PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) X-G SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA PADA MATERI DUNIA HEWAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Putu Juni Widiastuti NIM : 091434048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Orang yang menekuni bhakti membebaskan dirinya dari perbuatan yang baik dan buruk bahkan dalam kehidupan ini pun. Karena itu, berusahalah untuk yoga, ilmu segala pekerjaan. (Bhagavad-gita, 2.50)
Ku Persembahkan Karya Tulis Ini Untuk : Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan ku yang senantiasa selalu mendampingi dan membantuku dalam setiap doa yang ku panjatkan. Bapak
dan
Ibu
serta
keluarga
yang
senantiasa
mendukung dan memberi semangat. Adik-adik ku tercinta SMA
Negeri
4
Yogyakarta
yang
telah
bersedia
bekerjasama Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis
Putu Juni Widiastuti
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Putu Juni Widiastuti
Nomor Mahasiswa
: 091434048
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENERAPAN
METODE
PEMBELAJARAN
TEAMS
GAME
TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) X-G SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA PADA MATERI DUNIA HEWAN. Beserta perangkat yang ada (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di
: Yogyakarta
Pada tanggal : 10 Desember 2013 Yang menyatakan
(Putu Juni Widiastuti)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi dunia hewan dengan menerapkan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT). Jumlah total siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G yang mengikuti penelitian adalah 29 siswa. Proses pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode Teams Game Tournament (TGT) melalui tahapan-tahapan kegiatan yaitu penyajian kelas, diskusi kelompok, permainan tebak gambar, turnamen TGT, dan pemberian penghargaan kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus setelah melalui 5 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Komponen pengumpulan data yang digunakan berasal dari hasil postes, lembar observasi, dan kuisioner. Data analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Indikator keberhasilan proses pembelajaran dalam penelitian ini mencapai rata-rata nilai 76, pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75% , dan motivasi 75%. Hasil motivasi belajar melalui diskusi kelompok siklus I adalah 55,17% dan siklus II adalah 86,21%, sedangkan hasil motivasi belajar melalui turnamen TGT siklus I 82,76% dan siklus II 100%. Hasil motivasi belajar mencapai 96,55% yang diukur dengan menggunakan kuisioner di akhir pertemuan siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sudah mencapai target yang diharapkan. Berdasarkan hasil belajar siswa dari siklus I yaitu rata-rata nilai 49,48 dan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 3,45%. Hasil belajar siswa pada siklus I tidak mencapai target yang diharapkan. Hasil belajar siklus II yaitu rata-rata nilai 76,72 dan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75,86%. Ditinjau dari target rata-rata nilai dan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dapat disimpulkan telah terjadi peningkatan hasil belajar dan sudah mencapai target yang diharapkan. Berdasarkan hasil dari siklus I dan siklus II setelah menerapkan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT), dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Kata Kunci : metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT), Motivasi, Hasil Belajar, Materi Dunia Hewan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This research is a class action research that aims to know a motivation improvement and the result of learning student from Special Class Sports (SSCP) X-G senior high school Negeri 4 Yogyakarta on material of kingdom animalia by applying the learning method Teams Games Tournament (TGT). The total population chosen in this research is 29 students. The process of learning done by applying the method Teams Games Tournament (TGT) through the stages of activities, consists of class presentation, group discussions, picture guessing game, TGT tournaments, and giving group awards. This study was implemented in two cycles after passing 5 stages of action planning, action, observation, evaluation, and reflection. Component of data collection used, are from the posttest, observation sheets and questionnaires. Data were analyzed by using quantitative and qualitative analysis. Success indicator of this research is average value of 76, the attainment of Completeness Minimum Criteria (CMC) is 75%, and 75% for motivation. The outcomes of learning motivation measured by group discussions of the first cycle is 55,17% and the second cycle is 86,21%, while the outcomes of learning motivation measured by tournament TGT of the first cycle is 82,76% and the second is 100%. The outcomes of learning motivation measured by questionnaire was 96,55% as measured at the end of the meeting at second cycle. Students motivation has reached the expected target. The learning outcomes of the first cycle of student learning is average value of 49,48 and the attainment of completeness Minimum Criteria (MCC) is 3,45%. The learning outcomes of student in the first cycle did not reach their expected target. The learning outcomes of second cycle is an average value of 76,72 and the attainment of Completeness Minimum Criteria (CMC) is 75,86%. If The learning outcomes be reviewed from the target average value and the attainment of Completeness Minimum Criteria (CMC) has enhancement and reached the expected target. Based on The learning outcomes of the first cycle and second cycle after appliying the learning method Teams Games Tournament (TGT), it can be concluded that there had been an increase in motivation and learning outcomes of student. Keywords : Method Teams Games Tournament (TGT), Motivation, The learning outcomes, Material Of Kingdom Animalia.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta Pada Materi Dunia Hewan” ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan dalam menyusun skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma dan sekaligus dosen pembimbing skripsi I yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan motivasi, serta pengarahan kepada penulis selama menyusun skripsi. 2. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi. 3. Luisa Diana Handoyo S.Si, M.Si., selaku wakil kepala Program Studi Pendidikan Biologi dan sekaligus dosen pembimbing skripsi II yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan motivasi, serta pengarahan kepada penulis selama menyusun skripsi. 4. Segenap dosen dan staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. 5. Dra. Bambang Rahmawatiningsih selaku kepala SMA Negeri 4 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Yogyakarta. 6. Dra. Wardhani Indah Evyanti, selaku guru mata pelajaran Biologi SMA Negeri 4 Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis selama melakukan penelitian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Siswa-siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 atas kebersamaan selama proses penelitian. 8. Kedua orangtuaku tercinta
Bapak I Nyoman Sukarya dan Ibu Ni Made
Murniyanti atas doa, dukungan, semangat, dan segalanya yang telah diberikan selama ini. 9. Keempat adik-adikku (Kadek Sri, Komang Rasti, Ketut Ranti, dan Wayan Surya) dan semua keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan doa. 10. Sahabat-sahabat terdekatku, Mbak Triel, Ana, Cio, Prima, Jeni, Prima, Dara, Apri, Rere, Febria, dan Eni yang selalu memberi dukungan dan doa. 11. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma, atas kebersamaannya selama ini. 12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran, dan pendapat yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah.................... .................................................... 4 C. Batasan Masalah........................ ................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian .................... ................................................... 6 1. Bagi Siswa ............................................................................ 6 2. Bagi Guru ............................................................................. 6 3. Bagi Sekolah.......................................................................... 6 4. Bagi Peneliti.................... ....................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar dan Pembelajaran ................................................... 7 B. Motivasi Belajar .......................................................................... 10 1. Pengertian Motivasi Belajar .................................................... 10 2. Jenis-Jenis dan Komponen Motivasi Belajar ........................... 11 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi .......................... 12
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Peranan Motivasi dalam Belajar .............................................. 13 5. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar ................................... 14 C. Hasil Belajar ............................................................................... 16 D. Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) .............. 19 E. Materi Filum Chordata................................................................. 25 F. Hasil Penelitian yang Relevan...................................................... 28 G. Kerangka Pemikiran ................................................................... 29 H. Hipotesa.................... ................................................................... 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31 B. Setting Penelitian ............................................................................ 32 C. Prosedur Penelitian ......................................................................... 33 1. Siklus I ...................................................................................... 33 2. Siklus II .................................................................................... 37 D. Instrumen Penelitian ....................................................................... 39 1. Instrumen Pembelajaran ............................................................ 39 a. Silabus .................................................................................. 39 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)............................ 39 c. Lembar Kerja Siswa ............................................................. 39 d. Materi Pembelajaran ............................................................. 40 e. Media Permainan dan Turnamen TGT .................................. 40 2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 40 a. Pretes.................................................................................... 40 b. Tes Evaluasi ......................................................................... 41 c. Lembar Observasi Motivasi .................................................. 41 d. Kuisioner Motivasi ............................................................... 41 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 42 F. Analisis Data .................................................................................. 43 1. Analisis Kuantitatif ................................................................... 43 a. Analisis Data Motivasi Siswa ............................................... 43 b. Analisis Tes Evaluasi Hasil Belajar....................................... 47 2. Analisis Kualitatif ..................................................................... 47
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Indikator Keberhasilan .................................................................... 49 H. Personalia Penelitian....................................................................... 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................ 51 1. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 52 a. Siklus I............................................................................. 52 b. Siklus II ........................................................................... 66 2. Hasil Analisis Penelitian ........................................................ 74 a. Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa .............................. 75 b. Hasil Analisis Hasil Belajar.............................................. 77 B. Pembahasan................................................................................ 78 1. Motivasi Belajar Siswa .......................................................... 79 2. Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif ....................................... 87 3. Faktor-faktor Pendukung Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) ........................................... 90 4. Faktor-faktor Penghambat Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) ........................................... 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................... 93 B. Saran ............................................... ............................................ 94 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 95
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Kriteria Penilaian Penghargaan Tim ................................................. 36
Tabel 2
Kriteria Persentase Motivasi Diskusi Kelompok dan Turnamen TGT 45
Tabel 3
Skor Butir Kuisioner ........................................................................ 46
Tabel 4
Pedoman Penskoran Kuisioner ......................................................... 46
Tabel 5
Kriteria Persentase Motivasi Belajar Siswa Melalui Kuisioner .......... 46
Tabel 6
Indikator Keberhasilan ..................................................................... 49
Tabel 7
Analisis Hasil Belajar Siswa Awal (Pretes) ....................................... 55
Tabel 8
Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I...................................... 61
Tabel 9
Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I .......................................... 61
Tabel 10 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I (Postes Siklus I) ...................... 62 Tabel 11 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II ................................... 70 Tabel 12 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II ......................................... 71 Tabel 13 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II (Postes Siklus II) ................... 72 Tabel 14 Hasil Kuisioner Motivasi Siswa ........................................................ 73 Tabel 15 Analisis Observasi Diskusi Kelompok .............................................. 75 Tabel 16 Analisis Observasi Turnamen TGT ................................................... 76 Tabel 17 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ....................................... 77 Tabel 18 Analisis Hasil Belajar ....................................................................... 77
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Ruang Hidup Kurt Lewin .............................................................. 17
Gambar 2
Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perolehan Pembelajaran dalam Pembelajaran Kooperatif .............................. 21
Gambar 3
Penempatan Pada Meja Turnamen ................................................ 25
Gambar 4
Skema Kerangka Pemikiran .......................................................... 30
Gambar 5
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 32
Gambar 6
Pelaksanaan Pretes Siklus I ........................................................... 55
Gambar 7
Diskusi Kelompok Siklus I ........................................................... 57
Gambar 8
Siswa Melaksanakan Permainan Tebak Gambar Siklus I ............... 59
Gambar 9
Peneliti Menjelaskan Materi.......................................................... 68
Gambar 10 Siswa Melaksanakan Diskusi Kelompok ....................................... 68 Gambar 11 Siswa Melaksanakan Permainan Tebak Gambar Siklus II ............. 69 Gambar 12 Siswa Melaksanakan Turnamen TGT Siklus II ............................. 70 Gambar 13 Grafik Kategori Observasi Diskusi Kelompok .............................. 82 Gambar 14 Grafik Kategori Observasi Turnamen TGT ................................... 84 Gambar 15 Grafik Kategori Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ........................ 85 Gambar 16 Grafik Ketuntasan Klasikal Aspek Kognitif .................................. 88
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus ....................................................................................... 97
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan Siklus II ...................................................................................... 101
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Kunci Jawaban LKS Siklus I dan Siklus II ................................................................... 115
Lampiran 4
Materi Pembelajaran .................................................................. 132
Lampiran 5
Tabel Permainan Tebak Gambar Siklus I dan Siklus II ............... 136
Lampiran 6
Turnamen TGT (Soal, Kunci Jawaban, dan Lembar Skor) .......... 141
Lampiran 7
Pretes (Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban) ............................... 147
Lampiran 8
Postes Siklus I dan Siklus II (Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban) .......................................................................... 154
Lampiran 9 Observasi Diskusi Kelompok dan Turnamen TGT (Kisi-Kisi dan Lembar Observasi) ............................................... 165 Lampiran 10 Kuisioner Motivasi (Kisi-Kisi dan Lembar Kuisioner)................ 171 Lampiran 11 Hasil Tes Awal Siswa (Pretest) .................................................. 174 Lampiran 12 Hasil Pretes Siswa dengan Nilai Tertinggi .................................. 175 Lampiran 13 Hasil Pretes Siswa dengan Nilai Terendah .................................. 180 Lampiran 14 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I ............................... 184 Lampiran 15 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dengan Skor Tertinggi............................................................................. 185 Lampiran 16 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dengan Skor Terendah ............................................................................ 187 Lampiran 17 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I .................................... 189 Lampiran 18 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I dengan Skor Tertinggi. 190 Lampiran 19 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I dengan Skor Terendah 192 Lampiran 20 Hasil Postes Siklus I ................................................................... 194 Lampiran 21 Hasil Postes Siklus I dengan Nilai Tertinggi ............................... 195 Lampiran 22 Hasil Postes Siklus I dengan Nilai Terendah............................... 200 Lampiran 23 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II .............................. 205 Lampiran 24 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II dengan
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor Tertinggi............................................................................. 206 Lampiran 25 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II dengan Skor Terendah ............................................................................ 208 Lampiran 26 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II ................................... 210 Lampiran 27 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II dengan Skor Tertinggi............................................................................. 211 Lampiran 28 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II dengan Skor Terendah ............................................................................ 213 Lampiran 29 Hasil Postes Siklus II.................................................................. 215 Lampiran 30 Hasil Postes Siklus II dengan Nilai Tertinggi.............................. 216 Lampiran 31 Hasil Postes Siklus II dengan Nilai Terendah ............................. 220 Lampiran 32 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar ................................................ 224 Lampiran 33 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar dengan Skor Tertinggi ............ 225 Lampiran 34 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar dengan Skor Terendah ............ 227 Lampiran 35 Presensi Kehadiran Siswa Selama Penelitian .............................. 229 Lampiran 36 Surat Ijin Penelitian Dari Dinas Pendidikan Yogyakarta ............. 230 Lampiran 36 Surat Ijin Penelitian Dari SMA Negeri 4 Yogyakarta ................. 231
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Belajar merupakan salah satu tugas pokok siswa dalam berproses untuk memperoleh pengetahuan dan mengokohkan kepribadian. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik memberi pengalaman belajar dalam rangka mencapai peng
uasaan standar kompetensi dan materi
pembelajaran. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas ditentukan oleh metode pembelajaran dan cara penyampaian guru kepada siswa. Kemampuan dan keterampilan guru dalam membentuk suasana kelas menjadi menyenangkan dengan memilih metode pengajaran yang tepat juga menjadi kunci keberhasilan dalam pencapaian prestasi siswa. Menurut Djiwandono (2006), motivasi berkaitan erat dengan prinsipprinsip pembelajaran yaitu tingkah laku yang telah diperkuat di waktu yang lalu akan diulang kembali, seperti siswa yang rajin belajar kemudian mendapat nilai yang bagus dan diberi hadiah. Dalam pembelajaran motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang berasal dari dalam diri dan faktor ekstrinsik yang dipengaruhi dari luar atau lingkungan. Selain itu motivasi juga menjadi salah satu prasyarat penting dalam belajar dan pendukung hasil belajar. Akan tetapi masih banyak dijumpai pembelajaran yang membuat siswa merasa bosan dengan penggunaan metode yang monoton dan kurang kreatif, khususnya pelajaran Biologi.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Hasil
dari
pengaplikasian
metode
pembelajaran
dalam
pembelajaran di kelas dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu siswa sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan belajar siswa, termasuk metode mengajar guru. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan jarang memberikan variasi, sehingga siswa cenderung tidak menyimak materi yang disampaikan dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Metode ceramah yang monoton membuat siswa merasa jenuh, bosan, dan mengantuk. Selain itu siswa juga menjadi kurang aktif, baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang disampaikan guru. Banyaknya pilihan metode-metode pembelajaran membuat guru harus selektif dalam memilih, karena metode satu dengan metode lainnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satunya adalah metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) yang dalam proses pembelajarannya, siswa belajar dalam kelompok. Belajar dan bermain dalam suatu pertandingan antar kelompok belajar digunakan dalam proses pembelajaran TGT. Metode TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif adalah bentuk sosialisasi siswa belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dengan metode ini siswa akan belajar mengenai cara bersosialisasi dengan teman sebaya dan berinteraksi dengan guru. Penerapan metode TGT dalam pembelajaran, membuat siswa lebih semangat belajar dan tidak merasa bosan, sehingga pelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
diberikan guru dapat diterima dengan baik. Selain itu juga memberi kesempatan siswa untuk belajar sekaligus bermain, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Melalui metode pembelajaran TGT, siswa diharapkan dapat menguasai materi, belajar dalam kelompok, dan mereka juga dapat bertukar pendapat dengan teman sebaya. Siswa juga diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil observasi peneliti saat melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL) di kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta dan hasil wawancara dengan guru Biologi SMA Negeri 4 Yogyakarta menunjukkan terdapat beberapa siswa yang hasil belajar Biologinya masih dibawah batas kriteria ketuntasan minimal. Salah satunya adalah siswa yang tergabung di dalam Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang merupakan salah satu program sekolah dalam membentuk siswa berprestasi di bidang olahraga. Metode yang digunakan guru Biologi sebagian besar adalah metode ceramah. Keaktifan siswa terlihat kurang, seperti saat guru mengajukan pertanyaan setelah semua materi disampaikan siswa tidak bisa menjawab. Pada saat pembelajaran juga terdapat beberapa siswa yang tidak mencatat dan tidak siap belajar Biologi dengan tidak membawa buku catatan maupun buku pelajaran Biologi. Sikap siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang demikian dikarenakan pola pikir yang santai dan tidak termotivasi untuk memperbaiki hasil belajar menjadi lebih baik. Siswa merasa istimewa karena mereka berbeda dari siswa kelas reguler lainnya dan juga cenderung lebih fokus pada pelajaran olahraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Hal ini membuat hasil belajar siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang dilihat dari hasil ulangan harian, terutama pelajaran Biologi pada materi Dunia Hewan tidak tuntas yaitu nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80, dengan persentase nilai < 75 sebesar 75% dan nilai > 75 sebesar 25%. Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta ialah mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal yaitu 75 dan rata-rata ketuntasan tiap kelas minimal 80%. Berdasarkan permasalahan tersebut dan upaya peneliti dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar dilakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta Pada Materi Dunia Hewan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas khusus olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi dunia hewan ?”
C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Materi yang diajarkan adalah filum Chordata yang merupakan sub-bab Dunia Hewan. Berikut ini pembatasan pada silabusnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
a. Standar Kompetensi (SK) 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. b. Kompetensi Dasar (KD) 3.4 mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan. 2. Parameter penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas khusus olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta. Motivasi yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa yang dilihat selama proses pembelajaran dengan metode TGT. Sedangkan hasil belajar siswa adalah kemampuan kognitif yang dilihat dan diukur dari tes tertulis masing-masing siswa.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dibedakan 2, yaitu: 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Biologi. 2. Tujuan khusus Untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan
penerapan
metode
Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dalam pembelajaran Biologi, terutama materi filum Chordata pada siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
E. Manfaat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti. 1. Bagi Siswa a. Memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga belajar menjadi lebih menyenangkan. b. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. c. Menumbuhkan motivasi belajar siswa. 2. Bagi Guru Memberi informasi mengenai model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajarannya. 3. Bagi Sekolah Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan kualitas sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa. 4. Bagi Peneliti a. Mengetahui tingkat keberhasilan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) pada pembelajaran Biologi, terutama materi filum Chordata. b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pendukung pemikiran untuk mengembangkan
metode
dan
media
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Belajar dan Pembelajaran Belajar dan mengajar berhubungan satu sama lain, tetapi dalam prosesnya masing-masing berdiri sendiri. Saat mengajar dapat mengarahkan pada belajar, hal ini biasanya dilakukan oleh guru kepada siswa. Menurut Djiwandono (2006), belajar didefinisikan sebagai suatu proses yang menghasilkan suatu aktivitas baru atau mengubah suatu aktivitas dengan latihan dan pengalaman di sekolah, laboratorium, atau di alam terbuka. Belajar membuat seseorang menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan. Dari belajar yang terus menerus membuat seseorang memperoleh pengalaman, sehingga dapat
bereksplorasi,
menggali,
dan
menemukan
pemahaman
pengetahuan dari belajar. Pada hakikatnya pengetahuan lahir dari fakta-fakta yang ada, sehingga fakta alami yang diperoleh berasal dari alam, dimana alam terus mengalami perubahan dan seiring perubahan alam tersebut pengetahuan terus berkembang setiap zamannya. Unsur-unsur
belajar
merupakan
faktor-faktor
indikator
keberlangsungan proses belajar. Unsur-unsur belajar tersebut antara lain: (1) tujuan belajar yang membentuk makna dan dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa, (2) proses belajar merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
baru dan akan berlangsung terus menerus selama belajar tersebut berlangsung, dan (3) hasil belajar yang dipengaruhi oleh pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran
merupakan
kegiatan
mengatur
dan
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar. Faktanya dalam praktik pembelajaran, terdapat interaksi antara guru dengan siswa. Suyono dan Hariyanto (2011) berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran berbasis lingkungan berkembang maka definisi belajar juga menyesuaikan diri. Belajar secara umum dapat dimaknai sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan
lingkungannya.
Dalam
kaitannya
dengan
hikmah
pembelajaran yang merupakan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman yang kemudian dikembangkan dan saling berbagi, sehingga memberikan keuntungan. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru menggunakan berbagai macam pendekatan, salah satunya adalah pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Melalui pendekatan kelompok, siswa diharapkan dapat memunculkan rasa sosial yang tinggi, siswa dibina untuk mengendalikan rasa egois diri masingmasing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan di kelas. Siswa juga dibiasakan bekerja sama dalam kelompok, sehingga dapat menyadari bahwa dirinya terdapat kekurangan dan kelebihan. Persaingan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
positif
juga terjadi di dalam kelompok untuk mencapai prestasi
belajar yang optimal. Menurut Djamarah dan Zain (2010), keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Perasaan diterima atau disukai teman-teman 2. Tarikan kelompok 3. Teknik pengelompokan oleh guru 4. Partisipasi atau keterlibatan dalam kelompok 5. Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara mencapainya 6. Struktur dan sifat-sifat kelompok. Sifat-sifat kelompok meliputi multi personalia dengan tingkatan keakraban, sistem interaksi, organisasi, motif tertentu dan tujuan bersama, standar perilaku tertentu, dan kepribadian. Menurut Mulyasa (2002), pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu pretes, proses, dan postes. Sedangkan tes adalah sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Tes menjadi salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Untuk penjelasan mengenai pretes, proses, dan postes ialah sebagai berikut: 1.
Pretes Pretes memiliki fungsi penting dalam proses pembelajaran. Fungsi tersebut adalah mengetahui kemampuan awal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
dimiliki peserta didik dan mengetahui permasalahan siswa pada pelajaran yang akan diberikan. 2. Proses Suatu pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas jika seluruh atau sebagian besar peserta didik terlihat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. 3. Postes Pada umumnya postes dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Fungsi postes adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang sudah ditentukan yang dilihat dengan membandingkan hasil pretes dan postes dan mengetahui kompetensi yang belum dikuasai siswa, apabila sebagian
besar
belum
dikuasai
maka
perlu
dilakukan
pembelajaran kembali.
B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang berarti kekuatan yang berasal dari dalam diri individu. Motivasi tidak dapat dilihat secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku berupa dorongan atau munculnya keinginan pada suatu tingkah laku. Sehingga motivasi didefinisikan sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Teori motivasi merupakan teori umum prinsip-prinsip yang berkaitan dengan motivasi. Motivasi dan penguat adalah teori mengenai tingkah laku seseorang atau siswa yang dalam mengerjakan sesuatu mendapat penguatan dari dalam diri dan orang lain. Seperti siswa rajin belajar agar mendapat nilai yang bagus dan hadiah dari orang tua atas prestasi yang diperoleh. Sebaliknya jika siswa malas belajar karena tidak ada motivasi dari dalam diri maupun dukungan orang lain akan cenderung mendapat hasil yang kurang memuaskan, sehingga siswa merasa malu baik pada diri sendiri maupun orang lain. Djiwandono (2006) mengatakan
bahwa
kata
motivasi
digunakan
untuk
menggambarkan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus atau umum.
2. Jenis-Jenis dan Komponen Motivasi Belajar Motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam individu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya pemberian pujian, nilai, hadiah, dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional (Siregar dan Nara, 2011). Komponen motivasi belajar meliputi tiga komponen, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa tidak ada keseimbangan antara yang ia miliki dan yang ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
harapkan. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan, kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau mencapai tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan merupakan inti dari motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seseorang atau individu. Tujuan tersebut mengarahkan semua perilaku siswa, dalam hal ini perilaku belajar. Sehubungan dengan itu, maka motivasi menyangkut pemenuhan kebutuhan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Menurut Ali Imron dalam Siregar dan Nara (2011), terdapat enam faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses belajar, meliputi: a. Cita-cita siswa, siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika sebelumnya sudah memiliki cita-cita. b. Kemampuan siswa, siswa yang mengetahui kemampuannya pada bidang tertentu akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. c. Kondisi siswa, kondisi fisik dan kondisi psikis siswa akan mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi untuk belajar. d. Kondisi lingkungan siswa, kondisi lingkungan dapat diamati dari lingkungan fisik dan sosial siswa. Faktor lingkungan fisik mempengaruhi kenyamanan siswa saat belajar, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
faktor lingkungan sosial seperti teman sepermainan, keluarga, dan teman kelas yang tidak menunjukkan kebiasaan belajar akan berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar siswa. e. Unsur-unsur dinamis belajar siswa, dilihat dari upaya memotivasi tersebut dilakukan. Bahan pelajaran, alat bantu belajar, dan suasana belajar dapat mendinamisasikan proses pembelajaran. f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Uno (2008), hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikatornya meliputi: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
4. Peranan Motivasi dalam Belajar Siswa di kelas masing-masing membawa sikap dan kebutuhan yang berbeda. Dari kedua hal tersebut dipengaruhi oleh motivasi dan partisipasi pada diri yang terlihat saat siswa mengikuti pelajaran dan interaksi dengan guru atau siswa lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar, peranan pertama adalah sebagai daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar
dan menjamin
kelangsungan belajar untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. Peranan kedua adalah memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi mempunyai dorongan yang besar untuk melaksanakan kegiatan belajar (Siregar dan Nara, 2011).
5. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar Cara logis untuk memotivasi siswa selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Hal ini menjadi tidak mudah karena ada siswa yang harus menguasai mata pelajaran dasar tetapi siswa tidak berminat terhadap pelajaran tersebut. Maka peran guru sangat besar dalam membangkitkan minat siswa dengan memberi tugas yang berhubungan dengan minat siswa. Minat siswa dapat diamati dari tingkah laku siswa di kelas, bertanya langsung, atau dengan kuisoner. Salah satu cara membangkitkan motivasi belajar siswa ialah dengan menggunakan teknik kerja sama dalam kelompok. Djiwandono (2006), menyatakan bahwa dalam situasi kerja sama setiap individu berusaha untuk memberikan sesuatu yang menguntungkan bagi individu lain maupun pada kelompok. Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
dalam kelompok akan memperoleh satu hasil dari kerja sama dan interaksi antar anggota. Hasil belajar dari belajar kelompok juga bervariasi, tergantung pada cara berkomunikasi dan siapa saja yang ada di dalamnya. Pemilihan metode kerja kelompok yang dipilih guru juga turut mempengaruhi hasil. Maka pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan materi maupun kondisi kelas dan siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Menggunakan permainan merupakan proses yang menarik bagi siswa, karena suasana yang menarik membuat proses belajar menjadi bermakna secara afektif atau emosional bagi siswa. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa maupun kelompok memberikan kesempatan siswa mengukur kemampuan diri sendiri maupun orang lain. Belajar bersaing juga menimbulkan
upaya
belajar
bersungguh-sungguh.
Selain
menimbulkan persaingan antar siswa, motivasi belajar juga ditimbulkan dari mengembangkan persaingan dengan diri sendiri. Persaingan ini dilakukan dengan memberikan tugas atau ulangan yang dilakukan sendiri untuk mengetahui keberhasilan yang diperoleh selama ini. Uno (2008) menjelaskan beberapa teknik yang dapat membangkitkan motivasi belajar, seperti menggunakan pernyataan sebagai penghargaan verbal. Pernyataan verbal diberikan kepada siswa sebagai penghargaan terhadap hasil belajar siswa yang baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
seperti pernyataan “Bagus sekali” atau “Hebat”. Pernyataan tersebut selain menyenangkan siswa juga menimbulkan interaksi dan pengalaman pribadi antara guru dengan siswa. Menimbulkan rasa ingin tahu juga merupakan daya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa yang penasaran akan berusaha keras untuk memecahkannya, upaya keras tersebut yang membuat motif belajar siswa bertambah besar.
C. Hasil Belajar Dalam pandangan kognitif, belajar dilihat sebagai sesuatu yang aktif, yaitu berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar dan mencari informasi untuk memecahkan masalah. Kurt Lewin dalam Suyono dan Hariyanto (2011), mengembangkan teori belajar medan kognitif (kognitive field) dengan perhatian pada kepribadian dan psikologi sosial. Seperti dalam ruang hidup, siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai (hasil belajar) yang didorong oleh motif hidupnya, sehingga siswa akan berusaha melakukan apapun untuk mencapai tujuan tersebut. Akan tetapi selalu ada hambatan yang menghalangi. Bila siswa mampu menghadapi hambatan dan dapat mencapai tujuan, maka ia akan memasuki medan kognitif baru sehingga memperoleh tujuan baru. Setelah itu siswa akan terus berusaha untuk mengatasi hambatan baru yang muncul, dan demikianlah pola belajar yang akan terus berlangsung. Berikut ini gambaran dari penjelasan di atas: (Suyono dan Hariyanto, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
MOTIF
KEGIATAN
TUJUAN
HAMBATAN
Gambar 1. Ruang Hidup Kurt Lewin
Domain kognitif adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti mengingat dan kemampuan memecahkan masalah. Domain kognitif menurut Bloom dalam Sanjaya (2010) terdiri dari 6 tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 1. Pengetahuan,
berhubungan
dengan
kemampuan
mengingat
informasi yang sudah dipelajari. Pengetahuan berperan dalam mencapai tujuan-tujuan tingkatan berikutnya. 2. Pemahaman, bukan hanya sekedar mengingat, tetapi memiliki kemampuan
menjelaskan,
menerangkan,
menafsirkan
atau
menangkap makna suatu konsep. 3. Penerapan, berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti rumus-rumus, teori, konsep, dan sebagainya menjadi lebih konkret. Perilaku yang berkaitan dengan penerapan misalnya kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan rumus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
4. Analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian dan hubungan antar bahan tersebut. Tujuan pembelajaran yang kompleks yang dapat dikuasai dan dipahami oleh siswa menguasai kemampuan memahami dan menerapkan. 5. Sintesis adalah kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagianbagian menjadi sesuatu yang utuh. Dapat merumuskan tema dan melihat hubungan abstrak dari berbagai informasi merupakan kemampuan dalam tingkatan sintesis. 6. Evaluasi adalah tujuan berkaitan dengan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu, selain itu juga mampu memberi keputusan dengan berbagai pertimbangan dan ukuran-ukuran tertentu, misalnya memberi keputusan bahwa hasil dari sesuatu yang diamati itu baik, buruk, dan sebagainya. Hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar. Hasil belajar kognitif merupakan hasil dari proses-proses kognitif, hasil belajar yang berkaitan
dengan
kemampuan
intelektual
siswa.
Kemampuan
intelektual ini sangat penting karena dengan adanya kemampuan ini seorang siswa akan dapat diukur seberapa siswa tersebut menguasai bidang atau pelajaran yang dipelajari. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
dari dalam diri meliputi motivasi, minat, kemampuan, dan mental siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh yang berasal dari luar diri atau lingkungan, antara lain lingkungan dan orang lain. Faktor orang lain seperti teman belajar, orang tua, dan guru. Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan juga turut mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar kognitif yang diperoleh juga tidak lepas dari peran evaluasi hasil belajar. Evaluasi atau penilaian berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Menurut Djiwandono (2006), evaluasi adalah
suatu
proses
dalam
merencanakan,
memperoleh,
dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Evaluasi dilaksanakan melalui tes hasil belajar. Hasil belajar yang coba diungkap melalui tes hasil belajar dapat dapat mengacu pada hasil pengajaran secara keseluruhan pada akhir materi atau pertengahan semester dan akhir semester. Selain melakukan evaluasi, guru juga melakukan penilaian secara personal dan kelompok terhadap pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari proses pembelajaran, seperti saat belajar kelompok dengan menggunakan metode permainan edukatif.
D. Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Teams game tournament (TGT) merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif.
pembelajaran
kooperatif
Suyatno
(2009)
merupakan
mengatakan
kegiatan
bahwa
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, dan inkuiri. Dengan belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Siswa saling membantu dan berlatih berinteraksikomunikasi-sosialisasi, karena kooperatif merupakan contoh kecil dari bentuk kehidupan bermasyarakat serta belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pendekatan
pembelajaran
kooperatif
mempunyai
ciri-ciri
sebagai berikut: (1) keterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar pribadi dalam kelompok, sehingga dapat mencapai dan menguasai pembelajaran yang diberikan guru, (2) interaksi tatap muka dalam kelompok melalui pembicaraan setiap individu, dan (3) siswa harus
saling
melaksanakan
bergantung tugas
positif,
artinya
masing-masing
setiap
yang
siswa
diberikan
harus untuk
menyelesaikan tugas dalam kelompok tersebut. Sedangkan modelmodel pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw, Student Teams Achievement Devition (STAD), Team Assisted Individualization (TAI), Think Pair Share (TPS), Group Investigation (GI), dan Teams Game Tournament (TGT). Teori yang ditampilkan dalam Gambar 2, mengadung perilaku dalam kelompok kognitif, seperti perluasan kognitif, pengajaran oleh teman, model oleh teman, dan penilaian mutual yang mengarah pada peningkatan pencapaian. Penghargaan kelompok yang didasarkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
kinerja pembelajaran individu, dibuat untuk memotivasi siswa agar melakukan perilaku-perilaku pembelajaran yang pengaruhnya dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang (Slavin, 2005).
Motivasi untuk belajar
Tujuan kelompok yang didasarkan pada pembelajaran anggota kelompok
Motivasi untuk mendorong teman satu kelompok untuk belajar
Motivasi untuk membantu teman satu kelompok untuk belajar
Penjelasan terperinci (pengajaran oleh teman) Menjadikan teman sebagai model Perluasan kognitif Praktik oleh teman Pembenaran dan koreksi oleh teman
Gambar 2. Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perolehan Pembelajaran dalam Pembelajaran Kooperatif
Teams game tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompokkelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Siswa belajar dalam kelompok masing-masing dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (Gora dan Sunarto 2010).
pembe lajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Pembelajaran TGT membuat siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota dari tim lain untuk memperoleh tambahan poin tim mereka. Dalam permainan, guru juga harus bersikap terbuka, ramah, lembut, dan menyenangkan. Sebelum guru menginstruksikan permainan atau turnamen dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan diajarkan sebagai pengantar. Sikap dan cara penyampaian guru dalam menjelaskan metode pengajaran memiliki peran dalam mempengaruhi pandangan siswa mengenai metode yang digunakan, jika guru berhasil baik dalam sikap maupun penyampaian maka siswa akan bersemangat mengikuti pelajaran, terpacu untuk belajar agar mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan guru, siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar kelompok, dan tentu saja akan mempengaruhi pemahaman siswa sehingga hasil belajar akan ikut meningkat. Menurut Gora dan Sunarto (2010), pembelajaran kooperatif TGT terdiri atas 5 langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas, belajar dalam kelompok, permainan atau pertandingan, dan penghargaan. Presentasi materi dibuat semenarik mungkin agar masing-masing siswa termotivasi untuk memenangkan pertandingan dengan belajar. Dalam belajar kelompok masing-masing siswa saling memberi informasi bagi anggota yang belum paham, sehingga terbentuk interaksi dan diskusi dalam memecahkan masalah. Menurut Slavin (2005), langkah-langkah pembelajaran metode TGT adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
1. Presentasi kelas Materi pembelajaran terlebih dahulu diberikan kepada siswa. Presentasi merupakan penyajian kelas dalam pembelajaran secara langsung dan sering kali dilakukan dengan diskusi pelajaran yang dipimpin guru atau dengan menyajikan presentasi audiovisual. Pada tahap ini siswa harus benar-benar memperhatikan materi yang disampaikan guru, karena akan sangat membantu siswa dalam mengerjakan tugas diskusi kelompok atau tim, sehingga membantu dalam penambahan skor. 2. Diskusi kelompok atau tim Kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas, baik dalam hal jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari diskusi kelompok ini adalah memastikan bahwa semua anggota benar-benar belajar dan mempersiapkan masingmasing anggotanya untuk mengikuti langkah pembelajaran selanjutnya. Kegiatan dalam diskusi kelompok adalah mempelajari dan mengerjakan soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS), yang melibatkan pembahasan permasalahan yang ada, membandingkan jawaban antar anggota, dan mengoreksi kesalahan yang ada. 3. Permainan Terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa dari hasil penyajian kelas dan diskusi kelompok. Permainan dimainkan di atas meja dengan masing-masing perwakilan dari kelompok diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Permainan hanya berupa kartu nomor-nomor pertanyaan, saat seorang siswa mengambil sebuah kartu nomor, maka siswa tersebut langsung menjawab pertanyaannya. Dalam permainan, masing-masing siswa dibagi perannya masing-masing, yaitu sebagai pembaca soal, penantang, dan pembaca jawaban yang juga bertugas sebagai timer atau pengatur waktu. Sebelum permainan dimulai, terlebih dahulu menentukan peran masing-masing, dan peran-peran tersebut akan bergilir searah jarum jam. Saat siswa yang berperan sebagai pembaca soal, mengambil kartu nomor pertanyaan, siswa tersebut dan penantang mengerjakan atau menjawab pertanyaan tersebut. Pembaca soal yang terlebih dahulu mengemukakan jawabannya, kemudian jika jawaban tersebut dirasa
masih
kurang,
maka
penantang
yang
kemudian
mengemukakan jawabannya. Pembaca jawaban yang juga bertindak sebagai timer, menentukan batas waktu pembaca soal dan penantang menjawab soal, kemudian membacakan jawaban yang benar. 4. Turnamen Dalam turnamen, pemilihan pemain ditentukan dari hasil pretes yang dilakukan sebelumnya dan dilihat berdasarkan kemampuan akademis siswa, agar turnamen berlangsung secara seimbang. Contohnya pada meja pertama terdapat siswa-siswa yang berkemampuan tinggi, kemudian kemampuan sedang, dan seterusnya. Kompetisi ini berfungsi untuk mengetahui kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
individual dan membuat siswa memberi kontribusi secara maksimal terhadap kelompok atau tim mereka masing-masing.
TIM A A-1
A-2
A-3
A-4
Tinggi sedang Sedang Rendah
Meja Turnamen 1
B-1
Meja Turnamen 2
B-2
B-3
B-4
Tinggi sedang Sedang Rendah TIM B
Meja Turnamen 3
C-1
C-2
Meja Turnamen 4
C-3
C-4
Tinggi sedang Sedang Rendah TIM C
Gambar 3. Penempatan Pada Meja Turnamen
5. Penghargaan kelompok Penghargaan diberikan kepada kelompok yang mendapat skor tertinggi. Penghargaan dapat berupa kata verbal atau hadiah kecil yang sudah dipersiapkan oleh guru.
E. Materi Filum Chordata Standar kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Indikatornya meliputi : menjelaskan ciri-ciri filum Chordata, menjelaskan ciri-ciri subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata, menjelaskan hubungan hewan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata, menjelaskan ciri-ciri klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas
mamalia), menjelaskan klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia), menjelaskan ciri-ciri kelas mamalia, menjelaskan klasifikasi kelas mamalia, dan menjelaskan peranan filum Chordata bagi kehidupan. Ciri-ciri Chordata adalah pada masa embrionik mempunyai struktur notokordata, yaitu sumbu penyokong, mempunyai celah faring atau celah insang pada beberapa tahap masa perkembangannya, mempunyai tali saraf pada bagian dorsal, dan mempunyai ekor, ada beberapa hanya pada masa embrionik. Pada filum Chordata dibagi menjadi tiga subfilum, yaitu subfilum
Tunicata,
subfilum
Cephalochordata,
dan
subfilum
vertebrata. Subfilum Tunicata atau Urochordata sebagian besar adalah hewan laut yang hidup menempel pada batuan, galangan kapal, dan sampan, contohnya Atriolum robustum dan Rhopalea sp. Sedangkan subfilum Cephalochordata Bentuk tubuhnya seperti ikan tanpa sirip, pipih memanjang, dan transparan, contohnya Branchiostoma sp. Subfilum
vertebrata
mempunyai
tulang
belakang
yang
digunakan sebagai sumbu penyokong tubuh. Ciri-ciri tubuh hewan vertebrata meliputi bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi tubuh. Pada subfilum vertebrata dikelompokkan menjadi delapan kelas, yaitu kelas agnata (ikan tanpa rahang), kelas placodermi (ikan berahang gantung),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes (ikan bertulang keras), kelas amphibi, kelas reptilia, kelas aves, dan kelas mamalia. Kelas mamalia terbagi menjadi terbagi menjadi dua subkelas, yaitu subkelas prototheria dan subkelas theria. Subkelas prototheria adalah mamalia bertelur dengan satu ordo, yaitu monotremata, contohnya platipus. Sedangkan subkelas Theria terdiri dari ordo-ordo, yaitu (1) ordo Marsupialia contohnya kangguru, (2) ordo Rodentia contohnya tikus, kelinci, dan tupai, (3) ordo Pholidota contohnya trenggiling, (4) ordo Cetacea contohnya paus, pesut, dan lumba-lumba, (5) ordo Insectivora contohnya Crocidura Murina (cecurut), (6) ordo Chiroptera contohnya kekelawar, (7) ordo Sirenia contohnya ikan duyung, (8) ordo Artiodactyla contohnya babi, kuda nil, unta, kambing, dan kerbau, (9) ordo Perissodactyla contohnya badak, keledai, kuda, dan tapir, (10) ordo Lagomorpha contohnya kelinci, (11) ordo Primata contohnya hewan yang memanjat dan hidup di pohon, seperti kera, lutung, gorila, kukang, orang utan, dan simpanse, (12) ordo Carnivora contohnya singa, harimau, serigala, dan singa laut, dan (13) ordo Proboscidea contohnya gajah. Peranan Chordata bagi kehidupan adalah sebagai bahan makanan, bahan obat-obatan, bahan sandang, bermanfaat dalam bidang pertanian, pengembangan teknologi, hobi, dan rekreasi. Selain itu pada beberapa hewan Chordata terdapat hewan yang merugikan manusia, seperti menimbulkan penyakit dan hama pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
F. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian Astuti, Istiningsih Yuli Kristi (2012), dengan judul: “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan
menggunakan metode TGT. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode TGT, hanya saja berbeda pada materi dan jenjang pendidikan yang digunakan dalam penelitian (peneliti melakukan penelitian pada siswa SMA). Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Fransisca Mely (2009), dengan judul: “Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Pada Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan
Pada
Gerak
Dalam
Bidang”.
Kesimpulan
hasil
penelitiannya menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan metode Teams game Tournament (TGT) membuat aktivitas belajar siswa lebih baik, siswa lebih terampil bekerja sama di kelas, proses belajar siswa dengan menggunakan TGT meningkat dari pada metode ceramah, tanggapan siswa dan guru terhadap metode TGT positif, dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Untuk persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah samasama menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dan bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa.
G. Kerangka Pemikiran Kegiatan belajar mengajar adalah proses yang terjadi antara guru dengan siswa. Dalam belajar siswa hendaknya ditempatkan sebagai subjek didik bukan sebagai objek didik. Permasalahan yang sering timbul dari siswa adalah kurangnya pemahaman siswa yang terlihat dari hasil belajar yang kurang. Sedangkan kurangnya motivasi siswa dalam belajar terlihat dari kurang aktif dalam pembelajaran di kelas dan kurang tertariknya siswa terhadap pelajaran Biologi. Untuk
meningkatkan
motivasi
dan
hasil
belajar
siswa
dibutuhkan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode pembelajaran kooperatif Teams Game Tournament (TGT) diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar sehingga hasil belajar yang buruk dapat diperbaiki menjadi lebih baik lagi. Dari uraian tersebut, maka kerangka berpikir dibuat dengan bagan berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Kondisi awal
Tindakan
Guru menggunakan metode ceramah
Siswa masih pasif, kurang termotivasi, dan hasil belajar buruk
Peneliti menggunakan metode pembelajaran kooperatif Teams Game Tournament (TGT)
Siklus I: menerapkan metode pengajaran Teams Game Tournament (TGT)
Siklus II: menerapkan pembelajaran metode TGT dan memperbaiki proses pembelajaran siklus I
Hasil akhir
Diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
Gambar 4. Skema Kerangka Pemikiran
H. Hipotesa Penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi dunia hewan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, yang bertujuan memperbaiki kinerja mengajar, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Menurut Muslich (2010) penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Menurut
Suwandi
(2010)
PTK
berupaya
memperbaiki
pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, PTK tidak mengganggu proses belajar mengajar. Guru tidak perlu mengubah jadwal di kelas yang sudah ada hanya untuk PTK. Guru atau peneliti dapat menjalankan PTK seiring dengan jadwal pembelajaran yang sudah ada. Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan guru atau guru bersama pihak lain untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Untuk menguji hasil dari pelaksanaan PTK akan dilakukan berdasarkan siklus. Jika pada siklus
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
pertama belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka akan diadakan siklus berikutnya (siklus kedua) hingga permasalahan tersebut dapat diatasi.
Gambar 5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. 2. Subjek Penelitian Pada penelitian ini subjeknya adalah siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta yang berjumlah 35 siswa pada tahun ajaran 2012-2013 semester genap. 3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa mengenai materi filum Chordata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
C. Prosedur Penelitian Penelitian
ini
berbasis
kolaboratif,
sehingga
dalam
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan kerja sama antara peneliti dengan guru bidang studi Biologi yang berupaya untuk memperoleh pengajaran yang efektif, sehingga memungkinkan adanya tindakan revisi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran Biologi. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang merancang tindakan pembelajaran sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Peneliti selalu berkonsultasi dengan guru bidang studi Biologi
mengenai
perencanaan
awal,
perencanaan
tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I dan siklus II merupakan kegiatan yang saling berkaitan. Hal tersebut karena siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari siklus I. Pada tahapan sebelum
siklus
I,
peneliti
terlebih
dahulu
mendiskusikan
permasalahan-permasalahan yang ada mengenai subjek yang akan diteliti dengan guru di kelas atau guru bidang studi Biologi. Setelah diskusi dan observasi awal selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya meliputi: 1. Siklus I a. Perencanaan tindakan 1) Menemukan
permasalahan,
kemudian
peneliti
merencanakan tindakan yang akan dilakukan setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
melakukan diskusi dengan guru Biologi yang mengajar kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. 2) Perencanaan tersebut meliputi model pembelajaran yang digunakan, waktu, dan hari pelaksanaanya. 3) Peneliti juga memilih materi yang bermasalah dengan siswa dan sudah memperoleh kesepakatan dengan guru Biologi. 4) Selain itu, peneliti juga merancang program pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan kuisoner untuk mengukur motivasi siswa.
b. Pelaksanaan tindakan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkan. Dalam pelaksanaan, peneliti dibantu guru dan rekan sejawat yang bertindak sebagai observer. Kemudian peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif Teams Game Tournament (TGT) dan diharapkan dapat memberi perubahan sesuai dengan harapan peneliti dan guru. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode TGT adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
1) Peneliti memberi pengantar materi filum Chordata 2) Guru membentuk kelompok diskusi, Kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. 3) Setelah siswa selesai berdiskusi, siswa diarahkan untuk menjawab soal bergambar atau melengkapi tabel gambar dalam permainan atau game TGT. 4) Turnamen dilaksanakan setelah pelaksanaan permainan TGT,
yaitu
dengan
membentuk
kelompok
baru
berdasarkan kemampuan yang dilihat dari hasil pretes dan menentukan perannya masing-masing. 5) Peran siswa dalam turnamen adalah sebagai pembaca soal, penantang, dan pembaca jawaban. Pembaca soal dan penantang bertugas menjawab soal pertanyaan, sedangkan pembaca jawaban membacakan jawaban dari soal yang benar dan juga bertugas sebagai pengatur waktu. Pembagian peran bergantian searah jarum jam. 6) Turnamen dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan yang ada, jawaban yang paling benar dan lengkap akan mendapat poin paling besar. Turnamen dilaksanakan setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. 7) Menentukan pemenang kelompok dari hasil diskusi dan turnamen, kelompok yang menang mendapat hadiah dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
guru. Team mendapat julukan “Good Team”, “Great Team”, “Super Team”, dan “Special Team”. Tabel 1. Kriteria Penialaian Penghargaan Tim Kriteria Predikat Kurang dari 49 Good team 50 sampai 69 Great team 70 sampai 89 Super team 90 ke atas Special team
c. Observasi Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh guru bidang studi Biologi dengan teman sejawat. Aspek yang diamati adalah motivasi siswa saat pembelajaran menggunakan metode TGT melalui lembar observasi yang dibuat peneliti. Pengamatan juga dilakukan dengan menggunakan kamera.
d. Evaluasi dan refleksi Evaluasi dilakukan untuk
menentukan keberhasilan
penelitian dari hasil pelaksanaan. Peneliti mengevaluasi data yang diperoleh berupa data penguasaan materi dari hasil postes dan motivasi dari kuisioner. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
pembelajaran
yang
masih
kurang
dan
memperbaikinya melalui tindakan selanjutnya. Tahapan evaluasi adalah sebagai berikut: 1) Peneliti (bertindak sebagai guru) memberikan soal evaluasi mengenai materi yang sudah dipelajari untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
mengetahui pemahaman dan hasil belajar siswa dari materi yang diajarkan dengan menggunakan metode TGT. 2) Peneliti memberi kuisioner mengenai motivasi siswa saat pembelajaran dengan menggunakan metode TGT. 3) Peneliti melakukan pengukuran data dari hasil lembar observasi motivasi, lembar kuisoner motivasi, dan hasil belajar
siswa
untuk
mengetahui
keberhasilan
dan
peningkatan penelitian. Refleksi dilakukan untuk merefleksikan pembelajaran yang
sudah
dilakukan
dan
merefleksikan
hasil
pembelajaran guna tindak lanjut berikutnya.
