terumbu karang, yang ditandai dengan perubahan warna karang yang berwarna warni menjadi putih yang lama kelamaan karang menjadi mati. Indikatornya adalah karang mati Usaha yang dapat dilakukan adalah : Melakukan penangkapan ikan musiman, sehingga ikan tidak akan musnah. Tidak melakukan eklploitasi ikan Tidak menggunakan bahan peledak atau beracun lainnya yang dapat menyebabkan rusaknya ekosistem laut Melakukan penanaman terumbu karang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PEDOMAN PENILAIAN PRE-TEST A. Pilihan Ganda Soal berjumlah 20 butir, setiap soal jawaban benar (skor 1), dan jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) Skor maksimal = 20 B. Uraian 1. a. Jika menjawab dengan benar dan berkaitan dengan materi (skor 10) b. jika sebagian jawaban benar dan berkaitan dengan materi (skor 5) c. jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) 2. a. Jika menjelaskan tingkat keanekaragaman hayati beserta contohnya dengan benar (skor 10) b. Jika hanya menjelaskan tingkat keanekaragaman hayatitidak beserta contohnya (skor 5) c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) 3. a. Jika menyebutkan dengan benar 5 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang ada di Indonesia (skor 10) b. Jika menyebutkan dengan benar 4 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang ada di Indonesia (skor 8) c. Jika menyebutkan dengan benar 3 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang ada di Indonesia (skor 6) d. Jika menyebutkan dengan benar 2 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang ada di Indonesia (skor 4) e. Jika menyebutkan dengan benar 1 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang ada di Indonesia (skor 2) f. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) 4. a. Jika menganalisis 5 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati (skor 20) b. Jika menganalisis 4 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati (skor 15) c. Jika menganalisis 3 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati (skor 10) d. Jika menganalisis 2 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati (skor 5) e. Jika menganalisis 1 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati (skor 3) f. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
5. a. Jika menganalisis dengan benar dengan menjelaskan dampak eksploitasi ikan karang dan usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah eksploitasi ikan karang yang berlebihan (skor 30) b. Jika hanya menganalisis dampak eksploitasi ikan karang dan tidak menjelaskan usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah eksploitasi ikan karang yang berlebihan (skor 15) c. Jika hanya menganalisis usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah eksploitasi ikan karang yang berlebihan (skor 15) d. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) Nilai Akhir
= skor pilihan ganda + skor uraian = 20 + 80 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Post-Test I KISI-KISI SOAL POST-TEST I Kompetensi
Indikator
Dasar
Menganalisis data
Mendeskripsikan pengertian
hasil observasi
keanekaragaman hayati.
Aspek Kognitif
KUNCI
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
A8,
tentang berbagai
B1
tingkat
(terlampir)
JAWABAN
8D
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. Membedakan konsep keanekaragaman hayati
A1,
A4, A5, A11,
1D
A19, A20,
4C
tingkat gen, jenis dan ekosistem.
5E B2 (terlampir)
11 A 19 A 20 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Kompetensi
Indikator
Dasar
Aspek Kognitif
Kunci Jawaban
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
A2, A3
A6, A7
Menyebutkan contoh-
2C
contoh keanekaragaman
3D
hayati Indonesia (gen, jenis
6E
dan ekosistem).
7D
Menentukan faktor
A12
penyebab timbulnya
B3
12 E
(terlampir)
keanekaragaman hayati. Mengidentifikasi tipe
B4
A10, A13,
10 E
ekosistem
(terlampir)
A16, A17, A18
13 D 16 B 17 D 18 C
Menjelaskan tipe ekosistem
A9, A14, A15
B5
9E
(terlampir)
14 E 15 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Lampiran 9. Soal Post-Test I
Nama
:
Kelas
:
No. Absen
: POST-TEST I
C. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar! 1. Diantara individu sejenis tidak pernah ditemukan individu yang sama untuk semua jenis. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan ... a. Lingkungan b. Induknya c. Jenisnya d. Lingkungan dan gen e. Gen dan plasma nuftah 2. Perhatikan gambar-gambar hewan dibawah ini !
1
2
3
4
5
6
Diantara hewan-hewan di atas yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat gen adalah ... a. 1 dan 3 b. 1 dan 5 c. 1 dan 6 d. 3 dan 2 e. 2 dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
3. Perhatikan gambar-gambar tumbuhan dibawah ini !
1
4
2
3
5
6
Diantara gambar diatas yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat jenis adalah... a. 1, 2 dan 3 b. 1, 3 dan 4 c. 3, 5 dan 6 d. 1, 3 dan 5 e. 1, 4 dan 5 4. Walaupun tanaman tomat berada dalam genus yang sama dengan terung, tetapi keduanya mempunyai perbedaan. Hal ini menunjukkan adanya keanekaragaman hayati tingkat . . . a. Gen b. Ekosistem c. Jenis d. Kingdom e. Spesies 5. Ayam dan burung puyuh merupakan unggas yang berukuran kecil. namun, keduanya tidak digolongkan dalam 1 spesies karena... a. habitatnya berbeda b. warna bulunya berbeda c. jenis makanannya berbeda d. jumlah anak yang di hasilka berbeda e. perkawinan keduanya tidak bisa menghasilkan keturunan fertil 6. Jenis-jenis tumbuhan yang menunjukan keanekaragaman tingkat gen yaitu... a. kencur, kunyit, jahe b. temu lawak, temu ireng, kunyit c. ganyong, lengkuas, bunga tasbih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
d. jambu biji, jambu air, jambu monyet e. semangka biji, semangka tanpa biji, semangka kuning 7. Warna-warna yang terdapat pada ikan koi menunjukkan keanekaragaman . . . a. Individu b. Fenotip c. Hayati d. Gen e. Spesies 8. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem dan spresies dapat menimbulkan ... a. Varietas b. Populasi c. spesies baru d. biodiversitas e. habitat baru 9. Berdasarkan perbedaan flora dan fauna yang mendominasi, terumbu karang di Pantai Pangandaran dan kawasan hutan di Gunung Gede Pangrango menunjukkan adanya keanekaragaman hayati tingkat… a. Gen b. Spesies c. Populasi d. Komunitas e. Ekosistem 10. Ekosistem yang stabil dapat diindikasikan dari tingginya keanekaragaman hayati. Hal ini karena... a. dijaga oleh manusia b. terjadi secara alami c. perubahan tidak mungkin terjadi d. merupakan hasil interaksi antara faktro biotik dan abiotik e. merupakan hasil interaksi antar makhluk hidup sehingga terjadi keseimbangan 11. Akibat adanya keanekaragaman gen adalah … a. tidak ada satu individupun yang sama dengan yang lain b. setiap jenis makhluk hidup memiliki karakter yang berbeda c. tidak ada ekosistem yang sama karakternya d. makhluk hidup dibedakan atas kelas dan ordo e. terjadi keanekaragaman kromosom 12. Faktor yang menyebabkan individu dalam satu spesies beranekaragam adalah... a. Pengaruh Lingkungan b. Perbedaan makanan c. Jumlah kromosom yang berbeda d. Banyak sedikitnya gen dalam kromosom e. Komposisi gen dalam kromosom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
13. Berikut ini yang termasuk faktor abiotik suatu ekosistem adalah... a. Rumput b. burung merpati c. semak-semak d. bebatuan e. serangga 14. Keanekaragaman ekosistem tidak dipengaruhi oleh... a. vegetasi tanaman b. iklim c. jenis hewan yang menempati d. lingkungan abiotik e. wilayah negara 15. Ekosistem yang memiliki ciri abiotik salinitas rendah, dipengaruhi oleh iklim dan cuaca serta masuknya cahaya matahari kurang adalah ciri-ciri dari ekosistem... a. ekosistem terumbu karang b. ekosistem laut c. ekosistem air tawar d. ekosistem pantai e. ekosistem estuari 16. Diantara ekosistem darat berikut yang memiliki bioma paling dingin dan dibedakan menjadi dua macam yaitu arktik dan alpin adalah... a. Taiga b. Tundra c. Sabana d. Gurun e. padang rumput 17. Berikut adalah macam-macam ekosistem air laut, kecuali... a. ekosistem terumbu karang b. ekosistem laut dalam c. ekosistem hutan mangrove d. ekosistem taiga e. ekosistem estuari 18. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di jawa barat, dan savana di papua merupakan contoh keanekaragaman tingkat ... a. Gen b. Jenis c. Ekosistem d. Populasi e. Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
19. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut... a. satu genus b. satu familia c. satu species d. satu ordo e. satu kingdom 20. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah... a. variasi genetik b. keaneragaman jenis c. keanekaragaman genetik d. keanekaragaman daur energi e. keanekaragaman ekosistem D. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati? 2. Jelaskan yang dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem beserta masing-masing contohnya! 3. Jelaskan faktor yang menyebabkan terkadinya keanekaragaman hayati! 4. Sebutkan 8 tipe ekosistem di Indonesia! 5. Berdasarkan tempatnya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu ekosistem perairan (akuatik) dan ekosistem darat (terestrial), jelaskan pengertian dari kedua tipe ekosistem tersebut dan berikan masing-masing contohnya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
JAWABAN POST-TEST I :
A. Pilihan Ganda 1. D 2. C 3. D 4. C 5. E 6. E 7. D 8. D 9. E 10. E
11. A 12. E 13. D 14. E 15. C 16. B 17. D 18. C 19. A 20. D
B. Uraian 1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis yang ada di suatu tempat. Keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik dimana mahkluk hidup tersebut berada. Keunikan tersebut meliputi : variasi bentuk (bulat, lonjing, persegi), warna, jumlah ukuran, habitat atau kebiasaan. Keanekaragaman hayati dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu, keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem. 2. Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem beserta masing-masing contohnya : a. Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies mahkluk hidup. Contohnya : varietas mangga yaitu mangga manalagi, cengkir, apel, golek, kidang dan bapang. b. keanekaragaman jenis adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya : tumbuhan dari kelompok palmae yaitu, kelapa, pinang, aren dan sawit. c. keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang terbentuk karena berbagai kelompok spesies yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kemudian terjadi hubungan yang saling mempengaruhi antara satu spesies dengan spesies lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik di tempat hidupnya. Contohnya : ekosistem rawa, sawah, laut, hutan, tundra, savana, danau dan padang pasir. 3. Faktor yang menyebabkan keanekaragaman hayati adalah faktor gen dan lingkungan. Dari interakti kedua faktor inilah yang menjadikan tidak ada mahkluk hidup yang sama di bumi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
4. Tipe ekosistem : a. Ekosistem rawa bakau b. Ekosistem hutan rawa air tawar dan danau c. Ekosistem hutan basah dataran rendah d. Ekosistem hutan meranggas kering dataran rendah e. Ekosistem hutan basah pegunungan f. Ekosistem padang rumput savana dan terbuka g. Ekosistem pesisir pantai dan hutan pesisir h. Ekosistem gunung api dan kaldera 5. Pengertian ekosistem akuatik dan terestrial : a. Ekosistem akuatik (perairan) adalah tipe ekosistem yang sebagai lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat faktor yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur dan jumlah material terlarut. Akan tetapi, faktor penentu utama dari ekosistem perairan adalah jumlah garam terlarut di dalam air. Jika perairan tersebut sedikit mengandung garam terlarut maka disebut ekosistem air tawar. Sebaliknya jika mengandung kadar garam yang tinggi, maka disebut ekosistem laut. b. Ekosistem terestrial (darat) adalah suatu tipe ekosistem yang sebagian besar lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem terestrial memiliki bagian daerah yang luas dengan habitat dan komunitas tertentu, disebut bioma. Pada ekosistem darat terdapat enam tipe bioma, yaitu bioma hutan musim, padang rumput, gurun, taiga, tundra, dan hutan hujan tropik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PEDOMAN PENILAIAN POST-TEST I C. Pilihan Ganda Soal berjumlah 20 butir, setiap soal jawaban benar (skor 1), dan jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) Skor maksimal = 20 D. Uraian 6. a. Jika menjawab dengan benar dan berkaitan dengan materi (skor 10) b. Jika sebagian jawaban benar dan berkaitan dengan materi (skor 5) c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) 7. a. Jika menjelaskan tingkat keanekaragaman hayati beserta contohnya dengan benar (skor 30) b. Jika menjelaskan sebagian tingkat keanekaragaman hayati beserta contohnya (skor 20) c. Jika menjelaskan tingkat keanekaragaman hayati tanpa disertakan contohnya (skor 15) d. Jika hanya menyebutkan contoh dari masing-masing tingkat keanekaragaman hayati tanpa menjelaskan pengertiannya (skor 10) e. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) 8. a. Jika menjelaskan faktor yang menyebabkan terkadinya keanekaragaman hayati dengan benar (skor 10) b. Jika menjelaskan faktor yang menyebabkan terkadinya keanekaragaman hayati dengan salah atau tidak menjelaskan (skor 0) 9. a. Jika menyebutkan 8 tipe ekosistem di Indonesia dengan benar (skor 10) b. Jika menyebutkan 4 tipe ekosistem di Indonesia dengan benar (skor 5) c. Jika salah menyebutkan 8 tipe ekosistem di Indonesia (skor 0) 10. a. Jika menjelaskan pengertian dari kedua tipe ekosistem beserta contohnya (skor 20) b. Jika menjelaskan pengertian dari kedua tipe ekosistem tetapi tidak menyebutkan contohnya (skor 10) c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) Nilai Akhir
= skor pilihan ganda + skor uraian = 20 + 80 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
KISI-KISI SOAL POST-TEST II Kompetensi Dasar
Indikator
Menganalisis data
Mengelompokkan
hasil observasi tentang
keanekaragaman hayati
berbagai tingkat
Indonesia
Aspek Kognitif
Kunci Jawaban
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
A15, A18
15 B 18 D
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. Menganalisis kekayaan
A6
6A
flora, fauna dan mikroorganisme di Indonesia. Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
A7, A9
7B 9B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek Kognitif
Kunci
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
A2
B3
Menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis
Jawaban
2B
(terlampir)
Weber dengan keanekaragaman hatai Indonesia. Menyebutkan manfaat
A8, A16
A11, A14, A19,
keanekaragaman hayati Indonesia.