2. Siklus II Siklus II merupakan tindakan dari hasil analisis siklus I. Siklus I digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II, yaitu dengan memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari siklus I. Kegiatan pembelajarannya sama dengan proses pembelajaran pada siklus I, yaitu dengan menggunakan metode TGT. Siklus II juga melalui proses perencanaan, pelaksanaan, observasi dan monitoring, evaluasi, dan refleksi. Tetapi terdapat beberapa pembeda, yang merupakan hasil refleksi dari siklus I. Pembeda yang dimaksud adalah memberikan fotocopy materi yang akan disampaikan kepada setiap siswa di siklus II, sehingga waktu saat menyampaikan materi menjadi lebih singkat dan menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
interaksi antara guru dengan siswa. Selain itu, pada siklus II siswa diberikan kebebasan untuk memilih anggota kelompoknya dalam diskusi kelompok, hal tersebut bertujuan agar siswa dapat berdiskusi dengan nyaman dan dapat bekerjasama antar anggota dengan baik. Pada siklus II akan diperoleh hasil akhir penelitian dari perbandingan siklus I dengan siklus II. Melalui evaluasi siklus II, dapat diketahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II. Perbedaan antara siklus I dan siklus II adalah pada siklus I digunakan sebagai percobaan pertama dalam menerapkan metode TGT. Selama proses pembelajaran pada siklus I, siswa menerima pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode TGT dalam penelitian peneliti. Dari siklus I diperoleh hasil awal penelitian, yang menjadi dasar pemikiran untuk langkah selanjutnya. Langkah yang dimaksud adalah pelaksanaan siklus II. Pada siklus II, siswa diberikan materi pelajaran yang berbeda dari siklus I tetapi tetap dengan metode pembelajaran yang sama, yaitu metode TGT. Materi pelajaran pada siklus I meliputi ciri-ciri Chordata, hubungan hewan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata, dan klasifikasi filum Chordata yang meliputi hewan invertebrata (Urochordata/Tunicata dan Cephalochordata) dan vertebrata (kelas Agnata, Placodermi, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibi, Reptilia, dan Aves). Sedangkan materi pada siklus II adalah ciri-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
ciri kelas mamalia, klasifikasi mamalia, dan peranan Chordata bagi kehidupan.
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini meliputi: 1. Instrumen pembelajaran a. Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata
pelajaran/tema
tertentu
yang
mencakup
standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar (lampiran 1, halaman 97). b. Rencana Program Pembelajaran (RPP) RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan (lampiran 2, halaman 101). c. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKS berisikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat atau bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja, pertanyaan–pertanyaan untuk didiskusikan, dan kesimpulan hasil diskusi. LKS berperan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam kerjasama kelompok. Perangkat LKS berupa soal dan kunci jawaban (lampiran 3, halaman 115). d. Materi pembelajaran Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah filum Chordata. Filum chordata merupakan salah satu filum dari dunia
hewan.
Subfilum
Chordata
meliputi
tunicata,
cephalochordata, dan vertebrata (lampiran 4, halaman 132). e. Media permainan dan turnamen TGT Permainan dan turnamen TGT merupakan bagian dari pembelajaran dengan menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT). Media permainan adalah tabel permainan TGT (lampiran 5, halaman 136). Sedangkan media turnamen TGT adalah soal turnamen, kunci jawaban, dan lembar skor (lampiran 6, halaman 141).
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Pretes Perangkat pretes meliputi kisi-kisi, soal, dan kunci jawaban. Pretes digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Tes ini dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
sebelum pembelajaran dimulai dan tes ini juga berperan dalam menentukan
kelompok
turnamen
dalam
pembelajaran
menggunakan metode TGT (lampiran 7, halaman 147). b. Tes evaluasi Perangkat tes evaluasi meliputi kisi-kisi, soal, dan kunci jawaban. Tes ini berupa postes siklus I dan postes siklus II dari proses pembelajaran menggunakan metode TGT yang sudah selesai dilaksanakan. Tes ini berupa pertanyaan pilihan ganda. Tes evaluasi digunakan sebagai acuan menentukan hasil belajar siswa dan untuk menentukan tindakan pengajaran selanjutnya (lampiran 8, halaman 154). c. Lembar observasi motivasi Perangkat lembar observasi motivasi adalah kisi-kisi dan soal pertanyaan. Lembar observasi digunakan dalam diskusi kelompok dan turnamen TGT. Lembar observasi motivasi siswa berisi pertanyaan mengenai motivasi siswa saat pembelajaran menggunakan metode TGT (lampiran 9, halaman 165). d. Kuisioner motivasi Perangkat kuisioner adalah kisi-kisi dan soal pernyataan. Kuisioner ini berisi pertanyaan atau pernyataan mengenai motivasi siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode TGT. Kuisioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa (lampiran 10, halaman 171).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data dan keterangan yang dibutuhkan oleh peneliti. Berikut ini metode-metode pengumpulan data yang diperlukan: 1. Metode dokumentasi Pengambilan foto-foto proses pembelajaran menggunakan metode TGT yang digunakan sebagai bukti telah diadakannya penelitian tindakan kelas (PTK) dan merekam kegiatan siswa. Selain itu, hasil kuisioner siswa juga digunakan untuk mengukur mengukur motivasi siswa. 2. Metode diskusi Bentuk interaksi dan komunikasi antara peneliti dengan guru bidang studi Biologi. Bahan diskusi berupa kondisi belajar mengajar di kelas yang dijadikan subjek penelitian dan permasalahan yang ada. 3. Metode observasi Pengambilan data dilakukan dari pengamatan langsung di kelas dari keaktifan siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa. 4. Metode tes Metode ini digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan metode TGT. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pretes dan postes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
F. Analisis Data Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Berikut ini macam-macam analisis data yang digunakan: 1. Analisis Kuantitatif a. Analisis data motivasi siswa 1) Analisis data observasi diskusi kelompok Jumlah pernyataan atau deskriptor dari penjabaran indikator yang diamati adalah 10, dengan skor kelompok dari observasi masing-masing siswa yaitu antara 0–5, skor maksimal 5 dan skor minimal 0. Kriteria penskoran siswa dilihat dari hasil observasi diskusi kelompok yaitu: jika semua siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 5, empat siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 4, tiga siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 3, dua siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 2, dan satu siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 1. Sedangkan kelompok yang semua anggotanya tidak melaksanakan deskriptor mendapat skor 0. Jumlah kelompok dalam diskusi adalah 7 kelompok dengan jumlah anggota setiap kelompok yang bermacammacam, bergantung pada siswa yang hadir saat pelaksanaan diskusi. Skor total kelompok maksimum dari lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
observasi diskusi kelompok adalah 50 dan skor total kelompok minimum adalah 0.
2) Analisis data observasi turnamen TGT Jumlah pernyataan atau deskriptor dari penjabaran indikator yang diamati adalah 10, dengan skor kelompok dari observasi masing-masing siswa yaitu antara 0–5. Kriteria penskoran siswa dilihat dari hasil observasi turnamen TGT yaitu: jika semua siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 5, lima siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 4, tiga siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 3, dua siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 2, dan satu siswa yang melaksanakan deskriptor mendapat skor 1. Sedangkan kelompok yang semua anggotanya tidak melaksanakan deskriptor mendapat skor 0. Jumlah kelompok dalam turnamen TGT adalah 5 kelompok, yaitu A,B,C,D, dan E dengan jumlah anggota setiap kelompok yang bermacam-macam, bergantung pada siswa yang hadir saat pelaksanaan turnamen TGT. Skor total kelompok maksimum dari lembar observasi turnamen TGT adalah 50 dan skor total kelompok minimum adalah 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Persentase
skor
motivasi kelompok dari hasil
observasi diskusi kelompok dan observasi turnamen TGT digunakan rumus penghitungan sebagai berikut: % skor =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
x 100%
Jumlah skor total kelompok dan skor maksimal bergantung pada jumlah anggota kelompok. Persentase skor kelompok yang dinyatakan mencapai target yang diharapkan adalah persentase kelompok yang masuk dalam kategori tinggi. Persentase skor total siswa berdasarkan kategori yang diperoleh, berikut rumus perhitungannya : % kategori siswa =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Parameter persentase sikap dan perilaku siswa pada analisis observasi diskusi kelompok dan permainan TGT adalah sebagai berikut : Tabel 2. Kriteria Persentase Motivasi Diskusi Kelompok dan Turnamen TGT Kualifikasi skor yang Kategori diperoleh 66,68% - 100% Tinggi 33,34% - 66,67% Sedang 0% - 33,33% Rendah
3) Analisis kuisioner motivasi belajar siswa Lembar kuisioner motivasi berisi pernyataan positif dan negatif dengan jumlah total pernyataan 20 dan dengan alternatif jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
kuisioner maksimal adalah 4, berikut ini kriteria penskoran kuisioner motivasi belajar siswa:
Pernyataan jawaban skor
Tabel 3. Skor Butir Kuisioner Pernyataan positif SS S TS STS 4 3 2 1
Pernyataan negatif SS S TS STS 1 2 3 4
Tabel 4. Pedoman Penskoran Kuisioner Pernyataan Banyak Skor Skor Pernyataan Minimal Maksimal Positif 10 10 40 Negatif 10 10 40 Jumlah 20 20 80
Menghitung persentase siswa dari hasil pengisian lembar kuisioner dengan menggunakan rumus berikut ini:
Skor siswa=
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑘𝑢𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 ∑ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
x 100%
Persentase skor total siswa berdasarkan kategori yang diperoleh, berikut rumus perhitungannya : % kategori siswa =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Dengan parameter persentase sikap dan perilaku siswa pada analisis
kuisioner
motivasi
belajar
siswa,
berikut
penjabarannya: Tabel 5. Kriteria Persentase Motivasi Belajar Siswa Melalui Kuisioner Kualifikasi skor yang Kategori diperoleh 66,68% - 100% Tinggi 33,34% - 66,67% Sedang 0% - 33,33% Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Persentase skor siswa yang dinyatakan mencapai target yang diharapkan adalah persentase siswa yang masuk dalam kategori tinggi.
b. Analisis tes evaluasi hasil belajar 1) Perhitungan ketuntasan individu Batas ketuntasan hasil belajar Biologi SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah dengan nilai 75, jadi siswa yang nilainya < 75 hasil belajarnya tidak tuntas. Oleh karena itu digunakan rumus penghitungan sebagai berikut: Skor =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑜𝑎𝑙
x 100
2) Perhitungan ketuntasan klasikal Ketuntasan klasikal=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎 𝑟 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
3) Perhitungan skor rata-rata kelas Rata-rata kelas =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
2. Analisis Kualitatif Analisis
kualitatif
adalah
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Analisis kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial siswa di kelas dari perpektif partisipan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
a. Analisis data tes Hasil dari analisis tes siswa yang dalam bentuk angka atau kuantitatif diintepretasikan dalam bentuk deskriptif secara kualitatif. b. Analisis data observasi Hasil dari analisis data observasi siswa yang dalam bentuk angka atau kuantitatif diintepretasikan dalam bentuk deskriptif secara kualitatif. c. Analisis data kuisioner Hasil dari analisis data kuisioner siswa yang dalam bentuk angka atau kuantitatif diintepretasikan dalam bentuk deskriptif secara kualitatif. d. Validitas Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validity (validitas isi). Validitas isi adalah pengukuran kesesuaian isi dari instrumen yang digunakan dengan tujuan penelitian. Validitas isi berupa soal tes dengan kisi-kisi. Pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisikisi dan pendapat dari ahli (Suparno, 2007). Instrumen penelitian ini didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran Biologi di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini adalah hasil belajar (tes tertulis) dan motivasi belajar (lembar observasi dan kuisioner).
No 1.
2.
Tabel 6. Indikator Keberhasilan Variabel Target Instrumen Motivasi Motivasi belajar siswa a. Lembar observasi belajar setelah mengikuti diskusi kelompok siswa pembelajaran 75% dan turnamen TGT masuk kategori tinggi. siklus I dan siklus II. b. Kuisioner motivasi belajar siklus II (kuisioner motivasi awal belum terukur). Hasil Skor rata-rata kelas 76 a. Pretes (tes awal) belajar dan capaian Kriteria b. Postes siklus I dan aspek Ketuntasan Minimum siklus II kognitif (KKM) 75%
Peneliti mentargetkan capaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75% yang lebih kecil dari rata-rata ketuntasan tiap kelas SMA Negeri 4 Yogyakarta sebesar 80%, karena dari hasil observasi peneliti selama Pelaksanaan Program Lapangan (PPL) di Kelas Khusus Olahraga (KKO) untuk pelajaran Biologi belum mencapai target KKM sekolah. Peneliti berpendapat bahwa target KKM sekolah terlalu tinggi untuk siswa KKO. Hal tersebut karena siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang berbeda dari kelas reguler lainnya. Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) cenderung lebih aktif dalam kegiatan olahraga dan kurang tertarik pada pelajaran lain (lebih fokus pada pelajaran olahraga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
H. Personalia Penelitian Penelitian ini melibatkan guru Biologi SMA Negeri 4 Yogyakarta dan peneliti dibantu oleh 4 observer. 1. Putu Juni Widiastuti, peneliti yang bertindak sebagai guru dan observer 1 pada siklus I. 2. Dra. Wardhani Indah Evyanti, guru Biologi SMA Negeri 4 Yogyakarta. 3. Dwi Apriani, observer 2 pada siklus I dan II. 4. Tri Liniarti, observer 3 pada siklus I dan II. 5. Veronica Dara Kumalasari, observer 4 pada siklus I dan II. 6. Florian Makin P., observer 5 pada siklus II (pengganti peran peneliti sebagai observer). Peran observer adalah mengobservasi kelompok dalam diskusi kelompok (7 kelompok) dan turnamen TGT (5 kelompok). Peneliti dan observer 5 mengobservasi 1 kelompok diskusi dan 2 kelompok turnamen TGT. Sedangkan observer 2,3, dan 4 mengobservasi 2 kelompok diskusi dan 1 kelompok turnamen TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan metode Teams Game Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa telah dilaksanakan pada siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta. Kelas Khusus Olahraga (KKO) adalah kelas yang mewadahi peserta didik dengan minat dan bakat pada berbagai bidang olahraga. Kegiatan belajar mengajar di Kelas Khusus Olahraga (KKO) pada dasarnya sama dengan kegiatan di kelas reguler, hanya saja bobot materi olahraga lebih banyak dan mendalam dengan adanya pertambahan jam pelajaran. Selain aspek akademik, evaluasi terhadap peserta didik di kelas ini juga ditekankan pada kondisi fisik, kematangan mental dan prestasi di cabang olahraga. Pemilihan materi filum chordata yang merupakan sub-bab dunia hewan adalah karena materi-materi pada filum chordata terdapat banyak nama-nama
ilmiah
hewan
yang
membuat
siswa
susah
untuk
mengingatnya. Sehingga pemilihan metode Teams Game Tournament (TGT) adalah metode pembelajaran yang tepat untuk materi filum chordata. Pembelajaran dengan menerapkan metode Teams Game Tournament (TGT) yang meliputi diskusi kelompok, permainan, turnamen, dan pemberian hadiah dalam proses pembelajarannya, membuat
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
siswa semangat untuk belajar. Siswa belajar sambil bermain yang membuat siswa belajar dengan senang dan nyaman. Sehingga metode Teams Game Tournament (TGT) adalah metode pembelajaran yang tepat diterapkan pada materi filum chordata di Kelas Khusus Olahraga (KKO). Dalam penelitian ini, peneliti juga bertindak sebagai guru dalam memberikan materi pelajaran. Penelitian ini berlangsung hingga 2 siklus, berikut ini hasil dari masing-masing siklus. 1. Pelaksanaan Penelitian a. Siklus I 1) Perencanaan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan perencanaan. Tahap awal perencanaan adalah dengan melakukan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan
pada
saat
peneliti
melaksanakan
Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dengan mengajarkan pelajaran Biologi di Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta. Hasil dari observasi adalah siswa kurang termotivasi untuk belajar karena siswa lebih fokus dalam pembelajaran olahraga dan sedikit mengabaikan pelajaran lainnya, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu dengan banyaknya siswa yang mendapatkan hasil dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tahap kedua ialah dengan melakukan identifikasi masalah dan menentukan alternatif pemecahan masalah. Menentukan materi pembelajaran yang bermasalah dan motivasi siswa yang kurang. Setelah menentukan materi pembelajaran dan mengukur motivasi siswa, dilakukan persiapan sebagai berikut ini : a) Menyusun
perangkat
instrumen
penelitian
yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, Lembar Kerja siswa (LKS), kisi-kisi soal pretes dan postes, soal-soal tes baik untuk pretes maupun postes, dan kunci jawaban LKS, pretes dan postes. b) Menyusun perangkat instrumen pengukuran motivasi dari lembar observasi dan kuisioner. Lembar observasi meliputi kisi-kisi lembar observasi diskusi dan turnamen TGT, lembar observasi diskusi kelompok, lembar observasi dan turnamen TGT, soal turnamen TGT, lembar skoring turnamen TGT, kunci jawaban soal turnamen TGT. Sedangkan kuisioner meliputi kisi-kisi dan soal pertanyaan. c) Merancang dan menyiapkan segala alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian, yang meliputi kartu soal dan jawaban, kartu gambar, tabel gambar, bahan presentasi, dan penghargaan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (setiap satu kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran) pada jam pelajaran ke tujuh hingga jam pelajaran ke delapan yaitu dari pukul 12.20 WIB sampai dengan pukul 13.50 WIB. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan di Kelas Khusus Olahraga X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta dan di ruang AVA. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 30 April 2013. Jumlah total siswa yang mengikuti semua kegiatan belajar mengajar dengan data nilai yang lengkap selama penelitian adalah 29 siswa dari jumlah seluruh siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang berjumlah 35 siswa. Pembelajaran diawali dengan melaksanakan pretes mengenai materi dunia hewan, khususnya filum chordata. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan diajarkan dan untuk membagi siswa dalam kelompok turnamen dari hasil pretes. Pelaksanaan pretes berlangsung selama 15 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Gambar 6. Pelaksanaan Pretes siklus I
Data hasil pretes yang dianalisis adalah 29 siswa. Hasil pretes menunjukkan bahwa siswa yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) berjumlah 1 siswa dari 29 siswa, dengan rata-rata nilai 56,72 dan ketuntasan klasikal/pencapaian prosentase Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
3,45%.
Berikut
ini
hasil
pretes
yang
sudah
dilaksanakan:
No 1 2 3 4
5 6 7 8 9
Tabel 7. Analisis Hasil Belajar Siswa Awal (Pretes) Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh Nilai tertinggi 80 Nilai terendah 25 Jumlah siswa yang tuntas Kriteria 1 siswa Ketuntasan Minimum (KKM) >75 Jumlah siswa yang tidak tuntas 28 siswa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) <75 Rata-rata kelas 56,72 Ketuntasan klasikal 3,45 % Target keberhasilan skor rata-rata 76 kelas Target keberhasilan capaian Kriteria 75% Ketuntasan Minimum (KKM) Kualifikasi Belum tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
(keterangan lebih lengkap mengenai hasil pretes siswa terdapat pada lampiran 11 halaman 174, lembar pretes dengan nilai tertinggi pada lampiran 12 halaman 175, dan lembar pretes dengan nilai terendah pada lampiran 13 halaman 180). Setelah pretes selesai dilaksanakan, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkannya dan selanjutnya peneliti memberi materi. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama siklus I adalah ciri-ciri filum chordata, klasifikasi filum chordata, hubungan invertebrata dan vertebrata dalam filum chordata, dan klasifikasi subfilum vertebrata. Kegiatan selanjutnya adalah peneliti membagi siswa dalam kelompok diskusi, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa, satu kelompok dengan jumlah anggota 4 siswa dan enam kelompok dengan jumlah anggota 5 siswa. Setelah kelompok diskusi terbentuk, peneliti memberi mereka tugas untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) dengan masing-masing anggota memiliki partisipasi dalam menyelesaikannya. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, siswa melaksanakan diskusi dengan menyelesaikan Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) pada pertemuan selanjutnya. Selain itu, peneliti juga memberi tugas yang dikerjakan di rumah kepada masing-masing siswa yaitu mengerjakan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2), hal ini bertujuan agar lebih memperdalam pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) dan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2) masing-masing dikumpulkan dan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan ke dua pada hari Selasa, 07 Mei 2013 yang diawali dengan melanjutkan kembali diskusi kelompok. Setelah semua kelompok selesai melaksanakan diskusi kelompok dengan menjawab semua pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1), peneliti membimbing siswa untuk membahas hasil diskusi kelompok. Masing-masing perwakilan kelompok mengemukakan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi jika jawaban dari kelompok mereka berbeda. Setelah semua kelompok mengemukakan hasil diskusi, peneliti memberi sedikit penjelasan dan meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi kelompok berupa Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) dan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2) yang sudah dikerjakan siswa di rumah.
Gambar 7. Diskusi Kelompok Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Setelah kegiatan
semua
tugas-tugas
pembelajaran
dilanjutkan
siswa dengan
dikumpulkan, melakukan
permainan tebak gambar dan turnamen TGT. Sebelum permainan tebak gambar dan turnamen TGT dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan langkah-langkah dan peraturan pelaksanaannya. Kegiatan yang lebih dahulu dilaksanakan adalah permainan tebak gambar. Kegiatan permainan tebak gambar adalah siswa berkumpul dalam kelompok yang sama seperti dalam diskusi kelompok, kemudian peneliti membagikan kartu gambar-gambar hewan filum chordata kepada masing-masing kelompok. Kartu gambar yang diberikan kepada masingmasing kelompok berjumlah 4 kartu gambar. Setelah masingmasing kelompok sudah memiliki kartu gambar, peneliti meminta siswa untuk mencocokkan dan menempelkan kartu gambar tersebut pada tabel klasifikasi subfilum vertebrata yang siswa anggap sesuai dan benar. Selanjutnya peneliti bersama siswa membahas hasil permainan tebak gambar dengan mengkoreksi kartu gambar yang ditempel pada tabel klasifikasi subfilum vertebrata sudah benar atau tidak. Setiap kartu gambar yang ditempelkan pada tabel klasifikasi subfilum vertebrata dengan benar, kelompok tersebut mendapatkan poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Gambar 8. Siswa Melaksanakan Permainan Tebak Gambar Siklus I
Setelah permainan tebak gambar selesai dilaksanakan, pembelajaran kemudian memasuki kegiatan turnamen TGT. Kegiatan turnamen TGT adalah siswa berkumpul dalam kelompok baru yang dibentuk berdasarkan hasil pretes siswa. Turnamen TGT dibagi ke dalam 5 kelompok yang masingmasing dengan jumlah anggota 6 sampai 7 siswa. Sebelum melaksanakan
turnamen
TGT,
peneliti
terlebih
dahulu
menjelaskan langkah-langkah kerjanya dan setelah semua siswa paham, peneliti membagi siswa dalam kelompok dengan nama kelompok A, B, C, D, E dan siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing. Dalam turnamen alat-alat yang digunakan adalah kartu soal, kartu jawaban, handphone sebagai timer, dan lembar skor. Setiap kelompok, anggotanya duduk membentuk lingkaran dan membagi peran. Masing-masing anggota memiliki peran sebagai pembaca soal, penantang, pembaca kunci jawaban,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
timer, dan menulis skor. Jumlah penantang masing-masing kelompok disesuaikan dengan jumlah anggota kelompok dan pembaca kunci jawaban juga berperan sebagai timer serta penulis skor. Permainan dimulai dari pembaca soal yang mengambil kartu soal dan membacanya kemudian menjawabnya, dan timer memulai menghitung waktunya. Seandainya pembaca soal tidak bisa menjawab dengan benar atau menjawabnya masih kurang tepat, maka peran penantang yang menjawab atau melengkapinya. Penantang-penantang lainnya akan melengkapi jika seandainya jawaban dari penantang 1 masih belum tepat. Setelah jawaban disebutkan dengan benar atau belum ada yang menjawab dengan benar dari pembaca soal hingga penantang terakhir, maka pembaca kunci jawaban akan membacakan kunci jawaban dan menuliskan skor yang diperoleh siswa. Turnamen TGT ini terus berlangsung hingga semua anggota mengalami masing-masing peran dan pembagian peran dilakukan berdasarkan perputaran arah jarum jam. Setelah turnamen selesai dilaksanakan, skor masingmasing siswa dijumlahkan dan siswa kembali ke kelompok diskusi untuk dijumlahkan skor total dari skor diskusi kelompok, permainan tebak gambar, dan turnamen TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
3) Observasi Pengamatan motivasi siswa dalam diskusi kelompok dan turnamen TGT dilakukan oleh 3 observer yang membantu peneliti untuk mengetahui aktivitas siswa yang menunjukkan munculnya motivasi siswa. Berikut ini hasil pengamatan motivasi siswa dalam diskusi kelompok dan turnamen TGT : Tabel 8. Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I Kualifikasi skor Jumlah Kategori Prosentase yang diperoleh siswa skor 66,68% - 100% 16 Tinggi 55,17% 33,34% - 66,67% 5 Sedang 17,24% 0% - 33,33% 8 Rendah 27,59% Jumlah total siswa 29
Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat 55,17% siswa yang masuk dalam kategori tinggi, 17,24% siswa masuk dalam kategori sedang, dan 27,59% siswa masuk dalam kategori sangat rendah. (keterangan lebih lengkap mengenai hasil observasi diskusi kelompok siklus I terdapat pada lampiran 14 halaman 184, lembar observasi diskusi kelompok dengan nilai tertinggi pada lampiran 15 halaman 185, dan lembar observasi diskusi kelompok dengan nilai terendah pada lampiran 16 halaman 187). Tabel 9. Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I Kualifikasi skor Jumlah Kategori Prosentase yang diperoleh siswa skor 66,68% - 100% 24 Tinggi 82,76% 33,34% - 66,67% 5 Sedang 17,24% 0% - 33,33% 0 Rendah 0% Jumlah total siswa 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa terdapat 82,76% siswa yang masuk dalam kategori tinggi dan 17,24% siswa yang masuk dalam kategori sedang. (keterangan lebih lengkap mengenai hasil observasi turnamen TGT siklus I terdapat pada lampiran 17 halaman 189, lembar observasi turnamen TGT dengan nilai tertinggi pada lampiran 18 halaman 190, dan lembar observasi turnamen TGT dengan nilai terendah pada lampiran 19 halaman 192). Evaluasi siklus I dilaksanakan pada pertemuan ke tiga pada hari Selasa tanggal 14 Mei 2013, dengan data siswa yang dianalisis berjumlah 29 siswa. Siswa mengerjakan postes selama 15 menit, berikut ini hasil dari postes siklus I : Tabel 10. Analisis Hasil Belajar Siswa siklus I (Postes siklus I) No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1 Nilai tertinggi 75 2 Nilai terendah 25 3 Jumlah siswa yang tuntas Kriteria 1 siswa Ketuntasan Minimum (KKM) >75 4 Jumlah siswa yang tidak tuntas 28 siswa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) <75 5 Rata-rata kelas 49,48 6 Ketuntasan klasikal 3,45% 7 Target keberhasilan awal skor rata76 rata kelas 8 Target keberhasilan capaian Kriteria 75% Ketuntasan Minimum (KKM) 9 Kualifikasi Belum tuntas
Dari tabel di atas diketahui bahwa hanya 1 siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dari 29 siswa dengan rata-rata nilai 49,48 dan prosentase pencapaian Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Ketuntasan Minimum (KKM) 3,45%. (keterangan lebih lengkap mengenai hasil postes siklus I siswa terdapat pada lampiran 20 halaman 194, lembar nilai postes siklus I dengan nilai tertinggi pada lampiran 21 halaman 195, dan lembar nilai postes siklus I dengan nilai terendah pada lampiran 22 halaman 200).
4) Refleksi Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran siklus I selesai dilaksanakan. Hasil dari refleksi akan digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus selanjutnya. Berikut ini hasil dari refleksi pembelajaran siklus I. Proses
pelaksanaaan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode TGT sudah dilaksanakan sesuai rencana, tetapi masih kurang dalam manajemen waktu, sehingga pelaksanaan pembelajaran yang seharusnya pretes, pemberian materi, dan diskusi kelompok diselesaikan dalam satu kali pertemuan terpaksa dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Proses
pembelajaran hanya
kelompok
diskusi,
sehingga
sampai
pada
pembentukan
masing-masing
kelompok
diberikan Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) untuk dikerjakan dan dibahas pada pertemuan selajutnya. Hal ini disebabkan siswa yang banyak bertanya dan mencatat materi yang peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
jelaskan
dan
mengakibatkan
pembelajaran
banyak
menghabiskan waktu saat pemberian materi. Respon siswa cukup baik, yaitu dengan ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang kurang jelas. Tetapi hal tersebut juga dibarengi dengan beberapa siswa yang kurang memperhatikan jalannya pembelajaran dengan sibuk sendiri dan mengobrol dengan teman sebangku. Hal ini membuat peneliti sering menghampiri siswa yang kurang memperhatikan tersebut dan menegur mereka. Pada saat diskusi kelompok, siswa susah diatur untuk bergabung dalam kelompok yang ditentukan peneliti. Siswa beralasan merasa kurang nyaman dan tidak bisa bekerja sama. Selain itu juga disebabkan jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang, yaitu jumlah siswa laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah siswa perempuan. Oleh karena itu, peneliti membentuk kembali kelompok-kelompok baru agar membuat siswa nyaman dalam belajar berkelompok. Jumlah kelompok diskusi adalah 7 kelompok dengan 3 kelompok yang dalam kelompoknya terdapat siswa laki-laki dan perempuan dan 4 kelompok yang hanya terdiri dari siswa laki-laki saja. Pelaksanaan diskusi kelompok tidak tuntas dalam satu kali pertemuan. Pembentukan dan penyerahan tugas kelompok diskusi pada pertemuan pertama,
sedangkan
penyelesaian dan pembahasan Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
dan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2) pada pertemuan kedua. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, peneliti dibantu oleh 3 observer. Obeserver membatu dalam mengobservasi siswa saat melaksanakan diskusi kelompok. Pelaksanaan permainan tebak gambar dan turnamen TGT dilaksanakan pada pertemuan kedua. Pada saat permainan tebak gambar, siswa terlihat antusias dan semangat. Sedangkan dalam turnamen TGT siswa terlihat masih binggung, sehingga pelaksanaan turnamen TGT menjadi kurang efektif. Selain itu, dalam turnamen, peneliti dibantu 3 observer yang membantu mengobservasi siswa saat melaksanakan turnamen. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pembelajaran siklus I belum mencapai target yang diharapkan. Hasil pretes dan postes siklus I tidak tuntas dengan sama-sama memperoleh ketuntasan klasikal 3,45%. Tetapi berbeda pada skor rata-rata kelas, skor rata-rata pretes sebesar 56,72 lebih besar dari skor rata-rata postes siklus I yaitu 49,48. Perbedaan skor rata-rata dikarenakan pada saat siswa mengerjakan pretes banyak siswa yang tidak jujur, seperti mencontek teman dan mencontek di buku, selain itu juga karena kurangnya pengawasan peneliti saat
mengawasi
siswa.
Sehingga
banyak
siswa
yang
memperoleh hasil yang cukup baik, walaupun hasil tersebut belum mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan pada saat siswa mengerjakan postes siklus I,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
peneliti lebih teliti dalam mengawasi siswa, yaitu sebelum postes dilaksanakan, peneliti meminta siswa mengumpulkan semua buku catatan pelajaran Biologi maupun pelajaran lainnya di meja guru dan hanya pena atau pensil yang ada di atas meja siswa. Selain itu, tempat duduk siswa juga diatur jaraknya, sehingga jarak tempat duduk antar siswa lebih terlihat dan mencegah atau menghindari siswa untuk mencontek. Kurang aktifnya siswa saat melaksanakan diskusi dan turnamen TGT juga turut mempengaruhi hasil belajar siswa. Maka untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus selanjutnya, peneliti melakukan perbaikan langkah-langkah pembelajaran. Sehingga dapat memberi kenyamanan siswa dalam belajar.
b. Siklus II 1) Perencanaan Perencanaan siklus II, dilakukan berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I. Pencapaian hasil siklus I belum sesuai target yang diinginkan. Langkah-langkah pembelajaran siklus II secara umum sama dengan siklus I, hanya saja terdapat beberapa pembeda yang merupakan hasil refleksi dari siklus I. Berikut ini yang membedakan siklus II dengan siklus I : Peneliti memberikan fotocopy ringkasan materi kepada siswa, hal ini bertujuan untuk menghemat waktu dalam menjelaskan materi, agar siswa lebih fokus untuk memperhatikan penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
materi. Peneliti juga membebaskan siswa untuk memilih anggota kelompok diskusi, hal ini bertujuan untuk memberi kenyamanan siswa dalam berkomunikasi antar anggota dan mempermudah siswa saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas diskusi. 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan pada pertemuan ketiga, keempat, dan kelima. Pertemuan ketiga pada hari Selasa, 14 Mei 2013 di kelas khusus olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta. Pelaksanaan tindakan siklus II bersamaan dengan evaluasi siklus I, karena waktu yang tidak cukup untuk melaksanakan postes pada pertemuan kedua. Sehingga refleksi perbaikan untuk siklus II dilihat dari antusias dan keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran siklus I, serta hasil observasi motivasi siswa siklus I. Setelah postes selesai dilaksanakan, peneliti mulai membagikan fotocopy ringkasan materi kepada masing-masing siswa dan menjelaskan materi. Selama proses penjelasan materi, siswa terlihat lebih aktif dengan memperhatikan dan bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Gambar 9. Peneliti Menjelaskan Materi
Pembelajaran selanjutnya adalah diskusi kelompok dengan mengerjakan Lembar Kerja Siswa 3 (LKS 3). Dalam mengerjakan tugas diskusi, siswa terlihat lebih semangat dengan membagi tugas kepada masing-masing anggota kelompok, sehingga memiliki peran dalam kelompok.
Gambar 10. Siswa Melaksanakan Diskusi Kelompok
Setelah siswa selesai melakukan diskusi kelompok, peneliti membimbing siswa untuk mengemukakan hasil diskusi kelompok dan mengemukakan pendapat yang berbeda jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
tidak sesuai dengan kelompok lain. Sebelum pembelajaran berakhir, peneliti memberikan penghargaan kepada siswa dari hasil diskusi kelompok, permainan, dan turnamen TGT siklus I dan tugas kepada siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa 4 (LKS 4) di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Selain itu, peneliti juga memberi tugas siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari dan mengingatkan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan permainan dan turnamen. Pertemuan keempat siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Mei 2013 dan juga di kelas khusus olahraga (KKO) X-G
SMA
Negeri
4
Yogyakarta.
Peneliti
langsung
membimbing siswa untuk berkumpul dalam kelompok diskusi. Setelah
semua
berkumpul
dalam
kelompok,
peneliti
membagikan 4 kartu gambar kepada masing-masing kelompok dan permainan tebak gambar dimulai.
Gambar 11. Siswa Melaksanakan Permainan Tebak Gambar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Pembelajaran selanjutnya adalah turnamen TGT. Sebelum turnamen TGT dimulai, peneliti terlebih dahulu membimbing siswa untuk berkumpul dalam kelompok turnamen TGT yang sama dengan kelompok turnamen TGT siklus I. Peneliti kemudian memberikan kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing kelompok dan turnamen TGT dilaksanakan.
Gambar 12. Siswa Melaksanakan Turnamen TGT Siklus II 3) Observasi Observasi diskusi kelompok dan turnamen TGT yang dalam proses observasinya dibantu oleh 4 observer. Berikut ini hasil observasi diskusi kelompok dan turnamen TGT : Tabel 11. Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II Kualifikasi skor Jumlah Kategori Prosentase yang diperoleh siswa skor 66,68% - 100% 25 Tinggi 86,21% 33,34% - 66,67% 4 Sedang 13,79% 0% - 33,33% 0 Rendah 0% Jumlah total siswa 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa terdapat 86,21% siswa yang masuk dalam kategori tinggi dan 13,79% siswa masuk dalam kategori sedang. (keterangan lebih lengkap mengenai hasil observasi diskusi kelompok siklus II terdapat pada lapiran 23 halaman 205, lembar observasi diskusi kelompok siklus II dengan nilai tertinggi pada lampiran 24 halaman 206, dan lembar observasi diskusi kelompok dengan nilai terendah pada lampiran 25 halaman 208). Tabel 12. Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II Kualifikasi skor Jumlah Kategori Prosentase yang diperoleh siswa skor 66,68% - 100% 29 Tinggi 100% 33,34% - 66,67% 0 Sedang 0% 0% - 33,33% 0 Rendah 0% Jumlah total siswa 29
Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat 100% siswa yang masuk dalam kategori tinggi dan 0% siswa yang masuk dalam kategori sedang dan rendah. (keterangan lebih lengkap mengenai hasil observasi turnamen TGT siklus II terdapat pada lampiran 26 halaman 210, lembar observasi turnamen TGT siklus II dengan nilai tertinggi pada lampiran 27 halaman 211, dan lembar observasi turnamen TGT dengan nilai terendah pada lampiran 28 halaman 213). Setelah turnamen TGT selesai dilaksanakan, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan tugas Lembar Kerja Siswa 4 (LKS 4) dan belajar untuk postes siklus II pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Pertemuan kelima pada hari Selasa, 28 Mei 2013 siswa melaksanakan postes siklus II, pengisian kuisioner, dan pemberian penghargaan kepada siswa dari hasil diskusi kelompok, permainan, dan turnamen TGT siklus II. Jumlah data siswa yang dianalisis pada postes siklus II dan kuisioner adalah 29 siswa. Berikut ini hasil postes siklus II : Tabel 13. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II (Postes Siklus II) No Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh 1 Nilai tertinggi 95 2 Nilai terendah 25 3 Jumlah siswa yang tuntas Kriteria 22 siswa Ketuntasan Minimum (KKM) >75 4 Jumlah siswa yang tidak tuntas Kriteria 7 siswa Ketuntasan Minimum (KKM) <75 5 Rata-rata kelas 76,72 6 Ketuntasan klasikal 75,86 % 7 Target keberhasilan skor rata-rata kelas 76 8 Target keberhasilan capaian Kriteria 75% Ketuntasan Minimum (KKM) 9 Kualifikasi Tuntas
Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa terdapat 22 siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dari 29 siswa dengan rata-rata nilai 76,72 dan pencapaian prosentase Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75,86%, sehingga hasil belajar pada siklus II kualifikasinya tuntas. (keterangan lebih lengkap mengenai hasil postes siklus II siswa terdapat pada lampiran 29 halaman 215, dengan lembar nilai postes tertinggi pada lampiran 30 halaman 216, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
lembar nilai postes dengan nilai terendah pada lampiran 31 halaman 220). Setelah postes siklus II selesai dilaksanakan, peneliti membagikan kuisioner motivasi kepada siswa dan meminta mereka untuk mengisinya. Kuisioner tersebut berfungsi untuk mengetahui tingkat motivasi siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT). Tabel 14. Hasil Kuisioner Motivasi Siswa Kualifikasi skor Jumlah Kategori Persentase yang diperoleh siswa 66,68% - 100% 28 Tinggi 96,55% 33,34% - 66,67% 1 Sedang 3,45% 0% - 33,33% 0 Rendah 0% Jumlah total siswa 29
Berdasarkan tabel di atas terdapat 96,55% siswa yang motivasinya masuk dalam kategori tinggi, 3,45% siswa yang motivasinya masuk dalam kategori sedang, dan
0% siswa
yang motivasinya masuk dalam kategori rendah. (keterangan lebih lengkap mengenai hasil kuisioner siswa terdapat pada lampiran 32 halaman 224, dengan lembar nilai motivasi tertinggi pada lampiran 33 halaman 225, dan lembar nilai motivasi terendah pada lampiran 34 halaman 227).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
4) Refleksi Pembelajaran siklus II dilakukan untuk mengetahui peningkatan dan keberhasilan penelitian. Pada pembelajaran siklus II, siswa terlihat lebih semangat dalam belajar. Hal tersebut
terlihat
dari awal pembelajaran hingga akhir
pembelajaran, siswa terlihat aktif bertanya saat penjelasan materi dan masing-masing kelompok semangat melakukan diskusi, permainan tebak gambar, dan turnamen TGT. Dalam diskusi kelompok, permainan tebak gambar, dan turnamen TGT siswa terlihat lebih tertib dan lebih mudah diatur. Masing-masing anggota kelompok diskusi memiliki peran dalam menyelesaikan tugas. Siswa juga serius dan aktif saat melaksanakan Turnamen TGT. Sehingga hasil belajar dan motivasi siswa mengalami peningkatan yang lebih baik dari siklus I dan mencapai target yang diharapkan.
2. Hasil Analisis Penelitian Menurut Bloom dalam Sanjaya (2010), analisis merupakan uraian suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagiannya yang berhubungan dengan bahan pelajaran tersebut. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui keberhasilan penelitian dari peningkatan hasil siklus I ke siklus II. Analisis yang digunakan adalah analisis komparatif, yaitu perkembangan dan peningkatan aspek-aspek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
diukur dengan cara membandingkan. Aspek-aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa. a. Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa 1) Hasil Analisis Observasi Observasi terdiri dari observasi diskusi kelompok dan observasi turnamen TGT yang merupakan bagian dari langkah pembelajaran metode Teams Game Tournament (TGT). Hasil analisis observasi diskusi kelompok dan turnamen TGT digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa. Kemampuan, semangat, dan antusias siswa dilihat, baik yang menunjukkan sikap saat belajar dengan membaca buku untuk persiapan diskusi atau turnamen, saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok, menghargai pendapat teman, jujur, dan menerima hasil yang diperoleh. Sedangkan indikator keberhasilan motivasi atau target yang diharapkan adalah 75%, baik untuk hasil diskusi kelompok maupun turnamen TGT. Berikut ini data hasil observasi diskusi kelompok siklus I dan siklus II : Tabel 15. Analisis Observasi Diskusi Kelompok Kategori Siklus I Siklus II Tinggi 55,17% 86,21% Sedang 17,24% 13,79% Rendah 27,59% 0%
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II dan sudah mencapai terget yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
diharapkan. Hal ini berdasarkan hasil observasi siklus I 55,17% yang tidak mencapai target yang diharapkan, sedangkan siklus II memperoleh hasil 86,21% dan mencapai target yang diharapkan. Data hasil observasi turnamen TGT siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 16. Analisis Observasi Turnamen TGT Kategori Siklus I Siklus II Tinggi 82,76% 100% Sedang 17,24% 0% Rendah 0% 0%
Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan. Baik pada siklus I maupun siklus II sudah mencapai terget yang diharapkan. Hal tersebut berdasarkan hasil observasi turnamen TGT siklus I dengan hasil 82,76% masuk dalam kategori tinggi dan siklus II dengan hasil 100% masuk dalam kategori tinggi.
2) Hasil Analisis Kuisioner Motivasi awal siswa belum terukur, sehingga untuk mengetahui motivasi siswa dilihat dari hasil kuisioner setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT). Target motivasi yang diharapkan adalah 75% siswa termotivasi dalam belajar dengan kategori tinggi. Berikut ini data hasil motivasi siswa setelah tindakan dari hasil kuisioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 17. Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Kategori Motivasi sebelum Motivasi setelah tindakan tindakan Tinggi 96,55% Belum terukur Sedang 3,45% Rendah 0%
Tabel
di
atas
menunjukkan
bahwa
setelah
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT), motivasi belajar siswa adalah 96,55% siswa masuk dalam kategori tinggi. Sehingga target motivasi yang diharapkan sebesar 75% sudah tercapai.
b. Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa merupakan aspek kognitif siswa. Hasil belajar siswa dilihat dari hasil postes siklus I dan postes siklus II. Berikut ini tabel perbandingan hasil belajar postes siswa siklus I dan postes siswa siklus II. Tabel 18. Analisis Hasil Belajar Aspek Postes siklus I Rata-rata nilai 49,48 Pencapaian Kriteria Ketuntasan 3,45% Minimum (KKM) %
Postes siklus II 76,72 75,86%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa rata-rata nilai mengalami peningkatan, yaitu dari 49,48 menjadi 76,72. Selain itu Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) juga mengalami peningkatan, yaitu dari 3,45% menjadi 75,86%. Sehingga jika ditinjau dari target rata-rata nilai dan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sudah mencapai target yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
diharapkan. Target rata-rata nilai dan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diharapkan masing-masing adalah 76 dan 75%.
B. Pembahasan Menurut Suyono dan Hariyanto (2011), belajar secara umum dimaknai sebagai suatu proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Suharsimi Arikunto dalam Suwandi (2010) mengemukakan persyaratan untuk dilakukannya penelitian tindakan kelas. Persyaratan pertama,
penelitian tindakan kelas harus tertuju pada
pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Persyaratan kedua, penelitian tindakan kelas dilakukan dengan pencermatan secara terus menerus, objektif, dan sistematis, artinya dicatat atau direkam dengan baik sehingga diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti serta penyimpangan yang terjadi. Hasil pencermatan digunakan oleh peneliti sebagai bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Persyaratan ketiga, penelitian tindakan kelas dilakukan minimal dalam dua siklus tindakan berturut-turut. Informasi dari siklus pertama sangat menentukan bentuk dari siklus selanjutnya. Oleh karena itu, siklus kedua dan seterusnya dapat dirancang dan dilakukan setelah siklus pertama selesai dilakanakan. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Persyaratan keempat, penelitian tindakan kelas terjadi secara wajar seperti proses pembelajaran pada umumnya. Selain itu, tindakan yang dilakukan tidak merugikan siswa atau mendiskriminasikan siswa. Persyaratan yang terakhir adalah penelitian tindakan kelas benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pembahasan berikut ini. 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi
adalah tingkah
laku
seseorang
yang
dalam
mengerjakan sesuatu mendapat dorongan dan penguatan dari diri sendiri dan orang lain. Djiwandono (2006) mengatakan bahwa motivasi
digunakan
untuk
menggambarkan
suatu
dorongan,
kebutuhan, dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus atau umum. motivasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dalam individu, sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar, seperti pujian, nilai, dan hadiah. Motivasi belajar memiliki tiga komponen penting, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.
Ketiga komponen tersebut
berhubungan satu sama lain. Kebutuhan muncul jika merasa tidak memiliki sesuatu yang diharapkan, sehingga terdorong untuk melakukan kegiatan guna memenuhi harapan tersebut dan sampai pada tujuan yang diharapkan tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Menurut Ali Imron dalam Siregar dan Nara (2011), terdapat empat faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses belajar, yaitu cita-cita siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa (kondisi fisik dan psikis), kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar siswa (bahan pelajaran, alat bantu belajar, dan suasana belajar), dan upaya guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Uno (2008), dorongan internal (dari dalam diri siswa) dan eksternal (dari orang lain dan lingkungan) membantu siswa melakukan perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam penelitian ini, dorongan eksternal lebih mendominasi dalam memotivasi siswa untuk belajar. Penerapan metode Teams Game Tournament (TGT) yang digunakan peneliti. Dengan belajar yang menyenangkan, seperti saat melaksanakan permainan tebak gambar dan turnamen TGT. Pemberian hadiah dan nilai dari hasil belajar yang diperoleh siswa turut memotivasi siswa untuk lebih giat lagi belajar. Siswa di dalam kelas masing-masing memiliki sikap dan kebutuhan yang berbeda. Siswa yang bersikap baik dan berkeinginan memenuhi kebutuhan yang diinginkan, maka siswa tersebut akan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa. Guru memiliki peran yang besar dalam membangkitkan motivasi belajar siswa, seperti memberi tugas dan mengajukan pertanyaan terkait dengan tujuan atau kebutuhan siswa. Salah satu metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
tujuan yang diharapkan adalah dengan menerapkan metode Teams Game Tournament (TGT). Metode Teams Game Tournament (TGT) merupakan
salah
menempatkan
satu
siswa
model
dalam
pembelajaran
kooperatif
kelompok-kelompok
belajar
yang yang
beranggotakan 5 sampai 6 siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang berbeda (Gora dan Sunarto 2010). Menurut Gora dan Sunarto (2010) Metode Teams Game Tournament (TGT) terdiri dari 5 tahapan pembelajaran, yaitu penyajian kelas, belajar dalam kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan. Sikap dan cara guru menjelaskan metode pembelajaran yang digunakan, seperti dalam menyampaikan materi, menjelaskan langkah-langkah
pelaksanaan
permainan
dan
turnamen
turut
mempengaruhi pandangan siswa. Jika penyampaian guru baik, maka siswa bersemangat mengikuti pembelajaran dan termotivasi untuk belajar, tetapi sebaliknya jika penyampaian guru buruk dan membuat siswa bosan, maka siswa menjadi malas untuk memperhatikan penjelasan guru dan cenderung pasif. Motivasi belajar siswa dilihat dari hasil kuisioner dan lembar observasi diskusi kelompok dan turnamen TGT. Motivasi belajar siswa di awal pembelajaran belum terukur, sehingga peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari hasil kuisioner di akhir pembelajaran siklus II atau setelah pembelajaran selesai dilaksanakan dan hasil lembar observasi setelah diskusi kelompok dan turnamen TGT selesai dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
a. Hasil Lembar Observasi Hasil observasi siswa selain digunakan sebagai acuan untuk melihat motivasi belajar. Hasil observasi siswa yang dilihat adalah hasil observasi diskusi kelompok dan hasil observasi turnamen TGT. Berikut ini diagram peningkatan hasil observasi diskusi kelompok. 100 90
86,21%
80 70 60 55,17% 50
Siklus I
40
Siklus II 27,59%
30 17,24% 13,79%
20 10 0 Tinggi
Sedang
Rendah
Gambar 13. Grafik Kategori Observasi Diskusi Kelompok Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa hasil observasi
diskusi
kelompok
mengalami
peningkatan
dan
mencapai target yang diharapkan. Karena hasil dari observasi siklus I yang tidak mencapai target yang diharapkan, yaitu 55,17%, mengalami peningkatan dan tercapainya target yang diharapkan pada siklus II dengan hasil 86,21%. Selama diskusi kelompok siklus I, siswa cenderung kurang aktif dan lebih banyak bermain-main dari pada serius mengerjakan serta susah diatur. Siswa juga kurang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
berpartisipasi untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok. Keakraban dan interaksi siswa dalam berdiskusi juga kurang terlihat. Sedangkan diskusi kelompok siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik. Siswa menjadi cenderung aktif melakukan diskusi antar anggota kelompok, lebih serius dan mudah diatur. Masing-masing anggota kelompok memiliki partisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok, sehingga muncul interaksi antar siswa. Peningkatan hasil diskusi kelompok karena perubahan anggota kelompok antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I, anggota kelompok diskusi ditentukan oleh peneliti berdasarkan jenis kelamin, suku, dan agama. Hasil yang diperoleh pada siklus I kurang memuaskan. Sedangkan pada siklus II, peneliti memberi kebebasan siswa untuk memilih dan menentukan anggota kelompok diskusi, sehingga memperoleh hasil yang lebih baik dari siklus I dan mencapai target yang diharapkan. Hasil observasi siswa lainnya adalah hasil observasi turnamen TGT. Berikut ini diagram hasil observasi turnamen TGT pada Gambar 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
100 90 80
100% 82,76%
70 60 50
Siklus I
40
Siklus II
30 17,24%
20 10
0
0 Tinggi
0 0
Sedang
Rendah
Gambar 14. Grafik Kategori Observasi Turnamen TGT Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan dalam observasi turnamen TGT. Hal tersebut dilihat dari hasil siklus I, 82,76% masuk dalam kategori tinggi dan hasil siklus II, 100% masuk dalam kategori tinggi. Pelaksanaan turnamen TGT selama pembelajaran siklus I dan siklus II siswa terlihat antusias dan semangat mengikuti jalannya
turnamen.