B1
B2
8C
(terlampir)
11 D 14 B
(terlampir)
Mengidentifikasi penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
A1, A5
1E 4D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Kompetensi Dasar
Indikator
Menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati
Aspek Kognitif
Kunci Jawaban
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
A17
A3, A4, A10,
B4
3C
A12, A13, A20
(terlampir),
4C
B5
10 D
(terlampir)
12 C 13 A 17 C 20 E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Lampiran 11. Soal Post-Test II
Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
POST-TEST II A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar! 1. Kegiatan yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati adalah ... a. melindungi hewan lindung b. membuat hutan lindung c. membuat undang-undang keanekaragaman hayati d. melakukan reboisasi e. melakukan penangkaran hewan langka 2. Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan wilayah peralihan adalah .... a. garis Weber b. garis Wallace c. garis khatulistiwa d. garis lintang e. garis bujur 3. Kegiatan berikut yang bukan merupakan contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati adalah ... a. pembuatan kursi rotan b. memasak sayuran c. pengeboran minyak d. pembuatan benang kapas e. berternak unggas 4. Pelestarian in situ dilakukan dengan pembuatan .... a. penangkaran hewan b. kebun raya c. hutan lindung d. taman kota e. taman bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
5. Berikut ini tujuan manusia melakukan perambahan hutan, kecuali .... a. pembuatan daerah pemukiman b. pembuatan jalan raya c. pembuatan ladang d. pelestarian hewan e. diambil kayunya 6. Hewan TAPIR merupakan hewan yang hidup di wilayah ... a. Indonesia bagian barat b. Indonesia bagain timur c. Peralihan d. Australia e. Asia Selatan 7. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah ... a. Hibiscus rosasinensis b. Rafflesia arnoldii c. Morinda citrifolia d. Solanum tuberosum e. Oryza sativa 8. Berikut ini hewan yang umum diternakkan dan dimanfaatkan untuk konsumsi manusia, kecuali .... a. ayam b. sapi c. burung elang d. udang e. kambing 9. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu .... a. orangutan b. babi rusa c. biawak d. kanguru e. walabi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
10. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman hayati, yaitu .... a. penangkapan ikan dengan peledak b. memelihara hewan langka c. mengeksploitasi terumbu karang semaksimal mungkin d. menanam pepohonan di halaman e. membuka lahan dengan membakar hutan 11. Manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut, kecuali .... a. untuk pemenuhan kebutuhan hidup b. sebagai sumber kebutuhan sandang c. sebagai sumber kebutuhan pangan d. sebagai sumber kekayaan pribadi e. sebagai sumber kekayaan papan 12. Salah satu peran pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah .... a. memperbolehkan pemburuan asalkan membayar b. memberi izin kepada pihak asing untuk mengelola suatu wilayah. c. memberikan sanksi hukum kepada pemburu liar d. menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat wisata e. memberi izin kepada warga untuk memelihara hewan langka 13. Diantara tindakan manusia berikut ini yang tidak termasuk domestikasi adalah… a. berburu hewan-hewan liar dihutan b. mengoleksi binatang langka c. menyilangkan ayam hutan dengan ayam kampung d. memelihara ayam pedaging dengan kandang rendah e. menambah koleksi satwa dikebun binatang 14. Salah satu factor penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup adalah... a. Tempat hidup yang berbeda-beda b. penyesuaian diri makhluk hidup c. jenis makanan yang bervariasi d. perbedaan tingkah laku antar individu e. persaingan antar individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
15. Wilayah Indonesia bagian timur memiliki hewan hewan yang mirip dengan wilayah .... a. Asia b. Australia c. Jepang d. Amerika e. Eropa 16. Tanaman sagu memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan .... a. papan b. sandang c. pangan d. obat-obatan e. kosmetik 17. Pelestarian alam ex situ dilakukan di .... a. hutan lindung b. taman nasional c. kebun binatang d. cagar alam e. taman kota 18. Untuk melindungi badak bercula satu (Rhinoceros sundaicus )
maka kawasan ujung kulon dicanangkan oleh pemerintah sebagai a. kebun raya b. cagar alam c. hutan wisata d. taman nasional e. suaka margasatwa 19. Pada bulan-bulan tertentu dilakukan pemburuan terprogram terhadap babi hutan di hutan kota waringin, kalimantan barat. hal ini bertujuan untuk... a. menggalakan perburuan satwa b. meningkatkan populasi babi hutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
c. mengendalikan populasi babi hutan d. mengecilkan populasi predator babi hutan e. memenuhi permintaan daging dari luar negeri 20. Kawasan hutan gunung merapi selain sebagai area wisata juga di gunakan untuk menjaga habitat macan tutul. Hal ini bertujuan untuk... a. menarik wisatawan untuk datang ke merapi b. menjadikan macan tutul sebagai binatang endemik c. memajukan pariwisata dengan kegiatan berburu d. menyediakan suplai macan tutul untuk kebun binatang e. menjaga kelestarian macan tutul yang kurang adaptif dengan habitat luar
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Jelaskan kelebihan keanekragaman hayati di Indonesia dengan negara lain di dunia! 2. Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh indonesia sangat bermanfaat dan mempunyai nilai tertentu. Jelaskan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan nilai ekonomi, biologis, ekologi, pendidikan, sosial dan nilai religius! 3. Jelaskan persebaran hewan-hewan di Indonesia menurut Wallace dan Weber! 4. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, negara kita memiliki daftar panjang tentang satwa liar yang terancam punah. Saat ini jumlah jenis satwa liar yang terancam punah adalah 147 jenis mamalia, 114 jenis burung, 28 jenis reptil, 91 jenis ikan, dan 28 jenis invertebrata (IUCN, 2003). Satwa-satwa tersebut akan menghilang dari alam jika tidak ada tindakan nyata untuk menyelamatkannya. Menurut Anda, sebagai seorang pelajar, apa yang harus dilakukan? Jelaskan! Bagaimana peran pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut? 5. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan sebesar 72% (World Resource Institute, 1997). Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Menurut Anda, bagaimana dampak kerusakan hutan tersebut terhadap keanekaragaman hayati? Jelaskan! Upaya apa yang dapat Anda lakukan sebagai seorang pelajar untuk mengatasi masalah tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