Siswa
saling
berlomba-lomba
untuk
mendapatkan poin tertinggi dari hasil turnamen. Dalam turnamen TGT siswa bebas mengemukakan pendapatnya dan merasa lebih senang, karena turnamen TGT adalah sarana belajar sambil bermain yang berupa kartu soal dan kartu jawaban. Tetapi pada siklus II, siswa lebih teratur dan tenang dalam melaksanakan turnamen TGT. Siswa lebih mudah diatur untuk berkumpul dalam masing-masing kelompok turnamen. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah lebih paham dan mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
mengenai
tahapan
turnamen
TGT
yang
diperoleh
dari
pengalaman saat melaksanakan turnamen TGT pada siklus I. Sehingga hasil observasi turnamen TGT yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan.
b. Hasil Kuisioner Berikut ini grafik motivasi belajar siswa dari hasil kuisioner. 100
96,55%
90 80 70 60 50 40
Motivasi Belajar Setelah tindakan
30 20 10
3,45%
0
Sedang
Rendah
0 Tinggi
Gambar 15. Grafik Kategori Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan grafik di atas 96,55% siswa masuk dalam kategori tinggi dan 3,45% siswa masuk dalam kategori sedang, sedangkan 0% untuk kategori rendah. Pada penelitian ini, motivasi awal siswa melalui kuisioner belum terukur. Peneliti melihat motivasi belajar siswa melalui kuisioner setelah semua pembelajaran dengan menerapkan metode Teams Game Tournamen (TGT) selesai dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Berdasarkan data tersebut, membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode Teams Game Tournamen (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena hasilnya sebagian besar siswa masuk kategori tinggi, sehingga hasil motivasi belajar siswa sudah mencapai target indikator keberhasilan yang diharapkan. Peningkatan motivasi belajar siswa juga diamati dari hasil observasi diskusi kelompok dan turnamen TGT. Hasil observasi digunakan sebagai acuan peningkatan motivasi belajar. Karena dari hasil observasi, peneliti melihat antusias dan semangat siswa dalam mengerjakan tugas diskusi dan menjawab soal-soal dalam turnamen TGT yang mengharuskan siswa belajar terlebih dahulu dengan membaca buku atau referensi-referensi lainnya. Selain itu, motivasi belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dari aspek kognitif. Berdasarkan data yang diperoleh, pada siklus II diketahui bahwa siswa lebih termotivasi untuk belajar. Hal tersebut juga didukung dari hasil observasi dan kuisioner pada siklus II yang
sudah mencapai target indikator keberhasilan yang
diharapkan. Semakin siswa termotivasi untuk belajar, maka semakin baik hasil belajar yang diperoleh. Siswa yang termotivasi menjadi semangat membaca buku, mengerjakan tugas, dan belajar untuk persiapan postes. Sehingga hasil belajar yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik dari siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
2. Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai seperti hasil belajar yang baik, sehingga siswa akan berusaha melakukan apapun untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Jika hambatan muncul, maka siswa akan termotivasi untuk mengatasi hambatan tersebut dengan belajar terus menerus (Kurt Lewin dalam Suyono dan Hriyanto, 2011). Hasil belajar aspek kognitif memiliki tujuan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti kemampuan memecahkan suatu masalah. Menurut Bloom dalam Sanjaya (2010) aspek kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu pengetahuan (kemampuan mengingat informasi yang sudah dipelajari), pemahaman (mengingat, menjelaskan, dan menangkap makna suatu konsep),
penerapan (kemampuan mengaplikasikannya),
analisis
(kemampuan menguraikan), sintesis (kemampuan merumuskan tema), dan evaluasi (kemampuan membuat penilaian). Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri seperti motivasi dan kemampuan siswa. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri atau lingkungan, seperti lingkungan sekolah atau belajar, orangtua, dan teman belajar. Metode pembelajaran yang digunakan turut mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh. Metode Teams Game Tournamen (TGT) yang digunakan merupakan pembelajaran kooperatif dengan melatih siswa saling berbagi pengetahuan dan saling berinteraksi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
menyelesaikan suatu masalah, baik berupa tugas maupun tanggung jawab. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif dilihat dari hasil postes siklus I dan postes siklus II. Berikut ini diagram hasil belajar siswa aspek kognitif dari ketuntasan klasikal. 100 90 80
75,86%
70 60 50 40 30 20 10
3,45%
0
Postes siklus I
Postes siklus II
Gambar 16. Grafik Ketuntasan Klasikal Aspek Kognitif
Berdasarkan diagram hasil belajar ketuntasan klasikal di atas, diketahui bahwa hasil analisis postes siklus I terdapat 3,45% yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), sehingga tidak mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diharapakan sebesar 75%. Sedangkan hasil belajar aspek kognitif postes siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar dari siklus I yaitu 75,86% yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar aspek kognitif dari siklus I ke siklus II, karena peningkatan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
sudah mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar aspek kognitif siklus I karena kurang dalam manajemen waktu, lamanya siswa mencatat, siswa cenderung kurang serius, dan kurang memperhatikan peneliti saat menyampaikan materi. Siswa juga kesulitan memahami materi, sehingga hasil yang diperoleh juga tidak memuaskan. Dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) siswa juga tidak tuntas dan hanya sedikit siswa yang mengerjakannya. Pada siklus II mendapatkan hasil belajar aspek kognitif yang lebih baik dan mengalami peningkatan dari siklus I. Hal tersebut karena peneliti melakukan perbaikan pembelajaran agar target yang diharapkan tercapai. Pada siklus II peneliti memberi setiap siswa fotocopy presentasi materi yang disampaikan, sehingga waktu untuk menyampaikan materi menjadi lebih efektif. Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa juga lebih aktif dengan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti. Lembar Kerja Siswa (LKS) dikerjakan dengan tuntas dan banyak yang mengumpulkannya kembali pada peneliti. Peningkatan motivasi belajar dari hasil observasi dan kuisioner juga turut mempengaruhi peningkatan hasil belajar. Karena semakin siswa termotivasi untuk belajar dengan semangat dalam mengikuti pembelajaran, maka siswa dengan mudah mengerjakan soal-soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
postes. Semakin baik hasil postes maka semakin baik pula hasil belajar siswa.
3. Faktor-Faktor Pendukung Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Terjalinnya interaksi yang baik antara peneliti (guru) dengan siswa, menyebabkan pelaksanaan penelitian terlaksana dengan lancar dan sesuai rancangan yang dibuat peneliti. Hal ini karena peneliti dan siswa sudah saling mengenal sebelum penelitian dilaksanakan, sekolah dan siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta, yang juga merupakan tempat peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Siswa antusias saat mengikuti pembelajaran, terutama saat melaksanakan permainan tebak gambar dan turnamen TGT. Siswa terlihat bersemangat menjawab semua soal-soal pertanyaan permainan tebak gambar dan turnamen TGT, sehingga memotivasi mereka untuk belajar dan mendengarkan penjelasan peneliti (guru) terlebih dahulu. Jumlah siswa yang hadir dari pertemuan pertama hingga pertemuan kelima adalah 29 siswa dari jumlah total siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G yang berjumlah 35 siswa. (presensi kehadiran siswa pada lampiran 35, halaman 229). Alasan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran dalam penelitian ini menurun atau kurang dari jumlah total siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
adalah karena beberapa siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G mengikuti perlombaan. Sarana dan prasarana sekolah juga mendukung pelaksanaan penelitian, seperti LCD dan viewer yang membantu dan memudahkan peneliti saat menjelaskan materi. Waktu penelitian yang cukup lama (satu bulan) memberi peneliti waktu yang cukup banyak untuk melaksanakan penelitian dan membuat siswa memahami materi yang disampaikan dengan menerapkan metode Teams Game Tournament (TGT). Selain itu, pelaksanaan penelitian menjadi lancar karena dukungan dan ijin dari sekolah tempat dilakukannya penelitian (surat ijin dari dinas pendidikan yogyakarta pada lampiran 36 halaman 230 dan surat ijin dari sekolah pada lampiran 37 halaman 231).
4. Faktor-Faktor Penghambat Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Kendala yang dialami selama penelitian adalah kurangnya waktu saat mengajar setiap pertemuannya. Waktu mengajar dua jam pelajaran yaitu 90 menit, namun waktu tersebut terpotong karena siswa yang terlambat masuk kelas (jam pelajaran biologi setelah istirahat dan sholat) dan pulang sebelum jam pelajaran berakhir. Sehingga pelaksanaan postes siklus I yang seharusnya dilaksanakan setelah turnamen TGT selesai dilaksanakan (seharusnya pada hari yang sama) menjadi pada pertemuan ketiga siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Saat peneliti menjelaskan materi, siswa lebih fokus mencatat materi dari media power point dari pada mendengarkan dan memahami materi yang disampaikan peneliti. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti memperbaikinya pada siklus selanjutnya dengan memberikan modul materi yang akan disampaikan kepada
masing-masing
siswa,
sehingga
siswa
lebih
fokus
mendengarkan dan memahami materi. Hal tersebut terbukti efektif dan membuat siswa menjadi lebih aktif bertanya, serta terjalin interaksi antara peneliti (guru) dengan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 4 Yogyakarta, diketahui bahwa penerapan metode Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa dilihat dari hasil kuisioner dan lembar observasi dengan target ketuntasan 75% kategori tinggi. Hasil kuisioner yaitu 96,55% siswa termotivasi belajar dan hasil tersebut sudah mencapai target yang diharapkan. Sedangkan untuk hasil lembar observasi dilihat dari hasil observasi diskusi kelompok dan turnamen TGT. Hasil observasi diskusi kelompok siklus I sebesar 55,17% dan hasil siklus II sebesar 86,21%. Untuk hasil observasi turnamen TGT yaitu siklus I 82,76% dan siklus II 100%. Motivasi belajar baik dari hasil observasi baik observasi diskusi kelompok maupun turnamen TGT sama-sama mengalami peningkatan dan mencapai target yang diharapkan. Ditinjau dari hasil belajar siswa yaitu target pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75%, mengalami peningkatan dan sudah mencapai target yang diharapkan, pencapaian Kriteria Ketuntasan
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Minimum (KKM) siklus I dan siklus II masing-masing adalah 3,45% dan 75,86%. Jadi kesimpulannya adalah metode Teams Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta.
B. Saran 1. Bagi SMA Negeri 4 Yogyakarta lebih memperhatikan pembelajaran siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) agar kualitas siswanya dalam mata pelajaran sama dengan kelas reguler lainnya. 2. Bagi guru, metode Teams Game Tournament (TGT) dapat dijadikan suatu referensi metode mengajar
yang efektif karena dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 3. Bagi siswa dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan solidaritas antar teman, mandiri, dan belajar yang menyenangkan. 4. Bagi peneliti lain, menjadi salah satu sumber inspirasi dan referensi untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat dan efektif, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Istiningsih Yuli Kristi., 2012, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani., 2006, Psikologi Pendidikan, Grasindo, Jakarta.
Fransisca, Mely., 2009, Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Pada Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Gora,
Winastwan dan Sunarto., 2010, PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK, Kompas Gramedia, Jakarta.
Mulyasa, Encong., 2002, Karya, Bandung.
Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Rosda
Musclish, Masnur., 2010, Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah, Bumi Aksara, Jakarta.
Sanjaya, Wina., 2010, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini, 2011, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor.
Slavin, Robert E., 2005, Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.
Suparno, Paul., 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Suwandi, Sarwiji., 2010, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah, Yuma Pustaka, Surakarta.
Suyatno., 2009, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Masmedia Buana Pustaka, Sidoarjo.
Suyono dan Hariyanto., 2011, Belajar dan Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Uno, B. Hamzah., 2008, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Bumi Aksara, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Lampiran 1
SILABUS Nama Sekolah
: SMA Negeri 4 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Program
: X/IPA
Semester
: II
Standar Kompetensi
: 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar
3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan.
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Kognitif produk 3. Menjelaskan ciri-ciri filum Chordata. 4. Menjelaskan ciri-ciri subfilum Tunicata, Cephalochordata, dan Vertebrata. 5. Menjelaskan hubungan hewan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata. 6. Menjelaskan ciri-ciri klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia). 7. Menjelaskan klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia).
Jenis tagihan: Tugas kelompok dari hasil diskusi, permainan, dan turnamen TGT, pretes, dan postes.
Alokasi Waktu (menit)
Sumber/Bahan /Alat
Siklus I Ciri-ciri filum Chordata Hubungan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata Klasifikasi filum Chordata, meliputi hewan invertebrata (Urochordata/Tunicata dan Cephalochordata) dan vertebrata (kelas Agnata, Placodermi, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibi, Reptilia, dan Aves).
-
-
Melakukan diskusi kelompok dan mengerjakan LKS mengenai ciri-ciri, hubungan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata, dan klasifikasi filum Chordata (kecuali kelas mamalia) dari berbagai sumber atau literatur pendukung. Melakukan permainan dan turnamen TGT
Bentuk instrumen: Produk tugas kelompok dari hasil kerja LKS, permainan, dan turnamen TGT, pengamatan sikap, dan tes tertulis.
4x45’
Sumber: Buku Biologi SMA kelas X 1B (Erlangga) Bahan: LKS, tabel gambar, dan bahan presentasi. Alat: Komputer LCD
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
setelah selesai berdiskusi dan mengerjakan LKS.
Kognitif proses - Mengidentifikasi ciri-ciri filum Chordata dari pertanyaan LKS (Lembar Kerja Siswa). - Mengidentifikasi ciri-ciri Subfilum tunicata, Cephalochordata, dan Vertebrata dari pertanyaan LKS. - Mengidentifikasi hubungan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata dari pertanyaan LKS. - Mengidentifikasi ciri-ciri klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia) dengan menggunakan LKS. - Mengidentifikasi klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia) dengan mengelompokkan masingmasing kelas dan ciri-cirinya menggunakan LKS. Psikomotor - Melakukan permainan Teams Game Tournament (TGT) dengan melengkapi gambar pada tabel klasifikasi subfilum vertebrata (kecuali mamalia). - Melakukan turnamen dari hasil pemahaman materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
siklus I. Afektif karakter Bersikap jujur, bertanggung jawab, dan serius dalam mengerjakan LKS, berdiskusi, permainan, dan turnamen TGT. Afektif sosial Berdiskusi dengan komunikatif antar teman, semangat kerja sama, dan saling menghargai pendapat teman. Siklus II Ciri-ciri kelas mamalia. Klasifikasi kelas mamalia. Peranan Chordata bagi kehidupan.
1. Melakukan diskusi kelompok dan mengerjakan LKS mengenai ciri-ciri kelas mamalia, klasifikasi kelas mamalia, dan peranan Chordata dari berbagai sumber atau literatur pendukung. 2. Melakukan permainan dan turnamen TGT setelah selesai berdiskusi dan mengerjakan LKS.
Kognitif produk - Menjelaskan ciri-ciri kelas mamalia. - Menjelaskan klasifikasi kelas mamalia. - Menjelaskan peranan filum Chordata bagi kehidupan. Kognitif proses - Mengidentifikasi ciri-ciri kelas mamalia dari pertanyaan LKS. - Mengidentifikasi klasifikasi kelas mamalia dengan mengelompokkan masingmasing ordo mamalia dengan ciri-cirinya dari pertanyaan LKS. - Membuat tabel peranan filum Chordata bagi kehidupan. Psikomotor - Melakukan permainan Teams Game Tournament (TGT)
Jenis tagihan: Tugas kelompok dari hasil diskusi, permainan, dan turnamen TGT, pretes, dan postes. Bentuk instrumen: Produk tugas kelompok dari hasil kerja LKS, permainan, dan turnamen TGT, pengamatan sikap, dan tes tertulis.
4x45’
Sumber: Buku Biologi SMA kelas X 1B (Erlangga) Bahan: LKS, tabel gambar, dan bahan presentasi. Alat: Komputer LCD
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
-
dengan melengkapi gambar pada tabel klasifikasi kelas mamalia. Melakukan turnamen dari hasil pemahaman materi siklus II.
Afektif karakter Bersikap jujur, bertanggung jawab, dan serius dalam mengerjakan LKS, berdiskusi, permainan, dan turnamen TGT. Afektif sosial Berdiskusi dengan komunikatif antar teman, semangat kerja sama, dan saling menghargai pendapat teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2
101
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan Siklus II
Siklus I Sekolah
: SMA Negeri 4 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/ Genap
Alokasi Waktu
: 2 x pertemuan (4x 45 menit)
A. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. B. Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan. C. Indikator Kognitif Produk 1. Menjelaskan ciri-ciri filum Chordata. 2. Menjelaskan ciri-ciri subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata. 3. Menjelaskan hubungan hewan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata.
4. Menjelaskan ciri-ciri klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia). 5. Menjelaskan klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia). Kognitif Proses 1. Mengidentifikasi ciri-ciri filum Chordata dari pertanyaan LKS (Lembar Kerja Siswa). 2. Mengidentifikasi ciri-ciri subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata dari pertanyaan LKS. 3. Mengidentifikasi hubungan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata dari pertanyaan LKS.
4. Mengidentifikasi ciri-ciri klasifikasi subfilum Vertebrata dengan menggunakan LKS. 5. Mengidentifikasi klasifikasi subfilum Vertebrata dengan mengelompokkan masing-masing kelas dan ciri-cirinya menggunakan LKS. Psikomotor 1. Melakukan permainan Teams Game Tournament (TGT) dengan melengkapi gambar pada tabel dan menjelaskan klasifikasi subfilum vertebrata (kecuali mamalia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
2. Melakukan turnamen dari hasil pemahaman materi siklus I. Afektif Karakter Bersikap jujur, bertanggung jawab, dan serius dalam mengerjakan LKS, diskusi, permainan, dan turnamen TGT.
Afektif Sosial Berdiskusi dengan komunikatif antar teman, semangat kerja sama, dan saling menghargai pendapat teman. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah membaca buku/sumber pendukung dan melaksanakan diskusi, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri filum Chordata. 2. Setelah membaca buku/sumber pendukung dan melaksanakan diskusi, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata.
3. Setelah membaca buku/sumber pendukung dan melaksanakan diskusi, siswa dapat menjelaskan hubungan antara invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata. 4. Setelah membaca buku/sumber pendukung dengan mengerjakan LKS, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia). 5. Setelah membaca buku/sumber pendukung dengan mengerjakan LKS, siswa dapat menjelaskan klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia) dengan menggunakan LKS. Kognitif Proses 1. Dengan menjawab pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri filum Chordata. 2. Dengan menjawab pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata.
3. Dengan menjawab pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi hubungan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata. 4. Dengan menjawab pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia). 5. Dengan menjawab pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia).
Psikomotor 1. Dengan menggunakan media tabel bergambar dan melengkapinya pada permainan TGT, siswa dapat menjelaskan klasifikasi subfilum vertebrata (kecuali kelas mamalia). 2. Dengan menggunakan kartu soal dan kartu jawaban dalam turnamen TGT, siswa dapat lebih memahami materi siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Afektif Karakter Melalui kegiatan diskusi, pernainan, dan turnamen TGT siswa dapat bersikap jujur, bertanggung jawab, dan serius dalam kegiatan pembelajaran. Afektif Sosial Melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang guru, siswa dapat bersikap komunikatif antar teman, semangat kerja sama, dan saling menghargai pendapat teman. E. Materi Pembelajaran Anggota filum Chordata meliputi semua hewan vertebrata dan beberapa jenis hewan invertebrata, maka untuk membedakan filum ini dengan filum lainnya dilihat berdasarkan ciri-cirinya. 1. Ciri-ciri filum Chordata Ciri-cirinya meliputi: (a) pada masa embrionik mempunyai struktur notokordata, yaitu sumbu penyokong, (b) mempunyai celah faring atau celah insang pada beberapa tahap masa perkembangannya, (c) mempunyai tali saraf pada bagian dorsal, (d) mempunyai ekor, ada beberapa hanya pada masa embrionik. 2. Hubungan antara invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata Para peneliti menemukan bahwa hewan vertebrata pertama asal usulnya dari hewan invertebrata berdasarkan evolusi anatomi dan embriologinya. Hal ini terlihat dari seekor Cephalochordata tampak lebih mirip dengan larva Tunicata. Perubahan dalam gen yang mengontrol perkembangan dapat mengubah waktu terjadinya perkembangan tersebut, misalnya perkembangan gonad. Perubahan seperti ini juga terjadi pada leluhur Cephalochordata dengan vertebrata, gonad menjadi matang pada larva yang hidup berenang sebelum dimulainya metamorfosis menuju bentuk dewasa. 3. Keragaman filum Chordata Pada filum Chordata dibagi menjadi tiga subfilum, yaitu subfilum Urochordata (Tunicata), subfilum Cephalochordata, dan subfilum vertebrata. Urochordata (Tunicata) dan Cephalochordata merupakan Chordata tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang. Contoh hewan yang tergolong subfilum Urochordata adalah Ascidia. Sedangkan hewan yang tergolong subfilum Cephalochordata adalah Amphioxus. Subfilum vertebrata merupakan hewan bertulang belakang, tulang belakang tersebut digunakan sebagai sumbu penyokong tubuh sekunder yang dihasilkan dari proses penulangan sumbu penyokong tubuh primer selama perkembangan embrio. Tulang belakang tersebut menyusun endoskeleton (rangka dalam) dan melindungi tali saraf yang disebut juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
sumsum punggung. Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum chordata. Berikut ini kelas-kelas hewan vertebrata: a. Kelas Agnata (ikan tanpa rahang) Agnata tidak dapat dikatakan sebagai ikan secara Biologi karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan, dan rangka tubuhnya tersusun dari tulang rawan. Agnata umumnya menyaring makanan melalui sistem insang. Contoh hewan kelas Agnata adalah ikan lamprey dan belut lendir yang merupakan contoh spesies yang masih hidup hingga sekarang. Mereka hidup parasit yang akan melekat pada kulit ikan lain dengan cara menancapkan gigi dan mengisap darah inang. b. Kelas Placodermi (ikan berahang gantung) Hewan kelas Placodermi kebanyakan sudah punah. Hewan ini mempunyai rahang yang menggantung dan sirip yang berpasangan, kebanyakan mereka hewan predator yang ganas. Hewan ini kebanyakan hidup pada periode devon dan punah pada awal periode permium. c. Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan) Mempunyai rangka tubuh yang tersusun oleh tulang rawan, berinsang, tidak mempunyai gelembung renag dan paru-paru. Pada umumnya hewan ini berperan sebagai predator yang ganas, tetapi ada beberapa yang memakan plankton. Alat pencernaannya terdiri dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus. Fertilisasi berlangsung secara internal dan telur yang mempunyai pelindung kulit keras. Contoh hewan kelas Chondrichthyes adalah ikan pari dan hiu. d. Kelas Osteichthyes (ikan bertulang keras) Jenis ikan bertulang keras sangat bervariasi, tubuhnya mempunyai panjang dari 1 cm hingga 6 m dengan bentuk yang bermacam-macam. Anggota kelas ini adalah seluruh ikan modern yang dapat dijumpai hingga sekarang. Osteichthyes mempunyai gelembung renang yang dapat digunakan sebagai organ pernapasan dan alat hidrostatik. Pertukaran udara dilakukan sepenuhnya oleh insang, namun ada beberapa spesies yang ditemukan memiliki paruparu. Dengan demikian Osteichthyes terbagi menjadi kelompok ikan bertulang keras yang bernapas dengan insang, contohnya ikan dan kelompok ikan bertulang keras yang bernapas dengan paru-paru, contohnya Dipnoi (Lepidosiren paradoxa). e. Kelas Amphibi Hewan Amphibi dapat hidup di air dan di darat. Struktur tubuh Amphibi dianggap sebagai peralihan antara mahluk air dan mahluk darat. Pada tahap berudu mereka hidup di dalam air, bernapas dengan insang, bergerak dengan ekor, dan mempunyai usus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
panjang untuk mencerna makanan. Pada saat dewasa, struktur tubuhnya disesuaikan untuk melangsungkan hidupnya di darat, insang akan digantikan oleh paru-paru, ekornya akan mereduksi sehingga alat geraknya digantikan oleh kaki, dan usus lebih pendek karena memakan hewan lainnya. Amphibi akan kembali ke air jika melakukan reproduksi. Contoh kelas Amphibi adalah katak, kodok, dan salamander. f. Kelas Reptilia Reptil hampir sama dengan Amphibi yaitu dapat hidup di air dan di darat, hanya saja mampu hidup lebih lama di darat dari pada Amphibi. Kelas Reptil memiliki kaki, fertilisasi secara internal dengan menghasilkan telur bercangkang, memiliki kulit yang kering, bersisik, dan bersifat impermeabel, hewan berdarah dingin, dan respirasi sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru. Tetapi pada beberapa jenis Reptil, pernapasannya dibantu oleh dinding kloaka dan dinding faring yang banyak mengandung pembuluh darah. Kelas Reptil dibagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Chelonia contohnya penyu dan kura-kura, ordo Squamata cotohnya kadal, ordo Crocodilia contohnya buaya, dan ordo Rhynchocephalia contohnya reptil purba seperti dinosaurus. g. Kelas Aves Aves tidak memiliki gigi dan fungsi gigi diganti oleh paruh, aves juga memiliki tulang ekor yang banyak ditumbuhi bulu ekor. Termasuk hewan berdarah panas (homoioterm) yang mempunyai jantung sempurna dengan empat ruang. Saraf pendengaran, penglihatan, dan keseimbangan juga sudah berkembang dengan baik. Aves bernapas dengan paru-paru yang dihubungkan dengan pundipundi udara (kantong udara), karena hal tersebut berfungsi saat Aves terbang. Fertilisasi Aves secara internal dan pencernaannya terdiri dari rongga mulut, faring, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus, dan kloaka. Tembolok merupakan pelebaran esofagus. Contoh hewan kelas Aves adalah burung dara, burung unta, dll. F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran : Teams Game Tournament (TGT).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan (waktu)
Fase
Pendahuluan Melakukan (25 menit) apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Inti (55 menit)
Menyampaikan masalah
Kegiatan guru dan siswa 1. Guru memeriksa kondisi kelas dan kesiapan siswa 2. Sebelum pembelajaran dimulai, terlebih dahulu diadakan pretes mengenai materi filum Chordata. 3. Setelah pretes selesai dilaksanakan, guru mengajukan pertanyaan apa yang siswa ketahui tentang hewanhewan Chordata? 4. Siswa menjawab, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 5. Guru memberi pengantar materi yang meliputi ciri-ciri, hubungan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata, dan klasifikasi filum Chordata meliputi subfilum Tunicata, Cephalochordata, dan Vertebrata (kecuali kelas mamalia).
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
6. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok diskusi dan masing-masing kelompok mendapatkan LKS 1 mengenai materi ciri-ciri, subfilum tunicata, cephalochordata,
Membimbing kelompok
Evaluasi
vertebrata,
dan
hubungan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata. 7. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan LKS 1. 8. Guru memberi penjelasan jika terdapat siswa yang belum jelas mengenai pertanyaan pada LKS 1. 9. Setelah siswa selesai berdiskusi dalam kelompok, guru memberi penguatan dengan memberi kesempatan siswa bertanya mengenai materi yang masih belum dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Penutup (10 menit)
Penghargaan
10. Membimbing siswa membuat kesimpulan. 11. Memberi tugas rumah kepada siswa dengan mengerjakan LKS 2 mengenai ciri-ciri dan klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia). 12. Memberi tugas siswa untuk mempelajari kembali materi ciri-ciri dan klasifikasi filum Chordata untuk persiapan turnamen/permainan TGT pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2 Kegiatan (waktu)
Fase
Pendahuluan Melakukan (15 menit) apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Inti (65 menit)
Menyampaikan masalah
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
Membimbing kelompok
Kegiatan guru dan siswa 1. Guru memeriksa kondisi kelas dan kesiapan siswa. 2. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menanyakan kembali mengenai materi ciri-ciri dan hubungan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata yang sudah dipelajari sebelumnya. 3. Siswa menjawab pertanyaan guru. 4. Guru mengorganisasikan siswa untuk mengikuti permainan TGT 5. Siswa melaksanakan permainan TGT mengenai materi klasifikasi subfilum vertebrata (kecuali kelas mamalia) dengan melengkapi tabel bergambar. 6. Setelah permainan selesai dilaksanakan, siswa dibimbing untuk melaksanakan turnamen TGT. 7. Guru menjelaskan langkah-langkah kerja dan peraturan turnamen TGT. 8. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok turnamen berdasarkan hasil pretes pada pertemuan pertama. 9. Siswa melaksanakan permainan TGT untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru dan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Evaluasi
Penutup (10 menit)
Penghargaan
didiskusikan. 10. Memberikan postes mengenai materi yang sudah dipelajari yang meliputi pembelajaran dari kegiatan pertemuan pertama dan kedua. 11. Memberi penghargaan kepada kelompok yang menang dalam diskusi dan permainan TGT. 12. Membimbing siswa membuat kesimpulan. 13. Memberi tugas siswa untuk mempelajari materi mammalia dan peranan filum Chordata bagi kehidupan pada siklus 2 atau pertemuan selanjutnya.
H. Sumber/Bahan/Alat Belajar Sumber : Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas X 1B. Jakarta: Erlangga. Campbell Biologi jilid I Bahan : LKS dilengkapi dengan kunci jawaban. Alat : Kartu undi, kartu pertanyaan, kartu jawab, dan tabel poin. I. Penilaian Jenis penilaian Instrumen skoring.
: Tes dan non tes. : Soal, kunci jawaban, rubrik penilaian, dan pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Siklus II Sekolah
: SMA Negeri 4 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/ Genap
Alokasi Waktu
: 3 x pertemuan (6x 45 menit)
A. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. B. Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan. C. Indikator Kognitif Produk 1. Menjelaskan ciri-ciri kelas mamalia. 2. Menjelaskan klasifikasi kelas mamalia. 3. Menjelaskan peranan filum Chordata bagi kehidupan. Kognitif Proses 1. Mengidentifikasi ciri-ciri kelas mamalia dari pertanyaan LKS. 2. Mengidentifikasi klasifikasi kelas mamalia dengan mengelompokkan masing-masing kelas dengan ciri-cirinya dari pertanyaan LKS. 3. Membuat tabel peranan filum Chordata bagi kehidupan. Psikomotor 1. Melakukan permainan Teams Game Tournament (TGT) dengan melengkapi gambar pada tabel klasifikasi kelas mamalia. 2. Melakukan turnamen dari hasil pemahaman materi siklus II. Afektif Karakter Bersikap jujur, bertanggung jawab, dan serius dalam mengerjakan LKS, diskusi, permainan, dan turnamen TGT.
Afektif Sosial Berdiskusi dengan komunikatif antar teman, semangat kerja sama, dan saling menghargai pendapat teman. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah membaca buku/sumber pendukung dan melaksanakan diskusi, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri kelas mamalia. 2. Setelah membaca buku/sumber pendukung dengan mengerjakan LKS, siswa dapat menjelaskan klasifikasi kelas mamalia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
3. Setelah membaca buku/sumber pendukung dan melaksanakan diskusi, siswa dapat menjelaskan peranan filum Chordata bagi kehidupan. Kognitif Proses 1. Dengan menjawab pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri kelas mamalia. 2. Dengan menjawab pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi klasifikasi kelas mamalia. 3. Dengan membuat tabel dari pertanyaan LKS, siswa dapat mengidentifikasi peranan filum Chordata bagi kehidupan. Psikomotor 1. Dengan menggunakan media tabel bergambar dan melengkapinya pada permainan TGT, siswa dapat menjelaskan klasifikasi kelas mamalia. 2. Dengan menggunakan kartu soal dan kartu jawaban dalam turnamen TGT, siswa dapat lebih memahami materi siklus II. Afektif Karakter Melalui kegiatan diskusi, pernainan, dan turnamen TGT siswa dapat bersikap jujur, bertanggung jawab, dan serius dalam kegiatan pembelajaran. Afektif Sosial Melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang guru, siswa dapat bersikap komunikatif antar teman, semangat kerja sama, dan saling menghargai pendapat teman. E. Materi Pembelajaran 1. Ciri-ciri kelas mamalia Mammalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu. Ciri-ciri mamalia adalah memiliki jantung sempurna, sistem peredaran darah ganda, memiliki otot diafragma yang memisahkan antara rongga dada dan rongga perut, permukaan tubuh biasanya ditumbuhi rambut, kecuali beberapa jenis mamalia, mempunyai jenis gigi yang berbeda-beda, mempunyai otak besar, dan umumnya melahirkan. 2. Klasifikasi mamalia Kelas Mamalia terbagi menjadi terbagi menjadi dua subkelas, yaitu subkelas Prototheria dan subkelas Theria. Prototheria mempunyai paruh dan bersifat ovivar. Meraka memiliki kloaka dan kelenjar susu dan tidak memiliki daun telinga. Contoh hewan Prototheria adalah Ornithorhynchus anatinus (platipus, hewan paruh bebek). Sedangkan kelas Theria adalah subkelas yang bertolak belakang dengan subkelas Prototheria. Theria terdiri dari ordo-ordo, yaitu (a) ordo Marsupialia contohnya kangguru, (b) ordo Rodentia contohnya tikus, kelinci, dan tupai, (c) ordo Pholidota contohnya trenggiling, (d) ordo Cetacea contohnya paus, pesut, dan lumba-lumba, (e) ordo Insectivora contohnya Crocidura Murina (cecurut), (f) ordo Chiroptera contohnya kekelawar, (g) ordo Sirenia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
contohnya ikan duyung, (h) ordo Artiodactyla contohnya babi, kuda nil, unta, kambing, dan kerbau, (i) ordo Perissodactyla contohnya badak, keledai, kuda, dan tapir, (j) ordo Lagomorpha contohnya kelinci, (k) ordo Primata contohnya hewan yang memanjat dan hidup di pohon, seperti kera, lutung, gorila, kukang, orang utan, dan simpanse, (l) ordo Carnivora contohnya singa, harimau, serigala, dan singa laut, dan (m) ordo Proboscidea contohnya gajah. 3. Peranan filum Chordata bagi kehidupan Peran dan manfaat Chordata sangat beragam bagi kehidupan manusia. Sebagai bahan makanan, beberapa jenis hewan Chordata digunakan sebagai bahan obat-obatan, dalam pertanian, pengembangan teknologi menggunakan anjing dan primata sebagai bahan percobaannya. Sedangkan untuk hobi dan rekreasi untuk dipelihara dan hiburan seperti burung, ular, memancing ikan, dan kebun binatang. Peran yang terakhir adalah sebagai bahan sandang yang menjadi bahan dasar berbagai macam bentuk tas, pakaian, dan sandang lainnya. F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Pembelajaran kooperatif Metode pembelajaran : Teams Game Tournament (TGT) G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3 Kegiatan (waktu)
Fase
Kegiatan guru dan siswa
Pendahuluan Melakukan (15 menit) apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Guru memeriksa kondisi kelas dan kesiapan siswa. 2. Sebelum pembelajaran dimulai, siswa terlebih dahulu melaksanakan postes siklus I. 3. Kemudian guru melanjutkan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan apa yang siswa ketahui tentang hewan-hewan mamalia? 4. Siswa menjawab, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Inti (65 menit)
5. Guru menjelaskan materi mengenai ciri-ciri mamalia, klasifikasi mamalia, dan peranan filum Chordata bagi kehidupan.
Menyampaikan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Penutup (10 menit)
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
6. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok diskusi dan masing-masing kelompok mendapatkan LKS 3 mengenai ciriciri mamalia dan peranan filum Chordata bagi kehidupan.
Membimbing kelompok
7. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan LKS 3. 8. Guru memberi penjelasan jika terdapat siswa yang belum jelas mengenai pertanyaan pada LKS 3.
Evaluasi
9. Setelah siswa selesai berdiskusi dalam kelompok, guru memberi penguatan dengan memberi kesempatan siswa bertanya mengenai materi yang masih belum dipahami.
Penghargaan
10. Membimbing siswa membuat kesimpulan. 11. Memberi tugas rumah kepada siswa dengan mengerjakan LKS 4 mengenai klasifikasi kelas mamalia. 12. Memberi tugas siswa untuk mempelajari kembali materi mamalia dan peranan filum Chordata bagi kehidupan untuk persiapan turnamen/permainan TGT pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 4 Kegiatan (waktu)
Fase
Pendahuluan Melakukan (15 menit) apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Inti (65 menit)
Menyampaikan masalah
Kegiatan guru dan siswa 1. Guru memeriksa kondisi kelas dan kesiapan siswa. 2. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menanyakan kembali mengenai materi ciri-ciri mamalia dan peranan filum Chordata bagi kehidupan yang sudah dipelajari sebelumnya. 3. Siswa menjawab pertanyaan guru. 4. Guru mengorganisasikan siswa untuk mengikuti permainan TGT 5. Siswa melaksanakan permainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
Membimbing kelompok
Evaluasi
Penutup (10 menit)
Penghargaan
TGT mengenai materi klasifikasi kelas mamalia dengan melengkapi tabel bergambar. 6. Setelah permainan selesai dilaksanakan, siswa dibimbing untuk melaksanakan turnamen TGT. 7. Guru menjelaskan langkah-langkah kerja dan peraturan permainan TGT. 8. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok turnamen/permainan berdasarkan hasil pretes pada pertemuan sebelumnya. 9. Siswa melaksanakan permainan TGT untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru dan yang didiskusikan. 10. Memberikan postes mengenai materi yang sudah dipelajari yang meliputi pembelajaran dari kegiatan pertemuan ketiga dan keempat. 11. Memberi penghargaan kepada kelompok yang menang dalam diskusi dan permainan TGT. 12. Membimbing siswa membuat kesimpulan. 13. Membimbing siswa merefleksikan kegiatan selama pembelajaran.
Pertemuan 5 Kegiatan (waktu) Pendahuluan (20 menit)
Inti (60 menit)
Penutup
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Guru memeriksa kondisi kelas dan kesiapan siswa. 2. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menanyakan kembali mengenai materi ciri-ciri mamalia dan peranan filum Chordata bagi kehidupan yang sudah dipelajari sebelumnya. 3. Siswa menjawab pertanyaan guru. 4. Siswa melaksanakan postes siklus II. 5. Setelah selesai melaksanakan postes, guru membagikan lembar kuisioner dan siswa menjawab pertanyaan kuisioner tersebut. 6. Guru memberikan penghargaan
Evaluasi
Penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
(10 menit)
kepada siswa atas partisipasi yang baik dalam pembelajaran.
H. Sumber/Bahan/Alat Belajar Sumber : Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas X 1B. Jakarta: Erlangga. Campbell Biologi jilid I Bahan : LKS dilengkapi dengan kunci jawaban. Alat : Kartu undi, kartu pertanyaan, kartu jawab, dan tabel poin. I. Penilaian Jenis penilaian : Tes dan non tes. Instrumen : Soal, kunci jawaban, rubrik penilaian, dan pedoman skoring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Kunci Jawaban LKS Siklus I dan Siklus II
Lembar Kerja Siswa 1
Judul
: Filum Chordata
A. Tujuan Mengetahui dan dapat menjelaskan ciri-ciri Chordata, subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata, dan hubungan invertebrata dengan vertebrata
dalam filum Chordata.
B. Cara Kerja 1. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri filum Chordata ! ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... Jelaskan ciri-ciri subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata , kemudian sebutkan contoh masing-masing! ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... 2. Apa hubungan antara hewan invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata ? jelaskan ! ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... .......................................................................................................................
C. Kesimpulan ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lembar Kerja Siswa 2
Judul
: Filum Chordata
A. Tujuan Mengetahui dan dapat menjelaskan klasifikasi subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia). B. Cara kerja Lengkapi tabel berikut ini ! Gambar
1. Kura-kura
2. Katak hijau
3. Burung unta
Kelas
Ciri-ciri
Contoh Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Gambar
4. Ikan pari
5. Lamprey
6. Ikan mas
Kelas
Ciri-Ciri
Contoh Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Lembar Kerja Siswa 3
Judul
: Filum Chordata
A. Tujuan Mengetahui dan dapat menjelaskan ciri-ciri mamalia dan peranan Chordata bagi kehidupan.
B. Cara Kerja 1. Sebutkan ciri-ciri kelas mamalia ! ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ...................................................... 2. Buatlah tabel peranan Chordata bagi kehidupan ! ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... .......................................................................................... C. Kesimpulan ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lembar Kerja Siswa 4
Judul
: Filum Chordata
A. Tujuan Mengetahui dan dapat menjelaskan klasifikasi kelas mamalia.
B. Cara kerja Lengkapi tabel berikut ini ! Gambar
Subkelas
Ciri-Ciri
(skor 5)
(skor 10)
Ordo
Ciri-Ciri
Contoh Lain (skor 5)
1. Platipus
2. Beruang
Gambar
1. Kangguru
Contoh Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Gambar
2. Sapi
3. Anjing
4. Lumba-lumba
5. Kelelawar
6. Trenggiling
Ordo
Ciri-Ciri
Contoh Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Gambar
7. Landak
8. Kelinci
9. Zebra
10. Monyet
11. Gajah
Ordo
Ciri-Ciri
Contoh Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Gambar
12. Tikus
13. Ikan duyung
Ordo
Ciri-Ciri
Contoh Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Kunci Jawaban LKS Siklus I dan Siklus II Kunci Jawaban LKS 1
1. Ciri-ciri Chordata a. pada masa embrionik mempunyai struktur notokordata, yaitu sumbu penyokong. b. Mempunyai celah faring atau celah insang pada beberapa tahap masa perkembangannya. c. Mempunyai tali saraf pada bagian dorsal. d. Mempunyai ekor, ada beberapa hanya pada masa embrionik. 2. Subfilum Chordata ada 3, yaitu: a. Ciri-ciri subfilum Urochordata/Tunicata 1) Dinding tubuhnya berupa lapisan luar yang tembus pandang (transparan) dan tebal. Lapisan itu sebagian besar terdiri atas bahan tunicin, yaitu bahan yang sama dengan selulosa, yang merupakan bahan produksi tumbuhan yang umumnya tidak diproduksi oleh hewan, kecuali beberapa hewan Protozoa. 2) Mempunyai lubang mulut ke arah dalam yang disambunng oleh saluran pendek dan lebar yang disebut stomodium, terus ke kamar besar yang disebut Pharynx atu branchialis. (salah satu ciri organ Urochordata yang tinggi tingkatnya). 3) Sistem pencernaan: Oesophagus merupakan lanjutan pharynx dekat akhir posterioe lamina. Selajutnya ke lambung (gastricus) bersambung dengan usus (intestinum). 4) Alat respirasi berupa insang. 5) Pertukaran zat atau eksresi dilakukan oleh nephrocytes melalui sirkulasi darah. 6) Sistem ini merupakan ciri yang sangat sederhana. Pada hewan ini terdapat simpul saraf yang terletak antara lubang mulut dengan lumbang atrial yang terbenam dalam mantel. Simpul itu di perpanjang pada arah dorsal ventral (menyilang), yang selanjutnya memberi persarafan pada bagian tubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
7) Seks hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh. Contoh : Halocynthia b. Ciri-ciri subfilum Cephalochordata 1) Bentuk tubuh seperti ikan tanpa sirip, pipih memanjang, transparan. 2) Notokorda, saraf dorsal, dan celah faring berkembang bagus. 3) Sistem ulasi tanpa jantung (berupa insang). Aliran darah dibagian ventral mengalir ke depan, sedangkan di sisi dorsal mengalir ke belakang. 4) Memiliki alat peraba dimulutnya yang disebut sirus. Pada ujung anterior terdapat bintik mata dan pembau. 5) Reproduksi secara seksual, memiliki kelamin terpisah dan mengalami fertilisasi eksternal. 6) Biasanya hidup terkubur di bawah pasir perairan dangkal. Contohnya Branchiostoma sp. (amphioxus). c. Ciri-ciri vertebrata 1) Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan dan ekor (tidak semua). 2) Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn/ zat tanduk (plastron dan karapax pada penyu). 3) Endoskeleton tersusun dari tulang sejati atau tulang rawan (khusus Chondrichtyes). 4) Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat terdapat pada tingkat embrio. 5) Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak/alat gerak aktif. 6) Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar makanan berupa pankreas, hati, dan empedu. 7) Jantung beruang 2 hingga 4. 8) Darah mengandung sel darah putih, sel darah merah dan hemoglobin dan peredaran darahnya tertutup. 9) Rongga tubuh mengandung organ visceral ( organ organ dalam).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
10) Gonad sepasang baik pada betina dan jantan. 11) Terdapat sepasang ginjal untuk alat ekskresi berupa urine. 12) Poikilotermis suhu tubuh mengikuti suhu lingkungsn ( berdarah dingin). Contohnya : ayam, kambing, dll
3. Hubungan antara Chordata invertebrata dan vertebrata Para peneliti menemukan bahwa hewan vertebrata pertama asal usulnya dari hewan invertebrata berdasarkan evolusi anatomi dan embriologinya. Hal ini terlihat dari seekor Cephalochordata tampak lebih mirip dengan larva Tunicata. Perubahan dalam gen yang mengontrol perkembangan dapat mengubah waktu terjadinya perkembangan tersebut, misalnya perkembangan gonad. Perubahan seperti ini juga terjadi pada leluhur Cephalochordata dengan vertebrata, gonad menjadi matang pada larva yang hidup berenang sebelum dimulainya metamorfosis menuju bentuk dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Kunci Jawaban LKS 2
Klasifikasi subfilum vertebrata Hewan Vertebrata
Klasifikasi Kelas reptil
1. Kura-kura
2. Katak hijau
3. Burung unta
4. Ikan pari
5. Lamprey
6. Ikan mas
Ciri-Ciri
Dapat hidup di air dan di darat, hanya saja mampu hidup lebih lama di darat dari pada Amphibi. Kelas Reptil memiliki kaki, fertilisasi secara internal dengan menghasilkan telur bercangkang, memiliki kilit yang kering, bersisik, dan bersifat impermeabel, hewan poikiloterm, dan respirasi sepenuhnya dilakukan oleh paruparu. Kelas amphibi Dapat hidup di air dan di darat. Struktur tubuh Amphibi dianggap sebagai peralihan antara mahluk air dan mahluk darat. Pada tahap berudu mereka hidup di dalam air, bernapas dengan insang, bergerak dengan ekor. Kelas aves Tidak memiliki gigi dan fungsi gigi diganti oleh paruh, aves juga memiliki tulang ekor yang banyak ditumbuhi bulu ekor. Termasuk hewan berdarah panas (homoioterm) yang mempunyai jantung sempurna dengan empat ruang. Kelas Mempunyai rangka tubuh yang tersusun oleh Chondrichthyes tulang rawan, berinsang, tidak mempunyai (ikan bertulang gelembung renag dan paru-paru. Pada rawan) umumnya hewan ini berperan sebagai predator yang ganas, tetapi ada beberapa yang memakan plankton. Kelas Agnata Bukan ikan secara biologi karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan,dan rangka tubuhnya tersusun dari tulang rawan. Agnata umumnya menyaring makanan melalui sismtem insang. Kelas Osteichthyes
Contoh Lain cicak, buaya, kadal, dll
Kodok, salamander, dll
Burung dara, merpati, dll
Hiu
Hagfish
Tubuhnya mempunyai panjang dari 1 cm ikan badut, hingga 6 m dengan bentuk yang bermacam- kakap,dll macam. Anggota kelas ini adalah seluruh ikan modern yang dapat dijumpai hingga sekarang. Osteichthyes mempunyai gelembung renang yang dapat digenakan sebagai organ pernapasan dan alat hidrostatik. Pertukaran udara dilakukan sepenuhnya oleh insang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Hewan Vertebrata 7. kambing
Klasifikasi
Ciri-Ciri
Contoh Lain
Hewan yang memiliki kelenjar susu, memiliki Monyet, Kelas mammalia jantung sempurna, sistem peredaran darah kerbau,dll ganda, memiliki otot diafragma yang memisahkan antara rongga dada dan rongga perut, permukaan tubuh biasanya ditumbuhi rambut, kecuali beberapa jenis mammalia, mempunyai jenis gigi yang berbeda-beda, mempunyai otak besar, dan tidak bertelur atau melahirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Kunci Jawaban LKS 3
1. Ciri-ciri mammalia a. Mempunyai rambut dan tubuhnya tertutup rambut. ada yang tebal, ada yang tipis; b. Terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan kelenjar susu; c. Mampu bertahan hidup pada kondisi cuaca yang ekstrem; d. Mempunyai saraf tunjang; e. Bertulang belakang; f. Mulutnya memiliki rahang yang ditumbuhi gigi-gigi; g. Mempunyai cuping telinga; h. Mempunyai jantung yang ada 4 katup; i.
Mamalia betina melahirkan dan menyusui anaknya, kecuali mamalia primitif (Platypus dan Echidna);
j.
Bernafas melalui paru-paru;
k. Homoiterm (berdarah panas). 2. Tabel peranan Chordata bagi kehidupan !
No 1.
Chordata yang menguntungkan Sebagai
bahan
makanan,
Chordata yang merugikan manusia Tikus sebagai hama penyakit
membutuhnkannya untuk memperoleh energi. 2.
Chordata digunakan sebgai bahan obat-obatan, Hama salah satunya adalah bisa ular.
pertanian.
Beberapa
jenis
vertebrata berpotensi menjadi hama bagi para petani, misalnya serangga, babi hutan, monyet, dan gajah.
3.
Dalam pertanian, tenaga hewan vertebrata seperti kerbau digunakan untuk membajak sawah.
4.
Dalam hal pengembangan teknologi menggunakan anjing dan primata sebagai bahan percobaannya.
5.
Untuk hobi dan rekreasi untuk dipelihara dan hiburan seperti burung, ular, memancing ikang, dan kebun binatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
No 6.
Chordata yang menguntungkan Sebagai bahan sandang yang menjadi bahan dasar berbagai macam bentuk tas, pakaian, dan sandang lainnya yang diambil dari kulit buaya, ular, sapi, kambing, dan ulat.