JAWABAN POST-TEST II A. Pilihan Ganda 1. E 2. B 3. C 4. C 5. D 6. A 7. B 8. C 9. B 10. D
11. D 12. C 13. A 14. B 15. B 16. C 17. C 18. D 19. C 20. E
B. Uraian 1. Kelebihan keanekaragaman hayati Indonesia adalah jenis tumbuhan berbunga di dunia 10% tumbuh di Indonesia, 12% mamalia, 600 jenis reptilia, dan 270 jenis amphibia hidup di wilayah Indonesia. Beberapa hewan dan tumbuhan endemi hanya dapat ditemukan di Indonesia. Indonesia menempati posisi ke tiga di dunia untuk kekayaan alamnya. 2. Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh indonesia sangat bermanfaat dan mempunyai nilai tertentu. Adapun nilai dan manfaat keanekaragaman hayati sebagai berikut: a. Nilai Ekonomi Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan negara. Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah dan perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya kayu gaharu dan cendana untuk industri kayu, padi dan kedelei untuk industri makanan dan sebagainya. b. Nilai Biologis Keanekaragaman hayati dapat menunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk manusia, tumbuhan dapat menghasilkan O2 yang diperlukan makhluk hidup untuk bernapas. Nilai biologis yang penting adalah hutan sebagai gudang dari plasma nuftah (plasma benih). c. Nilai Ekologi Keanekaragaman hayati pada suatu daerah berperan besar untuk menjaga proses ekosistem, seperti daur zat dan aliran energi. Keanekaragaman hayati hutan hujan tropis penting sebagai paru-paru bumi dimana fotosintesis dapat menurunkan kadar CO2 yang menyebabkan pencemaran udara. d. Nilai Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Dalam tubuh makhluk hidup terdapat sumber gen. Kelestarian keanekargaman hayati merupakan syarat untukmenjaga tersediannya plasma nuftah atau sumber gen dan membuka peluang untuk mengembangkan penelitian. e. Nilai Sosial Keanekaragaman hayati memberikan pemandangan alam yang indah sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat yang masih alami. f. Nilai Religius Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya. 3. Menurut Wallace dan Weber, persebaran hewan di Indonesia dibagi menjadi tiga : a. Zona oriental: Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Hewan-hewan di zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Asia. Contoh hewan di zona ini adalah mamalia berukuran besar seperti gajah, banteng, badak, harimau, serta kera seperti orang utan, bekantan, tarsius. b. Zona Australasia (wilayah timur) meliputi Maluku dan Papua. Hewanhewan di zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Australia. Contoh hewan di zona ini adalah mamalia berukuran kecil atau berkantung seperti kuskus, bandicot, oposum, kangguru, dan musang berkantung. c. Zona peralihan meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara. Di zona ini banyak hewan yang merupakan hewan asli Indonesia seperti babi rusa, komodo, dan burung maleo. 4. Beberapa cara yang dapat dilakukan seorang pelajar sebagai tindakan nyata agar satwa-satwa tidak punah adalah: a. Tidak melakukan perburuan terhadap hewan liar. Hewan liar yang berada di alam liar memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem mereka, perburuan terhadap hewan dapat menjadikan status mereka terancam punah dan kepunahan mereka dapat mengurangi nilai keanekaragaman hayati serta kualitas lingkungan tempat mereka berada. b. Tidak melakukan perjual-belian terhadap hewan-hewan dilindungi. Hewan-hewan yang dilindungi biasanya status keberadaan mereka di alam terancam punah atau mengalami penurunan yang signifikan. Adalah hal yang tidak bertanggungjawab jika membiarkan jumlah mereka menurun dengan melakukan jual-beli terhadap hewan dilindungi. Mereka butuh suatu penanganan tersendiri serupa dengan konservasi, dan budidaya guna meningkatkan kualitas hidup mereka dan meningkatkan jumlah dari populasi hewan-hewan yang terancam. c. Memberikan donasi kepada lembaga-lembaga konservasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Selain dengan berpartisipasi dengan kegiatan, kita juga dapat turut berkontribusi membantu lembaga-lembaga konservasi dalam melakukan tugasnya, kita dapat memberikan beberapa donasi kepada lembaga konservasi, dengan begitu secara tidak langsung kita sudah membantu melancarkan aksi para aktivis lingkungan. Peran pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut adalah Pemerintah membuat undang-undang lingkungan hidup untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia. Undang-undang ini memang diperlukan karena semakin banyaknya perburuan ilegal hewan-hewan langka di Indonesia yang membuat hewan-hewan ini terancam punah. Di samping itu, semakin banyak pula pengubahan fungsi hutan menjadi pertanian, perkebunan, dan pemukiman yang otomotis merusak habitat tempat hidup flora dan fauna di Indonesia. 5. Dampak kerusakan hutan tersebut terhadap keanekaragaman hayati adalah a. Hilangnya kesuburan tanah Ketika hutan di babat pohon-pohonnya, hal ini mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, ketika tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang sulit dan budidaya di lahan itu menjadi tidak memungkinkan. b. Turunnya sumber daya air Pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air, melalui akar pohon menyerap air yang kemudian di alirkan ke daun dan kemudian menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang dan daerah tersebut menjadi gersang, maka tak ada lagi yang membantu tanah menyerap lebih banyak air, dengan demikian, akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air. c. Punahnya keaneka ragaman hayati Meskipun hutan hujan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan liar pohon secara besar-besaran, ada sekitar 100 spesies hewan menurun setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam skala besar, banyak mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan telah lenyap dari muka bumi. d. Mengakibatkan banjir Salah satu fungsi hutan adalah menyerap dengan cepat dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja membuat aliran air terganggu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
menyebabkan air menggenang dan banjir yang mengalir ke pemukiman penduduk. e. Global Warming Deforestasi juga berdampak pada pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein yang membentuk pohon, dalam biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang ada di atmosfir. f. Kehilangan berbagai jenis spesies Deforestasi juga berdampak pada hilangnya habitat berbagai jenis spesies yang tinggal di dalam hutan. Menurut National Geographic, sekitar 70% tanaman dan hewan hidup di hutan. Deforestasi mengakibatkan mereka tidak bisa bertahan hidup disana. Dengan hilangnya habitat-habitat tersebut, maka hal tersebut akan menyebabkan terjadinya kepunahan spesies.Hal ini bisa berdampak di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan dimana akan musnahnya berbagai spesies yang dapat menjadi object suatu penelitian. Selain itu, dibidang kesehatan deforestasi bisa berakibat hilangnya berbagai jenis obat yang bisanya bersumber dari berbagai jenis spesies hutan. Upaya yang dapat dilakukan sebagai seorang pelajar untuk mengatasi masalah tersebut adalah : a. Melakukan penanaman pohon. Dengan penanaman pohon diharapkan ekosistem yang terdegradasi dengan perlahan dapat kembali membaik. Untuk menanam pohon tidak harus dilakukan di hutan, kita dapat memulai menanam dilahanlahan kosong. b. Ikut mengajak teman peduli terhadap lingkungan. Pelestarian lingkungan merupakan tanggungjawab bersama, artinya setiap orang yang ada dibumi wajib berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Jika lebih banyak orang yang tahu dan berpartisipasi maka akan lebih baik karena ketercapaian akan lebih cepat. Melakukan hal sendirian mungkin tidak begitu berdampak besar, namun jika dilakukan secara bersama dan serentak maka timbal baliknya juga akan lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
PEDOMAN PENILAIAN POST-TEST II A. Pilihan Ganda Soal berjumlah 20 butir, setiap soal jawaban benar (skor 1), dan jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) Skor maksimal = 20 B. Uraian 1. a. Jika menjelaskan kelebihan keanekragaman hayati di Indonesia dengan negara lain di dunia dengan benar dan lengkap (skor 10) b. Jika menjelaskan kelebihan keanekragaman hayati di Indonesia dengan negara lain di dunia dengan benar namun kurang lengkap (skor 5) 2. a. Jika Jelaskan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan nilai ekonomi, biologis, ekologi, pendidikan, sosial dan nilai religius dengan benar (skor 20) b. Jika hanya menjelaskan 5 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor 16) c. Jika hanya menjelaskan 4 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor 14) d. Jika hanya menjelaskan 3 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor 10) e. Jika hanya menjelaskan 2 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor 6) f. Jika hanya menjelaskan 1 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor3) g. jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) 3. a. Jika menjelaskan persebaran hewan-hewan di Indonesia menurut Wallace dan Weber dengan benar dan lengkap (skor 10) b. Jika menjelaskan persebaran hewan-hewan di Indonesia menurut Wallace dan Weber dengan benar namun kurang lengkap (skor 5) c. . Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) 4. a. Jika menganalisis usaha yang harus dilakukan untuk menyelamatkan satwa yang terancam punah dan menjelaskan peran pemerintah (skor 20) b. Jika menganalisis usaha yang harus dilakukan untuk menyelamatkan satwa yang terancam punah namun tidak menjelaskan peran pemerintah (skor 10) c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
5. a. Jika menganalisis dampak kerusakan hutan terhadap keanekaragaman hayati dan menganalisis upaya yang harus dilakukan (skor 20) b. Jika menganalisis dampak kerusakan hutan terhadap keanekaragaman hayati namun tidak menganalisis upaya yang harus dilakukan (skor 10) c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0) Nilai Akhir
= skor pilihan ganda + skor uraian = 20 + 80 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Lampiran 12. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah
: SMA Xaverius Pringsewu
Kelas
:
Siklus
:
Pertemuan ke
:
Nama siswa
:
No. Absen
:
Hari, tanggal
:
Observer
:
A. PETUNJUK : 1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran! 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati! B. PEDOMAN PENSKORAN 5 : jika 4 aspek muncul 4 : jika 3 aspek muncul 3 : jika 2 aspek muncul 2 : jika 1 aspek muncul 1 : jika tidak ada aspek muncul NO.
ASPEK
KRITERIA PENILAIAN
SKOR
1.
Perhatian siswa dalam pembelajaran
1 2 3 4 5
2.
Keberanian siswa saat kegiatan belajar mengajar
a. Memperhatikan penjelasan guru saat mengajar. b. Memperhatikan penjelasan teman saat presentasi. c. Mencatatat hal-hal penting dari penjelasan yang diberikan oleh guru. d. Membaca buku paket yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. a. Siswa berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok. b. Siswa berani menanggapi jawaban teman saat presentasi. c. Siswa berani menjawab pertanyaan dari guru atau teman. d. Siswa berani maju ke depan saat mendapat perintah dari guru.
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
NO.
ASPEK
KRITERIA PENILAIAN
SKOR
3.
Menghargai atau menghormati orang lain
1 2 3 4 5
4.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran.
5.