Chordata yang merugikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Kunci Jawaban LKS 4
Klasifikasi Kelas Mamalia Nama Hewan
Subkelas
Ciri-Ciri
Prototheria
mempunyai paruh Echidna bersifat ovivar atau bertelur mempunyai kloaka dan kelenjar susu tanpa putingtidak memiliki daun telinga hanya terdiri dari satu ordo, yaitu monotremata Kangguru, berkembangbiak dengan melahirkan monyet, dll memiliki kelenjar susu terdiri dari banyak ordo, yaitu 13 ordo
Platipus
Theria Beruang
Nama Hewan Kangguru Sapi
Ordo
Ciri-Ciri
Contoh Lain
Marsupialia
Memiliki kantung pada tubuhnya
Artodactyla
Herbivora Memiliki kuku dengan jumlah jari genap pada masing-masing kaki Jumlah kaki 4 Pemakan daging Memiliki gigi tajam Hidup di laut dengan tubuh mirip ikan Melahirkan
Mamalia yang dapat terbang Memiliki gigi yang runcing Memiliki sisik di tubuhnya Tidak memiliki gigi Mamalia pemakan serangga
Pikas Memiliki gigi seri yang mirip pahat Kaki belakang lebih panjang dari pada kaki depan Kaki dapat digunakan untuk berlari dan melompat Herbivora Memiliki kuku dengan jumlah jari kaki Kuda, dll ganjil masing-masing kaki
Anjing
Carnivora
Lumbalumba
Cetasea
Kelelawar
Chiroptera
Trenggiling Landak
Pholidota Insectivora
Kelinci
Lagomorpha
Zebra
Contoh Lain
Perissodactyla
Koala Domba, babi, dll Serigala, beruang, dll Paus
Kelelawar
Shrew
tapir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Nama Hewan Monyet
Ordo
Primata
Gajah
Proboscidea
Tikus
Rodentia
Ikan duyung
Sirenia
Ciri-Ciri
Contoh Lain
Mata menghadap ke depan Omnivora
Memiliki badan panjang dan berotot Mamut Kulit tebal Gigi seri atas memanjang Memiliki belalai Memiliki gigi seri seperti pahat yang Tupai, berangtumbuh teratur berang, dll Herbivora akuatik Tidak memiliki kaki belakang dan memiliki Ikan duyung 2 kaki depan
Kera, gorila, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Lampiran 4 Materi Pembelajaran Dalam dunia hewan dibagi dalam dua kelompok yaitu subkingdom Parazoa dan subkingdom Metazoa. Pada subkingdom Parazoa hanya terdapat filum Porifera, yaitu hewan melekat di substrat (sesil), akuatik, dan berpori. Sedangkan subkingdom Metazoa terdiri atas filum Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes (Nematoda), Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Pengelompokan hewan dilakukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti ada tidaknya tulang belakang, tipe simetri tubuh, tipe rongga tubuh, jumlah lapisan lembaga, dan cara pengaturan suhu. Anggota filum Chordata meliputi semua hewan vertebrata dan beberapa jenis hewan invertebrata, maka untuk membedakan filum ini dengan filum lainnya dilihat berdasarkan ciri-cirinya. 1. Ciri-ciri filum Chordata Ciri-cirinya meliputi: (a) pada masa embrionik mempunyai struktur notokordata, yaitu sumbu penyokong, (b) mempunyai celah faring atau celah insang pada beberapa tahap masa perkembangannya, (c) mempunyai tali saraf pada bagian dorsal, (d) mempunyai ekor, ada beberapa hanya pada masa embrionik. 2. Hubungan antara invertebrata dan vertebrata dalam filum Chordata Para peneliti menemukan bahwa hewan vertebrata pertama asal usulnya dari hewan invertebrata berdasarkan evolusi anatomi dan embriologinya. Hal ini terlihat dari seekor Cephalochordata tampak lebih mirip dengan larva Tunicata. Perubahan dalam gen yang mengontrol perkembangan dapat mengubah waktu terjadinya perkembangan tersebut, misalnya perkembangan gonad. Perubahan seperti ini juga terjadi pada leluhur Cephalochordata dengan vertebrata, gonad menjadi matang pada larva yang hidup berenang sebelum dimulainya metamorfosis menuju bentuk dewasa. 3. Keragaman filum Chordata Pada filum Chordata dibagi menjadi tiga subfilum, yaitu subfilum Tunicata, subfilum Cephalochordata, dan subfilum vertebrata. Subfilum Tunicata dan subfilum Cephalochordata merupakan hewan invertebrata yang memberi petunjuk asal mula hewan vertebrata. Subfilum Tunicata atau Urochordata sebagian besar adalah hewan laut yang hidup menempel pada batuan, galangan kapal, dan sampan. Tunicata yang lain ada yang hidup seperti plankton dan beberapa spesies membentuk koloni. Hewan Tunicata tidak menunjukkan adanya bekas notokord (organ yang berfungsi sebagai suatu sistem syaraf sederhana) dan tidak terdapat tali saraf atau ekor. Hanya celah faring yang memperlihatkan hubungan Tunicakata dengan ciri Chordata lainnya. Contoh hewan Tunicata adalah Atriolum robustum dan Rhopalea sp. Subfilum Cephalochordata Bentuk tubuhnya seperti ikan tanpa sirip, pipih memanjang, transparan. Notokorda, saraf dorsal, dan celah faring berkembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
bagus. Sistem sirkulasi tanpa jantung. Aliran darah dibagian ventral mengalir ke depan, sedangkan di sisi dorsal mengalir ke belakang. Memiliki alat peraba di mulutnya yang disebut sirus. Pada ujung anterior terdapat bintik mata dan pembau. Reproduksi secara seksual, memiliki kelamin terpisah dan mengalami fertilisasi eksternal. Biasanya hidup terkubur di bawah pasir perairan dangkal. Contohnya Branchiostoma sp. Subfilum vertebrata mempunyai tulang belakang yang digunakan sebagai sumbu penyokong tubuh sekunder yang dihasilkan dari proses penulangan sumbu penyokong tubuh primer selama perkembangan embrio. Tulang belakang tersebut menyusun endoskeleton (rangka dalam) dan melindungi tali saraf yang disebut juga sumsum punggung. Ciri-ciri tubuh hewan vertebrata meliputi bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi tubuh. Bentuk dan ukuran tubuh hewan vertebrata beragam, dari yang berukuran kecil seperti ikan atau katak beracun hingga yang berukuran besar seperti paus biru. Struktur dan fungsi tubuh hewan vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Rangkaian vertebra disebut tulang punggung yang membentuk tulang kerangka. Tulang kerangka berfungsi menyokong tubuh serta melindungi tali saraf. Sedangkan ciri-ciri vertebrata berdasarkan habitatnya adalah dapat hidup di berbagai habitat, baik di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan sungai. Pada subfilum vertebrata dikelompokkan menjadi delapan kelas, yaitu: a. Kelas Agnata (ikan tanpa rahang) Agnata tidak dapat dikatakan sebagai ikan secara Biologi karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan,dan rangka tubuhnya tersusun dari tulang rawan. Agnata umumnya menyaring makanan melalui sistem insang. Contoh hewan kelas Agnata adalah ikan lamprey dan belut lendir yang merupakan contoh spesies yang masih hidup hingga sekarang. Mereka hidup parasit yang akan melekat pada kulit ikan lain dengan cara menancapkan gigi dan mengisap darah inang. b. Kelas Placodermi (ikan berahang gantung) Hewan kelas Placodermi kebanyakan sudah punah. Hewan ini mempunyai rahang yang menggantung dan sirip yang berpasangan, kebanyakan mereka hewan predator yang ganas. Hewan ini kebanyakan hidup pada periode devon dan punah pada awal periode permium. c. Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan) Mempunyai rangka tubuh yang tersusun oleh tulang rawan, berinsang, tidak mempunyai gelembung renang dan paru-paru. Pada umumnya hewan ini berperan sebagai predator yang ganas, tetapi ada beberapa yang memakan plankton. Alat pencernaannya terdiri dari mulut, faring, esofagus, perut besar, usus, dan anus. Fertilisasi berlangsung secara internal dan telur yang mempunyai pelindung kulit keras. Contoh hewan kelas Chondrichthyes adalah ikan pari dan hiu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
d. Kelas Osteichthyes (ikan bertulang keras) Jenis ikan bertulang keras sangat bervariasi, tubuhnya mempunyai panjang dari 1 cm hingga 6 m dengan bentuk yang bermacam-macam. Anggota kelas ini adalah seluruh ikan modern yang dapat dijumpai hingga sekarang. Osteichthyes mempunyai gelembung renang yang dapat digunakan sebagai organ pernapasan dan alat hidrostatik. Pertukaran udara dilakukan sepenuhnya oleh insang, namun ada beberapa spesies yang ditemukan memiliki paru-paru. Dengan demikian Osteichthyes terbagi menjadi kelompok ikan bertulang keras yang bernapas dengan insang, contohnya ikan dan kelompok ikan bertulang keras yang bernapas dengan paru-paru, contohnya Dipnoi (Lepidosiren paradoxa). e. Kelas Amphibi Hewan Amphibi dapat hidup di air dan di darat. Struktur tubuh Amphibi dianggap sebagai peralihan antara mahluk air dan mahluk darat. Pada tahap berudu mereka hidup di dalam air, bernapas dengan insang, bergerak dengan ekor, dan mempunyai usus yang panjang untuk mencerna makanan. Pada saat dewasa, struktur tubuhnya disesuaikan untuk melangsungkan hidupnya di darat, insang akan digantikan oleh paru-paru, ekornya akan mereduksi sehingga alat geraknya digantikan oleh kaki, dan usus lebih pendek karena memakan hewan lainnya. Amphibi akan kembali ke air jika melakukan reproduksi. Contoh kelas Amphibi adalah katak, kodok, dan salamander. f. Kelas Reptilia Reptil hampir sama dengan Amphibi yaitu dapat hidup di air dan di darat, hanya saja mampu hidup lebih lama di darat dari pada Amphibi. Kelas Reptil memiliki kaki, fertilisasi secara internal dengan menghasilkan telur bercangkang, memiliki kilit yang kering, bersisik, dan bersifat impermeabel, hewan poikiloterm, dan respirasi sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru. Tetapi pada beberapa jenis Reptil, pernapasannya dibantu oleh dinding kloaka dan dinding faring yang banyak mengandung pembuluh darah. Kelas Reptil dibagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Chelonia contohnya penyu dan kura-kura, ordo Squamata cotohnya kadal, ordo Crocodilia contohnya buaya, dan ordo Rhynchocephalia contohnya reptil purba seperti dinosaurus. g. Kelas Aves Aves tidak memiliki gigi dan fungsi gigi diganti oleh paruh, aves juga memiliki tulang ekor yang banyak ditumbuhi bulu ekor. Termasuk hewan berdarah panas (homoioterm) yang mempunyai jantung sempurna dengan empat ruang. Saraf pendengaran, penglihatan, dan keseimbangan juga sudah berkembang dengan baik. Aves bernapas dengan paru-paru yang dihubungkan dengan pundi-pundi udara (kantong udara), karena hal tersebut berfungsi saat Aves terbang. Fertilisasi Aves secara internal dan pencernaannya terdiri dari rongga mulut, faring, tembolok, lambung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
kelenjar, lambung pengunyah, usus, dan kloaka. Tembolok merupakan pelebaran esofagus. Contoh hewan kelas Aves adalah burung pipit, bangau, ayam, dan lain-lain. h. Kelas Mamalia Mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu. Ciri-ciri mammalia adalah memiliki jantung sempurna, sistem peredaran darah ganda, memiliki otot diafragma yang memisahkan antara rongga dada dan rongga perut, permukaan tubuh biasanya ditumbuhi rambut, kecuali beberapa jenis mammalia, mempunyai jenis gigi yang berbeda-beda, mempunyai otak besar, dan tidak bertelur atau melahirkan. Kelas Mamalia terbagi menjadi terbagi menjadi dua subkelas, yaitu subkelas Prototheria dan subkelas Theria. Prototheria mempunyai paruh dan bersifat ovivar. Mereka memiliki kloaka dan kelenjar susu dan tidak memiliki daun telinga. Contoh hewan Prototheria adalah Ornithorhynchus anatinus (platipus, hewan paruh bebek). Sedangkan kelas Theria adalah subkelas yang bertolak belakang dengan subkelas Prototheria. Theria terdiri dari ordo-ordo, yaitu (1) ordo Marsupialia contohnya kangguru, (2) ordo Rodentia contohnya tikus, kelinci, dan tupai, (3) ordo Pholidota contohnya trenggiling, (4) ordo Cetacea contohnya paus, pesut, dan lumbalumba, (5) ordo Insectivora contohnya Crocidura Murina (cecurut), (6) ordo Chiroptera contohnya kekelawar, (7) ordo Sirenia contohnya ikan duyung, (8) ordo Artiodactyla contohnya babi, kuda nil, unta, kambing, dan kerbau, (9) ordo Perissodactyla contohnya badak, keledai, kuda, dan tapir, (10) ordo Lagomorpha contohnya kelinci, (11) ordo Primata contohnya hewan yang memanjat dan hidup di pohon, seperti kera, lutung, gorila, kukang, orang utan, dan simpanse, (12) ordo Carnivora contohnya singa, harimau, serigala, dan singa laut, dan (13) ordo Proboscidea contohnya gajah. 4. Peranan filum Chordata bagi kehidupan Peran dan manfaat Chordata sangat beragam bagi kehidupan manusia. Sebagai bahan makanan, manusia membutuhkannya untuk memperoleh energi. Selain itu, bagian tubuh beberapa jenis hewan Chordata digunakan sebgai bahan obat-obatan, salah satunya adalah bisa ular. Dalam pertanian, tenaga hewan vertebrata seperti kerbau digunakan untuk membajak sawah. Dalam hal pengembangan teknologi menggunakan anjing dan primata sebagai bahan percobaannya. Sedangkan untuk hobi dan rekreasi untuk dipelihara dan hiburan seperti burung, ular, memancing ikan, dan kebun binatang. Peran yang terakhir adalah sebagai bahan sandang yang menjadi bahan dasar berbagai macam bentuk tas, pakaian, dan sandang lainnya yang diambil dari kulit buaya, ular, sapi, kambing, dan ulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Lampiran 5 Tabel Permainan Tebak Gambar Siklus I dan Siklus II Siklus I Klasifikasi subfilum vertebrata Kelas Agnata
Chondrichthyes
Lamprey
Ikan pari
Hagfish
Hiu biru
Hiu kepala martil
Osteichthyes
Ikan mas
Amphibia
Reptilia
Aves
Katak hijau
Kura-kura
Burung unta
Ikan lele
Katak pohon
Penyu
Tokhtor sumatra
Ikan salmon
Kodok
komodo
Trulek jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Kelas Agnata
Chondrichthyes
Osteichthyes
Amphibia
Reptilia
Aves
Ikan gurami
Salamander cacing
Bunglon
Jalak bali
Belut
Salamander
Buaya
Ayam
Kuda laut
Ular
Penguin
Ikan terbang
Brontosaurus
Kiwi
Cicak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Siklus II Klasifikasi kelas mamalia Ordo Monotremata
Marsupial
Artiodactyla
Carnivora
Cetasea
Platipus
Koala
Sapi
Anjing
Paus
Echidna
Kangguru
Babi
Kucing
Lumba-lumba
Jerapah
Anjing laut
Chiroptera
Kelelawar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Ordo Pholidota
Trenggiling
Insectivora
Cecurut/curut
Tikus mondok
Lagomorpha
Kelinci
Perissodactyla
Primata
Kuda
Orang utan
Badak
Simpanse
Tapir
Lutung
Proboscidea
Gajah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Ordo Rodentia
Tupai
Tikus
Landak
Sirenia
Ikan duyung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Lampiran 6 Turnamen TGT (Soal, Kunci Jawaban, dan Lembar Skor)
Siklus I No 1.
Soal Sebutkan 4 ciri khas chordata !
2.
Sebutkan 3 subfilum chordata !
3.
Sebutkan ciri-ciri subfilum cephalochordata !
3.
Ikan termasuk hewan vertebrata, sebutkan kelaskelas vertebrata yang termasuk ke dalam golongan ikan !
4.
Sebutkan 3 ciri-ciri kelas Amphibia !
5.
Sebutkan 3 ordo anggota dari kelas Amphibia dengan contoh masing-masing !
6.
Sebutkan 2 ciri-ciri
Jawaban a. Memiliki notokord (kerangka tubuh) b. Tali saraf dorsal berlubang (akan berkembang menjadi saraf pusat/otak dan tulang belakang) c. Celah faring d. Memiliki ekor a. Subfilum tunicata atau urochordata b. Subfilum cephalochordata c. Subfilum vertebrata a. Hewan laut yang berukuran kecil b. Sebagian besar menghabiskan waktu dengan membenamkan ekor di pasir perairan dangkal c. Proses pencernaan melalui celah insang a. Kelas agnata (ikan tanpa rahang) b. Kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan) c. Kelas osteichthyes (ikan bertulang keras) a. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dan dua pasang kaki b. Kulitnya halus, licin, dan basah c. Dapat hidup di darat dan di air a. Ordo Apoda, contohnya Ichthyophis glutinosa (salamander cacing) b. Ordo Caudata, contohnya Salamander maculosa (salamander) c. Oedo Anura, contohnya katak hijau, kodok, dan katak pohon. a. Hidup di darat dan di air
Skor 20
Waktu 1 menit
15
1 menit
15
1 menit
15
1,5 menit
15
1 menit
15
2 menit
10
30 detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
salamander ! No. Soal 7. Ciri-ciri kelas reptilia adalah
8.
9.
10.
Sebutkan kelompokkelompok hewan yang termasuk ke dalam ordo kelas reptilia ! Sebutkan 4 hewan kelas aves yang tidak dapat terbang ! Sebutkan organ pencernaan aves !
b. Kulit tidak bersisik Jawaban a. Mempunyai kaki besar dan kuat, serta memiliki cakar b. Perkembangbiakannya dengan bertelur c. Mempunyai kulit yang kering dan bersisik d. Respirasi sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru a. Kelompok kura-kura b. Kelompok kadal c. Kelompok buaya d. Kelompok reptil purba a. Pinguin b. Burung unta c. Kasuari d. Burung kiwi a. Rongga mulut b. Kerongkongan c. Tembolok d. Lambung kelenjar e. Lambung otot f. Usus g. kloakan
Skor 20
Waktu 2 menit
15
1 menit
15
1 menit
20
2 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Siklus II No Soal 1. Sebutkan 3 ciri-ciri umum mamalia 2.
Sebutkan dan jelaskan pengelompokan mamalia berdasarkan cara reproduksinya!
3.
Sebutkan ciri khas platipus, yaitu hewan mamalia yang bertelur !
4.
Sebutkan hewan mamalia yang dapat terbang dan jelaskan ciri-cirinya !
5.
Sebutkan hewan-hewan mamalia yang hidup di laut dengan ordonya masingmasing ! Sebutkan ciri-ciri landak !
6.
Jawaban Berambut Melahirkan Menyusui Mamalia bertelur, berkembangbiak dengan cara bertelur, selain itu juga memiliki kelenjar susu, sehingga saat menetas, anak tersebut akan menyusui melalui bulu induknya (karena tidak memiliki puting susu) b. Mamalia berkatung/marsupial, berkembangbiak dengan cara melahirkan, tetapi saat anak masih menyusui, anak tersebut akan tinggal di dalam kantung induknya. c. Mamalia berplasenta, memiliki masa hamil yang lebih lama, perkembangan embrioniknya di dalam uterus yang dihubungkan oleh plasenta. Berkembangbiak dengan cara melahirkan. a. Memiliki paruh b. Tidak memiliki daun telinga c. Mempunyai kloaka dan kelenjar susu d. Testisnya berada di dalam perut Mamalia yang dapat terbang adalah kelelawar, ciri-cirinya: a. Memiliki indera penciuman dan pendengaran yang tajam b. Biasanya keluar pada malam hari a. Paus (ordo cetasea) b. Lumba-lumba (ordo cetasea) c. Pesut (ordo cetasea) d. Ikan duyung (ordo sirenia) a. Memiliki duri yang tajam pada kulitnya b. Hewan pengerat c. Hidup di dalam tanah a. b. c. a.
Skor 10
Waktu 30 detik
20
3 menit
20
1,5 menit
20
2 menit
20
2 menit
20
1 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
No Soal 7. Sebutkan 2 perbedaan antara orang utan dengan gorila !
8.
Sebutkan 3 ciri-ciri koala !
9.
Sebutkan manfaat hewan chordata bagi manusia ! disertai contoh masingmasing !
10. Sebutkan peranan chordata yang merugikan !
Jawaban a. Orang utan hidup di hutan hujan tropis sumatra dan kalimantan, sedangkan gorila hidup di afrika b. Orang utan sebagian besar hidupnya di atas pohon, sedangkan gorila hidup di darat a. Memiliki kantung pada tubuhnya b. Dapat memanjat pohon c. Berasal dari australia a. Sebagai bahan makanan, contohnya sapi, ikan, dll b. Dalam bidang kesehatan,contohnya bisa ular untuk obat dan babi sebagai bahan pembuatan insulin hormon c. Pengembangan teknologi/bahan percobaan praktikum, contohnya tikus yang digunakan sebagai tester percobaan obat baru d. Bahan sandang, contohnya kulit ular, buaya, sapi, dan kambing untuk membuat tas dan pakaian e. Hobi dan rekreasi, contohnya menjadi peliharaan manusia, seperti kucing, anjing, dll a. Hama pertanian, contohnya tikus dan babi hutan b. Sumber penyakit, contohnya tikus got atau tikus rumah
Skor 15
15
Waktu 2 menit
1 menit
20
3 menit
10
1 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Lembar Skor Turnamen Setiap Siswa dalam Kelompok Siklus I dan Siklus II
No
Kelompok: 1 Nama Anggota kelompok
Skor
Kelompok: 2 Nama Anggota kelompok
Skor
Kelompok: 3 Nama Anggota kelompok
Skor
Kelompok: 4 Nama Anggota kelompok
Skor
1 2 3 4 5 6
No 1 2 3 4 5 6
No 1 2 3 4 5 6
No 1 2 3 4 5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
No 1 2 3 4 5 6
Kelompok: 5 Nama Anggota kelompok
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Lampiran 7 Pretes (Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban) Kisi-Kisi Pretes Nama Sekolah
: SMA Negeri 4 Yogyakarta
Kelas/Semester
: X/II
Mata Pelajaran
: Biologi
No
Indikator Pengetahuan
1. 2.
Menjelaskan ciri-ciri filum Chordata Menjelaskan subfilum tunicata, cephalochordata,
3.
dan vertebrata Menjelaskan hubungan hewan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata
4. 5. 6. 7. 8.
Menjelaskan ciri-ciri subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia) Mengidentifikasi klasifikasi subfilum vertebrata
Pemahaman 1
3 2 4, 5, 6 9
Menjelaskan ciri-ciri kelas mamalia
Mengidentifikasi klasifikasi kelas mamalia Menjelaskan peranan filum Chordata bagi kehidupan
Aspek Penerapan
20 Jumlah Total Soal
7 17 16 18, 19
Analisis
Sintesis
Jumlah Soal 1 1 1
8, 10
11, 12, 13, 14, 15
5 2 6 1 3 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Soal Pretes
Nama
:
No. Absen
:
Kelas : Soal Pilihan Ganda Waktu
: 30 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang tepat. 1. Chordata memiliki variasi dalam bentuk anatominya, berikut ini ciri khas chordata adalah kecuali...... a. Memiliki notokord
d. Kaki ambulakral
b. Tali saraf dorsal berlubang
e. Ekor pasca anus yang berotot
c. Celah faring
2. Di dalam filum chordata terdapat hewan invertebrata dan vertebrata, hubungan keduanya adalah...... a. Mengalami metamorfosis, seperti fase larva dan fase dewasa b. Memiliki paru-paru sebagai organ pernapasan c. Memiliki mulut untuk menyerap makanannya d. Memiliki kerangka tubuh e. Memiliki organ tubuh yang sempurna, yaitu kepala, badan, ekor, kaki, dan tangan
3. Pada hewan vertebrata, tali saraf disebut juga sebagai....... a. Sumsum tulang belakang
d. Kepala
b. Saraf inti
e. Sel ekor
c. Otak
4. Ikan dengan ciri-ciri tidak berahang dan memiliki tulang rawan, merupakan ciri-ciri dari ikan …... a. Lamprey
d. Hiu
b. Gurami
e. Mas
c. Arwana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
5. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dan dua pasang kaki, serta kulitnya yang halus, licin, dan basah adalah ciri-ciri kelas...... a. Amphibia
d. Mamalia
b. Reptilia
e. Cetacea
c. Aves
6. Hewan yang mengalami peralihan organ pernapasan dari insang menjadi paru-paru adalah...... a. Ikan
d. Kadal
b. Katak
e. Ular
c. Buaya
7. Ordo-ordo di dalam kelas Reptilia adalah...... a. Testudinata, Squamata, Crocodilia, dan Rhinchocephala b. Testudinata, Squamata, Crocodilia, dan Caudata c. Testudinata, Squamata, Crocodilia, dan Anura d. Testudinata, Squamata, Rhinchocephala, dan Anura e. Testudinata, Squamata, Caudata, dan Anura
8. Ditemukan hewan dengan ciri-ciri berikut: 1) merayap, 2) tubuh ditutupi sisik dari zat tanduk 3) terdapat mata, lubang telinga dan mulut 4) bernapas dengan paru-paru. Hewan dengan ciri-ciri tersebut termasuk ke dalam kelompok........ a. Aves
d. Amphibia
b. Pisces
e. Mamalia
c. Reptilia
9. Jumlah ordo dalam kelas aves adalah...... a. 10
d. 13
b. 11
e. 14
c. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
10. Anggota kelas aves berikut ini hidupnya di darat dan di air, memiliki tubuh yang panjang dan kaki serta leher yang pendek, dan makanan utamanya ikan, merupakan ciri-ciri dari........ a. Penguin
d. Angsa
b. Burung unta
e. Bebek
c. Kasuari
11. Berikut ini ciri-ciri hewan vertebrata 1. Berbulu
4. Bertelur
2. Melahirkan
5. Menyusui
3. Berambut Yang merupakan ciri-ciri umum dari mamalia adalah.......... a. 1, 2, dan 3
d. 2, 3, dan 5
b. 1, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
12. Ciri-ciri sistem peredaran darah yang dimiliki mamalia adalah a. Sistem peredaran darah tunggal, memiliki sel darah merah dan putih b. Sistem peredaran darah ganda, memiliki sel darah merah dan putih c. Sistem peredaran darah tunggal dan hanya memiliki sel darah merah d. Sistem peredaran darah ganda dan hanya memiliki sel darah merah e. Sistem peredaran darah ganda dan hanya memiliki sel darah putih
13. Mamalia dan burung yang masih hidup hingga saat ini sama-sama memiliki karakteristik..... a. Memiliki kantung udara b. Bereproduksi dengan cara melahirkan c. Memiliki bentuk gigi yang sama pada beberapa jenis spesiesnya d. Memiliki kaki dan tangan e. Kemampuan beberapa spesies yang dapat terbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
14. Ciri-ciri ordo Cetasea adalah........ a. Pemakan daging, memiliki gigi tajam, dan memiliki rambut b. Bertelur dan memiliki paruh c. Dapat terbang, keluar pada malam hari, dan melahirkan d. Hidup di laut, berkembang biak dengan cara melahirkan, dan badannya berbentuk ikan e. Dapat memanjat dan hidup di pohon, serta omnivora
15. Salah satu mamalia yang dapat terbang, memiliki indara penciuman dan pendengaran yang tajam, dan biasanya keluar mencari makanan pada malam hari, merupakan ciriciri dari........ a. Kuskus
d. Burung hantu
b. Kelelawar
e. Curut
c. Tupai terbang
16. Hewan dalam ordo primata yang tidak dapat memanjat dan tidak dapat hidup di atas pohon adalah.......... a. Kukang
d. Lutung
b. Kera
e. Orang utan
c. Gorila
17. Memiliki kantung pada tubuhnya, memiliki bulu yang tebal dan lembut, dapat memanjat dan berasal dari Australia, merupakan ciri-ciri dari............ a. Kangguru
d. Kuskus
b. Koala
e. Tikus
c. Monyet
18. Hewan mamalia ini sering digunakan sebagai bahan percobaan obat baru karena kemiripan genetiknya, hewan yang dimaksud adalah.......... a. Monyet
d. Keledai
b. Orang utan
e. Babi
c. Tikus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
19. Hewan chordata yang paling sering dimanfaatkan manusia sebagai bahan konsumsi, hidup di air laut dan air tawar, kaya akan protein, dan memiliki ukuran tubuh yang beragam adalah...... a. Kepiting
d. Buaya
b. Cumi-cumi
e. Katak
c. Ikan
20. Hewan chordata yang dianggap hama pertanian oleh manusia adalah............ a. Kura-kura
d. Kadal
b. Ikan
e. Burung
c. Ular
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Kunci Jawaban Soal Pretes Pretes 1. d 2. a 3. a 4. a 5. a 6. b 7. a 8. c 9. d 10. a 11. d 12. b 13. e 14. d 15. b 16. c 17. b 18. c 19. c 20. e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Lampiran 8 Postes Siklus I dan Siklus II (Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban) Kisi-Kisi Siklus I No
Indikator Pengetahuan
1. 2. 3. 4. 5.
Menjelaskan ciri-ciri filum Chordata Menjelaskan subfilum tunicata, cephalochordata, dan vertebrata Menjelaskan hubungan hewan invertebrata dengan vertebrata dalam filum Chordata Menjelaskan ciri-ciri subfilum Vertebrata (kecuali kelas mamalia) Mengidentifikasi klasifikasi subfilum vertebrata
Pemahaman 1 2, 3
6
Aspek Penerapan
Analisis
Sintesis
5
4 9, 11, 12, 13, 18 19 7, 8, 10, 15, 18 Jumlah Total Soal
Jumlah Soal 1 4 1
14, 16, 17, 20
8 6 20
Siklus II No
Indikator
Aspek Pengetahuan
Pemahaman
1.
Menjelaskan ciri-ciri kelas mamalia
2.
Mengidentifikasi klasifikasi kelas mamalia
4,15
5,8,9,10,13,14,
3.
Menjelaskan peranan filum Chordata bagi kehidupan
17, 19, 20
16, 18
1
Jumlah Total Soal
Penerapan
Nomor Analisis
Sintesis
Soal
2, 3
3
6, 7, 11, 12
12 5 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Soal Postes Siklus I
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
Waktu Soal Pilihan Ganda : 30 menit Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang tepat. 1. Chordata memiliki variasi dalam bentuk anatominya, berikut ini ciri khas chordata
adalah kecuali.... a. Memiliki notokord
d. Kaki ambulakral
b. Tali saraf dorsal berlubang
e. Ekor pasca anus yang berotot
c. Celah faring
2. Hewan yang hidup di laut dan diam menempel (sesil) pada batuan atau sampan termasuk dalam subfilum.... a. Tunikata
d. Echinoidea
b. Cephalochordata
e. Vertebrata
c. Crinoidea
3. Ciri-ciri hewan cephalochordata adalah.... a. Hewan dengan ukuran yang besar b. Sistem pencernaan melalui mulut c. Sistem pencernaa melalui celah insang d. Bernapas dengan paru-paru e. Memiliki tentakel
4. Di dalam filum chordata terdapat hewan invertebrata dan vertebrata, hubungan keduanya adalah.... a. Mengalami metamorfosis, seperti fase larva dan fase dewasa b. Memiliki paru-paru sebagai organ pernapasan c. Memiliki mulut untuk menyerap makanannya d. Memiliki kerangka tubuh e. Memiliki organ tubuh yang sempurna, yaitu kepala, badan, ekor, kaki, dan tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
5. Vertebrata dan tunikata merupakan dua kelompok hewan yang jauh berbeda, namun mereka sama-sama memiliki.... a. Notokord dan tali saraf atau ekor b. Derajat sefalisasi yang tinggi c. Pembentukan struktur dari pial neural d. Endeskeleton yang meliputi kerangka e. Adanya celah faring
6. Pada hewan vertebrata, tali saraf disebut juga sebagai.... a.
Sumsum tulang belakang
d.
Kepala
b.
Saraf inti
e.
Sel otak
c.
Otak
7. Manakah diantara kelompok berikut ini yang semua anggotanya sudah punah.... a. Cephalochordata
d. Ikan bersirip lobus
b. Agnatha
e. Burung ratita
c. Placodermi
8. Anggota hewan yang pada umumnya berperan sebagai predator, termasuk ke dalam kelas.... a. Agnata
d. Placodermi
b. Chondrichthyes
e. Amphibia
c. Osteichthyes
9. Kelas Vertebrata berikut ini yang jumlah spesiesnya paling banyak dengan ukuran yang beragam, hidup di air laut dan air tawar, dan bersisik adalah ciri-ciri dari kelas....... a. Osteichthyes
d. Amphibia
b. Chondrichthyes
e. Reptilia
c. Agnata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
10. Vertebrata merupakan suatu anak filum dari hewan yang memiliki sumbu saraf atau otak dengan tubuh yang dilengkapi oleh rangka dalam. Anggota vertebrata tersebut adalah ….. a. pisces – aves – reptilia – insekta b. aves – pisces – reptilia – mamalia c. amphibia – aves – pisces – insecta d. reptilia – pisces – insecta – mammalia e. pisces – amphibia – insecta – reptilia
11. Ikan dengan ciri-ciri tidak berahang dan memiliki tulang rawan, merupakan ciri-ciri dari ikan….. a. Lamprey
d. Hiu
b. Gurami
e. Mas
c. Arwana
12. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dan dua pasang kaki, serta kulitnya yang halus, licin, dan basah adalah ciri-ciri kelas..... a. Amphibia
d. Mamalia
b. Reptilia
e. Cetacea
c. Aves
13. Hewan yang mengalami peralihan organ pernapasan dari insang menjadi paru-paru adalah..... a. Ikan
d. Kadal
b. Katak
e. Ular
c. Buaya
14. Hewan yang memiliki ciri-ciri berikut ini 1) hewan yang hidup di air dan di darat, 2) memiliki ekor dan kaki, 3) hewan karnivora, dan 4) kulit tidak bersisik merupakan ciri-ciri dari….. a. Katak
d. Ular
b. Salamander
e. Kadal
c. Buaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
15. Ordo-ordo di dalam kelas Reptilia adalah..... a. Testudinata, Squamata, Crocodilia, dan Rhinchocephala b. Testudinata, Squamata, Crocodilia, dan Caudata c. Testudinata, Squamata, Crocodilia, dan Anura d. Testudinata, Squamata, Rhinchocephala, dan Anura e. Testudinata, Squamata, Caudata, dan Anura
16. Jenis burung ini terancam punah, merupakan burung asli dari Indonesia, memiliki bulu dan suara yang indah, dan memiliki jambul di kepala merupakan ciri-ciri dari...... a. Cendrawasih
d. Tokhtor Sumatera
b. Ayam
e. Trulek jawa
c. Jalak bali
17. Ditemukan hewan dengan ciri-ciri berikut: 1) merayap, 2) tubuh ditutupi sisik dari zat tanduk 3) terdapat mata, lubang telinga dan mulut 4) bernapas dengan paru-paru. Hewan dengan ciri-ciri tersebut termasuk ke dalam kelompok …... a. Aves
d. Amphibia
b. Pisces
e. Mamalia
c. Reptilia
18. Saluran pencernaan aves adalah..... a. Rongga mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung otot, usus, dan kloaka b. Rongga mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, usus, dan kloaka c. Rongga mulut, faring, lambung kelenjar, lambung otot, dan kloaka d. Rongga mulut, kerongkongaan, tembolok, lambung, kloaka e. Rongga mulut, faring, lambung, usus, kloaka
19. Jumlah ordo dalam kelas aves adalah..... a. 10
d. 13
b. 11
e. 14
c. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
20. Anggota kelas aves berikut ini hidupnya di darat dan di air, memiliki tubuh yang panjang dan kaki serta leher yang pendek, dan makanan utamanya ikan, merupakan ciri-ciri dari..... a. Penguin b. Burung unta c. Kasuari d. Angsa e. Bebek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Soal Postes Siklus II
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
Waktu Soal Pilihan Ganda : 30 menit Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang tepat. 1. Berikut ini ciri-ciri hewan vertebrata
1. Berbulu
4. Bertelur
2. Melahirkan
5. Menyusui
3. Berambut Yang merupakan ciri-ciri umum dari mamalia adalah.......... a. 1, 2, dan 3
d. 2, 3, dan 5
b. 1, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
2. Mamalia dan burung yang masih hidup hingga saat ini sama-sama memiliki karakteristik..... a. Memiliki kantung udara b. Bereproduksi dengan cara melahirkan c. Memiliki bentuk gigi yang sama pada beberapa jenis spesiesnya d. Memiliki kaki dan tangan e. Kemampuan beberapa spesies yang dapat terbang
3. Ciri-ciri sistem peredaran darah yang dimiliki mamalia adalah.... a. Sistem peredaran darah tunggal, memiliki sel darah merah dan putih b. Sistem peredaran darah ganda, memiliki sel darah merah dan putih c. Sistem peredaran darah tunggal dan hanya memiliki sel darah merah d. Sistem peredaran darah ganda dan hanya memiliki sel darah merah e. Sistem peredaran darah ganda dan hanya memiliki sel darah putih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
4. Subkelas mamalia terbagi menjadi prototheria dan theria, berapa jumlah ordo dalam subkelas theria..... a. 9 ordo
d. 12 ordo
b. 10 ordo
e. 13 ordo
c. 11 ordo
5. Trenggiling (Manis javanica ) termasuk hewan yang dilindungi. Hewan ini termasuk kelompok …... a. Reptilia
d. Marsupialia
b. Amphibia
e. Casuariformes
c. Mammalia 6. Ciri-ciri ordo Cetasea adalah …... a. Pemakan daging, memiliki gigi tajam, dan memiliki rambut b. Bertelur dan memiliki paruh c. Dapat terbang, keluar pada malam hari, dan melahirkan d. Hidup di laut, berkembang biak dengan cara melahirkan, dan badannya berbentuk ikan e. Dapat memanjat dan hidup di pohon, serta omnivora
7. Hewan ini masuk ke dalam ordo Rodentia, memiliki duri yang tajam pada kulitnya, dan hewan pengerat yang hidup di dalam lubang tanah, merupakan ciri-ciri dari...... a. Tikus
d. Berang-berang
b. Landak
e. Platipus
c. Trenggiling
8. Diantara hewan di bawah ini yang berparuh, bertelur dan berambut, yaitu ..…. a. Katak
d. Echidna
b. Bebek
e. Platipus
c. Maleo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
9. Hewan dengan ciri-ciri telapak kaki berjari ganjil dan dibungkus kuku dari zat tanduk. Hewan tersebut termasuk ke dalam ordo ..…. a. Perissodactyla
d. Rodentia
b. Artiodactyla
e. Cetacea
c. Chiroptera
10. Paus, lumba-lumba dan pesut termasuk ke dalam ordo ..…. a. Monotremata
d.
Catacea
b. Chiroptera
e.
Sirena
c. Carnivora
11. Salah satu mamalia yang dapat terbang, memiliki indara penciuman dan pendengaran yang tajam, dan biasanya keluar mencari makanan pada malam hari, merupakan ciriciri dari....... a. Kuskus
d. Burung hantu
b. Kelelawar
e. Curut
c. Tupai terbang
12. Memiliki kantung pada tubuhnya, memiliki bulu yang tebal dan lembut, dapat memanjat dan berasal dari Australia, merupakan ciri-ciri dari....... a. Kangguru
d. Kuskus
b. Koala
e. Tikus
c. Monyet
13. Memiliki gigi seri yang tumbuh secara teratur, merupakan ciri khas dari ordo...... a. Marsupial
d. Rodentia
b. Pholidota
e. Primata
c. Insectivora
14. Hewan dalam ordo primata yang tidak dapat memanjat dan tidak dapat hidup di atas pohon adalah..... a. Kukang
d. Lutung
b. Kera
e. Orang utan
c. Gorila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
15. Serigala, singa, dan harimau termasuk di dalam ordo..... a. Primata
d. Marsupial
b. Proboscidea
e. Sirenia
c. Carnivora
16. Hewan chordata yang paling sering dimanfaatkan manusia sebagai bahan konsumsi, hidup di air laut dan air tawar, kaya akan protein, dan memiliki ukuran tubuh yang beragam adalah...... a. Kepiting b. Cumi-cumi
d. Buaya
c. Ikan
e. Katak
17. Babi dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, produksi obat dari babi adalah....... a. Hormon insulin
d. Analgesik
b. Obat tetanus
e. Parasetamol
c. Obat generik
18. Hewan mamalia ini sering digunakan sebagai bahan percobaan obat baru karena kemiripan genetiknya, hewan yang dimaksud adalah...... a. Monyet
d. Keledai
b. Orang utan
e. Babi
c. Tikus
19. Bedug atau gendang umumnya terbuat dari kulit....... a. Ular
d. Kambing
b. Rusa
e. Sapi
c. Buaya
20. Hewan chordata yang dianggap hama pertanian oleh manusia adalah........ a. Kura-kura b. Ikan c. Ular d. Kadal
e. Burung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Kunci Jawaban Postes Siklus I dan Siklus II
Postes Siklus I 1. d
8. b
15. a
2. a
9. a
16. c
3. c
10. b
17. c
4. a
11. a
18. a
5. e
12. a
19. d
6. a
13. b
20. a
7. c
14. b
Postes Siklus II 1. d
18. c
2. e
19. e
3. b
20. e
4. e 5. c 6. d 7. b 8. e 9. a 10. d 11. b 12. b 13. d 14. c 15. c 16. c 17. a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Lampiran 9
Observasi Diskusi Kelompok dan Turnamen TGT (Kisi-Kisi dan Lembar Observasi)
Kisi-kisi lembar observasi diskusi kelompok Indikator 1. Perhatian
siswa
Jumlah Deskriptor saat
guru
2
menjelaskan materi 2. Antusiasme dalam kelompok
2
diskusi 3. Keterlibatan
dalam
kelompok
3
4. Semangat siswa dalam diskusi
3
diskusi
kelompok Jumlah Total Deskriptor
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Kisi-kisi lembar observasi turnamen TGT
Indikator 1. Antusiasme
Jumlah Deskriptor siswa
dalam
3
2. Kejujuran siswa dalam mengikuti turnamen TGT. 3. Ketepatan siswa menjawab soal pertanyaan dalam turnamen TGT. 4. Sikap siswa menyikapi hasil
2
turnamen TGT.
2
3
akhir turnamen TGT. Jumlah Total Deskriptor
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Lembar Observasi Diskusi Kelompok Tempat pelaksanaan : SMA Negeri 4 Yogyakarta Hari/tanggal
:
Pertemuan ke
:
Kelompok
:
Petunjuk : A. Isilah kolom nilai sesuai pedoman penilaian berikut. Pedoman penskoran setiap siswa dalam kelompok diskusi 5 : jika semua siswa melaksanakan deskriptor 4 : jika empat siswa melaksanakan deskriptor 3 : jika tiga siswa melaksanakan deskriptor 2 : jika dua siswa melaksanakan deskriptor 1 : jika satu siswa melaksanakan deskriptor
B. Isilah kolom skor sesuai pedoman penskoran Indikator
Deskriptor 1
1. Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi 2. Antusiasme dalam kelompok diskusi 3. Keterlibatan dalam kelompok diskusi
a. Memperhatikan penjelasan guru. b. Mencatat materi yang disampaikan guru. a. Mau bekerja sama dalam kelompok. b. Akrab dengan kelompok.
a. Membaca buku relevan. b. Memiliki peran dalam mengerjakan tugas diskusi.
2
Skor 3
4
5
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Indikator
Deskriptor 1
2
Skor 3
4
5
c. Menyelesaikan tugas dalam lembar kerja.
4. Semangat siswa dalam diskusi kelompok
a. Aktif dalam kelompok. b. Siswa percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi. c. Siswa menanggapi pertanyaan dalam diskusi. Skor Total Kelompok
Catatan : Penomoran (1,2,3,4,5) pada skor digunakan sebagai identitas masingmasing siswa dalam kelompok.
Observer
(......................................)
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Lembar Observasi Turnamen Teams Game Tournament (TGT)
Tempat pelaksanaan : SMA Negeri 4 Yogyakarta Hari/tanggal
:
Pertemuan ke
:
Kelompok
:
Petunjuk : A. Isilah kolom nilai sesuai pedoman penilaian berikut. Pedoman penskoran setiap siswa dalam turnamen TGT 5 : jika semua siswa melaksanakan deskriptor 4 : jika lima siswa melaksanakan deskriptor 4 : jika tiga siswa melaksanakan deskriptor 3 : jika dua siswa melaksanakan deskriptor 1 : jika satu siswa melaksanakan deskriptor B. Isilah kolom skor sesuai pedoman penskoran Indikator Deskriptor Skor 1 2 3 4 5 4. Antusiasme c. Dapat bekerja siswa dalam sama dalam turnamen kelompok TGT. turnamen. d. Semangat dalam turnamen. e. Serius dalam mengikuti turnamen. 5. Kejujuran siswa dalam mengikuti turnamen TGT.
a. Menjawab pertanyaan soal turnamen menurut pendapat siswa sendiri/tidak mencontek. b. Siswa jujur dengan perannya masingmasing.
6
7
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Indikator
Deskriptor 1
6. Ketepatan siswa menjawab soal pertanyaan dalam turnamen TGT.
a. Siswa benar dalam menjawab. b. Siswa menjawab pertanyaan tepat waktu.
7. Sikap siswa menyikapi hasil akhir turnamen TGT.
d. Siswa puas terhadap hasil akhir turnamen e. Siswa antusias. f. Siswa menghormati hasil akhir turnamen.
2
3
Skor 4
5
6
7
Skor Total Kelompok Catatan : Penomoran (1,2,3,4,5) pada skor digunakan sebagai identitas masingmasing siswa dalam kelompok.
Observer
(......................................)
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 10 Kuisioner Motivasi (Kisi-Kisi dan lembar Kuisioner)
Kisi-kisi lembar kuisioner Indikator
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1. Perhatian siswa
7, 9, 14
2, 3, 4, 8, 11, 12
9
2. Relevansi
6, 16, 18
17
4
3. Percaya diri siswa
1, 10, 13
15, 19
5
5
20
2
4. Kepuasan
diri
Jumlah
siswa Jumlah Total Pernyataan
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Lembar Kuisoner Motivasi Belajar Siswa No. Presensi : Jenis kelamin : Kelas
:
Petunjuk 1. Pada kuisioner ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari dengan menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT). Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. 2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain. 3. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan. Terima kasih. Keterangan Pilihan jawaban: SS
= sangat setuju
S
= setuju
TS
= tidak setuju
STS
= sangat tidak setuju
PERNYATAAN No 1.
2.
3. 4.
Pernyataan Pertama kali saya melihat pembelajaran dengan menggunakan metode TGT, saya percaya bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya. Metode pembelajaran dengan metode TGT tidak menarik bagi saya untuk lebih giat belajar. Materi pembelajaran yang diajarkan sulit saya pahami. Dalam pembelajaran terdapat materi yang mengandung banyak informasi, sehingga sukar bagi saya untuk mengambil ide-ide penting dan mengingatnya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
No 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12. 13.
14. 15. 16. 17.
18.
19. 20.
Pernyataan Dengan menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran yang menggunakan metode TGT, membuat saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai. Saya memahami dengan baik hubungan antara materi pembelajaran yang dipelajari dengan apa yang telah saya ketahui. Materi pembelajaran dengan menggunakan metode TGT sangat menarik perhatian saya. Pembelajaran menggunakan metode TGT sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap mempertahankan perhatian saya. Terdapat cerita, gambar atau contoh yang dapat memberi manfaat dalam pemahaman materi. Saya dapat menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran menggunakan metode TGT dengan baik. Proses dalam pembelajaran menggunakan metode TGT terkesan kering dan tidak menarik. Proses pembelajaran membuat saya merasa bosan. Dalam proses pembelajaran, saya percaya bahwa saya mampu mempelajari materinya. Saya sangat senang mengikuti pembelajaran menggunkan metode TGT. Tugas-tugas latihan yang diberikan terlalu sulit. Isi dalam pembelajaran menggunakan metode TGT sesuai dengan minat saya. Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya sebab sebagian besar isinya tidak saya ketahui. Dalam pembelajaran menggunakan metode TGT, memberi saya contoh pengetahuan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran ini Saya tidak senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Lampiran 11 Hasil Tes awal Siswa (Pretes)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nomor Urut Presensi Siswa 01 02 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 24 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nilai 70 65 35 30 80 60 65 65 55 35 70 60 30 65 65 55 50 65 65 25 50 65 55 65 60 45 65 70 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Lampiran 12 Hasil Pretes Siswa dengan Nilai Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 13 Hasil Pretes Siswa dengan Nilai Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Lampiran 14 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I
No
Kelompok
Skor Skor total Persentase Kategori maksimal kelompok skor 1. 1 4 35 87,5% Tinggi 2. 2 3 22 73,33% Tinggi 3. 3 5 45 90% Tinggi 4. 4 5 10 20% Rendah 5. 5 3 6 20% Rendah 6. 6 5 27 54% Sedang 7. 7 4 33 82,5% Tinggi Jumlah total siswa 29 NB: jumlah anggota setiap kelompok mempengaruhi skor maksimal atau jumlah anggota setiap kelompok sama dengan skor maksimal. % skor = Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah total siswa
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
Jumlah siswa 4 3 5 5 3 5 4 29
% kategori siswa =
x 100%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Sedang Tinggi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Jumlah siswa kategori tinggi adalah 16 siswa, dengan persentase kategori = 55,17% Jumlah siswa kategori sedang adalah 5, dengan persentase kategori = 17,24% Jumlah siswa kategori rendah adalah 8, dengan persentase kategori = 27,59%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Lampiran 15 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dengan Skor Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran 16 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dengan Skor Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 17 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I
No
Kelompok
Skor Skor total Persentase Kategori maksimal kelompok skor 1. A 6 59 98,33% Tinggi 2. B 7 61 87,14% Tinggi 3. C 6 48 80% Tinggi 4. D 5 36 72% Tinggi 5. E 5 27 54% Sedang Jumlah total siswa 29 NB: jumlah anggota setiap kelompok mempengaruhi skor maksimal atau jumlah anggota setiap kelompok sama dengan skor maksimal. % skor =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
Kelompok A B C D E Jumlah total siswa
% kategori siswa =
Jumlah siswa 6 7 6 5 5 29
x 100%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Jumlah siswa kategori tinggi adalah 24, dengan persentase kategori = 82,76% Jumlah siswa kategori sedang adalah 5, dengan persentase kategori = 17,24%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran 18 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I dengan Skor Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
Lampiran 19 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus I dengan Skor Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Lampiran 20 Hasil Postes Siklus I
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nomor Urut Presensi Siswa 01 02 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 24 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nilai 65 45 40 35 65 55 35 35 50 75 50 50 40 45 55 55 60 45 50 25 30 60 50 65 60 40 70 40 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Lampiran 21 Hasil Postes siklus I dengan Nilai Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Lampiran 22 Hasil Postes siklus I dengan Nilai Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Lampiran 23 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II
No
Kelompok
1. 1 2. 2 3. 3 4. 4 5. 5 6. 6 7. 7 Jumlah total siswa
Skor maksimal 4 3 4 4 5 5 4 29
Skor total kelompok 37 23 29 25 38 40 38
Persentase skor 92,5% 76,67% 72,5% 62,5% 76% 80% 95%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
NB: jumlah anggota setiap kelompok mempengaruhi skor maksimal atau jumlah
anggota setiap kelompok sama
dengan skor maksimal. % skor = Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah total siswa
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
Jumlah siswa 4 3 4 4 5 5 4 29
% kategori siswa =
x 100%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Jumlah siswa kategori tinggi adalah 25 siswa, dengan persentase kategori = 86,21% Jumlah siswa kategori sedang adalah 4, dengan persentase kategori = 13,79%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 24 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II dengan Skor Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Lampiran 25 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus II dengan Skor Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 26 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II
No
Kelompok
Skor Skor total Prosentase Kategori maksimal kelompok skor 1. A 6 62 88,57% Tinggi 2. B 7 55 78,57% Tinggi 3. C 6 45 76,67% Tinggi 4. D 5 46 90% Tinggi 5. E 5 50 100% Tinggi Rata-rata 29 NB: jumlah anggota setiap kelompok mempengaruhi skor maksimal atau jumlah anggota setiap kelompok sama dengan skor maksimal. % skor =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
Kelompok A B C D E Jumlah total siswa
Jumlah siswa 6 7 6 5 5 29
% kategori siswa =
x 100%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Jumlah siswa kategori tinggi adalah 29, dengan persentase kategori = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Lampiran 27 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II dengan Skor Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Lampiran 28 Hasil Observasi Turnamen TGT Siklus II dengan Skor Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
Lampiran 29 Hasil Postes Siklus II
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nomor Urut Presensi Siswa 01 02 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 24 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nilai 80 80 75 25 90 85 75 70 90 80 80 75 50 85 85 70 70 80 90 75 85 75 80 70 60 85 95 80 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
Lampiran 30 Hasil Postes Siklus II dengan Nilai Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
Lampiran 31 Hasil Postes Siklus II dengan Nilai Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
Lampiran 32 Hasil Kuisoner Motivasi Belajar No. Presensi Siswa 01 02 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 24 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Skor siswa =
Skor siswa 60 54 64 63 60 74 61 60 55 58 68 63 54 60 60 57 56 61 61 58 59 64 38 55 55 61 57 60 60
Persentase skor 75% 67,5% 80% 78,75% 75% 92,5% 76,25% 75% 68,75% 72,5% 85% 78,75% 67,5% 75% 75% 71,25% 70% 76,25% 76,25% 72,5% 73,75% 80% 47,5% 68,75% 68,75% 76,25% 71,25% 75% 75%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑘𝑢𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi x 100%
NB: skor butir kuisioner maksimal adalah 4 dengan jumlah pernyataan 20 dan jumlah total siswa 29. % kategori siswa =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑡 𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Jumlah siswa kategori tinggi adalah 28, dengan persentase kategori = 96,55% Jumlah siswa kategori sedang adalah 1, dengan persentase kategori = 3,45%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
Lampiran 33 Hasil Kuisoner Motivasi Belajar dengan Skor Tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran 34 Hasil Kuisoner Motivasi Belajar dengan Skor Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
Lampiran 35 Presensi Kehadiran Siswa Selama Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran 36 Surat Ijin Penelitian Dari Dinas Pendidikan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Lampiran 37 Surat Ijin Penelitian Dari SMA Negeri 4 Yogyakarta