Kemandirian siswa
a. Tidak berkata kotor dan kasar kepada guru dan teman saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. b. Tidak menyela pembicaraan. c. Mengucapkan terimakasih saat menerima bantuan. d. Berbicara sopan kepada guru. a. Mengerjakan tugas yang diberikan b. Tertib mengikuti kegiatan pembelajaran c. Mengumpulkan tugas tepat waktu d. Bekerjasama dalam kelompok. a. Tidak mencontek saat ulangan/tes b. Membawa peralatan tulis sendiri c. Membawa buku paket d. Mengerjakan tugas individu secara mandiri
Nilai akhir : 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛 25
x 100
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 14. Surat Keterangan Selesai Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Lampiran 15. Pembagian Kelompok Siklus I dan Siklus II Kelompok Siklus I Kelompok 1 X-03 X-11 X-18 X-23 X-36 X-05
Kelompok 2 X-08 X-20 X-25 X-35 X-37 X-09
Kelompok 3 X-04 X-07 X-13 X-26 X-31 X-10
Kelompok 4 X-34 X-19 X-17 X-06 X-01 X-22 X-12
Kelompok 5 X-33 X-29 X-30 X-16 X-02 X-28
Kelompok 6 X-32 X-21 X-15 X-27 X-24 X-14
Kelompok Siklus II Kelompok 1 X-08 X-13 X-20 X-23 X-35 X-31 X-37
Kelompok 2 X-03 X-32 X-09 X-11 X-06 X-34
Kelompok 3 X-33 X-10 X-30 X-14 X-16 X-36
Kelompok 4 X-01 X-15 X-22 X-24 X-28 X-29
Kelompok 5 X-02 X-04 X-05 X-07 X-12 X-17
Kelompok 6 X-18 X-19 X-21 X-25 X-27 X-26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Lampiran 16. Daftar Kehadiran Siswa Kelas X PMIIA 2
DAFTAR KEHADIRAN SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Agata Alvi Dwi Tantri Akbar Nanda Awaludin Angela Merici Rini Purwanti Audy Oktavia Benediktus Yudha Edy S. Cicilia Prawesti Ajeng Mulyadi Dea Aurellia Edinia Rosa Filiana Egah Octaviah Esther Juneline Lala Evelin Keren Hapuk Marpaung Flora Andrea Lorenza Pambharti Griselda Ivana Rani Purti Hardi Nuari Caesar Intan Fernia Christianto Kornelius Adven Danu Kartiko Leonardus Dwi Graha Yudha Lia Widianti Lukas Wicaksono M.M. Lintang Putri Nareswari Maria Reni Wulandari Maria Weningsari Marselinus Widi Rahmanta Mutiara Pradita Sari Renata Kusuma Ningrum Rizki Stefanny Marchelline Theresia Kartika K. Theresia Ning Aditiyas Thomas Anggara Tri Andika Rusliyadi Veronika Dewi Astuti Vincentius Marudut Sakti Gultom Vita Yubelina Himan Wandri Desmon Wulan Febriyanti Karuna Yehezkiel Deo Erlangga
5 September
19 September
26 September
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Lampiran 17. Analisis Hasil Kuisioner Motivasi Belajar HASIL KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2016/2017 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Siswa X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-10 X-11 X-12 X-13 X-14 X-15 X-16 X-17 X-18 X-19 X-20 X-21 X-22 X-23 X-24 X-25 X-26 X-27 X-28 X-29 X-30 X-31 X-32 X-33 X-34 X-35 X-36 X-37
Motivasi I Skor Siswa Kategori 82,5 ST 73,75 T 77,5 T 76,25 T 61,25 C 80 T 86,25 ST 80 T 85 ST 85 ST 80 T 78,75 T 83,75 ST 83,75 ST 78,75 T 80 T 60 C 76,25 T 77,5 T 82,5 ST 60 C 76,25 T 60 C 83,75 ST 77,5 T 73,75 T 86,25 ST 60 C 75 T 77,5 T 80 T 80 T 82,5 ST 80 T 80 T 78,75 T 82,5 ST
Motivasi II Skor Siswa Kategori 78,75 T 78,75 T 75 T 68,75 T 73,75 T 81,25 ST 82,5 ST 86,25 ST 85 ST 77,5 T 90 ST 86,25 ST 87,5 ST 81,25 ST 90 ST 91,25 ST 85 ST 76,25 T 76,25 T 80 T 75 T 91,25 ST 80 T 81,25 ST 88,75 ST 96,25 ST 82,5 ST 86,25 ST 93,75 ST 81,25 ST 73,75 T 77,5 T 88,75 ST 80 T 91,25 ST 76,25 T 81,25 ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Keterangan : ST
: Sangat Tinggi
T
: Tinggi
C
: Cukup
Kuisioner Awal
Kuisioner Akhir
ST = 11
ST = 22
T = 21
T = 15
C=5
C=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Lampiran 18. Sampel Hasil Kuisioner Motivasi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 19. Sampel Hasil Kuisioner Motivasi Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Lampiran 20. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif (Post-Test Siklus I)
ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS X PMIIA 2 (SIKLUS I) SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Skor Tercapai Nama
Pilihan Ganda
siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
TS
Bobot soal
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
30
10
10
20
100
1
X-1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
10
25
10
0
10
63
TT
2
X-2
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
20
5
10
0
58
TT
3
X-3
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
10
20
10
10
20
81
T
4
X-4
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
25
0
10
20
65
TT
5
X-5
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
10
20
0
0
10
51
TT
6
X-6
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
10
20
10
10
5
68
TT
7
X-7
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
10
0
0
5
0
25
TT
8
X-8
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
10
10
5
10
20
69
TT
9
X-9
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
10
15
0
5
15
54
TT
10
X-10
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
10
30
5
10
20
84
T
11
X-11
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
10
10
0
25
TT
12
X-12
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
10
30
10
10
20
96
T
13
X-13
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
11
TT
14
X-14
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
10
10
10
0
20
65
TT
15
X-15
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
20
0
10
20
59
TT
16
X-16
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
10
10
0
0
10
41
TT
17
X-17
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
10
30
10
10
10
79
T
18
X-18
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
10
20
10
0
5
53
TT
No
Uraian Ket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198 Skor Tercapai
Nama No.
siswa
Pilihan Ganda 1
Bobot soal
Uraian
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Ket
2
3
4
5
TS
10
30
10
10
20
100
19
X-19
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
10
0
10
10
43
TT
20
X-20
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
10
25
10
10
20
92
T
21
X-21
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
10
0
0
5
0
26
TT
22
X-22
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
10
30
10
10
20
96
T
23
X-23
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
10
30
10
10
20
91
T
24
X-24
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
10
30
5
10
20
88
T
25
X-25
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
5
30
10
10
20
89
T
26
X-26
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
10
10
10
10
0
43
TT
27
X-27
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
10
20
0
5
10
55
TT
28
X-28
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
10
25
5
10
20
82
T
29
X-29
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
5
10
10
0
10
42
TT
30
X-30
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
5
10
0
10
20
52
TT
31
X-31
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
15
0
10
10
58
TT
32
X-32
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
10
15
5
10
15
58
TT
33
X-33
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
10
25
0
10
20
76
T
34
X-34
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
5
15
10
0
20
59
TT
35
X-35
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
10
30
5
10
20
89
T
36
X-36
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
10
30
0
5
10
68
TT
37
X-37
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
10
15
10
5
0
48
TT
SKTS
24
20
33
18
31
11 23
11
25
15
25
14 32
16
7
20
20
32
16
33 310
710
195
270
470
SMI
37
37
37
37
37
37 37
37
37
37
37
37 37
37
37
37
37
37
37
37 370
1110
370
370
740
Jumlah siswa tuntas
12
32,43%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Keterangan : TS
: Total Skor
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
SKTS
: Skor Ketercapaian Tiap Soal
SMI
: Skor Maksimal Ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Lampiran 21. Sampel Hasil Post-tes Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I
ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS X PMIIA 2 (SIKLUS I) SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Nama Siswa
Nomor Aspek yang Diamati 1 2 3 4 X-1 5 3 5 4 X-2 2 2 3 3 X-3 5 4 3 5 X-4 5 2 5 4 X-5 3 4 5 3 X-6 5 3 5 5 X-7 3 3 4 3 X-8 5 5 5 3 X-9 3 3 4 3 X-10 5 4 5 4 X-11 4 5 5 5 X-12 5 5 3 5 X-13 5 4 5 5 X-14 4 3 3 2 X-15 4 5 4 4 X-16 3 3 4 3 X-17 5 5 3 5 X-18 4 4 3 4 X-19 1 4 3 1 X-20 4 5 4 3 X-21 5 3 5 5 X-22 5 3 5 5 X-23 5 5 5 3 X-24 3 3 2 1 X-25 4 4 3 4 X-26 3 3 2 4 X-27 3 5 2 2 X-28 5 4 5 2 X-29 4 4 3 5 X-30 4 3 5 3 X-31 2 1 1 2 X-32 4 5 5 4 X-33 3 3 2 3 X-34 4 3 4 4 X-35 2 3 3 1 X-36 5 4 5 3 X-37 5 4 3 3 Jumlah Siswa Kategori Tinggi (66,68 ≤ q ≤ 100) Jumlah Siswa Kategori Sedang (33,34 ≤ q ≤ 66,67) Jumlah Siswa Kategori Rendah (0 ≤ q ≤ 33,33)
5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 2 5 2 5 5 1 5 5 5 5 2 3 2 2 4 5 3 3 4 3 3 4 4 4
Jumlah
Total skor
Kategori
22 14 22 21 20 23 18 22 16 23 24 23 24 14 18 15 23 20 10 21 23 23 23 11 18 14 14 20 21 21 9 22 14 18 13 21 19
88 56 88 84 80 92 72 88 64 92 96 92 96 56 72 60 92 80 40 84 92 92 92 44 72 56 56 80 84 84 36 88 56 72 52 84 76 28 9 0
Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi 75,67% 24,32% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Lampiran 23. Sampel Hasil Observasi (Siklus I)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
Lampiran 24. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (1a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
Lampiran 25. Sampel Lembar Kerja Siswa (1b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
Lampiran 26. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (1c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Lampiran 27. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (2a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
Lampiran 28. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (2b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran 29. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif (Post-stest) Siklus II ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS X PMIIA 2 (SIKLUS II) SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Skor Tercapai Pilihan Ganda Nama siswa
Uraian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 13
14
15
16 17
18
19
Bobot soal
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X-1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
2
X-2
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
3
X-3
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
X-4
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
5
X-5
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
6
X-6
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
7
X-7
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
8
X-8
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
X-9
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
10
X-10
1
1
1
1
1
0
1
1
1
11
X-11
1
0
0
1
0
1
1
1
12
X-12
1
1
1
1
1
0
1
13
X-13
1
1
0
1
1
0
14
X-14
1
0
1
1
1
15
X-15
1
1
1
1
16
X-16
1
1
1
17
X-17
0
1
18
X-18
0
19
X-19
1
No
20
1
2
3
4
5
TS
Ket
1
10
20
10
20
20
100
1
1
10
10
10
20
20
97
T
0
1
1
10
15
10
10
20
89
T
0
0
1
1
5
20
10
20
20
90
T
1
1
0
0
1
10
20
10
20
20
91
T
1
1
1
1
1
1
5
0
10
20
20
91
T
0
1
1
1
0
1
1
10
20
10
20
20
85
T
1
0
1
1
1
0
1
1
10
5
10
10
10
61
TT
1
1
0
1
1
0
1
0
1
10
10
10
20
20
96
T
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
10
10
10
10
20
76
T
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
20
10
20
20
96
T
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
10
10
10
20
10
76
T
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
20
10
20
10
97
T
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
10
0
10
20
20
86
T
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
10
5
5
20
10
65
TT
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
10
20
10
20
10
83
T
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
0
5
20
20
92
T
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
10
20
10
10
15
88
T
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
5
10
20
20
91
T
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
10
20
10
20
10
83
T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Skor Tercapai No.
Nama Siswa
Pilihan Ganda
Uraian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 13
14
15
16 17
18
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
2
3
4
5
1
10
20
10
20
20
T S
Ket
20
X-20
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
20
10
20
20
10 0 97
21
X-21
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
10
5
10
20
20
97
T
22
X-22
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
10
0
10
20
20
85
T
23
X-23
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
10
15
10
20
20
93
T
24
X-24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
10
20
10
20
20
97
T
25
X-25
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
10
15
10
20
20
92
T
26
X-26
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
5
5
0
0
0
24
TT
27
X-27
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
10
10
10
20
20
96
T
28
X-28
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
10
20
10
20
20
95
T
29
X-29
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
5
5
5
20
20
65
TT
30
X-30
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
5
0
10
20
20
93
T
31
X-31
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
10
10
10
20
20
92
T
32
X-32
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
10
20
10
20
20
95
T
33
X-33
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
20
10
10
10
97
T
34
X-34
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
10
5
10
10
10
59
TT
35
X-35
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
5
20
10
20
20
89
T
36
X-36
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
10
10
10
20
20
97
T
37
X-37
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
10
5
20
10
20
80
T
SKTS
31
32
20
33
31
3
35
37
30
24
33
32 11
6
37
35
32
9
32
34
330
435
355
650
635
SMI
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37 37
37
37
370
740
370
740
740 32
86,48%
Bobot Soal
37
37
37
37
Jumlah Siswa Tuntas
37
T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
Keterangan : TS
: Total Skor
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
SKTS
: Skor Ketercapaian Tiap Soal
SMI
: Skor Maksimal Ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran 30. Sampel Hasil Post-test Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
Lampiran 31. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS X PMIIA 2 (SIKLUS II) SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Siswa
Nomor Aspek yang Diamati 1 2 3 4 X-1 5 5 3 5 X-2 3 5 4 3 X-3 5 4 5 4 X-4 5 4 5 3 X-5 3 4 4 4 X-6 5 3 4 5 X-7 5 3 4 5 X-8 5 4 5 5 X-9 4 4 3 4 X-10 4 5 5 3 X-11 5 5 5 3 X-12 5 4 3 5 X-13 5 4 4 5 X-14 3 3 5 4 X-15 5 4 5 5 X-16 3 4 3 5 X-17 5 5 5 4 X-18 3 4 5 5 X-19 3 3 3 4 X-20 5 5 3 5 X-21 5 5 3 5 X-22 5 3 4 5 X-23 5 5 5 3 X-24 4 5 3 4 X-25 4 5 5 3 X-26 3 5 4 3 X-27 5 5 3 3 X-28 5 4 3 5 X-29 5 4 3 5 X-30 3 4 4 5 X-31 4 3 5 5 X-32 4 5 5 3 X-33 3 3 3 5 X-34 5 5 5 4 X-35 5 4 5 5 X-36 3 5 4 5 X-37 3 3 5 4 Jumlah Siswa Kategori Tinggi (66,68 ≤ q ≤ 100) Jumlah Siswa Kategori Sedang (33,34 ≤ q ≤ 66,67) Jumlah Siswa Kategori Rendah (0 ≤ q ≤ 33,33)
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5
Jumlah
Total skor
Kategori
23 20 23 22 20 22 22 24 20 21 23 22 23 20 23 20 24 22 18 22 23 22 23 21 21 20 21 22 21 19 22 22 19 24 23 22 20
92 80 92 88 80 88 88 96 80 84 92 88 92 80 92 80 96 88 72 88 92 88 92 84 84 80 84 88 84 76 88 88 76 96 92 88 80 37 0 0
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi 100% 0% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
Lampiran 32. Sampel Hasil Observasi (afektif siklus II)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
Lampiran 33. Nilai Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa Kelas X PMIIA 2 HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Nama Siswa X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-10 X-11 X-12 X-13 X-14 X-15 X-16 X-17 X-18 X-19 X-20 X-21 X-22 X-23 X-24 X-25 X-26 X-27 X-28 X-29 X-30 X-31 X-32 X-33 X-34 X-35 X-36 X-37 Rata-rata Nilai Presentase Siswa Tuntas Presentase Siswa Tidak Tuntas
Pre-Test 53 13 49 22 13 36 18 66 13 56 13 58 22 19 13 21 14 31 20 45 13 24 79 59 38 14 13 15 13 24 48 13 76 22 14 13 15 29,40 5,40% 94,59%
Post-Test I 63 58 81 65 51 68 25 69 54 84 25 96 11 65 59 41 79 53 43 92 26 96 91 88 89 43 55 82 42 52 58 58 76 59 89 68 48 62,21 32,43% 67,56%
Post-Test II 97 89 90 91 91 85 61 96 76 96 76 97 86 65 83 92 88 91 83 97 97 85 93 97 92 24 96 95 65 93 92 95 97 59 89 97 80 85,83 86,48 % 13,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
Lampiran 34. Nilai Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas X PMIIA 2
HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Siswa X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-10 X-11 X-12 X-13 X-14 X-15 X-16 X-17 X-18 X-19 X-20 X-21 X-22 X-23 X-24 X-25 X-26 X-27 X-28 X-29 X-30 X-31 X-32 X-33 X-34 X-35 X-36 X-37 Rata-rata
Siklus I Afektif Kategori 88 Tinggi 56 Sedang 88 Tinggi 84 Tinggi 80 Tinggi 92 Tinggi 72 Tinggi 88 Tinggi 64 Sedang 92 Tinggi 96 Tinggi 92 Tinggi 96 Tinggi 56 Sedang 72 Tinggi 60 Tinggi 92 Tinggi 80 Tinggi 40 Tinggi 84 Tinggi 92 Tinggi 92 Tinggi 92 Tinggi 44 Sedang 72 Tinggi 56 Sedang 56 Sedang 80 Tinggi 84 Tinggi 84 Tinggi 36 Sedang 88 Tinggi 56 Sedang 72 Tinggi 52 Sedang 84 Tinggi 76 Tinggi 75,35
Siklus II Afektif Kategori 92 Tinggi 80 Tinggi 92 Tinggi 88 Tinggi 80 Tinggi 88 Tinggi 88 Tinggi 96 Tinggi 80 Tinggi 84 Tinggi 92 Tinggi 88 Tinggi 92 Tinggi 80 Tinggi 92 Tinggi 80 Tinggi 96 Tinggi 88 Tinggi 72 Tinggi 88 Tinggi 92 Tinggi 88 Tinggi 92 Tinggi 84 Tinggi 84 Tinggi 80 Tinggi 84 Tinggi 88 Tinggi 84 Tinggi 76 Tinggi 88 Tinggi 88 Tinggi 76 Tinggi 96 Tinggi 92 Tinggi 88 Tinggi 80 Tinggi 86,37